[wanita-muslimah] Re: Pengalaman Kristen terjadi pada Islam sekarang

2008-05-04 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Inilah yang saya sayangkan pada Si Doang, dia merasa tahu tentang
sejarah inkwisisi Kristen di Spanyol, tapi tak tahu bagaimana belajar
dari sejarah itu. Apa yang dilakukan oleh sebagian kalangan Islam atas
Ahmadiyah di banyak negara adalah ulangan dari sejarah gelap Kristen
di Eropa.

Yang menyedihkan, kakek Si Doang ini, yaitu Nur Abdurrahman, pendukung
pelaksanaan syariat Islam di Sulawesi Selatan, membenarkan pembakaran
masjid Ahmadiyah. Kakek Si Doang ini sama saja dengan usukup-uskup
Katolik di abad pertengahan yang membenarkan penindasan dan pembakaran
para pengikut sekte sesat dalam Kristen.

Sebagai seorang Muslim, saya malu sekali dengan keadaan ini. Islam
mengulangi sejarah gelap Kristen di Eropa, tetapi terlambat sekali.

AB


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihamanto"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> MQ,
> 
> apa gunanya ente tahu inquisisi jika tidak bisa belajar dari situ?
> bukannya ente yang termasuk yang mau buat inquisisi ala Indonesia?
> 
> ilmu yang tidak bermanfaat ya model begini...
> hanya jadi alat untuk ujub belaka
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: Tana Doang 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Sunday, May 04, 2008 12:59 AM
>   Subject: Re: [wanita-muslimah] Pengalaman Kristen terjadi pada
Islam sekarang
> 
> 
>   Huh, karunya (bhs Sunda=kasihan) terlambat betul ahbadur tahu itu
inquisisi. Baca ini:
>   Byzantium dan Parsi membentuk aliansi-aliansi dgn suku arab yang
pagan, dan mereka menyerang arab Badui yg beraliansi dengan Khilafah
Islamiyah diperbatasan. Khilafah Islamiyah membela aliansi-aliansi
Arab Badui di perbatasan yang diserang Romawi dan Parsi tersebut,
hingga akhirnya pecah perang terbuka Khilafah Islamiyah versus
Byzantium dan Parsi. Perang berlarutan dari abad 7 - 8 Miladiyah, dan
walaupun pertempuran berhenti, tetapi masih tetap dalam keadaan
perang. Byzantium minta pertolongan Paus untuk menggerakkan seluruh
Eropa untuk menyerang Khilafah Islamiyah, yang menjadi penyebab
meledaknya Perang Salib.
> 
>   Khilafah Islamiyah yg berperang melawan dua raksasa pada waktu itu
mampu mencapai daerah-daerah Byzantium dan Parsi. Setelah Muslim masuk
ke daerah kerajaan musuh tsb maka penduduk asli (seperti Mesir dan
penduduk negeri-negeri Afrika Utara hingga Maghribi) yang dijajah
Byzantium menjadi aliansi baru dengan Khilafah Islamiyah. Pasukan
Khilafah Islamiyah menyerang Iskandaria di Mesir yaitu markas Angkatan
Laut Byzantium, yang mengganggu keamanan pesisir dari Khilafah
Islamiyah. Pasukan Khilafah Islamiyah ini disambut baik oleh Muqawqis
Petinggi Qibthi (Copti) dan ummat Qibthi seluruhnya di Mesir,
berhubung ummat Qibthi yang pengikut doktrin Arius Alexander, selalu
mendapat tekanan dari Byzantium yang penganut Trinitas. Andaikata
Mesir tidak bergabung dengan Khilafah Islamiyah, maka tidak akan ada
tersisa lagi ummat Qibthi di Mesir hingga dewasa ini. 
> 
>   Di Andalusia (Iberia, Hispania) setelah Wittiza Raja Visigoth,
(Wittiza meninggal dunia pada 710 Miladiyah), Roderic naik takhta dan
berlaku kejam pada keluarga Wittiza dan para partisan, sehingga mereka
menyingkir ke Ceuta (Septa), pesisir utara Maghribi yang baru saja
bergabung dengan Khilafah Islamiyah. Di Ceuta, para pelarian
Visigothic yang dikejar Roderic berkumpul dengan orang-orang Yahudi
dan Kristen penganut doktrin Arius Alexander yang juga melarikan diri
dari kekejaman Uskup Katholik yang mengontrol Kerajaan Visigoth. 
> 
>   Pangeran Ceuta Ilyan (Julian) menampung mereka, karena anak
perempuan Ilyan yang pergi belajar di Toledo diperkosa oleh Roderik
hingga hamil. Ilyan berhubungan baik dengan Thariq bin Ziyad, panglima
Amir (Gubernur) Maghribi, Musa ibn Nashir. Demikianlah Gubernur Musa
diminta bantuan oleh para pelarian Visigoth yang dizalimi oleh Roderic
serta Kristen Arian dan orang-orang Yahudi yang dizalimi oleh Uskup.
> 
>   Demikianlah Amir Maghribi, Musa ibn Nashir dalam musim semi tahun
711 Miladiyah memerintahkan Panglima Thariq bin Ziyad menyeberangi
Selat Hercules, yang mulai waktu itu hingga kini berubah namanya
menjadi Selat Gibraltar, yang berarti Jabal Thariq, Bukit Thariq, nama
bukit pada ujung selatan semenanjung Iberia itu. Yang berminat silakan
visit =>
http://waii-hmna.blogspot.com/2007/03/769-latar-belakang-pendudukan-byzantium.html
> 
>   Beta tambah lagi itu kekejaman inqusisi. Suatu sore, ditahun 1525.
Penjara terasa hening mencekam, penuh berisi orang-orang yang menolak
menjadi Morisko (lihat Seri 627, orang Islam yang beralih agama ke
Katholik Roma disebut kelompok Morisko, sedangkan yang dari agama
Yahudi disebut kelompok Marrano).- - - - - - Di tempat itu tengah
berlangsung pesta darah dan nyawa. Beribu-ribu jiwa tak berdosa
berjatuhan di bumi Andalusia. Di hujung kiri lapangan, beberapa puluh
perempuam berhijab digantung pada tiang-tiang kayu-sula yang
terpancang tinggi. Tubuh mereka bergelantungan tertiup angin sore yang
kencang, membuat pakaian Muslimah yang dikenakan berkibar-kibar di
udara. Sementara, di tengah lapa

[wanita-muslimah] Re: Betulkah Doktrin Ahmadiyah adalah "Blasphemy"?

2008-04-20 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Koreksi dikit:

"...baik menurut sekte Syi'ah, apalagi Sunni."

Seharusnya:

"...baik menurut Sunni, apalagi Syi'ah".

