Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis - Pesantren Suralaya di Tasikmalaya, Jawa Barat

2007-02-18 Terurut Topik Aisha
Deu... pak Jano gak nyambung lagi tuh, mba Baby ini mengurus korban narkoba, 
napi dan mantan napi, dan yang terkenal itu urusan HIV/AIDSnya, masih ingat 
cerita mba Meilany tentang mba Baby dengan anaknya mengurus jenazah penderita 
AIDS? Dari bacaan anda itu pak Jano, pesnatren ngurus korban narkoba, lalu 
dimana yang ngurus korban AIDSnya? Apa betul pesantren ngurusin ibu-ibu dan 
bayi-bayi yang tertular HIV/AIDS secara diam-diam?

salam
Aisha

>From : jano ko
Aisha berkata :
 Yang nomor 4 itu saya baca Kompas kemarin, mba Baby ini disebut aktivis 
sosial, Project Director dari Yayasan Partisipasi Kemanusiaan (Partisan) Club, 
sebuah lembaga yang memberi perhatian kepada penderita HIV/AIDS, korban 
narkoba, termasuk juga para narapidana dan mantan napi. Tidak setiap orang, 
termasuk ulama atau ustadz atau kiai atau apapun namanya yang ahli agama yang 
punya kepedulian seperti ibu Baby dengan anaknya ini.
  ===
 Jano-ko :
 Wah banyak tuch Ulama dan Ustadz yang "membantu", cuma masalahnya mereka 
tidak suka dimasukin koran, mereka takut rija'
  Aisha sudah pernah dengar Pesantren Suralaya ?
  Silahkan dibaca yaaa informasi dari jano-ko semoga bermanfaat.
 -
 http://www.suaramerdeka.com/harian/0510/11/nas14.htm
   
  Sosok
   
  MAIN KEPESANTREN.
   
  APA yang dilakukan Dewa Budjana selama Ramadan. ''Saya main ke pesantren,'' 
ujar gitaris andal Gigi itu. Keberadaan Budjana yang beragama Hindu di antara 
kawan-kawannya yang muslim selama Bulan Suci ini memang penuh nuansa toleransi. 
  ''Meski saya tidak berpuasa, tidak mengurangi sedikit pun toleransi saya 
terhadap kawan-kawan yang sedang menjalani ibadah tersebut,'' paparnya.
  Budjana yang memang asli Bali kemudian mengisahkan aktivitasnya ketika 
mengunjungi Pesantren Suralaya di Tasikmalaya, Jawa Barat. 
  ''Saya memang telah lama mendengar berbagai nama besar pesantren, seperti 
Tebu Ireng, Gontor, dan Suralaya. Namun, baru kali ini saya tahu dari dekat 
kehidupan pesantren setelah mampir di pesantren milik Abah Anom itu,'' 
ungkapnya.
  Bahkan, putra Abah Anom yang mengetahui Budjana tidak berpuasa pun malah 
memperlakukannya dengan sangat baik. ''Beliau malah menyiapkan minuman ketika 
tahu saya tidak berpuasa. Saya malah nggak enak sendiri,'' tuturnya. 
  Bukan hanya itu, Budjana kemudian diajak masuk masjid dan diceritakan banyak 
hal tentang pesantren yang khusus menangani pecandu narkoba itu. 
  Pengalaman menggelar konser dan dua hari main di empat pondok pesantren yang 
berbeda itulah yang membuatnya mempunyai pengalaman khusus terhadap Ramadan.
  ''Toleransi memang indah sekali karena di kepala saya mungkin cuma memikirkan 
seni. Jadi atas nama seni, perbedaan agama memang bisa ditepikan,'' tandasnya 
yang mengaku kerap membantu (penggarapan) album Natal kawan-kawannya yang 
Nasrani serta merampungkan album Islam milik Gigi. (G20-43j) 
 -
 Beragama Islam itu memang sayang "asyik" kalau kita pakai bahasa gaul, 
walaupun Islam telah berjasa kepada dunia sekalipun tetap tidak dianggap, 
disinilah asyiknya, kita didik untuk tidak mencari muka ( carmuk ) dan mencari 
perhatian (mepe).:)

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-18 Terurut Topik Aisha
Pak Aly,
setahu saya mba Baby ini bukan konglomerat sehingga bisa dikatakan mampu 
(maksud pak Aly mampu secara finasial?) tapi blio bekerja supaya bisa membantu 
orang lain, pekerjaannya misalnya sebagai designer.

Heran juga dengan anda pak Aly, keukeuh banget dengan pendapat mba Baby tidak 
membagikan kondom dengan memberi pengetahuan ke sopir-sopir itu, sementara anda 
dulu heboh mau kerjasama dengan FPI untuk mengkoordinir istri-istri sopir truk 
itu merazia para sopir yang selingkuh itu, tapi dikejar, anda malah ngeles! 
Jadi apa kepedulian anda terhadap korban HIV/AIDS, rupanya anda masih juga 
tidak mengerti bahwa SEKARANG HIV/AIDS itu sudah menulari para istri, ibu rumah 
tangga baik-baik dan bayinya, bukan hanya muter aja anda ngobrol bahwa pengidap 
HIV/AIDS itu HANYA pelacur saja!

Saya pribadi tidak mampu untuk melakukan kepedulian terhadap orang lain seperti 
mba Baby, tapi saya menghormati orang seperti dia yang punya uang dari 
pekerjaannya tidak hanya dinikmati oleh dia dan keluarganya saja, tapi peduli 
terhadap orang lain yang menderita. Saya dan anda, pak Aly tidak melakukan 
apapun selain ngobrol di milis tentang HIV/AIDS, tapi coba deh hargai orang 
yang sudah mau bersusah payah merogoh sakunya sendiri untuk orang lain yang 
menderita di saat pemerintah hampir tidak punya kepedulian taua hanya punya 
kepedulian sedikit saja. Tapi ini semua tentunya kembali ke diri pak Aly, hanya 
saja dari obrolan disini saya bisa tahu orang-orang seperti apa yang ada di 
milis.

salam
Aisha
 
>From : M Aly
maka dlm alquran : "jauhilah ZINA!"  selanjutnya sy pernah menyarankan : 
isolasi saja org2 yg terkena HIV/Aids. bantu pemerintah, ibu baby ternyanta org 
mampu. Penyakit flu burung itangani pemerintah dengan cepat krn cepat membawa 
kematian lebih prioritas, demikian juga penyakit HIV/Aids kenapa tdk. Beberapa 
tempat pengobatan traditional islami (Tabib ustadz)melayani pengobatan HIV dan 
sy PERNAH menyaksikan langsung saat diobati si perempuan pelacur ini.. selama 3 
hari disolasi 1 kamar khusus dan bisa
mengeluarkan cairan kotor HIV minimal mengurangi tingkat HIVnya... 
Alhamdulillah sy tdk sekedar iqra tp melek... Si Pelacur tsb senang .. dan 
lgsung pakai jilbab... smg bisa berubah ke pekerjaan yg positif spt P ustadz 
tabib sarankan ; jualan makanan, menjahit walau kecil tp halal!. apakah ada 
rumah sakit khusus diindonesia menangani penderita HIV/terkena HIV/Aids..??  
itulah tugas pemerintah dan ibu baby silahkan anyarankannya... tp dengan TDK 
membagi2 kan kondom di publik ; mungkin tempat yg tepat spt didiskotik, warung 
remang dll.

skrng bolehkah sy bertanya apakah kira2 Mbak Aisha mau membagi2 kan kondom di 
publik dengan Mbak Baby misal dekat gerbang tol dengan slogan kurangi 
HIV/aids..?? 

slm,
ali
--- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Meidear,
> Yang nomor 4 itu saya baca Kompas kemarin, mba Baby
> ini disebut aktivis sosial, Project Director dari
> Yayasan Partisipasi Kemanusiaan (Partisan) Club,
> sebuah lembaga yang memberi perhatian kepada
> penderita HIV/AIDS, korban narkoba, termasuk juga
> para narapidana dan mantan napi. Tidak setiap orang,
> termasuk ulama atau ustadz atau kiai atau apapun
> namanya yang ahli agama yang punya kepedulian
> seperti ibu Baby dengan anaknya ini. Orang itu
> biasanya takut karena tidak tahu, takut mengurus
> jenazah penderita AIDS karena tidak tahu cara
> mengurusnya, karena tidak tahu bahwa penularan virus
> HIV itu melalui cairan tubuh, karena tidak tahu
> bahwa bukan orang yang berzina dengan penderita HIV
> saja yang bisa terkena, dan banyak lagi ketidak
> tahuan lainnya. Maka kuncinya adalah iqra! bacalah,
> baca ayat suci Al Quran, baca juga ayat-ayat Tuhan
> di alam ini.
> 
> salam
> Aisha

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis, mbak Ning, Moral kafir?

2007-02-15 Terurut Topik L.Meilany
Nimbrung dan nambahin :
Akhlak itu bahasa Arab kalo bahasa Indonesia budipekerti.
Di sekolah2 zaman sekarang gak ada lagi pelajaran budipekerti.
:-(
Sedangkan moral/kesusilaan adalah pengetahuan /ajaran perbuatan
[akhlak/budipekerti] yg baik atau yg buruk.
Secara filosofinya moral adalah kaidah dan pengertian yg menentukan mana2 yg 
dianggap 
baik dan mana yg dianggap buruk dalam suatu golongan [ masyarakat]
Misal sperti bagi2 kondom; ada yg disikapi positif ada yg yg disikapi negatif.

