An endorsement ?????Re: [imaam] I WONDER WHY !!!!!!!!!!

2000-03-28 Terurut Topik Ali Simplido

 Uang rakyat kembali kerakyat saya pikir tak apa.
 Karena akan sebagai modal untuk pertunjukan
 yang bertujuan membanti korban Ambon.

Saya kira we went too far: we did not only cross the
line, but we also moved the line.  I mean, who the
hell in the world gave you the authority to take uang
rakyat untuk disumbangkan lagi ke rakyat?
Bukankah pemerintah sendiri sudah punya
lembaga/menteri to allocate and distribute the fund???
Kalau Permias D.C. memang berhak untuk melakukan
seperti ini, bukankah Permias2 lain juga berhak minta
subsidi dari pemerintah dengan alasan yang sama.  And
you do the math, berapa banyak Permias di USA, dan
kelompok mahasiswa Indonesia di dunia yang harus
disubsidi untuk buat acara yang sama?
Dan kalau hanya korban Ambon yang dibantu, bagaimana
dengan yang di Aceh atau di Papua Barat dll???

Saya kira kita ini sama saja dengan Soeharto, buat
yayasan sana sini, tambah make-up sedikit, then call
it yayasan kesejahteraan rakyat or whateverlah.
The thing is you can call it whatever you want it, you
can use anywords to manipulate anything, but one thing
you can't do: you can't lie to your conscience!

 
 Biaya gedung besar memang terpaksa, IMAAM coba
 usaha
 pinjam auditorium HS tak berhasil.
 
 Saya membantu ikut menjawab WHY, karena ikut sejak
 awal persiapan gawe amal ini mewakili IMAAM sebagai
 co-sponsor.
 

Having IMAAM as your co-sponsor doesn't mean and
guarantee anything.  I don't care if your event got
endorsed or a seal of approval from organisasi Muslim
or Vatican or NATO or UN or NAZI or KKK or whatever.
You can disagree with me (and I will respect your
opinion), but one thing you have to remember:  You
will never get KEADILAN based on KETIDAKADILAN!!


Wassalam

Ali Simplido



__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com



Re: Waduh!

2000-03-28 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Walah mas bulu dombanya pada rontok.
Proses pengkultusan tidak hanya terjadi di PDIP, namun disanalah yg paling
kelihatan dan paling memalukan. Belum trik-trik kotornya yg justru persis
sama dengan yg dilakukan ORBA pada jaman KOngres Medan itu. Saat ini saya
malah curiga jangan-jangan dulu pemerintah ORBA lebih berperan sebagai
pendukung musuh Mega, bukan dalang di belakang layar. Apapun alasannya,
lingkaran dalam PDIP sudah bertindak memalukan. Sudah masanya nama PDIP
diganti menjadi PDI-Permaluan, hehe...

Salam,
Anjasmara

From: Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Waduh!
Date: Sat, 25 Mar 2000 20:55:51 EST

Nah, lo. Makin gawat, bok. Kok PDI-p jadi gini ya.

salam,
dari pinggiran
###
Dimyati Hartono:
DPC Intim Diintimidasi Pilih Mega
Reporter: Titis Widyatmoko
detikcom - Jakarta, Calon Ketua Umum PDI-P Dimyati Hartono mengungkapkan,
sebelum Kongres PDI-P berlangsung di Semarang, telah banyak intimidasi yang
dilakukan petinggi DPP kepada utusan cabang dari Indonesia Timur (Intim)
untuk memilih Mega sebagai ketua umum.
http://www.detik.com/peristiwa/2000/03/26/2000326-084452.shtml

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: cara kita menarik hati orang aceh. (what a stupid way)

2000-03-28 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Dilihat dari pemilihan waktunya, jelas GAM keparat telah melakukan kembali
taktik perampokan dan sekaligus perkosaan yg pernah mereka lakukan terhadap
para transmigran.

Mereka berpikir dengan jalan ini mereka memperoleh 3 keuntungan yaitu (1)
memperoleh dana untuk membeli senjata dan untuk berfoya-foya, (2) mampu
memberi kesan bahwa TNI/Polisi yg melakukan penganiayaan terhadap
masyarakat, (3) memuaskan nafsu binatang mereka yg tidak tersalurkan semasa
mereka bersembunyi di hutan.

