[wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
1. Isu Israel vs Palestine di Amrik sendiri jauh lebih kenceng gemanya dari isu Ossetia atau Tibet. SETIAP HARI isu ini menghiasi berita TV dan koran sampai berlembar-lembar. Jadi saya juga lebih tercerdaskan dan bisa nulis soal ini. Sejujurnya, dibanding isu Palestina, Ossetia, Tibet, saya lebih prihatin pada nasib bangsa2 di benua Afrika yg mengalami penganiayaan yg jahhh lebih parah. Saya geram, banyak orang -- tidak hanya non-muslim tapi juga muslim-- yang sangat arogan dan ignoran terhadap mereka. Dari sini pula saya kira bisa kelihatan jelas bahwa sebenarnya AS juga Eropa TIDAK menjadikan Islam sasaran tembak, melainkan hanya memperalat. Itu makanya saya benci DIPERALAT. Just FYI, saat ini saya lagi asik mempelajari sejarah bangsa2 Afrika. Pengennya bisa menghasilkan tulisan dari sini. Mau bantu? 2. Membela nilai2 HAM saya rasa itu BAGIAN bukan melampaui identitas kita sebagai seorang Indonesia dan Islam. Kalau kita selalu sisipkan atau lambai2kan label Islam kita, akan muncul reaksi seperti reaksi Anda no.1 itu. Akan selalu ada orang bertanya, kok Palestina dijajah ribut, sementara Ossetia, Tibet dijajah diem aja? Nah lo! -caroline --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" wrote: > > 1. Anda yakin basis emosi agama tidak menjadi pemicu aksi pengutukan anda pada israel ? > > Kalau begitu osettia selatan dan tibet kok tidak menjadi titik tolak perjuangan ham anda yah ? > > 2. Kalau saya sih merasa wajar kok kalau emosi berbasis agama itu ternyata mempengaruhi pandangan kita. Hanya saja kita perlu melampaui batasan agama untuk membuat keberpihakan pada yang ditindas. > > > salam, > > >
[wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
semoga ketarangan wikan ini tidak dibaca sebagai non-muslim tidak ada yang teraniaya. masalah menganiaya dan dianiaya itu adalah masalah kekuasaan. yang besar biasanya menganiaya yang kecil, bukan sebaliknya. termasuk di nkri, siapa yang menganiaya kaum ahmadiyah, komunitas eden dan sebagainya? hayo...hayo...hayo... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" wrote: > > kenapa ribut hanya dengan palestina > padahal masih banyak warga muslim yang teraniaya > 1. di xinjiang (wilayah china), muslim uighur dianiaya pemerintah China > 2. di Mindanao, muslim dianiaya pemerintah Filipina > 3. di Patani (Thailand Selatan), muslim dianiaya pemerintah Thailand > 4. di Chechnya, muslim dianiaya Rusia > 5. di Aghanistan, muslim dianiaya US > 6. di Irak, muslim dianiaya US > 7. di Darfur, muslim dianiaya pemerintah Sudan > 8. di Guantanamo, muslim dianiaya US > 9. di Kasmir, muslim dianiaya India > > segitu banyaknya wilayah, kenapa Palestina diistimewakan? > kalau mau peduli kepada muslim, ya semua wilayah di mana muslim > teraniaya ya dibela. > even terhadap muslim sendiri orang muslim ternyata pilih kasih, duh > > salam, > -- > wikan > > 2009/1/8 Ari Condro : > > 1. Anda yakin basis emosi agama tidak menjadi pemicu aksi pengutukan anda > > pada israel ? > > > > Kalau begitu osettia selatan dan tibet kok tidak menjadi titik tolak > > perjuangan ham anda yah ? > > > > 2. Kalau saya sih merasa wajar kok kalau emosi berbasis agama itu ternyata > > mempengaruhi pandangan kita. Hanya saja kita perlu melampaui batasan agama > > untuk membuat keberpihakan pada yang ditindas. >
[wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" wrote: > > mbak caroline, > > nah mending yang begini nih diskusinya daripada cuman ngurusi gayanya Arcon... ;-) Selama saya ngga sreg terhadap sesuatu, saya akan terus obok2, termasuk gaya Arcon, dkk :P > memang ADA di Indonesia yang bilang "ngapain bela Hamas...". > yang anda lupa:bahwa MAYORITAS grass root di dunia muslim itu BELA HAMAS dan MENYALAHKAN ISRAEL. MAYORITAS grass root di dunia non-muslim itu BELA ISRAEL dan MENYALAHKAN HAMAS. Kalo Anda mau, kita bisa muter2 terus di sini sampe bodoh, hehehe... > Nah, posisi orang yang bilang "ngapain bela hamas" itu ada pada posisi minoritas