Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-07 Terurut Topik Yohanis Komboi
Mas Syukri,

Saya sebetulnya sudah bosan dengan topic ini.

On 8/7/06, Ahmad Syukri [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya ikutan nimbrung, tapi kembali ke topik  Adhyaksa siap kawal relawan ke
Lebanon. Perlu dipahami oleh para sahabat baik yang muslim maupun non
muslim. Bahwa dalam ajaran Islam (Hadist) dikatakan Muslim itu adalah
bersaudara, Jadi setiap muslim itu bersaudara tidak peduli dia ras apa,
bangsa apa, suku apa, mazhab apa, aliran apa (sunni atau syiah dll, kecuali
mereka yang tidak diakui muslim seperti punya nabi selain Nabi Muhammad
saw).

yk: Ada 2 genre pemahaman perihal 'Ukhuwah islamiah', pergaulan secara
islami dan persaudaraan islam (cmiiw). Anda jelas menggambarkan pemahaman
kedua. Bagaimanakah pemahaman ini bisa menjelaskan data lapangan perihal
usregnya sunni-syiah dll?

Sekarang anda bayangkan, bagaimana kalau saudara kita (adik atau kakak
kandung kita ) walaupun warga negaranya beda, walaupun sering bertengkar,
walaupun lagi tidak sepaham. Tiba2 dianiaya orang (dibunuh orang , dizalimi
orang). Tentu kita sebagai saudara (walaupun lagi ada masalah sendiri), kita
akan tetap membela, menuntut bahkan mencari orang yang telah membunuhi
saudara kita itu.

Dengan ilustrasi seperti diatas - seorang muslim yang mempunyai keyakinan
dan komitmen yang teguh terhadap ajaran Islam - akan mempunyai rasa
persaudaraan yang sangat erat terhadap muslim yang lain (melampuai batas
negara, ras, suku bangsa dan lain2). bahkan bisa lebih erat dibandingkan
dengan saudara kandungnya sendiri (bila saudara kandungnya itu berbeda
iman).

yk: Inilah asal muasal banyak 'sejarah dunia', kalau bukan krn keserakahan
manusia, tentulah krn rasa sepenanggungan. Dan sebelum semua ngeh akan apa
yg terjadi, semua tlh terlibat dlm vicious circle benci. Lagipula, bukankah
palestina itu tidak semuanya islam? Juga, di Israel itu juga banyak
Islamnya? Bahkan ada info yg menyebutkan 30% warga israel adalah keturunan
islam arab? Yg bbrp hari lalu juga menjadi korban bom
Hesbollah? 'Persaudaraan' disini berarti 'weighted' dong - terjadi melalui
pembobotan.

Perasaan muslim seperti itulah yang mungkin belum dimengerti oleh sebagian
orang (bahkan oleh sebagian muslim sendiri di Indonesia). Jadi tidaklah aneh
bila sebagian muslim di Indonesia ingin membela saudara muslimnya teraniaya
di Lebanon. Walaupun Lebanon itu mayoritasnya adalah NON MUSLIM. Jadi jelas
bukan masalah arab atau bukan arab, atau negaranya yang dibela. Tetapi
dimana saja terdapat muslim yang teraniaya disuatu tempat dibumi ini (baik
di Timur tengah atau bukan), maka saudara muslim yang lain pasti akan
berkewajiban membelanya.

yk: Pembobotan itu semakin kental manakala Darfur, Sudan kita jejerkan dng
Palestina / Libanon. Knp tak seorangpun ingin berjihad ke Darfur?

Dengan demikian maksud adhyaksa itu menunjukkan salah satu bukti bahwa dia
adalah muslim yang commit terhadap agamanya (Islam).

yk: Gampang sebetulnya. Adhyaksa mundur saja dari posisi mentri, kemudian
berangkatlah kemanapun dia suka untuk berjihad atas nama pribadi atau
kelompok. Saya nggak akan usreg... janji. Tapi kasus Adhyaksa jadi lain krn
dia 'memanfaatkan' suara pendukungnya... apalagi skrg stlh jelas dimana dia
hrs lbh memikirkan posisinya. Terlepas dr pahamtidaknya Adhyaksa akan posisi
publiknya, sah saja kalau kita mempermasalahkan motivasi dia kan?

Sepengetahuan saya Libanon itu mayoritas Nasrani, seyogyanya rakyat Amrik
yang sebagian besar Nasrani mendesak pemerintahnya untuk menghentikan
kebrutalan Israel membumi hanguskan Libanon. Bukan malah mendiamkannya
bahkan membelanya.

yk: Selain pelaku kesalahan sebenarnya, ada porsi kesalahan yg bisa kita
kategorikan sbg kesalahan kolektif. Utk kasus israel-palestina-libanon
terlalu banyak kepentingan di dalamnya. US termasuk yg sangat
berkepentingan.

yk


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-07 Terurut Topik Yohanis Komboi
Mbak Aris,


Bukan saya pesimis atau tidak menyukai perdamaian, tapi masalah Israel
rupanya tidak akan pernah bisa diselesaikan dengan perdamaian. Pengalaman
sudah mengatakan hal demikian. Israel sendiri adalah bangsa yang dalam Al
Quran dikabarkan, bangsa yang selalu mengingkari janji. Berharap pada PBB
tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin. Keberadaan hak veto adalah
diskriminasi negeri-negeri lain.

yk: Saya sungguh heran dengan Israel sendiri adalah bangsa yang dalam Al
Quran dikabarkan, bangsa yang selalu mengingkari janji Sebetulnya ada apa
dengan Tuhan (dng asumsi Beliaulah yg menurunkan al Quran)? Kenapa Beliau
terusterusan membiarkan yahudi beranakpinak hanya untuk menciptakan manusia
yg selalu ingkar janji? Sekedar memenuhi quota neraka?

BTw: mas Yohanis... maaf sekali lagi, saya masih pusing membaca tulisan
Anda. Bisa bantu lebih menyederhanakannya... kalau tidak sudahlah mas.

yk: Intinya ya mbak Aris:
1. Tulisan sejuk / beradab / sopan tidak berkorelasi dengan benar-tidaknya
pesan / tepat-tidaknya pesan,
2. Ketidakmampuan tatanilai pribadi / kelompok untuk menyelesaikan masalah
di multiracial society,
3. Inconsistency. (Adhyaksa)

salam,

yk


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-06 Terurut Topik aris solikhah
Mas Yohanis,
  Saya baru saja selesai membaca buku Anda Sekarang adalah seperti apa yang 
Anda pikirkan karya Doug H.
   
  Pemakaian bahasa itu menentukan pikiran bahkan pribadi Anda sendiri mas. Suka 
atau tidak bagi saya pilihan bahasa pun akan berpengaruh terhadap citra diri, 
prinsip hidup dan masa depan Anda. Percaya nggak klo tidak silakan baca buku 
itu, buku yang di dalamnya ada beberapa ayat dari kitab agama Anda. 
   
  Kalau mas malas membuat dengan bahasa yang mudah dimengerti, jangan salahkan 
orang lain malas membacanya. he he he...bahasa menunjukkan peradaban he he he he
   
  Kalau kita berdiskusi nilai-nilai yang dipahami orang lain saya kira itu 
bagus... namun dengan alasan dan latar belakang yang tepat. Wilayah private? 
Tranfer nilai itu bukan wilayah private menurut saya.
   
  Kita hanya disuruh memilih di milis ini setuju atau tidak terhadap suatu 
nilai. Kalau sudah memilih setuju atau tidak ada pilihan lagi, membalas 
postingan, atau tidak.
   
  Pada diri orang yang prinsipnya beda sekalipun sebenarnya kita bisa menemukan 
sesuatu yang baik atau kebenaran untuk kita pelajari. Mencari kebaikan dan 
kelebihan dari semua kata-kata yang ditulis ini akan membuat kaya hidup kita, 
bukan selalu mencari celah-celah keburukan atau hal negatif dari tulisan 
seseorang yang membuat hidup menjadi tertekan.
   
  Kalau saya boleh memberikan tahu  sisi positif dari tulisan mas Ahmad untuk 
anda adalah fokuskan kenapa Adhyaksa daud mau melakukan hal itu bukan menyerang 
pribadi mas Ahmad. Itu diskusi yang kurang baik menurut saya.
   
  Saya berpikir ketika seorang partai atau bahkan non partai tertentu sudah 
masuk kementrian atau pemerintah dia harus melepaskan keanggotaan kepartaiannya 
ini untuk siapapun. Dia free.
   
  Dia sudah menjadi milik seluruh rakyat bukan partainya. Maka dia independen 
untuk melakukan apa saja menurut prinsip hidup dia demi rakyatnya.
   
  salam,
  aris
   
  

Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mbak Aris yg baik,

Saya telah terbawa dalam keriangan bermilist... dan menyesuaikan diri dengan
perubahan kondisi yang disodorkan oleh lawan bicara. Maaf dan Terimakasih
untuk concernnya.

Mas Ahmad dalam tulisannya saya pahami sbg telah dengan sengaja menggeser
focus. Ini tentu boleh-boleh saja sepanjang maksudnya baik tetapi kalau
untuk sekedar menangmenangan di dunia maya, ya untuk apa to seluruh
pembicaraan. Muspro (siasia) ya nggak? Di situ lho masalahnya

Jadi bukan masalah cocok - nggak cocok saya dengan tata nilai orang lain.
Spt sdh saya tulis, saya tdk masalah dng itu, dan tidak akan memperdulikan
selama itu di domain private. Tetapi manakala seseorang memasuki ranah
publik dan terus mengusung nilai itu, perlu kita lihat bersama kecocokannya
(fitness-nya) dengan memperbandingkannya dengan problem yang ada.

Default stand-point seseorang adalah tatanilai 'primitive' yg intrinsic
membentuk kita. Kondisi ini biasanya ditandai dengan jurus pokoknya /
pokok-e dan ungkapan sejenis. Titik pokok-e itu adalah titik absolut.
Threshold (batas ambang) yg kalau dilanggar biasanya akan menghasilkan
counter reaction tak terduga. Sementara di satu sisi saya tidak ingin
melanggar itu, di sisi lain saya menjadi tertarik mengetahui sebegitu
mudahnya jurus pamungkas itu dikeluarkan.

Mengenai bahasa, semoga Anda nggak terusterusan keberatan. Saya dasarnya
malas. Jadi bahasa apa saja, yg bisa saya pakai menjelaskan akan saya pakai.
Nggak ada unsur umuk (sombong) disini, pokoknya... (!? lha iya v_v)
selama mewakili. Eh, disitu ada unsur protesnya sih... protes krn bahasa
baku kita itu terlalu banyak unggahungguhnya dan sering nggak precise (tepat
/ correct). Pak Ikra tentu bisa banyak mengomentari hal ini. Pak Ikra, dozo.

Gimana Bogor? Di Jepang, hari ini bakal jadi salahsatu hari terpanas Summer
ini.

yk

On 8/4/06, aris solikhah wrote:

 Duh mas Yohanis,
 Ko tulisannya balik lagi seperti mm... mbok ya disederhanakan...pusing
 saya membacanya. Mbok ya punya rasa kasihan dikit yang baca kenapa mas?

