Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Assalamualaikum ww pak Jacky dan para sanak sapalanta,
Saya juga tak yakin bhw Kol Kawilarang pd th 1950 menempeleng Kol Soeharto, 
Komandan Brigade Mataram, dan mantan  komandan Serangan Oemoem 1 Maret 1949 di 
Yogyakarta. Tidak ada tradisi perwira menempeleng perwira  - apalagi komandan 
brigade yg namanya sdg 'naik daun' - pada waktu itu.  
Perlu dicheck lagi kebenaran info ini.
Wassalam,
--Original Message--
From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo
To: Saafroedin BAHAR
To: Andi Ko Sutan Mancayo
To: Dasriel NOEHA
To: Abraham Ilyas
To: RN Ajo Duta
To: Hanifah DAMANHURI
Cc: asvi adam
Cc: abraryu...@gmail.com
Cc: Jacky Mardono Tjokrodiredjo
Subject: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 14:36

--- Pada Ming, 27/2/11, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com 
menulis: Dari: Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com Judul: Re: 
[R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 7:25 AM Kol Kawilarang adalah sosok militer 
sejati, yang tidak main gampar terhadap anak buah. Beliau juga hanya menembak 
mati musuh, di medan pertempuran.   Justru Suharto, yang terkenal mudah main 
tempeleng, terhadap anak buah yang melanggar disiplin.   Kawilarang  adalah 
idola para perwira yang seangkatan dengan Widjojo Soejono dan Benny Murdani. M 
Panggabean juga pengangum Kawilarang.   Widjojo Soejono eks  Shodancho Peta, 
Benny M eks TP, yang kemudian jadi perwira AD.   Saya pribadi sempat 2 kali, 
berdialog dengan bapak Kawilarang di kediaman beliau, di daerah Menteng.   Jiwa 
besar Kawilarang, dipertunjukkan ketika beliau  sebagai pensiunan prajurit 
Siliwangi, berdefile dan memberi hormat kepada  Yogie SM.   Jabatan Yogie SM  
pada waktu itu Pangdam Siliwangi. Yogie SM pernah jadi ajudan Kawilarang!   
Yang pernah jadi Pa Pendamping  Kawilarang, antara lain M Jusuf dan Muskitta. M 
Jusuf dan Muskitta aktif mendampingi Kawilarang dalam penumpasan RMS.   
Muskitta eks KNIL, putera Ambon, yang bertempur di kampung halaman sendiri. 
Walaupun eks KNIL, Muskitta mencapai pangkat Letjen.   Memang benar, pada waktu 
eks KNIL mengamuk di Makassar, Kawilarang sedang berada di Jakarta. Tapi dia 
merasa tenang, karena Suharto sebagai Komandan Militer Kota, mampu menghadapi 
amukan eks KNIL.   Kawilarang sakit hati, ketika Pemerintah menempuh jalan 
kekerasan menghadapi Permesta.   Dia melepaskan jabatannya sebagai Atase 
Militer di AS, untuk bergabung dengan Permesta, namun tidak memimpin 
pertempuran.   Para prajurit Siliwangi, yang bertugas di Sulut, di mana-mana 
memasang poster: Pak Kawilarang kembalilah    Kawilarang tidak pernah 
meminta tanda jasa, namun ketika dia meninggal, dengan upacara militer, beliau  
dimakamkan di TMP Kalibata.   Status Kawilarang memang mengambang, 
tapi beliau  tidak ambil pusing. Yang pasti  setiap HUT Kopassus, beliau selalu 
diundang.   Kawilarang pernah jadi anak emas Sukarno. Tapi Sukarno kecewa, 
ketika Kawilarang terlibat peristiwa 17 Oktober 1952.   Saya belum pernah 
dengar perwira senior AD, yang bicara negatif tentang Kawilarang. Kawilarang 
benar-benar sesuai ungkapan: old soldiers  never die, they just fade away 
   Peristiwa RMS, adalah kelanjutan peristiwa Andi Azis. Suharto 
terlibat dalam penupasan peristiwa Andi Azis.   Demikian tambahan info.   
Wass, Jacky M.    --- Pada Ming, 27/2/11, andi ko andi.ko...@gmail.com 
menulis: Dari: andi ko andi.ko...@gmail.com Judul: Re: [R@ntau-Net] Antaro 
Kawilarang dan Sugarto Kepada: rantaunet@googlegroups.com Tanggal: Minggu, 27 
Februari, 2011, 4:54 AM Mamak kirimkan ka mamak abraham ilyas dan 
andiko2...@yahoo.com Salam andiko Pada tanggal 27/02/11, dasrielno...@yahoo.com 
dasrielno...@yahoo.com menulis:  Sanak bisuak ambo kirim naskah, tolong 
email japri yo   Wass  Dasriel   Sent from my BlackBerry®  powered by 
Sinyal Kuat INDOSAT   -Original Message-  From: andi ko 
andi.ko...@gmail.com  Sender: rantaunet@googlegroups.com  Date: Sun, 27 Feb 
2011 11:45:49  To: RantauNetRantauNet@googlegroups.com  Reply-To: 
rantaunet@googlegroups.com  Subject: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan 
Sugarto   Antaro Kawilarang dan Suharto   7 Agustus 1950  Langkah Kolonel 
Alex Kawilarang yang sulit dilupakan  masyarakat politik pada tahun 
limapuluhan ialah ketika ia  menempeleng Letkol Soeharto di Makassar saat 
sedang menumpas  pemberontakan RMS dan pasukan KNIL/KL [KNIL=Koninklijke  
Nederlands Indisch Leger /Tentara Hindia Belanda,  KL=Koninlijk Leger /Tentara 
Kerajaan Belanda]. Kolonel Alex  Kawilarang marah karena selaku Panglima 
TT-VII/TTIT ia baru  melaporkan kepada Presiden Soekarno [tanggal 4-5 Agustus] 
 bahwa keadaan di Makassar sudah aman.  Tetapi Soekarno menyodorkan radiogram 
yang baru diterimanya  bahwa pasukan KNIL Belanda sudah menduduki Makassar 
hari  Jumat, tanggal 5 Agustus. Ternyata pasukan yang harus  mempertahankan 
kota Makassar yaitu Brigade Garuda Mataram  telah melarikan diri ke Lapangan

Re: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik jupardi_jp
Pak Saaf

Perasaan ambo yondak yakin pulo lo perwira manempeleang perwira apolai nan 
tinggi pangkeknyo di dunia ketentaraan

Ambo banyak juo maota2 jo tentara jadul nan disiploin selalu menaruh hormat ka 
atasannyo secara korp malah kecer tentara jadul ko di barak batalion infantri

Misalnyo tantara ko pangkek e Kopda, ado baju komandan regunyo tagantuang 
pangkek Serda, mako inyo hormat gak saketek ka baju nan tagantuang ko

Iko sebuah ilustrasi baa disiplin dan hormatnyo di dunia ketantaraan secara 
korp mereka

Baa gak ati Pak

Salam-Jepe
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 08:03:33 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Assalamualaikum ww pak Jacky dan para sanak sapalanta,
Saya juga tak yakin bhw Kol Kawilarang pd th 1950 menempeleng Kol Soeharto, 
Komandan Brigade Mataram, dan mantan  komandan Serangan Oemoem 1 Maret 1949 di 
Yogyakarta. Tidak ada tradisi perwira menempeleng perwira  - apalagi komandan 
brigade yg namanya sdg 'naik daun' - pada waktu itu.  
Perlu dicheck lagi kebenaran info ini.
Wassalam,
--Original Message--
From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo
To: Saafroedin BAHAR
To: Andi Ko Sutan Mancayo
To: Dasriel NOEHA
To: Abraham Ilyas
To: RN Ajo Duta
To: Hanifah DAMANHURI
Cc: asvi adam
Cc: abraryu...@gmail.com
Cc: Jacky Mardono Tjokrodiredjo
Subject: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 14:36

