[ppiindia] Apa Yang Kurang dari bangsa Sebesar Indonesia? part II

2005-04-10 Terurut Topik Sang


Lumayan banyak perspektif ttg apa yang kurang dgn bangsa ini 
menunjukkan masih adanya attention atas nasib bangsa…

 Apa yang kurang dari kita-kita bangsa Indonesia ? 
Cukup beragam perspektif atas ini, diantaranya kita perlu lebih banyak 
eksekutor   (pelaksana smart) dibanding pemikir( Kibroto dalam polemik 
orang pintar dan bodoh), atau tersebab sistem otoriter Militeristik 
Orde Baru penyebab kebekuan kemajuan Indonesia( Toewoel termasuk si 
filsuf ) .. Glassnett berargumen kita kurang memegang nilai-nilai 
ketimuran , kurang keuletan  dan tidak mampu mengembangakan nilai 
budaya, kurang jiwa bisniss, sedang Lets Tangeon lebih pada tabiat dan 
perangai bangsa yg anarkis dan kurang terhormat dan memandang para 
pemikir filsafatis hanyalah para pemimpi dan kita sudah membludak oleh 
sarjana filsafat 

Tapi Indosepherd tampaknya ada kecenderungan sepemahaman bahwa kita 
perlu aufklarung atau renaissance dgn dimulai dari pencerahan akal 
budi( nalar) dgn tantangan dari Van Helsing di milis tetangga, apa yg 
bisa diupayakan indosepherd demi tercapainya renaissance ???  Van 
lebih pada tipe model Revolusi Demokrasi Prancis thn 1798 selaku 
tonggak pencerahan peradaban dimana awal dari perkembangan kemajuan 
adalah era revolusi Prancis dgn promotornya adalah Rosseau dan 
Voltaire… Anda tertarik gagasan revolusi total Mr Van??

Lain Milis nyatakan kita sudah punya Filsafat sendiri yaitu Pancasila, 
ngak perlu lagi filsafat Import model barat, bahkan ada yg alergi 
filsafat selaku pencerah akal termasuk di sini engkong Filsuf si ahli 
filsafat yg berargumen kita begini tersebab ulah sistem Politik Orde 
Baru bukan oleh kurangnya ahli pikir rumit dimana ini paradoks dgn 
latar belakangnya yg filsuf apakabar.. aneh …

Itulah sekilas tangkapan saya ( kalo ngak salah) 

Saya tetap kukuh dgn perspektif awal saya bahwa kita kurang, kurang 
dan kurang ( double kurang )dalam segi keahlian ( ekonomi, politk, 
sosial, budaya, sains, research, eksplorasi)seperti olah pikir 
terstruktur dan tersistem yg dianut oleh para filsuf sehingga arah 
kebijakan para birokrat pemerintahan selalu salah kaprah dan kacau-
balau.. artinya kita sebagian besar bangsa ini tidak dilatih berfikir 
runtun, rumit, integral  tapi terpola sehingga yg dihasilkan adalah 
manusia-manusia ABS( asal bapak senang) dan ya..ya..ya ..( ngihhh pak) 
sebagai akibat sistem kebapakan ( paternalistik) dan lebih pada tokoh 
panutan Kharismatis dibanding kemandirian pemikiran..

Hasilnya bisa ditebak, kebijakan ,UU dan Kepres dan Kebijakan Birokrat 
cenderung singkat( temporer) dan tidak berjangkauan jauh ke depan ( 
jangka panjang) baik dlm misi dan visi. Sedang freedom thinker(Pemikir 
merdeka ) kurang berperan dalam hal ini .Yang  dihasilkan adalah 
kebijakan top down( atasan ke bawahan) dibanding bottom up( rakyat 
atau bawahan ke atasan ) dgn tujuan laten yaitu mempertahankan 
otoritas dan kekuasaan. Ada benarnya sistem Politik otoriter selaku 
salah satu kesalahan fatal bagi perkembangan pemikiran.. 

tapi perlu saya tekankan  yg menggagas pemikiran kearah kesetaraan hak 
Politik untuk bersuara adalah para Filsuf Politik semacam John Locke( 
aliran filsafat Empirik), Rosseau ( filosof Rasionalist positifisme ) 
dan  Plato filsuf Yunani, selaku pemikir Politik dalam " Republika" .

Saya makin meyakini hal ini disebabkan oleh ketidak mampuan kita-
bangsa ini untuk bisa berfikir filosofis dalam bidang Politik  
termasuk bidang Ekonomi dimana kita di brain wash dgn rumus-rumus 
ekonomi Liberali Kapitalism gagasan filosof Ekonomi Adam Smith dalam 
"Filsafat Moral" nya,   juga John Locke Filosof Politik dan Ekonomi 
dgn gagasan Industrialisasi Inggris. 

 kita gagal mengembangkan ciri khas sendiri dalam sektor Ekonomi Makro 
juga Mikro…. Hasilnya bisa diduga yaitu terkaman kapitalis atas dunia 
ke 3 dgn gagasan seram yaitu liberalisasi global dan kapitalisme .  
Hal ini tersebab kita tidak punya rumusan antitesa atas kapitalisme 
yang artinya lemahnya pemikiran-pemikiran filosofis dibidang Ekonomi 
demi terciptanya iklim ekonomi yg kondusif dalam menghadang laju para 
kapital.

Sedang di bidang Budaya keagamaan tidak berbeda jauh, terkaman 
liberalism style lebih tajam dibanding budaya adiluhung negeri 
sendiri.. Disaat negara Barat sedang sibuk dgn Enlightment( pencerahan 
akal budi rasional) kita umat timur lebih condong pada Enlightening ( 
pencerahan spirituil).. Ditandai dgn menjamurnya tarekat dan aliran-
aliran kebathinan dgn harapan mengungguli para ahli mesin-mesin 
modern..

Dapat saya pastikan yaitu para ahli doa dan zikir telah diakal-akali 
dan dimanipulasi oleh para ahli pikir sekuler( duniawiyah)…. Sehingga 
kesimpulan saya dgn banyaknya tokoh keagamaan berbuat yg terbaik bagi 
perbaikan moral, hasilnya tetap akan minus dan kebobrokan moral masih 
akan terpampang dihadapan kita… 

Tidakkah kita melihat tokoh Religius semacam AA Gymnastiar, Arifin 
Idham, Zainuddin MZ, termasuk pemikir Nurcholish Madjid dan  Syafii 
maarif  juga Amien Rais, term

Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?

