[ppiindia] Apa Yang Kurang dari bangsa Sebesar Indonesia? part II
Lumayan banyak perspektif ttg apa yang kurang dgn bangsa ini menunjukkan masih adanya attention atas nasib bangsa Apa yang kurang dari kita-kita bangsa Indonesia ? Cukup beragam perspektif atas ini, diantaranya kita perlu lebih banyak eksekutor (pelaksana smart) dibanding pemikir( Kibroto dalam polemik orang pintar dan bodoh), atau tersebab sistem otoriter Militeristik Orde Baru penyebab kebekuan kemajuan Indonesia( Toewoel termasuk si filsuf ) .. Glassnett berargumen kita kurang memegang nilai-nilai ketimuran , kurang keuletan dan tidak mampu mengembangakan nilai budaya, kurang jiwa bisniss, sedang Lets Tangeon lebih pada tabiat dan perangai bangsa yg anarkis dan kurang terhormat dan memandang para pemikir filsafatis hanyalah para pemimpi dan kita sudah membludak oleh sarjana filsafat Tapi Indosepherd tampaknya ada kecenderungan sepemahaman bahwa kita perlu aufklarung atau renaissance dgn dimulai dari pencerahan akal budi( nalar) dgn tantangan dari Van Helsing di milis tetangga, apa yg bisa diupayakan indosepherd demi tercapainya renaissance ??? Van lebih pada tipe model Revolusi Demokrasi Prancis thn 1798 selaku tonggak pencerahan peradaban dimana awal dari perkembangan kemajuan adalah era revolusi Prancis dgn promotornya adalah Rosseau dan Voltaire Anda tertarik gagasan revolusi total Mr Van?? Lain Milis nyatakan kita sudah punya Filsafat sendiri yaitu Pancasila, ngak perlu lagi filsafat Import model barat, bahkan ada yg alergi filsafat selaku pencerah akal termasuk di sini engkong Filsuf si ahli filsafat yg berargumen kita begini tersebab ulah sistem Politik Orde Baru bukan oleh kurangnya ahli pikir rumit dimana ini paradoks dgn latar belakangnya yg filsuf apakabar.. aneh Itulah sekilas tangkapan saya ( kalo ngak salah) Saya tetap kukuh dgn perspektif awal saya bahwa kita kurang, kurang dan kurang ( double kurang )dalam segi keahlian ( ekonomi, politk, sosial, budaya, sains, research, eksplorasi)seperti olah pikir terstruktur dan tersistem yg dianut oleh para filsuf sehingga arah kebijakan para birokrat pemerintahan selalu salah kaprah dan kacau- balau.. artinya kita sebagian besar bangsa ini tidak dilatih berfikir runtun, rumit, integral tapi terpola sehingga yg dihasilkan adalah manusia-manusia ABS( asal bapak senang) dan ya..ya..ya ..( ngihhh pak) sebagai akibat sistem kebapakan ( paternalistik) dan lebih pada tokoh panutan Kharismatis dibanding kemandirian pemikiran.. Hasilnya bisa ditebak, kebijakan ,UU dan Kepres dan Kebijakan Birokrat cenderung singkat( temporer) dan tidak berjangkauan jauh ke depan ( jangka panjang) baik dlm misi dan visi. Sedang freedom thinker(Pemikir merdeka ) kurang berperan dalam hal ini .Yang dihasilkan adalah kebijakan top down( atasan ke bawahan) dibanding bottom up( rakyat atau bawahan ke atasan ) dgn tujuan laten yaitu mempertahankan otoritas dan kekuasaan. Ada benarnya sistem Politik otoriter selaku salah satu kesalahan fatal bagi perkembangan pemikiran.. tapi perlu saya tekankan yg menggagas pemikiran kearah kesetaraan hak Politik untuk bersuara adalah para Filsuf Politik semacam John Locke( aliran filsafat Empirik), Rosseau ( filosof Rasionalist positifisme ) dan Plato filsuf Yunani, selaku pemikir Politik dalam " Republika" . Saya makin meyakini hal ini disebabkan oleh ketidak mampuan kita- bangsa ini untuk bisa berfikir filosofis dalam bidang Politik termasuk bidang Ekonomi dimana kita di brain wash dgn rumus-rumus ekonomi Liberali Kapitalism gagasan filosof Ekonomi Adam Smith dalam "Filsafat Moral" nya, juga John Locke Filosof Politik dan Ekonomi dgn gagasan Industrialisasi Inggris. kita gagal mengembangkan ciri khas sendiri dalam sektor Ekonomi Makro juga Mikro . Hasilnya bisa diduga yaitu terkaman kapitalis atas dunia ke 3 dgn gagasan seram yaitu liberalisasi global dan kapitalisme . Hal ini tersebab kita tidak punya rumusan antitesa atas kapitalisme yang artinya lemahnya pemikiran-pemikiran filosofis dibidang Ekonomi demi terciptanya iklim ekonomi yg kondusif dalam menghadang laju para kapital. Sedang di bidang Budaya keagamaan tidak berbeda jauh, terkaman liberalism style lebih tajam dibanding budaya adiluhung negeri sendiri.. Disaat negara Barat sedang sibuk dgn Enlightment( pencerahan akal budi rasional) kita umat timur lebih condong pada Enlightening ( pencerahan spirituil).. Ditandai dgn menjamurnya tarekat dan aliran- aliran kebathinan dgn harapan mengungguli para ahli mesin-mesin modern.. Dapat saya pastikan yaitu para ahli doa dan zikir telah diakal-akali dan dimanipulasi oleh para ahli pikir sekuler( duniawiyah) . Sehingga kesimpulan saya dgn banyaknya tokoh keagamaan berbuat yg terbaik bagi perbaikan moral, hasilnya tetap akan minus dan kebobrokan moral masih akan terpampang dihadapan kita Tidakkah kita melihat tokoh Religius semacam AA Gymnastiar, Arifin Idham, Zainuddin MZ, termasuk pemikir Nurcholish Madjid dan Syafii maarif juga Amien Rais, term
Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?
