Re: [proletar] perkenalkan : jay airplay graydon

2013-04-04 Terurut Topik ajeg

--- liver_duke endyonisius@... wrote:

 --- ajeg ajegilelu@ wrote:
 
  
  --- liver_duke endyonisius@ wrote:
  
   sebetulnya klo mo jujur, bens pernah berjasa terutama
   buatku saat berani bikin opini rada beda dari mainstream
   saat itu yg dikuasai aktuil sampe hai. mana doi ngocehnya
   di majalah gadis yg paling banter ngulas industri keroyokan
   ala nkotb ato yg dirasa paling garang si rick springfield.
   
  
  Ya harus jujurlah. Sekarang dia termasuk
  wartawan musik terbaik walau jauh di bawah
  23761, kalah referensi dari denny sakrie, 
  dan nggak sekonsisten denny sabri yang nyambi
  di PBB, NY, lantas deketan sama lola siapa itu 
  yang ternyata di belakangnya ada rombongan 
  gondrong de parpel (makanya sukses kirim 
  supergrup itu ke JKT 1975), lalu mudik membidani 
  kelahiran sederet bintang cewek dari jippie 
  sampai astria + beberapa grup al Super Kid
  (3 batang gaek, stanzah, tobing, dores). 
  Konsistento be a rock and not to roll.
 
 ehm, khusus untuk denny sakrie .. entah kenapa di beberapa
 komunitas terutama dari malang, juga beberapa temen ngumpul
 di bandung (alumnus cihapit-kasetloak 80an tea), ni sosok
 rada kurang gimana gituh .. selain dianggap cuman nekad tapi
 songong yg sebenernya, terlepas dari kasusnya buku musisi
 indonesia yg dua jilid tp kontroversial termasuk kena tuntut.
 padahal menurutku sih doi asik aja walau emang terkesan rada
 tinggi, dan koleksinya (percaya miliknya deh) termasuk yg
 rare dan first printed .. tapi belum kaliber ali gunawan ;o)

Hehe, kita kan nggak bahas gituannya. Kita bahas 
kemauannya (baca: berani) untuk jadi ensi berjalan, 
bukan kemauannya jadi kolektor, hahaha.. 
(gini-gini jadi korban juga soalnya dan omar 
marah bener waktu itu). 


 
 klo denny sabri hanya tau kiprahnya via aktuil dan sempet
 lebih paham lagi ketika nicky astria akhir2 ini makin sering
 muncul di tv buat comeback, otomatis selalu nenteng nama doi.
 
 aku cemburu .. melihat tingkahmu .., ini bait andalanku
 waktu ngehajar drum mbari tugas backing vokal band barudak
 teknik unpar 85 hehee .. peta musik di kampus umumnya kok
 kayak stereotip ya. anak teknik nge-rock, ekonominya jazz,
 hukum biasanya folk model iwan fals atau lisoi sekalian,
 fisip ya sebangsa baron dan alternatif. tapi ketika teknik,
 fisip plus hukum digabung, jadinya malah padhyangan hehee
  
 http://www.youtube.com/watch?v=E9DwRmemOYI


Yang ini bukan FH mode atau padhyangan tapi produk 
john mayall high school :) 

http://www.youtube.com/watch_popup?v=Js97br8IIoIvq=large


 
  Lho kok jadi ngomongin almarhum.. 
  Balik ke Bens. Soal beda dari mainstream,
  coba periksa lagi, mestinya sih itu warna Aktuil 
  juga, hanya saja muncul di media berbeda untuk 
  konsumsi lebih luas. Bagaimanapun, sejak 23761  
  sabri mulai males ngantor, Bens yang nerusin 
  warna Aktuil dengan kuas. Ibarat melukis di atas 
  kanvas, 23761  sabri melukis pake piso palet, 
  Bens pake kuas. Warna sama, sapuannya beda. 
  Nah, hasilnya bisa seolah beda begitu kuasnya 
  disapukan ke media lain, belacu atau terpal 
  misalkan. 
 
 ya, bens memang di aktuil juga tapi kayaknya sering
 diliwatin. piso palet jauh ekspresif ketimbang kuas ;o)
 
 
  Karakter tulisannya juga beda sih. Kalau 23761  
  sabri bicara budaya di masing-masing genre, Bens 
  bicara aneka genre di budaya pop. Itu sebabnya 
  istilah pop kreatif kedengeran asik, tinggal glek.
  
  Bandingkan dengan misalnya, seni itu panjang,
  hidup ini singkat, (23761).
 
 pengen nih ketemu opung remi, kayaknya complicated ya?

Orangnya sih enggak. Soal waktu memang rada masalah.
Dan masalah dia memang soal waktu :) Tapi nggak rugi apapun 
untuk sowan ke pinisepuh. 


 
  Atau, siapa mau beli, 'nastitie dewi' tapi
  teriak-teriak Jarum Neraka.. (sabri, ngeledek
  shakespeare soal nama).
  
  Well, setiap manusia itu unik. 23761, sabri, Bens,
  punya karakter (dan nasib :) sendiri-sendiri.
 
 proost ;o)
 
 
   oya, christ kayhatu .. dulu yg sering di green pub sebelum
   akhirnya digantikan era eki lamoh itu yag? trus terang kiprah
   para ambon manise hingga fenomena nada dan apresiasi ini, gk
   nyantol ato luput dari radarku. entah kenapa .. ekslusive?
   perlu pencerahan lebih dalam dari petarung jaman nih hehee
  
  
  Wueleh, kudu bawa obor keluar-masuk kelab kelip.. 
  Kebanyakan mereka memang lahir dari klab-klab hiburan itu, 
  baik di tengah kota, pulau terpencil, pelabuhan, maupun 
  di kapal-kapal (dulu Tampomas, sekarang Rinjani dsb). 
  Makanya gua bilang sama arra, cita-citanya punya cafe 
  dengan live music itu sangat mulia. Selain memenuhi 
  keinginan konsumen juga mengakomodir kebutuhan anak-anak 
  berbakat yang kesulitan ruang pamer. Soal sukses, 
  jadi tenar dan duit, itu akibat. Paling utama adalah 
  penyaluran dengan mendapat sambutan. Band model pensi 
  SMA juga boleh main, numpang main sambil bawa gengnya 
  sebagai tukang keplok. Yang penting mainnya rapi dan 
  jajan di tempat. Nggak bawa rantang  termos dari rumah :)
  
  Artis 

Re: [proletar] perkenalkan : jay airplay graydon

2013-04-03 Terurut Topik ajeg

--- liver_duke endyonisius@... wrote:

 sebetulnya klo mo jujur, bens pernah berjasa terutama
 buatku saat berani bikin opini rada beda dari mainstream
 saat itu yg dikuasai aktuil sampe hai. mana doi ngocehnya
 di majalah gadis yg paling banter ngulas industri keroyokan
 ala nkotb ato yg dirasa paling garang si rick springfield.
 
 kalo sekarang sih cuma kebaca sbg orang yg melek informasi
 dan punya jalur cepet (persis arswendo, yg taon 80an boleh
 dianggap dewa serba tau), kebetulan jurnalis dan punya peduli
 yg leluasa menawarkan opsi. rada kecium oportunis emang, maka
 itulah ada kesan seleranya gk ketebak biar misterius hehee
 tapi oke deh, istilah pop kreatif juga asik kok, memorable.

Ya harus jujurlah. Sekarang dia termasuk
wartawan musik terbaik walau jauh di bawah
23761, kalah referensi dari denny sakrie, 
dan nggak sekonsisten denny sabri yang nyambi
di PBB, NY, lantas deketan sama lola siapa itu 
yang ternyata di belakangnya ada rombongan 
gondrong de parpel (makanya sukses kirim 
supergrup itu ke JKT 1975), lalu mudik membidani 
kelahiran sederet bintang cewek dari jippie 
sampai astria + beberapa grup al Super Kid
(3 batang gaek, stanzah, tobing, dores). 
Konsistento be a rock and not to roll.

Lho kok jadi ngomongin almarhum.. 
Balik ke Bens. Soal beda dari mainstream,
coba periksa lagi, mestinya sih itu warna Aktuil 
juga, hanya saja muncul di media berbeda untuk 
konsumsi lebih luas. Bagaimanapun, sejak 23761  
sabri mulai males ngantor, Bens yang nerusin 
warna Aktuil dengan kuas. Ibarat melukis di atas 
kanvas, 23761  sabri melukis pake piso palet, 
Bens pake kuas. Warna sama, sapuannya beda. 
Nah, hasilnya bisa seolah beda begitu kuasnya 
disapukan ke media lain, belacu atau terpal 
misalkan. 

Karakter tulisannya juga beda sih. Kalau 23761  
sabri bicara budaya di masing-masing genre, Bens 
bicara aneka genre di budaya pop. Itu sebabnya 
istilah pop kreatif kedengeran asik, tinggal glek.

Bandingkan dengan misalnya, seni itu panjang,
hidup ini singkat, (23761).

Atau, siapa mau beli, 'nastitie dewi' tapi
teriak-teriak Jarum Neraka.. (sabri, ngeledek
shakespeare soal nama).

Well, setiap manusia itu unik. 23761, sabri, Bens,
punya karakter (dan nasib :) sendiri-sendiri.


 
 oya, christ kayhatu .. dulu yg sering di green pub sebelum
 akhirnya digantikan era eki lamoh itu yag? trus terang kiprah
 para ambon manise hingga fenomena nada dan apresiasi ini, gk
 nyantol ato luput dari radarku. entah kenapa .. ekslusive?
 perlu pencerahan lebih dalam dari petarung jaman nih hehee


Wueleh, kudu bawa obor keluar-masuk kelab kelip.. 
Kebanyakan mereka memang lahir dari klab-klab hiburan itu, 
baik di tengah kota, pulau terpencil, pelabuhan, maupun 
di kapal-kapal (dulu Tampomas, sekarang Rinjani dsb). 
Makanya gua bilang sama arra, cita-citanya punya cafe 
dengan live music itu sangat mulia. Selain memenuhi 
keinginan konsumen juga mengakomodir kebutuhan anak-anak 
berbakat yang kesulitan ruang pamer. Soal sukses, 
jadi tenar dan duit, itu akibat. Paling utama adalah 
penyaluran dengan mendapat sambutan. Band model pensi 
SMA juga boleh main, numpang main sambil bawa gengnya 
sebagai tukang keplok. Yang penting mainnya rapi dan 
jajan di tempat. Nggak bawa rantang  termos dari rumah :) 

Artis klub, ya otomatis eksklusif. Mereka punya komunitas, 
bukan sekedar punya fans. 

Bagi mereka, main dari klub ke klub itu ibarat datang 
ke tempat arisan. Para tamu kenal mereka begitu juga 
sebaliknya. Di sana semua orang besodara, apapun jenis 
musiknya. Ada pemeo, jarak antara artis dan pengunjung 
cuma seukuran (diameter) gelas. Waktu turun ngaso 
bisa nyaru jadi orang biasa. Ngobrol cekakakan dengan 
para tetamu. Ini nggak terjadi di artis rekaman atau 
artis panggung yang rata-rata cuma punya fans nun jauh 
di sana. Nggak bisa diajak ngobrolin makanan atau 
ditanya-tanya, zus, yang di sebelah kakaknya apa ibunya? :) 

Soal artis klub, waduhh... kalau diurut-urut bisa sampai
ke angkatannya Black Brothers, Amri Palu, Rita Tato 
(jaman itu cewek bertato masih langka) bahkan Ahmad Dunda 
yang tewas didor garagara menyimpan simpanan jenderal.

Lebih eksklusif dari ini adalah artis klub dangdut.
Komunitasnya berbeda dengan khalayak di klub musik biasa.
Paling eksklusif lagi, artis marawis. Komunitas musik
yang mulai marak sejak Soeharto jatuh ini terkonsentrasi
di resto-resto masakan Arab. Menariknya, berapa tahun lalu
ada semacam demam di grup-grup marawis dengan menampilkan
musisi, vokalis, maupun penari perut impor  natularisasi.
Seperti pemain naturalisasi di timnas, mereka langsung
jadi bintangnya. Di Eropa, imigran begini pasti diteriaki
menyerobot rejeki orang lokal. 


 
 ps. cd gold? wah kudu periksa dulu di rak alam sutera nih,
 sementara daku sudah di seberang pulau. yang kuinget berupa
 album printed out dari luar. ya mana ada sih distributor yg
 berani bayar lisensi demi muasin segelintir gino vannelli-ers?
 pastinya kurawat aman dan gk bakal sekolah apalagi sampe ke
 brunei sonoh hehee 

Re: [proletar] perkenalkan : jay airplay graydon

2013-04-02 Terurut Topik ajeg

Ya, bener. Lebih ngejobim. 

Selain Melati di Atas Bukit  Merindukanmu di lagu 
selebihnya dia kayak lagi ngajarin gimana cara nyanyiin 
lagu-lagunya (kecuali Biru yang malah jadi sutra ungu 
beneran di bibir vina). 

Bens Leo barangkali memang punya kuping bagus. Tapi 
seleranya nggak ketebak, yang pribadi maupun yang komersil. 
Beda dengan pak menteri kita, Gita, yang komersilnya nekat 
jualan boys  girls band, tapi selera pribadinya ketara 
jazzy  tradisional - sementara ini masih kesengsem Bali. 
Ya bagus aja sih ada orang macam Bens yang ngasbak nggak 
ketebak. Malah barangkali perlu untuk munculin pemain-pemain 
baru yang punya warna sendiri di tengah ramenya grup replika 
saat itu. 

Tapi, balik ke jazz jaman itu, pemain baru yang main jazz 
dengan 'bener', artinya bisa bikin kuping obladi-oblada ini 
berdiri, ya cuma Christ Kayhatu yang pencetan organnya model 
guru les piano (haha) dikombinasi vokal ala boz scaggs (al 
di Sembilan Musim)  Nunung Wardiman yang seraknya sexy. 

Ps. 
CD gold bukan? Terpaksa disekolahin lantaran hidupnya 
lagi rumit. Mau ditebus lagi barangkali lantaran memori sama 
bininya masih nyangkut di sana. Tapi ya cuek aja, dia mah 
gampang-gampang aja orangnya. Cuma, bisa serius banget 
kalo urusan soal anak. 

http://www.youtube.com/watch_popup?v=PPDbAChK0qYvq=large


--- liver_duke endyonisius@... wrote:

 perkara air, mungkin juga lantaran suply yg satu ini
 lebih deket serta mendayu dari oz menerpa kuping indonesia.
 
 padahal era 80an itulah sedang marak2nya para belagu yg
 sok beda. juga merasa terpanggil sbg wakil pembaharu musikindo
 fase fussion (untuk membedakan dgn angkatan 70an yg lebih
 berkiblat eropah/rock oriented, termasuk revolusi dang dut
 ala blackmore). kebetulan memang marak pula serbuan gimmick
 produk amerika yg mengandalkan penampilan, mulai dari mtv
 hingga bunyi penuh stacatto dilabeli adult oriented rock.
 
 maka seorang wartawan muda (bens leo) merasa punya jimat
 sbg andalan baru untuk memukul hegemoni buyunk cs (aktuil),
 konon disebutkan-nyalah menjadi pop kreatif musikindo.
 berdampak selain menghajar benny soebardja cs yg mendadak
 jadi toku, bahkan termasuk keenangank juga fariz menjadi
 gk ajaib dan gk ajib lagi. justru yg malah survive dan jadi
 terkesan gk kena dampak adalah pantje dan judi kristianto
 berikut gerombolan gadis kalendernya tentu. label musik pop
 kreatif jadi begitu keren merajai radio, mirip taka-tiki.
 
 gejalanya dimulai saat vina dan adie ms mudik ke indonesia,
 (gw yakin ide lagu burung camar akibat kelamaan dengerin
 lagu nothing you can do about it), oddie agam hijrah dari
 malaysia sambil ngajak sheila madjid, bagoes aa bergabung
 dgn deddy dhukun, dan .. muncul satu belagu yg lagi kita
 omongin ini, langsung pasang label jazz vokal indonesia.
 
 tentu selera produsen kaset indonesia yg memang terkenal
 sungguh kreatif (walau harus membajak), teramat mendukung.
 lupakan serial dream express, kini saatnya mengumpulkan
 kompilasi adult jazz-rock oriented, fussion sekian, dst.
 maka nama musisi yg menjadi referensipun menyerbu berikut
 hits di radio, era breakin' away-nya jarreau, sindikat grp,
 tentu airplay (gw lebih demen nyebut proyek jay graydon
 plus david foster), gino vannelli, dan puncak expansi para
 musisi dgn kiblat west coast tersebut adalah toto.
 
 trus khusus si belagu, selain didukung kisah dgn latar
 belakang di atas, kayaknya sih memang pantas buat songong.
 
 btw, kalo kata kerjanya sing = singing, maka kalo song
 cocoknya jadi songong = belagu yag. nah, nyatanya doi
 selain jago nyanyi juga ciamik bikin lagu kok. klo menurutku
 rada mirip jobim saat pertamanya ber-desafinado, lantas dunia
 mendadak punya kosa kata baru dan dianggap orisinil, bosanova.
 memasang label jazz vokal indonesia adalah bosanova-nya sini,
 meski bikin kening para juragan rekam sempat berkerut masam ;o)
 
 sepakat untuk pilihan selera melati di atas bukit, termasuk
 merindukanmu yg malah nyerempet airsuply namun beda arwah.
 tapi tidak, apalagi saat dia menyanyikannya sendiri, untuk lagu
 sejenis biru yg sebetulnya masterpiece buat vina tapi kuping
 berwawasan sederhanapun bakal nangkep saving all my love to u.
 entahlah, mungkin karena mulai terkontaminasi dhukun yg begitu
 semangat sampai melupakan garis tipis idelism dan komersialism.
 
 ps: abangnya si belagu? gak sempat ketemu apalagi kenalan sih,
 tapi salah satu tanda hubungan adalah delapan cd gino vannelli
 yg beberapanya ada signature restu poetra.
 
 ceritanya, ada informan dari jalan surabaya pernah ngontak,
 mas, dicariin si anu (lupa namanya) di taman puring. katanya
 ada beberapa koleksi aneh yg hanya boleh dilepas satu set.
 begitu disamperin, ternyata si anu dapet tadahan dari si anu
 lainnya lagi yg dimintai tolong buat sekolahin koleksinya.
 pertama, ternyata ada gino vannelli. kedua, ada signature yg
 langsung kebaca pemiliknya .. ya langsung aja cash.
 eh beberapa bulan kemudian (kayaknya udah pernah kutulis deh),
 si informan kontak lagi, mas, yg 

[proletar] perkenalkan : jay airplay graydon

2013-04-01 Terurut Topik liver_duke
dulu .. taon 80an di majalah hai, ada musisi indonesia
pernah belagu namun sungguh serius lagi gagah, memproklamirkan
dirinya sbg vokalis dan musisi jazz pertama kali negeri ini.

ketika ia menyebutkan salah satu referensinya adalah airplay,
lantas beberapa pembaca menanggapinya di edisi berikut, antara
lain dan kurang lebih : mungkin maksudnya *airsuply* kali yee

beberapa puluh taon kemudian seputar 2000an di tv swasta, ia
diundang tampil sekaligus membawakan ulang beberapa hits seperti
satu birasa, melati di atas bukit, juga kau seputih melati.

saat diwawancara singkat dan ia kembali menyebutkan salah satu
referensinya adalah airplay, kini giliran si m.c sok koreksi
dgn membetulkan, maksudnya *airsuply*, tapi kok beda sekali?

kali ini si penyanyi merasa dapat kesempatan untuk meluruskan,
saban saya sebut airplay selalu dikoreksi, apa salahnya sih?

http://www.youtube.com/watch?v=pjrv6Ew33TY





Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [proletar] perkenalkan : jay airplay graydon

2013-04-01 Terurut Topik ajeg

Kesalahannya karena namanya mirip, sama-sama ada 'air'nya. 
Tapi kalau si mc bilang musik si 'belagu' (hehe) beda dari 
Airsupply juga aneh, sebab tema kasmarannya kan sama 
nglangutnya; ada jarak pisah (terpisah atau dipisah) yang 
bikin kangen menumpuk, atau merana, hahaha... 

Melati di Atas Bukit barangkali jazzy si belagu yang 
paling berhasil. Maksudnya, blendingnya yahud. Ada bosas,
cha-cha, juga jive. Apalagi kalau perkusinya main semua, 
bukan cuma jagain tempo. Dan, yang terutama, belum pernah 
sreg dengernya kalau dibawain biduan lain lebih-lebih 
biduanita - ya luculah kalo cewek nyanyi ini di panggung. 

Nomor kaporit dari si belagu (hehe) yang di kuping sini 
menggusur habis Should We Carry On - Airplay, 

http://www.youtube.com/watch_popup?v=nurTENhwpSQvq=large


Ps. 
ape kabare abangnye si belagu? 



--- liver_duke endyonisius@... wrote:

 dulu .. taon 80an di majalah hai, ada musisi indonesia
 pernah belagu namun sungguh serius lagi gagah, memproklamirkan
 dirinya sbg vokalis dan musisi jazz pertama kali negeri ini.
 
 ketika ia menyebutkan salah satu referensinya adalah airplay,
 lantas beberapa pembaca menanggapinya di edisi berikut, antara
 lain dan kurang lebih : mungkin maksudnya *airsuply* kali yee
 
 beberapa puluh taon kemudian seputar 2000an di tv swasta, ia
 diundang tampil sekaligus membawakan ulang beberapa hits seperti
 satu birasa, melati di atas bukit, juga kau seputih melati.
 
 saat diwawancara singkat dan ia kembali menyebutkan salah satu
 referensinya adalah airplay, kini giliran si m.c sok koreksi
 dgn membetulkan, maksudnya *airsuply*, tapi kok beda sekali?
 
 kali ini si penyanyi merasa dapat kesempatan untuk meluruskan,
 saban saya sebut airplay selalu dikoreksi, apa salahnya sih?
 
 http://www.youtube.com/watch?v=pjrv6Ew33TY







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/