[ppiindia] Diskusi Social Media untuk Revolusi di Salihara
Peluncuran Situs Web Salihara & Diskusi "Social Media" untuk Revolusi Sabtu, 14 Agustus 2010, 19.00 WIB Pembicara: Goenawan Mohamad & Roby Muhamad Moderator: Wicaksono (NdoroKakung) Serambi Salihara | Terbuka untuk umum | Pendaftaran selambatnya 13 Agustus 2010, melalui d...@salihara.org Acara ini diadakan untuk peluncuran situs web salihara.org yang baru, yang akan dilanjutkan diskusi pengaruh sosial media (blog, facebook, twitter) terhadap kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Melaui perkembangan terakhir social media terbukti sangat efektif untuk membentuk opini dan simpati publik serta penggalangan massa misalnya untuk kasus Prita dan Bibit-Chandra. Melalui social media ini kita pun memperoleh rangkaian dialog, debat hingga kuliah yang bermutu—misalnya #kultwit (kuliah twitter), serta informasi dan ulasan yang sering diabaikan media kita. Sebelum acara peluncuran situs web dan diskusi akan disediakan hidangan buka puasa. Program ini didukung oleh Hivos. http://salihara.org/event/2010/08/01/sosial-media-untuk-revolusi [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi tentang Aliran Kepercayaan dan Kesenian di Salihara
Diskusi Rabu, 09 Juni 2010, 19:00 WIB YANG KECIL DAN YANG BERANEKA: KEPERCAYAAN DAN KESENIAN DI INDONESIA Pembicara: Endo Suanda & Bambang Noorsena Serambi Salihara Terbuka untuk umum & GRATIS Kepercayaan dan kesenian tradisional yang berada di pinggiran sedang diuji eksistensinya di Indonesia dewasa ini. Mereka dihadapkan pada “mayoritas” dan terus mendapat perlakuan diskriminatif baik dalam ranah hukum atau pun politik. Penolakan uji materi UU No.1/PNPS/1965 oleh Mahkamah Konstitusi yang menetapkan hanya enam agama resmi di Indonesia secara otomatis meminggirkan eksistensi penghayat kepercayaan. Sementara itu, kesenian yang tumbuh dan bergerak di pinggir pun makin lama makin hilang. Amatan sederhana tadi menjadi bahan diskusi, yang akan diperkaya dengan uraian pengalaman masing-masing narasumber di lapangan. Endo Suanda adalah pengamat kesenian dan Direktur Lembaga Pendidikan Seni Nusantara (LPSN) dan Bambang Noorsena adalah pengaji spiritualitas dan kepercayaan Nusantara. Bambang Noorsena juga akan menyampaikan ide-idenya yang pernah disampaikan dalam Mahkamah Konstitusi dalam uji materi UU No 1 PNPS 1965 dengan judul: “Agama Asli Indonesia” dan Perkembangannya Dari Masa Ke Masa. Program ini ditaja oleh Hivos. http://salihara.org/2010/06/05/yang-kecil-dan-yang-beraneka [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi "opini publik versus kebenaran" malam ini di salihara
DISKUSI Rabu, 26 Mei 2010, 19:00 WIB Opini Publik Versus Kebenaran Pembicara: Kuskridho "Dodi" Ambardi dan Rocky Gerung Moderator: Ihsan Ali-Fauzi Serambi Salihara Terbuka untuk umum & GRATIS Diskusi ini berikhtiar mengulas hubungan antara “opini publik” dan kebenaran dari perspektif ilmu empirik dan filsafat. Pembahasan dimulai dari pertanyaan tentang pengertian “opini publik”. Jika setiap individu memiliki opini tersendiri, lantas bagaimanakah menjadi sebuah opini publik? Selama ini opini publik dianggap tak lebih dari proses “rekayasa”, baik melalui media ataupun survei. Proses “rekayasa” berujung pada dua kategori opini publik: hasil “pembentukan” atau murni “penemuan”. (Lembaga survei selalu menggunakan istilah ”penemuan” pada opini publik, meskipun akhirnya hasil survei tersebut membawa pengaruh pada publik.) Masalah lain: Faktor apa yang berpengaruh pada pembentukan opini publik selain rekayasa? Adakah opini publik yang benar-benar “murni” berasal dari publik? Lantas, bagaimana hubungannya dengan masalah kebenaran? Apakah, karena berasal dari publik, ia dengan sendirinya mewakili kebenaran? Ikuti diskusi dengan Kuskridho "Dodi" Ambardi (Direktur Lembaga Survei Indonesia) dan Rocky Gerung (Pengajar Filsafat di Universitas Indonesia). Moderator: Ihsan Ali-Fauzi. Diskusi akan berlangsung dalam bahasa Indonesia. Program ini ditaja oleh Hivos. Kutipan dari makalah Kuskridho "Dodi" Ambardi: Opini Publik: Teori, Aplikasi, dan Kontroversi Ide tentang opini publik, dan arti pentingnya, muncul bersamaan dengan traktat yang ditulis oleh Rousseau yang memperkenalkan konsep general will, yang kadang dipertukarkannya dengan istilah l’opinion publique atau opini publik. Gagasan Rousseau ini radikal namun sederhana, bahwa sebuah pemerintahan secara etis dianggap legitimate jika penyelenggaraan pemerintahan bertolak dari kehendak umum, the general will. Gagasan itu radikal karena pada masanya orang belum banyak berbicara tentang kedaulatan rakyat, dan demokrasi baru terlihat samar-samar di horizon para pemikir politik masa itu, dan ketika mode pemerintahan yang populer saat itu adalah otokrasi dalam format kerajaan. Kelak kita menyambungkan ide sederhana Rousseau ini dengan kompleksitas demokrasi dalam kehidupan politik modern. Dan kelak kita menghubungkan general will ini dengan opini publik. Pertanyaan pokok yang muncul tentulah: Bagaimana kita bisa menangkap kehendak umum tersebut? Kalau ia sepadan dengan opini publik, bagaimana kita mengenali dan merekammnya? Benarkah di sana apa yang dinamakan dengan kehendak umum dan opini publik itu memang ada? Sanggupkah metodologi modern, yang bersandar pada metode survei opini publik, benar-benar mengungkap opini publik? Tak kalah pentingnya adalah serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan praktek trendy pemakaian metode survei untuk merekam opini publik dalam kegiatan pemilu di Indonesia, pencabangannya, dan penggunaan survei atau polling untuk menebak perilaku pemilih. Mengapa partai partai dan kandidat politik kini gandrung dengan survei opini publik atau polling? Mengapa kritik terhadap lembaga survei merebak? Apa saja jenis-jenis kritik tersebut, dan apakah semua kritik memiliki harga cukup untuk didiskusikan? .. Kutipan dari makalah Rocky Gerung: Opini Publik versus Etika Publik Opini publik mengaktifkan demokrasi. Tetapi ia menonaktifkan politik. Opini publik diperlukan untuk mendasarkan penyelenggaraan kebijakan (ini adalah suatu pekerjaan rutin demokrasi), tapi juga dimanfaatkan untuk mengamankan kepentingan pembuat kebijakan (karena dengan itu seolah-olah representasi dan legitimasi dihubungkan). Artinya, atas nama opini publik, opsi kebijakan dipilih. Tapi juga dengan menunggangi opini publik, kepentingan politik diselundupkan. Jadi, demokrasi terselenggara secara teknis melalui opini publik, tanpa mempersoalkan fungsi etisnya. Masalahnya baru menjadi kritis bila seseorang hendak memandang politik dengan cara lain, yaitu sebagai sebuah proyek transformasi, karena menganggap demokrasi telah menjadi malas, karena hanya berhenti dalam rutinitas institusional. Untuk kebutuhan semacam itulah kita mengaktifkan kontra pikiran dari opini publik, yaitu etika publik. Jadi, etika publik mengaktifkan kembali politik, dengan mempertanyakan isi, prosedur dan fungsi opini publik. Artinya, melalui etika publik, politik dihidupkan sebagai soal ”konfrontasi etik”, dan bukan ”konfirmasi statistik”. Selengkapnya silakan hadir dalam diskusi nanti http://www.facebook.com/event.php?eid=105359909507184&ref=mf daftarkan diri anda untuk mengikuti: SERI KULIAH UMUM / PUBLIC LECTURE SERIES TENTANG SEKSUALITAS / ON SEXUALITY Sabtu, 5, 12, 19, 26 Juni 2010, 16:00 WIB Saturday, June 5, 12, 19 & 26, 2010, 04:00 PM Teater Salihara Terbuka untuk umum Pendaftaran selambatnya 4 Juni 2010, melalui d...@salihara.org Open to the public Register via email: d...@sali
[ppiindia] Diskusi "Opini Publik versus Kebenaran" di Salihara
DISKUSI Rabu, 26 Mei 2010, 19:00 WIB Opini Publik Versus Kebenaran Pembicara: Kuskridho "Dodi" Ambardi dan Rocky Gerung Serambi Salihara Terbuka untuk umum & GRATIS Diskusi ini berikhtiar mengulas hubungan antara “opini publik” dan kebenaran dari perspektif ilmu empirik dan filsafat. Pembahasan dimulai dari pertanyaan tentang pengertian “opini publik”. Jika setiap individu memiliki opini tersendiri, lantas bagaimanakah menjadi sebuah opini publik? Selama ini opini publik dianggap tak lebih dari proses “rekayasa”, baik melalui media ataupun survei. Proses “rekayasa” berujung pada dua kategori opini publik: hasil “pembentukan” atau murni “penemuan”. (Lembaga survei selalu menggunakan istilah ”penemuan” pada opini publik, meskipun akhirnya hasil survei tersebut membawa pengaruh pada publik.) Masalah lain: Faktor apa yang berpengaruh pada pembentukan opini publik selain rekayasa? Adakah opini publik yang benar-benar “murni” berasal dari publik? Lantas, bagaimana hubungannya dengan masalah kebenaran? Apakah, karena berasal dari publik, ia dengan sendirinya mewakili kebenaran? Ikuti diskusi dengan Kuskridho "Dodi" Ambardi (Direktur Lembaga Survei Indonesia) dan Rocky Gerung (Pengajar Filsafat di Universitas Indonesia). Diskusi akan berlangsung dalam bahasa Indonesia. Program ini ditaja oleh Hivos. http://www.facebook.com/event.php?eid=105359909507184&ref=mf Nantikan dan daftarkan diri anda untuk mengikuti Kuliah Umum Filsafat "Tentang Seksualitas" di Salihara di bulan Juni 2010 SERI KULIAH UMUM TENTANG SEKSUALITAS Sabtu, 5, 12, 19, 26 Juni 2010, 16:00 WIB Teater Salihara Terbuka untuk umum Pendaftaran selambatnya 4 Juni 2010, melalui d...@salihara.org Sabtu, 5 Juni 2010, 16:00 WIB Simone de Beauvoir tentang Seksualitas Pembicara: Gadis Arivia Sabtu, 12 Juni 2010, 16:00 WIB Michel Foucault tentang Seksualitas Pembicara: Haryatmoko Sabtu, 19 Juni 2010, 16:00 WIB Jacques Lacan tentang Seksualitas Pembicara: Robertus Robet Sabtu, 26 Juni 2010, 16:00 WIB Julia Kristeva tentang Seksualitas Pembicara: Christina Siwi Handayani Seksualitas tentu bukan sekadar perkara hasrat dan hubungan seksual, namun berkelindan dengan tata nilai, keyakinan, pengetahuan, hingga sistem kekuasaan di mana seseorang hidup dan berinteraksi. Karena itu, dalam beragam ranah yang membentuknya (fantasi, emosi, jender, orientasi dan identitas seksual, dan seterusnya), seksualitas akhirnya bersangkut-paut dengan persoalan filsafat, psikologi, politik, ekonomi, agama, dan bahasa. Selama bulan Juni 2010 Komunitas Salihara akan menggelar seri kuliah umum dengan tema seksualitas melalui perspektif empat pemikir: Simone de Beauvoir, Michel Foucault, Jacques Lacan, dan Julia Kristeva. Kuliah pertama akan mengulas tema seks dan filsafat, bertolak dari sebuah pernyataan terkenal dalam buku Simone de Beauvoir, The Second Sex: “One is not born a woman” – yang menunjukkan perjuangan diri perempuan dalam eksistensinya. Kuliah kedua akan mengulas pemikiran Foucault tentang hubungan seksualitas dengan pengetahuan, kekuasaan, dan kebenaran. Sementara kuliah tentang Lacan – yang memilih menggunakan istilah “seksuasi” ketimbang “seksualitas” – bermula dari pertanyaan Lacan yang provokatif: mengapa hubungan seksual sesungguhnya hanya ilusi dan mengapa “perempuan itu tidak pernah ada”, dan apakah hubungan seksual adalah lambang kebuntuan (dead-lock)? Telaah akan bergerak melalui dua celah: tragedi Medea dan film Mereka Bilang Saya Monyet. Sedangkan ide-ide Julia Kristeva tentang seksualitas akan diulas lewat pendekatan psikologi dan semiotika, antara lain dengan melihat persoalan “abjection” dan intertekstualitas. Hanya di Salihara... [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi, Musikalisasi Puisi dan Lilin Solidaritas Perjuangan Buruh Perempuan
Kepada Yth. Kawan-Kawan Pro Demokrasi Di Tempat Tujuh Belas tahun sudah Marsinah meninggal pun teka-teki mengenai kematiannya belum juga terungkap. Figur Marsinah, sebagai seorang buruh perempuan, merupakan figur yang sangat tipikal bagi keseharian buruh perempuan di Indonesia. Kemiskinan dan penindasan, yang dialami Marsinah, banyak pula dialami oleh seluruh buruh perempuan Indonesia yang ada sekarang ini. Perjuangan Marsinah adalah perjuangan seluruh buruh di Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik, kesejahteraan dan perlindungan sosial. Momentum gugurnya Marsinal diperingan oleh FOR Indonesia sebagai Hari Perjuangan Buruh Perempuan Indonesia. Peringatan ini akan diisi oleh “Diskusi, Musikalisasi Puisi dan Lilin Solidaritas Perjuangan Buruh Perempuan” yang akan diselenggarakan pada: Hari/tanggal : Sabtu, 8 April 2010 Tempat : Kontras Jl. Borobudur Jakarta Pusat dan Bunderan Hotel Indonesia Rangkaian Acara: 13.00 – 14.00: Konfrensi Pers tempat di Kontras 14.00 – 17.00: Diskusi ”Jaminan Perlindungan Sosial” tempat di Kontras Pembicara: dr Ribka Tjiptaning (Ketua Komisi IX DPR RI) Drs. H.A. Muhaimin Iskandar (Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Nining Elitos (Ketua KASBI) Irwansyah (Juru Bicara FOR Indonesia) 17.00 – 18.00: Lilin Solidaritas rally dari Kontras menuju Bunderan Hotel Indonesia 18.00 – 19.00: Lilin Solidaritas Perjuangan Buruh Perempuan di Bunderan HI * Orasi Budaya dan Pesan Solidaritas dari element FOR Indonesia * Theaterikal dan Happening Art oleh Front Kebudayaan Nasional * Musikalisasi Puisi oleh John Sony Tobing (Pencipta lagu ”Darah Juang”) * Komerad akustik Kami mengundang kawan-kawan untuk hadir dalam acara ini, memberikan solidaritas pada perjuangan buruh dan rakyat Indonesia dalam menuntut keadilan. Demikian undangan kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih. Jakarta, 5 Mei 2010 Salam Solidaritas Nor Hiqmah Sekretarit FOR Indonesia Peserta Lilin Solidaritas diharapkan mengenakan Baju Hitam Informasi lebih lanjut: Sekretarit FOR Indonesia Sinnal Blegur 0813 17993473 Moh Zaki 08128083247 Nor Hiqmah 0815 9508292 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Film, Tubuh Perempuan dan Sensor
Undangan Diskusi Kamis, 22 April 2010, 16:00 WIB FILM, TUBUH PEREMPUAN, DAN SENSOR Pembicara: Novi Kurnia dan Intan Paramaditha Moderator: Veronica Kusuma Serambi Salihara Terbuka untuk umum & GRATIS Berbicara tentang sensor dalam dunia film, maka mayoritas aspek yang ”digunting” adalah tema atau gambar tubuh perempuan. Salah satu contoh: film dokumenter karya Ucu Agustin, Perempuan: Kisah di Balik Guntingan (Kalyana Shira, 2008), menampilkan adegan-adegan penyensoran dalam Perempuan Punya Cerita (Kalyana Shira, 2008). Penyensoran itu menggunakan dalih moralitas, adat, karakter bangsa, dan agama. Mengapa tubuh perempuan sering menjadi sasaran sensor dalam film? Ada apa dengan tubuh perempuan? Ikuti diskusinya bersama Novi Kurnia, dosen Jurusan Komunikasi Fisipol UGM dan mahasiswa doktoral di Department of Women’s Studies, Flinders University, Australia dan Intan Paramaditha, mahasiswa doktoral di Cinema Studies, New York University, Amerika Serikat. Diskusi akan dipandu oleh Veronica Kusuma, seorang kritikus film. Acara ini adalah bagian dari V Film Festival dan disponsori oleh Hivos. http://www.facebook.com/event.php?eid=103358069698793&index=1 hadiri juga acara pemutaran film dan program V Film Festival 2010 di Salihara. Rabu, 21-27 April 2010 Wednesday, April 21-27, 2010 V FILM FESTIVAL Terbuka untuk umum & GRATIS Open to the public & FREE ADMISSION Kamis, 22 April Thursday, April 22 14:15 Four Wives, One Man (Serambi Salihara) 16.00 Diskusi Film, Tubuh Perempuan dan Sensor (Serambi Salihara) 19:00 Jamila dan Sang Presiden (Serambi Salihara) Jumat, 23 April Friday, April 23 14:15 Annas Sommer (Serambi Salihara) 16:30 Rough Aunties (Serambi Salihara) 19:00 The Sari Soldiers (Serambi Salihara) Sabtu, 24 April Saturday, April 24 10:00 Youth Workshop (Galeri Salihara) 14:15 Cover Girl Culture (Serambi Salihara) 19:00 Elegy (Serambi Salihara) Minggu, 25 April Sunday, April 25 10:00 Youth Workshop (Galeri Salihara) 14:15 All My Failed Attempts (Serambil Salihara) 16:30 Say My Name (Serambi Salihara) 19:00 Du Ska Nog Se Att Det Gar Over - Don’t Worry It’s Just a Phase (Serambi Salihara) Senin, 26 April Tuesday, April 26 14:15 Lovely Luna (Teater Salihara) 16:30 The Gift from Beate (Teater Salihara) 19:00 International Shorts (Teater Salihara) V Film Festival adalah sebuah festival film internasional yang bersifat independen dan nirlaba, digagas oleh Kalyanashira Foundation, Komunitas Salihara, Yayasan Jurnal Perempuan, dan Kartini Asia Network. Festival ini mempromosikan dan mendukung film-film terkait isu perempuan yang disutradarai oleh perempuan. Pada tahun ini, fokus V Film Festival adalah identitas, keberagaman, dan generasi muda—dengan tujuan mempromosikan ide kesetaraan dalam keberagaman yang membentuk identitas, terutama di kalangan anak muda/remaja. Menampilkan lebih dari 40 film dari 16 negara, V Film Festival tahun ini juga akan menggelar program khusus “Debut”, yang akan memutar karya-karya perdana sejumlah sutradara perempuan Indonesia seperti Nia Dinata, Lola Amaria, Nan T Achnas, Ratna Sarumpaet, dan Sekar Ayu Asmara. selain pemutaran film, Festival ini akan menggelar workshop dengan tema Pluralisme dan Remaja, dan diskusi tentang Film, Tubuh Perempuan dan Sensor. Festival kedua ini mengambil tempat di Komunitas Salihara, Goethe Institute dan Kineforum Taman Ismail Marzuki (TIM). V Film Festival is an independent, non-profit, international film festival conceived by the Kalyanashira Foundation, Komunitas Salihara, Yayasan Jurnal Perempuan, and Kartini Asia Network. The Festival promotes and supports films related to women’s issues directed by women. This year, the focus of the V Festival is identity, pluralism and youth—meant to promote the idea of equality in diversity that shapes identity especially amongst young people. Presenting more than 40 films from 16 countries, V Film Festival this year will also present a special program titled “Debut” screening the first works of several Indonesian women directors like Nia Dinata, Lola Amaria, Nan T Achnas, Ratna Sarumpaet, dan Sekar Ayu Asmara. Besides film screenings, the festival will hold a workshop with the theme Pluralism and Youth, and a discussion on Film, Women’s Bodies, and Censors. This second festival will be held at Komunitas Salihara, Goethe Institute and Kineforum Taman Ismail Marzuki (TIM). http://www.facebook.com/event.php?eid=103999546298362&index=1 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi "Dari Orientalisme ke Oksidentalisme" (Forum Filsafat di Salihara)
Undangan Forum Filsafat Jumat 16 April 2010: 19.00 WIB Dari Orientalisme ke Oksidentalisme Pembicara: Zainul Ma'arif (alumnus Universitas Al-Azhar Cairo Mesir dan magister filsafat Universitas Indonesia) Serambi Salihara Terbuka untuk Umum dan Gratis Forum Filsafat adalah sebuah forum diskusi filsafat yang diselenggarakan secara rutin tiap bulan. Forum ini diadakan oleh dan bagi para pencinta filsafat yang difasilitasi Komunitas Salihara. Sampai saat ini telah bergabung para mahasiswa dari STF Driyarkara, Forum Mahasiswa Ciputat (FORMACI) UIN Syarif Hidayatullah dan Universitas Paramadina Jakarta. Kami masih membuka diri bagi anda yang tertarik untuk mengikuti forum ini dengan mendaftarkan ke dita.salih...@gmail.com http://www.facebook.com/event.php?eid=115443695133577&index=1 __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Forum Filsafat "Filsafat Sejarah Georg Lukacs" di Salihara
Undangan Diskusi Forum Filsafat Jumat 19 Maret 2010 pukul 16.00 WIB Tema: Filsafat Sejarah Georg Lukacs Pembicara: Mohamad Soleh (mahasiswa STF Driyarkara) Serambi Salihara Gratis dan terbuka untuk umum Forum Filsafat adalah sebuah forum diskusi filsafat yang diselenggarakan secara rutin tiap bulan. Forum ini diadakan bagi para pencinta filsafat. Sampai saat ini telah bergabung para mahasiswa dari STF Driyarkara, Forum Mahasiswa Ciputat (FORMACI) UIN Syarif Hidayatullah dan Paramadina Jakarta. Kami masih membuka diri bagi anda yang tertarik untuk mengikuti forum ini dengan mendaftarkan ke dita.salih...@gmail.com http://www.facebook.com/event.php?eid=353808936288&index=1 Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi "Masa Depan Pemikiran Kiri" di Komunitas Salihara
Dengan ini kami mengundang anda untuk hadir dalam acara Diskusi Masa Depan Pemikiran Kiri di Indonesia besok Rabu 10 Maret 2010 pukul 19.00 dengan pembicara: Franz Magnis-Suseno dan Hilmar Farid. Moderator: Trisno S Sutanto. Acara ini akan digelar di Komunitas Salihara Jalan Salihara No 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Diskusi ini beranjak dari sejumlah pertanyaan: bagaimanakah gerangan kehidupan pemikiran Kiri sekarang dan prospeknya di masa depan? Apakah “menjadi Kiri” di zaman ini adalah semacam anakronisme? Memang, Kiri tetap menawarkan kritik tajam selaku pemikiran anti-kemapanan. Namun persaingan antar-sistem politik dan ekonomi tampak menunjukkan kemenangan kubu lawan mereka. Demokrasi telah diterima oleh mayoritas negara di dunia yang sangat tergantung pada “selera” pasar. Dan tak sedikit pula para pendaku Kiri yang telah berlaku “borjuis” dalam gaya hidup serta harus beradaptasi dengan sistem-dunia kapitalis. Kita pun perlu bertanya lagi: benarkah pengaruh pemikiran Kiri kini hanya beredar di kalangan terbatas—akademia, gerakan elit, atau mereka yang berusaha menawarkan pemikiran alternatif di tengah dominasi kapitalisme? Dari bahan yang telah saya terima dari Hilmar Farid saya akan memberikan sedikit "bocorannya". Hilmar Farid akan mengulas pemikiran filsafat terkini yang bisa ia sebut kiri seperti Zizek dan Badiou. Dan pemikiran ekonomi kiri yang mengkritik keras memanisme pasar seperti David McNally dan Karl Polanyi. Bagi Hilmar Farid agenda kiri dalam "Manifesto Komunis" sebagian besar sudah dipenuhi, dan tidak ada alasan untuk menganggap kiri gagal. Bahkan di hadapan krisis sekarang, kiri adalah bagian penting dari masa depan. Tanpa kiri, kita patut bertanya: adakah masa depan? Diskusi ini akan menarik, Franz Magnis Suseno juga akan memberikan ide dan pemikiran terbarunya tentang tema ini. Silakan anda hadir, diskusi ini terbuka untuk umum dan gratis. Guntur Romli http://www.facebook.com/event.php?eid=319323676119&index=1 Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi dan Peluncuran Buku "Lekra dan Politik Sastra"
Berita dari Bilven Sandalista (Ultimus Bandung) Majelis Sastra Bandung, Ultimus Bandung, dan Gedung Indonesia Menggugat akan menyelenggarakan Diskusi dan Peluncuran Buku "Lekra dan Politik Sastra" Sabtu, 20 Maret 2010 Pukul 19.00 s.d. selesai Bertempat di Gedung Indonesia Menggugat (Gedung eks Landraad) Jalan Perintis Kemerdekaan No.5 Bandung buku-buku yang akan didiskusikan dan diluncurkan: 1. Puisi-Puisi dari Penjara (S.Anantaguna) 2. Nyanyian dalam Kelam (Sutikno W.s.) 3. Aku Hadir di Hari Ini (Hr.Bandaharo) 4. Gelora Api 26 (Chalik Hamid, dkk) 5. Pelita Keajaiban Dunia (Nurdiana) 6. Politik Sastra (Saut Situmorang) Pembicara dalam diskusi ini adalah Prof. Jakob Sumardjo dan Saut Situmorang dan dimoderatori Yopi Setia Umbara dan Matdon. Akan dimeriahkan dengan kehadiran S.Anantaguna, Sutikno WS, Putu Oka Sukanta, dll. dan pembacaan puisi dari penyair-penyair muda Bandung. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Keterangan lebih lanjut silakan hubungi Bilven (08122456452), Matdon (08164864427), dan Yopi Setia umbara (081321741476) http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Sejarah dan Fiksi Malam Ini di Salihara
Hanya ingin mengingatkan diskusi dengan tema "Fiksi dan Sejarah: Tentang “Kemustahilan Sejarah” dengan Pembicara: JJ Rizal dan Zen Hae Moderator: Saidiman Ahmad akan dilaksanakan malam ini di Selasa 23 Februari pukul 19.00 WIB di Serambi Salihara. Silakan anda hadir, JJ Rizal akan membawakan makalah "Waktu yang Hilang Ihwal Sastera dan Sejarah" sementara Zen Hae akan mempresentasikan makalanya berjudul "Fiksi dan Sejarah: Pemalsuan, Fiksi Sejarah, Ironi" Diskusi ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Guntur http://www.facebook.com/event.php?eid=286757484960&index=1 Sinopsis: Di abad ke-18, ada pemikiran yang beredar di kalangan intelektual Eropa dan Amerika bahwa ada dua jenis penulisan sejarah: sejarah berdasarkan fakta (yang mengusung kebenaran berlandaskan bukti dokumenter), dan sejarah berdasarkan fiksi (yang mengusung kebenaran berlandaskan sifat alamiah manusia). Novelis Daniel Defoe mengatakan bahwa novel adalah sebuah “sejarah pribadi”—sejarah sebuah kehidupan pribadi ketimbang Sejarah dengan huruf besar, dengan pandangannya yang panoptik. Betapapun, manusia tak bisa mengelak dari Sejarah—novel-novel Kafka, Musil, Broch dan Pramoedya Ananta Toer menunjukkan hal itu. Maka telaah “Kemustahilan Sejarah” berangkat dari pertanyaan: apabila sejarah dan novel merupakan dua hal yang sama secara hakiki, dan menyuguhkan kebenaran yang serupa, maka apa perbedaan di antara keduanya? Kualitas apa yang dimiliki sang novel dalam menyampaikan kisah orang-orang biasa, orang-orang yang kalah, yang tak terakomodasi oleh Sejarah dengan huruf besar? Ikuti diskusinya bersama JJ Rizal (sejarawan) dan Zen Hae (sastrawan). Moderator Saidiman Ahmad Terbuka untuk umum dan GRATIS. Program ini disponsori oleh Hivos "Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com"; [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Buku Dua Penyair Lekra (tolong sebarkan pengumuman ini)
Berita dari asep Sambodja: Diskusi Buku Dua Penyair Lekra Pembicara: Hilmar Farid, Sunu Wasono, Wahyu Awaludin Moderator: Putu Oka Sukanta. Tempat: Auditorium Gedung IV (R. 4101) FIB UI Depok. Waktu: Kamis, 25 Februari 2010, jam 12.00-16.00 WIB. Dimeriahkan: Pemutaran film Tjidurian 19, Musikalisasi Puisi Sasina IKSI, dan Pertunjukan Tari Sanggar KIPAS. Gratis... [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Salihara: Budaya Pop dan Pergeseran Identitas
Diskusi BUDAYA POP DAN PERGESERAN IDENTITAS/ Pembicara: Bre Redana dan Nisaul Aulia Rabu, 20 Januari 2010, 19:00 WIB Serambi Salihara Meskipun sering dipandang sebelah mata, budaya pop berpengaruh besar terhadap perubahan masyarakat. Salah satu contohnya adalah fenomena ”organ tunggal” di ranah Minangkabau yang tak hanya membawa perubahan pada musik tradisi, namun juga menerobos ke sendi masyarakat yang sebelumnya jarang bersentuhan dengan modernisasi. Masyarakat Minang, yang dikenal religius, ternyata dapat berkompromi dengan pertunjukan organ tunggal yang dipentaskan dengan anasir erotis. Pertujukan ini dapat ditemukan dalam berbagai acara di kantor-kantor pemerintahan, masyarakat, bahkan telah memasuki pula wilayah upacara-upacara adat, seperti sunnah rasul, baralek kawin, tabuik, dan lain sebagainya. Terkadang, ia tidak lagi dipandang semata-mata sebagai musik hiburan, melainkan sudah menjadi “kewajiban”. Artinya, tanpa organ tunggal suatu pesta tidaklah lengkap. Lebih jauh lagi, budaya pop malah dipandang sebagai ”pencipta” suatu generasi dalam masyarakat yang memisahkan dari generasi pendahulunya. Suatu kecenderungan yang paling populer—entah musik atau mode busana—menjadi ciri khas generasi itu. Di sinilah letak pentingnya mengkaji budaya populer dalam konteks studi budaya yang membawa perubahan terhadap tatanan nilai, sosial, identitas, dan norma dalam masyarakat. Di mana rahasia kekuatan budaya populer? Ikuti diskusinya dengan Bre Redana (wartawan budaya Kompas dan pengamat budaya populer) dan Nisaul Aulia (mahasiswa pascasarjana Kajian Budaya dan Media, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta). http://www.facebook.com/event.php?eid=247260453024&index=1 "Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com"; [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Buku DARI JAWA MENUJU ATJEH Karya Linda Christanty (Hari Ini)
Diskusi Buku DARI JAWA MENUJU ATJEH Karya Linda Christanty Pembicara: Linda Christanty, Nezar Patria dan Usman Hamid Rabu, 16 Desember 2009, 19.00 WIB di Serambi Salihara Terbuka untuk umum & Gratis Dari Jawa Menuju Atjeh (Kumpulan Tulisan tentang Politik, Islam dan Gay) adalah kumpulan catatan perjalanan, pemikiran, dan kepedulian Linda Christanty terhadap sejumlah orang dari Jawa sampai Aceh. Dari sejumlah orang itu tercatat nama-nama seperti Pramoedya Ananta Toer, Wiji Thukul, Penyair yang sejak 1998 hilang tanpa jejak, Bre Redana, seorang wartawan dan cerpenis, dan Dede Oetomo, tokoh GAYa NUSANTARA, seorang tokoh gay di Indonesia. Tercatat pula Kebo, seorang preman yang mati dibakar massa di Jakarta dan tokoh-tokoh yang mendirikan Jaringan Islam Liberal seperti Ulil Abshar-Abdalla dan Nong Darol Mahmada. Ikuti diskusi buku ini bersama penulis bukunya, Linda Christanty dan Nezar Patria, wartawan dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Usman Hamid Koordinator KONTRAS. Program ini kerjasama Komunitas Salihara dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) Jakarta Setelah diskusi buku ini akan diperkenalkan sebuah komunitas penulis dan pembaca yang difasilitasi oleh Komunitas Salihara bernama Musyawarah Buku. http://www.facebook.com/event.php?eid=336588640463&ref=mf Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] DISKUSI BUKU "otobiografi" dan "Politik Sastra" SAUT SITUMORANG
Penerbit [sic] Yogyakarta dan jurnal sastra "boemipoetra" bekerjasama dengan mejabudaya Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin Jakarta mengundang Anda untuk menghadiri acara diskusi buku kumpulan puisi "otobiografi" dan buku kumpulan esei sastra "Politik Sastra" - keduanya karya Saut Situmorang - pada hari Jumat 30 Oktober 2009, jam 15.00 WIB, di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Cikini Jakarta. Buku puisi "otobiografi" akan dibahas oleh Asep Sambodja sementara buku esei "Politik Sastra" oleh Mikael Johani. Kedua buku juga akan dijual pada saat acara dengan harga diskon. Everyone is welcome! Gratis!!!