Bung Irwan, Terima kasih atas tanggapan yang begitu decent dan cool. Oh ya inisial nama saya memang mirip dengan tokoh-tokoh yang anda sebutkan tapi kebetulan saya bukan tokoh dan sekaliber mereka. thanks sekali lagi! Anda benar, berbicara tentang filsafat maka tidak melulu filsafat Pancasila. But, in the first place ketika Sang mengangkat judul dengan kata-kata "Apa yang kurang dari bangsa sebesar Indonesia?". Kemudian dia mengajukan preposisi filsafat. Konteksnya sebuah bangsa, bangsa Indonesia. Maka yang terbayang dalam benak saya adalah social enlightment. Upaya yang paling mungkin dilakukan untuk mencapai tujuan itu adalah melalui propaganda dan indoktrinitas sebagaimana apa yang dilakukan rejim orba. Sebab, tanpa gerakan masal yang sistemastis semacam itu, pencerahan sosial akan terbentur batu karang. Kendati tidak dapat sepenuhnya dinilai gagal. Namun, celakanya, selain dibutuhkan enerji dan dana yang tidak sedikit, gerakan ini sarat muatan politis yang sering kali "dimanfaatkan" bagi kepentingan pihak penguasa. Contoh nyata adalah gerakan P4 melalui penataran atau pelajaran di sekolah-sekolah misalnya. Toh..sebagai bangsa kita tidak mau jatuh di lobang yang sama bukan? FB irwank2k2 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bang Sang (untung nick-nya bukan Sat), :-) Kelihatannya dalam benak kebanyakan orang, filsafat(?) adalah berpikir yang njlimet dan 'nyeleneh'.. nyusah"in aja.. :-) Meskipun kondisi tersebut tidak mustahil karena memang bangsa kita diarahkan untuk tidak berpikir dengan 'keras' (hard thinking).. cukup yang dangkal" saja, misalnya.. Alasan paling mungkin adalah ada pihak (asing?) yang berkepentingan membuat Indonesia mudah dikuasai.. Atau minimal lajunya diperlambat. Hasilnya bisa dilihat, saat ini Indonesia amat bergantung pada suatu kekuatan di dunia (dari ekonomi bahkan sampai hankam).. Rakyat/masyarakat kebanyakan dibuat tidak tercerahkan.. Agar mudah digiring pada suatu isu sewaktu diperlukan.. Ya, ekstrimnya 'Pejah gesang nderek PEMIMPIN' (Hidup mati ikut sang pemimpin atau Pokoknya sekali si-X tetap si-X apapun perbuatan dan latar belakangnya).. Jadi, yang bisa sukses adalah mereka yang paling banyak punya pendukung dalam domain (pemikiran) 'pejah gesang' ini.. Rekan" yang belajar ilmu politik (moderator?) _pasti_ lebih paham soal ini.. Maaf klo dianggap 'sok ngoceh'.. Hehehe.. Belakangan ini kita sudah melihat atmosfir globalisasi atau dalam banyak hal merupakan amerakinasi. Kalau kita sedikit perhatikan sejarah, pelambatan pencerahan masyarakat ini sangat mungkin merupakan imbas dari lahirnya ORBA. Keterlibatan kepentingan asing amat sulit diabaikan. Hal ini dapat 'dicium' dari sinyalemen dalam artikel 'Republik Kapling'.. Meskipun tentu saja hal semacam ini AMAT SULIT DIBUKTIKAN DI PERMUKAAN!! Bahkan oleh para sejarawan (dan aparat terkait) sekalipun karena semua itu dilakukan mengikuti atau mengarahkan aturan 'legal formal' agar tidak mudah dicap sebagai upaya merugikan negara.. Bang FB (inisialnya mirip dengan Fuad Bawadzier atau Faisal Basri), Kalau filsafat hanya dipahami sebagai filsafat Pancasila, ya wajar aja kalau banyak yang jadi 'benci' dengan filsafat.. :-P AFAIK, filsafat itu mengajarkan agar seseorang dapat berpikir dalam menyikapi sesuatu ('afala ta'qiluun, 'afala yatafakkaruun).. Jadi tidak hanya menggunakan emosi atau ketaatan semata.. Contoh paling sederhana, lihat saja lambang 'filsuf' yang sedang berpikir. CMIIW, katanya lagi salah satu ciri dari orang yang berfilsafat adalah mereka yang senang berpikir dialektika (ada proses diskusi internal).. Sayangnya, dalam sejarahnya filsafat sering disalah artikan sebagai sesuatu yang 'nyeleneh'.. Bahkan dalam banyak kasus, pelakunya 'harus dihukum mati'.. karena dianggap membahayakan pemikiran 'mainstream'.. Ingat sejarah keilmuan di eropa (berkaitan dgn gereja?).. Kenyataannya, ada cabang filsafat tentang agama dan umum.. AFAIK filsafat agama ini sendiri amat penting dalam membentuk pribadi yang pemahamannya lebih terasah.. sehingga apa yang dikenal dengan pemeluk agama karena 'keturunan' (dan tidak/kurang memahami agamanya) atau yang gemar 'memberi cap' pada pihak lain dapat diminimalisir.. Ya, semacam pelengkap-lah.. Ada komentar/tambahan lain? FYI, ini cuma sekedar opini dari seorang anggota masyarakat biasa yang gak begitu mengenal apa itu filsafat.. Apaan tuh.. :D Wassalam, Irwan.K YangTidakMempelajarFilsafatSecaraKhusus NamunDalamBeberapaHalGemarBerdiskusiDenganDiriSendiriMaupunOrangLain KenapaBeginiKenapaBegitu === --- In ppiindia@yahoogroups.com, farid bajber <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Filsafat ???. Ketika masih di sekolah menengah (tentunya masih era Orba), saya paling benci pelajaran Filsafat Pancasila. Mata pelajaran itu kemudian dikenal dengan PMP yang kesemuanya merupakan siasat busuk guna mempertahankan kekuasaan. Saya kira bangsa Indonesia lebih memerlukan pemimpin yang ikhlas tanpa pretensi dan kehendak m
Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?
