RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Pak Achmad suka menyanyi juga yach, Kalau yang ini judul lagunya adalah " Habis Manis Sepah Dibuang ", habis miss - miss an ( kangen pingin ketemu ) sekarang ditendang :) wassalam [EMAIL PROTECTED] wrote: Selamat sore, Mas Yos. Yang saya makesud sampeyan "MELAKUKAN PERBUATAN SETAN" itu, jika sampeyan ikut serta: (1) menceraiberaikan umat. (2) turut terprovokasi untuk menyudutkan saudara muslim yang beraliran lain. (3) memberikan cap saudara kita yang muslim bukan sebagai orang islam. Jadi, kalau sampeyan tidak merasa berbuat itu, atau tidak pernah menulis hal-hal di maksud di milis ini --saya batas di milis ini-- ya tak usah risau, to Mas. Lain lho, jika saya langsung mengatakan satu pernyataan bahwa "Sdr. Jano Ko melakukan perbuatan setan". Nyatanya, saya sebatas tausiyah... gicuuu ... lho Salam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of jano ko Sent: Tuesday, April 25, 2006 9:25 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Selamat malam Pak Achmad, Langsung ke pointnya ya pak, berkali - kali saya sudah ungkapkan kepada Pak Achmad kalau saya ini adalah "penakut", takut dengan aturannya Allah. Saya mengatakan menggantung "pendapat" Pak Achmad itu karena alasan yang saya sebutkan diatas itu , gitu lho...berhati-hati gitu pak. Wah, lagi - lagi Pak Achmad "salah" dalam menafsirkan postingan saya, .pusing aku. Coba pak dibaca lagi tulisan Pak Achmad yang ditujukan kepada saya, Surat 2 : 208 memang " t i d a k " saya tujukan kepada Jar I Lib gitu. Surat - surat Al Qur'an yang saya cantumkan yang berkaitan dengan "setan" itu saya maksudkan untuk mengingatkan Pak Achmad bahwa apa yang saya kerjakan itu ( berlomba membuat kebaikan ) di milis ini sangat berlawan dengan perbuatan "setan" tersebut, saya perlu mengingatkan Pak Achmad lha karena Pak Achmad mengatakan saya MELAKUKAN PERBUATAN SETAN, begitu lho. Coba dibaca lagi postingan saya dengan hati yang syahdu Demikian penjelasan dari saya, mengaten Pak. Kalau Pak Achmad kurang puas dengan penjelasan saya, monggo silahkan Sholat Hajat atau Sholat Istikharah. Enak ya pak diskusi dengan WM, bisa clear and jelas and menjelaskan :) wassalam [EMAIL PROTECTED] wrote: Selamat pagi, Mas Yos. Saya nggak marah, dan buat apa marah karena marah yang tidak pada tempatnya itu temannya setan. Balik bertanya. Itulah sistem puter-puter. Saya menanyakan kepada Anda, karena ungkapan Anda dalam: "Hmm, penerimaan thd pendapat Pak Achmad masih saya "gantung", kalau pendapat Pak Achmad mutlak 100 % berpedomana kepada Al Qur'an dan Hadis, maka akan saya terima." Cobalah renungkan kalimat tersebut secara eksplisit dan implisit. Secara eksplisit jelas punya makna (1) Anda menggantung pendapat saya, (2) Anda menerima pendapat saya bila saya 100% mutlak berpedoman pada Alquran dan Hadis. Itu contoh menelaah bahasa panjenengan. Sekarang secara implisit bila kalimat tersebut utuh dan tidak dipotong-potong ialah: Anda menggantung pendapat saya karena pendapat saya tidak 100% mutlak berpedoman pada Alquran dan Hadis. Kedua, silakan baca kembali secara utuh definisi dari JIL tersebut. Anda akan mendapatkan pemahaman sebagaimana yang dikomentari oleh Mas Ary dan DWS. Ketiga, tentang setan sesuai dengan yang panjenengan kutib, akan saya uraikan sedikit. Ayat 2:208 bukanlah merujuk pada JIL. Karena ayat ini diturunkan sebelum ada bentuk Murjiah, Muktazilah, Syiah, Aswaja, Khawarij, dan lain sebagainya dalam dunia Islam. Ayat ini sebenarnya berkaitan dengan Surah Al-Hujurat yang melarang perseteruan sesama para pengikut Rasul dalam rangka mempertahankan piagam Madinah yang merupakan wujud demokrasi terbesar sepanjang sejarah. Semua orang yang mengimani perjanjian/Piagam Madinah alias Deklarasi Madinah dipanggil "yaa ayyuhalladziina aamanuu" dalam ayat tersebut. Masuk dalam panggilan ayat itu ialah tokoh munafik Abdullah bin Ubay, yang pada waktu itu telah bisa mengkompori suku Aus dan Khajrat. Dengan demikian ayat itu merupakan seruan agar semua orang yang menghormati Piagam Madinah tetap memilih masuk dalam "silmi" (perdamaian). Mereka semua diminta tidak cekcok yang bisa melemahkan barisan umat. Sedangkan cekcok itulah yang merupakan langkah-langkah setan! Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of jano ko Sent: Tuesday, April 25, 2006 1:14 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Penda
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk - Dalai Lama
Islamophobia is a neologism used to refer to an irrational fear or prejudice towards Muslims and the religion of Islam --- Dalai Lama Meets With Muslims in Calif Apr 16, 8:47 AM EDT By JUSTIN M. NORTON Associated Press Writer SAN FRANCISCO (AP) -- The Dalai Lama urged religious leaders Saturday to reach out to Muslims, saying Islam is a compassionate faith that has been unfairly maligned because of a few extremists. "Nowadays to some people the Muslim tradition appears more militant," the 70-year-old exiled monk said at a weekend conference, which aimed to bring Muslims and Buddhists together. "I feel that's totally wrong. Muslims, like any other traditions - same message, same practice. That is a practice of compassion," he said. Event organizers say the Dalai Lama interrupted his schedule to fly to San Francisco and meet Islamic scholars and leaders from other faiths to discuss reducing violence and extremism. Security was tight at the invitation-only event which drew about 500 religious leaders and scholars. The conference included speakers and presenters from numerous faiths and roughly 30 countries. The Dalai Lama told the audience that many people see and hear news of suicide bombings in predominantly Muslim countries but don't hear about how Muslims often work with the poor. He said all human beings are prone to violence if they lose control of their emotions and not to judge an entire faith based on a few people. "A few mischievous people are always there," he said. The Dalai Lama, who was awarded the 1989 Nobel Peace Prize, fled Tibet in 1959 following an aborted uprising against Chinese rule in the territory and now keeps an office in exile in the Himalayan town of Dharmsala, India. The Dalai Lama also told conference attendees that religious traditions must work harder to live together in peace, citing religious violence in Northern Ireland, Pakistan and Iraq. Hamza Yusuf, founder of the Zaytuna Institute, a Hayward-based center for Islamic study, said the conference could help build relationships between Buddhists and Muslims and promote a greater understanding of Islam. He noted that Muslims and Buddhists lived together peacefully for hundreds of years in Tibet. Yusuf said the Dalai Lama's participation in the event could warm Americans to Islam, since many Americans have mixed feelings about the faith but are receptive to Buddhism. "He wanted to meet us in solidarity as a community because he felt like people were attacking Islam," Yusuf said. Seyed Ali Ghazvini of the Islamic Cultural Center of Fresno said he hoped the conference would encourage Muslims to be more visible and active in the United States. "This is a matter of necessity," said Ghazvini, who gave the Dalai Lama a set of Islamic prayer beads. "It's not an option to sit alone in our own community and our own mosques." Source: Washington Times Semoga memberi pencerahan wassalam He-Man <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Di internet konflik terbesar terjadi ketika masa pemerintahan Gus Dur . Pendukung ormas Islam tertentu di kick secara massal dari milis-milis Islam , milis-milis Islam besar di mailbomb selama berhari-hari bahkan pada saat Idul Fitri puluhan lainnya dibajak. Dan pelakunya orang yang menurut mas Janoko itu konsisten dalam mengamalkan Al Qur'an dan Al Hadis serta suka bawa-bawa jargon ukhuwah. Orang-orang kristen aja waktu itu sampai terheran-heran melihat kebrutalan kelompok ini terhadap saudaranya sendiri seagama. - Original Message - From: "SPSI K1" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 11:31 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > Pak wida sori ikut nimbrung, kayanya kalo bahas soal JIL seru and rame. > Saya punya pengalaman 3 hari yang lalu ada training mengenai kekerasan di > tempat kerja dan kebetulan panitia mengundang yang katanya seorang ustads > dan punya pondok pesantren.dari hasil diskusi banyak peserta yang wolk out > atau keluar dari forum karena mereka bilang pak ustadnya JIL, dan kebetulan > yang ikut training bukan cuma orang islam tapi ada yang non Islam dan > akhirnya mereka " Pekerja kristen " bilang sama saya . > Mba kok oranga islam itu aneh banyak mecemnya dan variatip sekali tapi kok > enggak kompak dan pasti salah satunya pengen menang sendiri? > Tapi saya bilang sama orang tersebut bahwa inikan yang mereka mau " orang > kristen " melihat pepecahan dalam Islam.mereka cuma senyum. > Kalo saya setuju sama Pak Wida walaupun mungkin pemahaman agama saya tidak > mumpuni seperti rekan WM lainya. > > > Milis Wan
RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Mbak Titin, Berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang kurang pada tempatnya tersebut, maka kalau akan menyelenggarakan "training" sebaiknya ustadznya pun diberitahu terlebih dahulu agar tidak keluar dari rel dan keyakinan yang dipegang kuat oleh kebanyakan karyawan. Saya beberapa kali diminta menjadi pembicara dalam diklat kedisiplinan di pemerintahan, menjadi "khatib" di salat jumat atau id (fitri/adha), atau imam salat subuh. Maka, yang perlu saya tanyakan adalah kebiasaan umat. Suatu hari saya diminta menjadi imam salat subuh, maka saya tanyakan "pakai qunut atau tidak". Kalau salat jumat, saya tanyakan azan sekali atau dua kali. Kalau salat id, khutbahnya sekali atau dua kali, en ing en. :) Dari situ saya bisa mengambil sikap, sehingga jamaah merasa oke... Saya mendapatkan pendidikan agama dari kalangan Muhammadiyah, bahkan yang mendidik saya adalah pentolan MD nasional waktu itu. Tentu, saya dididik untuk tidak melakukan "tahlilan" bagi yang meninggal. Bahkan mertua sendiri, kalau ada keluarganya yang meninggal, juga tidak melakukan tahlilan di rumahnya. Namun, karena saya merasa bukan sebagai mubalig MD, maka saya ya datang di acara-acara tahlilan --bila diundang-- sambil membangun ukhuwah/persaudaraan muslim. Dan, bahkan acara tahlilan di rumah keluarga alm. Bpk. Sudharmono (mantan wapres), saya malah yang ditunjuk menjadi pengisi siraman rohani pada hari ke-3 dan 6. Dus, bangun persaudaraan muslim, dan jauhi syak wasangka. Salam perdamaian, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SPSI K1 Sent: Wednesday, April 26, 2006 8:10 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Pak Chodjim Ya begitulah orang kita sudah terbiasa makan teri terus makan jengkol ya enggak nerima, padahal semua harus diambil ilmunya masalah praktek urusan kita sama gusti Allah. kebetulan trainingnya masalah kekerasan ditempat kerja terhadap perempuan, kebetulan pak ustadnya dalam ceramahnya menurut teman-teman saya keluar dari kontek dan memelintirkan ayat- ayat Al Qur,an. Contoh.Memakai Jilbab itu adalah tradisi orang-orang arab jaman dulu dan bukan besipat wajib. Ayat-ayat Al Quran bisa ditarformasikan sesuai pekembangan jaman jadi tidak mengikat.dan banyak lagi yang lainnya. Sekali lgi saya mohon maaf buat Pak chodjim,mas wida,kang Ari dan yang lainnya,saya ikutan milis ini ternyata tambah lama tambah seru, penuh warna dan kadang keblinger. kalo saya pribadi tau JIL aja dri WM ini la wong tiap hari kerjanya nempel sepatu maklum saya ini buruh abadi pengennya jadi pengusaha kaya kang Sabri tapi takut trauma dan jadinya juragan jengkol. maaf loh kang saya becanda. Titin Tea - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 3:29 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > Mbak, sampai segitukah yang terlibat training. Sudah dikonfirmasikah bahwa sang ustaz itu dari JIL. Dan, apa sebenarnya yang ditrainingkan itu? Rupanya pekerja di perusahaan Mbak tidak serius mengikuti training, sehingga ada aja yang dipakai sebagai alasan, hehehe. > > Daripada "benci", "sentimen", atau "tidak demen" kepada kelompok lain, lebih baik berzikir kepada Allah agar diberi petunjuk dan kemudahan dalam menempuh hidup ini. Berzikir kepada Dia agar kalau mati nanti diberi kemudahan dan tahu jalannya dalam menuju TUHAN. > > Yuk diskusi yang lain saja > > Wassalam, > chodjim > > > > -Original Message- > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SPSI K1 > Sent: Tuesday, April 25, 2006 11:32 AM > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar > Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al > Qur'an - Mahluk > > > Pak wida sori ikut nimbrung, kayanya kalo bahas soal JIL seru and rame. > Saya punya pengalaman 3 hari yang lalu ada training mengenai kekerasan di > tempat kerja dan kebetulan panitia mengundang yang katanya seorang ustads > dan punya pondok pesantren.dari hasil diskusi banyak peserta yang wolk out > atau keluar dari forum karena mereka bilang pak ustadnya JIL, dan kebetulan > yang ikut training bukan cuma orang islam tapi ada yang non Islam dan > akhirnya mereka " Pekerja kristen " bilang sama saya . > Mba kok oranga islam itu aneh banyak mecemnya dan variatip sekali tapi kok > enggak kompak dan pasti salah satunya pengen menang
RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Selamat sore, Mas Yos. Yang saya makesud sampeyan "MELAKUKAN PERBUATAN SETAN" itu, jika sampeyan ikut serta: (1) menceraiberaikan umat. (2) turut terprovokasi untuk menyudutkan saudara muslim yang beraliran lain. (3) memberikan cap saudara kita yang muslim bukan sebagai orang islam. Jadi, kalau sampeyan tidak merasa berbuat itu, atau tidak pernah menulis hal-hal di maksud di milis ini --saya batas di milis ini-- ya tak usah risau, to Mas. Lain lho, jika saya langsung mengatakan satu pernyataan bahwa "Sdr. Jano Ko melakukan perbuatan setan". Nyatanya, saya sebatas tausiyah... gicuuu ... lho Salam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of jano ko Sent: Tuesday, April 25, 2006 9:25 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Selamat malam Pak Achmad, Langsung ke pointnya ya pak, berkali - kali saya sudah ungkapkan kepada Pak Achmad kalau saya ini adalah "penakut", takut dengan aturannya Allah. Saya mengatakan menggantung "pendapat" Pak Achmad itu karena alasan yang saya sebutkan diatas itu , gitu lho...berhati-hati gitu pak. Wah, lagi - lagi Pak Achmad "salah" dalam menafsirkan postingan saya, .pusing aku. Coba pak dibaca lagi tulisan Pak Achmad yang ditujukan kepada saya, Surat 2 : 208 memang " t i d a k " saya tujukan kepada Jar I Lib gitu. Surat - surat Al Qur'an yang saya cantumkan yang berkaitan dengan "setan" itu saya maksudkan untuk mengingatkan Pak Achmad bahwa apa yang saya kerjakan itu ( berlomba membuat kebaikan ) di milis ini sangat berlawan dengan perbuatan "setan" tersebut, saya perlu mengingatkan Pak Achmad lha karena Pak Achmad mengatakan saya MELAKUKAN PERBUATAN SETAN, begitu lho. Coba dibaca lagi postingan saya dengan hati yang syahdu Demikian penjelasan dari saya, mengaten Pak. Kalau Pak Achmad kurang puas dengan penjelasan saya, monggo silahkan Sholat Hajat atau Sholat Istikharah. Enak ya pak diskusi dengan WM, bisa clear and jelas and menjelaskan :) wassalam [EMAIL PROTECTED] wrote: Selamat pagi, Mas Yos. Saya nggak marah, dan buat apa marah karena marah yang tidak pada tempatnya itu temannya setan. Balik bertanya. Itulah sistem puter-puter. Saya menanyakan kepada Anda, karena ungkapan Anda dalam: "Hmm, penerimaan thd pendapat Pak Achmad masih saya "gantung", kalau pendapat Pak Achmad mutlak 100 % berpedomana kepada Al Qur'an dan Hadis, maka akan saya terima." Cobalah renungkan kalimat tersebut secara eksplisit dan implisit. Secara eksplisit jelas punya makna (1) Anda menggantung pendapat saya, (2) Anda menerima pendapat saya bila saya 100% mutlak berpedoman pada Alquran dan Hadis. Itu contoh menelaah bahasa panjenengan. Sekarang secara implisit bila kalimat tersebut utuh dan tidak dipotong-potong ialah: Anda menggantung pendapat saya karena pendapat saya tidak 100% mutlak berpedoman pada Alquran dan Hadis. Kedua, silakan baca kembali secara utuh definisi dari JIL tersebut. Anda akan mendapatkan pemahaman sebagaimana yang dikomentari oleh Mas Ary dan DWS. Ketiga, tentang setan sesuai dengan yang panjenengan kutib, akan saya uraikan sedikit. Ayat 2:208 bukanlah merujuk pada JIL. Karena ayat ini diturunkan sebelum ada bentuk Murjiah, Muktazilah, Syiah, Aswaja, Khawarij, dan lain sebagainya dalam dunia Islam. Ayat ini sebenarnya berkaitan dengan Surah Al-Hujurat yang melarang perseteruan sesama para pengikut Rasul dalam rangka mempertahankan piagam Madinah yang merupakan wujud demokrasi terbesar sepanjang sejarah. Semua orang yang mengimani perjanjian/Piagam Madinah alias Deklarasi Madinah dipanggil "yaa ayyuhalladziina aamanuu" dalam ayat tersebut. Masuk dalam panggilan ayat itu ialah tokoh munafik Abdullah bin Ubay, yang pada waktu itu telah bisa mengkompori suku Aus dan Khajrat. Dengan demikian ayat itu merupakan seruan agar semua orang yang menghormati Piagam Madinah tetap memilih masuk dalam "silmi" (perdamaian). Mereka semua diminta tidak cekcok yang bisa melemahkan barisan umat. Sedangkan cekcok itulah yang merupakan langkah-langkah setan! Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of jano ko Sent: Tuesday, April 25, 2006 1:14 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Selamat malam Pak Achmad, Jangan marah ya pak, Jano ko balik bertanya, pendapat Jano ko yang mana yang mengat
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk - Biru
:) Agak "nikung" dikit, hanya mau minta informasi, apakah antara "Awan Biru" dan "Kilat Biru" itu masih saudara atau tidak ya ? Saya suka juga dengan warna biru. Mas atau Mbak Awan Biru suka melukis engga ?, pameran bareng yok ? Kita bisa menuangkan imaginasi kita dengan warna - warna biru yang indah dalam suatu pameran bersama. :) wassalam. Awan Biru <[EMAIL PROTECTED]> wrote: He... he... "Fitnah" nih yeeeh.. ( pemrotest menghendaki gontok-gontokan.. ) Biasanya lhoyang suka bilang orang lain Fitnah, tapi dianya sendiri paling suka fitnah ( Contohnya dibawah pakai merah ) Pak Ja No ini memang sudah nggak ada "harapan" untuk bisa diskusi yang layak, saya sungguh salut sama bapak bapak yang masih sanggup meladeni Pak Ja No ini. Sorry sekian dulu., mau jadi penonton aja ( walau nggak dapat pahala. ) Selamat Malam AB jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ada yang protes , katanya saya harus menanggapi postingan Mas Ary, sebenarnya saya sudah menanggapi postingan Mas Ary, tapi mungkin yang dikehendaki si "pemrotes" tersebut adl timbul saling "gontok-gontokan " antara saya dengan Mas Ary...hihihihihihi, soalnya tanggapan saya yang menganjurkan Mas Ary untuk "lebih tekun" membaca Al Qur'an oleh YTH. Pemrotes hanya dianggap angin lalu. Curhat sedikit sama Mas Ary, ogut "belum" menanggapi pendapat Mas Ary sesuai dengan selera "penonton" karena dari Mas Ary sudah keluar kata-kata "fitnah" gitu, - How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Muslimah Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Muslimah Women in islam YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Pak Chodjim Ya begitulah orang kita sudah terbiasa makan teri terus makan jengkol ya enggak nerima, padahal semua harus diambil ilmunya masalah praktek urusan kita sama gusti Allah. kebetulan trainingnya masalah kekerasan ditempat kerja terhadap perempuan, kebetulan pak ustadnya dalam ceramahnya menurut teman-teman saya keluar dari kontek dan memelintirkan ayat- ayat Al Qur,an. Contoh.Memakai Jilbab itu adalah tradisi orang-orang arab jaman dulu dan bukan besipat wajib. Ayat-ayat Al Quran bisa ditarformasikan sesuai pekembangan jaman jadi tidak mengikat.dan banyak lagi yang lainnya. Sekali lgi saya mohon maaf buat Pak chodjim,mas wida,kang Ari dan yang lainnya,saya ikutan milis ini ternyata tambah lama tambah seru, penuh warna dan kadang keblinger. kalo saya pribadi tau JIL aja dri WM ini la wong tiap hari kerjanya nempel sepatu maklum saya ini buruh abadi pengennya jadi pengusaha kaya kang Sabri tapi takut trauma dan jadinya juragan jengkol. maaf loh kang saya becanda. Titin Tea - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 3:29 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > Mbak, sampai segitukah yang terlibat training. Sudah dikonfirmasikah bahwa sang ustaz itu dari JIL. Dan, apa sebenarnya yang ditrainingkan itu? Rupanya pekerja di perusahaan Mbak tidak serius mengikuti training, sehingga ada aja yang dipakai sebagai alasan, hehehe. > > Daripada "benci", "sentimen", atau "tidak demen" kepada kelompok lain, lebih baik berzikir kepada Allah agar diberi petunjuk dan kemudahan dalam menempuh hidup ini. Berzikir kepada Dia agar kalau mati nanti diberi kemudahan dan tahu jalannya dalam menuju TUHAN. > > Yuk diskusi yang lain saja > > Wassalam, > chodjim > > > > -Original Message- > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SPSI K1 > Sent: Tuesday, April 25, 2006 11:32 AM > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar > Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al > Qur'an - Mahluk > > > Pak wida sori ikut nimbrung, kayanya kalo bahas soal JIL seru and rame. > Saya punya pengalaman 3 hari yang lalu ada training mengenai kekerasan di > tempat kerja dan kebetulan panitia mengundang yang katanya seorang ustads > dan punya pondok pesantren.dari hasil diskusi banyak peserta yang wolk out > atau keluar dari forum karena mereka bilang pak ustadnya JIL, dan kebetulan > yang ikut training bukan cuma orang islam tapi ada yang non Islam dan > akhirnya mereka " Pekerja kristen " bilang sama saya . > Mba kok oranga islam itu aneh banyak mecemnya dan variatip sekali tapi kok > enggak kompak dan pasti salah satunya pengen menang sendiri? > Tapi saya bilang sama orang tersebut bahwa inikan yang mereka mau " orang > kristen " melihat pepecahan dalam Islam.mereka cuma senyum. > Kalo saya setuju sama Pak Wida walaupun mungkin pemahaman agama saya tidak > mumpuni seperti rekan WM lainya. > > > > > - Original Message - > From: <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, April 25, 2006 11:05 AM > Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar > Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al > Qur'an - Mahluk > > > > Baik pak Chodjim, saya hanya berharap bahwa JIL ini jika tujuannya baik > > bukanlah hendak menjadi mazhab tertentu atau bahkan sempalan tertentu dari > > Islam. Atau yang paling jauh, janganlah JIL menjadi Protestan nya Islam. > > Tetapi hendaklah niatnya JIL itu hendak memberikan pemahaman yang lebih > > baik untuk Islam, perbaikan untuk Islam. Sehingga pada akhirnya yang > > terkenal itu adalah Islam nya, bukan JIL nya. Jangan sampai kita menjadi > > meresmikan sebuah nama di samping Islam. Semuanya adalah untuk Islam. > > Kalau misalnya -siapapun- yang mengusung sebuah nama untuk perbaikan > > Islam, jika akhirnya dia menjadi dominan, hapuskanlah namanya itu, > > kembalilah menjadi Islam saja. Apapun nama yang dibentuk, saya harap bukan > > untuk membentuk kelompok baru, tetapi nama itu dibuat dalam rangka > > memperjuangkan perbaikan untuk Islam. > > > > Salam, > > > > > > > > <[EMAIL PROTECTED]> > > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > 04/25/2006 10:48 AM > > Please respond to > > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > > > > To > > > > cc > > > > Subject > > RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - > &
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Di internet konflik terbesar terjadi ketika masa pemerintahan Gus Dur . Pendukung ormas Islam tertentu di kick secara massal dari milis-milis Islam , milis-milis Islam besar di mailbomb selama berhari-hari bahkan pada saat Idul Fitri puluhan lainnya dibajak. Dan pelakunya orang yang menurut mas Janoko itu konsisten dalam mengamalkan Al Qur'an dan Al Hadis serta suka bawa-bawa jargon ukhuwah. Orang-orang kristen aja waktu itu sampai terheran-heran melihat kebrutalan kelompok ini terhadap saudaranya sendiri seagama. - Original Message - From: "SPSI K1" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 11:31 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > Pak wida sori ikut nimbrung, kayanya kalo bahas soal JIL seru and rame. > Saya punya pengalaman 3 hari yang lalu ada training mengenai kekerasan di > tempat kerja dan kebetulan panitia mengundang yang katanya seorang ustads > dan punya pondok pesantren.dari hasil diskusi banyak peserta yang wolk out > atau keluar dari forum karena mereka bilang pak ustadnya JIL, dan kebetulan > yang ikut training bukan cuma orang islam tapi ada yang non Islam dan > akhirnya mereka " Pekerja kristen " bilang sama saya . > Mba kok oranga islam itu aneh banyak mecemnya dan variatip sekali tapi kok > enggak kompak dan pasti salah satunya pengen menang sendiri? > Tapi saya bilang sama orang tersebut bahwa inikan yang mereka mau " orang > kristen " melihat pepecahan dalam Islam.mereka cuma senyum. > Kalo saya setuju sama Pak Wida walaupun mungkin pemahaman agama saya tidak > mumpuni seperti rekan WM lainya. > > > Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Ini kan gampang di jawab oleh anda sendiri.Bagaimana pandangan dan sikap kalangan yang kata anda mengamalkan Al Qur'an dan Hadis itu terhadap pengrusakan rumah ibadah ummat agama lain..? Bagaimana pandangan mereka secara umum terhadap ummat agama lain maupun muslim sendiri yang berbeda pandangan dengan mereka..? Kalangan ini sering menghujat kaum zionis misalnya , memang mereka memang pantas dihujat karena kekejiannya.Tapi bila kalangan ini berkuasa apa ada jaminan kalau mereka tidak akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan zionis terhadap rakyat palestina..? Lha belum berkuasa saja sudah menyerang dan merusak rumah-rumah penganut mazhab lain, menembaki muslim bermazhab lain yang sedang sholat berjama'ah dll.Apalagi pada non muslim.Melihat perilaku orang orang yang menurut anda mengamalkan Al Qur'an dan Al Hadis ini bisa dilihat kecenderungan mereka sama dengan kaum zionis yang mengatasnamakan taurat dan talmud , juga KKK yang selalu membawa bawa bibel dan mengutip ayat-ayatnya sebelum membakar orang kulit hitam hidup-hidup. Penindasan itu menyangkut pula ideologi , kelompok yang berideologi ekstrim akan cenderung gemar menindas walaupun mereka menganggap diri kelompok tertindas. - Original Message - From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 8:57 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > > Gampang saja koq pertanyaan dari saya, > Dengan pedoman apa insan lib menilai suatu struktur sosial-politik itu menindas atau dengan pedoman apa insan lib itu menilai / menjudge saudara-saudaranya diluar "I" Lib itu melakukan tindakan penindasan ? > > Dalam menilai muslim / muslimah diluar "I" Lib itu menggunakan pedoman Al Qur'an dan Hadis atau menggunakan pedoman "kebebasan pribadi" / tidak berpedoman kepada Al Qur'an dan Hadis ? > > :) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
