[ppiindia] Re: Komentar Mang Ucup = Jusuf Randy

2006-10-16 Terurut Topik MANG UCUP
Salam sejahtera untuk rekan-rekan dan para pembaca yang budiman 
Sesuai dengan pepatah: Siapa menabur angin pasti ia akan menuai badai. Hal
inilah yang seringkali saya alami berdasarkan tulisan-tulisan saya.

Dalam beberapa hari terakhir ini banyak sekali komentar maupun tulisan yang
ditayangkan di berbagai macam milis mengenai dirinya mang Ucup. Berdasarkan
tulisan-tulisan tersebut banyak pembaca maupun penulisnya mengharapkan
jawaban maupun komentar dari mang Ucup. 

Pada awalnya saya ingin bungkem tutup mulut untuk tidak mengomentarinya,
tetapi setelah direnungkan rasanya tidaklah fair kalau tidak memberikan
komentar, apalagi mereka telah bersusah payah mengorbankan begitu banyak
waktu maupun pemikiran untuk menulis artikel tsb. 

Dan inilah jawabannya mang Ucup:
Apa saja yang orang tulis mengenai diri saya pasti akan saya terima dengan
senyuman lebar dan juga akan saya Amin kan 100% dengan ucapan Puji Tuhan dan
banyak terima kasih, karena komentar tersebut pasti akan menjadi berkat bagi
mang Ucup. Dan percayalah tulisan tersebut tidaklah sia-sia, bahkan dinilai
berharga sekali oleh mang Ucup.

Kenapa demikian? Sebab melalui email tsb saya bisa ngaca siapa diri saya
yang sebenarnya dan juga meng-intropeksi diri sendiri sambil merenungkannya
secara lebih mendalam lagi. Hal-hal apa saja yang harus saya perbaiki dan
koreksi, bahkan kalau perlu saya harus minta maaf kepada sang penulis. Sebab
kalau tulisannya tidak sepaham dengan saya,  berarti mang Ucup pernah
membuat kesalahan kepadanya. Dan ini harus segera saya perbaiki.

Nama sang penulis pasti akan saya bawakan dalam doa sehari-hari saya; agar
Tuhan selalu memberikan kasih dan berkat-Nya yang berlimpah kepada sang
penulis maupun keluarganya, sebab mang Ucup mengasihi mereka dengan sepenuh
hati saya.

Mengasihi orang yang sepaham  dan yang simpatik kepada diri kita ini mudah
untuk dilakukan, sebab boro-boro manusia, binatang pun bisa melakukan hal
yang sama, tetapi kita sebagai makhluk yang lebih cerdas harus bisa
mempelajari dan juga mempraktekannya: bagaimana caranya agar kita bisa
mengasihi orang-orang yang tidak sepaham dengan kita. Hal inilah yang ingin
mang Ucup pelajari dan juga praktekan di dalam kehidupan sehari-hari saya.

Jadi maaf apabila dalam hal ini saya mengecewakan pembaca maupun penulisnya,
sebab selain kata Terima Kasih, Puji Tuhan dan Amin tidak akan ada
komentar-komentar lainnya lagi yang bisa Anda harapkan dari mang Ucup. Dan
prinsip ini berlaku bagi mang Ucup bukan hanya untuk sekarang saja melainkan
untuk selama-lamanya. 

Dalam ini juga mang Ucup sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya,
kepada rekan-rekan dan para pembaca semua atas ucapan, tulisan maupun
perbuatan mang Ucup hingga saat ini.

Mang Ucup merasa sedih dan bersalah sekali, karena seringkali memprovokasi,
mengecewakan, membingungkan bahkan mempermainkan perasaan para pembacanya,
sehingga membuat Anda jadi merasa jengkel, tersinggung maupun merasa
dipermainkan oleh mang Ucup. 

Oleh sebab itulah juga dengan ini saya berjanji untuk tulisan-tulisan saya
yang berikutnya mang Ucup akan lebih berhati-hati lagi dalam mengutarakan
pendapat maupun pikiran-pikiran maboknya. Plis maafkan mang Ucup lahir dan
batin.

Apabila masih ada ganjelan atau sesuatu yang kurang berkenan di hati Anda,
pls kirimkan komentar maupun pendapat Anda per japri kepada mang Ucup yang
PASTI akan dijawab.

Saya akhiri komentar saya ini dengan ucapan banyak terima kasih atas
perhatiannya dengan 
salam damai dengan penuh rasa kasih dan doa

Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Poisoned justice (Munir Case)

2006-10-16 Terurut Topik sidqy suyitno
TODAY IN EDITORIALS  COMMENTARY
 
Poisoned justice  
 
The New York Times
Published: October 15, 2006
Munir Said Thalib was one of Indonesia’s most respected human rights lawyers. 
Over 15 fearless years of work, he exposed military and police atrocities in 
East Timor and Aceh, defended labor activists and urged all Indonesians to 
demand accountability from their government. So it was a tragedy, but 
tragically less than a surprise, when Munir died suddenly on a plane flight to 
Amsterdam in 2004 - a victim of arsenic poisoning.
Munir’s memory and Indonesian justice suffered another tragic assault this 
month when the country’s Supreme Court overturned the conviction of his alleged 
murderer: a pilot with ties to Indonesia’s intelligence services.
The investigation into Munir’s death was an important test for Indonesia’s 
still young democracy. It has failed several times over.
There was optimism when President Susilo Bambang Yudhoyono appointed an 
independent fact-finding team. According to local news reports, their findings 
implicated not only Pollycarpus Budihari Priyanto - the airline pilot traveling 
as a passenger on the fateful flight - but also senior intelligence officials. 
An examination of Pollycarpus’s phone records showed that in the days before 
and after the flight he made more than two dozen calls to a high- ranking 
member of the state intelligence agency.
The full facts are still not known because Yudhoyono has refused to release his 
commission’s report and prosecutors did not argue the existence of a broader 
conspiracy. The conviction of Pollycarpus, and only Pollycarpus, was less than 
satisfying. The Supreme Court’s decision to overturn even that sole conviction, 
claiming insufficient evidence, only adds to the crime.
Yudhoyono has said that the investigation into Munir’s death was a “test case 
for whether Indonesia has changed.” If he is sincere about defending human 
rights and building an honest legal system, Yudhoyono should immediately 
release the suppressed report. He should also order a new independent 
investigation, with a clear presidential mandate to follow the evidence 
wherever it leads.
The truth about who killed Munir is the only antidote for Indonesia’s poisoned 
justice system.
Copyright © 2006 the International Herald Tribune 
http://www.iht.com/articles/2006/10/15/opinion/edindo.php



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] 30% Warga Jabar Alami Gangguan Jiwa

2006-10-16 Terurut Topik A Nizami
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/28/0102.htm
30% Warga Jabar Alami Gangguan Jiwa
BANDUNG, (PR).-
Jumlah penderita gangguan jiwa di Jawa Barat diperkirakan lebih dari 30% dari 
jumlah penduduk dewasa. Jumlah tersebut bakal semakin bertambah dengan 
kesulitan ekonomi yang disebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 
Bahkan di Cirebon, kenaikan penderita gangguan kejiwaan setelah kenaikan harga 
BBM, mencapai 250 hingga 350 persen.
Menurut Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bandung, dr. Machmud, Sp.K.J. dampak 
nyata dari kenaikan harga BBM terhadap penambahan jumlah warga yang mengalami 
gangguan jiwa, baru akan bisa dilihat pada tiga bulan atau enam bulan ke depan. 
Sejauh ini, belum ada peningkatan signifikan antara kesulitan ekonomi yang 
disebabkan kenaikan harga BBM dengan jumlah pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) 
Bandung, baik yang rawat jalan maupun rawat inap, ujarnya.
Angka prediksi tersebut, didasarkan beberapa kali survei yang dilakukan RSJ 
Bandung yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jabar. 
Pada tahun 2002, RSJ melalukan survei yang dilakukan di 120 puskesmas (pusat 
kesehatan masyarakat) di 24 kota dan kabupaten di Jawa Barat. Hasilnya, 
memperlihatkan sebanyak 37,5 % pasien yang berobat di puskesmas, ternyata 
mengalami gangguan jiwa yang berdampak kepada gangguan fisik. 
Karena gejala klinisnya berupa pusing, mual, atau tidak bisa tidur, dokter 
puskesmas mendiagnosisnya sebagai penyakit fisik. Sehingga, gangguan jiwa yang 
dialami sebagian pasien puskesmas tidak terdeteksi oleh dokter, katanya.
Kemudian survei tahun 2003 yang dilakukan di klinik Kesehatan Ibu dan Anak 
(KIA) puskesmas di 24 kota, dan kabupaten di Jabar didapati hasil sebanyak 27% 
ibu hamil dan menyusui, mengalami gangguan jiwa. 
Selain merujuk kepada beberapa kali survei, perkiraan angka 30% juga melihat 
perilaku sebagian masyarakat sekarang yang cenderung brutal, anti sosial, dan 
tanpa merasa bersalah mengambil hak orang lain.
Kita bisa menyaksikan baik melalui media maupun melihat sendiri saat 
masyarakat antre bantuan tunai langsung. Bagaimana perilaku masyarakat yang 
mulai brutal dan tanpa merasa bersalah mengambil hak orang lain, katanya.
Di antara begitu banyak warga yang mengalami gangguan jiwa, katanya, masih 
sedikit yang sadar untuk meminta bantuan psikiater. Hal itu bisa dilihat dari 
jumlah pasien yang rawat inap atau rawat jalan di RSJ Bandung, satu dari tiga 
RSJ di Jabar selain Bogor dan Cimahi.
Menurut Machmud, sampai dengan bulan September 2005, jumlah pasien gangguan 
jiwa yang dirawat di RSJ Bandung sudah lebih dari 12.000 orang, tahun 2004 lalu 
sebanyak 13.000. Di antara pasien yang rawat inap di RSJ Bandung bahkan ada 
yang masih anak-anak yakni berusia 13 tahun.
Metode terapi yang dilakukan dari mulai pemberian obat-obatan yang diminum atau 
disuntikkan sampai ke electro convulsan therapy (ECT) atau electro shock 
therapy (EST) dan psikoterapi serta rehabilitasi. Idealnya, Rumah Sakit Jiwa 
Bandung ini memiliki 14 psikiater karena kami memiliki 14 satuan kerja 
fungsional, katanya. 
Naik drastis
Di Cirebon, berdasarkan catatan di RS Gunung Djati (RSGD) Kota Cirebon, sejak 
terjadi kenaikan harga BBM yang berdampak pada kenaikan harga lainnya, jumlah 
pasien yang berobat ke psikiater meningkat lebih dari 250 sampai 350 persen.
Sebelum terjadi kenaikan harga BBM, jumlah pasien di poliklinik psikiatri per 
hari rata-rata 5 - 10 orang. Setelah kenaikan harga BBM, dalam sepekan terakhir 
jumlah pasien menjadi 25 sampai 35 orang/hari. Jumlah ini, kemungkinan akan 
terus meningkat seiring dengan terus merosotnya kualitas hidup rata-rata 
masyarakat.
Bisa jadi akan terus bertambah. Sebab kualitas hidup rata-rata masyarakat 
sekarang turun dan akan terus menurun. Pasca-Lebaran, baru tergambar secara 
riil kondisi ekonomi masyarakat yang berpengaruh kuat terhadap faktor 
psikologis, tutur dr Abdul Wahid, satu-satunya dokter psikiatri di RSGD.
Dari catatan terapinya, menurutnya, masyarakat yang datang ke polikliniknya 
tidak hanya karena mengalami gangguan psikologis ringan dan sedang. Bahkan, ada 
beberapa pasien yang masuk kategori berat dan sangat berat.
Saya tidak perlu menyebutkan siapa orangnya. Tapi beberapa hari lalu, pasien 
saya ada yang nekat mencoba bunuh diri. Tekanan psikologi yang dialami memang 
sangat berat. Latar belakangnya, faktor ekonomi sangat dominan, ujar dia.
Wahid juga menyebutkan jenis-jenis penyakit psikologi yang dialami pasiennya. 
Yang ringan dan sedang seperti stres, cemas, gangguan susah tidur (insomnia), 
dan sejenisnya.
Sedangkan yang berat, di antaranya skizofrenia, depresi sampai pada penyakit 
psikologi dengan dorongan bunuh diri sangat besar. Salah satu pasiennya yang 
mencoba bunuh diri dengan menenggak racun serangga, sempat diselamatkan dan 
sekarang diawasi secara ketat.
Keluarga muda
Wahid mengemukakan, fenomena lain dari tren penyakit jiwa. Pasien yang berobat 
ke poliklinik maupun tempat praktik pribadinya, didominasi oleh keluarga muda. 

Re: [ppiindia] Mohon Maaf Lahir Batin

2006-10-16 Terurut Topik Nugroho Dewanto

sangsi = ragu
sanksi = hukuman

lihat kamus besar bahasa indonesia.
semoga menjadi penulis yang baik.

maaf lahir dan batin juga untuk semua anggota
milis ppiindia.


At 10:56 AM 10/16/2006, you wrote:

Terima kasih mas,

Mas akan tahu kalau mempelajari sistem sangsi dalam Islam. Dan juga 
memahami makna surat At Taubah ayat 24, cinta pada Allah dan Rasul 
diatas semua cinta. Saya tak ingin diskusi banyak tentang hal ini 
sekarang ^_^.

Mohon doanya suatu saat Alpen Prosa menjadi salah satu komunitas 
penulis yang memiliki bargaining position tinggi -seperti pegunungan 
Alpen- di Indonesia khususnya, berpengaruh dan mencerdaskan 
masyarakat. Kami akan banyak belajar dan diskusi dengan berbagai 
penulis suatu saat kelak. Jadi banyak butuh bimbingan.

Alpen Prosa: rumah tulis baruku, tempatku belajar dan berkarya.

salam anggota Alpen Prosa,
aris solikhah

Ari Condro mailto:masarcon%40gmail.com[EMAIL PROTECTED] wrote: 
Umat Islam Mendukung Hukuman Mati Bagi Penghina
NabiOct
15, '06 8:43 PM
for everyone
oleh oleh mudik mbakyu aris 
sekaligus salam juga untuk komunitas puja sastranya yg baru.




[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Cukupkah berbuat baik?

