Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK!

1999-04-29 Terurut Topik Mohammad Rosadi

Mas Vincent,

Ini tentu saja untuk kampanye politik. namun tentu tidak ada salahnya kan
mengambil hal-hal yang baik dari ajaran suatu agama yang dapat mendatangkan
kebaikan bagi orang banyak..? Bagi saya pribadi etika kampanye dibawah ini
adalah suatu hal yang sangat baik.., entahlah menurut anda.

salam,
Mohamad Rosadi


From: Vincent Sitindjak [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK!
Date: Thu, 29 Apr 1999 18:31:04 -0500

Maksudnya berkampanye untuk partai politik atau untuk agama Islam?


Salam,

Vincent Sitindjak
Norman, OK


- Original Message -
From: Mohammad Rosadi [EMAIL PROTECTED]

  Kalo semua partai nantinya bisa berkampanye seperti ini.., Insya Allah
  tidak bakalan ada kerusuhan lagi, rakyat gembira, dan kita semua bisa
  bekerjasama bahu-membahu membangun Indonesia.
 
  Sepertinya tips ini bisa juga dipakai sebagai acuan dalam
  berdiskusi ni.
 
 
  Wassalam,
  Mohamad Rosadi
  ==
 
Partai Keadilan: ETIKA KAMPANYE DALAM ISLAM
 
   "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran
  yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik".  (QS. An-Nahl:
  125)
 
  "Barang saipa yang menunjukkan pada kebaikan maka baginya mendapat
  pahala seperti orang yang melakukan kebaikan tersebut" (HR Muslim).
 
 
  1.  Ikhlas dan Membebaskan diri dari Motivasi Rendah.
 
  Kampanye  dalam Islam merupakan  bagian dari amal shaleh dan ibadah,
  oleh karenanya harus memperhatikan  keikhlasan motivasi  sehingga
  kampanye yang dilakukan bukan hanya berdampak baik pada
  masalah-masalah keduniaan tetapi juga mendapat keridhaan Allah SWT
  dan  pahala kebaikan di akhirat.
 
   "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
  memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan
  lurus". (QS. Al-Bayyinah: 5)
 
   "Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari
  kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia
  serta menghalangi (orang) dari jalan Allah.
 
  Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan". (QS. Al-Anfal:
  47)
 
 
  2. Menampilkan Partai dan Menyampaikan Program-programnya  Dengan Cara
 yang Sebaik-baiknya (Ihsan).
 
  Partai yang baik dan program yang bagus harus pula disampaikan dengan
  cara yang bagus pula. Bagusnya program partai tetapi jika tidak
  dibarengi dengan cara penyampaian yang simpatik, tidaklah menjamin
  simpati pemilih. Rasulullah SAW. bersabda: "Sesungguhnya Allah
  mewajibkan untuk berbuat sebaik-baiknya (ihsan) dalam segala sesuatu"
  (HR Muslim).
 
 
  3. Tidak Memaksa
 
  Kampanye dalam Islam  sama dengan berdakwah, yaitu mengajak dan tidak
  memaksa. Sehingga dalam kampanye tidak boleh memaksa orang lain untuk
  menerima, memberikan hak pilihnya dan mendukung  partai tertentu
  dengan berbagai macam cara apapun. Masa pemilih mempunyai hak dan
  kebebasan memilih suatu partai sesuai dengan pilihan hati nuraninya.
 
" Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya
  telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat". (QS.
  Al-Baqoroh: 256)
 
 
  4.  Tidak Jatuh Pada Dusta / Bohong
 
  Berbohong adalah perbuatan terlarang dalam Islam, apalagi yang
  dibohongi itu orang banyak,sudah tentu bahayanya lebih berat.
  Berbohong ialah menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai
  dengan keadaan sebenarnya.
 
  " Janganlah kamu berdusta, karena dusta mengantarkan pada kemaksiatan
  dan kemaksiatan mengantarkan ke neraka. Dan seseorang yang senantiasa
   berdusta dan mudah untuk berdusta sampai dicatat disisi Allah sebagai
  pendusta" (Muttafaqun 'alaihi).
 
 
  5.  Tidak Mengucapkan Janji Secara Berlebihan.
 
  Kondisi yang tidak terkendali, bisa mengakibatkan seorang larut dalam
  alam khayal, mengumbar janji muluk yang tidak mampu untuk
  dilaksanakan. Janji pasti akan dipertanggung-jawabkan di
  Akhirat.
 
  "Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta
  pertanggungan jawabnya". (QS. Al-Isra: 34)
 
 
  6. Tidak Jatuh dalam Ghibah, Caci Maki dan Cemooh
 
  Dalam kampanye juga tidak dibolehkan mengeluarkan kata-kata yang
  melukai harga diri dan martabat seseorang yang tidak dibolehkan
  Syari'at, kecuali orang yang sudah terang-terangan melakukan perbuatan
  zhalim dan merusak.
 
   "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok
  kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih
  baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan  pula wanita-wanita
  (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita
  (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan)
  dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.
  Seburuk-buruknya panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman
  dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang
  yang zalim.
 
  

Re: Bukalah matamu Wahai yang langganan Permias list

1999-04-29 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/29/99 7:03:03 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Salam!
  Saya masih belum mengerti apa yang "ngeri" dari perdebatan soal Mega. Yang
  pasti dari kubu PDI-P sangat  reaktif. Cenderung mencari pembenaran
  dibandingkan kekuatan argumen.

Irwan:
Hanya ingin mendapatkan konfirmasi dari anda, apakah
kalimat terakhir ditujukan pada posting2 saya akhir2 ini.
Saya melihat justru rekan2 lainnya telah mengajukan
argumen2 kuat. Mudah2an anda cukup jeli melihatnya.

Pohan:
  Saya sama sekali belum menemukan jawaban
  analitis ataupun argumen yang berbobot dari kubu PDI-P. Semuanya seperti
  "fanatik bongkokan". fanatisme membabi-buta yang sangat amat mengibakan.