Karena pada dasarnya stiap norma kesusilaan bersifat relatif yg tidak kita 
sadari.
Baik bagi yg satu tidak bagi yg lain. Baik pada suatu saat tidak baik di saat 
yg lain.
Menurut Nietzsche setiap norma kesusilaan/moral yg berdasarkan paksaan
karena pengaruh agama, tradisi, budaya tak sesuai dengan martabat kemanusiaan.
cmiiw

salam 
l.meilany



:-)
  - Original Message - 
  From: Kartono Mohamad 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, February 13, 2007 6:42 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis, mbak Ning, 
Moral kafir?


  Bung Miftah, seperti saya uraikan banyak filusuf Islam yang menerjemahkan
  buku tentang moralitas itu dari karya filusuf Yunani kuno. Jaman Dinasti
  Abassyah di Baghdad, raja tertarik untuk pengembangan ilmu dan menyuruh
  intelektual Islam waktu itu untuk menerjemahkan karya filusuf-filusuf Yunani
  kuno dengan hadiah emas seberat buku yang diterjemahkan. Al Farabi lah yang
  menerjemahkan kata "moral(es)" dengan al akhlaq. Jadi moral dalam bahasa
  Latin dan akhlaq dalam bahasa Arab adalah sama. 
  Moralitas tidak ada kaitannya dengan keyakinan agama atau tidak beragama.
  Moralitas adalah pelajaran tentang berbuat baik serta mengapa manusia harus
  berbuat baik, tanpa bicara apakah ia beragama atau tidak. Orang ateis,
  agnostik atau kafir dapat saja bermoral baik, sementara orang beragama juga
  dapat bermoral buruk. Contoh untuk ini banyak kita jumpai, juga di Indonesia

  KM 

  ---Original Message--- 

  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Date: 02/13/07 15:18:00 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Kondom dan alat suntik gratis, mbak Ning 

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih 
  \(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
  > 
  > Seharusnya moral memang sama dengan akhlaq. Saya membedakan moral dan 
  > akhlaq, karena memang kenyataannya, pada saat ini, keduanya itu bisa 
  > berbeda. Maksud saya, ada perbuatan yang dikatakan bermoral, tetapi 
  > tidak bisa dikatakan berakhlaq. 

  Di forum lain ada juga yang berusaha membedakan moral dan akhlaq, 
  sesuatu yang pada dasarnya sama saja. Bahkan ditekankan akhlaq 
  kelasnya lebih tinggi daripada moral. Saya rasa pembedaan ini bukan 
  lantaran apa-apa, melainkan karena akhlaq itu kan konsep dari Islam 
  (pakai Bahasa Arab), sedangkan moral dari konsep Yunani (kafir). Oleh 
  karena "Islam is the best", maka ya semestinya akhlaq itu "is better 
  than" moral. Moral yang kafir itu tidak berhak bersanding dengan 
  akhlaq yang Islami. 

  Danke. 





  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-14 Terurut Topik Aisha
Pak Aly,
Saya tidak tahu persis tentang kondom karena saya bukan dan belum pernah 
menggunakan kondom. Yang saya tahu di iklan tv atau koran atau majalah ada 
perusahaan Indonesia juga yang memproduksi kondom, nah ini saya tidak tahu apa 
kondom ukuran eropa atau asia, logikanya jika dipasarkan di Indonesia tentunya 
ukuran Indonesia.

Saya juga tidak tahu ukuran eropa dan asia itu, yang jelas kalimat pak Aly ini 
lucu "Org jerman & eropa ukuran kondomnya ", setahu saya sih ketika ke 
beberapa negara di eropa, jerman ini termasuk eropa, jadi kenapa juga 
dipisahkan jerman dan eropa:)

anda menyebutkan mba Baby & Aisha, supaya pak Aly tahu, mba Baby bukan anggota 
milis ini. Saya hanya mengangkat SALAH SATU kegiatan mba Baby (kegiatannya 
menolong ibu-ibu dan bayi-bayi lebih banyak daripada acara bagi-bagi kondom 
SAMBIL memberitahu sopir-sopir tentang bahaya AIDS). Dan saya tidak membagikan 
kondom, boro-boro bagi-bagi kondom, beli aja belum pernah, sekedar melihat saja 
di rak toko. Saya hanya mengangkat masalah kondom dan alat suntik gratis ini 
ketika mba Ning mengomentari mas Dana.

btw, rupanya pak Aly yang bernama Muhammad masih suka nonton film anggota DPR 
yang ketua bidang kerohanian Golkar itu ya? kirain kalau namanya Muhammad itu 
tidak suka nonton yang seperti itu:) Saya tidak tahu juga ukuran anggota DPR 
itu karena tidak nonton, hanya lihat potongan-potongan gambarnya di tv dan 
tidak jelas, hanya tahu si bapak itu gendut.

salam
Aisha
--
From: M Aly
Tuk Mas aset,
Jangan menghina Nabi SAW dong.. bahaya bisa dipenggal lehermu he3...halal!

Tuk Mas Wikan,
Org jerman & eropa ukuran kondomnya memang pas dengan maaf..burungnya.. jd 
sedikit cairan yg akan masuk ke vagina. sedangkan kondom di asia khususnya di 
indonesia dan
india sekali lg maaf.. burungnya kecil2.. jd msh byk yg longgar dan sgt riskan 
byk yg tumpah ke vagina.. maka byklah penyebaran2 monster2 Aids/HIV .hi..serem 
deh... ibarat celana kebesaran gimana sich ..ya bisa merosot ..

burung kecil lihat saja spt video porno anggauta DPR yg msk SCTV itu kecil khan 
burungnya he3

Tuk Mbak Baby & Aisha,
jgn bagi2 kondom dech diindonesia krn designnya salah belum pas dengan ukuran2 
burung galak indonesia. kalau belum pengalaman berabe.. kalau sdh pengalaman
pasti tertawa ...he3...

slm be happy...,
ali

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis, mbak Ning, Moral kafir?

2007-02-13 Terurut Topik Kartono Mohamad
Bung Miftah, seperti saya uraikan banyak filusuf Islam yang menerjemahkan
buku tentang moralitas itu dari karya filusuf Yunani kuno. Jaman Dinasti
Abassyah di Baghdad, raja tertarik untuk pengembangan ilmu dan menyuruh
intelektual Islam waktu itu untuk menerjemahkan karya filusuf-filusuf Yunani
kuno dengan hadiah emas seberat buku yang diterjemahkan. Al Farabi lah yang
menerjemahkan kata "moral(es)" dengan al akhlaq. Jadi moral dalam bahasa
Latin dan akhlaq dalam bahasa Arab adalah sama.
Moralitas tidak ada kaitannya dengan keyakinan agama atau tidak beragama.
Moralitas adalah pelajaran tentang berbuat baik serta mengapa manusia harus
berbuat baik, tanpa bicara apakah ia beragama atau tidak. Orang ateis,
agnostik atau kafir dapat saja bermoral baik, sementara orang beragama juga
dapat bermoral buruk. Contoh untuk ini banyak kita jumpai, juga di Indonesia

KM

---Original Message---
 
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: 02/13/07 15:18:00
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Kondom dan alat suntik gratis, mbak Ning
 
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih 
\(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Seharusnya moral memang sama dengan akhlaq. Saya membedakan moral dan
> akhlaq, karena memang kenyataannya, pada saat ini, keduanya itu bisa
> berbeda. Maksud saya, ada perbuatan yang dikatakan bermoral, tetapi
> tidak bisa dikatakan berakhlaq.

Di forum lain ada juga yang berusaha membedakan moral dan akhlaq, 
sesuatu yang pada dasarnya sama saja. Bahkan ditekankan akhlaq 
kelasnya lebih tinggi daripada moral. Saya rasa pembedaan ini bukan 
lantaran apa-apa, melainkan karena akhlaq itu kan konsep dari Islam 
(pakai Bahasa Arab), sedangkan moral dari konsep Yunani (kafir). Oleh 
karena "Islam is the best", maka ya semestinya akhlaq itu "is better 
than" moral. Moral yang kafir itu tidak berhak bersanding dengan 
akhlaq yang Islami.

Danke.


