Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK!
Mas Vincent, Ini tentu saja untuk kampanye politik. namun tentu tidak ada salahnya kan mengambil hal-hal yang baik dari ajaran suatu agama yang dapat mendatangkan kebaikan bagi orang banyak..? Bagi saya pribadi etika kampanye dibawah ini adalah suatu hal yang sangat baik.., entahlah menurut anda. salam, Mohamad Rosadi From: Vincent Sitindjak [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK! Date: Thu, 29 Apr 1999 18:31:04 -0500 Maksudnya berkampanye untuk partai politik atau untuk agama Islam? Salam, Vincent Sitindjak Norman, OK - Original Message - From: Mohammad Rosadi [EMAIL PROTECTED] Kalo semua partai nantinya bisa berkampanye seperti ini.., Insya Allah tidak bakalan ada kerusuhan lagi, rakyat gembira, dan kita semua bisa bekerjasama bahu-membahu membangun Indonesia. Sepertinya tips ini bisa juga dipakai sebagai acuan dalam berdiskusi ni. Wassalam, Mohamad Rosadi == Partai Keadilan: ETIKA KAMPANYE DALAM ISLAM "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik". (QS. An-Nahl: 125) "Barang saipa yang menunjukkan pada kebaikan maka baginya mendapat pahala seperti orang yang melakukan kebaikan tersebut" (HR Muslim). 1. Ikhlas dan Membebaskan diri dari Motivasi Rendah. Kampanye dalam Islam merupakan bagian dari amal shaleh dan ibadah, oleh karenanya harus memperhatikan keikhlasan motivasi sehingga kampanye yang dilakukan bukan hanya berdampak baik pada masalah-masalah keduniaan tetapi juga mendapat keridhaan Allah SWT dan pahala kebaikan di akhirat. "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus". (QS. Al-Bayyinah: 5) "Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan". (QS. Al-Anfal: 47) 2. Menampilkan Partai dan Menyampaikan Program-programnya Dengan Cara yang Sebaik-baiknya (Ihsan). Partai yang baik dan program yang bagus harus pula disampaikan dengan cara yang bagus pula. Bagusnya program partai tetapi jika tidak dibarengi dengan cara penyampaian yang simpatik, tidaklah menjamin simpati pemilih. Rasulullah SAW. bersabda: "Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat sebaik-baiknya (ihsan) dalam segala sesuatu" (HR Muslim). 3. Tidak Memaksa Kampanye dalam Islam sama dengan berdakwah, yaitu mengajak dan tidak memaksa. Sehingga dalam kampanye tidak boleh memaksa orang lain untuk menerima, memberikan hak pilihnya dan mendukung partai tertentu dengan berbagai macam cara apapun. Masa pemilih mempunyai hak dan kebebasan memilih suatu partai sesuai dengan pilihan hati nuraninya. " Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat". (QS. Al-Baqoroh: 256) 4. Tidak Jatuh Pada Dusta / Bohong Berbohong adalah perbuatan terlarang dalam Islam, apalagi yang dibohongi itu orang banyak,sudah tentu bahayanya lebih berat. Berbohong ialah menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. " Janganlah kamu berdusta, karena dusta mengantarkan pada kemaksiatan dan kemaksiatan mengantarkan ke neraka. Dan seseorang yang senantiasa berdusta dan mudah untuk berdusta sampai dicatat disisi Allah sebagai pendusta" (Muttafaqun 'alaihi). 5. Tidak Mengucapkan Janji Secara Berlebihan. Kondisi yang tidak terkendali, bisa mengakibatkan seorang larut dalam alam khayal, mengumbar janji muluk yang tidak mampu untuk dilaksanakan. Janji pasti akan dipertanggung-jawabkan di Akhirat. "Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya". (QS. Al-Isra: 34) 6. Tidak Jatuh dalam Ghibah, Caci Maki dan Cemooh Dalam kampanye juga tidak dibolehkan mengeluarkan kata-kata yang melukai harga diri dan martabat seseorang yang tidak dibolehkan Syari'at, kecuali orang yang sudah terang-terangan melakukan perbuatan zhalim dan merusak. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan) dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruknya panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Re: Bukalah matamu Wahai yang langganan Permias list
