Re: Bls: Bls: [Pramuka] KEBENARAN

2008-08-06 Terurut Topik desicthy
Dear ...

Segala sesuatu yg keliatannya buruk, mungkin tidak buruk. Segala 
sesuatu yg keliatannya baik, mungkin tidak sbaik itu.  Mudah bagi 
saya bicara karena saya tidak mengalami yang dirasakan sama persis.  
Tapi saya juga mengalami manis asinnya keadaan. Ada banyak hal 
selama hidup yang wkt itu saya anggap buruk dan yg baik dengan cara 
yang lain. 

Masa kecil yg sederhana tapi bahagia, masa khamilan yg berbahaya, 
proses melahirkan yg cuma 1 jam, hadiah besar, perampokan, fitnah yg 
mhancurkan nama saya di kantor dan bselang sebentar promosi kerja... 

Seperti pepatah Indian: kamu tidak bisa mengerti derita tetanggamu 
kecuali jika kamu sudah berjalan 1000 langkah dengan mocasin 
miliknya, tidak ada yg bisa bilang satu itu benar sama sekali atau 
salah sama sekali jika kita tidak mengalami sendiri. Satu saat, 
Insya Allah, kalian mungkin akan tsenyum mengenangnya.

Maaf jika tidak membantu... 



[Pramuka] kejujuran

2008-08-06 Terurut Topik Hendry Risjawan
Jujur memang kadangkala pahit, bahkan menyakitkan. Tapi, tanpa adanya
kejujuran, justru akan membawa sakit yang lebih panjang dan mengenaskan,
bagi orang lain maupun diri sendiri.

Maka, bukalah hati dan tanamkan selalu benih kejujuran. Sebab, itulah yang
akan membawa kebaikan. Jaga sikap, jaga tindakan, jaga ucapan, apalagi saat
berhubungan dengan orang lain, agar selalu dilandasi dengan kejujuran.
Mari, pelihara kebeningan hati dan pikiran dengan kejujuran, untuk menjemput
semua impian.

-- 
Hendry Risjawan
Ka. Trainers Club Indonesia
website: www.trainersclub.or.id
milis: [EMAIL PROTECTED]


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Pramuka] Resiko membina Ambalan berpangkalan di sekolah

2008-08-06 Terurut Topik Kukuh Hadianto
:)

saya dulu kelas 1 sma masih penggalang kak . juga ada rekan saya yang
mengalami hal yang sama.
sampai sempat ikut lomba penggalang yang diselenggarakan oleh sma saya
sendiri, dan baik2 saja tuh
karena saya masuk di gudep umum, bukan gudep sekolah *_^
namun hal ini juga bisa menjadi masalah untuk peserta didik yang malu karena
sudah masuk smu koq masih penggalang
tapi bagaimanapun juga hal itu terserah pembinanya masing-masing,
apakah peserta didik tersebut sudah layak secara psikologi, kalau sudah
mampu kenapa tidak dinaikkan ke tingkat selanjutnya

-kukuh-

2008/7/31 rimata66 [EMAIL PROTECTED]


 Salam Pramuka,

 Tahun ini sya terjun lagi secara langsung membina Penegak, setelah
 vakum lama setelah terakhir membina Pandega. Kebetulan ada peluang
 untuk membaktikan diri lagi di jajaran terdepan.

 Romantika mendekati remaja usia Penegak ternyata tidak berubah banyak.
 Mereka tetap sama. Kita tinggal mau tahu dan peduli background dan
 alam pikir mereka yang tentunya cerminan hidup sosial kini.

 Sampai hari ini sudah ada 14 Tamu Ambalan baru bergabung di Ambalan
 saya. Yang mengejutkan adalah bahwa setengahnya ternyata belum
 berulangtahun ke 15. Alias sebenarnya masih Penggalang !

 Saya sekarang sedang meraba-raba juga bagaimana baiknya. Yang ideal
 adalah tentunya membentuk Pasukan Penggalang. Namun, image yang
 terbentuk adalah Penggalang itu kan waktu SMP. Saya kan sekarang
 sudah SMA.

 Saya memutuskan bergerak hati-hati, karena sayang juga minat
 ber-pramuka mereka patah karena tindakan yang tidak bijaksana. Saya
 harus melakukan pendekatan dulu ..

 =

 Inilah resikonya kalau ambalan berpangkalan di sekolah. Pembatasan
 usia menjadi masalah.

 Tampaknya saya harus kampanye lebih keras agar Kwarnas mau mengubah
 Penegak dari Rover Programme ke Venture Programme yang di beberapa
 negara memang untuk usia 14 - 17 tahun.

 Rover biarlah disetarakan dengan Pandega (usia mahasiswa).

 Sebagai catatan buat kakak, kenapa siswa kelas X (1 SMA )makin muda ?
 Karena SMP sekarang punya kelas akselerasi. Jika masuk kelas 1 SMP d
 usia 11/12 tahun maka wajar saat lulus SMA mereka masih berusia 14
 tahun 

 Ada komentar atau pengalaman serupa ?

 Terimakasih

 Hendro Prakoso


 




-- 

Kukuh Hadianto
BPMIGAS
Patra Office Tower 21st floor Wing 1
Jend. Gatot Subroto Kav 32-34 Jakarta 12950


[Non-text portions of this message have been removed]



[Pramuka] Punya Cita-Cita, Apakah MIMPI atau NYATA?

2008-08-06 Terurut Topik Yudistira S. Aji
Punya Cita-Cita, Apakah MIMPI atau NYATA?

 by Y.S. Aji Soedarsono
5 Agustus 2008

Malam ini, ada SMS dari seorang klien. Dia menyatakan bahwa dengan membuat 
Dream Statement, dia merasa bahwa apa ya dia impikan atau cita-citakan tidaklah 
real, tidak nyata?

Saya jawab,Kenapa kamu berpikir begitu?

Dia balas,Gak usah dipikir juga emang begitu?

Mengapa sang klien sampai merasa emang gitu, .. gak real..?


rahasianya ada di:
http://dreamsmarter.blogspot.com/

salam hangat



aji 
http://www.DreamSMARTer.blogspot.com/

   

[Non-text portions of this message have been removed]



[Pramuka] napak tilas proklamasi

2008-08-06 Terurut Topik megi primagara
ayuk kita ikut dengan memakai seragam Pramuka !



Sodara-sodara sebangsa dan setanah air,
Dengan bangga kami mengajak Sodara-sodara sekalian untuk turut serta terlibat 
dalam acara besar kita yaitu:

NAPAKTILAS PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
dalam rangka HUT RI ke-63.

Kegiatan: Parade/Karnaval
17-an: Paskibra, Veteran, Angkatan '45  '66, Marching Band,
Pelajar  Mhasiswa, Komunitas Historia Indonesia, Komunitas Onthel
Batavia, Pramuka, komunitas/group lain yang ingin bergabung dalam
barisan berdasarkan komunitasnya sendiri diperbolehkan atau melebur
dengan Komunitas Historia Indonesia; Heritage Trail; Street Hunting;
Hiburan, DLL.

Mohon dibantu disebarluaskan ke komunitas/ group/
perkumpulan lain. Bebas-sebebas- bebasnya untuk bergabung. Dengan
atribut grupnya masing-masing. Klub motor (bukan geng ya :)), Klub
mobil; Komunitas hobi; komunitas IT, dll., boleh bergabung. Saatnya
kaum muda muncul ke permukaan sebagai barisan terdepan untuk membangun
bangsa ini. Ingat, Bhineka Tunggal Ika!

Pelaksanaan: Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Agustus 2008
Waktu : Pukul. 14.30 - 17.00 wib.
Tempat
Kumpul : Acara akan dipusatkan di Eks. Rumah Tadashi Maida [kini Museum
Perumusan Naskah Proklamasi] Jl. Imam Bonjol No.1 Jakarta Pusat.
(sederet Gd. Bapenas dan Gereja Immanuel, juga dekat Taman Suropati)

Route: Museum
Perumusan Naskah Proklamasi, Jl. Imam Bonjol, Taman Suropati, Jl.
Diponogoro, Jl. Surabaya, Jl. Proklamasi (dulu Jl. Pegangsaan), Tugu
Proklamasi.

Jumlah Peserta: Lebih dari 1500 orang.

Acara akan dibuka oleh: Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata RI [Bpk. Ir. Jero Wacik], Dihadiri juga oleh
Dewan Harian Nasional '45, Dewan Harian Daerah '45, Ibu Meutia Hatta,*
dll.

Konsep Acara: Santai, Casual, Semangat Juang dan
Nasionalisme. Kegiatan ini tidak dipungut biaya sama sekali alias
GRATIS. Acara sepenuhnya resmi diselenggarakan oleh Museum Perumusan
Naskah Proklamasi. Komunitas Historia Indonesia secara sukarela (tanpa
imbalan apa pun) membantu mengumpulkan dan mengorganize Barisan Kaum
Muda.

Catatan  Tips:
- Samakan semangat, visi dan misi yaitu demi Merah-Putih
- Dresscode baju merah, baju putih atau pakai merah+putih.
- Memakai sunglass, sunblock dan topi lebar (kalau bisa warna merah/putih) .
- Membawa makanan ringan  minuman pribadi secukupnya
- Membawa obat-obatan pribadi
- Membawa payung (kalau bisa warna merah/putih)
- Membawa kamera/handycam/
- Boleh menggunakan atribut/pakaian tempo dulu, pakaian perang revolusi, 
pakaian Belanda, pakaian mirip tokoh/pahlawan, dll.
- Membawa uang untuk membeli kaos Napak Tilas Proklamasi ya, hehehe. (desain 
nyusul deh di blog ya)
- Tidak berpencar / memisahkan diri dari barisan.

Kesempatan menjadi Donatur (/sponsor): Buat
yang ingin menyumbangkan makanan ringan / berat, air mineral, pita
merah-putih, kaos, dll. Silahkan mengbungi kami pada alamat di bawah.
Seikhlasnya dan semampunya.. .!

Info lengkap dan Pendaftaran Barisan silahkan klik:
http://www.komunita shistoria. blogspot. com

Sejarah telah menjadikan kita seperti ini, Sejarah juga lah yang akan
menghancurkan kita nanti! Waspadalah.. .!3x Hehehe. KOMUNITAS HISTORIA
INDONESIA
Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia
Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636
Mailing list: komunitashistoria@ yahoogroups. com


  
___
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
http://id.toolbar.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Pramuka] arti sebuah kemerdekaan bag.2

2008-08-06 Terurut Topik Hendry Risjawan
SETIAP saat akan terjadi perubahan. Hari berganti menjadi minggu. Minggu
berganti menjadi bulan. Bulan berganti menjadi tahun. Tidak terasa, kita
telah memasuki Agustus 2008. Bagi bangsa Indonesia, Agustus merupakan bulan
keramat. Bulan tersebut adalah bulan kemerdekaan. Kita tahu, 17 Agustus 1945
dapat dijadikan titik tolak atau tanggal bangkitnya bangsa Indonesia. Bangsa
Indonesia mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri dalam rangka meraih
masa depan yang cerah.

Sudah 63 tahun bangsa Indonesia melewati masa-masa perjuangan mengisi
kemerdekaan. Selama itu tentu banyak suka dan duka yang kita rasakan. Masa 6
3 tahun bukanlah usia yang muda lagi, sudah setengah abad lebih. Menurut
ukuran umur manusia sudah sangat dewasa atau mungkin sudah tua dan cukup
umur.

Kalau kita kaji dan renungkan lebih dalam lagi, kemerdekaan mempunyai
beberapa arti tersendiri, baik secara fisik-material maupun
mental-spiritual. Antara arti yang satu dengan yang lainnya tidka bisa
dilepaskan karena saling berkaitan dan mempengaruhi. Arti kemerdekaan adalah
sebagai berikut.

Pertama, terbebas dari penjajahan bangsa lain atau bangsa asing. Bangsa dan
negara Indonesia yang kita cintai ini bisa terlepas dari kekuasaan
penjajahan dengan pengorbanan yang sangat besar. Darah, jiwa dan raga serta
harta benda yang tak terhingga telah menyatu pada bumi Indonesia, menjadi
saksi berdirinya Republik Indonesia. Betapa besar pengorbanan bangsa
Indonesia demi meraih kemerdekaan.

