[ppiindia] Re: Komentar Mang Ucup = Jusuf Randy
Salam sejahtera untuk rekan-rekan dan para pembaca yang budiman Sesuai dengan pepatah: Siapa menabur angin pasti ia akan menuai badai. Hal inilah yang seringkali saya alami berdasarkan tulisan-tulisan saya. Dalam beberapa hari terakhir ini banyak sekali komentar maupun tulisan yang ditayangkan di berbagai macam milis mengenai dirinya mang Ucup. Berdasarkan tulisan-tulisan tersebut banyak pembaca maupun penulisnya mengharapkan jawaban maupun komentar dari mang Ucup. Pada awalnya saya ingin bungkem tutup mulut untuk tidak mengomentarinya, tetapi setelah direnungkan rasanya tidaklah fair kalau tidak memberikan komentar, apalagi mereka telah bersusah payah mengorbankan begitu banyak waktu maupun pemikiran untuk menulis artikel tsb. Dan inilah jawabannya mang Ucup: Apa saja yang orang tulis mengenai diri saya pasti akan saya terima dengan senyuman lebar dan juga akan saya Amin kan 100% dengan ucapan Puji Tuhan dan banyak terima kasih, karena komentar tersebut pasti akan menjadi berkat bagi mang Ucup. Dan percayalah tulisan tersebut tidaklah sia-sia, bahkan dinilai berharga sekali oleh mang Ucup. Kenapa demikian? Sebab melalui email tsb saya bisa ngaca siapa diri saya yang sebenarnya dan juga meng-intropeksi diri sendiri sambil merenungkannya secara lebih mendalam lagi. Hal-hal apa saja yang harus saya perbaiki dan koreksi, bahkan kalau perlu saya harus minta maaf kepada sang penulis. Sebab kalau tulisannya tidak sepaham dengan saya, berarti mang Ucup pernah membuat kesalahan kepadanya. Dan ini harus segera saya perbaiki. Nama sang penulis pasti akan saya bawakan dalam doa sehari-hari saya; agar Tuhan selalu memberikan kasih dan berkat-Nya yang berlimpah kepada sang penulis maupun keluarganya, sebab mang Ucup mengasihi mereka dengan sepenuh hati saya. Mengasihi orang yang sepaham dan yang simpatik kepada diri kita ini mudah untuk dilakukan, sebab boro-boro manusia, binatang pun bisa melakukan hal yang sama, tetapi kita sebagai makhluk yang lebih cerdas harus bisa mempelajari dan juga mempraktekannya: bagaimana caranya agar kita bisa mengasihi orang-orang yang tidak sepaham dengan kita. Hal inilah yang ingin mang Ucup pelajari dan juga praktekan di dalam kehidupan sehari-hari saya. Jadi maaf apabila dalam hal ini saya mengecewakan pembaca maupun penulisnya, sebab selain kata Terima Kasih, Puji Tuhan dan Amin tidak akan ada komentar-komentar lainnya lagi yang bisa Anda harapkan dari mang Ucup. Dan prinsip ini berlaku bagi mang Ucup bukan hanya untuk sekarang saja melainkan untuk selama-lamanya. Dalam ini juga mang Ucup sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya, kepada rekan-rekan dan para pembaca semua atas ucapan, tulisan maupun perbuatan mang Ucup hingga saat ini. Mang Ucup merasa sedih dan bersalah sekali, karena seringkali memprovokasi, mengecewakan, membingungkan bahkan mempermainkan perasaan para pembacanya, sehingga membuat Anda jadi merasa jengkel, tersinggung maupun merasa dipermainkan oleh mang Ucup. Oleh sebab itulah juga dengan ini saya berjanji untuk tulisan-tulisan saya yang berikutnya mang Ucup akan lebih berhati-hati lagi dalam mengutarakan pendapat maupun pikiran-pikiran maboknya. Plis maafkan mang Ucup lahir dan batin. Apabila masih ada ganjelan atau sesuatu yang kurang berkenan di hati Anda, pls kirimkan komentar maupun pendapat Anda per japri kepada mang Ucup yang PASTI akan dijawab. Saya akhiri komentar saya ini dengan ucapan banyak terima kasih atas perhatiannya dengan salam damai dengan penuh rasa kasih dan doa Mang Ucup Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Poisoned justice (Munir Case)
TODAY IN EDITORIALS COMMENTARY Poisoned justice The New York Times Published: October 15, 2006 Munir Said Thalib was one of Indonesias most respected human rights lawyers. Over 15 fearless years of work, he exposed military and police atrocities in East Timor and Aceh, defended labor activists and urged all Indonesians to demand accountability from their government. So it was a tragedy, but tragically less than a surprise, when Munir died suddenly on a plane flight to Amsterdam in 2004 - a victim of arsenic poisoning. Munirs memory and Indonesian justice suffered another tragic assault this month when the countrys Supreme Court overturned the conviction of his alleged murderer: a pilot with ties to Indonesias intelligence services. The investigation into Munirs death was an important test for Indonesias still young democracy. It has failed several times over. There was optimism when President Susilo Bambang Yudhoyono appointed an independent fact-finding team. According to local news reports, their findings implicated not only Pollycarpus Budihari Priyanto - the airline pilot traveling as a passenger on the fateful flight - but also senior intelligence officials. An examination of Pollycarpuss phone records showed that in the days before and after the flight he made more than two dozen calls to a high- ranking member of the state intelligence agency. The full facts are still not known because Yudhoyono has refused to release his commissions report and prosecutors did not argue the existence of a broader conspiracy. The conviction of Pollycarpus, and only Pollycarpus, was less than satisfying. The Supreme Courts decision to overturn even that sole conviction, claiming insufficient evidence, only adds to the crime. Yudhoyono has said that the investigation into Munirs death was a test case for whether Indonesia has changed. If he is sincere about defending human rights and building an honest legal system, Yudhoyono should immediately release the suppressed report. He should also order a new independent investigation, with a clear presidential mandate to follow the evidence wherever it leads. The truth about who killed Munir is the only antidote for Indonesias poisoned justice system. Copyright © 2006 the International Herald Tribune http://www.iht.com/articles/2006/10/15/opinion/edindo.php [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] 30% Warga Jabar Alami Gangguan Jiwa
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/28/0102.htm 30% Warga Jabar Alami Gangguan Jiwa BANDUNG, (PR).- Jumlah penderita gangguan jiwa di Jawa Barat diperkirakan lebih dari 30% dari jumlah penduduk dewasa. Jumlah tersebut bakal semakin bertambah dengan kesulitan ekonomi yang disebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bahkan di Cirebon, kenaikan penderita gangguan kejiwaan setelah kenaikan harga BBM, mencapai 250 hingga 350 persen. Menurut Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bandung, dr. Machmud, Sp.K.J. dampak nyata dari kenaikan harga BBM terhadap penambahan jumlah warga yang mengalami gangguan jiwa, baru akan bisa dilihat pada tiga bulan atau enam bulan ke depan. Sejauh ini, belum ada peningkatan signifikan antara kesulitan ekonomi yang disebabkan kenaikan harga BBM dengan jumlah pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bandung, baik yang rawat jalan maupun rawat inap, ujarnya. Angka prediksi tersebut, didasarkan beberapa kali survei yang dilakukan RSJ Bandung yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jabar. Pada tahun 2002, RSJ melalukan survei yang dilakukan di 120 puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) di 24 kota dan kabupaten di Jawa Barat. Hasilnya, memperlihatkan sebanyak 37,5 % pasien yang berobat di puskesmas, ternyata mengalami gangguan jiwa yang berdampak kepada gangguan fisik. Karena gejala klinisnya berupa pusing, mual, atau tidak bisa tidur, dokter puskesmas mendiagnosisnya sebagai penyakit fisik. Sehingga, gangguan jiwa yang dialami sebagian pasien puskesmas tidak terdeteksi oleh dokter, katanya. Kemudian survei tahun 2003 yang dilakukan di klinik Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) puskesmas di 24 kota, dan kabupaten di Jabar didapati hasil sebanyak 27% ibu hamil dan menyusui, mengalami gangguan jiwa. Selain merujuk kepada beberapa kali survei, perkiraan angka 30% juga melihat perilaku sebagian masyarakat sekarang yang cenderung brutal, anti sosial, dan tanpa merasa bersalah mengambil hak orang lain. Kita bisa menyaksikan baik melalui media maupun melihat sendiri saat masyarakat antre bantuan tunai langsung. Bagaimana perilaku masyarakat yang mulai brutal dan tanpa merasa bersalah mengambil hak orang lain, katanya. Di antara begitu banyak warga yang mengalami gangguan jiwa, katanya, masih sedikit yang sadar untuk meminta bantuan psikiater. Hal itu bisa dilihat dari jumlah pasien yang rawat inap atau rawat jalan di RSJ Bandung, satu dari tiga RSJ di Jabar selain Bogor dan Cimahi. Menurut Machmud, sampai dengan bulan September 2005, jumlah pasien gangguan jiwa yang dirawat di RSJ Bandung sudah lebih dari 12.000 orang, tahun 2004 lalu sebanyak 13.000. Di antara pasien yang rawat inap di RSJ Bandung bahkan ada yang masih anak-anak yakni berusia 13 tahun. Metode terapi yang dilakukan dari mulai pemberian obat-obatan yang diminum atau disuntikkan sampai ke electro convulsan therapy (ECT) atau electro shock therapy (EST) dan psikoterapi serta rehabilitasi. Idealnya, Rumah Sakit Jiwa Bandung ini memiliki 14 psikiater karena kami memiliki 14 satuan kerja fungsional, katanya. Naik drastis Di Cirebon, berdasarkan catatan di RS Gunung Djati (RSGD) Kota Cirebon, sejak terjadi kenaikan harga BBM yang berdampak pada kenaikan harga lainnya, jumlah pasien yang berobat ke psikiater meningkat lebih dari 250 sampai 350 persen. Sebelum terjadi kenaikan harga BBM, jumlah pasien di poliklinik psikiatri per hari rata-rata 5 - 10 orang. Setelah kenaikan harga BBM, dalam sepekan terakhir jumlah pasien menjadi 25 sampai 35 orang/hari. Jumlah ini, kemungkinan akan terus meningkat seiring dengan terus merosotnya kualitas hidup rata-rata masyarakat. Bisa jadi akan terus bertambah. Sebab kualitas hidup rata-rata masyarakat sekarang turun dan akan terus menurun. Pasca-Lebaran, baru tergambar secara riil kondisi ekonomi masyarakat yang berpengaruh kuat terhadap faktor psikologis, tutur dr Abdul Wahid, satu-satunya dokter psikiatri di RSGD. Dari catatan terapinya, menurutnya, masyarakat yang datang ke polikliniknya tidak hanya karena mengalami gangguan psikologis ringan dan sedang. Bahkan, ada beberapa pasien yang masuk kategori berat dan sangat berat. Saya tidak perlu menyebutkan siapa orangnya. Tapi beberapa hari lalu, pasien saya ada yang nekat mencoba bunuh diri. Tekanan psikologi yang dialami memang sangat berat. Latar belakangnya, faktor ekonomi sangat dominan, ujar dia. Wahid juga menyebutkan jenis-jenis penyakit psikologi yang dialami pasiennya. Yang ringan dan sedang seperti stres, cemas, gangguan susah tidur (insomnia), dan sejenisnya. Sedangkan yang berat, di antaranya skizofrenia, depresi sampai pada penyakit psikologi dengan dorongan bunuh diri sangat besar. Salah satu pasiennya yang mencoba bunuh diri dengan menenggak racun serangga, sempat diselamatkan dan sekarang diawasi secara ketat. Keluarga muda Wahid mengemukakan, fenomena lain dari tren penyakit jiwa. Pasien yang berobat ke poliklinik maupun tempat praktik pribadinya, didominasi oleh keluarga muda.
Re: [ppiindia] Mohon Maaf Lahir Batin
sangsi = ragu sanksi = hukuman lihat kamus besar bahasa indonesia. semoga menjadi penulis yang baik. maaf lahir dan batin juga untuk semua anggota milis ppiindia. At 10:56 AM 10/16/2006, you wrote: Terima kasih mas, Mas akan tahu kalau mempelajari sistem sangsi dalam Islam. Dan juga memahami makna surat At Taubah ayat 24, cinta pada Allah dan Rasul diatas semua cinta. Saya tak ingin diskusi banyak tentang hal ini sekarang ^_^. Mohon doanya suatu saat Alpen Prosa menjadi salah satu komunitas penulis yang memiliki bargaining position tinggi -seperti pegunungan Alpen- di Indonesia khususnya, berpengaruh dan mencerdaskan masyarakat. Kami akan banyak belajar dan diskusi dengan berbagai penulis suatu saat kelak. Jadi banyak butuh bimbingan. Alpen Prosa: rumah tulis baruku, tempatku belajar dan berkarya. salam anggota Alpen Prosa, aris solikhah Ari Condro mailto:masarcon%40gmail.com[EMAIL PROTECTED] wrote: Umat Islam Mendukung Hukuman Mati Bagi Penghina NabiOct 15, '06 8:43 PM for everyone oleh oleh mudik mbakyu aris sekaligus salam juga untuk komunitas puja sastranya yg baru. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Cukupkah berbuat baik?