In a message dated 4/29/99 7:03:03 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Salam! Saya masih belum mengerti apa yang "ngeri" dari perdebatan soal Mega. Yang pasti dari kubu PDI-P sangat reaktif. Cenderung mencari pembenaran dibandingkan kekuatan argumen. Irwan: Hanya ingin mendapatkan konfirmasi dari anda, apakah kalimat terakhir ditujukan pada posting2 saya akhir2 ini. Saya melihat justru rekan2 lainnya telah mengajukan argumen2 kuat. Mudah2an anda cukup jeli melihatnya. Pohan: Saya sama sekali belum menemukan jawaban analitis ataupun argumen yang berbobot dari kubu PDI-P. Semuanya seperti "fanatik bongkokan". fanatisme membabi-buta yang sangat amat mengibakan. Irwan: Pendapat orang bisa berbeda2, standar orang bisa berbeda, ini wajar menurut saya. Tapi menggunakan standar pribadi untuk mengukur orang lain ini yg saya sayangkan. Semoga hal ini bisa disadari dari awal. Pohan: Ini mental budak yang harus diberangus. Sebagai seorang pengagum nasionalisme Bung Karno, saya menyesalkan munculnya "kecengengan" dan fanatisme yang buta-naif di kubu PDI-P di milis tersayang ini. Irwan: Mungkin apa yg anda khawatirkan memang ada pada beberapa orang, tapi saya merasa akan terlalu ceroboh bila kita mengambil suatu kesimpulan hanya dari beberapa orang saja. Saya tidak ingin menilai tulisan sendiri, karenanya saya ingin komentar anda apakah menurut anda saya termasuk dalam kategori yg anda sebutkan di atas? Pohan: Ketidakdekatan Mega dengan mahasiswa atau intelektual di perkotaan, misalnya, ini khan menarik diangkat ke permukaan. Kenapa orang di sekeliling Mega tak menyadarkan Mega? Irwan: Bagaimana dengan tulisan saya yg membahas tentang apa yg mungkin menjadi prioritas perjuangan PDI-P? Seperti dalam posting saya terdahulu, saya memperkirakan PDI-P sebagai partai lebih melihat bahwa saat ini hal yg perlu diprioritaskan untuk dibela adalah kelompok masyarakat yg kurang beruntung yaitu rakyat kecil yg sayangnya saat ini merupakan kelompok terbesar dalam masyarakat kita. Misi yg sedang diperjuangkan oleh PDI-P ini saya yakini juga akan menggugah kelompok mahasiswa dan para pengusaha yg menyadari bahwa memang seharusnya kita bisa maju sama2. Saya berikan gambaran dari sudut ekonominya saja, bila kehidupan rakyat kecil bisa meningkat atau diperbaiki, maka secara pemikiran ekonomi diharapkan belanja dari orang tersebut meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhannya. Hal ini akan meningkatkan permintaan di pasaran. Peningkatan permintaan dipasaran akan barang2 tentunya ditangkap para pengusaha sebagai peluang untuk menaikkan suplai. Untuk menaikan suplai, maka salah satunya dengan cara peningkatan kapasitas produksi yg buntutnya akan membutuhkan tenaga kerja tambahan. Hal ini akan memberi dampak pada penekanan tingkat pengangguran. Orang yg tadinya nganggur jadi bisa kerja dan dapat penghasilan yg wajar, maka akan lahir permintaan/demand yg baru. Hal ini akan berdampak juga pada keingingan untuk meningkatkan suplai dari produsen. Terus berulang sehingga mencapai suatu kondisi dimana kesejahteraan masyarakat meningkat dan kesejahteraan pengusaha juga meningkat. Bila orang tua kita punya penghasilan yg cukup maka makanan yg disediakan juga bisa yg cukup gizi sehingga akan melahirkan anak2 yg punya potensi bagus. Orang tua tersebut juga mampu menyekolahkan anaknya bahkan sampai bangku kuliah bila diinginkan. Dengan kata lain ini akan baik untuk kehidupan mahasiswa juga. Mahasiswa yg sedang kuliah pun juga punya harapan yg baik bahwa setelah lulus nanti akan tersedia lapangan kerja dengan taraf gaji yg wajar. Nah, bukankah misi PDI-P yg berfokus pada rakyat kecil sebenarnya secara tidak langsung akan memberikan dampak positif pada kehidupan mahasiswa dan juga pengusaha baik desa maupun kota? Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Mudah2an kini anda bisa melihat visi tersebut lebih jauh lagi. Pohan: Saya bisa menyusun sekian potensi kekuatan PDI-P, sebaliknya juga sederet kelemahannya. Tetapi saya masih terpaku pada fungsi netral saya-- sebagai 'swinging voter'-- di milis ini. Siapa yang menang, pasti akan dapat satu suara dari saya. Ayo dong, mana argumen dahsyat kalian? Tunjukkan bahwa kalian orang-orang pilihan dari PDI-P dan pembahas jempolan anti-Mega. Irwan: Waduh, anda ini gimana sih? Anda ini bagian dari bangsa atau penonton bangsa?...:) Mudah2an anda tidak menganggap begitu penting dan mahalnya suara anda sehingga anda merasa suara anda perlu diperebutkan oleh partai2 yg ada, paling tidak simpatisannya di milis ini. Misi saya pribadi di milis ini tidak sedang memperebutkan suara agar para anggota milis permias memilih PDI-P. Tidak sama sekali tidak. Saya hanya ingin menyampaikan permasalahan apa yg menurut saya sedang bangsa Indonesia hadapi dan perlu mendapat kepedulian kita. Saya mencoba menggugah kepedulian rekan2 disini agar mau berpartisipasi aktif dalam pemilu mendatang mengingat saya melihat bahayanya Golkar cs menang kembali bila terlalu
Re: Presiden MPR/DPR (was: Re: Mega oh Mega)
