Re: Bls: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak
Gagasan rancak tu Evy. Paralu ditindaklanjuti. Ambo taruihkan ka Gebu Minang. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. -Original Message- From: hyvn...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 17 Dec 2012 14:47:58 To: milis rang minang Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Pak Saaf NAH, Memang demikianlah, setiap kegiatan ekstra pasti yang sulit itu adalah masalah biaya. Barangkali ini yang menyebabkan bedah pedoman abs SBK itu tertunda. Pengalaman diskusi pakar kemarin kami pelaksana memakai sistem badoncek. Siapa menanggung apa. Alhamdulillah pada sekian minus H dan T, atau pada hari penyelenggaraan itulah barulah ada bantuan. Jadi memang penting sekali membedah buku pedoman abssbk ini. Menurut hemat saya bisa dilakukan secara partial. Barangkali untuk membedah pedoman atau sosialisasi sistem kekerabatan kita serahkan pada kelompok bundokandung. Sedangkan lainnya dibahas oleh bidang yang lain di gebu minang. Ini kalau GM mau eksis. Wassalam, Evy Nizhamul Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "Dr Saafroedin Bahar" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 17 Dec 2012 09:56:52 To: Rantau Net Rantau Net Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Benar, Evy. Sumber daya Gebu Minang sangat terbatas utk melanjutkan gebrakan tsb secara meluas. Rencana tindaklanjut utk mengadakan bedah buku ABS SBK tersebut di Sumatera Barat tertunda terus. Mungkin baru th 2013 yad. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. -Original Message- From: Evy Nizhamul Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 17 Dec 2012 00:27:10 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Pak Saaf nan ambo hormati, Assaalamualaikum, Mmeskipun bapak mengatakan demikian, namun tetap saja orang tidak tahu. Saya kira jika memang Gebu Minang yang menjadi pemrakarsa, saya melihat Gebu Minang sendiri kurang gebrakannya. Itu yang saya amati pak. Jujur saja, penyelenggaraan Diskusi Pakar kemarin hanya dilakukan secara efektif oleh 5 orang Bundo termasuk saya. Apapun tema acara Gebu Minang mestinya akan terkait dengan ABS SBK itu. Kemarin diskusinya hangat yang membuktikan masyarakat haus akan dialog seputar adat dan islam. Begitu ya pak Saaf Wassalam, 3vy Nizhamul (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: Dr Saafroedin Bahar Kepada: Rantau Net Rantau Net ; Evy Nyshamul Cc: Dr. Mochtar Naim Dikirim: Senin, 17 Desember 2012 5:14 Judul: Re: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Evy, sosialisasi ABS SBK hasil KKM/SKM GM 2010 selain sudah dilakukan Gebu Minang melalu buku dan melalui ebook - bekerjasama dengan pakguruonline- , juga sudah dilakukan secara berlanjut oleh Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat di Bukit Tinggi. Mungkin baik jika ibu-ibu warga Bundo Kanduang juga ikut menyosialisasikannya. Biar lebih cepat, misalnya liwat YouTube. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. From: Mochtar Naim Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 13 Dec 2012 21:33:34 +0800 (SGT) To: rantaunet@googlegroups.com; Evy Nizhamul ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Cc: MOCHTAR NAIM Subject: Re: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Bu Evy dan kawan2 di RN, Sesuai dengan saran Bu Evy untuak merilis di forum RN ko makalah sumbangan ambo dengan judul: "Bundo Kanduang..." nan tak jadi diedarkan di Forum Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan 12/12/12 katang, basamo ko ambo lampirkan di siko. Silahkan baco dan komentari. Mochtar Naim 13/12/12 From: Evy Nizhamul To: "rantaunet@googlegroups.com" Sent: Thursday, December 13, 2012 10:49 AM Subject: Bls: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Terima kasih Akmal, Mungkin agak sulit kita lewakan di milist, karena tersaji dalam format Power Point. Ada naskah Pak Mochtar Naim, yang ingin beliau distribusikan di acara itu, meskipun beliau bukan pembicara. Namun karena keterbatan tenaga dan waktu penggandaan, sehingga tidak sempat didistribusikan kepada hadirin. Jika sekiranya Pak Mochta Naim tidak keberatan, mudahan-mudahan beliau bersedia melewakan di milist ini. Terima kasih, 3vy Nizhamul (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: akmal n. basral Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" Dikirim: Rabu, 12 Desember 2012 21:33 Judul: Re: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan
Re: Bls: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak
Pak Saaf NAH, Memang demikianlah, setiap kegiatan ekstra pasti yang sulit itu adalah masalah biaya. Barangkali ini yang menyebabkan bedah pedoman abs SBK itu tertunda. Pengalaman diskusi pakar kemarin kami pelaksana memakai sistem badoncek. Siapa menanggung apa. Alhamdulillah pada sekian minus H dan T, atau pada hari penyelenggaraan itulah barulah ada bantuan. Jadi memang penting sekali membedah buku pedoman abssbk ini. Menurut hemat saya bisa dilakukan secara partial. Barangkali untuk membedah pedoman atau sosialisasi sistem kekerabatan kita serahkan pada kelompok bundokandung. Sedangkan lainnya dibahas oleh bidang yang lain di gebu minang. Ini kalau GM mau eksis. Wassalam, Evy Nizhamul Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "Dr Saafroedin Bahar" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 17 Dec 2012 09:56:52 To: Rantau Net Rantau Net Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Benar, Evy. Sumber daya Gebu Minang sangat terbatas utk melanjutkan gebrakan tsb secara meluas. Rencana tindaklanjut utk mengadakan bedah buku ABS SBK tersebut di Sumatera Barat tertunda terus. Mungkin baru th 2013 yad. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. -Original Message- From: Evy Nizhamul Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 17 Dec 2012 00:27:10 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Pak Saaf nan ambo hormati, Assaalamualaikum, Mmeskipun bapak mengatakan demikian, namun tetap saja orang tidak tahu. Saya kira jika memang Gebu Minang yang menjadi pemrakarsa, saya melihat Gebu Minang sendiri kurang gebrakannya. Itu yang saya amati pak. Jujur saja, penyelenggaraan Diskusi Pakar kemarin hanya dilakukan secara efektif oleh 5 orang Bundo termasuk saya. Apapun tema acara Gebu Minang mestinya akan terkait dengan ABS SBK itu. Kemarin diskusinya hangat yang membuktikan masyarakat haus akan dialog seputar adat dan islam. Begitu ya pak Saaf Wassalam, 3vy Nizhamul (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: Dr Saafroedin Bahar Kepada: Rantau Net Rantau Net ; Evy Nyshamul Cc: Dr. Mochtar Naim Dikirim: Senin, 17 Desember 2012 5:14 Judul: Re: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Evy, sosialisasi ABS SBK hasil KKM/SKM GM 2010 selain sudah dilakukan Gebu Minang melalu buku dan melalui ebook - bekerjasama dengan pakguruonline- , juga sudah dilakukan secara berlanjut oleh Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat di Bukit Tinggi. Mungkin baik jika ibu-ibu warga Bundo Kanduang juga ikut menyosialisasikannya. Biar lebih cepat, misalnya liwat YouTube. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. From: Mochtar Naim Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 13 Dec 2012 21:33:34 +0800 (SGT) To: rantaunet@googlegroups.com; Evy Nizhamul ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Cc: MOCHTAR NAIM Subject: Re: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Bu Evy dan kawan2 di RN, Sesuai dengan saran Bu Evy untuak merilis di forum RN ko makalah sumbangan ambo dengan judul: "Bundo Kanduang..." nan tak jadi diedarkan di Forum Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan 12/12/12 katang, basamo ko ambo lampirkan di siko. Silahkan baco dan komentari. Mochtar Naim 13/12/12 From: Evy Nizhamul To: "rantaunet@googlegroups.com" Sent: Thursday, December 13, 2012 10:49 AM Subject: Bls: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Terima kasih Akmal, Mungkin agak sulit kita lewakan di milist, karena tersaji dalam format Power Point. Ada naskah Pak Mochtar Naim, yang ingin beliau distribusikan di acara itu, meskipun beliau bukan pembicara. Namun karena keterbatan tenaga dan waktu penggandaan, sehingga tidak sempat didistribusikan kepada hadirin. Jika sekiranya Pak Mochta Naim tidak keberatan, mudahan-mudahan beliau bersedia melewakan di milist ini. Terima kasih, 3vy Nizhamul (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: akmal n. basral Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" Dikirim: Rabu, 12 Desember 2012 21:33 Judul: Re: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Sekali lagi tahniah Uni Evy, maaf tadi tak bisa hadir meski ingin sekali. Mungkinkah makalah-makalah yang disajikan bisa dilewakan di sini? Salam, Akmal N. Basral minds are like parachutes. they work best when open. From: "hyvn...@yahoo.com" To: milis rang minang Sent: Wednesday, December 12, 2012 4:52 PM Subject: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak As
Re: Bls: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak
Benar, Evy. Sumber daya Gebu Minang sangat terbatas utk melanjutkan gebrakan tsb secara meluas. Rencana tindaklanjut utk mengadakan bedah buku ABS SBK tersebut di Sumatera Barat tertunda terus. Mungkin baru th 2013 yad. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. -Original Message- From: Evy Nizhamul Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 17 Dec 2012 00:27:10 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Pak Saaf nan ambo hormati, Assaalamualaikum, Mmeskipun bapak mengatakan demikian, namun tetap saja orang tidak tahu. Saya kira jika memang Gebu Minang yang menjadi pemrakarsa, saya melihat Gebu Minang sendiri kurang gebrakannya. Itu yang saya amati pak. Jujur saja, penyelenggaraan Diskusi Pakar kemarin hanya dilakukan secara efektif oleh 5 orang Bundo termasuk saya. Apapun tema acara Gebu Minang mestinya akan terkait dengan ABS SBK itu. Kemarin diskusinya hangat yang membuktikan masyarakat haus akan dialog seputar adat dan islam. Begitu ya pak Saaf Wassalam, 3vy Nizhamul (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: Dr Saafroedin Bahar Kepada: Rantau Net Rantau Net ; Evy Nyshamul Cc: Dr. Mochtar Naim Dikirim: Senin, 17 Desember 2012 5:14 Judul: Re: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Evy, sosialisasi ABS SBK hasil KKM/SKM GM 2010 selain sudah dilakukan Gebu Minang melalu buku dan melalui ebook - bekerjasama dengan pakguruonline- , juga sudah dilakukan secara berlanjut oleh Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat di Bukit Tinggi. Mungkin baik jika ibu-ibu warga Bundo Kanduang juga ikut menyosialisasikannya. Biar lebih cepat, misalnya liwat YouTube. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. From: Mochtar Naim Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 13 Dec 2012 21:33:34 +0800 (SGT) To: rantaunet@googlegroups.com; Evy Nizhamul ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Cc: MOCHTAR NAIM Subject: Re: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Bu Evy dan kawan2 di RN, Sesuai dengan saran Bu Evy untuak merilis di forum RN ko makalah sumbangan ambo dengan judul: "Bundo Kanduang..." nan tak jadi diedarkan di Forum Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan 12/12/12 katang, basamo ko ambo lampirkan di siko. Silahkan baco dan komentari. Mochtar Naim 13/12/12 From: Evy Nizhamul To: "rantaunet@googlegroups.com" Sent: Thursday, December 13, 2012 10:49 AM Subject: Bls: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Terima kasih Akmal, Mungkin agak sulit kita lewakan di milist, karena tersaji dalam format Power Point. Ada naskah Pak Mochtar Naim, yang ingin beliau distribusikan di acara itu, meskipun beliau bukan pembicara. Namun karena keterbatan tenaga dan waktu penggandaan, sehingga tidak sempat didistribusikan kepada hadirin. Jika sekiranya Pak Mochta Naim tidak keberatan, mudahan-mudahan beliau bersedia melewakan di milist ini. Terima kasih, 3vy Nizhamul (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: akmal n. basral Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" Dikirim: Rabu, 12 Desember 2012 21:33 Judul: Re: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Sekali lagi tahniah Uni Evy, maaf tadi tak bisa hadir meski ingin sekali. Mungkinkah makalah-makalah yang disajikan bisa dilewakan di sini? Salam, Akmal N. Basral minds are like parachutes. they work best when open. From: "hyvn...@yahoo.com" To: milis rang minang Sent: Wednesday, December 12, 2012 4:52 PM Subject: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Assalamualaikum, wr. Wb Dusanak palanta RN nan ambo hormati. Alhamdulillah melewati beberap jam setelah jam 9 tadi pagi tgl 12-12-12, telah berlansung acara diskusi pakar " Upaya perlindungan perempuan dan hak anak ", yang semula akan diisi oleh perempuan pejabat pemerintah, namun ternyata tidak satupun dapat mengisi acara yang sudah dirancang 3 bulan lalu . Ternyata dengan prinsip " the show must go on, tampillah perempuan pakar minangkabau kita, sebagai nara sumber dibidang kesehatan, edukasi dan rohani, yang tak kalah kemampuan dengan Menteri, yaitu : A. Prof. Martini djamaris, M. Ed. B. DR. Dr . Aragar Putri Deli, M., C. Dra. Nurdiati Akma, M. Ed Moderator Prof. Dr. Ir. ZoerainiDjamal. Dengan keterbasan kedatangan undangan disebar, yang hadir hanya 50 % dari 100 und. Sebagai suatu kerja nyata, kami panitia merasa puas karena minim pertemuan tapi dapat memanfaatkan fasilitas internet dan BBG saja. Jika merujuk materi yang dipaparkan, harapan pemakalah dan penanggap dapat kita simpulkan bahwa semua orang minang harus t
Bls: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak
Pak Saaf nan ambo hormati, Assaalamualaikum, Mmeskipun bapak mengatakan demikian, namun tetap saja orang tidak tahu. Saya kira jika memang Gebu Minang yang menjadi pemrakarsa, saya melihat Gebu Minang sendiri kurang gebrakannya. Itu yang saya amati pak. Jujur saja, penyelenggaraan Diskusi Pakar kemarin hanya dilakukan secara efektif oleh 5 orang Bundo termasuk saya. Apapun tema acara Gebu Minang mestinya akan terkait dengan ABS SBK itu. Kemarin diskusinya hangat yang membuktikan masyarakat haus akan dialog seputar adat dan islam. Begitu ya pak Saaf Wassalam, 3vy Nizhamul (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: Dr Saafroedin Bahar Kepada: Rantau Net Rantau Net ; Evy Nyshamul Cc: Dr. Mochtar Naim Dikirim: Senin, 17 Desember 2012 5:14 Judul: Re: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Evy, sosialisasi ABS SBK hasil KKM/SKM GM 2010 selain sudah dilakukan Gebu Minang melalu buku dan melalui ebook - bekerjasama dengan pakguruonline- , juga sudah dilakukan secara berlanjut oleh Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat di Bukit Tinggi. Mungkin baik jika ibu-ibu warga Bundo Kanduang juga ikut menyosialisasikannya. Biar lebih cepat, misalnya liwat YouTube. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. From: Mochtar Naim Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 13 Dec 2012 21:33:34 +0800 (SGT) To: rantaunet@googlegroups.com; Evy Nizhamul ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Cc: MOCHTAR NAIM Subject: Re: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Bu Evy dan kawan2 di RN, Sesuai dengan saran Bu Evy untuak merilis di forum RN ko makalah sumbangan ambo dengan judul: "Bundo Kanduang..." nan tak jadi diedarkan di Forum Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan 12/12/12 katang, basamo ko ambo lampirkan di siko. Silahkan baco dan komentari. Mochtar Naim 13/12/12 From: Evy Nizhamul To: "rantaunet@googlegroups.com" Sent: Thursday, December 13, 2012 10:49 AM Subject: Bls: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Terima kasih Akmal, Mungkin agak sulit kita lewakan di milist, karena tersaji dalam format Power Point. Ada naskah Pak Mochtar Naim, yang ingin beliau distribusikan di acara itu, meskipun beliau bukan pembicara. Namun karena keterbatan tenaga dan waktu penggandaan, sehingga tidak sempat didistribusikan kepada hadirin. Jika sekiranya Pak Mochta Naim tidak keberatan, mudahan-mudahan beliau bersedia melewakan di milist ini. Terima kasih, 3vy Nizhamul (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: akmal n. basral Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" Dikirim: Rabu, 12 Desember 2012 21:33 Judul: Re: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Sekali lagi tahniah Uni Evy, maaf tadi tak bisa hadir meski ingin sekali. Mungkinkah makalah-makalah yang disajikan bisa dilewakan di sini? Salam, Akmal N. Basral minds are like parachutes. they work best when open. From: "hyvn...@yahoo.com" To: milis rang minang Sent: Wednesday, December 12, 2012 4:52 PM Subject: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Assalamualaikum, wr. Wb Dusanak palanta RN nan ambo hormati. Alhamdulillah melewati beberap jam setelah jam 9 tadi pagi tgl 12-12-12, telah berlansung acara diskusi pakar " Upaya perlindungan perempuan dan hak anak ", yang semula akan diisi oleh perempuan pejabat pemerintah, namun ternyata tidak satupun dapat mengisi acara yang sudah dirancang 3 bulan lalu . Ternyata dengan prinsip " the show must go on, tampillah perempuan pakar minangkabau kita, sebagai nara sumber dibidang kesehatan, edukasi dan rohani, yang tak kalah kemampuan dengan Menteri, yaitu : A. Prof. Martini djamaris, M. Ed. B. DR. Dr . Aragar Putri Deli, M., C. Dra. Nurdiati Akma, M. Ed Moderator Prof. Dr. Ir. ZoerainiDjamal. Dengan keterbasan kedatangan undangan disebar, yang hadir hanya 50 % dari 100 und. Sebagai suatu kerja nyata, kami panitia merasa puas karena minim pertemuan tapi dapat memanfaatkan fasilitas internet dan BBG saja. Jika merujuk materi yang dipaparkan, harapan pemakalah dan penanggap dapat kita simpulkan bahwa semua orang minang harus tetap menjadikan ABS-SBK sebagai pedoman dalam membina keluarga dan membina anak. Landasan adat berdasarkan agama. Banyak untaian pepatah adat yang bernafaskan islam, sehingga tidak ada alasan kita mengelak dari aturan agama dan adat. Demikian paparan Dra. Nurdiati Akma dan Prof Martini. Meskipgun kita tidak menyangkal bahwa 123 rb kasus tindak kekerasan terdapat di Sumatera. Bukan tidak mungkin sekian % dari Ranah minang. Temuan itu justru bukan di aparat penegak hukum melainkan di Puskesmas. Dr. Aragar mengungkap bahwa korban kekerasan tidak melaporkan, melainkan d