Bang Sang (untung nick-nya bukan Sat), :-) Kelihatannya dalam benak kebanyakan orang, filsafat(?) adalah berpikir yang njlimet dan 'nyeleneh'.. nyusah"in aja.. :-) Meskipun kondisi tersebut tidak mustahil karena memang bangsa kita diarahkan untuk tidak berpikir dengan 'keras' (hard thinking).. cukup yang dangkal" saja, misalnya.. Alasan paling mungkin adalah ada pihak (asing?) yang berkepentingan membuat Indonesia mudah dikuasai.. Atau minimal lajunya diperlambat. Hasilnya bisa dilihat, saat ini Indonesia amat bergantung pada suatu kekuatan di dunia (dari ekonomi bahkan sampai hankam).. Rakyat/masyarakat kebanyakan dibuat tidak tercerahkan.. Agar mudah digiring pada suatu isu sewaktu diperlukan.. Ya, ekstrimnya 'Pejah gesang nderek PEMIMPIN' (Hidup mati ikut sang pemimpin atau Pokoknya sekali si-X tetap si-X apapun perbuatan dan latar belakangnya).. Jadi, yang bisa sukses adalah mereka yang paling banyak punya pendukung dalam domain (pemikiran) 'pejah gesang' ini.. Rekan" yang belajar ilmu politik (moderator?) _pasti_ lebih paham soal ini.. Maaf klo dianggap 'sok ngoceh'.. Hehehe.. Belakangan ini kita sudah melihat atmosfir globalisasi atau dalam banyak hal merupakan amerakinasi. Kalau kita sedikit perhatikan sejarah, pelambatan pencerahan masyarakat ini sangat mungkin merupakan imbas dari lahirnya ORBA. Keterlibatan kepentingan asing amat sulit diabaikan. Hal ini dapat 'dicium' dari sinyalemen dalam artikel 'Republik Kapling'.. Meskipun tentu saja hal semacam ini AMAT SULIT DIBUKTIKAN DI PERMUKAAN!! Bahkan oleh para sejarawan (dan aparat terkait) sekalipun karena semua itu dilakukan mengikuti atau mengarahkan aturan 'legal formal' agar tidak mudah dicap sebagai upaya merugikan negara.. Bang FB (inisialnya mirip dengan Fuad Bawadzier atau Faisal Basri), Kalau filsafat hanya dipahami sebagai filsafat Pancasila, ya wajar aja kalau banyak yang jadi 'benci' dengan filsafat.. :-P AFAIK, filsafat itu mengajarkan agar seseorang dapat berpikir dalam menyikapi sesuatu ('afala ta'qiluun, 'afala yatafakkaruun).. Jadi tidak hanya menggunakan emosi atau ketaatan semata.. Contoh paling sederhana, lihat saja lambang 'filsuf' yang sedang berpikir. CMIIW, katanya lagi salah satu ciri dari orang yang berfilsafat adalah mereka yang senang berpikir dialektika (ada proses diskusi internal).. Sayangnya, dalam sejarahnya filsafat sering disalah artikan sebagai sesuatu yang 'nyeleneh'.. Bahkan dalam banyak kasus, pelakunya 'harus dihukum mati'.. karena dianggap membahayakan pemikiran 'mainstream'.. Ingat sejarah keilmuan di eropa (berkaitan dgn gereja?).. Kenyataannya, ada cabang filsafat tentang agama dan umum.. AFAIK filsafat agama ini sendiri amat penting dalam membentuk pribadi yang pemahamannya lebih terasah.. sehingga apa yang dikenal dengan pemeluk agama karena 'keturunan' (dan tidak/kurang memahami agamanya) atau yang gemar 'memberi cap' pada pihak lain dapat diminimalisir.. Ya, semacam pelengkap-lah.. Ada komentar/tambahan lain? FYI, ini cuma sekedar opini dari seorang anggota masyarakat biasa yang gak begitu mengenal apa itu filsafat.. Apaan tuh.. :D Wassalam, Irwan.K YangTidakMempelajarFilsafatSecaraKhusus NamunDalamBeberapaHalGemarBerdiskusiDenganDiriSendiriMaupunOrangLain KenapaBeginiKenapaBegitu === --- In ppiindia@yahoogroups.com, farid bajber <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Filsafat ???. Ketika masih di sekolah menengah (tentunya masih era Orba), saya paling benci pelajaran Filsafat Pancasila. Mata pelajaran itu kemudian dikenal dengan PMP yang kesemuanya merupakan siasat busuk guna mempertahankan kekuasaan. Saya kira bangsa Indonesia lebih memerlukan pemimpin yang ikhlas tanpa pretensi dan kehendak memperkaya diri dan keluarganya. > FB > > "sangkakala ." <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > To: [EMAIL PROTECTED] ; > ekonomi-nasional@yahoogroups.com ; > proletar@yahoogroups.com ; > [EMAIL PROTECTED] ; > [EMAIL PROTECTED] ; > ppiindia@yahoogroups.com > > Cc: [EMAIL PROTECTED] ; > filsafat@yahoogroups.com > > > > Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia? > > Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar > ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi > alam , duh luar biasa berlimpah ruah flora-fauna > dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya > mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah > besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga, > dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn > luas yg dari samudera hindia hingga pasifik > menjanjikan sekali. > > Akibat yg ditimbulkan oleh lemahnya pola pikir > Filsafatis adalah jelas terpampang dihadapan kita > yaitu kita hanya selaku konsumen dan pengikut dari > hasil buah karya pemikir-pemikir America, eropa dan > Jepang . Produk-produk Kreatif Inovatif mereka > menguasai pasar domestik kita dan pembuangan devisa > terjadi yg berujung pada lemahnya Ekonomi Indonesia > akibat ekspor yg selalu devisit dibanding Import hal > ini berujung pada rendahnya tingkat pendapata
Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?