2006-10-16 Terurut Topik Lina Dahlan
Al-Kahfi:
   
  103. Katakanlah: Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang 
yang paling merugi perbuatannya? 

if (!document.layers)  document.write('')104. Yaitu orang-orang yang 
telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka 
menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. 

if (!document.layers)  document.write('')105. Mereka itu orang-orang 
yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) 
perjumpaan dengan Dia[896], maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak 
mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. 

106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran 
mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai 
olok-olok. 

  ...
   
  110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang 
diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa. 
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan 
amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat 
kepada Tuhannya. 

if (!document.layers)  document.write('')

if (!document.layers)  document.write('')  

-
Get your email and more, right on the  new Yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] [POETRY] KISAH NEGERI (NEGERI PENJARAH)

2006-10-16 Terurut Topik LEONOWENS SP
KISAH NEGERI (NEGERI PENJARAH)
   
  Berduyun kebebalan… menerpa kebajikan langit
  merintih bersenandung keserakahan, menjarah kehidupan
  dan bumi diperdaya, oh… para kaum penjarah, tajamkan lirih
  sepenggal hasrat, memuaskan mimpi di samudera derita
  nafas-nafas tak berdaya, mengangkat tangan lemah
  berlantun jari terkepal amarah, wahai angkara
  yang tersembunyi angkuh di hamparan 
  keagungannya, jadikan kebajikan melumat
  oleh kepedulian palsu, kebohongan berhias nyata
  di sudut senyuman kaum penjarah, negeri berkelambu
  mulut-mulut kian lapar… negeri indah, pesona kaum penjarah!
   
  Negeri penjarah, di tanah nusantara ini
  lampiaskan derai hasrat, mengalir menerjang kebajikan!
   
  Oktober 2006, Leonowens SP 


-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [ppiindia] Re: fw : SI dan Kelompok Sesat

2006-10-16 Terurut Topik Ananto
yg mandiin cowok apa cewek?
kalo cowok: jangan mau...
kalo cewek: pikir 2x dulu...

salam,
ananto


On 10/16/06, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Berarti jenengan dianggap belum kristen itu...
 Ya kalau dimandikan lagi ndak papa tho?
 Sekali-sekali dimandikan wong bule... ya ndak?
 Kalo dulu wong jawa ngadusi sinyo landa...
 Sekarang dibalik sinyo landa ngadusi wong jawa..
 Hahahahahha
 DG


 On 10/15/06, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Iya nihh, suatu hari, saya pulang kantor, datang sekelompok anak
  muda, yang ingin memberitakan Injil pada saya. saya jawab, saya
  sudah faham berita Injil, dan hidup didalam iman Injili. Eh mereka
  katakan, saya harus dipermandikan lagi, untuk benar benar menjadi
  pengikut Kristus. Lha piyee to?
 
  Rupanya perilaku ini jamak ya?
 
  Salam
 
  Danardono
 
 
 
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
  
  
   persis yang dikeluhkan orang-orang nahdlatul ulama di
   jawa timur dan jawa tengah sekarang.
  
   orang-orang salafi ini datang ingin mengislamkanmereka
   seolah-olah mereka belum islam. hehehe.
  
   mungkin seperti sebuah sekte kristen yang juga hobi
   mengkristenkan orang yang sudah kristen.
  
  
  
   At 07:30 AM 10/14/2006, you wrote:
  
   setahu saya dalam masalah akidah saja antara orang
  wahabi/hambali/salafi
   saja sudah berbeda dengan NU/syafii juga dengan hizbut tahrir.
   
   orang Nu mengakui bahwa mereka adalah ahlul sunnah wal jama'ah
  yang
   mengikuti akidah asy'ariyyah maturidiyyah.
   
   sementara orang salafi dan orang HT menganggap akidah dua imam
  tsb (abu
   hasan asy'assyari dan satu lagi yg dari madrid itu) sebagai
  akidah yg sesat
   dan menyesatkan.
   
   lha wong akidahnya aja bedha kok ... :D
   
   salam,
   ari condro
  
 
 
 
 
 
 
 
 ***
  Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
  yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny.
  http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
 
 
 ***
 
 __
  Mohon Perhatian:
 
  1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
 otokritik)
  2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
  3. Reading only, http://dear.to/ppi
  4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
  5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
  6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 


 [Non-text portions of this message have been removed]




 ***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
 yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny.
 http://groups.yahoo.com/group/ppiindia

 ***
 __
 Mohon Perhatian:

 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Reading only, http://dear.to/ppi
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

 Yahoo! Groups Links








[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Komentar terhadap buku Matinya Rating Televisi

2006-10-16 Terurut Topik Satrio Arismunandar
(Tulisan di bawah ini saya kutip dari posting seorang kawan di bagian Research 
Trans TV di internal milis. 
Semoga berguna..., thx. Satrio)


Matinya Rating Televisi! Sumpeh Loe??

Kamis lalu saya berkesempatan membaca buku “Matinya
Rating Televisi” karya Iqbal  Erica Panjaitan.
Awalnya saya terkesan dengan semangat penulis buku
yang ingin mewujudkan dunia ideal dengan tayangan tv
yang sehat. Namun lama-kelamaan kesan salut saya agak
terganggu saat menyadari isi buku tersebut tak lebih
dari kutipan-kutipan pendapat beberapa orang. 

Terlebih lagi ketika pendapat Pak Ishadi dikutip tanpa penulis
pernah mewawancarainya. Jelas-jelas di catatan kaki
disebutkan, pendapat pak Ishadi diperoleh dari artikel
di sebuah tabloid, yang jelas-jelas sudah ada biasnya
(bukan komentar langsung dari Pak Ishadi). Emangnya
susah ya nemuin pak Is? (Telponnya tinggal tanya,
alamatnya jelas di Trans TV, katanya penulis seorang
wartawan?? :P). 

Lama-lama kepala saya pusing membaca
lembar-lembar buku tersebut. Tampaknya saya bukanlah
target market dari buku ini. Karena sumpah.. saya
nggak mengerti kutipan-kutipan filosof2 di buku ini,
dan maaf… saya sama sekali tidak pernah terkesan
dengan orang yang suka mengutip filosof. :P (Lain
halnya bila ia bisa menjabarkan pemikiran filosof tadi
dengan bahasa sederhana). 

Meski begitu saya patut
berterimakasih karena buku tersebut bisa membuat saya
tidur siang, sama halnya saat membaca textbook di
jaman kuliahan dulu. He..he..

Nah setelah tidur siang, saya melanjutkan membaca buku
tersebut sampai halaman terakhir. Dan hasilnya
lagi-lagi kekecewaan. Beginilah kalau tulisan
kualitatif tak didukung oleh penguasaan akan data
kuantitatif.

Di bagian akhir , penulis memaparkan praktek-praktek
yang menurut mereka lazim dilakukan oleh praktisi TV
untuk menggenjot rating. Diantaranya: 
1. Program ditaruh di primetime biar ratingnya tinggi
Fakta: Nggak semua program di primetime ratingnya
tinggi
2. Strategi lead in akan menggenjot rating program
yang tayang sesudahnya
Fakta: Lead in memang membantu, tapi balik lagi ke
performa programnya sendiri. Contoh: TVR Jelsi 14, TVR
Ceriwis 12. 
Saran: Makanya pelajari Nielsen Media Research biar
tahu bahwa setiap program punya personality yang unik
dengan karakter penonton yang berbeda. Ya iyalah
bok…secara gitu lho… :P
3. Memecah slot menjadi beberapa program. Penulis
mencontohkan kondisi tahun 2004 dimana Liputan 6 Pagi
SCTV yang tayang jam 5.00 – 6.30 ratingnya 0.7.
Sementara Trans TV di Slot yang sama ada Reportase
0,4, Kriminal 0,6, Bukamata 1,0. Jadi penulis
menyimpulkan untuk slot 1,5 jam SCTV mendapat rating
0,7 dan Trans TV 2,0
Fakta: Simpel banget. Jangan pernah membandingkan apel
sama jeruk. Secara logika, Apel ya dibandingin sama
apel. Secara simpel/ matematika dasar, untuk slot 1,5
jam di atas, perolehan rating Trans TV bukan 2,0, tapi
0,66 = (0,4+0,6+1,0) /3

Kesimpulan saya:
1. Penulis buku tidak mengerti apa yang ditulisnya!
Opini (yang dibentuk dari kutipan-kutipan narsum yang
tak berimbang) tak didukung data.
2. Judulnya terlalu bombastis, karena tidak ada
penjelasan dimana dan bagaimana Rating Televisi akan
mati. Begitupula, tak ada solusi yang ditawarkan.
3. Pembaca buku ini segmented sekali. Orang-orang
rumit yang tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa
sederhana. (Maafkan opini saya ini kalau dirasa
menyinggung. . :P) Bahasa yang “tinggi” terasa hanya
sebagai tameng pelindung dari ketidakmampuan memahami
data kuantitatif. Atau, memang saya yang nggak ngerti
bahasa-bahasa tingkat tinggi. He..he…

Tapi tetap saja saya salut dengan semangat mereka.
Minimal mereka sudah nulis buku, nggak seperti saya
yang cuma bisa mengkritik. :P
Cheers :)
AR 
Buruh Media




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Bangladeshi economist and the Grameen Bank won the Nobel Peace Prize

2006-10-16 Terurut Topik M Ikhsan Modjo
Mbak Fau dan rekans milis,

saya ikut nimbrung dikit, kebetulan masalah kredit mikro ini pernah
jadi studi literatur saya dan saya juga sedang mempersiapkan dua buah
tulisan untuk topik ini (mumpung lagi hot).

Pertama, saya pikir kurang tepat kalau mbak Fau katakan praktek
grameen memerlukan fondasi berupa social capital yang sudah cukup kuat
di satu masyarakat. Sebab justru sebaliknya melalui mekanisme group
lending ini justru social capital di masyarakat di perkuat.

Tingkat kepercayaan antar individu diperkuat karena diberikan fondasi
ekonomi, yang berupa ketergantungan pinjaman. Ini kurang lebih sejalan
dengan pendapat implisit Adam Smith bahwa dalam kemapan satu sistem
sosial tergantung kepada kemapan struktur ekonomi yang menjadi
fondasinya.

Kedua, dalam literatur, studi tentang grameen sudah banyak dan tidak
semuanya positif (lihat misalnya Morduch 1999 - micro finance
promises). Sebab sampai sekarang meski tingkat pengembalian cukup
tinggi (95-97%), lembaga grameen tidak menghasilkan profitabilitas
yang sejajar dengan tingkat pengembalian. sebagai konsekuensinya,
lembaga ini samapai saat ini masih merupakan lembaga yang tidak
'mandiri'. Subsidi dari lembaga donor maupun pemerintah bangladesh
sendiri.

ketiga, ada beberapa penelitian yang menunjukan bahwa bahwa kredit
mikro juga memiliki eksternalitas negatif. Karena meski ditujukan
untuk masyarakat yang miskin. Bukan yang benar-benar miskin yang
menjadi nasabah. Akan tetapi mereka yang relatif berada diantara orang
miskin. Konsekuensinya lagi2 memperlebar jurang pendapatan.

keempat, dari studi komparatif, Indonesia sebenarnya memiliki program
yang tidak kalah suksesnya, dan bahkan juga telah lebih  ditiru oleh
negara lain. Program ini adalah program pendanaan KUK KIK oleh BRI,
yang justru sekarang ini justru lebih banyak ditiru oleh negara-negara
lain. Kelebihan program ini karena tidak diabaikannya aspek komersiil
perbankan selain tentu saja beraspek sosial kemasyarakatan.

Moral of the story, sebagai satu isu mikro finance saya pikir bagus.
Minimal to get the government rethink about its current priority. akan
tetapi  untuk mekanisme, ada banyak alternatif cara pengentasan
kemiskinan yang kita miliki, dan sudah diakui, tanpa perlu ikut-ikutan
cara negara lain, atau lebih parah lagi, seperti saat ini, dengan
melakukan inovasi mekanisme (ala BLT misalnya) yang tidak keruan ujung
pangkalnya.


nah sekian dulu.

btw, diskusi tentang singapore kayaknya bagus dibikin tulisan, nanti
saya coba olah dan kirim kalau setuju


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, fauziah swasono
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, I. B. Arka ibarka@
 wrote:
 
  Ibu Fauziah Swasono,
  Sangat menarik kiprah dan keberhasilan Bp. Muhammad Yunus peraih
 Hadiah Nobel 2006 itu. Adakah informasi, berapa % bunga kredit mikro
 di Bank Grameen itu kepada nasabahnya?
  Salam
  I. B. Arka

 Katanya 16% untuk loan. Dan kalau untuk pengemis 0%.
 Saya coba googling, ternyata ada info yg cukup menarik dari websitenya:
 http://www.grameen-info.org/bank/

 dan replikasinya untuk negara lain:
 http://www.grameenfoundation.org/

 salam,

 fau



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: fw : SI dan Kelompok Sesat

2006-10-16 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
salah...banyak romo Flores disini lho, yang juga ngadusi wong 
bule..piye to?

soale kalo kebanyakan mandi padahal masih bersih, sabune entek...

DH



--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Berarti jenengan dianggap belum kristen itu...
 Ya kalau dimandikan lagi ndak papa tho?
 Sekali-sekali dimandikan wong bule... ya ndak?
 Kalo dulu wong jawa ngadusi sinyo landa...
 Sekarang dibalik sinyo landa ngadusi wong jawa..
 Hahahahahha
 DG
 
 
 On 10/15/06, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Iya nihh, suatu hari, saya pulang kantor, datang sekelompok anak
  muda, yang ingin memberitakan Injil pada saya. saya jawab, saya
  sudah faham berita Injil, dan hidup didalam iman Injili. Eh 
mereka
  katakan, saya harus dipermandikan lagi, untuk benar benar menjadi
  pengikut Kristus. Lha piyee to?
 
  Rupanya perilaku ini jamak ya?
 
  Salam
 
  Danardono
 
 
 
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto ndewanto@
  wrote:
  
  
   persis yang dikeluhkan orang-orang nahdlatul ulama di
   jawa timur dan jawa tengah sekarang.
  
   orang-orang salafi ini datang ingin mengislamkanmereka
   seolah-olah mereka belum islam. hehehe.
  
   mungkin seperti sebuah sekte kristen yang juga hobi
   mengkristenkan orang yang sudah kristen.
  
