Re: [ppiindia] FPI dan Epicurus

2008-08-30 Terurut Topik Si Djampang
Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! Allahu Akbar !!! Jambaakk 

Ayo maju Bang !!!

Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! Allahu Akbar !!! Jambaakk 

Jambaak !!!  Jambaak !!! Jambaak !!! Jambaak !!! Jambaak !!! Jambaak
!!! Jambaak !!!  Jambaak !!!

2008/8/30 si pitung [EMAIL PROTECTED]:
 Epicurus pada 341-270 SM:

 ...Atau Tuhan mau menghapuskan keburukan, tetapi tidak mampu. Atau
 sebenarnya ia mampu, tetapi tidak mau. Atau ia tidak mampu dan tidak
 mau. Jikalau ia mau, tetapi tidak mampu, ia lemah Jikalau ia mampu,
 tetapi tidak mau, dia jahat Tetapi, jikalau Tuhan mampu dan mau
 menghapuskan kejahatan, ... lantas bagaimana kejahatan ada di dunia?

 kata2 orang lg bingung aje diinget2 :)

 radityo..radityo..

 - Original Message 
 From: mediacare [EMAIL PROTECTED]
 To: ppiindia@yahoogroups.com; zamanku [EMAIL PROTECTED]; mediacare
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; wartawan
 indonesia [EMAIL PROTECTED]; wartawan
 [EMAIL PROTECTED]; media jakarta [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Saturday, August 30, 2008 11:24:19 AM
 Subject: [ppiindia] FPI dan Epicurus

 FPI mengaku bertuhan dan membela kebenaran agamanya, tapi tindak-tanduknya
 amat beringas seolah mereka diajari agamanya untuk berbuat seperti itu.
 Munculnya FPI membuat jengah sebagian besar bangsa Indonesia yang masih
 berpikiran waras. Ajaran Islam jadi buruk dan terpuruk karena ulah FPI dan
 tindak-tanduk kelompok fundies lainnya.

 Apakah FPI sengaja dibentuk untuk memerosotkan citra Islam di tengah
 masyarakat? Ataukah mereka cuma kelompok preman yang berkedokkan agama?

 Eksistensi Tuhan dan perilaku umat beragama selalu dipertanyakan sepanjang
 masa. Berikut argumen klasik Epicurus pada 341-270 SM:

 ...Atau Tuhan mau menghapuskan keburukan, tetapi tidak mampu. Atau
 sebenarnya ia mampu, tetapi tidak mau. Atau ia tidak mampu dan tidak mau.
 Jikalau ia mau, tetapi tidak mampu, ia lemah Jikalau ia mampu, tetapi
 tidak mau, dia jahat Tetapi, jikalau Tuhan mampu dan mau menghapuskan
 kejahatan, ... lantas bagaimana kejahatan ada di dunia?

 (Lee Strobel, The Case for Faith, Zondervan, 2000:25. bdk. Teodice.
 2006:230).

 [Non-text portions of this message have been removed]

 [Non-text portions of this message have been removed]

 


Re: [ppiindia] Sayangi Syaithan ?

2008-08-30 Terurut Topik Si Djampang
Iya Bang...
Gampang an juga yg ini khan Bang (tinggal teriak doang...) ?!?!?

Allhu Akbar !!! Allahu Akbar !!!   Jambaak !!! Jambaak !!! Jambaak !!!



On Sat, Aug 30, 2008 at 12:52 PM, si pitung [EMAIL PROTECTED] wrote:



 Sayangi Syaithan ?
 http://akmal.multiply.com/journal/item/690


 assalaamu¢alaikum wr. wb.

 Sangat menarik melihat banyak orang mencoba memahami agama Islam melalui 
 jalur yang berkelok-kelok dan penuh intrik.  Semakin rumit jalannya, semakin 
 cerdas kelihatannya.  Padahal
 Allah dan Rasul-Nya justru menganalogikan agama yang benar sebagai
 ¡jalan yang lurus¢ ; sederhana, mudah dipahami, tidak ambigu, tidak
 membingungkan, memberikan solusi dan bukannya malah menambah keraguan.

 Saya
 pribadi berpendapat Islam tak akan pernah ditemukan dalam filsafat,
 selama filsafat itu masih berputar-putar dan tidak mengambil ¡jalan
 yang lurus¢.  Justru Islam akan lebih mudah dipahami dengan logika 
 engineering, di mana metode yang paling sederhana adalah solusi terbaik dalam 
 segala permasalahan.

 Zainun Kamal, salah seorang dosen liberalis, pernah ¡tertangkap basah¢ ketika 
 tengah mencela para ulama di dalam kuliahnya.  Imam
 al-Ghazali, contohnya, disebut-sebut sebagai orang putus asa karena tak
 mampu melawan filsafat dengan kecerdasan akalnya, kemudian ia
 menyendiri mencari ilham.  Saking frustasinya, al-Ghazali mengalami berbagai 
 halusinasi, kemudian barulah ia menulis masterpiece-nya (yaitu Ihya¢ 
 ¡Ulumuddin) berdasarkan pengalaman-pengalaman halusinasinya tersebut.  Zainun 
 Kamal pun tidak lupa mendoktrin para mahasiswanya bahwa di dunia ini yang 
 pintar adalah para filsuf, dan bukan ulama.

 Ucapan Zainun Kamal ini bisa diuji secara empiris.  Sejak dahulu sampai 
 sekarang, kaum filsuf tak pernah memberikan solusi apa pun bagi kemanusiaan.  
 Ibnu Sina adalah filsuf sekaligus ilmuwan, namun bukan statusnya sebagai 
 filsuf yang menjadikan namanya besar.  Sebaliknya, justru nama Ibnu Sina 
 tercemar dalam sejarah Islam karena filsafat.  Pada jamannya, hidup pula 
 seorang ilmuwan lain yang justru jauh lebih dominan dan banyak karyanya, 
 yaitu al-Biruni.  Al-Biruni bukanlah seorang filsuf, dan korespondensinya 
 dengan Ibnu Sina sangat terkenal.  Dalam perdebatan tersebut, Ibnu Sina 
 selalu menemui jalan buntu ketika harus menghadapi lontaran-lontaran logika 
 al-Biruni.  Memang, kini nama Ibnu Sina jauh lebih terkenal daripada 
 al-Biruni, namun hal itu dicurigai hanya bagian dari konspirasi media massa 
 Barat saja.  Namun
 George Sarton, seorang ahli sejarah sains internasional, tidak ragu
 mengatakan bahwa al-Biruni adalah ilmuwan terbesar yang pernah ada
 dalam sejarah peradaban manusia.  Fakta
 membuktikan bahwa filsafat nyaris tak ada andilnya sama sekali dalam
 kemajuan peradaban, bahkan lebih sering melahirkan
 kebingungan-kebingungan yang hanya menghabiskan waktu semata.

 Salah satu contoh kebingungan yang dihasilkan oleh filsafat adalah mengenai 
 cara menyikapi Iblis.  Iblis adalah satu oknum dari bangsa Jin yang 
 mempelopori pembangkangan kepada Allah SWT.  Mereka yang mengikuti Iblis 
 adalah syaithan, baik itu dari golongan jin ataupun manusia.  Dalam Islam, 
 menentukan sikap terhadap Iblis mudah saja.  Iblis adalah musuh manusia 
 (lihat Q.S. 18:50 dan Q.S. 20:117) yang tidak diragukan lagi kekafirannya 
 (Q.S. 2:34 dan Q.S. 38:74).  Bagi
 orang yang menekuni filsafat, ayat-ayat Al-Qur¢an bisa dikesampingkan
 begitu saja dengan beberapa asumsi mentah, misalnya dengan mengatakan
 bahwa Iblis itu sangat murni tauhid-nya karena tak mau bersujud pada Nabi 
 Adam as..  Padahal, tauhid dan kekafiran adalah dua hal yang sangat bertolak 
 belakang dan tak mungkin didamaikan.

 Malahan
 ada pula yang memberi kesan bahwa manusia dan Allah telah bertindak
 tidak adil (Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan kepada-Nya)
 karena telah mendiskreditkan Iblis.  Pendapat ini
 sangat memalukan secara akademis, karena hanya menunjukkan bahwa si
 pengucapnya sangat jarang membuka lembaran-lembaran Al-Qur¢an.  Pasalnya,
 Allah SWT memiliki sifat Maha Pengampun, dan hal itu telah dibuktikan
 sejak Nabi Adam as. dan istrinya melakukan kesalahan dan kemudian
 bertaubat.  Dengan ringannya Allah menerima taubat keduanya.  Sebaliknya, 
 Iblis sama sekali tak berusaha meminta ampun kepada Allah atas 
 pembangkangannya itu.

 Baik malaikat maupun Iblis sama-sama ¡protes¢ ketika Allah SWT menciptakan 
 manusia.  Malaikat mempertanyakan kehendak Allah tersebut dengan nada heran, 
 namun tanpa tendensi untuk menggugat (lihat Q.S. 2:30-33).  Bagaimana dengan 
 Iblis?  Tanpa
 banyak tanya dan argumen, Iblis langsung menolak mentah-mentah perintah
 Allah untuk bersujud pada Nabi Adam as., bahkan ia menghina ciptaan
 Allah.  Atas kekurangajarannya ini, Iblis dari surga dan dikutuk hingga hari 
 kiamat.  Pada
 titik ini, semestinya Iblis memohon ampun, namun ternyata ia justru
 meminta diberikan kesempatan agar bisa menyesatkan manusia
 sebanyak-banyaknya.  Saya anjurkan semua orang 

[ppiindia] Fwd: surga di dubai

2008-08-30 Terurut Topik Nugroho Dewanto


From: Pudjo Suwarno @.com

Pak BW,
Ada beberapa 'agenda' yg bisa saya sarankan waktu di Dubai:
1. Ikut Desert Safari ($54) (telp: 971 4 262 8889) off-road-nya seru, 
di-ikuti dengan desert dinner + tari perut
2.Bastakya Old District
3.Deira Spice Souk (dibelakang museum)
4. Bateux Dinner Cruise ($80) (telp: 971 43994994)

- Original Message 
From: bondan winarno mailto:bondanw%40gmail.combondan@
To: mailto:jalansutra%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, August 17, 2008 4:41:59 PM
Subject: [Jalansutra] Humus Qurdaba

Keluarga JS-ku -- khususnya di Abu Dhabi dan Dubai,

Ada kemungkinan saya akan ke Abu Dhabi dan Dubai bulan September. Kebetulan,
ketika di Balikpapan saya ngobrol dengan seseorang yang berasal dari Dubai.
Dia cerita tentang masakan veal nehari dan humus qurdaba. Saya berhasil
menemukan veal nehari di Google, tetapi tidak ada info tentang humus
qurdaba.

Mungkin ada yang tahu?

Selain itu, ada saran tentang hal-hal yang bisa dilakukan/dilihat/ dicicipi
dalam perjalanan darat antara Abu Dhabi - Dubai? Apakah kunjungan Al-Maha
dan Al-Ain disarankan?

Salam,
Bondan


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Mengapa Jimmy Carter lenyap dari Acara Obama? (isu Jewish voters)

2008-08-30 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Jimmy Carter Conspicuously Absent From Podium




By Brett Lieberman and Nathan Guttman



28/08/08 The 
Forward -- - Denver — Former president Jimmy 
Carter’s controversial views on Israel cost him 
a place on the 
podium at the Democratic Party convention in 
late August, senior 
Democratic operatives acknowledged to the 
Forward.



Breaking with the tradition of giving speech 
time to living 
former presidents, convention organizers 
honored Carter with 
only a short video clip highlighting his work 
with Hurricane 
Katrina victims and a brief walk across the 
Pepsi Center stage.



The sidelining of Carter was driven by 
recognition in the Obama 
camp and among Democratic leaders that giving 
the former 
president a prominent convention spot might 
alienate Jewish 
voters.



“What more could we do to diss Jimmy Carter?” 
said a Democratic 
official who was involved in deliberations on 
how to handle the 
former president’s presence at the convention. 
The treatment 
Carter received, the official added, “reflects 
the bare minimum 
that could be done for a former president.”



Although Carter says limiting his presence at 
the convention was 
his idea, denying him a speaking opportunity 
ends a two-year 
struggle for the party over how to deal with 
the controversial 
former president. Since Carter published a book 
in November 2006 
accusing Israel of practicing apartheid against 
the 
Palestinians, Democrats have been trying to 
distance themselves 
from the former president and to convince 
Jewish activists that 
he does not represent the party line.



