Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis - Pesantren Suralaya di Tasikmalaya, Jawa Barat
Deu... pak Jano gak nyambung lagi tuh, mba Baby ini mengurus korban narkoba, napi dan mantan napi, dan yang terkenal itu urusan HIV/AIDSnya, masih ingat cerita mba Meilany tentang mba Baby dengan anaknya mengurus jenazah penderita AIDS? Dari bacaan anda itu pak Jano, pesnatren ngurus korban narkoba, lalu dimana yang ngurus korban AIDSnya? Apa betul pesantren ngurusin ibu-ibu dan bayi-bayi yang tertular HIV/AIDS secara diam-diam? salam Aisha >From : jano ko Aisha berkata : Yang nomor 4 itu saya baca Kompas kemarin, mba Baby ini disebut aktivis sosial, Project Director dari Yayasan Partisipasi Kemanusiaan (Partisan) Club, sebuah lembaga yang memberi perhatian kepada penderita HIV/AIDS, korban narkoba, termasuk juga para narapidana dan mantan napi. Tidak setiap orang, termasuk ulama atau ustadz atau kiai atau apapun namanya yang ahli agama yang punya kepedulian seperti ibu Baby dengan anaknya ini. === Jano-ko : Wah banyak tuch Ulama dan Ustadz yang "membantu", cuma masalahnya mereka tidak suka dimasukin koran, mereka takut rija' Aisha sudah pernah dengar Pesantren Suralaya ? Silahkan dibaca yaaa informasi dari jano-ko semoga bermanfaat. - http://www.suaramerdeka.com/harian/0510/11/nas14.htm Sosok MAIN KEPESANTREN. APA yang dilakukan Dewa Budjana selama Ramadan. ''Saya main ke pesantren,'' ujar gitaris andal Gigi itu. Keberadaan Budjana yang beragama Hindu di antara kawan-kawannya yang muslim selama Bulan Suci ini memang penuh nuansa toleransi. ''Meski saya tidak berpuasa, tidak mengurangi sedikit pun toleransi saya terhadap kawan-kawan yang sedang menjalani ibadah tersebut,'' paparnya. Budjana yang memang asli Bali kemudian mengisahkan aktivitasnya ketika mengunjungi Pesantren Suralaya di Tasikmalaya, Jawa Barat. ''Saya memang telah lama mendengar berbagai nama besar pesantren, seperti Tebu Ireng, Gontor, dan Suralaya. Namun, baru kali ini saya tahu dari dekat kehidupan pesantren setelah mampir di pesantren milik Abah Anom itu,'' ungkapnya. Bahkan, putra Abah Anom yang mengetahui Budjana tidak berpuasa pun malah memperlakukannya dengan sangat baik. ''Beliau malah menyiapkan minuman ketika tahu saya tidak berpuasa. Saya malah nggak enak sendiri,'' tuturnya. Bukan hanya itu, Budjana kemudian diajak masuk masjid dan diceritakan banyak hal tentang pesantren yang khusus menangani pecandu narkoba itu. Pengalaman menggelar konser dan dua hari main di empat pondok pesantren yang berbeda itulah yang membuatnya mempunyai pengalaman khusus terhadap Ramadan. ''Toleransi memang indah sekali karena di kepala saya mungkin cuma memikirkan seni. Jadi atas nama seni, perbedaan agama memang bisa ditepikan,'' tandasnya yang mengaku kerap membantu (penggarapan) album Natal kawan-kawannya yang Nasrani serta merampungkan album Islam milik Gigi. (G20-43j) - Beragama Islam itu memang sayang "asyik" kalau kita pakai bahasa gaul, walaupun Islam telah berjasa kepada dunia sekalipun tetap tidak dianggap, disinilah asyiknya, kita didik untuk tidak mencari muka ( carmuk ) dan mencari perhatian (mepe).:) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis
Pak Aly, setahu saya mba Baby ini bukan konglomerat sehingga bisa dikatakan mampu (maksud pak Aly mampu secara finasial?) tapi blio bekerja supaya bisa membantu orang lain, pekerjaannya misalnya sebagai designer. Heran juga dengan anda pak Aly, keukeuh banget dengan pendapat mba Baby tidak membagikan kondom dengan memberi pengetahuan ke sopir-sopir itu, sementara anda dulu heboh mau kerjasama dengan FPI untuk mengkoordinir istri-istri sopir truk itu merazia para sopir yang selingkuh itu, tapi dikejar, anda malah ngeles! Jadi apa kepedulian anda terhadap korban HIV/AIDS, rupanya anda masih juga tidak mengerti bahwa SEKARANG HIV/AIDS itu sudah menulari para istri, ibu rumah tangga baik-baik dan bayinya, bukan hanya muter aja anda ngobrol bahwa pengidap HIV/AIDS itu HANYA pelacur saja! Saya pribadi tidak mampu untuk melakukan kepedulian terhadap orang lain seperti mba Baby, tapi saya menghormati orang seperti dia yang punya uang dari pekerjaannya tidak hanya dinikmati oleh dia dan keluarganya saja, tapi peduli terhadap orang lain yang menderita. Saya dan anda, pak Aly tidak melakukan apapun selain ngobrol di milis tentang HIV/AIDS, tapi coba deh hargai orang yang sudah mau bersusah payah merogoh sakunya sendiri untuk orang lain yang menderita di saat pemerintah hampir tidak punya kepedulian taua hanya punya kepedulian sedikit saja. Tapi ini semua tentunya kembali ke diri pak Aly, hanya saja dari obrolan disini saya bisa tahu orang-orang seperti apa yang ada di milis. salam Aisha >From : M Aly maka dlm alquran : "jauhilah ZINA!" selanjutnya sy pernah menyarankan : isolasi saja org2 yg terkena HIV/Aids. bantu pemerintah, ibu baby ternyanta org mampu. Penyakit flu burung itangani pemerintah dengan cepat krn cepat membawa kematian lebih prioritas, demikian juga penyakit HIV/Aids kenapa tdk. Beberapa tempat pengobatan traditional islami (Tabib ustadz)melayani pengobatan HIV dan sy PERNAH menyaksikan langsung saat diobati si perempuan pelacur ini.. selama 3 hari disolasi 1 kamar khusus dan bisa mengeluarkan cairan kotor HIV minimal mengurangi tingkat HIVnya... Alhamdulillah sy tdk sekedar iqra tp melek... Si Pelacur tsb senang .. dan lgsung pakai jilbab... smg bisa berubah ke pekerjaan yg positif spt P ustadz tabib sarankan ; jualan makanan, menjahit walau kecil tp halal!. apakah ada rumah sakit khusus diindonesia menangani penderita HIV/terkena HIV/Aids..?? itulah tugas pemerintah dan ibu baby silahkan anyarankannya... tp dengan TDK membagi2 kan kondom di publik ; mungkin tempat yg tepat spt didiskotik, warung remang dll. skrng bolehkah sy bertanya apakah kira2 Mbak Aisha mau membagi2 kan kondom di publik dengan Mbak Baby misal dekat gerbang tol dengan slogan kurangi HIV/aids..?? slm, ali --- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Meidear, > Yang nomor 4 itu saya baca Kompas kemarin, mba Baby > ini disebut aktivis sosial, Project Director dari > Yayasan Partisipasi Kemanusiaan (Partisan) Club, > sebuah lembaga yang memberi perhatian kepada > penderita HIV/AIDS, korban narkoba, termasuk juga > para narapidana dan mantan napi. Tidak setiap orang, > termasuk ulama atau ustadz atau kiai atau apapun > namanya yang ahli agama yang punya kepedulian > seperti ibu Baby dengan anaknya ini. Orang itu > biasanya takut karena tidak tahu, takut mengurus > jenazah penderita AIDS karena tidak tahu cara > mengurusnya, karena tidak tahu bahwa penularan virus > HIV itu melalui cairan tubuh, karena tidak tahu > bahwa bukan orang yang berzina dengan penderita HIV > saja yang bisa terkena, dan banyak lagi ketidak > tahuan lainnya. Maka kuncinya adalah iqra! bacalah, > baca ayat suci Al Quran, baca juga ayat-ayat Tuhan > di alam ini. > > salam > Aisha [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis, mbak Ning, Moral kafir?