 Iya kalau beliau ini orang jawa, kalau tidak, beliau bilang bahasa planet
 apa pula ini. Plis pakai bahasa bumi saja...maaf lho mas. Kalau tidak email
 dari Anda akan saya lewati saja. Ko malah sekarang lebih enak tulisan mm
 nggak hantu lagi, jadi gaya tulisannya bisa dimengerti :)

 Satu hal mas Ahmad punya prinsip hidup, nggak plin plan... meski ya
 prinsip itu tidak Anda setujui, seperti juga prinsip hidup saya yang beda
 dengan Anda.
 Yohanis Komboi  wrote:
 Kang Ahmad,

 Blarak mlungker ngalorngidhulngetanbalingulon nan jundhet. Sampean ini
 lagi
 ngomongin diri sendiri atau Adhyaksa sih? Apa memang begini ini style
 pamungkas sampean? Pokok-e saya begini titik, dan begini sampean itu kok
 ya
 milihnya nan adigangadigung adiluhung tapi terbaca sebagai gembelengan.
 Lha
 piye wong sampean itu bawaannya ngeles melulu... :p

 Sekali lagi mas Ahmad, saya nggak ada urusan dengan tata nilai sampean,
 nggak ada pula urusan dengan worldview sampean. Ga je je gang maar... :-D

Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-06 Terurut Topik Yohanis Komboi
On 8/7/06, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote:

Mas Yohanis,
Saya baru saja selesai membaca buku Anda Sekarang adalah seperti apa yang
Anda pikirkan karya Doug H.

Pemakaian bahasa itu menentukan pikiran bahkan pribadi Anda sendiri mas.
Suka atau tidak bagi saya pilihan bahasa pun akan berpengaruh terhadap citra
diri, prinsip hidup dan masa depan Anda. Percaya nggak klo tidak silakan
baca buku itu, buku yang di dalamnya ada beberapa ayat dari kitab agama
Anda.

yk: Mbak Aris, Hatur nuhun sudah meluangkan waktu menelisiki pemakaian
katakataku ya. Seperti dalam hal lain, euphoria bisa menyerang siapa saja,
kapan saja. Dulu stlh membaca 'the rule of four', ujugujug saya menemukan
diri saya terfiksasi oleh 'hypnerotomachia poliphilii'. Lalu beralih ke
'Chaos'nya James Gleick dan ujugujug semua saya lihat dari kacamata Chaos.
Itu semua kemudian memang diikuti dng kesadaran hasil heuristic yg membawa
kepala kita ke keseimbangan. Cepatlambatnya kesadaran ini sangat tgt
training dan pengalaman kita. Saya lihat Anda msh sangat mudah terfiksasi
dengan 'pendapat bagus' dari suatu buku / kata orang.

Kalau mas malas membuat dengan bahasa yang mudah dimengerti, jangan salahkan
orang lain malas membacanya. he he he...bahasa menunjukkan peradaban he he
he he

yk: Itulah mbak Aris, saya memang TIDAK berintensi mengajari siapapun ttg
hidup. Setiap orang memiliki lakunya sendirisendiri  dan pengalaman akan
membantu mereka menemukan trick untuk menyiasati hidupnya sendiri.

Anda tdk sangat salah mengatakan bahasa menunjukkan peradaban krn mmg bahasa
itu social construct. Tetapi menyederhanakannya hanya dng slogan itu juga
sangat bisa salah. Peradaban apa sih yang ingin ditunjukkan bila laku kita
sendiri melecehkannya? Manakah yg lbh perlu dihargai, adab (peradaban) - via
bahasa, ataukah manusia pembentuk peradaban itu?

Kalau kita berdiskusi nilai-nilai yang dipahami orang lain saya kira itu
bagus... namun dengan alasan dan latar belakang yang tepat. Wilayah private?
Tranfer nilai itu bukan wilayah private menurut saya.

yk: Anda sdh memahaminya... dng namun dengan alasan dan latar belakang yang
tepat. Btw, private tidaknya sesuatu harus dikembalikan ke individunya
masingmasing. Kita disini bicara ttg ukuran yg sangat bisa berbeda. Anda
menyebut 'transfer nilai', orang lain bisa melihat itu indoktrinasi, bualan,
dll, yg intinya penolakan. Sayangnya, semua ini juga sahsah saja.

Kita hanya disuruh memilih di milis ini setuju atau tidak terhadap suatu
nilai. Kalau sudah memilih setuju atau tidak ada pilihan lagi, membalas
postingan, atau tidak.

yk: Anda kok keluar lagi dari ide 'transfer nilai' di atas? Benar bahwa
media cyber menawarkan berbagai hal yg atasnya kita bebas menyikapi. Tetapi,
untuk 'transfer nilai' diperlukan setting yg sedikit berbeda. Diperlukan
komponent trust yg memadai untuk terjadinya transfer nilai. Ini berbeda
dengan setting komunikasi ala cyber yg umumnya berbentuk debate (bukan
diskusi), artinya diawali dengan sikap berseberangan... sampai kemudian
ditemukan kesamaan kalau ada, baru acceptance... kalau mungkin. Bayangkanlah
pembahasan topic meme dan malihannya (agama, sikap politik, dll). Topic ini
lbh sering berakhir dng kontroversi dan pengerasan masingmasing kubu. Apakah
ini yg ingin Anda claim sbg 'transfer nilai'?

Pada diri orang yang prinsipnya beda sekalipun sebenarnya kita bisa
menemukan sesuatu yang baik atau kebenaran untuk kita pelajari. Mencari
kebaikan dan kelebihan dari semua kata-kata yang ditulis ini akan membuat
kaya hidup kita, bukan selalu mencari celah-celah keburukan atau hal negatif
dari tulisan seseorang yang membuat hidup menjadi tertekan.

Kalau saya boleh memberikan tahu sisi positif dari tulisan mas Ahmad untuk
anda adalah fokuskan kenapa Adhyaksa daud mau melakukan hal itu bukan
menyerang pribadi mas Ahmad. Itu diskusi yang kurang baik menurut saya.

yk: Benar. Pengayaan wawasan mmg tidak membatasi hanya pada hal baik, hal
burukpun adalah case yg baik untuk dijadikan reference. Disini diperlukan
kemampuan tersendiri untuk membebaskan diri dari perancuan buruk sebagai
baik (dan sebaliknya).

Pemaknaan itu tergantung context. Kalau kita bicara pejabat publik,
contextnya adalah negara, masy., Indonesia. Kalau kita bicara jihad,
syariah, ya contextnya islam, msy. islam, dll. Mas Ahmad salah meletakkan
context. Ini yg saya serang. Saya juga tidak merasa memulai menyerang mas
Ahmad scr pribadi sampai dia menonjolkan ke'aku'-annya (pokok-e style)...
Spt saya tulis di mail sebelum ini, saya nggak ada urusan dng tatanilai
siapapun, tapi manakala anomali pribadi ala adhyaksa itu diusulkan baca sbg
hal baik oleh mas Ahmad, maka perlu saya pertegas disini bahwa cara baca
realita itu salah.

Mas Ahmad sdr skrg sdh tidak meributkan hal ini... pula Adhyaksa skrg jg
sedang perlu memikirkan cara survive di posisinya... makanya kitakita
ndhaklah perlu menjebakkan diri kesana.

Saya berpikir ketika seorang partai atau bahkan non partai tertentu sudah
masuk kementrian atau pemerintah dia 

Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-06 Terurut Topik Ahmad Syukri
Saya ikutan nimbrung, tapi kembali ke topik  Adhyaksa siap kawal relawan ke 
Lebanon. Perlu dipahami oleh para sahabat baik yang muslim maupun non muslim. 
Bahwa dalam ajaran Islam (Hadist) dikatakan Muslim itu adalah bersaudara, Jadi 
setiap muslim itu bersaudara tidak peduli dia ras apa, bangsa apa, suku apa, 
mazhab apa, aliran apa (sunni atau syiah dll, kecuali mereka yang tidak diakui 
muslim seperti punya nabi selain Nabi Muhammad saw).

Sekarang anda bayangkan, bagaimana kalau saudara kita (adik atau kakak kandung 
kita ) walaupun warga negaranya beda, walaupun sering bertengkar, walaupun lagi 
tidak sepaham. Tiba2 dianiaya orang (dibunuh orang , dizalimi orang). Tentu 
kita sebagai saudara (walaupun lagi ada masalah sendiri),  kita akan tetap 
membela, menuntut bahkan mencari orang yang telah membunuhi saudara kita itu.

Dengan ilustrasi seperti diatas - seorang muslim yang mempunyai keyakinan dan 
komitmen yang teguh terhadap ajaran Islam - akan mempunyai rasa persaudaraan 
yang sangat erat terhadap muslim yang lain (melampuai batas negara, ras, suku 
bangsa dan lain2). bahkan bisa lebih erat dibandingkan dengan saudara 
kandungnya sendiri (bila saudara kandungnya itu berbeda iman)

Perasaan muslim seperti itulah yang mungkin belum dimengerti oleh sebagian 
orang (bahkan oleh sebagian muslim sendiri di Indonesia). Jadi tidaklah aneh 
bila sebagian muslim di Indonesia ingin membela saudara muslimnya teraniaya di 
Lebanon. Walaupun Lebanon itu mayoritasnya adalah NON MUSLIM. Jadi jelas bukan 
masalah arab atau bukan arab, atau negaranya  yang dibela. Tetapi dimana saja 
terdapat muslim yang teraniaya disuatu tempat dibumi ini (baik di Timur tengah 
atau bukan), maka saudara muslim yang lain pasti akan berkewajiban membelanya.

Dengan demikian maksud adhyaksa itu menunjukkan salah satu bukti bahwa dia 
adalah muslim yang commit terhadap agamanya (Islam).

Sepengetahuan saya Libanon itu mayoritas Nasrani, seyogyanya rakyat Amrik yang 
sebagian besar Nasrani mendesak pemerintahnya untuk menghentikan kebrutalan 
Israel membumi hanguskan Libanon. Bukan malah mendiamkannya bahkan membelanya.

Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] wrote:  On 
8/7/06, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Mas Yohanis,
 Saya baru saja selesai membaca buku Anda Sekarang adalah seperti apa yang
 Anda pikirkan karya Doug H.
 
 Pemakaian bahasa itu menentukan pikiran bahkan pribadi Anda sendiri mas.
 Suka atau tidak bagi saya pilihan bahasa pun akan berpengaruh terhadap citra
 diri, prinsip hidup dan masa depan Anda. Percaya nggak klo tidak silakan
 baca buku itu, buku yang di dalamnya ada beberapa ayat dari kitab agama
 Anda.
 
 yk: Mbak Aris, Hatur nuhun sudah meluangkan waktu menelisiki pemakaian
 katakataku ya. Seperti dalam hal lain, euphoria bisa menyerang siapa saja,
 kapan saja. Dulu stlh membaca 'the rule of four', ujugujug saya menemukan
 diri saya terfiksasi oleh 'hypnerotomachia poliphilii'. Lalu beralih ke
 'Chaos'nya James Gleick dan ujugujug semua saya lihat dari kacamata Chaos.
 Itu semua kemudian memang diikuti dng kesadaran hasil heuristic yg membawa
 kepala kita ke keseimbangan. Cepatlambatnya kesadaran ini sangat tgt
 training dan pengalaman kita. Saya lihat Anda msh sangat mudah terfiksasi
 dengan 'pendapat bagus' dari suatu buku / kata orang.
 
 Kalau mas malas membuat dengan bahasa yang mudah dimengerti, jangan salahkan
 orang lain malas membacanya. he he he...bahasa menunjukkan peradaban he he
 he he
 
 yk: Itulah mbak Aris, saya memang TIDAK berintensi mengajari siapapun ttg
 hidup. Setiap orang memiliki lakunya sendirisendiri  dan pengalaman akan
 membantu mereka menemukan trick untuk menyiasati hidupnya sendiri.
 
 Anda tdk sangat salah mengatakan bahasa menunjukkan peradaban krn mmg bahasa
 itu social construct. Tetapi menyederhanakannya hanya dng slogan itu juga
 sangat bisa salah. Peradaban apa sih yang ingin ditunjukkan bila laku kita
 sendiri melecehkannya? Manakah yg lbh perlu dihargai, adab (peradaban) - via
 bahasa, ataukah manusia pembentuk peradaban itu?
 