Irwan:
Pendapat orang bisa berbeda2, standar orang bisa berbeda,
ini wajar menurut saya. Tapi menggunakan standar pribadi
untuk mengukur orang lain ini yg saya sayangkan.
Semoga hal ini bisa disadari dari awal.

Pohan:
  Ini
  mental budak yang harus diberangus. Sebagai seorang pengagum nasionalisme
  Bung Karno, saya menyesalkan munculnya "kecengengan" dan fanatisme yang
  buta-naif di kubu PDI-P di milis tersayang ini.

Irwan:
Mungkin apa yg anda khawatirkan memang ada pada beberapa
orang, tapi saya merasa akan terlalu ceroboh bila kita mengambil
suatu kesimpulan hanya dari beberapa orang saja.
Saya tidak ingin menilai tulisan sendiri, karenanya saya ingin
komentar anda apakah menurut anda saya termasuk dalam
kategori yg anda sebutkan di atas?

Pohan:
 Ketidakdekatan Mega dengan
  mahasiswa atau intelektual di perkotaan, misalnya, ini khan menarik
diangkat
  ke permukaan. Kenapa orang di sekeliling Mega tak menyadarkan Mega?

Irwan:
Bagaimana dengan tulisan saya yg membahas tentang
apa yg mungkin menjadi prioritas perjuangan PDI-P?
Seperti dalam posting saya terdahulu, saya memperkirakan
PDI-P sebagai partai lebih melihat bahwa saat ini hal yg
perlu diprioritaskan untuk dibela adalah kelompok masyarakat
yg kurang beruntung yaitu rakyat kecil yg sayangnya saat
ini merupakan kelompok terbesar dalam masyarakat kita.
Misi yg sedang diperjuangkan oleh PDI-P ini saya yakini
juga akan menggugah kelompok mahasiswa dan para
pengusaha yg menyadari bahwa memang seharusnya
kita bisa maju sama2. Saya berikan gambaran dari sudut
ekonominya saja, bila kehidupan rakyat kecil bisa meningkat
atau diperbaiki, maka secara pemikiran ekonomi diharapkan
belanja dari orang tersebut meningkat seiring dengan
meningkatnya kebutuhannya. Hal ini akan meningkatkan
permintaan di pasaran. Peningkatan permintaan dipasaran
akan barang2 tentunya ditangkap para pengusaha sebagai
peluang untuk menaikkan suplai. Untuk menaikan suplai,
maka salah satunya dengan cara peningkatan kapasitas
produksi yg buntutnya akan membutuhkan tenaga kerja tambahan.
Hal ini akan memberi dampak pada penekanan tingkat pengangguran.
Orang yg tadinya nganggur jadi bisa kerja dan dapat penghasilan
yg wajar, maka akan lahir permintaan/demand yg baru.
Hal ini akan berdampak juga pada keingingan untuk meningkatkan
suplai dari produsen. Terus berulang sehingga mencapai suatu
kondisi dimana kesejahteraan masyarakat meningkat dan
kesejahteraan pengusaha juga meningkat. Bila orang tua
kita punya penghasilan yg cukup maka makanan yg disediakan
juga bisa yg cukup gizi sehingga akan melahirkan anak2 yg
punya potensi bagus. Orang tua tersebut juga mampu
menyekolahkan anaknya bahkan sampai bangku kuliah
bila diinginkan. Dengan kata lain ini akan baik untuk kehidupan
mahasiswa juga. Mahasiswa yg sedang kuliah pun juga punya
harapan yg baik bahwa setelah lulus nanti akan tersedia lapangan
kerja dengan taraf gaji yg wajar. Nah, bukankah misi PDI-P yg
berfokus pada rakyat kecil sebenarnya secara tidak langsung
akan memberikan dampak positif pada kehidupan mahasiswa
dan juga pengusaha baik desa maupun kota?
Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
Mudah2an kini anda bisa melihat visi tersebut lebih jauh lagi.


Pohan:
  Saya bisa menyusun sekian potensi kekuatan PDI-P, sebaliknya juga sederet
  kelemahannya. Tetapi saya masih terpaku pada fungsi netral saya-- sebagai
  'swinging voter'-- di milis ini. Siapa yang menang, pasti akan dapat satu
  suara dari saya. Ayo dong, mana argumen dahsyat kalian?  Tunjukkan bahwa
  kalian orang-orang pilihan dari PDI-P dan pembahas jempolan anti-Mega.

Irwan:
Waduh, anda ini gimana sih? Anda ini bagian dari bangsa
atau penonton bangsa?...:)
Mudah2an anda tidak menganggap begitu penting dan mahalnya
suara anda sehingga anda merasa suara anda perlu diperebutkan
oleh partai2 yg ada, paling tidak simpatisannya di milis ini.

Misi saya pribadi di milis ini tidak sedang memperebutkan suara
agar para anggota milis permias memilih PDI-P. Tidak sama sekali
tidak. Saya hanya ingin menyampaikan permasalahan apa yg
menurut saya sedang bangsa Indonesia hadapi dan perlu
mendapat kepedulian kita.

Saya mencoba menggugah kepedulian rekan2 disini agar
mau berpartisipasi aktif dalam pemilu mendatang mengingat
saya melihat bahayanya Golkar cs menang kembali bila
terlalu 

Re: Presiden MPR/DPR (was: Re: Mega oh Mega)

1999-04-29 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Mungkin ada gunanya para simpatisan berbagai partai diminta untuk sering
menonton konser atau orkestra New York Philharmonic di Lincoln Center, NY.
Atau menikmati berbagai opera di Broadway - jangan sekedar nonton video XXX
terus :)))

Maksudnya tentu supaya jauh lebih mengerti apa yang dimaksud dengan
"teamwork" dan kemudian bisa lebih memberikan apresiasi yang lebih selayaknya.