 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-11 Terurut Topik Muhammad Aly
Aisha ...
kgk salah nih : bahwa Aisha lah "kau yang memulai"
bagi2 kondom di publik.. dan sy yg mengakhiri "STOP!"
bagi2 kondom di publik, ada tempatnya yg khusus,
begituloh he3 bagi2lah Aisha dan Mba Baby
pembagian kondom di diskotik, hotel2, temapat warung2
remang, temapt markir cewek2 malam jalanan... pasti di
sambut 100% oke! Panitia dibawah Aisha sukses!
sekalian undang SCTV.

sy bkn org FPI tp pernah jd ketua pemuda/i saja di
kelurahan sy, melihat hotel bintang kecil/losmen pd
bulan ramadhan msh saja ada praktek mesum dan di hari2
luar ramdhan pun s/d jam 2 malam berlebihan gitu
loh..byk yg pulang bw cewek2 booking an.. jd perlu
ditertibkan bersama dukungan kepolisian dan ulama
setempat, begitu loh.. kalau Aisha sadar akan nasib
generasi mendatang di dindonesia ini sdh sgt krisis
norma2 akhlakul karimah menuju bebas sex tdk malu2!

slm,

--- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Wah bener pendapat mba Rani Kirana ternyata, pak Aly
> ini just omdo:) kalau kata lagu, ehm... lagu dangdut
> sih kita bisa nyanyi, kau yang memulai, kau yang
> mengakhiri, yihaaa:) Pak Aly yang punya ide dengan
> FPI mengkoordinir istri-istri sopir dan lalu merazia
> sopir-sopir yang suka jajan ini. Tapi ujung-ujungnya
> sih kata pak Aly, gak usah dipikirin, cukup susah
> diarahkan, cukup kondom di apotik saja. Tetap masih
> bagus mba Baby donk, dia melakukan penyadaran dengan
> berbagai cara, termasuk ngasih kondom - siapa tahu
> ada ibu-ibu yang tidak jadi tertular atau sopir itu
> jadi mikir, masih lebih baik lagi mba Baby yang
> ngurus ibu-ibu dan bayi-bayi malang ini dan terus
> menyuarakan tentang bahaya HIV/AIDS ini dengan
> anak-anaknya, walaupun mungkin gaung suaranya sangat
> kecil di tengah negeri yang terpuruk ini.
> 
> Tentang sholat, ini dia yang membuat saya tidak
> mengerti, di negeri ini yang rajin sholat juga ada
> tapi kegiatan yang dilarang agama juga jalan terus,
> misalnya korupsi, zina, dll. seolah-olah dengan
> sholat atau puasa atau haji atau umroh atau
> ngeluarin zakat, walaupun korupsi, zina, dll itu
> manusia itu merasa tetap jadi manusia baik,
> memisahkan ibadah ke Tuhan dan kelakuan buruk ke
> manusia lainnya atau ke makhluk Tuhan lainnya.
> 
> Pak Aly, sampai saat ini seseorang ketahuan tertular
> HIV/AIDS itu hanya dengan test darah, itu juga bisa
> saja negatif dan harus diulang lagi kalau tidak
> salah 3 bulan kemudian (cmiiw para dokter), apa
> penduduk Indonesia sudah ditest darah semua?
> Bayangkan di negara yang menurut world bank (?) 108
> juta penduduknya hanya berpenghasilan kurang dari
> USD 2 ini, apa orang maish mikir test darah, makan
> saja nasi aking, masalah makan saja masih masalah,
> urusan pendidikan, kesehatan sih diabaikan. Dan
> jangan lupa bahwa seorang yang positif HIV juga
> selama 5-10 tahun tidak akan terlihat sakit, dia
> segar bugar, dan tentu saja dalam waktu lama ini dia
> bisa menulari orang lainnya, minimal istrinya.
> 
> Jika tetap pak Aly berkutat di masalah ABG, berarti
> pengajaran agama di kita gagal ya, karena baik
> sopir-sopir tua dan ABG anak sekolahan juga rajin
> main seks? Tentu saja ini bukan hanya masalah ustadz
> yang ceramah agama dan kadang-kadang tidak mengerti
> HIV/AIDS, tapi kegagalan para orang tua juga yang
> mendidik anak-anaknya sehingga anak-anaknya begitu
> mudah dalam urusan seks?
> 
> salam
> Aisha
> --
> From : M Aly
> Aisha yg baik hati,
> Sdlah gak usah pikirin supir2 yg suka jajan... cukup
> susah diarahkan .. apalagi plus suka minuman
> alkohol..(suka jajan + minuman keras) sgt2 susah
> diajak ke arah kebaikan. maklum mereka habis narik
> dpt
> duit 1 hari minimal rata2 100 rb bersih jarak 150KM.
> jadi dipakai ke tempat begituan yg gak bener deh...
> 
> sy salut beberapa supir dlm perjalanan mau mampir
> untuk sholat.. susah loh kdng bw mbl sendiri atau
> naik
> bis umum aja tanggung sholat bisa lewat atau di
> qodlo.
> Si supir yg mampir ke mushola/mesjid dlm pertengahan
> perjalanan tsb biasanya menjauhi zina, krn mengerti
> pergaulan dijalan lebih keras dan byk penggoda
> aduhai..
> 
> cukuplah sdh penjualan kondom di clinic/apotik/RS
> saja.. memang faktanya berjamur dijual dimana2
> apalgi
> kios2 jamu ; ada jamu kuat ada kondom juga...
> jadilah
> ABG tanpa malu2 membeli dan murah hanya dibawah 10
> ribu pun byk.
> Nah apalagi mau bagi2 kondom bebas.. alamat kacau
> deh...
> 
> Mungkin sistem administrasi di indonesia hrs
> dibenahi
> link komputerisasi spt bank atau negara2 maju. cukup
> Nomor ktp semua data termasuk data kesehatan, data
> sdh
> menikah dll bisa open sharing dan sistem keamanan
> komputer yg ckp, jd ketahuan berapa byk org yg
> terkena
> aids/hiv yg hrs diisolasi diobati RS pemerintah spt
> flu burung tanpa pandang bulu mau jenderal atau DPR
> atau masyarakat miskin.
> 
> masyarakat kita lagi krisis sex dan diikuti kalangan
> ABG juga.. 
> 
> sy pernah naik bus AC blok M - bekasi . sdh mau smp
> ke
> pintu gerbang bekasi ..sikenek msh ingusan ABG
> dibawah
> 17thn nyuruh penumpang "ayo habis

Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-11 Terurut Topik Aisha
Wah bener pendapat mba Rani Kirana ternyata, pak Aly ini just omdo:) kalau kata 
lagu, ehm... lagu dangdut sih kita bisa nyanyi, kau yang memulai, kau yang 
mengakhiri, yihaaa:) Pak Aly yang punya ide dengan FPI mengkoordinir 
istri-istri sopir dan lalu merazia sopir-sopir yang suka jajan ini. Tapi 
ujung-ujungnya sih kata pak Aly, gak usah dipikirin, cukup susah diarahkan, 
cukup kondom di apotik saja. Tetap masih bagus mba Baby donk, dia melakukan 
penyadaran dengan berbagai cara, termasuk ngasih kondom - siapa tahu ada 
ibu-ibu yang tidak jadi tertular atau sopir itu jadi mikir, masih lebih baik 
lagi mba Baby yang ngurus ibu-ibu dan bayi-bayi malang ini dan terus 
menyuarakan tentang bahaya HIV/AIDS ini dengan anak-anaknya, walaupun mungkin 
gaung suaranya sangat kecil di tengah negeri yang terpuruk ini.

Tentang sholat, ini dia yang membuat saya tidak mengerti, di negeri ini yang 
rajin sholat juga ada tapi kegiatan yang dilarang agama juga jalan terus, 
misalnya korupsi, zina, dll. seolah-olah dengan sholat atau puasa atau haji 
atau umroh atau ngeluarin zakat, walaupun korupsi, zina, dll itu manusia itu 
merasa tetap jadi manusia baik, memisahkan ibadah ke Tuhan dan kelakuan buruk 
ke manusia lainnya atau ke makhluk Tuhan lainnya.

Pak Aly, sampai saat ini seseorang ketahuan tertular HIV/AIDS itu hanya dengan 
test darah, itu juga bisa saja negatif dan harus diulang lagi kalau tidak salah 
3 bulan kemudian (cmiiw para dokter), apa penduduk Indonesia sudah ditest darah 
semua? Bayangkan di negara yang menurut world bank (?) 108 juta penduduknya 
hanya berpenghasilan kurang dari USD 2 ini, apa orang maish mikir test darah, 
makan saja nasi aking, masalah makan saja masih masalah, urusan pendidikan, 
kesehatan sih diabaikan. Dan jangan lupa bahwa seorang yang positif HIV juga 
selama 5-10 tahun tidak akan terlihat sakit, dia segar bugar, dan tentu saja 
dalam waktu lama ini dia bisa menulari orang lainnya, minimal istrinya.

Jika tetap pak Aly berkutat di masalah ABG, berarti pengajaran agama di kita 
gagal ya, karena baik sopir-sopir tua dan ABG anak sekolahan juga rajin main 
seks? Tentu saja ini bukan hanya masalah ustadz yang ceramah agama dan 
kadang-kadang tidak mengerti HIV/AIDS, tapi kegagalan para orang tua juga yang 
mendidik anak-anaknya sehingga anak-anaknya begitu mudah dalam urusan seks?

salam
Aisha
--
>From : M Aly
Aisha yg baik hati,
Sdlah gak usah pikirin supir2 yg suka jajan... cukup
susah diarahkan .. apalagi plus suka minuman
alkohol..(suka jajan + minuman keras) sgt2 susah
diajak ke arah kebaikan. maklum mereka habis narik dpt
duit 1 hari minimal rata2 100 rb bersih jarak 150KM.
jadi dipakai ke tempat begituan yg gak bener deh...

sy salut beberapa supir dlm perjalanan mau mampir
untuk sholat.. susah loh kdng bw mbl sendiri atau naik
bis umum aja tanggung sholat bisa lewat atau di qodlo.
Si supir yg mampir ke mushola/mesjid dlm pertengahan
perjalanan tsb biasanya menjauhi zina, krn mengerti
pergaulan dijalan lebih keras dan byk penggoda
aduhai..

cukuplah sdh penjualan kondom di clinic/apotik/RS
saja.. memang faktanya berjamur dijual dimana2 apalgi
kios2 jamu ; ada jamu kuat ada kondom juga... jadilah
ABG tanpa malu2 membeli dan murah hanya dibawah 10
ribu pun byk.
Nah apalagi mau bagi2 kondom bebas.. alamat kacau
deh...