[ppiindia] Diskusi Novel dan Pemutaran Film OEROEG di Teater Salihara
Selasa 06 Oktober 2009, 09:00 wib Diskusi Novel Oeroeg Moderator: Abdelkader Benali (Belanda/Maroko) Selasa, 06 Oktober 2009, 14:00 wib Pemutaran Film Oeroeg Sutradara: Hans Hylkema Pemain: Jeroen Krabbe, Martin Schwab, Adi Kurdi, Ayu Azhari, dll. Oeroeg (1948) adalah karya perdana Hella Haasse, salah satu novelis terbaik Belanda yang telah menerima banyak penghargaan sastra di Eropa. Ditulis berdasarkan pengalaman masa kecilnya di Batavia (Jakarta), tempat ia dilahirkan pada 2 Februari 1918, novel ini merupakan salah satu karya sastra yang paling banyak dibaca di Belanda. Tahun ini, Oeroeg bahkan terpilih sebagai Buku Hadiah 2009: dibagi-bagikan, didiskusikan, dan dirayakan di seantero Belanda. Dengan latar Batavia dan Priangan, Oeroeg bertutur tentang persahabatan dua orang berbeda kebangsaan (Belanda dan Indonesia) yang bertemu dan kemudian terpisahkan oleh kolonialisme dan kemerdekaan. Pada tahun 1993, novel Oeroeg difilmkan oleh sutradara Belanda Hans Hylkema dengan judul sama, dibintangi oleh para aktor Belanda dan Indonesia, antara lain Jeroen Krabbe, Martin Schwab, Ayu Azhari, Jose Rizal Manua, dan Adi Kurdi. Dalam rangkaian acara peluncuran terjemahan novel Oeroeg dalam bahasa Indonesia, di Komunitas Salihara akan diadakan diskusi novel tersebut bersama sejumlah mahasiswa sastra Universitas Indonesia, dengan moderator seorang sastrawan Belanda kelahiran Maroko, Abdelkader Benali. Menyusul acara diskusi, akan diadakan pemutaran film Oeroeg di Teater Salihara. Kedua acara terbuka untuk umum dan gratis. Kenapa BBM mesti naik? Apakah tidak ada solusi selain itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Tentang Islam dan Islamofobia di Dunia Barat
Undangan Diskusi Rabu, 26 Agustus 2009, 18:00 WIB Islam dan Islamofobia di Dunia Barat dengan pembicara Ulil Abshar-Abdalla (Mahasiswa doktoral di Harvard University, Amerika Serikat) dan Hambali Maksum (Imam masjid Indonesia di Den Haag, Belanda). Komunitas Salihara, Jalan Salihara No 16 Pasar Minggu Jakarta Selatan Islam hadir dalam bentuknya yang majemuk karena perbedaan konteksnya. Melalui studi tentang kehidupan Islam di sejumlah kawasan akan tampak keunikan Islam itu—Islam yang ada di Timur Tengah, Asia Selatan dan Tenggara, hingga Islam yang berada di Eropa (Barat). Kehidupan Islam di wilayah-wilayah itu sering mengundang stereotipe hingga fobia. Bagaimana sesungguhnya tanggapan masyarakat non-muslim, misalnya di Belanda dan Amerika Serikat, yang tak jarang memiliki pemahaman yang keliru terhadap Islam apakah hal ini bersumber dari stereotipe masyarat Barat terhadap Islam atau ada persoalan interaksi umat Islam dengan konteks itu? Diskusi ini terbuka untuk umum, dan disediakan makan malam sebelum diskusi. http://salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=5&id=34&item_id=797 http://www.facebook.com/event.php?eid=125289979312&ref __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Ramadhan Salihara 2009: Pintu-Pintu Islam
Salihara Menyambut Ramadhan 1430 H Agustus dan September 2009 Selasa, 25 Agustus 2009, 18:30 WIB Islam, Sejarah dan Konsep Waktu Ismail Fajrie Alatas (Mahasiswa doktoral sejarah dan antropologi di University of Michigan—Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat). Akhmad Sahal (Mahasiswa doktoral ilmu politik di Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat dan Peneliti di Freedom Institute Jakarta) Rabu, 26 Agustus 2009, 18:30 WIB Islam dan Islamofobia di Eropa Ulil Abshar-Abdalla (Mahasiswa doktoral di Harvard University, Amerika Serikat) dan Hambali Maksum (Imam masjid Indonesia di Den Haag, Belanda). Rabu, 02 September 2009, 18:30 WIB Dua Musik Islami dari Sumatra Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki (penyanyi, dan Doktor dari University of Wisconsin—Madison, Amerika Serikat). Sinopsis Menyambut Bulan Ramadhan tahun 1430 Hijriyah ini Komunitas Salihara akan menyelenggarakan serangkaian diskusi dengan tema “Pintu-Pintu Islam”. Islam sebagai keyakinan memiliki manifestasi dalam budaya manusia. Tak hanya ada satu pintu menuju Islam. Keanekaragaman jalur masuk memberikan pengalaman tersendiri yang merupakan kekayaan bagi Islam. Di sinilah Islam hadir tidak dalam bentuknya yang monolitik, melainkan selalu tampak sebagai wujud yang pluralistik. Dalam rangkaian diskusi ini, akan ditemukan kemajemukan Islam itu melalui sejumlah kajian: kajian alternatif terhadap sejarah dan konsep tentang waktu, kajian terhadap praktek Islam di sejumlah kawasan Barat, serta kajian akan sifat Islami dalam musik. Selasa, 25 Agustus 2009, 18:30 WIB Islam, Sejarah dan Konsep Waktu Ismail Fajrie Alatas (Mahasiswa doktoral sejarah dan antropologi di University of Michigan—Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat) dan Akhmad Sahal (Mahasiswa doktoral ilmu politik di Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat dan Peneliti di Freedom Institute Jakarta) Ismail Fajrie Alatas akan meninjau ulang konsep waktu dalam kajian sejarah di ranah antropologi sejarah; ia hendak menghadirkan sebuah kajian alternatif yang terhadap apa yang disebut sebagai modernitas. Fajrie tidak melihat sejarah sebagai kesatuan-alur-waktu yang teratur-kronologis namun sebagai fragmen yang terpisah-pisah. Fajrie mengandaikan bila 11 bulan lainnya yang dominan dalam kehidupan kita sebagai modernitas, maka bulan Ramadhan ini sebagai bulan yang menyimpan tawaran, alternatif dan kritik. Fajrie akan mengulas ide dari Walter Benjamin. Sementara Sahal akan membandingkan kritik Benjamin tentang sejarah dan waktu modern dengan konsep teologi politik Carl Schmitt dalam antiliberalismenya. Komparasi ini menarik bukan hanya karena Benjamin yang Yahudi adalah pengagum Schmitt yang Nazi. Tapi lebih dari itu, pemikiran Schmitt tentang decisionalism dan klaimnya bahwa konsep modern adalah teologi yang tersekulerkan—banyak mempengarudi Benjamin. Rabu, 26 Agustus 2009, 18:30 WIB Islam dan Islamofobia di Dunia Barat Ulil Abshar-Abdalla (Mahasiswa doktoral di Harvard University, Amerika Serikat) dan Hambali Maksum (Imam masjid Indonesia di Den Haag, Belanda). Islam hadir dalam bentuknya yang majemuk karena perbedaan konteksnya. Melalui studi tentang kehidupan Islam di sejumlah kawasan akan tampak keunikan Islam itu—Islam yang ada di Timur Tengah, Asia Selatan dan Tenggara, hingga Islam yang berada di Eropa (Barat). Kehidupan Islam di wilayah-wilayah itu sering mengundang stereotipe hingga fobia. Bagaimana sesungguhnya tanggapan masyarakat non-muslim, misalnya di Belanda dan Amerika Serikat, yang sering memiliki pemahaman yang keliru terhadap Islam, seperti di Belanda dan Amerika? Rabu, 02 September 2009, 18:30 WIB Dua Musik Islami dari Sumatra Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki (penyanyi, dan Doktor dari University of Wisconsin—Madison, Amerika Serikat). Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki baru saja menyelesaikan disertasinya yang berjudul “Being Islamic in Music: Two Contemporary Genres from Sumatra” di bidang etnomusikologi. Ubiet meneliti dua genre musik, yang satu bersifat populer dan yang lain “tradisional”, yang disebut sebagai musik Islami baik oleh pelaku maupun lingkungan masyarakatnya. Melalui kajian musik ini, Ubiet menemukan kehadiran Islam yang lain. Musik dari Aceh dan Jambi tersebut menunjukkan kompleksitas hubungan antara sumber penciptaan, klaim keislaman dan keberlanjutan musik itu sendiri. Diskusi ini terbuka untuk umum, bagi yang berpuasa akan disediakan buka puasa alakadarnya. http://www.salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=5&id=34&item_id=797 http://www.facebook.com/home.php#/event.php?eid=125289979312&ref=ts __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Ramadhan Komunitas Salihara 2009 M/1430 H
Salihara Menyambut Ramadhan 1430 H Agustus dan September 2009 Pintu-Pintu Islam Selasa, 25 Agustus 2009, 18:30 WIB Islam, Sejarah dan Konsep Waktu Ismail Fajrie Alatas (Mahasiswa doktoral sejarah dan antropologi di University of Michigan—Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat). Akhmad Sahal (Mahasiswa doktoral ilmu politik di Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat dan Peneliti di Freedom Institute Jakarta) Rabu, 26 Agustus 2009, 18:30 WIB Islam dan Islamofobia di Eropa Ulil Abshar-Abdalla (Mahasiswa doktoral di Harvard University, Amerika Serikat) dan Hambali Maksum (Imam masjid Indonesia di Den Haag, Belanda). Rabu, 02 September 2009, 18:30 WIB Dua Musik Islami dari Sumatra Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki (penyanyi, dan Doktor dari University of Wisconsin—Madison, Amerika Serikat). Sinopsis Menyambut Bulan Ramadhan tahun 1430 Hijriyah ini Komunitas Salihara akan menyelenggarakan serangkaian diskusi dengan tema “Pintu-Pintu Islam”. Islam sebagai keyakinan memiliki manifestasi dalam budaya manusia. Tak hanya ada satu pintu menuju Islam. Keanekaragaman jalur masuk memberikan pengalaman tersendiri yang merupakan kekayaan bagi Islam. Di sinilah Islam hadir tidak dalam bentuknya yang monolitik, melainkan selalu tampak sebagai wujud yang pluralistik. Dalam rangkaian diskusi ini, akan ditemukan kemajemukan Islam itu melalui sejumlah kajian: kajian alternatif terhadap sejarah dan konsep tentang waktu, kajian terhadap praktek Islam di sejumlah kawasan Barat, serta kajian akan sifat Islami dalam musik. Selasa, 25 Agustus 2009, 18:30 WIB Islam, Sejarah dan Konsep Waktu Ismail Fajrie Alatas (Mahasiswa doktoral sejarah dan antropologi di University of Michigan—Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat). Akhmad Sahal (Mahasiswa doktoral ilmu politik di Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat dan Peneliti di Freedom Institute Jakarta) Ismail Fajrie Alatas akan meninjau ulang konsep waktu dalam kajian sejarah di ranah antropologi sejarah; ia hendak menghadirkan sebuah kajian alternatif yang terhadap apa yang disebut sebagai modernitas. Fajrie tidak melihat sejarah sebagai kesatuan-alur-waktu yang teratur-kronologis namun sebagai fragmen yang terpisah-pisah. Fajrie mengandaikan bila 11 bulan lainnya yang dominan dalam kehidupan kita sebagai modernitas, maka bulan Ramadhan ini sebagai bulan yang menyimpan tawaran, alternatif dan kritik. Fajrie akan mengulas ide dari Walter Benjamin. Sementara Sahal akan membandingkan kritik Benjamin tentang sejarah dan waktu modern dengan konsep teologi politik Carl Schmitt dalam antiliberalismenya. Komparasi ini menarik bukan hanya karena Benjamin yang Yahudi adalah pengagum Schmitt yang Nazi. Tapi lebih dari itu, pemikiran Schmitt tentang decisionalism dan klaimnya bahwa konsep modern adalah teologi yang tersekulerkan—banyak mempengarudi Benjamin. Rabu, 26 Agustus 2009, 18:30 WIB Islam dan Islamofobia di Eropa Ulil Abshar-Abdalla (Mahasiswa doktoral di Harvard University, Amerika Serikat) dan Hambali Maksum (Imam masjid Indonesia di Den Haag, Belanda). Islam hadir dalam bentuknya yang majemuk karena perbedaan konteksnya. Melalui studi tentang kehidupan Islam di sejumlah kawasan akan tampak keunikan Islam itu—Islam yang ada di Timur Tengah, Asia Selatan dan Tenggara, hingga Islam yang berada di Eropa (Barat). Kehidupan Islam di wilayah-wilayah itu sering mengundang stereotipe hingga fobia. Bagaimana sesungguhnya tanggapan masyarakat non-muslim, misalnya di Belanda dan Amerika Serikat, yang sering memiliki pemahaman yang keliru terhadap Islam, seperti di Belanda dan Amerika? Rabu, 02 September 2009, 18:30 WIB Dua Musik Islami dari Sumatra Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki (penyanyi, dan Doktor dari University of Wisconsin—Madison, Amerika Serikat). Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki baru saja menyelesaikan disertasinya yang berjudul “Being Islamic in Music: Two Contemporary Genres from Sumatra” di bidang etnomusikologi. Ubiet meneliti dua genre musik, yang satu bersifat populer dan yang lain “tradisional”, yang disebut sebagai musik Islami baik oleh pelaku maupun lingkungan masyarakatnya. Melalui kajian musik ini, Ubiet menemukan kehadiran Islam yang lain. Musik dari Aceh dan Jambi tersebut menunjukkan kompleksitas hubungan antara sumber penciptaan, klaim keislaman dan keberlanjutan musik itu sendiri. Diskusi ini terbuka untuk umum, bagi yang berpuasa akan disediakan bukan puasa alakadarnya. http://www.facebook.com/event.php?eid=125289979312&ref=mf Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Ummat Islam Tidak Radikal - Bls: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri
kalo engga bikin diskusi2 yg aneh2, gmana dapur bs ngebul bang :) From: A Nizami To: ppiindia@yahoogroups.com; sab...@yahoogroups.com; Saksi ; syiar-islam Sent: Monday, February 23, 2009 11:44:56 AM Subject: Ummat Islam Tidak Radikal - Bls: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri Buat mas Guntur Romli, ummat Islam itu tidak radikal. Jadi jangan takut / khawatir. Sebaliknya anda harus fokus pada AS dan sekutunya negara2 Eropa yang tengah membantai ummat Islam di Iraq dan Afghanistan. Juga Israel yang membantai ummat Islam di Palestina. Menurut mereka Islam itu adalah radikal dan teroris yang harus dibasmi. Jadi tolong ajarkan toleransi agama kepada mereka:) --- Pada Ming, 22/2/09, MGR menulis: Dari: MGR Topik: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri Kepada: salih...@yahoogroup s.com Tanggal: Minggu, 22 Februari, 2009, 7:54 PM Diskusi Komunitas Utan Kayu-Salihara Selasa 24 Pebruari 2009, pukul 19.00 WB Di Teater Utan Kayu, Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur Radikalisasi di Sekolah Negeri Dalam acara Hari Ulang Tahun Sekolah (LUSTRUM) di SMUN ternama di Yogyakarta, di tahun 2006 dan 2007, para siswi dilarang tampil bernyanyi. Pasalnya ada anggapan yang tumbuh subur di sekolah itu “suara perempuan termasuk aurat”. Di SMUN di Sumatra Barat, ajaran intoleran dikembangkan via “ekskul” keagamaan. Salah satu doktrin yang disebarkan, “Kita harus percaya kepada saudara seiman sampai terbukti mereka tidak baik. Akan tetapi dengan lain iman, wajib berprasangka buruk dulu, sebelum terbukti mereka baik dan tulus”. Di SMUN Cianjur ditemukan Pelatihan “Tentara Tuhan” yang pekat dengan langgam beragama yang penuh kemarahan dan difasilitasi oleh pihak sekolah secara resmi. Beberapa temuan di atas adalah cuplikan hasil penelitian “Kaum Muda dan Regenerasi Gerakan Keagamaan Fundamentalis di Sekolah Umum” (2008) yang dilakukan oleh Farha Ciciek dkk. Secara umum penelitian yang diadakan di tujuh kota (Padang, Jakarta, Pandegelang, Cianjur, Cilacap, Yogyakarta dan Jember) mencatat bahwa kekuatan berbagai kelompok fundamentalis di sekolah umum negeri telah cukup mapan. Fenomena di atas tidak terlepas dari perubahan sosial politik yang terjadi di tanah air dalam beberapa dasawarsa belakangan. Di sekolah-sekolah umum negeri tersebut, pada umumnya proses “fundamentalisasi” diawali dengan kegiatan dan pendekatan informal. Dalam perkembangannya upaya “formalisasi” dilakukan. Dalam hal ini organisasi ekstra kulikuler keagamaan merupakan ujung tombak proses ini. Ikuti diskusinya dengan Farhah Ciciek (aktivis, peneliti, dan konsultan isu agama dan jender) dan Azyumardi Azra (mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah dan pakar pendidikan). Farhah Ciciek, aktivis, peneliti dan konsultan isu agama dan gender. Saat ini menjadi associate pada Semarak Cerlang Nusa: Consultancy, Research and Education for Social Transformation ((SCN CREST). Selain melakukan penelitian, ia terlibat dalam advokasi masyarakat (terutama komunitas pesantren dan sekolah). Hasil penelitiannya bersama Tim bertajuk Proses “Konservatisasi Agama” di Sekolah Umum tahun 2008, akan dipresentasikan dalam diskusi ini. Pada tahun 2005, terpilih sebagai salah satu dari “1000 Peace Women” yang dinominasikan untuk NoblePeacePrize.. Azyumardi Azra, pemikir islam pembaru, sejarahwan, mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah, dan sekarang menjadi direktur pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, mendapat gelar doktor dari Universitas Colombia, Amerika Serikat dengan disertasi, The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries. Tidak dipungut biaya _ _ _ _ _ _ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com. http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ [Non-text portions of this message have been removed] Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger .yahoo..com/ invite/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Ummat Islam Tidak Radikal - Bls: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah
lagi2 tulisan dimas yg ga ILMIAH ck..ck..ck.. From: masdimas62 To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 24, 2009 5:26:38 PM Subject: Re: Ummat Islam Tidak Radikal - Bls: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Mengganggu kegiatan kebaktian tidak radikal? Melarang pendirian klenteng tidak radikal? Merusak gereja tidak radikal? Menutup jalan ke gereja tidak radikal? Menghalangi umat lain beribadah tidak radikal? Menggropyok penganut Ahmadiyah tidak radikal? Mengharamkan pluralisme dan sekularisme tidak radikal? Ngapain ngurus Amerika jauh-jauh Mengurus umat sendiri agar hidup damai, rahmatan lil alamin saja tak becus?! Dimas. --- In ppiin...@yahoogroup s.com, A Nizami wrote: > > Buat mas Guntur Romli, ummat Islam itu tidak radikal. Jadi jangan takut / khawatir. > Sebaliknya anda harus fokus pada AS dan sekutunya negara2 Eropa yang tengah membantai ummat Islam di Iraq dan Afghanistan. > Juga Israel yang membantai ummat Islam di Palestina. > > Menurut mereka Islam itu adalah radikal dan teroris yang harus dibasmi.. > > Jadi tolong ajarkan toleransi agama kepada mereka:) > > --- Pada Ming, 22/2/09, MGR menulis: > > Dari: MGR > Topik: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri > Kepada: salih...@yahoogroup s.com > Tanggal: Minggu, 22 Februari, 2009, 7:54 PM > > > > > > > > > > > > > Diskusi Komunitas Utan Kayu-Salihara > > > > Selasa 24 Pebruari 2009, pukul 19.00 WB > > Di Teater Utan Kayu, Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur > > > > Radikalisasi di Sekolah Negeri > > > > Dalam acara Hari Ulang Tahun Sekolah (LUSTRUM) di SMUN ternama di Yogyakarta, di tahun 2006 dan 2007, para siswi dilarang tampil bernyanyi. Pasalnya ada anggapan yang tumbuh subur di sekolah itu “suara perempuan termasuk aurat�. > > > > Di SMUN di Sumatra Barat, ajaran intoleran dikembangkan via “ekskul� keagamaan. Salah satu doktrin yang disebarkan, “Kita harus percaya kepada saudara seiman sampai terbukti mereka tidak baik. Akan tetapi dengan lain iman, wajib berprasangka buruk dulu, sebelum terbukti mereka baik dan tulus�. > > > > Di SMUN Cianjur ditemukan Pelatihan “Tentara Tuhan� yang pekat dengan langgam beragama yang penuh kemarahan dan difasilitasi oleh pihak sekolah secara resmi. > >  > > Beberapa temuan di atas adalah cuplikan hasil penelitian “Kaum Muda dan Regenerasi Gerakan Keagamaan Fundamentalis di Sekolah Umum� (2008) yang dilakukan oleh Farha Ciciek dkk. Secara umum penelitian yang diadakan di tujuh kota (Padang, Jakarta, Pandegelang, Cianjur, Cilacap, Yogyakarta dan Jember) mencatat bahwa kekuatan berbagai kelompok fundamentalis di sekolah umum negeri telah cukup mapan. > > > > Fenomena di atas tidak terlepas dari perubahan sosial politik yang terjadi di tanah air dalam beberapa dasawarsa belakangan. Di sekolah-sekolah umum negeri tersebut, pada umumnya proses “fundamentalisasi� diawali dengan kegiatan dan pendekatan informal. Dalam perkembangannya upaya “formalisasi� dilakukan. Dalam hal ini organisasi ekstra kulikuler keagamaan merupakan ujung tombak proses ini. > > > > Ikuti diskusinya dengan Farhah Ciciek (aktivis, peneliti, dan konsultan isu agama dan jender) dan Azyumardi Azra (mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah dan pakar pendidikan). > > > > Farhah Ciciek, aktivis, peneliti dan konsultan isu agama dan gender. Saat ini menjadi associate pada Semarak Cerlang Nusa: Consultancy, Research and Education for Social Transformation ((SCN CREST). Selain melakukan penelitian, ia terlibat dalam advokasi masyarakat (terutama komunitas pesantren dan sekolah). Hasil penelitiannya bersama Tim bertajuk Proses “Konservatisasi Agama� di Sekolah Umum tahun 2008, akan dipresentasikan dalam diskusi ini. Pada tahun 2005, terpilih sebagai salah satu dari “1000 Peace Women� yang dinominasikan untuk NoblePeacePrize. > > > > Azyumardi Azra, pemikir islam pembaru, sejarahwan, mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah, dan sekarang menjadi direktur pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, mendapat gelar doktor dari Universitas Colombia, Amerika Serikat dengan disertasi, The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries. > > > > Tidak dipungut biaya > > > > _ _ _ _ _ _ > > Dapatkan nama yang Anda sukai! > > Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com. > > http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > >
[ppiindia] Diskusi Goput
Diskusi Gulput 1) http://www.youtube.com/watch?v=_i7L6iBJYek&feature=related 2) ) http://www.youtube.com/watch?v=cpgbQs5ztFI 3) http://www.youtube.com/watch?v=3WzLYs21zDE 4) http://www.youtube.com/watch?v=mCURJMxKGFw&NR=1 5) http://www.youtube.com/watch?v=g-9NQjNsD8Y&NR=1 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Golput
Diskusi Gulput 1) http://www.youtube.com/watch?v=_i7L6iBJYek&feature=related 2) ) http://www.youtube.com/watch?v=cpgbQs5ztFI 3) http://www.youtube.com/watch?v=3WzLYs21zDE 4) http://www.youtube.com/watch?v=mCURJMxKGFw&NR=1 5) http://www.youtube.com/watch?v=g-9NQjNsD8Y&NR=1 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Ummat Islam Tidak Radikal - Bls: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah
Mengganggu kegiatan kebaktian tidak radikal? Melarang pendirian klenteng tidak radikal? Merusak gereja tidak radikal? Menutup jalan ke gereja tidak radikal? Menghalangi umat lain beribadah tidak radikal? Menggropyok penganut Ahmadiyah tidak radikal? Mengharamkan pluralisme dan sekularisme tidak radikal? Ngapain ngurus Amerika jauh-jauh Mengurus umat sendiri agar hidup damai, rahmatan lil alamin saja tak becus?! Dimas. --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami wrote: > > Buat mas Guntur Romli, ummat Islam itu tidak radikal. Jadi jangan takut / khawatir. > Sebaliknya anda harus fokus pada AS dan sekutunya negara2 Eropa yang tengah membantai ummat Islam di Iraq dan Afghanistan. > Juga Israel yang membantai ummat Islam di Palestina. > > Menurut mereka Islam itu adalah radikal dan teroris yang harus dibasmi. > > Jadi tolong ajarkan toleransi agama kepada mereka:) > > --- Pada Ming, 22/2/09, MGR menulis: > > Dari: MGR > Topik: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri > Kepada: salih...@yahoogroups.com > Tanggal: Minggu, 22 Februari, 2009, 7:54 PM > > > > > > > > > > > > > Diskusi Komunitas Utan Kayu-Salihara > > > > Selasa 24 Pebruari 2009, pukul 19.00 WB > > Di Teater Utan Kayu, Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur > > > > Radikalisasi di Sekolah Negeri > > > > Dalam acara Hari Ulang Tahun Sekolah (LUSTRUM) di SMUN ternama di Yogyakarta, di tahun 2006 dan 2007, para siswi dilarang tampil bernyanyi. Pasalnya ada anggapan yang tumbuh subur di sekolah itu âsuara perempuan termasuk auratâ. > > > > Di SMUN di Sumatra Barat, ajaran intoleran dikembangkan via âekskulâ keagamaan. Salah satu doktrin yang disebarkan, âKita harus percaya kepada saudara seiman sampai terbukti mereka tidak baik. Akan tetapi dengan lain iman, wajib berprasangka buruk dulu, sebelum terbukti mereka baik dan tulusâ. > > > > Di SMUN Cianjur ditemukan Pelatihan âTentara Tuhanâ yang pekat dengan langgam beragama yang penuh kemarahan dan difasilitasi oleh pihak sekolah secara resmi. > >  > > Beberapa temuan di atas adalah cuplikan hasil penelitian âKaum Muda dan Regenerasi Gerakan Keagamaan Fundamentalis di Sekolah Umumâ (2008) yang dilakukan oleh Farha Ciciek dkk. Secara umum penelitian yang diadakan di tujuh kota (Padang, Jakarta, Pandegelang, Cianjur, Cilacap, Yogyakarta dan Jember) mencatat bahwa kekuatan berbagai kelompok fundamentalis di sekolah umum negeri telah cukup mapan. > > > > Fenomena di atas tidak terlepas dari perubahan sosial politik yang terjadi di tanah air dalam beberapa dasawarsa belakangan. Di sekolah-sekolah umum negeri tersebut, pada umumnya proses âfundamentalisasiâ diawali dengan kegiatan dan pendekatan informal. Dalam perkembangannya upaya âformalisasiâ dilakukan. Dalam hal ini organisasi ekstra kulikuler keagamaan merupakan ujung tombak proses ini. > > > > Ikuti diskusinya dengan Farhah Ciciek (aktivis, peneliti, dan konsultan isu agama dan jender) dan Azyumardi Azra (mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah dan pakar pendidikan). > > > > Farhah Ciciek, aktivis, peneliti dan konsultan isu agama dan gender. Saat ini menjadi associate pada Semarak Cerlang Nusa: Consultancy, Research and Education for Social Transformation ((SCN CREST). Selain melakukan penelitian, ia terlibat dalam advokasi masyarakat (terutama komunitas pesantren dan sekolah). Hasil penelitiannya bersama Tim bertajuk Proses âKonservatisasi Agamaâ di Sekolah Umum tahun 2008, akan dipresentasikan dalam diskusi ini. Pada tahun 2005, terpilih sebagai salah satu dari â1000 Peace Womenâ yang dinominasikan untuk NoblePeacePrize. > > > > Azyumardi Azra, pemikir islam pembaru, sejarahwan, mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah, dan sekarang menjadi direktur pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, mendapat gelar doktor dari Universitas Colombia, Amerika Serikat dengan disertasi, The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries. > > > > Tidak dipungut biaya > > > > _ _ _ _ _ _ > > Dapatkan nama yang Anda sukai! > > Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com. > > http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ > > [Non-text portions of this message have been removed] >
Ummat Islam Tidak Radikal - Bls: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri
Buat mas Guntur Romli, ummat Islam itu tidak radikal. Jadi jangan takut / khawatir. Sebaliknya anda harus fokus pada AS dan sekutunya negara2 Eropa yang tengah membantai ummat Islam di Iraq dan Afghanistan. Juga Israel yang membantai ummat Islam di Palestina. Menurut mereka Islam itu adalah radikal dan teroris yang harus dibasmi. Jadi tolong ajarkan toleransi agama kepada mereka:) --- Pada Ming, 22/2/09, MGR menulis: Dari: MGR Topik: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri Kepada: salih...@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 22 Februari, 2009, 7:54 PM Diskusi Komunitas Utan Kayu-Salihara Selasa 24 Pebruari 2009, pukul 19.00 WB Di Teater Utan Kayu, Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur Radikalisasi di Sekolah Negeri Dalam acara Hari Ulang Tahun Sekolah (LUSTRUM) di SMUN ternama di Yogyakarta, di tahun 2006 dan 2007, para siswi dilarang tampil bernyanyi. Pasalnya ada anggapan yang tumbuh subur di sekolah itu “suara perempuan termasuk aurat”. Di SMUN di Sumatra Barat, ajaran intoleran dikembangkan via “ekskul” keagamaan. Salah satu doktrin yang disebarkan, “Kita harus percaya kepada saudara seiman sampai terbukti mereka tidak baik. Akan tetapi dengan lain iman, wajib berprasangka buruk dulu, sebelum terbukti mereka baik dan tulus”. Di SMUN Cianjur ditemukan Pelatihan “Tentara Tuhan” yang pekat dengan langgam beragama yang penuh kemarahan dan difasilitasi oleh pihak sekolah secara resmi. Beberapa temuan di atas adalah cuplikan hasil penelitian “Kaum Muda dan Regenerasi Gerakan Keagamaan Fundamentalis di Sekolah Umum” (2008) yang dilakukan oleh Farha Ciciek dkk. Secara umum penelitian yang diadakan di tujuh kota (Padang, Jakarta, Pandegelang, Cianjur, Cilacap, Yogyakarta dan Jember) mencatat bahwa kekuatan berbagai kelompok fundamentalis di sekolah umum negeri telah cukup mapan. Fenomena di atas tidak terlepas dari perubahan sosial politik yang terjadi di tanah air dalam beberapa dasawarsa belakangan. Di sekolah-sekolah umum negeri tersebut, pada umumnya proses “fundamentalisasi” diawali dengan kegiatan dan pendekatan informal. Dalam perkembangannya upaya “formalisasi” dilakukan. Dalam hal ini organisasi ekstra kulikuler keagamaan merupakan ujung tombak proses ini. Ikuti diskusinya dengan Farhah Ciciek (aktivis, peneliti, dan konsultan isu agama dan jender) dan Azyumardi Azra (mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah dan pakar pendidikan). Farhah Ciciek, aktivis, peneliti dan konsultan isu agama dan gender. Saat ini menjadi associate pada Semarak Cerlang Nusa: Consultancy, Research and Education for Social Transformation ((SCN CREST). Selain melakukan penelitian, ia terlibat dalam advokasi masyarakat (terutama komunitas pesantren dan sekolah). Hasil penelitiannya bersama Tim bertajuk Proses “Konservatisasi Agama” di Sekolah Umum tahun 2008, akan dipresentasikan dalam diskusi ini. Pada tahun 2005, terpilih sebagai salah satu dari “1000 Peace Women” yang dinominasikan untuk NoblePeacePrize. Azyumardi Azra, pemikir islam pembaru, sejarahwan, mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah, dan sekarang menjadi direktur pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, mendapat gelar doktor dari Universitas Colombia, Amerika Serikat dengan disertasi, The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries. Tidak dipungut biaya _ _ _ _ _ _ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com. http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ [Non-text portions of this message have been removed] Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri
Diskusi Komunitas Utan Kayu-Salihara Selasa 24 Pebruari 2009, pukul 19.00 WB Di Teater Utan Kayu, Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur Radikalisasi di Sekolah Negeri Dalam acara Hari Ulang Tahun Sekolah (LUSTRUM) di SMUN ternama di Yogyakarta, di tahun 2006 dan 2007, para siswi dilarang tampil bernyanyi. Pasalnya ada anggapan yang tumbuh subur di sekolah itu “suara perempuan termasuk aurat”. Di SMUN di Sumatra Barat, ajaran intoleran dikembangkan via “ekskul” keagamaan. Salah satu doktrin yang disebarkan, “Kita harus percaya kepada saudara seiman sampai terbukti mereka tidak baik. Akan tetapi dengan lain iman, wajib berprasangka buruk dulu, sebelum terbukti mereka baik dan tulus”. Di SMUN Cianjur ditemukan Pelatihan “Tentara Tuhan” yang pekat dengan langgam beragama yang penuh kemarahan dan difasilitasi oleh pihak sekolah secara resmi. Beberapa temuan di atas adalah cuplikan hasil penelitian “Kaum Muda dan Regenerasi Gerakan Keagamaan Fundamentalis di Sekolah Umum” (2008) yang dilakukan oleh Farha Ciciek dkk. Secara umum penelitian yang diadakan di tujuh kota (Padang, Jakarta, Pandegelang, Cianjur, Cilacap, Yogyakarta dan Jember) mencatat bahwa kekuatan berbagai kelompok fundamentalis di sekolah umum negeri telah cukup mapan. Fenomena di atas tidak terlepas dari perubahan sosial politik yang terjadi di tanah air dalam beberapa dasawarsa belakangan. Di sekolah-sekolah umum negeri tersebut, pada umumnya proses “fundamentalisasi” diawali dengan kegiatan dan pendekatan informal. Dalam perkembangannya upaya “formalisasi” dilakukan. Dalam hal ini organisasi ekstra kulikuler keagamaan merupakan ujung tombak proses ini. Ikuti diskusinya dengan Farhah Ciciek (aktivis, peneliti, dan konsultan isu agama dan jender) dan Azyumardi Azra (mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah dan pakar pendidikan). Farhah Ciciek, aktivis, peneliti dan konsultan isu agama dan gender. Saat ini menjadi associate pada Semarak Cerlang Nusa: Consultancy, Research and Education for Social Transformation ((SCN CREST). Selain melakukan penelitian, ia terlibat dalam advokasi masyarakat (terutama komunitas pesantren dan sekolah). Hasil penelitiannya bersama Tim bertajuk Proses “Konservatisasi Agama” di Sekolah Umum tahun 2008, akan dipresentasikan dalam diskusi ini. Pada tahun 2005, terpilih sebagai salah satu dari “1000 Peace Women” yang dinominasikan untuk NoblePeacePrize. Azyumardi Azra, pemikir islam pembaru, sejarahwan, mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah, dan sekarang menjadi direktur pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, mendapat gelar doktor dari Universitas Colombia, Amerika Serikat dengan disertasi, The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries. Tidak dipungut biaya ___ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Kapan Diskusi Kebiadaban Israel? Balasan: [ppiindia] Diskusi Buku “Kembalinya Politi k” di Teater Utan Kayu
