[ppiindia] TNI dan GAM sama-sama suka bohong?
Fakta dan Dusta di Media Center TNI Reporter: Tim acehkita.com Lhokseumawe, 2004-10-02 17:43:39 Media Center TNI di Lhokseumawe diawaki oleh Letnan Kolonel Corps Ajudan Jenderal (CAJ) Asep Sapari. Orangnya ramah dan selalu siap mengangkat telepon dari wartawan mana saja yang membutuhkan informasi. Bangunan yang terletak persis di areal Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) di Kota Lhokseumawe ini, setiap harinya memproduksi informasi untuk sejumlah kalangan, terutama pers. Pertempuran sengit yang tak pernah dilihat wartawan, bisa direkonstruksi di Media Center untuk selanjutnya ditulis wartawan dan dipublikasikan di media masing-masing. Bagi wartawan yang kerap nongkrong di Media Center, rata-rata hafal di luar kepala, bahwa setiap harinya, sedikitnya ada 5-10 orang telah ditewaskan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di seluruh pelosok Aceh dan sejumlah lainnya berhasil ditangkap dan luka. Semua korban tewas, luka atau ditangkap, diklaim sebagai anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Informasi itu didukung data lengkap dari nama, umur, hingga jabatan di dalam organisasi GAM, plus kronologi kejadian. Kalau bukan karena penyergapan, maka pasti pengintaian. Kalau bukan keduanya, berarti pertempuran. Itu sudah jadi semacam pakem bagi pekerja media yang sudah menyediakan kolom khusus untuk berita seperti itu. Tinggal ganti nama, umur, tempat kejadian dan sedikit kronologi. Selebihnya, sama. Bagian yang menarik dari Media Center adalah bila ada personel TNI yang tewas, setiap kali itu pula dikesankan bahwa pertempuran berlangsung tidak berimbang. Jumlah kelompok lawan biasanya lebih banyak, kadang-kadang bisa 1:5, seperti yang baru saja terjadi. Rabu (29/9), seorang prajurit Marinir Serda Yulian Efendi tewas, dan dua lainnya, Pratu Dweniar dan Prada Syahrir Sitompul, terluka saat terjadi pertempuran dengan GAM di Desa Blang Kubu, Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Kedua personel TNI yang luka itu kini dirawat di Rumah Sakit TNI AD. Media Center menyebutkan, saat itu TNI hanya berjumlah belasan orang sementara GAM berjumlah 50-an. Demikian halnya saat terjadi kasus pemberondongan warga sipil di warung kopi di Pante Bidari, 4 Agustus 2004 lalu. Dikatakan Media Center bahwa pasukan Raider 700 digempur habis-habisan oleh 30-an anggota GAM dengan 15 pucuk senjata. Entah siapa yang benar, sebab warga di lokasi kejadian yang dirawat di rumah sakit menyatakan jumlah GAM yang masuk di Desa Alue Mirah saat itu tak lebih dari tiga orang saja (Pemberondongan di Warung Kopi: Satu Peristiwa, Dua Versi) Masih ada kasus lain yang serupa. Beberapa waktu lalu, menjelang berakhirnya Darurat Militer, dua anak SLTP terkena peluru TNI di Desa Lapehan, Kecamatan Makmur, Bireuen. Media Center menyebutkan, keduanya adalah anggota GAM yang berumur 18 dan 19 tahun. Padahal warga di sana mengenal mereka sebagai bocah berumur 15 dan 16 tahun. Bantahan ini juga diberikan oleh seorang guru Madrasah Tsanawiyah Ule Gle tempat ia bersekolah yang menyayangkan klaim keduanya sebagai anggota GAM dan telah berumur di atas 17 tahun. Contoh yang lain adalah peristiwa tanggal 3 Juni 2004. Seorang perempuan bernama Ummi (40) warga Desa Tringgadeng, Kecamatan Makmur, Bireuen tewas terkena peluru pasukan pemerintah. Perempuan miskin yang melakoni hidup sebagai buruh tani itu tak tewas dengan lima luka tembakan di antaranya diduga dilepaskan dari jarak dekat. Berita ini tak pernah disampaikan Media Center. Apalagi, kasus itu berakhir dengan penadatanganan permintaan maaf dan perjanjian bahwa sang suami tak akan menuntut dengan ganti rugi Rp 150.000.(Azuddin dan Ummi Tewas di Tangan Tentara) Demikian juga ketika seorang warga bernama Anwar asal Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen yang juga tewas ditembak pasukan pemerintah di Desa Cot Teube, Jumat, 14 Mei 2004. Warga setempat mengenal korban bukan sebagai anggota gerilyawan tapi sebagai warga biasa yang ketika itu sedang bekerja sebagai tenaga upahan di sebuah kebun kelapa. Dua hari kemudian, Minggu 16 Mei 2004, berita penembakan Anwar dimuat di koran lokal. Dalam berita itu, Dansatgas Koopslihkam Letkol CAJ Asep Sapari menegaskan bahwa pasukan pemerintah kembali melumpuhkan hingga tewas seorang anggota GAM. Ada lagi yang terjadi pada Kamis (19/8), saat Ismail Sulaiman (35), menghembuskan nafas terakhirnya di RSU Cut Meutia, Lhokseumawe. Warga salah satu desa di Kecamatan Pante Bidari Aceh Timur ini tewas setelah sebutir timah panas pasukan pemerintah, melukai perutnya hingga tembus ketika sedang memungut durian yang jatuh di belakang rumahnya. Ia meninggal setelah sempat dirawat sejak Sabtu (14/8) silam. Tidak ada laporan di Media Center tentang insiden ini. Baru setelah sebuah stasiun televisi swasta menayangkan beritanya, keluarganya diminta menandatangani pernyataan bahwa si penembak bukan TNI. (Giliran Pengumpul Durian Ditembak) Jadi kalau bukan TNI, untuk apa repot-repot menyodorkan surat pernyataan? *** Bisa jadi Letkol Asep Sapari juga hanya dikirimi
Re: [ppiindia] Permohonan Turki di UE
Benar sekali, alasan utamanya soal agama, kristen eropa (sebenarnya kristen dunia) tak ingin muslim ada didalam kamus persaudaraan mereka, kalau mau masuklah jadi kristen atau jahudi sekaligus...walaupun Turki sudah berusaha keras mengubah hukum, pendidikan, image negara mereka ,menjadi Super Sekuler..tetap saja dipandang sebelah mata oleh Eropa, ketakutan Eropa adalah jumlah penduduk Muslim yang begitu besar tentu sangat berpeluang besar mempengaruhi pandangan hidup kaum muda Eropa yg tak beragama, Kristenkan di Eropa hanya tinggal seonggok tembok bangunan Gereja saja, Nilai-nilai kristen sudah tak diterima lagi oleh kaum muda yg lebih terdidik, kebohongan ajaran kristen di Eropa sudah begitu telanjang, dogmanya sudah tak masuk akal lagi.. sehingga gelombang anak muda dan generasi baru yg tertarik kepada Islam tak terhindarkan, di england, Prancis, Jerman dll ..Islam adalah agama yg paling besar dan cepat pertumbuhannya dipeluk oleh Penduduk asli Eropa, dan itu terjadi kala Islam tak ada di UE hanya melalui kontak sosial dengan para pendatang, akan tak terbayangkan kalau Turki yg negara sekuler membawa penduduk muslim yg belum tentu sekuler akan bergabung dengan UE..yg jelas Kristen Eropa akan mengalami kebimbangan, sama halnya juga Vatican..dengan semangat Paus untuk melakukan program Kristenisasi ke penduduk Islam di seluruh dunia maka kehadiran Islam Turki di UE benar-benar menampar kekristenannya di Eropa, kejadian ini sungguh akan kita tunggu akankah terjadi perubahan yg mendasar secara perlahan di Eropa kalau turki jadi anggota UE atau akankah turki menjadi lebih sadar akan diri mereka dalam percaturan hubungannya dengan Eropa dan Kristen saat mereka tak diterima di UE, sejarah masa lalu menempatkan Turkilah sebagai penghadang kekuatan Tentara Eropa dalam bertempur dengan Kekuatan Tentara Islam di timur saat perang Salib.. Suhiro [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau menurut Kompas beberapa hari yang lalu menyitir tulisan di salah satu majalah di eropa, seorang pakar eropa (lupa namanya), menyatakan, sesungguhnya ganjalan masuknya turki ke UE itu lebih pada islamophobia eropa sendiri sedang bergumul menemukan identitas dirinya, nah kalau dimasuki unsur baru, maka akan makin mengacaukan-nya. kalau dibilang tenaga kerja, Eropa timur dan balkan juga negara relatif miskin yang akan membanjiri eropa barat, dan kalau turki sudah