Re: Pilih Presiden Yang Punya Integrity

1999-10-11 Thread Paten Deh

Wah Bung Jeffrey, tulisan anda yang ini kok ya sedikit mencerminkan male
chauvinistic pig mentality sih.

Salam,
-Mr. Paten


>From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Pilih Presiden Yang Punya Integrity
>Date: Mon, 11 Oct 1999 10:15:48 EDT
>
>Sinyalemen "Sukarno doyan wanita, Suharto takut wanita, dan Habibie kayak
>wanita" sangat ramai di milis-milis tempo hari. Sekarang terbukti bahwa
>memang Habibie tidak mempunyai kapasitas sebagai pemimpin. Sikap tegas
>bukan
>merupakan ciri dari kepemimpinan BJH ini. Tugas kepresidenan di masa
>mendatang mengharuskan sikap yang tidak ambivalen, cepat bertindak, dan
>berkemampuan cukup. Berbagai issue masalah Timtim, Aceh, dan Ambon tidak
>sanggup ditanggapi oleh Habibie dengan baik. Terbukti mempunyai kemampuan
>di
>bidang teknologi bukan berarti mempunyai kemampuan di bidang politik dan
>leadership.
>
>Kesanggupan presiden perempuan pertama RI ini hanyalah pemberian opsi ke-2
>yang kontroversial. Integritas Habibie patut dipertanyakan. Bagaimana
>mungkin tanpa bertanya ke MPR sanggup mengeluarkan opsi ke-2, tetapi saat
>ini tidak sanggup bereaksi menunjukkan impotensi kepemimpinan untuk
>menghadapi tekanan dari luar negeri.
>
>Dengan berbagai tantangan di masa mendatang seperti kemungkinan tuntutan
>referendum dari GAM yang tiap hari sudah membunuhi tentara dan pegawai
>negeri yg ngotot masuk kerja, kejadian Ambon yg tidak berkesudahan, dan
>infiltrasi LN di Irja, maka saya menempatkan pilihan presiden RI ke-4
>jangan
>sampai dipegang wanita. Jangan Habibie yang berkelakuan wanita, dan jangan
>pula Megawati yang wanita tulen yang tak segan mengobral air mata politik.
>
>Dalam hal ketegasan, Dus Durpun belum teruji. Sampai saat ini ketiga calon
>presiden juga tidak memberi komentar sepatah katapun tentang kasus Timtim.
>Megawati saat ini sibuk menghapal pidato visi kepresidenan, dengan tutor
>Kwik Gian Gie dan Sabam Sirait. Gus Dur sedang sibuk sujud untuk memikirkan
>apakah mau terus atau mau membuat Megawati menjadi presiden. Sementara itu
>Habibie sibuk manikur untuk mempermanis kuku-kukunya di salah satu salon di
>bilangan Blok M, ditemani oleh Wiranto yang mencari cara bagaimana memasang
>sanggul di rambutnya yg pendek itu. Juga Kapuspen Sudrajat mendadak kena
>penyakit bisu dan harus berlatih vokal dg bimbingan kelompok Elfas.
>
>Mestinya memang Amien Rais yang pantas jadi presiden. Sayang sungguh
>sayang.
>
>Jeffrey Anjasmara
>
>__
>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: cakit peut

1999-10-11 Thread Paten Deh

Bung Suhendri, kita juga mau lihat keberanian dan sejauh mana kapasitas
tulisan anda di majalah atau koran dong. Kita tunggu hasil karya anda.

Salam,
-Mr. Paten


>From: Suhendri <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: cakit peut
>Date: Fri, 8 Oct 1999 15:25:53 +0700
>
>HE...he.he.
>Haha.ha..
>Ho...hohoo...ho
>adu sakit perut ketawa
>Ha.ha.ha
>HAAA...HA..HAHA
>aduh ...aduh .peutnya cakit ..tulung...
>ha...ha.he.h...h..
>haha.
>
>aduh aduh..cakit peutnya.
>
>=
>
>Kwik Soal Mega Jadi Presiden:
>Tak Jaminan Ekonomi Stabil
>Reporter: Irna Gustia W
>
>detikcom, Jakarta- Kubu PDI Perjuangan mengakui bahwa Megawati bukanlah
>penyelamat bangsa ini dari kehancuran ekonomi. “Tidak jaminan jika Mega
>jadi
>presiden, situasi ekonomi akan lebih stabil,” kata Kwik Kian Gie, Jum’at
>(8/10/1999).
>
>Pernyataan Kwik itu untuk menepis adanya prediksi banyak kalangan bahwa
>negara ini akan selamat bila Mega terpilih jadi presiden. Bahkan ada analis
>yang berani bertaruh rupiah akan mencapai Rp 5.000/ dollar AS bila Mega
>menang. Tapi Kwik, orang dekat Mega, tak bisa memberi jaminan itu.
>

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: [Sahabat Internet] hmmmm peta politik goncang

1999-10-11 Thread Paten Deh

Bung bRidWaN, seperti yang tidak tahu saja, kalau politik selalu seperti
itu. Kita sekarang bisa lihat kan siapa saja badut-badutnya.