  
  
   At 07:30 AM 10/14/2006, you wrote:
  
   setahu saya dalam masalah akidah saja antara orang
  wahabi/hambali/salafi
   saja sudah berbeda dengan NU/syafii juga dengan hizbut tahrir.
   
   orang Nu mengakui bahwa mereka adalah ahlul sunnah wal jama'ah
  yang
   mengikuti akidah asy'ariyyah maturidiyyah.
   
   sementara orang salafi dan orang HT menganggap akidah dua imam
  tsb (abu
   hasan asy'assyari dan satu lagi yg dari madrid itu) sebagai
  akidah yg sesat
   dan menyesatkan.
   
   lha wong akidahnya aja bedha kok ... :D
   
   salam,
   ari condro
  
 
 
 
 
 
 
  
*
**
  Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia
  yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny.
  http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
 
  
*
**
  
_
_
  Mohon Perhatian:
 
  1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
  2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
  3. Reading only, http://dear.to/ppi
  4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
  5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
  6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==napa ga make buatan sendiri??

2006-10-16 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Inilah soale. Mark up mark up-an. Tapi ini soale bangsane dewe, 
bukan kesalahan orang lain...

Siapa yang tak sayang pada smiling Washington, atau sekarang smiling 
EU ha ha ha

DH


--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Walah boss-boss...
 Mending kalo beli bekas pake harga bekas...
 Wong beli bekas, harganya harga baru gitu lho?
 Ingat nggak kasus kapal eks jertim itu? atawa A-4 skyhawk di era 
80-an?
 Kita ini sanggup beli baru siapa bilang nggak sanggup?
 Kita beli scorpion dalam kondisi gress (meski harganya 4-5 kali 
lipat harga
 singapore), kita beli BTR rusia gress, beli MI-35 gress... mosok 
dibilang
 nggak kuat? Kalo nggak kuat yang bikin nggak kuat itu khan harga 
mark up-nya
 itu
 Masalahnya ya itu tadi... 'smiling washington' di balik batu 
tadi...
 
 DG
 
 On 10/13/06, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Orang beli barang bekas alias loakan, itu karena dompet hanya 
sampai
  kesitu...
 
  Dua dua untung, yang jual terlepas dari barang yang gak dipakai,
  yang beli untung karena dapat barang yang dibutuhkannya dengan 
harga
  yang dia mampu bayar. That's it..
 
 
 
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong mas.bagong@ 
wrote:
  
   Anda ini naifnya kok nggak ketulungan...
   Sejak kapan ada negara yang berkooperasi saling menguntungkan?
  Semuanya akan
   mencari keuntungan masing-masing. Sekarang hanya tinggal kadar
  kerugian dan
   keuntungan ini yang ditakar...
   Kalo beli barang bekas yang di negara lain udah diapkir ya buat
  apa? Itu
   yang anda sebut menguntungkan?
   DG
  
  
   On 10/11/06, jkarta2002 jkarta2002@ wrote:
   
Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli
  (kerjasama)
dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi 
kek,
dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan
  bagi
bangsa dan negara ya OK aja.
   
Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo 
merugikan
  yang
jangan beli.
   
Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa
  suka
dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan
  kacamata
kuda.
   
Tks
ALIHUSNI
   
--- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank irwank2k2@ wrote:

 Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya,
  keputusan/loyalitas
itu kepada

 komisi.. bukan nasionalisme.. :-p

 Wassalam,

 Irwan.K

 ..
 UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi
pembebasan
 sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus 
juga
pernah dilatih
 sama agen mossad tahun 80an.

 Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk
  kontrol
dan alat2
 sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga 
ada
  atau
kecil
 komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari 
temen
  yang
sedang
 mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI 
sendiri

 regards.
 ..

 On 10/10/06, Satrio Arismunandar satrioarismunandar@ 
wrote:
 
Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
  bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
  bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
 
  (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
  cukup buat buka puasa bersama...he..he)
 
 
  --- ndah maldiniwati ndah_dien@ ndah_dien%40yahoo.com
wrote:
 
   Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
   informasi teknologi dari
   reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
   rahardjo di ITB sudah
   dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
   dalam negeri,
   kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
   diperbaiki dan
   dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
   Kalo semuanya musti
   impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
   produk INDO bisa
   mendunia???
   Artikel yg saya ambil dr blogg
  
  http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-
israel/
  
   Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
   mengenai
   keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
   Vehicles (UAV)
   dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
   karena saya
   mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
   berhasil
   menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
   kampus yang
   telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
   melihat presentasi
   mereka.)
   UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
   militer (TNI)
   sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
   Bukankah untuk hal-
   hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
   kembangkan di dalam
   negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
   melakukannya.
   Ini negara kita yang harus kita lindungi
   bersama-sama.
  
   Pertanyaannya adalah:
   Mengapa membeli UAV dari luar 

[ppiindia] Re: Tarik Ulur Sistem Pertahanan Indonesia

2006-10-16 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Gak usah bakar hutan to mas, lha wong alang alang akehhh

DH

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pasar BJ namanya...
 Yang main cukong-cukong lokal diback up sama 'kopsus' bukan 
Kopassus lho ya?
 Tapi nggak papa, nanti kalo kampret-kampret males-iya itu macem-
macem kita
 bakar hutan lagi aja... dijamin manjur
 Paling nota protes, masuk kiri keluar kanan aja...
 DG
 
 
 On 10/13/06, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  hehehehe iya maunya begitu mbak listy yang lucu.
 
  tapi soal sampah pun kita dijadikan tempat pembuangan
  oleh negeri-negeri jiran itu. semua gara-gara aparat-aparat kita
  korup mulai dari polisi air, angkatan laut, bea-cukai, imigrasi, 
dll.
 
  mereka gampang hijau matanya lihat ringgit atau dolar s'pore.
 
  coba aja lihat tuh pakaian-pakaian rombengan made in malaysia
  yang memenuhi cimol di bandung, jl. mongisidi di medan,
  pasar apa tuh di jambi, pasar senen di jakarta, dll.
 
  sampai limbah beracun berbahaya buangan mereka juga
  masuk kesini.
 
  pengennya ketawa dengar hiburan mbak listy, tapi ujung-ujungnya
  jadi sedih lagi.
 
 
 
  At 04:07 PM 10/13/2006, you wrote:
 
  --- In mailto:ppiindia%
40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com,
  Listy listy@ wrote:
   
jangan kuatir.. tak usah berterima kasih..:)
   
soal jiran kita dgn peralatan tempur yang andal, trus jahil..
kita, memiliki asap yang bisa dibilang sangat.. sangat.. 
andal..:)
kalo perlu, sampah2 sak jakarta yang sulit nyari tempat
  pembuangan..
kita pindah ke pesisir deket jiran kita dan dibakar di 
sana..:)
kalo perlu pak Nug bantu kipas2, biar asap cepet nyampe ke 
jiran
  kita..
   
salam he.he.hee.,
   
 
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
  
*
**
  Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia
  yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny.
  http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
 
  
*
**
  
_
_
  Mohon Perhatian:
 
  1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
  2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
  3. Reading only, http://dear.to/ppi
  4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
  5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
  6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: [pantau-komunitas] Re: Kecenderungan Pindah Kerja bagi Pekerja di Stasiun TV Swasta

2006-10-16 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Mas Tomi, saya pikir penjelasannya tidak sesederhana itu. Mungkin ini kesalahan 
saya yang hanya mengajukan gambaran sepintas. Tapi memang sulit untuk 
komprehensif, karena seperti sudah saya katakan, ini kan cuma PENGAMATAN KASAR 
dari seseorang yang sehari-hari menggeluti masalah human resources (SDM) di 
sebuah media TV. Pengamatan ini juga mungkin tidak berlaku di stasiun-stasiun 
TV lain. 

Saya pikir, cukup banyak orang yang percaya diri di media TV yang tidak pindah 
ke tempat lain karena banyak alasan. Bisa karena ideologis, politis, idealisme, 
atau karena alasan pribadi. Saya, misalnya, bertahan di Trans TV karena memang 
senang dengan suasana kerja di Trans TV. Bukan berarti Trans TV itu sempurna 
(Bung Tomi pasti juga tahu!), tetapi berdasarkan taste saya sejauh ini saya 
merasa Trans TV pas buat saya.

Saya tidak mudah tergiur dengan gaji tinggi, karena saya sudah pengalaman di 
berbagai media sebelumnya, dan saya menyimpulkan: gaji bukan segala-galanya. 
Ada tempat yang gajinya lebih besar, tapi potensi konfliknya lebih tinggi dan 
lebih kasar. 

Mayoritas anak buah saya di semua program Trans TV yang pernah saya bawahi 
adalah orang yang (menurut pengamatan saya): capable, bertangung jawab, punya 
semangat kerja tinggi, confident, cukup punya integritas. Ada satu-dua 
(reporter) di antara mereka, yang mengaku ditawari kerja dengan gaji lebih di 
TV lain, tapi FAKTA-nya sampai detik ini mereka masih bertahan di Trans TV. 
Padahal saya lihat dia bukan tipe orang yang minder atau tak punya rasa percaya 
diri.

Sekali lagi, pada dasarnya posting saya sebelumnya itu cuma pengamatan kasar. 
Jadi, kalau mau komprehensif, ya harus survey atau bikin penelitian lebih 
mendalam.

Makasih,
Satrio




- Original Message 
From: Tomi Satryatomo [EMAIL PROTECTED]
Subject: [pantau-komunitas] Re: Kecenderungan Pindah Kerja bagi Pekerja di 
Stasiun TV Swasta

Mas Satrio,

Analisa ini menarik --saya belum pernah mendengar hal seperti ini sebelumnya, 
tapi saya melihat ada kalimat lain yagn implikasinya mungkin berbeda.

Tentang orang-orang yang pindah, mas Satrio, mengutip rekan Human Capital 
TransTV (pak Latief Harnoko?), menulis, Mereka punya ekspektasi lebih tinggi 
tentang pekerjaan dan gajinya... Mereka juga merasa cukup percaya diri untuk 
diterima bekerja di media lain, yang dianggap bisa memberi penghasilan lebih 
baik. 

Soal percaya diri ini hanya saya temui pada bagian orang-orang yang pindah, 
tapi tidak pada bagian orang-orang yang bertahan, baik yang berasal dari 
kalangan menengah ke bawah maupun ke atas.

Dengan kata lain, kalimat ini mengimplikasikan bahwa hanya orang yang percaya 
diri, karena merasa memiliki kompetensi untuk bersaing di pasar, yang kemudian 
pindah (kelompok tidak stabil). Konsekuensi logikanya kemudian adalah mereka 
yang tidak pindah (kelompok stabil), berarti tidak punya cukup percaya diri 
karena merasa tidak kompeten untuk bersaing. 

Apakah ini maksud yang tersirat dari kawan Human Capital ini? Jika iya, maka 
sesungguhnya ia harus bekerja lebih keras karena ia harus mengelola orang-orang 
yang tidak percaya diri yang tersisa di kantornya. Tapi jika tidak, mungkin ia 
harus sedikit lebih komprehensif menganalisa trend perpindahan karyawan 
sehingga kita bisa memperoleh gambaran yang lebih utuh. 

Mungkin menarik jika kita bisa memperoleh analisa yang lebih lengkap, dengan 
data yang akurat. Sebagai orang Human Capital, tentunya kawan mas Satrio ini 
bisa mengakses banyak data dan membuat analisa yang lebih rinci. 

Saya tunggu.

Wassalam
-- 
Tomi Satryatomo
http://www.trekearth.com/members/wisat
http://wisat.multiply.com 

We shall build good ship here,
at a profit if we can,
at a loss if we must,
but... always a good ship. 


On 10/14/06, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote:
Latar belakang mereka yang baru masuk dan bekerja di industri media massa, 
khususnya media televisi, bermacam ragam. Ada yang berasal dari kalangan 
ekonomi lemah, atau dari keluarga yang betul-betul susah. Sebaliknya, juga ada 
yang berasal dari kalangan ekonomi atas, atau dari keluarga yang betul-betul 
kaya dan berkecukupan. 

Di antara dua ujung ekstrem ini, banyak pekerja di media TV yang berasal dari 
keluarga tingkat ekonomi menengah. Kalau mau dibilang susah, ya hidup mereka 
sebenarnya tidak susah-susah banget. Tetapi, kalau mau mengaku kaya, ya tidak 
pas juga. 

Menurut seorang praktisi Human Capital Trans TV, yang dituturkannya kepada 
saya, pada 3 Oktober 2006, persentase tertinggi kelompok karyawan yang tidak 
stabil alias cenderung mudah pindah kerja ke perusahaan lain umumnya berasal 
dari kalangan menengah ini. Mengapa demikian? Ada beberapa asumsi. 

Mereka yang berasal dari kalangan bawah, cenderung bertahan karena kebutuhan 
ekonomi yang besar. Mereka cenderung tidak mau ambil risiko dengan melepas 
pekerjaan di media TV yang sudah pasti di tangan, sementara belum tentu bisa 
mendapat tempat kerja lain yang lebih baik. 

Sebaliknya, mereka yang berasal dari 

Re: [ppiindia] Re: Bangladeshi economist and the Grameen Bank won the Nobel Peace Prize

2006-10-16 Terurut Topik A Nizami
Saya jadi berpikir, kapan ya ekonom Indonesia membuat kebijakan yang mengurangi 
kemiskinan. Bukan justru menambah kemiskinan...:)
 
===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id



- Original Message 
From: M Ikhsan Modjo [EMAIL PROTECTED]
To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, October 16, 2006 4:45:28 PM
Subject: [ppiindia] Re: Bangladeshi economist and the Grameen Bank won the 
Nobel Peace Prize

Mbak Fau dan rekans milis,

saya ikut nimbrung dikit, kebetulan masalah kredit mikro ini pernah
jadi studi literatur saya dan saya juga sedang mempersiapkan dua buah
tulisan untuk topik ini (mumpung lagi hot).

Pertama, saya pikir kurang tepat kalau mbak Fau katakan praktek
grameen memerlukan fondasi berupa social capital yang sudah cukup kuat
di satu masyarakat. Sebab justru sebaliknya melalui mekanisme group
lending ini justru social capital di masyarakat di perkuat.