Carter’s status at the convention was an issue 
for the 
Democratic leadership going back to the early 
preparation 
stages, a party official said. The solution to 
what one 
Democratic official referred to as “the Carter 
problem,” 
however, was not found until the final run-up 
to the Denver 
convention.



Carter, according to party insiders, was 
initially scheduled to 
speak at the event, though organizers insisted 
he focus only on 
issues relating to domestic policy and not 
touch on foreign 
affairs. During his speech at the 2004 
Democratic convention in 
Boston, Carter mentioned Israel, but he only 
touched in general 
terms on the need to bring peace to the region.



As the Denver convention drew near, organizers 
grew uneasy with 
the idea of having Carter speak even on 
domestic issues. In the 
end, the decision was made to have what the 
official convention 
schedule described as a “President Jimmy Carter 
segment,” which 
included a video presentation of the former 
president’s work in 
New Orleans. The video was followed by a brief 
appearance by 
Carter and former first lady Rosalynn Carter, 
who walked across 
the stage to the sound of Ray Charles’s 
“Georgia on My Mind.” 
The assembled delegates showered Carter with 
applause and a 
standing ovation.



Jewish Democrats approved of Carter’s limited 
presence at the 
convention, as they have argued that embracing 
the former 

[ppiindia] Teka-teki: Kapan puasa dimulai?

2008-08-30 Terurut Topik mediacare
Pemerintah Akan Tetapkan Awal Ramadhan 1429 H Pada Sidang Itsbat



Jakarta, 15/8 (Pinmas) -- Pemerintah akan menetapkan awal bulan suci Ramadhan 
1429 Hijriyah setelah keputusan sidang itsbat yang akan diselenggarakan 31 
Agustus mendatang, demikian disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Prof 
Dr Nasaruddin Umar di Jakarta. 

Tahun ini kemungkinan besar umat Islam di Indonesia awal puasanya sama, kata 
Nasaruddin kepada wartawan disela pembukaan pemilihan keluarga sakinah dan 
kepala KUA teladan dan Rakernas Badan Penasehatan Pembinaan Pelestarian 
Perkawinan (BP4) di Jakarta, Kamis malam (14/8) 

Sidang itsbat yang digelar di Departemen Agama akan diikuti anggota Badan Hisab 
dan Rukyat, pimpinan ormas-ormas Islam, dan sidang tersebut dipimpin langsung 
oleh Menteri Agama. 

Dirjen mengatakan, ketinggian hilal saat di tanah air saat pengamatan pada 
akhir bulan Syaban mencapai angka 3 derajat diatas ufuk, di bagian barat. 
Sedangkan di bagian timur 5 derajat diatas ufuk. 

Kemungkinan bisa dirukyat, kata Dirjen seraya berharap pada saat pengamatan 
nanti langit di tanah air dalam kondisi yang cerah. Tapi kalau cuaca mendung 
bisa mengundang masalah, sebab bisa terhalang. Kalau cerah dengan mata 
telanjang saja terlihat, ujarnya. 

Menanggapi keputusan salah satu ormas Islam yang menetapkan bahwa awal Ramadhan 
melalui perhitungan hisab hakiki wujudul hilal jatuh pada 1 September, 
Nasaruddin menghargai keputusan itu. Namun demikian menurut dia, keputusan yang 
mengikat bagi masyarakat muslim di Indonesia tetap dilakukan setelah sidang 
itsbat oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Agama. 

Menurutnya, fiqh telah mengatur persoalan yang bersifat kemasyarakatan perlu 
dan dibenarkan adanya campur tangan pemerintah (ulil amr) untuk mencapai 
kemaslahatan umum. Oleh sebab itu, persoalan penentuan awal bulan Ramadhan, 
Syawal dan Dzulhijjah dipandang perlu adanya campur tangan pemerintah. (ks)

Diupload oleh TS (-) dalam kategori Umum pada tanggal 15-08-2008 14:27 

source : http://www.depag.go.id/index.php?a=detilberitaid=2019 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Menakertrans Luncurkan Slogan Ayo PHK

2008-08-30 Terurut Topik mediacare
Menakertrans Luncurkan Slogan Ayo PHK


Jakarta, 28 Agustus 2008 09:50
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno meluncurkan 
slogan Ayo PHK, guna mendorong para pengangguran mencari kerja apa saja, asal 
halal.

Siaran pers Depnakertrans di Jakarta, Rabu, menyebutkan di Yogyakarta Erman 
meluncurkan slogan PHK itu dengan pengertian berbeda.

PHK biasanya digunakan untuk singkatan pemutusan hubungan kerja, maka di 
Yogyakarta istilah itu diubah menjadi Pokoknya Harus Kerja. Jadi, Ayo PHK 
mengandung arti Ayo, pokoknya harus bekerja.

Slogan itu diluncurkan untuk menggugah kaum muda berusaha mencari kerja, apa 
saja, yang penting halal. Secara umum penggunaan slogan itu merupakan salah 
satu upaya mengentaskan pengangguran dan kemiskinan.

Menakertrans menyatakan hal itu dilakukan untuk memberikan motivasi, mendukung 
dan mendorong anggota masyarakat yang masih belum bekerja atau menganggur agar 
lebih bersemangat dalam berusaha mencari pekerjaan yang layak.

Menakertrans mengharapkan kepada masyarakat yang masih menganggur untuk 
senantiasa berusaha, berupaya keras dan pantang menyerah dalam mencari 
pekerjaan.

Dari pada terus menyandang `gelar` penganggur, lebih baik masyarakat 
secepatnya bisa bekerja di bidang apapun, asalkan itu merupakan pekerjaan yang 
halal, tidak merugikan orang lain dan memberikan manfaat untuk meningkatkan 
kesejahteraan hidupnya, kata Erman.

Dengan semangat Ayo PHK, kata Erman, pemerintah, masyarakat dan dunia usaha 
menyatukan komitmen bersama dan bersinergi untuk membangkitkan semangat untuk 
membangun negeri.

Di Yogyakarta, tepatnya di Gunung Kidul, Makertrans menyerukan kepada 
pemerintah daerah dan masyarakat sertempat untuk memanfaatkan secara optimal 
bantuan yang diberikan Pemerintah.

Bantuan yang didapatkan harus bisa memberikan dampak nyata dan perubahan yang 
lebih baik dalam pembangunan daerah dan bisa meningkatkan kesejahteraan 
masyarakat.

Bila hal ini dilaksanakan dengan baik, maka upaya pemerintah dalam 
mengentaskan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia bisa segera terwujud, 
katanya.

Untuk mengatasi pengangguran Depnakertrans melakukan Gerakan Penanggulangan 
Pengangguran (GPP).

Provinsi DI Yogyakarta pada tahun 2008 mendapat alokasi dana sebesar 
Rp22.748.885.600 dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 15.000 orang. Alokasi 
dana Program Aksi GPP untuk mendukung program Ketenagakerjaan dan 
ketransmigrasian itu terdiri dari dana tugas perbantuan sebesar Rp 
10.151.400.000, dana dekonsentrasi sebesar Rp10.221.232.000 serta bantuan 
langsung dari Menakertrans sebesar Rp2.376.253.600.

Dana ini dialokasikan untuk mendukung berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat 
yang meliputi kegiatan padat karya infrastruktur dan produktif, tenaga kerja 
mandiri, tenaga kerja pemuda mandiri profesional, penerapan teknologi tepat 
guna, kewirausahaan, job fair, subsidi program pelatihan keterampilan, serta 
peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat melalui subsidi program 
pelatihan.

Menakertrans mengharapkan GPP tidak hanya berhenti sampai pada pelaksanaan 
program aksi semata, tetapi diharapkan menjadi sebuah tahapan perjuangan yang 
lebih besar, yaitu dimulainya gerakan masyarakat Yogyakarta untuk mewujudkan 
budaya kerja (workfare) menuju manusia Indonesia yang produktif.

Selain itu, dibutuhkan kerjasama yang erat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah 
Daerah serta kalangan dunia usaha agar secara bersama-sama melakukan perluasan 
kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, menciptakan 
iklim usaha yang kondusif serta terjalinnya hubungan yang harmonis antara 
pengusaha dan pekerja.

Dalam rangkaian kegiatan Program Aksi GPP, Menakertrans menyerahkan pula 
bantuan Mobil Tanggap Darurat, bantuan Beasiswa untuk anak buruh berprestasi 
dari PT Jamsostek, bantuan ternak, bantuan subsidi program sebanyak 23 paket, 
serta melakukan pelepasan tenaga kerja AKAD.

Dalam kunjungan kerjanya, direncanakan Menakertrans akan melakukan peninjauan 
ke Peternakan Kambing PE di Desa Ngawu, Kecamatan Playen, Kabupaten Wonosari.

[TMA, Ant]
http://gatra.com/artikel.php?id=117942


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Bos Kontraktor Menara RCTI Jadi Tersangka

2008-08-30 Terurut Topik mediacare
Bos Kontraktor Menara RCTI Jadi Tersangka


Jum'at, 29 Agustus 2008 | 17:59 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian Resor Jakarta Barat resmi menetapkan 
pengawas di PT Rohn Product International, Tuan W, sebagai tersangka. Dia 
dijerat pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa.

Dia sudah memenuhi unsur sebagai tersangka, dan langsung kami tahan, kata 
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat Komisaris Besar Iza Fadri pada Tempo di 
kantornya, Jumat (29/8).

Menurut Iza, penyidik menetapkan W sebagai tersangka berdasar keterangan 
saksi-saksi dan bukti di lokasi kejadian, yang masih diberi garis polisi. Tuan 
W adalah pimpinan proyek kontraktor PT Roh yang ditunjuk RCTI. Selain PT Roh, 
RCTI juga menunjuk konsultan untuk mengawasi kontraktor. Kami lihat yang 
paling bertanggungjawab di operasional. Arahnya (pemeriksaan) ke sana, kata 
Iza. Secara yuridis, kata Iza, yang bertanggungjawab adalah kontraktor.

Saat gondola jatuh, ada lima pekerja di dalamnya, alat pemberat dan alat-alat 
kerja. Penyidik menanyai pula akademisi sebagai saksi ahli untuk menerangkan 
penyebab jatuhnya gondola. Apakah karena kelebihan beban atau alat tak 
memadai, kata Iza. Penyidik juga harus memastikan spesifikasi sling baja 
penahan gondola.

IBNU
http://tempointeraktif.com/hg/fokus/2008/08/29/fks,20080829-49,id.html



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Betulkah Borobudur dibangun oleh jin?

2008-08-30 Terurut Topik mediacare
Salah satu situs yang mengatakan borobudur itu dibangun bersamaan
dengan jin.


http://yasdinulhuda.files.wordpress.com/2007/08/borobudur2.ppt



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] [ekonomi-nasional] Harga LNG Rendah Karena Buyer Market (Bagaimana Harga Yang Diperoleh Australia?) - Bisnis 30-Aug-08

2008-08-30 Terurut Topik A Nizami
Ini mekanisme buyer market begitu apa ada pembodohan?
Harga LNG tahun 2002 dipatok pada harga minyak
tertinggi US$ 28/barrel padahal tahun 2000 saja sempat
mencapai lebih dari US$ 31/barrel.

Kalau rakyat Indonesia dipaksa beli gas seharga US$ 9
dengan alasan subsidi terlalu berat segala macam.
Sementara pemerintah Cina yang beli dgn harga US$3
dapat pemakluman Buyer Market segala macam.

Padahal pemerintah kan bisa menjualnya ke rakyat
Indonesia dengan harga lebih tinggi?

Di Indonesia banyak pembelinya, buktinya para pembeli
sampai ngantri kehabisan bensin dan gas.

Menurut saya sudah waktunya Purnomo yang menjabat
menteri ESDM diganti karena banyak kebijakannya yang
merugikan rakyat dan menguntungkan luar negeri.
Apalagi sekarang Pertamina menaikan harga elpiji.