 Kalau kita berdiskusi nilai-nilai yang dipahami orang lain saya kira itu
 bagus... namun dengan alasan dan latar belakang yang tepat. Wilayah private?
 Tranfer nilai itu bukan wilayah private menurut saya.
 
 yk: Anda sdh memahaminya... dng namun dengan alasan dan latar belakang yang
 tepat. Btw, private tidaknya sesuatu harus dikembalikan ke individunya
 masingmasing. Kita disini bicara ttg ukuran yg sangat bisa berbeda. Anda
 menyebut 'transfer nilai', orang lain bisa melihat itu indoktrinasi, bualan,
 dll, yg intinya penolakan. Sayangnya, semua ini juga sahsah saja.
 
 Kita hanya disuruh memilih di milis ini setuju atau tidak terhadap suatu
 nilai. Kalau sudah memilih setuju atau tidak ada pilihan lagi, membalas
 postingan, atau tidak.
 
 yk: Anda kok keluar lagi dari ide 'transfer nilai' di atas? Benar bahwa
 media cyber menawarkan berbagai hal yg atasnya kita bebas menyikapi. Tetapi,
 untuk 'transfer 

Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-06 Terurut Topik aris solikhah
Mas, saya setuju sekali dengan pendapat Anda dibawah. Begitulah seharusnya 
seorang muslim, mungkin saya belum bisa seperti itu, tetapi saya mendukung yang 
hal demikian. Memang haruslah yang punya kewajiban orang yang lebih mampu yakni 
TNI, namun karena betapa sulitnya birokrasi Indonesia. Saya kira keputusaan 
Adhyaksa itu sangat tepat, setidaknya membuka saluran bagi umat Islam yang 
ingin membantu disana. Kita perlu menghargai niatan umat muslim yang ingin 
membantu ke sana.
   
  HUkumnya sudah jatuh fardu kifayah... lebih fardu 'ain lagi adalah umat 
muslim yang dekat dengan daerah tersebut untuk membantu mereka. Kita tidak 
mempermasalahkan syiah atau Sunni asal mereka masih berpegang teguh pada Tiada 
Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah, maka dia saudara seaqidah 
kita.
   
  BUkan saya pesimis atau tidak menyukai perdamaian, tapi masalah Israel 
rupanya tidak akan pernah bisa diselesaikan dengan perdamaian. Pengalaman sudah 
mengatakan hal demikian. Israel sendiri adalah bangsa yang dalam Al Quran 
dikabarkan, bangsa yang selalu mengingkari janji.   Berharap pada PBB tidak 
mungkin, sama sekali tidak mungkin. Keberadaan hak veto adalah diskriminasi 
negeri-negeri lain.
   
  Adakah teman2 sini yang punya daftar lebih lengkap tentang produk2 Israel dan 
AS?
   
  BTw: mas Yohanis... maaf sekali lagi, saya masih pusing membaca tulisan Anda. 
Bisa bantu lebih menyederhanakannya... kalau tidak sudahlah mas. 
   
  salam,
  aris
  

Ahmad Syukri [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya ikutan nimbrung, tapi kembali ke topik  Adhyaksa siap kawal relawan ke 
Lebanon. Perlu dipahami oleh para sahabat baik yang muslim maupun non muslim. 
Bahwa dalam ajaran Islam (Hadist) dikatakan Muslim itu adalah bersaudara, Jadi 
setiap muslim itu bersaudara tidak peduli dia ras apa, bangsa apa, suku apa, 
mazhab apa, aliran apa (sunni atau syiah dll, kecuali mereka yang tidak diakui 
muslim seperti punya nabi selain Nabi Muhammad saw).

Sekarang anda bayangkan, bagaimana kalau saudara kita (adik atau kakak kandung 
kita ) walaupun warga negaranya beda, walaupun sering bertengkar, walaupun lagi 
tidak sepaham. Tiba2 dianiaya orang (dibunuh orang , dizalimi orang). Tentu 
kita sebagai saudara (walaupun lagi ada masalah sendiri), kita akan tetap 
membela, menuntut bahkan mencari orang yang telah membunuhi saudara kita itu.

Dengan ilustrasi seperti diatas - seorang muslim yang mempunyai keyakinan dan 
komitmen yang teguh terhadap ajaran Islam - akan mempunyai rasa persaudaraan 
yang sangat erat terhadap muslim yang lain (melampuai batas negara, ras, suku 
bangsa dan lain2). bahkan bisa lebih erat dibandingkan dengan saudara 
kandungnya sendiri (bila saudara kandungnya itu berbeda iman)

Perasaan muslim seperti itulah yang mungkin belum dimengerti oleh sebagian 
orang (bahkan oleh sebagian muslim sendiri di Indonesia). Jadi tidaklah aneh 
bila sebagian muslim di Indonesia ingin membela saudara muslimnya teraniaya di 
Lebanon. Walaupun Lebanon itu mayoritasnya adalah NON MUSLIM. Jadi jelas bukan 
masalah arab atau bukan arab, atau negaranya yang dibela. Tetapi dimana saja 
terdapat muslim yang teraniaya disuatu tempat dibumi ini (baik di Timur tengah 
atau bukan), maka saudara muslim yang lain pasti akan berkewajiban membelanya.

Dengan demikian maksud adhyaksa itu menunjukkan salah satu bukti bahwa dia 
adalah muslim yang commit terhadap agamanya (Islam).

Sepengetahuan saya Libanon itu mayoritas Nasrani, seyogyanya rakyat Amrik yang 
sebagian besar Nasrani mendesak pemerintahnya untuk menghentikan kebrutalan 
Israel membumi hanguskan Libanon. Bukan malah mendiamkannya bahkan membelanya.

Yohanis Komboi wrote: On 8/7/06, aris solikhah wrote:

Mas Yohanis,
Saya baru saja selesai membaca buku Anda Sekarang adalah seperti apa yang
Anda pikirkan karya Doug H.

Pemakaian bahasa itu menentukan pikiran bahkan pribadi Anda sendiri mas.
Suka atau tidak bagi saya pilihan bahasa pun akan berpengaruh terhadap citra
diri, prinsip hidup dan masa depan Anda. Percaya nggak klo tidak silakan
baca buku itu, buku yang di dalamnya ada beberapa ayat dari kitab agama
Anda.

yk: Mbak Aris, Hatur nuhun sudah meluangkan waktu menelisiki pemakaian
katakataku ya. Seperti dalam hal lain, euphoria bisa menyerang siapa saja,
kapan saja. Dulu stlh membaca 'the rule of four', ujugujug saya menemukan
diri saya terfiksasi oleh 'hypnerotomachia poliphilii'. Lalu beralih ke
'Chaos'nya James Gleick dan ujugujug semua saya lihat dari kacamata Chaos.
Itu semua kemudian memang diikuti dng kesadaran hasil heuristic yg membawa
kepala kita ke keseimbangan. Cepatlambatnya kesadaran ini sangat tgt
training dan pengalaman kita. Saya lihat Anda msh sangat mudah terfiksasi
dengan 'pendapat bagus' dari suatu buku / kata orang.

Kalau mas malas membuat dengan bahasa yang mudah dimengerti, jangan salahkan
orang lain malas membacanya. he he he...bahasa menunjukkan peradaban he he
he he

yk: Itulah mbak Aris, saya memang TIDAK berintensi mengajari siapapun ttg

Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-04 Terurut Topik Al-Badruuni Enterprise
Dear Andrew,
   
  Anda Muslim or not? Kalau anda bukan Muslim,kata-kata anda sangat saya 
maklumi. Namun jika Anda Muslim, Anda adalah seperti kaum munafik yang ada pada 
jaman Rasulullah SAW yang sangat ketakutan jika diajak perang,karena memang 
kaum munafik ini adalah penghianat yang seharusnya di azab lebih dahulu. 
   
  Jika anda non Muslim,perlu anda ketahui bahwa mati dalam Jihad bukanlah 
kehinaan bagi kami. Mati dalam Jihad merupakan kebanggaan dan rahmat Allah yang 
tiada terhingga. Jadi tidak ada bagi kami istilah mati sia-sia. 
   
  Ahmad

Andrew Yuen [EMAIL PROTECTED] wrote:
  akhmad al badun mau ikut? daftarkan saja diri di pertamburan sana.. 
masih
keburu kok.
mau mati saja kok ribut..
lagipula hidup makin sulit... jika ada kesempatan mati plus beken.. do it
saja..

-ay-
*masih sayang nyawa...

On 8/3/06, Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Maaf ya,

 Saya tidak pernah menghubungkan hal ini dengan partai. Pun dengan
 Adhyaksa. Saya tidak peduli,meski PKS sendiri menganggap langkah yang
 diambil Adhyakasa adalah 'blunder'. Dalam kamus hidup saya,menyatakan
 kebenaran adalah keharusan yang tidak bisa ditawar2. Apakah anda terbiasa
 dengan hidup palsu atau perpolitikan semu yang tidak pernah memutuskan
 sesuatu dengan hati nurani???

 Silahkan berpikir!!!


 Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com wrote:
 Hmmm... mas Ahmad,

 Anda sungguh ignorance. Juga, Anda tidak membaca dengan benar. Tulisan
 saya
 masih utuh di bawah, tapi kalau dengan melek pun belum bisa Anda temui
 maka
 baiklah saya kasih hint. Yg Anda tinggalkan adalah kontekst (context).
 Paham? Nah, sekarang haturkanlah maaf atas kesilapan Anda... tentu saja
 akan
 saya maafkan dengan lapang dada.

 Reality is the final judge, percaya? (Ah... apa urusan saya disini ya...
 ma'af). PKS backpedalled setelah menghitung untung-rugi yg bisa dialami
 akibat kekonyolan Adhyaksa (check detik.com, liputan6). Jadi, bahkan di
 mata
 PKS, move Adhyaksa itu dianggap kekonyolan spekulatif yg berpotensi
 merugikan partai. Tentu sah saja sih kalau itu Anda anggap keberanian.

 Salam merem tanpa nggethemngghethem (kheki) ya.

 yk

 On 8/4/06, Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED]al_badruuni%40yahoo.com
 wrote:

 Di bagian mana saya meninggalkan Adhyaksa? Saya memang pernah juga
 mengkritisi Pemerintah/Pejabat yang kebanyakan tidak aspiratif,namun saya
 tidak bilang seluruhnya.
 Saya juga salut dengan SBY yang dengan secara 'berani' memperjuangkan
 kecaman terhadap Agresi Israel ke Palestina dan Libanon sesuai
 kapasitasnya
 melalui PBB dan sekarang ini -OKI. Bahkan SBY juga sudah memerintahkan TNI
 untuk menyiapkan tentara perdamaian di Libanon.
 Terkait dengan Adhyaksa,saya tanya kepada Anda, siapa Menteri yang lain
 yang
 seberani beliau?

 Tolong buka mata Anda!!!

 Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.comykomboi%40gmail.com 
 wrote:
 Hmmm... datang bulan tidak cocok maka tidak salah bunda manganduang...
 hmmm... kontekst ya. Mengapa ia Anda tinggalkan di mail Anda sebelumnya
 kang
 Ahmad? Bisakah / sahkah melepaskan kacamata hollistic demi untuk mengejar
 setoran claim?

 Pejabat pemerintah itu ada (diadakan) untuk melayani constituentnya sesuai
 mandatnya. Dan constituent Adhyaksa bukan hanya FPI, PKS dan sejenisnya,
 tentu bukan pula Palestina, tapi seluruh manusia Indonesia. Cukup itu thok
 kok sakbetulnya. Adhyaksa ngurusin Palestina, itu di luar kewenangan dan
 mandatnya. Terlihat bahwa Adhyaksa belum memahami bagaimana dia
 semestinya berperan.

