Re: [Pramuka] bagaimana saya bersikap?

2007-03-01 Terurut Topik rahmat kurnia
Niat qt para sukarelawan yang tidak bersertifikat adalah ingin membuat
pramuka lebih baik lagi. karena pengalaman saya dulu selaku peserta didik
sangat jauh sekali dari kenyataan yang sebenarnya setelah saya
mengetahuinya, jadi saya bersemangat agar adik2 didik kita tidak merasakan
perasaan (kekurangan) kita yang dulu tetapi lebih baik lagi. Dan melalui
melatihlah saya mengajarkan sambil belajar, disinilah proses mahir dasar dan
lanjutan tanpa melalui kursus.

Masalah KMD dan KML, bukannya tidak mau. Syukur2 kalau kwartirnya giat belum
lagi biayanya, karena kita relawan ya biaya dari mana. bagi kakak2 yang
aktif di kwartir terutama lemdika, lebih diperhatikan orang2 relawan ini
jangan dijadikan saingan tapi rekanan. Karena orang2 relawan tidak perlu
dipertanyakan lagi loyalitasnya.

Mari sama-sama belajar untuk melakukan yang lebih baik, daripada saling
berhujat lebih baik berbuat.

Di dalam jiwa yang sehat, terdapat pramuka yang kuat
Slm.


[Non-text portions of this message have been removed]



[Pramuka] bagaimana saya bersikap?[tanggapan]

2007-02-27 Terurut Topik megi primagara
waduh, jd rame. makasih nih kakak-kakak atas sumbang-sarannya. sebelumnya saya 
perjelas lagi.
saya belum pernah ikut KMD aplg KML. jd gak punya sertifikat. kenapa? gini 
ceritanya, spt yg udh dibilang, saya awalnya cuma bantu seorang pembina gudep 
(yang beneran, yang punya sertifikat). namanya bantu, ya sukarela  gak terikat 
wktu. tp beliau undur diri krn kesibukan. krn itu, saya diserahi oleh kakak tsb 
untuk ngejalanin perannya sementara waktu. smp pihak sekolah lapor ke kwarcab  
minta rekomen pembina baru. entah apa alasannya, pihak sekolah ENGGAK pernah 
ngelakuin hal itu. dan saya yang tadinya sementara, malah jd kelamaan  
ditetapkan oleh sekolah as pembina gudep. 
bukan karena faktor honor, tapi enggak tega aja ninggalin adik-adik penggalang 
yg udh mulai bisa ini-itu. saya jg udh konfirm ama pihak kwarran, tp ya gtlah. 
akhirnya, ya smp skrang saya ramein tuh gudep. mo ninggalin, gak tega aja. prnh 
ninggalin gt aja, duh cuma tahan setaon kak! kyaknya ad yg ilang aja dlm diri 
ini. ad yg saya kangenin dlm hidup ini. makanya, saya trus bertahan. 
tp ya itu, waktu mslhnya. anyway, makasih saran kakak-kakak. dukungan moril 
bikin mantap hati ini enggak perlu ninggalin tuh gudep. saya juga mulai nyusun 
gugus tugas  cari info KMD (moga2 bs ikut).oh ya, posisi saya ngebina 
lapangan, kalo pembina gudep (guru) udh prnh ikut KMD  KML. namanya Tuti 
Prihatin. ad yg knal gak? beliau sih kenal Kak Gajah, Kak Kancil, Bunda 
Bunaken.(ad yg bisa cerita siapa itu Kak Gajah  Kak Kancil? soalnya sering 
banget  tuh guru cerita.)  
kalo ad yg mo ikut bina, silahkan aja datang ke gudep SMP 17 Tangerang. Jl Ki 
Samaun, Babakan, Kota Tangerang (kagak ada nomornya, patokannya kantor PAM 
Kabupaten TAngerang. tanya aja, soalnya lokasin yg agak nyumpet)

salam pramuka !





 
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Pramuka] bagaimana saya bersikap?