Walaupun berbalikan dengan fakta keanggotaan (asal-usul) TNI/Polisi yg
bertugas di sana, sudah barang tentu pemilihan logat non-sumatra yg dipilih
demi mempertegas kesan yg mereka inginkan.

Semoga laknat Allah dijatuhkan kepada mereka si gerombolan perampok,
pemerkosa, dan pemfitnah ini.


Anjasmara

-
From: Muhammad Nahar [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: cara kita menarik hati orang aceh. (what a stupid way)
Date: Sun, 26 Mar 2000 16:03:57 +0600

Tragedi Kemanusiaan di Matangkuli
-
(http://www.indomedia.com/serambi/image/200326.htm)


Suami Disiksa, Istri Diperkosa


*Dandim: Itu Fitnah


Serambi-Matangkuli
Tindak kekerasan seksual dan penyiksaan fisik yang diikuti dengan
perampokan terhadap 22 warga di dua desa pedalaman di Kecamatan Matangkuli,
Aceh Utara, Rabu (7/3) dinihari lalu, semakin terkuak. Kepada Serambi yang
melakukan klarifikasi lapangan dan wawancara langsung, hari Jumat (24/3),
para korban mengungkapkan pelaku seluruhnya berseragam loreng, bersenjata
api laras panjang dan pendek, serta mengenakan topeng jenis sebu.

Para korban mengindentifikasi bahwa pelaku adalah oknum tentara yang tiga
malam sebelum kejadian sempat bermalam di meunasah Desa Alue Lhok setelah
pada siang harinya mengelilingi salah satu desa lokasi kejadian itu. Satu
desa lainnya yang warganya menjadi korban perampokan dan tindak kekerasan
seksual adalah Seuneubok Aceh.

Tapi kepada sejumlah wartawan, termasuk dari media elektronika TVRI dan
RCTI, Dandim Aceh Utara Letkol Inf Suyatno membantah telah terjadi
kekerasan seksual dan kekerasan fisik seperti yang dilaporkan masyarakat
Matangkuli itu. "Itu fitnah. Itu isu yang sengaja dihembuskan untuk
menjauhkan rakyat dengan TNI. Karena belakangan rakyat sudah menerima
keberadaan TNI di daerah ini," kata Dandim, Sabtu siang, di Mapolres Aceh
Utara. (FUCK YOU, FUCK YOU, FUCCK YYOU SEMOGA ALLAH MELEMPAR
KALIAN KEDALAM NERAKA YANG PALING DALAM.)

Hutan lebat
Desa Alue Lhok dan Desa Seuneubok Aceh adalah desa bertetangga yang berada
paling pelosok Matangkuli. Menurut sejumlah warga kedua desa yang hanya
berpenduduk 110 KK itu, desa mereka merupakan ujung Kecamatan Matangkuli.
Perkampungan yang masih dirundung duka mendalam akibat tragedi dinihari
tersebut, dikelilingi oleh hutan lebat dan areal persawahan tak tergarap
plus perkebunan.

Dalam observasi lapangan dan wawancara langsung dengan para korban selama
hampir empat jam, Serambi mendapat gambaran, peristiwa itu terjadi secara
marathon mulai pukul 01.00 hingga 04.00 dinihari.

Para pelaku, digambarkan, dalam menjalankan aksinya mayoritas menggunakan
bahasa Indonesia aksen luar Sumatera yang sangat kental. Sementara jumlah
pelaku tidak terdeteksi secara detail, karena antara satu rumah dengan
rumah lain yang didatangi jumlahnya bervariasi; dua hingga enam orang.

Modus operandi pemerkosaan dan perampokan yang terjadi di sembilan rumah
warga di Desa Alue Lhok dan Seuneubok Aceh itu, dilaporkan, berlangsung
seragam. Rata-rata, pelaku mengetuk pintu rumah, mematikan aliran listrik,
meminta pria keluar dari rumah kemudian tangannya diikat ke belakang dan
disiksa, selanjutnya isi rumah diobrak-abrik dan di antara isteri dan
anak-anak mereka diperkosa.

