[R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-28 Thread rn . amiroeddin
Sains Quran - Borobudur Peninggalan Sulaiman (Full Version)

http://m.youtube.com/watch?v=W344Ijvxg6w&hl=id&gl=US&client=mv-rim&guid=
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-28 Thread Zaid Dunil
Pak Amiroeddin n a h
Ass ww
Re  : Sains Quran.
Subhannallah. Luar biasa penemuan ini. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya
bahwa Nabi Sulaiman itu adalah orang Jawa, bahwa Negeri Saba iru ada di
Jawa dan Candi Borobudur itu 'banyak bicara' tentang ayat ayat Al Quran
dengan bukti bukti yang ditunjukkan berdasarkan fakta fakta di candi itu.
Namun saya yakin akan ada bantahan , mestinya dari peneliti agama lain (
Budha)  yang tidak sependapat. Mudah mudahan Bpk KH Fahmi Basha sang
peneliti dan teamnya akan dapat membuktikan secara shahih pernyatan
pernyataannya. Mengasyikkan menonton video ini. Terima kasih pak Amir ,
telah membagi informasi dan pengetahuan ini.

Wassalam.
Dunuil Zaid, 70 , Kampuang Ujuang Pandan Parak Karambia, Padang.


2013/7/28 

> Sains Quran - Borobudur Peninggalan Sulaiman (Full Version)
>
> http://m.youtube.com/watch?v=W344Ijvxg6w&hl=id&gl=US&client=mv-rim&guid=
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Asmardi Arbi

Sanak Dunil Zaid, n.a.h.
Suai awak tu mah jo komentar sanak. Untuang baliau alun sempat dicabuik 
tali akinyo.Tarimokasi sanak M. Amiroeddin ateh infonyo nan alun pernah 
ambo dapek sabalunnyo.. Tapi manga lupuik dari pemberitaan media yo?


A.A. , Tangsel., Asa Pasisia.



On 28/07/2013 17:32, Zaid Dunil wrote:

Pak Amiroeddin n a h
Ass ww
Re  : Sains Quran.
Subhannallah. Luar biasa penemuan ini. Tidak pernah terbayangkan 
sebelumnya bahwa Nabi Sulaiman itu adalah orang Jawa, bahwa Negeri 
Saba iru ada di Jawa dan Candi Borobudur itu 'banyak bicara' tentang 
ayat ayat Al Quran dengan bukti bukti yang ditunjukkan berdasarkan 
fakta fakta di candi itu. Namun saya yakin akan ada bantahan , 
mestinya dari peneliti agama lain ( Budha)  yang tidak sependapat. 
Mudah mudahan Bpk KH Fahmi Basha sang peneliti dan teamnya akan dapat 
membuktikan secara shahih pernyatan pernyataannya. Mengasyikkan 
menonton video ini. Terima kasih pak Amir , telah membagi informasi 
dan pengetahuan ini.


Wassalam.
Dunuil Zaid, 70 , Kampuang Ujuang Pandan Parak Karambia, Padang.


2013/7/28 mailto:rn.amiroed...@gmail.com>>

Sains Quran - Borobudur Peninggalan Sulaiman (Full Version)

http://m.youtube.com/watch?v=W344Ijvxg6w&hl=id&gl=US&client=mv-rim&guid=
Powered by Telkomsel BlackBerryŽ

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di
tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama
& mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet"
dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup
ini, kirim email ke rantaunet+berhenti
berlangga...@googlegroups.com  .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.



--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~

* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) 
serta mengirimkan biodata!

* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
mengganti subjeknya.

===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan 
di: http://groups.google.com/group/RantauNet/

---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari 
Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .

Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.

===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.

* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.

Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/grou

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread rn . amiroeddin
Ambo juo buliah copas, dan suatu hal baru pulo dek ambo, dek itu ambo kirim ke 
Palanta utk mendapatkan umpan balik, Wass
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Asmardi Arbi 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 29 Jul 2013 14:24:12 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Sanak Dunil Zaid, n.a.h.
Suai awak tu mah jo komentar sanak. Untuang baliau alun sempat dicabuik 
tali akinyo.Tarimokasi sanak M. Amiroeddin ateh infonyo nan alun pernah 
ambo dapek sabalunnyo.. Tapi manga lupuik dari pemberitaan media yo?

A.A. , Tangsel., Asa Pasisia.



On 28/07/2013 17:32, Zaid Dunil wrote:
> Pak Amiroeddin n a h
> Ass ww
> Re  : Sains Quran.
> Subhannallah. Luar biasa penemuan ini. Tidak pernah terbayangkan 
> sebelumnya bahwa Nabi Sulaiman itu adalah orang Jawa, bahwa Negeri 
> Saba iru ada di Jawa dan Candi Borobudur itu 'banyak bicara' tentang 
> ayat ayat Al Quran dengan bukti bukti yang ditunjukkan berdasarkan 
> fakta fakta di candi itu. Namun saya yakin akan ada bantahan , 
> mestinya dari peneliti agama lain ( Budha)  yang tidak sependapat. 
> Mudah mudahan Bpk KH Fahmi Basha sang peneliti dan teamnya akan dapat 
> membuktikan secara shahih pernyatan pernyataannya. Mengasyikkan 
> menonton video ini. Terima kasih pak Amir , telah membagi informasi 
> dan pengetahuan ini.
>
> Wassalam.
> Dunuil Zaid, 70 , Kampuang Ujuang Pandan Parak Karambia, Padang.
>
>
> 2013/7/28 mailto:rn.amiroed...@gmail.com>>
>
> Sains Quran - Borobudur Peninggalan Sulaiman (Full Version)
>
> http://m.youtube.com/watch?v=W344Ijvxg6w&hl=id&gl=US&client=mv-rim&guid=
> Powered by Telkomsel BlackBerryŽ
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di
> tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
> serta mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama
> & mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting
> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet"
> dari Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup
> ini, kirim email ke rantaunet+berhenti
> berlangga...@googlegroups.com <mailto:berlangga...@googlegroups.com> .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) 
> serta mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan 
> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari 
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 2

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Akmal Nasery Basral
Saingek ambo, ini sudah menjadi pembicaraan beberapa tahun terakhir, Pak
Amiroeddin.

Kalau makam Nabi Sulaiman, dan ayahnya Nabi Daud, saja masih bisa ditemukan
di Hebron, Tepi Barat (West Bank), Palestina, dan jadi obyek ziarah
spiritual sampai sekarang, bagaimana menjelaskan istana Nabi, dan Raja,
Sulaiman a.s. ini ada di Magelang?

Kalau kerajaan Saba (Sheba) itu ternyata WonoSOBO, menurut teori Fahmi
Basya (FB) dan istana sang Ratu Bilqis/Balqis adalah Candi Ratu Boko,
sekitar 35 km dari Borobudur, bagaimana menurut Pak Amiroeddin dengan hasil
penelitian dan ekskavasi (penggalian) ANTROPOLOG Louise Schofield yang
dimuat Discovery.com di bawah ini (saduran bebas dalam bahasa Indonesia):

http://zilzaal.blogspot.com/2012/07/penemuan-harta-karun-ratu-balqis.html

Lebih unik lagi penjelasan soal kebiasaan nama "Su-" sebagai prefix bagi
nama Jawa (Su-harto, Su-jono, dll) yang menurut FB merupakan hasil
keterpengaruhan dari nama Su-laiman.

Waktu saya SMA dulu (mid-80-an) pernah juga membaca buku (tipis, beredar
terbatas) karya FB berjudul "One Million Phenomena" (?, kalau tidak salah,
lupa judul persisnya).
Menurut FB, rotasi bumi 360 derajat itu (dari satu titik sampai ke tempat
titik awal) sama dengan shalat 1 rakaat manusia. Bagaimana melihatnya? FB
menghitung, kalau orang ruku' itu membentuk sudut 90 derajat. Lalu kalau
sujud, terbentuk posisi 45 derajat. Jadi, jika seluruh sudut dari hasil
gerakan shalat satu rakaat itu dijumlahkan, konon berjumlah 360 derajat,
atau sama dengan satu kali perputaran bumi sehari semalam.

Awalnya saya takjub membaca penjelasan itu, sampai saya melihat seorang
anak kecil bermain gasing. Jika gasing berasal dari kayu, yang juga
diciptakan Allah, dan seluruh makhluk tunduk patuh kepada-Nya, lantas
gasing yang "berpusing-pusing" itu selama beberapa detik (bisa beberapa
menit kalau anak yang memainkannya ahli sekali), lantas gasing itu sudah
melakukan shalat berapa rakaat, berdasarkan jumlah derajat yang sudah
dibuatnya.

Kalau anak itu main gasing di pagi hari, dan satu kali hentakan bisa
berputar 8 kali, apakah boleh kita bilang kalau gasing itu sedang melakukan
"shalat dhuha" hanya karena jumlah akumulasi derajatnya sama dengan gerakan
orang shalat? Kalau boleh, lantas bagaimana dengan perputaran bola lampu
disko yang juga berputar ke kiri? Apakah bola lampu disko itu juga sedang
melakukan "shalat" di atas para "jamaah" yang sedang dugem?

Penjelasan soal Borobudur ini, menurut saya, belum mencapai tingkat  yang
meyakinkan seperti penjelasan "dua laut yang bertemu tak bercampur" seperti
dijelaskan QS 55: 19-20, dan sudah dijelaskan secara empirik, antara lain
oleh oceanolog Richard A. Davis, dalam bukunya "Principles of Oceanography"
yang menemukan bahwa antara arus Mediterania dan arus Samudera Atlantik
yang bertemu di Selat Gibraltar, tetap saling tidak bercampur karena
perbedaan salinitas, selain adanya yang disebut "Gibraltar sill (Undakan
Gibratar)" di perairan itu.

Tapi barangkali ada dunsanak Palanta yang mengikuti topik itu dan melihat
ada temuan-temuan baru dari FB, silakan.

Kalau penjelasannya: semua perpindahan istana Saba dan Raja Sulaiman itu
dilakukan oleh Jin (Ifrit) yang bisa melesat secepat cahaya, ya, apa yang
tidak bisa dilakukan jin? Bahkan menyerupai manusia untuk menipu kaum
muslimin pun dilakukan jin, dan terjadi di Perang Badar (QS 8:48).

Allahu a'lam.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur




Pada Senin, 29 Juli 2013, menulis:

> Ambo juo buliah copas, dan suatu hal baru pulo dek ambo, dek itu ambo
> kirim ke Palanta utk mendapatkan umpan balik, Wass
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Asmardi Arbi  'cvml', 'asmardi.a...@rantaunet.org');>>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com  'rantaunet@googlegroups.com');>
> *Date: *Mon, 29 Jul 2013 14:24:12 +0700
> *To: * 'rantaunet@googlegroups.com');>>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com  'rantaunet@googlegroups.com');>
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Sains Quran
>
> Sanak Dunil Zaid, n.a.h.
> Suai awak tu mah jo komentar sanak. Untuang baliau alun sempat dicabuik
> tali akinyo.Tarimokasi sanak M. Amiroeddin ateh infonyo nan alun pernah
> ambo dapek sabalunnyo.. Tapi manga lupuik dari pemberitaan media yo?
>
> A.A. , Tangsel., Asa Pasisia.
>
>
>
> On 28/07/2013 17:32, Zaid Dunil wrote:
>
> Pak Amiroeddin n a h
> Ass ww
> Re  : Sains Quran.
> Subhannallah. Luar biasa penemuan ini. Tidak pernah terbayangkan
> sebelumnya bahwa Nabi Sulaiman itu adalah orang Jawa, bahwa Negeri Saba iru
> ada di Jawa dan Candi Borobudur itu 'banyak bicara' tentang ayat ayat Al
> Quran dengan bukti bukti yang ditunjukkan berdasarkan fakta fakta di candi
> itu. Namun saya yakin akan ada bantahan , mestinya dari peneliti agama

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Jaha Nababan
Harap berhati2 mencari Allah dengan membuat pembuktian Scientific terhadap 
Allah dan Qur'an.

Ada bbrp hal yang menjadi pertimbangan saya dari yang saya alami.

Pertama, sifat sains yang selalu berubah sementara Allah kekal.

Kedua, maaf yang ini di luar mainstream. Qur'an dijamin oleh Allah hingga hari 
adalah Quran di dalam diri manusia bukan mushaf yang kita pegang. Menurut 
sejarah setelah Usman berhasil menyusun mushaf, ia menetapkan hanya satu versi 
yang akan ia pertahankan. Sisanya ia bakar. Menurut penelitian seorang teman, 
versi yang dipertahankan ini menghapus satu ayat penting tentang Rasulullah 
yang terpedaya iblis. Tidak hanya ayat itu yg dibakar, tetapi selama 200 tahun 
hadits2 qudsi yang mendukung ayat ini dibakar.
Semustinya kaum muslimin melihat jaminan Allah terhadap kebenaran Quran pada 
meskipun seluruh mushaf dibakar maka Allah akan memunculkannya kembali dari 
orang yang hafidz karena hidayah bukan karena menghafal. (Saya pernah bertemu 2 
orang seperti ini). Dan belum pernah ada umat lain yang kitabnya bisa muncul 
dari ingatan seseorang yang tidak pernah belajar formal.

Ketiga di dalam Al Quran sendiri dinyatakan bahwa Al Quran terdiri hal yang 
Mukhamat (nyata) dan Mutasyabihat (symbolic), dan lebih banyak yang symbolic. 
Pertemuan dua samudera misalnya, Bung Karno menyebutkan Indonesia sebagai 
tempat pertemuan dua samudera. Jacques Cuosteau menemukan bahwa ada pertemuan 
dua samudera yang tidak bercampur sama sekali. Akhirnya banyak sekali 
penafsiran yang membenarkan Keagungan Allah sehingga menciptakan Tuhan di dalam 
Sains.

Menurut Ibnu Araby apabila seseorang berjalan mencari Tuhan maka Allah akan 
pertama kali membukakan pengetahuan tentang mineral dan bebatuan. Kemudian 
tumbuhan, kemudian hewan. Lalu Alam semesta dan seterusnya hingga akhir 
menemukan kebenaran yang hakiki tentang Tuhan. Saya membaca beberapa sejarah 
ilmuwan muslim yang mereka adalah santri sebelum menjadi scientist. Mereka 
belajar agama utk mencari Allah sebelum menjadi nama2 yang dicatat sejarah 
manusia sebagai Avicenna, Averoes, Al Khawarizmi dst.

Jangan sampai kita menjadi seperti kisah dibawah ini yang saya dapatkan ketika 
menyaksikan video presentasi MLM makanan sehat. Berikut kisahnya.

Seorang professor Yahudi bidang teori sel manusia menerangkan bagaimana manusia 
menjadi sangat sakit dengan berbagai penyakit pembunuh saat ini. Menurutnya 
manusia diciptakan utk bekerja keras dengan seluruh otot2nya. Jaman purbakala 
manusia harus membuat tombak, membawanya berjalan jauh dari tempat tinggalnya 
utk berburu berlari-lari mengejar buruan dst. Tapi kini sebagian besar kita 
bekerja dgn menggerakan jari2 di atas keyboard. Dampaknya bagi sel, singkat 
cerita, ia menjadi tidak mampu merubah makanan yang tidak berbahaya menjadi 
yang dibutuhkan tubuh manusia. Malah cell merubahnya menjadi sampah yang 
berbahaya.
Setelah panjang lebar profesor itu menerangkan ia menutup presentasinya dengan 
perkataan sbb:
"Bertahun-tahun saya sekolah dan meneliti tentang sel manusia saya sampai pada 
suatu kesimpulan untuk hidup sehat. Apabila anda telah selesai mengerjakan 
sebuah pekerjaan, maka lanjutkanlah dengan pekerjaan lain."

Subhanallah, bertahun2 ia belajar hingga setua itu, iya hanya mampu menemukan 1 
ayat di dalam Al Quran yaitu QS 94:7 "Dan apabila engkau telah menyelesaikan 
satu urusan, maka lanjutkan dengan urusan lain secara bersungguh-sungguh"

Sesungguhnya ayat itulah ayat pertama yang memicu saya membuktikan Allah dengan 
sains. Tetapi saya merasa hanya terjebak dalam sains tanpa bisa menemukan 
Allah. 

Dari pengalaman saya yang sedikit, saya menggunakan mushaf yang kita bisa 
pegang itu untuk menghidupkan Alquran di dalam diri. Bukan untuk mencari2 
pembuktian karena diakhir memahami Al Quran dalam diri tersebut spt kata Ibnu 
Araby kita akan menemukan Allah. Semoga suatu saat Allah memperjalankan saya 
dan sanak sapalanta RN mengikuti apa yang para ilmuwan Islam di masa lalu.

Rgds.
Jaha Nababan
Jatiasih L40 suku jambak

Sent from not so-smart-phone

-Original Message-
From: Akmal Nasery Basral 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 29 Jul 2013 17:00:01 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Saingek ambo, ini sudah menjadi pembicaraan beberapa tahun terakhir, Pak
Amiroeddin.

Kalau makam Nabi Sulaiman, dan ayahnya Nabi Daud, saja masih bisa ditemukan
di Hebron, Tepi Barat (West Bank), Palestina, dan jadi obyek ziarah
spiritual sampai sekarang, bagaimana menjelaskan istana Nabi, dan Raja,
Sulaiman a.s. ini ada di Magelang?

Kalau kerajaan Saba (Sheba) itu ternyata WonoSOBO, menurut teori Fahmi
Basya (FB) dan istana sang Ratu Bilqis/Balqis adalah Candi Ratu Boko,
sekitar 35 km dari Borobudur, bagaimana menurut Pak Amiroeddin dengan hasil
penelitian dan ekskavasi (penggalian) ANTROPOLOG Louise Schofield yang
dimuat Discovery.com di bawah ini (saduran bebas 

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Syafrinal Syarien
Ambo setuju jo Pak Nababan (nan namonyo kalau dibaco dari kanan ka kiri tetap 
juo jadi "nababaN"). Ndak ado guno-e mancocok-cocokan ayat Quran jo teori sains 
nan baru terkuak di jaman kini, dek karano teori di sains tu bisa barubah. 

Apo nan dilakukan dek FB tu bisa dikategorikan sbg pseudo-science. Di negara 
lain banyak juo tokoh terkemuka nan co itu, contoh e Harun Yahya (Adnan Oktar) 
dari Turki dan Zakir Naik dari India. Karajo "mancocok-cocokan" penemuan ilmiah 
jo ayat Quran takah itu, cuma mengakibatkan umat Islam jadi bahan olok-olok 
komunitas ilmiah.

Contoh-e dialog satire co iko nan pernah ambo baco di interenek:

Muslim: Semua fenomena dan penemuan ilmiah itu sebenarnya telah tertulis di 
Quran
Ilmuwan kafir: Oh ya? Kalau begitu, menurut Quran kira-kira apa ya penemuan 
ilmiah selanjutnya yang akan muncul ke permukaan?
Muslim: Oh, cara kerjanya tidak begitu. Kalian para ilmuwan kafir, atheis dan 
sekuler harus bekerja keras dulu memeras otak, berhitung dan bereksperimen 
sampai kalian dapatkan penemuan ilmiah baru. Nah, setelah itu kami sudah pasti 
bisa carikan ayat Quran yang cocok untuk ditafsirkan kepada penemuan ilmiah itu.
Ilmuwan kafir: How pathetic is that?



Wassalaam;
Sy Syarien/43/Karawaci, kini sadang di Semarang.



 From: Jaha Nababan 
To: rantaunet@googlegroups.com 
Sent: Monday, July 29, 2013 7:04 PM
Subject: Re: [R@ntau-Net] Sains Quran
 




Dari pengalaman saya yang sedikit, saya menggunakan mushaf yang kita bisa 
pegang itu untuk menghidupkan Alquran di dalam diri. Bukan untuk mencari2 
pembuktian karena diakhir memahami Al Quran dalam diri tersebut spt kata Ibnu 
Araby kita akan menemukan Allah. Semoga suatu saat Allah memperjalankan saya 
dan sanak sapalanta RN mengikuti apa yang para ilmuwan Islam di masa lalu.

Rgds.
Jaha Nababan
Jatiasih L40 suku jambak

Sent from not so-smart-phone


From:  Akmal Nasery Basral  
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Mon, 29 Jul 2013 17:00:01 +0700
To: rantaunet@googlegroups.com
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Re: [R@ntau-Net] Sains Quran
Saingek ambo, ini sudah menjadi pembicaraan beberapa tahun terakhir, Pak 
Amiroeddin.

Kalau makam Nabi Sulaiman, dan ayahnya Nabi Daud, saja masih bisa ditemukan di 
Hebron, Tepi Barat (West Bank), Palestina, dan jadi obyek ziarah spiritual 
sampai sekarang, bagaimana menjelaskan istana Nabi, dan Raja, Sulaiman a.s. ini 
ada di Magelang? 

Kalau kerajaan Saba (Sheba) itu ternyata WonoSOBO, menurut teori Fahmi Basya 
(FB) dan istana sang Ratu Bilqis/Balqis adalah Candi Ratu Boko, sekitar 35 km 
dari Borobudur, bagaimana menurut Pak Amiroeddin dengan hasil penelitian dan 
ekskavasi (penggalian) ANTROPOLOG Louise Schofield yang dimuat Discovery.com di 
bawah ini (saduran bebas dalam bahasa Indonesia):

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Zaid Dunil
 surat ke 13 Ar Raad = 1482
atau 78 x *19*

�*Kaaf , Haa , Yaa , ‘Ain , Shaad* , dalam surat Maryam.