Mungkin ada gunanya para simpatisan berbagai partai diminta untuk sering menonton konser atau orkestra New York Philharmonic di Lincoln Center, NY. Atau menikmati berbagai opera di Broadway - jangan sekedar nonton video XXX terus :))) Maksudnya tentu supaya jauh lebih mengerti apa yang dimaksud dengan "teamwork" dan kemudian bisa lebih memberikan apresiasi yang lebih selayaknya. Saya tidak mengatakan bahwa saya mendukung atau tidak mendukung Megawati atau siapapun. Saya hanya hendak menguatkan pendapat yang menghargai kemenangan bersama karena suatu "teamwork" yang baik. Memang susah memberi permisalan kepada pribadi-pribadi yang belum banyak terlibat dalam kegiatan organisasi yang lebih memikirkan organisasi sebagai suatu team (bukan suatu gerombolan beberapa individu). Pemimpin yang baik akan mengatakan "kami" atau "kita semua" dan bukan "saya". Rgds, Alex
Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA
Akhirnya keperluan untuk memperbaiki sistem pendidikan muncul kembali ke permukaan. Beberapa waktu yang lalu, saya pernah mempertanyakan keberadaan sistem pendidikan di Indonesia. Hasilnya saya justru dihujat sebagai pembela Cina. Rgds, Alex
Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA
Ada sesuatu yang salah dari pembicaraan tentang kuota mahasiswa dari WNI Keturunan. Waktu itu saya sangat tidak setuju bila tidak ada kuota. Bila persaingan digeber 100%. Sangat tidak adil bila 3% penduduk dengan keunggulan taraf hidup disuruh tanding dengan Sugiyem yang sekolah sambil angon. Saat ini tidak ada yg menyuarakan hal ini. Nanti ane cari saluran untuk menyuarakan hal ini. Saat ini kuota dinaikkan menjadi 15% dari semula 5%. Gile bener 15% sudah pada mikir implikasinya nggak sih... Untuk yg ini, perlu diperjuangkan secara hukum bagaimana hal ini mesti diatur. Keputusan perlu disosialisasikan agar terhindar dari tuduhan diskriminasi. Di AS sini saja kebijakan proporsi juga dilakukan. Sorry buat yg merasa WNI Keturunan nih...bukannya rasis, tapi keadilan buat seluruh lapisan masyarakat mesti diperjuangkan. Sekarang jaman reformasi, semua suara mesti dikumandangkan tanpa perlu takut dicap sebagai tukang SARA dlsb. Saya tidak tahu siapa yg menghujat anda sebagai pembela Cina. Tapi buat siapapun yang berniat memperjuangkan persaingan bebas yang akan merugikan manusia-manusia macam Sugio, perlu diminta memikirkan kembali. Ada baiknya jangan berkecil hati bila disebut sebagai pembela Cina. Tidak ada yang buruk dan tidak ada yg menyalahkan sikap anda (memangnya kenapa dg pembela Cina?). Kalau memang betulpun itu adalah hak anda tho bung. Statusnya sama dengan yang mengaku sbg pembela rakyat kecil. Tetapi bila ada yang meng-oppose pendapat anda, ya jangan mengkeret lalu menggerutu terus menerus Hehehesorrysoalnya sudah baca posting senada dari anda lebih dari dua kali sih Iya endak? Salam, Jaya ' Alexander Lumbantobing wrote: Akhirnya keperluan untuk memperbaiki sistem pendidikan muncul kembali ke permukaan. Beberapa waktu yang lalu, saya pernah mempertanyakan keberadaan sistem pendidikan di Indonesia. Hasilnya saya justru dihujat sebagai pembela Cina. Rgds, Alex -- \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Hadeer aja jadi Presiden
Rekan-rekan yth., Inget nggak iklan TV mendiang Benjamin S untuk obat nyamuk tertentu yang bunyinya gini nih: "King Kong lu lawan!" Salam, Budi Hadeer wrote: Kita semua disini nggak ada kerjaan Saya menulis...Anda membaca.. ... :-) Anda menulis ... Saya membaca.:-) So sama-sama nggak ada kerjaan kan :-( Hadeer -- From: Vincent Sitindjak [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Hadeer aja jadi Presiden Date: 29 April 1999 16:35 selalu punya jawaban atas pertanyaan dan argumen apapun lagi engga ada kerjaan (kecuali nulis ribuan e-mail di Permias@)
Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA
Rekan Alex, Saya selalu mendukung perubahan-perubahan Bung! Mungkin kita bisa lebih specific lagi membahas perubahan system pendidikan ini. You can email me privately to further discussions. ida Akhirnya keperluan untuk memperbaiki sistem pendidikan muncul kembali ke permukaan. Beberapa waktu yang lalu, saya pernah mempertanyakan keberadaan sistem pendidikan di Indonesia. Hasilnya saya justru dihujat sebagai pembela Cina. Rgds, Alex __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Discrimination(Tommy Hilfiger case)
