Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
Pak Teo, ma'af ikutan. :-) Qur'an nyontek injil, injil nyontek Taurat, Taurat nyontek Kitab Mesir Kuno, darimana sumber berita ini? Nggak ada saling nyontek, yang ada saling melengkapi. Sumbernya sama pak, dari Allah Swt. Sampean percaya kan Taurat, Injil, Qur'an dari Allah, koq dibilang menyontek? :-) Bahasanya yang enak dong ditulis pak. Ma'af pak, saya mau nanya anda ini orang islam atau gimana? Kalau seperti ini bahasa sampean, bilang nyontek, mitos, klenik, saya ragu anda orang Islam. ma'af saya cuma mampu menduga. Tapi kalau benar, apa boleh ya milis ini anggotanya siapa aja boleh masuk, yang non mulism juga? Demikian pertanyaan ini saya ajukan untuk pada moderator. Ma'af jangan kecewa jangan tersinggung, cuma bertanya karena nggak paham. :-) - Original Message - From: "noteokrasi" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, November 21, 2005 6:46 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Mitos? > Orang Yahudi, Nasrani dan orang Islam itu mengimani Nabi Adam dan Nabi > Adam tertulis dalam kitab ketiga Agama tersebut. > Dimas Teo pernah baca Taurat, Injil dan Al Qur'an engga ya? > > > Lik, > Qur'an itu nyontek Injil dan Injil nyontek Taurat yang juga nyontek > Kitab Mesir kuno yang juga ngarang (untuk nakut-nakutin rakyat yang > less-educated). So, semua mitos yang diyakini sebagai wahyu yang > disampaikan oleh malaikat itu ya sama dengan cerita tentang Nyi > Blorong. Namun demikian ya sah saja kalau masih ada orang moderen yang > mau percaya mitos itu. Monggo and enjoy deh. > > Nek saya, wong ndak tau dan ndak bisa nemu nalarnya, ya saya ndak mau > percaya klenik kayak gituan. Hehehe... > > Noteo > > > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > Yahoo! Groups Links > > > > > > > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu
Permisi neh pak, saya sedang bertanya pada neng Chae, tapi sampean motong. Saya sebenarnya nggak suka dipotong2 diskusi saya. Saya pengen memahami tulisan person, siapa menulis apa, saya pengen tulisannya itu dia pertanggungjwabkan. Respon saya pada neng Chae termasuk pada sampean, rupanya blum dilolosin moderator, berikut saya cc-kan ke sampean tanggapan saya atas tulisan sampean ini, biar sampean diskusi di japri aja dengan saya, karena moderator nggak izinin saya dikusi di milis. saya tunggu di japri aja. :-) 1. dari paparan ini, saya mau tanya, sampean percaya nggak Nabi Muhammad Saw itu ummi? 2. sampean nulis : Makanya saat ayat pertama kali turun "Iqra`", Nabi paham saat mendengarkan perintah "Iqra" tersebut, karena paham maka Beliau menjawab, "saya bukan orang yang bisa membaca. saya nanya : darimana sumbernya (dasar rujukanya) jawaban nabi saat diperintahin baca wahyu seperti itu? Setahu saya, Nabi menajwab, "Apa yang harus saya baca?", bukan seperti jawaban yang sampean kutipkan, tolong di kutipkan saya dalilnya, pak :-) - Original Message - From: "Aman FatHa" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, November 21, 2005 7:40 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu > Barangkali persepsi terhadap Ummi itu yang perlu diperjelas. Ummi itu tidak > pasti berarti tidak paham, juga tidak pasti berarti tidak menggunakan akal > dan pikiran. Terjemah literlek terhadap kata Ummi ke dalam bahasa Indonesia > adalah buta huruf. Dan bagi kita, secara sederhana dari kata ini dipahami > dalam bentuk yang identik dengan tolol atau bodoh. Memang ada kaitan antara > "membaca" dan "paham". Orang yang tidak membaca tidak akan paham, tentu > maksudnya tidak paham terhadap materi bacaan tersebut, tetapi dia bisa saja > paham dengan berpikir tentang sesuatu dimana sesuatu itu termuat dalam buku > bacaan. > > Pengertian Ummi sebenarnya hanyalah tidak bisa membaca dan menulis. > Seseorang Indonesia yang Ummi berarti dia tidak bisa membaca tulisan ini dan > juga tidak bisa menuliskannya. Sedangkan mengucapkannya atau berpikir > tentangnya, mungkin saja terjadi. Artinya, dia hanya tidak mengenal > huruf-huruf simbolisnya. Jadi, wahyu diturunkan bukan dalam bentuk simbolis > tertulis di atas kertas. Makanya saat ayat pertama kali turun "Iqra`", Nabi > paham saat mendengarkan perintah "Iqra" tersebut, karena paham maka Beliau > menjawab, "saya bukan orang yang bisa membaca." > > Karena itu, Ummi disebut sebagai salah satu mukjizat. Di dalamnya terdapat > kandungan bahwa wahyu memang benar-benar diturunkan dari Tuhan, bukan > karangan Muhammad. Maka jatuhlah tudingan kaum musyrik Arab, "Dia seorang > penyair." Ternyata wahyu itu mengandung nilai-nilai keindahan bahasa yang > mampu menandingi keindahan bahasa syair yang diagung-agungkan oleh orang > Arab waktu itu. Lebih mengagumkan lagi, wahyu itu tidak berbentuk syair. > Padahal bagi orang-orang Arab waktu itu, karya syair lebih tinggi dari karya > prosa. Setinggi-tingginya nilai karya prosa tidak akan pernah bisa > menandingi syair. Ternyata, al-Qur`an mengandung nilai bahasa yang sangat > tinggi, dan ternyata pula tidak berbentuk syair, sehingga membuat > pendengarnya terkesima. Bahkan dari orang-orang ingkar muncul pengakuan > terhadap ketinggian bahasanya. "Inna lafzhahu lahalawah(dst tidak apal > lagi)," kata Syu'bah bin Mughirah. Didengar oleh Abu Jahal, "Apa-apaan kamu > ini?! Kamu sudah terkena sihir Muhammad." Muncullah tudingan selanjutnya, > Muhammad penyihir. > > Terima kasih > Wassalam > > Aman > > - Original Message - > From: "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Cc: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Monday, November 21, 2005 10:32 AM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu > > > > ma'af neng saya mau nanya satu2, soalnya saya menjadi tambah bingung > > neh:-) > > > > 1. sampean nulis : Kalau melihat ayat di atas jelas sekali bahwa yang bisa > > mengambil pelajaran dari wahyu itu sendiri hanyalah terbatas kepada > > orang-orang berakal. > > > > saya nanya : > > aduh neng, koq kesimpulannya sepihak sih? masak cuma merujuk ayat itu > > langsung bilang "jelas sekali" (yakin bener) yang bisa mengambil pelajaran > > dari wahyu sendiri hanyalah terbats kepada orang2 berakal? > > Nabi Muhammad Saw katanya ummi, koq orang Islam mengambil wahyu dari blio? > > oya ummi itu berakal ngak sih, neng? eh maksudnya sudah memposisikannya > > dengan baik nggak sih? > > klo menurut pendapat pak Aman, untuk mau paham harus posisikan akal datas > > wahyu. persepsi saya akal erat kaitannya dengan paham (CMIIW pak Aman), > > sed
Re: [wanita-muslimah] Mimpi tentang negeri yang aman, tentram dan damai
ma'af neh pak, koq negara Indonesia berkeTuhanan berdasarkan Pancasila? artinya negara Indoensia (penghuninya termasuk kan, saya dan anda) Tuhannya pancasila? he-he... - Original Message - From: "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, November 21, 2005 6:02 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Mimpi tentang negeri yang aman, tentram dan damai > > Negara Indonesia itu bukan negara agama bukan pula negara sekuler > tapi negara berkeTuhanan berdasarkan Pancasila.Jadi agama tidak bisa > dipisahkan dari negara di Indonesia tapi juga agama tidak bisa terlalu > mendominasi bangsa ini.Hukum agama pada dasarnya juga memiliki > pengaruh di negri ini demikian juga hukum adat. > > MUI itu pada dasarnya cuma salah satu organisasi agama, agama lain > seperti kristen , katholik budha , hindu juga punya organisasi sejenis > dan sama-sama dapat pembiayaan dari negara. > > - Original Message - > From: "radityo djadjoeri" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; > <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Friday, November 18, 2005 2:06 PM > Subject: [wanita-muslimah] Mimpi tentang negeri yang aman, tentram dan damai > > > > > > 1. FPI (Front Pembela Islam) > > Bubarkan FPI tanpa syarat. Ulahnya hanya membuat masyarakat resah dan > jelas- > > jelas melanggar tatanan hukum. Anehnya mereka tak pernah ditindak tegas, > > karena kabarnya FPI dilindungi oleh tokoh-tokoh berpengaruh. Kehadirannya > > juga mencoreng nama agama Islam, seolah-olah umat Islam di Indonesia > menyukai > > tindakan yang anarkis. Apa yang mereka lakukan sebenarnya tak jauh beda > > dengan ulah teroris. Islam adalah ajaran agama untuk kita hayati, bukan > > untuk dibela secara membabi-buta. Kalau mereka masih tetap ngotot > beroperasi, > > jangan lagi pakai nama FPI, tapi pakai nama lain yang tidak membawa > > bendera Islam. > > > > 2. KTP > > Hapuskan pencantuman kolom isian Agama pada KTP. Segera praktikkan KTP > > Online agar tak lagi ada KTP ganda. Bahkan kini ada beberapa orang yang > > bisa memiliki 5 KTP dengan nama yang berlainan, seperti teroris, spion, > > politikus, calo-calo tanah, dan lainnya. > > > > 3. Departemen Agama > > Segera bubarkan Departemen Agama. Pemerintah tak perlu lagi mencampuri > urusan > > agama, tapi cukup mengurusi negara saja. Kembalikan keyakinan beragama ke > > hati sanubari masing-masing penganutnya, bukan lagi wewenang negara > > untuk mengaturnya. Bukan lagi pekerjaan pemerintah untuk mencacah > > berapa pemeluk agama A, B, C, D dan E. Bukan lagi tugas pemerintah untuk > > membatasi jumlah agama resmi. Penghapusan departemen ini juga akan > > mengurangi beban APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). > > > > Dengan bubarnya Departemen Agama, serahkan pengelolaan keberangkatan > > Haji ke Tanah Suci kepada swasta. Saya yakin, dengan dikelola oleh > > swasta sepenuhnya - tanpa dimonopoli oleh pihak-pihak tertentu - > > biayanya dapat ditekan lebih murah. Yang jelas, tak lagi dikorupsi > > karena dikelola secara profesional. > > > > 4. MAI (Majelis Agama Indonesia) > > Mengubah format MUI (Majelis Ulama Indonesia) menjadi Majelis Agama > > Indonesia (MAI) dengan cakupan yang lebih luas. Jadikan lembaga ini > > sebagai institusi independen yang menaungi keberagaman agama dan > kepercayaan > > yang ada di Indonesia, tanpa didanai lagi oleh Pemerintah. Di MAI, para > tokoh agama > > dapat mendiskusikan berbagai problematika kehidupan, khususnya yang > menyangkut peribadatan. > > > > Dengan bubarnya MUI, tak perlu lagi ada Sertifikat Halal. Penerbitan > sertifikat ini cuma jadi ajang proyek orang-orang MUI dan para calonya saja. > Coba tanyakan ke beberapa perusahaan yang sudah mengurus sertifikat > tersebut, berapa dana yang musti mereka gelontorkan ke MUI dan ke > oknum-oknum calo. Belum lagi > > kalau ada pengurus MUI yang minta jalan-jalan ke luar negeri dengan > > alasan untuk meninjau kantor pusat perusahaan yang mau mengurus Sertifikat > > Halal tersebut. Akan lebih mudah bila yang diberi label adalah > > makanan-makanan haram saja, karena jumlah itemnya lebih sedikit. > > Kalau kita lihat di Carrefour, makanan haram dan minuman beralkohol > > memiliki counter yang terpisah. > > > > Itulah empat resep yang diharapkan dapat membawa kehidupan bangsa > Indonesia > > menjadi lebih baik, diharapkan tak ada lagi gesekan-gesekan antar umat > beragama. > > Dengan berbagai langkah strategis itu, pemerintah dapat berkonsentrasi > pada tugas utama, yaitu bagaimana agar masyarakat dapat hidup lebih > sejahtera, dan membangun tanpa merusak. > > > > Apa arti sebuah negara kalau cuma menyengsarakan rakyatnya? Pemerintah > juga > > tentunya tak ingin disebut lintah pengisap darat rakyat dan julukan > > menyakitkan lainnya. Apa makna berbangsa dan bernegara kalau ternyata kita > malah terpecah-pecah hanya karena gesekan agama, suku, dan ras? Pikiran dan > tenaga kita seolah terkuras habis hanya mengurusi hal-hal yang sebenarnya > tak perlu muncul itu, sehingga negara ini terus saj
Re: revisi : Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah "Mentari"
pak Aman, saya mencoba mengaktualisasikan posisi akal dan wahyu dalam kaitannya dengan prinsip dasar iman dan kesempurnaan iman yang sampean sebut model matematis, tapi kayaknya sampean kurang berkenan. well, straight to the point : kongkritnya gimana 'wahyu diatas akal' dan 'akal diatas wahyu' ? Nggak usah panjang2, satu kalimat aja, terserah berapa baris:-) saya agak tulialit semakin banyak sampel (kisah) semakin membingungkan, semakin banyak muncul pertanyaan dibenak saya. ma'af terbiasa dengan model diskusi di TV. presenter TV suka nyuruh singkat padat karena waktu katanya walau disini kita nggak kejar waktu, tapi saya yakin sampean cukup cerdas memaparkan kalimat substansial singkat dan padat. ok, ditunggu dan thanks kalau berkenan dijawab :-) - Original Message - From: "Aman FatHa" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, November 21, 2005 4:40 PM Subject: Re: revisi : Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah "Mentari" > Duh aduh, Pak. Rupanya sampean senang model-model berpikir matematis ya -:). > Begini ya: > Di dalam Islam kita kenal dengan yang namanya Ushul Akidah. Itulah yang kita > sebut dengan prinsip dasar Iman. > 1. Beriman kepada Allah > 2. Beriman kepada Malaikat > 3. Beriman kepada Kitab-Kitab > 4. Beriman kepada Rasul-Rasul > 5. Beriman kepada Hari Akhir > 6. Beriman kepada Qadar khairihi wa syarrihi > 7. Tidak mengingkari ma huwa ma'lumun minaddin bi dharurah. > Jadi jelas, prinsip dasar iman itu bukan rumusan matematis yang sampean olah > (a. Prinsip dasar keimanan = menempatkan wahyu diatas akal dan b. > Kesempurnaan iman = menempatkan akal diatas wahyu). Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah "Mentari"
pak Aman, mau tanya neh : 1. menurut sampean, wahyu yang tidak mutlak atau akal yang tidak mutlak? atau gini enaknya : yang menerima dan menyampaikan wahyu (Nabi Muhammad) yang tidak mutlak atau ummat yang tidak mutlak? 