Jumlah huruf huruf Kaaf , Haa,Yaa, Áin dan Shaad dalam surat 19 Maryam =
798 atau  22 x*19*

Seluruhnya terdapat *29* surat menggunakan inisial huruf -huruf khusus
seperti pembukaan surat-surat tersebut diatas. Kalau dihitung akan ada
*14* komposisi
huruf.(yang dimaksud komposisi adalah susunan, yaitu Alif Laam Miin satu
komposisi, Alif Laam Miim Raa satu komposisi , Yaa Siin satu komopisi dan
seterusnya) . Huruf yang dipakai sebagai inisial pembukaan surat ada *14* macam
huruf, Alif , Laam , Miim , Raa, Yaa , Siin , Haa , Thaa dan seterusnya.
Apabila angka angka itu dijumlahkan akan didapat 29 + 14 + 14 = 57 atau 3 x
*19.*

Hal-hal yang diungkapkan diatas baru sebagian (sebagai contoh), masih
banyak temuan lainnya yang menakjubkan. Namun dari contoh tersebut diatas
kita sudah dapat melihat adanya suatu keajaiban (*miracles*) . Dalam
kebanyakan terjemahan Al Quran huruf huruf inisial tersebut tidak dapat
diterjemahkan dan ahli tafsir pun hanya memberikan arti dari huruf-huruf
tersebut sebagai “Hanya Allah yang lebih mengetahui maksudnya”.

Dari pengungkapan diatas paling tidak dapat diperkirakan bahwa huruf-huruf
inisial dalam pembukaan-pembukaan surat-surat tertentu itu mempunyai fungsi
untuk melengkapi komposisi atau konfigurasi huruf sehingga secara kaidah
matematika dapat diperiksa ke-otentikannya..

Dari banyak temuan-temuan yang diperoleh dengan menggunakan basis bilangan
19  itu , tentu jadi pertanyaan apakah hal-hal tersebut diatas merupakan
kebetulan belaka ? Sulit untuk menerima bahwa hal tersebut adalah kebetulan
(mengingat  sifat bilangan 19 sebagai *prime number* ), sehingga kesimpulan
yang masuk akal adalah bahwa sejak semula Allah telah mengatur komposisi
huruf atau konfigurasi huruf-huruf dalam Al Quran itu sedemikian rupa
sehingga banyak hal dapat diuji ke-otentikannya dengan menggunakan bilangan
19. Allah telah memilih bilangan 19 sebagai ‘*matematical* *code*’ yang
dapat digunakan sebagai alat penguji ke-otentikan huruf, kata tertentu ,
ayat , surat serta komposisi nomor urut surat dan sebagainya. Walaupun Al
Quran diturunkan lebih dari 14 abad yang lalu, ternyata sudah dilengkapi
dengan ‘*matematical code’*guna menguji kebenaran kandungan (isi) serta
komposisi atau konfigurasi huruf-hurufnya, sebagai penjaga ke-otentikannya
agar tidak bisa dirubah oleh tangan-tangan manusia.Wallahualambishawab.

Wassalam,

Dunil  Zaid , 70 , Kapuang Ujuang Pandan Parak Karambia, Padang.






2013/7/29 Syafrinal Syarien 

> Ambo setuju jo Pak Nababan (nan namonyo kalau dibaco dari kanan ka kiri
> tetap juo jadi "nababaN"). Ndak ado guno-e mancocok-cocokan ayat Quran jo
> teori sains nan baru terkuak di jaman kini, dek karano teori di sains tu
> bisa barubah.
>
> Apo nan dilakukan dek FB tu bisa dikategorikan sbg pseudo-science. Di
> negara lain banyak juo tokoh terkemuka nan co itu, contoh e Harun Yahya
> (Adnan Oktar) dari Turki dan Zakir Naik dari India. Karajo
> "mancocok-cocokan" penemuan ilmiah jo ayat Quran takah itu, cuma
> mengakibatkan umat Islam jadi bahan olok-olok komunitas ilmiah.
>
> Contoh-e dialog satire co iko nan pernah ambo baco di interenek:
>
> Muslim: Semua fenomena dan penemuan ilmiah itu sebenarnya telah tertulis
> di Quran
> Ilmuwan kafir: Oh ya? Kalau begitu, menurut Quran kira-kira apa ya
> penemuan ilmiah selanjutnya yang akan muncul ke permukaan?
> Muslim: Oh, cara kerjanya tidak begitu. Kalian para ilmuwan kafir, atheis
> dan sekuler harus bekerja keras dulu memeras otak, berhitung dan
> bereksperimen sampai kalian dapatkan penemuan ilmiah baru. Nah, setelah itu
> kami sudah pasti bisa carikan ayat Quran yang cocok untuk ditafsirkan
> kepada penemuan ilmiah itu.
> Ilmuwan kafir: How pathetic is that?
>
>
>
> Wassalaam;
> Sy Syarien/43/Karawaci, kini sadang di Semarang.
>
>   --
>  *From:* Jaha Nababan 
> *To:* rantaunet@googlegroups.com
> *Sent:* Monday, July 29, 2013 7:04 PM
>
> *Subject:* Re: [R@ntau-Net] Sains Quran
>
>
>
> Dari pengalaman saya yang sedikit, saya menggunakan mushaf yang kita bisa
> pegang itu untuk menghidupkan Alquran di dalam diri. Bukan untuk mencari2
> pembuktian karena diakhir memahami Al Quran dalam diri tersebut spt kata
> Ibnu Araby kita akan menemukan Allah. Semoga suatu saat Allah
> memperjalankan saya dan sanak sapalanta RN mengikuti apa yang para ilmuwan
> Islam di masa lalu.
>
> Rgds.
> Jaha Nababan
> Jatiasih L40 suku jambak
> Sent from not so-smart-phone
> --
> *From: * Akmal Nasery Basral 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Mon, 29 Jul 2013 17:00:01 +0700
> *To: *rantaunet@googlegroups.com
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Sains Quran
>
> Sa

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Akmal Nasery Basral
Maaf Pak Zaid Dunil n.a.h.

"Keajaiban Angka 19" ini "bukan baru ditemukan tahun 1980-an". Di buku "One
Million Phenomena" karya Fahmi Basya yang saya sebut di posting sebelumnya,
sudah dimuat. "Penemu" formula angka 19 itu adalah seorang sarjana Mesir-AS
(naturalisasi) bernama Rashad Khalifa (1935-1990) yang mendemonstrasikanya
pada Pameran Islam Sedunia di London (1976), konon sudah ditelitinya sejak
1968.

Ada baiknya kita tahu siapa sosok Dr. Rashad Khalifa, Ph.D ini.

Pertama, dia menolak hadis dan sunnah Nabi, karena menurutnya itu hanya
buatan orang-orang kemudian. RK hanya mau percaya pada interpretasinya
sendiri. Misalnya, dia yakin bahwa Surat Yasin ayat 3, adalah ditujukan
kepada DIRINYA. Dari mana dia tahu itu? "Jibril yang memberi tahu saya,"
katanya. (lihat: www.submission.org/khalifa.html)

Apa itu "Submission" dalam pengertian RK? Itu adalah kata yang digunakannya
sebagai pengganti "Islam". Sementara untuk kata "muslim", RK menggantinya
dengan "Submitter". Untuk memopulerkan kedua istilah itu, RK mendirikan
organisasi "United Submitters International" (USI).

Kenapa dia harus mendirikan USI? Karena bagi RK, dialah "rasul" sebenarnya
yang diutus Allah, sehingga untuk menjustifikasi "Keajaiban Angka 19" dalam
Al Qur'an (yang disebut RK sebagai "The Final Testament") dia menganjurkan
para pengikutnya (anggota USI) untuk menolak dua ayat terakhir Surah
At-Taubah, agar jumlahnya pas menjadi kelipatan 19. Selain itu, alasan
lainnya adalah karena dua ayat terakhir itu memperkuat kenabian Muhammad
s.a.w.

Akibat tindakan-tindakannya itu, maka Dewan Syariah Islam di Arab Saudi
pada Februari 1989 mengeluarkan fatwa yang menyatakan kesesatan RK. Setahun
kemudian, RK dibunuh seorang muslim Trinidad-Tobago di Masjid Tucson,
Arizona, tempat RK mengembangkan ajaran-ajaran USI.

Barangkali ada dunsanak lain yang bisa menambahkan?

Salam,

ANB
45, Cibubur


Pada Senin, 29 Juli 2013, Zaid Dunil menulis:

> Ass ww
>
> Sanak Sapalanta n a h
>
> Benar seperti  yang disampaikan sanak ANB , sanak  Jaha Nababan, dan sanak
> Sy Syarien dan bahkan memaksakan mencari cari bukti pembenaran Al Quran
> terhadap suatu temuan bisa yang ditemukan hanya fata morgana,  dilihat
> sepintas memberi keyakinan bahwa penemuan itu benar , tetapi setelah
> diteliti lebih dalam akhirnya bisa dimentahkan dengan bukti lain. Namun
> menurut saya tidak semuanya demikian. Penemuan tentang matematika dalam Al
> Quran baru tahun 1980 an ditemukan dan ternyata suatu kebenaran , yang tdk
> terbantah, hanya penyebar luaskannya yang tidak semestinya sehingga tidak
> diketahui secara  luas oleh masyarakat. Berikut penemuan itu, yang mungkin
> sebagian dari sanak di palanta belum mengetahui . Setidaknya kita tidak
> alergi terhadap penemuan yang diungkapkan oleh seseorang sebelum
> mempelajarinya.
>
>
>
> RE : Banyak hal bisa  di kontrol melalui “*Bismillahhirrahmannirrahim*”.
>
> Pernahkan kita menghitung jumlah kata dalam kalimat basmallah diatas dari
> kata aslinya( bahasa arab) ?. Ternyata hitungan yang cermat
> menunjukkan bahwa  jumlah huruh dalam kalimat basmalah itu = *19*.  Dan
> angka itu ternyata bukan sembarang angka. Angka itu rupanya berguna dalam
> mengontrol struktur Al Quran itu . Cobalah simak hal hal sebagai berikut :
>
> (1)  Jumlah  seluruh surah dalam Al Quran  =  114 surah. Atau =  6  x  19
>
> (2)  Bahwa wahyu pertama yang diterima Rasullulah Muhammad s.a.w di gua
> hira’ yaitu surat ke 96 Al Álaq ayat 1 s/d ayat 5 , terdiri dari *19* kata
> . Kalau dihitung hurufnya terdapat 76 huruf atau *4 x  19*
>
> (3)   Bahwa surat ke 96 tersebut terdiri dari *19* ayat..
>
> (4)   Bahwa seluruh basmalah dalam Al Quran berjumlah 114 , sama dengan
> jumlah seluruh surat dalam Al Quran. Walaupun surat ke 9 AT TAUBAH tidak
> ada basmalah, namun surat ke 27 AN NAML ternyata mempunyai 2 (dua)
> basmalah. Satu basmalah pada pembukaan surat dan satu lagi terdapat pada
> ayat ke 30. Artinya jumlah basmalah juga adalah 6 x *19*
>
> (5)   Bahwa antara surat ke 9 AT TAUBAH yang tidak mempunyai basmalah
> dengan surat ke 27 AN NAML yang mempunyai dua basmalah terdapat sebanyak *
> 19* surat.
>
> (6)  Dalam Al Quran terdapat kata* **‘Wahid’* yang merujuk kepada
> ke-Esa-an Allah , sebanyak 361 kali atau 19 x *19*.
>
> (7)  Bahwa Allah mengungkapkan angka *19* pada surat ke 74 AL MUDDATSTSIR
> ayat ke 30 secara utuh. ‘Alaihaa tis’ata ‘asyar “ artinya : Padanya atau
> atasnya ada *sembilan belas*.
>
> *Catatan* :  Dalam berbagai tafsir yang dimaksud dengan bilangan19
> tersebut adalah sembilan belas malaikan yang menjaga neraka (Saqar).
>
>  (8) Bahwa *jumlah seluruh ayat* dalam Al Quran (termasuk ayat yang tidak
> bernomor yaitu 112 basmalah) adalah : 6346 atau  334 x *19*. Angka 6346
> kalau di *add-up *berjumlah : 6 + 3 + 4 + 6 = *19.*
>
>
>  (9) Jumlah *kata ‘Allah* ‘dalam Al Quran adalah *2698 *atau* *142* x **19
>  *
> (10) Jumlah *kata “Quran*” dalam Al Quran adalah 58 , namun satu kata
> Quran dalam surat 10:15 adalah “Quran yang lai

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Zaid Dunil
Sanak Sy Sy dan sanak ANB n a h

Terima kasih atas tambahan informasinya. Yang saya tahu, Dr RK itu ketika
awal awal penemuannya sangat dihargai dan diundang kemana mana termasuk ke
Mesir dan beberapa Negara Arab. Baru setelah dia mengaku ‘rasul’ sebagai
pengkonfirmasi kitan kitab sebelumnya, dia dianggap sesat. Bahkan dibunuh.
Oleh sanak Sy Syarien penemuannya tidak ada bedanya dengan pedagang nomor
hp di Harmoni. Hebat juga pedagang HP Harmoni itu.

Menurut saya penemuan itu tetap ada nilainya, bagi saya menambah keyakinan
bahwa Al. Quran itu sdh didesain Allah  sedemikian rupa sehingga
strukturnya bisa di control melalui angka 19 itu. Itu adalah fakta walaupun
penemunya kemudian berubah menjadi seorang yang murtad, yang kemudian
dihujad oleh hampir semua umat islam.

Wassalam

Dunil Zaid , 70, Ujuang Pandan Parak Karambia, Padang.


2013/7/29 Akmal Nasery Basral 

> Maaf Pak Zaid Dunil n.a.h.
>
> "Keajaiban Angka 19" ini "bukan baru ditemukan tahun 1980-an". Di buku
> "One Million Phenomena" karya Fahmi Basya yang saya sebut di posting
> sebelumnya, sudah dimuat. "Penemu" formula angka 19 itu adalah seorang
> sarjana Mesir-AS (naturalisasi) bernama Rashad Khalifa (1935-1990) yang
> mendemonstrasikanya pada Pameran Islam Sedunia di London (1976), konon
> sudah ditelitinya sejak 1968.
>
> Ada baiknya kita tahu siapa sosok Dr. Rashad Khalifa, Ph.D ini.
>
> Pertama, dia menolak hadis dan sunnah Nabi, karena menurutnya itu hanya
> buatan orang-orang kemudian. RK hanya mau percaya pada interpretasinya
> sendiri. Misalnya, dia yakin bahwa Surat Yasin ayat 3, adalah ditujukan
> kepada DIRINYA. Dari mana dia tahu itu? "Jibril yang memberi tahu saya,"
> katanya. (lihat: www.submission.org/khalifa.html)
>
> Apa itu "Submission" dalam pengertian RK? Itu adalah kata yang
> digunakannya sebagai pengganti "Islam". Sementara untuk kata "muslim", RK
> menggantinya dengan "Submitter". Untuk memopulerkan kedua istilah itu, RK
> mendirikan organisasi "United Submitters International" (USI).
>
> Kenapa dia harus mendirikan USI? Karena bagi RK, dialah "rasul" sebenarnya
> yang diutus Allah, sehingga untuk menjustifikasi "Keajaiban Angka 19" dalam
> Al Qur'an (yang disebut RK sebagai "The Final Testament") dia menganjurkan
> para pengikutnya (anggota USI) untuk menolak dua ayat terakhir Surah
> At-Taubah, agar jumlahnya pas menjadi kelipatan 19. Selain itu, alasan
> lainnya adalah karena dua ayat terakhir itu memperkuat kenabian Muhammad
> s.a.w.
>
> Akibat tindakan-tindakannya itu, maka Dewan Syariah Islam di Arab Saudi
> pada Februari 1989 mengeluarkan fatwa yang menyatakan kesesatan RK. Setahun
> kemudian, RK dibunuh seorang muslim Trinidad-Tobago di Masjid Tucson,
> Arizona, tempat RK mengembangkan ajaran-ajaran USI.
>
> Barangkali ada dunsanak lain yang bisa menambahkan?
>
> Salam,
>
> ANB
> 45, Cibubur
>
>
> Pada Senin, 29 Juli 2013, Zaid Dunil menulis:
>
> Ass ww
>>
>> Sanak Sapalanta n a h
>>
>> Benar seperti  yang disampaikan sanak ANB , sanak  Jaha Nababan, dan
>> sanak Sy Syarien dan bahkan memaksakan mencari cari bukti pembenaran Al
>> Quran terhadap suatu temuan bisa yang ditemukan hanya fata morgana,
>> dilihat sepintas memberi keyakinan bahwa penemuan itu benar , tetapi
>> setelah diteliti lebih dalam akhirnya bisa dimentahkan dengan bukti lain.
>> Namun  menurut saya tidak semuanya demikian. Penemuan tentang matematika
>> dalam Al Quran baru tahun 1980 an ditemukan dan ternyata suatu kebenaran ,
>> yang tdk terbantah, hanya penyebar luaskannya yang tidak semestinya
>> sehingga tidak diketahui secara  luas oleh masyarakat. Berikut penemuan
>> itu, yang mungkin sebagian dari sanak di palanta belum mengetahui .
>> Setidaknya kita tidak alergi terhadap penemuan yang diungkapkan oleh
>> seseorang sebelum mempelajarinya.
>>
>>
>>
>> RE : Banyak hal bisa  di kontrol melalui “*Bismillahhirrahmannirrahim*”.
>>
>> Pernahkan kita menghitung jumlah kata dalam kalimat basmallah diatas dari
>> kata aslinya( bahasa arab) ?. Ternyata hitungan yang cermat
>> menunjukkan bahwa  jumlah huruh dalam kalimat basmalah itu = *19*.  Dan
>> angka itu ternyata bukan sembarang angka. Angka itu rupanya berguna dalam
>> mengontrol struktur Al Quran itu . Cobalah simak hal hal sebagai berikut :
>>
>> (1)  Jumlah  seluruh surah dalam Al Quran  =  114 surah. Atau =  6  x
>> 19
>>
>> (2)  Bahwa wahyu pertama yang diterima Rasullulah Muhammad s.a.w di gua
>> hira’ yaitu surat ke 96 Al Álaq ayat 1 s/d ayat 5 , terdiri dari *19* kata
>> . Kalau dihitung hurufnya terdapat 76 huruf atau *4 x  19*
>>
>> (3)   Bahwa surat ke 96 tersebut terdiri dari *19* ayat..
>>
>> (4)   Bahwa seluruh basmalah dalam Al Quran berjumlah 114 , sama dengan
>> jumlah seluruh surat dalam Al Quran. Walaupun surat ke 9 AT TAUBAH tidak
>> ada basmalah, namun surat ke 27 AN NAML ternyata mempunyai 2 (dua)
>> basmalah. Satu basmalah pada pembukaan surat dan satu lagi terdapat pada
>> ayat ke 30. Artinya jumlah basmalah juga adalah 6 x *19*
>>
>> (5)   Bahwa antara sur

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Jaha Nababan
Aduh maaf lupa hapus buntutnya.

Rgds.
Jaha
Sent from not so-smart-phone

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Elthaf Hidjaz
Bagi ambo angko 19 adolah angko favorit ambo bana,  dan ambo salalu
bakeinginan maagiah nmor oto ambo angko 19, baa dek bitu, karano
tanggal lahia ambo tanggal 19, sahinggo sanang bana ambo jo angko 19,
tapi ambo ndak picayo dan ndak nio manghubungi angko 19 ambo ko jo
nilai2 mistik atau hokkie, karano ambo takuik tanggal lahia ambo bisa
jatuah ka syiriak kalau mandewa dewakan angko 19 ko. Jadi sekedar
sanang sajo karano kabatulan tanggal lahia tgl sambilan baleh.