--- Pada Ming, 27/2/11, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com 
menulis: Dari: Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com Judul: Re: 
[R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 7:25 AM Kol Kawilarang adalah sosok militer 
sejati, yang tidak main gampar terhadap anak buah. Beliau juga hanya menembak 
mati musuh, di medan pertempuran.   Justru Suharto, yang terkenal mudah main 
tempeleng, terhadap anak buah yang melanggar disiplin.   Kawilarang  adalah 
idola para perwira yang seangkatan dengan Widjojo Soejono dan Benny Murdani. M 
Panggabean juga pengangum Kawilarang.   Widjojo Soejono eks  Shodancho Peta, 
Benny M eks TP, yang kemudian jadi perwira AD.   Saya pribadi sempat 2 kali, 
berdialog dengan bapak Kawilarang di kediaman beliau, di daerah Menteng.   Jiwa 
besar Kawilarang, dipertunjukkan ketika beliau  sebagai pensiunan prajurit 
Siliwangi, berdefile dan memberi hormat kepada  Yogie SM.   Jabatan Yogie SM  
pada waktu itu Pangdam Siliwangi. Yogie SM pernah jadi ajudan Kawilarang!   
Yang pernah jadi Pa Pendamping  Kawilarang, antara lain M Jusuf dan Muskitta. M 
Jusuf dan Muskitta aktif mendampingi Kawilarang dalam penumpasan RMS.   
Muskitta eks KNIL, putera Ambon, yang bertempur di kampung halaman sendiri. 
Walaupun eks KNIL, Muskitta mencapai pangkat Letjen.   Memang benar, pada waktu 
eks KNIL mengamuk di Makassar, Kawilarang sedang berada di Jakarta. Tapi dia 
merasa tenang, karena Suharto sebagai Komandan Militer Kota, mampu menghadapi 
amukan eks KNIL.   Kawilarang sakit hati, ketika Pemerintah menempuh jalan 
kekerasan menghadapi Permesta.   Dia melepaskan jabatannya sebagai Atase 
Militer di AS, untuk bergabung dengan Permesta, namun tidak memimpin 
pertempuran.   Para prajurit Siliwangi, yang bertugas di Sulut, di mana-mana 
memasang poster: Pak Kawilarang kembalilah    Kawilarang tidak pernah 
meminta tanda jasa, namun ketika dia meninggal, dengan upacara militer, beliau  
dimakamkan di TMP Kalibata.   Status Kawilarang memang mengambang, 
tapi beliau  tidak ambil pusing. Yang pasti  setiap HUT Kopassus, beliau selalu 
diundang.   Kawilarang pernah jadi anak emas Sukarno. Tapi Sukarno kecewa, 
ketika Kawilarang terlibat peristiwa 17 Oktober 1952.   Saya belum pernah 
dengar perwira senior AD, yang bicara negatif tentang Kawilarang. Kawilarang 
benar-benar sesuai ungkapan: old soldiers  never die, they just fade away 
   Peristiwa RMS, adalah kelanjutan peristiwa Andi Azis. Suharto 
terlibat dalam penupasan peristiwa Andi Azis.   Demikian tambahan info.   
Wass, Jacky M.    --- Pada Ming, 27/2/11, andi ko andi.ko...@gmail.com 
menulis: Dari: andi ko andi.ko...@gmail.com Judul: Re: [R@ntau-Net] Antaro 
Kawilarang dan Sugarto Kepada: rantaunet@googlegroups.com Tanggal: Minggu, 27 
Februari, 2011, 4:54 AM Mamak kirimkan ka mamak abraham ilyas dan 
andiko2...@yahoo.com Salam andiko Pada tanggal 27/02/11, dasrielno...@yahoo.com 
dasrielno...@yahoo.com menulis:  Sanak bisuak ambo kirim naskah, tolong 
email japri yo   Wass  Dasriel   Sent from my BlackBerry®  powered by 
Sinyal Kuat INDOSAT   -Original Message-  From: andi ko 
andi.ko...@gmail.com  Sender: rantaunet@googlegroups.com  Date: Sun, 27 Feb 
2011 11:45:49  To: RantauNetRantauNet@googlegroups.com  Reply

Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Bung Jepe, tantu indak ado anak buah nan mambari hormat ka baju komandannyo 
(kecuali anak buah hongok, he he). 
Kalaupun perwira ado malakukan pelanggaran disiplin, hukumannyo dalam bentuk 
tegoran - lisan atau tatulih - atau tahanan rumah. Kalau malakukan kejahatan, 
atau mengkhianat atau malarikan diri/desersi, tantu dituntuik di pengadilan 
militer.
Menempeleng komandan brigade th 1950 ?  No way ! Pangkek dan jabatan perwira tu 
kehormatan diri, 'ditohi waneng pati' kecek urang Jawa.

Wassalam,

--Original Message--
From: Jupardi Jepe
Sender: Rantau Net
To: Rantau Net
ReplyTo: Rantau Net
Subject: Re: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 15:11

Pak Saaf

Perasaan ambo yondak yakin pulo lo perwira manempeleang perwira apolai nan 
tinggi pangkeknyo di dunia ketentaraan

Ambo banyak juo maota2 jo tentara jadul nan disiploin selalu menaruh hormat ka 
atasannyo secara korp malah kecer tentara jadul ko di barak batalion infantri

Misalnyo tantara ko pangkek e Kopda, ado baju komandan regunyo tagantuang 
pangkek Serda, mako inyo hormat gak saketek ka baju nan tagantuang ko

Iko sebuah ilustrasi baa disiplin dan hormatnyo di dunia ketantaraan secara 
korp mereka

Baa gak ati Pak

Salam-Jepe
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 08:03:33 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Assalamualaikum ww pak Jacky dan para sanak sapalanta,
Saya juga tak yakin bhw Kol Kawilarang pd th 1950 menempeleng Kol Soeharto, 
Komandan Brigade Mataram, dan mantan  komandan Serangan Oemoem 1 Maret 1949 di 
Yogyakarta. Tidak ada tradisi perwira menempeleng perwira  - apalagi komandan 
brigade yg namanya sdg 'naik daun' - pada waktu itu.  
Perlu dicheck lagi kebenaran info ini.
Wassalam,
--Original Message--
From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo
To: Saafroedin BAHAR
To: Andi Ko Sutan Mancayo
To: Dasriel NOEHA
To: Abraham Ilyas
To: RN Ajo Duta
To: Hanifah DAMANHURI
Cc: asvi adam
Cc: abraryu...@gmail.com
Cc: Jacky Mardono Tjokrodiredjo
Subject: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 14:36

--- Pada Ming, 27/2/11, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com 
menulis: Dari: Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com Judul: Re: 
[R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 7:25 AM Kol Kawilarang adalah sosok militer 
sejati, yang tidak main gampar terhadap anak buah. Beliau juga hanya menembak 
mati musuh, di medan pertempuran.   Justru Suharto, yang terkenal mudah main 
tempeleng, terhadap anak buah yang melanggar disiplin.   Kawilarang  adalah 
idola para perwira yang seangkatan dengan Widjojo Soejono dan Benny Murdani. M 
Panggabean juga pengangum Kawilarang.   Widjojo Soejono eks  Shodancho Peta, 
Benny M eks TP, yang kemudian jadi perwira AD.   Saya pribadi sempat 2 kali, 
berdialog dengan bapak Kawilarang di kediaman beliau, di daerah Menteng.   Jiwa 
besar Kawilarang, dipertunjukkan ketika beliau  sebagai pensiunan prajurit 
Siliwangi, berdefile dan memberi hormat kepada  Yogie SM.   Jabatan Yogie SM  
pada waktu itu Pangdam Siliwangi. Yogie SM pernah jadi ajudan Kawilarang!   
Yang pernah jadi Pa Pendamping  Kawilarang, antara lain M Jusuf dan Muskitta. M 
Jusuf dan Muskitta aktif mendampingi Kawilarang dalam penumpasan RMS.   
Muskitta eks KNIL, putera Ambon, yang bertempur di kampung halaman sendiri. 
Walaupun eks KNIL, Muskitta mencapai pangkat Letjen.   Memang benar, pada waktu 
eks KNIL mengamuk di Makassar, Kawilarang sedang berada di Jakarta. Tapi dia 
merasa tenang, karena Suharto sebagai Komandan Militer Kota, mampu menghadapi 
amukan eks KNIL.   Kawilarang sakit hati, ketika Pemerintah menempuh jalan 
kekerasan menghadapi Permesta.   Dia melepaskan jabatannya sebagai Atase 
Militer di AS, untuk bergabung dengan Permesta, namun tidak memimpin 
pertempuran.   Para prajurit Siliwangi, yang bertugas di Sulut, di mana-mana 
memasang poster: Pak Kawilarang kembalilah    Kawilarang tidak pernah 
meminta tanda jasa, namun ketika dia meninggal, dengan upacara militer, beliau  
dimakamkan di TMP Kalibata.   Status Kawilarang memang mengambang, 
tapi beliau  tidak ambil pusing. Yang pasti  setiap HUT Kopassus, beliau selalu 
diundang.   Kawilarang pernah jadi anak emas Sukarno. Tapi Sukarno kecewa, 
ketika Kawilarang terlibat peristiwa 17 Oktober 1952.   Saya belum pernah 
dengar perwira senior AD, yang bicara negatif tentang Kawilarang. Kawilarang 
benar-benar sesuai ungkapan:

Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http

Re: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik jupardi_jp
He he iyo Pak kan lah ambo kecek sebuah ilustrasi

Jadi nan dicaritokan tentara jadul di barak ko ka ambo, kok ado anak buahnyo 
basalah ka atasannyo, iko sekedar strap ringan diantaro mereka sajo di barak, 
jadi disuruah we e hormat ka baju ko

Pesan moralnyo tantu sarupo nan pak saaf sampaikan di bawah

Pangkek dan jabatan perwira tu kehormatan diri

Jadi bukan ado baju tentara tagantuang bapangkek tinggi lalu nan dibawah harus 
maagiah hormat,

Sakali lai itu sekedar strap ringan sajo dengan tujuan menjaga disiplin dan 
menaruh hormat ka pimpinan

Salam-Jepe
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 08:25:21 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Bung Jepe, tantu indak ado anak buah nan mambari hormat ka baju komandannyo 
(kecuali anak buah hongok, he he). 
Kalaupun perwira ado malakukan pelanggaran disiplin, hukumannyo dalam bentuk 
tegoran - lisan atau tatulih - atau tahanan rumah. Kalau malakukan kejahatan, 
atau mengkhianat atau malarikan diri/desersi, tantu dituntuik di pengadilan 
militer.
Menempeleng komandan brigade th 1950 ?  No way ! Pangkek dan jabatan perwira tu 
kehormatan diri, 'ditohi waneng pati' kecek urang Jawa.