Date: Thu, 29 Apr 1999 10:23:43 -0700 From: Nick [EMAIL PROTECTED] I am passing this on for a friend. Let's see what we can do about this.Maybe we can make a difference together. I'm sure many of you watched the recent taping of the Oprah Winfrey show where her guest was Tommy Hilfiger. On the show, she asked him if the statements about race he was accused of saying were true. Statements like:"...if I'd known African-Americans, Hispanics, jews and Asians would buy my clothes, I would not have made them so nice. I wish these people would *NOT* buy my clothes, as they are made for upper class white people." His answer to Oprah was a simple "YES". Whereafter, she immediately asked him to leave her show. My suggestion? Let's give him what he asked for. Let's not buy his clothes! let's put him in a financial state where he himself will not be able to afford the ridiculous prices he puts on his clothes. BOYCOTT! PLEASE SEND THIS MESSAGE TO ANYONE YOU KNOW WHO SPENDS THEIR HARD EARNED MONEY ON CLOTHES MADE BY SOMEONE WHO DOES NOT RESPECT THEM AS A PERSON OR A PEOPLE! __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA
In a message dated 4/29/99 1:51:54 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Wah...tante Ida nih pegimane sih..? ya kagak asik dong kalo main privat privat-an, kite2 disini kan juga pengin tau tentang perubahan sistem pendidikan ini. Iya nggak rekan2..?? Iya nih, gue juga butuh pandangan rekan2 yg menguasai soal itu. Jadi ya mbok jangan maen belakang dong:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Perubahan Sistem Pendidikan
Tuh kan..tante Ida,... kite2 disini juga pada pengin tahu visinya tante Ida tentang perubahan sistem pendidikan kita. Nggak usah kuatir dehngomongin perubahan sistem pendidikan secara terbuka disini nggak akan melanggar budaya timur kok:) Tuh, subject postingnya udah ane ganti tuh.. --- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: In a message dated 4/29/99 1:51:54 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Wah...tante Ida nih pegimane sih..? ya kagak asik dong kalo main privat privat-an, kite2 disini kan juga pengin tau tentang perubahan sistem pendidikan ini. Iya nggak rekan2..?? Iya nih, gue juga butuh pandangan rekan2 yg menguasai soal itu. Jadi ya mbok jangan maen belakang dong:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu _ Do You Yahoo!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com
Re: Suara Madison (Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA)
:) Maksudnya Bung, kalau anda bertanya ke saya, terus saya kasih jawabannya, maka seharusnya kita bekerja bersama meneruskan gagasan-gagasan untuk memenuhi pertanyaan-pertanyaan tsb. Mosok sih? Endak mesti begitu tho. Kalau yang menanya lebih ngerti masalah sudah barang tentu yang ditanya yang mesti belajar. Ndak perlu juga bekerja bersama. Kalau yg ditanya memang lebih tahu, ya tinggal menjawab dan mengakomodasi pertanyaan tsb untuk penyempurnaan program. Kalau mau kerja sama ya boleh-bolehtapi ndak perlu jadi keharusan. H, saya benar-benar prihatin kalau society seperti kita ikut-ikutan dalam budaya balas dendam. Sekelas dengan suku barbar dan budaya primitif lainnya. :) Bukan apa-apa Bung, kan kita mau suasana segar. Masak jelas-jelas korup, bukannya dihukum malah dimintai pendapat tentang bagaimana memberantas korupsi? Wah, kalau soal korupsi mungkin okay lah. Cuman ingat, semua harus dibuktikan dulu, syu'udzon katanya dosa. Tapi kalau bicara masalah kebijakan pembangunan kita mesti dengerin apa yg pernah mereka lakukan dan apa hambatan-hambatan yg ada. Transfer pengalaman katanya yg termudah, termurah, terbaik, terter Kita nggak perlu suasana yang segar. Kita lebih perlu suasana yg semi-segar. Nanti kalau kita pengen yg segar terus, akan ada discontinuity dalam proses pembangunan. Ini mungkin terjadi karena tetap saja pengalaman adalah guru terbaik. Bentuk pengakomodasian pendapat dari bekas ORBA kan ndak perlu berbentuk jabatan. Lha terus terang saja saya ndak percaya kalau harus menyerahkan seluruh sistem ke orang yg baru sama sekali. nanti malah nabrak- nabrak nggak karuan. Contone program-program parte itu lebih banyak bombasnya sih... Kalau soal program jelas ndak ada yg ngalahin Golkardia yg pengalaman. Cuman ya memang terlalu banyak penyimpangan. Dari dulu kan masalahnya cuman penyimpangan- penyimpangan ini. Kalo dibilang semua ORBA pasti korupsi sih. namanya ya sembrono... Sorry agak keras. Kita mesti menuju ke arah Indonesia baru. deleted... :) kalau anda keras dalam mengeritik, tidak apa. Saya malah menanggapinya sebagai spirit untuk perbaikan. Saya belajar dari kritikan anda. Begitu konsep prilaku yang kami lemparkan di Madison. Agak klise tapi jarang diterapkan oleh kita. Hehe...syukurlah soale kalau ngritiknya lembut dikira ngrayu je Itu konsep yg dilempar ngejatuhin kepala orang ndak? Kasihan