Salam,
-Mr. Paten


>From: bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: [Sahabat Internet] h peta politik goncang
>Date: Sat, 9 Oct 1999 07:18:04 +0700
>
>Sejak Pemilihan Ketua MPR, sudah terlihat adanya
>permainan politik yang 'cantik' dari para politikus
>kita. Disebut cantik, karena kelihatannya masyarakat
>sampai tidak bisa mengikutinya. Bahkan sebahagian
>anggota MPR itu sendiripun agak bingung.
>
>Dalam suasana bermain cantik, kelihatan Gus Dur masih
>bisa (meskipun susah) untuk mengendalikan permainan.
>
>Dalam hal ini, saya kagum dengan AR dan AT, yg dengan
>situasi perolehan PAN 7% dan Hujatan kepada Golkar,
>mereka masih bisa tampil, dengan cantik pula...:)
>Selamat kepada Pak Amien dan Pak Akbar !
>
>Nah, kini merekapun agak pusing, karena babak
>akhir ini akan semakin membingungkan dalam bermain.
>Termasuk Gus Dur pun ikut bingung nampaknya.
>Apalagi kita.
>
>Dalam babak akhir ini, kelompok Pendukung Habibie,
>yang notabene bukan hanya dari Golkar (hitam?) saja,
>akan tetapi kita juga tahu bahwa ada beberapa Partai
>yang sejak semula sudah jelas2 mendukung Habibie.
>
>Kelompok inilah yang akan mengacaukan suatu permainan
>yang telah dibina dengan cantik, dan akan membuat
>kejutan serta manuver yang sudah bisa diduga.
>
>Itulah sebabnya, terkesan PDI-P agak membelot dengan
>mengatakan cara musyawarah yang sebaiknya diambil.
>Kenapa ? Karena kalau diambil cara Voting, maka kans
>Habibie untuk menjadi Presiden-lah yang terbesar.
>
>Saya yakin bahwa Gus Dur sama sekali tidak interest
>untuk menjadi Presiden, dan beliau terlihat sangat
>mendukung Mega untuk menjadi Presiden dari awal.
>Pencalonan Gus Dur inipun cukup membuat beliau
>pusing nampaknya, karena ini akan merusak permainan
>yang tengah dikembangkan, atau bisa disebut sebagai
>suatu anti-klimaks.
>
>Konon ada skenario baru yang tengah digodok, dengan
>membuat alternatif baru yaitu duet Mega-Akbar.
>Namun bagaimana posisi Akbar yang telah menjadi Ketua
>DPR ? Ada yang bilang posisi ini akan diambil oleh Kiki.
>Caranya ? Nah, inilah pokok persoalannya.
>
>Kalau kita cermati permainan PBB dengan melakukan
>interupsi pada pemilihan Ketua DPR, nampak bahwa
>manuver ini sengaja dibuat untuk mengacaukan permainan,
>dan ingin memojokan Mega dengan "Mengadu-Domba"  Mega
>dengan para pendukungnya.
>Terlihat bagaimana komentar PBB yang mengatakan bahwa
>Mega harus bisa menjelaskan kepada pendukung PDI-P
>mengapa mendukung Golkar pada waktu pemilihan Ketua DPR.
>Dan kalau dijalankan dengan musyawarah, agak susah
>manuver itu dijalankan, makanya mereka mati2an minta
>diadakan voting. Dan berhasil, dan besoknya keluarlah
>Pernyataan Ketua PBB dimass media. Indah bukan ?
>
>Kalau dipikir2, ngapain PBB capek capek mikirin
>pertanggungan jawab Mega kepada pendukung PDI-P ?
>
>Menurut saya, kita harus hati-hati dengan pencalonan
>Gus Dur, karena ini adalah bagian dari permainan.
>Pada waktu Gus Dur sudah diposisikan 'kuat' sebagai Capres,
>dan dianggap sudah siap diadu dengan Habibie, ketika
>itulah Gus Dur akan digoyang dengan issue-issue yang
>menyakitkan.
>
>Namun inipun tergantung pada Akbar, bagaiman dia bisa
>terampil 'bergoyang' dalam Rapim Golkar nanti.
>
>Ini hanya pemikiran orang awam yang rada 'bodoh' saja,
>tetapi ingin mengutarakan uneg-uneg nya. Boleh kan ?
>
>Mohon maaf saya mengcopy-kan kepada beberapa rekan
>di-millis lain, karena saya membutuhkan sanggahan
>pemikiran akan tulisan/uneg2 saya ini.
>
>Selamat Berakhir Pekan !
>
>
>Salam,
>bRidWaN
>
>At 07:49 PM 10/7/99 +1000, P.Rahardjo wrote:
> >PKB Resmi Dukung Gus Dur Capres
> >Reporter: Hestiana Dharmastuti
> >
> >detikcom, Jakarta- Setelah F-Reformasi resmi mencapreskan
> >Gus Dur, F-PKB pun secara resmi juga mendukung pencapresan
> >itu. “Dukungan PKB bukan hanya didasari pada pencalonan
> >Poros Tengah, tapi dari NU dan PKB menilai sosok Gus Dur
> >cocok untuk menjadi presiden,” tegas Ketua PKB Alwi Shihab.
> >http://www.detik.com/berita/199910/19991007-1440.htm
> >
> >
> >tamat sudah, Mega dan Habibie
> >Poros Tengah, PKB, sebagian partai lain akan ke Gus Dur
> >
> >rivalnya sebagian dari:
> >PDI-P (100an)
> >Golkar (80an)
> >UD (50an)
> >dan UG (30an)
> >-
> >  260an
> >
> >Gus Dur akan dapat MPR (690) - 260 = 430an
> >
> >dan masuk ke Istana boleh pakai sarung :-)
> >
> >ada analisa lain ?
> >
> >pr-

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: [Re: Nggak ada logikanya]

1999-10-12 Thread Paten Deh

Wah menurut saya sih mau mahasiswa atau bukan, kalau memang idenya paten ya
boleh saja dong ikutan milis ini. Hidup Demokrasi!

Salam,
Dika


>From: Donald Saluling <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: [Re: Nggak ada logikanya]
>Date: Tue, 12 Oct 1999 20:49:59 EDT
>
>Salam PERMIAS,
>dari dulu saya selalu siding dengan kawan2 non mahasiswa bahwa milis ini
>seharusnya terbuka. Kita juga harus tahan banting dengan opinion2 dari
>teman2
>non mahasiswa dan non PERMIAS members. Dengan bermacam-macamnya model
>tanggapan di milis ini, seharusnya kita malah belajar lebih banyak.
>Provokasi2 atau thought provokers itu perlu juga sebenarnya supaya dapat
>mendewasakan kita semua.
>
>Only my opinion,
>
>Selamat berjuang,
>Donald
>

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: [Amin Rais, suka keonaran]

1999-10-12 Thread Paten Deh

Betul juga tuh bung Irwan. Apa bisa AR berani bikin "onar" sama yang namanya
GD?!

Salam,
Dika


>From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: [Amin Rais, suka keonaran]
>Date: Tue, 12 Oct 1999 21:31:25 EDT
>
>In a message dated 10/12/99 9:13:01 PM Eastern Daylight Time,
>[EMAIL PROTECTED] writes:
>
> > Beruntunglah kita bahwa  Amin Rais suka keonaran. Jauh sebelum orang
> >  berani sama Suharto, Amin Rais sudah bikin onar:"Suksesi!!", katanya.
> >  Hasilnya, lengser tuh Suharto, walaupun butuh waktu kira2 3 tahun.
>
>Irwan:
>Hehehe...sejak tahun 70-an udah ada tuh yg berani teriak
>Soeharto supaya lengser sampai ada yg masuk buih segala:)
>Soal teriak2an sih udah banyak dari dulu. AR termasuk yg
>belakangan. Lagian,  lengsernya Soeharto sepengetahuan
>saya bukan karena AR tuh, tapi faktor yg cukup dominan adalah
>karena desakan mahasiswa dan masyarakat dari segala
>daerah dan penjuru dunia termasuk tekanan dunia internasional
>setelah dunia internasional melihat bahwa gerakan menuntut
>mundurnya Soeharto tampaknya sudah menasional.
>
>
> >  Saya suka jika Amin Rais terus bikin 'onar'. Terhadap siapapun
> >  presidennya, termasuk Megawati.
>
>Nah, kalau ini memang harus begitu. Siapa pun presidennya
>AR harus berani terus bikin 'onar'. Hanya saja, seperti dalam
>tulisan terdahulu saya menyangsikan AR "berani" bikin
>onar ke GD bila nantinya presiden terpilih adalah GD.
>Bisa ramai nanti dunia persilatan bila AR berani bikin "onar"
>ke GD.ciiit.:)
>
>jabat erat,
>Irwan Ariston Napitupulu
>

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: [Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas]

1999-10-14 Thread Paten Deh

Tobat deh gue, kalau cuman begini terus kapan beresnya coba.
Oh Indonesia ku sayang, Indonesia ku malang. SIGH!!!

