Re: [ppiindia] Kontrak operasi Exxon di Cepu tak diperpanjang

2004-08-25 Thread rahardjo mustadjab
Mas Listy,

Pada jaman Belanda dulu boleh dikata produksi minyak
di Cepu yang ditangani oleh BPM/Shell paling besar di
Indonesia.  Setelah dinyatakan sumur Cepu tidak
menguntungkan lagi, Pertamina menggunakan tempat itu
untuk sekolah tenaga ahli perminyakan.  Sedang
penduduk dibiarkan mengusahakan ladang minyak di hutan
jati, minyak disana banyak kandungan air, lilin (wax)
dan belerangnya.

Setelah cukup lama ladang Cepu dinyatakan kering, pada
tahun 1980an Pertamina menerima penawaran Tommy
Suharto yang bertindak sebagai calo, yang katanya akan
mengelola pengusahaan secondary recovery.  Lantas
Tommy menjual konsesi ke Exxon.

Tahu-tahu, pada tahun 2001 Exxon membikin kejutan. 
Mereka menemukan sumur lagi, dibawah sumur yang
disedot oleh BPM dulu.  Deposit minyaknya bukan
main-main, 600 juta barrel minyak mentah, atau senilai
US $ 20 milyard (kalau dengan harga minyak mentah yang
melonjak sekarang sampai US 46 per barrel, nilainya 
jauh lebih besar lagi).  Kalau sumur Cepu diusahakan,
bakal mendongkrak pendapatan negara dari minyak
sekitar 15%.

Indonesia tidak perlu ikutan dengan seruan OPEC
tanggal 11 Februari 2004 untuk mengurangi produksi
minyak.  Soalnya, produksi minyak Indonesia sudah
dibawah quota yang disetujui bersama oleh OPEC.

Kalau investasi untuk kegiatan mencari ladang baru
tidak ada lagi, dikuatirkan Indonesia tidak lama lagi
akan menjadi net-importer minyak.  Tahun ini,
pendapatan negara dari minyak diperkirakan akan turun
25%.  tahun lalu, Indonesia menghasilkan 1.1 juta
barrel crude per hari, padahal di APBN dianggarkan
1.27 juta barrel crude per hari.  Perlu diketahui, 
bahwa menurut kontrak bagi hasil (production sharing)
yang berlaku selama ini, pemerintah tidak ikut
menanggung biaya eksplorasi.  Artinya, kalau sebuah
perusahaan minyak gagal menemukan sumur (dry well)
perusahaan itu yang akan rugi atau bangkrut.  Kalau
berhasil, yang dibagi adalah hasilnya antara negara
dengan perusahaan minyak (dulu jaman Ibnu Sutowo pelit
sekali untuk perusahan asing 85/15 sekarang 65/35). 
Aneh, dulu perusahaan minyak asing dipeliti, tapi
mereka senang berusaha disini, sekarang ketentuan
dilonggarkan mereka pada ogah-ogahan.

Mari kita kaji, mengapa perusahaan minyak asing yang
masih bercokol disini berpikir dua tiga kali sebelum
mengeluarkan biaya untuk eksplorasi.  Bahkan ada 3
perusahaan minyak Amerika yang angkat kaki dari
Indonesia:  Devon Energy, Kerr-McGee dan Occidental
petroleum.  Pertama, otonomi daerah telah menyebabkan
dua lapis perundingan dan biaya untuk pusat dan
daerah.  Diatas bagi hasil yang telah disepakati,
perusahaan akan memberikan lagi 15% hasil minyak
kepada daerah, Riau misalnya.  Kedua, Pemda dan
masyarakat daerah semakin nekad sekarang.  Mereka
menuntut agar perusahaan mempekerjakan putra daerah.
Bahkan penduduk Riau nekad membakar kendaraan Caltex
dan membakar sumur minyak mereka yang sebenarnya milik
Indonesia juga.  Caltex, yang menghasilkan separuh
minyak Indonesia, sering kehilangan alat-alat yang
mahal ditempat terpencil.  Ketiga, dan ini tak kalah
pentingnya, modal asing khawatir dengan tidak
menentunya kepastian hukum.  Misalnya, Caltex yang
berpegang pada kontrak yang lama, tiba-tiba pada tahun
2001 diberitahu bahwa untuk selanjutnya kontrak
diserahkan kepada Pertamina dan Pemda.  Kontrak Exxon
sendiri di Cepu berdasar kesepakatan lama akan berlaku
sampai tahun 2010, tapi tahu-tahu sudah diputuskan. 
Untung Mobil, Caltex dan Exxon cukup mengelus dada
saja, kalau mereka menuntut Indonesia di pengadilan
arbitrase seperti Karaha Bodas, bagaimana?  Terpaksa
Indonesia akan rugi, bukan?