Al-Kahfi: 103. Katakanlah: Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? if (!document.layers) document.write('')104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. if (!document.layers) document.write('')105. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia[896], maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. 106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. ... 110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya. if (!document.layers) document.write('') if (!document.layers) document.write('') - Get your email and more, right on the new Yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] [POETRY] KISAH NEGERI (NEGERI PENJARAH)
KISAH NEGERI (NEGERI PENJARAH) Berduyun kebebalan menerpa kebajikan langit merintih bersenandung keserakahan, menjarah kehidupan dan bumi diperdaya, oh para kaum penjarah, tajamkan lirih sepenggal hasrat, memuaskan mimpi di samudera derita nafas-nafas tak berdaya, mengangkat tangan lemah berlantun jari terkepal amarah, wahai angkara yang tersembunyi angkuh di hamparan keagungannya, jadikan kebajikan melumat oleh kepedulian palsu, kebohongan berhias nyata di sudut senyuman kaum penjarah, negeri berkelambu mulut-mulut kian lapar negeri indah, pesona kaum penjarah! Negeri penjarah, di tanah nusantara ini lampiaskan derai hasrat, mengalir menerjang kebajikan! Oktober 2006, Leonowens SP - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: fw : SI dan Kelompok Sesat
yg mandiin cowok apa cewek? kalo cowok: jangan mau... kalo cewek: pikir 2x dulu... salam, ananto On 10/16/06, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Berarti jenengan dianggap belum kristen itu... Ya kalau dimandikan lagi ndak papa tho? Sekali-sekali dimandikan wong bule... ya ndak? Kalo dulu wong jawa ngadusi sinyo landa... Sekarang dibalik sinyo landa ngadusi wong jawa.. Hahahahahha DG On 10/15/06, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya nihh, suatu hari, saya pulang kantor, datang sekelompok anak muda, yang ingin memberitakan Injil pada saya. saya jawab, saya sudah faham berita Injil, dan hidup didalam iman Injili. Eh mereka katakan, saya harus dipermandikan lagi, untuk benar benar menjadi pengikut Kristus. Lha piyee to? Rupanya perilaku ini jamak ya? Salam Danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: persis yang dikeluhkan orang-orang nahdlatul ulama di jawa timur dan jawa tengah sekarang. orang-orang salafi ini datang ingin mengislamkanmereka seolah-olah mereka belum islam. hehehe. mungkin seperti sebuah sekte kristen yang juga hobi mengkristenkan orang yang sudah kristen. At 07:30 AM 10/14/2006, you wrote: setahu saya dalam masalah akidah saja antara orang wahabi/hambali/salafi saja sudah berbeda dengan NU/syafii juga dengan hizbut tahrir. orang Nu mengakui bahwa mereka adalah ahlul sunnah wal jama'ah yang mengikuti akidah asy'ariyyah maturidiyyah. sementara orang salafi dan orang HT menganggap akidah dua imam tsb (abu hasan asy'assyari dan satu lagi yg dari madrid itu) sebagai akidah yg sesat dan menyesatkan. lha wong akidahnya aja bedha kok ... :D salam, ari condro *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Komentar terhadap buku Matinya Rating Televisi
(Tulisan di bawah ini saya kutip dari posting seorang kawan di bagian Research Trans TV di internal milis. Semoga berguna..., thx. Satrio) Matinya Rating Televisi! Sumpeh Loe?? Kamis lalu saya berkesempatan membaca buku “Matinya Rating Televisi” karya Iqbal Erica Panjaitan. Awalnya saya terkesan dengan semangat penulis buku yang ingin mewujudkan dunia ideal dengan tayangan tv yang sehat. Namun lama-kelamaan kesan salut saya agak terganggu saat menyadari isi buku tersebut tak lebih dari kutipan-kutipan pendapat beberapa orang. Terlebih lagi ketika pendapat Pak Ishadi dikutip tanpa penulis pernah mewawancarainya. Jelas-jelas di catatan kaki disebutkan, pendapat pak Ishadi diperoleh dari artikel di sebuah tabloid, yang jelas-jelas sudah ada biasnya (bukan komentar langsung dari Pak Ishadi). Emangnya susah ya nemuin pak Is? (Telponnya tinggal tanya, alamatnya jelas di Trans TV, katanya penulis seorang wartawan?? :P). Lama-lama kepala saya pusing membaca lembar-lembar buku tersebut. Tampaknya saya bukanlah target market dari buku ini. Karena sumpah.. saya nggak mengerti kutipan-kutipan filosof2 di buku ini, dan maaf… saya sama sekali tidak pernah terkesan dengan orang yang suka mengutip filosof. :P (Lain halnya bila ia bisa menjabarkan pemikiran filosof tadi dengan bahasa sederhana). Meski begitu saya patut berterimakasih karena buku tersebut bisa membuat saya tidur siang, sama halnya saat membaca textbook di jaman kuliahan dulu. He..he.. Nah setelah tidur siang, saya melanjutkan membaca buku tersebut sampai halaman terakhir. Dan hasilnya lagi-lagi kekecewaan. Beginilah kalau tulisan kualitatif tak didukung oleh penguasaan akan data kuantitatif. Di bagian akhir , penulis memaparkan praktek-praktek yang menurut mereka lazim dilakukan oleh praktisi TV untuk menggenjot rating. Diantaranya: 1. Program ditaruh di primetime biar ratingnya tinggi Fakta: Nggak semua program di primetime ratingnya tinggi 2. Strategi lead in akan menggenjot rating program yang tayang sesudahnya Fakta: Lead in memang membantu, tapi balik lagi ke performa programnya sendiri. Contoh: TVR Jelsi 14, TVR Ceriwis 12. Saran: Makanya pelajari Nielsen Media Research biar tahu bahwa setiap program punya personality yang unik dengan karakter penonton yang berbeda. Ya iyalah bok…secara gitu lho… :P 3. Memecah slot menjadi beberapa program. Penulis mencontohkan kondisi tahun 2004 dimana Liputan 6 Pagi SCTV yang tayang jam 5.00 – 6.30 ratingnya 0.7. Sementara Trans TV di Slot yang sama ada Reportase 0,4, Kriminal 0,6, Bukamata 1,0. Jadi penulis menyimpulkan untuk slot 1,5 jam SCTV mendapat rating 0,7 dan Trans TV 2,0 Fakta: Simpel banget. Jangan pernah membandingkan apel sama jeruk. Secara logika, Apel ya dibandingin sama apel. Secara simpel/ matematika dasar, untuk slot 1,5 jam di atas, perolehan rating Trans TV bukan 2,0, tapi 0,66 = (0,4+0,6+1,0) /3 Kesimpulan saya: 1. Penulis buku tidak mengerti apa yang ditulisnya! Opini (yang dibentuk dari kutipan-kutipan narsum yang tak berimbang) tak didukung data. 2. Judulnya terlalu bombastis, karena tidak ada penjelasan dimana dan bagaimana Rating Televisi akan mati. Begitupula, tak ada solusi yang ditawarkan. 3. Pembaca buku ini segmented sekali. Orang-orang rumit yang tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa sederhana. (Maafkan opini saya ini kalau dirasa menyinggung. . :P) Bahasa yang “tinggi” terasa hanya sebagai tameng pelindung dari ketidakmampuan memahami data kuantitatif. Atau, memang saya yang nggak ngerti bahasa-bahasa tingkat tinggi. He..he… Tapi tetap saja saya salut dengan semangat mereka. Minimal mereka sudah nulis buku, nggak seperti saya yang cuma bisa mengkritik. :P Cheers :) AR Buruh Media *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Bangladeshi economist and the Grameen Bank won the Nobel Peace Prize
Mbak Fau dan rekans milis, saya ikut nimbrung dikit, kebetulan masalah kredit mikro ini pernah jadi studi literatur saya dan saya juga sedang mempersiapkan dua buah tulisan untuk topik ini (mumpung lagi hot). Pertama, saya pikir kurang tepat kalau mbak Fau katakan praktek grameen memerlukan fondasi berupa social capital yang sudah cukup kuat di satu masyarakat. Sebab justru sebaliknya melalui mekanisme group lending ini justru social capital di masyarakat di perkuat. Tingkat kepercayaan antar individu diperkuat karena diberikan fondasi ekonomi, yang berupa ketergantungan pinjaman. Ini kurang lebih sejalan dengan pendapat implisit Adam Smith bahwa dalam kemapan satu sistem sosial tergantung kepada kemapan struktur ekonomi yang menjadi fondasinya. Kedua, dalam literatur, studi tentang grameen sudah banyak dan tidak semuanya positif (lihat misalnya Morduch 1999 - micro finance promises). Sebab sampai sekarang meski tingkat pengembalian cukup tinggi (95-97%), lembaga grameen tidak menghasilkan profitabilitas yang sejajar dengan tingkat pengembalian. sebagai konsekuensinya, lembaga ini samapai saat ini masih merupakan lembaga yang tidak 'mandiri'. Subsidi dari lembaga donor maupun pemerintah bangladesh sendiri. ketiga, ada beberapa penelitian yang menunjukan bahwa bahwa kredit mikro juga memiliki eksternalitas negatif. Karena meski ditujukan untuk masyarakat yang miskin. Bukan yang benar-benar miskin yang menjadi nasabah. Akan tetapi mereka yang relatif berada diantara orang miskin. Konsekuensinya lagi2 memperlebar jurang pendapatan. keempat, dari studi komparatif, Indonesia sebenarnya memiliki program yang tidak kalah suksesnya, dan bahkan juga telah lebih ditiru oleh negara lain. Program ini adalah program pendanaan KUK KIK oleh BRI, yang justru sekarang ini justru lebih banyak ditiru oleh negara-negara lain. Kelebihan program ini karena tidak diabaikannya aspek komersiil perbankan selain tentu saja beraspek sosial kemasyarakatan. Moral of the story, sebagai satu isu mikro finance saya pikir bagus. Minimal to get the government rethink about its current priority. akan tetapi untuk mekanisme, ada banyak alternatif cara pengentasan kemiskinan yang kita miliki, dan sudah diakui, tanpa perlu ikut-ikutan cara negara lain, atau lebih parah lagi, seperti saat ini, dengan melakukan inovasi mekanisme (ala BLT misalnya) yang tidak keruan ujung pangkalnya. nah sekian dulu. btw, diskusi tentang singapore kayaknya bagus dibikin tulisan, nanti saya coba olah dan kirim kalau setuju --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, I. B. Arka ibarka@ wrote: Ibu Fauziah Swasono, Sangat menarik kiprah dan keberhasilan Bp. Muhammad Yunus peraih Hadiah Nobel 2006 itu. Adakah informasi, berapa % bunga kredit mikro di Bank Grameen itu kepada nasabahnya? Salam I. B. Arka Katanya 16% untuk loan. Dan kalau untuk pengemis 0%. Saya coba googling, ternyata ada info yg cukup menarik dari websitenya: http://www.grameen-info.org/bank/ dan replikasinya untuk negara lain: http://www.grameenfoundation.org/ salam, fau *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: fw : SI dan Kelompok Sesat
salah...banyak romo Flores disini lho, yang juga ngadusi wong bule..piye to? soale kalo kebanyakan mandi padahal masih bersih, sabune entek... DH --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Berarti jenengan dianggap belum kristen itu... Ya kalau dimandikan lagi ndak papa tho? Sekali-sekali dimandikan wong bule... ya ndak? Kalo dulu wong jawa ngadusi sinyo landa... Sekarang dibalik sinyo landa ngadusi wong jawa.. Hahahahahha DG On 10/15/06, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya nihh, suatu hari, saya pulang kantor, datang sekelompok anak muda, yang ingin memberitakan Injil pada saya. saya jawab, saya sudah faham berita Injil, dan hidup didalam iman Injili. Eh mereka katakan, saya harus dipermandikan lagi, untuk benar benar menjadi pengikut Kristus. Lha piyee to? Rupanya perilaku ini jamak ya? Salam Danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto ndewanto@ wrote: persis yang dikeluhkan orang-orang nahdlatul ulama di jawa timur dan jawa tengah sekarang. orang-orang salafi ini datang ingin mengislamkanmereka seolah-olah mereka belum islam. hehehe. mungkin seperti sebuah sekte kristen yang juga hobi mengkristenkan orang yang sudah kristen. At 07:30 AM 10/14/2006, you wrote: setahu saya dalam masalah akidah saja antara orang wahabi/hambali/salafi saja sudah berbeda dengan NU/syafii juga dengan hizbut tahrir. orang Nu mengakui bahwa mereka adalah ahlul sunnah wal jama'ah yang mengikuti akidah asy'ariyyah maturidiyyah. sementara orang salafi dan orang HT menganggap akidah dua imam tsb (abu hasan asy'assyari dan satu lagi yg dari madrid itu) sebagai akidah yg sesat dan menyesatkan. lha wong akidahnya aja bedha kok ... :D salam, ari condro * ** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia * ** _ _ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==napa ga make buatan sendiri??