2007-02-27 Terurut Topik silfia husni
sedikit tambahan...

seperti di dewan ambalan, T/D tetap ingin ada
DIANPINSAT (padahal udah terjun didalamnya),
selanjutnya di dewan kerja...walaupun sudah jadi
anggota DK, tetapi ada keinginan untuk ikutan
KPDK/LPK, dll...
begitu juga pada saat jadi Pembinamestinya ada
keinginan untuk ikutan KMD-KML bahkan dilanjutkan
untuk meningkatkan kemampuannya manjadi PELATIH
(KPD-KPL)

jangan selalu berfikir birokrasi itu negatif. kalau
pelaksanaan n materi kursusnya gak sesuai...itulah
yang di up-date, bukan KURSUS-nya yang jadi kambing
hitam

waktu dan materi serta penyampaiannya (kualitas dan
pengemasan) disesuaikan dengan
demand-nya...audien-nya...jadi tetap kena sasaran...

dan ditekankan, bahwa dalam kursus, para pembina tidak
langsung menguasai (tidak mungkin)...makanya ada masa
pengembangan n pemantapan
disitulah digali potensi/kreatifitas si pembina 

jadi yang namanya kursus, bukan terpaku pada transfer
ilmu sesaat
kak andi bisa ngobrol banyak sama kak ghozy

untuk revisi...mari kita sama-sama revisi, n kirim ke
kwartir nasional/lemdikanasmereka lagi membahas
(gak tau sih udah sampe mana)

kalo ada info yang tidak sesuai, saya minta maaf


buat kak irwan,... salam buat kak tanti ya...(dari
silfi n ucie)


wass,
silfia kh




--- andi azka az-zahra' [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Met Pagi, Siang, Sore, Malam,
 
 Cuma turut urun rembug :
 Terkadang banyak dari kita terjebak dan terpaku pada
 formalitas birokrasi,
 kita ini di organisasi non formal (meskipun
 didalamnya ada pendidikan
 formal) tetapi apakah kita harus selalu seperti itu,
 benar apa yang
 dikatakan kak Ghozy ... banyak sukarelawan2 pembina
 yang memiliki kemampuan
 melatih lebih cakap dibandingkan Pelatih yang sudah
 KML. Hal ini dikarenakan
 materi2 yang ada di KMD/KML hanya terpaku pada
 jam/sesi2 pelatihan dan
 materinya pun hanya sekedar tranfer pembelajaran
 bukan pendidikan. Banyak
 dari kita yang hanya terpaku pada materi2
 kepramukaan saja... kalo sudah
 begitu apa bedanya kita dengan sekolah.
 Pramuka bukanlah sebuah pembelajaran yang bisanya
 cuman tranfer ilmu,
 pramuka adalah proses pendidikan.
 
 Jadi, buat kakak2 yang sudah terjun dan sangat paham
 dengan proses
 pendidikan dalam pramuka, maju saja terus..
 dan untuk Kwarnas perlu segera adanya revisi PP
 tentang KMD/KML
 
 andi iswoyo
 gudep surabaya 1815
 
 
 
 On 2/26/07, irwan riduan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
he he he juga nich.
 
  pengalaman saya untuk melatih disekolah yang punya
  prestasi memang perlu surat keterangan
 melatih..!!!
  akan tetapi bisakah surat keterangan melatih
 tersebut
  untuk memberikan materi yang seharusnya diberikan
  sesuai !!!
  banyak orang tau pramuka tapi ngak tau
  sebenar-benarnya (hanya tau bungkusnya saja) kalau
  kata orang namaynya pramuka kaget karena
 terpaksa,
  atau karena perintah pimpinan, malah ada yang mau
  melatih kalau bayarannya gede, padahal ngak pernah
  merasakan aktif digugus depan (siaga,penggalang,
  penegak, pandega) memang sich ngak harus lengkap !
  tapi setidaknya pernah merasakan jadi peserta
 didik
  !!!
  jalan saja dahulu kak egi, toh mereka memerlukan
 orang
  dewasa yang mau mengerti dengan kebutuhan kegiatan
  peserta didik saat ini. (jarang loh) ada yang mau
  melatih dengan Sukarela
  iya kan kak silfi ? sekarang ente ada dimana ..?
  kak Ghozy di Jatim bagaiman kondisinya
  (pramuka)sekarang ...?
 