2005-04-04 Terurut Topik farid bajber

Bung Irwan, 
 
Terima kasih atas tanggapan yang begitu decent dan cool. Oh ya inisial nama 
saya memang mirip dengan tokoh-tokoh yang anda sebutkan tapi kebetulan saya 
bukan tokoh dan sekaliber mereka. thanks sekali lagi!
 
Anda benar,  berbicara tentang filsafat maka tidak melulu filsafat Pancasila. 
But, in the first place ketika Sang mengangkat judul dengan kata-kata "Apa yang 
kurang dari bangsa sebesar Indonesia?". Kemudian dia mengajukan preposisi 
filsafat. Konteksnya sebuah bangsa, bangsa Indonesia.  Maka yang terbayang 
dalam benak saya adalah social enlightment. Upaya yang paling mungkin dilakukan 
untuk mencapai tujuan itu adalah melalui propaganda dan   indoktrinitas 
sebagaimana apa yang dilakukan rejim orba. 
 
Sebab, tanpa gerakan masal yang sistemastis semacam itu, pencerahan sosial akan 
terbentur batu karang. Kendati tidak dapat sepenuhnya dinilai gagal. Namun, 
celakanya, selain dibutuhkan enerji dan dana yang tidak sedikit, gerakan ini 
sarat muatan politis yang sering kali "dimanfaatkan" bagi kepentingan pihak 
penguasa. Contoh nyata adalah gerakan P4 melalui penataran atau pelajaran di 
sekolah-sekolah misalnya.  Toh..sebagai bangsa kita tidak mau jatuh di lobang 
yang sama bukan?
 
  FB

irwank2k2 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Bang Sang (untung nick-nya bukan Sat), :-)

Kelihatannya dalam benak kebanyakan orang, filsafat(?) adalah 
berpikir yang njlimet dan 'nyeleneh'.. nyusah"in aja.. :-)
Meskipun kondisi tersebut tidak mustahil karena memang bangsa kita
diarahkan untuk tidak berpikir dengan 'keras' (hard thinking).. 
cukup yang dangkal" saja, misalnya..  

Alasan paling mungkin adalah ada pihak (asing?) yang berkepentingan
membuat Indonesia mudah dikuasai.. Atau minimal lajunya diperlambat.
Hasilnya bisa dilihat, saat ini Indonesia amat bergantung pada 
suatu kekuatan di dunia (dari ekonomi bahkan sampai hankam)..

Rakyat/masyarakat kebanyakan dibuat tidak tercerahkan.. 
Agar mudah digiring pada suatu isu sewaktu diperlukan.. 
Ya, ekstrimnya 'Pejah gesang nderek PEMIMPIN' 
(Hidup mati ikut sang pemimpin atau Pokoknya sekali si-X tetap si-X 
apapun perbuatan dan latar belakangnya)..

Jadi, yang bisa sukses adalah mereka yang paling banyak punya
pendukung dalam domain (pemikiran) 'pejah gesang' ini..
Rekan" yang belajar ilmu politik (moderator?) _pasti_ lebih paham 
soal ini.. Maaf klo dianggap 'sok ngoceh'.. Hehehe.. 

Belakangan ini kita sudah melihat atmosfir globalisasi atau dalam 
banyak hal merupakan amerakinasi. Kalau kita sedikit perhatikan 
sejarah,  pelambatan pencerahan masyarakat ini sangat mungkin
merupakan imbas dari lahirnya ORBA. Keterlibatan kepentingan asing 
amat sulit diabaikan. Hal ini dapat 'dicium' dari sinyalemen dalam 
artikel 'Republik Kapling'..

Meskipun tentu saja hal semacam ini AMAT SULIT DIBUKTIKAN
DI PERMUKAAN!!  Bahkan oleh para sejarawan (dan aparat terkait)
sekalipun karena semua itu dilakukan mengikuti atau mengarahkan 
aturan 'legal formal' agar tidak mudah dicap sebagai upaya 
merugikan negara..


Bang FB (inisialnya mirip dengan Fuad Bawadzier atau Faisal Basri),

Kalau filsafat hanya dipahami sebagai filsafat Pancasila, ya wajar aja
kalau banyak yang jadi 'benci' dengan filsafat.. :-P
AFAIK, filsafat itu mengajarkan agar seseorang dapat berpikir dalam
menyikapi sesuatu ('afala ta'qiluun, 'afala yatafakkaruun).. 
Jadi tidak hanya menggunakan emosi atau ketaatan semata..

Contoh paling sederhana, lihat saja lambang 'filsuf' yang sedang berpikir.
CMIIW, katanya lagi salah satu ciri dari orang yang berfilsafat adalah
mereka yang senang berpikir dialektika (ada proses diskusi internal)..

Sayangnya, dalam sejarahnya filsafat sering disalah artikan sebagai
sesuatu yang 'nyeleneh'.. Bahkan dalam banyak kasus, pelakunya 
'harus dihukum mati'.. karena dianggap membahayakan pemikiran
'mainstream'.. Ingat sejarah keilmuan di eropa (berkaitan dgn gereja?)..

Kenyataannya, ada cabang filsafat tentang agama dan umum..
AFAIK filsafat agama ini sendiri amat penting dalam membentuk pribadi
yang pemahamannya lebih terasah.. sehingga apa yang dikenal dengan
pemeluk agama karena 'keturunan' (dan tidak/kurang memahami 
agamanya) atau yang gemar 'memberi cap' pada pihak lain dapat
diminimalisir.. Ya, semacam pelengkap-lah..

Ada komentar/tambahan lain? FYI, ini cuma sekedar opini dari seorang
anggota masyarakat biasa yang gak begitu mengenal apa itu filsafat.. 
Apaan tuh.. :D

Wassalam,

Irwan.K

YangTidakMempelajarFilsafatSecaraKhusus
NamunDalamBeberapaHalGemarBerdiskusiDenganDiriSendiriMaupunOrangLain
KenapaBeginiKenapaBegitu

===
--- In ppiindia@yahoogroups.com, farid bajber <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Filsafat ???. Ketika masih di sekolah menengah (tentunya masih era
Orba), saya paling benci pelajaran Filsafat Pancasila. Mata pelajaran
itu kemudian dikenal dengan PMP yang kesemuanya merupakan siasat busuk
guna mempertahankan kekuasaan. Saya kira bangsa Indonesia lebih
memerlukan pemimpin yang ikhlas tanpa pretensi dan kehendak m

Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?

2005-04-04 Terurut Topik irwank2k2


Bang Sang (untung nick-nya bukan Sat), :-)

Kelihatannya dalam benak kebanyakan orang, filsafat(?) adalah 
berpikir yang njlimet dan 'nyeleneh'.. nyusah"in aja.. :-)
Meskipun kondisi tersebut tidak mustahil karena memang bangsa kita
diarahkan untuk tidak berpikir dengan 'keras' (hard thinking).. 
cukup yang dangkal" saja, misalnya..  

Alasan paling mungkin adalah ada pihak (asing?) yang berkepentingan
membuat Indonesia mudah dikuasai.. Atau minimal lajunya diperlambat.
Hasilnya bisa dilihat, saat ini Indonesia amat bergantung pada 
suatu kekuatan di dunia (dari ekonomi bahkan sampai hankam)..

Rakyat/masyarakat kebanyakan dibuat tidak tercerahkan.. 
Agar mudah digiring pada suatu isu sewaktu diperlukan.. 
Ya, ekstrimnya 'Pejah gesang nderek PEMIMPIN' 
(Hidup mati ikut sang pemimpin atau Pokoknya sekali si-X tetap si-X 
apapun perbuatan dan latar belakangnya)..

Jadi, yang bisa sukses adalah mereka yang paling banyak punya
pendukung dalam domain (pemikiran) 'pejah gesang' ini..
Rekan" yang belajar ilmu politik (moderator?) _pasti_ lebih paham 
soal ini.. Maaf klo dianggap 'sok ngoceh'.. Hehehe.. 

Belakangan ini kita sudah melihat atmosfir globalisasi atau dalam 
banyak hal merupakan amerakinasi. Kalau kita sedikit perhatikan 
sejarah,  pelambatan pencerahan masyarakat ini sangat mungkin
merupakan imbas dari lahirnya ORBA. Keterlibatan kepentingan asing 
amat sulit diabaikan. Hal ini dapat 'dicium' dari sinyalemen dalam 
artikel 'Republik Kapling'..

Meskipun tentu saja hal semacam ini AMAT SULIT DIBUKTIKAN
DI PERMUKAAN!!  Bahkan oleh para sejarawan (dan aparat terkait)
sekalipun karena semua itu dilakukan mengikuti atau mengarahkan 
aturan 'legal formal' agar tidak mudah dicap sebagai upaya 
merugikan negara..


Bang FB (inisialnya mirip dengan Fuad Bawadzier atau Faisal Basri),

Kalau filsafat hanya dipahami sebagai filsafat Pancasila, ya wajar aja
kalau banyak yang jadi 'benci' dengan filsafat.. :-P
AFAIK, filsafat itu mengajarkan agar seseorang dapat berpikir dalam
menyikapi sesuatu ('afala ta'qiluun, 'afala yatafakkaruun).. 
Jadi tidak hanya menggunakan emosi atau ketaatan semata..

Contoh paling sederhana, lihat saja lambang 'filsuf' yang sedang berpikir.
CMIIW, katanya lagi salah satu ciri dari orang yang berfilsafat adalah
mereka yang senang berpikir dialektika (ada proses diskusi internal)..

Sayangnya, dalam sejarahnya filsafat sering disalah artikan sebagai
sesuatu yang 'nyeleneh'.. Bahkan dalam banyak kasus, pelakunya 
'harus dihukum mati'.. karena dianggap membahayakan pemikiran
'mainstream'.. Ingat sejarah keilmuan di eropa (berkaitan dgn gereja?)..

Kenyataannya, ada cabang filsafat tentang agama dan umum..
AFAIK filsafat agama ini sendiri amat penting dalam membentuk pribadi
yang pemahamannya lebih terasah.. sehingga apa yang dikenal dengan
pemeluk agama karena 'keturunan' (dan tidak/kurang memahami 
agamanya) atau yang gemar 'memberi cap' pada pihak lain dapat
diminimalisir.. Ya, semacam pelengkap-lah..

Ada komentar/tambahan lain? FYI, ini cuma sekedar opini dari seorang
anggota masyarakat biasa yang gak begitu mengenal apa itu filsafat.. 
Apaan tuh.. :D

Wassalam,

Irwan.K

YangTidakMempelajarFilsafatSecaraKhusus
NamunDalamBeberapaHalGemarBerdiskusiDenganDiriSendiriMaupunOrangLain
KenapaBeginiKenapaBegitu

===
--- In ppiindia@yahoogroups.com, farid bajber <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Filsafat ???. Ketika masih di sekolah menengah (tentunya masih era
Orba), saya paling benci pelajaran Filsafat Pancasila. Mata pelajaran
itu kemudian dikenal dengan PMP yang kesemuanya merupakan siasat busuk
guna mempertahankan kekuasaan. Saya kira bangsa Indonesia lebih
memerlukan pemimpin yang ikhlas tanpa pretensi dan kehendak memperkaya
diri dan keluarganya. 
> FB 
> 
> "sangkakala ." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> To: [EMAIL PROTECTED] ;
> ekonomi-nasional@yahoogroups.com ;
> proletar@yahoogroups.com ;
> [EMAIL PROTECTED] ;
> [EMAIL PROTECTED] ;
> ppiindia@yahoogroups.com
> 
> Cc: [EMAIL PROTECTED] ;
> filsafat@yahoogroups.com
> 
> 
> 
> Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia?
> 
> Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar
> ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi
> alam , duh luar biasa berlimpah ruah… flora-fauna
> dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya
> mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah
> besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga,
> dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn
> luas yg dari samudera hindia hingga pasifik
> menjanjikan sekali.
> 
> Akibat yg ditimbulkan oleh lemahnya pola pikir
> Filsafatis adalah jelas terpampang dihadapan kita
> yaitu kita hanya selaku konsumen dan pengikut dari
> hasil buah karya pemikir-pemikir America, eropa dan
> Jepang…. Produk-produk Kreatif Inovatif mereka
> menguasai pasar domestik kita dan pembuangan devisa
> terjadi yg berujung pada lemahnya Ekonomi Indonesia
> akibat ekspor yg selalu devisit dibanding Import… hal
> ini berujung pada rendahnya tingkat pendapata

Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?

2005-04-04 Terurut Topik Yustam


tetapi 20 atau 25 tahun yang akan datang seluruh resources sudah habis,
tidak ada lagi yang bisa diambil.  seharus kalau memang benar-benar
rakyat indonesia ini menjadi tuan rumah bagi bangsa nya sendiri
pengelolaan tambang harus di kerjakan sendiri, sambil menimba ilmu
selama mengelola tambang tersebut, maka dalam waktu 20 atau 25
tahun mendatang indonesia sudah tinggal landas dalam teknology
pengelolaan sumber daya alam tersebut   memang butuh waktu lama
tapi kita bangga akan kemampuan sendiri.

pemerintahan indonesia sejak zaman soekarno
yang mengiming-imingi kemerdekaan sebagai jembatan emas
bagi kedamaian hidup yang loh jinawi, sampai dengan soeharto
yang telah berkali kali tertimpa krisis pemangkasan nilai uang rupiah
dengan menyuap bangsa ini dengan subsidi-subsidi seperti
yang di dengung-dengungkan zaman pemerintahan sekarang ini  ...

subsidi itu hanya merupakan tipuan buat rakyat kecil agar jangan
memberontak.  contoh yang gamblang ketika melihat antrian pembelian'
sembako zaman kejatuhan suharto  ...

kalo rakyat indonesia ingin benar-benar berobah dan benar-benar
diperjuangkan
agar nasibnya berubah, seharusnya pemerintah membuat suatu peraturan
yang menjamin hak-hak rakyat atas segala usaha nya mempunyai hak
yang sama antara sesama rakyat indonesia.  karena rakyat kecil berhadapan
dengan pengusaha selalu kalah karena adanya bekingan hukum yang
lebih diberikan kepada pengusaha kelas kakap  sehingga rakyat kecil
dibiarkan terlunta-lunta, sampai-sampai  untuk berusaha pun  harus di
kejar-kejar
oleh penguasa yang ingin melindungi usaha pengusaha besar.

tapi masalah besar yang di hadapi oleh bangsa ini adalah perlindungan
hukum terhadap setiap warga negara tidak sama dan hukum bisa
dibeli dan diperjual belikan  .  sehingga muncul apa yang disebut
kampung maling  


salam,












pak Yustam..it's a dilematic problems if  the ppl had been given the rights
to manage our natural resources..bcs our ppl dont have enough intellectual
and mentality capacity to do such thing.., perhaps we re not trained to do
that..for so long our goverment feed us with many things even most of those
things re trash/junks..but we had swallowed it with every drops..perhaps 20
0r 25 years later..we would manage or could run natural resources..but not
this time..it would be another disaster.




  [EMAIL PROTECTED]

   To:
ppiindia@yahoogroups.com
  04/04/2005 12:05 cc:

  PM   Subject:  Re: [ppiindia] Apa
Yang Kurang Dari bangsa
  Please respond to Sebesar indonesia?

  ppiindia









tidak ada yang kurang dari bangsa sebesar indonesia ini,
yang kurang adalah rakyat  tidak punya hak untuk mengolah kekayaan
alam kita sendiri  ... coba lihat saja bagaimana para penambang
tradisional selalu ditertibkan demi kepentingan para penambang
multi national  ...   yang kurang adalah rakyat ini selalu di intimidasi
oleh para penguasannya sendiri,  co ba lihat tingkah bejad para trantib
di jakarta yang memperlakukan bangsanya sendiri seperti
anjing yang tidak boleh berusaha dan cari makan   ..

tidak ada peraturan yang jelas yang membuat bangsa ini
selalu terpuruk, dimata hukum tidak ada pembelaan sama
sekali dari zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan
yang dianggap sebagai jembatan emas bagi penguasa
untuk memeras rakyatnya sendiri ...

rakyat indonesia sekarang di larang untuk berusaha di negerinya
sendiri sedangkan bangsa asing yang berusaha bisa
menguasai seluruh property dan alam di indonesia,
jadi wajarlah lah sampai hari kiamat bangsa ini akan tetap
terpuruk  

salam, keterpurukan  







To: [EMAIL PROTECTED] ;
ekonomi-nasional@yahoogroups.com ;
proletar@yahoogroups.com ;
[EMAIL PROTECTED] ;
[EMAIL PROTECTED] ;
ppiindia@yahoogroups.com

Cc: [EMAIL PROTECTED] ;
filsafat@yahoogroups.com



Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia?

Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar
ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi
alam , duh luar biasa berlimpah ruah? flora-fauna
dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya
mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah
besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga,
dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn
luas yg dari samudera hindia hingga pasifik
menjanjikan sekali.

 Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja
ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura
bermekaran jadi potensi siap panen? Iklim memberi
harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan
hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin
menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka
hayati? Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan
lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap
dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international.

Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan
kaya seni budaya. Penduduk aneka rupa dri kuning,
coklat , hitam hin

Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?

2005-04-03 Terurut Topik Samudjo

35 tahun yang lalu oom Ibnu pun berkata demikian Indonesia belum cukup
matang
20 tahun sebelum tahun 65 NICA omong yang sama
Sementara jang terjadi hutan dibabati, barang tambang dikuras hutang dan
angka kelahiran bertambah.
Kesadaran semacam Pak Yustam dan Ibu Carla pun sudah ramai dibicarakan pada
gemerasi layar terkembang zamannya St Takdir Alisjahbana
Saya kira seluruh elemen bangsa harus ikut menanggung dosa mengapa bangsa
ini tidak pernah maju dalam bernegara dan dalam berpolitik.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah lembaga pendidikan di Indonesia sudah
menanggalkan baju moralnya
Pendidikan yang baik hanya untuk orang yang berduit, termasuk beberapa
institusi pendidikan milik negara memasang bandrol menjadi Badan Hukum Milik
Negara..
Ada sih angin segar yang dihembuskan, tatkala dibuka kesempatan untuk
menjadi calon pegawai negeri dijalankan dengan bersih dan terbuka.
Mudah-mudahan berkelanjutan
Di waktu-waktu yang lalu hal semacam ini tidak pernah terjadi, menjadi
pegawai negeri harus pake koneksi. Akibatnya mutu pegawai negeri tidak bisa
dipertanggung jawabkan.
Jadi, 55 tahun setelah merdeka kita harus menunggu 20 tahun lagi untuk bisa
mengelola sumber daya sendiri
Kalaupun masih hidup, mungkin saya sudah pikun pada saat itu,
samudjo
- Original Message -
From: "Carla Annamarie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, April 04, 2005 12:43 PM
Subject: Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?


