Re: Calon Pemimpin Indonesia? (attn: Irwan)

1999-08-31 Terurut Topik Suwandi

Napitupulu wrote:

 Irwan:
 Seharusnya hal seperti ini diomongin sebelum pemilu,
 sebelum pencoblosan. Sekarang setelah pencoblosan,
 tinggal berjuang agar demokrasi ditegakan. Harus bisa
 menerima dan mengakui yg menang tidak hanya dibibir
 tapi dalam wujud nyata yaitu memberi kesempatan
 pada partai yg paling disukai rakyat, partai yg paling
 diminati rakyat, partai yg paling dicintai rakyat, partai
 yg paling dipercaya oleh rakyat untuk memimpin
 pemerintahan mendatang.



Kayaknya Lae Irwan salah tanggap nih. Memang benar bahwa hal yg saya
utarakan mestinya dilakukan sebelum pemilu. Dan juga bila dipikir2 topik
"calon pemimpin Indonesia" yg kita debatin skrg ini juga gak perlu toh.
Soalnya kan sudah tahu bahwa yg menang pemilu itu PDIP, iya kan? :)

Bahwasanya saya utarakan topik ini supaya rekan-rekin di milis ini bisa
baca/ketahui visi tiap2 calon yg dijagokan. Soalnya saya yakin sampai
sekarang ini banyak orang yg tidak tahu secara detail Mega, Gus Dur, Amien
dll itu sebenarnya orgnya itu bagaimana. Oleh karena itu, di mail saya yg
dulu saya kasih link ke salahsatu sitenya PDIP dan di sana kita bisa lihat
Mega itu dulunya bagaimana.
Dulu (dan juga sampe skrg) banyak org yg bilang bahwa Mega itu gak cocok
jadi pemimpin, gak punya visi, hanya dibacking nama bokapnya dll. Tapi bila
anda baca di Napitupulu wrote:

 Irwan:
 Seharusnya hal seperti ini diomongin sebelum pemilu,
 sebelum pencoblosan. Sekarang setelah pencoblosan,
 tinggal berjuang agar demokrasi ditegakan. Harus bisa
 menerima dan mengakui yg menang tidak hanya dibibir
 tapi dalam wujud nyata yaitu memberi kesempatan
 pada partai yg paling disukai rakyat, partai yg paling
 diminati rakyat, partai yg paling dicintai rakyat, partai
 yg paling dipercaya oleh rakyat untuk memimpin
 pemerintahan mendatang.



Kayaknya Lae Irwan salah tanggap nih. Memang benar bahwa hal yg saya
utarakan mestinya dilakukan sebelum pemilu. Dan juga bila dipikir2 topik
"calon pemimpin Indonesia" yg kita debatin skrg ini juga gak perlu toh.
Soalnya kan sudah tahu bahwa yg menang pemilu itu PDIP, iya kan? :)

Bahwasanya saya utarakan topik ini supaya rekan-rekin di milis ini bisa
baca/ketahui visi tiap2 calon yg dijagokan. Soalnya saya yakin sampai
sekarang ini banyak orang yg tidak tahu secara detail Mega, Gus Dur, Amien
dll itu sebenarnya orgnya itu bagaimana (kan itu yg kita bahas skrg kan?).
Oleh karena itu, di mail saya yg dulu saya kasih link ke salahsatu sitenya
PDIP dan di sana kita bisa lihat Mega itu dulunya bagaimana.
Dulu (dan juga sampe skrg) banyak org yg bilang bahwa Mega itu gak cocok
jadi pemimpin, gak punya visi, hanya dibacking nama bokapnya dll. Tapi bila
anda baca di http://megawati.forpresident.com/main/pikiran.htm jelas2 kita
lihat bahwa mega itu dari dulu2nya (taon 93 ato 94 menurut tahun
percetakannya di pustaka sinar harapan) punya visi yg jauh untuk indonesia.
Jelas2 di sana dia membicarakan masalah korupsi, HAM, BUMN, dll yg
membahayakan Indo di taon2 mendatang.

Nah, tujuan saya cuma itu, biar kita2 di milis ini bisa liat satu persatu
capres2 kita. Terus terang sejak dulu yg saya jagokan memang PDIP. Anyway,
bila ada yg mengatakan bahwa yg lain lebih pantas, yah saya terima2 saja,
wong itu pilihan dia. Cuma kalo memang yg lain menjagokan yg lain apakah itu
amien, hbb, ato gusdur, sebutkan juga kenapa sebabnya kenapa lebih pantas.
Gitu toch

Salam,
Suwandi





Get FREE voicemail, fax and email at http://voicemail.excite.com
Talk online at http://voicechat.excite.com



Re: Saatnya mahasiswa maju kembali (attn: deddy)

1999-08-31 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Bung Deddy, pemaparan anda saya simak dengan baik.
Bagaimana usulan tindakan/sikap nyata yg bisa anda
sampaikan untuk menghadapi masalah2 tersebut?

Terima kasih sebelumnya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Pariban!

1999-08-31 Terurut Topik Ezra Ibrahim

Apakah dari saudara-i ada yang tahu definisi "pariban" dalam bahasa
Indonesia?

Kalau saya tidak salah pariban = cousin (dalam bahasa Inggris). Tolong
diperjelas atau dibetulkan!



Re: Saatnya mahasiswa maju kembali (attn: Budi)

1999-08-31 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 8/29/99 10:31:01 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Budi:
  Apa anda yakin bahwa para 'juragan' tsb melakukannya sendiri tanpa
  melibatkan para 'teri'? Apa anda tidak tahu bahwa KKN itu sudah jadi
  penyakit kronis tidak saja di lingkup para 'juragan' namun juga di sekitar
  kehidupan kita sehari-hari yang 'teri' juga ini? Bisa bayangkan nggak kalau
  sebut saja 25 ribu rupiah kali 100 juta rakyat yang korupsi di kalikan
  setiap hari?

Irwan:
???
25 ribu sehari, sebulan 500 ribu (20 hari kerja). Hmm..kalau memang
gitu maka seharusnya ngga ada masyarakat Indonesia yg miskin lagi,
sulit makan, sulit tempat tinggal, pengangguran.
Anda ngga salah ngasih contoh???

Tambahan, apakah anda di atas sedang ingin mengatakan bahwa
KKN kelas atas (sekelompok orang) yg jumlahnya bisa miliaran
rupiah bisa dibenarkan?

Budi:
  Apa anda yakin bahwa semua orang yang di dekat anda adalah 'bersih'? Apa
  anda yakin orang di sekitar anda tidak ada yang 'juragan'? Kalau ada, apa
  anda yakin bahwa mereka adalah 'juragan' yang bebas KKN?

Irwan:
Saya ngga ngerti jalan pikiran anda. Apakah anda mentolerir KKN?
Apakah para pelaku KKN di tingkat pemerintahan harus dibiarkan saja,
tidak perlu dipermasalahkan dengan alasan bahwa kita semua bisa
saja terlibat KKN? Apakah anda setuju bahwa pemerintahan sekarang
sebaiknya dipertahankan saja? Saya ingin tahu sikap anda akan hal
ini agar saya bisa makin jelas dalam melihat posisi anda.

Budi:
  Thus, yang bikin rusak negara ini kita semua terlebih para 'juragan' yang
  'sakit KKN'.

Irwan:
Apa yg bisa dilakukan oleh guru negeri dengan gaji hanya 40 ribu sebulan
sementara pengeluaran bisa mencapai 200 ribu?
Apa yg bisa dilakukan oleh anggota TNI kelas biasa yg punya gaji hanya
100 ribu sebulan?
Apa yg bisa dilakukan oleh dosen PTN yg punya gaji hanya 100 ribu sebulan?
Apa yg bisa dilakukan oleh pegawai negeri yg punya gaji hanya 150 ribu
sebulan?
Penguasa orba menciptakan sistem agar posisi mereka yg rendahan sangat rentan
untuk melakukan pungutan2 walau sebagian lagi tetap bertahan dan lebih mencari
pemasukan tambahan dengan cara2 yg benar.

Yang bikin rusak negara ini adalah para pembuat aturan dan pengontrolnya
karena merekalah Indonesia jadi seperti sekarang. Badan legislatif, yudikatif,
dan eksekutif banyak yg tercemar. Merekalah dibayar rakyat bukan untuk
bikin susah rakyat. Mereka digaji rakyat agar membawa Indonesia ke arah
yg benar, agar Indonesia di atur dengan benar. Bukan sebaliknya, dikuras
habis2an. Semoga anda bisa membedakan permasalahan yg sedang dibahas.

Di AS itu bukannya ngga pernah ada usaha2 untuk
melakukan KKN. Cuma bedanya, disini tuh hukumnya kuat
banget. Sekali ada indikasi melakukan KKN, maka akan
diusut secara serius dan terbuka, kontrol ada di rakyat.
Jadi beda dengan kita dimana pemerintah kita bahkan
presidennya nutup2in.