kan... Juga budaya ganti menteri ganti program jangan dilakukan lagi dalam dunia pendidikan kita. Memang perbaikan perlu dilakukan, tetapi kalau usul perubahan dari TK sampai Univ. itu saya lihat sebagai perubahan radikal. :) Indonesia memang membutuhkan perubahan yang radikal dalam system pendidikan. Sebab system pendidikan kita sangat kedodoran, mulai dari pelajaran akhlak hingga pelajaran pemecahan masalah. Mosok? Maksudnya pelajaran akhlak yang gimana nih? Kalau pelajaran agama kan sudah sesuai. Apa mau dibikin full sekuler kayak di AS. Wah, ane ndak setuju ah... Kalau yg dimaksud pelajaran PMP sih perlu direvisi atau dihapus. Lalu pelajaran ...apa itu namanya...semacam kewiraan buat tingkat SD sampe SMAnurut saya mesti tetap ada. Biar kita ada rasa nasionalisme dikit. Jangan sembarangan ngapus segala sesuatu yg berbau penginggalan ORBA ah. Mereka bikin sistem juga pake otak jadi ndak pake dengkul kayak sayahehe Ngurusin negoro ndak kayak bikin bangunan gede. Kalau bikin bangunan gede lebih enak mbongkar total lalu bikin baru Tentang konsep pemecahan masalah. Apa pula nih? Justru untuk tingkat SD sampe SMA standar kita lebih tinggi dari standar di sini. Tentu saja jangan mengharap banyak dengan yg terpaksa sekolah di tengah sawah. Jadi ini maslah fasilitas, bukan standar gimana memecahkan masalah. Nah, jadi ya salah alamat kalau yg mau direvisi adalah pendekatan pemecahan masalah. Wong kita lebih hebat kok. Hidup TK-SMA Indonesia! Untuk Univ. yg perlu diperbaiki adalah bentuk kerja sama antara swasta dengan univ. Kalau SDM-nya sih sudah segitu-gituAda yg baik dan ada yg jelek. Wajar Jadi bentuk aplikasi ilmu dapat terserap oleh kalangan pengguna. Nanti bisa muncul bisnis saling menguntungkan antara univ. dan pengguna (baik swasta maupun pemerintah). Nah, dengan sendirinya fasilitas akan tersedia. Kalau soal cara mecahin masalah sih tergantung orangnya tho mbakmau pake palu, pake teori orang, atau mau pake teori bikinan sendiri Jangan maksa-maksa ah Saya tidak tahu apakah pertemuan Madison memang menghasilkan kesimpulan sbgmn ditulis rekan Ida. Cuma mau komentar dikit lalu kalau dihubungkan dg point nomor satu itu apakah sudah relevan belum? :0 tulisan saya itu hanya secuil dari keputusan-keputusan Madison. Hanya dari aspek prilaku. Aspek-aspek lain tidak saya list, karena kebetulan diskusi kita tentang kultur Orba. Kalau anda maksudkan hubungan point no. satu dengan personality saya, maka saya jawab: saya cenderung "satu kata satu perbuatan." Dan saya kira
MAIL TO THE LIST
hallo, buat teman-teman yang mau buat EXTRA UANG ini ada kesempatan sampai tanggal 31 may depan. bagi yang berminat coba kunjungi www.targetshop.com dan silakan registar. ntar jangan lupa isi nomor referral ini 125530. ACT FAST. thank you. CoolMail(tm). Hear. There. Everywhere.(sm) E-mail by phone - http://www.planetarymotion.com
Re: Hadeer aja jadi Presiden
Mas Budi yg baik.., Ini maksudnya apa...?? From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Hadeer aja jadi Presiden Date: Thu, 29 Apr 1999 09:41:44 -0700 Rekan-rekan yth., Inget nggak iklan TV mendiang Benjamin S untuk obat nyamuk tertentu yang bunyinya gini nih: "King Kong lu lawan!" Salam, Budi Hadeer wrote: Kita semua disini nggak ada kerjaan Saya menulis...Anda membaca.. ... :-) Anda menulis ... Saya membaca.:-) So sama-sama nggak ada kerjaan kan :-( Hadeer -- From: Vincent Sitindjak [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Hadeer aja jadi Presiden Date: 29 April 1999 16:35 selalu punya jawaban atas pertanyaan dan argumen apapun lagi engga ada kerjaan (kecuali nulis ribuan e-mail di Permias@) __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Mega dan Sebuah Passport
Selamat berjumpa kembali Bung Napitupulu, Sebelumnya saya mohon permisi dulu untuk me-respond tulisan anda; 1. Kekalahan Bush ahhh, Anda lebih lucu lagi, bukankah setiap kebijaksanaan itu memerlukan waktu sebelum membuahkan hasil? Kekalahan Bush menyangkut banyak factor dan salah satunya (seperti yg beliau ceritakan di Interview w/ David Frost) yang paling disayangkan dan di-regret adalah kurangnya komunikasi team beliau dengan masyarakat. Dan ini juga di confirmed oleh beberapa ahli politik termasuk James Carville-the Political Strategist dari partai Democrat. Dan tentunya saya (dan banyak orang) lebih percaya Bush dan si James dari pada ulasan anda. 2. Persamaan sifat kepimpinan Mega (Ny. Budaya Timur = NBT) dengan Bush, Reagan, dan Clinton. Anda ini mimpi kali? Sifat kepimimpinan dalam aspek apa? Clinton and Reagan were