Saya tidak mengatakan bahwa saya mendukung atau tidak mendukung Megawati atau
siapapun. Saya hanya hendak menguatkan pendapat yang menghargai kemenangan
bersama karena suatu "teamwork" yang baik.

Memang susah memberi permisalan kepada pribadi-pribadi yang belum banyak
terlibat dalam kegiatan organisasi yang lebih memikirkan organisasi sebagai
suatu team (bukan suatu gerombolan beberapa individu). Pemimpin yang baik
akan mengatakan "kami" atau "kita semua" dan bukan "saya".

Rgds,

Alex



Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA

1999-04-29 Terurut Topik Alexander Lumbantobing

Akhirnya keperluan untuk memperbaiki sistem pendidikan muncul kembali ke
permukaan.

Beberapa waktu yang lalu, saya pernah mempertanyakan keberadaan sistem
pendidikan di Indonesia. Hasilnya saya justru dihujat sebagai pembela Cina.

Rgds,

Alex



Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA

1999-04-29 Terurut Topik FNU Brawijaya

Ada sesuatu yang salah dari pembicaraan tentang kuota mahasiswa dari
WNI Keturunan. Waktu itu saya sangat tidak setuju bila tidak ada kuota.
Bila persaingan digeber 100%. Sangat tidak adil bila 3% penduduk dengan
keunggulan taraf hidup disuruh tanding dengan Sugiyem yang sekolah sambil
angon. Saat ini tidak ada yg menyuarakan hal ini. Nanti ane cari saluran untuk
menyuarakan hal ini. Saat ini kuota dinaikkan menjadi 15% dari semula 5%.
Gile bener 15% sudah pada mikir implikasinya nggak sih...

Untuk yg ini, perlu diperjuangkan secara hukum bagaimana hal ini mesti diatur.
Keputusan perlu disosialisasikan agar terhindar dari tuduhan diskriminasi.
Di AS sini saja kebijakan proporsi juga dilakukan. Sorry buat yg merasa WNI
Keturunan nih...bukannya rasis, tapi keadilan buat seluruh lapisan masyarakat
mesti diperjuangkan. Sekarang jaman reformasi, semua suara mesti dikumandangkan
tanpa perlu takut dicap sebagai tukang SARA dlsb.

Saya tidak tahu siapa yg menghujat anda sebagai pembela Cina. Tapi buat
siapapun yang berniat memperjuangkan persaingan bebas yang akan merugikan
manusia-manusia macam Sugio, perlu diminta memikirkan kembali. Ada baiknya
jangan berkecil hati bila disebut sebagai pembela Cina. Tidak ada yang buruk dan
tidak ada yg menyalahkan sikap anda (memangnya kenapa dg pembela Cina?).
Kalau memang betulpun itu adalah hak anda tho bung. Statusnya sama dengan
yang mengaku sbg pembela rakyat kecil. Tetapi bila ada yang meng-oppose
pendapat anda, ya jangan mengkeret lalu menggerutu terus menerus
Hehehesorrysoalnya sudah baca posting senada dari anda lebih dari
dua kali sih Iya endak?

Salam,
Jaya

'
Alexander Lumbantobing wrote:

 Akhirnya keperluan untuk memperbaiki sistem pendidikan muncul kembali ke
 permukaan.

 Beberapa waktu yang lalu, saya pernah mempertanyakan keberadaan sistem
 pendidikan di Indonesia. Hasilnya saya justru dihujat sebagai pembela Cina.

 Rgds,

 Alex

--
   \\\|///
 \\  - -  //
  (  @ @  )
oOOo-(_)-oOOo---
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
Oooo
   oooO (   )
  (   )  ) /
   \ (  (_/
\_)



Re: Hadeer aja jadi Presiden

1999-04-29 Terurut Topik Budi Haryanto

Rekan-rekan yth.,

Inget nggak iklan TV mendiang Benjamin S untuk obat nyamuk tertentu yang
bunyinya gini nih:

"King Kong lu lawan!"

Salam,
Budi

Hadeer wrote:

 Kita semua disini nggak ada kerjaan
 Saya menulis...Anda membaca.. ... :-)
 Anda menulis ... Saya membaca.:-)

 So sama-sama nggak ada kerjaan kan  :-(

 Hadeer

 --
  From: Vincent Sitindjak [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Hadeer aja jadi Presiden
  Date: 29 April 1999 16:35
 
  selalu punya jawaban atas pertanyaan dan argumen apapun
  lagi engga ada kerjaan (kecuali nulis ribuan e-mail di Permias@)
 



Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA

1999-04-29 Terurut Topik Notrida Mandica

Rekan Alex,

Saya selalu mendukung perubahan-perubahan Bung! Mungkin kita bisa
lebih specific lagi membahas perubahan system pendidikan ini.
You can email me privately to further discussions.

ida

Akhirnya keperluan untuk memperbaiki sistem pendidikan muncul kembali
ke
permukaan.

Beberapa waktu yang lalu, saya pernah mempertanyakan keberadaan
sistem
pendidikan di Indonesia. Hasilnya saya justru dihujat sebagai pembela
Cina.

Rgds,

Alex



__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Discrimination(Tommy Hilfiger case)

1999-04-29 Terurut Topik RiZwAn RiZaL

Date: Thu, 29 Apr 1999 10:23:43 -0700
From: Nick  [EMAIL PROTECTED]


I am passing this on for a friend. Let's see what we can do
about this.Maybe we can make a difference together.

I'm sure many of you watched the recent taping of the Oprah
Winfrey show where her guest was Tommy Hilfiger. On the show, she
asked him if the statements about race he was accused of saying were
true.
Statements like:"...if I'd known African-Americans, Hispanics, jews
and Asians would buy my clothes, I would not have made them so nice.
I wish these people would *NOT* buy my clothes, as they are made for
upper class white people."

His answer to Oprah was a simple "YES".   Whereafter, she immediately
asked him to leave her show.

