Re: [wanita-muslimah] Re: Teori evolusi dan agama

2006-09-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
. Tidak
seperti pada sistem kredit berbunga, sistem zakat tijarah ini potongan yang
berupa zakat dari output industri itu dikelola oleh lembaga Baytu lMa-l yang
pegawainya disebut 'A-mil. Di sini tidak dikenal kredit berbunga dari
nasabah melainkan sistem pemberian modal usaha kepada bakal pengusaha yang
dididik oleh 'A-mil utamanya dalam hal manajemen sebelum diberi modal usaha.
Kalau usahanya macet tidak ada penyitaan karena modal itu diberikan. Kalau
usahanya maju maka ia harus mengeluarkan zakat mengisi Baytu lMa-l. Sistem
zakat tijarah ini ibarat cairan aspal yang menitik, tidak akan terbentuk
tumpukan-tumpukan aspal, melainkan cenderung untuk merata.

Bank dan nasabah berbagi keuntungan dan bersama menanggung risiko dalam
sistem perbankan Islam yang diterapkan sekarang diharapkan dapat melepaskan
diri dari sistem kredit berbunga yang mendominasi dunia sekarang ini.
Tahapan selanjutnya adalah sistem perbankan Islam tersebut berjalan seiring
dengan sistem Baytu lMa-l, sistem pemberian modal usaha tersebut.

Lalu siapa yang harus menjadi pemilik Baytu lMa-l? Di negara-negara yang
berdasar Islam, artinya hukum-hukum positifnya bersumber dari Al Quran dan
Hadits, pemilik Baytu lMa-l adalah negara. Di sini zakat tijarah itu dapat
dianggap pajak. Sedangkan di negara-negara yang tidak berdasar Islam, yang
hukum-hukum positifnya tidak bersumber dari Al Quran dan Hadits, pemilik
Baytu lMa-l adalah yayasan yang berbadan hukum, dengan komisaris Majelis
Ulama. Dalam hal ini jelaslah pula bahwa zakat tijarah tidak boleh dianggap
sama dengan pajak. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 28 November 1993
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
*

- Original Message -
From: ariel [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 05, 2006 13:01
Subject: [wanita-muslimah] Re: Teori evolusi dan agama


 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 





 
  Para Pakar Muslim kuno di zaman  keemasan Islam (abad 7 sampai abad 13
  Miladiyah) berhasil memperkembang ilmu ukur menjadi ilmu ukur sudut
 dan ilmu
  ukur bola seperti yang kita kenal sekaang ini. Al Battani (858 - 929)
  mengganti busur dengan sinus, mempergunakan tangen dan kotangen. Abu
 'lWafa
  (940 - 997) mendapatkan metode baru untuk membuat tabel sinus,
  memperkenalkan sekan dan kosekan. Operasi dalam ilmu hitung diperlengkap
  dengan operasi akar dan logaritme sebagai lawan pangkat. Dengan demikian
  ruang lingkup bilangan menjadi lebih luas, yaitu bilangan irrasional dan
  imajiner. Kata-kata logaritme dan algorism berasal dari nama orang yang
  mendapatkannya yaitu Al Khawarismi (780 - 850). Di tangan para pakar
 Muslim
  itu cabang-cabang matematika yaitu itu ilmu hitung dan ilmu ukur
  diperkembang kemudian dijalin menjadi utuh tidak terlepas seperti dalam
  keadaannya di tangan para pakar Yunani Kuno tersebut. Maka menjadilah
  matematika itu sebagai disiplin ilmu yang menunjang metode ujicoba dalam
  sains. Alhasil kebudayaan Islam (maksudnya kebudayaan yang diisi oleh
  nilai-nilai non-historis, yaitu wahyu) dapat menyumbangkan metode
 ujicoba
  yang memungkinkan lahirnya Ilmu Pengetahuan seperti yang kita miliki
  sekarang ini.
 

 Semua ini ditemukan pada zaman keemasan Islam. Pada saat itu umat
 Muslim sudah meletakan dasar yang baik bagi matematika. Namun kenapa
 hanya terhenti pada fundamental saja, tidak dilanjutkan dengan
 mengeksploitasi lebih dalam lagi pada abad-abad berikutnya?
 Malah akhirnya pada abad 17 Newton yang berhasil mengeksploitasi lebih
 dalam lagi dan menulis buku 'Principia Mathematica'. Sungguh teramat
 sayang.