 Semakin banyak pejabat publik seperti Adhyaksa mungkin perlu ya... sisan
 untuk njlongopkan negara ini ke nadir.

 yk

 On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
 [EMAIL PROTECTED] al_badruuni%40yahoo.comal_badruuni%40yahoo.com
 wrote:

 Saya bicara dalam konteks dukungan untuk menghentikan
 aksi teroris Israel dan Amerika. Pemerintah tidak bisa
 tutp mata melihat kekejian diTimur Tengah. Itu
 bahasannya,jadi kalau Anda mau mempertanyakan kinerja
 sebagai menteri,ya silahkan saja tanya ke
 Presiden.Jadi tidak cocok dengan bahasan dibawah.

 Ahmad

 --- Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com
 ykomboi%40gmail.comykomboi%40gmail.com wrote:

  Parameter pengukur berhasil tidaknya mentri /
  pejabat publik itu jelas. Yg
  minimal, apakah ybs sudah melakukan tugasnya, apakah
  ada capaian terukur
  atas claim-claimnya. Tentu saja kita mengharapkan
  ada plus di atas minimal
  itu. Itulah pejabat publik.
 
  Apakah Adhyaksa performed? Parameter kasat mata
  kita: berapa medali emas,
  perak perunggu capaian Indonesia di Olympiade, Asian
  Games, SEA Games,
  Chess, dll.; bagaimana dengan situasi kepemudaan
  Indonesia dll.?
 
  Alih-alih memikirkan job-desc, Adhyaksa malah ikut
  'bermain' dengan emosi
  muslim. Dari sini hanya bisa dikatakan kalau
  Adhyaksa hanya mencari pengalih
  issue sambil mempertahankan dukungan publik melalui
  jalan yg kurang sesuai.
  Kesimpulan? Boleh jadi Adhyaksa adalah muslim yg
  baik, yg mana hal ini tidak
  

Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-03 Terurut Topik Al-Badruuni Enterprise
Di bagian mana saya meninggalkan Adhyaksa? Saya memang pernah juga mengkritisi 
Pemerintah/Pejabat yang kebanyakan tidak aspiratif,namun saya tidak bilang 
seluruhnya.
  Saya juga salut dengan SBY yang dengan secara 'berani' memperjuangkan kecaman 
terhadap Agresi Israel ke Palestina dan Libanon sesuai kapasitasnya melalui PBB 
dan sekarang ini -OKI. Bahkan SBY juga sudah memerintahkan TNI untuk menyiapkan 
tentara perdamaian di Libanon.
  Terkait dengan Adhyaksa,saya tanya kepada Anda, siapa Menteri yang lain yang 
seberani beliau?
   
  Tolong buka mata Anda!!!

Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Hmmm... datang bulan tidak cocok maka tidak salah bunda manganduang...
hmmm... kontekst ya. Mengapa ia Anda tinggalkan di mail Anda sebelumnya kang
Ahmad? Bisakah / sahkah melepaskan kacamata hollistic demi untuk mengejar
setoran claim?

Pejabat pemerintah itu ada (diadakan) untuk melayani constituentnya sesuai
mandatnya. Dan constituent Adhyaksa bukan hanya FPI, PKS dan sejenisnya,
tentu bukan pula Palestina, tapi seluruh manusia Indonesia. Cukup itu thok
kok sakbetulnya. Adhyaksa ngurusin Palestina, itu di luar kewenangan dan
mandatnya. Terlihat bahwa Adhyaksa belum memahami bagaimana dia
semestinya berperan.

Semakin banyak pejabat publik seperti Adhyaksa mungkin perlu ya... sisan
untuk njlongopkan negara ini ke nadir.

yk

On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote:

Saya bicara dalam konteks dukungan untuk menghentikan
aksi teroris Israel dan Amerika. Pemerintah tidak bisa
tutp mata melihat kekejian diTimur Tengah. Itu
bahasannya,jadi kalau Anda mau mempertanyakan kinerja
sebagai menteri,ya silahkan saja tanya ke
Presiden.Jadi tidak cocok dengan bahasan dibawah.

Ahmad

--- Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com wrote:

 Parameter pengukur berhasil tidaknya mentri /
 pejabat publik itu jelas. Yg
 minimal, apakah ybs sudah melakukan tugasnya, apakah
 ada capaian terukur
 atas claim-claimnya. Tentu saja kita mengharapkan
 ada plus di atas minimal
 itu. Itulah pejabat publik.

 Apakah Adhyaksa performed? Parameter kasat mata
 kita: berapa medali emas,
 perak perunggu capaian Indonesia di Olympiade, Asian
 Games, SEA Games,
 Chess, dll.; bagaimana dengan situasi kepemudaan
 Indonesia dll.?

 Alih-alih memikirkan job-desc, Adhyaksa malah ikut
 'bermain' dengan emosi
 muslim. Dari sini hanya bisa dikatakan kalau
 Adhyaksa hanya mencari pengalih
 issue sambil mempertahankan dukungan publik melalui
 jalan yg kurang sesuai.
 Kesimpulan? Boleh jadi Adhyaksa adalah muslim yg
 baik, yg mana hal ini tidak
 seorangpun mengetahuinya dengan jelas selain dirinya
 sendiri dan Tuhan.
 Tetapi sebagai pejabat publik, Adhyaksa tidak
 perform, alias tidak
 menjalankan amanah dengan baik. Dan kita, publik,
 punya sepenuhnya hak untuk
 menuntutnya lebih memikirkan pekerjaannya kalau dia
 masih meminatinya.

 yk


 On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
 [EMAIL PROTECTED] al_badruuni%40yahoo.com wrote:
 
 
  Salah satu wakil kita di Pemerintahan yang patut
  dicontoh. Semoga pribadi seperti beliau ini bisa
  bertambah banyak di Pemerintahan.
 
  Selamat Jalan Saudaraku para Mujahidin Indonesia.
 
  Ahmad
 
  --- Ambon [EMAIL PROTECTED] sea%40swipnet.se sea%40swipnet.se

 wrote:
 
   REFLEKSI: Menteri Pemuda siap berjihad ke
 Palestina
   bersama FPI serta konco-konconya, semoga beliau
   kebagian 72 bidadari di dunia seberang.
  
   
   HARIAN ANALISA
   Edisi Rabu, 2 Agustus
  
   Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon
  
   Jakarta, (Analisa)


 


[Non-text portions of this message have been removed]



 


-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-03 Terurut Topik Yohanis Komboi
Hmmm... mas Ahmad,

Anda sungguh ignorance. Juga, Anda tidak membaca dengan benar. Tulisan saya
masih utuh di bawah, tapi kalau dengan melek pun belum bisa Anda temui maka
baiklah saya kasih hint. Yg Anda tinggalkan adalah kontekst (context).
Paham? Nah, sekarang haturkanlah maaf atas kesilapan Anda... tentu saja akan
saya maafkan dengan lapang dada.

Reality is the final judge, percaya? (Ah... apa urusan saya disini ya...
ma'af). PKS backpedalled setelah menghitung untung-rugi yg bisa dialami
akibat kekonyolan Adhyaksa (check detik.com, liputan6). Jadi, bahkan di mata
PKS, move Adhyaksa itu dianggap kekonyolan spekulatif yg berpotensi
merugikan partai. Tentu sah saja sih kalau itu Anda anggap keberanian.

Salam merem tanpa nggethemngghethem (kheki) ya.

yk


On 8/4/06, Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote:

Di bagian mana saya meninggalkan Adhyaksa? Saya memang pernah juga
mengkritisi Pemerintah/Pejabat yang kebanyakan tidak aspiratif,namun saya
tidak bilang seluruhnya.
Saya juga salut dengan SBY yang dengan secara 'berani' memperjuangkan
kecaman terhadap Agresi Israel ke Palestina dan Libanon sesuai kapasitasnya
melalui PBB dan sekarang ini -OKI. Bahkan SBY juga sudah memerintahkan TNI
untuk menyiapkan tentara perdamaian di Libanon.
Terkait dengan Adhyaksa,saya tanya kepada Anda, siapa Menteri yang lain yang
seberani beliau?

Tolong buka mata Anda!!!



Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com wrote:
Hmmm... datang bulan tidak cocok maka tidak salah bunda manganduang...
hmmm... kontekst ya. Mengapa ia Anda tinggalkan di mail Anda sebelumnya kang
Ahmad? Bisakah / sahkah melepaskan kacamata hollistic demi untuk mengejar
setoran claim?

Pejabat pemerintah itu ada (diadakan) untuk melayani constituentnya sesuai
mandatnya. Dan constituent Adhyaksa bukan hanya FPI, PKS dan sejenisnya,
tentu bukan pula Palestina, tapi seluruh manusia Indonesia. Cukup itu thok
kok sakbetulnya. Adhyaksa ngurusin Palestina, itu di luar kewenangan dan
mandatnya. Terlihat bahwa Adhyaksa belum memahami bagaimana dia
semestinya berperan.

Semakin banyak pejabat publik seperti Adhyaksa mungkin perlu ya... sisan
untuk njlongopkan negara ini ke nadir.

yk

On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
[EMAIL PROTECTED]al_badruuni%40yahoo.com
wrote:

Saya bicara dalam konteks dukungan untuk menghentikan
aksi teroris Israel dan Amerika. Pemerintah tidak bisa
tutp mata melihat kekejian diTimur Tengah. Itu
bahasannya,jadi kalau Anda mau mempertanyakan kinerja
sebagai menteri,ya silahkan saja tanya ke
Presiden.Jadi tidak cocok dengan bahasan dibawah.

Ahmad


--- Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED]
ykomboi%40gmail.comykomboi%40gmail.com wrote:

 Parameter pengukur berhasil tidaknya mentri /
 pejabat publik itu jelas. Yg
 minimal, apakah ybs sudah melakukan tugasnya, apakah
 ada capaian terukur
 atas claim-claimnya. Tentu saja kita mengharapkan
 ada plus di atas minimal
 itu. Itulah pejabat publik.

 Apakah Adhyaksa performed? Parameter kasat mata
 kita: berapa medali emas,
 perak perunggu capaian Indonesia di Olympiade, Asian
 Games, SEA Games,
 Chess, dll.; bagaimana dengan situasi kepemudaan
 Indonesia dll.?

 Alih-alih memikirkan job-desc, Adhyaksa malah ikut
 'bermain' dengan emosi
 muslim. Dari sini hanya bisa dikatakan kalau
 Adhyaksa hanya mencari pengalih
 issue sambil mempertahankan dukungan publik melalui
 jalan yg kurang sesuai.
 Kesimpulan? Boleh jadi Adhyaksa adalah muslim yg
 baik, yg mana hal ini tidak
 seorangpun mengetahuinya dengan jelas selain dirinya
 sendiri dan Tuhan.
 Tetapi sebagai pejabat publik, Adhyaksa tidak
 perform, alias tidak
 menjalankan amanah dengan baik. Dan kita, publik,
 punya sepenuhnya hak untuk
 menuntutnya lebih memikirkan pekerjaannya kalau dia
 masih meminatinya.

 yk


 On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
 [EMAIL PROTECTED] al_badruuni%40yahoo.com al_badruuni%40yahoo.com
wrote:
 
 
  Salah satu wakil kita di Pemerintahan yang patut
  dicontoh. Semoga pribadi seperti beliau ini bisa
  bertambah banyak di Pemerintahan.
 
  Selamat Jalan Saudaraku para Mujahidin Indonesia.
 
  Ahmad
 
  --- Ambon [EMAIL PROTECTED] sea%40swipnet.se sea%40swipnet.se
sea%40swipnet.se


 wrote:
 
   REFLEKSI: Menteri Pemuda siap berjihad ke
 Palestina
   bersama FPI serta konco-konconya, semoga beliau
   kebagian 72 bidadari di dunia seberang.
  
