[ppiindia] Orang Percaya itu Orang Geblek! -- Koreksi dikit...

2005-07-25 Terurut Topik Rahadian P. Paramita
Mang Ucup:
kita harus berusaha untuk melupakan nalar 
kita, karena perkataan kepercayaan itu tidak ada di dlm kamusnya 
ilmu pengetahuan! Inilah yg dibilang doktrin comberan ato Kebo 
duduk ato dlm bhs Londonya Bull Sit!..

JNA:
Mau koreksi dikit aja mang Saya cuma tertarik dengan dua kata yang secara 
sengaja atu tidak, Anda telah salah mengejanya. Kalau di kamus, nggak ada yang 
namanya Bull Sit, atau Kebo duduk. Yang ada itu Bull Shit, atau Tai Kebo. Nggak 
penting sih... cuman gatel aja...
Nah, lain kali, buka kamus dulu sebelum marah-marah :D

Pemilihan kata menunjukkan seberapa cerdas pemikiran Anda... 

Terima kasih, silakan lanjutkan marah-marahnya..


_
rahadian p. paramita at http://prajnas.blogspot.com

See the truth and the truth shall set you free.





Message: 1 
   Date: Sun, 24 Jul 2005 09:44:54 -
   From: mangucup88 [EMAIL PROTECTED]
Subject: Orang Percaya itu Orang Geblek!

Bangsa kita bisa dinilai sebagai bangsa yg Belegug, karena masih 
bisa dan mau percaya, bahwa perjudian dan korupsi bisa diberantas, 
begitu juga karena masih percaya akan dongeng, bahwa negeri ini 
adalah negeri yg adil dan makmur, belum lagi adanya kepercayaan 
bahwa harga BBM tidak bakalan naik ataupun Tommy itu ada di 
Nusakambangan bukannya di Jkt. Begitu juga adanya kepercayaan SMS yg 
kita kirim ke SBY itu akan dibalas.

Disamping itu Lho termasuk orang Geblek, karena mo percaya ama 
tetangga ato sales MLM, sehingga akhirnya kena tipu, begitu juga 
karena masih mo percaya ama dongeng2 maupun iming2 para calo 
sorgawi, ato percaya akan rayuan gombalnya sang pacar, sehingga 
akhirnya perut bunting tanpa ada Bokapnya. Ato masih mo percaya ama 
oret2an maboknya mang Ucup! Orang yg percaya terhadap semuanya ini 
bisa dikategorikan ke dlm rumpun Orang Geblek!

Apakah benar bangsa kita ini bisa dinilai sebagai bangsa Bajay 
Bajuri, karena masih memiliki kepercayaan? Tidak! Sebab tanpa adanya 
kepercayaan Anda tidak akan bisa hidup, hanya orang Gendheng dan 
Sedeng saja yg tidak memiliki kepercayaan sama sekali, bahkan yg 
mengaku sebagai atheist sekalipun mereka percaya, bahwa Allah itu 
sebenarnya tidak ada! Setiap bisnis selalu diawali dgn adanya 
kepercayaan tanpa adanya kepercayaan tidak mungkin bisa terjadi 
transaksi bisnis. Anda tidak perlu pergi ke Dr ato rumah sakit, 
apabila tidak memiliki kepercayaan terhadap mereka.

Ada kepercayaan yg harus di cek, umpamanya dgn data2 yg diberikan ke 
Bank, ada juga kepercayaan yg tidak perlu di cek umpamanya berita2 
dari CNN dan ada juga kepercayaan yg tidak bisa di cek ialah tentang 
keberadaan-Nya Allah! Dan ada juga kepercayaan yg sukar untuk di cek 
umpamanya apakah mang Ucup itu punya WIL?

