RE: [ppiindia] Korupsi di KBRI Kuala Lumpur

2005-12-01 Terurut Topik Rio Wardhanu
Ya sudah..
Digelandang saja ke Indonesia...
Tapi jangan sampai lepas,
Apalagi sempat berobat ke Pondok Indah, untuk minta resep obat Tiroid..
Kayak Pakde Probo..

Salam,


-Original Message-
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Ambon
Sent: Thursday, December 01, 2005 4:08 PM
To: Undisclosed-Recipient:;
Subject: [ppiindia] Korupsi di KBRI Kuala Lumpur

http://www.suarapembaruan.com/News/2005/12/01/Nasional/nas01.htm

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Korupsi di KBRI Kuala Lumpur 
DPR Minta Dubes Ditarik


JAKARTA - Sejumlah anggota Komisi I DPR mendesak Menteri Luar Negeri
(Menlu) Hassan Wirajuda menarik Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk
Malaysia, Rusdihardjo karena gagal melakukan pengawasan terhadap
bawahannya. 

Rusdihardjo dinilai membiarkan praktik korupsi yang merugikan keuangan
negara sebesar Rp 41,6 miliar di dua Konsulat Jenderal Republik
Indonesia (KJRI) di Penang dan Kedubes di Kuala Lumpur, bahkan dirinya
dikabarkan mendapat jatah Rp 4 miliar dari praktik tidak halal itu. 

Desakan itu disampaikan anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai
Amanat Nasional (FPAN) Djoko Susilo dan Effendy Choirie dari Fraksi
Kebangkitan Bangsa (FKB) dalam rapat dengar pendapat dengan Menlu Hassan
Wirajuda di Gedung DPR/MPR di Jakarta, Rabu (30/11). 

Menurut Djoko, sebagai anggota Komisi I DPR yang telah melakukan fit and
proper test kepada para dubes, dirinya secara moral merasa bertanggung
jawab atas kejadian tersebut. Bentuk tanggung jawab DPR adalah mendesak
pemerintah agar menarik Dubes Rusdihardjo sampai permasalahan
dituntaskan secara hukum. 

Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan, Deplu telah menyurati
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas kasus korupsi
yang terjadi di KBRI Kuala Lumpur dan KJRI Penang, Malaysia. 

"Atase Imigrasi di dua tempat tersebut sudah dipanggil pulang, dan kami
sudah menyurati KPK untuk menangani kasus ini secara utuh, karena yang
paling menderita dari kasus ini adalah WNI," kata Wirajuda 

Selain itu, Menlu juga telah memanggil Dubes Rusdihardjo dan kepala
konsulat jenderal untuk mempertanggungjawabkan secara manajerial.
"Mereka sudah dipanggil oleh tim yang terdiri dari Sekretaris Jenderal
(Sekjen) Deplu dan Inspektur Jenderal (Irjen) Deplu. Tetapi soal sanksi
untuk mereka, kami akan konsultasikan dulu dengan presiden," kata
Wirajuda 

Menlu mengakui, terbongkarnya kasus korupsi di dua KJRI di Malaysia
berkat laporan pihak ketiga. Tiga hari setelah mendapat laporan
tersebut, pihaknya kemudian memerintahkan Irjen Deplu memeriksa KBRI
Kuala Lumpur dan KJRI Penang. 

"Kami menemukan adanya indikasi korupsi dan kami memperoleh data dari
instansi yang memonitor rekening atase imigrasi. Selain itu juga kami
sudah meminta keterangan korban pungutan liar," kata Wirajuda. 

Selama dua tahun terakhir, kata Menlu Wirajuda, pungutan liar (pungli)
yang ada di KJRI Penang mencapai Rp 13,8 miliar dan yang baru disetorkan
kepada kas negara hanya Rp 1,5 miliar. 

"Masih harus diselidiki apakah tahun 2002-2003 juga terjadi hal yang
sama, karena untuk dua tahun itu saja yang harus dipertanggungjawabkan
Rp 12,03 miliar," ujarnya. 

Sedangkan pungli di KBRI Kuala Lumpur mencapai Rp 27,85 miliar. Yang
berhasil diamankan hanya Rp 1,55 miliar. "Kami sudah mengamankan buku
catatan penerimaan harian dan juga rekening bank KJRI tersebut. Saya
sudah berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan HAM, karena hal ini terkait
dengan adanya atase imigrasi," katanya. (L-8) 


Last modified: 1/12/05 

[Non-text portions of this message have been removed]





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org

***

__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links



 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/f4eSOB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting

Re: [ppiindia] Korupsi

2005-07-05 Terurut Topik partogi samosir
benar, mbak. 
sebagai ajaran, Islam top abis! sehingga untuk menjunjung Islam, kita tak perlu 
membandingkannya dengan agama yang lain. 
Mari fokuskan perhatian dan kerja keras kita kepada rakyat Indonesia tak peduli 
apapun suku dan agamanya, karena korupsi dilakukan oleh semua suku dan semua 
umat beragama.
togi

Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pisahkan antara ajaran dan manusianya.
Yang mengaku Islam itu harusnya mencontoh Nabi Nuhammad SAW. Apakah 
Nabi SAW pernah korupsi? Kalo kemudian sekarang umat Islam banyak 
yang korupsi...entah mencontoh siapa?

Eh kalo umat Islam sekarang banyak korupsi karena hukumnya gak 
tegak. Mestinya kalo dari dulu hukuman atas perlakuan yang 
dianggap  'haram' hukumannya 'cambuk' ato 'potong jari'..alhasil 
pada gak berani korupsi or buat mesum sekarang ini.