Ahmad




> dalam buku-buku akidah?
> 
> Coba saja baca karya-karya akidah/teologi yang ditulis al-Baqillani,
> al-Juwayni, al-Baghdadi, al-Ghazali, dll. Dalam karya-karya mereka itu
> kita akan jumpai pembahasan soal imamah.
> 
> Ahmad
> 
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tana Doang" 
> wrote:
> >
> > Ruzbihan Hamazani, dikutip dari =>
>
http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/2008/04/19/betulkah-doktrin-ahmadiyah-bisa-dianggap-blasphemy/
> > Jika menafsir dan berbeda pendapat dengan sekte dominan dianggap
> sebagai penodaan agama, maka banyak kelompok Islam di Indonesia yang
> harus dilarang. Pertama-tama yang harus dilarang adalah kalangan
> Syi'ah karena sekte ini membawa pandangan tentang "kepemimpinan"
> (imamah) yang berbeda dengan pandangan dominan di kalangan Sunni. 
> > =
> > La Tando (MQ)
> > Pertama: Yang beta kutip dari tulisannya Ruzbihan Hamazani tersebut
> di atas mengandung racun yang berbisa. Ruzbihan Hamazani mengadu domba
> antara Sunni vs Syi'ah. Memangnya Sunni dan Syi'ah itu domba ?
> > Kedua Ruzbihan Hamazani OOT./ mengaburkan masalah. Kepemimpinan tiu
> bukan 'aqidah.
> > Ketiga Ruzbihan Hamazani, siapa sih lo ?
> > 
> > 
> >   - Original Message - 
> >   From: Ahmad Badrudduja 
> >   To: Pengajian Kantor ; Keluarga Sakinah ; Keluarga Sejahtera ;
> Kerabat Antropologi ; KMNU ; Komnas HAM ; Komunitas Istiqlal ; Islam
> Liberal ; LISI ; Lies Marcoes ; Mayapadaprana ; Mediacare ; Mencintai
> Islam ; musliminsuffer ; Muthahhari ; Pluralitas ; PPI India ; Wanita
> Muslimah ; Zamanku ; Zulfadhli 
> >   Sent: Sunday, April 20, 2008 2:12 AM
> >   Subject: [wanita-muslimah] Betulkah Doktrin Ahmadiyah adalah
> "Blasphemy"?
> > 
> > 
> >   Betulkah Doktrin Ahmadiyah adalah "Blasphemy"?
> > 
> >   Ruzbihan Hamazani
> > 
> >   Saya terpaksa menulis sekali lagi tentang Ahmadiyah, dan kali ini
> yang ingin saya soroti bukan mengenai aspek kebebasan agama seperti
> saya tulis dalam artikel sebelumnya. Kali ini, titik pusat pembahasan
> saya adalah mengenai kaitan antara ajaran Ahmadiyah dan "blasphemy"
> atau pelecehan dan penodaan ajaran agama, sebagaimana dituduhkan oleh
> beberapa kalangan.
> > 
> >   Salah satu alasan yang dipakai oleh Badan Koordinasi Pengawasan
> Aliran Kepercayaan Masyarakat untuk melarang kegiatan Ahmadiyah adalah
> penodaan ajaran agama Islam. Dalam pandangan Badan Pengawas itu,
> ajaran Ahmadiyah, persisnya mengenai adanya nabi baru setelah Nabi
> Muhammad, bertentangan dengan ajaran standar sekte dominan Islam di
> Indonesia, yakni sekte Sunni. Bukan hanya itu, doktrin Ahmadiyah itu
> juga dianggap sebagai menodai ajaran sekte tersebut.
> > 
> >   Cara berpikir ini tentu mudah diikuti oleh kalangan awam. Argumen
> ini juga bisa dengan mudah dipakai sebagai propaganda untuk
> memberangus kalangan yang berbeda pendapat dengan doktrin resmi yang
> dianut oleh golongan yang dominan dalam masyarakat, dengan alasan yang
> sederhana: menghina ajaran agama.
> > 
> >   Untuk membaca artikel ini selengkapnya, silahkan klik:
> > 
> >  
>
http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/2008/04/19/betulkah-doktrin-ahmadiyah-bisa-dianggap-blasphemy/
> >   . 
> >
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




[wanita-muslimah] Re: Betulkah Doktrin Ahmadiyah adalah "Blasphemy"?

2008-04-20 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Si Doang, anda yang sebetulnya rancu dan tak mengerti sejarah doktrin
Islam. Masalah kepemimpinan dan siapa yang mengganti Nabi setelah
beliau wafat (seirng dikenal dengan masalah imamah) adalah masalah
akidah, baik menurut sekte Syi'ah, apalagi Sunni.

Bahwa masalah imamah masuk dalam masalah akidah, semua orang sudah
tahu. Kalau Si Doang tak tahu, itu salahnya sendiri, dan karena itu
harus baca yang banyak.

Betulkan menurut sekte Sunni, masalah imamah masuk akidah?

Menurut pendapat saya, masalah ini masuk akidah dalam pandangan sekte
terbesar dalam Islam itu. Memang ini masalah politik, tetapi dalam
sejarah Islam masalah yang semua bermula dari area politik itu
kemudian menjadi masalah akidah. Contoh yang lain di luar imamah banyak.

Bukti bahwa masalah imamah dianggap sebagai masalah akidah oleh sekte
Sunni adalah buku-buku tentang akidah yang dikarang oleh mutakallimun
atau teolog Sunni. Anda bisa ambil buku-buku standar dalam bidang
teologi di lingkungan Sunni, pasti di sana terdapat pembahasan masalah
imamah. Jika masalah ini tidak masuk dalam akidah, kenapa didiskusikan
dalam buku-buku akidah?

Coba saja baca karya-karya akidah/teologi yang ditulis al-Baqillani,
al-Juwayni, al-Baghdadi, al-Ghazali, dll. Dalam karya-karya mereka itu
kita akan jumpai pembahasan soal imamah.

Ahmad



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Ruzbihan Hamazani, dikutip dari =>
http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/2008/04/19/betulkah-doktrin-ahmadiyah-bisa-dianggap-blasphemy/
> Jika menafsir dan berbeda pendapat dengan sekte dominan dianggap
sebagai penodaan agama, maka banyak kelompok Islam di Indonesia yang
harus dilarang. Pertama-tama yang harus dilarang adalah kalangan
Syi'ah karena sekte ini membawa pandangan tentang "kepemimpinan"
(imamah) yang berbeda dengan pandangan dominan di kalangan Sunni. 
> =
> La Tando (MQ)
> Pertama: Yang beta kutip dari tulisannya Ruzbihan Hamazani tersebut
di atas mengandung racun yang berbisa. Ruzbihan Hamazani mengadu domba
antara Sunni vs Syi'ah. Memangnya Sunni dan Syi'ah itu domba ?
> Kedua Ruzbihan Hamazani OOT./ mengaburkan masalah. Kepemimpinan tiu
bukan 'aqidah.
> Ketiga Ruzbihan Hamazani, siapa sih lo ?
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: Ahmad Badrudduja 
>   To: Pengajian Kantor ; Keluarga Sakinah ; Keluarga Sejahtera ;
Kerabat Antropologi ; KMNU ; Komnas HAM ; Komunitas Istiqlal ; Islam
Liberal ; LISI ; Lies Marcoes ; Mayapadaprana ; Mediacare ; Mencintai
Islam ; musliminsuffer ; Muthahhari ; Pluralitas ; PPI India ; Wanita
Muslimah ; Zamanku ; Zulfadhli 
>   Sent: Sunday, April 20, 2008 2:12 AM
>   Subject: [wanita-muslimah] Betulkah Doktrin Ahmadiyah adalah
"Blasphemy"?
> 
> 
>   Betulkah Doktrin Ahmadiyah adalah "Blasphemy"?
> 
>   Ruzbihan Hamazani
> 
>   Saya terpaksa menulis sekali lagi tentang Ahmadiyah, dan kali ini
yang ingin saya soroti bukan mengenai aspek kebebasan agama seperti
saya tulis dalam artikel sebelumnya. Kali ini, titik pusat pembahasan
saya adalah mengenai kaitan antara ajaran Ahmadiyah dan "blasphemy"
atau pelecehan dan penodaan ajaran agama, sebagaimana dituduhkan oleh
beberapa kalangan.
> 
>   Salah satu alasan yang dipakai oleh Badan Koordinasi Pengawasan
Aliran Kepercayaan Masyarakat untuk melarang kegiatan Ahmadiyah adalah
penodaan ajaran agama Islam. Dalam pandangan Badan Pengawas itu,
ajaran Ahmadiyah, persisnya mengenai adanya nabi baru setelah Nabi
Muhammad, bertentangan dengan ajaran standar sekte dominan Islam di
Indonesia, yakni sekte Sunni. Bukan hanya itu, doktrin Ahmadiyah itu
juga dianggap sebagai menodai ajaran sekte tersebut.
> 
>   Cara berpikir ini tentu mudah diikuti oleh kalangan awam. Argumen
ini juga bisa dengan mudah dipakai sebagai propaganda untuk
memberangus kalangan yang berbeda pendapat dengan doktrin resmi yang
dianut oleh golongan yang dominan dalam masyarakat, dengan alasan yang
sederhana: menghina ajaran agama.
> 
>   Untuk membaca artikel ini selengkapnya, silahkan klik:
> 
>  
http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/2008/04/19/betulkah-doktrin-ahmadiyah-bisa-dianggap-blasphemy/
>   . 
>
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Hukum Islam di Negeri Barat: Pelajaran dari Inggris

2008-02-16 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Hukum Islam di Negeri Barat: Pelajaran dari Inggris

Ruzbihan Hamazani

Pada 7 Februari 2008 yang lalu, Kardinal Canterbury, Dr. Rowan
William, menyampaikan ceramah berjudul "Civil and Religious Law in
England: a Religious Perspective" di hadapan The Royal Courts of
Justice di London. Dalam ceramah itu, ia mengeluarkan pernyataan yang
menyulut kontroversi berkepanjangan mengenai status hukum Islam atau
shari'ah di Inggris. Dia, antara lain, menyatakan bahwa, mengutip
majalah The Economist, "some accommodation between British law and
sharia, or the Muslim legal tradition, was inevitable and should
perhaps be made official." William pada intinya menegaskan bahwa pada
akhirnya masyarakat dan negeri Inggris harus menyadari kenyataan bahwa
di negeri mereka saat ini bermukim jutaan umat Islam yang menganut
sistem kepercayaan dan tradisi hukum yang lain. Oleh karena itu tak
ada alasan untuk menolak memberikan umat Islam keleluasaan untuk
memakai hukum Islam sebagai referensi legal yang mengatur kehidupan
sehari-hari mereka, terutama yang menyangkut masalah sipil atau
perdata (seperti nikah dan cerai).

