[ppiindia] Diskusi Social Media untuk Revolusi di Salihara

2010-08-12 Terurut Topik MGR
Peluncuran Situs Web Salihara & Diskusi

"Social Media" untuk Revolusi
Sabtu, 14 Agustus 2010, 19.00 WIB

Pembicara: Goenawan Mohamad & Roby Muhamad
Moderator: Wicaksono (NdoroKakung)
Serambi Salihara | Terbuka untuk umum | Pendaftaran selambatnya 13 Agustus 
2010, melalui d...@salihara.org

Acara ini diadakan untuk peluncuran situs web salihara.org yang baru, yang akan 
dilanjutkan diskusi pengaruh sosial media (blog, facebook, twitter) terhadap 
kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Melaui perkembangan terakhir social 
media terbukti sangat efektif untuk membentuk opini dan simpati publik serta 
penggalangan massa misalnya untuk kasus Prita dan Bibit-Chandra. Melalui social 
media ini kita pun memperoleh rangkaian dialog, debat hingga kuliah yang 
bermutu—misalnya #kultwit (kuliah twitter), serta informasi dan ulasan yang 
sering diabaikan media kita.

Sebelum acara peluncuran situs web dan diskusi akan disediakan hidangan buka 
puasa.

Program ini didukung oleh Hivos.

http://salihara.org/event/2010/08/01/sosial-media-untuk-revolusi




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi tentang Aliran Kepercayaan dan Kesenian di Salihara

2010-06-06 Terurut Topik MGR
Diskusi

Rabu, 09 Juni 2010, 19:00 WIB
YANG KECIL DAN YANG BERANEKA: KEPERCAYAAN DAN KESENIAN DI INDONESIA
Pembicara: Endo Suanda & Bambang Noorsena

Serambi Salihara
Terbuka untuk umum & GRATIS

Kepercayaan dan kesenian tradisional yang  berada di pinggiran sedang diuji 
eksistensinya di Indonesia dewasa ini.  Mereka dihadapkan pada “mayoritas” dan 
terus mendapat perlakuan diskriminatif baik dalam ranah hukum atau pun politik. 
Penolakan uji materi UU No.1/PNPS/1965 oleh Mahkamah Konstitusi yang menetapkan 
hanya enam agama resmi di Indonesia secara otomatis meminggirkan eksistensi 
penghayat kepercayaan. Sementara itu, kesenian yang tumbuh dan bergerak di 
pinggir pun makin lama makin hilang. Amatan sederhana tadi menjadi bahan 
diskusi, yang akan diperkaya dengan uraian pengalaman masing-masing narasumber 
di lapangan. Endo Suanda adalah pengamat kesenian dan Direktur Lembaga 
Pendidikan Seni Nusantara (LPSN) dan Bambang Noorsena adalah pengaji 
spiritualitas dan kepercayaan Nusantara. Bambang Noorsena juga akan 
menyampaikan ide-idenya yang pernah disampaikan dalam Mahkamah Konstitusi dalam 
uji materi UU No 1 PNPS 1965 dengan judul: “Agama Asli
 Indonesia” dan Perkembangannya Dari Masa Ke Masa. Program ini ditaja oleh 
Hivos.

http://salihara.org/2010/06/05/yang-kecil-dan-yang-beraneka





[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi "opini publik versus kebenaran" malam ini di salihara

2010-05-25 Terurut Topik MGR
DISKUSI
Rabu, 26 Mei 2010, 19:00 WIB
Opini Publik Versus Kebenaran
Pembicara: Kuskridho "Dodi" Ambardi dan Rocky Gerung
Moderator: Ihsan Ali-Fauzi
Serambi Salihara
Terbuka untuk umum & GRATIS

Diskusi ini berikhtiar mengulas hubungan antara “opini publik” dan kebenaran 
dari perspektif ilmu empirik dan filsafat. Pembahasan dimulai dari pertanyaan 
tentang pengertian “opini publik”. Jika setiap individu memiliki opini 
tersendiri, lantas bagaimanakah menjadi sebuah opini publik? Selama ini opini 
publik dianggap tak lebih dari proses “rekayasa”, baik melalui media ataupun 
survei. Proses “rekayasa” berujung pada dua kategori opini publik: hasil 
“pembentukan” atau murni “penemuan”. (Lembaga survei selalu menggunakan istilah 
”penemuan” pada opini publik, meskipun akhirnya hasil survei tersebut membawa 
pengaruh pada publik.) Masalah lain: Faktor apa yang berpengaruh pada 
pembentukan opini publik selain rekayasa? Adakah opini publik yang benar-benar 
“murni” berasal dari publik? Lantas, bagaimana hubungannya dengan masalah 
kebenaran? Apakah, karena berasal dari publik, ia dengan sendirinya mewakili 
kebenaran? Ikuti diskusi
 dengan Kuskridho "Dodi" Ambardi (Direktur Lembaga Survei Indonesia) dan Rocky 
Gerung (Pengajar Filsafat di Universitas Indonesia). Moderator: Ihsan 
Ali-Fauzi. Diskusi akan berlangsung dalam bahasa Indonesia. Program ini ditaja 
oleh Hivos.


Kutipan dari makalah Kuskridho "Dodi" Ambardi:

Opini Publik: Teori, Aplikasi, dan Kontroversi

Ide tentang opini publik, dan arti pentingnya, muncul bersamaan dengan traktat 
yang ditulis oleh Rousseau yang memperkenalkan konsep general will, yang kadang 
dipertukarkannya dengan istilah l’opinion publique atau opini publik. Gagasan 
Rousseau ini radikal namun sederhana, bahwa sebuah pemerintahan secara etis 
dianggap legitimate jika penyelenggaraan pemerintahan bertolak dari kehendak 
umum, the general will.

Gagasan itu radikal karena pada masanya orang belum banyak berbicara tentang 
kedaulatan rakyat, dan demokrasi baru terlihat samar-samar di horizon para 
pemikir politik masa itu, dan ketika mode pemerintahan yang populer saat itu 
adalah otokrasi dalam format kerajaan.

Kelak kita menyambungkan ide sederhana Rousseau ini dengan kompleksitas 
demokrasi dalam kehidupan politik modern. Dan kelak kita menghubungkan general 
will ini dengan opini publik.

Pertanyaan pokok yang muncul tentulah: Bagaimana kita bisa menangkap kehendak 
umum tersebut? Kalau ia sepadan dengan opini publik, bagaimana kita mengenali 
dan merekammnya? Benarkah di sana apa yang dinamakan dengan kehendak umum dan 
opini publik itu memang ada? Sanggupkah metodologi modern, yang bersandar pada 
metode survei opini publik, benar-benar mengungkap opini publik?

Tak kalah pentingnya adalah serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan 
praktek trendy pemakaian metode survei untuk merekam opini publik dalam 
kegiatan pemilu di Indonesia, pencabangannya, dan penggunaan survei atau 
polling untuk menebak perilaku pemilih. Mengapa partai partai dan kandidat 
politik kini gandrung dengan survei opini publik atau polling? Mengapa kritik 
terhadap lembaga survei merebak? Apa saja jenis-jenis kritik tersebut, dan 
apakah semua kritik memiliki harga cukup untuk didiskusikan?

..

Kutipan dari makalah Rocky Gerung:

Opini Publik versus Etika Publik

Opini publik mengaktifkan demokrasi. Tetapi ia menonaktifkan politik. Opini 
publik diperlukan untuk mendasarkan penyelenggaraan kebijakan (ini adalah suatu 
pekerjaan rutin demokrasi), tapi juga dimanfaatkan untuk mengamankan 
kepentingan pembuat kebijakan (karena dengan itu seolah-olah representasi dan 
legitimasi dihubungkan). Artinya, atas nama opini publik, opsi kebijakan 
dipilih. Tapi juga dengan menunggangi opini publik, kepentingan politik 
diselundupkan. Jadi, demokrasi terselenggara secara teknis melalui opini 
publik, tanpa mempersoalkan fungsi etisnya. Masalahnya baru menjadi kritis bila 
seseorang hendak memandang politik dengan cara lain, yaitu sebagai sebuah 
proyek transformasi, karena menganggap demokrasi telah menjadi malas, karena 
hanya berhenti dalam rutinitas institusional. Untuk kebutuhan semacam itulah 
kita mengaktifkan kontra pikiran dari opini publik, yaitu etika publik. Jadi, 
etika publik mengaktifkan kembali politik, dengan
 mempertanyakan isi, prosedur dan fungsi opini publik. Artinya, melalui etika 
publik, politik dihidupkan sebagai soal ”konfrontasi etik”, dan bukan 
”konfirmasi statistik”.



Selengkapnya silakan hadir dalam diskusi nanti

http://www.facebook.com/event.php?eid=105359909507184&ref=mf




daftarkan diri anda untuk mengikuti:

SERI KULIAH UMUM / PUBLIC LECTURE SERIES
TENTANG SEKSUALITAS / ON SEXUALITY
Sabtu, 5, 12, 19, 26 Juni 2010, 16:00 WIB
Saturday, June 5, 12, 19 & 26, 2010, 04:00 PM
Teater Salihara

Terbuka untuk umum
Pendaftaran selambatnya 4 Juni 2010, melalui d...@salihara.org 
Open to the public
Register via email: d...@sali

[ppiindia] Diskusi "Opini Publik versus Kebenaran" di Salihara

2010-05-19 Terurut Topik MGR
DISKUSI

Rabu, 26 Mei 2010, 19:00 WIB

Opini Publik Versus Kebenaran

Pembicara: Kuskridho "Dodi" Ambardi dan Rocky Gerung

Serambi Salihara

Terbuka untuk umum & GRATIS



Diskusi
ini berikhtiar mengulas hubungan antara “opini publik” dan kebenaran
dari perspektif ilmu empirik dan filsafat. Pembahasan dimulai dari
pertanyaan tentang pengertian “opini publik”. Jika setiap individu
memiliki opini tersendiri, lantas bagaimanakah menjadi sebuah opini
publik? Selama ini opini publik dianggap tak lebih dari proses
“rekayasa”, baik melalui media ataupun survei. Proses “rekayasa”
berujung pada dua kategori opini publik: hasil “pembentukan” atau murni
“penemuan”. (Lembaga survei selalu menggunakan istilah ”penemuan” pada
opini publik, meskipun akhirnya hasil survei tersebut membawa pengaruh
pada publik.) Masalah lain: Faktor apa yang berpengaruh pada
pembentukan opini publik selain rekayasa? Adakah opini publik yang
benar-benar “murni” berasal dari publik? Lantas, bagaimana hubungannya
dengan masalah kebenaran? Apakah, karena berasal dari publik, ia dengan
sendirinya mewakili kebenaran? Ikuti diskusi dengan Kuskridho "Dodi" Ambardi
(Direktur Lembaga Survei Indonesia) dan Rocky Gerung (Pengajar Filsafat
di Universitas Indonesia). Diskusi akan berlangsung dalam bahasa
Indonesia. Program ini ditaja oleh Hivos.



http://www.facebook.com/event.php?eid=105359909507184&ref=mf







Nantikan dan daftarkan diri anda untuk mengikuti Kuliah Umum Filsafat "Tentang 
Seksualitas" di Salihara di bulan Juni 2010



SERI KULIAH UMUM

TENTANG SEKSUALITAS

Sabtu, 5, 12, 19, 26 Juni 2010, 16:00 WIB

Teater Salihara



Terbuka untuk umum

Pendaftaran selambatnya 4 Juni 2010, melalui d...@salihara.org 



Sabtu, 5 Juni 2010, 16:00 WIB

Simone de Beauvoir tentang Seksualitas

Pembicara: Gadis Arivia



Sabtu, 12 Juni 2010, 16:00 WIB

Michel Foucault tentang Seksualitas

Pembicara: Haryatmoko



Sabtu, 19 Juni 2010, 16:00 WIB

Jacques Lacan tentang Seksualitas

Pembicara: Robertus Robet



Sabtu, 26 Juni 2010, 16:00 WIB

Julia Kristeva tentang Seksualitas

Pembicara: Christina Siwi Handayani



Seksualitas tentu bukan sekadar perkara hasrat dan hubungan seksual,
namun berkelindan dengan tata nilai, keyakinan, pengetahuan, hingga
sistem kekuasaan di mana seseorang hidup dan berinteraksi. Karena itu,
dalam beragam ranah yang membentuknya (fantasi, emosi, jender,
orientasi dan identitas seksual, dan seterusnya), seksualitas akhirnya
bersangkut-paut dengan persoalan filsafat, psikologi, politik, ekonomi,
agama, dan bahasa.



Selama bulan Juni 2010 Komunitas Salihara akan menggelar seri kuliah
umum dengan tema seksualitas melalui perspektif empat pemikir: Simone
de Beauvoir, Michel Foucault, Jacques Lacan, dan Julia Kristeva.



Kuliah pertama akan mengulas tema seks dan filsafat, bertolak dari
sebuah pernyataan terkenal dalam buku Simone de Beauvoir, The Second
Sex: “One is not born a woman” – yang  menunjukkan perjuangan diri
perempuan dalam eksistensinya. Kuliah kedua akan mengulas pemikiran
Foucault tentang hubungan seksualitas dengan pengetahuan, kekuasaan,
dan kebenaran. Sementara kuliah tentang Lacan – yang memilih
menggunakan istilah “seksuasi” ketimbang “seksualitas” – bermula dari
pertanyaan Lacan yang provokatif: mengapa hubungan seksual sesungguhnya
hanya ilusi dan mengapa “perempuan itu tidak pernah ada”, dan apakah
hubungan seksual adalah lambang kebuntuan (dead-lock)? Telaah akan
bergerak melalui dua celah: tragedi Medea dan film Mereka Bilang Saya
Monyet. Sedangkan ide-ide  Julia Kristeva tentang seksualitas akan
diulas lewat pendekatan psikologi dan semiotika, antara lain dengan
melihat persoalan “abjection” dan
intertekstualitas.



Hanya di Salihara...







[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi, Musikalisasi Puisi dan Lilin Solidaritas Perjuangan Buruh Perempuan

2010-05-05 Terurut Topik andre andreas




Kepada Yth.

Kawan-Kawan Pro Demokrasi

Di Tempat

 

Tujuh Belas tahun sudah Marsinah meninggal pun teka-teki mengenai kematiannya
belum juga terungkap. Figur Marsinah, sebagai seorang buruh perempuan,
merupakan figur yang sangat tipikal bagi keseharian buruh perempuan di 
Indonesia.
Kemiskinan dan penindasan, yang dialami Marsinah, banyak pula dialami oleh
seluruh buruh perempuan Indonesia yang ada sekarang ini. Perjuangan Marsinah
adalah perjuangan seluruh buruh di Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik,
kesejahteraan dan perlindungan sosial.

 

Momentum gugurnya Marsinal diperingan oleh FOR Indonesia
sebagai Hari Perjuangan Buruh Perempuan Indonesia. Peringatan ini akan
diisi oleh “Diskusi, Musikalisasi Puisi dan Lilin Solidaritas Perjuangan Buruh
Perempuan” yang akan diselenggarakan pada:

 

Hari/tanggal   : Sabtu, 8 April 2010 

Tempat
  
: Kontras Jl. Borobudur Jakarta Pusat dan Bunderan Hotel Indonesia

 

Rangkaian Acara:

13.00 – 14.00:  Konfrensi Pers tempat di Kontras 

14.00 – 17.00:  Diskusi ”Jaminan Perlindungan Sosial” tempat di
Kontras

Pembicara: 

dr Ribka Tjiptaning (Ketua Komisi IX DPR RI)

Drs. H.A. Muhaimin Iskandar (Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi)   

Nining Elitos (Ketua KASBI)

Irwansyah (Juru Bicara FOR Indonesia)

 

17.00 – 18.00: Lilin Solidaritas rally dari Kontras menuju Bunderan Hotel
Indonesia 

18.00 – 19.00: Lilin Solidaritas Perjuangan Buruh Perempuan di Bunderan HI

   
* Orasi Budaya dan Pesan Solidaritas dari element FOR Indonesia

   
* Theaterikal dan Happening Art oleh Front Kebudayaan Nasional

   
* Musikalisasi Puisi oleh John Sony Tobing (Pencipta lagu ”Darah Juang”)

   
* Komerad akustik

 

Kami mengundang kawan-kawan untuk hadir dalam acara ini, memberikan
solidaritas pada perjuangan buruh dan rakyat Indonesia dalam menuntut keadilan.
Demikian undangan kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak 
terima
kasih.

 

Jakarta, 5 Mei 2010

Salam Solidaritas

 

Nor Hiqmah

Sekretarit FOR Indonesia

 

Peserta Lilin Solidaritas
diharapkan mengenakan Baju Hitam

 

Informasi lebih lanjut:
Sekretarit FOR Indonesia

Sinnal Blegur 0813 17993473

Moh Zaki 08128083247 

Nor
Hiqmah 0815 9508292


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Film, Tubuh Perempuan dan Sensor

2010-04-20 Terurut Topik MGR
Undangan

Diskusi
Kamis, 22 April 2010, 16:00 WIB

FILM, TUBUH PEREMPUAN, DAN SENSOR
Pembicara: Novi Kurnia dan Intan Paramaditha 
Moderator: Veronica Kusuma

Serambi Salihara
Terbuka untuk umum & GRATIS

Berbicara
tentang sensor dalam dunia film, maka mayoritas aspek yang ”digunting”
adalah tema atau gambar tubuh perempuan. Salah satu contoh: film
dokumenter karya Ucu Agustin, Perempuan: Kisah di Balik Guntingan
(Kalyana Shira, 2008), menampilkan adegan-adegan penyensoran dalam
Perempuan Punya Cerita (Kalyana Shira, 2008). Penyensoran itu
menggunakan dalih moralitas, adat, karakter bangsa, dan agama. Mengapa
tubuh perempuan sering menjadi sasaran sensor dalam film? Ada apa
dengan tubuh perempuan? Ikuti diskusinya bersama Novi Kurnia, dosen
Jurusan Komunikasi Fisipol UGM dan mahasiswa doktoral di Department of
Women’s Studies, Flinders University, Australia dan Intan Paramaditha,
mahasiswa doktoral di Cinema Studies, New York University, Amerika
Serikat. Diskusi akan dipandu oleh Veronica Kusuma, seorang kritikus
film. Acara ini adalah bagian dari V Film Festival dan disponsori oleh
Hivos.

http://www.facebook.com/event.php?eid=103358069698793&index=1

hadiri juga acara pemutaran film dan program V Film Festival 2010 di Salihara.

Rabu, 21-27 April 2010
Wednesday, April 21-27, 2010
 
V FILM FESTIVAL

Terbuka untuk umum & GRATIS
Open to the public & FREE ADMISSION

Kamis, 22 April
Thursday, April 22
14:15 Four Wives, One Man (Serambi Salihara)
16.00 Diskusi Film, Tubuh Perempuan dan Sensor (Serambi Salihara)
19:00 Jamila dan Sang Presiden (Serambi Salihara)

Jumat, 23 April
Friday, April 23
14:15 Annas Sommer (Serambi Salihara)
16:30 Rough Aunties (Serambi Salihara)
19:00 The Sari Soldiers (Serambi Salihara)

Sabtu, 24 April
Saturday, April 24
10:00 Youth Workshop (Galeri Salihara)
14:15 Cover Girl Culture (Serambi Salihara)
19:00 Elegy (Serambi Salihara)

Minggu, 25 April
Sunday, April 25
10:00 Youth Workshop (Galeri Salihara)
14:15 All My Failed Attempts (Serambil Salihara)
16:30 Say My Name (Serambi Salihara)
19:00 Du Ska Nog Se Att Det Gar Over - Don’t Worry It’s Just a Phase (Serambi 
Salihara)

Senin, 26 April
Tuesday, April 26
14:15 Lovely Luna (Teater Salihara)
16:30 The Gift from Beate (Teater Salihara)
19:00 International Shorts (Teater Salihara)


V
Film Festival adalah sebuah festival film internasional yang bersifat
independen dan nirlaba, digagas oleh Kalyanashira Foundation, Komunitas
Salihara, Yayasan Jurnal Perempuan, dan Kartini Asia Network. Festival
ini mempromosikan dan mendukung film-film terkait isu perempuan yang
disutradarai oleh perempuan. Pada tahun ini, fokus V Film Festival
adalah identitas, keberagaman, dan generasi muda—dengan tujuan
mempromosikan ide kesetaraan dalam keberagaman yang membentuk
identitas, terutama di kalangan anak muda/remaja. Menampilkan lebih
dari 40 film dari 16 negara, V Film Festival tahun ini juga akan
menggelar program khusus “Debut”, yang akan memutar karya-karya perdana
sejumlah sutradara perempuan Indonesia seperti Nia Dinata, Lola Amaria,
Nan T Achnas, Ratna Sarumpaet, dan Sekar Ayu Asmara. selain pemutaran
film, Festival ini akan menggelar workshop dengan tema Pluralisme dan
Remaja, dan diskusi tentang Film, Tubuh Perempuan dan Sensor. Festival
kedua ini mengambil tempat di Komunitas Salihara, Goethe Institute dan
Kineforum Taman Ismail Marzuki (TIM).



V
Film Festival is an independent, non-profit, international film
festival conceived by the Kalyanashira Foundation, Komunitas Salihara,
Yayasan Jurnal Perempuan, and Kartini Asia Network. The Festival
promotes and supports films related to women’s issues directed by
women. This year, the focus of the V Festival is identity, pluralism
and youth—meant to promote the idea of equality in diversity that
shapes identity especially amongst young people. Presenting more than
40 films from 16 countries, V Film Festival this year will also present
a special program titled “Debut” screening the first works of several
Indonesian women directors like Nia Dinata, Lola Amaria, Nan T Achnas,
Ratna Sarumpaet, dan Sekar Ayu Asmara. Besides film screenings, the
festival will hold a workshop with the theme Pluralism and Youth, and a
discussion on Film, Women’s Bodies, and Censors. This second festival
will be held at Komunitas Salihara, Goethe Institute and Kineforum
Taman Ismail Marzuki (TIM).

http://www.facebook.com/event.php?eid=103999546298362&index=1




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi "Dari Orientalisme ke Oksidentalisme" (Forum Filsafat di Salihara)

2010-04-14 Terurut Topik MGR
Undangan

Forum Filsafat
Jumat 16 April 2010: 19.00 WIB 
Dari Orientalisme ke Oksidentalisme
Pembicara: Zainul Ma'arif (alumnus Universitas Al-Azhar Cairo Mesir dan 
magister filsafat Universitas Indonesia)
Serambi Salihara

Terbuka untuk Umum dan Gratis

Forum Filsafat adalah sebuah forum diskusi filsafat yang diselenggarakan
secara rutin tiap bulan. Forum ini diadakan oleh dan bagi para pencinta
filsafat yang difasilitasi Komunitas Salihara. Sampai saat ini telah bergabung 
para mahasiswa dari STF Driyarkara, Forum Mahasiswa Ciputat (FORMACI) UIN 
Syarif Hidayatullah dan Universitas Paramadina Jakarta. Kami masih membuka diri 
bagi anda yang tertarik untuk mengikuti forum ini dengan mendaftarkan ke 
dita.salih...@gmail.com

http://www.facebook.com/event.php?eid=115443695133577&index=1


__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Forum Filsafat "Filsafat Sejarah Georg Lukacs" di Salihara

2010-03-17 Terurut Topik MGR
Undangan Diskusi Forum Filsafat

Jumat 19 Maret 2010 pukul 16.00 WIB
Tema: Filsafat Sejarah Georg Lukacs
Pembicara: Mohamad Soleh (mahasiswa STF Driyarkara)
Serambi Salihara
Gratis dan terbuka untuk umum

Forum Filsafat adalah sebuah forum diskusi filsafat yang diselenggarakan
secara rutin tiap bulan. Forum ini diadakan bagi para pencinta
filsafat. Sampai saat ini telah bergabung para mahasiswa dari STF
Driyarkara, Forum Mahasiswa Ciputat (FORMACI) UIN Syarif Hidayatullah
dan Paramadina Jakarta. Kami masih membuka diri bagi anda yang tertarik
untuk mengikuti forum ini dengan mendaftarkan ke dita.salih...@gmail.com

http://www.facebook.com/event.php?eid=353808936288&index=1



  Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi "Masa Depan Pemikiran Kiri" di Komunitas Salihara

2010-03-08 Terurut Topik MGR
Dengan ini kami mengundang anda untuk hadir dalam acara Diskusi Masa Depan 
Pemikiran Kiri di Indonesia besok Rabu 10 Maret 2010 pukul 19.00 dengan 
pembicara: Franz Magnis-Suseno dan Hilmar Farid. Moderator: Trisno S Sutanto. 
Acara ini akan digelar di Komunitas Salihara Jalan Salihara No 16, Pasar 
Minggu, Jakarta Selatan.

Diskusi ini beranjak dari sejumlah pertanyaan: bagaimanakah gerangan kehidupan 
pemikiran Kiri sekarang dan prospeknya di masa depan? Apakah “menjadi Kiri” di 
zaman ini adalah semacam anakronisme? Memang, Kiri tetap menawarkan kritik 
tajam selaku pemikiran anti-kemapanan. Namun persaingan antar-sistem politik 
dan ekonomi tampak menunjukkan kemenangan kubu lawan mereka. 

Demokrasi telah diterima oleh mayoritas negara di dunia yang sangat tergantung 
pada “selera” pasar. Dan tak sedikit pula para pendaku Kiri yang telah berlaku 
“borjuis” dalam gaya hidup serta harus beradaptasi dengan sistem-dunia 
kapitalis. Kita pun perlu bertanya lagi: benarkah pengaruh pemikiran Kiri kini 
hanya beredar di kalangan terbatas—akademia, gerakan elit, atau mereka yang 
berusaha menawarkan pemikiran alternatif di tengah dominasi kapitalisme? 

Dari bahan yang telah saya terima dari Hilmar Farid saya akan memberikan 
sedikit "bocorannya". Hilmar Farid akan mengulas pemikiran filsafat terkini 
yang bisa ia sebut kiri seperti Zizek dan Badiou. Dan pemikiran ekonomi kiri 
yang mengkritik keras memanisme pasar seperti David McNally dan Karl Polanyi. 
Bagi Hilmar Farid agenda kiri dalam "Manifesto Komunis" sebagian besar sudah 
dipenuhi, dan tidak ada alasan untuk menganggap kiri gagal. Bahkan di hadapan 
krisis sekarang, kiri adalah bagian penting dari masa depan. Tanpa kiri, kita 
patut bertanya: adakah masa depan? 

Diskusi ini akan menarik, Franz Magnis Suseno juga akan memberikan ide dan 
pemikiran terbarunya tentang tema ini.

Silakan anda hadir, diskusi ini terbuka untuk umum dan gratis.

Guntur Romli

http://www.facebook.com/event.php?eid=319323676119&index=1



  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi dan Peluncuran Buku "Lekra dan Politik Sastra"

2010-03-06 Terurut Topik heri latief
Berita dari Bilven Sandalista (Ultimus Bandung)

Majelis Sastra Bandung, Ultimus Bandung, dan Gedung Indonesia Menggugat akan 
menyelenggarakan Diskusi dan Peluncuran Buku "Lekra dan Politik Sastra"

Sabtu, 20 Maret 2010
Pukul 19.00 s.d. selesai

Bertempat di Gedung Indonesia Menggugat (Gedung eks Landraad)
Jalan Perintis Kemerdekaan No.5 Bandung

buku-buku yang akan didiskusikan dan diluncurkan:

1. Puisi-Puisi dari Penjara (S.Anantaguna)
2. Nyanyian dalam Kelam (Sutikno W.s.)
3. Aku Hadir di Hari Ini (Hr.Bandaharo)
4. Gelora Api 26 (Chalik Hamid, dkk)
5. Pelita Keajaiban Dunia (Nurdiana)
6. Politik Sastra (Saut Situmorang)

Pembicara dalam diskusi ini adalah Prof. Jakob Sumardjo dan Saut Situmorang dan 
dimoderatori Yopi Setia Umbara dan Matdon.

Akan dimeriahkan dengan kehadiran S.Anantaguna, Sutikno WS, Putu Oka Sukanta, 
dll. dan pembacaan puisi dari penyair-penyair muda Bandung.

Acara ini gratis dan terbuka untuk umum.

Keterangan lebih lanjut silakan hubungi Bilven (08122456452),
Matdon (08164864427), dan Yopi Setia umbara (081321741476) 

 
http://herilatief.wordpress.com/
http://akarrumputliar.wordpress.com/
http://sastrapembebasan.wordpress.com/


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Sejarah dan Fiksi Malam Ini di Salihara

2010-02-22 Terurut Topik MGR
Hanya ingin mengingatkan diskusi dengan tema "Fiksi dan Sejarah: Tentang
“Kemustahilan Sejarah” dengan Pembicara: JJ Rizal dan Zen Hae Moderator:
Saidiman Ahmad akan dilaksanakan malam ini di Selasa 23 Februari pukul
19.00 WIB di Serambi Salihara.

Silakan anda hadir, JJ Rizal akan
membawakan makalah "Waktu yang Hilang Ihwal Sastera dan Sejarah"
sementara Zen Hae akan mempresentasikan makalanya berjudul "Fiksi dan
Sejarah: Pemalsuan, Fiksi Sejarah, Ironi"

Diskusi ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

Guntur

http://www.facebook.com/event.php?eid=286757484960&index=1

Sinopsis:

Di abad ke-18, ada pemikiran yang beredar di kalangan intelektual Eropa
dan Amerika bahwa ada dua jenis penulisan sejarah: sejarah berdasarkan
fakta (yang mengusung kebenaran berlandaskan bukti dokumenter), dan
sejarah berdasarkan fiksi (yang mengusung kebenaran berlandaskan sifat
alamiah manusia). 

Novelis Daniel Defoe mengatakan bahwa novel adalah
sebuah “sejarah pribadi”—sejarah sebuah kehidupan pribadi ketimbang
Sejarah dengan huruf besar, dengan pandangannya yang panoptik.
Betapapun, manusia tak bisa mengelak dari Sejarah—novel-novel Kafka,
Musil, Broch dan Pramoedya Ananta Toer menunjukkan hal itu. Maka telaah
“Kemustahilan Sejarah” berangkat dari pertanyaan: apabila sejarah dan
novel merupakan dua hal yang sama secara hakiki, dan menyuguhkan
kebenaran yang serupa, maka apa perbedaan di antara keduanya? Kualitas
apa yang dimiliki sang novel dalam menyampaikan kisah orang-orang
biasa, orang-orang yang kalah, yang tak terakomodasi oleh Sejarah
dengan huruf besar? Ikuti diskusinya bersama JJ Rizal (sejarawan) dan
Zen Hae (sastrawan). Moderator Saidiman Ahmad

Terbuka untuk umum dan GRATIS. Program ini disponsori oleh Hivos



  "Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com";

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Buku Dua Penyair Lekra (tolong sebarkan pengumuman ini)

2010-02-18 Terurut Topik heri latief
Berita dari asep Sambodja: 

Diskusi Buku Dua Penyair 
Lekra
Pembicara: Hilmar Farid, Sunu Wasono, Wahyu Awaludin
Moderator: 
Putu Oka Sukanta. 

Tempat: Auditorium Gedung IV (R. 4101) FIB UI Depok. 

Waktu: Kamis, 25 Februari 2010, jam 12.00-16.00 WIB. 

Dimeriahkan: 
Pemutaran film Tjidurian 19, Musikalisasi Puisi Sasina IKSI, dan 
Pertunjukan Tari Sanggar KIPAS. 

Gratis...


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Salihara: Budaya Pop dan Pergeseran Identitas

2010-01-17 Terurut Topik MGR
Diskusi
BUDAYA POP DAN PERGESERAN IDENTITAS/
Pembicara: Bre Redana dan Nisaul Aulia
Rabu, 20 Januari 2010, 19:00 WIB
Serambi Salihara

Meskipun
sering dipandang sebelah mata, budaya pop berpengaruh besar terhadap
perubahan masyarakat. Salah satu contohnya adalah fenomena ”organ
tunggal” di ranah Minangkabau yang tak hanya membawa perubahan pada
musik tradisi, namun juga menerobos ke sendi masyarakat yang sebelumnya
jarang bersentuhan dengan modernisasi. Masyarakat Minang, yang dikenal
religius, ternyata dapat berkompromi dengan pertunjukan organ tunggal
yang dipentaskan dengan anasir erotis. 

Pertujukan ini dapat
ditemukan dalam berbagai acara di kantor-kantor pemerintahan,
masyarakat, bahkan telah memasuki pula wilayah upacara-upacara adat,
seperti sunnah rasul, baralek kawin, tabuik, dan lain sebagainya.
Terkadang, ia tidak lagi dipandang semata-mata sebagai musik hiburan,
melainkan sudah menjadi “kewajiban”. Artinya, tanpa organ tunggal suatu
pesta tidaklah lengkap. Lebih jauh lagi, budaya pop malah dipandang
sebagai ”pencipta” suatu generasi dalam masyarakat yang memisahkan dari
generasi pendahulunya. 

Suatu kecenderungan yang paling
populer—entah musik atau mode busana—menjadi ciri khas generasi itu. Di
sinilah letak pentingnya mengkaji budaya populer dalam konteks studi
budaya yang membawa perubahan terhadap tatanan nilai, sosial,
identitas, dan norma dalam masyarakat. 

Di mana rahasia
kekuatan budaya populer? Ikuti diskusinya dengan Bre Redana (wartawan
budaya Kompas dan pengamat budaya populer) dan Nisaul Aulia (mahasiswa
pascasarjana Kajian Budaya dan Media, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta).

http://www.facebook.com/event.php?eid=247260453024&index=1



  "Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com";

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Buku DARI JAWA MENUJU ATJEH Karya Linda Christanty (Hari Ini)

2009-12-15 Terurut Topik MGR
Diskusi Buku DARI JAWA MENUJU ATJEH Karya Linda Christanty
Pembicara: Linda Christanty, Nezar Patria dan Usman Hamid 
Rabu, 16 Desember 2009, 19.00 WIB
di Serambi Salihara
Terbuka untuk umum & Gratis

Dari
Jawa Menuju Atjeh (Kumpulan Tulisan tentang Politik, Islam dan Gay)
adalah kumpulan catatan perjalanan, pemikiran, dan kepedulian Linda
Christanty terhadap sejumlah orang dari Jawa sampai Aceh. Dari sejumlah
orang itu tercatat nama-nama seperti Pramoedya Ananta Toer, Wiji
Thukul, Penyair yang sejak 1998 hilang tanpa jejak, Bre Redana, seorang
wartawan dan cerpenis, dan Dede Oetomo, tokoh GAYa NUSANTARA, seorang
tokoh gay di Indonesia. Tercatat pula Kebo, seorang preman yang mati
dibakar massa di Jakarta dan tokoh-tokoh yang mendirikan Jaringan Islam
Liberal seperti Ulil Abshar-Abdalla dan Nong Darol Mahmada. Ikuti
diskusi buku ini bersama penulis bukunya, Linda Christanty dan Nezar
Patria, wartawan dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Usman
Hamid Koordinator KONTRAS.

Program ini kerjasama Komunitas Salihara dengan Kepustakaan Populer Gramedia 
(KPG) Jakarta

Setelah
diskusi buku ini akan diperkenalkan sebuah komunitas penulis dan
pembaca yang difasilitasi oleh Komunitas Salihara bernama Musyawarah
Buku.

http://www.facebook.com/event.php?eid=336588640463&ref=mf



  Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] DISKUSI BUKU "otobiografi" dan "Politik Sastra" SAUT SITUMORANG

2009-10-23 Terurut Topik sautsitumorang
Penerbit [sic] Yogyakarta dan jurnal sastra "boemipoetra" bekerjasama dengan 
mejabudaya Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin Jakarta mengundang Anda untuk 
menghadiri acara diskusi buku kumpulan puisi "otobiografi" dan buku kumpulan 
esei sastra "Politik Sastra" - keduanya karya Saut Situmorang - pada hari Jumat 
30 Oktober 2009, jam 15.00 WIB, di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Taman 
Ismail Marzuki, Cikini Jakarta.

Buku puisi "otobiografi" akan dibahas oleh Asep Sambodja sementara buku esei 
"Politik Sastra" oleh Mikael Johani.

Kedua buku juga akan dijual pada saat acara dengan harga diskon.

Everyone is welcome! Gratis!!!





[ppiindia] Diskusi Novel dan Pemutaran Film OEROEG di Teater Salihara

2009-10-05 Terurut Topik MGR
Selasa 06 Oktober 2009, 09:00 wib

Diskusi
Novel Oeroeg
Moderator: Abdelkader Benali (Belanda/Maroko)

Selasa, 06 Oktober 2009, 14:00 wib

Pemutaran
Film Oeroeg
Sutradara:
Hans Hylkema
Pemain:
Jeroen Krabbe, Martin Schwab, Adi Kurdi, Ayu Azhari, dll.

Oeroeg (1948) adalah karya perdana Hella Haasse, salah satu novelis terbaik
Belanda yang telah menerima banyak penghargaan sastra di Eropa. Ditulis
berdasarkan pengalaman masa kecilnya di Batavia (Jakarta), tempat ia dilahirkan
pada 2 Februari 1918, novel ini merupakan salah satu karya sastra yang paling
banyak dibaca di Belanda. Tahun ini, Oeroeg
bahkan terpilih sebagai Buku Hadiah 2009: dibagi-bagikan, didiskusikan, dan
dirayakan di seantero Belanda. Dengan latar Batavia dan Priangan, Oeroeg 
bertutur tentang persahabatan dua
orang berbeda kebangsaan (Belanda dan Indonesia) yang bertemu dan kemudian
terpisahkan oleh kolonialisme dan kemerdekaan. Pada tahun 1993, novel Oeroeg 
difilmkan oleh sutradara Belanda
Hans Hylkema dengan judul sama, dibintangi oleh para aktor Belanda dan
Indonesia, antara lain Jeroen Krabbe, Martin Schwab, Ayu Azhari, Jose Rizal
Manua, dan Adi Kurdi. Dalam rangkaian acara peluncuran terjemahan novel Oeroeg 
dalam bahasa Indonesia, di
Komunitas Salihara akan diadakan diskusi novel tersebut bersama sejumlah
mahasiswa sastra Universitas Indonesia, dengan moderator seorang sastrawan
Belanda kelahiran Maroko, Abdelkader Benali. Menyusul acara diskusi, akan
diadakan pemutaran film Oeroeg di
Teater Salihara.

Kedua acara terbuka untuk umum dan gratis.


  Kenapa BBM mesti naik? Apakah tidak ada solusi selain itu? Temukan 
jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Tentang Islam dan Islamofobia di Dunia Barat

2009-08-25 Terurut Topik MGR
Undangan Diskusi

Rabu, 26 Agustus 2009, 18:00 WIB



Islam dan Islamofobia di Dunia Barat dengan pembicara Ulil
Abshar-Abdalla (Mahasiswa doktoral di Harvard University, Amerika
Serikat) dan Hambali Maksum (Imam masjid Indonesia di Den Haag,
Belanda).

Komunitas Salihara, Jalan Salihara No 16 Pasar Minggu Jakarta Selatan 
 

Islam hadir dalam bentuknya yang majemuk karena
perbedaan konteksnya. Melalui studi tentang kehidupan Islam di sejumlah
kawasan akan tampak keunikan Islam itu—Islam yang ada di Timur Tengah,
Asia Selatan dan Tenggara, hingga Islam yang berada di Eropa (Barat).
Kehidupan Islam di wilayah-wilayah itu sering mengundang stereotipe
hingga fobia. Bagaimana sesungguhnya tanggapan masyarakat non-muslim,
misalnya di Belanda dan Amerika Serikat, yang tak jarang memiliki pemahaman
yang keliru terhadap Islam apakah hal ini bersumber dari stereotipe masyarat 
Barat terhadap Islam atau ada persoalan  interaksi umat Islam dengan konteks 
itu?