--- Imam Soeseno [EMAIL PROTECTED] menulis:

  
Halaman Depan   Sabtu, 30/08/2008   'Harga
 LNG rendah karena buyer market'   JAKARTA:
 Pemerintah mengklaim harga LNG (liquefied natural
 gas) Tangguh yang diekspor ke Fujian, China,
 tercipta karena mekanisme buyer market. Rendahnya
 harga LNG Tangguh dipastikan karena kondisi pasar
 internasional yang menggunakan pola buyer market, di
 mana penjual LNG sangat banyak, sedangkan pembelinya
 sedikit, ujar Menteri Energi dan Sumber Daya
 Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, kemarin. 
 Ketidakseimbangan itu berakibat pada posisi pembeli
 berubah seperti raja dalam penentuan harga. Pola
 buyer market ini pula yang membuat Indonesia kalah
 dalam tender untuk memasok LNG ke Guangdong, China. 
 Kontrak LNG Tangguh yang ditandatangani pada 2002
 menyepakati nilai penjualan sebesar US$3,3 per juta
 Btu (British thermal unit) dengan tarif flat. Harga
 LNG saat ini di pasar internasional berada pada
 kisaran US$20 per juta Btu. 
 Namun, menurut seorang pejabat yang mengetahui
 negosiasi penjualan LNG itu, harga jual sumber
 energi tersebut sekitar US$5 per juta Btu-US$7 per
 juta Btu. 
 Penjualan LNG Tangguh ke Fujian memang menggunakan
 pola buyer market, tapi harganya di atas itu,
 sekitar US$5 per juta Btu-US$7 per juta Btu.
 Mengenai selisih harga tersebut, saya tidak tahu
 lari ke mana? ujarnya tanpa menyebut lebih lanjut. 
 Secara kronologis Purnomo menjelaskan pada awalnya
 Indonesia bersaing dengan Qatar dan Australia dalam
 menawarkan LNG Tangguh, Papua, untuk memasok pasar
 Guangdong. 
 Pemerintah China akhirnya memilih Australia sebagai
 pemenang tender, dan memberikan kesempatan kepada
 Indonesia untuk memasok LNG ke Fujian tanpa tender.
 Perdana Menteri China Zhu Rongji waktu itu
 menyatakan Indonesia kalah di Guangdong, tapi
 memberikan hak memasok ke Fujian tanpa tender dengan
 mekanisme yang sama dengan Guangdong. 
 Selain memberikan hak memasok LNG ke Fujian tanpa
 tender, pemerintah China juga memberikan beberapa
 hal, yakni pinjaman lunak US$400 juta, menambah
 investasi di sektor minyak dan gas bumi (migas) yang
 dilakukan oleh PetroChina. 
 Namun, seorang petinggi perusahaan migas yang
 beroperasi di Indonesia menolak tegas alasan buyer
 market yang dinyatakan oleh Menteri ESDM itu. Saya
 tidak setuju kalau dikatakan harga [LNG] rendah
 karena situasi saat itu [buyer market], tutur
 petinggi perusahaan yang menolak disebut namanya itu
 kepada Bisnis. 
 Escape clause 
 Dia menyatakan dalam setiap negosiasi kontrak, harus
 ada escape clause. Klausul ini dapat dipergunakan
 oleh para pihak jika ditekan keadaan. Banyak pihak
 yang menduga di sini ada deal yang tidak kelihatan,
 karena China bisa mendapatkan LNG murah, pasti
 Indonesia dapat sesuatu. Tapi apa? 
 Roy B.B. Janis, mantan salah seorang Ketua DPP PDI
 Perjuangan, mengungkapkan delegasi yang dikirim oleh
 pemerintah ke China-seusai kunjungan Presiden (saat
 itu) Megawati Soekarnoputri pada Maret 2002-antara
 lain Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan mantan
 Menperindag Rini M. Soemarno. 
 Yang saya heran, kenapa delegasi resmi dikirim
 pemerintah ini justru dipimpin oleh Taufik Kiemas
 [suami Presiden Megawati]? ujarnya. 
 Roy mengatakan posisi Taufik tidak dapat dijadikan
 sebagai pimpinan delegasi yang terdiri dari pejabat
 eksekutif, karena yang bersangkutan orang legislatif
 (anggota DPR). 
 Ini tidak benar. Jika Presiden Susilo Bambang
 Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla yang dulu menjabat
 sebagai Menko Polkam dan Menko Kesra pada Kabinet
 Gotong Royong mengaku tidak tahu-menahu, ya... benar
 saja, ujarnya. 
 Roy mengatakan yang mengetahui negosiasi LNG Tangguh
 itu sengaja dibatasi hanya untuk segelintir orang.
 Jadi, deal seperti apa dan bagaimana memang tidak
 jelas. Semestinya perlu dijelaskan salah satunya
 oleh Pak Pur [Purnomo Yusgiantoro] yang saat ini
 masih menjadi sebagai Menteri ESDM, katanya. 
 Menyangkut rencana pemerintah mengkaji ulang harga
 LNG ke China, Wapres Jusuf Kalla belum bersedia
 mengungkapkan target harga ekspor LNG yang akan
 direnegosiasikan. 
 Target harga belum bisa diumumkan sebelum
 perundingan, ujar Wapres di sela-sela kunjungannya
 ke PT Pindad, di Bandung, kemarin. 
 

[ppiindia] kepada kawan-kawan semua

2008-08-30 Terurut Topik fahmi faqih
kepada kawan-kawan semua
 
berhubung lusa sudah masuk bulan puasa, perkenankan saya memohon maaf
atas segala salah dan khilaf dan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa
semoga ibadah puasa kita tahun ini lancar dan diterima sebagai ibadah yang 
menjadikan
kualitas hidup kita menjadi baik. amin.
 
salam,
fahmi faqih


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Mas Sastro di New York

2008-08-30 Terurut Topik mediacare
Seorang warga Indonesia berjalan memasuki sebuah Bank di New York untuk 
mengajukan pinjaman. Dia menghampiri petugas bagian pinjaman, mengatakan bahwa 
dia harus pergi ke Jakarta untuk urusan bisnis selama dua minggu, dan 
memerlukan pinjaman dana sebesar $5.000.


Petugas bank menanggapi, bahwa pihak bank akan memerlukan jaminan untuk 
pinjaman yang diajukan. Sang pria menyanggupi persyaratan yang diajukan oleh 
bank dengan memberikan kunci mobil dan dokumen untuk sebuah Ferrari Modena  
yang terparkir di depan bank. Dia memenuhi semua persyaratan, menunggu proses 
pengecekan dengan sabar, dan petugas bank menyetujui untuk memberikan pinjaman 
sesuai dengan jumlah yang diajukan.

Setelah sang pria Indonesia meninggalkan bank, Pihak manajemen bank dan 
pegawainya mentertawakan pria tersebut karena mempergunakan sebuah mobil 
Ferrari seharga $250,000 sebagai jaminan untuk meminjam uang sebesar $ 5,000. 
Lantas pegawai bank memarkir mobil mewah itu di area parkir bawah tanah bank 
tersebut.

Selang 2 minggu kemudian, sang lelaki kembali dari Jakarta dan datang ke bank, 
mengembalikan pinjaman dana sebesar $ 5,000 beserta bunganya sebesar $15.41.

Sang pegawai bank mengatakan:
Mister Sastro, kami sangat gembira bisa melayani dan berbisnis dengan anda 
dengan lancar. Akan tetapi ada sesuatu yang amat membuat kami bertanya-tanya. 
Saat anda  bepergian ke Jakarta, kami melihat kembali rekening anda di bank 
kami, dan menjumpai bahwa anda memiliki dana jutaan dollar di rekening anda. 
Akan tetapi, kenapa anda masih memerlukan pinjaman untuk dana sebesar $ 5,000?

Pak Sastro menjawab:
Dimana lagi di kota New York saya bisa memarkir mobil saya selama 2 minggu 
dengan hanya membayar $ 15.41 dan mengharapkan mobil saya tidak dicuri saat 
saya kembali??

Petugas bank: ...??##@


Ah...biasa.. Orang Indonesia ...

Berbanggalah menjadi bangsa yang cemerlang... !! MERDEKA!!




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] BUSH-NAZI LINK CONFIRMED

2008-08-30 Terurut Topik Satrio Arismunandar
BUSH-NAZI LINK CONFIRMED 


http://www.takeback themedia. com/com-buchanan .html


Documents in National Archives Prove George W. Bush's Grandfather Traded with 
Nazis - Even After Pearl Harbor 
by John Buchanan (Exclusive to the New Hampshire Gazette) 

WASHINGTON - After 60 years of inattention and even denial by the U.S. media, 
newly-uncovered government documents in The National Archives and Library of 
Congress reveal that Prescott Bush, the grandfather of President George W. 
Bush, served as a business partner of and U.S. banking operative for the 
financial architect of the Nazi war machine from 1926 until 1942, when Congress 
took aggressive action against Bush and his enemy national partners. 

The documents also show that Bush and his colleagues, according to reports from 
the U.S. Department of the Treasury, tried to conceal their financial alliance 
with German industrialist Fritz Thyssen, a steel and coal baron who, beginning 
in the mid-1920s, personally funded Adolf Hitler's rise to power by the 
subversion of democratic principle and German law. 

Furthermore, the declassified records demonstrate that Bush and his associates, 
who included E. Roland Harriman, younger brother of American icon W. Averell 
Harriman, and George Herbert Walker, President Bush's maternal 
great-grandfather, continued their dealings with the German industrial tycoon 
for nearly a year after the U.S. entered the war. 

No Story? 

For six decades these historical facts have gone unreported by the mainstream 
U.S. media. The essential facts have appeared on the Internet and in relatively 
obscure books, but were dismissed by the media and Bush family as undocumented 
diatribes. This story has also escaped the attention of official Bush 
biographers, Presidential historians and publishers of U.S. history books 
covering World War II and its aftermath. 

The White House did not respond to phone calls seeking comment. 

The Summer of '42 

The unraveling of the web of Bush-Harriman- Thyssen U.S. enterprises, all of 
which operated out of the same suite of offices at 39 Broadway in New York 
under the supervision of Prescott Bush, began with a story that ran 
simultaneously in the New York Herald-Tribune and Washington Post on July 31, 
1941. By then, the U.S. had been at war with Germany for nearly eight months. 

Hitler's Angel Has $3 Million in U.S. Bank, declared the front-page 
Herald-Tribune headline. The lead paragraph characterized Fritz Thyssen as 
Adolf Hitler's original patron a decade ago. In fact, the steel and coal 
magnate had aggressively supported and funded Hitler since October 1923, 
according to Thyssen's autobiography, I Paid Hitler. In that book, Thyssen also 
acknowledges his direct personal relationships with Adolf Hitler, Joseph 
Goebbels and Rudolf Hess. 

The Herald-Tribune also cited unnamed sources who suggested Thyssen's U.S. 
nest egg in fact belonged to Nazi bigwigs including Goebbels, Hermann 
Goering, Heinrich Himmler, or even Hitler himself. 

Business is Business 

The bank, founded in 1924 by W. Averell Harriman on behalf of Thyssen and his 
Bank voor Handel en Scheepvaart N.V. of Holland, was Union Banking Corporation 
(UBC) of New York City. According to government documents, it was in reality a 
clearing house for a number of Thyssen-controlled enterprises and assets, 
including as many as a dozen individual businesses. UBC also bought and shipped 
overseas gold, steel, coal, and U.S. Treasury bonds. The company's activities 
were administered for Thyssen by a Netherlands- born, naturalized U.S. citizen 
named Cornelis Lievense, who served as president of UBC. Roland Harriman was 
chairman and Prescott Bush a managing director. 

The Herald-Tribune article did not identify Bush or Harriman as executives of 
UBC, or Brown Brothers Harriman, in which they were partners, as UBC's private 
banker. A confidential FBI memo from that period suggested, without naming the 
Bush and Harriman families, that politically prominent individuals were about 
to come under official U.S. government scrutiny as Hitler's plunder of Europe 
continued unabated. 

After the Hitler's Angel article was published Bush and Harriman made no 
attempts to divest themselves of the controversial Thyssen financial alliance, 
nor did they challenge the newspaper report that UBC was, in fact, a de facto 
Nazi front organization in the U.S. 