Walaupun demikian tidak bisa dipungkiri, bahwa kepercayaan sering 
kali bentrok dgn ilmu pengetahuan, bahkan demi kepercayaan kita 
harus kompromi dgn mengorbankan akal budi, sebagai contoh Bunda 
Maria bisa hamil dlm status masih perawan, karena ia belum pernah 
dijamah oleh siapapun juga, untuk dapat mempercayai ini, kita harus 
bersedia mengorbankan/mengosongkan ilmu pengetahukan atau pikiran 
logika kita, dlm bhs Sunda nya ini disebut Secrificium intellectus 
= pengorbanan akal budi.

Oleh sebab itulah Tertullianus berpendapat, bahwa kepercayaan itu 
meniadakan ilmu pengetahuan atau menurut Thomas dari Aquino, 
sebaiknya kepercayaan itu dipisahkan jauh2 dari ilmu pengetahuan. 

Konflik antara kepercayaan dan ilmu pengetahuan sering sekali 
terjadi umpamanya dlm bidang biologi yg satu menyatakan bahwa kita 
ini keturunan dari monyet (Darwin) sedangkan menurut kepercayaan 
kita ini diciptakan oleh Allah. Bahkan sering sekali saya mendengar 
kalho kita mau percaya, kita harus berusaha untuk melupakan nalar 
kita, karena perkataan kepercayaan itu tidak ada di dlm kamusnya 
ilmu pengetahuan! Inilah yg dibilang doktrin comberan ato Kebo 
duduk ato dlm bhs Londonya Bull Sit!

Tanpa adanya kepercayaan tidak akan ada ilmu pengetahuan! Ilmu 
Pengetahuan bukannya timbul secara kebetulan! Mereka bisa 
menyelidiki dan menemukan sesuatu, karena diawali dgn adanya 
kepercayaan pada suatu hipotesis. Untuk meraih ini pada awalnya 
mereka harus bersedia mengorbankan akal budi atau nalar mereka, 
kalau hanya berdasarkan akal budi saja, manusia tidak akan dapat 
melakukan perjalanan ke bulan! Untuk kepercayaan ini negara2 
adikuasa seperti AS, Rusia telah mengeluarkan dana ratusan milyar 
AS$.

Kepercayaan adalah ufuk (=horison) dari ilmu pengetahuan atau 
akarnya dari setiap ilmu pengetahuan, tanpa adanya kepercayaan tidak 
akan ada ilmu pengetahuan!

Begitu juga apabila ilmu pengetahuan sudah buntu, maka kepercayanlah 
akan timbul, sebagai contoh: Para ilmuwan percaya (Inggris = 
believe) bahwa usia bumi kita ini kurang lebih 500 juta th yg 
lampau, mereka disini menggunakan perkataan percaya, karena mereka 
tidak dapat memastikannya atau lebih tepatnya karena mereka teu 

Re: [ppiindia] Orang Percaya itu Orang Geblek!

2005-07-25 Terurut Topik Yustam

mang Ucup,  kepercayaan  itu selalu berhubungan dengan kebenaran, tapi
kepercayaan dalam agama dan ilmu pengetahuan itu berbeda.  dalam agama
kepercayaan akan kebenaran itu tidak mempunyai data, dan dalam kitab-kitab
selalu di terangkan tentang orang-orang yang selalu mengingkari kepercayaan
ajaran agama, karena memang datanya kurang dan mungkin sama sekali
tidak ada, sehingga bertentangan dengan nalar

sedangkan kepercayaan dalam ilmu pengetahuan, kebenarannya disajikan
dengan data sehingga di anggap benar ...  tapi kekurangannya adalah setiap
data yang di tampilkan hanya lah persepsi ilmuwan terhadap data yang
menyimpulkan kebenaran, sehingga menimbulkan kebenaran,  tapi kebenaran
ini tidaklah absolut karena ilmu pengetahuan masih berkembang sehingga
persepsi manusia masih terus berkembang ...

beda dengan agama, seperti meyakinkan akan kebenaran adanya hari
kiamat, sekarang ini orang sudah mulai yakin dan dapat diterangkan
dengan ilmu pengetahuan ...  seperti contohnya kekhawatiran
akan adanya tumbukan antar planet yang mengantar tentang terjadinya
kehancuran alam semesta ..  teori tentang lubang hitam    lagi-lagi hal
ini akan membuktikan kepercayaan terhadap ajaran agama  

salam
yustam ...