Inilah soale. Mark up mark up-an. Tapi ini soale bangsane dewe, bukan kesalahan orang lain... Siapa yang tak sayang pada smiling Washington, atau sekarang smiling EU ha ha ha DH --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Walah boss-boss... Mending kalo beli bekas pake harga bekas... Wong beli bekas, harganya harga baru gitu lho? Ingat nggak kasus kapal eks jertim itu? atawa A-4 skyhawk di era 80-an? Kita ini sanggup beli baru siapa bilang nggak sanggup? Kita beli scorpion dalam kondisi gress (meski harganya 4-5 kali lipat harga singapore), kita beli BTR rusia gress, beli MI-35 gress... mosok dibilang nggak kuat? Kalo nggak kuat yang bikin nggak kuat itu khan harga mark up-nya itu Masalahnya ya itu tadi... 'smiling washington' di balik batu tadi... DG On 10/13/06, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Orang beli barang bekas alias loakan, itu karena dompet hanya sampai kesitu... Dua dua untung, yang jual terlepas dari barang yang gak dipakai, yang beli untung karena dapat barang yang dibutuhkannya dengan harga yang dia mampu bayar. That's it.. --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong mas.bagong@ wrote: Anda ini naifnya kok nggak ketulungan... Sejak kapan ada negara yang berkooperasi saling menguntungkan? Semuanya akan mencari keuntungan masing-masing. Sekarang hanya tinggal kadar kerugian dan keuntungan ini yang ditakar... Kalo beli barang bekas yang di negara lain udah diapkir ya buat apa? Itu yang anda sebut menguntungkan? DG On 10/11/06, jkarta2002 jkarta2002@ wrote: Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli (kerjasama) dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi kek, dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan bagi bangsa dan negara ya OK aja. Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo merugikan yang jangan beli. Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa suka dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan kacamata kuda. Tks ALIHUSNI --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank irwank2k2@ wrote: Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya, keputusan/loyalitas itu kepada komisi.. bukan nasionalisme.. :-p Wassalam, Irwan.K .. UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi pembebasan sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus juga pernah dilatih sama agen mossad tahun 80an. Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk kontrol dan alat2 sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga ada atau kecil komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari temen yang sedang mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI sendiri regards. .. On 10/10/06, Satrio Arismunandar satrioarismunandar@ wrote: Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang bener beli produk luar negeri? Ada komisinya? (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma cukup buat buka puasa bersama...he..he) --- ndah maldiniwati ndah_dien@ ndah_dien%40yahoo.com wrote: Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang informasi teknologi dari reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi rahardjo di ITB sudah dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk dalam negeri, kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa diperbaiki dan dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Kalo semuanya musti impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan produk INDO bisa mendunia??? Artikel yg saya ambil dr blogg http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari- israel/ Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo mengenai keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial Vehicles (UAV) dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya karena saya mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah berhasil menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di kampus yang telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah melihat presentasi mereka.) UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen / militer (TNI) sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis. Bukankah untuk hal- hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita kembangkan di dalam negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib melakukannya. Ini negara kita yang harus kita lindungi bersama-sama. Pertanyaannya adalah: Mengapa membeli UAV dari luar
[ppiindia] Re: Tarik Ulur Sistem Pertahanan Indonesia
Gak usah bakar hutan to mas, lha wong alang alang akehhh DH --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Pasar BJ namanya... Yang main cukong-cukong lokal diback up sama 'kopsus' bukan Kopassus lho ya? Tapi nggak papa, nanti kalo kampret-kampret males-iya itu macem- macem kita bakar hutan lagi aja... dijamin manjur Paling nota protes, masuk kiri keluar kanan aja... DG On 10/13/06, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: hehehehe iya maunya begitu mbak listy yang lucu. tapi soal sampah pun kita dijadikan tempat pembuangan oleh negeri-negeri jiran itu. semua gara-gara aparat-aparat kita korup mulai dari polisi air, angkatan laut, bea-cukai, imigrasi, dll. mereka gampang hijau matanya lihat ringgit atau dolar s'pore. coba aja lihat tuh pakaian-pakaian rombengan made in malaysia yang memenuhi cimol di bandung, jl. mongisidi di medan, pasar apa tuh di jambi, pasar senen di jakarta, dll. sampai limbah beracun berbahaya buangan mereka juga masuk kesini. pengennya ketawa dengar hiburan mbak listy, tapi ujung-ujungnya jadi sedih lagi. At 04:07 PM 10/13/2006, you wrote: --- In mailto:ppiindia% 40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, Listy listy@ wrote: jangan kuatir.. tak usah berterima kasih..:) soal jiran kita dgn peralatan tempur yang andal, trus jahil.. kita, memiliki asap yang bisa dibilang sangat.. sangat.. andal..:) kalo perlu, sampah2 sak jakarta yang sulit nyari tempat pembuangan.. kita pindah ke pesisir deket jiran kita dan dibakar di sana..:) kalo perlu pak Nug bantu kipas2, biar asap cepet nyampe ke jiran kita.. salam he.he.hee., [Non-text portions of this message have been removed] * ** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia * ** _ _ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: [pantau-komunitas] Re: Kecenderungan Pindah Kerja bagi Pekerja di Stasiun TV Swasta
Mas Tomi, saya pikir penjelasannya tidak sesederhana itu. Mungkin ini kesalahan saya yang hanya mengajukan gambaran sepintas. Tapi memang sulit untuk komprehensif, karena seperti sudah saya katakan, ini kan cuma PENGAMATAN KASAR dari seseorang yang sehari-hari menggeluti masalah human resources (SDM) di sebuah media TV. Pengamatan ini juga mungkin tidak berlaku di stasiun-stasiun TV lain. Saya pikir, cukup banyak orang yang percaya diri di media TV yang tidak pindah ke tempat lain karena banyak alasan. Bisa karena ideologis, politis, idealisme, atau karena alasan pribadi. Saya, misalnya, bertahan di Trans TV karena memang senang dengan suasana kerja di Trans TV. Bukan berarti Trans TV itu sempurna (Bung Tomi pasti juga tahu!), tetapi berdasarkan taste saya sejauh ini saya merasa Trans TV pas buat saya. Saya tidak mudah tergiur dengan gaji tinggi, karena saya sudah pengalaman di berbagai media sebelumnya, dan saya menyimpulkan: gaji bukan segala-galanya. Ada tempat yang gajinya lebih besar, tapi potensi konfliknya lebih tinggi dan lebih kasar. Mayoritas anak buah saya di semua program Trans TV yang pernah saya bawahi adalah orang yang (menurut pengamatan saya): capable, bertangung jawab, punya semangat kerja tinggi, confident, cukup punya integritas. Ada satu-dua (reporter) di antara mereka, yang mengaku ditawari kerja dengan gaji lebih di TV lain, tapi FAKTA-nya sampai detik ini mereka masih bertahan di Trans TV. Padahal saya lihat dia bukan tipe orang yang minder atau tak punya rasa percaya diri. Sekali lagi, pada dasarnya posting saya sebelumnya itu cuma pengamatan kasar. Jadi, kalau mau komprehensif, ya harus survey atau bikin penelitian lebih mendalam. Makasih, Satrio - Original Message From: Tomi Satryatomo [EMAIL PROTECTED] Subject: [pantau-komunitas] Re: Kecenderungan Pindah Kerja bagi Pekerja di Stasiun TV Swasta Mas Satrio, Analisa ini menarik --saya belum pernah mendengar hal seperti ini sebelumnya, tapi saya melihat ada kalimat lain yagn implikasinya mungkin berbeda. Tentang orang-orang yang pindah, mas Satrio, mengutip rekan Human Capital TransTV (pak Latief Harnoko?), menulis, Mereka punya ekspektasi lebih tinggi tentang pekerjaan dan gajinya... Mereka juga merasa cukup percaya diri untuk diterima bekerja di media lain, yang dianggap bisa memberi penghasilan lebih baik. Soal percaya diri ini hanya saya temui pada bagian orang-orang yang pindah, tapi tidak pada bagian orang-orang yang bertahan, baik yang berasal dari kalangan menengah ke bawah maupun ke atas. Dengan kata lain, kalimat ini mengimplikasikan bahwa hanya orang yang percaya diri, karena merasa memiliki kompetensi untuk bersaing di pasar, yang kemudian pindah (kelompok tidak stabil). Konsekuensi logikanya kemudian adalah mereka yang tidak pindah (kelompok stabil), berarti tidak punya cukup percaya diri karena merasa tidak kompeten untuk bersaing. Apakah ini maksud yang tersirat dari kawan Human Capital ini? Jika iya, maka sesungguhnya ia harus bekerja lebih keras karena ia harus mengelola orang-orang yang tidak percaya diri yang tersisa di kantornya. Tapi jika tidak, mungkin ia harus sedikit lebih komprehensif menganalisa trend perpindahan karyawan sehingga kita bisa memperoleh gambaran yang lebih utuh. Mungkin menarik jika kita bisa memperoleh analisa yang lebih lengkap, dengan data yang akurat. Sebagai orang Human Capital, tentunya kawan mas Satrio ini bisa mengakses banyak data dan membuat analisa yang lebih rinci. Saya tunggu. Wassalam -- Tomi Satryatomo http://www.trekearth.com/members/wisat http://wisat.multiply.com We shall build good ship here, at a profit if we can, at a loss if we must, but... always a good ship. On 10/14/06, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Latar belakang mereka yang baru masuk dan bekerja di industri media massa, khususnya media televisi, bermacam ragam. Ada yang berasal dari kalangan ekonomi lemah, atau dari keluarga yang betul-betul susah. Sebaliknya, juga ada yang berasal dari kalangan ekonomi atas, atau dari keluarga yang betul-betul kaya dan berkecukupan. Di antara dua ujung ekstrem ini, banyak pekerja di media TV yang berasal dari keluarga tingkat ekonomi menengah. Kalau mau dibilang susah, ya hidup mereka sebenarnya tidak susah-susah banget. Tetapi, kalau mau mengaku kaya, ya tidak pas juga. Menurut seorang praktisi Human Capital Trans TV, yang dituturkannya kepada saya, pada 3 Oktober 2006, persentase tertinggi kelompok karyawan yang tidak stabil alias cenderung mudah pindah kerja ke perusahaan lain umumnya berasal dari kalangan menengah ini. Mengapa demikian? Ada beberapa asumsi. Mereka yang berasal dari kalangan bawah, cenderung bertahan karena kebutuhan ekonomi yang besar. Mereka cenderung tidak mau ambil risiko dengan melepas pekerjaan di media TV yang sudah pasti di tangan, sementara belum tentu bisa mendapat tempat kerja lain yang lebih baik. Sebaliknya, mereka yang berasal dari
Re: [ppiindia] Re: Bangladeshi economist and the Grameen Bank won the Nobel Peace Prize