Salam,

Elthaf

On 7/30/13, Jaha Nababan  wrote:
> Sanak sapalanta n a h,
> Wa bil khusus Sanak Syafrinal S yang menuliskan:
> "... karena biasanya kita butuh hadits untuk menafsirkan ayat Quran supaya
> tidak kehilangan konteks."
>
> Saya mengingatkan jangan terbalik,
> Kita butuh Al Quran utk verifikasi Hadits. Seingat saya sejak SD saya
> diajarkan rujukan umat Islam utama adalah Al Quran, kemudian Perkataan dan
> Perbuatan Rasulullah (Sunnah Rasul) lalu Hadits atau catatan akademisi
> tentang Sunnah Rasul.
> Ya Hadits hanya catatan akademis yg membantu kita yang tidak hidup di masa
> Rasulullah hidup.
>
> Rgds.
> Jaha Nababan,
> Jatiasih L40 Suku Jambak
> Sent from not so-smart-phone
>
> -Original Message-
> From: Syafrinal Syarien 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Mon, 29 Jul 2013 09:24:05
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] Sains Quran
>
> Pak Zaid n.a.h;
>
> Kotak-katik angka 19 di Al Quran itu pertama kali diajukan oleh Dr. Rashad
> Khalifa pemimpin kelompok United Submitters International (Submitters) di
> Amrik. Ormas ini merupakan cabang dari aliran Qur'aniyun dari Turki, yang
> hanya berpegang kepada Al-Quran semata. Mereka menolak keseluruhan hadits
> karena semua hadits dianggap tidak valid sebab ditulis setelah 400 tahun
> Nabi wafat. Agak janggal memang, karena biasanya kita butuh hadits untuk
> menafsirkan ayat Quran supaya tidak kehilangan konteks. Tapi itu terserah
> mereka lah, saya tidak punya kapabilitas untuk menghakimi apakah mereka
> sesat atau tidak.
>
> Eniwei, Rashad Khalifa dibunuh tahun 1990 di mesjid Tucson Amrik oleh orang
> dari kelompok Islam lainnya yang menuding dia sesat, sebab ujung-ujungnya
> Rashad Khalifa oleh pengikutnya mulai dianggap sebagai nabi baru. Mirip
> dengan gerakan Ahmadiyah yang menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi
> baru.
>
> Tapi taroklah fenomena angka 19 yang diajukan Rashad Khalifa tsb benar
> seperti yang diuraikan Pak Zaid di bawah ini. Bukankah uraian angka-angka
> itu juga dipaksa-paksakan dan dicocok-cocokkan juga oleh Rashad Khalifa?
> Kenapa angka 19 tsb tidak sederhana saja uraiannya. Misalkan: jumlah semua
> surat di Quran itu 1919 surat. Atau jumlah total ayat 191919 ayat. Atau
> jumlah huruf alfabet hijaiyah itu cuma 19. Kenapa harus "dicocok-cocokkan"
> dengan angka 19 pakai aritmetika penambahan dan perkalian? Metodenya kok
> mirip dengan pedagang nomor HP hoki di Harmoni?
>
> Lalu, apa untungnya angka utak-atik angka 19 itu bagi missi Islam sebagai
> rahmatan lil 'alamin? Apa manfaatnya angka 19 tsb dalam mewujudkan akhlakul
> karimah?
> Terakhir, apa hebatnya angka 19 itu? Di mana faktor "sains" di angka 19?
>
> Wassalaam;
> Sy Syarien/43/Karawaci
>
>
>
> 
>  From: Zaid Dunil 
> To: Rantaunet 
> Sent: Monday, July 29, 2013 10:42 PM
> Subject: Re: [R@ntau-Net] Sains Quran
>
>
>
> Ass ww
> Sanak Sapalanta n a h
> Benar seperti  yang disampaikan sanak ANB , sanak  Jaha Nababan, dan sanak
> Sy Syarien dan bahkan memaksakan
> mencari cari bukti pembenaran Al Quran terhadap suatu temuan bisa yang
> ditemukan hanya fata morgana,  dilihat
> sepintas memberi keyakinan bahwa penemuan itu benar , tetapi setelah
> diteliti
> lebih dalam akhirnya bisa dimentahkan dengan bukti lain. Namun  menurut saya
> tidak semuanya demikian. Penemuan
> tentang matematika dalam Al Quran baru tahun 1980 an ditemukan dan ternyata
> suatu kebenaran , yang tdk terbantah, hanya penyebar luaskannya yang tidak
> semestinya sehingga tidak diketahui secara  luas oleh masyarakat. Berikut
> penemuan itu,
> yang mungkin sebagian dari sanak di palanta belum mengetahui . Setidaknya
> kita
> tidak alergi terhadap penemuan yang diungkapkan oleh seseorang sebelum
> mempelajarinya.
>
> RE : Banyak hal bisa  di kontrol melalui “Bismillahhirrahmannirrahim”.
> Pernahkan kita
> menghitung jumlah kata dalam kalimat basmallah diatas dari kata
> aslinya    ( bahasa arab) ?. Ternyata hitungan
> yang cermat menunjukkan bahwa  jumlah
> huruh dalam kalimat basmalah itu = 19.  Dan angka itu ternyata bukan
> sembarang angka.
> Angka itu rupanya berguna dalam mengontrol stru

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Akmal Nasery Basral
Pak Zaid Dunil n.a.h.

Bagaimana kalau untuk menjaga keunggulan "Teori 19" itu RK sampai berani
menghapus dua ayat terakhir surat At Taubah (9: 128-129) yang menurutnya
"ayat-ayat palsu" yang ditambahkan kemudian untuk mengagungkan Nabi
Muhammad?

Menurut teori RK, Alquran hanya otentik selama 19 tahun sebelum ditambahkan
dua ayat di atas, dan selama 1400 tahun sama sekali tak diketahui muslim,
sampai Allah "menurunkan" dia, RK, sebagai "His Messenger" untuk
memperbaiki kesalahan ini.

Pertanyaan: kenapa harus "19 tahun" pertama Alquran itu otentik? Kenapa
bukan "18 tahun" atau "20 tahun"? Yang lebih musykil, saat itu jumlah Hafiz
masih banyak. Mengapa pada "tahun ke-20" setelah Quran "ditambahkan" 2 ayat
palsu menurut RK itu, tak seorang pun Hafiz yang mengoreksi dan terdapat
dalam riwayat-riwayat?

Di bawah ini telaah yang cukup komprehensif:

http://www.islamawareness.net/Deviant/Submitters/rashad_khalifa_purifier_or_pretender.html

Semoga bermanfaat.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

Pada Selasa, 30 Juli 2013, Zaid Dunil menulis:

> Sanak Sy Sy dan sanak ANB n a h
>
> Terima kasih atas tambahan informasinya. Yang saya tahu, Dr RK itu ketika
> awal awal penemuannya sangat dihargai dan diundang kemana mana termasuk ke
> Mesir dan beberapa Negara Arab. Baru setelah dia mengaku ‘rasul’ sebagai
> pengkonfirmasi kitan kitab sebelumnya, dia dianggap sesat. Bahkan dibunuh.
> Oleh sanak Sy Syarien penemuannya tidak ada bedanya dengan pedagang nomor
> hp di Harmoni. Hebat juga pedagang HP Harmoni itu.
>
> Menurut saya penemuan itu tetap ada nilainya, bagi saya menambah keyakinan
> bahwa Al. Quran itu sdh didesain Allah  sedemikian rupa sehingga
> strukturnya bisa di control melalui angka 19 itu. Itu adalah fakta walaupun
> penemunya kemudian berubah menjadi seorang yang murtad, yang kemudian
> dihujad oleh hampir semua umat islam.
>
> Wassalam
>
> Dunil Zaid , 70, Ujuang Pandan Parak Karambia, Padang.
>
>
> 2013/7/29 Akmal Nasery Basral  'cvml', 'ak...@rantaunet.org');>>
>
>> Maaf Pak Zaid Dunil n.a.h.
>>
>> "Keajaiban Angka 19" ini "bukan baru ditemukan tahun 1980-an". Di buku
>> "One Million Phenomena" karya Fahmi Basya yang saya sebut di posting
>> sebelumnya, sudah dimuat. "Penemu" formula angka 19 itu adalah seorang
>> sarjana Mesir-AS (naturalisasi) bernama Rashad Khalifa (1935-1990) yang
>> mendemonstrasikanya pada Pameran Islam Sedunia di London (1976), konon
>> sudah ditelitinya sejak 1968.
>>
>> Ada baiknya kita tahu siapa sosok Dr. Rashad Khalifa, Ph.D ini.
>>
>> Pertama, dia menolak hadis dan sunnah Nabi, karena menurutnya itu hanya
>> buatan orang-orang kemudian. RK hanya mau percaya pada interpretasinya
>> sendiri. Misalnya, dia yakin bahwa Surat Yasin ayat 3, adalah ditujukan
>> kepada DIRINYA. Dari mana dia tahu itu? "Jibril yang memberi tahu saya,"
>> katanya. (lihat: www.submission.org/khalifa.html)
>>
>> Apa itu "Submission" dalam pengertian RK? Itu adalah kata yang
>> digunakannya sebagai pengganti "Islam". Sementara untuk kata "muslim", RK
>> menggantinya dengan "Submitter". Untuk memopulerkan kedua istilah itu, RK
>> mendirikan organisasi "United Submitters International" (USI).
>>
>> Kenapa dia harus mendirikan USI? Karena bagi RK, dialah "rasul"
>> sebenarnya yang diutus Allah, sehingga untuk menjustifikasi "Keajaiban
>> Angka 19" dalam Al Qur'an (yang disebut RK sebagai "The Final Testament")
>> dia menganjurkan para pengikutnya (anggota USI) untuk menolak dua ayat
>> terakhir Surah At-Taubah, agar jumlahnya pas menjadi kelipatan 19. Selain
>> itu, alasan lainnya adalah karena dua ayat terakhir itu memperkuat kenabian
>> Muhammad s.a.w.
>>
>> Akibat tindakan-tindakannya itu, maka Dewan Syariah Islam di Arab Saudi
>> pada Februari 1989 mengeluarkan fatwa yang menyatakan kesesatan RK. Setahun
>> kemudian, RK dibunuh seorang muslim Trinidad-Tobago di Masjid Tucson,
>> Arizona, tempat RK mengembangkan ajaran-ajaran USI.
>>
>> Barangkali ada dunsanak lain yang bisa menambahkan?
>>
>> Salam,
>>
>> ANB
>> 45, Cibubur
>>
>>
>> Pada Senin, 29 Juli 2013, Zaid Dunil menulis:
>>
>> Ass ww
>>
>> Sanak Sapalanta n a h
>>
>> Benar seperti  yang disampaikan sanak ANB , sanak  Jaha Nababan, dan
>> sanak Sy Syarien dan bahkan memaksakan mencari cari bukti pembenaran Al
>> Quran terhadap suatu temuan bisa yang ditemukan hanya fata morgana,
>> dilihat sepintas memberi keyakinan bahwa penemuan itu benar , tetapi
>> setelah diteliti lebih dalam akhirnya bisa dimentahkan dengan bukti lain.
>> Namun  menurut saya tidak semuanya demikian. Penemuan tentang matematika
>> dalam Al Quran baru tahun 1980 an ditemukan dan ternyata suatu kebenaran ,
>> yang tdk terbantah, hanya penyebar luaskannya yang tidak semestinya
>> sehingga tidak diketahui secara  luas oleh masyarakat. Berikut penemuan
>> itu, yang mungkin sebagian dari sanak di palanta belum mengetahui .
>> Setidaknya kita tidak alergi terhadap penemuan yang diungkapkan oleh
>> seseorang sebelum mempelajarinya.
>>
>>
>>
>> RE : Banyak hal bisa  di kontrol melalui “*

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Akmal Nasery Basral
Berarti Pak Elthaf punyo salero samo jo Ahmad Dhani, pendiri band Dewa 19,
hehehe...

ANB

Pada Selasa, 30 Juli 2013, Elthaf Hidjaz menulis:

> Bagi ambo angko 19 adolah angko favorit ambo bana,  dan ambo salalu
> bakeinginan maagiah nmor oto ambo angko 19, baa dek bitu, karano
> tanggal lahia ambo tanggal 19, sahinggo sanang bana ambo jo angko 19,
> tapi ambo ndak picayo dan ndak nio manghubungi angko 19 ambo ko jo
> nilai2 mistik atau hokkie, karano ambo takuik tanggal lahia ambo bisa
> jatuah ka syiriak kalau mandewa dewakan angko 19 ko. Jadi sekedar
> sanang sajo karano kabatulan tanggal lahia tgl sambilan baleh.
>
> Salam,
>
> Elthaf
>
>
>
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Zaid Dunil
Sanak sapalanta n a h
@ Sanak Sy Syarien
Terima kasih . Saya hargai logika anda
@ Sanak ANB
Saya hanya menghargai penemuan Dr RK tentang angka 19 itu saja , karena
menurut anggapan saya dialah yang mengungkapkannya  pertama kali dalam
bukunya "MIRACLE OF THE QURAN' karena fakta tentang itu tdk bisa dibantah.
Setelah   dia membuat tafsir Al Quran yang menurut dia "Authorize' karena
sudah mendapat izin dari ALmighty (Allah) , kemudioan mengaku sebagai Rasul
yang mengkonfirmasi semua kitab Allah (Perjanjian Lama , Perjanjian Baru
dan Al Quran) dan mengaku kerasulannya  dilantik oleh Allah dan dia
dipertemukan dengan semua nabi (dia sebutkan nama nabi nabi itu semua) dan
mengintrodusir istilah Christian Muslim ; Budhist Muslim dan Muslim Muslim
yang akan dipersatukannya dalam agama Submision yang dia bentuk, jelaslah
bahwa semua yang dikatakannya (kecuali soal angka 19 itu) , adalah BOHONG
atau meng ada ada.
 Rupanya 'kemuliaan' yang diperolehnya dengan diundang berceramah ke mana
mana di seputar Timur Tengah dan penghargaan masyarakat kepadanya ternyata
adalah ' ujian dari Allah' dan ternyata dia tidak lulus ujian itu " .dan
mengproklamitrkan diri menjadi Rasul karena merasa mulia.
Wassalam.
Dunil Zaid , 70, Kampuang Ujuang Pandan Parak Karambia, Padang.


2013/7/30 Akmal Nasery Basral 

> Berarti Pak Elthaf punyo salero samo jo Ahmad Dhani, pendiri band Dewa
> 19, hehehe...
>
> ANB
>
> Pada Selasa, 30 Juli 2013, Elthaf Hidjaz menulis:
>
> Bagi ambo angko 19 adolah angko favorit ambo bana,  dan ambo salalu
>> bakeinginan maagiah nmor oto ambo angko 19, baa dek bitu, karano
>> tanggal lahia ambo tanggal 19, sahinggo sanang bana ambo jo angko 19,
>> tapi ambo ndak picayo dan ndak nio manghubungi angko 19 ambo ko jo
>> nilai2 mistik atau hokkie, karano ambo takuik tanggal lahia ambo bisa
>> jatuah ka syiriak kalau mandewa dewakan angko 19 ko. Jadi sekedar
>> sanang sajo karano kabatulan tanggal lahia tgl sambilan baleh.
>>
>> Salam,
>>
>> Elthaf
>>
>>
>>
>>
>>
>>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread fashridjalmnoor
Sanak2 sa palanta yth.
Pak Zaid Dunil menulis:
"Rupanya 'kemuliaan' yang diperolehnya dengan diundang berceramah ke mana mana 
di seputar Timur Tengah dan penghargaan masyarakat kepadanya ternyata adalah ' 
ujian dari Allah' dan ternyata dia tidak lulus ujian itu " .dan 
mengproklamitrkan diri menjadi Rasul karena merasa mulia."

Dr. RK telah menjadi sombong dan takabur.dia telah diperdayai oleh iblis 
dan menjadi budaknya.

Bagus kesimpulan pak Zaid itu. Saya sekedar menambahkan.

Salam
FMNS
L65bdg
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Zaid Dunil 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 30 Jul 2013 08:27:34 
To: Rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Sanak sapalanta n a h
@ Sanak Sy Syarien
Terima kasih . Saya hargai logika anda
@ Sanak ANB
Saya hanya menghargai penemuan Dr RK tentang angka 19 itu saja , karena
menurut anggapan saya dialah yang mengungkapkannya  pertama kali dalam
bukunya "MIRACLE OF THE QURAN' karena fakta tentang itu tdk bisa dibantah.
Setelah   dia membuat tafsir Al Quran yang menurut dia "Authorize' karena
sudah mendapat izin dari ALmighty (Allah) , kemudioan mengaku sebagai Rasul
yang mengkonfirmasi semua kitab Allah (Perjanjian Lama , Perjanjian Baru
dan Al Quran) dan mengaku kerasulannya  dilantik oleh Allah dan dia
dipertemukan dengan semua nabi (dia sebutkan nama nabi nabi itu semua) dan
mengintrodusir istilah Christian Muslim ; Budhist Muslim dan Muslim Muslim
yang akan dipersatukannya dalam agama Submision yang dia bentuk, jelaslah
bahwa semua yang dikatakannya (kecuali soal angka 19 itu) , adalah BOHONG
atau meng ada ada.
 Rupanya 'kemuliaan' yang diperolehnya dengan diundang berceramah ke mana
mana di seputar Timur Tengah dan penghargaan masyarakat kepadanya ternyata
adalah ' ujian dari Allah' dan ternyata dia tidak lulus ujian itu " .dan
mengproklamitrkan diri menjadi Rasul karena merasa mulia.
Wassalam.
Dunil Zaid , 70, Kampuang Ujuang Pandan Parak Karambia, Padang.


2013/7/30 Akmal Nasery Basral 

> Berarti Pak Elthaf punyo salero samo jo Ahmad Dhani, pendiri band Dewa
> 19, hehehe...
>
> ANB
>
> Pada Selasa, 30 Juli 2013, Elthaf Hidjaz menulis:
>
> Bagi ambo angko 19 adolah angko favorit ambo bana,  dan ambo salalu
>> bakeinginan maagiah nmor oto ambo angko 19, baa dek bitu, karano
>> tanggal lahia ambo tanggal 19, sahinggo sanang bana ambo jo angko 19,
>> tapi ambo ndak picayo dan ndak nio manghubungi angko 19 ambo ko jo
>> nilai2 mistik atau hokkie, karano ambo takuik tanggal lahia ambo bisa
>> jatuah ka syiriak kalau mandewa dewakan angko 19 ko. Jadi sekedar
>> sanang sajo karano kabatulan tanggal lahia tgl sambilan baleh.
>>
>> Salam,
>>
>> Elthaf
>>
>>
>>
>>
>>
>>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Zubir Amin
   Salero nyo mungkin samo Akmal tapi nn babedo ndak mungkin Elthaf  akan 
menginjak kata Allah dilantai spt nn dilakukan oleh Ahmad Dani beberapa thn nn 
lalu! 
  Terimakasih atas thread Akmal tentang Sains Qur'an(bukan Quran).
  Btw,ruponyo kanakan Akmal lah manyandang gala Sutan Sampono(maaf kalau salah 
sabuik).Bilo dilewakan tu kok Buya ndak diundang?  
 JB,DtRJ,74 labiah 4hari,sk Mandahiliang,IVAngkek Padu sunan,Piaman Timur,kini 
di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Akmal Nasery Basral 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 30 Jul 2013 07:55:43 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Berarti Pak Elthaf punyo salero samo jo Ahmad Dhani, pendiri band Dewa 19,
hehehe...

ANB

Pada Selasa, 30 Juli 2013, Elthaf Hidjaz menulis:

> Bagi ambo angko 19 adolah angko favorit ambo bana,  dan ambo salalu
> bakeinginan maagiah nmor oto ambo angko 19, baa dek bitu, karano
> tanggal lahia ambo tanggal 19, sahinggo sanang bana ambo jo angko 19,
> tapi ambo ndak picayo dan ndak nio manghubungi angko 19 ambo ko jo
> nilai2 mistik atau hokkie, karano ambo takuik tanggal lahia ambo bisa
> jatuah ka syiriak kalau mandewa dewakan angko 19 ko. Jadi sekedar
> sanang sajo karano kabatulan tanggal lahia tgl sambilan baleh.
>
> Salam,
>
> Elthaf
>
>
>
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.



-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread ZulTan


Ndeh yo lah panjang bana OOT ko mah.
Sangajo ndak diapuih.  Bia tau, nama nan dimukasuik.

Ndek ndak sato mambaco, disangko DR. RK ko Rhenald Kasali.

Salam,
ZulTan, L, 52, Bogor

-Original Message-
From: fashridjalmn...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 30 Jul 2013 03:04:07 
To: Rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Sanak2 sa palanta yth.
Pak Zaid Dunil menulis:
"Rupanya 'kemuliaan' yang diperolehnya dengan diundang berceramah ke mana mana 
di seputar Timur Tengah dan penghargaan masyarakat kepadanya ternyata adalah ' 
ujian dari Allah' dan ternyata dia tidak lulus ujian itu " .dan 
mengproklamitrkan diri menjadi Rasul karena merasa mulia."

Dr. RK telah menjadi sombong dan takabur.dia telah diperdayai oleh iblis 
dan menjadi budaknya.

Bagus kesimpulan pak Zaid itu. Saya sekedar menambahkan.

Salam
FMNS
L65bdg
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Zaid Dunil 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 30 Jul 2013 08:27:34 
To: Rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Sanak sapalanta n a h
@ Sanak Sy Syarien
Terima kasih . Saya hargai logika anda
@ Sanak ANB
Saya hanya menghargai penemuan Dr RK tentang angka 19 itu saja , karena
menurut anggapan saya dialah yang mengungkapkannya  pertama kali dalam
bukunya "MIRACLE OF THE QURAN' karena fakta tentang itu tdk bisa dibantah.
Setelah   dia membuat tafsir Al Quran yang menurut dia "Authorize' karena
sudah mendapat izin dari ALmighty (Allah) , kemudioan mengaku sebagai Rasul
yang mengkonfirmasi semua kitab Allah (Perjanjian Lama , Perjanjian Baru
dan Al Quran) dan mengaku kerasulannya  dilantik oleh Allah dan dia
dipertemukan dengan semua nabi (dia sebutkan nama nabi nabi itu semua) dan
mengintrodusir istilah Christian Muslim ; Budhist Muslim dan Muslim Muslim
yang akan dipersatukannya dalam agama Submision yang dia bentuk, jelaslah
bahwa semua yang dikatakannya (kecuali soal angka 19 itu) , adalah BOHONG
atau meng ada ada.
 Rupanya 'kemuliaan' yang diperolehnya dengan diundang berceramah ke mana
mana di seputar Timur Tengah dan penghargaan masyarakat kepadanya ternyata
adalah ' ujian dari Allah' dan ternyata dia tidak lulus ujian itu " .dan
mengproklamitrkan diri menjadi Rasul karena merasa mulia.
Wassalam.
Dunil Zaid , 70, Kampuang Ujuang Pandan Parak Karambia, Padang.