Mungkin sistem administrasi di indonesia hrs dibenahi
link komputerisasi spt bank atau negara2 maju. cukup
Nomor ktp semua data termasuk data kesehatan, data sdh
menikah dll bisa open sharing dan sistem keamanan
komputer yg ckp, jd ketahuan berapa byk org yg terkena
aids/hiv yg hrs diisolasi diobati RS pemerintah spt
flu burung tanpa pandang bulu mau jenderal atau DPR
atau masyarakat miskin.

masyarakat kita lagi krisis sex dan diikuti kalangan
ABG juga.. 

sy pernah naik bus AC blok M - bekasi . sdh mau smp ke
pintu gerbang bekasi ..sikenek msh ingusan ABG dibawah
17thn nyuruh penumpang "ayo habis bus mau mutar macet
katanya" hanya saya saja yg diam di dlm bus. Kenek
bilang .. mas bus mau mutar.. supir pun bilang sama..
habis mas! sy jawab sy mau turun setelah pintu bayar
tol.. toh busnya hrs byr karcis tol dulu khan..?
alangkah kagetnya sy.. dipintu gerbang tol.. si supir
sdh kenal baik dengan pegawai tiket tol jasamarga, sy
lihat cukup cantik.
Si supir bilang 300rb okey kah... eh si kenek bilang
berdua ya...? pegawai tiket tol tsb pun mengangguk
setuju! Si supir tanya " ada kondomnya..?" si pegawai
tiket tol yg cantik itu menjawab "Tenang aja ada!"

sy langsung turun ... ganti angkot. wah ternyata yg
suka jajan bukan lelaki saja, perempuan pegawai juga
ada atau mungkin byk..??.. asal duitnya ok jadi
berkedip.

jd ... apakah masih bersih keras bagi2 kondom ke
publik wahai,  Aisha..? 
cukuplah diapotik okey kah aisha yg baik hati..?
jgn biarkan bumi indonesia sama dengan jepang, amrik..
umumnya byk generasi kita hy meniru yg jelek2nya
saja.. kasihan mereka kelak.

slm,
ali
--- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak Aly,
> yang saya tahu ABG itu anak-anak

Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-11 Terurut Topik Muhammad Aly
Aisha yg baik hati,

Sdlah gak usah pikirin supir2 yg suka jajan... cukup
susah diarahkan .. apalagi plus suka minuman
alkohol..(suka jajan + minuman keras) sgt2 susah
diajak ke arah kebaikan. maklum mereka habis narik dpt
duit 1 hari minimal rata2 100 rb bersih jarak 150KM.
jadi dipakai ke tempat begituan yg gak bener deh...

sy salut beberapa supir dlm perjalanan mau mampir
untuk sholat.. susah loh kdng bw mbl sendiri atau naik
bis umum aja tanggung sholat bisa lewat atau di qodlo.
Si supir yg mampir ke mushola/mesjid dlm pertengahan
perjalanan tsb biasanya menjauhi zina, krn mengerti
pergaulan dijalan lebih keras dan byk penggoda
aduhai..

cukuplah sdh penjualan kondom di clinic/apotik/RS
saja.. memang faktanya berjamur dijual dimana2 apalgi
kios2 jamu ; ada jamu kuat ada kondom juga... jadilah
ABG tanpa malu2 membeli dan murah hanya dibawah 10
ribu pun byk.
Nah apalagi mau bagi2 kondom bebas.. alamat kacau
deh...

Mungkin sistem administrasi di indonesia hrs dibenahi
link komputerisasi spt bank atau negara2 maju. cukup
Nomor ktp semua data termasuk data kesehatan, data sdh
menikah dll bisa open sharing dan sistem keamanan
komputer yg ckp, jd ketahuan berapa byk org yg terkena
aids/hiv yg hrs diisolasi diobati RS pemerintah spt
flu burung tanpa pandang bulu mau jenderal atau DPR
atau masyarakat miskin.

masyarakat kita lagi krisis sex dan diikuti kalangan
ABG juga.. 

sy pernah naik bus AC blok M - bekasi . sdh mau smp ke
pintu gerbang bekasi ..sikenek msh ingusan ABG dibawah
17thn nyuruh penumpang "ayo habis bus mau mutar macet
katanya" hanya saya saja yg diam di dlm bus. Kenek
bilang .. mas bus mau mutar.. supir pun bilang sama..
habis mas! sy jawab sy mau turun setelah pintu bayar
tol.. toh busnya hrs byr karcis tol dulu khan..?
alangkah kagetnya sy.. dipintu gerbang tol.. si supir
sdh kenal baik dengan pegawai tiket tol jasamarga, sy
lihat cukup cantik.
Si supir bilang 300rb okey kah... eh si kenek bilang
berdua ya...? pegawai tiket tol tsb pun mengangguk
setuju! Si supir tanya " ada kondomnya..?" si pegawai
tiket tol yg cantik itu menjawab "Tenang aja ada!"

sy langsung turun ... ganti angkot. wah ternyata yg
suka jajan bukan lelaki saja, perempuan pegawai juga
ada atau mungkin byk..??.. asal duitnya ok jadi
berkedip.

jd ... apakah masih bersih keras bagi2 kondom ke
publik wahai,  Aisha..? 
cukuplah diapotik okey kah aisha yg baik hati..?
jgn biarkan bumi indonesia sama dengan jepang, amrik..
umumnya byk generasi kita hy meniru yg jelek2nya
saja.. kasihan mereka kelak.

slm,
ali


--- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak Aly,
> yang saya tahu ABG itu anak-anak SD menjelang lulus
> dan SMP, SMU sih bukan ABG tapi remaja. Yang dibagi
> bukan keneknya tapi sopirnya. Bukan saya yang
> membagi kondom, saya menceritakan mba Baby. Bosan
> juga menjelaskan bahwa tujuan pembagian kondom itu
> melindungi istri sopir itu karena mba Baby mengurus
> ibu-ibu dan bayi yang tertular sopir yang suka jajan
> itu, baca dong thread yang ini pak Aly supaya bapak
> mengerti dan tidak mengeluarkan pendapat yang kacau
> begini, atai memang tidak mengerti ya?
> 
> Silahkan anda mengkoordinir FPI dan istri-istri
> sopir ini untuk merazia sopir-sopir truk ini, saya
> angkat jempol deh kalau pak Aly bisa melakukan ini,
> silahkan keliling mengumpulkan istri-istri sopir itu
> dan FPI, kejar-kejar sopir truk itu ke warung-warung
> remang-remang, pak Aly kan laki-laki, jadi lebih
> kuat dari mba Baby yang mampunya sebagai wanita
> membagikan kondom sambil bicara dengan sopir itu di
> pintu masuk tol. Sekalian juga dengan FPI mencari
> dana seperti mba Baby untuk mengobati istri-istri
> dan bayi-bayi dengan ARV, mencari biaya untuk
> operasi caesar dan susu kaleng bagi ibu-ibu hamil
> yang positif HIV supaya tidak menulari bayi-bayinya.
> Pak Aly akan sangat hebat, bisa merazia suami-suami
> yang suka selingkuh sekaligus menyelamatkan anak
> istri laki-laki selingkuh itu.
> 
> salam
> Aisha
> -
> From: M Aly
> Aisha .. byk loh kenek2nya ABG... supir2 truck colt
> diesel sdh mulai ABG putus SMU... mulai kecanduan
> dengan seniornya akhirnya "perangai buruk itu
> menular"
> 
> Promosi bagi2 kondom ke supir2 wah jangan dech.. yg
> laki2 dah tau ..umumnya supir truck memang doyan
> jajan... bila aisha bagi2 kondom berarti anda
> mendukung praktek zina.. maka jauhilah zina.. tp
> kalau
> menurut anda tdk haram terserah saja.
> 
> Si merah yg terkena itu dampak kecil aja perlu
> diisolasi spt kasus flu burung tp dengan tdk bagi2
> kondom ke masyarakat umum apalagi supir2 di warung
> remang.. weleh gmn sampean ini mendukung zina...??? 
> 
> ya kalau suka jajan.. dirajia aja ama bininya,
> masyarakat dibantu FPI atau polisi.. sy kdng dukung
> razia begituan.. klaau dilestarikan praktek zina
> bahayanya lebih besar bwt generasi setelah anda dan
> kita.
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



 

Have a burning questi

Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-11 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
n pada hakekatnya yang tersirat adalah
pelanggaran privasi bagi suami dari isteri yang bermukah atau pelanggaran
privasi bagi isteri dari suami yang bermukah.