Saya jadi berpikir, kapan ya ekonom Indonesia membuat kebijakan yang mengurangi kemiskinan. Bukan justru menambah kemiskinan...:) === Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.media-islam.or.id - Original Message From: M Ikhsan Modjo [EMAIL PROTECTED] To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, October 16, 2006 4:45:28 PM Subject: [ppiindia] Re: Bangladeshi economist and the Grameen Bank won the Nobel Peace Prize Mbak Fau dan rekans milis, saya ikut nimbrung dikit, kebetulan masalah kredit mikro ini pernah jadi studi literatur saya dan saya juga sedang mempersiapkan dua buah tulisan untuk topik ini (mumpung lagi hot). Pertama, saya pikir kurang tepat kalau mbak Fau katakan praktek grameen memerlukan fondasi berupa social capital yang sudah cukup kuat di satu masyarakat. Sebab justru sebaliknya melalui mekanisme group lending ini justru social capital di masyarakat di perkuat. Tingkat kepercayaan antar individu diperkuat karena diberikan fondasi ekonomi, yang berupa ketergantungan pinjaman. Ini kurang lebih sejalan dengan pendapat implisit Adam Smith bahwa dalam kemapan satu sistem sosial tergantung kepada kemapan struktur ekonomi yang menjadi fondasinya. Kedua, dalam literatur, studi tentang grameen sudah banyak dan tidak semuanya positif (lihat misalnya Morduch 1999 - micro finance promises). Sebab sampai sekarang meski tingkat pengembalian cukup tinggi (95-97%), lembaga grameen tidak menghasilkan profitabilitas yang sejajar dengan tingkat pengembalian. sebagai konsekuensinya, lembaga ini samapai saat ini masih merupakan lembaga yang tidak 'mandiri'. Subsidi dari lembaga donor maupun pemerintah bangladesh sendiri. ketiga, ada beberapa penelitian yang menunjukan bahwa bahwa kredit mikro juga memiliki eksternalitas negatif. Karena meski ditujukan untuk masyarakat yang miskin. Bukan yang benar-benar miskin yang menjadi nasabah. Akan tetapi mereka yang relatif berada diantara orang miskin. Konsekuensinya lagi2 memperlebar jurang pendapatan. keempat, dari studi komparatif, Indonesia sebenarnya memiliki program yang tidak kalah suksesnya, dan bahkan juga telah lebih ditiru oleh negara lain. Program ini adalah program pendanaan KUK KIK oleh BRI, yang justru sekarang ini justru lebih banyak ditiru oleh negara-negara lain. Kelebihan program ini karena tidak diabaikannya aspek komersiil perbankan selain tentu saja beraspek sosial kemasyarakatan. Moral of the story, sebagai satu isu mikro finance saya pikir bagus. Minimal to get the government rethink about its current priority. akan tetapi untuk mekanisme, ada banyak alternatif cara pengentasan kemiskinan yang kita miliki, dan sudah diakui, tanpa perlu ikut-ikutan cara negara lain, atau lebih parah lagi, seperti saat ini, dengan melakukan inovasi mekanisme (ala BLT misalnya) yang tidak keruan ujung pangkalnya. nah sekian dulu. btw, diskusi tentang singapore kayaknya bagus dibikin tulisan, nanti saya coba olah dan kirim kalau setuju --- In Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, fauziah swasono fauherklots@ ... wrote: --- In Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, I. B. Arka ibarka@ wrote: Ibu Fauziah Swasono, Sangat menarik kiprah dan keberhasilan Bp. Muhammad Yunus peraih Hadiah Nobel 2006 itu. Adakah informasi, berapa % bunga kredit mikro di Bank Grameen itu kepada nasabahnya? Salam I. B. Arka Katanya 16% untuk loan. Dan kalau untuk pengemis 0%. Saya coba googling, ternyata ada info yg cukup menarik dari websitenya: http://www.grameen- info.org/ bank/ dan replikasinya untuk negara lain: http://www.grameenf oundation. org/ salam, fau [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Scientific Poll: 84% Reject Official 9/11 Story
Scientific Poll: 84% Reject Official 9/11 Story Only 16% now believe official fable according to New York Times/CBS News poll Truth Movement has the huge majority of opinion How will the Bush Cabal react? http://prisonplanet .comSteve Watson Alex Jones / Prisonplanet. com | October 14 2006 A monumental new scientific opinion poll has emerged which declares that only 16% of people in America now believe the official government explanation of the September 11th 2001 terror attacks. According to the newhttp://www.angus- reid.com/ polls/index. cfm/fuseaction/ viewItem/ itemID/13469 New York Times/CBS News poll, only 16% of Americans think the government is telling the truth about 9/11 and the intelligence prior to the attacks: Do you think members of the Bush Administration are telling the truth, are mostly telling the truth but hiding something, or are they mostly lying? * Telling the truth 16% * Hiding something 53% * Mostly lying 28% * Not sure 3% The 84% figure mirrors other recent polls on the same issue. Ahttp://www.prisonpl anet.com/ articles/ September2006/ 120906_b_ Poll.htm Canadian Poll put the figure at 85%. A http://www.prisonpl anet.com/ articles/ november2004/ 04cnnpoll. htmCNN poll had the figure at 89%.http://www.prisonpl anet.com/ articles/ march2006/ 240306supportshe en.htm Over 80% supported the stance of Charlie Sheen when he went public with his opinions on 9/11 as an inside job. A recent CNN poll found that the percentage of Americans who blame the Bush administration for the September 11, 2001, attacks on New York and Washingtonhttp://www.prisonpl anet.com/ articles/ September2006/ 110906_b_ Bush.htm rose from almost a third to almost half over the past four years. This latest poll shows that that figure has again risen exponentially and now stands at well over three quarters of the population. It took 35 plus years for the majority of Americans to wake up to the fact that the assassination of JFK was a government operation. It has only take five years for MORE Americans to wake up to the fact that 9/11 was an inside job on behalf of the Neoconservative crime syndicate within the US. Reference to past polls show that in the last five years there has been an explosion in numbers of those who do not buy the official line. http://www.prisonpl anet.com/ articles/ august2004/ 310804zogbypoll. htmIn 2004 a Zogby Poll showed that just over half of New Yorkers believed there was a cover up. http://www.prisonpl anet.com/ articles/ may2006/230506Zo gby.htmIn May of this year another Zogby poll indicated that around half of ALL Americans did not buy the official story. The latest poll also shows a massive awakening has occurred recently given that previous estimates indicated that around 34% still believed the official story and around 30% were http://www.prisonpl anet.com/ articles/ august2006/ 100806whatyear. htmoblivious altogether. - - - - - - TerrorStorm sets a new standard in documentary filmmaking. Alex Jones knocks it out of the park yet again. -Dylan Avery, Director, Loose Change - http://infowars- shop.stores. yahoo.net/ teascsyed. htmlClick here to get the DVD or http://www.prisonpl anet.tv/subscrib e.htmlclick here to watch online now! - - - - - - Alex Jones declared that the Truth movement has cause to celebrate this evening as it is now beyond any doubt that the vast majority of Americans know that the official story of 19 Saudis with box cutters is ludicrous. The diligence of those who have worked to educate the world on 9/11 truth from day one cannot be underestimated. We are now seeing the fruits of this hard and at times extremely trying labor hit home. We would add thought that although this is a major victory for the truth movement it does not mean that the hard work can stop. The next step is to use the majority opinion as leverage towards officially changing the record of what happened on 9/11, forcing the mainstream media into addressing the issue, not as a quirky news item, but as a serious re-defining of the state of the nation and the world today. We have not taken the country back yet and the cabal that has taken control of the government continues to systematically use 9/11 and the war on terror as an excuse to destroy the Constitutional foundations of law and order in America. As it becomes clearer that more and more Americans KNOW that their government is lying to them on the most fundamental issue of their lifetimes, we must consider what kind of reaction the government will undertake. Remember that the majority of American voters now believe the Sept. 11 terrorist attack was a http://www.prisonpl anet.com/ articles/ August2006/ 300806poll. htmmore significant historical event than the Japanese attack on Pearl Harbor. In July 2001 Alex jones issued an emergency warning that there was going to be
[ppiindia] Undangan Diskusi Buku Karya Ian Shapiro
Salam, Bagi teman-teman yang belum mudik, dan tertarik dengan tema buku ini, silakan datang Terima kasih -GuN- Undangan Diskusi Ramadan Untuk ketiga kalinya, Freedom Institute mengundang Anda menghadiri diskusi Ramadan yang kali ini akan membahas buku terbaru yang diterbitkan Freedom Institute kerjasama dengan US Embassy dan Yayasan Obor Indonesia yang berjudul Evolusi Hak dalam Teori Liberal karya Ian Shapiro dengan pembicara Ignas Kleden, Direktur Center for East Indonesian Affairs, dan Rocky Gerung, Pengajar Filsafat di Universitas Indonesia. Ian Shapiro adalah Professor Politik di Yale University Amerika. Dia juga menjabat Direktur Yale Center for International and Area Studies. Buku ini merupakan disertasi Shapiro yang mengulas evolusi sebuah ideologi. Dalam buku ini, Shapiro menunjukkan mengapa bahasa tertentu tentang hak-hak ekonomi, sosial, dan politik menjadi penting bagi tradisi liberal Barat pada sekitar masa perang saudara di Inggris. Bagaimana bahasa sejak saat itu berkembang dalam tradisi tersebut; dan dari segi-segi apa bahasa itu memengaruhi, membentuk, dan membatasi argumen-argumen tentang politik dan moralitas masyarakat dalam wacana politik dewasa ini. Anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang liberalisme selayaknya hadir di diskusi ini. Diskusi akan diadakan pada, Hari : Rabu, 18 Oktober 2006 Jam : 18.00 Selesai (dimulai dengan buka puasa dulu) Tempat : Kantor Freedom Institute Jalan Irian No. 8 Menteng Untuk konfirmasi kehadiran dan atau mendapatkan materi diskusi, silahkan hubungi Tata atau Imi di 31909226. Terima kasih. - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Unveiling Britain?.....Jilbab?Burqah...anti integrasi?
Walaupun mungkin apa yang dikatakan oleh Jack Straw terkesan anggapan pribadinya yang oleh dia sendiri tidak mengungkap lebih lanjut cara praktisnya dalam segi prakteknya, tapi kiranya menurut aku sendiri kesan Jack Straw ini punya alasan yang logis. Bayangin bagaimana aku bisa ber-sosialisasi, misalnya apabila kebetulan tetanggaku itu ber jilbab/ ,ber-burqah dari ujung kepala sampai kaki? Apakah cara berbusana semacam ini bukan sudah memasuki suatu keadaan yang bisa dikatakan eksklusip-isme atau elitis? Apakah ini yang dinamakan kemerdekaan seseorang tanpa memperhatikan integrasi dan multikulturalisme?Tentunya sangat sukar ber-inter-aksi dengan seorang individu yang dalam pergaulan hanya memperlihatkan sepasang mata saja? Bagiku, ini aku tekankan adalah pandangan pribadi-ku, seorang yang berbusana semacam jilbab/burqah ini terkesan mengerikan-menakutkan. Belum lagi impak yang bisa timbul karena kemerdekaan pakai busana semacam ini terkesan sangat eksklusip/elitis dan tidak punya nilai positip untuk membina kerukunan antar umat yang beraneka ragam kultur. Belum lagi dimasa terorisme yang melanda dunia saat ini ,sangat meng-chawatirkan melihat individu yang berbusana macam begini. Siapa tahu karena hanya kelihatan matanya, dibalik busana semacam ini terselip bom2. Sangat menakutkan bukan? Harry Adinegara - Print | Go Back to Story Go Back to Story-- [input] Globalist Perspective Global Society Jack Straw and Unveiling Britain By Amna Saadat | Friday, October 13, 2006 Britain's former foreign secretary Jack Straw ââ¬â now the Leader of the House of Commons ââ¬â recently argued that the traditional veil worn by Muslim women is a visible statement of their separation from society. As Lahore-based Amna Saadat explains, this implies that the multicultural experiment in Britain has failed ââ¬â and the blame has been candidly laid at the feet of Muslims. In a paper on Cohesion and Integration, leaked to the press, the Church of England criticises the Blair government's privileged attention to the Muslim community. Such policies, it says, have backfired and further caused a separation in the society. Veiled women can be perfectly integrated into a society and be its active members ââ¬â but it is wrong to ask them in the name of societyââ¬â¢s cohesion to forgo individual choice.The paper further prophesises that the Commission on Integration and Cohesion formed by the communities secretary is sure to be doomed. The Church is suspicious of the government's moves to make the country a multi-faith society, and accuses it of sidelining the Church. This report comes close on the heels of Jack Straw's strikingly polite appeal to Muslim women to shed their veils because, as he put it, this is an obvious statement of separation. This, he is concerned, strains the relationship between the two communities. Veils off?Accordingly, the former British foreign secretary has been asking women to remove their veils when they come to his office for a meeting. It is quite acceptable that Mr. Straw feels uncomfortable talking to someone with a veil because he cannot see the person's mouth and nose. However, he must realize that this is but an entirely personal discomfort. He fails to explain how his personal uneasiness is translated into separation between the communities ââ¬â and it is far-fetched to say that this, when shared by other reticent people, is the reason for strained relations between the two communities. Community cohesionAccording to the UK Protect-Hijab organization, fewer than 5% of Muslim women in Britain wear a full veil. That is truly a small percentage to affect inter-community relations. The Church of England criticises the Blair government's privileged attention to the Muslim community. But even if this were a larger or growing percentage, the practice itself should be taken as a proof of a healthy multicultural society's diversity, rather than an element of separation or intimidation, as Phil Woolas ââ¬â the man who, quite ironically, serves as Britain's Minister for Local Government and Community Cohesion ââ¬â describes it. Supporting Mr. Straw, he says Muslim women have every right to do so But they must realise that other people who don't understand the culture can find it frightening and intimidating. Need for debateWhile Jack Straw is not one of those who do not understand the culture, as his constituency is 26% Muslim, it is interesting that Mr. Woolas points out the lack of understanding as the reason behind people's uneasiness with regard to the veil. Enter John Prescott, the deputy prime minister. He rightly says that it is important to have a debate on this issue.