Governors, Bush was a CIA Director, dan NBT apa? Leadership dari Trio ini sudah di tested and proven before becoming a president. NBT dimana dan kapan? The Trio ini mempunyai pola berpikir yang lebih terbuka sedangkan NBT tertutup dan berpikiran dangkal. Contoh untuk kedangkalan berpikirnya, NBT menolak ide negara federasi karena untuk jalan dari province ke province harus menggunakan passport:-) Apakah NBT tidak punya argument yang lebih ilmiah selain ini? untung yang disebut "passport", gimana kalo "sandal"? ancur.. Contoh untuk pikiran tertutup dan anti-Demokrasi, NBT menolak memberikan kemerdekaan kepada Timur-Timor (termasuk rakyat2 kecil, miskin, dan tertindas). Alasan NBT, karena Timur-Timor adalah bagian dari Indonesia:-( Apakah NBT tidak punya argument yang lebih diplomatis selain ini? 3. Penolakan NBT untuk berdebat dengan alasan "...penggalangan kekuatan secara terjun langsung ke daerah2". Kalo anda masih ingat, rekan kita Mohammad Rosadi active menggalang dan menjalankan tugas partainya (PK) sementara ketuanya sendiri ikut debat capres di UI:-) Bukankah yang ini namanya team work? "terjun", did you say "terjun"? well, I have a doubt on that berdasarkan kutipan dari Dr. Arief Budiman (Aktivis Demokrasi): "Kita tidak bisa memahami kenapa saat mahasiswa membutuhkan kehadiran Mega di Semanggi, kok kita hanya mendapat pesan dari Satpamnya bahwa Mega tidak bisa diganggu karena sedang tidur". (source: Tekad, Edisi 15-21 Maret 1999) 4. Penundaan debat sampai setelah pemilu Menunda-nunda debat adalah sebuah alasan yang paling saya antisipasi dari NBT. Kenapa? karena dari beberapa buku (tentang presidential debate) yang saya baca inilah salah satu tactic efective dalam menghindari presidential debate. Pada tahun 1980 kubu Reagan dan Carter (incumbent president waktu itu) menggunakan tactic ini sambil memperhatikan statistic poll. Tapi kalo debat capres diadakan setelah pemilu, bukankah ini pekerjaan sia2? Toh setelah pemilu voters udah nggak bisa control apa2 lagi. Misalnya; kalo Golkar menang dan mereka majority di majelis, apakah jika NBT berdebat will change their position lalu mereka mengajukan NBT dan melupakan capres mereka? Anda, seperti juga NBT, hanyalah bermain Blame Game, dengan menyalahkan debat dan orang yang ikut debat capres. Salah satu tujuan presidential debate is very simple; to produce informed-electorates. Presidential debate is not a "winner-take-all" event. Kalo anda masih mau juga main Blame Game, mendingan ikut acara Blame Game yang di MTV saja karena lebih seru:-) 5. "...visi mereka yaitu memperjuangkan nasib rakyat kecil." aha, saya (dan mungkin banyak orang) nggak butuh capres seperti NBT, karena kalo cuman ngomong , si Kunti (kucing milik Hadeer) juga bisa, yah tapi kita harus translate dulu bahasanya dari bahasa meow-meow ke bahasa Indonesia:-) Kita nggak usah muluk2-lah kiri-kanan and try to save the world, kita deal yang simple2 saja. Coba tanyakan sendiri sama NBT, soeharto mau diapakan seandainya NBT terpilih jadi president? Kemungkinan besar jawabannya " " Nah ini " " bisa diartikan NBT tetap diam, atau paling tidak artinya = probably nothing:-) salam Ali Simplido --- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: In a message dated 4/28/99 11:24:26 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Bung Napitupulu, kau ini gimana bah! Banyak pengamat ekonomi di AS yang menyebutkan bahwa salah satu factor keberhasilan ekonomi AS sekarang ini adalah hasil dari kebijaksanaan ekonomi pemerintahan George Bush dan bahkan sampai Reagan, dan bukanlah hanya dari Clinton semata. Jadi sangatlah disayangkan nanti jika anak Bush (Gov. Texas sekarang) terpilih jadi president AS, dan ekonomi AS turun karena kebijaksanaan Clinton sekarang:-( Irwan: Hahahaanda ini lucu. Lha kalau kebijakan ekonomi pemerintahan George Bush itu hebat, kenapa dong dia kalah oleh seoarang Clinton yg waktu itu sudah memiliki kasus skandal seks?:) George Bush kalau pamor karena saat itu masyrakat AS berada dalam kondisi ekonomi yg awut2an alias jelek. Mungkin karena terlalu
[mimbarbebas] Hasil Jajak Pendapat (Analisis Dari Analisis)