>
>
> pak Yustam..it's a dilematic problems if  the ppl had been given the
rights
> to manage our natural resources..bcs our ppl dont have enough intellectual
> and mentality capacity to do such thing.., perhaps we re not trained to do
> that..for so long our goverment feed us with many things even most of
those
> things re trash/junks..but we had swallowed it with every drops..perhaps
20
> 0r 25 years later..we would manage or could run natural resources..but not
> this time..it would be another disaster.
>
>
>
>
>   [EMAIL PROTECTED]
>To:
ppiindia@yahoogroups.com
>   04/04/2005 12:05 cc:
>   PM   Subject:  Re: [ppiindia]
Apa Yang Kurang Dari bangsa
>   Please respond to Sebesar indonesia?
>   ppiindia
>
>
>
>
>
>
>
>
> tidak ada yang kurang dari bangsa sebesar indonesia ini,
> yang kurang adalah rakyat  tidak punya hak untuk mengolah kekayaan
> alam kita sendiri  ... coba lihat saja bagaimana para penambang
> tradisional selalu ditertibkan demi kepentingan para penambang
> multi national  ...   yang kurang adalah rakyat ini selalu di intimidasi
> oleh para penguasannya sendiri,  co ba lihat tingkah bejad para trantib
> di jakarta yang memperlakukan bangsanya sendiri seperti
> anjing yang tidak boleh berusaha dan cari makan   ..
>
> tidak ada peraturan yang jelas yang membuat bangsa ini
> selalu terpuruk, dimata hukum tidak ada pembelaan sama
> sekali dari zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan
> yang dianggap sebagai jembatan emas bagi penguasa
> untuk memeras rakyatnya sendiri ...
>
> rakyat indonesia sekarang di larang untuk berusaha di negerinya
> sendiri sedangkan bangsa asing yang berusaha bisa
> menguasai seluruh property dan alam di indonesia,
> jadi wajarlah lah sampai hari kiamat bangsa ini akan tetap
> terpuruk  
>
> salam, keterpurukan  
>
>
>
>
>
>
>
> To: [EMAIL PROTECTED] ;
> ekonomi-nasional@yahoogroups.com ;
> proletar@yahoogroups.com ;
> [EMAIL PROTECTED] ;
> [EMAIL PROTECTED] ;
> ppiindia@yahoogroups.com
>
> Cc: [EMAIL PROTECTED] ;
> filsafat@yahoogroups.com
>
>
>
> Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia?
>
> Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar
> ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi
> alam , duh luar biasa berlimpah ruah? flora-fauna
> dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya
> mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah
> besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga,
> dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn
> luas yg dari samudera hindia hingga pasifik
> menjanjikan sekali.
>
>  Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja
> ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura
> bermekaran jadi potensi siap panen? Iklim memberi
> harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan
> hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin
> menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka
> hayati? Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan
> lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap
> dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international.
>
> Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan
> kay

Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?

2005-04-03 Terurut Topik Carla Annamarie


pak Yustam..it's a dilematic problems if  the ppl had been given the rights
to manage our natural resources..bcs our ppl dont have enough intellectual
and mentality capacity to do such thing.., perhaps we re not trained to do
that..for so long our goverment feed us with many things even most of those
things re trash/junks..but we had swallowed it with every drops..perhaps 20
0r 25 years later..we would manage or could run natural resources..but not
this time..it would be another disaster.




   
  [EMAIL PROTECTED] 

   To:   
ppiindia@yahoogroups.com  
  04/04/2005 12:05 cc:  
   
  PM   Subject:  Re: [ppiindia] Apa 
Yang Kurang Dari bangsa
  Please respond to Sebesar indonesia?  
   
  ppiindia  
   

   

   






tidak ada yang kurang dari bangsa sebesar indonesia ini,
yang kurang adalah rakyat  tidak punya hak untuk mengolah kekayaan
alam kita sendiri  ... coba lihat saja bagaimana para penambang
tradisional selalu ditertibkan demi kepentingan para penambang
multi national  ...   yang kurang adalah rakyat ini selalu di intimidasi
oleh para penguasannya sendiri,  co ba lihat tingkah bejad para trantib
di jakarta yang memperlakukan bangsanya sendiri seperti
anjing yang tidak boleh berusaha dan cari makan   ..

tidak ada peraturan yang jelas yang membuat bangsa ini
selalu terpuruk, dimata hukum tidak ada pembelaan sama
sekali dari zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan
yang dianggap sebagai jembatan emas bagi penguasa
untuk memeras rakyatnya sendiri ...

rakyat indonesia sekarang di larang untuk berusaha di negerinya
sendiri sedangkan bangsa asing yang berusaha bisa
menguasai seluruh property dan alam di indonesia,
jadi wajarlah lah sampai hari kiamat bangsa ini akan tetap
terpuruk  

salam, keterpurukan  







To: [EMAIL PROTECTED] ;
ekonomi-nasional@yahoogroups.com ;
proletar@yahoogroups.com ;
[EMAIL PROTECTED] ;
[EMAIL PROTECTED] ;
ppiindia@yahoogroups.com

Cc: [EMAIL PROTECTED] ;
filsafat@yahoogroups.com



Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia?

Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar
ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi
alam , duh luar biasa berlimpah ruah? flora-fauna
dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya
mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah
besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga,
dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn
luas yg dari samudera hindia hingga pasifik
menjanjikan sekali.

 Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja
ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura
bermekaran jadi potensi siap panen? Iklim memberi
harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan
hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin
menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka
hayati? Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan
lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap
dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international.

Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan
kaya seni budaya. Penduduk aneka rupa dri kuning,
coklat , hitam hingga putih bak pualam ?.Posisi amat
strategis dipersimpangan dunia dan bisa menentukan
kelancaran transportasi jagad?Bisa dikatakan Indonesia
kita adalah untaian zambrud Khatulistiwa.. tiada dua
dan nyata.

Tapi realitas kita mengherankan semua ? Kenyataan
berkata sebaliknya

Negeri indah, kaya , strategis dan beraneka rupa
adalah negeri para maling, wilayah konflik bersenjata,
rawan gesekan antar Suku,Agama,Ras,Antar Golongan,
penuh gerakan diam-diam bersenjata( teroris). Tempat
suburnya koruptor leluasa meraup uang negara,
kriminalitas menjadi-jadi, pornografi,  kelaparan,
inflasi dan manipulasi, sekaligus daerah penyelundupan
paling menjanjikan di dunia?

Peristiwa di nusantara jadi berita dunia.
Bukan karena kekaguman atau daerah percontohan global,
tapi selaku breaking News dan Headline media-media
Internasional semacam CNN, Reuters, NHK dan AFP bagi
berbagai bencana oleh-oleh Yang Kuasa bagi bangsa
akibat kelancangan pelanggaran hukum Ilahi dan
peristiwa konflik sipil yg belum reda hingga sekarang.

Pasti  ada  yg kurang dgn kita? Apa coba?

Seorang Tan malaka si Revolusioner Sosialist  bapak
pendiri bangsa pernah berkata;
BANGSA INI KEKURANGAN WELTANSCHAUUNG

Apa itu weltanschauung? ?
Yaitu Pandangan

Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?

2005-04-03 Terurut Topik Yustam


tidak ada yang kurang dari bangsa sebesar indonesia ini,
yang kurang adalah rakyat  tidak punya hak untuk mengolah kekayaan
alam kita sendiri  ... coba lihat saja bagaimana para penambang
tradisional selalu ditertibkan demi kepentingan para penambang
multi national  ...   yang kurang adalah rakyat ini selalu di intimidasi
oleh para penguasannya sendiri,  co ba lihat tingkah bejad para trantib
di jakarta yang memperlakukan bangsanya sendiri seperti
anjing yang tidak boleh berusaha dan cari makan   ..

tidak ada peraturan yang jelas yang membuat bangsa ini
selalu terpuruk, dimata hukum tidak ada pembelaan sama
sekali dari zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan
yang dianggap sebagai jembatan emas bagi penguasa
untuk memeras rakyatnya sendiri ...

rakyat indonesia sekarang di larang untuk berusaha di negerinya
sendiri sedangkan bangsa asing yang berusaha bisa
menguasai seluruh property dan alam di indonesia,
jadi wajarlah lah sampai hari kiamat bangsa ini akan tetap
terpuruk  

salam, keterpurukan  







To: [EMAIL PROTECTED] ;
ekonomi-nasional@yahoogroups.com ;
proletar@yahoogroups.com ;
[EMAIL PROTECTED] ;
[EMAIL PROTECTED] ;
ppiindia@yahoogroups.com

Cc: [EMAIL PROTECTED] ;
filsafat@yahoogroups.com



Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia?

Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar
ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi
alam , duh luar biasa berlimpah ruah? flora-fauna
dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya
mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah
besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga,
dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn
luas yg dari samudera hindia hingga pasifik
menjanjikan sekali.

 Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja
ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura
bermekaran jadi potensi siap panen? Iklim memberi
harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan
hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin
menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka
hayati? Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan
lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap
dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international.

Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan
kaya seni budaya. Penduduk aneka rupa dri kuning,
coklat , hitam hingga putih bak pualam ?.Posisi amat
strategis dipersimpangan dunia dan bisa menentukan
kelancaran transportasi jagad?Bisa dikatakan Indonesia
kita adalah untaian zambrud Khatulistiwa.. tiada dua
dan nyata.

Tapi realitas kita mengherankan semua ? Kenyataan
berkata sebaliknya

Negeri indah, kaya , strategis dan beraneka rupa
adalah negeri para maling, wilayah konflik bersenjata,
rawan gesekan antar Suku,Agama,Ras,Antar Golongan,
penuh gerakan diam-diam bersenjata( teroris). Tempat
suburnya koruptor leluasa meraup uang negara,
kriminalitas menjadi-jadi, pornografi,  kelaparan,
inflasi dan manipulasi, sekaligus daerah penyelundupan
paling menjanjikan di dunia?

Peristiwa di nusantara jadi berita dunia.
Bukan karena kekaguman atau daerah percontohan global,
tapi selaku breaking News dan Headline media-media
Internasional semacam CNN, Reuters, NHK dan AFP bagi
berbagai bencana oleh-oleh Yang Kuasa bagi bangsa
akibat kelancangan pelanggaran hukum Ilahi dan
peristiwa konflik sipil yg belum reda hingga sekarang.

Pasti  ada  yg kurang dgn kita? Apa coba?

Seorang Tan malaka si Revolusioner Sosialist  bapak
pendiri bangsa pernah berkata;
BANGSA INI KEKURANGAN WELTANSCHAUUNG

Apa itu weltanschauung? ?
Yaitu Pandangan dunia, sikap pikir, cara berfikir,
pola pikir dan sistem berfikir atau tepatnya FILSAFAT
BERFIKIR yg dapat membawa orang kearah enlightening
atau pencerahan hidup, cahaya realitas dan pemahaman
yg membawa kearah PEMBARUAN PERADABAN( RENAISSANCE)

Era Renaissance ini yg sedang dinanti-nanti oleh
bangsa kita juga bangsa-bangsa dunia ke 3 yg
terkebelakang. Era dimana banyak muncul
pemikiran-pemikiran segar dan brillian, karya-karya
kreatif Inovatif, dan kemakmuran. Rakyat cukup sandang
pangan, kehidupan tentram dan bangkitnya Religiusitas
keagamaan.

Di Indonesia tepatnya dalam budaya jawa, keyakinan ini
diiringi sebuah mitos tentang kedatangan seorang ratu
Adil yg digelari SATRIO PININGIT dimana kondisi
kemunculannya didahului dgn situasi chaos era
Kalabendhu( era kekacauan dan Kelaparan). Demikian
Ronggowarsito bernubuat dalam Serat kalatidha yg
dibikinnya tahun 1860.. Era yg ditandai dgn Kekisruhan
Politik, Ekonomi, Sosial, Agama dan budaya ini akan
diakhiri dgn kedatangan seorang Mesias ala Jawa yaitu
Ratu Adil..