2. wahyu itu mutlak nggak sih, pak? 3. mutlak itu apah? saya bertanya keliatan bloon, karena bingung banyak hal. Bismillah ane dalam upaya memahami:-) - Original Message - From: "Aman FatHa" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Sunday, November 20, 2005 12:33 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah "Mentari" > Poin yang Sampean ambil adalah betapa tidak mutlaknya kemampuan akal dalam > memahami/mengurai wahyu, menurut saya memang itu yang selama ini ditekankan. > Dan menurut saya juga, ketidakmutlakan itulah yang menyebabkan munculnya > perbedaan pendapat dalam banyak hal. Bisa kita lihat misalnya dalam contoh > sederhana, kata qur`un yang merupakan homonim (Musytarak) bermakna haid dan > suci. Apa tujuan wahyu sebenarnya yang menyatakan masa iddah wanita yang > bercerai itu 3 kali quru`. Kalau memang maksudnya 3 kali haid kenapa tidak > disebutkan 3 kali haid saja. Pertanyaan seperti ini--saya yakin-- yang > kemudian memunculkan prinsip perbedaan adalah rahmat. Memang ulama dahulu > tidak mempertanyakan kenapa wahyu menggunakan kata itu. Mereka hanya > menyelami maknanya dan kebetulan ulama A mendapatkan bahwa kata qur`un lebih > banyak digunakan dalam makna suci lalu lebih berat mengambil maknanya yang > satu ini. Ulama B mendapatkan bahwa kata itu lebih banyak digunakan dalam > makna haid lalu lebih berat mengambil maknanya yang ini. Muncullah perbedaan > pendapat tentang masa iddah wanita. Kita tidak tahu, yang mana yang dimaksud > oleh wahyu yang sebenarnya. Namun kata itu adalah benar dan sah sebagai kata > homonim yang bermakna haid dan bermakna suci. Ini contoh sederhana. > > Dalam wacana lebih luas, bagi saya justru ketidakmutlakan akal dalam > memahami wahyu itu adalah faktor pertama dan utama yang mendorong para ulama > untuk terus menerus melakukan pengkajian hingga mengalami kemajuan yang > pesat pada abad ke-3 dan ke-4 H. Dahulu, Abu Bakar tidak tahu makna "abba" > pada ayat "wa faakihatan wa abba." Dia bertanya kepada seseorang. (Ini versi > yang disampaikan oleh Jum'ah Amin Abdul Aziz, kebetulan baru hari ini saja > saya baca). Versi yang pernah saya baca dahulu, sebenarnya adalah Umar Ra. > Dia bertanya dari atas mimbar tentang makna kata ini. Lalu seseorang yang > tampak orang kampung berdiri dan menjelaskan maknanya. Umar Ra memintanya > untuk memberikan bukti dalam pemakaian Arab. Orang tersebut mengajukan > syair. Umar Ra lalu percaya bahwa memang itu maknanya. > > Pernah terjadi tanya jawab di Masjidil Haram antara Aban dan orang badui > tentang makna-makna ayat. Lalu ada seseorang yang memperhatikan tanya jawab > itu sehingga mendorongnya untuk menuliskan tafsir al-Qur`an. (saya lupa > persisnya antara Aban dan siapa, dan yang memperhatikan itu siapa [Ibnu > Abbas, dalam ingatan remang-remang]). Cerita ini akan lebih lengkap kalau > diutarakan oleh kawan-kawan ahli tafsir dan sejarah penafsiran al-Qur`an. > > Para ulama bahasa tergerak untuk berjalan ke kampung-kampung mengumpulkan > kata-kata Arab dan menjelaskan maknanya dalam pemakaian. Sebagian ulama > bahasa juga kemudian menuliskan tentang ilmu gramatikal (Nahwu), perubahan > kata (Morphologi, Sharf). Para ulama yang menemukan banyaknya kata-kata > garib (asing, dan sudah jarang digunakan secara luas) menuliskan makna-makna > kata itu dan menjelaskan maksudnya dalam pemakaian. Para ulama bidang sastra > mengumpulkan puisi-puisi yang merupakan rekaman otentik terhadap pemakaian > bahasa. Para ulama yang melihat bahwa penafsiran wahyu paling dekat tentu > saja adalah dari yang menerima wahyu dan orang-orang yang dekat dengan > wahyu, mereka ini mengumpulkan hadits-hadits dan atsar-atsar. Dan lain-lain. > Kemajuan keilmuan ini mencapai masa emasnya pada abad ke-3 dan ke-4 H. > Sehingga kalau kita menelusuri buku-buku yang ditulis hingga masa ini dalam > berbagai bidang, sangat banyak dan banyak sekali. > > Jadi kesimpulannya, ketidakmutlakan akal tidak membuat usaha menjadi > terhenti dalam upaya memahami dan menyelami wahyu. Kesadaran tentang > ketidakmutlakan ini menjadi lebih urgen untuk ditekankan saat terjadinya > klaim paling sah dan paling benar. Memang tidak terlalu negatif dalam > lingkup umum (khususnya, kajian keilmuan) selama masih dalam batas wajar > sehingga yang muncul adalah perdebatan-perdebatan ilmiah seperti perdebatan > tentang mukjizat al-Qur`an antara Sunni dan Mu'tazilah yang melahirkan ilmu > balaghah dan membuatnya semakin berkembang pesat. Namun ini sangat berdampak > negatif ketika berkaitan dengan urusan yang bersifat politis (dalam makna > politik yang sangat umum), baik politik kekuasaan atau dominasi pemikiran. > Masalah kedua ini juga bisa kita lihat dalam sejarah Islam sendiri. > > Demikian, terima kasih. > Wassalam > > Aman > > - Or
[wanita-muslimah] tulisan saya dicekal
Saya akhirnya tahu ada 3 moderator milis WM. Kenapa saya dimoderasi pak ibu moderator? Ada 12 tulisan saya, tapi cuma 6 yang diloslokan. Tulisan itu cuma berisi pertanyaan / tanggapan tanpa ada penghinaan atau kata2 kotor, tapi tidak diloslokan pak soegardi. Ada untuk pak He-Man, pak Teo, pak Aman dan neng Chae tapi dicekal. kenapa postingan saya dicekal? Wah... saya menemukan ada yang tidak beres, yang mau belajar dicekal, yang menghujat Islam diloloskan, apakah ini milis muslimah (wanita Islam) atau milis apa? trims untuk kawan2ku yang mau fwdkan tulisan ini ke milis WM kepada : pak Aman , pak Sutiyoso, neng Aisha dan neng Chae terima kasih banyak sebelumnya. 1. X-eGroups-Approved-By: soegardi <[EMAIL PROTECTED]> via web; 22 Nov 2005 03:32:27 - Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com MIME-Version: 1.0 Mailing-List: list wanita-muslimah@yahoogroups.com; contact [EMAIL PROTECTED] 2. X-eGroups-Approved-By: gumiwang <[EMAIL PROTECTED]> via email; 21 Nov 2005 00:09:59 - Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com MIME-Version: 1.0 Mailing-List: list wanita-muslimah@yahoogroups.com; contact [EMAIL PROTECTED] Delivered-To: mailing list wanita-muslimah@yahoogroups.com 3. X-eGroups-Approved-By: herni_sn <[EMAIL PROTECTED]> via web; 17 Oct 2005 17:53:13 - Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com MIME-Version: 1.0 Mailing-List: list wanita-muslimah@yahoogroups.com; contact [EMAIL PROTECTED] Delivered-To: mailing list wanita-muslimah@yahoogroups.com List-Id: [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Fair play? Video games influencing politics. Click and talk back! http://us.click.yahoo.com/u8TY5A/tzNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] tulisan saya dicekal
Saya akhirnya tahu ada 3 moderator milis WM. Kenapa saya dimoderasi pak ibu moderator? Ada 12 tulisan saya, tapi cuma 6 yang diloslokan. Tulisan itu cuma berisi pertanyaan / tanggapan tanpa ada penghinaan atau kata2 kotor, tapi tidak diloslokan pak soegardi. Ada untuk pak He-Man, pak Teo, pak Aman dan neng Chae tapi dicekal. kenapa postingan saya dicekal? Wah... saya menemukan ada yang tidak beres, yang mau belajar dicekal, yang menghujat Islam diloloskan, apakah ini milis muslimah (wanita Islam) atau milis apa? trims untuk kawan2ku yang mau fwdkan tulisan ini ke milis WM kepada : pak Aman , neng Aisha dan neng Chae terima kasih banyak sebelumnya. 1. X-eGroups-Approved-By: soegardi <[EMAIL PROTECTED]> via web; 22 Nov 2005 03:32:27 - Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com MIME-Version: 1.0 Mailing-List: list wanita-muslimah@yahoogroups.com; contact [EMAIL PROTECTED] 2. X-eGroups-Approved-By: gumiwang <[EMAIL PROTECTED]> via email; 21 Nov 2005 00:09:59 - Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com MIME-Version: 1.0 Mailing-List: list wanita-muslimah@yahoogroups.com; contact [EMAIL PROTECTED] Delivered-To: mailing list wanita-muslimah@yahoogroups.com 3. X-eGroups-Approved-By: herni_sn <[EMAIL PROTECTED]> via web; 17 Oct 2005 17:53:13 - Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com MIME-Version: 1.0 Mailing-List: list wanita-muslimah@yahoogroups.com; contact [EMAIL PROTECTED] Delivered-To: mailing list wanita-muslimah@yahoogroups.com List-Id: [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Fair play? Video games influencing politics. Click and talk back! http://us.click.yahoo.com/u8TY5A/tzNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
Ma'af ini hadirin hadirat, koq nggak ada yang komentari (petanyakan) tulisan pak Noteo dibawah? Saya mulai heran sama yang nulis ini, ini orang Islam atau orang yang sedang memprovokasi agama Islam dengan penganutnya? Bukankah kita harus saling memperbaiki, tapi kenapa tulsian pak Noteo ini nggak ada yang mau perbaiki? Apakah teman2 setuju apa2 yang ditulisin pak Noteo? Saya kira pak Aman cukup luas pengetahuannya tentang Islam, koq nggak meluruskan tanggapan2 pak Noteo, koq malah dibiarkan? Atau teman2 dan pak Aman yang biasa posting setuju2 saja apa yang disampaikan pak Noteo? :-( Pak lurah (moderator) bisa menjelaskan pada saya pak Noteo ini penganut Islam atau gimana, dan apakah milis ini bebas siapa saja boleh masuk? Saya nggak percaya kalau pak Noteo orang Islam (ma'af terlalu ujur), soalnya nggak ada sedikitpun tulisan dibawah ini yang memuji2 Qur'an, memuji2 Islam. Nggak mungkin beliau muslim kalau nggak senang Islam. Tolong saya dijawab pak moderator. terima kasih - Original Message - From: "noteokrasi" <[EMAIL PROTECTED]> > Kasihan deh kalau ada agama yang masih harus diperjuangkan > eksistensinya segala ---hahaha--- kayak agama kaum underdog aja. > Mestinya kan sebagai mayoritas sudah cukup santai ndak perlu repot- > repot berjuang segala. Mungkin itu cocok buat agama baru yang > pemeluknya baru sedikit dan minder di antara agama-agama lain sehingga > pemeluknya perlu berjuang/berjihad agar diakui eksistensinya. > Emangnya Islam masih perlu diperjuangkan kayak gitu? > > Noteo - Original Message - From: "noteokrasi" <[EMAIL PROTECTED]> > Lik, > Qur'an itu nyontek Injil dan Injil nyontek Taurat yang juga nyontek > Kitab Mesir kuno yang juga ngarang (untuk nakut-nakutin rakyat yang > less-educated). So, semua mitos yang diyakini sebagai wahyu yang > disampaikan oleh malaikat itu ya sama dengan cerita tentang Nyi > Blorong. Namun demikian ya sah saja kalau masih ada orang moderen yang > mau percaya mitos itu. Monggo and enjoy deh. > > Nek saya, wong ndak tau dan ndak bisa nemu nalarnya, ya saya ndak mau > percaya klenik kayak gituan. Hehehe... > > Noteo - Original Message - From: "noteokrasi" <[EMAIL PROTECTED]> > Lik Yoso, > Mosok sih sampeyan bisa percaya kayak gituan? Mitos ini serupa dengan > cerita Nyi Roro Kidul yang kawin sama (semua) Sultan Yogya. Mestinya > kita tidak menyia-nyiakan anugerah nalar dari itu. > > Noteo Yahoo! Groups Sponsor ~--> AIDS in India: A "lurking bomb." Click and help stop AIDS now. http://us.click.yahoo.com/VpTY2A/lzNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] SI yang mana?
he-he... tapi repot juga neng kalo setiap tulisan kita dikritisi karena akan semakin panjang diskusinya, nggak bakal berhenti. setiap tanggapan dikomentari per se apa nggak kasian yang ditanggapi? bakal habis waktunya hanya untuk menjawab per se juga :-) karena untuk menanggapi nggak mungkin kita nggak mikir, dan saya lebih suka konsentrasi pada satu masalah. saya lebih suka diskusi satu2:-) untuk saya, biarkan saya diskusi sama pak Aman dulu (saya ingin paham setiap paparan beliau), kalo udah selese, mungkin untuk topik yang sama, saya mau memahami tulisan neng Chae, karena setiap kita punya jawaban yang berbeda-beda, kemungkinan ada yang sama, tapi di lain line kemungkinan punya pnadangan yang berbeda2. begitupula saya akan mengusut terus setiap kalimat yang saya nggak paham, dan insya Allah... Bismillah dalam upaya memahami, dan dalam upaya kita mengasah otak termasuk belajar bertanggungjawab :-) - Original Message - From: "A Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, November 21, 2005 3:29 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] SI yang mana? > hehehe juga mas/mba asrh ...:-) > Ini pula uniknya WM yang saya anggap bentuk penghargaan ke anggota, semua > anggota dianggap dewasa untuk mengontrol dirinya, mengendalikan emosinya > ketika ngobrol apa saja, makanya disini tidak ada 'hukuman', maksimal hanya > ada moderasi dalam jangka waktu tertentu - jika emailnya 'aman', bisa > dilolosin. > > Jika ada yang pakai kata2 'mutiara' atau mulai menghina, ya dikasih tahu > sama anggota lainnya aja. Dan kembali lagi, rasanya ngobrol di milis itu > ada yang berbeda dengan obrolan di darat ya. Selain kebebasan waktu dan > tempat untuk saling menanggapi, juga rasanya aneh saja kalau harus menunggu > satu thread dibiarkan satu2, misal jika mas DP nanggapi mas Satriyo, mereka > dibiarkan satu2 begitu - kalau begitu mah mungkin mereka harusnya japrian > saja bukan di milis umum yang memang untuk ngobrol banyak anggota ...:-) > > salam > Aisha > -- > From: "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> > > he-he.. saya cuma saran aja juga koq mbak. soalnya saya biasa diskusi sma > teman-teman di darat, ya... teman lain kadang marah kalau kami motong > pendapat kawan. saya sendiri melihat diskusi disini kayaknya mengasyikan. > ada pendapat yang berbeda-beda dan inilah pengetahuan buat saya. saya > terbiasa diskusi dengan dimoderatori, jadi moderator yang biasa tengahi > kalau kami mulai berdebat, dan ini bikin suasana menjadi sejuk. kalau nggak > ada moderator nggak kebayang mungkin kami bisa emosional membabi buta :-) > jadi saya kira di milis juga begitu, cukup satu2 aja. dan kayakanya udah > pada diskusi bertahun2 berarti udah punya ilmu dong. kalau ada yang nanya > apa salahnya diketikin kembali? ato jangan2 nggak hapal ilmunya? yo wes di > cut paste juga bisa. kasian org kayak saya (misalnya) disuruh nyari > arsip di yahoogroups wong saya nggak punya account yahoo:-) > -- > From: "A Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> > > Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > Yahoo! Groups Links > > > > > > > Yahoo! Groups Sponsor ~--> AIDS in India: A "lurking bomb." Click and help stop AIDS now. http://us.click.yahoo.com/VpTY2A/lzNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: revisi : Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah "Mentari"
bahwa secara kenyataan ada orang yang mengambil > satu ember saja, ada juga yang mengambil kurang dari satu ember, ada yang > mengambil lebih dari satu, ada yang mengambil 2-3-4-5 ember, ada yang > mengambil menggunakan mesin dengan bantuan slang, dst. Kalau kita katakan > "Islam adalah sungai, dan setiap orang Islam adalah orang yang mengambil > airnya" maka semua orang-orang ini dengan beragam bentuknya adalah orang > Islam. > > Orang Islam yang tidak shalat bukan ingkar terhadap kewajiban shalat, tidak > bisa kita katakan tidak beriman. Artinya dia tetap beriman. Kalau begitu, > jangan dibalik-balik bahwa orang beriman boleh tidak shalat, atau "itu aja > sudah cukup kok, tidak shalat pun tidak mengapa". Logikanya akan kacau. > > Karena itu, saya tidak menjawab tentang kesempurnaan iman yang sampean > tanyakan. Kenapa? karena bentuknya sangat dinamis daripada mutlak-mutlakan > seperti ini. Kita tidak berada dalam pola bahwa apabila A. beriman dan B. > sempurna Iman, lalu apabila seseorang memilih B maka imannya sempurna, dan > yang memilih A maka imannya tidak sempurna. Ah saya jadi teringat lagi > dengan Sufyan Tsauri yang menangis di gerbang Masjid. Lalu ada orang lewat > dan bertanya kepadanya, "Kenapa engkau menangis, wahai Imam." Beliau > menjawab, "Ajalku sudah mendekat dan aku tidak tahu apakah aku mendapatkan > surga atau neraka." Orang itu menyahut, "Bukankah engkau seorang Imam, > berilmu dan mengamalkan ilmunya. Orang-orang tahu siapa dirimu." Beliau > menjawab, "Siapa dari mereka yang bisa menjamin?" > > Saya kira pertanyaan-pertanyaan selanjutnya tidak perlu saya jawab. Apalagi > pertanyaan nomor 2. Itu adalah persoalan yang sudah bisa kita ketahui > bersama. > > Wassalam > > Aman > > - Original Message - > From: "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Cc: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Monday, November 21, 2005 2:24 AM > Subject: revisi : Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, > Engkaulah "Mentari" > > > > untuk subject ini, lolosin yang ini aja moderator ya, pertanyaan > > sebelumnya > > kurang komplit :-) thanks > > = > > sori neh pak aman saya nanggapin balik: > > saya menemukan jawaban kunci dari tulisan sampean : prinsip dasar iman > > dan kesempurnaan iman. > > > > 1. CMIIW : a. Prinsip dasar keimanan = menempatkan wahyu diatas akal dan > > b. > > Kesempurnaan iman = menempatkan akal diatas wahyu > > Seperti apa (bagaimana) kita bisa disebut telah beriman dan telah sempurna > > iman kita? > > Apakah yang sampean maksud prinsip dasar keimanan itu cukup menerima wahyu > > tanpa mengamalkannya? Sedang yang disebut (menuju) kesempurnaan iman, jika > > mampu mengamalkannya dengan baik? > > > > saya tulis sebelumnya : yang namanya iman itu nggak yakin (percaya) > > saja tapi mengamalkannya juga, dan sampean "simpulkan " (CMIIW) bedakan > > prinsip dasar keimanan dengan kesempurnaan iman. Well friend, sebatas yang > > saya ketahui salah satu dari prinsip dasar keimanan adalah beriman kepada > > Nabi Muhammad Saw, sampean setuju? > > kalau setuju muncul pertanyaan ane yang baru nih : yang nggak (belum) > > sempurna imannya apakah tidak mengamalkan isi wahyu (Qur'an dan hadits) > > katakanlah perintah dan larangan yang terkandung didalamnya? > > CMIIW > > > > 2. Sampean juga nulis : saya adalah orang yang yakin orang-orang muslim > > yang > > ada di milist ini adalah orang yang beriman. > > > > well... muslim yang sampean maksud siapa, yang bersyahadat atau ??? > > > > thanks a lot of for your attnetion > > > > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu
eh mbak, aku temukan kalimat mbak yang membingungkanku neh : -) : sampean nulis : Harus dibedakan antara ketika seorang Nabi menyampaikan wahyu dan ketika seorang Nabi memahami wahyu, disini ada pemisahan yang jelas berbeda. Pertama ketika seorang Nabi menyampaikan wahyu maka tidak ada kesalahan dan ada hanya kebenaran yang absolut tetapi ketika Nabi memahami wahyu itu dari diri nya pribadi maka tidak ada kebenaran yang absolut yang ada hanyalah pembenaran. saya komen : kalo untuk menyampaikan wahyu, bukankan Nabi harus paham dulu? Saya kira Nabi malah keliru kalau menyampaikan sesuatu yang blio nggak paham? apa nggak paham dulu baru disampaikan mbak? atau mbak menulis kalimat itu atas kutip hadits/qur'an yang mana? :-) - Original Message - From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, November 21, 2005 1:49 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu > Dalam Qs.3:7 yang berbunyi ..."Dan orang-orang yang mendalam ilmunya > berkata:"Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu > dari sisi Rabb kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran > (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS. 3:7) > > Kalau melihat ayat di atas jelas sekali bahwa yang bisa mengambil > pelajaran dari wahyu itu sendiri hanyalah terbatas kepada orang-orang > berakal. > > Tetapi mengapa ketika kita berbicara tentang akal dan wahyu > seakan-akan menjadi sesuatu yang kontra dimana akal tidak boleh tampil > ketika kita menyatakan keimanan kita terhadap kebenaran/kesakralan > wahyu sebagai sesuatu yang transenden. Begitu juga sebaliknya ketika > kita mencoba mengkritisi/memahami wahyu dengan akal kita seakan-akan > keimanan kita menjadi sesuatu yang dipertanyakan. Akan menjadi sesuatu > yang klise ketika kita mengkritisi wahyu maka pertanyaan2 seperti > apakah kita berimana kepada kebenaran wahyu yang ada di dalam Qur'an? > Apakah kita berimana kepada Nabi Muhammad sebagai nabi yang > menyampaikan wahyu? > > Sering kali kita mengidentikan pemahaman kita terhadap wahyu menjadi > wahyu itu sendiri sehingga kita terjebak mengabsolutkan pemahamana > kita menjadi suatu kebenaran mutlak. memang benar wahyu adalah > kebenaran yang datang dari pada sang Maha Benar yaitu Allah SWT tapi > segala sesuatu yang datang dari selain daripada Allah jelas-jelas > bukan suatu kebenaran tapi merupakan pembenaran yaitu kebenaran yang > hanya bersifat temporal dan lokal dengan kata lain terbatas dimensi > ruang dan waktu. Walaupun hal itu datang dari seorang Nabi sekalipun > walaupun mempunyai otoritas sebagai utusan Allah SWT yang menyampaikan > wahyu-Nya sekalipun. > > Harus dibedakan antara ketika seorang Nabi menyampaikan wahyu dan > ketika seorang Nabi memahami wahyu, disini ada pemisahan yang jelas > berbeda. Pertama ketika seorang Nabi menyampaikan wahyu maka tidak ada > kesalahan dan ada hanya kebenaran yang absolut tetapi ketika Nabi > memahami wahyu itu dari diri nya pribadi maka tidak ada kebenaran yang > absolut yang ada hanyalah pembenaran. > > Syahdan ada salah satu hadis Nabi di sebutkan dimana Nabi beserta Abu > bakar menangis tersedu-sedu sampai janggutnya mereka basah karenanya, > kemudia datanglah Umar dan bertanya "Duhai Nabi dan sahabat ku Abu > Bakar, apakah yang menyebabkan kalian menangis?" jika memang itu > adalah kesedihan maka akupun akan ikut menangis tapi jika bukan > sesuatu yang menyedihkan maka akupun tetap akan berpura-pura menangis" > ujar Umar. "Wahai Umar, jika hari ini terjadi kiamat maka engkaulah > yang selamat karena hanya engkau yang benar ujar Nabi. Pada waktu itu > turun wahyu yang membenarkan pendapat Umar. > > Chae > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > oke saya menemukan jawbaan kunci : prinsip dasar keimanan dan > kesempurnaan > > iman. > > > > tapi saya mau tanya lagi , sampean nulis : saya adalah orang yang yakin > > orang-orang muslim yang ada di milist ini adalah orang yang beriman. > > well... muslim yang sampean maksud siapa? yang bersyahadat atau ??? > > > > - Original Message - > > From: "aman_ghabs" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: > > Sent: Sunday, November 20, 2005 3:43 PM > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah > > "Mentari" > > > > > > > Terima kasih atas tanggapannya. > > > Justru saya malah agak bingung dengan bolak balik pertanyaan sampean. > > > Itu loh, jelas sampean yang mencoba membalik kan? Apa yang saya ajukan > > > cuman terkesan saja -:) Namun saya mencoba memberikan tanggapan balik > > > semampunya, jika saya salah tangkap maksud sampeyan,
Re: [wanita-muslimah] Gubernur Sutiyoso
neng, kayaknya memang milis2 tuh pada diskusikan person or institusi deh. bukankah kita lagi ngomongin Nabi Muhamamd Saw, ngomongin Islam, ngomongin SBY, ngomongin Indonesia, PKS, HT, dll...dan mereka nggak ada disni -) Nggak ada salahnya kita omongin mereka (CMIIW) kan mereka panutan, dan saya yakin ngomongin gituan bukan ghibah tapi dalam upaya watawa shaubil haq. Kembal ke nawaitunya aja neng, menggunjing atau mau paham persoalan yang terjadi :-) CMIIW - Original Message - From: "A Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, November 21, 2005 3:29 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Gubernur Sutiyoso > Mas/mba asrh, > Ganti judul mah hak setiap anggota WM, jika isi postingannya sudah tidak > cocok lagi dengan judul, tapi tidak semua anggota mau memanfaatkan hak tsb > ..:-) > > Kalau ngobrolin pribadi gubernur ini, nanti kita masuk ke ghibah ya. Tidak > adil pula karena ybs bukan anggota WM, jadi tidak bisa menanggapi kalau saya > bla bla bla cerita disini. Beda dengan masalah antar anggota WM atau > anggota WM dengan moderator - semuanya ada disini. > > Selain itu WM milis umum, tidak semua hal bisa diceritakan disini - jika > kita bicara tidak suka makanan, misal saya suka tomat tapi tidak suka > jengkol karena bagi saya pribadi, tomat menyegarkan dan jengkol membuat > segalanya bau, tidak ada yang tersinggung ketika saya menjelaskan alasannya. > Ngobrolin orang mah lebih ruwet - lebih banyak mudaratnya dibanding > manfaatnya. > > salam > Aisha > -- > From: "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> > > ma'af nih mbak saya ganti judulnya, karena saya nggak mau ikutan diskusi > tentang WM dan moderator dan bukunya;-) > saya lebih tertarik dengan kalimat pertama mbak. emang kenapa tidak > suka dengan gubenur Sutiyoso? Bukankah besok 2006 blio mau gratisin sekolah > untuk siswa SD SMP ? > kalau soal kebijakan yang kadang kurang adil, kayaknya nggak ada Gubernur > bahkan Pemerintah yang selalu adil, sejak bung karno - skr deh. Atau jangan2 > mbak (or keluarga) pernah mendapat ketidakdilan dari pak Gubernur? > maa'f neh menduga2:-) > > - Original Message - > From: "A Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> > > Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > Yahoo! Groups Links > > > > > > > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Akal Vs Wahyu
neng, koq nggak kena dengan pertanyaan saya ya, langsung aja neng, saya bingung kalau terlalu banyak sampel :-) saya kutip ulang ya : 1. sampean nulis : Kalau melihat ayat di atas jelas sekali bahwa yang bisa mengambil pelajaran dari wahyu itu sendiri hanyalah terbatas kepada orang-orang berakal. saya nanya ulang : Masak hanya dengan rujukan ayat itu, eneng langsung gunakan klausal "jelas sekali" yang artinya neng "yakin bener" bahwa yang bisa mengambil pelajaran dari wahyu itu hanyalah terbatas kepada orang2 yang berakal. Betulkan komentar saya ini? :-) Kalau persepsinya orang2 yang berakal itu orang yang paham, tentu nabi Muhammad itu dulunya ummi waktu nerima wahyu. Ummi itukan nggak tahu baca tulis (otomatis nggak paham - CMIIW), koq bisa menerima wahyu yang isinya baca tulis? Wahyu itu dibaca dan ditulis kan neng ? :-) Atau neng punya persepsi lain tentang "orang2 yang berakal" itu kayak gimana dan 'ummi' itu kayak gimana sih?:-) monggo... 2. Nabi juga manusia, jelas pernah salah, namun kesalahan blio segera dibetulin Allah, dan yang dipakai (yang dijadikan wahyu) adalah hasil kritikan Allah yang ditulis dalam Qur'an. Kesalahan blio dicatet dalam sejarah untuk diketahui umat yang ditulis sebagai hadits. Yang saya yakini, kebenaran yang datangnya dari Nabi adalah absolut. Yang nggak absolut itu pemahaman kita karena keterbatasan akal kita. Yang paling tahu wahyu (qur'an dan hadits) itu cuma Nabi Muhammad Saw. Setahu saya waktu nabi masih hidup, nggak ada yang persoalkan dalam memahami wahyu, karena selalu segera di cerahkan Nabi kalau ada perbedaan pendapat. Kita menjadi beragam pemahamannya skr, karena kita lebih percaya omongannya Nabi ketimbang persepsi ulama atau kawan2 kita. IMHO 3. neng tulis : perlu di ingat ada perbedaan ketika Nabi menyampaikan wahyu dan ketika Nabi mengimplementasikan wahyu (memahami). yang pertama jelas Nabi hanya sebagai utusan yang menyampaikan kebenaran yang absolut dimana wahyu datang langsung dari Allah SWT tetapi yang kedua adalah pemahaman yang datang dari diri nabi sendiri dimana Nabi sebagai manusia terbatasi oleh kodrat kemanusiaanya yaitu terbatasi oleh ruang dan waktu. Jadi pemahaman Nabi pun tidak bersifat kebenaran yang absolut hanya pembenaran yang bersifat temporal dan lokal. saya nanya ya: darimana dasar tulisan ini? ini yang neng yakini ya?:-) saya pribadi karena saya beriman pada risalah yang dibawah nabi Muhammad, saya seratus persen yakin pemahaman nabi Muhammad adalah kebenaran bukan pembenaran. Nabi Muhamamd itu banyak dipuji2 Allah, bayangin aja Allah memuji blio. Namanya ditinggikan dengan disandingkan dengan nama Allah. Yang bikin wahyu itu menjadi "kocar kacir" adalah keterbatasan akal kita. Qur'an dan hadits itu mutlak, implementasinya menjadi nggak mutlak karena kita yang nggak paham, beda-beda pemahaman kita, bukan Nabinya. :-) Nabi Muhamamd itu bukan manusia biasa, tapi blio manusia pilihan Allah yang terjaga dan terpelihara. Banyak riwayat yang mengatakan nabi ditegur Allah karena telah berbuat salah, tapi bukan berarti blio menyampaikan yang tidak benar, karena diakhir hayatnya, beliau mengamanahin kita 2 kitab (quran dan hadits) yang semua perintah dan larangan yang terkandung didalamnya mutlak dan nggak salah. Yang salah dari ucapan2 blio (hadits) diluruskan di Qur'an. Kalau anjuran Nabi seperti yang neng kutipkan memanah dan berkuda, itu kan cuma anjuran. Lain halnya kalau Nabi memerintahkan atau melarang, ya menurut saya sih gituan mutlak. Kembali ke keyakinan masing2 aja, kalau neng anggap nggak mutlak apa yang disampaikan nabi Muhammad Saw, nggak masalah buat saya. Tapi, darimana dasarnya pendapat neng yang saya kutip diatas, adakah dalam wahyu? :-) 3. neng tulis : ketiga. Dalam hadis yang saya paparkan di gambarkan bahwa pemahaman akan wahyu pun bisa salah walau dengan status kenabianya. Contohnya ketika Dakwah masih dilakukan diam-diam, Umar sudah berkali-kali meminta Nabi untuk berdakwah secara terbuka tapi Nabi masih ragu-ragu kemudian turunlah wahyu yang memerintakan Nabi untuk berdakwah secara terbuka. saya tanya: ini ada hubungannya dengan syahadat yang saya tanyakan ya? saya bertanya syahadat dan neng tulis tentang syahadan tentang Abu bakar yang menangis. :-) well, saya menjadi semakin bingung atas poin ketiga neng dengan syahadan yang sebelumnya neng tulis dan saya sempat tanyakan. apa hubungannya neng? saya kutip sebelumnya ya: > 3. Syahdan ada salah satu hadis Nabi di sebutkan dimana Nabi beserta > Abu bakar menangis tersedu-sedu sampai janggutnya mereka basah karenanya, > kemudia datanglah Umar dan bertanya "Duhai Nabi dan sahabat ku Abu > Bakar, apakah yang menyebabkan kalian menangis?" jika memang itu > adalah kesedihan maka akupun akan ikut menangis tapi jika bukan > sesuatu yang menyedihkan maka akupun tetap akan berpura-pura menangis" > ujar Umar. "Wahai Umar, jika hari ini terjadi kiamat maka engkaulah > yang selamat karena hanya engkau yang benar ujar Nabi. Pada waktu itu > turun wahyu yang
Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu
ini maksudnya apa??? saya nggak dong. nggak ketemu dengan yang saya tanyakan. dan ma'af saya lebih suka satu2 diskusinya saya pengen memahami pendapat orang lain, yaitu pendapat pak Aman yang sudah "terlanjur" saya pahami tapi pengen lebih detail:-) saya belum di approve moderator, jadi saya cc-kan, ma'af. - Original Message - From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, November 21, 2005 1:49 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu > Dalam Qs.3:7 yang berbunyi ..."Dan orang-orang yang mendalam ilmunya > berkata:"Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu > dari sisi Rabb kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran > (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS. 3:7) > > Kalau melihat ayat di atas jelas sekali bahwa yang bisa mengambil > pelajaran dari wahyu itu sendiri hanyalah terbatas kepada orang-orang > berakal. > > Tetapi mengapa ketika kita berbicara tentang akal dan wahyu > seakan-akan menjadi sesuatu yang kontra dimana akal tidak boleh tampil > ketika kita menyatakan keimanan kita terhadap kebenaran/kesakralan > wahyu sebagai sesuatu yang transenden. Begitu juga sebaliknya ketika > kita mencoba mengkritisi/memahami wahyu dengan akal kita seakan-akan > keimanan kita menjadi sesuatu yang dipertanyakan. Akan menjadi sesuatu > yang klise ketika kita mengkritisi wahyu maka pertanyaan2 seperti > apakah kita berimana kepada kebenaran wahyu yang ada di dalam Qur'an? > Apakah kita berimana kepada Nabi Muhammad sebagai nabi yang > menyampaikan wahyu? > > Sering kali kita mengidentikan pemahaman kita terhadap wahyu menjadi > wahyu itu sendiri sehingga kita terjebak mengabsolutkan pemahamana > kita menjadi suatu kebenaran mutlak. memang benar wahyu adalah > kebenaran yang datang dari pada sang Maha Benar yaitu Allah SWT tapi > segala sesuatu yang datang dari selain daripada Allah jelas-jelas > bukan suatu kebenaran tapi merupakan pembenaran yaitu kebenaran yang > hanya bersifat temporal dan lokal dengan kata lain terbatas dimensi > ruang dan waktu. Walaupun hal itu datang dari seorang Nabi sekalipun > walaupun mempunyai otoritas sebagai utusan Allah SWT yang menyampaikan > wahyu-Nya sekalipun. > > Harus dibedakan antara ketika seorang Nabi menyampaikan wahyu dan > ketika seorang Nabi memahami wahyu, disini ada pemisahan yang jelas > berbeda. Pertama ketika seorang Nabi menyampaikan wahyu maka tidak ada > kesalahan dan ada hanya kebenaran yang absolut tetapi ketika Nabi > memahami wahyu itu dari diri nya pribadi maka tidak ada kebenaran yang > absolut yang ada hanyalah pembenaran. > > Syahdan ada salah satu hadis Nabi di sebutkan dimana Nabi beserta Abu > bakar menangis tersedu-sedu sampai janggutnya mereka basah karenanya, > kemudia datanglah Umar dan bertanya "Duhai Nabi dan sahabat ku Abu > Bakar, apakah yang menyebabkan kalian menangis?" jika memang itu > adalah kesedihan maka akupun akan ikut menangis tapi jika bukan > sesuatu yang menyedihkan maka akupun tetap akan berpura-pura menangis" > ujar Umar. "Wahai Umar, jika hari ini terjadi kiamat maka engkaulah > yang selamat karena hanya engkau yang benar ujar Nabi. Pada waktu itu > turun wahyu yang membenarkan pendapat Umar. > > Chae > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > oke saya menemukan jawbaan kunci : prinsip dasar keimanan dan > kesempurnaan > > iman. > > > > tapi saya mau tanya lagi , sampean nulis : saya adalah orang yang yakin > > orang-orang muslim yang ada di milist ini adalah orang yang beriman. > > well... muslim yang sampean maksud siapa? yang bersyahadat atau ??? > > > > - Original Message - > > From: "aman_ghabs" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: > > Sent: Sunday, November 20, 2005 3:43 PM > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah > > "Mentari" > > > > > > > Terima kasih atas tanggapannya. > > > Justru saya malah agak bingung dengan bolak balik pertanyaan sampean. > > > Itu loh, jelas sampean yang mencoba membalik kan? Apa yang saya ajukan > > > cuman terkesan saja -:) Namun saya mencoba memberikan tanggapan balik > > > semampunya, jika saya salah tangkap maksud sampeyan, mohon dibetulkan. > > > Saya tanggapi line perline saja: > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > ma'af, nimbrung neh pak Aman yang tidak lain bertanya:-) > > > > > > > > 1. Sampean nulis : keimanan cukup menempatkan wahyu diatas akal, > sedang > > >
Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu
ahamana > kita menjadi suatu kebenaran mutlak. memang benar wahyu adalah > kebenaran yang datang dari pada sang Maha Benar yaitu Allah SWT tapi > segala sesuatu yang datang dari selain daripada Allah jelas-jelas > bukan suatu kebenaran tapi merupakan pembenaran yaitu kebenaran yang > hanya bersifat temporal dan lokal dengan kata lain terbatas dimensi > ruang dan waktu. Walaupun hal itu datang dari seorang Nabi sekalipun > walaupun mempunyai otoritas sebagai utusan Allah SWT yang menyampaikan > wahyu-Nya sekalipun. > > Harus dibedakan antara ketika seorang Nabi menyampaikan wahyu dan > ketika seorang Nabi memahami wahyu, disini ada pemisahan yang jelas > berbeda. Pertama ketika seorang Nabi menyampaikan wahyu maka tidak ada > kesalahan dan ada hanya kebenaran yang absolut tetapi ketika Nabi > memahami wahyu itu dari diri nya pribadi maka tidak ada kebenaran yang > absolut yang ada hanyalah pembenaran. > > Syahdan ada salah satu hadis Nabi di sebutkan dimana Nabi beserta Abu > bakar menangis tersedu-sedu sampai janggutnya mereka basah karenanya, > kemudia datanglah Umar dan bertanya "Duhai Nabi dan sahabat ku Abu > Bakar, apakah yang menyebabkan kalian menangis?" jika memang itu > adalah kesedihan maka akupun akan ikut menangis tapi jika bukan > sesuatu yang menyedihkan maka akupun tetap akan berpura-pura menangis" > ujar Umar. "Wahai Umar, jika hari ini terjadi kiamat maka engkaulah > yang selamat karena hanya engkau yang benar ujar Nabi. Pada waktu itu > turun wahyu yang membenarkan pendapat Umar. > > Chae > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > oke saya menemukan jawbaan kunci : prinsip dasar keimanan dan > kesempurnaan > > iman. > > > > tapi saya mau tanya lagi , sampean nulis : saya adalah orang yang yakin > > orang-orang muslim yang ada di milist ini adalah orang yang beriman. > > well... muslim yang sampean maksud siapa? yang bersyahadat atau ??? > > > > - Original Message - > > From: "aman_ghabs" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: > > Sent: Sunday, November 20, 2005 3:43 PM > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah > > "Mentari" > > > > > > > Terima kasih atas tanggapannya. > > > Justru saya malah agak bingung dengan bolak balik pertanyaan sampean. > > > Itu loh, jelas sampean yang mencoba membalik kan? Apa yang saya ajukan > > > cuman terkesan saja -:) Namun saya mencoba memberikan tanggapan balik > > > semampunya, jika saya salah tangkap maksud sampeyan, mohon dibetulkan. > > > Saya tanggapi line perline saja: > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > ma'af, nimbrung neh pak Aman yang tidak lain bertanya:-) > > > > > > > > 1. Sampean nulis : keimanan cukup menempatkan wahyu diatas akal, > sedang > > > > untuk memahaminya akal diatas wahyu. > > > > kalau saya balik, yang nggak beriman berarti telah menempatkan akal > > > ditas > > > > wahyu, dan yang stupid berarti telah menempatkan wahyu diatas > akal? :-) > > > > > > Aman: > > > a. Ini sampean yang membalik ya! Kalau terjadi bolak balik, saya tidak > > > tanggung. Sampean aja yang menjawabnya. > > > b. Saya tidak mengatakan dengan kata pasti seperti itu. Jadi mohon > > > dipahami dulu thread itu karena rasanya saya tidak mengatakan bahwa > > > "keimanan cukup menempatkan wahyu di atas akal." Barangkali > > > mengesankan seperti itu, karena saya mengajukan kenyataan empiris > > > bahwa banyak orang yang tidak mengerti (bahkan tidak ada upaya > > > memahami) wahyu, tapi pada kenyataannya kalau dipersoalkan ke masalah > > > iman, maka mereka ini juga beriman. Kalau ditanya, kenapa beriman? > > > jawaban perse mungkin berbeda-beda. Ringkasnya, ya beriman aja. > > > Kenyataan inilah yang saya simpulkan sebagai wahyu di atas akal. Saya > > > hanya berusaha memperjelas titik persoalan yang ada dalam masalah ini. > > > "yang ngga beriman berarti telah menempatkan akal di atas wahyu" bisa > > > jadi benar begitu, bisa jadi karena memang tidak menerima wahyu, bisa > > > jadi wahyu tidak sampai kepadanya. Jadi orang ngga beriman sih umum > > > aja. Parameter iman yang utama dalam Islam sudah jelas garis batasnya. > > > Menjadi persoalan kalau usaha pembalikan ini menuju pada "orang yang > > > menempatkan akal di atas wahyu berarti tidak beriman." Namun saya > >
Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
aduh nggak usah provokasi pak. saya nggak kecewa digituan.saya malah bersyukur ditanyain. penonton lain juga nggak usah kecewa, saya ikut diskusi buat paham, bukan buat adu2an:-) - Original Message - From: "anwarhisham" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, November 21, 2005 9:30 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > Penonton kecewa..!! > > Bang Yos masih menggunakan pakem dagelan Srimulat..nih.; ndak seru > ah..:mosok berkelit pake cara yang kuno.. > > bersilat kata-kata tanda tak mampu menjawab..ato memang > tipikal "congor ombo" yang dianut (jual pepesan kosong..:-)) > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Suwun, > > > > Sebelum saya menjawab, boleh kan saya bertanya dulu kepada anda? > > > > - Anda beriman atau tidak kepada Al Qur'an dan hadis ? > > - Anda beriman atau tidak kepada Nabi Adam sebagai salah satu > dari Nabi didalam Islam? > > > > Terimakasih. > > > > salam > > > > > > > > asrh <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ma'af kang kenapa harus japri? saya tunggu dijapri juga tulisan > sampean > > nggak ada. saya bener2 bingung pendapat sampean. saya tanya dengan > dibolak > > balik dalam upaya memahami loh:-) > > > > sampean nulis : > > Nabi Adam itu tunduk kepada Allah jadi beliau itu Islam, dengan > kata lain > > sumber dari semua ilmu pengetahuan itu adalah Islam . > > > > Saya nangapi dengan dibalik : > > 1 .Kalau yang bukan Islam berarti nggak tunduk sama Allah? > kata "jadi" dari > > tulisan sampean artinya akumulasi dari perbuatan nabi Adam. IMO > > 2. Bagaimana kang juga bisa yakin (akang yakin kan?) sumber semua > ilmu > > pengetahuan itu adalah Islam karena hanya berlandasakan dari dari > nabi Adam > > adalah guru? > > 3. bagimana juga akang bisa yakin (yakin kan?) nabi Adam itu Islam? > > > > ma'af kang kalo saya maksa minta dicerahkan, terserah dijapri atau > dimilist > > ini , saya tunggu lho:-) > > > > > > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > Yahoo! Groups Links > > > > > > > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
Beriman atuh kang. saya muslim sejati yang mau belajar. Saya bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada akang kalau saya dicerahkan. Bismillah nggak ada maksud lain selain pengen menyamakan persepsi. Tapi sebelum saya kemukakan persepsi saya, saya pengen lebih jelas persepsi akang. Saya sebenarnya sependapat dengan akang, tapi nggak paham, darimana dasarnya argumentasi begitu. Mungkin akang hapal terjemahan atau punya qur'an/hadits digital, so atuh saya dikutipkan biar lebih jelas:-) thanks before ma'af saya cc-kan karena moderator blum approve account saya. atau kita diskusinya japri saya setuju ajah kang. bagi saya yang penting saya paham dan tahu dasarnya, nggak asal pendapat tanpa dasar aja. - Original Message - From: "SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, November 21, 2005 9:08 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > Suwun, > > Sebelum saya menjawab, boleh kan saya bertanya dulu kepada anda? > > - Anda beriman atau tidak kepada Al Qur'an dan hadis ? > - Anda beriman atau tidak kepada Nabi Adam sebagai salah satu dari Nabi didalam Islam? > > Terimakasih. > > salam > > > > asrh <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > ma'af kang kenapa harus japri? saya tunggu dijapri juga tulisan sampean > nggak ada. saya bener2 bingung pendapat sampean. saya tanya dengan dibolak > balik dalam upaya memahami loh:-) > > sampean nulis : > Nabi Adam itu tunduk kepada Allah jadi beliau itu Islam, dengan kata lain > sumber dari semua ilmu pengetahuan itu adalah Islam . > > Saya nangapi dengan dibalik : > 1 .Kalau yang bukan Islam berarti nggak tunduk sama Allah? kata "jadi" dari > tulisan sampean artinya akumulasi dari perbuatan nabi Adam. IMO > 2. Bagaimana kang juga bisa yakin (akang yakin kan?) sumber semua ilmu > pengetahuan itu adalah Islam karena hanya berlandasakan dari dari nabi Adam > adalah guru? > 3. bagimana juga akang bisa yakin (yakin kan?) nabi Adam itu Islam? > > ma'af kang kalo saya maksa minta dicerahkan, terserah dijapri atau dimilist > ini , saya tunggu lho:-) > > - Original Message - > From: "SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Monday, November 21, 2005 12:18 AM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > > > > Japri aja dech, nanti kita diskusikan. > > > > salam > > > > asrh <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kang Sutiyoso ma'af ini mau tanya, koq yakin gitu nabi Adam Islam? apa > nggak > > proyeksi nih maknanya " tunduk pada Allah jadi beliau Islam", well...yang > > nggak tunduk pada Allah bukan Islam? > > > > - Original Message - > > From: "SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: > > Sent: Sunday, November 20, 2005 10:48 AM > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > > > > > > > Yang jelas, yang pertama kali mempelajari ilmu pengetahuan itu adalah > Nabi > > Adam, jadi guru dari semua peradaban dan kebudayaan itu adalah Nabi Adam, > > keturunannya engga usah pada rame dewe-dewe. Nabi Adam itu tunduk kepada > > Allah jadi beliau itu Islam, dengan kata lain sumber dari semua ilmu > > pengetahuan itu adalah Islam . > > > > > > salam > > > > > > > > > > > > He-Man <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Apa anda kira dulu kejayaan Islam itu cuma dari orang Arab..?? orang > Arab > > > itu bahkan tidak tau bilangan yang lebih dari 1000 tidak tau ada angka 0 > > > dll. > > > Darimana kemajuan peradaban Islam masa lalu tidak lain dari mempelajari > > > peradaban bangsa lain dari mulai Yunani , Romawi , India , Persia dll > yang > > > notabene bengsa kafir. > > > > > > - Original Message - > > > From: "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> > > > To: > > > Sent: Friday, November 18, 2005 4:55 PM > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > > > > > > > > > > apa bukan orang sepeti anda2 yang pesimis yang makin membuat islam > tidak > > > > lagi berjaya seperti dulu. biar saja jika ada elemen suadara kita yang > > > > 'bermimpi' ... kan tinggal kita amini. tapi tentu bagi anda2 itu hal > > > > nonsense kan? buat apa berbuat toh islam sudah lewat masanya .. gitu > > kan? > > > > > > > > yang spt anda2 memang pasti menjamin islam gak bakal jaya. optimis lah > > > > sedikit ... > > > > > > > > buat AQ, dengan orang macam anda2 yang optimis d
revisi : Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah "Mentari"
untuk subject ini, lolosin yang ini aja moderator ya, pertanyaan sebelumnya kurang komplit :-) thanks = sori neh pak aman saya nanggapin balik: saya menemukan jawaban kunci dari tulisan sampean : prinsip dasar iman dan kesempurnaan iman. 1. CMIIW : a. Prinsip dasar keimanan = menempatkan wahyu diatas akal dan b. Kesempurnaan iman = menempatkan akal diatas wahyu Seperti apa (bagaimana) kita bisa disebut telah beriman dan telah sempurna iman kita? Apakah yang sampean maksud prinsip dasar keimanan itu cukup menerima wahyu tanpa mengamalkannya? Sedang yang disebut (menuju) kesempurnaan iman, jika mampu mengamalkannya dengan baik? saya tulis sebelumnya : yang namanya iman itu nggak yakin (percaya) saja tapi mengamalkannya juga, dan sampean "simpulkan " (CMIIW) bedakan prinsip dasar keimanan dengan kesempurnaan iman. Well friend, sebatas yang saya ketahui salah satu dari prinsip dasar keimanan adalah beriman kepada Nabi Muhammad Saw, sampean setuju? kalau setuju muncul pertanyaan ane yang baru nih : yang nggak (belum) sempurna imannya apakah tidak mengamalkan isi wahyu (Qur'an dan hadits) katakanlah perintah dan larangan yang terkandung didalamnya? CMIIW 2. Sampean juga nulis : saya adalah orang yang yakin orang-orang muslim yang ada di milist ini adalah orang yang beriman. well... muslim yang sampean maksud siapa, yang bersyahadat atau ??? thanks a lot of for your attnetion - Original Message - From: "aman_ghabs" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Sunday, November 20, 2005 3:43 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah "Mentari" > Terima kasih atas tanggapannya. > Justru saya malah agak bingung dengan bolak balik pertanyaan sampean. > Itu loh, jelas sampean yang mencoba membalik kan? Apa yang saya ajukan > cuman terkesan saja -:) Namun saya mencoba memberikan tanggapan balik > semampunya, jika saya salah tangkap maksud sampeyan, mohon dibetulkan. > Saya tanggapi line perline saja: > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > ma'af, nimbrung neh pak Aman yang tidak lain bertanya:-) > > > > 1. Sampean nulis : keimanan cukup menempatkan wahyu diatas akal, sedang > > untuk memahaminya akal diatas wahyu. > > kalau saya balik, yang nggak beriman berarti telah menempatkan akal > ditas > > wahyu, dan yang stupid berarti telah menempatkan wahyu diatas akal? :-) > > Aman: > a. Ini sampean yang membalik ya! Kalau terjadi bolak balik, saya tidak > tanggung. Sampean aja yang menjawabnya. > b. Saya tidak mengatakan dengan kata pasti seperti itu. Jadi mohon > dipahami dulu thread itu karena rasanya saya tidak mengatakan bahwa > "keimanan cukup menempatkan wahyu di atas akal." Barangkali > mengesankan seperti itu, karena saya mengajukan kenyataan empiris > bahwa banyak orang yang tidak mengerti (bahkan tidak ada upaya > memahami) wahyu, tapi pada kenyataannya kalau dipersoalkan ke masalah > iman, maka mereka ini juga beriman. Kalau ditanya, kenapa beriman? > jawaban perse mungkin berbeda-beda. Ringkasnya, ya beriman aja. > Kenyataan inilah yang saya simpulkan sebagai wahyu di atas akal. Saya > hanya berusaha memperjelas titik persoalan yang ada dalam masalah ini. > "yang ngga beriman berarti telah menempatkan akal di atas wahyu" bisa > jadi benar begitu, bisa jadi karena memang tidak menerima wahyu, bisa > jadi wahyu tidak sampai kepadanya. Jadi orang ngga beriman sih umum > aja. Parameter iman yang utama dalam Islam sudah jelas garis batasnya. > Menjadi persoalan kalau usaha pembalikan ini menuju pada "orang yang > menempatkan akal di atas wahyu berarti tidak beriman." Namun saya > yakin bukan itu maksudnya. > > "Yang stupid berarti telah menempatkan wahyu di atas akal?" Maksudnya > apa sih ya. Kalau stupid terhadap wahyu, mungkin juga. Fakta empiris > membuktikan itu cukup banyak, tetapi mereka ini beriman loh. Coba anda > lakukan survey, banyak yang tidak mengerti soal wahyu dan secara > kenyataan mereka beriman. Hanya, kalimat hasil bolak balik sampean ini > tidak mengenakkan kedengarannya. > > > 2. Diakahir tulisan sampean juga nulis "soal beriman, jelas kita > beriman". > > Wah kata "jelas" itu terkesan sampean yakin betul :-) > > Gimana pak Aman bisa yakin saya beriman dan kita semua beriman? eh, > siapa > > yang pak Aman maksud "kita" ? orang Islam yang bersyahadat atau non > mulism > > juga amanu? > > Kalau yang saya ketahui, Tuhan katakan jangan kamu sebut diri kamu > beriman > > sebelum kamu lulus ujian-Ku. > > Lainnya menurut shahih bukhari amanu itu yang beriman pada 6 rukun Iman. > > Saya sanksi kita semua disini beriman, karena beriman itu bukan > percaya dan > > y
Re: [wanita-muslimah] SI yang mana?