sbg. KRITIK thd posisi yang MEMBELA posisi hamas tanpa reserve.Kira-kira sama dengan minoritas di Amrik yang bela hamas. > "ngapain bela hamas" nya atas dasar apa? Karena Arab yg tetangga dekat dan sesama Islam tidak bela Hamas? Ini sudah saya bahas. Jangan samakan ini dengan minoritas Amrik yg bela hamas. Kami bela Hamas dengan dengan dasar argumen kuat dan jelas. Berapa banyak Anda temui imigran di Amrik yang sudah hidup sangat enak dan mapan kemudian mengkritik keras pemerintah Amrik serta menantang arus opini mayoritas rakyat Amrik dengan resiko diteriaki "go back to your country!", atau khawatir tiba2 diciduk FBI/CIA, atau dipersulit proses imigrasinya? Berapa banyak aktivis Indonesia yang ketika masih di Indonesia begitu keras mengkritik pelanggaran HAM dan demokrasi yang dilakukan pemerintah Indonesia, tapi ketika sudah di Amrik diem2 aja, MENUTUP MATA pada semua pelanggaran HAM dan demokrasi, standar ganda pemerintah Amrik, adanya indikasi bahwa uanglah sebenarnya yang memutar roda pemerintahan AS, dll. Kasihan, kok idealisme digantungkan pada siapa yg memberi makan? Lalu, POSISI ANDA SENDIRI GIMANA? Setujukah Anda bahwa telah ada pelanggaran HAM parah oleh Israel, AS dan sekutunya terhadap Hamas dan rakyatnya? > - Front Islam tentu saja harus juga dibuat lebih seimbang terhadap Israel. Sentimen di sini jauh sulit, karena mencakup pandangan-pandangan yang menjadi stereotype dari implementasi sistem nilai Islam selama 100 tahun terakhir di Timur Tengah bahwa "BANGSA Yahudi itu musuh alamiah Islam". Front non-Islam terutama yg pro AS dan eropa serta kalangan Islam liberal (jumlahnya lebih banyak mana?) juga harus dibuat lebih seimbang terhadap Hamas. Sentimen di sini jauh sulit, karena mencakup pandangan-pandangan yang menjadi stereotype dari implementasi sistem nilai non-islam selama 100 tahun terakhir di Timur Tengah bahwa "Islam itu musuh alamiah BANGSA Yahudi". > > Jadi ada dua pendekatan yang secara simultan harus dilakukan di dua front tersebut dan tidak bisa pendekatannya dilakukan hanya dari satu sisi belaka. > Setujukah dengan muatan tulisan saya yg Anda sedang Anda kritisi ini bahwa selama ini Hamas sudah mendapat perlakuan tidak adil? Apalagi lagi pendekatan yang harus diberlakukan pada Hamas? Lebih ditekan lagi? Kenapa sekarang kita tidak fokus untuk lebih keras pada Israel? Kalau ada yg terjebak pada keberpihakan buta pada Hamas dengan dasar ideologis, maka Anda terjebak pada usaha untuk TIDAK MENUNJUKKAN KEBERPIHAKAN karena alasan ideologis. Sama-sama sia-sia, tidak efektif dan memperuncing konflik. Berbeda dengan Anda, saya MENUNJUKKAN KEBERPIHAKAN, TAPI BUKAN ATAS DASAR IDEOLOGIS. Bisa ngga membedakan? > Ibaratnya, bisa jadi kita sebel sama Mike Tyson karena Mike Tyson kerjanya preman, lalu mukulin perutnya. Memang efeknya ke Mike Tyson nggak terlalu banyak, paling menjengkelkan saja, tapi begitu suatu saat Mike Tyson mbales, tergeletaklah kita. ;-) > Sikap saya kalau diganggu Tyson, kecil-kecil begini saya akan lawan dia. Ngga peduli saya bakal bonyok, babak belur, mati sekalian juga tak apa. Prinsip saya, jangan mentang2 lebih kuat dari saya, lebih kaya dari saya, hidup saya bergantung padanya, lalu Tyson bisa sembarangan mengganggu saya, melecehkan hak saya sebagai sesama manusia, nyolek2 saya tanpa kehendak saya (kalo dicolek suami, mau banget deh, hehehe... Just FYI, selama hidup saya bukannya ngga pernah rebel begini, makanya suami menjuluki saya, "my rebel girl". Memang benar, yg namanya NEKAD ITU HARUS TERKENDALI, jangan sampe matinya mati konyol. Kudu ada strategi, misalnya lari trus manggil polisi. Tapi kalo polisinya ternyata malah ngipas2i Tyson, saya TERUS DITEKEN DAN KEPEPET, tidak ada cara lain selain lawan! lawan! dan lawan! Anda kan cowok, masak prinsip hidup kok lembek begitu? - caroline P.S. barangkali ada yg merindukan saya(saya memang orangnya suka GR-an, kok :P) kalo ga ada halangan ikut demo di DC, beberapa hari ke depan kemungkinan besar saya tidak bisa aktif di milis.
[wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
Diskusi yang bagus. Saya ingin mengemukakan pandangan yang lebih pesimis ketimbang Pak Ary. Memangnya bisa ada perdamaian di Palestina? Sebanding dengan pertanyaan, memangnya bisa ada 'perdamaian' di Mekkah? Bagaimana kalau kita melihat Palestina/Israel sebagai suatu kancah kekerasan yang mesti dilokalisir? Dengan strategi lokalisir, maupun semacam kesepakatan bahwa kita semua hanya bisa sukses membantu dengan menahan diri. Agama Islam, Kristen dan Yahudi adalah tradisi besar yang dibawa para nabi, yang telah melakukan tugas mentransformasikan kita ke dunia sekarang ini. Agama-agama ini, mengikuti penjelasan Karen Armstrong, telah sukses meluruhkan kekerasan kita supaya dapat mengantarkan kita ke perubahan kehidupan seperti sekarang ini. Namun kekerasan itu inheren dalam diri manusia, sehingga terefleksikan juga dalam bagaimana kita memahami agama kita. Mungkinkah bahwa Jerussalem/middle east itu, dimana icon2 kesejarahan 3 agama itu berada, termasuk pemeluknya - adalah merupakan icon/agama/pemeluk yang tersisa - yang merupakan HARDCORE daripada sifat kekerasan inheren dalam diri manusia dan agamanya? Menurut pendapat saya, jalan terbaik adalah melokalisir hardcore kekerasan ini, ini nggak bicara tentang strategi tertentu - tapi pastilah ada strateginya. Menahan diri dalam pengertian suatu spektrum yang pro-aktif, bagi kita para penonton, adalah suatu strategi. Misalnya, menahan diri dari membela kelompok sendiri, namun pro-aktif mengutuk kekerasan atas nama kemanusiaan. Perdamaian di Palestine/middle east tidak akan secara hakiki tercapai selama ummat Islam seluruh dunia belum melakukan transformasi diri, bagaimana kita memahami agama kita, khususnya icon/sejarah/populasi muslim di Jerussalem/Makkah. Sikap kejumudan kita terhadap Jerussalem/Makkah ini adalah sikap memberhalakan agama kita sendiri, yang nggak mencerminkan doktrin kita sendiri, la ilaha illallah. Kebaikan itu bukan kiblat barat timur, tapi..namun persepsi ummat Islam masih kental memandang barat timur, sehingga meminimkan kesadaran akan proses transformasi. Saya melihat bahwa tingkat keberhasilan orang Yahudi di Israel khususnya (atau Yahudi diaspora), dalam memenej efek kekerasan ini lebih berhasil ketimbang sodara muslimnya. Maqamnya orang Yahudi sekarang ini adalah meluluhkan ego 'bangsa terpilih/menderita' dan mewujudkannya sebagai kepentingan bersama untuk semua agama/bangsa. Agama Yahudi harus mengadopsi doktrin Kristen bahwa 'kerajaan akhirat lebih baik ketimbang kerajaan dunia'. Atau filsafat jawa, sing waras ngalah. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" wrote: > > mbak caroline, > > nah mending yang begini nih diskusinya daripada cuman ngurusi gayanya Arcon... ;-) > > sudah jelas kan bahwa: > - asumsinya keduanya punya andil dalam bencana ini. > - Amrik selalu mbela Israel > > memang ADA di Indonesia yang bilang "ngapain bela Hamas...". > yang anda lupa:bahwa MAYORITAS grass root di dunia muslim itu BELA HAMAS dan MENYALAHKAN ISRAEL. Fakta-fakta yang anda berikan itu fakta-fakta yang sudah dibawa-bawa oleh banyak muslim untuk membenci Amerika, bahkan mengumandangkan PERANG SUCI terhadap amerika. Al-Qaida itu modalnya ya fakta-fakta duit dam senjata dari Amerika itu untuk justifikasi 911. > > Nah, posisi orang yang bilang "ngapain bela hamas" itu ada pada posisi minoritas sbg. KRITIK thd posisi yang MEMBELA posisi hamas tanpa reserve.Kira-kira sama dengan minoritas di Amrik yang bela hamas. > > Situasi mayoritas di kedua pihak ini jika dibiarkan hanya akan membawa eskalasi kebencian dan kerusakan, Sehingga, IMHO, memang ada dua posisi yang harus dilakukan pada dua front itu bagi orang-orang yang menginginkan perdamaian. > > - Front Amrik tentu saja harus dibuat lebih seimbang terhadap Palestina dengan mengemukakan pandangan dan fakta-fakta dari dunia Palestina. Zealot yahudi perlu punya peredam yang efektif. > Silahkan lah orang Amerika yang melakukan. > Saya yakin tinggal masalah waktu saja, jika Amerika tidak cepat melakukan revisi, maka orang lain yang akan melakukannya. Dunia semakin demokratis dan terbuka, jika Amerika sebagai pihak yang sebetulnya paling mampu membuat perubahan tidak melakukannya, bangsa2 lain cepat atau lambat akan betindak dengan caranya masing-masing. > > - Front Islam tentu saja harus juga dibuat lebih seimbang terhadap Israel. Sentimen di sini jauh sulit, karena mencakup pandangan-pandangan yang menjadi stereotype dari implementasi sistem nilai Islam selama 100 tahun terakhir di Timur Tengah bahwa "BANGSA Yahudi itu musuh alamiah Islam". Hal itu tentu saja bertentangan dengan sendi-sendi Islam sendiri, tapi begitulah adanya. Itu yang diingatkan oleh mas Arcon sebagai sentimen agama dalam melihat persoalan ini. > > Sentimen di atas membuat situasinya menjadi ZERO-SUM GAME, tidak ada jalan lain kecuali ISRAEL HARUS HANCUR. Wikan bisa jadi menyangka bahwa penghapusan Israel tidak berarti genocida thd yahudi. Tapi di grass-root di TImur
[wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
