[...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'

2009-05-08 Terurut Topik muhammad syahreza

Assalamu'alaikum wr.wb.

Kebanyakan politikus bertipe opportunis. Politik pun menjadi lebih
dangkal maknanya karena orang opportunis. Karena yang mereka kejar
adalah kepentingan. kepentingan untuk mendapatkan kursi kekuasaan.
Kalau sudah duduk di kursi empuk kekuasaaan, biasanya kaum opportunis
melupakan semua janji-janji yang mereka buat pada konstituen
pendukungnya.
Kalangan politikus dan birokrat cendrung mempertahankan status quo
ketika menjabat, dalam arti kata perubahan yang mereka buat hanya
untuk kepentingan segelintir orang.



Hormat saya

Muhammad Syahreza

HP : 0811 193 646 / 0817 169 015

E-mail : muhammadsyahr...@gmail.com

Blog bisnis : http://ohiofreshyoghurt.multiply.com
Yoghurt segar rasa buah serasa es krim

Blog pribadi : http://muhammadsyahreza.wordpress.com

Setiap warga negara memiliki hak & kewajiban utk bela negara, jangan
tanya apa yg Indonesia sdh berikan pd kita, tapi tanya apa yg kita sdh
lakukan utk membuat Indonesia lebih baik?

Setiap pengusaha
sekecil apapun kita
semuda apapun kita
dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik!

Mulailah dari diri kita sendiri, jika setiap kita menjadi lebih baik,
maka Indonesia pasti menjadi lebih baik!

Kunjungi Sumbar online di :

www.west-sumatra.com
www.mentawaiislands.com
www.newsikuaiisland.com
www.visitminangkabau.com
www.aloitaresort.com/diving
www.cimbuak.net

--~--~-~--~~~---~--~~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~--~~~~--~~--~--~---



[...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'

2009-05-08 Terurut Topik rainal . rais
Uda Saaf... waktu kampanye...bajanji ingin membangun sumbar...pernah ambo 
batanyo..,jawabannyo samo spt uda Saaf katokan...aku'kan membuat UU..aku'kan 
berlevel nasional...tugas  aku  memikirkan Indonesia..tak sempatlah membangun 
kampuang...sedih juga kita mendengarnya...padahal dg duduknya di legislatif 
,eksekutif dan DPD..banyak yg bisa di lakukan utk ranah minang...minimal 
membangun kampungnya sendiri...biasanya kalau sdh tdk menjabat baru ada 
penyesalan...mungkin kata2 CINTA perlu kita dengungkan terus...Bukankah dengan 
"Cinta" kita mau korban apa saja? Wass ..Rainal Rais
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Dr.Saafroedin BAHAR" 

Date: Thu, 7 May 2009 23:38:38 
To: 
Subject: [...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'


Pak Rainal, susah juo ambo maminta pejabat publik untuak baranti mangecek dan 
untuak labiah banyak berbuat. Sabagai politikus, karajo baliau-baliau tu -- 
antaro lain -- kan memang mangecek. Kok inyo haniang sajo, saroman Megawati 
wakatu jadi presiden dulu -- kan latiah juo kito karano indak tahu kama awak 
akan inyo angkuik.
Mungkin nan paralu kito lakukan adolah manyigi apo nan baliau karajokan dalam 
jabatannyo. Kalau di DPR, manyigi apo sumbangannyo dalam tigo hal: mambuek 
undang-undang menyusun RAPBN, dan mengawasi pemerintah.
Sairiang jo itu paralu diparatikan apo kalakuannyo dalam KKN dan nan sarupo tu.


Wassalam,
Saafroedin Bahar 


--- On Fri, 5/8/09, rainal.r...@rantaunet.org  wrote:


From: rainal.r...@rantaunet.org 
Subject: [...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Friday, May 8, 2009, 12:48 PM


Uda Saaf..tolong kasih tahu sama pejabat2 kita baik executive maupun 
legislatif...jangan hanya bicara saja...berbuatlah segera...cape kita dengar 
$mereka bicar melulu...wass ..Rainal Rais jkt 65+
Powered by Telkomsel BlackBerry®
 


From: "Dr.Saafroedin BAHAR" 
Date: Thu, 7 May 2009 21:05:53 -0700 (PDT)
To: 
Subject: [...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'






Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,
Saya dukung penuh himbauan pak Irman Gusman ini, baik untuk tataran 
pemerintahan maupun -- atau apalagi -- untuk tataran kemasyarakatan.
Sudah lama saya melihat betapa terkotak-kotaknya cara kita berfikir, bukan 
hanya pada daerah tingkat dua dalam bidang pemerintahan, tetapi juga sampai 
pada tingkat nagari. [Adat salingka nagari]. Rasanya jarang sekali kita 
berfikir dan berbuat pada tataran 'Sumatera Barat' secara menyeluruh.
Sebagai akibatnya, sungguh sukar untuk mengadakan kegiatan yang bertingkat 
Sumbar. Salah satu contohnya adalah betapa terseok-seoknya upaya untuk 
merumuskan apa itu ABS SBK, yang dalam banyak hal kita nyatakan sebagai 'jati 
diri Minangkabau'.
Apakah bukan oleh karena cara berfikir yang sangat terfragmentaris ini peran 
kita orang Minangkabau sebagai suatu suku bangsa semakin lama semakin redup 
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena kita tidak mampu mewujudkan 
efek sinergi dari demikian besar jumlah kita dan demikian besar potensi kita 
secara perseorangan?


Wassalam,
Saafroedin Bahar


.. 



 






 






 





--~--~-~--~~~---~--~~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~--~~~~--~~--~--~---



[...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'

2009-05-07 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Pak Rainal, susah juo ambo maminta pejabat publik untuak baranti mangecek dan 
untuak labiah banyak berbuat. Sabagai politikus, karajo baliau-baliau tu -- 
antaro lain -- kan memang mangecek. Kok inyo haniang sajo, saroman Megawati 
wakatu jadi presiden dulu -- kan latiah juo kito karano indak tahu kama awak 
akan inyo angkuik.
Mungkin nan paralu kito lakukan adolah manyigi apo nan baliau karajokan dalam 
jabatannyo. Kalau di DPR, manyigi apo sumbangannyo dalam tigo hal: mambuek 
undang-undang menyusun RAPBN, dan mengawasi pemerintah.
Sairiang jo itu paralu diparatikan apo kalakuannyo dalam KKN dan nan sarupo tu.


Wassalam,
Saafroedin Bahar 


--- On Fri, 5/8/09, rainal.r...@rantaunet.org  wrote:


From: rainal.r...@rantaunet.org 
Subject: [...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Friday, May 8, 2009, 12:48 PM


Uda Saaf..tolong kasih tahu sama pejabat2 kita baik executive maupun 
legislatif...jangan hanya bicara saja...berbuatlah segera...cape kita dengar 
$mereka bicar melulu...wass ..Rainal Rais jkt 65+
Powered by Telkomsel BlackBerry®
 


From: "Dr.Saafroedin BAHAR" 
Date: Thu, 7 May 2009 21:05:53 -0700 (PDT)
To: 
Subject: [...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'






Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,
Saya dukung penuh himbauan pak Irman Gusman ini, baik untuk tataran 
pemerintahan maupun -- atau apalagi -- untuk tataran kemasyarakatan.
Sudah lama saya melihat betapa terkotak-kotaknya cara kita berfikir, bukan 
hanya pada daerah tingkat dua dalam bidang pemerintahan, tetapi juga sampai 
pada tingkat nagari. [Adat salingka nagari]. Rasanya jarang sekali kita 
berfikir dan berbuat pada tataran 'Sumatera Barat' secara menyeluruh.
Sebagai akibatnya, sungguh sukar untuk mengadakan kegiatan yang bertingkat 
Sumbar. Salah satu contohnya adalah betapa terseok-seoknya upaya untuk 
merumuskan apa itu ABS SBK, yang dalam banyak hal kita nyatakan sebagai 'jati 
diri Minangkabau'.
Apakah bukan oleh karena cara berfikir yang sangat terfragmentaris ini peran 
kita orang Minangkabau sebagai suatu suku bangsa semakin lama semakin redup 
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena kita tidak mampu mewujudkan 
efek sinergi dari demikian besar jumlah kita dan demikian besar potensi kita 
secara perseorangan?


Wassalam,
Saafroedin Bahar


.. 



 






 






 


--~--~-~--~~~---~--~~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~--~~~~--~~--~--~---



[...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'

2009-05-07 Terurut Topik rainal . rais
Uda Saaf..tolong kasih tahu sama pejabat2 kita baik executive maupun 
legislatif...jangan hanya bicara saja...berbuatlah segera...cape kita dengar 
$mereka bicar melulu...wass ..Rainal Rais jkt 65+
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Dr.Saafroedin BAHAR" 

Date: Thu, 7 May 2009 21:05:53 
To: 
Cc: Warni DARWIS; Ir. Raja Ermansyah  
YAMIN; Dr Mochtar NAIM; Prof Dr 
Djohermansyah DJOHAN; Prof. Dr Azyumardi  
AZRA
Subject: [...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'


Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,
Saya dukung penuh himbauan pak Irman Gusman ini, baik untuk tataran 
pemerintahan maupun -- atau apalagi -- untuk tataran kemasyarakatan.
Sudah lama saya melihat betapa terkotak-kotaknya cara kita berfikir, bukan 
hanya pada daerah tingkat dua dalam bidang pemerintahan, tetapi juga sampai 
pada tingkat nagari. [Adat salingka nagari]. Rasanya jarang sekali kita 
berfikir dan berbuat pada tataran 'Sumatera Barat' secara menyeluruh.
Sebagai akibatnya, sungguh sukar untuk mengadakan kegiatan yang bertingkat 
Sumbar. Salah satu contohnya adalah betapa terseok-seoknya upaya untuk 
merumuskan apa itu ABS SBK, yang dalam banyak hal kita nyatakan sebagai 'jati 
diri Minangkabau'.
Apakah bukan oleh karena cara berfikir yang sangat terfragmentaris ini peran 
kita orang Minangkabau sebagai suatu suku bangsa semakin lama semakin redup 
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena kita tidak mampu mewujudkan 
efek sinergi dari demikian besar jumlah kita dan demikian besar potensi kita 
secara perseorangan?


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, 
Pariaman; Bukik Surungan, Padang Panjang.)
"Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" 
When wealth is lost nothing is lost, when health is lost something is lost, but 
when character is lost everything is lost.
Ein Volk ohne Geschichte ist  ein Volk ohne Kultur.
Alternate e-mail addresses: 
saaf10...@gmail.com;

saafroedin.ba...@rantaunet.org
saafroedin.ba...@yahoo.com
 


--- On Fri, 5/8/09, Nofiardi  wrote:


From: Nofiardi 
Subject: [...@ntau-net] Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'
To: "Rantau Net" 
Date: Friday, May 8, 2009, 10:51 AM








WAKIL KETUA DPD RI IRMAN GUSMAN:
Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'
Kamis, 07/05/2009 14:59 WIB

padangmedia.com - JAKARTA – Semangat otonomi yang berlebihan di tingkat 
Kabupaten/Kota di Sumatera Barat bisa membuat kontraproduktif untuk 
mengedepankan Sumatera Barat atau Minangkabau dalam forum nasional. 

Menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, sekalipun 
otonomi daerah itu penekanannya ada di Kabupaten/Kota tetapi secara kultur 
orang membaca keminangkabauan itu melekat dengan Sumatera Barat sebagai 
provinsi. 

Kepada padangmedia.com di kantornya di gedung Nusantara III lantai 8 Senayan 
Jakarta, Irman mengatakan bahwa kompetisi antardaerah Kabupaten/Kota silahkan 
jalan terus dalam rangka pengembangan daerah, tetapi jangan lupakan pula bahwa 
kita punya provinsi juga. 

“Terlalu sering kita bicara atas nama Kabupaten/Kota bisa pula mengurangi 
semangat kebersamaan berprovinsi. Dalam pembangunan fisik mungkin kita akan 
banyak bicara dengan pendekatan Kabupaten/Kota, tapi pada tataran nilai-nilai, 
budaya, keminangkabauan, rasanya sangat tepat kalau kita semua bicar dengan 
pendekatan provinsi,” kata Irman. 

Ia melihat besarnya perhatian pemerintah pusat kepada Sumatera Barat tentu 
merupakan upaya rakyat Sumatera Barat. Ini tentu saja karena pemerintah pusat 
melihat secara keseluruhan Sumatera Barat layak dapat perhatian. 

Ego ke daerahan (Kabupaten/Kota) bisa membuat kita menggeser cara pandang kita 
dari semangat bersumaterabarat menjadi cara pandang kabupeten/kota saja.. 
Padahal dengan penyatuan cara pandang, kita akan jauih lebih kompak dan lebih 
kuat. “Satu daerah dengan daerah lain harus membangun sinergi untuk kemajuan 
Sumatera Barat ke depan,” kata Irman Gusman didampingi oleh Ketua PWI Sumbar, 
Basril Basyar.(eko)
 
http://www.padangmedia.com/v2/?mod=berita&id=4916
 The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you. 





--~--~-~--~~~---~--~~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
=

[...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'

2009-05-07 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,
Saya dukung penuh himbauan pak Irman Gusman ini, baik untuk tataran 
pemerintahan maupun -- atau apalagi -- untuk tataran kemasyarakatan.
Sudah lama saya melihat betapa terkotak-kotaknya cara kita berfikir, bukan 
hanya pada daerah tingkat dua dalam bidang pemerintahan, tetapi juga sampai 
pada tingkat nagari. [Adat salingka nagari]. Rasanya jarang sekali kita 
berfikir dan berbuat pada tataran 'Sumatera Barat' secara menyeluruh.
Sebagai akibatnya, sungguh sukar untuk mengadakan kegiatan yang bertingkat 
Sumbar. Salah satu contohnya adalah betapa terseok-seoknya upaya untuk 
merumuskan apa itu ABS SBK, yang dalam banyak hal kita nyatakan sebagai 'jati 
diri Minangkabau'.
Apakah bukan oleh karena cara berfikir yang sangat terfragmentaris ini peran 
kita orang Minangkabau sebagai suatu suku bangsa semakin lama semakin redup 
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena kita tidak mampu mewujudkan 
efek sinergi dari demikian besar jumlah kita dan demikian besar potensi kita 
secara perseorangan?


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, 
Pariaman; Bukik Surungan, Padang Panjang.)
"Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" 
When wealth is lost nothing is lost, when health is lost something is lost, but 
when character is lost everything is lost.
Ein Volk ohne Geschichte ist  ein Volk ohne Kultur.
Alternate e-mail addresses: 
saaf10...@gmail.com;

saafroedin.ba...@rantaunet.org
saafroedin.ba...@yahoo.com
 


--- On Fri, 5/8/09, Nofiardi  wrote:


From: Nofiardi 
Subject: [...@ntau-net] Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'
To: "Rantau Net" 
Date: Friday, May 8, 2009, 10:51 AM








WAKIL KETUA DPD RI IRMAN GUSMAN:
Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'
Kamis, 07/05/2009 14:59 WIB

padangmedia.com - JAKARTA – Semangat otonomi yang berlebihan di tingkat 
Kabupaten/Kota di Sumatera Barat bisa membuat kontraproduktif untuk 
mengedepankan Sumatera Barat atau Minangkabau dalam forum nasional. 

Menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, sekalipun 
otonomi daerah itu penekanannya ada di Kabupaten/Kota tetapi secara kultur 
orang membaca keminangkabauan itu melekat dengan Sumatera Barat sebagai 
provinsi. 

Kepada padangmedia.com di kantornya di gedung Nusantara III lantai 8 Senayan 
Jakarta, Irman mengatakan bahwa kompetisi antardaerah Kabupaten/Kota silahkan 
jalan terus dalam rangka pengembangan daerah, tetapi jangan lupakan pula bahwa 
kita punya provinsi juga. 

“Terlalu sering kita bicara atas nama Kabupaten/Kota bisa pula mengurangi 
semangat kebersamaan berprovinsi. Dalam pembangunan fisik mungkin kita akan 
banyak bicara dengan pendekatan Kabupaten/Kota, tapi pada tataran nilai-nilai, 
budaya, keminangkabauan, rasanya sangat tepat kalau kita semua bicar dengan 
pendekatan provinsi,” kata Irman. 

Ia melihat besarnya perhatian pemerintah pusat kepada Sumatera Barat tentu 
merupakan upaya rakyat Sumatera Barat. Ini tentu saja karena pemerintah pusat 
melihat secara keseluruhan Sumatera Barat layak dapat perhatian. 

Ego ke daerahan (Kabupaten/Kota) bisa membuat kita menggeser cara pandang kita 
dari semangat bersumaterabarat menjadi cara pandang kabupeten/kota saja.. 
Padahal dengan penyatuan cara pandang, kita akan jauih lebih kompak dan lebih 
kuat. “Satu daerah dengan daerah lain harus membangun sinergi untuk kemajuan 
Sumatera Barat ke depan,” kata Irman Gusman didampingi oleh Ketua PWI Sumbar, 
Basril Basyar.(eko)
 
http://www.padangmedia.com/v2/?mod=berita&id=4916
 The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you. 


--~--~-~--~~~---~--~~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===
Berhenti, kirim em

[...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar': Sumbar tidak Boleh Berkeluh Kesah

2009-05-07 Terurut Topik Nofiardi
WAKIL KETUA DPD RI IRMAN GUSMAN:

Sumbar tidak Boleh Berkeluh Kesah

Kamis, 07/05/2009 09:04 WIB


padangmedia.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI, Irman Gusman menyebutkan
bahwa sudah saatnya sekarang berhenti berkeluh kesah tentang keminimuman
potensi alam daerah. "Keluh kesah itu hanya akan membuat kita (Sumatera
Barat) jadi kerdil dan senantiasa kehilangan optimisme menuju masa
depan," kata Irman kepada padangmedia.com yang mewawancarainya di ruang
kerjanya di gedung Nusantara III lt.8 Senayan Jakarta, tadi malam. 

Ini diungkapkan Irman ketika kepadanya tiap kali ditanyakan apa solusi
dari ketidakadaan potensi sumber daya alam di Sumbar yang dapat
diandalkan. Menurutnya sudah saatnya berhenti berpikir seperti itu,
seolah-olah Sumatera Barat akan kiamat kalau hanya punya satu pabrik
semen, satu tambang batubara. 

"Jika dibandingkan dengan Riau tentu saja benar, kalau suber daya alam
seperti migas mereka lebih besar dibanding Sumbar. Begitu juga dengan
provinsi di Jawa yang punya banyak pabrik. Tapi Sumatera Barat tidak
perlu kecil hati dan tidak perlu pula kehilangan optimisme mengembangkan
daerah," ujar dia. 

Irman mengatakan, selama ini beberapa senior Sumbar sudah menyebutkan
pula hal ini, bahwa sumber daya manusia adalah hal yang akan menjadi
keunggulan Sumbar. Dan itu bisa dibanggakan. Presiden seperti Pak Harto
saja pernah menyebutkan bahwa potensi perantau Minang adalah sebuah
potennsi. "Dan belakangan Presiden SBY juga mengingatkan bahwa potensi
budaya dan kultur Minang juga sebuah potensi yang bisa mengangkat
Sumatera Barat ke permukaan yang lebih terhormat. Presiden sampai memuji
pola kerukunan tungku tigo sajarangan sebagai sebuah tempat persemaian
berdemokrasi di tanah air. Bukankah hal seperti itu sesuatu yang
membanggakan?" kata Irman yang baru saja memenangkan pemilihan anggota
DPD dengan raihan suara terbesar di Sumatera Barat itu. 

Kata Irman, sangat besar potensi Sumatera Barat menjadi center of
excellent terutama dengan keberadaan dunia pendidikan yang berkembang
pesat itu. Bahwa dunia pendidikan kelak akan sama besar kontribusi
pembanggaan daerahnya dengan pabrik semen PTSP, Batu Bara Sawahlunto
atau ratusan ribu hektar kebun sawit. Dari dulu hingga kini, SUmbar
dikenal sebagai basis pencetakan kader SDM unggul. "Ini hendaknya terus
dipacu dan ditingkatkan," katanya. 

Irman juga memberikan contoh bahwa di masa lalu (di masa perjuangan
kemerdekaan) orang Minang hanya 2,5 persen saja dari populasi orang
Indonesia, tetapi memberikan kontribusi hampir 25 persen dari pemimpin
nasional yang ikut menggerakkan semengat kemerdekaan dan kemudian
mempertahankan kemerdekaan itu. 

Oleh karena itu, Irman mengingatkan bahwa paham yang menyebutkan
Sumatera Barat hanya memiliki semen dan batubara saja adalah paham yang
apatis. "Contoh paling kongkret, lihat saja Singapura, apa sih sumber
daya alam yang mereka punyai? Lagi pula bergantung kepada hanya sumber
daya alam adalah sebuah kesia-siaan untuk masa depan anak cucu. SUmber
daya alam itu memiliki keterbatasan. Orang Arab boleh saja kaya dengan
minyak. Tapi kalau hasil minyakknya tidak mereka siapkan untuk pengganti
sumber pendapatan baru setelah kelak migas mereka kering, kiamatlah
mereka," kata Irman Gusman. 

Ia juga mengingatkan bahwa perhatian pemerintah pusat yang cukup besar
pada Sumatera Barat perlu diimbangi dengan membangun kreatifitas di
semua sektor. Termasuk sektor pemerintahan di daerah.(eko)

 

http://www.padangmedia.com/v2/?mod=berita&id=4910

 



From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On
Behalf Of Nofiardi
Sent: Friday, May 08, 2009 10:52 AM
To: Rantau Net
Subject: [...@ntau-net] Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'

 

WAKIL KETUA DPD RI IRMAN GUSMAN:

Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'

Kamis, 07/05/2009 14:59 WIB


padangmedia.com - JAKARTA - Semangat otonomi yang berlebihan di tingkat
Kabupaten/Kota di Sumatera Barat bisa membuat kontraproduktif untuk
mengedepankan Sumatera Barat atau Minangkabau dalam forum nasional. 

Menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman,
sekalipun otonomi daerah itu penekanannya ada di Kabupaten/Kota tetapi
secara kultur orang membaca keminangkabauan itu melekat dengan Sumatera
Barat sebagai provinsi. 






The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.

--~--~-~--~~~---~--~~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dar