Ironis sekali,  di era Millenium modern abad ke 21
ini, kenapa kita masih berpatokan pada personality
dibanding sistem hidup? Kenapa kita masih meyakini
bahwa kemelut akan diselamatkan dgn kedatangan seorang
mesiah, seorang yg ditunggu-tunggu kedatangannya?

Buat apa kita ditempa dgn pendidikan, sistem education
juga pembelajaran Politik jika masih meyakini akan
sebuah MITOS yg tidak jelas valid atau tidaknya,
Disini yg berbicara hanyalah hukum Prob

Re: [ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?

2005-04-02 Terurut Topik farid bajber

Filsafat ???. Ketika masih di sekolah menengah (tentunya masih era Orba), saya 
paling benci pelajaran Filsafat Pancasila. Mata pelajaran itu kemudian dikenal 
dengan PMP yang kesemuanya merupakan siasat busuk guna mempertahankan 
kekuasaan. Saya kira bangsa Indonesia lebih memerlukan pemimpin yang ikhlas 
tanpa pretensi dan kehendak memperkaya diri dan keluarganya. 
FB 
  

"sangkakala ." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

To: [EMAIL PROTECTED] ;
ekonomi-nasional@yahoogroups.com ;
proletar@yahoogroups.com ;
[EMAIL PROTECTED] ;
[EMAIL PROTECTED] ;
ppiindia@yahoogroups.com

Cc: [EMAIL PROTECTED] ;
filsafat@yahoogroups.com



Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia?

Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar
ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi
alam , duh luar biasa berlimpah ruah… flora-fauna
dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya
mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah
besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga,
dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn
luas yg dari samudera hindia hingga pasifik
menjanjikan sekali.

Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja
ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura
bermekaran jadi potensi siap panen… Iklim memberi
harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan
hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin
menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka
hayati… Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan
lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap
dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international.

Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan
kaya seni budaya. Penduduk aneka rupa dri kuning,
coklat , hitam hingga putih bak pualam ….Posisi amat
strategis dipersimpangan dunia dan bisa menentukan
kelancaran transportasi jagad…Bisa dikatakan Indonesia
kita adalah untaian zambrud Khatulistiwa.. tiada dua
dan nyata. 

Tapi realitas kita mengherankan semua … Kenyataan
berkata sebaliknya

Negeri indah, kaya , strategis dan beraneka rupa
adalah negeri para maling, wilayah konflik bersenjata,
rawan gesekan antar Suku,Agama,Ras,Antar Golongan,
penuh gerakan diam-diam bersenjata( teroris). Tempat
suburnya koruptor leluasa meraup uang negara,
kriminalitas menjadi-jadi, pornografi, kelaparan,
inflasi dan manipulasi, sekaligus daerah penyelundupan
paling menjanjikan di dunia…

Peristiwa di nusantara jadi berita dunia. 
Bukan karena kekaguman atau daerah percontohan global,
tapi selaku breaking News dan Headline media-media
Internasional semacam CNN, Reuters, NHK dan AFP bagi
berbagai bencana oleh-oleh Yang Kuasa bagi bangsa
akibat kelancangan pelanggaran hukum Ilahi dan
peristiwa konflik sipil yg belum reda hingga sekarang.

Pasti ada yg kurang dgn kita? Apa coba…

Seorang Tan malaka si Revolusioner Sosialist bapak
pendiri bangsa pernah berkata; 
BANGSA INI KEKURANGAN WELTANSCHAUUNG

Apa itu weltanschauung? … 
Yaitu Pandangan dunia, sikap pikir, cara berfikir,
pola pikir dan sistem berfikir atau tepatnya FILSAFAT
BERFIKIR yg dapat membawa orang kearah enlightening
atau pencerahan hidup, cahaya realitas dan pemahaman
yg membawa kearah PEMBARUAN PERADABAN( RENAISSANCE)

Era Renaissance ini yg sedang dinanti-nanti oleh
bangsa kita juga bangsa-bangsa dunia ke 3 yg
terkebelakang. Era dimana banyak muncul
pemikiran-pemikiran segar dan brillian, karya-karya
kreatif Inovatif, dan kemakmuran. Rakyat cukup sandang
pangan, kehidupan tentram dan bangkitnya Religiusitas
keagamaan.

Di Indonesia tepatnya dalam budaya jawa, keyakinan ini
diiringi sebuah mitos tentang kedatangan seorang ratu
Adil yg digelari SATRIO PININGIT dimana kondisi
kemunculannya didahului dgn situasi chaos era
Kalabendhu( era kekacauan dan Kelaparan). Demikian
Ronggowarsito bernubuat dalam Serat kalatidha yg
dibikinnya tahun 1860.. Era yg ditandai dgn Kekisruhan
Politik, Ekonomi, Sosial, Agama dan budaya ini akan
diakhiri dgn kedatangan seorang Mesias ala Jawa yaitu
Ratu Adil..

Ironis sekali, di era Millenium modern abad ke 21
ini, kenapa kita masih berpatokan pada personality
dibanding sistem hidup? Kenapa kita masih meyakini
bahwa kemelut akan diselamatkan dgn kedatangan seorang
mesiah, seorang yg ditunggu-tunggu kedatangannya? 

Buat apa kita ditempa dgn pendidikan, sistem education
juga pembelajaran Politik jika masih meyakini akan
sebuah MITOS yg tidak jelas valid atau tidaknya,
Disini yg berbicara hanyalah hukum Probability(
kemungkinan).. Mungkin jelas-jelas beda dgn pasti… Dan
hal-hal yg mungkin ini yg diyakini sedalam-dalamnya
oleh sebagian dari elemen bangsa, termasuk juga para
petinggi negara… ironis!!!

Padahal ada sarana yg lebih valid untuk mencapai
kemakmuran berkeadilan, ada sistem yg lebih memberi
harapan untuk kebangkitan kejayaan, ada cara untuk
meraih impian dibanding hanya sebuah sikap menunggu
kedatangan seorang Tokoh Kharismatis yg entah kapan
akan muncul…

Maka relevanlah apa yg dikatakan Tan Malaka, bahwa
bangsa ini butuh WELTANSCHAUUNG perlu PENCERAHAN
BERFIKIR atau FILSAFAT BERFIKIR YG MUMP

[ppiindia] Apa Yang Kurang Dari bangsa Sebesar indonesia?