2013/7/30 Akmal Nasery Basral 

> Berarti Pak Elthaf punyo salero samo jo Ahmad Dhani, pendiri band Dewa
> 19, hehehe...
>
> ANB
>
> Pada Selasa, 30 Juli 2013, Elthaf Hidjaz menulis:
>
> Bagi ambo angko 19 adolah angko favorit ambo bana,  dan ambo salalu
>> bakeinginan maagiah nmor oto ambo angko 19, baa dek bitu, karano
>> tanggal lahia ambo tanggal 19, sahinggo sanang bana ambo jo angko 19,
>> tapi ambo ndak picayo dan ndak nio manghubungi angko 19 ambo ko jo
>> nilai2 mistik atau hokkie, karano ambo takuik tanggal lahia ambo bisa
>> jatuah ka syiriak kalau mandewa dewakan angko 19 ko. Jadi sekedar
>> sanang sajo karano kabatulan tanggal lahia tgl sambilan baleh.
>>
>> Salam,
>>
>> Elthaf
>>
>>
>>
>>
>>
>>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATI

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-30 Thread Akmal Nasery Basral
Alah sajak tahun 1998 saat menikah, Buya JB. Beberapa pekan sebelum
Reformasi Mei terjadi.
Sayang awak indak punyo 'time capsule' untuak baliak ka acara melewakan
gala tu. Kalau ado, ambo undang Buya JB baliak. Baa gak ati?

Wassalam,

ANB
45, Cibubur


Pada Selasa, 30 Juli 2013, Zubir Amin menulis:

> **
> Salero nyo mungkin samo Akmal tapi nn babedo ndak mungkin Elthaf akan
> menginjak kata Allah dilantai spt nn dilakukan oleh Ahmad Dani beberapa thn
> nn lalu!
> Terimakasih atas thread Akmal tentang Sains Qur'an(bukan Quran).
> Btw,ruponyo kanakan Akmal lah manyandang gala Sutan Sampono(maaf kalau
> salah sabuik).Bilo dilewakan tu kok Buya ndak diundang?
> JB,DtRJ,74 labiah 4hari,sk Mandahiliang,IVAngkek Padu sunan,Piaman
> Timur,kini di Bonjer,Jakbar.
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> --
>
>>
>> *
>> *
>>
>>
>>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-30 Thread Akmal Nasery Basral
Pak Zaid Dunil n.a.h.,
Maaf ambo baru sempat membalas lagi.

1. Pak Zaid menulis:


karena menurut anggapan saya dialah yang mengungkapkannya  pertama kali
dalam bukunya "MIRACLE OF THE QURAN' karena fakta tentang itu tdk bisa
dibantah ... dst...


Sebenarnya sudah cukup banyak bantahan terhadap pendapat RK ini, terutama
di luar negeri. Salah satu yang paling komprehensif, berjudul "Code 19
Deceit" pada link di bawah ini:

http://www.inet.ba/~hardy/code_19.html

atau ini:

http://asar-ahmadshah48.blogspot.com/2012/06/indisputable-fallacy-of-code-19-by.html

Misalnya bagaimana pada "tafsir" Al Qur'an yang dibuat RK tahun 1981 dan
1992 terdapat perbedaan mencolok agar Rumus 19 (Code 19)-nya tetap sahih
sbb:
Pada terjemahan 1981, RK mengklaim jumlah kata "Allah" di dalam Qur'an itu
sebanyak 2.698 (19 x 42). Lalu pada terjemahan tahun 1992, RK yang MEMBUANG
dua ayat terakhir QS 9: 128-129, tetap mengklaim jumlah kata "Allah" itu
tetap 2.698.
Kok bisa?

Ternyata RK mengakali kata "Allah" pada QS 9: 15. Di edisi pertama, RK yang
menghitung kata Allah itu SATU KALI (padahal ada dua, dan berdekatan), dan
baru pada edisi kedua RK "meralat" hitungannya dengan menyatakan bahwa ada
DUA KALI. "Sehingga bisa diasumsikan, perhitungannya yang lain juga bisa
keliru," tulis Paigham Mustafa di majalah Signs. "Tapi bukan kewajiban
Signature Publications (penerbit Signs) untuk mengadakan riset lanjutan
(soal kesalahan penghitungan)."

Lengkapnya baca di sini:
http://asar-ahmadshah48.blogspot.com/2012/06/indisputable-fallacy-of-code-19-by.html

2. Kalau menurut Pak Zaid RK berubah karena "tak lulus ujian ketenaran",
itu bisa kemungkinan pertama. Dia BERUBAH setelah terkenal.

Tapi ada kemungkinan kedua yang, bagi saya, lebih masuk akal: bahwa RK
sebetulnya bukan muslim, tapi seorang Kristen Koptik bernama Richard Kalif,
sesuai dengan namanya yang terdaftar di Mesir dan Arizona.

http://www.gawaher.com/topic/1553-submitters-richard-kalif/

Agak sulit dibayangkan, seorang muslim yang betul-betul terpesona dan penuh
kecintaan mendalami Al Qur'an, bisa dengan mudahnya berubah bahkan dengan
 berani MENGUBAH sejumlah tafsiran ayat suci seperti pada QS 25: 56 sbb:

- Edisi pertama: "We did not sent you (O Muhammad) except as a mere bearer
of good news, as well as a warner."

(Indonesia: "Dan tidaklah kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan hanya
sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan." Al Furqan: 56).

-Edisi kedua: "We did not sent you (Rashad) ... etc ...".

Naudzu billahi min dzalik!

Mungkinkah seorang yang bertahun-tahun mendedikasikan hidupnya untuk
mempelajari Al Qur'an, punya KEBERANIAN mengubah tafsir seperti RK?

Dan pamungkas tentang batilnya "Code 19" ini adalah ALASAN UTAMA yang
dikemukakan RK bahwa kepastian Formula 19 ini adalah janji Allah sendiri
dalam MENJAGA AL QUR'AN seperti disebutkan dalam QS 74: 30. "Di atasnya ada
19 Penjaga." Ini yang disuarakan RK.

Tapi itu terjemahan yang sangat absurd, kalau tidak konyol dan memang
sengaja dibuat menyesatkan muslim, karena pada kata "di atasnya" (alay-HA)
di ayat tersebut, bukan mengacu pada Qur'an, melainkan pada neraka (Saqar)
ajang sudah dijelaskan Allah sejak ayat 27. "Ha" selalu bersifat feminin,
termasuk neraka, sementara Qur'an tergolong maskulin ("hu").

Apakah mungkin seorang peneliti Qur'an, dan berdarah Mesir pula (yang
diasumsikan lebih paham bahasa Arab dibandingkan orang Indonesia misalnya),
sampai tidak tahu perbedaan seelementer itu?

Karena itu, keberadaan ayat 74: 30 yang dijadikan sandaran dan justifikasi
oleh RK, akhirnya berbalik justru menghantamnya sendiri dengan telak,
seperti terlihat dalam terjemahan (Indonesia) berikut ini:

QS. Al Muddatstsir

30: Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).

31: Dan yang kami jadikan penjaga neraka itu hanya malaikat; dan Kami
menentukan BILANGAN MEREKA ITU HANYA SEBAGAI COBAAN BAGI ORANG-ORANG KAFIR,
agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang-orang yang
beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan
orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam
hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata),'APAKAH YANG DIKENDAKI
ALLAH DENGAN (BILANGAN) INI SEBAGAI SUATU PERUMPAMAAN?" Demikianlah Allah
membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki. DAN TIDAK ADA YANG
MENGETAHUI BALA TENTARA TUHANMU KECUALI DIA SENDIRI. Dan Saqar itu tidak
lain hanyalah peringatan bagi manusia.

Jadi, seandainya Pak Zaid Dunil masih yakin bahwa "... fakta tentang itu
(keajaiban angka 19) tidak bisa dibantah", cobalah  apak baca lagi
link-link yang ambo sertakan di atas, yang mengupas
tuntas "uthak-athik-gathuk" RK ini.

Sebab, bukankah sesungguhnya mukjizat dan keajaiban terbesar dari risalah
Rasulullah Muhammad adalah Al Qur'an itu sendiri, bukan pada "keajaiban"
angka-angka di dalamnya, berapa pun jumlahnya, seperti diingatkan Allah
pada QS 74: 30-31 di atas?

Wassalam,

ANB
45, Cibubur





Pada Selasa, 30 Juli 2013, Zaid Dunil menulis:

> 

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-30 Thread Akmal Nasery Basral
Maaf, link tulisan Pagham Mustafa di Signs Magazine yang benar, ada pada
tautan ini:

http://www.islamawareness.net/Deviant/Submitters/rashad_khalifa_purifier_or_pretender.html

Salam,

ANB


Pada Rabu, 31 Juli 2013, Akmal Nasery Basral menulis:

> Pak Zaid Dunil n.a.h.,
> Maaf ambo baru sempat membalas lagi.
>
> 1. Pak Zaid menulis:
>
> 
> karena menurut anggapan saya dialah yang mengungkapkannya  pertama kali
> dalam bukunya "MIRACLE OF THE QURAN' karena fakta tentang itu tdk bisa
> dibantah ... dst...
> 
>
> Sebenarnya sudah cukup banyak bantahan terhadap pendapat RK ini, terutama
> di luar negeri. Salah satu yang paling komprehensif, berjudul "Code 19
> Deceit" pada link di bawah ini:
>
> http://www.inet.ba/~hardy/code_19.html
>
> atau ini:
>
>
> http://asar-ahmadshah48.blogspot.com/2012/06/indisputable-fallacy-of-code-19-by.html
>
> Misalnya bagaimana pada "tafsir" Al Qur'an yang dibuat RK tahun 1981 dan
> 1992 terdapat perbedaan mencolok agar Rumus 19 (Code 19)-nya tetap sahih
> sbb:
> Pada terjemahan 1981, RK mengklaim jumlah kata "Allah" di dalam Qur'an itu
> sebanyak 2.698 (19 x 42). Lalu pada terjemahan tahun 1992, RK yang MEMBUANG
> dua ayat terakhir QS 9: 128-129, tetap mengklaim jumlah kata "Allah" itu
> tetap 2.698.
> Kok bisa?
>
> Ternyata RK mengakali kata "Allah" pada QS 9: 15. Di edisi pertama, RK
> yang menghitung kata Allah itu SATU KALI (padahal ada dua, dan berdekatan),
> dan baru pada edisi kedua RK "meralat" hitungannya dengan menyatakan bahwa
> ada DUA KALI. "Sehingga bisa diasumsikan, perhitungannya yang lain juga
> bisa keliru," tulis Paigham Mustafa di majalah Signs. "Tapi bukan kewajiban
> Signature Publications (penerbit Signs) untuk mengadakan riset lanjutan
> (soal kesalahan penghitungan)."
>
> Lengkapnya baca di sini:
>
> http://asar-ahmadshah48.blogspot.com/2012/06/indisputable-fallacy-of-code-19-by.html
>
> 2. Kalau menurut Pak Zaid RK berubah karena "tak lulus ujian ketenaran",
> itu bisa kemungkinan pertama. Dia BERUBAH setelah terkenal.
>
> Tapi ada kemungkinan kedua yang, bagi saya, lebih masuk akal: bahwa RK
> sebetulnya bukan muslim, tapi seorang Kristen Koptik bernama Richard Kalif,
> sesuai dengan namanya yang terdaftar di Mesir dan Arizona.
>
> http://www.gawaher.com/topic/1553-submitters-richard-kalif/
>
> Agak sulit dibayangkan, seorang muslim yang betul-betul terpesona dan
> penuh kecintaan mendalami Al Qur'an, bisa dengan mudahnya berubah
> bahkan dengan  berani MENGUBAH sejumlah tafsiran ayat suci seperti pada QS
> 25: 56 sbb:
>
> - Edisi pertama: "We did not sent you (O Muhammad) except as a mere bearer
> of good news, as well as a warner."
>
> (Indonesia: "Dan tidaklah kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan hanya
> sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan." Al Furqan: 56).
>
> -Edisi kedua: "We did not sent you (Rashad) ... etc ...".
>
> Naudzu billahi min dzalik!
>
> Mungkinkah seorang yang bertahun-tahun mendedikasikan hidupnya untuk
> mempelajari Al Qur'an, punya KEBERANIAN mengubah tafsir seperti RK?
>
> Dan pamungkas tentang batilnya "Code 19" ini adalah ALASAN UTAMA yang
> dikemukakan RK bahwa kepastian Formula 19 ini adalah janji Allah sendiri
> dalam MENJAGA AL QUR'AN seperti disebutkan dalam QS 74: 30. "Di atasnya ada
> 19 Penjaga." Ini yang disuarakan RK.
>
> Tapi itu terjemahan yang sangat absurd, kalau tidak konyol dan memang
> sengaja dibuat menyesatkan muslim, karena pada kata "di atasnya" (alay-HA)
> di ayat tersebut, bukan mengacu pada Qur'an, melainkan pada neraka (Saqar)
> ajang sudah dijelaskan Allah sejak ayat 27. "Ha" selalu bersifat feminin,
> termasuk neraka, sementara Qur'an tergolong maskulin ("hu").
>
> Apakah mungkin seorang peneliti Qur'an, dan berdarah Mesir pula (yang
> diasumsikan lebih paham bahasa Arab dibandingkan orang Indonesia misalnya),
> sampai tidak tahu perbedaan seelementer itu?
>
> Karena itu, keberadaan ayat 74: 30 yang dijadikan sandaran dan justifikasi
> oleh RK, akhirnya berbalik justru menghantamnya sendiri dengan telak,
> seperti terlihat dalam terjemahan (Indonesia) berikut ini:
>
> QS. Al Muddatstsir
>
> 30: Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).
>
> 31: Dan yang kami jadikan penjaga neraka itu hanya malaikat; dan Kami
> menentukan BILANGAN MEREKA ITU HANYA SEBAGAI COBAAN BAGI ORANG-ORANG KAFIR,
> agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang-orang yang
> beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan
> orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam
> hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata),'APAKAH YANG DIKENDAKI
> ALLAH DENGAN (BILANGAN) INI SEBAGAI SUATU PERUMPAMAAN?" Demikianlah Allah
> membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki. DAN TIDAK ADA YANG
> MENGETAHUI BALA TENTARA TUHANMU KECUALI DIA SENDIRI. Dan Saqar itu tidak
> lain hanyalah peringatan bagi manusia.
>
> Jadi, seandainya Pak Zaid Dunil masih yakin bahwa "... fakta tentang itu
> (keajaiban angka 19) tidak bisa dibantah", cobalah  

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-31 Thread Zaid Dunil
Sanak ANB  n a h

Terima kasih atas uraiannya.

Dari postingan saya mengenai angka 19 itu , fakta pada butir 1 s/d 7 sudah
membuat saya terpesona, karena selama ini tidak ada yang berpikir atau
mengungkapkannya seperti itu. Setelah terpesona maka pengungkapan
berikutnya saya melihatnya  sebagai sesuatu yang luar biasa. Saya
mengetahui temuan RK ini sekitar awal tahun 2001 setahap demi setahap
dimulai dengan temuan yang menakjubkan itu , dilanjut dengan konsep agama
submission  yang digagasnya  , lalu tahu kalau agama dia tidak percaya
hadist, lalu dia mengecilkan peran nabi Muhammad saw, dan mulai
mmenonjolkan perannya sendiri, lalu dia membuat terjemhan Al Quran yang
‘Authorized ; lalu dia cerita bahwa dia telah naik kelangit , dilantik jadi
Rasul sebagai pembenar (  confirm) dan pemurni (purify) kitab kitab
terdahulu . Jelaslah kalau dia sudah murtad .  Membaca penemuan RK ini
kemudian mengikuti kiprahnya seperti membaca novel juga , ada rasa
penasaran yang endingnya membuat kita kecewa.Awalnya saya bersyukur ada
seorang RK yang mengungkapkan hal yang selama itu belum diketahui umum.
Tapi tidak saya saja, bahkan masyarakat di timur tengah pada awalnya juga
 menganggap itu adalah  penemuan luar biasa. Kemudian ternyata ada
manipulasi dalam menerapkan rumus angk 19 itu, faktanya seperti itu .
Sayangnya para peneliti yang menemukan manipulasi yang dilakukan RK itu
dilakukan setelah RK sendiri menunjukkan  akidah yang menyimpang bahkan
setelah dia dikirim kealam baka. Saya setelah tahu  bahwa RK membuat
terjemahan Al Quran  yang ‘Authorized’ yang katanya dia sdh memperoleh izin
dari Almighty, sdh langsung hilang simpati kepadanya. Ternyata dalam
terjemahan itu, kata (Muhammad) yang tidak secara eklisit ditulis dalam
ayat ayat seenaknya diganti menjadi (Rasyad Kalifa) oleh yang bersangkutan.
Apalagi setelah cerita bahwa dia naik kelangit dilantik menjadi Rasul dan
bertemu dengan para nabi  disana. Tetapi  terhadap fakta angka 19 itu saya
tetap menganggapnya suatu temuan yang masih  bernilai setidaknya sebagai
fakta bahwa dalam Al Quran itu ada matematika yg berbasis angka 19, yang
selama ini  tidak kita ketahui. Walaupun ada yang dimanipulasi, tetapi
sebagian yang lainnya tetap tercatat  sebagai fakta yang terungkap setelah
penelitaian RK.

Terima kasih atas informasi yang sanak ANB sampaikan , banyak yang baru
bagi saya.

Wassalam

Dunil Zaid, 70, Kampuang Ujuang Pandan Parak Karambia, Padang.


2013/7/31 Akmal Nasery Basral 

> Maaf, link tulisan Pagham Mustafa di Signs Magazine yang benar, ada pada
> tautan ini:
>
>
> http://www.islamawareness.net/Deviant/Submitters/rashad_khalifa_purifier_or_pretender.html
>
> Salam,
>
> ANB
>
>
> Pada Rabu, 31 Juli 2013, Akmal Nasery Basral menulis:
>
> Pak Zaid Dunil n.a.h.,
>> Maaf ambo baru sempat membalas lagi.
>>
>> 1. Pak Zaid menulis:
>>
>> 
>> karena menurut anggapan saya dialah yang mengungkapkannya  pertama kali
>> dalam bukunya "MIRACLE OF THE QURAN' karena fakta tentang itu tdk bisa
>> dibantah ... dst...
>> 
>>
>> Sebenarnya sudah cukup banyak bantahan terhadap pendapat RK ini, terutama
>> di luar negeri. Salah satu yang paling komprehensif, berjudul "Code 19
>> Deceit" pada link di bawah ini:
>>
>> http://www.inet.ba/~hardy/code_19.html
>>
>> atau ini:
>>
>>
>> http://asar-ahmadshah48.blogspot.com/2012/06/indisputable-fallacy-of-code-19-by.html
>>
>> Misalnya bagaimana pada "tafsir" Al Qur'an yang dibuat RK tahun 1981 dan
>> 1992 terdapat perbedaan mencolok agar Rumus 19 (Code 19)-nya tetap sahih
>> sbb:
>> Pada terjemahan 1981, RK mengklaim jumlah kata "Allah" di dalam Qur'an
>> itu sebanyak 2.698 (19 x 42). Lalu pada terjemahan tahun 1992, RK yang
>> MEMBUANG dua ayat terakhir QS 9: 128-129, tetap mengklaim jumlah kata
>> "Allah" itu tetap 2.698.
>> Kok bisa?
>>
>> Ternyata RK mengakali kata "Allah" pada QS 9: 15. Di edisi pertama, RK
>> yang menghitung kata Allah itu SATU KALI (padahal ada dua, dan berdekatan),
>> dan baru pada edisi kedua RK "meralat" hitungannya dengan menyatakan bahwa
>> ada DUA KALI. "Sehingga bisa diasumsikan, perhitungannya yang lain juga
>> bisa keliru," tulis Paigham Mustafa di majalah Signs. "Tapi bukan kewajiban
>> Signature Publications (penerbit Signs) untuk mengadakan riset lanjutan
>> (soal kesalahan penghitungan)."
>>
>> Lengkapnya baca di sini:
>>
>> http://asar-ahmadshah48.blogspot.com/2012/06/indisputable-fallacy-of-code-19-by.html
>>
>> 2. Kalau menurut Pak Zaid RK berubah karena "tak lulus ujian ketenaran",
>> itu bisa kemungkinan pertama. Dia BERUBAH setelah terkenal.
>>
>> Tapi ada kemungkinan kedua yang, bagi saya, lebih masuk akal: bahwa RK
>> sebetulnya bukan muslim, tapi seorang Kristen Koptik bernama Richard Kalif,
>> sesuai dengan namanya yang terdaftar di Mesir dan Arizona.
>>
>> http://www.gawaher.com/topic/1553-submitters-richard-kalif/
>>
>> Agak sulit dibayangkan, seorang muslim yang betul-betul terpesona dan
>> penuh kecintaan mendalami Al Qur'an, bisa dengan mudahnya berubah
>> bahkan dengan

Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-31 Thread fashridjalmnoor
mpai dengan saat ini."