  --- ghozy [EMAIL PROTECTED] ghoz%40yahoo.com
 wrote:
 
   HEHE he hai
  
   salam smuanya, nih spesial u kakak2 yang udah
   pelatih.
   mohon pencerahan atas masalah ini ya. Di dunia
 nyata
   banyak sukarelawan asli (yang membina karena
 rasa
   suka
   n bukannya cari kredit point PNS or cari duit)
   kemampuan mereka sudah di atas lulusan KMD / KML
   yang
   lebih banyak terpaksa ikut karena tugas dari
 kepala
   sekolah atau diknas (buntutnya ga mbina juga,
 atau
   terpaksa membina asal jalan aja).
  
   Nah para sukarelawan profesional ini kira-kira
   rencana
   kakak2 pelatih mau diapakan ya. Kalau disuruh
 ikut
   KMD
   / KML kemungkinan ga bakalan mau krn masalah
 waktu
   dan
   materi KMD /KML yang buat mereka udah lewat
   (kebanyakan para otodidak n profesional di
 bidang
   pelatihan tp diluar GP).
  
   Dah deh, mohon pencerahan kakak2 senior
  
   ghozy
   --- silfia husni [EMAIL PROTECTED]
 silfiakh%40yahoo.com wrote:
  
salam pramuka!
   
mari dalam milist ini kita curhat sambil
 belajar n
mengenal lebih jauh istilah-istilah
 kepramukaan
   yang
lebih tepat
   
sebenernya untuk membina kita harus punya SHB
(surat/sertifikat hak bina) yang dikeluarkan
 oleh
kwarcab, setelah kita selesai mengikuti kursus
mahir,
pengembangan n pemantapannya.
trus untul SHL (surat/sertifikat hak
   latih)diberikan
oleh kwarda (lihat proses KPD/KPL nya)agar
 Pelatih
dapat menjadi nara sumber dalam
 kwartir/pelatihan
tertentu.
   
tapisayangnya, proses administrasi
 ini
belum tertata di 

Re: [Pramuka] bagaimana saya bersikap? RAMEIN GUDEP YUKK

2007-02-27 Terurut Topik Dede Mariana
salam2 lagi,
diskusi ini diikuti kalemdikanas yang baru gak yach?
ya mudah2an saja dibaca yach... btw buat pembina atau
pelatih tulen alias asli yang kaya dengan pengalaman
dan trik2 membina meski tanpa ikut kursus atau cuma
kmd saja tanpa jadi pelatih ber shl, tampaknya kalau
saja mau menuliskan pengalaman2nya mungkin akan jauh
lebih baik tulisan2nya tersebut dibandingkan bahan2
kursus pembina atau kursus pelatih yang dikeluarkan
kuarnas dan hampir2 tak diupdate... bagaimana kalau
tulisan2 para pembina dan atau pelatih di lapangan
coba posting ke milist ini siapa tahu akan jadi bahan
bacaan buat yang lainnya dan kalau bersedia
diterbitkan saya mau jadi sponsor penerbitannya... kan
buku2 tentang bagaimana membina pramuka masih sangat2
sedikit

salam,
dmar
--- ghozy [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Oie, hehe 
 
 salam kak irwan,
 
 di Jatim sih mirip2 daerah lain mungkin yah.
 Dikwartir
 banyak yang dikrubuti para birokrat n politikus,
 untung-untungan saja saya masih bisa bertahan di
 kwartir daerah, hehe. Klo di gudep saya (saya
 Pembina
 Gudep). Pembina satuan saya  mungkin hanya 2 yang
 sudah KMD. Maklum para pembina di Gudep saya
 rata-rata
 orang swasta or wirausahawan/wati hanya sedikit yang
 berasal dari kalangan dosen dan guru, jadi pada ga
 mau
 buang waktu sia-sia ikut KMD/KML, klo buat kegiatan
 adik2 sih mereka ga bakalan keberatan kluar duit.
 Bahkan Pembina Satuan Pandega juga cma lulus KMD
 padahal beliau jg Wakakwarda yang juga Andalan
 Nasional.
Jadi sekalian promosi nih, siapa yang mau ikutan
 di
 Gudep saya, Gudep Surabaya 611, murah lho. Bayarnya
 sukarela, paling juga bayar agak mahal kalo pas
 adik2
 bikin kegiatan n duitnya kurang, ha ha ha. Atau
 Gudep
 ada acara, pasti deh bakalan dimintai SUSUTANTE
 (Sumbangan Sukarela Tanpa Tekanan), tapi klo ga
 bayar
 ya kasian adik-adik.
 