My suggestion? Let's give him what he asked for. Let's not buy his
clothes!
let's put him in a financial state where he himself will
not be able to afford the ridiculous prices he puts on his
clothes.

BOYCOTT!
PLEASE SEND THIS MESSAGE TO ANYONE YOU KNOW WHO SPENDS THEIR HARD
EARNED MONEY ON CLOTHES MADE BY SOMEONE WHO DOES NOT RESPECT THEM AS
A PERSON OR A PEOPLE!




__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA

1999-04-29 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/29/99 1:51:54 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Wah...tante Ida nih pegimane sih..?

  ya kagak asik dong kalo main privat privat-an, kite2 disini kan juga
  pengin tau tentang perubahan sistem pendidikan ini.

  Iya nggak rekan2..??


Iya nih, gue juga butuh pandangan rekan2 yg menguasai
soal itu. Jadi ya mbok jangan maen belakang dong:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Perubahan Sistem Pendidikan

1999-04-29 Terurut Topik Dodo D.

Tuh kan..tante Ida,...
kite2 disini juga pada pengin tahu visinya tante Ida tentang perubahan
sistem pendidikan kita.

Nggak usah kuatir dehngomongin perubahan sistem pendidikan secara
terbuka disini nggak akan melanggar budaya timur kok:)

Tuh, subject postingnya udah ane ganti tuh..


--- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
 In a message dated 4/29/99 1:51:54 PM Eastern Daylight Time,
 [EMAIL PROTECTED]
 writes:

  Wah...tante Ida nih pegimane sih..?
 
   ya kagak asik dong kalo main privat privat-an, kite2 disini kan
 juga
   pengin tau tentang perubahan sistem pendidikan ini.
 
   Iya nggak rekan2..??


 Iya nih, gue juga butuh pandangan rekan2 yg menguasai
 soal itu. Jadi ya mbok jangan maen belakang dong:)

 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu


_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: Suara Madison (Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA)

1999-04-29 Terurut Topik FNU Brawijaya

 :) Maksudnya Bung, kalau anda bertanya ke saya, terus saya kasih
 jawabannya, maka seharusnya kita bekerja bersama meneruskan
 gagasan-gagasan untuk memenuhi pertanyaan-pertanyaan tsb.

Mosok sih? Endak mesti begitu tho. Kalau yang menanya lebih ngerti
masalah sudah barang tentu yang ditanya yang mesti belajar. Ndak perlu
juga bekerja bersama. Kalau yg ditanya memang lebih tahu, ya tinggal
menjawab dan mengakomodasi pertanyaan tsb untuk penyempurnaan
program. Kalau mau kerja sama ya boleh-bolehtapi ndak perlu jadi
keharusan.


 H, saya benar-benar prihatin kalau society seperti kita
 ikut-ikutan
 dalam budaya balas dendam. Sekelas dengan suku barbar dan budaya
 primitif lainnya.

 :) Bukan apa-apa Bung, kan kita mau suasana segar. Masak jelas-jelas
 korup, bukannya dihukum malah dimintai pendapat tentang bagaimana
 memberantas korupsi?

Wah, kalau soal korupsi mungkin okay lah. Cuman ingat, semua harus
dibuktikan dulu, syu'udzon katanya dosa. Tapi kalau bicara masalah
kebijakan pembangunan kita mesti dengerin apa yg pernah mereka
lakukan dan apa hambatan-hambatan yg ada. Transfer pengalaman
katanya yg termudah, termurah, terbaik, terter

Kita nggak perlu suasana yang segar. Kita lebih perlu suasana yg
semi-segar. Nanti kalau kita pengen yg segar terus, akan ada
discontinuity dalam proses pembangunan. Ini mungkin terjadi karena
tetap saja pengalaman adalah guru terbaik. Bentuk pengakomodasian
pendapat dari bekas ORBA kan ndak perlu berbentuk jabatan.
Lha terus terang saja saya ndak percaya kalau harus menyerahkan
seluruh sistem ke orang yg baru sama sekali. nanti malah nabrak-
nabrak nggak karuan. Contone program-program parte itu lebih banyak
bombasnya sih... Kalau soal program jelas ndak ada yg ngalahin
Golkardia yg pengalaman. Cuman ya memang terlalu banyak
penyimpangan. Dari dulu kan masalahnya cuman penyimpangan-
penyimpangan ini. Kalo dibilang semua ORBA pasti korupsi sih.
namanya ya sembrono...


 Sorry agak keras. Kita mesti menuju ke arah Indonesia baru.
 deleted...

 :) kalau anda keras dalam mengeritik, tidak apa.  Saya malah
 menanggapinya sebagai spirit untuk perbaikan. Saya  belajar dari
 kritikan anda.  Begitu konsep prilaku yang kami lemparkan di Madison.
 Agak klise tapi jarang diterapkan oleh kita.

Hehe...syukurlah soale kalau ngritiknya lembut dikira ngrayu je
Itu konsep yg dilempar ngejatuhin kepala orang ndak? Kasihan kan...


 Juga budaya ganti menteri ganti program jangan dilakukan lagi dalam
 dunia pendidikan kita. Memang perbaikan perlu dilakukan, tetapi kalau
 usul
 perubahan dari TK sampai Univ. itu saya lihat sebagai perubahan
 radikal.

 :) Indonesia memang membutuhkan perubahan yang radikal dalam system
 pendidikan. Sebab system pendidikan kita sangat kedodoran, mulai dari
 pelajaran akhlak hingga pelajaran pemecahan masalah.