Sumber: Snouck Hurgronje Arsitek Politik Islam Hindia Belanda | Biar sejarah ...
serbasejarah.wordpress.com/.../snouck- ...
11 Apr 2009 ... Christiaan Snouck Hurgronje , lahir pada 8 Februari 1857, di 
Oosterhout, dari pasangan pendeta J.J. ...

Demikianlah tambahan dari saya. Semoga bermanfa'at.
Aamiin yaa Rabbal'aalaminn

Salam
FMNS
L65bdg

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Zaid Dunil 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 31 Jul 2013 14:27:09 
To: Rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Sanak ANB  n a h

Terima kasih atas uraiannya.

Dari postingan saya mengenai angka 19 itu , fakta pada butir 1 s/d 7 sudah
membuat saya terpesona, karena selama ini tidak ada yang berpikir atau
mengungkapkannya seperti itu. Setelah terpesona maka pengungkapan
berikutnya saya melihatnya  sebagai sesuatu yang luar biasa. Saya
mengetahui temuan RK ini sekitar awal tahun 2001 setahap demi setahap
dimulai dengan temuan yang menakjubkan itu , dilanjut dengan konsep agama
submission  yang digagasnya  , lalu tahu kalau agama dia tidak percaya
hadist, lalu dia mengecilkan peran nabi Muhammad saw, dan mulai
mmenonjolkan perannya sendiri, lalu dia membuat terjemhan Al Quran yang
‘Authorized ; lalu dia cerita bahwa dia telah naik kelangit , dilantik jadi
Rasul sebagai pembenar (  confirm) dan pemurni (purify) kitab kitab
terdahulu . Jelaslah kalau dia sudah murtad .  Membaca penemuan RK ini
kemudian mengikuti kiprahnya seperti membaca novel juga , ada rasa
penasaran yang endingnya membuat kita kecewa.Awalnya saya bersyukur ada
seorang RK yang mengungkapkan hal yang selama itu belum diketahui umum.
Tapi tidak saya saja, bahkan masyarakat di timur tengah pada awalnya juga
 menganggap itu adalah  penemuan luar biasa. Kemudian ternyata ada
manipulasi dalam menerapkan rumus angk 19 itu, faktanya seperti itu .
Sayangnya para peneliti yang menemukan manipulasi yang dilakukan RK itu
dilakukan setelah RK sendiri menunjukkan  akidah yang menyimpang bahkan
setelah dia dikirim kealam baka. Saya setelah tahu  bahwa RK membuat
terjemahan Al Quran  yang ‘Authorized’ yang katanya dia sdh memperoleh izin
dari Almighty, sdh langsung hilang simpati kepadanya. Ternyata dalam
terjemahan itu, kata (Muhammad) yang tidak secara eklisit ditulis dalam
ayat ayat seenaknya diganti menjadi (Rasyad Kalifa) oleh yang bersangkutan.
Apalagi setelah cerita bahwa dia naik kelangit dilantik menjadi Rasul dan
bertemu dengan para nabi  disana. Tetapi  terhadap fakta angka 19 itu saya
tetap menganggapnya suatu temuan yang masih  bernilai setidaknya sebagai
fakta bahwa dalam Al Quran itu ada matematika yg berbasis angka 19, yang
selama ini  tidak kita ketahui. Walaupun ada yang dimanipulasi, tetapi
sebagian yang lainnya tetap tercatat  sebagai fakta yang terungkap setelah
penelitaian RK.

Terima kasih atas informasi yang sanak ANB sampaikan , banyak yang baru
bagi saya.

Wassalam

Dunil Zaid, 70, Kampuang Ujuang Pandan Parak Karambia, Padang.


2013/7/31 Akmal Nasery Basral 

> Maaf, link tulisan Pagham Mustafa di Signs Magazine yang benar, ada pada
> tautan ini:
>
>
> http://www.islamawareness.net/Deviant/Submitters/rashad_khalifa_purifier_or_pretender.html
>
> Salam,
>
> ANB
>
>
> Pada Rabu, 31 Juli 2013, Akmal Nasery Basral menulis:
>
> Pak Zaid Dunil n.a.h.,
>> Maaf ambo baru sempat membalas lagi.
>>
>> 1. Pak Zaid menulis:
>>
>> 
>> karena menurut anggapan saya dialah yang mengungkapkannya  pertama kali
>> dalam bukunya "MIRACLE OF THE QURAN' karena fakta tentang itu tdk bisa
>> dibantah ... dst...
>> 
>>
>> Sebenarnya sudah cukup banyak bantahan terhadap pendapat RK ini, terutama
>> di luar negeri. Salah satu yang paling komprehensif, berjudul "Code 19
>> Deceit" pada link di bawah ini:
>>
>> http://www.inet.ba/~hardy/code_19.html
>>
>> atau ini:
>>
>>
>> http://asar-ahmadshah48.blogspot.com/2012/06/indisputable-fallacy-of-code-19-by.html
>>
>> Misalnya bagaimana pada "tafsir" Al Qur'an yang dibuat RK tahun 1981 dan
>> 1992 terdapat perbedaan mencolok agar Rumus 19 (Code 19)-nya tetap sahih
>> sbb:
>> Pada terjemahan 1981, RK mengklaim jumlah kata "Allah" di dalam Qur'an
>> itu sebanyak 2.698 (19 x 42). Lalu pada terjemahan tahun 1992, RK yang
>> MEMBUANG dua ayat terakhir QS 9: 128-129, tetap mengklaim jumlah kata
>> "Allah" itu tetap 2.698.
>> Kok bisa?
>>
>> Ternyata RK mengakali kata "Allah" pada QS 9: 15. Di edisi pertama, RK
>> yang menghitung kata Allah itu SATU KALI (padahal ada dua, dan berdekatan),
>> dan baru pada edisi kedua RK "meralat" hitungannya dengan me

Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Akmal Nasery Basral
Jaha Nababan menulis:

Menurut penelitian seorang teman, versi yang dipertahankan ini menghapus
satu ayat penting tentang Rasulullah yang terpedaya iblis.


ANB:

Lae, apakah ayat yang dimaksud itu lanjutan SETELAH ayat QS 53: 19-20 dan
SEBELUM QS 53: 21-22? Di mana (berhala-berhala) Lata, 'Uzza dan Manata
"adalah perantara-perantara agung, yang syafaatnya sungguh sangat
diharapkan".

Kalau iya, berarti ini berasal dari sejarawan awal Islam, Al Waqidi
(748-822) yang juga dijadikan sumber referensi Salman Rushdie dalam menulis
novel "The Satanic Verses". Bagaimana reputasi Al Waqidi? Imam Ahmad bin
Hanbal menyebutnya "seorang pendusta." Sedangkan Imam Bukhari menilai karya
Al Waqidi "Narasinya tak bisa dipertahankan."

Sekiranya "penelitian seorang teman" Lae Jaha itu bukan terhadap ayat di
atas, maka ayat hilang itu ada di surat apa? Dan seperti apa pula hasil
penelitiannya?

Kalau soal "ayat hilang dari Qur'an", bahkan ada tudingan lebih jauh lagi
dari Ibnu Warraq (nama samaran), yang menyebut surat Al Ahzab di mushaf
sekarang sudah tidak asli karena kehilangan 127 ayat! Ibn Warraq, syahdan
dia pernah bekerja pada Salman Rushdie, menyebutkan hilangnya 127 ayat itu
berdasarkan perkataan Aisyah r.a. bahwa sebetulnya Al Azhab terdiri dari
200 ayat, tapi setelah dikodifikasi Utsman bin Affan hanya tinggal 73 ayat.
("Perkataan" Aisyah ini merupakan salah satu kutipan favorit para
misionaris sejak dulu).

Namun menurut penelusuran Syaikh Muhammad Thahir Ibn Asyur, riwayat ini
cuma mencatut nama Aisyah dan karena itu "sanadnya lemah" (Tafsir "At
Tahrir Wat Tanwir" X/246). Sementara menurut Syaikh Muhammad Izzah Daruzah,
hadis ini dhaif karena tidak ada di kitab-kitab hadis shahih.

Tentang "Al Qur'an di dalam diri" versus "mushaf yang kita pegang (Qur'an
di luar diri" nanti saya komentari di posting berbeda ya. (Ada yang harus
saya kerjakan dulu).

Wassalam,

ANB St. Sampono, suku Koto
45, Cibubur


Pada Senin, 29 Juli 2013, Jaha Nababan menulis:

> **
> Harap berhati2 mencari Allah dengan membuat pembuktian Scientific terhadap
> Allah dan Qur'an.
>
> Ada bbrp hal yang menjadi pertimbangan saya dari yang saya alami.
>
> Pertama, sifat sains yang selalu berubah sementara Allah kekal.
>
> Kedua, maaf yang ini di luar mainstream. Qur'an dijamin oleh Allah hingga
> hari adalah Quran di dalam diri manusia bukan mushaf yang kita pegang.
> Menurut sejarah setelah Usman berhasil menyusun mushaf, ia menetapkan hanya
> satu versi yang akan ia pertahankan. Sisanya ia bakar. Menurut penelitian
> seorang teman, versi yang dipertahankan ini menghapus satu ayat penting
> tentang Rasulullah yang terpedaya iblis. Tidak hanya ayat itu yg dibakar,
> tetapi selama 200 tahun hadits2 qudsi yang mendukung ayat ini dibakar.
> Semustinya kaum muslimin melihat jaminan Allah terhadap kebenaran Quran
> pada meskipun seluruh mushaf dibakar maka Allah akan memunculkannya kembali
> dari orang yang hafidz karena hidayah bukan karena menghafal. (Saya pernah
> bertemu 2 orang seperti ini). Dan belum pernah ada umat lain yang kitabnya
> bisa muncul dari ingatan seseorang yang tidak pernah belajar formal.
>
> Ketiga di dalam Al Quran sendiri dinyatakan bahwa Al Quran terdiri hal
> yang Mukhamat (nyata) dan Mutasyabihat (symbolic), dan lebih banyak yang
> symbolic. Pertemuan dua samudera misalnya, Bung Karno menyebutkan Indonesia
> sebagai tempat pertemuan dua samudera. Jacques Cuosteau menemukan bahwa ada
> pertemuan dua samudera yang tidak bercampur sama sekali. Akhirnya banyak
> sekali penafsiran yang membenarkan Keagungan Allah sehingga menciptakan
> Tuhan di dalam Sains.
>
> Menurut Ibnu Araby apabila seseorang berjalan mencari Tuhan maka Allah
> akan pertama kali membukakan pengetahuan tentang mineral dan bebatuan.
> Kemudian tumbuhan, kemudian hewan. Lalu Alam semesta dan seterusnya hingga
> akhir menemukan kebenaran yang hakiki tentang Tuhan. Saya membaca beberapa
> sejarah ilmuwan muslim yang mereka adalah santri sebelum menjadi scientist.
> Mereka belajar agama utk mencari Allah sebelum menjadi nama2 yang dicatat
> sejarah manusia sebagai Avicenna, Averoes, Al Khawarizmi dst.
>
> Jangan sampai kita menjadi seperti kisah dibawah ini yang saya dapatkan
> ketika menyaksikan video presentasi MLM makanan sehat. Berikut kisahnya.
>
> Seorang professor Yahudi bidang teori sel manusia menerangkan bagaimana
> manusia menjadi sangat sakit dengan berbagai penyakit pembunuh saat ini.
> Menurutnya manusia diciptakan utk bekerja keras dengan seluruh otot2nya.
> Jaman purbakala manusia harus membuat tombak, membawanya berjalan jauh dari
> tempat tinggalnya utk berburu berlari-lari mengejar buruan dst. Tapi kini
> sebagian besar kita bekerja dgn menggerakan jari2 di atas keyboard.
> Dampaknya bagi sel, singkat cerita, ia menjadi tidak mampu merubah makanan
> yang tidak berbahaya menjadi yang dibutuhkan tubuh manusia. Malah cell
> merubahnya menjadi sampah yang berbahaya.
> Setelah panjang lebar profesor itu menerangkan ia menutup presentasinya
> 

Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-30 Thread Akmal Nasery Basral
Lae Jaha,
saya kira kita harus sangat hati-hati, cermat serta proporsional dalam
membaca konteks kodifikasi Al Qur'an di era Khalifah Utsman bin Affan r.a.
(23-35 H/644-656 M) agar tidak terjebak dalam nuansa menuduh beliau
seolah-olah otoriter dalam menentukan bentuk Qur'an yang dipilih, dan
membakar sisanya seakan-akan tanpa pertimbangan matang, termasuk dengan
memusnahkan Mushaf Ali bin Abi Thalib. Sebab, Ali r.a. sendiri mengatakan,
"Kalau Utsman tidak melakukannya (memilih satu qiraah sebagai model
standar), maka aku sendiri akan melakukannya." (HR Abu Daud).

Mari kita lihat dulu profil singkat Abu Amr (nama panggilan Ustman bin
Affan r.a.) yang merupakan  1 dari 10 Sahabat yang dijamin Rasulullah
langsung masuk surga. Beberapa kelebihan Abu Amr adalah:

1. Beliau mendapat gelar "Dzun-Nurain" (Pemilik Dua Cahaya) karena menikah
dengan dua putri Nabi, yakni Ruqayyah dan Ummu Kaltsum (setelah Ruqayya
wafat). Bahkan ketika Ummu Kaltsum wafat pula, Rasul bersabda kepada para
sahabat, "Nikahkanlah anak-anak perempuan kalian dengan Ustman. Andaikata
aku memiliki anak perempuan ketiga, maka akan kunikahkan anak perempuanku
itu dengannya dan tidaklah aku menikahkannya, kecuali ada wahyu dari
Allah." (HR Ath-Thabarani dari Ishmah bin Malik).

Seperti apa perilaku Abu Amr sampai Rasulullah begitu percaya padanya? Nabi
bersabda, "Utsman adalah salah seorang sahabatku yang perilakunya sangat
mirip denganku." (HR Ibnu Asakir dari Abu Hurairah).

Kesimpulan: akhlak dan kualitas keislaman Utsman bin Affan sangat tinggi
sehingga Rasulullah sangat percaya untuk menikahkan anak-anak perempuan
beliau dengannya. Tak ada sahabat Nabi lain yang memiliki keistimewaan
seperti ini.

2. Utsman bukanlah khalifah pertama yang melakukan pengumpulan mushaf.
Inisiatif pertama dilakukan oleh Abu Bakar r.a. dengan bantuan Zaid bin
Tsabit (sekretaris andalan Rasulullah semasa hidup). Setelah terkumpul, Abu
Bakar wafat (hanya dua tahun memerintah), lalu mushaf disimpan oleh
Khalifah Umar bin Khattab. Ketika Umar wafat, mushaf itu disimpan oleh
putri beliau Hafsah binti Umar, salah seorang istri Nabi yang juga
penghafal Qur'an.

Saat itu banyak versi mushaf di tangan para sahabat. Ada Mushaf Ibnu
Mas'ud, Mushaf Ubay bin Ka'ab, Mushaf Ali bin Abi Thalib, dll, dengan
beberapa perbedaan susunan penulisan. Misalnya untuk Mushaf Ibnu Mas'ud
hanya terdiri dari 111 ayat (tanpa Al Fatihah, Al Falaq, An Nas). Jadi
surat pertama adalah Al Baqarah. Ada pun Mushaf Ali susunannya sesuai
dengan kronologi turunnya ayat, dimulai dari surat-surat Makkiyah (yang
ayatnya pendek-pendek) dan berakhir dengan ayat-ayat Madaniyah yang lebih
panjang.



Pada Selasa, 30 Juli 2013, Jaha Nababan menulis:

> Uda Akmal dan sanak sapalanta,
>
> Detil saya sudah lupa karena ini diskusi dengan teman yang sedang PhD
> tentang study sejarah agama (kalau tidak salah) di Harvard, sewaktu kami di
> Boston dulu. Dia dibimbing langsung dengan orang-orang yang juga pernah
> menjadi pembimbing Salman Rushdie. Kemungkinan besar referensi yang dipakai
> sama. Tetapi setahu saya dia mencoba mengambil perspektif yang berbeda.
>
> Yang saya ingat, itu memang di antara An Najm, ayat 19 dan 20. Di mana
> kalau tidak salah ayat yang dihilangkan itu adalah Rasulullah sempat
> terbetik di dalam hatinya menerima tawaran "berbagi Tuhan" dengan
> saudara-saudaranya dari Kafir Quraisy. Allah marah kepadanya sehingga
> Rasulullah menyadari dan memohonkan ampun lalu Allah mengabulkannya.
>
> Secara terpisah, saya pernah menghadiri pengajian yang ceramahnya berisi
> bahwa para rasul mencapai kesempurnaannya melalui sebuah kesalahan tertipu
> Iblis untuk dapat membedakan yang haq dan yang bathil. dengan mengalami
> yang Haq dan yang Bathil. Contoh yang diberikan pada waktu itu salah
> satunya adalah Nabi Yunus AS. yang meninggalkan kaumnya padahal Allah tidak
> memerintahkannya sehingga ia ditelan Ikan Paus dan dikembalikan Allah
> kepada kaumnya. Referensi ayatnya pada pengajian tsb. adalah sbb
>
> Al Anaam 112
>
> Dan demikianlah kami jadikan tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
> syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian
> mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang
> indah untuk menipu manusia. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka
> tidak mengerjakannya. Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka adakan.
> Teman di Harvard tersebut, mengacu pada manuscrip-manuscrip yang dimiliki
> Harvard yang ia tidak sebutkan. Menurutnya dalam catatan sejarah, selama
> 200 tahun setelah Rasulullah meninggal banyak hadits yang shahih dan qudsi
> dibakar karena mendukung ayat yang hilang tersebut.
>
> Teman lain yang studi di PhD di Hartford kebetulan riset PhD-nya tentang
> literature selama 200 tahun tersebut. Dia tidak spesifik bilang tentang
> hadits2 pendukung ayat yang hilang. Tetapi dia bilang kenapa dia tertarik
> pada literature tua itu pertama saat ini lebih banyak senang mempelajari
> literature Islam kontemporer sementara yang classic 

Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Ahmad Ridha
Alhamdulillah, terima kasih, Pak Akmal. Saya kurang sreg dengan teori
Borobudur dibangun Nabi Sulayman 'alayhis salaam, tetapi perkara meragukan
keutuhan al-Qur'an jauh lebih serius. Untuk itu, saya ucapkan jazakallahu
khayran untuk Pak Akmal yang telah menanggapi poin tersebut.

Wassalaam,
---
Ahmad Ridha
Jaha Nababan menulis:

Menurut penelitian seorang teman, versi yang dipertahankan ini menghapus
satu ayat penting tentang Rasulullah yang terpedaya iblis.


ANB:

Lae, apakah ayat yang dimaksud itu lanjutan SETELAH ayat QS 53: 19-20 dan
SEBELUM QS 53: 21-22? Di mana (berhala-berhala) Lata, 'Uzza dan Manata
"adalah perantara-perantara agung, yang syafaatnya sungguh sangat
diharapkan".

Kalau iya, berarti ini berasal dari sejarawan awal Islam, Al Waqidi
(748-822) yang juga dijadikan sumber referensi Salman Rushdie dalam menulis
novel "The Satanic Verses". Bagaimana reputasi Al Waqidi? Imam Ahmad bin
Hanbal menyebutnya "seorang pendusta." Sedangkan Imam Bukhari menilai karya
Al Waqidi "Narasinya tak bisa dipertahankan."

Sekiranya "penelitian seorang teman" Lae Jaha itu bukan terhadap ayat di
atas, maka ayat hilang itu ada di surat apa? Dan seperti apa pula hasil
penelitiannya?

Kalau soal "ayat hilang dari Qur'an", bahkan ada tudingan lebih jauh lagi
dari Ibnu Warraq (nama samaran), yang menyebut surat Al Ahzab di mushaf
sekarang sudah tidak asli karena kehilangan 127 ayat! Ibn Warraq, syahdan
dia pernah bekerja pada Salman Rushdie, menyebutkan hilangnya 127 ayat itu
berdasarkan perkataan Aisyah r.a. bahwa sebetulnya Al Azhab terdiri dari
200 ayat, tapi setelah dikodifikasi Utsman bin Affan hanya tinggal 73 ayat.
("Perkataan" Aisyah ini merupakan salah satu kutipan favorit para
misionaris sejak dulu).

Namun menurut penelusuran Syaikh Muhammad Thahir Ibn Asyur, riwayat ini
cuma mencatut nama Aisyah dan karena itu "sanadnya lemah" (Tafsir "At
Tahrir Wat Tanwir" X/246). Sementara menurut Syaikh Muhammad Izzah Daruzah,
hadis ini dhaif karena tidak ada di kitab-kitab hadis shahih.

Tentang "Al Qur'an di dalam diri" versus "mushaf yang kita pegang (Qur'an
di luar diri" nanti saya komentari di posting berbeda ya. (Ada yang harus
saya kerjakan dulu).