Tingkat kepercayaan antar individu diperkuat karena diberikan fondasi
ekonomi, yang berupa ketergantungan pinjaman. Ini kurang lebih sejalan
dengan pendapat implisit Adam Smith bahwa dalam kemapan satu sistem
sosial tergantung kepada kemapan struktur ekonomi yang menjadi
fondasinya.

Kedua, dalam literatur, studi tentang grameen sudah banyak dan tidak
semuanya positif (lihat misalnya Morduch 1999 - micro finance
promises). Sebab sampai sekarang meski tingkat pengembalian cukup
tinggi (95-97%), lembaga grameen tidak menghasilkan profitabilitas
yang sejajar dengan tingkat pengembalian. sebagai konsekuensinya,
lembaga ini samapai saat ini masih merupakan lembaga yang tidak
'mandiri'. Subsidi dari lembaga donor maupun pemerintah bangladesh
sendiri.

ketiga, ada beberapa penelitian yang menunjukan bahwa bahwa kredit
mikro juga memiliki eksternalitas negatif. Karena meski ditujukan
untuk masyarakat yang miskin. Bukan yang benar-benar miskin yang
menjadi nasabah. Akan tetapi mereka yang relatif berada diantara orang
miskin. Konsekuensinya lagi2 memperlebar jurang pendapatan.

keempat, dari studi komparatif, Indonesia sebenarnya memiliki program
yang tidak kalah suksesnya, dan bahkan juga telah lebih ditiru oleh
negara lain. Program ini adalah program pendanaan KUK KIK oleh BRI,
yang justru sekarang ini justru lebih banyak ditiru oleh negara-negara
lain. Kelebihan program ini karena tidak diabaikannya aspek komersiil
perbankan selain tentu saja beraspek sosial kemasyarakatan.

Moral of the story, sebagai satu isu mikro finance saya pikir bagus.
Minimal to get the government rethink about its current priority. akan
tetapi untuk mekanisme, ada banyak alternatif cara pengentasan
kemiskinan yang kita miliki, dan sudah diakui, tanpa perlu ikut-ikutan
cara negara lain, atau lebih parah lagi, seperti saat ini, dengan
melakukan inovasi mekanisme (ala BLT misalnya) yang tidak keruan ujung
pangkalnya.

nah sekian dulu.

btw, diskusi tentang singapore kayaknya bagus dibikin tulisan, nanti
saya coba olah dan kirim kalau setuju

--- In Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, fauziah swasono
fauherklots@ ... wrote:

 --- In Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, I. B. Arka ibarka@
 wrote:
 
  Ibu Fauziah Swasono,
  Sangat menarik kiprah dan keberhasilan Bp. Muhammad Yunus peraih
 Hadiah Nobel 2006 itu. Adakah informasi, berapa % bunga kredit mikro
 di Bank Grameen itu kepada nasabahnya?
  Salam
  I. B. Arka

 Katanya 16% untuk loan. Dan kalau untuk pengemis 0%.
 Saya coba googling, ternyata ada info yg cukup menarik dari websitenya:
 http://www.grameen- info.org/ bank/

 dan replikasinya untuk negara lain:
 http://www.grameenf oundation. org/

 salam,

 fau






[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Scientific Poll: 84% Reject Official 9/11 Story

2006-10-16 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Scientific Poll: 84% Reject Official 9/11 Story

Only 16% now believe official fable according to New York Times/CBS News poll
Truth Movement has the huge majority of opinion
How will the Bush Cabal react?
http://prisonplanet .comSteve Watson  Alex Jones / Prisonplanet. com | 
October 14 2006

A monumental new scientific opinion poll has emerged which declares that 
only 16% of people in America now believe the official government 
explanation of the September 11th 2001 terror attacks.
According to the 
newhttp://www.angus- reid.com/ polls/index. cfm/fuseaction/ viewItem/ 
itemID/13469 
New York Times/CBS News poll, only 16% of Americans think the government is 
telling the truth about 9/11 and the intelligence prior to the attacks:
Do you think members of the Bush Administration are telling the truth, are 
mostly telling the truth but hiding something, or are they mostly lying?
* Telling the truth 16%
* Hiding something 53%
* Mostly lying 28%
* Not sure 3%
The 84% figure mirrors other recent polls on the same issue. 
Ahttp://www.prisonpl anet.com/ articles/ September2006/ 120906_b_ Poll.htm 
Canadian Poll put the figure at 85%. A 
http://www.prisonpl anet.com/ articles/ november2004/ 04cnnpoll. htmCNN 
poll had the figure at 
89%.http://www.prisonpl anet.com/ articles/ march2006/ 240306supportshe 
en.htm 
Over 80% supported the stance of Charlie Sheen when he went public with his 
opinions on 9/11 as an inside job.

A recent CNN poll found that the percentage of Americans who blame the Bush 
administration for the September 11, 2001, attacks on New York and 
Washingtonhttp://www.prisonpl anet.com/ articles/ September2006/ 110906_b_ 
Bush.htm 
rose from almost a third to almost half over the past four years. This 
latest poll shows that that figure has again risen exponentially and now 
stands at well over three quarters of the population.

It took 35 plus years for the majority of Americans to wake up to the fact 
that the assassination of JFK was a government operation. It has only take 
five years for MORE Americans to wake up to the fact that 9/11 was an 
inside job on behalf of the Neoconservative crime syndicate within the US.
Reference to past polls show that in the last five years there has been an 
explosion in numbers of those who do not buy the official line.

http://www.prisonpl anet.com/ articles/ august2004/ 310804zogbypoll. htmIn 
2004 a Zogby Poll showed that just over half of New Yorkers believed there 
was a cover up.
http://www.prisonpl anet.com/ articles/ may2006/230506Zo gby.htmIn May of 
this year another Zogby poll indicated that around half of ALL Americans 
did not buy the official story.
The latest poll also shows a massive awakening has occurred recently given 
that previous estimates indicated that around 34% still believed the 
official story and around 30% were 
http://www.prisonpl anet.com/ articles/ august2006/ 100806whatyear. 
htmoblivious 
altogether.
 - - - - - -
TerrorStorm sets a new standard in documentary filmmaking. Alex Jones 
knocks it out of the park yet again. -Dylan Avery, Director, Loose 
Change - http://infowars- shop.stores. yahoo.net/ teascsyed. htmlClick here 
to get the DVD or http://www.prisonpl anet.tv/subscrib e.htmlclick here to 
watch online now!
 - - - - - - 
Alex Jones declared that the Truth movement has cause to celebrate this 
evening as it is now beyond any doubt that the vast majority of Americans 
know that the official story of 19 Saudis with box cutters is ludicrous.
The diligence of those who have worked to educate the world on 9/11 truth 
from day one cannot be underestimated. We are now seeing the fruits of this 
hard and at times extremely trying labor hit home.
We would add thought that although this is a major victory for the truth 
movement it does not mean that the hard work can stop.
The next step is to use the majority opinion as leverage towards officially 
changing the record of what happened on 9/11, forcing the mainstream media 
into addressing the issue, not as a quirky news item, but as a serious 
re-defining of the state of the nation and the world today.
We have not taken the country back yet and the cabal that has taken control 
of the government continues to systematically use 9/11 and the war on 
terror as an excuse to destroy the Constitutional foundations of law and 
order in America.
As it becomes clearer that more and more Americans KNOW that their 
government is lying to them on the most fundamental issue of their 
lifetimes, we must consider what kind of reaction the government will 
undertake.
Remember that the majority of American voters now believe the Sept. 11 
terrorist attack was a 
http://www.prisonpl anet.com/ articles/ August2006/ 300806poll. htmmore 
significant historical event than the Japanese attack on Pearl Harbor.
In July 2001 Alex jones issued an emergency warning that there was going to 
be 

[ppiindia] Undangan Diskusi Buku Karya Ian Shapiro

2006-10-16 Terurut Topik ---=GuN=--
Salam,
Bagi teman-teman yang belum mudik, dan tertarik dengan tema buku ini, silakan 
datang
Terima kasih

-GuN-

Undangan Diskusi Ramadan

  Untuk ketiga kalinya, Freedom Institute mengundang Anda menghadiri diskusi 
Ramadan yang kali ini akan membahas buku terbaru yang diterbitkan Freedom 
Institute kerjasama dengan US Embassy dan Yayasan Obor Indonesia yang berjudul 
“Evolusi Hak dalam Teori Liberal karya Ian Shapiro” dengan pembicara Ignas 
Kleden, Direktur Center for East Indonesian Affairs, dan Rocky Gerung, Pengajar 
Filsafat di Universitas Indonesia. 

  Ian Shapiro adalah Professor Politik di Yale University Amerika. Dia juga 
menjabat Direktur Yale Center for International and Area Studies. Buku ini 
merupakan disertasi Shapiro yang mengulas evolusi sebuah ideologi. Dalam buku 
ini, Shapiro menunjukkan mengapa bahasa tertentu tentang hak-hak ekonomi, 
sosial, dan politik menjadi penting bagi tradisi liberal Barat pada sekitar 
masa perang saudara di Inggris. Bagaimana bahasa sejak saat itu berkembang 
dalam tradisi tersebut; dan dari segi-segi apa bahasa itu memengaruhi, 
membentuk, dan membatasi argumen-argumen tentang politik dan moralitas 
masyarakat dalam wacana politik dewasa ini. Anda yang ingin mengetahui lebih 
dalam tentang liberalisme selayaknya hadir di diskusi ini.   

  Diskusi akan diadakan pada,
  Hari  : Rabu, 18 Oktober 2006
  Jam  : 18.00 – Selesai (dimulai dengan buka puasa dulu)
  Tempat :  Kantor Freedom Institute
 Jalan Irian No. 8 Menteng 

  Untuk konfirmasi kehadiran dan atau mendapatkan materi diskusi, silahkan 
hubungi Tata atau Imi di 31909226. Terima kasih.




-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Unveiling Britain?.....Jilbab?Burqah...anti integrasi?

2006-10-16 Terurut Topik Harry Adinegara
Walaupun mungkin apa yang dikatakan oleh Jack Straw terkesan anggapan 
pribadinya yang oleh dia sendiri tidak mengungkap lebih lanjut cara praktisnya 
dalam segi prakteknya, tapi kiranya menurut aku sendiri kesan Jack Straw ini 
punya alasan yang logis.
   
  Bayangin bagaimana aku bisa ber-sosialisasi, misalnya apabila kebetulan 
tetanggaku itu ber jilbab/ ,ber-burqah dari ujung kepala sampai kaki?
  Apakah cara berbusana semacam ini bukan sudah memasuki suatu keadaan yang 
bisa dikatakan eksklusip-isme atau elitis? Apakah ini yang dinamakan 
kemerdekaan seseorang  tanpa memperhatikan integrasi dan 
multikulturalisme?Tentunya sangat sukar ber-inter-aksi dengan seorang individu 
yang dalam pergaulan hanya memperlihatkan sepasang mata saja?
   
  Bagiku, ini aku tekankan adalah pandangan pribadi-ku, seorang yang berbusana 
semacam jilbab/burqah ini terkesan mengerikan-menakutkan. Belum lagi impak yang 
bisa timbul karena kemerdekaan pakai busana semacam ini terkesan sangat 
eksklusip/elitis dan tidak punya nilai positip untuk membina kerukunan antar 
umat yang beraneka ragam kultur.
  Belum lagi dimasa  terorisme yang melanda dunia saat ini ,sangat 
meng-chawatirkan melihat individu yang berbusana macam begini. Siapa tahu 
karena hanya kelihatan matanya, dibalik  busana semacam ini terselip bom2. 
Sangat menakutkan bukan? 
   
  Harry Adinegara
  
  
-
Print | Go Back to Story  Go Back to Story--
   [input] Globalist Perspective  Global Society
Jack Straw and Unveiling Britain   
By Amna Saadat | Friday, October 13, 2006 Britain's former foreign 
secretary Jack Straw — now the Leader of the House of Commons — 
recently argued that the traditional veil worn by Muslim women is a visible 
statement of their separation from society. As Lahore-based Amna Saadat 
explains, this implies that the multicultural experiment in Britain has failed 
— and the blame has been candidly laid at the feet of Muslims. 
  In a paper on Cohesion and Integration, leaked to the press, the Church of 
England criticises the Blair government's privileged attention to the Muslim 
community. Such policies, it says, have backfired and further caused a 
separation in the society. Veiled women can be 
perfectly integrated into a society and be its active members — but it 
is wrong to ask them in the name of society’s cohesion to forgo 
individual choice.The paper further prophesises that the Commission on 
Integration and Cohesion formed by the communities secretary is sure to be 
doomed. The Church is suspicious of the government's moves to make the country 
a multi-faith society, and accuses it of sidelining the Church. This report 
comes close on the heels of Jack Straw's strikingly polite appeal to Muslim 
women to shed their veils because, as he put it, this is an obvious statement 
of separation. This, he is concerned, strains the relationship between
 the two communities.   Veils off?Accordingly, the former British 
foreign secretary has been asking women to remove their veils when they come to 
his office for a meeting. It is quite acceptable that Mr. Straw feels 
uncomfortable talking to someone with a veil because he cannot see the person's 
mouth and nose. However, he must realize that this is but an entirely 
personal discomfort. He fails to explain how his personal uneasiness is 
translated into separation between the communities — and it is 
far-fetched to say that this, when shared by other reticent people, is the 
reason for strained relations between the two communities.   Community 
cohesionAccording to the UK Protect-Hijab organization, fewer than 5% of 
Muslim women in Britain wear a full veil. That is truly a small percentage to 
affect inter-community relations. The Church of England 
criticises the Blair government's privileged attention to the Muslim 
community.  
  But even if this were a larger or growing percentage, the practice itself 
should be taken as a proof of a healthy multicultural society's diversity, 
rather than an element of separation or intimidation, as Phil Woolas — 
the man who, quite ironically, serves as Britain's Minister for Local 
Government and Community Cohesion — describes it. Supporting Mr. 
Straw, he says Muslim women have every right to do so But they must 
realise that other people who don't understand the culture can find it 
frightening and intimidating.   Need for debateWhile Jack Straw is not 
one of those who do not understand the culture, as his constituency is 26% 
Muslim, it is interesting that Mr. Woolas points out the lack of understanding 
as the reason behind people's uneasiness with regard to the veil. Enter 
John Prescott, the deputy prime minister. He rightly says that it is important 
to have a debate on this issue. 

