Re: Tanggapan "Kearah Mana ?"

1999-10-04 Terurut Topik Budi Haryanto

At 01:42 PM 10/4/99 +0700, you wrote:
>Posting " Kearah Mana ? " dan " Kearah Mana ? Versi 2 " ternyata sebagian
>besar menanggapi dengan sebuah kemakluman dan pembenaran mutu SDM dari wakil
>rakyat saat ini / reformasi (?) dibandingkan dengan jaman ORBA.
>
>Kalau mau sadar dan jujur ke diri sendiri, mutu SDM yang tidak bagus dari
>wakil rakyat, adalah masalah serius, terlepas dari orang pintar yang tidak
>jujur, atau orang bodoh yang jujur.
>
>Melihat mutu dan kwalitas dari penanggap, agak prihatin juga saya membaca
>tanggapan dari beberapa penanggap di Permias, yang memaklumkan dan
>membenarkan Mutu SDM Wakil Rakyat saat ini.
>
>Soe

Budi:
Karena penanggap terbagi menjadi dua berdasarkan dari mana titik pandangnya
terhadap kualitas SDM DPR/MPR saat ini.
Kelompok pertama berangkat dari menyayangkan dan menyesalkan rendahnya mutu
SDM tsb.
Kelompok kedua berangkat dari sisi pandang bahwa bagaimanapun, mereka
adalah wakil rakyat yang telah terpilih melalui Pemilu yang telah
disepakati sebagian besar rakyat Indonesia. Kelompok ini menyadari bahwa
kelemahan sistem pemilu yang memilih partai ya seperti ini. Partailah yang
punya wewenang memilih orang-orangnya untuk duduk di DPR/MPR (rakyat
kebanyakan tidak bisa memilih orang yang dianggap 'mampu' untuk didudukkan
sebagai wakil rakyat, karena ini akan keluar dari sistem yang ada).
Sehingga, kalau kualitas wakil rakyat yang disodorkan partai-partai tsb
tidak atau kurang kompeten ya tetap saja konstitusional. Jadi, kelompok ini
tidak bisa menyalahkan adanya wakil rakyat yang kurang' mutu'nya tsb.,
karena memang keberadaan mereka tsb di DPR/MPR telah melalui suatu sistem
yang telah disepakati bersama oleh bangsa ini.

Dengan demikian, apa yang bisa kita lakukan saat ini dengan kondisi SDM
wakil rakyat seperti itu? Tidak ada khan...? Kalau kita bisa mencari solusi
untuk meningkatkan kualitas SDM tsb barulah OK Misalnya saja Mas
Mahendra Siregar sudah mencoba dengan idenya, kemudian beberapa pengamat
politik di Indonesia juga telah sampai kepada ide-ide peningkatan SDM wakil
rakyat tsb., meskipun ide-ide tsb tidaklah mudah untuk diterapkan, apalagi
dilaksanakan. namun, paling tidak ada ide untuk solusinya, dan ini tidak
berada di awang-awang. Bandingkan para pencetus ide pemecahan masalah ini
dengan mereka-mereka yang hanya mengkritik dan menyesali rendahnya mutu
wakil rakyat tsb. Bukankah 'concern' kepada negara dan bangsanya justru
lebih besar pada para pencari solusi tsb?!

Sebenarnya masih ada sudut pandang lain yang bisa dikemukakan untuk
melengkapi apa dibalik tanggapan topik 'ke arah mana' tsb., namun, itu bisa
diungkapkan di lain kesempatan.

Salam,
Budi



Re: Tanggapan "Kearah Mana ?"

1999-10-04 Terurut Topik bRidWaN

At 01:42 PM 10/4/99 +0700, Suhendri wrote:
>Posting " Kearah Mana ? " dan " Kearah Mana ? Versi 2 " ternyata sebagian
>besar menanggapi dengan sebuah kemakluman dan pembenaran mutu SDM dari wakil
>rakyat saat ini / reformasi (?) dibandingkan dengan jaman ORBA.
>
>Kalau mau sadar dan jujur ke diri sendiri, mutu SDM yang tidak bagus dari
>wakil rakyat, adalah masalah serius, terlepas dari orang pintar yang tidak
>jujur, atau orang bodoh yang jujur.
>
>Melihat mutu dan kwalitas dari penanggap, agak prihatin juga saya membaca
>tanggapan dari beberapa penanggap di Permias, yang memaklumkan dan
>membenarkan Mutu SDM Wakil Rakyat saat ini.
>
>Soe


Sebetulnya keadaan dan mutu wakil rakyat kita saat ini,
terjadinya pada tahun 1970. Bukan pada tahun 1999.

Kalau itu terjadinya tahun 1970, mungkin tahun 1999
sekarang kita agak lain dari saat kini.
Minimal anggota MPR akan lebih sedikit teratur.

Tahun 1970-an, waktu itu tidak ada demokrasi, yang ada
adalah rekayasa sejati nan canggih.
Makanya terkesan 'sopan' dan 'rapih'. Iya kan ?

Sayangnya, banyak pihak yang mendukung kepemimpinan
Pak Harto kala itu, namun kini justru berbalik...:)

Masih ingat bagaimana Pak Harto terpilih sebagai Pj Presiden ?


Salam,
bRidWaN



Soal Kualitas Wakil Rakyat (Was: Tanggapan "Kearah Mana ?")

1999-10-04 Terurut Topik Yusuf-Wibisono

Suhendri <[EMAIL PROTECTED]>:

...