Wassalam,

ANB St. Sampono, suku Koto
45, Cibubur


Pada Senin, 29 Juli 2013, Jaha Nababan menulis:

> **
> Harap berhati2 mencari Allah dengan membuat pembuktian Scientific terhadap
> Allah dan Qur'an.
>
> Ada bbrp hal yang menjadi pertimbangan saya dari yang saya alami.
>
> Pertama, sifat sains yang selalu berubah sementara Allah kekal.
>
> Kedua, maaf yang ini di luar mainstream. Qur'an dijamin oleh Allah hingga
> hari adalah Quran di dalam diri manusia bukan mushaf yang kita pegang.
> Menurut sejarah setelah Usman berhasil menyusun mushaf, ia menetapkan hanya
> satu versi yang akan ia pertahankan. Sisanya ia bakar. Menurut penelitian
> seorang teman, versi yang dipertahankan ini menghapus satu ayat penting
> tentang Rasulullah yang terpedaya iblis. Tidak hanya ayat itu yg dibakar,
> tetapi selama 200 tahun hadits2 qudsi yang mendukung ayat ini dibakar.
> Semustinya kaum muslimin melihat jaminan Allah terhadap kebenaran Quran
> pada meskipun seluruh mushaf dibakar maka Allah akan memunculkannya kembali
> dari orang yang hafidz karena hidayah bukan karena menghafal. (Saya pernah
> bertemu 2 orang seperti ini). Dan belum pernah ada umat lain yang kitabnya
> bisa muncul dari ingatan seseorang yang tidak pernah belajar formal.
>
> Ketiga di dalam Al Quran sendiri dinyatakan bahwa Al Quran terdiri hal
> yang Mukhamat (nyata) dan Mutasyabihat (symbolic), dan lebih banyak yang
> symbolic. Pertemuan dua samudera misalnya, Bung Karno menyebutkan Indonesia
> sebagai tempat pertemuan dua samudera. Jacques Cuosteau menemukan bahwa ada
> pertemuan dua samudera yang tidak bercampur sama sekali. Akhirnya banyak
> sekali penafsiran yang membenarkan Keagungan Allah sehingga menciptakan
> Tuhan di dalam Sains.
>
> Menurut Ibnu Araby apabila seseorang berjalan mencari Tuhan maka Allah
> akan pertama kali membukakan pengetahuan tentang mineral dan bebatuan.
> Kemudian tumbuhan, kemudian hewan. Lalu Alam semesta dan seterusnya hingga
> akhir menemukan kebenaran yang hakiki tentang Tuhan. Saya membaca beberapa
> sejarah ilmuwan muslim yang mereka adalah santri sebelum menjadi scientist.
> Mereka belajar agama utk mencari Allah sebelum menjadi nama2 yang dicatat
> sejarah manusia sebagai Avicenna, Averoes, Al Khawarizmi dst.
>
> Jangan sampai kita menjadi seperti kisah dibawah ini yang saya dapatkan
> ketika menyaksikan video presentasi MLM makanan sehat. Berikut kisahnya.
>
> Seorang professor Yahudi bidang teori sel manusia menerangkan bagaimana
> manusia menjadi sangat sakit dengan berbagai penyakit pembunuh saat ini.
> Menurutnya manusia diciptakan utk bekerja keras dengan seluruh otot2nya.
> Jaman purbakala manusia harus membuat tombak, membawanya berjalan jauh dari
> tempat tinggalnya utk berburu berlari-lari mengejar buruan dst. Tapi kini
> sebagian besar kita bekerja dg

Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread fashridjalmnoor
Sanak Ahmad Ridha, sanak ANB, dan para sanak di palanta yth.

Saya tidak hanya kurang sreg dengan teori Borobudur dibangun Nabi Sulayman 
'alayhis salaam,
tapi mentertawakan 'kegoblokan' (bodoh+bebal) orang yg membuat dan menyebarkan 
teori itu. Kenapa? Karena candi Borobudur itu adalah candi agama Budhajelas 
sekali pada patung2 Budha dan relief2 di dindingnya yg menyampaikan ajaran 
Budha tentang tingkatan perjalanan manusia mencapai kesempurnaan spt Budha. 
Jelas sangat bertentangan dengan ajaran Islam yg juga diSampaikan oleh Nabi 
Sulayman. 

Saya setuju bahwa  perkara meragukan keutuhan al-Qur'an jauh lebih serius. 

Jadi terdapat dua kesalahan besar. 

Salam
FMNS
L65bdg
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Ahmad Ridha 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 30 Jul 2013 08:00:03 
To: RantauNet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Alhamdulillah, terima kasih, Pak Akmal. Saya kurang sreg dengan teori
Borobudur dibangun Nabi Sulayman 'alayhis salaam, tetapi perkara meragukan
keutuhan al-Qur'an jauh lebih serius. Untuk itu, saya ucapkan jazakallahu
khayran untuk Pak Akmal yang telah menanggapi poin tersebut.

Wassalaam,
---
Ahmad Ridha
Jaha Nababan menulis:

Menurut penelitian seorang teman, versi yang dipertahankan ini menghapus
satu ayat penting tentang Rasulullah yang terpedaya iblis.


ANB:

Lae, apakah ayat yang dimaksud itu lanjutan SETELAH ayat QS 53: 19-20 dan
SEBELUM QS 53: 21-22? Di mana (berhala-berhala) Lata, 'Uzza dan Manata
"adalah perantara-perantara agung, yang syafaatnya sungguh sangat
diharapkan".

Kalau iya, berarti ini berasal dari sejarawan awal Islam, Al Waqidi
(748-822) yang juga dijadikan sumber referensi Salman Rushdie dalam menulis
novel "The Satanic Verses". Bagaimana reputasi Al Waqidi? Imam Ahmad bin
Hanbal menyebutnya "seorang pendusta." Sedangkan Imam Bukhari menilai karya
Al Waqidi "Narasinya tak bisa dipertahankan."

Sekiranya "penelitian seorang teman" Lae Jaha itu bukan terhadap ayat di
atas, maka ayat hilang itu ada di surat apa? Dan seperti apa pula hasil
penelitiannya?

Kalau soal "ayat hilang dari Qur'an", bahkan ada tudingan lebih jauh lagi
dari Ibnu Warraq (nama samaran), yang menyebut surat Al Ahzab di mushaf
sekarang sudah tidak asli karena kehilangan 127 ayat! Ibn Warraq, syahdan
dia pernah bekerja pada Salman Rushdie, menyebutkan hilangnya 127 ayat itu
berdasarkan perkataan Aisyah r.a. bahwa sebetulnya Al Azhab terdiri dari
200 ayat, tapi setelah dikodifikasi Utsman bin Affan hanya tinggal 73 ayat.
("Perkataan" Aisyah ini merupakan salah satu kutipan favorit para
misionaris sejak dulu).

Namun menurut penelusuran Syaikh Muhammad Thahir Ibn Asyur, riwayat ini
cuma mencatut nama Aisyah dan karena itu "sanadnya lemah" (Tafsir "At
Tahrir Wat Tanwir" X/246). Sementara menurut Syaikh Muhammad Izzah Daruzah,
hadis ini dhaif karena tidak ada di kitab-kitab hadis shahih.

Tentang "Al Qur'an di dalam diri" versus "mushaf yang kita pegang (Qur'an
di luar diri" nanti saya komentari di posting berbeda ya. (Ada yang harus
saya kerjakan dulu).

Wassalam,

ANB St. Sampono, suku Koto
45, Cibubur


Pada Senin, 29 Juli 2013, Jaha Nababan menulis:

> **
> Harap berhati2 mencari Allah dengan membuat pembuktian Scientific terhadap
> Allah dan Qur'an.
>
> Ada bbrp hal yang menjadi pertimbangan saya dari yang saya alami.
>
> Pertama, sifat sains yang selalu berubah sementara Allah kekal.
>
> Kedua, maaf yang ini di luar mainstream. Qur'an dijamin oleh Allah hingga
> hari adalah Quran di dalam diri manusia bukan mushaf yang kita pegang.
> Menurut sejarah setelah Usman berhasil menyusun mushaf, ia menetapkan hanya
> satu versi yang akan ia pertahankan. Sisanya ia bakar. Menurut penelitian
> seorang teman, versi yang dipertahankan ini menghapus satu ayat penting
> tentang Rasulullah yang terpedaya iblis. Tidak hanya ayat itu yg dibakar,
> tetapi selama 200 tahun hadits2 qudsi yang mendukung ayat ini dibakar.
> Semustinya kaum muslimin melihat jaminan Allah terhadap kebenaran Quran
> pada meskipun seluruh mushaf dibakar maka Allah akan memunculkannya kembali
> dari orang yang hafidz karena hidayah bukan karena menghafal. (Saya pernah
> bertemu 2 orang seperti ini). Dan belum pernah ada umat lain yang kitabnya
> bisa muncul dari ingatan seseorang yang tidak pernah belajar formal.
>
> Ketiga di dalam Al Quran sendiri dinyatakan bahwa Al Quran terdiri hal
> yang Mukhamat (nyata) dan Mutasyabihat (symbolic), dan lebih banyak yang
> symbolic. Pertemuan dua samudera misalnya, Bung Karno menyebutkan Indonesia
> sebagai tempat pertemuan dua samudera. Jacques Cuosteau menemukan bahwa a

Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Jaha Nababan
Uda Akmal dan sanak sapalanta,

Detil saya sudah lupa karena ini diskusi dengan teman yang sedang PhD
tentang study sejarah agama (kalau tidak salah) di Harvard, sewaktu kami di
Boston dulu. Dia dibimbing langsung dengan orang-orang yang juga pernah
menjadi pembimbing Salman Rushdie. Kemungkinan besar referensi yang dipakai
sama. Tetapi setahu saya dia mencoba mengambil perspektif yang berbeda.

Yang saya ingat, itu memang di antara An Najm, ayat 19 dan 20. Di mana
kalau tidak salah ayat yang dihilangkan itu adalah Rasulullah sempat
terbetik di dalam hatinya menerima tawaran "berbagi Tuhan" dengan
saudara-saudaranya dari Kafir Quraisy. Allah marah kepadanya sehingga
Rasulullah menyadari dan memohonkan ampun lalu Allah mengabulkannya.

Secara terpisah, saya pernah menghadiri pengajian yang ceramahnya berisi
bahwa para rasul mencapai kesempurnaannya melalui sebuah kesalahan tertipu
Iblis untuk dapat membedakan yang haq dan yang bathil. dengan mengalami
yang Haq dan yang Bathil. Contoh yang diberikan pada waktu itu salah
satunya adalah Nabi Yunus AS. yang meninggalkan kaumnya padahal Allah tidak
memerintahkannya sehingga ia ditelan Ikan Paus dan dikembalikan Allah
kepada kaumnya. Referensi ayatnya pada pengajian tsb. adalah sbb

Al Anaam 112

Dan demikianlah kami jadikan tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian
mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang
indah untuk menipu manusia. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka
tidak mengerjakannya. Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka adakan.
Teman di Harvard tersebut, mengacu pada manuscrip-manuscrip yang dimiliki
Harvard yang ia tidak sebutkan. Menurutnya dalam catatan sejarah, selama
200 tahun setelah Rasulullah meninggal banyak hadits yang shahih dan qudsi
dibakar karena mendukung ayat yang hilang tersebut.

Teman lain yang studi di PhD di Hartford kebetulan riset PhD-nya tentang
literature selama 200 tahun tersebut. Dia tidak spesifik bilang tentang
hadits2 pendukung ayat yang hilang. Tetapi dia bilang kenapa dia tertarik
pada literature tua itu pertama saat ini lebih banyak senang mempelajari
literature Islam kontemporer sementara yang classic ahlinya sudah pada
emeritus. Kedua, masa 200 tahun setelah Rasulullah wafat itu seperti Dark
Ages banyak para hafidz meninggal karena tua atau mati syahid dalam perang.
Literature yang terbakar karena perang atau karena perbedaan pendapat.

Menurut hemat saya dari hasil diskusi-diskusi diberbagai tempat dengan
beberapa nara sumber. Saya berkesimpulan, sangatlah mungkin bahwa ada ayat2
yang dihilangkan. Mengapa pula Usman memusnahkan semua kecuali satu? Apakah
tidak mungkin salah satu yang dibakar adalah versinya Ali? Atau versi ayat
yang hilang tersebut. Apakah Allah memberinya hak untuk menentukan mana Al
Quran yang akan Allah jaga sepanjang jaman.

Saya tetap percaya mushaf yang kita pegang hari ini berdasarkan pilihannya
Usman. Bagi saya info tambahan bahwa bahkan Rasulullah pun pernah dibohongi
Iblis adalah informasi penting buat saya utk tetap berpegangan bahwa saya
yang dhaif ini pasti lebih mudah dibohongi. Pada saat2 saya mengalaminya
saya yakin akan ada pertolongan bila saya meminta seperti yang Rasulullah
contohkan dalam tidak hanya pada ayat yang hilang tersebut, tapi juga ayat2
yang lain sehingga Rasulullah dengan teguh berkata Lakumdinukumwaliyadin.

Saya menggunakan mushaf ini untuk mencari cara menghidupkan Al Quran dalam
diri yang In Syaa Allah lebih dijamin oleh Allah hingga akhir jaman walau
saya tahu berat untuk mencari dan mempertahankannya bila kemudian hari saya
mendapatkannya. Saya percaya Allah menjaga Al Quran meski semua hafidz
terbunuh dalam perang, semua Al Quran. Hanya Islam yang punya sejarah
muncul orang2 hafal Al Quran meski tidak belajar secara formal. Saya tidak
pernah mendengar ada penghafal Injil, Veda, dll. apalagi yang tiba2 hafal
Injil, Veda dll. secara tiba2.

Terhadap literatur2 teman2 tersebut bagi saya urutannya tentu lebih rendah
dari Al Quran, Sunnah Rasul dan Hadits. Hanya saja sejarah tidak sesempurna
yang selama ini kita terima di bangku sekolah ada banyak kekerasan yang
menghancurkan literatur. Jadi dengan apabila semua literatur yang ada tidak
mampu membuat kita sepaham, saya mahfum dan maklum. Jangan sampai kita
menjadi penyebab peperangan yang tidak perlu dan mengakibatkan lebih banyak
lagi literatur terbakar.

Uda Akmal, ditunggu penjelasan tentang Al Quran dalam diri dan di luar
diri. Semoga bisa melengkapi atau paling tidak jika kita berbeda pendapat
menambah library saya :)

Rgds,
Jaha Nababan
Jatiasih, L40, Suku Jambak



2013/7/30 Akmal Nasery Basral 

> Jaha Nababan menulis:
> 
> Menurut penelitian seorang teman, versi yang dipertahankan ini menghapus
> satu ayat penting tentang Rasulullah yang terpedaya iblis.
> 
>
> ANB:
>
> Lae, apakah ayat yang dimaksud itu lanjutan SETELAH ayat QS 53: 19-20 dan
> SEBELUM QS 53: 21-22? Di mana (berhala-berhala) Lata,

Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread Zubir Amin
   Pak Fashridjal M.Noor Sidin n sanak palanta nn diberkati oleh Allah swt. 
Masalah ada 'dugaan' ada dua ayat Qur'an nn hilang,sebagai hamba 
Ilahi nn Muslim cukup menggetirkan n mengkhawatirkan JB jika dikaitkan dgn 
masalah akidah ke Islaman kita.
   Kenapa demikian,menurut pemahaman JB,ciek kato or satu ayat Qur'an sajo nn 
kito 'ragukan',sudah sumbing tu akidah ke Islaman kito.Apatah lagi beberapa 
ayat(dua ayat?)
Nauzubilahi minzalik.
   Bukankah Allah swt sendiri nn akan manjago ke-Aslian kitab Al-Qur'an itu 
melalui mulai dari penyampain wahyu itu nn diambil dari simpannya di Luhmafudz 
oleh Malaikat Djibril n dibacakan n disampaikan kpd Nabi Besar Muhammad 
saw.Dari beliau dibacakan kpd para sahabat nn sezaman dgn Rasulullah n, ada 
sebagian dari sahabat itu nn hafal Al-Qur'an 30 juzi,kemudian oleh para sahabat 
ini(hafiz) diteruskan kpd para sahabat berikutnya,kpd para ulama sejak abad 
pertama Hijriah sampai abad 15(1434 H),masa kita sekarang ini n seterusnya 
sampai semua huruf2 Al-Qur'an itu diangkat kembali kelangit(Luhmahfudz di 
'ranah perpustakaan' Ilahi Rabbi oleh Allah swt tatkala dunia akan Qiamat kelak 
kemudian hari.
   Jadi, bertukar pikiran dlm ranah Akidah keTauhidan cq Al-Qur'an, boleh2 saja 
tapi perlu dipelihara kawaspadaan n kehati-hatian.   Jaan sampai sumbiang tu 
akidah ketauhidan kito kepada Ke-Maha Esaan Ilahi n Muhammad saw sebagai 
Rasulnyo cq kepercaayaan kpd Al-Qur'an seutuhnya spt sekarang ini(rujukan kpd 
Kementerian Agama RI). 
   Salamai bapuaso para sanak RN nn dirahmati Allah swt.
   JB,DtRJ,74thn+4ari,sk Mandahiliang,IVAngkek Padusunan,Piaman Timur,kini di 
Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: fashridjalmn...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 30 Jul 2013 03:12:30 
To: Rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Sanak Ahmad Ridha, sanak ANB, dan para sanak di palanta yth.

Saya tidak hanya kurang sreg dengan teori Borobudur dibangun Nabi Sulayman 
'alayhis salaam,
tapi mentertawakan 'kegoblokan' (bodoh+bebal) orang yg membuat dan menyebarkan 
teori itu. Kenapa? Karena candi Borobudur itu adalah candi agama Budhajelas 
sekali pada patung2 Budha dan relief2 di dindingnya yg menyampaikan ajaran 
Budha tentang tingkatan perjalanan manusia mencapai kesempurnaan spt Budha. 
Jelas sangat bertentangan dengan ajaran Islam yg juga diSampaikan oleh Nabi 
Sulayman. 

Saya setuju bahwa  perkara meragukan keutuhan al-Qur'an jauh lebih serius. 

Jadi terdapat dua kesalahan besar. 

Salam
FMNS
L65bdg
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Ahmad Ridha 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 30 Jul 2013 08:00:03 
To: RantauNet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Alhamdulillah, terima kasih, Pak Akmal. Saya kurang sreg dengan teori
Borobudur dibangun Nabi Sulayman 'alayhis salaam, tetapi perkara meragukan
keutuhan al-Qur'an jauh lebih serius. Untuk itu, saya ucapkan jazakallahu
khayran untuk Pak Akmal yang telah menanggapi poin tersebut.

Wassalaam,
---
Ahmad Ridha
Jaha Nababan menulis:

Menurut penelitian seorang teman, versi yang dipertahankan ini menghapus
satu ayat penting tentang Rasulullah yang terpedaya iblis.


ANB:

Lae, apakah ayat yang dimaksud itu lanjutan SETELAH ayat QS 53: 19-20 dan
SEBELUM QS 53: 21-22? Di mana (berhala-berhala) Lata, 'Uzza dan Manata
"adalah perantara-perantara agung, yang syafaatnya sungguh sangat
diharapkan".

Kalau iya, berarti ini berasal dari sejarawan awal Islam, Al Waqidi
(748-822) yang juga dijadikan sumber referensi Salman Rushdie dalam menulis
novel "The Satanic Verses". Bagaimana reputasi Al Waqidi? Imam Ahmad bin
Hanbal menyebutnya "seorang pendusta." Sedangkan Imam Bukhari menilai karya
Al Waqidi "Narasinya tak bisa dipertahankan."

Sekiranya "penelitian seorang teman" Lae Jaha itu bukan terhadap ayat di
atas, maka ayat hilang itu ada di surat apa? Dan seperti apa pula hasil
penelitiannya?

Kalau soal "ayat hilang dari Qur'an", bahkan ada tudingan lebih jauh lagi
dari Ibnu Warraq (nama samaran), yang menyebut surat Al Ahzab di mushaf
sekarang sudah tidak asli karena kehilangan 127 ayat! Ibn Warraq, syahdan
dia pernah bekerja pada Salman Rushdie, menyebutkan hilangnya 127 ayat itu
berdasarkan perkataan Aisyah r.a. bahwa sebetulnya Al Azhab terdiri dari
200 ayat, tapi setelah dikodifikasi Utsman bin Affan hanya tinggal 73 ayat.
("Perkataan" Aisyah ini merupakan salah satu kutipan favorit para
misionaris sejak dulu).

Namun menurut penelusuran Syaikh Muhammad Thahir Ibn Asyur, riwayat ini
cuma mencatut nama Aisyah dan karen

Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-29 Thread fashridjalmnoor
Pak Zubir Amin (JB, DtRJ) serta sanak2 sa palanta yth.

Terima kasih atas penjelasan yang tepat dan bagus sekali oleh pak Zubir Amin 
(JB,DtRJ).

Kita meyakini bahwa turunnya Al Qur'an serta proses pengumpulannya menjadi satu 
buku yg kita pakai sekarang merupakan bukti kekuasaan Allah SWT. Itulah yang 
menjamin keutuhan dan keaslian Al Qur'an.

Terlihat bahwa yang meneliti dan  mendiskusikan tentang proses pengumpulan 
ayat2 Al Qur'an ada yg tersesat menjadi meragukan keutuhannya. Berarti mereka 
juga meragukan kekuasaan Allah SWT.