He... he... "Fitnah" nih yeeeh.. ( pemrotest menghendaki gontok-gontokan.. ) Biasanya lhoyang suka bilang orang lain Fitnah, tapi dianya sendiri paling suka fitnah ( Contohnya dibawah pakai merah ) Pak Ja No ini memang sudah nggak ada "harapan" untuk bisa diskusi yang layak, saya sungguh salut sama bapak bapak yang masih sanggup meladeni Pak Ja No ini. Sorry sekian dulu., mau jadi penonton aja ( walau nggak dapat pahala. ) Selamat Malam AB jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ada yang protes , katanya saya harus menanggapi postingan Mas Ary, sebenarnya saya sudah menanggapi postingan Mas Ary, tapi mungkin yang dikehendaki si "pemrotes" tersebut adl timbul saling "gontok-gontokan " antara saya dengan Mas Ary...hihihihihihi, soalnya tanggapan saya yang menganjurkan Mas Ary untuk "lebih tekun" membaca Al Qur'an oleh YTH. Pemrotes hanya dianggap angin lalu. Curhat sedikit sama Mas Ary, ogut "belum" menanggapi pendapat Mas Ary sesuai dengan selera "penonton" karena dari Mas Ary sudah keluar kata-kata "fitnah" gitu, - How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
- Original Message - From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 4:38 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > Mas Ary, saya mampir ngombe sebentar, > > Ada yang protes , katanya saya harus menanggapi postingan Mas Ary, sebenarnya saya sudah menanggapi postingan Mas Ary, tapi mungkin yang dikehendaki si "pemrotes" tersebut adl timbul saling "gontok-gontokan " antara saya dengan Mas Ary...hihihihihihi, soalnya tanggapan saya yang menganjurkan Mas Ary untuk "lebih tekun" membaca Al Qur'an oleh YTH. Pemrotes hanya dianggap angin lalu. > > Curhat sedikit sama Mas Ary, ogut "belum" menanggapi pendapat Mas Ary sesuai dengan selera "penonton" karena dari Mas Ary sudah keluar kata-kata "fitnah" gitu, kita itu kan saudara tho Mas Ary, makanya saya ngalah aja dech, wah saya ini koq jadi cari muka ya ?, saya engga mau diskusi kalau sudah mau keluar dari koridor untuk mencari kebenaran. > Singkat saja ya Bang Yos, Kalo memang nggak perlu ditanggapi ya nggak usah dong ... no hard feeling kok... ;-) Soal kata-kata "fitnah" itu saya tarik deh, sori...mohon dimaafkan Namun bukankah mas Janoko memang mengada-adakan, atau menambah-nambah di luar apa yang jelas-jelas ada dan tertulis. Lha wong nggak ada itu kata-kata "kebebasan pribadi dari kepatuhan kepada Allah" kok ditambahi sendiri, lalu menisbahkannya pada orang lain (JIL). Kalo mengaku pada diri sendiri sih nggak pa-pa, ini kan menisbahkannya pada orang lain. Namanya apa itu ya? Kalo saya salah, mohon diberitahu dimana salahnya... Namanya saudara ya harus saling mengingatkan. Salam Ary Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Bang Yos, coba periksa kamus sakti Anda: apa bedanya "tanggapan" dengan "pertanyaan"? Itu saja. untuk Mbak Rita yang bosan dengan thread berkepanjangan ini, maaf saya masih ikutan thread ini, mudah-mudahan untuk terakhir kalinya. salam, DWS On 4/25/06, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Weh, dimas Dwi, ada yang protes saya, > > Katanya saya harus menanggapi pendapat Dimas Dwi, oke dung... > > Aku itu kerjaannya banyak gitu, engga hanya milisan dan digaji .hihihihihih, tapi supaya insan yang protes saya itu "puas" maka saya akan menanggapi pendapat dimas Dwi ( nggak diprotes aja, sbg bentuk sopan santun berdiskusi malam ini juga mau saya tanggapi gitu "dim" ) > > Gampang saja koq pertanyaan dari saya, > Dengan pedoman apa insan lib menilai suatu struktur sosial-politik itu menindas atau dengan pedoman apa insan lib itu menilai / menjudge saudara-saudaranya diluar "I" Lib itu melakukan tindakan penindasan ? > > Dalam menilai muslim / muslimah diluar "I" Lib itu menggunakan pedoman Al Qur'an dan Hadis atau menggunakan pedoman "kebebasan pribadi" / tidak berpedoman kepada Al Qur'an dan Hadis ? > > :) > > wassalam > > > > > "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > dengan "hati yang tidak bersih" > saya membaca: > "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas" > sama dengan > "kebebasan pribadi dari kepatuhan thd Allah" > ===> > "struktur sosial-politik yang menindas"="kepatuhan thd Allah" > > ampuunnn. > > salam, > DWS > Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Mas Ary, saya mampir ngombe sebentar, Ada yang protes , katanya saya harus menanggapi postingan Mas Ary, sebenarnya saya sudah menanggapi postingan Mas Ary, tapi mungkin yang dikehendaki si "pemrotes" tersebut adl timbul saling "gontok-gontokan " antara saya dengan Mas Ary...hihihihihihi, soalnya tanggapan saya yang menganjurkan Mas Ary untuk "lebih tekun" membaca Al Qur'an oleh YTH. Pemrotes hanya dianggap angin lalu. Curhat sedikit sama Mas Ary, ogut "belum" menanggapi pendapat Mas Ary sesuai dengan selera "penonton" karena dari Mas Ary sudah keluar kata-kata "fitnah" gitu, kita itu kan saudara tho Mas Ary, makanya saya ngalah aja dech, wah saya ini koq jadi cari muka ya ?, saya engga mau diskusi kalau sudah mau keluar dari koridor untuk mencari kebenaran. Ngono Mas Ary. Jangan tersungging ya Mas Ary. wassalam Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: - Original Message - From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, April 24, 2006 8:14 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Selamat malam Pak Achmad, Jangan marah ya pak, Jano ko balik bertanya, pendapat Jano ko yang mana yang mengatakan pendapat Pak Achmad tidak berdasarkan Al Qur'an dan Hadis ? Lho, siapa yang menafsirkan menurut diri saya sendiri ? Monggo kita "babar" tafsiran I Liberal menurut insan-insan Liberal tersebut, jangan-jangan Pak Achmad ini belum pernah dengar atau membaca definisi "I" Liberal menurut insan-insan itu ?! Dibawah ini saya suguhkan pendapat insan lib terhadap gerakannya, monggo pak dibaca pelan-pelan dan diresapi. Mengapa disebut Islam Liberal? Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". Mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak. --- Tuh pak hiya tho.."Kebebasan pribadi" yang jadi acuannya. Kebebasan pribadi itu kan nafsu tho pak ?, apa tidak benturan dengan kepatuhan kepada Allah yang merupakan arti dari "Islam" ? - Ary: Tak ikut nimbrung mas Janoko. Sekarang, saya sarankan mas Janoko supaya agak sabar dan tenang. Lalu dibaca lagi definisi mereka itu dengan hati yang bersih dan prasangka yang baik serta jangan dibaca sepotong-sepotong. Contohnya cara membaca: "Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas." "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas" Jadi bukan cuman "kebebasan pribadi " thok... lalu mas Janoko gathuk-gathuk kan menjadi "kebebasan pribadi dari kepatuhan thd Allah". Lha inikan namanya fitnah... Kalo mau prasangka baik kan sebetulnya kita bisa membaca kalimat di atas sebagai hal yang sangat islami. Karena Islam jelas membebaskan dari hal-hal yang menindas... Kalo mas Janoko nggak setuju hal ini, berarti nggak islami mas... Salam Ary Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-musl
RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Selamat malam Pak Achmad, Langsung ke pointnya ya pak, berkali - kali saya sudah ungkapkan kepada Pak Achmad kalau saya ini adalah "penakut", takut dengan aturannya Allah. Saya mengatakan menggantung "pendapat" Pak Achmad itu karena alasan yang saya sebutkan diatas itu , gitu lho...berhati-hati gitu pak. Wah, lagi - lagi Pak Achmad "salah" dalam menafsirkan postingan saya, .pusing aku. Coba pak dibaca lagi tulisan Pak Achmad yang ditujukan kepada saya, Surat 2 : 208 memang " t i d a k " saya tujukan kepada Jar I Lib gitu. Surat - surat Al Qur'an yang saya cantumkan yang berkaitan dengan "setan" itu saya maksudkan untuk mengingatkan Pak Achmad bahwa apa yang saya kerjakan itu ( berlomba membuat kebaikan ) di milis ini sangat berlawan dengan perbuatan "setan" tersebut, saya perlu mengingatkan Pak Achmad lha karena Pak Achmad mengatakan saya MELAKUKAN PERBUATAN SETAN, begitu lho. Coba dibaca lagi postingan saya dengan hati yang syahdu Demikian penjelasan dari saya, mengaten Pak. Kalau Pak Achmad kurang puas dengan penjelasan saya, monggo silahkan Sholat Hajat atau Sholat Istikharah. Enak ya pak diskusi dengan WM, bisa clear and jelas and menjelaskan :) wassalam [EMAIL PROTECTED] wrote: Selamat pagi, Mas Yos. Saya nggak marah, dan buat apa marah karena marah yang tidak pada tempatnya itu temannya setan. Balik bertanya. Itulah sistem puter-puter. Saya menanyakan kepada Anda, karena ungkapan Anda dalam: "Hmm, penerimaan thd pendapat Pak Achmad masih saya "gantung", kalau pendapat Pak Achmad mutlak 100 % berpedomana kepada Al Qur'an dan Hadis, maka akan saya terima." Cobalah renungkan kalimat tersebut secara eksplisit dan implisit. Secara eksplisit jelas punya makna (1) Anda menggantung pendapat saya, (2) Anda menerima pendapat saya bila saya 100% mutlak berpedoman pada Alquran dan Hadis. Itu contoh menelaah bahasa panjenengan. Sekarang secara implisit bila kalimat tersebut utuh dan tidak dipotong-potong ialah: Anda menggantung pendapat saya karena pendapat saya tidak 100% mutlak berpedoman pada Alquran dan Hadis. Kedua, silakan baca kembali secara utuh definisi dari JIL tersebut. Anda akan mendapatkan pemahaman sebagaimana yang dikomentari oleh Mas Ary dan DWS. Ketiga, tentang setan sesuai dengan yang panjenengan kutib, akan saya uraikan sedikit. Ayat 2:208 bukanlah merujuk pada JIL. Karena ayat ini diturunkan sebelum ada bentuk Murjiah, Muktazilah, Syiah, Aswaja, Khawarij, dan lain sebagainya dalam dunia Islam. Ayat ini sebenarnya berkaitan dengan Surah Al-Hujurat yang melarang perseteruan sesama para pengikut Rasul dalam rangka mempertahankan piagam Madinah yang merupakan wujud demokrasi terbesar sepanjang sejarah. Semua orang yang mengimani perjanjian/Piagam Madinah alias Deklarasi Madinah dipanggil "yaa ayyuhalladziina aamanuu" dalam ayat tersebut. Masuk dalam panggilan ayat itu ialah tokoh munafik Abdullah bin Ubay, yang pada waktu itu telah bisa mengkompori suku Aus dan Khajrat. Dengan demikian ayat itu merupakan seruan agar semua orang yang menghormati Piagam Madinah tetap memilih masuk dalam "silmi" (perdamaian). Mereka semua diminta tidak cekcok yang bisa melemahkan barisan umat. Sedangkan cekcok itulah yang merupakan langkah-langkah setan! Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of jano ko Sent: Tuesday, April 25, 2006 1:14 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Selamat malam Pak Achmad, Jangan marah ya pak, Jano ko balik bertanya, pendapat Jano ko yang mana yang mengatakan pendapat Pak Achmad tidak berdasarkan Al Qur'an dan Hadis ? Lho, siapa yang menafsirkan menurut diri saya sendiri ? Monggo kita "babar" tafsiran I Liberal menurut insan-insan Liberal tersebut, jangan-jangan Pak Achmad ini belum pernah dengar atau membaca definisi "I" Liberal menurut insan-insan itu ?! Dibawah ini saya suguhkan pendapat insan lib terhadap gerakannya, monggo pak dibaca pelan-pelan dan diresapi. Mengapa disebut Islam Liberal? Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". Mengembangkan penafsiran Islam yang liberal