Digilir
Adalah Ny Lt (32). Wanita asal Aceh Tengah yang bersama suaminya, R (34),
menetap di Desa Alue Lhok, tidak membayangkan akan menghadapi nestapa yang
begitu dahsyat dalam hidupnya. Ibu sepasang balita ini dengan nada getir
menuturkan, ia diperkosa secara bergilir oleh dua oknum berseragam loreng
setelah suaminya diseret keluar rumah dan tangannya diikat ke belakang
serta kepalanya ditodong senjata api dan diperlakukan secara tidak
manusiawi.

Ia yang sebelumnya sempat mengadukan kasus tersebut ke delegasi Palang
Merah Internasional (ICRC) di Lhokseumawe mengungkapkan, pemerkosaan itu
terjadi pada saat dua aparat masing-masing bersenjata laras panjang dan
pistol mengacak-acak isi rumahnya untuk mencari benda-benda berharga.
Sementara suaminya terus dipukuli.

"Kalau mau suamimu selamat, berikan semua uang dan emas. Dan kamu buka
pakaian seluruhnya. Saya takut, Pak. Dan kasihan sama abang (suaminya-red).
Sehingga sambil menangis saya menanggalkan pakaian sampai akhirnya saya
diperlakukan bagai binatang," ungkapnya sambil menangis.

Setelah memperkosa, kisah Lt, kedua 

Re: I WONDER WHY !!!!!!!!!! (was: Indonesian Nite 2000)

2000-03-28 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Mas Ali,

Saya merasa Indonesia Nite adalah ide bagus. Masalah besar atau mewahnya,
saya kira dapat menjadi alasan bisnis. Dengan sengaja menampilkan dengan
cara yg megah, kegiatan semacam ini justru dapat menjadi kegiatan yg
menguntungkan. Ingat dengan cara-cara Guruh Sukarnoputra dalam menampilkan
Gema Mahardika-nya itu.

Mengenai pendanaan, semua sumber dana sebaiknya digunakan. Pemerintah memang
seharusnya berkepentingan dengan pengenalan budaya Indonesia ke masyarakat
Indonesia sendiri dan ke manca negara. Dengan demikian saya kira masih wajar
kalau Permias DC mencari dana ke sana. Kalau punya goal serupa kenapa tidak
bekerja sama? Perolehan dana dari KBRI bukan berarti menghilangkan
kemandirian suatu organisasi.


Salam,
Jaya

---
From: Ali Simplido [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: I WONDER WHY !! (was: Indonesian Nite 2000)
Date: Sun, 26 Mar 2000 12:46:17 -0800

Dear Rekan-Rekan Permias,

I wonder why. I wonder why.
I wonder why I wonder.
I wonder why I wonder why
I wonder why I wonder!

(Richard Feynman)


I WONDER WHY Permias D.C. keeps using the word
"independent" dalam mottonya, but in reality untuk
acara "Indonesian Nite 2000" Permias D.C. harus
disubsidi ($2,000)* oleh uang RAKYAT (pemerintah).

I WONDER WHY Permias D.C. keeps using the word
"tanggap" dalam mottonya, but in reality they are
willing to organize this lavish event, which may cost
them $7,000* hanya untuk nyewa gedung dalam semalam.

I WONDER WHY if we are the next generation of
Soeharto!

I WONDER WHY I'm writing this e-mail eventhough many
people will dislike me for speaking out.




Salam Permias

Ali Simplido
* = Forgive me if my data is not accurate


  Mohon bantuannya untuk menyebarluaskan. Terimakasih.
  ---
  March 21, 2000
 
  Kepada Yth.
  Rekan – rekan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat
 
  Dengan ini kami Permias Washington, DC berniat untuk
  mengundang rekan-rekan
  sekalian untuk ikut serta dalam acara Indonesian
  Nite 2000 yang akan
  mempersembahkan berbagai macam kesenian tradisional
  budaya Indonesia yang
  akan diselenggarakan:
 
  Tanggal/Hari: 7 April 2000/Jumat
  Jam: 7.30 – 10.00 malam
 
  Tempat: AmphiTheater – International Trade Center
Ronald Reagan Building
1300 Pennsylvania Avenue
Washington, DC 20006
 
  Tiket:$ 10 Student - (Tempat terbatas)
$ 20 General Admission
 
  Acara ini akan menyajikan tari-tarian dan lagu-lagu
  tradisional nusantara
  yang akan dipertunjukan oleh kelompok seni
  profesional “Sangrina Bunda”,
  yang dipimpin oleh artis legendaris Elly Kasim dan
  Titiek Puspa. Acara ini
  juga akan dimeriahkan oleh MC kondang Jakarta, Indra
  Safera.
 