"Haram" ini memang sekarang ini cuma baru sekedar jargon-jargon aja 
yang difatwakan MUI, belum ada konsekwensi hukumnya (baru dimulai di 
NAD). Abis..mau dibelakukan syariah Islam, banyak bener yang takut 
sih??? termasuk umat Islamnya sendiri...:-)

wassalam,

> A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:
> Saya tidak tahu kalau ajaran Kristen korupsi itu
> halal, karena saya bukan orang Kristen.
> 
> Tapi dalam Islam, korupsi tetap saja haram, apa pun
> tujuannya.
> 
> --- Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Korupsi kan halal, kalau dibersihkan secara teratur
> > di mesjid, gereja, kuil, dan berderma?
> >  
> > DH
> > 
> > partogi samosir <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:
> > lho, kan itu yang sekarang mewabah di Indonesia.
> > Rajin beragama (ke gereja, ke mesjid, ke kuil dll)
> > sambil rajin korupsi.
> > togi
> > 
> > Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > .."ya udah cak Nur, kita jadi iblis aja yuk 
> > sekarang...ntar juga bakal masuk surga...":-).
> > 
> > wassalam, 

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Ant: Re: [ppiindia] Korupsi--> Re: Sesatnya Ucapan Nurcholish Madjid: Iblis Kelak Akan Masuk Surga

2005-07-04 Terurut Topik Danardono HADINOTO


A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:
 
 
Betul bu Lina,
Banyak orang yang tidak bisa membedakan ajaran Islam
dengan kelakuan ummat Islam.

DH: ajaran ya ajaran, kelakuan ya kelakuan. Ajaran yang tak diamalkan, ya tetap 
tak berwujud. Kalau saya tak mafhum mathematica, walau guru heibat, dan 
ajarannya exact, tetaplah saya tinggal kelas.

---
Dalam Islam sudah jelas dilarang korupsi, mencuri,
dsb. Hukumannya pun tegas, potong tangan.
DH: ya, tinggal mengamalkannya kan? Bukan hukuman yang penting, tetapi 
kesadaran untuk mengamalkannya. Semasa kanak kanak, kita alim alim karena takut 
hukuman ayah kan? tapi setelah kita dewasa kita alim karena yakin ya kan?

---


Jika banyak Muslim yang korupsi (konsekwensi dari
Indonesia yang mayoritas Muslim, kalau di Filipina
yang mayoritas Katolik, mayoritas koruptor ya katolik
juga), itu karena banyak orang enggan mengamalkan
ajaran Islam (tidak korupsi/mencuri, dsb) dan
menerapkan hukuman Islam.

DH: Itulah. Di Eropa (silahkan datang dan melihat sendiri), korupsi tak 
sedahsyat Filippina, Indonesia, Amerika latin, dll. padahal sama sama punya 
agama. Jadi, dimana letaknya? Di manusianya kan?

---

Ketika sebagian ummat Islam ingin menerapkan hukuman
yang tegas seperti potong tangan bagi
pencuri/koruptor, banyak orang yang tidak setuju dan
menyebutnya hukuman barbar dsb.

DH: Mas, masak untuk berperilaku mulia perlu hukuman? Ajaran kan cukup? Kita 
manusia dewasa kan? masak harus selalu diancam?



Jadi aneh. Mereka melarang pelaksanaan ajaran Islam.
Tapi ketika terjadi penyimpangan, Islam yang
disalahkan.
DH: Mas, tak ada yang melarang melaksanakan agama apapun. Ini negara bebas 
beragama. Penyimpangan? Semua umat bangsa ini melakukannya. Walau beragama. Ya 
kan?

Salam

danardono


Kita menjalani kehidupan dengan apa yang 
kita peroleh, tetapi kita menciptakan 
kehidupan dengan apa yang kita berikan. 

(Winston Churchill)


-
Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 1GB kostenlosem Speicher

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Korupsi--> Re: Sesatnya Ucapan Nurcholish Madjid: Iblis Kelak Akan Masuk Surga

2005-07-04 Terurut Topik A Nizami
Betul bu Lina,
Banyak orang yang tidak bisa membedakan ajaran Islam
dengan kelakuan ummat Islam.

Dalam Islam sudah jelas dilarang korupsi, mencuri,
dsb. Hukumannya pun tegas, potong tangan.

Jika banyak Muslim yang korupsi (konsekwensi dari
Indonesia yang mayoritas Muslim, kalau di Filipina
yang mayoritas Katolik, mayoritas koruptor ya katolik
juga), itu karena banyak orang enggan mengamalkan
ajaran Islam (tidak korupsi/mencuri, dsb) dan
menerapkan hukuman Islam.

Ketika sebagian ummat Islam ingin menerapkan hukuman
yang tegas seperti potong tangan bagi
pencuri/koruptor, banyak orang yang tidak setuju dan
menyebutnya hukuman barbar dsb.

Jadi aneh. Mereka melarang pelaksanaan ajaran Islam.
Tapi ketika terjadi penyimpangan, Islam yang
disalahkan.

--- Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pisahkan antara ajaran dan manusianya.
> Yang mengaku Islam itu harusnya mencontoh Nabi
> Nuhammad SAW. Apakah 
> Nabi SAW pernah korupsi? Kalo kemudian sekarang umat
> Islam banyak 
> yang korupsi...entah mencontoh siapa?
> 
> Eh kalo umat Islam sekarang banyak korupsi karena
> hukumnya gak 
> tegak. Mestinya kalo dari dulu hukuman atas
> perlakuan yang 
> dianggap  'haram' hukumannya 'cambuk' ato 'potong
> jari'..alhasil 
> pada gak berani korupsi or buat mesum sekarang ini.
> 
> "Haram" ini memang sekarang ini cuma baru sekedar
> jargon-jargon aja 
> yang difatwakan MUI, belum ada konsekwensi hukumnya
> (baru dimulai di 
> NAD). Abis..mau dibelakukan syariah Islam, banyak
> bener yang takut 
> sih??? termasuk umat Islamnya sendiri...:-)
> 
> wassalam,
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Danardono HADINOTO 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Lho, yang katakan korupsi itu halal dalam Kristen
> siapa? 
> >  
> > Tapi nyatanya, umat, ya Kristen, ya Buddha, ya
> Islam, ya entah apa 
> lagi dinegeri ini, JALAN terus berkorupsi ria,
> pokoknya ibadah. Ya 
> kan? Anda katakan, dalam Islam korupsi hukumnya
> haram. Kok sebagian 
> BESAR umat Islam dinegeri ini melakukannya? atau
> membiarkan berlaku? 
> Atau anda dapat buktikan, bahwa sebagian besar umat
> Islam (dan umat 
> agama lain) TIDAK korupsi?
> >  
> > 
> > 
> > A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:
> > Saya tidak tahu kalau ajaran Kristen korupsi itu
> > halal, karena saya bukan orang Kristen.
> > 
> > Tapi dalam Islam, korupsi tetap saja haram, apa
> pun
> > tujuannya.
> > 
> > --- Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > > Korupsi kan halal, kalau dibersihkan secara
> teratur
> > > di mesjid, gereja, kuil, dan berderma?
> > >  
> > > DH
> > > 
> > > partogi samosir <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:
> > > lho, kan itu yang sekarang mewabah di Indonesia.
> > > Rajin beragama (ke gereja, ke mesjid, ke kuil
> dll)
> > > sambil rajin korupsi.
> > > togi
> > > 
> > > Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > .."ya udah cak Nur, kita jadi iblis aja yuk 
> > > sekarang...ntar juga bakal masuk surga...":-).
> > > 
> > > wassalam, 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > -
> > > Yahoo! Mail Mobile
> > > Take Yahoo! Mail with you! Check email on your
> > > mobile phone.
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been
> > > removed]
> > > 
> > > 
> > > 
> > >
> > 
>
*
> **
> > > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat
> > > Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in
> > > Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> > >
> > 
> 
> 
> 