Salam
FMNS
L65bdg


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Zubir Amin" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 30 Jul 2013 04:28:31 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

   Pak Fashridjal M.Noor Sidin n sanak palanta nn diberkati oleh Allah swt. 
Masalah ada 'dugaan' ada dua ayat Qur'an nn hilang,sebagai hamba 
Ilahi nn Muslim cukup menggetirkan n mengkhawatirkan JB jika dikaitkan dgn 
masalah akidah ke Islaman kita.
   Kenapa demikian,menurut pemahaman JB,ciek kato or satu ayat Qur'an sajo nn 
kito 'ragukan',sudah sumbing tu akidah ke Islaman kito.Apatah lagi beberapa 
ayat(dua ayat?)
Nauzubilahi minzalik.
   Bukankah Allah swt sendiri nn akan manjago ke-Aslian kitab Al-Qur'an itu 
melalui mulai dari penyampain wahyu itu nn diambil dari simpannya di Luhmafudz 
oleh Malaikat Djibril n dibacakan n disampaikan kpd Nabi Besar Muhammad 
saw.Dari beliau dibacakan kpd para sahabat nn sezaman dgn Rasulullah n, ada 
sebagian dari sahabat itu nn hafal Al-Qur'an 30 juzi,kemudian oleh para sahabat 
ini(hafiz) diteruskan kpd para sahabat berikutnya,kpd para ulama sejak abad 
pertama Hijriah sampai abad 15(1434 H),masa kita sekarang ini n seterusnya 
sampai semua huruf2 Al-Qur'an itu diangkat kembali kelangit(Luhmahfudz di 
'ranah perpustakaan' Ilahi Rabbi oleh Allah swt tatkala dunia akan Qiamat kelak 
kemudian hari.
   Jadi, bertukar pikiran dlm ranah Akidah keTauhidan cq Al-Qur'an, boleh2 saja 
tapi perlu dipelihara kawaspadaan n kehati-hatian.   Jaan sampai sumbiang tu 
akidah ketauhidan kito kepada Ke-Maha Esaan Ilahi n Muhammad saw sebagai 
Rasulnyo cq kepercaayaan kpd Al-Qur'an seutuhnya spt sekarang ini(rujukan kpd 
Kementerian Agama RI). 
   Salamai bapuaso para sanak RN nn dirahmati Allah swt.
   JB,DtRJ,74thn+4ari,sk Mandahiliang,IVAngkek Padusunan,Piaman Timur,kini di 
Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: fashridjalmn...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 30 Jul 2013 03:12:30 
To: Rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Sanak Ahmad Ridha, sanak ANB, dan para sanak di palanta yth.

Saya tidak hanya kurang sreg dengan teori Borobudur dibangun Nabi Sulayman 
'alayhis salaam,
tapi mentertawakan 'kegoblokan' (bodoh+bebal) orang yg membuat dan menyebarkan 
teori itu. Kenapa? Karena candi Borobudur itu adalah candi agama Budhajelas 
sekali pada patung2 Budha dan relief2 di dindingnya yg menyampaikan ajaran 
Budha tentang tingkatan perjalanan manusia mencapai kesempurnaan spt Budha. 
Jelas sangat bertentangan dengan ajaran Islam yg juga diSampaikan oleh Nabi 
Sulayman. 

Saya setuju bahwa  perkara meragukan keutuhan al-Qur'an jauh lebih serius. 

Jadi terdapat dua kesalahan besar. 

Salam
FMNS
L65bdg
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Ahmad Ridha 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 30 Jul 2013 08:00:03 
To: RantauNet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Alhamdulillah, terima kasih, Pak Akmal. Saya kurang sreg dengan teori
Borobudur dibangun Nabi Sulayman 'alayhis salaam, tetapi perkara meragukan
keutuhan al-Qur'an jauh lebih serius. Untuk itu, saya ucapkan jazakallahu
khayran untuk Pak Akmal yang telah menanggapi poin tersebut.

Wassalaam,
---
Ahmad Ridha
Jaha Nababan menulis:

Menurut penelitian seorang teman, versi yang dipertahankan ini menghapus
satu ayat penting tentang Rasulullah yang terpedaya iblis.


ANB:

Lae, apakah ayat yang dimaksud itu lanjutan SETELAH ayat QS 53: 19-20 dan
SEBELUM QS 53: 21-22? Di mana (berhala-berhala) Lata, 'Uzza dan Manata
"adalah perantara-perantara agung, yang syafaatnya sungguh sangat
diharapkan".

Kalau iya, berarti ini berasal dari sejarawan awal Islam, Al Waqidi
(748-822) yang juga dijadikan sumber referensi Salman Rushdie dalam menulis
novel "The Satanic Verses". Bagaimana reputasi Al Waqidi? Imam Ahmad bin
Hanbal menyebutnya "seorang pendusta." Sedangkan Imam Bukhari menilai kary

Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-30 Thread Akmal Nasery Basral
Subhanallah, mungkin ini berkah Ramadhan bagi ambo sampai dapat ucapan dari
sanak Ridha, kalimat "jazakallahu khayran" -- yang menurut Nabi SAW
merupakan pujian setinggi-tingginya bagi sesama muslim (lebih tinggi dari
"syukran"), seperti diriwayatkan oleh Tirmidzi, dan dalam matan yang
sedikit berbeda, oleh Thabrani sbb:

"Jika seseorang berkata kepada saudaranya jazakallahu khayran (semoga Allah
membalasmu dengan kebaikan), maka dia telah memujinya setinggi-tingginya."

Karena itu sesuai ajaran dalam agama kita, ambo hanya bisa membalas dengan
mengucapkan "waiyakum" bagi sanak Ridha. Semoga Allah terus memuliakan
sanak Ridha pula.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur


Pada Selasa, 30 Juli 2013, Ahmad Ridha menulis:

> Alhamdulillah, terima kasih, Pak Akmal. Saya kurang sreg dengan teori
> Borobudur dibangun Nabi Sulayman 'alayhis salaam, tetapi perkara meragukan
> keutuhan al-Qur'an jauh lebih serius. Untuk itu, saya ucapkan jazakallahu
> khayran untuk Pak Akmal yang telah menanggapi poin tersebut.
>
> Wassalaam,
> ---
> Ahmad Ridha
> Jaha Nababan menulis:
> 
> Menurut penelitian seorang teman, versi yang dipertahankan ini menghapus
> satu ayat penting tentang Rasulullah yang terpedaya iblis.
> 
>
> ANB:
>
> Lae, apakah ayat yang dimaksud itu lanjutan SETELAH ayat QS 53: 19-20 dan
> SEBELUM QS 53: 21-22? Di mana (berhala-berhala) Lata, 'Uzza dan Manata
> "adalah perantara-perantara agung, yang syafaatnya sungguh sangat
> diharapkan".
>
> Kalau iya, berarti ini berasal dari sejarawan awal Islam, Al Waqidi
> (748-822) yang juga dijadikan sumber referensi Salman Rushdie dalam menulis
> novel "The Satanic Verses". Bagaimana reputasi Al Waqidi? Imam Ahmad bin
> Hanbal menyebutnya "seorang pendusta." Sedangkan Imam Bukhari menilai karya
> Al Waqidi "Narasinya tak bisa dipertahankan."
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-30 Thread Akmal Nasery Basral
Mak Darwin Chalidi dan Mak MM*** n.a.h.

Insya Allah kita semua di palanta ini tidak akan menjadi orang-orang yang
meragukan kemurnian dan keaslian Al Qur'an. Ambo kira begitu juga dengan
sanak kita bung Jaha Nababan yang memulai topik ini -- yang melebar dari
topik awal "Borobudur dan Nabi Sulaiman".

Justru karena adanya informasi yang beliau dengar itulah (ada ayat Qur'an
yang hilang/dihilangkan dari Mushaf Utsmani yang dipakai muslim sekarang),
maka harus kita telusuri ulang mengapa sampai ada informasi seperti itu,
bagaimana mulanya, apa motifnya, dll?).
Dalam hal ini, kita sebagai sesama muslim harus saling berbagi informasi
dalam sebuah adab diskusi dengan cara yang sudah diajarkan Allah (QS
16:125) dan harus bersabar (QS 103: 1-3).

Memberi penjelasan terhadap pertanyaan-(pertanyaan) superserius seperti
diajukan Bung Jaha ("Apakah Allah memberikan hak (kepada Utsman bin Affan
r.a.) untuk menentukan mana Al Qur'an yang akan Allah jaga sepanjang
jaman?") bukankah itu lebih penting daripada membiarkan pertanyaan tak
terjawab?

Dengan memberikan jawaban kronologis dan kontekstual, semoga Bung Jaha akan
mendapatkan informasi berimbang, syukur-syukur malah semakin yakin akan
kebenaran QS 15: 9 bahwa "Sesungguhnya Kami telah menurunkan AL Qur'an dan
Kami pula yang akan menjaga (kesucian)nya".

Wassalam,

ANB
45, Cibubur



Pada Selasa, 30 Juli 2013, Darwin Chalidi menulis:

> Sato ciek Letjen MM nan sabana top markotop manutuik diskusi nan indak ado
> ujuang pangka.
>
> Yo indak lo amuah awak sato jo ughang nan maragukan Qur'an.
>
> Darwin Chalidi
> On Jul 30, 2013 5:34 PM, "Muchwardi Muchtar" 
> wrote:
>
> Ha haha hahahahaha
> Ado Ayat Qur'an nan hilang? (kato judul sur-el ko) ?
> *
> *
> *AL QURAN ALAH SAMPARONO :*
>
>1. *Al Qur'an Sudah Sempurna*, Mengharap Imam Mahdi & Khilafah 
> *...*
>https://id-id.facebook.com/.../*Al*-*Quran*-*Sudah*-*Sempurna*
>.../1046734329...‎
>*Al Qur'an Sudah Sempurna*, Mengharap Imam Mahdi & Khilafah = Syirk
>Kufur. 89 likes *...* campur-campur = tidak *lengkap* = tidak utuh =
>tidak bulat = tidak 100%
>2. *Al QUr'an Sudah Sempurna*, Tidak Perlu Menunggu Dajal Khilafah *...
>
> *
>https://www.facebook.com/.../*Al*-*QUran*-*Sudah*-*Sempurna*
>.../137133223...‎
>*Al QUr'an Sudah Sempurna*, Tidak Perlu Menunggu Dajal Khilafah Amir
>Memimpin. 72 likes · 0 talking about this. *Al QUr'an Sudah Sempurna*,
>Tidak Perlu *...*
>3. Makna *Al*-*Qur`an Sudah Lengkap* dan *Sempurna* - 
> myQuran
>my*quran*.org/forum/index.php?topic=19682.0‎
>4 Mei 2007 - 3 pesan - 3 penulis
>Sebagai sebuah Kitab suci, *Al*-*Qur`an* adalah kitab yang *sudah
>lengkap* dan *sempurna*. Dikatakan *lengkap* karena di dalam *Al*-*Qur`an
>sudah* *...*
>4. Agama Islam Telah *Sempurna* « *Qur'an* dan 
> Sunnah
>*quran*dansunnah.wordpress.com/2009/04/20/agama-ini-telah-*sempurna*/‎
>20 Apr 2009 - Hendaknya Tulisan SAW, SWT, Ass.Wr.Wb Ditulis *Lengkap*Tidak 
> dengan Menyingkatnya
>*.* Hal ini berarti penentangan terhadap *Al Qur'an*.
>5. Yahoo! Answers - *Alquran sudah sempurna* dan 
> penyempurna?
>id.answers.yahoo.com › ... › Agama & 
> Kepercayaan
>‎
>12 Jan 2013 - Berkaca-kaca diri sendiri lalu berkata "Akh.. aku *
>sempurna*" k... islam malu donk. *...* Walau *alquran sempurna*dari 
> segi isinya namun
>*alquran* hanya menjelaskanny scra umum untk *...* Klik di sini untuk
>Sanggahan *lengkap*.
>Manakah yang lebih *sempurna* Injil atau 
> *Al*-*qur'an*?
>13 jawaban
>2 Jan 2013
>Bukankah *Alquran sudah sempurna*..? mengapa 
> *...*
>16 jawaban
>12 Des 2012
>Kenapa perlu ada hadist kalau *sudah* ada *AlQuran* 
> *...*
>8 jawaban
>22 Mar 2012
>APAKAH *ALQURAN* adalah KITAB SUCI YG 
> ...
>11 jawaban
>11 Mar 2012
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachm

Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-30 Thread Jaha Nababan
Alhamdulillah,
Uda ANB informasi dan pembelaannya.

Sebenarnya banyak juga yang mau saya ungkapan sebagai umat yang berpikir kritis 
dalam meyakini kebenaran Islam. Sebagai dialektika thesis vs antithesis 
sehingga muncul synthesis baru terhadap pemahaman kita akan diri dan agama yang 
kita anut. Hadits ttg Ali menyetujui yg dilakukan Utsman, baru buat saya sbg 
anti thesis kalimat saya. Bagi saya pemahaman saya bersintesa menjadi yang 
baru. Semoga menjadi amal bagi Uda ANB, amiin.

Rgds.
Jaha Nababan
Jatiasih L40 Suku Jambak
Sent from not so-smart-phone

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-30 Thread Akmal Nasery Basral
Alhamdulillah juga kalau paparan sederhana saya bisa jadi sintesa baru bagi
Lae Jaha.
Tapi kok ada kalimat "... informasi dan PEMBELAANNYA" itu lho? Hehehe...
Siapa saya yang masih bergelimang maksiat ini sehingga layak "membela"
Sayyidina Utsman bin Affan r.a. yang sudah dijamin Nabi masuk surga.
Ada-ada saja, Lae :)

Saya hanya selalu berpikir, setiap kali ada kabar "miring" tentang para
Sahabat Nabi, terutama 10 orang yang sudah dijamin surga (Abu Bakar, Umar,
Utsman, Ali, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqqash, Abu Ubaidah
bin Jarrah, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Said bin Zaid),
maka saya mempertanyakan diri sendiri dulu, "apa iya mereka melakukan itu?"

Sebab, saat Nabi hidup banyak sekali umatnya yang saleh, ribuan jumlahnya,
mungkin ratusan ribu. Tapi mengapa hanya 10 saja yang dijamin Rasul
langsung masuk surga? Jadi, pastilah mereka punya kualitas di atas
rata-rata orang saleh pada masa itu, bukan?
They set the bar extremely high, bro.

Apalagi jika terlihat ada upaya membenturkan antar Sahabat, seperti Ali
dengan Utsman misalnya.   Karena bahkan sampai menjelang detik-detik
terbunuhnya Utsman setelah rumahnya dikepung, Sayyidina Ali justru
mengirimkan dua putra beliau, Hasan dan Husin, untuk ikut berjaga-jaga di
depan pintu, menghambat masuknya kelompok pembunuh yang menghujani rumah
Utsman dengan anak panah. Hasan-Husin termasuk yang menjadi korban,
berlumuran darah, karena menjadi tameng hidup. Sehingga ketika Utsman
akhirnya betul-betul terbunuh, Imam Suyuthi menulis dalam "Tarikh Al
Khulafa" sebagai berikut:

---
Ali berkata kepada kedua anaknya, Hasan dan Husain, "Bagaimana mungkin
Amirul Mukminin bisa terbunuh, padahal kalian berdua sedang berada di depan
pintu?" Ali mengangkat tangannya dan menampar Hasan serta memukul dada
Husain. Ali juga mencaci Muhammad bin Thalhah dan Abdullah bin Zubair (yang
ikut menjaga di depan pintu).
Ali keluar dari tempat itu, pulang ke rumahnya, Orang-orang mengejarnya
(note: dari kelompok pembunuh) dari belakang dan berkata, "Kami nyatakan
bahwa kami membaiatmu. Maka ulurkan tanganmu sebab wajib bagi kita untuk
mempunyai seorang pemimpin."
Ali berkata, "Urusan ini bukanlah hak kalian. Ini hak orang-orang Ahli
Badar. Orang-orang yang diridhai Ahli Badar sebagai khalifah, maka dia akan
menjadi khalifah." ("Tarikh AL Khulafa", edisi Indonesia, hal. 186).


Bayangkan, begitu marahnya Ali melihat rumah Utsman tetap tersusup para
pembunuh, meski sudah dijaga pintu gerbangnya, sehingga kedua anak darah
dagingnya pun ditampar dan dipukul untuk melampiaskan kekesalan dan
kesedihannya, sementara sahabat lain yang ikut berjaga-jaga "hanya" dicaci
tanpa hukuman fisik.

Masuk akalkah dari Sahabat semulia Ali yang begitu menjunjung tinggi sang
Khalifah, akan keberatan dan mempertahankan mati-matian mushaf miliknya
sendiri, sementara beliau tahu tujuan Utsman untuk menyatukan versi qiraah
mushaf itu adalah untuk kemaslahatan umat?
Buat saya itu "hil yang mustahal".

Tentang "sebenarnya banyak juga yang mau saya ungkapkan sebagai umat yang
berpikir kritis dalam meyakini kebenaran Islam", silakan saja Lae Jaha.
Kalau saya sih tidak keberatan pikiran sekritis apa pun diungkapkan di
sini. Insya Allah di sini cukup banyak dunsanak dan orang tua kita yang
berilmu tinggi seperti Ahmad Ridha, Mak Sutan Sinaro (Prof. Dr.  Khairi),
Buya JB, Mak MM***, Mak Dafiq St. Lembang Alam, Mak Darwin Chalidi, kanda
ZulTan, Bundo Nismah, Bundo Evy Nizhamul, Pak Saafroedin Bahar, Pak Arman
Bahar, dll yang tak bisa saya sebutkan satu persatu, yang akan bersedia
menanggapi -- meski tentu saja dengan cara masing-masing.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur


Pada Rabu, 31 Juli 2013, Jaha Nababan menulis:

> Alhamdulillah,
> Uda ANB informasi dan pembelaannya.
>
> Sebenarnya banyak juga yang mau saya ungkapan sebagai umat yang berpikir
> kritis dalam meyakini kebenaran Islam. Sebagai dialektika thesis vs
> antithesis sehingga muncul synthesis baru terhadap pemahaman kita akan diri
> dan agama yang kita anut. Hadits ttg Ali menyetujui yg dilakukan Utsman,
> baru buat saya sbg anti thesis kalimat saya. Bagi saya pemahaman saya
> bersintesa menjadi yang baru. Semoga menjadi amal bagi Uda ANB, amiin.
>
> Rgds.
> Jaha Nababan
> Jatiasih L40 Suku Jambak
> Sent from not so-smart-phone
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply ema

Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-08-01 Thread Maturidi Donsan
Mambincang -bincang nan disabuikkan  L A E , tampeknyo nan rancak mungkin
indak di RN, Lae sampaikanlah ke M U I pusat.
Awak kini di RN kan akan barusao memperjuangkan agar ABS-SBK terlaksana
keseluruh sendi kehidupan di ranah. Tapi kalau K dibalakang itu pulo nan
kita kito tuncik-tuncik lai indak manggaduah sajo ko.
Ambo usul ka rang dapua RN, kalau ado silang pandapek menganai kalamullah
ko,anjurkan sajolah dikupas di MUI pusat.