mana sempet bang, khan kmaren dah jln2 gratis + bikin propaganda sesat yg belain zionis. Msh mending burung beo ane, biarpun ttangga ngasih jagung gratis, tetep keukeuh kaga gampangan nurutin maunya ttangga yg minta diikutin ocehannye, trnyate beo ane py harga diri jg hehe beda ma orang liberal :) lagean TRAGEDI monas, digede2in kaya holocaust haha pdhl korbannye aje segelintir cuman benjot kepentok bambu, yah cemen ah, msh mending anak STM, bentrokan & tawuran ampe berdarah2 kaga ada yg nangis, malah cengar2. Moso' benjut palanye aja dah glarapan, yah klo ga mau bntrokan pas demo jgn demo donk, mending tamasya atau jln2 ke israel hehe From: A Nizami To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 20, 2009 4:40:05 PM Subject: Kapan Diskusi Kebiadaban Israel? Balasan: [ppiindia] Diskusi Buku “Kembalinya Politik” di Teater Utan Kayu Kapan nih JIL diskusi Kebiadaban Israel? Coba lihat foto2 pembantaian wanita, anak-anak dan bayi di Gaza yang dilakukan Israel di sini: http://syiarislam.. wordpress. com/2009/ 01/07/foto- foto-kebiadaban- israel-terhadap- bangsa-palestina Adakah foto itu kurang biadab dibanding kerusuhan Monas yang cuma bikin benjut kepala? --- MGR menulis: > Diskusi Buku “Kembalinya Politik” di Teater Utan > Kayu > > Komunitas Salihara-Utan Kayu akan menyelenggarakan > diskusi buku Kembalinya Politik, Kamis 22 Januari > 2009 pukul 19.00 WIB. A. Setyo Wibowo SJ, Pengajar > di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta dan > Rizal Mallarangeng, Direktur Eksekutif Freedom > Institute akan menjadi pembahas. Buku ini merupakan > kumpulan tulisan tentang pemikiran politik > kontemporer yang diterbitkan oleh Perhimpunan > Pendidikan Demokrasi (P2D). > > Diskusi ini berangkat dari realitas politik di > Indonesia dewasa ini yang telah menjadi semacam kata > olok-olok, sepadan dengan cara mengais kekuasaan dan > duit. Buku “Kembalinya Politik” berikhtiar > mendiskusikan kembali apa itu politik, dan bagaimana > politik tak lagi hanya identik dengan strategi > mendapatkan kekuasaan saja, namun manusia sebagai > “makhluk politik” yang terus mencari filsafat: > yang mencintai kebenaran sebagai ujung dari > pejalanan hidup manusia. > > Buku ini melancarkan kritik yang tajam terhadap > individualisme, liberalisme dan kapitalisme yang > menurutnya bertentangan dengan konsep “kebebasan > politik”. Hingga konsep demokrasi yang dituding > “radikal”, karena menganggap demokrasi sebagai > “penanda kosong”. > > Romo Setyo akan memberikan ulasan secara kritis > terhadap buku ini, sedangkan Rizal Mallarangeng > sebagai tokoh politik liberal di Indonesia akan > memberikan jawaban-jawaban terhadap kritik dari buku > Kembalinya Politik ini. Sementara Robertus Robert > dari Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) akan > menjadi moderator. Diskusi ini akan digelar di > Teater Utan Kayu, di Jalan Utan Kayu No 68H, Jakarta > Timur. > > http://salihara. org/main. php?type= detail&module= news&menu= child&parent_ id=5&id=34& item_id=549 > > > > > _ _ _ _ _ _ > Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman > yang luas. > Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang. > http://id.messenger .yahoo.com > > [Non-text portions of this message have been > removed] > > === Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490 Informasi selengkapnya ada di: http://www.media- islam.or. id Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS Untuk berlangganan ketik: REG SI ke 3252 Untuk berhenti: UNREG SI kirim ke 3252. hanya dari Telkomsel Informasi selengkapnya ada di http://syiarislam. wordpress. com Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger .yahoo.com/ invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
Kapan Diskusi Kebiadaban Israel? Balasan: [ppiindia ] Diskusi Buku “Kembalinya Politik” d i Teater Utan Kayu
Kapan nih JIL diskusi Kebiadaban Israel? Coba lihat foto2 pembantaian wanita, anak-anak dan bayi di Gaza yang dilakukan Israel di sini: http://syiarislam.wordpress.com/2009/01/07/foto-foto-kebiadaban-israel-terhadap-bangsa-palestina Adakah foto itu kurang biadab dibanding kerusuhan Monas yang cuma bikin benjut kepala? --- MGR menulis: > Diskusi Buku “Kembalinya Politik” di Teater Utan > Kayu > > Komunitas Salihara-Utan Kayu akan menyelenggarakan > diskusi buku Kembalinya Politik, Kamis 22 Januari > 2009 pukul 19.00 WIB. A. Setyo Wibowo SJ, Pengajar > di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta dan > Rizal Mallarangeng, Direktur Eksekutif Freedom > Institute akan menjadi pembahas. Buku ini merupakan > kumpulan tulisan tentang pemikiran politik > kontemporer yang diterbitkan oleh Perhimpunan > Pendidikan Demokrasi (P2D). > > Diskusi ini berangkat dari realitas politik di > Indonesia dewasa ini yang telah menjadi semacam kata > olok-olok, sepadan dengan cara mengais kekuasaan dan > duit. Buku “Kembalinya Politik” berikhtiar > mendiskusikan kembali apa itu politik, dan bagaimana > politik tak lagi hanya identik dengan strategi > mendapatkan kekuasaan saja, namun manusia sebagai > “makhluk politik” yang terus mencari filsafat: > yang mencintai kebenaran sebagai ujung dari > pejalanan hidup manusia. > > Buku ini melancarkan kritik yang tajam terhadap > individualisme, liberalisme dan kapitalisme yang > menurutnya bertentangan dengan konsep “kebebasan > politik”. Hingga konsep demokrasi yang dituding > “radikal”, karena menganggap demokrasi sebagai > “penanda kosong”. > > Romo Setyo akan memberikan ulasan secara kritis > terhadap buku ini, sedangkan Rizal Mallarangeng > sebagai tokoh politik liberal di Indonesia akan > memberikan jawaban-jawaban terhadap kritik dari buku > Kembalinya Politik ini. Sementara Robertus Robert > dari Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) akan > menjadi moderator. Diskusi ini akan digelar di > Teater Utan Kayu, di Jalan Utan Kayu No 68H, Jakarta > Timur. > > http://salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=5&id=34&item_id=549 > > > > > ___ > Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman > yang luas. > Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang. > http://id.messenger.yahoo.com > > [Non-text portions of this message have been > removed] > > === Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490 Informasi selengkapnya ada di: http://www.media-islam.or.id Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS Untuk berlangganan ketik: REG SI ke 3252 Untuk berhenti: UNREG SI kirim ke 3252. hanya dari Telkomsel Informasi selengkapnya ada di http://syiarislam.wordpress.com Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
[ppiindia] Diskusi Buku “Kembalinya Politik” di Teat er Utan Kayu
Diskusi Buku “Kembalinya Politik” di Teater Utan Kayu Komunitas Salihara-Utan Kayu akan menyelenggarakan diskusi buku Kembalinya Politik, Kamis 22 Januari 2009 pukul 19.00 WIB. A. Setyo Wibowo SJ, Pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta dan Rizal Mallarangeng, Direktur Eksekutif Freedom Institute akan menjadi pembahas. Buku ini merupakan kumpulan tulisan tentang pemikiran politik kontemporer yang diterbitkan oleh Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D). Diskusi ini berangkat dari realitas politik di Indonesia dewasa ini yang telah menjadi semacam kata olok-olok, sepadan dengan cara mengais kekuasaan dan duit. Buku “Kembalinya Politik” berikhtiar mendiskusikan kembali apa itu politik, dan bagaimana politik tak lagi hanya identik dengan strategi mendapatkan kekuasaan saja, namun manusia sebagai “makhluk politik” yang terus mencari filsafat: yang mencintai kebenaran sebagai ujung dari pejalanan hidup manusia. Buku ini melancarkan kritik yang tajam terhadap individualisme, liberalisme dan kapitalisme yang menurutnya bertentangan dengan konsep “kebebasan politik”. Hingga konsep demokrasi yang dituding “radikal”, karena menganggap demokrasi sebagai “penanda kosong”. Romo Setyo akan memberikan ulasan secara kritis terhadap buku ini, sedangkan Rizal Mallarangeng sebagai tokoh politik liberal di Indonesia akan memberikan jawaban-jawaban terhadap kritik dari buku Kembalinya Politik ini. Sementara Robertus Robert dari Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) akan menjadi moderator. Diskusi ini akan digelar di Teater Utan Kayu, di Jalan Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur. http://salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=5&id=34&item_id=549 ___ Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman yang luas. Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang. http://id.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Diskusi
untung ane bukan kaum cerdik pandai cuman rakyat biaseee hehe From: Nur Rochman To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 16, 2008 9:27:15 AM Subject: [ppiindia] Diskusi Milis Nasional Indonesia InternasionalPerdeb atan memang bagus dan wajar dalam demokrasi Saling berargumentasi, bersilang pendapat betapa indahnya Saling memberikan data terbaik untuk mencari kebenaran Saling memberi masukan demi kebaikan bersama Tapi sayang perdebatan diantara kaum cerdik tidak seindah itu Berdebat hanya sekedar untuk saling mempertontonkan ego Sekedar saling menjatuhkan demi kepuasan didalam otak Mentertawakan rekan dan saudara yang berbeda begitu memuakan Ada disebut fundamentalis, liberal, sekuler, apapun penyebutan Saling menyebut dan memaki orang lain padahal dirinya sendiri sama Tidak malu saling menggunakan data pihak lain hanya sekedar pembenaran Padahal tidak ada sedikitpun tujuan mencari kebenaran yang ada sok benar... Bagaimana mungkin dimilis yang berisi orang terdidik, berdebat hanya mencari pembenaran saja Berolok - olok untuk sekedar mempertontonkan kebodohan masing-masing dan bergaya paling cerdas Yang fundamentalis memakai pola pikir liberal dan yang liberal berlagak ala kaum fundamentalis Saling cerca dan menjatuhkan hanya sekedar bermasturbasi sebuah provokasi... . . Diskusi mestinya dibuka dengan sebuah pemahaman untuk saling memahami Diniati dengan prasangka - prasangka baik bukannya prasangka buruk dipasang dihati Seringkali nilai agama menjadi permainan saja, bahkan akal dan logika sekedar penghias Sehingga tidak tampak bahwa yang berdiskusi adalah orang dewasa yang konon kaum cerdik pandai.. Kalau yang cerdik pandai saja begini bagaimana dengan rakyat biasa Bagaimana mereka yang tiap hari hanya diprovokasi umpatan dan cacian Sehingga sedikit percikan api akan langsung membakar semua yang kering Hati nurani dan nilai agama menjadi pincang karena terpancung.. . Regards KangNoer [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi
Milis Nasional Indonesia InternasionalPerdebatan memang bagus dan wajar dalam demokrasi Saling berargumentasi, bersilang pendapat betapa indahnya Saling memberikan data terbaik untuk mencari kebenaran Saling memberi masukan demi kebaikan bersama Tapi sayang perdebatan diantara kaum cerdik tidak seindah itu Berdebat hanya sekedar untuk saling mempertontonkan ego Sekedar saling menjatuhkan demi kepuasan didalam otak Mentertawakan rekan dan saudara yang berbeda begitu memuakan Ada disebut fundamentalis, liberal, sekuler, apapun penyebutan Saling menyebut dan memaki orang lain padahal dirinya sendiri sama Tidak malu saling menggunakan data pihak lain hanya sekedar pembenaran Padahal tidak ada sedikitpun tujuan mencari kebenaran yang ada sok benar... Bagaimana mungkin dimilis yang berisi orang terdidik, berdebat hanya mencari pembenaran saja Berolok - olok untuk sekedar mempertontonkan kebodohan masing-masing dan bergaya paling cerdas Yang fundamentalis memakai pola pikir liberal dan yang liberal berlagak ala kaum fundamentalis Saling cerca dan menjatuhkan hanya sekedar bermasturbasi sebuah provokasi. Diskusi mestinya dibuka dengan sebuah pemahaman untuk saling memahami Diniati dengan prasangka - prasangka baik bukannya prasangka buruk dipasang dihati Seringkali nilai agama menjadi permainan saja, bahkan akal dan logika sekedar penghias Sehingga tidak tampak bahwa yang berdiskusi adalah orang dewasa yang konon kaum cerdik pandai.. Kalau yang cerdik pandai saja begini bagaimana dengan rakyat biasa Bagaimana mereka yang tiap hari hanya diprovokasi umpatan dan cacian Sehingga sedikit percikan api akan langsung membakar semua yang kering Hati nurani dan nilai agama menjadi pincang karena terpancung... Regards KangNoer [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Belajar Krisis & Pengalaman Venezuela Mencari Alternatif Kapitalisme
Siapa tau ada yg tertarik.. From: Jemi Tomato [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 10 Nopember 2008 10:25 To: ali akbar; sri rejeki; bane raja manalu; Adi truk Botak; Bachtiar kurniawan; Andri cordem; Cecep Hidayat; chandra sugarda; chusnul mariyah; Daniel Hutagalung; eep fatah; Agustinus Franky; ikha dan selalu ikha; donny jawir; Boing; sri lestari wahyuningroem; herni sri nurbayanti; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; ucup marucup; xaxa; irwansyah yulius; helena sousa; Ricky Pol 04; Yasmin Purba; Mohamad Zaki Hussein Subject: Undangan Diskusi Belajar Krisis dan Pengalaman Venezuela Mencari Alternatif Kapitalisme Kawan2x Saya informasikan ada acara diskusi yang baik bila dapat dikunjungi yaitu diskusi tentang pengalaman Venezuela dari aktivis Hands Off Venezuela yang sedang berkunjung di Indonesial. dilaksanakan pada: *Hari/Tanggal :Rabu, 12 November 2008 Tempat : Ruang AJB Bumiputera, Gedung F lantai 2, kampus FISIP UI- Depok Waktu : Pukul 13.00 16.30 WIB Acara : Diskusi Publik (Terbuka) * *Penyelenggara PRP Komite Kota Jakarta dan LabSOSIO Fisip UI * *TUJUAN UMUM* Melakukan sharing kondisi gerakan rakyat dan penerapan agenda-agenda Sosialisme antara di Venezuela dan Indonesia. Menjalin kerjasama politik antara gerakan rakyat di Indonesia dan Internasional, khususnya Venezuela *SUSUNAN ACARA* 13.00 13.15 *Pembukaan Seminar Publik* oleh Panitia 13.15 16.15 *Krisis Kapitalisme Global dan Sosialisme* 1. Jorge Martin -HOV Internasional- (Krisis ekonomi global dan praktek pembangunan sosialisme di Venezuela) 2. Anwar Ma'ruf -ABM- (Problem krisis nasional dan upaya pembangunan Sosialisme di Indonesia) 3. Daryoko -SP PLN- (Anti Privatisasi dan Nasionalisasi sebagai solusi Krisis di Indonesia) 4. Silvia Tiwon Praxis- (Inisiatif lokal menuju Sosialisme) Irwansyah (Moderator) Penerjemah : (Dhyta-PRP Jakarta) 16.15 16.30 *Penutupan* oleh Panitia
[ppiindia] Diskusi Publik: Kapitalisme Kreatif
nah ini lagi! kreatif, rek!!! katanya "Freedom" Institute, kenyataannya "Shackled Institute" tepatnya mustinya kan "US Freedom Institute"!!! hahaha... --- In [EMAIL PROTECTED], "Luthfi Assyaukanie" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Diskusi Publik: Kapitalisme Kreatif Kapitalisme Kreatif adalah sebuah pendekatan di mana pemerintah, sektor bisnis, dan kegiatan-kegiatan nirlaba, saling bekerjasama untuk memperluas jangkauan pasar, sehingga akan semakin banyak manusia yang memperoleh keuntungan, atau mendapatkan pengakuan. Istilah ini pertama kali diperkenalkan Bill Gates dalam World Economic Forum, pada 24 Januari 2008, di Davos, Switzerland. Sejak saat itu, media dan kalangan akademis memperdebatkan gagasan pendiri raksasa software, Microsoft, itu. Dilatarbelakangi oleh krisis ekonomi dunia dengan bangkrutnya beberapa institusi keuangan raksasa di AS, Freedom Institute ingin mengangkat tema itu dalam diskusi minggu ini. Kami telah mengundang tiga pembicara otoritatif, yakni: Dr. Lin Che Wei, Analis Pasar Modal dan Mantan CEO Sampoerna Foundation. Dr. M. Chatib Basri, Direktur Eksekutif LPEM UI. Dr. Rizal Mallarangeng, Direktur Eksekutif Freedom Institute. Moderator: Hamid Basyaib Waktu : Rabu 24 September 2008 Jam : 19.00 sd 21.30 Tempat : Kantor Freedom Institute, Jl. Irian No. 8, Jakarta Pusat. Salam, Luthfi Assyaukanie Deputi Direktur Eksekutif
Re: [ppiindia] Diskusi Ramadhan Salihara: Seni dan Islam (Seni Rupa dan Film)
gun, ada satu film yang menarik. judulnya the band visit. cerita drama-komedi kelompok drumband mesir yang diundang menghadiri acara di pusat kebudayaan arab di israel yang ternyata tak pernah ada. mereka lontang-lantung di israel. bertemu dengan beraneka warga israel. terombang-ambing antara menjaga kehormatan arab/mesir dan menikmati kesenangan duniawi di israel. At 10:42 AM 9/10/2008 +0800, MGR wrote: >salam, > >hanya ingin mengingatkan kembali, undangan komunitas salihara besok kamis >dan jumat, 11 dan 12 september, ada pemutaran film, buka puasa bersama, >dan diskusi. untuk topik diskusi besok kamis, "islam dan seni rupa", untuk >lusa, jumat "islam dan film". acara ini terbuka untuk umum dan tidak >dipungut biaya. > >silakan anda hadir > >ISLAM DAN SENI RUPA >Kamis, 11 September 2008 > >Pemutaran Film Persepolis, 16.00 WIB >Persepolis >adalah film animasi karya sutradara Vincent Paronnaud dan Marjane >Satrapi. Film yang diangkat dari sebuah novel grafik karya Marjane >Satrapi berlatar belakang pergolakan politik di Iran yang berujung >Revolusi Islam tahun 1979. Di sana hidup seorang gadis kecil yang >sangat cerdas dan pemberani bernama Marjane. Suhu politik yang tak >menentu di dalam negerinya, yang dilanjutkan perang dengan negeri >jirannya: Irak, membuat kedua orangtuanya khawatir dan mengungsikannya >ke Wina, Austria. Ia sempat merasakan kebahagiaan di tempatnya yang >baru, walaupun akhirnya ia harus kembali ke Iran karena dilanda >kesepian. Mudik ke Iran, ia mendapati aturan baru: perempuan diharuskan >memakai jilbab. > > >Diskusi, 19.00 WIB >Acep Zamzam Noor (Santri dan Pelukis) >Adi Wicaksono (Pengamat Seni Rupa) > >Doktrin yang melarang perupaan terhadap makhluk-makhluk yang memiliki >nyawa â melalui patung dan lukisan â sangat >populer sebagai ajaran Islam. Akhirnya kesenian jenis ini seakan raib >di masyarakat Islam, bergeser ke arsitektur dan kaligrafi. Namun, >apakah seni rupa tidak pernah hidup dalam masyarakat Islam? Bagaimana >pergulatan seorang santri yang memilih mewujudkan puncak keseniannya >dalam seni rupa? Bagaimana ia mengatasi âhambatan teologisâ dan di sini >lain ia harus menelusuri tanpa henti dan mencari capaian-capaian seni? >Apakah Islam pernah menjadi sumber inspirasi terhadap karya-karya seni >rupa? Bila ada yang disebut âseni rupa Islamâ, di mana letaknya dalam >ranah dunia seni rupa secara umum? > > >ISLAM DAN FILM >Jumat, 12 September 2008 > >Pemutaran Film Le Grand Voyage, 14.00 WIB >Film ini mengisahkan >seorang anak bernama Reda diminta ayahnya untuk menemani perjalanan >naik haji melalui jalur darat dengan mengendarai mobil dari Perancis ke >Arab Saudi, mereka harus menempuh jarak 5.000 km. Di sepanjang >perjalanan, mereka sering berbeda pendapat, hingga bertengkar. Bagi >sang ayah, perjalanan ini merupakan perjalanan spiritual nan agung, >sedangkan bagi anaknya, perjalanan ini adalah azab membawa sengsara. >Keduanya yang tak pernah bertemu pendapat dipaksa bekerjasama >menaklukkan rintangan dalam perjalanan ini, dan yang lebih penting: >menaklukkan egoisme yang ada dalam diri mereka masing-masing. >Sutradara: Ismael Ferroukhi (2007). > >Pemutaran Film Cafe Transit, 16.00 WIB >Film ini menceritakan >perjuangan seorang janda dengan dua anak di Iran. Ia menolak tradisi >agar menikah dengan saudara mendiang suaminya. Ia pun memberontak >sebagai perempuan Iran yang diwajibkan menaati ajaran agama dan kultur >masyarakatnya: menjadi istri yang ruang geraknya hanya di rumah. Untuk >memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan kedua anaknya, ia membuka sebuah >kafe peninggalan mendiang suaminya. Di kafe ini ia berhadapan dengan >aparat keamanan yang menjadi centeng agama dan penguasa. Apa lacur, >saudara mendiang suaminya malah bekerja sama dengan aparat itu. Di kafe >ini pula ia menyembunyikan seorang pelarian perempuan yang menjadi >korban perang di negerinya. Bagaimana perempuan itu menghadapi serbuan >yang datang dari segala penjuru? Sutradara: Kambuzia Partovi (2005) > >Diskusi, 19.00 WIB >Nia Dinata (Sutradara Film) >Eric Sasono (Kritikus Film dan Pengelola rumahfilm.org) > >Setelah Reformasi â98, >dunia film Indonesia mengalami peningkatan produksi yang sangat pesat. >Namun, film dengan tema agama masih kalah pamor dibandingkan dengan >film bertema cinta, anak muda, atau horor. Di tahun ini, film Ayat-Ayat >Cinta >menjadi fenomena bila dilihat dari sisi penontonnya. Film ini dipandang >tidak hanya sebagai fenomena dalam industri film, namun sebuah metode >dakwah Islam melalui film. Apakah film ini menunjukkan kecenderungan >baru film bertema agama di masa mendatang? Sementara film-film bertema >âPerempuan dan Islamâ di beberapa negara mengalami perkembangan yang >menakjubkan. Film-film itu menceritakan pengalaman perempuan Islam di >tengah perjuangannya melawan patriarki, fundamentalisme, dan kekerasan >yang sering dikaitkan dengan kultur dan ajaran Islam di negerinya. >Film-film produksi Iran adalah contoh dari fenomena ini. Bagaima
[ppiindia] Diskusi Ramadhan Salihara: Seni dan Islam (Seni Rupa dan Film)
salam, hanya ingin mengingatkan kembali, undangan komunitas salihara besok kamis dan jumat, 11 dan 12 september, ada pemutaran film, buka puasa bersama, dan diskusi. untuk topik diskusi besok kamis, "islam dan seni rupa", untuk lusa, jumat "islam dan film". acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. silakan anda hadir ISLAM DAN SENI RUPA Kamis, 11 September 2008 Pemutaran Film Persepolis, 16.00 WIB Persepolis adalah film animasi karya sutradara Vincent Paronnaud dan Marjane Satrapi. Film yang diangkat dari sebuah novel grafik karya Marjane Satrapi berlatar belakang pergolakan politik di Iran yang berujung Revolusi Islam tahun 1979. Di sana hidup seorang gadis kecil yang sangat cerdas dan pemberani bernama Marjane. Suhu politik yang tak menentu di dalam negerinya, yang dilanjutkan perang dengan negeri jirannya: Irak, membuat kedua orangtuanya khawatir dan mengungsikannya ke Wina, Austria. Ia sempat merasakan kebahagiaan di tempatnya yang baru, walaupun akhirnya ia harus kembali ke Iran karena dilanda kesepian. Mudik ke Iran, ia mendapati aturan baru: perempuan diharuskan memakai jilbab. Diskusi, 19.00 WIB Acep Zamzam Noor (Santri dan Pelukis) Adi Wicaksono (Pengamat Seni Rupa) Doktrin yang melarang perupaan terhadap makhluk-makhluk yang memiliki nyawa – melalui patung dan lukisan – sangat populer sebagai ajaran Islam. Akhirnya kesenian jenis ini seakan raib di masyarakat Islam, bergeser ke arsitektur dan kaligrafi. Namun, apakah seni rupa tidak pernah hidup dalam masyarakat Islam? Bagaimana pergulatan seorang santri yang memilih mewujudkan puncak keseniannya dalam seni rupa? Bagaimana ia mengatasi “hambatan teologis” dan di sini lain ia harus menelusuri tanpa henti dan mencari capaian-capaian seni? Apakah Islam pernah menjadi sumber inspirasi terhadap karya-karya seni rupa? Bila ada yang disebut “seni rupa Islam”, di mana letaknya dalam ranah dunia seni rupa secara umum? ISLAM DAN FILM Jumat, 12 September 2008 Pemutaran Film Le Grand Voyage, 14.00 WIB Film ini mengisahkan seorang anak bernama Reda diminta ayahnya untuk menemani perjalanan naik haji melalui jalur darat dengan mengendarai mobil dari Perancis ke Arab Saudi, mereka harus menempuh jarak 5.000 km. Di sepanjang perjalanan, mereka sering berbeda pendapat, hingga bertengkar. Bagi sang ayah, perjalanan ini merupakan perjalanan spiritual nan agung, sedangkan bagi anaknya, perjalanan ini adalah azab membawa sengsara. Keduanya yang tak pernah bertemu pendapat dipaksa bekerjasama menaklukkan rintangan dalam perjalanan ini, dan yang lebih penting: menaklukkan egoisme yang ada dalam diri mereka masing-masing. Sutradara: Ismael Ferroukhi (2007). Pemutaran Film Cafe Transit, 16.00 WIB Film ini menceritakan perjuangan seorang janda dengan dua anak di Iran. Ia menolak tradisi agar menikah dengan saudara mendiang suaminya. Ia pun memberontak sebagai perempuan Iran yang diwajibkan menaati ajaran agama dan kultur masyarakatnya: menjadi istri yang ruang geraknya hanya di rumah. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan kedua anaknya, ia membuka sebuah kafe peninggalan mendiang suaminya. Di kafe ini ia berhadapan dengan aparat keamanan yang menjadi centeng agama dan penguasa. Apa lacur, saudara mendiang suaminya malah bekerja sama dengan aparat itu. Di kafe ini pula ia menyembunyikan seorang pelarian perempuan yang menjadi korban perang di negerinya. Bagaimana perempuan itu menghadapi serbuan yang datang dari segala penjuru? Sutradara: Kambuzia Partovi (2005) Diskusi, 19.00 WIB Nia Dinata (Sutradara Film) Eric Sasono (Kritikus Film dan Pengelola rumahfilm.org) Setelah Reformasi ’98, dunia film Indonesia mengalami peningkatan produksi yang sangat pesat. Namun, film dengan tema agama masih kalah pamor dibandingkan dengan film bertema cinta, anak muda, atau horor. Di tahun ini, film Ayat-Ayat Cinta menjadi fenomena bila dilihat dari sisi penontonnya. Film ini dipandang tidak hanya sebagai fenomena dalam industri film, namun sebuah metode dakwah Islam melalui film. Apakah film ini menunjukkan kecenderungan baru film bertema agama di masa mendatang? Sementara film-film bertema “Perempuan dan Islam” di beberapa negara mengalami perkembangan yang menakjubkan. Film-film itu menceritakan pengalaman perempuan Islam di tengah perjuangannya melawan patriarki, fundamentalisme, dan kekerasan yang sering dikaitkan dengan kultur dan ajaran Islam di negerinya. Film-film produksi Iran adalah contoh dari fenomena ini. Bagaimana citra perempuan dalam film-film itu, dan mengapa ia menjadi tema yang menarik untuk difilmkan? Dan bagaimana dengan film tentang perempuan di Indonesia? Eric Sasono akan membicarakan “Ayat-Ayat Cinta dan Film Islam di Indonesia”, sementara Nia Dinata akan mengulas soal “Islam, Perempuan, dan Sinema”. Untuk keterangan lebih lanjut, sila hubungi Rama Thaharani di 0816-130-8350, www.salihara.org ___ Bergabunglah dengan orang-orang ya
[ppiindia] Diskusi tv-one 03/07/2008
Sungguh menyesakkan dada melihat pelecehan Bung Thamrin A. Tamagola terhadap aturan Allah SWT (syariah Islam) dalam sebuah diskusi di TVone (Kamis malam , 03/07/2008). Diskusi hangat yang mengambil tema "Islam yes , Negara Islam ?" banyak menyoal penerapan syariah Islam oleh negara. Dengan mengambil kasus Perda yang diklaimnya sebagai berbau syariah Bung Thamrin berusaha keras membangun opini sesat . Seolah-olah syariah Islam mengancam wanita , merugikan wanita. Diambillah contoh kasus, wanita dilarang keluar di malam hari , padahal hanya membeli sesuatu. Sebenarnya tidak ada yang disebut dengan perda syariah Islam sekarang ini . Tidak pernah ada aturan di daerah yang disebut perda syariah. Bahwa ada aturan yang diambil dari nilai-nilai Islam itu benar, namun perlu dicatat perda itu diterapkan bukan karena berdasarkan syariah Islam . Perda itu disahkan oleh DPRD. Artinya, perda itu diterima karena mayoritas anggota DPRD mensahkan lewat mekanisme yang demokratis. Tentu saja tidak tepat menolak syariah Islam , hanya dengan kasus perda yang diklaim berbau syariah. Kami ingin sampaikan syariah Islam bukan sekedar kewajiban kerudung, larangan terhadap pelacuran, atau larangan berkholwat. Mereka yang menolak syariah Islam sering kali terjebak pada apa yang disebut logika fallacy of composition, mengambil kasus-kasus yang tidak utuh , bahkan tidak bisa sepenuhnya disebut syariah Islam, untuk membangun citra negative penerapan syariah Islam oleh negara. Sebagai contoh tentang wanita keluar malam. Hukum asalnya sendiri tidak ada larangan wanita untuk keluar malam. Boleh saja dia keluar untuk keperluan tertentu ke warung atau ke tetangganya. Namun kalau keluarnya wanita keluar rumah di malam hari mengancam keamanan dan kehormatannya , negara yang bertanggung jawab kepada rakyatnya justru harus melarang dan mencegahnya. Jangankan wanita, laki-laki keluar malam tapi mengancam nyawanya, sah-sah saja negara yang tidak ingin warganya celaka melakukan larangan. Perlu digaris bawahi larangan muncul karena ada sesuatu yang mengancam nyawa atau kehormatan wanita tersebut, bukan keluar rumahnya. Disisi lain pro sekuler tidak melihat bagaimana menyedihkannya nasib wanita dibawah sistem sekuler. Ekploitasi terhadap wanita terjadi dimana-mana baik secara seksual maupun ekonomi. Seharusnya kita lebih utuh melihat syariah Islam. Berdasarkan syariah Islam , negara wajib menjamin kebutuhan sandang, pangan, dan papan perindividu masyarakat yang menjadi warga negara baik muslim maupun non muslim. Kalau ada rakyatnya tidak makan atau tidak punya rumah , berdasarkan syariah Islam negara wajib memenuhi kebutuhan itu dengan gratis. Dalam pandangan syariah Islam negara wajib menjamin pendidikan gratis dan kesehatan gratis bagi seluruh warganya baik muslim maupun non muslim. Sekali lagi ,What's wrong with syariah ? Syariah Islam juga mengatur masalah kepemilikan antara lain pemilikan umum (milkiyah 'amah). Dimana kepemilikan umum ini adalah milik rakyat dan tidak boleh individu (swasta) apalagi asing untuk memilikinya. Berdasarkan ini listrik, air, hutan adalah milik umum yang tidak boleh dimiliki individu(swasta). Pemilikan individu atau swasta pada bidang strategis ini akan menyebabkan terganggunya kepentingan umum. Termasuk dalam pemilikan umum adalah barang-barang tambang dalam jumlah yang besar seperti minyak, batu-bara, emas. Dilarang bagi individu atas swasta memilikinya. Tambang itu harus dikelola dengan menejemen yang baik, transparan, profesional oleh negara dan hasilnya diserahkan untuk rakyat. Jelas ini merupakan pemasukan negara yang sangat besar. Negara bisa menggunakannya untuk pendidikan dan kesehatan gratis. Syariah Islam mengatur hal itu. Syariah Islam menjamin keamanan rakyatnya dengan memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku pembunuhan yakni hukuman mati. Pemilikan individi yang diperoleh seseorang dengan kerja keras dan halal dijaga oleh Islam, pelaku pencurian akan diberikan sanksi tegas yakni potong tangan. Dengan catatan, dia mencuri lebih dari 1/4 dinar dan mencuri bukan karena lapar. Kalau dia mencuri karena lapar , negara tidak boleh menghukumnya. Negara justru harus memberikan dia makan. So,What's wrong with syariah ? Pelaku korupsi pun diberikan sanksi tegas oleh negara. Bisa sampai hukuman mati. Bukan hanya sanksi , segala hal yang mengantarkan kepada terbukanya peluang untuk korupsi ditutup. Berdasarkan syariah Islam, seseorang tidak boleh memberikan hadiah kepada hakim atau pejabat negara. Suap menyuap dilankat Allah dan dilarang dengan sanksi yang tegas. Umar bin Khoththob saat menjadi Kholifah memerintahkan siapapun pejabat harus dihitung kekayaannya sebelum menjabat. Pada akhir jabatannya, dihitung lagi. Kalau ada yang berlebih dari yang sepantasnya dia terima, harus dipertanggung jawabkan. Negara boleh saja mengambil uang yang tidak jelas itu. Ini adalah syariah Islam . Argumentasi lain yang dibangun untuk menolak syariah Islam den
