Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-08 Thread Donald Saluling

Sehubungan dengan adanya kekacauan di Timor Timur, apakah sikap PERMIAS saat
ini?

Saya baru saja berdiskusi dengan salah satu aktivis dari ETAN (East Timor
Action Network) yang baru saja puland dari Dili setelah berada disana selama
kurang lebih 2 bulan sebagai Peace keeper and IFET (International Federation
fo East Timor ... kunjungi websitenya di  www.etan.org/ifet)  member yang
memantau jalannya proses voting baru2 ini mulai dari registrasi sampai
pengambilan suara. Ada kira2 lebih dari 200 orang Indonesia dan Asing yang
mempertaruhkan nyawa mereka di Tim2 karena kepercayaan mereka akan sistem
demokrasi dan keinginan melihat rakyat Tim2 meraih kemerdekaan yang selam ini
mereka damba2kan. Selain itu pejuang2 yang sangat alot untuk Timor Timur
seperti Alan Nairn dari NYTimes, Amy Goodman, seorang dokter yang membantu di
rumah sakit2 di Dili dan daerah sedang juga mempertaruhkan nyawanya di sana.

Beliau menghimbau kita semua sebagai mahasiswa Indonesia di luar negeri
supaya melobby US Govt., Kofi Annan, Wakil rakyat di Senat/kongress alias
senator2 lokal dan  Ambassador Indonesia di US dalam rangka menolong masuknya
UN peacekeeper troops kedalam Tim Tim. Saya sendiri membaca dari koran bahwa
US Sec. of Defense tidak akan memasukkna pasukannya ke INdonesia bila tidak
ada dukungan public yang luas  siapa public itu ? Ya kita-kita ini lah.
Jadi itulah inti "forward" an e-mail yang selama ini saya dan mBak Juliana
dari New York sudah masukkan ke milis ini.

Selanjutnya, saya ingin mengajak segenap Permias2 lokal untuk membuat surat
pernyatan diri bersama seperti PPI Jerman yang akan kita e-mail/fax ke KBRI,
pemerintah Indonesia, Mabes TNI di Jakarta, ke UN office di NY, ke Amnesty
International, dll a.s.a.p. Disela-sela kesibukan saya bersama teman2 disini
yang akan memulai suatu demonstrasi di Portland's Federal Building Jumat ini
dan penunjukan slides/photographs yang wakil ETAN kita di Tim-Tim sempat
liput dll pada hari Sabtu mendatang, saya menghimbau kita semua untuk
merancang suatu surat pernyataan sikap secepat-cepatnya. Satu hari bisa equal
10 nyawa di Timor Timur saat ini. Suara kita sangat diperlukan dan inilah
waktu yang tepat untuk membuktikan hasil kongres PERMIAS baru2 ini ... ya
nggak ??

Saya aka merancang suatu surat pernyataan ... semoga teman2 mau membantu
merumuskannya.  Seyogyanya akan saya posting disini selambat-lambatnya besok
pagi.

Mari Berjuang.
Donald Saluling
PS : SEKALI LAGI  CHECK OUT: www.etan.org/ifet untuk berita2 dan keterangan
yang penting tentang gerakan international dlm memperjuangkan nasib rakyat
timor timur.
PS #2: Perlu kita buka jalur telpon juga untuk memperlancar hubungan antar
PERMIAS ? (503) 243-6111 <-- PERMIAS Portland



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-08 Thread Suhendri

Ada yang memperjuangkan Ambon nggak ?
Ada web sitenya nggak ?
Ada yang peduli nggak ?

Tim-tim ? should I care ?

Soe


-Original Message-
From: Donald Saluling <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thursday, September 09, 1999 2:05 PM
Subject: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?


>Sehubungan dengan adanya kekacauan di Timor Timur, apakah sikap PERMIAS
saat
>ini?
>
>Saya baru saja berdiskusi dengan salah satu aktivis dari ETAN (East Timor
>Action Network) yang baru saja puland dari Dili setelah berada disana
selama
>kurang lebih 2 bulan sebagai Peace keeper and IFET (International
Federation
>fo East Timor ... kunjungi websitenya di  www.etan.org/ifet)  member yang
>memantau jalannya proses voting baru2 ini mulai dari registrasi sampai
>pengambilan suara. Ada kira2 lebih dari 200 orang Indonesia dan Asing yang
>mempertaruhkan nyawa mereka di Tim2 karena kepercayaan mereka akan sistem
>demokrasi dan keinginan melihat rakyat Tim2 meraih kemerdekaan yang selam
ini
>mereka damba2kan. Selain itu pejuang2 yang sangat alot untuk Timor Timur
>seperti Alan Nairn dari NYTimes, Amy Goodman, seorang dokter yang membantu
di
>rumah sakit2 di Dili dan daerah sedang juga mempertaruhkan nyawanya di
sana.
>
>Beliau menghimbau kita semua sebagai mahasiswa Indonesia di luar negeri
>supaya melobby US Govt., Kofi Annan, Wakil rakyat di Senat/kongress alias
>senator2 lokal dan  Ambassador Indonesia di US dalam rangka menolong
masuknya
>UN peacekeeper troops kedalam Tim Tim. Saya sendiri membaca dari koran
bahwa
>US Sec. of Defense tidak akan memasukkna pasukannya ke INdonesia bila tidak
>ada dukungan public yang luas  siapa public itu ? Ya kita-kita ini lah.
>Jadi itulah inti "forward" an e-mail yang selama ini saya dan mBak Juliana
>dari New York sudah masukkan ke milis ini.
>
>Selanjutnya, saya ingin mengajak segenap Permias2 lokal untuk membuat surat
>pernyatan diri bersama seperti PPI Jerman yang akan kita e-mail/fax ke
KBRI,
>pemerintah Indonesia, Mabes TNI di Jakarta, ke UN office di NY, ke Amnesty
>International, dll a.s.a.p. Disela-sela kesibukan saya bersama teman2
disini
>yang akan memulai suatu demonstrasi di Portland's Federal Building Jumat
ini
>dan penunjukan slides/photographs yang wakil ETAN kita di Tim-Tim sempat
>liput dll pada hari Sabtu mendatang, saya menghimbau kita semua untuk
>merancang suatu surat pernyataan sikap secepat-cepatnya. Satu hari bisa
equal
>10 nyawa di Timor Timur saat ini. Suara kita sangat diperlukan dan inilah
>waktu yang tepat untuk membuktikan hasil kongres PERMIAS baru2 ini ... ya
>nggak ??
>
>Saya aka merancang suatu surat pernyataan ... semoga teman2 mau membantu
>merumuskannya.  Seyogyanya akan saya posting disini selambat-lambatnya
besok
>pagi.
>
>Mari Berjuang.
>Donald Saluling
>PS : SEKALI LAGI  CHECK OUT: www.etan.org/ifet untuk berita2 dan keterangan
>yang penting tentang gerakan international dlm memperjuangkan nasib rakyat
>timor timur.
>PS #2: Perlu kita buka jalur telpon juga untuk memperlancar hubungan antar
>PERMIAS ? (503) 243-6111 <-- PERMIAS Portland