Salam,
Dika


>From: Rizal Az <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: [Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas]
>Date: Thu, 14 Oct 1999 08:50:44 PDT
>
>jeals engga' bisa di tuduh korupsi, orang dia yang punya perusahaan sendiri
>kok. Kalau yang Kolusi dan Nepotisme-nya yang harusnya di bantai.
>dasar jaksa goblok, penakut, masih aja nurut.
>
>ichal
>
>Yohanes Sulaiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>...tidak cukup bukti untuk menyatakan putra mantan Presiden Soeharto
>tersebut melakukan tindak pidana korupsi.
>...
>Dalam amar putusan majelis hakim itu dinyatakan, dengan adanya
>putusan
>bebas bagi kedua terdakwa, maka nama baik kedua terdakwa
>harus
>direhabilitasi.*
>
>--
>Kenyataan yang sangat menyedihkan. Apakah hukum di Indonesia bisa
>terpuruk lebih rendah lagi? Siapapun pemerintah Indonesia yang baru,
>saya rasa prioritas pertama adalah mereformasi lembaga hukum. Tanpa
>hukum yang baik, tak akan ada keberesan. MPRlah yang harus
>menyetujui para hakim dan kita juga perlu meningkatkan mutu
>hakim-hakim di Indonesia. Wibawa hukum sudah sangat perlu diperbaiki.
>
>
>
>
>
>Kamis, 14 Oktober 1999, 18:51 WIB
>
>Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael
>Divonis Bebas
>Jakarta, Antara
>Dua terdakwa dalam kasus dugaan korupsi ruislag gedung Bulog dengan
>pertokoan Goro di Kelapa Gading, Jakarta Timur, yakni Tommy Soeharto
>dan Ricardo Gelael, dibebaskan dari tuduhan karena tidak ditemukan
>bukti-bukti kuat keterlibatan mereka.
>
>Dalam sidang terpisah di Pengadilan
>Negeri Jakarta Selatan, Kamis, yang
>berjalan secara maraton sejak pukul 10:00 WIB hingga pukul 17:45 WIB,
>majelis hakim yang diketuai R Soenarto SH, berpendapat, tidak cukup bukti
>untuk menyatakan putra mantan Presiden Soeharto tersebut melakukan
>tindak pidana korupsi.
>
>Dinyatakan, dalam kasus ruislag Bulog itu, yang
>terjadi adalah
>hubungan hukum keperdataan, dimana baik Tommy maupun
>Ricardo Gelael
>melakukan kegiatan bisnis untuk kepentingan perseroan.
>
>Demikian juga
>majelis hakim yang mengadili Ricardo Gelael, dalam
>amar putusannya
>menyatakan bahwa terdakwa tidak terbukti terlibat melakukan
>tindak pidana korupsi dalam kasus ruislag gedung Bulog dengan Goro
>tersebut.
>
>Terhadap putusan majelis hakim tersebut, baik jaksa penuntut
>umum dalam
>perkara Tommy Soeharto, yakni Fachmi SH, maupun jaksa penuntut umum
>dalam perkara Ricardo Gelael, yakni D Munthe SH, menyatakan mengajukan
>kasasi.
>
>Alasan keduanya yaitu dalam kasus itu telah terjadi penyelewengan
>penggunaan
>keuangan negara karena PT Goro Batara Sakti --dimana Tommy selaku Komisaris
>Utama punya saham 80 persen dan Ricardo Gelael selaku Direktur Utama punya
>saham 20 persen-- seharusnya mengeluarkan dana untuk pembebasan lahan.
>
>
>Kenyataannya, justru yang membayar seluruh dana pembebasan lahan di
>Marunda sebagai ganti komplek pertokoan Goro di Kelapa Gading adalah
>pihak Bulog, bukan pihak PT Goro Batara Sakti yang mendapat lahan dari
>Bulog.
>
>Majelis hakim menyatakan, dari 35 saksi yang diperiksa tidak
>
>satupun yang menyebut adanya kerugian negara bahkan dari Kepala
>Bulog
>sendiri, Rahardi Ramelan.
>
>Dalam amar putusan majelis hakim itu
>dinyatakan, dengan adanya
>putusan bebas bagi kedua terdakwa, maka nama
>baik kedua terdakwa
>harus direhabilitasi.*
>
>
>
>Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
>http://webmail.netscape.com.

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: [Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas]

1999-10-14 Thread Paten Deh

Biasa bung Jeffrey, mereka lagi bikin sinetron tuh. Kalaupun jaksanya ngotot
mengajukan kasasi, terus memang ada kasasi ya hasilnya sih tetap sama, bebas
+ rehabilitasi nama baik. Tidak usah terlalu berharaplah. Tapi mungkin
sinetron ini bisa masuk nominasi FSI kategori apa yah .(isi sendiri deh)

Salam,
Dika


>From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: [Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas]
>Date: Thu, 14 Oct 1999 12:44:33 EDT
>
>Jaksanya katanya nggak terima Tommy dibebaskan kok.
>
>
>>From: Rizal Az <[EMAIL PROTECTED]>
>>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>Subject: Re: [Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas]
>>Date: Thu, 14 Oct 1999 08:50:44 PDT
>>
>>jeals engga' bisa di tuduh korupsi, orang dia yang punya perusahaan
>>sendiri
>>kok. Kalau yang Kolusi dan Nepotisme-nya yang harusnya di bantai.
>>dasar jaksa goblok, penakut, masih aja nurut.
>>
>>ichal
>>
>>Yohanes Sulaiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>...tidak cukup bukti untuk menyatakan putra mantan Presiden Soeharto
>>tersebut melakukan tindak pidana korupsi.
>>...
>>Dalam amar putusan majelis hakim itu dinyatakan, dengan adanya
>>putusan
>>bebas bagi kedua terdakwa, maka nama baik kedua terdakwa
>>harus
>>direhabilitasi.*
>>
>>--
>>Kenyataan yang sangat menyedihkan. Apakah hukum di Indonesia bisa
>>terpuruk lebih rendah lagi? Siapapun pemerintah Indonesia yang baru,
>>saya rasa prioritas pertama adalah mereformasi lembaga hukum. Tanpa
>>hukum yang baik, tak akan ada keberesan. MPRlah yang harus
>>menyetujui para hakim dan kita juga perlu meningkatkan mutu
>>hakim-hakim di Indonesia. Wibawa hukum sudah sangat perlu diperbaiki.
>>
>>
>>
>>
>>
>>Kamis, 14 Oktober 1999, 18:51 WIB
>>
>>Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael
>>Divonis Bebas
>>Jakarta, Antara
>>Dua terdakwa dalam kasus dugaan korupsi ruislag gedung Bulog dengan
>>pertokoan Goro di Kelapa Gading, Jakarta Timur, yakni Tommy Soeharto
>>dan Ricardo Gelael, dibebaskan dari tuduhan karena tidak ditemukan
>>bukti-bukti kuat keterlibatan mereka.
>>
>>Dalam sidang terpisah di Pengadilan
>>Negeri Jakarta Selatan, Kamis, yang
>>berjalan secara maraton sejak pukul 10:00 WIB hingga pukul 17:45 WIB,
>>majelis hakim yang diketuai R Soenarto SH, berpendapat, tidak cukup bukti
>>untuk menyatakan putra mantan Presiden Soeharto tersebut melakukan
>>tindak pidana korupsi.
>>
>>Dinyatakan, dalam kasus ruislag Bulog itu, yang
>>terjadi adalah
>>hubungan hukum keperdataan, dimana baik Tommy maupun
>>Ricardo Gelael
>>melakukan kegiatan bisnis untuk kepentingan perseroan.
>>
>>Demikian juga
>>majelis hakim yang mengadili Ricardo Gelael, dalam
>>amar putusannya
>>menyatakan bahwa terdakwa tidak terbukti terlibat melakukan
>>tindak pidana korupsi dalam kasus ruislag gedung Bulog dengan Goro
>>tersebut.
>>
>>Terhadap putusan majelis hakim tersebut, baik jaksa penuntut
>>umum dalam
>>perkara Tommy Soeharto, yakni Fachmi SH, maupun jaksa penuntut umum
>>dalam perkara Ricardo Gelael, yakni D Munthe SH, menyatakan mengajukan
>>kasasi.
>>
>>Alasan keduanya yaitu dalam kasus itu telah terjadi penyelewengan
>>penggunaan
>>keuangan negara karena PT Goro Batara Sakti --dimana Tommy selaku
>>Komisaris
>>Utama punya saham 80 persen dan Ricardo Gelael selaku Direktur Utama punya
>>saham 20 persen-- seharusnya mengeluarkan dana untuk pembebasan lahan.
>>
>>
>>Kenyataannya, justru yang membayar seluruh dana pembebasan lahan di
>>Marunda sebagai ganti komplek pertokoan Goro di Kelapa Gading adalah
>>pihak Bulog, bukan pihak PT Goro Batara Sakti yang mendapat lahan dari
>>Bulog.
>>
>>Majelis hakim menyatakan, dari 35 saksi yang diperiksa tidak
>>
>>satupun yang menyebut adanya kerugian negara bahkan dari Kepala
>>Bulog
>>sendiri, Rahardi Ramelan.
>>
>>Dalam amar putusan majelis hakim itu
>>dinyatakan, dengan adanya
>>putusan bebas bagi kedua terdakwa, maka nama
>>baik kedua terdakwa
>>harus direhabilitasi.*
>>
>>
>>
>>Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
>>http://webmail.netscape.com.
>
>__
>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Will there be a tomorrow?