Instead, the government documents show, Bush and his partners increased their 
subterfuge to try to conceal the true nature and ownership of their various 
businesses, particularly after the U.S. entered the war. The documents also 
disclose that Cornelis Lievense, Thyssen's personal appointee to oversee U.S. 
matters for his Rotterdam-based Bank voor Handel en Scheepvaart N.V., via UBC 
for nearly two decades, repeatedly denied to U.S. government investigators any 
knowledge of the ownership of the Netherlands bank or the role of Thyssen in 
it. Brown Brothers Harriman sent 

[ppiindia] Jaudat Said dan Tafsir La Ikraha Fi al-Din

2008-08-30 Terurut Topik Nugroho Dewanto
JIL Edisi Indonesia

Jaudat Said dan Tafsir La Ikraha Fi al-Din
Oleh Abd Moqsith Ghazali

Jaudat Said lahir di Suriah, tahun 1931. Ia pernah belajar di Universitas 
al-Azhar Mesir. Ketika di Mesir ini, ia banyak bersentuhan dengan berbagai 
macam pemikiran Islam yang dikemukakan tokoh-tokoh seperti Ibnu Taymiyah, 
Ibnul Qayyim al-Jauziyah, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid 
Ridla, Mawdudi, Hasan al-Banna, dan Sayyid Quthb. Walau sebentar, ia sempat 
mengagumi pemikiran Hasan al-Banna. Itu sebabnya, ia pernah bergabung 
dengan Ikhwanul Muslimin.

Dalam perkembangan berikutnya, ia melepaskan diri dari sang pemikir 
fundamentalis itu. Ia kemudian terkagum pada Malik Bennabi dan Muhammad 
Iqbal. Ketika selesai kuliah, dia membaca Syuruth al-Nahdlah buah karya 
Malik Bennabi. Ketika membaca buku ini, Jaudat terhipnotis dan mengalami 
ekstasi seperti yang pernah dialami Jalaluddin Rumi ketika bertemu dengan 
Syamsuddin al-Tabrizi. Metode pembacaan al-Qur’an Jaudat Said lebih banyak 
mengadopsi metode Bennabi dan Muhammad Iqbal. Ia telah membaca buku Bennabi 
yang berjudul al-Zhahirah al-Qur’aniyah. Ia jujur berkata bahwa Bennabi 
telah membantu dirinya untuk membaca al-Qur’an dengan perspektif dan format 
baru.

Jaudat Said telah menulis beberapa buku. Di antaranya adalah Lima Hadza 
al-Ra`ab min al-Islam, Madzhab Ibnu Adam al-Awwal: Musykilat al-`unf fi 
al-`Amal al-Islami, al-Insan Hiyna Yakunu Kullan wa `Adlan, Hatta 
Yughayyiru Ma bi Abfusihim, Fuqdan al-Tawazun al-Ijtima`, Iqra’ wa Rabbuka 
al-Akram, kemudian La Ikraha fi al-Din: Dirasah wa Abhats fiy al-Fikr 
al-Islami. Buku yang terakhir itu terbit pada tahun 1997. Setebal 190 
halaman untuk menjelaskan kebebasan berfikir dan beragama, Hak Asasi 
Manusia, Reorientasi Jihad, sampai pada soal teks dan problem peradaban 
bahkan juga tentang relasi bahasa dan realitas. Buku ini terdiri dari 8 
bab. Tergolong ringkas untuk mengelaborasi gagasan-gagasan besar dan rumit. 
Karena itu, anda jangan berharap akan menemukan bahasan-bahasan detail 
menyangkut satu pokok soal. Buku ini mungkin lebih tepat disebut sebagai 
manifesto kekebasan beragama ketimbang sebuah karya akademis. Dari segi 
diksi yang dipilihnya yang cenderung bombastik bahkan provokatif, buku ini 
agak mirip dengan Ma`alim fi al-Thariq yang ditulis Sayyid Quthb.

Namun, bagaimanapun, buku ini tetap menarik untuk dikaji dalam konteks 
kebebasan beragama di Indonesia Indonesia yang kian terancam. Memang, 
Jaudat Said dalam buku ini sempat memuji kerukunan Indonesia. Menurutnya, 
Islam di Indonesia tak didakwahkan dengan pedang. Tapi, kini Islam 
Indonesia sering dijalankan dengan pentungan.

Tafsir La Ikraha fi al-Din

Pada mulanya adalah firman Allah berikut: “Tidak boleh ada paksaan dalam 
agama. Sungguh telah nyata (berbeda) kebenaran dan kesesatan”. Karena itu, 
barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, 
sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tak akan 
putus. Allah Maha Mendengar dan Mengetahui” (Al-Baqarah: 251). Jawdat Said 
menyebut ayat di atas (lâ ikrâha fî al-dîn, qad tabayyana al-rusyd min 
al-ghayy) sebagai âyat kabîrat jiddân (ayat universal). Apalagi, menurut 
Jaudat Said, ayat itu dinyatakan persis setelah ayat kursi yang dianggap 
sebagai salah satu ayat paling utama. Jika ayat kursi mengandung ajaran 
penyucian Allah, maka ayat tersebut mengandung penghormatan kepada manusia, 
yang salah satunya adalah menjamin hak kebebasan beragama.

Dalam menafsirkan ayat ini, Said menegaskan bahwa yang dimaksud dengan 
pemaksaan (al-ikrâh)
adalah al-ghayy dan ini adalah jalan salah (al-tharîq al-khâthi`). Sedang 
yang dimaksud dengan tanpa paksaan (allâ ikrâh) adalah al-rusyd dan ini 
adalah jalan benar (al-tharîq al-shahîh). Pengertian ayat itu adalah “tidak 
ada paksaan dalam agama. Sungguh sudah jelas (perbedaan) antara tanpa 
paksaan dan pemaksaan”. Berbeda dengan kebanyakan para mufasir, Jaudat Said 
menafsir kata “thâghût” dalam lanjutan ayat itu sebagai orang yang 
memaksakan pemikiran dan keyakinannya kepada orang lain, dan membunuh orang 
yang berbeda keyakinan dengan dirinya.

Perihal ayat tersebut, Said mengemukakan pandangannya. Pertama, ayat itu 
memberi jaminan kepada orang lain untuk tidak mendapatkan paksaan dari 
seseorang. Ayat itu juga memberi jaminan agar seseorang tak dipaksa orang 
lain tentang sesuatu hal, termasuk dalam hal agama. Kedua, ayat itu bisa 
dipahami sebagai kalimat perintah (kalâm insyâ’î) dan sebagai kalimat 
informatif (kalâm ikhbârî). Sebagai kalimat perintah, ia menyuruh seseorang 
untuk tak melakukan pemaksaan kepada orang lain. Sebagai kalâm ikhbâri, 
ayat itu memberitahukan bahwa seseorang yang dipaksa masuk pada suatu agama 
sementara hatinya menolak, maka orang itu tak bisa dikatakan telah memeluk 
agama itu. Ini karena agama ada di dalam kemantapan hati, bukan dalam 
ungkapan lisan.

Ketiga, tidak ada paksaan dalam soal agama sama dengan tidak ada paksaan 
dalam soal cinta. Menurut Said, 

Apakah Mengecam Kekerasan Tentara AS dan Israel? Re: [ppiindia] Pers Release Gerakan Umat Islam Anti Kekerasa 29 Agustus 2008

2008-08-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Ha ha ha si Pitung culun. 

Waktu aye mude, ente masih oek oek netek, aye udeh mimpin di negri 
ini department yang fully computerized! ente mah belon bisa bedain 
computer ame kotak supermie, Tung! Yahh Tung, di jakarte waktu itu 
BEJ aja belon ade! tahu dong BEJ? Bursa Effek..di bank bank ente ente 
masih nulis pake mesin ketik...

Software kan juga dateng dari Barat Tung, bukan dari mane 
mane..gaptek? gak dikenal di Eropa, Tung..disni kita dari tahun 60an 
udah IT minded, cieeeillehhh

Dipinggir kali mane ade computer kan Tung?

Emosi? kagak tu Tung? Ane ame semue nyang hidup di Eropa sehat skali 
berhubung health care nyang excellent! trus latihan meditasi, Tung. 
Bukan maen... teenangg Tung.  weekend biking on the riverside 
atawa jalan jalan di hutan cemara...ditepi danau..(kagak ade sampah 
Tung)..

Malah aye udeh gatel kalo nggak lihat ente ame si Niz, bakal 
ngegebukin... nihhh. Soale milise miliser Muslim laen santun santun 
ame cerdas Tung, jadi ane juga tanggepin peaceful peaceful ajeee... 
tapi lame lame bosen Tung, kalo nggak ade nyang digebukin ha ha ha

Ehhh ngomong ngomong Tung, aya baca di headline koran di jakarte:

 waspada bulan puasa
  maling merajalela

Emang kenape kalo bulan puasa di negeri ente Tung? kok ngeri banget?
Emangnye tu maling maling agame ape Tung?


--- In ppiindia@yahoogroups.com, si pitung [EMAIL PROTECTED] wrote:

 hehe si ngkong 'tue2 keladi' nongol lg
 ane demen bgt dah ma ngkong, rajin posting pas dah tue, jgn2 
mudenye gaptek ye
 hehe sorry ngkong, dont esmosi aah, ntar jantunge copot, kejet2 
kekeke
 
 
 
 
 - Original Message 
 From: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED]
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Sent: Friday, August 29, 2008 8:45:25 PM
 Subject: Apakah Mengecam Kekerasan Tentara AS dan Israel? Re: 
[ppiindia] Pers Release Gerakan Umat Islam Anti Kekerasa 29 Agustus 
2008
 
 
 Yaaahhh,mas, kalau si Nizami ini memang lemah syahwat diotak, si 
 Pitung mah masih jauh lebih lucu, maklum si ondel ondel. tapi si 
 nizami ini? kagak bisa dipake apa apa? nggak nyambung teruhhh
 
 --- In [EMAIL PROTECTED] s.com, eka zulkarnain ekalucky_01@ ... 
 wrote:
 
  Bung Nizami ini sudah keluar konteks. Apa hubungannya kekerasan 
di 
 ruang sidang oleh FPI dengan kekerasan AS dan Israel di 
Afghanistan, 
 Irak dan Palestina? Apa Anda menghalalkan cara kekerasan yang 
 dilakukan oleh FPI sehingga kekerasan di ruang sidang itu belum 
 seberapa dengan yang dilakukan oleh AS dan Israel?
  
   
  
  
  
  - Original Message 
  From: si pitung sipitung68@ ...
  To: [EMAIL PROTECTED] s.com
  Sent: Friday, August 29, 2008 2:08:24 AM
  Subject: Re: Apakah Mengecam Kekerasan Tentara AS dan Israel? Re: 
 [ppiindia] Pers Release Gerakan Umat Islam Anti Kekerasa 29 Agustus 
 2008
  
  
  ga sempet bang, urusan jambak menjambak msh lebih urgent :)
  
  - Original Message 
  From: A Nizami [EMAIL PROTECTED] com
  To: [EMAIL PROTECTED] s.com
  Sent: Friday, August 29, 2008 3:49:29 PM
  Subject: Apakah Mengecam Kekerasan Tentara AS dan Israel? Re: 
 [ppiindia] Pers Release Gerakan Umat Islam Anti Kekerasa 29 Agustus 
 2008
  
  Apakah gerakan anti kekerasan ini mengecam kekerasan
  yang dilakukan oleh tentara AS dan Israel di
  Palestina, Afghanistan, dan Iraq yang menewaskan
  ratusan ribu warga Muslim?
  
  Atau justru diam saja mendukung kekejaman tentara
  Israel dan AS?
  
  --- Satrio Arismunandar satrioarismunandar @ yahoo.com
  menulis:
  
   
   Pernyataan ini akan lebih kuat, jika jelas
   identitasnya, siapa saja sih yang tergabung dalam
   Gerakan Umat Islam Anti Kekerasan ini...
   
   Jika cuma anonim, kesannya kurang kuat. 
   