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Thread Jeffrey Anjasmara

Bila Permias Portland hendak berdemo silakan tulis dengan
besar-besar sebagai Permias LOKAL PORTLAND. Dengan demikian Permias lokal
yang lain yang hendak memakai bentuk lain untuk menolong rakyat Timtim tidak
perlu ikut kena getah.

Yang mesti mendapat garis bawah adalah BJH mengakui referendum,
semua kandidat presiden juga mengakui referendum. Yang sekarang
menjadi masalah berat bagi Indonesia adalah bagaimana keluar
dari Timtim tanpa kehilangan muka baik ke luar maupun ke dalam.

Indonesia ingin menjaga martabat untuk dinilai mampu menangani
masalah dalam negeri. Bila anda meminta UN Troops masuk ke
Timtim maka langsung akan berhadapan dengan pemerintah RI.
AS sendiri bahkan sudah menyebutkan untuk tidak mengirim pasukan.
Sidney Morning Herald yang biasanya demikian getol melakukan
agitasi, bahkan hendak memusuhi Jakarta, sudah mengubah warna
pemberitaannya. Silakan baca deh.

Kita harus cukup bijak dan mampu memahami bahwa kekuatan seperti
Australia dan AS - pun tidak akan mampu masuk ke Timtim tanpa
ijin Jakarta. Australia getol untuk masuk dan menyiapkan sebuah fregate
modern (dan satu fregate modern dari Inggris), kedua fregate ini diklaim
berklasifikasi jauh di atas unit kapal Indonesia manapun. Bagaimanapun juga
kata kunci ada di Jakarta. Dibilang 'No UN Troops', berarti tidak ada kapal
asing yang akan mendarat di bagian manapun di bumi pertiwi. Tidak ada negara
bahkan Australia yg punya concern cukup besar untuk mengirim pasukan tanpa
ijin Jakarta. Ada lebih dari 4 artikel di SMH yang membahas hal ini hari
ini.

Satu hal yang paling penting, dan tidak pernah ditulis oleh media
manapun adalah potensi militer memegang kendali pemerintahan lagi
bila sampai terjadi konflik internasional di Timtim. Dengan
demikian perjuangan dan harapan kita dengan munculnya pemerintahan
sipil yang berwibawa tidak akan pernah kesampaian. Ingat, seburuk-
buruknya pemerintahan BJH, itu merepresentasikan pemerintahan
sipil pertama setelah 32 tahun. Bila BJH turun sebelum waktunya
baik dikudeta atau dengan cara baik-baik, saya rasa hasil akhirnya adalah
pemerintahan militer.

Perlu diingat bahwa CNN-pun menulis bahwa situasi di Timtim sudah mereda.

Untuk itu rekan-rekan lebih baik mengevaluasi kembali serpihan- serpihan
berita baik DN dan LN, dan menimbang implikasi-implikasi
jika UN nekad memasukkan pasukan tanpa ijin. Sebetulnya saya rasa demo-demo
oleh Permias lokal juga akan sayup-sayup basah sampai ke telinga yg dituju.
Tapi silakan deh ditimbang-timbang, kalau memang dirasa perlu silakan
ditindaklanjuti. Siapa tahu manjur.

+anjas


>From: Donald Saluling <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim  apa?
>Date: Thu, 9 Sep 1999 03:07:41 EDT
>
>Sehubungan dengan adanya kekacauan di Timor Timur, apakah sikap PERMIAS
>saat
>ini?
>
>Saya baru saja berdiskusi dengan salah satu aktivis dari ETAN (East Timor
>Action Network) yang baru saja puland dari Dili setelah berada disana
>selama
>kurang lebih 2 bulan sebagai Peace keeper and IFET (International
>Federation
>fo East Timor ... kunjungi websitenya di  www.etan.org/ifet)  member yang
>memantau jalannya proses voting baru2 ini mulai dari registrasi sampai
>pengambilan suara. Ada kira2 lebih dari 200 orang Indonesia dan Asing yang
>mempertaruhkan nyawa mereka di Tim2 karena kepercayaan mereka akan sistem
>demokrasi dan keinginan melihat rakyat Tim2 meraih kemerdekaan yang selam
>ini
>mereka damba2kan. Selain itu pejuang2 yang sangat alot untuk Timor Timur
>seperti Alan Nairn dari NYTimes, Amy Goodman, seorang dokter yang membantu
>di
>rumah sakit2 di Dili dan daerah sedang juga mempertaruhkan nyawanya di
>sana.
>
>Beliau menghimbau kita semua sebagai mahasiswa Indonesia di luar negeri
>supaya melobby US Govt., Kofi Annan, Wakil rakyat di Senat/kongress alias
>senator2 lokal dan  Ambassador Indonesia di US dalam rangka menolong
>masuknya
>UN peacekeeper troops kedalam Tim Tim. Saya sendiri membaca dari koran
>bahwa
>US Sec. of Defense tidak akan memasukkna pasukannya ke INdonesia bila tidak
>ada dukungan public yang luas  siapa public itu ? Ya kita-kita ini lah.
>Jadi itulah inti "forward" an e-mail yang selama ini saya dan mBak Juliana
>dari New York sudah masukkan ke milis ini.
>
>Selanjutnya, saya ingin mengajak segenap Permias2 lokal untuk membuat surat
>pernyatan diri bersama seperti PPI Jerman yang akan kita e-mail/fax ke
>KBRI,
>pemerintah Indonesia, Mabes TNI di Jakarta, ke UN office di NY, ke Amnesty
>International, dll a.s.a.p. Disela-sela kesibukan saya bersama teman2
>disini
>yang akan memulai suatu demonstrasi di Portland's Federal Building Jumat
>ini
>dan penunjukan slides/photographs yang wakil ETAN kita di Tim-Tim sempat
>liput dll pada hari S

Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Thread deddy priadi

rekan Anjas (Jeffrey),
Two wrongs doesn't make one right!..rejim militer dan rejim
(seolah-olah) sipil Habibie telah membawa negeri ini ke titik yang sangat
memprihatinkan.

ancaman militer (juga trium viratnya)
jend. Wiranto, ex letjen. syarwan hamid dan ali alatas juga bahaya.
Tapi Gus dur, mega dan amien harus buktikan bahwa mereka bisa dan mau
bargaining dg militer. Partai-partai mereka juga telah menolak RUU KKN
.Inipun spekulasi kalau BJH mundur (satu bulan sebelum waktunya?).