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [ppiindia] Korupsi di Depag

2005-06-17 Terurut Topik Ahmadi Agung
Bagi saya ini BUKAN SUATU YG ANEH, Sebab...
 
Islam itu TIDAK MELIHAT GELAR, Julukan, Pangkat dsb...
 
GUS DUR, Said AGil Munawar, Muhammad Nur Iskandar asidik, Hazim Muzadi ITU
BUKAN ORANG YG TAAT ber-AGAMA
 
Mereka semua JUSTRU adalah ORANG-ORANG YG MERUSAK Citra ISLAM & Islam Itu
Sendiri...
 
Salam
AL-Pacitan
 
 

-Original Message-
From: Ambon [mailto:[EMAIL PROTECTED]

  Jum'at, 17 Juni 2005 
 

  OPINI
 
 
 
 

Tajuk: Korupsi di Depag 


  IRONIS! Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Islam dan
Penyelenggaraan Haji Departemen Agama (Depag) Taufik Kamil menjadi tersangka
dugaan korupsi penyelenggaraan haji.

 



[Non-text portions of this message have been removed]





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] korupsi

2005-04-05 Terurut Topik ibar

iya benar-benar gurih...lama kelamaan negara ini bakalan jadi negara yang busuk 
dimana yang kaya dan berkuasa tetap berjaya dan yang miskin tetap terus 
melaratbisa-bisa Indonesia benar-benar tertinggal di antara negara ASEAN 
lainnya. dan sepertinya, Indonesia akan terus mengalami 
krisis.wallahualam bishahab.
  - Original Message - 
  From: HMP 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:39 PM
  Subject: [ppiindia] korupsi


  kita ngomongin korupsi engga ada habisnya.

  PAKAI SAJA PEMBUKTIAN TERBALIK YG DIUSULKAN BAHARUDIN LOPPA...
  TAPI MAMPUS JUGA AKHIRNYA...dia engga tahu dizolimi ato apa ?

  INGAT FILM ALCAPONE ENGGA PERNAH TERTANGKAP , AKHIRNYA DGN PEMBUKTIAN 
TERBALIK SEMUA KEJAHATANNYA TERUNGKAP
  INDONESIA JUGA BISA KAYA BEGITU .,HARTA KORUPTOR BAYAR PAJAKNYA , 
KALO ENGGA LANGSUNG SITA OLEH NEGARA .SERTA PENGHASILAN KORUPTOR DI CEK DAN DI 
ACU DENGAN DASAR INCOME YG DIDAPAT KALO MEREKA BILANG HIBAH BAYAR 25% 
SEPERTI PAJAK UNDIAN...KALO KAGA MAU BAYAR SIT

  GAMPANG ADJA KALO EMANG MAU BERANTAS KORUPTOR , TAPI KAN NEGARA REPUBLIK INI 
ENGGA MAU.
  WONG RASANYA GURIHH..;-)
- Original Message - 
From: antonhartomo 
To: ppiindia@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:24 PM
Subject: [ppiindia] Re: Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam




udahlah omdo utopis khilaf. impian-mustahil, bisa ubah keadaan ?
tekan saja pemerintah agar mau ganyang korupsi.
sudah berbuat apa kita bagi negeri ini, kok bekoar ?
jangan duduk terus, kalau tak mau didikte orang lain.

NKRI final-dinamis itu sekaitan sistem ideologis. ibarat tata 
molekular dinamis, tapi makro gak perlu digeser bendanya. kalau 
hukum tegak, koruptor ditindak, keterpurukan niscaya makin hilang. 
kalau tidak, impian sistem apapun nonsens saja.

salam




--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Samudjo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sebenarnya setuju dengan Pak Boy,
> Tapi kita tidak boleh berhenti berusaha melepaskan diri dari 
dominasi bangsa
> lain
> kalo kita puas dengan NKRI final seperti ini hanya akan 
mengokohkan posisi
> kita sebagai republik TKW dan koruptor
> Dari dahulu Indonesia terus menerus dipengaruhi oleh bangsa lain 
karena
> berbagai alasan terutama karena tidak adanya halangan geografis 
yang
> mencegah pengaruh tersebut sehingga budaya korupsi memang benar-
benar sudah
> berurat berakar.
> Khilafah Islam mungkin bisa berhasil apabila masing-masing 
anggotanya sudah
> bisa independent berdiri sendiri, lalu sedikit demi sedikit 
tataniaga dan
> tatanegara nya diatur contohnya EEC.
> Kalau yang dipersatukan itu negara-negara bobrok hanya akan 
berakhir seperti
> blok eropa timur tempo hari
> Maka yang harus jadi prioritas kita sekarang, bagaimana sesegera 
mungkin
> mengentaskan Indonesia dari dominasi bangsa asing dengan penegakan 
hukum dan
> mempromosikan hidup sederhana.
> Khilafah Islam ? Memang sedikit utopis, cuma sedih amat kalo 
sekedar mimpi
> aja sudah dilarang,
> Wassalam,
> samudjo
> - Original Message -
> From: ". Pradana Boy Ztf" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Tuesday, April 05, 2005 2:17 PM
> Subject: [ppiindia] Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
> 
> 
> >
> > Dear all,
> >
> > Tidak ada yang bisa diharapkan dari Khilafah Islamiyah. Inilah 
salah satu
> > jawaban kenapa umat Islam sulit berjaya kembali. Karena terlalu 
suka
> > menengok masa lalu dan memikirkan sesuatu yang utopis.
> > -
-
> -
> >
> > Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
> > Oleh: Pradana Boy ZTF*)
> >
> > PROLIFERASI gerakan Islam berideologi kanan di Indonesia 
beberapa tahun
> > belakangan ini, telah membuka kembali perdebatan tentang 
khilafah Islam.
> > Ini terjadi karena Hizbut Tahrir, salah satu eksponen gerakan 
Islam
> > ideologis di Indonesia, mengusung gagasan tentang perlunya 
kembali kepada
> > sistem khilafah sebagai solusi dari semua problem yang dihadapi 
oleh
> > bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Tulisan ini 
bermaksud mengkaji
> > utopisme dan irasionalitas adopsi sistem khilafah Islam dalam 
konteks
> > modernitas.
> >
> > Irasionalitas mengadopsi sistem khilafah dalam konteks masa kini
> > sebenarnya juga bisa diidentifikasi melalui pelacakan social 
setting and
> > social structure suatu masyarakat tertentu. Kajian mendalam 
tentang
> > sejarah pembentukan dan evolusi bentuk pemerintahan di negara-
negara Arab
> > yang dilakukan oleh Nazih al-Ayubi (1995) dalam Overstating Arab 
States
> > bisa dijadikan sebagai salah satu

Re: [ppiindia] korupsi

2005-04-05 Terurut Topik Ambon

Banyak yang menduga demikian. Soalnya kenapa tidak dibuat obduksi.

Untuk mengatasi dugaan yang tidak-tidak, mungkin ada baiknya  diperlukan LSM 
yang terdiri dari ahli berbagai cabang ilmu, yang dalam hal bidang patology, 
toxicology, chemistry, biology etc  untuk turut menyelidiki atau memonitor 
setiap kasus-kasus kematian yang janggal. Masalahnya ialah apakah mereka 
yang tinggi-tinggi kedudukannya mau impartial dan independent tanpa takut 
represi untuk melakukan sesuatu tanpa bayaran tetapi penuh credibility.


- Original Message - 
From: "Samudjo" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, April 05, 2005 11:02 AM
Subject: Re: [ppiindia] korupsi


>
> Kalo diinget-inget kayaknya B Lopa
> mungkin meninggal karena arsenikum
> ini cuma barangkali lho
> bukan nuduh siapa-siapa,
> samudjo
>
> - Original Message -
> From: "HMP" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:39 PM
> Subject: [ppiindia] korupsi
>
>
>>
>> kita ngomongin korupsi engga ada habisnya.
>>
>> PAKAI SAJA PEMBUKTIAN TERBALIK YG DIUSULKAN BAHARUDIN LOPPA...
>> TAPI MAMPUS JUGA AKHIRNYA...dia engga tahu dizolimi ato apa ?
>>
>> INGAT FILM ALCAPONE ENGGA PERNAH TERTANGKAP , AKHIRNYA DGN PEMBUKTIAN
> TERBALIK SEMUA KEJAHATANNYA TERUNGKAP
>> INDONESIA JUGA BISA KAYA BEGITU .,HARTA KORUPTOR BAYAR
> PAJAKNYA , KALO ENGGA LANGSUNG SITA OLEH NEGARA .SERTA PENGHASILAN 
> KORUPTOR
> DI CEK DAN DI ACU DENGAN DASAR INCOME YG DIDAPAT KALO MEREKA 
> BILANG
> HIBAH BAYAR 25% SEPERTI PAJAK UNDIAN...KALO KAGA MAU BAYAR SIT
>>
>> GAMPANG ADJA KALO EMANG MAU BERANTAS KORUPTOR , TAPI KAN NEGARA REPUBLIK
> INI ENGGA MAU.
>> WONG RASANYA GURIHH..;-)
>>   - Original Message -
>>   From: antonhartomo
>>   To: ppiindia@yahoogroups.com
>>   Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:24 PM
>>   Subject: [ppiindia] Re: Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
>>
>>
>>
>>
>>   udahlah omdo utopis khilaf. impian-mustahil, bisa ubah keadaan ?
>>   tekan saja pemerintah agar mau ganyang korupsi.
>>   sudah berbuat apa kita bagi negeri ini, kok bekoar ?
>>   jangan duduk terus, kalau tak mau didikte orang lain.
>>
>>   NKRI final-dinamis itu sekaitan sistem ideologis. ibarat tata
>>   molekular dinamis, tapi makro gak perlu digeser bendanya. kalau
>>   hukum tegak, koruptor ditindak, keterpurukan niscaya makin hilang.
>>   kalau tidak, impian sistem apapun nonsens saja.
>>
>>   salam
>>
>>
>>
>>
>>   --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Samudjo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>   > Sebenarnya setuju dengan Pak Boy,
>>   > Tapi kita tidak boleh berhenti berusaha melepaskan diri dari
>>   dominasi bangsa
>>   > lain
>>   > kalo kita puas dengan NKRI final seperti ini hanya akan
>>   mengokohkan posisi
>>   > kita sebagai republik TKW dan koruptor
>>   > Dari dahulu Indonesia terus menerus dipengaruhi oleh bangsa lain
>>   karena
>>   > berbagai alasan terutama karena tidak adanya halangan geografis
>>   yang
>>   > mencegah pengaruh tersebut sehingga budaya korupsi memang benar-
>>   benar sudah
>>   > berurat berakar.
>>   > Khilafah Islam mungkin bisa berhasil apabila masing-masing
>>   anggotanya sudah
>>   > bisa independent berdiri sendiri, lalu sedikit demi sedikit
>>   tataniaga dan
>>   > tatanegara nya diatur contohnya EEC.
>>   > Kalau yang dipersatukan itu negara-negara bobrok hanya akan
>>   berakhir seperti
>>   > blok eropa timur tempo hari
>>   > Maka yang harus jadi prioritas kita sekarang, bagaimana sesegera
>>   mungkin
>>   > mengentaskan Indonesia dari dominasi bangsa asing dengan penegakan
>>   hukum dan
>>   > mempromosikan hidup sederhana.
>>   > Khilafah Islam ? Memang sedikit utopis, cuma sedih amat kalo
>>   sekedar mimpi
>>   > aja sudah dilarang,
>>   > Wassalam,
>>   > samudjo
>>   > - Original Message -
>>   > From: ". Pradana Boy Ztf" <[EMAIL PROTECTED]>
>>   > To: 
>>   > Sent: Tuesday, April 05, 2005 2:17 PM
>>   > Subject: [ppiindia] Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
>>   >
>>   >
>>   > >
>>   > > Dear all,
>>   > >
>>   > > Tidak ada yang bisa diharapkan dari Khilafah Islamiyah. Inilah
>>   salah satu
>>   > > jawaban kenapa umat Islam sulit berjaya kembali. Karena terlalu
>>   suka
>>   > > m

Re: [ppiindia] korupsi

2005-04-05 Terurut Topik HMP

yaudah pasti pak samudjodi REPUBLIK INI APA ADJA BISA TERJADI
Munir adja ampe sekarang belom terungkap ?
kasus2 lain gimana ?
kasus cessie bank bali , si rudi ramlie lapor..dia yg dibikin kasus ?
bukannya faktor freudnya yang dicari yg katanya terlibat BARAMULI, TANRI 
ABENG..

kasihan makanya kalo orang baik hidup di republik ini , bisa stroke

  - Original Message - 
  From: Samudjo 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, April 05, 2005 4:02 PM
  Subject: Re: [ppiindia] korupsi



  Kalo diinget-inget kayaknya B Lopa
  mungkin meninggal karena arsenikum
  ini cuma barangkali lho
  bukan nuduh siapa-siapa,
  samudjo

  - Original Message -
  From: "HMP" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: 
  Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:39 PM
  Subject: [ppiindia] korupsi


  >
  > kita ngomongin korupsi engga ada habisnya.
  >
  > PAKAI SAJA PEMBUKTIAN TERBALIK YG DIUSULKAN BAHARUDIN LOPPA...
  > TAPI MAMPUS JUGA AKHIRNYA...dia engga tahu dizolimi ato apa ?
  >
  > INGAT FILM ALCAPONE ENGGA PERNAH TERTANGKAP , AKHIRNYA DGN PEMBUKTIAN
  TERBALIK SEMUA KEJAHATANNYA TERUNGKAP
  > INDONESIA JUGA BISA KAYA BEGITU .,HARTA KORUPTOR BAYAR
  PAJAKNYA , KALO ENGGA LANGSUNG SITA OLEH NEGARA .SERTA PENGHASILAN KORUPTOR
  DI CEK DAN DI ACU DENGAN DASAR INCOME YG DIDAPAT KALO MEREKA BILANG
  HIBAH BAYAR 25% SEPERTI PAJAK UNDIAN...KALO KAGA MAU BAYAR SIT
  >
  > GAMPANG ADJA KALO EMANG MAU BERANTAS KORUPTOR , TAPI KAN NEGARA REPUBLIK
  INI ENGGA MAU.
  > WONG RASANYA GURIHH..;-)
  >   - Original Message -
  >   From: antonhartomo
  >   To: ppiindia@yahoogroups.com
  >   Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:24 PM
  >   Subject: [ppiindia] Re: Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
  >
  >
  >
  >
  >   udahlah omdo utopis khilaf. impian-mustahil, bisa ubah keadaan ?
  >   tekan saja pemerintah agar mau ganyang korupsi.
  >   sudah berbuat apa kita bagi negeri ini, kok bekoar ?
  >   jangan duduk terus, kalau tak mau didikte orang lain.
  >
  >   NKRI final-dinamis itu sekaitan sistem ideologis. ibarat tata
  >   molekular dinamis, tapi makro gak perlu digeser bendanya. kalau
  >   hukum tegak, koruptor ditindak, keterpurukan niscaya makin hilang.
  >   kalau tidak, impian sistem apapun nonsens saja.
  >
  >   salam
  >
  >
  >
  >
  >   --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Samudjo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >   > Sebenarnya setuju dengan Pak Boy,
  >   > Tapi kita tidak boleh berhenti berusaha melepaskan diri dari
  >   dominasi bangsa
  >   > lain
  >   > kalo kita puas dengan NKRI final seperti ini hanya akan
  >   mengokohkan posisi
  >   > kita sebagai republik TKW dan koruptor
  >   > Dari dahulu Indonesia terus menerus dipengaruhi oleh bangsa lain
  >   karena
  >   > berbagai alasan terutama karena tidak adanya halangan geografis
  >   yang
  >   > mencegah pengaruh tersebut sehingga budaya korupsi memang benar-
  >   benar sudah
  >   > berurat berakar.
  >   > Khilafah Islam mungkin bisa berhasil apabila masing-masing
  >   anggotanya sudah
  >   > bisa independent berdiri sendiri, lalu sedikit demi sedikit
  >   tataniaga dan
  >   > tatanegara nya diatur contohnya EEC.
  >   > Kalau yang dipersatukan itu negara-negara bobrok hanya akan
  >   berakhir seperti
  >   > blok eropa timur tempo hari
  >   > Maka yang harus jadi prioritas kita sekarang, bagaimana sesegera
  >   mungkin
  >   > mengentaskan Indonesia dari dominasi bangsa asing dengan penegakan
  >   hukum dan
  >   > mempromosikan hidup sederhana.
  >   > Khilafah Islam ? Memang sedikit utopis, cuma sedih amat kalo
  >   sekedar mimpi
  >   > aja sudah dilarang,
  >   > Wassalam,
  >   > samudjo
  >   > - Original Message -
  >   > From: ". Pradana Boy Ztf" <[EMAIL PROTECTED]>
  >   > To: 
  >   > Sent: Tuesday, April 05, 2005 2:17 PM
  >   > Subject: [ppiindia] Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
  >   >
  >   >
  >   > >
  >   > > Dear all,
  >   > >
  >   > > Tidak ada yang bisa diharapkan dari Khilafah Islamiyah. Inilah
  >   salah satu
  >   > > jawaban kenapa umat Islam sulit berjaya kembali. Karena terlalu
  >   suka
  >   > > menengok masa lalu dan memikirkan sesuatu yang utopis.
  >   > > -
  >   -
  >   > -
  >   > >
  >   > > Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
  >   > > Oleh: Pradana Boy ZTF*)
  >   > >
  >   > > PROLIFERASI gerakan Islam berideologi kanan di Indonesi