[ppiindia] [POETRY] MEMBUAI KERINDUAN
MEMBUAI KERINDUAN Waktu kian merintih untuk kegalauannya, terlalu manis nona ketika lautan membagi impian, oh hanya suaramu tergenggam erat di gerbang kerinduanku, sedemikian dalam bahasa tiada kuasa mengoyak langit pencarianku kepadamu, tiada kekuatan membelah awan ketulusanku tentangmu, kisahmu merajut kemegahan batinmu, kubermohon tunjukkanlah wajahmu, oh nona! untaian suaramu, tegarkan hati meronta ketika matahari menjelang keangkuhannya ya kutunggu suaramu, menempah kesetiaanku kutunggu selalu nona! walau wajahmu kian tersembunyi dibalik pesona guratan tintamu, untuk kehidupan tiada kejenuhanku mencari istana berpikirmu demi satu kehidupan, tiada pasti berjejak dan, kutunggu kedatanganmu nona Oktober 2006, Leonowens SP - All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Why is the American press silent on the report of 655,000 Iraqi deaths?
Why is the American press silent on the report of 655,000 Iraqi deaths? By Joe Kay and Barry Grey 13 October 2006 The US media is virtually silent on a new scientific study that estimates the Iraqi death toll from the US war at 655,000. The study, conducted by Johns Hopkins University´s Bloomberg School of Public Health and funded by the Massachusetts Institute of Technology, was posted Wednesday on the web site of the British medical journal, the Lancet. The study is the only systematic estimate of the number of Iraqi civilians and military personnel to have died as a result of the US invasion and occupation to be brought to the attention of the American and international public. Unlike previous estimates, which were based on reviews of media reports or tallies made by the US-backed Iraqi government, the Johns Hopkins study was carried out by Iraqi physicians who interviewed-often at great personal risk-nearly 2,000 families spread across the country, utilizing standard and widely used statistical methods to arrive at an objective estimate of the death toll from the war and occupation. The vast majority of the reported deaths were substantiated by death certificates. The study concluded with a 95 percent degree of certainty that the number of excess deaths in Iraq since the invasion-the number of people who have died in excess of the number that would be expected on the basis of pre-invasion mortality rates-is between 393,000 and 943,000. The figure of 655,000 is given as the most likely number. This represents an astonishing 2.5 percent of the entire Iraqi population. The researchers further estimated that about 600,000 of the deaths were due to violence in some form, including gunshots, air strikes and bombings. They concluded that US and allied military forces directly caused at least 31 percent-or 186,000-of the violent deaths. Some 336,000 people, or 56 percent of those killed in violent actions since the invasion, died from gunshot wounds. The study also found that the number of violent deaths in Iraq has steadily increased every year since the invasion. In the period from June 2005 to June 2006, the researchers found a nearly four-fold increase in the mortality rate relative to pre-invasion levels. There can be no legitimate doubts about the credibility of the study. Lancet is one of the oldest and most prestigious peer-reviewed medical publications in the world. The Johns Hopkins public health school is the largest in the world, and regularly ranks as the top public health school in the United States. The journal article was reviewed and approved for publication by four independent scientific experts in the area. It is difficult to overestimate the significance of the report, even if one assumes its low-end estimate of 393,000 Iraqi deaths to be correct. It demonstrates that the American intervention in Iraq has produced a social and humanitarian catastrophe of historical dimensions, with vast political implications not only in the Middle East, but throughout the world and, above all, in the United States itself. By any objective standard, the report merits front-page coverage in every major newspaper in the country and extensive discussion and reporting on television news broadcasts. Yet the response of the US press has been to virtually ignore the report and limit its coverage to news accounts on inside pages which report, uncritically, unsubstantiated statements by government and military officials dismissing the report as not credible. In burying the story, the New York Times and Washington Post have played a particularly significant role. The original articles published by these newspapers on Wednesday were relegated to the inside pages: in the Times on page 8, in the Post on page 12. The Post decided to bury the story in its back pages despite the fact that the article it published vouched for the scientific validity the Johns Hopkins study, noting that it, and an earlier report on Iraqi deaths published by the same team, are the only ones to estimate mortality in Iraq using scientific methods. The cluster sampling technique used by the scientists, the newspaper wrote, is used to estimate mortality in famines and after natural disasters. Minimal coverage in the press continued on Thursday, despite the fact that the issue was raised by a reporter at a White House press conference on Wednesday. President Bush contemptuously dismissed the report, stating that it was not credible. He was not challenged and the question was not followed up by any of the other reporters at the news conference. Bush´s remarks were followed by statements from various supporters and architects of the war similarly dismissing the Johns Hopkins study´s casualty figures. General George Casey, the commander of US forces in Iraq, admitted that he had not bothered to read the report, but nevertheless concluded that it did not have much credibility at all. A spokesman for British Prime Minister Tony Blair said
[ppiindia] Media Indonesia dan Imam Husain
Sebagai pembaca setia Harian MEDIA INDONESIA, saya selalu menyimak berbagai artikel yang tersaji. Salah satu rubrik yang saya sukai adalah ON THIS DAY. Saya selalu pesan kepada asisten saya untuk mengkliping rubrik tersebut. Kini sudah terkumpul beberapa bundel, termasuk catatan sejarah di KORAN TEMPO. Pada MEDIA INDONESIA edisi 6 Oktober 2006 lalu termuat kisah Imam Husein AS. Namun sayangnya, penggunaan Tahun Hijriah tidak dibarengi dengan pencantuman Tahun Masehi, sehingga pembaca musti menghitung-hitung kira-kira pada tahun berapa kejadiannya. Misal 9 Sya'ban tahun keempat Hijriah. Setelah dihitung, tanggal itu sama dengan 6 Oktober 583. Bagaimana dengan tahun 50 Hijriah? Setelah mengeluarkan kalkulator baru ketemu bahwa itu terjadi pada tahun 629. Mohon pengasuh MEDIA INDONESIA dapat lebih memberikan kenyamanan kepada para pembacanya dengan memberikan sajian yang lengkap. Saya yang beragama Islam saja cukup bingung, apalagi yang non-Islam. Para pembaca awam tentu juga bertanya-tanya: Siapa sesungguhnya Yazid bin Muawiyah? Saat itu dia penguasa negeri mana? Apakah dia Islam atau bukan? Kalau dia Islam, kenapa sesama saudara Muslim kok saling berperang? Apa yang diperebutkan? Pengaruh dan kekuasaan? Setelah googling kanan kiri, baru ketahuan bahwa Muawiyah (Muawia) adalah gubernur Syria. Lalu dimana letak Padang Karbala? Itu juga tak dijelaskan oleh MEDIA INDONESIA. Setelah lengkap mencari data kanan kiri, baru tersimpulkan bahwa keberadaan Ali, Hasan, dan Husein terkait erat dengan perpecahan Islam menjadi dua kubu, Sunni dan Shiah. Yang menarik adalah keterlibatan Aisyah (Aayesha) dalam perseteruan dahsyat tersebut. Sebagai catatan, Aisyah adalah istri muda Nabi Muhammad SAW yang dinikahi pada usia 12 tahun. Ia ikut perang dan ia juga menolak mayat Hazrat Hasan dikuburkan di samping makam Nabi Muhammad. Menurutku, itu sungguh sifat yang tidak mulia. Orang yang sudah mati kok masih saja dibenci. Terakhir, MEDIA INDONESIA menulis: Hari kelahiran Imam Husain di Iran diperingati sebagai Hari Pasukan Garda Revolusi. Pembaca awam pasti akan mengira bahwa Imam Husain lahir di Iran, padahal bukan, walau disebut hari kelahiran. Dari artikel yang saya baca dari sumber lain, Husain lahir di Madinah. Mungkin kalimat yang lebih tepat adalah sbb: Di Iran, hari kelahiran Imam Husain diperingati sebagai Hari Pasukan Garda Revolusi Setelah beratus-ratus tahun berlalu, permusuhan dua kubu dalam tubuh Islam itu kembali berulang. Kini Irak berdarah-darah, dan bisa merembet ke wilayah lain, misal Iran. Kalau zaman dulu pedang lawan pedang, kini bom dibalas bom. Sepertinya perang sesama umat Islam bakal terus berlangsung hingga tibanya hari kiamat nanti. Yang jelas, tak ada yang kalah dan yang menang. Semuanya merugi. Salam, RD Berikut artikel lengkapnya: Imam Husain AS lahir bertepatan pada 9 Sya'ban tahun keempat Hijriah (6 Oktober 583). Masa-masa indah kehidupan Imam Husain dirasakan saat ia hidup bersama kakeknya, Muhammad SAW. Imam Husain tumbuh besar dalam sebuah keluarga yang dipenuhi dengan kesempurnaan dan keutamaan akhlak. Keberadaan kedua orang tuanya, yaitu Imam Ali AS dan Sayyidah Fathimah AS yang merupakan dua manusia utama hasil didikan Rasulullah, telah membuat Imam Husain juga menjadi manusia yang dipenuhi dengan keutamaan dan makrifat akan hakikat ilahiah. Selama hidupnya, saat Islam dihadapkan kepada bahaya, Imam Husain selalu tampil sebagai pembela. Setelah saudaranya, Imam Hasan AS, gugur pada tahun 50 Hijriah, Imam Husain memegang tampuk kepemimpinan atas umat Islam. Pada tahun 61 Hijriah, Imam Husain pun mengikuti jejak kakaknya dalam memperjuangkan agama Islam. Pada tahun itu, beliau bersama 72 anggota keluarga dan sahabatnya, bertempur melawan ribuan pasukan Yazid bin Muawiyah di Padang Karbala. Imam Husein menolak untuk menyerah kepada penguasa. Dia dan anggota khalifahnya akhirnya tewas. Kisah tragis gugurnya Imam Husein di Karbala menjadi drama tragedi paling pahit dalam sejarah umat manusia. Akan tetapi, kisah ini justru menjadi sumber semangat bagi perjuangan melawan kezaliman. Hari kelahiran Imam Husain di Iran diperingati sebagai hari Pasukan Garda Revolusi. Media Indonesia - ON THIS TIME - __ Catatan dari saya: Untuk lebih memahami artikel pendek dari MEDIA INDONESIA tersebut di atas, berikut saya sajikan informasi pendukung dari berbagai sumber: IMAM ALI AS = Hazrat Aly Hazrat Aly was born in Mecca in 599 A.D. in the Hashimite family of the Arabs. His father was Abu Talib and mother was Fatima bint Asad. Hazrat Aly remained in the care of the Holy Prophet Muhammad. He married the Prophet's daughter Fatima by whom were born Hazrat Hasan and Hazrat Husayn. At the time of Hijrah, Hazrat Aly helped the Prophet by remaining behind in Mecca in his
[ppiindia] Nobel Peace For Have Nots
Please publish if you like it. Nobel Peace For Have Nots Palash Biswas (contact: Palash Biswas, c/o Mrs arati Roy, Gosto Kanan, Sodepur, Kolkata - 700110, India, Phone: 033-2565-9551-residencde) Without any sinificant media hype Bangladeshi real life economist and banker Mohammad Yunus and the Grameen Bank founded by him were today awarded the Nobel Peace Prize for pioneering their work in helping millions, especially women, in the country overcome poverty through a system of small-scale loans,micro credit,the extension of small loans to benefit poor entrepreneurs.The Nobel Committee said Yunus and the bank he founded had used the innovative program to create economic and social development from below. Women have been some of the biggest beneficiaries of microcredit, which provides small loans to entrepreneurs too poor to qualify for traditional bank loans. From Adam Smith, the father of economics, economists tend to support the ruling capitalist class and always are associated with establishment and system. Muhammad Yunus is incomparably the most honoured social activist of our era and he does not identitify himself with the ruling elite economists.He could have been established himself in the developed part of the globe and could have preached poverty eliminination with theories, papers and surveys. But he used applied economics a tool of class mobilisation of the most neglected underclasses of an underdeveloped country like Bangladesh. No doubt , we the unfortunate Indians miss an economist like him as we are quite habitual to expect the great Indian brain drain flow towards West. Yunus has received so many awards that prize-givers vie not to be left behind.It is difficult to believe that Yunus started as a student and teacher of economics, for although economists believe they work to make the world a richer place, they do not have much time for doing good. In 1974, while surveying the famine sick villages Ynus declared that those villagers belonged to his family. He never denied the responsibilty of his family liabilities.Recently, Grameen Bank floated a mutual fund to enable its clients to invest in the stock market. But its focus is on women, and on women who do not have the opportunities that money or urban life bring. It would give Reserve Bank a fit, but the women borrowers own 94 per cent of the Grameen Bank's equity; and 99 per cent of them repay their loans. What began as an academic research project with a practical testing ground in the poverty-stricken villages around Chittagong in Bangladesh grew into a successful story of social entrepreneurship which changed the way economists and policy-makers thought about the eradication of poverty. .The BBC's Lars Bevanger in Oslo said this year's winner caught most there by surprise. Many commentators had expected an award to someone involved in peace talks. Mr Yunus, 66, said he would use the 10m Swedish kronor ($1.35m, £730,000) prize money to find more innovative ways to help the poor launch businesses. He said he was delighted at the news and proud of the bank's achievement. The Nobel Committee cited how his Grameen Bank aids the poor to bring about their own development. And the concept of extending loans to a largely female client base has also been credited with reducing domestic violence by giving women a previously unattainable degree of independence. Before Yunus, Tagore and Sen were the two Bengalis who won the Nobel. Some include Mother Teresa in the list as she lived and worked in Calcutta. Mother teresa from Kolkata also won Nobel Peace. The largest Bengali Daily from Kolkata published the news with a screaming headline emphasising unnecessarily on the achievement of Dr Amartya sen that dr. Yunus gets Nobel after Aramrtya. Firstly Sen get the Nobel Memorial prize for economics, which is not considered a nobel prize at all by some quarters. Dr Subodh Chandra Roy has authored a book on this topic and is already engaged with leagal fight with the group publishing the headline. Secondly, Sen hes written so many things and said a little more , but he is nowhere ,in no sense involved seriosly with an agenda of poverty elimination. While Yunus got a nobel peace for his Grameen Bnak, directly involved in poverty eliminination. His microcredit modelis adopted by more than hundred countries including the leader of unipolar globe, the superpower armed with globalisation, IMF and World Bank, United States ofamerica. Bengalies all over the world have regained the lost memories and sentiments of Bengali Nationality. The history of getting Nobel by Rabindra Nath Tagore and Mother Teresa is being read aloud. Just thought you might find the following interesting. Amartya Sen is not only the first Indian to win the Economics Prize it is the first time that work on poverty has gained this kind of international recognition (compared to fancy theoretical shenanigans!)