Wassalam,

--Original Message--
From: Jupardi Jepe
Sender: Rantau Net
To: Rantau Net
ReplyTo: Rantau Net
Subject: Re: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 15:11

Pak Saaf

Perasaan ambo yondak yakin pulo lo perwira manempeleang perwira apolai nan 
tinggi pangkeknyo di dunia ketentaraan

Ambo banyak juo maota2 jo tentara jadul nan disiploin selalu menaruh hormat ka 
atasannyo secara korp malah kecer tentara jadul ko di barak batalion infantri

Misalnyo tantara ko pangkek e Kopda, ado baju komandan regunyo tagantuang 
pangkek Serda, mako inyo hormat gak saketek ka baju nan tagantuang ko

Iko sebuah ilustrasi baa disiplin dan hormatnyo di dunia ketantaraan secara 
korp mereka

Baa gak ati Pak

Salam-Jepe
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 08:03:33 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Assalamualaikum ww pak Jacky dan para sanak sapalanta,
Saya juga tak yakin bhw Kol Kawilarang pd th 1950 menempeleng Kol Soeharto, 
Komandan Brigade Mataram, dan mantan  komandan Serangan Oemoem 1 Maret 1949 di 
Yogyakarta. Tidak ada tradisi perwira menempeleng perwira  - apalagi komandan 
brigade yg namanya sdg 'naik daun' - pada waktu itu.  
Perlu dicheck lagi kebenaran info ini.
Wassalam,
--Original Message--
From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo
To: Saafroedin BAHAR
To: Andi Ko Sutan Mancayo
To: Dasriel NOEHA
To: Abraham Ilyas
To: RN Ajo Duta
To: Hanifah DAMANHURI
Cc: asvi adam
Cc: abraryu...@gmail.com
Cc: Jacky Mardono Tjokrodiredjo
Subject: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 14:36

--- Pada Ming, 27/2/11, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com 
menulis: Dari: Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com Judul: Re: 
[R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 7:25 AM Kol Kawilarang adalah sosok militer 
sejati, yang tidak main gampar terhadap anak buah. Beliau juga hanya menembak 
mati musuh, di medan pertempuran.   Justru Suharto, yang terkenal mudah main 
tempeleng, terhadap anak buah yang melanggar disiplin.   Kawilarang  adalah 
idola para perwira yang seangkatan dengan Widjojo Soejono dan Benny Murdani. M 
Panggabean juga pengangum Kawilarang.   Widjojo Soejono eks  Shodancho Peta, 
Benny M eks TP, yang kemudian jadi perwira AD.   Saya pribadi sempat 2 kali, 
berdialog dengan bapak Kawilarang di kediaman beliau, di daerah Menteng.   Jiwa 
besar Kawilarang, dipertunjukkan ketika beliau  sebagai pensiunan prajurit 
Siliwangi, berdefile dan memberi hormat kepada  Yogie SM.   Jabatan Yogie SM  
pada waktu itu Pangdam Siliwangi. Yogie SM pernah jadi ajudan Kawilarang!   
Yang pernah jadi Pa Pendamping  Kawilarang, antara lain M Jusuf dan Muskitta. M 
Jusuf dan Muskitta aktif mendampingi Kawilarang dalam penumpasan RMS.   
Muskitta eks KNIL, putera Ambon, yang bertempur di kampung halaman sendiri. 
Walaupun eks KNIL, Muskitta mencapai pangkat Letjen.   Memang benar, pada waktu 
eks KNIL mengamuk di Makassar, Kawilarang sedang berada di Jakarta. Tapi dia 
merasa tenang, karena Suharto sebagai Komandan Militer Kota, mampu menghadapi 
amukan eks KNIL.   Kawilarang sakit hati, ketika Pemerintah menempuh jalan 
kekerasan menghadapi Permesta.   Dia melepaskan jabatannya sebagai

Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Jacky Mardono Tjokrodiredjo





Kol Kawilarang adalah sosok militer sejati,
yang tidak main gampar terhadap anak buah.
Beliau juga hanya menembak mati musuh,
di medan pertempuran.
 
Justru Suharto,
yang terkenal mudah main tempeleng,
terhadap anak buah yang melanggar disiplin.
 
Kawilarang  adalah idola para perwira 
yang seangkatan dengan Widjojo Soejono
dan Benny Murdani.
M Panggabean juga pengangum Kawilarang.
 
Widjojo Soejono eks  Shodancho Peta,
Benny M eks TP, yang kemudian
jadi perwira AD.
 
Saya pribadi sempat 2 kali,
berdialog dengan
bapak Kawilarang di kediaman beliau,
di daerah Menteng.
 
Jiwa besar Kawilarang,
dipertunjukkan ketika beliau  sebagai
pensiunan prajurit Siliwangi,
berdefile dan memberi hormat kepada  Yogie SM.
 
Jabatan Yogie SM  pada waktu itu
Pangdam Siliwangi.
Yogie SM pernah jadi ajudan Kawilarang!
 
Yang pernah jadi Pa Pendamping  Kawilarang,
antara lain M Jusuf dan Muskitta.
M Jusuf dan Muskitta aktif mendampingi
Kawilarang dalam penumpasan RMS.
 
Muskitta eks KNIL, putera Ambon,
yang bertempur di kampung halaman sendiri.
Walaupun eks KNIL,
Muskitta mencapai pangkat Letjen.
 
Memang benar, pada waktu eks KNIL
mengamuk di Makassar,
Kawilarang sedang berada di Jakarta.
Tapi dia merasa tenang,
karena Suharto sebagai Komandan Militer Kota,
mampu menghadapi amukan eks KNIL.
 
Kawilarang sakit hati,
ketika Pemerintah menempuh
jalan kekerasan menghadapi Permesta.
 
Dia melepaskan jabatannya sebagai
Atase Militer di AS,
untuk bergabung dengan Permesta,
namun tidak memimpin pertempuran.
 
Para prajurit Siliwangi,
yang bertugas di Sulut,
di mana-mana memasang poster:
Pak Kawilarang kembalilah 
 
Kawilarang tidak pernah meminta tanda jasa,
namun ketika dia meninggal,
dengan upacara militer,
beliau  dimakamkan di TMP Kalibata.
 
Status Kawilarang memang mengambang,
tapi beliau  tidak ambil pusing.
Yang pasti  setiap HUT Kopassus,
beliau selalu diundang.
 
Kawilarang pernah jadi anak emas Sukarno.
Tapi Sukarno kecewa,
ketika Kawilarang terlibat
peristiwa 17 Oktober 1952.
 
Saya belum pernah dengar
perwira senior AD,
yang bicara negatif tentang Kawilarang.
Kawilarang benar-benar sesuai ungkapan:
old soldiers  never die,
they just fade away 
 
Peristiwa RMS, adalah
kelanjutan peristiwa Andi Azis.
Suharto terlibat dalam penupasan
peristiwa Andi Azis.
 
Demikian tambahan info.
 
Wass, Jacky M. 
 


--- Pada Ming, 27/2/11, andi ko andi.ko...@gmail.com menulis:


Dari: andi ko andi.ko...@gmail.com
Judul: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Sugarto
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 4:54 AM


Mamak

kirimkan ka mamak abraham ilyas dan andiko2...@yahoo.com

Salam

andiko

Pada tanggal 27/02/11, dasrielno...@yahoo.com dasrielno...@yahoo.com menulis:
 Sanak bisuak ambo kirim naskah, tolong email japri yo

 Wass
 Dasriel

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: andi ko andi.ko...@gmail.com
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Sun, 27 Feb 2011 11:45:49
 To: RantauNetRantauNet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Sugarto

 Antaro Kawilarang dan Suharto

 7 Agustus 1950
 Langkah Kolonel Alex Kawilarang yang sulit dilupakan
 masyarakat politik pada tahun limapuluhan ialah ketika ia
 menempeleng Letkol Soeharto di Makassar saat sedang menumpas
 pemberontakan RMS dan pasukan KNIL/KL [KNIL=Koninklijke
 Nederlands Indisch Leger /Tentara Hindia Belanda,
 KL=Koninlijk Leger /Tentara Kerajaan Belanda]. Kolonel Alex
 Kawilarang marah karena selaku Panglima TT-VII/TTIT ia baru
 melaporkan kepada Presiden Soekarno [tanggal 4-5 Agustus]
 bahwa keadaan di Makassar sudah aman.
 Tetapi Soekarno menyodorkan radiogram yang baru diterimanya
 bahwa pasukan KNIL Belanda sudah menduduki Makassar hari
 Jumat, tanggal 5 Agustus. Ternyata pasukan yang harus
 mempertahankan kota Makassar yaitu Brigade Garuda Mataram
 telah melarikan diri ke Lapangan Udara Mandai. Maka tidaklah
 mengherankan bahwa Kolonel Alex Kawilarang menjadi marah dan
 hari Senin ini buru² kembali ke Makassar. Setibanya di lapangan udara
 Mandai ia langsung memarahi komandan Brigade
 Garuda Mataram Letkol Soeharto: sirkus apa²an nih? kata
 Kolonel Alex Kawilarang sambil menempeleng pipi Letkol
 Soeharto.
 Maka dapatlah dimengerti, akibat peristiwa tersebut, hingga
 saat Alex Kawilarang meninggal, Presiden Soeharto tidak
 pernah berbicara dengan bekas atasannya itu. Penghargaan
 kepada A.E. Kawilarang secara resmi baru diberikan pada 1999
 yang lalu, sewaktu Presiden B.J. Habibie berkuasa.

 Sumber : KRONOLOGI SEJARAH SINGKAT PERMESTA, [Update Data terakhir tgl
 28 Februari 2004]. dikutip dari Permesta Information Online.
 Copyright ©2001-2004 oleh Permesta Information Online.

