Jam 4 sore ini Tomtom Divonis

1999-10-13 Terurut Topik Yusuf-Wibisono

;-)

Berdasarkan info dari detik.com, jam 4 sore ini, Tomtom
Suharto akan divonis berkaitan dg tukar bantal-guling
Goro. Tuntutan jaksa 2 tahun, dan jaksanya udah ngancam,
andaikan diputus bebas, dia akan banding.

Ini mungkin bisa jadi 'garapan' yg sip utk pertanggung-
jawaban habibie, dan bisa memberikan sedikit
'tendangan' ke nilai kurs rupiah dan mungkin juga
harga-harga saham di bursa... (tapi bisa juga tidak,
tergantung vonisnya).

Yw.



Re: [Sahabat Internet] hmmmm peta politik goncang

1999-10-13 Terurut Topik bRidWaN

Iya Mr.Paten, nanti kita akan tahu dengan jelas,
siapa yang akan masuk kategori Badut. Tapi akan
ada juga yang jago dalam hal 'balik-badan'.


Salam,
bRidWaN

...
At 12:14 PM 10/11/99 MST, Paten Deh wrote:
>
> Bung bRidWaN, seperti yang tidak tahu saja, kalau politik
> selalu seperti itu. Kita sekarang bisa lihat kan siapa
> saja badut-badutnya.
>
> Salam,
> -Mr. Paten

--
>>From: bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]>
>>Date: Sat, 9 Oct 1999 07:18:04 +0700
>>
>>Sejak Pemilihan Ketua MPR, sudah terlihat adanya
>>permainan politik yang 'cantik' dari para politikus
>>kita. Disebut cantik, karena kelihatannya masyarakat
>>sampai tidak bisa mengikutinya. Bahkan sebahagian
>>anggota MPR itu sendiripun agak bingung.
>>
>>Dalam suasana bermain cantik, kelihatan Gus Dur masih
>>bisa (meskipun susah) untuk mengendalikan permainan.
>>
>>Dalam hal ini, saya kagum dengan AR dan AT, yg dengan
>>situasi perolehan PAN 7% dan Hujatan kepada Golkar,
>>mereka masih bisa tampil, dengan cantik pula...:)
>>Selamat kepada Pak Amien dan Pak Akbar !
>>
>>Nah, kini merekapun agak pusing, karena babak
>>akhir ini akan semakin membingungkan dalam bermain.
>>Termasuk Gus Dur pun ikut bingung nampaknya.
>>Apalagi kita.
>>
>>Dalam babak akhir ini, kelompok Pendukung Habibie,
>>yang notabene bukan hanya dari Golkar (hitam?) saja,
>>akan tetapi kita juga tahu bahwa ada beberapa Partai
>>yang sejak semula sudah jelas2 mendukung Habibie.
>>
>>Kelompok inilah yang akan mengacaukan suatu permainan
>>yang telah dibina dengan cantik, dan akan membuat
>>kejutan serta manuver yang sudah bisa diduga.
>>
>>Itulah sebabnya, terkesan PDI-P agak membelot dengan
>>mengatakan cara musyawarah yang sebaiknya diambil.
>>Kenapa ? Karena kalau diambil cara Voting, maka kans
>>Habibie untuk menjadi Presiden-lah yang terbesar.
>>
>>Saya yakin bahwa Gus Dur sama sekali tidak interest
>>untuk menjadi Presiden, dan beliau terlihat sangat
>>mendukung Mega untuk menjadi Presiden dari awal.
>>Pencalonan Gus Dur inipun cukup membuat beliau
>>pusing nampaknya, karena ini akan merusak permainan
>>yang tengah dikembangkan, atau bisa disebut sebagai
>>suatu anti-klimaks.
>>
>>Konon ada skenario baru yang tengah digodok, dengan
>>membuat alternatif baru yaitu duet Mega-Akbar.
>>Namun bagaimana posisi Akbar yang telah menjadi Ketua
>>DPR ? Ada yang bilang posisi ini akan diambil oleh Kiki.
>>Caranya ? Nah, inilah pokok persoalannya.
>>
>>Kalau kita cermati permainan PBB dengan melakukan
>>interupsi pada pemilihan Ketua DPR, nampak bahwa
>>manuver ini sengaja dibuat untuk mengacaukan permainan,
>>dan ingin memojokan Mega dengan "Mengadu-Domba"  Mega
>>dengan para pendukungnya.
>>Terlihat bagaimana komentar PBB yang mengatakan bahwa
>>Mega harus bisa menjelaskan kepada pendukung PDI-P
>>mengapa mendukung Golkar pada waktu pemilihan Ketua DPR.
>>Dan kalau dijalankan dengan musyawarah, agak susah
>>manuver itu dijalankan, makanya mereka mati2an minta
>>diadakan voting. Dan berhasil, dan besoknya keluarlah
>>Pernyataan Ketua PBB dimass media. Indah bukan ?
>>
>>Kalau dipikir2, ngapain PBB capek capek mikirin
>>pertanggungan jawab Mega kepada pendukung PDI-P ?
>>
>>Menurut saya, kita harus hati-hati dengan pencalonan
>>Gus Dur, karena ini adalah bagian dari permainan.
>>Pada waktu Gus Dur sudah diposisikan 'kuat' sebagai Capres,
>>dan dianggap sudah siap diadu dengan Habibie, ketika
>>itulah Gus Dur akan digoyang dengan issue-issue yang
>>menyakitkan.
>>
>>Namun inipun tergantung pada Akbar, bagaiman dia bisa
>>terampil 'bergoyang' dalam Rapim Golkar nanti.
>>
>>Ini hanya pemikiran orang awam yang rada 'bodoh' saja,
>>tetapi ingin mengutarakan uneg-uneg nya. Boleh kan ?
>>
>>Mohon maaf saya mengcopy-kan kepada beberapa rekan
>>di-millis lain, karena saya membutuhkan sanggahan
>>pemikiran akan tulisan/uneg2 saya ini.
>>
>>Selamat Berakhir Pekan !
>>
>>
>>Salam,
>>bRidWaN
>>
>>At 07:49 PM 10/7/99 +1000, P.Rahardjo wrote:
>> >PKB Resmi Dukung Gus Dur Capres
>> >Reporter: Hestiana Dharmastuti
>> >
>> >detikcom, Jakarta- Setelah F-Reformasi resmi mencapreskan
>> >Gus Dur, F-PKB pun secara resmi juga mendukung pencapresan
>> >itu. “Dukungan PKB bukan hanya didasari pada pencalonan
>> >Poros Tengah, tapi dari NU dan PKB menilai sosok Gus Dur
>> >cocok untuk menjadi presiden,” tegas Ketua PKB Alwi Shihab.
>> >http://www.detik.com/berita/199910/19991007-1440.htm
>> >
>> >
>> >tamat sudah, Mega dan Habibie
>> >Poros Tengah, PKB, sebagian partai lain akan ke Gus Dur
>> >
>> >rivalnya sebagian dari:
>> >PDI-P (100an)
>> >Golkar (80an)
>> >UD (50an)
>> >dan UG (30an)
>> >-
>> >  260an
>> >
>> >Gus Dur akan dapat MPR (690) - 260 = 430an
>> >
>> >dan masuk ke Istana boleh pakai sarung :-)
>> >
>> >ada analisa lain ?
>> >
>> >pr-
>
>__
>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>
>



Re: [Amin Rais, suka keonaran]

1999-10-13 Terurut Topik bRidWaN

Yah, itu hak anda koq.

Hanya bagi saya sangat susah membayangkannya,
Beliau sebagai bagian dari Orde Baru, KKN dll-nya ?

Salam,
bRidWaN

...
At 02:10 PM 10/12/99 -0400, Faransyah Jaya wrote:
> kalo saya pribadi sih nggak masalah.
> orang kan bisa berubah juga. ditambah dengan sistem kita yang
> mestinya membaik. saya tidak membela habibie..
>
> tapi kalo nanti emang habibie yang naek .. lalu negara kita di
> demo ato diancurin oleh orang2 yang nggak suka habibie kan yang
> kena rakyat juga.
>
> saya pribadi sih.. mau presidennya habibi kek.. megawati kek..
> asal semua orang mulai mpr, dpr, rakyat, mahasiswa ngingetin kalo
> udah ngaco pemerintahan, insya allah negara aman tentram.
>
> jeleknya kita kan kalo udah nggak suka sama orang, yang alasannya
> belom jelas sekalipun, akan dengan berbagai cara menjatuhkan.
> kadang bawa2 nama rakyat.
>
> begitu menurut saya..
>
> faran

>--
>On Tue, 12 Oct 1999 23:21:41   bRidWaN wrote:
>>Bagaimana kalau Presidennya Habibie lagi ?


>At 12:08 PM 10/12/99 -0400, Faransyah Jaya wrote:
>>>Wah kalo yang ini saya setuju dengan mas Mardhika.
>>>
>>>Jalan kan nggak selalu terbuka lebar tanpa kita perlu belok2. selagi
>>>tujuan akhir sampai dan jalan yang kita lalui bersih tidak perlu
>>>dipermasalahkan.
>>>
>>>Hidup Amien Rais ...
>>>Lebih tepatnya Hidup REFORMASI !
>>>
>>>presiden siapa aja yang penting reformasi jalan !
>>>
>>>faran
>>>--
>>
>>>On Tue, 12 Oct 1999 11:53:19   Mardhika Wisesa wrote:
Bung Jan,

Sebenarnya tidak juga, Amien Rais juga ada andil dan usaha yang
>>menjadikannya
sebagai Ketua MPR RI. Walaupun memang dia terkesan suka gonta-ganti
>>poros, dia
tetap konsisten agar Suara Reformasi tetap ditegakkan. Mungkin dia hanya
>>ingin
mengambil langkah yang nyata daripada diam-diam melempem Mega dan PDIP.

Mardhika Wisesa

"Jan P. Anggirta" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
salam saudara-saudara,
stuju sekali...
pendapat bang ariston di bawah ini

hasil pemilu hendaknya jangan di belokkan oleh MPR hanya oleh karena
paktor
tidak suka terhadap calon presidennya.

mungkin temen-temen tahu... kalu Amin Rais ithu sangat tidak objektif
sekali. Deklarasi ciganjur di tanda tangani... menghormati pemenang
pemilu... nyatanya dia menciptakan poros tengah..

menghina golkar... tapi kemudian merangkulnya...

tidak mau jadi calon ketua MPR, hanya mau untuk Presiden (sebelum Pemilu),
nyatanya kini merajuk minta dan dapat ketua MPR. kalau ada peluang untuk
Presiden, pasti di sambar.
P' Amin Rais dan pengikut pengikutnya hanya mengaku-ngaku sebagai
demokrat,
padahal dia hanya oportunis belaka. Beruntung dia duduk duduk di MPR agar
dia ada kedudukan di negara ini Karena orang seperti Amin Rais tanpa
kedudukan akan menjadi jamur bagi pemerintahan nantinya, apa lagi kalau
pemerintahan nantinya dipimpin oleh megawati...

dapat saya bayangkan... kalau hanya tinggal Habiebie dan Megawati calon
presiden, pastilah Amin Rais dan poros tengahnya mendukung Habiebie, hanya
semata-mata karena paktor tidak suka ya begitulah Amin Rais


Lalu dimanakah etika dan moral P' Amin Rais?

catatan dalam benak saya,

Jan P anggirta.