Tapi, Fakta adalah: Terjadi tragedi kemanusiaan luar biasa di Timor timur
(seperti di Aceh, ambon, jkt dan di mana-mana di indonesia).

Fakta adalah:Militer tetap ngéyél untuk menggolkan RUU KKN (PKB).

beraksi untuk sikap anti kekerasan !.
nasib mereka (dan kita) BUKAN sekedar ego apalagi komoditi !



wass.
deddy priadi
ps: untuk menimbang segala implikasinya tentu adalah saran yang sangat
bijaksana, namun saya berkeyakinan kebenaran harus disuarakan meskipun
pahit.
saya bersikap independen dan terlepas dari opini pers internasional.





 Original Message -
From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, September 09, 1999 1:34 PM
Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?


> Bila Permias Portland hendak berdemo silakan tulis dengan
> besar-besar sebagai Permias LOKAL PORTLAND. Dengan demikian Permias lokal
> yang lain yang hendak memakai bentuk lain untuk menolong rakyat Timtim
tidak
> perlu ikut kena getah.
>
> Yang mesti mendapat garis bawah adalah BJH mengakui referendum,
> semua kandidat presiden juga mengakui referendum. Yang sekarang
> menjadi masalah berat bagi Indonesia adalah bagaimana keluar
> dari Timtim tanpa kehilangan muka baik ke luar maupun ke dalam.
>
> Indonesia ingin menjaga martabat untuk dinilai mampu menangani
> masalah dalam negeri. Bila anda meminta UN Troops masuk ke
> Timtim maka langsung akan berhadapan dengan pemerintah RI.
> AS sendiri bahkan sudah menyebutkan untuk tidak mengirim pasukan.
> Sidney Morning Herald yang biasanya demikian getol melakukan
> agitasi, bahkan hendak memusuhi Jakarta, sudah mengubah warna
> pemberitaannya. Silakan baca deh.
>
> Kita harus cukup bijak dan mampu memahami bahwa kekuatan seperti
> Australia dan AS - pun tidak akan mampu masuk ke Timtim tanpa
> ijin Jakarta. Australia getol untuk masuk dan menyiapkan sebuah fregate
> modern (dan satu fregate modern dari Inggris), kedua fregate ini diklaim
> berklasifikasi jauh di atas unit kapal Indonesia manapun. Bagaimanapun
juga
> kata kunci ada di Jakarta. Dibilang 'No UN Troops', berarti tidak ada
kapal
> asing yang akan mendarat di bagian manapun di bumi pertiwi. Tidak ada
negara
> bahkan Australia yg punya concern cukup besar untuk mengirim pasukan tanpa
> ijin Jakarta. Ada lebih dari 4 artikel di SMH yang membahas hal ini hari
> ini.
>
> Satu hal yang paling penting, dan tidak pernah ditulis oleh media
> manapun adalah potensi militer memegang kendali pemerintahan lagi
> bila sampai terjadi konflik internasional di Timtim. Dengan
> demikian perjuangan dan harapan kita dengan munculnya pemerintahan
> sipil yang berwibawa tidak akan pernah kesampaian. Ingat, seburuk-
> buruknya pemerintahan BJH, itu merepresentasikan pemerintahan
> sipil pertama setelah 32 tahun. Bila BJH turun sebelum waktunya
> baik dikudeta atau dengan cara baik-baik, saya rasa hasil akhirnya adalah
> pemerintahan militer.
>
> Perlu diingat bahwa CNN-pun menulis bahwa situasi di Timtim sudah mereda.
>
> Untuk itu rekan-rekan lebih baik mengevaluasi kembali serpihan- serpihan
> berita baik DN dan LN, dan menimbang implikasi-implikasi
> jika UN nekad memasukkan pasukan tanpa ijin. Sebetulnya saya rasa
demo-demo
> oleh Permias lokal juga akan sayup-sayup basah sampai ke telinga yg
dituju.
> Tapi silakan deh ditimbang-timbang, kalau memang dirasa perlu silakan
> ditindaklanjuti. Siapa tahu manjur.
>
> +anjas
>



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Thread Donald Saluling

In a message dated 9/9/99 12:29:11 AM, [EMAIL PROTECTED] writes:

<< Ada yang memperjuangkan Ambon nggak ?
Ada web sitenya nggak ?
Ada yang peduli nggak ?

Tim-tim ? should I care ?

Soe
 >>

Kalau saudara Soe peduli tentang Ambon, anda organize-lah tentang hal ini.
Saya hanya kebetulan dekat dengan perjuangan aktivis2 ETAN yang saya tahu
benar tujuannya. Tidak lain hanyalah mempertahankan nyawa masyarakat di
Timor-Timur. Bagaimana bila anda menulis tentang pernyataan sikap ... tidak
perlu lewat PERMIAS tapi pribadi saja, saya akan mendukung saudara Soe. Kalau
mau bergerak,mari bergerak bersama-sama. Saya mengkoordinasi tentang Tim2 dan
anda mengkoordinasi mengenai Ambon? Jika ada yang bisa spesifikasi soal
protes tentang Aceh dan RUU Keselamatan Negara, tolong unjuk tangan. Kenapa
perlu spesifik ? Sebab selama ini kita hanya mengeluarkan pernyataan yang
terlalu over generalized yang tidak pin point kepada masalah yang ingin
dibahas. Hal ini menyebabkan tuntutan kita tidak digubris secara serius oleh
pemerintahan Indonesia.

Dengan segala macam pergolakan ditanah air, mahasiswa di US hanya diam
melongo tidak tahu mau bikin apa, kita menjadi bahan tertawaan intelektulitas
kita sendiri. Yang saya coba lakukan disini adalah merangsang kita semua
untuk lebih peduli dan sigap akan keadaan di tanah air. Bukankan ini essensi
PERMIAS seperti yang kita cita-citakan ? Bergerak secara umum (paling bagus
sih yang ini) atau individual, tunjukkan kepedulian ... itu saja.