[ppiindia] Diskusi Jelang 5 Th MK, Selasa 3 Juni Pk 16.00
DISKUSI 7-AN PSHK "Jelang 5 tahun Mahkamah Konstitusi" Daniel S. Lev Law Library, Selasa, 3 Juni 2008 pukul 16.00 Wib Agustus 2008 mendatang, Mahkamah Konstitusi genap berusia lima tahun. Selama itu, lembaga panjaga dan penafsir konstitusi ini telah menerima sekitar lebih dari 200 kasus dan memutus tak kurang dari 150 perkara sesuai dengan kewenangannya. Mulai dari pengujian UU terhadap UUD 1945, menguji sengketa kewenangan lembaga negara hingga pengujian sengketa hasil pemilihan umum. Bagaimana peran MK sejauh ini dalam konteks reformasi hukum? Apa yang sudah dilakukan? Bagaimana kecenderungan putusan-putusan MK bagi kehidupan publik? Bagaimana MK memaknai Konstitusi? Pertanyaan-pertanyaan evaluasi menjelang lima tahun Mahkamah Konstitusi ini yang menjadi topik diskusi tujuh-an kali ini dengan menghadirkan dua pembicara, yaitu: Hendrianto, pemerhati Mahkamah Konstitusi, kandidat doktor dari School of Law Washington University, Seattle, serta; M. Nur Sholikin, peneliti PSHK, baru saja menyelesaikan penelitian yang telah dipublikasikan dalam buku bertajuk "Pengujian Undang-Undang dan Proses Legislasi". Diskusi diadakan di Daniel S. Lev Law Library, Puri Imperium Office Plaza UG 15, Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6 Jakarta, pukul 16.00 18.00. Peserta diskusi akan mendapatkan buku hasil penelitian PSHK "Pengujian Undang-Undang dan Proses Legislasi" secara cuma-cuma. Mengingat tempat ruang diskusi yang terbatas, harap konfirmasikan kehadiran Anda dengan email yang ditujukan ke Uki ([EMAIL PROTECTED]) atau Farli Elnumeri ([EMAIL PROTECTED]) atau telepon ke (021) 8370 1809. Salam hangat, Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK) www.pshk.or.id; www.parlemen.net; www.danlevlibrary.net http://perancangprogresif.blogspot.com
[ppiindia] Diskusi (gratis) energi dan peluang export ke Amerika
=== Organisasi non-profit Indonesian Production and Operations Management Society (IPOMS) - Turut Memajukan SDM dan Industri Indonesia. http://www.ipoms.web.id/ http://finance.groups.yahoo.com/group/APICS-ID/ [EMAIL PROTECTED] APICS-ID-subscribe[at]yahoogroups.com === Rekan-rekan, PowerPoint diskusi ini bisa didapat di http://www.clt.astate.edu/asyamil/articles/enerji/ Diskusi energi sesi kedua ini akan membahas mengenai persoalan energi di Indonesia. SESI KEDUA akan diselenggarakan pada: Waktu Indonesia: Sabtu , tanggal 24 Mei 2008 pukul 8:00 WIB pagi s/d 10:00 pagi WIB. Waktu USA: JUM'AT, tanggal 23 Mei 2008 pukul 9:00 PM s/d 11:00PM Eestern Standard Time (EST) Maaf. Saya terlambat menyampaikan hal ini karena saya baru pulang dari luar kota. Banyak juga email ke jalur pribadi yang belum saya balas. Nara Sumber: Bapak KHAIRIL WAHYUNI FAHRURRAZI dari PLN Karya Siswa di University of Missouri at Saint Louis. Tiga alternatif untuk mengikuti: 1. Gratis melalui radio Internet yang dimiliki The Indonesian Muslim Society in America (IMSA): http://www.imsa.us/radio/listen.m3u Anda harus memiliki Windows Media Player atau sejenis untuk mendengarkannya. Kapasitas radio Internet hanya terbatas untuk puluhan orang saja. 2. Gratis melalui Web Seminar (Webminar) https://www2.gotomeeting.com/register/558050968 Webminar bisa menampung ratusan peserta. Anda harus mendaftar terlebih dahulu di web diatas secepatnya sebelum ikut Webminar. 3. Membayar telpun (bisa melalui ww.skype.com atau yang lain) Nomor webinar: (641) 715-3399, access code 229-164-912 Jika Anda di Amerika atau bisa menelpun gratis, kami sarankan untuk memakai nomer 2 dan 3 sekaligus. Jika ada pertanyaan, mohon dikirimkan ke koordinator acara ini di The Indonesian Muslim Society in America (IMSA) yaitu Pak Agus Sofyan agsofyan[at]gmail.com Terima kasih untuk rekan-rekan di The Indonesian Muslim Society in America (IMSA) http://www.imsa.us/ atas terselenggaranya acara ini. Selamat menikmati. Jabat erat, Ahmad Syamil Arkansas State University http://www.clt.astate.edu/asyamil/ LinkedIn networking for professionals: http://www.linkedin.com/in/asyamil === INFORMASI DISKUSI SERI 1 (SUDAH BERAKHIR) Rekan-rekan, Diskusi energi ini akan dilaksanakan dalam 2 seri. Seri pertama (tanggal 16 May - USA) akan dibahas mengenai energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Seri kedua (tanggal 23 May - USA) akan membahas mengenai persoalan energi di Indonesia. SERI PERTAMA akan diselenggarakan pada: Waktu USA: JUM'AT, tanggal 16 Mei 2008 pukul 9:00 PM s/d 11:00PM Eestern Standard Time (EST) Waktu Indonesia: Sabtu , tanggal 17 Mei 2008 pukul 8:00 pagi s/d 10:00 pagi. Nara Sumber: Danet Suryatama, Ph.D., Technical Specialist, Standard Operating Procedure CAE, Advance Vehicle Engineering, Chrysler, LLC. 800 Chrysler Dr. Auburn Hills, MI 48326, USA Phone: 1- 248 - 576-4877 Fax: 1-248-576-2256 ds130[at]chrysler.com Tiga alternatif untuk mengikuti: 1. Gratis melalui radio Internet yang dimiliki The Indonesian Muslim Society in America (IMSA): http://www.imsa.us/radio/listen.m3u Anda harus memiliki Windows Media Player atau sejenis untuk mendengarkannya. Kapasitas radio Internet hanya terbatas untuk puluhan orang saja. 2. Gratis melalui Web Seminar (Webminar) https://www2.gotomeeting.com/register/365987726 Webminar bisa menampung ratusan peserta. Anda harus mendaftar terlebih dahulu di web diatas secepatnya sebelum ikut Webminar. 3. Membayar telpun (bisa melalui ww.skype.com atau yang lain) 1-616-883-8033, access code 532-012-025 Jika Anda di Amerika, kami sarankan untuk memakai nomer 2 dan 3 sekaligus. Jika ada pertanyaan, mohon dikirimkan ke koordinator acara ini di The Indonesian Muslim Society in America (IMSA) yaitu Pak Agus Sofyan agsofyan[at]gmail.com Power point seminar seri pertama ini mohon di download dulu sebelum acara dimulai; http://www.clt.astate.edu/asyamil/articles/enerji/ Terima kasih untuk rekan-rekan di The Indonesian Muslim Society in America (IMSA) http://www.imsa.us/ atas terselenggaranya acara ini. Selamat menikmati. Jabat erat, Ahmad Syamil Arkansas State University http://www.clt.astate.edu/asyamil/ LinkedIn networking for professionals: http://www.linkedin.com/in/asyamil = PELUANG EXPORT KE AMERIKA (EMAIL SEBELUMNYA): Dear all, Thanks to Dr. Danet Suryatama, our IPOMS member, who shared the enclosed business opportunity. Please send your response directly to him at ds130[at]chrysler.com using your company's email. Chrysler.com will automatically reject e-mails from free accounts such as yahoo.com, gmail.com, hotmail.com, etc. Do NOT send your response to this mailing list. Thanks. Ahmad Syamil == [EMAIL PROTECTED]: Assalaamu 'al
[ppiindia] Diskusi Buku John Roosa "Dalih Pembunuhan Massal" di Teater Utan Kayu
Diskusi Bulanan Teater Utan Kayu (TUK) Rabu, 21 Mei 2008, 19:00 WIB Diskusi Buku Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto karya John Roosa Dalang Penculikan Jenderal atau Dalang Pembunuhan Massal? Pembicara: Dr. Asvi Warman Adam dan Heru Atmodjo Meski banyak versi sejarah telah ditulis, Peristiwa 30 September 1965 masih berselimut misteri hingga kini. Rezim Orde Baru menuding Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai dalangnya. Namun, setelah Soeharto jatuh, muncul beragam analisis atas Peristiwa 30 September, salah satunya bahkan menunjukkan keterlibatan Soeharto. Banyaknya versi tersebut justru kian menimbulkan pertanyaan: Siapa sebenarnya dalang Peristiwa 30 September? John Roosa, lewat buku Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto, mulai menguak misteri itu. Menggunakan dokumen yang selama ini diabaikan dan wawancara dengan tokoh-tokoh PKI, buku ini tidak hanya menyingkap "siapa dalang G30S", namun juga "bagaimana seorang dalang menjadikan G30S sebagai dalih untuk melakukan pembantaian massal". Melalui buku ini John Roosa berhasil menyusun sebuah narasi baru tentang peristiwa 30 September1965. Buku ini pun sangat penting karena mengandung data baru, metodologi baru dan perspektif baru dalam penulisan sejarah. Ikuti diskusinya dengan Asvi Warman Adam (Ahli Peneliti Utama LIPI) dan Heru Atmodjo (penulis buku Gerakan 30 September 1965, Kesaksian Letkol Heru Atmodjo, yang menjabat sebagai Asisten Direktur Intel AURI saat terjadi Peristiwa 30 September). - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi YJP: Demokrasi ala Feminis, Gadis Arivia, Musdah Mulia, Nur Iman Subono
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=agenda%7C-58%7CX UNDANGAN Diskusi Yayasan Jurnal Perempuan Demokrasi ala Feminis Pembicara: Gadis Arivia, Musdah Mulia, Nur Iman Subono Moderator: Dewi Setyarini Jumat, 22 Februari 2008 Pukul 15.00-17.00 WIB Yayasan Jurnal Perempuan Jl. Tebet Barat VIII No. 27 Jakarta Selatan 12810 Telp 021. 8370-2005 Demokrasi di Indonesia adalah peluang bagi setiap pihak untuk menyalurkan aspirasinya. Tak terkecuali bagi mereka yang memanfaatkan prosedur demokrasi yang pada akhirnya beriktikad membunuh demokrasi. Seperti munculnya Perda-perda dan undang-undang yang diskriminatif, khususnya terhadap perempuan, yang mayoritas berbasis syariat. Sedangkan demokrasi di negeri ini baru dimaknai sebagai penguasaan dan kemenangan terhadap prosedur demokrasi yang juga dihitung sebagai target dari tercapainya proses demokratisasi. Melalui penguasaan dan kemenangan itu segala bentuk peraturan yang diskriminatif seolah-olah lahir dari rahim demokrasi. Tak ada riwayat bagi kelompok minoritas yang tidak mungkin bisa menang dalam demokrasi yang maskulin macam ini: yang lebih mementingkan kemenangan dan menciptakan konsituen sebanyak-banyaknya dan sekuat-kuatnya. Sedangkan para feminis memandang demokrasi adalah peluang bagi terciptanya kepedulian, tolak-ukur demokrasi bukanlah kemenangan dan penguasaan, namun tercapainya tatanan masyarakat yang bebas dari diskriminasi, kesetaraan (tak ada yang mayoritas dan minoritas) dan pengakuan terhadap keragaman. Untuk bahasan lebih lanjut tentang tema ini, ikuti diskusi Yayasan Jurnal Perempuan yang menghadirkan pembicara: Gadis Arivia (Pendiri Yayasan Jurnal Perempuan), Musdah Muliah (Ketua Umum ICRP) dan Nur Iman Subono (Pendiri Yayasan Jurnal Perempuan, Pemimpin Redaksi Jurnal Demokrasi Sosial) Untuk informasi lebih lanjut kontak: Nur Azizah 0818-064-884-63 e-mail: [EMAIL PROTECTED] Diskusi ini tidak memungut biaya sedikit pun, selain datang untuk diskusi anda bisa juga mendapatkan terbitan Yayasan Jurnal Perempuan: jurnal, buku, kliping tentang isu perempuan (dari tahun 1996), video, kaset untuk program radio jurnal perempuan, dll - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi TUK: Yang Tetap & Yang Berubah dalam Budaya Arab-Islam
Salam Komunitas Utan Kayu mengundang anda dalam diskusi bulan Pebruari yang akan membedah buku "al-Tsabit wal Mutahawwil" karya penyair kelahiran Syria: Adonis (Ali Ahmad Said). Adonis lebih dikenal sebagai penyair, yang konon struktur bahasa dan makna dari puisi-puisinya ingin menyaingi Al-Quran. Adonis juga dituding murtad, berikut saya terjemahkan satu puisi Adonis yang sangat terkenal dan menjadi biang pemurtadan. Adonis Bahasa Dosa (Lughatul Khati'ah) Aku bakar seluruh warisanku kukatakan: bumiku masih perawan, tak ada makam di masa mudaku aku melintas di atas Allah dan setan jalurku lebih jauh dari jalur tuhan dan setan ... Aku menyebrang melalui kitabku beriringan dengan badai yang terang benderang beriringan dengan badai yang hijau kemilau Aku berseru: tak ada lagi Sorga, tak ada Kejatuhan setelahku kuhapus bahasa dosa Terjemahan: Mohamad Guntur Romli Silakan hadir dan nikmati diskusi ini http://utankayu.org/in/index.cfm?action=detail&cat=event&id=130 Kamis, 21 Februari 2008, 19:00 WIB Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM Narasumber: St. Sunardi. Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM Adonis (Ali Ahmad Said), sastrawan Arab termasyhur saat ini, memiliki sebuah karya ilmiah yang monumental: al-Tsawâbit wal Mutahawwil (Yang Tetap dan yang Berubah). Dalam buku yang terdiri dari empat jilid iniLKiS Yogyakarta baru menerbitkan dua jilid pertama dengan judul Arkeologi Sejarah Pemikiran Arab-IslamAdonis menyajikan pembacaan yang sangat luas tentang pertarungan dua kubu di medan sastra, pemikiran, politik, dan budaya Arab-Islam. Kubu pertama adalah mereka yang ingin menguatkan kemapanan dengan berlindung di balik kekudusan dan kekuasaan teks agama untuk memaksakan satu versi tafsir yang sahih. Kubu kedua bergairah melakukan perubahan dengan menjadikan teks agama sebagai khazanah tafsir yang terus mengalami pembaruan dan penyesuaian, atau tak lagi menganggap teks agama sebagai sumber pengetahuan karena telah menggunakan akal sebagai landasan. Kubu pertama menggunakan kekuasaan politik (khilâfah) dan agama (sunnah, fiqh) untuk menihilkan capaian-capaian kreativitas (ibdâ), dengan menjadikan sastra sebagai perkakas bagi kekuasaan dan agama. Teks adalah tuan, sedangkan akal jadi pelayan; dan kedudukan sastra hanya sebagai hamba bagi agama, bukan agen kebebasan untuk mencipta. Sepanjang sejarah Islam, kubu kemapanan merupakan golongan mayoritas yang menindas kubu perubahan. Sebagai pembaca yang berpihak, sekaligus sastrawan yang mengidamkan capaian daya cipta, Adonis melakukan perlawanan dan pembongkaran terhadap kubu kemapanan. Walhasil, buku yang semula merupakan disertasi Adonis di Universitas St Joseph Beirut, Lebanon, ini kerap dituding sebagai karya seorang atheis khas Timurbukan tidak mengakui adanya Tuhan seperti di Barat, tapi tidak meyakini nabi dan agama. Diskusi ini akan menghadirkan narasumber St. Sunardi, Ketua Program Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang meraih gelar doktor dengan disertasi tentang novel-novel Naguib Mahfouz. Diskusi ini dilaksanakan di Teater Utan Kayu (TUK), Jl Utan Kayu No 68H Jakarta, dan tidak dipungut biaya sedikit pun. === Catatan Pinggir Adonis Seorang eksil adalah seorang yang ditundung. Ia hidup di luar negerinya sendiri, terusir, seperti puluhan orang Indonesia yang tak bisa pulang setelah 1965 karena paspor mereka dicabut tanpa dipastikan apa alasannya. Seorang tundungan pada dasarnya hidup dalam perpindahan yang belum sampai ke mana pun juga: di dalam dirinya tersemat sebuah negeri yang tak terlupakan namun harus ditinggalkan, sementara itu ia menemukan sebuah negeri lain yang kini jadi alamat tinggal namun bukan sebuah tempat pulang. Tak mengherankan bila ada yang retak di situ. Seperti ditulis dalam puisi Adonis, yang mengambil kiasan tokoh epos Yunani kuno, Odiseus, pendekar perang yang pulang dari Troya dan menempuh wilayah-wilayah yang ganjil dan mengancam: Namaku Odiseus datang dari negeri tanpa batas dipanggul orang ramai. Aku sesat di sini, sesat di sana dengan sajakku Dan kini aku di sini, cemas dan jadi alum tak tahu bagaimana tinggal tak tahu bagaimana pulang Adonis adalah Ali Ahmad Said, sastrawan yang lahir pada tahun 1930 di Al-Qassabin, dekat kota Lakasia, Suriah. Meskipun ia baru bersekolah ketika berumur 12, anak seorang petani yang juga imam masjid ini sudah belajar menulis dan membaca dari seorang guru desa. Pada 1944 ia masuk sebuah sekolah Prancis di kota Tartus dan lulus pada 1950. Di masa muda itu kegelisahannya sudah kelihatan: ia menerbitkan kumpulan sajak pertamanya dan ia dipenjara karena pandangan politiknya. Pada 1956 ia meninggalkan tanahairnya dan pindah ke Lebanon bersama istrinya. Sampai lebih 20 tahun ia tinggal dan jadi warga negara di tanah jiran itu, sampai perang saudara p
[ppiindia] Diskusi TUK: Pertarungan Kemapanan dan Perubahan dalam Budaya Arab-Islam
Salam Silakan bagi anda yang tertarik pada tema diskusi ini bisa hadir. Diskusi Komunitas Utan Kayu bulan ini tentang buku Adonis al-Tsabit wal Mutahawwil (Yang Tetap dan Yang Berubah). Mohamad Guntur Romli Penanggungjawab Diskusi Komunitas Utan Kayu. http://utankayu.org/in/index.cfm?action=detail&cat=event&id=130 Kamis, 21 Februari 2008, 19:00 WIB Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM Narasumber: St. Sunardi. Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM Adonis (Ali Ahmad Said), sastrawan Arab termasyhur saat ini, memiliki sebuah karya ilmiah yang monumental: al-Tsawâbit wal Mutahawwil (Yang Tetap dan yang Berubah). Dalam buku yang terdiri dari empat jilid iniLKiS Yogyakarta baru menerbitkan dua jilid pertama dengan judul Arkeologi Sejarah Pemikiran Arab-IslamAdonis menyajikan pembacaan yang sangat luas tentang pertarungan dua kubu di medan sastra, pemikiran, politik, dan budaya Arab-Islam. Kubu pertama adalah mereka yang ingin menguatkan kemapanan dengan berlindung di balik kekudusan dan kekuasaan teks agama untuk memaksakan satu versi tafsir yang sahih. Kubu kedua bergairah melakukan perubahan dengan menjadikan teks agama sebagai khazanah tafsir yang terus mengalami pembaruan dan penyesuaian, atau tak lagi menganggap teks agama sebagai sumber pengetahuan karena telah menggunakan akal sebagai landasan. Kubu pertama menggunakan kekuasaan politik (khilâfah) dan agama (sunnah, fiqh) untuk menihilkan capaian-capaian kreativitas (ibdâ), dengan menjadikan sastra sebagai perkakas bagi kekuasaan dan agama. Teks adalah tuan, sedangkan akal jadi pelayan; dan kedudukan sastra hanya sebagai hamba bagi agama, bukan agen kebebasan untuk mencipta. Sepanjang sejarah Islam, kubu kemapanan merupakan golongan mayoritas yang menindas kubu perubahan. Sebagai pembaca yang berpihak, sekaligus sastrawan yang mengidamkan capaian daya cipta, Adonis melakukan perlawanan dan pembongkaran terhadap kubu kemapanan. Walhasil, buku yang semula merupakan disertasi Adonis di Universitas St Joseph Beirut, Lebanon, ini kerap dituding sebagai karya seorang atheis khas Timurbukan tidak mengakui adanya Tuhan seperti di Barat, tapi tidak meyakini nabi dan agama. Diskusi ini akan menghadirkan narasumber St. Sunardi, Ketua Program Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang meraih gelar doktor dengan disertasi tentang novel-novel Naguib Mahfouz. Diskusi ini dilaksanakan di Teater Utan Kayu (TUK) Jl Utan Kayu No 68H Jakarta. Diskusi ini cuma-cuma. Mohamad Guntur Romli Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta [EMAIL PROTECTED] http://guntur.name/ - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi: Pengaruh Presiden Baru AS terhadap Kebijakan Luar Negerinya termasuk Indonesia
Dengan hormat, Pemilihan Presiden di Amerika Serikat terus berkembang semakin seru. Para bakal calon presiden dari kedua partai terbesar negeri adikuasa itu, Partai Demokrat dan Partai Republik, telah berkampanye tentang berbagai soal dan tawaran kebijakan, dalam dan luar negeri. Tampaknya, baik dari kaukus partai maupun pemilihan awal, siapa calon yang bakal bertanding November nanti sudah semakin jelas (Hillary Clinton atau Barack Obama dari Partai Demokrat, melawan John McCain atau Mike Huckabee dari Partai Republik). Bagaimana pengaruh presiden baru AS nanti terhadap kebijakan luar negeri AS adalah salah satu topik diskusi yang menarik. Untuk itu, Freedom Institute mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam diskusi bersama pembicara tamu kami, Dr. Michael Hannahan*), Direktur University of Massachusetts Civic Initiative, pada: Hari : Rabu, 20 Februari 2008 Jam : 14.00 selesai Tempat : Kantor Freedom Institute Jalan Irian No. 8, Menteng, Jakarta Untuk konfirmasi kehadiran dapat menghubungi Sdri. Tata di nomor telepon 319-09226 dan email [EMAIL PROTECTED] Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Hormat kami, Dr. Rizal Mallarangeng Direktur Eksekutif *) Dr. Hannahan mengajar di University of Massachusetts untuk mata kuliah Pemikiran Politik Amerika, Pendanaan Kampanye, dan Kampanye Politik Modern. Dia banyak meneliti tentang pengaruh kampanye melalui direct mail dan telepon. Dia pernah bekerja untuk beberapa partai politik, menjadi manajer kampanye, konsultan politik, serta menjadi penasihat senior bagi seorang gubernur di Massachusetts. - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Diskusi 'Islam Protestan' Fuad Mardhatillah yg belum tuntas
Kalau ada Islam Protestan, jangan-jangan nanti muncul istilah Islam Katolik, Islam Hindu, Islam Buddha, Islam Kong Hucu, Islam Entah Apa Lagi Sudah ada Islam Liberal, Islam Radikal, Islam Fundamentalis, Islam Militan, Islam Konservatif, Islam Kiri, dst. PUSSSIINGGG..!!! --- HELB <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >Saya sendiri sebelumnya > membiarkan istilah ISLAM PROTESTAN yang di cetus > Fuad Mardhatillah ini berkembang di kalangan > kawan-kawan milis Aceh Institute, namun belakangan > tertarik untuk menarik diskusi ini pada kutub yang > netral dan tidak taken for granted. Semangat > Protestan memang ingin mendobrak, tetapi pemikiran > ini sendiri masih menjadi perdebatan dikalangan > sosiolog. > > Yang menarik bagi saya setidaknya adalah bagaimana > pola pengadopsian istilah ini yang serta merta > dipakai dalam konteks sekarang. Karena artikel tidak > bisa menjelaskan bagaimana perkembangan dan > transformasi istilah ini, saya hanya ingin mengajak > pembaca untuk lebih 'berhati-hati' dalam menggunakan > istilah yang tidak jelas latar belakang > sejarahnya.(Kamaruzzaman-BA) > > Anda bisa memberikan pandangan, ulasan tajam di > bawah tulisan 'APA ITU ISLAM PROTESTAN' > (AI/27/03/07) karya Kamaruzzaman Bustaman-Ahmad yang > kami angkat kembali sebagai diskusi menarik minggu > ini. > > Untuk itu Anda bisa mengklik URL dibawah ini dan > selamat memberikan komentar kritis dibawah tulisan. > > > > http://web.acehinstitute.org/OPINI/AGAMA-DAN-BUDAYA/174.html > > Kalau ada istilah yang baru, kita harus > 'bertanggungjawab' untuk menjelaskan, setidaknya > tahu bagaimana latar belakang istilah > tersebut.(Kamaruzzaman) > > > - > Be a better friend, newshound, and know-it-all with > Yahoo! Mobile. Try it now. > > [Non-text portions of this message have been > removed] > > Satrio Arismunandar Producer "Jika Aku Menjadi" (tayang tiap Minggu, pukul 18.00 WIB) - News Division, Trans TV, Lantai 3 Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627 http://satrioarismunandar6.blogspot.com http://satrioarismunandar.multiply.com "Ungkapkanlah kebenaran itu, meskipun pahit" (Hadist Nabi) Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs
[ppiindia] Diskusi 'Islam Protestan' Fuad Mardhatillah yg belum tuntas
Saya sendiri sebelumnya membiarkan istilah ISLAM PROTESTAN yang di cetus Fuad Mardhatillah ini berkembang di kalangan kawan-kawan milis Aceh Institute, namun belakangan tertarik untuk menarik diskusi ini pada kutub yang netral dan tidak taken for granted. Semangat Protestan memang ingin mendobrak, tetapi pemikiran ini sendiri masih menjadi perdebatan dikalangan sosiolog. Yang menarik bagi saya setidaknya adalah bagaimana pola pengadopsian istilah ini yang serta merta dipakai dalam konteks sekarang. Karena artikel tidak bisa menjelaskan bagaimana perkembangan dan transformasi istilah ini, saya hanya ingin mengajak pembaca untuk lebih 'berhati-hati' dalam menggunakan istilah yang tidak jelas latar belakang sejarahnya.(Kamaruzzaman-BA) Anda bisa memberikan pandangan, ulasan tajam di bawah tulisan 'APA ITU ISLAM PROTESTAN' (AI/27/03/07) karya Kamaruzzaman Bustaman-Ahmad yang kami angkat kembali sebagai diskusi menarik minggu ini. Untuk itu Anda bisa mengklik URL dibawah ini dan selamat memberikan komentar kritis dibawah tulisan. http://web.acehinstitute.org/OPINI/AGAMA-DAN-BUDAYA/174.html Kalau ada istilah yang baru, kita harus 'bertanggungjawab' untuk menjelaskan, setidaknya tahu bagaimana latar belakang istilah tersebut.(Kamaruzzaman) - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Trinitas
Raymond Touw: Jawablah pertanyaan saya kali ini: "Siapa sajakah Tuhan orang Kristen yang disebut-sebut sebagai Tuhan yang Tiga itu menurut Al'Quran? dan kutipkan ayatnya dengan lengkap." Joni S. Widodo: Pak Raymond Yth : Dalam konsep Islam seperti yang terdapat dalam surat AL IKHLASH, tidak ada 3 Tuhan yang ada adalah satu Tuhan (Allah yang maha Tunggal). Bila yang anda maksud dengan Tuhan 3 dalam iman Kristen adalah 1. Tuhan Bapak Maka dalam konsep Islam Tuhan hanya satu yaitu Allah Yang Maha Tunggal. Suratnya jelas yaitu surat AL IKHLASH. 1.Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. 2.Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3.Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4.dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". 2. Tuhan Anak Dalam surat AL IKHLASH telah jelas disebutkan bahwa Tuhan tidak beranak atau diperanakkan. Tetapi kalau yang dimaksud disini adalah Yesus (Nabi Isa), maka dalam Al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang berkaitan dengan nabi Isa putra Maryam misalnya : 1.Al Baqarah ayat 87 Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus [69]. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? 2.Al Baqarah ayat 136 Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". 3.Ali 'Imran ayat 52 Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. 4.MARYAM ayat 34 Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. 5.AL AHZAB (GOLONGAN YANG BERSEKUTU) ayat 7 Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh [1203]. 6.ASY SYUURA (MUSYAWARAT) ayat 13 Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama [1341] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). 7.AZ ZUKHRUF (PERHIASAN) ayat 61 Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. 8.AZ ZUKHRUF (PERHIASAN) ayat 63 Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat [1365] dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku". 9.AL HADIID (BESI) ayat 27 Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah [1461] padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik. 3. Roh Qudus Dalam Islam yang dimaksud dengan roh Qudus adalah Malaikat Jibril, yaitu salah satu malaikat yang mempunyai tugas untuk menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rosul. Ayat-ayat yang berkaitan dengan Malaikat Jibril saya kutipkan dibawah ini : 1.Al Baqarah ayat 97 Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yan
[ppiindia] Diskusi "Evaluasi Toleransi Beragama dalam Pemerintahan SBY-JK"
Sususan Acara Ulang Tahun Ke-2 Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H Jakarta Sabtu, 22 Desember 2007 09.45-10.06 Sambutan Pengasuh Kongkow Bareng Gus Dur, KH Abdul Wahid Maryanto Sambutan Direktur KBR68H Jakarta, Santoso 10.06-12.00 WIB Diskusi Publik dengan judul "Evaluasi Toleransi Beragama dalam Pemerintahan SBY-JK", dengan pembicara: KH Abdurrahman Wahid, Adnan Buyung Nasution, Musdah Mulia, Ifdal Kasim (Ketua Komnas HAM), dan Gomar Gultom (PGI) 12.00-01.00 Pemotongan tumpeng Makan Siang Hiburan musik Acara ini dilaksanakan di Kedai Tempo, Jl Utan Kayu No 68H Jakarta, dan disiarkan melalui radio-radio jaringan KBR68H di Nusantara--daftar radio bisa dibuka di www.gusdur.net dan www.kbr68h.com--untuk wilayah JABODETABEK simak di Radio Utan Kayu 89.2 FM Tiga tahun lebih dua bulan SBY-Jusuf Kalla memerintah Indonesia. Pemerintahan yang tak pernah lepas dari sorotan publik, khususnya di akhir tahun ini. Namun fokus sorotan tersebut lebih mengarah pada kebijakan ekonomi dan politik. Hal yang menyedihkan masalah toleransi beragama dan kebebasan berekspresi tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Isu ini menguap di tengah panasnya isu kenaikan harga BBM di tahun depan, hingga isu persaingan SBY-Jusuf Kalla menghadapi Pemilu 2009. Jamak diketahui pemerintahan SBY-Jusuf Kalla mendapat legitimasi politik penuh dari rakyat Indonesia. Mereka berdua dipilih secara langsung, bebas, dan demokratis. Namun apa lacur, seperti yang ditulis Fareed Zakaria, dalam The Future of Freedom, pemerintahan yang dipilih secara demokratis, belum tentu menjamin tegaknya kebebasan sipil. Pemasungan, pemberhangusan, dan sikap acuh tak acuh terhadap kebebasan sipil bisa terjadi dalam atmosfer demokrasi. Kebebasan dan demokrasi tidak selalu berjalan seiring. Fakta ironis tersebut terjadi pada selama pemerintahan SBY-Jusuf Kalla. Di tengah iklim yang demokratis, bangsa ini disuguhi dengan maraknya pemasungan kebebasan beragama. Kita dikejutkan penutupan rumah ibadahmengutip data PGI dari tahun 2004 hingga 2007 terjadi 108 kasus penutupan gerejaaksi-aksi penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah, ancaman fisik terhadap individu atau lembaga yang memperjuangan kebebasan agama hingga fatwa-fatwa keagamaan yang intoleran. Perlu dicatat, pemeritah SBY-Jusuf Kalla tampak tidak berdaya dan tidak memberi tindakan perlindungan yang kongkrit. Dalam dua bulan terakhir ini, jemaat Ahmadiyah menjadi sasaran aksi dan fatwa yang menindas. Pekan ini kampung Ahmadiyah di Manis Lor Kabupaten Kuningan diserang, korban berjatuhan, rumah dan mesjid diserang. Kelompok yang menyerang belum puas meskipun sepekan sebelumnya tiga mesjid Ahmadiyah di kampung itu sudah disegel. Dimana letak kekuatan Konstitusi kita yang konon memberikan jaminan dan perlindungan bagi kebebasan beragama dan hak asasi manusia? Dimana aparat pemerintah yang memiliki kewajiban warga negara tanpa memandang suku, ras dan agama? Tentang program Kongkow Bareng Gus Dur Setiap Sabtu pukul 10.00 WIB, KH Abdurrahman Wahid menyapa rakyat Indonesia melalui siaran radio KBR68H di Kedai Tempo, Jl Utan Kayu, Jakarta Timur. Acara tersebut dikemas dalam bentuk obrolan-obrolan bebas yang biasanya tanpa terikat pada sebuah tema. Siaran itu diberi nama Kongkow Bareng Gus Dur. Melalui siaran tersebut, Gus Dur bisa mendengarkan informasi dan perkembangan secara langsung dari masyarakat yang berada di ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Gus Dur berdialog dengan masyarakat melalui telepon atau pesan pendek (SMS). Sementara masyarakat yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi bisa bertatap muka, bertanya secara langsung, dan bersilaturahmi bersama Gus Dur di Kedai Tempo. Banyak masalah yang telah dibahas. Khususnya tema-tema yang raib dari liputan media-media mainstream seperti hak-hak kaum minoritas, nasib rakyat kecil yang tertindas, kesewenang-wenangan radikalisme agama, reformasi hukum dan politik yang mampet, penegakan hukum yang tebang-pilih, kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin mencolok, hingga humor-humor Gus Dur yang selalu segar dan tak pernah habis. Kini acara Kongkow Bareng Gus Dur tersebut telah disiarkan oleh 80 lebih radio jaringan KBR68H di Nusantara dan juga telah dikemas untuk acara di televisi. Selama bulan Ramadhan ini, acara Kongkow Bareng Gus Dur tersebut ditayangkan oleh 13 televisi daerah (provinsi). Pada bulan November tahun ini usia acara Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H genap dua tahun. Untuk itulah kami memandang perlu mengadakan acara syukuran dengan pendengar dan masyarakat luas melalui sebuah acara, diskusi, tumpengan, hiburan musik, temu-kangen pendengar dengan Gus Dur. Mohamad Guntur Romli, pemandu acara Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H (www.gusdur.net) email [EMAIL PROTECTED] dan http://guntur.name/ Mohamad Guntur Romli Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta [EMAIL PROTECTED] http://guntur.name/ - Looking for last minute shopping deals? Fin
[ppiindia] Diskusi Evaluasi Toleransi Beragama dalam Pemerintahan SBY-Jusuf Kalla
UNDANGAN Ulang Tahun Ke-2 Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H DISKUSI PUBLIK Evaluasi Toleransi Beragama dalam Pemerintahan SBY-Jusuf Kalla KH Abdurrahman Wahid Adnan Buyung Nasution Siti Musdah Mulia Ifdal Kasim Pdt Gomar Gultom Kedai Tempo, Jl Utan Kayu No 68H Jakarta, Sabtu 22 Desember 2007, pukul 10.0012.00 WIB Tiga tahun lebih dua bulan SBY-Jusuf Kalla memerintah Indonesia. Pemerintahan yang tak pernah lepas dari sorotan publik, khususnya di akhir tahun ini. Namun fokus sorotan tersebut lebih mengarah pada kebijakan ekonomi dan politik. Hal yang menyedihkan masalah toleransi beragama dan kebebasan berekspresi tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Isu ini menguap di tengah panasnya isu kenaikan harga BBM di tahun depan, hingga isu persaingan SBY-Jusuf Kalla menghadapi Pemilu 2009. Jamak diketahui pemerintahan SBY-Jusuf Kalla mendapat legitimasi politik penuh dari rakyat Indonesia. Mereka berdua dipilih secara langsung, bebas, dan demokratis. Namun apa lacur, seperti yang ditulis Fareed Zakaria, dalam The Future of Freedom, pemerintahan yang dipilih secara demokratis, belum tentu menjamin tegaknya kebebasan sipil. Pemasungan, pemberhangusan, dan sikap acuh tak acuh terhadap kebebasan sipil bisa terjadi dalam atmosfer demokrasi. Kebebasan dan demokrasi tidak selalu berjalan seiring. Fakta ironis tersebut terjadi pada selama pemerintahan SBY-Jusuf Kalla. Di tengah iklim yang demokratis, bangsa ini disuguhi dengan maraknya pemasungan kebebasan beragama. Kita dikejutkan penutupan rumah ibadahmengutip data PGI dari tahun 2004 hingga 2007 terjadi 108 kasus penutupan gerejaaksi-aksi penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah, ancaman fisik terhadap individu atau lembaga yang memperjuangan kebebasan agama hingga fatwa-fatwa keagamaan yang intoleran. Perlu dicatat, pemeritah SBY-Jusuf Kalla tampak tidak berdaya dan tidak memberi tindakan perlindungan yang kongkrit. Dalam dua bulan terakhir ini, jemaat Ahmadiyah menjadi sasaran aksi dan fatwa yang menindas. Pekan ini kampung Ahmadiyah di Manis Lor Kabupaten Kuningan diserang, korban berjatuhan, rumah dan mesjid diserang. Kelompok yang menyerang belum puas meskipun sepekan sebelumnya tiga mesjid Ahmadiyah di kampung itu sudah disegel. Dimana letak kekuatan Konstitusi kita yang konon memberikan jaminan dan perlindungan bagi kebebasan beragama dan hak asasi manusia? Dimana aparat pemerintah yang memiliki kewajiban warga negara tanpa memandang suku, ras dan agama? Tentang program Kongkow Bareng Gus Dur Setiap Sabtu pukul 10.00 WIB, KH Abdurrahman Wahid menyapa rakyat Indonesia melalui siaran radio KBR68H di Kedai Tempo, Jl Utan Kayu, Jakarta Timur. Acara tersebut dikemas dalam bentuk obrolan-obrolan bebas yang biasanya tanpa terikat pada sebuah tema. Siaran itu diberi nama Kongkow Bareng Gus Dur. Melalui siaran tersebut, Gus Dur bisa mendengarkan informasi dan perkembangan secara langsung dari masyarakat yang berada di ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Gus Dur berdialog dengan masyarakat melalui telepon atau pesan pendek (SMS). Sementara masyarakat yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi bisa bertatap muka, bertanya secara langsung, dan bersilaturahmi bersama Gus Dur di Kedai Tempo. Banyak masalah yang telah dibahas. Khususnya tema-tema yang raib dari liputan media-media mainstream seperti hak-hak kaum minoritas, nasib rakyat kecil yang tertindas, kesewenang-wenangan radikalisme agama, reformasi hukum dan politik yang mampet, penegakan hukum yang tebang-pilih, kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin mencolok, hingga humor-humor Gus Dur yang selalu segar dan tak pernah habis. Kini acara Kongkow Bareng Gus Dur tersebut telah disiarkan oleh 80 lebih radio jaringan KBR68H di Nusantara dan juga telah dikemas untuk acara di televisi. Selama bulan Ramadhan ini, acara Kongkow Bareng Gus Dur tersebut ditayangkan oleh 13 televisi daerah (provinsi). Pada bulan November tahun ini usia acara Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H genap dua tahun. Untuk itulah kami memandang perlu mengadakan acara syukuran dengan pendengar dan masyarakat luas melalui sebuah acara, diskusi, tumpengan, hiburan musik, temu-kangen pendengar dengan Gus Dur. Mohamad Guntur Romli, pemandu acara Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H (www.gusdur.net) email [EMAIL PROTECTED] dan http://guntur.name/ Mohamad Guntur Romli Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta [EMAIL PROTECTED] http://guntur.name/ - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Sejarah Peralihan Kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto
Diskusi "Sejarah Peralihan Kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto" Pembicara Baskara T. Wardaja SJ Dosen Sejarah Universitas Sanata Darma Yogyakarta, Penulis Buku Cold War Shadow: United States Policy toward Indonesia 1953-1963, Membongkar Supersemar: Dari CIA Hingga Kudeta Merangkak Melawan Bung Karno, Marx Muda: Marxisme Berwajah Manusiawi, Spiritualitas Pembebasan, Mencari Demokrasi, Menuju Demokrasi: Politik Indonesia dalam Perspektif Sejarah, Bung KarnoMenggugat, Pembebasan Manusia,dan lain-lain Pembahas Samsir Mohamad Bekas Anggota Konstituante, Aktivis Menteng 31, Penulis Waktu Senin, 02 Desember 2007 Pukul 19.0022.00 WIB Tempat Toko Buku Ultimus Jl. Lengkong Besar 127 Bandung Telepon: 022-4237060 Contact Person Sadikin - 081573218225 Bilven 08122456452 Kegiatan Terselenggara atas Kerjasama Rumah Kiri dan Ultimus Undangan GRATIS!!! Informasi Lengkap dapat diakses di www.rumahkiri.net Link: http://rumahkiri.net/index.php?option=com_events&task=view_detail&agid=7&year=2007&month=11&day=29&Itemid=1
[ppiindia] Diskusi Sejarah Politik Bahasa Indonesia
Diskusi SEJARAH POLITIK BAHASA INDONESIA Teater Utan Kayu (TUK), Jakarta Rabu 31 Oktober 2007, 19.30 Sejarah politik bahasa nasional kita dimulai ketika pemerintah kolonial Belanda membatasi penggunaan bahasa Belanda oleh pribumimasyarakat Hindia-Belanda. Hal inilah yang kemudian kian mendorong penggunaan bahasa Melayu sebagai lingua franca dalam pergerakan kemerdekaan. Pada perkembangannya, bahasa Indonesia yang bermula dari bahasa Melayu itu tidak bisa lepas dari persoalan bagaimana ia menjadi bahasa nasional, bagaimana hubungannya dengan bahasa daerah dan bahasa asing, serta bagaimana sebuah kebijakan politik ikut membentuk bahasa nasional tersebut. Berangkat dari sebuah risalah yang ditulis oleh H.M.J. Maier, From Heteroglossia to Polyglossia: The Creation of Malay and Dutch in The Indies, dalam bulan bahasa ini Komunitas Utan Kayu akan menggelar diskusi tentang sejarah politik bahasa Indonesia dengan pembicara Harimurti Kridalaksana (Direktur Pusat Leksikologi dan Leksikografi Fakultas Sastra UI) dan Bambang Kaswanti Purwo (Guru Besar Studi Linguistik Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta). blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Reflektif Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia
Diskusi Reflektif Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia Dalam rangka menanggapi maraknya kembali gerakan restorasi dan berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini, Rumah Kiri dan Ultimus menyelenggarakan Diskusi Reflektif tentang Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia pada: Hari/Tanggal Senin / 5 November 2007 Narasumber Hilmar Farid (Sejarawan) Samsir Mohamad (Bekas Anggota Konstituante, Penulis) Moderator Sadikin Waktu Pukul 19.00 WIB Selesai Tempat Toko Buku Ultimus, Jalan Lengkong Besar No. 127 Bandung Kegiatan ini Terbuka untuk Umum dan Gratis Contact Person: Sadikin 081573218225 Informasi Selengkapnya di http://rumahkiri.net/ Link: http://rumahkiri.net/index.php?option=com_events&task=view_detail&agid=6&year=2007&month=10&day=27&Itemid=1
[ppiindia] Diskusi: Kebudayaan dan Kekuasaan, yang silam dan menjelang
Diskusi: Kebudayaan dan Kekuasaan: Yang Silam dan Menjelang Pembicara: J.J. Kusni (Seniman Eksil) Moderator: Antariksa (KUNCI Cultural Studies Center) Waktu: Sabtu, 27 Oktober 2007, pukul 15.30-18.00 WIB Tempat: Yayasan Umar Kayam, Perum Sawit Sari I No.3 (sebelah Salon Carlla) CP: 085927443319 (Kusen), 0817278983 (Aguk), 08175482309 (Yoyok) Dalam sejarah pembentukan karakter bernegara (baca: kebudayaan!), Lembaga Kebudayaan Rakyat banyak dipuji sebagai satu dari sedikit (bahkan nyaris tidak ada) lembaga yang melakukan gerakan kesenian rakyat murni. Namun betulkah tidak ada agenda tersembunyi di dalamnya? Sebagai pertanyaan kritis tentu boleh saja, kita mengajukan pertanyaan demikian. J.J Kusni adalah saksi (sekaligus) pelaku apa yang selama ini kita kenal sebagai turba dan sekaligus juga mendokumentasikan catatan kebudayaan kerakyatan ini. Setelah sekian tahun berlalu, ternnyata belum ditemukan titik terang sebab sejarah terburu-buru menentukan pemenangnya. Membaginya, membukanya helai demi helai, serta membicarakannya dengan kritis akan menjawab banyak pertanyaan: yang silam, semoga membangun peradaban menjelang! Penyelenggara: Syarikat Indonesia/ KUNCI Cultural Studies Center/ Yayasan Umar Kayam/ PUSdEP To visit KUNCI Cultural Studies Center website, go to: http://kunci.or.id blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Novel Snow Karya Orhan Pamuk
Salam Silahkan hadir dalam Diskusi Ramadan Perpustakaan Freedom II Tentang novel Snow karya Orhan Pamuk, Novelist asal Turki yang mendapat penghargaan Nobel Sastra tahun 2006. Novel ini menceritakan tentang benturan identitas, keyakinan antara Islam dan Barat. Dengan setting sosio politik negara Turki yang sekuler dengan mayoritas Islam, dialog, perdebatan dan gugatan tentang tema Islam yang ditulis novel ini sangat menantang. Karya ini akan diulas oleh Ayu Utami (sastrawan, penulis novel Saman) dan Ihsan Ali Fauzi (Direktur Program Yayasan Paramadina). Hari : Rabu, 26 September 2007 Jam : 18.00 (didahului buka puasa) Tempat: Freedom Institute Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta Telpon 31909226 Untuk bahan diskusi silakan download di http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=index&id=296 = http://caping.wordpress.com/?s=pamuk&searchbutton=go%21 Pamuk Ketika Orhan belum berumur 10 tahun, ia membayangkan Tuhan sebagai seorang perempuan tua bertudung putih. Tiap kali bayangan itu muncul di depanku, aku rasakan kehadiran yang kuat, luhur dan sublim, tapi anehnya aku tak takut-takut amat, tutur Orhan Pamuk dalam Istanbul (versi Inggrisnya terbit pada tahun 2005). Seingatku, aku tak pernah meminta tolong Dia dan petunjuk-Nya. Aku sadar Ia tak pernah tertarik kepada orang macam diriku. Ia hanya peduli kepada mereka yang miskin. Hidup novelis Turki ini memang jauh dari mereka yang miskin. Sampai sekarang, dalam usia 54, ia tinggal di lantai ke-4 bangunan lima tingkat yang dulu seluruhnya ditempati keluarga besar Pamuk dan diatur seorang nenek gemuk dari tempat tidur. Dari jendela kamar itu akan tampak Masjid Hagia Sophia, Laut Marmara, Selat Bosphorus, Istana Topkapihiasan termasyhur tamasya Istanbul. Si kaya yang aman yang tak menganggap penting Tuhanitulah yang tergambar dari kenangan Pamuk tentang hidupnya di kota tua yang melankolis itu. Malah mungkin ada sikap yang lebih radikal, jika novel Beyaz Kale (versi Inggris: The White Castle) kita anggap mengandung anasir otobiografis si pengarang. Kakek si Faruk, sejarawan pemabuk dalam novel ini, tak percaya kepada Tuhan tapi kepada Pencerahan Eropa. Ia ingin membawa rasionalisme ke Turki dan menulis 48 jilid ensiklopedia. Kakek Si Orhan sendiri gemar menyanyikan lagu-lagu atheis. Orhan sadar, cinta Tuhan menjangkau siapa saja di rumah itu. Tapi ia juga tahu: orang macam kami cukup beruntung tak membutuhkannya. Bagi si kecil ini, Tuhan ada buat menolong mereka yang kesakitan, menawarkan rasa senang kepada mereka yang tak punya uang untuk mendidik anak, membantu para pengemis yang tak henti-hentinya menyebut nama-Nya. Kesalehan dan kemiskinan, kelas atas dan kemungkaranpola ini, yang dalam variasi berbeda juga pernah tampak di Indonesia, (dengan lapisan aristokrat yang dekat dengan Belanda dan orang kebanyakan yang mendapatkan kekuatan dari Islam)dihadirkan Pamuk dengan sedikit sayu, sedikit cemooh, tapi penuh empati. Dalam Istanbul ada Esma Hanim, misalnya, si batur yang tiap waktu senggang akan cepat-cepat ke biliknya untuk menggelar sajadah dan bersembahyang. Tiap kali ia merasa bahagia, sedih, takut, atau marah, ia akan teringat Tuhan, tulis Pamuk tentang pelayan pada masa kecilnya itu. Tiap kali ia membuka atau menutup pintu , ia akan menyebut nama-Nya dan kemudian membisikkan beberapa kata lain, lirih-lirih. Umumnya keluarga Pamukyang tak pernah berpuasa pada bulan Ramadan tapi menyiapkan berbuka dengan gairahmenerima sikap itu dengan nyaman. Bahkan bisa dikatakan, kami merasa lega orang-orang miskin itu bergantung pada kekuatan lain yang membantu mereka menanggungkan beban. Tentu saja ada rasa waswas, kalau-kalau orang miskin itu bisa menggunakan hubungan khusus mereka dengan Tuhan untuk menghadapi kami. Hubungan khusus itulah yang memang kemudian dipakai mereka yang melarat dalam Kar, (versi Inggrisnya, Snow, terbit pada tahun 2005), novel tentang seorang penyair yang datang ke sebuah kota miskin di perbatasan. Di kota itu mereka yang merasa terhina oleh dunia modern, oleh Eropa, memperkuat diri dalam Islam dan dengan amarah. Tapi bagaimana akhirnya tak jelas. Mereka tak hanya dituduh anti-Turki, tapi juga anti-masa depanmasa depan yang digariskan Kemal Attaturk: Turki yang modern dan sekuler. Dalam arti tertentu, karya Pamuk adalah gema Turki dan benturan sekuler-dan-Islam-nyamirip dengan yang di Indonesia berbentuk pergulatan Timur-Barat. Tapi novel-novel Pamuk jauh lebih dalam dan lebih tak terduga-duga ketimbang karya para penulis dari jenis yang di sini diwakili Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Layar Terkembangyang sejak tahun 1920-an tak putus dirundung ketegangan orang Timur yang harus memilih, atau menampik, yang modern. Pamuk merasakan ketegangan macam itu, tapi ia sen-diri tak ikut tegang. Ia pernah mengatakan, di dunia tak ada orang yang menganggap diri sepenuhnya Timur. Ke
[ppiindia] Diskusi Ramadan Perpustakaan Freedom
Salam Bagi anda yang tertarik silakan menghadirinya Diskusi Ramadan Perpustakaan Freedom Seperti tahun-tahun sebelumnya dalam setiap bulan Ramadan, Perpustakaan Freedom menyelenggarakan diskusi yang referensinya berasal dari koleksi terbaru Perpustakaan Freedom baik berupa buku maupun jurnal. Kali ini, Perpustakaan Freedom menyelenggarakan diskusi dengan tema Pergulatan dan Gugatan terhadap Tuhan dan Agama. Berikut jadwalnya: Kamis, 20 September 2007 jam 18.00 21.30 Diskusi 3 buku Atheis yang menggugat bahwa Tuhan itu delusi dan tidak Akbar serta agama hanyalah racun buat manusia: 1.God is not Great : How Religion Poisons Everything karya Christoper Hitchens 2.The God Delusion karya Richard Dawkins 3.Letter to a Christian Nation karya Sam Harris Pembicara : Goenawan Mohamad (Wartawan senior Majalah Tempo) Rizal Mallarangeng (Direktur Eksekutif Freedom Institute) Luthfi Assyaukanie (Koordinator Jaringan Islam Liberal) Rabu, 26 September 2007 jam 18.00 21.30 Diskusi buku novel Snow karya Orhan Pamuk. Novel ini menceritakan tentang benturan identitas, keyakinan antara Islam dan Barat. Dengan setting sosio politik negara Turki yang sekuler dengan mayoritas Islam, dialog, perdebatan dan gugatan tentang tema Islam yang ditulis novel ini sangat menantang. Pembicara: Ayu Utami (Sastrawan, penulis novel Saman) Ihsan Ali-Fauzi (Direktur Program Yayasan Paramadina) Kamis, 4 Oktober 2007 jam 18.00 21.30 Diskusi buku The Islamist karya Ed Husain. Buku ini merupakan pergulatan si penulis dalam keterlibatannya dengan organisasi Islam fundamentalis di Inggris. Ia kemudian bertobat dan keluar dari organisasi tersebut. Pembicara : Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina) Hamid Basyaib (Direktur Program Freedom Institute) Diskusi akan diawali dengan buka puasa bersama. Terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya. Artikel dan buku yang akan didiskusikan bisa diperoleh di Perpustakaan Freedom. Untuk artikel akan diberikan gratis. Konfirmasi kehadiran Anda sebelumnya dengan menghubungi Wahyu atau Imie di 021-31909226. Untuk bahan-bahan diskusi bisa download dan klik di sini: http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=index&id=296 - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi bersama Goenawan Mohamad tentang Bergman dan Tuhan
Salam, Kami mengundang anda untuk hadir dalam diskusi bersama Goenawan Mohamad tentang Ingmar Bergman, Selasa 11 Setember 2007 pukul 19.30 di Teater Utan Kayu Jl. Utan Kayu no 68H Jakarta Timur. Diskusi ini diadakan setelah Komunitas Utan Kayu memutar film-film karya Bergman. Sekian terima kasih Mohamad Guntur Romli Kurator Diskusi di Komunitas Utan Kayu http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detail&cat=event&id=115 Sebuah tema yang kerap muncul dalam film-film karya Ingmar Bergman (yang wafat bulan Agustus lalu dalam usia 89 tahun) adalah soal kegelisahan eksistensial (angst) manusia dalam hubungannya dengan Tuhan. Tema itu terangkat dengan jelas misalnya dalam The Seventh Seal (1957). Juga dalam Trilogi Iman, yang terdiri dari Through a Glass Darkly (1961), pemenang Piala Oscar untuk Film Asing Terbaik; Winter Light (1962), yang oleh Bergman sendiri disebut sebagai film favorit; dan The Silence (1963). Dalam ketiga film itu, kekelaman hidup para tokohnya membuat mereka meradang mencari sumber cahaya untuk menerangi jalan mereka, atau suara yang akan menuntun langkah mereka. Tetapi seperti tak ada sahutan: itulah diamnya Tuhan. Sejumlah film berikutnya, misalnya Persona (1966) dan A Passion (1969)yang dalam peredarannya di AS mendapat judul baru The Passion of Annameski tak mengacu langsung pada persoalan teologis dan lebih banyak berpusar pada dunia kejiwaan para tokohnya, tetap menyiratkan ketegangan yang timbul dari diamnya Tuhan atas pelbagai haru biru yang terjadi di muka bumi. Di hari terakhir pemutaran, digelar diskusi bersama Goenawan Mohamad yang akan membicarakan masalah angst dan iman lewat pembahasan sejumlah film karya Bergman. - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi dengan Abdullah An-Naim (Besok)
Salam, Saudara-saudara, jangan lupa anda yang sudah tertarik hadir di diskusi ini bersama An-Naim dan Ulil Abshar Abdalla, besok: Rabu 1 Agustus akan dilaksanakan. Terima kasih http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=index&id=274 Islam dan Negara Sekuler: Menegosiasikan Masa Depan Syariah Freedom Institute bekerjasama dengan Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengundang Anda menghadiri diskusi tentang Islam dan Negara Sekuler: Menegosiasikan Masa Depan Syariah bersama Prof. Abdullah Ahmed An-Naim, Professor Hukum di Emory University, Atlanta Amerika Serikat, dan Ulil Abshar-Abdalla yang baru saja menyelesaikan masternya di Boston University AS dan akan melanjutkan PhD di Harvard University AS, sebagai pembanding. An-Naim banyak menulis dan melakukan studi dan riset tentang tema Hukum Islam dan Hak Asasi Manusia (HAM). Tema di atas merupakan karya riset yang dilakukannya di beberapa negara, diantaranya Turki, Mesir, Sudan, Uzbekistan, India, Nigeria dan Indonesia antara Januari 2004 sampai September 2006. Riset ini telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan juga beberapa bahasa lainnya. Diskusi akan diselenggarakan pada, Hari/Tanggal : Rabu, 1 Agustus 2007 Waktu : Pukul 18.00 21.00 (diawali makan malam) Tempat : Ruang Diskusi Freedom Institute Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta Telpon 319 09226 Kami tunggu kedatangan Anda dalam diskusi ini. Terima kasih - Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Abdullah Ahmed An-Naim dan Ulil Abshar-Abdalla
Salam, Bagi anda yang tertarik, silakan datang http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=index&id=274 Islam dan Negara Sekuler: Menegosiasikan Masa Depan Syariah Freedom Institute bekerjasama dengan Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengundang Anda menghadiri diskusi tentang Islam dan Negara Sekuler: Menegosiasikan Masa Depan Syariah bersama Prof. Abdullah Ahmed An-Naim, Professor Hukum di Emory University, Atlanta Amerika Serikat, dan Ulil Abshar-Abdalla yang baru saja menyelesaikan masternya di Boston University AS dan akan melanjutkan PhD di Harvard University AS, sebagai pembanding. An-Naim banyak menulis dan melakukan studi dan riset tentang tema Hukum Islam dan Hak Asasi Manusia (HAM). Tema di atas merupakan karya riset yang dilakukannya di beberapa negara, diantaranya Turki, Mesir, Sudan, Uzbekistan, India, Nigeria dan Indonesia antara Januari 2004 sampai September 2006. Riset ini telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan juga beberapa bahasa lainnya. Diskusi akan diselenggarakan pada, Hari/Tanggal : Rabu, 1 Agustus 2007 Waktu : Pukul 18.00 21.00 (diawali makan malam) Tempat : Ruang Diskusi Freedom Institute Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta Telpon 319 09226 Kami tunggu kedatangan Anda dalam diskusi ini. Terima kasih. - Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Syekh Siti Jenar Hari ini
Salam, Hanya ingin mengingatkan, diskusi Syekh Siti Jenar dilaksanakan hari ini Selasa 15 Mei. Penerbit Serambi akan membagikan buku dan souvenir Terima kasih -Guntur- Selasa, 15 Mei 2007, 19:00 WIB Diskusi SITI JENAR: PERTARUNGAN AJARAN DAN KEKUASAAN Narasumber: Agus Sunyoto & Achmad Chodjim. Siti Jenar selama ini dikenal lebih banyak sebagai legenda, bukan tokoh sejarah. Sekian babad, serat, kitab, dan buku tentang Siti Jenar memiliki versi sendiri-sendiri mengenai sosok, ajaran, hingga akhir hayatnya yang tragis. Konon, ia dihukum pancung, karena menyebarkan ajaran yang dianggap menyimpang, atau ia juga seorang pemimpin sebuah gerakan yang mengancam kekuasaan. Sebagai tokoh sufi, ia adalah Al-Hallaj-nya tanah Jawakarena kematiannya persis seperti tokoh sufi Al-Hallaj yang dieksekusi di Baghdad akibat tuduhan menebarkan ajaran sesat. Namun, ada yang memahami Siti Jenar sebagai tumbal dalam pertarungan "Islam Jawa" yang dibelanya, dengan "Islam Arab" yang dikehendaki "Dewan Wali". Siti Jenar tetap mewariskan kontroversi hingga kini. Agus Sunyoto, penulis buku Syaikh Siti Jenar (LKiS) sebanyak tujuh jilid, melalui 300 naskah kuno, mencoba menelusuri perjalanan ruhani, perjuangan, ajaran, konflik dan penyimpangan ajaran Siti Jenar. Sedangkan Achmad Codjim, penulis buku laris Syekh Siti Jenar: Makna "Kematian" (Serambi), menyuguhkan sosok Siti Jenar yang lihai dalam meramu pandangan sufistik Islam dengan mistik Jawa.
Re: [ppiindia] Diskusi dan Peluncuran Buku F. Budi Hardiman
Ass. Wr.Wb. Minta info yang terkait dengan Peran dan Tanggungjwab Muslimah di Ere Reformasi ini. Terima kasih. IM - Original Message - From: Mohamad Guntur Romli To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 12, 2007 12:14 PM Subject: [ppiindia] Diskusi dan Peluncuran Buku F. Budi Hardiman www.utankayu.org Undangan Sabtu, 14 April 2007, Pukul 19:00 WIB Diskusi dan Peluncuran Buku FILSAFAT FRAGMENTARIS karya F. Budi Hardiman Narasumber: F. Budi Hardiman dan I. Bambang Sugiharto. di Teater Utan Kayu (TUK), Jl. Utan kayu No 68H, Jakarta Buku ini membahas tiga tema besar dalam filsafat Barat: tubuh, kesadaran, dan kekuasaan. Ketiga tema itu disorot dengan tiga pendekatan utama dalam filsafat Barat kontemporer: deskripsi (fenomenologi), kritik (filsafat kritis), dan dekonstruksi (poststrukturalisme). Seper¬ti dalam karya-karya sebelumnya, penulis memusatkan diri pada problem epistemologis, sosial, dan politis. Penulis mela¬kukan berbagai eksperimen dalam gaya ulasan. Pembaca akan diundang menyelami pemikiran para filsuf penting seperti Maurice Merleau-Ponty, G.W.F. Hegel, T.W. Adorno, W. Benjamin, J. Habermas, C. Schmitt, J. Derrida, F. Nietzsche, dan lain-lain. Ada setidaknya dua alasan mengapa buku ini diberi judul Filsafat Fragmentaris. Pertama, masing-masing bab dalam buku ini tampil sebagai fragmen-fragmen pemikiran yang menghentikan suatu klaim akan ketuntasan pengetahuan. Kedua, karena filsafat itu sendiri sebuah pemikiran yang fragmentaris. Ini tentu saja merupakan per¬nyataan pendirian yang terbuka untuk didisku¬sikan. Filsafat masa kini, yang dalam buku ini dicakup dalam deskripsi, kritik dan dekonstruksi, menam¬pilkan sifat fragmentaris pemikiran itu sen¬diri. Tetapi justru dengan pengakuan akan ciri fragmentaris itu, filsafat dapat membedakan dirinya dari ideologi dan agama. Diskusi Filsafat Fragmentaris ini akan menghadirkan dua pembicara: F. Budi Hardiman (dosen pascasarjana STF Driyarkara) dan I. Bambang Sugiharto (guru besar filsafat di Universitas Parahyangan, Bandung) - Never miss an email again! Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi dan Peluncuran Buku F. Budi Hardiman
www.utankayu.org Undangan Sabtu, 14 April 2007, Pukul 19:00 WIB Diskusi dan Peluncuran Buku FILSAFAT FRAGMENTARIS karya F. Budi Hardiman Narasumber: F. Budi Hardiman dan I. Bambang Sugiharto. di Teater Utan Kayu (TUK), Jl. Utan kayu No 68H, Jakarta Buku ini membahas tiga tema besar dalam filsafat Barat: tubuh, kesadaran, dan kekuasaan. Ketiga tema itu disorot dengan tiga pendekatan utama dalam filsafat Barat kontemporer: deskripsi (fenomenologi), kritik (filsafat kritis), dan dekonstruksi (poststrukturalisme). Seper¬ti dalam karya-karya sebelumnya, penulis memusatkan diri pada problem epistemologis, sosial, dan politis. Penulis mela¬kukan berbagai eksperimen dalam gaya ulasan. Pembaca akan diundang menyelami pemikiran para filsuf penting seperti Maurice Merleau-Ponty, G.W.F. Hegel, T.W. Adorno, W. Benjamin, J. Habermas, C. Schmitt, J. Derrida, F. Nietzsche, dan lain-lain. Ada setidaknya dua alasan mengapa buku ini diberi judul Filsafat Fragmentaris. Pertama, masing-masing bab dalam buku ini tampil sebagai fragmen-fragmen pemikiran yang menghentikan suatu klaim akan ketuntasan pengetahuan. Kedua, karena filsafat itu sendiri sebuah pemikiran yang fragmentaris. Ini tentu saja merupakan per¬nyataan pendirian yang terbuka untuk didisku¬sikan. Filsafat masa kini, yang dalam buku ini dicakup dalam deskripsi, kritik dan dekonstruksi, menam¬pilkan sifat fragmentaris pemikiran itu sen¬diri. Tetapi justru dengan pengakuan akan ciri fragmentaris itu, filsafat dapat membedakan dirinya dari ideologi dan agama. Diskusi Filsafat Fragmentaris ini akan menghadirkan dua pembicara: F. Budi Hardiman (dosen pascasarjana STF Driyarkara) dan I. Bambang Sugiharto (guru besar filsafat di Universitas Parahyangan, Bandung) - Never miss an email again! Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi TUK: MENYOAL ESTETIKA FILM INDONESIA MUTAKHIR
Undangan Diskusi Rabu, 21 Maret 2007, 19:00 WIB di Teater Utan Kayu, Jln Utan Kayu No 68H MENYOAL ESTETIKA FILM INDONESIA MUTAKHIR Narasumber: Budi Irawanto dan Eric Sasono. Setidaknya dalam enam tahun terakhir telah terjadi gerak bangkit dunia perfilman Indonesia. Cukup banyak karya para sineas muda lahir dan beredar, tidak hanya di lingkungan dalam negeri, tetapi juga memasuki kancah pergaulan dunia. Beberapa di antara karya mutakhir itu bahkan mendapat penghargaan di sejumlah festival film mancanegara. Belakangan, di tengah maraknya kegiatan perfilman di pelbagai kota di Indonesia, perseteruan antara Masyarakat Film Indonesia (MFI) dan Dewan Juri FFI 2006 membuat segi politik perfilman kita kian menampakkan persoalan-persoalannya. Seraya mengingat pentingnya melakukan perombakan kebijakan demi perbaikan kehidupan film kita di masa kini dan mendatang, perlu pula kita pikirkan sebuah soal yang tak kalah penting: Apakah kebangkitan dunia film mutakhir kita sekaligus menyuguhkan suatu estetika sinematik yang berarti dan layak diperbincangkan? Pertanyaan semacam ini adalah sebentuk kegelisahan yang wajar dan bahkan penting bagi kelanjutan penciptaan karya-karya film yang kian berbobot. Bulan Maret ini TUK akan menghadirkan dua pengamat perfilman, Budi Irawanto (peneliti film Indonesia dan staf pengajar Universitas Gadjah Mada) dan Eric Sasono (kritikus film) untuk membahas persoalan estetika film Indonesia mutakhir. Mohamad Guntur Romli Komunitas Utan Kayu Jl. Utan Kayu No. 68H Jakarta Telp: (021) 8573388 Fax: (021) 851 6868 - Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi "Menguak Misteri Kematian Tan Malaka"
Diskusi Menguak Misteri Kematian Tan Malaka TIDAK perlu disangsikan bahwa Tan Malaka adalah salah seorang penganjur kemerdekaan dan penganjur berdirinya Republik Indonesia. Dalam tulisannya Naar De Republik Indonesia (Canton, 1925) ia mencetuskan ide untuk mendirikan Republik Indonesia yang berdaulat. Sebagai pemikir dan tokoh pergerakan, Tan Malaka tidak sekadar mencetuskan gagasan, ia pun terjun langsung ke dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia. Tidak seperti halnya kisah perjuangan yang berakhir dengan happy ending, keberadaan Tan Malaka justru tidak diketahui rimbanya. Satu versi sejarah menyebutkan Tan Malaka dihukum mati di Kediri, Jawa Timur pada penghujung tahun 1949. Namun hingga kini tak diketahui di mana ia dikubur. Untuk menguak periode akhir dalam perjuangan tokoh misterius ini, kami mengundang kawan-kawan sekalian untuk menghadiri diskusi Menguak Misteri Kematian Tan Malaka yang akan diselenggarakan pada: Waktu : Sabtu, 13 Januari 2007, pukul 09:00 WIB - selesai Tempat : Gedung Joang 45, Jl. Menteng Raya No. 31 Jakarta Pusat Keynote Speaker: Menteri Sosial RI H. Bachtiar Chamsyah, SE Pembicara : Dr Harry A Poeze (Penulis biografi Tan Malaka dan Direktur Penerbitan KITLV, Leiden, Belanda) Dr Asvi Warman Adam (Sejarawan LIPI) Hilmar Farid (Sejarawan, Aktivis Jaringan Kerja Budaya) Acara ini akan dipandu oleh Bonnie Triyana, sejarawan dan wartawan harian Jurnal Nasional. Demikian pengumuman ini bisa dianggap sebagai undangan terbuka. Peserta tidak dipungut biaya. Sekian, terima kasih. Ttd Panitia Untuk informasi silahkan menghubungi Bp. Asmun Sju'aib, M.A di nomer telepon: 08129232211 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Diskusi Publik Bagaimana Nasib RUU APP kini?
Bagaimana Nasib RUU APP kini? Hadirilah Diskusi Publik Jurnal Perempuan Edisi 47 " Mengapa Mereka Menolak RUU APP" Lagi-lagi RUU APP. Mungkin karena Rancangan Undang-Undang yang satu ini sangat misterius dalam prosesnya. Hasilnyapun tidak sampai ke telinga kita, apakah sudah diperbaiki atau belum. Kalau pun iya, terdengar simpang siur. Kalau ditanya wartawan, Balkan, sang ketua pansus RUU APP itu menjawab hal yang sama "sudah diperbaiki kok", tapi ketika ditanya apa yang sudah diperbaiki tidak jelas jawabannya. Sebagai rakyat, kita janganlah lelah membicarakan RUU yang satu ini. Walaupun saat ini perbincangan soal RUU APP sudah tidak nge-trend, namun sifat diskriminatif RUU tetap ada dan perlu kita cermati bersama. Apalagi DPR tetap bersikeras untuk mensahkan RUU yang penuh kontroversial ini. Terkait dengan itu, Yayasan Jurnal Perempuan bekerjasama dengan Aliansi Mawar Putih menyelenggarakan Diskusi Publik Jurnal Perempuan Edisi 47 dengan tema: Diskusi Publik akan diselenggarakan : Hari / Tanggal : Jumat / 15 Desember 2006 Tempat : Pusat Dokumentasi Sastra HB Yasin Jl. Cikini Raya No.73 Taman Ismail Marzuki Jakarta 10330 J a m : 18.00 22.00 WIB Narasumber : Gadis Arivia (Aliansi Mawar Putih) Cok Sawitri (Budayawan Bali) Nasarudin Umar* Ayu Utami (Novelis)* Ratna Sarumpaet (Budayawan)* * dalam konfirmasi Acara ini diselenggarakan GRATIS dan terbuka untuk umum. Untuk konfirmasi kedatangan hubungi Yayasan Jurnal Perempuan di (021) 83702005 atau faks di (021) 8302434. INGAT: Menolak RUU APP bukan berarti setuju dengan pornografi. Kami menolak justru karena isi dari RUU APP tidak efektif untuk mengatasi pornografi. RUU APP malah membatasi kebebasan berekspresi dan malah menempatkan perempuan dalam posisi sebagai pihak yang menonjol kesalahannya dalam pornografi. INGAT: Kami mencintai keberagaman dan menolak penyeragaman budaya melalui RUU APP!
