Fwd: [R@ntau-Net] Kedaulatan Minangkabau
Aslkum pak haswin, ambo irwan di kamang mudiak, agam. Kami pemuda kampuang ado inisiatif mambuek organisasi pemuda nan mambahas tentang hal yg bapak carito an tu, tapi tantangan dan hambatan memang banyak, bisa juo apak cigok di www.fronpembelaadatdansyarak.blogspot.com. Wassalam -- Pesan Terusan-- Dari: Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com Tanggal: 9 Feb 2014 09:38 Subjek: [R@ntau-Net] Kedaulatan Minangkabau Kepada: rantaunet@googlegroups.com Cc: *ass wr wb kepada niniak mamak alim ulama cadiak pandai sarato dunsanak nan sapalanta* *Waktu ambo tinnga di kampuang dulu samaso ambo ketek ketek, banyak palajaran nan kito dapek tantang kesopanan adat tata bahaso sarato jo agamo , * *kini di Minangkabau itu di segi bahaso sajo lah bacilaru, kalau parantau nan lamo indak balaiak kakampuang, bahaso nyo lai masih bahaso minang, anak kawan ambo lahia di australia bapak nyo urang bulek,amak nyo urang agam bilo baliak ka kampuang inyo bahaso minang barasiah itu bari ciek contoh banyak contoh nan lain dari rantau lua indonesia,* *ado menteri genarasi nan katigo lahia di lua indonesia baliak kakampuang barasiah bahaso minang nyo.(indak Bahaso Rojak nan anak minang kiniko di ranah minang do)* *jadi anak minang nan ado di ranah minang indak bisa manpartahan bahaso minang nan bahaso leluhur kito ,samantaro kami di rantau dari generasi ke generasi mandaulatkan bahaso minang nan kami cinto* *sanak nan kami hormati* *ado pihak pamerintah sendiri bahaso 3 dalam 1, maksud nyo bahaso Inggris ,bahaso indonesia,bahaso minang nyo campua lah jadi rojak jadi nyo , kama pai panggana urang urang ko nan marusak bahaso nan kito partahanan panuah jo pepatah petitih,gurindam dan panatun.* *ambo malu mandanga bahaso rujak nan di sampaikan pemuda pemudi kini apolai baru pulang dari rantau salamo tigo pakan marantaukini ko kedaulatan bahaso minangkabau alah rusak oleh anak anak generasi kini jo apak apak kantua nan sok bahaso lua.lah rusak bahaso oleh manusia nan indak manjago kazanah pusako bahaso kito.* *kalau kini saraoman ko tantu sapuluah tahun nan kadatang anak kito akan mangecek (Kama YUO Going) kini di campua jo bahaso indonesia, alah bacilapuik tumah apak iii ???* *ado pedoman dari buya Hamka nan kami pakai di rantau tanah subarang, Adat,Bahaso ,Budaya malambangkan identitas bangso itu sendiri, Tanpa Adat, Bahaso dan Budaya bangso itu Indak ujud dalam dunia ko, supayo bahaso itu ujud kami dari Ranah Malaysia kami tatap manpartahankan kadaulatan bahaso minang dari generasi kegenerasi, antak ko apak apak nan dari ranah bundo alah meden kini ko, malu jo bahaso minang,* *apo lai kini anak anak d ranah minang banyak nan indak tahu jo kato nan ampek'* *Kato melereng (untuak sia )* *kato mandaki(untuak SIA)* *kato manurun (untuk Sia)* *kato mandata(untuk sia)* *Maah kok ado kato indak pado tampek nyo mohon maaf tapi itu lah kato nan sabana nyo ,salah jo ALLLAH ambo minta ampun salah jo manusia ambo minta maaf* *wasalam* *HD St Barbanso* *Kuala Lumpur* -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti,
[R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away
Sungguh memprihatinkan bagi LKAAM, 2 tahun tidak mendapat bantuan APBD, krn dilarang pemerintah. Otomatis tugas pembinaan adat macet, seperti disampaikan Ketua LKAAM tadi sore di TVRI Sumbar. Adat minang akan menghilang? Seperti kutipan Gen Mac Arthur, the old soldiers never die, they only fade away. Adat minang mungkin tidak akan mati. Cuma akan menghilang. Kesungguhan pimpinan daerah memelihara tradisi adat mungkin juga akan meluntur. ABSSBK hanya akan menjadi ucapan keramat saja. Minang tidak lagi akan menjadi adat yang dibanggakan sementara adat Sunda, Jawa, Bugis dll terus kokoh dgn tradisi mereka. Kepada siapa harus mengadu? Salam, Zorion Anas, 58, Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Bls: [R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away
Aww. Saudaraku ZA bahwa Kepada siapa harus mengadu? The answer adalah BK3AM dan Rantaunet! wass., Haasma Depok (Lk/69/Depok) Pada Minggu, 9 Februari 2014 20:02, Zorion Anas zori...@gmail.com menulis: Sungguh memprihatinkan bagi LKAAM, 2 tahun tidak mendapat bantuan APBD, krn dilarang pemerintah. Otomatis tugas pembinaan adat macet, seperti disampaikan Ketua LKAAM tadi sore di TVRI Sumbar. Adat minang akan menghilang? Seperti kutipan Gen Mac Arthur, the old soldiers never die, they only fade away. Adat minang mungkin tidak akan mati. Cuma akan menghilang. Kesungguhan pimpinan daerah memelihara tradisi adat mungkin juga akan meluntur. ABSSBK hanya akan menjadi ucapan keramat saja. Minang tidak lagi akan menjadi adat yang dibanggakan sementara adat Sunda, Jawa, Bugis dll terus kokoh dgn tradisi mereka. Kepada siapa harus mengadu? Salam, Zorion Anas, 58, Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Bls: Fwd: [R@ntau-Net] Kedaulatan Minangkabau
Aww.Duns Iwan Setiawan jo Palanta yth. Menarik ado gerakan urang mudo di Ranah, sangeik super dan menakjubkan. Ambo pribadi sangeik mandukuang usao2 rang mudo nan enerjik dan dinamis. Silahkan maju taruih, taruihlah maju, Insya Allah rang Rantau maybe bisa pulo partisipasi, wass., Haasma (Lk/69/Depok rang Ateih Ngarai) Pada Minggu, 9 Februari 2014 17:41, Irwan Setiawan irwansetiawa...@gmail.com menulis: Aslkum pak haswin, ambo irwan di kamang mudiak, agam. Kami pemuda kampuang ado inisiatif mambuek organisasi pemuda nan mambahas tentang hal yg bapak carito an tu, tapi tantangan dan hambatan memang banyak, bisa juo apak cigok di www.fronpembelaadatdansyarak.blogspot.com. Wassalam -- Pesan Terusan-- Dari: Haswin Darwis haswindarwi...@gmail.com Tanggal: 9 Feb 2014 09:38 Subjek: [R@ntau-Net] Kedaulatan Minangkabau Kepada: rantaunet@googlegroups.com Cc: ass wr wb kepada niniak mamak alim ulama cadiak pandai sarato dunsanak nan sapalanta Waktu ambo tinnga di kampuang dulu samaso ambo ketek ketek, banyak palajaran nan kito dapek tantang kesopanan adat tata bahaso sarato jo agamo , kini di Minangkabau itu di segi bahaso sajo lah bacilaru, kalau parantau nan lamo indak balaiak kakampuang, bahaso nyo lai masih bahaso minang, anak kawan ambo lahia di australia bapak nyo urang bulek,amak nyo urang agam bilo baliak ka kampuang inyo bahaso minang barasiah itu bari ciek contoh banyak contoh nan lain dari rantau lua indonesia, ado menteri genarasi nan katigo lahia di lua indonesia baliak kakampuang barasiah bahaso minang nyo.(indak Bahaso Rojak nan anak minang kiniko di ranah minang do) jadi anak minang nan ado di ranah minang indak bisa manpartahan bahaso minang nan bahaso leluhur kito ,samantaro kami di rantau dari generasi ke generasi mandaulatkan bahaso minang nan kami cinto sanak nan kami hormati ado pihak pamerintah sendiri bahaso 3 dalam 1, maksud nyo bahaso Inggris ,bahaso indonesia,bahaso minang nyo campua lah jadi rojak jadi nyo , kama pai panggana urang urang ko nan marusak bahaso nan kito partahanan panuah jo pepatah petitih,gurindam dan panatun. ambo malu mandanga bahaso rujak nan di sampaikan pemuda pemudi kini apolai baru pulang dari rantau salamo tigo pakan marantaukini ko kedaulatan bahaso minangkabau alah rusak oleh anak anak generasi kini jo apak apak kantua nan sok bahaso lua.lah rusak bahaso oleh manusia nan indak manjago kazanah pusako bahaso kito. kalau kini saraoman ko tantu sapuluah tahun nan kadatang anak kito akan mangecek (Kama YUO Going) kini di campua jo bahaso indonesia, alah bacilapuik tumah apak iii ??? ado pedoman dari buya Hamka nan kami pakai di rantau tanah subarang, Adat,Bahaso ,Budaya malambangkan identitas bangso itu sendiri, Tanpa Adat, Bahaso dan Budaya bangso itu Indak ujud dalam dunia ko, supayo bahaso itu ujud kami dari Ranah Malaysia kami tatap manpartahankan kadaulatan bahaso minang dari generasi kegenerasi, antak ko apak apak nan dari ranah bundo alah meden kini ko, malu jo bahaso minang, apo lai kini anak anak d ranah minang banyak nan indak tahu jo kato nan ampek' Kato melereng (untuak sia ) kato mandaki (untuak SIA) kato manurun (untuk Sia) kato mandata (untuk sia) Maah kok ado kato indak pado tampek nyo mohon maaf tapi itu lah kato nan sabana nyo ,salah jo ALLLAH ambo minta ampun salah jo manusia ambo minta maaf wasalam HD St Barbanso Kuala Lumpur -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan
Bls: [R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away
Pak Zorion Yth. Cubo mengadu kepada perantau. Salam Syaf AL/50, Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: asmun sjueib kinno...@yahoo.co.id Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 9 Feb 2014 21:17:19 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away Aww. Saudaraku ZA bahwa Kepada siapa harus mengadu? The answer adalah BK3AM dan Rantaunet! wass., Haasma Depok (Lk/69/Depok) Pada Minggu, 9 Februari 2014 20:02, Zorion Anas zori...@gmail.com menulis: Sungguh memprihatinkan bagi LKAAM, 2 tahun tidak mendapat bantuan APBD, krn dilarang pemerintah. Otomatis tugas pembinaan adat macet, seperti disampaikan Ketua LKAAM tadi sore di TVRI Sumbar. Adat minang akan menghilang? Seperti kutipan Gen Mac Arthur, the old soldiers never die, they only fade away. Adat minang mungkin tidak akan mati. Cuma akan menghilang. Kesungguhan pimpinan daerah memelihara tradisi adat mungkin juga akan meluntur. ABSSBK hanya akan menjadi ucapan keramat saja. Minang tidak lagi akan menjadi adat yang dibanggakan sementara adat Sunda, Jawa, Bugis dll terus kokoh dgn tradisi mereka. Kepada siapa harus mengadu? Salam, Zorion Anas, 58, Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: Bls: [R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away
Sdr Zorion, Itu adalah pernyataan Anda. Yang kita perlukan adalah analisa Anda kenapa terjadi proses penurunan dan hilangnya budaya Minang spt yang Anda katakan itu. MN On Sunday, February 9, 2014 8:26 PM, syaff...@gmail.com syaff...@gmail.com wrote: Pak Zorion Yth. Cubo mengadu kepada perantau. Salam Syaf AL/50, Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: asmun sjueib kinno...@yahoo.co.id Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 9 Feb 2014 21:17:19 +0800 (SGT) To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away Aww. Saudaraku ZA bahwa Kepada siapa harus mengadu? The answer adalah BK3AM dan Rantaunet! wass., Haasma Depok (Lk/69/Depok) Pada Minggu, 9 Februari 2014 20:02, Zorion Anas zori...@gmail.com menulis: Sungguh memprihatinkan bagi LKAAM, 2 tahun tidak mendapat bantuan APBD, krn dilarang pemerintah. Otomatis tugas pembinaan adat macet, seperti disampaikan Ketua LKAAM tadi sore di TVRI Sumbar. Adat minang akan menghilang? Seperti kutipan Gen Mac Arthur, the old soldiers never die, they only fade away. Adat minang mungkin tidak akan mati. Cuma akan menghilang. Kesungguhan pimpinan daerah memelihara tradisi adat mungkin juga akan meluntur. ABSSBK hanya akan menjadi ucapan keramat saja. Minang tidak lagi akan menjadi adat yang dibanggakan sementara adat Sunda, Jawa, Bugis dll terus kokoh dgn tradisi mereka. Kepada siapa harus mengadu? Salam, Zorion Anas, 58, Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan
Re: Bls: [R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away
Pak MN, Pak HAASMA, sanak AL dan sanak palanta nah, Betul pak MN itu pernyataan saya dgn dasar analisa berikut : 1. Penyebab utama sistem Matrilineal adat yang dikalahkan oleh sistem Patrilineal Islam. Anak mengambil nama belakang bapaknya da bukan nama kaumnya. Otomatis orientasi tradisi menjadi tradisi bapak dan kebanggaan anak kpd bapaknya lebih dari kebanggaan terhadap adat tradisi ( mamak atau datuk) kaumnya. 2. Pimpinan adat kehilangam kewenangan sebagai pengatur nagari, karena doteriorasi akibat kekuasaan pemerintah lebih dominan. Lembaga adat disamakan dgn ormas yang tidak boleh mendapat dukungan dana resmi spt APBD/APBN. Berbeda di zaman Orba semua elemen masyarakat dibantu pemerintah. 3. Penggunaan gelar adat oleh umarah lebih vanyak utk status kebanggaan penghormatan kaum, bukan sebagai pendorong penguatan tradisi kearifan lokal. 4. Pusat adat begitu banyak, shg tidak terfokus dlm pembinaan, apalagi bila anggaran sdh tidak ada. Akibatnya que sera sera. 5. Modifikasi akibat moderenisasi ornamen2 adat menyebabkan hilangnya sentuhan sakral adat pada acara2 tradisi adat, shg acara2 adat hanya dianggap sbg konsumsi kepuasaan sesaat. 6. Penghargaan kepada ketua2 adat mulai luntur, disebabkan para kemenakan lbh merasa intelek dari datuk2nya. 7. Umarah, ulama, ninik mamak sdh menjadi 3 kotak yang terpisah dgn program masing masing. Jarang saya lihat kotbah/ceramah menyitir kata kata adat, krn yang dikatakan oleh ungkapan adat sdh terkover pd ayat dan hadis. 8. Knowledge adat tidak menyebar di sekolah, perguruan tinggi, mungkin science sdh dianggap menjadi dewa pengetahuan. Kalau saya teruskan bisa sampai no. 100, capek ngetiknya di gadget saya. Mungkin yg lain ingin komen atau menambahkan. Terimakasih. Salam, Zorion Anas, 58, Padang Pada 2014 2 9 21:09, Mochtar Naim mochtarn...@yahoo.com menulis: Sdr Zorion, Itu adalah pernyataan Anda. Yang kita perlukan adalah analisa Anda kenapa terjadi proses penurunan dan hilangnya budaya Minang spt yang Anda katakan itu. MN On Sunday, February 9, 2014 8:26 PM, syaff...@gmail.com syaff...@gmail.com wrote: Pak Zorion Yth. Cubo mengadu kepada perantau. Salam Syaf AL/50, Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: * asmun sjueib kinno...@yahoo.co.id *Sender: * rantaunet@googlegroups.com *Date: *Sun, 9 Feb 2014 21:17:19 +0800 (SGT) *To: *rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com *Subject: *Bls: [R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away Aww. Saudaraku ZA bahwa Kepada siapa harus mengadu? The answer adalah BK3AM dan Rantaunet! wass., Haasma Depok (Lk/69/Depok) Pada Minggu, 9 Februari 2014 20:02, Zorion Anas zori...@gmail.com menulis: Sungguh memprihatinkan bagi LKAAM, 2 tahun tidak mendapat bantuan APBD, krn dilarang pemerintah. Otomatis tugas pembinaan adat macet, seperti disampaikan Ketua LKAAM tadi sore di TVRI Sumbar. Adat minang akan menghilang? Seperti kutipan Gen Mac Arthur, the old soldiers never die, they only fade away. Adat minang mungkin tidak akan mati. Cuma akan menghilang. Kesungguhan pimpinan daerah memelihara tradisi adat mungkin juga akan meluntur. ABSSBK hanya akan menjadi ucapan keramat saja. Minang tidak lagi akan menjadi adat yang dibanggakan sementara adat Sunda, Jawa, Bugis dll terus kokoh dgn tradisi mereka. Kepada siapa harus mengadu? Salam, Zorion Anas, 58, Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: *
Re: [R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away
Pak ZA, suatu pertanyaan besar bagi saya kenapa LKAAM tidak lagi mendapat Dana krn dilarang Pemerintah?, kenapa Pemerintah sampai melarang apakah LKAAM melanggar Hukum atau bagaimana? Tolong ambo dijalehkan bagi yg mengetahui permasalahannya, terimo kasih Wass Roy Noviar Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Zorion Anas zori...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 9 Feb 2014 20:02:23 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away Sungguh memprihatinkan bagi LKAAM, 2 tahun tidak mendapat bantuan APBD, krn dilarang pemerintah. Otomatis tugas pembinaan adat macet, seperti disampaikan Ketua LKAAM tadi sore di TVRI Sumbar. Adat minang akan menghilang? Seperti kutipan Gen Mac Arthur, the old soldiers never die, they only fade away. Adat minang mungkin tidak akan mati. Cuma akan menghilang. Kesungguhan pimpinan daerah memelihara tradisi adat mungkin juga akan meluntur. ABSSBK hanya akan menjadi ucapan keramat saja. Minang tidak lagi akan menjadi adat yang dibanggakan sementara adat Sunda, Jawa, Bugis dll terus kokoh dgn tradisi mereka. Kepada siapa harus mengadu? Salam, Zorion Anas, 58, Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Bls: Re: [R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away
Pak Roy yth. Pemda Sumbar tu lebay. Ndak ado gai pemerintah melarang doh. Yang dilarang tu, bansos yg tidak dianggarkan. Misal, Gubernur pergi ke daerah dan ngasih bantuan untuk ormas atau masjid yg tidak dicatat dalam anggaran sebelumnya, atau tidak ada perencanaan. Salamoko, banyak kepala daerah memberikan bansos yg tidak bisa dipertanggungjawabkan. Atau diagiah ka kroninyo sajo. Ado pulo bansos diagiah untuk lua daerah. Sarupo bansos Kabupaten Bengkalis untuk Alzaitun Cirebon. Karena itu Mendagri mengeluarkan Permendagri no. 32 tahun 2011 (mudah2an nomornya betul) untuk mengatur bantuan bansos. Katiko Permendagri ko baru kalua, Gubernur Sumbar mencoret rencana bantuan untuk pembangunan asrama mahasiswa Minang di Bogor. Padohal itu dibolehkan karena menyangkut kepentingan daerah, walau lokasinya di luar daerah. Setelah ambo mintakan keterangan dari Mendagri, baru bansos tu kalua. Tahun lalu, diam2 Pemda Sumbar akan memberikan bansos untuk Sapari Dakwah PKS Rp1,9 M. Sudah diatur sedemikian rupa oleh Kadinsos dan Sekda. Tapi karena disorot DPRD, akhirnya dibatalkan dan gubernur mengaku tidak tahu. Atas tindakan ini, Mendagri menegur Sekda Sumbar. Jadi, bisa jadi (dugaan ambo), LKAAM ndak dapek bantuan karena Ketuanyo urang Golkarhe...he Salam, Syaf AL/50, Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: rn.amiroed...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 9 Feb 2014 14:52:21 To: R@ntau-net Email Group Rantaunetrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away Pak ZA, suatu pertanyaan besar bagi saya kenapa LKAAM tidak lagi mendapat Dana krn dilarang Pemerintah?, kenapa Pemerintah sampai melarang apakah LKAAM melanggar Hukum atau bagaimana? Tolong ambo dijalehkan bagi yg mengetahui permasalahannya, terimo kasih Wass Roy Noviar Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Zorion Anas zori...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 9 Feb 2014 20:02:23 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Adat Minang never dies, it only fade away Sungguh memprihatinkan bagi LKAAM, 2 tahun tidak mendapat bantuan APBD, krn dilarang pemerintah. Otomatis tugas pembinaan adat macet, seperti disampaikan Ketua LKAAM tadi sore di TVRI Sumbar. Adat minang akan menghilang? Seperti kutipan Gen Mac Arthur, the old soldiers never die, they only fade away. Adat minang mungkin tidak akan mati. Cuma akan menghilang. Kesungguhan pimpinan daerah memelihara tradisi adat mungkin juga akan meluntur. ABSSBK hanya akan menjadi ucapan keramat saja. Minang tidak lagi akan menjadi adat yang dibanggakan sementara adat Sunda, Jawa, Bugis dll terus kokoh dgn tradisi mereka. Kepada siapa harus mengadu? Salam, Zorion Anas, 58, Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
[R@ntau-Net] Re: Adat Minang never dies, it only fade away
Assalamu'alaikumWW' Sanak sapalanta n.a.h, Walau umur sudah kepala 7, keikutsertaan saya di palanta ini utamanya adalah untuk belajar mengenai Minangkabau melalui bermacam topik dan fenomena yang dibahas di palanta ini dengan beragam tingkat kedalaman, keluasan, dan keseriusan dari member yang ikut dalam pembahasan. Hari ini kembali ada pembahasan mengenai LKAAM yang sepak terjang dan kinerjanya sering masuk dalam pembahasan. Ini pembahasan yang bagi saya menjadi menarik karena keberadaan, kiprah, fungsi dan peranan lembaga yang satu ini sependek pengetahuan saya memang tidak jelas. Sekurangnya ada 3 tautan berikut ini yang menarik untuk dikomentari atau dibahas, walau ada yang bukan merupakan tulisan baru. https://www.facebook.com/notes/pituah-adat-minangkabau/lkaam-organisasi-ditembak-patuih/164136390268302?comment_id=1730194 http://id.wikipedia.org/wiki/LKAAM http://padangekspres.co.id/?news=beritaid=48990 Saya ingin menyimak bagaimana pembahasan selanjutnya dari topik menarik ini. Maaf wasalam, Epy Buchari L-70+ Ciputat Baru On Sunday, February 9, 2014 8:02:23 PM UTC+7, Zorion wrote: Sungguh memprihatinkan bagi LKAAM, 2 tahun tidak mendapat bantuan APBD, krn dilarang pemerintah. Otomatis tugas pembinaan adat macet, seperti disampaikan Ketua LKAAM tadi sore di TVRI Sumbar. Adat minang akan menghilang? Seperti kutipan Gen Mac Arthur, the old soldiers never die, they only fade away. Adat minang mungkin tidak akan mati. Cuma akan menghilang. Kesungguhan pimpinan daerah memelihara tradisi adat mungkin juga akan meluntur. ABSSBK hanya akan menjadi ucapan keramat saja. Minang tidak lagi akan menjadi adat yang dibanggakan sementara adat Sunda, Jawa, Bugis dll terus kokoh dgn tradisi mereka. Kepada siapa harus mengadu? Salam, Zorion Anas, 58, Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Re: Adat Minang never dies, it only fade away
Pak Epy, ingin bana awak mambaco berita dikoran nan bunyinyo : Gubernur dan para bupati walikota se Sumbar melakukan rapat khusus seharian membicarakan tentang pelestarian adat dan tradisi budaya Minangkabau. Tampaknyo tidak akan pernah muncul berita taka itu. Kini kito bisa gigik jari sajo. Salam, Zorion Anas, 58, Padang Pada 2014 2 10 00:59, Epy Buchari epybuch...@gmail.com menulis: Assalamu'alaikumWW' Sanak sapalanta n.a.h, Walau umur sudah kepala 7, keikutsertaan saya di palanta ini utamanya adalah untuk belajar mengenai Minangkabau melalui bermacam topik dan fenomena yang dibahas di palanta ini dengan beragam tingkat kedalaman, keluasan, dan keseriusan dari member yang ikut dalam pembahasan. Hari ini kembali ada pembahasan mengenai LKAAM yang sepak terjang dan kinerjanya sering masuk dalam pembahasan. Ini pembahasan yang bagi saya menjadi menarik karena keberadaan, kiprah, fungsi dan peranan lembaga yang satu ini sependek pengetahuan saya memang tidak jelas. Sekurangnya ada 3 tautan berikut ini yang menarik untuk dikomentari atau dibahas, walau ada yang bukan merupakan tulisan baru. https://www.facebook.com/notes/pituah-adat-minangkabau/lkaam-organisasi-ditembak-patuih/164136390268302?comment_id=1730194 http://id.wikipedia.org/wiki/LKAAM http://padangekspres.co.id/?news=beritaid=48990 Saya ingin menyimak bagaimana pembahasan selanjutnya dari topik menarik ini. Maaf wasalam, Epy Buchari L-70+ Ciputat Baru On Sunday, February 9, 2014 8:02:23 PM UTC+7, Zorion wrote: Sungguh memprihatinkan bagi LKAAM, 2 tahun tidak mendapat bantuan APBD, krn dilarang pemerintah. Otomatis tugas pembinaan adat macet, seperti disampaikan Ketua LKAAM tadi sore di TVRI Sumbar. Adat minang akan menghilang? Seperti kutipan Gen Mac Arthur, the old soldiers never die, they only fade away. Adat minang mungkin tidak akan mati. Cuma akan menghilang. Kesungguhan pimpinan daerah memelihara tradisi adat mungkin juga akan meluntur. ABSSBK hanya akan menjadi ucapan keramat saja. Minang tidak lagi akan menjadi adat yang dibanggakan sementara adat Sunda, Jawa, Bugis dll terus kokoh dgn tradisi mereka. Kepada siapa harus mengadu? Salam, Zorion Anas, 58, Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Penarikan SLTP/SLTA/SMK, PT/UN ke jorong/nagari
ke rantaunet Penarikan SLTP/SLTA/SMK sederajat dan PT/UN dari KOTA ke JORONG/NAGARI dengan semboyan Baliak Ba Nagari, Kembali ba Surau Sanak-sanak di RN n.a.h, silahkan beri komentar Karena mahalnya biaya pendidikan, maka sudah saatnya dipikirkan oleh pakar pendidikan, pejabat daerah, pemuka msyarakat, KAN dan Bundo Kanduang di nagari untuk menarik SLTP/SLTA/SMK, Perguruan Tinggi/Universitas ke Jorong/nagari masing masing. SLTP Sekarang ini memang sudah ada di tingkat nagari, tapi kadang kadang hanya ada satu SMP (pendidikan dasar menurut UU) untuk 3 dan 4 nagari. Sedangkan nagari biasanya terdiri dari 3 jorong atau lebih yang terpencar diarea nagari dengan jarak 2- 3 km SLTA/SMK sederajat Terdapat hampir sudah ada dikota kecamatan namun ada yang berjarak 10 km dari nagari anak didik. Anak/peserta didik harus kos, kalau tidak harus menanggung transportasi dengan segala sesikonya. PERGURUAN TINGGI / UNIVERSITAS Perguruan Tinggi Negeri hampir semuanya berada di ibu kota propinsi, mungkin ada satu dua di ibu kota kabupaten. Yang di ibu kota Kabupaten kebanyakan PT/UN Swasta dan yang swasta ini hampir semuanya bersifat bisnis. Biaya pendidikan ini, makin lama akan semakin mahal disebabkan inflasi, kebutuhan sarana belajar (yang harus didatangkan dari luar) dan sebagainya, hal ini akan menyulitkan bagi anak nagari yang ingin mendapatkan mendidikan lanjuta. Bagi anak-anak pegawai / PNS , aparat dan yang menerima uang / bulan dengan SK Negara/pemerintah atau pekerja yang golongan menegah ke atas, mungkin bisa mengikuti irama mahalnya biaya pendidikan ini. Tapi bagi golongan menengah kebawah, baik petani maupun pekerja / buruh akan sulit mengikuti irama tersebut. Mereka inilah yang terbanyak bermukim di jorong/nagari, akhirnya anak didik harus putus sekolah, pendidikan yang dicapai stop sampai disitu. Akibatnya yang bisa maju hanya anak-anak golongan menengah keatas. Anak golongan menengah kebawah akan tetap tertinggal dibawah dari segala segi gerak kehidupan. Selanjutnya juga, pembagian jabatan dan kue negeri ini, sebagian besar hanya akan dinikmati oleh anak-anak golongan menengah keatas itu juga ! Untuk bisa penduduk mendapatkan pendidikan yang merata artinya semua penduduk di jorong/nagari bisa sampai ke PT/UN minimal strata 1, maka, pemerintah dan masyarakat harus jeput bola yaitu dengan menghadirkan ruang belajar SLTP, SLTA, PT/UN di desa dengan memanfaatkan area surau dan mesjid untuk ruang belajar. Pemerintah hanya membantu tenaga Guru dan Laboratorium. Catatan: Banyak surau dan Rumah Gadang yang menganggur ! Memang sudah ada bea siswa, tapi kalau untuk menembus ke SLTP saja belum bisa bagaimana akan memanfaatkan beasiswa ini. Kalau toh ada golongan menengah kebawah ini yang bisa tembus ke SLTP, SLTA dan PT/UN namun tetap juga banyak isolasi dan sulit untuk mendapatkan akses ke bea siswa itu; akhirnya yang banyak dapat bea siwa itu, golongan menengah keatas juga. Apalagi untuk mendapatkan bea siswa luar negeri, ini jauh lebih sulit lagi. Mungkin ada satu dua, tapi perjuanganya kadang sudah diluar kewajaran yang ditempuh ana-anak golongan menengah keatas. Untuk renungan kita bersama Wass, Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Re: Adat Minang never dies, it only fade away
Sdr Zorion, Bagus, tapi kenapa tak diteruskan jika itu penting untuk diketahui bersama, walau sampai 100 atau 1000 pun. MN On Monday, February 10, 2014 6:53 AM, Zorion Anas zori...@gmail.com wrote: Pak Epy, ingin bana awak mambaco berita dikoran nan bunyinyo : Gubernur dan para bupati walikota se Sumbar melakukan rapat khusus seharian membicarakan tentang pelestarian adat dan tradisi budaya Minangkabau. Tampaknyo tidak akan pernah muncul berita taka itu. Kini kito bisa gigik jari sajo. Salam, Zorion Anas, 58, Padang Pada 2014 2 10 00:59, Epy Buchari epybuch...@gmail.com menulis: Assalamu'alaikumWW' Sanak sapalanta n.a.h, Walau umur sudah kepala 7, keikutsertaan saya di palanta ini utamanya adalah untuk belajar mengenai Minangkabau melalui bermacam topik dan fenomena yang dibahas di palanta ini dengan beragam tingkat kedalaman, keluasan, dan keseriusan dari member yang ikut dalam pembahasan. Hari ini kembali ada pembahasan mengenai LKAAM yang sepak terjang dan kinerjanya sering masuk dalam pembahasan. Ini pembahasan yang bagi saya menjadi menarik karena keberadaan, kiprah, fungsi dan peranan lembaga yang satu ini sependek pengetahuan saya memang tidak jelas. Sekurangnya ada 3 tautan berikut ini yang menarik untuk dikomentari atau dibahas, walau ada yang bukan merupakan tulisan baru. https://www.facebook.com/notes/pituah-adat-minangkabau/lkaam-organisasi-ditembak-patuih/164136390268302?comment_id=1730194 http://id.wikipedia.org/wiki/LKAAM http://padangekspres.co.id/?news=beritaid=48990 Saya ingin menyimak bagaimana pembahasan selanjutnya dari topik menarik ini. Maaf wasalam, Epy Buchari L-70+ Ciputat Baru On Sunday, February 9, 2014 8:02:23 PM UTC+7, Zorion wrote: Sungguh memprihatinkan bagi LKAAM, 2 tahun tidak mendapat bantuan APBD, krn dilarang pemerintah. Otomatis tugas pembinaan adat macet, seperti disampaikan Ketua LKAAM tadi sore di TVRI Sumbar. Adat minang akan menghilang? Seperti kutipan Gen Mac Arthur, the old soldiers never die, they only fade away. Adat minang mungkin tidak akan mati. Cuma akan menghilang. Kesungguhan pimpinan daerah memelihara tradisi adat mungkin juga akan meluntur. ABSSBK hanya akan menjadi ucapan keramat saja. Minang tidak lagi akan menjadi adat yang dibanggakan sementara adat Sunda, Jawa, Bugis dll terus kokoh dgn tradisi mereka. Kepada siapa harus mengadu? Salam, Zorion Anas, 58, Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
Re: [R@ntau-Net] Re: Adat Minang never dies, it only fade away
Tarimokasih pak MN, yo kalau ambo dimuko PC, ambo elaborasi lbh banyak, berdasarkan penglihatan dan pengamatan ambo. Salam, Zorion Anas, 58, Padang Pada 2014 2 10 07:25, Mochtar Naim mochtarn...@yahoo.com menulis: Sdr Zorion, Bagus, tapi kenapa tak diteruskan jika itu penting untuk diketahui bersama, walau sampai 100 atau 1000 pun. MN On Monday, February 10, 2014 6:53 AM, Zorion Anas zori...@gmail.com wrote: Pak Epy, ingin bana awak mambaco berita dikoran nan bunyinyo : Gubernur dan para bupati walikota se Sumbar melakukan rapat khusus seharian membicarakan tentang pelestarian adat dan tradisi budaya Minangkabau. Tampaknyo tidak akan pernah muncul berita taka itu. Kini kito bisa gigik jari sajo. Salam, Zorion Anas, 58, Padang Pada 2014 2 10 00:59, Epy Buchari epybuch...@gmail.com menulis: Assalamu'alaikumWW' Sanak sapalanta n.a.h, Walau umur sudah kepala 7, keikutsertaan saya di palanta ini utamanya adalah untuk belajar mengenai Minangkabau melalui bermacam topik dan fenomena yang dibahas di palanta ini dengan beragam tingkat kedalaman, keluasan, dan keseriusan dari member yang ikut dalam pembahasan. Hari ini kembali ada pembahasan mengenai LKAAM yang sepak terjang dan kinerjanya sering masuk dalam pembahasan. Ini pembahasan yang bagi saya menjadi menarik karena keberadaan, kiprah, fungsi dan peranan lembaga yang satu ini sependek pengetahuan saya memang tidak jelas. Sekurangnya ada 3 tautan berikut ini yang menarik untuk dikomentari atau dibahas, walau ada yang bukan merupakan tulisan baru. https://www.facebook.com/notes/pituah-adat-minangkabau/lkaam-organisasi-ditembak-patuih/164136390268302?comment_id=1730194 http://id.wikipedia.org/wiki/LKAAM http://padangekspres.co.id/?news=beritaid=48990 Saya ingin menyimak bagaimana pembahasan selanjutnya dari topik menarik ini. Maaf wasalam, Epy Buchari L-70+ Ciputat Baru On Sunday, February 9, 2014 8:02:23 PM UTC+7, Zorion wrote: Sungguh memprihatinkan bagi LKAAM, 2 tahun tidak mendapat bantuan APBD, krn dilarang pemerintah. Otomatis tugas pembinaan adat macet, seperti disampaikan Ketua LKAAM tadi sore di TVRI Sumbar. Adat minang akan menghilang? Seperti kutipan Gen Mac Arthur, the old soldiers never die, they only fade away. Adat minang mungkin tidak akan mati. Cuma akan menghilang. Kesungguhan pimpinan daerah memelihara tradisi adat mungkin juga akan meluntur. ABSSBK hanya akan menjadi ucapan keramat saja. Minang tidak lagi akan menjadi adat yang dibanggakan sementara adat Sunda, Jawa, Bugis dll terus kokoh dgn tradisi mereka. Kepada siapa harus mengadu? Salam, Zorion Anas, 58, Padang -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya,
Re: [R@ntau-Net] Penarikan SLTP/SLTA/SMK, PT/UN ke jorong/nagari
Pak Maturidi, Jadi aratinyo, kalau ado 1 univ utk 1 Nagari sajo, mako di Sumbar ko sajo akan ado 1.000 univ di 1.000 nagari jiko kini ado 1.000 nagari di Sumbar. A co lah bara banyaknyo Desa di seluruh Indonesia, dan sakitu pulolah banyaknyo universitas di seluruh Indonesia. Iyo baitu? Galak ambo ciek lu. MN On Monday, February 10, 2014 7:33 AM, Maturidi Donsan maturid...@gmail.com wrote: ke rantaunet Penarikan SLTP/SLTA/SMK sederajat dan PT/UN dari KOTA ke JORONG/NAGARI dengan semboyan Baliak Ba Nagari, Kembali ba Surau Sanak-sanak di RN n.a.h, silahkan beri komentar Karena mahalnya biaya pendidikan, maka sudah saatnya dipikirkan oleh pakar pendidikan, pejabat daerah, pemuka msyarakat, KAN dan Bundo Kanduang di nagari untuk menarik SLTP/SLTA/SMK, Perguruan Tinggi/Universitas ke Jorong/nagari masing masing. SLTP Sekarang ini memang sudah ada di tingkat nagari, tapi kadang kadang hanya ada satu SMP (pendidikan dasar menurut UU) untuk 3 dan 4 nagari. Sedangkan nagari biasanya terdiri dari 3 jorong atau lebih yang terpencar diarea nagari dengan jarak 2- 3 km SLTA/SMK sederajat Terdapat hampir sudah ada dikota kecamatan namun ada yang berjarak 10 km dari nagari anak didik. Anak/peserta didik harus kos, kalau tidak harus menanggung transportasi dengan segala sesikonya. PERGURUAN TINGGI / UNIVERSITAS Perguruan Tinggi Negeri hampir semuanya berada di ibu kota propinsi, mungkin ada satu dua di ibu kota kabupaten. Yang di ibu kota Kabupaten kebanyakan PT/UN Swasta dan yang swasta ini hampir semuanya bersifat bisnis. Biaya pendidikan ini, makin lama akan semakin mahal disebabkan inflasi, kebutuhan sarana belajar (yang harus didatangkan dari luar) dan sebagainya, hal ini akan menyulitkan bagi anak nagari yang ingin mendapatkan mendidikan lanjuta. Bagi anak-anak pegawai / PNS , aparat dan yang menerima uang / bulan dengan SK Negara/pemerintah atau pekerja yang golongan menegah ke atas, mungkin bisa mengikuti irama mahalnya biaya pendidikan ini. Tapi bagi golongan menengah kebawah, baik petani maupun pekerja / buruh akan sulit mengikuti irama tersebut. Mereka inilah yang terbanyak bermukim di jorong/nagari, akhirnya anak didik harus putus sekolah, pendidikan yang dicapai stop sampai disitu. Akibatnya yang bisa maju hanya anak-anak golongan menengah keatas. Anak golongan menengah kebawah akan tetap tertinggal dibawah dari segala segi gerak kehidupan. Selanjutnya juga, pembagian jabatan dan kue negeri ini, sebagian besar hanya akan dinikmati oleh anak-anak golongan menengah keatas itu juga ! Untuk bisa penduduk mendapatkan pendidikan yang merata artinya semua penduduk di jorong/nagari bisa sampai ke PT/UN minimal strata 1, maka, pemerintah dan masyarakat harus jeput bola yaitu dengan menghadirkan ruang belajar SLTP, SLTA, PT/UN di desa dengan memanfaatkan area surau dan mesjid untuk ruang belajar. Pemerintah hanya membantu tenaga Guru dan Laboratorium. Catatan: Banyak surau dan Rumah Gadang yang menganggur ! Memang sudah ada bea siswa, tapi kalau untuk menembus ke SLTP saja belum bisa bagaimana akan memanfaatkan beasiswa ini. Kalau toh ada golongan menengah kebawah ini yang bisa tembus ke SLTP, SLTA dan PT/UN namun tetap juga banyak isolasi dan sulit untuk mendapatkan akses ke bea siswa itu; akhirnya yang banyak dapat bea siwa itu, golongan menengah keatas juga. Apalagi untuk mendapatkan bea siswa luar negeri, ini jauh lebih sulit lagi. Mungkin ada satu dua, tapi perjuanganya kadang sudah diluar kewajaran yang ditempuh ana-anak golongan menengah keatas. Untuk renungan kita bersama Wass, Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi
[R@ntau-Net] Kabar Duka
Innalillahi wa inna ilahi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah saudara kami Dr Burhanuddin Syabirin tadi subuh 10 feb 2014 di RSHS, rumah duka di jl sukarajin . Insya Allah dimakamkan hr ini. Kepada dunsanak yg mengenal beliau kami mohon dimaafkan kesalahannnya. Wass An keluarga almarhum. Jang Samik -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
(OOT) Bandung Ingin Tiru Bengkulu ... Re: [R@ntau-Net] (OOT) Wali Kota Siapkan Hadiah Innova untuk Warga yang Rajin Shalat
Masih soal ajakan shalat berbonus Innova. Dari Bengkulu kini menggelinding ke Bandung. Akankah menjadi tren baru di 2014? Wass, ANB 45, Cibubur * * * News http://news.kompas.com/ / Regional http://regional.kompas.com/Innova untuk yang Rajin Shalat, Ridwan Kamil Ingin Tiru Wali Kota Bengkulu Minggu, 9 Februari 2014 | 16:49 WIB KOMPAS.com/Putra Prima PerdanaWali Kota Bandung, Ridwan Kamil, meresmikan pusat penjualan perlengkapan olahraga luar ruang, Outlive The International Outdoors Store, di Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Minggu (9/2/2014). *BANDUNG, KOMPAS.com *-- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memuji langkah Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan yang akan memberikan hadiah untuk warganya yang rajin shalat. Menurut Emil--sapaan akrab Ridwan Kamil, bukan tidak mungkin Kota Bandung akan meniru kebijakan Helmi tersebut. Kalau yang baik-baik *mah*, saya tirulah, kata Emil di Cikutra, Kota Bandung, Sabtu (8/2/2014). Emil berharap kebijakan tersebut nantinya bisa menambah perbendaharaan program positif yang ingin diwujudkannya sebagai wali kota. Pada intinya Bandung harus jadi kumpulan kegiatan-kegiatan yang positif, kata dia. Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan menyediakan hadiah berupa berangkat haji, umrah, dan mobil Toyota Innova milik pribadinya bagi warga daerah itu jika rajin shalat dzuhur berjemaah di Masjid At-Taqwa setiap hari Rabu. Penulis: Kontributor Bandung, Putra Prima PerdanaEditor: Glori K. Wadrianto *- Rapat Rutin Pengurus Serikat Harus Tetap Ada. **Karena Disitulah Hati, Jiwa Dan Semangat Pengurus Dipertemukan, Diingatkan Dan Dipersatukan -* *Salam dan Terima Kasih,* *Dedi Suryadi* _ *Sukses Seringkali Datang Pada Mereka Yang Berani Bertindak Dan * **Jarang Menghampiri Penakut Yang Tidak Berani Mengambil Konsekuensi (Jawaharlal Nehru**)* * The Best Human Being Among of You is The Most Beneficial for The Others (Hadith by Bukhari) --- Kasihilah Yang Di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan Mengasihimu... .* Love What On Earth, Then What On Sky Will Love You ... Pada 7 Februari 2014 16.48, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.orgmenulis: Ada komentar? Wass, ANB 45, Cibubur * * * http://regional.kompas.com/read/2014/02/06/1852457/Wali.Kota.Siapkan.Hadiah.Innova.untuk.Warga.yang.Rajin.Shalat News http://news.kompas.com/ / Regional http://regional.kompas.com/Wali Kota Siapkan Hadiah Innova untuk Warga yang Rajin Shalat Kamis, 6 Februari 2014 | 18:52 WIB kompas.com/FirmansyahWali Kota Bengkulu Helmi Hasan didampingi Wakil Wali Kota Patriana Sosialinda dalam sebuah acara beberapa waktu lalu *BENGKULU, KOMPAS.com --* Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan menyediakan hadiah berupa berangkat haji, umrah, dan mobil Toyota Innova milik pribadinya bagi warga daerah itu jika rajin shalat dzuhur berjemaah di Masjid At-Taqwa setiap hari Rabu. Saya memberikan motivasi agar masjid ramai tidak sepi, jadi masyarakat Kota Bengkulu yang rajin shalat dzuhur berjemaah akan mendapatkan umrah dan haji gratis serta hadiah bonus satu unit mobil jenis Toyota Innova milik pribadi saya, kata Helmi Hasan saat dihubungi via telepon, Kamis (6/2/2014). Adapun syarat untuk mendapatkan hadiah itu adalah harus melaksanakan salat dzuhur berturut-turut selama 40 kali, sedangkan untuk mendapatkan hadiah menunaikan ibadah haji gratis, masyarakat harus melaksanakan shalat dzuhur berjemaah secara berturut-turut selama 52 kali. Semuanya dilakukan setiap hari Rabu di Masjid Agung At-Taqwa. Selanjutnya, hadiah mobil pribadi miliknya itu akan diberikan berdasarkan penilaian warga mana yang paling konsisten mendirikan shalat dzuhur secara berjemaah lebih dari 52 kali. Adapun pemenangnya akan ditentukan sebanyak 100 orang berangkat haji dan umrah, dan akan disiapkan dana sebesar Rp 2,3 miliar dari APBD Kota Bengkulu. Lalu, dari 100 orang tersebut akan diseleksi siapa yang paling konsisten shalat berjemaah akan mendapatkan bonus hadiah mobil pribadi miliknya itu. Saat ini tim penilai tengah bekerja, yang langsung ditangani oleh Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu. Kegiatan ini akan dilakukan setiap tahun, tambah dia. Program ini, lanjut dia, merupakan motivasi bagi warga Kota Bengkulu untuk meramaikan masjid. Kegiatan ini merupakan satu dari delapan tekad yang kerap didengungkan oleh Kota Bengkulu, yakni Bengkuluku Religius. Adapun delapan tekad Bengkulu yakni, bersih, sehat, religius, indah, aman, peduli, kreatif, dan sejuk. --
Re: [R@ntau-Net] Penarikan SLTP/SLTA/SMK, PT/UN ke jorong/nagari
Tarimo kasih pak MN dan sanak di palanta n.a.h. Iko nan ka kito wacanakan pak MN, Tarimo kasih alah ado masukan pambuka jalan dari pak MN. Kalau acuannyo 100 % sisitim pendididkan nan dianut DIKNAS sampai 2014 ko io mungkin indak pas wacana SLTA/ sederajat/PT/UN masuak jorong/nagari ko do. Kalau awak taringek baa bana sulitnyo pendidikan Sekolah Dasar, dulu na,monyo sekolah Rakyat awal 50-an di Insdonesia termasuak Sumbar , makonyo kiniko ambo marasoan pulo baa bana sulitnyo pendidikan SLTA jo PT/UN bagi rakyat di jorong dan nagari. Caro pak M. Yamin sebagai Menteri PK waktu itu mengatasi keadaan sulit dalam bidang pendidikan mungkin bisa ditiru untuk diterapkan, kalau dulu SD masuak desa di seluruh Sumatera Tengah (SUMBAR, RIAU, JAMBI), sekarang kita rintis pula SLTA sederajat, PT/UN untuk masuk ke Jorong / Nagari untuk mengatasi kesulitan orang di Jorong/nagari mendapatkan pendidikan setingkat SLTA/PT/UN. Jadi pendidikan SLTA jo Pendidikan tinggi tu indak monopoli orang mampu ekonomis saja do, permudah lo urang di Jorong untuak mandapekannyo. Itu dulu pak MN, tapi jaan dibao galak lo. Kito tunggu baa lo pakar-pakar nan lain tarutamo bidang pendidikan , Sosial, KAN nagari da Bundo Kanduang. Wass, Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau Pada 10 Februari 2014 09.16, Mochtar Naim mochtarn...@yahoo.com menulis: Pak Maturidi, Jadi aratinyo, kalau ado 1 univ utk 1 Nagari sajo, mako di Sumbar ko sajo akan ado 1.000 univ di 1.000 nagari jiko kini ado 1.000 nagari di Sumbar. A co lah bara banyaknyo Desa di seluruh Indonesia, dan sakitu pulolah banyaknyo universitas di seluruh Indonesia. Iyo baitu? Galak ambo ciek lu. MN On Monday, February 10, 2014 7:33 AM, Maturidi Donsan maturid...@gmail.com wrote: ke rantaunet Penarikan SLTP/SLTA/SMK sederajat dan PT/UN dari KOTA ke JORONG/NAGARI dengan semboyan Baliak Ba Nagari, Kembali ba Surau Sanak-sanak di RN n.a.h, silahkan beri komentar Karena mahalnya biaya pendidikan, maka sudah saatnya dipikirkan oleh pakar pendidikan, pejabat daerah, pemuka msyarakat, KAN dan Bundo Kanduang di nagari untuk menarik SLTP/SLTA/SMK, Perguruan Tinggi/Universitas ke Jorong/nagari masing masing. SLTP Sekarang ini memang sudah ada di tingkat nagari, tapi kadang kadang hanya ada satu SMP (pendidikan dasar menurut UU) untuk 3 dan 4 nagari. Sedangkan nagari biasanya terdiri dari 3 jorong atau lebih yang terpencar diarea nagari dengan jarak 2- 3 km SLTA/SMK sederajat Terdapat hampir sudah ada dikota kecamatan namun ada yang berjarak 10 km dari nagari anak didik. Anak/peserta didik harus kos, kalau tidak harus menanggung transportasi dengan segala sesikonya. PERGURUAN TINGGI / UNIVERSITAS Perguruan Tinggi Negeri hampir semuanya berada di ibu kota propinsi, mungkin ada satu dua di ibu kota kabupaten. Yang di ibu kota Kabupaten kebanyakan PT/UN Swasta dan yang swasta ini hampir semuanya bersifat bisnis. Biaya pendidikan ini, makin lama akan semakin mahal disebabkan inflasi, kebutuhan sarana belajar (yang harus didatangkan dari luar) dan sebagainya, hal ini akan menyulitkan bagi anak nagari yang ingin mendapatkan mendidikan lanjuta. Bagi anak-anak pegawai / PNS , aparat dan yang menerima uang / bulan dengan SK Negara/pemerintah atau pekerja yang golongan menegah ke atas, mungkin bisa mengikuti irama mahalnya biaya pendidikan ini. Tapi bagi golongan menengah kebawah, baik petani maupun pekerja / buruh akan sulit mengikuti irama tersebut. Mereka inilah yang terbanyak bermukim di jorong/nagari, akhirnya anak didik harus putus sekolah, pendidikan yang dicapai stop sampai disitu. Akibatnya yang bisa maju hanya anak-anak golongan menengah keatas. Anak golongan menengah kebawah akan tetap tertinggal dibawah dari segala segi gerak kehidupan. Selanjutnya juga, pembagian jabatan dan kue negeri ini, sebagian besar hanya akan dinikmati oleh anak-anak golongan menengah keatas itu juga ! Untuk bisa penduduk mendapatkan pendidikan yang merata artinya semua penduduk di jorong/nagari bisa sampai ke PT/UN minimal strata 1, maka, pemerintah dan masyarakat harus jeput bola yaitu dengan menghadirkan ruang belajar SLTP, SLTA, PT/UN di desa dengan memanfaatkan area surau dan mesjid untuk ruang belajar. Pemerintah hanya membantu tenaga Guru dan Laboratorium. Catatan: Banyak surau dan Rumah Gadang yang menganggur ! Memang sudah ada bea siswa, tapi kalau untuk menembus ke SLTP saja belum bisa bagaimana akan memanfaatkan beasiswa ini. Kalau toh ada golongan menengah kebawah ini yang bisa tembus ke SLTP, SLTA dan PT/UN namun tetap juga banyak isolasi dan sulit untuk mendapatkan akses ke bea siswa itu; akhirnya yang banyak dapat bea siwa itu, golongan menengah keatas juga. Apalagi untuk mendapatkan bea siswa luar negeri, ini jauh lebih sulit lagi. Mungkin ada satu dua, tapi perjuanganya kadang sudah diluar kewajaran yang ditempuh ana-anak golongan menengah keatas. Untuk renungan kita bersama
Re: [R@ntau-Net] Kabar Duka
Semoga alm kembali dengan chusnul chotimah menghadap sang chalik amin Maturidi Pada 10 Februari 2014 09.34, M.A jangsamik...@gmail.com menulis: Innalillahi wa inna ilahi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah saudara kami Dr Burhanuddin Syabirin tadi subuh 10 feb 2014 di RSHS, rumah duka di jl sukarajin . Insya Allah dimakamkan hr ini. Kepada dunsanak yg mengenal beliau kami mohon dimaafkan kesalahannnya. Wass An keluarga almarhum. Jang Samik -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Penarikan SLTP/SLTA/SMK, PT/UN ke jorong/nagari
Pak Maturidi yang saya hormati, Akademi komunitas yang termaktub dalam UU No 12 Tahun 2013 tentang Pendidikan Tinggi mungkin sejalan dengan visi Bapak. Dalam Pasal 59 (7) (dengan cetak tebal dari saya): Akademi Komunitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu *yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus*. Selanjutnya dalam Pasal 81 (dengan cetak tebal dari saya): (1) Pemerintah bersama Pemerintah Daerah mengembangkan secara bertahap *paling sedikit 1 (satu) akademi komunitas dalam bidang yang sesuai dengan potensi unggulan daerah di kabupaten/kota dan/atau di daerah perbatasan*. (2) Akademi komunitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan *berbasis kebutuhan daerah untuk mempercepat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat*. Wassalaam, -- Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim (l. 1400 H/1980 M) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Kabar Duka
Innalillahi Wainnalillahi Rojiun, Allahummaghfir lahuu warhamhuu wa'aafihii wa'fu 'anhu wa akrim nuzuulahuu wa wassi' makdkhalahuu waghsilhu bil maa-i watstsalji walbaradi wa naqqihaa minal khathaayaa kamaa yunaqqatstsaubul abyadu minaddanasi wa abdilhu daaran khairam min daarihi wa ahlan khairam min ahlihii waa zaujan khairam min zaujilhii waqihi fitnatal qabri wa 'adzaabannari semoga keluarga yg ditinggalkan tabah dalam menghadapi cobaan ini, wassalam kami yg turut berduka cita Kel. Roy N. Amiroeddin Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: M.A jangsamik...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 10 Feb 2014 09:34:02 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Kabar Duka Innalillahi wa inna ilahi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah saudara kami Dr Burhanuddin Syabirin tadi subuh 10 feb 2014 di RSHS, rumah duka di jl sukarajin . Insya Allah dimakamkan hr ini. Kepada dunsanak yg mengenal beliau kami mohon dimaafkan kesalahannnya. Wass An keluarga almarhum. Jang Samik -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Contoh Biodata Anak Nagari per Jorong yang di kampung dan di rantau
Kawan2 se RN, Karano di kantua Wali Nagari ndak ado Daftar Warga Nagari nan langkok nan mamasuakkan warga nan marantau ka saduniaannyo, contoh di bawah bisa dipakai dengan kalau paralu manyasuaikannyo jo situasi Jorong dan Nagari masiang2. Silahkan. MN BIODATA WARGA TALUAK MUDIAK, Nagari Taluak IV Suku, Banuhampu, Agam YANG DI KAMPUANG DAN DI RANTAU Dibuat tgl ../../2014 Warga Taluak Mudiak (TM) yang di: (klik) A. Kampuang B. Luar Kampuang di SumBarat C. Luar SumBarat Suku: . Status sebagai: warga TM/sumando/isteri bukan warga TM Suami/isteri berasal dari: Nama lengkap: .. Gelar: Nama panggilan: ... Gender: ... Lk / ... Pr Alamat lengkap: .. No. Tel /HP: Email: . Umur sekarang (2014): . tahun Lahir tanggal: ../../ di . Pendidikan terakhir: .. di .. Gelar Kesarjanaan: ... Pekerjaan sekarang: . Di . Orang tua: Ibu Nama: . Umur:... th. Masih hidup/Sdh wafat Ayah Nama: . Umur: ... th. Masih hidup/Sdh wafat Anak2: Anak No. 1: Nama: . (lk/pr) Lahir tgl .../.../... Lahir di . Pendidikan sekarang/terakhir: . Anak No. 2 dst (sda) Catatan: -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Penarikan SLTP/SLTA/SMK, PT/UN ke jorong/nagari
Tarimo kasih sanak Ahmad Ridha, maaf kalau ambo salah pangia/ sapo, nan rancak tempelkan juo umua sanak saketek diujuang namo, tarimo kasih sakali lai sanak AR. Kalau ado kemauan penarikan pendidikan ko ke Jorong, pelaksanaannyo tantu sajo akan bertahap. Mungkin untuak pertamo harus disesuaikan dengan kebutuhan Jorong. Tarimo kasih sanak AR Wass, Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau Pada 10 Februari 2014 12.00, Ahmad Ridha ahmad.ri...@gmail.com menulis: Pak Maturidi yang saya hormati, Akademi komunitas yang termaktub dalam UU No 12 Tahun 2013 tentang Pendidikan Tinggi mungkin sejalan dengan visi Bapak. Dalam Pasal 59 (7) (dengan cetak tebal dari saya): Akademi Komunitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu *yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus*. Selanjutnya dalam Pasal 81 (dengan cetak tebal dari saya): (1) Pemerintah bersama Pemerintah Daerah mengembangkan secara bertahap *paling sedikit 1 (satu) akademi komunitas dalam bidang yang sesuai dengan potensi unggulan daerah di kabupaten/kota dan/atau di daerah perbatasan*. (2) Akademi komunitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan *berbasis kebutuhan daerah untuk mempercepat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat*. Wassalaam, -- Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim (l. 1400 H/1980 M) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Penarikan SLTP/SLTA/SMK, PT/UN ke jorong/nagari
Pak Maturidi, mohon maaf, saya salah ketik, seharusnya UU No 12 Tahun *2012*, bukan 2013*.* Di bawah nama saya ada tahun lahir saya, Pak. Wassalaam, -- Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim (l. 1400 H/1980 M) 2014-02-10 12:00 GMT+07:00 Ahmad Ridha ahmad.ri...@gmail.com: Pak Maturidi yang saya hormati, Akademi komunitas yang termaktub dalam UU No 12 Tahun 2013 tentang Pendidikan Tinggi mungkin sejalan dengan visi Bapak. Dalam Pasal 59 (7) (dengan cetak tebal dari saya): Akademi Komunitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu *yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus*. Selanjutnya dalam Pasal 81 (dengan cetak tebal dari saya): (1) Pemerintah bersama Pemerintah Daerah mengembangkan secara bertahap *paling sedikit 1 (satu) akademi komunitas dalam bidang yang sesuai dengan potensi unggulan daerah di kabupaten/kota dan/atau di daerah perbatasan*. (2) Akademi komunitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan *berbasis kebutuhan daerah untuk mempercepat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat*. Wassalaam, -- Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim (l. 1400 H/1980 M) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.