Diskusi ini terbuka untuk umum, dan disediakan makan malam sebelum diskusi.

http://salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=5&id=34&item_id=797

http://www.facebook.com/event.php?eid=125289979312&ref


__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Ramadhan Salihara 2009: Pintu-Pintu Islam

2009-08-20 Terurut Topik MGR
Salihara Menyambut Ramadhan 1430 H
Agustus dan September 2009

Selasa, 25 Agustus 2009, 18:30 WIB
Islam, Sejarah dan Konsep Waktu
Ismail
Fajrie Alatas (Mahasiswa doktoral sejarah dan antropologi di University
of Michigan—Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat).
Akhmad Sahal
(Mahasiswa doktoral ilmu politik di Universitas Pennsylvania, Amerika
Serikat dan Peneliti di Freedom Institute Jakarta)

Rabu, 26 Agustus 2009, 18:30 WIB
Islam dan Islamofobia di Eropa
Ulil
Abshar-Abdalla (Mahasiswa doktoral di Harvard University, Amerika
Serikat) dan Hambali Maksum (Imam masjid Indonesia di Den Haag,
Belanda).

Rabu, 02 September 2009, 18:30 WIB
Dua Musik Islami dari Sumatra
Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki (penyanyi, dan Doktor dari University of 
Wisconsin—Madison, Amerika Serikat).

Sinopsis

Menyambut
Bulan Ramadhan tahun 1430 Hijriyah ini Komunitas Salihara akan
menyelenggarakan serangkaian diskusi dengan tema “Pintu-Pintu Islam”.
Islam sebagai keyakinan memiliki manifestasi dalam budaya manusia. Tak
hanya ada satu pintu menuju Islam. Keanekaragaman jalur masuk
memberikan pengalaman tersendiri yang merupakan kekayaan bagi Islam. Di
sinilah Islam hadir tidak dalam bentuknya yang monolitik, melainkan
selalu tampak sebagai wujud yang pluralistik. Dalam rangkaian diskusi
ini, akan ditemukan kemajemukan Islam itu melalui sejumlah kajian:
kajian alternatif terhadap sejarah dan konsep tentang waktu, kajian
terhadap praktek Islam di sejumlah kawasan Barat, serta kajian akan
sifat Islami dalam musik.

Selasa, 25 Agustus 2009, 18:30 WIB
Islam, Sejarah dan Konsep Waktu
Ismail
Fajrie Alatas (Mahasiswa doktoral sejarah dan antropologi di University
of Michigan—Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat) dan Akhmad Sahal
(Mahasiswa doktoral ilmu politik di Universitas Pennsylvania, Amerika
Serikat dan Peneliti di Freedom Institute Jakarta)

Ismail Fajrie
Alatas akan meninjau ulang konsep waktu dalam kajian sejarah di ranah
antropologi sejarah; ia hendak menghadirkan sebuah kajian alternatif
yang terhadap apa yang disebut sebagai modernitas. Fajrie tidak melihat
sejarah sebagai kesatuan-alur-waktu yang teratur-kronologis namun
sebagai fragmen yang terpisah-pisah. Fajrie mengandaikan bila 11 bulan
lainnya yang dominan dalam kehidupan kita sebagai modernitas, maka
bulan Ramadhan ini sebagai bulan yang menyimpan tawaran, alternatif dan
kritik. Fajrie akan mengulas ide dari Walter Benjamin. 

Sementara
Sahal akan membandingkan kritik Benjamin tentang sejarah dan waktu
modern dengan konsep teologi politik Carl Schmitt dalam
antiliberalismenya. Komparasi ini menarik bukan hanya karena Benjamin
yang Yahudi adalah pengagum Schmitt yang Nazi. Tapi lebih dari itu,
pemikiran Schmitt tentang decisionalism dan klaimnya bahwa konsep
modern adalah teologi yang tersekulerkan—banyak mempengarudi Benjamin. 

Rabu, 26 Agustus 2009, 18:30 WIB
Islam dan Islamofobia di Dunia Barat
Ulil
Abshar-Abdalla (Mahasiswa doktoral di Harvard University, Amerika
Serikat) dan Hambali Maksum (Imam masjid Indonesia di Den Haag,
Belanda).

Islam hadir dalam bentuknya yang majemuk karena
perbedaan konteksnya. Melalui studi tentang kehidupan Islam di sejumlah
kawasan akan tampak keunikan Islam itu—Islam yang ada di Timur Tengah,
Asia Selatan dan Tenggara, hingga Islam yang berada di Eropa (Barat).
Kehidupan Islam di wilayah-wilayah itu sering mengundang stereotipe
hingga fobia. Bagaimana sesungguhnya tanggapan masyarakat non-muslim,
misalnya di Belanda dan Amerika Serikat, yang sering memiliki pemahaman
yang keliru terhadap Islam, seperti di Belanda dan Amerika?

Rabu, 02 September 2009, 18:30 WIB
Dua Musik Islami dari Sumatra
Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki (penyanyi, dan Doktor dari University of 
Wisconsin—Madison, Amerika Serikat).

Nyak
‘Ubiet’ Ina Raseuki baru saja menyelesaikan disertasinya yang berjudul
“Being Islamic in Music: Two Contemporary Genres from Sumatra” di
bidang etnomusikologi. Ubiet meneliti dua genre musik, yang satu
bersifat populer dan yang lain “tradisional”, yang disebut sebagai
musik Islami baik oleh pelaku maupun lingkungan masyarakatnya. Melalui
kajian musik ini, Ubiet menemukan kehadiran Islam yang lain. Musik dari
Aceh dan Jambi tersebut menunjukkan kompleksitas hubungan antara sumber
penciptaan, klaim keislaman dan keberlanjutan musik itu sendiri.

Diskusi ini terbuka untuk umum, bagi yang berpuasa akan disediakan buka puasa 
alakadarnya.

http://www.salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=5&id=34&item_id=797

http://www.facebook.com/home.php#/event.php?eid=125289979312&ref=ts


__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Ramadhan Komunitas Salihara 2009 M/1430 H

2009-08-04 Terurut Topik MGR
Salihara Menyambut Ramadhan 1430 H
Agustus dan September 2009

Pintu-Pintu Islam

Selasa, 25 Agustus 2009, 18:30 WIB
Islam, Sejarah dan Konsep Waktu
Ismail Fajrie Alatas (Mahasiswa doktoral sejarah dan antropologi di University 
of Michigan—Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat).
Akhmad Sahal (Mahasiswa doktoral ilmu politik di Universitas Pennsylvania, 
Amerika Serikat dan Peneliti di Freedom Institute Jakarta)

Rabu, 26 Agustus 2009, 18:30 WIB
Islam dan Islamofobia di Eropa
Ulil Abshar-Abdalla (Mahasiswa doktoral di Harvard University, Amerika Serikat) 
dan Hambali Maksum (Imam masjid Indonesia di Den Haag, Belanda).

Rabu, 02 September 2009, 18:30 WIB
Dua Musik Islami dari Sumatra
Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki (penyanyi, dan Doktor dari University of 
Wisconsin—Madison, Amerika Serikat).

Sinopsis

Menyambut Bulan Ramadhan tahun 1430 Hijriyah ini Komunitas Salihara akan 
menyelenggarakan serangkaian diskusi dengan tema “Pintu-Pintu Islam”. Islam 
sebagai keyakinan memiliki manifestasi dalam budaya manusia. Tak hanya ada satu 
pintu menuju Islam. Keanekaragaman jalur masuk memberikan pengalaman tersendiri 
yang merupakan kekayaan bagi Islam. Di sinilah Islam hadir tidak dalam 
bentuknya yang monolitik, melainkan selalu tampak sebagai wujud yang 
pluralistik.  Dalam rangkaian diskusi ini, akan ditemukan kemajemukan Islam itu 
melalui sejumlah kajian: kajian alternatif terhadap sejarah dan konsep tentang 
waktu, kajian terhadap praktek Islam di sejumlah kawasan Barat, serta kajian 
akan sifat Islami dalam musik.

Selasa, 25 Agustus 2009, 18:30 WIB
Islam, Sejarah dan Konsep Waktu
Ismail Fajrie Alatas (Mahasiswa doktoral sejarah dan antropologi di University 
of Michigan—Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat).
Akhmad Sahal (Mahasiswa doktoral ilmu politik di Universitas Pennsylvania, 
Amerika Serikat dan Peneliti di Freedom Institute Jakarta)

Ismail Fajrie Alatas akan meninjau ulang konsep waktu dalam kajian sejarah di 
ranah antropologi sejarah; ia hendak menghadirkan sebuah kajian alternatif yang 
terhadap apa yang disebut sebagai modernitas. Fajrie tidak melihat sejarah 
sebagai kesatuan-alur-waktu yang teratur-kronologis namun sebagai fragmen yang 
terpisah-pisah. Fajrie mengandaikan bila 11 bulan lainnya yang dominan dalam 
kehidupan kita sebagai modernitas, maka bulan Ramadhan ini sebagai bulan yang 
menyimpan tawaran, alternatif dan kritik. Fajrie akan mengulas ide dari Walter 
Benjamin. Sementara Sahal akan membandingkan kritik Benjamin tentang sejarah 
dan waktu modern dengan konsep teologi politik Carl Schmitt dalam 
antiliberalismenya. Komparasi ini menarik bukan hanya karena Benjamin yang 
Yahudi adalah pengagum Schmitt yang Nazi. Tapi lebih dari itu, pemikiran 
Schmitt tentang decisionalism dan klaimnya bahwa konsep modern adalah teologi 
yang tersekulerkan—banyak mempengarudi Benjamin. 
    
Rabu, 26 Agustus 2009, 18:30 WIB
Islam dan Islamofobia di Eropa
Ulil Abshar-Abdalla (Mahasiswa doktoral di Harvard University, Amerika Serikat) 
dan Hambali Maksum (Imam masjid Indonesia di Den Haag, Belanda).

Islam hadir dalam bentuknya yang majemuk karena perbedaan konteksnya. Melalui 
studi tentang kehidupan Islam di sejumlah kawasan akan tampak keunikan Islam 
itu—Islam yang ada di Timur Tengah, Asia Selatan dan Tenggara, hingga Islam 
yang berada di Eropa (Barat). Kehidupan Islam di wilayah-wilayah itu sering 
mengundang stereotipe hingga fobia. Bagaimana sesungguhnya tanggapan masyarakat 
non-muslim, misalnya di Belanda dan Amerika Serikat, yang sering memiliki 
pemahaman yang keliru terhadap Islam, seperti di Belanda dan Amerika?

Rabu, 02 September 2009, 18:30 WIB
Dua Musik Islami dari Sumatra
Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki (penyanyi, dan Doktor dari University of 
Wisconsin—Madison, Amerika Serikat).

Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki  baru saja menyelesaikan disertasinya yang berjudul 
“Being Islamic in Music: Two Contemporary Genres from Sumatra” di bidang 
etnomusikologi. Ubiet meneliti dua genre musik, yang satu bersifat populer dan 
yang lain “tradisional”, yang disebut sebagai musik Islami baik oleh pelaku 
maupun lingkungan masyarakatnya. Melalui kajian musik ini, Ubiet menemukan 
kehadiran Islam yang lain.  Musik dari Aceh dan Jambi tersebut menunjukkan 
kompleksitas hubungan antara sumber penciptaan, klaim keislaman dan 
keberlanjutan musik itu sendiri.

Diskusi ini terbuka untuk umum, bagi yang berpuasa akan disediakan bukan puasa 
alakadarnya.

http://www.facebook.com/event.php?eid=125289979312&ref=mf




  Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Ummat Islam Tidak Radikal - Bls: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri

2009-03-07 Terurut Topik si pitung


kalo engga bikin diskusi2 yg aneh2, gmana dapur bs ngebul bang :)




From: A Nizami 
To: ppiindia@yahoogroups.com; sab...@yahoogroups.com; Saksi 
; syiar-islam 
Sent: Monday, February 23, 2009 11:44:56 AM
Subject: Ummat Islam Tidak Radikal - Bls: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di 
Sekolah Negeri


Buat mas Guntur Romli, ummat Islam itu tidak radikal. Jadi jangan takut / 
khawatir.
Sebaliknya anda harus fokus pada AS dan sekutunya negara2 Eropa yang tengah 
membantai ummat Islam di Iraq dan Afghanistan.
Juga Israel yang membantai ummat Islam di Palestina.

Menurut mereka Islam itu adalah radikal dan teroris yang harus dibasmi.

Jadi tolong ajarkan toleransi agama kepada mereka:)

--- Pada Ming, 22/2/09, MGR  menulis:

Dari: MGR 
Topik: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri
Kepada: salih...@yahoogroup s.com
Tanggal: Minggu, 22 Februari, 2009, 7:54 PM

Diskusi Komunitas Utan Kayu-Salihara

Selasa 24 Pebruari 2009, pukul 19.00 WB

Di Teater Utan Kayu, Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur

Radikalisasi di Sekolah Negeri

Dalam acara  Hari Ulang Tahun Sekolah (LUSTRUM) di SMUN ternama di Yogyakarta, 
di tahun 2006 dan 2007,  para siswi dilarang tampil  bernyanyi. Pasalnya ada 
anggapan yang tumbuh subur di sekolah itu “suara perempuan termasuk aurat”. 

Di SMUN di Sumatra Barat, ajaran intoleran dikembangkan via “ekskul” keagamaan. 
Salah satu doktrin yang disebarkan, “Kita harus percaya kepada saudara seiman 
sampai terbukti mereka  tidak baik. Akan tetapi dengan lain iman, wajib 
berprasangka buruk dulu, sebelum terbukti mereka baik dan tulus”. 

Di SMUN Cianjur ditemukan Pelatihan “Tentara Tuhan” yang pekat dengan langgam 
beragama yang penuh kemarahan dan difasilitasi oleh pihak sekolah secara resmi. 

  

Beberapa temuan di atas adalah cuplikan  hasil penelitian “Kaum Muda dan 
Regenerasi Gerakan Keagamaan Fundamentalis di Sekolah Umum” (2008) yang 
dilakukan oleh Farha Ciciek dkk. Secara umum penelitian yang diadakan di tujuh 
kota (Padang, Jakarta, Pandegelang, Cianjur, Cilacap, Yogyakarta dan Jember) 
mencatat bahwa kekuatan berbagai kelompok fundamentalis di sekolah umum negeri 
telah cukup mapan. 

Fenomena di atas tidak terlepas dari perubahan sosial politik yang terjadi di 
tanah air dalam beberapa dasawarsa belakangan. Di sekolah-sekolah umum negeri 
tersebut, pada umumnya proses “fundamentalisasi” diawali dengan kegiatan dan 
pendekatan informal. Dalam perkembangannya upaya  “formalisasi” dilakukan. 
Dalam hal ini organisasi ekstra kulikuler keagamaan merupakan ujung tombak 
proses ini.

Ikuti diskusinya dengan Farhah Ciciek (aktivis, peneliti, dan konsultan isu 
agama dan jender) dan Azyumardi Azra (mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah dan 
pakar pendidikan). 

Farhah Ciciek, aktivis, peneliti dan konsultan isu agama dan gender. Saat ini 
menjadi associate pada Semarak Cerlang Nusa: Consultancy, Research and 
Education for Social Transformation ((SCN CREST). Selain melakukan penelitian, 
ia terlibat dalam advokasi masyarakat (terutama komunitas pesantren dan 
sekolah). Hasil penelitiannya bersama Tim bertajuk  Proses “Konservatisasi 
Agama” di Sekolah Umum  tahun 2008, akan dipresentasikan dalam diskusi ini. 
Pada tahun 2005, terpilih sebagai salah satu dari  “1000 Peace Women” yang 
dinominasikan untuk NoblePeacePrize.. 

Azyumardi Azra, pemikir islam pembaru, sejarahwan, mantan rektor UIN Syarif 
Hidayatullah, dan sekarang menjadi direktur pascasarjana UIN Syarif 
Hidayatullah, mendapat gelar doktor dari Universitas Colombia, Amerika Serikat 
dengan disertasi, The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks 
of Middle Eastern and Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth 
Centuries. 

Tidak dipungut biaya

 _ _ _ _ _ _

Dapatkan nama yang Anda sukai!

Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com.

http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/

[Non-text portions of this message have been removed]











Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, 
Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger .yahoo..com/ invite/

[Non-text portions of this message have been removed]


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Ummat Islam Tidak Radikal - Bls: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah

2009-03-07 Terurut Topik si pitung
lagi2 tulisan dimas yg ga ILMIAH ck..ck..ck..





From: masdimas62 
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 24, 2009 5:26:38 PM
Subject: Re: Ummat Islam Tidak Radikal - Bls: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi 
di Sekolah


Mengganggu kegiatan kebaktian tidak radikal?
Melarang pendirian klenteng tidak radikal?
Merusak gereja tidak radikal?
Menutup jalan ke gereja tidak radikal?
Menghalangi umat lain beribadah tidak radikal?
Menggropyok penganut Ahmadiyah tidak radikal?
Mengharamkan pluralisme dan sekularisme tidak radikal?

Ngapain ngurus Amerika jauh-jauh 
Mengurus umat sendiri agar hidup damai,
rahmatan lil alamin saja tak becus?!

Dimas. 

--- In ppiin...@yahoogroup s.com, A Nizami  wrote:
>
> Buat mas Guntur Romli, ummat Islam itu tidak radikal. Jadi jangan
takut / khawatir.
> Sebaliknya anda harus fokus pada AS dan sekutunya negara2 Eropa yang
tengah membantai ummat Islam di Iraq dan Afghanistan.
> Juga Israel yang membantai ummat Islam di Palestina.
> 
> Menurut mereka Islam itu adalah radikal dan teroris yang harus dibasmi..
> 
> Jadi tolong ajarkan toleransi agama kepada mereka:)
> 
> --- Pada Ming, 22/2/09, MGR  menulis:
> 
> Dari: MGR 
> Topik: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri
> Kepada: salih...@yahoogroup s.com
> Tanggal: Minggu, 22 Februari, 2009, 7:54 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Diskusi Komunitas Utan Kayu-Salihara
> 
> 
> 
> Selasa 24 Pebruari 2009, pukul 19.00 WB
> 
> Di Teater Utan Kayu, Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur
> 
> 
> 
> Radikalisasi di Sekolah Negeri
> 
> 
> 
> Dalam acara  Hari Ulang Tahun Sekolah (LUSTRUM) di SMUN ternama di
Yogyakarta, di tahun 2006 dan 2007,  para siswi dilarang tampil 
bernyanyi. Pasalnya ada anggapan yang tumbuh subur di sekolah itu
“suara perempuan termasuk aurat�. 
> 
> 
> 
> Di SMUN di Sumatra Barat, ajaran intoleran dikembangkan via
“ekskul� keagamaan. Salah satu doktrin yang disebarkan, “Kita
harus percaya kepada saudara seiman sampai terbukti mereka  tidak
baik. Akan tetapi dengan lain iman, wajib berprasangka buruk dulu,
sebelum terbukti mereka baik dan tulus�. 
> 
> 
> 
> Di SMUN Cianjur ditemukan Pelatihan “Tentara Tuhan� yang pekat
dengan langgam beragama yang penuh kemarahan dan difasilitasi oleh
pihak sekolah secara resmi. 
> 
> Â 
> 
> Beberapa temuan di atas adalah cuplikan  hasil penelitian “Kaum
Muda dan Regenerasi Gerakan Keagamaan Fundamentalis di Sekolah Umum�
(2008) yang dilakukan oleh Farha Ciciek dkk. Secara umum penelitian
yang diadakan di tujuh kota (Padang, Jakarta, Pandegelang, Cianjur,
Cilacap, Yogyakarta dan Jember) mencatat bahwa kekuatan berbagai
kelompok fundamentalis di sekolah umum negeri telah cukup mapan. 
> 
> 
> 
> Fenomena di atas tidak terlepas dari perubahan sosial politik yang
terjadi di tanah air dalam beberapa dasawarsa belakangan. Di
sekolah-sekolah umum negeri tersebut, pada umumnya proses
“fundamentalisasi� diawali dengan kegiatan dan pendekatan
informal. Dalam perkembangannya upaya  “formalisasi� dilakukan.
Dalam hal ini organisasi ekstra kulikuler keagamaan merupakan ujung
tombak proses ini.
> 
> 
> 
> Ikuti diskusinya dengan Farhah Ciciek (aktivis, peneliti, dan
konsultan isu agama dan jender) dan Azyumardi Azra (mantan rektor UIN
Syarif Hidayatullah dan pakar pendidikan). 
> 
> 
> 
> Farhah Ciciek, aktivis, peneliti dan konsultan isu agama dan gender.
Saat ini menjadi associate pada Semarak Cerlang Nusa: Consultancy,
Research and Education for Social Transformation ((SCN CREST). Selain
melakukan penelitian, ia terlibat dalam advokasi masyarakat (terutama
komunitas pesantren dan sekolah). Hasil penelitiannya bersama Tim
bertajuk  Proses “Konservatisasi Agama� di Sekolah Umum  tahun
2008, akan dipresentasikan dalam diskusi ini. Pada tahun 2005,
terpilih sebagai salah satu dari  “1000 Peace Women� yang
dinominasikan untuk NoblePeacePrize. 
> 
> 
> 
> Azyumardi Azra, pemikir islam pembaru, sejarahwan, mantan rektor UIN
Syarif Hidayatullah, dan sekarang menjadi direktur pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah, mendapat gelar doktor dari Universitas Colombia,
Amerika Serikat dengan disertasi, The Transmission of Islamic
Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and
Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries. 
> 
> 
> 
> Tidak dipungut biaya
> 
> 
> 
>  _ _ _ _ _ _
> 
> Dapatkan nama yang Anda sukai!
> 
> Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com.
> 
> http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>

[ppiindia] Diskusi Goput

2009-02-27 Terurut Topik Sunny
Diskusi Gulput

 1)  http://www.youtube.com/watch?v=_i7L6iBJYek&feature=related

2) )  http://www.youtube.com/watch?v=cpgbQs5ztFI

3) http://www.youtube.com/watch?v=3WzLYs21zDE

4) http://www.youtube.com/watch?v=mCURJMxKGFw&NR=1

5) http://www.youtube.com/watch?v=g-9NQjNsD8Y&NR=1

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Golput

2009-02-27 Terurut Topik Sunny
Diskusi Gulput

 1)  http://www.youtube.com/watch?v=_i7L6iBJYek&feature=related

2) )  http://www.youtube.com/watch?v=cpgbQs5ztFI

3) http://www.youtube.com/watch?v=3WzLYs21zDE

4) http://www.youtube.com/watch?v=mCURJMxKGFw&NR=1

5) http://www.youtube.com/watch?v=g-9NQjNsD8Y&NR=1

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Ummat Islam Tidak Radikal - Bls: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah

2009-02-24 Terurut Topik masdimas62
Mengganggu kegiatan kebaktian tidak radikal?
Melarang pendirian klenteng tidak radikal?
Merusak gereja tidak radikal?
Menutup jalan ke gereja tidak radikal?
Menghalangi umat lain beribadah tidak radikal?
Menggropyok penganut Ahmadiyah tidak radikal?
Mengharamkan pluralisme dan sekularisme tidak radikal?

Ngapain ngurus Amerika jauh-jauh 
Mengurus umat sendiri agar hidup damai,
rahmatan lil alamin saja tak becus?!

Dimas. 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami  wrote:
>
> Buat mas Guntur Romli, ummat Islam itu tidak radikal. Jadi jangan
takut / khawatir.
> Sebaliknya anda harus fokus pada AS dan sekutunya negara2 Eropa yang
tengah membantai ummat Islam di Iraq dan Afghanistan.
> Juga Israel yang membantai ummat Islam di Palestina.
> 
> Menurut mereka Islam itu adalah radikal dan teroris yang harus dibasmi.
> 
> Jadi tolong ajarkan toleransi agama kepada mereka:)
> 
> --- Pada Ming, 22/2/09, MGR  menulis:
> 
> Dari: MGR 
> Topik: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri
> Kepada: salih...@yahoogroups.com
> Tanggal: Minggu, 22 Februari, 2009, 7:54 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Diskusi Komunitas Utan Kayu-Salihara
> 
> 
> 
> Selasa 24 Pebruari 2009, pukul 19.00 WB
> 
> Di Teater Utan Kayu, Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur
> 
> 
> 
> Radikalisasi di Sekolah Negeri
> 
> 
> 
> Dalam acara  Hari Ulang Tahun Sekolah (LUSTRUM) di SMUN ternama di
Yogyakarta, di tahun 2006 dan 2007,  para siswi dilarang tampil 
bernyanyi. Pasalnya ada anggapan yang tumbuh subur di sekolah itu
“suara perempuan termasuk aurat”. 
> 
> 
> 
> Di SMUN di Sumatra Barat, ajaran intoleran dikembangkan via
“ekskul” keagamaan. Salah satu doktrin yang disebarkan, “Kita
harus percaya kepada saudara seiman sampai terbukti mereka  tidak
baik. Akan tetapi dengan lain iman, wajib berprasangka buruk dulu,
sebelum terbukti mereka baik dan tulus”. 
> 
> 
> 
> Di SMUN Cianjur ditemukan Pelatihan “Tentara Tuhan” yang pekat
dengan langgam beragama yang penuh kemarahan dan difasilitasi oleh
pihak sekolah secara resmi. 
> 
> Â  
> 
> Beberapa temuan di atas adalah cuplikan  hasil penelitian “Kaum
Muda dan Regenerasi Gerakan Keagamaan Fundamentalis di Sekolah Umum”
(2008) yang dilakukan oleh Farha Ciciek dkk. Secara umum penelitian
yang diadakan di tujuh kota (Padang, Jakarta, Pandegelang, Cianjur,
Cilacap, Yogyakarta dan Jember) mencatat bahwa kekuatan berbagai
kelompok fundamentalis di sekolah umum negeri telah cukup mapan. 
> 
> 
> 
> Fenomena di atas tidak terlepas dari perubahan sosial politik yang
terjadi di tanah air dalam beberapa dasawarsa belakangan. Di
sekolah-sekolah umum negeri tersebut, pada umumnya proses
“fundamentalisasi” diawali dengan kegiatan dan pendekatan
informal. Dalam perkembangannya upaya  “formalisasi” dilakukan.
Dalam hal ini organisasi ekstra kulikuler keagamaan merupakan ujung
tombak proses ini.
> 
> 
> 
> Ikuti diskusinya dengan Farhah Ciciek (aktivis, peneliti, dan
konsultan isu agama dan jender) dan Azyumardi Azra (mantan rektor UIN
Syarif Hidayatullah dan pakar pendidikan). 
> 
> 
> 
> Farhah Ciciek, aktivis, peneliti dan konsultan isu agama dan gender.
Saat ini menjadi associate pada Semarak Cerlang Nusa: Consultancy,
Research and Education for Social Transformation ((SCN CREST). Selain
melakukan penelitian, ia terlibat dalam advokasi masyarakat (terutama
komunitas pesantren dan sekolah). Hasil penelitiannya bersama Tim
bertajuk  Proses “Konservatisasi Agama” di Sekolah Umum  tahun
2008, akan dipresentasikan dalam diskusi ini. Pada tahun 2005,
terpilih sebagai salah satu dari  “1000 Peace Women” yang
dinominasikan untuk NoblePeacePrize. 
> 
> 
> 
> Azyumardi Azra, pemikir islam pembaru, sejarahwan, mantan rektor UIN
Syarif Hidayatullah, dan sekarang menjadi direktur pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah, mendapat gelar doktor dari Universitas Colombia,
Amerika Serikat dengan disertasi, The Transmission of Islamic
Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and
Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries. 
> 
> 
> 
> Tidak dipungut biaya
> 
> 
> 
>  _ _ _ _ _ _
> 
> Dapatkan nama yang Anda sukai!
> 
> Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com.
> 
> http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
>  
> 
>   
> 
> 
> 
>   
>
>   
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> 
>   
>   
> 
> 
>   Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman
dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang!
http://id.messenger.yahoo.com/invite/
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Ummat Islam Tidak Radikal - Bls: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri

2009-02-22 Terurut Topik A Nizami
Buat mas Guntur Romli, ummat Islam itu tidak radikal. Jadi jangan takut / 
khawatir.
Sebaliknya anda harus fokus pada AS dan sekutunya negara2 Eropa yang tengah 
membantai ummat Islam di Iraq dan Afghanistan.
Juga Israel yang membantai ummat Islam di Palestina.

Menurut mereka Islam itu adalah radikal dan teroris yang harus dibasmi.

Jadi tolong ajarkan toleransi agama kepada mereka:)

--- Pada Ming, 22/2/09, MGR  menulis:

Dari: MGR 
Topik: [ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri
Kepada: salih...@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 22 Februari, 2009, 7:54 PM












Diskusi Komunitas Utan Kayu-Salihara



Selasa 24 Pebruari 2009, pukul 19.00 WB

Di Teater Utan Kayu, Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur



Radikalisasi di Sekolah Negeri



Dalam acara  Hari Ulang Tahun Sekolah (LUSTRUM) di SMUN ternama di Yogyakarta, 
di tahun 2006 dan 2007,  para siswi dilarang tampil  bernyanyi. Pasalnya ada 
anggapan yang tumbuh subur di sekolah itu “suara perempuan termasuk aurat”. 



Di SMUN di Sumatra Barat, ajaran intoleran dikembangkan via “ekskul” keagamaan. 
Salah satu doktrin yang disebarkan, “Kita harus percaya kepada saudara seiman 
sampai terbukti mereka  tidak baik. Akan tetapi dengan lain iman, wajib 
berprasangka buruk dulu, sebelum terbukti mereka baik dan tulus”. 



Di SMUN Cianjur ditemukan Pelatihan “Tentara Tuhan” yang pekat dengan langgam 
beragama yang penuh kemarahan dan difasilitasi oleh pihak sekolah secara resmi. 

  

Beberapa temuan di atas adalah cuplikan  hasil penelitian “Kaum Muda dan 
Regenerasi Gerakan Keagamaan Fundamentalis di Sekolah Umum” (2008) yang 
dilakukan oleh Farha Ciciek dkk. Secara umum penelitian yang diadakan di tujuh 
kota (Padang, Jakarta, Pandegelang, Cianjur, Cilacap, Yogyakarta dan Jember) 
mencatat bahwa kekuatan berbagai kelompok fundamentalis di sekolah umum negeri 
telah cukup mapan. 



Fenomena di atas tidak terlepas dari perubahan sosial politik yang terjadi di 
tanah air dalam beberapa dasawarsa belakangan. Di sekolah-sekolah umum negeri 
tersebut, pada umumnya proses “fundamentalisasi” diawali dengan kegiatan dan 
pendekatan informal. Dalam perkembangannya upaya  “formalisasi” dilakukan. 
Dalam hal ini organisasi ekstra kulikuler keagamaan merupakan ujung tombak 
proses ini.



Ikuti diskusinya dengan Farhah Ciciek (aktivis, peneliti, dan konsultan isu 
agama dan jender) dan Azyumardi Azra (mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah dan 
pakar pendidikan). 



Farhah Ciciek, aktivis, peneliti dan konsultan isu agama dan gender. Saat ini 
menjadi associate pada Semarak Cerlang Nusa: Consultancy, Research and 
Education for Social Transformation ((SCN CREST). Selain melakukan penelitian, 
ia terlibat dalam advokasi masyarakat (terutama komunitas pesantren dan 
sekolah). Hasil penelitiannya bersama Tim bertajuk  Proses “Konservatisasi 
Agama” di Sekolah Umum  tahun 2008, akan dipresentasikan dalam diskusi ini. 
Pada tahun 2005, terpilih sebagai salah satu dari  “1000 Peace Women” yang 
dinominasikan untuk NoblePeacePrize. 



Azyumardi Azra, pemikir islam pembaru, sejarahwan, mantan rektor UIN Syarif 
Hidayatullah, dan sekarang menjadi direktur pascasarjana UIN Syarif 
Hidayatullah, mendapat gelar doktor dari Universitas Colombia, Amerika Serikat 
dengan disertasi, The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks 
of Middle Eastern and Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth 
Centuries. 



Tidak dipungut biaya



 _ _ _ _ _ _

Dapatkan nama yang Anda sukai!

Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com.

http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi: Radikalisasi di Sekolah Negeri

2009-02-22 Terurut Topik MGR
Diskusi Komunitas Utan Kayu-Salihara

Selasa 24 Pebruari 2009, pukul 19.00 WB
Di Teater Utan Kayu, Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur

Radikalisasi di Sekolah Negeri

Dalam acara  Hari Ulang Tahun Sekolah (LUSTRUM) di SMUN ternama di Yogyakarta, 
di tahun 2006 dan 2007,  para siswi dilarang tampil  bernyanyi. Pasalnya ada 
anggapan yang tumbuh subur di sekolah itu “suara perempuan termasuk aurat”. 

Di SMUN di Sumatra Barat, ajaran intoleran dikembangkan via “ekskul” keagamaan. 
Salah satu doktrin yang disebarkan, “Kita harus percaya kepada saudara seiman 
sampai terbukti mereka  tidak baik. Akan tetapi dengan lain iman, wajib 
berprasangka buruk dulu, sebelum terbukti mereka baik dan tulus”. 

Di SMUN Cianjur ditemukan Pelatihan “Tentara Tuhan” yang pekat dengan langgam 
beragama yang penuh kemarahan dan difasilitasi oleh pihak sekolah secara resmi. 
  
Beberapa temuan di atas adalah cuplikan  hasil penelitian “Kaum Muda dan 
Regenerasi Gerakan Keagamaan Fundamentalis di Sekolah Umum” (2008) yang 
dilakukan oleh Farha Ciciek dkk. Secara umum penelitian yang diadakan di tujuh 
kota (Padang, Jakarta, Pandegelang, Cianjur, Cilacap, Yogyakarta dan Jember) 
mencatat bahwa kekuatan berbagai kelompok fundamentalis di sekolah umum negeri 
telah cukup mapan. 

Fenomena di atas tidak terlepas dari perubahan sosial politik yang terjadi di 
tanah air dalam beberapa dasawarsa belakangan. Di sekolah-sekolah umum negeri 
tersebut, pada umumnya proses “fundamentalisasi” diawali dengan kegiatan dan 
pendekatan informal. Dalam perkembangannya upaya  “formalisasi” dilakukan. 
Dalam hal ini organisasi ekstra kulikuler keagamaan merupakan ujung tombak 
proses ini.

Ikuti diskusinya dengan Farhah Ciciek (aktivis, peneliti, dan konsultan isu 
agama dan jender) dan Azyumardi Azra (mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah dan 
pakar pendidikan). 

Farhah Ciciek, aktivis, peneliti dan konsultan isu agama dan gender. Saat ini 
menjadi associate pada Semarak Cerlang Nusa: Consultancy, Research and 
Education for Social Transformation ((SCN CREST). Selain melakukan penelitian, 
ia terlibat dalam advokasi masyarakat (terutama komunitas pesantren dan 
sekolah). Hasil penelitiannya bersama Tim bertajuk  Proses “Konservatisasi 
Agama” di Sekolah Umum  tahun 2008, akan dipresentasikan dalam diskusi ini. 
Pada tahun 2005, terpilih sebagai salah satu dari  “1000 Peace Women” yang 
dinominasikan untuk NoblePeacePrize. 

Azyumardi Azra, pemikir islam pembaru, sejarahwan, mantan rektor UIN Syarif 
Hidayatullah, dan sekarang menjadi direktur pascasarjana UIN Syarif 
Hidayatullah, mendapat gelar doktor dari Universitas Colombia, Amerika Serikat 
dengan disertasi, The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks 
of Middle Eastern and Malay-Indonesian `Ulama in the Seventeenth and Eighteenth 
Centuries. 

Tidak dipungut biaya




  
___
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Kapan Diskusi Kebiadaban Israel? Balasan: [ppiindia] Diskusi Buku “Kembalinya Politi k” di Teater Utan Kayu

2009-01-20 Terurut Topik si pitung
mana sempet bang, khan kmaren dah jln2 gratis + bikin propaganda sesat yg 
belain zionis. Msh mending burung beo ane, biarpun ttangga ngasih jagung 
gratis, tetep keukeuh kaga gampangan nurutin maunya ttangga yg minta diikutin 
ocehannye, trnyate beo ane py harga diri jg hehe beda ma orang liberal :)

lagean TRAGEDI monas, digede2in kaya holocaust haha pdhl korbannye aje 
segelintir cuman benjot kepentok bambu, yah cemen ah, msh mending anak STM, 
bentrokan & tawuran ampe berdarah2 kaga ada yg nangis, malah cengar2. Moso' 
benjut palanye aja dah glarapan, yah klo ga mau bntrokan pas demo jgn demo 
donk, mending tamasya atau jln2 ke israel hehe







From: A Nizami 
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, January 20, 2009 4:40:05 PM
Subject: Kapan Diskusi Kebiadaban Israel? Balasan: [ppiindia] Diskusi Buku 
“Kembalinya Politik” di Teater Utan Kayu 


Kapan nih JIL diskusi Kebiadaban Israel?

Coba lihat foto2 pembantaian wanita, anak-anak dan
bayi di Gaza yang dilakukan Israel di sini:
http://syiarislam.. wordpress. com/2009/ 01/07/foto- foto-kebiadaban- 
israel-terhadap- bangsa-palestina

Adakah foto itu kurang biadab dibanding kerusuhan
Monas yang cuma bikin benjut kepala?

--- MGR  menulis:

> Diskusi Buku “Kembalinya Politik” di Teater Utan
> Kayu
> 
> Komunitas Salihara-Utan Kayu akan menyelenggarakan
> diskusi buku Kembalinya Politik, Kamis 22 Januari
> 2009 pukul 19.00 WIB. A. Setyo Wibowo SJ, Pengajar
> di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta dan
> Rizal Mallarangeng, Direktur Eksekutif Freedom
> Institute akan menjadi pembahas. Buku ini merupakan
> kumpulan tulisan tentang pemikiran politik
> kontemporer yang diterbitkan oleh Perhimpunan
> Pendidikan Demokrasi (P2D). 
> 
> Diskusi ini berangkat dari realitas politik di
> Indonesia dewasa ini yang telah menjadi semacam kata
> olok-olok, sepadan dengan cara mengais kekuasaan dan
> duit. Buku “Kembalinya Politik” berikhtiar
> mendiskusikan kembali apa itu politik, dan bagaimana
> politik tak lagi hanya identik dengan strategi
> mendapatkan kekuasaan saja, namun manusia sebagai
> “makhluk politik” yang terus mencari filsafat:
> yang mencintai kebenaran sebagai ujung dari
> pejalanan hidup manusia. 
> 
> Buku ini melancarkan kritik yang tajam terhadap
> individualisme, liberalisme dan kapitalisme yang
> menurutnya bertentangan dengan konsep “kebebasan
> politik”. Hingga konsep demokrasi yang dituding
> “radikal”, karena menganggap demokrasi sebagai
> “penanda kosong”. 
> 
> Romo Setyo akan memberikan ulasan secara kritis
> terhadap buku ini, sedangkan Rizal Mallarangeng
> sebagai tokoh politik liberal di Indonesia akan
> memberikan jawaban-jawaban terhadap kritik dari buku
> Kembalinya Politik ini. Sementara Robertus Robert
> dari Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) akan
> menjadi moderator. Diskusi ini akan digelar di
> Teater Utan Kayu, di Jalan Utan Kayu No 68H, Jakarta
> Timur. 
> 
>
http://salihara. org/main. php?type= detail&module= news&menu= child&parent_ 
id=5&id=34& item_id=549
> 
> 
> 
> 
>
 _ _ _ _ _ _
> Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman
> yang luas.
> Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang.
> http://id.messenger .yahoo.com
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 

===
Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490
Informasi selengkapnya ada di:
http://www.media- islam.or. id

Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS

Untuk berlangganan ketik: REG SI ke 3252

Untuk berhenti: UNREG SI kirim ke 3252. hanya dari Telkomsel 
Informasi selengkapnya ada di http://syiarislam. wordpress. com

Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari 
email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger .yahoo.com/ 
invite/




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Kapan Diskusi Kebiadaban Israel? Balasan: [ppiindia ] Diskusi Buku “Kembalinya Politik” d i Teater Utan Kayu

2009-01-20 Terurut Topik A Nizami
Kapan nih JIL diskusi Kebiadaban Israel?