Jadi Mas, kita jangan terlalu terbawa arus semangat
para pseudo-nasionalis yang sebenarnya ada udang di
balik batunya.  Mereka, para birokrat dan politisi
yang akan untung, tapi Indonesia jadi buntung.

Salam,
RM


 --- Listy <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> >>>alhamdulillah.. berita bagus.. 
> >>>mudah2an menular ke tambang2 yg lain..
> >>>untuk dikelola oleh putra-putri ibu pertiwi..
> >>>bangkitlah bangsaku.. jayalah negeriku.. 
> >>>insya Allah..
>  
> http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=477
>

>
&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&pared_id=316170&patop_id=W16
>   
> Rabu, 25/08/2004 14:56 WIB
> Kontrak operasi Exxon di Cepu tak diperpanjang 
> oleh : Diena Lestari 
> 
> 
> JAKARTA (Bisnis): Direktur Pertamina Widya Purnama
> menegaskan BUMN itu tidak akan memperpanjang kontrak
> operasi ladang Cepu, Jateng, yang saat ini
> dioperasikan Exxon Mobile. 
> 
> 
> "Keputusan ini sangat penting karena justru akan
> menguntungkan republik ini,"ujarnya dalam rapat
> dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR hari ini. 
> 
> 
> Menurut dia, kontrak yang dilakukan Pertamina harus
> memuat tiga hal. Pertamina harus mendapat untung;
> negara harus untung dan mitra juga harus untung. 
> 
> 
>  
>  
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed

Re: [ppiindia] Kontrak operasi Exxon di Cepu tak diperpanjang

2004-08-25 Thread Sandy Dwiyono
Kalau bisa Freeport kita yang kelola, masa emas
setinggi gunung diserahin orang asing. Suruh Aneka
Tambang untuk menambang emas eks Freeport.
--- Listy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> >>>alhamdulillah.. berita bagus.. 
> >>>mudah2an menular ke tambang2 yg lain..
> >>>untuk dikelola oleh putra-putri ibu pertiwi..
> >>>bangkitlah bangsaku.. jayalah negeriku.. 
> >>>insya Allah..
>  
> http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=477
>

>
&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&pared_id=316170&patop_id=W16
>   
> Rabu, 25/08/2004 14:56 WIB
> Kontrak operasi Exxon di Cepu tak diperpanjang 
> oleh : Diena Lestari 
> 
> 
> JAKARTA (Bisnis): Direktur Pertamina Widya Purnama
> menegaskan BUMN itu tidak akan memperpanjang kontrak
> operasi ladang Cepu, Jateng, yang saat ini
> dioperasikan Exxon Mobile. 
> 
> 
> "Keputusan ini sangat penting karena justru akan
> menguntungkan republik ini,"ujarnya dalam rapat
> dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR hari ini. 
> 
> 
> Menurut dia, kontrak yang dilakukan Pertamina harus
> memuat tiga hal. Pertamina harus mendapat untung;
> negara harus untung dan mitra juga harus untung. 
> 
> 
>  
>  
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 




__
Do you Yahoo!?
New and Improved Yahoo! Mail - Send 10MB messages!
http://promotions.yahoo.com/new_mail 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi.4t.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



RE: [ppiindia] Kontrak operasi Exxon di Cepu tak diperpanjang

2004-08-26 Thread Listy
Bpk Rahardjo yg baik,
woa.. aku pusing kalo diajak ngomong angka2..
mana pake persentase-persentase yg bikin bingung :)
tadinya udah merasa hepi membaca berita ini..
bahwa ada generasi baru untuk perbaikan negeri..
tetttaaapppiii..
jika memang ada niat2 tidak baik dibelakangnya
duhhh.. tersirat dalam pikiran aku..
kapan dong indonesia akan menjadi lebih baik?
apakah harus terus menerus begini saja?
wassalam,
listy tanpa mas :)
takut jadi incaran copet.. heheee
biarkan mas-nya nempeelll di monas..

-rahardjo mustadjab [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Jadi Mas, kita jangan terlalu terbawa arus semangat
para pseudo-nasionalis yang sebenarnya ada udang di
balik batunya.  Mereka, para birokrat dan politisi
yang akan untung, tapi Indonesia jadi buntung.