   
   --- On Fri, 8/29/08, M.J Thamrin
   m.j.thamrin@ gmail.com wrote:
   
   From: M.J Thamrin m.j.thamrin@ gmail.com
   Subject: [ppiindia] Pers Release Gerakan Umat Islam
   Anti Kekerasa 29 Agustus 2008
   To: ekonomi-nasional@ yahoogroups. com,
   [EMAIL PROTECTED] ps.com,
   nasional-list@ yahoogroups. com,
   [EMAIL PROTECTED] s.com, [EMAIL PROTECTED] .com
   Date: Friday, August 29, 2008, 2:05 PM
   
   
   
   
   
   
   *Jakarta, 29 Agustus 2008*
   
   Dengan menyebut Asma Allah Yang Maha Pengasih dan
   Maha Penyayang,
   
   Dikisahkan oleh Abu Musa: Orang-orang bertanya pada
   Rasulullah, Islam
   siapakah yang paling baik? (Siapa Muslim yang paling
   baik)? Beliau
   menjawab,Ia (Muslim yang paling baik itu) adalah
   yang menghindarkan dirinya
   dari mencelakai orang lain baik dengan lisan maupun
   kedua tangannya*( Haditsh
   Bukhari )*
   
   * *
   
   *Islamic Movement for Non-Violence* */Gerakan Umat
   Islam Anti
   Kekerasan*sangat menyayangkan aksi kekerasan spontan
   yang dilakukan
   massa Front
   Pembela Islam (FPI) pada seorang wanita dalam ruang
   persidangan lanjutan
   terhadap Ketua FPI Habib Rizieq Shihab. Apalagi aksi
   kekerasan ini dilakukan
   juga oleh seorang pria terhadap seorang wanita di
   dalam ruang publik negara,
   di depan umum dan di hadapan para petugas 

[ppiindia] Saat Ramadan, tamu hotel hanya diperbolehkan makan di kamar

2008-08-30 Terurut Topik mediacare
Ramadan, Tamu Hotel Hanya Makan di Kamar 

Friday, 29 August 2008 

BANJARMASIN (SINDO) - Pemkot Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), 
mengeluarkan kebijakan khusus bagi penghuni hotel di Banjarmasin selama Ramadan 
1429 Hijriah. 

Kebijakan itu menyatakan bahwa tamu hotel hanya diperbolehkan makan 
dan minum pada siang hari di dalam kamar hotel.Bila ada tamu hotel 
yang makan di luar kamar hotel atau di ruangan umum, itu bisa 
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan daerah (Perda) No 13 tahun 
2003 tentang Larangan Kegiatan Selama Ramadan, kata Kepala Dinas 
Pariwisata Seni dan Budaya Kota Banjarmasin Hesly Junianto kemarin. 

Hesly Junianto menyadari,kebijakan tersebut memang memberatkan jika 
dilihat dari aspek kepariwisataan. Sebab, hal itu akan mengurangi 
jumlah tamu hotel dan berdampak pada pendapatan daerah. Namun, karena 
merupakan kebijakan maka harus tetap dilaksanakan.

Sebab,langkah itu untuk menghormati umat Islam yang sedang 
berpuasa, paparnya. Hesly juga mengaku, Pemkot Banjarmasin telah 
mengeluarkan surat edaran peraturan selama Ramadan. Di antaranya 
larangan beroperasi bagi tempat hiburan seperti 
diskotek,karaoke,pub,restoran,rumah makan,warung, dan sejenisnya 
selama bulan Ramadan. 

Makan, minum, dan merokok di restoran maupun rumah makan tidak 
diperbolehkan sejak imsak hingga berbuka puasa. (amir syarifudin) 

Seputar Indonesia


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Suara Kekuasaan Mengancam Suara Dialog

2008-08-30 Terurut Topik Nugroho Dewanto
Suara Kekuasaan Mengancam Suara Dialog
Sharunas Paunksnis

Kaunas, Lithuania – Mereka selalu datang malam hari, demikianlah kata 
George Orwell. Kau terbangun dan melihat orang-orang mengepung ranjangmu 
sembari menyorotkan senter.

Citraan ini selalu muncul kembali selama masa-masa tegang dan penuh 
kecurigaan di seluruh dunia – agen-agen rahasia anonim menyapu orang-orang 
tak berwasangka, karena gaya mereka atau penolakan mereka untuk 
menyesuaikan diri.

Bagi banyak orang, citraan ini membayangi kontroversi seputar penangkapan 
seorang perempuan pakistan bernama Aafia Siddiqui di Afghanistan pada bulan 
Juli dan penampilannya di pengadilan pada 5 Agustus di New York. Ia didakwa 
dengan percobaan pembunuhan terhadap penyelidik Amerika saat dipenjara di 
Afghanistan tempat ia, seperti kata orang, ditahan karena bertindak 
mencurigakan dan membawa benda-benda yang dicurigai sebagai bahan pembuat 
bom, petunjuk dan panduan tengara-tengara New York di tas tangannya.

Siddiqui didaftar oleh Amerika Serikat pada tahun 2004, sebagai salah satu 
dari tujuh orang yang terkait dengan al Qaeda dan dikhawatirkan sedang 
merancang sebuah serangan, hilang bersama tiga anaknya yang masih 
kecil-kecil di Karachi pada tahun 2003, dan muncul kembali secara 
mencurigakan lima tahun kemudian di New York dengan tatapan kosong seorang 
tahanan kamp konsentrasi di wajahnya.

Apa yang terjadi pada Siddiqui dan anak-anaknya selama lima tahun itu 
tetaplah sebuah misteri. Fausia, adiknya, menduga keras ia telah diculik 
dan dijebloskan ke penjara rahasia di Amerika Serikat. Pemerintah Amerika 
Serikat menyangkal semua itu, meskipun banyak orang Pakistan yang percaya 
bahwa ia diculik dan menghabiskan masa lima tahun itu di sebuah penjara 
rahasia bagi militan Muslim di Afghanistan, sebelum dipindahkan ke Amerika 
Serikat untuk didakwa.

Spekulasi seputar kasus ini mengingatkan saya akan sebuah film Pakistan 
dewasa ini, Khuda Kay Liye (Atas Nama Tuhan), yang disutradarai oleh Shoaib 
Mansoor. Tokoh protagonisnya, Mansoor, dijebloskan di penjara Orwellian, 
mengikuti peristiwa 11/9.

Karakternya dapat dipandang sebagai sebuah model bagi Muslim kontemporer 
atau seorang korban dari sistem. Ia ditahan secara tak sah, ditanyai 
berulang kali oleh otoritas AS (“Apa hubunganmu dengan Osama?”) dan disiksa 
– alusi yang gamblang dari kamp tahanan Guantanamo Bay.

Film itu merefleksikan ketakutan-ketakutan umum yang ada di dunia saat ini 
– ketakutan akan antara (other) yang jahat – buat siapa nama dan warna 
kulit seseorang cukup sudah untuk menuduhnya atas konspirasi melawan ”dunia 
bebas”.

Mansoor merepresentasikan absurditas miskomunikasi antara masyarakat Muslim 
dan Barat, yang dibakar oleh pembedaan Huntingtonian terhadap dunia ke 
dalam kelompok-kelompok yang tak berusaha saling berkomunikasi dan 
memahami, namun justru berkonfrontasi satu sama lain, sehingga memperlebar 
jurang antara bangsa dan rakyat, sesuatu yang dipaksakan keberadaannya 
padahal sesungguhnya tidak ada.

Khuda Kay Liye menunjukkan bahwa insiden-insiden itu membuat 
prospek-prospek pemahaman mutual dipertanyakan dan menekankan perbedaan 
antara “kita” dan “mereka”. Tak heran jika banyak orang percaya bahwa Islam 
sedang diserang.

Tak lama setelah sukses besar film ini di Pakistan, Aafia Siddiqui pun 
muncul di depan publik.

Seringkali, dalam persoalan semacam ini, kebenaran dan keadilan hilang di 
rimba politik dan hukum dari agenda-agenda konflik. Kita mungkin tak pernah 
tahu kebenaran perihal Aafia, namun citraan ibu tiga anak yang kekurangan 
makanan bergizi dan rusak akan tetap hidup di antara simbol-simbol yang 
digunakan untuk memperkuat sebuah citraan akan penindasan.

Mengapa kita, ahli waris kebrutalan abad lalu, tak dapat belajar dari 
perang, konflik, dan penderitaan diri kita sendiri dan generasi lalu? Kita 
musti menyadari bahwa kontroversi, spekulasi, dan bukti-bukti tak mencukupi 
seputar kasus Siddiqui, hanyalah tipe hal-hal yang menjauhkan kita dari 
harapan akan pemahaman yang mutual.

Berapa banyak kisah-kisah seperti ini akan kita saksikan sebelum kita 
berpihak dan menuntut cara yang lebih baik dalam melakukan segala sesuatu?

Entah Siddiqui benar telah dikurung dalam sebuah penjara rahasia di 
Afghanistan dan terdapat kebenaran untuk mendakwanya, atau tidak, 
peristiwa-peristiwa saat ini terjadi karena hilangnya kepercayaan pada 
Amerika Serikat dan umat Muslim di dunia.

Kita berhadapan dengan dilema etis. Abu Ghraib. Guantanamo Bay. Penangkapan 
tiba-tiba dan hilangnya seseorang secara misterius. Penampilan aneh. Semua 
ini bukanlah garis-garis plot fiksi. Akankah inisiatif-inisiatif ini, yang 
dilaksanakan atas nama keamanan, mampu menciptakan dunia yang lebih baik, 
atau akan mendorong pembelahannya yang tak dapat diobati, memperbesar 
kemarahan dan kecurigaan kita? Semua itu ada di tangan kita.

Akankah kita berdiam diri saja menghadapi proses-proses yang akan membelah 
dunia kita dan mendukung argumen konflik global identitas?


Re: [ppiindia] Nikmatnya Menjadi Petani di Amerika (4wd)

2008-08-30 Terurut Topik Yustam Bilakonga
memang petani indonesia itu bukan bermental tengkulak, pada umumnya
petani indonesia sudah cukup apabila mereka sudah bisa menghidupi kebutuhan
hidup mereka    sedangkan untuk berpikir tentang produktivitas memang
belum ada ...   tetapi sekarang ada phenomena petani-petani generasi baru yang
sudah berpikir tentang produktivitas dan mereka menguasai pasar ... petani 
generasi
baru itu sudah berpikir dalam bentuk korporasi  ...  kalo saja petani kita semua
berpikir secara korporasi, mereka bergabung dalam satu wadah yang mapan tanpa
ada koruptor di dalamnya pasti petani indonesia akan berjaya  .  

jadi tidak seharusnya kita mengeritik petani tetapi tidak tahu bagaimana mereka
memperjuangkan kehidupan mereka .



- Original Message 
From: yanri [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Friday, August 8, 2008 10:40:04 AM
Subject: [ppiindia] Nikmatnya Menjadi Petani di Amerika (4wd)


Mas,
petani kita tak pernah untung, karena disini kebanyakan manusia, yang 
jadi petani sedikit, akhirnya yang lain jadi tengkulak.
kalau cuma satu lapis masih lumayan, lah ini dari sentra produksi 
hingga sampai ke pasar, bisa 5 lapis tengkulak.
karena mentalitas kita bukan mentalitas produksi,melainkan mentalitas 
leyeh leyeh, menerima kenikmatan dari keringat orang lain.
dan kalau tidak salah, untuk itulah KADIN didirikan?
Indonesia lebih suka berdagang daripada berproduksi.
malah kadang, berdagang itupun mereka sebut produktif.

ambil saja contoh, pada saat pemerintah campur tangan dalam 
menentukan HET, harga TBS, harga gabah,dll, mau naik ataupun turun, 
yang diterima sang petani yang produktif ini yang tetap segitu gitu 
saja, karena kebijakan itu langsung disulap pleh tengkulak untuk 
memberikan security bagi pihak mereka.
Lihatlah TVRI kita, terkadang sedih melihat petani kita masih dishoot 
oleh kamera, dengan background lagu2 nasional yang menggambarkan 
keindahan dan kekayaan alam, tapi pada scene, terlihat pak tani dan 
bu tani, dan beberapa keluarganya, sibuk menggugurkan bulir padi 
secara manual...padahal kita tahu, sangk tengkulaklah yang berbahagia 
dengan ketekunan dan kesabaran petani itu.
banyak orang bilang lahan yang sudah tidak cukup, tetapi kalaupun 
lahan baru dibuka untuk pertanian, maka dia menambah 
jumlah petani produktif 10 orang, dia juga sekaligus akan menambah 
jumlah tengkulak 20 orang.
ibarat perbandingan deret ukur dengan deret hitung, begitulah 
perbandingan jumlah petani kita dan tengkulaknya.
Siapa yang hari ini masih suka turun ke sawah, atau ke kebun2 rakyat, 
pasti paham hal ini.
beli berapa itu gabah langsung di sawah?
berapa pula harga belinya kalau di penggilingan?
kalau sudah naik bak truk, nambah berapa lagi?
kalau sudah didepot?
dari depot turun ke pasar ada buruh angkut?
dari buruh angkut sampai ke pedagang di lapak2 pasar?

perasaan, petaninya satu, pendukungnya banyak: deh
atau, petaninya satu, tengkulaknya banyak

Belum lagi kalau bicara harga TBS yang dipangkas Pajak Ekspor, lah 
kenapa ditimpakan kepada petani? siapa bilang petani mau mengekspor? 
Petani justru ingin menjualnya ke pasar dalam negeri, tak ada urusan 
dengan Pajak Ekspor, apalagi sesudah kemudian pembelian Tandan Buah 
Sawit dikenakan PE, malah PE yang 20 % itu dibebankan ke petani, 
bukannya ke eksportir..bolak balik logika jual beli crude oil 
pertamina kok ya diulangin lagi di minyak kelapa sawit?
minyak yang mahal malah dijual dipasar dalam negeri?
pastilah pemain dan otaknya sama.