1999-10-14 Thread Paten Deh

Kalau saya sih mendingan baca forwardnya bung Satria saja, daripada
mengikuti sidangnya TOMY & JERRY. Wah terima kasih buat forward-nya Bung
Satria, isteri saya sampai terharu bacanya.

Salam,
Dika

>From: Satria Pinandhita <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Will there be a tomorrow?
>Date: Wed, 13 Oct 1999 21:19:23 -0400
>
> > It all started when I was 6 years old. While I was playing outside on my
> > farm in California, I met a boy. He was an average kind of boy who
>teased
> > you then you chased them and beat them up. After the first meeting in
> > which I beat him up we kept on meeting and beating each other up at the
> > fence.
> > That only lasted for a while though. We would meet at the fence all the
> > time and we were always together.
> >
> >   I would tell him all my secrets. He was very quiet and he would listen
> > to what I had to say. I found him easy to talk to and I could talk to
>him
> > everything. In school we had separate friends but when we got home we
> > would always talk about what happened in school.
> >
> >One day I said to him that a guy I liked hurt me and broke my heart.
> >  He just comforted me and said everything would be okay. He gave me
>words
>of
> > encouragement and helped me to get over him. I was happy and thought of
> > him as a real friend. But I knew that there was something else about him
> > that
> >  I liked. I thought of it that night and figured that it was just a
>friend
> > kinda thing that I was feeling.
> >
> >All through high school and even through graudation we're always
> > together and of course I thought of it as being friends. But I knew deep
> > inside
> >  that I really felt differently.
> >
> >On graduation night even though we had different dates to the prom I
> > wanted to be with him. That night after everybody went home I went to
>his
> > house and wanted to tell him that I wanted to see him. Well, that night
> > was my big chance and all I did was just sit there with him watching the
> >  stars and talking about what his dream was. How he wanted to get
>married
> > and
> > settle down. He said how he wanted to be rich and successful. All I
>could
> > do was to tell him my dream and cuddle next to him. I went home hurting
> > because I didn't tell him just how I felt.
> >
> >All through college I wanted to tell him but he always had someone
> > with him. After graduation he got a job in New York. I was happy for him
>but
> > at the same time I was sad to see him go. I was sad also because I
>didn't
> > tell him how I felt. But I couldn't let him know now that he was leaving
>for
> > his big job. So I just kept it to myself and watched him go on the
>plane.
>I
> > cried as I hugged him for what I felt was going to be the last time. I
> >  went home that night and cried my eyes out. I felt hurt that I didn't
>tell
> > him
> > what I had inside my heart.
> >
> > Well, I got a job as a secretary and then worked my way to a
> > computeranalyst. I was proud of what I had accomplished.
> > One day, I got a letter with an invitation to a marriage. It was from
>him.
>I
> > was happy and sad at the same time. Now I know that I could never be
>with
> > him and that we could only be friends. I went to the wedding the next
>month.
> > It was a big occasion. The big church wedding and the reception at the
> > hotel. I met the bride and of course him. I fell in love one more
> > time.
> >
> > But I held back so it wouldn't spoil what should be the happiest day in
> > his life. I tried to have fun that night but it was killing me inside
> > watching him being so happy and me trying to be happy covering up my
>sadness
> > tears
> > inside of me.  I left New York feeling that I did the right thing.
>Before
>I
> > left on
> > the flight, he came running out of nowhere and said his good-byes and
>how
>he
> > was happy to see me. I came home and just tried to forget about what
>went
>on
> > in New York, I had to go on with my life.
> >
> > As the years went on, we wrote to each other on what was going on and
> > how he had missed talking to me. On one occasion he never wrote back to
>me
> > at
> > all. I was getting worried as to why he hadn't written anything for a
> > long time after I had already written 6 letters to him. Well, just when
> > everything seemed hopeless and sad in my life, I got a note that said:
> > "meet me at the fence where we used to talk about things". I went and
>saw
> > him
> > there. I was happy to see him, but he was broken-hearted and sad inside.
> > We hugged until we couldn't breathe anymore. Then he told me about the
> > divorce and why he hadn't written for a long time. He cried till he
>couldn't
> > cry
> > anymore.
> >
> > Finally, we went back to the house and talked about and laughed about
> > what I had been going and catch up on old times. But in all of this, I
> > couldn't tell him how I felt about him.  In the days that follo

Re: Will there be a tomorrow?

1999-10-14 Thread Paten Deh

Wah Bung Faran kalau itu sih saya bukan cuman terharu tapi miris
sekali.

