[Amien Rais] Dikabarkan Minta Jatah Kabinet

2000-08-14 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Silahkan baca lengkapnya di:
http://www.detik.com/peristiwa/2000/08/14/2000814-173051.shtml

Jika benar apa yg diberitakan di atas, sungguh sangat
memalukan apa yg dilakukan oleh Amien Rais.
Belajar dari pengalaman, kalau sudah main minta jatah2an
itu tanda2nya punya itikad tidak baik.
Apalagi pakai ditambah mau main ancam2an dengan
mengeluarkan TAP MPR.
Gila bener, emangnya negeri ini punyanya Amien Rais?
Koq gampangan amat ngeluarin TAP MPR hanya karena
keinginannya pribadi/kelompoknya ngga dipenuhi.
Kalau sudah begini, makin ketahuan sudah siapa yg
sebenarnya berjuang bersama rakyat dan siapa yg
sebenarnya menghianati rakyat.

Seperti yg sering saya ungkapkan di milis ini beberapa kali,
bukan Gus Dur yg perlu di impeach, tapi Amien Rais lah yg
perlu dilengserkan dari jabatan sebagai ketua MPR karena
sudah terbukti beberapa kali dia menyalahi tanggung jawab
jabatannya [kalau bukan melanggar sumpah jabatan].

Apa yg dilakukan oleh Amien Rais sudah termasuk kategori
abuse of power yg sudah bisa dijadikan bukti dan alasan kuat
untuk melengserkan Amien Rais dari jabatan ketua MPR.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Ada 3 on 3 Basketball di New York?

2000-08-14 Terurut Topik Yubie Albert

Hallo,..

Numpang nanya nih..
Apa benar ada 3 on 3 Basketball tourney di NY?

Kalau ini benar, bisa minta informasi, dimana, tanggal berapa, contact
personnya siapa?

Thanks...