Bangsa kita bisa dinilai sebagai bangsa yg Belegug, karena masih
bisa dan mau percaya, bahwa perjudian dan korupsi bisa diberantas,
begitu juga karena masih percaya akan dongeng, bahwa negeri ini
adalah negeri yg adil dan makmur, belum lagi adanya kepercayaan
bahwa harga BBM tidak bakalan naik ataupun Tommy itu ada di
Nusakambangan bukannya di Jkt. Begitu juga adanya kepercayaan SMS yg
kita kirim ke SBY itu akan dibalas.

(orang jepang aja bisa di rubah dengan restorasi meiji mengapa
indonesia
tidak percaya bahwa korupsi tidak bisa di berantas)

Disamping itu Lho termasuk orang Geblek, karena mo percaya ama
tetangga ato sales MLM, sehingga akhirnya kena tipu, begitu juga
karena masih mo percaya ama dongeng2 maupun iming2 para calo
sorgawi, ato percaya akan rayuan gombalnya sang pacar, sehingga
akhirnya perut bunting tanpa ada Bokapnya. Ato masih mo percaya ama
oret2an maboknya mang Ucup! Orang yg percaya terhadap semuanya ini
bisa dikategorikan ke dlm rumpun Orang Geblek!

Apakah benar bangsa kita ini bisa dinilai sebagai bangsa Bajay
Bajuri, karena masih memiliki kepercayaan? Tidak! Sebab tanpa adanya
kepercayaan Anda tidak akan bisa hidup, hanya orang Gendheng dan
Sedeng saja yg tidak memiliki kepercayaan sama sekali, bahkan yg
mengaku sebagai atheist sekalipun mereka percaya, bahwa Allah itu
sebenarnya tidak ada! Setiap bisnis selalu diawali dgn adanya
kepercayaan tanpa adanya kepercayaan tidak mungkin bisa terjadi
transaksi bisnis. Anda tidak perlu pergi ke Dr ato rumah sakit,
apabila tidak memiliki kepercayaan terhadap mereka.

Ada kepercayaan yg harus di cek, umpamanya dgn data2 yg diberikan ke
Bank, ada juga kepercayaan yg tidak perlu di cek umpamanya berita2
dari CNN dan ada juga kepercayaan yg tidak bisa di cek ialah tentang
keberadaan-Nya Allah! Dan ada juga kepercayaan yg sukar untuk di cek
umpamanya apakah mang Ucup itu punya WIL?

Walaupun demikian tidak bisa dipungkiri, bahwa kepercayaan sering
kali bentrok dgn ilmu pengetahuan, bahkan demi kepercayaan kita
harus kompromi dgn mengorbankan akal budi, sebagai contoh Bunda
Maria bisa hamil dlm status masih perawan, karena ia belum pernah
dijamah oleh siapapun juga, untuk dapat mempercayai ini, kita harus
bersedia mengorbankan/mengosongkan ilmu pengetahukan atau pikiran
logika kita, dlm bhs Sunda nya ini disebut Secrificium intellectus
= pengorbanan akal budi.

Oleh sebab itulah Tertullianus berpendapat, bahwa kepercayaan itu
meniadakan ilmu pengetahuan atau menurut Thomas dari Aquino,
sebaiknya kepercayaan itu dipisahkan jauh2 dari ilmu pengetahuan.