[ppiindia] [POETRY] MEMBUAI KERINDUAN

2006-10-16 Terurut Topik LEONOWENS SP
MEMBUAI KERINDUAN
   
  Waktu kian merintih untuk kegalauannya, terlalu manis nona…
  ketika lautan membagi impian, oh… hanya suaramu tergenggam erat
  di gerbang kerinduanku, sedemikian dalam… bahasa tiada kuasa
  mengoyak langit pencarianku kepadamu, tiada kekuatan
  membelah awan ketulusanku tentangmu, kisahmu
  merajut kemegahan batinmu, kubermohon…
  tunjukkanlah wajahmu, oh… nona!
  untaian suaramu, tegarkan hati meronta
  ketika matahari menjelang keangkuhannya
  ya… kutunggu suaramu, menempah kesetiaanku 
  kutunggu selalu nona! walau wajahmu kian tersembunyi
  dibalik pesona guratan tintamu, untuk kehidupan…
  tiada kejenuhanku mencari istana berpikirmu
  demi satu kehidupan, tiada pasti berjejak… 
  dan, kutunggu kedatanganmu nona…
   
  Oktober 2006,  Leonowens SP  
 


-
 All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Why is the American press silent on the report of 655,000 Iraqi deaths?

2006-10-16 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Why is the American press silent on the report of 655,000 Iraqi deaths? 
By Joe Kay and Barry Grey
13 October 2006

The US media is virtually silent on a new scientific study that
estimates the Iraqi death toll from the US war at 655,000. The study,
conducted by Johns Hopkins University´s Bloomberg School of Public
Health and funded by the Massachusetts Institute of Technology, was
posted Wednesday on the web site of the British medical journal, the
Lancet.

The study is the only systematic estimate of the number of Iraqi
civilians and military personnel to have died as a result of the US
invasion and occupation to be brought to the attention of the American
and international public.

Unlike previous estimates, which were based on reviews of media reports
or tallies made by the US-backed Iraqi government, the Johns Hopkins
study was carried out by Iraqi physicians who interviewed-often at great
personal risk-nearly 2,000 families spread across the country, utilizing
standard and widely used statistical methods to arrive at an objective
estimate of the death toll from the war and occupation. The vast
majority of the reported deaths were substantiated by death
certificates.

The study concluded with a 95 percent degree of certainty that the
number of excess deaths in Iraq since the invasion-the number of
people who have died in excess of the number that would be expected on
the basis of pre-invasion mortality rates-is between 393,000 and
943,000. The figure of 655,000 is given as the most likely number. This
represents an astonishing 2.5 percent of the entire Iraqi population.
The researchers further estimated that about 600,000 of the deaths were
due to violence in some form, including gunshots, air strikes and
bombings. They concluded that US and allied military forces directly
caused at least 31 percent-or 186,000-of the violent deaths.

Some 336,000 people, or 56 percent of those killed in violent actions
since the invasion, died from gunshot wounds. The study also found that
the number of violent deaths in Iraq has steadily increased every year
since the invasion. In the period from June 2005 to June 2006, the
researchers found a nearly four-fold increase in the mortality rate
relative to pre-invasion levels.

There can be no legitimate doubts about the credibility of the study.
Lancet is one of the oldest and most prestigious peer-reviewed medical
publications in the world. The Johns Hopkins public health school is the
largest in the world, and regularly ranks as the top public health
school in the United States. The journal article was reviewed and
approved for publication by four independent scientific experts in the
area.

It is difficult to overestimate the significance of the report, even if
one assumes its low-end estimate of 393,000 Iraqi deaths to be correct.
It demonstrates that the American intervention in Iraq has produced a
social and humanitarian catastrophe of historical dimensions, with vast
political implications not only in the Middle East, but throughout the
world and, above all, in the United States itself.

By any objective standard, the report merits front-page coverage in
every major newspaper in the country and extensive discussion and
reporting on television news broadcasts. Yet the response of the US
press has been to virtually ignore the report and limit its coverage to
news accounts on inside pages which report, uncritically,
unsubstantiated statements by government and military officials
dismissing the report as not credible.

In burying the story, the New York Times and Washington Post have played
a particularly significant role. The original articles published by
these newspapers on Wednesday were relegated to the inside pages: in the
Times on page 8, in the Post on page 12.

The Post decided to bury the story in its back pages despite the fact
that the article it published vouched for the scientific validity the
Johns Hopkins study, noting that it, and an earlier report on Iraqi
deaths published by the same team, are the only ones to estimate
mortality in Iraq using scientific methods. The cluster sampling
technique used by the scientists, the newspaper wrote, is used to
estimate mortality in famines and after natural disasters.

Minimal coverage in the press continued on Thursday, despite the fact
that the issue was raised by a reporter at a White House press
conference on Wednesday. President Bush contemptuously dismissed the
report, stating that it was not credible. He was not challenged and the
question was not followed up by any of the other reporters at the news
conference.

Bush´s remarks were followed by statements from various supporters and
architects of the war similarly dismissing the Johns Hopkins study´s
casualty figures. General George Casey, the commander of US forces in
Iraq, admitted that he had not bothered to read the report, but
nevertheless concluded that it did not have much credibility at all.
A spokesman for British Prime Minister Tony Blair said 

[ppiindia] Media Indonesia dan Imam Husain

2006-10-16 Terurut Topik radityo djadjoeri
Sebagai pembaca setia Harian MEDIA INDONESIA, saya selalu menyimak
berbagai artikel yang tersaji. Salah satu rubrik yang saya sukai adalah
ON THIS DAY. Saya selalu pesan kepada asisten saya untuk mengkliping rubrik 
tersebut. Kini sudah terkumpul beberapa bundel, termasuk catatan sejarah di 
KORAN TEMPO.
   
  Pada MEDIA INDONESIA edisi 6 Oktober 2006 lalu termuat kisah Imam Husein AS.  
Namun sayangnya, penggunaan Tahun Hijriah tidak dibarengi dengan pencantuman  
Tahun Masehi, sehingga pembaca musti menghitung-hitung kira-kira pada tahun 
berapa kejadiannya.
  
Misal 9 Sya'ban tahun keempat Hijriah. Setelah dihitung, tanggal itu 
sama dengan 6 Oktober 583. Bagaimana dengan tahun 50 Hijriah? Setelah 
mengeluarkan kalkulator  baru ketemu bahwa itu terjadi pada tahun 629. 
   
  Mohon pengasuh MEDIA INDONESIA dapat lebih memberikan kenyamanan kepada para 
pembacanya dengan memberikan sajian yang lengkap. Saya yang beragama Islam saja 
cukup bingung, apalagi yang non-Islam. 
   
  Para pembaca awam tentu juga bertanya-tanya: Siapa sesungguhnya Yazid 
bin Muawiyah? Saat itu dia penguasa negeri mana? Apakah dia Islam atau 
bukan? Kalau dia Islam, kenapa sesama saudara Muslim kok saling 
berperang? Apa yang diperebutkan? Pengaruh dan kekuasaan?
   
  Setelah googling kanan kiri, baru ketahuan bahwa Muawiyah (Muawia) 
adalah gubernur Syria. Lalu dimana letak Padang Karbala? Itu juga tak
dijelaskan oleh MEDIA INDONESIA. Setelah lengkap mencari data kanan kiri, baru 
tersimpulkan bahwa keberadaan Ali, Hasan, dan Husein terkait erat dengan 
perpecahan Islam menjadi dua kubu, Sunni dan Shiah.
  
Yang menarik adalah keterlibatan Aisyah (Aayesha) dalam perseteruan dahsyat 
tersebut. Sebagai catatan, Aisyah adalah istri muda Nabi Muhammad SAW yang 
dinikahi pada usia 12 tahun. Ia ikut perang dan ia juga menolak mayat Hazrat 
Hasan dikuburkan di samping makam Nabi Muhammad. Menurutku, itu sungguh sifat 
yang tidak mulia. Orang yang sudah mati kok masih saja dibenci.
   
  Terakhir, MEDIA INDONESIA menulis: Hari kelahiran Imam Husain di Iran 
diperingati sebagai Hari Pasukan Garda Revolusi. Pembaca awam pasti 
akan mengira bahwa Imam Husain lahir di Iran, padahal bukan, walau disebut 
hari kelahiran. Dari artikel yang saya baca dari sumber lain, Husain lahir di 
Madinah. Mungkin kalimat yang lebih tepat adalah sbb: 
  
Di Iran, hari kelahiran Imam Husain diperingati sebagai Hari Pasukan 
Garda Revolusi
   
  Setelah beratus-ratus tahun berlalu, permusuhan dua kubu dalam tubuh Islam
itu kembali berulang. Kini Irak berdarah-darah, dan bisa merembet ke wilayah 
lain, misal Iran. 
   
  Kalau zaman dulu pedang lawan pedang, kini bom dibalas bom. Sepertinya 
perang sesama umat Islam bakal terus berlangsung hingga tibanya hari kiamat 
nanti.  Yang jelas, tak ada yang kalah dan yang menang. Semuanya merugi. 
  
Salam,
  
RD
   
  Berikut artikel lengkapnya: 
   
  Imam Husain AS lahir bertepatan pada 9 Sya'ban tahun keempat Hijriah (6 
Oktober 583). Masa-masa indah kehidupan Imam Husain dirasakan saat 
ia hidup bersama kakeknya, Muhammad SAW. Imam Husain tumbuh besar 
dalam sebuah keluarga yang dipenuhi dengan kesempurnaan dan keutamaan 
akhlak. Keberadaan kedua orang tuanya, yaitu Imam Ali AS dan Sayyidah 
Fathimah AS yang merupakan dua manusia utama hasil didikan 
Rasulullah, telah membuat Imam Husain juga menjadi manusia yang 
dipenuhi dengan keutamaan dan makrifat akan hakikat ilahiah. 
   
  Selama hidupnya, saat Islam dihadapkan kepada bahaya, Imam Husain selalu
tampil sebagai pembela. Setelah saudaranya, Imam Hasan AS, gugur pada 
tahun 50 Hijriah, Imam Husain memegang tampuk kepemimpinan atas umat 
Islam. Pada tahun 61 Hijriah, Imam Husain pun mengikuti jejak kakaknya 
dalam memperjuangkan agama Islam. 
   
  Pada tahun itu, beliau bersama 72 anggota keluarga dan sahabatnya, bertempur 
melawan ribuan pasukan  Yazid bin Muawiyah di Padang Karbala. Imam Husein 
menolak untuk menyerah kepada penguasa. Dia dan anggota khalifahnya akhirnya 
tewas. 
  
Kisah tragis gugurnya Imam Husein di Karbala menjadi drama tragedi 
paling pahit dalam sejarah umat manusia. Akan tetapi, kisah ini justru 
menjadi sumber semangat bagi perjuangan melawan kezaliman. Hari 
kelahiran Imam Husain di Iran diperingati sebagai hari Pasukan Garda 
Revolusi.   
   
  Media Indonesia - ON THIS TIME -
   
  __
   
  Catatan dari saya:
   
  Untuk lebih memahami artikel pendek dari MEDIA INDONESIA tersebut di atas,
berikut saya sajikan informasi pendukung dari berbagai sumber:
   
  IMAM ALI AS = Hazrat Aly
Hazrat Aly was born in Mecca in 599 A.D. in the Hashimite family of 
the Arabs. His father was Abu Talib and mother was Fatima bint Asad. 
Hazrat Aly remained in the care of the Holy Prophet Muhammad. He 
married the Prophet's daughter Fatima by whom were born Hazrat Hasan 
and Hazrat Husayn.
   
  At the time of Hijrah, Hazrat Aly helped the Prophet by remaining 
behind in Mecca in his 

[ppiindia] Nobel Peace For Have Nots

2006-10-16 Terurut Topik palashcbiswas
Please publish if you like it.



Nobel Peace For Have Nots 

Palash Biswas
 (contact: Palash Biswas, c/o Mrs arati Roy, Gosto Kanan, Sodepur, 
Kolkata - 700110, India, Phone: 033-2565-9551-residencde)

Without any sinificant media hype Bangladeshi real life economist and 
banker Mohammad Yunus and the Grameen Bank founded by him were today 
awarded the Nobel Peace Prize for pioneering  their work in helping 
millions, especially women, in the country overcome poverty through a 
system of small-scale loans,micro credit,the extension of small loans 
to benefit poor entrepreneurs.The Nobel Committee said Yunus and the 
bank he founded had used the innovative program to create economic 
and social development from below. Women have been some of the 
biggest beneficiaries of microcredit, which provides small loans to 
entrepreneurs too poor to qualify for traditional bank loans. 

 From Adam Smith, the father of economics, economists tend to support 
the ruling capitalist class and always are associated with 
establishment and system. Muhammad Yunus is incomparably the most 
honoured social activist of our era and he does not identitify 
himself with the ruling elite economists.He could have been 
established himself in the developed part of the globe and could have 
preached poverty eliminination with theories, papers and surveys. But 
he used applied economics a tool of class mobilisation of the most 
neglected underclasses of an underdeveloped country like Bangladesh. 
No doubt , we the unfortunate  Indians miss an economist like him as 
we are quite habitual to expect the great Indian brain drain flow 
towards West. Yunus has received so many awards that prize-givers vie 
not to be left behind.It is difficult to believe that Yunus started 
as a student and teacher of economics, for although economists 
believe they work to make the world a richer place, they do not have 
much time for doing good. In 1974, while surveying the famine sick 
villages Ynus declared that those villagers belonged to his family. 
He never denied the responsibilty of his family liabilities.Recently, 
Grameen Bank floated a mutual fund to enable its clients to invest in 
the stock market. But its focus is on women, and on women who do not 
have the opportunities that money or urban life bring. It would give 
Reserve Bank a fit, but the women borrowers own 94 per cent of the 
Grameen Bank's equity; and 99 per cent of them repay their loans. 
What began as an academic research project with a practical testing 
ground in the poverty-stricken villages around Chittagong in 
Bangladesh grew into a successful story of social entrepreneurship 
which changed the way economists and policy-makers thought about the 
eradication of poverty.

.The BBC's Lars Bevanger in Oslo said this year's winner caught most 
there by surprise. Many commentators had 
expected an award to someone involved in peace talks. 