tetapi 20 atau 25 tahun yang akan datang seluruh resources sudah habis, tidak ada lagi yang bisa diambil. seharus kalau memang benar-benar rakyat indonesia ini menjadi tuan rumah bagi bangsa nya sendiri pengelolaan tambang harus di kerjakan sendiri, sambil menimba ilmu selama mengelola tambang tersebut, maka dalam waktu 20 atau 25 tahun mendatang indonesia sudah tinggal landas dalam teknology pengelolaan sumber daya alam tersebut memang butuh waktu lama tapi kita bangga akan kemampuan sendiri. pemerintahan indonesia sejak zaman soekarno yang mengiming-imingi kemerdekaan sebagai jembatan emas bagi kedamaian hidup yang loh jinawi, sampai dengan soeharto yang telah berkali kali tertimpa krisis pemangkasan nilai uang rupiah dengan menyuap bangsa ini dengan subsidi-subsidi seperti yang di dengung-dengungkan zaman pemerintahan sekarang ini ... subsidi itu hanya merupakan tipuan buat rakyat kecil agar jangan memberontak. contoh yang gamblang ketika melihat antrian pembelian' sembako zaman kejatuhan suharto ... kalo rakyat indonesia ingin benar-benar berobah dan benar-benar diperjuangkan agar nasibnya berubah, seharusnya pemerintah membuat suatu peraturan yang menjamin hak-hak rakyat atas segala usaha nya mempunyai hak yang sama antara sesama rakyat indonesia. karena rakyat kecil berhadapan dengan pengusaha selalu kalah karena adanya bekingan hukum yang lebih diberikan kepada pengusaha kelas kakap sehingga rakyat kecil dibiarkan terlunta-lunta, sampai-sampai untuk berusaha pun harus di kejar-kejar oleh penguasa yang ingin melindungi usaha pengusaha besar. tapi masalah besar yang di hadapi oleh bangsa ini adalah perlindungan hukum terhadap setiap warga negara tidak sama dan hukum bisa dibeli dan diperjual belikan . sehingga muncul apa yang disebut kampung maling salam, pak Yustam..it's a dilematic problems if the ppl had been given the rights to manage our natural resources..bcs our ppl dont have enough intellectual and mentality capacity to do such thing.., perhaps we re not trained to do that..for so long our goverment feed us with many things even most of those things re trash/junks..but we had swallowed it with every drops..perhaps 20 0r 25 years later..we would manage or could run natural resources..but not this time..it would be another disaster. [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com 04/04/2005 12:05 cc: PM Subject: Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Please respond to Sebesar indonesia? ppiindia tidak ada yang kurang dari bangsa sebesar indonesia ini, yang kurang adalah rakyat tidak punya hak untuk mengolah kekayaan alam kita sendiri ... coba lihat saja bagaimana para penambang tradisional selalu ditertibkan demi kepentingan para penambang multi national ... yang kurang adalah rakyat ini selalu di intimidasi oleh para penguasannya sendiri, co ba lihat tingkah bejad para trantib di jakarta yang memperlakukan bangsanya sendiri seperti anjing yang tidak boleh berusaha dan cari makan .. tidak ada peraturan yang jelas yang membuat bangsa ini selalu terpuruk, dimata hukum tidak ada pembelaan sama sekali dari zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan yang dianggap sebagai jembatan emas bagi penguasa untuk memeras rakyatnya sendiri ... rakyat indonesia sekarang di larang untuk berusaha di negerinya sendiri sedangkan bangsa asing yang berusaha bisa menguasai seluruh property dan alam di indonesia, jadi wajarlah lah sampai hari kiamat bangsa ini akan tetap terpuruk salam, keterpurukan To: [EMAIL PROTECTED] ; ekonomi-nasional@yahoogroups.com ; proletar@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] ; filsafat@yahoogroups.com Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia? Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi alam , duh luar biasa berlimpah ruah? flora-fauna dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga, dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn luas yg dari samudera hindia hingga pasifik menjanjikan sekali. Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura bermekaran jadi potensi siap panen? Iklim memberi harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka hayati? Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international. Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan kaya seni budaya. Penduduk aneka rupa dri kuning, coklat , hitam hin
Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?