Berapapun Pajak Ekspor, yang pasti eksportir selalu aman sejahtera.
Biarlah petani yang dihisap darahnya, yang pasti eksportir jelas 
sumbangannya ke atas,makanya kita lindungi dan bahagiakan hidup 
mereka, begitu kata mafia pertanian/perkebuna n ini.

sama dengan idiom diatas,pekebunnya satu, eksportir dan teman2nya 
banyak.

Yang tidak ada di Indonesia adalah MENTALITAS PRODUKSI!

(Untuk yang konsern soal produksi pertanian dan perkeunan, benang 
merah ini bisa dibaca kembali tulisan kami di milis ini, dengan judul 
ENCODING THE VISION- search dan klik saja, itu tulisan untuk 17 
Agustus tahun lalu, di milis ini)

Di Indonesia, mungkin petani tak perlu buka internet, karena 
eksportir dan tengkulak sudah lebih dulu membeli servernya.

Merdeka!

Yanri,-
yang sedang kesulitan menakar kelangkaan  rasionalitas harga Urea, 
TSP dan KCl- hingga akhirnya menggunakan NPK yang mahalnya 
naudzubillahi min dzaliik.

--- In Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, Agus Hamonangan 
agushamonangan@ ... wrote:

 Laporan dari Minot, North Dakota
 
 
http://www.kompas. com/index. php/read/ xml/2008/ 08/08/18040358/ nikmatnya
..jadi.petani. amerika
 
 
 Apa yang terjadi jika panen Pak Amat di Jawa Tengah atau Kang Asep 
di
 Jawa Barat gagal? Keluarga mereka pasti akan mengalami kesulitan
 setelahnya. Bisa jadi mereka terpaksa makan nasi aking, menggadaikan
 barang-barang, dan menunggak bayaran sekolah anaknya. Tapi bila 
mereka
 adalah petani di Amerika Serikat, hal seperti itu sepertinya tak 
akan
 terjadi. 

[ppiindia] Memperkenalkan IACI dan Open Encyclopedia Nusantara Heritage

2008-08-30 Terurut Topik Iaci Budaya
Salam,

Kepada teman-teman PPIINDIA, perkenankan kami memperkenalkan sebuah lembaga 
bernama IACI (Indonesian
Archipelago Culture Initiative) yang memberikan perhatian kepada 
Kebudayaan Nusantara. 

Lembaga yang didirkan 6 bulan yang lalu ini memiliki
latar belakang: 

Adanya
 kesadaran bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan (Archipelago),
 tidak sama dengan kebanyakan negara lain yang kontinental. Hal ini membawa
 konsekwensi akan beragamnya dan kayanya etnisitas. Hal ini juga
 mengisyaratkan sistem kemasyarakatan (sistem ekonomi, sistem politik dll)
 yang berbeda dengan perkembangan yang muncul di negara kontinental.Adanya 
keprihatinan atas telah
 terjadi banyak pencurian atas berbagai artefak budaya indonesia (Adidas 
Batik,
 tempe, lagu rasa sayange, dll). Daftar artefak yang dicuri dapat dilihat
 pada alamat: 
http://budaya-indonesia.org/iaci/Data_Klaim_Negara_Lain_Atas_Budaya_Indonesia
 .  



Untuk itu kemudian IACI dibentuk untuk mengajak segenap bangsa
indonesia untuk bersama-sama berupaya melindungi budaya kita melalui:
Mendokumentasikan
 beragam artefak kebudayaan, yang berbasiskan portal partisipatif (open
 encyclopedia seperti konsep wikipedia dimana publik
 diperbolehkan/diharapkan dapat meng-edit portal). Rekan2 dapat berkunjung
 ke portal tersebut di alamat  
http://www.budaya-indonesia.org/iaci/Halaman_Utama Harapannya portal ini 
nantinya dapat menjadi perpustakaan digital
kebudayaan Indonesia, menjadi milik publik dan dikelola secara bersama
oleh publik. Ada banyak jenis artefak yang diharapkan dapat
didokumentasikan, antara lain motif pakaian, cerita rakyat, lagu, epos,
dll. Mohon bantuan saudara-saudara sekalian terlibat mendokumentasikannya.
Menyusun
 format perlindungan hukum atas beragam artefak kebudayaan Indonesia dengan
 mengusulkan NCHSL (Nusantara Culture Heritage State Licence) untuk
 menggantikan logika patent oleh individu, perusahaan maupun komunitas.
 Harapannya dengan payung hukum State
 Licence nantinya tidak terjadi lagi eksploitasi maupun pencurian
 artefak kebudayaan Indonesia. Juga tidak perlu ada lagi kejadian seperti
 salah pemda di Jawa Tengah yang menghabiskan sebagian APBD-nya hanya untuk
 mematenkan produk daerahnya. Konsep NCHSL ini masih perlu disempurnakan
 bersama-sama. Draft NCHSL dapat didownload melalui alamat:  
http://budaya-indonesia.org/iaci/NCHSL
 Mengembangkan
 wawasan nusantara baru keindonesiaan dengan membaca/mengekstrak informasi
 dari artefak kebudayaan melalui simulasi komputational berbasis sains
 kompleksitas untuk selanjutnya ditampilkan dalam representasi filomemetika
 dan peta kartogram Indonesia. 
http://bfinews.blogspot.com/2008/04/buku-solusi-untuk-indonesia.html
 Mengembangkan
 potensi ekonomi kreatif berbasis diversitas kebudayaan Indonesia.
 Pengembangan ekonomi kreatif ini bertujuan: ikut membantu melestarikan
 budaya dengan aktivitas produksi ekonomi berbasis kreativitas atas
 diversitas budaya tradisional nusantara secara tidak tradisional
 (Preserving traditional culture untraditionally). 



Menurut IACI, diversitas budaya Indonesia merupakan sumber pengetahuan dan
informasi, dan menjadi modal penting bagi tumbuhnya ekonomi berbasis kretivitas
dan inovasi. Tak ada negara lain yang semajemuk dan beraneka ragam budayanya
seperti Indonesia. Hal ini merupakan modal kita untuk bergerak lebih jauh,
menjadikan negara kita sebagai pusat ekonomi kreatif dan inovatif, bahkan lebih
jauh sebagai pusat ilmu pengetahuan dan informasi di Asia, bahkan di dunia.
IACI sendiri menyadari hal itu dan berupaya untuk mengkampanyekan dan bahkan
ikut berperan aktif guna mewujudkan visi di atas.  





 Kalau pemerintah belum melakukan hal di atas, tidak ada salahnya kalau kita 
memulai. Semoga melalui kekayaan budaya nusantara,
kita dapat  menunjukkan kepada dunia akan martabat bangsa yang jauh lebih
baik daripada apa yang kita miliki saat ini.



Terima kasih. 



-zaid perdana- 

   

IACI:  

Jln Cipedes Tengah No 190, Bandung 

022-2010237 / 0815-1607287 

http://www.budaya-indonesia.org/


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: Saat Ramadan, tamu hotel hanya diperbolehkan makan di kamar

2008-08-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
 Ngundang mitra business lunch di hotel Ritz- Carlton ditengah 
bulan puasa bisa dngg? ane mahhh tetep aja hangout di Kemang, 
siang kek, sore kek... ha ha ha siapa takuuttt?

banjarmasin? dimana tuh? 





--- In ppiindia@yahoogroups.com, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ramadan, Tamu Hotel Hanya Makan di Kamar 
 
 Friday, 29 August 2008 
 
 BANJARMASIN (SINDO) - Pemkot Banjarmasin, Kalimantan Selatan 
(Kalsel), 
 mengeluarkan kebijakan khusus bagi penghuni hotel di Banjarmasin 
selama Ramadan 1429 Hijriah. 
 
 Kebijakan itu menyatakan bahwa tamu hotel hanya diperbolehkan makan 
 dan minum pada siang hari di dalam kamar hotel.Bila ada tamu hotel 
 yang makan di luar kamar hotel atau di ruangan umum, itu bisa 
 dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan daerah (Perda) No 13 tahun 
 2003 tentang Larangan Kegiatan Selama Ramadan, kata Kepala Dinas 
 Pariwisata Seni dan Budaya Kota Banjarmasin Hesly Junianto kemarin. 
 
 Hesly Junianto menyadari,kebijakan tersebut memang memberatkan jika 
 dilihat dari aspek kepariwisataan. Sebab, hal itu akan mengurangi 
 jumlah tamu hotel dan berdampak pada pendapatan daerah. Namun, 
karena 
 merupakan kebijakan maka harus tetap dilaksanakan.
 
 Sebab,langkah itu untuk menghormati umat Islam yang sedang 
 berpuasa, paparnya. Hesly juga mengaku, Pemkot Banjarmasin telah 
 mengeluarkan surat edaran peraturan selama Ramadan. Di antaranya 
 larangan beroperasi bagi tempat hiburan seperti 
 diskotek,karaoke,pub,restoran,rumah makan,warung, dan sejenisnya 
 selama bulan Ramadan. 
 
 Makan, minum, dan merokok di restoran maupun rumah makan tidak 
 diperbolehkan sejak imsak hingga berbuka puasa. (amir syarifudin) 
 
 Seputar Indonesia
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[ppiindia] Undangan

2008-08-30 Terurut Topik persbiro
Komunitas Melayu identik dengan bumiputera beragama Islam.

Milis ini menyatukan semua warga Melayu di manapun berada mulai dari
Asia Tenggara, Asia Timur dan Asia Tengah, India, Eropa, Australia,
Afrika hingga Amerika Selatan dan Utara.

Malay communities are identical with indegenous Muslims.

This mailing list might unite Malays all over the world. They now
mostly domicile in Southeast, Far East dan Middle Asia, Europe,
Australia, Africa, South and North America.

http://groups.yahoo.com/group/SongkokMelayu/




[ppiindia] Re: [mediacare] Jilbab = kerudung?

2008-08-30 Terurut Topik yustamb
yang menarik di sini adalah, kalo ada wanita muslimah kenapa tidak ada
pria muslimin, artine pria yang melihat seorang wanita bukan dari
lekuk tubuh wanita tapi kepribadian wanita itu, pria muslimin adalah
pria yang mengamalkan ajaran nabi yang melihat lekuk tubuh wanita
hanya sebagai ketidak sengajaan dan segera memalingkan pandangannya.

wajarlah kalo wanita ingin menarik perhatian lawan jenisnya, itu
namane sunnatullah, tetapi katane wanita yang ingin di jadikan
pasangan oleh seorang pria biasane di lihat dari kepribadian soale
kecantikan itu tidak abadi .   so wanita yang memperlihatkan lekuk
tubune biasane hanya jadi santapan bukan pria muslimin  mungkin
ngono kali . . .

salam







--- In ppiindia@yahoogroups.com, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mungkin Si Pitung dan Tawangalun bisa membantu?
 
 
 - Original Message - 
 From: uletbulu_cupu [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Saturday, August 23, 2008 8:31 AM
 Subject: [mediacare] Jilbab = kerudung?
 