Re: [ppiindia] korupsi

2005-04-05 Terurut Topik Samudjo

Kalo diinget-inget kayaknya B Lopa
mungkin meninggal karena arsenikum
ini cuma barangkali lho
bukan nuduh siapa-siapa,
samudjo

- Original Message -
From: "HMP" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:39 PM
Subject: [ppiindia] korupsi


>
> kita ngomongin korupsi engga ada habisnya.
>
> PAKAI SAJA PEMBUKTIAN TERBALIK YG DIUSULKAN BAHARUDIN LOPPA...
> TAPI MAMPUS JUGA AKHIRNYA...dia engga tahu dizolimi ato apa ?
>
> INGAT FILM ALCAPONE ENGGA PERNAH TERTANGKAP , AKHIRNYA DGN PEMBUKTIAN
TERBALIK SEMUA KEJAHATANNYA TERUNGKAP
> INDONESIA JUGA BISA KAYA BEGITU .,HARTA KORUPTOR BAYAR
PAJAKNYA , KALO ENGGA LANGSUNG SITA OLEH NEGARA .SERTA PENGHASILAN KORUPTOR
DI CEK DAN DI ACU DENGAN DASAR INCOME YG DIDAPAT KALO MEREKA BILANG
HIBAH BAYAR 25% SEPERTI PAJAK UNDIAN...KALO KAGA MAU BAYAR SIT
>
> GAMPANG ADJA KALO EMANG MAU BERANTAS KORUPTOR , TAPI KAN NEGARA REPUBLIK
INI ENGGA MAU.
> WONG RASANYA GURIHH..;-)
>   - Original Message -
>   From: antonhartomo
>   To: ppiindia@yahoogroups.com
>   Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:24 PM
>   Subject: [ppiindia] Re: Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
>
>
>
>
>   udahlah omdo utopis khilaf. impian-mustahil, bisa ubah keadaan ?
>   tekan saja pemerintah agar mau ganyang korupsi.
>   sudah berbuat apa kita bagi negeri ini, kok bekoar ?
>   jangan duduk terus, kalau tak mau didikte orang lain.
>
>   NKRI final-dinamis itu sekaitan sistem ideologis. ibarat tata
>   molekular dinamis, tapi makro gak perlu digeser bendanya. kalau
>   hukum tegak, koruptor ditindak, keterpurukan niscaya makin hilang.
>   kalau tidak, impian sistem apapun nonsens saja.
>
>   salam
>
>
>
>
>   --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Samudjo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   > Sebenarnya setuju dengan Pak Boy,
>   > Tapi kita tidak boleh berhenti berusaha melepaskan diri dari
>   dominasi bangsa
>   > lain
>   > kalo kita puas dengan NKRI final seperti ini hanya akan
>   mengokohkan posisi
>   > kita sebagai republik TKW dan koruptor
>   > Dari dahulu Indonesia terus menerus dipengaruhi oleh bangsa lain
>   karena
>   > berbagai alasan terutama karena tidak adanya halangan geografis
>   yang
>   > mencegah pengaruh tersebut sehingga budaya korupsi memang benar-
>   benar sudah
>   > berurat berakar.
>   > Khilafah Islam mungkin bisa berhasil apabila masing-masing
>   anggotanya sudah
>   > bisa independent berdiri sendiri, lalu sedikit demi sedikit
>   tataniaga dan
>   > tatanegara nya diatur contohnya EEC.
>   > Kalau yang dipersatukan itu negara-negara bobrok hanya akan
>   berakhir seperti
>   > blok eropa timur tempo hari
>   > Maka yang harus jadi prioritas kita sekarang, bagaimana sesegera
>   mungkin
>   > mengentaskan Indonesia dari dominasi bangsa asing dengan penegakan
>   hukum dan
>   > mempromosikan hidup sederhana.
>   > Khilafah Islam ? Memang sedikit utopis, cuma sedih amat kalo
>   sekedar mimpi
>   > aja sudah dilarang,
>   > Wassalam,
>   > samudjo
>   > - Original Message -
>   > From: ". Pradana Boy Ztf" <[EMAIL PROTECTED]>
>   > To: 
>   > Sent: Tuesday, April 05, 2005 2:17 PM
>   > Subject: [ppiindia] Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
>   >
>   >
>   > >
>   > > Dear all,
>   > >
>   > > Tidak ada yang bisa diharapkan dari Khilafah Islamiyah. Inilah
>   salah satu
>   > > jawaban kenapa umat Islam sulit berjaya kembali. Karena terlalu
>   suka
>   > > menengok masa lalu dan memikirkan sesuatu yang utopis.
>   > > -
>   -
>   > -
>   > >
>   > > Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
>   > > Oleh: Pradana Boy ZTF*)
>   > >
>   > > PROLIFERASI gerakan Islam berideologi kanan di Indonesia
>   beberapa tahun
>   > > belakangan ini, telah membuka kembali perdebatan tentang
>   khilafah Islam.
>   > > Ini terjadi karena Hizbut Tahrir, salah satu eksponen gerakan
>   Islam
>   > > ideologis di Indonesia, mengusung gagasan tentang perlunya
>   kembali kepada
>   > > sistem khilafah sebagai solusi dari semua problem yang dihadapi
>   oleh
>   > > bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Tulisan ini
>   bermaksud mengkaji
>   > > utopisme dan irasionalitas adopsi sistem khilafah Islam dalam
>   konteks
>   > > modernitas.
>   > >
>   > > Irasionalitas mengadopsi sistem khilafah dalam konteks masa kini
>   > > sebenarnya juga bisa diidentifikasi melalui pelacakan social
>   setting and
>   > > social structure suatu masyarakat tertentu. Kajian mendalam
>   tentang
>   > > sejarah pembentukan dan evolusi bentuk pemerintahan di negara-
>   negara Arab
>   > > yang dilakukan oleh Nazih al-Ayubi (1995) dalam Overstating Arab
>   States
>   > > bisa dijadikan sebagai salah satu contoh. Al-Ayubi menggunakan
>   kerangka
>   > > teori Marxisme tentang mode of production untuk menganalisis
>   evolusi
>   > > sistem kenegaraan di dunia Arab. Apa yang terjadi kemudian adalah
>   > > kegagalan menggunakan kerangka 

Re: [ppiindia] Korupsi, Koruptif

2005-03-31 Terurut Topik A Nizami

Masalahnya sistem di negara kita memang memaksa orang
korupsi.