Salam,
Dika




>>From: Satria Pinandhita <[EMAIL PROTECTED]>
>>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>Subject: Will there be a tomorrow?
>>Date: Wed, 13 Oct 1999 21:19:23 -0400
>>
>> > It all started when I was 6 years old. While I was playing outside on
>>my
>> > farm in California, I met a boy. He was an average kind of boy who
>>teased
>> > you then you chased them and beat them up. After the first meeting in
>> > which I beat him up we kept on meeting and beating each other up at the
>> > fence.
>> > That only lasted for a while though. We would meet at the fence all the
>> > time and we were always together.
>> >
>> >   I would tell him all my secrets. He was very quiet and he would
>>listen
>> > to what I had to say. I found him easy to talk to and I could talk to
>>him
>> > everything. In school we had separate friends but when we got home we
>> > would always talk about what happened in school.
>> >
>> >One day I said to him that a guy I liked hurt me and broke my heart.
>> >  He just comforted me and said everything would be okay. He gave me
>>words
>>of
>> > encouragement and helped me to get over him. I was happy and thought of
>> > him as a real friend. But I knew that there was something else about
>>him
>> > that
>> >  I liked. I thought of it that night and figured that it was just a
>>friend
>> > kinda thing that I was feeling.
>> >
>> >All through high school and even through graudation we're always
>> > together and of course I thought of it as being friends. But I knew
>>deep
>> > inside
>> >  that I really felt differently.
>> >
>> >On graduation night even though we had different dates to the prom I
>> > wanted to be with him. That night after everybody went home I went to
>>his
>> > house and wanted to tell him that I wanted to see him. Well, that night
>> > was my big chance and all I did was just sit there with him watching
>>the
>> >  stars and talking about what his dream was. How he wanted to get
>>married
>> > and
>> > settle down. He said how he wanted to be rich and successful. All I
>>could
>> > do was to tell him my dream and cuddle next to him. I went home hurting
>> > because I didn't tell him just how I felt.
>> >
>> >All through college I wanted to tell him but he always had someone
>> > with him. After graduation he got a job in New York. I was happy for
>>him
>>but
>> > at the same time I was sad to see him go. I was sad also because I
>>didn't
>> > tell him how I felt. But I couldn't let him know now that he was
>>leaving
>>for
>> > his big job. So I just kept it to myself and watched him go on the
>>plane.
>>I
>> > cried as I hugged him for what I felt was going to be the last time. I
>> >  went home that night and cried my eyes out. I felt hurt that I didn't
>>tell
>> > him
>> > what I had inside my heart.
>> >
>> > Well, I got a job as a secretary and then worked my way to a
>> > computeranalyst. I was proud of what I had accomplished.
>> > One day, I got a letter with an invitation to a marriage. It was from
>>him.
>>I
>> > was happy and sad at the same time. Now I know that I could never be
>>with
>> > him and that we could only be friends. I went to the wedding the next
>>month.
>> > It was a big occasion. The big church wedding and the reception at the
>> > hotel. I met the bride and of course him. I fell in love one more
>> > time.
>> >
>> > But I held back so it wouldn't spoil what should be the happiest day in
>> > his life. I tried to have fun that night but it was killing me inside
>> > watching him being so happy and me trying to be happy covering up my
>>sadness
>> > tears
>> > inside of me.  I left New York feeling that I did the right thing.
>>Before
>>I
>> > left on
>> > the flight, he came running out of nowhere and said his good-byes and
>>how
>>he
>> > was happy to see me. I came home and just tried to forget about what
>>went
>>on
>> > in New York, I had to go on with my life.
>> >
>> > As the years went on, we wrote to each other on what was going on and
>> > how he had missed talking to me. On one occasion he never wrote back to
>>me
>> > at
>> > all. I was getting worried as to why he hadn't written anything for a
>> > long time after I had already written 6 letters to him. Well, just when
>> > everything seemed hopeless and sad in my life, I got a note that said:
>> > "meet me at the fence where we used to talk about things". I went and
>>saw
>> > him
>> > there. I was happy to see him, but he was broken-hearted and sad
>>inside.
>> > We hugged until we couldn't breathe anymore. Then he told me about the
>> > divorce and why he hadn't written for a long time. He cried till he
>>couldn't
>> > cry
>> > anymore.
>> >
>> > Finally, we went back to the house and talked about and laughed about
>> > what I had been going and catch up on old times. But in all of this, I
>> > couldn't tell him how I felt abo

Re: [saham] Jam 4 sore ini Tomtom Divonis

1999-10-14 Thread Paten Deh

Bung bRidWaN, kalau begitu kita semua dong yang perlu ke Psikiater:-)

Salam,
Dika

>From: bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: [saham] Jam 4 sore ini Tomtom Divonis
>Date: Fri, 15 Oct 1999 02:00:13 +0700
>
>At 09:07 PM 10/2/99 +0700, Yusuf-Wibisono wrote:
> >;-)
> >
> >Berdasarkan info dari detik.com, jam 4 sore ini, Tomtom
> >Suharto akan divonis berkaitan dg tukar bantal-guling
> >Goro. Tuntutan jaksa 2 tahun, dan jaksanya udah ngancam,
> >andaikan diputus bebas, dia akan banding.
> >
> >Ini mungkin bisa jadi 'garapan' yg sip utk pertanggung-
> >jawaban habibie, dan bisa memberikan sedikit
> >'tendangan' ke nilai kurs rupiah dan mungkin juga
> >harga-harga saham di bursa... (tapi bisa juga tidak,
> >tergantung vonisnya).
> >
> >Yw.
>
>Mas, ini serius atau main2 sih ?
>Drama atau sinetron sih ?
>
>Saya koq suka 'negative thinking' terus ya ?
>Mungkin musti ke psikater kali ya ?
>
>Salam,
>bRidWaN
>
>

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Will there be a tomorrow?

1999-10-14 Thread Paten Deh

Aduh bung Faran pura-pura nggak tau segala, read between the lines lah.
Kasihan mbak Fiana tuh:)


>From: Faransyah Jaya <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Will there be a tomorrow?
>Date: Thu, 14 Oct 1999 18:00:57 -0400
>
>hehehehe...
>jadi nih maju jadi presiden ?
>ato jadi wakil presiden ?
>
>faran
>--
>
>On Thu, 14 Oct 1999 17:52:25   Dede Rukli wrote:
> >The story is very touchy Thank you for sending it.now
>i
> >know what i have to do is better now or never huh.:-)
> >
> >Fiana.
> >
>
>
>DC Email!
>free email for the community - http://www.DCemail.com
>

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Matori dan Faisal Basri (topeng-topeng)

1999-10-23 Thread Paten Deh

so they are provokator huh and How about you?

>From: djoko raharto <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Matori dan Faisal Basri (topeng-topeng)
>Date: Fri, 22 Oct 1999 23:04:30 PDT
>
>Jangan heran Matori cuma seorang petualang politik yang oportunis,
>kemampuannya meragukan, modalnya cuma KENCENG NGEBACOT.
>
>Faisal Basri sama saja cuma lulusan (MA) ECONOMICS DEVELOPMENT VANDERBILT U
>(kelas khusus), tapi sok ekonom besarbisa apa dia.
>
>both are provokator.
>
>__
>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Hati hati dengan Gus-Dur