[ppiindia] Al-Kahfi--Re: fw : SI dan Kelompok Sesat
Salam (Sekalian mengenalkan diri), Saya belum pernah membaca cerita tersebut di Injil. Saya ingin tanya sama, mBak, siapa raja Romawinya (saya nggak nonton filmnya). Sejarah raja2/kaisar2 Romawi kayaknya jelas tahun2nya, bahkan pada pada jaman ini. Injil sebagaimana yang kita kenal sekarang terakhir ditulis sebelum tahun 100. Kalau Raja tersebut hidup setelah tahun 100, pastinya cerita tersebut tidak ada di Injil. Salam B. Siahaan --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kembali dalam pikiran saya tentang nama-nama agama, terutama nama 'Kristen' or 'Christian' yang lebih ngeBarat. Entah kapan nama ini mulai di adopsi. Di Injilpun tak pernah disebut. Agama inipun asal muasalnya dari timur tengah, namun memang lebih populer di Barat dengan memakai aksesori Barat. Pikiran pikiran ini kembali ketika menonton film TVRI ASHHABUL KAHFI (yg NGtimur banget). Ajaran Injil yang dibawa oleh Isa Almasih disebut sebagai agama Masehi dan agama kaum Tauhid yang bertentangan dengan agama Raja saat itu (Kerajaan Romawi) yang menyembah patung Apollon, Yupiter, dll. Segelintir pemuda yang beriman kepada Allah dan ajaran Isa Almasih (kaum Masehi tsb) akhirnya bersembunyi di sebuah goa dengan ditemani seekor anjing. Merekapun semua tertidur. Mereka menduga telah tertidur beberapa jam saja, padahal mereka telah ditidurkanNya selama ratusan tahun. Cerita ini telah terukir dalam AlQur'an pada surat Al-Kahfi. Adakah cerita ini terukir pada Injil kini? wassalam, NB: Film tsb ditayangkan selama Ramadhan, jam: 02:30 dinihari, dan 21:30 dari Rabu s/d Minggu, di TVRI Sebelum film ini, ada acara seru juga yaitu : Islam Moderat. Dimana akdang memadukan seorang Pendeta dangan seorang ulama dalam mencari kesamaan. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie). Perusahaan dagang atau penjajah?
Mencermati diskusi yang makin menghangat mengenai VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie), apakah suatu perusahaan dagang atau penjajah, sebagaimana dimuat di website Radio Nederland, saya sampaikan di bawah ini tulisan mengenai VOC. Bahwa VOC hancur karena korupsi, hal ini ditulis sendiri oleh para sejarawan Belanda, dan bahkan kolusi dan nepotisme telah dipraktekkan sejak zaman VOC. Jadi masalah KKN bukan hal baru bagi Belanda. Silakan menilai sendiri. Tulisan ini adalah cuplikan dari naskah buku saya berikutnya mengenai sejarah Nusantara. Naskah tersebut telah selesai 95 %, dan akan setebal sekitar 1.000 halaman. Buku ini akan menjadi tulisan sejarah versi lain, yang berbeda dengan penulisan sejarah, yang selama ini hanya dibuat oleh penguasa, atau untuk mempertahankan dan melanggengkan kekuasaan. Untuk penerbitannya masih menanti adanya sponsor. Beberapa bagian dari naskah tersebut dapat dibaca di: http://batarahutagalung.blogspot.com, dan juga beberapa tulisan saya ada di website Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB): http://www.kukb.nl. Pada 20 Maret 2002, bertepatan dengan puncak acara perayaan 400 tahun berdirinya VOC, saya memimpin Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa Indonesia (KNPMBI) melakukan demonstrasi di Kedutaan Belanda dan mengajukan protes atas glorifikasi VOC, yang di Belanda dinyatakan sebagai zaman keemasan (de gouden eeuw). KNPMBI menyatakan, bahwa VOC merupakan awal dari penjajahan, perbudakan, kesengsaraan dan kematian jutaan rakyat di Nusantara. Duta Besar Belanda waktu itu, Baron Schelto van Heemstra, menyetujui usulan untuk bersama-sama menyelenggarakan seminar yang membahas dua sisi VOC. Seminar dengan judul: VOC. The Two Faces of the Worlds First Multinational Company, diselenggarakan oleh Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa Indonesia (KNPMBI) bersama Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Hotel Peninsula, Jakarta, pada 3 dan 4 September 2002. Seminar dua hari yang dihadiri oleh sekitar 250 peserta (sebagian besar adalah guru-guru, dosen dan mahasiswa jurusan sejarah), menghadirkan 10 pembicara, yaitu 6 pakar sejarah dari Indonesia (Prof. Dr. Adrian Lapiaan, Prof. Dr. R.Z. Leirissa, Prof. Dr. A.M. Djuliati Suroyo, Prof. Dr. Bambang Purwanto, Dra. Soemartini dan Mona Lohanda, Mphil.) dan 4 pakar sejarah dari Belanda (Prof. Dr. Leonard Blusse, Dr. Gerrit Knaap, Dr. Femme Gaastra dan Dr. Lodewijk Wagenaar). (P.S. Kalau tak salah, Ida Khouw hadir pada acara perkenalan dengan mereka tanggal 2 September 2002 di kediaman Maarten Mulder, Atase Pers dan Kebudayaan Kedutaan Belanda/Direktur Erasmus Huis. Mohon konfirmasi dari Ida Khouw). Kedutaan Besar Belanda menanggung sekitar 95% biaya penyelenggaraan seminar. Hasil seminar diterbitkan dalam bentuk buku yang memuat 10 makalah dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Karena keterbatasan dana, buku dicetak hanya sebanyak 700 eksemplar, dan 500 eksemplar dijual untuk umum yang kini sudah terjual habis. Buku tersebut merupakan kajian mengenai VOC, YANG PERTAMA DALAM BAHASA INDONESIA! Eksemplar terakhir ada pada saya, sebagai PEMEGANG HAK CIPTA. Apabila ada sponsor, saya bersedia menerbitkan CETAKAN KE II (!). Salam Nusantara Batara R. Hutagalung -- Pada 20 Mei 2005, KOMITE UTANG KEHORMATAN BEshy;LANDA (KUKB) menuntut Peshy;meshy;rintah Belanda untuk: Pershy;tama, Mengakui Kemershy;dekaan Repushy;blik Indoshy;nesia 17 Agustus 1945; dan Keshy;dua, Meminta Maaf Keshy;pashy;da Bangsa Indonesia atas Penshy;jajahan, Perbudakan, Peshy;langshy;gashy;ran HAM Berat dan Kejahatan Atas Kemanusiaan. Bagi yang mendukung petisi tershy;sebut melalui internet (petisi-onshy;line), silakan mengisi nama dashy;lam daftar petisi. Klik: http://www.PetitionOnline.com/brh41244/petition.html. Lalu Klik: Sign the petition, Lalu klik: Preview your signature, Terakhir klik: Approve signature dan selesai. (Email Anda tidak muncul pada display). Catatan: Ketika Menlu Belanda Ben Bot berkunjung ke Jakarta, pada 16 Agustus 2005 dia menyatakan, bahwa Pemerintah Belanda, yang selama ini hanya mengakui Republik Indonesia serikat (RIS), kini menerima 17.8.1945 secara moral dan politis, hanya de facto, namun tidak secara yuridis (de jure). Jadi bagi Pemerintah Belanda, Republik Indonesia merupakan ANAK HARAM, yang diterima keberadaannya, namun tidak diakui legalitasnya! == VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) Datangnya orang Eropa melalui jalur laut diawali oleh Vasco da Gama, yang pada 1407-1408 berhasil berlayar dari Eropa ke India melalui Semenanjung Harapan (Cape of Good Hope) di ujung selatan Afrika, sehingga mereka tidak perlu lagi bersaing dengan pedagang-pedagang Timur Tengah untuk memperoleh akses ke Asia Timur, yang selama ini ditempuh melalui jalur darat yang sangat berbahaya. Pada awalnya, tujuan utama
Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==napa ga make buatan sendiri??
Lha ya itu... Wong sanggup beli baru kok nyari barang apkiran... apa tumon? Ya gara-gara smiling washington ama smiling EU tadi... jadi nggak laku deh sukarno mesem... DG On 10/16/06, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Inilah soale. Mark up mark up-an. Tapi ini soale bangsane dewe, bukan kesalahan orang lain... Siapa yang tak sayang pada smiling Washington, atau sekarang smiling EU ha ha ha DH --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Walah boss-boss... Mending kalo beli bekas pake harga bekas... Wong beli bekas, harganya harga baru gitu lho? Ingat nggak kasus kapal eks jertim itu? atawa A-4 skyhawk di era 80-an? Kita ini sanggup beli baru siapa bilang nggak sanggup? Kita beli scorpion dalam kondisi gress (meski harganya 4-5 kali lipat harga singapore), kita beli BTR rusia gress, beli MI-35 gress... mosok dibilang nggak kuat? Kalo nggak kuat yang bikin nggak kuat itu khan harga mark up-nya itu Masalahnya ya itu tadi... 'smiling washington' di balik batu tadi... DG On 10/13/06, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Orang beli barang bekas alias loakan, itu karena dompet hanya sampai kesitu... Dua dua untung, yang jual terlepas dari barang yang gak dipakai, yang beli untung karena dapat barang yang dibutuhkannya dengan harga yang dia mampu bayar. That's it.. --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong mas.bagong@ wrote: Anda ini naifnya kok nggak ketulungan... Sejak kapan ada negara yang berkooperasi saling menguntungkan? Semuanya akan mencari keuntungan masing-masing. Sekarang hanya tinggal kadar kerugian dan keuntungan ini yang ditakar... Kalo beli barang bekas yang di negara lain udah diapkir ya buat apa? Itu yang anda sebut menguntungkan? DG On 10/11/06, jkarta2002 jkarta2002@ wrote: Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli (kerjasama) dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi kek, dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan bagi bangsa dan negara ya OK aja. Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo merugikan yang jangan beli. Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa suka dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan kacamata kuda. Tks ALIHUSNI --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank irwank2k2@ wrote: Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya, keputusan/loyalitas itu kepada komisi.. bukan nasionalisme.. :-p Wassalam, Irwan.K .. UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi pembebasan sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus juga pernah dilatih sama agen mossad tahun 80an. Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk kontrol dan alat2 sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga ada atau kecil komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari temen yang sedang mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI sendiri regards. .. On 10/10/06, Satrio Arismunandar satrioarismunandar@ wrote: Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang bener beli produk luar negeri? Ada komisinya? (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma cukup buat buka puasa bersama...he..he) --- ndah maldiniwati ndah_dien@ ndah_dien%40yahoo.com wrote: Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang informasi teknologi dari reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi rahardjo di ITB sudah dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk dalam negeri, kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa diperbaiki dan dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Kalo semuanya musti impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan produk INDO bisa mendunia??? Artikel yg saya ambil dr blogg http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari- israel/ Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo mengenai keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial Vehicles (UAV) dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya karena saya mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah berhasil menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di kampus yang telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah melihat presentasi mereka.) UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen / militer (TNI)
Re: [ppiindia] Re: VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie). Perusahaan dagang atau penjajah?