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 

Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Bung Jepe, kalau 'strap' ringan ko memang macam-macam gadelenyo. Ado nan 
disuruah hormat bandera dari pagi sampai patang; disuruah 'push up' sampai 
loyo; balari bakaliliang lapangan, pokoknyo nan indak kamarusak.
Kalau bakalabiahan bana mahukum anak buah, bisa-bisa malah ditembak anak buah, 
kalau ado kesempatan. 
Supaya soal hukum mahukum iko indak bakalabiahan, perwira diaja dan dilatiah 
teori dan praktek kepemimpinan ('leadership'). Tantu ado nan berhasil - dan 
naiak pangkek jo jabatan - ado pulo nan biaso-biaso sajo, sahinggo tatingga 
dari kawan-kawannyo, dan : dapek malu.
Wassalam,
--Original Message--
From: Jupardi Jepe
Sender: Rantau Net
To: Rantau Net
ReplyTo: Rantau Net
Subject: Re: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 15:32

He he iyo Pak kan lah ambo kecek sebuah ilustrasi

Jadi nan dicaritokan tentara jadul di barak ko ka ambo, kok ado anak buahnyo 
basalah ka atasannyo, iko sekedar strap ringan diantaro mereka sajo di barak, 
jadi disuruah we e hormat ka baju ko

Pesan moralnyo tantu sarupo nan pak saaf sampaikan di bawah

Pangkek dan jabatan perwira tu kehormatan diri

Jadi bukan ado baju tentara tagantuang bapangkek tinggi lalu nan dibawah harus 
maagiah hormat,

Sakali lai itu sekedar strap ringan sajo dengan tujuan menjaga disiplin dan 
menaruh hormat ka pimpinan

Salam-Jepe
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 08:25:21 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Bung Jepe, tantu indak ado anak buah nan mambari hormat ka baju komandannyo 
(kecuali anak buah hongok, he he). 
Kalaupun perwira ado malakukan pelanggaran disiplin, hukumannyo dalam bentuk 
tegoran - lisan atau tatulih - atau tahanan rumah. Kalau malakukan kejahatan, 
atau mengkhianat atau malarikan diri/desersi, tantu dituntuik di pengadilan 
militer.
Menempeleng komandan brigade th 1950 ?  No way ! Pangkek dan jabatan perwira tu 
kehormatan diri, 'ditohi waneng pati' kecek urang Jawa.

Wassalam,

--Original Message--
From: Jupardi Jepe
Sender: Rantau Net
To: Rantau Net
ReplyTo: Rantau Net
Subject: Re: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 15:11

Pak Saaf

Perasaan ambo yondak yakin pulo lo perwira manempeleang perwira apolai nan 
tinggi pangkeknyo di dunia ketentaraan

Ambo banyak juo maota2 jo tentara jadul nan disiploin selalu menaruh hormat ka 
atasannyo secara korp malah kecer tentara jadul ko di barak batalion infantri

Misalnyo tantara ko pangkek e Kopda, ado baju komandan regunyo tagantuang 
pangkek Serda, mako inyo hormat gak saketek ka baju nan tagantuang ko

Iko sebuah ilustrasi baa disiplin dan hormatnyo di dunia ketantaraan secara 
korp mereka

Baa gak ati Pak

Salam-Jepe
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 08:03:33 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Assalamualaikum ww pak Jacky dan para sanak sapalanta,
Saya juga tak yakin bhw Kol Kawilarang pd th 1950 menempeleng Kol Soeharto, 
Komandan Brigade Mataram, dan mantan  komandan Serangan Oemoem 1 Maret 1949 di 
Yogyakarta. Tidak ada tradisi perwira menempeleng perwira  - apalagi komandan 
brigade yg namanya sdg 'naik daun' - pada waktu itu.  
Perlu dicheck lagi kebenaran info ini.
Wassalam,
--Original Message--
From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo
To: Saafroedin BAHAR
To: Andi Ko Sutan Mancayo
To: Dasriel NOEHA
To: Abraham Ilyas
To: RN Ajo Duta
To: Hanifah DAMANHURI
Cc: asvi adam
Cc: abraryu...@gmail.com
Cc: Jacky Mardono Tjokrodiredjo
Subject: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 14:36

--- Pada Ming, 27/2/11, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com 
menulis: Dari: Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com Judul: Re: 
[R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 7:25 AM Kol Kawilarang adalah sosok militer 
sejati, yang tidak main gampar terhadap anak buah. Beliau juga hanya menembak 
mati musuh, di medan pertempuran.   Justru Suharto, yang terkenal mudah main 
tempeleng, terhadap anak buah yang melanggar disiplin.   Kawilarang  adalah 
idola para perwira yang seangkatan dengan Widjojo Soejono dan Benny Murdani. M 
Panggabean juga pengangum Kawilarang.   Widjojo Soejono eks  Shodancho Peta, 
Benny M eks TP, yang kemudian jad

Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber

Re: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik jupardi_jp
Pak Saaf

Ambo batasi saketek nan ambo danga dan maota lamak jo tantara jadul di barak 
infantri ko
Yo nan bapangkek Tantamanyo

Mulai dari Prada sampai KopKa

Jadi yo banyak suka duka ala Strap diantaro mereka, banyaklah carito lamaknyo 
ka ambo

Tapi ko ado lo nan bacarito di barak tu ado kanai strap

Maabiskan sabun sabatang mandi tu yo lebai mah..sekedar bumbu sajo

Kok perwira tantu lah gak tinggi lo gaya strap nyo

Pak Saaf lah maklum sajo lah tentara di level tantama ko..yo seru

Wass-Jepe
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 08:46:26 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Bung Jepe, kalau 'strap' ringan ko memang macam-macam gadelenyo. Ado nan 
disuruah hormat bandera dari pagi sampai patang; disuruah 'push up' sampai 
loyo; balari bakaliliang lapangan, pokoknyo nan indak kamarusak.
Kalau bakalabiahan bana mahukum anak buah, bisa-bisa malah ditembak anak buah, 
kalau ado kesempatan. 
Supaya soal hukum mahukum iko indak bakalabiahan, perwira diaja dan dilatiah 
teori dan praktek kepemimpinan ('leadership'). Tantu ado nan berhasil - dan 
naiak pangkek jo jabatan - ado pulo nan biaso-biaso sajo, sahinggo tatingga 
dari kawan-kawannyo, dan : dapek malu.
Wassalam,
--Original Message--
From: Jupardi Jepe
Sender: Rantau Net
To: Rantau Net
ReplyTo: Rantau Net
Subject: Re: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 15:32

He he iyo Pak kan lah ambo kecek sebuah ilustrasi

Jadi nan dicaritokan tentara jadul di barak ko ka ambo, kok ado anak buahnyo 
basalah ka atasannyo, iko sekedar strap ringan diantaro mereka sajo di barak, 
jadi disuruah we e hormat ka baju ko

Pesan moralnyo tantu sarupo nan pak saaf sampaikan di bawah

Pangkek dan jabatan perwira tu kehormatan diri

Jadi bukan ado baju tentara tagantuang bapangkek tinggi lalu nan dibawah harus 
maagiah hormat,

Sakali lai itu sekedar strap ringan sajo dengan tujuan menjaga disiplin dan 
menaruh hormat ka pimpinan

Salam-Jepe
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 08:25:21 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Bung Jepe, tantu indak ado anak buah nan mambari hormat ka baju komandannyo 
(kecuali anak buah hongok, he he). 
Kalaupun perwira ado malakukan pelanggaran disiplin, hukumannyo dalam bentuk 
tegoran - lisan atau tatulih - atau tahanan rumah. Kalau malakukan kejahatan, 
atau mengkhianat atau malarikan diri/desersi, tantu dituntuik di pengadilan 
militer.
Menempeleng komandan brigade th 1950 ?  No way ! Pangkek dan jabatan perwira tu 
kehormatan diri, 'ditohi waneng pati' kecek urang Jawa.

Wassalam,

--Original Message--
From: Jupardi Jepe
Sender: Rantau Net
To: Rantau Net
ReplyTo: Rantau Net
Subject: Re: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 15:11

Pak Saaf

Perasaan ambo yondak yakin pulo lo perwira manempeleang perwira apolai nan 
tinggi pangkeknyo di dunia ketentaraan

Ambo banyak juo maota2 jo tentara jadul nan disiploin selalu menaruh hormat ka 
atasannyo secara korp malah kecer tentara jadul ko di barak batalion infantri

Misalnyo tantara ko pangkek e Kopda, ado baju komandan regunyo tagantuang 
pangkek Serda, mako inyo hormat gak saketek ka baju nan tagantuang ko

Iko sebuah ilustrasi baa disiplin dan hormatnyo di dunia ketantaraan secara 
korp mereka

Baa gak ati Pak

Salam-Jepe
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 08:03:33 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Assalamualaikum ww pak Jacky dan para sanak sapalanta,
Saya juga tak yakin bhw Kol Kawilarang pd th 1950 menempeleng Kol Soeharto, 
Komandan Brigade Mataram, dan mantan  komandan Serangan Oemoem 1 Maret 1949 di 
Yogyakarta. Tidak ada tradisi perwira menempeleng perwira  - apalagi komandan 
brigade yg namanya sdg 'naik daun' - pada waktu itu.  
Perlu dicheck lagi kebenaran info ini.
Wassalam,
--Original Message--
From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo
To: Saafroedin BAHAR
To: Andi Ko Sutan Mancayo
To: Dasriel NOEHA
To: Abraham Ilyas
To: RN Ajo Duta
To: Hanifah DAMANHURI
Cc: asvi adam
Cc: abraryu...@gmail.com
Cc: Jacky Mardono Tjokrodiredjo
Subject: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 14:36

--- Pada Ming, 27/2/11, Jacky Mardono Tjokrodiredjo

Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Kalau utk tamtama memang marasai, bung Jepe. Itu sababnyo ambo labiah suko jadi 
perwira, he he. Kok barek bana tangguang jawab, umumnyo hiduik lamak juo, 
paliang indak urang hormaik ka awak, apalagi katiko suasana parang, sabana 
bakuaso. Urang bi takuik, paliang kurang sagan.
Ado ciek lai kauntuangan jadi perwira. Wakatu mudo dulu, anak-anak gadih mudah 
tatarik ka perwira daripado ka tamtama (kacuali kalau tamtamanyo gagah bantuak 
bintang pilem, iyo bisa kalah perwira deknyo).
Wassalam,
--Original Message--
From: Jupardi Jepe
Sender: Rantau Net
To: Rantau Net
ReplyTo: Rantau Net
Subject: Re: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 15:56