Re: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak
Evy, sosialisasi ABS SBK hasil KKM/SKM GM 2010 selain sudah dilakukan Gebu Minang melalu buku dan melalui ebook - bekerjasama dengan pakguruonline- , juga sudah dilakukan secara berlanjut oleh Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat di Bukit Tinggi. Mungkin baik jika ibu-ibu warga Bundo Kanduang juga ikut menyosialisasikannya. Biar lebih cepat, misalnya liwat YouTube. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. -Original Message- From: Mochtar Naim Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 13 Dec 2012 21:33:34 To: rantaunet@googlegroups.com; Evy Nizhamul Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Cc: MOCHTAR NAIM Subject: Re: Bls: MN [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Bu Evy dan kawan2 di RN, Sesuai dengan saran Bu Evy untuak merilis di forum RN ko makalah sumbangan ambo dengan judul: "Bundo Kanduang..." nan tak jadi diedarkan di Forum Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan 12/12/12 katang, basamo ko ambo lampirkan di siko. Silahkan baco dan komentari. Mochtar Naim 13/12/12 From: Evy Nizhamul To: "rantaunet@googlegroups.com" Sent: Thursday, December 13, 2012 10:49 AM Subject: Bls: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Terima kasih Akmal, Mungkin agak sulit kita lewakan di milist, karena tersaji dalam format Power Point. Ada naskah Pak Mochtar Naim, yang ingin beliau distribusikan di acara itu, meskipun beliau bukan pembicara. Namun karena keterbatan tenaga dan waktu penggandaan, sehingga tidak sempat didistribusikan kepada hadirin. Jika sekiranya Pak Mochta Naim tidak keberatan, mudahan-mudahan beliau bersedia melewakan di milist ini. Terima kasih, 3vy Nizhamul (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: akmal n. basral Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" Dikirim: Rabu, 12 Desember 2012 21:33 Judul: Re: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Sekali lagi tahniah Uni Evy, maaf tadi tak bisa hadir meski ingin sekali. Mungkinkah makalah-makalah yang disajikan bisa dilewakan di sini? Salam, Akmal N. Basral minds are like parachutes. they work best when open. From: "hyvn...@yahoo.com" To: milis rang minang Sent: Wednesday, December 12, 2012 4:52 PM Subject: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Assalamualaikum, wr. Wb Dusanak palanta RN nan ambo hormati. Alhamdulillah melewati beberap jam setelah jam 9 tadi pagi tgl 12-12-12, telah berlansung acara diskusi pakar " Upaya perlindungan perempuan dan hak anak ", yang semula akan diisi oleh perempuan pejabat pemerintah, namun ternyata tidak satupun dapat mengisi acara yang sudah dirancang 3 bulan lalu . Ternyata dengan prinsip " the show must go on, tampillah perempuan pakar minangkabau kita, sebagai nara sumber dibidang kesehatan, edukasi dan rohani, yang tak kalah kemampuan dengan Menteri, yaitu : A. Prof. Martini djamaris, M. Ed. B. DR. Dr . Aragar Putri Deli, M., C. Dra. Nurdiati Akma, M. Ed Moderator Prof. Dr. Ir. ZoerainiDjamal. Dengan keterbasan kedatangan undangan disebar, yang hadir hanya 50 % dari 100 und. Sebagai suatu kerja nyata, kami panitia merasa puas karena minim pertemuan tapi dapat memanfaatkan fasilitas internet dan BBG saja. Jika merujuk materi yang dipaparkan, harapan pemakalah dan penanggap dapat kita simpulkan bahwa semua orang minang harus tetap menjadikan ABS-SBK sebagai pedoman dalam membina keluarga dan membina anak. Landasan adat berdasarkan agama. Banyak untaian pepatah adat yang bernafaskan islam, sehingga tidak ada alasan kita mengelak dari aturan agama dan adat. Demikian paparan Dra. Nurdiati Akma dan Prof Martini. Meskipgun kita tidak menyangkal bahwa 123 rb kasus tindak kekerasan terdapat di Sumatera. Bukan tidak mungkin sekian % dari Ranah minang. Temuan itu justru bukan di aparat penegak hukum melainkan di Puskesmas. Dr. Aragar mengungkap bahwa korban kekerasan tidak melaporkan, melainkan di pUskesmas lah ditemui kasus itu. Ada rasa takut bila melapor akan terancam perceraian. Membatasi pemberian nafkah juga termasuk bagian dari ancaman karena berdampak kepada anak yang menjadi tg jawab orangtua. Berbagai pertanyaan yang diajukan penanya atau penanggap kpd narasumber, justru tidak mengangkat materi utama diskusi, sehingga dapat saya simpulkan bahwa ada saluran komunikasi yang tidak jalan selama ini diantara masyarakat itu sendiri untuk memahami ABS-SBK. Sehingga tugas Gebu Minanglah yang harus aktif melakukan sosialisasi abssbk itu. Bagi kami di Bundokanduang, kegiatan ini ibarat " menetas atau pacah talua ", sehingga kami berharap tahun depan akan dapat merealisasikan acara Seminar Nasional tentang Kearifan Bundokanduang. Saya a.n Panitia mengucapkan terima kasih kepad
