Re: seng ada urusan <= Re: [wanita-muslimah] Ingkar SUNNAH ! => Tambahan ttg Ilmu Mushthalah Hadits
Bahasanya gak dimengerti. Bisa dijelaskan ? Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Fri, 28 Mar 2008 07:15:01 To: Subject: seng ada urusan <= Re: [wanita-muslimah] Ingkar SUNNAH ! => Tambahan ttg Ilmu Mushthalah Hadits Ole sio sayange, buat apa, seng ada urusan beta meneruskannya kepada Abah HMNA untuk mengikuti kemauan arcon yang doyan mengembik, yang dimotori nafsu kilomen (1 kilo = 100 000 senti). La Tando +++ - Original Message - From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Milis wm" Sent: Friday, March 28, 2008 12:57 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Ingkar SUNNAH ! => Tambahan ttg Ilmu Mushthalah Hadits > > Seinget saya hmna belum menjawab urusan hadits cicak, nih. Masih ditunggu tunggu lho :) > > > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
seng ada urusan <= Re: [wanita-muslimah] Ingkar SUNNAH ! => Tambahan ttg Ilmu Mushthalah Hadits
Ole sio sayange, buat apa, seng ada urusan beta meneruskannya kepada Abah HMNA untuk mengikuti kemauan arcon yang doyan mengembik, yang dimotori nafsu kilomen (1 kilo = 100 000 senti). La Tando +++ - Original Message - From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Milis wm" Sent: Friday, March 28, 2008 12:57 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Ingkar SUNNAH ! => Tambahan ttg Ilmu Mushthalah Hadits > > Seinget saya hmna belum menjawab urusan hadits cicak, nih. Masih ditunggu tunggu lho :) > > > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Ingkar SUNNAH ! => Tambahan ttg Ilmu Mushthalah Hadits
Seinget saya hmna belum menjawab urusan hadits cicak, nih. Masih ditunggu tunggu lho :) Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, 27 Mar 2008 19:52:04 To: Subject: Re: [wanita-muslimah] Ingkar SUNNAH ! => Tambahan ttg Ilmu Mushthalah Hadits Ilmu Mushthalah Hadits Ilmu Mushthalah Hadits memilah status Hadits dalam yang sahih, hasan, dha'if bahkan yang paling rendah derajatnya alias palsu, yaitu kedustaan yang dibuat-buat kemudian disandarkan kepada Rasulullah SAW. Beliau telah mengisyaratkan bahwa akan ada nanti orang-orang yang membuat Hadits palsu. Kitab-kitab sejarah, termasuk buku "Agama-agama Arab Sebelum Islam", dalam ilmu Mushthalah Hadits kedudukannya lebih rendah dari Hadits yang paling rendah derajatnya. Kalau percaya kitab sejarah, tetapi menolak Hadits, itu sama tidak logisnya mereka "katanya" shalat Jum'at, tetapi menolak Hadits. Mengapa tidak logis atau berlogika bengkok? Sebab cara shalat Jum'at itu diperoleh petunjuknya dari Hadits. Ilmu Mushthalah Hadits menyangkut bagaimana Hadits2 itu diteliti kebenarannya. Penelitian ini tidak mudah, karena seseorang yang hapal mesti menyebutkan dari mana ia mendapatkan hadits-hadits itu. Kira-kira, perinciannya begini : masa itu, seluruh orang Islam yang hafal hadist, berapa pun, dipanggil untuk menyetorkan hapalannya kepada semacam kepanitiaan. Dalam setoran itu, ia dituntut juga untuk menyebutkan dari siapa-dari siapa-dari siapa, hingga sampai kepada Nabi saw. Mungkin, bagi yg orang non-Arab, akan heran, betapa orang Arab bisa menghapal urutan org yang memberinya ilmu, runtut ke atas, hingga Nabi saw. Seorang mahasiswa Al Ahzar di Kairo menyatakan pada waktu kecilnya heran ketika orang tuanya memberikan kisah ttg Imam Syafii yang hapal al-Qur'an pada usia 9 tahun. Eh, setelah dia sudah di Mesir, zaman sekarang masih banyak anak kecil yg hapal Qur'an, bahkan pd usia 6 atau 7 tahun. Setelah si Fulan setor kpd panitia, ia tidak lepas begitu saja. Seluruh guru yang ia sebutkan pun akan diteliti, seberapa kejujurannya, kecerdasan, kesalehan, pernah bohong atau nggak, lupa atau nggak. Dan lain sebagainya. Seluruh orang yang disebut