[ppiindia] Diskusi Ramadan: Rasionalitas Islam Radikal
Undangan Diskusi Ramadan Freedom Institute mengundang Anda menghadiri Diskusi Perpustakaan Freedom. Selama bulan Ramadan ini, Freedom Institute akan menyelenggarakan tiga kali diskusi setiap hari Rabu. Untuk diskusi pertama akan diselenggarakan pada, Hari : Rabu, 4 Oktober 2006 Waktu: jam 18.00 21.30 (diawali dengan buka puasa bersama) Tema : Rasionalitas Islam Radikal (diambil dari tulisan karya Quintan Wiktorowicz & Karl Kaltenthaler dalam jurnal terbaru Political Science Quarterly dan karya Robert A. Pape dalam American Political Science Review 97 (August 2003). Pembicara :- Juwono Sudarsono (Menteri Pertahanan RI) - Saiful Mujani (Direktur Eksekutif Lembaga Survey Indonesia) - Ihsan Ali-Fauzi (Mahasiswa PhD ilmu politik di Ohio State University Columbus Amerika) Diskusi ini akan membahas tentang argumentasi dan penjelasan kenapa kalangan Islam radikal melakukan tindakan terorisme. Penjelasan mereka ini berdasar pada survey yang dilakukan Robert A. Pape, Professor ilmu Politik dari University of Chicago, di pelbagai negara yang banyak melakukan tindakan terorisme dengan mendasarkannya pada agama. Jadi, pasti diskusi ini sangat menarik. Bahan-bahan diskusi bisa anda dapatkan di Perpustakaan Freedom. Silahkan hubungi Imi atau tata 021-31909226 www.freedom-institute.org - How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi (JIL): Israel, Amerika dan Lobby Yahudi
www.islamlib.com AGENDA Diskusi Bulanan JIL Penyelenggara: Jaringan Islam Liberal Tempat: Teater Utan Kayu Jln Utan Kayu 68H Waktu: Selasa, 22 Agustus 2006 Pukul 19.00-22.00 WIB "Israel, Amerika, dan Lobby Yahudi" Narasumber: Hamid Basyaib (Koordinator JIL) dan Ahmad Sahal (Kandidat Doktor Ilmu Politik University of Pennsylvania). Moderator : Novriantoni Gempuran Israel ke Palestina dan Lebanon baru-baru ini menyebabkan dua negara tersebut luluh lantak. Fasilitas publik hancur dan sejumlah nyawa melayang. Dunia mengutuk kebiadaban Israel dan meminta segera dilakukan genjatan senjata. Namun, Israel tak ambil peduli, karena tahu bahwa Amerika Serikat sebagai negara paling kuat di dunia sudah berada dalam genggamannya. Banyak orang menilai arogansi Israel tak terlepas dari keberhasilan lobby Yahudi di Amerika. Pada Maret lalu, sebuah artikel kontroversial tentang lobby Yahudi terbit di London Review of Books. Artikel ini dinilai sebagai tulisan paling panas setelah artikel Samuel Huntington, the Clash of Civilization. Bagaimana perdebatan akademis seputar artikel ini dan bagaimana sesungguhnya peran lobby Yahudi di Amerika? Diskusi ini mencoba memberikan perspektif baru tentang fungsi dan peran lobby Yahudi di negara adikuasa itu. Diskusi ini terselenggara atas kerja sama JIL dengan Freedom Institute - Get your email and more, right on the new Yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi - PERINGATAN SATU BULAN AGRESI MILITER ISRAEL
"Komunitas Kristiani Indonesia Anti Perang KKIAP" Subject: PERINGATAN SATU BULAN AGRESI MILITER ISRAEL 12 AGUSTUS 2006 DISKUSI PUBLIK MEMBONGKAR KONSPIRASI GLOBAL NEOLIBERALISME & NEOKOLONOALISME DI BALIK AGRESI MILITER ISRAEL SABTU, 12 AGUSTUS 2006 AULA PGI, JALAN SALEMBA RAYA 10 PUKUL 13.00 - 17.00 PEMBICARA SEJARAH KONFLIK KAWASAN TIMTENG Dra. Debora Koesbandiyah KEBIJAKAN AS DI KONFLIK KAWASAN TIMTENG Dr. Victor Silaen KEBIJAKAN PBB DI KONFLIK KAWASAN TIMTENG Drs. Andaru Satnyoto, MA Mohon Bantuan Menyebarluaskan Info Ini GIVE PEACE A CHANCE! __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi via Email antara Koordinator JIL (Ulil Abshar Abdalla) dengan Orang Awam
Diskusi via Email antara Koordinator JIL (Ulil Abshar Abdalla) dengan Orang Awam From: "yusuf anshar" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: ingin tahu To: [EMAIL PROTECTED] Salam sejahtera untuk Anda dan rekan2 semua. Saya ingin mengetahui lebih mendalam tentang pemikiran Islam Liberal. Sejujurnya, saya adalah orang yang awam, yang tidak pernah mengecam pendidikan formal yang tinggi, baik dalam ilmu agama maupun umum. Saya hanya lulus SMA, pernah sempat kuliah di PT dan D3 tapi semuanya putus di tengah jalan. Saya lebih senang belajar mandiri (autodidak) terutama lewat membaca buku-buku, baik buku umum, terutama buku agama (Islam). Oleh karena saya orang awam, saya mengharap uraian Anda tidak dengan bahasa yang sukar (njlimet). Sesuai dengan pesan Rasulullah saw: "Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar akal mereka!" Saya rasa Anda menerima Hadits di atas, karena Hadits tsb agaknya tidak bertentangan dengan ilmu psikologi komunikasi modern. Dan setahu saya JIL menerima hal yg demikian. Mudah2an Anda bersedia membagi pengetahuan dengan saya yg awam ini dan terimakasih sebelumnya. Wassalam, YusufDate: Mon, 13 Dec 2004 10:45:36 -0800 (PST) From: "Ulil Abshar-Abdalla" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: ingin tahu To: "yusuf anshar" <[EMAIL PROTECTED]> Salam, Silahkan mengunjungi situs JIL www.islamlib.com. Semua bahan-bahan yang anda butuhkan tentang JIL ada di sana. Selamat membaca! UlilDate: Tue, 14 Dec 2004 17:03:34 -0800 (PST) From: "yusuf anshar" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: tentang kalian To: "Ulil Abshar-Abdalla" <[EMAIL PROTECTED]> Setelah saya membuka-buka dan menelaah beberapa link dalam situs islamlib (utamanya link "Tentang Kami"), saya akhirnya mengambil kesimpulan mengenai Islam Liberal sbb: Islam Liberal adalah suatu bentuk penafsiran terhadap Islam secara bebas dengan mengabaikan aqidah dan qaidah yang ada dalam Islam itu sendiri. Sistim pemikiran seperti ini jelas bathil dan sesat. Kenapa demikian? Begini logikanya: a. Semua upaya penafsiran (pemikiran) sebebas apapun dia, tentu menggunakan metode, kaidah atau proses berpikir tertentu; kalau tidak demikian, itu bukan tafsir sebagai buah pikir melainkan lebih pantas disebut ngawur, nglantur atau nglindur. Kesimpulannya, tidak ada pemikiran yang bebas nilai, dia harus menggunakan kaidah berpikir tertentu agar diakui sebagai buah dari suatu proses berpikir. b. Islam memiliki sejumlah nilai-nilai (aqidah dan qaidah) itu pasti (dan itu diakui oleh JIL sendiri), terlepas dari adanya sejumlah perbedaan pendapat terhadap beberapa materi dalam aqidah/qaidah tersebut. Nilai-nilai itulah yang harus digunakan agar buah pemikiran (penafsiran) kita terhadap Islam mendapat pengakuan sebagai bagian dari Islam. Sebagaimana halnya sebuah karya ilmiah dalam bidang ilmu tertentu, tidak akan mendapat pengakuan apa-apa bila tidak menggunakan metode ilmiah yang sesuai dengan bidang pembahasan karya tersebut, apakah itu fisika, sosiologi dan lainnya. c. Nah, karena JIL tidak menggunakan aqidah dan qaidah Islam secara disiplin dan konsisten (kecuali yang sesuai dengan selera berpikirnya) dalam melakukan penafsiran bagaimana mungkin layak untuk diterima sebagai bagian dari Islam. Bahkan sudah sepantasnya kalau menurut Islam - sekali lagi menurut Islam - JIL adalah sesat dan keluar dari Islam; meskipun menurut pemikiran liberal sah-sah saja. Jadi, bertaubatlah! "Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Dan peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri..." (QS 6:70) "Orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mendebat ayat-ayat Kami." (QS 7:51) Wassalam, YusufDate: Sun, 19 Dec 2004 22:40:10 -0800 (PST) From: "Ulil Abshar-Abdalla" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: tentang kalian To: "yusuf anshar" <[EMAIL PROTECTED]> Salam, Sebaiknya anda belajar dan membaca lebih banyak agar tidak mudah menganggap bathil suatu ide. Islam tidak membutuhkan orang-orang yang picik-pikiran dan suka menyesatkan sesama Muslim. Baca lagi dan baca lebih banyak lagi. UlilDate: Mon, 20 Dec 2004 17:58:17 -0800 (PST) From: "yusuf anshar" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: picik To: "Ulil Abshar-Abdalla" <[EMAIL PROTECTED]> Saya sangat setuju dengan anjuran anda utk banyak membaca (itu hobi saya). Tapi tolong jawab pertanyaan saya: Apakah menerima semua pendapat atau tidak menolak satupun pendapat adalah syarat utk terhindar dari picik-pikiran? Apakah tidak ingin dikatakan sesat bukan salah satu bentuk picik-pikiran? Lebih jauh lagi (saya ingin tahu aqidah kaum liberal); apakah menurut anda tidak ada dikhotomi antara haq dan bathil, benar dan salah, lurus dan sesat? Wassala
[ppiindia] Diskusi Pemaknaan Baru terhadap Konsep Kitab Suci
Diskusi Bulanan Tempat: Teater Utan Kayu Jln Utan Kayu 68H Waktu: Selasa, 27 Juni 2006 Pukul 19.00-21.30 WIB "Pemaknaan Baru terhadap Konsep Kitab Suci" Narasumber: Ioanes Rakhmat (dosen STT Jakarta) dan Luthfi Assyaukanie (direktur RePro). Moderator : Mohamad Guntur Romli Tak bisa dibantah bahwa setiap umat beragama memiliki sebuah buku rujukan yang disebut sebagai kitab suci. Namun, cara pandang mereka terhadap kitab suci tak tunggal. Ada yang berkata bahwa kesucian sebuah Kitab tidak hanya terletak pada makna yang terkandung di dalamnya, melainkan juga pada huruf dan aksaranya. Huruf atau teksnya pun juga saksal. Yang lain mengatakan bahwa sakralitas Kitab hanya terkait dengan maknanya, sementara huruf dan aksaranya adalah sesuatu yang profan belaka. Setiap pilihan terhadap satu sudut pandang tentu memiliki konsekuensi masing-masing. Orang yang memilih pandangan pertama mudah terjatuh pada belenggu skripturalisme, sementara yang memilih pandangan kedua akan terjebak pada kontekstualisme. Karena itu, perlu dicari sebuah kerangka baru di dalam memaknai sebuah kitab suci. (Diskusi ini terselenggara atas kerja sama JIL dengan RePro (Religious Reform Project) catatan: Dr. Luthfi Assyaukanie akan menyampaikan makalah berjudul "Kapan dan Bagaimana al-Quran Menjadi Kitab Suci" bisa didownload www.assyaukanie.com Dr. Ioanes Rakhmat akan menyampaikan makalah berjudul "Melampaui Kitab Suci : Kajian Yesus Sejarah dan Hubungan Kristen-Islam" (kirim japri ke saya bila butuh makalah tersebut) - Ring'em or ping'em. Make PC-to-phone calls as low as 1¢/min with Yahoo! Messenger with Voice. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi dengan Paul F. Knitter
Undangan Diskusi Freedom Institute bekerjasama dengan Center for Religious and Cross Cultural Studies (CRCS) mengundang Anda menghadiri diskusi tentang "Tantangan Pluralisme bagi Agama-Agama" bersama Paul F Knitter, Professor Teologi di Xavier University, Cincinnati Amerika, dan Ioanes Rahmat, Dosen Sekolah Tinggi Teologia (STT) Jakarta, sebagai pembanding. Paul F. Knitter banyak menulis dan melakukan riset tentang tema pluralisme dan dialog antar agama. Beberapa bukunya yang sudah dia tulis antara lain One Earth Many Religions: Multifaith Dialogue and Global Responsibility (1995) dan Jesus and the Other Names: Christian Mission and Global Responsibility (1996). Buku terbarunya yang akan segera terbit adalah Without Budha I could not be a Christian. Diskusi akan diselenggarakan pada, Hari/Tanggal : Rabu, 31 Mei 2006 Waktu : Pukul 18.00 21.00 (diawali makan malam) Tempat : Ruang Diskusi Freedom Institute Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta Telpon 319 09226 Kami tunggu kedatangan Anda dalam diskusi ini. Terima kasih. Salam, Hamid Basyaib Direktur Program - Feel free to call! Free PC-to-PC calls. Low rates on PC-to-Phone. Get Yahoo! Messenger with Voice [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] SPONSORED LINKS Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian language course YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "ppiindia" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[ppiindia] Diskusi Brussels : Bagaimana Kaum Jihadis di Indonesia semakin berkembang
http://fediandina.multiply.com/journal/item/8 Selasa minggu lalu aku dapat email dari wakil pemred bahwa Kamis ada diskusi tertutup tentang "Bagaimana Kamu Jihadis di Indonesia semakin berkembang" yang diselenggarakan oleh sebuah institut Belgia di Brussel. Aku sebar email itu ke semua kolega dan tidak lama kemudian, boss datang. Dia bilang ini diskusi bagus, kamu saja ke Brussel. Bisa tidak? Wah aku rada bingug soalnya aku udah janji mau reportase ke Amsterdam tentang makanan pada jaman Singasari, Soal makanan aku doyan berat lah, boleh dikatakan pakar (sedikit). Tapi ini reportase di Brussel juga sangat menarik. Akhirnya ada rekanku yang mau mengambil-alih reportase di Amsterdam. Jadilah aku ngurus semua serba cepat, tiket kereta api pp ke Brussel, hotel, dan yang paling penting, melaporkan diri ke pihak penyelenggara bahwa aku ingin hadir. Soalnya diskusi tertutup dan hanya boleh datang atas undangan pribadi. Waktu aku dapat email balasan oke, langsung kontak biro perjalanan. Dapat tiket kereta pp kelas satu (lumayan), hotelnya dekat dari tempat diskusi (500 meter) jadi aku nggak takut kalo pulang malem banget. Jadilah ke brussel. baru sekali itu aku naik kereta internasional dari Amsterdam. Biasanya naik Thalys (kalo ke Paris, udah berkali-kali) atau naik mobil sama suami tercinta. Bawaanku banyak tapi bisa diringkes di satu tas ditambah tas lagi isi laptop. Wah aku harus laporan nih , bener juga kata kolega yang lain, kalo laporan kayak gini bawaannya ribet. Cukup berat lagi. Aku harus keluar di Brussel Central. Rupanya setelah perbatasan Brussel ada kereta lain yang mogok, jadi terlambat satu jam. Sampai di hotel (bagus juga di tengah kota lagi) aku jalan keluar sebentar melihat lokasi dan keadaan. wah rupanya di tengah alun-alun besar dengan banyak restoran dan toko mahal (Rue de Sablon). Eits, ada dua toko coklat yang satu Godiva dan yang lain Wittamer. Godiva aku kenal dari sitenya sudah bertahun-tahun. Aku kira ini coklat USA, tauknya asal Belgi juga. Jadilah hati tak terbendung untuk mencoba, sekalian bawain oleh-oleh buat orang di rumah. Alah maakkk, mahalnya!!! Karena cinta suami dan anak beli juga paaseiren (coklat kayak telor paskah kecil-kecil), truffle, coklat batangan khas Godiva, bon-bon dan cokalt kecil-kecil dengan hiasan paskah yang cantik khusus untuk putriku Anne. Mahal mak, hampir 50 euro. Biarlah kan nggak tiap bulan ke brussel. perutku keroncongan, cari makan. Di Brussel semuanya serba Prancis, walaupun ada juga terjemahan bahasa Belandanya. Dan aku nggak gape bahasa Prancis. Akhirnya masuk trattoria Italia, pesen slada yang besar dan dia kasih pasta yang adalah menu hari itu. Wah sedap banget!!! langsung seger lagi rasa badan ini. Setelah itu cari tempat diskusi, rupanya tidak jauh dan gedungnya juga bagus. Setelah balik ke hotel, mandi, siap-siap dengan peralatan aku pelan-pelan persiapkan diri buat diskusi. Mudah-mudahan bahasa Inggrisku nggak kagok. Soalnya ku nggak tahu siapa peserta diskusi lainnya. Yang aku tahu cuma pembicara utama, Noor Huda Ismail, bekas luusan Ngruki yang sekarang lagi ngambil master di University of St. Andrew di Skotland. Dia katanya sekelas dengan sejumlah jihadis, pembom Bali dll. Jadi cerita dari mulut pertama nih ... Sampai di sana kenalan sama sejumlah orang. Aku diminta untuk tidak merekam diskusi tapi boleh wawancara setelah itu. Rupanya ada beberapa orang yang keberatan direkam, karena mereka kerja buat intel atau deplu atau uni eropa. Nggak papa lah, selama aku bisa nulis isi diskusi itu sudah bagus. Setelah itu aku mau wawancara Noor Huda. Diskusinya seru, cukup bermanfaat, walaupun aku nggak begitu negrti maksudnya. Rupanay mereka ini *policy maker*-nya Belgia, dan ingin tahun pengalaman pribadi Huda. Selesai diskusi Huda dan saya diajak makan oleh Prof Rik Coolsaet dari Universitas Gent di Belgia. Kita ngobrol tentang Huda, tentang diskusi dan tentang jihad dan terorisme di Indon.Baru setelah itu saya bisa wawancara Huda. Sudah malam, sudah capek dan ngantuk. Untungnya saya tetap gigih dan kritis.Tapi hari ini rasanya panjang sekali dan setelah sampe di hotel baru kerasa capeknya badan. Mana kerjaan belum selesai, aku harus ngedit dan kalo bisa kirim wawancara langsung ke Hilversum Besok paginya setelah makan pagi saya pualng lagi ke Belanda. Pengalaman yang sangat berguna, walaupun saya merasa aneh juga. Sebenranya semua berjalan lancar, tapi ada beberapa item yang kalo bisa saya ingin ubah atawa ulang. Biarlah telpon lagi kalo perlu ... Malamnya waktu istirahat di rumah, badan saya panas, demam tinggi 40 derajat. pake muntah-muntah lagi. Waaahhh apaan ini??? Suami saya agak panik dan lngsung telpon dokter jaga. Setelah diperiksa, saya radang tenggorokan, langsung dikasih antibiotika. Badan rasanya leme banget. Dokter bilang kecapekan. Bisa juga, udah sebulan lebih saya kerja keras, ngelembur hampir tiap hari !!! === Dari Rahmadiyanti Rusdi, pegiat FLP dan redaktur majalah Annida Hasil diskusinya gak boleh dipublish ju
[ppiindia] Diskusi JIL "Kebebasan Berekspresi di Tengah Konservatisme Agama"
Diskusi Bulanan JIL 7 Tahun KBR 68H Penyelenggara: KBR 68H dan Jaringan Islam Liberal Tempat: Teater Utan Kayu Jln Utan Kayu 68H Waktu: Selasa, 25 April 2006 Pukul 19.00-22.00 WIB "Kebebasan Berekspresi di Tengah Konservatisme Agama" Narasumber: Nirwan Dewanto, Ade Armando, dan Hamid Basyaib Moderator : Abd Moqsith Ghazali Kebebasan berekspresi di Indonesia mengalami gangguan, terutama dari agamawan konservatif. Kelompok ini intensif menghalau agar kebebasan berekspresi tidak kian deras menabrak rambu dan ketentuan-ketentuan harafiah agama. Secara agitatif dan provokatif, mereka mempengaruhi opini publik awam. Maka tindakan anarkis pun kerap terjadi. Gerakan kelompok ini kiranya tak bisa dibiarkan berjalan karena ia potensial melanggar hak yang asasi dari manusia, yaitu kebebasan berekspresi. Perampasan hak bebas berekspresi ini pun bertentangan dengan Undang-Undang dasar 1945. Tema inilah yang akan dibahas dalam diskusi bulanan Jaringan Islam Liberal kali ini. Diskusi ini terselenggara atas kerja sama JIL dengan Radio Utan Kayu Jakarta 89,2 FM. - [Selengkapnya »] --> politik / sindikasi pemilu --> - Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone calls to 30+ countries for just 2¢/min with Yahoo! Messenger with Voice. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] SPONSORED LINKS Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian language course YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "ppiindia" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[ppiindia] Diskusi Tentang Tariqah di Indonesia - Martin van Bruinessen
Diskusi Tentang Tariqah di Indonesia - Martin van Bruinessen Martin van Bruissen ( Warga Negara Belanda yang Menjadi Mualaf ) Kantor PBNU di Jakarta Assalaamu'alaikum wr wb.. Alhamdulillah, Subhanallah..tanggal 18 April kemarin saya mengikuti Diskusi tentang "Tarikat menghadapi Neo Liberalisme dan Globalisasi" di PBNU, yang diadakan oleh NU Online (www.nu.or.id) dengan penyaji Martin van Bruinessen, seorang Belanda yang menjadi Muslim "akibat" dari penelitiannya mengenai Tarikat di dunia. Mr Martin menjelaskan panjang lebar "pertarikatan" di Indonesia, sejak berkembangnya hingga terdomplenginya tarikat oleh politik praktis dan Golkar pada jaman Suharto. Surutnya tarikat tertentu karena faktor-faktor politik, ditunggangi, dimanfaatkan politik menjadi fenomena menarik yang diamati beliau. Terakhir dalam pembahasan, beliau mengamati juga tentang Tariqah Naqshbandi Haqqani dibawah Mursyid Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani, mulai perkembangannya dari Turki, Eropa, Asia hingga ke Amerika Serikat oleh Mawlana Syaikh Nazim dengan khalifahnya Mawlana Syaikh Hisyam. Tariqah Naqsybandi Haqqani ini juga beliau lihat sedang berkembang di Asia dan Indonesia. Beliau menyebutkan juga kantor Yayasan Haqqani Indonesia di Jl. Teukuk Umar. Menurut beliau bahwa Tariqah Naqsybandi Haqqani adalah satu-satunyanya Tarikat yang bisa menjawab permasalahan spiritualitas di era globalisasi seperti sekarang ini, karena mereka Haqqani sudah mendunia dengan sistem informasi masa kini, baik informasi Internet maupun teknolgi mutkhair saat ini. Walaupun ada kelompok-kelompok lain yang menggunakan Internet dan SMS, seperti AA Gym, Arifin Ilham tetapi kemungkinannya tidak akan bertahan lama seperti tarikat dan orang masih akan memilih jalur yang tepat untuk yang sampai ke pada Rasulullah saw melalui silsilah mata rantai Mursyid/Guru Tariqah. Maka beliau mengatakan tentang Tariqah Naqsybandi Haqqani yang akan berkembang dengan sangat cepat di Asia, Amerika, Eropa, Insya Allah. Martin Bruiessen di Indonesia sedang mengadakan penelitian tentang Genekologi Kyai di Indonesia. Dan Diskusi di PBNU itu diadakan dalam rangka mengembalikan KMNU (Kaum Muda NU) untuk dapat kembali ke jalur yang benar tidak kebablasan seperti Islam Liberal. Memang sangat sedikit pembahasan tentang Haqqani karena pembahasan beliau meluas tentang persinggungan tariqah dan dunia politik di Indonesia. (wassalam, diambil dari laporan seorang pengunjung seminar Nur Syafa'at) Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "ppiindia" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[ppiindia] diskusi
dari milis sebelah. Buat teman-teman yang concern dengan isu Gerakan Islam di Indonesia dan dunia, silakan hadiri acara Bedah Buku dan Diskusi Arus Baru Islam Radikal; Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah ke Indonesia pada : Hari, Tanggal : Jumat , 21 April 2006 Pukul : 13.00 17.00 WIB Tempat : Auditorium Pusat Studi Jepang (PSJ) Universitas Indonesia Kami selaku panitia bermaksud mengundang anda untuk menghadiri dan meliput acara tersebut. Adapun pembicara pada acara tersebut adalah o M. Imdadun Rahmat (Penulis buku, aktivis Lakpesdam NU) o Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi (Pakar Timur Tengah UI) o Dr. Masdar F. Masudi (Ketua PBNU) o Musthafa Kamal, SS. (Anggota F-PKS DPR RI) o Agus Maftuh (Penulis buku Negara Tuhan) Acara diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Indonesia. CP. Fuad Latif 08567609483 Terima kasih [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "ppiindia" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [ppiindia] Diskusi Baru, Maksud Kunjungan Condy : Mau Tanya?
Tanggapan : Tentang pujian. Biasanya pujian akan diikuti dengan maksud dan tujuan. Artinya tidak semata-mata memuji. Dahulu, ketika Pak Harto masih "ngageugeuh" ngeri ini, Indonesia disebut - sebut sebagai "the miracle Asia", dimana laju pertumbuhan 7% dan swa sembada pangan. Toh juga bisa runtuh hanya dalam hitungan tahun, bahkan bulan. Dalam konteks pujian Condy, bisa saja pujian tersebut adalah tulus. Tapi sikap yang rasional adalah pertimbangan politik. Analisis yang mendalam dan kewaspadaan tetep harus dikedepankan. Ibarat gadis, ehm, Indonesia mungkin bisa disamakan dengan gadis desa yang cantik, kaya, sebenarnya kuat, cerdas, potensial, tapi lugu dan punya masa lalu yang "kelabu". Masa lalu itulah yang akan menjadi penekanan agar Indonesia tidak bisa keluar dari lubang lumpur. Secara politik "mereka" ingin mengekploitir Indonesia, terutama kekayaan alamnya. Disisi lain, mereka berkepentingan agar negara yang berpendudk muslim terbesar di dunia ini, tetap demokratis. Jadi, penekanan lewat jalur ekomoni nampaknya akan sangat menguntungkan mereka. Dengan kata lain mereka memang tidak menghendaki Negeri Tercinta ini mandiri. Maka mulailah gembong kapitalisme masuk. Dengn begitu "jerat" itu akan semakin kencang. Tak ada yang berani melawan. Semuanya sudah dikuasai. Dan harta negara ini akan deras mengalir ke kantung mereka. Dan kita? Masih perlu penyadaran, dengan waktu yang panjang. Sebenarnya yang paling potensial "menghadang" mereka adalah Islam. Itu harus diakui. Dan mereka sangat berkepentingan untuk bisa mengendalikan hal tersebut. Atau akan kehilangan kekuasaan pilitik dan ekonominya disini. Dan kalau hal tersebut tidak dapat mereka capai, desintegrasi niscaya akan menjadi senjata mereka yang terakhir. - Original Message - From: "aris solikhah" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, March 20, 2006 9:34 AM Subject: [ppiindia] Diskusi Baru, Maksud Kunjungan Condy : Mau Tanya? > Dear all, > > Benarkah Condy pernah menjabat CEO Exxon Mobil? > > Dalam sebulan ini, Indonesia kedatangan tamu (versi > aris) bukan agung. Condy,kemudian Insya Allah akhir > Maret kedatangan lagi Tony Blair (PM Inggris) dan PM > Singapura. > > Kira-kira, begitu urgensinya Indonesia perlu didatangi > segera oleh ketiga "orang penting" yang punya satu > hati? > > Kira-kira ada maksud apa dibalik semua ini? > > Menurut rekan-rekan adakah relasi kedatangan mereka > dengan kebangkitan Islam -khususnya isu syariat islam- > di Indonesia? > > Atau juga meredam laju kebangkitan Islam disamping > menjaga kepentingan mereka seperti Exxon Mobil dan > Freeport. RUU APP bisa menjadi satu case, indikasi > kebangkitan Islam. Padahal menurut aris, RUU APP itu > tak seluruhnya berisi syariat Islam, bahkan ada > beberapa isianya masih jauh dari syariat Islam. > > Sebagai catatan dan pemahaman bersama kebanyakan > orang, bahwa Samuel Huntington pernah mengatakan Cina > dan kekuatan/peradaban Islam menjadi ancaman terbesar > buat kepentingan mereka. > > Dear All, > Condy dihampir semua media masa memuji SBY dan > Indonesia, sebagai negara demokratis yang patut di > contoh dan sebagainya. Ah.. yang benar contoh negara > demokrasi? > > Menurut aris, kesan pujian itu terlalu berlebihan > untuk mengambil hati pemerintahan kita. Hal ini bisa > menyebabkan orang terkena megalomania (mengganggap > diri besar, padahal kenyataannya belum tentu benar). > > Orang yang kena megalomania, akan memberikan apapun > yang diinginkan orang yang memuji demi menjaga "nama > besarnya" di mata orang itu. > > Satu sisi lain, agar kepentingannya berjalan mulus, > Condy memberi hadiah kecil berupa pembuatan Sesame > Indonesia dan Pencabutan embargo militer Indonesia. > > Aris sendiri berpikir, bila saja pemerintah punya > sedikit keberanian: Indonesia bisa melepaskan diri > dari embargo militer dan mandiri mengelola SDM-nya. > > So...kita diskusi ini yuk. > Ditunggu tanggapannya teman-teman. > > salam, > aris > > > pustaka tani > nuraulia > > > __ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com > > > *** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia > *** > __ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply har
[ppiindia] Diskusi Baru, Maksud Kunjungan Condy : Mau Tanya?
Dear all, Benarkah Condy pernah menjabat CEO Exxon Mobil? Dalam sebulan ini, Indonesia kedatangan tamu (versi aris) bukan agung. Condy,kemudian Insya Allah akhir Maret kedatangan lagi Tony Blair (PM Inggris) dan PM Singapura. Kira-kira, begitu urgensinya Indonesia perlu didatangi segera oleh ketiga "orang penting" yang punya satu hati? Kira-kira ada maksud apa dibalik semua ini? Menurut rekan-rekan adakah relasi kedatangan mereka dengan kebangkitan Islam -khususnya isu syariat islam- di Indonesia? Atau juga meredam laju kebangkitan Islam disamping menjaga kepentingan mereka seperti Exxon Mobil dan Freeport. RUU APP bisa menjadi satu case, indikasi kebangkitan Islam. Padahal menurut aris, RUU APP itu tak seluruhnya berisi syariat Islam, bahkan ada beberapa isianya masih jauh dari syariat Islam. Sebagai catatan dan pemahaman bersama kebanyakan orang, bahwa Samuel Huntington pernah mengatakan Cina dan kekuatan/peradaban Islam menjadi ancaman terbesar buat kepentingan mereka. Dear All, Condy dihampir semua media masa memuji SBY dan Indonesia, sebagai negara demokratis yang patut di contoh dan sebagainya. Ah.. yang benar contoh negara demokrasi? Menurut aris, kesan pujian itu terlalu berlebihan untuk mengambil hati pemerintahan kita. Hal ini bisa menyebabkan orang terkena megalomania (mengganggap diri besar, padahal kenyataannya belum tentu benar). Orang yang kena megalomania, akan memberikan apapun yang diinginkan orang yang memuji demi menjaga "nama besarnya" di mata orang itu. Satu sisi lain, agar kepentingannya berjalan mulus, Condy memberi hadiah kecil berupa pembuatan Sesame Indonesia dan Pencabutan embargo militer Indonesia. Aris sendiri berpikir, bila saja pemerintah punya sedikit keberanian: Indonesia bisa melepaskan diri dari embargo militer dan mandiri mengelola SDM-nya. So...kita diskusi ini yuk. Ditunggu tanggapannya teman-teman. salam, aris pustaka tani nuraulia __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[nasional_list] [ppiindia] diskusi tentang ajaran lia aminuddin
** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com ** Sekadar Catatan tentang Lia Aminuddin Danarto* DEWASA ini ada tiga orang The Beauty Iron Lady dari Sulawesi. Ketua Umum ICMI Marwah Daud Ibrahim, Siti Musdah Mulia yang berkobar-kobar dengan pikiran-pikiran revolusionernya yang mengakibatkan banyak pakar berang. Lalu Lia Aminuddin yang selalu bikin gerah sehingga para ulama sibuk membolak-balik kitab suci Al-Quran maupun Alkitab. Bahkan, kalau perlu, para superman membakar padepokan Lia di Cisarua, Bogor. Hidup bagi kebanyakan kita perlu makan enak, nonton King Kong, dan membangun pagar mewah miliaran rupiah untuk melindungi mobil-mobil mewah yang kita parkir di Senayan. Bagi Lia, ibu empat anakdua di antaranya sudah berkeluargahidup adalah pelaksanaan misi suci. Misi pertama adalah menjembatani antara Islam dan Kristen yang, menurut Lia, bertengkar melulu. Misi kedua adalah pengabaran bahwa Malaikat Jibril a.s. belum pensiun, jadi masih aktif menjalankan tugasnya. Dasar pemikirannya ditopang oleh Al-Quran 40:15: "Dia yang Mahatinggi derajat, Yang mempunyai 'arasy, mengutus ruh (Jibril) dengan membawa perintah-Nya (wahyu) kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya agar dia peringatkan (manusia) tentang hari pertemuan" (terjemahan oleh Drs H.A. Nazri Adlany, Drs H. Hanafie Tamam, Drs H.A. Faruq Nasution). Karena masa kenabian sudah berakhir, makabegitu pikiran Liatibalah masa kejelataan, ketika orang-orang biasa disambangi Malaikat Jibril a.s. untuk diberi wahyu (dalam pengertian sesungguhnya). Maka tak mengherankan ketika para wartawan di Polda Metro Jaya, pada Kamis, 5 Januari 2006, yang mencoba mewawancarai Lia yang berpakaian tahananyang tak pernah dikenakan kepada para koruptorditolak dengan jawaban, "Belum menerima wahyu." Dari perkara wahyu inilah, hidup Lia dan jemaahnya sehari-harinya hanya berurusan dengan agama. Dalam sehari semalam, Lia sering melaksanakan pengajian sampai sepuluh kali. Sampai detik ini, print-out ceramah Lia sudah puluhan ribu lembar dengan ribuan judul dari berbagai masalah. Cara Lia memimpin pengajian cukup unik. Dia telentang di lantai dan dibantu oleh enam orang perempuan. Empat orang perempuan memijit kedua pergelangan tangannya dan kedua pergelangan kakinya, satu orang menyorongkan mikrofon ke mulutnya, dan seorang lagi mengetik apa yang diucapkannya pada komputer. Lia adalah seorang medium. Yang berbicara lewat mulut Lia, atau Lia mengutipnya dari penceramah sesungguhnya, adalah yang diyakini oleh Lia dan jemaahnya, Malaikat Jibril a.s. yang biasa dipanggil Syekh. Kadang juga Lia dan jemaahnya meyakini bahwa ada wahyu yang diturunkan langsung oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Sering terdengar dialog dengan jemaahnya: "Wahyu ini dari Syekh atau Allah?" yang dijawab: " O, wahyu ini langsung dari Allah." Lia, 54 tahun, adalah seorang seniman. Seorang perancang kembang kering yang terkenal dan hidup darinya. Pergaulannya luas: dari rakyat jelata sampai Istana Merdeka. Lia adalah kesayangan Ibu Tien Soeharto yang dijuluki wanita teladan. Tokoh-tokoh nasional mengenalnya dengan baik dan Lia biasa ngobrol dengan Buyung Nasution, Ali Sadikin, Bismar Siregar, Ma'rie Muhammad, Sinta Nuriyah (yang kemudian menjadi first lady dari Presiden Abdurrahman Wahid) dan para jenderal. Lia adalah seorang selebriti tulen. Ibu-ibu jelata yang datang untuk konsultasi dilayaninya dengan senang hati. Mereka bertanya tentang peruntungan dalam hidup, cara mudah mencari nafkah, hidup setelah mati, surga-neraka, dan perjodohan. Di antara ibu-ibu itu ada yang kolokan minta dipijit dan Lia pun memijitnya karena Lia juga mengembangkan penyembuhan penyakit lewat pijitan. Setelah Lia menjawab semua kebutuhan mereka, diajaknya mereka bercanda hal-hal remeh-temeh yang membuat hati mereka gembira. Kamar tamu lalu penuh lelucon. Lalu Lia menyuguhi mereka makanan. Juga, yang tidak punya ongkos pulang, diberinya uang sekadarnya. "Ini dukun apaan?" celetuk seorang ibu yang biasa melempar tasnya lebih dulu sebelum duduk di rumah Lia di Sunter Podomoro, Jakarta Utara. "Sudah nyuguh makan, ngasih duit pula." Lalu suasana penuh ger-geran. Salamullah, ini mula-mula nama komunitas Lia yang bikin geger pada 1998 oleh wawancara sebuah majalah di Jakarta. Waktu itu Lia memproklamasikan diri sebagai Imam Mahdi yang didampingi Malaikat Jibril a.s. Dia juga mengumumkan bahwa seorang anaknya merupakan titisan Yesus Kristus, namun anak ini menentangnya lalu mengucilkan diri dan tidak mau menemui ibunya sampai sekarang. Sekitar Januari 1999, Majelis Ulama Indonesia memvonis Salamullah sebagai komunitas sesat. Begitulah. Para ulama di mana-mana menentang Sal
[nasional_list] [ppiindia] Diskusi 'Mereka Adalah Teroris' di Ambon Dijaga Ketat
** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/01/tgl/14/time/114459/idnews/518700/idkanal/10 Diskusi 'Mereka Adalah Teroris' di Ambon Dijaga Ketat M Hanafi Holle - detikcom Ambon - Kajian ilmiah soal teroris dengan tema "Mereka Adalah Teroris" yang diadakan di Masjid Raya Al-Fatah Ambon, Sabtu (14/1/2006) dijaga ketat aparat keamanan. Sekitar satu peleton tim dari Polres Pulau Ambon diterjunkan. Tak ketinggalan satuan intelijen dari TNI/Polri. Pantauan detikcom tiga pintu masuk menuju Masjid dijaga ketat. Bahkan penjagaan yang dilakukan bukan hanya dari pihak kepolisian. Pihak penyelenggara, Yayasan Ash-Sidiq juga menempatkan dua hingga tiga personilnya di setiap pintu masuk. Proses kajian ilmiah mendapat perhatian sekitar 500-an warga kota Ambon. Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Leonidas Braksan juga nampak hadir di tengah-tengah peserta kajian. Materi kajian yang dibawakan Ustadz Luqman Ba'Abduh dan Muhammad Afifudin ini juga menyinggung soal bom bunuh diri dan kaum khawaris. Beberapa warga yang mengikuti Kajian ini mengaku kecewa. Pasalnya alokasi waktu yang diberikan untuk tanya jawab sangat terbatas. Bahkan hanya diberikan kesempatan kepada dua penanya. "Ini bukan kajian ilmiah tapi sosialisasi tentang bom bunuh diri maupun aksi terorisme di dunia maupun di Indonesia," ujar salah satu warga yang enggan namanya disebut. Hal yang sama disampaikan pengurus Gerakan Pemuda Islam (GPI) kota Ambon, Abidin Marasabessy. "Kajian Ilmiah yang dilakukan hanyalah sebatas menggambarkan tentang adab terorisme dan bom bunuh diri. Anehnya tidak diberikan kesempatan kepada warga untuk bertaya atau paling tidak berargumentasi soal terorisme," katanya kecewa.(jon) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **
RE: [ppiindia] Diskusi Aliran Sesat Ricuh
Perlunya pendidikan Diskusi di Sekolah sejak dini ... Membahas sesuatu yang Pro Verus Kontra ... Salam, jimmy okberto -Original Message- On Behalf Of Nugroho Dewanto weleh-weleh, hartono ahmad jaiz lagi. (sorry one liner...) At 12:45 AM 12/19/05 +0100, you wrote: >http://www.indomedia.com/bpost/122005/19/nusantara/nusa1.htm > >Diskusi Aliran Sesat Ricuh > >Jakarta, BPost >Perbedaan pendapat masih menjadi barang yang mahal di negara ini. Untuk >mempertahankan sebuah pendapat, tanpa malu mereka saling beradu fisik. >Inilah yang terjadi dalam diskusi dan bedah buku "Aliran dan Paham Sesat >di Indonesia", karya Hartono Ahmad Jaiz di Masjid Nurul Ikhlas, Jakarta, >Minggu (18/12), Akibatnya, 5 orang diamankan pihak kepolisian. > >Awalnya diskusi dengan pembicara Hartono Ahmad Jaiz itu berjalan sangat >menarik, apalagi jumlah pesertanya mencapai 250 orang. Tapi keadaan >menjadi tegang ketika memasuki sesi tanya jawab. Hartono terlibat >perdebatan sengit dengan seorang penanya. Akibatnya, keributan pun tak >bisa dihindari. Bahkan keduanya sempat adu fisik. > >Untung saja, pertikaian yang seharusnya menggunakan kejernihan >berargumen >itu bisa dilerai aparat kepolisian Polsek Ciracas yang mengamankan acara. >Namun karena kondisi semakin memanas, acara itu terpaksa dibubarkan. Dan >Hartono beserta 4 orang pengurus masjid diamankan aparat kepolisian untuk >dimintai keterangan. > >Islam Keras > >Secara terpisah, Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa, KH >Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan selama ini terdapat kelompok >tertentu yang mengatasnamakan Islam untuk aksi terorisme. Padahal, kata >dia, Islam yang mengajarkan kekerasan adalah pemahaman Islam yang salah. > >"Islam yang benar itu Islam yang damai. Islam yang salah adalah Islam >keras," kata Gus Dur dalam Deklarasi Islam Damai di Bundaran Hotel >Indonesia (HI) Jakarta. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Diskusi Aliran Sesat Ricuh