 Ayo-ayo, siapa mau ikut. Kadang saya bermimpi pas
 baca
 koran tiba-tiba melihat ada Gugusdepan yang pasang
 iklan penerimaan anggota di koran, kapan ya mimpi
 ini
 jadi kenyataan?.
 
 Salam,
 
 ghozy
  
 --- andi azka az-zahra' [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Met Pagi, Siang, Sore, Malam,
  
  Cuma turut urun rembug :
  Terkadang banyak dari kita terjebak dan terpaku
 pada
  formalitas birokrasi,
  kita ini di organisasi non formal (meskipun
  didalamnya ada pendidikan
  formal) tetapi apakah kita harus selalu seperti
 itu,
  benar apa yang
  dikatakan kak Ghozy ... banyak sukarelawan2
 pembina
  yang memiliki kemampuan
  melatih lebih cakap dibandingkan Pelatih yang
 sudah
  KML. Hal ini dikarenakan
  materi2 yang ada di KMD/KML hanya terpaku pada
  jam/sesi2 pelatihan dan
  materinya pun hanya sekedar tranfer pembelajaran
  bukan pendidikan. Banyak
  dari kita yang hanya terpaku pada materi2
  kepramukaan saja... kalo sudah
  begitu apa bedanya kita dengan sekolah.
  Pramuka bukanlah sebuah pembelajaran yang bisanya
  cuman tranfer ilmu,
  pramuka adalah proses pendidikan.
  
  Jadi, buat kakak2 yang sudah terjun dan sangat
 paham
  dengan proses
  pendidikan dalam pramuka, maju saja terus..
  dan untuk Kwarnas perlu segera adanya revisi PP
  tentang KMD/KML
  
  andi iswoyo
  gudep surabaya 1815
  
  
  
  On 2/26/07, irwan riduan [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  
 he he he juga nich.
  
   pengalaman saya untuk melatih disekolah yang
 punya
   prestasi memang perlu surat keterangan
  melatih..!!!
   akan tetapi bisakah surat keterangan melatih
  tersebut
   untuk memberikan materi yang seharusnya
 diberikan
   sesuai !!!
   banyak orang tau pramuka tapi ngak tau
   sebenar-benarnya (hanya tau bungkusnya saja)
 kalau
   kata orang namaynya pramuka kaget karena
  terpaksa,
   atau karena perintah pimpinan, malah ada yang
 mau
   melatih kalau bayarannya gede, padahal ngak
 pernah
   merasakan aktif digugus depan (siaga,penggalang,
   penegak, pandega) memang sich ngak harus lengkap
 !
   tapi setidaknya pernah merasakan jadi peserta
  didik
   !!!
   jalan saja dahulu kak egi, toh mereka memerlukan
  orang
   dewasa yang mau mengerti dengan kebutuhan
 kegiatan
   peserta didik saat ini. (jarang loh) ada yang
 mau
   melatih dengan Sukarela
   iya kan kak silfi ? sekarang ente ada dimana ..?
   kak Ghozy di Jatim bagaiman kondisinya
   (pramuka)sekarang ...?
  
   --- ghozy [EMAIL PROTECTED] ghoz%40yahoo.com
  wrote:
  
HEHE he hai
   
salam smuanya, nih spesial u kakak2 yang udah
pelatih.
mohon pencerahan atas masalah ini ya. Di dunia
  nyata
banyak sukarelawan asli (yang membina karena
  rasa
suka
n bukannya cari kredit point PNS or cari duit)
kemampuan mereka sudah di atas lulusan KMD /
 KML
yang
lebih banyak terpaksa ikut karena tugas dari
  kepala
sekolah atau diknas (buntutnya ga mbina juga,
  atau
terpaksa membina asal jalan aja).
   