Diskusi seperti ini bisa membuka mata kita: - sejauh mana gap antara 'bottom line' dan kenyataan. Dengan kata lain, antara pikiran, ucapan dan kenyataan itu perbedaannya sejauh apa? Karena kalau jurangnya terlalu lebar, itu namanya mismatch, dan ini bisa menyesatkan perspektif kita. - Misalkan satu per satu: seruan untuk boykot produk Amerika, lha ini apa manfaatnya? Tindakan mengirim jihadis, apa manfaatnya atau apa bahayanya? Tindakan mengirim dana bantuan, ini realistis, asal yakinkan saja bahwa itu untuk korban kemanusiaan, karena inilah amanah dari orang2 yang tergerak hatinya untuk menyumbang. Berdoa, atau ambil hikmah-ajar, maybe it's the best? - Pak Ary betul dalam postingan lain, bahwa Hamas dan Israel itu tetep nyanyi lagu lama, itu-itu juga, sebel ah. Lalu apa yang berubah? Yang berubah adalah kondisi, konteks, dan tuntutan kita semua. Kita inginkan perubahan. Orang Amerika ganti model presidennya. Indonesia sedang mbabat koruptornya. Pasar modal dan finasial lagi kena kuwalat dan dihujat. Sebelumnya cross cutting issue seperti lingkungan dan CSR. Cina saja berubah 100 derajat dengan Taiwan. Di jaman perubahan ini, hare gene Hamas dan Israel masih nyanyi lagu lama? Please dong ah. - Lalu apa kita2 ini masih nyanyi lagu lama juga - seperti yang ditulis Puput, Caroline, Wawan, dkk? Dan karena media mengcover habis2an lagu lama itu, kita jadi tambah semangat ikutan? Inikah strategi, persepsi, dan perspektif yang ingin kita bangun? Nggak lah. - Menyanyikan lagu lama kenceng2 berdampak menjauhkan kita dari perubahan2 yang kita semua inginkan. Dengan kata lain, kita nggak mendengarkan nurani kita sendiri, yang inshaallah petunjuk dari Tuhan. Pertanyaannya juga, kenapa lagu baru belum kedengeran? Apa kiat2nya untuk bikin santer ini? Payah nih PRnya. - Belum lagi lagu lama ini membukakan jalan bagi para calon teroris lain yang akan melanjutkan bentuk kekerasan ini. Makin mengglobal dunia, maka kita mesti cermat dalam melokalisir daerah2 konflik. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" wrote: > > mbak Mia, > > sebetulnya botom-line-nya kan memang begitu... ;-)) > > Tapi jika kita bicara dengan pihak-pihak yang terkait langsung, baik dari sisi Palestina maupun Israel, > tentu saja bicara terus-terang begitu kan"politically incorrect" > Optimisme di sini kan sebetulnya salah satunya dalam kerangka "nguwong-ke" orang2 yang terlibat itu... nganggep orang... > Karena secara substansial nggak ada hubungannya dengan keagamaan kita, maupun keagamaan orang Yahudi sekalipun. > ;-)) > > Kalo kita lihat konflik internal afrika, kan semua pihak "nggak dianggep orang" sama pihak luar... > yang penting berlian/minyak/kopi-nya jalan terus... > > makanya supaya tidak terjadi collateral damage yang memilukan > sekaligus sebagai jalan untuk membuktikan ramalan2 armageddon dari banyak pihak, > kita lokalisir lebih lanjut di suatu tempat yg khusus untuk perang, > ya di Megido field itu... > Silahkan bawa sebanyak2nya pejuang, lalu buktikan siapa yang benar di situ. ;-) > > Tapi ya nggak mungkin bisa, > lha wong selain urusan "iman" yang secara hakiki artinya "mati syahid itu lebih baik", > masih ada urusan politiknya juga... > masih pada ingin hidup dan menikmati hidup dengan sebanyak mungkin pengikut... > > > > > ----- Original Message ----- > From: Mia > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Saturday, January 10, 2009 6:10 PM > Subject: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas) > > > Diskusi yang bagus. > > Saya ingin mengemukakan pandangan yang lebih pesimis ketimbang Pak > Ary. Memangnya bisa ada perdamaian di Palestina? Sebanding dengan > pertanyaan, memangnya bisa ada 'perdamaian' di Mekkah? > > Bagaimana kalau kita melihat Palestina/Israel sebagai suatu kancah > kekerasan yang mesti dilokalisir? Dengan strategi lokalisir, maupun > semacam kesepakatan bahwa kita semua hanya bisa sukses membantu dengan > menahan diri. > > Agama Islam, Kristen dan Yahudi adalah tradisi besar yang dibawa para > nabi, yang telah melakukan tugas mentransformasikan kita ke dunia > sekarang ini. Agama-agama ini, mengikuti penjelasan Karen Armstrong, > telah sukses meluruhkan kekerasan kita supaya dapat mengantarkan kita > ke perubahan kehidupan seperti sekarang ini. > > Namun kekerasan itu inheren dalam diri manusia, sehingga terefleksikan > juga dalam bagaimana kita memahami agama kita. Mungkinkah bahwa > Jerussalem/middle east itu, dimana icon2 kesejarahan 3 agama itu > berada, termasuk pemeluknya - adalah merupakan icon/agama/pemeluk yang > tersisa - yang merupakan HARDCORE daripada sifat kekerasan inheren > dalam diri manusia
[wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" wrote: > - Pak Ary betul dalam postingan lain, bahwa Hamas dan Israel itu tetep > nyanyi lagu lama, itu-itu juga, sebel ah. Lalu apa yang berubah? > Yang berubah adalah kondisi, konteks, dan tuntutan kita semua. Kita > inginkan perubahan. Orang Amerika ganti model presidennya. Indonesia > sedang mbabat koruptornya. Pasar modal dan finasial lagi kena kuwalat > dan dihujat. Sebelumnya cross cutting issue seperti lingkungan dan > CSR. Cina saja berubah 100 derajat dengan Taiwan. Di jaman perubahan > ini, hare gene Hamas dan Israel masih nyanyi lagu lama? Please dong ah. yup, the world is turn to change. pola konservatif di sektor keuangan dengan model mekanisme pasar bebas sudah mulai ditinggalkan, di sektor polititk, pola politik konservatif ala partai republik terbukti tidak laku dijual, begitu juga pola komunis konservatif sudah ditinggalkan cina yg kini menjelma menjadi negara komunis-kapitalis. Mungkin pemilu di indonesia yad juga akan terjadi perubahan, parpol-parpol yang masih mengusung gaya konservatif, tanpa added value bisa jadi tidak laku. > - Belum lagi lagu lama ini membukakan jalan bagi para calon teroris > lain yang akan melanjutkan bentuk kekerasan ini. Makin mengglobal > dunia, maka kita mesti cermat dalam melokalisir daerah2 konflik. > bukannya ada ungkapan, think globally act locally ? jadi konflik yang terjadi di luar sana, membuat pihak yang didalam negeri harus bersiap-siap untuk berkonflik juga. salam, -ariel-
Re: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
Untuk yg afrika mau mulai darimana ? Untuk bagian dan melampaui. "Menjadi bagian" ada keterkaitan dengan "melambaikan/menyisipkan identitas". Sementara kalau melampaui maka itu menjadi faktor netral, menjadi indifferent bagi anda, apakah itu masalah muslim atau bukan. Asalkan persoalan ham akan menggelitik anda. Saya sih memahaminya dalam konteks melampau dan agama jadi faktor indifferent. Sementara anda, mbak carol, nampaknya belum jelas posisinya. Masih ingin jadi bagian dari identitas itu dan bisa indifferent dari keterikatan emosi. Halah, urusan ini benarnya gak penting penting banget. How low can you go bukan hal mutlak. Peduli pada nasib sesama (ham) itu sudah kemajuan besar buat kita, spesies manusia. (Belum yg alam lingkungan nih :p) salam, -Original Message- From: "caroline60660" Date: Thu, 08 Jan 2009 13:59:21 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas) 1. Isu Israel vs Palestine di Amrik sendiri jauh lebih kenceng gemanya dari isu Ossetia atau Tibet. SETIAP HARI isu ini menghiasi berita TV dan koran sampai berlembar-lembar. Jadi saya juga lebih tercerdaskan dan bisa nulis soal ini. Sejujurnya, dibanding isu Palestina, Ossetia, Tibet, saya lebih prihatin pada nasib bangsa2 di benua Afrika yg mengalami penganiayaan yg jahhh lebih parah. Saya geram, banyak orang -- tidak hanya non-muslim tapi juga muslim-- yang sangat arogan dan ignoran terhadap mereka. Dari sini pula saya kira bisa kelihatan jelas bahwa sebenarnya AS juga Eropa TIDAK menjadikan Islam sasaran tembak, melainkan hanya memperalat. Itu makanya saya benci DIPERALAT. Just FYI, saat ini saya lagi asik mempelajari sejarah bangsa2 Afrika. Pengennya bisa menghasilkan tulisan dari sini. Mau bantu? 2. Membela nilai2 HAM saya rasa itu BAGIAN bukan melampaui identitas kita sebagai seorang Indonesia dan Islam. Kalau kita selalu sisipkan atau lambai2kan label Islam kita, akan muncul reaksi seperti reaksi Anda no.1 itu. Akan selalu ada orang bertanya, kok Palestina dijajah ribut, sementara Ossetia, Tibet dijajah diem aja? Nah lo! -caroline --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" wrote: > > 1. Anda yakin basis emosi agama tidak menjadi pemicu aksi pengutukan anda pada israel ? > > Kalau begitu osettia selatan dan tibet kok tidak menjadi titik tolak perjuangan ham anda yah ? > > 2. Kalau saya sih merasa wajar kok kalau emosi berbasis agama itu ternyata mempengaruhi pandangan kita. Hanya saja kita perlu melampaui batasan agama untuk membuat keberpihakan pada yang ditindas. > > > salam, > > > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
api tetep ikutan demo protes Amrika juga... ;-) 5. Israel jelas terlalu sering melakukan pelanggaran hukum2 internasional. Semua orang setuju. Kita juga setuju Israel bertindak keterlaluan saat ini. Tapi Hamas juga tidak suci. Anda bicara adil, apa yang anda anggap adil? - apakah kita buat israel tidak punya senjata canggih, sehingga perangnya bisa agak seimbang spt. di afrika? - apakah kita buat hamas punya senjata lebih canggih, sehingga agak hitech? nuklir kalo perlu? yang mana? Soal fokus, Tujuan anda apa sih? Perdamaian bukan? kenapa tidak fokus ke situ? Saat ini Israel dan Hamas SAMA2 tidak mau gencatan senjata. So? silahkan fokus anda yang di Amrik ke menekan Israel.. jika kita bicara Soal masyarakat Gaza, fokusnya adalah gencatan sejata lalu bantuan kemanusiaan. Soal yang Mike Tyson, anda sendiri bilang pergi ke polisi, bukan mukuli perut Mike Tyson kan? Bukankah urusan polisi sedang berjalan... Bukankah Gaza sekarang itu hasil urusan polisi, Yaser Arafat, Yitzak Rabin? Bukankah yang dulunya occupied territory sekarang sebagian jadi negara Palestina dengan ibukota Hebron? Dan terus sedang berjalan... Lha kalo tuntutannya Mike Tyson harus dibunuh, polisi juga nggak bisa bantu... Amrik itu bukan polisi... anda beranggapan terlalu tinggi terhadap Amrik. Amrik itu cuman kebetulan saja punya otot yang sering dipake sama polisi. ini hamas malah ngirim