Selamat berjuang,
Donald Saluling
PERMIAS Portland



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Thread Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 9/9/99 3:29:11 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

Suhendri:
> Ada yang memperjuangkan Ambon nggak ?

Irwan:
Ada.

Suhendri:
>  Ada web sitenya nggak ?

Irwan:
Ada.

Suhendri:
>  Ada yang peduli nggak ?

Irwan:
Ada.

Suhendri:
>  Tim-tim ? should I care ?

Irwan:
Terserah, tidak ada paksaan.

Ngomong2 bagaimana, apa anda sudah menang quiz radio atau tv
setelah nomor2 telpon dan faks yg saya kirim pagi ini?;)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Thread Notrida Mandica

Dear Rekan Donald,

Kalau berjuang hanya karena tak mau dikatakan "diam melongo," perjuangan itu
jadi mubazir.
Sikap saya, mari kita serukan perjuangan.  Jika ada yang menolak, itu adalah
sikap mereka kita encourage saja yang mendukung.
Saya baru saja di contact oleh Time Publisher-Chicago (majalah) untuk
interview tentang East Timor.  Namun, Ramos Horta menyatakan kesediaan untuk
diinterview untuk edisi minggu depan. Saya katakan, Horta mungkin lebih
valid dari saya (meskipun saya lebih respek pada Xanana and Uskup Belo).
editornya setuju.
Nah kalau mau kita bisa organize pertemuan, akan saya bridge dengan majalah
itu untuk di publish.  Kalau ngomong aja di milis tanpa publication juga tak
ada gaungnya.

salam,

ida


>
>Dengan segala macam pergolakan ditanah air, mahasiswa di US hanya diam
>melongo tidak tahu mau bikin apa, kita menjadi bahan tertawaan
>intelektulitas kita sendiri. Yang saya coba lakukan disini adalah
>merangsang kita semua untuk lebih peduli dan sigap akan keadaan di tanah
>air. Bukankan ini essensi PERMIAS seperti yang kita cita-citakan ? Bergerak
>secara umum (paling bagus sih yang ini) atau individual, tunjukkan
>kepedulian ... itu saja.
>
>Selamat berjuang,
>Donald Saluling
>PERMIAS Portland

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Thread . Brawijaya

Aduh si empok...sudah lama ndak muncul kok jadi galak amat.
Ketiban rembulan yahh? Hehehe Masuk ke Igloo mbak biar
rada adem.

Mau ngundang bule masuk ke Indonesia yah? Tolong dong titip
pesen ngirimnya pasukan para. Maksudnya parawanita, dan ke Jkt
sajah...biar bisa diajak kenalan.  Lha kalau dikirim ke Timtim
kitenya takut bin hatut... entar kena opor, eh, popor...
Yah, namanya usaha mbak, kadang untung kadang juga buntung.

Kalo boleh nawar, jangan yg dari Australia yah udah belagu
bau kanguru lagi... aduh apek deh... Pokoknya najis deh...
Hehehe...



'-
Dear Rekan Donald,

Kalau berjuang hanya karena tak mau dikatakan "diam melongo," perjuangan itu
jadi mubazir.
Sikap saya, mari kita serukan perjuangan.  Jika ada yang menolak, itu adalah
sikap mereka kita encourage saja yang mendukung.
Saya baru saja di contact oleh Time Publisher-Chicago (majalah) untuk
interview tentang East Timor.  Namun, Ramos Horta menyatakan kesediaan untuk
diinterview untuk edisi minggu depan. Saya katakan, Horta mungkin lebih
valid dari saya (meskipun saya lebih respek pada Xanana and Uskup Belo).
editornya setuju.
Nah kalau mau kita bisa organize pertemuan, akan saya bridge dengan majalah
itu untuk di publish.  Kalau ngomong aja di milis tanpa publication juga tak
ada gaungnya.

salam,

ida





   Dengan segala macam pergolakan ditanah air, mahasiswa di US hanya diam
   melongo tidak tahu mau bikin apa, kita menjadi bahan tertawaan
   intelektulitas kita sendiri. Yang saya coba lakukan disini adalah
   merangsang kita semua untuk lebih peduli dan sigap akan keadaan di tanah
   air. Bukankan ini essensi PERMIAS seperti yang kita cita-citakan ?
Bergerak
   secara umum (paling bagus sih yang ini) atau individual, tunjukkan
   kepedulian ... itu saja.

   Selamat berjuang,
   Donald Saluling
   PERMIAS Portland


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Dear Rekan Donald,



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Thread Jeffrey Anjasmara
n manis, bisnis enak,
  pokoknya banyak deh privillege yg akan diterima. Kekacauan saat
  ini saya rasa untuk menambah bargaining power pembagian wilayah
  Timtim.
- Jangan lupa pula bahwa kejadian ini akan mengubah konstelasi
  politik dan militer di kawasan asteng. Kita akan punya tetangga
  yg tidak akur bernama Timtim. Situasi kita akan tidak pernah
  akrab seperti Malaysia vs Singapura. Mereka pisah baik-baik
  saja masih begitu, apalagi kita ini. Makanya rasanya tamasya
  ke Timtim bakal menjadi impian mahal sampai satu generasi ke
  depan. Di segi lain, kita akan sadar bahwa kita mempunyai
  potensi ancaman serius dari selatan, di mana dulu kita lebih
  berorientasi ke utara. Saya rasa spending untuk militer akan
  naik dari saat ini 1.3% GNP ke level paling tidak 2%.
  Untuk pihak militer RI, ini juga merupakan kesempatan emas
  untuk menaikkan spending kemiliteran tanpa ribut-ribut dari
  Malaysia dan Singapura. Sementara itu celoteh Australia saya
  rasa tidak akan didengar. AS juga akan berpikir 100 kali bila
  RI dipaksa berpaling ke China untuk pembelian peralatan.
- Hubungan RI - Australia sulit untuk kembali mesra. Perseteruan
  antara pers Australia vs ABRI cq pemerintah sudah dan akan
  terus menjadi perseteruan antar pemerintah.
- Menilik politik luar negeri mereka yg makin aktif, mereka
  sepertinya berkehendak menjadi raja kecil di Asteng yg
  kemarin-kemarin dipegang RI. Australia yg tidak dapat masuk
  ke dalam ASEAN perlu mencari jalan dengan cara memperlemah
  fungsi ASEAN, dengan cara mengebiri RI, dan merebut 'hegemoni'
  Asteng yang dulu dipegang teguh oleh orang kuat bernama Suharto.
- Mengenai UU KKN, silakan protes. Saya setuju sekali. Hanya
  saja memang harus kita akui terdapat kekurangan mekanisme
  untuk pengerahan hankam di tubuh pemerintahan
  kita, bila muncul gangguan-gangguan keamanan. Contohnya
  di Kalbar kemarin, di Ambon, dlsb. Ini adalah kekurangan
  yg tidak dapat kita pungkiri, dan akan menjadi tugas berat
  untuk penyusun UU (yg moga-moga cukup pintar).
- Sekian laporan pandangan mata dari Stadion Senayan Jakarta.
  Saya kok berpikirnya jadi serius amat ya. Gua rapiin dikit bisa
  dijual ke Poskota nih. Hahaha...

