ABRU (Re: [Rantau-Net] ] Tentara Kampus)

2000-05-31 Terurut Topik Henmaidi Alfian

Assalamualaikum, wr. wb.

Tersungging juga, ketika diingatkan Budi tentang istilah ABRU. Istilah ini 
muncul sekitar tahun 1993-4 an. Ini adalah sebutan di kalangan tertentu yang 
maksudnya = Menwa (ABRU = Angkatan Ber...Republik Unand). Muncul dari 
pemikiran bahwa Menwa tidak cocok posisinya sebagai organisasi mahasiswa di 
kampus.
Organisasi ini punya dua atasan: 1 Di Kampus : Rektor, dan di luar kampus: 
dari Korem
Sehingga setiap kegiatannya, organisasi ini bertanggung jawab pada kedua 
'atasan itu'. Boleh dikata bahwa modelnya adalah model organisasi matrix, 
yang jamaknya masih dalam tatanan teori. Kalaupun dilaksanakan, lebih cocok 
untuk pelaksanaan proyek, di mana tidak selamanya seseorang itu punya dua 
atasan, hanya berlaku kalau ada proyek. (Saya Kira orang 'management' spt. 
Sdr. Riri dapat menjelaskannya dengan detail).
Pada saat muncul keinginan untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan 
mahasiswa di bawah SMPT (Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi) Menwa berada pada 
posisi dilematis, kasarnya sulit untuk bergabung, sehingga yang terjadi 
adalah friksi di SMPT.
Setelah didiskusikan akhirnya ditarik kesimpulan menwa tidak cocok berada di 
kampus.
Ide saat itu adalah, lepaskan unsur kemiliteran dari menwa, jadikan dia 
sebagai 'sipil murni' dan pembinaannya hanya dilakukan oleh rektor saja, 
sebagaimana organisasi kemahasiswaan yang lain.
Selain itu atributnya juga diubah, tak lagi menggunakan loreng militer, 
ganti dengan seragam "hijau pokat' misalnya, yang tidak mengesankan warna 
militer.

Pemikiran itu berkembang, bahkan sampai diadakan panel diskusi di HMI Cabang 
Padang, dengan panelis 1 mahasiswa dan satu lagi Dandim Padang yang waktu 
itu adalah Letkol Panuntun.
Namun tak banyak yang dapat dipetik dari diskusi itu, karena sebagai perwira 
aktif, Dandim itu tak dapat lepas dari sikap militernya. Diskusi tak 
efektif, lebih cocok disebut 'pengarahan' atau sejenisnya.
Singkat cerita, 6 tahun setelah itu, SKB 3 menteri tentang Menwa, keluar. 
Dan keberadaan Menwa diserahkan kepada rektor masing-masing ...
... apa lagi yang mau dikata?.
Yang dituntut dahulu hampir terkabul

Wassalam,

Henmaidi

,


From: "SPSB" [EMAIL PROTECTED]

Assalamu'alaikum Wr.Wb,

Saya juga sangat setuju dengan dihapuskannya Menwa di Kampus. Karakter
militeristik yang melekat di Menwa sangat tidak cocok dengan 'spirit' dunia
kampus/akademik.

Saya punya pengalaman menarik ketika seorang teman saya (anggota menwa)
mendapatkan 'hukuman' dari komandannya (yang juga seorang mahasiswa). Tanpa
sempat melakukan argumentasi dan pembelaan, dia diperintahkan untuk
melakukan 'push-up', karena dalam militer ada prinsip bahwa perintah harus
dilaksanakan, keberatan disampaikan kemudian. Padahal dalam dunia akademik
segala sesuatunya harus dikritisi dan dipertanyakan 'tingkat kebenarannya',
tidak ada istilah doktrin apalagi komando. Apakah doktrin atau komando ini
yang akan terus dipertahankan?

Bagaimana tanggapan Henmaidi? Masih ingat dengan ABRU?

Wassalam,
Budi K.


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com


LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecordtbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id --- http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



Mambangkik Batang Tarandam RE: RE: [Rantau-Net] Langkundi (kirim ulang)

2000-05-31 Terurut Topik Evi

Ass.wr.wb.

Mak Lembang nan gadang basa batuah,

Salam hormat.

Alhamdulillah, dari jawaban Mamak ke pak KY terlihat  bahwa  logika Mamak
sangat bagus. Mamak dapat membedakan mana yang harus dilihat sebagai fakta
dan mana yang harus dilihat dalam kaca mata iman. Dan Mamak juga tak cepat
menjatuhkan palu untuk men-judge lawan diskusi. Senang sekali dan
Alhamdulillah lagi. Setidaknya sekarang saya tahu bahwa ada mamak yang bisa
diajak bicara tentang Islam di Minangkabau yang bukan semata-mata di tinjau
dari sudut aqidah melainkan juga dari sudut studi islam moderen yang salah
satunya ditinjau dari aspek sosiologis.


Mamak Lembang yang terhormat,

Sebelum meneruskan diskusi ada baiknya saya minta kejelasan atas statemen
Mamak yang berbunyi, " Adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah ko
iyo bana dipakai sarupo urang mangaji, diansua dari alif, ba, ta sabalun
sampai kaujuang kaji. Dimuloi saketek-saketek malatakan di barihno, dimuloi
mansajalankan adaik cako jo syarak."

Jadi disini tersirat bahwa Mamak berharap bahwa postulat kebudayaan Minang
ini sedikit demi sedikit suatu hari --tidak tahu kapan-- akan  bertemu
dengan cita-cita Islam ideal, Islam yang persis sama ketika Nabi masih
hidup? Atau bagaimana? Saya tunggu jawaban Mamak.


Wassalam,


Evi




LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecordtbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id --- http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



Re: [Rantau-Net] Dicari: Sastrawan Minang

2000-05-31 Terurut Topik Z Chaniago

Assalamu'alaikum WW

Amabo sangaik surprise mambaco posting dari Mamak, memang itulah kaadaannyo 
kini...

Mungkin MAmak ado rencana untuak mamulai mambuek karya sastra nan bermutu, 
atau amuah jadi penerbit dari karya sastra nan kini agak kurang di gandrungi 
urang..., atau malah ado rencana untuak maadokan "lomba karya sastra 
Minangkabau"

Wassalam

Z Chaniago - Palai Rinuak

Dicari: Sastrawan Minang

Oleh: Badroni


Belakangan ini
saya tidak melihat  lagi adanya karya monumental dari
sastrawan Minang setelah cerpen Robohnya Surau Kami
karya AA. Navis yang sempat memancing polemik sampai
ke negeri jiran sana.
Selain itu ada Gus Tf., sastrawan muda jebolan
insinyur pertanian yang saat ini cukup produktif
menulis. Di kala-ngan sastrawan nasional namanya sudah
mulai diperhitungkan. Tapi karya-karyanya agak sulit
dicerna karena terlalu kontemporer. Kurang nuansa
Minang dan ruh keagamaan seperti yang banyak kita baca
di novel karya sastrawan lama di atas.
Kenapa hal ini sampai terjadi. Kemana para pendekar
sastra Mi-nang yang begitu terkenal akan kepandaiannya
merangkai kata-kata? Agaknya tidak mudah ditemukan
jawabnya. Dari pengamatan saya kelangkaan ini karena
adanya ang-gapan menjadi sastrawan adalah pekerjaan
pemimpi dan tidak dapat mempertebal dompet. Banyak
orang Minang belaka-ngan ini yang terjebak dalam cara
pandang pragmatis. Pokoknyo nan capek jadi pitih.
Berangkat dari susahnya parasaian hidup di perantauan,
para orang tua mengarahkan anak-anaknya untuk sekolah
yang bila lulus bisa segera be-kerja dan hidup
sejahtera, tidak susah seperti orang tua-nya. Maka
dipilihlah bidang-bidang studi nan capek jadi pitih
itu. Saya sendiri termasuk di anta-ranya. Menurut
mereka sekolah dibidang sosial huma-niora seperti
sastra, seni, buda-ya, politik, bahkan agama akan
mempersulit cari kerja nanti. Sebagai alasan
pragmatis, pen-dapat tersebut dapat dimaklu-mi.
Celakanya adalah bila tidak ada lagi yang tertarik
dengan bidang-bidang sosial humaniora. Alhasil, kita
akan tetap merindukan jago-jago politik seperti Bung
Hatta, Sjahrir dan Haji Agus Salim. Kita akan tetap
merindukan ulama sekaliber Hamka dan Muhammad Natsir.
Kita akan lupa bahwa kita pernah menikmati goresan
pena Chairil Anwar dan Abdul Moeis. Kita akan
kehilangan jejak kesejarawanan Muhammad Yamin dan
Taufik Abdullah. Merekalah yang telah membawa nama
harum tidak hanya masyarakat Minang tapi juga nama
bangsa dan agama.
Penyebab lain adalah kurangnya minat baca di kalangan
masyarakat kita. Tapi bukannya minat terhadap cerita
itu sendiri tidak ada. Buktinya masyarakat begitu
antusias bila ada orang menceritakan Tambo yang entah
sampai saat ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Begitu juga dengan sambutan hangat mas-yarakat saat
ditayangkannya sinet-ron Siti Nurbaya, Sengsara
Mem-bawa Nikmat dan Salah Asuhan. Artinya masyarakat
punya minat terhadap dongeng atau cerita. Hanya saja
malas membaca. Masyarakat kita lebih menyukai melihat
atau mendengar. Jadi, bagaimana mung-kin ditumbuhkan
kebiasaan menulis di kalangan masyarakat Minang
sedangkan minat baca saja masih kurang.
Kesalahan lain dapat juga ditimpakan pada kurikulum
pendi-dikan yang hanya menitikberatkan kepada nilai
yang diperoleh daripada apresiasi terhadap ilmu itu
sendiri. Proses pendidikan yang kita dapat-kan selama
ini juga membuat kita terjebak pada pengkotak-kotakkan
ilmu. Kita tidak mempedulikan cabang ilmu lain. Cara
berpikir seperti ini perlu diubah. Dalam sejarah Islam
sendiri tercatat banyak ilmuwan yang menggeluti
beberapa bidang keilmuan seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd
dan Ibnu Khaldun. Menjadi seorang spesialis itu bagus,
tapi menjadi spesialis yang juga mampu mengapresiasi
bidang ilmu lain juga penting. Anwar Ibrahim dalam
buku Renaisans Asia yang terkenal itu menulis;
"Universitas harus melahirkan lulusan-lulusan yang
tidak hanya unggul di bidang spesialisasi pilihannya
sendiri, seper-ti teknik, hukum, kedokteran, dan
ekonomi, tetapi juga harus menguasai dialektika dan
filsafat, di samping mempunyai minat dalam kesenian,
kesusastraan, dan musik. Para mahasiswa harus
bercita-cita menjadi manusia yang berpengeta-huan
multidimensional - mutaffan-nin, demikian disebut pada
masa kejayaan Islam".
Peran sastra dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara juga penting. Seorang pakar politik pernah
mengatakan bahwa salah satu prasyarat bagi perubahan
sosial adalah adanya novel sastra. Hadir-nya karya
sastra di dalam masya-rakat dapat mendorong perubahan
sosial. Tidak sedikit contoh di dunia ini yang
membenarkan pendapat itu. Novel  karya Vaclav Havel
telah berhasil membawanya menjadi pre-siden
Cekoslowakia. Novel Jose Rizal telah menggugah
perlawanan rakyat terhadap kolonialisme di Philipina.
Novel-novel karya Pra-moedya Ananta Toer begitu
ditakuti oleh pemerintah Orde Baru karena muatan
ideologi komunis-nya. Di era reformasi sekarang ini
masalah sastra mungkin akan lebih diperha-tikan lagi.
Tidak mengherankan, karena presiden kita yang kelima
ini (yang kedua adalah Syafruddin 

RE: RE: [Rantau-Net] Langkundi (kirim ulang)

2000-05-31 Terurut Topik Khairi Yusuf

"muhammad dafiq saib" [EMAIL PROTECTED] manulih :
Assalamu'alaikum wr.wb.

Wa'alaikum salam.w.w.

Iko indak jaleh amek di ambo mukasuikno. Kalau Allah bakahandak pasti iyo, tapi 
Allah tatap mambalakukan sunahNo. Baliaklolah baliak kapakaro parang Uhud di 
ateh, meskipun itu tentara Rasulullah sandiri, kalau ado nan mancubo manyalahi 
sunatullah, mangecekan pasti manang karano awak basamo jo Rasulullah, tapi 
indak dipakai aturan-aturan nan dilazimkan Allah, dijadikan kalah dek Allah.

Menarik bahasan Sutan, Jazakumullah khaira.
Nan di ateh saketek ko, niak ambo jalehkan.
  Mungkin Gamut bisa meng "claim" bahaso apo nan ambo sabuik hanya berdasarkan
iman dan maninggakan fakta-fakta. Akan tetapi justru ambo bausaho maliek fakta
jo iman di dada. Baa dek bitu ?. Sabab nan namonyo fakta nan berbicara indak
dapek maagiah katarangan baa sabananyo kajadiannyo. Samo jo kito manonton film
atau mambaco buku carito, apo keinginan Sutradara atau pengarang cerita sulik
digambarkan dari fakta nan ado di dalam film atau nan tatulih dalam buku carito.
Dan disikolah seringnyo tajadi kesalahan dalam memahami jalan carito. Sarupo
jo carito Siti Nurbaya, lain nan dimukasuik Marah Rusli, nan ditangkok urang
lain pulo di masyarakat dan indak jarang urang manyalahkan Marah Rusli seolah-
olah mambuek malu urang Minang. Padahal nan dimukasuik lain.
  Memang, ayat manyabuik indak ado perubahan dalam sunatullah. Dan pelajaran 
iko alah dapek kito tangkok tamasuak pelajaran bagi urang-urang nan mancubo 
melanggar ketentuan Rasulullah dan perjanjian nan alah disepakati basamo. 
Tapi ado pelajaran nan luput dari kito kalau hanyo maliek fakta tanpa mambaco
apo nan diinginkan dek sang Sutradara dalam ayat. Nan sempat terekam dek ambo
adolah bahaso, beberapa urang nan mamintak di syahidkan untuak dapek sarugo
alah diagiah dek Allah swt., contohnyo Hamzah ra. sendiri sahinggo disabuik 
penghulu para syuhada. Sudahtu, untuak maagiah gambaran bahaso urang-urang 
nan syahid tu bukan mati sacaro biaso, bahkan mereka tu hidup (manuruik carito
ustad Zubaidi, urang-urang ko manjadi makhluk nan sarupo buruang hijau nan dapek 
tabang dari bumi sampai ka Sidratil muntaha sampai kiamat tibo, wallahu'alam).
Kudian, iko manjadi bahan pelajaran pulo dikito bahaso hati Hamzah ra. nan alah
dimakan dek Hindun dalam perang Uhud tu bukan manjadi dandam bagi Rasulullah
(begitu pemaafnya beliau), malah beliau mangatokan, kalau hatitu dilulua dek 
Hindun, mako Hindun masuak sarugo. Dan iko pulo nan malahiakan ciek lai wanita 
teladan sacaro Islami katiko Hindun marelakan duo anaknyo untuak manjadi 
syuhada. (Digambarkan dalam surek 'Ali Imran dan sejarah Islam).
  Baitu pulo kajadian tantang Ali kw. Beliau syahid sebagai syuhada dan Allah
swt. mangabuakan permintaan beliau, dan kajadiannyo sarupo jo Umar ra. yakni
dibunuh sahinggo syahid. Cieklai, kalau ambo indak salah memahami, iko adolah 
keinginan Allah swt. untuk menghilangkan sipaik "pengkultusan individu" nan 
dipunyoi dek urang-urang Nasrani taradok 'Isa as. Makonyo dalam ayat dikato
kan "Muhammad itu bukanlah bapak dari seorang kamu."
Akan tetapi bagi urang Syi'ah, sampai ka keturunan terakhir 'Ali yakni Hasan dan 
Husain sampai ka Zainal Abidin masih tetap diagung-agungkan. Bahkan dalam 
sejarah dikatokan bahaso ado urang-urang nan tarang-tarang mangecekkan 'Ali 
sebagai Tuhan. Disiko latak kuncinyo. Akan lain halnyo kalau dalam adu politik
antaro Muawiyah ra. jo 'Ali kw. dimanangkan dek utusan Ali sasudah perang Shifin
tu, tantu pengkultusan sarupo itu akan labiah gadang pengaruhnyo. Wallahu'alam.
   Jadi jo caro itu ambo memahami baa fakta nan tajadi, bukan asal hantam 
kromo lalu taqlid buta taradok segala sesuatu( kejadian perang Hunain cieklai 
contohnyo, aa sabab sagadang tu pasukan Islam bisa dibuek mundur pada 
mulonyo, tapi Allah mandanga do'a Rasul-Nya dan indak bakandak mangalahkan be-
liau dalam parang tu, baco surek 'At-Taubah). Sabab bagi ambo, mancaliak jo
fakta sajo acok mambuek urang manyalahkan Islam sebagai agamo sebagai caro iduik
dan acok mambuek urang-urang baputuih aso mancaliak ummat dan menganggap ummat
itu adalah Ruh Islam itu sendiri. Disiko kito harus berhati-hati.

(ambo)
Tarimo kasih ateh saran jo karitik.
  Jazakumullah khairan katsira.


Wassalamu'alaikum wr.wb.,

Lembang Alam

Wa'alaikum salam.w.w.

Khairi Yusuf

LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecordtbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id --- http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda

[Rantau-Net] standar ulama?

2000-05-31 Terurut Topik ivan

sato awak sakakaki Rang Lapau.
kalau ditenok buku "Riwayat Hidup dan Perjuangan 20 Ulama Minangkabau", mako
ado babarapo ciri umum, nan mungkin dapek awak jadikan standar untuak ulama
di MK masa lalu. soal cocok atau indak jo jaman kini, kito etong pulo beko.
tapi standar nan digunokan kini labiah tinggi?, ancik dulu.
ciri umum tu bantuak iko kiro-kiro.
1. ulama memiliki surau/madrasah dan murid/jamaah  tempat dia mengajarkan
ilmunya.
2. mereka adalah para penulis. ada yang menulis dalam bahasa Arab, ada juga
melayu; ada yang mempublikasikan tulisannya dalam bentuk buku, ada juga
melalui media yang diterbitkan organisasinya.
3. masing-masing ulama memiliki bidang keahlian khusus. jadi ada yang ahli
dalam tasawuf, tafsir, syariah, atau ilmu falak (seperti Inyiak Djambek).
Jo standar bantuak itu, iyo agak langka nan dapek disabuik ulama kiniko.
Baliau nan alah disabuik tu mungkin sabagian iyo lai. Baa mangko sabagian?
Karano jabatan indak dapek dipacik untuak manantukan baliau ulama atau
indak. baitu juo soal tulisan. Disertasi untuak maambiak gala dotor babeda
jo buku nan ditulih jo samangat untuak kaparuluan urang banyak/umat.
Ciek lai pulo; ulama jo dai babedo. nan dai manyampaikan, nan ulama punyo
ilimu. Kini banyak urang nan pandai menyampaikan, tapi mungkin sajo nan
disampaikannyo tu pangatahuan nan didapeknyo dari urang lain nan bailimu.
 Nan jaleh, kok agak ati ambo Pak Azyumardi tu ulama lah dapek kito sabuik
ulama.
Sakadari informasi:
(Banyak tulisan para ulama Minangkabau dalam Bahasa Arab yang hingga hari
ini belum terjamah. problemnya adalah bidang itu membutuhkan pengetahuan
bahasa Arab dan Agama serta filologi (naskah lama) dan mungkin juga sastra.
Tak banyak yang memiliki kemampuan ini. Orang IAIN tak belajar filologi,
sedangkan orang Fak. Sastra pengetahuan agama dan Bahasa Arabnya tidak cukup
untuk mempelajari teks demikian).

 =


LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecordtbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id --- http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



Re: Urang jadi-jadian? RE: RE: [Rantau-Net] Langkundi (kirim ulang)

2000-05-31 Terurut Topik Khairi Yusuf
Sjamsir Sjarif [EMAIL PROTECTED]manulih:

Assalamualaikum ww Angku Khairi Yusuf,
Kok buliah ambo manyalingkik saketek batanyo sia ko ustaz Zubaidi ko? Agak
tacangang ambo dengan adonyo pandangan reinkarnasi (urang jadi-jadian
sasudah mati) nan dikatangahkan atau nan dipatiak dari pandangan ustaz ko.

Salam,
Sjamsir Sjarif

Wa'alaikum salam.w.w.

  He he he he, capek bana ka sinan lari nyo tu da. Memang tipih bedanyo antaro
reinkarnasi urang-urang nan baagamo sarupo itu jo hidup kekal abadi nan dalam
Islam, apo lai jo iduik nan sarupo disabuik ustad tu (Reinkarnasi, kalau ambo
indak salah, iduik baliak ka ateh dunia ko, apokah jadi binatang atau manusia).
Dan memang pulo ambo indak batanyo jo dasar apo inyo mangecek, hadits atau ayat. 
Di dalam ayat keterangan sarupo itu indak ado, hanyo dikecekkan iduik. 
  Sia beliau ko, di bawah ko ambo copykan Background beliau dari e-mail kawan 
ambo.

Beliau Alumni Pondok Pesantren Bangil - Jawa Timur. Kemudian melanjutkan studi 
di Universitas Islam Arab Saudi. Setelah lulus diminta oleh Kerajaan Arab Saudi 
untuk tugas Dakwah di wilayah Eropa dengan home base Jerman (sekitar 12 tahun). 
(Mohon dengan hormat diluruskan oleh Pak Ustadz...jika ada kesalahan pada 
informasi saya ini)
Wassalamu 'alaikum wa RahmatuLlahi wa Barakatuh

M. Ismail Yusuf

Ambo tambahkan, beliau katiko baraja di Saudi Arabia mendalami bidang 'aqidah.
  Jadi, sangaik jauah pulo baliau ka batuka dalam hal 'aqidah ko. Nan dimukasuik
bukanlah urang jadi-jadian atau nan sarupo jo reinkarnasi tu. 
Kalau kito bareferensi ka ayat nan ado, babunyi co iko
  "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati,
   bahkan mereka itu hidup *) disisi Tuhannya dan mendapat rezeki. Mereka dalam
   keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, 
   dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang
   yang belum menyusul mereka **), bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
   dan tidaklah mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan
   karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala
   orang-orang yang beriman". (QS:3:169-171).

catatan kaki nan ado di Qur'an Dept Agama RI.

*) Yaitu hidup dalam alam lain yang bukan alam kita ini, dimana mereka mendapat
   kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah. Dan hanya Allah saja yang mengetahui
   bagaimana keadaan hidup itu.
**) Maksudnya, teman-temannya yang masih hidup dan tetap berjihad di jalan 
Allah swt. 

  Baitu bunyi ayat, jadi salain alam barzah, buliah jadi juo alam lain. Atau
memang di alam barzah tu mereka. Dan alam barzah ko indak identik jo kubua do,
sabab beko urang nan mati dibaka bantuak di bali, tantu indak kabasuo jo Munkar
dan Nangkir beko tu ?. Alam barzah tu alam sasudah nyao dicabuik malaikat. 
  Nah apo nan disabuik Ustad tu bukanlah buruang nan ado di dunia ko, akan teta-
pi gaib bantuak gaibnyo Malaikat sahinggo bisa tabang bantuak malaikat sampai ka 
Sidratil Muntaha (kalau buruang biaso indak ka sampai do tu). Buliah jadi 
beliau dapek carito dari Arab atau basuo hadits apakah itu sahih, hasan atau 
dha'if. Dek ambo alun basuo hadits bantuak itu lai.  Wallahu'alam.
  Nan dapek kito pacik tantu baru nan ado dalam ayat, bahaso urang-urang nan 
syahid tu indak mati, bahkan mereka tu hidup dan diagiah kenikmatan dek Allah 
swt.

Wabillahi taufiq wal hidayah

Wassalam

Khairi Yusuf

  
  

LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecordtbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id --- http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=