[R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Thread Sjamsir Sjarif
Dari MinangkabauNews tampak lo headline:

http://minangkabaunews.com/artikel-6378-orgen-mesum-sambil-saweran-semakin-marak-di-padang


On Sunday, January 10, 2016 at 8:48:27 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>
>
>
> 馃樂馃樂
> Sangkak Ayam dapek digunokan untuak panunja-nunja ikua panari orgen 
> tunggal nan tapinggeng-ponggeng ... 馃槣馃槤馃馃樂馃檧
>
> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Thread Sjamsir Sjarif
Karano indak bisa dibuka webnyo tapaso pulo dicopas:

Padang Pariaman 
Orgen Mesum 
Sambil Saweran Semakin Marak di PadangpariamanSenin, 07 September 2015 - 
03:54:34 WIB - 18040 

[image: Orgen Mesum Sambil Saweran Semakin Marak di Padangpariaman]

Padangpariaman, Minangkabaunews - Aksi pornoaksi yang berkedok pertunjukan 
musik orgen tunggal semakin meresahkan masyarakat Padangpariaman. Aktifitas 
mesum yang dipadu dengan pakaian biduan yang tidak senonoh tersebut menjadi 
polemik di Padangpariaman. 

Tontonan yang tidak sesuai dengan norma masyarakat Minangkabau tersebut 
sangat merusak moral dan ditentang banyak orang.

salah satu yang menentang praktek mesum tersebut adalah Organisasi Pekerja 
Seni (OPSI) Padangpariaman. Menurut OPSI, aktifitas orgen tunggal yang 
diselipi goyang sawer ini sungguh tidak dapat ditoleransi lagi.

Ketua OPSI Padangpariaman Roni menyebutkan, praktek mesum ini terus 
berlanjut karena adanya pembiaran dari pemilik usaha orgen tunggal serta 
pembiaran biduan mempertontonkan auratnya dan menerima saweran yang memicu 
perbuatan cabul. 

"Kalau usaha orgen tunggalnya ingin banyak order dan carteran, maka mereka 
menyediakan biduan-biduan untuk saweran dan melakukan pornoaksi dan 
pornografi," kata Roni.

Lebih parah lagi, katanya, kini sebagian artis penyanyi yang dulunya 
baik-baik dalam bernyanyi, ikut terseret arus. "Semua karena faktor 
ekonomi. Kami berusaha bertahan, tapi konsekwensinya kami kekurangan job. 
Bagi yang tak kuat iman, karena himpitan ekonomi yang kian berat, akhirnya 
ikut-ikutan," katanya.

OPSI mendesak, perbuatan pornoaksi demikian tak lagi dikerjakan. Hal itu 
juga membuat jelek nama pelaku seni. Namun, permintaan OPSI malah 
ditanggapi sinis. Malah, pengurus OPSI yang menaungi pekerja seni di 
Piaman, mendapat teror dari orang tak dikenal.

"Soal ancaman sudah sering. Tapi, kami akan terus menyuarakan agar 
pertunjukan orgen sopan. Kami tidak akan gentar demi mengembalikan marwah 
musik sebagai hiburan yang tidak mengangkangi nilai moral," ungkap Roni.

Ancaman kerap bermula dari himbauan baik-baik yang disampaikan OPSI melalui 
media sosial. "Kami hanya 8 kelompok orgen. Sementara, total pelaku bisnis 
orgen di Padangpariaman lebih dari 200," sebut Roni.

OPSI, katanya, awalnya didirikan sebagai wadah silaturahmi dan sosial untuk 
merekat hubungan antara pengusaha dan artis orgen. Menyikapi fenomena orgen 
mesum, OPSI membuat garis tegas agar anggotanya tidak melakukan praktek 
orgen mesum. Tidak sedikit anggota yang dulunya bersedia memenuhi tuntutan 
organisasi, akhirnya keluar, karena tekanan ekonomi.

Ketua OPSI Padangpariaman Suhatri Bur menyatakan, organisasinya telah 
melakukan MoU dengan Polres Padangpariaman tentang menolak penampilkan 
artis orgen tunggal yang melakukan aksi pornoaksi dan pornografi. "Kita 
membentuk organisasi ini, karena tindakan artis yang melakukan aksi porno 
aksi telah kelewatan batas. Kita dalam organisasi ini sangat menentangnya. 
Makanya, kita melakukan MoU dengan pihak kepolisian dan Pemkab 
Padangpariaman," tuturnya.

Kemudian Bupati Padangpariaman H Ali Mukhni telah mengimbau agar setiap 
nagari menerbitkan aturan yang melarang praktek orgen mesum. Ia beralasan, 
karenal lokasi penyelanggaraan acara lebih dekat dengan domisili aparat 
pemerintahan nagari.

Sehingga pencegahan yang lebih cepat, hanya bisa dilakukan aparat nagari. 
Sementara, sejauh ini, Polres Padangpariaman baru bertindak dengan 
mengumpulkan para pengusaha orgen.

"Mereka sama sekali melakukan pembiaran terhadap praktek orgen mesum, 
sehingga penyedia jasa sawer tetap leluasa beraksi," tandasnya mengakhiri. 
(psm)


On Sunday, January 10, 2016 at 10:04:15 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>
> Dari MinangkabauNews tampak lo headline:
>
>
> http://minangkabaunews.com/artikel-6378-orgen-mesum-sambil-saweran-semakin-marak-di-padang
>
>
> On Sunday, January 10, 2016 at 8:48:27 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>
>>
>>
>> 馃樂馃樂
>> Sangkak Ayam dapek digunokan untuak panunja-nunja ikua panari orgen 
>> tunggal nan tapinggeng-ponggeng ... 馃槣馃槤馃馃樂馃檧
>>
>> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, me

Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Thread Saafroedin Bahar
Capeklah susun Pasukan Induak-induak tu. Agiah honor saketek.  Pasti habih.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.04, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

> Dari MinangkabauNews tampak lo headline:
>
>
> http://minangkabaunews.com/artikel-6378-orgen-mesum-sambil-saweran-semakin-marak-di-padang
>
>
> On Sunday, January 10, 2016 at 8:48:27 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>
>>
>>
>> 馃樂馃樂
>> Sangkak Ayam dapek digunokan untuak panunja-nunja ikua panari orgen
>> tunggal nan tapinggeng-ponggeng ... 馃槣馃槤馃馃樂馃檧
>>
>> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Thread Dr. Saafroedin Bahar
Agiah namo " Pasukan Induak-induak Paderi".
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.10, "Saafroedin Bahar" <
drsaafroedin.ba...@gmail.com> menulis:

> Capeklah susun Pasukan Induak-induak tu. Agiah honor saketek.  Pasti
> habih.
> Pada tanggal 11 Jan 2016 13.04, "Sjamsir Sjarif" 
> menulis:
>
>> Dari MinangkabauNews tampak lo headline:
>>
>>
>> http://minangkabaunews.com/artikel-6378-orgen-mesum-sambil-saweran-semakin-marak-di-padang
>>
>>
>> On Sunday, January 10, 2016 at 8:48:27 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>>
>>>
>>>
>>> 馃樂馃樂
>>> Sangkak Ayam dapek digunokan untuak panunja-nunja ikua panari orgen
>>> tunggal nan tapinggeng-ponggeng ... 馃槣馃槤馃馃樂馃檧
>>>
>>> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Thread Sjamsir Sjarif
Angku Saaf, Mungkin rancak Pasukan tu diagiah namo Pasukan Induak-induak Siti 
Manggopoh buliah ado nuansa Lubuak Basuangnyo saketek.

-- Nyiak Sunguik

April 22, 2010 at 11:56am 路 
Siti Manggopoh, Singa Betina dari Minang

Ada yang terlupakan dari catatan sejarah Indonesia. Siti Manggopoh. Nama 
perempuan asal Minang ini memang tidak bergaung, seperti RA Kartini yang 
dianggap sebagai tokoh pahlawan Indonesia. Padahal, jika ditelusuri lagi, Siti 
Manggopoh merupakan pahlawan perempuan dari Minangkabau yang mampu 
mempertahankan marwah bangsanya, adat, budaya dan agamanya. Bagaimana tidak, 
Siti Manggopoh tercatat pernah melakukan perlawanan terhadap kebijakan ekonomi 
Belanda melalui pajak uang (belasting).

Ketika itu, perempuan-perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi sedang 
mengibarkan bendera perjuangan gender, dan pada saat itu Siti Manggopoh, 
perempuan pejuang dari desa kecil terpencil di Kabupaten Agam, Sumatera Barat 
muncul sebagai perempuan dengan semangat perlawan terhadap penjajahan yang 
terjadi di negerinya.

MASA LAHIR
Siti Manggopoh, merupakan perempuan Minang yang memiliki nama Siti. Ia lahir 
bulan Mei 1880. Nama Manggopoh dilekatkan pada dirinya, karena ia terkenal 
berani maju dalam perang Manggopoh. Manggopoh itu sendiri merupakan nama 
negerinya.

Siti merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kelima kakaknya dengan senang 
hati menyambut kelahiran Siti, karena Siti adalah anak perempuan pertama 
sekaligus terakhir yang dilahirkan dalam keluarga mereka. Kelima kakak 
laki-laki Siti pun selalu mengusung Siti ke mana-mana. Ia membawa Siti ke 
pasar, ke kedai, ke sawah, dan bahkan ke gelanggang persilatan.

Siti pun pernah bermain sangat jauh dari kenagarian Manggopoh, bahkan sampai ke 
daerah Tiku, Pariaman. Tak hanya itu, ketika kakaknya belajar mengaji ke surau, 
Siti juga diajak dan mengecap pendidikan di surau. Sebagai perempuan Minang, 
Siti memiliki kebebasan. Ia membangun dirinya secara fisik dan nonfisik. Ia 
belajar mengaji, bapasambahan dan juga persilatan. Inilah kiranya yang 
menyebabkan Siti berani maju ke medan perang untuk melawan penjajahan Belanda 
di negerinya.

SITI MENIKAH
Siti menikah dengan Rasyid. Pernikahan mereka ternyata tidak membuat Siti 
terikat dengan tugas perempuan di dalam rumah tangga. Justru bersama suaminya, 
Rasyid, Siti memiliki semangat dan arah perjuangan yang setujuan. Mereka bahu 
membahu melepaskan penderitaan rakyat Minangkabau. Kesadaran ini muncul ketika 
Siti dan Rasyid merasakan bahwa telah terjadi penindasan di negerinya oleh 
pemerintahan Belanda.
... Dst...

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Thread Sjamsir Sjarif
Angku Saaf, Mungkin rancak Pasukan tu diagiah namo Pasukan Induak-induak Siti 
Manggopoh buliah ado nuansa Lubuak Basuangnyo saketek.

-- Nyiak Sunguik

April 22, 2010 at 11:56am 路 
Siti Manggopoh, Singa Betina dari Minang

Ada yang terlupakan dari catatan sejarah Indonesia. Siti Manggopoh. Nama 
perempuan asal Minang ini memang tidak bergaung, seperti RA Kartini yang 
dianggap sebagai tokoh pahlawan Indonesia. Padahal, jika ditelusuri lagi, Siti 
Manggopoh merupakan pahlawan perempuan dari Minangkabau yang mampu 
mempertahankan marwah bangsanya, adat, budaya dan agamanya. Bagaimana tidak, 
Siti Manggopoh tercatat pernah melakukan perlawanan terhadap kebijakan ekonomi 
Belanda melalui pajak uang (belasting).

Ketika itu, perempuan-perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi sedang 
mengibarkan bendera perjuangan gender, dan pada saat itu Siti Manggopoh, 
perempuan pejuang dari desa kecil terpencil di Kabupaten Agam, Sumatera Barat 
muncul sebagai perempuan dengan semangat perlawan terhadap penjajahan yang 
terjadi di negerinya.

MASA LAHIR
Siti Manggopoh, merupakan perempuan Minang yang memiliki nama Siti. Ia lahir 
bulan Mei 1880. Nama Manggopoh dilekatkan pada dirinya, karena ia terkenal 
berani maju dalam perang Manggopoh. Manggopoh itu sendiri merupakan nama 
negerinya.