 
  Saya sering sekali melihat wanita muslimah yang mengenakan jilbab.
  Namun sayangnya ada beberapa, bahkan lumayan banyak yang saya lihat
  memakainya setengah-setengah. Kenapa saya bilang setengah2? pasalnya
  mereka mengenakan jilbab, namun pakaian yang mereka gunakan cukup
  ketat, bahkan lekuku tubuh mereka dapat terlihat dengan jelas. Bukan
  kah kalau memakai jilbab itu untuk menutup seluruh lekuku tubuh?
  aturan yang saya tahu, kalo pake jilbab itu tidak boleh terlihat
  lekuku pinggang, leluku payudara bahkan pakain atasannya harus panjang
  menutupi bokong. tapi banyak yang salah persepsi, asalkan pakai lengan
  panjang dan celana panjang itu sah-sah saja. Saya pernah melihat ada
  yang pakai jilbab, namun menggunakan legging (baca : lejing) celana
  super ketat . Sekarang udah banyak kok pakaian muslim yang
  modis-modis. Saya bukan seorang muslim, tapi saya prihatin melihat
  mereka yang 'berjilbab' namun pakainya sangat tidak layak. sebenarnya
  bagaimana 'aturan main' menggunakan jilbab? ada yang bisa kasih tau
  ga??? thank u
  
  
  
  
  Mailing list:
  http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
  
  Blog: 
  http://mediacare.blogspot.com
  
  http://www.mediacare.biz
  
  
  Yahoo! Groups Links
  
  
  
 





[ppiindia] NUMPANG PROMO

2008-08-30 Terurut Topik dha haliekece
Salam sehat,
 
* Dalam kurun waktu 20 tahun lebih dengan dukungan internasional, program 
imunisasi wajib nasional dari PPI hanya menyediakan 15 lebih vaksin yang sudah 
ada
* Bagaimana kita dapat memberi perlindungan lebih untuk anak-anak kita?
* Bagaimana dengan vaksin untuk orang dewasa?
* Vaksin apa saja yang sedang dikembangkan dan bagaimana teknologi aplikasinya.
temukan jawabannya dalam :
 
SEMINAR PERKEMBANGAN MUTAKHIR IMUNISASI DAN TEKNOLOGI VAKSIN
 
SABTU, 30 AGUSTUS 2008, PUKUL 08.30-15.30 
DI AULA UHAMKA, LT.4,JL. LIMAU 2 KEBYORAN BARU, JAKARTA SELATAN.
 
Pembicara  Topik :
1. KeynoteSpeaker ; Menteri Kesehatan RI, DR.dr. Siti Fadilah Supari, SPJP (K)
2. Dr. I Nyoman Kandun, MPH (Dirjen P2P Depkes. RI)
    Kebijakan Imunisasi di Indonesia
3. Dr. Sri Duryati, MPH (USAID)
    Dukungan Internasional Dalam Program Imunsasi di Indonesai
4. Dr. Dahlan Ali Musa, Sp.A. (K) (IDAI)
    Vaksinasi untuk anak ; antara kebutuhan dan keamanan vaksin
5. Prof. DR.dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro, Sp.A(K)  (IDAI)
    Vaksinasi masa depan
6. dr. Sigit Purbadi, SpOG.
    Vaksinasi untuk kanker serviks.
 
Fasilitas :
seminarkit, materi, sertifikat, snack dan makan siang serta doorprize.
 
Biaya :
- Tenaga Kesehatan Rp. 150.000
- Anggota IAKMI Rp. 125.000 (dengan bukti tanda anggota)
- Mahasiswa Rp. 100.000 (dengan bukti kartu mahasiswa yang masih berlaku)
 
Tiket atau undangan dapat diperoleh dengan cara melakukan pembayaran melalui :
1. Transfer rekening Bank Mandiri Cabang Gandaria
    norek : 101-0004126940 a.n. Universitas Muhammadiyah Prof.DR. HAMKA
    bukti transfer di fax ke nomor 021-7256157. Konfirmasi ke Ani (021-7256157) 
    atau Sari (081514645052)
2. Langsung ke Sekretariat seminar lantai 3 (Runag B 3.1)
 
### Tersedia 20 undangan gratis untuk 20 orang pendaftar pertama, hubungi Sari 
(081514645052) ###


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: [mediacare] Jilbab = kerudung?

2008-08-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, yustamb [EMAIL PROTECTED] wrote:


so wanita yang memperlihatkan lekuk
 tubune biasane hanya jadi santapan bukan pria muslimin  mungkin
 ngono kali . . .
 
 salam
 

Lha kalo si Al Amien mesen cewek di hotel untuk disantap, apa dia 
bukan Muslim? kan cewek itu juga kasih lihat lekuk lekuknya?

Lha cewek cewek di Puncak yang jual tubuh dan lekuknya ama laki laki 
arab itu gimane? masak itu arab arab agamane konghucu?

lha mayoritas yang nyantap cewek pelacur di Indonsia itu apa bukan 
Muslim? orang Hottentot apa?

Lha nyang santap sama sama laki, kayak ryan itu juga muslim bangett, 
malah ex guru ngaji. 

Orang orang nyang nyabulin muruid murid ya guru guru muslim tu?

63 tahun berpuasa, watak geblek bangsa ini sami mawon tu?






[ppiindia] Artis Nasi Kotak vs Seniman Nasi Bungkus

2008-08-30 Terurut Topik mediacare
Artis Mendapat Nasi Kotak, Seniman Daerah Nasi Bungkus

Sebagai salah satu pengisi acara dalam acara Pesta Merdeka Yamaha 2008 yang 
cukup sukses diselenggarakan Trans 7 di Prambanan, Jawa Tengah, pada 18 Agustus 
2008 saya merasakan diskriminasi dan perlakuan beberapa kru Team Work Trans 7 
di lapangan yang mengecewakan.

Seyogianya jam makan adalah pukul 13.00, bukan pukul 16.30. Padahal, saya sudah 
menanyakan makan siang berkali-kali. Bahkan, kurang etis kalau membedakan 
penyajian makan antara artis dari Jakarta yang diberikan nasi kotak dan seniman 
daerah yang diberikan nasi bungkus.

Oleh karena itu, saya terpaksa membeli makan siang dan makan malam sendiri 
sejumlah 40 buah untuk penari dan kru, termasuk anak-anak yang sudah sangat 
kelaparan. Tenda tempat rias juga seharusnya tidak dibedakan, kalau semua 
beralaskan rumput, sebaiknya semua beralas rumput.

Semoga hal ini tidak terulang lagi dan menjadikan pelajaran bagi kita bersama 
sebagai manusia yang tidak sempurna, mengingat bahwa kerja sama sudah terjalin 
lama. Sebagai bangsa Indonesia yang sedang menggalakkan persatuan dan 
meningkatkan rasa nasionalisme seharusnya bertindak manusiawi. 

Didik Hadiprayitno Jatimulyo Baru G/14 YK, Tegalrejo, Yogyakarta

http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/08/28/ 00350398/ redaksi.yth



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] BUKAN DARI KU UCAPAN SELAMAT BERPUASA ITU, TEMAN

2008-08-30 Terurut Topik nneonlight

Temanku sayang, 

bila engkau berpuasa, 
janganlah muram mukamu seperti orang munafik
Mereka mengubah air muka nya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang
berpuasa

Sesungguhnya mereka sudah mendapatkan upahnya 

Bila engkau berpuasa, 
cucilah mukamu, 
supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa
melainkan hanya oleh Allah mu yang ada di tempat tersembunyi

Maka Allah mu yang melihat yang tersembunyi, 
akan membalasnya kepadamu

Tidak ada yang dapat dibanggakan karena berpuasa
Karena orang2 yang menderita, mereka berpuasa sekian lamanya 
Bahkan engkau pun tidak tau mengenainya 

Untuk itu, 
bukan dari ku ucapan selamat berpuasa itu, temanku sayang 
melainkan dari Allah mu yang ada di tempat tersembunyi 

Biarlah Allah mu yang ada di tempat tersembunyi melihatmu dan
membalasnya kepadamu, 
bukan aku 









[ppiindia] Persatuan Perjuangan Indonesia

2008-08-30 Terurut Topik heri latief
Persatuan Perjuangan Indonesia  indonesia tanahairku sayangmarikita mengulang 
mantrajika kucing belang siagatikus di lumbung berpestapora setinggi tanggul 
lumpur lapindodosa siapa punya deritadi pengasingan terbuangterasing dari akar 
masalah  pilihan melawan penindasanberduri jalan demokrasi

rindu solidaritas kerakyatankekuasaan yang pro rakyat ayo kawan jangan 
diamperubahan secara totalkemerdekaan sejatibukan sekedar janji kemerdekaan 
indonesia diperjuangkan

bersatu kita dalam perbedaandemi negeri kesatuan tujuanrakyat melarat nuntut 
keadilan!

 heri latiefamsterdam, 30/08/2008 



  
http://progind.net/
kolektif info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan

  http://herilatief.wordpress.com/

http://akarrumputliar.wordpress.com/





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Yahudi Surabaya

2008-08-30 Terurut Topik mediacare

The Jews of Surabaya

by Jessica Champagne and Teuku Cut Mahmud Aziz

It's hard to convince most Indonesians that Jews don't run the world, or at 
least the banks and US foreign policy. It's even harder to convince them that 
there's a longstanding community of Jews in Indonesia itself. In the early 
twentieth century, there were at least a thousand Jews, scattered to Padang, 
Semarang, Medan, Malang, Bandung, Batavia, Jogjakarta, and perhaps othercities. 
Now, while expats and others may gather in Jakarta and other major cities, the 
only synagogue and the largest community are in Surabaya.

This lone synagogue is easy to miss. The former residence of a Dutch doctor 
during the colonial period, the exterior is plain white, with a small section 
of wooden carving hidden by tree branches. The inside is immediately 
recognizable as an Orthodox, Sephardi synagogue. Men and women are separated as 
Orthodox Jewish law dictates, and the pulpit faces the ark for the Torah 
together with the congregation in accordance with the tradition of Sephardi 
Jews, those from Spain, Africa, and the Middle East. The simple, wooden ark is 
empty now; the old Torah scrolls belong to a larger congregation in Singapore. 
There is a ragtag collection of books locked away in the pulpit cabinet and the 
ark-frayed history Jewish history books in Dutch, World War II-issue GI prayer 
books, shinier new prayer books from a New York institution dedicated to 
preserving Sephardi tradition.

There is little documentation of the past-at least one old book of names and 
records has been thrown out, seen as bulky and unnecessary. Stories, though, 
are passed down through the generations; the few children readily describe 
their grandparents' childhoods. Leah Zahavi and Isaac Solomon , each of whom 
has held various official positions in the synagogue, are among those who keep 
their community alive, and are eager to share their memories and passed-down 
stories. Leah, whose features reflect her Iraqi origins, lives in a house 
adjoining the synagogue and serves as a caretaker and occasionally as a guide.

In telling community history, Leah often lapses back into Biblical tales of 
Ham, Shem, and Japeth or Sarah and Abraham, exploring the ancient root of the 
tensions between Jews and Muslims or of Jews as wanderers. Her stories of 
Indonesia, though, begin in the early 20th century, by which point some Jews 
(mostly Sephardi) had come to Surabaya as traders. Before living in Indonesia, 
many had lived in other parts of Asia, such as India, Malaysia, Singapore, Hong 
Kong. As Leah says, they settled wherever they could find a living and a 
respite from war and persecution. When one person found a suitable place, they 
spread the word. Often, the men went first, and sent for their wives and 
children after they'd established themselves. As in other Dutch colonies, some 
(again, mostly Sephardi) Jews came as part of the colonial presence. 

Some reports suggest that the community was increased by World War II refugees. 
Gravestones in a small, overgrown Jewish cemetery plot bear names from around 
Europe and Asia, as well as generically Jewish names - Sassoon, Kattan, Moses, 
Reuben, Mussry.

The Surabaya Jews worked largely in trade. Over the decades, community members 
imported and/or repaired watches, refrigerators, electronics, fruits, diamonds, 
and more. Their hope that Surabaya would be a safe and profitable home was 
fulfilled for several decades.

Then the Japanese invaded, and put the Europeans into internment camps. It is 
rumored that the Jews were not counted as enemies until Gestapo officers 
arrived and demanded that the Jews be put into camps and kept separate from the 
other prisoners. Rumors still circulate that the Indonesian Jews would have 
been put to death by the Axis powers if the war had continued only a few days 
longer. As it was, they worked as forced labor on the railroads and were 
treated brutally. Old men bear physical reminders of their time in the camps, 
broken noses and missing teeth.