Nah para sukarelawan profesional ini kira-kira
rencana
kakak2 pelatih mau diapakan ya. Kalau disuruh
  ikut
KMD
/ KML kemungkinan ga bakalan mau krn masalah
  waktu
dan
materi KMD /KML yang 

Re: [Pramuka] bagaimana saya bersikap?

2007-02-26 Terurut Topik silfia husni
salam pramuka!

mari dalam milist ini kita curhat sambil belajar n
mengenal lebih jauh istilah-istilah kepramukaan yang
lebih tepat

sebenernya untuk membina kita harus punya SHB
(surat/sertifikat hak bina) yang dikeluarkan oleh
kwarcab, setelah kita selesai mengikuti kursus mahir,
pengembangan n pemantapannya. 
trus untul SHL (surat/sertifikat hak latih)diberikan
oleh kwarda (lihat proses KPD/KPL nya)agar Pelatih
dapat menjadi nara sumber dalam kwartir/pelatihan
tertentu.

tapisayangnya, proses administrasi ini
belum tertata di kwartirnya/lemdiknya

wass,
silfia kh

--- Tunas Pradana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 KAK eggi...
 yang penting berbuat aja yang bisa di buat...
 jangan pikir berhenti...selagi bisa ya kerjakan..
 kalw gak bisa ya udah gpp...
 nikmati saja...sambilan mengabdi dan beramal, dgn
 membagi ilmu
 
 O Y kakak ada sertifikat KML dan KMD?
 kata orang kalaw
 pelatih itu harus sertifikat KML dan KMD...(kata
 orang2 kwarcab sih gitu)
 kalau gak ada, gak akan bisa ngelatih
 
 
 
 On 2/24/07, silfia husni [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
salam pramuka!
 
  saya juga punya pengalaman seperti kakak.
 alternatif
  yang saya ambil adalah membentuk gugus tugas di
 antara
  calon pembina(mungkin anggota penegak/pandega yang
  berminat jadi pembina)/pembina yang lainnya trus
 bikin
  jadwal siapa aja tiap minggunya.
 
  antara gudep pa n gudep pi bikin hal yang sama,
 jadi
  gak terasa berat untuk persiapan materinya. dewan
  penggalang/penggalang yang lebih senior di
 berdayakan
  sebagaimana fungsinya, jadi masing-masing regu
 bisa
  dimonitor melalui mereka.
 
  kalo masalah kemah n kegiatan luar, dicari waktu
 siapa
  yang bisaatau mungkin kak egi cuti dulu...
 
  intinya kita mesti percaya sama tim yang ada di
  gugus kerja (misal :jangan ada kekhawatiran kalau
 si A
  atau si B yang pegang malah gak
 jalan.dst)...hal
  ini sering terjadi bagi para pembina yang biasanya
  merasa lebih bisa
 
  jangan lupa komunikasi antara tim di gugus tugas
  diintensifkan diluar waktu latihandisamping
 lebih
  akrab, setiap perkembangan gudep juga kita bisa
  monitor...
 
  kurang dan lebihnya silahkan dipraktekkan
 
  wass,
  silfia k. husni
 
  --- megi primagara [EMAIL PROTECTED]
 eggi_168%40yahoo.co.id wrote:
 
   salam kakak-kakak,
   mo curhat sedikit  sekiranya bisa diberikan
 saran.
   thanks before.
   sejak kuliah saya ngebina sebuah gudep
 penggalang.
   mulanya sih cuma gantiin teman yang emang
 pembina
   betulan tapi harus selesai masa tugas karena
 dinas
   keluar kota. tapi jadi keterusan sampai saya
 lulus,
   sampai kerja saat ini. wktu kuliah, wktu
 senggang
   cukup banyak. shingga saya bisa melatih dua kali
   seminggu. hasilnya cukup bagus, krn skill
 tekpram,
   leadership adik2 saya trbentuk. shingga bgt ad
 yg
   udh jd alumni, bs berperan aktif ngebantu
 kegiatan
   latihan. tapi kini bisa dibilang pelatihan agak
   tersendat. masalahnya, saya bekerja  tidak bgt
   bnyak wktu luang. bsnya nglatih sekali sminggu
   doang. alumninya jg kerja smua. maunya sih
 udahan
   deh ngelatihnya, ganti ama generasi di bawah
 saya.
   tp pihak sklah lamban dlm mncari. prnah coba
 kayak
   gt, hslnya mlah padam tuh gudep.
   jadi, gimana menurut kakak. apa saya tetap
 melatih
   atau selesai. hati saya sih masih pngin..PENGEN
 bgt.
   tp dngan posisi sbg pekerja swastaduh ribet
 jg
   atur wktunya. khususnya kemah/lomba. mngkn
   kakak-kakak yg pembina skligus pekerja bs beri
   saran.maaf nih panjang bgt nulisnya. tp smoga
 saran
   kakak dpt memotivasi diri ini lebih baik.
   terima kasih
  
  
  
  
  
  
  
 


  
   Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai
   perlindungan terbaik terhadap spam.
   http://id.mail.yahoo.com/
  
   [Non-text portions of this message have been
   removed]
  
  
 
 

__
  Any questions? Get answers on any topic at
 www.Answers.yahoo.com. Try it
  now.
 
  
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 



 

Have a burning question?  
Go to www.Answers.yahoo.com and get answers from real people who know.


Re: [Pramuka] bagaimana saya bersikap?

2007-02-26 Terurut Topik andi azka az-zahra'
Met Pagi, Siang, Sore, Malam,

Cuma turut urun rembug :
Terkadang banyak dari kita terjebak dan terpaku pada formalitas birokrasi,
kita ini di organisasi non formal (meskipun didalamnya ada pendidikan
formal) tetapi apakah kita harus selalu seperti itu, benar apa yang
dikatakan kak Ghozy ... banyak sukarelawan2 pembina yang memiliki kemampuan
melatih lebih cakap dibandingkan Pelatih yang sudah KML. Hal ini dikarenakan
materi2 yang ada di KMD/KML hanya terpaku pada jam/sesi2 pelatihan dan
materinya pun hanya sekedar tranfer pembelajaran bukan pendidikan. Banyak
dari kita yang hanya terpaku pada materi2 kepramukaan saja... kalo sudah
begitu apa bedanya kita dengan sekolah.
Pramuka bukanlah sebuah pembelajaran yang bisanya cuman tranfer ilmu,
pramuka adalah proses pendidikan.

Jadi, buat kakak2 yang sudah terjun dan sangat paham dengan proses
pendidikan dalam pramuka, maju saja terus..
dan untuk Kwarnas perlu segera adanya revisi PP tentang KMD/KML

andi iswoyo
gudep surabaya 1815



On 2/26/07, irwan riduan [EMAIL PROTECTED] wrote:

   he he he juga nich.

 pengalaman saya untuk melatih disekolah yang punya
 prestasi memang perlu surat keterangan melatih..!!!
 akan tetapi bisakah surat keterangan melatih tersebut
 untuk memberikan materi yang seharusnya diberikan
 sesuai !!!
 banyak orang tau pramuka tapi ngak tau
 sebenar-benarnya (hanya tau bungkusnya saja) kalau
 kata orang namaynya pramuka kaget karena terpaksa,
 atau karena perintah pimpinan, malah ada yang mau
 melatih kalau bayarannya gede, padahal ngak pernah
 merasakan aktif digugus depan (siaga,penggalang,
 penegak, pandega) memang sich ngak harus lengkap !
 tapi setidaknya pernah merasakan jadi peserta didik
 !!!
 jalan saja dahulu kak egi, toh mereka memerlukan orang
 dewasa yang mau mengerti dengan kebutuhan kegiatan
 peserta didik saat ini. (jarang loh) ada yang mau
 melatih dengan Sukarela
 iya kan kak silfi ? sekarang ente ada dimana ..?
 kak Ghozy di Jatim bagaiman kondisinya
 (pramuka)sekarang ...?

 --- ghozy [EMAIL PROTECTED] ghoz%40yahoo.com wrote:

  HEHE he hai
 
  salam smuanya, nih spesial u kakak2 yang udah
  pelatih.
  mohon pencerahan atas masalah ini ya. Di dunia nyata
  banyak sukarelawan asli (yang membina karena rasa
  suka
  n bukannya cari kredit point PNS or cari duit)
  kemampuan mereka sudah di atas lulusan KMD / KML
  yang
  lebih banyak terpaksa ikut karena tugas dari kepala
  sekolah atau diknas (buntutnya ga mbina juga, atau
  terpaksa membina asal jalan aja).
 
