[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Assalamu'alaykum w.w. Ibu Hifni Penghargaan ambo nan satinggi-tingginyo ateh apo nan Ibu HIfni sampaikan di bawahko, khususno : *1. Sebagai bundokanduang didalam keluarga, ia harus menjadi limpapeh rumah nan gadang, sehingga ia harus menjaga keutuhan dan harmoni keluarga besar dengan dibekali dan bermodalkan harta pusaka agar ia dapat melaksanakan tugas dan fungsi sosial yang didambakan adat istiadat.Sementara itu banyak diantaranya masyarakat yang tidak memahami kegunaan dan tujuan penggunaan harta itu. . * kadang ado pulo nan indak paham tapi lah bak cando labiah pulo pado paham 2. *Saat ini, Ada sebagian kaum pria minang yang menghendaki pembagian harta pusaka secara islam, karena mereka sudah tidak paham lagi dengan adat dan budaya minang yang ditinggalkan karena pergi merantau* kak tasuo nan batuak iko, bialah : dari salayo ka singkarak, singgah sabanta di ombilin pado ka inyo awak ba mamak, rancak ba mamak ka urang lain 3. *Sungguhpun demikian kondisi yang diuraikan diatas, sesungguhnya Padusi Minang adalah wanita yang berbahagia didunia ini. Mengapa...??* *- Ia didampingi oleh para kaum pria, yaitu di tangan kanannya ada sang suami yang mengarahkan dirinya, karena ia adalah tulang rusuk bagi kaum pria tidak dikepala sang pria untuk dijadikan atasan, tidak pula dikaki untuk dijadikan bawahan. Sedangkan dilengan kirinya terdapat saudara laki-lakinya tempat ia mengajak berunding - bagaimana membimbing anak-anaknya . Bukankah falsafah Minang menyatakan ; Anak dipangku oleh ayahnya dan dibimbing oleh pamannya.* ** sungguah, sabana sampai ka jantuang hati kalimat Ibu Hifni ko, lamo ambo tamanuang, lai ko lah ado juo nan bapikia sarupo iko sakali lai, penghargaan nan sangaik tinggi dari ambo Wasssalamu'alaykum w.w. Bandaro Labiah Pada tanggal 14/07/08, HIFNI HFD [EMAIL PROTECTED] menulis: Assalamualaikum wr.wb. Ambo ikuik bergabung menanggapi subjek email iko, yang ditanggapi secara aktif oleh kaum bapak-bapak mulai berdasarkan pengalaman masa kecil dan keberhasilan sang bundanya mendidik dan mengentaskan anak-anaknya menjadi urang . Beda dulu - beda sekarang. Tidak mudah untuk menjadi perempuan Minang dalam pembentukan kepribadian anak-anak minang kabau dimasa depan. Antara lain disebabkan : - gangguan terhadap etika dan moral yang sulit dikendalikan sementara arus globalisasi mengalir deras ke Indonesia pada umumnya dan ranah minang pada khususnya, baik secara langsung maupun tidak langsung - tuntutan materialistik untuk membiayai pendidikan anak, turut menghantui keluarga yang mesti harus bisa ditangani. Tidak ada pendidikan gratis saat ini. - Sebagai *bundokanduang *didalam keluarga, *ia harus menjadi limpapeh rumah nan gadang,* sehingga ia harus menjaga keutuhan dan harmoni keluarga besar dengan dibekali dan bermodalkan harta pusaka agar ia dapat melaksanakan tugas dan fungsi sosial yang didambakan adat istiadat.Sementara itu banyak diantaranya masyarakat yang tidak memahami kegunaan dan tujuan penggunaan harta itu. Saat ini, Ada sebagian kaum pria minang yang menghendaki pembagian harta pusaka secara islam, karena mereka sudah tidak paham lagi dengan adat dan budaya minang yang ditinggalkan karena pergi merantau. - Bagi wanita minang yang memiliki karir, maka ia dikenal dengan *wanita yang berperan ganda*, namun disini tidak ada kaum pria yang sudi disebut sebagai *pria yang berperan ganda. *Akibatnya, bagi sebagian kaum pria itu (Maaf mudah-mudahan tidak sanak dipalanta awang-wang ini) menempatkan dirinya sebagai si Sutan Diateh ( suatu istilah yang ambo dapatkan dari orang pariaman.. maaf yo sanak). - Saking berganda-gandanya peran padusi minang ini, ia digambarkan bagaikan dewa dewi yang bertangan banyak, lima ditangan kiri dan lima ditangan kanan. Untunglah urang minang tidak memiliki kepercayaan akan dewa dewi itu. Sungguhpun demikian kondisi yang diuraikan diatas, sesungguhnya Padusi Minang adalah wanita yang berbahagia didunia ini. Mengapa...?? - Ia didampingi oleh para kaum pria, yaitu di tangan kanannya ada sang suami yang mengarahkan dirinya, karena ia adalah tulang rusuk bagi kaum pria tidak dikepala sang pria untuk dijadikan atasan, tidak pula dikaki untuk dijadikan bawahan. Sedangkan dilengan kirinya terdapat saudara laki-lakinya tempat ia mengajak berunding - bagaimana membimbing anak-anaknya . Bukankah falsafah Minang menyatakan ; *Anak dipangku oleh ayahnya dan dibimbing oleh pamannya.* Jadi , pembentukan kepribadian anak-anak minang kabau tidak dapat dibebankan kepada padusi minang semata, melainkan ia terbentuk didalam keluarga dengan ibu/ayah dan masyarakat sebagai nara sumber. Mudah-mudahan pendapat ini dapat diterima, ditengah sedikitnya padusi minang yang menanggapi judul email ini. Wassalam Ibu dari tiga orang putera dan 1 orang puteri --~--~-~--~~~---~--~~ ===
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Assalamualaikum wr.wb. Ambo ikuik bergabung menanggapi subjek email iko, yang ditanggapi secara aktif oleh kaum bapak-bapak mulai berdasarkan pengalaman masa kecil dan keberhasilan sang bundanya mendidik dan mengentaskan anak-anaknya menjadi urang . Beda dulu - beda sekarang. Tidak mudah untuk menjadi perempuan Minang dalam pembentukan kepribadian anak-anak minang kabau dimasa depan. Antara lain disebabkan : - gangguan terhadap etika dan moral yang sulit dikendalikan sementara arus globalisasi mengalir deras ke Indonesia pada umumnya dan ranah minang pada khususnya, baik secara langsung maupun tidak langsung - tuntutan materialistik untuk membiayai pendidikan anak, turut menghantui keluarga yang mesti harus bisa ditangani. Tidak ada pendidikan gratis saat ini. - Sebagai bundokanduang didalam keluarga, ia harus menjadi limpapeh rumah nan gadang, sehingga ia harus menjaga keutuhan dan harmoni keluarga besar dengan dibekali dan bermodalkan harta pusaka agar ia dapat melaksanakan tugas dan fungsi sosial yang didambakan adat istiadat.Sementara itu banyak diantaranya masyarakat yang tidak memahami kegunaan dan tujuan penggunaan harta itu. Saat ini, Ada sebagian kaum pria minang yang menghendaki pembagian harta pusaka secara islam, karena mereka sudah tidak paham lagi dengan adat dan budaya minang yang ditinggalkan karena pergi merantau. - Bagi wanita minang yang memiliki karir, maka ia dikenal dengan wanita yang berperan ganda, namun disini tidak ada kaum pria yang sudi disebut sebagai pria yang berperan ganda. Akibatnya, bagi sebagian kaum pria itu (Maaf mudah-mudahan tidak sanak dipalanta awang-wang ini) menempatkan dirinya sebagai si Sutan Diateh ( suatu istilah yang ambo dapatkan dari orang pariaman.. maaf yo sanak). - Saking berganda-gandanya peran padusi minang ini, ia digambarkan bagaikan dewa dewi yang bertangan banyak, lima ditangan kiri dan lima ditangan kanan. Untunglah urang minang tidak memiliki kepercayaan akan dewa dewi itu. Sungguhpun demikian kondisi yang diuraikan diatas, sesungguhnya Padusi Minang adalah wanita yang berbahagia didunia ini. Mengapa...?? - Ia didampingi oleh para kaum pria, yaitu di tangan kanannya ada sang suami yang mengarahkan dirinya, karena ia adalah tulang rusuk bagi kaum pria tidak dikepala sang pria untuk dijadikan atasan, tidak pula dikaki untuk dijadikan bawahan. Sedangkan dilengan kirinya terdapat saudara laki-lakinya tempat ia mengajak berunding - bagaimana membimbing anak-anaknya . Bukankah falsafah Minang menyatakan ; Anak dipangku oleh ayahnya dan dibimbing oleh pamannya. Jadi , pembentukan kepribadian anak-anak minang kabau tidak dapat dibebankan kepada padusi minang semata, melainkan ia terbentuk didalam keluarga dengan ibu/ayah dan masyarakat sebagai nara sumber. Mudah-mudahan pendapat ini dapat diterima, ditengah sedikitnya padusi minang yang menanggapi judul email ini. Wassalam Ibu dari tiga orang putera dan 1 orang puteri 3vy niz http://hyvny.blogspot.com http://bundokanduang.wordpress.com Kawasan Puspiptek- Serpong, Tangerang --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 6:05 AM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek,.. gunting--- Dr.Saafroedin BAHAR wrote: Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya kirimkan karangan Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. gunting -- --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Waalaikum salam ibu HIFNI. Menjadi wanita minang di rantau jadi terasa berat. Karena anak2 hanya orang tua yang mengawasi. Apalagi kalau berada dilingkungan yang buruk atau heterogen dengan agama yang berbeda. Kalau tidak awas sejak mereka masih kecil bisa berabe setekah mereka besar. Kadang kita iri melihat suku lain yang bersama sama mengurus keluarga terutama anak tidak peduli sang suami adalah pejabat. Merekapun tidak membedakan pendidikan untuk anak lelaki dengan perempuan. Pernah kami bertamu ke rumah dekan, lalu yang menating minum adalah putranya yang masih SD. Kenapa suku minang kalah ulet dari yang lain kali karna manja di rumah. Wass. Hanifah HIFNI HFD wrote: Assalamualaikum wr.wb. Ambo ikuik bergabung menanggapi subjek email iko, yang ditanggapi secara aktif oleh kaum bapak-bapak mulai berdasarkan pengalaman masa kecil dan keberhasilan sang bundanya mendidik dan mengentaskan anak-anaknya menjadi urang . Beda dulu - beda sekarang. Tidak mudah untuk menjadi perempuan Minang dalam pembentukan kepribadian anak-anak minang kabau dimasa depan. Antara lain disebabkan : - gangguan terhadap etika dan moral yang sulit dikendalikan sementara arus globalisasi mengalir deras ke Indonesia pada umumnya dan ranah minang pada khususnya, baik secara langsung maupun tidak langsung - tuntutan materialistik untuk membiayai pendidikan anak, turut menghantui keluarga yang mesti harus bisa ditangani. Tidak ada pendidikan gratis saat ini. - Sebagai bundokanduang didalam keluarga, ia harus menjadi limpapeh rumah nan gadang, sehingga ia harus menjaga keutuhan dan harmoni keluarga besar dengan dibekali dan bermodalkan harta pusaka agar ia dapat melaksanakan tugas dan fungsi sosial yang didambakan adat istiadat.Sementara itu banyak diantaranya masyarakat yang tidak memahami kegunaan dan tujuan penggunaan harta itu. Saat ini, Ada sebagian kaum pria minang yang menghendaki pembagian harta pusaka secara islam, karena mereka sudah tidak paham lagi dengan adat dan budaya minang yang ditinggalkan karena pergi merantau. - Bagi wanita minang yang memiliki karir, maka ia dikenal dengan wanita yang berperan ganda , namun disini tidak ada kaum pria yang sudi disebut sebagai pria yang berperan ganda. Akibatnya, bagi sebagian kaum pria itu (Maaf mudah-mudahan tidak sanak dipalanta awang-wang ini) menempatkan dirinya sebagai si Sutan Diateh ( suatu istilah yang ambo dapatkan dari orang pariaman.. maaf yo sanak). - Saking berganda-gandanya peran padusi minang ini, ia digambarkan bagaikan dewa dewi yang bertangan banyak, lima ditangan kiri dan lima ditangan kanan. Untunglah urang minang tidak memiliki kepercayaan akan dewa dewi itu. Sungguhpun demikian kondisi yang diuraikan diatas, sesungguhnya Padusi Minang adalah wanita yang berbahagia didunia ini. Mengapa...?? - Ia didampingi oleh para kaum pria, yaitu di tangan kanannya ada sang suami yang mengarahkan dirinya, karena ia adalah tulang rusuk bagi kaum pria tidak dikepala sang pria untuk dijadikan atasan, tidak pula dikaki untuk dijadikan bawahan. Sedangkan dilengan kirinya terdapat saudara laki-lakinya tempat ia mengajak berunding - bagaimana membimbing anak-anaknya . Bukankah falsafah Minang menyatakan ; Anak dipangku oleh ayahnya dan dibimbing oleh pamannya. Jadi , pembentukan kepribadian anak-anak minang kabau tidak dapat dibebankan kepada padusi minang semata, melainkan ia terbentuk didalam keluarga dengan ibu/ayah dan masyarakat sebagai nara sumber. Mudah-mudahan pendapat ini dapat diterima, ditengah sedikitnya padusi minang yang menanggapi judul email ini. Wassalam Ibu dari tiga orang putera dan 1 orang puteri 3vy niz http://hyvny.blogspot.com http://bundokanduang.wordpress.com Kawasan Puspiptek- Serpong, Tangerang --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 6:05 AM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek,.. gunting--- Dr.Saafroedin BAHAR wrote: Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya kirimkan karangan Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. gunting -- --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo. Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan atau sanak family. Iko sakatek curhat dari kami. Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, tanpa papa. Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma agamo. Itulah kehebatan ibu kami... jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang dunia dan akhirat. Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan untuak pambali baju atau sipatu rancak). Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek saroman itu doh... Nasehat bundo mamagai kami Pituah bundo malinduangi kami Aia mato bundo manggadangkan kami Doa bundo manjago kami... Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa manggantian manjadi Tangan Di Ateh Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo... Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin. (Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak anak-anaknyo). Wassalam Deded (38 th 8 bln) (Ibu dari seorang putra dan seorang putri) Dr.Saafroedin BAHAR wrote: Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya kirimkan karangan Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. Sehubungan dengan wacana kita tentang Ranah kita tercinta ada dua hal yang teringat oleh saya: 1) apakah demikian banyak masalah sosial yang kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2) apakah yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters lainnya dari kalangan perempuan ? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] Perempuan dan Pembentukan Keperibadian Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008 Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat (Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo. Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan atau sanak family. Iko sakatek curhat dari kami. Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, tanpa papa. Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma agamo. Itulah kehebatan ibu kami... jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang dunia dan akhirat. Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan untuak pambali baju atau sipatu rancak). Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek saroman itu doh... Nasehat bundo mamagai kami Pituah bundo malinduangi kami Aia mato bundo manggadangkan kami Doa bundo manjago kami... Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa manggantian manjadi Tangan Di Ateh Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo... Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin. (Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak anak-anaknyo). Wassalam Deded (38 th 8 bln) (Ibu dari seorang putra dan seorang putri) Dr.Saafroedin BAHAR wrote: Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya kirimkan karangan Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. Sehubungan dengan wacana kita tentang Ranah kita tercinta ada dua hal yang teringat oleh saya: 1) apakah demikian banyak masalah sosial yang kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2) apakah yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters lainnya dari kalangan perempuan ? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] Perempuan dan Pembentukan Keperibadian Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008 Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat (Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo. Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan atau sanak family. Iko sakatek curhat dari kami. Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, tanpa papa. Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma agamo. Itulah kehebatan ibu kami... jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang dunia dan akhirat. Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan untuak pambali baju atau sipatu rancak). Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek saroman itu doh... Nasehat bundo mamagai kami Pituah bundo malinduangi kami Aia mato bundo manggadangkan kami Doa bundo manjago kami... Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa manggantian manjadi Tangan Di Ateh Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo... Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin. (Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak anak-anaknyo). Wassalam Deded (38 th 8 bln) (Ibu dari seorang putra dan seorang putri) Dr.Saafroedin BAHAR wrote: Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya kirimkan karangan Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. Sehubungan dengan wacana kita tentang Ranah kita tercinta ada dua hal yang teringat oleh saya: 1) apakah demikian banyak masalah sosial yang kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2) apakah yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters lainnya dari kalangan perempuan ? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] Perempuan dan Pembentukan Keperibadian Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008 Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat (Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak pado Nanda, Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo. Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan atau sanak family. Iko sakatek curhat dari kami. Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, tanpa papa. Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma agamo. Itulah kehebatan ibu kami... jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang dunia dan akhirat. Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan untuak pambali baju atau sipatu rancak). Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek saroman itu doh... Nasehat bundo mamagai kami Pituah bundo malinduangi kami Aia mato bundo manggadangkan kami Doa bundo manjago kami... Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa manggantian manjadi Tangan Di Ateh Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo... Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin. (Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak anak-anaknyo). Wassalam Deded (38 th 8 bln) (Ibu dari seorang putra dan seorang putri) Dr.Saafroedin BAHAR wrote: Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya kirimkan karangan Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. Sehubungan dengan wacana kita tentang Ranah kita tercinta ada dua hal yang teringat oleh saya: 1) apakah demikian banyak masalah sosial yang kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2) apakah yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters lainnya dari kalangan perempuan ? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] Perempuan dan Pembentukan Keperibadian Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008 Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat (Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak pado Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo. Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan atau sanak family. Iko sakatek curhat dari kami. Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, tanpa papa. Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma agamo. Itulah kehebatan ibu kami... jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang dunia dan akhirat. Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan untuak pambali baju atau sipatu rancak). Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek saroman itu doh... Nasehat bundo mamagai kami Pituah bundo malinduangi kami Aia mato bundo manggadangkan kami Doa bundo manjago kami... Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa manggantian manjadi Tangan Di Ateh Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo... Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin. (Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak anak-anaknyo). Wassalam Deded (38 th 8 bln) (Ibu dari seorang putra dan seorang putri) Dr.Saafroedin BAHAR wrote: Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya kirimkan karangan Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. Sehubungan dengan wacana kita tentang Ranah kita tercinta ada dua hal yang teringat oleh saya: 1) apakah demikian banyak masalah sosial yang kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2) apakah yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters lainnya dari kalangan perempuan ? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] Perempuan dan Pembentukan Keperibadian Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008 Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat (Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo. Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan atau sanak family. Iko sakatek curhat dari kami. Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, tanpa papa. Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma agamo. Itulah kehebatan ibu kami... jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang dunia dan akhirat. Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan untuak pambali baju atau sipatu rancak). Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek saroman itu doh... Nasehat bundo mamagai kami Pituah bundo malinduangi kami Aia mato bundo manggadangkan kami Doa bundo manjago kami... Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak pado Nanda, baban baliau labiah Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo. Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan atau sanak family. Iko sakatek curhat dari kami. Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, tanpa papa. Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma agamo. Itulah kehebatan ibu kami... jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang dunia dan akhirat. Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan untuak pambali baju atau sipatu rancak). Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek saroman itu doh... Nasehat bundo mamagai kami Pituah bundo malinduangi kami Aia mato bundo manggadangkan kami Doa bundo manjago kami... Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa manggantian manjadi Tangan Di Ateh Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo... Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin. (Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak anak-anaknyo). Wassalam Deded (38 th 8 bln) (Ibu dari seorang putra dan seorang putri) Dr.Saafroedin BAHAR wrote: Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya kirimkan karangan Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. Sehubungan dengan wacana kita tentang Ranah kita tercinta ada dua hal yang teringat oleh saya: 1) apakah demikian banyak masalah sosial yang kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2) apakah yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters lainnya dari kalangan perempuan ? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] Perempuan dan Pembentukan Keperibadian Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008 Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat (Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak pado Nanda, baban baliau labiah barek Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo. Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan atau sanak family. Iko sakatek curhat dari kami. Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, tanpa papa. Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma agamo. Itulah kehebatan ibu kami... jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang dunia dan akhirat. Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan untuak pambali baju atau sipatu rancak). Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek saroman itu doh... Nasehat bundo mamagai kami Pituah bundo malinduangi kami Aia mato bundo manggadangkan kami Doa bundo manjago kami... Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa manggantian manjadi Tangan Di Ateh Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo... Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin. (Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak anak-anaknyo). Wassalam Deded (38 th 8 bln) (Ibu dari seorang putra dan seorang putri) Dr.Saafroedin BAHAR wrote: Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya kirimkan karangan Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. Sehubungan dengan wacana kita tentang Ranah kita tercinta ada dua hal yang teringat oleh saya: 1) apakah demikian banyak masalah sosial yang kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2) apakah yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters lainnya dari kalangan perempuan ? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] Perempuan dan Pembentukan Keperibadian Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008 Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat (Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan kita semua, ra --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak pado Nanda, baban baliau labiah barek karano Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo. Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan atau sanak family. Iko sakatek curhat dari kami. Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, tanpa papa. Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma agamo. Itulah kehebatan ibu kami... jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang dunia dan akhirat. Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan untuak pambali baju atau sipatu rancak). Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek saroman itu doh... Nasehat bundo mamagai kami Pituah bundo malinduangi kami Aia mato bundo manggadangkan kami Doa bundo manjago kami... Alhamdulillah wal --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak pado Nanda, baban baliau labiah barek karano Bapak Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo. Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan atau sanak family. Iko sakatek curhat dari kami. Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, tanpa papa. Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma agamo. Itulah kehebatan ibu kami... jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang dunia dan akhirat. Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan untuak pambali baju atau sipatu rancak). Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek saroman itu doh... Nasehat bundo mamagai kami Pituah bundo malinduangi kami Aia mato bundo manggadangkan kami Doa bundo manjago kami... Alhamdulill --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak pado Nanda, baban baliau labiah barek karano Bapak alah Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo. Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan atau sanak family. Iko sakatek curhat dari kami. Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, tanpa papa. Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma agamo. Itulah kehebatan ibu kami... jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang dunia dan akhirat. Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan untuak pambali baju atau sipatu rancak). Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek saroman itu doh... Nasehat bundo mamagai kami Pituah bundo malinduangi kami Aia mato bundo manggadangkan kami Doa bundo manjago kami... Alhamdulillah walaupun indak baprestasi tinggi cando urang, dimato bundo kami anak-anaknyo lah manjadi urang kasadonyo. Kalau dulu kami manjadi Tangan Di Bawah alhamdulillah kinilah bisa manggantian manjadi Tangan Di Ateh Tarimo kasih tak terhingga untuak ibu tercinta Sembah sujud ananda ateh sagalo pengorbanan bundo... Budi baiak nan ibu ajakan akan selalu malakek dibanak kami... Nan akan kami taruihkan ka anak kami dan cucu kami pulo nantinyo Semoga Allah swt selalu manjago bundo, semoga bundo panjang umua untuak labiah mampabanyak amalan di dunia, sebagai bekal di akhirat kelak amin. (Doa ini juo kami tujukan untuak bundo-bundo nan lain nan alah manggadangkan anak-anaknyo jo sagalo pituah dan pangajaran kebaikan budi pekerti untuak anak-anaknyo). Wassalam Deded (38 th 8 bln) (Ibu dari seorang putra dan seorang putri) Dr.Saafroedin BAHAR wrote: Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya kirimkan karangan Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. Sehubungan dengan wacana kita tentang Ranah kita tercinta ada dua hal yang teringat oleh saya: 1) apakah demikian banyak masalah sosial yang kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2) apakah yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters lainnya dari kalangan perempuan ? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] Perempuan dan Pembentukan Keperibadian Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008 Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat (Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur
[EMAIL PROTECTED] Fw: Re: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
From: Dr.Saafroedin BAHAR [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 8:09 PM Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah sayang surang Ibu urang awak untuak anak-anaknyo. Tipak pado Nanda, baban baliau labiah barek karano Bapak alah dahulu dipanggia Allah s.w.t Nan tapikia dek ambo adolah saran Prof kito supayo para Ibu dan manuruik ambo juo para calon Ibu bana-bana kito parsiapkan untuak mamikua tangguang jawab dan kehormatan nan gadang tu/ Bapak-bapak dan para calon bapak tantu sajo paralu diparsiapkan, supayo siap bana-bana mamikua bagian tangguang jawabnyo surang, tautama mamimpin, maagiah contoh dan bimbingan, mancari nafkah nan bisa maiduiki anak isteri, manjago kesehatan mereka, manyikolahkan anak-anak sampai sahabih-habih kamampuannyo. Saparati sabda Rasululullah, baa juo kahormatan ka Ibu adolah tigo kali dari kehormatan ka Bapak. Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: deded chandra [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 5:05 PM Assalamualaikum wr.wb. Bpk Saaf yth. Kami ingin ikuik berbagi saketek, mudah2an ado manfaatnyo. Kami sangaik satuju baso harus ado upayo dari kaum perempuan minang untuk pembentukan pribadi urang minang. Namun juo harus dibantu panuah oleh kaum lelaki minang. Bisa tanpa ayah? Bisa... tapi harus didukuang ndek lingkungan atau sanak family. Iko sakatek curhat dari kami. Kami sendiri badunsanak tujuah urang, ciek laki2 anam padusi. Katiko nan paliang gadang umua 17 th (lulus SMA), papa dipanggia oleh YMK. nan paliang ketek berumua 5 th. Tantu tabayang baa susahnyo ibu manggadangkan kami surang, tanpa papa. Alhamdulillah Ibu diagiah kekuatan oleh Allah, lai pandai manyuntiang anak daro, ditambah jo bantuan dari dunsanak-dunsanak nan di kampuang jo di rantau nan selalu menyemangati kami. Lai indak ado nan berkepribadian buruak doh, walaupun secaro ekonomi kami sangaiklah kesulitan dulu itu, tapi alhamdulillah lai tetap bisa manjago diri untuak tetap berperilaku sasuai jo norma-norma agamo. Itulah kehebatan ibu kami... jo sagalo keterbatasan kemampuannyo kami diajakan sagalo hal kebaikan tentang dunia dan akhirat. Makan nasi jo samba lado se, baju dipagantian mamakai Tapi nan sikola lai alhamdulillah tetap bersemangat kasado alahnyo Ibu rela mengemis minta dihutangkan oleh dunsanak2nyo khusus untuak pambaia uang sikola (prinsip ibu kami kalau untuak sikola bia lah bahutang, asa jan untuak pambali baju atau sipatu rancak). Indak saketek pulo urang nan mancimeeh ibu kami, indak bapitih manga harus bapasoan anak sikola kecek mereka, tapi kami lai indak gentar mandanga kecek saroman itu doh... Nasehat bundo mamagai kami Pituah bundo malinduangi kami Aia mato bundo manggadangkan kami Doa bundo manjago kami... Alhamdulill --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Ado nan salah takan nampaknyo email pak syaf. Mangaduru 11 buah hal nan samo takirim. Salam. From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dr.Saafroedin BAHAR Sent: 10 Juli 2008 20:09 Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak pado Nanda, baban baliau labiah barek karano Bapak alah Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Assalamualaikum w.w. Pak Abraham, Ananda Hanifah, dan para sanak sa palanta, Saya ingin sekali membaca disertasi Bambang Rustanto tersebut. Isinya mengukuhkan apa yang sudah lama kita saksikan selama ini, yaitu bahwa posisi perempuan di Minangkabau tidaklah se sentral seperti yang kita duga. Disertasi Prof Keebet von Benda-Beckmann dulu juga menyimpulkannya demikian. Saya ingin agar peran kaum Bundo Kanduang kita ini tak sekedar 'limpapeh', tapi benar-benar menjadi mama mia yang didengar pendapatnya. Saya percaya bahwa dengan posisi yang lebih kuat itulah kaum Ibu Minangkabau ini benar-benar akan membentuk kepribadian putra puterinya yang lebih andal. Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 11:57 AM Sidang Palanta nan dihormati khususnya untuk Kmd, Hanifah Daman. Meskipun artikel ini tidak berjudul PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI tapi berita di bawah ini mungkin dapat menambah pengetahuan kita juga. Ambo copykan berita nan dikutip dari Kompas 4 Juli 2008 dgn ScansoftOmniPage sehingga kolomnya berubah, dgn judulnya juga diubah. Dan tidak seluruh artikel disalin, harap dimaklumi ! Peranan keterwakilan Bundo kanduang di nagari Kamang Hilia. Karena itu, menarik menyimak hasil penelitian Bambang Rustanto tentang dampak perubahan struktur pemerintahan lokal terhadap posisi perempuan dalam masyarakat di Vizhinjam Grama Panchayati Raj, Kerala, India, dan di Nagari Kamang Hilir, Sumatera Barat. Penelitian untuk disertasi doktor di Program Pascasarjana Departemen Sosiologi FISIP Universitas Indonesia itu diuji akhir Juni lalu di kampus UI Depok dengan yudisium sangat memuaskan Politik kehadiran Baik di Kamang Hilir maupun di Kerala, perubahan struktur pemerintahan yang memastikan perempuan turut serta dalam pengambilan keputusan berpengaruh positif pada akses perempuan atas keputusan desa. Suara perempuan, bahkan yang bersifat privat, menurut Bambang, dapat disuarakan di dalam majelis rakyat desa (village council/VC) di Kerala dan di Kamang Hilir. Di Kerala aturan Negara Bagian Kerala Nomor 13 Tabun 1994 menetapkan kuota 33 persen untuk perempuan di VC, sedangkan di Sumatera Barat Peraturan Daerah Nomor 9 Tabun 2000 tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Daerah, secara tegas menyebut 25 persen perwakilan perempuan di Badan Perwakilan Rakyat Nagari (BPRN). Aturan tersebut menjamin kehadiran fisik perempuan di ranch politik, yang disebut Bambang, dengan mengutip pandangan Anne Philips, sebagai politik kehadiran (politic of presence). Philips meyakini, masuk‑ Tokenisme Bambang menemukan, baik di Kerala maupun di Kamang Hilir, perubahan struktur pemerintahan memungkinkan kehadiran perempuan secara deskriptif dan substantif. Di Kamang Hilir, misalnya, persoalan personal, seperti hak ulayat tanah, dapat muncul ke ruang publik. Meskipun demikian, keterwakilan tersebut belum berkembang maksimal. Menurut Bambang, relasi tak seimbang antara perempuan dan laki-laki menyebabkan peran perempuan di struktur politik desa itu mengalami pembatasan. Pembatasan partisipasi itu antara lain berwujud sebagai tokenisme, yaitu perempuan hadir dalam proses pengambilan keputusan di lembaga VC atau BPRN, tetapi tujuannya hanya untuk menunjukkan kredibilitas dan eksistensi lembaga, sedangkan pusat kekuasaan lokal tetaplah laki-laki. Kehadiran itu juga masih sebatas pretence, yaitu perempuan diminta mengemukakan serta memperjuangkan kebutuhan dan permasalahan perempuan, tetapi laki-laki menganggap usulan perempuan sebagai hal biasa, kurang mendapat perhatian. Decoration, yaitu perempuan hadir dalam pengambilan keputusan lokal dan berbicara dengan berbagai pihak dalam pemerintahan lokal, tetapi di balik semua itu tetap laki-laki yang menjadi penguasa. Dan, bersifat mouthpiece, yaitu laki-lakilah yang mengarahkan dan melatih perempuan berbicara di ruang publik dan kadang kala juga mengambil alih pembicaraan perempuan. Hasil penelitian Bambang Rustanto yang dibimbing Prof Dr Paulus Wirutomo dan Ery Seda, PhD itu memperlihatkan, kehadiran fisik perempuan tidak serta akan menyelesaikan kebutuhan dan masalah perempuan yang praktis ataupun strategis, terutama ketika menyangkut otonomi perernpuan dalam pengambilan keputusan. Menurut Ery Seda dan Dr Kristi Poerwandari sebagai penguji, konsep Anne Philipis tentang politic of presence penting bagi perempuan, tetapi saat ini perempuan di DPR baru berada pada aspek deskriptif. Kehadirannya baru sebatas memenuhi kuota 30 persen, belum memberi pengaruh substansial terhadap proses dan pengambilan keputusan politik di lembaga tersebut. Dalam kasus Sumatera Barat, Ery
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Batua, Sanak. Antah apo nan takaca tadi.Maaf. Alah ambo peloki. Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, Nofend Marola [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Nofend Marola [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, July 10, 2008, 8:38 PM Ado nan salah takan nampaknyo email pak syaf. Mangaduru 11 buah hal nan samo takirim. Salam. From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dr.Saafroedin BAHAR Sent: 10 Juli 2008 20:09 Waalaikumsalam w.w. Nanda Deded, Ambo raso memang baitulah kasiah saya surang Ibu untuak anak-anaknyo. Tipak pado Nanda, baban baliau labiah barek karano Bapak alah Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/10/08, deded chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Waalaikum salam WR WB bapak saaf. Menurut hanifah peranan ayah dan ibulah yang sangat berpengaruh thdp anak. Mungkin bapak bisa adakan penelitian atau lokakarya dengan topik sesuai subjek bapak. Biar jawaban bisa mewakili, tentu di buat perkasus. Kasus wanita yg jd nyonya besar, kasus wanita yang jadi pejabat tenar, kasus wanita yang jadi tumpuan keluarga dll. Dari pengalaman hanifah sendiri, karena dekat kepapa, ya papa yg lebih dominan. Trus sebagai ibu, hanifah masih berjuang, hasilnya belum tau. Si uda lebih dekat ke anak2. Malah waktu anak2 bayi , si uda yang memandikan. Hanifah takut memegang bayi. Ketika anak2 berumur 4 tahun, mereka masuk TPA dan mereka aktif di RISMA. si ijul hanifah kirin kuliah di TAZKIA punya syafei antonio supayo ilmu ekomi dapek, agamono bagus, bakat nyanyi nasyid tersalur. Alhamdulillah balakangan ijul jd aktivis kampus nan malang malintang di jabotabek. Tapi namo digantino jadi fauzul rahman. Nama samaran katanya. Mungkin bapak bisa bercerita bgm anak2 bapak bisa berhasil semuanya. Seberapa besar dan bgm cara ibu mendidik ke sebelas anak2 bapak yang jadi semuanya. Maaf kalau ada yang tidak berkenan. Wass. Hanifah Dr.Saafroedin BAHAR wrote: Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Saya kirimkan karangan Prof Rahmiana Zein di bawah ini sebagai tanda setuju penuh dengan pendapat beliau tentang besarnya peranan perempuan [baca:ibu] dalam mendidik anak-anak. Pendapat beliau selaras sepenuhnya dengan ajaran islam bahwa surga ada di bawa telapak kaki Ibu. Sehubungan dengan wacana kita tentang Ranah kita tercinta ada dua hal yang teringat oleh saya: 1) apakah demikian banyak masalah sosial yang kita hadapi di Ranah karena kita belum memberikan peranan yang selayaknya kepada kaum perempuan, selain secara administratif dalam penyusunan ranji dan secara figuratif sebagai 'limpapeh rumah nan dagang' ? 2) apakah yang harus kita lakukan agar peranan kaum perempuan Minang menjadi lebih besar lagi dalam membentuk pribadi orang Minang ? Bagaimana jawabnya ini Nanda Hanifah, Rahimah, dan para netters lainnya dari kalangan perempuan ? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, 71 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] Perempuan dan Pembentukan Keperibadian Padang Ekspres, Rabu, 09 Juli 2008 Oleh : Rahmiana Zein, Guru Besar Unand, Sekarang Bertugas di Tokyo Kegelisahan seorang St Zaili Asril, tentang arah pendidikan di Sumatera Barat (Padang Ekspres, Rabu 2 Juli 2008), sesungguhnya juga mencerminkan kegelisahan kita semua, rakyat Sumatera Barat baik yang berada di daerah maupun yang sedang berada di rantau orang. Merosotnya nilai kelulusan para anak didik, jumlah pengguna narkoba yang terus meningkat, maupun perilaku tawuran yang semakin memperihatinkan sesungguhnyalah menunjukkan ada sesuatu yang tidak berjalan dengan semestinya dalam sistim pendidikan di Ranah Minang. Untuk urusan anggaran pendidikan, kita boleh berbangga hati adanya perhatian yang tinggi dari para eksekutif dan legislatif, sehingga angka target 20 persen tidak begitu sulit dicapai. Tetapi untuk urusan prestasi anak didik kelihatannya masih jauh dari harapan. Membentuk pribadi anak didik tidaklah bisa disulap dalam 1 atau 2 tahun, prestasi dalam bidang pendidikan tidaklah bisa diperoleh atau diburukan sebagaimana prestasi-prestasi yang amat sering diperoleh oleh para bupati dan wali kota di Sumatera Barat yang entah berapa kali setahun menerima segala macam anugerah dan segala macam tropi, namun untuk urusan pendidikan kita tertinggal jauh dibandingkan rekan-rekan mereka di pulau Jawa sana. Dari pengamatan kami selama bertugas di Tokyo , hampir sebahagian besar para siswa SMA atau pun SMP yang datang diundang ke Jepang berasal dari Pulau Jawa. Untuk contoh dari 300 siswa SMA peserta program Jenesys yang diundang ke Jepang hanya 2 orang yang berasal dari Sumatera Barat. Memperihatinkan memang. Dan kalau pun ada rata-rata yang diundang pun hanya dari SMA tertentu saja. Kepribadian anak didik yang cukup memprihatinkan karena kurangnya pengajaran budi pekerti atau didikan taat pada aturan sejak mereka kecil, rasa malu ketika melanggar aturan sama sekali tidak ditanamkan sedari mereka kecil. Atau dalam istilah Mahyeldi Ansharullah, Wakil Ketua DPRD Sumbar (Padang Ekspres, Sabtu 5 Juli 2008), kurang tertanamnya nilai nilai ajaran agama yang diterima oleh para anak didik. Untuk itu diperlukan kurikulum terpadu yang memadukan antara nilai-nilai umum dengan nilai-nilai agama dalam setiap mata pelajaran. Setiap ilmu yang dipelajari dipadukan dengan ajaran agama masing-masing. Lalu untuk mendidik keperibadian anak apakah harus bergantung pada para guru saja? Ternyata untuk urusan mendidik keperibadian anak ibulah yang paling berperan besar. Untuk itu tidak ada salahnya kita melirik ke Jepang bagaimana betul para ibu berperan dalam pendidikan keribadian anak anak mereka.
[EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ?
Sidang Palanta nan dihormati khususnya untuk Kmd, Hanifah Daman. Meskipun artikel ini tidak berjudul PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI tapi berita di bawah ini mungkin dapat menambah pengetahuan kita juga. Ambo copykan berita nan dikutip dari Kompas 4 Juli 2008 dgn ScansoftOmniPage sehingga kolomnya berubah, dgn judulnya juga diubah. Dan tidak seluruh artikel disalin, harap dimaklumi ! Peranan keterwakilan Bundo kanduang di nagari Kamang Hilia. Karena itu, menarik menyimak hasil penelitian Bambang Rustanto tentang dampak perubahan struktur pemerintahan lokal terhadap posisi perempuan dalam masyarakat di Vizhinjam Grama Panchayati Raj, Kerala, India, dan di Nagari Kamang Hilir, Sumatera Barat. Penelitian untuk disertasi doktor di Program Pascasarjana Departemen Sosiologi FISIP Universitas Indonesia itu diuji akhir Juni lalu di kampus UI Depok dengan yudisium sangat memuaskan Politik kehadiran Baik di Kamang Hilir maupun di Kerala, perubahan struktur pemerintahan yang memastikan perempuan turut serta dalam pengambilan keputusan berpengaruh positif pada akses perempuan atas keputusan desa. Suara perempuan, bahkan yang bersifat privat, menurut Bambang, dapat disuarakan di dalam majelis rakyat desa (village council/VC) di Kerala dan di Kamang Hilir. Di Kerala aturan Negara Bagian Kerala Nomor 13 Tabun 1994 menetapkan kuota 33 persen untuk perempuan di VC, sedangkan di Sumatera Barat Peraturan Daerah Nomor 9 Tabun 2000 tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Daerah, secara tegas menyebut 25 persen perwakilan perempuan di Badan Perwakilan Rakyat Nagari (BPRN). Aturan tersebut menjamin kehadiran fisik perempuan di ranch politik, yang disebut Bambang, dengan mengutip pandangan Anne Philips, sebagai politik kehadiran (politic of presence). Philips meyakini, masuk‑ Tokenisme Bambang menemukan, baik di Kerala maupun di Kamang Hilir, perubahan struktur pemerintahan memungkinkan kehadiran perempuan secara deskriptif dan substantif. Di Kamang Hilir, misalnya, persoalan personal, seperti hak ulayat tanah, dapat muncul ke ruang publik. Meskipun demikian, keterwakilan tersebut belum berkembang maksimal. Menurut Bambang, relasi tak seimbang antara perempuan dan laki-laki menyebabkan peran perempuan di struktur politik desa itu mengalami pembatasan. Pembatasan partisipasi itu antara lain berwujud sebagai tokenisme, yaitu perempuan hadir dalam proses pengambilan keputusan di lembaga VC atau BPRN, tetapi tujuannya hanya untuk menunjukkan kredibilitas dan eksistensi lembaga, sedangkan pusat kekuasaan lokal tetaplah laki-laki. Kehadiran itu juga masih sebatas pretence, yaitu perempuan diminta mengemukakan serta memperjuangkan kebutuhan dan permasalahan perempuan, tetapi laki-laki menganggap usulan perempuan sebagai hal biasa, kurang mendapat perhatian. Decoration, yaitu perempuan hadir dalam pengambilan keputusan lokal dan berbicara dengan berbagai pihak dalam pemerintahan lokal, tetapi di balik semua itu tetap laki-laki yang menjadi penguasa. Dan, bersifat mouthpiece, yaitu laki-lakilah yang mengarahkan dan melatih perempuan berbicara di ruang publik dan kadang kala juga mengambil alih pembicaraan perempuan. Hasil penelitian Bambang Rustanto yang dibimbing Prof Dr Paulus Wirutomo dan Ery Seda, PhD itu memperlihatkan, kehadiran fisik perempuan tidak serta akan menyelesaikan kebutuhan dan masalah perempuan yang praktis ataupun strategis, terutama ketika menyangkut otonomi perernpuan dalam pengambilan keputusan. Menurut Ery Seda dan Dr Kristi Poerwandari sebagai penguji, konsep Anne Philipis tentang politic of presence penting bagi perempuan, tetapi saat ini perempuan di DPR baru berada pada aspek deskriptif. Kehadirannya baru sebatas memenuhi kuota 30 persen, belum memberi pengaruh substansial terhadap proses dan pengambilan keputusan politik di lembaga tersebut. Dalam kasus Sumatera Barat, Ery bahkan melihat budaya lokal masih mengajarkan perempuan untuk diam dan patuh pada putusan ninik mamak yang kebanyakan laki-laki dalam sistem matriarkat, di mana pewarisan pusaka keluarga melalui garis ibu. Situasi di Kerala agak berbeda karena organisasi dan gerakan perempuannya sangat kuat. Parpol berperan penting di sini. Perekrutan caleg bukan hanya mementingkan jumlah perempuan, melainkan juga perempuan yang mengerti dan menyuarakan masalah dan kebutuhan perempuan, kata Ery. Untuk masalah pembangunan nagari di Ranah Bundo/tempat, dimana kaum perempuan diempukan, dengan permasalahannya, ambo berwacana di: http://www.nagari.or.id/?moda=bagunid=ag22 atau di http://www.nagari.org/url.php?http=ag22.nagari.org silakan klik. Wassalam Abraham Ilyas 63 Webmaster/admin.. --- On Wed, 7/9/08, hanifah daman [EMAIL PROTECTED] wrote: From: hanifah daman [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BAGAIMANA MENINGKATKAN PERANAN PEREMPUAN MINANG DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI ? To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Cc