  Adapun tujuan dari acara ini adalah sebagai berikut:
  1. Memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat
  Amerika di Washington,
  DC.
  2. Menyumbangkan hasil keuntungan dari penjualan
  tiket kepada masyarakat
  Ambon yang baru ini tertimpa musibah.
 
  Untuk keterangan lebih lanjut  silahkan  kunjungi:
  http://www.dc.permias.org/indo2000
  Atau hubungi langsung:
  Reno 703-685-0222. [EMAIL PROTECTED]
  Hara 202-364-8406. [EMAIL PROTECTED]
  Ichank [EMAIL PROTECTED]
 
  Kami harapkan rekan-rekan dapat membeli tiket
  secepatnya, mengingat jumlah
  tiket yang terbatas.
 
 
  Terima kasih,
 
  Ketua Panitia
  Reno Yusril

  Menjadikan PERMIAS organisasi yang satu, berguna
  bagi anggotanya, perduli,
  tanggap dan independen...
 

__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Ini Milis PERMIAS lho Boss...;-)

2000-03-28 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Mungkin Man Ian ini perlu merenungkan kembali bahwa seringkali sulit untuk
menampilkan seluruh isi dari info yg didapat seseorang. Mungkin saja terlalu
sensitif, atau bakalan mudah untuk men-trace sumber info. Ini kan repot
kalau dipaparkan.

Money politics ternyata bukan tambah surut tetapi malahan makin meraja lela.
Semua posisi penting seperti bupati, walikota, gubernur diperebutkan oleh
pengusaha-pengusaha yg punya dana untuk kampanye. Paling tidak saya sudah
mendapatkan cerita lulusan SMA ada yg menjadi walikota berkat penaburan 2
milyar rupiah dari kocek sendiri plus segepok lainnya dari para calon inner
circle-nya.

Jadi alangkah lebih baiknya kalau justru membahas bagaimana hal seperti ini
tidak terjadi. Hal seperti ini saat ini sulit diberantas karena
parpol-parpol dulu yg memberi contoh. Ingat dengan kasus beberapa parpol
dimana PDIP menjadi parpol nomor satu yg menyalahi aturan pembatasan jumlah
sumbangan.

Kasus-kasus ini harusnya segera di-blow-up agar jaman reformasi tidak
berubah menjadi jaman rayahan jabatan oleh orang berduit!!


Salam,
Anjasmara

-
From: Priyo Pujiwasono [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Ini Milis PERMIAS lho Boss...;-)
Date: Mon, 27 Mar 2000 06:23:51 -0800

--- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
wrote:
  Buktikan, ini milis permias.

Heheee...
Justru karena ini milis Permias@, lama-lama kok bosan
juga baca kalimat ini. Ini milis Permias@, jadi tidak
ada yang berhak merasa lebih superior dari yang lain.
Kecuali kalau seseorang beranggapan bahwa hanya
postingnya saja yang pantas masuk milis ini.