Oleh sebab itu polisi  tidak dapat  menangkap orang yang berzina jika suami
perempuan  berzina itu  atau  isteri  laki-laki yang berzina  itu tidak
berkeberatan. Polisi tak dapat  berbuat  apa-apa  walaupun menyarakat
sekelilingnya melapor ke polisi tentang perzinaan itu. Demikian pula polisi
tidak punya payung hukum untuk memproses persundalan/pelacuran itu secara
hukum, berhubung KUHP tidak melarang zina atas dasar mau sama mau. Hidung
belang dengan pelacur melakukan zina mau sama mau. Jadi polisi tidak dapat
menindak para pelacur itu. Itulah sebabnya antara lain perjuangan untuk
menegakkan Syari'at Islam.

3
"Aisha":
btw, rasanya tidak aktivis Amerika saja yang mengatakan safe sex is no sex
itu, aktivis dari berbagai negara yang menjelaskan ABC itu juga mengatakan
itu kok, termasuk aktivis Indonesia. Jika panitia membagikan kondom
sembarangan seperti yang istri abah ceritakan, saya juga tidak setuju tapi
yang saya ceritakan itu perbuatan seorang aktivis yang pakai uang sendiri
bukan lembaga, dia tergerak karena ngurus ibu-ibu dan bayi yang positif HIV.
dilakukan di pintu masuk tol bukan di ruangan. Istrinya abah kenapa tidak
masuk saja dan bicara baik-baik dengan panitianya, bukan marah-marah dan
tidak mengikuti acara itu, jadinya kan tidak tersalurkan pendapat istri abah
bahwa membagikan sembarangan kondom itu tidak tepat.

HMNA:
no sex itu = celibate, atau jadi pastor
jangan dekati zina = tidak perlu no sex, artinya tidak perlu jadi celibate
atau pastor, dia bisa nikah pnya isteri, itukan yes-sex.
Jadi no sex tidak sama dengan jangan dekati zina.
Isteri saya tidak masuk, lebih efektif pulang ke rumah, saya tulis di kolom
saya itu lebih efisien. Fyi, latter on, selidik punya selidik oleh tim
independen, ternyata yang dipakai sebagai tolok ukur berhasilnya kampanye
penaggulangan HIV/Aids itu yakni berapa banyak kondom yang dibagikan. Nah,
tahan tu !


- Original Message - 
From: "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Sunday, February 11, 2007 19:02
Subject: Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

Abah,
Tenang, diskusi baik-baik kok jadi begini? Yang saya ceritakan adalah salah
satu aktivitas dari aktivis yang ngurus ibu-ibu dan bayi-bayi yang tertular
HIV, sampai disitu abah bisa mengerti? Yang diberi kondom itu sopir truk dan
bukan kenek ABG! Tujuan pemberian kondom itu sambil memberi tahu supaya
tidak melacur dan memakai kondom itu supaya mengurangi tertular penyakit
kelamin termasuk AIDS jika jajan supaya istrinya lebih terjaga, kondom itu
juga dipakai jika berhubungan dengan istrinya untuk mengurangi kemungkinan
istrinya tertular jika sopir truk itu sudah tertular. Jadi ngasih kondom ke
sopir truk itu untuk melindungi istri dan bayi! Abah sendiri kan mengatakan
"Itu yang kena Aids karena ulahnya sendiri, biarkan dia masuk neraka
jahannam Itu yang kena Aids karena bukan salahnya, itulah yang harus
diperhatikan", perbuatan mba Baby itu kan memang memperhatikan yang kena
AIDS bukan karena salahnya, masalahnya kan istri sopir itu berhubungan seks
dengan suaminya, apa istrinya tidak boleh melayani suaminya, padahal kan ada
yang mempercayai hadis bahwa istri tidak boleh nolak suaminya, posisi tawar
si istri kan lemah sekali.

ATM kondom pernah saya baca diskusinya di sini dan di koran juga ada
beritanya, katanya dipasang di tempat pelacuran. Tapi yang jelas dari
penelitian FHI, hanya 10 % pelanggan pelacuran yang memakai kondom. Ini juga
dikuatirkan jadi banyak anak-anak yang ke pelacuran ya? Jika dikuatirkan ABG
yang kesana, kenapa para orang tua dan sekolah tidak melakukan sex
education? Ngajarin anak-anak itu kan bukan sekedar ibadah mahdhah atau
hapal Al Quran atau hapal hadis saja tapi mudah tergoda dan harus punya malu
mendatangi tempat pelacuran. Jika orang rajin solat puasa, naik haji, dll
tapi rajin ke pelacuran juga tidak jelas pengajaran agamanya. BTW, di
Makassar apa semua tempat pelacuran sudah dibasmi ya abah sehingga ABG
disana tidak ke pelacuran mencoba kondom?

tentang safe sex is no sex, yang saya pahami itu terdapat ABC yang berkaitan
dengan HIV/AIDS, A-nya tidak melakukan hubungan sex alias no sex, lalu ada
ustadz yang sekaligus dokter menjelaskan bahwa terkecuali dengan pasangan
setelah pernikahan yang bersih, tidak ada hubungan sex dengan yang lainnya,
jadi bukan hidup selibat, kecuali mungkin yang bujangan, puasa aja atau apa
istilahnya yang mastur, swalayan?

btw, rasanya tidak aktivis Amerika saja yang mengatakan safe sex is no sex
itu, aktivis dari berbagai negara yang menjelaskan ABC itu juga mengatakan
itu kok, termasuk aktivis Indonesia. Jika panitia membagikan kondom
sembarangan seperti yang istri abah ceritakan, saya juga tidak setuju tapi
yang saya ceritakan itu perbuatan seorang aktivis yang pakai uang sendiri
bukan lembaga, dia tergerak karena ngurus ibu-

Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-11 Terurut Topik Aisha
Pak Aly,
yang saya tahu ABG itu anak-anak SD menjelang lulus dan SMP, SMU sih bukan ABG 
tapi remaja. Yang dibagi bukan keneknya tapi sopirnya. Bukan saya yang membagi 
kondom, saya menceritakan mba Baby. Bosan juga menjelaskan bahwa tujuan 
pembagian kondom itu melindungi istri sopir itu karena mba Baby mengurus 
ibu-ibu dan bayi yang tertular sopir yang suka jajan itu, baca dong thread yang 
ini pak Aly supaya bapak mengerti dan tidak mengeluarkan pendapat yang kacau 
begini, atai memang tidak mengerti ya?

Silahkan anda mengkoordinir FPI dan istri-istri sopir ini untuk merazia 
sopir-sopir truk ini, saya angkat jempol deh kalau pak Aly bisa melakukan ini, 
silahkan keliling mengumpulkan istri-istri sopir itu dan FPI, kejar-kejar sopir 
truk itu ke warung-warung remang-remang, pak Aly kan laki-laki, jadi lebih kuat 
dari mba Baby yang mampunya sebagai wanita membagikan kondom sambil bicara 
dengan sopir itu di pintu masuk tol. Sekalian juga dengan FPI mencari dana 
seperti mba Baby untuk mengobati istri-istri dan bayi-bayi dengan ARV, mencari 
biaya untuk operasi caesar dan susu kaleng bagi ibu-ibu hamil yang positif HIV 
supaya tidak menulari bayi-bayinya. Pak Aly akan sangat hebat, bisa merazia 
suami-suami yang suka selingkuh sekaligus menyelamatkan anak istri laki-laki 
selingkuh itu.

salam
Aisha
-
From: M Aly
Aisha .. byk loh kenek2nya ABG... supir2 truck colt
diesel sdh mulai ABG putus SMU... mulai kecanduan
dengan seniornya akhirnya "perangai buruk itu menular"

Promosi bagi2 kondom ke supir2 wah jangan dech.. yg
laki2 dah tau ..umumnya supir truck memang doyan
jajan... bila aisha bagi2 kondom berarti anda
mendukung praktek zina.. maka jauhilah zina.. tp kalau
menurut anda tdk haram terserah saja.

Si merah yg terkena itu dampak kecil aja perlu
diisolasi spt kasus flu burung tp dengan tdk bagi2
kondom ke masyarakat umum apalagi supir2 di warung
remang.. weleh gmn sampean ini mendukung zina...??? 

ya kalau suka jajan.. dirajia aja ama bininya,
masyarakat dibantu FPI atau polisi.. sy kdng dukung
razia begituan.. klaau dilestarikan praktek zina
bahayanya lebih besar bwt generasi setelah anda dan
kita.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-11 Terurut Topik Aisha
Abah,
Tenang, diskusi baik-baik kok jadi begini? Yang saya ceritakan adalah salah 
satu aktivitas dari aktivis yang ngurus ibu-ibu dan bayi-bayi yang tertular 
HIV, sampai disitu abah bisa mengerti? Yang diberi kondom itu sopir truk dan 
bukan kenek ABG! Tujuan pemberian kondom itu sambil memberi tahu supaya tidak 
melacur dan memakai kondom itu supaya mengurangi tertular penyakit kelamin 
termasuk AIDS jika jajan supaya istrinya lebih terjaga, kondom itu juga dipakai 
jika berhubungan dengan istrinya untuk mengurangi kemungkinan istrinya tertular 
jika sopir truk itu sudah tertular. Jadi ngasih kondom ke sopir truk itu untuk 
melindungi istri dan bayi! Abah sendiri kan mengatakan "Itu yang kena Aids 
karena ulahnya sendiri, biarkan dia masuk neraka jahannam Itu yang kena Aids 
karena bukan salahnya, itulah yang harus diperhatikan", perbuatan mba Baby itu 
kan memang memperhatikan yang kena AIDS bukan karena salahnya, masalahnya kan 
istri sopir itu berhubungan seks dengan suaminya, apa istrinya tidak boleh 
melayani suaminya, padahal kan ada yang mempercayai hadis bahwa istri tidak 
boleh nolak suaminya, posisi tawar si istri kan lemah sekali.