rudalMMG CARA YANG PALING EFEKTIF <-- ini sindiran loh..., rudalnya juga nggak terlalu bagus tapi malah jadi justifikasi Mike Tyson untuk mukul sa'kemeng-e... Anda bilang melawan kalo perlu sampe mati... mungkin kayak Alamo.. sayangnya di Alamo itu nggak ada civilian, semua combatant Kalo memang mau begitu, harusnya para combatant di Gaza dan sekitarnya pada ke Megido field saja sekalian...supaya jadi Armagedon... kan asyik... semua happy... yang catholik, bisa menyaksikan dan memilih, mana yang jadi anti-christ dan mudah2an Jesus second-comming. yang Yahudi, bisa membuktikan urusan Armagedonnya yang muslim, bisa menyaksikan Imam Mahdi, Dajjal, Kedatangan Isa as. tinggal kita lihat siapa yang bener... - Original Message - From: caroline60660 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, January 09, 2009 4:28 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas) -- Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG. Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.8.6/1765 - Release Date: 03/11/2008 16:59 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
Mayoritas grasroot ngebela israel ? Masa sih ? --- Ooh, mbak carol tinggal di amerika dan nontonnya cnn toh. Pantesan. Soalnya kalau di indonesia, yg kristen, budha dan hindu juga pada benci israel. Muslim apalagi. Temen kristen yg lagi kuliah di jepun dan spore juga pada benci israel tuh. salam, -Original Message- From: "caroline60660" Date: Thu, 08 Jan 2009 21:28:21 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" wrote: > > mbak caroline, > > nah mending yang begini nih diskusinya daripada cuman ngurusi gayanya Arcon... ;-) Selama saya ngga sreg terhadap sesuatu, saya akan terus obok2, termasuk gaya Arcon, dkk :P > memang ADA di Indonesia yang bilang "ngapain bela Hamas...". > yang anda lupa:bahwa MAYORITAS grass root di dunia muslim itu BELA HAMAS dan MENYALAHKAN ISRAEL. MAYORITAS grass root di dunia non-muslim itu BELA ISRAEL dan MENYALAHKAN HAMAS. Kalo Anda mau, kita bisa muter2 terus di sini sampe bodoh, hehehe... > Nah, posisi orang yang bilang "ngapain bela hamas" itu ada pada posisi minoritas sbg. KRITIK thd posisi yang MEMBELA posisi hamas tanpa reserve.Kira-kira sama dengan minoritas di Amrik yang bela hamas. > "ngapain bela hamas" nya atas dasar apa? Karena Arab yg tetangga dekat dan sesama Islam tidak bela Hamas? Ini sudah saya bahas. Jangan samakan ini dengan minoritas Amrik yg bela hamas. Kami bela Hamas dengan dengan dasar argumen kuat dan jelas. Berapa banyak Anda temui imigran di Amrik yang sudah hidup sangat enak dan mapan kemudian mengkritik keras pemerintah Amrik serta menantang arus opini mayoritas rakyat Amrik dengan resiko diteriaki "go back to your country!", atau khawatir tiba2 diciduk FBI/CIA, atau dipersulit proses imigrasinya? Berapa banyak aktivis Indonesia yang ketika masih di Indonesia begitu keras mengkritik pelanggaran HAM dan demokrasi yang dilakukan pemerintah Indonesia, tapi ketika sudah di Amrik diem2 aja, MENUTUP MATA pada semua pelanggaran HAM dan demokrasi, standar ganda pemerintah Amrik, adanya indikasi bahwa uanglah sebenarnya yang memutar roda pemerintahan AS, dll. Kasihan, kok idealisme digantungkan pada siapa yg memberi makan? Lalu, POSISI ANDA SENDIRI GIMANA? Setujukah Anda bahwa telah ada pelanggaran HAM parah oleh Israel, AS dan sekutunya terhadap Hamas dan rakyatnya? > - Front Islam tentu saja harus juga dibuat lebih seimbang terhadap Israel. Sentimen di sini jauh sulit, karena mencakup pandangan-pandangan yang menjadi stereotype dari implementasi sistem nilai Islam selama 100 tahun terakhir di Timur Tengah bahwa "BANGSA Yahudi itu musuh alamiah Islam". Front non-Islam terutama yg pro AS dan eropa serta kalangan Islam liberal (jumlahnya lebih banyak mana?) juga harus dibuat lebih seimbang terhadap Hamas. Sentimen di sini jauh sulit, karena mencakup pandangan-pandangan yang menjadi stereotype dari implementasi sistem nilai non-islam selama 100 tahun terakhir di Timur Tengah bahwa "Islam itu musuh alamiah BANGSA Yahudi". > > Jadi ada dua pendekatan yang secara simultan harus dilakukan di dua front tersebut dan tidak bisa pendekatannya dilakukan hanya dari satu sisi belaka. > Setujukah dengan muatan tulisan saya yg Anda sedang Anda kritisi ini bahwa selama ini Hamas sudah mendapat perlakuan tidak adil? Apalagi lagi pendekatan yang harus diberlakukan pada Hamas? Lebih ditekan lagi? Kenapa sekarang kita tidak fokus untuk lebih keras pada Israel? Kalau ada yg terjebak pada keberpihakan buta pada Hamas dengan dasar ideologis, maka Anda terjebak pada usaha untuk TIDAK MENUNJUKKAN KEBERPIHAKAN karena alasan ideologis. Sama-sama sia-sia, tidak efektif dan memperuncing konflik. Berbeda dengan Anda, saya MENUNJUKKAN KEBERPIHAKAN, TAPI BUKAN ATAS DASAR IDEOLOGIS. Bisa ngga membedakan? > Ibaratnya, bisa jadi kita sebel sama Mike Tyson karena Mike Tyson kerjanya preman, lalu mukulin perutnya. Memang efeknya ke Mike Tyson nggak terlalu banyak, paling menjengkelkan saja, tapi begitu suatu saat Mike Tyson mbales, tergeletaklah kita. ;-) > Sikap saya kalau diganggu Tyson, kecil-kecil begini saya akan lawan dia. Ngga peduli saya bakal bonyok, babak belur, mati sekalian juga tak apa. Prinsip saya, jangan mentang2 lebih kuat dari saya, lebih kaya dari saya, hidup saya bergantung padanya, lalu Tyson bisa sembarangan mengganggu saya, melecehkan hak saya sebagai sesama manusia, nyolek2 saya tanpa kehendak saya (kalo dicolek suami, mau banget deh, hehehe... Just FYI, selama hidup saya bukannya ngga pernah rebel begini, makanya suami menjuluki saya, "my rebel girl". Memang benar, yg namanya NEKAD ITU HARUS TERKENDALI, jangan sampe matinya mati konyol. Kudu ada strategi, misalnya lari trus manggil polisi. Tapi kalo polisinya ternyata malah ngipas2i Tyson, saya TERUS DITEKEN DAN KEP