Konflik antara kepercayaan dan ilmu pengetahuan sering sekali
terjadi umpamanya dlm bidang biologi yg satu menyatakan bahwa kita
ini keturunan dari monyet (Darwin) sedangkan menurut kepercayaan
kita ini diciptakan oleh Allah. Bahkan sering sekali saya mendengar
kalho kita mau percaya, kita harus berusaha untuk melupakan nalar
kita, karena perkataan kepercayaan itu tidak ada di dlm kamusnya
ilmu pengetahuan! Inilah yg dibilang doktrin comberan ato Kebo
duduk ato dlm bhs Londonya Bull Sit!

Tanpa adanya kepercayaan tidak akan ada ilmu pengetahuan! Ilmu
Pengetahuan bukannya timbul secara kebetulan! Mereka bisa
menyelidiki dan menemukan sesuatu, karena diawali dgn adanya
kepercayaan pada suatu hipotesis. Untuk meraih ini pada awalnya
mereka harus bersedia mengorbankan akal budi atau nalar mereka,
kalau hanya berdasarkan akal budi saja, manusia tidak akan dapat
melakukan perjalanan ke bulan! Untuk kepercayaan ini negara2
adikuasa seperti AS, Rusia telah mengeluarkan dana ratusan milyar
AS$.

Kepercayaan adalah ufuk (=horison) dari ilmu pengetahuan atau
akarnya dari setiap ilmu pengetahuan, tanpa adanya kepercayaan tidak
akan ada ilmu pengetahuan!

Begitu juga apabila ilmu pengetahuan sudah 

[ppiindia] Orang Percaya itu Orang Geblek!

2005-07-24 Terurut Topik mangucup88
Bangsa kita bisa dinilai sebagai bangsa yg Belegug, karena masih 
bisa dan mau percaya, bahwa perjudian dan korupsi bisa diberantas, 
begitu juga karena masih percaya akan dongeng, bahwa negeri ini 
adalah negeri yg „adil dan makmur, belum lagi adanya kepercayaan 
bahwa harga BBM tidak bakalan naik ataupun Tommy itu ada di 
Nusakambangan bukannya di Jkt. Begitu juga adanya kepercayaan SMS yg 
kita kirim ke SBY itu akan dibalas.

Disamping itu Lho termasuk orang Geblek, karena mo percaya ama 
tetangga ato sales MLM, sehingga akhirnya kena tipu, begitu juga 
karena masih mo percaya ama dongeng2 maupun iming2 para calo 
sorgawi, ato percaya akan rayuan gombalnya sang pacar, sehingga 
akhirnya perut bunting tanpa ada Bokapnya. Ato masih mo percaya ama 
oret2an maboknya mang Ucup! Orang yg percaya terhadap semuanya ini 
bisa dikategorikan ke dlm rumpun „Orang Geblek!

Apakah benar bangsa kita ini bisa dinilai sebagai bangsa Bajay 
Bajuri, karena masih memiliki kepercayaan? Tidak! Sebab tanpa adanya 
kepercayaan Anda tidak akan bisa hidup, hanya orang Gendheng dan 
Sedeng saja yg tidak memiliki kepercayaan sama sekali, bahkan yg 
mengaku sebagai atheist sekalipun mereka percaya, bahwa Allah itu 
sebenarnya tidak ada! Setiap bisnis selalu diawali dgn adanya 
kepercayaan tanpa adanya kepercayaan tidak mungkin bisa terjadi 
transaksi bisnis. Anda tidak perlu pergi ke Dr ato rumah sakit, 
apabila tidak memiliki kepercayaan terhadap mereka.

Ada kepercayaan yg harus di cek, umpamanya dgn data2 yg diberikan ke 
Bank, ada juga kepercayaan yg tidak perlu di cek umpamanya berita2 
dari CNN dan ada juga kepercayaan yg tidak bisa di cek ialah tentang 
keberadaan-Nya Allah! Dan ada juga kepercayaan yg sukar untuk di cek 
umpamanya apakah mang Ucup itu punya WIL?