Sayang ya samurai-samurai jepang itu nggak membunuh semua antek-antek kompeni... Coba kalau semuanya dibabat sampai bonggolnya... Mantap jo Gigi balas gigi mata balas mata... DG On 10/16/06, Batara Hutagalung [EMAIL PROTECTED] wrote: Mencermati diskusi yang makin menghangat mengenai VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie), apakah suatu perusahaan dagang atau penjajah, sebagaimana dimuat di website Radio Nederland, saya sampaikan di bawah ini tulisan mengenai VOC. Bahwa VOC hancur karena korupsi, hal ini ditulis sendiri oleh para sejarawan Belanda, dan bahkan kolusi dan nepotisme telah dipraktekkan sejak zaman VOC. Jadi masalah KKN bukan hal baru bagi Belanda. Silakan menilai sendiri. Tulisan ini adalah cuplikan dari naskah buku saya berikutnya mengenai sejarah Nusantara. Naskah tersebut telah selesai 95 %, dan akan setebal sekitar 1.000 halaman. Buku ini akan menjadi tulisan sejarah versi lain, yang berbeda dengan penulisan sejarah, yang selama ini hanya dibuat oleh penguasa, atau untuk mempertahankan dan melanggengkan kekuasaan. Untuk penerbitannya masih menanti adanya sponsor. Beberapa bagian dari naskah tersebut dapat dibaca di: http://batarahutagalung.blogspot.com, dan juga beberapa tulisan saya ada di website Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB): http://www.kukb.nl. Pada 20 Maret 2002, bertepatan dengan puncak acara perayaan 400 tahun berdirinya VOC, saya memimpin Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa Indonesia (KNPMBI) melakukan demonstrasi di Kedutaan Belanda dan mengajukan protes atas glorifikasi VOC, yang di Belanda dinyatakan sebagai zaman keemasan (de gouden eeuw). KNPMBI menyatakan, bahwa VOC merupakan awal dari penjajahan, perbudakan, kesengsaraan dan kematian jutaan rakyat di Nusantara. Duta Besar Belanda waktu itu, Baron Schelto van Heemstra, menyetujui usulan untuk bersama-sama menyelenggarakan seminar yang membahas dua sisi VOC. Seminar dengan judul: VOC. The Two Faces of the World's First Multinational Company, diselenggarakan oleh Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa Indonesia (KNPMBI) bersama Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Hotel Peninsula, Jakarta, pada 3 dan 4 September 2002. Seminar dua hari yang dihadiri oleh sekitar 250 peserta (sebagian besar adalah guru-guru, dosen dan mahasiswa jurusan sejarah), menghadirkan 10 pembicara, yaitu 6 pakar sejarah dari Indonesia (Prof. Dr. Adrian Lapiaan, Prof. Dr. R.Z. Leirissa, Prof. Dr. A.M. Djuliati Suroyo, Prof. Dr. Bambang Purwanto, Dra. Soemartini dan Mona Lohanda, Mphil.) dan 4 pakar sejarah dari Belanda (Prof. Dr. Leonard Blusse, Dr. Gerrit Knaap, Dr. Femme Gaastra dan Dr. Lodewijk Wagenaar). (P.S. Kalau tak salah, Ida Khouw hadir pada acara perkenalan dengan mereka tanggal 2 September 2002 di kediaman Maarten Mulder, Atase Pers dan Kebudayaan Kedutaan Belanda/Direktur Erasmus Huis. Mohon konfirmasi dari Ida Khouw). Kedutaan Besar Belanda menanggung sekitar 95% biaya penyelenggaraan seminar. Hasil seminar diterbitkan dalam bentuk buku yang memuat 10 makalah dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Karena keterbatasan dana, buku dicetak hanya sebanyak 700 eksemplar, dan 500 eksemplar dijual untuk umum yang kini sudah terjual habis. Buku tersebut merupakan kajian mengenai VOC, YANG PERTAMA DALAM BAHASA INDONESIA! Eksemplar terakhir ada pada saya, sebagai PEMEGANG HAK CIPTA. Apabila ada sponsor, saya bersedia menerbitkan CETAKAN KE II (!). Salam Nusantara Batara R. Hutagalung -- Pada 20 Mei 2005, KOMITE UTANG KEHORMATAN BELANDA (KUKB) menuntut Pemerintah Belanda untuk: Pertama, Mengakui Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945; dan Kedua, Meminta Maaf Kepada Bangsa Indonesia atas Penjajahan, Perbudakan, Pelanggaran HAM Berat dan Kejahatan Atas Kemanusiaan. Bagi yang mendukung petisi tersebut melalui internet (petisi-online), silakan mengisi nama dalam daftar petisi. Klik: http://www.PetitionOnline.com/brh41244/petition.html. Lalu Klik: Sign the petition, Lalu klik: Preview your signature, Terakhir klik: Approve signature dan selesai. (Email Anda tidak muncul pada display). Catatan: Ketika Menlu Belanda Ben Bot berkunjung ke Jakarta, pada 16 Agustus 2005 dia menyatakan, bahwa Pemerintah Belanda, yang selama ini hanya mengakui Republik Indonesia serikat (RIS), kini menerima 17.8.1945 secara moral dan politis, hanya de facto, namun tidak secara yuridis (de jure). Jadi bagi Pemerintah Belanda, Republik Indonesia merupakan ANAK HARAM, yang diterima keberadaannya, namun tidak diakui legalitasnya! == VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) Datangnya orang Eropa melalui jalur laut diawali oleh Vasco da Gama, yang pada 1407-1408 berhasil berlayar dari Eropa ke India melalui Semenanjung Harapan (Cape of Good Hope) di ujung selatan Afrika, sehingga mereka tidak perlu lagi bersaing dengan pedagang-pedagang Timur Tengah untuk
[ppiindia] Re: Unveiling Britain?.....Jilbab?Burqah...anti integrasi?
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] wrote: Belum lagi dimasa terorisme yang melanda dunia saat ini ,sangat meng-chawatirkan melihat individu yang berbusana macam begini. Siapa tahu karena hanya kelihatan matanya, dibalik busana semacam ini terselip bom2. Sangat menakutkan bukan? Harry Adinegara ada tetangga orang bule. Pake pakaian ala HD fans. Anting2nya gak tau berapa banyak, tatonya udah kayak baju aja.. gondrong, bicaranya keras... dalam komunitas orang Jepang/Asia, penampilan spt ini anti integritas ngga ya? Ya, kalau saya berpikir spt anda, malah mungkin mikir gimana kalau dia bawa pisau/pistol dipinggangnya dan menyerang orang lain? Sangat menakutkan bukan? salam, fau dont judge a book by its cover only... *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] I'tikaf (Diam di Masjid) Hukum dan Keutamaanya
http://www.alsofwah.or.id/?pilih=rdnlihatid=10 I'tikaf Hukum dan Keutamaanya Senin, 04 September 06 Segala pujian dan sanjungan hanya bagi Allah, Rabb seluruh penghuni bumi. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan dan teladan kita Nabi Agung Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam seorang hamba yang diutus Allah subhanahu wata’ala sebagai rahmat bagi alam semesta, demikian pula semoga tercurah kepada seluruh keluarga dan para shahabatnya. Dengan risalah singkat ini penulis mengaharapkan agar dapat memberi manfaat, secara khusus bagi pribadi penulis dan umumnya kepada kaum muslimin. Mudah-mudahan Allah subhanahu wata’ala menjadikan seluruh amalan kita sebagai timbangan kebajikan kelak nanti di akherat, Amin ya Rabbal 'Alamin. Makna I’tikaf Menurut bahasa i’tikaf memiliki arti menetapi sesuatu dan menahan diri agar senantiasa tetap berada padanya, baik hal itu berupa kebajikan ataupun keburukan. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya, “Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang beri’tikaf (menyembah) berhala mereka.” (QS. al-A'raf :138) Sedangkan menurut syara' i’tikaf berarti menetapnya seorang muslim didalam masjid untuk melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah Ta'ala. Hukum I’tikaf Para ulama sepakat bahwa iktikaf hukumnya sunnah, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa melakukannya tiap tahun untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala dan memohon pahala-Nya. Terutama pada hari-hari di bulan Ramadhan dan lebih khusus ketika memasuki sepuluh hari terkahir pada bulan suci itu. Demikian tuntunan yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yang Wajib Beriktikaf Sebagaimana dimaklumi bahwa i’tikaf hukumnya adalah sunnah, kecuali jika seseorang bernadzar untuk melakukannya, maka wajib baginya untuk menunaikan nadzar tersebut. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan imam al-Bukhari dan Muslim. Disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan i’tikaf semenjak beliau tinggal di Madinah hingga akhir hayat. Tempat I’tikaf I’tikaf tempatnya di setiap masjid yang di dalamnya dilaksanakan shalat berjama'ah kaum laki-laki, firman Allah Ta'ala, artinya, “Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid.” (QS. al- Baqarah:187) Orang yang beri’tikaf pada hari Jum'at disunnahkan untuk beri’tikaf di masjid yang digunakan untuk shalat Jum'at. Tetapi jika ia beri’tikaf di masjid yang hanya untuk shalat jama'ah lima waktu saja, maka hendaknya ia keluar hanya sekedar untuk shalat Jum'at (jika telah tiba waktunya), kemudian kembali lagi ke tempat iktikafnya semula. Waktu I’tikaf I’tikaf disunnahkan kapan saja di sembarang waktu. Maka diperboleh kan bagi setiap muslim untuk memilih waktu kapan ia memulai iktikaf dan kapan mengakhirinya. Akan tetapi yang paling utama adalah i’tikaf di bulan suci Ramadhan, khususnya sepuluh hari terakhir. Inilah waktu i’tikaf yang terbaik sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih, artinya, Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkannya. Kemudian para istri beliau beri’tikaf sepeninggal beliau. (HR .al-Bukhari dan Muslim dari A’isyah radhiyallahu ‘anha) Sunnah-Sunnah bagi Orang yang Sedang I’tikaf Disunnahkan bagi para mu’takif supaya memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya untuk berdzikir, membaca al-Qur'an, mengerjakan shalat sunnah, terkecuali pada waktu-waktu terlarang, serta memperbanyak tafakur tentang keadaannya yang telah lalu, hari ini dan masa mendatang. Juga banyak-banyak merenungkan tentang hakikat hidup di dunia ini dan kehidupan akhirat kelak. Hal-Hal yang harus Dihindari Mu’takif Orang yang sedang i’tikaf dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat seperti banyak bercanda, mengobrol yang tidak berguna sehingga mengganggu konsentrasi i’tikafnya. Karena i’tikaf adalah bertujuan untuk mendapatkan keutamaan bukan malah menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak di- sunnahkan. Ada sebagian orang yang beri’tikaf, namun dengan meninggalkan tugas dan kewajibannya. Hal ini tidak dapat dibenarkan karena sungguh tidak proporsional seseorang meninggalkan kewajiban untuk sesuatu yang sunnah. Oleh karena itu, orang yang i’tikaf hendaknya ia menghentikan i’tikafnya, jika memiliki tanggungan atau kewajiban yang harus dikerjakan. Hal-Hal yang Membolehkan Mu’takif Keluar dari Masjid Seorang mu’takif diperbolehkan meninggalkan tempat i’tikafnya jika memang ada hal-hal yang sangat mendesak. Di antaranya adalah buang hajat yaitu keluar ke WC untuk buang air, untuk mandi, keluar untuk makan dan minum jika tidak ada yang mengantarkan makanan kepadanya, dan pergi untuk berobat jika sakit. Demikian pula untuk keperluan
[ppiindia] Undangan Bergabung ke Milis Islam Media Dakwah
Undangan Bergabung ke Milis Islam Media Dakwah Assalamu'alaikum wr wb, Mailing list ini untuk mendiskusikan agama Islam sesuai dengan dalil syar'i dari Al Qur'an dan Hadits. Ajaran Islam yang dibahas adalah yang lurus. Bukan aliran yang difatwa sesat oleh MUI seperti Islam Liberal, Ahmadiyah, LDII, dsb. Untuk bergabung, silahkan kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Mohon undangan ini disebarkan ke berbagai milis atau saudara anda. Wa'alaikum salam wr wb === Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.media-islam.or.id *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Al-Kahfi--Re: fw : SI dan Kelompok Sesat
Salam juga bung Siahaan, met bergabung dengan komunitas ppiindia...:-) Raja Romawi yang berkuasa di daerah Philadelphia itu bernama Dextelianus (?), lupa2 inget (maklum ingatan saya jelek kalau mengingat nama asing) sedang Kaisar Romawinya (yang sama bengisnya) .. lupa beneran..namanya..:-). Raja Dextelianus itu punya seorang PM bernama Joelius. Trus Kaisar Romawinya meninggal diganti dengan Adrian Antonius (lebih bengis)tapi gak lama diganti lagi. Sedang nama-nama pemuda yang tinggal dalam gua tsb, salah satunya adalah mantunya si Dextelianus yang bernama Maximilian. Istri Maximilian bernama Hellen. Sampe kemudian ada penyerbuan dari Persia yang membuat pemerintahan kerajaan Romawi angkat kaki dari kota tsb, setelah 300an tahun tertidur, maka pemuda tersebut terbangun. Selanjutnya saya gak nonton tuh. Tapi kalo baca di AlQur'an salah seorang dari pemuda tsb disuruh turun gunung untuk membeli makanan dengan mata uang yang mereka punya 300tahun lalu..:-) Lumayan seru. Bagaimana kaum masehi itu disiksa dan dibunuh oleh Raja bengis, hanya karena mereka gak menyembah patung lagi. Raja sangat khawatir kalau agama baru tsb menyebar luas. Bahkan orang2 Yahudi menjadi mata2 raja. Mereka yang ngaduin si A itu beragama Masehi. Ada cerita yag menggelitik. Ketika anak Maximilian, Ahkemit (?), menanyakan kepada ibunya dimana Injil yang tertulis dalam pelepah2 kulit kayu, ibunya menjawab,dibawa bersama ayahmu, sedang yang sudah tertulis dibuku ada bersama ibu. Hmmm ini mungkin sumber2 Injil yang dinamakan dengan codex-codex itu ya? Orang-orang yang beriman memang selalu dalam cobaan hidup yang berat: miskin, terdzalimi. Sedang orang2 kafir menjadi penguasa2. Apa yang bisa kita tarik pelajaran bila dihubungkan dengan kehidupan masa kini? Sesungguhnya pertolongan Tuhan itu datang kepada orang- orang yan sabar. Hanya saja pertolongan Tuhan itu tidak berupa materi. Seperti yang dialamai pemuda2 tsb, hanya segelintir orang yang percaya itulah pertolongan Tuhan dan cara Tuhan melindungi mereka dan cara Tuhan memperlihatkan KemahakuasaanNya. Karena, tak ada satu manusiapun yang mampu masuk kedalam gua tersebut utk membunuh ataupun menolong. Mereka yang mencoba masuk (termasuk raja dan PMnya, keluar dengan pucat dan stress ketakutan). Kebanyakan orang akhirnya menyangka pemuda2 tsb telah mati dan terkubur didalam gua. Menonton film tsb, Nabi Isa bin Maryam benar2 telah mengajarkan ketauhidan murni sebagaimana nabi2 lainnya (Mungkin karena yang buat film adalah NGarab??). Entah bagaimana kemudian raja2 tsb berkongres di Nikea lalu menelorkan trinitas. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, siahaan2006 [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam (Sekalian mengenalkan diri), Saya belum pernah membaca cerita tersebut di Injil. Saya ingin tanya sama, mBak, siapa raja Romawinya (saya nggak nonton filmnya). Sejarah raja2/kaisar2 Romawi kayaknya jelas tahun2nya, bahkan pada pada jaman ini. Injil sebagaimana yang kita kenal sekarang terakhir ditulis sebelum tahun 100. Kalau Raja tersebut hidup setelah tahun 100, pastinya cerita tersebut tidak ada di Injil. Salam B. Siahaan *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Unveiling Britain?.....Jilbab?Burqah...anti integrasi?