Coba lihat foto2 pembantaian wanita, anak-anak dan
bayi di Gaza yang dilakukan Israel di sini:
http://syiarislam.wordpress.com/2009/01/07/foto-foto-kebiadaban-israel-terhadap-bangsa-palestina

Adakah foto itu kurang biadab dibanding kerusuhan
Monas yang cuma bikin benjut kepala?

--- MGR  menulis:

> Diskusi Buku “Kembalinya Politik” di Teater Utan
> Kayu
> 
> Komunitas Salihara-Utan Kayu akan menyelenggarakan
> diskusi buku Kembalinya Politik, Kamis 22 Januari
> 2009 pukul 19.00 WIB. A. Setyo Wibowo SJ, Pengajar
> di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta dan
> Rizal Mallarangeng, Direktur Eksekutif Freedom
> Institute akan menjadi pembahas. Buku ini merupakan
> kumpulan tulisan tentang pemikiran politik
> kontemporer yang diterbitkan oleh Perhimpunan
> Pendidikan Demokrasi (P2D). 
> 
> Diskusi ini berangkat dari realitas politik di
> Indonesia dewasa ini yang telah menjadi semacam kata
> olok-olok, sepadan dengan cara mengais kekuasaan dan
> duit. Buku “Kembalinya Politik” berikhtiar
> mendiskusikan kembali apa itu politik, dan bagaimana
> politik tak lagi hanya identik dengan strategi
> mendapatkan kekuasaan saja, namun manusia sebagai
> “makhluk politik” yang terus mencari filsafat:
> yang mencintai kebenaran sebagai ujung dari
> pejalanan hidup manusia. 
> 
> Buku ini melancarkan kritik yang tajam terhadap
> individualisme, liberalisme dan kapitalisme yang
> menurutnya bertentangan dengan konsep “kebebasan
> politik”. Hingga konsep demokrasi yang dituding
> “radikal”, karena menganggap demokrasi sebagai
> “penanda kosong”. 
> 
> Romo Setyo akan memberikan ulasan secara kritis
> terhadap buku ini, sedangkan Rizal Mallarangeng
> sebagai tokoh politik liberal di Indonesia akan
> memberikan jawaban-jawaban terhadap kritik dari buku
> Kembalinya Politik ini. Sementara Robertus Robert
> dari Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) akan
> menjadi moderator. Diskusi ini akan digelar di
> Teater Utan Kayu, di Jalan Utan Kayu No 68H, Jakarta
> Timur. 
> 
>
http://salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=5&id=34&item_id=549
> 
> 
> 
>  
>
___
> Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman
> yang luas.
> Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang.
> http://id.messenger.yahoo.com
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


===
Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490
Informasi selengkapnya ada di:
http://www.media-islam.or.id

Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS

Untuk berlangganan ketik: REG SI ke 3252

Untuk berhenti: UNREG SI kirim ke 3252. hanya dari Telkomsel 
Informasi selengkapnya ada di http://syiarislam.wordpress.com


  Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka 
dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/



[ppiindia] Diskusi Buku “Kembalinya Politik” di Teat er Utan Kayu

2009-01-20 Terurut Topik MGR
Diskusi Buku “Kembalinya Politik” di Teater Utan Kayu

Komunitas Salihara-Utan Kayu akan menyelenggarakan diskusi buku Kembalinya 
Politik, Kamis 22 Januari 2009 pukul 19.00 WIB. A. Setyo Wibowo SJ, Pengajar di 
Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta dan Rizal Mallarangeng, Direktur 
Eksekutif Freedom Institute akan menjadi pembahas. Buku ini merupakan kumpulan 
tulisan tentang pemikiran politik kontemporer yang diterbitkan oleh Perhimpunan 
Pendidikan Demokrasi (P2D). 

Diskusi ini berangkat dari realitas politik di Indonesia dewasa ini yang telah 
menjadi semacam kata olok-olok, sepadan dengan cara mengais kekuasaan dan duit. 
Buku “Kembalinya Politik” berikhtiar mendiskusikan kembali apa itu politik, dan 
bagaimana politik tak lagi hanya identik dengan strategi mendapatkan kekuasaan 
saja, namun manusia sebagai “makhluk politik” yang terus mencari filsafat: yang 
mencintai kebenaran sebagai ujung dari pejalanan hidup manusia. 

Buku ini melancarkan kritik yang tajam terhadap individualisme, liberalisme dan 
kapitalisme yang menurutnya bertentangan dengan konsep “kebebasan politik”. 
Hingga konsep demokrasi yang dituding “radikal”, karena menganggap demokrasi 
sebagai “penanda kosong”. 

Romo Setyo akan memberikan ulasan secara kritis terhadap buku ini, sedangkan 
Rizal Mallarangeng sebagai tokoh politik liberal di Indonesia akan memberikan 
jawaban-jawaban terhadap kritik dari buku Kembalinya Politik ini. Sementara 
Robertus Robert dari Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) akan menjadi 
moderator. Diskusi ini akan digelar di Teater Utan Kayu, di Jalan Utan Kayu No 
68H, Jakarta Timur. 

http://salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=5&id=34&item_id=549



  
___
Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman yang luas.
Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang.
http://id.messenger.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Diskusi

2008-12-15 Terurut Topik si pitung
untung ane bukan kaum cerdik pandai cuman rakyat biaseee hehe





From: Nur Rochman 
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, December 16, 2008 9:27:15 AM
Subject: [ppiindia] Diskusi


Milis Nasional Indonesia InternasionalPerdeb atan memang bagus dan wajar dalam 
demokrasi
Saling berargumentasi, bersilang pendapat betapa indahnya
Saling memberikan data terbaik untuk mencari kebenaran
Saling memberi masukan demi kebaikan bersama

Tapi sayang perdebatan diantara kaum cerdik tidak seindah itu
Berdebat hanya sekedar untuk saling mempertontonkan ego
Sekedar saling menjatuhkan demi kepuasan didalam otak
Mentertawakan rekan dan saudara yang berbeda begitu memuakan

Ada disebut fundamentalis, liberal, sekuler, apapun penyebutan
Saling menyebut dan memaki orang lain padahal dirinya sendiri sama
Tidak malu saling menggunakan data pihak lain hanya sekedar pembenaran
Padahal tidak ada sedikitpun tujuan mencari kebenaran yang ada sok benar...

Bagaimana mungkin dimilis yang berisi orang terdidik, berdebat hanya mencari 
pembenaran saja
Berolok - olok untuk sekedar mempertontonkan kebodohan masing-masing dan 
bergaya paling cerdas
Yang fundamentalis memakai pola pikir liberal dan yang liberal berlagak ala 
kaum fundamentalis
Saling cerca dan menjatuhkan hanya sekedar bermasturbasi sebuah provokasi... 
. . 

Diskusi mestinya dibuka dengan sebuah pemahaman untuk saling memahami
Diniati dengan prasangka - prasangka baik bukannya prasangka buruk dipasang 
dihati
Seringkali nilai agama menjadi permainan saja, bahkan akal dan logika sekedar 
penghias
Sehingga tidak tampak bahwa yang berdiskusi adalah orang dewasa yang konon kaum 
cerdik pandai..

Kalau yang cerdik pandai saja begini bagaimana dengan rakyat biasa
Bagaimana mereka yang tiap hari hanya diprovokasi umpatan dan cacian
Sehingga sedikit percikan api akan langsung membakar semua yang kering
Hati nurani dan nilai agama menjadi pincang karena terpancung.. .

Regards

KangNoer

[Non-text portions of this message have been removed]




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi

2008-12-15 Terurut Topik Nur Rochman
Milis Nasional Indonesia InternasionalPerdebatan memang bagus dan wajar dalam 
demokrasi
Saling berargumentasi, bersilang pendapat betapa indahnya
Saling memberikan data terbaik untuk mencari kebenaran
Saling memberi masukan demi kebaikan bersama

Tapi sayang perdebatan diantara kaum cerdik tidak seindah itu
Berdebat hanya sekedar untuk saling mempertontonkan ego
Sekedar saling menjatuhkan demi kepuasan didalam otak
Mentertawakan rekan dan saudara yang berbeda begitu memuakan

Ada disebut fundamentalis, liberal, sekuler, apapun penyebutan
Saling menyebut dan memaki orang lain padahal dirinya sendiri sama
Tidak malu saling menggunakan data pihak lain hanya sekedar pembenaran
Padahal tidak ada sedikitpun tujuan mencari kebenaran yang ada sok benar...

Bagaimana mungkin dimilis yang berisi orang terdidik, berdebat hanya mencari 
pembenaran saja
Berolok - olok untuk sekedar mempertontonkan kebodohan masing-masing dan 
bergaya paling cerdas
Yang fundamentalis memakai pola pikir liberal dan yang liberal berlagak ala 
kaum fundamentalis
Saling cerca dan menjatuhkan hanya sekedar bermasturbasi sebuah 
provokasi.

Diskusi mestinya dibuka dengan sebuah pemahaman untuk saling memahami
Diniati dengan prasangka - prasangka baik bukannya prasangka buruk dipasang 
dihati
Seringkali nilai agama menjadi permainan saja, bahkan akal dan logika sekedar 
penghias
Sehingga tidak tampak bahwa yang berdiskusi adalah orang dewasa yang konon kaum 
cerdik pandai..

Kalau yang cerdik pandai saja begini bagaimana dengan rakyat biasa
Bagaimana mereka yang tiap hari hanya diprovokasi umpatan dan cacian
Sehingga sedikit percikan api akan langsung membakar semua yang kering
Hati nurani dan nilai agama menjadi pincang karena terpancung...


Regards

KangNoer

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Belajar Krisis & Pengalaman Venezuela Mencari Alternatif Kapitalisme

2008-11-10 Terurut Topik Herni Sri Nurbayanti
Siapa tau ada yg tertarik..


From: Jemi Tomato [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 10 Nopember 2008 10:25
To: ali akbar; sri rejeki; bane raja manalu; Adi truk Botak; Bachtiar 
kurniawan; Andri cordem; Cecep Hidayat; chandra sugarda; chusnul 
mariyah; Daniel Hutagalung; eep fatah; Agustinus Franky; ikha dan 
selalu ikha; donny jawir; Boing; sri lestari wahyuningroem; herni sri 
nurbayanti; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; ucup 
marucup; xaxa; irwansyah yulius; helena sousa; Ricky Pol 04; Yasmin 
Purba; Mohamad Zaki Hussein
Subject: Undangan Diskusi Belajar Krisis dan Pengalaman Venezuela 
Mencari Alternatif Kapitalisme

Kawan2x 

Saya informasikan ada acara diskusi yang baik bila dapat dikunjungi 
yaitu diskusi tentang pengalaman Venezuela dari aktivis Hands Off 
Venezuela yang sedang berkunjung di Indonesial. 

dilaksanakan pada: 

*Hari/Tanggal :Rabu, 12 November 2008 
Tempat : Ruang AJB Bumiputera, Gedung F lantai 2, kampus FISIP UI-
Depok Waktu : Pukul 13.00 – 16.30 WIB 
Acara : Diskusi Publik (Terbuka) 
* 

*Penyelenggara PRP Komite Kota Jakarta dan LabSOSIO Fisip UI 
* 

*TUJUAN UMUM* 

Melakukan sharing kondisi gerakan rakyat dan penerapan agenda-agenda 
Sosialisme antara di Venezuela dan Indonesia. 
Menjalin kerjasama politik antara gerakan rakyat di Indonesia dan 
Internasional, khususnya Venezuela 


*SUSUNAN ACARA* 

13.00 – 13.15 

*Pembukaan Seminar Publik*   oleh Panitia 

 
13.15 – 16.15 

 *Krisis Kapitalisme Global dan Sosialisme* 

1. Jorge Martin -HOV Internasional- 

(Krisis ekonomi global dan praktek pembangunan sosialisme di 
Venezuela) 

2. Anwar Ma'ruf -ABM- 

(Problem krisis nasional dan upaya pembangunan Sosialisme di 
Indonesia) 

3. Daryoko -SP PLN- 

(Anti Privatisasi dan Nasionalisasi sebagai solusi Krisis di 
Indonesia) 

4. Silvia Tiwon –Praxis- 

(Inisiatif lokal menuju Sosialisme) 
 
Irwansyah (Moderator) 
Penerjemah : 
(Dhyta-PRP Jakarta) 

16.15 – 16.30   
*Penutupan* oleh Panitia 




[ppiindia] Diskusi Publik: Kapitalisme Kreatif

2008-09-23 Terurut Topik sautsitumorang
nah ini lagi! kreatif, rek!!!

katanya "Freedom" Institute, kenyataannya "Shackled Institute"

tepatnya mustinya kan "US Freedom Institute"!!!


hahaha...




--- In [EMAIL PROTECTED], "Luthfi Assyaukanie" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Diskusi Publik: Kapitalisme Kreatif

Kapitalisme Kreatif adalah sebuah pendekatan di mana pemerintah,
sektor bisnis, dan kegiatan-kegiatan nirlaba, saling bekerjasama untuk
memperluas jangkauan pasar, sehingga akan semakin banyak manusia yang
memperoleh keuntungan, atau mendapatkan pengakuan. Istilah ini pertama
kali diperkenalkan Bill Gates dalam World Economic Forum, pada 24
Januari 2008, di Davos, Switzerland. Sejak saat itu, media dan
kalangan akademis memperdebatkan gagasan pendiri raksasa software,
Microsoft, itu.

Dilatarbelakangi oleh krisis ekonomi dunia dengan bangkrutnya beberapa
institusi keuangan raksasa di AS, Freedom Institute ingin mengangkat
tema itu dalam diskusi minggu ini. Kami telah mengundang tiga
pembicara otoritatif, yakni:

Dr. Lin Che Wei, Analis Pasar Modal dan Mantan CEO Sampoerna 
Foundation.
Dr. M. Chatib Basri, Direktur Eksekutif LPEM UI.
Dr. Rizal Mallarangeng, Direktur Eksekutif Freedom Institute.

Moderator: Hamid Basyaib

Waktu  : Rabu 24 September 2008
Jam : 19.00 sd 21.30
Tempat  : Kantor Freedom Institute, Jl. Irian No. 8, Jakarta Pusat.

Salam,
Luthfi Assyaukanie
Deputi Direktur Eksekutif





Re: [ppiindia] Diskusi Ramadhan Salihara: Seni dan Islam (Seni Rupa dan Film)

2008-09-09 Terurut Topik Nugroho Dewanto

gun, ada satu film yang menarik. judulnya the band visit.
cerita drama-komedi kelompok drumband mesir yang diundang
menghadiri acara di pusat kebudayaan arab di israel yang ternyata
tak pernah ada.

mereka lontang-lantung di israel. bertemu dengan beraneka
warga israel. terombang-ambing antara menjaga kehormatan
arab/mesir dan menikmati kesenangan duniawi di israel.



At 10:42 AM 9/10/2008 +0800, MGR wrote:

>salam,
>
>hanya ingin mengingatkan kembali, undangan komunitas salihara besok kamis 
>dan jumat, 11 dan 12 september, ada pemutaran film, buka puasa bersama, 
>dan diskusi. untuk topik diskusi besok kamis, "islam dan seni rupa", untuk 
>lusa, jumat "islam dan film". acara ini terbuka untuk umum dan tidak 
>dipungut biaya.
>
>silakan anda hadir
>
>ISLAM DAN SENI RUPA
>Kamis, 11 September 2008
>Â
>Pemutaran Film Persepolis, 16.00 WIB
>Persepolis
>adalah film animasi karya sutradara Vincent Paronnaud dan Marjane
>Satrapi. Film yang diangkat dari sebuah novel grafik karya Marjane
>Satrapi berlatar belakang pergolakan politik di Iran yang berujung
>Revolusi Islam tahun 1979. Di sana hidup seorang gadis kecil yang
>sangat cerdas dan pemberani bernama Marjane. Suhu politik yang tak
>menentu di dalam negerinya, yang dilanjutkan perang dengan negeri
>jirannya: Irak, membuat kedua orangtuanya khawatir dan mengungsikannya
>ke Wina, Austria. Ia sempat merasakan kebahagiaan di tempatnya yang
>baru, walaupun akhirnya ia harus kembali ke Iran karena dilanda
>kesepian. Mudik ke Iran, ia mendapati aturan baru: perempuan diharuskan
>memakai jilbab.
>Â
>Â
>Diskusi, 19.00 WIB
>Acep Zamzam Noor (Santri dan Pelukis)
>Adi Wicaksono (Pengamat Seni Rupa)
>Â
>Doktrin yang melarang perupaan terhadap makhluk-makhluk yang memiliki 
>nyawa – melalui patung dan lukisan – sangat
>populer sebagai ajaran Islam. Akhirnya kesenian jenis ini seakan raib
>di masyarakat Islam, bergeser ke arsitektur dan kaligrafi. Namun,
>apakah seni rupa tidak pernah hidup dalam masyarakat Islam? Bagaimana
>pergulatan seorang santri yang memilih mewujudkan puncak keseniannya
>dalam seni rupa? Bagaimana ia mengatasi “hambatan teologis” dan di sini
>lain ia harus menelusuri tanpa henti dan mencari capaian-capaian seni?
>Apakah Islam pernah menjadi sumber inspirasi terhadap karya-karya seni
>rupa? Bila ada yang disebut “seni rupa Islam”, di mana letaknya dalam
>ranah dunia seni rupa secara umum?
>Â
>Â
>ISLAM DAN FILM
>Jumat, 12 September 2008
>Â
>Pemutaran Film Le Grand Voyage, 14.00 WIB
>Film ini mengisahkan
>seorang anak bernama Reda diminta ayahnya untuk menemani perjalanan
>naik haji melalui jalur darat dengan mengendarai mobil dari Perancis ke
>Arab Saudi, mereka harus menempuh jarak 5.000 km. Di sepanjang
>perjalanan, mereka sering berbeda pendapat, hingga bertengkar. Bagi
>sang ayah, perjalanan ini merupakan perjalanan spiritual nan agung,
>sedangkan bagi anaknya, perjalanan ini adalah azab membawa sengsara.
>Keduanya yang tak pernah bertemu pendapat dipaksa bekerjasama
>menaklukkan rintangan dalam perjalanan ini, dan yang lebih penting:
>menaklukkan egoisme yang ada dalam diri mereka masing-masing.
>Sutradara: Ismael Ferroukhi (2007).
>Â
>Pemutaran Film Cafe Transit, 16.00 WIB
>Film ini menceritakan
>perjuangan seorang janda dengan dua anak di Iran. Ia menolak tradisi
>agar menikah dengan saudara mendiang suaminya. Ia pun memberontak
>sebagai perempuan Iran yang diwajibkan menaati ajaran agama dan kultur
>masyarakatnya: menjadi istri yang ruang geraknya hanya di rumah. Untuk
>memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan kedua anaknya, ia membuka sebuah
>kafe peninggalan mendiang suaminya. Di kafe ini ia berhadapan dengan
>aparat keamanan yang menjadi centeng agama dan penguasa. Apa lacur,
>saudara mendiang suaminya malah bekerja sama dengan aparat itu. Di kafe
>ini pula ia menyembunyikan seorang pelarian perempuan yang menjadi
>korban perang di negerinya. Bagaimana perempuan itu menghadapi serbuan
>yang datang dari segala penjuru? Sutradara: Kambuzia Partovi (2005)
>Â
>Diskusi, 19.00 WIB
>Nia Dinata (Sutradara Film)
>Eric Sasono (Kritikus Film dan Pengelola rumahfilm.org)
>Â
>Setelah Reformasi ’98,
>dunia film Indonesia mengalami peningkatan produksi yang sangat pesat.
>Namun, film dengan tema agama masih kalah pamor dibandingkan dengan
>film bertema cinta, anak muda, atau horor. Di tahun ini,  film Ayat-Ayat 
>Cinta
>menjadi fenomena bila dilihat dari sisi penontonnya. Film ini dipandang
>tidak hanya sebagai fenomena dalam industri film, namun sebuah metode
>dakwah Islam melalui film. Apakah film ini menunjukkan kecenderungan
>baru film bertema agama di masa mendatang? Sementara film-film bertema
>“Perempuan dan Islam” di beberapa negara mengalami perkembangan yang
>menakjubkan. Film-film itu menceritakan pengalaman perempuan Islam di
>tengah perjuangannya melawan patriarki, fundamentalisme, dan kekerasan
>yang sering dikaitkan dengan kultur dan ajaran Islam di negerinya.
>Film-film produksi Iran adalah contoh dari fenomena ini. Bagaima

[ppiindia] Diskusi Ramadhan Salihara: Seni dan Islam (Seni Rupa dan Film)

2008-09-09 Terurut Topik MGR
salam,

hanya ingin mengingatkan kembali, undangan komunitas salihara besok kamis dan 
jumat, 11 dan 12 september, ada pemutaran film, buka puasa bersama, dan 
diskusi. untuk topik diskusi besok kamis, "islam dan seni rupa", untuk lusa, 
jumat "islam dan film". acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

silakan anda hadir

ISLAM DAN SENI RUPA 
Kamis, 11 September 2008
 
Pemutaran Film Persepolis, 16.00 WIB
Persepolis
adalah film animasi karya sutradara Vincent Paronnaud dan Marjane
Satrapi. Film yang diangkat dari sebuah novel grafik karya Marjane
Satrapi berlatar belakang pergolakan politik di Iran yang berujung
Revolusi Islam tahun 1979. Di sana hidup seorang gadis kecil yang
sangat cerdas dan pemberani bernama Marjane. Suhu politik yang tak
menentu di dalam negerinya, yang dilanjutkan perang dengan negeri
jirannya: Irak, membuat kedua orangtuanya khawatir dan mengungsikannya
ke Wina, Austria. Ia sempat merasakan kebahagiaan di tempatnya yang
baru, walaupun akhirnya ia harus kembali ke Iran karena dilanda
kesepian. Mudik ke Iran, ia mendapati aturan baru: perempuan diharuskan
memakai jilbab. 
 
 
Diskusi, 19.00 WIB
Acep Zamzam Noor (Santri dan Pelukis)
Adi Wicaksono (Pengamat Seni Rupa)
 
Doktrin yang melarang perupaan terhadap makhluk-makhluk yang memiliki nyawa – 
melalui patung dan lukisan – sangat
populer sebagai ajaran Islam. Akhirnya kesenian jenis ini seakan raib
di masyarakat Islam, bergeser ke arsitektur dan kaligrafi. Namun,
apakah seni rupa tidak pernah hidup dalam masyarakat Islam? Bagaimana
pergulatan seorang santri yang memilih mewujudkan puncak keseniannya
dalam seni rupa? Bagaimana ia mengatasi “hambatan teologis” dan di sini
lain ia harus menelusuri tanpa henti dan mencari capaian-capaian seni?
Apakah Islam pernah menjadi sumber inspirasi terhadap karya-karya seni
rupa? Bila ada yang disebut “seni rupa Islam”, di mana letaknya dalam
ranah dunia seni rupa secara umum? 
 
 
ISLAM DAN FILM
Jumat, 12 September 2008
 
Pemutaran Film Le Grand Voyage, 14.00 WIB
Film ini mengisahkan
seorang anak bernama Reda diminta ayahnya untuk menemani perjalanan
naik haji melalui jalur darat dengan mengendarai mobil dari Perancis ke
Arab Saudi, mereka harus menempuh jarak 5.000 km. Di sepanjang
perjalanan, mereka sering berbeda pendapat, hingga bertengkar. Bagi
sang ayah, perjalanan ini merupakan perjalanan spiritual nan agung,
sedangkan bagi anaknya, perjalanan ini adalah azab membawa sengsara.
Keduanya yang tak pernah bertemu pendapat dipaksa bekerjasama
menaklukkan rintangan dalam perjalanan ini, dan yang lebih penting:
menaklukkan egoisme yang ada dalam diri mereka masing-masing.
Sutradara: Ismael Ferroukhi (2007).
 
Pemutaran Film Cafe Transit, 16.00 WIB
Film ini menceritakan
perjuangan seorang janda dengan dua anak di Iran. Ia menolak tradisi
agar menikah dengan saudara mendiang suaminya. Ia pun memberontak
sebagai perempuan Iran yang diwajibkan menaati ajaran agama dan kultur
masyarakatnya: menjadi istri yang ruang geraknya hanya di rumah. Untuk
memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan kedua anaknya, ia membuka sebuah
kafe peninggalan mendiang suaminya. Di kafe ini ia berhadapan dengan
aparat keamanan yang menjadi centeng agama dan penguasa. Apa lacur,
saudara mendiang suaminya malah bekerja sama dengan aparat itu. Di kafe
ini pula ia menyembunyikan seorang pelarian perempuan yang menjadi
korban perang di negerinya. Bagaimana perempuan itu menghadapi serbuan
yang datang dari segala penjuru? Sutradara: Kambuzia Partovi (2005)
 
Diskusi, 19.00 WIB
Nia Dinata (Sutradara Film)
Eric Sasono (Kritikus Film dan Pengelola rumahfilm.org)
 
Setelah Reformasi ’98,
dunia film Indonesia mengalami peningkatan produksi yang sangat pesat.
Namun, film dengan tema agama masih kalah pamor dibandingkan dengan
film bertema cinta, anak muda, atau horor. Di tahun ini,  film Ayat-Ayat Cinta
menjadi fenomena bila dilihat dari sisi penontonnya. Film ini dipandang
tidak hanya sebagai fenomena dalam industri film, namun sebuah metode
dakwah Islam melalui film. Apakah film ini menunjukkan kecenderungan
baru film bertema agama di masa mendatang? Sementara film-film bertema
“Perempuan dan Islam” di beberapa negara mengalami perkembangan yang
menakjubkan. Film-film itu menceritakan pengalaman perempuan Islam di
tengah perjuangannya melawan patriarki, fundamentalisme, dan kekerasan
yang sering dikaitkan dengan kultur dan ajaran Islam di negerinya.
Film-film produksi Iran adalah contoh dari fenomena ini. Bagaimana
citra perempuan dalam film-film itu, dan mengapa ia menjadi tema yang
menarik untuk difilmkan? Dan bagaimana dengan film tentang perempuan di
Indonesia? Eric Sasono akan membicarakan “Ayat-Ayat Cinta dan Film Islam di 
Indonesia”, sementara Nia Dinata akan mengulas soal “Islam, Perempuan, dan 
Sinema”. 

Untuk keterangan lebih lanjut, sila hubungi  Rama Thaharani di 0816-130-8350, 
www.salihara.org



  
___
Bergabunglah dengan orang-orang ya

[ppiindia] Diskusi tv-one 03/07/2008

2008-07-04 Terurut Topik dony_doang
Sungguh menyesakkan dada melihat pelecehan Bung Thamrin A. Tamagola 
terhadap aturan Allah SWT (syariah Islam) dalam sebuah diskusi di 
TVone (Kamis malam , 03/07/2008). Diskusi hangat yang mengambil 
tema "Islam yes , Negara Islam ?" banyak menyoal penerapan syariah 
Islam oleh negara. Dengan mengambil kasus Perda yang diklaimnya 
sebagai berbau syariah Bung Thamrin berusaha keras membangun opini 
sesat . Seolah-olah syariah Islam mengancam wanita , merugikan 
wanita. Diambillah contoh kasus, wanita dilarang keluar di malam
hari , padahal hanya membeli sesuatu.

Sebenarnya tidak ada yang disebut dengan perda syariah Islam 
sekarang ini . Tidak pernah ada aturan di daerah yang disebut perda 
syariah. Bahwa ada aturan yang diambil dari nilai-nilai Islam itu 
benar, namun perlu dicatat perda itu diterapkan bukan karena 
berdasarkan syariah Islam . Perda itu disahkan oleh DPRD. Artinya, 
perda itu diterima karena mayoritas anggota DPRD mensahkan lewat 
mekanisme yang demokratis.

Tentu saja tidak tepat menolak syariah Islam , hanya dengan kasus 
perda yang diklaim berbau syariah. Kami ingin sampaikan syariah 
Islam bukan sekedar kewajiban kerudung, larangan terhadap pelacuran, 
atau larangan berkholwat. Mereka yang menolak syariah Islam sering 
kali terjebak pada apa yang disebut logika fallacy of composition, 
mengambil kasus-kasus yang tidak utuh , bahkan tidak bisa sepenuhnya 
disebut syariah Islam, untuk membangun citra negative penerapan 
syariah Islam oleh negara.

Sebagai contoh tentang wanita keluar malam. Hukum asalnya sendiri 
tidak ada larangan wanita untuk keluar malam. Boleh saja dia keluar 
untuk keperluan tertentu ke warung atau ke tetangganya. Namun kalau 
keluarnya wanita keluar rumah di malam hari mengancam keamanan dan 
kehormatannya , negara yang bertanggung jawab kepada rakyatnya 
justru harus melarang dan mencegahnya. Jangankan wanita, laki-laki 
keluar malam tapi mengancam nyawanya, sah-sah saja negara yang
tidak ingin warganya celaka melakukan larangan. Perlu digaris bawahi
larangan muncul karena ada sesuatu yang mengancam nyawa atau 
kehormatan wanita tersebut, bukan keluar rumahnya. Disisi lain pro 
sekuler tidak melihat bagaimana menyedihkannya nasib wanita dibawah 
sistem sekuler. Ekploitasi terhadap wanita terjadi dimana-mana baik 
secara seksual maupun ekonomi.

Seharusnya kita lebih utuh melihat syariah Islam. Berdasarkan 
syariah Islam , negara wajib menjamin kebutuhan sandang, pangan, dan 
papan perindividu masyarakat yang menjadi warga negara baik muslim 
maupun non muslim. Kalau ada rakyatnya tidak makan atau tidak punya 
rumah , berdasarkan syariah Islam negara wajib memenuhi kebutuhan 
itu dengan gratis. Dalam pandangan syariah Islam negara wajib 
menjamin pendidikan gratis dan kesehatan gratis bagi seluruh 
warganya baik muslim maupun non muslim. Sekali lagi ,What's wrong
with syariah ?

Syariah Islam juga mengatur masalah kepemilikan antara lain 
pemilikan umum (milkiyah 'amah). Dimana kepemilikan umum ini adalah 
milik rakyat dan tidak boleh individu (swasta) apalagi asing untuk 
memilikinya. Berdasarkan ini listrik, air, hutan adalah milik umum 
yang tidak boleh dimiliki individu(swasta). Pemilikan individu atau 
swasta pada bidang strategis ini akan menyebabkan terganggunya 
kepentingan umum.

Termasuk dalam pemilikan umum adalah barang-barang tambang dalam 
jumlah yang besar seperti minyak, batu-bara, emas. Dilarang bagi 
individu atas swasta memilikinya. Tambang itu harus dikelola dengan 
menejemen yang baik, transparan, profesional oleh negara dan 
hasilnya diserahkan untuk rakyat. Jelas ini merupakan pemasukan 
negara yang sangat besar. Negara bisa menggunakannya untuk 
pendidikan dan kesehatan gratis. Syariah Islam mengatur hal itu.

Syariah Islam menjamin keamanan rakyatnya dengan memberikan sanksi 
yang tegas bagi pelaku pembunuhan yakni hukuman mati. Pemilikan 
individi yang diperoleh seseorang dengan kerja keras dan halal 
dijaga oleh Islam, pelaku pencurian akan diberikan sanksi tegas 
yakni potong tangan. Dengan catatan, dia mencuri lebih dari 1/4 
dinar dan mencuri bukan karena lapar. Kalau dia mencuri karena 
lapar , negara tidak boleh menghukumnya. Negara justru harus 
memberikan dia makan. So,What's wrong with syariah ?

Pelaku korupsi pun diberikan sanksi tegas oleh negara. Bisa sampai 
hukuman mati. Bukan hanya sanksi , segala hal yang mengantarkan 
kepada terbukanya peluang untuk korupsi ditutup. Berdasarkan syariah 
Islam, seseorang tidak boleh memberikan hadiah kepada hakim atau 
pejabat negara. Suap menyuap dilankat Allah dan dilarang dengan 
sanksi yang tegas. Umar bin Khoththob saat menjadi Kholifah 
memerintahkan siapapun pejabat harus dihitung kekayaannya sebelum 
menjabat. Pada akhir jabatannya, dihitung lagi. Kalau ada yang 
berlebih dari yang sepantasnya dia terima, harus dipertanggung 
jawabkan. Negara boleh saja mengambil uang yang tidak jelas itu. Ini 
adalah syariah Islam .

Argumentasi lain yang dibangun untuk menolak syariah Islam den

[ppiindia] Diskusi Jelang 5 Th MK, Selasa 3 Juni Pk 16.00

2008-05-30 Terurut Topik Herni Sri Nurbayanti
DISKUSI 7-AN PSHK
"Jelang 5 tahun Mahkamah Konstitusi"
Daniel S. Lev Law Library,
Selasa, 3 Juni 2008  pukul 16.00 Wib


Agustus 2008 mendatang, Mahkamah Konstitusi genap berusia lima tahun.
Selama itu, lembaga panjaga dan penafsir konstitusi ini telah menerima
sekitar lebih dari  200 kasus dan memutus tak kurang dari 150 perkara
sesuai dengan kewenangannya. Mulai dari pengujian UU terhadap UUD
1945, menguji sengketa kewenangan lembaga negara hingga pengujian
sengketa hasil pemilihan umum.


Bagaimana peran MK sejauh ini dalam konteks reformasi hukum? Apa yang
sudah dilakukan? Bagaimana kecenderungan putusan-putusan MK bagi
kehidupan publik? Bagaimana MK memaknai Konstitusi?
Pertanyaan-pertanyaan evaluasi menjelang lima tahun Mahkamah
Konstitusi ini yang menjadi topik diskusi tujuh-an kali ini dengan
menghadirkan dua pembicara, yaitu:


Hendrianto, pemerhati Mahkamah Konstitusi, kandidat doktor dari School
of Law Washington University, Seattle, serta;


M. Nur Sholikin, peneliti PSHK, baru saja menyelesaikan penelitian
yang telah dipublikasikan dalam buku bertajuk "Pengujian Undang-Undang
dan Proses Legislasi".


Diskusi diadakan di Daniel S. Lev Law Library, Puri Imperium Office
Plaza UG 15, Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6 Jakarta, pukul 16.00 – 18.00.

Peserta diskusi akan mendapatkan buku hasil penelitian PSHK "Pengujian
Undang-Undang dan Proses Legislasi" secara cuma-cuma.


Mengingat tempat ruang diskusi yang terbatas, harap konfirmasikan
kehadiran Anda dengan email yang ditujukan ke Uki
([EMAIL PROTECTED]) atau Farli Elnumeri
([EMAIL PROTECTED]) atau telepon ke (021) 8370 1809.

 
Salam hangat,
Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK)
www.pshk.or.id; www.parlemen.net; www.danlevlibrary.net
http://perancangprogresif.blogspot.com
 



[ppiindia] Diskusi (gratis) energi dan peluang export ke Amerika

2008-05-23 Terurut Topik Ahmad Syamil

===
Organisasi non-profit Indonesian Production and Operations Management
Society (IPOMS) - Turut Memajukan SDM dan Industri Indonesia.

http://www.ipoms.web.id/

http://finance.groups.yahoo.com/group/APICS-ID/

[EMAIL PROTECTED]

APICS-ID-subscribe[at]yahoogroups.com

===


Rekan-rekan,

PowerPoint diskusi ini bisa didapat di

http://www.clt.astate.edu/asyamil/articles/enerji/

Diskusi energi sesi kedua ini  akan membahas mengenai persoalan energi di
Indonesia.


SESI KEDUA akan diselenggarakan pada:

Waktu Indonesia: Sabtu , tanggal 24 Mei 2008 pukul 8:00 WIB pagi  s/d 10:00
pagi WIB.


Waktu USA: JUM'AT, tanggal 23  Mei 2008 pukul 9:00 PM s/d 11:00PM Eestern
Standard Time (EST)



Maaf. Saya terlambat menyampaikan hal ini karena saya baru pulang dari luar
kota. Banyak juga email ke jalur pribadi yang belum saya balas.


Nara Sumber:

Bapak KHAIRIL WAHYUNI FAHRURRAZI dari PLN
Karya Siswa di University of Missouri at Saint Louis.

Tiga alternatif untuk mengikuti:

1. Gratis melalui radio Internet yang dimiliki The Indonesian Muslim Society
in America (IMSA):

http://www.imsa.us/radio/listen.m3u

Anda harus memiliki Windows Media Player atau sejenis untuk mendengarkannya.
Kapasitas radio Internet hanya terbatas untuk puluhan orang saja.

2. Gratis melalui Web Seminar (Webminar)

https://www2.gotomeeting.com/register/558050968

Webminar bisa menampung ratusan peserta. Anda harus mendaftar terlebih
dahulu di web diatas secepatnya sebelum ikut Webminar.

3. Membayar telpun (bisa melalui ww.skype.com atau yang lain)

Nomor webinar: (641) 715-3399, access code 229-164-912

Jika Anda di Amerika atau bisa menelpun gratis, kami sarankan untuk memakai
nomer 2 dan 3 sekaligus.

Jika ada pertanyaan, mohon dikirimkan ke koordinator acara ini di The
Indonesian Muslim Society in America (IMSA) yaitu Pak Agus Sofyan
agsofyan[at]gmail.com

Terima kasih untuk rekan-rekan di The Indonesian Muslim Society in America
(IMSA) http://www.imsa.us/ atas terselenggaranya acara ini.

Selamat menikmati.


Jabat erat,



Ahmad Syamil
Arkansas State University
http://www.clt.astate.edu/asyamil/

LinkedIn networking for professionals:

http://www.linkedin.com/in/asyamil


===

INFORMASI DISKUSI SERI 1 (SUDAH BERAKHIR)


Rekan-rekan,

Diskusi energi ini akan dilaksanakan dalam 2 seri.

Seri pertama (tanggal 16 May - USA)  akan dibahas mengenai energi alternatif
yang lebih ramah lingkungan.

Seri kedua (tanggal 23 May - USA) akan membahas mengenai persoalan energi di
Indonesia.

SERI PERTAMA akan diselenggarakan pada:

Waktu USA: JUM'AT, tanggal 16 Mei 2008 pukul 9:00 PM s/d 11:00PM Eestern
Standard Time (EST)

Waktu Indonesia: Sabtu , tanggal 17 Mei 2008 pukul 8:00 pagi  s/d 10:00
pagi.

Nara Sumber:

Danet Suryatama, Ph.D.,
Technical Specialist,
Standard Operating Procedure CAE,
Advance Vehicle Engineering,
Chrysler, LLC.

800 Chrysler Dr.
Auburn Hills, MI 48326, USA

Phone: 1- 248 - 576-4877
Fax: 1-248-576-2256
ds130[at]chrysler.com



Tiga alternatif untuk mengikuti:

1. Gratis melalui radio Internet yang dimiliki The Indonesian Muslim Society
in America (IMSA):

http://www.imsa.us/radio/listen.m3u

Anda harus memiliki Windows Media Player atau sejenis untuk mendengarkannya.
Kapasitas radio Internet hanya terbatas untuk puluhan orang saja.

2. Gratis melalui Web Seminar (Webminar)

https://www2.gotomeeting.com/register/365987726

Webminar bisa menampung ratusan peserta. Anda harus mendaftar terlebih
dahulu di web diatas secepatnya sebelum ikut Webminar.

3. Membayar telpun (bisa melalui ww.skype.com atau yang lain)

1-616-883-8033, access code 532-012-025

Jika Anda di Amerika, kami sarankan untuk memakai nomer 2 dan 3 sekaligus.

Jika ada pertanyaan, mohon dikirimkan ke koordinator acara ini di The
Indonesian Muslim Society in America (IMSA) yaitu Pak Agus Sofyan
agsofyan[at]gmail.com

Power point seminar seri pertama ini mohon di download dulu sebelum acara
dimulai;

http://www.clt.astate.edu/asyamil/articles/enerji/


Terima kasih untuk rekan-rekan di The Indonesian Muslim Society in America
(IMSA) http://www.imsa.us/ atas terselenggaranya acara ini.

Selamat menikmati.


Jabat erat,



Ahmad Syamil
Arkansas State University
http://www.clt.astate.edu/asyamil/

LinkedIn networking for professionals:

http://www.linkedin.com/in/asyamil

=

PELUANG EXPORT KE AMERIKA (EMAIL SEBELUMNYA):


Dear all,

Thanks to Dr. Danet Suryatama, our IPOMS member, who shared the
enclosed business opportunity.

Please send your response directly to him at ds130[at]chrysler.com
using your company's email.
Chrysler.com will automatically reject e-mails from free accounts
such as yahoo.com, gmail.com, hotmail.com, etc.

Do NOT send your response to this mailing list.

Thanks.


Ahmad Syamil



==

[EMAIL PROTECTED]:


Assalaamu 'al

[ppiindia] Diskusi Buku John Roosa "Dalih Pembunuhan Massal" di Teater Utan Kayu

2008-05-01 Terurut Topik MGR
 Diskusi Bulanan Teater Utan Kayu  (TUK)
  
 Rabu, 21 Mei 2008, 19:00 WIB
 Diskusi Buku Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30  September dan Kudeta 
Soeharto karya John Roosa
 Dalang  Penculikan Jenderal atau Dalang Pembunuhan Massal?
 Pembicara: Dr. Asvi Warman Adam dan Heru  Atmodjo
  
 Meski banyak versi sejarah telah ditulis,  Peristiwa 30 September 1965 masih 
berselimut misteri hingga kini. Rezim Orde  Baru menuding Partai Komunis 
Indonesia (PKI) sebagai dalangnya. Namun, setelah  Soeharto jatuh, muncul 
beragam analisis atas Peristiwa 30 September, salah  satunya bahkan menunjukkan 
keterlibatan Soeharto. Banyaknya versi tersebut  justru kian menimbulkan 
pertanyaan: Siapa sebenarnya dalang Peristiwa 30  September? John Roosa, lewat 
buku Dalih  Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto, mulai 
menguak  misteri itu. Menggunakan dokumen yang selama ini diabaikan dan 
wawancara dengan  tokoh-tokoh PKI, buku ini tidak hanya menyingkap "siapa 
dalang G30S", namun juga  "bagaimana seorang dalang menjadikan G30S sebagai 
dalih untuk melakukan  pembantaian massal". Melalui buku ini John Roosa 
berhasil menyusun sebuah narasi  baru tentang peristiwa 30 September1965. Buku 
ini pun sangat penting karena  mengandung data baru, metodologi baru dan
 perspektif baru dalam penulisan  sejarah. Ikuti diskusinya dengan Asvi Warman 
Adam (Ahli Peneliti Utama LIPI) dan  Heru Atmodjo (penulis buku Gerakan 30  
September 1965, Kesaksian Letkol Heru Atmodjo, yang menjabat sebagai Asisten 
Direktur Intel AURI saat terjadi Peristiwa 30  September).




   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi YJP: Demokrasi ala Feminis, Gadis Arivia, Musdah Mulia, Nur Iman Subono

2008-02-21 Terurut Topik MGR
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=agenda%7C-58%7CX

UNDANGAN

  Diskusi Yayasan Jurnal Perempuan

  Demokrasi ala Feminis

  Pembicara: Gadis Arivia, Musdah Mulia, Nur Iman Subono
   Moderator: Dewi Setyarini
  

  Jumat, 22 Februari 2008
  Pukul 15.00-17.00  WIB
  Yayasan Jurnal Perempuan
  Jl. Tebet Barat VIII No. 27 Jakarta Selatan 12810
  Telp 021. 8370-2005  

  Demokrasi di Indonesia adalah peluang bagi setiap pihak untuk menyalurkan 
aspirasinya. Tak terkecuali bagi mereka yang memanfaatkan prosedur demokrasi 
yang pada akhirnya beriktikad membunuh demokrasi. Seperti munculnya Perda-perda 
dan undang-undang yang diskriminatif, khususnya terhadap perempuan, yang 
mayoritas berbasis syariat. 

Sedangkan demokrasi di negeri ini baru dimaknai sebagai penguasaan dan 
kemenangan terhadap prosedur demokrasi yang juga dihitung sebagai target dari 
tercapainya proses demokratisasi. Melalui penguasaan dan kemenangan itu segala 
bentuk peraturan yang diskriminatif seolah-olah lahir dari rahim demokrasi. Tak 
ada riwayat bagi kelompok minoritas yang tidak mungkin bisa menang dalam 
“demokrasi yang maskulin” macam ini: yang lebih mementingkan kemenangan dan 
menciptakan konsituen sebanyak-banyaknya dan sekuat-kuatnya. 

Sedangkan para feminis memandang demokrasi adalah peluang bagi terciptanya 
kepedulian, tolak-ukur demokrasi bukanlah kemenangan dan penguasaan, namun 
tercapainya tatanan masyarakat yang bebas dari diskriminasi, kesetaraan (tak 
ada yang mayoritas dan minoritas) dan pengakuan terhadap keragaman. 

Untuk bahasan lebih lanjut tentang tema ini, ikuti diskusi Yayasan Jurnal 
Perempuan yang menghadirkan pembicara: Gadis Arivia (Pendiri Yayasan Jurnal 
Perempuan), Musdah Muliah (Ketua Umum ICRP) dan Nur Iman Subono (Pendiri 
Yayasan Jurnal Perempuan, Pemimpin Redaksi Jurnal Demokrasi Sosial)

  Untuk informasi lebih lanjut kontak:
  Nur Azizah
  0818-064-884-63
  e-mail: [EMAIL PROTECTED]

  Diskusi ini tidak memungut biaya sedikit pun, selain datang untuk diskusi 
anda bisa juga mendapatkan terbitan Yayasan Jurnal Perempuan: jurnal, buku, 
kliping tentang isu perempuan (dari tahun 1996), video, kaset untuk program 
radio jurnal perempuan, dll



   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi TUK: Yang Tetap & Yang Berubah dalam Budaya Arab-Islam

2008-02-20 Terurut Topik MGR
Salam

Komunitas Utan Kayu mengundang anda dalam diskusi bulan Pebruari yang akan 
membedah buku "al-Tsabit wal Mutahawwil" karya penyair kelahiran Syria: Adonis 
(Ali Ahmad Said). Adonis lebih dikenal sebagai penyair, yang konon struktur 
bahasa dan makna dari puisi-puisinya ingin menyaingi Al-Quran. Adonis juga 
dituding murtad, berikut saya terjemahkan satu puisi Adonis yang sangat 
terkenal dan menjadi biang pemurtadan.

  Adonis
   
  Bahasa Dosa (Lughatul Khati'ah)
  
 Aku bakar seluruh warisanku
  kukatakan: bumiku 
  masih perawan, tak ada makam di masa mudaku
 aku melintas di atas Allah dan setan
 jalurku lebih jauh dari jalur
 tuhan dan setan
  ...
Aku menyebrang melalui kitabku
 beriringan dengan badai yang terang benderang
 beriringan dengan badai yang hijau kemilau
 
Aku berseru: tak ada lagi Sorga, tak ada Kejatuhan setelahku
 kuhapus bahasa dosa 
 
 
  Terjemahan: Mohamad Guntur Romli
  Silakan hadir dan nikmati diskusi ini

http://utankayu.org/in/index.cfm?action=detail&cat=event&id=130
   Kamis, 21 Februari 2008, 19:00 WIB
   Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM
   Narasumber: St. Sunardi.
 
Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM
 Adonis (Ali Ahmad Said), sastrawan Arab termasyhur saat ini, 
memiliki sebuah karya ilmiah yang monumental: al-Tsawâbit wal Mutahawwil (Yang 
Tetap dan yang Berubah). Dalam buku yang terdiri dari empat jilid ini—LKiS 
Yogyakarta baru menerbitkan dua jilid pertama dengan judul Arkeologi Sejarah 
Pemikiran Arab-Islam—Adonis menyajikan pembacaan yang sangat luas tentang 
pertarungan dua kubu di medan sastra, pemikiran, politik, dan budaya 
Arab-Islam. 

Kubu pertama adalah mereka yang ingin menguatkan kemapanan dengan berlindung di 
balik kekudusan dan kekuasaan teks agama untuk memaksakan satu versi tafsir 
yang sahih. Kubu kedua bergairah melakukan perubahan dengan menjadikan teks 
agama sebagai khazanah tafsir yang terus mengalami pembaruan dan penyesuaian, 
atau tak lagi menganggap teks agama sebagai sumber pengetahuan karena telah 
menggunakan akal sebagai landasan. Kubu pertama menggunakan kekuasaan politik 
(khilâfah) dan agama (sunnah, fiqh) untuk menihilkan capaian-capaian 
kreativitas (ibdâ), dengan menjadikan sastra sebagai perkakas bagi kekuasaan 
dan agama. Teks adalah tuan, sedangkan akal jadi pelayan; dan kedudukan sastra 
hanya sebagai hamba bagi agama, bukan agen kebebasan untuk mencipta. 

Sepanjang sejarah Islam, kubu kemapanan merupakan golongan mayoritas yang 
menindas kubu perubahan. Sebagai pembaca yang berpihak, sekaligus sastrawan 
yang mengidamkan capaian daya cipta, Adonis melakukan perlawanan dan 
pembongkaran terhadap kubu kemapanan. 

Walhasil, buku yang semula merupakan disertasi Adonis di Universitas St Joseph 
Beirut, Lebanon, ini kerap dituding sebagai karya seorang atheis khas 
Timur—bukan tidak mengakui adanya Tuhan seperti di Barat, tapi tidak meyakini 
nabi dan agama. Diskusi ini akan menghadirkan narasumber St. Sunardi, Ketua 
Program Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang 
meraih gelar doktor dengan disertasi tentang novel-novel Naguib Mahfouz.

Diskusi ini dilaksanakan di Teater Utan Kayu (TUK), Jl Utan Kayu No 68H 
Jakarta, dan tidak dipungut biaya sedikit pun.
===
Catatan Pinggir

Adonis
Seorang eksil adalah seorang yang ditundung. Ia hidup di luar negerinya 
sendiri, terusir, seperti puluhan orang Indonesia yang tak bisa pulang setelah 
1965 karena paspor mereka dicabut tanpa dipastikan apa alasannya. Seorang 
tundungan pada dasarnya hidup dalam perpindahan yang belum sampai ke mana pun 
juga: di dalam dirinya tersemat sebuah negeri yang tak terlupakan namun harus 
ditinggalkan, sementara itu ia menemukan sebuah negeri lain yang kini jadi 
alamat tinggal namun bukan sebuah tempat pulang.
 Tak mengherankan bila ada yang retak di situ. Seperti ditulis dalam puisi 
Adonis, yang mengambil kiasan tokoh epos Yunani kuno, Odiseus, pendekar perang 
yang pulang dari Troya dan menempuh wilayah-wilayah yang ganjil dan mengancam:
 Namaku Odiseus
 datang dari negeri tanpa batas
 dipanggul orang ramai.
 Aku sesat di sini, sesat di sana
 dengan sajakku
 Dan kini aku di sini, cemas dan jadi alum
 tak tahu bagaimana tinggal
 tak tahu bagaimana pulang
 Adonis adalah Ali Ahmad Said, sastrawan yang lahir pada tahun 1930 di 
Al-Qassabin, dekat kota Lakasia, Suriah. Meskipun ia baru bersekolah ketika 
berumur 12, anak seorang petani yang juga imam masjid ini sudah belajar menulis 
dan membaca dari seorang guru desa. Pada 1944 ia masuk sebuah sekolah Prancis 
di kota Tartus dan lulus pada 1950.
 Di masa muda itu kegelisahannya sudah kelihatan: ia menerbitkan kumpulan sajak 
pertamanya dan ia dipenjara karena pandangan politiknya. Pada 1956 ia 
meninggalkan tanahairnya dan pindah ke Lebanon bersama istrinya. Sampai lebih 
20 tahun ia tinggal dan jadi warga negara di tanah jiran itu, sampai perang 
saudara p

[ppiindia] Diskusi TUK: Pertarungan Kemapanan dan Perubahan dalam Budaya Arab-Islam

2008-02-18 Terurut Topik MGR
   Salam
Silakan bagi anda yang tertarik pada tema diskusi ini bisa hadir. Diskusi 
Komunitas Utan Kayu bulan ini tentang buku Adonis al-Tsabit wal Mutahawwil 
(Yang Tetap dan Yang Berubah).
Mohamad Guntur Romli

Penanggungjawab Diskusi Komunitas Utan Kayu.


http://utankayu.org/in/index.cfm?action=detail&cat=event&id=130

Kamis, 21 Februari 2008, 19:00 WIB
   Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM
   Narasumber: St. Sunardi.
 
Diskusi Buku PERTARUNGAN KEMAPANAN DAN PERUBAHAN DALAM BUDAYA ARAB-ISLAM
 Adonis (Ali Ahmad Said), sastrawan Arab termasyhur saat ini, 
memiliki sebuah karya ilmiah yang monumental: al-Tsawâbit wal Mutahawwil (Yang 
Tetap dan yang Berubah). Dalam buku yang terdiri dari empat jilid ini—LKiS 
Yogyakarta baru menerbitkan dua jilid pertama dengan judul Arkeologi Sejarah 
Pemikiran Arab-Islam—Adonis menyajikan pembacaan yang sangat luas tentang 
pertarungan dua kubu di medan sastra, pemikiran, politik, dan budaya 
Arab-Islam. Kubu pertama adalah mereka yang ingin menguatkan kemapanan dengan 
berlindung di balik kekudusan dan kekuasaan teks agama untuk memaksakan satu 
versi tafsir yang sahih. Kubu kedua bergairah melakukan perubahan dengan 
menjadikan teks agama sebagai khazanah tafsir yang terus mengalami pembaruan 
dan penyesuaian, atau tak lagi menganggap teks agama sebagai sumber pengetahuan 
karena telah menggunakan akal sebagai landasan. Kubu pertama menggunakan 
kekuasaan politik (khilâfah) dan agama (sunnah, fiqh) untuk menihilkan
 capaian-capaian kreativitas (ibdâ), dengan menjadikan sastra sebagai perkakas 
bagi kekuasaan dan agama. Teks adalah tuan, sedangkan akal jadi pelayan; dan 
kedudukan sastra hanya sebagai hamba bagi agama, bukan agen kebebasan untuk 
mencipta. Sepanjang sejarah Islam, kubu kemapanan merupakan golongan mayoritas 
yang menindas kubu perubahan. Sebagai pembaca yang berpihak, sekaligus 
sastrawan yang mengidamkan capaian daya cipta, Adonis melakukan perlawanan dan 
pembongkaran terhadap kubu kemapanan. Walhasil, buku yang semula merupakan 
disertasi Adonis di Universitas St Joseph Beirut, Lebanon, ini kerap dituding 
sebagai karya seorang atheis khas Timur—bukan tidak mengakui adanya Tuhan 
seperti di Barat, tapi tidak meyakini nabi dan agama. Diskusi ini akan 
menghadirkan narasumber St. Sunardi, Ketua Program Ilmu Religi dan Budaya 
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang meraih gelar doktor dengan 
disertasi tentang novel-novel Naguib Mahfouz. 

Diskusi ini dilaksanakan di Teater Utan Kayu (TUK) Jl Utan Kayu No 68H Jakarta. 
Diskusi ini cuma-cuma.






Mohamad Guntur Romli
Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta
[EMAIL PROTECTED]
http://guntur.name/
   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi: Pengaruh Presiden Baru AS terhadap Kebijakan Luar Negerinya termasuk Indonesia

2008-02-18 Terurut Topik MGR
Dengan hormat,

  Pemilihan Presiden di Amerika Serikat terus berkembang semakin seru. Para 
bakal calon presiden dari kedua partai terbesar negeri adikuasa itu, Partai 
Demokrat dan Partai Republik, telah berkampanye tentang berbagai soal dan 
tawaran kebijakan, dalam dan luar negeri. 

  Tampaknya, baik dari kaukus partai maupun  pemilihan awal, siapa calon yang 
bakal bertanding November nanti sudah semakin jelas (Hillary Clinton atau 
Barack Obama dari Partai Demokrat, melawan John McCain atau Mike Huckabee dari 
Partai Republik). Bagaimana pengaruh presiden baru AS nanti terhadap kebijakan 
luar negeri AS adalah salah satu topik diskusi yang menarik. 

  Untuk itu, Freedom Institute mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam 
diskusi bersama pembicara tamu kami, Dr. Michael Hannahan*), Direktur 
University of Massachusetts Civic Initiative, pada: 

  Hari  : Rabu, 20 Februari 2008
  Jam  : 14.00 – selesai
  Tempat : Kantor Freedom Institute
   Jalan Irian No. 8, Menteng, Jakarta  

  Untuk konfirmasi kehadiran dapat menghubungi Sdri. Tata di nomor telepon 
319-09226 dan email [EMAIL PROTECTED] 
Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. 


  Hormat kami,



  Dr. Rizal Mallarangeng
  Direktur Eksekutif


  *) Dr. Hannahan mengajar di University of Massachusetts untuk mata kuliah 
Pemikiran Politik Amerika, Pendanaan Kampanye, dan Kampanye Politik Modern. Dia 
banyak meneliti tentang pengaruh kampanye melalui direct mail dan telepon. Dia 
pernah bekerja untuk beberapa partai politik, menjadi manajer kampanye, 
konsultan politik, serta menjadi penasihat senior bagi seorang gubernur di 
Massachusetts.

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Diskusi 'Islam Protestan' Fuad Mardhatillah yg belum tuntas

2008-02-14 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Kalau ada Islam Protestan, jangan-jangan nanti muncul
istilah Islam Katolik, Islam Hindu, Islam Buddha,
Islam Kong Hucu, Islam Entah Apa Lagi

Sudah ada Islam Liberal, Islam Radikal, Islam
Fundamentalis, Islam Militan, Islam Konservatif, Islam
Kiri, dst.

PUSSSIINGGG..!!!

--- HELB <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
>Saya sendiri sebelumnya
> membiarkan istilah ISLAM PROTESTAN yang di cetus
> Fuad Mardhatillah ini berkembang di kalangan
> kawan-kawan milis Aceh Institute, namun belakangan
> tertarik untuk menarik diskusi ini pada kutub yang
> netral dan tidak taken for granted. Semangat
> Protestan memang ingin mendobrak, tetapi pemikiran
> ini sendiri masih menjadi perdebatan dikalangan
> sosiolog.
> 
> Yang menarik bagi saya setidaknya adalah bagaimana
> pola pengadopsian istilah ini yang serta merta
> dipakai dalam konteks sekarang. Karena artikel tidak
> bisa menjelaskan bagaimana perkembangan dan
> transformasi istilah ini, saya hanya ingin mengajak
> pembaca untuk lebih 'berhati-hati' dalam menggunakan
> istilah yang tidak jelas latar belakang
> sejarahnya.(Kamaruzzaman-BA)
> 
> Anda bisa memberikan pandangan, ulasan tajam di
> bawah tulisan 'APA ITU ISLAM PROTESTAN'
> (AI/27/03/07) karya Kamaruzzaman Bustaman-Ahmad yang
> kami angkat kembali sebagai diskusi menarik minggu
> ini. 
> 
> Untuk itu Anda bisa mengklik URL dibawah ini dan
> selamat memberikan komentar kritis dibawah tulisan.
>  
> 
> 
>
http://web.acehinstitute.org/OPINI/AGAMA-DAN-BUDAYA/174.html
> 
> Kalau ada istilah yang baru, kita harus 
> 'bertanggungjawab' untuk menjelaskan, setidaknya
> tahu bagaimana latar  belakang istilah
> tersebut.(Kamaruzzaman)
> 
>
> -
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with
> Yahoo! Mobile.  Try it now.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


Satrio Arismunandar 
Producer "Jika Aku Menjadi" (tayang tiap Minggu, pukul 18.00 WIB) - 
News Division, Trans TV, Lantai 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"Ungkapkanlah kebenaran itu, meskipun pahit" (Hadist Nabi)






  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs


[ppiindia] Diskusi 'Islam Protestan' Fuad Mardhatillah yg belum tuntas

2008-02-13 Terurut Topik HELB

Saya sendiri sebelumnya membiarkan istilah ISLAM PROTESTAN yang di cetus Fuad 
Mardhatillah ini berkembang di kalangan kawan-kawan milis Aceh Institute, namun 
belakangan tertarik untuk menarik diskusi ini pada kutub yang netral dan tidak 
taken for granted. Semangat Protestan memang ingin mendobrak, tetapi pemikiran 
ini sendiri masih menjadi perdebatan dikalangan sosiolog.

Yang menarik bagi saya setidaknya adalah bagaimana pola pengadopsian istilah 
ini yang serta merta dipakai dalam konteks sekarang. Karena artikel tidak bisa 
menjelaskan bagaimana perkembangan dan transformasi istilah ini, saya hanya 
ingin mengajak pembaca untuk lebih 'berhati-hati' dalam menggunakan istilah 
yang tidak jelas latar belakang sejarahnya.(Kamaruzzaman-BA)

Anda bisa memberikan pandangan, ulasan tajam di bawah tulisan 'APA ITU ISLAM 
PROTESTAN' (AI/27/03/07) karya Kamaruzzaman Bustaman-Ahmad yang kami angkat 
kembali sebagai diskusi menarik minggu ini. 

Untuk itu Anda bisa mengklik URL dibawah ini dan selamat memberikan komentar 
kritis dibawah tulisan.
 


http://web.acehinstitute.org/OPINI/AGAMA-DAN-BUDAYA/174.html

Kalau ada istilah yang baru, kita harus  'bertanggungjawab' untuk 
menjelaskan, setidaknya tahu bagaimana latar  belakang istilah 
tersebut.(Kamaruzzaman)

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Trinitas

2007-12-25 Terurut Topik sFe
Raymond Touw:  Jawablah pertanyaan saya kali ini: "Siapa sajakah Tuhan orang 
Kristen yang disebut-sebut sebagai Tuhan yang Tiga itu menurut Al'Quran? dan 
kutipkan ayatnya dengan lengkap."
  Joni S. Widodo:  Pak Raymond Yth :
  Dalam konsep Islam seperti yang terdapat dalam surat AL IKHLASH, tidak ada 3 
Tuhan yang ada adalah satu Tuhan (Allah yang maha Tunggal). Bila yang anda 
maksud dengan Tuhan 3 dalam iman Kristen adalah
  1. Tuhan Bapak  Maka dalam konsep Islam Tuhan hanya satu yaitu Allah Yang 
Maha Tunggal. Suratnya jelas yaitu surat AL IKHLASH.
1.Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. 2.Allah adalah Tuhan yang 
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3.Dia tiada beranak dan tidak pula 
diperanakkan, 4.dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
  2. Tuhan Anak  Dalam surat AL IKHLASH telah jelas disebutkan bahwa Tuhan 
tidak beranak atau diperanakkan. Tetapi kalau yang dimaksud disini adalah Yesus 
(Nabi Isa), maka dalam Al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang berkaitan dengan nabi 
Isa putra Maryam misalnya :
   
  1.Al Baqarah ayat 87
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan 
Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan 
telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada Isa putera Maryam 
dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus [69]. Apakah setiap datang kepadamu 
seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu 
lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan 
beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? 
  2.Al Baqarah ayat 136
Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa 
yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, 
Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa 
serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak 
membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh 
kepada-Nya".
  3.Ali 'Imran ayat 52
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: 
"Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) 
Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah 
penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah 
bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
  4.MARYAM ayat 34
Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka 
berbantah-bantahan tentang kebenarannya.
  5.AL AHZAB (GOLONGAN YANG BERSEKUTU) ayat 7
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari 
kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah 
mengambil dari mereka perjanjian yang teguh [1203].
  6.ASY SYUURA (MUSYAWARAT) ayat 13
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah 
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa 
yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah 
agama [1341] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi 
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada 
agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya 
orang yang kembali (kepada-Nya).
  7.AZ ZUKHRUF (PERHIASAN) ayat 61
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari 
kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah 
Aku. Inilah jalan yang lurus.
  8.AZ ZUKHRUF (PERHIASAN) ayat 63
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku 
datang kepadamu dengan membawa hikmat [1365] dan untuk menjelaskan kepadamu 
sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada 
Allah dan taatlah (kepada) ku".
  9.AL HADIID (BESI) ayat 27
Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami 
iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan 
Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih 
sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah [1461] padahal kami tidak 
mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) 
untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan 
pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman 
di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik.
  3. Roh Qudus  Dalam Islam yang dimaksud dengan roh Qudus adalah Malaikat 
Jibril, yaitu salah satu malaikat yang mempunyai tugas untuk menyampaikan wahyu 
kepada para Nabi dan Rosul. Ayat-ayat yang berkaitan dengan Malaikat Jibril 
saya kutipkan dibawah ini :
   
  1.Al Baqarah ayat 97
Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah 
menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa 
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi 
orang-orang yan

[ppiindia] Diskusi "Evaluasi Toleransi Beragama dalam Pemerintahan SBY-JK"

2007-12-21 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli
Sususan Acara Ulang Tahun Ke-2 Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H Jakarta

Sabtu, 22 Desember 2007

09.45-10.06

Sambutan Pengasuh Kongkow Bareng Gus Dur, KH Abdul Wahid Maryanto
Sambutan Direktur KBR68H Jakarta, Santoso

10.06-12.00 WIB 
Diskusi Publik dengan judul "Evaluasi Toleransi Beragama dalam Pemerintahan 
SBY-JK", dengan pembicara: KH Abdurrahman Wahid, Adnan Buyung Nasution, Musdah 
Mulia, Ifdal Kasim (Ketua Komnas HAM), dan Gomar Gultom (PGI)

12.00-01.00
Pemotongan tumpeng
Makan Siang
Hiburan musik


Acara ini dilaksanakan di Kedai Tempo, Jl Utan Kayu No 68H Jakarta, dan 
disiarkan melalui radio-radio jaringan KBR68H di Nusantara--daftar radio bisa 
dibuka di www.gusdur.net dan www.kbr68h.com--untuk wilayah JABODETABEK simak di 
Radio Utan Kayu 89.2 FM

Tiga tahun lebih dua bulan SBY-Jusuf Kalla memerintah Indonesia. Pemerintahan 
yang tak pernah lepas dari sorotan publik, khususnya di akhir tahun ini. Namun 
fokus sorotan tersebut lebih mengarah pada kebijakan ekonomi dan politik. Hal 
yang menyedihkan masalah toleransi beragama dan kebebasan berekspresi tidak 
mendapatkan perhatian yang cukup. Isu ini menguap di tengah panasnya isu 
kenaikan harga BBM di tahun depan, hingga isu persaingan SBY-Jusuf Kalla 
menghadapi Pemilu 2009. 

Jamak diketahui pemerintahan SBY-Jusuf Kalla mendapat legitimasi politik penuh 
dari rakyat Indonesia. Mereka berdua dipilih secara langsung, bebas, dan 
demokratis. Namun apa lacur, seperti yang ditulis Fareed Zakaria, dalam The 
Future of Freedom, pemerintahan yang dipilih secara demokratis, belum tentu 
menjamin tegaknya kebebasan sipil. Pemasungan, pemberhangusan, dan sikap acuh 
tak acuh terhadap kebebasan sipil bisa terjadi dalam atmosfer demokrasi. 
Kebebasan dan demokrasi tidak selalu berjalan seiring.

Fakta ironis tersebut terjadi pada selama pemerintahan SBY-Jusuf Kalla. Di 
tengah iklim yang demokratis, bangsa ini disuguhi dengan maraknya pemasungan 
kebebasan beragama. Kita dikejutkan penutupan rumah ibadah—mengutip data PGI 
dari tahun 2004 hingga 2007 terjadi 108 kasus penutupan gereja—aksi-aksi 
penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah, ancaman fisik terhadap individu atau 
lembaga yang memperjuangan kebebasan agama hingga fatwa-fatwa keagamaan yang 
intoleran. Perlu dicatat, pemeritah SBY-Jusuf Kalla tampak tidak berdaya dan 
tidak memberi tindakan perlindungan yang kongkrit.

Dalam dua bulan terakhir ini, jemaat Ahmadiyah menjadi sasaran aksi dan fatwa 
yang menindas. Pekan ini kampung Ahmadiyah di Manis Lor Kabupaten Kuningan 
diserang, korban berjatuhan, rumah dan mesjid diserang. Kelompok yang menyerang 
belum puas meskipun sepekan sebelumnya tiga mesjid Ahmadiyah di kampung itu 
sudah disegel.

Dimana letak kekuatan Konstitusi kita yang konon memberikan jaminan dan 
perlindungan bagi kebebasan beragama dan hak asasi manusia? Dimana aparat 
pemerintah yang memiliki kewajiban warga negara tanpa memandang suku, ras dan 
agama? 

Tentang program Kongkow Bareng Gus Dur

Setiap Sabtu pukul 10.00 WIB, KH Abdurrahman Wahid menyapa rakyat Indonesia 
melalui siaran radio KBR68H di Kedai Tempo, Jl Utan Kayu, Jakarta Timur. Acara 
tersebut dikemas dalam bentuk obrolan-obrolan bebas yang biasanya tanpa terikat 
pada sebuah tema. Siaran itu diberi nama Kongkow Bareng Gus Dur. Melalui siaran 
tersebut, Gus Dur bisa mendengarkan informasi dan perkembangan secara langsung 
dari masyarakat yang berada di ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Gus 
Dur berdialog dengan masyarakat melalui telepon atau pesan pendek (SMS). 
Sementara masyarakat yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan 
Bekasi bisa bertatap muka, bertanya secara langsung, dan bersilaturahmi bersama 
Gus Dur di Kedai Tempo.

Banyak masalah yang telah dibahas. Khususnya tema-tema yang raib dari liputan 
media-media mainstream seperti hak-hak kaum minoritas, nasib rakyat kecil yang 
tertindas, kesewenang-wenangan radikalisme agama, reformasi hukum dan politik 
yang mampet, penegakan hukum yang tebang-pilih, kesenjangan sosial dan ekonomi 
yang semakin mencolok, hingga humor-humor Gus Dur yang selalu segar dan tak 
pernah habis. 

Kini acara Kongkow Bareng Gus Dur tersebut telah disiarkan oleh 80 lebih radio 
jaringan KBR68H di Nusantara dan juga telah dikemas untuk acara di televisi. 
Selama bulan Ramadhan ini, acara Kongkow Bareng Gus Dur tersebut ditayangkan 
oleh 13 televisi daerah (provinsi). 

Pada bulan November tahun ini usia acara Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H genap 
dua tahun. Untuk itulah kami memandang perlu mengadakan acara syukuran dengan 
pendengar dan masyarakat luas melalui sebuah acara, diskusi, tumpengan, hiburan 
musik, temu-kangen pendengar dengan Gus Dur.

Mohamad Guntur Romli, pemandu acara Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H 
(www.gusdur.net) 
email [EMAIL PROTECTED] dan http://guntur.name/ 



Mohamad Guntur Romli
Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta
[EMAIL PROTECTED]
http://guntur.name/
   
-
Looking for last minute shopping deals?  Fin

[ppiindia] Diskusi Evaluasi Toleransi Beragama dalam Pemerintahan SBY-Jusuf Kalla

2007-12-18 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli
  UNDANGAN
   
  Ulang Tahun Ke-2 Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H
  DISKUSI PUBLIK
  “Evaluasi Toleransi Beragama dalam Pemerintahan SBY-Jusuf Kalla”
   
  KH Abdurrahman Wahid
  Adnan Buyung Nasution
  Siti Musdah Mulia 
  Ifdal Kasim 
  Pdt Gomar Gultom 
   
  Kedai Tempo, Jl Utan Kayu No 68H Jakarta, 
  Sabtu 22 Desember 2007, pukul 10.00—12.00 WIB
   
  Tiga tahun lebih dua bulan SBY-Jusuf Kalla memerintah Indonesia. Pemerintahan 
yang tak pernah lepas dari sorotan publik, khususnya di akhir tahun ini. Namun 
fokus sorotan tersebut lebih mengarah pada kebijakan ekonomi dan politik. Hal 
yang menyedihkan masalah toleransi beragama dan kebebasan berekspresi tidak 
mendapatkan perhatian yang cukup. Isu ini menguap di tengah panasnya isu 
kenaikan harga BBM di tahun depan, hingga isu persaingan SBY-Jusuf Kalla 
menghadapi Pemilu 2009. 
   
  Jamak diketahui pemerintahan SBY-Jusuf Kalla mendapat legitimasi politik 
penuh dari rakyat Indonesia. Mereka berdua dipilih secara langsung, bebas, dan 
demokratis. Namun apa lacur, seperti yang ditulis Fareed Zakaria, dalam The 
Future of Freedom, pemerintahan yang dipilih secara demokratis, belum tentu 
menjamin tegaknya kebebasan sipil. Pemasungan, pemberhangusan, dan sikap acuh 
tak acuh terhadap kebebasan sipil bisa terjadi dalam atmosfer demokrasi. 
Kebebasan dan demokrasi tidak selalu berjalan seiring.
   
  Fakta ironis tersebut terjadi pada selama pemerintahan SBY-Jusuf Kalla. Di 
tengah iklim yang demokratis, bangsa ini disuguhi dengan maraknya pemasungan 
kebebasan beragama. Kita dikejutkan penutupan rumah ibadah—mengutip data PGI 
dari tahun 2004 hingga 2007 terjadi 108 kasus penutupan gereja—aksi-aksi 
penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah, ancaman fisik terhadap individu atau 
lembaga yang memperjuangan kebebasan agama hingga fatwa-fatwa keagamaan yang 
intoleran. Perlu dicatat, pemeritah SBY-Jusuf Kalla tampak tidak berdaya dan 
tidak memberi tindakan perlindungan yang kongkrit.
   
  Dalam dua bulan terakhir ini, jemaat Ahmadiyah menjadi sasaran aksi dan fatwa 
yang menindas. Pekan ini kampung Ahmadiyah di Manis Lor Kabupaten Kuningan 
diserang, korban berjatuhan, rumah dan mesjid diserang. Kelompok yang menyerang 
belum puas meskipun sepekan sebelumnya tiga mesjid Ahmadiyah di kampung itu 
sudah disegel.
   
  Dimana letak kekuatan Konstitusi kita yang konon memberikan jaminan dan 
perlindungan bagi kebebasan beragama dan hak asasi manusia? Dimana aparat 
pemerintah yang memiliki kewajiban warga negara tanpa memandang suku, ras dan 
agama? 
   
  Tentang program Kongkow Bareng Gus Dur
   
  Setiap Sabtu pukul 10.00 WIB, KH Abdurrahman Wahid menyapa rakyat Indonesia 
melalui siaran radio KBR68H di Kedai Tempo, Jl Utan Kayu, Jakarta Timur. Acara 
tersebut dikemas dalam bentuk obrolan-obrolan bebas yang biasanya tanpa terikat 
pada sebuah tema. Siaran itu diberi nama Kongkow Bareng Gus Dur. Melalui siaran 
tersebut, Gus Dur bisa mendengarkan informasi dan perkembangan secara langsung 
dari masyarakat yang berada di ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Gus 
Dur berdialog dengan masyarakat melalui telepon atau pesan pendek (SMS). 
Sementara masyarakat yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan 
Bekasi bisa bertatap muka, bertanya secara langsung, dan bersilaturahmi bersama 
Gus Dur di Kedai Tempo.
   
  Banyak masalah yang telah dibahas. Khususnya tema-tema yang raib dari liputan 
media-media mainstream seperti hak-hak kaum minoritas, nasib rakyat kecil yang 
tertindas, kesewenang-wenangan radikalisme agama, reformasi hukum dan politik 
yang mampet, penegakan hukum yang tebang-pilih, kesenjangan sosial dan ekonomi 
yang semakin mencolok, hingga humor-humor Gus Dur yang selalu segar dan tak 
pernah habis. 
   
  Kini acara Kongkow Bareng Gus Dur tersebut telah disiarkan oleh 80 lebih 
radio jaringan KBR68H di Nusantara dan juga telah dikemas untuk acara di 
televisi. Selama bulan Ramadhan ini, acara Kongkow Bareng Gus Dur tersebut 
ditayangkan oleh 13 televisi daerah (provinsi). 
   
  Pada bulan November tahun ini usia acara Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H 
genap dua tahun. Untuk itulah kami memandang perlu mengadakan acara syukuran 
dengan pendengar dan masyarakat luas melalui sebuah acara, diskusi, tumpengan, 
hiburan musik, temu-kangen pendengar dengan Gus Dur.
   
  Mohamad Guntur Romli, pemandu acara Kongkow Bareng Gus Dur di KBR68H 
(www.gusdur.net) 
  email [EMAIL PROTECTED] dan http://guntur.name/ 
   
   
  

Mohamad Guntur Romli
Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta
[EMAIL PROTECTED]
http://guntur.name/
   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi “Sejarah Peralihan Kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto”

2007-11-29 Terurut Topik Rumah Kiri
Diskusi "Sejarah Peralihan Kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto"

Pembicara

Baskara T. Wardaja SJ

Dosen Sejarah Universitas Sanata Darma Yogyakarta, Penulis Buku Cold
War Shadow: United States Policy toward Indonesia 1953-1963,
Membongkar Supersemar: Dari CIA Hingga Kudeta Merangkak Melawan Bung
Karno, Marx Muda: Marxisme Berwajah Manusiawi, Spiritualitas
Pembebasan, Mencari Demokrasi, Menuju Demokrasi: Politik Indonesia
dalam Perspektif Sejarah, Bung KarnoMenggugat, Pembebasan Manusia,dan
lain-lain

Pembahas

Samsir Mohamad
Bekas Anggota Konstituante, Aktivis Menteng 31, Penulis

Waktu

Senin, 02 Desember 2007
Pukul 19.00—22.00 WIB

Tempat

Toko Buku Ultimus
Jl. Lengkong Besar 127 Bandung
Telepon: 022-4237060

Contact Person

Sadikin - 081573218225
Bilven – 08122456452

Kegiatan Terselenggara atas Kerjasama Rumah Kiri dan Ultimus
Undangan GRATIS!!!