Mosok? Maksudnya pelajaran akhlak yang gimana nih? Kalau pelajaran
agama kan sudah sesuai. Apa mau dibikin full sekuler kayak di AS.
Wah, ane ndak setuju ah... Kalau yg dimaksud pelajaran PMP sih perlu
direvisi atau dihapus. Lalu pelajaran ...apa itu namanya...semacam kewiraan
buat tingkat SD sampe SMAnurut saya mesti tetap ada. Biar kita ada
rasa nasionalisme dikit. Jangan sembarangan ngapus segala sesuatu yg
berbau penginggalan ORBA ah. Mereka bikin sistem juga pake otak
jadi ndak pake dengkul kayak sayahehe Ngurusin negoro ndak
kayak bikin bangunan gede. Kalau bikin bangunan gede lebih enak
mbongkar total lalu bikin baru

Tentang konsep pemecahan masalah. Apa pula nih? Justru untuk
tingkat SD sampe SMA standar kita lebih tinggi dari standar di sini.
Tentu saja jangan mengharap banyak dengan yg terpaksa sekolah di
tengah sawah. Jadi ini maslah fasilitas, bukan standar gimana memecahkan
masalah. Nah, jadi ya salah alamat kalau yg mau direvisi adalah
pendekatan pemecahan masalah. Wong kita lebih hebat kok.
Hidup TK-SMA Indonesia!

Untuk Univ. yg perlu diperbaiki adalah bentuk kerja sama antara swasta
dengan univ. Kalau SDM-nya sih sudah segitu-gituAda yg baik dan
ada yg jelek. Wajar Jadi bentuk aplikasi ilmu dapat terserap oleh
kalangan pengguna. Nanti bisa muncul bisnis saling menguntungkan
antara univ. dan pengguna (baik swasta maupun pemerintah). Nah,
dengan sendirinya fasilitas akan tersedia. Kalau soal cara mecahin masalah
sih tergantung orangnya tho mbakmau pake palu, pake teori orang,
atau mau pake teori bikinan sendiri Jangan maksa-maksa ah


 Saya tidak tahu apakah pertemuan Madison memang menghasilkan
 kesimpulan sbgmn ditulis rekan Ida. Cuma mau komentar dikit lalu
 kalau
 dihubungkan dg point nomor satu itu apakah sudah relevan belum?

 :0 tulisan saya itu hanya secuil dari keputusan-keputusan Madison.
 Hanya dari aspek prilaku. Aspek-aspek lain tidak saya list, karena
 kebetulan diskusi kita tentang kultur Orba.  Kalau anda maksudkan
 hubungan point no. satu dengan personality saya, maka saya jawab: saya
 cenderung "satu kata satu perbuatan." Dan saya kira 

MAIL TO THE LIST

1999-04-29 Terurut Topik Robin M

hallo, buat teman-teman yang mau buat EXTRA UANG ini ada kesempatan sampai tanggal  31 
may depan. bagi yang berminat coba kunjungi www.targetshop.com dan silakan registar. 
ntar jangan lupa isi nomor referral ini 125530. ACT FAST.
thank you.




CoolMail(tm).  Hear.  There.  Everywhere.(sm)
E-mail by phone - http://www.planetarymotion.com



Re: Hadeer aja jadi Presiden

1999-04-29 Terurut Topik Mohammad Rosadi

Mas Budi yg baik..,

Ini maksudnya apa...??




From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Hadeer aja jadi Presiden
Date: Thu, 29 Apr 1999 09:41:44 -0700

Rekan-rekan yth.,

Inget nggak iklan TV mendiang Benjamin S untuk obat nyamuk tertentu
yang
bunyinya gini nih:

"King Kong lu lawan!"

Salam,
Budi

Hadeer wrote:

 Kita semua disini nggak ada kerjaan
 Saya menulis...Anda membaca.. ... :-)
 Anda menulis ... Saya membaca.:-)

 So sama-sama nggak ada kerjaan kan  :-(

 Hadeer

 --
  From: Vincent Sitindjak [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Hadeer aja jadi Presiden
  Date: 29 April 1999 16:35
 
  selalu punya jawaban atas pertanyaan dan argumen apapun
  lagi engga ada kerjaan (kecuali nulis ribuan e-mail di Permias@)
 


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Mega dan Sebuah Passport

1999-04-29 Terurut Topik Muhammad Riyad

Selamat berjumpa kembali Bung Napitupulu,
Sebelumnya saya mohon permisi dulu untuk me-respond
tulisan anda;


1. Kekalahan Bush
ahhh, Anda lebih lucu lagi, bukankah setiap
kebijaksanaan itu memerlukan waktu sebelum membuahkan
hasil? Kekalahan Bush menyangkut banyak factor dan
salah satunya (seperti yg beliau ceritakan di
Interview w/ David Frost) yang paling disayangkan dan
di-regret adalah kurangnya komunikasi team beliau
dengan masyarakat.  Dan ini juga di confirmed oleh
beberapa ahli politik termasuk James Carville-the
Political Strategist dari partai Democrat.
Dan tentunya saya (dan banyak orang) lebih percaya
Bush dan si James dari pada ulasan anda.

2. Persamaan sifat kepimpinan Mega (Ny. Budaya Timur
 = NBT) dengan Bush, Reagan, dan Clinton.

Anda ini mimpi kali? Sifat kepimimpinan dalam aspek
apa?
Clinton and Reagan were Governors, Bush was a CIA
Director, dan NBT apa?
Leadership dari Trio ini sudah di tested and proven
before becoming a president. NBT dimana dan kapan?
The Trio ini mempunyai pola berpikir yang lebih
terbuka sedangkan NBT tertutup dan berpikiran dangkal.

Contoh untuk kedangkalan berpikirnya, NBT menolak ide
negara federasi karena untuk jalan dari province ke
province harus menggunakan passport:-) Apakah NBT
tidak punya argument yang lebih ilmiah selain ini?

untung yang disebut "passport", gimana kalo "sandal"?
ancur..

Contoh untuk pikiran tertutup dan anti-Demokrasi, NBT
menolak memberikan kemerdekaan kepada Timur-Timor
(termasuk rakyat2 kecil, miskin, dan tertindas).
Alasan NBT, karena Timur-Timor adalah bagian dari
Indonesia:-(
Apakah NBT tidak punya argument yang lebih diplomatis
selain ini?