--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, Harry Adinegara sans_culotte_30@ wrote: Belum lagi dimasa terorisme yang melanda dunia saat ini ,sangat meng-chawatirkan melihat individu yang berbusana macam begini. Siapa tahu karena hanya kelihatan matanya, dibalik busana semacam ini terselip bom2. Sangat menakutkan bukan? Harry Adinegara ada tetangga orang bule. Pake pakaian ala HD fans. Anting2nya gak tau berapa banyak, tatonya udah kayak baju aja.. gondrong, bicaranya keras... dalam komunitas orang Jepang/Asia, penampilan spt ini anti integritas ngga ya? Ya, kalau saya berpikir spt anda, malah mungkin mikir gimana kalau dia bawa pisau/pistol dipinggangnya dan menyerang orang lain? Sangat menakutkan bukan? salam, fau dont judge a book by its cover only... Lina: Bung Harry ini memang korban iklan bahwa teroris itu dah pasti arab. Kayak di film2 buatan Amerika. Kalo soal penampilan, sapa yang gak kenal James Bond. Parlente tampilannya, tapi alat pembunuhnya sangat canggih-canggih. Entah itu jam tangannya, pulpennya..wahtever deh. wassalam, *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] NU-Muhammadiyah Mungkin Idul Fitri Bersamaan
http://www.nu.or.id/v2/index.htm NU-Muhammadiyah Mungkin Idul Fitri Bersamaan Ahad, 15 Oktober 2006 16:47 WIB Surabaya, *NU Online* Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mungkin akan merayakan Idul Fitri secara bersamaan pada 23 Oktober, namun hal itu akan tetap dapat membingungkan masyarakat, karena kalender umum yang ditetapkan pemerintah sudah mencantumkan hari raya pada 24 dan 25 Oktober. Kalau melihat hasil hisab (perhitungan matematis) ada kemungkinan besar akan sama hari raya-nya, kecuali ada mendung saat kami melakukan rukyatul hilal (melihat rembulan tanda pergantian kalender dengan mata telanjang), ujar Wakil Ketua PWNU Jatim H Sholeh Hayat kepada di Surabaya, Minggu. Namun, kata koordinator Tim Rukyatul Hilal PWNU Jatim itu, andaikata hari raya antara NU dan Muhammadiyah sama pun akan tetap membingungkan, karena kalender umum sudah mencantumkan lebaran pada tanggal 24 dan 25 Oktober, sehingga kalangan buruh dan PNS (pegawai negeri sipil) akan tetap bingung. Kalau hasil hisab yang kami lakukan dengan sistem Ittifaq Dzatil Bainy mencantumkan ketinggian hilal 2 derajat lebih selama 11 menit 14 detik pada 22 Oktober pukul 12.09 WIB, sehingga rukyatul hilal kemungkinan besar akan sukses, apalagi saat ini masih musim kemarau, tegasnya. Senada dengan itu, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Drs Nadjib Hamid MSi, mengatakan, ahli hisab Majelis Tarjih PWM Jatim menetapkan tanggal 1 Syawal 1427 H kemungkinan pada hari Senin (23/10). Sesuai dengan perhitungan ahli hisab pada 17 Juni lalu, ijtimak akhir bulan Ramadhan 1427 H terjadi pada Minggu (22/10) yang bertepatan dengan 29 Ramadhan 1427 pukul 12.14 WIB, sehingga lebaran jatuh pada tanggal 23 Oktober, tutur mantan anggota Panwaslu Jatim itu. Pada saat matahari terbenam pada senja hari itu, katanya, hilal (rembulan usia muda) sudah wujud untuk Bagian Wilayah Barat Indonesia, tapi belum wujud untuk Indonesia Bagian Tengah dan Timur. Kalau ternyata hari raya berbeda, kami mengingatkan agar semua pihak saling memahami dan menghargai pendapat dan keyakinan masing-masing. Ukhuwah harus dikedepankan sehingga perbedaan tidak mengganggu kekhusyukan ibadah, apalagi keragaman pendapat adalah lumrah, tegasnya. Sementara itu, sejumlah pengumuman yang dipasang instansi pemerintah di Surabaya mencantumkan hari libur untuk hari raya pada 24 dan 25 Oktober sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja, dan Menteri Penertiban Aparatur Negara. (ant/mkf) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Mengapa Ada Dua Penetapan Berbeda?
indahnya perbedaan...:)) salam, ananto = http://www.suaramerdeka.com Pilih Idul Fitri Senin atau Selasa Mengapa Ada Dua Penetapan Berbeda? PERBEDAAN Hari Raya Idul Fitri 1427 H tampaknya sudah tak terelakkan lagi. Keputusan PP Muhammadiyah untuk melaksanakan shalat id pada 23 Oktober dengan mendasarkan pada hisab *wujudul hilal*, membuka peluang adanya dua hari raya. Sementara itu, ketentuan pemerintah yang mendasarkan pada hisab *imkanurrukyat *kemungkinan akan meng-*istikmal*-kan (menggenapkan-Red) puasa Ramadan 30 hari, dan baru berhari raya keesokan harinya. Manakah yang benar? Pakar hisab rukyat Jateng Drs KH Imam Hambali memaparkan, penetapan Idul Fitri 1427 -baik Senin maupun Selasa- memiliki dasar yang kuat. Muhammadiyah mendasarkan penetapan 1 Syawal Senin (23/10) pada keberadaan hilal berdasarkan hisab yang sudah berada di atas ufuk, walaupun baru sebagian wilayah Indonesia barat dan sebagian Indonesia tengah. Sementara itu, menurut ormas Persatuan Islam (Persis), Idul Fitri jatuh pada hari Selasa (24/10) karena didasarkan pada hisab yang menetapkan harus menunggu di atas ufuk untuk seluruh wilayah Indonesia. Menolak ''Rapat Lajnah Falakiyah PBNU di Lembang, Bandung, beberapa waktu lalu merekomendasikan kepada pengurus NU dan pemerintah untuk menolak kesaksian hilal pada hari Ahad 22 Oktober. Sementara itu, penetapan Idul Fitri oleh pemerintah masih menunggu hasil rukyat akhir Ramadan yang dilanjutkan sidang itsbat (penetapan), Jumat (22/10) mendatang,'' kata dia. Terkait dengan kemungkinan ''bakda loro'' itu, Slamet, dosen Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Walisongo, dihadirkan dalam diskusi di Masjid Agung Semarang atau lebih populer dengan sebutan Masjid Kauman, Minggu (15/10) petang. Selain dia, dihadirkan pula Ketua Pimpinan Wilayah Lajnah Falakiyah PWNU Jateng Ahmad Izzuddin MAg. ''Bagaimana menyikapi perbedaan itu? Kaidahnya jelas, ketetapan hakim atau pemerintah bersifat mengikat dan bisa menghilangkan perbedaan. Nah, kalaupun tetap terjadi perbedaan, maka perlu dikembangkan sikap *tasamuh*, saling menghormati dan menghargai,'' katanya. Izzuddin menjelaskan, di seluruh Indonesia tinggi hilal dari *ufuk mar'i *untuk awal Syawal 1427 berkisar antara minus 0 derajat 30 menit sampai plus 0 derajat 36 menit. Di Pantai Ujungnegoro, Batang, ketinggian *hilal mar'i *0 derajat 21 menit, sedangkan di menara Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) tinggi hilal 0 derajat 19 menit. ''Karena hilal sedemikian rendahnya, berdasarkan penelitian Dr Thomas Djamaluddin, sangat kecil kemungkinan bisa dirukyat. Oleh karena itu, bagi yang mendasarkan rukyat seperti NU, ya harus *istikmal *(menggenapkan puasa- *Red*),'' kata pengasuh Pesantren Daarun Najaah, Jrakah, Tugu tersebut. Tiga Kali Merunut sejarah, kata Izzuddin, perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri bukan kali pertama ini terjadi. Dalam catatan dia, paling tidak perbedaan semacam itu pernah terjadi tiga kali. Pada 1992 (1412 H), ada yang berhari raya Jumat (3/4) mengikuti Makkah, ada yang Sabtu (4/4) sesuai dengan hasil rukyat NU, dan ada pula yang Minggu (5/4) mendasarkan pada hisab * imkanurrukyat*. Tahun berikutnya adalah 1993 (1413 H) dan 1994 (1414 H), penetapan awal Syawal juga mengalami perbedaan pendapat. Dipaparkan pula, *khilafiyah* semacam itu juga terjadi pada saat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden RI, yakni untuk penetapan Idul Adha 1420 H. Pemerintah menetapkan Hari Raya Qurban jatuh pada 16 Maret 2000, sedangkan PBNU menetapkan pada 17 Maret. ''Ketika memulai awal Ramadan 1422 H, pada 2001, banyak kalangan yang dibuat bingung. Bagaimana tidak, sebagian umat Islam telah mulai shalat tarawih pada Kamis (15/11), ternyata pemerintah menetapkan awal bulan Puasa jatuh pada Sabtu (17/11),'' ujar mahasiswa S-3 PPS IAIN Walisongo itu. Ketika itu, kata Izzuddin, Muhammadiyah yang mendasarkan pada hisab *wujudul hilal* menjalankan puasa mulai Jumat (16/11), sedangkan NU yang berdasarkan rukyat dan pemerintah yang berpedoman pada hisab *imkanurrukyah* menetapkan awal Ramadan pada 17 November. ''Soal mau pakai yang mana, terpulang pada keyakinan dan kemantapan masing-masing. Kalau ikut yang Senin, berarti hari itu haram berpuasa dan wajib *iftar* (membatalkan puasa-Red). Kalau ikut Selasa, berarti hari Senin wajib berpuasa Ramadan. Yang terpenting, saya kira, bagaimana menumbuhkan sikap memahami dan menumbuhkan toleransi dalam rangka *ittifaq fil ikhtilaf*, tetap satu dalam perbedaan.'' (Achiar M Permana-64n) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA