Re: Bls: Bls: [Pramuka] KEBENARAN
Dear ... Segala sesuatu yg keliatannya buruk, mungkin tidak buruk. Segala sesuatu yg keliatannya baik, mungkin tidak sbaik itu. Mudah bagi saya bicara karena saya tidak mengalami yang dirasakan sama persis. Tapi saya juga mengalami manis asinnya keadaan. Ada banyak hal selama hidup yang wkt itu saya anggap buruk dan yg baik dengan cara yang lain. Masa kecil yg sederhana tapi bahagia, masa khamilan yg berbahaya, proses melahirkan yg cuma 1 jam, hadiah besar, perampokan, fitnah yg mhancurkan nama saya di kantor dan bselang sebentar promosi kerja... Seperti pepatah Indian: kamu tidak bisa mengerti derita tetanggamu kecuali jika kamu sudah berjalan 1000 langkah dengan mocasin miliknya, tidak ada yg bisa bilang satu itu benar sama sekali atau salah sama sekali jika kita tidak mengalami sendiri. Satu saat, Insya Allah, kalian mungkin akan tsenyum mengenangnya. Maaf jika tidak membantu...
[Pramuka] kejujuran
Jujur memang kadangkala pahit, bahkan menyakitkan. Tapi, tanpa adanya kejujuran, justru akan membawa sakit yang lebih panjang dan mengenaskan, bagi orang lain maupun diri sendiri. Maka, bukalah hati dan tanamkan selalu benih kejujuran. Sebab, itulah yang akan membawa kebaikan. Jaga sikap, jaga tindakan, jaga ucapan, apalagi saat berhubungan dengan orang lain, agar selalu dilandasi dengan kejujuran. Mari, pelihara kebeningan hati dan pikiran dengan kejujuran, untuk menjemput semua impian. -- Hendry Risjawan Ka. Trainers Club Indonesia website: www.trainersclub.or.id milis: [EMAIL PROTECTED] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Pramuka] Resiko membina Ambalan berpangkalan di sekolah
:) saya dulu kelas 1 sma masih penggalang kak . juga ada rekan saya yang mengalami hal yang sama. sampai sempat ikut lomba penggalang yang diselenggarakan oleh sma saya sendiri, dan baik2 saja tuh karena saya masuk di gudep umum, bukan gudep sekolah *_^ namun hal ini juga bisa menjadi masalah untuk peserta didik yang malu karena sudah masuk smu koq masih penggalang tapi bagaimanapun juga hal itu terserah pembinanya masing-masing, apakah peserta didik tersebut sudah layak secara psikologi, kalau sudah mampu kenapa tidak dinaikkan ke tingkat selanjutnya -kukuh- 2008/7/31 rimata66 [EMAIL PROTECTED] Salam Pramuka, Tahun ini sya terjun lagi secara langsung membina Penegak, setelah vakum lama setelah terakhir membina Pandega. Kebetulan ada peluang untuk membaktikan diri lagi di jajaran terdepan. Romantika mendekati remaja usia Penegak ternyata tidak berubah banyak. Mereka tetap sama. Kita tinggal mau tahu dan peduli background dan alam pikir mereka yang tentunya cerminan hidup sosial kini. Sampai hari ini sudah ada 14 Tamu Ambalan baru bergabung di Ambalan saya. Yang mengejutkan adalah bahwa setengahnya ternyata belum berulangtahun ke 15. Alias sebenarnya masih Penggalang ! Saya sekarang sedang meraba-raba juga bagaimana baiknya. Yang ideal adalah tentunya membentuk Pasukan Penggalang. Namun, image yang terbentuk adalah Penggalang itu kan waktu SMP. Saya kan sekarang sudah SMA. Saya memutuskan bergerak hati-hati, karena sayang juga minat ber-pramuka mereka patah karena tindakan yang tidak bijaksana. Saya harus melakukan pendekatan dulu .. = Inilah resikonya kalau ambalan berpangkalan di sekolah. Pembatasan usia menjadi masalah. Tampaknya saya harus kampanye lebih keras agar Kwarnas mau mengubah Penegak dari Rover Programme ke Venture Programme yang di beberapa negara memang untuk usia 14 - 17 tahun. Rover biarlah disetarakan dengan Pandega (usia mahasiswa). Sebagai catatan buat kakak, kenapa siswa kelas X (1 SMA )makin muda ? Karena SMP sekarang punya kelas akselerasi. Jika masuk kelas 1 SMP d usia 11/12 tahun maka wajar saat lulus SMA mereka masih berusia 14 tahun Ada komentar atau pengalaman serupa ? Terimakasih Hendro Prakoso -- Kukuh Hadianto BPMIGAS Patra Office Tower 21st floor Wing 1 Jend. Gatot Subroto Kav 32-34 Jakarta 12950 [Non-text portions of this message have been removed]
[Pramuka] Punya Cita-Cita, Apakah MIMPI atau NYATA?