  Budi:
  Anda mau 'menunggangi' mahasiswa?
  Enak sekali anda, cuman 'ngompori' dari belakang sambil sembunyi sementara
  mereka mempertaruhkan nyawa.

Irwan:
Silahkan anda membaca kembali bentuk2 perjuangan
yg bisa dilakukan. Yang jelas sikap membenarkan apa
yg dilakukan oleh para petinggi pemerintahan yg melakukan
KKN tidak bisa dibenarkan sama sekali dan bertentangan
dengan perjuangan mahasiswa dan rakyat selama ini.


  Budi:
  Apa yang anda temukan di berita-berita nasional? Apa ada 'juragan' yang
  tertangkap dan diadili karena KKN? Soeharto? Andi Ghalib? Bukti banyak,
  namun belum bisa menjadikan mereka tersangka KKN. Artinya, belum terbukti
  ber-KKN. Lalu yang mana yang KKN? Yang mana yang merusak negara ini? Sebut
  pula bukti kongkritnya.

Irwan:
Pantes aja gue rada susah ngomongnya dengan anda. Kita ternyata
berbeda dalam melihat persoalan yg ada.
Coba anda renungin deh, apa yg bisa anda harapkan dari sekumpulan
orang bejat yg ada di rejim yg sekarang, baik itu di eksekutif, yudikatif,
dan juga legislatif.
Apakah diantara mereka akan saling menghukum? Yang ada malah
saling melindungi.
Itulah sebabnya kenapa kelompok bejat itu harus segera dibersihkan
kalau kita mau Indonesia segera pulih. Hukum harus ditegakan dan
berpihak pada rakyat bukan penguasa.
Revolusi rakyat adalah salah satu alternatif menyembuhkan sakit
parah yg sudah kronis ini.


  Budi:
  Saya tidak sependapat dengan yang anda tulis di atas ini. Definisi anda tsb
  tidak benar menurut saya.

  Apa yang telah didiskusikan di milis ini tidak pernah menyimpulkan sesuatu
  dan atau disepakati peserta. Dengan demikian, adalah absurd menggunakan
  bagian dari diskusi di milis ini sebagai reference.

Irwan:
Silahakan anda baca penjelasan bung Donald.
Dan jangan lupa, yg sempat mengangkat masalah reformasi vs revolusi ini juga
bukan kita2 saja disini. Setahu saya kalau tidak salah ingat Cak Nur juga
sempat menyampaikan hal seperti ini (revolusi vs reformasi)

Bung Budi, anda menyatakan bahwa definisi saya salah menurut anda. Tapi anda
tidak maju dengan menyampaikan yg benar menurut anda. Jadi, dari mana
anda tahu bahwa definisi 

Re: Pariban!

1999-08-31 Terurut Topik Togu TML Tobing

Pariban itu adalah anak perempuan dari saudara laki2 ibu (kalo anda
laki-laki), atau anak laki2 dari saudara perempuan ayah (kalo anda
perempuan).
Jadi nggak semua cousin itu pariban.
Pariban itu pasti cousin, tapi cousin itu belum tentu pariban.


T

Apakah dari saudara-i ada yang tahu definisi "pariban" dalam bahasa
Indonesia?

Kalau saya tidak salah pariban = cousin (dalam bahasa Inggris). Tolong
diperjelas atau dibetulkan!



Re: Saatnya mahasiswa maju kembali (attn: deddy)

1999-08-31 Terurut Topik deddy priadi

salam bung Irwan,
usul saya yang lalu saya kira sudah cukup konkret...yaitu sikap menentang
diundangkannya
RUU KKN itu. Sikap ini misalnya dapat berupa pernyataan resmi dari PERMIAS
atau
NGOs di sana. Pernyataan sikap ini dapat kita kumpulkan dan kita
sebarluaskan sebagai
sikap bersama mencegah militerisme total di Indonesia.

Kedua..infrastruktur!..solidaritas dan bantuan terhadap kawan-kawan
(mahasiswa atau LSM) yang tidak kenal lelah menyuarakan
sikap anti ketidakadilan. Sebagai contoh ada salah satu forum mahasiswa yang
cukup
aktif di jakarta, saking terbatasnya mereka  hanya menggunakan karton bekas
sebagai ikat kepala dalam aksinya. Bahkan kain pun kurang!
Sebetulnya banyak forum-forum mahasiswa di setiap kota . Mereka sangat
membutuhkan bantuan kita. Juga di Bandung, Surabaya, atau kota-kota lain
(baik kota besar atau kecil, di jawa atau luar jawa ).Bantuan langsung bisa
berupa uang atau misalnya aksi pengumpulan modem dan komputer bekas, agar
arus informasi semakin lancar ( proses reformasi 98 dipercepat antara lain
karena pertukaran informasi yang cepat ).Kita lihat satu unit komputer
dengan akses internet (yang dipakai secara kolektif), ini bisa cukup
"minterin" banyak orang.
Berapakah posko di kampus-kampus yang mempunyai internet?.(nggak bocor
aja sukur-sukur)hal hal begini saya rasa sangat penting bung.
Di Jerman dana di setiap AStA di kampus ( seperti senat, tapi otonom...:)  )
sangat besar dan diambil dari iuran tiap student/semester.
Kegiatan mereka cukup terorganisir dan profesional, mulai politik kampus
sampai isu-isu internasional. Apalagi disatukan oleh latar belakang yang
sama (revolusi mahasiswa 1968).
Di Indonesia?mahasiswa sering merogoh kocek sendiri !
Hanya jaringan mahasiswa yang terinformasi dengan baiklah yang mampu
menjalankan perannya dengan baik pula.
Jadi, menurut saya kata kuncinya ialah "NETWORKING" yang bagus dan merata.
dan adalah kewajiban kita untuk mendukung kawan-kawan di sana.

Saya juga merasa sayang apabila kita terjebak untuk hanya berpolemik masalah
elit saja. Karena pada hakekatnya gerakan mahasiswa tidaklah partisan atau
sektarian atau hanya bersifat temporal. Namun mahasiswa mengemban misi yang
lebih berat sebagai agen perubahan dan agen pembangunan (agent of
development).

RAKYAT BERSATU TAK BISA DIKALAHKAN..

wass.

deddy priadi





- Original Message -
From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, August 31, 1999 3:18 PM
Subject: Re: Saatnya mahasiswa maju kembali (attn: deddy)


 Bung Deddy, pemaparan anda saya simak dengan baik.
 Bagaimana usulan tindakan/sikap nyata yg bisa anda
 sampaikan untuk menghadapi masalah2 tersebut?

 Terima kasih sebelumnya.

 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu




Re: Calon Pemimpin Indonesia?

1999-08-31 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Lebih tepatnya...tipuan PDIP, bukan tipuan PAN atau Amien.
Selamat tertipu di milis ini


From: Faransyah Jaya [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Calon Pemimpin Indonesia?
Date: Mon, 30 Aug 1999 22:13:02 -0400

Wa ..
Saya sih nggak milih PAN..
Bisa diperjelas "tipuan2" amien rais.
Sehingga saya tidak "tertipu" di permias@ ini.

Faran
--

On Mon, 30 Aug 1999 16:39:43   Donald Saluling wrote:
  Bayangkan saja semasa kampanye PEMILU, sudah
 berapa banyak orang yeng tertipu oleh Amien Rais ? Kenapa, karena kita
tidak
 membaca background orang2 seperti beliau. Kalau pun AR (Amien Rais)
ternyata
 membelot dari  Suharto dan kroni2nya ... ini membuktikan bahwa beliau
adalah
 seorang pengecut. Beraninya setelah keadaan memungkinkan. Masih banyak
 pulalah AR-AR kecil di kancah perpolitikan Indonesia sekarang ini.
Makanya
 sebagai orang muda yang berpendidikan dan mempunyai analitical mind,
tolong
 kita semua berhati-hati. Jangan sampai kejadian PAN terulang lagi. Dengan
 demikian, jangan pula kita saling menjelekkan satu sama yang lain seperti
 yang sedang terjadi dimilis ini hanya karena satu pihak merasa
tersinggung
 atas skepticism yang lain. Do your research ... get educated on whatever
you
 believe in and jangan langsung percaya sesuatu yang anda dengar dari
mulut
 para "outgoing" politicians. Dunia politik indonesia adalah panggung
 sandiwara yang paling sophisticated di dunia sekarang ini. Beware, don't
be
 scattered. Nobody wants to kill anybody ... tapi sebagai orang muda,
 sometimes reality can sadden you.
 Anda Indonesia, saya Indonesia, mari bangun Indonesia bersama.
 
 Selamat berjuang,
 Donald
 


DC Email!
free email for the community - http://www.DCemail.com


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Calon Pemimpin Indonesia? (attn: Irwan)

1999-08-31 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Vote Irwan for president!!!


From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Calon Pemimpin Indonesia? (attn: Irwan)
Date: Mon, 30 Aug 1999 23:44:13 EDT

In a message dated 8/29/99 10:34:44 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

  Apabila ada rekan2 yg punya data2 ttg calon2 yg lain, apakah itu
Habibie,
   Gus Dur, Amien, sudi kiranya dicantumkan di Milis ini. Dengan begitu
kita
   semua bisa ambil kesimpulan siapakah yg pantas bukan?