Saya tak hendak membela bung Riyon disini tapi, FYI,
hari Kamis malam minggu lalu (3/23/00) kebetulan saya
ikut acara diskusi politik dengan pembicara utama
pengamat politik Kacung Marijan (Dosen FISIP
UNAIR-Surabaya yang diundang ke US oleh State
Department).
Saat itu, Christianto Wibisono (kolumnis di Suara
Pembaruan) menanyakan soal KKN + money politics untuk
Indonesia dan bagaimana solusi yang tepat untuk
Indonesia? Pak Chris juga memberi informasi
saat ini yang sedang disorot dalam tokoh kasus money
politics (terutama) 2 orang: yaitu Rozy Munir  Pak
Mega (suaminya Mega). Maklum, mereka berdua dianggap
paling dekat dengan rejim yang berkuasa.
Waktu Christianto bercerita soal Pak Mega  Rozy Munir
(PKB?); tentu saja semua yang hadir disitu: saya, juga
Ramadhan Pohan (sbg moderator), Pak Mahendra Siregar
atau Kacung Marijan sendiri tentu tak perlu bertanya
pada Oom Chris: "Coba buktikan kata-kata anda, ini
diskusi ilmiah,".
Ya, buat apa, wong point yang disorot kan bagaimana
solusi yang tepat untuk kasus KKN yang tetap marak,
meski rejim $oeharto sudah lengser.
Kecuali, kalau memang milis Permias@ ini ingin
dijadikan seperti milis SAHAM(?), misalnya, dimana ada
pengatur  yang diatur...;-)
Saya harap kita bisa menempatkan anggota milis disini
secara sejajar -- tidak ada yang mengatur atau
menggurui yang lain. Jadi tak perlu lagi kata-kata
"buktikan ini milis Permias@" diobral terus2-an.
agar para anggota milis Permias yang lain juga tak
tergelitik untuk menyebut seseorang dengan sebutan
"Boss", begitu khan Boss, heeheee

Selamat berpikir merdeka,

Priyo Pujiwasono


__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: An endorsement ?????Re: [imaam] I WONDER WHY !!!!!!!!!!

2000-03-28 Terurut Topik Notrida Mandica

Dear Rekan Ali,

Saya tidak bermaksud mendukung salah satu di antara kalian dalam debat ini.
First of all, saya tidak tahu permasalahan yang sesungguhnya; secondly, saya
bukan anggota PERMIAS DC.
Tetapi berhubung saya anggota MILIS ini dan membaca posting-posting  maka
saya hendak menyarankan kepada Rekan Ali untuk menyelesaikan masalah ini
secara intern dengan anggota organizasi.  Jika mereka melakukan kesalahan,
berikan solusi alternatif yang harus mereka lakukan.  Jika cara-cara mereka
tak layak menurut pandangan anda, anda harus mengambil initiatif untuk
mencari jalan yang lebih 'halal.'
Kadang-kadang manusia berbuat karena tidak mengetahui lingkungannya. Saatnya
anda menunjukkan mereka, mereka inginkan atau tidak, akan anda putuskan
dalam pertemuan anda dengan mereka.
Mungkin ini lebih baik daripada saling tuding di hadapan umum. Sikap
demokratik yang baik adalah sikap articulative dalam leardeship style.

well,

ida

From: Ali Simplido [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: An endorsement ?Re: [imaam] I WONDER WHY !!
Date: Tue, 28 Mar 2000 01:40:33 -0800

  Uang rakyat kembali kerakyat saya pikir tak apa.
  Karena akan sebagai modal untuk pertunjukan
  yang bertujuan membanti korban Ambon.

Saya kira we went too far: we did not only cross the
line, but we also moved the line.  I mean, who the
hell in the world gave you the authority to take uang
rakyat untuk disumbangkan lagi ke rakyat?
Bukankah pemerintah sendiri sudah punya
lembaga/menteri to allocate and distribute the fund???
Kalau Permias D.C. memang berhak untuk melakukan
seperti ini, bukankah Permias2 lain juga berhak minta
subsidi dari pemerintah dengan alasan yang sama.  And
you do the math, berapa banyak Permias di USA, dan
kelompok mahasiswa Indonesia di dunia yang harus
disubsidi untuk buat acara yang sama?
Dan kalau hanya korban Ambon yang dibantu, bagaimana
dengan yang di Aceh atau di Papua Barat dll???

Saya kira kita ini sama saja dengan Soeharto, buat
yayasan sana sini, tambah make-up sedikit, then call
it yayasan kesejahteraan rakyat or whateverlah.
The thing is you can call it whatever you want it, you
can use anywords to manipulate anything, but one thing
you can't do: you can't lie to your conscience!

  
  Biaya gedung besar memang terpaksa, IMAAM coba
  usaha
  pinjam auditorium HS tak berhasil.
  