Punya Cita-Cita, Apakah MIMPI atau NYATA? by Y.S. Aji Soedarsono 5 Agustus 2008 Malam ini, ada SMS dari seorang klien. Dia menyatakan bahwa dengan membuat Dream Statement, dia merasa bahwa apa ya dia impikan atau cita-citakan tidaklah real, tidak nyata? Saya jawab,Kenapa kamu berpikir begitu? Dia balas,Gak usah dipikir juga emang begitu? Mengapa sang klien sampai merasa emang gitu, .. gak real..? rahasianya ada di: http://dreamsmarter.blogspot.com/ salam hangat aji http://www.DreamSMARTer.blogspot.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Pramuka] napak tilas proklamasi
ayuk kita ikut dengan memakai seragam Pramuka ! Sodara-sodara sebangsa dan setanah air, Dengan bangga kami mengajak Sodara-sodara sekalian untuk turut serta terlibat dalam acara besar kita yaitu: NAPAKTILAS PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA dalam rangka HUT RI ke-63. Kegiatan: Parade/Karnaval 17-an: Paskibra, Veteran, Angkatan '45 '66, Marching Band, Pelajar Mhasiswa, Komunitas Historia Indonesia, Komunitas Onthel Batavia, Pramuka, komunitas/group lain yang ingin bergabung dalam barisan berdasarkan komunitasnya sendiri diperbolehkan atau melebur dengan Komunitas Historia Indonesia; Heritage Trail; Street Hunting; Hiburan, DLL. Mohon dibantu disebarluaskan ke komunitas/ group/ perkumpulan lain. Bebas-sebebas- bebasnya untuk bergabung. Dengan atribut grupnya masing-masing. Klub motor (bukan geng ya :)), Klub mobil; Komunitas hobi; komunitas IT, dll., boleh bergabung. Saatnya kaum muda muncul ke permukaan sebagai barisan terdepan untuk membangun bangsa ini. Ingat, Bhineka Tunggal Ika! Pelaksanaan: Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Agustus 2008 Waktu : Pukul. 14.30 - 17.00 wib. Tempat Kumpul : Acara akan dipusatkan di Eks. Rumah Tadashi Maida [kini Museum Perumusan Naskah Proklamasi] Jl. Imam Bonjol No.1 Jakarta Pusat. (sederet Gd. Bapenas dan Gereja Immanuel, juga dekat Taman Suropati) Route: Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jl. Imam Bonjol, Taman Suropati, Jl. Diponogoro, Jl. Surabaya, Jl. Proklamasi (dulu Jl. Pegangsaan), Tugu Proklamasi. Jumlah Peserta: Lebih dari 1500 orang. Acara akan dibuka oleh: Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI [Bpk. Ir. Jero Wacik], Dihadiri juga oleh Dewan Harian Nasional '45, Dewan Harian Daerah '45, Ibu Meutia Hatta,* dll. Konsep Acara: Santai, Casual, Semangat Juang dan Nasionalisme. Kegiatan ini tidak dipungut biaya sama sekali alias GRATIS. Acara sepenuhnya resmi diselenggarakan oleh Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Komunitas Historia Indonesia secara sukarela (tanpa imbalan apa pun) membantu mengumpulkan dan mengorganize Barisan Kaum Muda. Catatan Tips: - Samakan semangat, visi dan misi yaitu demi Merah-Putih - Dresscode baju merah, baju putih atau pakai merah+putih. - Memakai sunglass, sunblock dan topi lebar (kalau bisa warna merah/putih) . - Membawa makanan ringan minuman pribadi secukupnya - Membawa obat-obatan pribadi - Membawa payung (kalau bisa warna merah/putih) - Membawa kamera/handycam/ - Boleh menggunakan atribut/pakaian tempo dulu, pakaian perang revolusi, pakaian Belanda, pakaian mirip tokoh/pahlawan, dll. - Membawa uang untuk membeli kaos Napak Tilas Proklamasi ya, hehehe. (desain nyusul deh di blog ya) - Tidak berpencar / memisahkan diri dari barisan. Kesempatan menjadi Donatur (/sponsor): Buat yang ingin menyumbangkan makanan ringan / berat, air mineral, pita merah-putih, kaos, dll. Silahkan mengbungi kami pada alamat di bawah. Seikhlasnya dan semampunya.. .! Info lengkap dan Pendaftaran Barisan silahkan klik: http://www.komunita shistoria. blogspot. com Sejarah telah menjadikan kita seperti ini, Sejarah juga lah yang akan menghancurkan kita nanti! Waspadalah.. .!3x Hehehe. KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636 Mailing list: komunitashistoria@ yahoogroups. com ___ Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga. http://id.toolbar.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Pramuka] arti sebuah kemerdekaan bag.2