Selengkapnya klik: 

http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/2008/02/17/hukum-islam-di-negeri-barat-pelajaran-dari-inggris/




[wanita-muslimah] Hirarki Ilmu dalam Pandangan al-Ghazali dan Relevansinya Saat Ini

2008-02-13 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Hirarki Ilmu dalam Pandangan al-Ghazali dan Relevansinya Saat Ini

Ruzbihan Hamazani

Esei pendek ini akan mencoba melihat hirarki ilmu dalam pandangan
al-Ghazali, seorang sarjana besar Islam yang hidup pada abad 12
Masehi. Sumber utama tulisan ini adalah bagian pembukaan dalam karya
al-Ghazali yang sangat terkenal, "Al-Mustashfa fi `Ilm al-Ushul",
sebuah rujukan penting dalam kajian ushul fiqh, yakni teori hukum
Islam. Karya al-Ghazali ini cukup menarik karena pada bab pembuka
memuat suatu ulasan panjang lebar mengenai logika dan teori kebenaran
atau teori pengetahuan (epistemologi). Bagi mereka yang tertarik
dengan kajian tentang teori pengetahuan atau epistemologi Islam, karya
ini adalah salah satu rujukan yang tak bisa diabaikan.

Selengkapnya baca:

http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/2008/02/13/hirarki-ilmu-dalam-pandangan-al-ghazali-dan-relevansinya-saat-ini/




[wanita-muslimah] Pada Dasarnya, Islam adalah Agama yang Mudah

2008-02-10 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Ruzbihan Hamazani

Apakah untuk menjadi Muslim seseorang harus serta menjadi anggota
golongan ini atau itu? Apakah untuk menjadi Muslim ia harus percaya
pada fatwa lembaga ini atau itu? Apakah untuk  menjadi Muslim ia harus
menjadi anggota partai A atau B? Apakah untuk menjadi Muslim ia harus
mengkafirkan golongan ini atau itu? Adakah standar minimal untuk
menjadi seorang Muslim yang baik?

Saat ini kita melihat begitu banyak golongan Islam bermunculan di
mana-mana, begitu pula partai-partai yang mengatasnamakan Islam
berserakan seperti sampah yang bertebaran di sudut-sudut kota Jakarta.
Masing-masing kelompok merasa dirinya paling benar, dan menyalahkan,
atau malah lebih jauh lagi mengafirkan golongan lain yang berbeda
pendapat. Seorang Muslim awam, melihat keragaman kelompok dan golongan
Islam yang menyerupai hutan belantara semacam itu, tentu akan
kebingungan. Adakah cara sederhana untuk memahami Islam? Adakah
"kompas" untuk menjadi panduan kita di tengah-tengah "lautan"
keragaman ini?

Catatan pendek ini mencoba menjawab pertanyaan itu.

Selengkapnya klik di alamat ini: 

http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/



[wanita-muslimah] Di Manakah Akhlak Kalian, Wahai Umat Islam?

2008-01-29 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Ruzbihan Hamazani

Tantangan umat Islam saat ini adalah menegaskan kembali komitmen yang
konsisten pada ajaran etis Islam seperti disebut di atas. Kegagalan
melakukan tugas ini akan berarti kegagalan umat Islam memperlihatkan
kepada dunia luar tentang universalitas etika Islam, sekaligus
kegagalan kleim Qur'an bahwa Islam membawa rahmat bagi seluruh dunia.
Alih-alih membawa rahmat, Islam dan umat Islam akan diejek sebagai
agama dan umat yang membawa musibah bagi dunia.

Inikah nasib Islam yang dikehendaki oleh umat Islam saat ini?

Jika umat Islam tak mampu mengubah sikap-sikap mereka sendiri dan
hidup sesuai dengan cita-cita etis Islam, maka janganlah melolong,
marah, protes kiri-kanan karena bangsa lain menuduh umat Islam sebagai
umat yang menggemari kekerasan, intoleran, eksklusif, dan sama sekali
tak bisa menhormati pihak lain. Tuduhan dari bangsa lain di luar Islam
hanyalah cerminan dari keadaan dalam tubuh umat Islam sendiri.
Peribahasa Melayu mengatakan, janganlah karena muka jelek, cermin
ditepuk. Qur'an sendiri menegaskan, "inna `l-Laha la yughayyiru ma bi
qawmin hatta yughayyiru ma bi anfusihim." (QS 13:11) Artinya: Allah
tak akan mengubah nasib suatu bangsa jika mereka tak mengubah keadaan
mereka sendiri.

..
Selengkapnya baca di: 

http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/2008/01/29/di-manakah-akhlak-kalian-wahai-umat-islam/




[wanita-muslimah] Luthfi Assyaukanie: Nabi Pamungkas dan Nabi Sekunder

2008-01-28 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Tempo, Edisi. 49/XXXVI/28 Januari - 03 Februari 2008

Nabi Pamungkas dan Nabi Sekunder
 
Luthfi Assyaukanie

Peneliti Freedom Institute dan Koordinator Jaringan Islam Liberal, Jakarta

Salah satu doktrin utama yang dijunjung tinggi kaum muslim adalah
keyakinan tentang Muhammad sebagai nabi pamungkas (khatam
al-nabiyyin). Begitu sucinya doktrin ini, para ulama berpandangan
bahwa siapa saja yang melanggarnya dapat dianggap murtad atau keluar
dari Islam. Menurut hukum Islam (fikih), seorang yang murtad haruslah
dibunuh. Para ahli fikih sepakat bahwa pemerintahlah yang harus
menjalankan hukuman, namun seorang ulama dari mazhab Syafi'i
berpendapat bahwa hukuman itu bisa dilaksanakan secara individual jika
pemerintah tak mampu melaksanakannya.

Mungkin karena doktrin fikih yang kaku itu, kaum muslim memusuhi dan
menyerang Ahmadiyah, sebuah aliran yang meyakini Mirza Ghulam Ahmad
sebagai nabi. Baik di Pakistan (negara asal Ahmadiyah) maupun
Indonesia, anggota Ahmadiyah dikecam, dikejar-kejar, dan properti
mereka dirusak dan dibakar. Tanpa mau mengerti persoalan kompleks
tentang konsep kenabian, kaum muslim meminta pemerintah membubarkan
Ahmadiyah dan melarang sekte ini hidup di Indonesia.

Doktrin khatam al-nabiyyin bukanlah milik kaum muslim saja, tapi ia
juga milik semua agama. Setiap agama besar memiliki doktrin nabi
pamungkas. Agama Yahudi menganggap Musa sebagai nabi pamungkas; Agama
Kristen menganggap Isa sebagai nabi pamungkas; dan agama Buddha
menganggap Siddharta Gautama sebagai nabi pamungkas. Masing-masing
agama ini menjunjung tinggi doktrin khatam al-nabiyyin, dan akan
menganggap siapa saja yang melanggarnya telah tersesat.

Pada awal-awal kemunculan agama Kristen, kaum Yahudi menganggap
pengikut Isa (Yesus) sebagai kaum heretik, karena mendaulat Isa (bukan
Musa) sebagai nabi pamungkas dan bahkan menganggapnya sebagai anak
Tuhan. Begitu juga, pada masa-masa awal kemunculan Islam, kaum Kristen
di kawasan Bizantium (Kekristenan Timur) menganggap pengikut Muhammad
sebagai "sekte Kristen" yang sesat dan menyesatkan. Islam dianggap
sekte sesat karena memperkenalkan nabi baru selain Isa, yakni
Muhammad, sebagai nabi pamungkas.

Sesat menyesatkan terhadap siapa saja yang menolak doktrin nabi
pamungkas dalam suatu agama bukanlah unik milik Islam. Setiap agama
baru selalu melewati proses semacam ini. Saya menyebutnya "proses
heretisasi", yakni upaya menjauh dari pemahaman ortodoks. Jika proses
heretisasi berlangsung mulus, sebuah agama baru bakal muncul; jika
tidak, konflik dan ketegangan akan terjadi.