Pak Saaf

Ambo batasi saketek nan ambo danga dan maota lamak jo tantara jadul di barak 
infantri ko
Yo nan bapangkek Tantamanyo

Mulai dari Prada sampai KopKa

Jadi yo banyak suka duka ala Strap diantaro mereka, banyaklah carito lamaknyo 
ka ambo

Tapi ko ado lo nan bacarito di barak tu ado kanai strap

Maabiskan sabun sabatang mandi tu yo lebai mah..sekedar bumbu sajo

Kok perwira tantu lah gak tinggi lo gaya strap nyo

Pak Saaf lah maklum sajo lah tentara di level tantama ko..yo seru

Wass-Jepe
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 08:46:26 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Bung Jepe, kalau 'strap' ringan ko memang macam-macam gadelenyo. Ado nan 
disuruah hormat bandera dari pagi sampai patang; disuruah 'push up' sampai 
loyo; balari bakaliliang lapangan, pokoknyo nan indak kamarusak.
Kalau bakalabiahan bana mahukum anak buah, bisa-bisa malah ditembak anak buah, 
kalau ado kesempatan. 
Supaya soal hukum mahukum iko indak bakalabiahan, perwira diaja dan dilatiah 
teori dan praktek kepemimpinan ('leadership'). Tantu ado nan berhasil - dan 
naiak pangkek jo jabatan - ado pulo nan biaso-biaso sajo, sahinggo tatingga 
dari kawan-kawannyo, dan : dapek malu.
Wassalam,
--Original Message--
From: Jupardi Jepe
Sender: Rantau Net
To: Rantau Net
ReplyTo: Rantau Net
Subject: Re: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 15:32

He he iyo Pak kan lah ambo kecek sebuah ilustrasi

Jadi nan dicaritokan tentara jadul di barak ko ka ambo, kok ado anak buahnyo 
basalah ka atasannyo, iko sekedar strap ringan diantaro mereka sajo di barak, 
jadi disuruah we e hormat ka baju ko

Pesan moralnyo tantu sarupo nan pak saaf sampaikan di bawah

Pangkek dan jabatan perwira tu kehormatan diri

Jadi bukan ado baju tentara tagantuang bapangkek tinggi lalu nan dibawah harus 
maagiah hormat,

Sakali lai itu sekedar strap ringan sajo dengan tujuan menjaga disiplin dan 
menaruh hormat ka pimpinan

Salam-Jepe
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 08:25:21 
To: rantaunet@googlegroups.com.rantaunet@googlegroups.com.
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Bung Jepe, tantu indak ado anak buah nan mambari hormat ka baju komandannyo 
(kecuali anak buah hongok, he he). 
Kalaupun perwira ado malakukan pelanggaran disiplin, hukumannyo dalam bentuk 
tegoran - lisan atau tatulih - atau tahanan rumah. Kalau malakukan kejahatan, 
atau mengkhianat atau malarikan diri/desersi, tantu dituntuik di pengadilan 
militer.
Menempeleng komandan brigade th 1950 ?  No way ! Pangkek dan jabatan perwira tu 
kehormatan diri, 'ditohi waneng pati' kecek urang Jawa.

Wassalam,

--Original Message--
From: Jupardi Jepe
Sender: Rantau Net
To: Rantau Net
ReplyTo: Rantau Net
Subject: Re: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Sent: Feb 27, 2011 15:11

Pak Saaf

Perasaan ambo yondak yakin pulo lo perwira manempeleang perwira apolai nan 
tinggi pangkeknyo di dunia ketentaraan

Ambo banyak juo maota2 jo tentara jadul nan disiploin selalu menaruh hormat ka 
atasannyo secara korp malah kecer tentara jadul ko di barak batalion infantri

Misalnyo tantara ko pangkek e Kopda, ado baju komandan regunyo tagantuang 
pangkek Serda, mako inyo hormat gak saketek ka baju nan tagantuang ko

Iko sebuah ilustrasi baa disiplin dan hormatnyo di dunia ketantaraan secara 
korp mereka

Baa gak ati Pak

Salam-Jepe
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dr Saafroedin Bahar saafroedin.ba...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@goo

Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email

Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Lies Suryadi
Bantanyo ciek ka Pak Jacky dan mamak2 dan badinas di militer nan duduak di 
lapau: sajauah ma pengaruh etnisitas di tubuh ketentaraan Indonesia? Apokoh ado 
buku dari urang dalam militer sendiri nan alah mengungkapkan hal iko, kalau 
ado. Maliek kekhasan negara kito yang multietnis ko, ambo pikia pasti 
keberagaman etnis tu terefleksi pulo dalam tubuh militer negara Indonesia, 
baiak dalam arti sosial maupun politis. 
 
Wassalam,
Suryadi


--- Pada Ming, 27/2/11, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com 
menulis:


Dari: Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com
Judul: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 2:25 PM












Kol Kawilarang adalah sosok militer sejati,
yang tidak main gampar terhadap anak buah.
Beliau juga hanya menembak mati musuh,
di medan pertempuran.
 
Justru Suharto,
yang terkenal mudah main tempeleng,
terhadap anak buah yang melanggar disiplin.
 
Kawilarang  adalah idola para perwira 
yang seangkatan dengan Widjojo Soejono
dan Benny Murdani.
M Panggabean juga pengangum Kawilarang.
 
Widjojo Soejono eks  Shodancho Peta,
Benny M eks TP, yang kemudian
jadi perwira AD.
 
Saya pribadi sempat 2 kali,
berdialog dengan
bapak Kawilarang di kediaman beliau,
di daerah Menteng.
 
Jiwa besar Kawilarang,
dipertunjukkan ketika beliau  sebagai
pensiunan prajurit Siliwangi,
berdefile dan memberi hormat kepada  Yogie SM.
 
Jabatan Yogie SM  pada waktu itu
Pangdam Siliwangi.
Yogie SM pernah jadi ajudan Kawilarang!
 
Yang pernah jadi Pa Pendamping  Kawilarang,
antara lain M Jusuf dan Muskitta.
M Jusuf dan Muskitta aktif mendampingi
Kawilarang dalam penumpasan RMS.
 
Muskitta eks KNIL, putera Ambon,
yang bertempur di kampung halaman sendiri.
Walaupun eks KNIL,
Muskitta mencapai pangkat Letjen.
 
Memang benar, pada waktu eks KNIL
mengamuk di Makassar,
Kawilarang sedang berada di Jakarta.
Tapi dia merasa tenang,
karena Suharto sebagai Komandan Militer Kota,
mampu menghadapi amukan eks KNIL.
 
Kawilarang sakit hati,
ketika Pemerintah menempuh
jalan kekerasan menghadapi Permesta.
 
Dia melepaskan jabatannya sebagai
Atase Militer di AS,
untuk bergabung dengan Permesta,
namun tidak memimpin pertempuran.
 
Para prajurit Siliwangi,
yang bertugas di Sulut,
di mana-mana memasang poster:
Pak Kawilarang kembalilah 
 
Kawilarang tidak pernah meminta tanda jasa,
namun ketika dia meninggal,
dengan upacara militer,
beliau  dimakamkan di TMP Kalibata.
 
Status Kawilarang memang mengambang,
tapi beliau  tidak ambil pusing.
Yang pasti  setiap HUT Kopassus,
beliau selalu diundang.
 
Kawilarang pernah jadi anak emas Sukarno.
Tapi Sukarno kecewa,
ketika Kawilarang terlibat
peristiwa 17 Oktober 1952.
 
Saya belum pernah dengar
perwira senior AD,
yang bicara negatif tentang Kawilarang.
Kawilarang benar-benar sesuai ungkapan:
old soldiers  never die,
they just fade away 
 
Peristiwa RMS, adalah
kelanjutan peristiwa Andi Azis.
Suharto terlibat dalam penupasan
peristiwa Andi Azis.
 
Demikian tambahan info.
 
Wass, Jacky M. 
 


--- Pada Ming, 27/2/11, andi ko andi.ko...@gmail.com menulis:


Dari: andi ko andi.ko...@gmail.com
Judul: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Sugarto
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 4:54 AM


Mamak

kirimkan ka mamak abraham ilyas dan andiko2...@yahoo.com

Salam

andiko

Pada tanggal 27/02/11, dasrielno...@yahoo.com dasrielno...@yahoo.com menulis:
 Sanak bisuak ambo kirim naskah, tolong email japri yo

 Wass
 Dasriel

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: andi ko andi.ko...@gmail.com
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Sun, 27 Feb 2011 11:45:49
 To: RantauNetRantauNet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Sugarto

 Antaro Kawilarang dan Suharto

 7 Agustus 1950
 Langkah Kolonel Alex Kawilarang yang sulit dilupakan
 masyarakat politik pada tahun limapuluhan ialah ketika ia
 menempeleng Letkol Soeharto di Makassar saat sedang menumpas
 pemberontakan RMS dan pasukan KNIL/KL [KNIL=Koninklijke
 Nederlands Indisch Leger /Tentara Hindia Belanda,
 KL=Koninlijk Leger /Tentara Kerajaan Belanda]. Kolonel Alex
 Kawilarang marah karena selaku Panglima TT-VII/TTIT ia baru
 melaporkan kepada Presiden Soekarno [tanggal 4-5 Agustus]
 bahwa keadaan di Makassar sudah aman.
 Tetapi Soekarno menyodorkan radiogram yang baru diterimanya
 bahwa pasukan KNIL Belanda sudah menduduki Makassar hari
 Jumat, tanggal 5 Agustus. Ternyata pasukan yang harus
 mempertahankan kota Makassar yaitu Brigade Garuda Mataram
 telah melarikan diri ke Lapangan Udara Mandai. Maka tidaklah
 mengherankan bahwa Kolonel Alex Kawilarang menjadi marah dan
 hari Senin ini buru² kembali ke Makassar. Setibanya di lapangan udara
 Mandai ia langsung memarahi komandan Brigade
 Garuda Mataram Letkol Soeharto: sirkus apa²an nih? kata
 Kolonel Alex Kawilarang sambil menempeleng pipi Letkol

Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Abraham Ilyas
Kalaupun perwira ado malakukan pelanggaran disiplin, hukumannyo dalam bentuk
tegoran - lisan atau tatulih - atau tahanan rumah.
Kalau malakukan kejahatan, atau mengkhianat atau malarikan diri/desersi,
tantu dituntuik di pengadilan militer.