Siti merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kelima kakaknya dengan senang 
hati menyambut kelahiran Siti, karena Siti adalah anak perempuan pertama 
sekaligus terakhir yang dilahirkan dalam keluarga mereka. Kelima kakak 
laki-laki Siti pun selalu mengusung Siti ke mana-mana. Ia membawa Siti ke 
pasar, ke kedai, ke sawah, dan bahkan ke gelanggang persilatan.

Siti pun pernah bermain sangat jauh dari kenagarian Manggopoh, bahkan sampai ke 
daerah Tiku, Pariaman. Tak hanya itu, ketika kakaknya belajar mengaji ke surau, 
Siti juga diajak dan mengecap pendidikan di surau. Sebagai perempuan Minang, 
Siti memiliki kebebasan. Ia membangun dirinya secara fisik dan nonfisik. Ia 
belajar mengaji, bapasambahan dan juga persilatan. Inilah kiranya yang 
menyebabkan Siti berani maju ke medan perang untuk melawan penjajahan Belanda 
di negerinya.

SITI MENIKAH
Siti menikah dengan Rasyid. Pernikahan mereka ternyata tidak membuat Siti 
terikat dengan tugas perempuan di dalam rumah tangga. Justru bersama suaminya, 
Rasyid, Siti memiliki semangat dan arah perjuangan yang setujuan. Mereka bahu 
membahu melepaskan penderitaan rakyat Minangkabau. Kesadaran ini muncul ketika 
Siti dan Rasyid merasakan bahwa telah terjadi penindasan di negerinya oleh 
pemerintahan Belanda.
... Dst...

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Thread Dr. Saafroedin Bahar
Setuju bana Inyiak.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.49, saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:

Setuju nana Inyiak.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.38, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

Angku Saaf, Mungkin rancak Pasukan tu diagiah namo Pasukan Induak-induak
Siti Manggopoh buliah ado nuansa Lubuak Basuangnyo saketek.

-- Nyiak Sunguik

April 22, 2010 at 11:56am 路
Siti Manggopoh, Singa Betina dari Minang

Ada yang terlupakan dari catatan sejarah Indonesia. Siti Manggopoh. Nama
perempuan asal Minang ini memang tidak bergaung, seperti RA Kartini yang
dianggap sebagai tokoh pahlawan Indonesia. Padahal, jika ditelusuri lagi,
Siti Manggopoh merupakan pahlawan perempuan dari Minangkabau yang mampu
mempertahankan marwah bangsanya, adat, budaya dan agamanya. Bagaimana
tidak, Siti Manggopoh tercatat pernah melakukan perlawanan terhadap
kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang (belasting).

Ketika itu, perempuan-perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi sedang
mengibarkan bendera perjuangan gender, dan pada saat itu Siti Manggopoh,
perempuan pejuang dari desa kecil terpencil di Kabupaten Agam, Sumatera
Barat muncul sebagai perempuan dengan semangat perlawan terhadap penjajahan
yang terjadi di negerinya.

MASA LAHIR
Siti Manggopoh, merupakan perempuan Minang yang memiliki nama Siti. Ia
lahir bulan Mei 1880. Nama Manggopoh dilekatkan pada dirinya, karena ia
terkenal berani maju dalam perang Manggopoh. Manggopoh itu sendiri
merupakan nama negerinya.

Siti merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kelima kakaknya dengan
senang hati menyambut kelahiran Siti, karena Siti adalah anak perempuan
pertama sekaligus terakhir yang dilahirkan dalam keluarga mereka. Kelima
kakak laki-laki Siti pun selalu mengusung Siti ke mana-mana. Ia membawa
Siti ke pasar, ke kedai, ke sawah, dan bahkan ke gelanggang persilatan.