Salam,
RM




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi.4t.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [ppiindia] Kontrak operasi Exxon di Cepu tak diperpanjang

2004-08-26 Thread Danardono HADINOTO

Memang aneh hikayat minyak ini ya pak Rahardjo.
 
Kita ambil contoh Austria ini. Negeri berpenduduk 7 juta manusia. Disini ada ladang 
minyak, di kawasan Austria timur laut. Hasilnya minim sekali, hanya menutupi kebutuhan 
sebanyak kira kira 7%. Belum lagi lubang sumurnya amat sangat dalam.
 
Austria, seperti negara negara lain, juga dibawah tekanan raksasa minyak dunia.
 
Namun, Austria memiliki hak explorasi di-negara negara minyak. Industri dan niaga 
minyak negara dapat menyumbang cukup substantial bagi Anggaran Negara.
 
Montan-Universität di Leoben, Austria selatan, dipropinsi Styria, adalah termasuk 
Mekah untuk pendidikan ilmu peminyakan dan pertambangan. Juga beberapa siswa kita 
meraih S3 disini.
 
Negara kita adalah traditional negara pengexport minyak. Namun selain menara bor, kita 
kurang memiliki menara ilmiah dalam bidang ini. Atau outlet perminyakan di negara2 
lain.
 
Salam hangat
 
Danardono


rahardjo mustadjab <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Mas Listy,

Pada jaman Belanda dulu boleh dikata produksi minyak
di Cepu yang ditangani oleh BPM/Shell paling besar di
Indonesia.  Setelah dinyatakan sumur Cepu tidak
menguntungkan lagi, Pertamina menggunakan tempat itu
untuk sekolah tenaga ahli perminyakan.  Sedang
penduduk dibiarkan mengusahakan ladang minyak di hutan
jati, minyak disana banyak kandungan air, lilin (wax)
dan belerangnya.

Setelah cukup lama ladang Cepu dinyatakan kering, pada
tahun 1980an Pertamina menerima penawaran Tommy
Suharto yang bertindak sebagai calo, yang katanya akan
mengelola pengusahaan secondary recovery.  Lantas
Tommy menjual konsesi ke Exxon.

Tahu-tahu, pada tahun 2001 Exxon membikin kejutan. 
Mereka menemukan sumur lagi, dibawah sumur yang
disedot oleh BPM dulu.  Deposit minyaknya bukan
main-main, 600 juta barrel minyak mentah, atau senilai
US $ 20 milyard (kalau dengan harga minyak mentah yang
melonjak sekarang sampai US 46 per barrel, nilainya 
jauh lebih besar lagi).  Kalau sumur Cepu diusahakan,
bakal mendongkrak pendapatan negara dari minyak
sekitar 15%.

Indonesia tidak perlu ikutan dengan seruan OPEC
tanggal 11 Februari 2004 untuk mengurangi produksi
minyak.  Soalnya, produksi minyak Indonesia sudah
dibawah quota yang disetujui bersama oleh OPEC.

Kalau investasi untuk kegiatan mencari ladang baru
tidak ada lagi, dikuatirkan Indonesia tidak lama lagi
akan menjadi net-importer minyak.  Tahun ini,
pendapatan negara dari minyak diperkirakan akan turun
25%.  tahun lalu, Indonesia menghasilkan 1.1 juta
barrel crude per hari, padahal di APBN dianggarkan
1.27 juta barrel crude per hari.  Perlu diketahui, 
bahwa menurut kontrak bagi hasil (production sharing)
yang berlaku selama ini, pemerintah tidak ikut
menanggung biaya eksplorasi.  Artinya, kalau sebuah
perusahaan minyak gagal menemukan sumur (dry well)
perusahaan itu yang akan rugi atau bangkrut.  Kalau
berhasil, yang dibagi adalah hasilnya antara negara
dengan perusahaan minyak (dulu jaman Ibnu Sutowo pelit
sekali untuk perusahan asing 85/15 sekarang 65/35). 
Aneh, dulu perusahaan minyak asing dipeliti, tapi
mereka senang berusaha disini, sekarang ketentuan
dilonggarkan mereka pada ogah-ogahan.

