Re: [ppiindia] Re: Ekonom Terjajah
Disinilah kesalahan banyak calon2 pemimpin2 kita - selalu mengambil keputusan secara emotionel dan tidak rationel Yg belajar diluar negeri tidak diajar untuk merusak bangsa atau negara sendiri Tidak ada universitas di US atau diEU yg mengajar untuk bekerja untuk bangsa asing dan merusak bangsa sendiri. Inilah emosie dan bukan logic. Para mahasiswa dikirim keluar negeri setelah kembali harus mengikuti environment pemerintah - yg sangat korrup. Dia harus mengikuti arus sungai kalau tidak dia harus meninggalkan keadaan. China dan India mengirim banyak mahasiswa keluar negeri - mereka kalau kembali tidak merusak ekonomie negara dan mejual negara keluar negeri. Kalau sampai kejadian demikian itulkah mentalitet setempat. atau lebih baik mentalitet pemimpin2 mereka yg hanya bekerja untuk dirisendir dan bukan untuk negara. Secara logic apa yg anda tulis tidak mungkin Kejadian2 diIndonesia hanya oleh karena pemimpin ingin cepat kaya dan tidak memperdulikan rakyat. Lihat tulisan2 saya mengenai kenapa ini terjadi. Memang sipeminjam selalu bilang donor jahatlah etc tetapi sidonor hanya memberikan uang yg memakai adalh pemimpin2 negara yg dapat meneruskannya untuk kebaikan rakyat atau menruskannya untuk kantong sendiri. Disini kalian kan lihat sendiri dgn kel. Suharto. cs Sekarang yg pinjamkan uang minta uangnya kembali siapa yg harus bayar kan negara sebab pemimpin memakai tanggungan negara dan meminjam atas nama negara. Kalau negara sudah dicolong ludes bagaimana harus bayar - disini memang kadang2 diberikan hutang lagi untuk hidup dan circle hutang mulai lagi.- Uang baru dimakan lagi dan rakyat hanya dapat telur busuknya. Inilah negar Indonesia silahkan kalian pelajari dgn data2 dan jangan dgn emosie. Andreas fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Sebetulnya tidak masalah belajar di mana saja. > Yang masalah kalau dia dibiayai oleh pemerintah Barat > atau yayasan Barat, kemudian begitu balik jadi agen > yang membela kepentingan Barat ketimbang rakyatnya > sendiri. Misalnya memperbesar hutang, mengobral BUMN, > menyerahkan kekayaan alam ke MNC asing, dsb. > > Yang kita salahkan sebetulnya orang kita sendiri. > Yaitu antek2 asing...:) > Name them dong... I'm waiting... ;) *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "ppiindia" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Ekonom Terjajah
BANGSA DEWEK YANG CINTA NEGARA LEBIH MENGERTI KEBUDAYAAN SENDIRI. Jangan pakai penjajah dari luar. Memang kalau pemimpin memikirkan penghasilan untuk diri sendiri inilah penjajah yg merusak - ini seperti jaman VOC diIndonesia. Tetapi merekapun mengerti bahwa untuk mendapat penghasilan harus ada produksi - dan karena itu infra strutur dari produksi sangat teratur - dan mereka dapat membangun kemakmuran. Tetapi dalam keadaan demikian penghidupan sosial dari penduduk sangat rendah dan hampir below poverty level waktu itu. Kesalahan ekonomie Suharto oleh karena tidak cukup pemimpin yg educated - semua investment hanya untuk kesenangan penduduk - pembangunan jalan2 tol, taman2 berwisata.gedong2 yg istimewa - Tetapi investment dalam pertanian., industrie, produksi bahan dasar semua tidak dilakukan atau tidak mungkin dilakukan sebab terlalu dimakan pemimpin sendiri. Memang investment demikian longterm tetapi kalau ingin membangun negara - maka negara harus memasukkan kapital untuk longterm Penduduk cipil hanya memasukan kapital untuk shortterm - karena mereka tidak sanggup untuk menunggu 10 tahun sampai dapat ppenghasilan. Untuk longterm pemerintah bisa pinjam uang dan meminta interest yg lunak - tetapi kalau dari 100% keuangan yg diberikan hanya 10 % diinvest dan 90% masuk kantong sendiri - pembangunan longterm tidak ada. Kalau investment shortterm memang mungkin masih dapat kelihatan penghasilannya tetapi kalau longterm n- waktu akan menghilangkan hasilnya. Hutang2 dari negara