>Kalau mau sadar dan jujur ke diri sendiri, mutu SDM yang tidak bagus dari
>wakil rakyat, adalah masalah serius, terlepas dari orang pintar yang tidak
>jujur, atau orang bodoh yang jujur.

Yw: Kalo mau bicara secara literal (sesuai makna bahasa),
sebetulnya, apa yg terjadi sekarang ini udah nyetel (pas).

Habis gimana, rakyat Indonesia sendiri (SDM-nya) juga kebanyakan
tidak bagus kualitasnya kok, kalo wakilnya demikian, ya pantas
ajalah. Malah kalo masyarakat kualitasnya kayak sekarang, terus
wakilnya di lembaga legislatif profesor doktor semua, ya,
itu, sebenernya kurang mewakili... Ha, ha..

Contoh kata: kalo golongan etnis tionghoa diwakili di lembaga
legislatif oleh orang dari etnik hispanik turunan portugis
totok, kan kurang pas, atau golongan Islam diwakili orang beragama
shinto, ini namanya kan nggak nyetel, nggak pas.

Sebenernya masalah besarnya adalah: kenapa kok rakyat
Ina kualitasnya kayak sekarang ini? Di sini masalah besarnya dan
perlu penyelesaian sistematis yg mungkin perlu waktu 5-20th, tapi
betul-betul perlu dan harus diubah. Kalo yg di senayan itu sih
cuma wakilnya doang. Dibagus-bagusin di situ, kalo di jalanan
kualitasnya masih kayak sekarang, ya, nggak sip,...

Ini pendapat saya. Mungkin agak nyimpang dikit, atau
memperluas permasalahan.

>Melihat mutu dan kwalitas dari penanggap, agak prihatin juga saya membaca
>tanggapan dari beberapa penanggap di Permias, yang memaklumkan dan
>membenarkan Mutu SDM Wakil Rakyat saat ini.
>
>Soe

Yw: Kalo nanti rakyat Ina udah pada pinter-pinter (katakanlah
rata-rata lulusan SMA), ya wakil rakyat yg kayak sekarang ini
ya nggak pantas lagi... ;-)



Re: Soal Kualitas Wakil Rakyat (Was: Tanggapan "Kearah Mana ?")

1999-10-03 Terurut Topik Suhendri

Ah  Anda benar sekali :-)

Soe


-Original Message-
From: Yusuf-Wibisono <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Monday, October 04, 1999 2:22 PM
Subject: Soal Kualitas Wakil Rakyat (Was: Tanggapan "Kearah Mana ?")


>Suhendri <[EMAIL PROTECTED]>:
>
>...
>
>>Kalau mau sadar dan jujur ke diri sendiri, mutu SDM yang tidak bagus dari
>>wakil rakyat, adalah masalah serius, terlepas dari orang pintar yang tidak
>>jujur, atau orang bodoh yang jujur.
>
>Yw: Kalo mau bicara secara literal (sesuai makna bahasa),
>sebetulnya, apa yg terjadi sekarang ini udah nyetel (pas).
>
>Habis gimana, rakyat Indonesia sendiri (SDM-nya) juga kebanyakan
>tidak bagus kualitasnya kok, kalo wakilnya demikian, ya pantas
>ajalah. Malah kalo masyarakat kualitasnya kayak sekarang, terus
>wakilnya di lembaga legislatif profesor doktor semua, ya,
>itu, sebenernya kurang mewakili... Ha, ha..
>
>Contoh kata: kalo golongan etnis tionghoa diwakili di lembaga
>legislatif oleh orang dari etnik hispanik turunan portugis
>totok, kan kurang pas, atau golongan Islam diwakili orang beragama
>shinto, ini namanya kan nggak nyetel, nggak pas.
>
>Sebenernya masalah besarnya adalah: kenapa kok rakyat
>Ina kualitasnya kayak sekarang ini? Di sini masalah besarnya dan
>perlu penyelesaian sistematis yg mungkin perlu waktu 5-20th, tapi
>betul-betul perlu dan harus diubah. Kalo yg di senayan itu sih
>cuma wakilnya doang. Dibagus-bagusin di situ, kalo di jalanan
>kualitasnya masih kayak sekarang, ya, nggak sip,...
>
>Ini pendapat saya. Mungkin agak nyimpang dikit, atau
>memperluas permasalahan.
>
>>Melihat mutu dan kwalitas dari penanggap, agak prihatin juga saya membaca
>>tanggapan dari beberapa penanggap di Permias, yang memaklumkan dan
>>membenarkan Mutu SDM Wakil Rakyat saat ini.
>>
>>Soe
>
>Yw: Kalo nanti rakyat Ina udah pada pinter-pinter (katakanlah
>rata-rata lulusan SMA), ya wakil rakyat yg kayak sekarang ini
>ya nggak pantas lagi... ;-)



Tanggapan "Kearah Mana ?"

1999-10-03 Terurut Topik Suhendri

Posting " Kearah Mana ? " dan " Kearah Mana ? Versi 2 " ternyata sebagian
besar menanggapi dengan sebuah kemakluman dan pembenaran mutu SDM dari wakil
rakyat saat ini / reformasi (?) dibandingkan dengan jaman ORBA.

Kalau mau sadar dan jujur ke diri sendiri, mutu SDM yang tidak bagus dari
wakil rakyat, adalah masalah serius, terlepas dari orang pintar yang tidak
jujur, atau orang bodoh yang jujur.

Melihat mutu dan kwalitas dari penanggap, agak prihatin juga saya membaca
tanggapan dari beberapa penanggap di Permias, yang memaklumkan dan
membenarkan Mutu SDM Wakil Rakyat saat ini.

Soe