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Weh, dimas Dwi, ada yang protes saya, Katanya saya harus menanggapi pendapat Dimas Dwi, oke dung... Aku itu kerjaannya banyak gitu, engga hanya milisan dan digaji .hihihihihih, tapi supaya insan yang protes saya itu "puas" maka saya akan menanggapi pendapat dimas Dwi ( nggak diprotes aja, sbg bentuk sopan santun berdiskusi malam ini juga mau saya tanggapi gitu "dim" ) Gampang saja koq pertanyaan dari saya, Dengan pedoman apa insan lib menilai suatu struktur sosial-politik itu menindas atau dengan pedoman apa insan lib itu menilai / menjudge saudara-saudaranya diluar "I" Lib itu melakukan tindakan penindasan ? Dalam menilai muslim / muslimah diluar "I" Lib itu menggunakan pedoman Al Qur'an dan Hadis atau menggunakan pedoman "kebebasan pribadi" / tidak berpedoman kepada Al Qur'an dan Hadis ? :) wassalam "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: dengan "hati yang tidak bersih" saya membaca: "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas" sama dengan "kebebasan pribadi dari kepatuhan thd Allah" ===> "struktur sosial-politik yang menindas"="kepatuhan thd Allah" ampuunnn. salam, DWS On 4/24/06, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ----- Original Message ----- > From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Monday, April 24, 2006 8:14 PM > Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar > Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al > Qur'an - Mahluk > > > Selamat malam Pak Achmad, > > Jangan marah ya pak, > > Jano ko balik bertanya, pendapat Jano ko yang mana yang mengatakan > pendapat Pak Achmad tidak berdasarkan Al Qur'an dan Hadis ? > > Lho, siapa yang menafsirkan menurut diri saya sendiri ? > Monggo kita "babar" tafsiran I Liberal menurut insan-insan Liberal > tersebut, jangan-jangan Pak Achmad ini belum pernah dengar atau membaca > definisi "I" Liberal menurut insan-insan itu ?! > > > Dibawah ini saya suguhkan pendapat insan lib terhadap gerakannya, monggo > pak dibaca pelan-pelan dan diresapi. > > Mengapa disebut Islam Liberal? > > Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu > Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur > sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan > pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada > kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan > penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata > sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". > > > Mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip > yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak. > > --- > > Tuh pak hiya tho.."Kebebasan pribadi" yang jadi acuannya. > Kebebasan pribadi itu kan nafsu tho pak ?, apa tidak benturan dengan > kepatuhan kepada Allah yang merupakan arti dari "Islam" ? > > - > > Ary: > > Tak ikut nimbrung mas Janoko. > Sekarang, saya sarankan mas Janoko supaya agak sabar dan tenang. > Lalu dibaca lagi definisi mereka itu dengan hati yang bersih dan prasangka > yang baik serta jangan dibaca sepotong-sepotong. > > Contohnya cara membaca: > "Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu > Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur > sosial-politik yang menindas." > > "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang > menindas" > > Jadi bukan cuman "kebebasan pribadi " thok... > lalu mas Janoko gathuk-gathuk kan menjadi "kebebasan pribadi dari kepatuhan > thd Allah". > Lha inikan namanya fitnah... > > Kalo mau prasangka baik kan sebetulnya kita bisa membaca kalimat di atas > sebagai hal yang sangat islami. > Karena Islam jelas membebaskan dari hal-hal yang menindas... > Kalo mas Janoko nggak setuju hal ini, berarti nggak islami mas... > > Salam > Ary Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Sorry nyeruduk .. Saya sangat menikmati diskusi diskusi di WM, tapi jawaban begini... benar benar nggak cocok dengan semangat diskusi disini ( dibaca menyebalkan ). Apalagi semangat cari 'pahala', yang ada malah image orang orang yang terlalu muluk mulu bicara soal Islam ( baca kutip ayat sana sini ) , malah jauh dari semangat yang Islami. Orang orang begini, malah yang bikin image Islam jadi negatif ( Maaf lho..., tapi saya nggak cari pahala dengan nulis ini. ) Mbok ya dibahas, apa yang Mas Ary atau pak DWS atau Pak Ahmad tulis, dari pada cuman bilang Silahkan membaca Al Qur'an lebih tekun. Kesannya mau lari dari masalah, bertahan lah dengan pendapat anda kalau anda punya logika, atau mengakui salah, kalau ada yang terlewat. .. Didunia Maya, mungkin memang gampang loncat loncat, mungkin pak Ahmad sampai berusaha untuk ketemu Pak Ja Noko di Jogja, supaya nggak bisa loncat lagi dan bisa nyambung... Tapi kelihatannya nggak ditanggapi, takut nggak bisa bawa Golok Jaka Sembung Selamat Sore Salam AB jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Selamat pagi Mas Ary, Silahkan membaca Al Qur'an yang lebih tekun lagi ya:) wassalam Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Contohnya cara membaca: "Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas." "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas" Jadi bukan cuman "kebebasan pribadi " thok... lalu mas Janoko gathuk-gathuk kan menjadi "kebebasan pribadi dari kepatuhan thd Allah". Lha inikan namanya fitnah... Kalo mau prasangka baik kan sebetulnya kita bisa membaca kalimat di atas sebagai hal yang sangat islami. Karena Islam jelas membebaskan dari hal-hal yang menindas... Kalo mas Janoko nggak setuju hal ini, berarti nggak islami mas... Salam Ary - How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Hallo Mbak, Wah, kalau baca ceritanya Mbak saya bisa bayangkan sedemikian dalam rupanya telah terjadi demonisasi terhadap JIL di berbagai kalangan. 1. Terserah mau mendukung atau anti JIL tapi buat saya yg orang luar JIL/"JIL" sudah berjasa memperkenalkan saya pada Islam. Mereka bisa merumuskan Islam dalam gaya dan bahasa yang saya mengerti (seperti beberapa kawan di sini juga :) 2. Saya tidak bisa menangkap, dalam nuansa seperti apa Mbak mengomentari rekan Kristen itu, kalau itu becanda ya sokur lah, tapi kalau itu serius, wah,,, saya agak menyayangkan. 2.1. Saya ini Kristen dan saya tidak senang melihat perpecahan dalam Islam atau agama lain, jadi kesimpulan Mbak gugur tuh :) Bukannya lebih enak hidup di dunia yang damai, apapun agamanya? 2.2. Saya pribadi tidak akan berkomentar seperti teman Kristen Mbak, karena saya sadar di Kristen juga tidak kurang masalah perpecahan dan gesekan di dalam. Seandainya Mbak berkomentar spt itu pada saya, mungkin saya juga bakal senyum atau diam saja, daripada bikin suasana tambah runyam. 2.3. Saya setuju dengan Mbak Mia, tidak perlu proyeksi ke mana2. Kristen dan Islam sama2 punya masa lalu yang baik dan buruk, juga sama2 punya persoalan masa kini yang runyam. Bara api selalu ada dalam hubungan antara umat Kristen dan Islam. Yang lebih suka mengipasi dan menimbulkan api sudah banyak "peminat"nya. Yang kurang banyak itu mereka yang mencoba mematikannya (euh, serasa jadi Aa Gym :) Buat Pak Wida, Betul, kadang saya berpikir Pak Ulil itu seperti sedang melakoni Luther di tahun 1500-an. Tapi kalau Pak Wida mau melihatnya dari sisi lain, tanpa Luther Gereja Katolik Roma (mungkin) juga tidak akan mereformasi diri. Maka saya pikir tokoh seperti Pak Ulil diperlukan sebagai penyeimbang? Kalau saya boleh bersaran ke Pak Wida, tentu baik kita belajar dari pegalaman orang lain supaya tidak terantuk di batu yang sama :) namun baiknya mencoba tahu lebih banyak lagi konteksnya dll. Kan kita bisa rasakan mana tulisan orang yang mengerti persoalan, mana yang tidak, toh? Jadi ada semacam "pendidikan" gitu lohhh :) Peace, Ida. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "SPSI K1" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pak wida sori ikut nimbrung, kayanya kalo bahas soal JIL seru and rame. > Saya punya pengalaman 3 hari yang lalu ada training mengenai kekerasan di > tempat kerja dan kebetulan panitia mengundang yang katanya seorang ustads > dan punya pondok pesantren.dari hasil diskusi banyak peserta yang wolk out > atau keluar dari forum karena mereka bilang pak ustadnya JIL, dan kebetulan > yang ikut training bukan cuma orang islam tapi ada yang non Islam dan > akhirnya mereka " Pekerja kristen " bilang sama saya . > Mba kok oranga islam itu aneh banyak mecemnya dan variatip sekali tapi kok > enggak kompak dan pasti salah satunya pengen menang sendiri? > Tapi saya bilang sama orang tersebut bahwa inikan yang mereka mau " orang > kristen " melihat pepecahan dalam Islam.mereka cuma senyum. > Kalo saya setuju sama Pak Wida walaupun mungkin pemahaman agama saya tidak > mumpuni seperti rekan WM lainya. > > > > > - Original Message ----- > From: <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, April 25, 2006 11:05 AM > Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar > Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al > Qur'an - Mahluk > > > > Baik pak Chodjim, saya hanya berharap bahwa JIL ini jika tujuannya baik > > bukanlah hendak menjadi mazhab tertentu atau bahkan sempalan tertentu dari > > Islam. Atau yang paling jauh, janganlah JIL menjadi Protestan nya Islam. > > Tetapi hendaklah niatnya JIL itu hendak memberikan pemahaman yang lebih > > baik untuk Islam, perbaikan untuk Islam. Sehingga pada akhirnya yang > > terkenal itu adalah Islam nya, bukan JIL nya. Jangan sampai kita menjadi > > meresmikan sebuah nama di samping Islam. Semuanya adalah untuk Islam. > > Kalau misalnya -siapapun- yang mengusung sebuah nama untuk perbaikan > > Islam, jika akhirnya dia menjadi dominan, hapuskanlah namanya itu, > > kembalilah menjadi Islam saja. Apapun nama yang dibentuk, saya harap bukan > > untuk membentuk kelompok baru, tetapi nama itu dibuat dalam rangka > > memperjuangkan perbaikan untuk Islam. > > > > Salam, Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has
RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Mbak, sampai segitukah yang terlibat training. Sudah dikonfirmasikah bahwa sang ustaz itu dari JIL. Dan, apa sebenarnya yang ditrainingkan itu? Rupanya pekerja di perusahaan Mbak tidak serius mengikuti training, sehingga ada aja yang dipakai sebagai alasan, hehehe. Daripada "benci", "sentimen", atau "tidak demen" kepada kelompok lain, lebih baik berzikir kepada Allah agar diberi petunjuk dan kemudahan dalam menempuh hidup ini. Berzikir kepada Dia agar kalau mati nanti diberi kemudahan dan tahu jalannya dalam menuju TUHAN. Yuk diskusi yang lain saja Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SPSI K1 Sent: Tuesday, April 25, 2006 11:32 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Pak wida sori ikut nimbrung, kayanya kalo bahas soal JIL seru and rame. Saya punya pengalaman 3 hari yang lalu ada training mengenai kekerasan di tempat kerja dan kebetulan panitia mengundang yang katanya seorang ustads dan punya pondok pesantren.dari hasil diskusi banyak peserta yang wolk out atau keluar dari forum karena mereka bilang pak ustadnya JIL, dan kebetulan yang ikut training bukan cuma orang islam tapi ada yang non Islam dan akhirnya mereka " Pekerja kristen " bilang sama saya . Mba kok oranga islam itu aneh banyak mecemnya dan variatip sekali tapi kok enggak kompak dan pasti salah satunya pengen menang sendiri? Tapi saya bilang sama orang tersebut bahwa inikan yang mereka mau " orang kristen " melihat pepecahan dalam Islam.mereka cuma senyum. Kalo saya setuju sama Pak Wida walaupun mungkin pemahaman agama saya tidak mumpuni seperti rekan WM lainya. - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 11:05 AM Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > Baik pak Chodjim, saya hanya berharap bahwa JIL ini jika tujuannya baik > bukanlah hendak menjadi mazhab tertentu atau bahkan sempalan tertentu dari > Islam. Atau yang paling jauh, janganlah JIL menjadi Protestan nya Islam. > Tetapi hendaklah niatnya JIL itu hendak memberikan pemahaman yang lebih > baik untuk Islam, perbaikan untuk Islam. Sehingga pada akhirnya yang > terkenal itu adalah Islam nya, bukan JIL nya. Jangan sampai kita menjadi > meresmikan sebuah nama di samping Islam. Semuanya adalah untuk Islam. > Kalau misalnya -siapapun- yang mengusung sebuah nama untuk perbaikan > Islam, jika akhirnya dia menjadi dominan, hapuskanlah namanya itu, > kembalilah menjadi Islam saja. Apapun nama yang dibentuk, saya harap bukan > untuk membentuk kelompok baru, tetapi nama itu dibuat dalam rangka > memperjuangkan perbaikan untuk Islam. > > Salam, > > > > <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 04/25/2006 10:48 AM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > > cc > > Subject > RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - > Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > > > > > > > Mas Wida, > > Saya mau mengajak Anda untuk bisa netral terhadap sesama muslim. > Sebagaimana yang Anda tuturkan, suatu nama dibutuhkan oleh pendirinya > untuk mewakili suatu bentuk pemikiran yang hendak diperjuangkan. Sampai di > sini saya setuju 100%. > > Lalu, organisasi itu punya tujuan dan itu dituangkan dalam anggaran RT > atau lainnya, di antaranya pernyataan JIL adalah "Islam yang menekankan > kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang > menindas." > > Ya..., itulah tujuan mereka. Sepatutnya saya dan Mas Wida tidak mengecam > tujuannya itu. Silakan mengecam mereka bila dalam kenyataannya JIL > merugikan atau menzalimi kehidupan kita dan keluarga. Jadi, kita jangan > terjerumus kepada pemihakan dulu. Bagaimana pun mereka adalah > saudara-saudara kita yang "bersyadatayn". Jadi, kita jangan melakukan > penghakiman seperti "tertindas apa" dan sebagainya. > > Silakan meneyebutkan "praktik-praktik JIL" yang tak patut dilakukan oleh > muslim di mana saja, asalkan bukan sebuah fitnah. Kita pun harus bisa > membedakan antara "praktik" atau "tindakan" dengan "pandangan". Jika itu > hanya berupa pandangan, maka kita harus tahu bahwa Alquran amat menghargai > pandangan. Makanya, ada musyawarah. Sebab, jika semua pandangan sama, ya > tentu s