Sebagai contoh, untuk jadi penguasa, anda harus punya
partai yang mendukung anda. Agar partai ini bisa besar
dan mampu menggolkan anda sebagai pemimpin, partai ini
harus punya banyak jaringan di tiap propinsi,
kabupaten, bahkan tingkat kecamatan dan kelurahan di
seluruh Indonesia.

Perlu ratusan ribu bahkan jutaan pengurus parpol,
kader, satgas, dll untuk itu. Karena harus fulltime,
tak jarang ada yang tak punya penghasilan selain
digaji partai (kecuali jika dia pengusaha).

Nah untuk menggaji pengurus serta membayar sewa
gedung, dsb, tak heran banyak pengurus parpol atau
anggota DPR dan DPRD yang korupsi. Tak heran di media
massa banyak diberitakan adanya gubernur, bupati,
anggota DPR, dsb yang tertangkap korupsi.

Nah, harus dilakukan pengawasan kepada parpol. Jika
perlu, orang yang tak punya pekerjaan, dilarang jadi
pengurus parpol, sehingga tidak jadi beban parpol atau
negara.

Salam
--- Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Harian Komentar
> 1 April 2005
> 
> Korupsi, Koruptif
> Oleh: Tonny Mangundap 
> 
>  
> 
> Pemahaman makna korupsi di Indonesia sering
> dibelokkan dengan maksud terselubung untuk melakukan
> pembenaran atas perilaku diri sendiri, kelompok,
> atau aparat pe-nyelenggara negara. kelompok ini
> memaknakan korupsi ha-nya sebagai tindak pidana
> korupsi, dengan kata lain hanya mengakui dan
> menganggap ada korupsi apabila seseorang diambil
> tindakan hukum ber-dasarkan undang-undang tentang
> Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
> dimaksud oleh Undang-undang nomor 20 tahun 2001 jo
> Undang-undang nomor 31 tahun 1999. 
> 
> Tolok ukur pemberantasan korupsi semata-mata adalah
> rangkaian tindakan hukum oleh aparat yang
> mengguna-kan perangkat undang-un-dang pemberantasan
> korupsi dalam bentuk penyelidikan, penyidikan,
> penuntutan serta peradilan terhadap pelaku tindak
> pidana korupsi. Area penanganan korupsi dalam arti
> ini berada di seputar kepolisian, kejaksaan, komisi
> pemberantasan tindak pidana korupsi, serta
> pengadilan. Se-bagai akibatnya para pelaku dengan
> mudah bersembunyi atau pun membebaskan diri di balik
> undang-undang formal dan prosedural dengan
> meng-andalkan asas praduga tak bersalah (rule of
> law) putusan belum memperoleh kekuatan hukum tetap,
> proses hukum yang sedang berjalan dan lain-lain. 
> 
> 
> Dengan demikian seluruh perbuatan yang belum berada
> pada area aparat penegak hukum tidak masuk hitungan
> sebagai korupsi atau dengan kata lain bentuk
> permintaan imbalan, suap, sogok, serta perilaku
> koruptif lainnya bukan termasuk korupsi. Menurut
> hemat kami hal ini merupakan kekeliruan men-dasar
> oleh karena menimbul-kan kondisi yang sebagian rupa
> sehingga masyarakat merasakan korupsi di mana-mana
> dan kapan saja, namun aparatur negara menangga-pinya
> bahwa hal itu harus dibuktikan lebih dulu. 
> 
> 
> Korupsi, koruptif dan tindak pidana korupsi
> seharusnya dipahami secara sama dalam arti serta
> hakikat yang tidak boleh dibeda-bedakan.
> Meng-artikan serta meninjau ko-rupsi seharusnya
> tidak sema-ta-mata berdasarkan perun-dang-undangan
> saja, karena jika demikian nanti akan ter-bentuk
> oleh masalah interpre-tasi unsur-unsur pembuktian
> serta prosedur penanganan. Bahwa hukum tidak
> meng-akomodir perilaku koruptif hal mana ternyata
> dari rumusan undang-undang tindak pidana korupsi
> yang hanya mencakup tiga elemen, yaitu: 
> 
> 1. Secara melawan hukum memperkaya diri.
> 2. Menyalahgunakan kewe-nangan/jabatan.
> 3. Merugikan negara.
> 
> 
> Betapa besar perbedaan persepsi mengenai korupsi hal
> mana dapat dirasa dalam menyikapi suap; di
> negara-ne-gara maju, suap identik de-ngan korupsi.
> Di sini korupsi identik dengan mengambil uang
> negara. Berdasarkan per-sepsi yang berbeda tersebut
> maka perbuatan suap disikapi secara lemah karena
> dianggap bukan korupsi. Lebih para lagi ketika kita
> menyikapi peni-laian dunia international bah-wa
> Indonesia adalah salah sa-tu negara paling korup di
> dunia (tahun 2005 peringkat keempat dari 102 negara
> dan tahun 2003 peringkat keenam dari 133 negara). 
> 
> Mengapa Indonesia ter-masuk dalam rangking negara
> paling korup? Sebabnya:
> 1. Secara kuantitatif yang di-rasakan oleh banyak
> orang dalam masyarakat memang memberikan petunjuk
> adanya praktik-praktik koruptif yang berada pada
> banyak tempat serta sektor-sektor masya-rakat dalam
> proses meperoleh pelayanan.
> 2. Secara substantif suasana korupsi banyak kita
> rasakan ketika masyarakat sulit me-misahkan antara
> suatu tin-dakan yang kenyataannya membebani
> masyarakat namun warta tidak dapat ber-buat lain
> karena warga terse-but harus memperoleh pela-yanan
> tertentu. Pembebanan dilakukan dengan dalih antara
> lain untuk perbaikan fasilitas, tidak adanya
> anggaran, atau untuk kepentingan umum. Lebih dari
> itu kemudian di berbagai penyimpangan ini
> dilegatimasi melalui suatu produk yang tertulis
> sehingga penyimpangan tersebut resmi berlaku secara
> mengikat atau

Re: [ppiindia] Korupsi ala PK(S) --> Adalah sebuah Fitnah

2004-12-20 Terurut Topik He-Man


Dalam kasus dana kavling DRPD Jawa Barat , anggota DPRD terpecah menjadi
dua kubu , yaitu kubu yang pro pengembalian uang yang dipimpin wakil ketua
DPRD Koerdi Moekri (yang sekarang diperiksa kejaksaan) dan yang kontra
yaitu dari PDI Perjuangan dan Partai Keadilan.