Informasi Lengkap dapat diakses di www.rumahkiri.net
Link:
http://rumahkiri.net/index.php?option=com_events&task=view_detail&agid=7&year=2007&month=11&day=29&Itemid=1



[ppiindia] Diskusi Sejarah Politik Bahasa Indonesia

2007-10-29 Terurut Topik radityo djadjoeri
Diskusi SEJARAH POLITIK BAHASA INDONESIA
   
  Teater Utan Kayu (TUK), Jakarta
   
  Rabu 31 Oktober 2007, 19.30 
   
   
  Sejarah politik bahasa nasional kita dimulai ketika pemerintah kolonial
Belanda membatasi penggunaan bahasa Belanda oleh pribumi—masyarakat 
Hindia-Belanda. Hal inilah yang kemudian kian mendorong penggunaan bahasa 
Melayu sebagai lingua franca dalam pergerakan kemerdekaan. 
   
  Pada perkembangannya, bahasa Indonesia yang bermula dari bahasa Melayu itu 
tidak bisa lepas dari persoalan bagaimana ia menjadi bahasa nasional, bagaimana 
hubungannya dengan bahasa daerah dan bahasa asing, serta bagaimana sebuah 
kebijakan politik ikut membentuk bahasa nasional tersebut. 
   
  Berangkat dari sebuah risalah yang ditulis oleh H.M.J. Maier, From 
Heteroglossia to Polyglossia: The Creation of Malay and Dutch in The Indies, 
dalam bulan bahasa ini Komunitas Utan Kayu akan menggelar diskusi tentang 
sejarah politik bahasa Indonesia dengan pembicara Harimurti Kridalaksana 
(Direktur Pusat Leksikologi dan Leksikografi Fakultas Sastra UI) dan Bambang 
Kaswanti Purwo (Guru Besar Studi Linguistik Universitas Katolik Atma Jaya 
Jakarta). 



blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com 
   

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Reflektif Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia

2007-10-28 Terurut Topik Rumah Kiri
Diskusi Reflektif Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia

Dalam rangka menanggapi maraknya kembali gerakan restorasi dan
berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini, Rumah Kiri dan
Ultimus menyelenggarakan Diskusi Reflektif tentang Sumpah Pemuda dan
Nasionalisme Indonesia pada:
 
Hari/Tanggal
Senin / 5 November 2007
 
Narasumber
Hilmar Farid (Sejarawan)
Samsir Mohamad (Bekas Anggota Konstituante, Penulis)
 
Moderator
Sadikin
 
Waktu
Pukul 19.00 WIB – Selesai
 
Tempat
Toko Buku Ultimus, Jalan Lengkong Besar No. 127 Bandung


Kegiatan ini Terbuka untuk Umum dan Gratis 

Contact Person: Sadikin 081573218225

Informasi Selengkapnya di http://rumahkiri.net/
Link:
http://rumahkiri.net/index.php?option=com_events&task=view_detail&agid=6&year=2007&month=10&day=27&Itemid=1




[ppiindia] Diskusi: Kebudayaan dan Kekuasaan, yang silam dan menjelang

2007-10-25 Terurut Topik radityo djadjoeri
Diskusi:
Kebudayaan dan Kekuasaan: Yang Silam dan Menjelang


Pembicara: J.J. Kusni (Seniman Eksil)
Moderator: Antariksa (KUNCI Cultural Studies Center)

Waktu: Sabtu, 27 Oktober 2007, pukul 15.30-18.00 WIB
Tempat: Yayasan Umar Kayam, Perum Sawit Sari I No.3 (sebelah Salon  Carlla)

CP: 085927443319 (Kusen), 0817278983 (Aguk), 08175482309 (Yoyok)


Dalam sejarah pembentukan karakter bernegara (baca: kebudayaan!),  
Lembaga Kebudayaan Rakyat banyak dipuji sebagai satu dari sedikit  
(bahkan nyaris tidak ada) lembaga yang melakukan gerakan kesenian  
rakyat murni. Namun betulkah tidak ada agenda tersembunyi di  
dalamnya? Sebagai pertanyaan kritis tentu boleh saja, kita mengajukan  
pertanyaan demikian. J.J Kusni adalah saksi (sekaligus) pelaku apa  
yang selama ini kita kenal sebagai “turba” dan sekaligus juga  
mendokumentasikan catatan kebudayaan kerakyatan ini. Setelah sekian  
tahun berlalu, ternnyata belum ditemukan titik terang sebab sejarah  
terburu-buru menentukan “pemenangnya”. Membaginya, membukanya helai
  
demi helai, serta membicarakannya dengan kritis akan menjawab banyak  
pertanyaan: yang silam, semoga membangun peradaban menjelang!


Penyelenggara:
Syarikat Indonesia/ KUNCI Cultural Studies Center/ Yayasan Umar Kayam/ 
PUSdEP 


To visit KUNCI Cultural Studies Center website, go to:
http://kunci.or.id



blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com 
   

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Novel Snow Karya Orhan Pamuk

2007-09-25 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli

Salam

Silahkan hadir dalam Diskusi Ramadan Perpustakaan Freedom II
Tentang novel Snow karya Orhan Pamuk, Novelist asal Turki yang mendapat
penghargaan Nobel Sastra tahun 2006. Novel ini menceritakan tentang
benturan identitas, keyakinan antara Islam dan Barat. Dengan setting sosio 
politik negara Turki yang sekuler dengan mayoritas Islam, dialog,
perdebatan dan gugatan tentang tema Islam yang ditulis novel ini sangat
menantang.

Karya ini akan diulas oleh Ayu Utami (sastrawan, penulis novel Saman)
dan Ihsan Ali Fauzi (Direktur Program Yayasan Paramadina).

Hari  : Rabu, 26 September 2007
Jam  : 18.00 (didahului buka puasa)
Tempat: Freedom Institute
  Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta
  Telpon 31909226

Untuk bahan diskusi silakan download di

http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=index&id=296

=

http://caping.wordpress.com/?s=pamuk&searchbutton=go%21

Pamuk

Ketika Orhan belum berumur 10 tahun, ia membayangkan Tuhan sebagai seorang 
perempuan tua bertudung putih.
 ”Tiap kali bayangan itu muncul di depanku, aku rasakan kehadiran yang kuat, 
luhur dan sublim, tapi anehnya aku tak takut-takut amat,” tutur Orhan Pamuk 
dalam Istanbul (versi Inggrisnya terbit pada tahun 2005). ”Seingatku, aku tak 
pernah meminta tolong Dia dan petunjuk-Nya. Aku sadar Ia tak pernah tertarik 
kepada orang macam diriku. Ia hanya peduli kepada mereka yang miskin.”
 Hidup novelis Turki ini memang jauh dari mereka yang miskin. Sampai sekarang, 
dalam usia 54, ia tinggal di lantai ke-4 bangunan lima tingkat yang dulu 
seluruhnya ditempati keluarga besar Pamuk dan diatur seorang nenek gemuk dari 
tempat tidur. Dari jendela kamar itu akan tampak Masjid Hagia Sophia, Laut 
Marmara, Selat Bosphorus, Istana Topkapi—hiasan termasyhur tamasya Istanbul.
 Si kaya yang aman yang tak menganggap penting Tuhan—itulah yang tergambar dari 
kenangan Pamuk tentang hidupnya di kota tua yang melankolis itu. Malah mungkin 
ada sikap yang lebih radikal, jika novel Beyaz Kale (versi Inggris: The White 
Castle) kita anggap mengandung anasir otobiografis si pengarang. Kakek si 
Faruk, sejarawan pemabuk dalam novel ini, tak percaya kepada Tuhan tapi kepada 
Pencerahan Eropa. Ia ingin membawa rasionalisme ke Turki dan menulis 48 jilid 
ensiklopedia. Kakek Si Orhan sendiri gemar menyanyikan ”lagu-lagu atheis”.
 Orhan sadar, cinta Tuhan menjangkau siapa saja di rumah itu. Tapi ia juga 
tahu: ”orang macam kami cukup beruntung tak membutuhkannya”. Bagi si kecil ini, 
Tuhan ada buat menolong mereka yang kesakitan, menawarkan rasa senang kepada 
mereka yang tak punya uang untuk mendidik anak, membantu para pengemis yang tak 
henti-hentinya menyebut nama-Nya.
 Kesalehan dan kemiskinan, kelas atas dan kemungkaran—pola ini, yang dalam 
variasi berbeda juga pernah tampak di Indonesia, (dengan lapisan aristokrat 
yang dekat dengan Belanda dan orang kebanyakan yang mendapatkan kekuatan dari 
Islam)—dihadirkan Pamuk dengan sedikit sayu, sedikit cemooh, tapi penuh empati.
 Dalam Istanbul ada Esma Hanim, misalnya, si batur yang tiap waktu senggang 
akan cepat-cepat ke biliknya untuk menggelar sajadah dan bersembahyang. ”Tiap 
kali ia merasa bahagia, sedih, takut, atau marah, ia akan teringat Tuhan,” 
tulis Pamuk tentang pelayan pada masa kecilnya itu. ”Tiap kali ia membuka atau 
menutup pintu…, ia akan menyebut nama-Nya dan kemudian membisikkan beberapa 
kata lain, lirih-lirih.”
 Umumnya keluarga Pamuk—yang tak pernah berpuasa pada bulan Ramadan tapi 
menyiapkan berbuka dengan gairah—menerima sikap itu dengan nyaman. ”Bahkan bisa 
dikatakan, kami merasa lega orang-orang miskin itu bergantung pada… kekuatan 
lain yang membantu mereka menanggungkan beban.”
 Tentu saja ada rasa waswas, ”kalau-kalau orang miskin itu bisa menggunakan 
hubungan khusus mereka dengan Tuhan untuk menghadapi kami”.
 ”Hubungan khusus” itulah yang memang kemudian dipakai mereka yang melarat 
dalam Kar, (versi Inggrisnya, Snow, terbit pada tahun 2005), novel tentang 
seorang penyair yang datang ke sebuah kota miskin di perbatasan. Di kota itu 
mereka yang merasa terhina oleh dunia modern, oleh ”Eropa”, memperkuat diri 
dalam ”Islam” dan dengan amarah. Tapi bagaimana akhirnya tak jelas. Mereka tak 
hanya dituduh anti-Turki, tapi juga anti-masa depan—masa depan yang digariskan 
Kemal Attaturk: Turki yang ”modern” dan ”sekuler”.
 Dalam arti tertentu, karya Pamuk adalah gema Turki dan benturan 
”sekuler-dan-Islam”-nya—mirip dengan yang di Indonesia berbentuk pergulatan 
”Timur-Barat”. Tapi novel-novel Pamuk jauh lebih dalam dan lebih tak 
terduga-duga ketimbang karya para penulis dari jenis yang di sini diwakili Siti 
Nurbaya, Salah Asuhan, Layar Terkembang—yang sejak tahun 1920-an tak putus 
dirundung ketegangan orang ”Timur” yang harus memilih, atau menampik, yang 
”modern”.
 Pamuk merasakan ketegangan macam itu, tapi ia sen-diri tak ikut tegang. Ia 
pernah mengatakan, di dunia tak ada orang yang menganggap diri sepenuhnya 
”Timur”. Ke

[ppiindia] Diskusi Ramadan Perpustakaan Freedom

2007-09-16 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli
Salam
Bagi anda yang tertarik silakan menghadirinya

Diskusi Ramadan
Perpustakaan Freedom
  

Seperti tahun-tahun sebelumnya dalam setiap bulan Ramadan, Perpustakaan Freedom 
menyelenggarakan diskusi yang referensinya berasal dari koleksi terbaru 
Perpustakaan Freedom baik berupa buku maupun jurnal. Kali ini, Perpustakaan 
Freedom menyelenggarakan diskusi dengan tema ”Pergulatan dan Gugatan terhadap 
Tuhan dan Agama.” Berikut jadwalnya:
 

Kamis, 20 September 2007 jam 18.00 – 21.30
Diskusi 3 buku Atheis yang menggugat bahwa Tuhan itu delusi dan tidak Akbar 
serta  agama hanyalah racun buat manusia:
1.God is not Great : How Religion Poisons Everything karya Christoper Hitchens
2.The God Delusion karya Richard Dawkins
3.Letter to a Christian Nation karya Sam Harris
Pembicara :
Goenawan Mohamad (Wartawan senior Majalah Tempo)
Rizal Mallarangeng (Direktur Eksekutif Freedom Institute)
Luthfi Assyaukanie (Koordinator Jaringan Islam Liberal)


Rabu, 26 September 2007 jam 18.00 – 21.30
Diskusi buku novel Snow karya Orhan Pamuk. Novel ini menceritakan tentang 
benturan identitas, keyakinan antara Islam dan Barat. Dengan setting sosio 
politik negara Turki yang sekuler dengan mayoritas Islam, dialog, perdebatan 
dan gugatan tentang tema Islam yang ditulis novel ini sangat menantang.
Pembicara:
Ayu Utami (Sastrawan, penulis novel Saman)
Ihsan Ali-Fauzi (Direktur Program Yayasan Paramadina)


Kamis, 4 Oktober 2007 jam 18.00 – 21.30
Diskusi buku The Islamist karya Ed Husain. Buku ini merupakan pergulatan si 
penulis dalam keterlibatannya dengan organisasi Islam fundamentalis di Inggris. 
Ia kemudian bertobat dan keluar dari organisasi tersebut.
Pembicara :
Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina)
Hamid Basyaib (Direktur Program Freedom Institute)

Diskusi akan diawali dengan buka puasa bersama. Terbuka untuk umum dan tanpa 
dipungut biaya. Artikel dan buku yang akan didiskusikan bisa diperoleh di 
Perpustakaan Freedom. Untuk artikel akan diberikan gratis. 
Konfirmasi kehadiran Anda sebelumnya dengan menghubungi Wahyu atau Imie di 
021-31909226.

Untuk bahan-bahan diskusi bisa download dan klik di sini:

http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=index&id=296

   
-
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi bersama Goenawan Mohamad tentang Bergman dan Tuhan

2007-09-10 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli
Salam,
   
  Kami mengundang anda untuk hadir dalam diskusi bersama Goenawan Mohamad 
tentang Ingmar Bergman, Selasa 11 Setember 2007 pukul 19.30 di Teater Utan Kayu 
Jl. Utan Kayu no 68H Jakarta Timur. Diskusi ini diadakan setelah Komunitas Utan 
Kayu memutar film-film karya Bergman.
   
  Sekian terima kasih
   
  Mohamad Guntur Romli
  Kurator Diskusi di Komunitas Utan Kayu
   
  
  http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detail&cat=event&id=115
   
  Sebuah tema yang kerap muncul dalam film-film karya Ingmar Bergman (yang 
wafat bulan Agustus lalu dalam usia 89 tahun) adalah soal kegelisahan 
eksistensial (angst) manusia dalam hubungannya dengan Tuhan. Tema itu terangkat 
dengan jelas misalnya dalam The Seventh Seal (1957). Juga dalam “Trilogi Iman”, 
yang terdiri dari Through a Glass Darkly (1961), pemenang Piala Oscar untuk 
Film Asing Terbaik; Winter Light (1962), yang oleh Bergman sendiri disebut 
sebagai film favorit; dan The Silence (1963). Dalam ketiga film itu, kekelaman 
hidup para tokohnya membuat mereka meradang mencari sumber cahaya untuk 
menerangi jalan mereka, atau suara yang akan menuntun langkah mereka. Tetapi 
seperti tak ada sahutan: itulah “diamnya Tuhan”. Sejumlah film berikutnya, 
misalnya Persona (1966) dan A Passion (1969)—yang dalam peredarannya di AS 
mendapat judul baru The Passion of Anna—meski tak mengacu langsung pada 
persoalan teologis dan lebih banyak berpusar pada dunia kejiwaan para tokohnya,
 tetap menyiratkan ketegangan yang timbul dari “diamnya Tuhan” atas pelbagai 
haru biru yang terjadi di muka bumi. Di hari terakhir pemutaran, digelar 
diskusi bersama Goenawan Mohamad yang akan membicarakan masalah angst dan iman 
lewat pembahasan sejumlah film karya Bergman. 

   
-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi dengan Abdullah An-Naim (Besok)

2007-07-30 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli
Salam,
   
  Saudara-saudara, jangan lupa anda yang sudah tertarik hadir di diskusi ini 
bersama An-Naim dan Ulil Abshar Abdalla, besok: Rabu 1 Agustus akan 
dilaksanakan.
  Terima kasih
   
   
  http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=index&id=274
   
  Islam dan Negara Sekuler: Menegosiasikan Masa Depan Syariah
  
Freedom Institute bekerjasama dengan Center for the Study of Religion and 
Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengundang Anda menghadiri 
diskusi tentang “Islam dan Negara Sekuler: Menegosiasikan Masa Depan Syariah” 
bersama Prof. Abdullah Ahmed An-Naim, Professor Hukum di Emory University, 
Atlanta Amerika Serikat, dan Ulil Abshar-Abdalla yang baru saja menyelesaikan 
masternya di Boston University AS dan akan melanjutkan PhD di Harvard 
University AS, sebagai pembanding.

An-Naim banyak menulis dan melakukan studi dan riset tentang tema Hukum Islam 
dan Hak Asasi Manusia (HAM). Tema di atas merupakan karya riset yang 
dilakukannya di beberapa negara, diantaranya Turki, Mesir, Sudan, Uzbekistan, 
India, Nigeria dan Indonesia antara Januari 2004 sampai September 2006. Riset 
ini telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan juga beberapa bahasa lainnya. 

Diskusi akan diselenggarakan pada,
Hari/Tanggal : Rabu, 1 Agustus 2007
Waktu : Pukul 18.00 – 21.00 (diawali makan malam)
Tempat : Ruang Diskusi Freedom Institute
Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta Telpon 319 09226


Kami tunggu kedatangan Anda dalam diskusi ini. Terima kasih

   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Abdullah Ahmed An-Naim dan Ulil Abshar-Abdalla

2007-07-26 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli
Salam,
Bagi anda yang tertarik, silakan datang

http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=index&id=274
 
Islam dan Negara Sekuler: Menegosiasikan Masa Depan Syariah

Freedom Institute bekerjasama dengan Center for the Study of Religion and 
Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengundang Anda menghadiri 
diskusi tentang “Islam dan Negara Sekuler: Menegosiasikan Masa Depan Syariah” 
bersama Prof. Abdullah Ahmed An-Naim, Professor Hukum di Emory University, 
Atlanta Amerika Serikat, dan Ulil Abshar-Abdalla yang baru saja menyelesaikan 
masternya di Boston University AS dan akan melanjutkan PhD di Harvard 
University AS, sebagai pembanding.

An-Naim banyak menulis dan melakukan studi dan riset tentang tema Hukum Islam 
dan Hak Asasi Manusia (HAM). Tema di atas merupakan karya riset yang 
dilakukannya di beberapa negara, diantaranya Turki, Mesir, Sudan, Uzbekistan, 
India, Nigeria dan Indonesia antara Januari 2004 sampai September 2006. Riset 
ini telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan juga beberapa bahasa lainnya. 

Diskusi akan diselenggarakan pada,
Hari/Tanggal  : Rabu, 1 Agustus 2007
Waktu   : Pukul 18.00 – 21.00 (diawali makan malam)
Tempat  : Ruang Diskusi Freedom Institute
Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta  Telpon 319 09226


Kami tunggu kedatangan Anda dalam diskusi ini. Terima kasih.
   
-
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Syekh Siti Jenar Hari ini

2007-05-14 Terurut Topik -MGR-
Salam,

Hanya ingin mengingatkan, diskusi Syekh Siti Jenar dilaksanakan hari
ini Selasa 15 Mei. Penerbit Serambi akan membagikan buku dan souvenir  

Terima kasih

-Guntur-

Selasa, 15 Mei 2007, 19:00 WIB
Diskusi SITI JENAR: PERTARUNGAN AJARAN DAN KEKUASAAN
Narasumber: Agus Sunyoto & Achmad Chodjim.

Siti Jenar selama ini dikenal lebih banyak sebagai legenda, bukan
tokoh sejarah. Sekian babad, serat, kitab, dan buku tentang Siti Jenar
memiliki versi sendiri-sendiri mengenai sosok, ajaran, hingga akhir
hayatnya yang tragis. Konon, ia dihukum pancung, karena menyebarkan
ajaran yang dianggap menyimpang, atau ia juga seorang pemimpin sebuah
gerakan yang mengancam kekuasaan. Sebagai tokoh sufi, ia adalah
Al-Hallaj-nya tanah Jawa—karena kematiannya persis seperti tokoh sufi
Al-Hallaj yang dieksekusi di Baghdad akibat tuduhan menebarkan ajaran
sesat. Namun, ada yang memahami Siti Jenar sebagai tumbal dalam
pertarungan "Islam Jawa" yang dibelanya, dengan "Islam Arab" yang
dikehendaki "Dewan Wali". Siti Jenar tetap mewariskan kontroversi
hingga kini. Agus Sunyoto, penulis buku Syaikh Siti Jenar (LKiS)
sebanyak tujuh jilid, melalui 300 naskah kuno, mencoba menelusuri
perjalanan ruhani, perjuangan, ajaran, konflik dan penyimpangan ajaran
Siti Jenar. Sedangkan Achmad Codjim, penulis buku laris Syekh Siti
Jenar: Makna "Kematian" (Serambi), menyuguhkan sosok Siti Jenar yang
lihai dalam meramu pandangan sufistik Islam dengan mistik Jawa. 



Re: [ppiindia] Diskusi dan Peluncuran Buku F. Budi Hardiman

2007-04-12 Terurut Topik Imam Mahfudh
Ass. Wr.Wb.
Minta info yang terkait dengan Peran dan Tanggungjwab Muslimah di Ere Reformasi 
ini.
Terima kasih.

IM
  - Original Message - 
  From: Mohamad Guntur Romli 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, April 12, 2007 12:14 PM
  Subject: [ppiindia] Diskusi dan Peluncuran Buku F. Budi Hardiman


  www.utankayu.org

  Undangan

  Sabtu, 14 April 2007, Pukul 19:00 WIB
  Diskusi dan Peluncuran Buku FILSAFAT FRAGMENTARIS karya F. Budi Hardiman 

  Narasumber: F. Budi Hardiman dan I. Bambang Sugiharto.

  di Teater Utan Kayu (TUK), Jl. Utan kayu No 68H, Jakarta

  Buku ini membahas tiga tema besar dalam filsafat Barat: tubuh, kesadaran, dan 
kekuasaan. Ketiga tema itu disorot dengan tiga pendekatan utama dalam filsafat 
Barat kontemporer: deskripsi (fenomenologi), kritik (filsafat kritis), dan 
dekonstruksi (poststrukturalisme). Seper¬ti dalam karya-karya sebelumnya, 
penulis memusatkan diri pada problem epistemologis, sosial, dan politis. 
Penulis mela¬kukan berbagai eksperimen dalam gaya ulasan. Pembaca akan diundang 
menyelami pemikiran para filsuf penting seperti Maurice Merleau-Ponty, G.W.F. 
Hegel, T.W. Adorno, W. Benjamin, J. Habermas, C. Schmitt, J. Derrida, F. 
Nietzsche, dan lain-lain. Ada setidaknya dua alasan mengapa buku ini diberi 
judul Filsafat Fragmentaris. Pertama, masing-masing bab dalam buku ini tampil 
sebagai fragmen-fragmen pemikiran yang menghentikan suatu klaim akan ketuntasan 
pengetahuan. Kedua, karena filsafat itu sendiri sebuah pemikiran yang 
fragmentaris. Ini tentu saja merupakan per¬nyataan
  pendirian yang terbuka untuk didisku¬sikan. Filsafat masa kini, yang dalam 
buku ini dicakup dalam deskripsi, kritik dan dekonstruksi, menam¬pilkan sifat 
fragmentaris pemikiran itu sen¬diri. Tetapi justru dengan pengakuan akan ciri 
fragmentaris itu, filsafat dapat membedakan dirinya dari ideologi dan agama. 
Diskusi Filsafat Fragmentaris ini akan menghadirkan dua pembicara: F. Budi 
Hardiman (dosen pascasarjana STF Driyarkara) dan I. Bambang Sugiharto (guru 
besar filsafat di Universitas Parahyangan, Bandung)

  -
  Never miss an email again!
  Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi dan Peluncuran Buku F. Budi Hardiman

2007-04-11 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli
   www.utankayu.org

Undangan

Sabtu, 14 April 2007, Pukul 19:00 WIB
  Diskusi dan Peluncuran Buku FILSAFAT FRAGMENTARIS karya F. Budi 
Hardiman 

Narasumber: F. Budi Hardiman dan I. Bambang Sugiharto.
 
di Teater Utan Kayu (TUK), Jl. Utan kayu No 68H, Jakarta



 Buku ini membahas tiga tema besar dalam filsafat Barat: tubuh, 
kesadaran, dan kekuasaan. Ketiga tema itu disorot dengan tiga pendekatan utama 
dalam filsafat Barat kontemporer: deskripsi (fenomenologi), kritik (filsafat 
kritis), dan dekonstruksi (poststrukturalisme). Seper¬ti dalam karya-karya 
sebelumnya, penulis memusatkan diri pada problem epistemologis, sosial, dan 
politis. Penulis mela¬kukan berbagai eksperimen dalam gaya ulasan. Pembaca akan 
diundang menyelami pemikiran para filsuf penting seperti Maurice Merleau-Ponty, 
G.W.F. Hegel, T.W. Adorno, W. Benjamin, J. Habermas, C. Schmitt, J. Derrida, F. 
Nietzsche, dan lain-lain. Ada setidaknya dua alasan mengapa buku ini diberi 
judul Filsafat Fragmentaris. Pertama, masing-masing bab dalam buku ini tampil 
sebagai fragmen-fragmen pemikiran yang menghentikan suatu klaim akan ketuntasan 
pengetahuan.  Kedua, karena filsafat itu sendiri sebuah pemikiran yang 
fragmentaris. Ini tentu saja merupakan per¬nyataan
 pendirian yang terbuka untuk didisku¬sikan. Filsafat masa kini, yang dalam 
buku ini dicakup dalam deskripsi, kritik dan dekonstruksi, menam¬pilkan sifat 
fragmentaris pemikiran itu sen¬diri. Tetapi justru dengan pengakuan akan ciri 
fragmentaris itu, filsafat dapat membedakan dirinya dari ideologi dan agama. 
Diskusi Filsafat Fragmentaris ini akan menghadirkan dua pembicara: F. Budi 
Hardiman (dosen pascasarjana STF Driyarkara) dan I. Bambang Sugiharto (guru 
besar filsafat di Universitas Parahyangan, Bandung)
   
-
Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi TUK: MENYOAL ESTETIKA FILM INDONESIA MUTAKHIR

2007-03-19 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli
Undangan Diskusi

Rabu, 21 Maret 2007, 19:00 WIB di Teater Utan Kayu, Jln Utan Kayu No 68H

MENYOAL ESTETIKA FILM INDONESIA MUTAKHIR
   Narasumber: Budi Irawanto dan Eric Sasono.
 
Setidaknya dalam enam tahun terakhir telah terjadi gerak bangkit dunia 
perfilman Indonesia. Cukup banyak karya para sineas muda lahir dan beredar, 
tidak hanya di lingkungan dalam negeri, tetapi juga memasuki kancah pergaulan 
dunia. Beberapa di antara karya mutakhir itu bahkan mendapat penghargaan di 
sejumlah festival film mancanegara. Belakangan, di tengah maraknya kegiatan 
perfilman di pelbagai kota di Indonesia, perseteruan antara Masyarakat Film 
Indonesia (MFI) dan Dewan Juri FFI 2006 membuat segi politik perfilman kita 
kian menampakkan persoalan-persoalannya. 

Seraya mengingat pentingnya melakukan perombakan kebijakan demi perbaikan 
kehidupan film kita di masa kini dan mendatang, perlu pula kita pikirkan sebuah 
soal yang tak kalah penting: Apakah kebangkitan dunia film mutakhir kita 
sekaligus menyuguhkan suatu estetika sinematik yang berarti dan layak 
diperbincangkan? Pertanyaan semacam ini adalah sebentuk kegelisahan yang wajar 
dan bahkan penting bagi kelanjutan penciptaan karya-karya film yang kian 
berbobot. 

Bulan Maret ini TUK akan menghadirkan dua pengamat perfilman, Budi Irawanto 
(peneliti film Indonesia dan staf pengajar Universitas Gadjah Mada) dan Eric 
Sasono (kritikus film) untuk membahas persoalan estetika film Indonesia 
mutakhir.




Mohamad Guntur Romli
Komunitas Utan Kayu
Jl. Utan Kayu No. 68H Jakarta
Telp: (021) 8573388 Fax: (021) 851 6868
  
-
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi "Menguak Misteri Kematian Tan Malaka"

2006-12-18 Terurut Topik Boni Triyana
Diskusi “Menguak Misteri Kematian Tan Malaka”

TIDAK perlu disangsikan bahwa Tan Malaka adalah salah seorang penganjur 
kemerdekaan  dan penganjur berdirinya Republik Indonesia. Dalam tulisannya 
“Naar De Republik Indonesia” (Canton, 1925) ia mencetuskan ide untuk mendirikan 
Republik Indonesia yang berdaulat. Sebagai pemikir dan tokoh pergerakan, Tan 
Malaka tidak sekadar mencetuskan gagasan, ia pun terjun langsung ke dalam 
kancah perjuangan bangsa Indonesia.

Tidak seperti halnya kisah perjuangan yang berakhir dengan “happy ending,” 
keberadaan Tan Malaka justru tidak diketahui rimbanya. Satu versi sejarah 
menyebutkan Tan Malaka dihukum mati di Kediri, Jawa Timur pada penghujung tahun 
1949. Namun hingga kini tak diketahui di mana ia dikubur. Untuk menguak periode 
akhir dalam perjuangan tokoh misterius ini, kami mengundang kawan-kawan 
sekalian untuk menghadiri diskusi 

“Menguak Misteri Kematian Tan Malaka”

yang akan diselenggarakan pada:

Waktu   :  Sabtu, 13 Januari 2007, pukul 09:00 WIB - selesai
Tempat  :  Gedung Joang 45, Jl. Menteng Raya No. 31 Jakarta 
Pusat
Keynote Speaker:  Menteri Sosial RI H. Bachtiar Chamsyah, SE

Pembicara :  Dr Harry A Poeze (Penulis biografi Tan Malaka dan 
Direktur Penerbitan KITLV, Leiden, Belanda)
 
  Dr Asvi Warman Adam (Sejarawan LIPI)

  Hilmar Farid (Sejarawan, Aktivis Jaringan 
Kerja Budaya)

Acara ini akan dipandu oleh Bonnie Triyana, sejarawan dan wartawan harian 
Jurnal Nasional. 

Demikian pengumuman ini bisa dianggap sebagai undangan terbuka. Peserta tidak 
dipungut biaya.

Sekian, terima kasih.

Ttd 

Panitia

Untuk informasi silahkan menghubungi Bp. Asmun Sju'aib, M.A di nomer telepon: 
08129232211
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Diskusi Publik Bagaimana Nasib RUU APP kini?

2006-12-13 Terurut Topik wreddya hayunta
Bagaimana Nasib RUU APP kini?

Hadirilah Diskusi Publik Jurnal Perempuan Edisi 47 –" Mengapa Mereka 
Menolak RUU APP"

Lagi-lagi RUU APP. Mungkin karena Rancangan Undang-Undang yang satu 
ini sangat misterius dalam prosesnya. Hasilnyapun tidak sampai ke 
telinga kita, apakah sudah diperbaiki atau belum. Kalau pun iya, 
terdengar simpang siur. Kalau ditanya wartawan, Balkan, sang ketua 
pansus RUU APP itu menjawab hal yang sama "sudah diperbaiki kok", 
tapi ketika ditanya apa yang sudah diperbaiki tidak jelas jawabannya. 
Sebagai rakyat, kita janganlah lelah membicarakan RUU yang satu ini. 
Walaupun saat ini perbincangan soal RUU APP sudah tidak nge-trend, 
namun sifat diskriminatif RUU tetap ada dan perlu kita cermati 
bersama. Apalagi DPR tetap bersikeras untuk mensahkan RUU yang penuh 
kontroversial ini.

Terkait dengan itu, Yayasan Jurnal Perempuan bekerjasama dengan 
Aliansi Mawar Putih menyelenggarakan Diskusi Publik Jurnal Perempuan 
Edisi 47 dengan tema:

Diskusi Publik akan diselenggarakan :

Hari / Tanggal  : Jumat / 15 Desember 2006

Tempat  : Pusat Dokumentasi Sastra HB Yasin
  Jl. Cikini Raya No.73 Taman Ismail Marzuki
  Jakarta 10330

J a m   : 18.00 – 22.00 WIB

Narasumber  : Gadis Arivia (Aliansi Mawar Putih)
  Cok Sawitri (Budayawan Bali)
  Nasarudin Umar*
  Ayu Utami (Novelis)*
  Ratna Sarumpaet (Budayawan)*

* dalam konfirmasi

Acara ini diselenggarakan GRATIS dan terbuka untuk umum.
Untuk konfirmasi kedatangan hubungi Yayasan Jurnal Perempuan di (021) 
83702005 atau faks di (021) 8302434.

INGAT:
Menolak RUU APP bukan berarti setuju dengan pornografi. Kami menolak 
justru karena isi dari RUU APP tidak efektif untuk mengatasi 
pornografi. RUU APP malah membatasi kebebasan berekspresi dan malah 
menempatkan perempuan dalam posisi sebagai pihak yang menonjol 
kesalahannya dalam pornografi. 

INGAT:
Kami mencintai keberagaman dan menolak penyeragaman budaya melalui 
RUU APP! 



[ppiindia] Diskusi Ramadan: Rasionalitas Islam Radikal

2006-10-03 Terurut Topik ---=GuN=--

Undangan Diskusi Ramadan

Freedom Institute mengundang Anda menghadiri Diskusi Perpustakaan Freedom.
Selama bulan Ramadan ini, Freedom Institute akan menyelenggarakan tiga
kali diskusi setiap hari Rabu. Untuk diskusi pertama akan diselenggarakan
pada,

Hari : Rabu, 4 Oktober 2006
Waktu: jam 18.00 – 21.30 (diawali dengan buka puasa bersama)
Tema : Rasionalitas Islam Radikal (diambil dari tulisan karya 
Quintan
Wiktorowicz & Karl Kaltenthaler dalam jurnal terbaru Political Science
Quarterly dan karya Robert A. Pape dalam American Political Science Review
97 (August 2003).

Pembicara :- Juwono Sudarsono (Menteri Pertahanan RI)
  - Saiful Mujani (Direktur Eksekutif Lembaga Survey Indonesia)
 - Ihsan Ali-Fauzi (Mahasiswa PhD ilmu politik di Ohio State University 
Columbus Amerika)

Diskusi ini akan membahas tentang argumentasi dan penjelasan kenapa
kalangan Islam radikal melakukan tindakan terorisme. Penjelasan mereka ini
berdasar pada survey yang dilakukan Robert A. Pape, Professor ilmu Politik
dari University of Chicago, di pelbagai negara yang banyak melakukan
tindakan terorisme dengan mendasarkannya pada agama. Jadi, pasti diskusi
ini sangat menarik.

Bahan-bahan diskusi bisa anda dapatkan di Perpustakaan Freedom. Silahkan
hubungi Imi atau tata 021-31909226

www.freedom-institute.org



-
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Diskusi (JIL): Israel, Amerika dan Lobby Yahudi

2006-08-17 Terurut Topik ---=GuN=--

www.islamlib.com  
AGENDA   
  Diskusi Bulanan JIL  Penyelenggara: Jaringan Islam Liberal
  Tempat: Teater Utan Kayu Jln Utan Kayu 68H
  Waktu: Selasa, 22 Agustus 2006 Pukul 19.00-22.00 WIB
  


  "Israel, Amerika, dan Lobby Yahudi" 


  Narasumber: Hamid Basyaib (Koordinator JIL) dan Ahmad Sahal (Kandidat Doktor 
Ilmu Politik University of Pennsylvania). 

Moderator : Novriantoni 

Gempuran Israel ke Palestina dan Lebanon baru-baru ini menyebabkan dua negara 
tersebut luluh lantak. Fasilitas publik hancur dan sejumlah nyawa melayang. 
Dunia mengutuk kebiadaban Israel dan meminta segera dilakukan genjatan senjata. 
Namun, Israel tak ambil peduli, karena tahu bahwa Amerika Serikat sebagai 
negara paling kuat di dunia sudah berada dalam genggamannya. Banyak orang 
menilai arogansi Israel tak terlepas dari keberhasilan lobby Yahudi di Amerika. 
Pada Maret lalu, sebuah artikel kontroversial tentang lobby Yahudi terbit di 
London Review of Books. Artikel ini dinilai sebagai tulisan paling panas 
setelah artikel Samuel Huntington, the Clash of Civilization. Bagaimana 
perdebatan akademis seputar artikel ini dan bagaimana sesungguhnya peran lobby 
Yahudi di Amerika? Diskusi ini mencoba memberikan perspektif baru tentang 
fungsi dan peran lobby Yahudi di negara adikuasa itu. 

Diskusi ini terselenggara atas kerja sama JIL dengan Freedom Institute


-
Get your email and more, right on the  new Yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Diskusi - PERINGATAN SATU BULAN AGRESI MILITER ISRAEL

2006-08-11 Terurut Topik Satrio Arismunandar
"Komunitas Kristiani Indonesia Anti Perang KKIAP" 
 
Subject:  PERINGATAN SATU BULAN AGRESI MILITER ISRAEL
12 AGUSTUS 2006  

  DISKUSI PUBLIK
   
  MEMBONGKAR KONSPIRASI GLOBAL
  NEOLIBERALISME & NEOKOLONOALISME
  DI BALIK AGRESI MILITER ISRAEL
   
  SABTU, 12 AGUSTUS 2006
  AULA PGI, JALAN SALEMBA RAYA 10
  PUKUL 13.00 - 17.00
   
  PEMBICARA
  SEJARAH KONFLIK KAWASAN TIMTENG
  Dra. Debora Koesbandiyah
   
  KEBIJAKAN AS DI KONFLIK KAWASAN TIMTENG
  Dr. Victor Silaen
   
  KEBIJAKAN PBB DI KONFLIK KAWASAN TIMTENG
  Drs. Andaru Satnyoto, MA
   
  Mohon Bantuan Menyebarluaskan Info Ini
  GIVE PEACE A CHANCE!


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Diskusi via Email antara Koordinator JIL (Ulil Abshar Abdalla) dengan Orang Awam

2006-07-04 Terurut Topik Leo Imanov
Diskusi via Email antara Koordinator JIL (Ulil Abshar Abdalla) dengan
Orang Awam 


From: "yusuf anshar" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: ingin tahu
To: [EMAIL PROTECTED]

Salam sejahtera untuk Anda dan rekan2 semua. Saya ingin mengetahui
lebih mendalam tentang pemikiran Islam Liberal. Sejujurnya, saya adalah
orang yang awam, yang tidak pernah mengecam pendidikan formal yang
tinggi, baik dalam ilmu agama maupun umum. Saya hanya lulus SMA, pernah
sempat kuliah di PT dan D3 tapi semuanya putus di tengah jalan. Saya
lebih senang belajar mandiri (autodidak) terutama lewat membaca
buku-buku, baik buku umum, terutama buku agama (Islam). Oleh karena
saya orang awam, saya mengharap uraian Anda tidak dengan bahasa yang
sukar (njlimet). Sesuai dengan pesan Rasulullah saw: "Berbicaralah
kepada manusia sesuai dengan kadar akal mereka!" Saya rasa Anda
menerima Hadits di atas, karena Hadits tsb agaknya tidak bertentangan
dengan ilmu psikologi komunikasi modern. Dan setahu saya JIL menerima
hal yg demikian. Mudah2an Anda bersedia membagi pengetahuan dengan saya
yg awam ini dan terimakasih sebelumnya.