jadi anggota maka akan datang investasi besar-besaran sehingga tidak begitu kuat alasan tersebut. turki juga masih didebatkan sebagai eropa-atau asia, walau istanbul berada di eropa, sedang batas-batas eropa sendiri masih didebatkan, (kalau kita lihat rusia sendiri punya wilayah sampai ke semenanjung kamchatka di utara jepang juga kepulauan kuril diuatara hokkaido), juga kepualauan azores portugis, kepulauan cannary spanyol...ini kan lebih dekat ke afrika, malta juga lebih dekat ke afrika tapi masuk eropa, lebih aneh lagi ciprus itu diselatan turki, tapi masuk eropa, jadi alasan ini jga terbantahkan. mengenai HAM , turki juga sudah mati2an memenuhi tuntutan standard eropa, termasuk kiprahnya di siprus. jadi kalau saya pun lebih condong ke analisis pakar eropa tsb...yaitu islamophobia. On Fri, 1 Oct 2004, rahardjo mustadjab wrote: Meskipun bukan saya yang ditanya, saya pikir tidak ada salahnya saya sedikit membantu. Penerimaan anggota baru (dalam hal ini Turki), ada aturannya atau mekanismenya, lihat saja di UE constitution. Selama ini masyarakat UE keberatan kalau Turki masuk UE, sebab utamanya ialah: 1. Belum jadi anggota saja, UE sudah kebanjiran orang Turki (sebagiannya orang Kurdi) baik sebagai pekerja (Gast Arbeiter), pedagang kecil, dll. Jadi isunya adalah soal imigrasi. 2. Masyarakat punya gambaran bahwa Turki ekspansionis. Ganjalan utamanya adalah apa yang disebut negara Republik Turki Utara atau TRNC (Turkish Republic in Northern Cyprus) yang hanya diakui oleh Turki doang. Ceritanya, tahun 1974 dengan dalih adanya junta militer di Yunani, maka Turki mengirim 70,000 tentara ke Cyprus. Ribuan orang Cyprus asli terpaksa mengungsi ke sebelah selatan. Sampai sekarang, puluhan ribu tentara Turki masih ada di Cyprus sebelah utara. UN Peace Keeping Forces terpaksa mengamankan jalur hijau yang memisahkan kedua masyarakat. Sekjen PBB membikin prakarsa untuk menyatukan kedua masyarakat, tapi belum berhasil sampai sekarang. Cyprus ingin masuk UE, tapi EU mensyaratkan agar Cyprus bersatu dulu, lagi-lagi gagal karena Rauf Denktash, presiden TRNC ogah. Rujukan kepustakaan mengenai ini cukup banyak. Yang paling anyar adalah tulisan di majalah Economist tanggal 1 Oktober 2004 berjudul How Terrorism Trampled Federation. Juga majalah Euro Business tanggal 28 September 2004 berjudul Majority of French opposed Turkey on EU. Dan jangan lupa mengunjungi kantor perwakilan EU di Jakarta, pasti mereka membantu Anda dengan baik. Nah, selamat berskripsi ria. Salam, RM --- Bapao Fazriansyah [EMAIL PROTECTED]
Re: [ppiindia] RELIGIOUS PERSECUTION
test Jepp Sartori [EMAIL PROTECTED] wrote:A DEEP CONCERN OVER RELIGIOUS PERSECUTION I got the message this afternoon: This morning a radical muslim group came to a Catholic Church in Ciledug. They came with 100 angry muslims to demand the closure of the Multipurpose Building as the worshipping place. These muslims call themselves Islam Karang Tengah Ciledug. But among them there are FPI members. I am so sad to know that this kind of religious persecution still happens in Indonesia. I don't believe this kind of thing help the muslim communities to build their image. This small groups of muslim may harm the whole muslim community in Indonesia. This is a form of terrorism against their own brothers and sisters. If this still continues to happen, then, I am sure, with the new Presiden Mr. Yudhoyono, they will be no mercy at all to crack them down. Don't let the religion be destroyed by those irrational people. Jepp - Do you Yahoo!? vote.yahoo.com - Register online to vote today! [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT - Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. AL-SUMATRA Good Man in a Good Place - Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - 50x more storage than other providers! [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Permohonan Turki di UE
wah terima kasih nih saya kepada temen2 yang membantu an memberikan informasi tentang permohonan Turki di UE. trus dengan adanya masalah2 yang sebenarnya dapat diinterpretasikan sebagai batu ganjalan Turki untuk berintegrasi dengan UE apakah pembicaraan awal pada tanggal 6 oktober nanti untuk membahas langkah serta upaya yang telah dilakukan turki akan berjalan? dan apakah pembicaraan di bulan desember yang rencananya akan memasukkan Turki untuk menjadi calon anggota UE akan berhasil? dan apakah pembicaraan diakhir tahun tersebut, hanyalah sebagai janji2 yang diberikan oleh UE kepada Turki terhadap permohonannya selama ini? regards fazri Al-Sumatra [EMAIL PROTECTED] wrote: Benar sekali, alasan utamanya soal agama, kristen eropa (sebenarnya kristen dunia) tak ingin muslim ada didalam kamus persaudaraan mereka, kalau mau masuklah jadi kristen atau jahudi sekaligus...walaupun Turki sudah berusaha keras mengubah hukum, pendidikan, image negara mereka ,menjadi Super Sekuler..tetap saja dipandang sebelah mata oleh Eropa, ketakutan Eropa adalah jumlah penduduk Muslim yang begitu besar tentu sangat berpeluang besar mempengaruhi pandangan hidup kaum muda Eropa yg tak beragama, Kristenkan di Eropa hanya tinggal seonggok tembok bangunan Gereja saja, Nilai-nilai kristen sudah tak diterima lagi oleh kaum muda yg lebih terdidik, kebohongan ajaran kristen di Eropa sudah begitu telanjang, dogmanya sudah tak masuk akal lagi.. sehingga gelombang anak muda dan generasi baru yg tertarik kepada Islam tak terhindarkan, di england, Prancis, Jerman dll ..Islam adalah agama yg paling besar dan cepat pertumbuhannya dipeluk oleh Penduduk asli Eropa, dan itu terjadi kala Islam tak ada di UE hanya melalui kontak sosial dengan para pendatang, akan tak terbayangkan kalau Turki yg negara sekuler membawa penduduk muslim yg belum tentu sekuler akan bergabung dengan UE..yg jelas Kristen Eropa akan mengalami kebimbangan, sama halnya juga Vatican..dengan semangat Paus untuk melakukan program Kristenisasi ke penduduk Islam di seluruh dunia maka kehadiran Islam Turki di UE benar-benar menampar kekristenannya di Eropa, kejadian ini sungguh akan kita tunggu akankah terjadi perubahan yg mendasar secara perlahan di Eropa kalau turki jadi anggota UE atau akankah turki menjadi lebih sadar akan diri mereka dalam percaturan hubungannya dengan Eropa dan Kristen saat mereka tak diterima di UE, sejarah masa lalu menempatkan Turkilah sebagai penghadang kekuatan Tentara Eropa dalam bertempur dengan Kekuatan Tentara Islam di timur saat perang Salib.. Suhiro [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau menurut Kompas beberapa hari yang lalu menyitir tulisan di salah satu majalah di eropa, seorang pakar eropa (lupa namanya), menyatakan, sesungguhnya ganjalan masuknya turki ke UE itu lebih pada islamophobia eropa sendiri sedang bergumul menemukan identitas dirinya, nah kalau dimasuki unsur baru, maka akan makin mengacaukan-nya. kalau dibilang tenaga kerja, Eropa timur dan balkan juga negara relatif miskin yang akan membanjiri eropa barat, dan kalau turki sudah jadi anggota maka akan datang investasi besar-besaran sehingga tidak begitu kuat alasan tersebut. turki juga masih didebatkan sebagai eropa-atau asia, walau istanbul berada di eropa, sedang batas-batas eropa sendiri masih didebatkan, (kalau kita lihat rusia sendiri punya wilayah sampai ke semenanjung kamchatka di utara jepang juga kepulauan kuril diuatara hokkaido), juga kepualauan azores portugis, kepulauan cannary spanyol...ini kan lebih dekat ke afrika, malta juga lebih dekat ke afrika tapi masuk eropa, lebih aneh lagi ciprus itu diselatan turki, tapi masuk eropa, jadi alasan ini jga terbantahkan. mengenai HAM , turki juga sudah mati2an memenuhi tuntutan standard eropa, termasuk kiprahnya di siprus. jadi kalau saya pun lebih condong ke analisis pakar eropa tsb...yaitu islamophobia. On Fri, 1 Oct 2004, rahardjo mustadjab wrote: Meskipun bukan saya yang ditanya, saya pikir tidak ada salahnya saya sedikit membantu. Penerimaan anggota baru (dalam hal ini Turki), ada aturannya atau mekanismenya, lihat saja di UE constitution. Selama ini masyarakat UE keberatan kalau Turki masuk UE, sebab utamanya ialah: 1. Belum jadi anggota saja, UE sudah kebanjiran orang Turki (sebagiannya orang Kurdi) baik sebagai pekerja (Gast Arbeiter), pedagang kecil, dll. Jadi isunya adalah soal imigrasi. 