   
   HARIAN ANALISA
   Edisi Rabu, 2 Agustus
  
   Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon
  
   Jakarta, (Analisa)


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan 

Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-03 Terurut Topik Al-Badruuni Enterprise
Maaf ya,
   
  Saya tidak pernah menghubungkan hal ini dengan partai. Pun dengan Adhyaksa. 
Saya tidak peduli,meski PKS sendiri menganggap langkah yang diambil Adhyakasa 
adalah 'blunder'. Dalam kamus hidup saya,menyatakan kebenaran adalah keharusan 
yang tidak bisa ditawar2. Apakah anda terbiasa dengan hidup palsu atau 
perpolitikan semu yang tidak pernah memutuskan sesuatu dengan hati nurani???
   
  Silahkan berpikir!!!

Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Hmmm... mas Ahmad,

Anda sungguh ignorance. Juga, Anda tidak membaca dengan benar. Tulisan saya
masih utuh di bawah, tapi kalau dengan melek pun belum bisa Anda temui maka
baiklah saya kasih hint. Yg Anda tinggalkan adalah kontekst (context).
Paham? Nah, sekarang haturkanlah maaf atas kesilapan Anda... tentu saja akan
saya maafkan dengan lapang dada.

Reality is the final judge, percaya? (Ah... apa urusan saya disini ya...
ma'af). PKS backpedalled setelah menghitung untung-rugi yg bisa dialami
akibat kekonyolan Adhyaksa (check detik.com, liputan6). Jadi, bahkan di mata
PKS, move Adhyaksa itu dianggap kekonyolan spekulatif yg berpotensi
merugikan partai. Tentu sah saja sih kalau itu Anda anggap keberanian.

Salam merem tanpa nggethemngghethem (kheki) ya.

yk

On 8/4/06, Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote:

Di bagian mana saya meninggalkan Adhyaksa? Saya memang pernah juga
mengkritisi Pemerintah/Pejabat yang kebanyakan tidak aspiratif,namun saya
tidak bilang seluruhnya.
Saya juga salut dengan SBY yang dengan secara 'berani' memperjuangkan
kecaman terhadap Agresi Israel ke Palestina dan Libanon sesuai kapasitasnya
melalui PBB dan sekarang ini -OKI. Bahkan SBY juga sudah memerintahkan TNI
untuk menyiapkan tentara perdamaian di Libanon.
Terkait dengan Adhyaksa,saya tanya kepada Anda, siapa Menteri yang lain yang
seberani beliau?

Tolong buka mata Anda!!!

Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com wrote:
Hmmm... datang bulan tidak cocok maka tidak salah bunda manganduang...
hmmm... kontekst ya. Mengapa ia Anda tinggalkan di mail Anda sebelumnya kang
Ahmad? Bisakah / sahkah melepaskan kacamata hollistic demi untuk mengejar
setoran claim?

Pejabat pemerintah itu ada (diadakan) untuk melayani constituentnya sesuai
mandatnya. Dan constituent Adhyaksa bukan hanya FPI, PKS dan sejenisnya,
tentu bukan pula Palestina, tapi seluruh manusia Indonesia. Cukup itu thok
kok sakbetulnya. Adhyaksa ngurusin Palestina, itu di luar kewenangan dan
mandatnya. Terlihat bahwa Adhyaksa belum memahami bagaimana dia
semestinya berperan.

Semakin banyak pejabat publik seperti Adhyaksa mungkin perlu ya... sisan
untuk njlongopkan negara ini ke nadir.

yk

On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
[EMAIL PROTECTED]al_badruuni%40yahoo.com
wrote:

Saya bicara dalam konteks dukungan untuk menghentikan
aksi teroris Israel dan Amerika. Pemerintah tidak bisa
tutp mata melihat kekejian diTimur Tengah. Itu
bahasannya,jadi kalau Anda mau mempertanyakan kinerja
sebagai menteri,ya silahkan saja tanya ke
Presiden.Jadi tidak cocok dengan bahasan dibawah.

Ahmad

--- Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED]
ykomboi%40gmail.comykomboi%40gmail.com wrote:

 Parameter pengukur berhasil tidaknya mentri /
 pejabat publik itu jelas. Yg
 minimal, apakah ybs sudah melakukan tugasnya, apakah
 ada capaian terukur
 atas claim-claimnya. Tentu saja kita mengharapkan
 ada plus di atas minimal
 itu. Itulah pejabat publik.

 Apakah Adhyaksa performed? Parameter kasat mata
 kita: berapa medali emas,
 perak perunggu capaian Indonesia di Olympiade, Asian
 Games, SEA Games,
 Chess, dll.; bagaimana dengan situasi kepemudaan
 Indonesia dll.?

 Alih-alih memikirkan job-desc, Adhyaksa malah ikut
 'bermain' dengan emosi
 muslim. Dari sini hanya bisa dikatakan kalau
 Adhyaksa hanya mencari pengalih
 issue sambil mempertahankan dukungan publik melalui
 jalan yg kurang sesuai.
 Kesimpulan? Boleh jadi Adhyaksa adalah muslim yg
 baik, yg mana hal ini tidak
 seorangpun mengetahuinya dengan jelas selain dirinya
 sendiri dan Tuhan.
 Tetapi sebagai pejabat publik, Adhyaksa tidak
 perform, alias tidak
 menjalankan amanah dengan baik. Dan kita, publik,
 punya sepenuhnya hak untuk
 menuntutnya lebih memikirkan pekerjaannya kalau dia
 masih meminatinya.

 yk


 On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
 [EMAIL PROTECTED] al_badruuni%40yahoo.com al_badruuni%40yahoo.com
wrote:
 
 
  Salah satu wakil kita di Pemerintahan yang patut
  dicontoh. Semoga pribadi seperti beliau ini bisa
  bertambah banyak di Pemerintahan.
 
  Selamat Jalan Saudaraku para Mujahidin Indonesia.
 
  Ahmad
 
  --- Ambon [EMAIL PROTECTED] sea%40swipnet.se sea%40swipnet.se
sea%40swipnet.se

 wrote:
 
   REFLEKSI: Menteri Pemuda siap berjihad ke
 Palestina
   bersama FPI serta konco-konconya, semoga beliau
   kebagian 72 bidadari di dunia seberang.
  
   
   HARIAN ANALISA
   Edisi Rabu, 2 Agustus
  
   Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon
  
   Jakarta, (Analisa)

[Non-text portions of this message have been removed]



 



Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-03 Terurut Topik Andrew Yuen
akhmad al badun mau ikut? daftarkan saja diri di pertamburan sana.. masih
keburu kok.
mau mati saja kok ribut..
lagipula hidup makin sulit... jika ada kesempatan mati plus beken.. do it
saja..

-ay-
*masih sayang nyawa...

On 8/3/06, Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Maaf ya,

 Saya tidak pernah menghubungkan hal ini dengan partai. Pun dengan
 Adhyaksa. Saya tidak peduli,meski PKS sendiri menganggap langkah yang
 diambil Adhyakasa adalah 'blunder'. Dalam kamus hidup saya,menyatakan
 kebenaran adalah keharusan yang tidak bisa ditawar2. Apakah anda terbiasa
 dengan hidup palsu atau perpolitikan semu yang tidak pernah memutuskan
 sesuatu dengan hati nurani???

 Silahkan berpikir!!!


 Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com wrote:
 Hmmm... mas Ahmad,

 Anda sungguh ignorance. Juga, Anda tidak membaca dengan benar. Tulisan
 saya
 masih utuh di bawah, tapi kalau dengan melek pun belum bisa Anda temui
 maka
 baiklah saya kasih hint. Yg Anda tinggalkan adalah kontekst (context).
 Paham? Nah, sekarang haturkanlah maaf atas kesilapan Anda... tentu saja
 akan
 saya maafkan dengan lapang dada.

 Reality is the final judge, percaya? (Ah... apa urusan saya disini ya...
 ma'af). PKS backpedalled setelah menghitung untung-rugi yg bisa dialami
 akibat kekonyolan Adhyaksa (check detik.com, liputan6). Jadi, bahkan di
 mata
 PKS, move Adhyaksa itu dianggap kekonyolan spekulatif yg berpotensi
 merugikan partai. Tentu sah saja sih kalau itu Anda anggap keberanian.

 Salam merem tanpa nggethemngghethem (kheki) ya.

 yk

 On 8/4/06, Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED]al_badruuni%40yahoo.com
 wrote:

 Di bagian mana saya meninggalkan Adhyaksa? Saya memang pernah juga
 mengkritisi Pemerintah/Pejabat yang kebanyakan tidak aspiratif,namun saya
 tidak bilang seluruhnya.
 Saya juga salut dengan SBY yang dengan secara 'berani' memperjuangkan
 kecaman terhadap Agresi Israel ke Palestina dan Libanon sesuai
 kapasitasnya
 melalui PBB dan sekarang ini -OKI. Bahkan SBY juga sudah memerintahkan TNI
 untuk menyiapkan tentara perdamaian di Libanon.
 Terkait dengan Adhyaksa,saya tanya kepada Anda, siapa Menteri yang lain
 yang
 seberani beliau?

 Tolong buka mata Anda!!!

 Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.comykomboi%40gmail.com 
 wrote:
 Hmmm... datang bulan tidak cocok maka tidak salah bunda manganduang...
 hmmm... kontekst ya. Mengapa ia Anda tinggalkan di mail Anda sebelumnya
 kang
 Ahmad? Bisakah / sahkah melepaskan kacamata hollistic demi untuk mengejar
 setoran claim?

 Pejabat pemerintah itu ada (diadakan) untuk melayani constituentnya sesuai
 mandatnya. Dan constituent Adhyaksa bukan hanya FPI, PKS dan sejenisnya,
 tentu bukan pula Palestina, tapi seluruh manusia Indonesia. Cukup itu thok
 kok sakbetulnya. Adhyaksa ngurusin Palestina, itu di luar kewenangan dan
 mandatnya. Terlihat bahwa Adhyaksa belum memahami bagaimana dia
 semestinya berperan.

 Semakin banyak pejabat publik seperti Adhyaksa mungkin perlu ya... sisan
 untuk njlongopkan negara ini ke nadir.

 yk

 On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
 [EMAIL PROTECTED] al_badruuni%40yahoo.comal_badruuni%40yahoo.com
 wrote:

 Saya bicara dalam konteks dukungan untuk menghentikan
 aksi teroris Israel dan Amerika. Pemerintah tidak bisa
 tutp mata melihat kekejian diTimur Tengah. Itu
 bahasannya,jadi kalau Anda mau mempertanyakan kinerja
 sebagai menteri,ya silahkan saja tanya ke
 Presiden.Jadi tidak cocok dengan bahasan dibawah.

 Ahmad

 --- Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com
 ykomboi%40gmail.comykomboi%40gmail.com wrote:

  Parameter pengukur berhasil tidaknya mentri /
  pejabat publik itu jelas. Yg
  minimal, apakah ybs sudah melakukan tugasnya, apakah
  ada capaian terukur
  atas claim-claimnya. Tentu saja kita mengharapkan
  ada plus di atas minimal
  itu. Itulah pejabat publik.
 
  Apakah Adhyaksa performed? Parameter kasat mata
  kita: berapa medali emas,
  perak perunggu capaian Indonesia di Olympiade, Asian
  Games, SEA Games,
  Chess, dll.; bagaimana dengan situasi kepemudaan
  Indonesia dll.?
 
  Alih-alih memikirkan job-desc, Adhyaksa malah ikut
  'bermain' dengan emosi
  muslim. Dari sini hanya bisa dikatakan kalau
  Adhyaksa hanya mencari pengalih
  issue sambil mempertahankan dukungan publik melalui
  jalan yg kurang sesuai.
  Kesimpulan? Boleh jadi Adhyaksa adalah muslim yg
  baik, yg mana hal ini tidak
  seorangpun mengetahuinya dengan jelas selain dirinya
  sendiri dan Tuhan.
  Tetapi sebagai pejabat publik, Adhyaksa tidak
  perform, alias tidak
  menjalankan amanah dengan baik. Dan kita, publik,
  punya sepenuhnya hak untuk
  menuntutnya lebih memikirkan pekerjaannya kalau dia
  masih meminatinya.
 
  yk
 
 
  On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
  [EMAIL PROTECTED] al_badruuni%40yahoo.com al_badruuni%
 40yahoo.com al_badruuni%40yahoo.com
 wrote:
  
  
   Salah satu wakil kita di Pemerintahan yang patut
   dicontoh. Semoga pribadi seperti beliau ini bisa
   bertambah banyak di Pemerintahan.
  