Re: Bls: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak
Selamat Evy. Saya tadinya juga ingin hadir, sayang ada halangan. Salam, Muchlis Hamid From: Evy Nizhamul To: "rantaunet@googlegroups.com" Sent: Thursday, December 13, 2012 10:49 AM Subject: Bls: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Terima kasih Akmal, Mungkin agak sulit kita lewakan di milist, karena tersaji dalam format Power Point. Ada naskah Pak Mochtar Naim, yang ingin beliau distribusikan di acara itu, meskipun beliau bukan pembicara. Namun karena keterbatan tenaga dan waktu penggandaan, sehingga tidak sempat didistribusikan kepada hadirin. Jika sekiranya Pak Mochta Naim tidak keberatan, mudahan-mudahan beliau bersedia melewakan di milist ini. Terima kasih, 3vy Nizhamul (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: akmal n. basral Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" Dikirim: Rabu, 12 Desember 2012 21:33 Judul: Re: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Sekali lagi tahniah Uni Evy, maaf tadi tak bisa hadir meski ingin sekali. Mungkinkah makalah-makalah yang disajikan bisa dilewakan di sini? Salam, Akmal N. Basral minds are like parachutes. they work best when open. From: "hyvn...@yahoo.com" To: milis rang minang Sent: Wednesday, December 12, 2012 4:52 PM Subject: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Assalamualaikum, wr. Wb Dusanak palanta RN nan ambo hormati. Alhamdulillah melewati beberap jam setelah jam 9 tadi pagi tgl 12-12-12, telah berlansung acara diskusi pakar " Upaya perlindungan perempuan dan hak anak ", yang semula akan diisi oleh perempuan pejabat pemerintah, namun ternyata tidak satupun dapat mengisi acara yang sudah dirancang 3 bulan lalu . Ternyata dengan prinsip " the show must go on, tampillah perempuan pakar minangkabau kita, sebagai nara sumber dibidang kesehatan, edukasi dan rohani, yang tak kalah kemampuan dengan Menteri, yaitu : A. Prof. Martini djamaris, M. Ed. B. DR. Dr . Aragar Putri Deli, M., C. Dra. Nurdiati Akma, M. Ed Moderator Prof. Dr. Ir. ZoerainiDjamal. Dengan keterbasan kedatangan undangan disebar, yang hadir hanya 50 % dari 100 und. Sebagai suatu kerja nyata, kami panitia merasa puas karena minim pertemuan tapi dapat memanfaatkan fasilitas internet dan BBG saja. Jika merujuk materi yang dipaparkan, harapan pemakalah dan penanggap dapat kita simpulkan bahwa semua orang minang harus tetap menjadikan ABS-SBK sebagai pedoman dalam membina keluarga dan membina anak. Landasan adat berdasarkan agama. Banyak untaian pepatah adat yang bernafaskan islam, sehingga tidak ada alasan kita mengelak dari aturan agama dan adat. Demikian paparan Dra. Nurdiati Akma dan Prof Martini. Meskipgun kita tidak menyangkal bahwa 123 rb kasus tindak kekerasan terdapat di Sumatera. Bukan tidak mungkin sekian % dari Ranah minang. Temuan itu justru bukan di aparat penegak hukum melainkan di Puskesmas. Dr. Aragar mengungkap bahwa korban kekerasan tidak melaporkan, melainkan di pUskesmas lah ditemui kasus itu. Ada rasa takut bila melapor akan terancam perceraian. Membatasi pemberian nafkah juga termasuk bagian dari ancaman karena berdampak kepada anak yang menjadi tg jawab orangtua. Berbagai pertanyaan yang diajukan penanya atau penanggap kpd narasumber, justru tidak mengangkat materi utama diskusi, sehingga dapat saya simpulkan bahwa ada saluran komunikasi yang tidak jalan selama ini diantara masyarakat itu sendiri untuk memahami ABS-SBK. Sehingga tugas Gebu Minanglah yang harus aktif melakukan sosialisasi abssbk itu. Bagi kami di Bundokanduang, kegiatan ini ibarat " menetas atau pacah talua ", sehingga kami berharap tahun depan akan dapat merealisasikan acara Seminar Nasional tentang Kearifan Bundokanduang. Saya a.n Panitia mengucapkan terima kasih kepada dinda Yoen Aulina, Buya zubir, pak Mochtar Naim, Yanto Jambak dkk, yang berkesempatan menghadiri acara. Demikian dan terima kasih. Wassalam, Evy Nizhamul Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjekny
Bls: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak
Terima kasih Akmal, Mungkin agak sulit kita lewakan di milist, karena tersaji dalam format Power Point. Ada naskah Pak Mochtar Naim, yang ingin beliau distribusikan di acara itu, meskipun beliau bukan pembicara. Namun karena keterbatan tenaga dan waktu penggandaan, sehingga tidak sempat didistribusikan kepada hadirin. Jika sekiranya Pak Mochta Naim tidak keberatan, mudahan-mudahan beliau bersedia melewakan di milist ini. Terima kasih, 3vy Nizhamul (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: akmal n. basral Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" Dikirim: Rabu, 12 Desember 2012 21:33 Judul: Re: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Sekali lagi tahniah Uni Evy, maaf tadi tak bisa hadir meski ingin sekali. Mungkinkah makalah-makalah yang disajikan bisa dilewakan di sini? Salam, Akmal N. Basral minds are like parachutes. they work best when open. From: "hyvn...@yahoo.com" To: milis rang minang Sent: Wednesday, December 12, 2012 4:52 PM Subject: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Assalamualaikum, wr. Wb Dusanak palanta RN nan ambo hormati. Alhamdulillah melewati beberap jam setelah jam 9 tadi pagi tgl 12-12-12, telah berlansung acara diskusi pakar " Upaya perlindungan perempuan dan hak anak ", yang semula akan diisi oleh perempuan pejabat pemerintah, namun ternyata tidak satupun dapat mengisi acara yang sudah dirancang 3 bulan lalu . Ternyata dengan prinsip " the show must go on, tampillah perempuan pakar minangkabau kita, sebagai nara sumber dibidang kesehatan, edukasi dan rohani, yang tak kalah kemampuan dengan Menteri, yaitu : A. Prof. Martini djamaris, M. Ed. B. DR. Dr . Aragar Putri Deli, M., C. Dra. Nurdiati Akma, M. Ed Moderator Prof. Dr. Ir. ZoerainiDjamal. Dengan keterbasan kedatangan undangan disebar, yang hadir hanya 50 % dari 100 und. Sebagai suatu kerja nyata, kami panitia merasa puas karena minim pertemuan tapi dapat memanfaatkan fasilitas internet dan BBG saja. Jika merujuk materi yang dipaparkan, harapan pemakalah dan penanggap dapat kita simpulkan bahwa semua orang minang harus tetap menjadikan ABS-SBK sebagai pedoman dalam membina keluarga dan membina anak. Landasan adat berdasarkan agama. Banyak untaian pepatah adat yang bernafaskan islam, sehingga tidak ada alasan kita mengelak dari aturan agama dan adat. Demikian paparan Dra. Nurdiati Akma dan Prof Martini. Meskipgun kita tidak menyangkal bahwa 123 rb kasus tindak kekerasan terdapat di Sumatera. Bukan tidak mungkin sekian % dari Ranah minang. Temuan itu justru bukan di aparat penegak hukum melainkan di Puskesmas. Dr. Aragar mengungkap bahwa korban kekerasan tidak melaporkan, melainkan di pUskesmas lah ditemui kasus itu. Ada rasa takut bila melapor akan terancam perceraian. Membatasi pemberian nafkah juga termasuk bagian dari ancaman karena berdampak kepada anak yang menjadi tg jawab orangtua. Berbagai pertanyaan yang diajukan penanya atau penanggap kpd narasumber, justru tidak mengangkat materi utama diskusi, sehingga dapat saya simpulkan bahwa ada saluran komunikasi yang tidak jalan selama ini diantara masyarakat itu sendiri untuk memahami ABS-SBK. Sehingga tugas Gebu Minanglah yang harus aktif melakukan sosialisasi abssbk itu. Bagi kami di Bundokanduang, kegiatan ini ibarat " menetas atau pacah talua ", sehingga kami berharap tahun depan akan dapat merealisasikan acara Seminar Nasional tentang Kearifan Bundokanduang. Saya a.n Panitia mengucapkan terima kasih kepada dinda Yoen Aulina, Buya zubir, pak Mochtar Naim, Yanto Jambak dkk, yang berkesempatan menghadiri acara. Demikian dan terima kasih. Wassalam, Evy Nizhamul Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet ht
Re: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak
Sekali lagi tahniah Uni Evy, maaf tadi tak bisa hadir meski ingin sekali. Mungkinkah makalah-makalah yang disajikan bisa dilewakan di sini? Salam, Akmal N. Basral minds are like parachutes. they work best when open. From: "hyvn...@yahoo.com" To: milis rang minang Sent: Wednesday, December 12, 2012 4:52 PM Subject: [R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak Assalamualaikum, wr. Wb Dusanak palanta RN nan ambo hormati. Alhamdulillah melewati beberap jam setelah jam 9 tadi pagi tgl 12-12-12, telah berlansung acara diskusi pakar " Upaya perlindungan perempuan dan hak anak ", yang semula akan diisi oleh perempuan pejabat pemerintah, namun ternyata tidak satupun dapat mengisi acara yang sudah dirancang 3 bulan lalu . Ternyata dengan prinsip " the show must go on, tampillah perempuan pakar minangkabau kita, sebagai nara sumber dibidang kesehatan, edukasi dan rohani, yang tak kalah kemampuan dengan Menteri, yaitu : A. Prof. Martini djamaris, M. Ed. B. DR. Dr . Aragar Putri Deli, M., C. Dra. Nurdiati Akma, M. Ed Moderator Prof. Dr. Ir. ZoerainiDjamal. Dengan keterbasan kedatangan undangan