1999-10-29 Thread Paten Deh

Yang kingkong yang mana bung Budi? he.hehe. juga

Salam,
Dika

>From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Hati hati dengan Gus-Dur
>Date: Fri, 29 Oct 1999 09:33:03 -0700
>
>He he. he..,
>King Kong lu lawan.. (kata mendiang Benjamin S.)
>
>Salam,
>Budi
>
>
>At 11:22 AM 10/29/99 -0400, you wrote:
> >> >JA: Untuk tahu sesuatu ngaco tidak perlu menunggu oom.
> >>
> >>Yw: Not always. Kalo nggak percaya, silakan lihat di kantor
> >> pulisi. Para korban-korban yg tertipu dg berbagai cara,
> >> semuanya baru tahu setelah beberapa waktu, tidak instan.
> >> Jadi, mereka (yg pada ketipu) perlu waktu utk tahu
> >> bahwa sesuatu ngaco.
> >>
> >> Jadi validitas kalimat anda di atas sudah terbukti. ;-)
> >
> >JA: Lho kalau kalimat saya memang valid dari kemarin dulu. Yang nggak
> >valid adalah kalimat anda. "Not always" menunjukkan sesuatu yg
> >sifatnya irregularity. Jadi ada juga yang berlaku umum.
> >
> >>Yw: Ya, itulah yg namanya praduga.
> >
> >JA: Mas, Hikam pulang tahun 1995, dari keluarga pemilik pesantren
> >beken. Tidak mempunyai prestasi yg membanggakan.
> >
> >>Yw: Jadi dia bilang: Deppen dibubarkan karena dan hanya karena
> >> ada pejabat memasukkan perempuan ke kantor, gitu? Kapan bilangnya?
> >> Salah denger kali...
> >
> >JA: Lho, Gus Dur yang bilang begitu. Masalah itu alasan satu-satunya
> >atau bukan Gus Dur lebih tahu dong. Mungkin juga memang cita-cita
> >sejak 30 tahun yg lalu. Siapa yg tahu.
> >
> >> >JA: Kalau mau dibabat sih jelas Deparpostel yang sudah diobok-obok
> >> >gay dong ah. Justru itu mesti dibersihkan. Kalau mau model babat
> >> >babatan tidak ada yg slamet mas.
> >>
> >>Yw: Tepat. Emang Deparpostel sekarang udah nggak ada.
> >
> >JA: Bagaimana dengan Depkeu? Bagaimana dengan Dep PU? Banyak yg lain.
> >Intinya bukan masalah kalau ada skandal lalu departemen harus
> >dibongkar. Apakah anda punya pendapat seperti itu?
> >
> >> >> >Kemarin saya sudah tulis kalau pejabat baru itu harus orientasi
>dulu.
> >> >>
> >> >>Yw: Siapa yg mengharuskan?
> >> >
> >> >JA: Pejabat baru di kantor anda nggak pernah orientasi dulu gitu?
> >> >Pantes nggak pernah untung. Buntung terus.
> >>
> >>Yw: Nggak bisa jawab, kan? Nyerah? Siapa yg mengharuskan?
> >> Kan nggak ada. Orientasi itu TIDAK HARUS (bagi pejabat baru).
> >> Umumnya memang orientasi, tapi TIDAK HARUS.
> >>
> >> Contohnya yg nggak perlu: sebelum diangkat jadi pejabat, ybs.
> >> sudah well informed ttg banyak hal... begitu diangkat jadi
> >> pejabat, ya nggak perlu orientasi lagi lah yau... w, wuuu,
> >> kukuruyuk ;-)
> >
> >JA: Hahaha anda sudah tahu ke mana kalimat saya merefer. Jangan
> >sekedar mengundang debat kusir. Mari kita lihat hal yang umum.
> >Apakah Gus Dur well-informed? Tour of duty di head quarter saja
> >butuh orientasi kok, apalagi orang dari luar pemerintahan lalu
> >jadi presiden. Jangan waa wuuu, malu dengan gelar anda ah.
> >Mana dari univ. demikian terhotmat di dunia lagi.:)
> >
> >> >JA: Lho, bawahan jelas tahu banyak.
> >>
> >>Yw:  Tentang visinya Gus Dur? I don't think so.
> >>  Siapa Gus Dur aja mereka pasti banyak yg belum kenal.
> >
> >JA: Haha jangan potong kalimat saya hanya untuk memenangkan debat.
> >Dari kemarin saya tidak bilang para menteri (demisioner) harus
> >tahu visi Gus Dur. Ini tidak relevan. Kalau mau jujur, justru
> >setiap presiden sudah harus mengeluarkan visinya sebelum terpilih.
> >Dalam kasus presentasi, rencana ke depan (dari periode sebelumnya)
> >jelas harus disampaikan. Jadi semuanya, dari yg lalu, saat ini,
> >dan rencana ke depan.
> >
> >> >Yang jelas-jelas status quo semua adalah semua pegawai telkom tuh.
> >>
> >>Yw: Asik, asik. Perlu direformasi kalo begitu. ;-)
> >
> >JA: After you got your MBA? O yeah.:) Totally, absolutely,
> >definitely, you are right my man.
> >
> >> >JA: Nope, semua dimulai dengan koleksi data. Tidak hanya kelas mandor
> >> >ataupun kelas presiden. Semua harus dilengkapi data, baik data
> >> >mati atau data berjalan.
> >>
> >>Yw: Lha, emangnya selama puluhan tahun ini Gus Dur
> >> nggak koleksi Informasi? Wiranto nggak koleksi Informasi?
> >> Mega, Amien Rais, Akbar tanjung nggak koleksi Informasi?
> >> Tiduu kali ya
> >
> >JA: Hahaha, seberapa valid koleksi informasinya Gus Dur? Seberapa luas
> >cakupannya? Dari ucapan Gus Dur yg menyinggung-nyinggung masalah
> >wanita, saya mendapat indikasi bahwa keputusan tidak dibuat secara
> >profesional.
> >
> >> >JA: Dia bilang keputusan diambil oleh dia seorang berdasarkan
> >> >pengamatan 30 tahun.
> >>
> >>Yw: Lha, itu ente baru bilang harus koleksi data, nyatanya
> >> dibantah sama ente sendiri... ternyata sudah dilakukan.
> >> Pegimana, nih, lenong?
> >
> >JA: Kembali

Re: [[Re: Hati hati dengan Andi dan Wulan]]]]

1999-10-29 Thread Paten Deh

Tenang saja Ibu Yuni, nggak semua cowok didunia ini seperti itu. Contohnya
saya, he.hehe. Lagian saya sih udah berterima kasih sekali dapat
isteri yang baik dan pengertian seperti isteri saya, nggak perlu tengok
kiri-kanan lagi he.he.he..
(masih untung ada yang mau sama saya)

Salam,
Dika


>From: Yuni Wilcox <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: [[Re: Hati hati dengan Andi dan Wulan
>Date: Fri, 29 Oct 1999 09:08:42 MST
>
>Mirza Raditya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > ya udh deh yuni..
> > ketibang ikut2an urusan org...walaupun notebone nya nolongin
>temen...tapi
> > jgn2 nanti anda juga bisa kena getahnya
>
>disitulah sebenarnya letak persaudaraan, yang satu disakiti, lainnya
>membantu
>semampu mungkin.Bahkan terkadang kita menempatkan kepentingan seseorang
>yang
>membutuhkan diatas kepentingan kita.
>
> > lagian kan hukum canada itu lain semuanya hal2 sepele bisa diajukan
>ke
> > pengadilan...nah mendingan suruh aja temen anda itu sue si eva... dgn
>alasan
> > apa lha...lagian di canada emang jamak sih model2 si eva...namanya juga
> > tinggal dinegara bebas...lha di indonesia aja yg katanya TABU ttg
>masalah
> > spt ini..tapi anda tau sendiri lha..masalah ini juga dah jadi 'biasa'
>dan
> > ngga kaget lagi...sama aja...
>
>anda benar
>
> > siapa tau aja suami temen anda itu emang dsr matanya berbinar2 kalo
>melihat
> > wanita2 indo...nah ini yg susahnya lagi deh...mendingan suruh temen anda
> > pindah ke tempat yg ngga ada org2 indo nya..baru deh aman.
>
>anda benar , tapi itu juga bukan suatu solusi, karena kalau namanya laki
>laki
>sudah seperti itu akan sulit. Yang jelas diganti aja suaminya biar nggak
>makan
>ati.
>
>ngomong2 jangan2
> > si eva jauh lbh cantik kali yach dibanding temen anda, mbak. mau donk
> > dikenalin sama si eva...:-)
>
>deanda anda kayak nggak tahu bule aja. bule itu biar orang yang
>nggak
>kelas pun bakal diembat juga. Jangan kuatir Eva itu nggak ada apa apanya
>kok,
>jadi anda nggak bakalan kehilangan...he..he..he..
> >
> > ya sudah lha jgn terlalu heboh aja bantuin temen anda itu, mbak...nanti
>anda
> > kena di sue sama si eva lagi...
>
>Gimana mau heboh orang dianya di Kanada dan saya sekarang ada di US.
>
> > semoga aja apa yg terjadi dgn diri teman anda itu ngga terjadi dgn
>anda...
>
>Hm.kalau terjadi dengan saya, tidak apa apa akan gue kasiin  deh suami
>gue.Hidup ini cuma sekali dan sebentar, jangan deh dibuang untuk nangisin
>hal
>yang kayak begituan, begitu ketahuan ada yang serong seperti itu ya
>tinggalin
>aja, toh dunia nggak sedaun kelor. Sakit hati sih pasti, tapi tohk bakal
>sembuh juga.
>
>
>Terima ksih deh untuk percakapan yang satu ini. Kasus ditutup.
>
>yuni
>
>
>Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
>http://webmail.netscape.com.