Irwan:
Seharusnya hal seperti ini diomongin sebelum pemilu,
sebelum pencoblosan. Sekarang setelah pencoblosan,
tinggal berjuang agar demokrasi ditegakan. Harus bisa
menerima dan mengakui yg menang tidak hanya dibibir
tapi dalam wujud nyata yaitu memberi kesempatan
pada partai yg paling disukai rakyat, partai yg paling
diminati rakyat, partai yg paling dicintai rakyat, partai
yg paling dipercaya oleh rakyat untuk memimpin
pemerintahan mendatang.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Calon Pemimpin Indonesia?

1999-08-31 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Salah...Kedaulatan tertinggi ada di tangan Mr. Irwan sebagai pengejawantahan
suara 35% pencoblos. Dia yang berhak menentukan siapa yg paling demokratis,
siapa yang reformis, dlsb.

Anda bilang mendukung PAN dan PKB, nyatanya anda sibuk menjelekkan Amien, AM
Fatwa dlsb. karena mereka tidak mendukung PDIP. Anda angkat Hasan Basri
sebagai pahlawan dari PAN yg sejati, hanya semata-mata dia mencalonkan
Megawati. Kesimpulan yang dapat ditarik dari posting-posting anda kan semua
yang tidak mendukung PDIP bukan reformis, mau anda tutup-tutupi bagaimana
lagi sih? Kalau ngomong jangan diputar-putar ah. Setelah gerombolan anda
BRidwan-Efron sibuk kasak-kusuk menjelekkan Amien, sekarang diperkuat oleh
Saluling. Rupanya benar bahwa Permias@ dapat menipu peserta dengan berbagai
jalinan tanya jawab yang rapi sehingga dapat menjerumuskan peserta.
Penyusunan tanya-jawab ini mengingatkan pada acara dari desa ke desa.

Dari dulu anda sebut-sebut rakyat terus. Sekarang bagaimana anda menjelaskan
posisi anda terhadap sistem pemilu model berjenjang yang dianut Indonesia
saat ini? Apakah perlu diubah atau tidak? Bila tidak (berhubung Megawati
tidak menghendaki) maka selamanya sistem perwakilan (MPR) akan berlaku.
Konsekuensinya tidak ada yang berhak mengklaim sebagai calon tetap presiden
sebelum Sidang Umum MPR. Hal sesederhana ini harusnya anda camkan sebelum
selalu menulis rakyat-rakyat-rakyat. Bosan dan geli bacanya. Anda kok nggak
belajar-belajar sih. Ih, capek tahu.

Sekarang begini, suara 35% apakah dapat dianggap mewakili keseluruhan suara
rakyat? Bagaimana bila yang 65% kemudian mengumpulkan suaranya dengan cara
menggalang persatuan pendapat dari wakil-wakil rakyat terpilih? Pertanyaan
selanjutnya, suara 35% apakah bukan suara kelompok, yaitu suara kelompok
pendukung Mega dan PDI-P. Bukan suara rakyat! Enak saja main klaim-nya.
Sudah mengklaim tidak memakai dasar masih pakai ngotot lagi. Aneh bener deh.

Nih, biar anda tidak asal njeplak bibit anti demokrasi. Justru anda yang
hendak menanamkan bibit anti demokrasi. Anda kan yang hendak memaksakan
kehendak agar Mega menjadi presiden. Kok melangkahi suara wakil-wakil
rakyat. Bung, anda cuma 1 orang dari 100 juta pemilih. Anda tidak berhak
mengklaim bahwa pendapat anda yang paling benar. Masih banyak yang juga
meluangkan pikiran dan waktu untuk mengevaluasi kejadian-kejadian di
Indonesia. Makanya berkaca dulu sebelum mengklaim pihak lain pembawa virus
demokrasi, bibit anti demokrasi. Anda ini yang justru tidak demokratis.

Rakyat.



From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]

Lha, emangnya gue ngomong seperti itu diposting2 terdahulu?
Mbok ya kalau mau kasih komentar tuh baca dulu, ikutin
diskusinya secara benar, apa yg lagi dibicarakan. Lihat kembali
posting2 sebelumnya. Jangan maen asal nyaplak gitu aja, bikin
komentar yg seolah2 gue ngomong gitu. Ini khan termasuk tindakan
melakukan penyesatan seperti dulu ada juga melakukan hal
yg sama ke gue dan ke beberapa rekan lainnya di milis ini.
Saya tidak mengaitkan kelompok Madani dengan Amien Rais.
Saya mempertanyakan kelompok Madani yg memberikan
usulan nama Gus Dur untuk jadi presiden dengan segala macam
alasan "demi" selain demi tegaknya demokrasi:(

Kemudian, Bung Priyo (yg kebetulan jubir dari kelompok Madani)
nanya ke saya gimana komentar saya atas tulisan di detik.com
yg berkaitan dengan tuduhan (sampai saat ini lebih cenderung
berupa fitnah) AM Fatwa terhadap PDIP yg disebut2 dengan
istilah Lippogate. AM Fatwa sendiri tampaknya hanya mengambil
bola yg dilempar oleh Amien Rais karena memang Amien Rais
tidak menyebut nama partainya. Saya jawab pertanyaan dia
dengan tegas dan jelas, bagaimana posisi saya.
Tapi ketika saya tanya balik posisi dia bila ternyata tidak
terbukti bagaimana sikap Kelompok Madani.
Ingat, sampai sekarang yg mengangkat kasus Lippogate
tidak mampu memberikan bukti2. Kalau diperhatikan
kronologisnya, Amien Rais berkunjung ke tempat Habibie.
Ngga lama kemudian, Amien Rais ngomong bahwa
ada partai besar pemilu lainnya yg memiliki kasus mirip
dengan Baligate. Kemudian, AM Fatwa menyambut bola
yg dilempar tersebut dengan menyebut nama PDIP dan
Bank Lippo. Suatu teknik yg mirip dengan kasus
Andi Ghalib dimana pengacaranya Andi Ghalib tiba2
menyampaikan ke DPR nama2 menteri yg menerima
upeti dengan maksud agar bila data2 yg mereka sampaikan
itu meragukan, demikian juga data2 yg digunakan untuk
menuduh ke Andi Ghalib. Kalau ngga salah ingat (tolong dikoreksi),
cara ini dalam hukum dikenal dengan istilah insuniasi (?)


Anjasmara
   Sudahlah nggak usah dituruti. Menurut dia semua pihak yg tidak
mendukung
   PDIP adalah bukan kelompok reformasi. Sudah saja si Irwan ini diangkat
jadi
   bapak reformasi saja. Biar pada geli semua pembaca milis ini...

Irwan:
Nah khan, makin kebukti anda ini asal mangap. Bung Anjasmara
baru bergabung di milis permias ya? Kalau memang baru bergabung,
saya ucapkan selamat bergabung deh.
Sekedar informasi saja ke anda (dan ini bisa dikonfirmasikan oleh
rekan2 yg minimal 

Re: Saatnya mahasiswa maju kembali (attn: Budi)

1999-08-31 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Nah, mulai lagi deh biasnya. Giliran Amien menunjukkan bukti tidak lengkap
yg merugikan PDI-P langsung deh riang gembira. Giliran dulu Teten
menunjukkan bukti tidak kuat tetap saja berkobar-kobar. Nah, rekan-rekan,
saya rasa kita mampu menilai bias tidaknya suara seseorang deh.

Sekarang anda jelaskan apakah kotak pos 5000 bukan surat gelap? Waktu Teten
membeberkan bukti tentang Ghalib, jelas tidak akan cukup kuat, tetapi bisa
di-follow-up. Sekarang ini surat gelap dari Amien juga dapat dijadikan
petunjuk untuk mulai mengusut. Nyatanya anda sudah sibuk menjelekkan Amien.
Bahkan tidak menyarankan perlunya penyidikan lanjutan. Wah bagaimana
nih. Katanya demokratis, nyatanya standarnya ganda. Malu dong.



From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]

Ngomong2 soal reference, apakah surat gelap seperti yg sempat
dibaca oleh Amien Rais dan AM Fatwa cukup representatif untuk
dijadikan sebagai bukti? Hehehe...makanya mereka berdua sampai
sekarang ngga bisa nunjukin bukti2 atas tuduhan yg mereka lontarkan.
Yang lebih aneh lagi, malah pihak tertuduh diminta menyampaikan
bukti2 karena tampaknya pihak penuduh ngga mampu nunjukkin
bukti2. Inilah Indonesia kita yg penuh dengan elit politik bermuka 1000.
(awas aja kalau ada yg minta saya nunjukin 996 muka lainnya...hehehehe)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



was: Re: Calon Pemimpin Indonesia? (attn: Anjasmara)

1999-08-31 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 8/31/99 3:45:16 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

  Anda bilang mendukung PAN dan PKB, nyatanya anda sibuk menjelekkan Amien,
AM
  Fatwa dlsb. karena mereka tidak mendukung PDIP.