disebar, yang hadir hanya 50 % dari 100 und. Sebagai suatu kerja nyata, kami panitia merasa puas karena minim pertemuan tapi dapat memanfaatkan fasilitas internet dan BBG saja. Jika merujuk materi yang dipaparkan, harapan pemakalah dan penanggap dapat kita simpulkan bahwa semua orang minang harus tetap menjadikan ABS-SBK sebagai pedoman dalam membina keluarga dan membina anak. Landasan adat berdasarkan agama. Banyak untaian pepatah adat yang bernafaskan islam, sehingga tidak ada alasan kita mengelak dari aturan agama dan adat. Demikian paparan Dra. Nurdiati Akma dan Prof Martini. Meskipgun kita tidak menyangkal bahwa 123 rb kasus tindak kekerasan terdapat di Sumatera. Bukan tidak mungkin sekian % dari Ranah minang. Temuan itu justru bukan di aparat penegak hukum melainkan di Puskesmas. Dr. Aragar mengungkap bahwa korban kekerasan tidak melaporkan, melainkan di pUskesmas lah ditemui kasus itu. Ada rasa takut bila melapor akan terancam perceraian. Membatasi pemberian nafkah juga termasuk bagian dari ancaman karena berdampak kepada anak yang menjadi tg jawab orangtua. Berbagai pertanyaan yang diajukan penanya atau penanggap kpd narasumber, justru tidak mengangkat materi utama diskusi, sehingga dapat saya simpulkan bahwa ada saluran komunikasi yang tidak jalan selama ini diantara masyarakat itu sendiri untuk memahami ABS-SBK. Sehingga tugas Gebu Minanglah yang harus aktif melakukan sosialisasi abssbk itu. Bagi kami di Bundokanduang, kegiatan ini ibarat " menetas atau pacah talua ", sehingga kami berharap tahun depan akan dapat merealisasikan acara Seminar Nasional tentang Kearifan Bundokanduang. Saya a.n Panitia mengucapkan terima kasih kepada dinda Yoen Aulina, Buya zubir, pak Mochtar Naim, Yanto Jambak dkk, yang berkesempatan menghadiri acara. Demikian dan terima kasih. Wassalam, Evy Nizhamul Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, men
[R@ntau-Net] Dari Diskusi Pakar Perlindungan Perempuan dan hak anak
Assalamualaikum, wr. Wb Dusanak palanta RN nan ambo hormati. Alhamdulillah melewati beberap jam setelah jam 9 tadi pagi tgl 12-12-12, telah berlansung acara diskusi pakar " Upaya perlindungan perempuan dan hak anak ", yang semula akan diisi oleh perempuan pejabat pemerintah, namun ternyata tidak satupun dapat mengisi acara yang sudah dirancang 3 bulan lalu . Ternyata dengan prinsip " the show must go on, tampillah perempuan pakar minangkabau kita, sebagai nara sumber dibidang kesehatan, edukasi dan rohani, yang tak kalah kemampuan dengan Menteri, yaitu : A. Prof. Martini djamaris, M. Ed. B. DR. Dr . Aragar Putri Deli, M., C. Dra. Nurdiati Akma, M. Ed Moderator Prof. Dr. Ir. ZoerainiDjamal. Dengan keterbasan kedatangan undangan disebar, yang hadir hanya 50 % dari 100 und. Sebagai suatu kerja nyata, kami panitia merasa puas karena minim pertemuan tapi dapat memanfaatkan fasilitas internet dan BBG saja. Jika merujuk materi yang dipaparkan, harapan pemakalah dan penanggap dapat kita simpulkan bahwa semua orang minang harus tetap menjadikan ABS-SBK sebagai pedoman dalam membina keluarga dan membina anak. Landasan adat berdasarkan agama. Banyak untaian pepatah adat yang bernafaskan islam, sehingga tidak ada alasan kita mengelak dari aturan agama dan adat. Demikian paparan Dra. Nurdiati Akma dan Prof Martini. Meskipgun kita tidak menyangkal bahwa 123 rb kasus tindak kekerasan terdapat di Sumatera. Bukan tidak mungkin sekian % dari Ranah minang. Temuan itu justru bukan di aparat penegak hukum melainkan di Puskesmas. Dr. Aragar mengungkap bahwa korban kekerasan tidak melaporkan, melainkan di pUskesmas lah ditemui kasus itu. Ada rasa takut bila melapor akan terancam perceraian. Membatasi pemberian nafkah juga termasuk bagian dari ancaman karena berdampak kepada anak yang menjadi tg jawab orangtua. Berbagai pertanyaan yang diajukan penanya atau penanggap kpd narasumber, justru tidak mengangkat materi utama diskusi, sehingga dapat saya simpulkan bahwa ada saluran komunikasi yang tidak jalan selama ini diantara masyarakat itu sendiri untuk memahami ABS-SBK. Sehingga tugas Gebu Minanglah yang harus aktif melakukan sosialisasi abssbk itu. Bagi kami di Bundokanduang, kegiatan ini ibarat " menetas atau pacah talua ", sehingga kami berharap tahun depan akan dapat merealisasikan acara Seminar Nasional tentang Kearifan Bundokanduang. Saya a.n Panitia mengucapkan terima kasih kepada dinda Yoen Aulina, Buya zubir, pak Mochtar Naim, Yanto Jambak dkk, yang berkesempatan menghadiri acara. Demikian dan terima kasih. Wassalam, Evy Nizhamul Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/