ma'af nih kang Sutiyoso dan jeng Aisha, saya nimbrung karena tergelitik dengan paparan Jeng Aisha dan kang Sutiyoso saya menangkap kesan kang Sutiyoso bukan mengklaim seperti yang mbak Aisha paparkan. Tulisan pak Sutiyoso cuma guyonan yang menyindir (IMHO), tapi juga mengajukan pujian pada pada milis ini karena sudah berSI (kata muslimah). Istilah laku, karena anggotanya banyak dan milis ini hidup. Saya pun gabung karena menemukan kata muslimah pada milis ini dan lihat udah 1900an anggotanya (kalau nggak salah liat). kalau dibilang WM= wanita memble, itu cuma joking. :-) nggak usah diangap serius jeng Aisha:-) mungkin yang nggak enak didengar tulisan yang ditujukan untuk pak lurahnya : pakai kata muslimah tapi nggak seneng sama SI. Saya kira pak lurah wajib protes dibilang nggak seneng sama SI, karena pak lurah nggak mungkin bukan orang Islam, dan pasti menjalankan syari'at Islam. Eh, tapi saya mau tanya pada moderatornya : wanita muslimah itu apa? muslimah itu sudah pasti wanita Islam, jadi agak oxymoron judulnya nih milis : wanita wanita Islam:-) jatuh ke bawah = jatuh sudah pasti kebawah (contoh oxymoron laen) :-) - Original Message - From: "SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, November 21, 2005 12:44 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] SI yang mana? > Jeng Aisha, > > Yok belajar lebih banyak lagi apa artinya mencintai Allah, supaya kita tidak dikuasai oleh angan-angan dan imajinasi kita dan tidak lupa menggunakan penalaran dan logika kita, supaya kita tidak salah dalam melangkah dalam hidup yang penuh godaan ini. > > salam > > > > A Yasmina <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bang Yos, > Secara pribadi saya tidak suka Sutiyoso yang gubernur itu, tapi walaupun > nama anda sama - saya tidak langsung membenci anda kan? Dan saya tidak > menyarankan anda untuk berganti nama seperti anda menyarankan mengganti nama > milis ini. > > Anda masuk milis ini kan relatif baru, kok anda seenaknya saja ribut urusan > nama. Saya bukan tim moderator milis ini tapi karena sudah beberapa tahun > disini, saya tahu juga bahwa mendirikan dan mengelola milis itu tidak > dibayar - malah harus keluar uang untuk pulsa dan bayar ke ISP selain > menyisihkan waktu saat posting. Jadi hargai yang membuat dan mengelola satu > milis, jika anda memang tidak suka milis ini - kenapa anda tidak membuat > milis sendiri yang anda bebas posting apa saja. > > Kita anggap milis ini dengan sama dengan satu pengajian dengan nama WM, anda > datang ke pengajian itu dan merasa tidak sependapat dengan pendiri pengajian > itu atau anggota2 pengajian itu, islami-kah jika anda menyarankan dengan > nada menghina seperti kata memble yang anda lontarkan? Anda kan bisa memberi > saran dengan baik2, perlihatkan bahwa anda sudah ber-Islam dengan benar > dengan memperlihatkan kata2 yang anda pakai, apakah Rasulullah mencontohkan > kalimat2 yang anda pakai? > > Saya lihat obrolan mas Satriyo dan mas Ary dibawah ini yang dikomentari bang > Yos ini - mereka bicara dengan sopan - untuk itu saya menyampaikan > penghargaan kepada mas Satriyo dan mas Ary khusus dalam obrolan di bawah > ini, lha kenapa anda tiba2 mengeluarkan kata2 buruk seperti di bawah ini? > Anda adalah anggota - tamu di komunitas ini, bicaralah yang sopan jika ada > yang tidak cocok di hati. > > WM ini akan baik jika anggota2nya juga menyumbang kebaikan, termasuk anda > sebagai anggota, Jika benar2 tidak cocok, anda kan bisa keluar dan > mendirikan milis yang menurut anda baik - hanya masalahnya mungkin anda > butuh waktu untuk mengumpulkan ribuan anggota. > > WM apa betul laku? Soalnya ada milis2 lainnya (bukan milis perempuan) yang > jauh lebih banyak anggotanya, jika memang jumlah anggota yang jadi ukuran. > > Milis wanita memble yang anda ketikkan dengan huruf kapital itu anda > identikkan dengan nenek2 dan kakek2, apa itu berarti mereka manusia2 memble? > jangan salah - memble tidaknya seseorang tidak berkaitan dengan sifat > memble, yang muda-pun bisa memble. Malah banyak yang sepuh seperti nenek2 > dan kakek2 itu punya sifat bijak yang tinggi karena pengalaman hidupnya. > Berapa persen nenek2 dan kakek2 yang nge-net atau bermilis ria sehingga anda > punya keyakinan kalau nama WM diganti, bakal dipenuhi nenek2 kakek2? Setahu > saya, yang ngakses internet itu usia produktif yang relatif muda, orang > seperti pak HMNA yang di atas 70 saya rasa jarang ada di milis. > > Mengenai SI, kan dari dulu juga kita bicara tentang itu - kita mencoba untuk > mengeluarkan SI yang ada di pikiran masing2 karena orang memandang SI itu > beda2. > > Satu hal lagi, pak lurah itu maksudnya tim moderator yang beberapa orang > atau mas He-Man? Apa tim moderator atau salah satu dari tim moderator itu > membuat buku? buku apa? mungkin satu hal yang terlewat karena setahu saya > ada anggota yang mengatakan bahwa jika arsip WM bisa dijadikan buku - beda > lho arti "ARSIP WM BISA DIJADIKAN BUKU" dengan "ARSIP WM SUDAH JADI BUKU" - > yang pertama belum jadi buku dan yang
Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
ma'af kang kenapa harus japri? saya tunggu dijapri juga tulisan sampean nggak ada. saya bener2 bingung pendapat sampean. saya tanya dengan dibolak balik dalam upaya memahami loh:-) sampean nulis : Nabi Adam itu tunduk kepada Allah jadi beliau itu Islam, dengan kata lain sumber dari semua ilmu pengetahuan itu adalah Islam . Saya nangapi dengan dibalik : 1 .Kalau yang bukan Islam berarti nggak tunduk sama Allah? kata "jadi" dari tulisan sampean artinya akumulasi dari perbuatan nabi Adam. IMO 2. Bagaimana kang juga bisa yakin (akang yakin kan?) sumber semua ilmu pengetahuan itu adalah Islam karena hanya berlandasakan dari dari nabi Adam adalah guru? 3. bagimana juga akang bisa yakin (yakin kan?) nabi Adam itu Islam? ma'af kang kalo saya maksa minta dicerahkan, terserah dijapri atau dimilist ini , saya tunggu lho:-) - Original Message - From: "SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, November 21, 2005 12:18 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > Japri aja dech, nanti kita diskusikan. > > salam > > asrh <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kang Sutiyoso ma'af ini mau tanya, koq yakin gitu nabi Adam Islam? apa nggak > proyeksi nih maknanya " tunduk pada Allah jadi beliau Islam", well...yang > nggak tunduk pada Allah bukan Islam? > > - Original Message - > From: "SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Sunday, November 20, 2005 10:48 AM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > > > > Yang jelas, yang pertama kali mempelajari ilmu pengetahuan itu adalah Nabi > Adam, jadi guru dari semua peradaban dan kebudayaan itu adalah Nabi Adam, > keturunannya engga usah pada rame dewe-dewe. Nabi Adam itu tunduk kepada > Allah jadi beliau itu Islam, dengan kata lain sumber dari semua ilmu > pengetahuan itu adalah Islam . > > > > salam > > > > > > > > He-Man <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Apa anda kira dulu kejayaan Islam itu cuma dari orang Arab..?? orang Arab > > itu bahkan tidak tau bilangan yang lebih dari 1000 tidak tau ada angka 0 > > dll. > > Darimana kemajuan peradaban Islam masa lalu tidak lain dari mempelajari > > peradaban bangsa lain dari mulai Yunani , Romawi , India , Persia dll yang > > notabene bengsa kafir. > > > > - Original Message - > > From: "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: > > Sent: Friday, November 18, 2005 4:55 PM > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > > > > > > > apa bukan orang sepeti anda2 yang pesimis yang makin membuat islam tidak > > > lagi berjaya seperti dulu. biar saja jika ada elemen suadara kita yang > > > 'bermimpi' ... kan tinggal kita amini. tapi tentu bagi anda2 itu hal > > > nonsense kan? buat apa berbuat toh islam sudah lewat masanya .. gitu > kan? > > > > > > yang spt anda2 memang pasti menjamin islam gak bakal jaya. optimis lah > > > sedikit ... > > > > > > buat AQ, dengan orang macam anda2 yang optimis dan ikhlas dalam > > > mengaktualkan optimisme anda, janji 4jji bahwa 4jji akan mengubah nasib > > > bangsa yang mau mengubah nasib nya sendiri dengan kerja nyata dan > > optimisme > > > bukan pesimisme dan silau akan kehebatan orang lain, islam akan jaya ... > > > amin > > > > > > maaf kalo AGAK terbawa emosi... > > > > > > > > > > > Milis Wanita Muslimah > > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > > > > > > > > SPONSORED LINKS > > Women Islam Women in islam Women in islam > > > > - > > YAHOO! GROUPS LINKS > > > > > > Visit your group "wanita-muslimah" on the web. > > > > To unsubscribe from this group, send an email to: > > [EMAIL PROTECTED] > > > > Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. > > > > > > - > > > > > > > > > > > > > > - > >
Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah "Mentari"
oke saya menemukan jawbaan kunci : prinsip dasar keimanan dan kesempurnaan iman. tapi saya mau tanya lagi , sampean nulis : saya adalah orang yang yakin orang-orang muslim yang ada di milist ini adalah orang yang beriman. well... muslim yang sampean maksud siapa? yang bersyahadat atau ??? - Original Message - From: "aman_ghabs" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Sunday, November 20, 2005 3:43 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah "Mentari" > Terima kasih atas tanggapannya. > Justru saya malah agak bingung dengan bolak balik pertanyaan sampean. > Itu loh, jelas sampean yang mencoba membalik kan? Apa yang saya ajukan > cuman terkesan saja -:) Namun saya mencoba memberikan tanggapan balik > semampunya, jika saya salah tangkap maksud sampeyan, mohon dibetulkan. > Saya tanggapi line perline saja: > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > ma'af, nimbrung neh pak Aman yang tidak lain bertanya:-) > > > > 1. Sampean nulis : keimanan cukup menempatkan wahyu diatas akal, sedang > > untuk memahaminya akal diatas wahyu. > > kalau saya balik, yang nggak beriman berarti telah menempatkan akal > ditas > > wahyu, dan yang stupid berarti telah menempatkan wahyu diatas akal? :-) > > Aman: > a. Ini sampean yang membalik ya! Kalau terjadi bolak balik, saya tidak > tanggung. Sampean aja yang menjawabnya. > b. Saya tidak mengatakan dengan kata pasti seperti itu. Jadi mohon > dipahami dulu thread itu karena rasanya saya tidak mengatakan bahwa > "keimanan cukup menempatkan wahyu di atas akal." Barangkali > mengesankan seperti itu, karena saya mengajukan kenyataan empiris > bahwa banyak orang yang tidak mengerti (bahkan tidak ada upaya > memahami) wahyu, tapi pada kenyataannya kalau dipersoalkan ke masalah > iman, maka mereka ini juga beriman. Kalau ditanya, kenapa beriman? > jawaban perse mungkin berbeda-beda. Ringkasnya, ya beriman aja. > Kenyataan inilah yang saya simpulkan sebagai wahyu di atas akal. Saya > hanya berusaha memperjelas titik persoalan yang ada dalam masalah ini. > "yang ngga beriman berarti telah menempatkan akal di atas wahyu" bisa > jadi benar begitu, bisa jadi karena memang tidak menerima wahyu, bisa > jadi wahyu tidak sampai kepadanya. Jadi orang ngga beriman sih umum > aja. Parameter iman yang utama dalam Islam sudah jelas garis batasnya. > Menjadi persoalan kalau usaha pembalikan ini menuju pada "orang yang > menempatkan akal di atas wahyu berarti tidak beriman." Namun saya > yakin bukan itu maksudnya. > > "Yang stupid berarti telah menempatkan wahyu di atas akal?" Maksudnya > apa sih ya. Kalau stupid terhadap wahyu, mungkin juga. Fakta empiris > membuktikan itu cukup banyak, tetapi mereka ini beriman loh. Coba anda > lakukan survey, banyak yang tidak mengerti soal wahyu dan secara > kenyataan mereka beriman. Hanya, kalimat hasil bolak balik sampean ini > tidak mengenakkan kedengarannya. > > > 2. Diakahir tulisan sampean juga nulis "soal beriman, jelas kita > beriman". > > Wah kata "jelas" itu terkesan sampean yakin betul :-) > > Gimana pak Aman bisa yakin saya beriman dan kita semua beriman? eh, > siapa > > yang pak Aman maksud "kita" ? orang Islam yang bersyahadat atau non > mulism > > juga amanu? > > Kalau yang saya ketahui, Tuhan katakan jangan kamu sebut diri kamu > beriman > > sebelum kamu lulus ujian-Ku. > > Lainnya menurut shahih bukhari amanu itu yang beriman pada 6 rukun Iman. > > Saya sanksi kita semua disini beriman, karena beriman itu bukan > percaya dan > > yakin saja, tapi ada perbuatan. Dan untuk berbuat (mengamalkan) nggak > > mungkin kalau kita nggak paham. Masak kita cuci mobil kita nggak paham > > gimana cuci mobil, tul gak? > > Aman: > Bagi saya, jangan campur adukkan antara prinsip dasar iman dengan > kesempurnaan iman. Karena justru di sini salah satu penyakit yang > memunculkan mudahnya tudingan kafir dan atau sesat kepada orang lain > (sepanjang yang saya amati). Orang yang perbuatannya tidak sesuai > dengan tuntutan keimanan, tidak otomatis dikatakan tidak beriman. Kita > hanya mengatakan, perbuatan tidak sesuai itu adalah dosa. Kalau > sampean sangsi kita semua di sini beriman, maka saya adalah orang yang > yakin orang-orang muslim yang ada di milist ini adalah orang yang > beriman. Persoalan yang terkandung dalam pertanyaan sampeannya > lainnya, jawaban saya adalah sama seperti jawaban Hasan al-Bashri yang > sudah saya kutip sebelumnya. > > > 3. Well, saya kembali ke rumusan anda soal posisi wahyu dan akal , > artinya > > lagi, untuk mengamalkan wahyu, kita mesti mene
Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
saya nggak tahu dikenal kapan angka nol oleh bangsa Arab, tapi yang jelas angka nol itu orang Arab yang temukan. Demikian pula Aljabar, Muhamamd bin Musa Al Khawarizmiy :-) - Original Message - From: "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Sunday, November 20, 2005 2:26 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > > Angka nol baru dikenal bangsa Arab setelah Muhammad bin Qasim menaklukkan > Sind dan Punjab (india). > > - Original Message - > From: "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Sunday, November 20, 2005 12:00 PM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > > > > wah pak He-Man yang nemu angka nol justru orang Arab, Muhammad bin Ahmad, > > he-he.. > > jangan anti dengan Arab deh, wong Qur'an itu bahasa Arab. > > saya juga setuju dengan pak Satriyo, bukan Arabnya, bukan Islamnya, tapi > > ummatnya, ya kite-kite ini :-) > > > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Merasakan Pengalaman Etis?
