[EMAIL PROTECTED] Re: Dunia Pareman
Dakwah untuk Kaum Duafa Oleh ASEP CANDRA ABDILLAH MASALAH kemiskinan adalah masalah yang krusial dalam pembangunan di Indonesia saat ini, apalagi sejak terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Alquran sendiri banyak membicarakan topik kemiskinan. Paling sedikit ada 30 ayat yang membicarakan masalah yang berkaitan dengan topik ini. Dengan kata lain, Allah SWT. memiliki perhatian yang sangat besar kepada kelompok miskin ini. Sebagai umat Muslim yang harus menjalankan semua perintah Allah, kita berkewajiban ikut memikirkan dan mencari jalan keluar bagi terlepasnya manusia dari kemiskinan. Bukan cuma untuk kalangan Muslim, tetapi umat manusia keseluruhan. Setiap manusia memiliki bermacam-macam kebutuhan yang harus dipenuhinya. Kita harus memahami apa saja kebutuhan manusia itu. Telah banyak para ahli psikologi yang mengajukan mengajukan pemikiran. Suatu teori yang cukup populer di kalangan ahli psikologi dan ilmuwan lainnya adalah teori hierarki kebutuhan (need-hierarchy theory) yang dikemukakan Abraham H. Maslow. Menurut Abraham Maslow, kebutuhan manusia pada dasarnya bertingkat-tingkat, mulai dari tingkatan yang paling bawah sampai ke tingkatan yang paling tinggi. Kebutuhan pada tingkatan yang lebih tinggi tidak mungkin timbul sebelum kebutuhan yang mendasar terpenuhi. Secara sedikit lebih terperinci, tingkatan kebutuhan manusia yang dikemukakan Maslow adalah sebagai berikut. Pertama, kebutuhan fisiologis. Kedua, kebutuhan akan rasa aman. Ketiga, kebutuhan akan rasa kasih sayang. Keempat, kebutuhan akan harga diri. Terakhir, kelima, kebutuhan akan aktualisasi diri. Pemenuhan kebutuhan kaum duafa, fakir, dan miskin tidak sejauh tingkatan kebutuhan yang terakhir seperti yang diungkapkan Maslow. Mereka masih diliputi perjuangan untuk memenuhi kebutuhan paling dasar yaitu makan, minum, dan tempat tinggal. Jika ditinjau dari teori Maslow keinginan untuk taat beragama akan sulit berkembang bila orang masih diliputi perjuangan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan untuk beragama menduduki peringkat kelima di dalam teori kebutuhan Maslow yaitu tingkat aktualisasi diri. Kegagalan di dalam memenuhi tingkat sebelumnya, dapat memberikan dampak psikologi yang sangat serius. Dampak dari adanya kemiskinan ini pada seseorang setidaknya akan mengakibatkan, pertama, rendahnya pendidikan. Kelompok miskin punya kesempatan kecil untuk mengecap pendidikan apalagi mengecap pendidikan tinggi disebabkan lemahnya potensi yang dimiliki juga biaya. Beberapa hasil penelitian menunjukan angka kecerdasan sangat ditentukan oleh kualitas gizi yang dimakan dan stimulasi yang diterima si anak. Kelompok miskin biasanya tidak dapat memberikan makanan yang bergizi baik. Selain itu, stimulasi mental untuk mengembangkan kecerdasan anak sangat minim. Kedua, rendahnya aspirasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelompok miskin memiliki aspirasi atau harapan yang rendah. Mereka tidak punya cita-cita, pasrah pada nasib, dan menerima apa yang sudah menjadi suratan nasib. Ketiga, munculnya rasa putus asa. Kemiskinan dapat membuat seseorang menjadi putus asa, sesuai dengan hadis Rasullah saw. bahwa kemiskinan mendekatkan seseorang kepada kekafiran. Orang mudah terpancing pada perbuatan yang bertentangan norma-norma agama dan norma hukum. Di dalam Alquran sendiri banyak sekali ditulis ayat-ayat yang mewajibkan setiap Muslim yang mampu untuk mengurangi beban kaum miskin (duafa). Di antaranya, "Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan barbuat baiklah terhadap ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin,, serta ucapkanlah kata-kata yang baik pada manusia, dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat" (Q.S. 2: 83). Mengingat bahwa kemiskinan sangat dekat dengan kekufuran, seruan dakwah harus diintensifkan bagi orang-orang miskin. Agar dakwah itu berhasil dengan baik, kita perlu mengenal kebutuhan-kebutuhan mereka dan melakukan strategi dengan baik, inilah beberapa strategi dakwah yang bisa diterapkan pada orang-orang miskin. Pertama, karena masalah utama orang miskin adalah berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (makan, minum, istirahat), kegiatan dakwah harus diiringi oleh fasilitas yang meringankan kebutuhan dasar tersebut. Sudah saatnya umat Islam mulai bekerja keras menyediakan tenaga dan dana yang dapat meringankan kelompok miskin. Untuk keperluan itu, kita perlu mendirikan suatu lembaga yang bertugas mengumpulkan dana dari kalangan muslim, seperti halnya BAZIS (Badan Zakat, Infak, dan Sedakah). Kedua, melakukan pengerahan dana lewat yayasan nonprofit untuk menyediakan beasiswa untuk kelompok beasiswa untuk kelompok miskin dengan imbalan si penerima beasiswa akan menjadi juru dakwah di kemudian hari. Ketiga, memperbanyak latihan siap kerja, siap pakai. Dakwah Islam diselipkan di antara dan di dalam kegiatan tersebut. Keempat, menerjuni kegiatan-kegiatan yang siap pakai dan memenuhi hajat orang banyak, misalnya peny
[EMAIL PROTECTED] RM Pagi Sore
Pada tanggal 22 juli 2007 saya dan teman-taman dikantor jalan-jalan ke kota madiun lalu pulangnya mampir ke rumah makan pagi sore,namun saya terkejut melihat daftar menunya,karena tidak menunjukkan sebagaimana biasanya rumah makan padang,menunya dijual terpisah,pelayananya tidak ramah sama sekali ,kasirnya minta ampun ketusnya.Semua itu sangat memalukan ,karena dimanapun rumah makan padang yang ada dipulau jawa saya belum pernah menemui hal hal seperti ini. --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] S e h a t
S E H A T Oleh: Dr.H.K.Suheimi Seseorang dikatakan sehat adalah apabila dia sehat fisik , sehat mental, sehat sosial dan hidup produktif serta menghasil kan. Semua makhluk hidup yang sehat selalu berproduksi, dan pertanda bahwa dia hidup, dia menghasilkan sesuatu. Perhatikan lah, setiap kali kita bangun pagi dan setiap kali kita menatap pohon kayu, apa yang diajarkannya? dan apa yang dapat kita petik dari pohon itu?. Ialah setiap pagi ada saja tunas baru dan pucuk yang baru menyembul. Artinya setiap pagi pohon itu memproduksi dan menghasilkan tunas baru. Itu pertanda dia hidup dan sehat, sehingga dia selalu menghasilkan sesuatu. Tapi begitu pada suatu pagi pohon itu tidak lagi menghasilkan tunas, maka seminggu kemudian pohon itupun akan layu, daunnya berguguran, akhirnya dia mati lalu tumbang. Bagi pohon yang tak lagi betunas ini, dan bagi manusia yang tak produktif dan tak menghasilkan ini; pepatah minang dengan sangat halus menyindirnya. "Dari pada hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah". Orang yang hidup tapi tidak menghasilkan apa-apa, bagaikan bangkai, sebetulnya dia sudah mati. Hidupnya sama dengan tidak nya. Masuknya tidak menggenapkan, keluarnya tidak mengganjilkan. Adanya sama dengan tidaknya. Bak antimun bungkuk, masuk karung ada, masuk hitungan tidak. Tidak diperhitungkan karena tidak ada nilainya, tidak berarti karena tidak menghasilkan dan tidak produktif. Maka orang sehat adalah orang yang harus produktif dan menghasilkan. Orang beragama selalu mengharapkan agar manusia itu sehat walafiat. Sehat organ tubuhnya dan sehat rohaninya, sehingga rohani itu bisa terbangun dan "bangunlah jiwanya bangun lah badannya, untuk Indonesia Raya" syair lagu kebangsaan kita. Ada ungkapan yang sering di ulang-ulang "Didalam tubuh yang sehat terdapat fikiran yang waras". Karena orang sehat itu harus produktif, maka dia selalu berhitung dalam setiap waktu yang di pakainya, apakah dia merugi atau beruntung. Karena orang yang rugi adalah orang yang waktunya berlalu tapi imannya tidak bertambah. Orang yang rugi adalah orang yang waktunya berlalu tapi amalnya tidak bertambah . Orang yang rugi adalah orang yang waktunya berlalu tapi kebenarannya tak bertambah. Orang yang rugi adalah orang yang waktunya berla lu tapi kesabarannya tak bertambah. Biarlah dia rugi uang, karena uang dapat di cari dan kalau hilang bisa di ganti. Tapi bila waktu yang hilang, dia akan berlalu dan tak akan mungkin di ganti. Maka dia akan meratap bila ada detik-detik waktunya berla lu tanpa arti. Waktu bagaikan pedang kata Saidina Ali. Dia memenggal umurmu tanpa terasa dan tanpa disadari. Tiba-tiba umur kita telah ter penggal 50 %, 75 %. Tinggal sisa hidup yang akan dan pasti menemui mati entah pabila dan entah kan dimana. Orang beruntung adalah orang-orang yang beriman dan orang- orang beramal saleh. Kalaulah Iman merupakan garis tegak lurus atau vertikal atau hablumminallah, dan amal saleh, ialah kerja yang bermanfaat, hubungannya langsung dengan manusia, hablummi nannas merupakan garis yang mendatar atau horizontal. Maka orang yang beriman dan beramal saleh sekali gus mendapatkan garis vertikal dan garis horizontal. Jika kedua garis vertikal dan horizontal ini di gabung akan terbentuklah tanda tambah. Sehinga orang yang beriman dan beramal saleh setiap detiknya akan menda pat nilai tambah. Atau perbuatannya selalu positif. Karena setiap detik dia dapat nilai tambah atau senantiasa dapat insentif atau dapat pahala. Maka dialah orang yang beruntung di dunia dan akhirat. Detik-detik hidupnya berlalu dengan detik-detik amal dan ibadah. Orang yang beruntung Firman Tuhan adalah orang-orang yang selalu membersihkan dirinya dan dan selalu ingat akan Tuhannya dan mendirikan Shalat. Karena setiap manusia senantiasa dalam keadaan resah dan gelisah, kecuali mereka yang shalat. Dan dalam shalat itu sendiri mulai dari tata cara beruduk sampai denga semua gerakkannya adalah menunjang untuk kesehatan bagi si pela kunya. Karena itu dalam kitab suci, ajaran agar kita saling berpesan untuk tabah dan sabar di kaitkan dengan peringatan waktu yang dipakai. Karena itu, sepanjang ajaran Al_Qur'an, jaminan keunggulan dan superioritas, termasuk kemenangan dan kesuksesan, akan di karuniakan Allah kepada mereka yang beriman dan berilmu (Q,58:11). Beriman berarti mempunyai orientasi Ketuhanan dalam hidupnya, dengan menjadikan perkenan Tuhan sebagai tujuan segala kegiatannya. Dan berilmu, berarti mengerti ajaran secara benar, dan memahami lingkunagn hidup dimana ia berkiprah sebagai ilmu yang di karuniakan Tuhan. Iman saja mema
[EMAIL PROTECTED] Ketika pasien bertutur 2
Mengingat usia kandungan saya yang belum mencapai 37 minggu, dokter menyarankan agar saya berhati-hati, lebih banyak istirahat, dan mengkonsumsi obat-obatan". Berbagai perasaan campur aduk dalam hatiku. Kenapa istriku tidak memberitahukannya. "Maaf, Bang.., aku tak ingin membuatmu khawatir. Abang telah bekerja begitu keras demi aku dan bayi kita", air matanya mengalir semakin deras. "jangan penah lagi tidak memberitahu hal sepenting itu kepadaku. Aku suamimu, segalanya harus kita bagi bersama. Kau tidak boleh menyimpan masalah itu sendiri', aku menghapus airmatanya. Dokter menanyakan beberapa hal lagi, apakah istriku merasa sakit, istriku kembali menggeleng. Mereka lalu melakukan pemeriksaan USG dan menarik kesimpulan bahwa istriku menderita plasenta previa totalis. Dimana plasenta istriku tumbuh ditempat yang salah. Dalam keadaan normal, plasenta akan tumbuh pada bagian atas rahim. Tapi plasenta istriku tumbuh pada bagian bawah rahim, sehingga menutupi jalan lahir. Perdarahan timbul sekonyong-konyong tanpa sebab apapun., tanpa nyeri dan berulang, adalah indikasi terjadinya plasenta previa pada seorang ibu hamil. Sebab dari perdarahan bisa saja karena adanya plasenta dan pembuluh darah yang robek karena terbentuknya segmen bawah rahim, terbukanya mulut rahim karena manipulasi intravaginal atau rektal. Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan bayi kami adalah dengan melakukan operasi seksio secaria. Aku menyerahkan semuanya kepada dokter, menandatangani surat persetujuan operasi. Selama penantian yang terasa sangat panjang, kenangan demi kenangan melintas dalam benakku. Sejak aku menatap kedalam mata istriku untuk pertama kalinya ketika usia kami masih belasan, hatiku telah memutuskan bahwa dialah yang akan mendampingiku ketika aku tua nanti. Pengorbanan yang dilakukannya, termasuk meninggalkan kehidupannya yang semula nyaman dikampung halamannya demi mengikutiku merantau kekota ini, membuat tenggorokanku perih karena menahan tangis. Istriku lebih memilih menemaniku dan hidup susah, dan setiap hari memberikanku kekuatan lewat senyumannya. Memikirkan keadaannya sekarang, aku sadar, aku takkan bisa bertahan tanpa dirinya. Akhirnya pintu kamar operasi terbuka dan seorang dokter menyampaikan kabar yang sangat membahagiakan, bahwa istri dan anak perempuanku sedang dalam keadaan baik. Aku mengucap syukur, menjabat dan mencium tangan dokter itu. beliau terlihat agak terkejut, lalu tersenyum dan mengucapkan selamat. Lalu aku bertemu istriku, keadaannya masih lemah, tapi dia masih tersenyum waktu menggapai tanganku. "aku baik-baik saja, Bang. Jangan khawatir. Aku dan anak kita tidak akan meninggalkanmu". Aku tak kuasa lagi menahan tangisku. Istriku yang cantik, yang begitu tulus, masih saja memikirkan diriku. "Aku sangat bersyukur kau meilihku", bisikku di telinganya. Tulisan ini dapat dilihat di Website WWW.ksuheimi.blogspot.com - Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search. --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Adat dan Estetika 3:Sedikit Mengurai Pusako
Ini belum bisa disebut data. Validitasnya masih sangat rendah. Apalagi bicara soal akurasi dan presisi. Sampel yang saya punya baru sedikit. Mungkin baru bisa disebut fenomena. Ini sebuah cerita tentang beberapa laki-laki kawan minang saya. Bermula dari zaman kuliah dulu hingga sampai sekarang. Beberapa besar di rantau, dan beberapa sampai SMA masih di ranah sumatera barat. Mereka dibesarkan dengan tradisi adat minang keluarga dengan pengetahuan agama yang cukup memadai pula. Rata-rata mereka menghormati kedua ajaran ini. Ketika harus memilih, agama akan mereka dahulukan. Masuk ke pembahasan. Yaitu tentang harta pusaka dan waris. Ini belum bicara soal pusako tinggi, harta kaum. Ini lebih kepada pencaharian ayah bunda mereka. Bukan menghendaki mereka meninggalkan dunia dengan segera, tapi lebih membahas realita. Memang tak selamanya tuo-tuo bak upiah, kadang kan mumbang jatuah kalapo jatuah juga. Ketika saya bertanya, bagaimana nanti pembagian harta orang tua kalian. Jawaban yang diberikan relatif hampir sama. Mereka menginginkan semua harta dibagi menurut sistem islam. Lalu, menyelaraskan dengan sistem adat. Kami sudah meyepakati, harta warisan akan kami hibahkan kepada saudara perempuan kami. Rumah akan menjadi milik uni A, lalu tanah di subarang mungkin menjadi milik adiak B. Dan seterusnya. Begitu kata mereka, rata-rata. Barisan kawan-kawan saya penganut sistem ini menjadi bertambah. Kemaren di Jogja, kami bertemu bercerita di hotel tempat saya menginap. Kurang lebih ia dan keluarga akan menganut sistem ini. Tapi ada sebuah permasalahan mendasar, yang saya tanyakan. Soal zaman yang sudah berubah. Ini bukan masa, sumando datang dengan buntalan kain. Lalu punya tanah garapan. Ini zaman sudah kompleks. Pergeseran kehidupan dan sistem pekerjaan sedang berlangsung. Satu kata saja, materi akan menjadi penting, walaupun tetap bukan segalanya. Pertanyaannya, apakah para kawan-kawan laki-laki saya ini menjadi ikhlas. Ataukah ini sebuah keterpaksaan hati demi mengikuti pakem-pakem lama?? Entahlah.. Bukan juga soal pemenuhan aspek syariat. Mohon maaf, kalau cuma aspek syariat. Boss saya yang orang Lebanon sering bermain seks dengan para penjaja cinta. Ia meyakinkan kepada saya bahwa ia tidak melanggar aturan, toh sebelumnya ia berijab qabul dulu. Dan para penjaja cinta tersebut adalah janda. Katanya pula, janda berhak menjadi wali untuk dirinya sendiri. Lalu mereka pun bercerai selepas hajat tersalurkan. Katanya lagi, ini memang masih debatable, tapi kita boleh memulai rujukan mahzab yang hendak diikuti. Sekali lagi, ini menurut pendapat boss saya. Saya tidak dalam posisi menilai syariat boss saya ini. Walaupun bagi saya, esensi spiritualitas adalah apa yang terdapat dalam qalbu kita. Salam Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware protection. http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/norton/index.php --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Alternatif solusi menyeluruh masalah di Sumbar ?