Salam,
Yubie Albert
[EMAIL PROTECTED]
(914) 347-1661

Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



##### Renungan Proklamasi : Penjajah dan Terjajah

2000-08-14 Terurut Topik Nasrullah Idris

 Kekejaman dan kesadisan "suatu bangsa terhadap bangsa lain" yang
terjadi dalam sejarah ummat manusia umumnya akibat hati yang kotor, tamak,
dan iri, dan jijik, hingga menimbulkan kesombongan dan kebringasan untuk
melenyapkan atau merendahkan identitas manusia yang bukan bangsa mereka.
Bohong bila dikarenakan tujuan suci, mulia, dan ikhlas, sebagaimana yang
sering dijadikan dalih untuk mencari simpatik dari berbagai bangsa. Mereka
gelisah dan benci melihat bangsa itu ada di bumi ini, sekaligus
menganggapnya atau menuduhnya sebagai benalu terhadap kehidupan mereka.
 Sigmund Freud, tokoh psikoanalisa dari Ceko-Slovakia, sering
menjelaskan secara tuntas serta detail tentang hakikat karakter manusia
dalam konteks "manusia terhadap manusia" dalam pergaulan dan perbincangan
seharian.
 Menurut dia, tiap manusia sejak lahir telah mempunyai nafsu untuk
memperoleh pengakuan identitas yang lebih baik, lebih tinggi, dan lebih suci
dari manusia lain.
 Itu baru tingkat individu. Buat bangsa tentu lain lagi. Ego seperti itu
dimobilisasi oleh pemimpin yang angkuh dan tamak melalui berbagai kegiatan
secara berjenjang (dari atas ke bawah) dan bertahap (sedikit demi sedikit).
Dalam hal ini, seorang pemimpin merupakan simbol kewibawaan dan kehormatan
dalam menghadapi pemimpin lain. Sedikit saja terhina sama saja dengan
menghina bangsa.
 Tapi bangsa yang meliputi manusia itu mempunyai akal, bukan ? Nah ! Ini
yang membedakan manusia dengan binatang. Dengan akal, suatu bangsa bisa
mengendalikan nafsu, agar tidak selalu leluasa dalam bertindak terhadap
bangsa lain. Selain itu, bisa mencari terobosan atau alternatif yang
merupakan modal penting buat menghindari kekejaman dan pengusiran hanya
karena perbedaan bangsa.
 Karena itu, secara teori, manusia bisa menghindari sikap seperti itu,
karena tidak cocok dengan nilai-nilai hakikat dan eksistensi manusia. Sebab
bila tidak, sama saja dengan menurunkan martabat sebagai manusia. Bagi
manusia yang berperasaan halus dan berpikiran tajam, penurunan martabat
merupakan penghinaan, sekaligus proses dehumanisasi yang sulit
direhabilitasi dalam tempo cepat.
 Nah ... karena itu, manusia berusaha maksimal dengan meningkatkan
peradaban, pendidikan, dan pemikiran yang diharapkan menghasilkan dampak
positif hingga maksimal terhadap usaha mengsejahterakan, mengamankan, dan
menertibkan tiap bangsa dari segala aspek kehidupan. Tentu saja termasuk
terobosan buat mencegah keleluasaan suatu bangsa terhadap bangsa lain, yang
populer dengan "misi perdamaian".
 Dunia penjajahan terhadap bangsa Asia/Afrika oleh bangsa kulit putih
sedikit-banyak terdorong juga oleh sikap rasial. Mereka yakin benar bahwa
bangsa kulit warna memang pantas dijajah oleh bangsa kulit putih, termasuk
dalam pengambilan kekayaan alam dan pemerasan tenaga manusia. Dalam
melaksanakan penjajahan sering terjadi "diskriminasi" dalam banyak
katagori/fasilitas, seperti makanan, perumahan, dan pakaian. Dalam hal
tertentu, bangsa kulit warna tidak boleh melangkahi bangsa kulit putih,
seperti dalam pendidikan. Bila ingkar, siap saja dihukum serta dipenjara,
sesuai peraturan yang dirancang dan ditetapkan bangsa kulit putih.
 Memang di mana saja dan kapan saja penjajahan selalu menciptakan
diskriminasi derajat antara penjajah dan terjajah, karena memang sudah
membawa misi keangkuhan dan ketamakan berupa rasialisme, yakni mengukur
derajat manusia berdasarkan status sosial, termasuk warna kulit. Bohong jika
penjajah mempunyai niat untuk membangun terjajah hingga tercipta suasana
kebersamaan dan persamaan derajat. Untuk menggolkan segala rencana jangka
panjang, mereka tiap saat mempropagandakan kalimat manis untuk menarik
simpati, sekaligus ditunggangi atau disertai penampilan dan kewibawaan.
 Penjajahan hanya akan menciptakan manusia jadi kurang sempurna, karena
berbagai hak yang wajar dan logis telah dihancurkan oleh oknum yang masih
mengaku sebagai manusia.
 Bagi ummat manusia yang berhati manusia tentu akan tersayat, tertegun,
bahkan tersinggung mendengar fakta itu, mengapa sampai terjadi pada
manusia - makhluk paling mulia dari seluruh makhluk di bumi ini ?
 Sebagaimana diketahui, jadi manusia berarti menjalin kontak dengan
manusia berdasarkan persamaan derajat, sesuai dengan arti dan hakikat
manusia. Manusia tulen akan mengganggap manusia lain sebagai partner dalam
menjalani dan melaksanakan kehidupan seharian. Karena itu, untuk jadi
manusia tulen, manusia harus menghindari perbuatan yang tidak pantas
dilakukan terhadap manusia, baik identitasnya maupun eksistensinya.
 Namun itu akan jelas sulit terlaksana, apalagi terwujud, pada bangsa
yang sedang jadi korban penindasan, penghinaan, dan kekejaman bangsa lain
melalui alam rasial, sebagaimana yang dilakukan Jahudi, Hitler, dan Serbia.
Sebab dalam alam itu, korban telah dianiaya, ditipu, dan dimanipulasi,
hingga takut melaksanakan berbagai hak yang patut dilakukan mereka, termasuk
berpikir, bertindak, berkreasi, dan bertanya, seperti melalui 

Re: Ini gila apa gimana? (Was: Kantor meneg BUMN cabut larangan ...)