Mari kita kaji, mengapa perusahaan minyak asing yang
masih bercokol disini berpikir dua tiga kali sebelum
mengeluarkan biaya untuk eksplorasi.  Bahkan ada 3
perusahaan minyak Amerika yang angkat kaki dari
Indonesia:  Devon Energy, Kerr-McGee dan Occidental
petroleum.  Pertama, otonomi daerah telah menyebabkan
dua lapis perundingan dan biaya untuk pusat dan
daerah.  Diatas bagi hasil yang telah disepakati,
perusahaan akan memberikan lagi 15% hasil minyak
kepada daerah, Riau misalnya.  Kedua, Pemda dan
masyarakat daerah semakin nekad sekarang.  Mereka
menuntut agar perusahaan mempekerjakan putra daerah.
Bahkan penduduk Riau nekad membakar kendaraan Caltex
dan membakar sumur minyak mereka yang sebenarnya milik
Indonesia juga.  Caltex, yang menghasilkan separuh
minyak Indonesia, sering kehilangan alat-alat yang
mahal ditempat terpencil.  Ketiga, dan ini tak kalah
pentingnya, modal asing khawatir dengan tidak
menentunya kepastian hukum.  Misalnya, Caltex yang
berpegang pada kontrak yang lama, tiba-tiba pada tahun
2001 diberitahu bahwa untuk selanjutnya kontrak
diserahkan kepada Pertamina dan Pemda.  Kontrak Exxon
sendiri di Cepu berdasar kesepakatan lama akan berlaku
sampai tahun 2010, tapi tahu-tahu sudah diputuskan. 
Untung Mobil, Caltex dan Exxon cukup mengelus dada
saja, kalau mereka menuntut Indonesia di pengadilan
arbitrase seperti Karaha Bodas, bagaimana?  Terpaksa
Indonesia akan rugi, bukan?

Jadi Mas, kita jangan terlalu terbawa arus semangat
para pseudo-nasionalis yang sebenarnya ada udang di
balik batunya.  Mereka, para birokrat dan politisi
yang akan untung, tapi Indonesia jadi buntung.

Salam,
RM


--- Listy <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> >>>alhamdulillah.. berita bagus.. 
> >>>mudah2an menular ke tambang2 yg lain..
> >>>untuk dikelola oleh putra-putri ibu pertiwi..
> >>>bangkitlah bangsaku.. jayalah negeriku.. 

Re: [ppiindia] Kontrak operasi Exxon di Cepu tak diperpanjang

2004-08-26 Thread Neneng Yuningsih
bagus dong, sudah saatnya Privatisasi di jalankan dengan semestinya
??!!!


- Original Message -
From: "Listy" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "[ppiindia] (E-mail)" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, August 26, 2004 9:35 AM
Subject: [ppiindia] Kontrak operasi Exxon di Cepu tak diperpanjang


> >>>alhamdulillah.. berita bagus..
> >>>mudah2an menular ke tambang2 yg lain..
> >>>untuk dikelola oleh putra-putri ibu pertiwi..
> >>>bangkitlah bangsaku.. jayalah negeriku..
> >>>insya Allah..
>
> http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=477

&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&pared_id=316170&patop_id=W16

> Rabu, 25/08/2004 14:56 WIB
> Kontrak operasi Exxon di Cepu tak diperpanjang
> oleh : Diena Lestari
>
>
> JAKARTA (Bisnis): Direktur Pertamina Widya Purnama menegaskan BUMN itu
tidak akan memperpanjang kontrak operasi ladang Cepu, Jateng, yang saat ini
dioperasikan Exxon Mobile.
>
>
> "Keputusan ini sangat penting karena justru akan menguntungkan republik
ini,"ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR hari ini.
>
>
> Menurut dia, kontrak yang dilakukan Pertamina harus memuat tiga hal.
Pertamina harus mendapat untung; negara harus untung dan mitra juga harus
untung.
>
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>
***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi.4t.com
>
***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
> 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi.4t.com
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



RE: [ppiindia] Kontrak operasi Exxon di Cepu tak diperpanjang

2004-08-26 Thread Listy
Bapak Rahardjo, nyambung ya..
masih ada harapan besar.. :)
lembaga2 seperti dalam berita di bawah..
bisa diberdayakan untuk kebaikan negeri..
mungkin setelah berhasil dengan gigi..
para peneliti akan melirik kepada
bapak2 petani, bapak2 nelayan, mereka2 ini
layak untuk mendapatkan perhatian lebih..
Insya Allah.. 

wassalam.



- Original Message - 


http://www.gatra.com/artikel.php?id=44473

Lembaga Penelitian UGM
Kampus Biru Kejar Paten

KEBERHASILAN lembaga penelitian bukan diukur dari banyaknya penelitian yang 
dipatenkan. Bukan pula dihitung dari berjibunnya penelitian yang dikerjakan. Lembaga 
penelitian dinilai sukses, menurut Dr. Ir. Abdul Rozaq, 49 tahun, bila hasil 
penelitian itu berguna bagi masyarakat. "Bila penelitiannya terpakai, lembaga 
penelitiannya bisa dinilai berhasil," kata Ketua Lembaga Penelitian Universitas Gadjah 
Mada (UGM) Yogyakarta itu.