Re: [Amin Rais, suka keonaran]

1999-10-13 Terurut Topik bRidWaN

Banyak salahnya menurut kita, belum tentu menurut
Pendukung-nya, atau bahkan menurut kacamata beliau sendiri.

Kalau dibalik ? Rasanya tidak akn mungkin. Yakin deh !


Salam,
bRidWaN


At 09:49 AM 10/12/99 -0700, Budi Haryanto wrote:
>
>Wah., tentu saja sangat banyak salahnya.
>
>Bagaimana kalau dibalik, pendukung Habibie pindah
>ke Amien Rais (?).
>
>Salam,
>Budi

...
>bRidWaN wrote:
>>
>> Saya berharap agar dugaan sekalangan orang (termasuk saya)
>> bahwa Amien Rais adalah pendukung Habibie adalah salah.
>> Begitu juga dengan Poros Tengah.
>>
>> Tapi kalaupun benar, apakah salahnya ?
>>
>> Salam,
>> bRidWaN

>>At 11:53 AM 10/12/99 EDT, Mardhika Wisesa wrote:
>>
>> >Bung Jan,
>> >
>> >Sebenarnya tidak juga, Amien Rais juga ada andil dan usaha yang
>> >menjadikannya sebagai Ketua MPR RI. Walaupun memang dia terkesan
>> >suka gonta-ganti poros, dia tetap konsisten agar Suara Reformasi
>> >tetap ditegakkan. Mungkin dia hanya ingin mengambil langkah yang
>> >nyata daripada diam-diam melempem Mega dan PDIP.
>> >
>> >Mardhika Wisesa

>>>"Jan P. Anggirta" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>>
>> >salam saudara-saudara,
>> >stuju sekali...
>> >pendapat bang ariston di bawah ini
>> >
>> >hasil pemilu hendaknya jangan di belokkan oleh MPR hanya oleh karena
>> >paktor tidak suka terhadap calon presidennya.
>> >
>> >mungkin temen-temen tahu... kalu Amin Rais ithu sangat tidak objektif
>> >sekali. Deklarasi ciganjur di tanda tangani... menghormati pemenang
>> >pemilu... nyatanya dia menciptakan poros tengah..
>> >
>> >menghina golkar... tapi kemudian merangkulnya...
>> >
>> >tidak mau jadi calon ketua MPR, hanya mau untuk Presiden (sebelum Pemilu),
>> >nyatanya kini merajuk minta dan dapat ketua MPR. kalau ada peluang untuk
>> >Presiden, pasti di sambar.
>> >P' Amin Rais dan pengikut pengikutnya hanya mengaku-ngaku sebagai
demokrat,
>> >padahal dia hanya oportunis belaka. Beruntung dia duduk duduk di MPR agar
>> >dia ada kedudukan di negara ini Karena orang seperti Amin Rais tanpa
>> >kedudukan akan menjadi jamur bagi pemerintahan nantinya, apa lagi kalau
>> >pemerintahan nantinya dipimpin oleh megawati...
>> >
>> >dapat saya bayangkan... kalau hanya tinggal Habiebie dan Megawati calon
>> >presiden, pastilah Amin Rais dan poros tengahnya mendukung Habiebie, hanya
>> >semata-mata karena paktor tidak suka ya begitulah Amin Rais
>> >
>> >
>> >Lalu dimanakah etika dan moral P' Amin Rais?
>> >
>> >catatan dalam benak saya,
>> >
>> >Jan P anggirta.
>> >



Re: FWD: Habibie Berbohong Soal Bank Bali?

1999-10-13 Terurut Topik bRidWaN

Ya ngga mungkin-lah, beliau kan hafal betul
mengenai peta situasi negara Jerman?


Salam,
bRidWaN

At 06:56 AM 10/13/99 -0700, Budi Haryanto wrote:
>
> Jangan-jangan beliau mengira bahwa Bali itu
> letaknya dekat Jerman sana.
>
>Salam,
>Budi

>At 07:55 AM 10/13/99 +0700, you wrote:
>
>> Menurut Habibie, dia tidak tahu ada Bank
>> bernama Bank Bali. Bahkan tadinya dia
>> menyangka Bank Bali adanya di-Bali.
>>
>> Salam,
>> bRidWaN



Re: [Amin Rais, suka keonaran]

1999-10-13 Terurut Topik arezdaps

bRidWaN wrote:

> Bagaimana kalau Presidennya Habibie lagi ?
> MENURUT SAYA JIKA DILIHAT DARI KACA MATA  EKONOMI MAKA  REAKSI

> PASAR AKAN SEMAKIN NEGATIF. HAL INI MULAI TERLIHAT JELAS, SEJAK

> PENGUMUMAN CAPRES DAN CAWAPRES (HABIBIE DAN WIRANTO) .

KURS RUPIAH BERGERAK NAIK TERUS HINGGA SIANG INI (waktu Jakarta).arez

> At 12:08 PM 10/12/99 -0400, Faransyah Jaya wrote:
> >Wah kalo yang ini saya setuju dengan mas Mardhika.
> >
> >Jalan kan nggak selalu terbuka lebar tanpa kita perlu belok2. selagi
> >tujuan akhir sampai dan jalan yang kita lalui bersih tidak perlu
> >dipermasalahkan.
> >
> >Hidup Amien Rais ...
> >Lebih tepatnya Hidup REFORMASI !
> >
> >presiden siapa aja yang penting reformasi jalan !
> >
> >faran
> >--
>
> >On Tue, 12 Oct 1999 11:53:19   Mardhika Wisesa wrote:
> >>Bung Jan,
> >>
> >>Sebenarnya tidak juga, Amien Rais juga ada andil dan usaha yang
> menjadikannya
> >>sebagai Ketua MPR RI. Walaupun memang dia terkesan suka gonta-ganti
> poros, dia
> >>tetap konsisten agar Suara Reformasi tetap ditegakkan. Mungkin dia hanya
> ingin
> >>mengambil langkah yang nyata daripada diam-diam melempem Mega dan PDIP.
> >>
> >>Mardhika Wisesa
> >>
> >>"Jan P. Anggirta" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >>salam saudara-saudara,
> >>stuju sekali...
> >>pendapat bang ariston di bawah ini
> >>
> >>hasil pemilu hendaknya jangan di belokkan oleh MPR hanya oleh karena paktor
> >>tidak suka terhadap calon presidennya.
> >>
> >>mungkin temen-temen tahu... kalu Amin Rais ithu sangat tidak objektif
> >>sekali. Deklarasi ciganjur di tanda tangani... menghormati pemenang
> >>pemilu... nyatanya dia menciptakan poros tengah..
> >>
> >>menghina golkar... tapi kemudian merangkulnya...
> >>
> >>tidak mau jadi calon ketua MPR, hanya mau untuk Presiden (sebelum Pemilu),
> >>nyatanya kini merajuk minta dan dapat ketua MPR. kalau ada peluang untuk
> >>Presiden, pasti di sambar.
> >>P' Amin Rais dan pengikut pengikutnya hanya mengaku-ngaku sebagai demokrat,
> >>padahal dia hanya oportunis belaka. Beruntung dia duduk duduk di MPR agar
> >>dia ada kedudukan di negara ini Karena orang seperti Amin Rais tanpa
> >>kedudukan akan menjadi jamur bagi pemerintahan nantinya, apa lagi kalau
> >>pemerintahan nantinya dipimpin oleh megawati...
> >>
> >>dapat saya bayangkan... kalau hanya tinggal Habiebie dan Megawati calon
> >>presiden, pastilah Amin Rais dan poros tengahnya mendukung Habiebie, hanya
> >>semata-mata karena paktor tidak suka ya begitulah Amin Rais
> >>
> >>
> >>Lalu dimanakah etika dan moral P' Amin Rais?
> >>
> >>catatan dalam benak saya,
> >>
> >>Jan P anggirta.
> >>
> >>
> >>
> >>Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
> >>
> >
> >
> >DC Email!
> >free email for the community - http://www.DCemail.com
> >
> >



Re: Seroja

1999-10-13 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Mungkin saya masih kekenyangan makan shg nggak bisa mikir yg lain.
Mari kita menjauh sedikit dari issue-issue HAM, invasi, dlsb.

>Sangat emosional sekali apa yang sudah tertulis tentang operasi Seroja.
>Sangat memilukan apa yang harus dihadapi oleh prajurit2 kita itu.
>Pengorbanan
>mereka sangat besar dan memang patut dihargai.
>
>  Yang menjadi pertanyaan sekarang, kenapa yang dikirim itu adalah pasukan
>sukarelawan, kenapa yang dikirim itu adalah tentara2 yang kurang terlatih ?
>Apakah sebenarnya tugas Kopasandha itu ... secret service ?  Kenapa hal-hal
>ini tidak diajarkan disekolah2? Deklarasi Balibo itu di hadiri oleh partai2
>yang sudah terbius oleh tentara2 yang disusupkan kedalam Tim-Tim ...
>bukankah
>demikian? Kenapa pula sampai sekarang isu2 tentang komunisme itu selalu ada
>?

Kopasandha? Lho mas, ini kan nama lama dari Kopassus. Yang namanya komando
jelas lain dengan tentara reguler. Bekerja dalam satuan yg kecil, kemampuan
individu dan kerja sama tim jauh lebih tinggi, pelatihannya khusus,
blah-blah...

Jelas berhubung jumlahnya kecil mereka hanya ditugaskan khusus untuk yg
special pakai telur. Kalau untuk menyerangan dalam perang terbuka rasanya
nggak tepat. Tugasnya ya macam-macam, kalau di AS setara Green Berets, atau
di Inggris setara dengan SAS, Aussie juga. Atau kalau di AL namanya pasukan
Seal, KKO (dulu), dll. Jadi dari sononya emang tugasnya infiltrasi,
sabotase, menggempur sasaran strategis dengan cepat, dll.

Yang dimaksud dengan tentara kurang terlatih bukan berarti tentara yang
jarang latihan nembak, latihan lari. Yang dimaksud adalah tidak pernah
mengenal bau mesiu perang sesungguhnya. Sudah jelas kita nggak punya
pengalaman karena emang nggak pernah perang lagi. Sebagai pengingat, yang
diterjunkan perang jelas bukan Kopasandha. Kalau nggak salah yang
diterjunkan pertama adalah satuan dari Kostrad. Ya memang AD, AL, AU, tapi
kekuatan inti pertamanya ya mereka. Nah, ceritanya pasukan Kostrad itu juga
sudah merupakan satuan yg terbaik. Tapi biarpun terbaik kalau belum pernah
nembak musuh beneran artinya ya nggak terlatih. No wonder AS paling seneng
ikut campur kan? Ya karena mereka pingin pasukannya sebanyak-banyaknya
mengenal medan tempur beneran.

Kenapa nggak diajarkan di sekolah? Wah, apa memang perlu? Memangnya dulu
kita diajarin sejarah seluk beluk kemerdekaan kita secara detil? Kapan
belajar fisikanya?

Kenapa isu komunis selalu ada? Lho mas, memang ada kok. Memangnya kalau PRD
dibiarkan berkembang nggak akan berubah menjadi paham komunis? Hehehe
Yang jelas memang Fretilin berpaham kekiri-kirian. Lebih tegasnya kalau di
Indonesia ya kayak PRD itu. Paham sosialis tidak sama eksak dengan paham
komunis, tapi kedua paham itu mempunyai daerah intersek yg luas.