Proses heretisasi terjadi sepanjang sejarah. Orang-orang Yahudi
menganggap Kristen sebagai agama heretis yang menyempal dari agama
Yahudi. Begitu juga, kaum Kristen memandang Islam sebagai sekte sesat
yang menyempal dari agama Kristen. Pada gilirannya, kaum muslim
menganggap Baha'i sebagai agama yang menyempal dari Islam. Baha'i
tidak lagi dianggap sebagai bagian dari Islam karena para pemeluknya
tak mau menganggap Muhammad sebagai nabi pamungkas, tapi malah
menjadikan pemimpin mereka, Baha'ullah, seorang alim dari Persia,
sebagai gantinya.

l l l

Ahmadiyah, menurut saya, belum bisa dianggap sebagai agama baru,
karena proses heretisasi dalam dirinya belum sempurna. Para pengikut
Ahmadiyah masih terbelah antara menerima Muhammad sebagai nabi
pamungkas dan menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi baru. Kecuali
jika mereka sendiri yang mendeklarasikan Ahmadiyah sebagai agama baru,
tak seorang pun berhak menganggapnya demikian.

Saya tidak tahu apakah ada anggota Ahmadiyah yang benar-benar
menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi pamungkas. Setahu saya,
dari sejumlah literatur tentang Ahmadiyah yang pernah saya baca,
seluruh anggota Ahmadiyah di Indonesia tetap menganggap Muhammad
sebagai nabi pamungkas, sedangkan Mirza Ghulam Ahmad dianggap sebagai
nabi sekunder yang kedudukannya lebih rendah daripada Nabi Muhammad.

Konsep nabi sekunder memang tidak dikenal dalam teologi Sunni. Tapi,
konsep itu dikenal secara luas dalam agama-agama lain, khususnya
Yahudi dan Kristen. Orang-orang Yahudi, misalnya, menganggap Musa
sebagai nabi pamungkas, tapi pada saat yang sama meyakini Isaiah,
Jeremiah, Ezekiel, dan Daniel sebagai nabi juga, namun bersifat
sekunder. Orang-orang Kristen menganggap Isa sebagai nabi pamungkas,
tapi pada saat yang sama bisa menerima Simon, James, Matius, dan
Thomas sebagai nabi (rasul).

Islam tidak mengadopsi teologi semacam itu, tapi mengembangkan
doktrinnya sendiri tentang nabi sekunder. Kaum Syiah menyebutnya
"imam", sedangkan kaum Sunni memiliki istilah yang beragam, seperti
"wali", "ulama", dan "mujaddid" (pembaru). Baik imam maupun wali (dan
istilah lain dalam dunia Sunni) sesungguhnya memiliki posisi yang
kurang-lebih sama dengan nabi sekunder dalam teologi Yahudi dan
Kristen. Para imam dua belas (itsna asy'ariyah) bagi kaum Syi'ah
memiliki kharisma dan posisi yang tak bisa disejajarkan dengan kaum
muslim biasa. Kedudukan mereka hanya bisa dikalahkan oleh Muhammad,
sang nabi pamungkas.


[wanita-muslimah] Re: Women's Rights Body in Pipeline

2008-01-28 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Ini perkembangan yang baik sekali. Jika Saudi, sebagai kiblat umat
Islam sedunia gara-gara ada Ka'bah di sana, melakukan sejumlah
reformasi untuk memperbaiki hak-hak wanita di sana, tentu ini akan
memiliki pengaruh yang besar bagi dunia Islam.

Islam a ala wahabi selama ini menjadi "stempel" untuk mengesahkan
pandangan-pandangan konservatif yang sama sekali berlawanan dengan
semangat Islam dan demokrasi. Hanya di Saudi lah kita menyaskikan
ulama, atas nama Islam, melarang perempuan menyetir mobil. Di sana
pula lah kita menyaksikan praktek perempuan dilarang menjadi anggota
parlemen. 

Semoga Saudi di bawah Raja Abdullah menjadi lebih baik dan
"reform-minded".

AB






--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> http://www.arabnews.com/?page=1§ion=0&article=106172&d=28&m=1&y=2008
> 
> 
>   The Middle East's Leading English Language Daily 
>
>
> 
>   Monday 28 January 2008 (20 Muharram 1429) 
> 
>  
>   Women's Rights Body in Pipeline 
>   Najah Alosaimi, Arab News -
>  
> 
>   RIYADH, 28 January 2008 - Women's rights activists
in the Kingdom are eagerly anticipating the establishment of Ansar
Al-Marah - the first civil society dedicated to supporting women's
rights in Saudi Arabia.
> 
>   Suliman Al-Salman, founder of Ansar Al-Marah, told
Arab News that the society aims to create institutional and individual
change that would improve the lives of women in the Kingdom. 
> 
>   "After two years of negotiations with the Ministry
of Social Affairs, a request to establish Ansar Al-Marah has been
initially approved," said Al-Salman, adding that the Shoura Council's
recent approval of the establishment of a National Authority for Civil
Society Organizations would speed up the process of obtaining a
license for the society to operate.
> 
>   Ansar Al-Marah comprises 21 men and women from
both the Shiite and Sunni communities. Members include researchers,
academics, educators and activists. 
> 
>   The body aims to increase awareness of women's
right by facilitating ongoing debates on fundamental and provocative
women issues; and help women improve their social, educational and
cultural levels by conducting studies and research.
> 
>   Al-Salman said that the society would act as an
intermediate body between women and officials. He also denied that
there has been a historical bias against women in Saudi Arabia. 
> 
>   "Looking back to the 60s and 70s women were moving
toward the right direction; they started to take higher educations and
play a part in the social development," he said.
> 
>   Speaking about the current situation of women,
Al-Salman said, "The majority of women today are under the dominance
of men. They can't be active members of society because of
restrictions over their ability to leave home and arrange transport,
and their being unable to get the simplest things unless they go
through men."
> 
>   Al-Salman said that the current women's assemblies
in the Kingdom tend to function under the framework of humanitarian
relief. "Women's issues are complicated. This requires the
establishment of several independent societies to serve women," said
Al-Salman, who is from Al-Qassim.
> 
>   The idea for Ansar Al-Marah came up after
Al-Salman failed to be elected in the municipal election of 2005. As
part of his election manifesto, Al-Salman advocated to support women's
rights. "I decided to continue defending women's right through other
approaches especially after having a full support from activists," he
said.
> 
>   Regarding the criticism of some people who may
feel that the society aims to Westernize Saudi Arabia, Al-Salman said,
"Helping women to get their rights, which are ignored or suppressed by
law or customs doesn't conflict with Islam, which does not prevent
women from utilizing their own money, driving or choosing their own
husbands."
> 
>   He added, "Both activists and religious people are
fighting extremism and are willing to exert efforts for the best of
our country."
> 
>  
>
>  
>   
>
> T 
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Soeharto dalam Timbangan

2008-01-28 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Soeharto dalam Timbangan

Ruzbihan Hamazani

Minggu, 27 Januari 2008 yang lalu, Presideng Soeharto meninggal dunia.
Kita, baik sebagai umat Islam atau bangsa Indonesia, layak mengucapkan
belasungkawa dan selamat tinggal kepada mantan presiden yang berkuasa
selama kuang lebih 30 tahun itu.

Berikut ini adalah esei pendek yang mencoba melihat "warisan"
Soeharto, baik yang baik maupun buruk. Dengan mengingat kembali apa
yang telah dilakukan Soeharto, kita, sebagai bangsa, dapat
merencanakan masa depan yang labih baik bagi Indonesia, dengan cara
meneruskan hal-hal baik yang diwariskan Soeharto, serta menghindari
hal-hal buruk yang pernah ia lakukan. Tulisan ini adalah semacam
"neraca" atau hisab bagi Soeharto sebagai bahan pelajaran buat kita semua.

..

Selanjutnya baca di: http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/





[wanita-muslimah] Dosa, Kejahatan dan Maksiat

2008-01-28 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Dosa, Kejahatan dan Maksiat

Ruzbihan Hamazani


1.

Dalam konteks masyarakat plural seperti Indonesia, tampaknya
pengertian tentang "dosa", "kejahatan" dan "maksiat" harus dipahami
ulang sehingga tidak menimbulkan gangguan dalam hubungan sosial
antaragama. Tulisan pendek ini mencoba memberikan tafsiran baru atas
tiga istilah itu.

Dosa selama ini dipahami oleh umat Islam sebagai pelanggaran atas
aturan-aturan yang telah ditentukan oleh agama. Contoh-contoh berikut
ini bisa menjadi semacam ilustrasi. Jika seseorang tak melaksanakan
salat Jumat, atau salat lima waktu sebagaimana diwajibkan oleh ajaran
Islam, maka ia telah berdosa. Seoerang yang tak berpuasa, dia berdosa.
Seorang tak tak membayar zakat fitrah, ia berdosa. Seseorang yang
menghardik orang-tuanya, ia berdosa. Begitu pula jika seseorang
mencuri atau membunuh orang lain, maka ia juga berdosa. Seseorang yang
menyerobot tanah tetangganya, ia berdosa. Begitu seterusnya.