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Selamat siang Mas Ary, Pengikut Kanjeng Nabi Muhammad memang seharusnya saling "berkasih sayang" begitu, saling mengingatkan and berdialog berdasarkan apa yang telah kita yakini bersama. Kalau jano ko melakukan penyimpangan lalu oleh Mas Ary didiamkan saja itu namanya jadi di " ja(r) no (ko) / dicuekin, buntut-buntutnya ya tidak baik untuk si jano ko, begitu, nanti Jano ko jadi "besar kepala" and "sombong". Dengan berdialog, berdiskusi antara kedua belah pihak, sebenarnya tanpa sadar kedua belah pihak sama beruntungnya secara spiritual, sama-sama dapat "pahala" begitu, mangkanya kita tidak perlu paranoid dengan dialog dan diskusi :) , makin lama dan panjang diskusinya , insya Allah makin banyak pahala yang kita dapatkan, semoga bisa jadi tabungan pahala untuk bekal saat kita mengahadap kepada-Nya dikemudian hari :) Tidak ada salahnya WM menjadi media untuk berdialog antara saudara-saudari yang lagi saling"misunderstand" begitu. Begitu dulu. wassalam Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Salam Bang Yos, Terima kasih Bang Yos atas perhatian dan sarannya. Mudah-mudahan bisa saya lakukan. Bang Yos sendiri sudah baca Al-Quran belum? "Besar murka Allah, kepada orang yang berkata-kata apa-apa yang dia tidak lakukan" (Al-ayah). Jangan marah ya... Saya sayang sama Bang Yos, makanya saya ingatkan, kalo nggak sayangkan saya akan "ja(r) no (ko)"... :-) Wassalam Ary NB. Bang Yos sudah jadi fans-nya GusDur ya... Sudah bisa mengganti Salam dengan Selamat Pagi nggak pa-pa kok, bagus-bagus saja :-) - Original Message - From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 3:56 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > Selamat pagi Mas Ary, > > Silahkan membaca Al Qur'an yang lebih tekun lagi ya:) > > wassalam > > Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > - Original Message ----- > From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Monday, April 24, 2006 8:14 PM > Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar > Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al > Qur'an - Mahluk > > > Selamat malam Pak Achmad, > > Jangan marah ya pak, > > Jano ko balik bertanya, pendapat Jano ko yang mana yang mengatakan > pendapat Pak Achmad tidak berdasarkan Al Qur'an dan Hadis ? > > Lho, siapa yang menafsirkan menurut diri saya sendiri ? > Monggo kita "babar" tafsiran I Liberal menurut insan-insan Liberal > tersebut, jangan-jangan Pak Achmad ini belum pernah dengar atau membaca > definisi "I" Liberal menurut insan-insan itu ?! > > > Dibawah ini saya suguhkan pendapat insan lib terhadap gerakannya, monggo > pak dibaca pelan-pelan dan diresapi. > > Mengapa disebut Islam Liberal? > > Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu > Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur > sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan > pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada > kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan > penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata > sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". > > > Mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip > yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak. > > --- > > Tuh pak hiya tho.."Kebebasan pribadi" yang jadi acuannya. > Kebebasan pribadi itu kan nafsu tho pak ?, apa tidak benturan dengan > kepatuhan kepada Allah yang merupakan arti dari "Islam" ? > > - > > Ary: > > Tak ikut nimbrung mas Janoko. > Sekarang, saya sarankan mas Janoko supaya agak sabar dan tenang. > Lalu dibaca lagi definisi mereka itu dengan hati yang bersih dan prasangka > yang baik serta jangan dibaca sepotong-sepotong. > > Contohnya cara membaca: > "Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu > Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur > sosial-politik yang menindas." > > "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang > menindas" > > Jadi bukan cuman "kebebasan pribadi " thok... > lalu mas Janoko gathuk-gathuk kan menjadi "kebebasan pribadi dari kepatuhan > thd Allah". > Lha inikan
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Pak wida sori ikut nimbrung, kayanya kalo bahas soal JIL seru and rame. Saya punya pengalaman 3 hari yang lalu ada training mengenai kekerasan di tempat kerja dan kebetulan panitia mengundang yang katanya seorang ustads dan punya pondok pesantren.dari hasil diskusi banyak peserta yang wolk out atau keluar dari forum karena mereka bilang pak ustadnya JIL, dan kebetulan yang ikut training bukan cuma orang islam tapi ada yang non Islam dan akhirnya mereka " Pekerja kristen " bilang sama saya . Mba kok oranga islam itu aneh banyak mecemnya dan variatip sekali tapi kok enggak kompak dan pasti salah satunya pengen menang sendiri? Tapi saya bilang sama orang tersebut bahwa inikan yang mereka mau " orang kristen " melihat pepecahan dalam Islam.mereka cuma senyum. Kalo saya setuju sama Pak Wida walaupun mungkin pemahaman agama saya tidak mumpuni seperti rekan WM lainya. - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 11:05 AM Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > Baik pak Chodjim, saya hanya berharap bahwa JIL ini jika tujuannya baik > bukanlah hendak menjadi mazhab tertentu atau bahkan sempalan tertentu dari > Islam. Atau yang paling jauh, janganlah JIL menjadi Protestan nya Islam. > Tetapi hendaklah niatnya JIL itu hendak memberikan pemahaman yang lebih > baik untuk Islam, perbaikan untuk Islam. Sehingga pada akhirnya yang > terkenal itu adalah Islam nya, bukan JIL nya. Jangan sampai kita menjadi > meresmikan sebuah nama di samping Islam. Semuanya adalah untuk Islam. > Kalau misalnya -siapapun- yang mengusung sebuah nama untuk perbaikan > Islam, jika akhirnya dia menjadi dominan, hapuskanlah namanya itu, > kembalilah menjadi Islam saja. Apapun nama yang dibentuk, saya harap bukan > untuk membentuk kelompok baru, tetapi nama itu dibuat dalam rangka > memperjuangkan perbaikan untuk Islam. > > Salam, > > > > <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 04/25/2006 10:48 AM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > > cc > > Subject > RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - > Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > > > > > > > Mas Wida, > > Saya mau mengajak Anda untuk bisa netral terhadap sesama muslim. > Sebagaimana yang Anda tuturkan, suatu nama dibutuhkan oleh pendirinya > untuk mewakili suatu bentuk pemikiran yang hendak diperjuangkan. Sampai di > sini saya setuju 100%. > > Lalu, organisasi itu punya tujuan dan itu dituangkan dalam anggaran RT > atau lainnya, di antaranya pernyataan JIL adalah "Islam yang menekankan > kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang > menindas." > > Ya..., itulah tujuan mereka. Sepatutnya saya dan Mas Wida tidak mengecam > tujuannya itu. Silakan mengecam mereka bila dalam kenyataannya JIL > merugikan atau menzalimi kehidupan kita dan keluarga. Jadi, kita jangan > terjerumus kepada pemihakan dulu. Bagaimana pun mereka adalah > saudara-saudara kita yang "bersyadatayn". Jadi, kita jangan melakukan > penghakiman seperti "tertindas apa" dan sebagainya. > > Silakan meneyebutkan "praktik-praktik JIL" yang tak patut dilakukan oleh > muslim di mana saja, asalkan bukan sebuah fitnah. Kita pun harus bisa > membedakan antara "praktik" atau "tindakan" dengan "pandangan". Jika itu > hanya berupa pandangan, maka kita harus tahu bahwa Alquran amat menghargai > pandangan. Makanya, ada musyawarah. Sebab, jika semua pandangan sama, ya > tentu saja tak akan pernah ada musyawarah.... :)) > > Wassalam, > chodjim > > > > -Original Message- > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of > [EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, April 25, 2006 7:40 AM > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar > Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al > Qur'an - Mahluk > > > Mungkin dirasakan dibutuhkan suatu nama oleh pendirinya untuk mewakili > suatu bentuk pemikiran yang hendak diperjuangkan. Karena beberapa orang > yang mempunyai pemikiran telah berkumpul dan jumlahnya juga tidak sedikit. > > Pemilihan nama "Islam Liberal" seperti pemilihan nama suatu Mazhab ketika > lahirnya dulu di zaman sahabat, apa itu mu'tazilah, murjiah, khawarij, > syiah, dlsb. Tetapi kenapa Islam Liberal yang dipilih? Jika Liberal > dikaitkan dengan arti pembebasan, lalu pembebasan terhadap apa? Terhadap > penindas
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Sangat setuju Bang Wida, sekarang..kita mulai dari diri kita sendiri..di milis ini dulu... Mulai dari diri sendiri, hal yang kecil-kecil, sekarang... :-) - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 6:23 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > Hal yang sama seharusnya berlaku untuk pihak yang sering dikecam oleh JIL > itu. Yaitu kaum Fundamentalis. > > Jika mementingkan Ukhuwah, maka yang paling penting adalah: kita bisa > menjaga lidah kita masing-masing terhadap pihak lain. Diskusi, dialog dan > bukan penghakiman. Semua berkerja untuk Islam, bukan untuk nama > kelompoknya. Kalau masing-masing pihak tidak bisa menjaga lidah > masing-masing, saling bertahan pada fatwanya dan tidak mau dialog, dialog > semu yang sesungguhnya hanyalah adu monolog untuk hadirin, saling kampanye > fatwa, tidak ada keinginan untuk mendengar dan menerima kebenaran dari > pihak yang lain, ... maka akan semakin tajam ... dan jurang akan semakin > lebar. Jika tidak mau bertemu pada dialog yang saling memahami, maka > kemudian tinggallah adu pengikut bak partai politik. Dan ujungnya adalah > tindakan anarkis, baik dengan tangan atau politis. Sayang sekali bukan? > > Saya yakin, saling penerimaan itu harus terjadi di kedua belah pihak. Baik > Islam "Fundamentalis" maupun "Liberal". Posisi tawar itu harus di kedua > belah pihak. Keinginan mendengar empati itu harus di kedua belah pihak. > Soalnya saya sudah sering mendengar kedua belah pihak sudah saling > memberikan cap kepada pihak lainnya. Masing-masing pihak harus > menghapuskan cap itu dahulu untuk bisa duduk dan saling "mendengar". > > > > > "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 04/25/2006 11:23 AM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > > cc > > Subject > Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - > Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > > > > > > > Bang Wida, > > Apa sih sebetulnya pentingnya nama ketika kita bisa memahami isinya. > Sebetulnya pointnya bukan pada apa yang mereka maksud dg. penamaan diri > "Islam Liberal". > Karena maksud pemberian nama biasanya baik. > Sama spt. orang tua memberi nama, tentu dengan maksud baik. > > Masalahnya bagi kita adalah bagaimana kita memandang keberadaan mereka > itu. > Ketidakyakinan Bang Wida ttg "IsLib" sbg. antitesis penindasan > sosial-politik itu wajar, > Dan jika merasa sbg. bagian dari yang menjadi target, hal itu juga wajar, > mengingat retorika dari pihak "Islib" yang akhir-akhir ini agak lebih > terbuka. > > Tapi ketidakyakinan Bang Wida itu harusnya diwujudkan dalam bentuk dialog, > bukan penghakiman tanpa ada ruang dialog. > Itu jika kita memberi prioritas pada ukhuwah. > Perwujudan Ukhuwah itu mahal dan penuh pengorbanan. > Silahkan lihat sejarah agama kita yang tercinta ini. > Sayangnya jarang yang mau berkorban untuk itu. > > Model-model "mengartikan", "menduga-duga" spt. yang dicontohkan oleh Bang > Yos berpotensi merusak umat lebih banyak daripada memberi terang. > > Salam > Ary > > > > - Original Message - > From: <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, April 25, 2006 2:40 AM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar > Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al > Qur'an - Mahluk > > > > Mungkin dirasakan dibutuhkan suatu nama oleh pendirinya untuk mewakili > > suatu bentuk pemikiran yang hendak diperjuangkan. Karena beberapa orang > > yang mempunyai pemikiran telah berkumpul dan jumlahnya juga tidak > sedikit. > > Pemilihan nama "Islam Liberal" seperti pemilihan nama suatu Mazhab > ketika > > lahirnya dulu di zaman sahabat, apa itu mu'tazilah, murjiah, khawarij, > > syiah, dlsb. Tetapi kenapa Islam Liberal yang dipilih? Jika Liberal > > dikaitkan dengan arti pembebasan, lalu pembebasan terhadap apa? Terhadap > > penindasan apa? Penindasan sosial politik? Saya tidak yakin. Kata > Liberal > > dari IL itu rasanya lebih berarti ke suatu pemahaman tertentu. > Kemunculan > > JIL itu bukan sebagai anti tesis terhadap penindasan sosial politik, > > tetapi lebih terhadap suatu pemahaman keagamaan yang lain. > Fundamentalis? > > Maka jika kata Liberal yang dipilih, itu berarti melekatkan kata > > "penindasan" atau kekangan atau ikatan terhadap paham k
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Hal yang sama seharusnya berlaku untuk pihak yang sering dikecam oleh JIL itu. Yaitu kaum Fundamentalis. Jika mementingkan Ukhuwah, maka yang paling penting adalah: kita bisa menjaga lidah kita masing-masing terhadap pihak lain. Diskusi, dialog dan bukan penghakiman. Semua berkerja untuk Islam, bukan untuk nama kelompoknya. Kalau masing-masing pihak tidak bisa menjaga lidah masing-masing, saling bertahan pada fatwanya dan tidak mau dialog, dialog semu yang sesungguhnya hanyalah adu monolog untuk hadirin, saling kampanye fatwa, tidak ada keinginan untuk mendengar dan menerima kebenaran dari pihak yang lain, ... maka akan semakin tajam ... dan jurang akan semakin lebar. Jika tidak mau bertemu pada dialog yang saling memahami, maka kemudian tinggallah adu pengikut bak partai politik. Dan ujungnya adalah tindakan anarkis, baik dengan tangan atau politis. Sayang sekali bukan? Saya yakin, saling penerimaan itu harus terjadi di kedua belah pihak. Baik Islam "Fundamentalis" maupun "Liberal". Posisi tawar itu harus di kedua belah pihak. Keinginan mendengar empati itu harus di kedua belah pihak. Soalnya saya sudah sering mendengar kedua belah pihak sudah saling memberikan cap kepada pihak lainnya. Masing-masing pihak harus menghapuskan cap itu dahulu untuk bisa duduk dan saling "mendengar". "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 04/25/2006 11:23 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To cc Subject Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Bang Wida, Apa sih sebetulnya pentingnya nama ketika kita bisa memahami isinya. Sebetulnya pointnya bukan pada apa yang mereka maksud dg. penamaan diri "Islam Liberal". Karena maksud pemberian nama biasanya baik. Sama spt. orang tua memberi nama, tentu dengan maksud baik. Masalahnya bagi kita adalah bagaimana kita memandang keberadaan mereka itu. Ketidakyakinan Bang Wida ttg "IsLib" sbg. antitesis penindasan sosial-politik itu wajar, Dan jika merasa sbg. bagian dari yang menjadi target, hal itu juga wajar, mengingat retorika dari pihak "Islib" yang akhir-akhir ini agak lebih terbuka. Tapi ketidakyakinan Bang Wida itu harusnya diwujudkan dalam bentuk dialog, bukan penghakiman tanpa ada ruang dialog. Itu jika kita memberi prioritas pada ukhuwah. Perwujudan Ukhuwah itu mahal dan penuh pengorbanan. Silahkan lihat sejarah agama kita yang tercinta ini. Sayangnya jarang yang mau berkorban untuk itu. Model-model "mengartikan", "menduga-duga" spt. yang dicontohkan oleh Bang Yos berpotensi merusak umat lebih banyak daripada memberi terang. Salam Ary - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 2:40 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > Mungkin dirasakan dibutuhkan suatu nama oleh pendirinya untuk mewakili > suatu bentuk pemikiran yang hendak diperjuangkan. Karena beberapa orang > yang mempunyai pemikiran telah berkumpul dan jumlahnya juga tidak sedikit. > Pemilihan nama "Islam Liberal" seperti pemilihan nama suatu Mazhab ketika > lahirnya dulu di zaman sahabat, apa itu mu'tazilah, murjiah, khawarij, > syiah, dlsb. Tetapi kenapa Islam Liberal yang dipilih? Jika Liberal > dikaitkan dengan arti pembebasan, lalu pembebasan terhadap apa? Terhadap > penindasan apa? Penindasan sosial politik? Saya tidak yakin. Kata Liberal > dari IL itu rasanya lebih berarti ke suatu pemahaman tertentu. Kemunculan > JIL itu bukan sebagai anti tesis terhadap penindasan sosial politik, > tetapi lebih terhadap suatu pemahaman keagamaan yang lain. Fundamentalis? > Maka jika kata Liberal yang dipilih, itu berarti melekatkan kata > "penindasan" atau kekangan atau ikatan terhadap paham keagamaan yang > berseberangan dengan JIL. Seolah JIL hadir untuk membebaskannya dari > penindasan pemahaman agama tertentu. > > Kenapa harus memilih suatu nama? Ini adalah pembentukan mazhab. Aliran > pemahaman tertentu. Ini seperti menyikapi perbedaan pemahaman dalam tubuh > agama sebagai partai politik. Penyebaran pahamnya akan sebanding dengan > membesarnya anggota dari mazhab itu. Lalu apakah nama JIL itu hanya khas > Indonesia? Pemikiran yang diusung oleh JIL itu pasti sudah ada juga di > luar Indonesia. Lalu nama apa yang dipakai oleh pikiran itu di luar > Indoensia? Liberal juga? > > Dalam usahanya untuk memunculkan suatu pemikiran dan memperjuangkannya, > mungkin memberikan suatu nama ada baiknya. Mudah-mudahan hal ini tidak > dimaksudkan untuk menjadikan mazhab tertentu yang mewakili suatu pemikiran > tertentu yang sudah
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Salam Bang Yos, Terima kasih Bang Yos atas perhatian dan sarannya. Mudah-mudahan bisa saya lakukan. Bang Yos sendiri sudah baca Al-Quran belum? "Besar murka Allah, kepada orang yang berkata-kata apa-apa yang dia tidak lakukan" (Al-ayah). Jangan marah ya... Saya sayang sama Bang Yos, makanya saya ingatkan, kalo nggak sayangkan saya akan "ja(r) no (ko)"... :-) Wassalam Ary NB. Bang Yos sudah jadi fans-nya GusDur ya... Sudah bisa mengganti Salam dengan Selamat Pagi nggak pa-pa kok, bagus-bagus saja :-) - Original Message - From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 3:56 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > Selamat pagi Mas Ary, > > Silahkan membaca Al Qur'an yang lebih tekun lagi ya:) > > wassalam > > Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > - Original Message - > From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Monday, April 24, 2006 8:14 PM > Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar > Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al > Qur'an - Mahluk > > > Selamat malam Pak Achmad, > > Jangan marah ya pak, > > Jano ko balik bertanya, pendapat Jano ko yang mana yang mengatakan > pendapat Pak Achmad tidak berdasarkan Al Qur'an dan Hadis ? > > Lho, siapa yang menafsirkan menurut diri saya sendiri ? > Monggo kita "babar" tafsiran I Liberal menurut insan-insan Liberal > tersebut, jangan-jangan Pak Achmad ini belum pernah dengar atau membaca > definisi "I" Liberal menurut insan-insan itu ?! > > > Dibawah ini saya suguhkan pendapat insan lib terhadap gerakannya, monggo > pak dibaca pelan-pelan dan diresapi. > > Mengapa disebut Islam Liberal? > > Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu > Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur > sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan > pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada > kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan > penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata > sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". > > > Mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip > yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak. > > --- > > Tuh pak hiya tho.."Kebebasan pribadi" yang jadi acuannya. > Kebebasan pribadi itu kan nafsu tho pak ?, apa tidak benturan dengan > kepatuhan kepada Allah yang merupakan arti dari "Islam" ? > > - > > Ary: > > Tak ikut nimbrung mas Janoko. > Sekarang, saya sarankan mas Janoko supaya agak sabar dan tenang. > Lalu dibaca lagi definisi mereka itu dengan hati yang bersih dan prasangka > yang baik serta jangan dibaca sepotong-sepotong. > > Contohnya cara membaca: > "Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu > Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur > sosial-politik yang menindas." > > "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang > menindas" > > Jadi bukan cuman "kebebasan pribadi " thok... > lalu mas Janoko gathuk-gathuk kan menjadi "kebebasan pribadi dari kepatuhan > thd Allah". > Lha inikan namanya fitnah... > > Kalo mau prasangka baik kan sebetulnya kita bisa membaca kalimat di atas > sebagai hal yang sangat islami. > Karena Islam jelas membebaskan dari hal-hal yang menindas... > Kalo mas Janoko nggak setuju hal ini, berarti nggak islami mas... > > Salam > Ary > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment > > > > - > YAHOO! GROUPS LINKS > > > Visit your group "wanita-muslimah" on the web. > > To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > Your use of
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Bang Wida, Apa sih sebetulnya pentingnya nama ketika kita bisa memahami isinya. Sebetulnya pointnya bukan pada apa yang mereka maksud dg. penamaan diri "Islam Liberal". Karena maksud pemberian nama biasanya baik. Sama spt. orang tua memberi nama, tentu dengan maksud baik. Masalahnya bagi kita adalah bagaimana kita memandang keberadaan mereka itu. Ketidakyakinan Bang Wida ttg "IsLib" sbg. antitesis penindasan sosial-politik itu wajar, Dan jika merasa sbg. bagian dari yang menjadi target, hal itu juga wajar, mengingat retorika dari pihak "Islib" yang akhir-akhir ini agak lebih terbuka. Tapi ketidakyakinan Bang Wida itu harusnya diwujudkan dalam bentuk dialog, bukan penghakiman tanpa ada ruang dialog. Itu jika kita memberi prioritas pada ukhuwah. Perwujudan Ukhuwah itu mahal dan penuh pengorbanan. Silahkan lihat sejarah agama kita yang tercinta ini. Sayangnya jarang yang mau berkorban untuk itu. Model-model "mengartikan", "menduga-duga" spt. yang dicontohkan oleh Bang Yos berpotensi merusak umat lebih banyak daripada memberi terang. Salam Ary - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 25, 2006 2:40 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > Mungkin dirasakan dibutuhkan suatu nama oleh pendirinya untuk mewakili > suatu bentuk pemikiran yang hendak diperjuangkan. Karena beberapa orang > yang mempunyai pemikiran telah berkumpul dan jumlahnya juga tidak sedikit. > Pemilihan nama "Islam Liberal" seperti pemilihan nama suatu Mazhab ketika > lahirnya dulu di zaman sahabat, apa itu mu'tazilah, murjiah, khawarij, > syiah, dlsb. Tetapi kenapa Islam Liberal yang dipilih? Jika Liberal > dikaitkan dengan arti pembebasan, lalu pembebasan terhadap apa? Terhadap > penindasan apa? Penindasan sosial politik? Saya tidak yakin. Kata Liberal > dari IL itu rasanya lebih berarti ke suatu pemahaman tertentu. Kemunculan > JIL itu bukan sebagai anti tesis terhadap penindasan sosial politik, > tetapi lebih terhadap suatu pemahaman keagamaan yang lain. Fundamentalis? > Maka jika kata Liberal yang dipilih, itu berarti melekatkan kata > "penindasan" atau kekangan atau ikatan terhadap paham keagamaan yang > berseberangan dengan JIL. Seolah JIL hadir untuk membebaskannya dari > penindasan pemahaman agama tertentu. > > Kenapa harus memilih suatu nama? Ini adalah pembentukan mazhab. Aliran > pemahaman tertentu. Ini seperti menyikapi perbedaan pemahaman dalam tubuh > agama sebagai partai politik. Penyebaran pahamnya akan sebanding dengan > membesarnya anggota dari mazhab itu. Lalu apakah nama JIL itu hanya khas > Indonesia? Pemikiran yang diusung oleh JIL itu pasti sudah ada juga di > luar Indonesia. Lalu nama apa yang dipakai oleh pikiran itu di luar > Indoensia? Liberal juga? > > Dalam usahanya untuk memunculkan suatu pemikiran dan memperjuangkannya, > mungkin memberikan suatu nama ada baiknya. Mudah-mudahan hal ini tidak > dimaksudkan untuk menjadikan mazhab tertentu yang mewakili suatu pemikiran > tertentu yang sudah lari dari dasar-dasar Islam. Akan seperti apa > perkembangan JIL ke depan? Apakah akan menjadi suatu mazhab tersendiri > seperti mazhab2 lain yang sudah ada? Ataukah bahkan akan menjadi "agama > baru" sebagaimana hadirnya Protestan dari Katholik? Semoga tidak sejauh > itu. Bahkan semoga pada akhirnya bisa melebur kembali kepada hanya kata > Islam saja. Semoga nama Islam Liberal itu tidak abadi. > > Salam, > > > > > "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > 04/25/2006 02:41 AM > Please respond to > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > To > wanita-muslimah@yahoogroups.com > cc > > Subject > Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - > Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk > > > > > > > dengan "hati yang tidak bersih" > saya membaca: > "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang > menindas" > sama dengan > "kebebasan pribadi dari kepatuhan thd Allah" > ===> > "struktur sosial-politik yang menindas"="kepatuhan thd Allah" > > ampuunnn. > > salam, > DWS > > On 4/24/06, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > - Original Message - > > From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: > > Sent: Monday, April 24, 2006 8:14 PM > > Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar > > Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat
RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Baik pak Chodjim, saya hanya berharap bahwa JIL ini jika tujuannya baik bukanlah hendak menjadi mazhab tertentu atau bahkan sempalan tertentu dari Islam. Atau yang paling jauh, janganlah JIL menjadi Protestan nya Islam. Tetapi hendaklah niatnya JIL itu hendak memberikan pemahaman yang lebih baik untuk Islam, perbaikan untuk Islam. Sehingga pada akhirnya yang terkenal itu adalah Islam nya, bukan JIL nya. Jangan sampai kita menjadi meresmikan sebuah nama di samping Islam. Semuanya adalah untuk Islam. Kalau misalnya -siapapun- yang mengusung sebuah nama untuk perbaikan Islam, jika akhirnya dia menjadi dominan, hapuskanlah namanya itu, kembalilah menjadi Islam saja. Apapun nama yang dibentuk, saya harap bukan untuk membentuk kelompok baru, tetapi nama itu dibuat dalam rangka memperjuangkan perbaikan untuk Islam. Salam, <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 04/25/2006 10:48 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To cc Subject RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Mas Wida, Saya mau mengajak Anda untuk bisa netral terhadap sesama muslim. Sebagaimana yang Anda tuturkan, suatu nama dibutuhkan oleh pendirinya untuk mewakili suatu bentuk pemikiran yang hendak diperjuangkan. Sampai di sini saya setuju 100%. Lalu, organisasi itu punya tujuan dan itu dituangkan dalam anggaran RT atau lainnya, di antaranya pernyataan JIL adalah "Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas." Ya..., itulah tujuan mereka. Sepatutnya saya dan Mas Wida tidak mengecam tujuannya itu. Silakan mengecam mereka bila dalam kenyataannya JIL merugikan atau menzalimi kehidupan kita dan keluarga. Jadi, kita jangan terjerumus kepada pemihakan dulu. Bagaimana pun mereka adalah saudara-saudara kita yang "bersyadatayn". Jadi, kita jangan melakukan penghakiman seperti "tertindas apa" dan sebagainya. Silakan meneyebutkan "praktik-praktik JIL" yang tak patut dilakukan oleh muslim di mana saja, asalkan bukan sebuah fitnah. Kita pun harus bisa membedakan antara "praktik" atau "tindakan" dengan "pandangan". Jika itu hanya berupa pandangan, maka kita harus tahu bahwa Alquran amat menghargai pandangan. Makanya, ada musyawarah. Sebab, jika semua pandangan sama, ya tentu saja tak akan pernah ada musyawarah :)) Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 25, 2006 7:40 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Mungkin dirasakan dibutuhkan suatu nama oleh pendirinya untuk mewakili suatu bentuk pemikiran yang hendak diperjuangkan. Karena beberapa orang yang mempunyai pemikiran telah berkumpul dan jumlahnya juga tidak sedikit. Pemilihan nama "Islam Liberal" seperti pemilihan nama suatu Mazhab ketika lahirnya dulu di zaman sahabat, apa itu mu'tazilah, murjiah, khawarij, syiah, dlsb. Tetapi kenapa Islam Liberal yang dipilih? Jika Liberal dikaitkan dengan arti pembebasan, lalu pembebasan terhadap apa? Terhadap penindasan apa? Penindasan sosial politik? Saya tidak yakin. Kata Liberal dari IL itu rasanya lebih berarti ke suatu pemahaman tertentu. Kemunculan JIL itu bukan sebagai anti tesis terhadap penindasan sosial politik, tetapi lebih terhadap suatu pemahaman keagamaan yang lain. Fundamentalis? Maka jika kata Liberal yang dipilih, itu berarti melekatkan kata "penindasan" atau kekangan atau ikatan terhadap paham keagamaan yang berseberangan dengan JIL. Seolah JIL hadir untuk membebaskannya dari penindasan pemahaman agama tertentu. Kenapa harus memilih suatu nama? Ini adalah pembentukan mazhab. Aliran pemahaman tertentu. Ini seperti menyikapi perbedaan pemahaman dalam tubuh agama sebagai partai politik. Penyebaran pahamnya akan sebanding dengan membesarnya anggota dari mazhab itu. Lalu apakah nama JIL itu hanya khas Indonesia? Pemikiran yang diusung oleh JIL itu pasti sudah ada juga di luar Indonesia. Lalu nama apa yang dipakai oleh pikiran itu di luar Indoensia? Liberal juga? Dalam usahanya untuk memunculkan suatu pemikiran dan memperjuangkannya, mungkin memberikan suatu nama ada baiknya. Mudah-mudahan hal ini tidak dimaksudkan untuk menjadikan mazhab tertentu yang mewakili suatu pemikiran tertentu yang sudah lari dari dasar-dasar Islam. Akan seperti apa perkembangan JIL ke depan? Apakah akan menjadi suatu mazhab tersendiri seperti mazhab2 lain yang sudah ada? Ataukah bahkan akan menjadi "agama baru" sebagaimana hadirnya Protestan dari Katholik? Semoga tidak sejauh itu. Bahkan semoga pada akhirnya bi
RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Mas Wida, Saya mau mengajak Anda untuk bisa netral terhadap sesama muslim. Sebagaimana yang Anda tuturkan, suatu nama dibutuhkan oleh pendirinya untuk mewakili suatu bentuk pemikiran yang hendak diperjuangkan. Sampai di sini saya setuju 100%. Lalu, organisasi itu punya tujuan dan itu dituangkan dalam anggaran RT atau lainnya, di antaranya pernyataan JIL adalah "Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas." Ya..., itulah tujuan mereka. Sepatutnya saya dan Mas Wida tidak mengecam tujuannya itu. Silakan mengecam mereka bila dalam kenyataannya JIL merugikan atau menzalimi kehidupan kita dan keluarga. Jadi, kita jangan terjerumus kepada pemihakan dulu. Bagaimana pun mereka adalah saudara-saudara kita yang "bersyadatayn". Jadi, kita jangan melakukan penghakiman seperti "tertindas apa" dan sebagainya. Silakan meneyebutkan "praktik-praktik JIL" yang tak patut dilakukan oleh muslim di mana saja, asalkan bukan sebuah fitnah. Kita pun harus bisa membedakan antara "praktik" atau "tindakan" dengan "pandangan". Jika itu hanya berupa pandangan, maka kita harus tahu bahwa Alquran amat menghargai pandangan. Makanya, ada musyawarah. Sebab, jika semua pandangan sama, ya tentu saja tak akan pernah ada musyawarah :)) Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 25, 2006 7:40 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Mungkin dirasakan dibutuhkan suatu nama oleh pendirinya untuk mewakili suatu bentuk pemikiran yang hendak diperjuangkan. Karena beberapa orang yang mempunyai pemikiran telah berkumpul dan jumlahnya juga tidak sedikit. Pemilihan nama "Islam Liberal" seperti pemilihan nama suatu Mazhab ketika lahirnya dulu di zaman sahabat, apa itu mu'tazilah, murjiah, khawarij, syiah, dlsb. Tetapi kenapa Islam Liberal yang dipilih? Jika Liberal dikaitkan dengan arti pembebasan, lalu pembebasan terhadap apa? Terhadap penindasan apa? Penindasan sosial politik? Saya tidak yakin. Kata Liberal dari IL itu rasanya lebih berarti ke suatu pemahaman tertentu. Kemunculan JIL itu bukan sebagai anti tesis terhadap penindasan sosial politik, tetapi lebih terhadap suatu pemahaman keagamaan yang lain. Fundamentalis? Maka jika kata Liberal yang dipilih, itu berarti melekatkan kata "penindasan" atau kekangan atau ikatan terhadap paham keagamaan yang berseberangan dengan JIL. Seolah JIL hadir untuk membebaskannya dari penindasan pemahaman agama tertentu. Kenapa harus memilih suatu nama? Ini adalah pembentukan mazhab. Aliran pemahaman tertentu. Ini seperti menyikapi perbedaan pemahaman dalam tubuh agama sebagai partai politik. Penyebaran pahamnya akan sebanding dengan membesarnya anggota dari mazhab itu. Lalu apakah nama JIL itu hanya khas Indonesia? Pemikiran yang diusung oleh JIL itu pasti sudah ada juga di luar Indonesia. Lalu nama apa yang dipakai oleh pikiran itu di luar Indoensia? Liberal juga? Dalam usahanya untuk memunculkan suatu pemikiran dan memperjuangkannya, mungkin memberikan suatu nama ada baiknya. Mudah-mudahan hal ini tidak dimaksudkan untuk menjadikan mazhab tertentu yang mewakili suatu pemikiran tertentu yang sudah lari dari dasar-dasar Islam. Akan seperti apa perkembangan JIL ke depan? Apakah akan menjadi suatu mazhab tersendiri seperti mazhab2 lain yang sudah ada? Ataukah bahkan akan menjadi "agama baru" sebagaimana hadirnya Protestan dari Katholik? Semoga tidak sejauh itu. Bahkan semoga pada akhirnya bisa melebur kembali kepada hanya kata Islam saja. Semoga nama Islam Liberal itu tidak abadi. Salam, "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 04/25/2006 02:41 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk dengan "hati yang tidak bersih" saya membaca: "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas" sama dengan "kebebasan pribadi dari kepatuhan thd Allah" ===> "struktur sosial-politik yang menindas"="kepatuhan thd Allah" ampuunnn. salam, DWS On 4/24/06, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > - Original Message - > From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Monday, April 24, 2006 8:14 PM > Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: I
RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Selamat pagi, Mas Yos. Saya nggak marah, dan buat apa marah karena marah yang tidak pada tempatnya itu temannya setan. Balik bertanya. Itulah sistem puter-puter. Saya menanyakan kepada Anda, karena ungkapan Anda dalam: "Hmm, penerimaan thd pendapat Pak Achmad masih saya "gantung", kalau pendapat Pak Achmad mutlak 100 % berpedomana kepada Al Qur'an dan Hadis, maka akan saya terima." Cobalah renungkan kalimat tersebut secara eksplisit dan implisit. Secara eksplisit jelas punya makna (1) Anda menggantung pendapat saya, (2) Anda menerima pendapat saya bila saya 100% mutlak berpedoman pada Alquran dan Hadis. Itu contoh menelaah bahasa panjenengan. Sekarang secara implisit bila kalimat tersebut utuh dan tidak dipotong-potong ialah: Anda menggantung pendapat saya karena pendapat saya tidak 100% mutlak berpedoman pada Alquran dan Hadis. Kedua, silakan baca kembali secara utuh definisi dari JIL tersebut. Anda akan mendapatkan pemahaman sebagaimana yang dikomentari oleh Mas Ary dan DWS. Ketiga, tentang setan sesuai dengan yang panjenengan kutib, akan saya uraikan sedikit. Ayat 2:208 bukanlah merujuk pada JIL. Karena ayat ini diturunkan sebelum ada bentuk Murjiah, Muktazilah, Syiah, Aswaja, Khawarij, dan lain sebagainya dalam dunia Islam. Ayat ini sebenarnya berkaitan dengan Surah Al-Hujurat yang melarang perseteruan sesama para pengikut Rasul dalam rangka mempertahankan piagam Madinah yang merupakan wujud demokrasi terbesar sepanjang sejarah. Semua orang yang mengimani perjanjian/Piagam Madinah alias Deklarasi Madinah dipanggil "yaa ayyuhalladziina aamanuu" dalam ayat tersebut. Masuk dalam panggilan ayat itu ialah tokoh munafik Abdullah bin Ubay, yang pada waktu itu telah bisa mengkompori suku Aus dan Khajrat. Dengan demikian ayat itu merupakan seruan agar semua orang yang menghormati Piagam Madinah tetap memilih masuk dalam "silmi" (perdamaian). Mereka semua diminta tidak cekcok yang bisa melemahkan barisan umat. Sedangkan cekcok itulah yang merupakan langkah-langkah setan! Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of jano ko Sent: Tuesday, April 25, 2006 1:14 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Selamat malam Pak Achmad, Jangan marah ya pak, Jano ko balik bertanya, pendapat Jano ko yang mana yang mengatakan pendapat Pak Achmad tidak berdasarkan Al Qur'an dan Hadis ? Lho, siapa yang menafsirkan menurut diri saya sendiri ? Monggo kita "babar" tafsiran I Liberal menurut insan-insan Liberal tersebut, jangan-jangan Pak Achmad ini belum pernah dengar atau membaca definisi "I" Liberal menurut insan-insan itu ?! Dibawah ini saya suguhkan pendapat insan lib terhadap gerakannya, monggo pak dibaca pelan-pelan dan diresapi. Mengapa disebut Islam Liberal? Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". Mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak. --- Tuh pak hiya tho.."Kebebasan pribadi" yang jadi acuannya. Kebebasan pribadi itu kan nafsu tho pak ?, apa tidak benturan dengan kepatuhan kepada Allah yang merupakan arti dari "Islam" ? Nah, kalau Pak Achmad sudah membaca definisi tersebut diatas, apakah Pak Achmad masih akan tetap mengatakan saya ini "memfitnah" ? Pak Achmad yang saya hormati, disini kita itu diskusi, mencari kebenaran, tidak ada fitnah-fitnahan. Karena saya lebih dulu lahir dari insan-insan Liberal tersebut dan diberi sedikit pengetahuan dan kewajiban untuk mengajak berbaik - baikan, sudah sewajarnya saya memberitahu mereka, inilah wujud dari "kasih sayang" saya kepada mereka, ngono paklha kalau jano-ko tidak perduli kepada mereka maka jano-ko akan "cuek baibeh" aja ngono, tak jarno gitu Lha , saya ini ikut lomba membuat kebaikan mosok disebut melakukan perbuatan syaitonsyaiton itu apa tho pak ? Oke dech kita bahas dikit tentang setan itu apa dan siapa and apa misinya, Al Qur'an [2.208] Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah ka