Walaupun demikian tidak bisa dipungkiri, bahwa kepercayaan sering 
kali bentrok dgn ilmu pengetahuan, bahkan demi kepercayaan kita 
harus kompromi dgn mengorbankan akal budi, sebagai contoh Bunda 
Maria bisa hamil dlm status masih perawan, karena ia belum pernah 
dijamah oleh siapapun juga, untuk dapat mempercayai ini, kita harus 
bersedia mengorbankan/mengosongkan ilmu pengetahukan atau pikiran 
logika kita, dlm bhs Sunda nya ini disebut „Secrificium intellectus 
= pengorbanan akal budi.

Oleh sebab itulah Tertullianus berpendapat, bahwa kepercayaan itu 
meniadakan ilmu pengetahuan atau menurut Thomas dari Aquino, 
sebaiknya kepercayaan itu dipisahkan jauh2 dari ilmu pengetahuan. 

Konflik antara kepercayaan dan ilmu pengetahuan sering sekali 
terjadi umpamanya dlm bidang biologi yg satu menyatakan bahwa kita 
ini keturunan dari monyet (Darwin) sedangkan menurut kepercayaan 
kita ini diciptakan oleh Allah. Bahkan sering sekali saya mendengar 
kalho kita mau percaya, kita harus berusaha untuk melupakan nalar 
kita, karena perkataan „kepercayaan itu tidak ada di dlm kamusnya 
ilmu pengetahuan! Inilah yg dibilang doktrin comberan ato „Kebo 
duduk ato dlm bhs Londonya Bull Sit!

Tanpa adanya kepercayaan tidak akan ada ilmu pengetahuan! Ilmu 
Pengetahuan bukannya timbul secara kebetulan! Mereka bisa 
menyelidiki dan menemukan sesuatu, karena diawali dgn adanya 
kepercayaan pada suatu hipotesis. Untuk meraih ini pada awalnya 
mereka harus bersedia mengorbankan „akal budi atau nalar mereka, 
kalau hanya berdasarkan akal budi saja, manusia tidak akan dapat 
melakukan perjalanan ke bulan! Untuk kepercayaan ini negara2 
adikuasa seperti AS, Rusia telah mengeluarkan dana ratusan milyar 
AS$.

Kepercayaan adalah ufuk (=horison) dari ilmu pengetahuan atau 
akarnya dari setiap ilmu pengetahuan, tanpa adanya kepercayaan tidak 
akan ada ilmu pengetahuan!

Begitu juga apabila ilmu pengetahuan sudah buntu, maka kepercayanlah 
akan timbul, sebagai contoh: Para ilmuwan percaya (Inggris = 
believe) bahwa usia bumi kita ini kurang lebih 500 juta th yg 
lampau, mereka disini menggunakan perkataan percaya, karena mereka 
tidak dapat memastikannya atau lebih tepatnya karena mereka „teu 
nyaho alias „tidak tahu!

Kita percaya untuk hal2 yg kita tidak ketahui atau yg tidak bisa 
kita pastikan, sebab rumusan2 kepercayaan selalu melebihi logika dan 
belum dapat di chek, sedangkan rumusan2 ilmiah selalu logis dan 
dapat segera di cek! 

Apakah orang yg percaya akan Allah itu bisa disebut sebagai  orang 
Geblek yg tidak punya otak? Tidak! 

Bahkan para pembimbing agama yg menganjurkan umatnya untuk 
mempercayai Allah dgn tanpa menggunakan otak ato akal budi; ia itu 
adalah seorang Penipu! Karena dgn demikian ia sendiri menyatakan 
ketidak percayaannya kepada Allah yg ia sembah! Emangnya kita harus 
percaya kepada Allah hanya dgn hati dan pantat saja!

Perlu diketahui bahwa kita umat manusia ini sudah dari dahulu 
ditantang oleh Sang Pencipta dimana Ia sendiri telah 
berfirman: Kasihilah Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan 
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap 
kekuatanmu!

Oleh karena itu hanya pembimbing agama yg Koplok dan O´on azah yg 
menyarankan umatnya