3. Penolakan NBT untuk berdebat dengan alasan
"...penggalangan kekuatan secara terjun langsung ke
daerah2".

Kalo anda masih ingat, rekan kita Mohammad Rosadi
active menggalang dan menjalankan tugas partainya (PK)
sementara ketuanya sendiri ikut debat capres di UI:-)
Bukankah yang ini namanya team work?

"terjun", did you say "terjun"?
well, I have a doubt on that berdasarkan kutipan dari
Dr. Arief Budiman (Aktivis Demokrasi):
"Kita tidak bisa memahami kenapa saat mahasiswa
membutuhkan kehadiran Mega di Semanggi, kok kita hanya
mendapat pesan dari Satpamnya bahwa Mega tidak bisa
diganggu karena sedang tidur".
(source: Tekad, Edisi 15-21 Maret 1999)

4. Penundaan debat sampai setelah pemilu

Menunda-nunda debat adalah sebuah alasan yang paling
saya antisipasi dari NBT. Kenapa? karena dari beberapa
buku (tentang presidential debate) yang saya baca
inilah salah satu tactic efective dalam menghindari
presidential debate.  Pada tahun 1980 kubu Reagan dan
Carter (incumbent president waktu itu) menggunakan
tactic ini sambil memperhatikan statistic poll.

Tapi kalo debat capres diadakan setelah pemilu,
bukankah ini pekerjaan sia2? Toh setelah pemilu voters
udah nggak bisa control apa2 lagi.

Misalnya;
kalo Golkar menang dan mereka majority di majelis,
apakah jika NBT berdebat will change their position
lalu mereka mengajukan NBT dan melupakan capres
mereka?

Anda, seperti juga NBT, hanyalah bermain Blame Game,
dengan menyalahkan debat dan orang yang ikut debat
capres. Salah satu tujuan presidential debate is very
simple; to produce informed-electorates. Presidential
debate is not a "winner-take-all" event.
Kalo anda masih mau juga main Blame Game, mendingan
ikut acara Blame Game yang di MTV saja karena lebih
seru:-)


5. "...visi mereka yaitu memperjuangkan nasib rakyat
kecil."

aha, saya (dan mungkin banyak orang) nggak butuh
capres seperti NBT, karena kalo cuman ngomong , si
Kunti (kucing milik Hadeer) juga bisa, yah tapi kita
harus translate dulu bahasanya dari bahasa meow-meow
ke bahasa Indonesia:-)

Kita nggak usah muluk2-lah kiri-kanan and try to save
the world, kita deal yang simple2 saja. Coba tanyakan
sendiri sama NBT, soeharto mau diapakan seandainya NBT
terpilih jadi president?

Kemungkinan besar jawabannya " "
Nah ini "  " bisa diartikan NBT tetap diam,
atau paling tidak artinya = probably nothing:-)


salam

Ali Simplido

--- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 In a message dated 4/28/99 11:24:26 AM Eastern
 Daylight Time,
 [EMAIL PROTECTED] writes:

  Bung Napitupulu, kau ini gimana bah!
 
   Banyak pengamat ekonomi di AS yang menyebutkan
 bahwa  salah satu factor
   keberhasilan ekonomi AS sekarang ini adalah hasil
 dari kebijaksanaan
   ekonomi pemerintahan George Bush dan bahkan
 sampai Reagan, dan bukanlah
   hanya dari Clinton semata. Jadi sangatlah
 disayangkan nanti jika anak
   Bush (Gov. Texas sekarang) terpilih jadi
 president AS, dan ekonomi AS
   turun karena kebijaksanaan Clinton sekarang:-(


 Irwan:
 Hahahaanda ini lucu. Lha kalau kebijakan ekonomi
 pemerintahan
 George Bush itu hebat, kenapa dong dia kalah oleh
 seoarang Clinton
 yg waktu itu sudah memiliki kasus skandal
 seks?:)
 George Bush kalau pamor karena saat itu masyrakat AS
 berada dalam
 kondisi ekonomi yg awut2an alias jelek. Mungkin
 karena terlalu

[mimbarbebas] Hasil Jajak Pendapat (Analisis Dari Analisis)

1999-04-29 Terurut Topik Yusuf-Wibisono

Dari Bisnis Indonesia:
PDI Perjuangan, PAN dan Golkar bersaing ketat

JAKARTA (Bisnis): PDI Perjuangan menduduki peringkat teratas dan bersaing
ketat dengan dua partai lainnya yakni Partai Amanat Nasional (PAN) di
peringkat kedua dan Golkar di urutan ketiga, menurut hasil satu jajak
pendapat. 

Yw: Menurut saya, hasil jajak laut :-) ini ada kelemahannya, 
dan oleh karena itu, saya komentari, dikit-dikit.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan pada April dengan tema Popularitas
calon presiden dan partai politik, survei di 6 kota yang dirilis Komite
Pemberdayaan Pemilih bekerjasama Laboratorium Ilmu Politik FISIP UI itu
juga terungkap Amien Rais sebagai Capres pilihan urutan pertama disusul
Megawati Soekarnoputri dan B.J. Habibie. 

Jajak itu secara mengejutkan ternyata dari 24 kontestan Pemilu 7 Juni 1999
hanya 24 partai yang menjadi pilihan dari 2000 responden, sementara
komposisi yang terbangun sangat timpang. 

Yw: Saya kurang setuju kalo dibilang 'mengejutkan'. :-)
Justru harusnya: tidak mengejutkan sama sekali.

PDI Perjuangan (19,5%), PAN (15,8%) dan Golkar (9,3%) dari hasil jajak itu
muncul sebagai the majority three, kendati potensi golput di tengah pemilih
sangat besar terbukti sebanyak 575 responden (28,8%) mengaku tak tahu harus
menjatuhkan pilihan ke parpol mana. 

Yw: Jadi yg menang sebenarnya adalah golput! (So far).
In other word, kesimpulan di (judul) atas agak-agak salah.