http://kompas.com/kompas%2Dcetak/0509/30/opini/2089776.htm Merasakan Pengalaman Etis? Oleh: GADIS ARIVIA Konsep hidup beretika tidaklah sulit dipahami. Keputusan etis berkait erat dengan konsep-konsep seperti "keadilan", "hak", "kewajiban", "kebaikan", dan "kebenaran". Namun, manusia lalu mempersulit konsep-konsep ini dengan berbagai argumentasi yang "tidak adil", "tidak berhak", "tidak baik", dan "tidak benar". Bagaimanakah manusia dapat melakukan keputusan etis yang membutuhkan kepekaan akan bahasa? Kepekaan menangkap getaran, ekspresi, dan bahasa "lain" yang muncul. Bahasa "lain" yang diutarakan dari mereka yang tertekan, tertipu, tersakiti membutuhkan perangkat ekstra untuk mendengarkan. Apa itu? Martin Heidegger dalam Letter on Humanism (1946) menggarisbawahi keterbukaan (atau responsiveness). Tiap bahasa yang digunakan membentuk, memberi, memasok cara berpikir, melihat, menjadi diri yang terus dihadapkan berbagai bahasa yang mempunyai masing-masing "kekuasaan" di belakangnya. Hanya dengan keterbukaan, segala bentuk kekuasaan dapat diperiksa ulang, dipertanyakan ulang, direnegosiasi hingga akhirnya pengalaman etis tercapai. Hal inilah yang saya lakukan dengan membuka hati guna mendengarkan kisah-kisah pilu para ibu yang pernah dipenjara tanpa sebab. Simak film dokumenter Kado untuk Ibu (Syarikat Indonesia, 2005). Bahasa yang dibisukan Pada tahun 1965, Ibu Sumilah baru berusia 14 tahun, saat diambil dari keluarganya, ia diangkut dengan truk berisi 48 orang ke penjara Wirogunan. Ia lalu dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Plantungan di pegunungan Dieng, Jawa Tengah, dan tinggal di sana hingga tahun 1971. Ia dibebaskan karena ada kekeliruan. Tanpa pernyataan maaf, tanpa ada rehabilitasi nama, stigma eks tapol menghantui dirinya seumur hidup. Ibu Sumilah tidak sendirian. Juga ada ibu Fatmiati yang disiksa karena tidak mengaku sebagai anggota Gerwani. Ia menolak untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah ia lakukan. Ia pun dijebloskan ke LP Plantungan, tempat yang pernah dipakai untuk kamp isolasi penyakit lepra di tahun 1957. Lain dengan ibu Putmainah. Ia ditangkap karena anggota Gerwani. Dikatakan, organisasi ini bertujuan memberdayakan perempuan Indonesia dengan menyelenggarakan aneka kegiatan pendidikan tentang cara mengasuh anak, pengetahuan gizi, dan hak-hak perempuan. Hak-hak perempuan yang dibela adalah yang telah diabaikan para suami yang meninggalkan mereka. Memberi penguatan sesama perempuan dan mencari peluang usaha untuk menyambung ekonomi keluarga. Menurut saya, organisasi ini tidak beda dengan PKK, yang memerhatikan kesejahteraan keluarga. Entah mengapa, mereka dituduh melakukan Operasi Harum Bunga terlibat pembunuhan para jenderal. Bahkan, di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya anggota Gerwani digambarkan menari-nari di atas penyiksaan para jenderal. Akhirnya, anggota Gerwani diburu, dipenjara, dan dibunuh. Kekerasan negara Pelecehan dan pemerkosaan adalah bentuk paling populer kekerasan negara terhadap perempuan. Kekerasan negara didefinisikan sebagai bentuk agresivitas aparat atau pengelola negara atas masyarakat sipil. Mengapa terhadap perempuan pelecehan dan pemerkosaan merupakan praktik ampuh? Pelecehan dan pemerkosaan dianggap sulit untuk dituntut apalagi bila digunakan saat negara dalam keadaan darurat. Dalam keadaan seperti itu, pelecehan dan pemerkosaan dianggap ekses sehingga dinilai wajar. Masalah lain, sulitnya mengungkap kasus-kasus itu karena korban risih membicarakannya secara publik. Bagi militer, situasi ini amat menguntungkan. Bila masyarakat menganggapnya sebagai wilayah privat, berarti paling jauh dihubungkan dengan penyimpangan tingkah laku individu, cukup dihukum secara personal. UN Special Rapporteur menegaskan, kekerasan terhadap perempuan dipakai sebagai alat represi politik seperti layaknya senjata perang. Target pelecehan dan pemerkosaan ditujukan kepada aktivis perempuan, anggota kelompok oposisi, atau keluarga yang tergolong kelompok yang dianggap radikal dan membahayakan stabilitas negara. Inilah yang terjadi pada Sumarmiyati di Plantungan. Ia digunduli, ditelanjangi, di-"gerayang", dan dipaksa mencium kelamin para aparat. Ingatan bangsa yang terluka Yang terjadi pada para korban di Plantungan pada tahun 1965- 1966 merupakan tragedi yang menimpa suatu bangsa. Ingatan kolektif ini tidak mudah dilupakan, meninggalkan kepedihan mendalam baik bagi generasi masa lalu maupun generasi ke depan. Paul Ricoeur (2000) menegaskan, mengingat menjadi tugas yang harus dipenuhi. Menghidupkan ingatan sosial bukan untuk menaruh dendam dan benci pada kebrutalan kelompok tertentu di masa lalu, tetapi lebih membangun proyek perdamaian dan berusaha tidak mengulangi kekeliruan di masa lalu. Ingatan bangsa hanya dapat dipulihkan bila terjadi keterbukaan untuk menerima bahasa-bahasa "lain" yang telah lama dibungkam. Keterbukaan menghasilkan kehidupan lebih jujur dan adil guna membentuk pengalaman etis bersama. Gadis Arivia Dosen filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan B
[wanita-muslimah] Gubernur Sutiyoso
ma'af nih mbak saya ganti judulnya, karena saya nggak mau ikutan diskusi tentang WM dan moderator dan bukunya;-) saya lebih tertarik dengan kalimat pertama mbak. emang kenapa tidak suka dengan gubenur Sutiyoso? Bukankah besok 2006 blio mau gratisin sekolah untuk siswa SD SMP ? kalau soal kebijakan yang kadang kurang adil, kayaknya nggak ada Gubernur bahkan Pemerintah yang selalu adil, sejak bung karno - skr deh. Atau jangan2 mbak (or keluarga) pernah mendapat ketidakdilan dari pak Gubernur? maa'f neh menduga2:-) - Original Message - From: "A Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Sunday, November 20, 2005 12:48 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] SI yang mana? > Bang Yos, > Secara pribadi saya tidak suka Sutiyoso yang gubernur itu, tapi walaupun > nama anda sama - saya tidak langsung membenci anda kan? Dan saya tidak > menyarankan anda untuk berganti nama seperti anda menyarankan mengganti nama > milis ini. > > Anda masuk milis ini kan relatif baru, kok anda seenaknya saja ribut urusan > nama. Saya bukan tim moderator milis ini tapi karena sudah beberapa tahun > disini, saya tahu juga bahwa mendirikan dan mengelola milis itu tidak > dibayar - malah harus keluar uang untuk pulsa dan bayar ke ISP selain > menyisihkan waktu saat posting. Jadi hargai yang membuat dan mengelola satu > milis, jika anda memang tidak suka milis ini - kenapa anda tidak membuat > milis sendiri yang anda bebas posting apa saja. > > Kita anggap milis ini dengan sama dengan satu pengajian dengan nama WM, anda > datang ke pengajian itu dan merasa tidak sependapat dengan pendiri pengajian > itu atau anggota2 pengajian itu, islami-kah jika anda menyarankan dengan > nada menghina seperti kata memble yang anda lontarkan? Anda kan bisa memberi > saran dengan baik2, perlihatkan bahwa anda sudah ber-Islam dengan benar > dengan memperlihatkan kata2 yang anda pakai, apakah Rasulullah mencontohkan > kalimat2 yang anda pakai? > > Saya lihat obrolan mas Satriyo dan mas Ary dibawah ini yang dikomentari bang > Yos ini - mereka bicara dengan sopan - untuk itu saya menyampaikan > penghargaan kepada mas Satriyo dan mas Ary khusus dalam obrolan di bawah > ini, lha kenapa anda tiba2 mengeluarkan kata2 buruk seperti di bawah ini? > Anda adalah anggota - tamu di komunitas ini, bicaralah yang sopan jika ada > yang tidak cocok di hati. > > WM ini akan baik jika anggota2nya juga menyumbang kebaikan, termasuk anda > sebagai anggota, Jika benar2 tidak cocok, anda kan bisa keluar dan > mendirikan milis yang menurut anda baik - hanya masalahnya mungkin anda > butuh waktu untuk mengumpulkan ribuan anggota. > > WM apa betul laku? Soalnya ada milis2 lainnya (bukan milis perempuan) yang > jauh lebih banyak anggotanya, jika memang jumlah anggota yang jadi ukuran. > > Milis wanita memble yang anda ketikkan dengan huruf kapital itu anda > identikkan dengan nenek2 dan kakek2, apa itu berarti mereka manusia2 memble? > jangan salah - memble tidaknya seseorang tidak berkaitan dengan sifat > memble, yang muda-pun bisa memble. Malah banyak yang sepuh seperti nenek2 > dan kakek2 itu punya sifat bijak yang tinggi karena pengalaman hidupnya. > Berapa persen nenek2 dan kakek2 yang nge-net atau bermilis ria sehingga anda > punya keyakinan kalau nama WM diganti, bakal dipenuhi nenek2 kakek2? Setahu > saya, yang ngakses internet itu usia produktif yang relatif muda, orang > seperti pak HMNA yang di atas 70 saya rasa jarang ada di milis. > > Mengenai SI, kan dari dulu juga kita bicara tentang itu - kita mencoba untuk > mengeluarkan SI yang ada di pikiran masing2 karena orang memandang SI itu > beda2. > > Satu hal lagi, pak lurah itu maksudnya tim moderator yang beberapa orang > atau mas He-Man? Apa tim moderator atau salah satu dari tim moderator itu > membuat buku? buku apa? mungkin satu hal yang terlewat karena setahu saya > ada anggota yang mengatakan bahwa jika arsip WM bisa dijadikan buku - beda > lho arti "ARSIP WM BISA DIJADIKAN BUKU" dengan "ARSIP WM SUDAH JADI BUKU" - > yang pertama belum jadi buku dan yang kedua memang ada bukunya, yang mana > yang bener? > > salam > Aisha > -- > From: "SUTIYOSO WIJANARKO > > Bukankah Milis Wanita Muslimah ini sudah SI, kalau tidak SI mana mungkin > ada kata "muslimahnya" :) > > Yang lucu itu kan lurahnya milis ini, bikin milis pakai embel-embel > muslimah tapi engga seneng ama SI, opo tumon? lucu dech. > Lucunya lagi kalau diskusi ini di WM dibikin buku oleh Pak Lurah, dan > rejeki dari buku tersebut hanya diperdayakan untuk dirinya sendiri kan jadi > "lunyu".aheee > > Karena milis ini memakai kata "muslimah" jadi laku gitu, coba aja diganti > MILIS WANITA MEMBLE,pasti peserta dan anggautanya hanya nenek-nenek dan > kakek-kakek...uppsss... > > Makanya jadi orang jangan MN, tahu engga arti MN ?artinya > Munawir.heheheh > > Kang Satrio engga usah sungkan-sungkan mengeluarkan ide dan sarannya, > ditunggu oleh semua rekan-rekan WM yang pro muslimah. > > salam >
Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah "Mentari"
ma'af, nimbrung neh pak Aman yang tidak lain bertanya:-) 1. Sampean nulis : keimanan cukup menempatkan wahyu diatas akal, sedang untuk memahaminya akal diatas wahyu. kalau saya balik, yang nggak beriman berarti telah menempatkan akal ditas wahyu, dan yang stupid berarti telah menempatkan wahyu diatas akal? :-) 2. Diakahir tulisan sampean juga nulis "soal beriman, jelas kita beriman". Wah kata "jelas" itu terkesan sampean yakin betul :-) Gimana pak Aman bisa yakin saya beriman dan kita semua beriman? eh, siapa yang pak Aman maksud "kita" ? orang Islam yang bersyahadat atau non mulism juga amanu? Kalau yang saya ketahui, Tuhan katakan jangan kamu sebut diri kamu beriman sebelum kamu lulus ujian-Ku. Lainnya menurut shahih bukhari amanu itu yang beriman pada 6 rukun Iman. Saya sanksi kita semua disini beriman, karena beriman itu bukan percaya dan yakin saja, tapi ada perbuatan. Dan untuk berbuat (mengamalkan) nggak mungkin kalau kita nggak paham. Masak kita cuci mobil kita nggak paham gimana cuci mobil, tul gak? 3. Well, saya kembali ke rumusan anda soal posisi wahyu dan akal , artinya lagi, untuk mengamalkan wahyu, kita mesti menempatkan akal diatas wahyu? koq yang saya tangkep argumennya terkesan bolak balik? :-) jadi gini : iman itu percaya pada wahyu (salah satunya) dan harus mengamalkannya. untuk mengamalkannya tentu kita harus paham. keimanan menurut sampean = wahyu diatas akal, sedang untuk paham = akal diatas wahyu. well gimana atuh kang, eh pak Aman? ma'af saya cc-kan, sepertinya moderator belum mem-approve account saya:-) - Original Message - From: "Aman FatHa" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Saturday, November 19, 2005 6:50 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah "Mentari" > Menurut saya dalam persoalan akal - wahyu, ada masalah penting yang lebih > dahulu dibedakan dengan tegas, yaitu soal keimanan dan upaya memahami. > Apabila kita fokuskan pada soal keimanan, maka benar wahyu di atas akal. > Sebaliknya, apabila kita fokuskan kepada soal upaya memahami maka akal di > atas wahyu. > > Pada bagian pertama yang terfokus pada soal keimanan, walau tanpa survey > untuk membuktikan dengan data-data empirik, saya yakin bahwa semua orang > Islam beriman pada wahyu. Bahkan pada orang-orang Islam yang tidak banyak > mengerti wahyu, yang mereka tahu bahwa al-Qur`an adalah kitab suci dan > mereka membacanya karena diperintah dan semata-mata membacanya saja sudah > berpahala meski tidak mengerti apa kandungannya. Mereka semua ini adalah > orang yang beriman pada wahyu, titik. > > Persoalan menjadi berbeda ketika masuk pada upaya memahami. Anehnya, banyak > lontaran akhir-akhir ini dengan menyebutkan "mendahulukan akal dari wahyu" > dengan konotasi negatif yang mengarah pada beriman pada wahyu atau korupsi > wahyu, kepada orang-orang yang berupaya memahami wahyu menggunakan akalnya. > Padahal perdebatan akal - wahyu sudah ada sejak dulu, baik pada tataran > filosofis atau pada praktek penafsiran dan penyimpulan hukum. Makanya sejak > dulu juga sudah dikenal kelompok ahlu ra'yi dan kelompok hadits. Atau dalam > tafsir dikenal dua metode, tafsir bir ra'yi dengan tafsir bil ma'tsur. Dan > kedua-keduanya diakui eksistensinya. > > Sejak masa khulafa rasyidun, akar dua kelompok ini sudah ada. Kelompok > pertama (yang menggunakan potensi akal secara lebih luas) bisa kita lihat > pada Umar Ra. Para sahabat yang berada dalam kelompok Umar adalah Abdullah > bin Mas'ud dan Zaid bin Tsabit. Saking "taklid"nya Abdullah bin Mas'ud ini > kepada Umar sampai-sampai al-Syu'bi berkata, "Abdullah itu tidak berqunut. > Seandainya Umar berqunut niscaya Abdullah juga berqunut." Bahkan dalam suatu > riwayat disebutkan bahwa Abdullah bin Mas'ud berkata, "Seandainya > orang-orang melewati suatu lembah dan Umar melewati lembah lain, niscaya aku > aku melewati lembah yang dilewati Umar." > > Perbedaan pendapat pada masa-masa ini tidak seluas pada masa-masa > selanjutnya, hal itu karena beberapa faktor: > 1. Diberlakukannya metode musyawarah terhadap suatu persoalan. > 2. Mudahnya melakukan ijma' karena pada waktu itu para sahabat masih > terkumpul dalam satu wilayah dan belum terpisah-pisah ke berbagai wilayah > seperti pada masa sesudahnya. Hal tersebut karena kebijakan Umar yang > melarang para sahabat keluar dari Hijaz kecuali dengan izin khusus darinya. > 3. Sedikitnya periwayatan hadits. Abu Bakar dan Umar memberlakukan sistem > yang ketat terhadap periwayatan hadits. > 4. Sedikitnya persoalan-persoalan baru yang muncul karena dekatnya era > mereka dengan kesederhanaan dan belum meluasnya bentuk kehidupan kota yang > maju dan tersebar luas. > 5. Mereka sangat terbatas dalam mengeluarkan fatwa dan tidak ada pembahasan > luas terhadap suatu masalah kecuali masalah itu benar-benar ada atau > terjadi. > > Karena itu semua, persoalan pendapat dan masalah pada masa ini bercirikan > realistis praktis. Tidak ada tashawwur terhadap masalah-masalah yang memang > tidak atau belum terjadi. Mer
Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
Kang Sutiyoso ma'af ini mau tanya, koq yakin gitu nabi Adam Islam? apa nggak proyeksi nih maknanya " tunduk pada Allah jadi beliau Islam", well...yang nggak tunduk pada Allah bukan Islam? - Original Message - From: "SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Sunday, November 20, 2005 10:48 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > Yang jelas, yang pertama kali mempelajari ilmu pengetahuan itu adalah Nabi Adam, jadi guru dari semua peradaban dan kebudayaan itu adalah Nabi Adam, keturunannya engga usah pada rame dewe-dewe. Nabi Adam itu tunduk kepada Allah jadi beliau itu Islam, dengan kata lain sumber dari semua ilmu pengetahuan itu adalah Islam . > > salam > > > > He-Man <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Apa anda kira dulu kejayaan Islam itu cuma dari orang Arab..?? orang Arab > itu bahkan tidak tau bilangan yang lebih dari 1000 tidak tau ada angka 0 > dll. > Darimana kemajuan peradaban Islam masa lalu tidak lain dari mempelajari > peradaban bangsa lain dari mulai Yunani , Romawi , India , Persia dll yang > notabene bengsa kafir. > > - Original Message - > From: "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Friday, November 18, 2005 4:55 PM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > > > > apa bukan orang sepeti anda2 yang pesimis yang makin membuat islam tidak > > lagi berjaya seperti dulu. biar saja jika ada elemen suadara kita yang > > 'bermimpi' ... kan tinggal kita amini. tapi tentu bagi anda2 itu hal > > nonsense kan? buat apa berbuat toh islam sudah lewat masanya .. gitu kan? > > > > yang spt anda2 memang pasti menjamin islam gak bakal jaya. optimis lah > > sedikit ... > > > > buat AQ, dengan orang macam anda2 yang optimis dan ikhlas dalam > > mengaktualkan optimisme anda, janji 4jji bahwa 4jji akan mengubah nasib > > bangsa yang mau mengubah nasib nya sendiri dengan kerja nyata dan > optimisme > > bukan pesimisme dan silau akan kehebatan orang lain, islam akan jaya ... > > amin > > > > maaf kalo AGAK terbawa emosi... > > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > > > > SPONSORED LINKS > Women Islam Women in islam Women in islam > > - > YAHOO! GROUPS LINKS > > > Visit your group "wanita-muslimah" on the web. > > To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. > > > - > > > > > > > - > Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > Yahoo! Groups Links > > > > > > > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Fair play? Video games influencing politics. Click and talk back! http://us.click.yahoo.com/u8TY5A/tzNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
wah pak He-Man yang nemu angka nol justru orang Arab, Muhammad bin Ahmad, he-he.. jangan anti dengan Arab deh, wong Qur'an itu bahasa Arab. saya juga setuju dengan pak Satriyo, bukan Arabnya, bukan Islamnya, tapi ummatnya, ya kite-kite ini :-) > He-Man <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Apa anda kira dulu kejayaan Islam itu cuma dari orang Arab..?? orang Arab > itu bahkan tidak tau bilangan yang lebih dari 1000 tidak tau ada angka 0 > dll. > Darimana kemajuan peradaban Islam masa lalu tidak lain dari mempelajari > peradaban bangsa lain dari mulai Yunani , Romawi , India , Persia dll yang > notabene bengsa kafir. > > - Original Message - > From: "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Friday, November 18, 2005 4:55 PM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? > > > > apa bukan orang sepeti anda2 yang pesimis yang makin membuat islam tidak > > lagi berjaya seperti dulu. biar saja jika ada elemen suadara kita yang > > 'bermimpi' ... kan tinggal kita amini. tapi tentu bagi anda2 itu hal > > nonsense kan? buat apa berbuat toh islam sudah lewat masanya .. gitu kan? > > > > yang spt anda2 memang pasti menjamin islam gak bakal jaya. optimis lah > > sedikit ... > > > > buat AQ, dengan orang macam anda2 yang optimis dan ikhlas dalam > > mengaktualkan optimisme anda, janji 4jji bahwa 4jji akan mengubah nasib > > bangsa yang mau mengubah nasib nya sendiri dengan kerja nyata dan > optimisme > > bukan pesimisme dan silau akan kehebatan orang lain, islam akan jaya ... > > amin > > > > maaf kalo AGAK terbawa emosi... > > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > > > > SPONSORED LINKS > Women Islam Women in islam Women in islam > > - > YAHOO! GROUPS LINKS > > > Visit your group "wanita-muslimah" on the web. > > To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. > > > - > > > > > > > - > Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > Yahoo! Groups Links > > > > > > > Yahoo! Groups Sponsor ~--> 1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery. http://us.click.yahoo.com/WpTY2A/izNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] SI yang mana?