35 tahun yang lalu oom Ibnu pun berkata demikian Indonesia belum cukup matang 20 tahun sebelum tahun 65 NICA omong yang sama Sementara jang terjadi hutan dibabati, barang tambang dikuras hutang dan angka kelahiran bertambah. Kesadaran semacam Pak Yustam dan Ibu Carla pun sudah ramai dibicarakan pada gemerasi layar terkembang zamannya St Takdir Alisjahbana Saya kira seluruh elemen bangsa harus ikut menanggung dosa mengapa bangsa ini tidak pernah maju dalam bernegara dan dalam berpolitik. Yang lebih mengkhawatirkan adalah lembaga pendidikan di Indonesia sudah menanggalkan baju moralnya Pendidikan yang baik hanya untuk orang yang berduit, termasuk beberapa institusi pendidikan milik negara memasang bandrol menjadi Badan Hukum Milik Negara.. Ada sih angin segar yang dihembuskan, tatkala dibuka kesempatan untuk menjadi calon pegawai negeri dijalankan dengan bersih dan terbuka. Mudah-mudahan berkelanjutan Di waktu-waktu yang lalu hal semacam ini tidak pernah terjadi, menjadi pegawai negeri harus pake koneksi. Akibatnya mutu pegawai negeri tidak bisa dipertanggung jawabkan. Jadi, 55 tahun setelah merdeka kita harus menunggu 20 tahun lagi untuk bisa mengelola sumber daya sendiri Kalaupun masih hidup, mungkin saya sudah pikun pada saat itu, samudjo - Original Message - From: "Carla Annamarie" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, April 04, 2005 12:43 PM Subject: Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia? > > > pak Yustam..it's a dilematic problems if the ppl had been given the rights > to manage our natural resources..bcs our ppl dont have enough intellectual > and mentality capacity to do such thing.., perhaps we re not trained to do > that..for so long our goverment feed us with many things even most of those > things re trash/junks..but we had swallowed it with every drops..perhaps 20 > 0r 25 years later..we would manage or could run natural resources..but not > this time..it would be another disaster. > > > > > [EMAIL PROTECTED] >To: ppiindia@yahoogroups.com > 04/04/2005 12:05 cc: > PM Subject: Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa > Please respond to Sebesar indonesia? > ppiindia > > > > > > > > > tidak ada yang kurang dari bangsa sebesar indonesia ini, > yang kurang adalah rakyat tidak punya hak untuk mengolah kekayaan > alam kita sendiri ... coba lihat saja bagaimana para penambang > tradisional selalu ditertibkan demi kepentingan para penambang > multi national ... yang kurang adalah rakyat ini selalu di intimidasi > oleh para penguasannya sendiri, co ba lihat tingkah bejad para trantib > di jakarta yang memperlakukan bangsanya sendiri seperti > anjing yang tidak boleh berusaha dan cari makan .. > > tidak ada peraturan yang jelas yang membuat bangsa ini > selalu terpuruk, dimata hukum tidak ada pembelaan sama > sekali dari zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan > yang dianggap sebagai jembatan emas bagi penguasa > untuk memeras rakyatnya sendiri ... > > rakyat indonesia sekarang di larang untuk berusaha di negerinya > sendiri sedangkan bangsa asing yang berusaha bisa > menguasai seluruh property dan alam di indonesia, > jadi wajarlah lah sampai hari kiamat bangsa ini akan tetap > terpuruk > > salam, keterpurukan > > > > > > > > To: [EMAIL PROTECTED] ; > ekonomi-nasional@yahoogroups.com ; > proletar@yahoogroups.com ; > [EMAIL PROTECTED] ; > [EMAIL PROTECTED] ; > ppiindia@yahoogroups.com > > Cc: [EMAIL PROTECTED] ; > filsafat@yahoogroups.com > > > > Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia? > > Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar > ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi > alam , duh luar biasa berlimpah ruah? flora-fauna > dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya > mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah > besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga, > dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn > luas yg dari samudera hindia hingga pasifik > menjanjikan sekali. > > Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja > ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura > bermekaran jadi potensi siap panen? Iklim memberi > harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan > hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin > menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka > hayati? Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan > lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap > dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international. > > Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan > kay
Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?
pak Yustam..it's a dilematic problems if the ppl had been given the rights to manage our natural resources..bcs our ppl dont have enough intellectual and mentality capacity to do such thing.., perhaps we re not trained to do that..for so long our goverment feed us with many things even most of those things re trash/junks..but we had swallowed it with every drops..perhaps 20 0r 25 years later..we would manage or could run natural resources..but not this time..it would be another disaster. [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com 04/04/2005 12:05 cc: PM Subject: Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Please respond to Sebesar indonesia? ppiindia tidak ada yang kurang dari bangsa sebesar indonesia ini, yang kurang adalah rakyat tidak punya hak untuk mengolah kekayaan alam kita sendiri ... coba lihat saja bagaimana para penambang tradisional selalu ditertibkan demi kepentingan para penambang multi national ... yang kurang adalah rakyat ini selalu di intimidasi oleh para penguasannya sendiri, co ba lihat tingkah bejad para trantib di jakarta yang memperlakukan bangsanya sendiri seperti anjing yang tidak boleh berusaha dan cari makan .. tidak ada peraturan yang jelas yang membuat bangsa ini selalu terpuruk, dimata hukum tidak ada pembelaan sama sekali dari zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan yang dianggap sebagai jembatan emas bagi penguasa untuk memeras rakyatnya sendiri ... rakyat indonesia sekarang di larang untuk berusaha di negerinya sendiri sedangkan bangsa asing yang berusaha bisa menguasai seluruh property dan alam di indonesia, jadi wajarlah lah sampai hari kiamat bangsa ini akan tetap terpuruk salam, keterpurukan To: [EMAIL PROTECTED] ; ekonomi-nasional@yahoogroups.com ; proletar@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] ; filsafat@yahoogroups.com Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia? Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi alam , duh luar biasa berlimpah ruah? flora-fauna dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga, dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn luas yg dari samudera hindia hingga pasifik menjanjikan sekali. Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura bermekaran jadi potensi siap panen? Iklim memberi harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka hayati? Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international. Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan kaya seni budaya. Penduduk aneka rupa dri kuning, coklat , hitam hingga putih bak pualam ?.Posisi amat strategis dipersimpangan dunia dan bisa menentukan kelancaran transportasi jagad?Bisa dikatakan Indonesia kita adalah untaian zambrud Khatulistiwa.. tiada dua dan nyata. Tapi realitas kita mengherankan semua ? Kenyataan berkata sebaliknya Negeri indah, kaya , strategis dan beraneka rupa adalah negeri para maling, wilayah konflik bersenjata, rawan gesekan antar Suku,Agama,Ras,Antar Golongan, penuh gerakan diam-diam bersenjata( teroris). Tempat suburnya koruptor leluasa meraup uang negara, kriminalitas menjadi-jadi, pornografi, kelaparan, inflasi dan manipulasi, sekaligus daerah penyelundupan paling menjanjikan di dunia? Peristiwa di nusantara jadi berita dunia. Bukan karena kekaguman atau daerah percontohan global, tapi selaku breaking News dan Headline media-media Internasional semacam CNN, Reuters, NHK dan AFP bagi berbagai bencana oleh-oleh Yang Kuasa bagi bangsa akibat kelancangan pelanggaran hukum Ilahi dan peristiwa konflik sipil yg belum reda hingga sekarang. Pasti ada yg kurang dgn kita? Apa coba? Seorang Tan malaka si Revolusioner Sosialist bapak pendiri bangsa pernah berkata; BANGSA INI KEKURANGAN WELTANSCHAUUNG Apa itu weltanschauung? ? Yaitu Pandangan
Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?
tidak ada yang kurang dari bangsa sebesar indonesia ini, yang kurang adalah rakyat tidak punya hak untuk mengolah kekayaan alam kita sendiri ... coba lihat saja bagaimana para penambang tradisional selalu ditertibkan demi kepentingan para penambang multi national ... yang kurang adalah rakyat ini selalu di intimidasi oleh para penguasannya sendiri, co ba lihat tingkah bejad para trantib di jakarta yang memperlakukan bangsanya sendiri seperti anjing yang tidak boleh berusaha dan cari makan .. tidak ada peraturan yang jelas yang membuat bangsa ini selalu terpuruk, dimata hukum tidak ada pembelaan sama sekali dari zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan yang dianggap sebagai jembatan emas bagi penguasa untuk memeras rakyatnya sendiri ... rakyat indonesia sekarang di larang untuk berusaha di negerinya sendiri sedangkan bangsa asing yang berusaha bisa menguasai seluruh property dan alam di indonesia, jadi wajarlah lah sampai hari kiamat bangsa ini akan tetap terpuruk salam, keterpurukan To: [EMAIL PROTECTED] ; ekonomi-nasional@yahoogroups.com ; proletar@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] ; filsafat@yahoogroups.com Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia? Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi alam , duh luar biasa berlimpah ruah? flora-fauna dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga, dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn luas yg dari samudera hindia hingga pasifik menjanjikan sekali. Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura bermekaran jadi potensi siap panen? Iklim memberi harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka hayati? Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international. Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan kaya seni budaya. Penduduk aneka rupa dri kuning, coklat , hitam hingga putih bak pualam ?.Posisi amat strategis dipersimpangan dunia dan bisa menentukan kelancaran transportasi jagad?Bisa dikatakan Indonesia kita adalah untaian zambrud Khatulistiwa.. tiada dua dan nyata. Tapi realitas kita mengherankan semua ? Kenyataan berkata sebaliknya Negeri indah, kaya , strategis dan beraneka rupa adalah negeri para maling, wilayah konflik bersenjata, rawan gesekan antar Suku,Agama,Ras,Antar Golongan, penuh gerakan diam-diam bersenjata( teroris). Tempat suburnya koruptor leluasa meraup uang negara, kriminalitas menjadi-jadi, pornografi, kelaparan, inflasi dan manipulasi, sekaligus daerah penyelundupan paling menjanjikan di dunia? Peristiwa di nusantara jadi berita dunia. Bukan karena kekaguman atau daerah percontohan global, tapi selaku breaking News dan Headline media-media Internasional semacam CNN, Reuters, NHK dan AFP bagi berbagai bencana oleh-oleh Yang Kuasa bagi bangsa akibat kelancangan pelanggaran hukum Ilahi dan peristiwa konflik sipil yg belum reda hingga sekarang. Pasti ada yg kurang dgn kita? Apa coba? Seorang Tan malaka si Revolusioner Sosialist bapak pendiri bangsa pernah berkata; BANGSA INI KEKURANGAN WELTANSCHAUUNG Apa itu weltanschauung? ? Yaitu Pandangan dunia, sikap pikir, cara berfikir, pola pikir dan sistem berfikir atau tepatnya FILSAFAT BERFIKIR yg dapat membawa orang kearah enlightening atau pencerahan hidup, cahaya realitas dan pemahaman yg membawa kearah PEMBARUAN PERADABAN( RENAISSANCE) Era Renaissance ini yg sedang dinanti-nanti oleh bangsa kita juga bangsa-bangsa dunia ke 3 yg terkebelakang. Era dimana banyak muncul pemikiran-pemikiran segar dan brillian, karya-karya kreatif Inovatif, dan kemakmuran. Rakyat cukup sandang pangan, kehidupan tentram dan bangkitnya Religiusitas keagamaan. Di Indonesia tepatnya dalam budaya jawa, keyakinan ini diiringi sebuah mitos tentang kedatangan seorang ratu Adil yg digelari SATRIO PININGIT dimana kondisi kemunculannya didahului dgn situasi chaos era Kalabendhu( era kekacauan dan Kelaparan). Demikian Ronggowarsito bernubuat dalam Serat kalatidha yg dibikinnya tahun 1860.. Era yg ditandai dgn Kekisruhan Politik, Ekonomi, Sosial, Agama dan budaya ini akan diakhiri dgn kedatangan seorang Mesias ala Jawa yaitu Ratu Adil.. Ironis sekali, di era Millenium modern abad ke 21 ini, kenapa kita masih berpatokan pada personality dibanding sistem hidup? Kenapa kita masih meyakini bahwa kemelut akan diselamatkan dgn kedatangan seorang mesiah, seorang yg ditunggu-tunggu kedatangannya? Buat apa kita ditempa dgn pendidikan, sistem education juga pembelajaran Politik jika masih meyakini akan sebuah MITOS yg tidak jelas valid atau tidaknya, Disini yg berbicara hanyalah hukum Prob
Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?