Oya, jangan lupa, orang AS sekarang agak alergi kalau kita ngomong
'komunis', mereka lebih senang nyebut 'leftist'. Jangan sampai terperosok
kayak sayahehe;)

Balik lagi masalah isu komunis. Kalau enggak ada issue komunis, kenapa AS
nyuruh RI masuk ke sana? Kenapa AS nyuruh Indonesia masuk? Jelas karena
mereka habis ketanggor dan kalah di Vietnam, sehingga mereka nggak mau lagi
ada calon negara komunis. Australia juga ikut merasakan getirnya perang
Vietnam. Makanya mereka diam saja.

>Bila dipertanyakan, bagaimana posisi APODETI, UDT dan lain-lain sekarang
>ini
>? Tersiratkah adanya keinginan untuk bergabung dengan Indonesia dengan vote
>yang 78.5% pro independence?  Kalau RI merasa benar, kenapa RI selalu
>menutup-nutupi sejarah ini sehingga mengklaim bahwa masalah Tim-Tim adalah
>masalah sensitif, kalau sensitif bukankah saatnya di selesaikan ?

APODETI, UDT, dll sudah bubar dong. Mereka kan sekedar partai-partai politik
kayak Indonesia yg punya 48 buah itu (sekarang tinggal berapa ya?). Dulu kan
sudah ada referendum juga. Masalahnya kelakuan orang bule kalau belum pisah
mereka minta referendum diulang terus. Persis kayak kelakuan PDIP yg kalau
Mega nggak terpilih minta Pemilu diulang terus.sampai tua.

Masalahnya waktu kan berbicara. Ya kayak orang pacaran saja lah. Dulu si
cowok ngudag-ngudag supaya ceweknya mau. Giliran ceweknya mau lalu pacaran
lalu ribut, sibuk deh si cowok cari alasan buat putus. Ngelempar gelas
lah... sengaja bawa cewek lain lah. Ini sana dengan APODETI, UDT tadi.

Yang jelas Horta itu yang dulu kasak-kusuk agar RI masuk ke sana. Setelah
Adam Malik bilang okay, dia lalu mendirikan Fretilin itu. Nah, UDT yg dari
dulu pengen gabung dengan Portugal merasa terancam kok Fretilin malah
ujungnya mendeklarasikan kemerdekaan Timtim sendirian. Padahal gua kan
pengen jadi presiden juga. Nah ironis kan kalau UDT malah akhirnya ngungsi
ke NTT, dan membiarkan Fretilin termasuk Horta berkuasa. Ini sama kan dengan
trik-trik PDIP, Poros Tengah, dan Golkar? Mbulettt terus. Singkat kata
partai- partai tersisih itu bergabung dan minta bantuan RI untuk menggebug
Fretilin yg sudah kurang ajar meninggalkan mereka untuk berkuasa sendiri.
Eeee...jangan lupa mereka sudah konflik senjata lho. Skalanya

Re: Seroja

1999-10-13 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 10/13/99 6:23:15 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> Kemarin saya mereply Bung Irwan dg jawaban yg kurang
>  tepat. Jadi mending saya luruskan. Untuk beritanya, saya
>  rasa memang dari Tempo. Sayang tidak bisa search karena
>  mesti jadi anggota. Yang dari Gatra lumayan juga sih.

Irwan:
Bung Jeffrey, karena saya tidak menguasai masalah
Timtim karenanya posisi saya dalam diskusi ini akan
cenderung lebih banyak bertanya. Moga2 anda bisa
memaklumi dan ngga segan2 bagi pengatahuan seputar
hal ini. Karena saya tidak punya bahan/sumber, maka
sumber yg akan saya gunakan ya sumber yg anda berikan.

Bagi rekan2 lainnya yg merasa perlu memberikan informasi
atau pun penyanggahan, silahkan saja. Saya cenderung
akan menyerap semuanya dan memasukan ke database
di kepala saya untuk menambah wawasan saya akan
masalah Timtim.

Berikut ini, saya butuh pencerahan anda atas artikel
yg ada di Gatra. Oh ya, mengenai artikel yg anda
kutipkan saya cenderung hendaknya kita melihat dari
dua sisi. Saya bisa memaklumi perasaan anggota
TNI yg pernah dikirim ke Timtim yg menginginkan
Timtim tetap berada dalam wilayah Indonesia, tapi
kita perlu juga memperhatikan perasaan para pejuang
Timtim dan keluarga korban pejuang Timtim yang
juga menginginkan Timtim lepas dari Indonesia.
Mereka juga menderita tak kalah hebatnya seperti para anggota
tentara kita selama di Timtim. Penderitaan tersebut
tidak dapat kita jadikan alasan untuk mempertahankan
sesuatu yg sebenarnya bukan milik/hak kita.

Berikut ini hal2 yg saya ingin bahas/tanyakan.

Ada beberapa hal yg saya temukan dari artikel
di gatra tersebut.
http://www.gatra.com/V/43/LPT2-43.html

Peristiwa Penting di Timtim 1974-1999

   25 April 1974: Gerakan Angkatan Bersenjata (Armed Forces Movement)
   melancarkan kup di Lisbon, Portugal, untuk menggulingkan rezim
   Caetano.

   5 Mei 1974: Gubernur Timor Timur mengeluarkan pernyataan tentang
   pembentukan partai-partai politik.

   11 Mei 1974: Unido Democratica Timorense (UDT -Serikat Demokratik
   Timor) dibentuk.

   12 Mei 1974: Associacao Social Democratica Timorense (ASDT
   -Perhimpunan Sosial Demokratik Timor) didirikan.

   17 Juni 1974: Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik mengirim surat
   kepada perwakilan ASDT, Jose Ramos Horta, bahwa Indonesia mendukung
   kemerdekaan Timor Timur.

Irwan:
Peristiwa ini baru saya ketahui, INDONESIA MENDUKUNG KEMERDEKAAN TIMTIM.
Mari kita ikuti lagi kronologis peristiwanya.

   6 September 1974: Perdana Menteri Australia Gough Whitlam bertemu
   dengan Presiden Soeharto di Wonosobo, Jawa Tengah, dan menyatakan
   setuju bahwa integrasi Timor Timur dengan Indonesia tidak dapat
   dihindari.

Irwan:
Bila kita lihat di atas, hanya kurang 3 bulan telah terjadi
perubahan pandangan di sisi pemerintah Indonesia,
dari awalnya sepakat mendukung kemerdekaan Timtim,
tiba2 berubah menjadi membicarakan masalah integrasi Timtim.
Bisakah dijelaskan hal2 yg terjadi antara tanggal tersebut
yg tidak termuat di gatra? Apa yg menyebabkan terjadinya
pergeseran posisi/pandangan pemerintah kita dalam memandang
Timtim? Koq yg tadinya mendukung kemerdekaan Timtim eh tiba2
berubah menjadi integrasi Timtim menjadi wilayah Indonesia?
Hal yg tidak kalah anehnya adalah saat itu khan Timtim masih
dibawah Portugal, koq bisa2nya kita sudah punya pikiran
integrasi Timtim ke Indonesia dan "minta" persetujuan Australia?
Ada apa ini?

   12 September 1974: ASDT diubah menjadi Frente Revolucionaria de Timor
   Leste Indepente (Fretilin -Front Revolusioner bagi Kemerdekaan Timor
   Timur).

Irwan:
Ini juga menarik diperhatikan. Hanya 6 hari setelah peristiwa pertemuan
Indonesia dan Australia yg isinya menyatakan Australia setuju integrasi Timor
Timur ke Indonesia, ASDT merubah namanya menjadi Fretilin yg lebih
mencerminkan suatu kelompok gerakan kemerdekaan.
Setahu saya selama pemerintah sering mengidentikan gerombolan Fretilin
itu sebagai gerombolan yg berpaham komunis. Saya yg dicekokin dengan
propaganda tersebut yg nerima aja, komunis maka sama dengan
bahaya negara. Cuma setelah kronologis peristiwa ini saya malah jadi
bertanya apa yg terjadi sebenarnya? Kenapa dulu pemerintah
memberikan surat kepada ASDT (nama Fretilin sebelumnya) mendukung
kemerdekaan Timtim, tapi koq belakangan ASDT baru atau Fretilin
malah jadi dimusihi dan di cap komunis?
Bisa dijelaskan kenapa dulu pemerintah lebih memilih mengirim surat
ke ASDT ketimbang ke UDT?

   14 Oktober 1974: Indonesia melancarkan Operasi Komodo.

Irwan:
Bisa dijelaskan misi dari operasi Komodo ini?
Mengingat Timtim saat itu masih dibawah Portugal, ini bila
kita lihat peristiwa tanggal 11 Agustus 1975 dimana dari peristiwa
itu saya simpulkan Portugal masih berkuasa di Timtim.
Apakah Operasi Komodo ini dibawah PBB? Kayaknya sih tidak ya.
Ada yg bisa bantu menjelaskan Operasi Komodo?

   20 Januari 1975: UDT dan Fretilin membentuk koalisi.

   26 Mei 1975: UDT menarik diri dari koalisi dengan Fretilin.

Irwan:
Ada cerita dibalik pecahnya koal

Will there be a tomorrow?

1999-10-13 Terurut Topik Satria Pinandhita

> It all started when I was 6 years old. While I was playing outside on my
> farm in California, I met a boy. He was an average kind of boy who teased
> you then you chased them and beat them up. After the first meeting in
> which I beat him up we kept on meeting and beating each other up at the
> fence.
> That only lasted for a while though. We would meet at the fence all the
> time and we were always together.
>
>   I would tell him all my secrets. He was very quiet and he would listen
> to what I had to say. I found him easy to talk to and I could talk to him
> everything. In school we had separate friends but when we got home we
> would always talk about what happened in school.
>
>One day I said to him that a guy I liked hurt me and broke my heart.
>  He just comforted me and said everything would be okay. He gave me words
of
> encouragement and helped me to get over him. I was happy and thought of
> him as a real friend. But I knew that there was something else about him
> that
>  I liked. I thought of it that night and figured that it was just a friend
> kinda thing that I was feeling.
>
>All through high school and even through graudation we're always
> together and of course I thought of it as being friends. But I knew deep
> inside
>  that I really felt differently.
>
>On graduation night even though we had different dates to the prom I
> wanted to be with him. That night after everybody went home I went to his
> house and wanted to tell him that I wanted to see him. Well, that night
> was my big chance and all I did was just sit there with him watching the
>  stars and talking about what his dream was. How he wanted to get married
> and
> settle down. He said how he wanted to be rich and successful. All I could
> do was to tell him my dream and cuddle next to him. I went home hurting
> because I didn't tell him just how I felt.
>
>All through college I wanted to tell him but he always had someone
> with him. After graduation he got a job in New York. I was happy for him
but
> at the same time I was sad to see him go. I was sad also because I didn't
> tell him how I felt. But I couldn't let him know now that he was leaving
for
> his big job. So I just kept it to myself and watched him go on the plane.
I
> cried as I hugged him for what I felt was going to be the last time. I
>  went home that night and cried my eyes out. I felt hurt that I didn't
tell
> him
> what I had inside my heart.
>
> Well, I got a job as a secretary and then worked my way to a
> computeranalyst. I was proud of what I had accomplished.
> One day, I got a letter with an invitation to a marriage. It was from him.
I
> was happy and sad at the same time. Now I know that I could never be with
> him and that we could only be friends. I went to the wedding the next
month.
> It was a big occasion. The big church wedding and the reception at the
> hotel. I met the bride and of course him. I fell in love one more
> time.
>
> But I held back so it wouldn't spoil what should be the happiest day in
> his life. I tried to have fun that night but it was killing me inside
> watching him being so happy and me trying to be happy covering up my
sadness
> tears
> inside of me.  I left New York feeling that I did the right thing. Before
I
> left on
> the flight, he came running out of nowhere and said his good-byes and how
he
> was happy to see me. I came home and just tried to forget about what went
on
> in New York, I had to go on with my life.
>
> As the years went on, we wrote to each other on what was going on and
> how he had missed talking to me. On one occasion he never wrote back to me
> at
> all. I was getting worried as to why he hadn't written anything for a
> long time after I had already written 6 letters to him. Well, just when
> everything seemed hopeless and sad in my life, I got a note that said:
> "meet me at the fence where we used to talk about things". I went and saw
> him
> there. I was happy to see him, but he was broken-hearted and sad inside.
> We hugged until we couldn't breathe anymore. Then he told me about the
> divorce and why he hadn't written for a long time. He cried till he
couldn't
> cry
> anymore.
>
> Finally, we went back to the house and talked about and laughed about
> what I had been going and catch up on old times. But in all of this, I
> couldn't tell him how I felt about him.  In the days that followed, he had
> fun and forgot about all his problem
> and his divorce. I fell in love with him. When it came time for him to
> leave New York, I went to see him off and cried. I hated to see him leave.
> He
> promised to see me every time he could get a vacation. I couldn't wait
> for him to come so I could be with him. We would always have fun when we
> were
> together.
> One day he didn't show up like he said he would. I figured that he
> might have been busy. The days turned into months and I just forgot about
> it.
> Then I got a call one day from a lawyer in New York. The lawyer said th