dalam riwayat-riwayat Hadits, dapat dilacak pada daftar buku. Mahasiswa bersangkutan punya 15 jilid buku yg memuat seluruh periwayat hadits, puluhan ribu nama, serta kapabilitas pribadinya. Dalam daftar itu disebutkan segalanya, misalnya si A lemah ingatannya, pernah berbohong ttg ini, sangat dipercaya, dan lain2. Hal-hal berkenaan dg orang-2 yg meriwayatkan ini disebut Isnad, atau sanad-lah. Selain itu, juga diteliti soal teks-teks hadits itu, misalnya apa tidak bertentangan dengan Al Quran, salah satu kriteria yang terpenting di samping kriteria sanadnya dan kriteri-kriteria lain. Dari sini, bisa diketahui hadits-2 sahih, sahih minus, lemah serta palsu. Masing-masing punya tingkatan kualitas lagi. Itulah sedikit seluk-beluk gambaran tentang penelitian Hadits2, sangat jauh berbeda dengan penelitian Sejarah. Sejarah Indonesia bikin pusing guru-guru sejarah, ganti penguasa, ganti sejarah. Kalau Hadits dengan gambabaran di atas itu, apa yang anda katakan Imam/Ulama GANTI HADITS, sangat jauh panggang dari api. Salam La Tando Ole sio sayange, silakan dini'mati Salam La Tando Para Sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang paling banyak meriwayatkan hadits antara lain : Abu Hurairah 5374 hadits Ibnu Umar 2630 hadits Anas bin Malik 2286 hadits Aisyah Ummul Mukminin 2210 hadits Ibnu 'Abbas 1660 hadits Jabir bin 'Abdullah 1540 hadits Para Sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang melakukan pembukuan hadits antara lain : Abdullah bin Amr bin Al-Ash (7-65H) : As-Shahifah As-Shadiqah Abdullah bin Abbas (3-68H) Jabir bin Abdillah Al-Anshari (16-78H) : As-Shahifah. Hamam bin Munabbih (40-131H) : As-Shahifah As-Shahihah Perintah Umar bin Abdul Aziz untuk memulai pembukuan dan pelembagaan hadits secara resmi Khalifah Umar bin Abdul Aziz memelopori pembukuan dan pelembagaan hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. secara resmi. Beliau memerintahkan kepada Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm. Perintah Umar bin Abdul Aziz sebagai berikut " Perhatikanlah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu tulislah dia, karena sesungguhnya aku khawatir akan hilangnya ilmu dan wafatnya para 'ulama , dan janganlah diterima kecuali hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam" (Riwayat Imam Bukhary (1/33) dan Ad-Daarimi (1/126) Dan Ibnu Hazm selanjutnya menunjuk ulama besar yaitu Ibnu Syihab Az-Zuhri untuk melakukan pelembagaan hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau berdua merupakan thabaqat awal
Re: [wanita-muslimah] Ingkar SUNNAH ! => Tambahan ttg Ilmu Mushthalah Hadits
Ilmu Mushthalah Hadits Ilmu Mushthalah Hadits memilah status Hadits dalam yang sahih, hasan, dha'if bahkan yang paling rendah derajatnya alias palsu, yaitu kedustaan yang dibuat-buat kemudian disandarkan kepada Rasulullah SAW. Beliau telah mengisyaratkan bahwa akan ada nanti orang-orang yang membuat Hadits palsu. Kitab-kitab sejarah, termasuk buku "Agama-agama Arab Sebelum Islam", dalam ilmu Mushthalah Hadits kedudukannya lebih rendah dari Hadits yang paling rendah derajatnya. Kalau percaya kitab sejarah, tetapi menolak Hadits, itu sama tidak logisnya mereka "katanya" shalat Jum'at, tetapi menolak Hadits. Mengapa tidak logis atau berlogika bengkok? Sebab cara shalat Jum'at itu diperoleh petunjuknya dari Hadits. Ilmu Mushthalah Hadits menyangkut bagaimana Hadits2 itu diteliti kebenarannya. Penelitian ini tidak mudah, karena seseorang yang hapal mesti menyebutkan dari mana ia mendapatkan hadits-hadits itu. Kira-kira, perinciannya begini : masa itu, seluruh orang Islam yang hafal hadist, berapa pun, dipanggil untuk menyetorkan hapalannya kepada semacam kepanitiaan. Dalam setoran itu, ia dituntut juga untuk menyebutkan dari siapa-dari siapa-dari siapa, hingga sampai kepada Nabi saw. Mungkin, bagi yg orang non-Arab, akan heran, betapa orang Arab bisa menghapal urutan org yang memberinya ilmu, runtut ke atas, hingga Nabi saw. Seorang mahasiswa Al Ahzar di Kairo menyatakan pada waktu kecilnya heran ketika orang tuanya memberikan kisah ttg Imam Syafii yang hapal al-Qur'an pada usia 9 tahun. Eh, setelah dia sudah di Mesir, zaman sekarang masih banyak anak kecil yg hapal Qur'an, bahkan pd usia 6 atau 7 tahun. Setelah si Fulan setor kpd panitia, ia tidak lepas begitu saja. Seluruh guru yang ia sebutkan pun akan diteliti, seberapa kejujurannya, kecerdasan, kesalehan, pernah bohong atau nggak, lupa atau nggak. Dan lain sebagainya. Seluruh orang yang disebut dalam riwayat-riwayat Hadits, dapat dilacak pada daftar buku. Mahasiswa bersangkutan punya 15 jilid buku yg memuat seluruh periwayat hadits, puluhan ribu nama, serta kapabilitas pribadinya. Dalam daftar itu disebutkan segalanya, misalnya si A lemah ingatannya, pernah berbohong ttg ini, sangat dipercaya, dan lain2. Hal-hal berkenaan dg orang-2 yg meriwayatkan ini disebut Isnad, atau sanad-lah. Selain itu, juga diteliti soal teks-teks hadits itu, misalnya apa tidak bertentangan dengan Al Quran, salah satu kriteria yang terpenting di samping kriteria sanadnya dan kriteri-kriteria lain. Dari sini, bisa diketahui hadits-2 sahih, sahih minus, lemah serta palsu. Masing-masing punya tingkatan kualitas lagi. Itulah sedikit seluk-beluk gambaran tentang penelitian Hadits2, sangat jauh berbeda dengan penelitian Sejarah. Sejarah Indonesia bikin pusing guru-guru sejarah, ganti penguasa, ganti sejarah. Kalau Hadits dengan gambabaran di atas itu, apa yang anda katakan Imam/Ulama GANTI HADITS, sangat jauh panggang dari api. Salam La Tando Ole sio sayange, silakan dini'mati Salam La Tando Para Sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang paling banyak meriwayatkan hadits antara lain : Abu Hurairah 5374 hadits Ibnu Umar 2630 hadits Anas bin Malik 2286 hadits Aisyah Ummul Mukminin 2210 hadits Ibnu 'Abbas 1660 hadits Jabir bin 'Abdullah 1540 hadits Para Sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang melakukan pembukuan hadits antara lain : Abdullah bin Amr bin Al-Ash (7-65H) : As-Shahifah As-Shadiqah Abdullah bin Abbas (3-68H) Jabir bin Abdillah Al-Anshari (16-78H) : As-Shahifah. Hamam bin Munabbih (40-131H) : As-Shahifah As-Shahihah Perintah Umar bin Abdul Aziz untuk memulai pembukuan dan pelembagaan hadits secara resmi Khalifah Umar bin Abdul Aziz memelopori pembukuan dan pelembagaan hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. secara resmi. Beliau memerintahkan kepada Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm. Perintah Umar bin Abdul Aziz sebagai berikut " Perhatikanlah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu tulislah dia, karena sesungguhnya aku khawatir akan hilangnya ilmu dan wafatnya para 'ulama , dan janganlah diterima kecuali hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam" (Riwayat Imam Bukhary (1/33) dan Ad-Daarimi (1/126) Dan Ibnu Hazm selanjutnya menunjuk ulama besar yaitu Ibnu Syihab Az-Zuhri untuk melakukan pelembagaan hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau berdua merupakan thabaqat awal pembukuan hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ibnu Hazm pulalah yang memulai dan mencetuskan ilmu Riwayatul hadits. Yakni suatu ilmu tentang meriwayatkan sabda-sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. perbuatan-perbuatannya, taqrir-taqrirnya dan sifat-sifatnya. Ilmu ini sifatnya lebih tertuju pada mengumpulkan hadits-hadits saja, tanpa memeriksa secara detail sah atau tidaknya yang orang sandarkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Faedah-faedah Ilmu riwayatul hadits antara lain : 1. Supaya kita dapat me