  Nah para sukarelawan profesional ini kira-kira
  rencana
  kakak2 pelatih mau diapakan ya. Kalau disuruh ikut
  KMD
  / KML kemungkinan ga bakalan mau krn masalah waktu
  dan
  materi KMD /KML yang buat mereka udah lewat
  (kebanyakan para otodidak n profesional di bidang
  pelatihan tp diluar GP).
 
  Dah deh, mohon pencerahan kakak2 senior
 
  ghozy
  --- silfia husni [EMAIL PROTECTED] silfiakh%40yahoo.com wrote:
 
   salam pramuka!
  
   mari dalam milist ini kita curhat sambil belajar n
   mengenal lebih jauh istilah-istilah kepramukaan
  yang
   lebih tepat
  
   sebenernya untuk membina kita harus punya SHB
   (surat/sertifikat hak bina) yang dikeluarkan oleh
   kwarcab, setelah kita selesai mengikuti kursus
   mahir,
   pengembangan n pemantapannya.
   trus untul SHL (surat/sertifikat hak
  latih)diberikan
   oleh kwarda (lihat proses KPD/KPL nya)agar Pelatih
   dapat menjadi nara sumber dalam kwartir/pelatihan
   tertentu.
  
   tapisayangnya, proses administrasi ini
   belum tertata di kwartirnya/lemdiknya
  
   wass,
   silfia kh
  
   --- Tunas Pradana [EMAIL PROTECTED]ardhie.pradana%40gmail.com
 
  wrote:
  
KAK eggi...
yang penting berbuat aja yang bisa di buat...
jangan pikir berhenti...selagi bisa ya
  kerjakan..
kalw gak bisa ya udah gpp...
nikmati saja...sambilan mengabdi dan beramal,
  dgn
membagi ilmu
   
O Y kakak ada sertifikat KML dan KMD?
kata orang kalaw
pelatih itu harus sertifikat KML dan KMD...(kata
orang2 kwarcab sih gitu)
kalau gak ada, gak akan bisa ngelatih
   
   
   
On 2/24/07, silfia husni [EMAIL PROTECTED] silfiakh%40yahoo.com
   wrote:

 salam pramuka!

 saya juga punya pengalaman seperti kakak.
alternatif
 yang saya ambil adalah membentuk gugus tugas
  di
antara
 calon pembina(mungkin anggota penegak/pandega
   yang
 berminat jadi pembina)/pembina yang lainnya
  trus
bikin
 jadwal siapa aja tiap minggunya.

 antara gudep pa n gudep pi bikin hal yang
  sama,
jadi
 gak terasa berat untuk persiapan materinya.
   dewan
 penggalang/penggalang yang lebih senior di
berdayakan
 sebagaimana fungsinya, jadi masing-masing regu
bisa
 dimonitor melalui mereka.

 kalo masalah kemah n kegiatan luar, dicari
  waktu
siapa
 yang bisaatau mungkin kak egi cuti dulu...

 intinya kita mesti percaya sama tim yang ada
   di
 gugus kerja (misal :jangan ada 

[Pramuka] bagaimana saya bersikap?

2007-02-23 Terurut Topik megi primagara
salam kakak-kakak,
mo curhat sedikit  sekiranya bisa diberikan saran. thanks before. 
sejak kuliah saya ngebina sebuah gudep penggalang. mulanya sih cuma gantiin 
teman yang emang pembina betulan tapi harus selesai masa tugas karena dinas 
keluar kota. tapi jadi keterusan sampai saya lulus, sampai kerja saat ini. wktu 
kuliah, wktu senggang cukup banyak. shingga saya bisa melatih dua kali 
seminggu. hasilnya cukup bagus, krn skill tekpram, leadership adik2 saya 
trbentuk. shingga bgt ad yg udh jd alumni, bs berperan aktif ngebantu kegiatan 
latihan. tapi kini bisa dibilang pelatihan agak tersendat. masalahnya, saya 
bekerja  tidak bgt bnyak wktu luang. bsnya nglatih sekali sminggu doang. 
alumninya jg kerja smua. maunya sih udahan deh ngelatihnya, ganti ama generasi 
di bawah saya. tp pihak sklah lamban dlm mncari. prnah coba kayak gt, hslnya 
mlah padam tuh gudep. 
jadi, gimana menurut kakak. apa saya tetap melatih atau selesai. hati saya sih 
masih pngin..PENGEN bgt. tp dngan posisi sbg pekerja swastaduh ribet jg 
atur wktunya. khususnya kemah/lomba. mngkn kakak-kakak yg pembina skligus 
pekerja bs beri saran.maaf nih panjang bgt nulisnya. tp  smoga saran kakak dpt 
memotivasi diri ini lebih baik. 
terima kasih






 
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. 
http://id.mail.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Pramuka] bagaimana saya bersikap?

2007-02-23 Terurut Topik silfia husni
salam pramuka!

saya juga punya pengalaman seperti kakak. alternatif
yang saya ambil adalah membentuk gugus tugas di antara
calon pembina(mungkin anggota penegak/pandega yang
berminat jadi pembina)/pembina yang lainnya trus bikin
jadwal siapa aja tiap minggunya.

antara gudep pa n gudep pi bikin hal yang sama, jadi
gak terasa berat untuk persiapan materinya. dewan
penggalang/penggalang yang lebih senior di berdayakan
sebagaimana fungsinya, jadi masing-masing regu bisa
dimonitor melalui mereka.

kalo masalah kemah n kegiatan luar, dicari waktu siapa
yang bisaatau mungkin kak egi cuti dulu...

intinya kita mesti percaya sama tim yang ada di
gugus kerja (misal :jangan ada kekhawatiran kalau si A
atau si B yang pegang malah gak jalan.dst)...hal
ini sering terjadi bagi para pembina yang biasanya
merasa lebih bisa

jangan lupa komunikasi antara tim di gugus tugas
diintensifkan diluar waktu latihandisamping lebih
akrab, setiap perkembangan gudep juga kita bisa
monitor...

kurang dan lebihnya silahkan dipraktekkan

wass,
silfia k. husni

--- megi primagara [EMAIL PROTECTED] wrote:

 salam kakak-kakak,
 mo curhat sedikit  sekiranya bisa diberikan saran.
 thanks before. 
 sejak kuliah saya ngebina sebuah gudep penggalang.
 mulanya sih cuma gantiin teman yang emang pembina
 betulan tapi harus selesai masa tugas karena dinas
 keluar kota. tapi jadi keterusan sampai saya lulus,
 sampai kerja saat ini. wktu kuliah, wktu senggang
 cukup banyak. shingga saya bisa melatih dua kali
 seminggu. hasilnya cukup bagus, krn skill tekpram,
 leadership adik2 saya trbentuk. shingga bgt ad yg
 udh jd alumni, bs berperan aktif ngebantu kegiatan
 latihan. tapi kini bisa dibilang pelatihan agak
 tersendat. masalahnya, saya bekerja  tidak bgt
 bnyak wktu luang. bsnya nglatih sekali sminggu
 doang. alumninya jg kerja smua. maunya sih udahan
 deh ngelatihnya, ganti ama generasi di bawah saya.
 tp pihak sklah lamban dlm mncari. prnah coba kayak
 gt, hslnya mlah padam tuh gudep. 
 jadi, gimana menurut kakak. apa saya tetap melatih
 atau selesai. hati saya sih masih pngin..PENGEN bgt.
 tp dngan posisi sbg pekerja swastaduh ribet jg
 atur wktunya. khususnya kemah/lomba. mngkn
 kakak-kakak yg pembina skligus pekerja bs beri
 saran.maaf nih panjang bgt nulisnya. tp  smoga saran
 kakak dpt memotivasi diri ini lebih baik. 
 terima kasih
 
 
 
 
 
   


 
 Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai
 perlindungan terbaik terhadap spam. 
 http://id.mail.yahoo.com/
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 



 

Any questions? Get answers on any topic at www.Answers.yahoo.com.  Try it now.