Re: Seroja

1999-10-13 Terurut Topik Donald Saluling

Sangat emosional sekali apa yang sudah tertulis tentang operasi Seroja.
Sangat memilukan apa yang harus dihadapi oleh prajurit2 kita itu. Pengorbanan
mereka sangat besar dan memang patut dihargai.

 Yang menjadi pertanyaan sekarang, kenapa yang dikirim itu adalah pasukan
sukarelawan, kenapa yang dikirim itu adalah tentara2 yang kurang terlatih ?
Apakah sebenarnya tugas Kopasandha itu ... secret service ?  Kenapa hal-hal
ini tidak diajarkan disekolah2? Deklarasi Balibo itu di hadiri oleh partai2
yang sudah terbius oleh tentara2 yang disusupkan kedalam Tim-Tim ... bukankah
demikian? Kenapa pula sampai sekarang isu2 tentang komunisme itu selalu ada ?
Bila dipertanyakan, bagaimana posisi APODETI, UDT dan lain-lain sekarang ini
? Tersiratkah adanya keinginan untuk bergabung dengan Indonesia dengan vote
yang 78.5% pro independence?  Kalau RI merasa benar, kenapa RI selalu
menutup-nutupi sejarah ini sehingga mengklaim bahwa masalah Tim-Tim adalah
masalah sensitif, kalau sensitif bukankah saatnya di selesaikan ? Tidak
memberitahu rakyat Indonesia bahwa TIm-Tim itu tidak diakui sebagai
bagian/propinsi Indonesia dari dulu-dulu? Dan yang paling penting, apakah
Desember 7 1975 itu adalah peristiwa invasi atau integrasi ? Adakah integrasi
yang meminta nyawa dan darah? Sekarang mari kita minta jawaban tegas dari
pusat. Time for truth is here.

Kalau anda kritis, silahkan jawab pertanyaan di atas.

Selamat berjuang,
Donald Saluling



Re: Diskusi nilai tukar rupiah

1999-10-13 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 10/13/99 12:36:10 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> Kita nggak bisa bilang hanya pengusaha besar yang kebakaran jenggot dgn
>  jatuhnya
>  nilai rupiah, semua orang yang mengeluarkan uang, pada hakekatnya membayar
>  juga komponen
>  US dollar dalam semua yang ia beli.
>
>  Bayar listrik, telepon, beli susu kaleng, naik taksi-bajaj, bahkan bayar
>  sogokan pada polantas sekalipun.
>  Kita hidup di Indonesia dari makanan/pakaian yang mengandung US dollar!
>
>  OK, itu semua saya mengerti. But, yang saya nggak juga mengerti, apa yang
>  menyebabkan
>  para investor berharap banyak pada kemenangan Megawati sbg presiden (di
>  koran lokal, kemarin dan hari ini)

Irwan:
Baguslah kalau kini sudah bisa dimengerti apa yg saya paparkan
pada posting lalu. Semoga rekan2 yg tadinya belum menyadari
kini bisa lebih menyadarinya.

Apa yang menyebabkan para investor berharap banyak pada kemenangan
Megawati sebagai presiden?

Seharusnya pertanyaan tersebut langsung ditujukan ke para investor baik DN
dan LN. Saya sebagai analis hanya bisa mengira2 kenapa mereka lebih memilih
Megawati ketimbang capres lainnya. Berikut ini yg bisa saya tangkap:

1.Capres pemenang pemilu, capres yg paling banyak didukung oleh rakyat.
   Para investor dan juga masyarakat sudah kadung menganggap pemilu kemarin
   adalah pemilu untuk memilih presiden. Itulah sebabnya kenapa kita lihat
banyak
   partai yg menjual capresnya selama kampanye pemilu lalu. Pemilu lalu pun
   dilaksanakan karena masyarakat sudah tidak percaya lagi terhadap Presiden
   Soeharto waktu itu. Bahkan juga walau sudah diganti oleh wakilnya,
Habibie,
   masyarakat tetap tidak percaya. Padahal kalau kita bicara konstitusi, maka
   seharusnya Habibie berhak untuk menyelesaikan tugas kepresidenannya sampai
   tahun 2003. Ternyata masyarakat tidak bersedia dan meminta segera diadakan
   pemilu. Secara semangat reformasi, sebenarnya Megawati sudah sah menjadi
   presiden RI. Hanya kini tinggal menunggu pengesahan secara konstitusi yg
   sebenarnya kalau diperhatikan konstitusi itu sendiri hendak diperbaiki
   menjadi sesuai dengan semangat reformasi (pemilihan langsung).

2.Kelompok Megawati sudah terlanjur diidentikan dengan akan terbentuknya
   pemerintahan yg bersih bila kabinet Megawati yg terbentuk nanti, bersih,
   menjunjung tinggi hukum (mengembalikan fungsi hukum), lebih dekat ke rakyat
   kebanyakan (rakyat kurang beruntung), jujur, dan masih banyak lagi hal
lebih
   positif lainnya bila dibandingkan dengan capres lainnya (saya pernah tulis
banyak
   poin di milis ini). Satu hal penting semua hal2 tersebut dia raih bukan
   hanya berdasarkan omongan dan janji2  sesaat saja tapi terbentuk sejalan
   dengan waktu. Proses waktulah yg telah berhasil membentuk gambaran
tersebut.

3.Anti kekerasan. Megawati selalu menekankan perjuangan yg anti
  kekerasan. Ironisnya, mayoritas masyarakat pendukungnya adalah kaum
  kurang beruntung yg umumnya bersumbu pendek. Saya tidak bisa bayangkan
  bila kelompok masyarakat seperti ini dipimpin oleh tokoh selain Megawati.
  Mungkin sudah dari dulu2 terjadi ramai2 di negeri kita. Ini yg mungkin
jarang
  disadari oleh banyak orang. Dengan prinsipnya yg anti kekerasan, jelas
  akan berdampak sangat positif bagi citra Indonesia nantinya baik
  di masyarakat sendiri maupun masyarakat nasional.

4.Para investor yakin di tangan Megawati, maka suasana ekonomi
   akan lebih menjadi kompetitif ketimbang bila capres lainnya.

5.Para investor tampaknya melihat bahwa saat ini Indonesia jauh
   lebih membutuhkan pemimpin yg dipercaya rakyatnya, pemimpin
   yg bisa diterima rakyatnya, pemimpin yg jujur, ketimbang kriteria2
   lain.


>  Apa Gus Dur lebih parah dari Mega?

Irwan:
Saya lebih senang mengatakan Mega jauh lebih baik
secara menyeluruh ketimbang Gus Dur.
Kalau kita tahu the best nya kenapa kita malah memilih
yg second best.
Walau demikian, jelas Gus Dur masih lebih baik
dari Habibie atau pun Wiranto. Ini konteksnya kita
ngomong presiden lho. Kalau ngomong pesawat,
ya tampaknya Habibie lah yg lebih baik walau
pesawat IPTN yg mau dikirim ke Malaysia kemarin itu
harus kembali mendarat dengan satu mesin karena
akibat adanya masalah termasuk ban-nya yg gembes:)

>  Apa kira2 yang menjadi pertimbangan
>  mereka (terutama
>  investor asing/barat) shg Mega yang diharapkan menang.

Irwan:
Sudah saya jawab di atas.
Intinya, mereka membutuhkan pemimpin yg bisa dipercayai dan
didukung rakyat banyak secara nyata dan bisa dipercayai
membangun kondisi ekonomi yg lebih kompetitif. Mereka khan
intinya mau berbisnis yg baik2 saja, mau yg lempeng2 saja
karena memang berbisnis secara lempeng jauh memudahkan
mereka yg terbiasa berbisnis dengan perencanaan yg jelas.
Kalau kebanyakan pos2 "uang siluman" khan hanya mengakibatkan
kondisi ekonomi kita menjadi ekonomi biaya tinggi seperti
selama ini yg kita lihat terjadi dinegeri kita. Belum lagi nanti
ada rusuh2, penjarahan, dan hal2 negatif lainnya.


>  Kemudian,
>  Kita lihat

Seroja

1999-10-13 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Kemarin saya mereply Bung Irwan dg jawaban yg kurang
tepat. Jadi mending saya luruskan. Untuk beritanya, saya
rasa memang dari Tempo. Sayang tidak bisa search karena
mesti jadi anggota. Yang dari Gatra lumayan juga sih.
Nih ada 3 operasi penting.

Operasi Komodo (intelejen)
Pemimpin: Kabakin Yoga Sugama
  Ali Murtopo
Tahun : 14 Okt 1974
  ---> Kurang sukses

Operasi Umi Tuti (?) Tim-tim kecil berisi 50 orang sukwan.
Pengirim: LB Murdani
Komandan: Dading Kalbuadi (Kol)
Tahun : Awal 1975
  ---> Misi : - membangkitkan semangat tempur pro-integrasi
yg ditekan leftist Fretilin yg tangguh.
  ---> Hasil: - merebut Batugade th 6 Okt 1975

Operasi Seroja.
Pemimpin: LB Murdhani
Tahun   : 7 Desember 1975


Mengenai fasilitas katanya minim. Bila anda baca artikel
di bawah maka kita tahu bahwa terjadi demoralisasi di lapisan bawah,dan
korupsi di lap. atas. Kondisi membaik setelah M. Yusuf
menggantikan Murdani, dan mengganti standar senjata yg digunakan. Konon
karena kalah modern dg Fretilin punya, yg dapat tinggalan dari Portugal.
Sifat operasi diganti menjadi operasi teritorial.

Urutan kejadian Timtim silakan klik URL ini:
http://www.gatra.com/V/43/LPT2-43.html


'--
Melecehkan Kehormatan
 Prajurit

 Operasi Seroja menelan
 korban ribuan nyawa.
 Veteran Perang Timtim tak
 rela daerah ini melepaskan
 diri.