+jeffrey anjasmara


>From: deddy priadi <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?
>Date: Thu, 9 Sep 1999 17:59:51 +0100
>
>rekan Anjas (Jeffrey),
>Two wrongs doesn't make one right!..rejim militer dan rejim
>(seolah-olah) sipil Habibie telah membawa negeri ini ke titik yang sangat
>memprihatinkan.
>
>ancaman militer (juga trium viratnya)
>jend. Wiranto, ex letjen. syarwan hamid dan ali alatas juga bahaya.
>Tapi Gus dur, mega dan amien harus buktikan bahwa mereka bisa dan mau
>bargaining dg militer. Partai-partai mereka juga telah menolak RUU KKN
>.Inipun spekulasi kalau BJH mundur (satu bulan sebelum waktunya?).
>
>Tapi, Fakta adalah: Terjadi tragedi kemanusiaan luar biasa di Timor timur
>(seperti di Aceh, ambon, jkt dan di mana-mana di indonesia).
>
>Fakta adalah:Militer tetap ngéyél untuk menggolkan RUU KKN (PKB).
>
>beraksi untuk sikap anti kekerasan !.
>nasib mereka (dan kita) BUKAN sekedar ego apalagi komoditi !
>
>
>
>wass.
>deddy priadi
>ps: untuk menimbang segala implikasinya tentu adalah saran yang sangat
>bijaksana, namun saya berkeyakinan kebenaran harus disuarakan meskipun
>pahit.
>saya bersikap independen dan terlepas dari opini pers internasional.
>
>
>
>
>
> Original Message -----
>From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]>
>To: <[EMAIL PROTECTED]>
>Sent: Thursday, September 09, 1999 1:34 PM
>Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?
>
>
> > Bila Permias Portland hendak berdemo silakan tulis dengan
> > besar-besar sebagai Permias LOKAL PORTLAND. Dengan demikian Permias
>lokal
> > yang lain yang hendak memakai bentuk lain untuk menolong rakyat Timtim
>tidak
> > perlu ikut kena getah.
> >
> > Yang mesti mendapat garis bawah adalah BJH mengakui referendum,
> > semua kandidat presiden juga mengakui referendum. Yang sekarang
> > menjadi masalah berat bagi Indonesia adalah bagaimana keluar
> > dari Timtim tanpa kehilangan muka baik ke luar maupun ke dalam.
> >
> > Indonesia ingin menjaga martabat untuk dinilai mampu menangani
> > masalah dalam negeri. Bila anda meminta UN Troops masuk ke
> > Timtim maka langsung akan berhadapan dengan pemerintah RI.
> > AS sendiri bahkan sudah menyebutkan untuk tidak mengirim pasukan.
> > Sidney Morning Herald yang biasanya demikian getol melakukan
> > agitasi, bahkan hendak memusuhi Jakarta, sudah mengubah warna
> > pemberitaannya. Silakan baca deh.
> >
> > Kita harus cukup bijak

Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Thread deddy priadi

wah pos kota berarti hanya kumpulan asumsi dong.:)

...oke...mari kita spekulasi.menurut saya justru sebaiknya kehadiran
pasukan perdamaian PBB mutlak diperlukan
ini juga demi kebaikan Indonesia. Mungkin komprominya ialah menolak
keterlibatan Australia. Saya setuju bahwa
pemerintah australia sangat tendensius dalam hal ini. Sentimen yang sudah
muncul dapat menjadi bumerang bagi Australia
( hehe...kok yaa orang australia masih suka main bumerang) keamanan mereka
nggak terjamin dan ini dapat semakin memperkeruh suasana.

Saya menolak opsi mendukung Habibie untuk menyelamatkan muka Pemerintah
maupun militer, kesalahan manajemen
seperti selama ini justru bukan untuk ditutup-tutupi. namun merekalah yang
harus belajar memperlakukan daerah-daerah lain di tanah air. Bung jangan
lupa masyarakat luas juga sudah muak dengan militerisme. Jadi asumsi bung
bahwa masyarakat akan semudah itu untuk "dikomporin" dan memberikan
legitimasi baru buat kembalinya militerisme terpaksa saya debat.

Soal pengungsiini sangat rumit. Transmigrasi-pun sering membawa ekses
yang tidak diinginkan di daerah baru.
mungkin bagi kaum pendatang dapat kembali ke daerah asal, namun bagaimana
rakyat Timor? di mana mereka dapat tinggal sementara menunggu situasi yang
aman di Timor L. Saya jadi merasa sangat tidak kompeten untuk berkomentar
lebih lanjut.

Sekali lagi bung, kasus kalbar, ambon dsb buat saya tetap tidak dapat
membenarkan perlunya UU KKN/PKB itu (kalo ganti nama terus jadi makin
bingung saya...hehe..saya curiga ini taktik supaya spanduk nggak bisa
di-recycle). Ini bukan main-main..sangat riskan apabila kembali kita
memberi "cek kosong" pada militer yang selama ini justru sering menjadi
sumber masalah itu.


okey bung jeffrey.senang bisa diskusi dengan Anda..

deddy priadi


- Original Message -
From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, September 10, 1999 3:18 AM
Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?