SETIAP saat akan terjadi perubahan. Hari berganti menjadi minggu. Minggu berganti menjadi bulan. Bulan berganti menjadi tahun. Tidak terasa, kita telah memasuki Agustus 2008. Bagi bangsa Indonesia, Agustus merupakan bulan keramat. Bulan tersebut adalah bulan kemerdekaan. Kita tahu, 17 Agustus 1945 dapat dijadikan titik tolak atau tanggal bangkitnya bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri dalam rangka meraih masa depan yang cerah. Sudah 63 tahun bangsa Indonesia melewati masa-masa perjuangan mengisi kemerdekaan. Selama itu tentu banyak suka dan duka yang kita rasakan. Masa 6 3 tahun bukanlah usia yang muda lagi, sudah setengah abad lebih. Menurut ukuran umur manusia sudah sangat dewasa atau mungkin sudah tua dan cukup umur. Kalau kita kaji dan renungkan lebih dalam lagi, kemerdekaan mempunyai beberapa arti tersendiri, baik secara fisik-material maupun mental-spiritual. Antara arti yang satu dengan yang lainnya tidka bisa dilepaskan karena saling berkaitan dan mempengaruhi. Arti kemerdekaan adalah sebagai berikut. Pertama, terbebas dari penjajahan bangsa lain atau bangsa asing. Bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini bisa terlepas dari kekuasaan penjajahan dengan pengorbanan yang sangat besar. Darah, jiwa dan raga serta harta benda yang tak terhingga telah menyatu pada bumi Indonesia, menjadi saksi berdirinya Republik Indonesia. Betapa besar pengorbanan bangsa Indonesia demi meraih kemerdekaan. Kedua, bebas dari rasa takut dan khawatir. Orang dikatakan merdeka apabila tidak dikungkung atau diliputi perasaan takut, cemas, dan khawatir yang berkepanjangan. Ia terbebas dari pikiran yang sempit dan pendek. Seandainya sudah terbebas dari rasa takut akan timbul keberanian, kreativitas, dan munculnya ide-ide baru. Di sini kemerdekaan merupakan modal untuk berkembang. Ketiga, bebas untuk mengemukakan pendapat, baik lisan maupun tulisan. Kebebasan untuk mengeluarkan pendapat merupakan hak setiap orang. Tentu saja dalam mengemukakan pendapat harus dilandasi rasa tanggung jawab, menghormati pendapat orang lain dan tidak asal mengeluarkan pendapat. Dalam mengeluarkan atau mengemukakan pendapat harus dibarengi kejujuran dan kebenaran. Jangan sampai mengemukakan pendapat berisi kebohongan dan fitnah. Keempat, bebas menentukan nasib sendiri. Orang dikatakan merdeka seandainya bebas untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri. Karena pada dasarnya, masa depan kita ditentukan oleh diri kita sendiri. Jalan mana yang akan ditempuh, itu terserah kepada kita, apakah akan menempuh jalan lurus atau berliku. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita tidak dibayangi, dikendalikan, dan mendapat tekanan dari orang lain. Kehadiran orang lain sifatnya hanya membantu, memberi saran atau informasi dan memotivsi. Pada akhirnya apa pun yang akan kita lakukan atau perbuat berpulang kepada diri kita masing-masing. Ingat, nasib suatu kaum tidak akan berubah kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Beberapa arti kemerdekaan di atas hendaknya dijadikan bahan renungan dan introspeksi diri. Apakah kita sudah merasakan kemerdekaan yang sebenarnya? Jawabannya berpulang kepada diri kita masing-masing. Hati kecil pasti bisa menjawab. Mungkin seseorang telah merasakan atau menikmati arti kemerdekaan yang sebenarnya. Atau mungkin hanya kemerdekaan semu. Pada HUT Kemerdekaan Indonesia tahun ini, marilah kita mulai berbenah diri dan perbaharui apa yang menjadi kesalahan pada masa silam, jangan kita tiru dan ulangi lagi. Dengan semangat baru, kita lakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Apa yang telah Anda berikan dan lakukan buat negara? Kemerdekaan yang telah diraih bukan berarti perjuangan berakhir, tetapi justru perjuangan harus lebih keras lagi dalam rangka mengisi kemerdekaan, sehingga cita-cita bangsa dapat tercapai. Mengisi kemerdekaan perlu didukung oleh berbagai komponen atau unsur bangsa. Dengan kata lain, dalam membangun negara dan bangsa dibutuhkan kerja sama dari semua pihak sesuai dengan fungsi dan kedudukan atau statusnya. Kemerdekaan akan terwujud apabila didukung ulama dan cendekiawan yang sarat dengan ilmu. Ulama dan cendekiawan tempat kita bertanya karena mereka sebagai orang yang mempunyai ilmu yang luas. Ilmu merupakan senjata dan modal bagi manusia untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan di dunia dan di akhirat. Dengan ilmu, hidup menjadi mudah. Pemerintahan akan berjalan dengan baik apabila ada umara atau pemimpin yang adil. Siapa pun yang terpilih menjadi pemimpin bangsa hendaknya bersikap adil, bisa mendengar, merasakan, memahami, dan melakukan yang terbaik bagi rakyat Indonesia. Pemimpin yang diharapkan yaitu yang bisa mengayomi dan mempersatukan seluruh rakyat Indonesia. -- Hendry Risjawan Ka. Trainers Club Indonesia website: www.trainersclub.or.id milis: [EMAIL PROTECTED] [Non-text portions of this message have been removed]