Pemahaman seperti ini, dalam konteks negara non-agama seperti
Indonesia, jelas kurang tepat. Saya hendak mengusulkan definisi lain
sebagaimana di bawah ini.

..

Selanjutnya lihat di:

http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/



[wanita-muslimah] Tak Ada Agama "Juru Selamat"

2008-01-06 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Tak Ada Agama "Juru Selamat"

Ruzbihan Hamazani

Agama seringkali membuat kleim yang agak superlatif atau berlebihan.
Hiperbola atau menyatakan sesuatu dengan cara dilebih-lebihkan adalah
gejala yang menjangkiti hampir sebagian besar agama. Islam tak
terkecualikan dari gejala semacam ini.

Salah satu "superlatif" atau gaya berlebih-lebihan semacam ini adalah
semboyan yang kerap kita dengar dari sejumlah aktivis Islam: jika
dilaksanakan dengan konsisten, Islam akan dapat menyelamatkan dunia.
Ada kelompok Islam yang dengan penuh semangat membawa semboyan ini:
jika syariat Islam dilaksanakan, maka seluruh masalah yang dihadapi
manusia akan selesai. Dalam konteks yang lebih spesifik, dikatakan
pula bahwa jika syariat Islam dilaksanakan maka seluruh masalah yang
dihadapi negara Indonesia akan selesai.

Selanjutnya baca di: http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/



[wanita-muslimah] Ramai-Ramai Menghina Kitab Suci Tuhan

2008-01-05 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Ramai-Ramai Menghina Kitab Suci Tuhan

Ruzbihan Hamazani

Ini adalah sekedar renungan pendek di akhir minggu.

Saya sungguh heran dengan perangai umat Islam saat ini, terutama pada
saat menjelang akhir tahun. Saya membaca banyak sekali informasi
bertebaran entah di situs atau milis-milis yang mendiskusikan soal
Kristen, Natal, Yesus, Injil, dsb. Isinya antara lain:
menjelek-jelekkan Injil yang merupakan kitab suci orang Kristen,
mencari-cari segala bentuk kesalahan di sana.

Asal-usul dari informasi semacam ini, sebagaimana kita tahu, adalah
Kristologi, yaitu kajian tentang Kristen yang dilakukan oleh umat
Islam untuk menjelek-jelekkan agama dan kitab suci Kristen.

Tindakan mencari-cari kesalahan dalam kitab suci ini bukan mustahil
ada juga pada pihak Kristen, terutama kalangan
fundamentalis-evangelis. Sebagaimana di Islam ada Kristologi untuk
mencari-cari kesalahan Kristen, begitu pula dalam Kristen ada pula
semacam Islamologi untuk mencari-cari kesalahan dan kelemahan Islam.

Selanjutnya baca di:

http://minhaj-al-aqilin.blogspot.com/



[wanita-muslimah] "Nyanyian" Para Mantan Islam dan Kristen

2007-12-31 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Diambil dari: http://ruzbihanhamazani.wordpress.com/

"Nyanyian" Para Mantan Islam dan Kristen

Ada fenomena menarik yang layak kita perhatikan sejenak: orang Kristen
pindah agama, masuk Islam, lalu kampanye ke mana-mana
menjelek-jelekkan "mantan" agamanya dulu. Sebaliknya, ada pula orang
Islam, keluar, lalu pindah ke Kristen dan menjelek-jelekkan Islam.
Fenomena ini lucu, sebab mengingatkan kita pada fenomena serupa yang
kita lihat dalam kehidupan kepartaian.

Dulu, di kampung saya, ada seorang kiai yang fanatik sekali dengan
Partai Ka'bah, yakni PPP. Begitu fanatiknya, sampai-sampai dia menuduh
kafir mereka yang mencoblos Golkar. Beberapa tahun kemudian, karena
satu dan lain perkara, ia loncat pagar meninggalakan PPP, dan tanpa
kikuk serta rasa malu bergabung dengan Golkar. Setelah di Golkar,
dengan sengit dan penuh semangat empat-lima ia menjelek-jelekkan PPP.
Masyarakat akhirnya tahu sejauh mana kualitas kiai semacam itu.

Inilah fenomena yang kita lihat pada orang seperti Irena Handono.
Konon ia mantan biarawati, keluar dari Kristen, lalu masuk Islam.
Setelah itu, dengan penuh semangat ia menjelek-jelekkan Kristen. Tentu
orang Islam senang sekali mendengar mantan Kristen menjelek-jelekkan
agama itu, "Tuh lihat, orang Kristen aja menjelek-jelekkan agama itu.
Berarti agama Yesus ini memang salah."

Fenomena ini juga terjadi untuk kasus sebaliknya. Ada orang yang
namanya Muhammad Ali Makrus al-Tamimi. Konon, ini orang Arab. Melihat
nama marganya, al-Tamimi, tampaknya orang ini memang keturunan Arab,
meskipun masih harus dibuktikan. Menurut sas-sus yang belum tentu
benar, ia pernah bergabung dengan FPI. Wow! Mantan FPI masuk Kristen.
Ini benar-benar memenuhi prinsip pemberitaan yang laku di pasar, "A
man bites a dog!" Kalau ini benar, tentu menarik sekali. Orang Kristen
tentu senang bukan alang-kepalang, "Nih, orang FPI yang
"fundamentalis" aja bertobat dan mengikuti jalan Yesus. Berarti jalan
Yesus memang benar adanya."

Baik ceramah Irena maupun Al-Tamimi beredar luas di pasaran dalam
bentuk kaset, VCD, DVD, juga transkripsi di internet. Irena bahkan
menerbitkan sejumlah buku. Saya mendengarkan dan membaca beberapa.
Kesan pertama saya secara spontan: keduanya tidak memiliki pengetahuan
yang mendalam baik tentang agama yang dulu dipeluknya, apalagi agama
yang baru diikuti. Apa yang mereka utarakan baik mengenai "isteri
lama" atau "isteri baru", sama-sama dangkal. Orang awam yang suka
dengan sensasi boleh jadi tertarik dengan ceramah apologetik semacam
itu. Tetapi ceramah dan tulisan mereka sama sekali tak membantu
masing-masing pihak dalam Islam dan Kristen untuk memiliki pemahaman
yang lebih baik dan simpatik mengenai pihak lain.

Kalau orang hendak belajar Islam yang baik, tentu harus membaca
sumber-sumber dari Islam sendiri, penafsiran yang ditulis oleh sarjana
Islam. Begitu pula, kalau anda mau belajar Kristen dengan baik,
dengarkanlah apa kata orang "dalam" Kristen sendiri, bagaimana para
"exegete" atau penafsir Injil memahami ayat-ayat dalam kitab suci itu.
Sebagaimana lucu sekali memahami Islam dari orang yang benci Islam,
begitu pula sangat lucu jika orang Islam memahami Kristen melalui
sumber-sumber yang benci Kristen.

Do I make myself clear? Oke, saya akan berikan beberapa contoh sederhana.

Irena Handono, misalnya, menulis buku untuk menjawab buku polemis
karangan seorang pendeta "fundamentalis-evangelis" dari Amerika,
Robert Morey, "The Islamic Invasion: Confronting the World's Fastest
Growing Religion". Buku ini konon diterjemahkan oleh kalangan Kristen
dan disebarkan ke mana-mana sebagai semacam polemik-tandingan dari
pihak Kristen terhadap Islam. Kalau orang luar Islam mau belajar
tentang Islam, tentu buku Morey bukanlah rujukan yang baik. Begitu
juga ketika seseorang mau belajar Kristen dengan baik, tentu buku-buku
polemik karangan orang-orang macam Ahmad Deedat atau Irena Handono
sendiri bukan sumber yang tepat. Dua-duanya adalah sumber informasi
yang bias, bahkan penuh kebencian.

Sejarah hubungan Islam dan Kristen memang sarat dengan kecurigaan,
bahkan kebencian. Orang Islam menuduh pihak Kristen melakukan
disinformasi dan kampanye buruk mengenai Islam, tetapi orang Islam
lupa bahwa mereka juga melakukan hal yang sama pada Kristen. Kalau
umat Islam dan Kristen hendak membangun dialog yang simpatik, saran
saya hanya satu: baik bukunya Deedat dan Morey sebaiknya
diistirahatkan di pojok kamar, masukkan dalam koper, dan bacalah
buku-buku yang ditulis dengan sungguh-sungguh, mendalam, dan simpatik
mengenai dua agama itu.