Kedua, bebas dari rasa takut dan khawatir. Orang dikatakan merdeka apabila
tidak dikungkung atau diliputi perasaan takut, cemas, dan khawatir yang
berkepanjangan. Ia terbebas dari pikiran yang sempit dan pendek.

Seandainya sudah terbebas dari rasa takut akan timbul keberanian,
kreativitas, dan munculnya ide-ide baru. Di sini kemerdekaan merupakan modal
untuk berkembang.

Ketiga, bebas untuk mengemukakan pendapat, baik lisan maupun tulisan.
Kebebasan untuk mengeluarkan pendapat merupakan hak setiap orang. Tentu saja
dalam mengemukakan pendapat harus dilandasi rasa tanggung jawab, menghormati
pendapat orang lain dan tidak asal mengeluarkan pendapat. Dalam mengeluarkan
atau mengemukakan pendapat harus dibarengi kejujuran dan kebenaran. Jangan
sampai mengemukakan pendapat berisi kebohongan dan fitnah.

Keempat, bebas menentukan nasib sendiri. Orang dikatakan merdeka seandainya
bebas untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri. Karena pada
dasarnya, masa depan kita ditentukan oleh diri kita sendiri. Jalan mana yang
akan ditempuh, itu terserah kepada kita, apakah akan menempuh jalan lurus
atau berliku. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita tidak dibayangi,
dikendalikan, dan mendapat tekanan dari orang lain. Kehadiran orang lain
sifatnya hanya membantu, memberi saran atau informasi dan memotivsi. Pada
akhirnya apa pun yang akan kita lakukan atau perbuat berpulang kepada diri
kita masing-masing. Ingat, nasib suatu kaum tidak akan berubah kecuali kaum
itu sendiri yang mengubahnya.

Beberapa arti kemerdekaan di atas hendaknya dijadikan bahan renungan dan
introspeksi diri. Apakah kita sudah merasakan kemerdekaan yang sebenarnya?
Jawabannya berpulang kepada diri kita masing-masing. Hati kecil pasti bisa
menjawab. Mungkin seseorang telah merasakan atau menikmati arti kemerdekaan
yang sebenarnya. Atau mungkin hanya kemerdekaan semu.

Pada HUT Kemerdekaan Indonesia tahun ini, marilah kita mulai berbenah diri
dan perbaharui apa yang menjadi kesalahan pada masa silam, jangan kita tiru
dan ulangi lagi. Dengan semangat baru, kita lakukan yang terbaik bagi bangsa
dan negara. Apa yang telah Anda berikan dan lakukan buat negara?

Kemerdekaan yang telah diraih bukan berarti perjuangan berakhir, tetapi
justru perjuangan harus lebih keras lagi dalam rangka mengisi kemerdekaan,
sehingga cita-cita bangsa dapat tercapai. Mengisi kemerdekaan perlu didukung
oleh berbagai komponen atau unsur bangsa. Dengan kata lain, dalam membangun
negara dan bangsa dibutuhkan kerja sama dari semua pihak sesuai dengan
fungsi dan kedudukan atau statusnya.

Kemerdekaan akan terwujud apabila didukung ulama dan cendekiawan yang sarat
dengan ilmu. Ulama dan cendekiawan tempat kita bertanya karena mereka
sebagai orang yang mempunyai ilmu yang luas. Ilmu merupakan senjata dan
modal bagi manusia untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan di dunia dan
di akhirat. Dengan ilmu, hidup menjadi mudah.

Pemerintahan akan berjalan dengan baik apabila ada umara atau pemimpin yang
adil. Siapa pun yang terpilih menjadi pemimpin bangsa hendaknya bersikap
adil, bisa mendengar, merasakan, memahami, dan melakukan yang terbaik bagi
rakyat Indonesia. Pemimpin yang diharapkan yaitu yang bisa mengayomi dan
mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
-- 
Hendry Risjawan
Ka. Trainers Club Indonesia
website: www.trainersclub.or.id
milis: [EMAIL PROTECTED]


[Non-text portions of this message have been removed]