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Hati hati dengan Gus-Dur

1999-10-29 Thread Paten Deh

Jadi nggak ada nih???


>From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Hati hati dengan Gus-Dur
>Date: Fri, 29 Oct 1999 11:52:46 -0700
>
>Ups.., emang ada kingkongnya ya...?
>
>Paten Deh wrote:
> >
> > Yang kingkong yang mana bung Budi? he.hehe. juga
> >
> > Salam,
> > Dika
> >
> > >From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
> > >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
> > >To: [EMAIL PROTECTED]
> > >Subject: Re: Hati hati dengan Gus-Dur
> > >Date: Fri, 29 Oct 1999 09:33:03 -0700
> > >
> > >He he. he..,
> > >King Kong lu lawan.. (kata mendiang Benjamin S.)
> > >
> > >Salam,
> > >Budi
> > >
> > >
> > >At 11:22 AM 10/29/99 -0400, you wrote:
> > > >> >JA: Untuk tahu sesuatu ngaco tidak perlu menunggu oom.
> > > >>
> > > >>Yw: Not always. Kalo nggak percaya, silakan lihat di kantor
> > > >> pulisi. Para korban-korban yg tertipu dg berbagai cara,
> > > >> semuanya baru tahu setelah beberapa waktu, tidak instan.
> > > >> Jadi, mereka (yg pada ketipu) perlu waktu utk tahu
> > > >> bahwa sesuatu ngaco.
> > > >>
> > > >> Jadi validitas kalimat anda di atas sudah terbukti. ;-)
> > > >
> > > >JA: Lho kalau kalimat saya memang valid dari kemarin dulu. Yang nggak
> > > >valid adalah kalimat anda. "Not always" menunjukkan sesuatu yg
> > > >sifatnya irregularity. Jadi ada juga yang berlaku umum.
> > > >
> > > >>Yw: Ya, itulah yg namanya praduga.
> > > >
> > > >JA: Mas, Hikam pulang tahun 1995, dari keluarga pemilik pesantren
> > > >beken. Tidak mempunyai prestasi yg membanggakan.
> > > >
> > > >>Yw: Jadi dia bilang: Deppen dibubarkan karena dan hanya karena
> > > >> ada pejabat memasukkan perempuan ke kantor, gitu? Kapan
>bilangnya?
> > > >> Salah denger kali...
> > > >
> > > >JA: Lho, Gus Dur yang bilang begitu. Masalah itu alasan satu-satunya
> > > >atau bukan Gus Dur lebih tahu dong. Mungkin juga memang cita-cita
> > > >sejak 30 tahun yg lalu. Siapa yg tahu.
> > > >
> > > >> >JA: Kalau mau dibabat sih jelas Deparpostel yang sudah diobok-obok
> > > >> >gay dong ah. Justru itu mesti dibersihkan. Kalau mau model
>babat
> > > >> >babatan tidak ada yg slamet mas.
> > > >>
> > > >>Yw: Tepat. Emang Deparpostel sekarang udah nggak ada.
> > > >
> > > >JA: Bagaimana dengan Depkeu? Bagaimana dengan Dep PU? Banyak yg lain.
> > > >Intinya bukan masalah kalau ada skandal lalu departemen harus
> > > >dibongkar. Apakah anda punya pendapat seperti itu?
> > > >
> > > >> >> >Kemarin saya sudah tulis kalau pejabat baru itu harus orientasi
> > >dulu.
> > > >> >>
> > > >> >>Yw: Siapa yg mengharuskan?
> > > >> >
> > > >> >JA: Pejabat baru di kantor anda nggak pernah orientasi dulu gitu?
> > > >> >Pantes nggak pernah untung. Buntung terus.
> > > >>
> > > >>Yw: Nggak bisa jawab, kan? Nyerah? Siapa yg mengharuskan?
> > > >> Kan nggak ada. Orientasi itu TIDAK HARUS (bagi pejabat baru).
> > > >> Umumnya memang orientasi, tapi TIDAK HARUS.
> > > >>
> > > >> Contohnya yg nggak perlu: sebelum diangkat jadi pejabat, ybs.
> > > >> sudah well informed ttg banyak hal... begitu diangkat jadi
> > > >> pejabat, ya nggak perlu orientasi lagi lah yau... w, wuuu,
> > > >> kukuruyuk ;-)
> > > >
> > > >JA: Hahaha anda sudah tahu ke mana kalimat saya merefer. Jangan
> > > >sekedar mengundang debat kusir. Mari kita lihat hal yang umum.
> > > >Apakah Gus Dur well-informed? Tour of duty di head quarter saja
> > > >butuh orientasi kok, apalagi orang dari luar pemerintahan lalu
> > > >jadi presiden. Jangan waa wuuu, malu dengan gelar anda ah.
> > > >Mana dari univ. demikian terhotmat di dunia lagi.:)
> > > >
> > > >> >JA: Lho, bawahan jelas tahu banyak.
> > > >>
> > > >

Re: Hati hati dengan Gus-Dur

1999-10-29 Thread Paten Deh

Tau apaan ye, kingkongnya kali ye?