Re: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
di Amerika orang nontonnya Fox, bukan CNN CNN masih relatif netral meskipun rada condong ke Israel tapi kalau Fox pandangannnya membela Israel, lha wong yang punya juga orang Yahudi kok silakan lihat ke http://english.aljazeera.net/focus/war_on_gaza/2009/01/20091585448204690.html di Amerika, Gaza adalah perang yang berbeda nggak seperti di sini yang bisa nonton Aljazeera untuk mendapat sudut pandang yang beda (Aljazeera menurut saya cukup netral, both-side, tapi lebih mbelain Palestina sambil tetap ngasih tempat buat orang Israel buat bicara) kalau di Amerika, orang cenderung melihat perang di Gaza sebagai operasi Israel untuk menindak teroris2 Hamas di Gaza yang bikin kekacauan di Israel korban dari Gaza jarang disebut bahkan tidak dibilang angkanya sementara yang dieskpos adalah nenek-nenek Israel yang ketakutan gara ada roket Hamas nyasar makanya, jangan salahkan Obama juga kalau nggak ngomong apa2 dari sudut pandang dia, Israel gak bisa disalahkan lha gimana, orang2 dekatnya juga orang2 Yahudi kok aneh kalau minta Obama minta belain Gaza, karena dari sudut pandang dia, justru Israel yang dizalimi Hamas salam, -- wikan 2009/1/9 Ari Condro : > Mayoritas grasroot ngebela israel ? Masa sih ? > > --- > > Ooh, mbak carol tinggal di amerika dan nontonnya cnn toh. Pantesan. > > Soalnya kalau di indonesia, yg kristen, budha dan hindu juga pada benci > israel. Muslim apalagi. > > Temen kristen yg lagi kuliah di jepun dan spore juga pada benci israel tuh.
Re: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
Al jazeerah sih anak kandung bbc inggris. Masa obama kagak bisa liat bbc atau al jazirah ? Oh iya, blekberinya udah kagak boleh pake lagi yah, makanya obama gak bisa liat milis yg rame ngomongin kasus gaza ini. salam, -Original Message- From: "Wikan Danar Sunindyo" Date: Fri, 9 Jan 2009 10:09:10 To: Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas) di Amerika orang nontonnya Fox, bukan CNN CNN masih relatif netral meskipun rada condong ke Israel tapi kalau Fox pandangannnya membela Israel, lha wong yang punya juga orang Yahudi kok silakan lihat ke http://english.aljazeera.net/focus/war_on_gaza/2009/01/20091585448204690.html di Amerika, Gaza adalah perang yang berbeda nggak seperti di sini yang bisa nonton Aljazeera untuk mendapat sudut pandang yang beda (Aljazeera menurut saya cukup netral, both-side, tapi lebih mbelain Palestina sambil tetap ngasih tempat buat orang Israel buat bicara) kalau di Amerika, orang cenderung melihat perang di Gaza sebagai operasi Israel untuk menindak teroris2 Hamas di Gaza yang bikin kekacauan di Israel korban dari Gaza jarang disebut bahkan tidak dibilang angkanya sementara yang dieskpos adalah nenek-nenek Israel yang ketakutan gara ada roket Hamas nyasar makanya, jangan salahkan Obama juga kalau nggak ngomong apa2 dari sudut pandang dia, Israel gak bisa disalahkan lha gimana, orang2 dekatnya juga orang2 Yahudi kok aneh kalau minta Obama minta belain Gaza, karena dari sudut pandang dia, justru Israel yang dizalimi Hamas salam, -- wikan 2009/1/9 Ari Condro : > Mayoritas grasroot ngebela israel ? Masa sih ? > > --- > > Ooh, mbak carol tinggal di amerika dan nontonnya cnn toh. Pantesan. > > Soalnya kalau di indonesia, yg kristen, budha dan hindu juga pada benci > israel. Muslim apalagi. > > Temen kristen yg lagi kuliah di jepun dan spore juga pada benci israel tuh. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
look, mayoritas orang amrik nonton fox dan bukan cnn, bbc apalagi aljazeera jadi sedikit banyak opininya kegiring mbelain israel kalaupun obama nonton bbc atau al jazeera paling2 cuman selintas sementara opini yang membentuk pemikirannya kan didasarkan pada orang2 terdekatnya yang orang2 Yahudi, kayak Emanuel Rahm ya sama aja kayak orang Indonesia, opininya tergiring buat mbelain Palestina gara2 sebagian besar media massa Indonesia mbelain Palestina ... kalaupun ada sebagian kecil orang Indonesia yang nonton Fox, pasti nggak serta merta jadi mbelain Israel kan? walaupun Fox isinya mbelain Israel salam, -- wikan 2009/1/9 Ari Condro : > Al jazeerah sih anak kandung bbc inggris. > > Masa obama kagak bisa liat bbc atau al jazirah ? Oh iya, blekberinya udah > kagak boleh pake lagi yah, makanya obama gak bisa liat milis yg rame > ngomongin kasus gaza ini.