Nimbrung dan nambahin : Akhlak itu bahasa Arab kalo bahasa Indonesia budipekerti. Di sekolah2 zaman sekarang gak ada lagi pelajaran budipekerti. :-( Sedangkan moral/kesusilaan adalah pengetahuan /ajaran perbuatan [akhlak/budipekerti] yg baik atau yg buruk. Secara filosofinya moral adalah kaidah dan pengertian yg menentukan mana2 yg dianggap baik dan mana yg dianggap buruk dalam suatu golongan [ masyarakat] Misal sperti bagi2 kondom; ada yg disikapi positif ada yg yg disikapi negatif. Karena pada dasarnya stiap norma kesusilaan bersifat relatif yg tidak kita sadari. Baik bagi yg satu tidak bagi yg lain. Baik pada suatu saat tidak baik di saat yg lain. Menurut Nietzsche setiap norma kesusilaan/moral yg berdasarkan paksaan karena pengaruh agama, tradisi, budaya tak sesuai dengan martabat kemanusiaan. cmiiw salam l.meilany :-) - Original Message - From: Kartono Mohamad To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 13, 2007 6:42 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis, mbak Ning, Moral kafir? Bung Miftah, seperti saya uraikan banyak filusuf Islam yang menerjemahkan buku tentang moralitas itu dari karya filusuf Yunani kuno. Jaman Dinasti Abassyah di Baghdad, raja tertarik untuk pengembangan ilmu dan menyuruh intelektual Islam waktu itu untuk menerjemahkan karya filusuf-filusuf Yunani kuno dengan hadiah emas seberat buku yang diterjemahkan. Al Farabi lah yang menerjemahkan kata "moral(es)" dengan al akhlaq. Jadi moral dalam bahasa Latin dan akhlaq dalam bahasa Arab adalah sama. Moralitas tidak ada kaitannya dengan keyakinan agama atau tidak beragama. Moralitas adalah pelajaran tentang berbuat baik serta mengapa manusia harus berbuat baik, tanpa bicara apakah ia beragama atau tidak. Orang ateis, agnostik atau kafir dapat saja bermoral baik, sementara orang beragama juga dapat bermoral buruk. Contoh untuk ini banyak kita jumpai, juga di Indonesia KM ---Original Message--- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: 02/13/07 15:18:00 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Kondom dan alat suntik gratis, mbak Ning --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Seharusnya moral memang sama dengan akhlaq. Saya membedakan moral dan > akhlaq, karena memang kenyataannya, pada saat ini, keduanya itu bisa > berbeda. Maksud saya, ada perbuatan yang dikatakan bermoral, tetapi > tidak bisa dikatakan berakhlaq. Di forum lain ada juga yang berusaha membedakan moral dan akhlaq, sesuatu yang pada dasarnya sama saja. Bahkan ditekankan akhlaq kelasnya lebih tinggi daripada moral. Saya rasa pembedaan ini bukan lantaran apa-apa, melainkan karena akhlaq itu kan konsep dari Islam (pakai Bahasa Arab), sedangkan moral dari konsep Yunani (kafir). Oleh karena "Islam is the best", maka ya semestinya akhlaq itu "is better than" moral. Moral yang kafir itu tidak berhak bersanding dengan akhlaq yang Islami. Danke. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis
Pak Aly, Saya tidak tahu persis tentang kondom karena saya bukan dan belum pernah menggunakan kondom. Yang saya tahu di iklan tv atau koran atau majalah ada perusahaan Indonesia juga yang memproduksi kondom, nah ini saya tidak tahu apa kondom ukuran eropa atau asia, logikanya jika dipasarkan di Indonesia tentunya ukuran Indonesia. Saya juga tidak tahu ukuran eropa dan asia itu, yang jelas kalimat pak Aly ini lucu "Org jerman & eropa ukuran kondomnya ", setahu saya sih ketika ke beberapa negara di eropa, jerman ini termasuk eropa, jadi kenapa juga dipisahkan jerman dan eropa:) anda menyebutkan mba Baby & Aisha, supaya pak Aly tahu, mba Baby bukan anggota milis ini. Saya hanya mengangkat SALAH SATU kegiatan mba Baby (kegiatannya menolong ibu-ibu dan bayi-bayi lebih banyak daripada acara bagi-bagi kondom SAMBIL memberitahu sopir-sopir tentang bahaya AIDS). Dan saya tidak membagikan kondom, boro-boro bagi-bagi kondom, beli aja belum pernah, sekedar melihat saja di rak toko. Saya hanya mengangkat masalah kondom dan alat suntik gratis ini ketika mba Ning mengomentari mas Dana. btw, rupanya pak Aly yang bernama Muhammad masih suka nonton film anggota DPR yang ketua bidang kerohanian Golkar itu ya? kirain kalau namanya Muhammad itu tidak suka nonton yang seperti itu:) Saya tidak tahu juga ukuran anggota DPR itu karena tidak nonton, hanya lihat potongan-potongan gambarnya di tv dan tidak jelas, hanya tahu si bapak itu gendut. salam Aisha -- From: M Aly Tuk Mas aset, Jangan menghina Nabi SAW dong.. bahaya bisa dipenggal lehermu he3...halal! Tuk Mas Wikan, Org jerman & eropa ukuran kondomnya memang pas dengan maaf..burungnya.. jd sedikit cairan yg akan masuk ke vagina. sedangkan kondom di asia khususnya di indonesia dan india sekali lg maaf.. burungnya kecil2.. jd msh byk yg longgar dan sgt riskan byk yg tumpah ke vagina.. maka byklah penyebaran2 monster2 Aids/HIV .hi..serem deh... ibarat celana kebesaran gimana sich ..ya bisa merosot .. burung kecil lihat saja spt video porno anggauta DPR yg msk SCTV itu kecil khan burungnya he3 Tuk Mbak Baby & Aisha, jgn bagi2 kondom dech diindonesia krn designnya salah belum pas dengan ukuran2 burung galak indonesia. kalau belum pengalaman berabe.. kalau sdh pengalaman pasti tertawa ...he3... slm be happy..., ali [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis, mbak Ning, Moral kafir?
Bung Miftah, seperti saya uraikan banyak filusuf Islam yang menerjemahkan buku tentang moralitas itu dari karya filusuf Yunani kuno. Jaman Dinasti Abassyah di Baghdad, raja tertarik untuk pengembangan ilmu dan menyuruh intelektual Islam waktu itu untuk menerjemahkan karya filusuf-filusuf Yunani kuno dengan hadiah emas seberat buku yang diterjemahkan. Al Farabi lah yang menerjemahkan kata "moral(es)" dengan al akhlaq. Jadi moral dalam bahasa Latin dan akhlaq dalam bahasa Arab adalah sama. Moralitas tidak ada kaitannya dengan keyakinan agama atau tidak beragama. Moralitas adalah pelajaran tentang berbuat baik serta mengapa manusia harus berbuat baik, tanpa bicara apakah ia beragama atau tidak. Orang ateis, agnostik atau kafir dapat saja bermoral baik, sementara orang beragama juga dapat bermoral buruk. Contoh untuk ini banyak kita jumpai, juga di Indonesia KM ---Original Message--- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: 02/13/07 15:18:00 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Kondom dan alat suntik gratis, mbak Ning --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Seharusnya moral memang sama dengan akhlaq. Saya membedakan moral dan > akhlaq, karena memang kenyataannya, pada saat ini, keduanya itu bisa > berbeda. Maksud saya, ada perbuatan yang dikatakan bermoral, tetapi > tidak bisa dikatakan berakhlaq. Di forum lain ada juga yang berusaha membedakan moral dan akhlaq, sesuatu yang pada dasarnya sama saja. Bahkan ditekankan akhlaq kelasnya lebih tinggi daripada moral. Saya rasa pembedaan ini bukan lantaran apa-apa, melainkan karena akhlaq itu kan konsep dari Islam (pakai Bahasa Arab), sedangkan moral dari konsep Yunani (kafir). Oleh karena "Islam is the best", maka ya semestinya akhlaq itu "is better than" moral. Moral yang kafir itu tidak berhak bersanding dengan akhlaq yang Islami. Danke. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis
Aisha ... kgk salah nih : bahwa Aisha lah "kau yang memulai" bagi2 kondom di publik.. dan sy yg mengakhiri "STOP!" bagi2 kondom di publik, ada tempatnya yg khusus, begituloh he3 bagi2lah Aisha dan Mba Baby pembagian kondom di diskotik, hotel2, temapat warung2 remang, temapt markir cewek2 malam jalanan... pasti di sambut 100% oke! Panitia dibawah Aisha sukses! sekalian undang SCTV. sy bkn org FPI tp pernah jd ketua pemuda/i saja di kelurahan sy, melihat hotel bintang kecil/losmen pd bulan ramadhan msh saja ada praktek mesum dan di hari2 luar ramdhan pun s/d jam 2 malam berlebihan gitu loh..byk yg pulang bw cewek2 booking an.. jd perlu ditertibkan bersama dukungan kepolisian dan ulama setempat, begitu loh.. kalau Aisha sadar akan nasib generasi mendatang di dindonesia ini sdh sgt krisis norma2 akhlakul karimah menuju bebas sex tdk malu2! slm, --- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Wah bener pendapat mba Rani Kirana ternyata, pak Aly > ini just omdo:) kalau kata lagu, ehm... lagu dangdut > sih kita bisa nyanyi, kau yang memulai, kau yang > mengakhiri, yihaaa:) Pak Aly yang punya ide dengan > FPI mengkoordinir istri-istri sopir dan lalu merazia > sopir-sopir yang suka jajan ini. Tapi ujung-ujungnya > sih kata pak Aly, gak usah dipikirin, cukup susah > diarahkan, cukup kondom di apotik saja. Tetap masih > bagus mba Baby donk, dia melakukan penyadaran dengan > berbagai cara, termasuk ngasih kondom - siapa tahu > ada ibu-ibu yang tidak jadi tertular atau sopir itu > jadi mikir, masih lebih baik lagi mba Baby yang > ngurus ibu-ibu dan bayi-bayi malang ini dan terus > menyuarakan tentang bahaya HIV/AIDS ini dengan > anak-anaknya, walaupun mungkin gaung suaranya sangat > kecil di tengah negeri yang terpuruk ini. > > Tentang sholat, ini dia yang membuat saya tidak > mengerti, di negeri ini yang rajin sholat juga ada > tapi kegiatan yang dilarang agama juga jalan terus, > misalnya korupsi, zina, dll. seolah-olah dengan > sholat atau puasa atau haji atau umroh atau > ngeluarin zakat, walaupun korupsi, zina, dll itu > manusia itu merasa tetap jadi manusia baik, > memisahkan ibadah ke Tuhan dan kelakuan buruk ke > manusia lainnya atau ke makhluk Tuhan lainnya. > > Pak Aly, sampai saat ini seseorang ketahuan tertular > HIV/AIDS itu hanya dengan test darah, itu juga bisa > saja negatif dan harus diulang lagi kalau tidak > salah 3 bulan kemudian (cmiiw para dokter), apa > penduduk Indonesia sudah ditest darah semua? > Bayangkan di negara yang menurut world bank (?) 108 > juta penduduknya hanya berpenghasilan kurang dari > USD 2 ini, apa orang maish mikir test darah, makan > saja nasi aking, masalah makan saja masih masalah, > urusan pendidikan, kesehatan sih diabaikan. Dan > jangan lupa bahwa seorang yang positif HIV juga > selama 5-10 tahun tidak akan terlihat sakit, dia > segar bugar, dan tentu saja dalam waktu lama ini dia > bisa menulari orang lainnya, minimal istrinya. > > Jika tetap pak Aly berkutat di masalah ABG, berarti > pengajaran agama di kita gagal ya, karena baik > sopir-sopir tua dan ABG anak sekolahan juga rajin > main seks? Tentu saja ini bukan hanya masalah ustadz > yang ceramah agama dan kadang-kadang tidak mengerti > HIV/AIDS, tapi kegagalan para orang tua juga yang > mendidik anak-anaknya sehingga anak-anaknya begitu > mudah dalam urusan seks? > > salam > Aisha > -- > From : M Aly > Aisha yg baik hati, > Sdlah gak usah pikirin supir2 yg suka jajan... cukup > susah diarahkan .. apalagi plus suka minuman > alkohol..(suka jajan + minuman keras) sgt2 susah > diajak ke arah kebaikan. maklum mereka habis narik > dpt > duit 1 hari minimal rata2 100 rb bersih jarak 150KM. > jadi dipakai ke tempat begituan yg gak bener deh... > > sy salut beberapa supir dlm perjalanan mau mampir > untuk sholat.. susah loh kdng bw mbl sendiri atau > naik > bis umum aja tanggung sholat bisa lewat atau di > qodlo. > Si supir yg mampir ke mushola/mesjid dlm pertengahan > perjalanan tsb biasanya menjauhi zina, krn mengerti > pergaulan dijalan lebih keras dan byk penggoda > aduhai.. > > cukuplah sdh penjualan kondom di clinic/apotik/RS > saja.. memang faktanya berjamur dijual dimana2 > apalgi > kios2 jamu ; ada jamu kuat ada kondom juga... > jadilah > ABG tanpa malu2 membeli dan murah hanya dibawah 10 > ribu pun byk. > Nah apalagi mau bagi2 kondom bebas.. alamat kacau > deh... > > Mungkin sistem administrasi di indonesia hrs > dibenahi > link komputerisasi spt bank atau negara2 maju. cukup > Nomor ktp semua data termasuk data kesehatan, data > sdh > menikah dll bisa open sharing dan sistem keamanan > komputer yg ckp, jd ketahuan berapa byk org yg > terkena > aids/hiv yg hrs diisolasi diobati RS pemerintah spt > flu burung tanpa pandang bulu mau jenderal atau DPR > atau masyarakat miskin. > > masyarakat kita lagi krisis sex dan diikuti kalangan > ABG juga.. > > sy pernah naik bus AC blok M - bekasi . sdh mau smp > ke > pintu gerbang bekasi ..sikenek msh ingusan ABG > dibawah > 17thn nyuruh penumpang "ayo habis
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis
Wah bener pendapat mba Rani Kirana ternyata, pak Aly ini just omdo:) kalau kata lagu, ehm... lagu dangdut sih kita bisa nyanyi, kau yang memulai, kau yang mengakhiri, yihaaa:) Pak Aly yang punya ide dengan FPI mengkoordinir istri-istri sopir dan lalu merazia sopir-sopir yang suka jajan ini. Tapi ujung-ujungnya sih kata pak Aly, gak usah dipikirin, cukup susah diarahkan, cukup kondom di apotik saja. Tetap masih bagus mba Baby donk, dia melakukan penyadaran dengan berbagai cara, termasuk ngasih kondom - siapa tahu ada ibu-ibu yang tidak jadi tertular atau sopir itu jadi mikir, masih lebih baik lagi mba Baby yang ngurus ibu-ibu dan bayi-bayi malang ini dan terus menyuarakan tentang bahaya HIV/AIDS ini dengan anak-anaknya, walaupun mungkin gaung suaranya sangat kecil di tengah negeri yang terpuruk ini. Tentang sholat, ini dia yang membuat saya tidak mengerti, di negeri ini yang rajin sholat juga ada tapi kegiatan yang dilarang agama juga jalan terus, misalnya korupsi, zina, dll. seolah-olah dengan sholat atau puasa atau haji atau umroh atau ngeluarin zakat, walaupun korupsi, zina, dll itu manusia itu merasa tetap jadi manusia baik, memisahkan ibadah ke Tuhan dan kelakuan buruk ke manusia lainnya atau ke makhluk Tuhan lainnya. Pak Aly, sampai saat ini seseorang ketahuan tertular HIV/AIDS itu hanya dengan test darah, itu juga bisa saja negatif dan harus diulang lagi kalau tidak salah 3 bulan kemudian (cmiiw para dokter), apa penduduk Indonesia sudah ditest darah semua? Bayangkan di negara yang menurut world bank (?) 108 juta penduduknya hanya berpenghasilan kurang dari USD 2 ini, apa orang maish mikir test darah, makan saja nasi aking, masalah makan saja masih masalah, urusan pendidikan, kesehatan sih diabaikan. Dan jangan lupa bahwa seorang yang positif HIV juga selama 5-10 tahun tidak akan terlihat sakit, dia segar bugar, dan tentu saja dalam waktu lama ini dia bisa menulari orang lainnya, minimal istrinya. Jika tetap pak Aly berkutat di masalah ABG, berarti pengajaran agama di kita gagal ya, karena baik sopir-sopir tua dan ABG anak sekolahan juga rajin main seks? Tentu saja ini bukan hanya masalah ustadz yang ceramah agama dan kadang-kadang tidak mengerti HIV/AIDS, tapi kegagalan para orang tua juga yang mendidik anak-anaknya sehingga anak-anaknya begitu mudah dalam urusan seks? salam Aisha -- >From : M Aly Aisha yg baik hati, Sdlah gak usah pikirin supir2 yg suka jajan... cukup susah diarahkan .. apalagi plus suka minuman alkohol..