he-he.. saya cuma saran aja juga koq mbak. soalnya saya biasa diskusi sma teman-teman di darat, ya... teman lain kadang marah kalau kami motong pendapat kawan. saya sendiri melihat diskusi disini kayaknya mengasyikan. ada pendapat yang berbeda-beda dan inilah pengetahuan buat saya. saya terbiasa diskusi dengan dimoderatori, jadi moderator yang biasa tengahi kalau kami mulai berdebat, dan ini bikin suasana menjadi sejuk. kalau nggak ada moderator nggak kebayang mungkin kami bisa emosional membabi buta :-) jadi saya kira di milis juga begitu, cukup satu2 aja. dan kayakanya udah pada diskusi bertahun2 berarti udah punya ilmu dong. kalau ada yang nanya apa salahnya diketikin kembali? ato jangan2 nggak hapal ilmunya? yo wes di cut paste juga bisa. kasian org kayak saya (misalnya) disuruh nyari arsip di yahoogroups wong saya nggak punya account yahoo:-) - Original Message - From: "A Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Sunday, November 20, 2005 11:51 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] SI yang mana? > Mba/mas asrh, > Ini uniknya komunikasi di milis, ada sejumlah topik yang mempunyai thread > masing2 disediakan setiap milis. Setiap anggota bisa dengan bebas tidak > ikut menanggapi, menanggapi satu postingan atau satu topik atau sekaligus > beberapa topik. > > Lain dengan dunia nyata dimana kita tidak bisa bicara dengan banyak orang > dalam satu waktu kan? Disini anggota bisa menanggapi di berbagai negara > kapan saja sesuai dengan waktu senggangnya dan jumlah yang berbeda-beda, > saat anggota yang di AS misalnya sedang tidur, anggota yang di Indonesia > sambil bekerja dia juga posting sesuatu ke WM. Sebaliknya ketika orang > Indonesia sedang terlelap, yang di Swiss misalnya menanggapi postingan. > > Saya lihat mas Satriyo ini menanggapi banyak topik dari banyak orang, blio > ini tidak hanya menanggapi mas DP, misalnya dia juga menanggapi mas Arcon, > mas He-man, dll. Begitu masuk, langsung 'tancap gas' menanggapi dengan > komentar2 pendeknya ...:-) > > Disitu masalahnya, kelihatannya mas Satriyo tidak mengikuti berbagai topik > yang ada dari awal, sehingga ada yang menyarankan blio untuk membaca arsip. > Itu sebabnya saya ikut nimbrung cerita, saya pribadi-pun sekitar 3-4 tahun > lalu masuk WM tidak membaca arsip, tapi sekian hari menghabiskan waktu untuk > membaca dulu berbagai topik yang ada, baru ikut komentar. > > Ada juga yang saya pikir kesalah pahaman ketika mas DP bicara kualitas > arsip, mas Satriyo malah merasa direndahkan sehingga keluar pendapatnya > bahwa yang ngobrol di WM hanya yang berilmu tinggi, mba Mia juga ikut > komentar - malah blio menanyakan kenapa mas Satriyo defensif begitu ketika > yang lain menyarankan lihat arsip - itu kan sekedar saran, mau diterima atau > tidak ya tergantung orangnya. > > Saya mencoba menengahi, sesuai pengalaman saya, tidak baca arsip tapi baca > dulu topik2 yang ada, barulah komentar. Bukankah Islam mengajarkan > tabayyun - alias check recheck? ini bisa diartikan, sebelum bicara - lihat > dulu komunitas tempat kita bicara - di milis sebelum komentar kesana kemari > apalagi dengan kalimat2 pendek yang rawan disalah pahami, kenapa tidak baca > dulu, minimal satu topik dari awal sehingga jelas dulu masalahnya. > > Tentu saja saran saya ke mas Satriyo seperti saran yang lainnya untuk > melihat arsip juga bisa ditanggapi atau tidak, bisa diterapkan atau tidak. > Mas Arcon malah kalau tidak salah ngasih tahu ngambil arsip dengan cara2 > tertentu - didownload gitu, bukan baca satu demi satu di arsip yahoogroups. > > Nah ... mas/mba asrh, saya sudah menyampaikan alasan kenapa saya ikut > nimbrung tentang arsip. Masalah kita berbeda tentang cara berkomunikasi di > darat dan di milis, itulah keanekaragaman atau pluralitas, perbedaan itu > memang sunatullah kan? kita serahkan saja ke yang bersangkutan untuk > memilih yang mana, yang penting masing2 sudah mengemukakan pendapatnya2 > masing2 tidak dengan marah2 atau dengan kata2 'mutiara' ya ...:-) > > salam > Aisha > -- > From: "asrh" <[EMAIL PROTECTED]> > > permisi, numpang saran juga : > seharusnya satu2 nggak usah borongan. pak satriyo lagi ngomong sama pak dp, > ya udah pak satriyo vs pak dp yang diskusi, sekalian pak dp sampein arsip > milist, minimal di cut paste gitu, kan lebih enak. emang kayaknya terkesan > kroyokan, dan remehin mbak, he-he. > > pelan2 aja, yang lain bisa menyimak dulu, jangan dipotong pembcaraan/diskusi > org lain. gimana forum di darat sebenarnya kita diskusi, satu2 kan??? nggak > main motong diskusi orang lain. > yang baru masuk disuruh liat arsip, wah repot juga, emang kita cuma ngurus > milis? nyari arsip di rak aja cukup repot, ini nyari arsip di > yahoogroups,he-he > saran sih gitu aja. :-) > -- >
Re: [wanita-muslimah] SI yang mana?
permisi, numpang saran juga : seharusnya satu2 nggak usah borongan. pak satriyo lagi ngomong sama pak dp, ya udah pak satriyo vs pak dp yang diskusi, sekalian pak dp sampein arsip milist, minimal di cut paste gitu, kan lebih enak. emang kayaknya terkesan kroyokan, dan remehin mbak, he-he. pelan2 aja, yang lain bisa menyimak dulu, jangan dipotong pembcaraan/diskusi org lain. gimana forum di darat sebenarnya kita diskusi, satu2 kan??? nggak main motong diskusi orang lain. yang baru masuk disuruh liat arsip, wah repot juga, emang kita cuma ngurus milis? nyari arsip di rak aja cukup repot, ini nyari arsip di yahoogroups,he-he saran sih gitu aja. :-) - Original Message - From: "A Yasmina" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Saturday, November 19, 2005 7:01 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] SI yang mana? > Mas Satriyo, > Jika kita masuk satu komunitas, misalnya masuk satu ruangan seminar. Apakah > kita langsung masuk berbagai kerumunan orang, langsung ngomentari ini itu? > Bayangkan bagaimana wajah berbagai kerumunan orang itu, mereka > bertanya-tanya - ini orang darimana? mau ngapain? > > Idealnya sih, kita masuk ruangan lalu kita 'sapu' dengan pandangan kita > sekilas - apa isi ruangan itu. Lalu, kalau kita mau ikut ngobrol. dekati > satu kelompok orang, dengarkan dulu apa yang dibicarakan orang2 tersebut. > Setelah jelas apa yang dibicarakan, barulah kita ikut nimbrung. > > Di milis juga begitu, yang saya ingat dulu beberapa tahun yang lalu, begitu > masuk WM. Beberapa hari saya belum ikut ngobrol - saya baca dulu komentar > berbagai topik yang ada, tidak sempat baca arsip lama, tapi beberapa hari > itu saya hanya sebagai pembaca saja, mengenal karakter (walau minim di milis > itu tidak seperti di dunia nyata) orang2 yang biasa ngobrol di milis. > Setelah tahu, minimal thread satu topik, barulah saya ikut komentar. > > Setelah masuk-pun saya sering tidak nge-net dalam waktu panjang, lalu > kembali lagi bergabung ngobrol di sini. Masa penyesuaiannya tidak baca > beberapa hari lagi, obrolan di WM satu hari saja sudah cukup untuk ikut > ngobrol lagi. Pernah saya dulu, begitu masuk lagi, langsung komentar - heee > ... ada anggota yang komentar bahwa komentar saya garing, hehehe ... gak > pa-pa seh, orang itu kan harus saling mengingatkan, saling nasehatin (surat > al 'Ashr). Mungkin sekian detik pertama kita akan tersinggung, tapi inget2 > aja bahwa orang ngomentari kita berarti ada perhatian dan ingin kita lebih > baik lagi. > > Dulu ada anggota yang komentar sesuatu, lalu banyak anggota lain yang > ngomentari, eh ... dianya malah sedih banget karena katanya dikeroyok, hi hi > hi ... orang masuk milis (kecuali milis seperti DT yang satu arah, orang > hanya posting artikel dan yang lain baca, tidak ada dialog antar anggotanya, > masih seperti itu ya?). Eh diulang ya, orang masuk milis kalau sudah berani > mengeluarkan pendapatnya kan harus berani juga menanggapi jika ada orang > atau orang2 yang menanggapi apa2 yang kita lontarkan karena memang kita > harus bertanggung jawab terhadap apapun yang keluar dari mulut kita (dalam > milis - apa2 yang keluar dari ketikan tangan kita). > > Contoh di bawah ini, mas Satriyo mengeluarkan kalimat 'ada gaya orba > muncul'. Saya malah ingin tahu, gaya orba seperti apa yang dimaksud mas > Satriyo? Mungkin ada yang berfikir, yang seperti ini dimasalahkan. Tapi > beneran lho mas Satriyo, saya bukan orang sakti yang tahu apa isi pikiran > mas Satriyo tentang berbagai hal, termasuk gaya orba ini. > > Contoh lainnya, mas Satriyo merendahkan diri sendiri dan menganggap bahwa > disini yang mengobrol hanya orang2 yang berilmu tinggi saja karena mas Dana > menjelaskan arsip yang banyak dan berkualitas tinggi. Saya rasa mas DP ini > bukan menjelaskan bahwa anda berkualitas rendah sementara yang ngobrol > disini berkualitas tinggi, tapi itu bentuk penghargaan atau kekaguman mas DP > ke teman2 yang ngobrol disini, mas DP deh yang jelasin lebih lanjut tentang > ini. Ini hanya pikiran saya saja, karena saya juga bukan orang yang punya > ilmu banyak termasuk dalam ilmu agama Islam - saya buka kartu ya, saya tidak > pernah menikmati pesantren atau perguruan tinggi yang khusus Islam seperti > IAIN/UIN. Tapi saya ingin memperbaiki pemahaman saya tentang agama tidak > hanya dari baca buku agama atau ceramah2 agama saja, itu sebabnya saya > gabung ke WM. Dan saya betul2 senang disini, menghargai pikiran teman2 > disini. > > Silahkan mas Satriyo mengenal medan dulu, bukan medan kota tapi komunitas > yang mas Satriyo masuki, dan kita bisa mengupas banyak hal sehingga insya > Allah kita semua lebih memahami Islam dan bisa menerapkannya dalam kehidupan > masing2. > > salam > Aisha > -- > From: "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> > > kalo gitu silakan saja yang berilmu tinggi saling adu di sini ...siapalah > saya ini. > > permisi ...(ngeri euy kalo ada gaya orba muncul) > > On 11/18/05, Dana Pamilih <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Saya tidak tahu apakah Anda juga tahu ba
[wanita-muslimah] tes boncing
tes aza Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Misteri Al-Faruq dan Azahari
Republika Jumat, 11 Nopember 2005 Misteri Al-Faruq dan Azahari *Irfan Junaidi Wartawan Republika Dua kabar penting yang senantiasa terkait dengan serangkaian aksi teror, terjadi dalam sepekan terakhir. Keduanya adalah kabar soal terungkapnya 'pelarian' Umar Al-Faruq dari penjara Bagram (Afghanistan) dan kabar matinya Dr Azahari bin Husin. Kedua kabar tersebut membuka sedikit tabir yang selama ini menyelubungi isu-isu terorisme. Tanda petik yang mengapit istilah pelarian memberi makna bahwa sampai saat ini belum bisa dikatakan bahwa Al-Faruq benar-benar melarikan diri. Bisa jadi dia sengaja dilepas atau dinyatakan melarikan diri. Bagram adalah penjara yang diawasi sangat ketat. Setiap hari, siang dan malam, tak kurang dari 12 ribu tentara pilihan Amerika Serikat (AS) mengawal penjara ini. Mukjizat apa gerangan yang mambuat Faruq mampu meloloskan diri dari pengawalan yang seketat itu? Selama ini, Al-Faruq dan Azahari adalah dua tokoh yang selalu disebut aparat kepolisian sebagai orang yang berperan sangat penting dalam serangkaian aksi teror. Pria berkebangsaan Kuwait ini dikabarkan ditangkap oleh agen CIA di Bogor pada 5 Juni 2002. Polri sempat menyatakan tidak tahu adanya penangkapannya. Setelah ditangkap secara misterius, Al-Faruq yang kemudian dibawa keluar dari Indonesia itu dijadikan 'sumber informasi' untuk membawa pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Ustadz Abu Bakar Ba'asyir ke penjara. Dalam berita berjudul Confessions of an Al-Qaeda Terrorist, majalah Time edisi 23 September 2002, menulis pengakuan Al-Faruq, bahwa Ba'asyir terkait dengan Jamaah Islamiyah. Tim pengacara yang membela Ba'asyir di persidangan sempat meminta Al-Faruq dihadirkan ke Indonesia untuk didengar kesaksiannya di pengadilan. Namun pemerintah AS tak pernah mengizinkannya. Pada 16 Juli 2003, jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan Ba'asyir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Hasan Madani, mengungkapkan penolakan itu disampaikan dalam surat yang ditandatangani Wakil Dubes AS, J Pattrick Truhn. Lama tak terdengar kabarnya, tiba-tiba muncul berita bahwa Faruq telah 'melarikan diri' sejak Juli 2005 dari penjara Bagram. Meski peristiwa itu terjadi pada Juli 2005, beritanya baru muncul pada November 2005. Ada apa? Setelah Al-Faruk, sekarang tinggal kita lihat sosok Dr Azahari bin Husin. Dia adalah 'tokoh idola' yang selalu disebut polisi setiap terjadi ledakan bom besar. Doktor statistik lulusan Reading University, Inggris, ini pun, selalu dijadikan sebagai buron besar oleh polisi untuk hampir seluruh kasus pengeboman di Indonesia. Namanya mulai mencuat setelah seorang terpidana bom Bali I, Ali Imron, ketika masih menjadi tersangka menyebut nama Azahari dalam persidangan. Beberapa kali polisi mengaku sempat hampir menangkapnya, namun Azahari selalu berhasil lolos. Polisi juga beberapa kali menangkap orang yang mirip Azahari. Janggal Kini, Azahari maupun Al-Faruq telah dinyatakan 'lenyap'. Padahal, keduanya merupakan tokoh yang dianggap sebagai penggerak utama dalam serangkaian aksi terorisme. Mereka juga dianggap sebagai kaki tangan Usamah bin Ladin yang memimpin jaringan Alqaidah. Keduanya pun selalu disebut-sebut punya motif melawan AS dan sekutunya dalam berbagai aksi pengeboman. Anggapan ini tentu saja terlihat sangat janggal. Jika pihak yang mereka jadikan musuh bersama adalah AS, maka korban yang menjadi sasaran dalam setiap aksi pengeboman itu seharusnya adalah pejabat AS, warga AS, atau segala hal yang berkaitan erat dengan AS. Namun, dalam kenyataan, pihak yang banyak menjadi korban dalam rangkaian aksi pengeboman adalah warga Indonesia, dan sebagian besar mereka beragama Islam. Lebih janggal lagi, mereka menjadikan Indonesia sebagai 'wilayah kerjanya'. Padahal, mayoritas penduduk bangsa ini adalah Muslim. Bahkan Indonesia selalu disebut-sebut sebagai negara berpenduduk Islam terbanyak di dunia. Serangkaian aksi pengeboman yang mereka gerakkan, jelas sekali sangat merugikan umat Islam secara luas. Secara material, umat Islam di Indonesia banyak dirugikan oleh aksi mereka. Aksi-aksi pengeboman di Tanah Air, telah banyak mengganggu roda perekonomian bangsa ini. Rangkaian pengeboman yang disebut banyak terkait dengan kedua tokoh tersebut, juga membuat sebagian pesantren di Indonesia dicurigai sebagai tempat penggemblengan calon teroris. Aksi tersebut juga membuat pemerintah punya alasan untuk menyusun UU Antiterorisme yang dalam perjalanannya membuat sebagian aktivis Muslim selalu diawasi gerak langkahnya. Jadi, di mana nilai perlawannnya terhadap AS, jika ternyata yang banyak dirugikan justru umat Islam? Adakah umat Islam memiliki dosa terhadap mereka, sehingga mereka perlu menjadikannya sebagai sasaran aksi teror? Luruskah pemahaman mereka tentang ajaran Islam? Semestinya, Azahari dan Al-Faruq adalah sosok yang bisa menjelaskan berbagai kejanggalan ini. Mereka ditempatkan sebagai tokoh kunci yang seharusnya bisa ditanya soal kekuatan yang senantiasa mendukung berbagai aksi pengeboman yang mereka jalankan
[wanita-muslimah] Kesaksian Diri
Kesaksian Diri - Opick tak satupun orang bisa menjamin dirinya selamat di saat ajal memanggilnya setitik kesalahan semua akan diperhitungkan semisal buih dosa telah kita kerjakan setiap mata, hati , tangan, kaki, akan jadi saksi tiada dusta diri yg tak terhakimi luka sepi air mata tak berarti lagi akan terlambat segala sesal di waktu nanti Allah mohon, jangan hukum kami dari dosa ampuni kami karena tak mungkin kami sanggup menahan pedih setitik Rahmat yg Kau beri lebih berarti dari segalanya setitik ampunanMu kan menghapus dosa kami karena mata, hati, tangan, kaki, akan jadi saksi tiada dusta diri yang tak terhakimi luka sepi air mata tak ebrarti lagi akan terlambat segala sesal di waktu nanti [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Toleransi dalam Islam