 SSEKITAR 100 lelaki tua yang
 berkumpul di aula itu menitikkan air
 mata. Mereka tak bisa menahan tangisnya
 begitu tahu bahwa kelompok
 prokemerdekaan Timor Timur
 memenangkan jajak pendapat, Sabtu
 siang pekan silam. Para pria sepuh itu
 adalah veteran Perang Timor Timur,
 penghuni Perumahan Veteran Seroja,
 Bekasi, Jawa Barat.

 Siang itu, mereka sengaja berkumpul,
 mengenang getirnya perjuangan membela
 saudaranya di bumi Loro Sae. "Apa
 artinya bintang penghargaan kalau tetesan
 darah kami di bumi Timor Timur
 disia-siakan," kata Sersan Kepala
 (purnawirawan) Sukoro, dengan nada
 tinggi terputus-putus sambil menyeka air
 matanya. Sukoro menganggap, lepasnya
 Timor Timur merupakan pelecehan
 terhadap perjuangan. Pria berusia 51
 tahun ini dua kali bertempur di Timor
 Timur, tahun 1975 dan 1978.

 Ia beranggapan, misinya ke Timor Timur
 itu sebagai "perang suci" membela
 saudara-saudaranya yang digilas
 komunis Fretilin. "Sekarang dilepas
 begitu saja. Ini sama dengan
 meremehkan kehormatan prajurit Seroja,"
 kata Sukoro, yang menjabat Ketua Korps
 Veteran Seroja, kepada Inayatullah Hasim
 dari Gatra.

 Seroja adalah nama sandi operasi ABRI
 untuk merebut Timor Timur, yang
 dimulai 7 Desember 1975. Operasi militer
 menjelang subuh itu dijalankan bersama
 oleh Angkatan Laut, Udara, dan Darat.
 Siang harinya, pukul 12.30 waktu
 setempat, Dili dikuasai pasukan ABRI.
 Media massa memberitakan keberhasilan
 Operasi Seroja yang dikomandani
 Jenderal Benny Moerdani itu. Semua
 berita di media massa menyebut prajurit
 ABRI sebagai sukarelawan, dengan misi
 membebaskan rakyat dari penindasan dan
 teror komunis Fretilin.

 Operasi itu meminta korban 35 nyawa
 pasukan ABRI. Empat di antaranya
 perwira, dua mayor dan dua kapten.
 Selanjutnya, dari hari ke hari, darah
 tumpah ruah dari kedua pihak yang
 bertikai. John G. Taylor dalam bukunya,
 Perang Tersembunyi: Sejarah Timor
 Timur yang Dilupakan, memperkirakan
 bahwa dalam empat bulan pertama, 2.000
 prajurit ABRI tewas.

 Sosiolog dari University of Sussex,
 Brighton, Inggris, itu menyebutkan
 bahwa pasukan Indonesia yang
 diterjunkan bukanlah tentara terlatih. Tak
 mengherankan bila sebagian prajurit
 mengalami demoralisasi, menolak patroli,
 serta mengeluh kekurangan logistik. Di
 jajaran lebih tinggi terjadi korupsi.

 Fretilin ternyata bukan "ayam sayur".
 Mereka telah siap bertempur. Apalagi,
 medannya sudah mereka kenal. Tak
 sedikit rakyat yang mendukung
 perjuangan mereka. Walhasil, tentara tak
 bisa menguasai daerah ini sepenuhnya.

 Bahkan, Benny Moerdani terpaksa
 mengakui bahwa Operasi Seroja tidak
 membuahkan hasil memuaskan. Hal itu
 diakui Benny dalam otobigrafinya yang
   

Sidney Morning Herald: Milisi membidik dundee

1999-10-13 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Nah, inilah yang disebut oleh pejabat RI kalau si
Cockroach dan Mark Kelly minta maaf. Boro-boro minta
maaf, inilah bukti bahwa memang Australia sengaja
mencari alasan agar tidak dituduh bersalah.

Lebih baik tuntut Aussie mundur dari Timtim saja.
Di bawah ini berita terbaru dari SMH. Julukan pasukan
Aussie adalah diggers. Ya maklum tukang gali kuburan.
Matanya buta asal dikasih tunjuk yg mana mesti dikerjain
sih lancar juga.

Kayaknya mereka menembaki pansernya sendiri-sendiri
biar dapat diaku hasil tembakan Brimob. Pantes saja
rasanya hebat, musuhnya polisi sipil.;) Mana nggak malu lagi...


-
  Militia 'took aim at diggers'

  Dili: The Indonesian troops and militia who opened
  fire on Australian troops at the East Timor-West
  Timor border on Sunday were on the right flank of the
  Australians as they approached the border, Interfet
  sources say.

  And the two Indonesians injured in the encounter
  were firing and aiming at the Australians, said sources
  quoting the preliminary results of the Australian Army
  investigation of the clash.

  "The casualties were among those actively firing.
  Those who fell were those firing and aiming," one
  source said.

  The incident began when the Indonesian soldiers
  (TNI) at the border fired warning shots in the air as
  the Australians approached.

  The corporal in charge of the leading men had just
  enough time to tell his men to prop when they came
  under fire by a group of militia and TNI to the right
  side of the convoy.

  "The warning shots were fired. The section
  commander saw that, stopped, he knew where he was
  [on the East Timorese side of the border].

  "[He] could see clearly what the shots were fired for
  and then it opened up on his flank."

  The source also confirmed those firing at the
  Australian troops were not in TNI uniform.

  "Clearly the first vision soldiers had were people, not
  in uniform, firing directly at them ... (and) you hear a
  crack of a round going past you if it is aimed directly at
  you."

  The firing at the Australians from the flank extended
  all the way down the convoy, with bullets striking a
  land rover near the rear of the convoy several hundred
  metres from the border.

  Australian Associated Press

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])

1999-10-13 Terurut Topik Faransyah Jaya

hehehe..
samaaa ... saya juga udah pada di box..
males bongkarnya..
dilibrary apa lagi..
sampe 10 lantai

faran
--

On Tue, 12 Oct 1999 23:29:14   Irwan Ariston Napitupulu wrote:
>In a message dated 10/12/99 9:52:45 PM Eastern Daylight Time,
>[EMAIL PROTECTED] writes:
>
>> hehehe..
>>  nggak nangkep juga khann..
>>  mengenai text book.. gimana kalo anda cari sendiri diperpustakaan sekolah
>> anda. ketik keywordnya "currency or exchange rate"
>>  saya mau kasih bukunya banyak banget mas...
>>  tapi percaya deh.. saya dapetnya dari sekolahan disini kok..  :)
>
>Irwan:
>Ngga usah ngomong banyak, silahkan kasih satu buku saja
>judul + pengarangnya dan sebutkan halaman berapa yg
>memuat pernyataan bahwa suatu negara tidak akan bermasalah
>nilai tukar mata uangnya pada kurs berapa saja selama nilainya
>stabil. Coba pikirkan kenapa Jepang kurs Yen nya di Y105
>saja sudah ribut2 dan minta bantuan sewaktu di G7 lalu
>agar Yen nya jangan terlalu menguat. Coba pikirkan, apakah
>menurut anda ekonomi Jepang tidak akan mendapat masalah
>bila kurs Yen ada di Y10 per dolarnya. Kemudian, apakah ekonomi
>Jepang tidak akan bermasalah bila kursnya sekarang ada di
>Y300 per dolarnya.
>
>Coba deh anda buka buku International Finance yg sampulnya
>biru ada gambar bola dunia atau bendera2, gue lupa karena bukunya
>ada di kardus dan males bongkar. Buka deh chapter2 awal.
>Disana anda bisa baca bahwa ada titik equilibrium pada nilai tukar
>suatu mata uang. Di chapter tersebut juga diberikan salah
>satu cara untuk melihat suatu mata uang nilai tukarnya
>undervalued atau pun overvalued dengan cara melihat
>purchasing power parity nya. Standar ukurnya biasanya
>digunakan Big Mac nya Mc Donald. Dulu, tahun 1997 atau
>1998 saya lupa, KKG pernah membahas hal ini di Kompas.
>Melihat nilai rupiah berdasarkan teori Big Mac.
>Ukuran ini jelas sangat sederhana. Saya cenderung memakainya
>hanya sebagai ancar2 saja karena nilai suatu mata uang itu
>banyak faktor penentunya seperti tingkat inflasi, country risk, dll
>Nah, rupiah sekarang itu merosot sangat jauh dibanding
>Thailand dan Philipina ya karena country risk kita saat ini
>tinggi dibanding dengan Thailand dan Philipina.
>
>Mungkin hal ini sulit anda bayangkan.
>Gini aja deh biar gampangnya. Mengingat anda belum kasih
>referensi bacaan yg memuat tulisan bahwa ekonomi suatu negara
>tuh ngga akan bermasalah nilai tukar mata uangnya ada di tingkat
>mana saja selama stabil, saya kasih satu pertanyaan ke anda.
>Menurut anda, pake logika aja jawabnya untuk sementara ini,
>apakah ekonomi Indonesia tidak akan bermasalah bila kurs
>rupiah stabil di 200 ribu per dolar nya? Saya sengaja kasih contoh
>ekstrim biar sedikit kerasa bedanya.:)
>Trus juga, menurut anda apakah ekonomi Indonesia tidak akan
>bermasalah bila kurs rupiah stabil di 100 (seratus) rupiah per dolarnya.
>Untuk dua kondisi di atas, asumsi nilai mata uang Asia lainnya adalah
>tetap seperti sekarang. Gaji pegawai dan upah buruh sama seperti
>sekarang. Kondisi lingkungan ekonomi sama seperti sekarang dalam
>artian ada ekspor dan impor barang dan jasa.
>
>Silahkan anda bayangkan dua kondisi yg saya berikan.
>Apakah benar ekonomi Indonesia menurut anda tidak akan
>bermasalah?
>
>Faran:
>>  lalu kenapa saya melihat dari pelaku bisnis yah jelas saja. mereka kan
>> memang kebanyakan berbisnis dengan mata uang dollar. dan memang sangat
>> memerlukan exchange rate yang stabil.
>>  demikian juga dengan investor luar negeri.
>
>Irwan:
>Ini dia anda kurang teliti melihat komponen2 barang dan
>jasa yg ada disekitar kehidupan kita sehari2 yg sebenarnya
>mengandung dolar. Anda naik taksi di Jakarta, bensin + busi +
>mobilnya + oli (dll) semuanya mengandung unsur dolar.
>Jangankan taksi, lah bajaj saja juga mengandung unsur dolar koq.
>Masyarakat belanja ke Hero, belanjaan yg dia beli banyak
>mengandung unsur dolarnya. Bisa mulai dari plastik belanjaan
>sampai barang belanjaan. Ingat, pinjaman perusahaan dalam dolar
>(cost of capitalnya) nantinya akan dibebankan ke konsumen
>
>Sadar atau tidak sadar, sebenarnya banyak sekali barang2
>dalam kehidupan sehari2 kita di Indonesia yg mengandung
>unsur dolar. Makanya, kalau rupiah merosot sampai 200 ribu
>(ambil contoh ekstrimnya) walaupun stabil di level tersebut
>maka kondisi ekonomi Indonesia akan porak poranda.
>
>Faran:
>>  gituh mas...
>>  kelemahan anda tau nggak apa..
>>  nggak mau nerima pendapat orang laen..
>>  hehehe.. pasti dicari aja kelemahannya..
>
>Irwan:
>Gimana kalau saya balik,
>kelemahan anda tuh sering sukanya menjadi oposisi
>saya dalam segala hal...hehehehe.
>
>Faran:
>>  kapan2 deh kalo ada seminar kita datang dan berdebat langsung.. gimana ?
>
>Irwan:
>Ngga usah repot2 dan nunggu lama2, disini aja sekarang. Toh anda punya
>kesempatan buka2 buku referensi...:)
>Saya pribadi sih lebih senang buku referensi hanya digunakan
>untuk membuka wawasan kita saja, khususnya bidang ekonomi.
>Bidang lainnya saya ngga mau ikut campur karena ngga nguasai
>medannyahehehhe.
>

Fresh: U.N. sees no evidence of mass murder in East Timor

1999-10-13 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Reuters memberitakan bahwa tidak ada mass killing di
Timtim. Nah, jadi Australia kemarin masuk dengan
alasan yang palsu dong?