(suka jajan + minuman keras) sgt2 susah diajak ke arah kebaikan. maklum mereka habis narik dpt duit 1 hari minimal rata2 100 rb bersih jarak 150KM. jadi dipakai ke tempat begituan yg gak bener deh... sy salut beberapa supir dlm perjalanan mau mampir untuk sholat.. susah loh kdng bw mbl sendiri atau naik bis umum aja tanggung sholat bisa lewat atau di qodlo. Si supir yg mampir ke mushola/mesjid dlm pertengahan perjalanan tsb biasanya menjauhi zina, krn mengerti pergaulan dijalan lebih keras dan byk penggoda aduhai.. cukuplah sdh penjualan kondom di clinic/apotik/RS saja.. memang faktanya berjamur dijual dimana2 apalgi kios2 jamu ; ada jamu kuat ada kondom juga... jadilah ABG tanpa malu2 membeli dan murah hanya dibawah 10 ribu pun byk. Nah apalagi mau bagi2 kondom bebas.. alamat kacau deh... Mungkin sistem administrasi di indonesia hrs dibenahi link komputerisasi spt bank atau negara2 maju. cukup Nomor ktp semua data termasuk data kesehatan, data sdh menikah dll bisa open sharing dan sistem keamanan komputer yg ckp, jd ketahuan berapa byk org yg terkena aids/hiv yg hrs diisolasi diobati RS pemerintah spt flu burung tanpa pandang bulu mau jenderal atau DPR atau masyarakat miskin. masyarakat kita lagi krisis sex dan diikuti kalangan ABG juga.. sy pernah naik bus AC blok M - bekasi . sdh mau smp ke pintu gerbang bekasi ..sikenek msh ingusan ABG dibawah 17thn nyuruh penumpang "ayo habis bus mau mutar macet katanya" hanya saya saja yg diam di dlm bus. Kenek bilang .. mas bus mau mutar.. supir pun bilang sama.. habis mas! sy jawab sy mau turun setelah pintu bayar tol.. toh busnya hrs byr karcis tol dulu khan..? alangkah kagetnya sy.. dipintu gerbang tol.. si supir sdh kenal baik dengan pegawai tiket tol jasamarga, sy lihat cukup cantik. Si supir bilang 300rb okey kah... eh si kenek bilang berdua ya...? pegawai tiket tol tsb pun mengangguk setuju! Si supir tanya " ada kondomnya..?" si pegawai tiket tol yg cantik itu menjawab "Tenang aja ada!" sy langsung turun ... ganti angkot. wah ternyata yg suka jajan bukan lelaki saja, perempuan pegawai juga ada atau mungkin byk..??.. asal duitnya ok jadi berkedip. jd ... apakah masih bersih keras bagi2 kondom ke publik wahai, Aisha..? cukuplah diapotik okey kah aisha yg baik hati..? jgn biarkan bumi indonesia sama dengan jepang, amrik.. umumnya byk generasi kita hy meniru yg jelek2nya saja.. kasihan mereka kelak. slm, ali --- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Aly, > yang saya tahu ABG itu anak-anak
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis
Aisha yg baik hati, Sdlah gak usah pikirin supir2 yg suka jajan... cukup susah diarahkan .. apalagi plus suka minuman alkohol..(suka jajan + minuman keras) sgt2 susah diajak ke arah kebaikan. maklum mereka habis narik dpt duit 1 hari minimal rata2 100 rb bersih jarak 150KM. jadi dipakai ke tempat begituan yg gak bener deh... sy salut beberapa supir dlm perjalanan mau mampir untuk sholat.. susah loh kdng bw mbl sendiri atau naik bis umum aja tanggung sholat bisa lewat atau di qodlo. Si supir yg mampir ke mushola/mesjid dlm pertengahan perjalanan tsb biasanya menjauhi zina, krn mengerti pergaulan dijalan lebih keras dan byk penggoda aduhai.. cukuplah sdh penjualan kondom di clinic/apotik/RS saja.. memang faktanya berjamur dijual dimana2 apalgi kios2 jamu ; ada jamu kuat ada kondom juga... jadilah ABG tanpa malu2 membeli dan murah hanya dibawah 10 ribu pun byk. Nah apalagi mau bagi2 kondom bebas.. alamat kacau deh... Mungkin sistem administrasi di indonesia hrs dibenahi link komputerisasi spt bank atau negara2 maju. cukup Nomor ktp semua data termasuk data kesehatan, data sdh menikah dll bisa open sharing dan sistem keamanan komputer yg ckp, jd ketahuan berapa byk org yg terkena aids/hiv yg hrs diisolasi diobati RS pemerintah spt flu burung tanpa pandang bulu mau jenderal atau DPR atau masyarakat miskin. masyarakat kita lagi krisis sex dan diikuti kalangan ABG juga.. sy pernah naik bus AC blok M - bekasi . sdh mau smp ke pintu gerbang bekasi ..sikenek msh ingusan ABG dibawah 17thn nyuruh penumpang "ayo habis bus mau mutar macet katanya" hanya saya saja yg diam di dlm bus. Kenek bilang .. mas bus mau mutar.. supir pun bilang sama.. habis mas! sy jawab sy mau turun setelah pintu bayar tol.. toh busnya hrs byr karcis tol dulu khan..? alangkah kagetnya sy.. dipintu gerbang tol.. si supir sdh kenal baik dengan pegawai tiket tol jasamarga, sy lihat cukup cantik. Si supir bilang 300rb okey kah... eh si kenek bilang berdua ya...? pegawai tiket tol tsb pun mengangguk setuju! Si supir tanya " ada kondomnya..?" si pegawai tiket tol yg cantik itu menjawab "Tenang aja ada!" sy langsung turun ... ganti angkot. wah ternyata yg suka jajan bukan lelaki saja, perempuan pegawai juga ada atau mungkin byk..??.. asal duitnya ok jadi berkedip. jd ... apakah masih bersih keras bagi2 kondom ke publik wahai, Aisha..? cukuplah diapotik okey kah aisha yg baik hati..? jgn biarkan bumi indonesia sama dengan jepang, amrik.. umumnya byk generasi kita hy meniru yg jelek2nya saja.. kasihan mereka kelak. slm, ali --- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Aly, > yang saya tahu ABG itu anak-anak SD menjelang lulus > dan SMP, SMU sih bukan ABG tapi remaja. Yang dibagi > bukan keneknya tapi sopirnya. Bukan saya yang > membagi kondom, saya menceritakan mba Baby. Bosan > juga menjelaskan bahwa tujuan pembagian kondom itu > melindungi istri sopir itu karena mba Baby mengurus > ibu-ibu dan bayi yang tertular sopir yang suka jajan > itu, baca dong thread yang ini pak Aly supaya bapak > mengerti dan tidak mengeluarkan pendapat yang kacau > begini, atai memang tidak mengerti ya? > > Silahkan anda mengkoordinir FPI dan istri-istri > sopir ini untuk merazia sopir-sopir truk ini, saya > angkat jempol deh kalau pak Aly bisa melakukan ini, > silahkan keliling mengumpulkan istri-istri sopir itu > dan FPI, kejar-kejar sopir truk itu ke warung-warung > remang-remang, pak Aly kan laki-laki, jadi lebih > kuat dari mba Baby yang mampunya sebagai wanita > membagikan kondom sambil bicara dengan sopir itu di > pintu masuk tol. Sekalian juga dengan FPI mencari > dana seperti mba Baby untuk mengobati istri-istri > dan bayi-bayi dengan ARV, mencari biaya untuk > operasi caesar dan susu kaleng bagi ibu-ibu hamil > yang positif HIV supaya tidak menulari bayi-bayinya. > Pak Aly akan sangat hebat, bisa merazia suami-suami > yang suka selingkuh sekaligus menyelamatkan anak > istri laki-laki selingkuh itu. > > salam > Aisha > - > From: M Aly > Aisha .. byk loh kenek2nya ABG... supir2 truck colt > diesel sdh mulai ABG putus SMU... mulai kecanduan > dengan seniornya akhirnya "perangai buruk itu > menular" > > Promosi bagi2 kondom ke supir2 wah jangan dech.. yg > laki2 dah tau ..umumnya supir truck memang doyan > jajan... bila aisha bagi2 kondom berarti anda > mendukung praktek zina.. maka jauhilah zina.. tp > kalau > menurut anda tdk haram terserah saja. > > Si merah yg terkena itu dampak kecil aja perlu > diisolasi spt kasus flu burung tp dengan tdk bagi2 > kondom ke masyarakat umum apalagi supir2 di warung > remang.. weleh gmn sampean ini mendukung zina...??? > > ya kalau suka jajan.. dirajia aja ama bininya, > masyarakat dibantu FPI atau polisi.. sy kdng dukung > razia begituan.. klaau dilestarikan praktek zina > bahayanya lebih besar bwt generasi setelah anda dan > kita. > > > [Non-text portions of this message have been > removed] > > Have a burning questi
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis
n pada hakekatnya yang tersirat adalah pelanggaran privasi bagi suami dari isteri yang bermukah atau pelanggaran privasi bagi isteri dari suami yang bermukah. Oleh sebab itu polisi tidak dapat menangkap orang yang berzina jika suami perempuan berzina itu atau isteri laki-laki yang berzina itu tidak berkeberatan. Polisi tak dapat berbuat apa-apa walaupun menyarakat sekelilingnya melapor ke polisi tentang perzinaan itu. Demikian pula polisi tidak punya payung hukum untuk memproses persundalan/pelacuran itu secara hukum, berhubung KUHP tidak melarang zina atas dasar mau sama mau. Hidung belang dengan pelacur melakukan zina mau sama mau. Jadi polisi tidak dapat menindak para pelacur itu. Itulah sebabnya antara lain perjuangan untuk menegakkan Syari'at Islam. 3 "Aisha": btw, rasanya tidak aktivis Amerika saja yang mengatakan safe sex is no sex itu, aktivis dari berbagai negara yang menjelaskan ABC itu juga mengatakan itu kok, termasuk aktivis Indonesia. Jika panitia membagikan kondom sembarangan seperti yang istri abah ceritakan, saya juga tidak setuju tapi yang saya ceritakan itu perbuatan seorang aktivis yang pakai uang sendiri bukan lembaga, dia tergerak karena ngurus ibu-ibu dan bayi yang positif HIV. dilakukan di pintu masuk tol bukan di ruangan. Istrinya abah kenapa tidak masuk saja dan bicara baik-baik dengan panitianya, bukan marah-marah dan tidak mengikuti acara itu, jadinya kan tidak tersalurkan pendapat istri abah bahwa membagikan sembarangan kondom itu tidak tepat. HMNA: no sex itu = celibate, atau jadi pastor jangan dekati zina = tidak perlu no sex, artinya tidak perlu jadi celibate atau pastor, dia bisa nikah pnya isteri, itukan yes-sex. Jadi no sex tidak sama dengan jangan dekati zina. Isteri saya tidak masuk, lebih efektif pulang ke rumah, saya tulis di kolom saya itu lebih efisien. Fyi, latter on, selidik punya selidik oleh tim independen, ternyata yang dipakai sebagai tolok ukur berhasilnya kampanye penaggulangan HIV/Aids itu yakni berapa banyak kondom yang dibagikan. Nah, tahan tu ! - Original Message - From: "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Sunday, February 11, 2007 19:02 Subject: Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis Abah, Tenang, diskusi baik-baik kok jadi begini? Yang saya ceritakan adalah salah satu aktivitas dari aktivis yang ngurus ibu-ibu dan bayi-bayi yang tertular HIV, sampai disitu abah bisa mengerti? Yang diberi kondom itu sopir truk dan bukan kenek ABG! Tujuan pemberian kondom itu sambil memberi tahu supaya tidak melacur dan memakai kondom itu supaya mengurangi tertular penyakit kelamin termasuk AIDS jika jajan supaya istrinya lebih terjaga, kondom itu juga dipakai jika berhubungan dengan istrinya untuk mengurangi kemungkinan istrinya tertular jika sopir truk itu sudah tertular. Jadi ngasih kondom ke sopir truk itu untuk melindungi istri dan bayi! Abah sendiri kan mengatakan "Itu yang kena Aids karena ulahnya sendiri, biarkan dia masuk neraka jahannam Itu yang kena Aids karena bukan salahnya, itulah yang harus diperhatikan", perbuatan mba Baby itu kan memang memperhatikan yang kena AIDS bukan karena salahnya, masalahnya kan istri sopir itu berhubungan seks dengan suaminya, apa istrinya tidak boleh melayani suaminya, padahal kan ada yang mempercayai hadis bahwa istri tidak boleh nolak suaminya, posisi tawar si istri kan lemah sekali. ATM kondom pernah saya baca diskusinya di sini dan di koran juga ada beritanya, katanya dipasang di tempat pelacuran. Tapi yang jelas dari penelitian FHI, hanya 10 % pelanggan pelacuran yang memakai kondom. Ini juga dikuatirkan jadi banyak anak-anak yang ke pelacuran ya? Jika dikuatirkan ABG yang kesana, kenapa para orang tua dan sekolah tidak melakukan sex education? Ngajarin anak-anak itu kan bukan sekedar ibadah mahdhah atau hapal Al Quran atau hapal hadis saja tapi mudah tergoda dan harus punya malu mendatangi tempat pelacuran. Jika orang rajin solat puasa, naik haji, dll tapi rajin ke pelacuran juga tidak jelas pengajaran agamanya. BTW, di Makassar apa semua tempat pelacuran sudah dibasmi ya abah sehingga ABG disana tidak ke pelacuran mencoba kondom? tentang safe sex is no sex, yang saya pahami itu terdapat ABC yang berkaitan dengan HIV/AIDS, A-nya tidak melakukan hubungan sex alias no sex, lalu ada ustadz yang sekaligus dokter menjelaskan bahwa terkecuali dengan pasangan setelah pernikahan yang bersih, tidak ada hubungan sex dengan yang lainnya, jadi bukan hidup selibat, kecuali mungkin yang bujangan, puasa aja atau apa istilahnya yang mastur, swalayan? btw, rasanya tidak aktivis Amerika saja yang mengatakan safe sex is no sex itu, aktivis dari berbagai negara yang menjelaskan ABC itu juga mengatakan itu kok, termasuk aktivis Indonesia. Jika panitia membagikan kondom sembarangan seperti yang istri abah ceritakan, saya juga tidak setuju tapi yang saya ceritakan itu perbuatan seorang aktivis yang pakai uang sendiri bukan lembaga, dia tergerak karena ngurus ibu-
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis
Pak Aly, yang saya tahu ABG itu anak-anak SD menjelang lulus dan SMP, SMU sih bukan ABG tapi remaja. Yang dibagi bukan keneknya tapi sopirnya. Bukan saya yang membagi kondom, saya menceritakan mba Baby. Bosan juga menjelaskan bahwa tujuan pembagian kondom itu melindungi istri sopir itu karena mba Baby mengurus ibu-ibu dan bayi yang tertular sopir yang suka jajan itu, baca dong thread yang ini pak Aly supaya bapak mengerti dan tidak mengeluarkan pendapat yang kacau begini, atai memang tidak mengerti ya? Silahkan anda mengkoordinir FPI dan istri-istri sopir ini untuk merazia sopir-sopir truk ini, saya angkat jempol deh kalau pak Aly bisa melakukan ini, silahkan keliling mengumpulkan istri-istri sopir itu dan FPI, kejar-kejar sopir truk itu ke warung-warung remang-remang, pak Aly kan laki-laki, jadi lebih kuat dari mba Baby yang mampunya sebagai wanita membagikan kondom sambil bicara dengan sopir itu di pintu masuk tol. Sekalian juga dengan FPI mencari dana seperti mba Baby untuk mengobati istri-istri dan bayi-bayi dengan ARV, mencari biaya untuk operasi caesar dan susu kaleng bagi ibu-ibu hamil yang positif HIV supaya tidak menulari bayi-bayinya. Pak Aly akan sangat hebat, bisa merazia suami-suami yang suka selingkuh sekaligus menyelamatkan anak istri laki-laki selingkuh itu. salam Aisha - From: M Aly Aisha .. byk loh kenek2nya ABG... supir2 truck colt diesel sdh mulai ABG putus SMU... mulai kecanduan dengan seniornya akhirnya "perangai buruk itu menular" Promosi bagi2 kondom ke supir2 wah jangan dech.. yg laki2 dah tau ..umumnya supir truck memang doyan jajan... bila aisha bagi2 kondom berarti anda mendukung praktek zina.. maka jauhilah zina.. tp kalau menurut anda tdk haram terserah saja. Si merah yg terkena itu dampak kecil aja perlu diisolasi spt kasus flu burung tp dengan tdk bagi2 kondom ke masyarakat umum apalagi supir2 di warung remang.. weleh gmn sampean ini mendukung zina...??? ya kalau suka jajan.. dirajia aja ama bininya, masyarakat dibantu FPI atau polisi.. sy kdng dukung razia begituan.. klaau dilestarikan praktek zina bahayanya lebih besar bwt generasi setelah anda dan kita. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis
Abah, Tenang, diskusi baik-baik kok jadi begini? Yang saya ceritakan adalah salah satu aktivitas dari aktivis yang ngurus ibu-ibu dan bayi-bayi yang tertular HIV, sampai disitu abah bisa mengerti? Yang diberi kondom itu sopir truk dan bukan kenek ABG! Tujuan pemberian kondom itu sambil memberi tahu supaya tidak melacur dan memakai kondom itu supaya mengurangi tertular penyakit kelamin termasuk AIDS jika jajan supaya istrinya lebih terjaga, kondom itu juga dipakai jika berhubungan dengan istrinya untuk mengurangi kemungkinan istrinya tertular jika sopir truk itu sudah tertular. Jadi ngasih kondom ke sopir truk itu untuk melindungi istri dan bayi! Abah sendiri kan mengatakan "Itu yang kena Aids karena ulahnya sendiri, biarkan dia masuk neraka jahannam Itu yang kena Aids karena bukan salahnya, itulah yang harus diperhatikan", perbuatan mba Baby itu kan memang memperhatikan yang kena AIDS bukan karena salahnya, masalahnya kan istri sopir itu berhubungan seks dengan suaminya, apa istrinya tidak boleh melayani suaminya, padahal kan ada yang mempercayai hadis bahwa istri tidak boleh nolak suaminya, posisi tawar si istri kan lemah sekali. ATM kondom pernah saya baca diskusinya di sini dan di koran juga ada beritanya, katanya dipasang di tempat pelacuran. Tapi yang jelas dari penelitian FHI, hanya 10 % pelanggan pelacuran yang memakai kondom. Ini juga dikuatirkan jadi banyak anak-anak yang ke pelacuran ya? Jika dikuatirkan ABG yang kesana, kenapa para orang tua dan sekolah tidak melakukan sex education? Ngajarin anak-anak itu kan bukan sekedar ibadah mahdhah atau hapal Al Quran atau hapal hadis saja tapi mudah tergoda dan harus punya malu mendatangi tempat pelacuran. Jika orang rajin solat puasa, naik haji, dll tapi rajin ke pelacuran juga tidak jelas pengajaran agamanya. BTW, di Makassar apa semua tempat pelacuran sudah dibasmi ya abah sehingga ABG disana tidak ke pelacuran mencoba kondom? tentang safe sex is no sex, yang saya pahami itu terdapat ABC yang berkaitan dengan HIV/AIDS, A-nya tidak melakukan hubungan sex alias no sex, lalu ada ustadz yang sekaligus dokter menjelaskan bahwa terkecuali dengan pasangan setelah pernikahan yang bersih, tidak ada hubungan sex dengan yang lainnya, jadi bukan hidup selibat, kecuali mungkin yang bujangan, puasa aja atau apa istilahnya yang mastur, swalayan? btw, rasanya tidak aktivis Amerika saja yang mengatakan safe sex is no sex itu, aktivis dari berbagai negara yang menjelaskan ABC itu juga mengatakan itu kok, termasuk aktivis Indonesia. Jika panitia membagikan kondom sembarangan seperti yang istri abah ceritakan, saya juga tidak setuju tapi yang saya ceritakan itu perbuatan seorang aktivis yang pakai uang sendiri bukan lembaga, dia tergerak karena ngurus ibu-ibu dan bayi yang positif HIV. dilakukan di pintu masuk tol bukan di ruangan. Istrinya abah kenapa tidak masuk saja dan bicara baik-baik dengan panitianya, bukan marah-marah dan tidak mengikuti acara itu, jadinya kan tidak tersalurkan pendapat istri abah bahwa membagikan sembarangan kondom itu tidak tepat. salam Aisha - >From : H.M Nur Abdurrahman Apa postingan ini belum sampai ? Saya ulangi: di Amerika juga, aktivis bilangnya seperti itu "Safe sex is no sex". Jadi nggak ada bedanya dengan "Wa laa taqrabu Zina" ???, itu asetjadi bilang "Safe sex is no sex". itu sangat berbeda dengan "Wa laa taqrabu Zina", saya bilang "no sex", artinya harus jadi celibate atau pastor semua, saya bilang Tidak mendekati zina, bisa yes-sex, tidak perlu jadi celibate atau pastor, saya bilang Jadi egonya asetjadi ego Amrik, herran saya jadinya. Itu yang kena Aids karena ulahnya sendiri, biarkan dia masuk neraka jahannam Itu yang kena Aids karena bukan salahnya, itulah yang harus diperhatikan Itu kondom yang tidak menjamin sebagai alat proteksi, yang disebar-luaskan seperti kacang goreng yang merangsang AGB bersex-bebas, itu sangat perlu diperhatikan Tambahan utk Aisha: Rupanya Aisha tidak tahu ada ATM-kondom. Fyi, isteri saya pernah bermaksud menghadiri "promosi" penanggulanagn HIV/Aids. Isteri saya marah-marah, tidak jadi masuk ruangan. Isteri saya menyaksikan panitia membagi-bagikan kondom di pintu masuk, tidak perduli laki-laki peempuan, orang tua atau ABG. Tidak ada truk yang parker di sekitar itu, artinya tidak ada sopir truk yang akan mengikuti "kampanye" kondom itu. HMNA -- From: "Aisha" > Pak Aly, > Setahu saya pak Ary Setijadi bukan dari Amerika, tidak tinggal di Amerika, anda ini gimana sih, seenaknya saja menyebut orang lain kebarat-baratan dan tinggal di Amerika? Belajarlah berdebat dengan fokus ke masalahnya bukan nglantur sampai ke nuduh sembarangan! Selain itu belajar memahami inti dari kalimat orang lain bukan sepotong-sepotong sehingga anda salah mengerti. > > Contohnya, mas Ary mengatakan aktivis Amerika bukan berarti dia tinggal di Amerika, misalnya saya mengatakan aktivis Brunei mengatakan bla bla - itu tidak berarti bahwa saya tinggal di Brunei. Lalu li
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis
Aisha : setahu saya pernah terjadi pembagian kondom itu ke sopir truk yang terkenal suka mangkal di warung remang-remang selama perjalanan jauhnya membawa truk mereka. Apa sopir truk itu ABG? comment sy ali : Aisha .. byk loh kenek2nya ABG... supir2 truck colt diesel sdh mulai ABG putus SMU... mulai kecanduan dengan seniornya akhirnya "perangai buruk itu menular" Promosi bagi2 kondom ke supir2 wah jangan dech.. yg laki2 dah tau ..umumnya supir truck memang doyan jajan... bila aisha bagi2 kondom berarti anda mendukung praktek zina.. maka jauhilah zina.. tp kalau menurut anda tdk haram terserah saja. Si merah yg terkena itu dampak kecil aja perlu diisolasi spt kasus flu burung tp dengan tdk bagi2 kondom ke masyarakat umum apalagi supir2 di warung remang.. weleh gmn sampean ini mendukung zina...??? ya kalau suka jajan.. dirajia aja ama bininya, masyarakat dibantu FPI atau polisi.. sy kdng dukung razia begituan.. klaau dilestarikan praktek zina bahayanya lebih besar bwt generasi setelah anda dan kita. slm, --- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Aly, > Setahu saya pak Ary Setijadi bukan dari Amerika, > tidak tinggal di Amerika, anda ini gimana sih, > seenaknya saja menyebut orang lain kebarat-baratan > dan tinggal di Amerika? Belajarlah berdebat dengan > fokus ke masalahnya bukan nglantur sampai ke nuduh > sembarangan! Selain itu belajar memahami inti dari > kalimat orang lain bukan sepotong-sepotong sehingga > anda salah mengerti. > > Contohnya, mas Ary mengatakan aktivis Amerika bukan > berarti dia tinggal di Amerika, misalnya saya > mengatakan aktivis Brunei mengatakan bla bla - itu > tidak berarti bahwa saya tinggal di Brunei. Lalu > lihat juga keseluruhan kalimat, sebelum mas Ary > menjelaskan "kalau sudah tidak tahan betul--" kan > ada kalimat "sedapat mungkin menjauhkan diri dari > dunia hitam". Lihat kenyataan hidup pak Aly, anda > mungkin hanya berhubungan seks dengan istri anda > saja dan tidak jajan, tapi ada laki-laki yang jajan > juga atau selingkuh, bisa dipahami? Nah orang > seperti itu yang dimaksud untuk memakai kondom, > orang yang tidak sehebat pak Aly dalam mengelola > syahwatnya sehingga bisa jadi pelanggan PSK dan > terkena berbagai penyakit yang akan ditularkan ke > istrinya juga, memangnya yang suka jajan itu setelah > jajan lalu tidak berhubungan seks lagi dengan > istrinya? > > Lalu lihat juga kalimat "Apa jika kita tidak > menyarankan untuk menggunakan kondom pada PSK, atau > melarang peredaran kondom, PSK itu akan berhenti > menjadi PSK?", ini satu kalimat utuh, bukan sekedar > "PSK itu akan berhenti jadi PSK?", pak Aly kan tahu > persis bahwa PSK itu sudah sangat lama ada, coba > saja tanya abah HMNA, apakah di Makassar dimana abah > HMNA sebagai penggerak SI di sana, sudah tidak ada > PSK di tempatnya? PSK ada karena ada orang yang mau > jadi PSK dan ada orang yang membutuhkan PSK, tapi > kita tahu penyakit kelamin (termasuk AIDS) yang bisa > menyebar kemana-mana, kondom itu salah satu alat > untuk mengurangi penyebaran penyakit kelamin. > > Sekali lagi yang diharapkan dari kondom itu, supaya > penyakit kelamin termasuk AIDS itu jangan menyebar > ke istri misalnya dan ke bayi yang lahir, apa pak > Aly tidak mengerti