 God created everything by number, weight and measure - Newton,
 Principia Mathematica.

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Teori evolusi dan agama

2006-09-05 Terurut Topik Kartono Mohamad
Di jamannya kekhalifahan Baghdad, dinasti Abas, banyak il,uwan Islam
yang mempelajari filsafat Yunani, seperti Ibnu Rushdi, Ibnu Sinna, Al
Farabi dan murid-muridnya. Jadi tidak aneh jika banyak miripnya. Tapi
justru saat itulah perkembangan ilmu pengetahuan Islam memasuki
jaman kejayaannya.
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Kemajuan Islam dalam pengetahuan pada dasarnya bukan karena 
 kitab suci tapi karena direbutnya kunci ilmu pengetahuan yaitu
 perpustakaan terbesar di dunia yang terletak di kota Alexandria
 sementara di saat yang bersamaan kristen memasuki abad
 kegelapan setelah menutup Akademi Plato.Itulah sebabnya ilmu
 ilmu keislaman seperti ushul fiqh , mantiq dll mirip dengan filsafat/
 logika Aristoteles.
 
 - Original Message - 
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED];
wanita-muslimah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Sunday, September 03, 2006 2:47 PM
 Subject: [wanita-muslimah] Teori evolusi dan agama
 
 
  Ass.w.w.
  Di New York Times tanggal 2/9/06 ada berita bahwa Paus Benedictus
(d/h 
  Prof. Ratzinger dari Jerman) akan menyelenggarakan Seminar tentang 
  Evolusi di Vatikan dalam waktu dekat ini. Ini agaknya akan menjadi 
  tradisi baru di Vatikan sejak Paus Benedictus. Tahun lalu dia 
  selenggarakan Seminar tentang Islam.
  Pembicara dalam Seminar ttg Evolusi ini ada empat orang, yaitu Peter 
  Schuster dari Austria yang mendukung toeri evolusi, dan tiga
pembicara 
  lain yang menentang teori evolusi. Tetapi seorang di antaranya, yaitu 
  Pastor Paul Elbrich, pastor Jesuit yang juga ilmuwan, diketahui agak 
  moderat. Elbrich mempertanyakan apakah evolusi hanya dipengaruhi oleh 
  faktor chance, tidak ada campur tangan dari sesuatu yang lebih 
  tinggi.
  Sayangnya seminar ini bersifat tertutup dan hasilnya tidak akan 
  dipublikasikan. Agaknya kalangan gereja Katolik tidak ingin berbuat 
  kesalahan seperti ketika menghukum Galileo dulu. Tetapi juga sulit 
  diramalkan apakah Paus Benedictus akan mencoba mencari jalan tengah: 
  mengakui bahwa teori evolusi adalah benar tetapi semua itu terjadi 
  karena ada campuir tangan Tuhan. Yang jelas ia tidak ingin agama 
  Katolik akan kehilangan kredibilitas jika kemudian ternyata keliru 
  dalam mengambil sikap terhadap ilmu pengetahuan, seperti yang dialami 
  di abad pertengahan dulu.
  Alangkah baiknya jika sikap agamawan Islam juga demikian. Membuka
diri 
  dan pikiran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak secara a 
  priori menentang suatu teori dengan buru-buru mempertentangkannya 
  dengan akidah. Apapula bersikap defensif dengan cara ofensif. Agama 
  Islam mengajari bahwa Tuhan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada
manusia 
  secara sedikit demi sedikit (S Al Iqra). 
  Mudah-mudahan bermanfaat sebagai renungan.
  Wassalam
  KM
  
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]








===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Teori evolusi dan agama

2006-09-04 Terurut Topik Mia
He-Man, orang bisa salah paham dengan kalimat kemajuan Islam dalam 
pengetahuan pada dasarnya bukan karena kitab suci...

Emangnya hukum alam sebab-akibat bersifat linear atau dikotomis 
seperti itu? Mungkin sifat 'interdependent' lebih tepat.