  "Kelly said media reports that the Indonesian army was
  disarming militia forces in West Timor, if true, also would
  be  welcome."

Lho, Falintilnya masih berlenggang-kangkung bawa senjata.
Jadi Aussie nggak perlu di-welcome-in dong?


--
WIRE:10/13/1999 01:03:00 ET
 U.N. sees no evidence of mass
 murder in East Timor


   DILI, East Timor, Oct 13 (Reuters) -
  The United Nations said  on Wednesday
  it had uncovered no evidence to support
  allegations  that pro-Jakarta militia
  engaged in mass murder in East Timor.

  "We've heard horrendous stories for
  which so far there's  not a shred of
  evidence," Michel Barton, spokesman for
 the U.N.  Office for the Coordination of Humanitarian
 Assistance (OCHA) in  Dili told Reuters.

 "There's no evidence so far of very large massacres.
 There  have been murders. There have been terrible things
 that have  happened here.

 "But we don't believe that people in their thousands have
  been killed and their bodies buried or thrown in the sea.
 If  this had been the case we would have found evidence
 of this by  now and none has been found."

 Miltia groups rampaged through East Timor last month,
  destroying virtually every city, town and hamlet after the
  population voted overwhelmingly in favour of
 independence in a  U.N.-supervised referendum.

 About 400,000 of East Timor's 890,000 people remain
  unaccounted for. Aid officials say some are dead but the
 vast  majority remain in hiding in the hills, awaiting
 assurances that  it's safe to return to their homes.

 A U.N.-mandated international military force, known as
  INTERFET, continued its deployment among the western
 regencies  of East Timor on Wednesday with an air
 mobile operation in the  Bobinaru region.

 INTERFET troops have been pouring into those areas
 along the  border with West Timor for the past week,
 hoping to stamp out  the last militia activity and secure
the
 region for badly needed  humanitarian assistance.

 The United States began resupplying INTERFET troops
 in the  east around Los Palos on Wednesday using
 CH-53 Sea Stallion  helicopters based on the USS
 Belleau Wood, which is anchored in  waters just off the
 capital, Dili.

 Washington has limited U.S. involvement here primarily to
  logistics, communications and intelligence support.

 The U.N. force and Indonesian military officials are still
  sorting through conflicting versions of a shoot-out
 involving  their forces in the hamlet of Motaain straddling
 the border  between East and West Timor last Sunday.

 An INTERFET spokesman said on Wednesday the
 multinational  force commander, Australian Major General
 Peter Cosgrove, would  respond favourably to any
 constructive suggestions by Indonesian  armed forces
 commander General Wiranto on how to avoid future
  clashes along the border.

 "Commander (of) INTERFET is open to any suggestions
 from  General Wiranto, " said Colonel Mark Kelly.

 "He respects General Wiranto. He certainly respects
  solutions and options that he has presented. We will have
 to  look at those closely."

 Kelly said media reports that the Indonesian army was
  disarming militia forces in West Timor, if true, also
would
 be  welcome.

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Humanitarian intervention: INDONESIA OBJECTS UN`S STANCE

1999-10-13 Terurut Topik Mahendra Siregar




Humanitarian intervention: 
INDONESIA OBJECTS UN`S STANCEWednesday, October 13, 1999/2:07:00 PM
New York, Oct 13 (ANTARA) - Indonesia can not accept the idea 
of the United Nations Secretary General, Kofi Annan, which supports 
international intervention in "humanitarian affairs" without the 
consent of the respective countries. 
"The United Nations should respect the sovereignty of its 
members countries," Hazairin Pohan, an Indonesian representative, said 
before the UN 54th General Assembly`s plenary session here on Tuesday while 
discussing the UN secretary general`s report on its activities. 
According to the Indonesian diplomat, the UN experience in 
maintaining peace through intervention in a country often has achieved uncertain 
and dangerous results. 
"Without an agreement from the respective countries in 
taking the decision in the UN Security Council (UNSC), the UN will loose its 
neutrality and would be accused of having violated national sovereignty," 
he said. 
According to Pohan, Indonesia can not accept the implication of 
the intervention into a country`s sovereignty, as this would make the UNSC lose 
its confidence in implementing its function. 
"Indonesia rejects the UN secretary general`s idea to 
remove the sovereignty principle only because the UN seeks a pretext for 
intervention, which in fact is carried out selectively and does not take the 
side of developing countries; yet the principle (of siding with developing 
countries) is the basis for the UN`s establishment," Pohan added. 
He said the UN disfunction in humanitarian affairs is not a 
result of a disabled UN Charter, but from five aspects: lack of political will, 
UNSC disfunction, selectively implemented decisions, media/press 
misinterpretation, and lack of funds. 
Therefore, he said, Indonesia calls on all the nations to 
respect the principle of a nation`s sovereignty, as without it, the UN can not 
stand and fight with the small and weak countries against the strong and big 
countries. 
On the UN operation, Indonesia admitted such an issue is facing 
new and complex obstacles. 
Indonesia has asked the UN secretary general to pay attention 
to the fact that almost all UN peace operations are held in developing 
countries, and that most of the forces are from developing countries. 
Therefore, he said peace-keeping operations should function 
based on impartiality, and the use of cruelty is only for self-defense. 
"If the UN force is seen as a partisan, they won`t get 
support from the warring parties. And without such support, the UN peace-keeping 
force would only be the belligerents," he added. 
With the current transformation of the UN mission from a 
peace-keeping to the multi-dimensional mission in relation with recent 
international developments, Indonesia urges the UN to review and set up a new 
formula based on UN experience in the field. 
(U.LNY-01/NN-04/13/10/99 10:58/INT-TA/nn02) 
1310991401 


Re: revolusi ?

1999-10-13 Terurut Topik Ali Simplido

--- Okki Soebagio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Salam PERMIAS,
>
> Menurut saya revolusi yang pasti berhasil adalah
> yang didukung oleh
> 35%.

Not necessarily "pasti berhasil", karena kalo nggak
salah (I read it somewhere, but I forgot nama
bukunya:) Aidit dan PKI dulu mempunyai pendukung
diatas 35%, tapi akhirnya gagal juga. There are many
other factors yang bisa  menunjang keberhasilan yang
pasti, I guess;-)

Ali Simplido

I am not gonna waste my time and energy to comment on
the rest karena argument pertama saja sudah
semberono:-)

> Atau mau pilih Habibie jadi presiden lagi ?
> Get real.  Apa
> artinya pengorbanan rekan-rekan kita di Jakarta
> kemarin ?  Dimana
> reformasinya ?  Say, pendukung 65% akhirnya melawan
> yang 35%.  Lha,
> ini yang 65% mau ngebelain Golkar, Habibie atau apa
> ?  Wong yang jadi
> presiden (MS) juga orang reformis kok.  Atau AR dan
> BH sebenarnya 'satu' ?
>
> Email saya terdahulu mengenai strategi pro
> status-quo menciptakan
> perpecahan di kubu reformis akhirnya terjadi juga.
> Baru satu tahun
> kita lewati kejadian-kejadian tahun 1998, dimana
> tuntutan mahasiswa
> atas pemerintahan yang pro-status quo untuk turun
> dan digantikan
> dengan pemerintahanan baru (reformis), kubu reformis
> kita pecah.  Saya
> belum tahu mau melihat bagaimana caranya bangsa kita
> bisa bangkit
> untuk kemudian dapat menciptakan pemerintahan yang
> baru kalau kita
> masih memikirkan kepentingan kita sendiri-sendiri
> atau golongannya
> masing-masing.  Mungkin bangsa kita memang sangat
> rentan untuk
> diadu-domba.  No wonder kalau bercanda kita sering
> bilang, "kambing,
> lu!"
>
> Once again, devide et impera is at work in our
> homeland... (sigh)
>
> Salam,
> [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
> >> Original Message
> <<
>
> On 10/12/99, 2:59:36 PM, Faransyah Jaya
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote
> regarding revolusi ?:
>
>
> > saya baca berita direpublika tadi awalnya tegang
> juga.
> > eh setelah mikir2 kebalikannya malah senyum2.
>
> > pertama asumsi massa megawati cuman 35 % dari 200
> jt
> > kan cuman 70 juta..
> > lalu mereka revolusi.
>
> > nah kalo keadaan dibalik.. megawati jadi presiden.
> lalu 65 persen ato
> 130 juta revolusi, menurut rekan2 sekalian revolusi
> mana yang pasti
> berhasil ?
>
> > Faran
>
>
> > Massa Megawati Ancam Lakukan Revolusi
>
>
> > JAKARTA -- Para pendukung Megawati Soekarnoputri
> yang dalam sepekan
> terakhir mulai 'membanjiri' Bunderan Hotel Indonesia
> (HI), Jakarta, tak
> hanya datang untuk mendukung ketua umum PDI
> Perjuangan itu menjadi
> Presiden RI mendatang. Mereka juga mulai mengancam
> melakukan revolusi
> bila Megawati akhirnya gagal duduk di kursi
> kepresidenan.
>
> > >
>
>
> > DC Email!
> > free email for the community -
> http://www.DCemail.com
>


=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Nobel '99

1999-10-13 Terurut Topik Budi Haryanto

Rekan-rekan yth.,

Setelah kebagian 3 pemenang Nobel bidang ilmu pengetahuan tahun lalu, AS
kembali mendapatkan 2 Nobel bidang ilmu pengetahuan tahun ini melalui
warganya, yaitu:

1. Dr. Guenter Blobel dari Rockefeller University, NY untuk bidang
biomolekuler dan seluler (kedokteran), dan
2. Dr. Ahmed Zewail dari California Institute of Technology, CA untuk
bidang kimia.

Kapan ya Indonesia bisa dapat satu saja Nobel bidang ilmu pengetahuan
ini?

Bisa diusulkan nggak ya untuk diadakan Nobel bidang demonstrasi?