2. Masyarakat punya gambaran bahwa Turki ekspansionis. Ganjalan utamanya adalah apa yang disebut negara Republik Turki Utara atau TRNC (Turkish Republic in Northern Cyprus) yang hanya diakui oleh Turki doang. Ceritanya, tahun 1974 dengan dalih adanya junta militer di Yunani, maka Turki mengirim 70,000 tentara ke Cyprus. Ribuan orang Cyprus asli terpaksa mengungsi ke sebelah selatan. Sampai sekarang, puluhan ribu tentara Turki masih ada di Cyprus sebelah utara. UN Peace Keeping Forces terpaksa mengamankan jalur hijau yang memisahkan kedua masyarakat. Sekjen PBB membikin prakarsa
[ppiindia] Repair schemes can't please all nations
BALANCE AT THE U.N. Repair schemes can't please all nations By RICHARD HALLORAN Special to The Japan Times HONOLULU -- The proposal that Japan, India, Germany and Brazil become permanent members of the U.N. Security Council is almost certain to fail, but it may trigger sweeping reforms in a 1945 institution incapable of coping with the issues of 2005. Japanese Prime Minister Junichiro Koizumi, Indian Prime Minister Manmohan Singh, German Foreign Minister Joschka Fischer and Brazilian President Luiz Inacio Lula da Silva presented their joint bid in New York on Sept. 22, asserting they are legitimate candidates for permanent membership in an expanded Security Council. The Security Council today has five permanent members with the veto -- the United States, China, Russia, Britain and France (the victors of World War II). Ten other members are chosen to rotate through the council on two-year terms. Opposition to the new proposal was immediate. China, South Korea and North Korea objected to Japan's bid. Pakistan, with support from China, opposed India. Italy opposed Germany, while Spanish-speaking Mexico, Argentina and Chile opposed Portuguese-speaking Brazil. Moreover, Egypt, Nigeria and South Africa each said it should be a permanent member. Other Africans argued for more representation, as did Arabs, Asians and Latin Americans. Secretary General Kofi Annan, has ordered a study due by the end of the year on possible changes. Observers of the United Nations said reform is the talk of the headquarters in New York because the U.N.'s ineptitude has become increasingly clear. In its latest dithering, the U.N. has dawdled over the Sudan in Africa where 6,000 to 10,000 people a month are dying from starvation or being killed in civil strife. As David Brooks of The New York Times has written: The United States said the killing in Darfur was indeed genocide, the Europeans weren't so sure, and the Arab League said definitely not. Hairs were split and legalisms were parsed, and the debate over how many corpses you can fit on the head of a pin proceeded in stentorian tones while the mass extermination of human beings continued at a pace that may or may not rise to the level of genocide. On long-standing conflicts in Asia, the U.N. has done little to foster reunification of South Korea and North Korea, to ease the dispute between China and Taiwan over that island's fate, to combat terror and piracy in Southeast Asia, to mediate between India and Pakistan over Kashmir, to end 20 years of ethnic strife in Sri Lanka. Victor David Hanson, an historian at Stanford University, wrote recently: Our global watchdog, the United Nations, had been largely silent. It abdicates its responsibility of ostracizing those states that harbor mass murderers, much less organize a multilateral posse to bring them to justice. Schemes for fixing the U.N. Security Council and General Assembly have been flying around for months. The key is to find an acceptable balance among the major powers, the middle powers and the smaller nations. In the Security Council, the world's powers supposedly exercise leadership, but Britain and France have long since slipped off that top shelf. If they could be persuaded not to veto reforms, perhaps a three-tiered Security Council could be assembled. Criteria for the top and middle tiers would be population, political stability, economic strength and military power. The top tier would comprise the U.S., the European Union (including Britain, France, Germany, and Italy), China, India, Japan and Russia. The veto would be diluted by requiring two to block an action. In the middle would be permanent members without a veto -- such as Brazil, Nigeria, Pakistan, South Korea, Indonesia, Egypt and Mexico. In the third tier would be members rotating by geographic region -- Eastern Europe, Latin America, Africa, Asia, the Arab world, and Pacific island nations. In the General Assembly, which has nearly quadrupled from 51 members in 1945 to 191 members today, the U.S. vote counts no more than that of Palau, population 20,000. Consequently, the assembly is largely ignored. To make the General Assembly effective, weighted voting would be tried. A nation, for instance, would get one vote for every 100 million people and another for every 2 percent of the world's gross national product. That would give the U.S. 17 votes (three plus 14) and China 14 votes (13 plus two). Resolutions would be binding -- they are not now -- if they gained two-thirds of the votes. All of this is admittedly speculative. As a devoted advocate of the U.N. says, That the U.N. does not fairly represent today's world is true, but that doesn't make re-organizing it any easier. Richard Halloran, formerly a correspondent for Business Week, The Washington Post and The New York Times, is a freelance journalist. The Japan Times: Oct. 3, 2004 (C) All rights reserved [Non-text
[ppiindia] Tinjauan Buku: Menyelami Mimpi Karl Marx
[sedikit catatan : dalam resensi ini disebut sawah-sawah mulai digusur.. Marx bermain di sawah. Dimana di Jerman atau Inggris ada sawah??] Media Indonesia Senin, 04 Oktober 2004 OPINI Tinjauan Buku: Menyelami Mimpi Karl Marx Karl Marx, Revolusi dan Sosialisme, Ken Budha Kusumandaru, Resist Book KARL Marx dilahirkan pada tanggal 5 Mei 1818 di Kota Treves (Trieste, Trier), Provinsi Rhein di Prusia. Karl Marx muda mengalami sendiri masa-masa perkembangan awal kapitalisme dimana sawah-sawah mulai digusur untuk pendirian pabrik-pabrik, dimana para petani miskin yang kehilangan tanahnya terpaksa melamar bekerja di pabrik-pabrik. Sumber-sumber yang dapat dipercaya mengatakan bahwa Marx senang bermain di sawah, ini ketika masa kecilnya dulu. Pengamatan yang dilakukannya sepanjang masa kecilnya ini, kelak dituangkan dalam analisis yang terinci mengenai perkembangan kapitalisme dan hubungannya dengan masalah pertanian. Marx muda mengikuti semua berita politik melalui koran yang ada di negerinya. Ayahnya, Heinrich Marx, adalah seorang yang terpandang di kalangan masyarakat Jerman, sekalipun ia adalah seorang Yahudi. Dari kedua jalur keluarganya, baik dari ayah maupun ibunya, Henrietta, Marx mewarisi satu semangat mempelajari filsafat. Kedua jalur keluarganya memiliki anggota-anggota para nabi yang hafal Voltaire dan Lessing seperti membalik telapak tangan. Ayahnya juga adalah orang yang terpelajar. Meminati bacaan filsafat dari John Locke, terutama karya-karya awalnya yang sangat kental mengandung filsafat Materialisme, dan Diderot. Pembicaraan-pembicaraan yang ada di dalam keluarga inilah yang kelak membangkitkan minat Marx muda untuk mempelajari filsafat, terutama sekali materialisme. Marx muda sudah menunjukkan kejeniusannya sejak kecil. Ketika ia masih di bangku SMA, ia bahkan menilai bahwa tidak ada orang yang benar-benar bebas memilih pekerjaan. Semua kebebasan yang ada terletak pada pembatasan-pembatasan yang dibangun oleh kondisi sosial dimana orang bersangkutan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Salah satu konsepsi terpenting dari filsafat Marxisme, dan yang paling sering dirujuk orang ketika berbicara tentangnya adalah konsepsi tentang pertentangan kelas. Melalui istilah pertentangan kelas ini, mereka yang menentang marxisme berusaha menggambarkan bahwa Marxisme adalah suatu ideologi kekerasan yang absurd. Tidakkah orang menginginkan perdamaian? Lihatlah Karl Marx justru menganjurkan pertentangan antarkelas! Ia ingin masyarakat terpecah-pecah dan penuh dengan konflik, demikian propaganda yang dilancarkan melawan konsepsi tentang pertentangan kelas. Benarkah Karl Marx demikian jahatnya? Marilah kita lihat terlebih dulu apa yang digambarkan oleh Marx tentang pertentangan kelas itu. Karl Marx, Revolusi dan Sosialisme merupakan buku karya Ken Budha Kusumandaru setebal 330 halaman dan merupakan sanggahan terhadap Frans Magnis-Suseno. Ketika si pengarang pertama kali membaca buku karya Frans Magnis-Suseno yang berjudul Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis, tiga tahun yang lalu, melalui buku itu ia terusik akan sesuatu hal. Setelah ia selesai membaca buku itu beberapa kali, ia menemukan hal yang mengusik pemikirannya. Di satu pihak Romo Magnis (panggilan akrab untuk Franz Magnis-Suseno) menguraikan pemikiran Marx dengan sistematis dan sederhana sehingga mudah dicerna dan dilihat kebenaran-kebenarannya, namun di pihak lain, ia memberikan banyak pertanyaan kritis yang praktis membantah semua keterangan yang terurai di depannya. Pertanyaan kritis yang dilontarkan Romo Magnis terasa sangat dangkal dan cenderung berbau apologis. Terlebih lagi, Romo Magnis tidak mempergunakan data untuk membahas tesis-tesis Marx yang menurut Romo Magnis-Suseno sendiri, dibangun selama puluhan tahun melalui riset-riset yang mendalam. Romo Magnis-Suseno hanya mempergunakan pendapat-pendapat orang untuk berhadapan dengan tesis-tesis Marx. Kegelisahan inilah yang membuat sang penulis, Ken Budha Kusumandaru mulai berpikir untuk melakukan riset sendiri. Setelah beberapa tahun tertunda ia akhirnya berhasil memulai riset pustaka terpanjang dan terbesar yang ia pernah lakukan sejauh ini. Golda Naya Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg
[ppiindia] Tuntutan Penyandera TKW
Jawa Pos Senin, 04 Okt 2004, Tuntutan Penyandera TKW Perkembangan terbaru peristiwa penyanderaan dua tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Iraq menarik untuk disimak. Hal pertama, sampai kemarin terdapat nama TKW yang sama. Menurut penelusuran Radar Bogor (Grup Jawa Pos) TKW bernama Rosidah binti Tohir Ahim ternyata sudah kembali ke daerah asalnya di Cianjur. Padahal, seperti diberitakan luas banyak media pekabaran, nama Rosidah binti Tohir Ahim adalah yang disandera kelompok bersenjata di Iraq. Persoalannya, adakah dua nama TKW yang sama, yang pertama memang sudah pulang dan yang lain benar-benar disandera di Iraq? Masalah ini membawa konsekuensi bagi pemerintah. Yakni, keharusan segera memastikan apakah memang benar ada TKW bernama Rosidah yang disandera di Iraq meskipun fotonya sudah tersebar ke seluruh dunia. Jika benar ada TKW yang disandera, menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk melakukan berbagai cara guna membebaskannya. Bukankah Indonesia dikenal dekat dengan Iraq? Bukankah juga tidak ada alasan politik yang relevan untuk menyandera orang Indonesia lantaran Indonesia sama sekali tidak mendukung agresi militer AS ke tanah Iraq? Hal kedua ialah laporan jaringan TV Al-Jazeera yang mengatakan bahwa panyandera minta pemerintah Indonesia membebaskan Abu Bakar Ba'asyir yang sedang ditahan sebagai jaminan untuk membebaskan dua TKW yang disebut-sebut tengah disandera di Iraq. Persoalannya, patutkah seorang Ba'asyir memiliki hubungan dan jaringan sangat luas sampai ke kekuatan-kekuatan bersenjata anti-AS di Iraq? Adakah, misalnya, permainan intelijen asing di balik tuntutan pembebasan Ba'asyir sebagai jaminan untuk membebaskan Rosidah? Pemerintah perlu bertindak cepat, tetapi disertai pemikiran jernih untuk menyelesaikan peristiwa ini. Cepat dalam arti memastikan serta patut dipercaya bahwa memang ada atau bahkan benar-benar tidak ada TKW bernama Rosidah yang disandera di Iraq? Nama Rosidah bisa saja dimiliki lebih satu orang. Tetapi, kalau binti alias nama orang tuanya juga sama, patutkah hal itu bisa dipercaya? Hal-hal demikian menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pemerintah. Paling tidak, untuk segera mengklarifikasi dalam waktu yang tidak lama. Sedangkan mengenai Ba'asyir, pemerintah perlu pula segera mengumpulkan bukti yang patut dipercaya bahwa dia memang punya atau tidak punya hubungan apa pun dengan kelompok-kelompok bersenjata di Iraq. Penahanan Ba'asyir haruslah segera diklarifikasi pula bahwa hal tersebut merupakan perkara hukum domestik di dalam negeri Indonesia. Sebaliknya, janganlah pemerintah mengambil kesempatan justru untuk menghukum Ba'asyir lebih berat karena namanya dikait-kaitkan dengan penyanderaan TKW asal Indonesia di Iraq tanpa ada bukti yang kuat. Pemerintah perlu memahami bahwa sangat mungkin ada permainan intelijen internasional untuk terus memaksa Indonesia menekan warga negaranya yang dikenal bersuara keras dan kritis terhadap kepentingan negara besar. Bahkan, sangat mungkin pula panyanderaan TKW yang disebut-sebut berasal dari Indonesia di Iraq itu untuk menggambarkan serta menciptakan opini internasional bahwa negeri ini memang sarang teroris. Kemungkinan-kemungkinan seperti itu patut segera disikapi pemerintah dengan jelas, tegas, dan jujur disertai pikiran yang jernih. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] TNI Masa Kini dan Bentuk Ancaman yang Berubah