Jajak pendapat itu dilakukan di enam kota yakni Jakarta (600), Surabaya
(400), Yogyakarta (250), Banda Aceh (250), Medan (250) dan Ujung Pandang
(250). Mereka beragama Islam (75,4%), Protestan (11,2%), Katolik (9,2%),
Budha (3,7%) dan Hindu (0,5%). 

Yw: Di sini salah satu kelemahan dari jajak.
Yg difokus adalah para penduduk kota! Padahal mayoritas
pemilih, apakah tinggal di kota?

Usia responden berkisar 17-45 tahun dan terbanyak usia muda 17-25 tahun
(30,5%) disusul 26-35 tahun (27,8%), 36-45 tahun (20,7%), usia 46-55 tahun
(12%) dan sisanya 56 tahun ke atas sebanyak 9,2%. 

Sedangkan mayoritas responden, menurut hasil itu, adalah ibu rumah tangga
(22,3%), pengusaha (18,5%), karyawan swasta (17,9%) dan mahasiswa (16,1%),
sedangkan sisanya PNS (9,1%), pelajar (4,7%), pensiunan (4,2%) dan kaum
profesional sebanyak 1,8% dari total responden. 

Yw: Statistik menunjukkan, profesi yg paling dominan
(di Indonesia) adalah profesi agri (petani-nelayan).
Malah tidak ada. Ini kelemahan kedua.

Dari jajak itu juga diungkapkan bahwa mayoritas pendukung Golkar berasal
dari kelompok usia produktif yang dalam standar kepegawaian negara (PNS)
masih termasuk anggota aktif. "Mayoritas pendukung Golkar adalah kelompok
usia pegawai negeri aktif." 

Yw: PNS itu hanya (kalo nggak salah) kurang dari 4 juta orang.
Dan ada yg 'kelompok garis keras' (al. Dikbud/universitas-universitas,
Depag, etc) yg kemungkinan besar 'lupa' golkar. Tapi berhubung
PNS itu meliputi 9%+ (dari sampel)(dan mungkin bukan 'garis keras'), 
jadi kayaknya 'bunyi'.

Khusus PDI Perjuangan, menurut hasil jajak itu, unggul mutlak di Jakarta,
Yogyakarta dan Surabaya. Besarnya dukungan responden yang tinggal di Jawa,
lanjut jajak itu, mungkin disebabkan sikap diam, sabar dan tenang pimpinan
partai itu yang diinterpretasikan sebagian masyarakat sebagai sikap njawani. 

Yw: Ini pun mungkin masih tanda tanya. Karena kita tahu profil
masing-masing pendukung. Kalo pendukung PDIP itu relatif 'high-profile'
(maju ke depan, ngaku, bahwa dia pendukung PDIP). Sementara, pendukung
PAN, dll, (misalnya para mahasiswa reformis) banyak yg 'malu-malu'
menyatakan dukungan (karena sedikit banyak, hati kecil mereka
menginginkan mereka itu yg didukung, bukan yg mendukung!).

Siapa tahu yg 'malu-malu' itu (sementara ini) menyatakan golput.
Soalnya: golput itu kan yg menang! (lihat di atas).

Ketika PAN menang mutlak di Banda Aceh, Golkar mejadi partai pilihan utama
di Ujung Pandang yang oleh analis diasumsikan sebagai ikatan primordial
yang sangat kental dengan Habibie. 

Yw: Kalo benar Golkar itu menang mutlak karena hubungan emosional
dg BJH (di UP), apakah hal itu masih valid kalo sekiranya nanti
yg dicalonkan jadi capres golkar adalah Akbar Sutanjung?!!

Menurut Supervisor Pemilu UNDP Kevin Evans, apapun hasil jajak itu belum
menjadi basis mutlak untuk menentukan hasil Pemilu 7 Juni mendatang, karena
itu perlu Pemilu yang Jurdil dan tepat jadwal agar bisa diterima semua pihak. 

"Saya yakin Pemilu mendatang tetap berlangsung Jurdil dan sesuai jadwal.
Kalau anda ragu, berarti anda meremehkan bangsa sendiri." 

Yw: Dilihat bahwa 'para (yg dicurigai) penggagal pemilu' tidak
mendapat angin (di kota-kota), maka (kecuali nasib lagi
super apes), pemilu memang akan sukses. Dan ini, mungkin
merupakan sinyal positif (bagi pelaku bisnis/investor) utk
mulai bergerak (supaya nggak ketinggalan kereta kuda). :-)

Calon presiden 

Namun seperti yang sudah diduga publik, Amien Rais dalam jajak itu muncul
sebagai 

Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK!

1999-04-29 Terurut Topik Yumartono

Atau bung Vincent punya etika berkampanye yang lain ?  Kemukakan dong
disini, siapa tahu saya bisa mengambil pelajaran dari etika yang bung
Vincent sampaikan.
Gimana ?


-Original Message-
From: Vincent Sitindjak [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: 30 April 1999 6:31
Subject: Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK!


Maksudnya berkampanye untuk partai politik atau untuk agama Islam?


Salam,

Vincent Sitindjak
Norman, OK


- Original Message -
From: Mohammad Rosadi [EMAIL PROTECTED]

 Kalo semua partai nantinya bisa berkampanye seperti ini.., Insya Allah
 tidak bakalan ada kerusuhan lagi, rakyat gembira, dan kita semua bisa
 bekerjasama bahu-membahu membangun Indonesia.

 Sepertinya tips ini bisa juga dipakai sebagai acuan dalam
 berdiskusi ni.