Dari Bisnis Indonesia: PDI Perjuangan, PAN dan Golkar bersaing ketat JAKARTA (Bisnis): PDI Perjuangan menduduki peringkat teratas dan bersaing ketat dengan dua partai lainnya yakni Partai Amanat Nasional (PAN) di peringkat kedua dan Golkar di urutan ketiga, menurut hasil satu jajak pendapat. Yw: Menurut saya, hasil jajak laut :-) ini ada kelemahannya, dan oleh karena itu, saya komentari, dikit-dikit. Dalam jajak pendapat yang dilakukan pada April dengan tema Popularitas calon presiden dan partai politik, survei di 6 kota yang dirilis Komite Pemberdayaan Pemilih bekerjasama Laboratorium Ilmu Politik FISIP UI itu juga terungkap Amien Rais sebagai Capres pilihan urutan pertama disusul Megawati Soekarnoputri dan B.J. Habibie. Jajak itu secara mengejutkan ternyata dari 24 kontestan Pemilu 7 Juni 1999 hanya 24 partai yang menjadi pilihan dari 2000 responden, sementara komposisi yang terbangun sangat timpang. Yw: Saya kurang setuju kalo dibilang 'mengejutkan'. :-) Justru harusnya: tidak mengejutkan sama sekali. PDI Perjuangan (19,5%), PAN (15,8%) dan Golkar (9,3%) dari hasil jajak itu muncul sebagai the majority three, kendati potensi golput di tengah pemilih sangat besar terbukti sebanyak 575 responden (28,8%) mengaku tak tahu harus menjatuhkan pilihan ke parpol mana. Yw: Jadi yg menang sebenarnya adalah golput! (So far). In other word, kesimpulan di (judul) atas agak-agak salah. Jajak pendapat itu dilakukan di enam kota yakni Jakarta (600), Surabaya (400), Yogyakarta (250), Banda Aceh (250), Medan (250) dan Ujung Pandang (250). Mereka beragama Islam (75,4%), Protestan (11,2%), Katolik (9,2%), Budha (3,7%) dan Hindu (0,5%). Yw: Di sini salah satu kelemahan dari jajak. Yg difokus adalah para penduduk kota! Padahal mayoritas pemilih, apakah tinggal di kota? Usia responden berkisar 17-45 tahun dan terbanyak usia muda 17-25 tahun (30,5%) disusul 26-35 tahun (27,8%), 36-45 tahun (20,7%), usia 46-55 tahun (12%) dan sisanya 56 tahun ke atas sebanyak 9,2%. Sedangkan mayoritas responden, menurut hasil itu, adalah ibu rumah tangga (22,3%), pengusaha (18,5%), karyawan swasta (17,9%) dan mahasiswa (16,1%), sedangkan sisanya PNS (9,1%), pelajar (4,7%), pensiunan (4,2%) dan kaum profesional sebanyak 1,8% dari total responden. Yw: Statistik menunjukkan, profesi yg paling dominan (di Indonesia) adalah profesi agri (petani-nelayan). Malah tidak ada. Ini kelemahan kedua. Dari jajak itu juga diungkapkan bahwa mayoritas pendukung Golkar berasal dari kelompok usia produktif yang dalam standar kepegawaian negara (PNS) masih termasuk anggota aktif. "Mayoritas pendukung Golkar adalah kelompok usia pegawai negeri aktif." Yw: PNS itu hanya (kalo nggak salah) kurang dari 4 juta orang. Dan ada yg 'kelompok garis keras' (al. Dikbud/universitas-universitas, Depag, etc) yg kemungkinan besar 'lupa' golkar. Tapi berhubung PNS itu meliputi 9%+ (dari sampel)(dan mungkin bukan 'garis keras'), jadi kayaknya 'bunyi'. Khusus PDI Perjuangan, menurut hasil jajak itu, unggul mutlak di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya. Besarnya dukungan responden yang tinggal di Jawa, lanjut jajak itu, mungkin disebabkan sikap diam, sabar dan tenang pimpinan partai itu yang diinterpretasikan sebagian masyarakat sebagai sikap njawani. Yw: Ini pun mungkin masih tanda tanya. Karena kita tahu profil masing-masing pendukung. Kalo pendukung PDIP itu relatif 'high-profile' (maju ke depan, ngaku, bahwa dia pendukung PDIP). Sementara, pendukung PAN, dll, (misalnya para mahasiswa reformis) banyak yg 'malu-malu' menyatakan dukungan (karena sedikit banyak, hati kecil mereka menginginkan mereka itu yg didukung, bukan yg mendukung!). Siapa tahu yg 'malu-malu' itu (sementara ini) menyatakan golput. Soalnya: golput itu kan yg menang! (lihat di atas). Ketika PAN menang mutlak di Banda Aceh, Golkar mejadi partai pilihan utama di Ujung Pandang yang oleh analis diasumsikan sebagai ikatan primordial yang sangat kental dengan Habibie. Yw: Kalo benar Golkar itu menang mutlak karena hubungan emosional dg BJH (di UP), apakah hal itu masih valid kalo sekiranya nanti yg dicalonkan jadi capres golkar adalah Akbar Sutanjung?!! Menurut Supervisor Pemilu UNDP Kevin Evans, apapun hasil jajak itu belum menjadi basis mutlak untuk menentukan hasil Pemilu 7 Juni mendatang, karena itu perlu Pemilu yang Jurdil dan tepat jadwal agar bisa diterima semua pihak. "Saya yakin Pemilu mendatang tetap berlangsung Jurdil dan sesuai jadwal. Kalau anda ragu, berarti anda meremehkan bangsa sendiri." Yw: Dilihat bahwa 'para (yg dicurigai) penggagal pemilu' tidak mendapat angin (di kota-kota), maka (kecuali nasib lagi super apes), pemilu memang akan sukses. Dan ini, mungkin merupakan sinyal positif (bagi pelaku bisnis/investor) utk mulai bergerak (supaya nggak ketinggalan kereta kuda). :-) Calon presiden Namun seperti yang sudah diduga publik, Amien Rais dalam jajak itu muncul sebagai
Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK!