Filsafat ???. Ketika masih di sekolah menengah (tentunya masih era Orba), saya paling benci pelajaran Filsafat Pancasila. Mata pelajaran itu kemudian dikenal dengan PMP yang kesemuanya merupakan siasat busuk guna mempertahankan kekuasaan. Saya kira bangsa Indonesia lebih memerlukan pemimpin yang ikhlas tanpa pretensi dan kehendak memperkaya diri dan keluarganya. FB "sangkakala ." <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: [EMAIL PROTECTED] ; ekonomi-nasional@yahoogroups.com ; proletar@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] ; filsafat@yahoogroups.com Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia? Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi alam , duh luar biasa berlimpah ruah flora-fauna dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga, dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn luas yg dari samudera hindia hingga pasifik menjanjikan sekali. Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura bermekaran jadi potensi siap panen Iklim memberi harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka hayati Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international. Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan kaya seni budaya. Penduduk aneka rupa dri kuning, coklat , hitam hingga putih bak pualam .Posisi amat strategis dipersimpangan dunia dan bisa menentukan kelancaran transportasi jagad Bisa dikatakan Indonesia kita adalah untaian zambrud Khatulistiwa.. tiada dua dan nyata. Tapi realitas kita mengherankan semua Kenyataan berkata sebaliknya Negeri indah, kaya , strategis dan beraneka rupa adalah negeri para maling, wilayah konflik bersenjata, rawan gesekan antar Suku,Agama,Ras,Antar Golongan, penuh gerakan diam-diam bersenjata( teroris). Tempat suburnya koruptor leluasa meraup uang negara, kriminalitas menjadi-jadi, pornografi, kelaparan, inflasi dan manipulasi, sekaligus daerah penyelundupan paling menjanjikan di dunia Peristiwa di nusantara jadi berita dunia. Bukan karena kekaguman atau daerah percontohan global, tapi selaku breaking News dan Headline media-media Internasional semacam CNN, Reuters, NHK dan AFP bagi berbagai bencana oleh-oleh Yang Kuasa bagi bangsa akibat kelancangan pelanggaran hukum Ilahi dan peristiwa konflik sipil yg belum reda hingga sekarang. Pasti ada yg kurang dgn kita? Apa coba Seorang Tan malaka si Revolusioner Sosialist bapak pendiri bangsa pernah berkata; BANGSA INI KEKURANGAN WELTANSCHAUUNG Apa itu weltanschauung? Yaitu Pandangan dunia, sikap pikir, cara berfikir, pola pikir dan sistem berfikir atau tepatnya FILSAFAT BERFIKIR yg dapat membawa orang kearah enlightening atau pencerahan hidup, cahaya realitas dan pemahaman yg membawa kearah PEMBARUAN PERADABAN( RENAISSANCE) Era Renaissance ini yg sedang dinanti-nanti oleh bangsa kita juga bangsa-bangsa dunia ke 3 yg terkebelakang. Era dimana banyak muncul pemikiran-pemikiran segar dan brillian, karya-karya kreatif Inovatif, dan kemakmuran. Rakyat cukup sandang pangan, kehidupan tentram dan bangkitnya Religiusitas keagamaan. Di Indonesia tepatnya dalam budaya jawa, keyakinan ini diiringi sebuah mitos tentang kedatangan seorang ratu Adil yg digelari SATRIO PININGIT dimana kondisi kemunculannya didahului dgn situasi chaos era Kalabendhu( era kekacauan dan Kelaparan). Demikian Ronggowarsito bernubuat dalam Serat kalatidha yg dibikinnya tahun 1860.. Era yg ditandai dgn Kekisruhan Politik, Ekonomi, Sosial, Agama dan budaya ini akan diakhiri dgn kedatangan seorang Mesias ala Jawa yaitu Ratu Adil.. Ironis sekali, di era Millenium modern abad ke 21 ini, kenapa kita masih berpatokan pada personality dibanding sistem hidup? Kenapa kita masih meyakini bahwa kemelut akan diselamatkan dgn kedatangan seorang mesiah, seorang yg ditunggu-tunggu kedatangannya? Buat apa kita ditempa dgn pendidikan, sistem education juga pembelajaran Politik jika masih meyakini akan sebuah MITOS yg tidak jelas valid atau tidaknya, Disini yg berbicara hanyalah hukum Probability( kemungkinan).. Mungkin jelas-jelas beda dgn pasti Dan hal-hal yg mungkin ini yg diyakini sedalam-dalamnya oleh sebagian dari elemen bangsa, termasuk juga para petinggi negara ironis!!! Padahal ada sarana yg lebih valid untuk mencapai kemakmuran berkeadilan, ada sistem yg lebih memberi harapan untuk kebangkitan kejayaan, ada cara untuk meraih impian dibanding hanya sebuah sikap menunggu kedatangan seorang Tokoh Kharismatis yg entah kapan akan muncul Maka relevanlah apa yg dikatakan Tan Malaka, bahwa bangsa ini butuh WELTANSCHAUUNG perlu PENCERAHAN BERFIKIR atau FILSAFAT BERFIKIR YG MUMP
[ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?