   Selamat 

Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-03 Terurut Topik Yohanis Komboi
Kang Ahmad,

Blarak mlungker ngalorngidhulngetanbalingulon nan jundhet. Sampean ini lagi
ngomongin diri sendiri atau Adhyaksa sih? Apa memang begini ini style
pamungkas sampean? Pokok-e saya begini titik, dan begini sampean itu kok ya
milihnya nan adigangadigung adiluhung tapi terbaca sebagai gembelengan. Lha
piye wong sampean itu bawaannya ngeles melulu... :p

Sekali lagi mas Ahmad, saya nggak ada urusan dengan tata nilai sampean,
nggak ada pula urusan dengan worldview sampean. Ga je je gang maar... :-D
Tapi manakala sampean membenarkan kekonyolan tindakan pejabat publik, saya
merasa terpanggil (tobil... tobil) untuk mengomentari kemlengsean ini.
Begitu.

Mlengse is mlengse dan untuk itu cukup tanya dirisendiri dengan jujur. Hanya
pengakuan atasnya sebagai mlengse yg memungkinkan adanya perbaikan. Pls.
jangan paksakan 'kebenaran' sampean itu untuk membela kemlengsean. Karena
dengan begitu sampean berikut kebenaran sampean bisa terbawa
ke ketidakjujuradilan.

Maaf dng bahasa oblokoblok saya. Kalau Anda masih juga penasaran, sementara
hasrat mereply menggebu karena 'kemenangan' di dunia cyber ini harus tuntas,
saya sarankan baca lagi tulisan sebelumnya sebelum mengklik 'send'.

yk



On 8/4/06, Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote:

Maaf ya,

Saya tidak pernah menghubungkan hal ini dengan partai. Pun dengan Adhyaksa.
Saya tidak peduli,meski PKS sendiri menganggap langkah yang diambil
Adhyakasa adalah 'blunder'. Dalam kamus hidup saya,menyatakan kebenaran
adalah keharusan yang tidak bisa ditawar2. Apakah anda terbiasa dengan hidup
palsu atau perpolitikan semu yang tidak pernah memutuskan sesuatu dengan
hati nurani???

Silahkan berpikir!!!


Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com wrote:
Hmmm... mas Ahmad,

Anda sungguh ignorance. Juga, Anda tidak membaca dengan benar. Tulisan saya
masih utuh di bawah, tapi kalau dengan melek pun belum bisa Anda temui maka
baiklah saya kasih hint. Yg Anda tinggalkan adalah kontekst (context).
Paham? Nah, sekarang haturkanlah maaf atas kesilapan Anda... tentu saja akan
saya maafkan dengan lapang dada.

Reality is the final judge, percaya? (Ah... apa urusan saya disini ya...
ma'af). PKS backpedalled setelah menghitung untung-rugi yg bisa dialami
akibat kekonyolan Adhyaksa (check detik.com, liputan6). Jadi, bahkan di mata
PKS, move Adhyaksa itu dianggap kekonyolan spekulatif yg berpotensi
merugikan partai. Tentu sah saja sih kalau itu Anda anggap keberanian.

Salam merem tanpa nggethemngghethem (kheki) ya.

yk

On 8/4/06, Al-Badruuni Enterprise
[EMAIL PROTECTED]al_badruuni%40yahoo.com
wrote:

Di bagian mana saya meninggalkan Adhyaksa? Saya memang pernah juga
mengkritisi Pemerintah/Pejabat yang kebanyakan tidak aspiratif,namun saya
tidak bilang seluruhnya.
Saya juga salut dengan SBY yang dengan secara 'berani' memperjuangkan
kecaman terhadap Agresi Israel ke Palestina dan Libanon sesuai kapasitasnya
melalui PBB dan sekarang ini -OKI. Bahkan SBY juga sudah memerintahkan TNI
untuk menyiapkan tentara perdamaian di Libanon.
Terkait dengan Adhyaksa,saya tanya kepada Anda, siapa Menteri yang lain yang
seberani beliau?

Tolong buka mata Anda!!!

Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED]
ykomboi%40gmail.comykomboi%40gmail.com wrote:
Hmmm... datang bulan tidak cocok maka tidak salah bunda manganduang...
hmmm... kontekst ya. Mengapa ia Anda tinggalkan di mail Anda sebelumnya kang
Ahmad? Bisakah / sahkah melepaskan kacamata hollistic demi untuk mengejar
setoran claim?

Pejabat pemerintah itu ada (diadakan) untuk melayani constituentnya sesuai
mandatnya. Dan constituent Adhyaksa bukan hanya FPI, PKS dan sejenisnya,
tentu bukan pula Palestina, tapi seluruh manusia Indonesia. Cukup itu thok
kok sakbetulnya. Adhyaksa ngurusin Palestina, itu di luar kewenangan dan
mandatnya. Terlihat bahwa Adhyaksa belum memahami bagaimana dia
semestinya berperan.

Semakin banyak pejabat publik seperti Adhyaksa mungkin perlu ya... sisan
untuk njlongopkan negara ini ke nadir.

yk

On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
[EMAIL PROTECTED] al_badruuni%40yahoo.comal_badruuni%40yahoo.com

wrote:

Saya bicara dalam konteks dukungan untuk menghentikan
aksi teroris Israel dan Amerika. Pemerintah tidak bisa
tutp mata melihat kekejian diTimur Tengah. Itu
bahasannya,jadi kalau Anda mau mempertanyakan kinerja
sebagai menteri,ya silahkan saja tanya ke
Presiden.Jadi tidak cocok dengan bahasan dibawah.

Ahmad

--- Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com
ykomboi%40gmail.comykomboi%40gmail.com wrote:

 Parameter pengukur berhasil tidaknya mentri /
 pejabat publik itu jelas. Yg
 minimal, apakah ybs sudah melakukan tugasnya, apakah
 ada capaian terukur
 atas claim-claimnya. Tentu saja kita mengharapkan
 ada plus di atas minimal
 itu. Itulah pejabat publik.

 Apakah Adhyaksa performed? Parameter kasat mata
 kita: berapa medali emas,
 perak perunggu capaian Indonesia di Olympiade, Asian
 Games, SEA Games,
 Chess, dll.; bagaimana dengan situasi kepemudaan
 Indonesia dll.?

 Alih-alih memikirkan 

Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-03 Terurut Topik aris solikhah
Duh mas Yohanis,
  Ko tulisannya balik lagi seperti mm... mbok ya disederhanakan...pusing saya 
membacanya. Mbok ya punya rasa kasihan dikit yang baca kenapa mas?
   
   Iya kalau beliau ini orang jawa,  kalau tidak, beliau bilang bahasa planet 
apa pula ini. Plis pakai bahasa bumi saja...maaf lho mas. Kalau tidak email 
dari Anda akan saya lewati saja. Ko malah sekarang lebih enak tulisan mm nggak 
hantu lagi,  jadi gaya tulisannya bisa dimengerti :)
   
  Satu hal mas Ahmad punya prinsip hidup, nggak plin plan... meski ya prinsip 
itu tidak Anda setujui, seperti juga prinsip hidup saya yang beda dengan Anda. 
   
   
   
  

Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kang Ahmad,

Blarak mlungker ngalorngidhulngetanbalingulon nan jundhet. Sampean ini lagi
ngomongin diri sendiri atau Adhyaksa sih? Apa memang begini ini style
pamungkas sampean? Pokok-e saya begini titik, dan begini sampean itu kok ya
milihnya nan adigangadigung adiluhung tapi terbaca sebagai gembelengan. Lha
piye wong sampean itu bawaannya ngeles melulu... :p

Sekali lagi mas Ahmad, saya nggak ada urusan dengan tata nilai sampean,
nggak ada pula urusan dengan worldview sampean. Ga je je gang maar... :-D
Tapi manakala sampean membenarkan kekonyolan tindakan pejabat publik, saya
merasa terpanggil (tobil... tobil) untuk mengomentari kemlengsean ini.
Begitu.

Mlengse is mlengse dan untuk itu cukup tanya dirisendiri dengan jujur. Hanya
pengakuan atasnya sebagai mlengse yg memungkinkan adanya perbaikan. Pls.
jangan paksakan 'kebenaran' sampean itu untuk membela kemlengsean. Karena
dengan begitu sampean berikut kebenaran sampean bisa terbawa
ke ketidakjujuradilan.

Maaf dng bahasa oblokoblok saya. Kalau Anda masih juga penasaran, sementara
hasrat mereply menggebu karena 'kemenangan' di dunia cyber ini harus tuntas,
saya sarankan baca lagi tulisan sebelumnya sebelum mengklik 'send'.

yk



On 8/4/06, Al-Badruuni Enterprise wrote:

Maaf ya,

Saya tidak pernah menghubungkan hal ini dengan partai. Pun dengan Adhyaksa.
Saya tidak peduli,meski PKS sendiri menganggap langkah yang diambil
Adhyakasa adalah 'blunder'. Dalam kamus hidup saya,menyatakan kebenaran
adalah keharusan yang tidak bisa ditawar2. Apakah anda terbiasa dengan hidup
palsu atau perpolitikan semu yang tidak pernah memutuskan sesuatu dengan
hati nurani???

Silahkan berpikir!!!


Yohanis Komboi  wrote:
Hmmm... mas Ahmad,

Anda sungguh ignorance. Juga, Anda tidak membaca dengan benar. Tulisan saya
masih utuh di bawah, tapi kalau dengan melek pun belum bisa Anda temui maka
baiklah saya kasih hint. Yg Anda tinggalkan adalah kontekst (context).
Paham? Nah, sekarang haturkanlah maaf atas kesilapan Anda... tentu saja akan
saya maafkan dengan lapang dada.

Reality is the final judge, percaya? (Ah... apa urusan saya disini ya...
ma'af). PKS backpedalled setelah menghitung untung-rugi yg bisa dialami
akibat kekonyolan Adhyaksa (check detik.com, liputan6). Jadi, bahkan di mata
PKS, move Adhyaksa itu dianggap kekonyolan spekulatif yg berpotensi
merugikan partai. Tentu sah saja sih kalau itu Anda anggap keberanian.

Salam merem tanpa nggethemngghethem (kheki) ya.

yk

On 8/4/06, Al-Badruuni Enterprise

wrote:

Di bagian mana saya meninggalkan Adhyaksa? Saya memang pernah juga
mengkritisi Pemerintah/Pejabat yang kebanyakan tidak aspiratif,namun saya
tidak bilang seluruhnya.
Saya juga salut dengan SBY yang dengan secara 'berani' memperjuangkan
kecaman terhadap Agresi Israel ke Palestina dan Libanon sesuai kapasitasnya
melalui PBB dan sekarang ini -OKI. Bahkan SBY juga sudah memerintahkan TNI
untuk menyiapkan tentara perdamaian di Libanon.
Terkait dengan Adhyaksa,saya tanya kepada Anda, siapa Menteri yang lain yang
seberani beliau?

Tolong buka mata Anda!!!

Yohanis Komboi  wrote:
Hmmm... datang bulan tidak cocok maka tidak salah bunda manganduang...
hmmm... kontekst ya. Mengapa ia Anda tinggalkan di mail Anda sebelumnya kang
Ahmad? Bisakah / sahkah melepaskan kacamata hollistic demi untuk mengejar
setoran claim?