weleh-weleh, hartono ahmad jaiz lagi. (sorry one liner...) At 12:45 AM 12/19/05 +0100, you wrote: >http://www.indomedia.com/bpost/122005/19/nusantara/nusa1.htm > >Diskusi Aliran Sesat Ricuh > >Jakarta, BPost >Perbedaan pendapat masih menjadi barang yang mahal di negara ini. Untuk >mempertahankan sebuah pendapat, tanpa malu mereka saling beradu fisik. >Inilah yang terjadi dalam diskusi dan bedah buku "Aliran dan Paham Sesat >di Indonesia", karya Hartono Ahmad Jaiz di Masjid Nurul Ikhlas, Jakarta, >Minggu (18/12), Akibatnya, 5 orang diamankan pihak kepolisian. > >Awalnya diskusi dengan pembicara Hartono Ahmad Jaiz itu berjalan sangat >menarik, apalagi jumlah pesertanya mencapai 250 orang. Tapi keadaan >menjadi tegang ketika memasuki sesi tanya jawab. Hartono terlibat >perdebatan sengit dengan seorang penanya. Akibatnya, keributan pun tak >bisa dihindari. Bahkan keduanya sempat adu fisik. > >Untung saja, pertikaian yang seharusnya menggunakan kejernihan berargumen >itu bisa dilerai aparat kepolisian Polsek Ciracas yang mengamankan acara. >Namun karena kondisi semakin memanas, acara itu terpaksa dibubarkan. Dan >Hartono beserta 4 orang pengurus masjid diamankan aparat kepolisian untuk >dimintai keterangan. > >Islam Keras > >Secara terpisah, Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa, KH >Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan selama ini terdapat kelompok >tertentu yang mengatasnamakan Islam untuk aksi terorisme. Padahal, kata >dia, Islam yang mengajarkan kekerasan adalah pemahaman Islam yang salah. > >"Islam yang benar itu Islam yang damai. Islam yang salah adalah Islam >keras," kata Gus Dur dalam Deklarasi Islam Damai di Bundaran Hotel >Indonesia (HI) Jakarta. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi Aliran Sesat Ricuh
http://www.indomedia.com/bpost/122005/19/nusantara/nusa1.htm Diskusi Aliran Sesat Ricuh Jakarta, BPost Perbedaan pendapat masih menjadi barang yang mahal di negara ini. Untuk mempertahankan sebuah pendapat, tanpa malu mereka saling beradu fisik. Inilah yang terjadi dalam diskusi dan bedah buku "Aliran dan Paham Sesat di Indonesia", karya Hartono Ahmad Jaiz di Masjid Nurul Ikhlas, Jakarta, Minggu (18/12), Akibatnya, 5 orang diamankan pihak kepolisian. Awalnya diskusi dengan pembicara Hartono Ahmad Jaiz itu berjalan sangat menarik, apalagi jumlah pesertanya mencapai 250 orang. Tapi keadaan menjadi tegang ketika memasuki sesi tanya jawab. Hartono terlibat perdebatan sengit dengan seorang penanya. Akibatnya, keributan pun tak bisa dihindari. Bahkan keduanya sempat adu fisik. Untung saja, pertikaian yang seharusnya menggunakan kejernihan berargumen itu bisa dilerai aparat kepolisian Polsek Ciracas yang mengamankan acara. Namun karena kondisi semakin memanas, acara itu terpaksa dibubarkan. Dan Hartono beserta 4 orang pengurus masjid diamankan aparat kepolisian untuk dimintai keterangan. Islam Keras Secara terpisah, Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan selama ini terdapat kelompok tertentu yang mengatasnamakan Islam untuk aksi terorisme. Padahal, kata dia, Islam yang mengajarkan kekerasan adalah pemahaman Islam yang salah. "Islam yang benar itu Islam yang damai. Islam yang salah adalah Islam keras," kata Gus Dur dalam Deklarasi Islam Damai di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta. Menurutnya, diselenggarakannya deklarasi Islam Damai ini untuk menunjukkan kepada dunia dan bangsa Indonesia bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan dan teror. Sebab selama ini ada kelompok-kelompok tertentu yang mengatasnamakan Islam untuk aksi terorisme. Dalam rangka mendeklarasikan Islam Damai, Gus Dur bersama para kiai dihadapan puluhan ribu massa melepaskan burung merpati sebanyak 45 ekor serta balon yang bertuliskan "Islam for Peace". Adapun deklarasi Manifesto Islam Damai dibacakan oleh KH Abdul Hay Naim, ulama kharismatik dari Darut Tahzib, Jakarta Selatan. dtc/mur [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] DISKUSI DAN PEMUTARAN FILM ART'SUKU II
DISKUSI DAN PEMUTARAN FILM ART'SUKU II Dalam rangka Art'Suku II Kencan Budaya Nusantara yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta pada tanggal 17-19 November 2005, dengan menghadirkan Komunitas Kajang (Sulawesi Selatan), Komunitas Talang Mamak (Riau), Komunitas Sasak (Lombok) maka kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr/i untuk hadir pada Acara DISKUSI DAN PEMUTARAN FILM ART'SUKU II dengan tema "Pemertahanan Eksistensi Seni Daerah sebagai Kekayaan Budaya Bangsa" Yang akan kami selenggarakan pada: Hari/tanggal: Sabtu, 19 November 2005 Waktu: Pk.09.30-12.00 WIB Tempat: Galeri Cipta 3, Taman Ismail Marzuki Jl.Cikini Raya 73, Jakarta Pusat Pembicara: Halilintar Latief (Komunitas Kajang) Nasri Mudha (Komunitas Talang Mamak) Lalu Phermananegara (Komunitas Sosok) Moderator: Edy Sedyawati Penanggap: Bisri Effendy Eddy Utama Robertus R.Suhartono UNDANGAN TERBATAS DAN TIDAK DIPUNGUT BIAYA Konfirmasi dan Informasi: Dewan Kesenian Jakarta Telp.021- 3162780, 39899634 Alin SP 0818819944, Erin 081310086216 Yahoo! Groups Sponsor ~--> DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi & Peluncuran Buku: Anti Amerikanisme di Kalangan Muslim Indonesia
Kepada Yth, Bapak, Ibu dan Kawan-kawan Sekalian di Tempat Dengan hormat, Kami mengundang Anda untuk menghadiri Diskusi dan Peluncuran Buku kami yang berjudul "Benturan Peradaban: Sikap dan Perilaku Islamis Indonesia terhadap Amerika Serikat," yang akan dilaksanakan pada: Hari/tanggal : Kamis, 20 Oktober 2005 Pukul : 15.00 diakihiri dengan Buka Puasa Bersama Tempat: Ball Room A Hotel Aryadhuta Jl. Prapatan 44-48, Jakarta Pusat. Pembicara : Saiful Mujani (Koordinator Penelitian Anti-Amerikanisme dan Direktur LSI) Anies Baswedan (Direktur Riset The Indonesian Institute) Suzie Sudarman (Ketua Kajian Amerika Program Pascasarjana UI) Buku yang akan diluncurkan sekaligus didiskusikan ini didasarkan pada riset kuantitatif skala nasional sekaligus diikuti dengan wawancara mendalam terhadap puluhan aktivis Islamis di seluruh Indonesia. Demikian surat undangan ini kami sampaikan. Konfirmasi kehadiran: Ade Juniarti (021) 8573388. Yang Mengundang, JARINGAN ISLAM LIBERAL PPIM UIN JAKARTA FREEDOM INSTITUTE Terbuka untuk umum... Memahami Perbedaan Menghilangkan Jarak dan Membentuk Ego Menjadi Empati yang Utuh -GuN- Tlp 081319174019 - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org! http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi via e-mail antara ULIL (JIL)
dari milis sebelah...sebelahnya lagi..dan sebelahnya..:D --- Assalamu`alaikum wR wB Selama ini, dari tulisan-tulisannya, saya menilai Ulil lebih terkesan mirip seorang "mercenary" Barat yang arogan dan tidak tahu diri dan menjadi "clown" dan bahkan "stooge" khususnya para orientalist yang dipuja dan dikagumi sebagai 'pakar-pakar Islam' tetapi sebenarnya mempunyai "hidden agenda". Selama ini Ulil memberi kesan bukan sebagai seorang santri yang "tawadlu`", seorang cendekiawan Muslim sejati yang dengan rendah hati mencari AL-HAQ dari kedua sumber utama: AL-KITAB dan AS-SUNNAH. Maaf kepada para ikhwah dan akhawaat yang telah membaca tulisan berikut. Fadhol (alumni SOAS, London) To: "warga pengajian" <[EMAIL PROTECTED]> From: "Winarto Rasul" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Fri, 14 Oct 2005 01:38:17 -0700 (PDT) Subject:[wapena] Diskusi via e-mail antara ULIL (JIL) dengan YUSUF ANSHAR Bismillah Ar Rahman Ar Rahim Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh DISKUSI VIA EMAIL Ulil/JIL - dengan Yusuf Anshar Dari milis sebelah, Bacalah terlebih dahulu email Ulil di http://bosstone.cjb.net Diskusi via email anatara Ulil dengan Yusuf Anshar http://bismillah.co.nr http://ulil-awam.cjb.net Tulisan berikut ini tidak bermaksud menangkis sumpah-serapah kalangan islamophobi yang sibuk memanfaatkan insiden Bom Bali untuk memojokkan para aktivis muslim yang notabene mayoritasnya menggunakan jalur-jalur jihad yang syar'i dan terhormat. Terlalu klise untuk mengungkap kejahatan dan kebejatan orang-orang di luar Islam terhadap ummat Islam yang jauh lebih hebat. Saya bisa saja menjejal seabrek data, fakta dan berita tentang itu dengan esai-esai yang didramatisir sedemikian rupa agar menyentuh tali-tali emosi manusia, lengkap dengan foto-foto dan film dokumenter segala. Tapi sudahlah. Saya tahu persis bahwa kebanyakan kita sangat mafhum dan maklum tentang siapa sebetulnya global cop yang mengatur lalu lintas war crime, state terrorism dan massive weapon. Lagipula bisa-bisa kita dianggap membela para pelaku "bom urakan" tersebut. Padahal untuk urusan Islam, saya lebih condong untuk mendengarkan fatwa dari para ulama yang memiliki kredibilitas seperti "al-Lajnah ad-Daimah" (MUI-nya Saudi Arabia) yang telah mengharamkan bom bunuh diri dan aksi teror yang membahayakan rakyat sipil, sebagaimana mereka mengharamkan sekularisme, liberalisme, pluralisme dan ajaran-ajaran sesat-pikir lainnya. Mencermati perkembangan pemikiran (tepatnya perubahan strategi propaganda) Ulil dengan JIL-nya, saya melihat suatu perkembangan menarik yang perlu diumumkan kepada khalayak. Kalau dulu, dengan nada pura-pura mereka mengatakan bahwa "semua pemahaman dan pengamalan terhadap Islam adalah hasil penafsiran relatif manusia", "jangan menyalahkan dan menyesatkan penafsiran atau agama apapun", "islam liberal hanyalah sebentuk penafsiran bebas terhadap Islam". Maka sekarang, Ulil berubah pikiran (baca: mengubah strategi) setelah melihat bahwa upaya mereka untuk menyadarkan ummat Islam terhadap kesesatan Islam dengan basa-basi dan gombal ilmiah itu sia-sia belaka. Kata Ulil, ini ummat "digampar" (istilah Ulil sendiri) terus koq tidak sadar-sadar juga. Sudahlah, sekarang kita ubah strategi, tembak langsung saja! Tanggalkan saja kedok basa-basi ilmiah kita, biar mereka melihat wajah dan taring kita yang sesungguhnya. Kalau tadinya, Ulil berputar dahulu untuk menghindari hujatan dan menikam Islam dari belakang; Kini dengan gaya khas James Bond yang mengantongi license to kill, dia berbalik 180 derajat, mencabut pistol dari sakunya dan menembak "DOR! Memang Islam yang salah". Seakan-akan hanya dia satu-satunya yang berhak memegang lisensi penyesatan. Tidak ada yang boleh disesatkan dan disalahkan, begitu kata Ulil, selain Islam itu sendiri yang salah. Bukan ummatnya yang salah tapi Islamnya itu yang salah. Ummat baru akan benar bila mau meninggalkan doktrin dan dogma (istilah lain dari "iman" menurut versi liberal) Islam yang membelenggu (namanya juga "islam", tunduk dan takluk) itu. Begitu kesimpulan terkini Ulil. Jadi, kalau tadinya propaganda Ulil dan JIL katanya (sekedar basa-basi) adalah merevisi pemahaman dan penafsiran ummat terhadap Islam. Sekarang arah perjuangan Ulil sudah jelas, mengganti dan meninggalkan Islam! Masih mau berkelit lagi? Wah, jangan menelan ludah lagi, ah! Cukup ludah yang dulu itu. Saya sendiri semenjak awal mengenal JIL, tidak ragu-ragu untuk langsung berkesimpulan bahwa JIL tidak lain adalah propaganda deislamisasi. Nah, sekarang hal itu telah terbukti lewat lisan dan tulisan pendirinya sendiri yang secara jujur, terbuka dan jantan menyatakan bahwa memang Islam itu sendiri yang salah, bukan sekedar penafsiran ummatnya. Tadinya ucapan yang telah dilontarkannya berkali-kali itu, saya anggap sekedar pancingan ala liberal. Tapi kini dengarkan sendiri ucapannya yang sangat nyaring dan lantang itu: <>. Perhatikan dan baca sekal
[ppiindia] Diskusi dengan Pendukung Kenaikan Harga BBM
Berikut diskusi tentang kenaikan harga BBM dengan seorang pendukung kenaikan harga BBM: From: "Ronal Baharuddin Hutagaol" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue Oct 4, 2005 3:15 am Subject: Benarkan BBM Membuat Rakyat Sengsara...?? Pertanyaan ini sering muncul di dalam pikiran saya Apakah Benar BBM Membuat Rakyat Sengsara?? Benar kah? Lalu Rakyat yang mana yang akan sengsara.?? - 1 Hari setelah kenaikan BBM - Puncak dipenuhi oleh group2 yang sedang Turing, ribuan motor & kendaraan lalu lalang untuk berkonvoi. 1 Hari setelah kenaikan BBM - Pusat belanja grosir (TipTop yang saya kunjungi) di penuhi oleh orang2 yang berbelanja bulanan. 3 Hari setelah kenaikan BBM - (Hari Senin), jalan2 protokol di Jakarta Tetap Macet dan sesak 1 Hari setelah kenaikan BBM - Kafe2, Mall2 tetap di penuhi oleh pengunjung - Seberapa besar biaya belanja dari saudara2 kita yang berada dibawah garis kemiskinan Apakah akan terasa kenaikannya.. (kemungkinan besar akan terasa) Apakah BBM secara langsung merugikan. Siapakah yang membuat harga2 naik..??? --- Agen2 lah yang menjadi biang keladinya, anggap saja yang tadinya biaya angkut hanya Rp.100.000 menjadi Rp.150.000 dan barang yang mereka angkut bisa puluhan juta dan setiap barang dinaikkan 10%-50%. Hmmm... kita sudah bisa menghitungnya... Makanya perbedaan barang2 SEMBAKO di pasar tradisional dengan di Supermarket bisa berbeda jauh, karena biasanya Supermarket mengambil langsung. Saran saya untuk semua lebih baik saat ini berbelanja ke Supermarket karena AGEN2 inilah biang keladinya dan disiniah pihak berwenang mengadakan operasi pasar bukan ke para penjual eceran melainkan ke para penyalur/agen. Kalau saja pemerintah bisa menindaklanjutkan hal ini maka harga2 tidak perlu naik sedemikian tinggi Bagaimana dengan subsidi langsung Rp.100.000/bulan, apakah bisa memenuhi kebutuhan pokok? Disinilah terbukti, selama ini pihak wartawan, atau malah kita2 melontarkan pertanyaan yang salah, seharusnya pertanyaan yang benar: "Apakah cukup dengan Rp.100.000 untuk membeli kebutuhan Minyak tanah yang harganya Rp. 2000/liter selama sebulan?" Saya pikir sangat cukup dan sangat lebih, berapa literkah saudara2 terkasih kita yang ada di garis kemiskinan mengkonsumsi Minyak Tanah dalam sebulan, saya ra tidak lebih dari 20 liter. Kalau 20 liter x Rp. 2000 = Rp. 40.000, biasanya 20 liter x Rp. 700 = Rp. 14.000 maka Rp. 40.000 - Rp. 14.000 = Rp. 26.000 Subsidi pemerintah = Rp. 100.000 - Rp. 26.000 = Rp. 74.000 Mungkin sisanya untuk membeli harga2 yang sudah naik (selisih dari harga sebelum naik) H.. Menurut teman2 semua.. cukup tidak.??? Kita harus jeli dalam melihat semua ini dan jangan terus di putar balikkan dengan realitanya... Untuk Teman2 yang sudah memiliki gaji di atas Rp. 1jt, saya rasa tidak ada masalah Untuk teman2 yang sudah memiliki gaji Rp.500.000 - Rp. 1.000.000, bisa jadi masuk golongan yang mendapat subsidi Untuk teman2 yang tidak berpenghasilan.. (h saya tidak bisa berkomentar) Seperti tulisan saya yang lalu, kebanyakan yang paling menonjol di negeri ini adalah Saudara2 kita yang berada di level menengah keatas... dan orang2 ini tidak pantas untuk di subsidi. Mereka sudah terlalu keenakan memperoleh subsidi yang seharusnya diterima oleh saudara2 terkasih kita yang berada di garis kemiskinan. STOP SUBSIDI BAGI MEREKA YANG TERMASUK MENENGAH KEATAS.. BERIKAN SUBSIDI BAGI MEREKA YANG TERMASUK DALAM GARIS KEMISKINAN.. GRATISKAN PENDIDIKAN BAGI MEREKA YANG MASUK KATEGORI MISKIN (Bukan hanya biaya pendidikan, tetapi sumbangan2 juga) GRATISKAN KESEHATAN MASYARAKAT KECIL (Di puskesmas memang gratis, tapi biasanya pihak puskesmas memungut biaya administrasi) Ronal B Hutagaol Pemerhati Bangsa Indonesia http://finance.groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/message/5992 From: A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue Oct 4, 2005 5:26 am Subject: Re: [ekonomi-nasional] Benarkan BBM Membuat Rakyat Sengsara...?? Polanya terlalu simple. Yang dihitung hanya minyak tanah senilai Rp 26 ribu, kemudian karena pemerintah memberi Rp 100 ribu, dia untung Rp 74 ribu. Sebagai contoh, saya naik angkutan umum 2 kali ke kantor, pertama naik Mikrolet. Biayanya naik dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.500. Kemudian bis reguler naik dari Rp 1.500 jadi Rp 2.000. Sekali jalan bertambah Rp 1.000. Bolak-balik tambah Rp 2.000. Dikali 22 hari kerja jadi Rp 44.000. Dari Rp 110 ribu sebulan, sekarang jadi Rp 154 ribu. Naik 40%. Ini dari transportasi saja. Makanan pun sekarang naik harganya. Jika dulu pengeluaran untuk 1 keluarga paling2 hanya Rp 15.000 x 30=Rp 450 ribu sebulan. Sekarang jadi Rp 20.000 x 30 = Rp 600 ribu sebulan. Jadi bertambah lebih dari 150 ribu. Total kenaikan jadi Rp 220 ribu untuk minyak tanah, angkutan dan makanan. Belum lagi listrik, sekolah, dsb. Kenaikan harga BBM sampai 120% itu pemiskinan massal mas. Orang yang
[ppiindia] Diskusi Bulanan NIM: Perempuan & Kebangsaan Kita
Laporan Diskusi Bulanan NIM yang diselenggarakan di One Earth, One Sky, One Humankind (Ciawi, Bogor). Diskusi ini terbuka untuk umum dan inilah laporannya sebagai bentuk sharing kepedulian terhadap Bangsa dan Negara ini. Salam, Maya S. Muchtar (Ketua Harian NIM) Kompleks Ruko Golden Fatmawati, Jl. RS Fatmawati, Blok J/35 Lt. 3, 12420, Jakarta Selatan, Tel./Fax. 021-7669618 Email: [EMAIL PROTECTED] Website: www.nationalintegrationmovement.org PEREMPUAN DAN KEBANGSAAN KITA Peranan kaum wanita di dalam sejarah Indonesia sebenarnya sangat nyata, besar dan tidak kalah jasanya seperti kaum pria. Tapi mungkin karena kebanyakan sejarah ditulis oleh kaum pria, maka peran kaum wanita sering kali dimarginalkan. Padahal bila mendengar cerita-cerita dari sejarah 'alternatif', kaum wanita banyak berperan secara fisik dalam perang kemerdekaan Indonesia, seperti menyelundupkan granat tangan dan senjata api di dalam bakul jinjingannya, langsung ke kantong-kantong kekuatan perjuangan rakyat. Atau, unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok Suara Ibu Peduli tahun 1998, yang berunjuk rasa memprotes kenaikan harga susu dan bahan kebutuhan pokok, mematik dan menyulut aksi-aksi selanjutnya menuntut reformasi. Gerakan para ibu ini langsung menyurut atau mundur setelah aksi-aksi lain bisa menggantikan mereka tanpa mengharapkan imbalan atau konsensi politik apapun. Demikian dituturkan Ibu Eva Kusuma Sundari, anggota komisi VI DPR dari PDI-P, sebagai pembicara pertama dalam Diskusi Kebangsaan NIM pada hari Sabtu, 10 September 2005 di One Earth Ciawi. Politik identitas sudah sejak lama diterapkan secara sistematis untuk mengatur kehidupan wanita tanpa peduli dengan keinginan wanita itu sendiri. Wanita sudah dari kecil dikondisikan dan selalu dikaitkan dengan 'Dapur, Kasur dan Sumur' serta Reproduksi sehingga tanpa sadar wanita telah 'terkotakan' dan dimarginalkan oleh pria maupun wanita sendiri menjadi suatu hal yang harus diurusi atau diperhatikan seperti urusan politik, urusan ekonomi, dll. Padahal dalam kehidupan manusia, selalu ada 'Conscious Awareness' bahwa tiap manusia genuinely punya kecenderungan untuk setara (to be equal), bebas (free) dan identitas personalnya diakui/dibedakan sebagai suatu individu yang berdaulat atas dirinya sendiri. Pengakuan dan perbedaan di sini dimaksudkan bukan untuk 'dimarginalkan' atau 'dikotak-kotakan' tapi untuk disetarakan dengan individu-individu lainnya. Maka bagaimana individu-individu yang berbeda ini bisa bebas tapi dapat bersatu secara setara, adalah tantangan yang harus kita hadapi dalam konteks kebangsaan Indonesia. Menurut Ibu Eva, ada 2 tantangan untuk mencapai 'Civil Society' atau masyarakat Marheinisme versi Soekarno, yaitu : (1) tantangan feodalisme sebagai faktor internal diri dan (2) Neoliberalisme (Neolib) atau mengekspoitasi orang lain sebagai faktor eksternal. Feodalisme dalam diri ini yang mendasari misalnya Perda 'yang mengatur' kehidupan wanita' dan dianggap Perda berdasarkan Syariat Islam di Bengkulu. Pekerja Seks Komersial (PSK) di sana tidak boleh dilayani oleh Bank. Dan wanita yang berjalan bolak-balik di suatu tempat sendirian dilarang karena akan dianggap PSK. Perda tersebut jelas sangat diskriminatif kepada kaum wanita, karena kenapa hanya mengatur wanita ? Rasa ingin diakui ini juga mendasari permainan mata politik antara anggota DPD dan beberapa anggota DPR berhaluan islam. Baru-baru ini, ada wacana dari DPD untuk menyelenggarakan Sidang Istimewa dengan agenda mengganti Psl 4 dari UUD'45 supaya kedudukan DPD diakui setara dengan DPR di legistatif seperti kedudukan senator pada badan legislatif di Amerika Serikat. Sebagai 'bargain politik', DPD akan mendukung masuknya kembali Piagam Jakarta ke dalam pembukaan UUD'45. Untung saja, wacana seperti ini akhirnya kandas di tengah jalan. Sedangkan Neolib adalah faktor eksternal yang sedang menggerogoti masyarakat kta. Rakyat yang berdaulat adalah Civil Society, dan rakyat yang berdaulat sepakat untuk membentuk negara. Jadi 'negara' adalah alat dari civil society. Masalanya sekarang negara sudah 'tersandera' oleh globalisasi, maka peran rakyat sebagai civil society harus diberdayakan semaksimal mungkin untuk membendung arus Neolib yang bermaksud mengekpoitasi masyarakat sipil lewat negara. Maka Ibu Eva mengajak para peserta untuk tidak berbicara dalam tingkat wacana saja, tapi harus ikut mengontrol negara (pemerintah) lewat advokasi budgeting. Police-making decision tergantung pada budgeting. Misalnya : biarpun banyak kampanye penghematan dan good governess oleh pemerintah tapi bila dana 'coffee morning' seorang gubernur DKI misalnya mencapai 1 jt per hari, apakah itu berarti penghematan ? Semua realisasi program bisa dilihat dalam advokasi budgeting ini. Pentingnya advokasi budgeting ini diamini kemudian oleh Bapak Slamet Harsono dari Forum Kebangkitan Jiwa (FKJ) yang kebetulan berprofesi seba
[ppiindia] Diskusi Bulanan NIM "Revitalisasi Semangat Nasionalisme"
Diskusi Bulanan NIM (National Integration Movement) mempersembahkan REVITALISASI SEMANGAT NASIONALISME Bangsa kita sedang diambang disintegrasi sosial akibat pengkotak-kotakan berdasarkan etnis dan agama. Pluralisme atau Kebhinekaan sebagai bagian tak terpisahkan dari Pancasila sebagai negara kini sudah dipersoalkan bahkan ditolak sebagian kalangan. Kita butuh kembali semangat untuk bersatu. Di sinilah relevansinya paham kebangsaan. Hari Sabtu tanggal 13 Agustus 2005 Jam 16.00-18.30 di One Earth Retreat Centre, Jl. Raya Bukit Pelangi Km.2, Gadog, Ciawi Bersama nara sumber: - Miranty Abidin, Direktur Fortune - Budiman Sudjatmiko, Aktifis PDIP (Masih menunggu Konfirmasi) - Riri Reza, Sutradara Film Gie (Masih menunggu Konfirmasi) Untuk informasi dan pendaftaran lebih lanjut, silakan dapat menghubungi Dewi (0818 922 434) atau Roy (0818 888 422). -- Kompleks Ruko Golden Fatmawati Blok J No. 35, Lantai 3 Jl. RS. Fatmawati, Jakarta Selatan 12420 (Indonesia) Telp & Fax: (021)7669618 Website: www.nationalintegrationmovement.org Email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Sponsor ~--> http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hbd46uk/M=323294.6903899.7846637.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1123733312/A=2896130/R=0/SIG=11llkm9tk/*http://www.donorschoose.org/index.php?lc=yahooemail";>Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project . ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi Bulanan NIM : Sejarah Sebagai Pembebas
Sudah lazim di jaman sekarang bahwa Sejarah dijadikan alat legitimasi penguasa untuk mengukuhkan kekuasaan dengan cerita romantisme maupun patriotisme sang penguasa ketika mendapatkan kekuasaan. Maka jangan heran bila kekuasaan berpindah tangan, jalan cerita sejarah pun bisa berubah menurut cara pandang penguasa baru, maupun terungkapnya fakta, data atau kesaksian baru. Tapi di sisi lain, sejarah dapat dijadikan sebagai pembebas bagi kegelisahan manusia atas ketidakadilan dan ketidakpuasan yang dialami dirinya maupun masyarakat sekitarnya. Kenapa sejarah di Indonesia selalu diwarnai pertumpahan darah dan perpecahan ? Kenapa tidak ada upaya dari sejarawan untuk meluruskan sejarah ? Apa ada kriteria tertentu untuk menentukan objektifitas sejarah? Apakah sejarah perlu dilegalizir? Apakah riwayat Supersemar 1966 seperti yang diberitakan selama ini ? Kenapa Kartini dianggap pahlawan wanita nasional ? Kenapa ingatan bangsa Indonesia sedemikian pendek sehingga sejarah yang berumur 500 tahun lalu pun sudah terlupakan? Pertanyaan-pertanyaan ini muncul dalam Forum diskusi bulanan kebangsaan yang diselenggarakan oleh National Integration Movement (NIM) di One Earth, Ciawi pada tanggal 2 juli 2005, dengan menghadirkan Dr. Asvi Warman Adam penulis dan peneliti sejarah LIPI dan Ibu Mona Lohanda peneliti di Arsip Nasional dan pengajar jurusan sejarah UI, serta Wandy N Tuturoong, seperti biasa, sebagai moderator. Dr. Asvi memulai bercerita tentang kebijakan Mendikbud baru-baru ini untuk mengganti kurikulum sejarah 2004 yang lebih maju, obyektif dan demokratis dengan kurikulum sejarah 1994 peninggalan rezim orde baru. Keputusan mendikbud ini diambil setelah DPR didatangi oleh penyair Taufiq Ismail, Jusuf Hasyim dan Fadli Zon, mempertanyakan kenapa dalam kurikulum 2004 tidak dibahas pemberontakan PKI 1948 dan 1965, serta hilangnya kata `PKI' dari G30S/1965. Menurut Dr. Asvi, kurikulum 2004 lebih baik dari kurikulum 1994 karena lebih terperinci dalam konteks yang lebih komprehensif ketika membahas pemberontakan dan upaya memadamkannya dari perspektif yang lebih luas seperti pergolakan pusat dengan daerah, dampak sosial politk dari peristiwa `pemberontakan' tsb dan persaingan ideologis antar lembaga-lembaga dalam negara. Sedangkan kurikulum 1994, lebih menekankan pada rekor kemenangan ABRI dalam memberantas gerakan-gerakan separatis di daerah Indonesia dan terlalu luas cakupan pengetahuannya tapi tidak relevan bagi Indonesia sehingga memberatkan guru dan juga murid. Dr. Asvi membenarkan bahwa pada masa orde baru, sejarah sering dipakai sebagai alat manipulasi dan penindas bagi segelintir orang dan keluarganya, yang dianggap terlibat dengan gerakan PKI atau gerakan kiri. Anggota keluarga yang punya sejarah terkait PKI, biasanya dipersulit dalam berusaha maupun dalam berkarir pada profesi tertentu, sehingga banyak orang yang menderita puluhan tahun karena mereka tidak bisa jujur dalam mengungkapkan jati diri maupun keluarga mereka yang sebenarnya, seperti yang dialami oleh peragawati terkenal Okky Asokawati. Mengenai Peristiwa Supersemar, Dr Asvi mengungkapkan bahwa peristiwa ini bukanlah tindakan spontan dari 3 jendral seperti yang kita ketahui dari sejarah `resmi'. Ada peristiwa pendahuluan yang terjadi tanggal 6 Maret 1966, di mana 2 pengusaha yang dekat dengan Bung Karno (salah satunya Hasyim Ning) dikirim oleh Jendral Alamsyah ke Istana Bogor yang kala itu dijaga ketat, baik oleh pasukan Cakrabirawa yang setia pada presiden Soekarno maupun oleh pasukan Kostrad di bawah pimpinan Jendral Soeharto. Misi 6 Maret ini dimaksudkan untuk membujuk Soekarno untuk memberikan kuasa pemerintahan sehari-hari kepada Jendral Soeharto. Tapi misi ini gagal, sehingga diambil tindakan lebih keras dengan mengirim 3 jendral, yang kita kenal sekarang sebagai peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret. Beliau menegaskan bahwa bila sejarah diungkapkan bukan untuk tujuan menyebarkan dendam atau kebencian maupun membuka luka lama, maka sejarah bisa menjadi semacam terapi atau pelajaran bagi manusia untuk tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan di masa lampau. Bila hal ini terjadi, sejarah bisa menjadi sebagai pembebas bagi manusia. Sebagai pembicara ke-2, Ibu Mona berpendapat bahwa sejarah sebagai ilmu yang paling mudah dan mempunyai 2 sisi. Di satu sisi, merupakan suatu disiplin akademis. Di sisi lain, siapapun bisa menulis riwayat hidup dirinya. Itu pun sejarah. Ibu Mona, yang biasanya bekerja di `belakang layar' mengakui bahwa sejarah itu dengan mudah `ditulis ulang' demi kepentingan penguasa. Beliau menyebut hal itu sebagai sejarah pesanan, dan mengakui bahwa banyak sejarawan yang menerima `pesanan' seperti ini untuk memperkaya diri. Penafsiran dan analisa akan sejarah pun tidak mudah bila pengetahuan dan pemahaman kita mengenai hal itu minim. Misalnya : Pahlawan Nasional. Selama ini paradigma Pahlawan Nasional adalah siapa pun yang melawan penjajah, tanpa dilihat motivasi sebenarnya. Sultan Hasanudin dianggap pahlwan nasiona
[ppiindia] Diskusi "Pro Exxon" di Metro TV
Tadi malam di Metro TV pada acara "Economic Challenge" yang dipandu oleh Desi Anwar terjadi diskusi antara Rizal Mallarangeng dengan pengamat pertambangan, Kurtubi tentang perpanjangan kontrak blok migas di Cepu ke Exxon Mobil. Sayangnya peserta diskusi keduanya "seragam", yaitu pro penyerahan kontrak migas Cepu ke Exxon, sehingga diskusi jadi "hambar." Diskusi jadi monoton dan tidak seimbang. Seharusnya, sebagai media berita MetroTV harus memperhatikan keseimbangan berita/diskusi. Cover both sides of the story. Pihak yang kontra pada perpanjangan seharusnya juga diundang, sehingga terjadi adu argumentasi yang mantap. Pemirsa tinggal memilih, mana argumen yang paling masuk akal. Bukan digiring ke satu opini...:) Dari satu berita, Rizal menyebut Indonesia akan dapat Rp 15-20 trilyun per tahun dari Exxon: == Rizal said that the state would at least acquire revenues of around Rp15-20 trillion per year from the renewal, depending on world crude oil prices. http://www.tempo.co.id/majalah/free/eco-1.html == Padahal dari berita di Sinar Harapan, dengan kapasitas 300 ribu barel per hari (dan perkiraan cadangan 2 milyar barrel), pada harga US$ 50 per barrel pemerintah bisa mendapat Rp 54 trilyun per tahun. Artinya, Indonesia harus menyerahkan sekitar Rp 39 trilyun per tahun ke Exxon Mobil. Padahal biaya investasi pendirian pengeboran minyak hanya sekitar Rp 17 trilyun. Dalam setahun sudah bisa kembali (break event)! == Lapangan minyak Cepu ini memiliki kapasitas produksi sebesar 300 ribu barel per hari. http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/Keuangan/2004/0531/keu1.html == Direktur Pertamina, Widya Purnama, berkeras mengelola sendiri blok minyak Cepu. Seharusnya pemerintah mau pun intelektual yang jujur mau mendukungnya. Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi Ekonomi: Terutama pro Mbak Aris
Dear Mbak Aris ysh, Menarik reply dari anda, thanks a lot. Saya tadinya mau jawab tadi sore, tapi ternyata seminar hari ini berkepanjangan sampai mengambil jatah main saya, cuma kebetulan karena membahas infrastruktur di East Asia (termasuk Indonesia) cukup menarik juga (dibahas soal public sector reform dan segala permasalahannya). Soal wasit dan aturan dari "mereka", saya kira itu tidak berlaku umum Mbak. Kalau dalam perdagangan international ya, karena transaksi negara kita terlalu kecil untuk mempengaruhi volume perdagangan dunia. Tetapi kasus2 domestik, sebenarnya wasit = regulator, disini yang utama adalah peran pemerintah atau independent body. Yang susah adalah peran regulator/wasit dicampur adukkan dg peran pelaku, ya sudah... pasti ada conflict of interests. Kalau kita ingin pengusaha Melayu juga maju, maka bermain dalam level-of-playing-field adalah kuncinya; jangan takut dg swasta asing yang masuk, selama peran regulator masih kita jaga netral dan konsisten. Ketimpangan2 yang kita lihat banyak disebabkan oleh kegagalan kita sendiri, contohnya PAM di Jakarta; jelas sekali yang goblok itu Gubernur dan pengambil keputusan di DKI (DPRD?). Bukan karena privatisasinya, kalau tetap dipegang Pemda pun tapi mentalnya masih sama kayak gini, hasilnya juga sama, malah mungkin lebih parah karena nyeret2 uang pajak daerah atau APBD Jakarta. Saya dan teman pernah mengintip data keuangan bbrp PDAM termasuk Jakarta satu dekade terakhir, wah.. memang salah urus. Ada bbrp mekanisme bgm melindungi kepentingan orang miskin, terlalu panjang kalau saya bahas disini. Tetapi 2 pendekatan ini bagi saya "beda": i) subsidi semua kebutuhan orang miskin, ii) eradicating (perangi?) kemiskinan. Yang pertama seolah berkata: tidak apa kami miskin asal murahkan semua barang --> keep them at that level. Yang kedua berkata: beri mereka kail dan ajari mereka memancing. In short, saya sepakat kalau negara wajib menjamin pemenuhan kebutuhan dasar: sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan untuk orang miskin. Tetapi bersama itu tugas utama pemerintah adalah menyediakan pekerjaan yang layak, sehingga (contoh kecil) kalaupun BBM dijual pada harga costnya, semua orang mampu "membelinya" sesuai dg kebutuhan dasarnya (bukan berarti semua orang mampu beli mobil dan membeli bensin). Menuntut semua barang murah adalah sistem yang diterapkan dinegara komunis/sosialis. Saya lebih setuju membiarkan mekanisme pasar bekerja (untuk private goods) dan peran pemerintah adalah mengawasi dan menjamin bahwa efisiensi tercapai, menyediakan lapangan kerja, dan melindungi hak dasar orang miskin yang belum terangkat. Barang yang dihargai dibawah valuenya cenderung membuat konsumen boros, bukankah kemubaziran adalah hal yg harus kita hindari? Disini harga beras sekilo paling murah 30 ribu rupiah Mbak, tapi semua orang mampu beli, so what? Makanya saya pernah tulis: tuntut pemerintah untuk menggerakkan sektor riil dan menyediakan lapangan pekerjaan. Harga itu relatif, yg penting itu daya beli. Soal ekonomi Islam, wah terus terang Mbak, ilmuku nggak nyampe kesana. Seperti yg saya bilang: saya orang yang pragmatis (dan mungkin pemalas). Saya "easy going" Mbak, artinya sistem yg ada/ditawarkan sekarang tinggal dilihat aja: melanggar atau tidak prinsip Islam? Kalau melanggar, apa jalan lain yg tidak bertentangan dan tetap realistis? Kalau tidak melanggar, mau datang dari orang kafir atau siapa, saya tidak peduli. Setahu saya yang awam ini, Islam tidak datang dg konsep muamalah yang absolut (atau bermaksud merombak total yg sudah ada), rasanya Nabi SAW pernah mengatakan: kamu lebih tahu urusan duniamu (CMIIW). Kata guru ngaji saya, Nabi menyadari bahwa manusia itu dinamis, dan Islam adalah rahmatan lil alaamin. Saya melihat prinsip2 penting itu ada di Quran dan Sunnah, tetapi derivatifnya ada pada ijtihad/akal. Ilmu pengetahuan, society, ekonomi, semuanya ber-evolusi malah kadang be-revolusi. Contoh: zaman Nabi dulu para pedagang membawa dagangannya sampai kenegara lain, ini menunjukkan bahwa international trading has been existing ever since that time. Tetapi pada saat itu belum ada transaksi valas, pasar saham, pengaturan moneter, dll. Wajar saja, penduduknya juga masih sedikit, sektor ekonominya juga masih sederhana, dll. Sekarang? Semua serba kompleks, dan itu tidak dibangun scr tiba2 oleh org kafir saja, banyak peradaban berperan disini. Manusia juga melakukan trial and error, belajar dari kesalahan, menarik pelajaran dari orang/bangsa lain juga, kalau kita baca sejarah ekonomi Eropa dan Amerika kita lihat juga evolusi campur tangan gereja dalam ekonomi, dst. Kalau kita tiba2 bilang: All of them are wrong, let's build a new system at all, berarti kita menafikan semua proses belajar sekian banyak bangsa ini termasuk kaum muslim. Dan ekonomi dan society kita didunia ini bertautan satu sama lainnya. IMHO, yang harus kita usahakan adalah keseimbangan. Contoh lain pragmat
[ppiindia] DISKUSI MAHASISWA BULANAN THE TORCHBEARERS "ADA APA DI BALIK SERTIFIKASI HALAL?"