>From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Hati hati dengan Gus-Dur
>Date: Fri, 29 Oct 1999 13:47:09 -0700
>
>Apanya yang nggak ada?
>
>At 11:50 AM 10/29/99 -0700, you wrote:
> >Jadi nggak ada nih???
> >
> >
> >>From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
> >>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
> >>To: [EMAIL PROTECTED]
> >>Subject: Re: Hati hati dengan Gus-Dur
> >>Date: Fri, 29 Oct 1999 11:52:46 -0700
> >>
> >>Ups.., emang ada kingkongnya ya...?
> >>
> >>Paten Deh wrote:
> >> >
> >> > Yang kingkong yang mana bung Budi? he.hehe. juga
> >> >
> >> > Salam,
> >> > Dika
> >> >
> >> > >From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
> >> > >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
> >> > >To: [EMAIL PROTECTED]
> >> > >Subject: Re: Hati hati dengan Gus-Dur
> >> > >Date: Fri, 29 Oct 1999 09:33:03 -0700
> >> > >
> >> > >He he. he..,
> >> > >King Kong lu lawan.. (kata mendiang Benjamin S.)
> >> > >
> >> > >Salam,
> >> > >Budi
> >> > >
> >> > >
> >> > >At 11:22 AM 10/29/99 -0400, you wrote:
> >> > > >> >JA: Untuk tahu sesuatu ngaco tidak perlu menunggu oom.
> >> > > >>
> >> > > >>Yw: Not always. Kalo nggak percaya, silakan lihat di kantor
> >> > > >> pulisi. Para korban-korban yg tertipu dg berbagai cara,
> >> > > >> semuanya baru tahu setelah beberapa waktu, tidak instan.
> >> > > >> Jadi, mereka (yg pada ketipu) perlu waktu utk tahu
> >> > > >> bahwa sesuatu ngaco.
> >> > > >>
> >> > > >> Jadi validitas kalimat anda di atas sudah terbukti. ;-)
> >> > > >
> >> > > >JA: Lho kalau kalimat saya memang valid dari kemarin dulu. Yang
>nggak
> >> > > >valid adalah kalimat anda. "Not always" menunjukkan sesuatu yg
> >> > > >sifatnya irregularity. Jadi ada juga yang berlaku umum.
> >> > > >
> >> > > >>Yw: Ya, itulah yg namanya praduga.
> >> > > >
> >> > > >JA: Mas, Hikam pulang tahun 1995, dari keluarga pemilik pesantren
> >> > > >beken. Tidak mempunyai prestasi yg membanggakan.
> >> > > >
> >> > > >>Yw: Jadi dia bilang: Deppen dibubarkan karena dan hanya karena
> >> > > >> ada pejabat memasukkan perempuan ke kantor, gitu? Kapan
> >>bilangnya?
> >> > > >> Salah denger kali...
> >> > > >
> >> > > >JA: Lho, Gus Dur yang bilang begitu. Masalah itu alasan
>satu-satunya
> >> > > >atau bukan Gus Dur lebih tahu dong. Mungkin juga memang
>cita-cita
> >> > > >sejak 30 tahun yg lalu. Siapa yg tahu.
> >> > > >
> >> > > >> >JA: Kalau mau dibabat sih jelas Deparpostel yang sudah
>diobok-obok
> >> > > >> >gay dong ah. Justru itu mesti dibersihkan. Kalau mau model
> >>babat
> >> > > >> >babatan tidak ada yg slamet mas.
> >> > > >>
> >> > > >>Yw: Tepat. Emang Deparpostel sekarang udah nggak ada.
> >> > > >
> >> > > >JA: Bagaimana dengan Depkeu? Bagaimana dengan Dep PU? Banyak yg
>lain.
> >> > > >Intinya bukan masalah kalau ada skandal lalu departemen harus
> >> > > >dibongkar. Apakah anda punya pendapat seperti itu?
> >> > > >
> >> > > >> >> >Kemarin saya sudah tulis kalau pejabat baru itu harus
>orientasi
> >> > >dulu.
> >> > > >> >>
> >> > > >> >>Yw: Siapa yg mengharuskan?
> >> > > >> >
> >> > > >> >JA: Pejabat baru di kantor anda nggak pernah orientasi dulu
>gitu?
> >> > > >> >Pantes nggak pernah untung. Buntung terus.
> >> > > >>
> >> > > >>Yw: Nggak bisa jawab, kan? Nyerah? Siapa yg mengharuskan?
> >> > > >> Kan nggak ada. Ori

Re: Matori dan Faisal Basri (topeng-topeng)

1999-10-30 Thread Paten Deh

Sorry, I just don't want to bother myself with this crap.


>From: djoko raharto <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Matori dan Faisal Basri (topeng-topeng)
>Date: Fri, 29 Oct 1999 23:40:18 PDT
>
>tidak banyak ngomong, tetapi kerja.
>
>kalau cuma sama faisal ... boleh di adu?
>atau Matori, yang temen akrab mertuaku...fuck him.
>
>
>>From: Paten Deh <[EMAIL PROTECTED]>
>>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>Subject: Re: Matori dan Faisal Basri (topeng-topeng)
>>Date: Sat, 23 Oct 1999 13:04:59 MST
>>
>>so they are provokator huh and How about you?
>>
>>>From: djoko raharto <[EMAIL PROTECTED]>
>>>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>>Subject: Re: Matori dan Faisal Basri (topeng-topeng)
>>>Date: Fri, 22 Oct 1999 23:04:30 PDT
>>>
>>>Jangan heran Matori cuma seorang petualang politik yang oportunis,
>>>kemampuannya meragukan, modalnya cuma KENCENG NGEBACOT.
>>>
>>>Faisal Basri sama saja cuma lulusan (MA) ECONOMICS DEVELOPMENT VANDERBILT
>>>U
>>>(kelas khusus), tapi sok ekonom besarbisa apa dia.
>>>
>>>both are provokator.
>>>
>>>__
>>>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>>
>>__
>>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>
>__
>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: SANTAI DIKIT YA!

1999-10-31 Thread Paten Deh

Ibu Ida, salut saya atas puisi-puisinya.
Terus berkarya dan sukses.

salam,
Dika


>From: Notrida Mandica <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: SANTAI DIKIT YA!
>Date: Sat, 30 Oct 1999 22:32:52 PDT
>
>Hello dear,
>
>Kita santai dikit ya.. tidak apa kan saya minta waktu netters yang
>berharga.
>
>Coba check page kumpulan puisi berikut dan let me know what you think.
>
>URL:
>http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Puisi/Default.htm
>
>thanks,
>
>ida
>
>__
>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: TELECOMMUTING

1999-11-01 Thread Paten Deh

Bung Nasrullah, yang saya tahu sekarang ini dikenal 3 jenis telecommuting
tetapi itupun sudah pasti akan mengalami perubahan juga sejalan dengan
kemajuan tekhnologi.

Jenis telecommuting yang dikenal sekarang ini adalah:
-Work at home, seperti namanya juga para employees bekerja dirumah mereka
masing-masing, para employees bebas untuk memilih work place mereka dan
jenis ini yang paling populer dari telecommuting.
-Lalu dikenal juga satellite office. Sebenarnya jenis ini hampir sama dengan
jika employees bekerja di common-office hanya saja satellite office ini
dimaksudkan sebagai central bagi para employees untuk mengurangi waktu dan
biaya mereka jika mereka harus commute ke main office.
-Dan dikenal pula Neighborhood Work Center dimana  employees dari
perusahaan-perusahaan yang berbeda bekerja disatu lokasi kantor yang sama.

Sedangkan mengenai jenis telecommuting yang akan dan sedang trend di
Indonesia saya masih belum tahu pasti mungkin juga at home telecommuting.

Salam,
Dika


>From: Nasrullah Idris <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: TELECOMMUTING
>Date: Sun, 31 Oct 1999 19:18:56 +0700
>
>Rekan-Rekan Yth :
>--
>Saya perlu informasi tentang model-model telecommuting dalam kemitraan
>kerja
>antara seseorang dengan perusahaan.
>Artinya, seseorang yang menjadi mitra suatu perusahaan. Tetapi semua
>pekerjaan orang itu cukup dilakukan di rumahnya saja. Sedangkan komunikasi
>dengan perusahaan cukup melalui sarana telekomunikasi seperti internet.
>Demikian juga hasil kerjanya dikirimkan melalui sarana telekomunikasi. Jadi
>orang itu pergi ke kantor perusahaan itu sekali-sekali saja.
>
>Jadi saya membutuhkan sekali akan model-model itu, yaitu telecommuting yang
>sedang atau akan trend di Indonesia.
>
>Atas bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
>
>Salam,
>
>Nasrullah Idris

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com