ATM kondom pernah saya baca diskusinya di sini dan di koran juga ada beritanya, 
katanya dipasang di tempat pelacuran. Tapi yang jelas dari penelitian FHI, 
hanya 10 % pelanggan pelacuran yang memakai kondom. Ini juga dikuatirkan jadi 
banyak anak-anak yang ke pelacuran ya? Jika dikuatirkan ABG yang kesana, kenapa 
para orang tua dan sekolah tidak melakukan sex education? Ngajarin anak-anak 
itu kan bukan sekedar ibadah mahdhah atau hapal Al Quran atau hapal hadis saja 
tapi mudah tergoda dan harus punya malu mendatangi tempat pelacuran. Jika orang 
rajin solat puasa, naik haji, dll tapi rajin ke pelacuran juga tidak jelas 
pengajaran agamanya. BTW, di Makassar apa semua tempat pelacuran sudah dibasmi 
ya abah sehingga ABG disana tidak ke pelacuran mencoba kondom?

tentang safe sex is no sex, yang saya pahami itu terdapat ABC yang berkaitan 
dengan HIV/AIDS, A-nya tidak melakukan hubungan sex alias no sex, lalu ada 
ustadz yang sekaligus dokter menjelaskan bahwa terkecuali dengan pasangan 
setelah pernikahan yang bersih, tidak ada hubungan sex dengan yang lainnya, 
jadi bukan hidup selibat, kecuali mungkin yang bujangan, puasa aja atau apa 
istilahnya yang mastur, swalayan?

btw, rasanya tidak aktivis Amerika saja yang mengatakan safe sex is no sex itu, 
aktivis dari berbagai negara yang menjelaskan ABC itu juga mengatakan itu kok, 
termasuk aktivis Indonesia. Jika panitia membagikan kondom sembarangan seperti 
yang istri abah ceritakan, saya juga tidak setuju tapi yang saya ceritakan itu 
perbuatan seorang aktivis yang pakai uang sendiri bukan lembaga, dia tergerak 
karena ngurus ibu-ibu dan bayi yang positif HIV. dilakukan di pintu masuk tol 
bukan di ruangan. Istrinya abah kenapa tidak masuk saja dan bicara baik-baik 
dengan panitianya, bukan marah-marah dan tidak mengikuti acara itu, jadinya kan 
tidak tersalurkan pendapat istri abah bahwa membagikan sembarangan kondom itu 
tidak tepat.

salam
Aisha
-
>From : H.M Nur Abdurrahman
Apa postingan ini belum sampai ? Saya ulangi:
di Amerika juga, aktivis bilangnya seperti itu "Safe sex is no sex". Jadi
nggak ada bedanya dengan "Wa laa taqrabu Zina" ???, itu asetjadi bilang
"Safe sex is no sex". itu sangat berbeda dengan "Wa laa taqrabu Zina",
saya bilang
"no sex", artinya harus jadi celibate atau pastor semua, saya bilang
Tidak mendekati zina, bisa yes-sex, tidak perlu jadi celibate atau pastor,
saya bilang
Jadi egonya asetjadi ego Amrik, herran saya jadinya.

Itu yang kena Aids karena ulahnya sendiri, biarkan dia masuk neraka jahannam
Itu yang kena Aids karena bukan salahnya, itulah yang harus diperhatikan
Itu kondom yang tidak menjamin sebagai alat proteksi, yang disebar-luaskan
seperti kacang goreng yang merangsang AGB bersex-bebas, itu sangat perlu
diperhatikan

Tambahan utk Aisha:
Rupanya Aisha tidak tahu ada ATM-kondom. Fyi, isteri saya pernah bermaksud
menghadiri "promosi" penanggulanagn HIV/Aids. Isteri saya marah-marah, tidak
jadi masuk ruangan. Isteri saya menyaksikan panitia membagi-bagikan kondom
di pintu masuk, tidak perduli laki-laki peempuan, orang tua atau ABG. Tidak
ada truk yang parker di sekitar itu, artinya tidak ada sopir truk yang akan
mengikuti "kampanye" kondom itu.

HMNA
-- 
From: "Aisha" 
> Pak Aly,
> Setahu saya pak Ary Setijadi bukan dari Amerika, tidak tinggal di Amerika,
anda ini gimana sih, seenaknya saja menyebut orang lain kebarat-baratan dan
tinggal di Amerika? Belajarlah berdebat dengan fokus ke masalahnya bukan
nglantur sampai ke nuduh sembarangan! Selain itu belajar memahami inti dari
kalimat orang lain bukan sepotong-sepotong sehingga anda salah mengerti.
>
> Contohnya, mas Ary mengatakan aktivis Amerika bukan berarti dia tinggal di
Amerika, misalnya saya mengatakan aktivis Brunei mengatakan bla bla - itu
tidak berarti bahwa saya tinggal di Brunei. Lalu li

Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-10 Terurut Topik Muhammad Aly
Aisha : 
setahu saya pernah terjadi
pembagian kondom itu ke sopir truk yang terkenal suka
mangkal di warung
remang-remang selama perjalanan jauhnya membawa truk
mereka. Apa sopir truk itu ABG?

comment sy ali :
Aisha .. byk loh kenek2nya ABG... supir2 truck colt
diesel sdh mulai ABG putus SMU... mulai kecanduan
dengan seniornya akhirnya "perangai buruk itu menular"

Promosi bagi2 kondom ke supir2 wah jangan dech.. yg
laki2 dah tau ..umumnya supir truck memang doyan
jajan... bila aisha bagi2 kondom berarti anda
mendukung praktek zina.. maka jauhilah zina.. tp kalau
menurut anda tdk haram terserah saja.

Si merah yg terkena itu dampak kecil aja perlu
diisolasi spt kasus flu burung tp dengan tdk bagi2
kondom ke masyarakat umum apalagi supir2 di warung
remang.. weleh gmn sampean ini mendukung zina...??? 

ya kalau suka jajan.. dirajia aja ama bininya,
masyarakat dibantu FPI atau polisi.. sy kdng dukung
razia begituan.. klaau dilestarikan praktek zina
bahayanya lebih besar bwt generasi setelah anda dan
kita.

slm,


--- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak Aly,
> Setahu saya pak Ary Setijadi bukan dari Amerika,
> tidak tinggal di Amerika, anda ini gimana sih,
> seenaknya saja menyebut orang lain kebarat-baratan
> dan tinggal di Amerika? Belajarlah berdebat dengan
> fokus ke masalahnya bukan nglantur sampai ke nuduh
> sembarangan! Selain itu belajar memahami inti dari
> kalimat orang lain bukan sepotong-sepotong sehingga
> anda salah mengerti.
> 
> Contohnya, mas Ary mengatakan aktivis Amerika bukan
> berarti dia tinggal di Amerika, misalnya saya
> mengatakan aktivis Brunei mengatakan bla bla - itu
> tidak berarti bahwa saya tinggal di Brunei. Lalu
> lihat juga keseluruhan kalimat, sebelum mas Ary
> menjelaskan "kalau sudah tidak tahan betul--" kan
> ada kalimat "sedapat mungkin menjauhkan diri dari
> dunia hitam". Lihat kenyataan hidup pak Aly, anda
> mungkin hanya berhubungan seks dengan istri anda
> saja dan tidak jajan, tapi ada laki-laki yang jajan
> juga atau selingkuh, bisa dipahami? Nah orang
> seperti itu yang dimaksud untuk memakai kondom,
> orang yang tidak sehebat pak Aly dalam mengelola
> syahwatnya sehingga bisa jadi pelanggan PSK dan
> terkena berbagai penyakit yang akan ditularkan ke
> istrinya juga, memangnya yang suka jajan itu setelah
> jajan lalu tidak berhubungan seks lagi dengan
> istrinya?
> 
> Lalu lihat juga kalimat "Apa jika kita tidak
> menyarankan untuk menggunakan kondom pada PSK, atau
> melarang peredaran kondom, PSK itu akan berhenti
> menjadi PSK?", ini satu kalimat utuh, bukan sekedar
> "PSK itu akan berhenti jadi PSK?", pak Aly kan tahu
> persis bahwa PSK itu sudah sangat lama ada, coba
> saja tanya abah HMNA, apakah di Makassar dimana abah
> HMNA sebagai penggerak SI di sana, sudah tidak ada
> PSK di tempatnya? PSK ada karena ada orang yang mau
> jadi PSK dan ada orang yang membutuhkan PSK, tapi
> kita tahu penyakit kelamin (termasuk AIDS) yang bisa
> menyebar kemana-mana, kondom itu salah satu alat
> untuk mengurangi penyebaran penyakit kelamin.
> 
> Sekali lagi yang diharapkan dari kondom itu, supaya
> penyakit kelamin termasuk AIDS itu jangan menyebar
> ke istri misalnya dan ke bayi yang lahir, apa pak
> Aly tidak mengerti juga, seorang laki-laki misalnya
> kena AIDS itu mungkin dari PSK tapi mungkin juga
> dari jarum suntik narkoba. Dia memang mendapatkan
> AIDS dari perbuatan yang kata pak Aly hubungan
> aduhai itu. Tapi bagaimana bayi yang tertular,
> apakah itu salah si bayi? Yang salah kan bapaknya
> yang berbuat mesum sehingga menulari istrinya dan
> bayinya. Pak Aly masih mikir yang kena AIDS itu
> hanya pelanggan PSK saja? Salah pak! Anak istri
> laki-laki kotor ini juga kena!
> 
> Memangnya ada bagi-bagi kondom untuk ABG? setahu
> saya pernah terjadi pembagian kondom itu ke sopir
> truk yang terkenal suka mangkal di warung
> remang-remang selama perjalanan jauhnya membawa truk
> mereka. Apa sopir truk itu ABG? Kalau ada ABG yang
> memakai kondom dan berseks bebas apalagi nyandu ke
> PSK, dimana orang tuanya? dimana guru agamanya? apa
> ABG itu tidak mendapat pendidikan dan contoh baik
> dari orang tua dan gurunya? Atau mungkin orang
> tuanya juga terutama si ayah mencontohkan diri
> sebagai orang yang suka jajan atau doyan selingkuh?
> 
> salam
> Aisha
> -
> From: M Aly
> --- asetijadi2004 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  namun apabila sudah tidak tahan betul, apa boleh
> buat pakailah kondom untuk proteksi
> kemudian ...
> 
> PSK itu akan berhenti menjadi PSK?
> ..
> comment dikit dari sy ali : 
> wah jadi rame yah.. dukung pembagian kondom ..weleh2
> ... anda dukung PSK2..? dukung sex bebas kalau
> kebelet kagak haram lg tp haalam.. dan akhirnya
> haalal... weleh2.. menurut mas asetijadi. kosa kata
> bhs arab dipelo kan jd halal.ya beginilah pemikiran
> ke barat2 an.. 
> kelamaan di amrik ya..? jd dah biasa dengan PSK2..
> tampung aja PSK2 di indonesia kalau pulang dari
> amrik.. kasihan tuh dikejar2 polisi .. dan polisi
> juga gak mau nyimpan lama2 di bal

Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-10 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Apa postingan ini belum sampai ? Saya ulangi:

di Amerika juga, aktivis bilangnya seperti itu "Safe sex is no sex". Jadi
nggak ada bedanya dengan "Wa laa taqrabu Zina" ???, itu asetjadi bilang
"Safe sex is no sex". itu sangat berbeda dengan "Wa laa taqrabu Zina",
saya bilang
"no sex", artinya harus jadi celibate atau pastor semua, saya bilang
Tidak mendekati zina, bisa yes-sex, tidak perlu jadi celibate atau pastor,
saya bilang
Jadi egonya asetjadi ego Amrik, herran saya jadinya.

Itu yang kena Aids karena ulahnya sendiri, biarkan dia masuk neraka jahannam
Itu yang kena Aids karena bukan salahnya, itulah yang harus diperhatikan
Itu kondom yang tidak menjamin sebagai alat proteksi, yang disebar-luaskan
seperti kacang goreng yang merangsang AGB bersex-bebas, itu sangat perlu
diperhatikan

Tambahan utk Aisha:
Rupanya Aisha tidak tahu ada ATM-kondom. Fyi, isteri saya pernah bermaksud
menghadiri "promosi" penanggulanagn HIV/Aids. Isteri saya marah-marah, tidak
jadi masuk ruangan. Isteri saya menyaksikan panitia membagi-bagikan kondom
di pintu masuk, tidak perduli laki-laki peempuan, orang tua atau ABG. Tidak
ada truk yang parker di sekitar itu, artinya tidak ada sopir truk yang akan
mengikuti "kampanye" kondom itu.

HMNA

- Original Message - 
From: "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Sunday, February 11, 2007 03:19
Subject: Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis


> Pak Aly,
> Setahu saya pak Ary Setijadi bukan dari Amerika, tidak tinggal di Amerika,
anda ini gimana sih, seenaknya saja menyebut orang lain kebarat-baratan dan
tinggal di Amerika? Belajarlah berdebat dengan fokus ke masalahnya bukan
nglantur sampai ke nuduh sembarangan! Selain itu belajar memahami inti dari
kalimat orang lain bukan sepotong-sepotong sehingga anda salah mengerti.
>
> Contohnya, mas Ary mengatakan aktivis Amerika bukan berarti dia tinggal di
Amerika, misalnya saya mengatakan aktivis Brunei mengatakan bla bla - itu
tidak berarti bahwa saya tinggal di Brunei. Lalu lihat juga keseluruhan
kalimat, sebelum mas Ary menjelaskan "kalau sudah tidak tahan betul--" kan
ada kalimat "sedapat mungkin menjauhkan diri dari dunia hitam". Lihat
kenyataan hidup pak Aly, anda mungkin hanya berhubungan seks dengan istri
anda saja dan tidak jajan, tapi ada laki-laki yang jajan juga atau
selingkuh, bisa dipahami? Nah orang seperti itu yang dimaksud untuk memakai
kondom, orang yang tidak sehebat pak Aly dalam mengelola syahwatnya sehingga
bisa jadi pelanggan PSK dan terkena berbagai penyakit yang akan ditularkan
ke istrinya juga, memangnya yang suka jajan itu setelah jajan lalu tidak
berhubungan seks lagi dengan istrinya?
>
> Lalu lihat juga kalimat "Apa jika kita tidak menyarankan untuk menggunakan
kondom pada PSK, atau melarang peredaran kondom, PSK itu akan berhenti
menjadi PSK?", ini satu kalimat utuh, bukan sekedar "PSK itu akan berhenti
jadi PSK?", pak Aly kan tahu persis bahwa PSK itu sudah sangat lama ada,
coba saja tanya abah HMNA, apakah di Makassar dimana abah HMNA sebagai
penggerak SI di sana, sudah tidak ada PSK di tempatnya? PSK ada karena ada
orang yang mau jadi PSK dan ada orang yang membutuhkan PSK, tapi kita tahu
penyakit kelamin (termasuk AIDS) yang bisa menyebar kemana-mana, kondom itu
salah satu alat untuk mengurangi penyebaran penyakit kelamin.
>
> Sekali lagi yang diharapkan dari kondom itu, supaya penyakit kelamin
termasuk AIDS itu jangan menyebar ke istri misalnya dan ke bayi yang lahir,
apa pak Aly tidak mengerti juga, seorang laki-laki misalnya kena AIDS itu
mungkin dari PSK tapi mungkin juga dari jarum suntik narkoba. Dia memang
mendapatkan AIDS dari perbuatan yang kata pak Aly hubungan aduhai itu. Tapi
bagaimana bayi yang tertular, apakah itu salah si bayi? Yang salah kan
bapaknya yang berbuat mesum sehingga menulari istrinya dan bayinya. Pak Aly
masih mikir yang kena AIDS itu hanya pelanggan PSK saja? Salah pak! Anak
istri laki-laki kotor ini juga kena!
>
> Memangnya ada bagi-bagi kondom untuk ABG? setahu saya pernah terjadi
pembagian kondom itu ke sopir truk yang terkenal suka mangkal di warung
remang-remang selama perjalanan jauhnya membawa truk mereka. Apa sopir truk
itu ABG? Kalau ada ABG yang memakai kondom dan berseks bebas apalagi nyandu
ke PSK, dimana orang tuanya? dimana guru agamanya? apa ABG itu tidak
mendapat pendidikan dan contoh baik dari orang tua dan gurunya? Atau mungkin
orang tuanya juga terutama si ayah mencontohkan diri sebagai orang yang suka
jajan atau doyan selingkuh?
>
> salam
> Aisha
> -
> From: M Aly
> --- asetijadi2004 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  namun apabila sudah tidak tahan betul, apa boleh buat pakailah kondom
untuk proteksi
> kemudian ...
>
> PSK itu akan berhenti menjadi PSK?
> ..
> comment dikit dari sy ali :
> wah jadi rame yah.. dukung pembagian kon

Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-10 Terurut Topik Aisha
Pak Aly,
Setahu saya pak Ary Setijadi bukan dari Amerika, tidak tinggal di Amerika, anda 
ini gimana sih, seenaknya saja menyebut orang lain kebarat-baratan dan tinggal 
di Amerika? Belajarlah berdebat dengan fokus ke masalahnya bukan nglantur 
sampai ke nuduh sembarangan! Selain itu belajar memahami inti dari kalimat 
orang lain bukan sepotong-sepotong sehingga anda salah mengerti.

Contohnya, mas Ary mengatakan aktivis Amerika bukan berarti dia tinggal di 
Amerika, misalnya saya mengatakan aktivis Brunei mengatakan bla bla - itu tidak 
berarti bahwa saya tinggal di Brunei. Lalu lihat juga keseluruhan kalimat, 
sebelum mas Ary menjelaskan "kalau sudah tidak tahan betul--" kan ada kalimat 
"sedapat mungkin menjauhkan diri dari dunia hitam". Lihat kenyataan hidup pak 
Aly, anda mungkin hanya berhubungan seks dengan istri anda saja dan tidak 
jajan, tapi ada laki-laki yang jajan juga atau selingkuh, bisa dipahami? Nah 
orang seperti itu yang dimaksud untuk memakai kondom, orang yang tidak sehebat 
pak Aly dalam mengelola syahwatnya sehingga bisa jadi pelanggan PSK dan terkena 
berbagai penyakit yang akan ditularkan ke istrinya juga, memangnya yang suka 
jajan itu setelah jajan lalu tidak berhubungan seks lagi dengan istrinya?