 Wassalam,
 Mohamad Rosadi



Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA

1999-04-29 Terurut Topik Blucer Rajagukguk

Alternatif lain adalah memperbanyak universitas-universitas berkualitas
didaerah. Kebijakan yang hanya menspesialisasikan pulau Jawa sebagai
pusat pendidikan bermutu hanya mematikan potensi rakyat didaerah.
Kemudian kelemahan lain atas pemusatan universitas bagus di P.Jawa
adalah proses diskriminasi yang juga hanya memecah belah suatu
masyarakat menjadi ekslusif kembali. Sudah saatnya universitas diluar
daerah mendapat prioritas lebih (mungkin dengan sistem otonomi luas,
daerah bisa memberi tunjangan yang menggiurkan agar dosen yang sangat
bermutu mau mengajar didaerah). Sistem otonomi luas juga menstimulasi
persaingan sehat, bahwa guru dan dosen berhak mendapat bayaran yang
menggiurkan (bukan hanya sekedar simbol pahlawan tanpa jasa yang norak
tsb :). Dengan demikian maka universitas-universitas bagus akan
berkembang dan menjamur, sekaligus memberikan kesempatan dan peluang
lebih besar kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang
terhormat. Pendanaan bisa dilakukan oleh tokoh setempat atau tokoh
daerah dimana pemberi dana juga diberi potongan pajak. Usulan ini
membutuhkan gebrakan sistem dan peraturan dibeberapa sisi yang tentunya
akan lebih banyak positifnya daripada negatifnya.
peace.

FNU Brawijaya wrote:

 Ada sesuatu yang salah dari pembicaraan tentang kuota mahasiswa dari
 WNI Keturunan. Waktu itu saya sangat tidak setuju bila tidak ada kuota.
 Bila persaingan digeber 100%. Sangat tidak adil bila 3% penduduk dengan
 keunggulan taraf hidup disuruh tanding dengan Sugiyem yang sekolah sambil
 angon. Saat ini tidak ada yg menyuarakan hal ini. Nanti ane cari saluran untuk
 menyuarakan hal ini. Saat ini kuota dinaikkan menjadi 15% dari semula 5%.
 Gile bener 15% sudah pada mikir implikasinya nggak sih...

 Untuk yg ini, perlu diperjuangkan secara hukum bagaimana hal ini mesti diatur.
 Keputusan perlu disosialisasikan agar terhindar dari tuduhan diskriminasi.
 Di AS sini saja kebijakan proporsi juga dilakukan. Sorry buat yg merasa WNI
 Keturunan nih...bukannya rasis, tapi keadilan buat seluruh lapisan masyarakat
 mesti diperjuangkan. Sekarang jaman reformasi, semua suara mesti dikumandangkan
 tanpa perlu takut dicap sebagai tukang SARA dlsb.

 Saya tidak tahu siapa yg menghujat anda sebagai pembela Cina. Tapi buat
 siapapun yang berniat memperjuangkan persaingan bebas yang akan merugikan
 manusia-manusia macam Sugio, perlu diminta memikirkan kembali. Ada baiknya
 jangan berkecil hati bila disebut sebagai pembela Cina. Tidak ada yang buruk dan
 tidak ada yg menyalahkan sikap anda (memangnya kenapa dg pembela Cina?).
 Kalau memang betulpun itu adalah hak anda tho bung. Statusnya sama dengan
 yang mengaku sbg pembela rakyat kecil. Tetapi bila ada yang meng-oppose
 pendapat anda, ya jangan mengkeret lalu menggerutu terus menerus
 Hehehesorrysoalnya sudah baca posting senada dari anda lebih dari
 dua kali sih Iya endak?

 Salam,
 Jaya

 '
 Alexander Lumbantobing wrote:

  Akhirnya keperluan untuk memperbaiki sistem pendidikan muncul kembali ke
  permukaan.
 
  Beberapa waktu yang lalu, saya pernah mempertanyakan keberadaan sistem
  pendidikan di Indonesia. Hasilnya saya justru dihujat sebagai pembela Cina.
 
  Rgds,
 
  Alex

 --
\\\|///
  \\  - -  //
   (  @ @  )
 oOOo-(_)-oOOo---
 FNU Brawijaya
 Dept of Civil Engineering
 Rensselaer Polytechnic Institute
 mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Oooo
oooO (   )
   (   )  ) /
\ (  (_/
 \_)



Re: Hadeer aja jadi Presiden

1999-04-29 Terurut Topik Blucer Rajagukguk

Sekali lagi saya jadi ingat Nasrullah Idris, yang menghilang pada saat
hadeer muncul. Alangkah kebetulannya :)

Vincent Sitindjak wrote:

 ya kalo gitu Hadeer aja jadi Presiden, iyah?

 engga pernah salah, selalu salahnya orang lain
 selalu punya pendapat dan selalu benar
 penuh dengan ide dan idealisme
 selalu punya jawaban atas pertanyaan dan argumen apapun
 lagi engga ada kerjaan (kecuali nulis ribuan e-mail di Permias@)

 gimana? ada yang engga setuju?

 Salam,

 Vincent Sitindjak
 Norman, OK

 - Original Message -

  Soal nya Presiden dulu baru nanti turun ke Menteri lha wong Presiden
  aja belum selesai "diskusi" nya . Menteri kan tergantung Presiden
  
 
  Soal Laksmana Sukardi dan Kwik K.G., berarti anda kurang menyimak tulisan
  saya ... saya pernah tanya ( dan dijawab oleh salah seorang Simpatisan PDi
  P disini) mengapa bukan Laksmana Sukardi dan KKG yang jadi Calon Presiden
  dan Ketua Umum PDI - P , dan dijawab . karena Laksamana dan KKG tugas
  nya adalah berpikir . sekali lagi tugas nya LS dan KKG adalah
  berpikir... jadi tugasnya MS apa dong ??? He..he (ada yang masih punya
  email nya nggak, soalnya punya saya sudah dibuang, boleh dicek ulang)
 
  Soal membahas kesalahan orang lain, kan saya ini cuma MENCONTOH sekali
 lagi
  MENCONTOH kakak - kakak yang di Milist ini dalam mencari kesalahan orang
  lain, seperti kesalahan Habibie, kesalahan Golkar, kesalahan - kesalahan
  yang lain.makanya ngacangaca. :-) atau mari sama-sama ngaca
  ..ngaca :-)
 
 
  Hadeer