> Betul, Habibie membawa RI ke kondisi yg sangat berbahaya.
> Sebagaimana pernah saya tulis, Habibie akan berakhir seperti
> Gorbachev yang hanya punya kerjaan menghadiri seminar dan
> menjadi bintang iklan Piza Hut. Karir politik Habibie sudah habis. Wibawa
> pemerintahannya juga sudah di ujung tanduk. Setelah
> pensiun sebagai presiden dia akan selalu dikenang sebagai bapak
> disintegrasi bangsa sebagai mana Gorbachev. Itu saya yakin sekali.
> Cuma marilah kita kerjakan PR kita dengan baik.
>
> Yang perlu kita pahami adalah seberapa keras kepala TNI saat ini.
> Yang ada di benak saya saat ini mengapa kerusuhan ini 'diciptakan' adalah:
> - ketakutan luar biasa dari milisi pro-otonomi setelah
>   terbukti 80%  memilih merdeka. Mereka takut dengan dendam
>   kaum pro-kemerdekaan, sehingga mereka lebih memilih menjadi
>   abu daripada tinggal di Timtim.
> - Akan dilakukan usaha perlawanan terus menerus oleh milisi ini,
>   sehingga kompromi yg muncul adalah pembagian wilayah. Menurut
>   saya there is no way kaum pro-kemerdekaan memberikan tempat bagi
>   pro-otonomi. Dan kaum pro-otonomi sangat sadar karena juga sudah
>   melakukan hal yg sama. Sementara itu mentransmigrasikan sekian
>   puluh ribu orang jelas pemerintah RI tidak sanggup. Jalan
>   satu-satunya adalah sekeping tanah Timtim untuk mereka. Bila
>   tidak, maka kaum pro-otonomi akan menjadi korban balas dendam
>   pro-kemerdekaan. Nah, ini point penting buat anda semua, jangan
>   sampai anda secara tidak sengaja menjadi jagal bagi east
>   timorese yg pro-otonomi ini.
> - Kekawatiran ini ditangkap oleh TNI yang memang tidak akan rela
>   begitu saja dengan melepas cuma-cuma.
> - Agitasi pihak Australia dengan pengiriman surat kepada Habibie
>   oleh Howard, dan diteruskan dengan move-move kepada UN dan AS
>   jelas sudah dipelajari oleh TNI, dan TNI sudah mulai marah.
> - Kita harus sadar bahwa harga diri saat ini satu-satunya yang
>   dimiliki oleh TNI. Respek masy. DN yg menurun menjadikan mereka
>   sangat sensitif terhadap agitasi militer pihak asing. Bilamana
>   Australia sampai masuk tanpa ijin, maka nasionalisme masyarakat
>   akan tersentuh. Gambar panzer dan persenjataan Australia yang
>   akan dikirm dan digambarkan dalam skenario untuk mampu
>   menghadapi TNI adalah suatu tamparan keras ke muka TNI.
>   Penggambaran inipun akan merembes kepada anak-anak muda
>   Indonesia yg mudah teragitasi oleh lawan dan diri kita
>   sendiri. Kita sudah 300 tahun dijajah Belanda, ingatan
>   bagaimana keangkuhan 'BULE' masih segar dalam ingatan. Dengan
>   siraman minyak ini, maka TNI akan mempertahankan nama sekaligus
>   berusaha mengambil hati rakyat kembali dengan berjuang all out.
>   Mengundang UN Troops berarti perang terbuka berada di hadapan
>   mata. Hal ini juga dipahami oleh AS, d

Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-10 Thread bRidWaN
ara menyelesaikan pledge-nya untuk mengamankan samapai term 2-3
>  dari treaty New York itu.
>- Saya rasa muncul kemungkinan pembagian wilayah Timtim. Wilayah yg
>  baru tidak mesti menjadi propinsi RI, tetapi mungkin menjadi
>  protektorat. Bila kemungkinan ini terjadi, marilah kita pergi
>  pindah ke wilayah ini. Kenapa? RI akan mengucurkan dana secara
>  gila-gilaan sebagaimana AS mengucurkan dana kepada Jerbar, sebagai
>  kontes melawan Timtim. Lapangan kerja akan manis, bisnis enak,
>  pokoknya banyak deh privillege yg akan diterima. Kekacauan saat
>  ini saya rasa untuk menambah bargaining power pembagian wilayah
>  Timtim.
>- Jangan lupa pula bahwa kejadian ini akan mengubah konstelasi
>  politik dan militer di kawasan asteng. Kita akan punya tetangga
>  yg tidak akur bernama Timtim. Situasi kita akan tidak pernah
>  akrab seperti Malaysia vs Singapura. Mereka pisah baik-baik
>  saja masih begitu, apalagi kita ini. Makanya rasanya tamasya
>  ke Timtim bakal menjadi impian mahal sampai satu generasi ke
>  depan. Di segi lain, kita akan sadar bahwa kita mempunyai
>  potensi ancaman serius dari selatan, di mana dulu kita lebih
>  berorientasi ke utara. Saya rasa spending untuk militer akan
>  naik dari saat ini 1.3% GNP ke level paling tidak 2%.
>  Untuk pihak militer RI, ini juga merupakan kesempatan emas
>  untuk menaikkan spending kemiliteran tanpa ribut-ribut dari
>  Malaysia dan Singapura. Sementara itu celoteh Australia saya
>  rasa tidak akan didengar. AS juga akan berpikir 100 kali bila
>  RI dipaksa berpaling ke China untuk pembelian peralatan.
>- Hubungan RI - Australia sulit untuk kembali mesra. Perseteruan
>  antara pers Australia vs ABRI cq pemerintah sudah dan akan
>  terus menjadi perseteruan antar pemerintah.
>- Menilik politik luar negeri mereka yg makin aktif, mereka
>  sepertinya berkehendak menjadi raja kecil di Asteng yg
>  kemarin-kemarin dipegang RI. Australia yg tidak dapat masuk
>  ke dalam ASEAN perlu mencari jalan dengan cara memperlemah
>  fungsi ASEAN, dengan cara mengebiri RI, dan merebut 'hegemoni'
>  Asteng yang dulu dipegang teguh oleh orang kuat bernama Suharto.
>- Mengenai UU KKN, silakan protes. Saya setuju sekali. Hanya
>  saja memang harus kita akui terdapat kekurangan mekanisme
>  untuk pengerahan hankam di tubuh pemerintahan
>  kita, bila muncul gangguan-gangguan keamanan. Contohnya
>  di Kalbar kemarin, di Ambon, dlsb. Ini adalah kekurangan
>  yg tidak dapat kita pungkiri, dan akan menjadi tugas berat
>  untuk penyusun UU (yg moga-moga cukup pintar).
>- Sekian laporan pandangan mata dari Stadion Senayan Jakarta.
>  Saya kok berpikirnya jadi serius amat ya. Gua rapiin dikit bisa
>  dijual ke Poskota nih. Hahaha...
>
>+jeffrey anjasmara
>
>
>>From: deddy priadi <[EMAIL PROTECTED]>
>>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?
>>Date: Thu, 9 Sep 1999 17:59:51 +0100
>>
>>rekan Anjas (Jeffrey),
>>Two wrongs doesn't make one right!..rejim militer dan rejim
>>(seolah-olah) sipil Habibie telah membawa negeri ini ke titik yang sangat
>>memprihatinkan.
>>
>>ancaman militer (juga trium viratnya)
>>jend. Wiranto, ex letjen. syarwan hamid dan ali alatas juga bahaya.
>>Tapi Gus dur, mega dan amien harus buktikan bahwa mereka bisa dan mau
>>bargaining dg militer. Partai-partai mereka juga telah menolak RUU KKN
>>.Inipun spekulasi kalau BJH mundur (satu bulan sebelum waktunya?).
>>
>>Tapi, Fakta adalah: Terjadi tragedi kemanusiaan luar biasa di Timor timur
>>(seperti di Aceh, ambon, jkt dan di mana-mana di indonesia).
>>
>>Fakta adalah:Militer tetap ngéyél untuk menggolkan RUU KKN (PKB).
>>
>>beraksi untuk sikap anti kekerasan !.
>>nasib mereka (dan kita) BUKAN sekedar ego apalagi komoditi !
>>
>>
>>
>>wass.
>>deddy priadi
>>ps: untuk menimbang segala implikasinya tentu adalah saran yang sangat
>>bijaksana, namun saya berkeyakinan kebenaran harus disuarakan meskipun
>>pahit.
>>saya bersikap independen dan terlepas dari opini pers internasional.
>>
>>
>>
>>
>>
>> Original Message -
>>From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]>
>>To: <[EMAIL PROTECTED]>
>>Sent: Thursday, September 09, 1999 1:34 PM
>>Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?
>>
>>
>> > Bila Permias Portland hendak berdemo silakan tulis dengan
>> > besar-besar sebagai Permias LOKAL PORTLAND. Dengan demikian Permias
>>lokal
>> > yang lain yang hendak memakai bentuk lain untuk menolong rakyat Timtim
>>tida

Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-10 Thread Jeffrey Anjasmara

Namanya juga politik mas, selalu penuh asumsi.
Dan yang saya sampaikan bukan pula spekulasi.
Itu kan hanya hasil pengamatan saya pribadi,
dan tidak dimaksudkan untuk mengambil tindakan.
Lain dengan misalnya meminta IMF memutuskan bantuan,
nah itu namanya berspekulasi. Mengapa? Karena lebih
banyak para ahli ekonomi yg berpendapat bahwa penghentian
bantuan berarti kiamat buat Indonesia. Justru ini yg
menjadi kartu truf IMF kan? Coba sebutkan siapa yg
demikian optimis dengan program pembangunan bersih
dari hutang (untuk saat ini)?

Nah, bung sudah sampaikan sendiri bahwa bung tidak merasa
kompeten lagi berbicara masalah pengungsi akibat kompleksitas
permasalahan. Saya juga. Untuk itu lebih baik cari langkah
aman, yaitu lihat-lihat perkembangan dulu, teliti dan pelajari
dulu. Ini baru ke pandangan ke dalam negeri, silakan
baca SMH dan CNN yang menyebutkan bahwa pengungsian ke NTT
terjadi karena dipaksa, dan setelah sampai di NTT dibunuhi.
Kebohongan-kebohongan ini sudah barang tentu didasari oleh
kepentingan negeri mereka sendiri. Dengan alasan ini,
janganlah kita meluruskan jalan bagi mereka mengambil
keuntungan dari RI.

Mengenai kompor-komporan, TNI tidak perlu mengompori
masyarakat untuk memusuhi Australia. Cukup sadur salah satu
artikel di SMH lengkap beserta gambar-gambar peralatan
perang mereka yg dibanggakan itu, lalu sebarkan di mass
media. Tidak akan lama Kedubes Australia bisa jadi arang
deh. Anda tentu masih ingat dengan nasib Kedubes AS di
tahun 1965-an kan? Tanda-tandanya silakan baca ttg GMNU, d
an berbagai organisasi kepemudaan lain yg siap maju perang
melawan Aussie dan NZ saat ini.

Untuk RUUKKN, sudah saya katakan tidak akan membawa implikasi
negatif ke masyarakat bila memang dibatalkan. Mungkin memang
malah bakal merugikan. Makanya saya bilang silakan kalau memang
mau dipertanyakan. Ini lain dengan usulan mengundang UN Troops
dan penghentian bantuan/hutang kan?

Itu sekedar pendapat saya. Selamat berkarya.


--
>From: deddy priadi <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?
>Date: Fri, 10 Sep 1999 06:36:08 +0100
>
>wah pos kota berarti hanya kumpulan asumsi dong.:)
>
>...oke...mari kita spekulasi.menurut saya justru sebaiknya kehadiran
>pasukan perdamaian PBB mutlak diperlukan
>ini juga demi kebaikan Indonesia. Mungkin komprominya ialah menolak
>keterlibatan Australia. Saya setuju bahwa
>pemerintah australia sangat tendensius dalam hal ini. Sentimen yang sudah
>muncul dapat menjadi bumerang bagi Australia
>( hehe...kok yaa orang australia masih suka main bumerang) keamanan mereka
>nggak terjamin dan ini dapat semakin memperkeruh suasana.
>
>Saya menolak opsi mendukung Habibie untuk menyelamatkan muka Pemerintah
>maupun militer, kesalahan manajemen
>seperti selama ini justru bukan untuk ditutup-tutupi. namun merekalah yang
>harus belajar memperlakukan daerah-daerah lain di tanah air. Bung jangan
>lupa masyarakat luas juga sudah muak dengan militerisme. Jadi asumsi bung
>bahwa masyarakat akan semudah itu untuk "dikomporin" dan memberikan
>legitimasi baru buat kembalinya militerisme terpaksa saya debat.
>
>Soal pengungsiini sangat rumit. Transmigrasi-pun sering membawa ekses
>yang tidak diinginkan di daerah baru.
>mungkin bagi kaum pendatang dapat kembali ke daerah asal, namun bagaimana
>rakyat Timor? di mana mereka dapat tinggal sementara menunggu situasi yang
>aman di Timor L. Saya jadi merasa sangat tidak kompeten untuk berkomentar
>lebih lanjut.
>
>Sekali lagi bung, kasus kalbar, ambon dsb buat saya tetap tidak dapat
>membenarkan perlunya UU KKN/PKB itu (kalo ganti nama terus jadi makin
>bingung saya...hehe..saya curiga ini taktik supaya spanduk nggak bisa
>di-recycle). Ini bukan main-main..sangat riskan apabila kembali kita
>memberi "cek kosong" pada militer yang selama ini justru sering menjadi
>sumber masalah itu.
>
>
>okey bung jeffrey.senang bisa diskusi dengan Anda..
>
>deddy priadi
>
>