Kalau mau, boleh juga dibaca buku perbandingan agama yang ditulis
dengan simpatik, seperti bukunya Houston Smith, The Religions of Man,
terbit pertama kali pada 1958. Belakangan, judul buku ini diubah
menjadi "The World's Religions: Our Great Wisdom Traditions". Judul
yang lama dianggap kurang sensitif terhadap aspek jender. Buku ini
sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada dekade 80an oleh
Djohan Effendi, terbit oleh Penerbit Obor. Dengarlah salah satu
kalimat 

[wanita-muslimah] Nota Buat Adian Husaini

2007-12-29 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Diambil dari: http://minhaj-al-aqilin.blogspot.com/

Nota Buat Adian Husaini

Oleh Ruzbihan Hamazani

Adian Husaini adalah salah satu penulis yang sangat digemari banyak
kalangan Islam. Ia menulis rutin setiap minggu di Majalah
Hidayatullah. Kolom-kolom mingguannya dibahas di Radio Dakta. Sebagai
bekas wartawan, ia memang memiliki ketrampilan menulis yang cukup
baik, enak dibaca, dan renyah. Kelemahan Adian hanya satu: sering
memeragakan logika yang janggal. Ala kulli hal, salut untuk Adian Husaini.

Baru-baru ini, ia menulis sebuah kolom di situs Hidayatullah,
"Mitos-Mitos tentang Perayaan Natal Bersama". Tulisan ini beredar di
banyak milis. Dalam tulisannya itu, ia mengkritik Prof. Din Syamsuddin
yang menghadiri Perayaan Natal Bersama. Tulisan pendek ini ingin
sekedar memberikan catatan pada kolomnya itu.

Tokoh kerukunan?

Saya ingin mulai dengan hal yang sederhana. Adian mengenalkan dirinya
di ujung tulisan sebagai Wakil Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama
MUI Pusat. Saya berteriak dalam hati: What? Bagaimana orang seperti
Adian menjadi seorang pejabat penting di MUI pusat untuk mengurus soal
kerukunan umat beragama? Apakah saya tak salah? Apakah kata
"kerukunan" mempunyai arti lain di sini? Kata "kerukunan" berasal dari
akar kata "rukun" yang artinya kira-kira laras, harmonis, serasi,
damai, dsb. Kata rukun berlawanan dengan sejumlah kata lain: tengkar,
cekcok, curiga, dst.

Setahu saya, tulisan-tulisan Adian Husaini selama ini penuh dengan
rasa curiga pada agama lain, terutama Kristen, nyinyir pada
kelompok-kelompok Islam yang memperjuangkan dialog antaragama dan
pluralisme, dst. Dia dulu juga pernah menjadi salah satu pengurus
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), lembaga Islam yang kita kenal
membenci orang Kristen, dan selalu dengan mudah menuduh pihak "lawan
debat" dengan istilah antek Yahudi (seperti terjadi pada Cak Nur).
Bagaimana orang dengan rekam jejak seperti ini diserahi tugas untuk
mengurus kerukunan antar umat beragama? Apakah ini tidak sama dengan
meminta seorang koruptor menjadi anggota KPK? Apakah mungkin sapu
kotor membersihkan lantai? Bukankah faqid al-shai' la yu'thihi, kata
pepatah Arab (orang yang tak punya sesuatu, tak akan bisa memberikan
sesuatu itu)?

Nada tulisan Adian soal mitos-mitos perayaan Natal bersama itu
sendiri, seperti anda bisa baca, kuat sekali diwarnai dengan nada
eksklusivisme, curiga pada kelompok lain, dan sama sekali antidialog.

Jika MUI memang benar-benar memiliki komitmen untuk membangun
kerukunan antaragama di Indonesia, tampaknya lembaga itu perlu
berpikir ulang untuk mempertahankan Adian Husaini dalam komisi
kerukunan tersebut. Alih-alih memperjuangkan kerukunan, orang seperti
Adian ini hanya akan mempertahankan kecurigaan dan kebencian. Kecuali
jika MUI memang niatnya sejak awal adalah mendirikan Komisi Kecurigaan
Umat Beragama. Jika benar demikian, tentu saya seratus persen
mendukung Adian Husaini bertahan selama-lamanya di sana.

Mitos Adian atau mitos sungguhan?

1.

Adian mengemukakan sejumlah mitos di sekitar perayaan natal bersama
(PNB). Sekarang marilah kita memeriksa satu per satu mitos-mitos yang
dikemukakan oleh Adian.

Pertama, dia mengatakan bahwa ada mitos tentang keharusan mengikuti
PNB. "Mitos ini seperti sudah begitu berurat berakar, bahwa PNB adalah
enak dan perlu," ujarnya. Saya sungguh tak tahu, dari manakah Adian
memetik mitos ini: Apakah dari pohon mangga di belakang rumahnya, atau
dari kebun milik temannya? Tak ada seorang pun mewajibkan ikut
perayaan Natal bersama. Orang boleh ikut, boleh tidak. Tak ada
undang-udang yang mengharuskan, juga tak ada kewajiban sosial untuk
melakukannya. Teman-teman saya yang beragama Kristen sama sekali
mengerti jika saya tak ikut perayaan Natal, karena khawatir dianggap
memaksakan iman. Tetangga saya yang Kristen yang hampir setiap tahun
mengucapkan Selamat Idul Fitri tak pernah meminta "balas jasa" kepada
saya untuk mengucapkan Selamat Natal setiap bulan Desember tiba.

Jadi, dari mana Adian dengan begitu cemerlangnya menemukan mitos ini?
Jika mitos ini benar-benar ada, tentu Adian layak mendapat
pernghargaan yang setinggi-tingginya atas penemuan yang cerdas ini.
Mungkin ia layak dimasukkan di musium rekor Indonesia (MURI). Yang
sungguh menakjubkan, Adian mengatakan bahwa mitos ini telah berurat
berakar dalam masyarakat. Saya tak tahu, masyarakat mana yang sedang
dibicarakan Adian.

Jadi, apa yang sesungguhnya terjadi dalam masyarakat?

Istilah Perayaan Natal Bersama sebetulnya mudah ditelusuri
asal-usulnya. Masyarakat kita mengenal adat-bertetangga yang bentuknya
macam-macam. Kalau anda hidup di desa, adalah hal yang lumrah jika
tetangga anda sedang punya perhelatan, anda diundang untuk datang
dalam acara itu. Adat seperti ini berlaku tanpa mengenal perbedaan
agama. Kalau tetangga saya yang Kristen sedang "mantu" dia akan
mengundang saya. Saat saya mengadakan pertemuan RT di rumah yang
kadang disertai dengan membaca ratib, barzanji atau yasinan, saya juga
akan mengudang tetangga saya yang K

[wanita-muslimah] Ingin mendapatkan artikel2 bermutu tentang Islam?

2005-11-23 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Ingin mendapatkan artikel-artikel yang bermutu tentang Islam?

Silahkan daftar di milis berikut ini: 

http://groups.yahoo.com/group/bacaan-islam-bermutu/





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Ingin mendapatkan artikel2 bermutu ttg Islam?

2005-11-17 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Ingin mendapatkan artikel-artikel yang bermutu tentang Islam?

Silahkan daftar di milis:

http://groups.yahoo.com/group/bacaan-islam-bermutu/





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Ingin mendapatkan artikel2 bermutu ttg Islam?

2005-11-17 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Ingin mendapatkan artikel-artikel Islam yang bermutu?

Silahkan daftar di milis berikut:

http://groups.yahoo.com/group/bacaan-islam-bermutu/






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Kanker "TTT" dan vaksin "T"

2005-10-18 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Assalamu 'alaikum,
Kondisi umat Islam sekarang ini tidak seluruhnya menggembirakan. 
Dalam banyak lapangan kehidupan, umat Islam mengalami banyak 
ketertinggalam, keterbelakangan, kemunduran, terutama yang lebih 
mencolok adalah kemunduran dalam bidang pendidikan. Ini 
mengakibatkan kebodohan merajalela dan meruyak di kalangan umat 
Islam. Kebodohan inilah yang melahirkan sikap-sikap yang kemudian 
tidak sesuai dengan ajaran Islam sendiri.

Islam adalah agama yang mengajarkan cinta ilmu. Mencari ilmu adalah 
imperatif atau kewajiban moral yang harus ditunaikan sepanjang 
hidupnya. "Thalabul 'ilmi faridlatun 'ala kulli muslimin wa 
muslimatin," demikian sabda Nabi. Mencari ilmu adalah kewajiban bagi 
umat Islam, laki atau perempuan.