yg seperti Indonesia achirnya uang pinjaman ludes tanpa ada produksi dan harus pinjam lagi Disini siapa yg salah. Pengalaman saya dalam longterm investment kalau tidak dicolong - penghasilan dari investment pasti akan dapat mmelunaskan hutang2. Indonesia lagi musuhi US atau EU dan minta China - percuma ahli2 keuangan masih EU dan US dan China masih pinjam uang dari worldbank. Kalau EU dan US dimusuhi siapa yg mau menanggung kalau hutang tidak dibayar - seperti hutang2 dari negara Afrika - kan negara donor yg harus bayar hutang2 ini kepada bank2 swasta mereka yg memberikan kapital Silahkan berpikir kalau ayam yg harus betelur sebelumnya dia mulai bertelur sudah dimasak yah siapa yg salah - inilah pemimpin2 jaman Suharto yg pintar show off dan memamerkan kekayaan kosong. [contoh Pertamina] Andreas Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: laah yang nyalahin and ngomelin pihak lain sapa seh? Buanyak rakyat ini kan bodoh soal ekonomi anu lah ekonomi ini lah, termasuk saya gaptek soal ekonomi (terlalu awam). Reaksi yang timbul setelah saya (yg awam) membaca artikelnya pak Sony/pak Revrisond Bawasir itu adalah pertanyaan simple itu. Itu bisa juga berarti alangkah teganya ya pemimpin bangsa ini kok menjajah rakyatnya sendiri... siapa yg nyalahin negara/pihak lain? Kalo pak Andreas bilang lebih baik standing on your own feet, itu artinya lebih baik dijajah oleh bangsa sendiri? Saya pikir mending dijajah negara lain..karena penjajahan sekarang beda ama dulu (sekarang jg dah terjajah kok). ya sewa aja pemimpin dari luar negeri gitu..sewa Mahathir..ato Lee Kwan Yew, dll..he..he..privatisasi gituuu. Tanggung-tanggung amat! Kalo dah begini, bisa dipastikan..para pejabat akan berkoar soal nasionalisme yang selama ini udah mati. Mau belajar dimana, gak ada urus... --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > setuju pak andreas memang lebih gampang menyalah-nyalahkan > pihak lain, ketimbang introspeksi diri... > > ekonom malaysia semuanya didikan barat dan jepang, apa ekonomi > malaysia dijajah barat atau jepang? > > apa bisa belajar ekonomi segala rupa cuma ngendon di jakarta atau > yogya atau medan? > > salam, > > > At 08:45 PM 6/27/05 -0700, you wrote: > >Saya kira standing on your own feet selalu lebih baik daripada harus > >tergantung negara lain. Yg membikin negara miskin adalah cinta negara atau > >cinta dir sendiri - dan ini diIndonesia yg terachir lebih penting. > >Mengenai ekonomie ini hanya soal perhitungan kala pemimpin cinta negara > >maka mathematicnya dipakai untuk membangun negara kalau hanya untuk > >dirisendiri maka mathematic untuk diri sendiri. > >Ekonomie adalah simpla mathematic - kalau penjualan tidak ada kita tidak > >boleh berbelanja. Pengeluaran harus lebih rendah dari penghasilan atau > >setindak2nya break even. Negara2 seperti Indonesia dimana pemimpinnya > >cinta diri sendiri mathematic penghasilan untuk diri sendiri selalu bagus > >at the cost of the nation. 40 tahun [hampir setengah abad] begini mana > >bisa diperbaiki dalam 1-5 tahun -Apalagi tidak semua pemimpin insjaf. > >Mereka hanya berpikir hari sekarang keruk duit - besok adalah tanggung > >jawab lain orang. Inilah mentalitet pemimpin Indonesia sekarang. Ini > >persoalan dipersulit dgn tingkat pendidikan yg rendah dari para pemimpin2 > >- Hasilnya kalian merasakan - pemerintah hanya ingin pameran kekayaan > >kosong dgn pembangunan mewa
Re: [ppiindia] Re: Ekonom Terjajah
Sebetulnya tidak masalah belajar di mana saja. Yang masalah kalau dia dibiayai oleh pemerintah Barat atau yayasan Barat, kemudian begitu balik jadi agen yang membela kepentingan Barat ketimbang rakyatnya sendiri. Misalnya memperbesar hutang, mengobral BUMN, menyerahkan kekayaan alam ke MNC asing, dsb. Yang kita salahkan sebetulnya orang kita sendiri. Yaitu antek2 asing...:) --- Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > laah yang nyalahin and ngomelin pihak lain sapa seh? > > Buanyak rakyat ini kan bodoh soal ekonomi anu lah > ekonomi ini lah, > termasuk saya gaptek soal ekonomi (terlalu awam). > Reaksi yang timbul > setelah saya (yg awam) membaca artikelnya pak > Sony/pak Revrisond > Bawasir itu adalah pertanyaan simple itu. Itu bisa > juga berarti > alangkah teganya ya pemimpin bangsa ini kok menjajah > rakyatnya > sendiri... siapa yg nyalahin negara/pihak lain? > > Kalo pak Andreas bilang lebih baik standing on your > own feet, itu > artinya lebih baik dijajah oleh bangsa sendiri? > > Saya pikir mending dijajah negara lain..karena > penjajahan sekarang > beda ama dulu (sekarang jg dah terjajah kok). ya > sewa aja pemimpin > dari luar negeri gitu..sewa Mahathir..ato Lee Kwan > Yew, > dll..he..he..privatisasi gituuu. Tanggung-tanggung > amat! Kalo dah > begini, bisa dipastikan..para pejabat akan berkoar > soal nasionalisme > yang selama ini udah mati. > > Mau belajar dimana, gak ada urus... > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto > <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > setuju pak andreas memang lebih gampang > menyalah-nyalahkan > > pihak lain, ketimbang introspeksi diri... > > > > ekonom malaysia semuanya didikan barat dan jepang, > apa ekonomi > > malaysia dijajah barat atau jepang? > > > > apa bisa belajar ekonomi segala rupa cuma ngendon > di jakarta atau > > yogya atau medan? > > > > salam, > > > > > > At 08:45 PM 6/27/05 -0700, you wrote: > > >Saya kira standing on your own feet selalu lebih > baik daripada > harus > > >tergantung negara lain. Yg membikin negara miskin > adalah cinta > negara atau > > >cinta dir sendiri - dan ini diIndonesia yg > terachir lebih > penting. > > >Mengenai ekonomie ini hanya soal perhitungan kala > pemimpin cinta > negara > > >maka mathematicnya dipakai untuk membangun negara > kalau hanya > untuk > > >dirisendiri maka mathematic untuk diri sendiri. > > >Ekonomie adalah simpla mathematic - kalau > penjualan tidak ada > kita tidak > > >boleh berbelanja. Pengeluaran harus lebih rendah > dari penghasilan > atau > > >setindak2nya break even. Negara2 seperti > Indonesia dimana > pemimpinnya > > >cinta diri sendiri mathematic penghasilan untuk > diri sendiri > selalu bagus > > >at the cost of the nation. 40 tahun [hampir > setengah abad] begini > mana > > >bisa diperbaiki dalam 1-5 tahun -Apalagi tidak > semua pemimpin > insjaf. > > >Mereka hanya berpikir hari sekarang keruk duit - > besok adalah > tanggung > > >jawab lain orang. Inilah mentalitet pemimpin > Indonesia sekarang. > Ini > > >persoalan dipersulit dgn tingkat pendidikan yg > rendah dari para > pemimpin2 > > >- Hasilnya kalian merasakan - pemerintah hanya > ingin pameran > kekayaan > > >kosong dgn pembangunan mewah yg tidak > perproduksi. Negara2 yg > ingin dan > > >sudah maju invest dalam bidang produksi dan > bidang konstruction > untuk > > >kemewahan adalah yg terachir. > > >Silahkan kalian berpikirlah sebelum ngomel > dijajah - kesalahan > adalah > > >didalam disisendiri dan bukan ditangan negara > asing. > > >Andreas > > > > > >Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > >Jadi, secara ekonomi mending dijajah Belanda > daripada di jajah > > >bangsa sendiri ya?.. > > > Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Ekonom Terjajah