Wassalam,


YusufDate: Mon, 13 Dec 2004 10:45:36 -0800 (PST) 
From: "Ulil Abshar-Abdalla" <[EMAIL PROTECTED]> 
Subject: Re: ingin tahu 
To: "yusuf anshar" <[EMAIL PROTECTED]> 

Salam,
Silahkan mengunjungi situs JIL www.islamlib.com. Semua bahan-bahan yang
anda butuhkan tentang JIL ada di sana.

Selamat membaca!

UlilDate: Tue, 14 Dec 2004 17:03:34 -0800 (PST)


From: "yusuf anshar" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: tentang kalian
To: "Ulil Abshar-Abdalla" <[EMAIL PROTECTED]>

Setelah saya membuka-buka dan menelaah beberapa link dalam situs
islamlib (utamanya link "Tentang Kami"), saya akhirnya mengambil
kesimpulan mengenai Islam Liberal sbb: 

Islam Liberal adalah suatu bentuk penafsiran terhadap Islam secara
bebas dengan mengabaikan aqidah dan qaidah yang ada dalam Islam itu
sendiri. Sistim pemikiran seperti ini jelas bathil dan sesat. Kenapa
demikian? Begini logikanya:

a. Semua upaya penafsiran (pemikiran) sebebas apapun dia, tentu
menggunakan metode, kaidah atau proses berpikir tertentu; kalau tidak
demikian, itu bukan tafsir sebagai buah pikir melainkan lebih pantas
disebut ngawur, nglantur atau nglindur. Kesimpulannya, tidak ada
pemikiran yang bebas nilai, dia harus menggunakan kaidah berpikir
tertentu agar diakui sebagai buah dari suatu proses berpikir. 

b. Islam memiliki sejumlah nilai-nilai (aqidah dan qaidah) itu pasti
(dan itu diakui oleh JIL sendiri), terlepas dari adanya sejumlah
perbedaan pendapat terhadap beberapa materi dalam aqidah/qaidah
tersebut. Nilai-nilai itulah yang harus digunakan agar buah pemikiran
(penafsiran) kita terhadap Islam mendapat pengakuan sebagai bagian dari
Islam. Sebagaimana halnya sebuah karya ilmiah dalam bidang ilmu
tertentu, tidak akan mendapat pengakuan apa-apa bila tidak menggunakan
metode ilmiah yang sesuai dengan bidang pembahasan karya tersebut,
apakah itu fisika, sosiologi dan lainnya. 

c. Nah, karena JIL tidak menggunakan aqidah dan qaidah Islam secara
disiplin dan konsisten (kecuali yang sesuai dengan selera berpikirnya)
dalam melakukan penafsiran bagaimana mungkin layak untuk diterima
sebagai bagian dari Islam. Bahkan sudah sepantasnya kalau menurut Islam
- sekali lagi menurut Islam - JIL adalah sesat dan keluar dari Islam;
meskipun menurut pemikiran liberal sah-sah saja. Jadi, bertaubatlah!

"Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai
permainan dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Dan
peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri
tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri..." (QS
6:70)

"Orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda
gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka maka pada hari (kiamat)
ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan
mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mendebat
ayat-ayat Kami." (QS 7:51)

Wassalam,


YusufDate: Sun, 19 Dec 2004 22:40:10 -0800 (PST)


From: "Ulil Abshar-Abdalla" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: tentang kalian
To: "yusuf anshar" <[EMAIL PROTECTED]>

Salam,
Sebaiknya anda belajar dan membaca lebih banyak agar tidak mudah
menganggap bathil suatu ide.

Islam tidak membutuhkan orang-orang yang picik-pikiran dan suka
menyesatkan sesama Muslim.

Baca lagi dan baca lebih banyak lagi.

UlilDate: Mon, 20 Dec 2004 17:58:17 -0800 (PST)


From: "yusuf anshar" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: picik
To: "Ulil Abshar-Abdalla" <[EMAIL PROTECTED]>

Saya sangat setuju dengan anjuran anda utk banyak membaca (itu hobi
saya). Tapi tolong jawab pertanyaan saya: 

Apakah menerima semua pendapat atau tidak menolak satupun pendapat
adalah syarat utk terhindar dari picik-pikiran? 

Apakah tidak ingin dikatakan sesat bukan salah satu bentuk
picik-pikiran? 

Lebih jauh lagi (saya ingin tahu aqidah kaum liberal); apakah menurut
anda tidak ada dikhotomi antara haq dan bathil, benar dan salah, lurus
dan sesat?

Wassala

[ppiindia] Diskusi Pemaknaan Baru terhadap Konsep Kitab Suci

2006-06-26 Terurut Topik ---=GuN=--
Diskusi Bulanan  
  Tempat: Teater Utan Kayu Jln Utan Kayu 68H
  Waktu: Selasa, 27 Juni 2006 Pukul 19.00-21.30 WIB
  
  "Pemaknaan Baru terhadap Konsep Kitab Suci" 


  Narasumber:  Ioanes Rakhmat (dosen STT Jakarta) dan  Luthfi Assyaukanie 
(direktur RePro).
  
  Moderator : Mohamad Guntur Romli 
  
   Tak bisa dibantah  bahwa setiap umat beragama memiliki sebuah buku rujukan 
yang disebut  sebagai kitab suci. Namun, cara pandang mereka terhadap kitab 
suci tak  tunggal. Ada yang berkata bahwa kesucian sebuah Kitab tidak hanya  
terletak pada makna yang terkandung di dalamnya, melainkan juga pada  huruf dan 
aksaranya. Huruf atau teksnya pun juga saksal. Yang lain  mengatakan bahwa 
sakralitas Kitab hanya terkait dengan maknanya,  sementara huruf dan aksaranya 
adalah sesuatu yang profan belaka. Setiap  pilihan terhadap satu sudut pandang 
tentu memiliki konsekuensi  masing-masing. Orang yang memilih pandangan pertama 
mudah terjatuh pada  belenggu skripturalisme, sementara yang memilih pandangan 
kedua akan  terjebak pada kontekstualisme. Karena itu, perlu dicari sebuah 
kerangka  baru di dalam memaknai sebuah kitab suci.
  
  (Diskusi ini terselenggara atas kerja sama JIL dengan RePro (Religious Reform 
Project)
  
  catatan:
  
  Dr. Luthfi Assyaukanie akan menyampaikan makalah berjudul "Kapan dan 
Bagaimana al-Quran Menjadi Kitab Suci" bisa didownload  www.assyaukanie.com
  
  Dr. Ioanes Rakhmat akan menyampaikan makalah berjudul "Melampaui Kitab  Suci 
: Kajian Yesus  Sejarah dan Hubungan Kristen-Islam" (kirim  japri ke saya bila 
butuh makalah tersebut)
  
  
  

-
Ring'em or ping'em. Make  PC-to-phone calls as low as 1¢/min with Yahoo! 
Messenger with Voice.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Diskusi dengan Paul F. Knitter

2006-05-30 Terurut Topik ---=GuN=--




Undangan Diskusi

Freedom Institute bekerjasama dengan Center for Religious and Cross
Cultural Studies (CRCS) mengundang Anda menghadiri diskusi
tentang "Tantangan Pluralisme bagi Agama-Agama" bersama Paul F
Knitter, Professor Teologi di Xavier University, Cincinnati Amerika,
dan Ioanes Rahmat, Dosen Sekolah Tinggi Teologia (STT) Jakarta,
sebagai pembanding.

Paul F. Knitter banyak menulis dan melakukan riset tentang tema
pluralisme dan dialog antar agama. Beberapa bukunya yang sudah dia
tulis antara lain One Earth Many Religions: Multifaith Dialogue and
Global Responsibility (1995) dan Jesus and the Other Names: Christian
Mission and Global Responsibility (1996). Buku terbarunya yang akan
segera terbit adalah Without Budha I could not be a Christian.

Diskusi akan diselenggarakan pada,
Hari/Tanggal : Rabu, 31 Mei 2006
Waktu : Pukul 18.00 – 21.00 (diawali makan malam)
Tempat : Ruang Diskusi Freedom Institute
Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta Telpon 319 09226

Kami tunggu kedatangan Anda dalam diskusi ini. Terima kasih.
Salam,

Hamid Basyaib
Direktur Program

    
-
Feel free to call! Free PC-to-PC calls. Low rates on PC-to-Phone.  Get Yahoo! Messenger with Voice

[Non-text portions of this message have been removed]







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Cultural diversity
  
  
Indonesian languages
  
  
Indonesian language learn
  
  


Indonesian language course
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "ppiindia" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[ppiindia] Diskusi Brussels : Bagaimana Kaum Jihadis di Indonesia semakin berkembang

2006-05-26 Terurut Topik Ari Condro
http://fediandina.multiply.com/journal/item/8

Selasa minggu lalu aku dapat email dari wakil pemred bahwa Kamis ada diskusi
tertutup tentang "Bagaimana Kamu Jihadis di Indonesia semakin berkembang"
yang diselenggarakan oleh sebuah institut Belgia di Brussel. Aku sebar email
itu ke semua kolega dan tidak lama kemudian, boss datang. Dia bilang ini
diskusi bagus, kamu saja ke Brussel. Bisa tidak? Wah aku rada bingug soalnya
aku udah janji mau reportase ke Amsterdam tentang makanan pada jaman
Singasari, Soal makanan aku doyan berat lah, boleh dikatakan pakar
(sedikit). Tapi ini reportase di Brussel juga sangat menarik.

Akhirnya ada rekanku yang mau mengambil-alih reportase di Amsterdam. Jadilah
aku ngurus semua serba cepat, tiket kereta api pp ke Brussel, hotel, dan
yang paling penting, melaporkan diri ke pihak penyelenggara bahwa aku ingin
hadir. Soalnya diskusi tertutup dan hanya boleh datang atas undangan
pribadi. Waktu aku dapat email balasan oke, langsung kontak biro perjalanan.
Dapat tiket kereta pp kelas satu (lumayan), hotelnya dekat dari tempat
diskusi (500 meter) jadi aku nggak takut kalo pulang malem banget.

Jadilah ke brussel. baru sekali itu aku naik kereta internasional dari
Amsterdam. Biasanya naik Thalys (kalo ke Paris, udah berkali-kali) atau naik
mobil sama suami tercinta. Bawaanku banyak tapi bisa diringkes di satu tas
ditambah tas lagi isi laptop. Wah aku harus laporan nih , bener juga kata
kolega yang lain, kalo laporan kayak gini bawaannya ribet. Cukup berat
lagi. Aku harus keluar di Brussel Central. Rupanya setelah perbatasan
Brussel ada kereta lain yang mogok, jadi terlambat satu jam.

Sampai di hotel (bagus juga di tengah kota lagi) aku jalan keluar sebentar
melihat lokasi dan keadaan. wah rupanya di tengah alun-alun besar dengan
banyak restoran dan toko mahal (Rue de Sablon). Eits, ada dua toko coklat
yang satu Godiva dan yang lain Wittamer. Godiva aku kenal dari sitenya sudah
bertahun-tahun. Aku kira ini coklat USA, tauknya asal Belgi juga. Jadilah
hati tak terbendung untuk mencoba, sekalian bawain oleh-oleh buat orang di
rumah. Alah maakkk, mahalnya!!! Karena cinta suami dan anak beli juga
paaseiren (coklat kayak telor paskah kecil-kecil), truffle, coklat batangan
khas Godiva, bon-bon dan cokalt kecil-kecil dengan hiasan paskah yang cantik
khusus untuk putriku Anne. Mahal mak, hampir 50 euro. Biarlah kan nggak tiap
bulan ke brussel.

perutku keroncongan, cari makan. Di Brussel semuanya serba Prancis, walaupun
ada juga terjemahan bahasa Belandanya. Dan aku nggak gape bahasa Prancis.
Akhirnya masuk trattoria Italia, pesen slada yang besar dan dia kasih pasta
yang adalah menu hari itu. Wah sedap banget!!! langsung seger lagi rasa
badan ini. Setelah itu cari tempat diskusi, rupanya tidak jauh dan gedungnya
juga bagus.

Setelah balik ke hotel, mandi, siap-siap dengan peralatan aku pelan-pelan
persiapkan diri buat diskusi. Mudah-mudahan bahasa Inggrisku nggak kagok.
Soalnya ku nggak tahu siapa peserta diskusi lainnya. Yang aku tahu cuma
pembicara utama, Noor Huda Ismail, bekas luusan Ngruki yang sekarang lagi
ngambil master di University of St. Andrew di Skotland. Dia katanya sekelas
dengan sejumlah jihadis, pembom Bali dll. Jadi cerita dari mulut pertama nih
...

Sampai di sana kenalan sama sejumlah orang. Aku diminta untuk tidak merekam
diskusi tapi boleh wawancara setelah itu. Rupanya ada beberapa orang yang
keberatan direkam, karena mereka kerja buat intel atau deplu atau uni eropa.
Nggak papa lah, selama aku bisa nulis isi diskusi itu sudah bagus. Setelah
itu aku mau wawancara Noor Huda. Diskusinya seru, cukup bermanfaat, walaupun
aku nggak begitu negrti maksudnya. Rupanay mereka ini *policy maker*-nya
Belgia, dan ingin tahun pengalaman pribadi Huda.

Selesai diskusi Huda dan saya diajak makan oleh Prof Rik Coolsaet dari
Universitas Gent di Belgia. Kita ngobrol tentang Huda, tentang diskusi dan
tentang jihad dan terorisme di Indon.Baru setelah itu saya bisa wawancara
Huda. Sudah malam, sudah capek dan ngantuk. Untungnya saya tetap gigih dan
kritis.Tapi hari ini rasanya panjang sekali dan setelah sampe di hotel baru
kerasa capeknya badan. Mana kerjaan belum selesai, aku harus ngedit dan kalo
bisa kirim wawancara langsung ke Hilversum

Besok paginya setelah makan pagi saya pualng lagi ke Belanda. Pengalaman
yang sangat berguna, walaupun saya merasa aneh juga. Sebenranya semua
berjalan lancar, tapi ada beberapa item yang kalo bisa saya ingin ubah atawa
ulang. Biarlah telpon lagi kalo perlu ...

Malamnya waktu istirahat di rumah, badan saya panas, demam tinggi 40
derajat. pake muntah-muntah lagi. Waaahhh apaan ini??? Suami saya agak panik
dan lngsung telpon dokter jaga. Setelah diperiksa, saya radang tenggorokan,
langsung dikasih antibiotika. Badan rasanya leme banget. Dokter bilang
kecapekan. Bisa juga, udah sebulan lebih saya kerja keras, ngelembur hampir
tiap hari !!!
===
Dari Rahmadiyanti Rusdi, pegiat FLP dan redaktur majalah Annida

Hasil diskusinya gak boleh dipublish ju

[ppiindia] Diskusi JIL "Kebebasan Berekspresi di Tengah Konservatisme Agama"

2006-04-24 Terurut Topik ---=GuN=--



  
 Diskusi Bulanan JIL
 7 Tahun KBR 68H
  Penyelenggara: KBR 68H dan Jaringan Islam Liberal
Tempat: Teater Utan Kayu Jln Utan Kayu 68H
Waktu: Selasa, 25 April 2006 Pukul 19.00-22.00 WIB
    "Kebebasan Berekspresi di Tengah Konservatisme Agama" 


    Narasumber:  Nirwan Dewanto, Ade Armando, dan Hamid Basyaib  

 Moderator : Abd Moqsith Ghazali 

  Kebebasan berekspresi di Indonesia mengalami gangguan, terutama dari  agamawan konservatif. Kelompok ini intensif menghalau agar kebebasan  berekspresi tidak kian deras menabrak rambu dan ketentuan-ketentuan  harafiah agama. Secara agitatif dan provokatif, mereka mempengaruhi  opini publik awam. Maka tindakan anarkis pun kerap terjadi. Gerakan  kelompok ini kiranya tak bisa dibiarkan berjalan karena ia potensial  melanggar hak yang asasi dari manusia, yaitu kebebasan berekspresi.  Perampasan hak bebas berekspresi ini pun bertentangan dengan  Undang-Undang dasar 1945. Tema inilah yang akan dibahas dalam diskusi  bulanan Jaringan Islam Liberal kali ini. Diskusi ini terselenggara atas  kerja sama JIL dengan Radio Utan Kayu Jakarta 89,2 FM.
    
-
[Selengkapnya »]
 -->  
    politik / sindikasi pemilu -->  
    
-
Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone  calls to 30+ countries for just 2¢/min with Yahoo! Messenger with Voice.

[Non-text portions of this message have been removed]







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Cultural diversity
  
  
Indonesian languages
  
  
Indonesian language learn
  
  


Indonesian language course
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "ppiindia" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[ppiindia] Diskusi Tentang Tariqah di Indonesia - Martin van Bruinessen

2006-04-20 Terurut Topik arief ludiantoro



Diskusi Tentang Tariqah di Indonesia - Martin van
Bruinessen
Martin van Bruissen ( Warga Negara Belanda yang
Menjadi Mualaf )
Kantor PBNU di Jakarta


Assalaamu'alaikum wr wb..

Alhamdulillah, Subhanallah..tanggal 18 April kemarin
saya mengikuti Diskusi tentang
"Tarikat menghadapi Neo Liberalisme dan Globalisasi"
di PBNU, yang diadakan oleh NU Online (www.nu.or.id)
dengan penyaji Martin van Bruinessen, seorang Belanda
yang menjadi Muslim "akibat" dari penelitiannya
mengenai Tarikat di dunia. 

Mr  Martin menjelaskan panjang lebar "pertarikatan" di
Indonesia, sejak berkembangnya hingga terdomplenginya
tarikat oleh politik praktis  dan Golkar pada jaman
Suharto. Surutnya tarikat tertentu karena
faktor-faktor politik, ditunggangi, dimanfaatkan
politik menjadi fenomena menarik yang diamati beliau. 

Terakhir dalam pembahasan, beliau mengamati juga
tentang Tariqah Naqshbandi Haqqani dibawah Mursyid
Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani,
mulai perkembangannya dari Turki, Eropa, Asia hingga
ke Amerika Serikat oleh Mawlana Syaikh Nazim  dengan
khalifahnya Mawlana Syaikh Hisyam. 

Tariqah Naqsybandi Haqqani ini juga beliau lihat
sedang berkembang di Asia dan Indonesia. Beliau
menyebutkan juga kantor Yayasan Haqqani Indonesia  di
Jl. Teukuk Umar. Menurut beliau bahwa Tariqah
Naqsybandi Haqqani adalah satu-satunyanya Tarikat yang
bisa menjawab permasalahan spiritualitas di era
globalisasi seperti sekarang ini, karena mereka
Haqqani sudah mendunia dengan sistem informasi masa
kini, baik informasi Internet maupun teknolgi mutkhair
saat ini. 

Walaupun ada kelompok-kelompok  lain yang menggunakan
Internet dan SMS, seperti AA Gym, Arifin Ilham tetapi
kemungkinannya tidak akan bertahan lama seperti
tarikat dan orang masih akan memilih jalur yang tepat
untuk yang sampai ke pada Rasulullah  saw melalui
silsilah mata rantai Mursyid/Guru Tariqah. Maka beliau
mengatakan tentang Tariqah Naqsybandi Haqqani yang
akan berkembang dengan sangat cepat di Asia, Amerika,
Eropa, Insya Allah.

Martin Bruiessen di Indonesia sedang mengadakan
penelitian tentang Genekologi Kyai di Indonesia. Dan
Diskusi di PBNU itu diadakan dalam rangka
mengembalikan KMNU (Kaum Muda NU) untuk dapat kembali
ke jalur yang benar tidak kebablasan seperti Islam
Liberal. Memang sangat sedikit pembahasan tentang
Haqqani karena pembahasan beliau meluas tentang
persinggungan tariqah dan dunia politik di Indonesia.


(wassalam, diambil dari laporan seorang pengunjung
seminar Nur Syafa'at)


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 









***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "ppiindia" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[ppiindia] diskusi

2006-04-19 Terurut Topik Nugroho Dewanto




dari milis sebelah.


Buat teman-teman yang concern dengan isu Gerakan Islam di Indonesia dan dunia,
silakan hadiri acara Bedah Buku dan Diskusi “Arus Baru Islam Radikal; 
Transmisi Revivalisme
Islam Timur Tengah ke Indonesia” pada :
Hari, Tanggal : Jumat , 21 April 2006
Pukul : 13.00 – 17.00 WIB
Tempat : Auditorium Pusat Studi Jepang (PSJ) Universitas Indonesia

Kami selaku panitia bermaksud mengundang anda untuk menghadiri dan meliput 
acara tersebut. Adapun pembicara pada acara tersebut adalah

o   M. Imdadun Rahmat (Penulis buku, aktivis Lakpesdam NU)
o   Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi (Pakar Timur Tengah UI)
o   Dr. Masdar F. Mas’udi (Ketua PBNU)
o   Musthafa Kamal, SS. (Anggota F-PKS DPR RI)
o   Agus Maftuh (Penulis buku Negara Tuhan)

Acara diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 
Universitas Indonesia.
CP. Fuad Latif 08567609483
Terima kasih



[Non-text portions of this message have been removed]







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "ppiindia" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











Re: [ppiindia] Diskusi Baru, Maksud Kunjungan Condy : Mau Tanya?

2006-03-19 Terurut Topik Samsul Bachri
Tanggapan :

Tentang pujian. Biasanya pujian akan diikuti dengan maksud dan tujuan.
Artinya tidak semata-mata memuji. Dahulu, ketika Pak Harto masih
"ngageugeuh" ngeri ini, Indonesia disebut - sebut sebagai "the miracle
Asia", dimana laju pertumbuhan 7% dan swa sembada pangan. Toh juga bisa
runtuh hanya dalam hitungan tahun, bahkan bulan. Dalam konteks pujian Condy,
bisa saja pujian tersebut adalah tulus. Tapi sikap yang rasional adalah
pertimbangan politik. Analisis yang mendalam dan kewaspadaan tetep harus
dikedepankan.

Ibarat gadis, ehm, Indonesia mungkin bisa disamakan dengan gadis desa yang
cantik, kaya, sebenarnya kuat, cerdas, potensial, tapi lugu dan punya masa
lalu yang "kelabu". Masa lalu itulah yang akan menjadi penekanan agar
Indonesia tidak bisa keluar dari lubang lumpur. Secara politik "mereka"
ingin mengekploitir Indonesia, terutama kekayaan alamnya. Disisi lain,
mereka berkepentingan agar negara yang berpendudk muslim terbesar di dunia
ini, tetap demokratis. Jadi, penekanan lewat jalur ekomoni nampaknya akan
sangat menguntungkan mereka. Dengan kata lain mereka memang tidak
menghendaki Negeri Tercinta ini mandiri. Maka mulailah gembong kapitalisme
masuk. Dengn begitu "jerat" itu akan semakin kencang. Tak ada yang berani
melawan. Semuanya sudah dikuasai. Dan harta negara ini akan deras mengalir
ke kantung mereka. Dan kita? Masih perlu penyadaran, dengan waktu yang
panjang. Sebenarnya yang paling potensial "menghadang" mereka adalah Islam.
Itu harus diakui. Dan mereka sangat berkepentingan untuk bisa mengendalikan
hal tersebut. Atau akan kehilangan kekuasaan pilitik dan ekonominya disini.
Dan kalau hal tersebut tidak dapat mereka capai, desintegrasi niscaya akan
menjadi senjata mereka yang terakhir.

- Original Message -
From: "aris solikhah" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, March 20, 2006 9:34 AM
Subject: [ppiindia] Diskusi Baru, Maksud Kunjungan Condy : Mau Tanya?


> Dear all,
>
> Benarkah Condy pernah menjabat CEO Exxon Mobil?
>
> Dalam sebulan ini, Indonesia kedatangan tamu (versi
> aris) bukan agung. Condy,kemudian Insya Allah akhir
> Maret kedatangan lagi Tony Blair (PM Inggris) dan PM
> Singapura.
>
> Kira-kira, begitu urgensinya Indonesia perlu didatangi
> segera oleh ketiga "orang penting" yang punya satu
> hati?
>
> Kira-kira ada maksud apa dibalik semua ini?
>
> Menurut rekan-rekan adakah relasi kedatangan mereka
> dengan kebangkitan Islam -khususnya isu syariat islam-
> di Indonesia?
>
> Atau juga meredam laju kebangkitan Islam disamping
> menjaga kepentingan mereka seperti Exxon Mobil dan
> Freeport. RUU APP bisa menjadi satu case, indikasi
> kebangkitan Islam. Padahal menurut aris, RUU APP itu
> tak seluruhnya berisi syariat Islam, bahkan ada
> beberapa isianya masih jauh dari syariat Islam.
>
> Sebagai catatan dan pemahaman bersama kebanyakan
> orang,  bahwa Samuel Huntington pernah mengatakan Cina
> dan kekuatan/peradaban Islam menjadi ancaman terbesar
> buat kepentingan mereka.
>
> Dear All,
> Condy dihampir semua media masa memuji SBY dan
> Indonesia, sebagai negara demokratis yang patut di
> contoh dan sebagainya. Ah.. yang benar contoh negara
> demokrasi?
>
> Menurut aris, kesan pujian itu terlalu berlebihan
> untuk mengambil hati pemerintahan kita. Hal ini bisa
> menyebabkan orang terkena megalomania (mengganggap
> diri besar, padahal kenyataannya belum tentu benar).
>
>  Orang yang kena megalomania, akan memberikan apapun
> yang diinginkan orang yang memuji demi menjaga "nama
> besarnya" di mata orang itu.
>
> Satu sisi lain, agar kepentingannya berjalan mulus,
> Condy memberi hadiah kecil berupa pembuatan  Sesame
> Indonesia dan Pencabutan embargo militer Indonesia.
>
> Aris sendiri berpikir, bila saja pemerintah punya
> sedikit keberanian: Indonesia bisa melepaskan diri
> dari embargo militer dan mandiri mengelola SDM-nya.
>
> So...kita diskusi ini yuk.
> Ditunggu tanggapannya teman-teman.
>
> salam,
> aris
>
>
> pustaka tani
>   nuraulia
>
>
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>
>
>
***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply har

[ppiindia] Diskusi Baru, Maksud Kunjungan Condy : Mau Tanya?

2006-03-19 Terurut Topik aris solikhah
Dear all,

Benarkah Condy pernah menjabat CEO Exxon Mobil?

Dalam sebulan ini, Indonesia kedatangan tamu (versi
aris) bukan agung. Condy,kemudian Insya Allah akhir
Maret kedatangan lagi Tony Blair (PM Inggris) dan PM
Singapura. 

Kira-kira, begitu urgensinya Indonesia perlu didatangi
segera oleh ketiga "orang penting" yang punya satu
hati? 

Kira-kira ada maksud apa dibalik semua ini? 

Menurut rekan-rekan adakah relasi kedatangan mereka
dengan kebangkitan Islam -khususnya isu syariat islam-
di Indonesia? 

Atau juga meredam laju kebangkitan Islam disamping
menjaga kepentingan mereka seperti Exxon Mobil dan
Freeport. RUU APP bisa menjadi satu case, indikasi
kebangkitan Islam. Padahal menurut aris, RUU APP itu
tak seluruhnya berisi syariat Islam, bahkan ada
beberapa isianya masih jauh dari syariat Islam. 

Sebagai catatan dan pemahaman bersama kebanyakan
orang,  bahwa Samuel Huntington pernah mengatakan Cina
dan kekuatan/peradaban Islam menjadi ancaman terbesar
buat kepentingan mereka.

Dear All,
Condy dihampir semua media masa memuji SBY dan
Indonesia, sebagai negara demokratis yang patut di
contoh dan sebagainya. Ah.. yang benar contoh negara
demokrasi?

Menurut aris, kesan pujian itu terlalu berlebihan
untuk mengambil hati pemerintahan kita. Hal ini bisa
menyebabkan orang terkena megalomania (mengganggap
diri besar, padahal kenyataannya belum tentu benar).

 Orang yang kena megalomania, akan memberikan apapun
yang diinginkan orang yang memuji demi menjaga "nama
besarnya" di mata orang itu. 

Satu sisi lain, agar kepentingannya berjalan mulus,
Condy memberi hadiah kecil berupa pembuatan  Sesame
Indonesia dan Pencabutan embargo militer Indonesia. 

Aris sendiri berpikir, bila saja pemerintah punya
sedikit keberanian: Indonesia bisa melepaskan diri
dari embargo militer dan mandiri mengelola SDM-nya.

So...kita diskusi ini yuk.
Ditunggu tanggapannya teman-teman.

salam,
aris


pustaka tani 
  nuraulia


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[nasional_list] [ppiindia] diskusi tentang ajaran lia aminuddin

2006-01-16 Terurut Topik Nugroho Dewanto
** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Sekadar Catatan tentang Lia Aminuddin
Danarto*

  DEWASA ini ada tiga orang The Beauty Iron Lady dari Sulawesi.   Ketua 
Umum ICMI Marwah Daud Ibrahim, Siti Musdah Mulia yang berkobar-kobar dengan 
pikiran-pikiran revolusionernya yang mengakibatkan banyak pakar berang. 
Lalu Lia Aminuddin yang selalu bikin gerah sehingga para ulama sibuk 
membolak-balik kitab suci Al-Quran maupun Alkitab. Bahkan, kalau perlu, 
para superman membakar padepokan Lia di Cisarua, Bogor.

  Hidup bagi kebanyakan kita perlu makan enak, nonton King Kong, dan 
membangun pagar mewah miliaran rupiah untuk melindungi mobil-mobil mewah 
yang kita parkir di Senayan. Bagi Lia, ibu empat anakdua di antaranya sudah 
berkeluargahidup adalah pelaksanaan misi suci. Misi pertama adalah 
menjembatani antara Islam dan Kristen yang, menurut Lia, bertengkar melulu. 
Misi kedua adalah pengabaran bahwa Malaikat Jibril a.s. belum pensiun, jadi 
masih aktif menjalankan tugasnya.

  Dasar pemikirannya ditopang oleh Al-Quran 40:15: "Dia yang Mahatinggi 
derajat, Yang mempunyai 'arasy, mengutus ruh (Jibril) dengan membawa 
perintah-Nya (wahyu) kepada siapa yang Dia kehendaki di antara 
hamba-hamba-Nya agar dia peringatkan (manusia) tentang hari pertemuan" 
(terjemahan oleh Drs H.A. Nazri Adlany, Drs H. Hanafie Tamam, Drs H.A. 
Faruq Nasution). Karena masa kenabian sudah berakhir, makabegitu pikiran 
Liatibalah masa kejelataan, ketika orang-orang biasa disambangi Malaikat 
Jibril a.s. untuk diberi wahyu (dalam pengertian sesungguhnya).

  Maka tak mengherankan ketika para wartawan di Polda Metro Jaya, pada 
Kamis, 5 Januari 2006, yang mencoba mewawancarai Lia yang berpakaian 
tahananyang tak pernah dikenakan kepada para koruptorditolak dengan 
jawaban, "Belum menerima wahyu."

Dari perkara wahyu inilah, hidup Lia dan jemaahnya sehari-harinya hanya 
berurusan dengan agama. Dalam sehari semalam, Lia sering melaksanakan 
pengajian sampai sepuluh kali. Sampai detik ini, print-out ceramah Lia 
sudah puluhan ribu lembar dengan ribuan judul dari berbagai masalah.

  Cara Lia memimpin pengajian cukup unik. Dia telentang di lantai dan 
dibantu oleh enam orang perempuan. Empat orang perempuan memijit kedua 
pergelangan tangannya dan kedua pergelangan kakinya, satu orang 
menyorongkan mikrofon ke mulutnya, dan seorang lagi mengetik apa yang 
diucapkannya pada komputer. Lia adalah seorang medium. Yang berbicara lewat 
mulut Lia, atau Lia mengutipnya dari penceramah sesungguhnya, adalah yang 
diyakini oleh Lia dan jemaahnya, Malaikat Jibril a.s. yang biasa dipanggil 
Syekh. Kadang juga Lia dan jemaahnya meyakini bahwa ada wahyu yang 
diturunkan langsung oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Sering terdengar dialog 
dengan jemaahnya: "Wahyu ini dari Syekh atau Allah?" yang dijawab: " O, 
wahyu ini langsung dari Allah."

  Lia, 54 tahun, adalah seorang seniman. Seorang perancang kembang 
kering yang terkenal dan hidup darinya. Pergaulannya luas: dari rakyat 
jelata sampai Istana Merdeka. Lia adalah kesayangan Ibu Tien Soeharto yang 
dijuluki wanita teladan. Tokoh-tokoh nasional mengenalnya dengan baik dan 
Lia biasa ngobrol dengan Buyung Nasution, Ali Sadikin, Bismar Siregar, 
Ma'rie Muhammad, Sinta Nuriyah (yang kemudian menjadi first lady dari 
Presiden Abdurrahman Wahid) dan para jenderal. Lia adalah seorang selebriti 
tulen.

Ibu-ibu jelata yang datang untuk konsultasi dilayaninya dengan  senang 
hati. Mereka bertanya tentang peruntungan dalam hidup, cara mudah mencari 
nafkah, hidup setelah mati, surga-neraka, dan perjodohan. Di antara ibu-ibu 
itu ada yang kolokan minta dipijit dan Lia pun memijitnya karena Lia juga 
mengembangkan penyembuhan penyakit lewat pijitan. Setelah Lia menjawab 
semua kebutuhan mereka, diajaknya mereka bercanda hal-hal remeh-temeh yang 
membuat hati mereka gembira. Kamar tamu lalu penuh lelucon. Lalu Lia 
menyuguhi mereka makanan. Juga, yang tidak punya ongkos pulang, diberinya 
uang sekadarnya. "Ini dukun apaan?" celetuk seorang ibu yang biasa melempar 
tasnya lebih dulu sebelum duduk di rumah Lia di Sunter Podomoro, Jakarta 
Utara. "Sudah nyuguh makan, ngasih duit pula." Lalu suasana penuh 
ger-geran.

  Salamullah, ini mula-mula nama komunitas Lia yang bikin geger  pada 
1998 oleh wawancara sebuah majalah di Jakarta. Waktu itu Lia 
memproklamasikan diri sebagai Imam Mahdi yang didampingi Malaikat Jibril 
a.s. Dia juga mengumumkan bahwa seorang anaknya merupakan titisan Yesus 
Kristus, namun anak ini menentangnya lalu mengucilkan diri dan tidak mau 
menemui ibunya sampai sekarang. Sekitar Januari 1999, Majelis Ulama 
Indonesia memvonis Salamullah sebagai komunitas sesat.

  Begitulah. Para ulama di mana-mana menentang Sal

[nasional_list] [ppiindia] Diskusi 'Mereka Adalah Teroris' di Ambon Dijaga Ketat

2006-01-15 Terurut Topik Ambon
** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/01/tgl/14/time/114459/idnews/518700/idkanal/10


Diskusi 'Mereka Adalah Teroris' di Ambon Dijaga Ketat 

M Hanafi Holle - detikcom

Ambon - Kajian ilmiah soal teroris dengan tema "Mereka Adalah Teroris" yang 
diadakan di Masjid Raya Al-Fatah Ambon, Sabtu (14/1/2006) dijaga ketat aparat 
keamanan. 

Sekitar satu peleton tim dari Polres Pulau Ambon diterjunkan. Tak ketinggalan 
satuan intelijen dari TNI/Polri. Pantauan detikcom tiga pintu masuk menuju 
Masjid dijaga ketat. Bahkan penjagaan yang dilakukan bukan hanya dari pihak 
kepolisian. Pihak penyelenggara, Yayasan Ash-Sidiq juga menempatkan dua hingga 
tiga personilnya di setiap pintu masuk. 

Proses kajian ilmiah mendapat perhatian sekitar 500-an warga kota Ambon. 
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Leonidas Braksan juga nampak 
hadir di tengah-tengah peserta kajian. Materi kajian yang dibawakan Ustadz 
Luqman Ba'Abduh dan Muhammad Afifudin ini juga menyinggung soal bom bunuh diri 
dan kaum khawaris. 

Beberapa warga yang mengikuti Kajian ini mengaku kecewa. Pasalnya alokasi waktu 
yang diberikan untuk tanya jawab sangat terbatas. Bahkan hanya diberikan 
kesempatan kepada dua penanya. 

"Ini bukan kajian ilmiah tapi sosialisasi tentang bom bunuh diri maupun aksi 
terorisme di dunia maupun di Indonesia," ujar salah satu warga yang enggan 
namanya disebut. 

Hal yang sama disampaikan pengurus Gerakan Pemuda Islam (GPI) kota Ambon, 
Abidin Marasabessy. "Kajian Ilmiah yang dilakukan hanyalah sebatas 
menggambarkan tentang adab terorisme dan bom bunuh diri. Anehnya tidak 
diberikan kesempatan kepada warga untuk bertaya atau paling tidak 
berargumentasi soal terorisme," katanya kecewa.(jon) 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **


RE: [ppiindia] Diskusi Aliran Sesat Ricuh

2005-12-18 Terurut Topik Jimmy Okberto
Perlunya pendidikan Diskusi di Sekolah sejak dini ...
Membahas sesuatu yang Pro Verus Kontra ...

Salam,

jimmy okberto 
 



-Original Message-
On Behalf Of Nugroho Dewanto

weleh-weleh, hartono ahmad jaiz lagi.
(sorry one liner...)

At 12:45 AM 12/19/05 +0100, you wrote:
>http://www.indomedia.com/bpost/122005/19/nusantara/nusa1.htm
>
>Diskusi Aliran Sesat Ricuh
>
>Jakarta, BPost
>Perbedaan pendapat masih menjadi barang yang mahal di negara ini. Untuk
>mempertahankan sebuah pendapat, tanpa malu mereka saling beradu fisik. 
>Inilah yang terjadi dalam diskusi dan bedah buku "Aliran dan Paham
Sesat 
>di Indonesia", karya Hartono Ahmad Jaiz di Masjid Nurul Ikhlas,
Jakarta, 
>Minggu (18/12), Akibatnya, 5 orang diamankan pihak kepolisian.
>
>Awalnya diskusi dengan pembicara Hartono Ahmad Jaiz itu berjalan sangat
>menarik, apalagi jumlah pesertanya mencapai 250 orang. Tapi keadaan 
>menjadi tegang ketika memasuki sesi tanya jawab. Hartono terlibat 
>perdebatan sengit dengan seorang penanya. Akibatnya, keributan pun tak 
>bisa dihindari. Bahkan keduanya sempat adu fisik.
>
>Untung saja, pertikaian yang seharusnya menggunakan kejernihan 
>berargumen
>itu bisa dilerai aparat kepolisian Polsek Ciracas yang mengamankan
acara. 
>Namun karena kondisi semakin memanas, acara itu terpaksa dibubarkan.
Dan 
>Hartono beserta 4 orang pengurus masjid diamankan aparat kepolisian
untuk 
>dimintai keterangan.
>
>Islam Keras
>
>Secara terpisah, Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa, KH
>Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan selama ini terdapat kelompok 
>tertentu yang mengatasnamakan Islam untuk aksi terorisme. Padahal, kata

>dia, Islam yang mengajarkan kekerasan adalah pemahaman Islam yang
salah.
>
>"Islam yang benar itu Islam yang damai. Islam yang salah adalah Islam
>keras," kata Gus Dur dalam Deklarasi Islam Damai di Bundaran Hotel 
>Indonesia (HI) Jakarta.



