Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
saya setuju mbak Mia, HTI dan IM memang tidak hanya kelihatannya tetapi benar-benar menampakkan sikap ambivalen (kalau gak mau dibilang munafiq) di satu sisi hidup di alam demokrasi dan banyak menikmati fasilitas demokrasi tetapi menolak demokrasi dan cara yang ditempuh untuk menolak demokrasi ya dengan cara demonstrasi yang juga lazim di alam demokrasi. Jadi sebenarnya kalau dibilang penolakan terhadap demokrasi bagi kelompok HTI dan IM ya cuma minoritas. Wassalam Abdul Mu'iz > Tulisan Pak Muiz makin keren yah, di lain thread bicara tentang hak asasi > manusia, dalam konteks demokrasi untuk gay, poligami, pornoaksi, dll. > > Seperti kata Pak Ary, nggak penting 'siapa curi apa', dan Pak Muiz bicara > tentang irisan-irisan konsep demokrasi dan syura dalam Islam. > > Yang perlu disinggung juga bagaimana mental state/psikologi kita ketika > memahami demokrasi sebagai al-hikmah, lesson-learned, golden rule, dsb. > Seharusnya kita bersyukur kan, kepada Allah dan berterimakasih kepada > pihak-pihak, termasuk kebudayaan Barat yang telah berpionir menyuburkan > demokrasi. Bukan begitu? Apapun keadaan Islam dan ummat Islam sekarang, > sikap kita mesti merefleksikan rasa syukur itu, yaitu terima apa adanya > segala kekurang-kelebihan kita, dengan memperbaiki sikap kita sendiri > sesuai dengan kaidah demokrasi. Bukankah begitu? Ini ungkapan rasa > syukur, mungkin juga disebut sikap inklusif dan bertanggungjawab. > > Nah, dengan pendapat HTI dan IM yang mengharamkan demokrasi, apakah itu > namanya sikap bersyukur khususnya pada hadis al-hikmah yang dikutip Pak > Muiz? Bukan, itu sikap mengingkari al-hikmah. > > Kemudian dengan sikap HTI yang suka gelar demo, mendukung gerombolan FPI, > menyerang Ahmadiyah, UU pornografi, hak gay, memilih PKS bahkan partai2 > lain, dll - sikap apa itu namanya? Itu sikap merusak, karena kalau nggak > percaya demokrasi, kenapa ikutan berpolitik? > > Terakhir ini, katanya HTI mau mendirikan parpol tapi ditolak? Apa bener? > Lha sikap apa ini namanya, sudah merusak bebal pula. Katanya anti > demokrasi, masih demo-demo, trus mau bikin parpol juga? Untung pemerintah > masih ada yang waras! > > salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Fresh" wrote: >> >> rupanya eyang kadang enggak mbelgedes juga ya ?? :) >> Islam dalam artian menyerah pada Gusti Allah, maka Islam ada sejak Nabi >> Adam, sementara Islam dalam artian formal, maka ada sejak umat Nabi >> Muhammad ya baru umur 15 abad, di mana qur'an sendiri memproklamasikan >> Islam sebagai dinukum. >> >> Persoalan barang curian itu memang perlu diperjelas, musyawarah sebagai >> bagian demokrasi adalah tidak asing bagi Islam, sejak adam juga mengenal >> musyawarah. Namun konsep demokrasi kan memang bukan dari >> referensi/khazanah Islam. Maka boleh jadi yang mengatakan demokrasi >> barang curian milik islam (?) adalah diinspirasikan oleh hadits nabi >> yang mengatakan, "Al hikmah adalah barang tercecer milik islam, karena >> itu pungutlah dimanapun berada, sekalipun di tempat kaum kafir". Memang >> kesannya jadi arogan banget, bahwa karena demokrasi boleh dikata >> merupakan salah satu platform terbaik dalam hidup mengelola negara, maka >> karena merupakan "alhikmah" maka bisa dipungut alias diadopsi oleh kaum >> muslimin. Sebenarnya demokrasi apakah bisa diterima kalangan islam ini >> juga tidak aklamasi paling tidak ada kelompok islam yang menolak seperti >> Ikhwanul muslimin dan Hizbut tahrir, namun inilah dinamika pemikiran >> dalam Islam. >> >> Wassalam >> Abdul Mu'iz >> > > >
[wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
Tulisan Pak Muiz makin keren yah, di lain thread bicara tentang hak asasi manusia, dalam konteks demokrasi untuk gay, poligami, pornoaksi, dll. Seperti kata Pak Ary, nggak penting 'siapa curi apa', dan Pak Muiz bicara tentang irisan-irisan konsep demokrasi dan syura dalam Islam. Yang perlu disinggung juga bagaimana mental state/psikologi kita ketika memahami demokrasi sebagai al-hikmah, lesson-learned, golden rule, dsb. Seharusnya kita bersyukur kan, kepada Allah dan berterimakasih kepada pihak-pihak, termasuk kebudayaan Barat yang telah berpionir menyuburkan demokrasi. Bukan begitu? Apapun keadaan Islam dan ummat Islam sekarang, sikap kita mesti merefleksikan rasa syukur itu, yaitu terima apa adanya segala kekurang-kelebihan kita, dengan memperbaiki sikap kita sendiri sesuai dengan kaidah demokrasi. Bukankah begitu? Ini ungkapan rasa syukur, mungkin juga disebut sikap inklusif dan bertanggungjawab. Nah, dengan pendapat HTI dan IM yang mengharamkan demokrasi, apakah itu namanya sikap bersyukur khususnya pada hadis al-hikmah yang dikutip Pak Muiz? Bukan, itu sikap mengingkari al-hikmah. Kemudian dengan sikap HTI yang suka gelar demo, mendukung gerombolan FPI, menyerang Ahmadiyah, UU pornografi, hak gay, memilih PKS bahkan partai2 lain, dll - sikap apa itu namanya? Itu sikap merusak, karena kalau nggak percaya demokrasi, kenapa ikutan berpolitik? Terakhir ini, katanya HTI mau mendirikan parpol tapi ditolak? Apa bener? Lha sikap apa ini namanya, sudah merusak bebal pula. Katanya anti demokrasi, masih demo-demo, trus mau bikin parpol juga? Untung pemerintah masih ada yang waras! salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Fresh" wrote: > > rupanya eyang kadang enggak mbelgedes juga ya ?? :) > Islam dalam artian menyerah pada Gusti Allah, maka Islam ada sejak Nabi Adam, > sementara Islam dalam artian formal, maka ada sejak umat Nabi Muhammad ya > baru umur 15 abad, di mana qur'an sendiri memproklamasikan Islam sebagai > dinukum. > > Persoalan barang curian itu memang perlu diperjelas, musyawarah sebagai > bagian demokrasi adalah tidak asing bagi Islam, sejak adam juga mengenal > musyawarah. Namun konsep demokrasi kan memang bukan dari referensi/khazanah > Islam. Maka boleh jadi yang mengatakan demokrasi barang curian milik islam > (?) adalah diinspirasikan oleh hadits nabi yang mengatakan, "Al hikmah adalah > barang tercecer milik islam, karena itu pungutlah dimanapun berada, sekalipun > di tempat kaum kafir". Memang kesannya jadi arogan banget, bahwa karena > demokrasi boleh dikata merupakan salah satu platform terbaik dalam hidup > mengelola negara, maka karena merupakan "alhikmah" maka bisa dipungut alias > diadopsi oleh kaum muslimin. Sebenarnya demokrasi apakah bisa diterima > kalangan islam ini juga tidak aklamasi paling tidak ada kelompok islam yang > menolak seperti Ikhwanul muslimin dan Hizbut tahrir, namun inilah dinamika > pemikiran dalam Islam. > > Wassalam > Abdul Mu'iz >
[wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
Kemampuan seseorang dalam membaca tanda-tanda memang sangat terbatas. Ketika seseorang menuliskan 'A' di benaknya tidak pernah terpikir bahwa yang dimaksudkan sebenarnya adalah 'antara B, C, D sampai Z'. Bukan 'A' itu sendiri. Demikian juga ketika Eyang sedang kumat mbelgedesnya, bisa jadi yang ditulis adalah yang tidak dimaksudkannya. Pokoknya, sekali mbelgedes, ya tetap mbelgedes...saja... hehehe.
Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? - Violation of the law.
bukan money politic om tapi itu termasuk dalam pencucian otak ini bahkan jauh lebih berbahaya ketimbang money politik ato politik praktis semacam gazwul fikri lah ^_^ :putri --- On Sun, 4/12/09, Dwi Soegardi wrote: From: Dwi Soegardi Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? - Violation of the law. To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, April 12, 2009, 9:12 AM 2009/4/12 jano ko : > Saya mencoba menggunakan analogi, > Pertanyaan kedua, misalnya dalam suatu diskusi ada salah satu pihak yang > dibayar untuk merusak karakter rekan diskusinya itu bisa dikategorikan money > politics atau tidak ? BUKTIKAN! =DWS oneliner, sekali-kali :-) > > Mungkin dek Putri atau teman yang lain bisa menjelaskannnya ? [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
Dear ning, Musyawarah bukan demokrasi ? Bisa dijelaskan nggak ? Saya senang sih, kalau musyawarah ternyata bukan demokrasi. Sebagai orang yg punya otoritas, maka saya bisa "mengatur" supaya semua harus tunduk pada fatwa yang saya keluarkan. Terus terang saya bercita cita untuk setting peraturan baru berupa : - menurunkan usia legal pernikahan kembali ke fitrahnya, yaitu usia akil baliq, sekitar 10 tahunan yah, kurang lebih - pria muslim disunnahkan berpoligami - ada standar gaji yang dibuat berdasarkan jumlah anggota keluarga yang dinaungi, jadi jika keluarganya 12 orang, satu ayah, empat istri dan 7 anak, tentunya gajinya lebih dibandingkan yang masih single - kewajiban berjilbab bagi semua kaum wanita, karena islam mengangkat harkat dan derajat kaum wanita - kewajiban bekerja bagi kaum lelaki dewasa (supaya islam bisa maju dan rahmatan lil alamin) - pengharaman rokok, anime dan manga (gambarnya banyak yang sexy lagipula kebanyakan perang dan tidak mendidik) - hukum cambuk bagi penyanyi dangdut wanita yang berani melenggak lenggok di atas altar - salam, -Original Message- From: "Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)" Date: Tue, 14 Apr 2009 08:34:01 To: Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? Mbak Chae, pakabar ? Saya juga udah lama ngga "ngaji" di WM nii... Kayanya dulu udah pernah diskusi mengenai Demokrasi ini ya ? Sekarang ini kan orang men-sakral-kan demokrasi. Seolah2 yang namanya demokrasi itu pasti bener dan tidak mungkin salah. Kalau tidak demokratis pasti jahat, arogan, dst... Wah wah wah sampai-sampai kaum muslimin pun, karena merasa khoiru ummah, trus ikut2an meng-claim bahwa Demokrasi adalah milik Islam ?? Mungkin balik lagi aja ke definisi awalnya. Demokrasi itu kan asalnya dari Demos dan Kratos, yang artinya kekuasaan atau kedaulatan ada di tangan rakyat. Ciri-cirinya, pastinya ada yang namanya fungsi legislatif, yudikatif dan exekutif. Konsepnya sendiri kan dari Yunani (Montesque kalau gak salah, penggagasnya ya?). Kalau dalam demokrasi itu rakyat/manusia diberi hak untuk membuat aturan main sendiri. Yang sekarang suka salah adalah menyamakan atau mengindentikkan demokrasi dengan musyawarah. Jadi kalau ada proses musyawarah langsung di-claim demokratis, sedangkan yang tidak demokratis (tidak suka demokrasi), langsung dibilang tidak suka musyawarah. Itu kan salah pol!! Kalau balik ke definisi awal dari demokrasi yang artinya kedaulatan di tangan rakyat (manusia), yang artinya memberikan kekuasaan seluas-luasnya bagi rakyat (manusia) untuk membuat aturan, maka tidak mungkin Demokrasi itu Milik Islam. Karena Islam tidak pernah memberikan kedaulatan/kekuasaan seluas-luasnya kepada manusia untuk membuat aturan. Menurut Islam, aturan itu dibuat oleh Allah. Manusia boleh membuat aturan ASALKAN di dalam kerangka (bersumber atau tidak bertentangan dengan) aturan dari Allah SWT. Jadi menurut saya, tidak mungkin Demokrasi adalah barang curian milik Islam... Jadi umat Islam janganlah men-claim bahwa Demokrasi adalah Barang Curian Milik Islam. Malu, ah.. Rasul dan para sahabat memang bermusyawarah, berdiskusi, kadang berdebat.. tapi semua tidak dalam kerangka demokrasi. Semua itu dilakukan dalam kerangka ketaatan kepada Allah SWT. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Chae Sent: Monday, April 13, 2009 7:11 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? Dulu di doktrin nya kan begini.." tinggalkan yang buruk dan ambil yang baik"..jadi syah-syah saja kalau mencuri yang baik-baik..enggak usah ribut..asal tinggalkan yang buruknya (tuker tambah):) sorry asli enggak nyambung...niat belajar ngaji lagi di WM Salam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "Ary Setijadi Prihatmanto" wrote: > > nggak terlalu penting siapa mencuri siapa... > krn biasanya sangat ambigu... > > setiap idea-idea besar itu dimulai oleh ide-ide sederhana yang berkembang... > bukan kerja satu generasi, tapi berpuluh generasi manusia... > kebersahajaan dan rendah hati adalah sikap penting dalam mensikapinya > > einstein tidak akan menghasilkan karya monumentalnya, > tanpa newton membuat karyanya > > demokrasi tidak akan mencapai bentuknya yang sekarang, > tanpa trial-and-error sepanjang sejarah dengan berbagai cara... > > bahwa hal itu ternyata sesuai dengan islam, itu hal yang wajar... > secara premis islam sbg. nilai-nilai universal... > tapi toh banyak yang bilang tidak seperti itu bukan? > tanya deh Adian Husaini dkk. > > persoalan yang lebih penting adalah > siapa yang lebih cerdas untuk mendapatkan keuntungan dari ide itu. > > > > > - Original Message --
RE: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
Mbak Chae, pakabar ? Saya juga udah lama ngga "ngaji" di WM nii... Kayanya dulu udah pernah diskusi mengenai Demokrasi ini ya ? Sekarang ini kan orang men-sakral-kan demokrasi. Seolah2 yang namanya demokrasi itu pasti bener dan tidak mungkin salah. Kalau tidak demokratis pasti jahat, arogan, dst... Wah wah wah sampai-sampai kaum muslimin pun, karena merasa khoiru ummah, trus ikut2an meng-claim bahwa Demokrasi adalah milik Islam ?? Mungkin balik lagi aja ke definisi awalnya. Demokrasi itu kan asalnya dari Demos dan Kratos, yang artinya kekuasaan atau kedaulatan ada di tangan rakyat. Ciri-cirinya, pastinya ada yang namanya fungsi legislatif, yudikatif dan exekutif. Konsepnya sendiri kan dari Yunani (Montesque kalau gak salah, penggagasnya ya?). Kalau dalam demokrasi itu rakyat/manusia diberi hak untuk membuat aturan main sendiri. Yang sekarang suka salah adalah menyamakan atau mengindentikkan demokrasi dengan musyawarah. Jadi kalau ada proses musyawarah langsung di-claim demokratis, sedangkan yang tidak demokratis (tidak suka demokrasi), langsung dibilang tidak suka musyawarah. Itu kan salah pol!! Kalau balik ke definisi awal dari demokrasi yang artinya kedaulatan di tangan rakyat (manusia), yang artinya memberikan kekuasaan seluas-luasnya bagi rakyat (manusia) untuk membuat aturan, maka tidak mungkin Demokrasi itu Milik Islam. Karena Islam tidak pernah memberikan kedaulatan/kekuasaan seluas-luasnya kepada manusia untuk membuat aturan. Menurut Islam, aturan itu dibuat oleh Allah. Manusia boleh membuat aturan ASALKAN di dalam kerangka (bersumber atau tidak bertentangan dengan) aturan dari Allah SWT. Jadi menurut saya, tidak mungkin Demokrasi adalah barang curian milik Islam... Jadi umat Islam janganlah men-claim bahwa Demokrasi adalah Barang Curian Milik Islam. Malu, ah.. Rasul dan para sahabat memang bermusyawarah, berdiskusi, kadang berdebat.. tapi semua tidak dalam kerangka demokrasi. Semua itu dilakukan dalam kerangka ketaatan kepada Allah SWT. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Chae Sent: Monday, April 13, 2009 7:11 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? Dulu di doktrin nya kan begini.." tinggalkan yang buruk dan ambil yang baik"..jadi syah-syah saja kalau mencuri yang baik-baik..enggak usah ribut..asal tinggalkan yang buruknya (tuker tambah):) sorry asli enggak nyambung...niat belajar ngaji lagi di WM Salam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "Ary Setijadi Prihatmanto" wrote: > > nggak terlalu penting siapa mencuri siapa... > krn biasanya sangat ambigu... > > setiap idea-idea besar itu dimulai oleh ide-ide sederhana yang berkembang... > bukan kerja satu generasi, tapi berpuluh generasi manusia... > kebersahajaan dan rendah hati adalah sikap penting dalam mensikapinya > > einstein tidak akan menghasilkan karya monumentalnya, > tanpa newton membuat karyanya > > demokrasi tidak akan mencapai bentuknya yang sekarang, > tanpa trial-and-error sepanjang sejarah dengan berbagai cara... > > bahwa hal itu ternyata sesuai dengan islam, itu hal yang wajar... > secara premis islam sbg. nilai-nilai universal... > tapi toh banyak yang bilang tidak seperti itu bukan? > tanya deh Adian Husaini dkk. > > persoalan yang lebih penting adalah > siapa yang lebih cerdas untuk mendapatkan keuntungan dari ide itu. > > > > > - Original Message - > From: Sunny > To: Undisclosed-Recipient:; > Sent: Saturday, April 11, 2009 11:55 PM > Subject: [wanita-muslimah] Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? > > > > > > Reflesi : Apa komentar Anda terhadap tulis di bawah ini? > > http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id =8797:demokrasi-barang-curian-milik-islam-&catid=68:opini&Itemid=68 <http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&i d=8797:demokrasi-barang-curian-milik-islam-&catid=68:opini&Itemid=68> > > Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? > Friday, 06 March 2009 07:00 > Realitas sejarah menunjukkan, sistem demokrasi lebih dekat kepada Islam dibanding sistem lainnya? > > Tohir Bawazir * > > Menghargai perbedaan pendapat adalah salah satu akhlak yang sangat dianjurkan dalam Islam. Selagi perbedaan pendapat itu tidak menyangkut hal-hal yang substansial dalam aqidah. Jika menyangkut hal yang sudah qath'i (pasti), ummat Islam harus sudah bersepakat untuk hal itu. Misalnya soal wajibnya sholat, puasa, zakat, haji dan berbagai hukum yang sudah jelas dan terperinci yang sudah diatur dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits, maka tugas kita hanyalah menjalan
[wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
Dulu di doktrin nya kan begini.." tinggalkan yang buruk dan ambil yang baik"..jadi syah-syah saja kalau mencuri yang baik-baik..enggak usah ribut..asal tinggalkan yang buruknya (tuker tambah):) sorry asli enggak nyambung...niat belajar ngaji lagi di WM Salam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" wrote: > > nggak terlalu penting siapa mencuri siapa... > krn biasanya sangat ambigu... > > setiap idea-idea besar itu dimulai oleh ide-ide sederhana yang berkembang... > bukan kerja satu generasi, tapi berpuluh generasi manusia... > kebersahajaan dan rendah hati adalah sikap penting dalam mensikapinya > > einstein tidak akan menghasilkan karya monumentalnya, > tanpa newton membuat karyanya > > demokrasi tidak akan mencapai bentuknya yang sekarang, > tanpa trial-and-error sepanjang sejarah dengan berbagai cara... > > bahwa hal itu ternyata sesuai dengan islam, itu hal yang wajar... > secara premis islam sbg. nilai-nilai universal... > tapi toh banyak yang bilang tidak seperti itu bukan? > tanya deh Adian Husaini dkk. > > persoalan yang lebih penting adalah > siapa yang lebih cerdas untuk mendapatkan keuntungan dari ide itu. > > > > > - Original Message - > From: Sunny > To: Undisclosed-Recipient:; > Sent: Saturday, April 11, 2009 11:55 PM > Subject: [wanita-muslimah] Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? > > > > > > Reflesi : Apa komentar Anda terhadap tulis di bawah ini? > > > http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8797:demokrasi-barang-curian-milik-islam-&catid=68:opini&Itemid=68 > > Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? > Friday, 06 March 2009 07:00 > Realitas sejarah menunjukkan, sistem demokrasi lebih dekat kepada Islam > dibanding sistem lainnya? > > Tohir Bawazir * > > Menghargai perbedaan pendapat adalah salah satu akhlak yang sangat > dianjurkan dalam Islam. Selagi perbedaan pendapat itu tidak menyangkut > hal-hal yang substansial dalam aqidah. Jika menyangkut hal yang sudah qath'i > (pasti), ummat Islam harus sudah bersepakat untuk hal itu. Misalnya soal > wajibnya sholat, puasa, zakat, haji dan berbagai hukum yang sudah jelas dan > terperinci yang sudah diatur dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits, maka tugas kita > hanyalah menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya > semampu kita. Di sini ummat Islam tidak diberi ruang untuk menyelisihi apa > yang sudah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. > > Dalam kehidupan sosial dan kemasyarakatan, banyak ruang gerak yang > diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya untuk mengatur kehidupannya > berdasarkan asas manfaat dan maslahat kehidupan, sepanjang tidak bertentangan > dengan ketentuan Syariat. Kita juga yakin, kemaslahatan kehidupan sudah pasti > akan selaras dan sejalan dengan tuntunan syariat Islam. Termasuk dalam kancah > wilayah politik untuk memilih pemimpin dan mekanisme kenegaraan. > > Dalam sistem pemerintahan seperti yang kita kenal sekarang, terdiri dari > berbagai model pemerintahan, ada demokrasi, teokrasi/negara keagamaan, > diktator, kerajaan atau bisa pula ada sistem kombinasi dari berbagai sistem. > Di Negara Inggris misalnya dikenal sistem kerajaan, namun pada saat yang sama > ada sistem demokrasi dimana selain ada raja/ratu sebagai kepala negara secara > simbolis, namun pada saat yang sama kekuasaan yang riil justru dipegang oleh > perdana menteri yang dihasilkan dalam sistem pemilu secara demokratis. Namun > di Saudi Arabia berbeda pula, mereka menggunakan sistem kerajaan mutlak. Raja > lah yang sepenuhnya berkuasa membuat merah dan putihnya negara dan rakyat. > Walaupun di sana ada dewan ulama yang memberi nasehat kepada raja, namun > aspirasi masyarakat bisa dibilang tidak terwakili. Apabila rajanya baik, maka > nasib rakyat dan bangsanya ikut kena imbas baiknya, namun jika buruk, maka > rakyat akan menanggung keburukannya. Ada pula yang tampaknya seperti sistem > demokrasi, namun hakekatnya diktator. Statusnya seorang presiden, namun > hakekat kekuasaannya dan masa berkuasanya lebih mirip model kerajaan. Ini > banyak contohnya, terutama banyak dialami oleh negara-negara Dunia Ketiga > (Negara-negara Asia, Afrika maupun negara-negara di Amerika Latin), termasuk > di Indonesia di era Orde Lama dan Orde Baru. > > Dalam tiap sistem pemerintahan, sudah barang tentu ada kebaikannya dan > keburukannya. Termasuk di dalam sistem kerajaan pun ada segi positifnya, > minimal dari segi biaya politiknya sangat murah karena tidak perlu ada > pertarungan para kandidat calon pemimpin, karena kekuasaannya sudah > diwariskan/diturunk an secara kekeluargaan, bisa dari ayah ke anak, atau ke > saudara dsb. Murah dan efisien, lebih-lebih jika rakyatnya bisa menerima > sistem ini. Namun madharatnya juga besar. Karena hak berkuasa seolah-olah > hanya milik seseorang/keluarga raja saja, rakyat tidak punya hak memimpin, > mengoreksi, atau sekedar berbeda pendapat, walau mem
[wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
rupanya eyang kadang enggak mbelgedes juga ya ?? :) Islam dalam artian menyerah pada Gusti Allah, maka Islam ada sejak Nabi Adam, sementara Islam dalam artian formal, maka ada sejak umat Nabi Muhammad ya baru umur 15 abad, di mana qur'an sendiri memproklamasikan Islam sebagai dinukum. Persoalan barang curian itu memang perlu diperjelas, musyawarah sebagai bagian demokrasi adalah tidak asing bagi Islam, sejak adam juga mengenal musyawarah. Namun konsep demokrasi kan memang bukan dari referensi/khazanah Islam. Maka boleh jadi yang mengatakan demokrasi barang curian milik islam (?) adalah diinspirasikan oleh hadits nabi yang mengatakan, "Al hikmah adalah barang tercecer milik islam, karena itu pungutlah dimanapun berada, sekalipun di tempat kaum kafir". Memang kesannya jadi arogan banget, bahwa karena demokrasi boleh dikata merupakan salah satu platform terbaik dalam hidup mengelola negara, maka karena merupakan "alhikmah" maka bisa dipungut alias diadopsi oleh kaum muslimin. Sebenarnya demokrasi apakah bisa diterima kalangan islam ini juga tidak aklamasi paling tidak ada kelompok islam yang menolak seperti Ikhwanul muslimin dan Hizbut tahrir, namun inilah dinamika pemikiran dalam Islam. Wassalam Abdul Mu'iz --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" wrote: > > Dipikir-pikir bener juga yah. Eyang ini rupanya baca Quran dengan cermat. > Percakapan antara Tuhan dan malaikat saja membayangkan betapa kelahiran Adam > didahului dengan diskusi yang transparan, dimana Tuhan mempertimbangkan > untung-ruginya menciptakan Adam. Sesudah itu Adam dan pasangannya dikasih > pilihan-pilihan, pun mereka memilih dengan segala akibatnya, dan Tuhan pun > ngikutin saja dengan pilihan mereka. > > ketemu juga diskusinya, nggak percuma kita ngaji di WM ya Putri? > > salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, izzuddin al qassam > wrote: > > > > nyakitin > > > > :putri > > > > --- On Sun, 4/12/09, eyang_mbelgedes wrote: > > > > From: eyang_mbelgedes > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Date: Sunday, April 12, 2009, 1:48 AM> > > > > > > Mia, saya kenal baik dengan Nabi Adam dan Siti Hawa. Mereka sudah > > menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits saat ketemu saya. Mereka juga sudah > > membaca tentang konsep trias politica saat diskusi dengan saya. Jadi benar > > bahwa demokrasi memang sudah ada sejak jaman mereka. > > > > > > > > Masak sih hal yang sepele seperti itu masih sulit dimengerti? Pak KM juga > > ketinggalan jaman deh kalau belum tahu yang kayak gitu. > > > > > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Mia" wrote: > > > > > > > > > > Eittt... > > > > > Siapa bilang Adam dan Hawa agamanya cuman Islam? Adam & Eve are Jewish, > > > Christian as the bible say. Orang Baduy Dalam yang agamanya Wiwitan juga > > > ngaku keturunan Adam. Orang Nias tradisional animis ngaku keturunan Hiya > > > (maksutnya Adam). > > > > > > > > > > jadi gimana donks:-( kok urusannya tambah ribet... > > > > > > > > > > salam > > > > > Mia > > >
Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? - Violation of the law.
mas Jan, lha kalo karakternya memang sudah rusak karena perbuatannya sendiri.. kok malah nyalahin orang lain Contoh: sudah jelas nggak bertanggung-jawab, dibilang tidak bertanggung-jawab sih bukan merusak karakter, tapi hanya sekedar mengemukakan fakta... ya memang begitu kok... silahkan tanya deh konsep ini ke temen sampeyan, Adian Husaini dkk. pertanyaan: 1. lha kalo yang berlindung dibalik nama mulia Rasulullah saw hanya untuk menjustifikasi perbuatannya itu apakah termasuk pembunuhan karakter apa bukan? 2. yang berlindung dibalik penafisran sepihak dari ayat-ayat Quran dan Al Hadits hanya untuk menjustifikasi perbuatannya, mendiskreditkan pihak lain, dan meninggikan diri sendiri itu apakah termasuk pembunuhan karakter apa bukan? silahkan mas jano atau yang lain menerangkan... - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, April 12, 2009 10:13 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? - Violation of the law. nyakitin :putri --- ko_jano : Diskusinya jadi tambah menarik, saya jadi ingat, ada beberapa teman yang memberitahu kepada saya bahwa ada beberapa demontrasi dimana para pendemonya itu pada dibayar, ada yang dibayar Rp. 5.000,- ; Rp.10.000,- dst. Pertanyaan dari saya adalah apakah model bayar membayar dalam sebuah demontrasi itu masih bisa dikategorikan sebagai demokrasi?. Kalau sudah tidak bisa dikategorikan sebagai demokrasi, apakah bisa dikategorikan sebagai pelanggaran yang namanya "money politics" ? Ada source yang bisa kita pelajari bersama misalnya salah satunya adalah dari Jakarta Post : http://www.thejakartapost.com/news/2009/04/05/nur-hidayat-sardini-money-politics-haunts-elections.html Nah dari artikel tersebut yang namanya money politics bisa dikategorikan "violation of the law" atau "pelanggaran terhadap undang - undang". Saya mencoba menggunakan analogi, Pertanyaan kedua, misalnya dalam suatu diskusi ada salah satu pihak yang dibayar untuk merusak karakter rekan diskusinya itu bisa dikategorikan money politics atau tidak ? Mungkin dek Putri atau teman yang lain bisa menjelaskannnya ? Salam -o0o- --- On Sun, 12/4/09, jano ko wrote: From: jano ko Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, 12 April, 2009, 7:19 PM nyakitin :putri -- ko_jano : Kita harus bangga sebagai pemikir mandiri, bukan pemikir yang berfikir dan berbicara karena dibayar. Tetaplah berjuang, Allah selalu beserta denganmu. Wassalam. Salam. -o0o- --- On Sun, 12/4/09, izzuddin al qassam wrote: From: izzuddin al qassam Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Sunday, 12 April, 2009, 4:02 PM nyakitin :putri --- On Sun, 4/12/09, eyang_mbelgedes wrote: From: eyang_mbelgedes Subject: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Sunday, April 12, 2009, 1:48 AM Mia, saya kenal baik dengan Nabi Adam dan Siti Hawa. Mereka sudah menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits saat ketemu saya. Mereka juga sudah membaca tentang konsep trias politica saat diskusi dengan saya. Jadi benar bahwa demokrasi memang sudah ada sejak jaman mereka. Masak sih hal yang sepele seperti itu masih sulit dimengerti? Pak KM juga ketinggalan jaman deh kalau belum tahu yang kayak gitu. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Mia" wrote: > > Eittt... > Siapa bilang Adam dan Hawa agamanya cuman Islam? Adam & Eve are Jewish, Christian as the bible say. Orang Baduy Dalam yang agamanya Wiwitan juga ngaku keturunan Adam. Orang Nias tradisional animis ngaku keturunan Hiya (maksutnya Adam). > > jadi gimana donks:-( kok urusannya tambah ribet... > > salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "eyang_mbelgedes" wrote: > > > > Salah Pak KM, demokrasi itu sudah ada sejak jaman Nabi Adam. Bagaimana mungkin Nabi Adam bisa membuat keputusan kalau tidak musyawarah dengan Siti Hawa? Karena keduanya itu beragama Islam, maka demokrasi juga berasal dari Islam. > > > > Hehehe... > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "kmjp47@" wrote: > > > > > > Demokrasi sudah ada sejak jaman Yunani kuno (sekitar 699 tahun sebelum > > > Mashi), jadi jauh sebelum ada Islam. Bagaimana orang Yunani kuno > > > mencuri dari Islam yang hadir belakangan? > > > KM > > > > [Non-text portions of this message have been removed] Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketm
Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? - Violation of the law.
2009/4/12 jano ko : > Saya mencoba menggunakan analogi, > Pertanyaan kedua, misalnya dalam suatu diskusi ada salah satu pihak yang > dibayar untuk merusak karakter rekan diskusinya itu bisa dikategorikan money > politics atau tidak ? BUKTIKAN! =DWS oneliner, sekali-kali :-) > > Mungkin dek Putri atau teman yang lain bisa menjelaskannnya ?
Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? - Violation of the law.
nyakitin :putri --- ko_jano : Diskusinya jadi tambah menarik, saya jadi ingat, ada beberapa teman yang memberitahu kepada saya bahwa ada beberapa demontrasi dimana para pendemonya itu pada dibayar, ada yang dibayar Rp. 5.000,- ; Rp.10.000,- dst. Pertanyaan dari saya adalah apakah model bayar membayar dalam sebuah demontrasi itu masih bisa dikategorikan sebagai demokrasi?. Kalau sudah tidak bisa dikategorikan sebagai demokrasi, apakah bisa dikategorikan sebagai pelanggaran yang namanya "money politics" ? Ada source yang bisa kita pelajari bersama misalnya salah satunya adalah dari Jakarta Post : http://www.thejakartapost.com/news/2009/04/05/nur-hidayat-sardini-money-politics-haunts-elections.html Nah dari artikel tersebut yang namanya money politics bisa dikategorikan "violation of the law" atau "pelanggaran terhadap undang - undang". Saya mencoba menggunakan analogi, Pertanyaan kedua, misalnya dalam suatu diskusi ada salah satu pihak yang dibayar untuk merusak karakter rekan diskusinya itu bisa dikategorikan money politics atau tidak ? Mungkin dek Putri atau teman yang lain bisa menjelaskannnya ? Salam -o0o- --- On Sun, 12/4/09, jano ko wrote: From: jano ko Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, 12 April, 2009, 7:19 PM nyakitin :putri -- ko_jano : Kita harus bangga sebagai pemikir mandiri, bukan pemikir yang berfikir dan berbicara karena dibayar. Tetaplah berjuang, Allah selalu beserta denganmu. Wassalam. Salam. -o0o- --- On Sun, 12/4/09, izzuddin al qassam wrote: From: izzuddin al qassam Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Sunday, 12 April, 2009, 4:02 PM nyakitin :putri --- On Sun, 4/12/09, eyang_mbelgedes wrote: From: eyang_mbelgedes Subject: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Sunday, April 12, 2009, 1:48 AM Mia, saya kenal baik dengan Nabi Adam dan Siti Hawa. Mereka sudah menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits saat ketemu saya. Mereka juga sudah membaca tentang konsep trias politica saat diskusi dengan saya. Jadi benar bahwa demokrasi memang sudah ada sejak jaman mereka. Masak sih hal yang sepele seperti itu masih sulit dimengerti? Pak KM juga ketinggalan jaman deh kalau belum tahu yang kayak gitu. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Mia" wrote: > > Eittt... > Siapa bilang Adam dan Hawa agamanya cuman Islam? Adam & Eve are Jewish, > Christian as the bible say. Orang Baduy Dalam yang agamanya Wiwitan juga > ngaku keturunan Adam. Orang Nias tradisional animis ngaku keturunan Hiya > (maksutnya Adam). > > jadi gimana donks:-( kok urusannya tambah ribet... > > salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "eyang_mbelgedes" > wrote: > > > > Salah Pak KM, demokrasi itu sudah ada sejak jaman Nabi Adam. Bagaimana > > mungkin Nabi Adam bisa membuat keputusan kalau tidak musyawarah dengan Siti > > Hawa? Karena keduanya itu beragama Islam, maka demokrasi juga berasal dari > > Islam. > > > > Hehehe... > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "kmjp47@" wrote: > > > > > > Demokrasi sudah ada sejak jaman Yunani kuno (sekitar 699 tahun sebelum > > > Mashi), jadi jauh sebelum ada Islam. Bagaimana orang Yunani kuno > > > mencuri dari Islam yang hadir belakangan? > > > KM > > > > [Non-text portions of this message have been removed] Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail. com. http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/ [Non-text portions of this message have been removed] Get your new Email address! Grab the Email name you've always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
Kalo berpikir mandiri, agama bisa menjadi sesuatu yang 'absurd'. Kalau berpikir terbalik (seperti 'ko jano' dan 'jano ko' atau 'bupa' dan 'pabu'), akan didapat pemahaman yang terbalik pula. Hal-hal yang sebenarnya 'menyenangkan' kemudian bisa menjadi 'menyakitkan'. Oleh karenanya, kita perlu berpikir sebagaimana adanya, tidak perlu dibuat-buat ataupun dibolak-balik.
Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
Mbah albert fantasinya memang luar biasa. Menjelajah bumi, membelah samudera. salam, -Original Message- From: "eyang_mbelgedes" Date: Sun, 12 Apr 2009 08:48:05 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? Mia, saya kenal baik dengan Nabi Adam dan Siti Hawa. Mereka sudah menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits saat ketemu saya. Mereka juga sudah membaca tentang konsep trias politica saat diskusi dengan saya. Jadi benar bahwa demokrasi memang sudah ada sejak jaman mereka. Masak sih hal yang sepele seperti itu masih sulit dimengerti? Pak KM juga ketinggalan jaman deh kalau belum tahu yang kayak gitu. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" wrote: > > Eittt... > Siapa bilang Adam dan Hawa agamanya cuman Islam? Adam & Eve are Jewish, > Christian as the bible say. Orang Baduy Dalam yang agamanya Wiwitan juga > ngaku keturunan Adam. Orang Nias tradisional animis ngaku keturunan Hiya > (maksutnya Adam). > > jadi gimana donks:-( kok urusannya tambah ribet... > > salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "eyang_mbelgedes" > wrote: > > > > Salah Pak KM, demokrasi itu sudah ada sejak jaman Nabi Adam. Bagaimana > > mungkin Nabi Adam bisa membuat keputusan kalau tidak musyawarah dengan Siti > > Hawa? Karena keduanya itu beragama Islam, maka demokrasi juga berasal dari > > Islam. > > > > Hehehe... > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "kmjp47@" wrote: > > > > > > Demokrasi sudah ada sejak jaman Yunani kuno (sekitar 699 tahun sebelum > > > Mashi), jadi jauh sebelum ada Islam. Bagaimana orang Yunani kuno > > > mencuri dari Islam yang hadir belakangan? > > > KM > > > > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
nyakitin :putri -- ko_jano : Kita harus bangga sebagai pemikir mandiri, bukan pemikir yang berfikir dan berbicara karena dibayar. Tetaplah berjuang, Allah selalu beserta denganmu. Wassalam. Salam. -o0o- --- On Sun, 12/4/09, izzuddin al qassam wrote: From: izzuddin al qassam Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, 12 April, 2009, 4:02 PM nyakitin :putri --- On Sun, 4/12/09, eyang_mbelgedes wrote: From: eyang_mbelgedes Subject: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Sunday, April 12, 2009, 1:48 AM Mia, saya kenal baik dengan Nabi Adam dan Siti Hawa. Mereka sudah menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits saat ketemu saya. Mereka juga sudah membaca tentang konsep trias politica saat diskusi dengan saya. Jadi benar bahwa demokrasi memang sudah ada sejak jaman mereka. Masak sih hal yang sepele seperti itu masih sulit dimengerti? Pak KM juga ketinggalan jaman deh kalau belum tahu yang kayak gitu. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Mia" wrote: > > Eittt... > Siapa bilang Adam dan Hawa agamanya cuman Islam? Adam & Eve are Jewish, > Christian as the bible say. Orang Baduy Dalam yang agamanya Wiwitan juga > ngaku keturunan Adam. Orang Nias tradisional animis ngaku keturunan Hiya > (maksutnya Adam). > > jadi gimana donks:-( kok urusannya tambah ribet... > > salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "eyang_mbelgedes" > wrote: > > > > Salah Pak KM, demokrasi itu sudah ada sejak jaman Nabi Adam. Bagaimana > > mungkin Nabi Adam bisa membuat keputusan kalau tidak musyawarah dengan Siti > > Hawa? Karena keduanya itu beragama Islam, maka demokrasi juga berasal dari > > Islam. > > > > Hehehe... > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "kmjp47@" wrote: > > > > > > Demokrasi sudah ada sejak jaman Yunani kuno (sekitar 699 tahun sebelum > > > Mashi), jadi jauh sebelum ada Islam. Bagaimana orang Yunani kuno > > > mencuri dari Islam yang hadir belakangan? > > > KM > > > > [Non-text portions of this message have been removed] Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
Dipikir-pikir bener juga yah. Eyang ini rupanya baca Quran dengan cermat. Percakapan antara Tuhan dan malaikat saja membayangkan betapa kelahiran Adam didahului dengan diskusi yang transparan, dimana Tuhan mempertimbangkan untung-ruginya menciptakan Adam. Sesudah itu Adam dan pasangannya dikasih pilihan-pilihan, pun mereka memilih dengan segala akibatnya, dan Tuhan pun ngikutin saja dengan pilihan mereka. ketemu juga diskusinya, nggak percuma kita ngaji di WM ya Putri? salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, izzuddin al qassam wrote: > > nyakitin > > :putri > > --- On Sun, 4/12/09, eyang_mbelgedes wrote: > > From: eyang_mbelgedes > Subject: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Date: Sunday, April 12, 2009, 1:48 AM> > > > Mia, saya kenal baik dengan Nabi Adam dan Siti Hawa. Mereka sudah > menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits saat ketemu saya. Mereka juga sudah > membaca tentang konsep trias politica saat diskusi dengan saya. Jadi benar > bahwa demokrasi memang sudah ada sejak jaman mereka. > > > > Masak sih hal yang sepele seperti itu masih sulit dimengerti? Pak KM juga > ketinggalan jaman deh kalau belum tahu yang kayak gitu. > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Mia" wrote: > > > > > > Eittt... > > > Siapa bilang Adam dan Hawa agamanya cuman Islam? Adam & Eve are Jewish, > > Christian as the bible say. Orang Baduy Dalam yang agamanya Wiwitan juga > > ngaku keturunan Adam. Orang Nias tradisional animis ngaku keturunan Hiya > > (maksutnya Adam). > > > > > > jadi gimana donks:-( kok urusannya tambah ribet... > > > > > > salam > > > Mia >
Re: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
nyakitin :putri --- On Sun, 4/12/09, eyang_mbelgedes wrote: From: eyang_mbelgedes Subject: [wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, April 12, 2009, 1:48 AM Mia, saya kenal baik dengan Nabi Adam dan Siti Hawa. Mereka sudah menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits saat ketemu saya. Mereka juga sudah membaca tentang konsep trias politica saat diskusi dengan saya. Jadi benar bahwa demokrasi memang sudah ada sejak jaman mereka. Masak sih hal yang sepele seperti itu masih sulit dimengerti? Pak KM juga ketinggalan jaman deh kalau belum tahu yang kayak gitu. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Mia" wrote: > > Eittt... > Siapa bilang Adam dan Hawa agamanya cuman Islam? Adam & Eve are Jewish, > Christian as the bible say. Orang Baduy Dalam yang agamanya Wiwitan juga > ngaku keturunan Adam. Orang Nias tradisional animis ngaku keturunan Hiya > (maksutnya Adam). > > jadi gimana donks:-( kok urusannya tambah ribet... > > salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "eyang_mbelgedes" > wrote: > > > > Salah Pak KM, demokrasi itu sudah ada sejak jaman Nabi Adam. Bagaimana > > mungkin Nabi Adam bisa membuat keputusan kalau tidak musyawarah dengan Siti > > Hawa? Karena keduanya itu beragama Islam, maka demokrasi juga berasal dari > > Islam. > > > > Hehehe... > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "kmjp47@" wrote: > > > > > > Demokrasi sudah ada sejak jaman Yunani kuno (sekitar 699 tahun sebelum > > > Mashi), jadi jauh sebelum ada Islam. Bagaimana orang Yunani kuno > > > mencuri dari Islam yang hadir belakangan? > > > KM > > > > [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? - "Becik ketitik olo ketoro"
'Becak ketetek, ulo kitaro...' adalah peribahasa Jepang yang mengartikan bahwa 'kalau salah ketik bisa dipatuk ular.' Kenapa? Soalna logka orang tatap jalan meskitun tulisanna kerilu-keliru. Sama juga halnya kalau kita menulis bull***t dan 'dasar an***g!' saat merasa kesal. Ya ndak?
[wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
Mia, saya kenal baik dengan Nabi Adam dan Siti Hawa. Mereka sudah menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits saat ketemu saya. Mereka juga sudah membaca tentang konsep trias politica saat diskusi dengan saya. Jadi benar bahwa demokrasi memang sudah ada sejak jaman mereka. Masak sih hal yang sepele seperti itu masih sulit dimengerti? Pak KM juga ketinggalan jaman deh kalau belum tahu yang kayak gitu. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" wrote: > > Eittt... > Siapa bilang Adam dan Hawa agamanya cuman Islam? Adam & Eve are Jewish, > Christian as the bible say. Orang Baduy Dalam yang agamanya Wiwitan juga > ngaku keturunan Adam. Orang Nias tradisional animis ngaku keturunan Hiya > (maksutnya Adam). > > jadi gimana donks:-( kok urusannya tambah ribet... > > salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "eyang_mbelgedes" > wrote: > > > > Salah Pak KM, demokrasi itu sudah ada sejak jaman Nabi Adam. Bagaimana > > mungkin Nabi Adam bisa membuat keputusan kalau tidak musyawarah dengan Siti > > Hawa? Karena keduanya itu beragama Islam, maka demokrasi juga berasal dari > > Islam. > > > > Hehehe... > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "kmjp47@" wrote: > > > > > > Demokrasi sudah ada sejak jaman Yunani kuno (sekitar 699 tahun sebelum > > > Mashi), jadi jauh sebelum ada Islam. Bagaimana orang Yunani kuno > > > mencuri dari Islam yang hadir belakangan? > > > KM > > > >
[wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
Eittt... Siapa bilang Adam dan Hawa agamanya cuman Islam? Adam & Eve are Jewish, Christian as the bible say. Orang Baduy Dalam yang agamanya Wiwitan juga ngaku keturunan Adam. Orang Nias tradisional animis ngaku keturunan Hiya (maksutnya Adam). jadi gimana donks:-( kok urusannya tambah ribet... salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "eyang_mbelgedes" wrote: > > Salah Pak KM, demokrasi itu sudah ada sejak jaman Nabi Adam. Bagaimana > mungkin Nabi Adam bisa membuat keputusan kalau tidak musyawarah dengan Siti > Hawa? Karena keduanya itu beragama Islam, maka demokrasi juga berasal dari > Islam. > > Hehehe... > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "kmjp47@" wrote: > > > > Demokrasi sudah ada sejak jaman Yunani kuno (sekitar 699 tahun sebelum > > Mashi), jadi jauh sebelum ada Islam. Bagaimana orang Yunani kuno > > mencuri dari Islam yang hadir belakangan? > > KM > >
[wanita-muslimah] Re: Demokrasi, Barang Curian Milik Islam?
Salah Pak KM, demokrasi itu sudah ada sejak jaman Nabi Adam. Bagaimana mungkin Nabi Adam bisa membuat keputusan kalau tidak musyawarah dengan Siti Hawa? Karena keduanya itu beragama Islam, maka demokrasi juga berasal dari Islam. Hehehe... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "kmj...@..." wrote: > > Demokrasi sudah ada sejak jaman Yunani kuno (sekitar 699 tahun sebelum > Mashi), jadi jauh sebelum ada Islam. Bagaimana orang Yunani kuno > mencuri dari Islam yang hadir belakangan? > KM > > Original Message > From: am...@... > Date: 11/04/2009 23:55 > To: <, <>> > Subj: [wanita-muslimah] Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? > > Reflesi : Apa komentar Anda terhadap tulis di bawah ini? > > http://www.hidayatullah.com/index.php? > option=com_content&view=article&id=8797:demokrasi-barang-curian-milik- > islam-&catid=68:opini&Itemid=68 > > > Demokrasi, Barang Curian Milik Islam? > Friday, 06 March 2009 07:00 > Realitas sejarah menunjukkan, sistem demokrasi lebih dekat > kepada Islam dibanding sistem lainnya? > > > > Tohir Bawazir * > > Menghargai perbedaan pendapat adalah salah satu akhlak yang > sangat dianjurkan dalam Islam. Selagi perbedaan pendapat itu tidak > menyangkut hal-hal yang substansial dalam aqidah. Jika menyangkut hal > yang sudah qath'i (pasti), ummat Islam harus sudah bersepakat untuk > hal itu. Misalnya soal wajibnya sholat, puasa, zakat, haji dan berbagai > hukum yang sudah jelas dan terperinci yang sudah diatur dalam Al-Qur'an > dan Al-Hadits, maka tugas kita hanyalah menjalankan segala perintahnya > dan menjauhi segala larangannya semampu kita. Di sini ummat Islam tidak > diberi ruang untuk menyelisihi apa yang sudah diperintahkan oleh Allah > dan Rasul-Nya. > > Dalam kehidupan sosial dan kemasyarakatan, banyak ruang gerak > yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya untuk mengatur > kehidupannya berdasarkan asas manfaat dan maslahat kehidupan, sepanjang > tidak bertentangan dengan ketentuan Syariat. Kita juga yakin, > kemaslahatan kehidupan sudah pasti akan selaras dan sejalan dengan > tuntunan syariat Islam. Termasuk dalam kancah wilayah politik untuk > memilih pemimpin dan mekanisme kenegaraan. > > Dalam sistem pemerintahan seperti yang kita kenal sekarang, > terdiri dari berbagai model pemerintahan, ada demokrasi, > teokrasi/negara keagamaan, diktator, kerajaan atau bisa pula ada sistem > kombinasi dari berbagai sistem. Di Negara Inggris misalnya dikenal > sistem kerajaan, namun pada saat yang sama ada sistem demokrasi dimana > selain ada raja/ratu sebagai kepala negara secara simbolis, namun pada > saat yang sama kekuasaan yang riil justru dipegang oleh perdana menteri > yang dihasilkan dalam sistem pemilu secara demokratis. Namun di Saudi > Arabia berbeda pula, mereka menggunakan sistem kerajaan mutlak. Raja > lah yang sepenuhnya berkuasa membuat merah dan putihnya negara dan > rakyat. Walaupun di sana ada dewan ulama yang memberi nasehat kepada > raja, namun aspirasi masyarakat bisa dibilang tidak terwakili. Apabila > rajanya baik, maka nasib rakyat dan bangsanya ikut kena imbas baiknya, > namun jika buruk, maka rakyat akan menanggung keburukannya. Ada pula > yang tampaknya seperti sistem demok > rasi, namun hakekatnya diktator. Statusnya seorang presiden, namun > hakekat kekuasaannya dan masa berkuasanya lebih mirip model kerajaan. > Ini banyak contohnya, terutama banyak dialami oleh negara-negara Dunia > Ketiga (Negara-negara Asia, Afrika maupun negara-negara di Amerika > Latin), termasuk di Indonesia di era Orde Lama dan Orde Baru. > > Dalam tiap sistem pemerintahan, sudah barang tentu ada > kebaikannya dan keburukannya. Termasuk di dalam sistem kerajaan pun ada > segi positifnya, minimal dari segi biaya politiknya sangat murah karena > tidak perlu ada pertarungan para kandidat calon pemimpin, karena > kekuasaannya sudah diwariskan/diturunk an secara kekeluargaan, bisa > dari ayah ke anak, atau ke saudara dsb. Murah dan efisien, lebih-lebih > jika rakyatnya bisa menerima sistem ini. Namun madharatnya juga besar. > Karena hak berkuasa seolah-olah hanya milik seseorang/keluarga raja > saja, rakyat tidak punya hak memimpin, mengoreksi, atau sekedar berbeda > pendapat, walau memiliki kualitas yang mumpuni. Dalam sistem demokrasi > pun ada manfaat dan madharatnya, positif dan negatifnya. Begitu dalam > sistem otoriter pun walaupun banyak sisi negatifnya tetap saja ada sisi- > sisi positifnya. > > Dalam sistem demokrasi, ada kekurangan yang cukup fundamental > yaitu "one man one vote", satu orang satu suara. Tidak peduli apakah > orangnya sama moralnya, ilmunya, kedudukan maupun tingkat > pendidikannya dsb. Suara seorang ustadz disamakan dengan suara pelaku > maksiat, orang kafir, munafik dsb. Suara seorang profesor sama bobotnya > dengan suara orang yang tidak tamat SD, dsb. Sehingga pernah ada yang > mengusulkan agar rakya