setuju pak andreas memang lebih gampang menyalah-nyalahkan pihak lain, ketimbang introspeksi diri... ekonom malaysia semuanya didikan barat dan jepang, apa ekonomi malaysia dijajah barat atau jepang? apa bisa belajar ekonomi segala rupa cuma ngendon di jakarta atau yogya atau medan? salam, At 08:45 PM 6/27/05 -0700, you wrote: >Saya kira standing on your own feet selalu lebih baik daripada harus >tergantung negara lain. Yg membikin negara miskin adalah cinta negara atau >cinta dir sendiri - dan ini diIndonesia yg terachir lebih penting. >Mengenai ekonomie ini hanya soal perhitungan kala pemimpin cinta negara >maka mathematicnya dipakai untuk membangun negara kalau hanya untuk >dirisendiri maka mathematic untuk diri sendiri. >Ekonomie adalah simpla mathematic - kalau penjualan tidak ada kita tidak >boleh berbelanja. Pengeluaran harus lebih rendah dari penghasilan atau >setindak2nya break even. Negara2 seperti Indonesia dimana pemimpinnya >cinta diri sendiri mathematic penghasilan untuk diri sendiri selalu bagus >at the cost of the nation. 40 tahun [hampir setengah abad] begini mana >bisa diperbaiki dalam 1-5 tahun -Apalagi tidak semua pemimpin insjaf. >Mereka hanya berpikir hari sekarang keruk duit - besok adalah tanggung >jawab lain orang. Inilah mentalitet pemimpin Indonesia sekarang. Ini >persoalan dipersulit dgn tingkat pendidikan yg rendah dari para pemimpin2 >- Hasilnya kalian merasakan - pemerintah hanya ingin pameran kekayaan >kosong dgn pembangunan mewah yg tidak perproduksi. Negara2 yg ingin dan >sudah maju invest dalam bidang produksi dan bidang konstruction untuk >kemewahan adalah yg terachir. >Silahkan kalian berpikirlah sebelum ngomel dijajah - kesalahan adalah >didalam disisendiri dan bukan ditangan negara asing. >Andreas > >Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >Jadi, secara ekonomi mending dijajah Belanda daripada di jajah >bangsa sendiri ya?.. *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Ekonom Terjajah
Saya kira standing on your own feet selalu lebih baik daripada harus tergantung negara lain. Yg membikin negara miskin adalah cinta negara atau cinta dir sendiri - dan ini diIndonesia yg terachir lebih penting. Mengenai ekonomie ini hanya soal perhitungan kala pemimpin cinta negara maka mathematicnya dipakai untuk membangun negara kalau hanya untuk dirisendiri maka mathematic untuk diri sendiri. Ekonomie adalah simpla mathematic - kalau penjualan tidak ada kita tidak boleh berbelanja. Pengeluaran harus lebih rendah dari penghasilan atau setindak2nya break even. Negara2 seperti Indonesia dimana pemimpinnya cinta diri sendiri mathematic penghasilan untuk diri sendiri selalu bagus at the cost of the nation. 40 tahun [hampir setengah abad] begini mana bisa diperbaiki dalam 1-5 tahun -Apalagi tidak semua pemimpin insjaf. Mereka hanya berpikir hari sekarang keruk duit - besok adalah tanggung jawab lain orang. Inilah mentalitet pemimpin Indonesia sekarang. Ini persoalan dipersulit dgn tingkat pendidikan yg rendah dari para pemimpin2 - Hasilnya kalian merasakan - pemerintah hanya ingin pameran kekayaan kosong dgn pembangunan mewah yg tidak perproduksi. Negara2 yg ingin dan sudah maju invest dalam bidang produksi dan bidang konstruction untuk kemewahan adalah yg terachir. Silahkan kalian berpikirlah sebelum ngomel dijajah - kesalahan adalah didalam disisendiri dan bukan ditangan negara asing. Andreas Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jadi, secara ekonomi mending dijajah Belanda daripada di jajah bangsa sendiri ya?.. --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > REPUBLIKA > Senin, 27 Juni 2005 > > > Ekonom Terjajah > > Oleh : Revrisond Baswir > >struktur ekonomi kolonial (hlm 28). > > Akibatnya, setelah 60 tahun merdeka, kondisi perekonomian rakyat Indonesia tidak banyak berubah. Bahkan, jika dibandingkan dengan Belanda, secara relatif, PDB per kapita Indonesia cenderung merosot. Pada 1820, PDB per kapita Indonesia terhadap Belanda meliputi 39 persen. Pada 1950 merosot menjadi 15 persen. Pada 1992, setelah 47 merdeka, hanya meningkat sedikit menjadi 16 persen. Apa kesimpulan yang dapat kita tarik dari kedua buku kecil yang saling melengkapi tersebut? Hemat saya, jangan-jangan yang terjajah selama ini tidak hanya perekonomian Indonesia, tetapi termasuk di dalamnya para ekonom Indonesia? > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "ppiindia" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/