Re: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas)
mbak Mia, sebetulnya botom-line-nya kan memang begitu... ;-)) Tapi jika kita bicara dengan pihak-pihak yang terkait langsung, baik dari sisi Palestina maupun Israel, tentu saja bicara terus-terang begitu kan"politically incorrect" Optimisme di sini kan sebetulnya salah satunya dalam kerangka "nguwong-ke" orang2 yang terlibat itu... nganggep orang... Karena secara substansial nggak ada hubungannya dengan keagamaan kita, maupun keagamaan orang Yahudi sekalipun. ;-)) Kalo kita lihat konflik internal afrika, kan semua pihak "nggak dianggep orang" sama pihak luar... yang penting berlian/minyak/kopi-nya jalan terus... makanya supaya tidak terjadi collateral damage yang memilukan sekaligus sebagai jalan untuk membuktikan ramalan2 armageddon dari banyak pihak, kita lokalisir lebih lanjut di suatu tempat yg khusus untuk perang, ya di Megido field itu... Silahkan bawa sebanyak2nya pejuang, lalu buktikan siapa yang benar di situ. ;-) Tapi ya nggak mungkin bisa, lha wong selain urusan "iman" yang secara hakiki artinya "mati syahid itu lebih baik", masih ada urusan politiknya juga... masih pada ingin hidup dan menikmati hidup dengan sebanyak mungkin pengikut... - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, January 10, 2009 6:10 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Keberpihakan pada HAM (Isreal vs Hamas) Diskusi yang bagus. Saya ingin mengemukakan pandangan yang lebih pesimis ketimbang Pak Ary. Memangnya bisa ada perdamaian di Palestina? Sebanding dengan pertanyaan, memangnya bisa ada 'perdamaian' di Mekkah? Bagaimana kalau kita melihat Palestina/Israel sebagai suatu kancah kekerasan yang mesti dilokalisir? Dengan strategi lokalisir, maupun semacam kesepakatan bahwa kita semua hanya bisa sukses membantu dengan menahan diri. Agama Islam, Kristen dan Yahudi adalah tradisi besar yang dibawa para nabi, yang telah melakukan tugas mentransformasikan kita ke dunia sekarang ini. Agama-agama ini, mengikuti penjelasan Karen Armstrong, telah sukses meluruhkan kekerasan kita supaya dapat mengantarkan kita ke perubahan kehidupan seperti sekarang ini. Namun kekerasan itu inheren dalam diri manusia, sehingga terefleksikan juga dalam bagaimana kita memahami agama kita. Mungkinkah bahwa Jerussalem/middle east itu, dimana icon2 kesejarahan 3 agama itu berada, termasuk pemeluknya - adalah merupakan icon/agama/pemeluk yang tersisa - yang merupakan HARDCORE daripada sifat kekerasan inheren dalam diri manusia dan agamanya? Menurut pendapat saya, jalan terbaik adalah melokalisir hardcore kekerasan ini, ini nggak bicara tentang strategi tertentu - tapi pastilah ada strateginya. Menahan diri dalam pengertian suatu spektrum yang pro-aktif, bagi kita para penonton, adalah suatu strategi. Misalnya, menahan diri dari membela kelompok sendiri, namun pro-aktif mengutuk kekerasan atas nama kemanusiaan. Perdamaian di Palestine/middle east tidak akan secara hakiki tercapai selama ummat Islam seluruh dunia belum melakukan transformasi diri, bagaimana kita memahami agama kita, khususnya icon/sejarah/populasi muslim di Jerussalem/Makkah. Sikap kejumudan kita terhadap Jerussalem/Makkah ini adalah sikap memberhalakan agama kita sendiri, yang nggak mencerminkan doktrin kita sendiri, la ilaha illallah. Kebaikan itu bukan kiblat barat timur, tapi..namun persepsi ummat Islam masih kental memandang barat timur, sehingga meminimkan kesadaran akan proses transformasi. Saya melihat bahwa tingkat keberhasilan orang Yahudi di Israel khususnya (atau Yahudi diaspora), dalam memenej efek kekerasan ini lebih berhasil ketimbang sodara muslimnya. Maqamnya orang Yahudi sekarang ini adalah meluluhkan ego 'bangsa terpilih/menderita' dan mewujudkannya sebagai kepentingan bersama untuk semua agama/bangsa. Agama Yahudi harus mengadopsi doktrin Kristen bahwa 'kerajaan akhirat lebih baik ketimbang kerajaan dunia'. Atau filsafat jawa, sing waras ngalah. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" wrote: > > mbak caroline, > > nah mending yang begini nih diskusinya daripada cuman ngurusi gayanya Arcon... ;-) > > sudah jelas kan bahwa: > - asumsinya keduanya punya andil dalam bencana ini. > - Amrik selalu mbela Israel > > memang ADA di Indonesia yang bilang "ngapain bela Hamas...". > yang anda lupa:bahwa MAYORITAS grass root di dunia muslim itu BELA HAMAS dan MENYALAHKAN ISRAEL. Fakta-fakta yang anda berikan itu fakta-fakta yang sudah dibawa-bawa oleh banyak muslim untuk membenci Amerika, bahkan mengumandangkan PERANG SUCI terhadap amerika. Al-Qaida itu modalnya ya fakta-fakta duit dam senjata dari Amerika itu untuk justifikasi 911. > > Nah, posisi orang yang bilang "ngapain bela hamas"