Tausyiah dari Ustadz_Digital pada Jumaat 070105, tengah hari di room MS - "Allah tidak melarang kalian berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kalian karena agama dan tidak (pula) mengusir kalian dari negeri kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (Q.S. Al-Mumtahanah : 8). Sekitar empat puluh tahun yang silam, datanglah ke Indonesia seorang sejarawan terkemuka abad ini, asal Inggris, DR. Arnold J. Toynbee. Di Indonesia ia merasa melihat keadaan yang "baginya aneh." Bangsa Indonesia yang 90 persen taat pada agama Islam itu, ternyata adalah bangsa yang paling lapang dada atau toleran, begitu kesaksian Toynbee. Menurut Toynbee, toleransi Indonesia itu perlu dijadikan contoh. Sesungguhnyalah, kaum muslimin adalah ummat yang paling toleran (tasamuh : lapang dada) terhadap pemeluk agama lain, sebab agama Islam memang mengajarkannya. Barangkali tidak ada agama yang begitu jelas, tegas dan tuntas mengajarkan toleransi, sebagaimana halnya Islam; bahkan toleransi itu merupakan ciri agama Islam. Indahnya lagi, pelaksanaan praktek toleransi Islam ini terbukti dalam sejarah Islam serta diakui dan dikagumi oleh banyak cendekiawan non-muslim di dunia Barat maupun Timur. Toleransi Islam : Aktif dan Positif --- Keistimewaan ajaran Islam tentang toleransi ini ialah bahwa toleransi Islam bukanlah toleransi yang pasif, melainkan aktif dan positif. Ia bukan sekedar untuk "hidup berdampingan secara damai," melainkan lebih dari itu aktif dan positif, yakni berbuat baik dan berlaku adil sekali pun terhadap keyakinan orang lain. Di samping itu Islam juga memberi perlindungan kepada mereka dari ancaman penindasan. Tidak syak lagi bahwa toleransi -- yang merupakan "kata kunci" bagi terwujudnya kehidupan heterogen yang harmonis -- adalah salah satu sifat dan ciri yang menonjol ajaran Islam, dan sekaligus merupakan kekuatan Islam. Berkat sikap yang toleran terhadap agama lain, Islam dapat berkembang dengan pesat ke berbagai benua. Berkat toleransi Islam, maka pemeluk agama lain di negeri Islam dapat hidup tenteram, sebab mendapat perlakuan baik dari penguasa Islam. Toleransi, yang bahasa Arabnya tasamuh adalah "sama-sama berlaku baik, lemah lembut dan saling pemaaf." Dalam pengertian istilah umum, tasamuh adalah "sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh ajaran Islam." Setidak-tidaknya ada dua macam tasamuh. Pertama, tasamuh antar sesama manusia muslim yang berupa sikap dan perilaku tolong menolong saling menghargai, saling menyayangi, saling menasehati, dan tidak curiga mencurigai. Kedua, tasamuh terhadap manusia non muslim, seperti menghargai hak-hak mereka selaku manusia dan anggota masyarakat dalam satu negara. Dengan kata lain, toleransi didasarkan atas prinsip-prinsip : 1. bertetangga baik; 2. saling membantu dalam menghadapi musuh bersama; 3. membela mereka yang teraniaya; 4. saling menasehati, dan 5. menghormati kebebasan beragama. Ajaran Islam tentang toleransi beragama atau hubungan antar ummat beragama ini meliputi lima ketentuan, yakni : Pertama, tidak ada paksaan dalam agama, "Tidak ada paksaan dalam agama (karena) sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang salah." (Q.S. Al-Baqarah : 256). Kedua, mengakui eksistensi agama lain serta menjamin adanya kebebasan beragama, sebagaimana digariskan dalam Q.S. Al-Kafirun : Katakanlah : "Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kalian sembah, dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untuk kalian agama kalian dan untukku agamaku." (Q.S. Al-Kafirun 1-6). Ketiga, tidak boleh mencela atau memaki sesembahan mereka (Q.S. Al- An'am : 108). Keempat, tetap berbuat baik dan berlaku adil selama mereka tidak memusuhi (Q.S. Al-Mumtahanah 8-9; Q.S. Fushshilat : 34). Kelima, memberi perlindungan atau jaminan keselamatan. Pesan Nabi SAW, "Barangsiapa menyakiti orang dzimmi berarti ia menyakiti diriku!" Dari ayat-ayat di atas, jelaslah bahwa toleransi yang diajarkan Islam bukanlah toleransi yang pasif -- yang sekedar "menenggang, lapang dada dan hidup berdampingan secara damai" -- tapi lebih luas lagi; bersifat aktif dan positif, yakni untuk berbuat baik dan berlaku adil. Agama Islam juga mengakui adanya orang-orang ahli kitab yang baik dan perlunya perlindungan tempat-tempat ibadah agama lain (Q.S. Al-Ma'idah : 82; Q.S. Al-Hajj : 40). Praktek Toleransi Islam --- Ajaran Islam tentang toleransi ini bukan hanya merupakan teori belaka, tapi juga terbukti dalam praktek, sebagaimana tercatat dalam sejarah Islam dan diakui oleh para ahli non-muslim. Sejak agama Islam berkembang, Rasulullah SAW sendiri memberi contoh betapa toleransi merupa
[wanita-muslimah] Perdebatan di dalam Perbedaan
Perdebatan di dalam Perbedaan : Celoteh oleh Ucup al-Bandungi bukan Rumi Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim diantara mereka, dan katakanlah:"Kami telah beriman kepada yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; iIlah kami dan iIlahmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri". (QS. 29:46) Bismillaahirrohmaanirohiim Alhamdulillaahirobbil'aalamiin Allohumma Sholli 'alaa Muhammadin Wassalim Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar terjadi di dalam masyarakat. Jangankan perbedaan di antara golongan faham yang berbeda, didalam satu aliran faham pun tak jarang terjadi perbedaan pendapat, yang bila dibiarkan bisa mengarah ke perseteruan, pertikaian, hingga perpecahan. Manusia diciptakan berbeda-beda. Termasuk cara berpikir, cara menyampaikan pendapat, kemampuan menerima pendapat, hingga kemampuan untuk menerima perbedaan. Tidak ada dua atau lebih manusia yang hidup di dunia ini yang diciptakan sama persis. Apalagi di masa sekarang dengan adanya berbagai aliran faham dan berbagai institusi pendidikan, semakin menambah keragaman pendapat terhadap suatu fenomena. Dimisalkan melihat gajah. Ada yang melihat dari depan terlihat kepala nya, ada yang dari samping terlihat tingginya, ada yang dari atas terlihat panjang lebarnya, ada yang dari bawah terlihat perutnya, ada yang melihat dari belakang terlihat ekornya. Dan gajah sendiri tak mampu melihat dirinya secara utuh melalui mata kecilnya. Paham dan pendapat yang berbeda seharusnya disikapi dengan bijak. Menyadari keberagaman cara pandang tadi, lalu mencoba menempatkan diri kita di pihak rekan bicara kita (empati), sehingga kita dapat melihat apa yang mereka lihat, merasakan apa yang merasakan, mendengar apa yang mereka dengar, dan memahami apa yang mereka pahami. Hindari penggunaan 'kacamata kuda', yakni mempertahankan pendapat sendiri sejadi-jadinya, tanpa menerima keberagaman informasi. Tapi, perbedaan pendapat tak layak disikapi dengan bijak, jika niat yang ada hanya untuk berdebat, memuaskan syahwat mulut dan ego, tanpa ada keinginan mufakat dan saling menghargai perbedaan. Maka tinggalkanlah perdebatan yang demikian. Katakan saja, bagiku urusanku, bagimu urusanmu. Wallohu a'lam bishshowwab. ucup al-bandungi bukan rumi = .. o-- Bermahkotalah dengan mahkota Budi Utama. Bersimbollah dengan simbol perdamaian --o Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] "Setiap individu adalah unik"
The End of Psychology Oleh: Audifax[1] <[EMAIL PROTECTED]> "Setiap individu adalah unik" Premis itu menjadi pegangan yang seringkali didengung-dengungkan di kalangan orang-orang yang menekuni psikologi. Di bangku kuliah di Fakultas-fakultas Psikologi, para mahasiswa/i diajarkan bahwa "setiap individu adalah unik". Tapi pernahkah dicermati bahwa inkonsistensi logik juga terjadi dalam penerapan di ruang-ruang kuliah maupun masyarakat luas? Pernahkah terpikir bahwa premis itu bisa memporak-porandakan semua pendidikan psikologi yang diselenggarakan di Indonesia? Mari kita telaah lebih jauh. Orang Lain (Liyan) dan Keluasannya Jika saya menganggap "tiap individu adalah unik", maka ada "sesuatu yang tak terhingga" di luar saya. Ini karena ada begitu banyak individu di luar saya dan masing-masing darinya unik. Bahkan terus lahir individu-individu baru yang juga unik. Dalam akumulasi begitu banyaknya individu unik, maka Orang di luar saya (selanjutnya akan saya sebut "Liyan") adalah hamparan laut tiada bertepi. Sementara dalam psikologi, kita belajar "understanding human being" melalui berbagai tokoh, definisi, teori, mazhab dan sejenisnya; yang kelak akan digunakan untuk menjelaskan Liyan. Para mahasiswa/i psikologi dituntut untuk menguasai setiap mata kuliah yang isinya teori, mazhab dan diharapkan menguasai apa yang diajarkan secara total. Seberapa total penguasaan, akan tampak pada nilai kelulusan dari mata kuliah tersebut. Jika anda lulus dengan nilai "A", itu mencerminkan suatu tingkat totalitas penguasaan tertentu yang lebih baik dari nilai 'B". Kelulusan demi kelulusan setelah menziarahi sejumlah ruang perkuliahan, pada puncaknya akan bermuara pada diperolehnya gelar kesarjanaan psikologi atau S. Psi. Jadi gelar itu adalah "kelulusan puncak" atau akumulasi dari semua kelulusan yang pernah dicapai. Sementara kelulusan itu sendiri merupakan simbol totalitas penguasaan. Lalu, mari kita kembali pada premis bahwa "tiap individu adalah unik" sehingga Liyan adalah sesuatu yang tak terhingga. Totalitas penguasaan atas konsep manusia yang dibangun dengan susah payah, seketika runtuh ketika "Saya" berjumpa dengan 'Liyan". Ini karena Liyan bukan "Manusia Pavlov", 'Manusia Behavioristik", "Manusia Psikoanalisa", dan semua konsep-konsep "manusia" yang telah dibangun dalam benak lulusan psikologi. Bangunan itu runtuh ketika "Yang tak terhingga", yang bukan bagian dari konsep yang ada dalam diri "saya", menyapa "saya" dan mengajak "saya" keluar dari diri "saya". "Liyan" menampakkan diri dalam keunikan yang tak dapat direduksi oleh "Saya". "Saya" tak dapat menghampiri "Liyan" dengan bertolak dari kerangka "aku". Liyan sama sekali lain dengan teori-teori. "Liyan" adalah pendatang, orang asing (stranger), yang mendatangi, mengajak agar "saya" memperlakukannya sebagaimana adanya dia. Inilah momentum yang kerap justru terabaikan dalam relasi. Hubungan dengan orang lain sering dipahami dan ditempatkan sebagai hubungan egalitarian antar subyek. "Saya" adalah yang lain bagi "Dia", maka kita setara. Dalam relasi psikolog klien pun demikian. Dia (klien) harus hormat karena saya (psikolog) yang menguasai ilmu jiwa dan saya (psikolog) hormati anda (klien) karena konsumen adalah raja. (beberapa hubungan bahkan bisa jadi tak setara). Padahal, kembali pada pemahaman bahwa "Liyan" adalah sesuatu yang tak terbatas, maka "saya" tak bisa menempatkan diri sebagai subjek dalam posisi relasi tersebut. "Liyan" hadir mengundang "saya" untuk menyelami dimensinya yang tak terhingga. Menyelami dan menyelami, hanya itu yang bisa "Saya" lakukan. Hubungan dengan "Liyan" adalah hubungan dengan misteri. Kehadiran "Liyan" justru menunda kehadiran "Saya" dan melenyapkan "Saya" dalam pencarian dan pencarian tak terhingga akan "Liyan". Inilah yang oleh Emmanuel Levinas disebut sebagai alteritas. Suatu sapaan yang bukan bertujuan untuk menjadi negasi dari konsep yang ada dalam diri, tapi mengundang "saya" untuk keluar dari imanensi dan mengalami "transendensi" bersama "Liyan"[2]. Manusia pada dasarnya terbentuk dari elemen yang sebenarnya adalah konsep-konsep yang pernah dipelajarinya. Konsep-konsep inilah yang digunakan untuk membangun diri dan kerapkali juga digunakan untuk memahami orang lain. Manusia terbenam dalam elemen-elemen ini seperti dijelaskan Jacques Lacan sebagai keterbenaman manusia dalam imaji-imaji yang membuatnya semakin terasing dari diri. Namun bagi Levinas, elemen adalah suatu pra-kondisi bagi pemisahan subjek dari elemen. Subjek pada dasarnya tenggelam dalam ke-liyan-an (otherness) elemen-elemen yang dimasukkan dalam dirinya, membawa elemen-elemen itu ke dalam suatu rentang identitas dan kesamaan, sehingga bisa disimpulkan bahwa subjek hidup dari elemen-elemen itu[3]. Namun, ketika berjumpa dengan Liyan, maka manusia disapa dan diajak untuk keluar dari imanensi elemen-elemen dan masuk dalam transendensi, dalam sesuatu yang tak terbatas. "Matinya Manusia" dalam Psikologi Dalam Psikologi, manusia kerap sudah terlebih du
[wanita-muslimah] Jawabannya ada ditangan andalah
Satu hal yang tidak pernah saya lupakan dalam hidup saya apabila melihat kemajuan di Eropah, Amerika, atau negara maju lainnya, serta yang memandang hidup itu maju bila dilihat dari sisi material semata adalah firman Allah Subhanahu Wata'ala yang tercantum dalam surah Al Imran ayat 196-197, juga ayat-ayat serta hadits shahihah sebagai pendukungnya juga. Firman Allah tersebut sebagaimana terjemahannya adalah : " Janganlah sekali-kali kamu terpedaya dengan kebebasan orang-orang kafir (kemewahan dan kemajuan mereka), yang bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah neraka jahannam. Dan Jahannam itu adalah tempat tinggal yang seburuk-buruknya. Juga firman Allah untuk mengingatkan kita bahwa jauh lebih baik dan penting kehidupan akhirat ketimbang dunia itu adalah : Walalaakhiratu,khairullaka minaaluulaa"(Dan akhirat itu jauh lebih baik bagi kamu ketimbang dunia). Hadits Rasulullah Shallallaahu.Alaihi Wasallam : " Tidaklah yang dikatakan kaya itu dengan banyaknya harta seseorang tetapi yang dikatakan kaya adalah mereka yang kaya jiwanya." Salah satu penyakit hati adalah " Hubbuddunya "(cinta akan dunia). Bagaimana dengan keperawanan di Indonesia, kalau di Eropah, atau Amerika, mungkin sebagaimana yang diceritakan yang asli tinggal disana bertahun-tahun, sudah bukan hal yang penting lagi. Padahal, Rasulullah Shallaallahu "alaihi wasallam, didalam hadits yang berderajat shahih, ketika seorang sahabat(ingat sahabat itu juga masih bujang, bukan yang sudah duda, atau yang bukan bujangan lagi, kalau yang duda, setahu saya sebagaimana dalam firman Allah dianjurkan untuk menikahi perempuan yang yatim dan janda, ini kebanyakan sebaliknya para duda ingin yang perawan sebanyak-banyaknya, ups..sorri, jangan diambil hati, dan jangan tersinggung bagi lelaki yang duda, suka menikah dengan gadis perawan, saya hanya sekedar menyampaikan saja apa yang saya ketahui dari firman Allah dan hadits Rasulullah, ngak dilarang koq bagi duda menikahi perawan, dan ngak dilarang juga bagi bujangan menikahi perempuan janda, atau yang masih perawan), ketika sahabat yang masih bujangan itu ingin menikah apa yang ditanya Rasulullah padanya? Apakah ia perawan atau janda?, Jawab sahabat tersebut " Sudah Janda ", Apa jawab Rasulullah ketika itu? Kenapa tidak kamu nikahi yang masih perawan, agar bisa kamu mainkan...dst..". Jadi disini kita melihat zaman Rasulullah (mohon jangan dilihat pernikahan Rasulullah dengan para istrinya, beliau menikah dengan janda kebanyakan dan satu gadis, karena ini adalah kekhususan beliau, jangan-jangan ada yang bilang, tuh..rasulullah saja bujangan menikah dengan janda, sementara ketika ia sudah menikah, masih milih yang perawan, yaitu 'Aisyah). Jangan-jangan lihat disana, tetapi lihat hadits perkataan Rasulullah dalam hal ini, agar lelaki bujangan memilih yang masih perawan. Kalau ingin menikahi yang janda dengan tujuan baik, ingin menolong, silahkan saja, kalau anda lelaki kaya. Intinya, begitu pentingnya arti keperawanan / kegadisan di zaman Rasulullah, kenapa zaman sekarang hal ini sudah semakin menipis? Ini dikarenakan betapa banyak hadits-hadits Rasulullah dan Fiman Allah Ta'ala yang sudah semakin dipudarkan warnanya. Zaman sekarang, SMP saja sudah merasa malu tidak punya cowok? inilah akibat pengaruh lingkungan, padahal sebaliknya dulu, rasanya malu sekali masih kecil sudah punya cowok, bakalan babak belur badan oleh orang tua. Dan betapa takutnya dulu kalau kesentuh tangan saja oleh lelaki. Dan saya masih ingat, betapa kagetnya suami saya pada malam pertama, melihat dan mengetahui betapa suci dan betapa murninya istri yang ada didepan matanya, tidak pernah disentuh lelaki yang bukan mahramnya,perawan, sebenar-benar perawan dalam segala sisi, hati dan badan, dan itu memang saya jaga sekali, sejak saya kecil, sudah diniatkan bahwa jiwa dan tubuh saya kelak adalah milik suami saya, tidak seorangpun bisa menyentuh saya sampai saya menikah, dan saya tidak pernah sekalipun melihat maaf(kepunyaan lelaki dewasa), mata saya terjaga untuk melihat semua itu, Allah yang jaga itu, sampai benar-benar milik suami adalah yang saya ketahui. Tetapi seiring dengan kemajuan teknologi, ada internet, tanpa disadari terbuka situs begitu, atau televisi, dan itu benar-benar terlihat setelah menikah. Tahu itu dosa,dan tanpa keinginan kita sama sekali, buka sana sini, klik sana sini, terkliklah yang berbau porno begitu, dan selalu dicoba untuk menjauhi pandangan melihat semua itu, karena jelas semua itu dosa dan merusak hati dan jiwa serta pandangan mata yang pada hakikatnya Allah menciptakan mata untuk melihat kebesaranNya,membaca kalamNya, itulah pengaruh dari kemajuan teknologi, kalau tidak hati-hati bisa terjungkir balik kita dibuatnya. Bagaimana dengan gadis zaman sekarang? Allahua'lam, katanya sukit sekali mencari yang perawan lahir bathin, perawan sama sekali tidak pernah kesentuh tangan, wajah, dan lain-lainnya oleh lelaki lain, karena apa, hampir kebanyaka