Pak Saaf,

Manuruak kaba nan dikabakan dek kamanakan kito nan manulih kaba *PRRI di
nagari Manggopoh*, satantangan perwira melanggar disiplin ditulihkan
kajadiaabbyo sbb

*Karena tiada disiplin tentara
Pada pasukan kelompok gerilya
Terjadi tuduhan dasarnya curiga
Seperti dialami Amin Duya

Amin Duya komandan kompi
Pergi ke Padang urusan pribadi
Prajurit ditinggal tanpa koordinasi
Ketika pulang ditembak mati

Amin Duya dianggap bersalah
Dikira berunding hendak menyerah
Amin dibunuh tidak bisa dicegah
Karena prajurit sangat marah

Menjadi serdadu harus disiplin
Patuh dan taat kepada pemimpin
Semua perintah dikerjakan yakin
Tak boleh menjawab: ”tidak mungkin”
*
Salam

Abraham Ilyas lk. 65 th.
http://nagari.org/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Ya kan pak Abraham ? Kalau prajuriknyo tabik suga, komandannyo bisa ditembak 
anak buah, apolai dalam keadaan parang.
Wassalam,
Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

-Original Message-
From: Abraham Ilyas abrahamil...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 17:25:46 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Kalaupun perwira ado malakukan pelanggaran disiplin, hukumannyo dalam bentuk
tegoran - lisan atau tatulih - atau tahanan rumah.
Kalau malakukan kejahatan, atau mengkhianat atau malarikan diri/desersi,
tantu dituntuik di pengadilan militer.



Pak Saaf,

Manuruak kaba nan dikabakan dek kamanakan kito nan manulih kaba *PRRI di
nagari Manggopoh*, satantangan perwira melanggar disiplin ditulihkan
kajadiaabbyo sbb

*Karena tiada disiplin tentara
Pada pasukan kelompok gerilya
Terjadi tuduhan dasarnya curiga
Seperti dialami Amin Duya

Amin Duya komandan kompi
Pergi ke Padang urusan pribadi
Prajurit ditinggal tanpa koordinasi
Ketika pulang ditembak mati

Amin Duya dianggap bersalah
Dikira berunding hendak menyerah
Amin dibunuh tidak bisa dicegah
Karena prajurit sangat marah

Menjadi serdadu harus disiplin
Patuh dan taat kepada pemimpin
Semua perintah dikerjakan yakin
Tak boleh menjawab: ”tidak mungkin”
*
Salam

Abraham Ilyas lk. 65 th.
http://nagari.org/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik andi ko
Mamak AB jo Pak Syaf

Ambo pernah juo dapek curito mengenai prajurit tabik suga iko kutiko
operasi Seroja di Timur-Timur.

Salam

andiko

Pada tanggal 27/02/11, Dr Saafroedin Bahar
saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:
 Ya kan pak Abraham ? Kalau prajuriknyo tabik suga, komandannyo bisa ditembak
 anak buah, apolai dalam keadaan parang.
 Wassalam,
 Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

 -Original Message-
 From: Abraham Ilyas abrahamil...@gmail.com
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Sun, 27 Feb 2011 17:25:46
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

 Kalaupun perwira ado malakukan pelanggaran disiplin, hukumannyo dalam bentuk
 tegoran - lisan atau tatulih - atau tahanan rumah.
 Kalau malakukan kejahatan, atau mengkhianat atau malarikan diri/desersi,
 tantu dituntuik di pengadilan militer.

 

 Pak Saaf,

 Manuruak kaba nan dikabakan dek kamanakan kito nan manulih kaba *PRRI di
 nagari Manggopoh*, satantangan perwira melanggar disiplin ditulihkan
 kajadiaabbyo sbb

 *Karena tiada disiplin tentara
 Pada pasukan kelompok gerilya
 Terjadi tuduhan dasarnya curiga
 Seperti dialami Amin Duya

 Amin Duya komandan kompi
 Pergi ke Padang urusan pribadi
 Prajurit ditinggal tanpa koordinasi
 Ketika pulang ditembak mati

 Amin Duya dianggap bersalah
 Dikira berunding hendak menyerah
 Amin dibunuh tidak bisa dicegah
 Karena prajurit sangat marah

 Menjadi serdadu harus disiplin
 Patuh dan taat kepada pemimpin
 Semua perintah dikerjakan yakin
 Tak boleh menjawab: ”tidak mungkin”
 *
 Salam

 Abraham Ilyas lk. 65 th.
 http://nagari.org/

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
   1. E-mail besar dari 200KB;
   2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi;
   3. One Liner.
 - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
 - Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 - Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
   1. E-mail besar dari 200KB;
   2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi;
   3. One Liner.
 - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
 - Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 - Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Bung Andi Ko, surang letnan kolonel Kopassus di Timika ditembak mati anak 
buahnyo waktu di pangkalan, karano stress.
Wassalam,
Saafroedin Bahar  Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.

-Original Message-
From: andi ko andi.ko...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 18:08:24 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Mamak AB jo Pak Syaf

Ambo pernah juo dapek curito mengenai prajurit tabik suga iko kutiko
operasi Seroja di Timur-Timur.

Salam

andiko

Pada tanggal 27/02/11, Dr Saafroedin Bahar
saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:
 Ya kan pak Abraham ? Kalau prajuriknyo tabik suga, komandannyo bisa ditembak
 anak buah, apolai dalam keadaan parang.
 Wassalam,
 Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

 -Original Message-
 From: Abraham Ilyas abrahamil...@gmail.com
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Sun, 27 Feb 2011 17:25:46
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

 Kalaupun perwira ado malakukan pelanggaran disiplin, hukumannyo dalam bentuk
 tegoran - lisan atau tatulih - atau tahanan rumah.
 Kalau malakukan kejahatan, atau mengkhianat atau malarikan diri/desersi,
 tantu dituntuik di pengadilan militer.

 

 Pak Saaf,

 Manuruak kaba nan dikabakan dek kamanakan kito nan manulih kaba *PRRI di
 nagari Manggopoh*, satantangan perwira melanggar disiplin ditulihkan
 kajadiaabbyo sbb

 *Karena tiada disiplin tentara
 Pada pasukan kelompok gerilya
 Terjadi tuduhan dasarnya curiga
 Seperti dialami Amin Duya

 Amin Duya komandan kompi
 Pergi ke Padang urusan pribadi
 Prajurit ditinggal tanpa koordinasi
 Ketika pulang ditembak mati

 Amin Duya dianggap bersalah
 Dikira berunding hendak menyerah
 Amin dibunuh tidak bisa dicegah
 Karena prajurit sangat marah

 Menjadi serdadu harus disiplin
 Patuh dan taat kepada pemimpin
 Semua perintah dikerjakan yakin
 Tak boleh menjawab: ”tidak mungkin”
 *
 Salam

 Abraham Ilyas lk. 65 th.
 http://nagari.org/

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
   1. E-mail besar dari 200KB;
   2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi;
   3. One Liner.
 - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
 - Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 - Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
   1. E-mail besar dari 200KB;
   2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi;
   3. One Liner.
 - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
 - Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 - Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya

Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Abraham Ilyas
Pak Saaf dan Sutan Mancayo sarato dunsanak di palanta

Manuruik pandapek bapak bapak, angku angku,  ado ndak kiro kiro
hubuangannyo perilaku prajurit nan tabik suga iko dengan pituah Cino nan
mangatokan  *besi yang baik tidak akan dijadikan paku !

*Salam

AI

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik andi ko
Pas Syaf

Menarik kutiko wartawan batanyo tentang permintaan nan prajurit iko
sabalun dihukum, inyo memintak basalam dan ingin mancium tangan jo
Danjen Kopassus maso itu.

Mamak AI

Ambo indak paham bana arati pepatah itu mak.

Salam

andiko

Pada tanggal 27/02/11, Dr Saafroedin Bahar saaf10...@yahoo.com menulis:
 Bung Andi Ko, surang letnan kolonel Kopassus di Timika ditembak mati anak
 buahnyo waktu di pangkalan, karano stress.
 Wassalam,
 Saafroedin Bahar  Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.

 -Original Message-
 From: andi ko andi.ko...@gmail.com
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Sun, 27 Feb 2011 18:08:24
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

 Mamak AB jo Pak Syaf

 Ambo pernah juo dapek curito mengenai prajurit tabik suga iko kutiko
 operasi Seroja di Timur-Timur.

 Salam

 andiko

 Pada tanggal 27/02/11, Dr Saafroedin Bahar
 saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:
 Ya kan pak Abraham ? Kalau prajuriknyo tabik suga, komandannyo bisa
 ditembak
 anak buah, apolai dalam keadaan parang.
 Wassalam,
 Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

 -Original Message-
 From: Abraham Ilyas abrahamil...@gmail.com
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Sun, 27 Feb 2011 17:25:46
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

 Kalaupun perwira ado malakukan pelanggaran disiplin, hukumannyo dalam
 bentuk
 tegoran - lisan atau tatulih - atau tahanan rumah.
 Kalau malakukan kejahatan, atau mengkhianat atau malarikan diri/desersi,
 tantu dituntuik di pengadilan militer.