Pejabat pemerintah itu ada (diadakan) untuk melayani constituentnya sesuai
mandatnya. Dan constituent Adhyaksa bukan hanya FPI, PKS dan sejenisnya,
tentu bukan pula Palestina, tapi seluruh manusia Indonesia. Cukup itu thok
kok sakbetulnya. Adhyaksa ngurusin Palestina, itu di luar kewenangan dan
mandatnya. Terlihat bahwa Adhyaksa belum memahami bagaimana dia
semestinya berperan.

Semakin banyak pejabat publik seperti Adhyaksa mungkin perlu ya... sisan
untuk njlongopkan negara ini ke nadir.

yk

On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise


wrote:

Saya bicara dalam konteks dukungan untuk menghentikan
aksi teroris Israel dan Amerika. Pemerintah tidak bisa
tutp mata melihat kekejian diTimur Tengah. Itu
bahasannya,jadi kalau Anda mau mempertanyakan kinerja
sebagai menteri,ya silahkan saja tanya ke
Presiden.Jadi tidak cocok dengan bahasan dibawah.

Ahmad

--- Yohanis Komboi 
 wrote:

 Parameter pengukur berhasil tidaknya mentri /
 pejabat publik itu jelas. Yg
 minimal, apakah ybs sudah melakukan 

Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-03 Terurut Topik Yohanis Komboi
Mbak Aris yg baik,

Saya telah terbawa dalam keriangan bermilist... dan menyesuaikan diri dengan
perubahan kondisi yang disodorkan oleh lawan bicara. Maaf dan Terimakasih
untuk concernnya.

Mas Ahmad dalam tulisannya saya pahami sbg telah dengan sengaja menggeser
focus. Ini tentu boleh-boleh saja sepanjang maksudnya baik tetapi kalau
untuk sekedar menangmenangan di dunia maya, ya untuk apa to seluruh
pembicaraan. Muspro (siasia) ya nggak? Di situ lho masalahnya

Jadi bukan masalah cocok - nggak cocok saya dengan tata nilai orang lain.
Spt sdh saya tulis, saya tdk masalah dng itu, dan tidak akan memperdulikan
selama itu di domain private. Tetapi manakala seseorang memasuki ranah
publik dan terus mengusung nilai itu, perlu kita lihat bersama kecocokannya
(fitness-nya) dengan memperbandingkannya dengan problem yang ada.

Default stand-point seseorang adalah tatanilai 'primitive' yg intrinsic
membentuk kita. Kondisi ini biasanya ditandai dengan jurus pokoknya /
pokok-e dan ungkapan sejenis. Titik pokok-e itu adalah titik absolut.
Threshold (batas ambang) yg kalau dilanggar biasanya akan menghasilkan
counter reaction tak terduga. Sementara di satu sisi saya tidak ingin
melanggar itu, di sisi lain saya menjadi tertarik mengetahui sebegitu
mudahnya jurus pamungkas itu dikeluarkan.

Mengenai bahasa, semoga Anda nggak terusterusan keberatan. Saya dasarnya
malas. Jadi bahasa apa saja, yg bisa saya pakai menjelaskan akan saya pakai.
Nggak ada unsur umuk (sombong) disini, pokoknya... (!? lha iya v_v)
selama mewakili. Eh, disitu ada unsur protesnya sih... protes krn bahasa
baku kita itu terlalu banyak unggahungguhnya dan sering nggak precise (tepat
/ correct). Pak Ikra tentu bisa banyak mengomentari hal ini. Pak Ikra, dozo.

Gimana Bogor? Di Jepang, hari ini bakal jadi salahsatu hari terpanas Summer
ini.

yk

On 8/4/06, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote:

Duh mas Yohanis,
 Ko tulisannya balik lagi seperti mm... mbok ya disederhanakan...pusing
 saya membacanya. Mbok ya punya rasa kasihan dikit yang baca kenapa mas?

 Iya kalau beliau ini orang jawa, kalau tidak, beliau bilang bahasa planet
 apa pula ini. Plis pakai bahasa bumi saja...maaf lho mas. Kalau tidak email
 dari Anda akan saya lewati saja. Ko malah sekarang lebih enak tulisan mm
 nggak hantu lagi, jadi gaya tulisannya bisa dimengerti :)

 Satu hal mas Ahmad punya prinsip hidup, nggak plin plan... meski ya
 prinsip itu tidak Anda setujui, seperti juga prinsip hidup saya yang beda
 dengan Anda.
 Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com wrote:
 Kang Ahmad,

 Blarak mlungker ngalorngidhulngetanbalingulon nan jundhet. Sampean ini
 lagi
 ngomongin diri sendiri atau Adhyaksa sih? Apa memang begini ini style
 pamungkas sampean? Pokok-e saya begini titik, dan begini sampean itu kok
 ya
 milihnya nan adigangadigung adiluhung tapi terbaca sebagai gembelengan.
 Lha
 piye wong sampean itu bawaannya ngeles melulu... :p

 Sekali lagi mas Ahmad, saya nggak ada urusan dengan tata nilai sampean,
 nggak ada pula urusan dengan worldview sampean. Ga je je gang maar... :-D
 Tapi manakala sampean membenarkan kekonyolan tindakan pejabat publik, saya
 merasa terpanggil (tobil... tobil) untuk mengomentari kemlengsean ini.
 Begitu.

 Mlengse is mlengse dan untuk itu cukup tanya dirisendiri dengan jujur.
 Hanya
 pengakuan atasnya sebagai mlengse yg memungkinkan adanya perbaikan. Pls.
 jangan paksakan 'kebenaran' sampean itu untuk membela kemlengsean. Karena
 dengan begitu sampean berikut kebenaran sampean bisa terbawa
 ke ketidakjujuradilan.

 Maaf dng bahasa oblokoblok saya. Kalau Anda masih juga penasaran,
 sementara
 hasrat mereply menggebu karena 'kemenangan' di dunia cyber ini harus
 tuntas,
 saya sarankan baca lagi tulisan sebelumnya sebelum mengklik 'send'.

 yk

 
 On 8/4/06, Al-Badruuni Enterprise wrote:

 Maaf ya,

 Saya tidak pernah menghubungkan hal ini dengan partai. Pun dengan
 Adhyaksa.
 Saya tidak peduli,meski PKS sendiri menganggap langkah yang diambil
 Adhyakasa adalah 'blunder'. Dalam kamus hidup saya,menyatakan kebenaran
 adalah keharusan yang tidak bisa ditawar2. Apakah anda terbiasa dengan
 hidup
 palsu atau perpolitikan semu yang tidak pernah memutuskan sesuatu dengan
 hati nurani???

 Silahkan berpikir!!!

 Yohanis Komboi  wrote:
 Hmmm... mas Ahmad,

 Anda sungguh ignorance. Juga, Anda tidak membaca dengan benar. Tulisan
 saya
 masih utuh di bawah, tapi kalau dengan melek pun belum bisa Anda temui
 maka
 baiklah saya kasih hint. Yg Anda tinggalkan adalah kontekst (context).
 Paham? Nah, sekarang haturkanlah maaf atas kesilapan Anda... tentu saja
 akan
 saya maafkan dengan lapang dada.

 Reality is the final judge, percaya? (Ah... apa urusan saya disini ya...
 ma'af). PKS backpedalled setelah menghitung untung-rugi yg bisa dialami
 akibat kekonyolan Adhyaksa (check detik.com, liputan6). Jadi, bahkan di
 mata
 PKS, move Adhyaksa itu dianggap kekonyolan spekulatif yg berpotensi
 merugikan partai. Tentu sah saja sih kalau itu Anda 

Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-02 Terurut Topik Al-Badruuni Enterprise

Saya bicara dalam konteks dukungan untuk menghentikan
aksi teroris Israel dan Amerika. Pemerintah tidak bisa
tutp mata melihat kekejian diTimur Tengah. Itu
bahasannya,jadi kalau Anda mau mempertanyakan kinerja
sebagai menteri,ya silahkan saja tanya ke
Presiden.Jadi tidak cocok dengan bahasan dibawah. 

Ahmad


--- Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Parameter pengukur berhasil tidaknya mentri /
 pejabat publik itu jelas. Yg
 minimal, apakah ybs sudah melakukan tugasnya, apakah
 ada capaian terukur
 atas claim-claimnya. Tentu saja kita mengharapkan
 ada plus di atas minimal
 itu. Itulah pejabat publik.
 
 Apakah Adhyaksa performed? Parameter kasat mata
 kita: berapa medali emas,
 perak perunggu capaian Indonesia di Olympiade, Asian
 Games, SEA Games,
 Chess, dll.; bagaimana dengan situasi kepemudaan
 Indonesia dll.?
 
 Alih-alih memikirkan job-desc, Adhyaksa malah ikut
 'bermain' dengan emosi
 muslim. Dari sini hanya bisa dikatakan kalau
 Adhyaksa hanya mencari pengalih
 issue sambil mempertahankan dukungan publik melalui
 jalan yg kurang sesuai.
 Kesimpulan? Boleh jadi Adhyaksa adalah muslim yg
 baik, yg mana hal ini tidak
 seorangpun mengetahuinya dengan jelas selain dirinya
 sendiri dan Tuhan.
 Tetapi sebagai pejabat publik, Adhyaksa tidak
 perform, alias tidak
 menjalankan amanah dengan baik. Dan kita, publik,
 punya sepenuhnya hak untuk
 menuntutnya lebih memikirkan pekerjaannya kalau dia
 masih meminatinya.
 
 yk
 
 
 On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Salah satu wakil kita di Pemerintahan yang patut
  dicontoh. Semoga pribadi seperti beliau ini bisa
  bertambah banyak di Pemerintahan.
 
  Selamat Jalan Saudaraku para Mujahidin Indonesia.
 
  Ahmad
 
  --- Ambon [EMAIL PROTECTED] sea%40swipnet.se
 wrote:
 
   REFLEKSI: Menteri Pemuda siap berjihad ke
 Palestina
   bersama FPI serta konco-konconya, semoga beliau
   kebagian 72 bidadari di dunia seberang.
  
   
   HARIAN ANALISA
   Edisi Rabu, 2 Agustus
  
   Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon
  
   Jakarta, (Analisa)
  .
 
  
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-02 Terurut Topik Yohanis Komboi
Hmmm... datang bulan tidak cocok maka tidak salah bunda manganduang...
hmmm... kontekst ya. Mengapa ia Anda tinggalkan di mail Anda sebelumnya kang
Ahmad? Bisakah / sahkah melepaskan kacamata hollistic demi untuk mengejar
setoran claim?

Pejabat pemerintah itu ada (diadakan) untuk melayani constituentnya sesuai
mandatnya. Dan constituent Adhyaksa bukan hanya FPI, PKS dan sejenisnya,
tentu bukan pula Palestina, tapi seluruh manusia Indonesia. Cukup itu thok
kok sakbetulnya. Adhyaksa ngurusin Palestina, itu di luar kewenangan dan
mandatnya.  Terlihat bahwa Adhyaksa belum memahami bagaimana dia
semestinya berperan.

Semakin banyak pejabat publik seperti Adhyaksa mungkin perlu ya... sisan
untuk njlongopkan negara ini ke nadir.

yk


On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote:


Saya bicara dalam konteks dukungan untuk menghentikan
aksi teroris Israel dan Amerika. Pemerintah tidak bisa
tutp mata melihat kekejian diTimur Tengah. Itu
bahasannya,jadi kalau Anda mau mempertanyakan kinerja
sebagai menteri,ya silahkan saja tanya ke
Presiden.Jadi tidak cocok dengan bahasan dibawah.