The Jews were liberated when Japan was defeated, but many had lost their homes 
and possessions. Some left Indonesia, but many dug back in. By the 1950s, the 
community was thriving again. Community members now speak of the 1950s as the 
peak of the Jewish community in Surabaya. They say that thousands of Jews lived 
in Surabaya, that they dominated the center of town in the way that Chinese are 
said to today. The community had acquired the current synagogue, its second, 
and set up a badminton court behind it. The community youth played sports, 
studied religion and language, and celebrated holiday and life cycle 
celebrations with each other and their families. Even those who couldn't attend 
these celebrations would send carloads of food, contributing to lavish feasts.

As the 1960s began, Indonesia was again becoming a risky place to set up shop. 
Jews felt vulnerable to the anti-Dutch feeling that marked the 1962 

[ppiindia] Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

2008-08-30 Terurut Topik YHG
Untuk para sahabat Muslim,

Anak puan joget melayu, rentak irama hitungan delapan.
Bulan Ramadhan diambang pintu, khilaf dan salah mohon dimaafkan.

Bunga melati indah berseri, cermin hati dihai suci.
Email dikirim pengganti diri, lambang dari Silaturahmi 

Selamat menunaikan ibadah Puasa.


Salam hangat dari Lubuk Linggau, yhg.
---



[ppiindia] Blog Nirwan Dewanto

2008-08-30 Terurut Topik MGR
silakan klik
http://nirwandewanto.blogspot.com/ 
Sabtu, 2008 Agustus 30



Delapan Sketsa tentang Pluralisme (1)



“PRAGMATISME,” SEBAGAI PERMULAAN

Bertolak
dari pengalaman, saya dapat mengatakan bahwa setiap sensasi dalam
mencerap karya seni, dalam hal ini seni rupa, adalah unik, mengandung
nilai dalam dirinya sendiri, dan tak terbandingkan. Di depan sebuah
Jackson Pollock: saya tak merasa perlu menolokkannya dengan sebuah
Hendra Gunawan. Di depan sebuah Made Budi: saya bisa merasakan
subversi, seperti halnya di depan sebuah Fernando de Szyslo, tanpa
menyimpulkan bahwa yang satu lebih “maju” ketimbang yang lain.

Saya
seorang pragmatis, setidaknya pada masa lampau saya. Seni rupa, selalu
merupakan anasir—rupa di antara rupa-rupa lain—dalam lingkungan.
Lukisan di ruang tamu adalah penyedap atau pelengkap, ia mengimbangi
perabotan, jambangan, taplak meja, cat dinding, dan benda-benda lain:
pada masa kanak dan remaja, seperti kebanyakan orang, selera-rupa saya
terbentuk oleh lukisan pemandangan alam gaya Mooi Indie, atau lebih
tepat repro atau tiruannya. Ketika saya jatuh kasmaran pada sastra—dan
menganggap sastra sebagai seni tinggi—lukisan tetaplah “barang biasa,”
meskipun ia lama-kelamaan berubah fungsi. Demikianlah, seni rupa,
khususnya lukisan, adalah pendidik mata. Alam dan kota-kota, saya lihat
sebagai pantulan lukisan pemandangan alam, bukan sebaliknya. Jika puisi
lirik menyarikan dunia—membuat dunia ini “sekadar” suasana hati—lukisan
membuat diri ini keluar membesar ke dunia.

Sisa kasmaran pada
gaya Mooi Indie tak bisa hilang, bahkan ketika makin besar rasa
penasaran saya pada blok-blok warna Barnett Newman, sejak saya
melihatnya di Berlin pada pertengahan 1993.

Tapi bagaimana
mungkin “mempunyai nilai dalam dirinya sendiri” selaras dengan
pragmatisme? Mungkinkah saya puas dengan seni yang kecil dan
terbatas—berbeda dengan Arahmaiani yang (ingin) “memperluas kanvas saya
seluas-luasnya menjadi kehidupan itu sendiri, dan mengganti kuas dan
cat dengan unsur-unsur yang ada dalam kehidupan”?

Pragmatisme:
saya pada dasarnya “menuntut” seni rupa tak lain sebagai bagian dari
rupa-rupa lain, yang ada “guna”-nya. Namun, ternyata, seni rupa
memisahkan diri dari rupa. Bukan karena kritikus dan sejarawan seni
rupa kita menjauhkan seni dari desain dan kriya. Tapi karena ruang
publik menghilang. Taman umum, plaza kota, kaki lima, menyusut, sebelum
akhirnya punah: semua menjadi ruang sisa dalam kapitalisme-primitif
perkotaan. Mata publik tak terdidik oleh susunan rupa yang bisa
memuaskan gairah bermain, rekreasi. (Bermain adalah mencipta kembali,
bukan?) Sementara seni rupa publik dan museum—saya bicara tentang
institusi(-onalisasi), bukan sekadar gedung dan barang—yang menjadikan
seni rupa sebagai milik umum, tak kunjung tiba, mungkin tak akan tiba
juga. (Bersambung)











  
___
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] FPI dan Epicurus

2008-08-30 Terurut Topik mediacare

Heheheheheee...Si Pitung beraninya njambak rambut
 
Mana dong goloknya?
 
Belum diasah ya?
 


--- On Sat, 8/30/08, Si Djampang [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Si Djampang [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [ppiindia] FPI dan Epicurus
To: ppiindia@yahoogroups.com
Date: Saturday, August 30, 2008, 2:07 AM






Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! Allahu Akbar !!! Jambaakk 

Ayo maju Bang !!!

Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! Allahu Akbar !!! Jambaakk 

Jambaak !!! Jambaak !!! Jambaak !!! Jambaak !!! Jambaak !!! Jambaak
!!! Jambaak !!! Jambaak !!!

2008/8/30 si pitung [EMAIL PROTECTED] com:
 Epicurus pada 341-270 SM:

 ...Atau Tuhan mau menghapuskan keburukan, tetapi tidak mampu. Atau
 sebenarnya ia mampu, tetapi tidak mau. Atau ia tidak mampu dan tidak
 mau. Jikalau ia mau, tetapi tidak mampu, ia lemah Jikalau ia mampu,
 tetapi tidak mau, dia jahat Tetapi, jikalau Tuhan mampu dan mau
 menghapuskan kejahatan, ... lantas bagaimana kejahatan ada di dunia?

 kata2 orang lg bingung aje diinget2 :)

 radityo..radityo. .

 - Original Message 
 From: mediacare [EMAIL PROTECTED] net.id
 To: [EMAIL PROTECTED] s.com; zamanku [EMAIL PROTECTED] .com; mediacare
 [EMAIL PROTECTED] ps.com; jurnalperempuan@ yahoogroups. com;
 pluralitas-icrp@ yahoogroups. com; wanita-muslimah@ yahoogroups. com; wartawan
 indonesia wartawanindonesia@ yahoogroups. com; wartawan
 [EMAIL PROTECTED] s.com; media jakarta media-jakarta@ yahoogroups. com
 Sent: Saturday, August 30, 2008 11:24:19 AM
 Subject: [ppiindia] FPI dan Epicurus

 FPI mengaku bertuhan dan membela kebenaran agamanya, tapi tindak-tanduknya
 amat beringas seolah mereka diajari agamanya untuk berbuat seperti itu.
 Munculnya FPI membuat jengah sebagian besar bangsa Indonesia yang masih
 berpikiran waras. Ajaran Islam jadi buruk dan terpuruk karena ulah FPI dan
 tindak-tanduk kelompok fundies lainnya.

 Apakah FPI sengaja dibentuk untuk memerosotkan citra Islam di tengah
 masyarakat? Ataukah mereka cuma kelompok preman yang berkedokkan agama?

 Eksistensi Tuhan dan perilaku umat beragama selalu dipertanyakan sepanjang
 masa. Berikut argumen klasik Epicurus pada 341-270 SM:

 ...Atau Tuhan mau menghapuskan keburukan, tetapi tidak mampu. Atau
 sebenarnya ia mampu, tetapi tidak mau. Atau ia tidak mampu dan tidak mau.
 Jikalau ia mau, tetapi tidak mampu, ia lemah Jikalau ia mampu, tetapi
 tidak mau, dia jahat Tetapi, jikalau Tuhan mampu dan mau menghapuskan
 kejahatan, ... lantas bagaimana kejahatan ada di dunia?

 (Lee Strobel, The Case for Faith, Zondervan, 2000:25. bdk. Teodice.
 2006:230).

 [Non-text portions of this message have been removed]

 [Non-text portions of this message have been removed]

 
 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: FPI dan Epicurus

2008-08-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Ha ha ha berani jambak rambut? rambut siapa? rambut orang orangan 
disawah? 

Paling paling juga dia yang dijambak, ama Pol PP atau polisi 
lalulintas...



--- In ppiindia@yahoogroups.com, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Heheheheheee...Si Pitung beraninya njambak rambut
  
 Mana dong goloknya?
  
 Belum diasah ya?
  
 
 
 --- On Sat, 8/30/08, Si Djampang [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 From: Si Djampang [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [ppiindia] FPI dan Epicurus
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Date: Saturday, August 30, 2008, 2:07 AM
 
 
 
 
 
 
 Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! Allahu Akbar !!! 
Jambaakk 
 
 Ayo maju Bang !!!
 
 Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! Allahu Akbar !!! 
Jambaakk 
 
 Jambaak !!! Jambaak !!! Jambaak !!! Jambaak !!! Jambaak !!! Jambaak
 !!! Jambaak !!! Jambaak !!!
 
 2008/8/30 si pitung [EMAIL PROTECTED] com:
  Epicurus pada 341-270 SM:
 
  ...Atau Tuhan mau menghapuskan keburukan, tetapi tidak mampu. 
Atau
  sebenarnya ia mampu, tetapi tidak mau. Atau ia tidak mampu dan 
tidak
  mau. Jikalau ia mau, tetapi tidak mampu, ia lemah Jikalau ia 
mampu,
  tetapi tidak mau, dia jahat Tetapi, jikalau Tuhan mampu dan 
mau
  menghapuskan kejahatan, ... lantas bagaimana kejahatan ada di 
dunia?
 
  kata2 orang lg bingung aje diinget2 :)
 
  radityo..radityo. .
 
  - Original Message 
  From: mediacare [EMAIL PROTECTED] net.id
  To: [EMAIL PROTECTED] s.com; zamanku 
[EMAIL PROTECTED] .com; mediacare
  [EMAIL PROTECTED] ps.com; jurnalperempuan@ yahoogroups. com;
  pluralitas-icrp@ yahoogroups. com; wanita-muslimah@ yahoogroups. 
com; wartawan
  indonesia wartawanindonesia@ yahoogroups. com; wartawan
  [EMAIL PROTECTED] s.com; media jakarta media-jakarta@ 
yahoogroups. com
  Sent: Saturday, August 30, 2008 11:24:19 AM
  Subject: [ppiindia] FPI dan Epicurus
 
  FPI mengaku bertuhan dan membela kebenaran agamanya, tapi tindak-
tanduknya
  amat beringas seolah mereka diajari agamanya untuk berbuat 
seperti itu.
  Munculnya FPI membuat jengah sebagian besar bangsa Indonesia yang 
masih
  berpikiran waras. Ajaran Islam jadi buruk dan terpuruk karena 
ulah FPI dan
  tindak-tanduk kelompok fundies lainnya.
 
  Apakah FPI sengaja dibentuk untuk memerosotkan citra Islam di 
tengah
  masyarakat? Ataukah mereka cuma kelompok preman yang berkedokkan 
agama?
 
  Eksistensi Tuhan dan perilaku umat beragama selalu dipertanyakan 
sepanjang
  masa. Berikut argumen klasik Epicurus pada 341-270 SM:
 
  ...Atau Tuhan mau menghapuskan keburukan, tetapi tidak mampu. 
Atau
  sebenarnya ia mampu, tetapi tidak mau. Atau ia tidak mampu dan 
tidak mau.
  Jikalau ia mau, tetapi tidak mampu, ia lemah Jikalau ia 
mampu, tetapi
  tidak mau, dia jahat Tetapi, jikalau Tuhan mampu dan mau 
menghapuskan
  kejahatan, ... lantas bagaimana kejahatan ada di dunia?
 
  (Lee Strobel, The Case for Faith, Zondervan, 2000:25. bdk. 
Teodice.
  2006:230).
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
  
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 [Non-text portions of this message have been removed]