Siti pun pernah bermain sangat jauh dari kenagarian Manggopoh, bahkan
sampai ke daerah Tiku, Pariaman. Tak hanya itu, ketika kakaknya belajar
mengaji ke surau, Siti juga diajak dan mengecap pendidikan di surau.
Sebagai perempuan Minang, Siti memiliki kebebasan. Ia membangun dirinya
secara fisik dan nonfisik. Ia belajar mengaji, bapasambahan dan juga
persilatan. Inilah kiranya yang menyebabkan Siti berani maju ke medan
perang untuk melawan penjajahan Belanda di negerinya.

SITI MENIKAH
Siti menikah dengan Rasyid. Pernikahan mereka ternyata tidak membuat Siti
terikat dengan tugas perempuan di dalam rumah tangga. Justru bersama
suaminya, Rasyid, Siti memiliki semangat dan arah perjuangan yang setujuan.
Mereka bahu membahu melepaskan penderitaan rakyat Minangkabau. Kesadaran
ini muncul ketika Siti dan Rasyid merasakan bahwa telah terjadi penindasan
di negerinya oleh pemerintahan Belanda.
... Dst...

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups

Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Thread Dr. Saafroedin Bahar
Setuju nana Inyiak.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.38, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

> Angku Saaf, Mungkin rancak Pasukan tu diagiah namo Pasukan Induak-induak
> Siti Manggopoh buliah ado nuansa Lubuak Basuangnyo saketek.
>
> -- Nyiak Sunguik
>
> April 22, 2010 at 11:56am 路
> Siti Manggopoh, Singa Betina dari Minang
>
> Ada yang terlupakan dari catatan sejarah Indonesia. Siti Manggopoh. Nama
> perempuan asal Minang ini memang tidak bergaung, seperti RA Kartini yang
> dianggap sebagai tokoh pahlawan Indonesia. Padahal, jika ditelusuri lagi,
> Siti Manggopoh merupakan pahlawan perempuan dari Minangkabau yang mampu
> mempertahankan marwah bangsanya, adat, budaya dan agamanya. Bagaimana
> tidak, Siti Manggopoh tercatat pernah melakukan perlawanan terhadap
> kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang (belasting).
>
> Ketika itu, perempuan-perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi sedang
> mengibarkan bendera perjuangan gender, dan pada saat itu Siti Manggopoh,
> perempuan pejuang dari desa kecil terpencil di Kabupaten Agam, Sumatera
> Barat muncul sebagai perempuan dengan semangat perlawan terhadap penjajahan
> yang terjadi di negerinya.
>
> MASA LAHIR
> Siti Manggopoh, merupakan perempuan Minang yang memiliki nama Siti. Ia
> lahir bulan Mei 1880. Nama Manggopoh dilekatkan pada dirinya, karena ia
> terkenal berani maju dalam perang Manggopoh. Manggopoh itu sendiri
> merupakan nama negerinya.
>
> Siti merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kelima kakaknya dengan
> senang hati menyambut kelahiran Siti, karena Siti adalah anak perempuan
> pertama sekaligus terakhir yang dilahirkan dalam keluarga mereka. Kelima
> kakak laki-laki Siti pun selalu mengusung Siti ke mana-mana. Ia membawa
> Siti ke pasar, ke kedai, ke sawah, dan bahkan ke gelanggang persilatan.
>
> Siti pun pernah bermain sangat jauh dari kenagarian Manggopoh, bahkan
> sampai ke daerah Tiku, Pariaman. Tak hanya itu, ketika kakaknya belajar
> mengaji ke surau, Siti juga diajak dan mengecap pendidikan di surau.
> Sebagai perempuan Minang, Siti memiliki kebebasan. Ia membangun dirinya
> secara fisik dan nonfisik. Ia belajar mengaji, bapasambahan dan juga
> persilatan. Inilah kiranya yang menyebabkan Siti berani maju ke medan
> perang untuk melawan penjajahan Belanda di negerinya.
>
> SITI MENIKAH
> Siti menikah dengan Rasyid. Pernikahan mereka ternyata tidak membuat Siti
> terikat dengan tugas perempuan di dalam rumah tangga. Justru bersama
> suaminya, Rasyid, Siti memiliki semangat dan arah perjuangan yang setujuan.
> Mereka bahu membahu melepaskan penderitaan rakyat Minangkabau. Kesadaran
> ini muncul ketika Siti dan Rasyid merasakan bahwa telah terjadi penindasan
> di negerinya oleh pemerintahan Belanda.
> ... Dst...
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup i

Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Thread Dr. Saafroedin Bahar
Jan wacana kawacana juo lai. Alah masonyo main karek kayu. Bantuak
".Pasukan Induak-induak Siti Manggopoh", saroman Inong Balee di Aceh.
Langkang orgen tunggal tu.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.51, saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:

> Setuju bana Inyiak.
> Pada tanggal 11 Jan 2016 13.49, saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:
>
> Setuju nana Inyiak.
> Pada tanggal 11 Jan 2016 13.38, "Sjamsir Sjarif" 
> menulis:
>
> Angku Saaf, Mungkin rancak Pasukan tu diagiah namo Pasukan Induak-induak
> Siti Manggopoh buliah ado nuansa Lubuak Basuangnyo saketek.
>
> -- Nyiak Sunguik
>
> April 22, 2010 at 11:56am 路
> Siti Manggopoh, Singa Betina dari Minang
>
> Ada yang terlupakan dari catatan sejarah Indonesia. Siti Manggopoh. Nama
> perempuan asal Minang ini memang tidak bergaung, seperti RA Kartini yang
> dianggap sebagai tokoh pahlawan Indonesia. Padahal, jika ditelusuri lagi,
> Siti Manggopoh merupakan pahlawan perempuan dari Minangkabau yang mampu
> mempertahankan marwah bangsanya, adat, budaya dan agamanya. Bagaimana
> tidak, Siti Manggopoh tercatat pernah melakukan perlawanan terhadap
> kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang (belasting).
>
> Ketika itu, perempuan-perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi sedang
> mengibarkan bendera perjuangan gender, dan pada saat itu Siti Manggopoh,
> perempuan pejuang dari desa kecil terpencil di Kabupaten Agam, Sumatera
> Barat muncul sebagai perempuan dengan semangat perlawan terhadap penjajahan
> yang terjadi di negerinya.
>
> MASA LAHIR
> Siti Manggopoh, merupakan perempuan Minang yang memiliki nama Siti. Ia
> lahir bulan Mei 1880. Nama Manggopoh dilekatkan pada dirinya, karena ia
> terkenal berani maju dalam perang Manggopoh. Manggopoh itu sendiri
> merupakan nama negerinya.
>
> Siti merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kelima kakaknya dengan
> senang hati menyambut kelahiran Siti, karena Siti adalah anak perempuan
> pertama sekaligus terakhir yang dilahirkan dalam keluarga mereka. Kelima
> kakak laki-laki Siti pun selalu mengusung Siti ke mana-mana. Ia membawa
> Siti ke pasar, ke kedai, ke sawah, dan bahkan ke gelanggang persilatan.
>
> Siti pun pernah bermain sangat jauh dari kenagarian Manggopoh, bahkan
> sampai ke daerah Tiku, Pariaman. Tak hanya itu, ketika kakaknya belajar
> mengaji ke surau, Siti juga diajak dan mengecap pendidikan di surau.
> Sebagai perempuan Minang, Siti memiliki kebebasan. Ia membangun dirinya
> secara fisik dan nonfisik. Ia belajar mengaji, bapasambahan dan juga
> persilatan. Inilah kiranya yang menyebabkan Siti berani maju ke medan
> perang untuk melawan penjajahan Belanda di negerinya.
>
> SITI MENIKAH
> Siti menikah dengan Rasyid. Pernikahan mereka ternyata tidak membuat Siti
> terikat dengan tugas perempuan di dalam rumah tangga. Justru bersama
> suaminya, Rasyid, Siti memiliki semangat dan arah perjuangan yang setujuan.
> Mereka bahu membahu melepaskan penderitaan rakyat Minangkabau. Kesadaran
> ini muncul ketika Siti dan Rasyid merasakan bahwa telah terjadi penindasan
> di negerinya oleh pemerintahan Belanda.
> ... Dst...
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
s