 

 Pak Saaf,

 Manuruak kaba nan dikabakan dek kamanakan kito nan manulih kaba *PRRI di
 nagari Manggopoh*, satantangan perwira melanggar disiplin ditulihkan
 kajadiaabbyo sbb

 *Karena tiada disiplin tentara
 Pada pasukan kelompok gerilya
 Terjadi tuduhan dasarnya curiga
 Seperti dialami Amin Duya

 Amin Duya komandan kompi
 Pergi ke Padang urusan pribadi
 Prajurit ditinggal tanpa koordinasi
 Ketika pulang ditembak mati

 Amin Duya dianggap bersalah
 Dikira berunding hendak menyerah
 Amin dibunuh tidak bisa dicegah
 Karena prajurit sangat marah

 Menjadi serdadu harus disiplin
 Patuh dan taat kepada pemimpin
 Semua perintah dikerjakan yakin
 Tak boleh menjawab: ”tidak mungkin”
 *
 Salam

 Abraham Ilyas lk. 65 th.
 http://nagari.org/

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
   1. E-mail besar dari 200KB;
   2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi;
   3. One Liner.
 - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
 - Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 - Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
   1. E-mail besar dari 200KB;
   2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi;
   3. One Liner.
 - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
 - Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 - Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/


 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
   1. E-mail besar dari 200KB;
   2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi;
   3. One Liner.
 - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta

Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Jacky Mardono Tjokrodiredjo
Bapak Suryadi.
 
Syarat untuk menjadi anggota TNI, Polri
dan Pegawai Negeri Sipil,
adalah warga negara RI,
tanpa disebut dari gol etnis mana,
juga tanpa disebut agama apa 
yang dianutnya,
 
Pada masa lalu,
ABRI pernah punya Pangab
M. Panggabean orang Batak
yang beragama Kristen,
dan juga pernah punya 
Pangab Try Sutrisno orang Jawa,
yang beragama Islam.
No problem.
 
Dewasa ini, 
Kapolda Jateng,
adalah Edward Aritonang,
orang Batak yang beragama Kristen.
Sedangkan mayoritas penduduk Jateng,
beragama Islam.
 
Kapolda Yogya,
Ondang Sutarsa, orang Sunda.
 
Bahkan pernah, di Polri,
Kapolri   : orang Sunda.
Deputi I  : orang Sunda
Deputi II : orang Cirebon
(Padahal Mabesnya di Jawa!)
Juga no problem.
 
Yang suka ngobok-obok
masalah kesukuan dalam tubuh TNI/Polri,
dulu justru malah orang luar!
Tujuannya  tidak lain adalah
untuk adu domba
sehingga timbul perpecahan
dalam tubuh TNI/Polri.
 
Wass, Jacky M


--- Pada Ming, 27/2/11, Lies Suryadi niadil...@yahoo.co.id menulis:


Dari: Lies Suryadi niadil...@yahoo.co.id
Judul: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 9:26 AM







Bantanyo ciek ka Pak Jacky 
dan mamak2 dan badinas di militer 
nan duduak di lapau: 
sajauah ma pengaruh etnisitas 
di tubuh ketentaraan Indonesia? 
Apokoh ado buku 
dari urang dalam militer sendiri 
nan alah mengungkapkan hal iko, 
kalau ado. 
 
Maliek kekhasan negara kito 
yang multietnis ko, 
ambo pikia pasti keberagaman etnis tu 
terefleksi pulo dalam tubuh militer 
negara Indonesia, 
baiak dalam arti sosial maupun politis. 
 
Wassalam,
Suryadi


--- Pada Ming, 27/2/11, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com 
menulis:


Dari: Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com
Judul: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 2:25 PM












Kol Kawilarang adalah sosok militer sejati,
yang tidak main gampar terhadap anak buah.
Beliau juga hanya menembak mati musuh,
di medan pertempuran.
 
Justru Suharto,
yang terkenal mudah main tempeleng,
terhadap anak buah yang melanggar disiplin.
 
Kawilarang  adalah idola para perwira 
yang seangkatan dengan Widjojo Soejono
dan Benny Murdani.
M Panggabean juga pengangum Kawilarang.
 
Widjojo Soejono eks  Shodancho Peta,
Benny M eks TP, yang kemudian
jadi perwira AD.
 
Saya pribadi sempat 2 kali,
berdialog dengan
bapak Kawilarang di kediaman beliau,
di daerah Menteng.
 
Jiwa besar Kawilarang,
dipertunjukkan ketika beliau  sebagai
pensiunan prajurit Siliwangi,
berdefile dan memberi hormat kepada  Yogie SM.
 
Jabatan Yogie SM  pada waktu itu
Pangdam Siliwangi.
Yogie SM pernah jadi ajudan Kawilarang!
 
Yang pernah jadi Pa Pendamping  Kawilarang,
antara lain M Jusuf dan Muskitta.
M Jusuf dan Muskitta aktif mendampingi
Kawilarang dalam penumpasan RMS.
 
Muskitta eks KNIL, putera Ambon,
yang bertempur di kampung halaman sendiri.
Walaupun eks KNIL,
Muskitta mencapai pangkat Letjen.
 
Memang benar, pada waktu eks KNIL
mengamuk di Makassar,
Kawilarang sedang berada di Jakarta.
Tapi dia merasa tenang,
karena Suharto sebagai Komandan Militer Kota,
mampu menghadapi amukan eks KNIL.
 
Kawilarang sakit hati,
ketika Pemerintah menempuh
jalan kekerasan menghadapi Permesta.
 
Dia melepaskan jabatannya sebagai
Atase Militer di AS,
untuk bergabung dengan Permesta,
namun tidak memimpin pertempuran.
 
Para prajurit Siliwangi,
yang bertugas di Sulut,
di mana-mana memasang poster:
Pak Kawilarang kembalilah 
 
Kawilarang tidak pernah meminta tanda jasa,
namun ketika dia meninggal,
dengan upacara militer,
beliau  dimakamkan di TMP Kalibata.
 
Status Kawilarang memang mengambang,
tapi beliau  tidak ambil pusing.
Yang pasti  setiap HUT Kopassus,
beliau selalu diundang.
 
Kawilarang pernah jadi anak emas Sukarno.
Tapi Sukarno kecewa,
ketika Kawilarang terlibat
peristiwa 17 Oktober 1952.
 
Saya belum pernah dengar
perwira senior AD,
yang bicara negatif tentang Kawilarang.
Kawilarang benar-benar sesuai ungkapan:
old soldiers  never die,
they just fade away 
 
Peristiwa RMS, adalah
kelanjutan peristiwa Andi Azis.
Suharto terlibat dalam penupasan
peristiwa Andi Azis.
 
Demikian tambahan info.
 
Wass, Jacky M. 
 


--- Pada Ming, 27/2/11, andi ko andi.ko...@gmail.com menulis:


Dari: andi ko andi.ko...@gmail.com
Judul: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Sugarto
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 4:54 AM


Mamak

kirimkan ka mamak abraham ilyas dan andiko2...@yahoo.com

Salam

andiko

Pada tanggal 27/02/11, dasrielno...@yahoo.com dasrielno...@yahoo.com menulis:
 Sanak bisuak ambo kirim naskah, tolong email japri yo

 Wass
 Dasriel

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: andi ko andi.ko...@gmail.com
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Sun, 27 Feb 2011 11:45:49
 To: RantauNetRantauNet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: [R@ntau-Net

Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Ambo indak sedetail tu bana tahu doh, bung Andi Ko. Tapi dlm tentara memang 
dikenal apo nan dinamokan 'war fatigue' atau 'battle fatigue' atau lelah 
tempur, nan bisa baakibaik macam-macam. Bisa stress dan malah bisa gilo!
Sapanjang ambo tahu, indak banyak tentara nan suko parang, krn mereka nan akan 
jadi korban partamo dalam parang tu! (Bandiangkanlah Soekarno nan sipil jo 
Soeharto nan militer profesional: sia nan labiah suko parang?).
Nan paliang rancak memang jan sampai parang atau balagak bagak untuak parang. 
Manulih pangalaman urang awak salamo PRRI bisa jadi bahan utk memahami baa 
buruaknyo akibat parang. Apolagi watak urang awak kan indak suko baparang. 
Labiah suko barundiang (atau paliang-paliang manggaregak).
Apolagi kini, baparang alah samakin canggih, maha, dan sangaik manghancurkan, 
saroman nan dialami Irak, karano sarana komando dan sanjato musuah alah sabana 
canggih, indak samo jo tahun 1945 atau tahun 1958 dek sari.
Tapi masalah perang dan pertahanan paralu dipalajari, utk bisa mambela diri.
Syukurnyo, kini alah mulai banyak ahli masalah parang dan pertahanan iko nan 
urang sipil, sabagian gadang urang Jawa.
Wassalam,
Saafroedin Bahar  Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.

-Original Message-
From: andi ko andi.ko...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 19:10:08 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Pas Syaf

Menarik kutiko wartawan batanyo tentang permintaan nan prajurit iko
sabalun dihukum, inyo memintak basalam dan ingin mancium tangan jo
Danjen Kopassus maso itu.

Mamak AI

Ambo indak paham bana arati pepatah itu mak.

Salam

andiko

Pada tanggal 27/02/11, Dr Saafroedin Bahar saaf10...@yahoo.com menulis:
 Bung Andi Ko, surang letnan kolonel Kopassus di Timika ditembak mati anak
 buahnyo waktu di pangkalan, karano stress.
 Wassalam,
 Saafroedin Bahar  Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.