Salam,
Budi



UN: No Mass Killings in East Timor

1999-10-13 Terurut Topik Mahendra Siregar




No mass killings in Timor, but 400,000 missing-UNBy Kurt 
Schork  DILI, East Timor, Oct 13 (Reuters) - The United Nations 
said on Wednesday it had uncovered no evidence to support allegations that 
pro-Jakarta militia engaged in mass murder in East Timor. But another 
humanitarian crisis is looming, with about 400,000 people -- half the 
territory's population -- hiding in the rugged mountains where food and water 
are scarce, U.N. officials and aid workers warn. ``We've heard 
horrendous stories for which so far there's not a shred of evidence,'' Michel 
Barton, spokesman for the U.N. Office for the Coordination of Humanitarian 
Assistance (OCHA) in Dili, told Reuters. ``There have been murders. 
There have been terrible things that have happened here. ``But we don't 
believe that people in their thousands have been killed and their bodies buried 
or thrown in the sea. If this had been the case, we would have found evidence of 
this by now.'' Pro-Jakarta miltias rampaged through East Timor last 
month, destroying virtually every city, town and village after the population 
voted overwhelmingly in favour of independence in a U.N.-supervised referendum 
on August 30. Barton said the United Nations was concerned about the 
fate of an estimated 400,000 hiding in jungles and bush around the harsh 
territory. ``The arithmetic is very difficult to understand...but any 
way you cut it we're missing about 400,000 people who we believe are in the 
hills,'' he said. ``We're perplexed...very concerned.'' ``If these 
people stay up in the mountains as the rainy season approaches, we're going to 
be facing a time when it's going to be extremely difficult for us to supply them 
at all.'' Another 260,000 fled the eastern half of Timor island 
altogether and are sheltering in neighbouring areas of Indonesia, mainly West 
Timor. About 890,000 people lived in East Timor before the militia rampage. 
With heavy seasonal rains imminent, getting refugees down from the hills 
and back to towns and villages along main roads where they can be reached is a 
matter of urgency. Jakarta on Wednesday stood by its charge that a 
U.N.-mandated multinational force sent to East Timor to restore peace had 
strayed into neighbouring West Timor and started a firefight with Indonesian 
forces in which an Indonesian policeman was killed. National police 
chief General Roesmanhadi told reporters in Jakarta that Australian soldiers 
from the foreign force, known as INTERFET, moved 600 metres (yards) into West 
Timor. ``They were told they had violated Indonesia's sovereignty,'' he 
said. ``When a discussion was underway, shooting was heard. ``INTERFET 
was in combat readiness.'' The foreign troops deny entering West Timor 
and say militiamen started the clash. Both sides are investigating. 



Re: Selamat untuk pencapresan Habibie

1999-10-13 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Bagaimana dengan Theo Syafii, Suhartono, dan banyak pendukung pindahan dari
Golkar? Sudah diputihkan ya? Lembaga mana yg memutihkan mereka dari
keterkaitan dengan ORBA dan KKN? Pasti lembaganya bernama PDIP ya?
Hehehe


>From: bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Selamat untuk pencapresan Habibie
>Date: Wed, 13 Oct 1999 21:03:34 +0700
>
>Pasti pendukung Habibie malam ini bergembira.
>Ya engga apalah, nikamti saja kegembiraan-nya.
>
>Yang pasti mereka meng-claim bahwa Habibie bukanlah
>bagian dari Orde Baru, bukanlah bagian dari yang
>melakukan KKN.
>
>Saya tetap mendoakan semoga "ORANG-LAMA" yang
>notabene adalah bagian dari Orde Baru, tidak
>akan terpilih lagi. Ini harapan saya pribadi.
>
>Semoga Gus Dur dan Mega bisa berpikir dengan
>tenang dalam menghadapi Pendukung Habibie yang
>saat ini semakin 'hebat' berjuangnya.
>
>
>Salam,
>bRidWaN
>
>
>
>At 08:37 AM 10/13/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote:
> >Selamat untuk pencapresan Habibie sekaligus memilih
> >Wiranto menjadi cawapres mendatang.
> >Untuk menyambut berita gembira ini, rupiah anjlok 330 poin
> >dari 7800 menjadi 8130 hari ini atau turun lebih dari 4%.
> >Sementara indeks saham ditutup cenderung tidak berubah
> >yg tampaknya ada kemungkinan dilakukan intervensi pembelian
> >saham pada satu jam terakhir sehingga indeks yg tadinya minus
> >bisa jadi positif 0.565 poin saja.
> >
> >jabat erat,
> >Irwan Ariston Napitupulu
> >
> >

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Kebohongan Cosgrove

1999-10-13 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Beberapa hal lama yg diungkap berbagai harian:
- Terdapat monumen batas antar propinsi.
  Di Indonesia jelas selalu ada. Apalagi di jalan yg besar.
  Antar desa saja kalau di wilayah Jawa selalu ada monumen.
- Batas wilayah berupa batas alam yaitu sungai.
  Perlu diketahui, si Cockroach mengklaim di harian LN, bahwa
  batas-batasnya tidak jelas. Ini suatu kebohongan. Semua sungai
  mudah sekali diidentifikasikan. Bila batasnya bukan sungai, laut,
  atau selat, baru agak sulit untuk diidentifikasikan.
- Peta yang digunakan Interfet adalah peta yang lama. Nah ini
  alasan yang dicari-cari pula. Memangnya peta lama yang dipakai
  peta jaman abad pertengahan? Misal seperti benua Amerika yang
  digambarkan bundar itu? Kalau peta lamanya produk abad 20 mah
  sudah teliti.
- Berkaitan dengan peta, alat GPS sudah jadi barang murah.
  Tidak perlu militer, saat ini sudah jadi barang konsumer.
  Merekapun sudah mengakui kalau menggunakannya juga. Dengan
  fakta bahwa mereka membawa peta lama, maka insiden kemarin adalah
  insiden yang disengaja.
- Cockroach sempat menyatakan bahwa pos yang diserang memang berada di
  Timbar, tetapi bangunannya diperlebar sehingga melewati batas ke
  Timtim. Saya terharu waktu membaca berita ini. Memangnya pos
  keamanan atau mereka mengklaimnya sebagai "rumah" perlu dipanjangkan
  sampai melewati sungai? Saya sangat terharu dan kasihan dengan
  Aussie yang tidak mempunyai jendral yang cerdas. Cockroach adalah
  seorang jendral Aussie yg dianggap kelas super.
- Cockroach dan Mayor Mark Kelly menyatakan bahwa terdapat tembakan
  pertama oleh milisi. Nah, ini juga gampang sekali dipatahkan
  kebohongannya. Saat itu terdapat 40 orang personil interfet (oleh
  SMH, bukan 120 seperti yg disebut oleh penduduk setempat). Banyak
  dari senapan mereka yaitu SA-80 yang dilengkapi teleskop. Jelas
  mereka mampu membedakan dengan cepat mana seragam polisi dan mana
  milisi yg tak berseragam atau pakai kaos/atribut milisi. Memangnya
  jaraknya berapa sih? 2 kilometer? Paling banter jaraknya 500 meter.
  Untuk jarak segitu binocular saku seharga $11 juga sudah bagus.
  Apalagi binocular militer. Jangan-jangan mereka pakai teropong
  mainan anak-anak yg kalau dilihat isinya malah donal bebek.
- Berkaitan dengan klaim Interfet bahwa yg mereka lihat adalah
  serombongan civilian sehingga tidak ada orang berseragam polisi
  atau tentara, maka ini kebohongan lain lagi. Kalau mereka tahu
  serombongan civilian mengapa langsung memberondongkan peluru saat
  ada orang nembak? Logikanya di mana? Apa segerombolan civilian ini
  patut ditembaki semua. Bila memang demikian, alasan ini dapat
  digunakan untuk menuntut pengadilan internasional bagi pasukan
  Interfet. Hukum internasional melarang menembak civilian. Titik.
  Mereka boro-boro menahan tembakan karena "tahu" yang ada adalah
  kaum sipil, eh, malahan memberondong.
- Kembali ke masalah jarak. Bukti dari berbagai lubang peluru yang
  ada, jelas jaraknya sudah dekat. Tidak ada alasan untuk tidak
  mampu melihat orang di seberang. Mungkin mata pasukan interfet
  sudah pada rabun.
- Kehadiran Interfet adalah sebagai pasukan perdamaian. Bila sebentar-
  sebentar menembak, lalu apa yang mau didamaikan? Siapa yang
  mau didamaikan? Sampai sekarang saya bingung dengan definisi damai
  Kopi Anak, Howard Coward, dan Cockroach itu.
- Cosgrove dan Mark Kelly selalu bersikap mendua. Pada saat berhadapan
  dengan RI mereka menyatakan minta maaf, tetapi untuk berita konsumsi
  luar negeri bantahan mereka sangat keras. Dengan demikian, memang
  maksud mereka tidak baik. Mereka harus dituntut untuk keluar dari
  Timtim dengan segera! Adalah omong kosong bila RI tidak mampu men-
  desak PBB untuk menarik 2 orang personil Aussie yg tidak mampu ini.
  Tarik saja kemampuan bekerja sama dari RI dalam masalah Timtim.
- Sebagai pengingat, hanya pada problem Timtim dan NKRI saja pasukan
  PBB melaksanakan pasal 7 yang antik itu. Padahal pasukan PBB saat
  ini juga bertebaran di seluruh dunia. Apa karena mereka tidak
  menganggap penting, maka TNI dan NKRI bisa dimain-mainin untuk
  pelaksanaan pasal 7 tersebut? Mengapa mereka tidak menerapkannya di
  Kosovo? Mungkin karena kita orang Asia yang bogel-bogel, mana
  melarat lagi.
- Saya baru baca-baca bahwa sebelum terjadi insiden, pertama-tama
  adalah para KAMRA yang menjaga pos perbatasan. Setelah lewat
  hubungan radio mereka ngotot masuk, maka didatangkan BRIMOB. Jadi
  saat itu di pos penjagaan juga siap tembak. Tentu saja dengan
  senapan saja, tidak ada senjata kaliber besar.
- Saat ini Howard sedang diam. Mungkin sedang mencari alasan untuk
  menginjak kita lagi. Tidak ada komentar bulusnya. Harian SMH juga
  tidak memberitakan apa-apa. Kelihatannya mereka sengaja berdiam diri
  setelah akalnya memberikan hasil yg berlainan.
- Saya rasa bila Aussie nekat memasukkan pesawat F111, langsung saja
  dikirim pesawat dari Ujungpandang untuk melakukan intercept.
  Langsung tembak jatuh tanpa perlu basa-basi. Apa belum kenyang

Re: Selamat untuk pencapresan Habibie

1999-10-13 Terurut Topik bRidWaN

Pasti pendukung Habibie malam ini bergembira.
Ya engga apalah, nikamti saja kegembiraan-nya.

Yang pasti mereka meng-claim bahwa Habibie bukanlah
bagian dari Orde Baru, bukanlah bagian dari yang
melakukan KKN.

Saya tetap mendoakan semoga "ORANG-LAMA" yang
notabene adalah bagian dari Orde Baru, tidak
akan terpilih lagi. Ini harapan saya pribadi.

Semoga Gus Dur dan Mega bisa berpikir dengan
tenang dalam menghadapi Pendukung Habibie yang
saat ini semakin 'hebat' berjuangnya.


Salam,
bRidWaN



At 08:37 AM 10/13/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote:
>Selamat untuk pencapresan Habibie sekaligus memilih
>Wiranto menjadi cawapres mendatang.
>Untuk menyambut berita gembira ini, rupiah anjlok 330 poin
>dari 7800 menjadi 8130 hari ini atau turun lebih dari 4%.
>Sementara indeks saham ditutup cenderung tidak berubah
>yg tampaknya ada kemungkinan dilakukan intervensi pembelian
>saham pada satu jam terakhir sehingga indeks yg tadinya minus
>bisa jadi positif 0.565 poin saja.
>
>jabat erat,
>Irwan Ariston Napitupulu
>
>



Re: [Amin Rais, suka keonaran]

1999-10-13 Terurut Topik bRidWaN

hmm, inilah pertama kalinya saya mendengar GD
suka bikin ke-onar-an...