Pada 31 Juli 2013 10.53, Akmal Nasery Basral  menulis:

> Alhamdulillah juga kalau paparan sederhana saya bisa jadi sintesa baru
> bagi Lae Jaha.
> Tapi kok ada kalimat "... informasi dan PEMBELAANNYA" itu lho? Hehehe...
> Siapa saya yang masih bergelimang maksiat ini sehingga layak "membela"
> Sayyidina Utsman bin Affan r.a. yang sudah dijamin Nabi masuk surga.
> Ada-ada saja, Lae :)
>
> Saya hanya selalu berpikir, setiap kali ada kabar "miring" tentang para
> Sahabat Nabi, terutama 10 orang yang sudah dijamin surga (Abu Bakar, Umar,
> Utsman, Ali, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqqash, Abu Ubaidah
> bin Jarrah, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Said bin Zaid),
> maka saya mempertanyakan diri sendiri dulu, "apa iya mereka melakukan itu?"
>
> Sebab, saat Nabi hidup banyak sekali umatnya yang saleh, ribuan jumlahnya,
> mungkin ratusan ribu. Tapi mengapa hanya 10 saja yang dijamin Rasul
> langsung masuk surga? Jadi, pastilah mereka punya kualitas di atas
> rata-rata orang saleh pada masa itu, bukan?
> They set the bar extremely high, bro.
>
> Apalagi jika terlihat ada upaya membenturkan antar Sahabat, seperti Ali
> dengan Utsman misalnya.   Karena bahkan sampai menjelang detik-detik
> terbunuhnya Utsman setelah rumahnya dikepung, Sayyidina Ali justru
> mengirimkan dua putra beliau, Hasan dan Husin, untuk ikut berjaga-jaga di
> depan pintu, menghambat masuknya kelompok pembunuh yang menghujani rumah
> Utsman dengan anak panah. Hasan-Husin termasuk yang menjadi korban,
> berlumuran darah, karena menjadi tameng hidup. Sehingga ketika Utsman
> akhirnya betul-betul terbunuh, Imam Suyuthi menulis dalam "Tarikh Al
> Khulafa" sebagai berikut:
>
> ---
> Ali berkata kepada kedua anaknya, Hasan dan Husain, "Bagaimana mungkin
> Amirul Mukminin bisa terbunuh, padahal kalian berdua sedang berada di depan
> pintu?" Ali mengangkat tangannya dan menampar Hasan serta memukul dada
> Husain. Ali juga mencaci Muhammad bin Thalhah dan Abdullah bin Zubair (yang
> ikut menjaga di depan pintu).
> Ali keluar dari tempat itu, pulang ke rumahnya, Orang-orang
> mengejarnya (note: dari kelompok pembunuh) dari belakang dan berkata, "Kami
> nyatakan bahwa kami membaiatmu. Maka ulurkan tanganmu sebab wajib bagi kita
> untuk mempunyai seorang pemimpin."
> Ali berkata, "Urusan ini bukanlah hak kalian. Ini hak orang-orang Ahli
> Badar. Orang-orang yang diridhai Ahli Badar sebagai khalifah, maka dia akan
> menjadi khalifah." ("Tarikh AL Khulafa", edisi Indonesia, hal. 186).
> 
>
> Bayangkan, begitu marahnya Ali melihat rumah Utsman tetap tersusup para
> pembunuh, meski sudah dijaga pintu gerbangnya, sehingga kedua anak darah
> dagingnya pun ditampar dan dipukul untuk melampiaskan kekesalan dan
> kesedihannya, sementara sahabat lain yang ikut berjaga-jaga "hanya" dicaci
> tanpa hukuman fisik.
>
> Masuk akalkah dari Sahabat semulia Ali yang begitu menjunjung tinggi sang
> Khalifah, akan keberatan dan mempertahankan mati-matian mushaf miliknya
> sendiri, sementara beliau tahu tujuan Utsman untuk menyatukan versi qiraah
> mushaf itu adalah untuk kemaslahatan umat?
> Buat saya itu "hil yang mustahal".
>
> Tentang "sebenarnya banyak juga yang mau saya ungkapkan sebagai umat yang
> berpikir kritis dalam meyakini kebenaran Islam", silakan saja Lae Jaha.
> Kalau saya sih tidak keberatan pikiran sekritis apa pun diungkapkan di
> sini. Insya Allah di sini cukup banyak dunsanak dan orang tua kita yang
> berilmu tinggi seperti Ahmad Ridha, Mak Sutan Sinaro (Prof. Dr.  Khairi),
> Buya JB, Mak MM***, Mak Dafiq St. Lembang Alam, Mak Darwin Chalidi, kanda
> ZulTan, Bundo Nismah, Bundo Evy Nizhamul, Pak Saafroedin Bahar, Pak Arman
> Bahar, dll yang tak bisa saya sebutkan satu persatu, yang akan bersedia
> menanggapi -- meski tentu saja dengan cara masing-masing.
>
> Wassalam,
>
> ANB
> 45, Cibubur
>
>
> Pada Rabu, 31 Juli 2013, Jaha Nababan menulis:
>
> Alhamdulillah,
>> Uda ANB informasi dan pembelaannya.
>>
>> Sebenarnya banyak juga yang mau saya ungkapan sebagai umat yang berpikir
>> kritis dalam meyakini kebenaran Islam. Sebagai dialektika thesis vs
>> antithesis sehingga muncul synthesis baru terhadap pemahaman kita akan diri
>> dan agama yang kita anut. Hadits ttg Ali menyetujui yg dilakukan Utsman,
>> baru buat saya sbg anti thesis kalimat saya. Bagi saya pemahaman saya
>> bersintesa menjadi yang baru. Semoga menjadi amal bagi Uda ANB, amiin.
>>
>> Rgds.
>> Jaha Nababan
>> Jatiasih L40 Suku Jambak
>> Sent from not so-smart-phone
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublika

Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-08-01 Thread fashridjalmnoor
Pak Maturidi, sanak Akmal dan para sanak sa palanta yth.

Setuju dg saran pak Maturidi "Ambo usul ka rang dapua RN, kalau ado silang 
pandapek menganai kalamullah ko,anjurkan sajolah dikupas di MUI pusat.".

Pandapek Lae Jaha itu nan manyabuik-an temuan2 atau pertanyaan2 studi S3 atau 
program doktor/PhD sekitar ayat2 Al Qur'an dan pengumpulannya jadi satu buku  
itu sabananyo bukan untuak disampaikan matah-matah ka publik/urang banyak. 
Saharuihnyo di bahas di forum terbatas di universitas dg peserta nan dipiliah, 
dan ado moderator sarato pembahas nan ahli Al Qur'an, ahli Sejarah Islam dll. 
Hasilnyo dimuek di jurnal ilmiah dg pambaco terbatas.

Mampabincangkannyo di forum palanta ko dengan demikian kurang bijaksana krn 
akan bisa membuek sebagian urang indak mangarati atau bingung.

Saran ambo elok ditutuik sajo topik iko.

Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65Bdg

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Maturidi Donsan 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 2 Aug 2013 10:16:09 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Mambincang -bincang nan disabuikkan  L A E , tampeknyo nan rancak mungkin
indak di RN, Lae sampaikanlah ke M U I pusat.
Awak kini di RN kan akan barusao memperjuangkan agar ABS-SBK terlaksana
keseluruh sendi kehidupan di ranah. Tapi kalau K dibalakang itu pulo nan
kita kito tuncik-tuncik lai indak manggaduah sajo ko.
Ambo usul ka rang dapua RN, kalau ado silang pandapek menganai kalamullah
ko,anjurkan sajolah dikupas di MUI pusat.



Pada 31 Juli 2013 10.53, Akmal Nasery Basral  menulis:

> Alhamdulillah juga kalau paparan sederhana saya bisa jadi sintesa baru
> bagi Lae Jaha.
> Tapi kok ada kalimat "... informasi dan PEMBELAANNYA" itu lho? Hehehe...
> Siapa saya yang masih bergelimang maksiat ini sehingga layak "membela"
> Sayyidina Utsman bin Affan r.a. yang sudah dijamin Nabi masuk surga.
> Ada-ada saja, Lae :)
>
> Saya hanya selalu berpikir, setiap kali ada kabar "miring" tentang para
> Sahabat Nabi, terutama 10 orang yang sudah dijamin surga (Abu Bakar, Umar,
> Utsman, Ali, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqqash, Abu Ubaidah
> bin Jarrah, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Said bin Zaid),
> maka saya mempertanyakan diri sendiri dulu, "apa iya mereka melakukan itu?"
>
> Sebab, saat Nabi hidup banyak sekali umatnya yang saleh, ribuan jumlahnya,
> mungkin ratusan ribu. Tapi mengapa hanya 10 saja yang dijamin Rasul
> langsung masuk surga? Jadi, pastilah mereka punya kualitas di atas
> rata-rata orang saleh pada masa itu, bukan?
> They set the bar extremely high, bro.
>
> Apalagi jika terlihat ada upaya membenturkan antar Sahabat, seperti Ali
> dengan Utsman misalnya.   Karena bahkan sampai menjelang detik-detik
> terbunuhnya Utsman setelah rumahnya dikepung, Sayyidina Ali justru
> mengirimkan dua putra beliau, Hasan dan Husin, untuk ikut berjaga-jaga di
> depan pintu, menghambat masuknya kelompok pembunuh yang menghujani rumah
> Utsman dengan anak panah. Hasan-Husin termasuk yang menjadi korban,
> berlumuran darah, karena menjadi tameng hidup. Sehingga ketika Utsman
> akhirnya betul-betul terbunuh, Imam Suyuthi menulis dalam "Tarikh Al
> Khulafa" sebagai berikut:
>
> ---
> Ali berkata kepada kedua anaknya, Hasan dan Husain, "Bagaimana mungkin
> Amirul Mukminin bisa terbunuh, padahal kalian berdua sedang berada di depan
> pintu?" Ali mengangkat tangannya dan menampar Hasan serta memukul dada
> Husain. Ali juga mencaci Muhammad bin Thalhah dan Abdullah bin Zubair (yang
> ikut menjaga di depan pintu).
> Ali keluar dari tempat itu, pulang ke rumahnya, Orang-orang
> mengejarnya (note: dari kelompok pembunuh) dari belakang dan berkata, "Kami
> nyatakan bahwa kami membaiatmu. Maka ulurkan tanganmu sebab wajib bagi kita
> untuk mempunyai seorang pemimpin."
> Ali berkata, "Urusan ini bukanlah hak kalian. Ini hak orang-orang Ahli
> Badar. Orang-orang yang diridhai Ahli Badar sebagai khalifah, maka dia akan
> menjadi khalifah." ("Tarikh AL Khulafa", edisi Indonesia, hal. 186).
> 
>
> Bayangkan, begitu marahnya Ali melihat rumah Utsman tetap tersusup para
> pembunuh, meski sudah dijaga pintu gerbangnya, sehingga kedua anak darah
> dagingnya pun ditampar dan dipukul untuk melampiaskan kekesalan dan
> kesedihannya, sementara sahabat lain yang ikut berjaga-jaga "hanya" dicaci
> tanpa hukuman fisik.
>
> Masuk akalkah dari Sahabat semulia Ali yang begitu menjunjung tinggi sang
> Khalifah, akan keberatan dan mempertahankan mati-matian mushaf miliknya
> sendiri, sementara beliau tahu tujuan Utsman untuk menyatukan versi qiraah
> mushaf itu adalah untuk 

Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-08-03 Thread Asmardi Arbi


Ambo sapandapek jo kanda  Maturidi Donsan jo Dinda Fashridjal M.Noor 
Sidin, topik nan ala barubah subjeknyo ko indak usah dilanjuikkan di 
Forum palanta RN ko. Apolagi alah jaleh urang nan manyampaikan temuan 
namonyo Richard Kaleef alias Rasyad Khalifa sabananyo urang Kristen 
Choptik nan ujuang2 nyo ala mangaku pulo jadi Nabi.


Bilo kadilanjuikkan juo , rancak babaliak ka Lap Top, kasubjek 
'Borobudur & Peninggalan Nabi Sulaiman". Sabab sasudah ambo manonton 
video hasil ekspedisi nan dek Ustadz Fahmi Basya ko diagiah namo 'DLA'  
( Dzikrul Lil Alamin ) nan Full Version ( episode 1 s/ 13 ), mulai dari 
awal penelitian baliau  sajak tahun 1979  s/d April 2013, jadi masih 
berlanjut sampai kini. Ambo mamahami bahaso baliau  barangkek dari 
mamahami al Qur'an dulu , baru mancari tau informasi2 tantang alam yang 
disampaikan dalam al Qur'an itu bisa dibuktikan dilapangan , malalui 
pendekatan ilmu matematika Islam nan   baliau tekuni.


Sabagai contoh, Nagari Saba nan disabuik nagari "Baldatun Thayibbatun wa 
Rabbun Ghafur" itu kriterianyo indak cocok kalau di daerah Timur Tengah. 
Satu2nya wilayah dibumi nan sasuai jo kriteria nan dibaconyo didalam al 
Qur'an tantang nagari Saba iyolah Indonesia. Apolai sasudah ma 
ekdpedisi  candi Borubudur  di Magelang jo candi Ratu Bolqo ,  mampakuek 
keyakinan baliau  bahaso candi Borobudur bukanlah buatan manusia. Pasti 
suatu hasil teknologi tinggi nan indak mungkin ado diabad itu. Itu pasti 
pekerjaan jin nan diciptakan dari api. Manusia nan dibari kemampuan 
untuak mengendalikan jin hanyo nabi Sulaiman. Candi Ratu Bolqo nan 
diteliti di daerah Wonosobo. masih tapaliharo  duo hutan/kebun  nan 
diantaro  .nyo   talatak istana Ratu Bolqo nan masih ado ditamukan sisa2 
nya sasudah dipindahkan, jo pohon nan babuah pahit (info di Surat Saba' 
34:16) masih ado dikatamukan tumbuah disitu. Ekspose langkoknyo silahkan 
caliak di video versi langkok itu.


Nampaknyo kito paralu juo mancari tau, sialah Ustad Fahmi Basya ko nan 
kabanyo lahia di Padang th 1952 , kini jadi dosen di UIN Jakarta.
Jan sampai sarupo pulo jo RK nan mangaku pulo jadi Nabi ujuang2nyo. 
Ekspose ekspedisi DLA salanjuiknyo kabanyo tgl 30 Agustus 2013.


Maaf kalau komen ambo ko sakah dan  ndak sasuai jo pandapek sanak.

Wassalam,

Asmardi Arbi  72 , suku Kampai asa Pasisia , tingga di Tangsel.


On 02/08/2013 10:46, fashridjalmn...@gmail.com wrote:

Pak Maturidi, sanak Akmal dan para sanak sa palanta yth.

Setuju dg saran pak Maturidi "Ambo usul ka rang dapua RN, kalau ado 
silang pandapek menganai kalamullah ko,anjurkan sajolah dikupas di MUI 
pusat.".


Pandapek Lae Jaha itu nan manyabuik-an temuan2 atau pertanyaan2 studi 
S3 atau program doktor/PhD sekitar ayat2 Al Qur'an dan pengumpulannya 
jadi satu buku itu sabananyo bukan untuak disampaikan matah-matah ka 
publik/urang banyak. Saharuihnyo di bahas di forum terbatas di 
universitas dg peserta nan dipiliah, dan ado moderator sarato pembahas 
nan ahli Al Qur'an, ahli Sejarah Islam dll. Hasilnyo dimuek di jurnal 
ilmiah dg pambaco terbatas.


Mampabincangkannyo di forum palanta ko dengan demikian kurang 
bijaksana krn akan bisa membuek sebagian urang indak mangarati atau 
bingung.


Saran ambo elok ditutuik sajo topik iko.

Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65Bdg
Sent from my BlackBerryŽ smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!


*From: * Maturidi Donsan 
*Sender: * rantaunet@googlegroups.com
*Date: *Fri, 2 Aug 2013 10:16:09 +0700
*To: *
*ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
*Subject: *Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

Mambincang -bincang nan disabuikkan  L A E , tampeknyo nan rancak 
mungkin indak di RN, Lae sampaikanlah ke M U I pusat.
Awak kini di RN kan akan barusao memperjuangkan agar ABS-SBK 
terlaksana keseluruh sendi kehidupan di ranah. Tapi kalau K dibalakang 
itu pulo nan kita kito tuncik-tuncik lai indak manggaduah sajo ko.
Ambo usul ka rang dapua RN, kalau ado silang pandapek menganai 
kalamullah ko,anjurkan sajolah dikupas di MUI pusat.




Pada 31 Juli 2013 10.53, Akmal Nasery Basral <mailto:ak...@rantaunet.org>> menulis:


Alhamdulillah juga kalau paparan sederhana saya bisa jadi sintesa
baru bagi Lae Jaha.
Tapi kok ada kalimat "... informasi dan PEMBELAANNYA" itu lho?
Hehehe...
Siapa saya yang masih bergelimang maksiat ini sehingga
layak "membela" Sayyidina Utsman bin Affan r.a. yang sudah dijamin
Nabi masuk surga. Ada-ada saja, Lae :)

Saya hanya selalu berpikir, setiap kali ada kabar "miring" tentang
para Sahabat Nabi, terutama 10 orang yang sudah dijamin surga (Abu
Bakar, Umar, Utsman, Ali, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqqash,
Abu Ubaidah bin Jarrah, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin
Ubaidillah, Said bin Zaid), maka saya mempertanyakan diri sendiri
du

Reposting ... Re: Ayat Qur'an yang hilang? Re: [R@ntau-Net] Sains Quran

2013-07-30 Thread Akmal Nasery Basral
Lae Jaha yang baik,
semalam koneksi internet saya terganggu cukup lama. Jawaban saya tak
langsung terkirim seperti biasa. Dan begitu terkirim, terpotong pula. Tidak
tuntas, menggantung. Jadi saya posting ulang pagi ini.

Salam,

ANB

Reposting -

Lae Jaha,
saya kira kita harus sangat hati-hati, cermat serta proporsional dalam
membaca konteks kodifikasi Al Qur'an di era Khalifah Utsman bin Affan r.a.
(23-35 H/644-656 M) agar tidak terjebak dalam nuansa menuduh beliau
seolah-olah otoriter dalam menentukan bentuk Qur'an yang dipilih, dan
membakar sisanya seakan-akan tanpa pertimbangan matang, termasuk dengan
memusnahkan Mushaf Ali bin Abi Thalib. Sebab, Ali r.a. sendiri mengatakan,
"Kalau Utsman tidak melakukannya (memilih satu qiraah sebagai model
standar), maka aku sendiri akan melakukannya." (HR Abu Daud).

Mari kita lihat dulu profil singkat Abu Amr (nama panggilan Ustman bin
Affan r.a.) yang merupakan  1 dari 10 Sahabat yang dijamin Rasulullah
langsung masuk surga. Beberapa kelebihan Abu Amr adalah:

1. Beliau mendapat gelar "Dzun-Nurain" (Pemilik Dua Cahaya) karena menikah
dengan dua putri Nabi, yakni Ruqayyah dan Ummu Kaltsum (setelah Ruqayya
wafat). Bahkan ketika Ummu Kaltsum wafat pula, Rasul bersabda kepada para
sahabat, "Nikahkanlah anak-anak perempuan kalian dengan Ustman. Andaikata
aku memiliki anak perempuan ketiga, maka akan kunikahkan anak perempuanku
itu dengannya dan tidaklah aku menikahkannya, kecuali ada wahyu dari
Allah." (HR Ath-Thabarani dari Ishmah bin Malik).

Seperti apa perilaku Abu Amr sampai Rasulullah begitu percaya padanya? Nabi
bersabda, "Utsman adalah salah seorang sahabatku yang perilakunya sangat
mirip denganku." (HR Ibnu Asakir dari Abu Hurairah).

Kesimpulan: akhlak dan kualitas keislaman Utsman bin Affan sangat tinggi
sehingga Rasulullah sangat percaya untuk menikahkan anak-anak perempuan
beliau dengannya. Tak ada sahabat Nabi lain yang memiliki keistimewaan
seperti ini.

2. Utsman bukanlah khalifah pertama yang melakukan pengumpulan mushaf.
Inisiatif pertama dilakukan oleh Abu Bakar r.a. dengan bantuan Zaid bin
Tsabit (sekretaris andalan Rasulullah semasa hidup). Setelah terkumpul, Abu
Bakar wafat (hanya dua tahun memerintah), lalu mushaf disimpan oleh
Khalifah Umar bin Khattab. Ketika Umar wafat, mushaf itu disimpan oleh
putri beliau Hafsah binti Umar, salah seorang istri Nabi yang juga
penghafal Qur'an.

Saat itu banyak versi mushaf di tangan para sahabat. Ada Mushaf Ibnu
Mas'ud, Mushaf Ubay bin Ka'ab, Mushaf Ali bin Abi Thalib, dll, dengan
beberapa perbedaan susunan penulisan. Misalnya untuk Mushaf Ibnu Mas'ud
hanya terdiri dari 111 surat atau lebih pendek 3 surat dari Mushaf Utsmani
yang digunakan sekarang (tanpa Al Fatihah, Al Falaq, An Nas). Jadi surat
pertama adalah Al Baqarah. Ada pun Mushaf Ali susunannya sesuai dengan
kronologi turunnya ayat, dimulai dari surat-surat Makkiyah (yang ayatnya
pendek-pendek) dan berakhir dengan ayat-ayat Madaniyah yang lebih panjang.
Sementara Mushaf Ubay bin Ka'ab beda lagi, justru lebih panjang dengan
tambahan 2 surat yang tak ada pada mushaf lain (yakni "Al Hafd" dan "Al
Khal"), sehingga berjumlah 116 surat.

Selain perbedaan susunan mushaf, untuk ayat-ayat yang sama pun terjadi
perbedaan cara membaca yang dikenal dengan "tujuh cara pembacaan" (qiraah
sab'ah), yang mengacu pada perbedaan dialek-dialek suku Arab waktu itu. Dan
semua ini dibenarkan Nabi saw. Tak ada pertengkaran Sahabat soal mana cara
membaca yang lebih benar.

Namun pada era Utsman, ketika wilayah kekhalifahan terus berkembang, banyak
mualaf baru yang bukan saja tak pernah bertemu Rasul, bahkan juga menimba
ilmu langsung dari para Sahabat, karena sebaran lokasi yang begitu
luas. Akibatnya, di lapangan mereka terkaget-kaget mendengar ada cara
membaca Qur'an yang berbeda dengan yang diajarkan kepada mereka (meski
masih dalam Qiraah Sab'ah). Muncullah penilaian bahwa cara membaca mereka
yang paling benar, yang lain salah, bahkan saling mengkafirkan terhadap
cara membaca yang berbeda.

Para pejabat kekhalifahan Utsman khawatir melihat hal ini, sehingga mereka
mengusulkan kepada Amirul Mukminin agar mengambil kebijakan yang bisa
membuat perpecahan di kalangan muslim bisa tambah parah karena perbedaan
qiraah ini. Misalnya di daerah Kufah, Irak, yang berpegang pada Mushaf Ibnu
Mas'ud dengan penduduk di daerah Syams (kini meliputi Syria, Lebanon,
Yordania, Palestina) yang berpegang pada Mushaf Al-Miqdad bin al-Aswad.

Dari situlah Khalifah Utsman membentuk sebuah lajnah (panitia) terdiri dari
12 orang (6 Sahabat Muhajirin, 6 Sahabat Anshar) dengan Zaid bin Tsabit
sebagai ketua. Utsman sendiri tidak ikut dalam kepanitiaan, meski beliau
adalah salah seorang penulis wahyu ketika Rasul hidup. Diputuskan bahwa
akan dipilih satu qiraah yang akan menjadi standar pembacaan.

Untuk menjaga kehatian-hatian, tim Zaid bin Tsabit menggunakan Mushaf Abu
Bakar yang disimpan Hafsah sebagai acuan, meski membuka kesempatan bagi
setiap muslim yang memiliki catatan mushaf tertentu untuk