Mr Yunus, 66, said he would use the 10m Swedish kronor ($1.35m, 
£730,000) prize money to find more innovative ways to help the poor 
launch businesses. He said he was delighted at the news and proud of 
the bank's achievement. 
The Nobel Committee cited how his Grameen Bank aids the poor to 
bring about their own development. And the concept of extending 
loans to a largely female client base has also been credited with 
reducing domestic violence by giving women a previously unattainable 
degree of independence. 

Before Yunus, Tagore and Sen were the two Bengalis who won the Nobel. 
Some include Mother Teresa in the list as she lived and worked in 
Calcutta. Mother teresa from Kolkata also won Nobel Peace.

The largest Bengali Daily from Kolkata published the news with a 
screaming headline emphasising unnecessarily on the achievement of Dr 
Amartya sen that dr. Yunus gets Nobel after Aramrtya. Firstly Sen get 
the Nobel Memorial prize for economics, which is not considered a 
nobel prize at all by some quarters. Dr Subodh Chandra Roy has 
authored a book on this topic and is already engaged with leagal 
fight with the  group publishing the headline. Secondly, Sen  hes 
written so many things and said a little more , but he is nowhere ,in 
no sense involved seriosly with an agenda of poverty elimination. 
While Yunus got a nobel peace for his Grameen Bnak, directly involved 
in poverty eliminination. His microcredit modelis adopted by  more 
than hundred countries including the leader of unipolar globe, the 
superpower armed with globalisation, IMF and World Bank, United 
States ofamerica. Bengalies all over the world have regained the lost 
memories and sentiments of Bengali Nationality. The history of 
getting Nobel by Rabindra Nath Tagore and Mother Teresa is being read 
aloud.

Just thought you might find the following interesting. Amartya Sen is
not only the first Indian to win the Economics Prize it is the first 
time
that work on poverty has gained this kind of international recognition
(compared to fancy theoretical shenanigans!) 

[ppiindia] Al-Kahfi--Re: fw : SI dan Kelompok Sesat

2006-10-16 Terurut Topik siahaan2006

Salam (Sekalian mengenalkan diri),

Saya belum pernah membaca cerita tersebut di Injil. Saya ingin tanya 
sama, mBak, siapa raja Romawinya (saya nggak nonton filmnya). Sejarah 
raja2/kaisar2 Romawi kayaknya jelas tahun2nya, bahkan pada pada jaman 
ini. Injil sebagaimana yang kita kenal sekarang terakhir ditulis 
sebelum tahun 100. Kalau Raja tersebut hidup setelah tahun 100, 
pastinya cerita tersebut tidak ada di Injil.

Salam

B. Siahaan



--- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kembali dalam pikiran saya tentang nama-nama agama, terutama 
 nama 'Kristen' or 'Christian' yang lebih ngeBarat. Entah kapan nama 
 ini mulai di adopsi. Di Injilpun tak pernah disebut. Agama inipun 
asal 
 muasalnya dari timur tengah, namun memang lebih populer di Barat 
 dengan memakai aksesori Barat.
 
 Pikiran pikiran ini kembali ketika menonton film TVRI ASHHABUL 
KAHFI 
 (yg NGtimur banget). Ajaran Injil yang dibawa oleh Isa Almasih 
disebut 
 sebagai agama Masehi dan agama kaum Tauhid yang bertentangan dengan 
 agama Raja saat itu (Kerajaan Romawi) yang menyembah patung 
Apollon, 
 Yupiter, dll. Segelintir pemuda yang beriman kepada Allah dan 
ajaran 
 Isa Almasih (kaum Masehi tsb) akhirnya bersembunyi di sebuah goa 
 dengan ditemani seekor anjing. Merekapun semua tertidur. Mereka 
 menduga telah tertidur beberapa jam saja, padahal mereka telah 
 ditidurkanNya selama ratusan tahun. 
 
 Cerita ini telah terukir dalam AlQur'an pada surat Al-Kahfi. Adakah 
 cerita ini terukir pada Injil kini?
 
 wassalam,
 
 NB: Film tsb ditayangkan selama Ramadhan, jam: 02:30 dinihari, dan 
 21:30 dari Rabu s/d Minggu, di TVRI
 
 Sebelum film ini, ada acara seru juga yaitu : Islam Moderat. Dimana 
 akdang memadukan seorang Pendeta dangan seorang ulama dalam mencari 
 kesamaan.
 






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Re: VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie). Perusahaan dagang atau penjajah?

2006-10-16 Terurut Topik Batara Hutagalung
Mencermati diskusi yang makin menghangat mengenai VOC (Verenigde Oost-Indische 
Compagnie), apakah suatu perusahaan dagang atau penjajah, sebagaimana dimuat di 
website Radio Nederland, saya sampaikan di bawah ini tulisan mengenai VOC. 
Bahwa VOC hancur karena korupsi, hal ini ditulis sendiri oleh para sejarawan 
Belanda, dan bahkan kolusi dan nepotisme telah dipraktekkan sejak zaman VOC. 
Jadi masalah KKN bukan hal baru bagi Belanda. Silakan menilai sendiri.
  Tulisan ini  adalah cuplikan dari naskah buku saya berikutnya mengenai 
sejarah Nusantara. Naskah tersebut telah selesai 95 %, dan akan setebal sekitar 
1.000 halaman. Buku ini akan menjadi tulisan sejarah “versi lain”, yang berbeda 
dengan penulisan sejarah, yang selama ini hanya dibuat oleh penguasa, atau 
untuk mempertahankan dan melanggengkan kekuasaan. Untuk penerbitannya masih 
menanti adanya sponsor.
  Beberapa bagian dari naskah tersebut dapat dibaca di: 
http://batarahutagalung.blogspot.com, 
  dan juga beberapa tulisan saya ada di website Komite Utang Kehormatan Belanda 
(KUKB): http://www.kukb.nl.
  Pada 20 Maret 2002, bertepatan dengan puncak acara perayaan 400 tahun 
berdirinya VOC, saya memimpin Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa Indonesia 
(KNPMBI) melakukan demonstrasi di Kedutaan Belanda dan mengajukan protes atas 
glorifikasi VOC, yang di Belanda dinyatakan sebagai zaman keemasan (de gouden 
eeuw). KNPMBI menyatakan, bahwa VOC merupakan awal dari penjajahan, perbudakan, 
kesengsaraan dan kematian jutaan rakyat di Nusantara.
  Duta Besar Belanda waktu itu, Baron Schelto van Heemstra, menyetujui usulan 
untuk bersama-sama menyelenggarakan seminar yang membahas dua sisi VOC.
  Seminar dengan judul: “VOC. The Two Faces of the World’s First Multinational 
Company”, diselenggarakan oleh Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa 
Indonesia (KNPMBI) bersama Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Hotel Peninsula, 
Jakarta, pada 3 dan 4 September 2002.
  Seminar dua hari yang dihadiri oleh sekitar 250 peserta (sebagian besar 
adalah guru-guru, dosen dan mahasiswa jurusan sejarah), menghadirkan 10 
pembicara, yaitu 6 pakar sejarah dari Indonesia (Prof. Dr. Adrian Lapiaan, 
Prof. Dr. R.Z. Leirissa, Prof. Dr. A.M. Djuliati Suroyo, Prof. Dr. Bambang 
Purwanto, Dra. Soemartini dan Mona Lohanda, Mphil.) dan 4 pakar sejarah dari 
Belanda (Prof. Dr. Leonard Blusse, Dr. Gerrit Knaap, Dr. Femme Gaastra dan Dr. 
Lodewijk Wagenaar). 
  (P.S. Kalau tak salah, Ida Khouw hadir pada acara perkenalan dengan mereka 
tanggal 2 September 2002 di kediaman Maarten Mulder, Atase Pers dan Kebudayaan 
Kedutaan Belanda/Direktur Erasmus Huis. Mohon konfirmasi dari Ida Khouw).
  Kedutaan Besar Belanda menanggung sekitar 95% biaya penyelenggaraan seminar.
  Hasil seminar diterbitkan dalam bentuk buku yang memuat 10 makalah dalam dua 
bahasa, Indonesia dan Inggris. Karena keterbatasan dana, buku dicetak hanya 
sebanyak 700 eksemplar, dan 500 eksemplar dijual untuk umum yang kini sudah 
terjual habis. Buku tersebut merupakan kajian mengenai VOC, YANG PERTAMA DALAM 
BAHASA INDONESIA!
  Eksemplar terakhir ada pada saya, sebagai PEMEGANG HAK CIPTA.
  Apabila ada sponsor, saya bersedia menerbitkan CETAKAN KE II (!).
   
  Salam Nusantara
   
  Batara R. Hutagalung
  --
   
  Pada 20 Mei 2005, KOMITE UTANG KEHORMATAN BEshy;LANDA (KUKB) menuntut 
Peshy;meshy;rintah Belanda untuk: 
  Pershy;tama, Mengakui Kemershy;dekaan Repushy;blik Indoshy;nesia 17 
Agustus 1945; dan 
  Keshy;dua, Meminta Maaf Keshy;pashy;da Bangsa Indonesia atas 
Penshy;jajahan, Perbudakan, Peshy;langshy;gashy;ran HAM Berat dan Kejahatan 
Atas Kemanusiaan. 
Bagi yang mendukung petisi tershy;sebut melalui internet (petisi-onshy;line), 
silakan mengisi nama dashy;lam daftar petisi.
  Klik: http://www.PetitionOnline.com/brh41244/petition.html. 
  Lalu Klik: Sign the petition, 
  Lalu klik: Preview your signature, 
  Terakhir klik: Approve signature dan selesai. (Email Anda tidak muncul pada 
display).
   
  Catatan: Ketika Menlu Belanda Ben Bot berkunjung ke Jakarta, pada 16 Agustus 
2005 dia menyatakan, bahwa Pemerintah Belanda, yang selama ini hanya mengakui 
Republik Indonesia serikat (RIS), kini menerima 17.8.1945 secara moral dan 
politis, hanya de facto, namun tidak secara yuridis (de jure). Jadi bagi 
Pemerintah Belanda, Republik Indonesia merupakan ANAK HARAM, yang diterima 
keberadaannya, namun tidak diakui legalitasnya!
   
  ==
   
  VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie)
   
  Datangnya orang Eropa melalui jalur laut diawali oleh Vasco da Gama, yang 
pada 1407-1408 berhasil berlayar dari Eropa ke India melalui Semenanjung 
Harapan (Cape of Good Hope) di ujung selatan Afrika, sehingga mereka tidak 
perlu lagi bersaing dengan pedagang-pedagang Timur Tengah untuk memperoleh 
akses ke Asia Timur, yang selama ini ditempuh melalui jalur darat yang sangat 
berbahaya.
  Pada awalnya, tujuan utama 

Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==napa ga make buatan sendiri??

2006-10-16 Terurut Topik Mas Bagong
Lha ya itu...
Wong sanggup beli baru kok nyari barang apkiran... apa tumon?
Ya gara-gara smiling washington ama smiling EU tadi... jadi nggak laku deh
sukarno mesem...
DG


On 10/16/06, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Inilah soale. Mark up mark up-an. Tapi ini soale bangsane dewe,
 bukan kesalahan orang lain...

 Siapa yang tak sayang pada smiling Washington, atau sekarang smiling
 EU ha ha ha

 DH


 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Walah boss-boss...
  Mending kalo beli bekas pake harga bekas...
  Wong beli bekas, harganya harga baru gitu lho?
  Ingat nggak kasus kapal eks jertim itu? atawa A-4 skyhawk di era
 80-an?
  Kita ini sanggup beli baru siapa bilang nggak sanggup?
  Kita beli scorpion dalam kondisi gress (meski harganya 4-5 kali
 lipat harga
  singapore), kita beli BTR rusia gress, beli MI-35 gress... mosok
 dibilang
  nggak kuat? Kalo nggak kuat yang bikin nggak kuat itu khan harga
 mark up-nya
  itu
  Masalahnya ya itu tadi... 'smiling washington' di balik batu
 tadi...
 
  DG
 
  On 10/13/06, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Orang beli barang bekas alias loakan, itu karena dompet hanya
 sampai
   kesitu...
  
   Dua dua untung, yang jual terlepas dari barang yang gak dipakai,
   yang beli untung karena dapat barang yang dibutuhkannya dengan
 harga
   yang dia mampu bayar. That's it..
  
  
  
  
   --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong mas.bagong@
 wrote:
   
Anda ini naifnya kok nggak ketulungan...
Sejak kapan ada negara yang berkooperasi saling menguntungkan?
   Semuanya akan
mencari keuntungan masing-masing. Sekarang hanya tinggal kadar
   kerugian dan
keuntungan ini yang ditakar...
Kalo beli barang bekas yang di negara lain udah diapkir ya buat
   apa? Itu
yang anda sebut menguntungkan?
DG
   
   
On 10/11/06, jkarta2002 jkarta2002@ wrote:

 Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli
   (kerjasama)
 dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi
 kek,
 dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan
   bagi
 bangsa dan negara ya OK aja.

 Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo
 merugikan
   yang
 jangan beli.

 Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa
   suka
 dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan
   kacamata
 kuda.

 Tks
 ALIHUSNI

 --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank irwank2k2@ wrote:
 
  Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya,
   keputusan/loyalitas
 itu kepada
 
  komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
 
  Wassalam,
 
  Irwan.K
 
  ..
  UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi
 pembebasan
  sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus
 juga
 pernah dilatih
  sama agen mossad tahun 80an.
 
  Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk
   kontrol
 dan alat2
  sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga
 ada
   atau
 kecil
  komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari
 temen
   yang
 sedang
  mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI
 sendiri
 
  regards.
  ..
 
  On 10/10/06, Satrio Arismunandar satrioarismunandar@
 wrote:
  
 Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
   bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
   bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
  
   (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
   cukup buat buka puasa bersama...he..he)
  
  
   --- ndah maldiniwati ndah_dien@ ndah_dien%40yahoo.com
 wrote:
  
Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
informasi teknologi dari
reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
rahardjo di ITB sudah
dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
dalam negeri,
kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
diperbaiki dan
dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
Kalo semuanya musti
impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
produk INDO bisa
mendunia???
Artikel yg saya ambil dr blogg
   
   http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-
 israel/
   
Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
mengenai
keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
Vehicles (UAV)
dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
karena saya
mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
berhasil
menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
kampus yang
telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
melihat presentasi
mereka.)
UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
militer (TNI)
   

Re: [ppiindia] Re: VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie). Perusahaan dagang atau penjajah?

2006-10-16 Terurut Topik Mas Bagong
Sayang ya samurai-samurai jepang itu nggak membunuh semua antek-antek
kompeni...
Coba kalau semuanya dibabat sampai bonggolnya...
Mantap jo
Gigi balas gigi mata balas mata...
DG


On 10/16/06, Batara Hutagalung [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mencermati diskusi yang makin menghangat mengenai VOC (Verenigde
 Oost-Indische Compagnie), apakah suatu perusahaan dagang atau penjajah,
 sebagaimana dimuat di website Radio Nederland, saya sampaikan di bawah ini
 tulisan mengenai VOC. Bahwa VOC hancur karena korupsi, hal ini ditulis
 sendiri oleh para sejarawan Belanda, dan bahkan kolusi dan nepotisme telah
 dipraktekkan sejak zaman VOC. Jadi masalah KKN bukan hal baru bagi Belanda.
 Silakan menilai sendiri.
 Tulisan ini  adalah cuplikan dari naskah buku saya berikutnya mengenai
 sejarah Nusantara. Naskah tersebut telah selesai 95 %, dan akan setebal
 sekitar 1.000 halaman. Buku ini akan menjadi tulisan sejarah versi lain,
 yang berbeda dengan penulisan sejarah, yang selama ini hanya dibuat oleh
 penguasa, atau untuk mempertahankan dan melanggengkan kekuasaan. Untuk
 penerbitannya masih menanti adanya sponsor.
 Beberapa bagian dari naskah tersebut dapat dibaca di:
 http://batarahutagalung.blogspot.com,
 dan juga beberapa tulisan saya ada di website Komite Utang Kehormatan
 Belanda (KUKB): http://www.kukb.nl.
 Pada 20 Maret 2002, bertepatan dengan puncak acara perayaan 400 tahun
 berdirinya VOC, saya memimpin Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa
 Indonesia (KNPMBI) melakukan demonstrasi di Kedutaan Belanda dan mengajukan
 protes atas glorifikasi VOC, yang di Belanda dinyatakan sebagai zaman
 keemasan (de gouden eeuw). KNPMBI menyatakan, bahwa VOC merupakan awal dari
 penjajahan, perbudakan, kesengsaraan dan kematian jutaan rakyat di
 Nusantara.
 Duta Besar Belanda waktu itu, Baron Schelto van Heemstra, menyetujui
 usulan untuk bersama-sama menyelenggarakan seminar yang membahas dua sisi
 VOC.
 Seminar dengan judul: VOC. The Two Faces of the World's First
 Multinational Company, diselenggarakan oleh Komite Nasional Pembela
 Martabat Bangsa Indonesia (KNPMBI) bersama Kedutaan Besar Kerajaan Belanda
 di Hotel Peninsula, Jakarta, pada 3 dan 4 September 2002.
 Seminar dua hari yang dihadiri oleh sekitar 250 peserta (sebagian besar
 adalah guru-guru, dosen dan mahasiswa jurusan sejarah), menghadirkan 10
 pembicara, yaitu 6 pakar sejarah dari Indonesia (Prof. Dr. Adrian Lapiaan,
 Prof. Dr. R.Z. Leirissa, Prof. Dr. A.M. Djuliati Suroyo, Prof. Dr. Bambang
 Purwanto, Dra. Soemartini dan Mona Lohanda, Mphil.) dan 4 pakar sejarah dari
 Belanda (Prof. Dr. Leonard Blusse, Dr. Gerrit Knaap, Dr. Femme Gaastra dan
 Dr. Lodewijk Wagenaar).
 (P.S. Kalau tak salah, Ida Khouw hadir pada acara perkenalan dengan mereka
 tanggal 2 September 2002 di kediaman Maarten Mulder, Atase Pers dan
 Kebudayaan Kedutaan Belanda/Direktur Erasmus Huis. Mohon konfirmasi dari Ida
 Khouw).
 Kedutaan Besar Belanda menanggung sekitar 95% biaya penyelenggaraan
 seminar.
 Hasil seminar diterbitkan dalam bentuk buku yang memuat 10 makalah dalam
 dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Karena keterbatasan dana, buku dicetak
 hanya sebanyak 700 eksemplar, dan 500 eksemplar dijual untuk umum yang kini
 sudah terjual habis. Buku tersebut merupakan kajian mengenai VOC, YANG
 PERTAMA DALAM BAHASA INDONESIA!
 Eksemplar terakhir ada pada saya, sebagai PEMEGANG HAK CIPTA.
 Apabila ada sponsor, saya bersedia menerbitkan CETAKAN KE II (!).

 Salam Nusantara

 Batara R. Hutagalung
 --

 Pada 20 Mei 2005, KOMITE UTANG KEHORMATAN BE­LANDA (KUKB) menuntut
 Pe­me­rintah Belanda untuk:
 Per­tama, Mengakui Kemer­dekaan Repu­blik Indo­nesia 17 Agustus 1945; dan
 Ke­dua, Meminta Maaf Ke­pa­da Bangsa Indonesia atas Pen­jajahan,
 Perbudakan, Pe­lang­ga­ran HAM Berat dan Kejahatan Atas Kemanusiaan.
 Bagi yang mendukung petisi ter­sebut melalui internet (petisi-on­line),
 silakan mengisi nama da­lam daftar petisi.
 Klik: http://www.PetitionOnline.com/brh41244/petition.html.
 Lalu Klik: Sign the petition,
 Lalu klik: Preview your signature,
 Terakhir klik: Approve signature dan selesai. (Email Anda tidak muncul
 pada display).

 Catatan: Ketika Menlu Belanda Ben Bot berkunjung ke Jakarta, pada 16
 Agustus 2005 dia menyatakan, bahwa Pemerintah Belanda, yang selama ini hanya
 mengakui Republik Indonesia serikat (RIS), kini menerima 17.8.1945 secara
 moral dan politis, hanya de facto, namun tidak secara yuridis (de jure).
 Jadi bagi Pemerintah Belanda, Republik Indonesia merupakan ANAK HARAM, yang
 diterima keberadaannya, namun tidak diakui legalitasnya!

 ==

 VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie)

 Datangnya orang Eropa melalui jalur laut diawali oleh Vasco da Gama, yang
 pada 1407-1408 berhasil berlayar dari Eropa ke India melalui Semenanjung
 Harapan (Cape of Good Hope) di ujung selatan Afrika, sehingga mereka tidak
 perlu lagi bersaing dengan pedagang-pedagang Timur Tengah untuk 

[ppiindia] Re: Unveiling Britain?.....Jilbab?Burqah...anti integrasi?

2006-10-16 Terurut Topik fauziah swasono
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED]
wrote:
   Belum lagi dimasa  terorisme yang melanda dunia saat ini ,sangat
meng-chawatirkan melihat individu yang berbusana macam begini. Siapa
tahu karena hanya kelihatan matanya, dibalik  busana semacam ini
terselip bom2. Sangat menakutkan bukan? 

   Harry Adinegara
   


ada tetangga orang bule. Pake pakaian ala HD fans. Anting2nya gak tau
berapa banyak, tatonya udah kayak baju aja.. gondrong, bicaranya keras...
dalam komunitas orang Jepang/Asia, penampilan spt ini anti integritas
ngga ya? Ya, kalau saya berpikir spt anda, malah mungkin mikir gimana
kalau dia bawa pisau/pistol dipinggangnya dan menyerang orang lain?
Sangat menakutkan bukan?


salam,

fau

dont judge a book by its cover only...





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] I'tikaf (Diam di Masjid) Hukum dan Keutamaanya

2006-10-16 Terurut Topik A Nizami
http://www.alsofwah.or.id/?pilih=rdnlihatid=10
I'tikaf Hukum dan Keutamaanya
Senin, 04 September 06

Segala pujian dan sanjungan hanya bagi Allah, Rabb seluruh penghuni bumi. 
Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan dan teladan kita Nabi 
Agung Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam seorang hamba yang diutus Allah 
subhanahu wata’ala sebagai rahmat bagi alam semesta, demikian pula semoga 
tercurah kepada seluruh keluarga dan para shahabatnya. 
Dengan risalah singkat ini penulis mengaharapkan agar dapat memberi manfaat, 
secara khusus bagi pribadi penulis dan umumnya kepada kaum muslimin. 
Mudah-mudahan Allah subhanahu wata’ala menjadikan seluruh amalan kita sebagai 
timbangan kebajikan kelak nanti di akherat, Amin ya Rabbal 'Alamin. 
Makna I’tikaf 
Menurut bahasa i’tikaf memiliki arti menetapi sesuatu dan menahan diri agar 
senantiasa tetap berada padanya, baik hal itu berupa kebajikan ataupun 
keburukan. 
Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya, 
“Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka 
sampai kepada suatu kaum yang beri’tikaf (menyembah) berhala mereka.” (QS. 
al-A'raf :138) 
Sedangkan menurut syara' i’tikaf berarti menetapnya seorang muslim didalam 
masjid untuk melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah Ta'ala. 
Hukum I’tikaf 
Para ulama sepakat bahwa iktikaf hukumnya sunnah, sebab Rasulullah shallallahu 
‘alaihi wasallam senantiasa melakukannya tiap tahun untuk mendekatkan diri 
kepada Allah subhanahu wata’ala dan memohon pahala-Nya. Terutama pada hari-hari 
di bulan Ramadhan dan lebih khusus ketika memasuki sepuluh hari terkahir pada 
bulan suci itu. Demikian tuntunan yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi 
wasallam. 
Yang Wajib Beriktikaf 
Sebagaimana dimaklumi bahwa i’tikaf hukumnya adalah sunnah, kecuali jika 
seseorang bernadzar untuk melakukannya, maka wajib baginya untuk menunaikan 
nadzar tersebut. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Umar bin Khaththab 
radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan imam al-Bukhari dan Muslim. 
Disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah 
meninggalkan i’tikaf semenjak beliau tinggal di Madinah hingga akhir hayat. 
Tempat I’tikaf 
I’tikaf tempatnya di setiap masjid yang di dalamnya dilaksanakan shalat 
berjama'ah kaum laki-laki, firman Allah Ta'ala, artinya, 
“Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,(tetapi) janganlah kamu campuri 
mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid.” (QS. al- Baqarah:187) 
Orang yang beri’tikaf pada hari Jum'at disunnahkan untuk beri’tikaf di masjid 
yang digunakan untuk shalat Jum'at. Tetapi jika ia beri’tikaf di masjid yang 
hanya untuk shalat jama'ah lima waktu saja, maka hendaknya ia keluar hanya 
sekedar untuk shalat Jum'at (jika telah tiba waktunya), kemudian kembali lagi 
ke tempat iktikafnya semula. 
Waktu I’tikaf 
I’tikaf disunnahkan kapan saja di sembarang waktu. Maka diperboleh kan bagi 
setiap muslim untuk memilih waktu kapan ia memulai iktikaf dan kapan 
mengakhirinya. Akan tetapi yang paling utama adalah i’tikaf di bulan suci 
Ramadhan, khususnya sepuluh hari terakhir. Inilah waktu i’tikaf yang terbaik 
sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih, artinya, Bahwasanya Nabi 
shallallahu ‘alaihi wasallam selalu beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan 
Ramadhan sampai Allah mewafatkannya. Kemudian para istri beliau beri’tikaf 
sepeninggal beliau. (HR .al-Bukhari dan Muslim dari A’isyah radhiyallahu 
‘anha) 
Sunnah-Sunnah bagi Orang yang Sedang I’tikaf 
Disunnahkan bagi para mu’takif supaya memanfaatkan waktu yang ada dengan 
sebaik-baiknya untuk berdzikir, membaca al-Qur'an, mengerjakan shalat sunnah, 
terkecuali pada waktu-waktu terlarang, serta memperbanyak tafakur tentang 
keadaannya yang telah lalu, hari ini dan masa mendatang. Juga banyak-banyak 
merenungkan tentang hakikat hidup di dunia ini dan kehidupan akhirat kelak. 
Hal-Hal yang harus Dihindari Mu’takif 
Orang yang sedang i’tikaf dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang tidak 
bermanfaat seperti banyak bercanda, mengobrol yang tidak berguna sehingga 
mengganggu konsentrasi i’tikafnya. Karena i’tikaf adalah bertujuan untuk 
mendapatkan keutamaan bukan malah menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak 
di- sunnahkan. 
Ada sebagian orang yang beri’tikaf, namun dengan meninggalkan tugas dan 
kewajibannya. Hal ini tidak dapat dibenarkan karena sungguh tidak proporsional 
seseorang meninggalkan kewajiban untuk sesuatu yang sunnah. Oleh karena itu, 
orang yang i’tikaf hendaknya ia menghentikan i’tikafnya, jika memiliki 
tanggungan atau kewajiban yang harus dikerjakan. 
Hal-Hal yang Membolehkan Mu’takif Keluar dari Masjid 
Seorang mu’takif diperbolehkan meninggalkan tempat i’tikafnya jika memang ada 
hal-hal yang sangat mendesak. Di antaranya adalah buang hajat yaitu keluar ke 
WC untuk buang air, untuk mandi, keluar untuk makan dan minum jika tidak ada 
yang mengantarkan makanan kepadanya, dan pergi untuk berobat jika sakit. 
Demikian pula untuk keperluan 

[ppiindia] Undangan Bergabung ke Milis Islam Media Dakwah

2006-10-16 Terurut Topik A Nizami
Undangan Bergabung ke Milis Islam Media Dakwah   
Assalamu'alaikum wr wb,
Mailing list ini untuk mendiskusikan agama Islam sesuai dengan dalil syar'i 
dari Al Qur'an dan Hadits.
Ajaran Islam yang dibahas adalah yang lurus. Bukan aliran yang difatwa sesat 
oleh MUI seperti Islam
Liberal, Ahmadiyah, LDII, dsb.
Untuk bergabung, silahkan kirim email ke:
[EMAIL PROTECTED]
Mohon undangan ini disebarkan ke berbagai milis atau saudara anda.
Wa'alaikum salam wr wb 
 
===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Al-Kahfi--Re: fw : SI dan Kelompok Sesat

2006-10-16 Terurut Topik Lina Dahlan
Salam juga bung Siahaan,
met bergabung dengan komunitas ppiindia...:-)

Raja Romawi yang berkuasa di daerah Philadelphia itu bernama 
Dextelianus (?), lupa2 inget (maklum ingatan saya jelek kalau 
mengingat nama asing) sedang Kaisar Romawinya (yang sama 
bengisnya) .. lupa beneran..namanya..:-). Raja Dextelianus itu punya 
seorang PM bernama Joelius.