  Saya membantu ikut menjawab WHY, karena ikut sejak
  awal persiapan gawe amal ini mewakili IMAAM sebagai
  co-sponsor.
  

Having IMAAM as your co-sponsor doesn't mean and
guarantee anything.  I don't care if your event got
endorsed or a seal of approval from organisasi Muslim
or Vatican or NATO or UN or NAZI or KKK or whatever.
You can disagree with me (and I will respect your
opinion), but one thing you have to remember:  You
will never get KEADILAN based on KETIDAKADILAN!!


Wassalam

Ali Simplido



__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Numpang tanya ke Mas Budi LA

2000-03-28 Terurut Topik Arya Indrathama

Maaf lewat jalur umum.

Mas, aku iki jadi ke el e hari sabtu ini naik kapal (terbang). Tapi aku kok
lali nomer telponnya Mas Bud. Jadi kalo boleh aku minta nomernya lagi biar
Mas Bud bisa tak hubungi disana.Ya wis..makasih Mas.


Arya



Diskusi REFORMASI TNI

2000-03-28 Terurut Topik Mahendra Siregar

IKATAN KELUARGA INDONESIA DI WASHINGTON DC AREA
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara
di
Tempat

Bersama ini dengan hormat kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara untuk
menghadiri acara diskusi Ikatan Keluarga Indonesia (IKI) pada:

Hari/Tanggal: Kamis, 30 Maret 2000
Waktu: 19.00 s/d selesai
Tempat: KBRI Washington DC, 2020 Massachusetts Ave, Wash. DC
Pembicara: 1. Letjen Agus Widjojo, Kepala Staf Teritorial TNI
 2. Salim Said, Pakar Masalah Militer Indonesia
Topik: Reformasi TNI

Atas perhatian dan kehadiran anda disampaikan terima kasih.

Catatan: Mengingat acara ini adalah swadaya IKI, kami sangat
menghargakan apabila Bapak/Ibu/Saudara dapat membawa makanan
ringan/snacks pada acara itu.



Berbagai Jasa Internet Akan Jatuh Harga

2000-03-28 Terurut Topik Nasrullah Idris

 Kecepatan kalkulasi, kecepatan analisis, dan kecepatan engineering pada
internet akan menyebabkan berbagai jenis jasa internet akan jatuh harga.
 Untuk mencapai itu diperlukan pola berpikir tuntas, detail, dan
integratif terhadap problema terkait. Karena dengan itu akan muncul pola
pikir : kompetitif, permutasi, dan kombinasi. Gilirannya produktivitas jasa
pun jauh meningkat dalam kurun waktu yang sama.
 Iklim seperti itu akan terwujud bila "Matematika" dianggap juga sebagai
ujung tombaknya. Tetapi kalau masih termarjinalkan seperti sekarang ini ya
susah.
Misalkan Web Page. Taroklah harganya untuk jenis "x" dan ukuran "y"
adalah Rp. 50.000. Jadi 10 web page adalah 10 kali Rp. 50.000 = 500.000.
Lama pembuatannya taroklah 100 jam.
Padahal kalau kita sudah mampu berpikir tuntas, detail, dan integratif
terhadap beberapa program di komputer Windows 95 saja ... itu bisa
diselesaikan dalam tempo 10 jam saja. Misalkan : Microsoft Word, Front Page,
Paint Brush, dan Microsoft Photo Editor.  Berarti harganya bisa diturunkan.
Hal seperti itu hendaknya dijadikan warning bagi kita dalam menghadapi
era perdagangan bebas nanti. Khususnya di bidang internet.
Coba bayangkan. Bagaimana jadinya jika di Indonesia ada perusahaan asing
di mana mereka produktivitas membuat web page seperti produktivitas mencetak
koran. Artinya sangat cepat. Ini bukan mustahil. Modalnya bukan saja adanya
penambahan software. Tetapi ditunjang oleh para SDM dalam hal kecepatan
kalkulasi, kecepatan analisis, dan kecepatan engineering.
Salah satu mengantisipasi ya antara lain  ... perhatikan sejak dini
dunia Matematika di Indonesia di samping hal lainnya.



Salam,



Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu