[ppiindia] TNI dan GAM sama-sama suka bohong?

2004-10-03 Terurut Topik Satrio Arismunandar

Fakta dan Dusta di Media Center TNI
Reporter: Tim acehkita.com – Lhokseumawe, 2004-10-02
17:43:39
 
Media Center TNI di Lhokseumawe diawaki oleh Letnan
Kolonel Corps Ajudan Jenderal (CAJ) Asep Sapari.
Orangnya ramah dan selalu siap mengangkat telepon dari
wartawan mana saja yang membutuhkan informasi. 

Bangunan yang terletak persis di areal Kesatuan
Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) di Kota
Lhokseumawe ini, setiap harinya memproduksi informasi
untuk sejumlah kalangan, terutama pers. Pertempuran
sengit yang tak pernah dilihat wartawan, bisa
direkonstruksi di Media Center untuk selanjutnya
ditulis wartawan dan dipublikasikan di media
masing-masing.

Bagi wartawan yang kerap nongkrong di Media Center,
rata-rata hafal di luar kepala, bahwa setiap harinya,
sedikitnya ada 5-10 orang telah ditewaskan Tentara
Nasional Indonesia (TNI) di seluruh pelosok Aceh dan
sejumlah lainnya berhasil ditangkap dan luka. Semua
korban tewas, luka atau ditangkap, diklaim sebagai
anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Informasi itu “didukung” data lengkap dari nama, umur,
hingga jabatan di dalam organisasi GAM, plus kronologi
kejadian. Kalau bukan karena penyergapan, maka pasti
pengintaian.  Kalau bukan keduanya, berarti
pertempuran. Itu sudah jadi semacam pakem bagi pekerja
media yang sudah menyediakan kolom khusus untuk berita
seperti itu. Tinggal ganti nama, umur, tempat kejadian
dan sedikit kronologi. Selebihnya, sama. 

Bagian yang menarik dari Media Center adalah bila ada
personel TNI yang tewas, setiap kali itu pula
dikesankan bahwa pertempuran berlangsung tidak
berimbang. Jumlah kelompok lawan biasanya lebih
banyak, kadang-kadang bisa 1:5, seperti yang baru saja
terjadi. 

Rabu (29/9), seorang prajurit Marinir Serda Yulian
Efendi tewas, dan dua lainnya, Pratu Dweniar dan Prada
Syahrir Sitompul, terluka saat terjadi pertempuran
dengan GAM di Desa Blang Kubu, Kecamatan Sawang, Aceh
Utara. Kedua personel TNI yang luka itu kini dirawat
di Rumah Sakit TNI AD. 

Media Center menyebutkan, saat itu TNI hanya berjumlah
belasan orang sementara GAM berjumlah 50-an. 

Demikian halnya saat terjadi kasus pemberondongan
warga sipil di warung kopi di Pante Bidari, 4 Agustus
2004 lalu. Dikatakan Media Center bahwa pasukan Raider
700 digempur habis-habisan oleh 30-an anggota GAM
dengan 15 pucuk senjata. Entah siapa yang benar, sebab
warga di lokasi kejadian yang dirawat di rumah sakit
menyatakan jumlah GAM yang masuk di Desa Alue Mirah
saat itu tak lebih dari tiga orang saja
(Pemberondongan di Warung Kopi: Satu Peristiwa, Dua
Versi)

Masih ada kasus lain yang serupa. Beberapa waktu lalu,
menjelang berakhirnya Darurat Militer, dua anak SLTP
terkena peluru TNI di Desa Lapehan, Kecamatan Makmur,
Bireuen. Media Center menyebutkan, keduanya adalah
anggota GAM yang berumur 18 dan 19 tahun. Padahal
warga di sana mengenal mereka sebagai bocah berumur 15
dan 16 tahun. Bantahan ini juga diberikan oleh seorang
guru Madrasah Tsanawiyah Ule Gle tempat ia bersekolah
yang menyayangkan klaim keduanya sebagai anggota GAM
dan telah berumur di atas 17 tahun.

Contoh yang lain adalah peristiwa tanggal 3 Juni 2004.
Seorang perempuan bernama Ummi (40) warga Desa
Tringgadeng, Kecamatan Makmur, Bireuen tewas terkena
peluru pasukan pemerintah. Perempuan miskin yang
melakoni hidup sebagai buruh tani itu tak tewas dengan
lima luka tembakan di antaranya diduga dilepaskan dari
jarak dekat. Berita ini tak pernah disampaikan Media
Center. Apalagi, kasus itu berakhir dengan
penadatanganan permintaan maaf dan perjanjian bahwa
sang suami tak akan menuntut dengan “ganti rugi” Rp
150.000.(Azuddin dan Ummi Tewas di Tangan Tentara)

Demikian juga ketika seorang warga bernama Anwar asal
Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen yang juga tewas
ditembak pasukan pemerintah di Desa Cot Teube, Jumat,
14 Mei 2004. Warga setempat mengenal korban bukan
sebagai anggota gerilyawan tapi sebagai warga biasa
yang ketika itu sedang bekerja sebagai tenaga upahan
di sebuah kebun kelapa. 

Dua hari kemudian, Minggu 16 Mei 2004, berita
penembakan Anwar dimuat di koran lokal. Dalam berita
itu, Dansatgas Koopslihkam Letkol CAJ Asep Sapari
menegaskan bahwa pasukan pemerintah kembali
melumpuhkan hingga tewas seorang anggota GAM. 

Ada lagi yang terjadi pada Kamis (19/8), saat Ismail
Sulaiman (35), menghembuskan nafas terakhirnya di RSU
Cut Meutia, Lhokseumawe. Warga salah satu desa di
Kecamatan Pante Bidari Aceh Timur ini tewas setelah
sebutir timah panas pasukan pemerintah, melukai
perutnya hingga tembus ketika sedang memungut durian
yang jatuh di belakang rumahnya. Ia meninggal setelah
sempat dirawat sejak Sabtu (14/8) silam.

Tidak ada laporan di Media Center tentang insiden ini.
Baru setelah sebuah stasiun televisi swasta
menayangkan beritanya, keluarganya diminta
menandatangani pernyataan bahwa si penembak bukan TNI.
(Giliran Pengumpul Durian Ditembak)

Jadi kalau bukan TNI, untuk apa repot-repot
menyodorkan surat pernyataan? 

***
Bisa jadi Letkol Asep Sapari juga hanya dikirimi

Re: [ppiindia] Permohonan Turki di UE

2004-10-03 Terurut Topik Al-Sumatra


Benar sekali, alasan utamanya soal agama, kristen eropa (sebenarnya kristen dunia) tak 
ingin muslim ada didalam kamus persaudaraan mereka, kalau mau masuklah jadi kristen 
atau jahudi sekaligus...walaupun Turki sudah berusaha keras mengubah hukum, 
pendidikan, image negara mereka ,menjadi Super Sekuler..tetap saja dipandang sebelah 
mata oleh Eropa, ketakutan Eropa adalah jumlah penduduk Muslim yang begitu besar tentu 
sangat berpeluang besar mempengaruhi pandangan hidup kaum muda Eropa yg tak beragama, 
Kristenkan di Eropa hanya tinggal seonggok tembok bangunan Gereja saja, Nilai-nilai 
kristen sudah tak diterima lagi oleh kaum muda yg lebih terdidik, kebohongan ajaran 
kristen di Eropa sudah begitu telanjang, dogmanya sudah tak masuk akal lagi.. sehingga 
gelombang anak muda dan generasi baru yg tertarik kepada Islam tak terhindarkan, di 
england, Prancis, Jerman dll ..Islam adalah agama yg paling besar dan cepat 
pertumbuhannya dipeluk oleh Penduduk asli Eropa, dan itu terjadi kala Islam
 tak ada di UE hanya melalui kontak sosial dengan para pendatang, akan tak 
terbayangkan kalau Turki yg negara sekuler membawa penduduk muslim yg belum tentu 
sekuler akan bergabung dengan UE..yg jelas Kristen Eropa akan mengalami kebimbangan, 
sama halnya juga Vatican..dengan semangat Paus untuk melakukan program Kristenisasi ke 
penduduk Islam di seluruh dunia maka kehadiran Islam Turki di UE benar-benar menampar 
kekristenannya di Eropa, kejadian ini sungguh akan kita tunggu akankah terjadi 
perubahan yg mendasar secara perlahan di Eropa kalau turki jadi anggota UE atau 
akankah turki menjadi lebih sadar akan diri mereka dalam percaturan hubungannya dengan 
Eropa dan Kristen saat mereka tak diterima di UE, sejarah masa lalu menempatkan 
Turkilah sebagai penghadang kekuatan Tentara Eropa dalam bertempur dengan Kekuatan 
Tentara Islam di timur saat perang Salib..
Suhiro [EMAIL PROTECTED] wrote:
kalau menurut Kompas beberapa hari yang lalu menyitir tulisan di salah
satu majalah di eropa, seorang pakar eropa (lupa namanya), menyatakan,
sesungguhnya ganjalan masuknya turki ke UE itu lebih pada islamophobia

eropa sendiri sedang bergumul menemukan identitas dirinya, nah kalau
dimasuki unsur baru, maka akan makin mengacaukan-nya.

kalau dibilang tenaga kerja, Eropa timur dan balkan juga negara relatif
miskin yang akan membanjiri eropa barat, dan kalau turki sudah jadi
anggota maka akan datang investasi besar-besaran sehingga tidak begitu
kuat alasan tersebut.

turki juga masih didebatkan sebagai eropa-atau asia, walau istanbul berada
di eropa, sedang batas-batas eropa sendiri masih didebatkan, (kalau kita
lihat rusia sendiri punya wilayah sampai ke semenanjung kamchatka di utara
jepang juga kepulauan kuril diuatara hokkaido), juga kepualauan azores
portugis, kepulauan cannary spanyol...ini kan lebih dekat ke afrika, malta
juga lebih dekat ke afrika tapi masuk eropa, lebih aneh lagi ciprus itu
diselatan turki, tapi masuk eropa, jadi alasan ini jga terbantahkan.

mengenai HAM , turki juga sudah mati2an memenuhi tuntutan standard
eropa, termasuk kiprahnya di siprus.

jadi kalau saya pun lebih condong ke analisis pakar eropa tsb...yaitu
islamophobia.

On Fri, 1 Oct 2004, rahardjo mustadjab wrote:

 
 Meskipun bukan saya yang ditanya, saya pikir tidak ada
 salahnya saya sedikit membantu.  Penerimaan anggota
 baru (dalam hal ini Turki), ada aturannya atau
 mekanismenya, lihat saja di UE constitution.  Selama
 ini masyarakat UE keberatan kalau Turki masuk UE,
 sebab utamanya ialah:
 1. Belum jadi anggota saja, UE sudah kebanjiran orang
 Turki (sebagiannya orang Kurdi) baik sebagai pekerja
 (Gast Arbeiter), pedagang kecil, dll.  Jadi isunya
 adalah soal imigrasi.
 2. Masyarakat punya gambaran bahwa Turki ekspansionis.
 Ganjalan utamanya adalah apa yang disebut negara
 Republik Turki Utara atau TRNC (Turkish Republic in
 Northern Cyprus) yang hanya diakui oleh Turki doang. 
 Ceritanya, tahun 1974 dengan dalih adanya junta
 militer di Yunani, maka Turki mengirim 70,000 tentara
 ke Cyprus. Ribuan orang Cyprus asli terpaksa mengungsi
 ke sebelah selatan.
  Sampai sekarang, puluhan ribu tentara Turki masih ada
 di Cyprus sebelah utara.  UN Peace Keeping Forces
 terpaksa mengamankan jalur hijau yang memisahkan kedua
 masyarakat.  Sekjen PBB membikin prakarsa untuk
 menyatukan kedua masyarakat, tapi belum berhasil
 sampai sekarang.  Cyprus ingin masuk UE, tapi EU
 mensyaratkan agar Cyprus bersatu dulu, lagi-lagi gagal
 karena Rauf Denktash, presiden TRNC ogah.
 
 Rujukan kepustakaan mengenai ini cukup banyak.  Yang
 paling anyar adalah tulisan di majalah Economist
 tanggal 1 Oktober 2004 berjudul How Terrorism
 Trampled Federation.  Juga majalah Euro Business
 tanggal 28 September 2004 berjudul Majority of French
 opposed Turkey on EU.  Dan jangan lupa mengunjungi
 kantor perwakilan EU di Jakarta, pasti mereka membantu
 Anda dengan baik.
 
 Nah, selamat berskripsi ria.
 
 Salam,
 RM  
 
 
 
  --- Bapao Fazriansyah [EMAIL PROTECTED] 

Re: [ppiindia] RELIGIOUS PERSECUTION

2004-10-03 Terurut Topik Al-Sumatra


test

Jepp Sartori [EMAIL PROTECTED] wrote:A DEEP CONCERN OVER RELIGIOUS PERSECUTION

I got the message this afternoon:
This morning a radical muslim group came to a Catholic Church in Ciledug. They came 
with 100 angry muslims to demand the closure of the Multipurpose Building as the 
worshipping place. These muslims call themselves Islam Karang Tengah Ciledug. But 
among them there are FPI members.

I am so sad to know that this kind of religious persecution still happens in 
Indonesia. I don't believe this kind of thing help the muslim communities to build 
their image. This small groups of muslim may harm the whole muslim community in 
Indonesia.  

This is a form of terrorism against their own brothers and sisters. If this still 
continues to happen, then,  I am sure, with the new Presiden Mr. Yudhoyono, they will 
be no mercy at all to crack them down. 

Don't let the religion be destroyed by those irrational people.

Jepp


-
Do you Yahoo!?
vote.yahoo.com - Register online to vote today!

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


-
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 




AL-SUMATRA
Good Man in a Good Place



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail - 50x more storage than other providers!

[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Permohonan Turki di UE

2004-10-03 Terurut Topik Bapao Fazriansyah

wah terima kasih nih saya kepada temen2 yang membantu an memberikan informasi tentang 
permohonan Turki di UE. trus dengan adanya masalah2 yang sebenarnya dapat 
diinterpretasikan sebagai batu ganjalan Turki untuk berintegrasi dengan UE apakah 
pembicaraan awal pada tanggal 6 oktober nanti untuk membahas langkah serta upaya yang 
telah dilakukan turki akan berjalan? dan apakah pembicaraan di bulan desember yang 
rencananya akan memasukkan Turki untuk menjadi calon anggota UE akan berhasil? dan 
apakah pembicaraan diakhir tahun tersebut, hanyalah sebagai janji2 yang diberikan oleh 
UE kepada Turki terhadap permohonannya selama ini?
regards
fazri

Al-Sumatra [EMAIL PROTECTED] wrote:

Benar sekali, alasan utamanya soal agama, kristen eropa (sebenarnya kristen dunia) tak 
ingin muslim ada didalam kamus persaudaraan mereka, kalau mau masuklah jadi kristen 
atau jahudi sekaligus...walaupun Turki sudah berusaha keras mengubah hukum, 
pendidikan, image negara mereka ,menjadi Super Sekuler..tetap saja dipandang sebelah 
mata oleh Eropa, ketakutan Eropa adalah jumlah penduduk Muslim yang begitu besar tentu 
sangat berpeluang besar mempengaruhi pandangan hidup kaum muda Eropa yg tak beragama, 
Kristenkan di Eropa hanya tinggal seonggok tembok bangunan Gereja saja, Nilai-nilai 
kristen sudah tak diterima lagi oleh kaum muda yg lebih terdidik, kebohongan ajaran 
kristen di Eropa sudah begitu telanjang, dogmanya sudah tak masuk akal lagi.. sehingga 
gelombang anak muda dan generasi baru yg tertarik kepada Islam tak terhindarkan, di 
england, Prancis, Jerman dll ..Islam adalah agama yg paling besar dan cepat 
pertumbuhannya dipeluk oleh Penduduk asli Eropa, dan itu terjadi kala Islam
tak ada di UE hanya melalui kontak sosial dengan para pendatang, akan tak terbayangkan 
kalau Turki yg negara sekuler membawa penduduk muslim yg belum tentu sekuler akan 
bergabung dengan UE..yg jelas Kristen Eropa akan mengalami kebimbangan, sama halnya 
juga Vatican..dengan semangat Paus untuk melakukan program Kristenisasi ke penduduk 
Islam di seluruh dunia maka kehadiran Islam Turki di UE benar-benar menampar 
kekristenannya di Eropa, kejadian ini sungguh akan kita tunggu akankah terjadi 
perubahan yg mendasar secara perlahan di Eropa kalau turki jadi anggota UE atau 
akankah turki menjadi lebih sadar akan diri mereka dalam percaturan hubungannya dengan 
Eropa dan Kristen saat mereka tak diterima di UE, sejarah masa lalu menempatkan 
Turkilah sebagai penghadang kekuatan Tentara Eropa dalam bertempur dengan Kekuatan 
Tentara Islam di timur saat perang Salib..
Suhiro [EMAIL PROTECTED] wrote:
kalau menurut Kompas beberapa hari yang lalu menyitir tulisan di salah
satu majalah di eropa, seorang pakar eropa (lupa namanya), menyatakan,
sesungguhnya ganjalan masuknya turki ke UE itu lebih pada islamophobia

eropa sendiri sedang bergumul menemukan identitas dirinya, nah kalau
dimasuki unsur baru, maka akan makin mengacaukan-nya.

kalau dibilang tenaga kerja, Eropa timur dan balkan juga negara relatif
miskin yang akan membanjiri eropa barat, dan kalau turki sudah jadi
anggota maka akan datang investasi besar-besaran sehingga tidak begitu
kuat alasan tersebut.

turki juga masih didebatkan sebagai eropa-atau asia, walau istanbul berada
di eropa, sedang batas-batas eropa sendiri masih didebatkan, (kalau kita
lihat rusia sendiri punya wilayah sampai ke semenanjung kamchatka di utara
jepang juga kepulauan kuril diuatara hokkaido), juga kepualauan azores
portugis, kepulauan cannary spanyol...ini kan lebih dekat ke afrika, malta
juga lebih dekat ke afrika tapi masuk eropa, lebih aneh lagi ciprus itu
diselatan turki, tapi masuk eropa, jadi alasan ini jga terbantahkan.

mengenai HAM , turki juga sudah mati2an memenuhi tuntutan standard
eropa, termasuk kiprahnya di siprus.

jadi kalau saya pun lebih condong ke analisis pakar eropa tsb...yaitu
islamophobia.

On Fri, 1 Oct 2004, rahardjo mustadjab wrote:

 
 Meskipun bukan saya yang ditanya, saya pikir tidak ada
 salahnya saya sedikit membantu.  Penerimaan anggota
 baru (dalam hal ini Turki), ada aturannya atau
 mekanismenya, lihat saja di UE constitution.  Selama
 ini masyarakat UE keberatan kalau Turki masuk UE,
 sebab utamanya ialah:
 1. Belum jadi anggota saja, UE sudah kebanjiran orang
 Turki (sebagiannya orang Kurdi) baik sebagai pekerja
 (Gast Arbeiter), pedagang kecil, dll.  Jadi isunya
 adalah soal imigrasi.
 2. Masyarakat punya gambaran bahwa Turki ekspansionis.
 Ganjalan utamanya adalah apa yang disebut negara
 Republik Turki Utara atau TRNC (Turkish Republic in
 Northern Cyprus) yang hanya diakui oleh Turki doang. 
 Ceritanya, tahun 1974 dengan dalih adanya junta
 militer di Yunani, maka Turki mengirim 70,000 tentara
 ke Cyprus. Ribuan orang Cyprus asli terpaksa mengungsi
 ke sebelah selatan.
  Sampai sekarang, puluhan ribu tentara Turki masih ada
 di Cyprus sebelah utara.  UN Peace Keeping Forces
 terpaksa mengamankan jalur hijau yang memisahkan kedua
 masyarakat.  Sekjen PBB membikin prakarsa 

[ppiindia] Repair schemes can't please all nations

2004-10-03 Terurut Topik Ambon


BALANCE AT THE U.N.
Repair schemes can't please all nations

By RICHARD HALLORAN
Special to The Japan Times

HONOLULU -- The proposal that Japan, India, Germany and Brazil become permanent 
members of the U.N. Security Council is almost certain to fail, but it may trigger 
sweeping reforms in a 1945 institution incapable of coping with the issues of 2005. 

Japanese Prime Minister Junichiro Koizumi, Indian Prime Minister Manmohan Singh, 
German Foreign Minister Joschka Fischer and Brazilian President Luiz Inacio Lula da 
Silva presented their joint bid in New York on Sept. 22, asserting they are 
legitimate candidates for permanent membership in an expanded Security Council. 

The Security Council today has five permanent members with the veto -- the United 
States, China, Russia, Britain and France (the victors of World War II). Ten other 
members are chosen to rotate through the council on two-year terms. 

Opposition to the new proposal was immediate. China, South Korea and North Korea 
objected to Japan's bid. Pakistan, with support from China, opposed India. Italy 
opposed Germany, while Spanish-speaking Mexico, Argentina and Chile opposed 
Portuguese-speaking Brazil. 

Moreover, Egypt, Nigeria and South Africa each said it should be a permanent member. 
Other Africans argued for more representation, as did Arabs, Asians and Latin 
Americans. Secretary General Kofi Annan, has ordered a study due by the end of the 
year on possible changes. 

Observers of the United Nations said reform is the talk of the headquarters in New 
York because the U.N.'s ineptitude has become increasingly clear. In its latest 
dithering, the U.N. has dawdled over the Sudan in Africa where 6,000 to 10,000 people 
a month are dying from starvation or being killed in civil strife. 

As David Brooks of The New York Times has written: The United States said the killing 
in Darfur was indeed genocide, the Europeans weren't so sure, and the Arab League said 
definitely not. Hairs were split and legalisms were parsed, and the debate over how 
many corpses you can fit on the head of a pin proceeded in stentorian tones while the 
mass extermination of human beings continued at a pace that may or may not rise to the 
level of genocide. 

On long-standing conflicts in Asia, the U.N. has done little to foster reunification 
of South Korea and North Korea, to ease the dispute between China and Taiwan over that 
island's fate, to combat terror and piracy in Southeast Asia, to mediate between India 
and Pakistan over Kashmir, to end 20 years of ethnic strife in Sri Lanka. 

Victor David Hanson, an historian at Stanford University, wrote recently: Our global 
watchdog, the United Nations, had been largely silent. It abdicates its responsibility 
of ostracizing those states that harbor mass murderers, much less organize a 
multilateral posse to bring them to justice. 

Schemes for fixing the U.N. Security Council and General Assembly have been flying 
around for months. The key is to find an acceptable balance among the major powers, 
the middle powers and the smaller nations. 

In the Security Council, the world's powers supposedly exercise leadership, but 
Britain and France have long since slipped off that top shelf. If they could be 
persuaded not to veto reforms, perhaps a three-tiered Security Council could be 
assembled. Criteria for the top and middle tiers would be population, political 
stability, economic strength and military power. 

The top tier would comprise the U.S., the European Union (including Britain, France, 
Germany, and Italy), China, India, Japan and Russia. The veto would be diluted by 
requiring two to block an action. 

In the middle would be permanent members without a veto -- such as Brazil, Nigeria, 
Pakistan, South Korea, Indonesia, Egypt and Mexico. In the third tier would be members 
rotating by geographic region -- Eastern Europe, Latin America, Africa, Asia, the Arab 
world, and Pacific island nations. 

In the General Assembly, which has nearly quadrupled from 51 members in 1945 to 191 
members today, the U.S. vote counts no more than that of Palau, population 20,000. 
Consequently, the assembly is largely ignored. 

To make the General Assembly effective, weighted voting would be tried. A nation, for 
instance, would get one vote for every 100 million people and another for every 2 
percent of the world's gross national product. That would give the U.S. 17 votes 
(three plus 14) and China 14 votes (13 plus two). Resolutions would be binding -- they 
are not now -- if they gained two-thirds of the votes. 

All of this is admittedly speculative. As a devoted advocate of the U.N. says, That 
the U.N. does not fairly represent today's world is true, but that doesn't make 
re-organizing it any easier. 

Richard Halloran, formerly a correspondent for Business Week, The Washington Post and 
The New York Times, is a freelance journalist. 

The Japan Times: Oct. 3, 2004
(C) All rights reserved 


[Non-text 

[ppiindia] Tinjauan Buku: Menyelami Mimpi Karl Marx

2004-10-03 Terurut Topik Ambon

[sedikit catatan : dalam resensi ini disebut sawah-sawah mulai digusur.. 
Marx bermain di sawah. Dimana di Jerman atau Inggris ada sawah??]

Media Indonesia
Senin, 04 Oktober 2004

OPINI

Tinjauan Buku: Menyelami Mimpi Karl Marx

Karl Marx, Revolusi dan Sosialisme, Ken Budha Kusumandaru, Resist Book

KARL Marx dilahirkan pada tanggal 5 Mei 1818 di Kota Treves (Trieste, 
Trier), Provinsi Rhein di Prusia. Karl Marx muda mengalami sendiri masa-masa 
perkembangan awal kapitalisme dimana sawah-sawah mulai digusur untuk 
pendirian pabrik-pabrik, dimana para petani miskin yang kehilangan tanahnya 
terpaksa melamar bekerja di pabrik-pabrik.
Sumber-sumber yang dapat dipercaya mengatakan bahwa Marx senang bermain di 
sawah, ini ketika masa kecilnya dulu. Pengamatan yang dilakukannya sepanjang 
masa kecilnya ini, kelak dituangkan dalam analisis yang terinci mengenai 
perkembangan kapitalisme dan hubungannya dengan masalah pertanian.
Marx muda mengikuti semua berita politik melalui koran yang ada di 
negerinya. Ayahnya, Heinrich Marx, adalah seorang yang terpandang di 
kalangan masyarakat Jerman, sekalipun ia adalah seorang Yahudi.
Dari kedua jalur keluarganya, baik dari ayah maupun ibunya, Henrietta, Marx 
mewarisi satu semangat mempelajari filsafat. Kedua jalur keluarganya 
memiliki anggota-anggota para nabi yang hafal Voltaire dan Lessing seperti 
membalik telapak tangan. Ayahnya juga adalah orang yang terpelajar. Meminati 
bacaan filsafat dari John Locke, terutama karya-karya awalnya yang sangat 
kental mengandung filsafat Materialisme, dan Diderot.
Pembicaraan-pembicaraan yang ada di dalam keluarga inilah yang kelak 
membangkitkan minat Marx muda untuk mempelajari filsafat, terutama sekali 
materialisme. Marx muda sudah menunjukkan kejeniusannya sejak kecil. Ketika 
ia masih di bangku SMA, ia bahkan menilai bahwa tidak ada orang yang 
benar-benar bebas memilih pekerjaan. Semua kebebasan yang ada terletak 
pada pembatasan-pembatasan yang dibangun oleh kondisi sosial dimana orang 
bersangkutan hidup dan menjalankan aktivitasnya.
Salah satu konsepsi terpenting dari filsafat Marxisme, dan yang paling 
sering dirujuk orang ketika berbicara tentangnya adalah konsepsi tentang 
pertentangan kelas. Melalui istilah pertentangan kelas ini, mereka yang 
menentang marxisme berusaha menggambarkan bahwa Marxisme adalah suatu 
ideologi kekerasan yang absurd. Tidakkah orang menginginkan perdamaian? 
Lihatlah Karl Marx justru menganjurkan pertentangan antarkelas! Ia ingin 
masyarakat terpecah-pecah dan penuh dengan konflik, demikian propaganda 
yang dilancarkan melawan konsepsi tentang pertentangan kelas. Benarkah Karl 
Marx demikian jahatnya? Marilah kita lihat terlebih dulu apa yang 
digambarkan oleh Marx tentang pertentangan kelas itu.
Karl Marx, Revolusi dan Sosialisme merupakan buku karya Ken Budha 
Kusumandaru setebal 330 halaman dan merupakan sanggahan terhadap Frans 
Magnis-Suseno. Ketika si pengarang pertama kali membaca buku karya Frans 
Magnis-Suseno yang berjudul Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke 
Perselisihan Revisionis, tiga tahun yang lalu, melalui buku itu ia terusik 
akan sesuatu hal.
Setelah ia selesai membaca buku itu beberapa kali, ia menemukan hal yang 
mengusik pemikirannya. Di satu pihak Romo Magnis (panggilan akrab untuk 
Franz Magnis-Suseno) menguraikan pemikiran Marx dengan sistematis dan 
sederhana sehingga mudah dicerna dan dilihat kebenaran-kebenarannya, namun 
di pihak lain, ia memberikan banyak pertanyaan kritis yang praktis 
membantah semua keterangan yang terurai di depannya.
Pertanyaan kritis yang dilontarkan Romo Magnis terasa sangat dangkal dan 
cenderung berbau apologis. Terlebih lagi, Romo Magnis tidak mempergunakan 
data untuk membahas tesis-tesis Marx yang menurut Romo Magnis-Suseno 
sendiri, dibangun selama puluhan tahun melalui riset-riset yang mendalam. 
Romo Magnis-Suseno hanya mempergunakan pendapat-pendapat orang untuk 
berhadapan dengan tesis-tesis Marx.
Kegelisahan inilah yang membuat sang penulis, Ken Budha Kusumandaru mulai 
berpikir untuk melakukan riset sendiri. Setelah beberapa tahun tertunda ia 
akhirnya berhasil memulai riset pustaka terpanjang dan terbesar yang ia 
pernah lakukan sejauh ini. Golda Naya 



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg 

[ppiindia] Tuntutan Penyandera TKW

2004-10-03 Terurut Topik Ambon

Jawa Pos

Senin, 04 Okt 2004,

Tuntutan Penyandera TKW

Perkembangan terbaru peristiwa penyanderaan dua tenaga kerja wanita (TKW) 
Indonesia di Iraq menarik untuk disimak. Hal pertama, sampai kemarin 
terdapat nama TKW yang sama. Menurut penelusuran Radar Bogor (Grup Jawa Pos) 
TKW bernama Rosidah binti Tohir Ahim ternyata sudah kembali ke daerah 
asalnya di Cianjur.

Padahal, seperti diberitakan luas banyak media pekabaran, nama Rosidah binti 
Tohir Ahim adalah yang disandera kelompok bersenjata di Iraq.

Persoalannya, adakah dua nama TKW yang sama, yang pertama memang sudah 
pulang dan yang lain benar-benar disandera di Iraq?

Masalah ini membawa konsekuensi bagi pemerintah. Yakni, keharusan segera 
memastikan apakah memang benar ada TKW bernama Rosidah yang disandera di 
Iraq meskipun fotonya sudah tersebar ke seluruh dunia.

Jika benar ada TKW yang disandera, menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk 
melakukan berbagai cara guna membebaskannya. Bukankah Indonesia dikenal 
dekat dengan Iraq? Bukankah juga tidak ada alasan politik yang relevan untuk 
menyandera orang Indonesia lantaran Indonesia sama sekali tidak mendukung 
agresi militer AS ke tanah Iraq?

Hal kedua ialah laporan jaringan TV Al-Jazeera yang mengatakan bahwa 
panyandera minta pemerintah Indonesia membebaskan Abu Bakar Ba'asyir yang 
sedang ditahan sebagai jaminan untuk membebaskan dua TKW yang disebut-sebut 
tengah disandera di Iraq.

Persoalannya, patutkah seorang Ba'asyir memiliki hubungan dan jaringan 
sangat luas sampai ke kekuatan-kekuatan bersenjata anti-AS di Iraq? Adakah, 
misalnya, permainan intelijen asing di balik tuntutan pembebasan Ba'asyir 
sebagai jaminan untuk membebaskan Rosidah?

Pemerintah perlu bertindak cepat, tetapi disertai pemikiran jernih untuk 
menyelesaikan peristiwa ini. Cepat dalam arti memastikan serta patut 
dipercaya bahwa memang ada atau bahkan benar-benar tidak ada TKW bernama 
Rosidah yang disandera di Iraq?

Nama Rosidah bisa saja dimiliki lebih satu orang. Tetapi, kalau binti alias 
nama orang tuanya juga sama, patutkah hal itu bisa dipercaya? Hal-hal 
demikian menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pemerintah. Paling tidak, 
untuk segera mengklarifikasi dalam waktu yang tidak lama.

Sedangkan mengenai Ba'asyir, pemerintah perlu pula segera mengumpulkan bukti 
yang patut dipercaya bahwa dia memang punya atau tidak punya hubungan apa 
pun dengan kelompok-kelompok bersenjata di Iraq.

Penahanan Ba'asyir haruslah segera diklarifikasi pula bahwa hal tersebut 
merupakan perkara hukum domestik di dalam negeri Indonesia. Sebaliknya, 
janganlah pemerintah mengambil kesempatan justru untuk menghukum Ba'asyir 
lebih berat karena namanya dikait-kaitkan dengan penyanderaan TKW asal 
Indonesia di Iraq tanpa ada bukti yang kuat.

Pemerintah perlu memahami bahwa sangat mungkin ada permainan intelijen 
internasional untuk terus memaksa Indonesia menekan warga negaranya yang 
dikenal bersuara keras dan kritis terhadap kepentingan negara besar.

Bahkan, sangat mungkin pula panyanderaan TKW yang disebut-sebut berasal dari 
Indonesia di Iraq itu untuk menggambarkan serta menciptakan opini 
internasional bahwa negeri ini memang sarang teroris.

Kemungkinan-kemungkinan seperti itu patut segera disikapi pemerintah dengan 
jelas, tegas, dan jujur disertai pikiran yang jernih. 



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] TNI Masa Kini dan Bentuk Ancaman yang Berubah

2004-10-03 Terurut Topik Ambon

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0410/04/opini/1302136.htm
Kompas
Senin, 04 Oktober 2004



TNI Masa Kini dan Bentuk Ancaman yang Berubah
Zacky Anwar

REFORMASI politik yang telah berlangsung selama enam tahun telah memperjelas 
peran TNI sebagai pengemban fungsi pertahanan negara dalam mempertahankan 
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk keutuhan wilayahnya.
LEBIH dari lima tahun yang lalu Mabes TNI (dahulu Mabes ABRI) meluncurkan 
empat belas butir pokok-pokok reformasi internal TNI. Di antara butir-butir 
penting itu adalah perubahan sikap dan paradigma tentang peran politik TNI, 
pemisahan Polri dari ABRI, penghapusan fungsi sosial politik di berbagai 
unit organisasi, pemutusan hubungan dengan Golkar, tekad untuk tidak 
terlibat dalam politik praktis, dan penarikan anggota TNI/Polri dari 
parlemen pada tahun 2004 ini.
Dalam perspektif mengelola perubahan, implementasi langkah-langkah di atas 
merupakan pekerjaan besar penuh tantangan, mengingat yang diubah adalah 
perilaku dan budaya organisasi yang sudah berjalan berpuluh-puluh tahun.
Harus diakui proses perubahan ini berhasil dikelola dengan baik oleh TNI 
meskipun di sana-sini masih saja terdapat ke kurangan (Kompas, 31 Agustus 
2004). Sikap netral TNI telah diwujudkan dalam dua kali pemilu di tahun 1999 
dan tahun 2004 yang mendapatkan penilaian dunia internasional sebagai pemilu 
yang sangat demokratis tanpa intervensi TNI.
Dalam perjalanan lima tahun terakhir ini, begitu cepat perubahan sikap 
politik TNI maupun etika operasionalnya terutama dalam menghargai hak 
asasi manusia (HAM).
Sewaktu dunia dikejutkan oleh skandal yang menghebohkan oleh tentara Amerika 
Serikat di penjara Abu Ghraib, Irak, pada Mei 2004, di mana telah terjadi 
suatu pembunuhan, penyiksaan, dan pelecehan seksual terhadap tawanan perang 
Irak, dan sebelumnya skandal penyerahan 8.000 tawanan Taliban kepada tentara 
AS di Konduz, Afganistan, yang diabadikan wartawan Skotlandia, Janie Doran, 
dalam sebuah film dokumenter Afghan Massacre: Convoy of Death. Di situ 
diceritakan ribuan anggota Taliban dijebloskan ke dalam lori-lori di Kota 
Mazar-i-Sharif pada tanggal 26 dan 27 November 2001.
Seluruh pintu lori dikunci dan lori-lori tersebut dibiarkan terpanggang 
panas matahari selama berhari-hari sampai tahanan tewas (Kompas, 8 Mei 
2004). TNI yang selama ini tidak lepas dari berbagai tuduhan pelanggaran HAM 
justru melakukan hal yang bertolak belakang. Tawanan-tawanan Gerakan Aceh 
Merdeka (GAM) di Aceh ditempatkan pada barak-barak penampungan yang 
mendapatkan kontrol dari petugas Palang Merah Indonesia.
Di dalam barak-barak penampungan, para tawanan diberi berbagai kursus 
keterampilan, kegiatan sosial, dan dapat menerima kunjungan keluarga bahkan 
memiliki hak cuti. Setelah dibebaskan, mereka masih juga diberi santunan 
sejumlah uang sebagai modal kerja untuk bekal hidup selanjutnya.
Di lapangan para prajurit pun dibekali kain kafan untuk menguburkan secara 
layak anggota-anggota GAM yang tewas dalam kontak tembak. Suatu kemajuan 
yang luar biasa, bahkan hal tersebut tidak pernah dilakukan oleh 
prajurit-prajurit dari negara-negara kampiun HAM sekalipun.
SEBALIKNYA, apabila kita berbicara tentang tingkat kesejahteraan prajurit 
TNI, kita menjadi sangat prihatin. Dalam era reformasi, tingkat 
kesejahteraan prajurit TNI tidak semakin baik, tetapi semakin jauh dari 
cita-cita membangun prajurit yang profesional. Seorang prajurit pertama 
(prada) hanya menerima gaji di bawah upah minimum regional di Jakarta, yaitu 
Rp 600.000 per bulan, di mana prajurit tersebut ketika bertugas di lapangan 
operasi taruhannya adalah nyawa.
Sebagai catatan, TNI telah kehilangan hampir satu batalyon dalam operasi 
Aceh selama 6-7 tahun terakhir. Tidak terhitung yang luka-luka serta cacat 
(di samping anggota Polri yang juga cukup banyak menjadi korban).
Sulit membayangkan bagaimana pengelola negara ini dapat membiarkan kondisi 
semacam ini sebagai hal yang biasa. Kita menjadi takut apabila berpikir, 
seseorang yang dipersenjatai lengkap dirawat dengan gaji lebih kecil dari 
seorang petugas satuan pengamanan. Apa yang akan terjadi?
Betapa beratnya para komandan satuan memelihara moril anak buahnya untuk 
tetap loyal dan rela berkorban bagi negaranya.
Dilihat dari penyiapan alat-alat utama TNI, keadaannya lebih buruk lagi. 
Alat utama yang ada saat ini hanya 30 persen yang siap operasional, 
khususnya TNI AU dan TNI AL.
Dengan luas perairan laut enam juta kilometer persegi, seyogianya Indonesia 
memiliki armada yang kuat sehingga mampu menjaga wilayah perairan Indonesia 
dari aksi-aksi penyelundupan, pencurian ikan, maupun kegiatan intelijen 
lainnya. Di kalangan negara ASEAN, keadaan ini mungkin hanya setara dengan 
Laos dan Kamboja, dan sangat jauh jika dibandingkan dengan Singapura, 
Malaysia, maupun Thailand.
TELAH kita sadari bersama bahwa lingkungan internasional telah berubah, 
berbagai paradigma keamanan pada era pascaperang dingin di dekade 1990-an 
menjadi kurang 

[ppiindia] Western-educated fundamentalists

2004-10-03 Terurut Topik rahardjo mustadjab


(Dari Straits Times interactive)
  
OCT 4, 2004
Western-educated fundamentalists 
British and US nationals of Pakistani origin spearhead
push for puritanical Islamic state 

KARACHI - A new breed of Islamic fundamentalists who
study at top British and American schools yet abhor
Western values has emerged in Pakistan.

The radicals advocate a pan-Islamic state and favour
the removal of the country's pro-US government.

Militancy and violence are not part of their agenda as
they want to achieve their 'lofty goals' through a
peaceful and non-violent struggle.

But analysts say such men, fired by the passion of an
Islamic renaissance, stand on a thin line dividing
political and violent struggles.

Hizb ut-Tahrir (Liberation Party), an international
Islamic group with roots from England to Central Asia,
is a recent addition to myriad radical organisations
striving to enforce 'true Islam' in Pakistan, a poor
South Asian nation.

The group was outlawed in Pakistan in November last
year, just three years after it started operations,
but its members continue undeterred, distributing
party literature and holding small meetings in efforts
to expand their base.

Pakistan, an ally of the US in the war on terror,
banned several militant Islamic groups but most of
them re-emerged under new names. 

Hizb ut-Tahrir has refused to change its identity
despite the closure of its offices and the arrests of
several members. British and US nationals of Pakistani
origin make up the backbone of this secretive group
formed in Jerusalem in 1953.

It wants to establish a supra-Islamic state on the
model of the caliphate as it existed in the early days
of Islam.

The group came to Pakistan through second-generation
Pakistanis living in the West, Chaudhry, an Interior
Ministry spokesman. 'Its members incite people against
the government through their writings and leaflets.'

But Hizb ut-Tahrir's spokesman Naveed Butt said to
bring about a change, one needed political - not
militant - action.

'We are being associated with militancy because we
preach an alternative ideology,' said Mr Butt, an
engineer from Chicago, where he was first introduced
to the group in the mid-1980s.

'The best barometer of our success is that we were
banned within three years of our activities here.' \--
Reuters 









PIONEER MEMBER

MR ISMAIL Sheikh abandoned his career as a dentist in
London and moved to Karachi in 1999 to become one of
Hizb ut-Tahrir's pioneer members.

'We advocate unity of Muslims,' said the frail
34-year-old British national of Pakistani origin who
was arrested for distributing pamphlets outside a
Karachi mosque in July.

An anti-terrorism court acquitted him on lack of
evidence last month and he was back doing the group's
work the same day, saying the arrest only strengthened
his resolve. 'They questioned me whether I had links
to Al-Qaeda or I visited Afghanistan,' he said.








NON-MILITANT STANCE 

MR AHMED Rashid, the author of a book on the Taleban,
said Hizb ut-Tahrir is a movement based in Europe.

'Young Muslims living in the West get exposure to
their culture through religion. I don't think they
have any real popular support. 

'Given the enormous number of Islamic schools and
parties, it is difficult for someone like Hizb, which
is seen as an import from England, to come in the
field and make room for itself,' he said. 

He said that despite its radical ideas, there were no
indications that Hizb was involved in militancy.



  
 



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re : Nilep 1.7 trilliun..bisa bebas begini?

2004-10-03 Terurut Topik arriko . indrawan


Bukan cuma gereja... Buat bangun Masjid, Musholla,
bikin pura, kasih zakat, Infaq,... dll

Itu cara para koruptor untuk cuci Uang
Biar kesannya soleh... padahal...???



=

Subject: Nilep 1.7 trilliun..bisa bebas begini?

Mau untuk apa duitnya itu..bangun gereja kali ya?




Adrian Malah Minta Jaminan Tak Ditahan



Kejagung Desak Polri Segera Serahkan
MANADO-Dari tempatnya yang misterius, Adrian Herling Waworuntu masih
mencoba bernegosiasi. Padahal, tersangka pembobolan BNI Rp 1,7 triliun itu
seharusnya menyerahkan diri hari ini.

Lewat pengacaranya, Adrian malah meminta jaminan Kejaksaan Agung (Kejagung)
untuk tidak menahannya. Ini sebagai syarat Adrian untuk memenuhi panggilan
polisi dan selanjutnya diserahkan ke Kejagung.

Tentu saja, tidak mudah bagi Adrian untuk mendapatkan jaminan itu. Apalagi,
Adrian selama ini dianggap tidak kooperatif. Karena itu, sampai tadi malam,
melalui pengacaranya, Doni Antares Irawan, Adrian mengatakan belum mendapat
jaminan dari Kejagung. Kita belum mendapat jaminan dari Kejagung. Saya
dengar mau langsung ditahan, kata Doni kepada koran ini.

Dasar permintaan agar tak ditahan itu juga cukup aneh. Doni mengatakan,
setelah mempelajari kasus itu, dia merasa yakin bahwa Adrian akan bebas di
pengadilan. Kalau saya bisa dibebaskan, kenapa saya harus ditahan? kata
Doni menirukan ucapan Adrian.

Lalu, apakah hari ini Adrian akan memenuhi panggilan Polri? Doni tidak bisa
menjamin. Sampai saat ini, kata Doni, Adrian masih berada di Jakarta.

Adrian memang lebih beruntung dibandingkan dengan orang-orang yang
terlibat dalam kasus pembobolan BNI itu. Dua pimpinan cabang BNI sudah
divonis dengan hukuman cukup berat, yakni seumur hidup dan belasan tahun
penjara. Terdakwa lain juga mulai diadili.

Sedangkan Adrian justru dilepas polisi dengan dalih masa tahanan 120 hari
telah habis. Ini akibat berkas Adrian mondar-mandir belasan kali dari
polisi ke kejaksaan. Justru saat akan diserahkan ke Kejagung, setelah
berkas sempurna, dia malah mangkir. Dia berdalih sakit dengan berbekal
surat dokter.

Dari pelacakan koran ini (seperti diberitakan edisi kemarin), dokter
tersebut adalah dr Franklyn Winerungan. Dokter itu bekerja di Puskesmas
Desa Tungoi dan buka praktik privat di Kotamobagu. Surat keterangan dokter
tersebut bertanggal 23-30 September. Namun, sang dokter mengaku tak tahu
persis siapa Adrian itu.

Anehnya lagi, polisi juga terkesan menoleransi mangkirnya Adrian itu.
Akibatnya, tak ada tindakan serius untuk mengecek dan melacak Adrian. Baru
tiga hari lalu, Mabes Polri menyatakan sudah mengirim empat polisi ke
Sulawesi Utara.

Kejagung Desak Polisi
Bagaimana komentar Kejagung? Kapuspenkum Kemas Yahya Rahman tidak mau
memastikan apakah Adrian akan langsung ditahan. Ditahan atau tidaknya, ya
kita lihat nanti, ungkap Kemas kepada koran ini kemarin di kantornya.

Lebih lanjut Kemas mengatakan, Kejagung meminta Mabes Polri segera
menyerahkan Adrian dan barang bukti lainnya. Ini terkait dengan status
BAP-nya yang telah dinyatakan P21 (sempurna). BAP tersangka sudah kita
nyatakan P-21. Oleh karena itu, kita meminta agar Mabes Polri segera
menyerahkan tersangka (Adrian) beserta barang bukti, ujar Kemas.

Kemas mengatakan, Mabes Polri memiliki waktu 14 hari untuk melakukan
penyerahan sejak hari penerbitan status P21 pada BAP tersebut. Jangka waktu
itu, kata Kemas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Padahal, Kejagung sendiri menerbitkan P21 sejak 9 September lalu.

Kemas menambahkan, untuk mengonkretkan permintaan tersebut, Kejagung segera
mengirimkan surat tertulis kepada Mabes Polri. Kita mendesak agar Polri
melakukan penyerahan tahap II, tandasnya.

Karena Adrian misterius, sangat mungkin penyerahan itu tidak bisa dipenuhi
Polri. Namun, Kemas mengatakan, Kejagung akan terus meminta Polri untuk
menyerahkan Adrian. Bahkan, tidak sekadar meminta. Kita juga mendesak.
Kalau tidak bisa, akan kita desak lagi, ujarnya.

Pelacakan Polisi
Menurut informasi yang diperoleh koran ini, polisi terus melacak keberadaan
Adrian di Jakarta dan Sulawesi Utara. Rabu malam, polisi mendatangi rumah
Adrian di Pondok Indah. Polisi hanya bertemu pembantunya. Menurut
pembantunya, kemarin malam (Selasa malam, Red), dia meninggalkan rumah,
ungkap sumber tersebut.

Bagaimana dengan pelacakan ke Sulut? Setelah kedatangan tim Mabes Polri
untuk melacak Adrian dikabarkan belum jelas, Direktur Reskrim Polda Sulut
Kombes Pol Johnny Hotma Hutauruk kemarin menyatakan bahwa tim mabes itu
sudah tiba dua hari lalu.

Dia mengungkapkan, tim Mabes Polri yang turun ke daerah tersebut beranggota
tiga perwira. Dia menambahkan, begitu tiba, tim Mabes Polri tersebut
langsung terjun ke Bolmong. Bahkan, sampai saat ini, ketiga perwira itu
sedang berada di lapangan untuk mengecek keberadaan atau posisi Adrian,
tegasnya.

Polda Sulut tak akan bertindak apa pun bila Adrian tidak mau mengindahkan
panggilan Mabes Polri. Hotma menegaskan, semuanya diserahkan kepada Mabes
Polri.

Sementara itu, meski Adrian 

RE: [ppiindia] Re: FW: Presiden SBY dan tantangan Hegemoni Amerika (1)

2004-10-03 Terurut Topik Rachman, Mauludi \(GE Consumer Finance\)

setuju lah. kayaknya negara kita harus bisa untuk coba dulu mengisolasi diri dari 
bantuan ekonomi negara lain.
tapi susah juga sih kalo ga punya pemimpin yang kuat.
senang sekali melihat orang** kaya (bajingan) itu pada cabut keluar negeri dengan uang 
hasil korupsinya. tapi mereka dilarang untuk kembali ke indonesia for certain periods 
... katakanlah 50 tahun !
kita buktikan pada mereka itu bhw kita mampu tanpa uang dari mereka.
nah pada jaman** ini akan terlihat kan ... sebetulnya sejauh mana sih kita bisa 
menggali potensi alam kita ... potensi manusia untuk develop applied technologies

seru juga melihat orang** kita kembali lagi bercocok tanam ...
dan 50 tahun ke depan, IDR 1,- = USD 1,-

oops ... i's carried away !
i'm dreaming ...


-Original Message-
From: Danardono HADINOTO [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, October 01, 2004 7:32 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [ppiindia] Re: FW: Presiden SBY dan tantangan Hegemoni
Amerika (1)


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Buyat lagi: test terpercaya membuktikan bahwa tingkat Hg normal

2004-10-03 Terurut Topik rahardjo mustadjab

Bakal mendulang badai kalau saya ungkit lagi soal ini,
saya sadar itu.  Maklum, pendapat yang mengatakan
bahwa Newmont kerjanya bukan sembarangan, itu melawan
arus.  Tapi, apakah yang benar itu, yang sementara ini
politically-correct?

Salam,  
RM

 Print October 04, 2004 
(Jakarta Post)


 
 
Int'l tests show normal mercury level in Buyat Bay 
Abdul Khalik, The Jakarta Post, Jakarta

A laboratory test by Japan's Minamata institute and
the World Health Organization (WHO) shows the mercury
levels in hair samples taken from residents living at
Buyat Bay in North Sulawesi were normal, the Ministry
of Health said on Sunday.

Ministry director general of communicable disease Umar
Fahmi said the level of mercury in the residents' hair
was 2.65 micro grams per gram (æ/g) or around
one-twentieth of the dangerous level of 50 æ/g set by
WHO. 

It indicates a normal level of mercury content in
human body. The level is equivalent with the mercury
content found in healthy Japanese citizens, Umar told
The Jakarta Post. 

Earlier, the results of a laboratory test last July by
the School of Mathematics and Natural Sciences at the
University of Indonesia found that the mercury levels
in the blood of Buyat Bay residents was between 8
micrograms a liter (æ/L), to 21 æ/L. 

Normal mercury levels in the blood of people that do
not eat large amounts of fish are 8 æ/L and studies
show that people do not suffer symptoms of mercury
poisoning until their blood-mercury reaches levels as
high as 200 æ/L, information from the U.S. Food and
Drug Agency says. 

Meanwhile, the Jakarta health office's laboratory test
released on July 28, revealed the same residents had
blood-mercury levels of between 33.75 æ/L and 52.50
æ/L. 

The test, however, didn't show a significant content
of mercury in the residents' hair and nails. 

Umar said the tests by the Minamata institute and WHO
also examined the levels of other heavy metals in the
human body and in the environment -- in fish, water
and sediment around the bay, which police said was
polluted by U.S-based mining firm PT Newmont Minahasa
Raya. 

My competence is to only inform you about (mercury)
content in the human body. All I can tell you is that
the levels of heavy metals are higher in Totok Bay
than in Buyat Bay. We will release complete details on
Monday. We will be very careful about this as it is a
sensitive issue, Umar said. 

Buyat Bay and Totok Bay are separated by a
two-kilometer cape. a number of people living in Buyat
Pante village along the Buyat Bay have come to
Jakarta, complaining about pollution-related diseases.
However, none of residents from Ratatotok village
along the Totok Bay have made similar complaints. 

An expert from Japan's National Institute for Minamata
Disease, Mineshi Sakamoto, and a WHO environmental
expert, Jan Speets, conducted research in Buyat Pante
and Ratatotok villages in mid-August. 

They took samples of fish and water, as well as
samples of blood, hair, and finger nail clippings of
residents from the two villages which was tested in
Japan. 

At the end of August, the National Police charged PT
Newmont Minahasa Raya, the only mining company that
operated there, with contaminating Buyat Bay. 

The charges were based on the results of a police
laboratory test on samples of water, fish, soil and
sediments taken from the bay. 

The test concluded that the level of mercury in the
Buyat Bay water was 5.5 æ/L, 4 æ/L, and 3.9 æ/L
respectively in three different locations where those
samples were taken, police said. 

They added that the tested mercury level exceeded the
standard of 1 æ/L set by Ministerial Decree No.
51/2004 on seawater pollution standards, the same
minimum safety standard as set by WHO. 

The police are detaining five six Newmont executives
as suspects in the Buyat Bay pollution case but are
not holding the company's president director, Richard
Ness, citing health concerns. 

Newmont has repeatedly denied all charges, while U.S.
Ambassador to Indonesia Ralph L. Boyce has called for
the release of the detainees because they were
cooperating investigation. 
 



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, 

[ppiindia] Why Justify Violence with Religion?

2004-10-03 Terurut Topik Jepp Sartori

Why Justify Violence with Religion?
 
The world notices well that there is a connection between violence and the religious 
sentiment. Sometimes violence is incited by those who believe in One God of Mercy. 
They justify their violence with the Holy Scripture. 
 
Who can control the interpretation of the Holy Koran? The mullahs and the ulemas 
cannot control it at all, because there is no system of leadership in Islam which has 
an exclusive authority to do that. So, every muslim has right to interpret the Koran 
according their own way. Unfortunately, in the several Islamic shool, we can find 
easily the educational system which promotes jihad against the enemy of Islam. Many 
young muslims are educated in this kind of frame work in which the world seems to 
consists only with muslims and non muslims. 
 
I hope my impression is wrong about the Indonesian muslims. However, the majority 
muslims tend to be silent when there are conflicts between muslims and non muslims. 
Very rarely the majori moderate muslims defend the non muslims. They are easily 
provoked by the radical groups which usually use violence in demonstration.  Is it not 
the fertile ground for the seed of terrorism in Indonesia?
 
I am looking forward the development of the moderate muslims with their human touch 
towards their borthers and sisters as the same and equal citizens.
 
God bless Indonesia!
 
Jepp
 
 


-
Scopri Mister Yahoo! -  il fantatorneo sul calcio di Yahoo! Sport'

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Buyat lagi: test terpercaya membuktikan bahwa tingkat Hg normal

2004-10-03 Terurut Topik Satrio Arismunandar

Kalau ada perbedaan hasil yang ekstrim, nggak usah
repot, Mas. Dan nggak usah dilarikan ke soal politis.

Bandingkan saja:
1. Metode tes / pengujiannya.
2. Cara pengambilan / pemilihan sampelnya.
3. Jumlah sampel yang diperiksa dan lokasi
pengambilannya.

Pasti ada penjelasan ilmiahnya Kenapa takut? 



--- rahardjo mustadjab [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bakal mendulang badai kalau saya ungkit lagi soal
 ini,
 saya sadar itu.  Maklum, pendapat yang mengatakan
 bahwa Newmont kerjanya bukan sembarangan, itu
 melawan
 arus.  Tapi, apakah yang benar itu, yang sementara
 ini
 politically-correct?
 
 Salam,  
 RM
 
  Print October 04, 2004 
 (Jakarta Post)
 


  
  
 Int'l tests show normal mercury level in Buyat Bay 
 Abdul Khalik, The Jakarta Post, Jakarta
 
 A laboratory test by Japan's Minamata institute and
 the World Health Organization (WHO) shows the
 mercury
 levels in hair samples taken from residents living
 at
 Buyat Bay in North Sulawesi were normal, the
 Ministry
 of Health said on Sunday.
 
 Ministry director general of communicable disease
 Umar
 Fahmi said the level of mercury in the residents'
 hair
 was 2.65 micro grams per gram (æ/g) or around
 one-twentieth of the dangerous level of 50 æ/g set
 by
 WHO. 
 
 It indicates a normal level of mercury content in
 human body. The level is equivalent with the mercury
 content found in healthy Japanese citizens, Umar
 told
 The Jakarta Post. 
 
 Earlier, the results of a laboratory test last July
 by
 the School of Mathematics and Natural Sciences at
 the
 University of Indonesia found that the mercury
 levels
 in the blood of Buyat Bay residents was between 8
 micrograms a liter (æ/L), to 21 æ/L. 
 
 Normal mercury levels in the blood of people that do
 not eat large amounts of fish are 8 æ/L and studies
 show that people do not suffer symptoms of mercury
 poisoning until their blood-mercury reaches levels
 as
 high as 200 æ/L, information from the U.S. Food and
 Drug Agency says. 
 
 Meanwhile, the Jakarta health office's laboratory
 test
 released on July 28, revealed the same residents had
 blood-mercury levels of between 33.75 æ/L and 52.50
 æ/L. 
 
 The test, however, didn't show a significant content
 of mercury in the residents' hair and nails. 
 
 Umar said the tests by the Minamata institute and
 WHO
 also examined the levels of other heavy metals in
 the
 human body and in the environment -- in fish, water
 and sediment around the bay, which police said was
 polluted by U.S-based mining firm PT Newmont
 Minahasa
 Raya. 
 
 My competence is to only inform you about (mercury)
 content in the human body. All I can tell you is
 that
 the levels of heavy metals are higher in Totok Bay
 than in Buyat Bay. We will release complete details
 on
 Monday. We will be very careful about this as it is
 a
 sensitive issue, Umar said. 
 
 Buyat Bay and Totok Bay are separated by a
 two-kilometer cape. a number of people living in
 Buyat
 Pante village along the Buyat Bay have come to
 Jakarta, complaining about pollution-related
 diseases.
 However, none of residents from Ratatotok village
 along the Totok Bay have made similar complaints. 
 
 An expert from Japan's National Institute for
 Minamata
 Disease, Mineshi Sakamoto, and a WHO environmental
 expert, Jan Speets, conducted research in Buyat
 Pante
 and Ratatotok villages in mid-August. 
 
 They took samples of fish and water, as well as
 samples of blood, hair, and finger nail clippings of
 residents from the two villages which was tested in
 Japan. 
 
 At the end of August, the National Police charged PT
 Newmont Minahasa Raya, the only mining company that
 operated there, with contaminating Buyat Bay. 
 
 The charges were based on the results of a police
 laboratory test on samples of water, fish, soil and
 sediments taken from the bay. 
 
 The test concluded that the level of mercury in the
 Buyat Bay water was 5.5 æ/L, 4 æ/L, and 3.9 æ/L
 respectively in three different locations where
 those
 samples were taken, police said. 
 
 They added that the tested mercury level exceeded
 the
 standard of 1 æ/L set by Ministerial Decree No.
 51/2004 on seawater pollution standards, the same
 minimum safety standard as set by WHO. 
 
 The police are detaining five six Newmont executives
 as suspects in the Buyat Bay pollution case but are
 not holding the company's president director,
 Richard
 Ness, citing health concerns. 
 
 Newmont has repeatedly denied all charges, while
 U.S.
 Ambassador to Indonesia Ralph L. Boyce has called
 for
 the release of the detainees because they were
 cooperating investigation. 
  
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up 

[ppiindia] Fwd: [forum-pembaca-kompas] (OOT) Mohon bantuan

2004-10-03 Terurut Topik Lare Grage

This is a forwarded message
From: Mulyani Siti [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],  [EMAIL PROTECTED]
Date: Monday, October 4, 2004, 10:29:50 AM
Subject: [Indocommunity] (OOT) Mohon bantuan

===8==Original message text===
Hallo rekans warga milis,
 
Sorry, OOT.
 
Teman saya, Ray Doodoh, saat ini sedang dirawat di RS. MMC karena Leukimia (stadium 
awal). Istrinya adalah sahabat saya (Linda Primadewi, saat ini sedang mengandung 7 
bulan anak pertama pernikahan mereka).
Ray membutuhkan donor thrombosit dari golongan darah B, dan sebaiknya dari laki-laki 
(untuk mendapatkan kualitas thrombosit yang lebih bagus).
 
Dengan ini saya mengetuk hati rekans yang berbadan sehat dan bergolongan darah B untuk 
berkenan menjadi donor bagi Ray. 
Untuk itu silakan menghubungi:
 
Andy Prihatmoko di 0811 984126
atau email langsung ke [EMAIL PROTECTED]
 
Juga bagi seluruh warga milis untuk berkenan meneruskan informasi ini kepada rekans 
yang lain.
 
 
Terima kasih banyak ya,
God bless,
Titi


-- 
Best regards,
 Laremailto:[EMAIL PROTECTED]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Permohonan Turki di UE

2004-10-03 Terurut Topik Listy

temen-temen..
bagaimana kalo indonesia ikutan mendaftar
jadi anggota UE.. hehehee.. biar tambah rame..
biar letaknya jauh dari daratan eropa, kita
kan pernah berada dibawah pem. belanda..

salam..

 





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] FW: [benjat] FW: Greend Sand (Fiesta) dan Zero Bintang

2004-10-03 Terurut Topik Rachman, Mauludi \(GE Consumer Finance\)

FYI,
Please forward this message.
 
-Original Message-
From: Ahmad Gazali
Sent: Monday, October 04, 2004 10:47 AM
Subject: [benjat] FW: Greend Sand (Fiesta) dan Zero Bintang



Assalamu'alaikum,

Sekedar informasi saja. Berdasarkan Fatwa MUI, produk Green Sand (Fiesta) dan Zero 
Bintang adalah HARAM. Untuk kasus Green Sand, proses yang terlibat sama sekali tidak 
berbeda dengan pembuatan bir, dimana pada tahap akhir ada usaha untuk menghilangkan 
alkohol. 

Sedangkan untuk Zero Bintang, adanya proses pengimitasian terhadap barang haram 
sehingga akan mengajarkan konsumen muslim untuk menyukai sesuatu yang haram.

Hukum keharaman kedua produk ini mengacu pada Fatwa MUI no. 4 tahun 2003.

(Disarikan dari Jurnal HALAL LPPOM MUI; no.53/IX/2004, hal 17-19).

Wassalam,

Camus (,)

Note : alkohol (etanol) pada kedua produk di atas memang tidak terdeteksi karena 
kemampuan alat yang hanya bisa mendeteksi etanol minimal 0.1% atau 1 ppm. Namun 
keputusan HARAM-nya kedua produk tersebut tetap seperti alasan tersebut di atas.



[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Alternatif murah Proyektor TV 14”-21” jadi 150” Inch

2004-10-03 Terurut Topik antonhartomo


--- In KEKL [EMAIL PROTECTED] wrote:
Numpang lewat
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Mohon maaf bila eMail kami mengganggu. Perkenankan kami menyampaikan 
suatu produk Alternatif murah yaitu Proyektor TV, dengan merubah 
ukuran gambar TV 14-21 bisa menjadi 150 Inch, kepada anda 
sekalian. Dan terima kasih sebelumnya untuk kesediaan anda.

Anda pernah memimpikan punya home theater di rumah? Kami akan 
membantu anda mewujudkannya. Dengan membeli paket lensa proyektor 
dilengkapi manual pembuatannya seharga Rp.100.000 saja anda dapat 
menikmati hiburan di layar 100. bahkan bisa sampai ukuran 150 Inch

Proyektor ini merupakan teknologi tepat guna berdasarkan teori fisika 
lensa. Namun tidak perlu pengetahuan khusus untuk dapat membuatnya. 
Siapapun bisa menyelesaikan proyek ini dalam 1 atau 2 jam saja. 

Bagi mereka yang tinggal di pedesaan teknologi ini dapat digunakan 
untuk berbagai keperluan. Sebagai hiburan pribadi, sebagai bioskop 
layar tancap yang bisa disewakan dengan biaya murah, ataupun sebagai 
alat bantu penyuluhan dan pendidikan.

PRODUK TIDAK DIJUAL DITOKO

Selengkapnya lihat disini http://www.lensatv.join.as

Hormat kami
http://www.Lensatv.join.as








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Memimpikan Pemimpin Indonesia yg Bermartabat

2004-10-03 Terurut Topik Listy


mudah2an kebaikan2 yang akan datang nanti..
tidak terbatas pada 100 hari sahaja..

amiin..

-Original Message-
From: Khairur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 03 Oktober 2004 1:53
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [ppiindia] Memimpikan Pemimpin Indonesia yg Bermartabat


 





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] berdebat ala Islam

2004-10-03 Terurut Topik agus sumarna

Sebab turunnya Surah Alhujarat ayat 2 : yang berbunyi
 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah
kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras,
sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap
sebagian yang lain, supaya tidak hapus  amalanmu ,
sedangkan kamu tidak menyadari.

adalah sewaktu Abu Bakar Ra dan Umar Ra berdebat
(walaupun yang mereka perdebatkan adalah masalah
Islam, masalah pergerakan) tetapi suara (volume)
mereka rata2 melebihi volume suara Rasullulah
Saw..maka setelah turun firman ini Rasullulah Saw
berkata  Hampir saja dua orang sahabat ku binasa..

Dalam islam bahkan volume suara yang meninggi pun
tidak diperkenankan..kita perlu bertanya bagaimanakah
gaya diskusi kita selama ini
(dirumah,dikantor,dimilis,dsb)..

Wallahu A'lam..

Wassalam
agus

sumber Al Manhaj Islam, Metodologi Dakwah, Manhaj
Dakwah Ustd M.Anis Matta Lc.



=

Wassalam



__
Do you Yahoo!?
New and Improved Yahoo! Mail - Send 10MB messages!
http://promotions.yahoo.com/new_mail 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Seeds of invention (Newsweek)

2004-10-03 Terurut Topik rahardjo mustadjab

   
  


Sudah saya saksikan sendiri, lab Wockhardt perusahaan
fammasi India di Aurangabad.  Lab ini menghasilkan
obat yang sama sekali baru, dengan molekul baru,
memakai prosedur molecular biology yang in-house.
Setelah test pada tikus, dan terakhir pada pasien
sukarela, sampel dikirim ke FDA untuk pengesahan.  

Juga BASF industri chemicals terbesar didunia punya
RD di Thane, dekat Mumbai, satu-satunya RD BASF yang
diluar Jerman.  Tenaganya semua Ph.D dari India.  

Salam,
RM
   

Seeds of Invention

Research: These are boom times for Asian RD. But can
Chinese and Indian scientists get their ideas into the
marketplace?

By Sudip Mazumdar and Melinda Liu

Newsweek InternationalOct. 11 issue - 

The only thing a Bachelor's Degree in Computer Science
did for Amit Nanavati was make him overqualified for
most of the available jobs in his hometown of New
Delhi. So he did what many ambitious Indians did in
the late 1980s: he went to the United States for
graduate school. The move worked wonders on his
career. As soon as he finished his Ph.D. at Louisiana
State University in Baton Rouge in 1996, a fast-rising
start-up called Netscape snapped him up. Nanavati
would have preferred to go back home to India, but
figured he'd have an even tougher time marketing
himself. He was mistaken. In the time it took him to
get his degree, career prospects for engineers and
scientists in India had brightened considerably. By
1998 he found himself back in New Delhi, as a
researcher at IBM's new lab, where he's been ever
since. India is the right place and this is the right
time, he says.



 
These are indeed boom times for research in Asia. U.S.
and European corporations, in an effort to get closer
to their overseas markets, are pouring money into the
bigger Asian countries like China and India. And
governments are falling over themselves to entice
them, investing billions in their own universities and
big corporate-research parks, like Singapore's
Biopolis.

The burning question, though, is to what extent Asia
will be able to turn this unprecedented investment in
intellectual resources into a true engine of
innovation. So far, the rise of Asian RD is only
skin-deep. Asia may boast some topflight talent, but
the best Ph.D. s are still trained in the United
States, say corporate-research executives. It's
difficult to say who will emerge as big winners.
China's rapid growth allows it to attract more
investment from foreign firms, but its researchers
struggle under a Soviet-style autocratic culture that
doesn't lend itself to the freewheeling exchange of
ideas. In this regard, India's British influence may
have served it well, but scientists often face red
tape.

Asians are getting a strong dose of market-driven
research priorities from the influx of American firms.
In the past five years more than 100 companies,
including General Motors, Boeing and Mobil, have set
up RD centers in India. General Electric has put its
largest non-U.S. lab in Bangalore, where the company
employs 1,600 mostly Indian researchers. Johnson 
Johnson, DuPont, Procter  Gamble and other firms are
also considering setting up their own labs. The world
has realized that if you don't have an India address
[in RD], you are in trouble, says R. A. Mashelkar,
head of the Council of Scientific and Industrial
Research.

India has had some luck in turning this influx into
homegrown success, particularly in pharmaceuticals and
information technology. Start-up firms are beginning
to appear in Hyderabad and Bangalore because of their
talent pool and the many scientific institutions
located there. Kiran Mazumdar-Shaw, a zoologist,
became the richest woman in India in April when she
floated her biotech company, Biocon, which makes a
cholesterol-lowering drug. But stories like hers are
few and far between. India needs to break away from
imitative to more inventive RD, says Mazumdar-Shaw
(interview).

In China, scientists have begun to publish their
research in the best Western journals, and each week
brings news of some new research project or
investment. Last week Cisco Systems said it would
spend $32 million on an RD center in Shanghai to
develop new voice technologies. China has targeted
biotechnology (for both agriculture and medicine),
energy and nanotechnology as areas of opportunity.
Scientists, though, are laboring under a political
system that is antithetical to a healthy research
culture. Chinese officials still tend to favor
state-run enterprises, which get first dibs on new
technology, capital and access to markets. The
problems of science and technology in China are not so
much scientific as they are problems of management,
economics and politics, concluded a report by the
U.S. Embassy in Beijing.

The challenge for both India and China in the next few
years is to bolster research at universities and bring
industry into the mix. There's great skills in both
places, says Paul Horn, head of research at IBM,
which has labs in both countries. At the Ph.D.