Etos mencintai ilmu sangat ditekankan oleh Islam, dan karena itulah 
pada zaman keemasannya, Islam melahirkan peradaban yang menjulang 
tinggi, dengan landasan utamanya adalah pengetahuan dan ilmu. 
Lahirlah sarjana besar dalam pelbagai lapangan ilmu pengetahuan. 
Tiada bidang pengetahuan yang tak disentuh oleh para sarjana Islam 
pada masa keemasan peradaban Islam yang merentang dari abad 8 hingga 
12 M.

Salah satu warisan penting dari peradaban ilmu ini adalah sikap 
menerima perbedaan. Dalam sejarah Islam, dikenal apa yang disebut 
dengan "adabul khilaf", atau etika berbeda pendapat. Perbedaan 
pendapat adalah sesuatu yang menyuburkan tumbuhnya ilmu, dan 
kemajuan Islam pada zaman itu dicapai justru karena pendapat-
pendapat yang berbeda itu dimungkinkan untuk tumbuh.

Sekarang, etos itu mulai pudar. Di dalam tubuh umat Islam sendiri 
sekarang muncul sikap-sikap yang serba absolutistik, yakni ingin dan 
merasa benar sendiri, menyalahkan orang lain. Gejala takfir, atau 
mengkafirkan sesama Muslim yang berbeda pendapat, muncul di mana-
mana, mulai dari Timur Tengah hingga ke kawasan Melayu seperti 
Indonesia. Gejala untuk mudah menganggap orang lain murtad juga 
meruyak di mana-mana. Sedikit berbeda, seseorang dengan mudah 
menganggap sahabatnya sendiri sebagai murtad dan keluar dari Islam. 
Gejala ini saya sebut "tardid" atau menganggap orang lain murtad.

Gejala lain adalah suka menganggap orang lain yang berbeda sebagai 
melakukan bid'ah. Bid'ah artinya adalah sesuatu yang baru yang tidak 
pernah dicontohkan oleh Rasul. Dalam sebuah hadis, Nabi bersabda 
bahwa "iyyakum wa muhdatsatil umur, fa inna kulla muhdatsatin 
bid'ah, wa kulla bid'atin dlalalah, wa kulla dlalatin fin nar". 
Artinya: hati-hatilah kalian pada hal-hal yang baru (dalam agama), 
sebab setiap hal yang baru adalah bid'ah, sementara setiap bid'ah 
adalah sesat, dan setiap kesesatan akan berujung di neraka".
Beberapa kelompok dalam Islam ada yang dengan mudah menyebut 
kelompok lain bid'ah dan dengan demikian akan masuk neraka. Istilah 
bid'ah memang dengan mudah disalahgunakan oleh setiap kelompok untuk 
menyerang kelompok lain.

Gejala ini saya sebut "tabdi'" atau pembid'ahan. Jadi kita punya 
tiga gejala yang sekarang ini berkembang dalam tubuh umat Islam, 
yaitu "TTT" (baca: tripel-ti): takfir, tardid, dan tabdi'. Ini semua 
adalah kanker yang pelan-pelan akan menggerogoti Islam sendiri dalam 
jangka panjang. Ujung dari penyakit ini adalah "tabdid" atau 
perusakan Islam, dan bukan "tajdid", yakni memperbaharui semangat 
Islam. Sebab kanker "TTT" itu akan membuat umat Islam saling 
tengkar, merasa benar sendiri, dan gemar menggunakan kata-kata kotor 
terhadap kelompok lain yang berbeda.

Salah satu contoh kegemaran memakai kata-kata kotor adalah 
penggunaan istilah "SEPILIS" yang merupakan singkatan dari 
sekularisme, pluaralisme, dan liberalisme. Istilah ini dipakai oleh 
kalangan yang tak suka dengan kalangan Muslim di Indonesia yang 
mengampanyekan pluralisme. Meskipun saya tidak sepakat dengan semua 
gagasan yang diusung oleh para intelektual Muslim pluralis, tetapi 
memakai istilah "SEPILIS" atau "kaum SEPILIS" untuk mengkritik, atau 
bahkan meledek, kelompok Muslim pluralis adalah tindakan yang 
menjauhi adab Islam. Tindakan semacam itu jelas menyalahi firman 
Tuhan dalam Surah Al Hujurat (49:11), "wa la talmizu anfusakum wa la 
tanabazu bil alqab".

Abdullah Yusuf Ali, salah satu penerjemah Quran ke dalam bahasa 
Inggris yang otoritatif, menerjemahkan ayat ini sebagai 
berikut, "Nor defame nor be sarcastic to each other, nor call each 
other by (offensive) nicknames". Artinya: tidak boleh kalian saling 
mencemarkan nama baik, bersikap sarkastik, juga tidak boleh saling 
menyebut satu dan yang lain dengan nama-nama yang menyinggung 
perasaan.

Ajaran Islam yang sangat mulia ini tampaknya mulai dilupakan oleh 
beberapa kelompok umat Islam. Sikap saling mencerca, saling meghina, 
saling melontarkan kata-kata keras, saling menyebut kawan sesama 
Muslim dengan sebutan-sebutan yang sarkastik, sekarang ini 
menggejala di mana-mana. Istilah SEPILIS adalah salah satu gejala 
seperti itu. Amat menyedihkan bahwa istilah itu dipakai bukan saja 
oleh umat Islam yang awam, tetapi oleh sebagian tokoh Islam yang 
d

[wanita-muslimah] Pandangan kaum salafi -- Sumber perpecahan?

2005-10-11 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Saya mendapatkan artikel karangan salah satu tokoh penting gerakan 
salafi di Indonesia, Ja'far Umar Thalib. Saya coba forward di bawah 
untuk menjadi bahan kajian kritis bagi anggota milis di sini.

Salah satu kleim orang Salafi adalah bahwa mereka ini ingin kembali 
kepada ajaran salaf, yakni ajaran Islam sebagaimaan dipahami Nabi, 
sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Islam sebagaimana dipahami 
oleh generasi awal itu dianggap sebagai Islam yang paling benar.

Tentu, kita, sebagai orang Islam, tiada menyangkal sedikitpun bahwa 
Islam sebagaimana dicontohkan oleh generasi salaf itu adalah Islam 
yang layak menjadi panutan kita. Mereka adalah generasi yang masih 
dekat dengan sumber suci Islam, masih dekat dengan Nabi panutan 
kita. 

Tetapi, kalau kita baca nada karangan Ja'far ini, terutama yang 
berkaitan dengan hubungan antar sesama golongan Muslim, juga dengan 
golongan di luar Islam, sangat eksklusif sekali. Nada seperti inilah 
yang bisa menimbulkan sikap paling benar sendiri, mudah menghakimi 
kelompok lain. Itulah yang terjadi sejak dulu dengan orang-orang 
yang mengaku salaf. Dan luluhur mereka, yakni Ibn Taymiyah, Ibnul 
Qayyim al Jauziyyah, dan diteruskan oleh Muhammad bib Abdul Wahhab, 
sejak dulu memang sangat sengit terhadap sesama kelompok Islam. 

Saya mengikuti salaf. Tetapi kalau salaf dijadikan alat untuk merasa 
paling benar sendiri seperti gaya Ja'far itu, maka sesungguhnya 
salafi semacam itu yang paling potensial menimbulkan perpecahan umat 
Islam, terutama di Indonesia. 

Saya melihat, sekarang ini banyak orang di Indonesia yang "kepincut" 
dengan gerakan salafi hanya gara-gara retorika gerakan ini yang 
menggunakan pendapat-pendapat ulama salaf, dan karena itu kelihatan 
paling Islam. Saya melihat, model salafi seperti dikembangkan oleh 
Ja'far itu sangat potensial memecah belah umat Islam.

Ada orang lain yang juga kelihatannya salafi, karena sering mengutip 
pendapat Ibn Taymiyah dan Ibnul Qayyim, yaitu Hartono A. Jaiz yang 
buku-bukunya, karena mengandung banyak provokasi, banyak dibaca dan 
menarik perhatian sebagaian umat Islam. Contoh salafi yang bagi 
saya "keblinger" adalah seperti Hartono itu: semua kelompok 
disesatkan. Persis seperti Ja'far yang menganggap orang-orang salafi 
yang terpengaruh oleh pikiran Ikhwan sebagai "sururi", dan gerakan 
sururiyyah serta hizbiyyah di mata orang-orang salafi seperti Ja'far 
dianggap sebagai sama bahayanya dengan kekufuran itu sendiri. 

Saat ini, sikap yang paling baik dan harus dikembangkan umat Islam 
adalah menghargai perbedaan, mengembangkan sikap ukhuwwah, dan 
menghindari sebisa mungkin penyesatan sesama saudara Muslim. Saya 
menghargai gerakan salafi, tetapi sikap orang-orang salafi yang 
puritan, merasa paling Islam, dan mudah menyesatkan kelompok lain --
sikap-sikap yang sekarang menular ke banyak kalangan Islam saat ini--
 sangat berbahaya kalau tidak dikritik.