Trus Kaisar Romawinya meninggal diganti dengan Adrian Antonius 
(lebih bengis)tapi gak lama diganti lagi.

Sedang nama-nama pemuda yang tinggal dalam gua tsb, salah satunya 
adalah mantunya si Dextelianus yang bernama Maximilian. Istri 
Maximilian bernama Hellen.

Sampe kemudian ada penyerbuan dari Persia yang membuat pemerintahan 
kerajaan Romawi angkat kaki dari kota tsb, setelah 300an tahun 
tertidur, maka pemuda tersebut terbangun. Selanjutnya saya gak 
nonton tuh. Tapi kalo baca di AlQur'an salah seorang dari pemuda tsb 
disuruh turun gunung untuk membeli makanan dengan mata uang yang 
mereka punya 300tahun lalu..:-)

Lumayan seru. Bagaimana kaum masehi itu disiksa dan dibunuh oleh 
Raja bengis, hanya karena mereka gak menyembah patung lagi. Raja 
sangat khawatir kalau agama baru tsb menyebar luas. Bahkan orang2 
Yahudi menjadi mata2 raja. Mereka yang ngaduin si A itu beragama 
Masehi.

Ada cerita yag menggelitik. Ketika anak Maximilian, Ahkemit (?), 
menanyakan kepada ibunya dimana Injil yang tertulis dalam pelepah2 
kulit kayu, ibunya menjawab,dibawa bersama ayahmu, sedang yang 
sudah tertulis dibuku ada bersama ibu. Hmmm ini mungkin sumber2 
Injil yang dinamakan dengan codex-codex itu ya?

Orang-orang yang beriman memang selalu dalam cobaan hidup yang 
berat: miskin, terdzalimi. Sedang orang2 kafir menjadi penguasa2. 
Apa yang bisa kita tarik pelajaran bila dihubungkan dengan kehidupan 
masa kini? Sesungguhnya pertolongan Tuhan itu datang kepada orang-
orang yan sabar. Hanya saja pertolongan Tuhan itu tidak berupa 
materi. Seperti yang dialamai pemuda2 tsb, hanya segelintir orang 
yang percaya itulah pertolongan Tuhan dan cara Tuhan melindungi 
mereka dan cara Tuhan memperlihatkan KemahakuasaanNya. Karena, tak 
ada satu manusiapun yang mampu masuk kedalam gua tersebut utk 
membunuh ataupun menolong. Mereka yang mencoba masuk (termasuk raja 
dan PMnya, keluar dengan pucat dan stress ketakutan). Kebanyakan 
orang akhirnya menyangka pemuda2 tsb telah mati dan terkubur didalam 
gua. 

Menonton film tsb, Nabi Isa bin Maryam benar2 telah mengajarkan 
ketauhidan murni sebagaimana nabi2 lainnya (Mungkin karena yang buat 
film adalah NGarab??). Entah bagaimana kemudian raja2 tsb berkongres 
di Nikea lalu menelorkan trinitas.

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, siahaan2006 [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Salam (Sekalian mengenalkan diri),
 
 Saya belum pernah membaca cerita tersebut di Injil. Saya ingin 
tanya 
 sama, mBak, siapa raja Romawinya (saya nggak nonton filmnya). 
Sejarah 
 raja2/kaisar2 Romawi kayaknya jelas tahun2nya, bahkan pada pada 
jaman 
 ini. Injil sebagaimana yang kita kenal sekarang terakhir ditulis 
 sebelum tahun 100. Kalau Raja tersebut hidup setelah tahun 100, 
 pastinya cerita tersebut tidak ada di Injil.
 
 Salam
 
 B. Siahaan
 





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Re: Unveiling Britain?.....Jilbab?Burqah...anti integrasi?

2006-10-16 Terurut Topik Lina Dahlan
--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Harry Adinegara sans_culotte_30@
 wrote:
Belum lagi dimasa  terorisme yang melanda dunia saat 
ini ,sangat meng-chawatirkan melihat individu yang berbusana macam 
begini. Siapa tahu karena hanya kelihatan matanya, dibalik  busana 
semacam ini terselip bom2. Sangat menakutkan bukan? 
 
Harry Adinegara

 
 
 ada tetangga orang bule. Pake pakaian ala HD fans. Anting2nya gak 
tau berapa banyak, tatonya udah kayak baju aja.. gondrong, 
bicaranya keras...
 dalam komunitas orang Jepang/Asia, penampilan spt ini anti 
integritas ngga ya? Ya, kalau saya berpikir spt anda, malah mungkin 
mikir gimana kalau dia bawa pisau/pistol dipinggangnya dan 
menyerang orang lain? Sangat menakutkan bukan?
 
 
 salam,
 
 fau
 
 dont judge a book by its cover only...

Lina:
Bung Harry ini memang korban iklan bahwa teroris itu dah pasti arab. 
Kayak di film2 buatan Amerika.

Kalo soal penampilan, sapa yang gak kenal James Bond. Parlente 
tampilannya, tapi alat pembunuhnya sangat canggih-canggih. Entah itu 
jam tangannya, pulpennya..wahtever deh.

wassalam,





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] NU-Muhammadiyah Mungkin Idul Fitri Bersamaan

2006-10-16 Terurut Topik Ananto
http://www.nu.or.id/v2/index.htm
NU-Muhammadiyah Mungkin Idul Fitri Bersamaan
Ahad, 15 Oktober 2006 16:47 WIB

Surabaya, *NU Online*
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mungkin akan merayakan Idul Fitri
secara bersamaan pada 23 Oktober, namun hal itu akan tetap dapat
membingungkan masyarakat, karena kalender umum yang ditetapkan pemerintah
sudah mencantumkan hari raya pada 24 dan 25 Oktober.

Kalau melihat hasil hisab (perhitungan matematis) ada kemungkinan besar
akan sama hari raya-nya, kecuali ada mendung saat kami melakukan rukyatul
hilal (melihat rembulan tanda pergantian kalender dengan mata telanjang),
ujar Wakil Ketua PWNU Jatim H Sholeh Hayat kepada di Surabaya, Minggu.

Namun, kata koordinator Tim Rukyatul Hilal PWNU Jatim itu, andaikata hari
raya antara NU dan Muhammadiyah sama pun akan tetap membingungkan, karena
kalender umum sudah mencantumkan lebaran pada tanggal 24 dan 25 Oktober,
sehingga kalangan buruh dan PNS (pegawai negeri sipil) akan tetap bingung.

Kalau hasil hisab yang kami lakukan dengan sistem Ittifaq Dzatil Bainy
mencantumkan ketinggian hilal 2 derajat lebih selama 11 menit 14 detik pada
22 Oktober pukul 12.09 WIB, sehingga rukyatul hilal kemungkinan besar akan
sukses, apalagi saat ini masih musim kemarau, tegasnya.

Senada dengan itu, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Drs
Nadjib Hamid MSi, mengatakan, ahli hisab Majelis Tarjih PWM Jatim menetapkan
tanggal 1 Syawal 1427 H kemungkinan pada hari Senin (23/10).

Sesuai dengan perhitungan ahli hisab pada 17 Juni lalu, ijtimak akhir bulan
Ramadhan 1427 H terjadi pada Minggu (22/10) yang bertepatan dengan 29
Ramadhan 1427 pukul 12.14 WIB, sehingga lebaran jatuh pada tanggal 23
Oktober, tutur mantan anggota Panwaslu Jatim itu.

Pada saat matahari terbenam pada senja hari itu, katanya, hilal (rembulan
usia muda) sudah wujud untuk Bagian Wilayah Barat Indonesia, tapi belum
wujud untuk Indonesia Bagian Tengah dan Timur.

Kalau ternyata hari raya berbeda, kami mengingatkan agar semua pihak saling
memahami dan menghargai pendapat dan keyakinan masing-masing. Ukhuwah harus
dikedepankan sehingga perbedaan tidak mengganggu kekhusyukan ibadah, apalagi
keragaman pendapat adalah lumrah, tegasnya.

Sementara itu, sejumlah pengumuman yang dipasang instansi pemerintah di
Surabaya mencantumkan hari libur untuk hari raya pada 24 dan 25 Oktober
sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Tenaga
Kerja, dan Menteri Penertiban Aparatur Negara. (ant/mkf)


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Mengapa Ada Dua Penetapan Berbeda?

2006-10-16 Terurut Topik Ananto
indahnya perbedaan...:))

salam,
ananto
=

http://www.suaramerdeka.com
 Pilih Idul Fitri Senin atau Selasa
Mengapa Ada Dua Penetapan Berbeda?

PERBEDAAN Hari Raya Idul Fitri 1427 H tampaknya sudah tak terelakkan lagi.
Keputusan PP Muhammadiyah untuk melaksanakan shalat id pada 23 Oktober
dengan mendasarkan pada hisab *wujudul hilal*, membuka peluang adanya dua
hari raya. Sementara itu, ketentuan pemerintah yang mendasarkan pada
hisab *imkanurrukyat
*kemungkinan akan meng-*istikmal*-kan (menggenapkan-Red) puasa Ramadan 30
hari, dan baru berhari raya keesokan harinya.

Manakah yang benar?

Pakar hisab rukyat Jateng Drs KH Imam Hambali memaparkan, penetapan Idul
Fitri 1427 -baik Senin maupun Selasa- memiliki dasar yang kuat.

Muhammadiyah mendasarkan penetapan 1 Syawal Senin (23/10) pada keberadaan
hilal berdasarkan hisab yang sudah berada di atas ufuk, walaupun baru
sebagian wilayah Indonesia barat dan sebagian Indonesia tengah. Sementara
itu, menurut ormas Persatuan Islam (Persis), Idul Fitri jatuh pada hari
Selasa (24/10) karena didasarkan pada hisab yang menetapkan harus menunggu
di atas ufuk untuk seluruh wilayah Indonesia.

Menolak

''Rapat Lajnah Falakiyah PBNU di Lembang, Bandung, beberapa waktu lalu
merekomendasikan kepada pengurus NU dan pemerintah untuk menolak kesaksian
hilal pada hari Ahad 22 Oktober. Sementara itu, penetapan Idul Fitri oleh
pemerintah masih menunggu hasil rukyat akhir Ramadan yang dilanjutkan sidang
itsbat (penetapan), Jumat (22/10) mendatang,'' kata dia.

Terkait dengan kemungkinan ''bakda loro'' itu, Slamet, dosen Ilmu Falak
Fakultas Syariah IAIN Walisongo, dihadirkan dalam diskusi di Masjid Agung
Semarang atau lebih populer dengan sebutan Masjid Kauman, Minggu (15/10)
petang. Selain dia, dihadirkan pula Ketua Pimpinan Wilayah Lajnah Falakiyah
PWNU Jateng Ahmad Izzuddin MAg.

''Bagaimana menyikapi perbedaan itu? Kaidahnya jelas, ketetapan hakim atau
pemerintah bersifat mengikat dan bisa menghilangkan perbedaan. Nah, kalaupun
tetap terjadi perbedaan, maka perlu dikembangkan sikap *tasamuh*, saling
menghormati dan menghargai,'' katanya.

Izzuddin menjelaskan, di seluruh Indonesia tinggi hilal dari *ufuk mar'i *untuk
awal Syawal 1427 berkisar antara minus 0 derajat 30 menit sampai plus 0
derajat 36 menit. Di Pantai Ujungnegoro, Batang, ketinggian *hilal mar'i *0
derajat 21 menit, sedangkan di menara Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) tinggi
hilal 0 derajat 19 menit.

''Karena hilal sedemikian rendahnya, berdasarkan penelitian Dr Thomas
Djamaluddin, sangat kecil kemungkinan bisa dirukyat. Oleh karena itu, bagi
yang mendasarkan rukyat seperti NU, ya harus *istikmal *(menggenapkan puasa-
*Red*),'' kata pengasuh Pesantren Daarun Najaah, Jrakah, Tugu tersebut.

Tiga Kali

Merunut sejarah, kata Izzuddin, perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri
bukan kali pertama ini terjadi. Dalam catatan dia, paling tidak perbedaan
semacam itu pernah terjadi tiga kali. Pada 1992 (1412 H), ada yang berhari
raya Jumat (3/4) mengikuti Makkah, ada yang Sabtu (4/4) sesuai dengan hasil
rukyat NU, dan ada pula yang Minggu (5/4) mendasarkan pada hisab *
imkanurrukyat*. Tahun berikutnya adalah 1993 (1413 H) dan 1994 (1414 H),
penetapan awal Syawal juga mengalami perbedaan pendapat.

Dipaparkan pula, *khilafiyah* semacam itu juga terjadi pada saat KH
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden RI, yakni untuk penetapan Idul
Adha 1420 H. Pemerintah menetapkan Hari Raya Qurban jatuh pada 16 Maret
2000, sedangkan PBNU menetapkan pada 17 Maret.

''Ketika memulai awal Ramadan 1422 H, pada 2001, banyak kalangan yang dibuat
bingung. Bagaimana tidak, sebagian umat Islam telah mulai shalat tarawih
pada Kamis (15/11), ternyata pemerintah menetapkan awal bulan Puasa jatuh
pada Sabtu (17/11),'' ujar mahasiswa S-3 PPS IAIN Walisongo itu.

Ketika itu, kata Izzuddin, Muhammadiyah yang mendasarkan pada hisab *wujudul
hilal* menjalankan puasa mulai Jumat (16/11), sedangkan NU yang berdasarkan
rukyat dan pemerintah yang berpedoman pada hisab *imkanurrukyah* menetapkan
awal Ramadan pada 17 November.

''Soal mau pakai yang mana, terpulang pada keyakinan dan kemantapan
masing-masing. Kalau ikut yang Senin, berarti hari itu haram berpuasa dan
wajib *iftar* (membatalkan puasa-Red). Kalau ikut Selasa, berarti hari Senin
wajib berpuasa Ramadan. Yang terpenting, saya kira, bagaimana menumbuhkan
sikap memahami dan menumbuhkan toleransi dalam rangka *ittifaq fil ikhtilaf*,
tetap satu dalam perbedaan.'' (Achiar M Permana-64n)


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA