[EMAIL PROTECTED] Re: Memimpikan sumbar sebagai sentra pendidikan Indonesia dan dunia

2007-04-16 Terurut Topik Arnoldison


 Terimakasih pak UBGB atas komentarnya,
 Saya juga tidak tahu apakah nantinya saya akan mengalami hal yang
 sama seperti anda

 Kalau kita berangkat dari usaha 'membangkitkan batang tarandam'
 ini  sekedar atas dasar bahwa kita pernah jaya pada masa lalu,
 lalu bermimpi untuk mengulanginya, tanpa mempelajari proses
 tercapainya kejayaan itu, memanglah suatu perbuatan sia-sia, atau
 sekedar angan angan saja.

 Perihal  kebanyakan  kita hanya mampu  sekedar berangan-angan saja saya 
pernah
 mendengar  almarhum  Buya Hamka berujar seperti ini : (maaf kalau
 kurang tepat, karena berdasarkan ingatan)
 Mati Cina karena ringgit
 Mati Belanda karena pangkat
 Mati Keling karena perut
 Mati Melayu karena angan-angan

 Mungkin pula kita 'over estimate' terhadap negeri sumbar,
 masyarakatnya dan sejarahnya, sehingga menjadikan terlalu banyak berharap

 Namun yang sewajarnya saja bila suatu bangsa merindukan
 kegemilangan masa lalunya, ummat Islam merindukan masa keemasan kejayaan,
 bangsa Parsi merindukan  kekaisaran Parsi, orang-orang
 Iraq merindukan kejayaan masa Babylonia dahulu, orang yahudi
 merindukan masa kerajaan Sulaiman.
 
 Permasalahannya apabila sejarah itu hanya dikenang untuk
 dibangga-banggakan, tidak dipelajari, atau membentuk sikap rasialis
 sekedar menganggap diri sebagai kelompok yang tinggi.

 Untuk menetapkan visi pembangunan suatu kota tetap memperhatikan struktur
 masyarakat dengan budayanya, keberhasilan dikota lain tidak bisa
 di plot  kota lainnya, pembangunan Jakarta tidak bisa diplot
 begitu saja ke Sumbar, keberhasilan pariwisata Bali tidak bisa
 secara langsung diterapkan dikota-kota sumbar.

 Dua buah kota pesisir yang memiliki pantai yang indah, tidaklah
 mesti sama-sama berhasil, kalau di pantai Bali dipromosikan
 dengan 'kebolehan kebebasan' bagi turisnya, tentulah tidak bisa
 diterapkan di Sumbar karena terbentur budayanya.

 Demikian pula misi menjadikan sumbar sebagai sentra pendidikan
 terkait dengan budaya yang melekat pada masyarakatnya.
 
 Masalah   output   pendidikan  yang  tidak  sesuai  seperti  yang
 diharapkan  (antara  tujuan  pendidikan  dan  realitas hasilnya),
 seumpama  tidak sejalannya ouput pendidikan dengan kualitas moral
 orang   yang  terdidik,  hal  ini  bisa  jadi  disebabkan  sistem
 pendidikan yang diterapkan adalah pendidikan sekuler.

 Wassalam

 Arnoldison
 

Monday, April 16, 2007, 4:05:19 AM, you wrote:

MS> Bung Arnoldison yang saya hormati.
   
MS> Dulu  saya  pernah  bermimpi  hal  yang  sama dengan anda. Apalagi
MS> ketika  saya  masih  hobi  beromantika  dan  bernostalgia, tentang
MS> betapa  hebatnya  tetua-tetua  kita.  Cuma sekarang pun saya tidak
MS> berani bermimpi lagi.
   
MS> Kesalahan  pendidikan  sumbar  adalah  menjadi  bagian  pendidikan
MS> Indonesia.  Sistem pendidikan kita adalah sebuah benang kusut. Tak
MS> tahu dimana lagi kita bisa mengurai untuk memperbaikinya.
   
MS> Melihat pendidikan sebagai sebuah sistem. Permasalahan terbesarnya
MS> adalah  di  proses itu sendiri. Untuk input kita tak pernah kalah.
MS> Kalaupun  ITB,  UI  dan  UGM terlihat hebat, hanyalah karena input
MS> yang  masuk  sana relatively lebih baik dibanding yang lain. Bukan
MS> proses yang membuat mereka lebih baik.
   
MS> Anda  bermimpi  setiap  kabupaten  punya universitas. Sekarang pun
MS> saya rasa sudah. Setiap kabupaten sudah memiliki perguruan tinggi.
MS> Baik  berbentuk  universitas, sekolah tinggi atau sebagainya. Cuma
MS> untuk  apa?  Saya rasa baru hanya untuk mengejar gelar kesarjanaan
MS> belaka, terutama para pegawai negeri.
   
MS>   Wassalam,
   
MS>   UBGB




--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Memimpikan sumbar sebagai sentra pendidikan Indonesia dan dunia

2007-04-16 Terurut Topik Afda Rizki

He...he...he...he...

Walau ternyata mimpi kito sadonyo samo : Pendidikan Yang Berkualitas di 
Ranah !. Tapi tetap sajo kito bangsa pemimpi :)
Ambo setuju jo wan Gusman mungkin urang-urang rantau nan alah berhasil 
bisa lebih diberdayakan ke arah itu. Tanpa harus menghilangkan nan alah 
ado, ba'a ga ati kalau dibuek pulo LSM semacam MPKAS yang lebih concern 
ke dunia pendidikan.
Karano manurik hemat ambo, output dari dunia pendidikan lah nan 
jelah-jaleh punyo kontribusi 20-30 taun kamuko di ranah.

--
Afda


Mantari Sutan wrote:
> Bung Arnoldison yang saya hormati.
>  
> Dulu saya pernah bermimpi hal yang sama dengan anda.  Apalagi ketika 
> saya masih hobi beromantika dan bernostalgia, tentang betapa hebatnya 
> tetua-tetua kita.  Cuma sekarang pun saya tidak berani bermimpi lagi. 
>  
> Kesalahan pendidikan sumbar adalah menjadi bagian pendidikan 
> Indonesia.  Sistem pendidikan kita adalah sebuah benang kusut.  Tak 
> tahu dimana lagi kita bisa mengurai untuk memperbaikinya.
>  
> Melihat pendidikan sebagai sebuah sistem.  Permasalahan terbesarnya 
> adalah di proses itu sendiri.  Untuk input kita tak pernah kalah.  
> Kalaupun ITB, UI dan UGM terlihat hebat, hanyalah karena input yang 
> masuk sana relatively lebih baik dibanding yang lain.  Bukan proses 
> yang membuat mereka lebih baik.
>  
> Anda bermimpi setiap kabupaten punya universitas.  Sekarang pun saya 
> rasa sudah.  Setiap kabupaten sudah memiliki perguruan tinggi.  Baik 
> berbentuk universitas, sekolah tinggi atau sebagainya.  Cuma untuk 
> apa?  Saya rasa baru hanya untuk mengejar gelar kesarjanaan belaka, 
> terutama para pegawai negeri.
>  
> Wassalam,
>  
> UBGB
>  
--kudung-



--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Memimpikan sumbar sebagai sentra pendidikan Indonesia dan dunia

2007-04-16 Terurut Topik Gusman
Assalamuallaikum Wr Wb

Iko wacana yang menarik sekali da, soalnya katiko awak masih kuliah dan
tingga di Asrama Merapi Singgalang (milik PEMDA Sumbar), wacana ko pernah
terlontar jo kawan awak si Wanda (Laki-laki) katiko kami disuruah mambuek
makalah tentang keminangkabauan untuk tugas dalam pembinaan di Asrama. Si
Wanda tu mangutarokan bahwa industri yang paliang cocok di Sumbar adalah
industri otak dengan kata lain menghasil manusia yang cerdas, berbudi
pekerti.

Katiko awak badiskusi jo uda Bram di Jogja juo nan awak caliak uda tu juo
bapandapek samo, inyo mangomentari kebiasaan urang awak yang alah sukses di
Rantau katiko baliak inyo bangun masjid nan rancak, tapi fungsional masjid
tu jadi indak maksimal karena alah banyak masjid dalam ciek wilayah ketek.
Nan inyo pandang alangkah baiak bilo sarancaknyo kepeng tu di sumbangan
untuk pendidikan ato mambuek sakolah nan bermutu, kan hasilnyo samo,
samo-samo amal jariah (tolong koreksi jiko iko salah).

Nah dari sinan awak mancaliak kan dan mancubo manyimpulkan bahwa dari
generasi-generasi di tampek awak dulunyo mampunyai budaya berdiskusi dan
kritis. Jadi awak juo mancubo bapandapaik sarancaknyo urang-urang awak nan
sukses di rantau sarancaknyo maagiah beasiswa ka anak-anak murid yang indak
mampu dan berprestasi, organisasi-organisasi minang jo mode tu, salain itu
paralu juo untuk magiah ide-ide untuk mamajukan pendidikan di Sumbar.



On 4/17/07, Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
> Kalauhlah ditanya kepada saya tentang mimpi apa yang saya senangi
> perihal Sumatra Barat maka saya akan jawab mimpi bila Sumatra Barat
> menjadi sentra pendidikan Indonesia dan dunia.
>
> Apakah sumatra barat memiliki potensi seperti itu ?
> Modal dasarnya adalah budaya masyarakat dan konsep ABS-SBK yang saling
> mendukung , dengan salah satu filosofi budaya yang unggul yaitu
> alam takambang menjadi guru.
>
> Peningkatan  pendidikan  akan  membangkitkan sumber daya orang minang,
> dengan  cara mendirikan banyak sekolah, universitas-univesitas di tiap
> kota  provinsi  bahkan  kabupaten,  menggalakkan  masyarakatkan  gemar
> belajar dan membaca.
>
> Dengan  tersedianya  fasilitas  pendidikan  yang  bermutu  orang-orang
> minang  tidak perlu merantau untuk belajar kedaerah lain, bisa belajar
> di  ranah  sendiri dan sekaligus menghemat devisa, bahkan orang minang
> yang  dirantau  akan  cenderung  mengirim  anak-anaknya  belajar, yang
> berarti pula ada pemasukan daerah.
>
> Juga mengurangi 'brain drain' dikalang anak-anak dan pemuda minang
> yang memiliki potensial agar tidak perlu lagi belajar keluar, sehingga
> bisa membangun negerinya sendiri.
>
> Dengan   mempunyai  penddikan  yang  tinggi  bagi  masyarakatnay  akan
> membentuk  ketahanan  budaya  dan  moral,  tidak mudah menjadi sasaran
> penetrasi budaya asing.
>
> Dengan  tingkat  pendidikan  yang tinggi akan menghasilkan 'multiplier
> effect'  di  sektor  lain, meningkatkan kemampuan menciptakan lapangan
> kerja,  memiliki kemampuan pengelolaan wilayah, sehingga bisa memimpin
> dan tidak sekedar menjadi pelayan atau pegawai orang lain.
>
> Walaupun   tidak   secara   perhitungan   statistik  tetapi  tampaknya
> orang-orang  minang di rantau telah banyak melakukan prestasi-prestasi
> dan banyak berpendiikan tinggi, sehingga dengan adanya misi menjadikan
> sumbar  sebagai  sentra  pendidikan akan banyak menarik perhatian para
> perantau.
>
> Sebagai sentra pendidikan maka sumbar bisa menjadi wisata pendidikan dan
> ruhani, berbeda dengan bentuk wisata lainnya maka para pendatang
> (turis) akan datang dengan rasa hormat, karena mengunjungi masyarakat
> yang berbudaya dan berpendidikan tinggi.
>
> Menjadikan sumbar sebagai pusat kajian-kajian keislaman nusantara, hal
> ini  dimungkinkan karena secara historis telah banyak ulama-ulama yang
> lahir di tanah minang.
>
> Saya  rasa ide ini bakal lebih menarik perhatian khususnya bagi para
> perantau.
>
> Arnoldison
>
>
>
>
> >
>


-- 
Best Regard,


Gusman Dharma P

--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Memimpikan sumbar sebagai sentra pendidikan Indonesia dan dunia

2007-04-16 Terurut Topik Mantari Sutan
Bung Arnoldison yang saya hormati.
   
  Dulu saya pernah bermimpi hal yang sama dengan anda.  Apalagi ketika saya 
masih hobi beromantika dan bernostalgia, tentang betapa hebatnya tetua-tetua 
kita.  Cuma sekarang pun saya tidak berani bermimpi lagi.  
   
  Kesalahan pendidikan sumbar adalah menjadi bagian pendidikan Indonesia.  
Sistem pendidikan kita adalah sebuah benang kusut.  Tak tahu dimana lagi kita 
bisa mengurai untuk memperbaikinya.
   
  Melihat pendidikan sebagai sebuah sistem.  Permasalahan terbesarnya adalah di 
proses itu sendiri.  Untuk input kita tak pernah kalah.  Kalaupun ITB, UI dan 
UGM terlihat hebat, hanyalah karena input yang masuk sana relatively lebih baik 
dibanding yang lain.  Bukan proses yang membuat mereka lebih baik.
   
  Anda bermimpi setiap kabupaten punya universitas.  Sekarang pun saya rasa 
sudah.  Setiap kabupaten sudah memiliki perguruan tinggi.  Baik berbentuk 
universitas, sekolah tinggi atau sebagainya.  Cuma untuk apa?  Saya rasa baru 
hanya untuk mengejar gelar kesarjanaan belaka, terutama para pegawai negeri.
   
  Wassalam,
   
  UBGB
   
   
   
  Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  

Kalauhlah ditanya kepada saya tentang mimpi apa yang saya senangi
perihal Sumatra Barat maka saya akan jawab mimpi bila Sumatra Barat
menjadi sentra pendidikan Indonesia dan dunia.

Apakah sumatra barat memiliki potensi seperti itu ?
Modal dasarnya adalah budaya masyarakat dan konsep ABS-SBK yang saling
mendukung , dengan salah satu filosofi budaya yang unggul yaitu
alam takambang menjadi guru.

Peningkatan pendidikan akan membangkitkan sumber daya orang minang,
dengan cara mendirikan banyak sekolah, universitas-univesitas di tiap
kota provinsi bahkan kabupaten, menggalakkan masyarakatkan gemar
belajar dan membaca.

Dengan tersedianya fasilitas pendidikan yang bermutu orang-orang
minang tidak perlu merantau untuk belajar kedaerah lain, bisa belajar
di ranah sendiri dan sekaligus menghemat devisa, bahkan orang minang
yang dirantau akan cenderung mengirim anak-anaknya belajar, yang
berarti pula ada pemasukan daerah.

Juga mengurangi 'brain drain' dikalang anak-anak dan pemuda minang
yang memiliki potensial agar tidak perlu lagi belajar keluar, sehingga
bisa membangun negerinya sendiri.

Dengan mempunyai penddikan yang tinggi bagi masyarakatnay akan
membentuk ketahanan budaya dan moral, tidak mudah menjadi sasaran
penetrasi budaya asing.

Dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan menghasilkan 'multiplier
effect' di sektor lain, meningkatkan kemampuan menciptakan lapangan
kerja, memiliki kemampuan pengelolaan wilayah, sehingga bisa memimpin
dan tidak sekedar menjadi pelayan atau pegawai orang lain.

Walaupun tidak secara perhitungan statistik tetapi tampaknya
orang-orang minang di rantau telah banyak melakukan prestasi-prestasi
dan banyak berpendiikan tinggi, sehingga dengan adanya misi menjadikan
sumbar sebagai sentra pendidikan akan banyak menarik perhatian para
perantau.

Sebagai sentra pendidikan maka sumbar bisa menjadi wisata pendidikan dan
ruhani, berbeda dengan bentuk wisata lainnya maka para pendatang
(turis) akan datang dengan rasa hormat, karena mengunjungi masyarakat
yang berbudaya dan berpendidikan tinggi.

Menjadikan sumbar sebagai pusat kajian-kajian keislaman nusantara, hal
ini dimungkinkan karena secara historis telah banyak ulama-ulama yang
lahir di tanah minang.

Saya rasa ide ini bakal lebih menarik perhatian khususnya bagi para
perantau.

Arnoldison







   
-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.
--~--~-~--~~~---~--~~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~--~~~~--~~--~--~---