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Diskusi Aliran Sesat Ricuh

2005-12-18 Terurut Topik Nugroho Dewanto

weleh-weleh, hartono ahmad jaiz lagi.
(sorry one liner...)



At 12:45 AM 12/19/05 +0100, you wrote:
>http://www.indomedia.com/bpost/122005/19/nusantara/nusa1.htm
>
>Diskusi Aliran Sesat Ricuh
>
>Jakarta, BPost
>Perbedaan pendapat masih menjadi barang yang mahal di negara ini. Untuk 
>mempertahankan sebuah pendapat, tanpa malu mereka saling beradu fisik. 
>Inilah yang terjadi dalam diskusi dan bedah buku "Aliran dan Paham Sesat 
>di Indonesia", karya Hartono Ahmad Jaiz di Masjid Nurul Ikhlas, Jakarta, 
>Minggu (18/12), Akibatnya, 5 orang diamankan pihak kepolisian.
>
>Awalnya diskusi dengan pembicara Hartono Ahmad Jaiz itu berjalan sangat 
>menarik, apalagi jumlah pesertanya mencapai 250 orang. Tapi keadaan 
>menjadi tegang ketika memasuki sesi tanya jawab. Hartono terlibat 
>perdebatan sengit dengan seorang penanya. Akibatnya, keributan pun tak 
>bisa dihindari. Bahkan keduanya sempat adu fisik.
>
>Untung saja, pertikaian yang seharusnya menggunakan kejernihan berargumen 
>itu bisa dilerai aparat kepolisian Polsek Ciracas yang mengamankan acara. 
>Namun karena kondisi semakin memanas, acara itu terpaksa dibubarkan. Dan 
>Hartono beserta 4 orang pengurus masjid diamankan aparat kepolisian untuk 
>dimintai keterangan.
>
>Islam Keras
>
>Secara terpisah, Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa, KH 
>Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan selama ini terdapat kelompok 
>tertentu yang mengatasnamakan Islam untuk aksi terorisme. Padahal, kata 
>dia, Islam yang mengajarkan kekerasan adalah pemahaman Islam yang salah.
>
>"Islam yang benar itu Islam yang damai. Islam yang salah adalah Islam 
>keras," kata Gus Dur dalam Deklarasi Islam Damai di Bundaran Hotel 
>Indonesia (HI) Jakarta.



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Diskusi Aliran Sesat Ricuh

2005-12-18 Terurut Topik Ambon
http://www.indomedia.com/bpost/122005/19/nusantara/nusa1.htm

Diskusi Aliran Sesat Ricuh

Jakarta, BPost
Perbedaan pendapat masih menjadi barang yang mahal di negara ini. Untuk 
mempertahankan sebuah pendapat, tanpa malu mereka saling beradu fisik. Inilah 
yang terjadi dalam diskusi dan bedah buku "Aliran dan Paham Sesat di 
Indonesia", karya Hartono Ahmad Jaiz di Masjid Nurul Ikhlas, Jakarta, Minggu 
(18/12), Akibatnya, 5 orang diamankan pihak kepolisian.

Awalnya diskusi dengan pembicara Hartono Ahmad Jaiz itu berjalan sangat 
menarik, apalagi jumlah pesertanya mencapai 250 orang. Tapi keadaan menjadi 
tegang ketika memasuki sesi tanya jawab. Hartono terlibat perdebatan sengit 
dengan seorang penanya. Akibatnya, keributan pun tak bisa dihindari. Bahkan 
keduanya sempat adu fisik.

Untung saja, pertikaian yang seharusnya menggunakan kejernihan berargumen itu 
bisa dilerai aparat kepolisian Polsek Ciracas yang mengamankan acara. Namun 
karena kondisi semakin memanas, acara itu terpaksa dibubarkan. Dan Hartono 
beserta 4 orang pengurus masjid diamankan aparat kepolisian untuk dimintai 
keterangan. 

Islam Keras

Secara terpisah, Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa, KH Abdurrahman 
Wahid (Gus Dur) menyatakan selama ini terdapat kelompok tertentu yang 
mengatasnamakan Islam untuk aksi terorisme. Padahal, kata dia, Islam yang 
mengajarkan kekerasan adalah pemahaman Islam yang salah.

"Islam yang benar itu Islam yang damai. Islam yang salah adalah Islam keras," 
kata Gus Dur dalam Deklarasi Islam Damai di Bundaran Hotel Indonesia (HI) 
Jakarta.

Menurutnya, diselenggarakannya deklarasi Islam Damai ini untuk menunjukkan 
kepada dunia dan bangsa Indonesia bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan dan 
teror. Sebab selama ini ada kelompok-kelompok tertentu yang mengatasnamakan 
Islam untuk aksi terorisme.

Dalam rangka mendeklarasikan Islam Damai, Gus Dur bersama para kiai dihadapan 
puluhan ribu massa melepaskan burung merpati sebanyak 45 ekor serta balon yang 
bertuliskan "Islam for Peace". 

Adapun deklarasi Manifesto Islam Damai dibacakan oleh KH Abdul Hay Naim, ulama 
kharismatik dari Darut Tahzib, Jakarta Selatan. dtc/mur


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] DISKUSI DAN PEMUTARAN FILM ART'SUKU II

2005-11-16 Terurut Topik Yonathan Rahardjo
DISKUSI DAN PEMUTARAN FILM ART'SUKU II

Dalam rangka Art'Suku II Kencan Budaya Nusantara yang
diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta pada tanggal 17-19
November 2005, dengan menghadirkan Komunitas Kajang (Sulawesi
Selatan), Komunitas Talang Mamak (Riau), Komunitas Sasak (Lombok)
maka kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr/i untuk hadir pada Acara DISKUSI
DAN PEMUTARAN FILM ART'SUKU II dengan tema "Pemertahanan Eksistensi
Seni Daerah sebagai Kekayaan Budaya Bangsa"

Yang akan kami selenggarakan pada:

Hari/tanggal:
Sabtu, 19 November 2005

Waktu:
Pk.09.30-12.00 WIB

Tempat:
Galeri Cipta 3, Taman Ismail Marzuki
Jl.Cikini Raya 73, Jakarta Pusat

Pembicara:
Halilintar Latief (Komunitas Kajang)
Nasri Mudha (Komunitas Talang Mamak)
Lalu Phermananegara (Komunitas Sosok)

Moderator:
Edy Sedyawati

Penanggap:
Bisri Effendy
Eddy Utama
Robertus R.Suhartono

UNDANGAN TERBATAS DAN TIDAK DIPUNGUT BIAYA

Konfirmasi dan Informasi:
Dewan Kesenian Jakarta
Telp.021- 3162780, 39899634
Alin SP 0818819944, Erin 081310086216






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Diskusi & Peluncuran Buku: Anti Amerikanisme di Kalangan Muslim Indonesia

2005-10-19 Terurut Topik ---=GuN=--


Kepada Yth,
Bapak, Ibu dan Kawan-kawan Sekalian
di Tempat

Dengan hormat,

Kami mengundang Anda untuk menghadiri Diskusi dan
Peluncuran Buku kami yang berjudul "Benturan
Peradaban: Sikap dan Perilaku Islamis Indonesia
terhadap Amerika Serikat," yang akan dilaksanakan
pada:

Hari/tanggal : Kamis, 20 Oktober 2005
Pukul  : 15.00 diakihiri dengan Buka Puasa Bersama
Tempat: Ball Room A Hotel Aryadhuta Jl. Prapatan 44-48, Jakarta Pusat.

Pembicara :
Saiful Mujani (Koordinator Penelitian
Anti-Amerikanisme dan Direktur LSI)
Anies Baswedan (Direktur Riset The Indonesian
Institute)
Suzie Sudarman (Ketua Kajian Amerika Program
Pascasarjana UI)

Buku yang akan diluncurkan sekaligus didiskusikan ini
didasarkan pada riset kuantitatif skala nasional
sekaligus diikuti dengan wawancara mendalam
terhadap puluhan aktivis Islamis di seluruh Indonesia.

Demikian surat undangan ini kami sampaikan. Konfirmasi
kehadiran: Ade Juniarti (021) 8573388.


Yang Mengundang,

JARINGAN ISLAM LIBERAL
PPIM UIN JAKARTA
FREEDOM INSTITUTE


Terbuka untuk umum...


Memahami Perbedaan Menghilangkan Jarak dan Membentuk Ego Menjadi Empati yang 
Utuh
-GuN-
Tlp 081319174019

-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 






[ppiindia] Diskusi via e-mail antara ULIL (JIL)

2005-10-18 Terurut Topik tr�l�s
dari milis sebelah...sebelahnya lagi..dan sebelahnya..:D

---

Assalamu`alaikum wR wB

Selama ini, dari tulisan-tulisannya, saya menilai Ulil
lebih terkesan mirip seorang "mercenary" Barat yang arogan
dan tidak tahu diri dan menjadi "clown" dan bahkan "stooge"
khususnya para orientalist yang dipuja dan dikagumi sebagai
'pakar-pakar Islam' tetapi sebenarnya mempunyai "hidden
agenda".
Selama ini Ulil memberi kesan bukan sebagai seorang santri
yang "tawadlu`", seorang cendekiawan Muslim sejati yang
dengan rendah hati mencari AL-HAQ dari kedua sumber utama:
AL-KITAB dan AS-SUNNAH.
Maaf kepada para ikhwah dan akhawaat yang telah membaca
tulisan berikut.

Fadhol
(alumni SOAS, London)


To: "warga pengajian" <[EMAIL PROTECTED]>
From: "Winarto Rasul" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Fri, 14 Oct 2005 01:38:17 -0700 (PDT)
Subject:[wapena] Diskusi via e-mail antara ULIL (JIL)
dengan YUSUF ANSHAR

Bismillah Ar Rahman Ar Rahim
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

DISKUSI VIA EMAIL Ulil/JIL - dengan Yusuf Anshar

Dari milis sebelah,

Bacalah terlebih dahulu email Ulil di
http://bosstone.cjb.net

Diskusi via email anatara Ulil dengan Yusuf Anshar

http://bismillah.co.nr
http://ulil-awam.cjb.net

Tulisan berikut ini tidak bermaksud menangkis
sumpah-serapah kalangan islamophobi yang sibuk memanfaatkan
insiden Bom Bali untuk memojokkan para aktivis muslim yang
notabene mayoritasnya menggunakan jalur-jalur jihad yang
syar'i dan terhormat.

Terlalu klise untuk mengungkap kejahatan dan kebejatan
orang-orang di luar Islam terhadap ummat Islam yang jauh
lebih hebat. Saya bisa saja menjejal seabrek data, fakta
dan berita tentang itu dengan esai-esai yang didramatisir
sedemikian rupa agar menyentuh tali-tali emosi manusia,
lengkap dengan foto-foto dan film dokumenter segala. Tapi
sudahlah. Saya tahu persis bahwa kebanyakan kita sangat
mafhum dan maklum tentang siapa sebetulnya global cop yang
mengatur lalu lintas war crime, state terrorism dan massive
weapon.

Lagipula bisa-bisa kita dianggap membela para pelaku "bom
urakan" tersebut. Padahal untuk urusan Islam, saya lebih
condong untuk mendengarkan fatwa dari para ulama yang
memiliki kredibilitas seperti "al-Lajnah ad-Daimah"
(MUI-nya Saudi Arabia) yang telah mengharamkan bom bunuh
diri dan aksi teror yang membahayakan rakyat sipil,
sebagaimana mereka mengharamkan sekularisme, liberalisme,
pluralisme dan
ajaran-ajaran sesat-pikir lainnya.

Mencermati perkembangan pemikiran (tepatnya perubahan
strategi propaganda) Ulil dengan JIL-nya, saya melihat
suatu perkembangan menarik yang perlu diumumkan kepada
khalayak. Kalau dulu, dengan nada pura-pura mereka
mengatakan bahwa "semua pemahaman dan pengamalan terhadap
Islam adalah hasil penafsiran relatif manusia", "jangan
menyalahkan dan menyesatkan penafsiran atau agama apapun",
"islam liberal hanyalah sebentuk penafsiran bebas terhadap
Islam".

Maka sekarang, Ulil berubah pikiran (baca: mengubah
strategi) setelah melihat bahwa upaya mereka untuk
menyadarkan ummat Islam terhadap kesesatan Islam dengan
basa-basi dan gombal ilmiah itu sia-sia belaka. Kata Ulil,
ini ummat "digampar" (istilah Ulil sendiri) terus koq tidak
sadar-sadar juga. Sudahlah, sekarang kita ubah strategi,
tembak langsung saja! Tanggalkan saja kedok basa-basi
ilmiah kita, biar mereka melihat wajah dan taring kita yang
sesungguhnya.

Kalau tadinya, Ulil berputar dahulu untuk menghindari
hujatan dan menikam Islam dari belakang; Kini dengan gaya
khas James Bond yang mengantongi license to kill, dia
berbalik 180 derajat, mencabut pistol dari sakunya dan
menembak "DOR! Memang Islam yang salah". Seakan-akan hanya
dia satu-satunya yang berhak memegang lisensi penyesatan.
Tidak ada yang boleh disesatkan dan disalahkan, begitu kata
Ulil, selain Islam itu sendiri yang salah. Bukan ummatnya
yang salah tapi Islamnya itu yang salah.

Ummat baru akan benar bila mau meninggalkan doktrin dan
dogma (istilah lain dari "iman" menurut versi liberal)
Islam yang membelenggu (namanya juga "islam", tunduk dan
takluk) itu. Begitu kesimpulan terkini Ulil. Jadi, kalau
tadinya propaganda Ulil dan JIL katanya (sekedar basa-basi)
adalah merevisi pemahaman dan penafsiran ummat terhadap
Islam. Sekarang arah perjuangan Ulil sudah jelas, mengganti
dan meninggalkan Islam! Masih mau berkelit lagi? Wah,
jangan menelan ludah lagi, ah! Cukup ludah yang dulu itu.

Saya sendiri semenjak awal mengenal JIL, tidak ragu-ragu
untuk langsung berkesimpulan bahwa JIL tidak lain adalah
propaganda deislamisasi. Nah, sekarang hal itu telah
terbukti lewat lisan dan tulisan pendirinya sendiri yang
secara jujur, terbuka dan jantan menyatakan bahwa memang
Islam itu sendiri yang salah, bukan sekedar penafsiran
ummatnya. Tadinya ucapan yang telah dilontarkannya
berkali-kali itu, saya anggap sekedar pancingan ala
liberal. Tapi kini dengarkan sendiri ucapannya yang sangat
nyaring dan lantang itu: <>.

Perhatikan dan baca sekal

[ppiindia] Diskusi dengan Pendukung Kenaikan Harga BBM

2005-10-10 Terurut Topik A Nizami
Berikut diskusi tentang kenaikan harga BBM dengan
seorang pendukung kenaikan harga BBM:


From: "Ronal Baharuddin Hutagaol" <[EMAIL PROTECTED]> 
Date: Tue Oct 4, 2005  3:15 am 
Subject: Benarkan BBM Membuat Rakyat Sengsara...??  

Pertanyaan ini sering muncul di dalam pikiran saya

Apakah Benar BBM Membuat Rakyat Sengsara??

Benar kah?

Lalu Rakyat yang mana yang akan sengsara.??

-

1 Hari setelah kenaikan BBM - Puncak dipenuhi oleh
group2 yang sedang Turing,
ribuan motor & kendaraan lalu lalang untuk berkonvoi.
1 Hari setelah kenaikan BBM - Pusat belanja grosir
(TipTop yang saya kunjungi)
di penuhi oleh orang2 yang berbelanja bulanan.
3 Hari setelah kenaikan BBM - (Hari Senin), jalan2
protokol di Jakarta Tetap
Macet dan sesak
1 Hari setelah kenaikan BBM - Kafe2, Mall2 tetap di
penuhi oleh pengunjung

-

Seberapa besar biaya belanja dari saudara2 kita yang
berada dibawah garis
kemiskinan Apakah akan terasa
kenaikannya.. (kemungkinan besar akan
terasa)

Apakah BBM secara langsung merugikan.
Siapakah yang membuat harga2 naik..???
---
Agen2 lah yang menjadi biang keladinya, anggap saja
yang tadinya biaya angkut
hanya Rp.100.000 menjadi Rp.150.000 dan barang yang
mereka angkut bisa puluhan
juta dan setiap barang dinaikkan 10%-50%. Hmmm... kita
sudah bisa
menghitungnya...
Makanya perbedaan barang2 SEMBAKO di pasar tradisional
dengan di Supermarket
bisa berbeda jauh, karena biasanya Supermarket
mengambil langsung. Saran saya
untuk semua lebih baik saat ini berbelanja ke
Supermarket karena AGEN2 inilah
biang keladinya dan disiniah pihak berwenang
mengadakan operasi pasar bukan ke
para penjual eceran melainkan ke para penyalur/agen.

Kalau saja pemerintah bisa menindaklanjutkan hal ini
maka harga2 tidak perlu
naik sedemikian tinggi

Bagaimana dengan subsidi langsung Rp.100.000/bulan,
apakah bisa memenuhi
kebutuhan pokok?
Disinilah terbukti, selama ini pihak wartawan, atau
malah kita2 melontarkan
pertanyaan yang salah, seharusnya pertanyaan yang
benar: "Apakah cukup dengan
Rp.100.000 untuk membeli kebutuhan Minyak tanah yang
harganya Rp. 2000/liter
selama sebulan?"
Saya pikir sangat cukup dan sangat lebih, berapa
literkah saudara2 terkasih kita
yang ada di garis kemiskinan mengkonsumsi Minyak Tanah
dalam sebulan, saya ra
tidak lebih dari 20 liter.
Kalau 20 liter x Rp. 2000 = Rp. 40.000,
biasanya 20 liter x Rp. 700 = Rp. 14.000
maka Rp. 40.000 - Rp. 14.000 = Rp. 26.000
Subsidi pemerintah = Rp. 100.000 - Rp. 26.000 = Rp.
74.000
Mungkin sisanya untuk membeli harga2 yang sudah naik
(selisih dari harga sebelum
naik)
H..

Menurut teman2 semua.. cukup tidak.???

Kita harus jeli dalam melihat semua ini dan jangan
terus di putar balikkan
dengan realitanya...

Untuk Teman2 yang sudah memiliki gaji di atas Rp. 1jt,
saya rasa tidak ada
masalah
Untuk teman2 yang sudah memiliki gaji Rp.500.000 - Rp.
1.000.000, bisa jadi
masuk golongan yang mendapat subsidi
Untuk teman2 yang tidak berpenghasilan.. (h
saya tidak bisa berkomentar)

Seperti tulisan saya yang lalu, kebanyakan yang paling
menonjol di negeri ini
adalah Saudara2 kita yang berada di level menengah
keatas... dan orang2 ini
tidak pantas untuk di subsidi. Mereka sudah terlalu
keenakan memperoleh subsidi
yang seharusnya diterima oleh saudara2 terkasih kita
yang berada di garis
kemiskinan.

STOP SUBSIDI BAGI MEREKA YANG TERMASUK MENENGAH
KEATAS..
BERIKAN SUBSIDI BAGI MEREKA YANG TERMASUK DALAM GARIS
KEMISKINAN..
GRATISKAN PENDIDIKAN BAGI MEREKA YANG MASUK KATEGORI
MISKIN (Bukan hanya biaya
pendidikan, tetapi sumbangan2 juga)
GRATISKAN KESEHATAN MASYARAKAT KECIL (Di puskesmas
memang gratis, tapi biasanya
pihak puskesmas memungut biaya administrasi)


Ronal B Hutagaol
Pemerhati Bangsa Indonesia 
http://finance.groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/message/5992


From: A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> 
Date: Tue Oct 4, 2005  5:26 am 
Subject: Re: [ekonomi-nasional] Benarkan BBM Membuat
Rakyat Sengsara...??  

Polanya terlalu simple.
Yang dihitung hanya minyak tanah senilai Rp 26 ribu,
kemudian karena pemerintah memberi Rp 100 ribu, dia
untung Rp 74 ribu.

Sebagai contoh, saya naik angkutan umum 2 kali ke
kantor, pertama naik Mikrolet. Biayanya naik dari Rp
1.000 menjadi Rp 1.500. Kemudian bis reguler naik dari
Rp 1.500 jadi Rp 2.000. Sekali jalan bertambah Rp
1.000. Bolak-balik tambah Rp 2.000.

Dikali 22 hari kerja jadi Rp 44.000. Dari Rp 110 ribu
sebulan, sekarang jadi Rp 154 ribu. Naik 40%. Ini dari
transportasi saja.

Makanan pun sekarang naik harganya. Jika dulu
pengeluaran untuk 1 keluarga paling2 hanya Rp 15.000 x
30=Rp 450 ribu sebulan. Sekarang jadi Rp 20.000 x 30 =
Rp 600 ribu sebulan. Jadi bertambah lebih dari 150
ribu.

Total kenaikan jadi Rp 220 ribu untuk minyak tanah,
angkutan dan makanan. Belum lagi listrik, sekolah,
dsb.

Kenaikan harga BBM sampai 120% itu pemiskinan massal
mas. Orang yang 

[ppiindia] Diskusi Bulanan NIM: Perempuan & Kebangsaan Kita

2005-09-14 Terurut Topik National Integration Movement
Laporan Diskusi Bulanan NIM yang diselenggarakan di One Earth, One Sky, One
Humankind (Ciawi, Bogor). Diskusi ini terbuka untuk umum dan inilah
laporannya sebagai bentuk sharing kepedulian terhadap Bangsa dan Negara ini.

Salam,
Maya S. Muchtar
(Ketua Harian NIM)

Kompleks Ruko Golden Fatmawati,
Jl. RS Fatmawati, Blok J/35 Lt. 3, 12420,
Jakarta Selatan, Tel./Fax. 021-7669618
Email: [EMAIL PROTECTED]
Website: www.nationalintegrationmovement.org



PEREMPUAN DAN KEBANGSAAN KITA

 Peranan kaum wanita di dalam sejarah Indonesia sebenarnya sangat nyata, 
besar dan tidak kalah jasanya seperti kaum pria. Tapi mungkin karena 
kebanyakan sejarah ditulis oleh kaum pria, maka peran kaum wanita sering 
kali dimarginalkan. Padahal bila mendengar cerita-cerita dari sejarah 
'alternatif', kaum wanita banyak berperan secara fisik dalam perang 
kemerdekaan Indonesia, seperti menyelundupkan granat tangan dan senjata api 
di dalam bakul jinjingannya, langsung ke kantong-kantong kekuatan perjuangan 
rakyat. Atau, unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok Suara Ibu Peduli tahun 
1998, yang berunjuk rasa memprotes kenaikan harga susu dan bahan kebutuhan 
pokok, mematik dan menyulut aksi-aksi selanjutnya menuntut reformasi. 
Gerakan para ibu ini langsung menyurut atau mundur setelah aksi-aksi lain 
bisa menggantikan mereka tanpa mengharapkan imbalan atau konsensi politik 
apapun.

Demikian dituturkan Ibu Eva Kusuma Sundari, anggota komisi VI DPR dari 
PDI-P, sebagai pembicara pertama dalam Diskusi Kebangsaan NIM pada hari 
Sabtu, 10 September 2005 di One Earth Ciawi.

Politik identitas sudah sejak lama diterapkan secara sistematis untuk 
mengatur kehidupan wanita tanpa peduli dengan keinginan wanita itu sendiri. 
Wanita sudah dari kecil dikondisikan dan selalu dikaitkan dengan 'Dapur, 
Kasur dan Sumur' serta Reproduksi sehingga tanpa sadar wanita telah 
'terkotakan' dan dimarginalkan oleh pria maupun wanita sendiri menjadi suatu 
hal yang harus diurusi atau diperhatikan seperti urusan politik, urusan 
ekonomi, dll.

Padahal dalam kehidupan manusia, selalu ada 'Conscious Awareness' bahwa tiap 
manusia genuinely punya kecenderungan untuk setara (to be equal), bebas 
(free) dan identitas personalnya diakui/dibedakan sebagai suatu individu 
yang berdaulat atas dirinya sendiri. Pengakuan dan perbedaan di sini 
dimaksudkan bukan untuk 'dimarginalkan' atau 'dikotak-kotakan' tapi untuk 
disetarakan dengan individu-individu lainnya.

Maka bagaimana individu-individu yang berbeda ini bisa bebas tapi dapat 
bersatu secara setara, adalah tantangan yang harus kita hadapi dalam konteks 
kebangsaan Indonesia. Menurut Ibu Eva, ada 2 tantangan untuk mencapai 'Civil 
Society' atau masyarakat Marheinisme versi Soekarno, yaitu : (1) tantangan 
feodalisme sebagai faktor internal diri dan (2) Neoliberalisme (Neolib) atau 
mengekspoitasi orang lain sebagai faktor eksternal.

Feodalisme dalam diri ini yang mendasari misalnya Perda 'yang mengatur' 
kehidupan wanita' dan dianggap Perda berdasarkan Syariat Islam di Bengkulu. 
Pekerja Seks Komersial (PSK) di sana tidak boleh dilayani oleh Bank. Dan 
wanita yang berjalan bolak-balik di suatu tempat sendirian dilarang karena 
akan dianggap PSK. Perda tersebut jelas sangat diskriminatif kepada kaum 
wanita, karena kenapa hanya mengatur wanita ?

Rasa ingin diakui ini juga mendasari permainan mata politik antara anggota 
DPD dan beberapa anggota DPR berhaluan islam. Baru-baru ini, ada wacana dari 
DPD untuk menyelenggarakan Sidang Istimewa dengan agenda mengganti Psl 4 
dari UUD'45 supaya kedudukan DPD diakui setara dengan DPR di legistatif 
seperti kedudukan senator pada badan legislatif di Amerika Serikat. Sebagai 
'bargain politik', DPD akan mendukung masuknya kembali Piagam Jakarta ke 
dalam pembukaan UUD'45. Untung saja, wacana seperti ini akhirnya kandas di 
tengah jalan.

Sedangkan Neolib adalah faktor eksternal yang sedang menggerogoti masyarakat 
kta. Rakyat yang berdaulat adalah Civil Society, dan rakyat yang berdaulat 
sepakat untuk membentuk negara. Jadi 'negara' adalah alat dari civil 
society. Masalanya sekarang negara sudah 'tersandera' oleh globalisasi, maka 
peran rakyat sebagai civil society harus diberdayakan semaksimal mungkin 
untuk membendung arus Neolib yang bermaksud mengekpoitasi masyarakat sipil 
lewat negara.

Maka Ibu Eva mengajak para peserta untuk tidak berbicara dalam tingkat 
wacana saja, tapi harus ikut mengontrol negara (pemerintah) lewat advokasi 
budgeting. Police-making decision tergantung pada budgeting. Misalnya : 
biarpun banyak kampanye penghematan dan good governess oleh pemerintah tapi 
bila dana 'coffee morning' seorang gubernur DKI misalnya mencapai 1 jt per 
hari, apakah itu berarti penghematan ? Semua realisasi program bisa dilihat 
dalam advokasi budgeting ini.

Pentingnya advokasi budgeting ini diamini kemudian oleh Bapak Slamet Harsono 
dari Forum Kebangkitan Jiwa (FKJ) yang kebetulan berprofesi seba

[ppiindia] Diskusi Bulanan NIM "Revitalisasi Semangat Nasionalisme"

2005-08-10 Terurut Topik National Integration Movement
Diskusi Bulanan NIM (National Integration Movement) mempersembahkan

REVITALISASI SEMANGAT NASIONALISME

Bangsa kita sedang diambang disintegrasi sosial akibat pengkotak-kotakan
berdasarkan etnis dan agama. Pluralisme atau Kebhinekaan sebagai bagian tak
terpisahkan dari Pancasila sebagai negara kini sudah dipersoalkan bahkan
ditolak sebagian kalangan. Kita butuh kembali semangat untuk bersatu. Di
sinilah relevansinya paham kebangsaan.

Hari Sabtu tanggal 13 Agustus 2005
Jam 16.00-18.30
di One Earth Retreat Centre, Jl. Raya Bukit Pelangi Km.2, Gadog, Ciawi

Bersama nara sumber:
- Miranty Abidin, Direktur Fortune
- Budiman Sudjatmiko, Aktifis PDIP (Masih menunggu Konfirmasi)
- Riri Reza, Sutradara Film Gie (Masih menunggu Konfirmasi)

Untuk informasi dan pendaftaran lebih lanjut, silakan dapat menghubungi Dewi
(0818 922 434) atau Roy (0818 888 422). 

--

Kompleks Ruko Golden Fatmawati Blok J No. 35, Lantai 3
Jl. RS. Fatmawati, Jakarta Selatan 12420 (Indonesia) Telp & Fax:
(021)7669618
Website: www.nationalintegrationmovement.org 
Email: [EMAIL PROTECTED]  


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hbd46uk/M=323294.6903899.7846637.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1123733312/A=2896130/R=0/SIG=11llkm9tk/*http://www.donorschoose.org/index.php?lc=yahooemail";>Give
 underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to 
life by funding a specific classroom project  
.
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Diskusi Bulanan NIM : Sejarah Sebagai Pembebas

2005-07-11 Terurut Topik National Integration Movement
Sudah lazim di jaman sekarang bahwa Sejarah dijadikan alat legitimasi
penguasa untuk mengukuhkan kekuasaan dengan cerita romantisme maupun
patriotisme sang penguasa ketika mendapatkan kekuasaan. Maka jangan
heran bila kekuasaan berpindah tangan, jalan cerita sejarah pun bisa
berubah menurut cara pandang penguasa baru, maupun terungkapnya fakta,
data atau kesaksian baru. Tapi di sisi lain, sejarah dapat dijadikan
sebagai pembebas bagi kegelisahan manusia atas ketidakadilan dan
ketidakpuasan yang dialami dirinya maupun masyarakat sekitarnya.

Kenapa sejarah di Indonesia selalu diwarnai pertumpahan darah dan
perpecahan ? Kenapa tidak ada upaya dari sejarawan untuk meluruskan
sejarah ? Apa ada kriteria tertentu untuk menentukan objektifitas
sejarah? Apakah sejarah perlu dilegalizir? Apakah riwayat Supersemar
1966 seperti yang diberitakan selama ini ? Kenapa Kartini dianggap
pahlawan wanita nasional ? Kenapa ingatan bangsa Indonesia sedemikian
pendek sehingga sejarah yang berumur 500 tahun lalu pun sudah
terlupakan?

Pertanyaan-pertanyaan ini muncul dalam Forum diskusi bulanan
kebangsaan yang diselenggarakan oleh National Integration Movement
(NIM) di One Earth, Ciawi pada tanggal 2 juli 2005, dengan
menghadirkan Dr. Asvi Warman Adam – penulis dan peneliti sejarah
LIPI
dan Ibu Mona Lohanda – peneliti di Arsip Nasional dan pengajar
jurusan
sejarah UI, serta Wandy N Tuturoong, seperti biasa, sebagai moderator.

Dr. Asvi memulai bercerita tentang kebijakan Mendikbud baru-baru ini
untuk mengganti kurikulum sejarah 2004 yang lebih maju, obyektif dan
demokratis dengan kurikulum sejarah 1994 peninggalan rezim orde baru.
Keputusan mendikbud ini diambil setelah DPR didatangi oleh penyair
Taufiq Ismail, Jusuf Hasyim dan Fadli Zon, mempertanyakan kenapa dalam
kurikulum 2004 tidak dibahas pemberontakan PKI 1948 dan 1965, serta
hilangnya kata `PKI' dari G30S/1965.

Menurut Dr. Asvi, kurikulum 2004 lebih baik dari kurikulum 1994 karena
lebih terperinci dalam konteks yang lebih komprehensif ketika membahas
pemberontakan dan upaya memadamkannya dari perspektif yang lebih luas
seperti pergolakan pusat dengan daerah, dampak sosial politk dari
peristiwa `pemberontakan' tsb dan persaingan ideologis
antar lembaga-lembaga dalam negara. Sedangkan kurikulum 1994, lebih
menekankan pada rekor kemenangan ABRI dalam memberantas
gerakan-gerakan separatis di daerah Indonesia dan terlalu luas cakupan
pengetahuannya tapi tidak relevan bagi Indonesia sehingga memberatkan
guru dan juga murid.

Dr. Asvi membenarkan bahwa pada masa orde baru, sejarah sering dipakai
sebagai alat manipulasi dan penindas bagi segelintir orang dan
keluarganya, yang dianggap terlibat dengan gerakan PKI atau gerakan
kiri. Anggota keluarga yang punya sejarah terkait PKI, biasanya
dipersulit dalam berusaha maupun dalam berkarir pada profesi tertentu,
sehingga banyak orang yang menderita puluhan tahun karena mereka tidak
bisa jujur dalam mengungkapkan jati diri maupun keluarga mereka yang
sebenarnya, seperti yang dialami oleh peragawati terkenal Okky
Asokawati.

Mengenai Peristiwa Supersemar, Dr Asvi mengungkapkan bahwa peristiwa
ini bukanlah tindakan spontan dari 3 jendral seperti yang kita ketahui
dari sejarah `resmi'. Ada peristiwa pendahuluan yang terjadi tanggal 6
Maret 1966, di mana 2 pengusaha yang dekat dengan Bung Karno (salah
satunya Hasyim Ning) dikirim oleh Jendral Alamsyah ke Istana Bogor
yang kala itu dijaga ketat, baik oleh pasukan Cakrabirawa yang setia
pada presiden Soekarno maupun oleh pasukan Kostrad di bawah pimpinan
Jendral Soeharto. Misi 6 Maret ini dimaksudkan untuk membujuk Soekarno
untuk memberikan kuasa pemerintahan sehari-hari kepada Jendral
Soeharto. Tapi misi ini gagal, sehingga diambil tindakan lebih keras
dengan mengirim 3 jendral, yang kita kenal sekarang sebagai peristiwa
Surat Perintah Sebelas Maret.

Beliau menegaskan bahwa bila sejarah diungkapkan bukan untuk tujuan
menyebarkan dendam atau kebencian maupun membuka luka lama, maka
sejarah bisa menjadi semacam terapi atau pelajaran bagi manusia untuk
tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan di masa lampau. Bila
hal ini terjadi, sejarah bisa menjadi sebagai pembebas bagi manusia.

Sebagai pembicara ke-2, Ibu Mona berpendapat bahwa sejarah sebagai
ilmu yang paling mudah dan mempunyai 2 sisi. Di satu sisi, merupakan
suatu disiplin akademis. Di sisi lain, siapapun bisa menulis riwayat
hidup dirinya. Itu pun sejarah.

Ibu Mona, yang biasanya bekerja di `belakang layar' mengakui bahwa
sejarah itu dengan mudah `ditulis ulang' demi kepentingan penguasa.
Beliau menyebut hal itu sebagai sejarah pesanan, dan mengakui bahwa
banyak sejarawan yang menerima `pesanan' seperti ini untuk memperkaya
diri.

Penafsiran dan analisa akan sejarah pun tidak mudah bila pengetahuan
dan pemahaman kita mengenai hal itu minim. Misalnya : Pahlawan
Nasional. Selama ini paradigma Pahlawan Nasional adalah siapa pun yang
melawan penjajah, tanpa dilihat motivasi sebenarnya.

Sultan Hasanudin dianggap pahlwan nasiona

[ppiindia] Diskusi "Pro Exxon" di Metro TV

2005-06-21 Terurut Topik A Nizami
Tadi malam di Metro TV pada acara "Economic Challenge"
yang dipandu oleh Desi Anwar terjadi diskusi antara
Rizal Mallarangeng dengan pengamat pertambangan,
Kurtubi tentang perpanjangan kontrak blok migas di
Cepu ke Exxon Mobil.

Sayangnya peserta diskusi keduanya "seragam", yaitu
pro penyerahan kontrak migas Cepu ke Exxon, sehingga
diskusi jadi "hambar." Diskusi jadi monoton dan tidak
seimbang.

Seharusnya, sebagai media berita MetroTV harus
memperhatikan keseimbangan berita/diskusi. Cover both
sides of the story. Pihak yang kontra pada
perpanjangan seharusnya juga diundang, sehingga
terjadi adu argumentasi yang mantap. Pemirsa tinggal
memilih, mana argumen yang paling masuk akal. Bukan
digiring ke satu opini...:)

Dari satu berita, Rizal menyebut Indonesia akan dapat
Rp 15-20 trilyun per tahun dari Exxon:

==
Rizal said that the state would at least acquire
revenues of around Rp15-20 trillion per year from the
renewal, depending on world crude oil prices. 
http://www.tempo.co.id/majalah/free/eco-1.html
==

Padahal dari berita di Sinar Harapan, dengan kapasitas
300 ribu barel per hari (dan perkiraan cadangan 2
milyar barrel), pada harga US$ 50 per barrel
pemerintah bisa mendapat Rp 54 trilyun per tahun.
Artinya, Indonesia harus menyerahkan sekitar Rp 39
trilyun per tahun ke Exxon Mobil. Padahal biaya
investasi pendirian pengeboran minyak hanya sekitar Rp
17 trilyun. Dalam setahun sudah bisa kembali (break
event)!

==
Lapangan minyak Cepu ini memiliki kapasitas produksi
sebesar 300 ribu barel per hari. 
http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/Keuangan/2004/0531/keu1.html
==

Direktur Pertamina, Widya Purnama, berkeras mengelola
sendiri blok minyak Cepu. Seharusnya pemerintah mau
pun intelektual yang jujur mau mendukungnya.


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Diskusi Ekonomi: Terutama pro Mbak Aris

2005-05-13 Terurut Topik fauziah swasono
Dear Mbak Aris ysh,
Menarik reply dari anda, thanks a lot. Saya tadinya mau jawab tadi 
sore, tapi ternyata seminar hari ini berkepanjangan sampai mengambil 
jatah main saya, cuma kebetulan karena membahas infrastruktur di 
East Asia (termasuk Indonesia) cukup menarik juga (dibahas soal 
public sector reform dan segala permasalahannya).  

Soal wasit dan aturan dari "mereka", saya kira itu tidak berlaku 
umum Mbak. Kalau dalam perdagangan international ya, karena 
transaksi negara kita terlalu kecil untuk mempengaruhi volume 
perdagangan dunia. Tetapi kasus2 domestik, sebenarnya wasit = 
regulator, disini yang utama adalah peran pemerintah atau 
independent body. Yang susah adalah peran regulator/wasit dicampur 
adukkan dg peran pelaku, ya sudah... pasti ada conflict of 
interests. Kalau kita ingin pengusaha Melayu juga maju, maka bermain 
dalam level-of-playing-field adalah kuncinya; jangan takut dg swasta 
asing yang masuk, selama peran regulator masih kita jaga netral dan 
konsisten. 

Ketimpangan2 yang kita lihat banyak disebabkan oleh kegagalan kita 
sendiri, contohnya PAM di Jakarta; jelas sekali yang goblok itu 
Gubernur dan pengambil keputusan di DKI (DPRD?). Bukan karena 
privatisasinya, kalau tetap dipegang Pemda pun tapi mentalnya masih 
sama kayak gini, hasilnya juga sama, malah mungkin lebih parah 
karena nyeret2 uang pajak daerah atau APBD Jakarta. Saya dan teman 
pernah mengintip data keuangan bbrp PDAM termasuk Jakarta satu 
dekade terakhir, wah.. memang salah urus.

Ada bbrp mekanisme bgm melindungi kepentingan orang miskin, terlalu 
panjang kalau saya bahas disini. Tetapi 2 pendekatan ini bagi 
saya "beda": i) subsidi semua kebutuhan orang miskin, ii) 
eradicating (perangi?) kemiskinan. Yang pertama seolah berkata: 
tidak apa kami miskin asal murahkan semua barang --> keep them at 
that level. Yang kedua berkata: beri mereka kail dan ajari mereka 
memancing. 