Ananda, Kemenakanda, adinda, kakanda, dunsanak nan sangaik peduli jo SUMBAR (mhn kapado Allah jan wak jadi sesumbar pulo) Ambo indak ado pangalaman politik, diplomatic, CEO atau jabatan jabatan nan wah atau hebat, namun ambo ado bergerak dilembaga lembaga social nan indak mengikat dan di pendidikan sebagai bumper pengurus nan indak cukuik wakatu maurus sekolah ko tiok hari, mhn maaf kok pandapek ambo nantinyo talalu dangka, tapi ambo nio juo maota ota di hari sanjo ko. Sangat mendasar sekali apobilo pemerintah namuah memperbaiki makna "Otonomi Daerah" ko, nan tampak dimato wak kini ko terjemahanno adolah leluasa melakukan apo sajo dek ano Bupati atau walikota didaerah "kekuasaanno" sampai sampai ado bupati diimbau oleh Gubernur sacaro dinas ano ndak datang doh begitulah kaujuang ujuang no manuruik garis birokrasi, misalno Kapalo Dinas Pendidikan Propinsi mambarikan masukan/perintah kapado kapalo Dinas Pendidikan ditingkek Kabupaten dan Kota alun tantu kadijalankanno doh, begiti juo kapalo kapalo dinas lainno, tapi ado juo nan amuah bakarajo samo nan biasono io manyangkuik nan sarik sarik se dan manyakikkan kapalo misalno, masalah sampah & Kebersihan, masalah pengangguran, masalah preman, masalah PKL, masalah jalan lintas propinsi, tapi kok jalan didalam kota kabupaten, sabana bapupuah no mangarajokan, banyak lai hal hal lain nan ganjia nan bisa wak caliak "sepak terjangno" seorang Bupati atau wali kota dalam menjalankan roda pemerintahan ko. Manuruik hemat ambo hal Iko paralu dibuek batasan otoritas baiak secara financial maupun sacaro proses karajo dibidang apo saja mangacu kapado batasan "Security & public issues" berdampak Nasional dek karano asset Negara nan paralu diamankan, batasan politik bilateral antar Negara misalno, batasan Finansial, dan batasan batasan lainno, antahlah kok lah ado wewenang ko di DPRD tingkak I untuak masuak atau mausua hal iko supayo roda pemerintahan ko ado "chain link" no antaro satu dan lainno secara birokrasi dan menumbuhkan semangat check & recheck sarato "fair & balance" nan pado akhirno taraso sumangaik karajo samo nan mangutamakan "Internal equity" dan semangat "team work" tamasuak "net working spirit", indak gai kakurang karajo bupati jo walikota ko doh kok babagi jo Gubernur, begitu juo Gubernur jo Menteri dalam negeri serta menteri menteri terkait harus ado "monthly report" nan jaleh dari program karajo nan SMART (systematic, measurable, attainable, realistic & time oriented) kecek rang bijak Contoh sederhana sajo, bilo ado investor masuak ka Kabupaten & Kota untuk "nilai sekian" miliar silahkan Bupati mnyetujuino dengan laporan ka Gubernur, proyek iko juo harus dilaporkan ka Gubernur sacaro berkala per anam bulan dan pertahun misalno, kok ado kaliru bisa capek ditanggulangi (lapor ka Gubernur disiko adolah memberdayakan kapalo kapalo Dinas tingkek Propinsi sasuai paruntuakanno, kok lah labiah dari batasan tu harus dimintakan persetujuan Gubernur jadi bajanjang naiak, batanggo turun tu tampak dalam kehidupan pemerintah. Satiok tingkek pemerintahan ado "internal auditor" laporno io ka Gubernur ditingkek propinsi dan ka Bupati Walikota untuk tingkek daerah tingkek II, sakali 2 tahun dipakai "independent auditor" (bantuak PWC tu hah) untuak mangkaji baiak untuak financial maupun untuak proses karajo nan lah dilakukan di masiang masiang daerah, dan sudah tu apo sajo saran no ko ditindak lanjuti, perbaikan, mengganti kapalo dinas nan indak "competence" kok nyampang sadono iko lah ado dilembaga pemerintahan pastikan bajalan lancar sasuai paruntuakan no, DPR dimasiang masiang tingkek maawasi dan mancarikan jalan kalua, indak bantuak jilatang kadangkala wak bisa manggata sajo ndak bisa maubekno, mungkin dek Nagari awak kan selalu bulek kato dek mupakaik bulek aia dek pambuluah, kok sasek dijalan baliak kapangka jalan "social control" no pakai LKAAM, niniak mamak, bundo kanduang, cadiak pandai, alim ulama sarato anak jo kamanakan dalam bentuk yang proporsional dan "low cost high impact" tepat guna Tabantuak tatanan ko Insya Allah apo nan wak perdebatkan di rantaunetko, masalah pendidikan, masalah wisata, masalah pengembangan kota, masalah budaya, masalah kehidupan rang minang, masalah pertanian dan masalah masalah lainno (terkecuali teh masalah he...he...) bisa kito parumbuakan dan tantu sajo ado jalan keluarno Nan pantang dipemimpin wak kiniko apobilo awak awak pulang kampuang sasumoik + sakaduik gadang saran dan pandampek nan disampaikan, picayolah ndak jadi2 tu doh paliang paliang bahaso basa basi sajo dipodium, alah...mantang mantang rang rantau lah lapeh kalua bumi gai pulang manggurui wak lo no.ma tau wak wak lalok, iko ado tajadi, Dek jobless alias kurang karajo jadi bisa agak panjang setek walau indak bamutu, mhn maaf bagi nan indak berkenan ndak usah dibaco kok dibaco juo salah sendiri Salam rang rantau Azizar Aras (60) _ From: Yulnofrins Napilus [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: M
[EMAIL PROTECTED] Pulau Sorga Seribu Duka
18 April 2007 Pulau Sorga Seribu Duka Oleh I Made Sugianto BALI tanpa adat-istiadatnya, mungkin pulau kecil tanpa makna. Adat yang seiring sejalan dengan agama Hindu ibarat napas dan roh yang merangkai kehidupan masyarakat Bali membentuk konfigurasi sosial bernuansa kearifan lokal. Namun, sebagian orang Bali justru mulai gelisah melihat Pulau Sorga ini terseok-seok oleh kepungan arus deras globalisasi yang mengusung paham neoliberalisme. Bali jatuh ke titik nadir, adakah lagi sorga di Pulau Dewata di tengah masyarakat Bali makerah merebut setra (kuburan)?Menjawab tantangan tersebut, sebagian masyarakat menempatkan adat sebagai benteng terakhir budaya Bali dalam menghadapi tata pergaulan dunia dan pariwisata yang sarat investasi. Ironisnya, adat yang diagungkan diterpa seribu duka karena berbagai kepentingan yang menggiringnya. Adat sibuk mengurus berbagai konflik. Ketika Bali dikunjungi turisme, kehidupan berubah drastis. Ada nilai-nilai yang mulai terpinggirkan akibat berkarung-karung dolar yang dibawa turis. Bali tidak hanya bergulat dalam kehidupan adat, budaya dan agama, akan tetapi tiga unsur tadi ikut ditentukan oleh pengaruh dolar yang dibawa wisatawan. Ramainya turisme berkunjung ke Bali dibarengi semaraknya pembangunan fasilitas pariwisata. Alasan mereka yang peka membaca peluang adalah untuk kelengkapan fasilitas wisatawan. Restoran, kafe, vila, hotel berbintang dibangun tanpa memandang unsur asta kosala-kosali, daerah suci dan sakral ditendang oleh investor dengan dalih pengembangan pariwisata. Baru sekaranglah muncul kekhawatiran, tidakkah turisme dan investasi akan merusak kultur budaya Bali? Sejatinya investasi pariwisata telah banyak membuat kerusakan dan meminggirkan kesucian tanah Bali. Pantai di Bali menjadi contoh betapa pantai-pantai suci tergerus oleh kepentingan duniawi. Eloknya pantai yang terpancar oleh aura religius, dilihat sebagai kelebihan yang bisa dinikmati secara duniawi. Berbagai fasilitas pariwisata seperti restoran, kafe, vila, resor pun dibangun di pantai-pantai suci itu. Penggiat spiritual tentu keberatan, karena investasi tersebut akan membuat pantai ternoda dan meredupkan kesuciannya. Bali telah banyak dibeli oleh investor. Salah siapa? Sejatinyalah mentalitas krama Bali dan aparat pemerintah di Bali ikut serta memberi andil kerusakan tersebut. Krama Bali mungkin saja tergiur menjual tanahnya kepada investor karena menjual tanah hasilnya lebih besar ketimbang ditumbuhi ilalang. Ataupun tanah tersebut tidak dijual tetapi dikontrakkan kepada investor tanpa mendalami untuk apa peruntukannya. Ketika dua belah pihak telah membubuhi tanda tangan, baru sadar telah melakukan kesalahan. Pun ketika investor perlu persetujuan pemerintah untuk membangun dan mengurus izin, mentalitas aparat juga ikut dibayangi fulus sehingga izin keluar dengan mulus. Kerusakan kultur dan ekonomi Bali tentu sudah kita ketahui siapa biang keladi perusaknya. Bali telah bopeng akibat ulah investor, masyarakat Bali dan pemerintahnya. Wajar sebagian krama adat merasa gelisah. Ke depan, mentalitas krama Bali yang mengagungkan adat dan Hindu mesti memperkuat diri dengan awig-awig yang tegas menolak perusakan alam. Pun Pemerintah Propinsi Bali haruslah mempertegas diri dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang jelas, mana sepantasnya dikembangkan dan mana yang mesti dilestarikan. Peratuaran daerah (perda) yang telah dibuat seharusnya dijalankan dengan sanksi tegas, jika terjadi pelanggaran jangan diabaikan. Penulis, mahasiswa STISIP Margarana, Tabanan http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2007/4/19/o3.htm --- --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Sikuai - Malu kita yg lain...
ado da gambarnyo? atau websitenyo da? saroman pulau umang ko da www.pulau-umang.com renny Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote: P. Cubadak kan dikelola perusahaan swasta, tapi swastanyo bule Itali... Walaupun MAHAL, tp tamunya antri terus utk bisa nginap disitu. Kalau berminat, coba aja telpon ke 0751 34261. Salam, Nofrins Reni Sisri Yanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:iyo yo da, ba'a tuh pitih kancang larinyo ka pagaruyuang? nenek reni jo wakatu tabaka managih kaduo2nyo mandanga ka dibangun baliak cuek se komentarnyo, kato nenek bia dibangun baliak ndak ado artinyo saroman yg dulu...( dimano nenek2 ko dulu ado usaho karehnyo ( nenek2 reni ko masih ado garis keturunan dr istano silunduang bulan) ) jadi kato nenek2 reni bia bagadang2 pitie ka sinan tp ndak samo hargonyo jo istana yg dulu lai... antahlah apo makasui nenek tu...mungkin dr bantuaknyo mungkin la beda, mungkin ado hal lainanta lah. la di agia tau kawan2 soal iko...so mereka tetap lebaran di kampuang reni...mungkin jalan2 di darai sehabis itu ka pulau di pangelanganhe he he pulau umang ( apa perlu di swasta kan pulau2 tuh da seperti pulau umang ini? yg di kelola oleh sebuah perusahaan?? ) renny Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Silahkan Reni telpon salah satu travel agent di Pdg. Dangalah apo komentar mereka...? Nah kini bara banyak urang nan sarupo Reni ko kecewa...? Surang urang mangecek ka sapuluah urang, lalu masiang2 sapuluah urang lai... Alun pulo kok masuak berita iko ka milis-milis sarupo milis jalan-jalan, milis tamasya, dll. Alah bara tuh Sumbar rugi...? Dari milis sabalah, ado nan mangecekkan, sabananyo secara ekonomi mestinya Sikuai iko malah lebih baik didahulukan dari pada membangun Istana Pagaruyuang... Krn peluang Sikuai utk menarik wisatawan mungkin lebih besar dari pada Istana Pagaruyung tsb. Krn kalau bantuak rumah gadang itu, sudah banyak tampek nan bisa diliek replikanyo... Salam, Nofrins Reni Sisri Yanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: yo bana tutui da?? y.mati wak oie.rencana mambawok kawan2 lebaran di kampuang habis tuh jalan2 ka sikuai hancua deh? y yka bali jadi nyo baputa tiket maaa... bia la saluang manyampaikan renny padiah. - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. - Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. - Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. - Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search. --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Benarkah Pariwisata Merusak Lingkungan?
Ada baiknya tulisan ini untuk sekedar mengingatkan ( sedia payung sebelum hujan) dalam membentuk konsep wisata yang terpadu, penulis dan obyek tulisan adalah Bali sebagai daerah wisata maka cukup relevan untuk diperhatikan. Wassalamu'alaykum wr.wb Arnoldison -- http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/2/28/o2.htm Benarkah Pariwisata Merusak Lingkungan? Oleh Ketut Gede Dharma Putra BEBERAPA penelitian yang komprehensif memperlihatkan betapa pariwisata telah memberikan kontribusi nyata pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Bali. Namun pada sisi yang lain, pembangunan kepariwisataan ternyata menyisakan dampak negatif. -- Masyarakat Bali baru sadar setelah menikmati keindahan gemerlap dunia pariwisata yang memabukkan, ada beberapa hal yang harus segera diantisipasi agar kenikmatan yang pernah dirasakan dulu, tetap dapat dirasakan juga oleh generasi berikutnya. Dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan hidup telah diuraikan oleh World Tourism Organization (WTO) pada tahun 1996, yang harus secara cermat dipikirkan oleh masyarakat di daerah tujuan wisata seperti Bali. Keramaian wisatawan memberikan dampak kepada perubahan perilaku binatang yang ditunjukkan dengan tingkah agresif yang seringkali membahayakan. Pembangunan fasilitas kepariwisataan (akomodasi, dan sarana penunjang lainnya), selain menyebabkan kerusakan bentang alam, potensi peningkatan longsor dan banjir, ternyata memunculkan daerah-daerah kumuh di sekitarnya. Hal ini sebagai akibat datangnya pencari kerja yang tidak memiliki keterampilan yang terjebak dengan mimpinya tentang keindahan dunia gemerlap pariwisata. Namun, setelah sadar dengan kesukaran lapangan kerja tidak berani pulang karena malu. Akhirnya mereka menyambung hidup dengan tinggal di daerah kumuh dan terperangkap dengan pekerjaan yang amoral. Pembukaan daerah rekreasi, wisata alam, wisata bahari dan berbagai wisata minat khusus lainnya seperti rafting, scuba diving, hiking, bersepeda, dan panjat tebing ternyata memberikan gangguan besar terhadap kehidupan flora dan fauna liar. Bahkan, atraksi memberi makan binatang di daerah tertentu, akhirnya memberikan dampak kepada peningkatan kebuasan binatang liar tersebut yang sangat berbahaya bagi manusia. Penjualan barang-barang suvenir yang dibuat sesuai dengan keunikan suatu kawasan melalui keunikan benda budaya, flora dan fauna, akhirnya memberikan dampak kepada kerusakan alam yang dilakukan oleh oknum yang ingin menjual benda suvenir dari bahan asli dari alam. Pencemaran Lingkungan Dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat lokal yang tinggal di suatu kawasan wisata adalah pencemaran lingkungan. Transportasi serta sistem manajemen lalu lintas yang jelek adalah sumber utama polusi udara dan kebisingan. WTO (1996) memperkirakan lebih dari 4 juta ton bahan bakar digunakan setiap tahun yang menghasilkan 850 juta gas yang merusak lapisan ozon dan menghasilkan 3,5 juta ton bahan kimia di udara yang menyebabkan terjadinya hujan asam berbahaya bagi kehidupan. Pencemaran air semakin meningkat sebagai akibat penggunaan pestisida, pupuk dan bahan kimia lainnya dalam upaya meningkatkan keindahan fasilitas kepariwisataan (hotel, lapangan golf, dan kolam). Peningkatan limbah tinja di suatu kawasan setelah bergabung dengan limbah lainnya seperti limbah plastik, limbah bahan berbahaya dan beracun (B-3) menyebabkan kerusakan lingkungan di sekitarnya. Langkanya beberapa spesies binatang juga diakibatkan oleh permintaan akan makanan yang mahal untuk wisatawan di samping gangguan akibat kunjungan manusia di suatu kawasan konservasi. Aktivitas wisatawan di laut seperti berperahu, snorkling, diving, dan surfing dapat menyebabkan kerusakan lingkungan pesisir dan laut. Flora dan fauna asing yang dapat berakibat buruk bagi keberlanjutan ekosistem setempat seringkali didatangkan oleh para wisatawan secara sadar maupun tidak. Strategi Pengelolaan Dampak Memang benar, pengembangan kepariwisataan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Walaupun kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas pariwisata hanya sebagian kecil dibandingkan kerusakan lingkungan akibat aktivitas masyarakat lainnya. Sebagian besar kerusakan sebenarnya berasal dari kegiatan domestik yang dilakukan oleh masyarakat. Limbah cair rumah tangga, sampah, emisi gas buang, serta sumber pencemar lainnya yang masuk ke lingkungan jauh lebih banyak berasal dari kegiatan masyarakat sendiri. Terutama di daerah yang tidak memiliki sarana pengolahan limbah yang baik, seperti di Bali. Sampai saat ini, kerusakan lingkungan sebagai akibat limbah cair, sampah, polusi udara, limbah B-3, dan sanitasi lingkungan yang jelek belum memiliki sistem pengelolaan terpadu. Indikator kerusakan tersebut dapat diketahui dari trend pencemaran lingkungan yang disimpulkan dari kegiatan pemantauan lingkungan di titik-titik tertentu di Pulau Bali. Sesuai dengan konsep pemba
[EMAIL PROTECTED] Re: [Fwd: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18]
Dunsanak Gusman dab para dunsanak UJUNG2nyo disiko soal PITIH dan KEKUASAAN Yang punyo Hypermarket Supermall kancang pitihnyo Izin kalua BERES Nan sakik kapalo di muko jam gadang dibuek malah seperti gudang satinggi jam gadang Indak ado seninyo saketek juo Indak soal asal pitih masuak Soal masa depan nasib rakyat, soal aturan Presiden dinomior duaklan Habis waktu jadi pejabat harus keluar pitih banyak Jadi paralu dibenahi dari UJUNGnyo.. Chaidir N Latief - Original Message From: Gusman <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Tuesday, July 24, 2007 7:33:51 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [Fwd: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18] Sabana kecewa awak, apo indak ado tampek nan lain untuk di jadian mall, alah indak ado perasaaan urang nan maagiah izin itu indak kah tapikia dek nyo kalo daerah wisata kan bisa dipisahkan jo pusat ekonomi, On 7/23/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Nanang, jan sadiah, tapi kito harus cameh dengan kondisi ko. SBY sudah mencanangkan tahun lalu, jan ado SUPERMALL atau HYPERMARKET berdiri disekitar Pasar Tradisional. Supermall dan Hypermarket tu hanyo buliah berdiri di Border City atau di pinggiran kota. Tapi kanyataannya dimana-mana, di Palembang, Bengkulu dan juga Bukittinggi serta kota metropolitan lainnya hal itu terjadi. Dimana kepedulian pemerintah daerah terhadap pasar tradisionil ini yang nota bene adalah pedagang2 kecil seperti keluarga2 kita. Sayang aturan atau undang2 tentang itu belum ada. Mari kita jaga keseimbangan perekonomian di kota-kota kita agar pasar tradisionil tidak tersingkirkan oleh Supermall dan hypermarket ini. Wassalam, Mulyadi (50+) Penjaga gawang Milis APPSI > Bukittinggi yang dicari urang pandatang/wisatawan itu suasana pasar > traditionalnya, eh..ndak taunya mall yang ada, didakek jam gadang > pulo..ampun. Sangat dangkal pemberi ijin dan investornya dalam > berpikir. Jam gadang itu harus diberi rongga, jan ditutuik jo bangunan. > Mereka pasti dikutuk orang bukik tinggi 7 turunan. Sakik hati malieknyo. > Babondong2 urang ka ramayana...sadiah. > > Nanang > > - Original Message > From: "[EMAIL PROTECTED]" < [EMAIL PROTECTED]> > To: RantauNet@googlegroups.com; [EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, July 21, 2007 10:34:37 PM > Subject: [EMAIL PROTECTED] [Fwd: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18] > > F Y I > > Original Message > Subject: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18 > From:"dpp appsi" <[EMAIL PROTECTED]> > Date:Fri, July 20, 2007 11:27 am > To: [EMAIL PROTECTED] > -- > >Perdagangan > Presiden: Beri Ruang bagi Pasar Tradisional > Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada para > pejabat, terutama gubernur, bupati, dan wali kota, mengatur pemberian izin > dan mengatur pusat perbelanjaan modern agar tidak mematikan hidup pasar > tradisional. Presiden tidak ingin pasar tradisional kehabisan ruang, > tempat, dan napas dalam persaingan dengan pasar modern. "Saya sudah > bertemu dengan para pengusaha pengelola pasar tradisional. Jangan sampai > mereka tidak punya ruang, tidak punya napas, dan tidak punya lagi tempat > menjalankan usahanya. Jangan sampai kita keliru mengambil kebijakan, > terutama pemerintah daerah," ujar Presiden saat memberi pengarahan kepada > peserta rapat kerja Departemen Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, > Kamis (19/7). Untuk melindungi pasar tradisional, Presiden menyebut > supermarket bermodal besar yang harus ditata dan dikelola keberadaannya > adalah Hypermart, Makro, dan Carrefour. "Kita tata yang baik. Tidak > harus > tabrakan. Semuanya punya kontribusi pada perekonomian.. Semuanya membayar > pajak, terutama yang besar-besar. Pajak itu akhirnya untuk rakyat," > ujarnya. Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, raker yang > berlangsung tiga hari itu dihadiri antara lain oleh seluruh pejabat > eselon I dan II Depperdag, 33 kepala dinas perdagangan provinsi, 23 atase > perdagangan, dan sembilan kepala pusat perdagangan Indonesia. Menjaga > stabilitas harga Selain menekankan perlindungan pasar tradisional, > Presiden menekankan pentingnya dijaga stabilitas harga-harga sembilan > bahan kebutuhan pokok yang dikonsumsi rakyat banyak. "Inflasi kita enam > persen secara nasional. Itu bagus, tetapi pastikan bahwa harga beras, > minyak goreng, gula, dan sembako terjangkau oleh rakyat. Ini perlu upaya > bersama dunia usaha dan pemerintah," ujarnya. Terkait harga-harga > kebutuhan pokok untuk rakyat banyak, tiap minggu Presiden mengaku > memantau pergerakannya. "Jangan dikira saya diam saat harga beras dan > minyak goreng naik," ujarnya. Di tengah ekonomi terbuka yang dianut > Indonesia, Presiden tetap memberi ruang bagi intervensi pemerintah guna > menjaga kepentingan rakyat yang kerap tak berdaya. (INU) -- Bes
[EMAIL PROTECTED] Re: [Fwd: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18]
Nanang yang baik Mudah2an dalam pembahasan Rencana Jangka panjamg Sumbar sampai 2025 yang akan dibahas bersama Rang Rantau di Jakarta dapat diajukan hal hal seperti iko agar dapat juga disepakati oleh para Bupati Wali Kota dengan DPRD nya Chaidir N Latief - Original Message From: "asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang" <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Monday, July 23, 2007 3:21:33 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [Fwd: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18] Bukittinggi yang dicari urang pandatang/wisatawan itu suasana pasar traditionalnya, eh.ndak taunya mall yang ada, didakek jam gadang pulo..ampun. Sangat dangkal pemberi ijin dan investornya dalam berpikir. Jam gadang itu harus diberi rongga, jan ditutuik jo bangunan. Mereka pasti dikutuk orang bukik tinggi 7 turunan. Sakik hati malieknyo. Babondong2 urang ka ramayana...sadiah. Nanang - Original Message From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com; [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, July 21, 2007 10:34:37 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] [Fwd: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18] F Y I Original Message Subject: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18 From:"dpp appsi" <[EMAIL PROTECTED]> Date:Fri, July 20, 2007 11:27 am To: [EMAIL PROTECTED] -- Perdagangan Presiden: Beri Ruang bagi Pasar Tradisional Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada para pejabat, terutama gubernur, bupati, dan wali kota, mengatur pemberian izin dan mengatur pusat perbelanjaan modern agar tidak mematikan hidup pasar tradisional. Presiden tidak ingin pasar tradisional kehabisan ruang, tempat, dan napas dalam persaingan dengan pasar modern. "Saya sudah bertemu dengan para pengusaha pengelola pasar tradisional. Jangan sampai mereka tidak punya ruang, tidak punya napas, dan tidak punya lagi tempat menjalankan usahanya. Jangan sampai kita keliru mengambil kebijakan, terutama pemerintah daerah," ujar Presiden saat memberi pengarahan kepada peserta rapat kerja Departemen Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/7). Untuk melindungi pasar tradisional, Presiden menyebut supermarket bermodal besar yang harus ditata dan dikelola keberadaannya adalah Hypermart, Makro, dan Carrefour. "Kita tata yang baik. Tidak harus tabrakan. Semuanya punya kontribusi pada perekonomian. Semuanya membayar pajak, terutama yang besar-besar. Pajak itu akhirnya untuk rakyat," ujarnya. Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, raker yang berlangsung tiga hari itu dihadiri antara lain oleh seluruh pejabat eselon I dan II Depperdag, 33 kepala dinas perdagangan provinsi, 23 atase perdagangan, dan sembilan kepala pusat perdagangan Indonesia. Menjaga stabilitas harga Selain menekankan perlindungan pasar tradisional, Presiden menekankan pentingnya dijaga stabilitas harga-harga sembilan bahan kebutuhan pokok yang dikonsumsi rakyat banyak. "Inflasi kita enam persen secara nasional. Itu bagus, tetapi pastikan bahwa harga beras, minyak goreng, gula, dan sembako terjangkau oleh rakyat. Ini perlu upaya bersama dunia usaha dan pemerintah," ujarnya. Terkait harga-harga kebutuhan pokok untuk rakyat banyak, tiap minggu Presiden mengaku memantau pergerakannya. "Jangan dikira saya diam saat harga beras dan minyak goreng naik," ujarnya. Di tengah ekonomi terbuka yang dianut Indonesia, Presiden tetap memberi ruang bagi intervensi pemerintah guna menjaga kepentingan rakyat yang kerap tak berdaya. (INU) Perdagangan Presiden: Beri Ruang bagi Pasar Tradisional Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada para pejabat, terutama gubernur, bupati, dan wali kota, mengatur pemberian izin dan mengatur pusat perbelanjaan modern agar tidak mematikan hidup pasar tradisional. Presiden tidak ingin pasar tradisional kehabisan ruang, tempat, dan napas dalam persaingan dengan pasar modern. "Saya sudah bertemu dengan para pengusaha pengelola pasar tradisional. Jangan sampai mereka tidak punya ruang, tidak punya napas, dan tidak punya lagi tempat menjalankan usahanya. Jangan sampai kita keliru mengambil kebijakan, terutama pemerintah daerah," ujar Presiden saat memberi pengarahan kepada peserta rapat kerja Departemen Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/7). Untuk melindungi pasar tradisional, Presiden menyebut supermarket bermodal besar yang harus ditata dan dikelola keberadaannya adalah Hypermart, Makro, dan Carrefour. "Kita tata yang baik. Tidak harus tabrakan. Semuanya punya kontribusi pada perekonomian. Semuanya membayar pajak, terutama yang besar-besar. Pajak itu akhirnya untuk rakyat," ujarnya. Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, raker yang berlangsung tiga hari itu dihadiri antara lain oleh seluruh pejabat eselon I dan II D
[EMAIL PROTECTED] Re: [Fwd: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18]
Sabana kecewa awak, apo indak ado tampek nan lain untuk di jadian mall, alah indak ado perasaaan urang nan maagiah izin itu indak kah tapikia dek nyo kalo daerah wisata kan bisa dipisahkan jo pusat ekonomi, On 7/23/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Pak Nanang, jan sadiah, tapi kito harus cameh dengan kondisi ko. SBY sudah > mencanangkan tahun lalu, jan ado SUPERMALL atau HYPERMARKET berdiri > disekitar Pasar Tradisional. Supermall dan Hypermarket tu hanyo buliah > berdiri di Border City atau di pinggiran kota. Tapi kanyataannya > dimana-mana, di Palembang, Bengkulu dan juga Bukittinggi serta kota > metropolitan lainnya hal itu terjadi. Dimana kepedulian pemerintah daerah > terhadap pasar tradisionil ini yang nota bene adalah pedagang2 kecil > seperti keluarga2 kita. > Sayang aturan atau undang2 tentang itu belum ada. > Mari kita jaga keseimbangan perekonomian di kota-kota kita agar pasar > tradisionil tidak tersingkirkan oleh Supermall dan hypermarket ini. > > Wassalam, > Mulyadi (50+) > Penjaga gawang Milis APPSI > > > Bukittinggi yang dicari urang pandatang/wisatawan itu suasana pasar > > traditionalnya, eh.ndak taunya mall yang ada, didakek jam gadang > > pulo..ampun. Sangat dangkal pemberi ijin dan investornya dalam > > berpikir. Jam gadang itu harus diberi rongga, jan ditutuik jo bangunan. > > Mereka pasti dikutuk orang bukik tinggi 7 turunan. Sakik hati malieknyo. > > Babondong2 urang ka ramayana...sadiah. > > > > Nanang > > > > - Original Message > > From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: RantauNet@googlegroups.com; [EMAIL PROTECTED] > > Sent: Saturday, July 21, 2007 10:34:37 PM > > Subject: [EMAIL PROTECTED] [Fwd: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18] > > > > F Y I > > > > Original Message > > > Subject: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18 > > From:"dpp appsi" <[EMAIL PROTECTED]> > > Date:Fri, July 20, 2007 11:27 am > > To: [EMAIL PROTECTED] > > > -- > > > >Perdagangan > > Presiden: Beri Ruang bagi Pasar Tradisional > > Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada para > > pejabat, terutama gubernur, bupati, dan wali kota, mengatur pemberian > izin > > dan mengatur pusat perbelanjaan modern agar tidak mematikan hidup pasar > > tradisional. Presiden tidak ingin pasar tradisional kehabisan ruang, > > tempat, dan napas dalam persaingan dengan pasar modern. "Saya sudah > > bertemu dengan para pengusaha pengelola pasar tradisional. Jangan sampai > > mereka tidak punya ruang, tidak punya napas, dan tidak punya lagi tempat > > menjalankan usahanya. Jangan sampai kita keliru mengambil kebijakan, > > terutama pemerintah daerah," ujar Presiden saat memberi pengarahan > kepada > > peserta rapat kerja Departemen Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, > > Kamis (19/7). Untuk melindungi pasar tradisional, Presiden menyebut > > supermarket bermodal besar yang harus ditata dan dikelola keberadaannya > > adalah Hypermart, Makro, dan Carrefour. "Kita tata yang baik. Tidak > > harus > > tabrakan. Semuanya punya kontribusi pada perekonomian. Semuanya > membayar > > pajak, terutama yang besar-besar. Pajak itu akhirnya untuk rakyat," > > ujarnya. Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, raker yang > > berlangsung tiga hari itu dihadiri antara lain oleh seluruh pejabat > > eselon I dan II Depperdag, 33 kepala dinas perdagangan provinsi, 23 > atase > > perdagangan, dan sembilan kepala pusat perdagangan Indonesia. Menjaga > > stabilitas harga Selain menekankan perlindungan pasar tradisional, > > Presiden menekankan pentingnya dijaga stabilitas harga-harga sembilan > > bahan kebutuhan pokok yang dikonsumsi rakyat banyak. "Inflasi kita > enam > > persen secara nasional. Itu bagus, tetapi pastikan bahwa harga beras, > > minyak goreng, gula, dan sembako terjangkau oleh rakyat. Ini perlu upaya > > bersama dunia usaha dan pemerintah," ujarnya. Terkait harga-harga > > kebutuhan pokok untuk rakyat banyak, tiap minggu Presiden mengaku > > memantau pergerakannya. "Jangan dikira saya diam saat harga beras dan > > minyak goreng naik," ujarnya. Di tengah ekonomi terbuka yang dianut > > Indonesia, Presiden tetap memberi ruang bagi intervensi pemerintah guna > > menjaga kepentingan rakyat yang kerap tak berdaya. (INU) > > > > > > -- Best Regard, Gusman Dharma P --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjur
[EMAIL PROTECTED] Re: Alternatif solusi menyeluruh masalah di Sumbar ?
Sanak Heri, Utk kasus2 sgt khusus, ciek duo sampai juo ka BA-1. Dan bkn dari ambo... Tp akar permasalahan sabatuanyo tidak semua bisa salasai dek BA-1 iko. Krn dg kondisi otonomi kini, otoritas kekuasaan sabananyo ado di Bupati & Wako. Gubernur itu walaupun hasil Pilkada, tp indak punyo 'power'... Hanya sbg koordinator sajo sifatnyo. Kalau saran indak ditarimo dek Dati II, Gubernur indak bisa memecat Bupati/Wako doh. Beda jo DKI yg Wakonyo diangkek dan bisa diberhentikan setiap saat oleh Gubernurnyo. Jadi kalau kito mau ado perubahan yg besar didaerah ataupun mau berinvestasi, yang mesti kito approach lebih jauh adalah para Bupati atau Wakonya. Mungkin sanak Benni Proto Melayu yg ahli politik bisa mambantu manarangkan labiah jaleh masalah kekuasaan di era otonomi ini... Salam, Nofrins Tanjuang Heri <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sanak Defnil, Suatu pemikiran nan jitu, justru nan masih mantah tu nan harus dikambangkan. rasonyo, kok di awak di milis ko alah cukuik santiang caro bapikia nyo. Tp apo alah sarupo itu di masyarakaik? Di pejabat na masih kabanyakan "aji mumpung" untuk pulang modal dari biaya kampanye? Sado saranna disampaikan dek cadiak pandai di siko alah cukuik jaleh di awak, baik itu pro maupun kontra. Tapikia dek ambo, apo pak Gub jo wako se Sumbar, bukan sesumbar yo ;-) lai ado mambaco milis awak ko? Apo hanyo uda Indra Catri se nan di Balaikota Padang se na baco? Baa tu Pak Sekjen MPKAS, Pak Ketua MAPPAS? Apo lai nan kurang diawak? Apo pemimpin awak tu lai ado integritasnyo? Apo hanyo jabatan sbg jembatan cari pitih banyak? Yo rabab se na kamanyampaian. Masalah ko ambo adok i tiok hari, mulai dari lapisan paling ketek jo nan nampak snek di ateh ambo.Ndak di PNS se do, tp alah marato nampaknyo di slruh lapisan masyarakaik. Tolong ingek an ambo klo salah. Kok dari rancangan sanak Defnil tadi, apo bisa ndak kito punyo camping ground nan alah manyamuik di Eropa? Iyo pakai sarana tampek mandi, MCK tajago rapi bersih, Keamanan tajago dst dst. Salam Heri (sabanta lai 44) "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> a écrit : Bapak2/Ibu2, Beberapa waktu yang lalu, sebelum MAPPAS terbentuk, saya sempat mem-posting tulisan dibawah ini (masih sangat metah & belum sempat disesuaikan lagi), yang mungkin bisa menjadi salah satu bahan masukan, baik pengelolaan aktifitas pariwisatanya, dan juga salah satu alternatif pendekatan untuk perbaikan "attitude". Disamping itu, saya juga sempat berharap semoga MAPPAS mempunyai sekretariat di BIM, yang dilengkapi dengan 3-4 set in-focus & laptop yang berisi bahan presentasi motifasi/manajemen/attitude/agama/dll, yang bisa dipinjamkan & digunakan untuk presentasi dilingkungannya masing2 oleh tokoh2 perantau yang existensinya sudah diakui masyarakat, yang kebetulan sedang pulang kampung. Pertanyaannya mungkin, selama tidak ada pekerjaan, tidak mungkin ngomong doang akan ada hasilnya. Disisi lain, selama iklimnya tidak kondusif, orang akan masih malas datang. MINANGKABAU VISIT I. Kegiatan tetap tahunan : Titik berat untuk pelanggan Domestik : ALEK GADANG MINANGKABAU Timing : Setiap tahun - Liburan sekolah bulan Juni/Juli. Titik berat untuk pelanggan Mancanegara : MINANGKABAU VISIT Timing : Setiap tahun - Liburan musim panas/dingin belahan utara/selatan bumi. II. Penjelasan : ALEK GADANG MINANGKABAU yang sebaiknya diadakan pada saat liburan bulan Juni/Juli. Even ini ditujukan untuk perantau2 Minang, dan pelanggan domestic dari provinsi/etnis lainnya, yang tingkat toleransi terhadap ketidak nyamanan yang dijumpai nya bisa cukup tinggi. Even ini sekaligus juga bertujuan sebagai : 1. Ajang uji coba untuk event MINANGKABAU VISIT dengan target pelanggan mancanegara, untuk melihat kesiapan dan perbaikan dalam hal : - Penyelenggaraan acara : Tempat acara (panggung/tenda/dst.), sound system/pencahayaan, tempat menonton, pengisi acara, dst. - Sarana informasi, transportasi (KA Pariwisata), akomodasi, konsumsi. - Support & pengawasan dari pihak pemerintah daerah sebagai fasilitator. - Partisipasi aktif masyarakat. - Keamanan. 2. Ajang promosi dan informasi untuk menarik perhatian pelanggan mancanegara. III. Aktifitas : - Wisata budaya (Upacara adat, Tari2an, Nyanyi2an, Rebab/Randai, Pencak Silat, Permainan2, Debus, dst). Yang bisa ditampilkan oleh/dari setiap daerah diidentifikasi dulu melalui kecamatan2, lalu dipilah yang mempunyai nilai jual domestik dan/atau mancanegara. - Wisata Alam, baik dengan travel, kendaraan pribadi/umum, maupun dengan Kereta Api Wisata. - Wisata Kerajinan Rakyat & Cendera Mata (Bordir, Tenun Pandai Sikek, Silungkang, dst). - Wisata Makanan. Pada saat yang bersamaan sebaiknya diadakan juga kegiatan yang berdampak peliputan yang luas oleh media massa seperti :
[EMAIL PROTECTED] Re: Sikuai - Malu kita yg lain...
P. Cubadak kan dikelola perusahaan swasta, tapi swastanyo bule Itali... Walaupun MAHAL, tp tamunya antri terus utk bisa nginap disitu. Kalau berminat, coba aja telpon ke 0751 34261. Salam, Nofrins Reni Sisri Yanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: iyo yo da, ba'a tuh pitih kancang larinyo ka pagaruyuang? nenek reni jo wakatu tabaka managih kaduo2nyo mandanga ka dibangun baliak cuek se komentarnyo, kato nenek bia dibangun baliak ndak ado artinyo saroman yg dulu...( dimano nenek2 ko dulu ado usaho karehnyo ( nenek2 reni ko masih ado garis keturunan dr istano silunduang bulan) ) jadi kato nenek2 reni bia bagadang2 pitie ka sinan tp ndak samo hargonyo jo istana yg dulu lai... antahlah apo makasui nenek tu...mungkin dr bantuaknyo mungkin la beda, mungkin ado hal lainanta lah. la di agia tau kawan2 soal iko...so mereka tetap lebaran di kampuang reni...mungkin jalan2 di darai sehabis itu ka pulau di pangelanganhe he he pulau umang ( apa perlu di swasta kan pulau2 tuh da seperti pulau umang ini? yg di kelola oleh sebuah perusahaan?? ) renny Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Silahkan Reni telpon salah satu travel agent di Pdg. Dangalah apo komentar mereka...? Nah kini bara banyak urang nan sarupo Reni ko kecewa...? Surang urang mangecek ka sapuluah urang, lalu masiang2 sapuluah urang lai... Alun pulo kok masuak berita iko ka milis-milis sarupo milis jalan-jalan, milis tamasya, dll. Alah bara tuh Sumbar rugi...? Dari milis sabalah, ado nan mangecekkan, sabananyo secara ekonomi mestinya Sikuai iko malah lebih baik didahulukan dari pada membangun Istana Pagaruyuang... Krn peluang Sikuai utk menarik wisatawan mungkin lebih besar dari pada Istana Pagaruyung tsb. Krn kalau bantuak rumah gadang itu, sudah banyak tampek nan bisa diliek replikanyo... Salam, Nofrins Reni Sisri Yanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: yo bana tutui da?? y.mati wak oie.rencana mambawok kawan2 lebaran di kampuang habis tuh jalan2 ka sikuai hancua deh? y yka bali jadi nyo baputa tiket maaa... bia la saluang manyampaikan renny padiah. - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. - Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. - Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] RE : [EMAIL PROTECTED] Re: Sikuai - Malu kita yg lain...
Ado angin sajuak ruponyo dari sanak sasuku jo ambo. Tolong info nan komplit Sanak Zainul. Salam Heri ( cah lai 44) "Akhir, Zainul (zainula)" <[EMAIL PROTECTED]> a écrit : Sanak Renny, Jangan capek bana putus aso karano tak satu jalan ka Roma dan kami juo punyo alternativ lain kalau P.Sikuai, P.Cubadak dan P.Mentawai ndak bisa menampung wisatawan yang ka datang ka Ranah mako kami alah mempersiapkan P.Angso duo, P.Pandan, P.Ujuang dan P.Tangah di wilayah Piaman dan Tiku siap untuak dikunjungi . Fasilitas transportasi lauik dan penginapan akan kito siapkan karano kami alah informasikan ka Pemda dan masyarakat setempat untuk mempersiapkan segala sesuatunyo dalam menyambuik para Dunsanak kito nan ka Pulang kampuang sambia mambawo karib kerabat beliau manikmati daerah wisata di Kampuang kito . Jan sanak ragu untuak mangunjungi Piaman Khususnyo Sumbar pada umumnyo dan kami parantau salalu berkoordinasi dengan Pemda dan dunsanak di kampuang untuak maharagoi tamu kito salagi indak malangga adat, budaya dan ajaran Agamo kito . Salam, Zainul Akhir Tanjung 44+ - From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Reni Sisri Yanti Sent: Monday, July 23, 2007 8:52 AM To: RantauNet@googlegroups.com Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Sikuai - Malu kita yg lain... yo bana tutui da?? y.mati wak oie.rencana mambawok kawan2 lebaran di kampuang habis tuh jalan2 ka sikuai hancua deh? y yka bali jadi nyo baputa tiket maaa... bia la saluang manyampaikan renny padiah. Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ini salah satu permintaan yg msk di WS.com. Dan msh ada bbrp lg. Dan itu bkn dr perorangan. Tp dr Travel Agents... Silahkan dihitung besar dampaknya... Aah segitu aja masak nyuruh2 ngitung sih...:) Awal April 2007 lalu, sktr 30 orang rombongan fotografer yg hunting ke Sumbar, ambo buek rute menginap di Sikuai 1 malam. Semua mereka SANGAT BANGGA dan happy. Dapek namo ambo di mato mereka krn telah dikenalkan dg syurga alamnya Sumbar yg luar biasa. Hasil liputan berupa foto2, skrg sdh menyebar ke seluruh dunia. Bkn hanya lewat WS.com krn mrk jg punya situs2 komunitas lain dimana-mana. Eeeh... seminggu stlh itu malah tutup. Alasan awalnya Genset rusak. Ambo tahu, krn awal Mei rencananya mau mengajak Shooting utk ANTV kesitu. Ternyata bener rusak, manajemen nya yg rusak...! Tamu sepi... promosi gak jelas... sehingga bangkrut Ratusan lg SMS ambo terbang kemana-mana, termasuk pejabat2 Sumbar, PHRI, ASITA, Pemeduli Pariwisata, dll. Salah satu reply SMS yg menarik dr salah satu orang penting di Sumbar: "Ah... itu masalah bisnis biasa Nof". Tadi malam ambo basuo jo salah satu kawan fotografer yg ke Sumbar dulu dan mengatakan bahwa dia au ngajak bbrp temennya wisata ke Sikuai. Ketika ambo kasih tau sudah tutup, dia lemes kayak mau pingsan mendengar berita tsb...! "Kok bisa sih, tempat seindah itu...?". Pertanyaan kawan-kawan yang mangarati pariwisata: "Kok dibiarkan sih...? Mestinya pihak-pihak yang berkepentingan menunjukkan inisiatif membantunya...". Jawab ambo: "Mereka sudah berusaha, tapi nyerah... Hutangnya gede banget dan ada konflik internal...". Status Sikuai memang pelik... Hutang berlimpah... Tapi Sikuai sebetulnya bisa jadi ikon penarik wisatawan utk berwisata ke Sumbar. Bukan hanya Istana Pagaruyung saja yg harus di prioritaskan dan dijadikan pusat perhatian mestinya... Sikuai kalau bisa diselesaikan juga bisa dijadikan keuntungan politis bagi yang paham... Tapi kan itu manuruik ambo yg panonton bodoh iko...:) Antah kabaa lah nanti ketika rombongan PB2008 dg Dubes RI tsb ke Sumbar dan ternyata agendanya hari ke-5 ke Sikuai batal nanti krn masih tutup...! Padahal brosur sudah di CETAK 10.000 buah dan menyebar ke seluruh dunia...! Ajo Duta, kalau Sikuai msh blm beres sampai tahun muko, jaan diturunkan pulo ambo dari Sekjen MPKAS ndak? Urusan ambo Kereta Api. Kalau KA Wisata masih indak jalan juo sampai Pdg Panjang tahun 2008, ambo siap lengser jadi Sekjen MPKAS...! Ambo sudah minta juga ke Firdaus, Ketua Panitia SSM07 agar diagendakan utk "menjenguk" Sikuai ini bersama para Saudagar tsb dalam acaranya. Siapa tahu ado pulo "urang gilo bapitih" mau mengambil alih Sikuai tsb... P. Cubadak maju. P. Mentawai maju. Semua oleh bule. P. Sikuai bangkrut tapi oleh pribumi. Aaahhh...kenapa harus malu...? Memang baru sagitu kemampuan kito. Dan... itu kan masalah bisnis biasa saja...:) Salam, Nofrins -sedang mimpi: 2 jt wisatawan per thn x Rp.2jt = Rp. 4 trilyun- -ini bisnis raksasa, tapi kecek ambo sajo- Note: forwarded message attached. - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. - Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. -
[EMAIL PROTECTED] RE : [EMAIL PROTECTED] Alternatif solusi menyeluruh masalah di Sumbar ?
Sanak Defnil, Suatu pemikiran nan jitu, justru nan masih mantah tu nan harus dikambangkan. rasonyo, kok di awak di milis ko alah cukuik santiang caro bapikia nyo. Tp apo alah sarupo itu di masyarakaik? Di pejabat na masih kabanyakan "aji mumpung" untuk pulang modal dari biaya kampanye? Sado saranna disampaikan dek cadiak pandai di siko alah cukuik jaleh di awak, baik itu pro maupun kontra. Tapikia dek ambo, apo pak Gub jo wako se Sumbar, bukan sesumbar yo ;-) lai ado mambaco milis awak ko? Apo hanyo uda Indra Catri se nan di Balaikota Padang se na baco? Baa tu Pak Sekjen MPKAS, Pak Ketua MAPPAS? Apo lai nan kurang diawak? Apo pemimpin awak tu lai ado integritasnyo? Apo hanyo jabatan sbg jembatan cari pitih banyak? Yo rabab se na kamanyampaian. Masalah ko ambo adok i tiok hari, mulai dari lapisan paling ketek jo nan nampak snek di ateh ambo.Ndak di PNS se do, tp alah marato nampaknyo di slruh lapisan masyarakaik. Tolong ingek an ambo klo salah. Kok dari rancangan sanak Defnil tadi, apo bisa ndak kito punyo camping ground nan alah manyamuik di Eropa? Iyo pakai sarana tampek mandi, MCK tajago rapi bersih, Keamanan tajago dst dst. Salam Heri (sabanta lai 44) "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> a écrit : Bapak2/Ibu2, Beberapa waktu yang lalu, sebelum MAPPAS terbentuk, saya sempat mem-posting tulisan dibawah ini (masih sangat metah & belum sempat disesuaikan lagi), yang mungkin bisa menjadi salah satu bahan masukan, baik pengelolaan aktifitas pariwisatanya, dan juga salah satu alternatif pendekatan untuk perbaikan "attitude". Disamping itu, saya juga sempat berharap semoga MAPPAS mempunyai sekretariat di BIM, yang dilengkapi dengan 3-4 set in-focus & laptop yang berisi bahan presentasi motifasi/manajemen/attitude/agama/dll, yang bisa dipinjamkan & digunakan untuk presentasi dilingkungannya masing2 oleh tokoh2 perantau yang existensinya sudah diakui masyarakat, yang kebetulan sedang pulang kampung. Pertanyaannya mungkin, selama tidak ada pekerjaan, tidak mungkin ngomong doang akan ada hasilnya. Disisi lain, selama iklimnya tidak kondusif, orang akan masih malas datang. MINANGKABAU VISIT I. Kegiatan tetap tahunan : Titik berat untuk pelanggan Domestik : ALEK GADANG MINANGKABAU Timing : Setiap tahun - Liburan sekolah bulan Juni/Juli. Titik berat untuk pelanggan Mancanegara : MINANGKABAU VISIT Timing : Setiap tahun - Liburan musim panas/dingin belahan utara/selatan bumi. II. Penjelasan : ALEK GADANG MINANGKABAU yang sebaiknya diadakan pada saat liburan bulan Juni/Juli. Even ini ditujukan untuk perantau2 Minang, dan pelanggan domestic dari provinsi/etnis lainnya, yang tingkat toleransi terhadap ketidak nyamanan yang dijumpai nya bisa cukup tinggi. Even ini sekaligus juga bertujuan sebagai : 1. Ajang uji coba untuk event MINANGKABAU VISIT dengan target pelanggan mancanegara, untuk melihat kesiapan dan perbaikan dalam hal : - Penyelenggaraan acara : Tempat acara (panggung/tenda/dst.), sound system/pencahayaan, tempat menonton, pengisi acara, dst. - Sarana informasi, transportasi (KA Pariwisata), akomodasi, konsumsi. - Support & pengawasan dari pihak pemerintah daerah sebagai fasilitator. - Partisipasi aktif masyarakat. - Keamanan. 2. Ajang promosi dan informasi untuk menarik perhatian pelanggan mancanegara. III. Aktifitas : - Wisata budaya (Upacara adat, Tari2an, Nyanyi2an, Rebab/Randai, Pencak Silat, Permainan2, Debus, dst). Yang bisa ditampilkan oleh/dari setiap daerah diidentifikasi dulu melalui kecamatan2, lalu dipilah yang mempunyai nilai jual domestik dan/atau mancanegara. - Wisata Alam, baik dengan travel, kendaraan pribadi/umum, maupun dengan Kereta Api Wisata. - Wisata Kerajinan Rakyat & Cendera Mata (Bordir, Tenun Pandai Sikek, Silungkang, dst). - Wisata Makanan. Pada saat yang bersamaan sebaiknya diadakan juga kegiatan yang berdampak peliputan yang luas oleh media massa seperti : - Lomba/festival kesenian, permainan, aerosport, dll, di land mark/point of interest utama di Sumbar. - Kegiatan yang unik/khas minang, dan/atau bisa masuk MURI seperti membuat Sate/Dendeng/Rendang terbanyak, meniup saluang tanpa henti (ganti angok), tari piriang missal, dll. Supaya : - Pelanggan tidak terkonsentrasi di satu wilayah/area pada saat yang bersamaan, karena akan menyulitkan masalah transportasi, akomodasi, konsumsi, dan keamanan. - Ada waktu sekalian berwisata alam/kerajinan/makanan di daerah sekitar event tersebut. Event-event tersebut bisa diadakan dengan cara : - Penyelenggaraannya disebar di seluruh Sumatera Barat. - Setiap event diadakan lagi setiap 2 atau 3 hari sekali selama 2-3 minggu berturut turut. Tambahan : -
[EMAIL PROTECTED] RE : [EMAIL PROTECTED] Re: [Wisata Minang] Re: [EMAIL PROTECTED] Sikuai - Malu kita yg lain...
Kemping se baa di Sikuai jo Pagang? Heri chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> a écrit : Nof Coba bicarakan ini di Saudagar Minang Chaidir N Latief - Original Message From: Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Cc: MAPPAS <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Sunday, July 22, 2007 11:30:43 PM Subject: [Wisata Minang] Re: [EMAIL PROTECTED] Sikuai - Malu kita yg lain... Pak Boes & Ajo Duta Di P. Sikuai itu indak ado rumah penduduk do. Tapi kamar cottagenyo luas2. Wakatu awal April itu, ciek kamar kito isi 4 urang dan masih cukup luas. Problemnyo, kasur tambahan tantu indak akan cukuik. Tapi kalau Pemda "jeli" melihat kesempatan berpromosi dan ambil posisi politik dg rombongan PB2008, mestinya mereka akan turun ikut membantu. Disebelah P. Sikuai ada P. Pagang sktr 10 menit dg boat nelayan. Pasir putih dan suasananya lebih cantik dan asri lg dr Sikuai. Tapi cottagenya kurang dr 10 buah. Mungkin lebih baik diberdayakan rumah penduduk di Sungai Pisang, 10 menit ke Sikuai. Kalau dari Bungus 30 menit ke Sikuai lewat laut. Yang penting dirumah penduduk ini adalah Kamar Mandi dan Toiletnya HARUS bersih. Masalah tidur ala kadarnya utk 1 malam biasanya tidak ada masalah. Malah kadang betul seperti kecek Pak Boes itu, ada nuansa avonturirnyo. Ini sudah kito buktikan dg 30 urang fotografer menginap di Mahat, dirumah penduduk. Hanya tidur diatas karpet doang dan sebagian besar berbantalkan ransel masing2. Semua merasa fun...:) Persoalan berikutnya, kalau utk 300 orang, Pemda HARUS bantu mencarikan pinjaman boat, baik nelayan atau yang lain. Kapasitas boat yg kmrn ada hanya utk 22 orang plus beban barang2 pribadi. Perlu perhatian dan manajemen khusus utk ini. Tigobalai Tour sbg operator utk rombgn MinangUSA, harus mulai kito "gosok" sajo sajak kini... Salam, Nofrins boes <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: Ajo Duta Kalau ado rumah penduduk disekitar cottage kemungkinan bisa itu dijadikan 'temporary home-stay' tentu dgn segala kekurangan dan ketidak nyamanan mis: masalah kakuih. jadi usul ambo kalau memang indak talakik mambangun koteij tambahan dalam waktu dekat, yo dipiliah sajo peserta nan namuah beravontur ria utk tinggal dirumah penduduk itu. sekali2 lapeh dunia nan serba lengkap mungkin menambah pengalaman iduik jo bagi urang amerika sonoh wassalam boes On Sun, 2007-07-22 at 05:56 -0700, dutamardin umar wrote: > Alaikumsalam sanak ambo., > > Soal Sikuai ambo alah jua disetiap kesempatan berpromosi. Link > nan dari sanak Nukman lewakan dengan judul "The Island in the sun" > http://www.youtube. com/watch? v=jc6Rwjob5Tk menjadi tool of marketing - Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase. __._,_.___ Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar Kita membangun MAPPAS untuk ikut menangani masalah-masalah wisata di ranah, dengan cara meminta perhatian fihak yang berwenang mengenai masalah-masalah tersebut di Sumatera Barat. Menimba teknik DPR RI dalam membahas rancangan undang-undang, saya merasa ada baiknya kita himpun sebuah daftar yang memuat secara rinci masalah-masalah kepariwisataan ini, yang untuk sementara kita sebut sebagai Daftar Inventarisasi Masalah Pariwisata Sumatera Barat, atau DIM-PSB. Terhadap setiap masalah yang ditemui pada setiap obyek wisata kita sampaikan saran konkrit, dan kita catat respons manajer obyek wisata tersebut.. Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe Visit Your Group SPONSORED LINKS Holidays and observances Sumatera barat Culture club Organizational culture Yahoo! Mail Get on board You're invited to try the all-new Mail Beta. Yahoo! Groups Moderator Central An online resource for moderators. Find Enlightenment Yoga groups and resources on Yahoo! Groups. .. __,_._,___ - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.. Play Sims Stories at Yahoo! Games. - Ne gardez plus qu'une seule adresse mail ! Copiez vos mails vers Yahoo! Mail --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan!
[EMAIL PROTECTED] Re: Sikuai - Malu kita yg lain...
iyo yo da, ba'a tuh pitih kancang larinyo ka pagaruyuang? nenek reni jo wakatu tabaka managih kaduo2nyo mandanga ka dibangun baliak cuek se komentarnyo, kato nenek bia dibangun baliak ndak ado artinyo saroman yg dulu...( dimano nenek2 ko dulu ado usaho karehnyo ( nenek2 reni ko masih ado garis keturunan dr istano silunduang bulan) ) jadi kato nenek2 reni bia bagadang2 pitie ka sinan tp ndak samo hargonyo jo istana yg dulu lai... antahlah apo makasui nenek tu...mungkin dr bantuaknyo mungkin la beda, mungkin ado hal lainanta lah. la di agia tau kawan2 soal iko...so mereka tetap lebaran di kampuang reni...mungkin jalan2 di darai sehabis itu ka pulau di pangelanganhe he he pulau umang ( apa perlu di swasta kan pulau2 tuh da seperti pulau umang ini? yg di kelola oleh sebuah perusahaan?? ) renny Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Silahkan Reni telpon salah satu travel agent di Pdg. Dangalah apo komentar mereka...? Nah kini bara banyak urang nan sarupo Reni ko kecewa...? Surang urang mangecek ka sapuluah urang, lalu masiang2 sapuluah urang lai... Alun pulo kok masuak berita iko ka milis-milis sarupo milis jalan-jalan, milis tamasya, dll. Alah bara tuh Sumbar rugi...? Dari milis sabalah, ado nan mangecekkan, sabananyo secara ekonomi mestinya Sikuai iko malah lebih baik didahulukan dari pada membangun Istana Pagaruyuang... Krn peluang Sikuai utk menarik wisatawan mungkin lebih besar dari pada Istana Pagaruyung tsb. Krn kalau bantuak rumah gadang itu, sudah banyak tampek nan bisa diliek replikanyo... Salam, Nofrins Reni Sisri Yanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: yo bana tutui da?? y.mati wak oie.rencana mambawok kawan2 lebaran di kampuang habis tuh jalan2 ka sikuai hancua deh? y yka bali jadi nyo baputa tiket maaa... bia la saluang manyampaikan renny padiah. - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. - Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: [Fwd: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18]
Pak Nanang, jan sadiah, tapi kito harus cameh dengan kondisi ko. SBY sudah mencanangkan tahun lalu, jan ado SUPERMALL atau HYPERMARKET berdiri disekitar Pasar Tradisional. Supermall dan Hypermarket tu hanyo buliah berdiri di Border City atau di pinggiran kota. Tapi kanyataannya dimana-mana, di Palembang, Bengkulu dan juga Bukittinggi serta kota metropolitan lainnya hal itu terjadi. Dimana kepedulian pemerintah daerah terhadap pasar tradisionil ini yang nota bene adalah pedagang2 kecil seperti keluarga2 kita. Sayang aturan atau undang2 tentang itu belum ada. Mari kita jaga keseimbangan perekonomian di kota-kota kita agar pasar tradisionil tidak tersingkirkan oleh Supermall dan hypermarket ini. Wassalam, Mulyadi (50+) Penjaga gawang Milis APPSI > Bukittinggi yang dicari urang pandatang/wisatawan itu suasana pasar > traditionalnya, eh.ndak taunya mall yang ada, didakek jam gadang > pulo..ampun. Sangat dangkal pemberi ijin dan investornya dalam > berpikir. Jam gadang itu harus diberi rongga, jan ditutuik jo bangunan. > Mereka pasti dikutuk orang bukik tinggi 7 turunan. Sakik hati malieknyo. > Babondong2 urang ka ramayana...sadiah. > > Nanang > > - Original Message > From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> > To: RantauNet@googlegroups.com; [EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, July 21, 2007 10:34:37 PM > Subject: [EMAIL PROTECTED] [Fwd: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18] > > F Y I > > Original Message > Subject: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18 > From:"dpp appsi" <[EMAIL PROTECTED]> > Date:Fri, July 20, 2007 11:27 am > To: [EMAIL PROTECTED] > -- > >Perdagangan > Presiden: Beri Ruang bagi Pasar Tradisional > Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada para > pejabat, terutama gubernur, bupati, dan wali kota, mengatur pemberian izin > dan mengatur pusat perbelanjaan modern agar tidak mematikan hidup pasar > tradisional. Presiden tidak ingin pasar tradisional kehabisan ruang, > tempat, dan napas dalam persaingan dengan pasar modern. "Saya sudah > bertemu dengan para pengusaha pengelola pasar tradisional. Jangan sampai > mereka tidak punya ruang, tidak punya napas, dan tidak punya lagi tempat > menjalankan usahanya. Jangan sampai kita keliru mengambil kebijakan, > terutama pemerintah daerah," ujar Presiden saat memberi pengarahan kepada > peserta rapat kerja Departemen Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, > Kamis (19/7). Untuk melindungi pasar tradisional, Presiden menyebut > supermarket bermodal besar yang harus ditata dan dikelola keberadaannya > adalah Hypermart, Makro, dan Carrefour. "Kita tata yang baik. Tidak > harus > tabrakan. Semuanya punya kontribusi pada perekonomian. Semuanya membayar > pajak, terutama yang besar-besar. Pajak itu akhirnya untuk rakyat," > ujarnya. Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, raker yang > berlangsung tiga hari itu dihadiri antara lain oleh seluruh pejabat > eselon I dan II Depperdag, 33 kepala dinas perdagangan provinsi, 23 atase > perdagangan, dan sembilan kepala pusat perdagangan Indonesia. Menjaga > stabilitas harga Selain menekankan perlindungan pasar tradisional, > Presiden menekankan pentingnya dijaga stabilitas harga-harga sembilan > bahan kebutuhan pokok yang dikonsumsi rakyat banyak. "Inflasi kita enam > persen secara nasional. Itu bagus, tetapi pastikan bahwa harga beras, > minyak goreng, gula, dan sembako terjangkau oleh rakyat. Ini perlu upaya > bersama dunia usaha dan pemerintah," ujarnya. Terkait harga-harga > kebutuhan pokok untuk rakyat banyak, tiap minggu Presiden mengaku > memantau pergerakannya. "Jangan dikira saya diam saat harga beras dan > minyak goreng naik," ujarnya. Di tengah ekonomi terbuka yang dianut > Indonesia, Presiden tetap memberi ruang bagi intervensi pemerintah guna > menjaga kepentingan rakyat yang kerap tak berdaya. (INU) --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. =
[EMAIL PROTECTED] Re: Kru Trans 7 Diperas Warga Jembatan Akar
Kata Prof James, kalau kordinasi bisa dikawal, apa biayanya tidak akan lebih tinggi, mungkin..prof. Seperti kasus kru acara buityful moment di Payakumbuh, aparat yang mendampingi malah ngacir waktu giliran bayar makanan... - Original Message From: Rio Albert <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Saturday, July 21, 2007 5:10:40 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Kru Trans 7 Diperas Warga Jembatan Akar > Program "Laptop Si Unyil" > Kru Trans 7 Diperas Warga Jembatan Akar > > Padang, 20 Juli 2007 08:58 > Dua orang kru program siaran "Laptop Si Unyil" Trans 7 diperas sejumlah warga di Jembatan Akar (jembatan yang terbuat dari akar pohon), Kab Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat. > > "Kami dimintai uang secara paksa, karena memakai lokasi untuk syuting, dan bayaran bagi anak-anak sebagai figuran pada segmen pengambilan gambar program `Laptop Si Unyil` di objek wisata itu," kata kamerawan Trans 7 Ferry Rizky, didampingi reporter Dian, di Padang, Rabu (18/7). > > Perlakuan tidak mengenakan itu terjadi, saat pengambilan gambar di objek wisata alam Jembatan Akar, Selasa (17/7), untuk disiarkan di Trans 7 sebagai segmen tayangan anak-anak. > > Padahal dari tayangan tersebut, objek wisata Jembatan Akar mendapat promosi ke tingkat nasional, dan semakin dikenal wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. > > "Sejak awal kami memang menyiapkan 'dana terima kasih' bagi anak-anak yang dipakai sebagai figuran, namun cara memaksa ditunjukan oknum masyarakat setempat terasa tidak menyenangkan," katanya menyesalkan. > > Ia menjelaskan, kronologis tindakan itu berawal dari pengambilan gambar di Jembatan Akar butuh maksimal lima orang anak untuk figuran. Namun saat syuting dilakukan, semakin banyak anak-anak datang dan minta ikut syuting. > > Setelah itu datang warga (dewasa) yang memaksa agar jumlah anak ditambah, dan akhirnya ditambah menjadi tujuh. Tapi yang datang lebih dari sepuluh orang. > > Usai pengambilan gambar, warga itu meminta bayaran Rp 50 ribu/anak untuk lebih dari tujuh anak. "Saya terpaksa negosiasi karena jika semua anak dibayar Rp50 ribu per orang, jelas dana kami tidak cukup, tapi mereka tetap memaksa," ujar Ferry. > > Ia menambahkan, melalui negosisi akhirnya pihak Trans 7 hanya sanggup membayar Rp10 ribu per orang untuk tujuh anak dan akhirnya ditambah dua orang lagi karena ada yang menangis tidak mendapat bayaran. > > "Sebelumnya kami juga harus mengeluarkan dana untuk membeli makanan siang bagi sejumlah anak tersebut," ujarnya. Selanjutnya, saat akan meninggalkan lokasi kembali datang seorang oknum warga yang meminta uang lokasi shooting sebesar Rp50 ribu. > > "Kami kembali negosiasi dan disepakati Rp20 ribu. Kami lalu minta kuitansi uang-uang yang dikeluarkan untuk pertanggungjawaban kepada kantor kami, para oknum itu tidak punya kuitansi dimaksud," kata Ferry. > > Atas peristiwa tidak mengenakan itu, rombongan kru Trans 7 bergegas meninggalkan Pessel menuju Padang, padahal sejak awal cukup banyak jadwal pengambilan gambar akan dilakukan di daerah itu, termasuk shooting kesenian tradisional "rabab pasisia". > > Menurut Dian, perlakuan tidak menyenangkan ini baru pertama dialami. Di sejumlah provinsi di Indonesia yang didatangi untuk pengambilan gambar program "Laptop Si Unyil", seperti Kalimantan dan Maluku, masyarakatnya menerima secara terbuka dan bersahabat. Tayangan program ini, dengan mengambil gambar pada sejumlah objek wisata di Indonesia juga sekaligus ajang promosi bagi daerah tersebut, tambahnya. > > Disesalkan > > Menanggapi kejadian itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar, James Hellyward di Padang, Jumat (20/7) mengatakan, pihaknya menyesalkan kejadian itu. Tindakan warga masyarakat sekitar Jembatan Akar itu merugikan promosi wisata daerah Sumbar. > > "Tindakan oknum itu merugikan promosi wisata Pessel dan Sumbar. Perilaku seperti itu harus diatasi semua pihak agar tidak terulang kembali," katanya. > > Guna mengatasi kejadian serupa, Disbudpar akan terus melakukan upaya-upaya dan sosialisasi penyadaran akan pentingnya dunai pariwisata. > > Di lain pihak, James menyarankan agar para wartawan, khususnya kru TV nasional, agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak terkait, bila ingin melakukan peliputan di lokasi wisata. > > "Jika ada koordinasi dan mereka melapor, tentu kewajiban kita untuk mengawal selama berada di objek wisata," janjinya. [TMA, Ant] > http://www.gatra.com/artikel.php?id=106229 Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin accept no liability for any loss or damage arising from the use of this E-Mail or attachments. Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! http://surveylink.y
[EMAIL PROTECTED] Re: [Wisata Minang] "URANG NAN INDAK BARADO"
Ambo sangaik bangga jadi urang Minang, dilahia di Minang dgn adat istiadatnyo, sabana ibo ati ambo kalau ado sanak nan manyasa dilaiakan di Minang. Dunia pareman bkn dinagari awak sajo, dikota2 lainnyo di Indonesia ko ada paremannyo, baitu juo dilua nagari tu, jadi angku2 indak usah heran lah. Kabaralh kualitas pareman dinagari awak kalau dibandiangkan jo nagari lainnyo, sia nan kenal dgn kayu aguang sbg contoh. Mereka2 itu sabananyo kan indah namuah jadi pareman doh, ambo yakin indak ado pereman nan mandidik anaknyo jadi doh tp keadaan go nan manjadikan mereka co itu. Lah barakali ganti pimpinan Negara, pem. daerah kan indak ado perubahan doh. Dibuek projek Sitiuang apo ado imbas positif nyo kakampuang lainnyo, ambo kiro indak ado doh, malah urang jawa nan dimanjokan, sia nan jadi gubernur wakatu itu, tolong sanak ingek2. Malah kini pareman canggih2 ado pereman intelektual gai. Masalah pareman di sumbar tantu iyo masalah paruik, kalau lah ado pitihnyo tatntu ndak kajadi pareman doh cubolah tanyoan ke inyo. Mereka maanggap urang pulang dari rantau tu kayo pakai kapa tabang lo. Urang awak dikampung indak namuah ma-mintak2 doh mako jalan lainnyo iyolah jua jaso. Kalau awak sakali2 pulang iyo rogoh se lah saku, apo lai kaalau awak jarang manyumbang ka kampuang halaman. Mereka itu kalau indak tapaso tantu indak kajadi pareman doh, mereka kan anak kamanakan awak juo. Pitua adaik awak pai tampak pungguang pulang tampak muko, dima bumi dipijak disinan langik dijujuang, masuak karumah urang iyo assalamualaikum, jadi kalau awak ado rencana tertentu ka suatu kampuang (contoh: peliputan - Trans-7) minta siaptlah dulu ka nan tuo dikampuang tu (niniak - mamak), jan nan babadia lo dipakai. Minta pitih nan mereka lakukan menurut angku2 iyo agak kasa, tp mungkin bagi mereka indak itulah caro mereka itu kampuang awak. Manuruik ambo mereka nan minta pitih tu bukan pareman, mungkin labiah cocok urang nan "dimarginal" kan. Kalau bg angku2 nan ka malanjuik ota labiahn elok disabuik se "kaum nan indak barado". Kini banyak tanah produktif nan tabangkalai di Sumbar, kok iko diusuakan ka nan cadiak elok bana, nan paralu usaha terpadu/terkoordinasi, tamasuak pelatihan pertanian. Jan loh dijadi projek tertentu bisa2 indak jadi, minyak abih makan indak lamak. Wassalam; Harmen Gindo. Diawah go sangajo dikuduang. Satu lagi contoh kasus, Mak Lembang. > > Wasallam, > > nanang > > > > - Original Message > From: Muhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]> > To: [EMAIL PROTECTED]; RantauNet2 Milis > Sent: Sunday, July 22, 2007 9:21:33 PM > Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [Wisata Minang] Re: Kru Trans 7 Diperas Warga > Jembatan Akar - ADAIK di Sumbar...? > > Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wabarakaatuhu > > > Wassalamu'alaikum > > Lembang Alam > > Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > St. Lembang Alam > http://lembangalam.multiply.com > http://360.yahoo.com/stlembang_alam > > > > Choose the right car based on your needs. > Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool. > > > > > > > > > > > > > --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Sikuai - Malu kita yg lain...
Da Nof harusnya pemda bisa bikin surat kuasa sementaralah sama si Bank yang punya untuk mengelola sikuai selama 1 tahun, atau ...semuanya kan ada solusinya, atau pemdanya ngak mau capek atau ada sesuatu dibalik itu, mungkin, mungkinkah... Sebenarnya potensi kota Padang itu luar biasa, cuma butuh pengertian dan kerjasama antar instansi dan masyarakat. pelaabuhan Muaro itu luar biasa, dari sudut pandang arsitektur.Kawasan pecinan juga merupakan asset yang sangat tinggi nilai keelokannya, sama hal nya dengan kota Malaka di Malaysia. Malah muaro lebih dari itu, saya rasa aparat di Padang juga memahami, permasalahannya yang harus dicari, kenapa daerah tersebut tidak dapat dikembangkan. Salam, Nanang (35 th, arsitek) - Original Message From: Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Cc: MAPPAS <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, July 23, 2007 3:36:35 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Sikuai - Malu kita yg lain... Silahkan Reni telpon salah satu travel agent di Pdg. Dangalah apo komentar mereka...? Nah kini bara banyak urang nan sarupo Reni ko kecewa...? Surang urang mangecek ka sapuluah urang, lalu masiang2 sapuluah urang lai... Alun pulo kok masuak berita iko ka milis-milis sarupo milis jalan-jalan, milis tamasya, dll. Alah bara tuh Sumbar rugi...? Dari milis sabalah, ado nan mangecekkan, sabananyo secara ekonomi mestinya Sikuai iko malah lebih baik didahulukan dari pada membangun Istana Pagaruyuang... Krn peluang Sikuai utk menarik wisatawan mungkin lebih besar dari pada Istana Pagaruyung tsb. Krn kalau bantuak rumah gadang itu, sudah banyak tampek nan bisa diliek replikanyo... Salam, Nofrins Reni Sisri Yanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: yo bana tutui da?? y.mati wak oie.rencana mambawok kawan2 lebaran di kampuang habis tuh jalan2 ka sikuai hancua deh? y yka bali jadi nyo baputa tiket maaa... bia la saluang manyampaikan renny padiah. Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mail&p=graduation+gifts&cs=bz --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Sikuai - Malu kita yg lain...
Silahkan Reni telpon salah satu travel agent di Pdg. Dangalah apo komentar mereka...? Nah kini bara banyak urang nan sarupo Reni ko kecewa...? Surang urang mangecek ka sapuluah urang, lalu masiang2 sapuluah urang lai... Alun pulo kok masuak berita iko ka milis-milis sarupo milis jalan-jalan, milis tamasya, dll. Alah bara tuh Sumbar rugi...? Dari milis sabalah, ado nan mangecekkan, sabananyo secara ekonomi mestinya Sikuai iko malah lebih baik didahulukan dari pada membangun Istana Pagaruyuang... Krn peluang Sikuai utk menarik wisatawan mungkin lebih besar dari pada Istana Pagaruyung tsb. Krn kalau bantuak rumah gadang itu, sudah banyak tampek nan bisa diliek replikanyo... Salam, Nofrins Reni Sisri Yanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: yo bana tutui da?? y.mati wak oie.rencana mambawok kawan2 lebaran di kampuang habis tuh jalan2 ka sikuai hancua deh? y yka bali jadi nyo baputa tiket maaa... bia la saluang manyampaikan renny padiah. - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Dunia Pareman
Alhamdulillah, pak Chaidir, ambo satuju. Kito bismillahkan lai. Alah nampak-nampak dek ambo sia nan ka kito ajak. Wassalam, Saafroedin bahar. - Original Message From: chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Monday, July 23, 2007 3:19:32 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Dunia Pareman Pak Saf yang baik Kok manuruik ambo nan paralu kito hemat tenaga dulu Kita harus konsolidasi ma nan bana bana basalero Ma nan tingga diota dan komenyar sajo Kalau kabakarajo apo lagi ado nan harus kalua pitih "mbel cakh " Hati hati pulo beliau tu indak tasingguang pelan pelan bialah jadi makmum sajo. Nan kito paralukan ada lamgkah nyata dalam merubah keadaan nan alah terpuruk ko Modalnya io nan gilo gilo baso alias nekad Mereka sajo indak akan jadi juo Itu motornyo Tapi barisannyo paralu makin banyak Manuruik ambo we are now on the right track Pendekatan ma nan dari bawa ma nan dari ateh kita analisa dan bagi dantaro nan basalero tu Bashwa akan ada yang setuju ada nan indak Kita pilah ma nan berseberangan bana ( istilah nan sabaun dst ) Iko pun harus hati hati jan sampai manyipak pulo dari balakang Nan sangat kito paralukan adalah sinergi yang baik antara Ranah dan Rantau Iko nan agak sulit Utk itu kito harus punya orang orang kita di Ranah SAPIKIRAN Kita bisa pikot proyekkan dengan MPKAS dan MAPPAS Chaidir N Latief - Original Message From: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Monday, July 23, 2007 9:41:04 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Dunia Pareman Assalamualaikum w.w. pak Chaidir, Salamo ko kito urang Rantau mancubo manghadokinyo sacara parsial [=sabagian-sabagian] dan sporadis [=sakali-sakali] sajo. Alun sacaro malimbago dan alun bakasinambungan. Tanggal 28 Juli nan ka datang, Pemerintah Daerah Sumatera Barat akan maadokan lokakarya di Jakarta Pembangunan Jangka Panjang Sumbar 2005-2025, . bahaso urang Rantau pun sabananyo indak basatu. mambangun Minangkabau pado dasarnyo 'babaliak ka balakang', dan duo nan 'ingin malangkah ka muko'.. mengkonsolidasikan dan mengkonsentrasikan saluruah kakuatan pambaharu Minangkabau, nan arahnyo adolah 'ingin malakangkah ka muko' Capek atau lambek mungkin paralu kito tiru caro urang Cino manyalasaikan masalah internalno, yaitu 'one country two systems'. Kok di awak, 'one Minangkabau, two orientations' Dalam panglihatan ambo, kalau caro kito piliah, kito bisa babagi wilayah tangguang jawab, misalnyo sia di antaro kito nan pusek paratiannyo adolah kabupaten jo nagari-nagari di dalamnyo, dan sia pulo nan ka mamparatikan kota-kota. Iko pendekatan baru, karano salamo ko sabagian urang awak cakrawala pamikirannyo indak labiah dari tingkek nagari asanyo sajo, dan sulik bana untuak maajak mambahas tingkek kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, apolagi tingkek Indonesia dan dunia. Wassalam, Saafroedin Bahar --- chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > pak Saf adinda Duta Mardin dan para dunsanak > > Dari kemelut ko baranngkali ado yang alah kito > sepakati Bahwa iko masalah nan ado diranah Yang > galinnggaman adolah kito nan dirantau. Sesuatu > HARUS dilakukan agar ado perubahan > > Ambo kembali ka adat budaya Minangkabau adonyo > NAGARI adonyo niat baik KEMBALI ka NAGARI Baa pun > ado beberapo perbedaan pendapat mengenai konsep > NAGARI menurut literatur NAGARI adalah Republik > kecil dalam kontilasi etnis Minangkabau > > Diserahkan seluruhnya ke NAGARI adalah TIDAK MUNGKIN > karano yang tingga di NAGARI adalah umumnyo urang > tuo tuo Rang mudonyo alah pada marantau Kebanggaan > pada NAGARI masih ada Dalam hal inilah pentingnya > POTENSI RANTAU terutama kaula mudanya nan masih > PEDULI ranah Minang untuk miulai dengan pembenahan > Nagari > > Iko memeng karajo panjang Tapi indak buliah angek > angek cirik ayam Benang merahnya manuruik ambo mulai > dengan Nagari Rantau ndan Nagari dan anak Nagari > masing masing Rasa badunsanak sanagari rasonyo masih > erat Apolagi lingkupnya mecil Memperbaiki mulai > dengan yang ketek relatif lebih mudah walaupun > memakan waktu Tapi dapek dilakukan serentak > > Disiko pulolah manuruik ambo pentingnyo tokoh tokoh > nan gesit memperjuangkan masalahko seperti pak Saf > add Duta Nardin Nofrin dll yang manuruik ambo > salamoko "NEKAD atau GILO GILO BASO " dalam > memoejuangkan menjaring sinergi di Rantau dan di > Ranah Ambo sendiri tau diri alah ampie 80 > > Itulah kiro kiro pemikiran ambo > > Chaidir N Latief > > > > - Original Message > From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]> > To: rantaunet@googlegroups.com > Sent: Monday, July 23, 2007 12:06:41 AM > Subject: [EMAIL PROTECTED] Dunia Pareman > > > Assalaamu'alaikum sanak ambo., > > Pernah danga "Ini Medan Bung!" Sia nan tak kenal jo > Medan > sebagai kota preman. Sebagai urang nan gadang > didaerah > preman tuh, ambo iyo tahu bana dunia preman tu. > > Preman tu sabananyo adolah lapangan karajo. Dek > indak ado > lapangan karajo lain..
[EMAIL PROTECTED] Re: [Fwd: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18]
Bukittinggi yang dicari urang pandatang/wisatawan itu suasana pasar traditionalnya, eh.ndak taunya mall yang ada, didakek jam gadang pulo..ampun. Sangat dangkal pemberi ijin dan investornya dalam berpikir. Jam gadang itu harus diberi rongga, jan ditutuik jo bangunan. Mereka pasti dikutuk orang bukik tinggi 7 turunan. Sakik hati malieknyo. Babondong2 urang ka ramayana...sadiah. Nanang - Original Message From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com; [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, July 21, 2007 10:34:37 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] [Fwd: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18] F Y I Original Message Subject: [APPSI] Baca KOMPAS Jumat 20 Juli hal. 18 From:"dpp appsi" <[EMAIL PROTECTED]> Date:Fri, July 20, 2007 11:27 am To: [EMAIL PROTECTED] -- Perdagangan Presiden: Beri Ruang bagi Pasar Tradisional Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada para pejabat, terutama gubernur, bupati, dan wali kota, mengatur pemberian izin dan mengatur pusat perbelanjaan modern agar tidak mematikan hidup pasar tradisional. Presiden tidak ingin pasar tradisional kehabisan ruang, tempat, dan napas dalam persaingan dengan pasar modern. "Saya sudah bertemu dengan para pengusaha pengelola pasar tradisional. Jangan sampai mereka tidak punya ruang, tidak punya napas, dan tidak punya lagi tempat menjalankan usahanya. Jangan sampai kita keliru mengambil kebijakan, terutama pemerintah daerah," ujar Presiden saat memberi pengarahan kepada peserta rapat kerja Departemen Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/7). Untuk melindungi pasar tradisional, Presiden menyebut supermarket bermodal besar yang harus ditata dan dikelola keberadaannya adalah Hypermart, Makro, dan Carrefour. "Kita tata yang baik. Tidak harus tabrakan. Semuanya punya kontribusi pada perekonomian. Semuanya membayar pajak, terutama yang besar-besar. Pajak itu akhirnya untuk rakyat," ujarnya. Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, raker yang berlangsung tiga hari itu dihadiri antara lain oleh seluruh pejabat eselon I dan II Depperdag, 33 kepala dinas perdagangan provinsi, 23 atase perdagangan, dan sembilan kepala pusat perdagangan Indonesia. Menjaga stabilitas harga Selain menekankan perlindungan pasar tradisional, Presiden menekankan pentingnya dijaga stabilitas harga-harga sembilan bahan kebutuhan pokok yang dikonsumsi rakyat banyak. "Inflasi kita enam persen secara nasional. Itu bagus, tetapi pastikan bahwa harga beras, minyak goreng, gula, dan sembako terjangkau oleh rakyat. Ini perlu upaya bersama dunia usaha dan pemerintah," ujarnya. Terkait harga-harga kebutuhan pokok untuk rakyat banyak, tiap minggu Presiden mengaku memantau pergerakannya. "Jangan dikira saya diam saat harga beras dan minyak goreng naik," ujarnya. Di tengah ekonomi terbuka yang dianut Indonesia, Presiden tetap memberi ruang bagi intervensi pemerintah guna menjaga kepentingan rakyat yang kerap tak berdaya. (INU) -Inline Attachment Follows- Perdagangan Presiden: Beri Ruang bagi Pasar TradisionalJakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada para pejabat, terutama gubernur, bupati, dan wali kota, mengatur pemberian izin dan mengatur pusat perbelanjaan modern agar tidak mematikan hidup pasar tradisional. Presiden tidak ingin pasar tradisional kehabisan ruang, tempat, dan napas dalam persaingan dengan pasar modern. "Saya sudah bertemu dengan para pengusaha pengelola pasar tradisional. Jangan sampai mereka tidak punya ruang, tidak punya napas, dan tidak punya lagi tempat menjalankan usahanya. Jangan sampai kita keliru mengambil kebijakan, terutama pemerintah daerah," ujar Presiden saat memberi pengarahan kepada peserta rapat kerja Departemen Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/7). Untuk melindungi pasar tradisional, Presiden menyebut supermarket bermodal besar yang harus ditata dan dikelola keberadaannya adalah Hypermart, Makro, dan Carrefour. "Kita tata yang baik. Tidak harus tabrakan. Semuanya punya kontribusi pada perekonomian. Semuanya membayar pajak, terutama yang besar-besar. Pajak itu akhirnya untuk rakyat," ujarnya. Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, raker yang berlangsung tiga hari itu dihadiri antara lain oleh seluruh pejabat eselon I dan II Depperdag, 33 kepala dinas perdagangan provinsi, 23 atase perdagangan, dan sembilan kepala pusat perdagangan Indonesia. Menjaga stabilitas harga Selain menekankan perlindungan pasar tradisional, Presiden menekankan pentingnya dijaga stabilitas harga-harga sembilan bahan kebutuhan pokok yang dikonsumsi rakyat banyak. "Inflasi kita enam persen secara nasional. Itu bagus, tetapi pastikan bahwa harga beras, minyak goreng, gula, dan sembako terjangkau
[EMAIL PROTECTED] Re: Dunia Pareman
Pak Saf yang baik Kok manuruik ambo nan paralu kito hemat tenaga dulu Kita harus konsolidasi ma nan bana bana basalero Ma nan tingga diota dan komenyar sajo Kalau kabakarajo apo lagi ado nan harus kalua pitih "mbel cakh " Hati hati pulo beliau tu indak tasingguang pelan pelan bialah jadi makmum sajo. Nan kito paralukan ada lamgkah nyata dalam merubah keadaan nan alah terpuruk ko Modalnya io nan gilo gilo baso alias nekad Mereka sajo indak akan jadi juo Itu motornyo Tapi barisannyo paralu makin banyak Manuruik ambo we are now on the right track Pendekatan ma nan dari bawa ma nan dari ateh kita analisa dan bagi dantaro nan basalero tu Bashwa akan ada yang setuju ada nan indak Kita pilah ma nan berseberangan bana ( istilah nan sabaun dst ) Iko pun harus hati hati jan sampai manyipak pulo dari balakang Nan sangat kito paralukan adalah sinergi yang baik antara Ranah dan Rantau Iko nan agak sulit Utk itu kito harus punya orang orang kita di Ranah SAPIKIRAN Kita bisa pikot proyekkan dengan MPKAS dan MAPPAS Chaidir N Latief - Original Message From: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Monday, July 23, 2007 9:41:04 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Dunia Pareman Assalamualaikum w.w. pak Chaidir, Salamo ko kito urang Rantau mancubo manghadokinyo sacara parsial [=sabagian-sabagian] dan sporadis [=sakali-sakali] sajo. Alun sacaro malimbago dan alun bakasinambungan. Tanggal 28 Juli nan ka datang, Pemerintah Daerah Sumatera Barat akan maadokan lokakarya di Jakarta Pembangunan Jangka Panjang Sumbar 2005-2025, . bahaso urang Rantau pun sabananyo indak basatu. mambangun Minangkabau pado dasarnyo 'babaliak ka balakang', dan duo nan 'ingin malangkah ka muko'. mengkonsolidasikan dan mengkonsentrasikan saluruah kakuatan pambaharu Minangkabau, nan arahnyo adolah 'ingin malakangkah ka muko' Capek atau lambek mungkin paralu kito tiru caro urang Cino manyalasaikan masalah internalno, yaitu 'one country two systems'. Kok di awak, 'one Minangkabau, two orientations' Dalam panglihatan ambo, kalau caro kito piliah, kito bisa babagi wilayah tangguang jawab, misalnyo sia di antaro kito nan pusek paratiannyo adolah kabupaten jo nagari-nagari di dalamnyo, dan sia pulo nan ka mamparatikan kota-kota. Iko pendekatan baru, karano salamo ko sabagian urang awak cakrawala pamikirannyo indak labiah dari tingkek nagari asanyo sajo, dan sulik bana untuak maajak mambahas tingkek kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, apolagi tingkek Indonesia dan dunia. Wassalam, Saafroedin Bahar --- chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > pak Saf adinda Duta Mardin dan para dunsanak > > Dari kemelut ko baranngkali ado yang alah kito > sepakati Bahwa iko masalah nan ado diranah Yang > galinnggaman adolah kito nan dirantau. Sesuatu > HARUS dilakukan agar ado perubahan > > Ambo kembali ka adat budaya Minangkabau adonyo > NAGARI adonyo niat baik KEMBALI ka NAGARI Baa pun > ado beberapo perbedaan pendapat mengenai konsep > NAGARI menurut literatur NAGARI adalah Republik > kecil dalam kontilasi etnis Minangkabau > > Diserahkan seluruhnya ke NAGARI adalah TIDAK MUNGKIN > karano yang tingga di NAGARI adalah umumnyo urang > tuo tuo Rang mudonyo alah pada marantau Kebanggaan > pada NAGARI masih ada Dalam hal inilah pentingnya > POTENSI RANTAU terutama kaula mudanya nan masih > PEDULI ranah Minang untuk miulai dengan pembenahan > Nagari > > Iko memeng karajo panjang Tapi indak buliah angek > angek cirik ayam Benang merahnya manuruik ambo mulai > dengan Nagari Rantau ndan Nagari dan anak Nagari > masing masing Rasa badunsanak sanagari rasonyo masih > erat Apolagi lingkupnya mecil Memperbaiki mulai > dengan yang ketek relatif lebih mudah walaupun > memakan waktu Tapi dapek dilakukan serentak > > Disiko pulolah manuruik ambo pentingnyo tokoh tokoh > nan gesit memperjuangkan masalahko seperti pak Saf > add Duta Nardin Nofrin dll yang manuruik ambo > salamoko "NEKAD atau GILO GILO BASO " dalam > memoejuangkan menjaring sinergi di Rantau dan di > Ranah Ambo sendiri tau diri alah ampie 80 > > Itulah kiro kiro pemikiran ambo > > Chaidir N Latief > > > > - Original Message > From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]> > To: rantaunet@googlegroups.com > Sent: Monday, July 23, 2007 12:06:41 AM > Subject: [EMAIL PROTECTED] Dunia Pareman > > > Assalaamu'alaikum sanak ambo., > > Pernah danga "Ini Medan Bung!" Sia nan tak kenal jo > Medan > sebagai kota preman. Sebagai urang nan gadang > didaerah > preman tuh, ambo iyo tahu bana dunia preman tu. > > Preman tu sabananyo adolah lapangan karajo. Dek > indak ado > lapangan karajo lain. Sudah tu ado pulo urang nan > mamaliharonyo, > nan mandapek storan dari preman tu. Tantu nan labiah > bagak > dari preman tu nan kabanyakan pulo urang babadia. > Baa urang > babadia tu mamaliharo preman? Karano urang babadia > tu gajino > mamacik badia ketek. Iyolah bauntai-untai jadinyo > persoalan. > > Tantu dunia pareman di ranah i
[EMAIL PROTECTED] Re: [Wisata Minang] Re: Kru Trans 7 Diperas Warga Jembatan Akar - ADAIK di Sumbar...?
Satu lagi contoh kasus, Mak Lembang. Kota Palembang saat ini juga mengalami perubahan yang luar biasa, terutama daerah yang terkenal premannya daerah jembatan ampera. Walikotanya mempergunakan pendekatan yang manusiawi bukan pendekan oteriter. Mereka juga manusia, tetapi kenyataan hidup yang membikin mereka seperti itu. Lapangan kerja menjadi permasalahan utama. Saya rasa kota Sawahlunto sudah melakukan pendekatan tersebut. Tadi malam saya dari padang sekitar jam 8 malam ke BIM. perjalanan tersebut sangat membuat saya kurang hapy, sembrautnya jalan dipadang ditambah dengan penjual durian yang memakan trotoar sampai dengan perempatan jalan masuk kebandara yang tiada satupun lampu penerangan jalan. Kondisi ini sangat membahayakan semua pihak, mulai dari masyarakat sekitar maupun penguna jalan lainnya, maaf agak melenceng sedikit mak Lembang Wasallam, nanang - Original Message From: Muhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED]; RantauNet2 Milis Sent: Sunday, July 22, 2007 9:21:33 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [Wisata Minang] Re: Kru Trans 7 Diperas Warga Jembatan Akar - ADAIK di Sumbar...? Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wabarakaatuhu Dunsanak Nofrins sarato dunsanak sapalanta, Jadi takana ambo dek Aa Gym, jo pesantren Darut Tauhid baliau di Geger Kalong di Bandung. Saisuak Geger Kalaong daerah angker jo pareman no nan sangaik ditakuik-i umum sabab sabana pareman dan jahek-jahek. Aa Gym berhasil manunduak-an pareman-pareman ko jo pancerahan baliau sainggo anggota pareman Gerlong ko barubah jadi elok laku dan bataratik di daerah sakitar Darut Tauhid. Indak mamalak lai do. Indak manggaduah lai do. Indak mambuek onar lai do. Di awak rasono iko nan alun dimuloi dek apak-apak awak di Padang tu. Maadoan 'pendekatan' ka para pareman ko sacaro bakasinambuangan, maagiah himbauan, maagiah pangarataian. Jo mintak tolong ka urang nan kiro-kiro disagani atau malalui urang-urang nan pasti ado nan agak diharagoi dek pareman-pareman tu. Jadi indak justru di agiah angin. Dan bukan pulo sakadar dilarang-larang sacaro bagak sajo. Baurusan sacaro langsuang jo pareman di nagari awak memang iyo paralu modal nyali dan kabaranian dan siap mandanga caruik. Jo skala ketek, walaupun bukan jamainan ka mangkuih bisa dikarajoan di satiok tampek, ambo panah mananyoan kuricih parkir katiko tukang parkir di bawah jam gadang mamintak pitih 'disiko indak saribu do pak'. Ambo tanyoan, jadi bara? Maa kuricihno? Disiko indak pakai kuricih do pak. Kalau indak pakai kuricih iyo sakitu pitih no. Mancaliak buruakno ka ambo, indak ambo layani lai. Lai alun kalua caruik lai do. Wassalamu'alaikum Lembang Alam Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote: St. Lembang Alam http://lembangalam.multiply.com http://360.yahoo.com/stlembang_alam Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool. Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos & more. http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Dunia Pareman
add Duta Mardin Cocok bana kito mulai dari bawah dan ma yang mungkin dari ateh. Selain melalui Nagari adalah upayo nyato nan ketel ketek dari bawah Kini MPKAS dalam rangka KA sebagai ikon pariwisata Sumbar alah manyadiokan tampek dan segala fasilitas di Simpang Haru Padang Ambo alah bataek taek bana jo Kadivrenyo Dari sinan kito gulirkan sinergi berbagai potensi agar add Duta Mardin indak sampai malengserkan Novrin sebagai Sekjen Kito buek semacam pilot proyek baa caronyo nan berkepentingan bakarajo samo dari berbagai disipli dan kepentingan untuk satu sasaran KA Wisata ( keretaapi bernapas terus ) Wisata Sumatra Barat menggeliat Samo samo untuang Chaidir N Latief - Original Message From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Monday, July 23, 2007 10:14:43 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Dunia Pareman Alaikumsalam Uda Saaf, Maoh ambo manyolang sabalun Uda Chaidir manjaok. Ambo sabalunnyo manyabuikkan bahwa persoalan ranah harus dimulai solusinya dari tingkek bawah baru kaateh. bottom-up bukan top-down. Kan sabanyo Sumbar alah samacam federal-state seperti di AS. Statenyo adolah nagari. Jadi dicarikan solusi pernagari. Sebab satiok nagari tantu babeda persoalannyo. Kalau paralu bantuan diberikan rantau dalam bentuk pilot proyek beberapa nagari. Walau awak indak barasa dari nagari itu. Kan kalau satu nagari berjalan baik. Bisa menjadi percontohan nagari lain. Nan agak pesimis ambo adolah kamauan politik ranah untuk memperbaiki keadaan. Sebab mungkin sajo ado kepentingan jangka pendek dari orang perorang, kalau kekacauan itu taruih eksis. Baliau tatok bisa bermain, kalau aia karuah taruih. Ambo sapandapek adonyo "biliak sabaun". Kalau bisa dibuek LSM nan well organized, sehingga berbagai ide nan bertujuan pencerdasan, cultural preservation, good governance, pembangunan demokrasi dll. bisa dicarikan grantor di AS. Wassalam dutamardin "Dr.Saafroedin BAHAR" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaikum w.w. pak Chaidir, Dari wacana kito dalam RN nampak sakali bahaso masalah pareman ko adolah salah satu simptom sajo dari sakian banyak masalaah nan sadang dihadoki Ranah. Salamo ko kito urang Rantau mancubo manghadokinyo sacara parsial [=sabagian-sabagian] dan sporadis [=sakali-sakali] sajo. Alun sacaro malimbago dan alun bakasinambungan. Tanggal 28 Juli nan ka datang, Pemerintah Daerah Sumatera Barat akan maadokan lokakarya di Jakarta untuak manampuang saran urang Rantau dalam manyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Sumbar 2005-2025, karano dari pandangan Pemerintah Daerah kito urang Rantau nampak sabagai suatu kasatuan. Tapi kito nan aktif di RN ko sadar sasadarnyo, bahaso urang Rantau pun sabananyo indak basatu. Kahidupan kito di Rantau marupokan refleksi [=camin] dari caro kahidupan kito di Ranah, sanagari-sanagari, sasuku-sasuku, bahkan sabuah paruik demi sabuah papuik demi sabuah paruik. Labiah dari itu, dalam soal mambangun Minangkabau pado dasarnyo ado duo 'ideologi' kito urang Minangkabau, nan paratamo nan ingin 'babaliak ka balakang', dan kaduo nan 'ingin malangkah ka muko'. Sabagai akibatnyo, pambicaraan kito salamo ko tantang mambangun Minangkabau bagaikan patandiangan tarik tali antaro kaduo pandukuang 'ideologi Minangkabau' ko. Sakuaik-kuaiaknyo kito mahelo kamuko, sakuaik tu pulo nan ciek lai mahelo ka balakang. Iko alah balangsuang salamo 170 tahun ! Sacaro palahan-lahan nampak dek ambo bahaso kalau kito nak baiyo bana sato mameloki kondisi Ranah, indak sakadar maota sajo, kito memang paralu mengkonsolidasikan dan mengkonsentrasikan saluruah kakuatan pambaharu Minangkabau, nan arahnyo adolah 'ingin malakangkah ka muko' Kaadaannyo kini adolah kito kakuatan pambaharu ko salain tapacah-pacah, sahinggo indak mampu manciptakan apo nan dinamokan 'efek sinergi', juo tapaso malayani kakuatan nan ingin babaliak ka kabalakang tu. Abih wakatu, abih tanago, indak ciek juo nan hasil nan dicapai. Dalam wacana di RN salamo ko, nampak sakali -- bak kato Sanak Bandaro Labiah -- bahaso pado dasarnyo kito urang Minang kasadonyo bagaikan 'sakandang lai sabaun indak'. Supayo jan saliang manghambek saroman salamo ko, kito akui sajo kanyataan tu, nan memang sulik diubah karano alah merupokan apo nan disabuik kini, samacam 'mindset'. Kainginan manyatukan saluruah urang Minangkabau samo mustahilnyo jo kainginan manyatukan urang Sunni jo Syiah, atau manyatukan urang Katolik jo Protestan, atau nan agak dakek manyatukan urang NU jo Muhammadiyah. Capek atau lambek mungkin paralu kito tiru caro urang Cino manyalasaikan masalah internalno, yaitu 'one country two systems'. Kok di awak, 'one Minangkabau, two orientations' Inti dari saran ambo adolah, kito buek bana 'kandamg dari nan sabaun' sahinggo masing-masing 'nan sabaun' tu bisa manyusun visi, missi, kebijakan, strategi, sistem, dan struktur masiang-masiang untuak kamajuan Minangkabau, sasuai jo ajaran Islam 'fastabiqul khairaat'. Balomba dalam kabajikan. Masalah nan sadang marund