Diskusi Mahasiswa Bulanan The Torchbearers mempersembahkan ADA APA DI BALIK SERTIFIKASI HALAL? Peredaran produk makanan dan obat-obatan di Indonesia diawasi oleh Pemerintah melalui Badan Pengawasan Obat-Obatan dan Makanan dibantu Lembaga-lembaga Perlindungan Konsumen untuk memastikan produk-produk tersebut mengikuti standar kesehatan dan tidakmerugikan konsumen. Apakah ini cukup? Sebagian masyarakat menganggap haruslah ada Sertifikasi Halal dari MUI agar sesuai akidah agama Islam. Tetapi sejauh mana dampaknya terhadap industri Makanan dan masyarakat? Dapatkah Sertifikasi ini menjamin ke-Halal-an suatu produk? Ikutilah diskusinya pada: Hari Sabtu tanggal 7 Mei 2005 Jam 16.00-18.30 di One Earth Retreat Centre, Jl. Raya Bukit Pelangi Km.2, Gadog, Ciawi Bersama nara sumber: - Soetanto Mendut Pengamat masalah sosial dan Agama - Suroso Forum Komunikasi Pangan Indonesia - Ahmad Yulden Erwin Ketua Indonesian Corruption Watch-Lampung - Hj. Aisyah Girindra Direktur Pengawasan Makanan dan Obat2an MUI* *(sedang menunggu konfirmasi) Untuk informasi dan pendaftaran lebih lanjut, silakan dapat menghubungi Dewi (0818 922 434) atau Roy (0818 888 422). Laporan Diskusi Mahasiswa sebelumnya bisa dilihat di website http://www.anandkrishna.org/diskusimahasiswa Email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi di Milis Sejarah
Kawan-kawan semua, Kami mengundang kawan-kawan untuk bergabung di mailing list Masyarakat Indonesia Sadar Sejarah (Mesiass). Milis ini mengajak kita semua untuk kembali merenungkan, mendiskusikan dan memertanyakan sejarah bukan hanya sebagai kisah masa lalu, akan tetapi juga sebagai disiplin ilmu yang memberikan kita gambaran tentang pentingnya masa lalu dalam menentukan masa depan kita. Demikian dari kami, terima kasih. tabik, Bonnie Triyana, Moderator Milis Mesiass www.mesias.8k.com To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/mesiass/ To subscribe this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] - Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends today! Download Messenger Now [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi (baca perdebatan) Agama di mailing list
Saya beberapa kali mendapatkan invitation dari beberapa mailinglist yg selogannya cukup positif, termasuk soal diskusi agama, dimana di cantumkan bahwa isinya harus yg obyektif dan tidak saling menjelekkan dan menyerang Agama tersebut maupun individu nya, hindari SARA. Karena topik soal Agama memang sensitif. Tapi nyatanya, mailnglist2 tersebut penuh dengan caci maki dan saling menyerang antar individu menyangkut keimana masing2, termasuk di sini. Apakah tidak bisa kita membahas yang lain selain topik Agama yg sensitif ini, sesuai dengan "brosur" mailinglist ini. Apa memang tidak ada yg lain untuk di bahas? Bukankah kita lebih baik membahas masalah sosial, ekonomi, politik dan teknologi untuk negeri ini yang sudah kusut awut awutan tidak karuan ini. Maaf, ini posting pertama saya di mailing list ini. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi - Pelacuran Intelektual dlm Iklan Freedom Institute?
Freedom Institute mensponsori iklan 1 halaman penuh di Harian Kompas, pada 26 Feb 2005, yang isinya mendukung keputusan Pemerintah SBY untuk menaikkan harga BBM. Dalam iklan itu, dipasang nama sejumlah ekonom, intelektual/cendekiawan, advokat, seniman, wartawan senior, aktivis, yang mendukung kenaikan harga BBM. Apakah ini merupakan bentuk pelacuran intelektual, di mana mereka "pasang badan" untuk mendukung policy pemerintah? Apakah ini merupakan bagian dari "perselingkuhan" kaum intelektual dengan kekuasaan (Aburizal Bakrie terlibat di Freedom Institute)? Apakah ada keterlibatan lembaga internasional (AS, IMF, dll) dan para pendukung neo-liberalisme, di belakang ramai-ramai mendukung kenaikan harga BBM ini? Hadirilah dan saksikan, diskusi: "Neo Lib dan Pelacuran Intelektual dalam Iklan Dukungan Kenaikan BBM" Waktu : Rabu, 2 Maret 2005. Jam : 13.30 Tempat: Ruang Melati, Lt 12, Hotel Treva, Jl Menteng Raya 33. Jakarta Pusat Pembicara : Drajad Wibowo, Revrisond Baswir, Andrinof Chaniago dll. Semoga Allah SWT menyelamatkan rakyat Indonesia! Hidup rakyat (Note: Info tentang adanya diskusi ini dikutip dari milis AJI) __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - You care about security. So do we. http://promotions.yahoo.com/new_mail Yahoo! Groups Sponsor ~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Diskusi: Tragedi kecacatan manusia di belantara si netron kita
Saya setuju sekali dengan pendapat anda, memang jenis sinetron yang ditayangkan akhir-akhir ini tidak mendidik sama sekali bahkan cenderung menjerumuskan (harusnya para penulis skenario bisa menbuat jenis cerita seperti yang pernah ditayangkan di TVRI seperti ACI (Aku Cinta Indonesia), dan lain sebagainya yang penting ceritanya mengandung nilai positif. -Original Message- From: radityo djadjoeri [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 31 January, 2005 6:42 AM To: wolu; bizzcomm-milis Cc: mediacare; mudawijaya Subject: [ppiindia] Diskusi: Tragedi kecacatan manusia di belantara sinetron kita Untuk didiskusikan, dari milis sebelah Pengirim: Erno Prayud Email: [EMAIL PROTECTED] Tragedi kecacatan manusia di belantara sinetron kita Rekan Milis, salam kenal Di forum ini saya mohon penjelasan yang positif dan konkret, karena saya punya keterbatasan diri dalam menangkap hal-hal yang mungkin kurang bisa dilihat oleh mata publik. Sinetron: - Si Cecep (keterbelakangan mental) dengan ratusan episode - Yoyo (keterbelakangan mental) dengan ratusan episode - Canda (keterbelakangan mental) - Akulah Miki (keterbelakangan mental) - Kau dan Aku (Buta) - Pelangi di Matamu (Buta) Sebenarnya punya pesan komunikasi apa di masyarakat? Terhibur? Tertawa? Simpati? Empati? Saya mohon penjelasan saja, apa memang masyarakat kita membutuhkan hiburan untuk mentertawakan kecacatan orang lain, ataukah bangsa ini tetap pantas untuk menyaksikan hal-hal yang naif bila kita simpati karena melihat kecacatan tubuh semata? Saya takut jawabannya hanya tertuju ke : RATING semata, dan Kenyataannya Masyarakat Membutuhkan Hiburan Seperti itu. Atau boleh saya kritik: Penulis skenario sinetron sudah mentok ide / nggak kreatif lagi hingga mereka bisanya memaksakan ide yang selalu mengekor kesuksesan yang sudah ada, sementara kenyataannya dia tidak mampu membuat inovasi cerita baru yang menarik dan orisinal? Jadi sebenernya bukan tuntutan TV yang meminta cerita dengan tema-tema seperti itu, tapi penulis naskah sinetron yang mentok ide itu-lah yang hanya mampu meyakinkan bahwa "Bikin cerita anak cacat mental aja lagi, Boss!! Pasti laku!!" Rekan-rekan Member , apakah saya salah bila mengkritik tajam keberadaan sinetron2 itu? Apakah negara ini sudah kekurangan manusia kreatif yang bisa bermanfaat untuk orang lain? Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com - Do you Yahoo!? Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term' [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi: Tragedi kecacatan manusia di belantara sinetron kita
Untuk didiskusikan, dari milis sebelah Pengirim: Erno Prayud Email: [EMAIL PROTECTED] Tragedi kecacatan manusia di belantara sinetron kita Rekan Milis, salam kenal Di forum ini saya mohon penjelasan yang positif dan konkret, karena saya punya keterbatasan diri dalam menangkap hal-hal yang mungkin kurang bisa dilihat oleh mata publik. Sinetron: - Si Cecep (keterbelakangan mental) dengan ratusan episode - Yoyo (keterbelakangan mental) dengan ratusan episode - Canda (keterbelakangan mental) - Akulah Miki (keterbelakangan mental) - Kau dan Aku (Buta) - Pelangi di Matamu (Buta) Sebenarnya punya pesan komunikasi apa di masyarakat? Terhibur? Tertawa? Simpati? Empati? Saya mohon penjelasan saja, apa memang masyarakat kita membutuhkan hiburan untuk mentertawakan kecacatan orang lain, ataukah bangsa ini tetap pantas untuk menyaksikan hal-hal yang naif bila kita simpati karena melihat kecacatan tubuh semata? Saya takut jawabannya hanya tertuju ke : RATING semata, dan Kenyataannya Masyarakat Membutuhkan Hiburan Seperti itu. Atau boleh saya kritik: Penulis skenario sinetron sudah mentok ide / nggak kreatif lagi hingga mereka bisanya memaksakan ide yang selalu mengekor kesuksesan yang sudah ada, sementara kenyataannya dia tidak mampu membuat inovasi cerita baru yang menarik dan orisinal? Jadi sebenernya bukan tuntutan TV yang meminta cerita dengan tema-tema seperti itu, tapi penulis naskah sinetron yang mentok ide itu-lah yang hanya mampu meyakinkan bahwa "Bikin cerita anak cacat mental aja lagi, Boss!! Pasti laku!!" Rekan-rekan Member , apakah saya salah bila mengkritik tajam keberadaan sinetron2 itu? Apakah negara ini sudah kekurangan manusia kreatif yang bisa bermanfaat untuk orang lain? Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com - Do you Yahoo!? Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term' [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi 'Tuhan Pasca-Tsunami' klik di http://zamanku.blogspot.com
Temans, Hasil diskusi 'Tuhan Pasca-Tsunami bisa diklik di: http://zamanku.blogspot.com Nikmati! RD Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com - Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Diskusi: Apalah arti sebuah nama?
Apakah saya bilang nama tsb di Maluku? - Original Message - From: "radityo djadjoeri" <[EMAIL PROTECTED]> To: "sahabat-walhi" <[EMAIL PROTECTED]>; "wolu" <[EMAIL PROTECTED]>; "alumni-indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>; "bizzcomm-milis" <[EMAIL PROTECTED]> Cc: "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]>; "communicationsindonesia" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, January 17, 2005 4:32 PM Subject: [ppiindia] Diskusi: Apalah arti sebuah nama? > > Diskusi: Apalah arti sebuah nama? > > Berikut tanggapan dari teman-teman untuk postingan bertajuk 'Apalah > arti sebuah nama'? Ada yang serius, misal tentang peran BPS dalam > menyigi nama-nama penduduk di NKRI. Lalu tampilan data BPS harus lucu. > Juga sedikit menyingkap sejarah marga. Dan yang unik, ternyata di Maluku > ada marga > 'Kalengsusu'. Upss.benarkah itu? > Selamat membaca > > Salam, > > > Radityo Djadjoeri > > === > Dewey Setiawan > Email: [EMAIL PROTECTED] > > Salam kenal bung Radityo. Bahwa nama keluarga penting untuk keperluan > administratif, > saya tidak bisa menyangkalnya. Tapi kalau sampai diharuskan, kok rasanya > nggak asyik gitu, ya? Apa nggak menjurus ke penyeragaman budaya? > Toh masyarakat yang tidak memiliki kebiasaan memakai nama keluarga > selalu punya kemampuan kreatif juga untuk memenuhi kebutuhan > administratif. Mereka biasanya pakai nama belakang mereka sebagai nama > keluarga. Kalau namanya cuma satu kata, biasaya di ulang. Kalau nggak > boleh sama yang bikin visa, ya dijelaskan. Saya kira sudah banyak orang > luar yang tahu tentang itu. Itu sering disebutkan di BBC, iya kan? > > Saya dukung gerakan memberdayakan pegawai BPS. Masih banyak memang > yang hal-hal yang belum disurvei. Terus cara penyajiannya juga. Harus > menarik dan kalau perlu kocak, supaya orang yang keder ketika mendengar > kata statistik seperti saya ini jadi ikut tertarik. Mungkin bisa > dicoba: http://www.nationmaster.com/ > > --- > Suryana > Email: [EMAIL PROTECTED] > > Ada satu hal menarik mengenai marga. Begitu kita baca sejarah dimanapun, > maka para 'ningrat' akan selalu berusaha untuk membuat pernikahan > dengan aturan yang sangat ketat. Orang Cina misalnya, sampai 7 turunan > harus jelas asal usulnya, sehingga sering ada istilah tujuh turunan > (baik kutukan maupun kemakmuran ). Dengan adanya marga tersebut secara > tidak langsung akan memudahkan mencari silsilah dari orang yang akan > dinikahkannya. Hal ini sebenarnya masih berlaku untuk kelompok ningrat > di Jepang dan Inggris. > > Bagiku, marga adalah salah satu bentuk penghormatan kepada leluhur > yang minimal sudah membuat aku eksis -- sejak Adam & Hawa aku masih > keturunan kesekian lho. Bukti tertulis sudah aku kasih lihat ke > Zhao Yun di milis apakabar...hehehehehhee... > > > > Laurens Cantona > Email: [EMAIL PROTECTED] > > Family name di negara negara Eropa sangat bervariasi. Dulunya > diambil dari nama kakek, ayah, tempat tinggal, tempat kerja dll. > Saya pernah dengar di Belanda ada fam Kerkov. Di daerah asalku (yang > menghasilkan banyak KNIL), Kerko artinya mati. Ada yang bisa > mengartikan hal ini? > > Nama keluargaku berarti raja dari tempat/lokasi yang miring. Ada juga > nama keluarga lain di kampungku berarti makan kepala. Sepertinya > sebelum agama Kristen masuk ke Indonesia, nama keluargaku sudah ada. > > > > Ambon > Email: [EMAIL PROTECTED] > > Betul. Di Eropa diambil dari nama kakek. Di Belanda misalnya ada yang > namanya "Huizen in 't veld" atau "Van den Broek" [rumah di lapangan, > dari celana]. Saya kira di Belanda ada undang-undang untuk mengantikan > nama yang dianggap menertawakan. Di Swedia misalnya ada nama bangsawan > "Svinhuvud" [kepala babi]. Orang Ukrania atau Polandia ada yang nama > keluarganya "Baran" [kambing/domba]. Di Indonesia ada yang pakai nama > keluarga agak lucu yaitu "Kalengsusu". > > "Kerko" itu dialek Ambon, artinya kuburan. Asal kata bahasa Belanda > "Kerkhof" yang artinya kuburan. Memang ada keluarga asal Jerman yang > namanya Kerkhoff, entah mungkin di Belanda menjadi Kerkhov. > Kirko bahasa Finlandia artinya "gereja". Bahasa Swedia "Kyrka" = gereja. > Di dalam gereja-gereja zaman dulu itu ada kuburan raja-raja atau orang > ternama, jadi cocok dengan Kerko. > > - > > Johny Indon > email: [EMAIL PROTECTED] > > Ya Allah ya Tuhan kami, aku bersyukur kepadamu tidak dilahirkan dari > keluarga bermarga "Kalengsusu"
[ppiindia] Diskusi: Apalah arti sebuah nama?
Diskusi: Apalah arti sebuah nama? Berikut tanggapan dari teman-teman untuk postingan bertajuk 'Apalah arti sebuah nama'? Ada yang serius, misal tentang peran BPS dalam menyigi nama-nama penduduk di NKRI. Lalu tampilan data BPS harus lucu. Juga sedikit menyingkap sejarah marga. Dan yang unik, ternyata di Maluku ada marga 'Kalengsusu'. Upss.benarkah itu? Selamat membaca Salam, Radityo Djadjoeri === Dewey Setiawan Email: [EMAIL PROTECTED] Salam kenal bung Radityo. Bahwa nama keluarga penting untuk keperluan administratif, saya tidak bisa menyangkalnya. Tapi kalau sampai diharuskan, kok rasanya nggak asyik gitu, ya? Apa nggak menjurus ke penyeragaman budaya? Toh masyarakat yang tidak memiliki kebiasaan memakai nama keluarga selalu punya kemampuan kreatif juga untuk memenuhi kebutuhan administratif. Mereka biasanya pakai nama belakang mereka sebagai nama keluarga. Kalau namanya cuma satu kata, biasaya di ulang. Kalau nggak boleh sama yang bikin visa, ya dijelaskan. Saya kira sudah banyak orang luar yang tahu tentang itu. Itu sering disebutkan di BBC, iya kan? Saya dukung gerakan memberdayakan pegawai BPS. Masih banyak memang yang hal-hal yang belum disurvei. Terus cara penyajiannya juga. Harus menarik dan kalau perlu kocak, supaya orang yang keder ketika mendengar kata statistik seperti saya ini jadi ikut tertarik. Mungkin bisa dicoba: http://www.nationmaster.com/ --- Suryana Email: [EMAIL PROTECTED] Ada satu hal menarik mengenai marga. Begitu kita baca sejarah dimanapun, maka para 'ningrat' akan selalu berusaha untuk membuat pernikahan dengan aturan yang sangat ketat. Orang Cina misalnya, sampai 7 turunan harus jelas asal usulnya, sehingga sering ada istilah tujuh turunan (baik kutukan maupun kemakmuran ). Dengan adanya marga tersebut secara tidak langsung akan memudahkan mencari silsilah dari orang yang akan dinikahkannya. Hal ini sebenarnya masih berlaku untuk kelompok ningrat di Jepang dan Inggris. Bagiku, marga adalah salah satu bentuk penghormatan kepada leluhur yang minimal sudah membuat aku eksis -- sejak Adam & Hawa aku masih keturunan kesekian lho. Bukti tertulis sudah aku kasih lihat ke Zhao Yun di milis apakabar...hehehehehhee... Laurens Cantona Email: [EMAIL PROTECTED] Family name di negara negara Eropa sangat bervariasi. Dulunya diambil dari nama kakek, ayah, tempat tinggal, tempat kerja dll. Saya pernah dengar di Belanda ada fam Kerkov. Di daerah asalku (yang menghasilkan banyak KNIL), Kerko artinya mati. Ada yang bisa mengartikan hal ini? Nama keluargaku berarti raja dari tempat/lokasi yang miring. Ada juga nama keluarga lain di kampungku berarti makan kepala. Sepertinya sebelum agama Kristen masuk ke Indonesia, nama keluargaku sudah ada. Ambon Email: [EMAIL PROTECTED] Betul. Di Eropa diambil dari nama kakek. Di Belanda misalnya ada yang namanya "Huizen in 't veld" atau "Van den Broek" [rumah di lapangan, dari celana]. Saya kira di Belanda ada undang-undang untuk mengantikan nama yang dianggap menertawakan. Di Swedia misalnya ada nama bangsawan "Svinhuvud" [kepala babi]. Orang Ukrania atau Polandia ada yang nama keluarganya "Baran" [kambing/domba]. Di Indonesia ada yang pakai nama keluarga agak lucu yaitu "Kalengsusu". "Kerko" itu dialek Ambon, artinya kuburan. Asal kata bahasa Belanda "Kerkhof" yang artinya kuburan. Memang ada keluarga asal Jerman yang namanya Kerkhoff, entah mungkin di Belanda menjadi Kerkhov. Kirko bahasa Finlandia artinya "gereja". Bahasa Swedia "Kyrka" = gereja. Di dalam gereja-gereja zaman dulu itu ada kuburan raja-raja atau orang ternama, jadi cocok dengan Kerko. - Johny Indon email: [EMAIL PROTECTED] Ya Allah ya Tuhan kami, aku bersyukur kepadamu tidak dilahirkan dari keluarga bermarga "Kalengsusu". Ampun deh. Gue mendingan punya marga "Terlanjurganteng" ajah daripada "Kalengsusu" atau "Kalengkrupuk". Asli Mbon, waktu baca kepala babi atau domba gue cuman senyum tipis. Tapi pas baca bagian "Kalengsusu" itu bener-bener gak tahan pengen ngakak. Gile juga tu marga, koq bisa-bisanya bawa-bawa kaleng susu. Mungkin turunan ke 7 mereka udah ganti marga jadi "Botolkecap" kali ye? Kebayang deh waktu bikin KTP di kelurahan: +"Nama Anda?" -"Frederick Kalengsusu" +"Nama kakek?" -"Alexander Gentengbocor" +"Nama istri?" -"Maria Sendaljepit". +"Wah ternyata istrimu masih kerabat jauh saya" -"Memangnya bapak marganya apa pak?" +"Bakiaksemplak" Eh, ngomong-ngomong soal nama nih, yang paling hebring soal pilih nama itu nggak ada lagi selain orang Batak (urang lain sentimen ka maneh Martha, ini mah asli kebeneran). Yang suka nonton TVRI pas acara berita coba peratiin deh. Ntar reporternya bilang "Elvis Presley dan Juwita (or someone else) melaporkan dari Aceh...". Gue mah yakin banget kalo yang pake nama Elvis Presley itu orang Batak. soalnya waktu gue masih tinggal di sekitar Pondok Indah, wak
[ppiindia] Diskusi: Tulisan Sirikit Syah mengundang decak kagum
Diskusi: Tulisan Sirikit Syah mengundang decak kagum Banyak pujian dari teman-teman tertuju pada tulisan Hernani Sirikit Syah bertajuk "Apa pentingnya bahasa?" (pernah dimuat harian Surabaya Post). Mereka mengagumi karyanya yang penuh makna itu. Ada pula sejumput kritikan - namun sekadar meluruskan apa yang ia tulis. Kalau ada rating atas karya-karya tulis yang hadir di media cetak, bolehlah buah pemikiran perempuan berjilbab yang pernah malang melintang di berbagai media massa ini diberi nilai A. Tulisan Sirikit memancing teman-teman untuk mengomentari berbagai kejadian yang ia sebut. Seperti Mimin di Wana Mandhira <[EMAIL PROTECTED]> memberi info bahwa pembunuhan para kyai di wilayah Tapal Kuda (TK), Jawa Timur, merupakan pembunuhan yang berkedok perang antar tokoh agama NU, padahal tidak. Menurutnya, kawasan TK dikenal sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam (SDA) dan mineral. Peran kyai dalam memberdayakan rakyat dan menjaga SDA dari cengkeraman kapitalis sudah sangat diakui. Sehingga pembunuhan para kyai tersebut pada dasarnya adalah untuk meluluskan agenda besar kapitalis global untuk menguasai SDA dan mineral di TK. Hilangnya tokoh panutan akan memudahkan mereka masuk dan menguasai TK. "Lihat saja sekarang, Monsanto, Exxon, dan lain-lain sekarang bercokol disana, dan berhasil merebut hak rakyat atas SDA," tulis Mimin. Ada komentar? Salam Pencerahan! Radityo Djadjoeri Ragam komentar Psikolog Sartono Mukadis <[EMAIL PROTECTED]> di milis Forum-Pembaca-Kompas sungguh berterima kasih atas tulisan yang berharga ini. "Tulisan ini mengingatkan saya pada 4 idols yang membelenggu pikiran manusia (Francis Bacon 'Idols which Besets Human-mind), Idola Tribus, Idola Specus, Idola Fori, kerancuan karena bahasa pasaran dan rujakan. Indonesia juga baru saja mengalami dan masih mengalami. Ada istilah 'diamankan' yang berarti ditahan, 'disukabumikan' dan lain-lain. Terima kasih sobat!" Gotholoco <[EMAIL PROTECTED]> di milis Sastra-Pembebasan mencipta sebuah puisi yang terilhami dari tulisan Sirikit: konflik terjadi karena silap kata ketika politik tak dapat satu suara akhirnya senjatalah yang bicara apa hendak dikata terpaksa indonesia tetap dikuasai tentara wahai begawan kata-kata sebarkanlah ilmu tulis dan baca bahasa indonesia bahasa tercinta supaya negeriku lepas dari petaka biarkanlah kata-kata yang bicara bukan senjata yang bicara yang membawa banyak binasa berjuta jiwa melayang entah kemana tanpa makam tanpa nisan tanpa nama Agus S. Djamil <[EMAIL PROTECTED]>, WNI yang 'mencari sesuap nasi dan segenggam berlian' di Brunei Darussalam, di milis Binabud memuji tulisan Sirikit karena sangat bernas dan bagus pengungkapannya. Menurutnya, tanpa bahasa yang berkembang dengan baik, maka sains dan teknologi memang tidak akan bisa maju dan mencerahkan. Kosakata yang tepat, presisi, dalam 'mewakili' makna yang ditemukan dalam sains dan teknologi, akan menjadi katalis yang menyuburkan tumbuhnya ilmu. Dan selanjutnya memberikan pemecahan berbagai masalah yang dialami oleh bangsa ini. "Alangkah idealnya, bila 'bahasa' bisa menjadi bagian dari solusi berbagai permasalahan yang menumpuk ini, bukannya menjadi bagian dari permasalahan dan bahkan malah memicu permasalahan baru, seperti di Pasuruan 1996, dan Nigeria 2002," ujar Agus yang sedang merampungkan buku berjudul 'Al-Quran dan Lautan' itu. Ki Mahmud <[EMAIL PROTECTED]> di milis iPerhumas menilai bahwa tulisan Sirikit amat mendidik, bukan saja untuk pers dan humas, tapi untuk siapa saja. Pesannya: "Kalau mau jadi orang, jadilah orang moderat, jangan yang meletup-letup tidak keruan. Sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak manfaatnya bagi sesama." Kusuma Jaka <[EMAIL PROTECTED]> menilai tulisan Sirikit amat berarti. "Kita semua seharusnya menyadari akan hal itu. Semoga dengan membaca dan memahami tulisan ini, kita semua dapat lebih arif dan santun dalam kehidupan," ujar Kusuma. Ia berpesan: "Bagi insan pers yang tulisannya dibaca oleh seluruh masyarakat, semoga hati Anda tergerak, bukan hanya memilih bahasa menyesatkan yang hanya mengejar kepentingan penjualan." Budi <[EMAIL PROTECTED]>, staf majalah Cakram, di milis iPerhumas setuju tentang pentingnya bahasa. "Yang pernah kita alami, isi pesan seorang juru bicara mestinya tidak dibumbui bahasa yang politis dan analisa politik. Kalau tidak, bisa berabe dan bikin kontroversi saja." Magdalena Wenas <[EMAIL PROTECTED]>, praktisi kehumasan yang sedang menempuh studi di Belanda, amat setuju dengan pendapat Budi. "Kesimpulannya, PR dan komunikasi serta menjadi juru bicara tidak segampang yang kita duga. Antar praktisi saja makna bahasa dan arti bisa bermacam-macam karena bumbu dan analisa itu lho, tanpa mencerna secara 'holistic' kepentingan besar dari profesionalisme." Sejumput kritik, sekadar meluruskan Zed Abidien <[EMAIL PROTECTED]>, wartawan Tempo di Surabaya, meluruskan tulisan Sirikit. Menurutnya, tuli
[ppiindia] Diskusi: Menguak kasus 'Tempo vs TW' dari kacamata bisnis
Diskusi: Menguak kasus 'Tempo vs TW' dari kacamata bisnis Kekhawatiran 'hostile take over' Kasus 'Tempo vs Tommy Winata (TW)' masih saja ramai dibincangkan. Beberapa milis di internet asyik mendiskusikannya, padahal sengketa perusahaan penerbitan pers lawan pengusaha yang bisnisnya menggurita itu sudah berusia setahun lebih. Menyimak berbagai argumentasi yang dari dulu hingga kini dipaparkan oleh teman-teman, semua mengarah pada sisi jurnalistik dan hukum saja -- plus sedikit 'menyerempet' ke politik -- sementara sisi bisnisnya sama sekali tak tersentuh. Maklum, tak ada satupun pelaku bisnis yang ikut 'urun rembug' dalam diskusi tersebut. Pledoi yang disusun Bambang Harymurti (BHM) juga tak memasuki area itu. Todung Mulya Lubis, pembela hukum Tempo, pernah menyatakan kekhawatiran yang bernuansa bisnis. Ia cemas bila tak ditangani dengan hati-hati, dampak dari kasus ini akan merembet pada langkah 'hostile take over' saham Tempo Inti Media (TIM) oleh 'konglomerat hitam'. Sebagaimana kita tahu, saham TIM sudah tercatat di pasar modal. Apalagi TW mulai terjun ke bisnis pers -- punya majalah berita bernama Pilars dan koran Jakarta. Namun Todung belum memberi tanggapan kiat apa yang bakal dipasang apabila kasus ini dibedah dari kacamata bisnis. Deretan saksi ahli Dari naskah Pledoi BHM 16 Agustus 2004 yang setebal 30 halaman, termuat deretan saksi-saksi ahli yaitu: - Hinca I.P. Panjaitan, S.H., Ketua Bidang Komisi Hukum Dewan Pers, memberikan kesaksian pada sidang tanggal 31 Mei 2004. - Drs. Sabam Leo Batubara, Ketua Bidang Komisi Pengaduan Dewan Pers, secara tegas telah menyatakan bahwa artikel "Ada Tomy di Tenabang?" memenuhi kaidah jurnalistik adalah fakta hukum yang kuat. - Prof. Abdul Muis, ahli komunikasi, pada tanggal 23 Maret 2004 memberikan kesaksian senada. - Masmimar Mangiang, saksi ahli bahasa jurnalistik, memberikan kesaksian 10 Mei 2004. - Abdullah Alamudi, saksi ahli jurnalistik, memberikan kesaksian 10 Mei 2004. Ada 1 ahli hukum dan 4 pakar jurnalistik. Entah siapa saja saksi-saksi ahli yang dihadirkan pihak Tommy Winata. Ada yang tahu? Yang saya dengar, pakar jurnalistik Hernani Sirikit Syah dari Surabaya pernah ditawari penasehat hukum TW untuk jadi salah satu saksi ahli, namun ia menolaknya. Cuplikan Pledoi Bambang Harymurti (BHM) Untuk memberi gambaran kenapa Tempo menulis artikel tentang TW, saya kutipkan Pledoi BHM (h. 8-9): "Mari kita memulai paparan ini dengan kisah penulisan berita "Ada Tomy di Tenabang?". Tulisan yang dimuat pada halaman 30 dan 31 majalah Tempo edisi 3-9 Maret 2003 itu menjadi pokok perkara ini. Awalnya dimulai pada hari Senin, 24 Februari 2003, ketika redaksi majalah Tempo mengadakan rapat perencanaan rutin untuk membahas usulan berita yang akan diterbitkan pada edisi Senin berikut. Di antara banyak usulan berita yang dibahas, kompartemen nasional mengusulkan untuk melakukan laporan lanjutan peristiwa kebakaran pasar Tanah Abang yang baru saja ditulis di majalah Tempo yang terbit hari itu." "Karena saudara Ahmad Taufik bertugas sebagai penulis di kompartemen nasional dan ia yang menulis artikel tentang kebakaran Tanah Abang, maka yang bersangkutan ditugaskan untuk mempersiapkan penulisan artikel lanjutan (follow up) kebakaran Tanah Abang tersebut, antara lain dengan membuat lembar penugasan dan memonitor perkembangan keadaan Tanah Abang. Kebetulan saudara Ahmad Taufik dibesarkan di kawasan Tanah Abang hingga mempunyai banyak teman dan melalui pertemanannya itu ia mendengar berbagai informasi menarik. Termasuk di antaranya kabar yang menginformasikan bahwa pengusaha Tomy Winata telah mengirim proposal untuk merenovasi pasar Tanah Abang sekitar tiga bulan sebelum kebakaran." "Kabar ini disampaikan Saudara Ahmad Taufik pada rapat rutin pengecekan redaksi majalah Tempo pada Rabu, 26 Februari 2003. Karena infonya masih sumir, rapat meminta Saudara Ahmad Taufik agar mendalami informasi itu, antara lain dengan melakukan pengecekan ulang dan konfirmasi ke berbagai sumber yang dianggap perlu. Saya tak terlalu mendalami persoalan ini pada saat rapat tersebut karena hadir di tempat rapat agak terlambat akibat kesibukan dinas yang lain. Namun dari penuturan Ahmad Taufik, saya mendapat informasi bahwa ia kemudian melakukan reportase ke Tanah Abang dan bertemu dengan seorang temannya, seorang kontraktor arsitektur yang banyak terlibat dalam proyek-proyek pemerintah daerah DKI. Melalui sumbernya ini, yang minta jati dirinya dirahasiakan, Ahmad Taufik diantar bertemu dengan seorang pejabat yang mempunyai akses pada proposal itu. Ahmad Taufik diperbolehkan membaca dokumen tersebut namun tak diperkenankan memfotokopinya karena sumber tersebut khawatir identitas dirinya dapat terlacak jika foto kopi itu tersebar." Masukan dari Ahmad Taufik (AT) Untuk memberi gambaran lebih rinci, saya sertakan postingan dari AT <[EMAIL PROTECTED]> di milis Jurnalisme pada 13 Desember 2004 lalu: "Saya senang mengikuti p