Irwan:
Anda ini bener2 ngga bisa nangkep tulisan atau pura2 bego?
Seperti dalam tulisan gue sebelumnya, silahkan buktikan
kalau perlu copy paste khan tulisan saya atau bahkan
tulisan bRidwan yg menjelek2an orang2 PKB atau PAN
sebelum pencoblosan pemilu.
Catat kata2 penting, SEBELUM PENCOBLOSAN.
Saya masih ingat kata2 Amien Rais sebelum pencoblosan yg
sedikit "mengancam" dua partai reformasi lainnya yaitu
PKB dan PDIP untuk dengan ksatria mendukung salah
satu partai yg paling banyak suaranya diantara mereka
(PAN, PKB, PDIP). Tapi apa yg terjadi setelah penghitungan
suara dan kini? Amien Rais menjilat ludahnya sendiri.
Kesepakatan Paso diberakinya, pernyataan yg dia keluarkan
sebelum pencoblosan dianggap angin lalu.
Jelas, saya akan mempertanyakan sikapnya.
Soal AM Fatwa? Ah, biarkan saja, dia toh baru bikin
humor kemarin2 ini yg sudah saya kutipkan disini.
Saya tidak menjelek2an mereka, Amien Rais dan AM Fatwa.
Tapi mereka sendirilah yg telah menjelekkan diri
masing2.

Jelas, disini anda salah karena fakta membuktikan
saya tidak menjelek2kan Amien Rais  AM Fatwa
sebelum pencoblosan.

Anda memfitnah saya di milis ini.

Anjasmara:
  Anda angkat Hasan Basri
  sebagai pahlawan dari PAN yg sejati, hanya semata-mata dia mencalonkan
  Megawati.

Irwan:
Salah lagi. Bukan Hasan Basri tapi Faisal Basri.
Hal2 sepele begini saja anda sudah salah. Tampaknya
anda menulis hanya berdasarkan emosi saja tanpa
nalar yg bagus dan data2 yg kuat.

Saya masukkan Faisal Basri sebagai salah satu orang
hebat karena dia menyadari betul apa itu demokrasi
dan konsekuensinya. Demokrasi tidak hanya dibibir
saja, tapi juga harus nyata dalam tindakan.
Faisal Basri konsisten dengan itu. Jadi tidak ada hubungannya
dengan memilih Megawati. Faisal Basri bukan pendukung
Megawati, dia pendukung demokrasi yg benar.

Lagi2 anda salah dalam hal ini.

Anda memfitnah saya di milis ini.

Anjasmara:
  Kesimpulan yang dapat ditarik dari posting-posting anda kan semua
  yang tidak mendukung PDIP bukan reformis, mau anda tutup-tutupi bagaimana
  lagi sih? Kalau ngomong jangan diputar-putar ah.

Irwan:
Anda kembali memfitnah saya. Saya tidak pernah mengatakan
yg tidak mendukung PDIP bukan reformis. Bisa dibuktikan
dari posting2 yg telah saya tulis di milis ini.
Anda tampaknya termasuk tipe yg suka bikin2 pernyataan
yg tidak sesuai dengan fakta seperti pernah ada di milis
ini yg suka belok2in tulisan orang.

Anjasmara:
  Setelah gerombolan anda
  BRidwan-Efron sibuk kasak-kusuk menjelekkan Amien, sekarang diperkuat oleh
  Saluling. Rupanya benar bahwa Permias@ dapat menipu peserta dengan berbagai
  jalinan tanya jawab yang rapi sehingga dapat menjerumuskan peserta.
  Penyusunan tanya-jawab ini mengingatkan pada acara dari desa ke desa.

Irwan:
Anda salah lagi.
bRidwan tetap konsisten dengan suara reformasinya.
Bung Efron mungkin memang dari awal sudah tidak
suka dengan Amien Rais karena punya pengalaman pribadi
dengan Amien Rais semasa kuliah dulu di UGM.
Donald Saluling? Dia punya garis sendiri. Terkadang saya
dan dia berseberangan dalam topik2 tertentu.

Saya tidak menjelekkan Amien Rais, apa yg saya
katakan adalah fakta lapangan. Silahkan buktikan
kata2 saya tentang Amien Rais yg tidak sesuai
dengan fakta lapangan.
Amien Rais lah yg telah menjelekkan dirinya
sendiri. Anda mungkin pendukung Amien Rais, tapi
sebaiknya anda tetap obyektif dan melihat permasalahan
dengan pikiran tenang. Jauhkan emosi, lihat fakta
lapangan.

Seperti yg sudah sering saya tuliskan. Saya bukan
pendukung fanatik Megawati. Saya pendukung gerakan
pembaharuan di Indonesia, kali ini bentuknya adalah
gerakan reformasi. Dukungan nyata saya berikan kepada
PDIP dengan Megawatinya karena saya lihat mereka
yg paling konsisten memperjuangkan nasib rakyat kecil
sama seperti apa yg saya perjuangkan.
Rekan2 di milis ini saksi matanya. Anda yg baru bergabung
seharusnya tahu diri dan lihat2 dulu sebelum memberikan
komentar yg hanya membuat orang lain makin jelas
seperti apa anda orangnya.

"Teguran" dari bung Donald seharusnya bisa jadi masukan
untuk anda. Jangan asbun bung! Ini milis permias.

Anjasmara:
  Dari dulu anda sebut-sebut rakyat terus. Sekarang bagaimana anda
menjelaskan
  posisi anda terhadap sistem pemilu model berjenjang yang dianut Indonesia
  saat ini? Apakah perlu diubah atau tidak?

Irwan:
Sejak tahun lalu saya sudah ingatkan masalah
pengangkatan anggota MPR yg menurut saya tidak wajar
dan harus dihapuskan.
Saya termasuk pendukung pemilihan presiden secara langsung.
Saya termasuk pendukung pembentukan negara federal
tapi tidak untuk periode mendatang ini. Pembentukan
negara federal paling cepat menurut saya baru bisa dimulai
tahun 2004 mengingat prioritas sekarang adalah pembenahan
hukum dan ekonomi. Ini sering saya sebutkan sebelum
pencoblosan karena memang 

Tanya email Anies Baswedan

1999-08-31 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Seorang teman (temennya Anies juga) di Cleveland
menanyakan email Anies Baswedan. Bagi yg tahu
atau mungkin Anies sendiri yg baca email ini,
mohon bisa diinformasikan melalui japri saya.

Terima kasih sebelumnya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Mega Amien Habibie Gus Dur

1999-08-31 Terurut Topik Pandir Ontohod

Membuka email-email dari permias merupakan pekerjaan yang paling tidak
menarik. Soalnya yang ada di dalamnya cuman debat nggak ada habis soal Mega
Amien Habibie dan Gus Dur atau paling soal PDI-P, golkar, PAN, PKB atau poros
tengah. 
Buat saya sih udah jelas: Politik emang kotor, dan tindakan orang yang
berkecimpung soal politik jelas cuman dagelan.  
Wong boro-boro kebanyakan rakyat peduli, mereka sih cuman ikut-ikutan doang.
Ada rame-rame di posko PDI-P ikut ke sana, ada rame-rame di Muhammadiyah ikut
ke sana,ada kebakaran di rumah tetangga aja rame-rame nontonin,  apalagi kalo
kebagian uang partisipasi yang bisa 15000 atau ampe 25000 (ini kata teman
waktu dia ikut rame-rame kampanye kemaren) 
Udah jelas emang PDI-P mengungguli partai lain apapun alasan pencoblos yang
mungkin bisa karena visi kepartaian, bisa karena senang akan disain PDI-P yang
sangar, bisa karena bosan nyoblos golkar, bisa karena muak pada Amien Rais,
dan hal ini pun terjadi pada pemilih partai lainnya.
Soal kepresidenan, itu pun bisa jadi pertunjukan komedi yang menarik. Tak
peduli akan hasil akhirnya, saya rasa kebanyakan rakyat sudah bosan dengan
dagelan politik. 
Dan apa nggak bisa lewat milis ini kita bicarakan masalah lain, seperti
kepedulian sosial, tukar wawasan mengenai hal di luar politik.

Eh tapi ini sih cuman usulan dari badut non politik aja.  kalo emang para
pemirsa senang ngomongin politik ya aku sih cuman bisa meng"klik" move to
trash bin" en baca e-mail yang segar-segar aja.
Kangen rasanya baca puisinya Ibu Ida... atau pelajaran bahasa cina
kilat.atau berita lain selain dagelan politik .
Kalo perlu bikin milis DP@P DagelanPolitik@Permias

Pandir
Badut non Politik


Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Rumors Agenda Kongres di KSNP 99.

1999-08-31 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Kepada rekan2 permias khususnya panitia atau juga
yg bertanggung jawab atas acara kongres.
Akhir2 ini saya mendengar rumors akan satu agenda
yg sempat meresahkan sebagian warga permias Cleveland.
Berhubung sifatnya masih rumors, saya sangat
mengharapkan konfirmasi positif atas benar atau
tidaknya rumors tersebut.