Atau bung Vincent punya etika berkampanye yang lain ? Kemukakan dong disini, siapa tahu saya bisa mengambil pelajaran dari etika yang bung Vincent sampaikan. Gimana ? -Original Message- From: Vincent Sitindjak [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: 30 April 1999 6:31 Subject: Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK! Maksudnya berkampanye untuk partai politik atau untuk agama Islam? Salam, Vincent Sitindjak Norman, OK - Original Message - From: Mohammad Rosadi [EMAIL PROTECTED] Kalo semua partai nantinya bisa berkampanye seperti ini.., Insya Allah tidak bakalan ada kerusuhan lagi, rakyat gembira, dan kita semua bisa bekerjasama bahu-membahu membangun Indonesia. Sepertinya tips ini bisa juga dipakai sebagai acuan dalam berdiskusi ni. Wassalam, Mohamad Rosadi
Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA
Alternatif lain adalah memperbanyak universitas-universitas berkualitas didaerah. Kebijakan yang hanya menspesialisasikan pulau Jawa sebagai pusat pendidikan bermutu hanya mematikan potensi rakyat didaerah. Kemudian kelemahan lain atas pemusatan universitas bagus di P.Jawa adalah proses diskriminasi yang juga hanya memecah belah suatu masyarakat menjadi ekslusif kembali. Sudah saatnya universitas diluar daerah mendapat prioritas lebih (mungkin dengan sistem otonomi luas, daerah bisa memberi tunjangan yang menggiurkan agar dosen yang sangat bermutu mau mengajar didaerah). Sistem otonomi luas juga menstimulasi persaingan sehat, bahwa guru dan dosen berhak mendapat bayaran yang menggiurkan (bukan hanya sekedar simbol pahlawan tanpa jasa yang norak tsb :). Dengan demikian maka universitas-universitas bagus akan berkembang dan menjamur, sekaligus memberikan kesempatan dan peluang lebih besar kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang terhormat. Pendanaan bisa dilakukan oleh tokoh setempat atau tokoh daerah dimana pemberi dana juga diberi potongan pajak. Usulan ini membutuhkan gebrakan sistem dan peraturan dibeberapa sisi yang tentunya akan lebih banyak positifnya daripada negatifnya. peace. FNU Brawijaya wrote: Ada sesuatu yang salah dari pembicaraan tentang kuota mahasiswa dari WNI Keturunan. Waktu itu saya sangat tidak setuju bila tidak ada kuota. Bila persaingan digeber 100%. Sangat tidak adil bila 3% penduduk dengan keunggulan taraf hidup disuruh tanding dengan Sugiyem yang sekolah sambil angon. Saat ini tidak ada yg menyuarakan hal ini. Nanti ane cari saluran untuk menyuarakan hal ini. Saat ini kuota dinaikkan menjadi 15% dari semula 5%. Gile bener 15% sudah pada mikir implikasinya nggak sih... Untuk yg ini, perlu diperjuangkan secara hukum bagaimana hal ini mesti diatur. Keputusan perlu disosialisasikan agar terhindar dari tuduhan diskriminasi. Di AS sini saja kebijakan proporsi juga dilakukan. Sorry buat yg merasa WNI Keturunan nih...bukannya rasis, tapi keadilan buat seluruh lapisan masyarakat mesti diperjuangkan. Sekarang jaman reformasi, semua suara mesti dikumandangkan tanpa perlu takut dicap sebagai tukang SARA dlsb. Saya tidak tahu siapa yg menghujat anda sebagai pembela Cina. Tapi buat siapapun yang berniat memperjuangkan persaingan bebas yang akan merugikan manusia-manusia macam Sugio, perlu diminta memikirkan kembali. Ada baiknya jangan berkecil hati bila disebut sebagai pembela Cina. Tidak ada yang buruk dan tidak ada yg menyalahkan sikap anda (memangnya kenapa dg pembela Cina?). Kalau memang betulpun itu adalah hak anda tho bung. Statusnya sama dengan yang mengaku sbg pembela rakyat kecil. Tetapi bila ada yang meng-oppose pendapat anda, ya jangan mengkeret lalu menggerutu terus menerus Hehehesorrysoalnya sudah baca posting senada dari anda lebih dari dua kali sih Iya endak? Salam, Jaya ' Alexander Lumbantobing wrote: Akhirnya keperluan untuk memperbaiki sistem pendidikan muncul kembali ke permukaan. Beberapa waktu yang lalu, saya pernah mempertanyakan keberadaan sistem pendidikan di Indonesia. Hasilnya saya justru dihujat sebagai pembela Cina. Rgds, Alex -- \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Hadeer aja jadi Presiden
Sekali lagi saya jadi ingat Nasrullah Idris, yang menghilang pada saat hadeer muncul. Alangkah kebetulannya :) Vincent Sitindjak wrote: ya kalo gitu Hadeer aja jadi Presiden, iyah? engga pernah salah, selalu salahnya orang lain selalu punya pendapat dan selalu benar penuh dengan ide dan idealisme selalu punya jawaban atas pertanyaan dan argumen apapun lagi engga ada kerjaan (kecuali nulis ribuan e-mail di Permias@) gimana? ada yang engga setuju? Salam, Vincent Sitindjak Norman, OK - Original Message - Soal nya Presiden dulu baru nanti turun ke Menteri lha wong Presiden aja belum selesai "diskusi" nya . Menteri kan tergantung Presiden Soal Laksmana Sukardi dan Kwik K.G., berarti anda kurang menyimak tulisan saya ... saya pernah tanya ( dan dijawab oleh salah seorang Simpatisan PDi P disini) mengapa bukan Laksmana Sukardi dan KKG yang jadi Calon Presiden dan Ketua Umum PDI - P , dan dijawab . karena Laksamana dan KKG tugas nya adalah berpikir . sekali lagi tugas nya LS dan KKG adalah berpikir... jadi tugasnya MS apa dong ??? He..he (ada yang masih punya email nya nggak, soalnya punya saya sudah dibuang, boleh dicek ulang) Soal membahas kesalahan orang lain, kan saya ini cuma MENCONTOH sekali lagi MENCONTOH kakak - kakak yang di Milist ini dalam mencari kesalahan orang lain, seperti kesalahan Habibie, kesalahan Golkar, kesalahan - kesalahan yang lain.makanya ngacangaca. :-) atau mari sama-sama ngaca ..ngaca :-) Hadeer