Mekanisme pengembalian uang itu telah disusun dan para anggota dewan
kecuali anggota dari dua partai itu plus sebagaian dari Golkar,  rata-rata
menggunakan mekanisme itu untuk mengembalikan uang tersebut walaupun
sebagian melakukannya secara mencicil.Kloter pertama pengembalian uang
itu adalah Daud Gunawan, Akhmad Saelan, dan H Kusnadi dari Partai 
Bulan Bintang, serta Eddi Raedin Budihardja dan Rafani Akhyar dari PAN.

Sementara dua anggota PKS itu dengan segala alasan sampai sekarang
keukeuh menolak mengembalikannya tapi berlagak pahlawan .


- Original Message - 
From: "yasni" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, December 20, 2004 8:39 AM
Subject: Re: [ppiindia] Korupsi ala PK(S) --> Adalah sebuah Fitnah


> 
> Hi all,
> 
> Sekedar informasi, salah satu kelemahan sistem
> keuangan negara kita adalah tidak adanya tempat untuk
> menyalurkan pengembalian uang negara.
> Seperti di negara maju kalau ada orang terlampau
> banyak menerima dari negara, orang itu bisa
> mengembalikan ke rekening negara dan begitu juga
> sebaliknya jika terlampau banyak bayar pajak, negara
> akan mengembalikannya.
> Sedangkan di indonesia hal itu tidak ada. Coba,
> misalkan ada orang kecipratan uang korupsi masal,
> sedang dia tidak mau terima, mau dikemanakan uang itu.
> Tidak ada saluran pengembaliannya. Apalagi sebagaimana
> korupsi masal DPRD Jabar yang dilegalisir seperti dana
> kavling itu, mau dikemanakan?
> Saya lihat kader PKS melakukan ijtihad dengan
> menyalurkan dana itu langsung kepada rakyat. Jika
> orang melihat itu sebagai kampanye PKS, saya pikir
> orang itu mengada-ada karena itu hanya sebuah kegiatan
> partai yang tentu saja harus pakai bendera partai.
> Perlu diingat, kalau gak salah acara itu dilakukan
> jauh sebelum masa kampanye.
> Persoalan ini menurut hemat saya lebih kepada
> bagaimana standar diri masing-masing tentang
> kebenaran. Bagi orang yang tidak mengenal kebenaran,
> apapun yang dilakukan oleh musuhnya pasti dianggap
> salah.
> Sedangkan bagi kita sebagai muslim, kebenaran harus
> kita terima apa adanya. Misalkan kritik dari musuh
> Islam harus kita terima untuk memperbaiki diri.
> Mungkin hikmah dari hal ini adalah agar PKS mengangkat
> isu pengembalian uang negara dan landasan
> perundang-undangannya di lembaga legislatif.
> 
> 
> 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Korupsi ala PK(S) --> Adalah sebuah Fitnah

2004-12-19 Terurut Topik yasni


He-Man <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Yang dimaksud PK "dikembalikan" itu bukan dikembalikan kepada kas negara
melainkan dipakai kampanye dengan kedok aksi sosial yang kemudian dikatakan
"dikembalikan pada rakyat".Coba aja baca klaim-klaim PK tentang
menyelamatkan uang negara itu , semuanya dipakai kampanye dengan kedok aksi
sosial bukan dikembalikan ke kas negara.Contoh aja dana kavling di DPRD
Jabar sampai sekarang Yudi Widiana Adia dan Reza Nasrullah tidak pernah
mengembalikannya ke kas daerah dengan berbagai alasan, ketika anggota
dewan lain ramai-ramai mengembalikan uang itu dengan enteng dua anggota
PK ini menolak dengan alasan sudah dikembalikan ke rakyat , kemudian
setelah dibawa ke kejaksaan dan menjelang pemilu legislatif kemaren eh
koar-koar minta aturan pengembalian uang itu , padahal mekanismenya
sudah disusun di tahun 2003.




Hi all,

Sekedar informasi, salah satu kelemahan sistem
keuangan negara kita adalah tidak adanya tempat untuk
menyalurkan pengembalian uang negara.
Seperti di negara maju kalau ada orang terlampau
banyak menerima dari negara, orang itu bisa
mengembalikan ke rekening negara dan begitu juga
sebaliknya jika terlampau banyak bayar pajak, negara
akan mengembalikannya.
Sedangkan di indonesia hal itu tidak ada. Coba,
misalkan ada orang kecipratan uang korupsi masal,
sedang dia tidak mau terima, mau dikemanakan uang itu.
Tidak ada saluran pengembaliannya. Apalagi sebagaimana
korupsi masal DPRD Jabar yang dilegalisir seperti dana
kavling itu, mau dikemanakan?
Saya lihat kader PKS melakukan ijtihad dengan
menyalurkan dana itu langsung kepada rakyat. Jika
orang melihat itu sebagai kampanye PKS, saya pikir
orang itu mengada-ada karena itu hanya sebuah kegiatan
partai yang tentu saja harus pakai bendera partai.
Perlu diingat, kalau gak salah acara itu dilakukan
jauh sebelum masa kampanye.
Persoalan ini menurut hemat saya lebih kepada
bagaimana standar diri masing-masing tentang
kebenaran. Bagi orang yang tidak mengenal kebenaran,
apapun yang dilakukan oleh musuhnya pasti dianggap
salah.
Sedangkan bagi kita sebagai muslim, kebenaran harus
kita terima apa adanya. Misalkan kritik dari musuh
Islam harus kita terima untuk memperbaiki diri.
Mungkin hikmah dari hal ini adalah agar PKS mengangkat
isu pengembalian uang negara dan landasan
perundang-undangannya di lembaga legislatif.




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links








Yahoo! Messenger
- Log on with your mobile phone!

[Non-text portions of this message have been removed]






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


-
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 




-
Do you Yahoo!?
 Jazz up your holiday email with celebrity designs. Learn more.

[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
**