2000-08-14 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Ini jelas gila lah:)
Apa memang aturan atau sistem di Indonesia itu cuma
pajangan aja kali ya. Udah sistemnya banyak bolongnya,
eh masih juga ditambah dicuekin. Lengkaplah sudah penderitaan
Indonesia. Para legislatifnya (MPR/DPR) pada malas benerin sistem
bahkan malah cenderung lebih suka memainkan sistem
untuk kepentingan kelompok/pribadi, eh dilingkup eksekutifnya
juga malah menggampangkan sistem yg ada.
Tobat gue dah.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Ini gila apa gimana? (Was: Kantor meneg BUMN cabut larangan...)

2000-08-14 Terurut Topik yudanta

bung Irwan/janson/okki,
anda bisa tolong bahas sedikit nggak mengenai Keppres No.96/2000,
implikasinya bila dicabut dan tidak dicabut?
Saya ngak ngerti finance/ investment banking, jadi siapa tahu ada orang
lain yg lebih mengerti impact peraturan ini terhadap perkembangan
industri teknologi informasi di Indo.

thanks,
yuda

Irwan Ariston Napitupulu wrote:

 Ini jelas gila lah:)
 Apa memang aturan atau sistem di Indonesia itu cuma
 pajangan aja kali ya. Udah sistemnya banyak bolongnya,
 eh masih juga ditambah dicuekin. Lengkaplah sudah penderitaan
 Indonesia. Para legislatifnya (MPR/DPR) pada malas benerin sistem
 bahkan malah cenderung lebih suka memainkan sistem
 untuk kepentingan kelompok/pribadi, eh dilingkup eksekutifnya
 juga malah menggampangkan sistem yg ada.
 Tobat gue dah.

 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu

--
Dreams have but one owner at a time. That is why dreamers are lonely.
-- Erma Bombeck



Ini gila apa gimana? (Was: Kantor meneg BUMN cabut larangan ...)

2000-08-14 Terurut Topik Yusuf-Wibisono

At 07:23 PM 8/14/00 +0700, you wrote:

Kantor meneg BUMN cabut  larangan investor asing di multimedia
Laporan Charles M Siahaan

satunet.com -  Kantor Meneg Penanaman Modal/Pembinaan BUMN akhirnya Senin
menyatakan mencabut  larangan investor asing masuk dalam jasa multimedia.

Dengan pencabutan ini larangan investor asing masuk ke jasa layanan
informasi  multi media, termasuk internet, akan dikeluarkan dari daftar
negatif investasi  (DNI) yang dituangkan dalam Keppres No.96/2000.

... dst.

Yw: Buset, ini tata aturan hukumnya gimana, ya?

Masak Keppres (Keputusan PRESIDEN) bisa seenak udel dicabut/
dilangkahi oleh seorang mentri (bawahan Presiden jauh)!
Nyabutnya gimana, tuh? Pake KEPMEN, gitu? Nggak sekalian aja tuh
Kepmen PBUMN menganulir pasal 33 dari UUD 45 atau mengamandemen
Konstitusi Jerman bersatu sekalian?

...

Sekedar mengingatkan: Not so long ago, ketika UU PKB diundangkan
dan bikin geger. UU itu juga ditangguhkan pelaksanaannya oleh
seorang Mayor Jendral (Kapuspen TNI/Abri)! Atau dg kata lain,
UU yg katanya dibikin oleh lembaga tinggi negara (DPR) diacak-acak
oleh seorang prajurit bawahan... yg setingkat mentri pun tidak. ;-)

Kalo gitu caranya, mungkin dalam waktu dekat, Gus Dur sebagai
presiden, posisinya bisa dianulir oleh seorang lurah daerah
Ciganjur yg menyatakan bahwa KTP Gus Dur tidak sah, dan yg sah
adalah Gus Dur warga negara Irak (berdasarkan investigasi yg
dilakukan di tingkat kelurahan tsb. yg dimotori oleh Pak Carik
yg kebetulan berijazah SD. ;-)

Mudah-mudahan saya yg salah persepsi dan salah baca, yg
di atas itu salah semua.