To: [EMAIL PROTECTED] ; ekonomi-nasional@yahoogroups.com ; proletar@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] ; filsafat@yahoogroups.com Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia? Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi alam , duh luar biasa berlimpah ruah flora-fauna dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga, dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn luas yg dari samudera hindia hingga pasifik menjanjikan sekali. Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura bermekaran jadi potensi siap panen Iklim memberi harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka hayati Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international. Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan kaya seni budaya. Penduduk aneka rupa dri kuning, coklat , hitam hingga putih bak pualam .Posisi amat strategis dipersimpangan dunia dan bisa menentukan kelancaran transportasi jagad Bisa dikatakan Indonesia kita adalah untaian zambrud Khatulistiwa.. tiada dua dan nyata. Tapi realitas kita mengherankan semua Kenyataan berkata sebaliknya Negeri indah, kaya , strategis dan beraneka rupa adalah negeri para maling, wilayah konflik bersenjata, rawan gesekan antar Suku,Agama,Ras,Antar Golongan, penuh gerakan diam-diam bersenjata( teroris). Tempat suburnya koruptor leluasa meraup uang negara, kriminalitas menjadi-jadi, pornografi, kelaparan, inflasi dan manipulasi, sekaligus daerah penyelundupan paling menjanjikan di dunia Peristiwa di nusantara jadi berita dunia. Bukan karena kekaguman atau daerah percontohan global, tapi selaku breaking News dan Headline media-media Internasional semacam CNN, Reuters, NHK dan AFP bagi berbagai bencana oleh-oleh Yang Kuasa bagi bangsa akibat kelancangan pelanggaran hukum Ilahi dan peristiwa konflik sipil yg belum reda hingga sekarang. Pasti ada yg kurang dgn kita? Apa coba Seorang Tan malaka si Revolusioner Sosialist bapak pendiri bangsa pernah berkata; BANGSA INI KEKURANGAN WELTANSCHAUUNG Apa itu weltanschauung? Yaitu Pandangan dunia, sikap pikir, cara berfikir, pola pikir dan sistem berfikir atau tepatnya FILSAFAT BERFIKIR yg dapat membawa orang kearah enlightening atau pencerahan hidup, cahaya realitas dan pemahaman yg membawa kearah PEMBARUAN PERADABAN( RENAISSANCE) Era Renaissance ini yg sedang dinanti-nanti oleh bangsa kita juga bangsa-bangsa dunia ke 3 yg terkebelakang. Era dimana banyak muncul pemikiran-pemikiran segar dan brillian, karya-karya kreatif Inovatif, dan kemakmuran. Rakyat cukup sandang pangan, kehidupan tentram dan bangkitnya Religiusitas keagamaan. Di Indonesia tepatnya dalam budaya jawa, keyakinan ini diiringi sebuah mitos tentang kedatangan seorang ratu Adil yg digelari SATRIO PININGIT dimana kondisi kemunculannya didahului dgn situasi chaos era Kalabendhu( era kekacauan dan Kelaparan). Demikian Ronggowarsito bernubuat dalam Serat kalatidha yg dibikinnya tahun 1860.. Era yg ditandai dgn Kekisruhan Politik, Ekonomi, Sosial, Agama dan budaya ini akan diakhiri dgn kedatangan seorang Mesias ala Jawa yaitu Ratu Adil.. Ironis sekali, di era Millenium modern abad ke 21 ini, kenapa kita masih berpatokan pada personality dibanding sistem hidup? Kenapa kita masih meyakini bahwa kemelut akan diselamatkan dgn kedatangan seorang mesiah, seorang yg ditunggu-tunggu kedatangannya? Buat apa kita ditempa dgn pendidikan, sistem education juga pembelajaran Politik jika masih meyakini akan sebuah MITOS yg tidak jelas valid atau tidaknya, Disini yg berbicara hanyalah hukum Probability( kemungkinan).. Mungkin jelas-jelas beda dgn pasti Dan hal-hal yg mungkin ini yg diyakini sedalam-dalamnya oleh sebagian dari elemen bangsa, termasuk juga para petinggi negara ironis!!! Padahal ada sarana yg lebih valid untuk mencapai kemakmuran berkeadilan, ada sistem yg lebih memberi harapan untuk kebangkitan kejayaan, ada cara untuk meraih impian dibanding hanya sebuah sikap menunggu kedatangan seorang Tokoh Kharismatis yg entah kapan akan muncul Maka relevanlah apa yg dikatakan Tan Malaka, bahwa bangsa ini butuh WELTANSCHAUUNG perlu PENCERAHAN BERFIKIR atau FILSAFAT BERFIKIR YG MUMPUNI . Eropa yg padam diera pertengahan abad, bangkit mengejar ketertinggalan dari Timur dgn dimulainya era Filsafat.. Ditandai dgn munculnya filsafat Empirik di abad ke 15 di Inggris dgn kemunculan John Locke beserta David Hume dan dimulailah era Industrialisasi di Inggris, lalu muncullah di abad ke 17 Rene Descartes si Prancis dgn gagasan rasional lewat Filsafat matematis Rasional, kemudian si Jerman Hegel diabad ke