 -Original Message-
 From: andi ko andi.ko...@gmail.com
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Sun, 27 Feb 2011 18:08:24
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

 Mamak AB jo Pak Syaf

 Ambo pernah juo dapek curito mengenai prajurit tabik suga iko kutiko
 operasi Seroja di Timur-Timur.

 Salam

 andiko

 Pada tanggal 27/02/11, Dr Saafroedin Bahar
 saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:
 Ya kan pak Abraham ? Kalau prajuriknyo tabik suga, komandannyo bisa
 ditembak
 anak buah, apolai dalam keadaan parang.
 Wassalam,
 Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

 -Original Message-
 From: Abraham Ilyas abrahamil...@gmail.com
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Sun, 27 Feb 2011 17:25:46
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Re: Fw: Trs: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

 Kalaupun perwira ado malakukan pelanggaran disiplin, hukumannyo dalam
 bentuk
 tegoran - lisan atau tatulih - atau tahanan rumah.
 Kalau malakukan kejahatan, atau mengkhianat atau malarikan diri/desersi,
 tantu dituntuik di pengadilan militer.

 

 Pak Saaf,

 Manuruak kaba nan dikabakan dek kamanakan kito nan manulih kaba *PRRI di
 nagari Manggopoh*, satantangan perwira melanggar disiplin ditulihkan
 kajadiaabbyo sbb

 *Karena tiada disiplin tentara
 Pada pasukan kelompok gerilya
 Terjadi tuduhan dasarnya curiga
 Seperti dialami Amin Duya

 Amin Duya komandan kompi
 Pergi ke Padang urusan pribadi
 Prajurit ditinggal tanpa koordinasi
 Ketika pulang ditembak mati

 Amin Duya dianggap bersalah
 Dikira berunding hendak menyerah
 Amin dibunuh tidak bisa dicegah
 Karena prajurit sangat marah

 Menjadi serdadu harus disiplin
 Patuh dan taat kepada pemimpin
 Semua perintah dikerjakan yakin
 Tak boleh menjawab: ”tidak mungkin”
 *
 Salam

 Abraham Ilyas lk. 65 th.
 http://nagari.org/

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
   1. E-mail besar dari 200KB;
   2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi;
   3. One Liner.
 - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
 - Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 - Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet

Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Lies Suryadi
Pak Jacky,
Terima kasih atas penjelasannya. Moga2 memang untuk selamanya ABRI kita bebas 
dari bias2 etnisitas dan agama.
 
Salam,
Suryadi

--- Pada Ming, 27/2/11, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com 
menulis:


Dari: Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com
Judul: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 7:06 PM







Bapak Suryadi.
 
Syarat untuk menjadi anggota TNI, Polri
dan Pegawai Negeri Sipil,
adalah warga negara RI,
tanpa disebut dari gol etnis mana,
juga tanpa disebut agama apa 
yang dianutnya,
 
Pada masa lalu,
ABRI pernah punya Pangab
M. Panggabean orang Batak
yang beragama Kristen,
dan juga pernah punya 
Pangab Try Sutrisno orang Jawa,
yang beragama Islam.
No problem.
 
Dewasa ini, 
Kapolda Jateng,
adalah Edward Aritonang,
orang Batak yang beragama Kristen.
Sedangkan mayoritas penduduk Jateng,
beragama Islam.
 
Kapolda Yogya,
Ondang Sutarsa, orang Sunda.
 
Bahkan pernah, di Polri,
Kapolri   : orang Sunda.
Deputi I  : orang Sunda
Deputi II : orang Cirebon
(Padahal Mabesnya di Jawa!)
Juga no problem.
 
Yang suka ngobok-obok
masalah kesukuan dalam tubuh TNI/Polri,
dulu justru malah orang luar!
Tujuannya  tidak lain adalah
untuk adu domba
sehingga timbul perpecahan
dalam tubuh TNI/Polri.
 
Wass, Jacky M



 


 

-- 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

2011-02-27 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Ajo Suryadi, ambo garih bawahi keterangan pak Jacky bhw pengaruh faktor 
etnisitas dlm rekrutmen dan promosi personil TNI/Polri minim sekali atau hampia 
indak ado. Kesempatan utk mengembangkan karir tabukak laweh bagi seluruh 
anggota, tanpa memandang suku, agama, ras, ataupun golongan. Kenaikan pangkek 
dan jabatan tagantuang sapanuahnyo ka bakat, kamampuan, jo prestasi agt nan 
bersangkutan. Ringkasnyo TNI/Polri batua-batua alah manjadi  institusi 
kebangsaan.
Walaupun baitu, dalam tes psikologi dan dalam proses maambiak keputusan dinas, 
sacaro indak langsuang nampak juo pangaruah latar belakang kebudayaan /etnik 
dari agt nan basangkutan, tamasuak dari budaya etnik Minangkabau. 
Wakatu ambo di Kodam 3 th 1960-an ambo dapek keterangan dari Ajendam bhw calon 
taruna akmil urang awak di Sumbar, banyak jatuah dlm psikotes, khususnyo dlm 
kepemimpinan. Apo kini alah barubah atau alun, ambo alun tahu.
Ttg baa persepsi urang awak maso kini tentang bidang militer - antaro lain - 
dapek dikaji dari rangkaian thread dalam  RN ko, khususnyo dari para sanak kito 
nan panah sato masuak PRRI.
Iko tantu rancak ditelaah apo sebabnyo, dan dibandiangkan jo agt TNI/Polri 
etnik minoritas lain spt etnik Batak atau etnik Bali. 
Urang Batak atau Bali nampak labiah tegas dalam mamimpin, mungkin karano budaya 
dan sistem kekerabatan etnik mereka nan patrilineal alah sasuai jo sub-kultur 
militer, a.l bersifat hirarkis dan jaleh garis tanggung jawabnyo. 
Tantang etnik Jawa alah jaleh cocok, salain karano sistem kekerabatan 
patrilineal/parental, juo didukuang dek folklore Mahabharata - kisah perang 
saudara antara Pandawa dan Kurawa-; dipakuaik dek budaya feodal, dan dek adonyo 
kelas prajurit di keraton, mungkin sisa pengaruh kebudayaan Hindu). 
Minangkabau zaman saisuak kan indak punyo tentara tetap dan indak punyo kelas 
prajurit. Urang awak nampaknyo labiah mengandalkan kalihayan barundiang dan 
mengandalkan bela diri perseorangan, spt dalam basilek.
Wallahualambissawab.
Wassalam,
Saafroedin Bahar  Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.

-Original Message-
From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 20:06:36 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto

Bapak Suryadi.
 
Syarat untuk menjadi anggota TNI, Polri
dan Pegawai Negeri Sipil,
adalah warga negara RI,
tanpa disebut dari gol etnis mana,
juga tanpa disebut agama apa 
yang dianutnya,
 
Pada masa lalu,
ABRI pernah punya Pangab
M. Panggabean orang Batak
yang beragama Kristen,
dan juga pernah punya 
Pangab Try Sutrisno orang Jawa,
yang beragama Islam.
No problem.
 
Dewasa ini, 
Kapolda Jateng,
adalah Edward Aritonang,
orang Batak yang beragama Kristen.
Sedangkan mayoritas penduduk Jateng,
beragama Islam.
 
Kapolda Yogya,
Ondang Sutarsa, orang Sunda.
 
Bahkan pernah, di Polri,
Kapolri   : orang Sunda.
Deputi I  : orang Sunda
Deputi II : orang Cirebon
(Padahal Mabesnya di Jawa!)
Juga no problem.
 
Yang suka ngobok-obok
masalah kesukuan dalam tubuh TNI/Polri,
dulu justru malah orang luar!
Tujuannya  tidak lain adalah
untuk adu domba
sehingga timbul perpecahan
dalam tubuh TNI/Polri.
 
Wass, Jacky M


--- Pada Ming, 27/2/11, Lies Suryadi niadil...@yahoo.co.id menulis:


Dari: Lies Suryadi niadil...@yahoo.co.id
Judul: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 9:26 AM







Bantanyo ciek ka Pak Jacky 
dan mamak2 dan badinas di militer 
nan duduak di lapau: 
sajauah ma pengaruh etnisitas 
di tubuh ketentaraan Indonesia? 
Apokoh ado buku 
dari urang dalam militer sendiri 
nan alah mengungkapkan hal iko, 
kalau ado. 
 
Maliek kekhasan negara kito 
yang multietnis ko, 
ambo pikia pasti keberagaman etnis tu 
terefleksi pulo dalam tubuh militer 
negara Indonesia, 
baiak dalam arti sosial maupun politis. 
 
Wassalam,
Suryadi


--- Pada Ming, 27/2/11, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com 
menulis:


Dari: Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com
Judul: Re: [R@ntau-Net] Antaro Kawilarang dan Suharto
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Minggu, 27 Februari, 2011, 2:25 PM












Kol Kawilarang adalah sosok militer sejati,
yang tidak main gampar terhadap anak buah.
Beliau juga hanya menembak mati musuh,
di medan pertempuran.
 
Justru Suharto,
yang terkenal mudah main tempeleng,
terhadap anak buah yang melanggar disiplin.
 
Kawilarang  adalah idola para perwira 
yang seangkatan dengan Widjojo Soejono
dan Benny Murdani.
M Panggabean juga pengangum Kawilarang.
 
Widjojo Soejono eks  Shodancho Peta,
Benny M eks TP, yang kemudian
jadi perwira AD.
 
Saya pribadi sempat 2 kali,
berdialog dengan
bapak Kawilarang di kediaman beliau,
di daerah Menteng.
 
Jiwa besar Kawilarang,
dipertunjukkan ketika beliau  sebagai
pensiunan prajurit Siliwangi,
berdefile dan memberi hormat kepada  Yogie SM.
 
Jabatan Yogie SM  pada waktu itu