[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-15 Terurut Topik bandaro labiah
Assalamu'alaykum w.w.

Ibu Hifni
Penghargaan ambo nan satinggi-tingginyo ateh apo nan Ibu HIfni sampaikan di
bawahko, khususno :

*1. Sebagai bundokanduang didalam keluarga, ia harus menjadi limpapeh rumah
nan gadang, sehingga ia harus menjaga keutuhan dan harmoni keluarga besar
dengan dibekali dan bermodalkan harta pusaka agar ia dapat melaksanakan
tugas dan fungsi sosial yang didambakan adat istiadat.Sementara itu banyak
diantaranya masyarakat yang tidak memahami kegunaan dan tujuan penggunaan
harta itu. . *

kadang ado pulo nan indak paham tapi lah bak cando labiah pulo pado paham

2. *Saat ini, Ada sebagian kaum pria minang yang menghendaki pembagian harta
pusaka secara islam, karena mereka sudah tidak paham lagi dengan adat dan
budaya minang yang ditinggalkan karena pergi merantau*

kak tasuo nan batuak iko, bialah :

dari salayo ka singkarak,
singgah sabanta di ombilin
pado ka inyo awak ba mamak,
rancak ba mamak ka urang lain

3. *Sungguhpun demikian kondisi yang diuraikan diatas, sesungguhnya  Padusi
Minang  adalah wanita yang berbahagia didunia ini. Mengapa...??*
*- Ia didampingi oleh para kaum pria, yaitu di tangan kanannya ada sang
suami yang mengarahkan dirinya, karena ia adalah tulang rusuk bagi kaum pria
 tidak dikepala sang pria untuk dijadikan atasan, tidak pula dikaki untuk
dijadikan bawahan. Sedangkan dilengan kirinya terdapat saudara laki-lakinya
tempat ia mengajak berunding - bagaimana membimbing anak-anaknya . Bukankah
falsafah Minang menyatakan ; Anak dipangku oleh ayahnya dan dibimbing oleh
pamannya.*
**
sungguah, sabana sampai ka jantuang hati kalimat Ibu Hifni ko, lamo ambo
tamanuang, lai ko lah ado juo nan bapikia sarupo iko

sakali lai, penghargaan nan sangaik tinggi dari ambo

Wasssalamu'alaykum w.w.

Bandaro Labiah



Pada tanggal 14/07/08, HIFNI HFD [EMAIL PROTECTED] menulis:

   Assalamualaikum wr.wb.



 Ambo ikuik bergabung menanggapi subjek email iko, yang ditanggapi secara
 aktif oleh kaum bapak-bapak mulai berdasarkan pengalaman masa
 kecil dan keberhasilan sang bundanya mendidik dan mengentaskan
 anak-anaknya  menjadi urang .



 Beda dulu - beda sekarang. Tidak mudah untuk menjadi perempuan Minang dalam
 pembentukan kepribadian anak-anak minang kabau dimasa depan. Antara lain
 disebabkan :

 - gangguan terhadap etika dan moral yang sulit dikendalikan sementara arus
 globalisasi mengalir deras ke Indonesia pada umumnya dan ranah minang pada
 khususnya, baik secara langsung maupun tidak langsung



 - tuntutan materialistik untuk membiayai pendidikan anak, turut menghantui
 keluarga yang mesti harus bisa ditangani. Tidak ada pendidikan gratis saat
 ini.



 - Sebagai *bundokanduang *didalam keluarga, *ia harus menjadi limpapeh
 rumah nan gadang,* sehingga ia harus menjaga keutuhan dan harmoni keluarga
 besar dengan dibekali dan bermodalkan harta pusaka agar ia dapat
 melaksanakan tugas dan fungsi sosial yang didambakan adat istiadat.Sementara
 itu banyak diantaranya masyarakat yang tidak memahami kegunaan dan tujuan
 penggunaan harta itu.

 Saat ini, Ada sebagian kaum pria minang yang menghendaki pembagian harta
 pusaka secara islam, karena mereka sudah tidak paham lagi dengan adat dan
 budaya minang yang ditinggalkan karena pergi merantau.



 - Bagi wanita minang yang memiliki karir, maka ia dikenal dengan *wanita
 yang berperan ganda*, namun disini tidak ada kaum pria yang sudi disebut
 sebagai *pria yang berperan ganda. *Akibatnya, bagi sebagian kaum pria itu
 (Maaf mudah-mudahan tidak sanak dipalanta awang-wang ini) menempatkan
 dirinya sebagai si  Sutan Diateh  ( suatu istilah yang ambo dapatkan dari
 orang pariaman.. maaf yo sanak).



 - Saking berganda-gandanya peran padusi minang ini, ia digambarkan bagaikan
 dewa dewi yang bertangan banyak, lima ditangan kiri dan lima ditangan kanan.
 Untunglah urang minang tidak memiliki kepercayaan akan dewa dewi itu.



 Sungguhpun demikian kondisi yang diuraikan diatas, sesungguhnya  Padusi
 Minang  adalah wanita yang berbahagia didunia ini. Mengapa...??



 - Ia didampingi oleh para kaum pria, yaitu di tangan kanannya ada sang
 suami yang mengarahkan dirinya, karena ia adalah tulang rusuk bagi kaum pria
  tidak dikepala sang pria untuk dijadikan atasan, tidak pula dikaki untuk
 dijadikan bawahan. Sedangkan dilengan kirinya terdapat saudara laki-lakinya
 tempat ia mengajak berunding - bagaimana membimbing anak-anaknya . Bukankah
 falsafah Minang menyatakan ; *Anak dipangku oleh ayahnya dan dibimbing
 oleh pamannya.*



 Jadi , pembentukan kepribadian anak-anak minang kabau tidak dapat
 dibebankan kepada padusi minang semata, melainkan ia terbentuk didalam
 keluarga dengan ibu/ayah  dan masyarakat sebagai nara sumber.



 Mudah-mudahan pendapat ini dapat diterima, ditengah sedikitnya padusi
 minang yang menanggapi judul email ini.



 Wassalam

 Ibu dari tiga orang putera dan 1 orang puteri






--~--~-~--~~~---~--~~
=== 

[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-14 Terurut Topik HIFNI HFD
Assalamualaikum wr.wb.
 
Ambo ikuik bergabung menanggapi subjek email iko, yang ditanggapi secara aktif 
oleh kaum bapak-bapak mulai berdasarkan pengalaman masa kecil dan keberhasilan 
sang bundanya mendidik dan mengentaskan anak-anaknya  menjadi urang . 
 
Beda dulu - beda sekarang. Tidak mudah untuk menjadi perempuan Minang dalam 
pembentukan kepribadian anak-anak minang kabau dimasa depan. Antara lain 
disebabkan :
- gangguan terhadap etika dan moral yang sulit dikendalikan sementara arus 
globalisasi mengalir deras ke Indonesia pada umumnya dan ranah minang pada 
khususnya, baik secara langsung maupun tidak langsung
 
- tuntutan materialistik untuk membiayai pendidikan anak, turut menghantui 
keluarga yang mesti harus bisa ditangani. Tidak ada pendidikan gratis saat ini.
 
- Sebagai bundokanduang didalam keluarga, ia harus menjadi limpapeh rumah nan 
gadang, sehingga ia harus menjaga keutuhan dan harmoni keluarga besar dengan 
dibekali dan bermodalkan harta pusaka agar ia dapat melaksanakan tugas dan 
fungsi sosial yang didambakan adat istiadat.Sementara itu banyak diantaranya 
masyarakat yang tidak memahami kegunaan dan tujuan penggunaan harta itu. 
Saat ini, Ada sebagian kaum pria minang yang menghendaki pembagian harta pusaka 
secara islam, karena mereka sudah tidak paham lagi dengan adat dan budaya 
minang yang ditinggalkan karena pergi merantau.
 
- Bagi wanita minang yang memiliki karir, maka ia dikenal dengan wanita yang 
berperan ganda, namun disini tidak ada kaum pria yang sudi disebut sebagai pria 
yang berperan ganda. Akibatnya, bagi sebagian kaum pria itu (Maaf mudah-mudahan 
tidak sanak dipalanta awang-wang ini) menempatkan dirinya sebagai si  
Sutan Diateh  ( suatu istilah yang ambo dapatkan dari orang pariaman.. maaf yo 
sanak).
 
- Saking berganda-gandanya peran padusi minang ini, ia digambarkan bagaikan 
dewa dewi yang bertangan banyak, lima ditangan kiri dan lima ditangan kanan. 
Untunglah urang minang tidak memiliki kepercayaan akan dewa dewi itu.
 
Sungguhpun demikian kondisi yang diuraikan diatas, sesungguhnya  Padusi Minang 
 adalah wanita yang berbahagia didunia ini. Mengapa...??
 
- Ia didampingi oleh para kaum pria, yaitu di tangan kanannya ada sang suami 
yang mengarahkan dirinya, karena ia adalah tulang rusuk bagi kaum pria  tidak 
dikepala sang pria untuk dijadikan atasan, tidak pula dikaki untuk dijadikan 
bawahan. Sedangkan dilengan kirinya terdapat saudara laki-lakinya tempat ia 
mengajak berunding - bagaimana membimbing anak-anaknya . Bukankah falsafah 
Minang menyatakan ; Anak dipangku oleh ayahnya dan dibimbing oleh pamannya.
 
Jadi , pembentukan kepribadian anak-anak minang kabau tidak dapat 
dibebankan kepada padusi minang semata, melainkan ia terbentuk didalam keluarga 
dengan ibu/ayah  dan masyarakat sebagai nara sumber.
 
Mudah-mudahan pendapat ini dapat diterima, ditengah sedikitnya padusi minang 
yang menanggapi judul email ini.
 

Wassalam
Ibu dari tiga orang putera dan 1 orang puteri
 
  3vy niz

http://hyvny.blogspot.com
http://bundokanduang.wordpress.com
Kawasan Puspiptek- Serpong, Tangerang


--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: deded chandra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 6:05 AM

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek,.. gunting---
Dr.Saafroedin BAHAR wrote: 
 Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, 
  Saya kirimkan karangan  Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda
setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan
[baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan
ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. gunting --



  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-14 Terurut Topik hanifah daman

Waalaikum salam ibu HIFNI. Menjadi wanita minang di rantau jadi terasa berat. 
Karena anak2 hanya orang tua yang mengawasi. Apalagi kalau berada dilingkungan 
yang buruk atau heterogen dengan agama yang berbeda. Kalau tidak awas sejak  
mereka masih kecil  bisa berabe setekah mereka besar. Kadang kita iri melihat 
suku lain yang bersama sama mengurus keluarga terutama anak tidak peduli sang 
suami adalah pejabat. Merekapun tidak membedakan pendidikan untuk anak lelaki 
dengan perempuan. Pernah kami bertamu ke rumah dekan, lalu yang menating minum 
adalah putranya yang masih SD. Kenapa suku minang kalah ulet dari yang lain 
kali karna manja di rumah. Wass. Hanifah

HIFNI HFD wrote: 
 Assalamualaikum wr.wb. 
    
  Ambo ikuik bergabung menanggapi subjek email iko, yang ditanggapi secara 
 aktif oleh kaum bapak-bapak mulai berdasarkan pengalaman masa 
 kecil dan keberhasilan sang bundanya mendidik dan mengentaskan anak-anaknya  
 menjadi urang . 
    
  Beda dulu - beda sekarang. Tidak mudah untuk menjadi perempuan Minang dalam 
 pembentukan kepribadian anak-anak minang kabau dimasa depan. Antara lain 
 disebabkan : 
  - gangguan terhadap etika dan moral yang sulit dikendalikan sementara arus 
 globalisasi mengalir deras ke Indonesia pada umumnya dan ranah minang pada 
 khususnya, baik secara langsung maupun tidak langsung 
    
  - tuntutan materialistik untuk membiayai pendidikan anak, turut menghantui 
 keluarga yang mesti harus bisa ditangani. Tidak ada pendidikan gratis saat 
 ini. 
    
  - Sebagai bundokanduang didalam keluarga, ia harus menjadi limpapeh rumah 
 nan gadang, sehingga ia harus menjaga keutuhan dan harmoni keluarga besar 
 dengan dibekali dan bermodalkan harta pusaka agar ia dapat melaksanakan tugas 
 dan fungsi sosial yang didambakan adat istiadat.Sementara itu banyak 
 diantaranya masyarakat yang tidak memahami kegunaan dan tujuan penggunaan 
 harta itu. 
  Saat ini, Ada sebagian kaum pria minang yang menghendaki pembagian harta 
 pusaka secara islam, karena mereka sudah tidak paham lagi dengan adat dan 
 budaya minang yang ditinggalkan karena pergi merantau. 
    
  - Bagi wanita minang yang memiliki karir, maka ia dikenal dengan wanita yang 
 berperan ganda , namun disini tidak ada kaum pria yang sudi disebut sebagai 
 pria yang berperan ganda. Akibatnya, bagi sebagian kaum pria itu (Maaf 
 mudah-mudahan tidak sanak dipalanta awang-wang ini) menempatkan dirinya 
 sebagai si  Sutan Diateh  ( suatu istilah yang ambo dapatkan dari orang 
 pariaman.. maaf yo sanak). 
    
  - Saking berganda-gandanya peran padusi minang ini, ia digambarkan bagaikan 
 dewa dewi yang bertangan banyak, lima ditangan kiri dan lima ditangan kanan. 
 Untunglah urang minang tidak memiliki kepercayaan akan dewa dewi itu. 
    
  Sungguhpun demikian kondisi yang diuraikan diatas, sesungguhnya  Padusi 
 Minang  adalah wanita yang berbahagia didunia ini. Mengapa...?? 
    
  - Ia didampingi oleh para kaum pria, yaitu di tangan kanannya ada sang suami 
 yang mengarahkan dirinya, karena ia adalah tulang rusuk bagi kaum pria  
 tidak dikepala sang pria untuk dijadikan atasan, tidak pula dikaki untuk 
 dijadikan bawahan. Sedangkan dilengan kirinya terdapat saudara laki-lakinya 
 tempat ia mengajak berunding - bagaimana membimbing anak-anaknya . Bukankah 
 falsafah Minang menyatakan ; Anak dipangku oleh ayahnya dan dibimbing oleh 
 pamannya. 
    
  Jadi , pembentukan kepribadian anak-anak minang kabau tidak dapat 
 dibebankan kepada padusi minang semata, melainkan ia terbentuk didalam 
 keluarga dengan ibu/ayah  dan masyarakat sebagai nara sumber. 
    
  Mudah-mudahan pendapat ini dapat diterima, ditengah sedikitnya padusi minang 
 yang menanggapi judul email ini. 
    Wassalam 
  Ibu dari tiga orang putera dan 1 orang puteri 
    
    3vy niz 
  http://hyvny.blogspot.com http://bundokanduang.wordpress.com 
  Kawasan Puspiptek- Serpong, Tangerang 
  --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: 
  From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: 
 BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? 
 To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 6:05 AM 
 Assalamualaikum wr.wb.
 Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek,.. gunting--- 
 Dr.Saafroedin BAHAR wrote: 
 Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, 
  Saya kirimkan karangan  Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda
 setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan
 [baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan
 ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. gunting --
 


  

--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi

[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik deded chandra

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo.
Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk 
pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum 
lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan 
atau sanak family.
Iko sakatek curhat dari kami.
Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan 
paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang 
ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, 
tanpa papa. 
Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak 
daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau 
nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, 
walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah 
lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma 
agamo. 
Itulah kehebatan ibu kami... 
jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang 
dunia dan akhirat. 
Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai
Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo
Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia 
uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan 
untuak pambali baju atau sipatu rancak).
Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus 
bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek 
saroman itu doh...
Nasehat bundo mamagai kami  Pituah bundo malinduangi kami
Aia mato bundo manggadangkan kami
Doa bundo manjago kami...
Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, 
dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. 
Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa 
manggantian manjadi Tangan Di Ateh
Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta
Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo...
Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... 
Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo
Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah 
mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin.
(Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan 
anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak 
anak-anaknyo).
Wassalam
Deded (38 th 8 bln)
(Ibu dari seorang putra dan seorang putri)

Dr.Saafroedin BAHAR wrote: 
 Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, 
  Saya kirimkan karangan  Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju 
penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] 
dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran 
islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. 
  Sehubungan dengan wacana kita tentang  Ranah kita tercinta ada dua hal yang 
teringat oleh saya: 1)    apakah demikian banyak masalah sosial yang kita 
hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya kepada 
kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan secara 
figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2)   apakah yang harus kita 
lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar lagi dalam 
membentuk pribadi orang Minang ? 
  Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters lainnya dari 
kalangan perempuan ? 
  Wassalam, Saafroedin Bahar 
  (L, 71 th, Jakarta) 
  Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] 
  Perempuan dan Pembentukan Keperibadian  
    
  Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008  
  Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo 
Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat 
(Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan 
kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang 


  

--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:

[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo.

 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: deded chandra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo.
Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk
pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum
lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan
atau sanak family.
Iko sakatek curhat dari kami.
Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan
paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang
ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang,
tanpa papa. 
Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak
daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau
nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh,
walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah
lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma
agamo. 
Itulah kehebatan ibu kami... 
jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang
dunia dan akhirat. 
Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai
Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo
Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia
uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan
untuak pambali baju atau sipatu rancak).
Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga
harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar
mandanga kecek saroman itu doh...
Nasehat bundo mamagai kami  Pituah bundo malinduangi kami
Aia mato bundo manggadangkan kami
Doa bundo manjago kami...
Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, 
dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. 
Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa
manggantian manjadi Tangan Di Ateh
Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta
Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo...
Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... 
Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo
Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah
mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin.
(Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan
anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak
anak-anaknyo).
Wassalam
Deded (38 th 8 bln)
(Ibu dari seorang putra dan seorang putri)

Dr.Saafroedin BAHAR wrote: 
 Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, 
  Saya kirimkan karangan  Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda
setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan
[baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan
ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. 
  Sehubungan dengan wacana kita tentang  Ranah kita tercinta ada dua hal
yang teringat oleh saya: 1)    apakah demikian banyak masalah sosial yang
kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya
kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan
secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2)   apakah
yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar
lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? 
  Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters
lainnya dari kalangan perempuan ? 
  Wassalam, Saafroedin Bahar 
  (L, 71 th, Jakarta) 
  Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] 
  Perempuan dan Pembentukan Keperibadian  
    
  Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008  
  Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo
Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat
(Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan
kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang 


  



  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika

[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. 

 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: deded chandra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo.
Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk
pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum
lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan
atau sanak family.
Iko sakatek curhat dari kami.
Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan
paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang
ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang,
tanpa papa. 
Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak
daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau
nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh,
walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah
lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma
agamo. 
Itulah kehebatan ibu kami... 
jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang
dunia dan akhirat. 
Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai
Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo
Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia
uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan
untuak pambali baju atau sipatu rancak).
Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga
harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar
mandanga kecek saroman itu doh...
Nasehat bundo mamagai kami  Pituah bundo malinduangi kami
Aia mato bundo manggadangkan kami
Doa bundo manjago kami...
Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, 
dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. 
Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa
manggantian manjadi Tangan Di Ateh
Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta
Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo...
Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... 
Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo
Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah
mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin.
(Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan
anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak
anak-anaknyo).
Wassalam
Deded (38 th 8 bln)
(Ibu dari seorang putra dan seorang putri)

Dr.Saafroedin BAHAR wrote: 
 Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, 
  Saya kirimkan karangan  Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda
setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan
[baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan
ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. 
  Sehubungan dengan wacana kita tentang  Ranah kita tercinta ada dua hal
yang teringat oleh saya: 1)    apakah demikian banyak masalah sosial yang
kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya
kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan
secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2)   apakah
yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar
lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? 
  Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters
lainnya dari kalangan perempuan ? 
  Wassalam, Saafroedin Bahar 
  (L, 71 th, Jakarta) 
  Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] 
  Perempuan dan Pembentukan Keperibadian  
    
  Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008  
  Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo
Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat
(Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan
kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah


  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau

[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak 
pado Nanda, 

 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: deded chandra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo.
Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk
pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum
lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan
atau sanak family.
Iko sakatek curhat dari kami.
Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan
paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang
ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang,
tanpa papa. 
Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak
daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau
nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh,
walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah
lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma
agamo. 
Itulah kehebatan ibu kami... 
jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang
dunia dan akhirat. 
Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai
Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo
Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia
uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan
untuak pambali baju atau sipatu rancak).
Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga
harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar
mandanga kecek saroman itu doh...
Nasehat bundo mamagai kami  Pituah bundo malinduangi kami
Aia mato bundo manggadangkan kami
Doa bundo manjago kami...
Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, 
dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. 
Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa
manggantian manjadi Tangan Di Ateh
Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta
Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo...
Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... 
Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo
Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah
mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin.
(Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan
anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak
anak-anaknyo).
Wassalam
Deded (38 th 8 bln)
(Ibu dari seorang putra dan seorang putri)

Dr.Saafroedin BAHAR wrote: 
 Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, 
  Saya kirimkan karangan  Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda
setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan
[baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan
ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. 
  Sehubungan dengan wacana kita tentang  Ranah kita tercinta ada dua hal
yang teringat oleh saya: 1)    apakah demikian banyak masalah sosial yang
kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya
kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan
secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2)   apakah
yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar
lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? 
  Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters
lainnya dari kalangan perempuan ? 
  Wassalam, Saafroedin Bahar 
  (L, 71 th, Jakarta) 
  Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] 
  Perempuan dan Pembentukan Keperibadian  
    
  Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008  
  Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo
Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat
(Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan
kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang 


  



  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari

[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak 
pado 

 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: deded chandra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo.
Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk
pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum
lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan
atau sanak family.
Iko sakatek curhat dari kami.
Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan
paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang
ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang,
tanpa papa. 
Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak
daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau
nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh,
walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah
lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma
agamo. 
Itulah kehebatan ibu kami... 
jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang
dunia dan akhirat. 
Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai
Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo
Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia
uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan
untuak pambali baju atau sipatu rancak).
Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga
harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar
mandanga kecek saroman itu doh...
Nasehat bundo mamagai kami  Pituah bundo malinduangi kami
Aia mato bundo manggadangkan kami
Doa bundo manjago kami...
Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, 
dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. 
Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa
manggantian manjadi Tangan Di Ateh
Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta
Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo...
Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... 
Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo
Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah
mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin.
(Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan
anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak
anak-anaknyo).
Wassalam
Deded (38 th 8 bln)
(Ibu dari seorang putra dan seorang putri)

Dr.Saafroedin BAHAR wrote: 
 Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, 
  Saya kirimkan karangan  Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda
setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan
[baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan
ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. 
  Sehubungan dengan wacana kita tentang  Ranah kita tercinta ada dua hal
yang teringat oleh saya: 1)    apakah demikian banyak masalah sosial yang
kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya
kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan
secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2)   apakah
yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar
lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? 
  Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters
lainnya dari kalangan perempuan ? 
  Wassalam, Saafroedin Bahar 
  (L, 71 th, Jakarta) 
  Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] 
  Perempuan dan Pembentukan Keperibadian  
    
  Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008  
  Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo
Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat
(Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan
kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang 


  



  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB

[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak 

 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: deded chandra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo.
Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk
pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum
lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan
atau sanak family.
Iko sakatek curhat dari kami.
Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan
paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang
ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang,
tanpa papa. 
Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak
daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau
nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh,
walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah
lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma
agamo. 
Itulah kehebatan ibu kami... 
jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang
dunia dan akhirat. 
Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai
Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo
Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia
uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan
untuak pambali baju atau sipatu rancak).
Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga
harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar
mandanga kecek saroman itu doh...
Nasehat bundo mamagai kami  Pituah bundo malinduangi kami
Aia mato bundo manggadangkan kami
Doa bundo manjago kami...
Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang,


  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak 
pado Nanda, baban baliau labiah 

 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: deded chandra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo.
Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk
pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum
lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan
atau sanak family.
Iko sakatek curhat dari kami.
Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan
paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang
ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang,
tanpa papa. 
Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak
daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau
nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh,
walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah
lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma
agamo. 
Itulah kehebatan ibu kami... 
jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang
dunia dan akhirat. 
Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai
Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo
Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia
uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan
untuak pambali baju atau sipatu rancak).
Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga
harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar
mandanga kecek saroman itu doh...
Nasehat bundo mamagai kami  Pituah bundo malinduangi kami
Aia mato bundo manggadangkan kami
Doa bundo manjago kami...
Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, 
dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. 
Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa
manggantian manjadi Tangan Di Ateh
Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta
Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo...
Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... 
Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo
Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah
mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin.
(Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan
anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak
anak-anaknyo).
Wassalam
Deded (38 th 8 bln)
(Ibu dari seorang putra dan seorang putri)

Dr.Saafroedin BAHAR wrote: 
 Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, 
  Saya kirimkan karangan  Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda
setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan
[baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan
ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. 
  Sehubungan dengan wacana kita tentang  Ranah kita tercinta ada dua hal
yang teringat oleh saya: 1)    apakah demikian banyak masalah sosial yang
kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya
kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan
secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2)   apakah
yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar
lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? 
  Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters
lainnya dari kalangan perempuan ? 
  Wassalam, Saafroedin Bahar 
  (L, 71 th, Jakarta) 
  Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] 
  Perempuan dan Pembentukan Keperibadian  
    
  Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008  
  Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo
Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat
(Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan
kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang 


  



  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang

[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak 
pado Nanda, baban baliau labiah barek 

 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: deded chandra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo.
Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk
pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum
lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan
atau sanak family.
Iko sakatek curhat dari kami.
Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan
paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang
ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang,
tanpa papa. 
Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak
daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau
nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh,
walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah
lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma
agamo. 
Itulah kehebatan ibu kami... 
jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang
dunia dan akhirat. 
Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai
Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo
Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia
uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan
untuak pambali baju atau sipatu rancak).
Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga
harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar
mandanga kecek saroman itu doh...
Nasehat bundo mamagai kami  Pituah bundo malinduangi kami
Aia mato bundo manggadangkan kami
Doa bundo manjago kami...
Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, 
dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. 
Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa
manggantian manjadi Tangan Di Ateh
Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta
Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo...
Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... 
Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo
Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah
mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin.
(Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan
anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak
anak-anaknyo).
Wassalam
Deded (38 th 8 bln)
(Ibu dari seorang putra dan seorang putri)

Dr.Saafroedin BAHAR wrote: 
 Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, 
  Saya kirimkan karangan  Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda
setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan
[baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan
ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. 
  Sehubungan dengan wacana kita tentang  Ranah kita tercinta ada dua hal
yang teringat oleh saya: 1)    apakah demikian banyak masalah sosial yang
kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya
kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan
secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2)   apakah
yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar
lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? 
  Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters
lainnya dari kalangan perempuan ? 
  Wassalam, Saafroedin Bahar 
  (L, 71 th, Jakarta) 
  Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] 
  Perempuan dan Pembentukan Keperibadian  
    
  Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008  
  Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo
Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat
(Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan
kita semua, ra


  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau

[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak 
pado Nanda, baban baliau labiah barek karano 

 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: deded chandra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo.
Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk
pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum
lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan
atau sanak family.
Iko sakatek curhat dari kami.
Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan
paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang
ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang,
tanpa papa. 
Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak
daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau
nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh,
walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah
lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma
agamo. 
Itulah kehebatan ibu kami... 
jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang
dunia dan akhirat. 
Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai
Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo
Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia
uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan
untuak pambali baju atau sipatu rancak).
Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga
harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar
mandanga kecek saroman itu doh...
Nasehat bundo mamagai kami  Pituah bundo malinduangi kami
Aia mato bundo manggadangkan kami
Doa bundo manjago kami...
Alhamdulillah wal


  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak 
pado Nanda, baban baliau labiah barek karano Bapak 

 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: deded chandra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo.
Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk
pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum
lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan
atau sanak family.
Iko sakatek curhat dari kami.
Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan
paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang
ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang,
tanpa papa. 
Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak
daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau
nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh,
walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah
lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma
agamo. 
Itulah kehebatan ibu kami... 
jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang
dunia dan akhirat. 
Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai
Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo
Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia
uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan
untuak pambali baju atau sipatu rancak).
Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga
harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar
mandanga kecek saroman itu doh...
Nasehat bundo mamagai kami  Pituah bundo malinduangi kami
Aia mato bundo manggadangkan kami
Doa bundo manjago kami...
Alhamdulill


  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak 
pado Nanda, baban baliau labiah barek karano Bapak alah 

 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: deded chandra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo.
Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk
pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum
lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan
atau sanak family.
Iko sakatek curhat dari kami.
Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan
paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang
ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang,
tanpa papa. 
Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak
daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau
nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh,
walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah
lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma
agamo. 
Itulah kehebatan ibu kami... 
jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang
dunia dan akhirat. 
Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai
Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo
Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia
uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan
untuak pambali baju atau sipatu rancak).
Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga
harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar
mandanga kecek saroman itu doh...
Nasehat bundo mamagai kami  Pituah bundo malinduangi kami
Aia mato bundo manggadangkan kami
Doa bundo manjago kami...
Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, 
dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. 
Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa
manggantian manjadi Tangan Di Ateh
Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta
Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo...
Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... 
Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo
Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah
mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin.
(Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan
anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak
anak-anaknyo).
Wassalam
Deded (38 th 8 bln)
(Ibu dari seorang putra dan seorang putri)

Dr.Saafroedin BAHAR wrote: 
 Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, 
  Saya kirimkan karangan  Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda
setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan
[baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan
ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. 
  Sehubungan dengan wacana kita tentang  Ranah kita tercinta ada dua hal
yang teringat oleh saya: 1)    apakah demikian banyak masalah sosial yang
kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya
kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan
secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2)   apakah
yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar
lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? 
  Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters
lainnya dari kalangan perempuan ? 
  Wassalam, Saafroedin Bahar 
  (L, 71 th, Jakarta) 
  Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] 
  Perempuan dan Pembentukan Keperibadian  
    
  Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008  
  Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo
Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat
(Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan
kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang 


  



  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur

[EMAIL PROTECTED] Fw: Re: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
From: Dr.Saafroedin BAHAR [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN 
MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 8:09 PM







Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah sayang surang Ibu urang awak untuak 
anak-anaknyo. Tipak pado Nanda, baban baliau labiah barek karano Bapak alah 
dahulu dipanggia Allah s.w.t
Nan tapikia dek ambo adolah saran Prof kito supayo para Ibu dan manuruik ambo 
juo para calon Ibu bana-bana kito parsiapkan untuak mamikua tangguang jawab dan 
kehormatan nan gadang tu/
Bapak-bapak dan para calon bapak tantu sajo paralu diparsiapkan, supayo siap 
bana-bana mamikua bagian tangguang jawabnyo surang, tautama mamimpin, maagiah 
contoh dan bimbingan, mancari nafkah nan bisa maiduiki anak isteri, manjago 
kesehatan mereka, manyikolahkan anak-anak sampai sahabih-habih kamampuannyo.
 Saparati sabda Rasululullah, baa juo kahormatan ka Ibu adolah tigo kali dari 
kehormatan ka Bapak.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: deded chandra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM

Assalamualaikum wr.wb.
Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo.
Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk
pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum
lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan
atau sanak family.
Iko sakatek curhat dari kami.
Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan
paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang
ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang,
tanpa papa. 
Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak
daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau
nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh,
walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah
lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma
agamo. 
Itulah kehebatan ibu kami... 
jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang
dunia dan akhirat. 
Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai
Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo
Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia
uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan
untuak pambali baju atau sipatu rancak).
Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga
harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar
mandanga kecek saroman itu doh...
Nasehat bundo mamagai kami  Pituah bundo malinduangi kami
Aia mato bundo manggadangkan kami
Doa bundo manjago kami...
Alhamdulill





  
--~--~-~--~~~---~--~~
===
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Nofend Marola

Ado nan salah takan nampaknyo email pak syaf.
Mangaduru 11 buah hal nan samo takirim.

Salam.



From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Dr.Saafroedin BAHAR
Sent: 10 Juli 2008 20:09

Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak
pado Nanda, baban baliau labiah barek karano Bapak alah 

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]



--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:



--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Assalamualaikum w.w. Pak Abraham, Ananda Hanifah, dan para sanak sa palanta,
Saya ingin sekali membaca disertasi Bambang Rustanto tersebut. Isinya 
mengukuhkan apa yang sudah lama kita saksikan selama ini, yaitu bahwa posisi 
perempuan di Minangkabau tidaklah se sentral seperti yang kita duga. Disertasi 
Prof Keebet von Benda-Beckmann dulu juga menyimpulkannya demikian. 
Saya ingin agar peran kaum Bundo Kanduang kita ini tak sekedar 'limpapeh', tapi 
benar-benar menjadi mama mia  yang didengar pendapatnya. Saya percaya 
bahwa dengan posisi yang lebih kuat itulah kaum Ibu Minangkabau ini benar-benar 
akan membentuk kepribadian putra puterinya yang lebih andal.

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 11:57 AM







Sidang Palanta nan dihormati khususnya untuk Kmd, Hanifah Daman. 
Meskipun artikel ini tidak berjudul PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN 
PRIBADI tapi berita di bawah ini mungkin dapat menambah pengetahuan kita juga.
Ambo copykan berita nan dikutip dari Kompas 4 Juli 2008 dgn ScansoftOmniPage 
sehingga kolomnya berubah, dgn judulnya juga diubah. 
Dan tidak seluruh artikel disalin, harap dimaklumi !
 
Peranan keterwakilan Bundo kanduang di nagari Kamang Hilia.
Karena itu, menarik menyi­mak hasil penelitian Bambang Rustanto tentang dampak 
per­ubahan struktur pemerintahan lokal terhadap posisi perempuan dalam 
masyarakat di Vizhinjam Grama Panchayati Raj, Kerala, India, dan di Nagari 
Kamang Hi­lir, Sumatera Barat. 
Penelitian untuk disertasi doktor di Prog­ram Pascasarjana Departemen Sosiologi 
FISIP Universitas In­donesia itu diuji akhir Juni lalu di kampus UI Depok 
dengan yu­disium sangat memuaskan
 
Politik kehadiran
Baik di Kamang Hilir maupun di Kerala, perubahan struktur pemerintahan yang 
memastikan perempuan turut serta dalam pengambilan keputusan berpe­ngaruh 
positif pada akses pe­rempuan atas keputusan desa. Suara perempuan, bahkan yang 
bersifat privat, menurut Bam­bang, dapat disuarakan di dalam majelis rakyat 
desa (village co­uncil/VC) di Kerala dan di Kamang Hilir.
Di Kerala aturan Negara Ba­gian Kerala Nomor 13 Tabun 1994 menetapkan kuota 33 
per­sen untuk perempuan di VC, se­dangkan di Sumatera Barat Per­aturan Daerah 
Nomor 9 Tabun 2000 tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Daerah, secara tegas 
menyebut 25 persen per­wakilan perempuan di Badan Perwakilan Rakyat Nagari 
(BPRN).
Aturan tersebut menjamin kehadiran fisik perempuan di ranch politik, yang 
disebut Bam­bang, dengan mengutip pan­dangan Anne Philips, sebagai politik 
kehadiran (politic of pre­sence). Philips meyakini, masuk‑
 
Tokenisme
Bambang menemukan, baik di Kerala maupun di Kamang Hilir, perubahan struktur 
pemerintah­an memungkinkan kehadiran perempuan secara deskriptif dan 
substantif. 
Di Kamang Hilir, mi­salnya, persoalan personal, se­perti hak ulayat tanah, 
dapat muncul ke ruang publik. Meskipun demikian, keterwa­kilan tersebut belum 
berkembang maksimal. Menurut Bam­bang, relasi tak seimbang antara perempuan dan 
laki-laki me­nyebabkan peran perempuan di struktur politik desa itu meng­alami 
pembatasan.
Pembatasan partisipasi itu an­tara lain berwujud sebagai to­kenisme, yaitu 
perempuan hadir dalam proses pengambilan ke­putusan di lembaga VC atau BPRN, 
tetapi tujuannya hanya untuk menunjukkan kredibilitas dan eksistensi lembaga, 
sedang­kan pusat kekuasaan lokal tetap­lah laki-laki.
Kehadiran itu juga masih se­batas pretence, yaitu perempuan diminta 
mengemukakan serta memperjuangkan kebutuhan dan permasalahan perempuan, tetapi 
laki-laki menganggap usulan perempuan sebagai hal biasa, kurang mendapat 
perha­tian. 
Decoration, yaitu perempu­an hadir dalam pengambilan ke­putusan lokal dan 
berbicara de­ngan berbagai pihak dalam pe­merintahan lokal, tetapi di balik 
semua itu tetap laki-laki yang menjadi penguasa. Dan, bersifat mouthpiece, 
yaitu laki-lakilah yang mengarahkan dan melatih perempuan berbicara di ruang 
publik dan kadang kala juga mengambil alih pembicaraan perempuan.
Hasil penelitian Bambang Rustanto yang dibimbing Prof Dr Paulus Wirutomo dan 
Ery Seda, PhD itu memperlihatkan, kehadiran fisik perempuan tidak serta akan 
menyelesaikan kebu­tuhan dan masalah perempuan yang praktis ataupun strategis, 
terutama ketika menyangkut otonomi perernpuan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Ery Seda dan Dr Kristi Poerwandari sebagai penguji, konsep Anne 
Philipis tentang politic of presence pen­ting bagi perempuan, tetapi saat ini 
perempuan di DPR baru ber­ada pada aspek deskriptif. Ke­hadirannya baru sebatas 
meme­nuhi kuota 30 persen, belum memberi pengaruh substansial terhadap proses 
dan pengambil­an keputusan politik di lembaga tersebut.
Dalam kasus Sumatera Barat, Ery

[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-10 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Batua, Sanak. Antah apo nan takaca tadi.Maaf. Alah ambo peloki.


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/10/08, Nofend Marola [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Nofend Marola [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 10, 2008, 8:38 PM

Ado nan salah takan nampaknyo email pak syaf.
Mangaduru 11 buah hal nan samo takirim.

Salam.



From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Dr.Saafroedin BAHAR
Sent: 10 Juli 2008 20:09

Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded,
Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak
pado Nanda, baban baliau labiah barek karano Bapak alah 

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]



--- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote:





  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca  dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat  kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer  bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-09 Terurut Topik hanifah daman

Waalaikum salam WR WB bapak saaf. Menurut hanifah peranan ayah dan ibulah yang 
sangat berpengaruh thdp anak. Mungkin bapak bisa adakan penelitian atau 
lokakarya dengan topik sesuai subjek bapak. Biar jawaban bisa mewakili, tentu 
di buat perkasus. Kasus wanita yg jd nyonya besar, kasus wanita yang jadi 
pejabat tenar, kasus wanita yang jadi tumpuan keluarga dll. Dari pengalaman 
hanifah sendiri, karena dekat kepapa, ya papa yg lebih dominan. Trus sebagai 
ibu, hanifah masih berjuang, hasilnya belum tau. Si uda lebih dekat ke anak2. 
Malah waktu anak2 bayi , si uda yang memandikan. Hanifah takut memegang bayi. 
Ketika anak2 berumur 4 tahun, mereka masuk TPA dan mereka aktif di RISMA. si 
ijul hanifah kirin kuliah di TAZKIA punya syafei antonio supayo ilmu ekomi 
dapek, agamono bagus, bakat nyanyi nasyid tersalur. Alhamdulillah balakangan 
ijul jd aktivis kampus nan malang malintang di jabotabek. Tapi namo digantino 
jadi fauzul rahman. Nama samaran katanya. Mungkin
 bapak bisa bercerita bgm anak2 bapak bisa berhasil semuanya. Seberapa besar 
dan bgm cara ibu mendidik ke sebelas anak2 bapak yang jadi semuanya. Maaf kalau 
ada yang tidak berkenan. Wass. Hanifah

Dr.Saafroedin BAHAR wrote: 
 Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, 
  Saya kirimkan karangan  Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju 
 penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] 
 dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran 
 islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. 
  Sehubungan dengan wacana kita tentang  Ranah kita tercinta ada dua hal yang 
 teringat oleh saya: 1)    apakah demikian banyak masalah sosial yang kita 
 hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya kepada 
 kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan secara 
 figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2)   apakah yang harus kita 
 lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar lagi dalam 
 membentuk pribadi orang Minang ? 
  Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters lainnya dari 
 kalangan perempuan ? 
  Wassalam, Saafroedin Bahar 
  (L, 71 th, Jakarta) 
  Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] 
  Perempuan dan Pembentukan Keperibadian  
    
  Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008  
  Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo 
 Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat 
 (Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan 
 kegelisahan kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah 
 maupun yang sedang berada di rantau orang. Merosotnya nilai kelulusan para 
 anak didik, jumlah pengguna narkoba yang terus meningkat, maupun perilaku 
 tawuran yang semakin memperihatinkan sesungguhnyalah menunjukkan ada sesuatu 
 yang tidak berjalan dengan semestinya dalam sistim pendidikan di Ranah 
 Minang. Untuk urusan anggaran pendidikan, kita boleh berbangga hati adanya 
 perhatian yang tinggi dari para eksekutif dan legislatif,
  sehingga angka target 20 persen tidak begitu sulit dicapai. 
  Tetapi untuk urusan prestasi anak didik kelihatannya masih jauh dari 
 harapan. Membentuk pribadi anak didik tidaklah bisa disulap dalam 1 atau 2 
 tahun, prestasi dalam bidang pendidikan tidaklah bisa diperoleh atau 
 diburukan sebagaimana prestasi-prestasi yang amat sering diperoleh oleh para 
 bupati dan wali kota di Sumatera Barat yang entah berapa kali setahun 
 menerima segala macam anugerah dan segala macam tropi, namun untuk urusan 
 pendidikan kita tertinggal jauh dibandingkan rekan-rekan mereka di pulau Jawa 
 sana.  
  Dari pengamatan kami selama bertugas di Tokyo , hampir sebahagian besar para 
 siswa SMA atau pun SMP yang datang diundang ke Jepang berasal dari Pulau 
 Jawa. Untuk contoh dari 300 siswa SMA peserta program Jenesys yang diundang 
 ke Jepang hanya 2 orang yang berasal dari Sumatera Barat.  
  Memperihatinkan memang. Dan kalau pun ada rata-rata yang diundang pun hanya 
 dari SMA tertentu saja. Kepribadian anak didik yang cukup memprihatinkan 
 karena kurangnya pengajaran budi pekerti atau didikan taat pada aturan sejak 
 mereka kecil, rasa malu ketika melanggar aturan sama sekali tidak ditanamkan 
 sedari mereka kecil. Atau dalam istilah Mahyeldi Ansharullah, Wakil Ketua 
 DPRD Sumbar (Padang Ekspres, Sabtu 5 Juli 2008), kurang tertanamnya nilai 
 nilai ajaran agama yang diterima oleh para anak didik.  
  Untuk itu diperlukan kurikulum terpadu yang memadukan antara nilai-nilai 
 umum dengan nilai-nilai agama dalam setiap mata pelajaran. Setiap ilmu yang 
 dipelajari dipadukan dengan ajaran agama masing-masing. Lalu untuk mendidik 
 keperibadian anak apakah harus bergantung pada para guru saja? Ternyata untuk 
 urusan mendidik keperibadian anak ibulah yang paling berperan besar. Untuk 
 itu tidak ada salahnya kita melirik ke Jepang bagaimana betul para ibu 
 berperan dalam pendidikan keribadian anak anak mereka. 

[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?

2008-07-09 Terurut Topik Abraham Ilyas
Sidang Palanta nan dihormati khususnya untuk Kmd, Hanifah Daman. 
Meskipun artikel ini tidak berjudul PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN 
PRIBADI tapi berita di bawah ini mungkin dapat menambah pengetahuan kita juga.
Ambo copykan berita nan dikutip dari Kompas 4 Juli 2008 dgn ScansoftOmniPage 
sehingga kolomnya berubah, dgn judulnya juga diubah. 
Dan tidak seluruh artikel disalin, harap dimaklumi !
 
Peranan keterwakilan Bundo kanduang di nagari Kamang Hilia.
Karena itu, menarik menyi­mak hasil penelitian Bambang Rustanto tentang dampak 
per­ubahan struktur pemerintahan lokal terhadap posisi perempuan dalam 
masyarakat di Vizhinjam Grama Panchayati Raj, Kerala, India, dan di Nagari 
Kamang Hi­lir, Sumatera Barat. 
Penelitian untuk disertasi doktor di Prog­ram Pascasarjana Departemen Sosiologi 
FISIP Universitas In­donesia itu diuji akhir Juni lalu di kampus UI Depok 
dengan yu­disium sangat memuaskan
 
Politik kehadiran
Baik di Kamang Hilir maupun di Kerala, perubahan struktur pemerintahan yang 
memastikan perempuan turut serta dalam pengambilan keputusan berpe­ngaruh 
positif pada akses pe­rempuan atas keputusan desa. Suara perempuan, bahkan yang 
bersifat privat, menurut Bam­bang, dapat disuarakan di dalam majelis rakyat 
desa (village co­uncil/VC) di Kerala dan di Kamang Hilir.
Di Kerala aturan Negara Ba­gian Kerala Nomor 13 Tabun 1994 menetapkan kuota 33 
per­sen untuk perempuan di VC, se­dangkan di Sumatera Barat Per­aturan Daerah 
Nomor 9 Tabun 2000 tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Daerah, secara tegas 
menyebut 25 persen per­wakilan perempuan di Badan Perwakilan Rakyat Nagari 
(BPRN).
Aturan tersebut menjamin kehadiran fisik perempuan di ranch politik, yang 
disebut Bam­bang, dengan mengutip pan­dangan Anne Philips, sebagai politik 
kehadiran (politic of pre­sence). Philips meyakini, masuk‑
 
Tokenisme
Bambang menemukan, baik di Kerala maupun di Kamang Hilir, perubahan struktur 
pemerintah­an memungkinkan kehadiran perempuan secara deskriptif dan 
substantif. 
Di Kamang Hilir, mi­salnya, persoalan personal, se­perti hak ulayat tanah, 
dapat muncul ke ruang publik. Meskipun demikian, keterwa­kilan tersebut belum 
berkembang maksimal. Menurut Bam­bang, relasi tak seimbang antara perempuan dan 
laki-laki me­nyebabkan peran perempuan di struktur politik desa itu meng­alami 
pembatasan.
Pembatasan partisipasi itu an­tara lain berwujud sebagai to­kenisme, yaitu 
perempuan hadir dalam proses pengambilan ke­putusan di lembaga VC atau BPRN, 
tetapi tujuannya hanya untuk menunjukkan kredibilitas dan eksistensi lembaga, 
sedang­kan pusat kekuasaan lokal tetap­lah laki-laki.
Kehadiran itu juga masih se­batas pretence, yaitu perempuan diminta 
mengemukakan serta memperjuangkan kebutuhan dan permasalahan perempuan, tetapi 
laki-laki menganggap usulan perempuan sebagai hal biasa, kurang mendapat 
perha­tian. 
Decoration, yaitu perempu­an hadir dalam pengambilan ke­putusan lokal dan 
berbicara de­ngan berbagai pihak dalam pe­merintahan lokal, tetapi di balik 
semua itu tetap laki-laki yang menjadi penguasa. Dan, bersifat mouthpiece, 
yaitu laki-lakilah yang mengarahkan dan melatih perempuan berbicara di ruang 
publik dan kadang kala juga mengambil alih pembicaraan perempuan.
Hasil penelitian Bambang Rustanto yang dibimbing Prof Dr Paulus Wirutomo dan 
Ery Seda, PhD itu memperlihatkan, kehadiran fisik perempuan tidak serta akan 
menyelesaikan kebu­tuhan dan masalah perempuan yang praktis ataupun strategis, 
terutama ketika menyangkut otonomi perernpuan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Ery Seda dan Dr Kristi Poerwandari sebagai penguji, konsep Anne 
Philipis tentang politic of presence pen­ting bagi perempuan, tetapi saat ini 
perempuan di DPR baru ber­ada pada aspek deskriptif. Ke­hadirannya baru sebatas 
meme­nuhi kuota 30 persen, belum memberi pengaruh substansial terhadap proses 
dan pengambil­an keputusan politik di lembaga tersebut.
Dalam kasus Sumatera Barat, Ery bahkan melihat budaya lo­kal masih mengajarkan 
perem­puan untuk diam dan patuh pa­da putusan ninik mamak yang kebanyakan 
laki-laki dalam sis­tem matriarkat, di mana pewa­risan pusaka keluarga melalui 
garis ibu.
Situasi di Kerala agak berbeda karena organisasi dan gerakan perempuannya 
sangat kuat. Parpol berperan penting di sini. Perekrutan caleg bukan hanya 
mementingkan jumlah perem­puan, melainkan juga perempu­an yang mengerti dan 
menyu­arakan masalah dan kebutuhan perempuan, kata Ery.
 
Untuk masalah pembangunan nagari di Ranah Bundo/tempat, dimana kaum perempuan  
diempukan, dengan permasalahannya, ambo berwacana di: 
http://www.nagari.or.id/?moda=bagunid=ag22 atau di
http://www.nagari.org/url.php?http=ag22.nagari.org
silakan klik.
Wassalam 
Abraham Ilyas 63
Webmaster/admin..

--- On Wed, 7/9/08, hanifah daman [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: hanifah daman [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG 
DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Cc