So, misalnya anda bisa bilang bahwa kitab suci adalah sumber 
inspirasi ummat Islam yang mendorong mereka pada kemajuan ilmu 
pengetahuan.  Dalam buku 'The Lost Discoveries' Dick Teresi merunut 
ini dengan rajinnya. BTW temans, baca tulisan Dick Teresi jangan 
HMNA ya..:-)

Sedangkan kunci ilmu pengetahuan Alexandria adalah bentuk atau hasil 
dari inspirasi tersebut. Ilmu fiqh dan mantiq itu sedikit banyaknya 
terpengaruh logika Aristoteles, itu so pasti. Namun ini bukan 
berarti Muslim nggak mereformasi dasar pemikiran Aristoteles. 
Misalnya, dasar filsafat Aristoteles yang melihat alam sebagai unsur 
statis dirombak sama sekali oleh dasar pemikiran sufi yang meliat 
unsur fisik alam ini selalu berubah, sekalipun yang biasa kita 
sebut 'kodrat'.

Apabila pada suatu masa logika, usul fiqh, premis hukum, premis 
iptek, rumusan fisika, menjadi mirip satu sama lain diantara 
berbagai bangsa (sekalipun mereka sepertinya nggak pernah 
berhubungan) - keliatannya ini emang hukum alam yang mestinya emang 
demikian terjadi. Dan bukan berarti mereka saling 'mencontek' begitu 
saja - tapi udah jadi 'takdir'.  Sepertinya logika mengukuhkan 
dirinya dalam kehidupan nyata kita sehari-hari dengan cara begitu.

Dalam bukunya Dick Teresi mencontohkan pemakaian angka 'nol' pada 
suatu masa di antara beberapa bangsa, sekalipun mereka dipisahkan 
lautan dan benua.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Kemajuan Islam dalam pengetahuan pada dasarnya bukan karena 
 kitab suci tapi karena direbutnya kunci ilmu pengetahuan yaitu
 perpustakaan terbesar di dunia yang terletak di kota Alexandria
 sementara di saat yang bersamaan kristen memasuki abad
 kegelapan setelah menutup Akademi Plato.Itulah sebabnya ilmu
 ilmu keislaman seperti ushul fiqh , mantiq dll mirip dengan 
filsafat/
 logika Aristoteles.
 
 - Original Message - 
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]; wanita-
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Sunday, September 03, 2006 2:47 PM
 Subject: [wanita-muslimah] Teori evolusi dan agama
 
 
  Ass.w.w.
  Di New York Times tanggal 2/9/06 ada berita bahwa Paus 
Benedictus (d/h 
  Prof. Ratzinger dari Jerman) akan menyelenggarakan Seminar 
tentang 
  Evolusi di Vatikan dalam waktu dekat ini. Ini agaknya akan 
menjadi 
  tradisi baru di Vatikan sejak Paus Benedictus. Tahun lalu dia 
  selenggarakan Seminar tentang Islam.
  Pembicara dalam Seminar ttg Evolusi ini ada empat orang, yaitu 
Peter 
  Schuster dari Austria yang mendukung toeri evolusi, dan tiga 
pembicara 
  lain yang menentang teori evolusi. Tetapi seorang di antaranya, 
yaitu 
  Pastor Paul Elbrich, pastor Jesuit yang juga ilmuwan, diketahui 
agak 
  moderat. Elbrich mempertanyakan apakah evolusi hanya dipengaruhi 
oleh 
  faktor chance, tidak ada campur tangan dari sesuatu yang lebih 
  tinggi.
  Sayangnya seminar ini bersifat tertutup dan hasilnya tidak akan 
  dipublikasikan. Agaknya kalangan gereja Katolik tidak ingin 
berbuat 
  kesalahan seperti ketika menghukum Galileo dulu. Tetapi juga 
sulit 
  diramalkan apakah Paus Benedictus akan mencoba mencari jalan 
tengah: 
  mengakui bahwa teori evolusi adalah benar tetapi semua itu 
terjadi 
  karena ada campuir tangan Tuhan. Yang jelas ia tidak ingin agama 
  Katolik akan kehilangan kredibilitas jika kemudian ternyata 
keliru 
  dalam mengambil sikap terhadap ilmu pengetahuan, seperti yang 
dialami 
  di abad pertengahan dulu.
  Alangkah baiknya jika sikap agamawan Islam juga demikian. 
Membuka diri 
  dan pikiran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak 
secara a 
  priori menentang suatu teori dengan buru-buru 
mempertentangkannya 
  dengan akidah. Apapula bersikap defensif dengan cara ofensif. 
Agama 
  Islam mengajari bahwa Tuhan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada 
manusia 
  secara sedikit demi sedikit (S Al Iqra). 
  Mudah-mudahan bermanfaat sebagai renungan.
  Wassalam
  KM
  
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]








===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups 

Re: [wanita-muslimah] Re: Teori evolusi dan agama

2006-09-04 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
 matematika ada dua cara dalam menyatakan
fungsi. Pertama yang langsung y(x), yang kedua melalui parameter waktu x(t),
y(t), yang ditampilkan oleh Al Biruni (793 - 1048). Umar Khayyam menciptakan
pula sejenis matematika yang disebutnya dengan al khiyam, sayang ilmu itu
tidak berkembang hingga dewasa ini.