Rumorsnya adalah:
"Akan ada agenda yg membicarakan rencana pengangkatan
atau pembentukan (atau apapun namanya) permias pusat
atau yg sejenis seperti itu. Pengertian permias pusat disini
adalah yg akan memimpin permias2 seluruh AS. Jadi, nanti
ada kepengurusan sendiri di permias pusat.
Sekedar informasi kepada rekan2 yg mungkin belum mengetahui,
selama ini tidak ada yg namanya permias pusat.

Saya belum akan melanjuti perbincangan ini sampai ada
konfirmasi positif dari rekan2 di DC atau pihak yg bertanggung
jawab atas kongres permias tersebut. Saya angkat rumors
ini ke permukaan karena bagi kami permias Cleveland
menganggap masalah/isu ini adalah serius.

Kalau memang panitia atau pihak yg bertanggung jawab
terhadap kongres tidak membenarkan rumors yg beredar
tersebut, apakah kami di Cleveland bisa diberikan jaminan
di kongres nanti tidak akan ada agenda tersebut?

Terima kasih sebelumnya atas informasi yg diberikan.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Mega Amien Habibie Gus Dur

1999-08-31 Terurut Topik Pungky

Bagaimana kalau nyang ni Bung Pandir..(ini saya ambilkan dari Mas Luke Skywalker
dari milis yang Mas Pandir tertarik untuk ikut bergabung beberapa waktu lalu)...

Pungkas Bahjuri Ali.

mulai---
 "YANG PUTIH ATAU YANG HITAM?"

 Seorang gembala sedang menggembalakan dombanya. Seorang yang  lewat  berkata,
"Engkau mempunyai kawanan domba yang bagus.  Bolehkan  saya  mengajukan
beberapa   pertanyaan   tentang   domba-domba  itu?"  "Tentu,"  kata  gembala
itu.  Orang itu berkata, "Berapa jauh domba-dombamu berjalan  setiap  hari?"
"Yang  mana, yang putih atau yang hitam?" "Yang putih." "Ah,yang putih
berjalan sekitar  enam  kilometer  setiap  hari."  "Dan yang hitam?" "Yang hitam
juga."

   "Dan  berapa  banyak rumput mereka makan setiap hari?" "Yang   mana, yang putih
atau yang hitam?" "Yang putih."  "Ah,  yang putih makan sekitar empat pon rumput
setiap hari." "Dan yang  hitam?" "Yang hitam juga."  "Dan  berapa  banyak  bulu
yang   mereka  hasilkan  setiap tahun?" "Yang mana, yang putih atau  yang hitam?"
"Yang putih." "Ah menurut perkiraan saya,  yang   putih  menghasilkan sekitar enam
pon bulu setiap tahun kalau  mereka dicukur." "Dan yang hitam?" "Yang hitam juga."

  Orang  yang  bertanya  menjadi  penasaran.  "Bolehkah   saya  bertanya,
mengapa  engkau  mempunyai  kebiasaan  yang aneh,   membedakan dombamu menjadi
domba putih dan hitam setiap kali  engkau  menjawab pertanyaanku?" Gembala itu
menjawab, "Tentu  saja. Yang putih adalah milik saya." "Ooo, dan yang  hitam?"
"Yang hitam juga," kata gembala itu.

Pikiran manusia membuat pemisahan-pemisahan yang bodoh, yang oleh Sang Kasih
dilihat sebagai satu.

  (DOA SANG KATAK 2, Anthony de Mello SJ,
 Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1990)

selesai



Pandir Ontohod wrote:

 Membuka email-email dari permias merupakan pekerjaan yang paling tidak
 menarik. Soalnya yang ada di dalamnya cuman debat nggak ada habis soal Mega
 Amien Habibie dan Gus Dur atau paling soal PDI-P, golkar, PAN, PKB atau poros
 tengah.
 Buat saya sih udah jelas: Politik emang kotor, dan tindakan orang yang
 berkecimpung soal politik jelas cuman dagelan.
 Wong boro-boro kebanyakan rakyat peduli, mereka sih cuman ikut-ikutan doang.
 Ada rame-rame di posko PDI-P ikut ke sana, ada rame-rame di Muhammadiyah ikut
 ke sana,ada kebakaran di rumah tetangga aja rame-rame nontonin,  apalagi kalo
 kebagian uang partisipasi yang bisa 15000 atau ampe 25000 (ini kata teman
 waktu dia ikut rame-rame kampanye kemaren)
 Udah jelas emang PDI-P mengungguli partai lain apapun alasan pencoblos yang
 mungkin bisa karena visi kepartaian, bisa karena senang akan disain PDI-P yang
 sangar, bisa karena bosan nyoblos golkar, bisa karena muak pada Amien Rais,
 dan hal ini pun terjadi pada pemilih partai lainnya.
 Soal kepresidenan, itu pun bisa jadi pertunjukan komedi yang menarik. Tak
 peduli akan hasil akhirnya, saya rasa kebanyakan rakyat sudah bosan dengan
 dagelan politik.
 Dan apa nggak bisa lewat milis ini kita bicarakan masalah lain, seperti
 kepedulian sosial, tukar wawasan mengenai hal di luar politik.

 Eh tapi ini sih cuman usulan dari badut non politik aja.  kalo emang para
 pemirsa senang ngomongin politik ya aku sih cuman bisa meng"klik" move to
 trash bin" en baca e-mail yang segar-segar aja.
 Kangen rasanya baca puisinya Ibu Ida... atau pelajaran bahasa cina
 kilat.atau berita lain selain dagelan politik .
 Kalo perlu bikin milis DP@P DagelanPolitik@Permias

 Pandir
 Badut non Politik

 
 Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Re: Rumors Agenda Kongres di KSNP 99.

1999-08-31 Terurut Topik Faransyah Jaya

Saya sebagai panitia yang bertanggung jawab dengan Kongres PERMIAS'99 mencoba menjawab 
pertanyaan bung Irwan.

Agenda Kongres'99 nanti sifatnya sementara. Ada kemungkinan dimasukkan kedalam agenda 
atau ditolak. Tergantung keputusan bersama dari hasil sidang nanti.

Adapun tujuan dari Agenda sementara adalah untuk mempersingkat waktu pelaksanaan 
kongres. Maksud saya disini adalah, daripada memikirkan agenda kongres pada saat 
pelaksanaan kongres, lebih baik rekan2 mahasiswa memberikan masukan kedalam agenda 
sementara kongres. Email2 yang meminta masukan untuk agenda kongres telah banyak kami 
kirim ke milis2 permias dengan hasil yang minimum.

Bila memang ada masukan2 untuk agenda semntara kongres PERMIAS'99 dipersilahkan 
mengemail ke [EMAIL PROTECTED]

Wassalam,

Faransyah Jaya
Ket. Bidang Kongres PERMIAS'99
--

On Tue, 31 Aug 1999 17:50:24   Irwan Ariston Napitupulu wrote:
Kepada rekan2 permias khususnya panitia atau juga
yg bertanggung jawab atas acara kongres.
Akhir2 ini saya mendengar rumors akan satu agenda
yg sempat meresahkan sebagian warga permias Cleveland.
Berhubung sifatnya masih rumors, saya sangat
mengharapkan konfirmasi positif atas benar atau
tidaknya rumors tersebut.

Rumorsnya adalah:
"Akan ada agenda yg membicarakan rencana pengangkatan
atau pembentukan (atau apapun namanya) permias pusat
atau yg sejenis seperti itu. Pengertian permias pusat disini
adalah yg akan memimpin permias2 seluruh AS. Jadi, nanti
ada kepengurusan sendiri di permias pusat.
Sekedar informasi kepada rekan2 yg mungkin belum mengetahui,
selama ini tidak ada yg namanya permias pusat.

Saya belum akan melanjuti perbincangan ini sampai ada
konfirmasi positif dari rekan2 di DC atau pihak yg bertanggung
jawab atas kongres permias tersebut. Saya angkat rumors
ini ke permukaan karena bagi kami permias Cleveland
menganggap masalah/isu ini adalah serius.

Kalau memang panitia atau pihak yg bertanggung jawab
terhadap kongres tidak membenarkan rumors yg beredar
tersebut, apakah kami di Cleveland bisa diberikan jaminan
di kongres nanti tidak akan ada agenda tersebut?

Terima kasih sebelumnya atas informasi yg diberikan.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



DC Email!
free email for the community - http://www.DCemail.com



Re: Mega Amien Habibie Gus Dur

1999-08-31 Terurut Topik Arya Indrathama

Mbak Mega makan nasi berapa kali sehari? tiga kali..
Kalau Amien Rais? tiga kali juga..hehehe

Habibie kalo mules larinya kemana? ke kamar mandi lah..
Kalo Gus Dur? ke kamar mandi juga... =P


iseng iseng berpolitik permias

Denver, CO


reply-an dari email:

Bagaimana kalau nyang ni Bung Pandir..(ini saya ambilkan dari Mas Luke
Skywalker
dari milis yang Mas Pandir tertarik untuk ikut bergabung beberapa waktu
lalu)...