Maka, UGM menerapkan seleksi ketat untuk membiayai penelitian yang diajukan para 
pengajar. "Jika tak bisa langsung diterapkan masyarakat dan industri, jangan harap 
dana keluar," kata Rozaq.

Agar penelitian bisa berguna, lembaga penelitian UGM kerap menggelar pertemuan dengan 
kalangan industri. Tujuannya, agar para peneliti mengerti apa yang dibutuhkan dunia 
industri. UGM juga mencari materi penelitian yang dibutuhkan masyarakat. Tugas itu, 
disandang wakil rektor bidang kerjasama dengan wakil rektor bidang penelitian dan 
pengembangan masyarakat, tempat lembaga penelitian UGM bernaung.

Menurut Rozaq, selama ini banyak penelitian yang tak bisa diterapkan masyarakat. 
Penyebab utamanya, karena masih ada pemikiran para dosen yang menggarap penelitian 
semata demi kenaikan pangkat. Kadang, muncul pula anggapan bahwa dana penelitian 
seolah untuk menambah pendapatan dosen. Semua itu, masih ditambah tak adanya pantauan 
dari universitas untuk mengecek hasil penerapan penelitian di masyarakat.

Setiap tahun, di UGM rata-rata muncul 400 penelitian. Itu tak melulu di bawah 
koordinasi lembaga penelitian, melainkan bisa ditangani pusat studi yang berjumlah 29 
lembaga, maupun 18 fakultas di "Kampus Biru" itu. Dari begitu banyaknya penelitian, 
hingga kini cuma lima yang telah dipatenkan. Menyusul 16 penelitian atau penemuan yang 
akan dikirim ke Departemen Kehakiman untuk mendapatkan hak paten.

Minimnya jumlah penemuan yang akan dipatenkan, itu karena proses seleksi ketat untuk 
pendanaan. "Yang jelas, seluruh penemuan yang akan dipatenkan itu bisa diterapkan 
masyarakat dan dunia industri," kata Rozaq. Penemuan bahan basis gigi tiruan poliester 
EBP-2421 oleh Dr. drg. Widowati Siswomihardjo, MS, misalnya, sangat potensial untuk 
langsung diterapkan.

Penemuan itu memungkinkan membuat gigi tiruan murah. Selama ini, bahan dasar gigi 
palsu memakai resin aklirik yang harganya sekitar Rp 400.000 per kilogram. Bahan itu, 
berdasarkan penelitian Widowati, bisa diganti dengan Poliester EBP-2421, bahan baku 
patung, yang harganya cuma Rp 25.000 per kilogram. "Temuan yang jelas kegunaannya 
seperti ini harus segera dipatenkan," kata Rozaq, yang juga pengajar Fakultas 
Teknologi Pertanian UGM.

Lembaga Penelitian UGM yang berdiri pada 1969, rata-rata menggarap 150 penelitian 
dengan total dana Rp 5 milyar per tahun. Duit sebanyak itu, yang berasal dari kantong 
UGM cuma Rp 500 juta. Selebihnya didapat dengan menggaet sponsor. Tahun lalu, Lembaga 
Penelitian UGM mampu menggarap 176 penelitian dengan total biaya Rp 5,087 milyar.

Duit itu ternyata masih kurang. "Idealnya, untuk sebuah penelitian diperlukan dana 
minimal Rp 50 juta," kata Rozaq. Menurut doktor lulusan Agronomi dari Institut 
National Agronomique Paris-Grignon, Prancis, itu, perguruan tinggi idealnya membagi 
30% anggarannya untuk bidang riset. "Dalam kondisi sekarang ini, jelas tak mungkin," 
katanya.

Perubahan status UGM menjadi badan hukum milik negara sejak dua tahun lalu, belum 
mengubah perhatian UGM pada bidang riset, terutama urusan pendanaannya. Meski dana 
tipis, bukan berarti UGM tak menggenjot riset. Paling tidak, untuk langkah awal, UGM 
telah mendirikan Pusat Pelayanan Hak atas Kekayaan Intelektual. Lembaga itu didirikan 
untuk membantu para dosen mendapatkan hak paten atas temuannya.

Sigit Indra dan Sawariyanto (Yogyakarta)
[Riset Indonesia, Gatra Edisi Khusus, beredar Senin, 16 Agustus 2004]  



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi.4t.com
***
__
Mohon Perhati