juga, seorang laki-laki misalnya > kena AIDS itu mungkin dari PSK tapi mungkin juga > dari jarum suntik narkoba. Dia memang mendapatkan > AIDS dari perbuatan yang kata pak Aly hubungan > aduhai itu. Tapi bagaimana bayi yang tertular, > apakah itu salah si bayi? Yang salah kan bapaknya > yang berbuat mesum sehingga menulari istrinya dan > bayinya. Pak Aly masih mikir yang kena AIDS itu > hanya pelanggan PSK saja? Salah pak! Anak istri > laki-laki kotor ini juga kena! > > Memangnya ada bagi-bagi kondom untuk ABG? setahu > saya pernah terjadi pembagian kondom itu ke sopir > truk yang terkenal suka mangkal di warung > remang-remang selama perjalanan jauhnya membawa truk > mereka. Apa sopir truk itu ABG? Kalau ada ABG yang > memakai kondom dan berseks bebas apalagi nyandu ke > PSK, dimana orang tuanya? dimana guru agamanya? apa > ABG itu tidak mendapat pendidikan dan contoh baik > dari orang tua dan gurunya? Atau mungkin orang > tuanya juga terutama si ayah mencontohkan diri > sebagai orang yang suka jajan atau doyan selingkuh? > > salam > Aisha > - > From: M Aly > --- asetijadi2004 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > namun apabila sudah tidak tahan betul, apa boleh > buat pakailah kondom untuk proteksi > kemudian ... > > PSK itu akan berhenti menjadi PSK? > .. > comment dikit dari sy ali : > wah jadi rame yah.. dukung pembagian kondom ..weleh2 > ... anda dukung PSK2..? dukung sex bebas kalau > kebelet kagak haram lg tp haalam.. dan akhirnya > haalal... weleh2.. menurut mas asetijadi. kosa kata > bhs arab dipelo kan jd halal.ya beginilah pemikiran > ke barat2 an.. > kelamaan di amrik ya..? jd dah biasa dengan PSK2.. > tampung aja PSK2 di indonesia kalau pulang dari > amrik.. kasihan tuh dikejar2 polisi .. dan polisi > juga gak mau nyimpan lama2 di bal
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis
Apa postingan ini belum sampai ? Saya ulangi: di Amerika juga, aktivis bilangnya seperti itu "Safe sex is no sex". Jadi nggak ada bedanya dengan "Wa laa taqrabu Zina" ???, itu asetjadi bilang "Safe sex is no sex". itu sangat berbeda dengan "Wa laa taqrabu Zina", saya bilang "no sex", artinya harus jadi celibate atau pastor semua, saya bilang Tidak mendekati zina, bisa yes-sex, tidak perlu jadi celibate atau pastor, saya bilang Jadi egonya asetjadi ego Amrik, herran saya jadinya. Itu yang kena Aids karena ulahnya sendiri, biarkan dia masuk neraka jahannam Itu yang kena Aids karena bukan salahnya, itulah yang harus diperhatikan Itu kondom yang tidak menjamin sebagai alat proteksi, yang disebar-luaskan seperti kacang goreng yang merangsang AGB bersex-bebas, itu sangat perlu diperhatikan Tambahan utk Aisha: Rupanya Aisha tidak tahu ada ATM-kondom. Fyi, isteri saya pernah bermaksud menghadiri "promosi" penanggulanagn HIV/Aids. Isteri saya marah-marah, tidak jadi masuk ruangan. Isteri saya menyaksikan panitia membagi-bagikan kondom di pintu masuk, tidak perduli laki-laki peempuan, orang tua atau ABG. Tidak ada truk yang parker di sekitar itu, artinya tidak ada sopir truk yang akan mengikuti "kampanye" kondom itu. HMNA - Original Message - From: "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Sunday, February 11, 2007 03:19 Subject: Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis > Pak Aly, > Setahu saya pak Ary Setijadi bukan dari Amerika, tidak tinggal di Amerika, anda ini gimana sih, seenaknya saja menyebut orang lain kebarat-baratan dan tinggal di Amerika? Belajarlah berdebat dengan fokus ke masalahnya bukan nglantur sampai ke nuduh sembarangan! Selain itu belajar memahami inti dari kalimat orang lain bukan sepotong-sepotong sehingga anda salah mengerti. > > Contohnya, mas Ary mengatakan aktivis Amerika bukan berarti dia tinggal di Amerika, misalnya saya mengatakan aktivis Brunei mengatakan bla bla - itu tidak berarti bahwa saya tinggal di Brunei. Lalu lihat juga keseluruhan kalimat, sebelum mas Ary menjelaskan "kalau sudah tidak tahan betul--" kan ada kalimat "sedapat mungkin menjauhkan diri dari dunia hitam". Lihat kenyataan hidup pak Aly, anda mungkin hanya berhubungan seks dengan istri anda saja dan tidak jajan, tapi ada laki-laki yang jajan juga atau selingkuh, bisa dipahami? Nah orang seperti itu yang dimaksud untuk memakai kondom, orang yang tidak sehebat pak Aly dalam mengelola syahwatnya sehingga bisa jadi pelanggan PSK dan terkena berbagai penyakit yang akan ditularkan ke istrinya juga, memangnya yang suka jajan itu setelah jajan lalu tidak berhubungan seks lagi dengan istrinya? > > Lalu lihat juga kalimat "Apa jika kita tidak menyarankan untuk menggunakan kondom pada PSK, atau melarang peredaran kondom, PSK itu akan berhenti menjadi PSK?", ini satu kalimat utuh, bukan sekedar "PSK itu akan berhenti jadi PSK?", pak Aly kan tahu persis bahwa PSK itu sudah sangat lama ada, coba saja tanya abah HMNA, apakah di Makassar dimana abah HMNA sebagai penggerak SI di sana, sudah tidak ada PSK di tempatnya? PSK ada karena ada orang yang mau jadi PSK dan ada orang yang membutuhkan PSK, tapi kita tahu penyakit kelamin (termasuk AIDS) yang bisa menyebar kemana-mana, kondom itu salah satu alat untuk mengurangi penyebaran penyakit kelamin. > > Sekali lagi yang diharapkan dari kondom itu, supaya penyakit kelamin termasuk AIDS itu jangan menyebar ke istri misalnya dan ke bayi yang lahir, apa pak Aly tidak mengerti juga, seorang laki-laki misalnya kena AIDS itu mungkin dari PSK tapi mungkin juga dari jarum suntik narkoba. Dia memang mendapatkan AIDS dari perbuatan yang kata pak Aly hubungan aduhai itu. Tapi bagaimana bayi yang tertular, apakah itu salah si bayi? Yang salah kan bapaknya yang berbuat mesum sehingga menulari istrinya dan bayinya. Pak Aly masih mikir yang kena AIDS itu hanya pelanggan PSK saja? Salah pak! Anak istri laki-laki kotor ini juga kena! > > Memangnya ada bagi-bagi kondom untuk ABG? setahu saya pernah terjadi pembagian kondom itu ke sopir truk yang terkenal suka mangkal di warung remang-remang selama perjalanan jauhnya membawa truk mereka. Apa sopir truk itu ABG? Kalau ada ABG yang memakai kondom dan berseks bebas apalagi nyandu ke PSK, dimana orang tuanya? dimana guru agamanya? apa ABG itu tidak mendapat pendidikan dan contoh baik dari orang tua dan gurunya? Atau mungkin orang tuanya juga terutama si ayah mencontohkan diri sebagai orang yang suka jajan atau doyan selingkuh? > > salam > Aisha > - > From: M Aly > --- asetijadi2004 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > namun apabila sudah tidak tahan betul, apa boleh buat pakailah kondom untuk proteksi > kemudian ... > > PSK itu akan berhenti menjadi PSK? > .. > comment dikit dari sy ali : > wah jadi rame yah.. dukung pembagian kon
Re: [wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis
Pak Aly, Setahu saya pak Ary Setijadi bukan dari Amerika, tidak tinggal di Amerika, anda ini gimana sih, seenaknya saja menyebut orang lain kebarat-baratan dan tinggal di Amerika? Belajarlah berdebat dengan fokus ke masalahnya bukan nglantur sampai ke nuduh sembarangan! Selain itu belajar memahami inti dari kalimat orang lain bukan sepotong-sepotong sehingga anda salah mengerti. Contohnya, mas Ary mengatakan aktivis Amerika bukan berarti dia tinggal di Amerika, misalnya saya mengatakan aktivis Brunei mengatakan bla bla - itu tidak berarti bahwa saya tinggal di Brunei. Lalu lihat juga keseluruhan kalimat, sebelum mas Ary menjelaskan "kalau sudah tidak tahan betul--" kan ada kalimat "sedapat mungkin menjauhkan diri dari dunia hitam". Lihat kenyataan hidup pak Aly, anda mungkin hanya berhubungan seks dengan istri anda saja dan tidak jajan, tapi ada laki-laki yang jajan juga atau selingkuh, bisa dipahami? Nah orang seperti itu yang dimaksud untuk memakai kondom, orang yang tidak sehebat pak Aly dalam mengelola syahwatnya sehingga bisa jadi pelanggan PSK dan terkena berbagai penyakit yang akan ditularkan ke istrinya juga, memangnya yang suka jajan itu setelah jajan lalu tidak berhubungan seks lagi dengan istrinya? Lalu lihat juga kalimat "Apa jika kita tidak menyarankan untuk menggunakan kondom pada PSK, atau melarang peredaran kondom, PSK itu akan berhenti menjadi PSK?", ini satu kalimat utuh, bukan sekedar "PSK itu akan berhenti jadi PSK?", pak Aly kan tahu persis bahwa PSK itu sudah sangat lama ada, coba saja tanya abah HMNA, apakah di Makassar dimana abah HMNA sebagai penggerak SI di sana, sudah tidak ada PSK di tempatnya? PSK ada karena ada orang yang mau jadi PSK dan ada orang yang membutuhkan PSK, tapi kita tahu penyakit kelamin (termasuk AIDS) yang bisa menyebar kemana-mana, kondom itu salah satu alat untuk mengurangi penyebaran penyakit kelamin. Sekali lagi yang diharapkan dari kondom itu, supaya penyakit kelamin termasuk AIDS itu jangan menyebar ke istri misalnya dan ke bayi yang lahir, apa pak Aly tidak mengerti juga, seorang laki-laki misalnya kena AIDS itu mungkin dari PSK tapi mungkin juga dari jarum suntik narkoba. Dia memang mendapatkan AIDS dari perbuatan yang kata pak Aly hubungan aduhai itu. Tapi bagaimana bayi yang tertular, apakah itu salah si bayi? Yang salah kan bapaknya yang berbuat mesum sehingga menulari istrinya dan bayinya. Pak Aly masih mikir yang kena AIDS itu hanya pelanggan PSK saja? Salah pak! Anak istri laki-laki kotor ini juga kena! Memangnya ada bagi-bagi kondom untuk ABG? setahu saya pernah terjadi pembagian kondom itu ke sopir truk yang terkenal suka mangkal di warung remang-remang selama perjalanan jauhnya membawa truk mereka. Apa sopir truk itu ABG? Kalau ada ABG yang memakai kondom dan berseks bebas apalagi nyandu ke PSK, dimana orang tuanya? dimana guru agamanya? apa ABG itu tidak mendapat pendidikan dan contoh baik dari orang tua dan gurunya? Atau mungkin orang tuanya juga terutama si ayah mencontohkan diri sebagai orang yang suka jajan atau doyan selingkuh? salam Aisha - From: M Aly --- asetijadi2004 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: namun apabila sudah tidak tahan betul, apa boleh buat pakailah kondom untuk proteksi kemudian ... PSK itu akan berhenti menjadi PSK? .. comment dikit dari sy ali : wah jadi rame yah.. dukung pembagian kondom ..weleh2 ... anda dukung PSK2..? dukung sex bebas kalau kebelet kagak haram lg tp haalam.. dan akhirnya haalal... weleh2.. menurut mas asetijadi. kosa kata bhs arab dipelo kan jd halal.ya beginilah pemikiran ke barat2 an.. kelamaan di amrik ya..? jd dah biasa dengan PSK2.. tampung aja PSK2 di indonesia kalau pulang dari amrik.. kasihan tuh dikejar2 polisi .. dan polisi juga gak mau nyimpan lama2 di balai pendidikan PSK. export PSK2 ke amrik aja ..gmn..? memang Aids sama dengan flu burung perlu diisolasi cink. flu burung kalau ganas juga tinggal menunggu ..death demikian juga Aid/HIV. hanya aids hasil buah hubungan amoy bin aduhai...hubungan bebas yg dihalalkan versi amrik asal suka sama suka tp dilarang versi alquran .. sedangkan flu burung dampak dari lingkungan yg tdk terasa.. beda dan jauh tak sama. kasihan generasi abg .. jangan samakan budaya amrik denagn indonesia.. nanti makin byk hp video sex aduhai abg tanpa malu2 berabe loh generasi kita Coba alihkan ke tekhnologi alternatif yg bikin org2 bisa berkembang ekonominya gitu... bicara menyelewengkan agama dibwh nilai2 barat .. spt org indonesia muslim walau sdh keliling dunia tp lupa dia makan singkong & nasi.. wah berabe mas... slm, ali - Tidak usah disuruh-suruh juga, ada ribuan ilmuwan di seluruh dunia tanpa banyak cincong sedang bekerja keras mencari jalan untuk membuat obat untuk segala macam penyakit. Pekerjaan mereka sudah cukup banyak. Eyang HMNA, apa eyang tidak bisa mendengar dengan jernih apa-apa yang Eyang TULIS sendiri? Para aktivis yang Eyang caci-maki itu juga sudah bilang: - sedapat mu
[wanita-muslimah] Kondom dan alat suntik gratis
Mba Ning, Saya tertarik dengan urusan kondom dan alat suntik gratis ini, tiba-tiba muncul saat membahas menjaga pandangan dan aurat:) Dulu ketika seorang aktivis AIDS menceritakan dalam satu wawancara bahwa dia ditertawakan orang ketika dia di pintu tol membagikan kondom untuk sopir truk, saya merasa ikut sedih juga. Karena memang sampai saat ini pemerintah kok adem ayem saja masalah AIDS ini, lalu ketika seseorang melakukan perbuatan yang dengan kemampuan terbatasnya berusaha mengurangi penyebaran virus ini, malah ditertawakan. Padahal sudah jelas bahwa umumnya alias mayoritas pengemudi truk itu suka jajan padahal dia punya istri, apa salahnya jika lalu ada orang yang membagi kondom untuk mengurangi sebaran penyakit kelamin juga HIV/AIDS ke orang-orang yang tidak bersalah, dalam hal ini istri-istri sopir truk ini! Juga bayi-bayi! Sebab bisa saja terjadi istri-istri sopir itu hamil dan jika dia tertular, maka bayinya pun tertular. Tidak ada jaminan bahwa dengan kondom pun bisa terhindar dari AIDS, tapi sampai saat ini penyakit ini belum ada obatnya, baru ARV yang bukan solusi tuntas. Tapi setidaknya manusia berusaha mengurangi resiko penyebaran sebelum laki-laki hidung belang sadar, kita harus mengakui bahwa ada laki-laki (termasuk muslim juga) yang suka jajan atau berperilaku seks bebas. Mba Ning, ada remaja yang biasa menggunakan narkoba suntik dan sudah tertular HIV, dia mengakui jika mengonsumsi narkoba itu biasanya 30-an remaja ngumpul memakai alat suntik yang sama, dan dia sudah melakukannya beberapa tahun, jadi dia juga tidak bisa membayangkan berapa banyak teman-temannya ini yang sudah tertular HIV menyebarkan virus ini jika mereka punya pacar yang berseks bebas atau punya istri. Apa salahnya membagikan jarum suntik gratis untuk mengurangi resiko penyebaran, selama masih banyak remaja yang mengonsumsi narkoba suntik, jangan lupa pula bahwa remaja itu juga banyak remaja muslim! Apakah semua remaja muslim terbebas dari kasus narkoba atau free sex? Kita tahu mba Ning bahwa jika seseorang tertular HIV, maka tidak seketika dia menjadi pengidap AIDS. Ada prosesnya, kata para ahli 5-10 tahun, dan selama itu penderita HIV segar bugar sehat tidak terlihat sakit tapi dia bisa menularkan ke banyak orang melalui cairan tubuh. Tapi menurut para ahli pula, waktu ini semakin pendek, mungkin karena kondisi lingkungan atau asupan gizi seseorang, sehingga menurut aktivis AIDS, waktu dari penderita HIV menjadi penderita AIDS yang sudah kehilangan kekebalan tubuhnya itu semakin pendek. Dan jika seseorang sudah tertular HIV, tidak ada jalan kembali karena belum ada obatnya, dia menuju ke AIDS, saat tubuh hilang kekebalannya dan penyakit apapun bisa merusak atau mematikan! Jika di seputar kehidupan mba Ning (di keluarga atau diantara teman atau tetangga) tidak ada yang kena HIV/AIDS, itu bukan berarti bahwa di lingkungan atau di keluarga lainnya tidak ada yang terkena, lalu kalau sudah ada yang terkena, menurut mba Ning apa solusinya kalau bukan kondom dan alat suntik gratis? salam Aisha From: Tri Budi Lestyaningsih Khas solusi liberalis. Seperti solusi untuk penyebaran HIV AIDS adalah kondomisasi dan pembagian GRATIS alat suntik bersih bagi pengguna narkoba. Moral seperti apa yang diharapkan dari solusi seperti ini ? :-( Sedih deh :-( [Non-text portions of this message have been removed]