In uridu illal ishlah, wa ma taufiqi illa billah.

ahmad

*

PRAHARA DAKWAH SALAFIYAH DI INDONESIA

Oleh: Al Ustadz Ja'far Umar Thalib

 

Dalam tulisan ini saya berupaya mendudukan berbagai bentuk kerancuan 
yang sempat menghinggapi pemahaman Salafiyyah Ahlus Sunnah wal 
Jama'ah agar kiranya menambah kejelasan bagi pembaca sekalian, bahwa 
kesan perpecahan yang muncul di mata masyarakat itu sesungguhnya 
tidaklah benar. Yang benar ialah adanya kesimpangsiuran pada 
sebagian orang yang mengaku berpemahaman Salaf, tetapi sesungguhnya 
pemahamannya sudah terkontaminasi oleh berbagai penyimpangan.

 

Dakwah Salafiyah Ahlus Sunnah wal Jama'ah telah merambat 
di banyak wilayah di Indonesia dan sekitarnya sejak dulu kala.[1] 
Namun digenerasi ini, dakwah yang mulia ini telah terkontaminasi 
(yakni terkena berbagai kerancuan) oleh berbagai pemikiran lain yang 
menyimpang dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Berbagai kerancuan yang 
menghinggapi dasar pemahaman Dakwah Salafiyah akhir-akhir ini di 
Indonesia, banyak menimbulkan kesan adanya perpecahan di kalangan 
Salafiyyin (para penganut pemahaman Salafus Sholeh). Kesan-kesan 
perpecahan itulah yang saya maksudkan dengan prahara Dakwah 
Salafiyah di Indonesia.

 

Dalam Tulisan ini saya berupaya mendudukan berbagai 
bentuk kerancuan yang sempat menghinggapi pemahaman Salafiyah Ahlus 
Sunnah wal Jama'ah agar kiranya menambah kejelasan bagi pembaca 
sekalian, bahwa kesan perpecahan yang muncul di mata masyarakat itu 
sesungguhnya tidaklah benar. Yang benar ialah adanya kesimpangsiuran 
pada sebagian orang yang mengaku berpemahaman Salaf, tetapi 
sesungguhnya pemahamannya sudah terkontaminasi oleh berbagai 
penyimpangan. Adapun berbagai kerancuan itu adalah sebagai berikut:

 

Salafiyatul Aqidah Ashriyatut Tandhim wal Harakah, yakni 
suatu pergerakan yang pemahaman aqidahnya mengambil dari aqidah 
Salaf, sedangkan sistem pergerakannya memakai sistem kekinian. Yang 
dimaksud dengan ungkapan ini ialah upaya menggabungkan berbagai pola 
dakwah antara Sal

[wanita-muslimah] Bencana di Pakistan -- Karena Ahmadiyah ditembaki?

2005-10-09 Terurut Topik ahmadbadrudduja
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Menurut laporan terakhir, bencana gempa bumi di Pakistan saat ini 
sudah merenggut 30.000 korban nyawa, angka yang fantastis, meskipun 
masih di bawah korban tsunami, tetapi jelas jauh di atas korban 
badai Katrina dan Rita di New Orleans.

Kita doakan, semoga korban diterima oleh Allah swt. sebagai syahid, 
dan keluarga mereka memperoleh ketahanan mental serta kesabaran.

Dulu, waktu tsunami melanda Aceh, banyak orang Islam, mulai dari 
para kiai, dai, ustaz, hingga orang awam, yang mengatakan bahwa 
tsunami adalah peringatan dari Allah karena masyarakat Aceh kurang 
sungguh-sungguh melaksanakan Syariat Islam. Ada yang mengatakan, 
karena untuk pertama kali, di Aceh diselenggarakan perayaan natal. 
Ada yang mengatakan karena muda-mudi Aceh sudah mulai berpakian tak 
sesuai dengan Islam. Seorang dai kondang dari Timur Tengah 
mengatakan, bencana tsunami yang melanda, antara lain, Phuket, 
Thailand, adalah sebagai pelajaran buat kawasan yang menjadi obyek 
turisme dan dengan demikian juga menjadi pusat maksiat itu. Seorang 
ulama dari Saudi mengomentari bahwa bencana Katrina di New Orleans, 
AS, adalah peringatan Allah terhadap AS karena sikapnya yang adigang-
adigung selama ini.

Kita tidak tahu, apakah keterangan itu benar atau tidak. Yang jelas, 
bencana sudah terjadi, kita, sebagai sesama manusia, wajib mendoakan 
mereka yang menjadi korban agar Tuhan menerima amal mereka, agar 
keluarga mereka tabah dan mendapat "consolation" yang setimpal. 
Perkara bencana itu terjadi karena apa, kita semua serahkan kepada 
Allah, karena itu adalah rahasiaNya.

Tetapi, saya tergelitik untuk ingin mendengar apa kata para ustas, 
kiai, dan dai yang dulu pernah mengatakan bahwa tsunami itu terjadi 
karena ini atau itu. Apa kata mereka tentang bencana di Pakistan 
ini, negeri Islam, yang konstitusinya Islam, melaksanakan syariat 
Islam (walau pun masih belang bonteng), dan resmi menjadikan Islam 
sebagai agama negara?

Saya berandai-andai saja. Apakah bencana di Pakistan ini ada 
kaitannya dengan sikap umat Islam di Pakistan yang memusuhi orang-
orang Ahmadiyah selama ini. Berkat tekanan Partai Islam Jamaat-i 
Islam-i yang fundamentalis, sejak beberapa tahun lalu, pemerintah 
Pakistan menganggap Ahmadiyah sebagai di luar Islam, dan digolongkan 
sebagai "kelompok minoritas non-Muslim". Beberapa waktu lalu ada 
berita serangan dan penembakan masjid Ahamadiyah di Pakistan yang 
merenggut 8 nyawa (beritanya lihat di bawah). Sikap permusuhan 
terhadap Ahmadiyah seperti ini sudah berlangsung lama di Pakistan, 
selain permusuhan orang-orang Sunni terhadap Syi'ah dan juga 
sebaliknya.

Apakah bencana di Pakistan ada kaitannya dengan sikap umat Islam 
yang suka menyerang kelompok yang berbeda seperti ini, sebagai 
pelajaran dari Allah agar mereka ingat bahwa "innamal mukminuna 
ikhwatun", sesungguhnya sesama orang beriman adalah saudara? Jarak 
antara kejadian penembakan terhadap orang-orang Ahmadiyah dan 
bencana gempa itu begitu dekatnya, hanya berselang beberapa hari 
saja. Apakah ada kaitannya? Apakah ini peringatan dari Allah kepada 
orang-orang yang sok benar selama ini?

Saya hanya berandai-andai saja. Saya hanya ingin dengar, apa lagi 
yang dikatakan oleh para ustaz dan dai di banyak negeri Muslim yang 
suka berandai-andai tentang bencana alam itu. 

Kita semua tak tahu. Wallahu a'lam bisshawab.

ahmad

==


http://www.liputan6.com/view/9,110414,1,0,1128738960.html

Luar Negeri

Pakistan
Masjid Ahmadiyah di Pakistan Ditembaki, Delapan Tewas

08/10/2005 09:20

Delapan orang tewas dan 19 lainnya luka-luka ketika sebuah masjid 
milik Jemaah Ahmadiyah di Desa Mong, sekitar 250 kilometer dari ibu 
kota Islamabad, Pakistan, dihujani tembakan oleh tiga pria bertopeng.

Liputan6.com, Mong: Tiga orang melepaskan tembakan di dalam sebuah 
masjid milik Jemaah Ahmadiyah di Desa Mong, sekitar 250 kilometer 
dari ibu kota Islamabad, Pakistan, baru-baru ini. Akibatnya, delapan 
orang tewas dan 19 lainnya luka-luka.

Penembakan dilakukan tiga pria bertopeng yang menaiki sepeda motor. 
Saat itu di dalam masjid terdapat puluhan orang. Imam masjid 
menuturkan ketika penembakan usai, yang terdengar hanya tangisan 
orang-orang yang ketakutan.

Menurut polisi, penyerangan terhadap Jemaah Ahmadiyah mungkin 
bermotif sektarian. Serangan ini berbarengan dengan peringatan dua 
tahun meninggalnya Maulana Azam Tariq, pemimpin kelompok Sipah-e-
Sahaba. Organisasi ini dituding membunuh ratusan penganut Islam 
Syiah, Kristen dan pemeluk Ahmadiyah.(MAK/Rcm










 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/