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-12 Thread Suhendri

Orang lama, orang baru.
Kalau sama busuknya buat apa.
Yang penting  "ORANG BERSIH DAN BERMORAL"



-Original Message-
From: bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Friday, September 10, 1999 10:41 PM
Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?


Kata kunci-nya cuma satu (dan tidak bisa ditawar
lagi menurut saya)...: "ORANG-LAMA !"



Re: [Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?]

1999-09-11 Thread Nanang Fardiansyah

Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Namanya juga politik mas, selalu penuh asumsi.
> Dan yang saya sampaikan bukan pula spekulasi.
> Itu kan hanya hasil pengamatan saya pribadi,
> dan tidak dimaksudkan untuk mengambil tindakan.
> Lain dengan misalnya meminta IMF memutuskan bantuan,
> nah itu namanya berspekulasi. Mengapa? Karena lebih
> banyak para ahli ekonomi yg berpendapat bahwa penghentian
> bantuan berarti kiamat buat Indonesia. Justru ini yg
> menjadi kartu truf IMF kan? Coba sebutkan siapa yg
> demikian optimis dengan program pembangunan bersih
> dari hutang (untuk saat ini)?
> 
> Nah, bung sudah sampaikan sendiri bahwa bung tidak merasa
> kompeten lagi berbicara masalah pengungsi akibat kompleksitas
> permasalahan. Saya juga. Untuk itu lebih baik cari langkah
> aman, yaitu lihat-lihat perkembangan dulu, teliti dan pelajari
> dulu. Ini baru ke pandangan ke dalam negeri, silakan
> baca SMH dan CNN yang menyebutkan bahwa pengungsian ke NTT
> terjadi karena dipaksa, dan setelah sampai di NTT dibunuhi.
> Kebohongan-kebohongan ini sudah barang tentu didasari oleh
> kepentingan negeri mereka sendiri. Dengan alasan ini,
> janganlah kita meluruskan jalan bagi mereka mengambil
> keuntungan dari RI.
> 
> Mengenai kompor-komporan, TNI tidak perlu mengompori
> masyarakat untuk memusuhi Australia. Cukup sadur salah satu
> artikel di SMH lengkap beserta gambar-gambar peralatan
> perang mereka yg dibanggakan itu, lalu sebarkan di mass
> media. Tidak akan lama Kedubes Australia bisa jadi arang
> deh. Anda tentu masih ingat dengan nasib Kedubes AS di
> tahun 1965-an kan? Tanda-tandanya silakan baca ttg GMNU, d
> an berbagai organisasi kepemudaan lain yg siap maju perang
> melawan Aussie dan NZ saat ini.
> 
> Untuk RUUKKN, sudah saya katakan tidak akan membawa implikasi
> negatif ke masyarakat bila memang dibatalkan. Mungkin memang
> malah bakal merugikan. Makanya saya bilang silakan kalau memang
> mau dipertanyakan. Ini lain dengan usulan mengundang UN Troops
> dan penghentian bantuan/hutang kan?
> 
> Itu sekedar pendapat saya. Selamat berkarya.
> 
> 
> --
> >From: deddy priadi <[EMAIL PROTECTED]>
> >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
> >To: [EMAIL PROTECTED]
> >Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?
> >Date: Fri, 10 Sep 1999 06:36:08 +0100
> >
> >wah pos kota berarti hanya kumpulan asumsi dong.:)
> >
> >...oke...mari kita spekulasi.menurut saya justru sebaiknya kehadiran
> >pasukan perdamaian PBB mutlak diperlukan
> >ini juga demi kebaikan Indonesia. Mungkin komprominya ialah menolak
> >keterlibatan Australia. Saya setuju bahwa
> >pemerintah australia sangat tendensius dalam hal ini. Sentimen yang sudah
> >muncul dapat menjadi bumerang bagi Australia
> >( hehe...kok yaa orang australia masih suka main bumerang) keamanan mereka
> >nggak terjamin dan ini dapat semakin memperkeruh suasana.
> >
> >Saya menolak opsi mendukung Habibie untuk menyelamatkan muka Pemerintah
> >maupun militer, kesalahan manajemen
> >seperti selama ini justru bukan untuk ditutup-tutupi. namun merekalah yang
> >harus belajar memperlakukan daerah-daerah lain di tanah air. Bung jangan
> >lupa masyarakat luas juga sudah muak dengan militerisme. Jadi asumsi bung
> >bahwa masyarakat akan semudah itu untuk "dikomporin" dan memberikan
> >legitimasi baru buat kembalinya militerisme terpaksa saya debat.
> >
> >Soal pengungsiini sangat rumit. Transmigrasi-pun sering membawa ekses
> >yang tidak diinginkan di daerah baru.
> >mungkin bagi kaum pendatang dapat kembali ke daerah asal, namun bagaimana
> >rakyat Timor? di mana mereka dapat tinggal sementara menunggu situasi yang
> >aman di Timor L. Saya jadi merasa sangat tidak kompeten untuk berkomentar
> >lebih lanjut.
> >
> >Sekali lagi bung, kasus kalbar, ambon dsb buat saya tetap tidak dapat
> >membenarkan perlunya UU KKN/PKB itu (kalo ganti nama terus jadi makin
> >bingung saya...hehe..saya curiga ini taktik supaya spanduk nggak bisa
> >di-recycle). Ini bukan main-main..sangat riskan apabila kembali kita
> >memberi "cek kosong" pada militer yang selama ini justru sering menjadi
> >sumber masalah itu.
> >
> >
> >okey bung jeffrey.senang bisa diskusi dengan Anda..
> >
> >deddy priadi
> >
> >
> 
> __
> Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1