Re: [ppiindia] Re: Ekonom Terjajah

2005-06-28 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
Disinilah kesalahan banyak calon2 pemimpin2 kita - selalu mengambil keputusan 
secara emotionel dan tidak rationel Yg belajar diluar negeri tidak diajar untuk 
merusak bangsa atau negara sendiri Tidak ada universitas di US atau diEU yg 
mengajar untuk bekerja untuk bangsa asing dan merusak bangsa sendiri. Inilah 
emosie dan bukan logic. 
Para mahasiswa dikirim keluar negeri setelah kembali harus mengikuti 
environment  pemerintah - yg sangat korrup. Dia harus mengikuti arus sungai 
kalau tidak dia harus meninggalkan keadaan.  China dan India mengirim banyak 
mahasiswa keluar negeri - mereka kalau kembali tidak merusak ekonomie negara 
dan mejual negara keluar negeri. Kalau sampai kejadian demikian itulkah 
mentalitet setempat. atau lebih baik mentalitet pemimpin2 mereka yg hanya 
bekerja untuk dirisendir dan bukan untuk negara. Secara logic apa yg anda tulis 
tidak mungkin   Kejadian2 diIndonesia hanya oleh karena pemimpin ingin cepat 
kaya dan tidak memperdulikan rakyat. Lihat tulisan2 saya mengenai kenapa ini 
terjadi. 
Memang sipeminjam selalu bilang donor jahatlah etc tetapi sidonor hanya 
memberikan uang yg memakai adalh pemimpin2 negara yg dapat meneruskannya untuk 
kebaikan rakyat atau menruskannya untuk kantong sendiri. Disini kalian kan 
lihat sendiri dgn kel. Suharto. cs Sekarang yg pinjamkan uang minta uangnya 
kembali siapa yg harus bayar kan negara sebab pemimpin memakai tanggungan 
negara dan meminjam atas nama negara. Kalau negara sudah dicolong ludes 
bagaimana harus bayar - disini memang kadang2 diberikan hutang lagi untuk hidup 
dan circle hutang mulai lagi.- Uang baru dimakan lagi dan rakyat hanya dapat 
telur busuknya.  Inilah negar Indonesia silahkan kalian pelajari dgn data2 dan 
jangan dgn emosie.
Andreas

fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sebetulnya tidak masalah belajar di mana saja.
> Yang masalah kalau dia dibiayai oleh pemerintah Barat
> atau yayasan Barat, kemudian begitu balik jadi agen
> yang membela kepentingan Barat ketimbang rakyatnya
> sendiri. Misalnya memperbesar hutang, mengobral BUMN,
> menyerahkan kekayaan alam ke MNC asing, dsb.
> 
> Yang kita salahkan sebetulnya orang kita sendiri.
> Yaitu antek2 asing...:)
> 

Name them dong...
I'm waiting... ;)






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




-
YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group "ppiindia" on the web.
  
To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-




[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Ekonom Terjajah

2005-06-28 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
BANGSA DEWEK YANG CINTA NEGARA LEBIH MENGERTI KEBUDAYAAN SENDIRI. 
Jangan pakai penjajah dari luar. Memang kalau pemimpin memikirkan penghasilan 
untuk diri sendiri inilah penjajah yg merusak - ini seperti jaman VOC 
diIndonesia. Tetapi merekapun mengerti bahwa untuk mendapat penghasilan harus 
ada produksi - dan karena itu infra strutur dari produksi sangat teratur - dan 
mereka dapat membangun kemakmuran. Tetapi dalam keadaan demikian penghidupan 
sosial dari penduduk sangat rendah dan hampir below poverty level waktu itu.
Kesalahan ekonomie Suharto oleh karena tidak cukup pemimpin yg educated - semua 
investment hanya untuk kesenangan penduduk - pembangunan jalan2 tol, taman2 
berwisata.gedong2 yg istimewa - Tetapi investment dalam pertanian., industrie, 
produksi bahan dasar semua tidak dilakukan atau tidak mungkin dilakukan sebab 
terlalu dimakan pemimpin sendiri. Memang investment demikian longterm tetapi 
kalau ingin membangun negara - maka negara harus memasukkan kapital untuk 
longterm Penduduk cipil hanya memasukan kapital untuk shortterm - karena mereka 
tidak sanggup untuk menunggu 10 tahun sampai dapat ppenghasilan. 
Untuk longterm pemerintah bisa pinjam uang dan meminta interest yg lunak - 
tetapi kalau dari 100% keuangan yg diberikan hanya 10 % diinvest dan 90% masuk 
kantong sendiri - pembangunan longterm tidak ada. Kalau investment shortterm 
memang mungkin masih dapat kelihatan penghasilannya tetapi kalau longterm n- 
waktu akan menghilangkan hasilnya.
Hutang2 dari negara yg seperti Indonesia  achirnya uang pinjaman ludes tanpa 
ada produksi dan harus pinjam lagi  Disini siapa yg salah.
Pengalaman saya dalam longterm investment kalau tidak dicolong - penghasilan 
dari investment pasti akan dapat mmelunaskan hutang2. Indonesia lagi musuhi US 
atau EU dan minta China - percuma ahli2 keuangan masih EU dan US dan China 
masih pinjam uang dari worldbank. Kalau EU dan US dimusuhi siapa yg mau 
menanggung kalau hutang tidak dibayar - seperti hutang2 dari negara Afrika - 
kan negara donor yg harus bayar hutang2 ini kepada bank2 swasta mereka yg 
memberikan kapital
Silahkan berpikir kalau ayam yg harus betelur sebelumnya dia mulai bertelur 
sudah dimasak  yah siapa yg salah - inilah pemimpin2 jaman Suharto yg pintar 
show off dan memamerkan kekayaan kosong. [contoh Pertamina]
Andreas


Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
laah yang nyalahin and ngomelin pihak lain sapa seh?

Buanyak rakyat ini kan bodoh soal ekonomi anu lah ekonomi ini lah, 
termasuk saya gaptek soal ekonomi (terlalu awam). Reaksi yang timbul 
setelah saya (yg awam) membaca artikelnya pak Sony/pak Revrisond 
Bawasir itu adalah pertanyaan simple itu. Itu bisa juga berarti 
alangkah teganya ya pemimpin bangsa ini kok menjajah rakyatnya 
sendiri... siapa yg nyalahin negara/pihak lain?

Kalo pak Andreas bilang lebih baik standing on your own feet, itu 
artinya lebih baik dijajah oleh bangsa sendiri?

Saya pikir mending dijajah negara lain..karena penjajahan sekarang 
beda ama dulu (sekarang jg dah terjajah kok).  ya sewa aja pemimpin 
dari luar negeri gitu..sewa Mahathir..ato Lee Kwan Yew, 
dll..he..he..privatisasi gituuu. Tanggung-tanggung amat! Kalo dah 
begini, bisa dipastikan..para pejabat akan berkoar soal nasionalisme 
yang selama ini udah mati.

Mau belajar dimana, gak ada urus...

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> 
> setuju pak andreas memang lebih gampang menyalah-nyalahkan
> pihak lain, ketimbang introspeksi diri...
> 
> ekonom malaysia semuanya didikan barat dan jepang, apa ekonomi
> malaysia dijajah barat atau jepang?
> 
> apa bisa belajar ekonomi segala rupa cuma ngendon di jakarta atau
> yogya atau medan?
> 
> salam,
> 
> 
> At 08:45 PM 6/27/05 -0700, you wrote:
> >Saya kira standing on your own feet selalu lebih baik daripada 
harus 
> >tergantung negara lain. Yg membikin negara miskin adalah cinta 
negara atau 
> >cinta dir sendiri - dan ini diIndonesia yg terachir lebih 
penting. 
> >Mengenai ekonomie ini hanya soal perhitungan kala pemimpin cinta 
negara 
> >maka mathematicnya dipakai untuk membangun negara kalau hanya 
untuk 
> >dirisendiri maka mathematic untuk diri sendiri.
> >Ekonomie adalah simpla mathematic - kalau penjualan tidak ada 
kita tidak 
> >boleh berbelanja. Pengeluaran harus lebih rendah dari penghasilan 
atau 
> >setindak2nya break even. Negara2 seperti Indonesia dimana 
pemimpinnya 
> >cinta diri sendiri mathematic penghasilan untuk diri sendiri 
selalu bagus 
> >at the cost of the nation. 40 tahun [hampir setengah abad] begini 
mana 
> >bisa diperbaiki dalam 1-5 tahun -Apalagi tidak semua pemimpin 
insjaf. 
> >Mereka hanya berpikir hari sekarang keruk duit - besok adalah 
tanggung 
> >jawab lain orang. Inilah mentalitet pemimpin Indonesia sekarang. 
Ini 
> >persoalan dipersulit dgn tingkat pendidikan yg rendah dari para 
pemimpin2 
> >- Hasilnya kalian merasakan - pemerintah hanya ingin pameran 
kekayaan 
> >kosong dgn pembangunan mewa

Re: [ppiindia] Re: Ekonom Terjajah

2005-06-28 Terurut Topik A Nizami
Sebetulnya tidak masalah belajar di mana saja.
Yang masalah kalau dia dibiayai oleh pemerintah Barat
atau yayasan Barat, kemudian begitu balik jadi agen
yang membela kepentingan Barat ketimbang rakyatnya
sendiri. Misalnya memperbesar hutang, mengobral BUMN,
menyerahkan kekayaan alam ke MNC asing, dsb.

Yang kita salahkan sebetulnya orang kita sendiri.
Yaitu antek2 asing...:)

--- Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> laah yang nyalahin and ngomelin pihak lain sapa seh?
> 
> Buanyak rakyat ini kan bodoh soal ekonomi anu lah
> ekonomi ini lah, 
> termasuk saya gaptek soal ekonomi (terlalu awam).
> Reaksi yang timbul 
> setelah saya (yg awam) membaca artikelnya pak
> Sony/pak Revrisond 
> Bawasir itu adalah pertanyaan simple itu. Itu bisa
> juga berarti 
> alangkah teganya ya pemimpin bangsa ini kok menjajah
> rakyatnya 
> sendiri... siapa yg nyalahin negara/pihak lain?
> 
> Kalo pak Andreas bilang lebih baik standing on your
> own feet, itu 
> artinya lebih baik dijajah oleh bangsa sendiri?
> 
> Saya pikir mending dijajah negara lain..karena
> penjajahan sekarang 
> beda ama dulu (sekarang jg dah terjajah kok).  ya
> sewa aja pemimpin 
> dari luar negeri gitu..sewa Mahathir..ato Lee Kwan
> Yew, 
> dll..he..he..privatisasi gituuu. Tanggung-tanggung
> amat! Kalo dah 
> begini, bisa dipastikan..para pejabat akan berkoar
> soal nasionalisme 
> yang selama ini udah mati.
> 
> Mau belajar dimana, gak ada urus...
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto
> <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> > 
> > setuju pak andreas memang lebih gampang
> menyalah-nyalahkan
> > pihak lain, ketimbang introspeksi diri...
> > 
> > ekonom malaysia semuanya didikan barat dan jepang,
> apa ekonomi
> > malaysia dijajah barat atau jepang?
> > 
> > apa bisa belajar ekonomi segala rupa cuma ngendon
> di jakarta atau
> > yogya atau medan?
> > 
> > salam,
> > 
> > 
> > At 08:45 PM 6/27/05 -0700, you wrote:
> > >Saya kira standing on your own feet selalu lebih
> baik daripada 
> harus 
> > >tergantung negara lain. Yg membikin negara miskin
> adalah cinta 
> negara atau 
> > >cinta dir sendiri - dan ini diIndonesia yg
> terachir lebih 
> penting. 
> > >Mengenai ekonomie ini hanya soal perhitungan kala
> pemimpin cinta 
> negara 
> > >maka mathematicnya dipakai untuk membangun negara
> kalau hanya 
> untuk 
> > >dirisendiri maka mathematic untuk diri sendiri.
> > >Ekonomie adalah simpla mathematic - kalau
> penjualan tidak ada 
> kita tidak 
> > >boleh berbelanja. Pengeluaran harus lebih rendah
> dari penghasilan 
> atau 
> > >setindak2nya break even. Negara2 seperti
> Indonesia dimana 
> pemimpinnya 
> > >cinta diri sendiri mathematic penghasilan untuk
> diri sendiri 
> selalu bagus 
> > >at the cost of the nation. 40 tahun [hampir
> setengah abad] begini 
> mana 
> > >bisa diperbaiki dalam 1-5 tahun -Apalagi tidak
> semua pemimpin 
> insjaf. 
> > >Mereka hanya berpikir hari sekarang keruk duit -
> besok adalah 
> tanggung 
> > >jawab lain orang. Inilah mentalitet pemimpin
> Indonesia sekarang. 
> Ini 
> > >persoalan dipersulit dgn tingkat pendidikan yg
> rendah dari para 
> pemimpin2 
> > >- Hasilnya kalian merasakan - pemerintah hanya
> ingin pameran 
> kekayaan 
> > >kosong dgn pembangunan mewah yg tidak
> perproduksi. Negara2 yg 
> ingin dan 
> > >sudah maju invest dalam bidang produksi dan
> bidang konstruction 
> untuk 
> > >kemewahan adalah yg terachir.
> > >Silahkan kalian berpikirlah sebelum ngomel
> dijajah - kesalahan 
> adalah 
> > >didalam disisendiri dan bukan ditangan negara
> asing.
> > >Andreas
> > >
> > >Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >Jadi, secara ekonomi mending dijajah Belanda
> daripada di jajah
> > >bangsa sendiri ya?..
> 
> 
> 


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Ekonom Terjajah

2005-06-27 Terurut Topik Nugroho Dewanto

setuju pak andreas memang lebih gampang menyalah-nyalahkan
pihak lain, ketimbang introspeksi diri...

ekonom malaysia semuanya didikan barat dan jepang, apa ekonomi
malaysia dijajah barat atau jepang?

apa bisa belajar ekonomi segala rupa cuma ngendon di jakarta atau
yogya atau medan?

salam,


At 08:45 PM 6/27/05 -0700, you wrote:
>Saya kira standing on your own feet selalu lebih baik daripada harus 
>tergantung negara lain. Yg membikin negara miskin adalah cinta negara atau 
>cinta dir sendiri - dan ini diIndonesia yg terachir lebih penting. 
>Mengenai ekonomie ini hanya soal perhitungan kala pemimpin cinta negara 
>maka mathematicnya dipakai untuk membangun negara kalau hanya untuk 
>dirisendiri maka mathematic untuk diri sendiri.
>Ekonomie adalah simpla mathematic - kalau penjualan tidak ada kita tidak 
>boleh berbelanja. Pengeluaran harus lebih rendah dari penghasilan atau 
>setindak2nya break even. Negara2 seperti Indonesia dimana pemimpinnya 
>cinta diri sendiri mathematic penghasilan untuk diri sendiri selalu bagus 
>at the cost of the nation. 40 tahun [hampir setengah abad] begini mana 
>bisa diperbaiki dalam 1-5 tahun -Apalagi tidak semua pemimpin insjaf. 
>Mereka hanya berpikir hari sekarang keruk duit - besok adalah tanggung 
>jawab lain orang. Inilah mentalitet pemimpin Indonesia sekarang. Ini 
>persoalan dipersulit dgn tingkat pendidikan yg rendah dari para pemimpin2 
>- Hasilnya kalian merasakan - pemerintah hanya ingin pameran kekayaan 
>kosong dgn pembangunan mewah yg tidak perproduksi. Negara2 yg ingin dan 
>sudah maju invest dalam bidang produksi dan bidang konstruction untuk 
>kemewahan adalah yg terachir.
>Silahkan kalian berpikirlah sebelum ngomel dijajah - kesalahan adalah 
>didalam disisendiri dan bukan ditangan negara asing.
>Andreas
>
>Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>Jadi, secara ekonomi mending dijajah Belanda daripada di jajah
>bangsa sendiri ya?..



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Ekonom Terjajah

2005-06-27 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
Saya kira standing on your own feet selalu lebih baik daripada harus tergantung 
negara lain. Yg membikin negara miskin adalah cinta negara atau cinta dir 
sendiri - dan ini diIndonesia yg terachir lebih penting. Mengenai ekonomie ini 
hanya soal perhitungan kala pemimpin cinta negara maka mathematicnya dipakai 
untuk membangun negara kalau hanya untuk dirisendiri maka mathematic untuk diri 
sendiri. 
Ekonomie adalah simpla mathematic - kalau penjualan tidak ada kita tidak boleh 
berbelanja. Pengeluaran harus lebih rendah dari penghasilan atau setindak2nya 
break even. Negara2 seperti Indonesia dimana pemimpinnya cinta diri sendiri 
mathematic penghasilan untuk diri sendiri selalu bagus at the cost of the 
nation. 40 tahun [hampir setengah abad] begini mana bisa diperbaiki dalam 1-5 
tahun -Apalagi tidak semua pemimpin insjaf. Mereka hanya berpikir hari sekarang 
keruk duit - besok adalah tanggung jawab lain orang. Inilah mentalitet pemimpin 
Indonesia sekarang. Ini persoalan dipersulit dgn tingkat pendidikan yg rendah 
dari para pemimpin2 - Hasilnya kalian merasakan - pemerintah hanya ingin 
pameran kekayaan kosong dgn pembangunan mewah yg tidak perproduksi. Negara2 yg 
ingin dan sudah maju invest dalam bidang produksi dan bidang konstruction untuk 
kemewahan adalah yg terachir. 
Silahkan kalian berpikirlah sebelum ngomel dijajah - kesalahan adalah didalam 
disisendiri dan bukan ditangan negara asing.
Andreas

Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Jadi, secara ekonomi mending dijajah Belanda daripada di jajah 
bangsa sendiri ya?..

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> REPUBLIKA
> Senin, 27 Juni 2005
> 
> 
> Ekonom Terjajah 
> 
> Oleh : Revrisond Baswir 
> 
>struktur ekonomi kolonial (hlm 28). 
> 
> Akibatnya, setelah 60 tahun merdeka, kondisi perekonomian rakyat 
Indonesia tidak banyak berubah. Bahkan, jika dibandingkan dengan 
Belanda, secara relatif, PDB per kapita Indonesia cenderung merosot. 
Pada 1820, PDB per kapita Indonesia terhadap Belanda meliputi 39 
persen. Pada 1950 merosot menjadi 15 persen. Pada 1992, setelah 47 
merdeka, hanya meningkat sedikit menjadi 16 persen. Apa kesimpulan 
yang dapat kita tarik dari kedua buku kecil yang saling melengkapi 
tersebut? Hemat saya, jangan-jangan yang terjajah selama ini tidak 
hanya perekonomian Indonesia, tetapi termasuk di dalamnya para 
ekonom Indonesia?
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




-
YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group "ppiindia" on the web.
  
To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-




[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/