2005-04-02 Terurut Topik sangkakala .

To: [EMAIL PROTECTED] ;
ekonomi-nasional@yahoogroups.com ;
proletar@yahoogroups.com ;
[EMAIL PROTECTED] ;
[EMAIL PROTECTED] ;
ppiindia@yahoogroups.com

Cc: [EMAIL PROTECTED] ;
filsafat@yahoogroups.com



Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia?

Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar
ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi
alam , duh luar biasa berlimpah ruah… flora-fauna
dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya
mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah
besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga,
dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn
luas yg dari samudera hindia hingga pasifik
menjanjikan sekali.

 Tanah bumi Indonesia tergolong subur, apa saja
ditanam jadi, Palawija hingga tanaman holtikultura
bermekaran jadi potensi siap panen… Iklim memberi
harapan, wilayah tropis sep kita dgn curah hujan
hampir tiap waktu, tanpa selingan salju dan dingin
menjanjikan sekali bagi tumbuh kembangnya aneka
hayati… Alam penuh dgn pegunungan, lekuk liku dan
lembah juga pantai nyiur melambai mempesona siap
dipotensikan jadi pariwisata bertaraf international.

Sosial Budaya penuh aneka ragam manusia, eksotis dan
kaya seni budaya. Penduduk aneka rupa dri kuning,
coklat , hitam hingga putih bak pualam ….Posisi amat
strategis dipersimpangan dunia dan bisa menentukan
kelancaran transportasi jagad…Bisa dikatakan Indonesia
kita adalah untaian zambrud Khatulistiwa.. tiada dua
dan nyata. 

Tapi realitas kita mengherankan semua … Kenyataan
berkata sebaliknya

Negeri indah, kaya , strategis dan beraneka rupa
adalah negeri para maling, wilayah konflik bersenjata,
rawan gesekan antar Suku,Agama,Ras,Antar Golongan,
penuh gerakan diam-diam bersenjata( teroris). Tempat
suburnya koruptor leluasa meraup uang negara,
kriminalitas menjadi-jadi, pornografi,  kelaparan,
inflasi dan manipulasi, sekaligus daerah penyelundupan
paling menjanjikan di dunia…

Peristiwa di nusantara jadi berita dunia. 
Bukan karena kekaguman atau daerah percontohan global,
tapi selaku breaking News dan Headline media-media
Internasional semacam CNN, Reuters, NHK dan AFP bagi
berbagai bencana oleh-oleh Yang Kuasa bagi bangsa
akibat kelancangan pelanggaran hukum Ilahi dan
peristiwa konflik sipil yg belum reda hingga sekarang.

Pasti  ada  yg kurang dgn kita? Apa coba…

Seorang Tan malaka si Revolusioner Sosialist  bapak
pendiri bangsa pernah berkata; 
BANGSA INI KEKURANGAN WELTANSCHAUUNG

Apa itu weltanschauung? … 
Yaitu Pandangan dunia, sikap pikir, cara berfikir,
pola pikir dan sistem berfikir atau tepatnya FILSAFAT
BERFIKIR yg dapat membawa orang kearah enlightening
atau pencerahan hidup, cahaya realitas dan pemahaman
yg membawa kearah PEMBARUAN PERADABAN( RENAISSANCE)

Era Renaissance ini yg sedang dinanti-nanti oleh
bangsa kita juga bangsa-bangsa dunia ke 3 yg
terkebelakang. Era dimana banyak muncul
pemikiran-pemikiran segar dan brillian, karya-karya
kreatif Inovatif, dan kemakmuran. Rakyat cukup sandang
pangan, kehidupan tentram dan bangkitnya Religiusitas
keagamaan.

Di Indonesia tepatnya dalam budaya jawa, keyakinan ini
diiringi sebuah mitos tentang kedatangan seorang ratu
Adil yg digelari SATRIO PININGIT dimana kondisi
kemunculannya didahului dgn situasi chaos era
Kalabendhu( era kekacauan dan Kelaparan). Demikian
Ronggowarsito bernubuat dalam Serat kalatidha yg
dibikinnya tahun 1860.. Era yg ditandai dgn Kekisruhan
Politik, Ekonomi, Sosial, Agama dan budaya ini akan
diakhiri dgn kedatangan seorang Mesias ala Jawa yaitu
Ratu Adil..

Ironis sekali,  di era Millenium modern abad ke 21
ini, kenapa kita masih berpatokan pada personality
dibanding sistem hidup? Kenapa kita masih meyakini
bahwa kemelut akan diselamatkan dgn kedatangan seorang
mesiah, seorang yg ditunggu-tunggu kedatangannya? 

Buat apa kita ditempa dgn pendidikan, sistem education
juga pembelajaran Politik jika masih meyakini akan
sebuah MITOS yg tidak jelas valid atau tidaknya,
Disini yg berbicara hanyalah hukum Probability(
kemungkinan).. Mungkin jelas-jelas beda dgn pasti… Dan
hal-hal yg mungkin ini yg diyakini sedalam-dalamnya
oleh sebagian dari elemen bangsa, termasuk juga para
petinggi negara… ironis!!!

Padahal ada sarana yg lebih valid untuk mencapai
kemakmuran berkeadilan, ada sistem yg lebih memberi
harapan untuk kebangkitan kejayaan, ada cara untuk
meraih impian dibanding hanya sebuah sikap menunggu
kedatangan seorang Tokoh Kharismatis yg entah kapan
akan muncul…

Maka relevanlah apa yg dikatakan Tan Malaka, bahwa
bangsa ini butuh WELTANSCHAUUNG perlu PENCERAHAN
BERFIKIR atau FILSAFAT BERFIKIR YG MUMPUNI….

Eropa yg padam diera pertengahan abad, bangkit
mengejar ketertinggalan dari Timur dgn dimulainya era
Filsafat.. Ditandai dgn munculnya filsafat Empirik di
abad ke 15 di Inggris dgn kemunculan John Locke
beserta David Hume dan  dimulailah era Industrialisasi
di Inggris, lalu muncullah di abad ke 17 Rene
Descartes si Prancis dgn gagasan rasional lewat
Filsafat matematis Rasional, kemudian  si Jerman Hegel
diabad ke