[...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'
Assalamu'alaikum wr.wb. Kebanyakan politikus bertipe opportunis. Politik pun menjadi lebih dangkal maknanya karena orang opportunis. Karena yang mereka kejar adalah kepentingan. kepentingan untuk mendapatkan kursi kekuasaan. Kalau sudah duduk di kursi empuk kekuasaaan, biasanya kaum opportunis melupakan semua janji-janji yang mereka buat pada konstituen pendukungnya. Kalangan politikus dan birokrat cendrung mempertahankan status quo ketika menjabat, dalam arti kata perubahan yang mereka buat hanya untuk kepentingan segelintir orang. Hormat saya Muhammad Syahreza HP : 0811 193 646 / 0817 169 015 E-mail : muhammadsyahr...@gmail.com Blog bisnis : http://ohiofreshyoghurt.multiply.com Yoghurt segar rasa buah serasa es krim Blog pribadi : http://muhammadsyahreza.wordpress.com Setiap warga negara memiliki hak & kewajiban utk bela negara, jangan tanya apa yg Indonesia sdh berikan pd kita, tapi tanya apa yg kita sdh lakukan utk membuat Indonesia lebih baik? Setiap pengusaha sekecil apapun kita semuda apapun kita dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik! Mulailah dari diri kita sendiri, jika setiap kita menjadi lebih baik, maka Indonesia pasti menjadi lebih baik! Kunjungi Sumbar online di : www.west-sumatra.com www.mentawaiislands.com www.newsikuaiisland.com www.visitminangkabau.com www.aloitaresort.com/diving www.cimbuak.net --~--~-~--~~~---~--~~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner === Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~--~~~~--~~--~--~---
[...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'
Uda Saaf... waktu kampanye...bajanji ingin membangun sumbar...pernah ambo batanyo..,jawabannyo samo spt uda Saaf katokan...aku'kan membuat UU..aku'kan berlevel nasional...tugas aku memikirkan Indonesia..tak sempatlah membangun kampuang...sedih juga kita mendengarnya...padahal dg duduknya di legislatif ,eksekutif dan DPD..banyak yg bisa di lakukan utk ranah minang...minimal membangun kampungnya sendiri...biasanya kalau sdh tdk menjabat baru ada penyesalan...mungkin kata2 CINTA perlu kita dengungkan terus...Bukankah dengan "Cinta" kita mau korban apa saja? Wass ..Rainal Rais Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Dr.Saafroedin BAHAR" Date: Thu, 7 May 2009 23:38:38 To: Subject: [...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' Pak Rainal, susah juo ambo maminta pejabat publik untuak baranti mangecek dan untuak labiah banyak berbuat. Sabagai politikus, karajo baliau-baliau tu -- antaro lain -- kan memang mangecek. Kok inyo haniang sajo, saroman Megawati wakatu jadi presiden dulu -- kan latiah juo kito karano indak tahu kama awak akan inyo angkuik. Mungkin nan paralu kito lakukan adolah manyigi apo nan baliau karajokan dalam jabatannyo. Kalau di DPR, manyigi apo sumbangannyo dalam tigo hal: mambuek undang-undang menyusun RAPBN, dan mengawasi pemerintah. Sairiang jo itu paralu diparatikan apo kalakuannyo dalam KKN dan nan sarupo tu. Wassalam, Saafroedin Bahar --- On Fri, 5/8/09, rainal.r...@rantaunet.org wrote: From: rainal.r...@rantaunet.org Subject: [...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' To: RantauNet@googlegroups.com Date: Friday, May 8, 2009, 12:48 PM Uda Saaf..tolong kasih tahu sama pejabat2 kita baik executive maupun legislatif...jangan hanya bicara saja...berbuatlah segera...cape kita dengar $mereka bicar melulu...wass ..Rainal Rais jkt 65+ Powered by Telkomsel BlackBerry® From: "Dr.Saafroedin BAHAR" Date: Thu, 7 May 2009 21:05:53 -0700 (PDT) To: Subject: [...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya dukung penuh himbauan pak Irman Gusman ini, baik untuk tataran pemerintahan maupun -- atau apalagi -- untuk tataran kemasyarakatan. Sudah lama saya melihat betapa terkotak-kotaknya cara kita berfikir, bukan hanya pada daerah tingkat dua dalam bidang pemerintahan, tetapi juga sampai pada tingkat nagari. [Adat salingka nagari]. Rasanya jarang sekali kita berfikir dan berbuat pada tataran 'Sumatera Barat' secara menyeluruh. Sebagai akibatnya, sungguh sukar untuk mengadakan kegiatan yang bertingkat Sumbar. Salah satu contohnya adalah betapa terseok-seoknya upaya untuk merumuskan apa itu ABS SBK, yang dalam banyak hal kita nyatakan sebagai 'jati diri Minangkabau'. Apakah bukan oleh karena cara berfikir yang sangat terfragmentaris ini peran kita orang Minangkabau sebagai suatu suku bangsa semakin lama semakin redup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena kita tidak mampu mewujudkan efek sinergi dari demikian besar jumlah kita dan demikian besar potensi kita secara perseorangan? Wassalam, Saafroedin Bahar .. --~--~-~--~~~---~--~~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner === Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~--~~~~--~~--~--~---
[...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'
Pak Rainal, susah juo ambo maminta pejabat publik untuak baranti mangecek dan untuak labiah banyak berbuat. Sabagai politikus, karajo baliau-baliau tu -- antaro lain -- kan memang mangecek. Kok inyo haniang sajo, saroman Megawati wakatu jadi presiden dulu -- kan latiah juo kito karano indak tahu kama awak akan inyo angkuik. Mungkin nan paralu kito lakukan adolah manyigi apo nan baliau karajokan dalam jabatannyo. Kalau di DPR, manyigi apo sumbangannyo dalam tigo hal: mambuek undang-undang menyusun RAPBN, dan mengawasi pemerintah. Sairiang jo itu paralu diparatikan apo kalakuannyo dalam KKN dan nan sarupo tu. Wassalam, Saafroedin Bahar --- On Fri, 5/8/09, rainal.r...@rantaunet.org wrote: From: rainal.r...@rantaunet.org Subject: [...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' To: RantauNet@googlegroups.com Date: Friday, May 8, 2009, 12:48 PM Uda Saaf..tolong kasih tahu sama pejabat2 kita baik executive maupun legislatif...jangan hanya bicara saja...berbuatlah segera...cape kita dengar $mereka bicar melulu...wass ..Rainal Rais jkt 65+ Powered by Telkomsel BlackBerry® From: "Dr.Saafroedin BAHAR" Date: Thu, 7 May 2009 21:05:53 -0700 (PDT) To: Subject: [...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya dukung penuh himbauan pak Irman Gusman ini, baik untuk tataran pemerintahan maupun -- atau apalagi -- untuk tataran kemasyarakatan. Sudah lama saya melihat betapa terkotak-kotaknya cara kita berfikir, bukan hanya pada daerah tingkat dua dalam bidang pemerintahan, tetapi juga sampai pada tingkat nagari. [Adat salingka nagari]. Rasanya jarang sekali kita berfikir dan berbuat pada tataran 'Sumatera Barat' secara menyeluruh. Sebagai akibatnya, sungguh sukar untuk mengadakan kegiatan yang bertingkat Sumbar. Salah satu contohnya adalah betapa terseok-seoknya upaya untuk merumuskan apa itu ABS SBK, yang dalam banyak hal kita nyatakan sebagai 'jati diri Minangkabau'. Apakah bukan oleh karena cara berfikir yang sangat terfragmentaris ini peran kita orang Minangkabau sebagai suatu suku bangsa semakin lama semakin redup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena kita tidak mampu mewujudkan efek sinergi dari demikian besar jumlah kita dan demikian besar potensi kita secara perseorangan? Wassalam, Saafroedin Bahar .. --~--~-~--~~~---~--~~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner === Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~--~~~~--~~--~--~---
[...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'
Uda Saaf..tolong kasih tahu sama pejabat2 kita baik executive maupun legislatif...jangan hanya bicara saja...berbuatlah segera...cape kita dengar $mereka bicar melulu...wass ..Rainal Rais jkt 65+ Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Dr.Saafroedin BAHAR" Date: Thu, 7 May 2009 21:05:53 To: Cc: Warni DARWIS; Ir. Raja Ermansyah YAMIN; Dr Mochtar NAIM; Prof Dr Djohermansyah DJOHAN; Prof. Dr Azyumardi AZRA Subject: [...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya dukung penuh himbauan pak Irman Gusman ini, baik untuk tataran pemerintahan maupun -- atau apalagi -- untuk tataran kemasyarakatan. Sudah lama saya melihat betapa terkotak-kotaknya cara kita berfikir, bukan hanya pada daerah tingkat dua dalam bidang pemerintahan, tetapi juga sampai pada tingkat nagari. [Adat salingka nagari]. Rasanya jarang sekali kita berfikir dan berbuat pada tataran 'Sumatera Barat' secara menyeluruh. Sebagai akibatnya, sungguh sukar untuk mengadakan kegiatan yang bertingkat Sumbar. Salah satu contohnya adalah betapa terseok-seoknya upaya untuk merumuskan apa itu ABS SBK, yang dalam banyak hal kita nyatakan sebagai 'jati diri Minangkabau'. Apakah bukan oleh karena cara berfikir yang sangat terfragmentaris ini peran kita orang Minangkabau sebagai suatu suku bangsa semakin lama semakin redup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena kita tidak mampu mewujudkan efek sinergi dari demikian besar jumlah kita dan demikian besar potensi kita secara perseorangan? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, Pariaman; Bukik Surungan, Padang Panjang.) "Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" When wealth is lost nothing is lost, when health is lost something is lost, but when character is lost everything is lost. Ein Volk ohne Geschichte ist ein Volk ohne Kultur. Alternate e-mail addresses: saaf10...@gmail.com; saafroedin.ba...@rantaunet.org saafroedin.ba...@yahoo.com --- On Fri, 5/8/09, Nofiardi wrote: From: Nofiardi Subject: [...@ntau-net] Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' To: "Rantau Net" Date: Friday, May 8, 2009, 10:51 AM WAKIL KETUA DPD RI IRMAN GUSMAN: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' Kamis, 07/05/2009 14:59 WIB padangmedia.com - JAKARTA – Semangat otonomi yang berlebihan di tingkat Kabupaten/Kota di Sumatera Barat bisa membuat kontraproduktif untuk mengedepankan Sumatera Barat atau Minangkabau dalam forum nasional. Menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, sekalipun otonomi daerah itu penekanannya ada di Kabupaten/Kota tetapi secara kultur orang membaca keminangkabauan itu melekat dengan Sumatera Barat sebagai provinsi. Kepada padangmedia.com di kantornya di gedung Nusantara III lantai 8 Senayan Jakarta, Irman mengatakan bahwa kompetisi antardaerah Kabupaten/Kota silahkan jalan terus dalam rangka pengembangan daerah, tetapi jangan lupakan pula bahwa kita punya provinsi juga. “Terlalu sering kita bicara atas nama Kabupaten/Kota bisa pula mengurangi semangat kebersamaan berprovinsi. Dalam pembangunan fisik mungkin kita akan banyak bicara dengan pendekatan Kabupaten/Kota, tapi pada tataran nilai-nilai, budaya, keminangkabauan, rasanya sangat tepat kalau kita semua bicar dengan pendekatan provinsi,” kata Irman. Ia melihat besarnya perhatian pemerintah pusat kepada Sumatera Barat tentu merupakan upaya rakyat Sumatera Barat. Ini tentu saja karena pemerintah pusat melihat secara keseluruhan Sumatera Barat layak dapat perhatian. Ego ke daerahan (Kabupaten/Kota) bisa membuat kita menggeser cara pandang kita dari semangat bersumaterabarat menjadi cara pandang kabupeten/kota saja.. Padahal dengan penyatuan cara pandang, kita akan jauih lebih kompak dan lebih kuat. “Satu daerah dengan daerah lain harus membangun sinergi untuk kemajuan Sumatera Barat ke depan,” kata Irman Gusman didampingi oleh Ketua PWI Sumbar, Basril Basyar.(eko) http://www.padangmedia.com/v2/?mod=berita&id=4916 The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you. --~--~-~--~~~---~--~~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =
[...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar'
Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya dukung penuh himbauan pak Irman Gusman ini, baik untuk tataran pemerintahan maupun -- atau apalagi -- untuk tataran kemasyarakatan. Sudah lama saya melihat betapa terkotak-kotaknya cara kita berfikir, bukan hanya pada daerah tingkat dua dalam bidang pemerintahan, tetapi juga sampai pada tingkat nagari. [Adat salingka nagari]. Rasanya jarang sekali kita berfikir dan berbuat pada tataran 'Sumatera Barat' secara menyeluruh. Sebagai akibatnya, sungguh sukar untuk mengadakan kegiatan yang bertingkat Sumbar. Salah satu contohnya adalah betapa terseok-seoknya upaya untuk merumuskan apa itu ABS SBK, yang dalam banyak hal kita nyatakan sebagai 'jati diri Minangkabau'. Apakah bukan oleh karena cara berfikir yang sangat terfragmentaris ini peran kita orang Minangkabau sebagai suatu suku bangsa semakin lama semakin redup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena kita tidak mampu mewujudkan efek sinergi dari demikian besar jumlah kita dan demikian besar potensi kita secara perseorangan? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, Pariaman; Bukik Surungan, Padang Panjang.) "Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" When wealth is lost nothing is lost, when health is lost something is lost, but when character is lost everything is lost. Ein Volk ohne Geschichte ist ein Volk ohne Kultur. Alternate e-mail addresses: saaf10...@gmail.com; saafroedin.ba...@rantaunet.org saafroedin.ba...@yahoo.com --- On Fri, 5/8/09, Nofiardi wrote: From: Nofiardi Subject: [...@ntau-net] Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' To: "Rantau Net" Date: Friday, May 8, 2009, 10:51 AM WAKIL KETUA DPD RI IRMAN GUSMAN: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' Kamis, 07/05/2009 14:59 WIB padangmedia.com - JAKARTA – Semangat otonomi yang berlebihan di tingkat Kabupaten/Kota di Sumatera Barat bisa membuat kontraproduktif untuk mengedepankan Sumatera Barat atau Minangkabau dalam forum nasional. Menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, sekalipun otonomi daerah itu penekanannya ada di Kabupaten/Kota tetapi secara kultur orang membaca keminangkabauan itu melekat dengan Sumatera Barat sebagai provinsi. Kepada padangmedia.com di kantornya di gedung Nusantara III lantai 8 Senayan Jakarta, Irman mengatakan bahwa kompetisi antardaerah Kabupaten/Kota silahkan jalan terus dalam rangka pengembangan daerah, tetapi jangan lupakan pula bahwa kita punya provinsi juga. “Terlalu sering kita bicara atas nama Kabupaten/Kota bisa pula mengurangi semangat kebersamaan berprovinsi. Dalam pembangunan fisik mungkin kita akan banyak bicara dengan pendekatan Kabupaten/Kota, tapi pada tataran nilai-nilai, budaya, keminangkabauan, rasanya sangat tepat kalau kita semua bicar dengan pendekatan provinsi,” kata Irman. Ia melihat besarnya perhatian pemerintah pusat kepada Sumatera Barat tentu merupakan upaya rakyat Sumatera Barat. Ini tentu saja karena pemerintah pusat melihat secara keseluruhan Sumatera Barat layak dapat perhatian. Ego ke daerahan (Kabupaten/Kota) bisa membuat kita menggeser cara pandang kita dari semangat bersumaterabarat menjadi cara pandang kabupeten/kota saja.. Padahal dengan penyatuan cara pandang, kita akan jauih lebih kompak dan lebih kuat. “Satu daerah dengan daerah lain harus membangun sinergi untuk kemajuan Sumatera Barat ke depan,” kata Irman Gusman didampingi oleh Ketua PWI Sumbar, Basril Basyar.(eko) http://www.padangmedia.com/v2/?mod=berita&id=4916 The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you. --~--~-~--~~~---~--~~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner === Berhenti, kirim em
[...@ntau-net] Re: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar': Sumbar tidak Boleh Berkeluh Kesah
WAKIL KETUA DPD RI IRMAN GUSMAN: Sumbar tidak Boleh Berkeluh Kesah Kamis, 07/05/2009 09:04 WIB padangmedia.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI, Irman Gusman menyebutkan bahwa sudah saatnya sekarang berhenti berkeluh kesah tentang keminimuman potensi alam daerah. "Keluh kesah itu hanya akan membuat kita (Sumatera Barat) jadi kerdil dan senantiasa kehilangan optimisme menuju masa depan," kata Irman kepada padangmedia.com yang mewawancarainya di ruang kerjanya di gedung Nusantara III lt.8 Senayan Jakarta, tadi malam. Ini diungkapkan Irman ketika kepadanya tiap kali ditanyakan apa solusi dari ketidakadaan potensi sumber daya alam di Sumbar yang dapat diandalkan. Menurutnya sudah saatnya berhenti berpikir seperti itu, seolah-olah Sumatera Barat akan kiamat kalau hanya punya satu pabrik semen, satu tambang batubara. "Jika dibandingkan dengan Riau tentu saja benar, kalau suber daya alam seperti migas mereka lebih besar dibanding Sumbar. Begitu juga dengan provinsi di Jawa yang punya banyak pabrik. Tapi Sumatera Barat tidak perlu kecil hati dan tidak perlu pula kehilangan optimisme mengembangkan daerah," ujar dia. Irman mengatakan, selama ini beberapa senior Sumbar sudah menyebutkan pula hal ini, bahwa sumber daya manusia adalah hal yang akan menjadi keunggulan Sumbar. Dan itu bisa dibanggakan. Presiden seperti Pak Harto saja pernah menyebutkan bahwa potensi perantau Minang adalah sebuah potennsi. "Dan belakangan Presiden SBY juga mengingatkan bahwa potensi budaya dan kultur Minang juga sebuah potensi yang bisa mengangkat Sumatera Barat ke permukaan yang lebih terhormat. Presiden sampai memuji pola kerukunan tungku tigo sajarangan sebagai sebuah tempat persemaian berdemokrasi di tanah air. Bukankah hal seperti itu sesuatu yang membanggakan?" kata Irman yang baru saja memenangkan pemilihan anggota DPD dengan raihan suara terbesar di Sumatera Barat itu. Kata Irman, sangat besar potensi Sumatera Barat menjadi center of excellent terutama dengan keberadaan dunia pendidikan yang berkembang pesat itu. Bahwa dunia pendidikan kelak akan sama besar kontribusi pembanggaan daerahnya dengan pabrik semen PTSP, Batu Bara Sawahlunto atau ratusan ribu hektar kebun sawit. Dari dulu hingga kini, SUmbar dikenal sebagai basis pencetakan kader SDM unggul. "Ini hendaknya terus dipacu dan ditingkatkan," katanya. Irman juga memberikan contoh bahwa di masa lalu (di masa perjuangan kemerdekaan) orang Minang hanya 2,5 persen saja dari populasi orang Indonesia, tetapi memberikan kontribusi hampir 25 persen dari pemimpin nasional yang ikut menggerakkan semengat kemerdekaan dan kemudian mempertahankan kemerdekaan itu. Oleh karena itu, Irman mengingatkan bahwa paham yang menyebutkan Sumatera Barat hanya memiliki semen dan batubara saja adalah paham yang apatis. "Contoh paling kongkret, lihat saja Singapura, apa sih sumber daya alam yang mereka punyai? Lagi pula bergantung kepada hanya sumber daya alam adalah sebuah kesia-siaan untuk masa depan anak cucu. SUmber daya alam itu memiliki keterbatasan. Orang Arab boleh saja kaya dengan minyak. Tapi kalau hasil minyakknya tidak mereka siapkan untuk pengganti sumber pendapatan baru setelah kelak migas mereka kering, kiamatlah mereka," kata Irman Gusman. Ia juga mengingatkan bahwa perhatian pemerintah pusat yang cukup besar pada Sumatera Barat perlu diimbangi dengan membangun kreatifitas di semua sektor. Termasuk sektor pemerintahan di daerah.(eko) http://www.padangmedia.com/v2/?mod=berita&id=4910 From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf Of Nofiardi Sent: Friday, May 08, 2009 10:52 AM To: Rantau Net Subject: [...@ntau-net] Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' WAKIL KETUA DPD RI IRMAN GUSMAN: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' Kamis, 07/05/2009 14:59 WIB padangmedia.com - JAKARTA - Semangat otonomi yang berlebihan di tingkat Kabupaten/Kota di Sumatera Barat bisa membuat kontraproduktif untuk mengedepankan Sumatera Barat atau Minangkabau dalam forum nasional. Menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, sekalipun otonomi daerah itu penekanannya ada di Kabupaten/Kota tetapi secara kultur orang membaca keminangkabauan itu melekat dengan Sumatera Barat sebagai provinsi. The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you. --~--~-~--~~~---~--~~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dar