Ahmad


--- Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com wrote:

 Parameter pengukur berhasil tidaknya mentri /
 pejabat publik itu jelas. Yg
 minimal, apakah ybs sudah melakukan tugasnya, apakah
 ada capaian terukur
 atas claim-claimnya. Tentu saja kita mengharapkan
 ada plus di atas minimal
 itu. Itulah pejabat publik.

 Apakah Adhyaksa performed? Parameter kasat mata
 kita: berapa medali emas,
 perak perunggu capaian Indonesia di Olympiade, Asian
 Games, SEA Games,
 Chess, dll.; bagaimana dengan situasi kepemudaan
 Indonesia dll.?

 Alih-alih memikirkan job-desc, Adhyaksa malah ikut
 'bermain' dengan emosi
 muslim. Dari sini hanya bisa dikatakan kalau
 Adhyaksa hanya mencari pengalih
 issue sambil mempertahankan dukungan publik melalui
 jalan yg kurang sesuai.
 Kesimpulan? Boleh jadi Adhyaksa adalah muslim yg
 baik, yg mana hal ini tidak
 seorangpun mengetahuinya dengan jelas selain dirinya
 sendiri dan Tuhan.
 Tetapi sebagai pejabat publik, Adhyaksa tidak
 perform, alias tidak
 menjalankan amanah dengan baik. Dan kita, publik,
 punya sepenuhnya hak untuk
 menuntutnya lebih memikirkan pekerjaannya kalau dia
 masih meminatinya.

 yk


 On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
 [EMAIL PROTECTED] al_badruuni%40yahoo.com wrote:
 
 
  Salah satu wakil kita di Pemerintahan yang patut
  dicontoh. Semoga pribadi seperti beliau ini bisa
  bertambah banyak di Pemerintahan.
 
  Selamat Jalan Saudaraku para Mujahidin Indonesia.
 
  Ahmad
 
  --- Ambon [EMAIL PROTECTED] sea%40swipnet.se sea%40swipnet.se

 wrote:
 
   REFLEKSI: Menteri Pemuda siap berjihad ke
 Palestina
   bersama FPI serta konco-konconya, semoga beliau
   kebagian 72 bidadari di dunia seberang.
  
   
   HARIAN ANALISA
   Edisi Rabu, 2 Agustus
  
   Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon
  
   Jakarta, (Analisa)



 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-01 Terurut Topik Ambon
REFLEKSI:  Menteri Pemuda siap berjihad ke Palestina bersama FPI serta 
konco-konconya, semoga beliau kebagian 72 bidadari di dunia seberang.


HARIAN ANALISA
Edisi Rabu, 2 Agustus 

Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon 

Jakarta, (Analisa) 

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault menyatakan siap mengawal 
dan turutserta dengan para relawan yang ingin berjihad ke Palestina dan 
Lebanon. 

Saya sendiri akan ikut berangkat dan mengawal kalian semua ke sana. Ini 
serius, saya tidak main-main, tegas Adhyaksa di tengah-tengah massa Bom Syahid 
Front Pembela Islam yang melakukan unjukrasa di depan pintu gerbang halaman 
kantor Menpora, Jakarta, Selasa (1/8). 

Pernyataan Adhyaksa itu pun disambut teriakan 'Allahu Akbar' dari pengunjuk 
rasa. Ratusan orang yang berunjuk rasa tersebut minta agar pemerintah 
memfasilitasi dan mengijinkan relawan pemuda membantu saudara-saudaranya yang 
tengah berperang melawan Israel. 

Kami meminta pemerintah memfasilitasi dan mengijinkan kami untuk berangkat ke 
Palestina dan Lebanon membantu saudara-saudara kita di sana, tegas Kepala Staf 
Operasional Kelaskaran FPI, Eka Jaya, di tengah-tengah aksi pada wartawan. 

Ia mengklaim sekitar 50 ribu orang dari Sabang sampai Merauke siap untuk 
berangkat ke Lebanon dan Palestina. 

Menpora Adhyaksa mengatakan bahwa ia akan menyampaikan aspirasi tersebut pada 
Presiden dan Wapres. Insya Allah aspirasi yang disampaikan oleh kalian semua, 
saya sampaikan pada Presiden dan Wakil Presiden, katanya. 

Mudah-mudahan diberikan kesempatan untuk rekan-rekan yang ingin berpartisipasi 
untuk perdamaian dunia dan ikut membela hak asasi orang, ungkap Adhyaksa yang 
sengaja turun dari ruangan kantornya di lantai 10 untuk menemui para 
pengunjukrasa. 

Menpora mengatakan bahwa kebiadaban zionis Israel sudah sangat kelewatan. 
Pembantaian yang terus menerus terjadi di sana membuat hati kita, hati bangsa 
ini terkoyak-koyak. Ini bukan saja karena membela Islam, tapi juga karena rasa 
kemanusiaan yang sudah diacak-acak dan diobrak-abrik oleh Israel ini. Dan kalau 
diijinkan, saya juga akan ikut bergabung, tambahnya. 

Adhyaksa mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian 
pemuda Indonesia melihat kebiadaban yang dipertontonkan Israel. Saya salut 
pada mereka ini yang peduli terhadap sesama manusia dan sesama umat Islam, 
katanya. 

Ratusan orang tersebut berunjukrasa dengan menggunakan seragam putih-putih, 
lengkap dengan topeng muka dari kain putih pula. Pada kaos putih mereka 
tertulis Bom Syahid FPI untuk Palestina. 

Mereka juga membawa sejumlah poster yang antara lain bertuliskan Bom Syahid 
FPI untuk Palestina-Lebanon, 'USA-Israel go to hell serta 'We are Bom Syahid'. 

Selain meneriakkan Allahu Akbar serta yel-yel dalam bahasa Arab, mereka juga 
sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Puluhan aparat kepolisian berjaga-jaga 
di sekitar lokasi unjuk rasa.


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-01 Terurut Topik Al-Badruuni Enterprise


Salah satu wakil kita di Pemerintahan yang patut
dicontoh. Semoga pribadi seperti beliau ini bisa
bertambah banyak di Pemerintahan.

Selamat Jalan Saudaraku para Mujahidin Indonesia.

Ahmad


--- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:

 REFLEKSI:  Menteri Pemuda siap berjihad ke Palestina
 bersama FPI serta konco-konconya, semoga beliau
 kebagian 72 bidadari di dunia seberang.
 
 
 HARIAN ANALISA
 Edisi Rabu, 2 Agustus 
 
 Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon 
 
 Jakarta, (Analisa) 
 
 Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault
 menyatakan siap mengawal dan turutserta dengan para
 relawan yang ingin berjihad ke Palestina dan
 Lebanon. 
 
 Saya sendiri akan ikut berangkat dan mengawal
 kalian semua ke sana. Ini serius, saya tidak
 main-main, tegas Adhyaksa di tengah-tengah massa
 Bom Syahid Front Pembela Islam yang melakukan
 unjukrasa di depan pintu gerbang halaman kantor
 Menpora, Jakarta, Selasa (1/8). 
 
 Pernyataan Adhyaksa itu pun disambut teriakan
 'Allahu Akbar' dari pengunjuk rasa. Ratusan orang
 yang berunjuk rasa tersebut minta agar pemerintah
 memfasilitasi dan mengijinkan relawan pemuda
 membantu saudara-saudaranya yang tengah berperang
 melawan Israel. 
 
 Kami meminta pemerintah memfasilitasi dan
 mengijinkan kami untuk berangkat ke Palestina dan
 Lebanon membantu saudara-saudara kita di sana,
 tegas Kepala Staf Operasional Kelaskaran FPI, Eka
 Jaya, di tengah-tengah aksi pada wartawan. 
 
 Ia mengklaim sekitar 50 ribu orang dari Sabang
 sampai Merauke siap untuk berangkat ke Lebanon dan
 Palestina. 
 
 Menpora Adhyaksa mengatakan bahwa ia akan
 menyampaikan aspirasi tersebut pada Presiden dan
 Wapres. Insya Allah aspirasi yang disampaikan oleh
 kalian semua, saya sampaikan pada Presiden dan Wakil
 Presiden, katanya. 
 
 Mudah-mudahan diberikan kesempatan untuk
 rekan-rekan yang ingin berpartisipasi untuk
 perdamaian dunia dan ikut membela hak asasi orang,
 ungkap Adhyaksa yang sengaja turun dari ruangan
 kantornya di lantai 10 untuk menemui para
 pengunjukrasa. 
 
 Menpora mengatakan bahwa kebiadaban zionis Israel
 sudah sangat kelewatan. Pembantaian yang terus
 menerus terjadi di sana membuat hati kita, hati
 bangsa ini terkoyak-koyak. Ini bukan saja karena
 membela Islam, tapi juga karena rasa kemanusiaan
 yang sudah diacak-acak dan diobrak-abrik oleh Israel
 ini. Dan kalau diijinkan, saya juga akan ikut
 bergabung, tambahnya. 
 
 Adhyaksa mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan
 merupakan bentuk kepedulian pemuda Indonesia melihat
 kebiadaban yang dipertontonkan Israel. Saya salut
 pada mereka ini yang peduli terhadap sesama manusia
 dan sesama umat Islam, katanya. 
 
 Ratusan orang tersebut berunjukrasa dengan
 menggunakan seragam putih-putih, lengkap dengan
 topeng muka dari kain putih pula. Pada kaos putih
 mereka tertulis Bom Syahid FPI untuk Palestina. 
 
 Mereka juga membawa sejumlah poster yang antara lain
 bertuliskan Bom Syahid FPI untuk
 Palestina-Lebanon, 'USA-Israel go to hell serta 'We
 are Bom Syahid'. 
 
 Selain meneriakkan Allahu Akbar serta yel-yel dalam
 bahasa Arab, mereka juga sempat menyanyikan lagu
 Indonesia Raya. Puluhan aparat kepolisian
 berjaga-jaga di sekitar lokasi unjuk rasa.
 
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon

2006-08-01 Terurut Topik Yohanis Komboi
Parameter pengukur berhasil tidaknya mentri / pejabat publik itu jelas. Yg
minimal, apakah ybs sudah melakukan tugasnya, apakah ada capaian terukur
atas claim-claimnya. Tentu saja kita mengharapkan ada plus di atas minimal
itu. Itulah pejabat publik.

Apakah Adhyaksa performed? Parameter kasat mata kita: berapa medali emas,
perak perunggu capaian Indonesia di Olympiade, Asian Games, SEA Games,
Chess, dll.; bagaimana dengan situasi kepemudaan Indonesia dll.?

Alih-alih memikirkan job-desc, Adhyaksa malah ikut 'bermain' dengan emosi
muslim. Dari sini hanya bisa dikatakan kalau Adhyaksa hanya mencari pengalih
issue sambil mempertahankan dukungan publik melalui jalan yg kurang sesuai.
Kesimpulan? Boleh jadi Adhyaksa adalah muslim yg baik, yg mana hal ini tidak
seorangpun mengetahuinya dengan jelas selain dirinya sendiri dan Tuhan.
Tetapi sebagai pejabat publik, Adhyaksa tidak perform, alias tidak
menjalankan amanah dengan baik. Dan kita, publik, punya sepenuhnya hak untuk
menuntutnya lebih memikirkan pekerjaannya kalau dia masih meminatinya.

yk


On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Salah satu wakil kita di Pemerintahan yang patut
 dicontoh. Semoga pribadi seperti beliau ini bisa
 bertambah banyak di Pemerintahan.

 Selamat Jalan Saudaraku para Mujahidin Indonesia.

 Ahmad

 --- Ambon [EMAIL PROTECTED] sea%40swipnet.se wrote:

  REFLEKSI: Menteri Pemuda siap berjihad ke Palestina
  bersama FPI serta konco-konconya, semoga beliau
  kebagian 72 bidadari di dunia seberang.
 
  
  HARIAN ANALISA
  Edisi Rabu, 2 Agustus
 
  Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon
 
  Jakarta, (Analisa)
 .

 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/