Mungkin itu dari sudut pandang MLA, ya ngga apa.

Salam,
bRidWaN


At 02:14 AM 10/13/99 PDT, Mega_Lintang Anusapati wrote:
>Kalau GD yang jadi presiden, bakalan pening semua, termasuk AR.
>Karena bliow sendiri yang akan terus2an bikin ke'onara'an. :)
>Gimana hayo?

>>Nah, kalau ini memang harus begitu. Siapa pun presidennya
>>AR harus berani terus bikin 'onar'. Hanya saja, seperti dalam
>>tulisan terdahulu saya menyangsikan AR "berani" bikin
>>onar ke GD bila nantinya presiden terpilih adalah GD.
>>Bisa ramai nanti dunia persilatan bila AR berani bikin "onar"
>>ke GD.ciiit.:)
>>
>>jabat erat,
>>Irwan Ariston Napitupulu



Indonesian Food (fwd)

1999-10-13 Terurut Topik Stephen Eko Budiharto

Eko Budiharto
613 Woodbridge Drive
Bloomington, IN 47408
http://php.indiana.edu/~ebudihar (personal)
email:[EMAIL PROTECTED]
Phone #. 812-330-9740
Phone #./Fax #. 812-330-9174
HP #. 812-327-7330

-- Forwarded message --
Date: Tue, 12 Oct 1999 15:09:55 -0500 (EST)
From: Dolly Abadi <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Indonesian Food

>
>>>A message from Rendi Wardhana and Sony Wiriosuparto:
>>>
>>>Dear friends,
>>>
>>>The first and the largest online Indonesian Food
>>>store is now open:
>>>  http://www.indomerchant.com
>>>
>>>We provides indonesian grocery products such as:
>>>
>>>Instant Food   : Indomie, Super Bihun, etc.
>>>Indonesian Spices  : Bamboe, IndoFood, etc.
>>>Beverages  : Indonesian Coffee, Sekoteng,etc.
>>>Snacks : Kue Lapis, Emping, etc.
>>>Sauces : Bango Soy Sauce, Kokita
>>>Sambal,etc.
>>>Miscellaneous  : Srikaya jam spread, Kopiko
>>>candy,etc.
>>>and other hundred products
>>>
>>>
>>>Shipping is only $2.99 for order of up to $15.
>>>Fast shipping and delivery to all locations in the
>>>US.
>>>
>>>regards,
>>>Rendi Wardhana
>>>Sony Wiriosuparto
>>>
>>>
>

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: FWD: Habibie Berbohong Soal Bank Bali?

1999-10-13 Terurut Topik Budi Haryanto

Jangan-jangan beliau mengira bahwa Bali itu letaknya dekat Jerman sana.

Salam,
Budi

At 07:55 AM 10/13/99 +0700, you wrote:
>Menurut Habibie, dia tidak tahu ada Bank bernama
>Bank Bali. Bahkan tadinya dia menyangka Bank Bali
>adanya di-Bali.
>
>Salam,
>bRidWaN
>
>



Re: [Re: Nggak ada logikanya]

1999-10-13 Terurut Topik Budi Haryanto

Rekan-rekan yth.,

Saya kira, dengan terbukanya topik yang didiskusikan di milis ini, akan
menjadikan sulit membedakan atau mengelompokkan pemikiran 'mahasiswa' dan
non-mahasiswa'. Bahkan batasan pemikirannyapun tidak jelas, apakah
pemikiran 'mahasiswa' untuk topik diskusi yang terbuka tsb punya warna
sendiri as well as 'non-mahasiswa'.

Coba kalau dipersempit, misalnya milis 'geography'. Bisa nggak dibedakan
antara pemikiran atau opini yang 'mahasiswa' dengan yang 'non-mahasiswa'
(tetapi peminat dan atau pernah belajar geography). Saya kira juga masih
akan sulit untuk dibedakan.

Jadi, sebenarnya pemikiran dan opini seseorang seringkali tidak bisa
dibatasi oleh batasan status. Apakah itu kawin atau belum, mahasiswa atau
bukan, juragan atau rakyat jelata.

Lalu, dengan konsumsi topik diskusi yang sangat lebar di milis permias@
ini, mungkin nggak bisa dibedakan antara pemikiran atau opini mahasiswa dan
non-mahasiswa? Kalau memang nggak bisa dibedakan, kenapa harus memilih
eksklusif?
Kecuali kalau yang dibahas adalah topik yang eksklusif (apa iya ada topik
yang eksklusif mahasiswa?).

Lagian, apa bedanya sih antara mahasiswa dengan rakyat biasa?
Selama ini sih saya lebih merasa sebagai rakyat jelata meskipun sedang
pontang-panting sekolah.

Saya setuju dengan pendapat rekan saya Donald.

Salam,
Budi

At 08:49 PM 10/12/99 -0400, you wrote:
>Salam PERMIAS,
>dari dulu saya selalu siding dengan kawan2 non mahasiswa bahwa milis ini
>seharusnya terbuka. Kita juga harus tahan banting dengan opinion2 dari teman2
>non mahasiswa dan non PERMIAS members. Dengan bermacam-macamnya model
>tanggapan di milis ini, seharusnya kita malah belajar lebih banyak.
>Provokasi2 atau thought provokers itu perlu juga sebenarnya supaya dapat
>mendewasakan kita semua.
>
>Only my opinion,
>
>Selamat berjuang,
>Donald
>



Re: [Amin Rais, suka keonaran]

1999-10-13 Terurut Topik bRidWaN

Saya juga yakin koq.
Kalau sama Presiden yang sekarang ?


Salam,
bRidWaN

..
At 09:55 PM 10/12/99 -0400, Faransyah Jaya wrote:
>saya yakin berani !
>
>terlebih dengan seringnya bung irwan ber"onar" ria..
>:)
>
>faran
>--
>
>On Tue, 12 Oct 1999 18:42:33   Paten Deh wrote:
>>Betul juga tuh bung Irwan. Apa bisa AR berani bikin "onar" sama yang namanya
>>GD?!
>>
>>Salam,
>>Dika
>>
>>
>>>From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]>
>>>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>>Subject: Re: [Amin Rais, suka keonaran]
>>>Date: Tue, 12 Oct 1999 21:31:25 EDT
>>>
>>>In a message dated 10/12/99 9:13:01 PM Eastern Daylight Time,
>>>[EMAIL PROTECTED] writes:
>>>
>>> > Beruntunglah kita bahwa  Amin Rais suka keonaran. Jauh sebelum orang
>>> >  berani sama Suharto, Amin Rais sudah bikin onar:"Suksesi!!", katanya.
>>> >  Hasilnya, lengser tuh Suharto, walaupun butuh waktu kira2 3 tahun.
>>>
>>>Irwan:
>>>Hehehe...sejak tahun 70-an udah ada tuh yg berani teriak
>>>Soeharto supaya lengser sampai ada yg masuk buih segala:)
>>>Soal teriak2an sih udah banyak dari dulu. AR termasuk yg
>>>belakangan. Lagian,  lengsernya Soeharto sepengetahuan
>>>saya bukan karena AR tuh, tapi faktor yg cukup dominan adalah
>>>karena desakan mahasiswa dan masyarakat dari segala
>>>daerah dan penjuru dunia termasuk tekanan dunia internasional
>>>setelah dunia internasional melihat bahwa gerakan menuntut
>>>mundurnya Soeharto tampaknya sudah menasional.
>>>
>>>
>>> >  Saya suka jika Amin Rais terus bikin 'onar'. Terhadap siapapun
>>> >  presidennya, termasuk Megawati.
>>>
>>>Nah, kalau ini memang harus begitu. Siapa pun presidennya
>>>AR harus berani terus bikin 'onar'. Hanya saja, seperti dalam
>>>tulisan terdahulu saya menyangsikan AR "berani" bikin
>>>onar ke GD bila nantinya presiden terpilih adalah GD.
>>>Bisa ramai nanti dunia persilatan bila AR berani bikin "onar"
>>>ke GD.ciiit.:)
>>>
>>>jabat erat,
>>>Irwan Ariston Napitupulu
>>>
>>
>>__
>>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>>
>
>
>DC Email!
>free email for the community - http://www.DCemail.com
>
>



Selamat untuk pencapresan Habibie

1999-10-13 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Selamat untuk pencapresan Habibie sekaligus memilih
Wiranto menjadi cawapres mendatang.
Untuk menyambut berita gembira ini, rupiah anjlok 330 poin
dari 7800 menjadi 8130 hari ini atau turun lebih dari 4%.
Sementara indeks saham ditutup cenderung tidak berubah
yg tampaknya ada kemungkinan dilakukan intervensi pembelian
saham pada satu jam terakhir sehingga indeks yg tadinya minus
bisa jadi positif 0.565 poin saja.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: [Amin Rais, suka keonaran]

1999-10-13 Terurut Topik Mega_Lintang Anusapati

Kalau GD yang jadi presiden, bakalan pening semua, termasuk AR.
Karena bliow sendiri yang akan terus2an bikin ke'onara'an. :)
Gimana hayo?

>Nah, kalau ini memang harus begitu. Siapa pun presidennya
>AR harus berani terus bikin 'onar'. Hanya saja, seperti dalam
>tulisan terdahulu saya menyangsikan AR "berani" bikin
>onar ke GD bila nantinya presiden terpilih adalah GD.
>Bisa ramai nanti dunia persilatan bila AR berani bikin "onar"
>ke GD.ciiit.:)
>
>jabat erat,
>Irwan Ariston Napitupulu
>

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Diskon $100

1999-10-13 Terurut Topik Alexander Hutapea

Mau dapet $100 off belanja di Internet? Value America lagi ada promosi,
misalnya bayar pake visa, mereka ngasih $100 off (belanjanya harus $200
keatas). Terus bisa dapet $20 juga dari mereka, gara2 ulang tahun mereka.
Terus (lagi?) kalau mau dapet 'rebate' bisa masuk ke Value AMerica  dari
www.ebates.com (3%).

Ini link2nya:

1. Ke Ebates (link dibawah) dan pilih become a member, biar bisa dapet 3%
rebate dari total jumlah belanja dari ValueAmerica
http://www.ebates.com/index.jhtml?referrer=xela

2. Utk discount $20, anda harus mendaftar dgn pergi ke link berikut.
http://www.valueamerica.com/links/yhbdvd01/yhbdvd01_register.asp?p=0.0.0.0.0.1.0
.0.0&l=1.1&r=0.0.0.0.0

3. Setelah mendaftar baru ke link berikut, dan klik di " If you are
already a member, click here to sign-in." (Utk $100 off)
http://www.valueamerica.com/links/vrpr9199/promo_register.asp

Supaya yakin bisa dapet rebate dari Ebates, kayanya pergi dulu ke link
nomor 2 dan nomor 3, baru ke nomor 1. Dari Ebates baru ke ValueAMerica
ngikutin linknya mereka. Jangan lupa waktu checkout di ValueAmerica, anda
harus memakai e-mailnya Ebates kalau mau dapet Rebate.

Disclaimer: Saya ngak ada hubungan sama valueamerica dan cuman dapet
persenan 5% dari rebate anda (kalo pake ebates).

Extra: Mau dapet barang gratis (tapi bayar S/H sekitar $5), silahkan ke
http://www.bravogifts.com/promo/boss/promo_50gift_yahoo.cfm

salam,
Alex

NB: Kalau ini tergolong iklan saya minta maaf. Maksud saya cuman mau
ngasih tau 'deal' yg bagus di Internet.