Pungkas Bahjuri Ali.

mulai---
 "YANG PUTIH ATAU YANG HITAM?"

 Seorang gembala sedang menggembalakan dombanya. Seorang yang  lewat  berkata,
"Engkau mempunyai kawanan domba yang bagus.  Bolehkan  saya  mengajukan
beberapa   pertanyaan   tentang   domba-domba  itu?"  "Tentu,"  kata  gembala
itu.  Orang itu berkata, "Berapa jauh domba-dombamu berjalan  setiap  hari?"
"Yang  mana, yang putih atau yang hitam?" "Yang putih." "Ah,yang putih
berjalan sekitar  enam  kilometer  setiap  hari."  "Dan yang hitam?" "Yang
hitam
juga."

   "Dan  berapa  banyak rumput mereka makan setiap hari?" "Yang   mana, yang
putih
atau yang hitam?" "Yang putih."  "Ah,  yang putih makan sekitar empat pon
rumput
setiap hari." "Dan yang  hitam?" "Yang hitam juga."  "Dan  berapa  banyak
bulu
yang   mereka  hasilkan  setiap tahun?" "Yang mana, yang putih atau  yang
hitam?"
"Yang putih." "Ah menurut perkiraan saya,  yang   putih  menghasilkan sekitar
enam
pon bulu setiap tahun kalau  mereka dicukur." "Dan yang hitam?" "Yang hitam
juga."

  Orang  yang  bertanya  menjadi  penasaran.  "Bolehkah   saya  bertanya,
mengapa  engkau  mempunyai  kebiasaan  yang aneh,   membedakan dombamu menjadi
domba putih dan hitam setiap kali  engkau  menjawab pertanyaanku?" Gembala itu
menjawab, "Tentu  saja. Yang putih adalah milik saya." "Ooo, dan yang  hitam?"
"Yang hitam juga," kata gembala itu.

Pikiran manusia membuat pemisahan-pemisahan yang bodoh, yang oleh Sang Kasih
dilihat sebagai satu.

  (DOA SANG KATAK 2, Anthony de Mello SJ,
 Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1990)

selesai



Pandir Ontohod wrote:

 Membuka email-email dari permias merupakan pekerjaan yang paling tidak
 menarik. Soalnya yang ada di dalamnya cuman debat nggak ada habis soal Mega
 Amien Habibie dan Gus Dur atau paling soal PDI-P, golkar, PAN, PKB atau
poros
 tengah.
 Buat saya sih udah jelas: Politik emang kotor, dan tindakan orang yang
 berkecimpung soal politik jelas cuman dagelan.
 Wong boro-boro kebanyakan rakyat peduli, mereka sih cuman ikut-ikutan doang.
 Ada rame-rame di posko PDI-P ikut ke sana, ada rame-rame di Muhammadiyah
ikut
 ke sana,ada kebakaran di rumah tetangga aja rame-rame nontonin,  apalagi
kalo
 kebagian uang partisipasi yang bisa 15000 atau ampe 25000 (ini kata teman
 waktu dia ikut rame-rame kampanye kemaren)
 Udah jelas emang PDI-P mengungguli partai lain apapun alasan pencoblos yang
 mungkin bisa karena visi kepartaian, bisa karena senang akan disain PDI-P
yang
 sangar, bisa karena bosan nyoblos golkar, bisa karena muak pada Amien Rais,
 dan hal ini pun terjadi pada pemilih partai lainnya.
 Soal kepresidenan, itu pun bisa jadi pertunjukan komedi yang menarik. Tak
 peduli akan hasil akhirnya, saya rasa kebanyakan rakyat sudah bosan dengan
 dagelan politik.
 Dan apa nggak bisa lewat milis ini kita bicarakan masalah lain, seperti
 kepedulian sosial, tukar wawasan mengenai hal di luar politik.

 Eh tapi ini sih cuman usulan dari badut non politik aja.  kalo emang para
 pemirsa senang ngomongin politik ya aku sih cuman bisa meng"klik" move to
 trash bin" en baca e-mail yang segar-segar aja.
 Kangen rasanya baca puisinya Ibu Ida... atau pelajaran bahasa cina
 kilat.atau berita lain selain dagelan politik .
 Kalo perlu bikin milis DP@P DagelanPolitik@Permias

 Pandir
 Badut non Politik



Re: Calon Pemimpin Indonesia?

1999-08-31 Terurut Topik Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Jeffrey Anjasmara:
Salah...Kedaulatan tertinggi ada di tangan Mr. Irwan sebagai pengejawantahan
suara 35% pencoblos. Dia yang berhak menentukan siapa yg paling demokratis,
siapa yang reformis, dlsb.
Anda bilang mendukung PAN dan PKB, nyatanya anda sibuk menjelekkan Amien, AM
Fatwa dlsb. karena mereka tidak mendukung PDIP. Anda angkat Hasan Basri
sebagai pahlawan dari PAN yg sejati, hanya semata-mata dia mencalonkan
Megawati. Kesimpulan yang dapat ditarik dari posting-posting anda kan semua
yang tidak mendukung PDIP bukan reformis, mau anda tutup-tutupi bagaimana
lagi sih? Kalau ngomong jangan diputar-putar ah. Setelah gerombolan anda
BRidwan-Efron sibuk kasak-kusuk menjelekkan Amien, sekarang diperkuat oleh
Saluling. Rupanya benar bahwa Permias@ dapat menipu peserta dengan berbagai
jalinan tanya jawab yang rapi sehingga dapat menjerumuskan peserta.
Penyusunan tanya-jawab ini mengingatkan pada acara dari desa ke desa.
Dari dulu anda sebut-sebut rakyat terus. Sekarang bagaimana anda menjelaskan
posisi anda terhadap sistem pemilu model berjenjang yang dianut Indonesia
saat ini? Apakah perlu diubah atau tidak? Bila tidak (berhubung Megawati
tidak menghendaki) maka selamanya sistem perwakilan (MPR) akan berlaku.
Konsekuensinya tidak ada yang berhak mengklaim sebagai calon tetap presiden
sebelum Sidang Umum MPR. Hal sesederhana ini harusnya anda camkan sebelum
selalu menulis rakyat-rakyat-rakyat. Bosan dan geli bacanya. Anda kok nggak
belajar-belajar sih. Ih, capek tahu.
Sekarang begini, suara 35% apakah dapat dianggap mewakili keseluruhan suara
rakyat? Bagaimana bila yang 65% kemudian mengumpulkan suaranya dengan cara
menggalang persatuan pendapat dari wakil-wakil rakyat terpilih? Pertanyaan
selanjutnya, suara 35% apakah bukan suara kelompok, yaitu suara kelompok
pendukung Mega dan PDI-P. Bukan suara rakyat! Enak saja main klaim-nya.
Sudah mengklaim tidak memakai dasar masih pakai ngotot lagi. Aneh bener deh.
Nih, biar anda tidak asal njeplak bibit anti demokrasi. Justru anda yang
hendak menanamkan bibit anti demokrasi. Anda kan yang hendak memaksakan
kehendak agar Mega menjadi presiden. Kok melangkahi suara wakil-wakil
rakyat. Bung, anda cuma 1 orang dari 100 juta pemilih. Anda tidak berhak
mengklaim bahwa pendapat anda yang paling benar. Masih banyak yang juga
meluangkan pikiran dan waktu untuk mengevaluasi kejadian-kejadian di
Indonesia. Makanya berkaca dulu sebelum mengklaim pihak lain pembawa virus
demokrasi, bibit anti demokrasi. Anda ini yang justru tidak demokratis.
Rakyat.

Efron:
Tadinya saya pikir Anda adalah orang yang cerdas dan mumpuni. Rupanya Anda
lebih tolol ketimbang para politisi oportunis machiavelis.
Memangnya 65% suara itu bisa bergabung lalu mengalahkan suara 35% PDIP?
Berpikirlah yang realistislah! Memangnya orang-orang yang duduk di DPR dan
MPR itu kambing dan keledai sehingga bisa diatur untuk bersatu melawan
35%-nya PDIP? Tengoklah "poros tengah"! Sebentar lagi mereka itu akan
menjadi bangkai.
Ingat, presiden RI bukan dipilih langsung oleh rakyat tapi oleh anggota MPR.
Jadi kalau mau berkoar-koar untuk menjatuhkan capres lainnya sebaiknya
dilakukan di hadapan anggota MPR bukan dengan jualan obat di kaki-lima.
Menyoal posisi saya sudah dijelaskan sebelumnya namun Anda sungguh bebal tak
menyimak. Ini saya paste-kan.
-Original Message-
From:   Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
mailto:[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Monday, 30 August, 1999 8:06 AM
To: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: MEGA amp; LIPPOGATE

Halo Jeff,

Anda benar! Kalau dibilang "garis keras" bisa saya terima. Yang ada dalam
diri saya sendiri saya tak pernah mencari suatu yang abu-abu. Kalau nggak
hitam ya putih.
Saya condong kepada PDIP bukan karena Mega. Tiga kali saya ikut pemilu orba
saya mencoblos PDI yang saat itu Mega tak populer (kecuali pemilu 97 saya
tak ikut mendaftar). Saat itu saya menilai PDI sebagai partai wong cilik.
Apalagi Suryadi adalah datang dari SMA yang sama dengan saya yaitu SMA 1
Yogya. Jadi sentimen seperguruan cukup berpengaruh.
Sekarang PDI meradang dan bermigrasi ke PDIP. Sebagai partai wong cilik Mega
tetap konsisten mengemban arah partai. Saya makin bersimpati karena PDIP
tidak saja ditekan oleh pemerintah tapi juga oleh para oportunis machiavelis
yang ingin nongkrong di atas. Gebleknya lagi mereka itu meniup angin agama
untuk menekan. Emangnya saya yang Kristen ini disuruh indekost.
Anda agar hati-hati dan tak perlu LATAH ikut-ikutan menggunakan istilah
"menghujat". Istilah menghujat pertama kali saya kenal/tahu dari Alkitab.
Menghujat adalah padanan "to blaspheme". Kata ini dipakai oleh Pemuka Agama
Yahudi kepada Yesus Kristus sebagai "menghujat Allah" karena ngaku-ngaku
Anak Allah.
Kalau saya menghujat AR, emangnya AR itu malaikat atau Tuhan. Saya
ngonek-ngoneke AR karena dari dulu saya nggak suka komentarnya yang banyak
disiarkan di radio swasta di Yogya. Bikin kuping saya panas. Hanya saja saya
(waktu itu) nggak berani 

Re: Calon Pemimpin Indonesia?

1999-08-31 Terurut Topik hendy Agus rochyanto

maaf yach, apa nggak salah tuch Faisal Basri atau Hasan Basri? Hasan basri
khan udach almarhum

ok byee
HAR
- Original Message -
From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 01, 1999 7:11 AM
Subject: Re: Calon Pemimpin Indonesia?


 Jeffrey Anjasmara:
 Salah...Kedaulatan tertinggi ada di tangan Mr. Irwan sebagai
pengejawantahan
 suara 35% pencoblos. Dia yang berhak menentukan siapa yg paling
demokratis,
 siapa yang reformis, dlsb.
 Anda bilang mendukung PAN dan PKB, nyatanya anda sibuk menjelekkan Amien,
AM
 Fatwa dlsb. karena mereka tidak mendukung PDIP. Anda angkat Hasan Basri
 sebagai pahlawan dari PAN yg sejati, hanya semata-mata dia mencalonkan
 Megawati. Kesimpulan yang dapat ditarik dari posting-posting anda kan
semua
 yang tidak mendukung PDIP bukan reformis, mau anda tutup-tutupi bagaimana
 lagi sih? Kalau ngomong jangan diputar-putar ah. Setelah gerombolan anda
 BRidwan-Efron sibuk kasak-kusuk menjelekkan Amien, sekarang diperkuat oleh
 Saluling. Rupanya benar bahwa Permias@ dapat menipu peserta dengan
berbagai
 jalinan tanya jawab yang rapi sehingga dapat menjerumuskan peserta.
 Penyusunan tanya-jawab ini mengingatkan pada acara dari desa ke desa.
 Dari dulu anda sebut-sebut rakyat terus. Sekarang bagaimana anda
menjelaskan
 posisi anda terhadap sistem pemilu model berjenjang yang dianut Indonesia
 saat ini? Apakah perlu diubah atau tidak? Bila tidak (berhubung Megawati
 tidak menghendaki) maka selamanya sistem perwakilan (MPR) akan berlaku.
 Konsekuensinya tidak ada yang berhak mengklaim sebagai calon tetap
presiden
 sebelum Sidang Umum MPR. Hal sesederhana ini harusnya anda camkan sebelum
 selalu menulis rakyat-rakyat-rakyat. Bosan dan geli bacanya. Anda kok
nggak
 belajar-belajar sih. Ih, capek tahu.
 Sekarang begini, suara 35% apakah dapat dianggap mewakili keseluruhan
suara
 rakyat? Bagaimana bila yang 65% kemudian mengumpulkan suaranya dengan cara
 menggalang persatuan pendapat dari wakil-wakil rakyat terpilih? Pertanyaan
 selanjutnya, suara 35% apakah bukan suara kelompok, yaitu suara kelompok
 pendukung Mega dan PDI-P. Bukan suara rakyat! Enak saja main klaim-nya.
 Sudah mengklaim tidak memakai dasar masih pakai ngotot lagi. Aneh bener
deh.
 Nih, biar anda tidak asal njeplak bibit anti demokrasi. Justru anda yang
 hendak menanamkan bibit anti demokrasi. Anda kan yang hendak memaksakan
 kehendak agar Mega menjadi presiden. Kok melangkahi suara wakil-wakil
 rakyat. Bung, anda cuma 1 orang dari 100 juta pemilih. Anda tidak berhak
 mengklaim bahwa pendapat anda yang paling benar. Masih banyak yang juga
 meluangkan pikiran dan waktu untuk mengevaluasi kejadian-kejadian di
 Indonesia. Makanya berkaca dulu sebelum mengklaim pihak lain pembawa virus
 demokrasi, bibit anti demokrasi. Anda ini yang justru tidak demokratis.
 Rakyat.

 Efron:
 Tadinya saya pikir Anda adalah orang yang cerdas dan mumpuni. Rupanya Anda
 lebih tolol ketimbang para politisi oportunis machiavelis.
 Memangnya 65% suara itu bisa bergabung lalu mengalahkan suara 35% PDIP?
 Berpikirlah yang realistislah! Memangnya orang-orang yang duduk di DPR dan
 MPR itu kambing dan keledai sehingga bisa diatur untuk bersatu melawan
 35%-nya PDIP? Tengoklah "poros tengah"! Sebentar lagi mereka itu akan
 menjadi bangkai.
 Ingat, presiden RI bukan dipilih langsung oleh rakyat tapi oleh anggota
MPR.
 Jadi kalau mau berkoar-koar untuk menjatuhkan capres lainnya sebaiknya
 dilakukan di hadapan anggota MPR bukan dengan jualan obat di kaki-lima.
 Menyoal posisi saya sudah dijelaskan sebelumnya namun Anda sungguh bebal
tak
 menyimak. Ini saya paste-kan.
 -Original Message-
 From:   Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 mailto:[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent:   Monday, 30 August, 1999 8:06 AM
 To: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Subject:Re: MEGA amp; LIPPOGATE

 Halo Jeff,

 Anda benar! Kalau dibilang "garis keras" bisa saya terima. Yang ada dalam
 diri saya sendiri saya tak pernah mencari suatu yang abu-abu. Kalau nggak
 hitam ya putih.
 Saya condong kepada PDIP bukan karena Mega. Tiga kali saya ikut pemilu
orba
 saya mencoblos PDI yang saat itu Mega tak populer (kecuali pemilu 97 saya
 tak ikut mendaftar). Saat itu saya menilai PDI sebagai partai wong cilik.
 Apalagi Suryadi adalah datang dari SMA yang sama dengan saya yaitu SMA 1
 Yogya. Jadi sentimen seperguruan cukup berpengaruh.
 Sekarang PDI meradang dan bermigrasi ke PDIP. Sebagai partai wong cilik
Mega
 tetap konsisten mengemban arah partai. Saya makin bersimpati karena PDIP
 tidak saja ditekan oleh pemerintah tapi juga oleh para oportunis
machiavelis
 yang ingin nongkrong di atas. Gebleknya lagi mereka itu meniup angin agama
 untuk menekan. Emangnya saya yang Kristen ini disuruh indekost.
 Anda agar hati-hati dan tak perlu LATAH ikut-ikutan menggunakan istilah
 "menghujat". Istilah menghujat pertama kali saya kenal/tahu dari Alkitab.
 Menghujat adalah padanan "to 

Unsubscription

1999-08-31 Terurut Topik komar

untuk permias mailing list maintainer
sekali lagi tolong email saya [EMAIL PROTECTED]
di cabut dari e-mail [EMAIL PROTECTED]
terimah kasih.




n.k



Re: Mega Amien Habibie Gus Dur

1999-08-31 Terurut Topik Arezda

-Original Message-
From: Pandir Ontohod [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, September 01, 1999 4:43 AM
Subject: Mega Amien Habibie Gus Dur
mas Pandir...
bagaimana kalau kita ngomongin soal ekonomi,
setuju enggak

salam
arez...


Kangen rasanya baca puisinya Ibu Ida... atau pelajaran bahasa cina
kilat.atau berita lain selain dagelan politik .
Kalo perlu bikin milis DP@P DagelanPolitik@Permias

Pandir
Badut non Politik


Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Re: Saatnya mahasiswa maju kembali (attn: Budi)

1999-08-31 Terurut Topik Budi Haryanto

Dear mas Irwan yth.,

Saya sebenarnya senang untuk berdiskusi dengan anda. Sayang, setelah
beberapa kali berargumentasi, ternyata banyak hal yang nggak nyambung. Saya
salah mengartikan tulisan anda, demikian juga sebaliknya, apa yang saya
coba tulis dan maksudkan ternyata tertangkap berbeda oleh anda. Untuk itu,
sementara ini saya cukup puas terlibat dalam diskusi ini.

Bagi saya, yang terpenting adalah saya menjadi tahu semangat anda. Kita
berada di arah keinginan yang sama, yaitu menginginkan Indonesia yang lebih
baik ke depan. Ini sudah lebih dari cukup dibandingkan dengan diskusi
dengan segala macam busa-busanya. Soal berbeda pendapat adalah alamiah,
karena memang kita berbeda dari sononya.

Terima kasih atas responnya. Maaf, saya tidak ingin untuk memberikan
definisi revolusi versus reformasi versi saya, karena sudah barang tentu
itu juga mengandung kelemahan dan akan menjadikan diskusi yang akan semakin
panjang, sementara topik diskusi yang sebenarnya malah semakin kabur. Saya
tidak setuju dengan definisi yang anda sudah sebutkan, karena saya
mempunyai definisi lain yang lebih cocok dan sesuai bagi saya.

Saya hargai anda yang telah banyak menghabiskan energi untuk diskusi ini.

Salam,
Budi



lowongan kerja

1999-08-31 Terurut Topik Ira Damayanti


 -Original Message-
 From: Yopi Gagas Ilmiawan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Subject:  [[EMAIL PROTECTED]: [pk-timur] LOWONGAN KERJA DI UN]

 --
 question = ( to ) ? be : ! be;
  -- Wm. Shakespeare
[pk-timur] LOWONGAN KERJA DI UN



From: Ayabarus Ker [EMAIL PROTECTED]
Subject: [rabbani] UN Lowongan Kerja
To: [EMAIL PROTECTED]
Reply-to: [EMAIL PROTECTED]
Delivered-to: [EMAIL PROTECTED]
Mailing-List: contact [EMAIL PROTECTED]
X-Originating-IP: [128.250.6.244]
X-Mailing-List: [EMAIL PROTECTED]

Assalamualaikum,

ini ada lowongan kerja di UN, yang tertarik bisa lihat di:
http://www.un.org/Depts/OHRM/examin/exam.htm

syarat-syaratnya:
1. should not be more than 32 years old on 31 December 2000 (born on 1
January 1968 or after);

2. should hold at least a first-level university degree in one of the
occupational groups listed below:
 Administration
 Electronic Data Processing
 Finance
 Legal Affairs
 Statistics

3. should speak and write fluently in either English or French.

Ada dua kali test:
1. paling dekat di bangkok (biaya sendiri), kalau lulus;
2. di biayai oleh UN

paling lambat 24 September 1999, buat kerja July 2000.


__





Re: [Re: Mega Amien Habibie Gus Dur]

1999-08-31 Terurut Topik Pandir Ontohod

SAya sih jelas setuju asal.. dengan syarat entar enggak berbuntut soal
money politics..
Ekonomi murni... kagak ada unsur dagelan politik
Udah eneg buaca komedi politik indonesia
Pandir

Arezda [EMAIL PROTECTED] wrote:
-Original Message-
From: Pandir Ontohod [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, September 01, 1999 4:43 AM
Subject: Mega Amien Habibie Gus Dur
mas Pandir...
bagaimana kalau kita ngomongin soal ekonomi,
setuju enggak

salam
arez...


Kangen rasanya baca puisinya Ibu Ida... atau pelajaran bahasa cina
kilat.atau berita lain selain dagelan politik .
Kalo perlu bikin milis DP@P DagelanPolitik@Permias

Pandir
Badut non Politik


Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Re: [Re: Mega Amien Habibie Gus Dur]

1999-08-31 Terurut Topik Pandir Ontohod

Pantesan ane kagak demen ame politik, lha ane makan kagak pernah tiga kali
paling buanyak juga dua kali...
Kalo mules, ane sih boro-boro lari, paling juga jongkok sambil megangin
perut.
Pantes kalo ane kagak bisa ikut dagelan politik...

Pandir

Arya Indrathama [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mbak Mega makan nasi berapa kali sehari? tiga kali..
Kalau Amien Rais? tiga kali juga..hehehe

Habibie kalo mules larinya kemana? ke kamar mandi lah..
Kalo Gus Dur? ke kamar mandi juga... =P


iseng iseng berpolitik permias

Denver, CO


reply-an dari email:

Bagaimana kalau nyang ni Bung Pandir..(ini saya ambilkan dari Mas Luke
Skywalker
dari milis yang Mas Pandir tertarik untuk ikut bergabung beberapa waktu
lalu)...

Pungkas Bahjuri Ali.

mulai---
 "YANG PUTIH ATAU YANG HITAM?"

 Seorang gembala sedang menggembalakan dombanya. Seorang yang  lewat 
berkata,
"Engkau mempunyai kawanan domba yang bagus.  Bolehkan  saya  mengajukan
beberapa   pertanyaan   tentang   domba-domba  itu?"  "Tentu,"  kata  gembala
itu.  Orang itu berkata, "Berapa jauh domba-dombamu berjalan  setiap  hari?"
"Yang  mana, yang putih atau yang hitam?" "Yang putih." "Ah,yang putih
berjalan sekitar  enam  kilometer  setiap  hari."  "Dan yang hitam?" "Yang
hitam
juga."

   "Dan  berapa  banyak rumput mereka makan setiap hari?" "Yang   mana, yang
putih
atau yang hitam?" "Yang putih."  "Ah,  yang putih makan sekitar empat pon
rumput
setiap hari." "Dan yang  hitam?" "Yang hitam juga."  "Dan  berapa  banyak
bulu
yang   mereka  hasilkan  setiap tahun?" "Yang mana, yang putih atau  yang
hitam?"
"Yang putih." "Ah menurut perkiraan saya,  yang   putih  menghasilkan sekitar
enam
pon bulu setiap tahun kalau  mereka dicukur." "Dan yang hitam?" "Yang hitam
juga."

  Orang  yang  bertanya  menjadi  penasaran.  "Bolehkah   saya  bertanya,
mengapa  engkau  mempunyai  kebiasaan  yang aneh,   membedakan dombamu
menjadi
domba putih dan hitam setiap kali  engkau  menjawab pertanyaanku?" Gembala
itu
menjawab, "Tentu  saja. Yang putih adalah milik saya." "Ooo, dan yang 
hitam?"
"Yang hitam juga," kata gembala itu.

Pikiran manusia membuat pemisahan-pemisahan yang bodoh, yang oleh Sang Kasih
dilihat sebagai satu.

  (DOA SANG KATAK 2, Anthony de Mello SJ,
 Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1990)

selesai



Pandir Ontohod wrote:

 Membuka email-email dari permias merupakan pekerjaan yang paling tidak
 menarik. Soalnya yang ada di dalamnya cuman debat nggak ada habis soal Mega
 Amien Habibie dan Gus Dur atau paling soal PDI-P, golkar, PAN, PKB atau
poros
 tengah.
 Buat saya sih udah jelas: Politik emang kotor, dan tindakan orang yang
 berkecimpung soal politik jelas cuman dagelan.
 Wong boro-boro kebanyakan rakyat peduli, mereka sih cuman ikut-ikutan
doang.
 Ada rame-rame di posko PDI-P ikut ke sana, ada rame-rame di Muhammadiyah
ikut
 ke sana,ada kebakaran di rumah tetangga aja rame-rame nontonin,  apalagi
kalo
 kebagian uang partisipasi yang bisa 15000 atau ampe 25000 (ini kata teman
 waktu dia ikut rame-rame kampanye kemaren)
 Udah jelas emang PDI-P mengungguli partai lain apapun alasan pencoblos yang
 mungkin bisa karena visi kepartaian, bisa karena senang akan disain PDI-P
yang
 sangar, bisa karena bosan nyoblos golkar, bisa karena muak pada Amien Rais,
 dan hal ini pun terjadi pada pemilih partai lainnya.
 Soal kepresidenan, itu pun bisa jadi pertunjukan komedi yang menarik. Tak
 peduli akan hasil akhirnya, saya rasa kebanyakan rakyat sudah bosan dengan
 dagelan politik.
 Dan apa nggak bisa lewat milis ini kita bicarakan masalah lain, seperti
 kepedulian sosial, tukar wawasan mengenai hal di luar politik.

 Eh tapi ini sih cuman usulan dari badut non politik aja.  kalo emang para
 pemirsa senang ngomongin politik ya aku sih cuman bisa meng"klik" move to
 trash bin" en baca e-mail yang segar-segar aja.
 Kangen rasanya baca puisinya Ibu Ida... atau pelajaran bahasa cina
 kilat.atau berita lain selain dagelan politik .
 Kalo perlu bikin milis DP@P DagelanPolitik@Permias

 Pandir
 Badut non Politik



Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1