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Selamat pagi Mas Ary, Silahkan membaca Al Qur'an yang lebih tekun lagi ya:) wassalam Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: - Original Message - From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, April 24, 2006 8:14 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Selamat malam Pak Achmad, Jangan marah ya pak, Jano ko balik bertanya, pendapat Jano ko yang mana yang mengatakan pendapat Pak Achmad tidak berdasarkan Al Qur'an dan Hadis ? Lho, siapa yang menafsirkan menurut diri saya sendiri ? Monggo kita "babar" tafsiran I Liberal menurut insan-insan Liberal tersebut, jangan-jangan Pak Achmad ini belum pernah dengar atau membaca definisi "I" Liberal menurut insan-insan itu ?! Dibawah ini saya suguhkan pendapat insan lib terhadap gerakannya, monggo pak dibaca pelan-pelan dan diresapi. Mengapa disebut Islam Liberal? Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". Mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak. --- Tuh pak hiya tho.."Kebebasan pribadi" yang jadi acuannya. Kebebasan pribadi itu kan nafsu tho pak ?, apa tidak benturan dengan kepatuhan kepada Allah yang merupakan arti dari "Islam" ? - Ary: Tak ikut nimbrung mas Janoko. Sekarang, saya sarankan mas Janoko supaya agak sabar dan tenang. Lalu dibaca lagi definisi mereka itu dengan hati yang bersih dan prasangka yang baik serta jangan dibaca sepotong-sepotong. Contohnya cara membaca: "Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas." "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas" Jadi bukan cuman "kebebasan pribadi " thok... lalu mas Janoko gathuk-gathuk kan menjadi "kebebasan pribadi dari kepatuhan thd Allah". Lha inikan namanya fitnah... Kalo mau prasangka baik kan sebetulnya kita bisa membaca kalimat di atas sebagai hal yang sangat islami. Karena Islam jelas membebaskan dari hal-hal yang menindas... Kalo mas Janoko nggak setuju hal ini, berarti nggak islami mas... Salam Ary Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Mungkin dirasakan dibutuhkan suatu nama oleh pendirinya untuk mewakili suatu bentuk pemikiran yang hendak diperjuangkan. Karena beberapa orang yang mempunyai pemikiran telah berkumpul dan jumlahnya juga tidak sedikit. Pemilihan nama "Islam Liberal" seperti pemilihan nama suatu Mazhab ketika lahirnya dulu di zaman sahabat, apa itu mu'tazilah, murjiah, khawarij, syiah, dlsb. Tetapi kenapa Islam Liberal yang dipilih? Jika Liberal dikaitkan dengan arti pembebasan, lalu pembebasan terhadap apa? Terhadap penindasan apa? Penindasan sosial politik? Saya tidak yakin. Kata Liberal dari IL itu rasanya lebih berarti ke suatu pemahaman tertentu. Kemunculan JIL itu bukan sebagai anti tesis terhadap penindasan sosial politik, tetapi lebih terhadap suatu pemahaman keagamaan yang lain. Fundamentalis? Maka jika kata Liberal yang dipilih, itu berarti melekatkan kata "penindasan" atau kekangan atau ikatan terhadap paham keagamaan yang berseberangan dengan JIL. Seolah JIL hadir untuk membebaskannya dari penindasan pemahaman agama tertentu. Kenapa harus memilih suatu nama? Ini adalah pembentukan mazhab. Aliran pemahaman tertentu. Ini seperti menyikapi perbedaan pemahaman dalam tubuh agama sebagai partai politik. Penyebaran pahamnya akan sebanding dengan membesarnya anggota dari mazhab itu. Lalu apakah nama JIL itu hanya khas Indonesia? Pemikiran yang diusung oleh JIL itu pasti sudah ada juga di luar Indonesia. Lalu nama apa yang dipakai oleh pikiran itu di luar Indoensia? Liberal juga? Dalam usahanya untuk memunculkan suatu pemikiran dan memperjuangkannya, mungkin memberikan suatu nama ada baiknya. Mudah-mudahan hal ini tidak dimaksudkan untuk menjadikan mazhab tertentu yang mewakili suatu pemikiran tertentu yang sudah lari dari dasar-dasar Islam. Akan seperti apa perkembangan JIL ke depan? Apakah akan menjadi suatu mazhab tersendiri seperti mazhab2 lain yang sudah ada? Ataukah bahkan akan menjadi "agama baru" sebagaimana hadirnya Protestan dari Katholik? Semoga tidak sejauh itu. Bahkan semoga pada akhirnya bisa melebur kembali kepada hanya kata Islam saja. Semoga nama Islam Liberal itu tidak abadi. Salam, "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 04/25/2006 02:41 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk dengan "hati yang tidak bersih" saya membaca: "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas" sama dengan "kebebasan pribadi dari kepatuhan thd Allah" ===> "struktur sosial-politik yang menindas"="kepatuhan thd Allah" ampuunnn. salam, DWS On 4/24/06, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > - Original Message ----- > From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Monday, April 24, 2006 8:14 PM > Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar > Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al > Qur'an - Mahluk > > > Selamat malam Pak Achmad, > > Jangan marah ya pak, > > Jano ko balik bertanya, pendapat Jano ko yang mana yang mengatakan > pendapat Pak Achmad tidak berdasarkan Al Qur'an dan Hadis ? > > Lho, siapa yang menafsirkan menurut diri saya sendiri ? > Monggo kita "babar" tafsiran I Liberal menurut insan-insan Liberal > tersebut, jangan-jangan Pak Achmad ini belum pernah dengar atau membaca > definisi "I" Liberal menurut insan-insan itu ?! > > > Dibawah ini saya suguhkan pendapat insan lib terhadap gerakannya, monggo > pak dibaca pelan-pelan dan diresapi. > > Mengapa disebut Islam Liberal? > > Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu > Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur > sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan > pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada > kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan > penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata > sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". > > > Mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip > yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak. > > --- > > Tuh pak hiya tho.."Kebebasan pribadi" yang jadi acuannya. > Kebebasan pribadi itu kan nafsu tho pak ?, apa tidak benturan dengan > kepatuhan kepada Allah yang merupakan arti dari "Islam" ? > > ---
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
dengan "hati yang tidak bersih" saya membaca: "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas" sama dengan "kebebasan pribadi dari kepatuhan thd Allah" ===> "struktur sosial-politik yang menindas"="kepatuhan thd Allah" ampuunnn. salam, DWS On 4/24/06, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > - Original Message - > From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Monday, April 24, 2006 8:14 PM > Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar > Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al > Qur'an - Mahluk > > > Selamat malam Pak Achmad, > > Jangan marah ya pak, > > Jano ko balik bertanya, pendapat Jano ko yang mana yang mengatakan > pendapat Pak Achmad tidak berdasarkan Al Qur'an dan Hadis ? > > Lho, siapa yang menafsirkan menurut diri saya sendiri ? > Monggo kita "babar" tafsiran I Liberal menurut insan-insan Liberal > tersebut, jangan-jangan Pak Achmad ini belum pernah dengar atau membaca > definisi "I" Liberal menurut insan-insan itu ?! > > > Dibawah ini saya suguhkan pendapat insan lib terhadap gerakannya, monggo > pak dibaca pelan-pelan dan diresapi. > > Mengapa disebut Islam Liberal? > > Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu > Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur > sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan > pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada > kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan > penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata > sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". > > > Mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip > yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak. > > --- > > Tuh pak hiya tho.."Kebebasan pribadi" yang jadi acuannya. > Kebebasan pribadi itu kan nafsu tho pak ?, apa tidak benturan dengan > kepatuhan kepada Allah yang merupakan arti dari "Islam" ? > > - > > Ary: > > Tak ikut nimbrung mas Janoko. > Sekarang, saya sarankan mas Janoko supaya agak sabar dan tenang. > Lalu dibaca lagi definisi mereka itu dengan hati yang bersih dan prasangka > yang baik serta jangan dibaca sepotong-sepotong. > > Contohnya cara membaca: > "Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu > Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur > sosial-politik yang menindas." > > "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang > menindas" > > Jadi bukan cuman "kebebasan pribadi " thok... > lalu mas Janoko gathuk-gathuk kan menjadi "kebebasan pribadi dari kepatuhan > thd Allah". > Lha inikan namanya fitnah... > > Kalo mau prasangka baik kan sebetulnya kita bisa membaca kalimat di atas > sebagai hal yang sangat islami. > Karena Islam jelas membebaskan dari hal-hal yang menindas... > Kalo mas Janoko nggak setuju hal ini, berarti nggak islami mas... > > Salam > Ary Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
- Original Message - From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, April 24, 2006 8:14 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk Selamat malam Pak Achmad, Jangan marah ya pak, Jano ko balik bertanya, pendapat Jano ko yang mana yang mengatakan pendapat Pak Achmad tidak berdasarkan Al Qur'an dan Hadis ? Lho, siapa yang menafsirkan menurut diri saya sendiri ? Monggo kita "babar" tafsiran I Liberal menurut insan-insan Liberal tersebut, jangan-jangan Pak Achmad ini belum pernah dengar atau membaca definisi "I" Liberal menurut insan-insan itu ?! Dibawah ini saya suguhkan pendapat insan lib terhadap gerakannya, monggo pak dibaca pelan-pelan dan diresapi. Mengapa disebut Islam Liberal? Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". Mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak. --- Tuh pak hiya tho.."Kebebasan pribadi" yang jadi acuannya. Kebebasan pribadi itu kan nafsu tho pak ?, apa tidak benturan dengan kepatuhan kepada Allah yang merupakan arti dari "Islam" ? - Ary: Tak ikut nimbrung mas Janoko. Sekarang, saya sarankan mas Janoko supaya agak sabar dan tenang. Lalu dibaca lagi definisi mereka itu dengan hati yang bersih dan prasangka yang baik serta jangan dibaca sepotong-sepotong. Contohnya cara membaca: "Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas." "Kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas" Jadi bukan cuman "kebebasan pribadi " thok... lalu mas Janoko gathuk-gathuk kan menjadi "kebebasan pribadi dari kepatuhan thd Allah". Lha inikan namanya fitnah... Kalo mau prasangka baik kan sebetulnya kita bisa membaca kalimat di atas sebagai hal yang sangat islami. Karena Islam jelas membebaskan dari hal-hal yang menindas... Kalo mas Janoko nggak setuju hal ini, berarti nggak islami mas... Salam Ary Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar Imajinasi - Submission - Pendapat Orang Pinter dari Barat terhadap Al Qur'an - Mahluk
Selamat malam Pak Achmad, Jangan marah ya pak, Jano ko balik bertanya, pendapat Jano ko yang mana yang mengatakan pendapat Pak Achmad tidak berdasarkan Al Qur'an dan Hadis ? Lho, siapa yang menafsirkan menurut diri saya sendiri ? Monggo kita "babar" tafsiran I Liberal menurut insan-insan Liberal tersebut, jangan-jangan Pak Achmad ini belum pernah dengar atau membaca definisi "I" Liberal menurut insan-insan itu ?! Dibawah ini saya suguhkan pendapat insan lib terhadap gerakannya, monggo pak dibaca pelan-pelan dan diresapi. Mengapa disebut Islam Liberal? Nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". Mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak. --- Tuh pak hiya tho.."Kebebasan pribadi" yang jadi acuannya. Kebebasan pribadi itu kan nafsu tho pak ?, apa tidak benturan dengan kepatuhan kepada Allah yang merupakan arti dari "Islam" ? Nah, kalau Pak Achmad sudah membaca definisi tersebut diatas, apakah Pak Achmad masih akan tetap mengatakan saya ini "memfitnah" ? Pak Achmad yang saya hormati, disini kita itu diskusi, mencari kebenaran, tidak ada fitnah-fitnahan. Karena saya lebih dulu lahir dari insan-insan Liberal tersebut dan diberi sedikit pengetahuan dan kewajiban untuk mengajak berbaik - baikan, sudah sewajarnya saya memberitahu mereka, inilah wujud dari "kasih sayang" saya kepada mereka, ngono paklha kalau jano-ko tidak perduli kepada mereka maka jano-ko akan "cuek baibeh" aja ngono, tak jarno gitu Lha , saya ini ikut lomba membuat kebaikan mosok disebut melakukan perbuatan syaitonsyaiton itu apa tho pak ? Oke dech kita bahas dikit tentang setan itu apa dan siapa and apa misinya, Al Qur'an [2.208] Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. [2.169] Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamuberbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui 2.268] setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan(kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui [3.175] Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengankawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karenaitu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman [4.38] Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barang siapa yang mengambil setan itu menjadi temannya, maka setan itu adalah teman yang seburuk-buruknya. [4.120] setan itu memberikan janji-janji kepad amereka dan membangkitkan angan-angan kosong padamereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepadamereka selain dari tipuan belaka [6.112] Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis)manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian merekamembisikkan kepada sebahagian yang lainperkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu(manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya merekatidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. Wassalam [EMAIL PROTECTED] wrote: Apanya yang baik, Mas Yos? Pendapat yang mana dari saya yang tidak berdasarkan Alquran dan Hadis? Panjenengan itu koq senengnya muter-muter melulu :) Klarifikasi, Oooh alah, Mas Yos. Mana ada klarifikasi tentang islib dari saya. Cobalah, cek-recek-cek, cek, cek... :)) Saya itu hendak meluruskan sampeyan yang benci kepada sesama umat Islam yang memakai label berbeda. Islib itu ya mbok jangan ditafsirkan menurut panjenengan toh, Mas. Tanyakan sendiri kepada mereka, begitu lho.. Jangan ambil kamus, lalu nganggep seperti itu. Itu yang namanya fitnah ya seperti anggapan sampeyan itu. Jadi, nggak perlu mengasihani saya. Bukalah pintu hati Anda untuk menerima petunjuk Allah dan jangan "cupet pikiran". Kalau menurut kamus, Mas, "Hanif" itu artinya "menyimpang". Jadi, "Ibrahim yang hanif" artinya adalah Ibrahim yang menyimpang. Opo ya ngono?! Jadi, makesude saya, biarkan nama liberal itu ditempelkan oleh yang membuat organisasi itu. Jangan