In short, saya sepakat kalau negara wajib menjamin pemenuhan 
kebutuhan dasar: sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan 
untuk orang miskin. Tetapi bersama itu tugas utama pemerintah adalah 
menyediakan pekerjaan yang layak, sehingga (contoh kecil) kalaupun 
BBM dijual pada harga costnya, semua orang mampu "membelinya" sesuai 
dg kebutuhan dasarnya (bukan berarti semua orang mampu beli mobil 
dan membeli bensin). 

Menuntut semua barang murah adalah sistem yang diterapkan dinegara 
komunis/sosialis. Saya lebih setuju membiarkan mekanisme pasar 
bekerja (untuk private goods) dan peran pemerintah adalah mengawasi 
dan menjamin bahwa efisiensi tercapai, menyediakan lapangan kerja, 
dan melindungi hak dasar orang miskin yang belum terangkat. Barang 
yang dihargai dibawah valuenya cenderung membuat konsumen boros, 
bukankah kemubaziran adalah hal yg harus kita hindari? Disini harga 
beras sekilo paling murah 30 ribu rupiah Mbak, tapi semua orang 
mampu beli, so what? Makanya saya pernah tulis: tuntut pemerintah 
untuk menggerakkan sektor riil dan menyediakan lapangan pekerjaan. 
Harga itu relatif, yg penting itu daya beli.

Soal ekonomi Islam, wah terus terang Mbak, ilmuku nggak nyampe 
kesana. Seperti yg saya bilang: saya orang yang pragmatis (dan 
mungkin pemalas). Saya "easy going" Mbak, artinya sistem yg 
ada/ditawarkan sekarang tinggal dilihat aja: melanggar atau tidak 
prinsip Islam? Kalau melanggar, apa jalan lain yg tidak bertentangan 
dan tetap realistis? Kalau tidak melanggar, mau datang dari orang 
kafir atau siapa, saya tidak peduli. 

Setahu saya yang awam ini, Islam tidak datang dg konsep muamalah 
yang absolut (atau bermaksud merombak total yg sudah ada), rasanya 
Nabi SAW pernah mengatakan: kamu lebih tahu urusan duniamu (CMIIW). 
Kata guru ngaji saya, Nabi menyadari bahwa manusia itu dinamis, dan 
Islam adalah rahmatan lil alaamin. Saya melihat prinsip2 penting itu 
ada di Quran dan Sunnah, tetapi derivatifnya ada pada ijtihad/akal. 
Ilmu pengetahuan, society, ekonomi, semuanya ber-evolusi malah 
kadang be-revolusi. Contoh: zaman Nabi dulu para pedagang membawa 
dagangannya sampai kenegara lain, ini menunjukkan bahwa 
international trading has been existing ever since that time. Tetapi 
pada saat itu belum ada transaksi valas, pasar saham, pengaturan 
moneter, dll. Wajar saja, penduduknya juga masih sedikit, sektor 
ekonominya juga masih sederhana, dll. 

Sekarang? Semua serba kompleks, dan itu tidak dibangun scr tiba2 
oleh org kafir saja, banyak peradaban berperan disini. Manusia juga 
melakukan trial and error, belajar dari kesalahan, menarik pelajaran 
dari orang/bangsa lain juga, kalau kita baca sejarah ekonomi Eropa 
dan Amerika kita lihat juga evolusi campur tangan gereja dalam 
ekonomi, dst. Kalau kita tiba2 bilang: All of them are wrong, let's 
build a new system at all, berarti kita menafikan semua proses 
belajar sekian banyak bangsa ini termasuk kaum muslim. Dan ekonomi 
dan society kita didunia ini bertautan satu sama lainnya. IMHO, yang 
harus kita usahakan adalah keseimbangan. 

Contoh lain pragmat

[ppiindia] DISKUSI MAHASISWA BULANAN THE TORCHBEARERS "ADA APA DI BALIK SERTIFIKASI HALAL?"

2005-04-30 Terurut Topik The Torchbearers

Diskusi Mahasiswa Bulanan The Torchbearers mempersembahkan

ADA APA DI BALIK SERTIFIKASI HALAL?

Peredaran produk makanan dan obat-obatan di Indonesia diawasi oleh
Pemerintah melalui Badan Pengawasan Obat-Obatan dan Makanan dibantu
Lembaga-lembaga Perlindungan Konsumen untuk memastikan produk-produk
tersebut mengikuti standar kesehatan dan tidakmerugikan konsumen.

Apakah ini cukup? Sebagian masyarakat menganggap haruslah ada Sertifikasi
Halal dari MUI agar sesuai akidah agama Islam. Tetapi sejauh mana dampaknya
terhadap industri Makanan dan masyarakat? Dapatkah Sertifikasi ini menjamin
ke-Halal-an suatu produk? Ikutilah diskusinya pada:

Hari Sabtu tanggal 7 Mei 2005
Jam 16.00-18.30
di One Earth Retreat Centre, Jl. Raya Bukit Pelangi Km.2, Gadog, Ciawi

Bersama nara sumber:
- Soetanto Mendut  Pengamat masalah sosial dan Agama
- Suroso  Forum Komunikasi Pangan Indonesia
- Ahmad Yulden Erwin Ketua Indonesian Corruption Watch-Lampung
- Hj. Aisyah Girindra Direktur Pengawasan Makanan dan Obat2an MUI*

*(sedang menunggu konfirmasi)

Untuk informasi dan pendaftaran lebih lanjut, silakan dapat menghubungi Dewi
(0818 922 434) atau Roy (0818 888 422). 

Laporan Diskusi Mahasiswa sebelumnya bisa dilihat di website
http://www.anandkrishna.org/diskusimahasiswa
Email: [EMAIL PROTECTED]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Diskusi di Milis Sejarah

2005-04-01 Terurut Topik Boni Triyana


Kawan-kawan semua,

Kami mengundang kawan-kawan untuk bergabung di mailing list Masyarakat 
Indonesia Sadar Sejarah (Mesiass). Milis ini mengajak kita semua untuk kembali 
merenungkan, mendiskusikan dan memertanyakan sejarah bukan hanya sebagai kisah 
masa lalu, akan tetapi juga sebagai disiplin ilmu yang memberikan kita gambaran 
tentang pentingnya masa lalu dalam menentukan masa depan kita.

Demikian dari kami, terima kasih.

 

tabik,

Bonnie Triyana,

Moderator Milis Mesiass

www.mesias.8k.com 

To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mesiass/
  
To subscribe this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED] 
  



-
  Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends today! 
Download Messenger Now

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Diskusi (baca perdebatan) Agama di mailing list

2005-03-08 Terurut Topik King of Rock'n Roll


Saya beberapa kali mendapatkan invitation dari beberapa mailinglist yg 
selogannya cukup positif, termasuk soal diskusi agama, dimana di 
cantumkan bahwa isinya harus yg obyektif dan tidak saling menjelekkan 
dan menyerang Agama tersebut maupun individu nya, hindari SARA.
Karena topik soal Agama memang sensitif.
Tapi nyatanya, mailnglist2 tersebut penuh dengan caci maki dan saling 
menyerang antar individu menyangkut keimana masing2, termasuk di sini.

Apakah tidak bisa kita membahas yang lain selain topik Agama yg sensitif 
ini, sesuai dengan "brosur" mailinglist ini.
Apa memang tidak ada yg lain untuk di bahas?
Bukankah kita lebih baik membahas masalah sosial, ekonomi, politik dan 
teknologi untuk negeri ini yang sudah kusut awut awutan tidak karuan ini.

Maaf, ini posting pertama saya di mailing list ini.





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Diskusi - Pelacuran Intelektual dlm Iklan Freedom Institute?

2005-03-01 Terurut Topik Satrio Arismunandar

Freedom Institute mensponsori iklan 1 halaman penuh di
Harian Kompas, pada 26 Feb 2005, yang isinya mendukung
keputusan Pemerintah SBY untuk menaikkan harga BBM.
Dalam iklan itu, dipasang nama sejumlah ekonom,
intelektual/cendekiawan, advokat, seniman, wartawan
senior, aktivis, yang mendukung kenaikan harga BBM.

Apakah ini merupakan bentuk pelacuran intelektual, di
mana mereka "pasang badan" untuk mendukung policy
pemerintah? Apakah ini merupakan bagian dari
"perselingkuhan" kaum intelektual dengan kekuasaan
(Aburizal Bakrie terlibat di Freedom Institute)?
Apakah ada keterlibatan lembaga internasional (AS,
IMF, dll) dan para pendukung neo-liberalisme, di
belakang ramai-ramai mendukung kenaikan harga BBM ini?


Hadirilah dan saksikan, diskusi: 

"Neo Lib dan Pelacuran Intelektual 
dalam Iklan Dukungan Kenaikan BBM" 
   
   Waktu : Rabu, 2 Maret 2005.
   Jam   : 13.30  
   Tempat: Ruang Melati, Lt 12, Hotel Treva, Jl
Menteng Raya 33. Jakarta Pusat
   Pembicara : Drajad Wibowo, Revrisond Baswir,
Andrinof Chaniago 
dll. 

Semoga Allah SWT menyelamatkan rakyat Indonesia!
Hidup rakyat

(Note: Info tentang adanya diskusi ini dikutip dari
milis AJI)





__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Mail - You care about security. So do we. 
http://promotions.yahoo.com/new_mail


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Diskusi: Tragedi kecacatan manusia di belantara si netron kita

2005-01-30 Terurut Topik Logistik-sdg


Saya setuju sekali dengan pendapat anda, memang jenis sinetron yang
ditayangkan akhir-akhir ini tidak mendidik sama sekali bahkan cenderung
menjerumuskan (harusnya para penulis skenario bisa menbuat jenis cerita
seperti yang pernah ditayangkan di TVRI seperti ACI (Aku Cinta Indonesia),
dan lain sebagainya yang penting ceritanya mengandung nilai positif.

-Original Message-
From: radityo djadjoeri [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 31 January, 2005 6:42 AM
To: wolu; bizzcomm-milis
Cc: mediacare; mudawijaya
Subject: [ppiindia] Diskusi: Tragedi kecacatan manusia di belantara
sinetron kita



Untuk didiskusikan, dari milis sebelah
 
Pengirim: Erno Prayud
Email: [EMAIL PROTECTED]

Tragedi kecacatan manusia di belantara sinetron kita

Rekan Milis, salam kenal 
Di forum  ini saya mohon penjelasan yang positif dan konkret, karena saya
punya keterbatasan diri dalam menangkap hal-hal yang mungkin kurang bisa
dilihat oleh mata publik.
 
Sinetron:
- Si Cecep (keterbelakangan mental) dengan ratusan episode
- Yoyo (keterbelakangan mental) dengan ratusan episode
- Canda (keterbelakangan mental)
- Akulah Miki (keterbelakangan mental)
- Kau dan Aku (Buta)
- Pelangi di Matamu (Buta)
 
Sebenarnya punya pesan komunikasi apa di masyarakat? Terhibur? Tertawa?
Simpati? Empati? Saya mohon penjelasan saja, apa memang masyarakat kita
membutuhkan hiburan untuk mentertawakan kecacatan orang lain, ataukah bangsa
ini tetap pantas untuk menyaksikan hal-hal yang naif bila kita simpati
karena melihat kecacatan tubuh semata?
 
Saya takut jawabannya hanya tertuju ke : RATING semata, dan Kenyataannya
Masyarakat Membutuhkan Hiburan Seperti itu.
 
Atau boleh saya kritik: Penulis skenario sinetron sudah mentok ide / nggak
kreatif lagi hingga mereka bisanya memaksakan ide yang selalu mengekor
kesuksesan yang sudah ada, sementara kenyataannya dia tidak mampu membuat
inovasi cerita baru yang  menarik dan orisinal? 
 
Jadi sebenernya bukan tuntutan TV yang meminta cerita dengan  tema-tema
seperti itu, tapi penulis naskah sinetron yang mentok ide itu-lah yang hanya
mampu meyakinkan bahwa "Bikin cerita anak cacat mental aja lagi, Boss!!
Pasti laku!!"
 
Rekan-rekan Member , apakah saya salah bila mengkritik tajam keberadaan
sinetron2 itu?
Apakah negara ini sudah kekurangan manusia kreatif yang bisa bermanfaat
untuk orang lain?

 


Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com

-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

[Non-text portions of this message have been removed]




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links



 




[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Diskusi: Tragedi kecacatan manusia di belantara sinetron kita

2005-01-30 Terurut Topik radityo djadjoeri

Untuk didiskusikan, dari milis sebelah
 
Pengirim: Erno Prayud
Email: [EMAIL PROTECTED]

Tragedi kecacatan manusia di belantara sinetron kita

Rekan Milis, salam kenal 
Di forum  ini saya mohon penjelasan yang positif dan konkret, karena saya punya 
keterbatasan diri dalam menangkap hal-hal yang mungkin kurang bisa dilihat oleh 
mata publik.
 
Sinetron:
- Si Cecep (keterbelakangan mental) dengan ratusan episode
- Yoyo (keterbelakangan mental) dengan ratusan episode
- Canda (keterbelakangan mental)
- Akulah Miki (keterbelakangan mental)
- Kau dan Aku (Buta)
- Pelangi di Matamu (Buta)
 
Sebenarnya punya pesan komunikasi apa di masyarakat? Terhibur? Tertawa? 
Simpati? Empati? Saya mohon penjelasan saja, apa memang masyarakat kita 
membutuhkan hiburan untuk mentertawakan kecacatan orang lain, ataukah bangsa 
ini tetap pantas untuk menyaksikan hal-hal yang naif bila kita simpati karena 
melihat kecacatan tubuh semata?
 
Saya takut jawabannya hanya tertuju ke : RATING semata, dan Kenyataannya 
Masyarakat Membutuhkan Hiburan Seperti itu.
 
Atau boleh saya kritik: Penulis skenario sinetron sudah mentok ide / nggak 
kreatif lagi hingga mereka bisanya memaksakan ide yang selalu mengekor 
kesuksesan yang sudah ada, sementara kenyataannya dia tidak mampu membuat 
inovasi cerita baru yang  menarik dan orisinal? 
 
Jadi sebenernya bukan tuntutan TV yang meminta cerita dengan  tema-tema seperti 
itu, tapi penulis naskah sinetron yang mentok ide itu-lah yang hanya mampu 
meyakinkan bahwa "Bikin cerita anak cacat mental aja lagi, Boss!! Pasti laku!!"
 
Rekan-rekan Member , apakah saya salah bila mengkritik tajam keberadaan 
sinetron2 itu?
Apakah negara ini sudah kekurangan manusia kreatif yang bisa bermanfaat untuk 
orang lain?

 


Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com

-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Diskusi 'Tuhan Pasca-Tsunami' klik di http://zamanku.blogspot.com

2005-01-20 Terurut Topik radityo djadjoeri

Temans,
Hasil diskusi 'Tuhan Pasca-Tsunami bisa diklik di: 
 
http://zamanku.blogspot.com
 
 
Nikmati!
 
RD


Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com

-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Diskusi: Apalah arti sebuah nama?

2005-01-17 Terurut Topik Ambon

Apakah  saya bilang nama tsb di Maluku?

- Original Message - 
From: "radityo djadjoeri" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "sahabat-walhi" <[EMAIL PROTECTED]>; "wolu" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "alumni-indonesia" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "bizzcomm-milis" 
<[EMAIL PROTECTED]>
Cc: "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]>; "communicationsindonesia" 
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, January 17, 2005 4:32 PM
Subject: [ppiindia] Diskusi: Apalah arti sebuah nama?


>
> Diskusi: Apalah arti sebuah nama?
>
> Berikut tanggapan dari teman-teman untuk postingan bertajuk 'Apalah
> arti sebuah nama'? Ada yang serius, misal tentang peran BPS dalam
> menyigi nama-nama penduduk di NKRI. Lalu tampilan data BPS harus lucu.
> Juga sedikit menyingkap sejarah marga. Dan yang unik, ternyata di Maluku 
> ada marga
> 'Kalengsusu'. Upss.benarkah itu?
> Selamat membaca
>
> Salam,
>
>
> Radityo Djadjoeri
>
> ===
> Dewey Setiawan
> Email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Salam kenal bung Radityo. Bahwa nama keluarga penting untuk keperluan 
> administratif,
> saya tidak bisa menyangkalnya. Tapi kalau sampai diharuskan, kok rasanya
> nggak asyik gitu, ya? Apa nggak menjurus ke penyeragaman budaya?
> Toh masyarakat yang tidak memiliki kebiasaan memakai nama keluarga
> selalu punya kemampuan kreatif juga untuk memenuhi kebutuhan
> administratif. Mereka biasanya pakai nama belakang mereka sebagai nama
> keluarga. Kalau namanya cuma satu kata, biasaya di ulang. Kalau nggak
> boleh sama yang bikin visa, ya dijelaskan. Saya kira sudah banyak orang
> luar yang tahu tentang itu. Itu sering disebutkan di BBC, iya kan?
>
> Saya dukung gerakan memberdayakan pegawai BPS. Masih banyak memang
> yang hal-hal yang belum disurvei. Terus cara penyajiannya juga. Harus
> menarik dan kalau perlu kocak, supaya orang yang keder ketika mendengar
> kata statistik seperti saya ini jadi ikut tertarik. Mungkin bisa
> dicoba: http://www.nationmaster.com/
>
> ---
> Suryana
> Email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Ada satu hal menarik mengenai marga. Begitu kita baca sejarah dimanapun,
> maka para 'ningrat' akan selalu berusaha untuk membuat pernikahan
> dengan aturan yang sangat ketat. Orang Cina misalnya, sampai 7 turunan
> harus jelas asal usulnya, sehingga sering ada istilah tujuh turunan
> (baik kutukan maupun kemakmuran ). Dengan adanya marga tersebut secara
> tidak langsung akan memudahkan mencari silsilah dari orang yang akan
> dinikahkannya. Hal ini sebenarnya masih berlaku untuk kelompok ningrat
> di Jepang dan Inggris.
>
> Bagiku, marga adalah salah satu bentuk penghormatan kepada leluhur
> yang minimal sudah membuat aku eksis -- sejak Adam & Hawa aku masih
> keturunan kesekian lho. Bukti tertulis sudah aku kasih lihat ke
> Zhao Yun di milis apakabar...hehehehehhee...
>
> 
>
> Laurens Cantona
> Email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Family name di negara negara Eropa sangat bervariasi. Dulunya
> diambil dari nama kakek, ayah, tempat tinggal, tempat kerja dll.
> Saya pernah dengar di Belanda ada fam Kerkov. Di daerah asalku (yang
> menghasilkan banyak KNIL), Kerko artinya mati. Ada yang bisa
> mengartikan hal ini?
>
> Nama keluargaku berarti raja dari tempat/lokasi yang miring. Ada juga
> nama keluarga lain di kampungku berarti makan kepala. Sepertinya
> sebelum agama Kristen masuk ke Indonesia, nama keluargaku sudah ada.
>
> 
>
> Ambon
> Email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Betul. Di Eropa diambil dari nama kakek. Di Belanda misalnya ada yang
> namanya "Huizen in 't veld" atau "Van den Broek" [rumah di lapangan,
> dari celana]. Saya kira di Belanda ada undang-undang  untuk mengantikan
> nama yang dianggap menertawakan. Di Swedia misalnya ada nama bangsawan
> "Svinhuvud" [kepala babi]. Orang Ukrania atau Polandia ada yang nama
> keluarganya "Baran" [kambing/domba]. Di Indonesia ada yang pakai nama
> keluarga agak lucu yaitu "Kalengsusu".
>
> "Kerko" itu dialek Ambon, artinya kuburan. Asal kata bahasa Belanda
> "Kerkhof" yang artinya kuburan. Memang ada keluarga asal Jerman yang
> namanya Kerkhoff, entah  mungkin di Belanda menjadi  Kerkhov.
> Kirko bahasa Finlandia artinya "gereja". Bahasa Swedia "Kyrka" = gereja.
> Di dalam gereja-gereja zaman dulu itu ada kuburan raja-raja atau orang
> ternama, jadi cocok dengan Kerko.
>
> -
>
> Johny Indon
> email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Ya Allah ya Tuhan kami, aku bersyukur kepadamu tidak dilahirkan dari
> keluarga bermarga "Kalengsusu"

[ppiindia] Diskusi: Apalah arti sebuah nama?

2005-01-17 Terurut Topik radityo djadjoeri

Diskusi: Apalah arti sebuah nama?
 
Berikut tanggapan dari teman-teman untuk postingan bertajuk 'Apalah
arti sebuah nama'? Ada yang serius, misal tentang peran BPS dalam
menyigi nama-nama penduduk di NKRI. Lalu tampilan data BPS harus lucu. 
Juga sedikit menyingkap sejarah marga. Dan yang unik, ternyata di Maluku ada 
marga 
'Kalengsusu'. Upss.benarkah itu?
Selamat membaca
 
Salam,
 
 
Radityo Djadjoeri
 
===
Dewey Setiawan
Email: [EMAIL PROTECTED]
 
Salam kenal bung Radityo. Bahwa nama keluarga penting untuk keperluan 
administratif, 
saya tidak bisa menyangkalnya. Tapi kalau sampai diharuskan, kok rasanya 
nggak asyik gitu, ya? Apa nggak menjurus ke penyeragaman budaya? 
Toh masyarakat yang tidak memiliki kebiasaan memakai nama keluarga 
selalu punya kemampuan kreatif juga untuk memenuhi kebutuhan 
administratif. Mereka biasanya pakai nama belakang mereka sebagai nama 
keluarga. Kalau namanya cuma satu kata, biasaya di ulang. Kalau nggak 
boleh sama yang bikin visa, ya dijelaskan. Saya kira sudah banyak orang
luar yang tahu tentang itu. Itu sering disebutkan di BBC, iya kan?
 
Saya dukung gerakan memberdayakan pegawai BPS. Masih banyak memang 
yang hal-hal yang belum disurvei. Terus cara penyajiannya juga. Harus 
menarik dan kalau perlu kocak, supaya orang yang keder ketika mendengar
kata statistik seperti saya ini jadi ikut tertarik. Mungkin bisa 
dicoba: http://www.nationmaster.com/
 
---
Suryana
Email: [EMAIL PROTECTED]
 
Ada satu hal menarik mengenai marga. Begitu kita baca sejarah dimanapun, 
maka para 'ningrat' akan selalu berusaha untuk membuat pernikahan 
dengan aturan yang sangat ketat. Orang Cina misalnya, sampai 7 turunan 
harus jelas asal usulnya, sehingga sering ada istilah tujuh turunan 
(baik kutukan maupun kemakmuran ). Dengan adanya marga tersebut secara 
tidak langsung akan memudahkan mencari silsilah dari orang yang akan 
dinikahkannya. Hal ini sebenarnya masih berlaku untuk kelompok ningrat
di Jepang dan Inggris.
 
Bagiku, marga adalah salah satu bentuk penghormatan kepada leluhur
yang minimal sudah membuat aku eksis -- sejak Adam & Hawa aku masih
keturunan kesekian lho. Bukti tertulis sudah aku kasih lihat ke 
Zhao Yun di milis apakabar...hehehehehhee...
 

 
Laurens Cantona
Email: [EMAIL PROTECTED]
 
Family name di negara negara Eropa sangat bervariasi. Dulunya  
diambil dari nama kakek, ayah, tempat tinggal, tempat kerja dll.
Saya pernah dengar di Belanda ada fam Kerkov. Di daerah asalku (yang 
menghasilkan banyak KNIL), Kerko artinya mati. Ada yang bisa 
mengartikan hal ini?
 
Nama keluargaku berarti raja dari tempat/lokasi yang miring. Ada juga 
nama keluarga lain di kampungku berarti makan kepala. Sepertinya 
sebelum agama Kristen masuk ke Indonesia, nama keluargaku sudah ada.
 

 
Ambon
Email: [EMAIL PROTECTED] 
 
Betul. Di Eropa diambil dari nama kakek. Di Belanda misalnya ada yang 
namanya "Huizen in 't veld" atau "Van den Broek" [rumah di lapangan, 
dari celana]. Saya kira di Belanda ada undang-undang  untuk mengantikan
nama yang dianggap menertawakan. Di Swedia misalnya ada nama bangsawan 
"Svinhuvud" [kepala babi]. Orang Ukrania atau Polandia ada yang nama 
keluarganya "Baran" [kambing/domba]. Di Indonesia ada yang pakai nama 
keluarga agak lucu yaitu "Kalengsusu".
 
"Kerko" itu dialek Ambon, artinya kuburan. Asal kata bahasa Belanda 
"Kerkhof" yang artinya kuburan. Memang ada keluarga asal Jerman yang 
namanya Kerkhoff, entah  mungkin di Belanda menjadi  Kerkhov.
Kirko bahasa Finlandia artinya "gereja". Bahasa Swedia "Kyrka" = gereja.  
Di dalam gereja-gereja zaman dulu itu ada kuburan raja-raja atau orang
ternama, jadi cocok dengan Kerko.
 
-
 
Johny Indon 
email: [EMAIL PROTECTED]
 
Ya Allah ya Tuhan kami, aku bersyukur kepadamu tidak dilahirkan dari 
keluarga bermarga "Kalengsusu". Ampun deh. Gue mendingan punya marga 
"Terlanjurganteng" ajah daripada "Kalengsusu" atau "Kalengkrupuk".
Asli Mbon, waktu baca kepala babi atau domba gue cuman senyum tipis.
Tapi pas baca bagian "Kalengsusu" itu bener-bener gak tahan pengen 
ngakak. Gile juga tu marga, koq bisa-bisanya bawa-bawa kaleng susu.
Mungkin turunan ke 7 mereka udah ganti marga jadi "Botolkecap" kali 
ye?
 
Kebayang deh waktu bikin KTP di kelurahan:
+"Nama Anda?"
-"Frederick Kalengsusu"
+"Nama kakek?"
-"Alexander Gentengbocor"
+"Nama istri?"
-"Maria Sendaljepit".
+"Wah ternyata istrimu masih kerabat jauh saya"
-"Memangnya bapak marganya apa pak?"
+"Bakiaksemplak"
 
Eh, ngomong-ngomong soal nama nih, yang paling hebring soal pilih nama
itu nggak ada lagi selain orang Batak (urang lain sentimen ka maneh 
Martha, ini mah asli kebeneran). Yang suka nonton TVRI pas acara berita 
coba peratiin deh. Ntar reporternya bilang "Elvis Presley dan Juwita 
(or someone else) melaporkan dari Aceh...".
 
Gue mah yakin banget kalo yang pake nama Elvis Presley itu orang Batak.
soalnya waktu gue masih tinggal di sekitar Pondok Indah, wak

[ppiindia] Diskusi: Tulisan Sirikit Syah mengundang decak kagum

2004-12-28 Terurut Topik radityo djadjoeri

Diskusi: Tulisan Sirikit Syah mengundang decak kagum
 
Banyak pujian dari teman-teman tertuju pada tulisan Hernani Sirikit
Syah bertajuk "Apa pentingnya bahasa?" (pernah dimuat harian Surabaya
Post). Mereka mengagumi karyanya yang penuh makna itu. Ada 
pula sejumput kritikan - namun sekadar meluruskan apa yang ia tulis.
Kalau ada rating atas karya-karya tulis yang hadir di media cetak, 
bolehlah buah pemikiran perempuan berjilbab yang pernah malang 
melintang di berbagai media massa ini diberi nilai A.
 
Tulisan Sirikit memancing teman-teman untuk mengomentari berbagai 
kejadian yang ia sebut. Seperti Mimin di Wana Mandhira 
<[EMAIL PROTECTED]> memberi info bahwa pembunuhan para kyai di 
wilayah Tapal Kuda (TK), Jawa Timur, merupakan pembunuhan yang berkedok perang 
antar tokoh agama NU, padahal tidak. Menurutnya, kawasan TK dikenal sebagai 
wilayah yang kaya 
akan sumber daya alam (SDA) dan mineral. 
 
Peran kyai dalam memberdayakan 
rakyat dan menjaga SDA dari cengkeraman kapitalis sudah sangat diakui. Sehingga 
pembunuhan para kyai tersebut pada dasarnya adalah untuk meluluskan agenda 
besar 
kapitalis global untuk menguasai SDA dan mineral di TK. Hilangnya tokoh panutan 
akan memudahkan mereka masuk dan menguasai TK. "Lihat saja sekarang, 
Monsanto, Exxon, dan lain-lain sekarang bercokol disana, dan berhasil
merebut hak rakyat atas SDA," tulis Mimin. 
 
Ada komentar?
 
Salam Pencerahan!
 

Radityo Djadjoeri
 

 
Ragam komentar
 
Psikolog Sartono Mukadis <[EMAIL PROTECTED]> di milis 
Forum-Pembaca-Kompas sungguh berterima kasih atas tulisan yang berharga 
ini. "Tulisan ini mengingatkan saya pada 4 idols yang membelenggu 
pikiran manusia (Francis Bacon 'Idols which Besets Human-mind), Idola 
Tribus, Idola Specus, Idola Fori, kerancuan karena bahasa pasaran dan 
rujakan. Indonesia juga baru saja mengalami dan masih mengalami. Ada 
istilah 'diamankan' yang berarti ditahan, 'disukabumikan' dan lain-lain. 
Terima kasih sobat!"
 
Gotholoco <[EMAIL PROTECTED]> di milis Sastra-Pembebasan mencipta
sebuah puisi yang terilhami dari tulisan Sirikit:
 
konflik terjadi karena silap kata
ketika politik tak dapat satu suara
akhirnya senjatalah yang bicara
apa hendak dikata 
terpaksa
indonesia tetap dikuasai tentara
wahai begawan kata-kata
sebarkanlah ilmu tulis dan baca
bahasa indonesia bahasa tercinta
supaya negeriku lepas dari petaka
biarkanlah kata-kata yang bicara
bukan senjata yang bicara 
yang membawa banyak binasa
berjuta jiwa melayang entah kemana
tanpa makam tanpa nisan tanpa nama
 
Agus S. Djamil <[EMAIL PROTECTED]>, WNI yang 'mencari sesuap nasi 
dan segenggam berlian' di Brunei Darussalam, di milis Binabud memuji 
tulisan Sirikit karena sangat bernas dan bagus pengungkapannya. 
Menurutnya, tanpa bahasa yang berkembang dengan baik, maka sains dan 
teknologi memang tidak akan bisa maju dan mencerahkan. Kosakata yang 
tepat, presisi, dalam 'mewakili' makna yang ditemukan dalam sains dan 
teknologi, akan menjadi katalis yang menyuburkan tumbuhnya ilmu. Dan 
selanjutnya memberikan pemecahan berbagai masalah yang dialami oleh 
bangsa ini.
 
"Alangkah idealnya, bila 'bahasa' bisa menjadi bagian dari solusi 
berbagai permasalahan yang menumpuk ini, bukannya menjadi bagian dari 
permasalahan dan bahkan malah memicu permasalahan baru, seperti di 
Pasuruan 1996, dan Nigeria 2002," ujar Agus yang sedang merampungkan
buku berjudul 'Al-Quran dan Lautan' itu.
 
Ki Mahmud <[EMAIL PROTECTED]> di milis iPerhumas menilai bahwa
tulisan Sirikit amat mendidik, bukan saja untuk pers dan humas, tapi 
untuk siapa saja. Pesannya: "Kalau mau jadi orang, jadilah orang moderat, 
jangan yang meletup-letup tidak keruan. Sebaik-baik manusia ialah yang 
paling banyak manfaatnya bagi sesama."
 
Kusuma Jaka <[EMAIL PROTECTED]> menilai tulisan Sirikit amat berarti.
"Kita semua seharusnya menyadari akan hal itu. Semoga dengan membaca 
dan memahami tulisan ini, kita semua dapat lebih arif dan santun dalam 
kehidupan," ujar Kusuma. Ia berpesan: "Bagi insan pers yang tulisannya 
dibaca oleh seluruh masyarakat, semoga hati Anda tergerak, bukan hanya 
memilih bahasa menyesatkan yang hanya mengejar kepentingan penjualan."
 
Budi <[EMAIL PROTECTED]>, staf majalah Cakram, di milis iPerhumas
setuju tentang pentingnya bahasa. "Yang pernah kita alami, isi pesan 
seorang juru bicara mestinya tidak dibumbui bahasa yang politis dan 
analisa politik. Kalau tidak, bisa berabe dan bikin kontroversi saja."
 
Magdalena Wenas <[EMAIL PROTECTED]>, praktisi kehumasan yang sedang
menempuh studi di Belanda, amat setuju dengan pendapat Budi. 
"Kesimpulannya, PR dan komunikasi serta menjadi juru bicara tidak 
segampang yang kita duga. Antar praktisi saja makna bahasa dan arti 
bisa bermacam-macam karena bumbu dan analisa itu lho, tanpa mencerna 
secara 'holistic' kepentingan besar dari profesionalisme."
 
Sejumput kritik, sekadar meluruskan
 
Zed Abidien <[EMAIL PROTECTED]>, wartawan Tempo di Surabaya,  
meluruskan tulisan Sirikit. Menurutnya, tuli

[ppiindia] Diskusi: Menguak kasus 'Tempo vs TW' dari kacamata bisnis

2004-12-24 Terurut Topik radityo djadjoeri

Diskusi: Menguak kasus 'Tempo vs TW' dari kacamata bisnis
 
Kekhawatiran 'hostile take over'
 
Kasus 'Tempo vs Tommy Winata (TW)' masih saja ramai dibincangkan. 
Beberapa milis di internet asyik mendiskusikannya, padahal sengketa 
perusahaan penerbitan pers lawan pengusaha yang bisnisnya menggurita 
itu sudah berusia setahun lebih. 
 
Menyimak berbagai argumentasi yang dari dulu hingga kini dipaparkan 
oleh teman-teman, semua mengarah pada sisi jurnalistik dan hukum saja 
-- plus sedikit 'menyerempet' ke politik -- sementara sisi 
bisnisnya sama sekali tak tersentuh. Maklum, tak ada satupun pelaku
bisnis yang ikut 'urun rembug' dalam diskusi tersebut. Pledoi yang 
disusun Bambang Harymurti (BHM) juga tak memasuki area itu. 
 
Todung Mulya Lubis, pembela hukum Tempo, pernah menyatakan kekhawatiran
yang bernuansa bisnis. Ia cemas bila tak ditangani dengan hati-hati, 
dampak dari kasus ini akan merembet pada langkah 'hostile take over' 
saham Tempo Inti Media (TIM) oleh 'konglomerat hitam'. Sebagaimana 
kita tahu, saham TIM sudah tercatat di pasar modal. Apalagi TW mulai
terjun ke bisnis pers -- punya majalah berita bernama Pilars dan koran
Jakarta. Namun Todung belum memberi tanggapan kiat apa yang bakal dipasang 
apabila kasus ini dibedah dari kacamata bisnis.
 
Deretan saksi ahli
 
Dari naskah Pledoi BHM 16 Agustus 2004 yang setebal 30 halaman, termuat
deretan saksi-saksi ahli yaitu:
- Hinca I.P. Panjaitan, S.H.,  Ketua Bidang Komisi Hukum Dewan Pers, 
memberikan kesaksian pada sidang tanggal 31 Mei 2004.
- Drs. Sabam Leo Batubara, Ketua Bidang Komisi Pengaduan Dewan Pers,  
secara tegas telah menyatakan bahwa artikel "Ada Tomy di Tenabang?" 
memenuhi kaidah jurnalistik adalah fakta hukum yang kuat. 
- Prof. Abdul Muis, ahli komunikasi, pada tanggal 23 Maret 2004 
memberikan kesaksian senada.
- Masmimar Mangiang, saksi ahli bahasa jurnalistik, memberikan 
kesaksian 10 Mei 2004.
- Abdullah Alamudi, saksi ahli jurnalistik, memberikan kesaksian 
10 Mei 2004.
 
Ada 1 ahli hukum dan 4 pakar jurnalistik. Entah siapa saja saksi-saksi 
ahli yang dihadirkan pihak Tommy Winata.  Ada yang tahu? Yang saya 
dengar, pakar jurnalistik Hernani Sirikit Syah dari Surabaya pernah 
ditawari penasehat hukum TW untuk jadi salah satu saksi ahli, namun ia 
menolaknya. 
 
Cuplikan Pledoi Bambang Harymurti (BHM)
 
Untuk memberi gambaran kenapa Tempo menulis artikel tentang TW, saya 
kutipkan Pledoi BHM (h. 8-9):
 
"Mari kita memulai paparan ini dengan kisah penulisan berita "Ada Tomy 
di Tenabang?". Tulisan yang dimuat pada halaman 30 dan 31 majalah 
Tempo edisi 3-9 Maret 2003 itu menjadi pokok perkara ini. Awalnya 
dimulai pada hari Senin, 24 Februari 2003, ketika redaksi majalah 
Tempo mengadakan rapat perencanaan rutin untuk membahas usulan berita 
yang akan diterbitkan pada edisi Senin berikut. Di antara banyak 
usulan berita yang dibahas, kompartemen nasional mengusulkan untuk 
melakukan laporan lanjutan peristiwa kebakaran pasar Tanah Abang yang 
baru saja ditulis di majalah Tempo yang terbit hari itu."
 
"Karena saudara Ahmad Taufik bertugas sebagai penulis di kompartemen 
nasional dan ia yang menulis artikel tentang kebakaran Tanah Abang, 
maka yang bersangkutan ditugaskan untuk mempersiapkan penulisan artikel 
lanjutan (follow up) kebakaran Tanah Abang tersebut, antara lain 
dengan membuat lembar penugasan dan memonitor perkembangan keadaan 
Tanah Abang. Kebetulan saudara Ahmad Taufik dibesarkan di kawasan 
Tanah Abang hingga mempunyai banyak teman dan melalui pertemanannya 
itu ia mendengar berbagai informasi menarik. Termasuk di antaranya 
kabar yang menginformasikan bahwa pengusaha Tomy Winata telah mengirim 
proposal untuk merenovasi pasar Tanah Abang sekitar tiga bulan sebelum
kebakaran."
 
"Kabar ini disampaikan Saudara Ahmad Taufik pada rapat rutin pengecekan 
redaksi majalah Tempo pada Rabu, 26 Februari 2003. Karena infonya 
masih sumir, rapat meminta Saudara Ahmad Taufik agar mendalami 
informasi itu, antara lain dengan melakukan pengecekan ulang dan 
konfirmasi ke berbagai sumber yang dianggap perlu. Saya tak terlalu 
mendalami persoalan ini pada saat rapat tersebut karena hadir di 
tempat rapat agak terlambat akibat kesibukan dinas yang lain. Namun 
dari penuturan Ahmad Taufik, saya mendapat informasi bahwa ia kemudian 
melakukan reportase ke Tanah Abang dan bertemu dengan seorang temannya,
seorang kontraktor arsitektur yang banyak terlibat dalam proyek-proyek
pemerintah daerah DKI. Melalui sumbernya ini, yang minta jati dirinya
dirahasiakan, Ahmad Taufik diantar bertemu dengan seorang pejabat 
yang mempunyai akses pada proposal itu. Ahmad Taufik diperbolehkan 
membaca dokumen tersebut namun tak diperkenankan memfotokopinya karena 
sumber tersebut khawatir identitas dirinya dapat terlacak jika foto 
kopi itu tersebar."
 
Masukan dari Ahmad Taufik (AT)
 
Untuk memberi gambaran lebih rinci, saya sertakan postingan dari
AT <[EMAIL PROTECTED]> di milis Jurnalisme pada 13 Desember 2004 lalu:
"Saya senang mengikuti p

  1   2   >