Lalu lihat juga kalimat "Apa jika kita tidak menyarankan untuk menggunakan 
kondom pada PSK, atau melarang peredaran kondom, PSK itu akan berhenti menjadi 
PSK?", ini satu kalimat utuh, bukan sekedar "PSK itu akan berhenti jadi PSK?", 
pak Aly kan tahu persis bahwa PSK itu sudah sangat lama ada, coba saja tanya 
abah HMNA, apakah di Makassar dimana abah HMNA sebagai penggerak SI di sana, 
sudah tidak ada PSK di tempatnya? PSK ada karena ada orang yang mau jadi PSK 
dan ada orang yang membutuhkan PSK, tapi kita tahu penyakit kelamin (termasuk 
AIDS) yang bisa menyebar kemana-mana, kondom itu salah satu alat untuk 
mengurangi penyebaran penyakit kelamin.

Sekali lagi yang diharapkan dari kondom itu, supaya penyakit kelamin termasuk 
AIDS itu jangan menyebar ke istri misalnya dan ke bayi yang lahir, apa pak Aly 
tidak mengerti juga, seorang laki-laki misalnya kena AIDS itu mungkin dari PSK 
tapi mungkin juga dari jarum suntik narkoba. Dia memang mendapatkan AIDS dari 
perbuatan yang kata pak Aly hubungan aduhai itu. Tapi bagaimana bayi yang 
tertular, apakah itu salah si bayi? Yang salah kan bapaknya yang berbuat mesum 
sehingga menulari istrinya dan bayinya. Pak Aly masih mikir yang kena AIDS itu 
hanya pelanggan PSK saja? Salah pak! Anak istri laki-laki kotor ini juga kena!

Memangnya ada bagi-bagi kondom untuk ABG? setahu saya pernah terjadi pembagian 
kondom itu ke sopir truk yang terkenal suka mangkal di warung remang-remang 
selama perjalanan jauhnya membawa truk mereka. Apa sopir truk itu ABG? Kalau 
ada ABG yang memakai kondom dan berseks bebas apalagi nyandu ke PSK, dimana 
orang tuanya? dimana guru agamanya? apa ABG itu tidak mendapat pendidikan dan 
contoh baik dari orang tua dan gurunya? Atau mungkin orang tuanya juga terutama 
si ayah mencontohkan diri sebagai orang yang suka jajan atau doyan selingkuh?

salam
Aisha
-
From: M Aly
--- asetijadi2004 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 namun apabila sudah tidak tahan betul, apa boleh buat pakailah kondom untuk 
proteksi
kemudian ...

PSK itu akan berhenti menjadi PSK?
..
comment dikit dari sy ali : 
wah jadi rame yah.. dukung pembagian kondom ..weleh2 ... anda dukung PSK2..? 
dukung sex bebas kalau kebelet kagak haram lg tp haalam.. dan akhirnya 
haalal... weleh2.. menurut mas asetijadi. kosa kata bhs arab dipelo kan jd 
halal.ya beginilah pemikiran ke barat2 an.. 
kelamaan di amrik ya..? jd dah biasa dengan PSK2.. tampung aja PSK2 di 
indonesia kalau pulang dari amrik.. kasihan tuh dikejar2 polisi .. dan polisi 
juga gak mau nyimpan lama2 di balai pendidikan PSK. export PSK2 ke amrik aja 
..gmn..?

memang Aids sama dengan flu burung perlu diisolasi cink. flu burung kalau ganas 
juga tinggal menunggu ..death demikian juga Aid/HIV. hanya aids hasil buah 
hubungan amoy bin aduhai...hubungan bebas yg dihalalkan versi amrik asal suka 
sama suka tp dilarang
versi alquran .. sedangkan flu burung dampak dari lingkungan yg tdk terasa.. 
beda dan jauh tak sama.

kasihan generasi abg .. jangan samakan budaya amrik denagn indonesia.. nanti 
makin byk hp video sex aduhai abg tanpa malu2 berabe loh generasi kita   

Coba alihkan ke tekhnologi alternatif yg bikin org2 bisa berkembang ekonominya 
gitu... bicara menyelewengkan agama dibwh nilai2 barat .. spt org indonesia 
muslim walau sdh keliling dunia tp lupa dia makan singkong & nasi.. wah berabe 
mas...

slm,
ali
-
Tidak usah disuruh-suruh juga, ada ribuan ilmuwan di seluruh dunia 
tanpa banyak cincong sedang bekerja keras mencari jalan untuk membuat 
obat untuk segala macam penyakit. Pekerjaan mereka sudah cukup banyak.

Eyang HMNA,
apa eyang tidak bisa mendengar dengan jernih apa-apa yang Eyang TULIS 
sendiri? Para aktivis yang Eyang caci-maki itu juga sudah bilang: 
- sedapat mu

[wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis

2007-02-06 Terurut Topik Aisha
Mba Ning,
Saya tertarik dengan urusan kondom dan alat suntik gratis ini, tiba-tiba muncul 
saat membahas menjaga pandangan dan aurat:)

Dulu ketika seorang aktivis AIDS menceritakan dalam satu wawancara bahwa dia 
ditertawakan orang ketika dia di pintu tol membagikan kondom untuk sopir truk, 
saya merasa ikut sedih juga. Karena memang sampai saat ini pemerintah kok adem 
ayem saja masalah AIDS ini, lalu ketika seseorang melakukan perbuatan yang 
dengan kemampuan terbatasnya berusaha mengurangi penyebaran virus ini, malah 
ditertawakan. Padahal sudah jelas bahwa umumnya alias mayoritas pengemudi truk 
itu suka jajan padahal dia punya istri, apa salahnya jika lalu ada orang yang 
membagi kondom untuk mengurangi sebaran penyakit kelamin juga HIV/AIDS ke 
orang-orang yang tidak bersalah, dalam hal ini istri-istri sopir truk ini! Juga 
bayi-bayi! Sebab bisa saja terjadi istri-istri sopir itu hamil dan jika dia 
tertular, maka bayinya pun tertular.

Tidak ada jaminan bahwa dengan kondom pun bisa terhindar dari AIDS, tapi sampai 
saat ini penyakit ini belum ada obatnya, baru ARV yang bukan solusi tuntas. 
Tapi setidaknya manusia berusaha mengurangi resiko penyebaran sebelum laki-laki 
hidung belang sadar, kita harus mengakui bahwa ada laki-laki (termasuk muslim 
juga) yang suka jajan atau berperilaku seks bebas.

Mba Ning, ada remaja yang biasa menggunakan narkoba suntik dan sudah tertular 
HIV, dia mengakui jika mengonsumsi narkoba itu biasanya 30-an remaja ngumpul 
memakai alat suntik yang sama, dan dia sudah melakukannya beberapa tahun, jadi 
dia juga tidak bisa membayangkan berapa banyak teman-temannya ini yang sudah 
tertular HIV menyebarkan virus ini jika mereka punya pacar yang berseks bebas 
atau punya istri. Apa salahnya membagikan jarum suntik gratis untuk mengurangi 
resiko penyebaran, selama masih banyak remaja yang mengonsumsi narkoba suntik, 
jangan lupa pula bahwa remaja itu juga banyak remaja muslim! Apakah semua 
remaja muslim terbebas dari kasus narkoba atau free sex?

Kita tahu mba Ning bahwa jika seseorang tertular HIV, maka tidak seketika dia 
menjadi pengidap AIDS. Ada prosesnya, kata para ahli 5-10 tahun, dan selama itu 
penderita HIV segar bugar sehat tidak terlihat sakit tapi dia bisa menularkan 
ke banyak orang melalui cairan tubuh. Tapi menurut para ahli pula, waktu ini 
semakin pendek, mungkin karena kondisi lingkungan atau asupan gizi seseorang, 
sehingga menurut aktivis AIDS, waktu dari penderita HIV menjadi penderita AIDS 
yang sudah kehilangan kekebalan tubuhnya itu semakin pendek. Dan jika seseorang 
sudah tertular HIV, tidak ada jalan kembali karena belum ada obatnya, dia 
menuju ke AIDS, saat tubuh hilang kekebalannya dan penyakit apapun bisa merusak 
atau mematikan!

Jika di seputar kehidupan mba Ning (di keluarga atau diantara teman atau 
tetangga) tidak ada yang kena HIV/AIDS, itu bukan berarti bahwa di lingkungan 
atau di keluarga lainnya tidak ada yang terkena, lalu kalau sudah ada yang 
terkena, menurut mba Ning apa solusinya kalau bukan kondom dan alat suntik 
gratis?

salam
Aisha 

From: Tri Budi Lestyaningsih
Khas solusi liberalis. 
Seperti solusi untuk penyebaran HIV AIDS adalah kondomisasi dan
pembagian GRATIS alat suntik bersih bagi pengguna narkoba. Moral seperti
apa yang diharapkan dari solusi seperti ini ? :-( Sedih deh :-( 

[Non-text portions of this message have been removed]