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0410/04/opini/1302136.htm Kompas Senin, 04 Oktober 2004 TNI Masa Kini dan Bentuk Ancaman yang Berubah Zacky Anwar REFORMASI politik yang telah berlangsung selama enam tahun telah memperjelas peran TNI sebagai pengemban fungsi pertahanan negara dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk keutuhan wilayahnya. LEBIH dari lima tahun yang lalu Mabes TNI (dahulu Mabes ABRI) meluncurkan empat belas butir pokok-pokok reformasi internal TNI. Di antara butir-butir penting itu adalah perubahan sikap dan paradigma tentang peran politik TNI, pemisahan Polri dari ABRI, penghapusan fungsi sosial politik di berbagai unit organisasi, pemutusan hubungan dengan Golkar, tekad untuk tidak terlibat dalam politik praktis, dan penarikan anggota TNI/Polri dari parlemen pada tahun 2004 ini. Dalam perspektif mengelola perubahan, implementasi langkah-langkah di atas merupakan pekerjaan besar penuh tantangan, mengingat yang diubah adalah perilaku dan budaya organisasi yang sudah berjalan berpuluh-puluh tahun. Harus diakui proses perubahan ini berhasil dikelola dengan baik oleh TNI meskipun di sana-sini masih saja terdapat ke kurangan (Kompas, 31 Agustus 2004). Sikap netral TNI telah diwujudkan dalam dua kali pemilu di tahun 1999 dan tahun 2004 yang mendapatkan penilaian dunia internasional sebagai pemilu yang sangat demokratis tanpa intervensi TNI. Dalam perjalanan lima tahun terakhir ini, begitu cepat perubahan sikap politik TNI maupun etika operasionalnya terutama dalam menghargai hak asasi manusia (HAM). Sewaktu dunia dikejutkan oleh skandal yang menghebohkan oleh tentara Amerika Serikat di penjara Abu Ghraib, Irak, pada Mei 2004, di mana telah terjadi suatu pembunuhan, penyiksaan, dan pelecehan seksual terhadap tawanan perang Irak, dan sebelumnya skandal penyerahan 8.000 tawanan Taliban kepada tentara AS di Konduz, Afganistan, yang diabadikan wartawan Skotlandia, Janie Doran, dalam sebuah film dokumenter Afghan Massacre: Convoy of Death. Di situ diceritakan ribuan anggota Taliban dijebloskan ke dalam lori-lori di Kota Mazar-i-Sharif pada tanggal 26 dan 27 November 2001. Seluruh pintu lori dikunci dan lori-lori tersebut dibiarkan terpanggang panas matahari selama berhari-hari sampai tahanan tewas (Kompas, 8 Mei 2004). TNI yang selama ini tidak lepas dari berbagai tuduhan pelanggaran HAM justru melakukan hal yang bertolak belakang. Tawanan-tawanan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh ditempatkan pada barak-barak penampungan yang mendapatkan kontrol dari petugas Palang Merah Indonesia. Di dalam barak-barak penampungan, para tawanan diberi berbagai kursus keterampilan, kegiatan sosial, dan dapat menerima kunjungan keluarga bahkan memiliki hak cuti. Setelah dibebaskan, mereka masih juga diberi santunan sejumlah uang sebagai modal kerja untuk bekal hidup selanjutnya. Di lapangan para prajurit pun dibekali kain kafan untuk menguburkan secara layak anggota-anggota GAM yang tewas dalam kontak tembak. Suatu kemajuan yang luar biasa, bahkan hal tersebut tidak pernah dilakukan oleh prajurit-prajurit dari negara-negara kampiun HAM sekalipun. SEBALIKNYA, apabila kita berbicara tentang tingkat kesejahteraan prajurit TNI, kita menjadi sangat prihatin. Dalam era reformasi, tingkat kesejahteraan prajurit TNI tidak semakin baik, tetapi semakin jauh dari cita-cita membangun prajurit yang profesional. Seorang prajurit pertama (prada) hanya menerima gaji di bawah upah minimum regional di Jakarta, yaitu Rp 600.000 per bulan, di mana prajurit tersebut ketika bertugas di lapangan operasi taruhannya adalah nyawa. Sebagai catatan, TNI telah kehilangan hampir satu batalyon dalam operasi Aceh selama 6-7 tahun terakhir. Tidak terhitung yang luka-luka serta cacat (di samping anggota Polri yang juga cukup banyak menjadi korban). Sulit membayangkan bagaimana pengelola negara ini dapat membiarkan kondisi semacam ini sebagai hal yang biasa. Kita menjadi takut apabila berpikir, seseorang yang dipersenjatai lengkap dirawat dengan gaji lebih kecil dari seorang petugas satuan pengamanan. Apa yang akan terjadi? Betapa beratnya para komandan satuan memelihara moril anak buahnya untuk tetap loyal dan rela berkorban bagi negaranya. Dilihat dari penyiapan alat-alat utama TNI, keadaannya lebih buruk lagi. Alat utama yang ada saat ini hanya 30 persen yang siap operasional, khususnya TNI AU dan TNI AL. Dengan luas perairan laut enam juta kilometer persegi, seyogianya Indonesia memiliki armada yang kuat sehingga mampu menjaga wilayah perairan Indonesia dari aksi-aksi penyelundupan, pencurian ikan, maupun kegiatan intelijen lainnya. Di kalangan negara ASEAN, keadaan ini mungkin hanya setara dengan Laos dan Kamboja, dan sangat jauh jika dibandingkan dengan Singapura, Malaysia, maupun Thailand. TELAH kita sadari bersama bahwa lingkungan internasional telah berubah, berbagai paradigma keamanan pada era pascaperang dingin di dekade 1990-an menjadi kurang
[ppiindia] Western-educated fundamentalists
(Dari Straits Times interactive) OCT 4, 2004 Western-educated fundamentalists British and US nationals of Pakistani origin spearhead push for puritanical Islamic state KARACHI - A new breed of Islamic fundamentalists who study at top British and American schools yet abhor Western values has emerged in Pakistan. The radicals advocate a pan-Islamic state and favour the removal of the country's pro-US government. Militancy and violence are not part of their agenda as they want to achieve their 'lofty goals' through a peaceful and non-violent struggle. But analysts say such men, fired by the passion of an Islamic renaissance, stand on a thin line dividing political and violent struggles. Hizb ut-Tahrir (Liberation Party), an international Islamic group with roots from England to Central Asia, is a recent addition to myriad radical organisations striving to enforce 'true Islam' in Pakistan, a poor South Asian nation. The group was outlawed in Pakistan in November last year, just three years after it started operations, but its members continue undeterred, distributing party literature and holding small meetings in efforts to expand their base. Pakistan, an ally of the US in the war on terror, banned several militant Islamic groups but most of them re-emerged under new names. Hizb ut-Tahrir has refused to change its identity despite the closure of its offices and the arrests of several members. British and US nationals of Pakistani origin make up the backbone of this secretive group formed in Jerusalem in 1953. It wants to establish a supra-Islamic state on the model of the caliphate as it existed in the early days of Islam. The group came to Pakistan through second-generation Pakistanis living in the West, Chaudhry, an Interior Ministry spokesman. 'Its members incite people against the government through their writings and leaflets.' But Hizb ut-Tahrir's spokesman Naveed Butt said to bring about a change, one needed political - not militant - action. 'We are being associated with militancy because we preach an alternative ideology,' said Mr Butt, an engineer from Chicago, where he was first introduced to the group in the mid-1980s. 'The best barometer of our success is that we were banned within three years of our activities here.' \-- Reuters PIONEER MEMBER MR ISMAIL Sheikh abandoned his career as a dentist in London and moved to Karachi in 1999 to become one of Hizb ut-Tahrir's pioneer members. 'We advocate unity of Muslims,' said the frail 34-year-old British national of Pakistani origin who was arrested for distributing pamphlets outside a Karachi mosque in July. An anti-terrorism court acquitted him on lack of evidence last month and he was back doing the group's work the same day, saying the arrest only strengthened his resolve. 'They questioned me whether I had links to Al-Qaeda or I visited Afghanistan,' he said. NON-MILITANT STANCE MR AHMED Rashid, the author of a book on the Taleban, said Hizb ut-Tahrir is a movement based in Europe. 'Young Muslims living in the West get exposure to their culture through religion. I don't think they have any real popular support. 'Given the enormous number of Islamic schools and parties, it is difficult for someone like Hizb, which is seen as an import from England, to come in the field and make room for itself,' he said. He said that despite its radical ideas, there were no indications that Hizb was involved in militancy. Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re : Nilep 1.7 trilliun..bisa bebas begini?
Bukan cuma gereja... Buat bangun Masjid, Musholla, bikin pura, kasih zakat, Infaq,... dll Itu cara para koruptor untuk cuci Uang Biar kesannya soleh... padahal...??? = Subject: Nilep 1.7 trilliun..bisa bebas begini? Mau untuk apa duitnya itu..bangun gereja kali ya? Adrian Malah Minta Jaminan Tak Ditahan Kejagung Desak Polri Segera Serahkan MANADO-Dari tempatnya yang misterius, Adrian Herling Waworuntu masih mencoba bernegosiasi. Padahal, tersangka pembobolan BNI Rp 1,7 triliun itu seharusnya menyerahkan diri hari ini. Lewat pengacaranya, Adrian malah meminta jaminan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk tidak menahannya. Ini sebagai syarat Adrian untuk memenuhi panggilan polisi dan selanjutnya diserahkan ke Kejagung. Tentu saja, tidak mudah bagi Adrian untuk mendapatkan jaminan itu. Apalagi, Adrian selama ini dianggap tidak kooperatif. Karena itu, sampai tadi malam, melalui pengacaranya, Doni Antares Irawan, Adrian mengatakan belum mendapat jaminan dari Kejagung. Kita belum mendapat jaminan dari Kejagung. Saya dengar mau langsung ditahan, kata Doni kepada koran ini. Dasar permintaan agar tak ditahan itu juga cukup aneh. Doni mengatakan, setelah mempelajari kasus itu, dia merasa yakin bahwa Adrian akan bebas di pengadilan. Kalau saya bisa dibebaskan, kenapa saya harus ditahan? kata Doni menirukan ucapan Adrian. Lalu, apakah hari ini Adrian akan memenuhi panggilan Polri? Doni tidak bisa menjamin. Sampai saat ini, kata Doni, Adrian masih berada di Jakarta. Adrian memang lebih beruntung dibandingkan dengan orang-orang yang terlibat dalam kasus pembobolan BNI itu. Dua pimpinan cabang BNI sudah divonis dengan hukuman cukup berat, yakni seumur hidup dan belasan tahun penjara. Terdakwa lain juga mulai diadili. Sedangkan Adrian justru dilepas polisi dengan dalih masa tahanan 120 hari telah habis. Ini akibat berkas Adrian mondar-mandir belasan kali dari polisi ke kejaksaan. Justru saat akan diserahkan ke Kejagung, setelah berkas sempurna, dia malah mangkir. Dia berdalih sakit dengan berbekal surat dokter. Dari pelacakan koran ini (seperti diberitakan edisi kemarin), dokter tersebut adalah dr Franklyn Winerungan. Dokter itu bekerja di Puskesmas Desa Tungoi dan buka praktik privat di Kotamobagu. Surat keterangan dokter tersebut bertanggal 23-30 September. Namun, sang dokter mengaku tak tahu persis siapa Adrian itu. Anehnya lagi, polisi juga terkesan menoleransi mangkirnya Adrian itu. Akibatnya, tak ada tindakan serius untuk mengecek dan melacak Adrian. Baru tiga hari lalu, Mabes Polri menyatakan sudah mengirim empat polisi ke Sulawesi Utara. Kejagung Desak Polisi Bagaimana komentar Kejagung? Kapuspenkum Kemas Yahya Rahman tidak mau memastikan apakah Adrian akan langsung ditahan. Ditahan atau tidaknya, ya kita lihat nanti, ungkap Kemas kepada koran ini kemarin di kantornya. Lebih lanjut Kemas mengatakan, Kejagung meminta Mabes Polri segera menyerahkan Adrian dan barang bukti lainnya. Ini terkait dengan status BAP-nya yang telah dinyatakan P21 (sempurna). BAP tersangka sudah kita nyatakan P-21. Oleh karena itu, kita meminta agar Mabes Polri segera menyerahkan tersangka (Adrian) beserta barang bukti, ujar Kemas. Kemas mengatakan, Mabes Polri memiliki waktu 14 hari untuk melakukan penyerahan sejak hari penerbitan status P21 pada BAP tersebut. Jangka waktu itu, kata Kemas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Padahal, Kejagung sendiri menerbitkan P21 sejak 9 September lalu. Kemas menambahkan, untuk mengonkretkan permintaan tersebut, Kejagung segera mengirimkan surat tertulis kepada Mabes Polri. Kita mendesak agar Polri melakukan penyerahan tahap II, tandasnya. Karena Adrian misterius, sangat mungkin penyerahan itu tidak bisa dipenuhi Polri. Namun, Kemas mengatakan, Kejagung akan terus meminta Polri untuk menyerahkan Adrian. Bahkan, tidak sekadar meminta. Kita juga mendesak. Kalau tidak bisa, akan kita desak lagi, ujarnya. Pelacakan Polisi Menurut informasi yang diperoleh koran ini, polisi terus melacak keberadaan Adrian di Jakarta dan Sulawesi Utara. Rabu malam, polisi mendatangi rumah Adrian di Pondok Indah. Polisi hanya bertemu pembantunya. Menurut pembantunya, kemarin malam (Selasa malam, Red), dia meninggalkan rumah, ungkap sumber tersebut. Bagaimana dengan pelacakan ke Sulut? Setelah kedatangan tim Mabes Polri untuk melacak Adrian dikabarkan belum jelas, Direktur Reskrim Polda Sulut Kombes Pol Johnny Hotma Hutauruk kemarin menyatakan bahwa tim mabes itu sudah tiba dua hari lalu. Dia mengungkapkan, tim Mabes Polri yang turun ke daerah tersebut beranggota tiga perwira. Dia menambahkan, begitu tiba, tim Mabes Polri tersebut langsung terjun ke Bolmong. Bahkan, sampai saat ini, ketiga perwira itu sedang berada di lapangan untuk mengecek keberadaan atau posisi Adrian, tegasnya. Polda Sulut tak akan bertindak apa pun bila Adrian tidak mau mengindahkan panggilan Mabes Polri. Hotma menegaskan, semuanya diserahkan kepada Mabes Polri. Sementara itu, meski Adrian
RE: [ppiindia] Re: FW: Presiden SBY dan tantangan Hegemoni Amerika (1)
setuju lah. kayaknya negara kita harus bisa untuk coba dulu mengisolasi diri dari bantuan ekonomi negara lain. tapi susah juga sih kalo ga punya pemimpin yang kuat. senang sekali melihat orang** kaya (bajingan) itu pada cabut keluar negeri dengan uang hasil korupsinya. tapi mereka dilarang untuk kembali ke indonesia for certain periods ... katakanlah 50 tahun ! kita buktikan pada mereka itu bhw kita mampu tanpa uang dari mereka. nah pada jaman** ini akan terlihat kan ... sebetulnya sejauh mana sih kita bisa menggali potensi alam kita ... potensi manusia untuk develop applied technologies seru juga melihat orang** kita kembali lagi bercocok tanam ... dan 50 tahun ke depan, IDR 1,- = USD 1,- oops ... i's carried away ! i'm dreaming ... -Original Message- From: Danardono HADINOTO [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 01, 2004 7:32 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [ppiindia] Re: FW: Presiden SBY dan tantangan Hegemoni Amerika (1) Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Buyat lagi: test terpercaya membuktikan bahwa tingkat Hg normal
Bakal mendulang badai kalau saya ungkit lagi soal ini, saya sadar itu. Maklum, pendapat yang mengatakan bahwa Newmont kerjanya bukan sembarangan, itu melawan arus. Tapi, apakah yang benar itu, yang sementara ini politically-correct? Salam, RM Print October 04, 2004 (Jakarta Post) Int'l tests show normal mercury level in Buyat Bay Abdul Khalik, The Jakarta Post, Jakarta A laboratory test by Japan's Minamata institute and the World Health Organization (WHO) shows the mercury levels in hair samples taken from residents living at Buyat Bay in North Sulawesi were normal, the Ministry of Health said on Sunday. Ministry director general of communicable disease Umar Fahmi said the level of mercury in the residents' hair was 2.65 micro grams per gram (æ/g) or around one-twentieth of the dangerous level of 50 æ/g set by WHO. It indicates a normal level of mercury content in human body. The level is equivalent with the mercury content found in healthy Japanese citizens, Umar told The Jakarta Post. Earlier, the results of a laboratory test last July by the School of Mathematics and Natural Sciences at the University of Indonesia found that the mercury levels in the blood of Buyat Bay residents was between 8 micrograms a liter (æ/L), to 21 æ/L. Normal mercury levels in the blood of people that do not eat large amounts of fish are 8 æ/L and studies show that people do not suffer symptoms of mercury poisoning until their blood-mercury reaches levels as high as 200 æ/L, information from the U.S. Food and Drug Agency says. Meanwhile, the Jakarta health office's laboratory test released on July 28, revealed the same residents had blood-mercury levels of between 33.75 æ/L and 52.50 æ/L. The test, however, didn't show a significant content of mercury in the residents' hair and nails. Umar said the tests by the Minamata institute and WHO also examined the levels of other heavy metals in the human body and in the environment -- in fish, water and sediment around the bay, which police said was polluted by U.S-based mining firm PT Newmont Minahasa Raya. My competence is to only inform you about (mercury) content in the human body. All I can tell you is that the levels of heavy metals are higher in Totok Bay than in Buyat Bay. We will release complete details on Monday. We will be very careful about this as it is a sensitive issue, Umar said. Buyat Bay and Totok Bay are separated by a two-kilometer cape. a number of people living in Buyat Pante village along the Buyat Bay have come to Jakarta, complaining about pollution-related diseases. However, none of residents from Ratatotok village along the Totok Bay have made similar complaints. An expert from Japan's National Institute for Minamata Disease, Mineshi Sakamoto, and a WHO environmental expert, Jan Speets, conducted research in Buyat Pante and Ratatotok villages in mid-August. They took samples of fish and water, as well as samples of blood, hair, and finger nail clippings of residents from the two villages which was tested in Japan. At the end of August, the National Police charged PT Newmont Minahasa Raya, the only mining company that operated there, with contaminating Buyat Bay. The charges were based on the results of a police laboratory test on samples of water, fish, soil and sediments taken from the bay. The test concluded that the level of mercury in the Buyat Bay water was 5.5 æ/L, 4 æ/L, and 3.9 æ/L respectively in three different locations where those samples were taken, police said. They added that the tested mercury level exceeded the standard of 1 æ/L set by Ministerial Decree No. 51/2004 on seawater pollution standards, the same minimum safety standard as set by WHO. The police are detaining five six Newmont executives as suspects in the Buyat Bay pollution case but are not holding the company's president director, Richard Ness, citing health concerns. Newmont has repeatedly denied all charges, while U.S. Ambassador to Indonesia Ralph L. Boyce has called for the release of the detainees because they were cooperating investigation. Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya,
[ppiindia] Why Justify Violence with Religion?
Why Justify Violence with Religion? The world notices well that there is a connection between violence and the religious sentiment. Sometimes violence is incited by those who believe in One God of Mercy. They justify their violence with the Holy Scripture. Who can control the interpretation of the Holy Koran? The mullahs and the ulemas cannot control it at all, because there is no system of leadership in Islam which has an exclusive authority to do that. So, every muslim has right to interpret the Koran according their own way. Unfortunately, in the several Islamic shool, we can find easily the educational system which promotes jihad against the enemy of Islam. Many young muslims are educated in this kind of frame work in which the world seems to consists only with muslims and non muslims. I hope my impression is wrong about the Indonesian muslims. However, the majority muslims tend to be silent when there are conflicts between muslims and non muslims. Very rarely the majori moderate muslims defend the non muslims. They are easily provoked by the radical groups which usually use violence in demonstration. Is it not the fertile ground for the seed of terrorism in Indonesia? I am looking forward the development of the moderate muslims with their human touch towards their borthers and sisters as the same and equal citizens. God bless Indonesia! Jepp - Scopri Mister Yahoo! - il fantatorneo sul calcio di Yahoo! Sport' [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Buyat lagi: test terpercaya membuktikan bahwa tingkat Hg normal
Kalau ada perbedaan hasil yang ekstrim, nggak usah repot, Mas. Dan nggak usah dilarikan ke soal politis. Bandingkan saja: 1. Metode tes / pengujiannya. 2. Cara pengambilan / pemilihan sampelnya. 3. Jumlah sampel yang diperiksa dan lokasi pengambilannya. Pasti ada penjelasan ilmiahnya Kenapa takut? --- rahardjo mustadjab [EMAIL PROTECTED] wrote: Bakal mendulang badai kalau saya ungkit lagi soal ini, saya sadar itu. Maklum, pendapat yang mengatakan bahwa Newmont kerjanya bukan sembarangan, itu melawan arus. Tapi, apakah yang benar itu, yang sementara ini politically-correct? Salam, RM Print October 04, 2004 (Jakarta Post) Int'l tests show normal mercury level in Buyat Bay Abdul Khalik, The Jakarta Post, Jakarta A laboratory test by Japan's Minamata institute and the World Health Organization (WHO) shows the mercury levels in hair samples taken from residents living at Buyat Bay in North Sulawesi were normal, the Ministry of Health said on Sunday. Ministry director general of communicable disease Umar Fahmi said the level of mercury in the residents' hair was 2.65 micro grams per gram (æ/g) or around one-twentieth of the dangerous level of 50 æ/g set by WHO. It indicates a normal level of mercury content in human body. The level is equivalent with the mercury content found in healthy Japanese citizens, Umar told The Jakarta Post. Earlier, the results of a laboratory test last July by the School of Mathematics and Natural Sciences at the University of Indonesia found that the mercury levels in the blood of Buyat Bay residents was between 8 micrograms a liter (æ/L), to 21 æ/L. Normal mercury levels in the blood of people that do not eat large amounts of fish are 8 æ/L and studies show that people do not suffer symptoms of mercury poisoning until their blood-mercury reaches levels as high as 200 æ/L, information from the U.S. Food and Drug Agency says. Meanwhile, the Jakarta health office's laboratory test released on July 28, revealed the same residents had blood-mercury levels of between 33.75 æ/L and 52.50 æ/L. The test, however, didn't show a significant content of mercury in the residents' hair and nails. Umar said the tests by the Minamata institute and WHO also examined the levels of other heavy metals in the human body and in the environment -- in fish, water and sediment around the bay, which police said was polluted by U.S-based mining firm PT Newmont Minahasa Raya. My competence is to only inform you about (mercury) content in the human body. All I can tell you is that the levels of heavy metals are higher in Totok Bay than in Buyat Bay. We will release complete details on Monday. We will be very careful about this as it is a sensitive issue, Umar said. Buyat Bay and Totok Bay are separated by a two-kilometer cape. a number of people living in Buyat Pante village along the Buyat Bay have come to Jakarta, complaining about pollution-related diseases. However, none of residents from Ratatotok village along the Totok Bay have made similar complaints. An expert from Japan's National Institute for Minamata Disease, Mineshi Sakamoto, and a WHO environmental expert, Jan Speets, conducted research in Buyat Pante and Ratatotok villages in mid-August. They took samples of fish and water, as well as samples of blood, hair, and finger nail clippings of residents from the two villages which was tested in Japan. At the end of August, the National Police charged PT Newmont Minahasa Raya, the only mining company that operated there, with contaminating Buyat Bay. The charges were based on the results of a police laboratory test on samples of water, fish, soil and sediments taken from the bay. The test concluded that the level of mercury in the Buyat Bay water was 5.5 æ/L, 4 æ/L, and 3.9 æ/L respectively in three different locations where those samples were taken, police said. They added that the tested mercury level exceeded the standard of 1 æ/L set by Ministerial Decree No. 51/2004 on seawater pollution standards, the same minimum safety standard as set by WHO. The police are detaining five six Newmont executives as suspects in the Buyat Bay pollution case but are not holding the company's president director, Richard Ness, citing health concerns. Newmont has repeatedly denied all charges, while U.S. Ambassador to Indonesia Ralph L. Boyce has called for the release of the detainees because they were cooperating investigation. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up
[ppiindia] Fwd: [forum-pembaca-kompas] (OOT) Mohon bantuan
This is a forwarded message From: Mulyani Siti [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Date: Monday, October 4, 2004, 10:29:50 AM Subject: [Indocommunity] (OOT) Mohon bantuan ===8==Original message text=== Hallo rekans warga milis, Sorry, OOT. Teman saya, Ray Doodoh, saat ini sedang dirawat di RS. MMC karena Leukimia (stadium awal). Istrinya adalah sahabat saya (Linda Primadewi, saat ini sedang mengandung 7 bulan anak pertama pernikahan mereka). Ray membutuhkan donor thrombosit dari golongan darah B, dan sebaiknya dari laki-laki (untuk mendapatkan kualitas thrombosit yang lebih bagus). Dengan ini saya mengetuk hati rekans yang berbadan sehat dan bergolongan darah B untuk berkenan menjadi donor bagi Ray. Untuk itu silakan menghubungi: Andy Prihatmoko di 0811 984126 atau email langsung ke [EMAIL PROTECTED] Juga bagi seluruh warga milis untuk berkenan meneruskan informasi ini kepada rekans yang lain. Terima kasih banyak ya, God bless, Titi -- Best regards, Laremailto:[EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Permohonan Turki di UE
temen-temen.. bagaimana kalo indonesia ikutan mendaftar jadi anggota UE.. hehehee.. biar tambah rame.. biar letaknya jauh dari daratan eropa, kita kan pernah berada dibawah pem. belanda.. salam.. Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] FW: [benjat] FW: Greend Sand (Fiesta) dan Zero Bintang
FYI, Please forward this message. -Original Message- From: Ahmad Gazali Sent: Monday, October 04, 2004 10:47 AM Subject: [benjat] FW: Greend Sand (Fiesta) dan Zero Bintang Assalamu'alaikum, Sekedar informasi saja. Berdasarkan Fatwa MUI, produk Green Sand (Fiesta) dan Zero Bintang adalah HARAM. Untuk kasus Green Sand, proses yang terlibat sama sekali tidak berbeda dengan pembuatan bir, dimana pada tahap akhir ada usaha untuk menghilangkan alkohol. Sedangkan untuk Zero Bintang, adanya proses pengimitasian terhadap barang haram sehingga akan mengajarkan konsumen muslim untuk menyukai sesuatu yang haram. Hukum keharaman kedua produk ini mengacu pada Fatwa MUI no. 4 tahun 2003. (Disarikan dari Jurnal HALAL LPPOM MUI; no.53/IX/2004, hal 17-19). Wassalam, Camus (,) Note : alkohol (etanol) pada kedua produk di atas memang tidak terdeteksi karena kemampuan alat yang hanya bisa mendeteksi etanol minimal 0.1% atau 1 ppm. Namun keputusan HARAM-nya kedua produk tersebut tetap seperti alasan tersebut di atas. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Alternatif murah Proyektor TV 14-21 jadi 150 Inch
--- In KEKL [EMAIL PROTECTED] wrote: Numpang lewat [EMAIL PROTECTED] wrote: Mohon maaf bila eMail kami mengganggu. Perkenankan kami menyampaikan suatu produk Alternatif murah yaitu Proyektor TV, dengan merubah ukuran gambar TV 14-21 bisa menjadi 150 Inch, kepada anda sekalian. Dan terima kasih sebelumnya untuk kesediaan anda. Anda pernah memimpikan punya home theater di rumah? Kami akan membantu anda mewujudkannya. Dengan membeli paket lensa proyektor dilengkapi manual pembuatannya seharga Rp.100.000 saja anda dapat menikmati hiburan di layar 100. bahkan bisa sampai ukuran 150 Inch Proyektor ini merupakan teknologi tepat guna berdasarkan teori fisika lensa. Namun tidak perlu pengetahuan khusus untuk dapat membuatnya. Siapapun bisa menyelesaikan proyek ini dalam 1 atau 2 jam saja. Bagi mereka yang tinggal di pedesaan teknologi ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagai hiburan pribadi, sebagai bioskop layar tancap yang bisa disewakan dengan biaya murah, ataupun sebagai alat bantu penyuluhan dan pendidikan. PRODUK TIDAK DIJUAL DITOKO Selengkapnya lihat disini http://www.lensatv.join.as Hormat kami http://www.Lensatv.join.as Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Memimpikan Pemimpin Indonesia yg Bermartabat
mudah2an kebaikan2 yang akan datang nanti.. tidak terbatas pada 100 hari sahaja.. amiin.. -Original Message- From: Khairur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 03 Oktober 2004 1:53 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [ppiindia] Memimpikan Pemimpin Indonesia yg Bermartabat Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] berdebat ala Islam
Sebab turunnya Surah Alhujarat ayat 2 : yang berbunyi Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus amalanmu , sedangkan kamu tidak menyadari. adalah sewaktu Abu Bakar Ra dan Umar Ra berdebat (walaupun yang mereka perdebatkan adalah masalah Islam, masalah pergerakan) tetapi suara (volume) mereka rata2 melebihi volume suara Rasullulah Saw..maka setelah turun firman ini Rasullulah Saw berkata Hampir saja dua orang sahabat ku binasa.. Dalam islam bahkan volume suara yang meninggi pun tidak diperkenankan..kita perlu bertanya bagaimanakah gaya diskusi kita selama ini (dirumah,dikantor,dimilis,dsb).. Wallahu A'lam.. Wassalam agus sumber Al Manhaj Islam, Metodologi Dakwah, Manhaj Dakwah Ustd M.Anis Matta Lc. = Wassalam __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - Send 10MB messages! http://promotions.yahoo.com/new_mail Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Seeds of invention (Newsweek)
Sudah saya saksikan sendiri, lab Wockhardt perusahaan fammasi India di Aurangabad. Lab ini menghasilkan obat yang sama sekali baru, dengan molekul baru, memakai prosedur molecular biology yang in-house. Setelah test pada tikus, dan terakhir pada pasien sukarela, sampel dikirim ke FDA untuk pengesahan. Juga BASF industri chemicals terbesar didunia punya RD di Thane, dekat Mumbai, satu-satunya RD BASF yang diluar Jerman. Tenaganya semua Ph.D dari India. Salam, RM Seeds of Invention Research: These are boom times for Asian RD. But can Chinese and Indian scientists get their ideas into the marketplace? By Sudip Mazumdar and Melinda Liu Newsweek InternationalOct. 11 issue - The only thing a Bachelor's Degree in Computer Science did for Amit Nanavati was make him overqualified for most of the available jobs in his hometown of New Delhi. So he did what many ambitious Indians did in the late 1980s: he went to the United States for graduate school. The move worked wonders on his career. As soon as he finished his Ph.D. at Louisiana State University in Baton Rouge in 1996, a fast-rising start-up called Netscape snapped him up. Nanavati would have preferred to go back home to India, but figured he'd have an even tougher time marketing himself. He was mistaken. In the time it took him to get his degree, career prospects for engineers and scientists in India had brightened considerably. By 1998 he found himself back in New Delhi, as a researcher at IBM's new lab, where he's been ever since. India is the right place and this is the right time, he says. These are indeed boom times for research in Asia. U.S. and European corporations, in an effort to get closer to their overseas markets, are pouring money into the bigger Asian countries like China and India. And governments are falling over themselves to entice them, investing billions in their own universities and big corporate-research parks, like Singapore's Biopolis. The burning question, though, is to what extent Asia will be able to turn this unprecedented investment in intellectual resources into a true engine of innovation. So far, the rise of Asian RD is only skin-deep. Asia may boast some topflight talent, but the best Ph.D. s are still trained in the United States, say corporate-research executives. It's difficult to say who will emerge as big winners. China's rapid growth allows it to attract more investment from foreign firms, but its researchers struggle under a Soviet-style autocratic culture that doesn't lend itself to the freewheeling exchange of ideas. In this regard, India's British influence may have served it well, but scientists often face red tape. Asians are getting a strong dose of market-driven research priorities from the influx of American firms. In the past five years more than 100 companies, including General Motors, Boeing and Mobil, have set up RD centers in India. General Electric has put its largest non-U.S. lab in Bangalore, where the company employs 1,600 mostly Indian researchers. Johnson Johnson, DuPont, Procter Gamble and other firms are also considering setting up their own labs. The world has realized that if you don't have an India address [in RD], you are in trouble, says R. A. Mashelkar, head of the Council of Scientific and Industrial Research. India has had some luck in turning this influx into homegrown success, particularly in pharmaceuticals and information technology. Start-up firms are beginning to appear in Hyderabad and Bangalore because of their talent pool and the many scientific institutions located there. Kiran Mazumdar-Shaw, a zoologist, became the richest woman in India in April when she floated her biotech company, Biocon, which makes a cholesterol-lowering drug. But stories like hers are few and far between. India needs to break away from imitative to more inventive RD, says Mazumdar-Shaw (interview). In China, scientists have begun to publish their research in the best Western journals, and each week brings news of some new research project or investment. Last week Cisco Systems said it would spend $32 million on an RD center in Shanghai to develop new voice technologies. China has targeted biotechnology (for both agriculture and medicine), energy and nanotechnology as areas of opportunity. Scientists, though, are laboring under a political system that is antithetical to a healthy research culture. Chinese officials still tend to favor state-run enterprises, which get first dibs on new technology, capital and access to markets. The problems of science and technology in China are not so much scientific as they are problems of management, economics and politics, concluded a report by the U.S. Embassy in Beijing. The challenge for both India and China in the next few years is to bolster research at universities and bring industry into the mix. There's great skills in both places, says Paul Horn, head of research at IBM, which has labs in both countries. At the Ph.D.