Kesimpulannya dapatlah kita lihat pakar Yunani Kuno tidak mampu
mengembangkan matematika untuk dapat dipakai sebagai disiplin ilmu dalam hal
menunjang metode ujicoba dalam sains. Para pakar Muslim Kuno dengan
memperkembang matematika, sehingga dapatlah matematika itu dijadikan
disiplin ilmu yang dapat menunjang metode ujicoba dalam sains, sehingga
sains dapat mencapai wujudnya yang sekarang ini, yaitu observasi, penafsiran
observasi yang menghasilkan teori yang spekulatif kemudian dengan unsur
ujicoba yang menyaring teori yang spekulatif itu sehingga tidak spekulatif
lagi. WaLlahu a'lamu bisshawab

*** Makassar, 1 Maret 1992
[H.uh.Nur Abdurrahman]
--
(*)
Bagaimana impotensi ilmu hitung Yunani Kuno karena hanya mengenal bilangan
rasional akibat operasi yang hanya terbatas pada menambah, mengurang,
memperbanyak dan membagi, dapat dilihat dalam kejadian berikut ini. Seorang
pendeta dari suatu candi memerintahkan untuk membuat sebuah patung yang
besarnya dua kali sebesar patung yang ada di candi itu. Tukang-tukang
pembuat patung yang tentu sudah faham warisan bangsa Sumaria bagaimana
menghitung isi yaitu panjang x lebar x tinggi serta merta memperbesar patung
itu dua kali setiap dimensi. Barulah mereka menginsafi setelah patung itu
selesai, bahwa sebenarnya patung itu bukanlah bertambah besar dua kali
melainkan delapan kali. Apa yang terjadi itu tidaklah semudah dan
sesederhana yang mereka duga semula, dan merupakan suatu masalah yang sulit
tak dapat dipecahkan pada waktu itu, walaupun mereka itu telah meminta
tolong kepada Plato dan akademinya.

===


- Original Message -
From: Mia [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 05, 2006 11:01
Subject: [wanita-muslimah] Re: Teori evolusi dan agama


 He-Man, orang bisa salah paham dengan kalimat kemajuan Islam dalam
 pengetahuan pada dasarnya bukan karena kitab suci...

 Emangnya hukum alam sebab-akibat bersifat linear atau dikotomis
 seperti itu? Mungkin sifat 'interdependent' lebih tepat.

 So, misalnya anda bisa bilang bahwa kitab suci adalah sumber
 inspirasi ummat Islam yang mendorong mereka pada kemajuan ilmu
 pengetahuan.  Dalam buku 'The Lost Discoveries' Dick Teresi merunut
 ini dengan rajinnya. BTW temans, baca tulisan Dick Teresi jangan
 HMNA ya..:-)

 Sedangkan kunci ilmu pengetahuan Alexandria adalah bentuk atau hasil
 dari inspirasi tersebut. Ilmu fiqh dan mantiq itu sedikit banyaknya
 terpengaruh logika Aristoteles, itu so pasti. Namun ini bukan
 berarti Muslim nggak mereformasi dasar pemikiran Aristoteles.
 Misalnya, dasar filsafat Aristoteles yang melihat alam sebagai unsur
 statis dirombak sama sekali oleh dasar pemikiran sufi yang meliat
 unsur fisik alam ini selalu berubah, sekalipun yang biasa kita
 sebut 'kodrat'.

 Apabila pada suatu masa logika, usul fiqh, premis hukum, premis
 iptek, rumusan fisika, menjadi mirip satu sama lain diantara
 berbagai bangsa (sekalipun mereka sepertinya nggak pernah
 berhubungan) - keliatannya ini emang hukum alam yang mestinya emang
 demikian terjadi. Dan bukan berarti mereka saling 'mencontek' begitu
 saja - tapi udah jadi 'takdir'.  Sepertinya logika mengukuhkan
 dirinya dalam kehidupan nyata kita sehari-hari dengan cara begitu.

 Dalam bukunya Dick Teresi mencontohkan pemakaian angka 'nol' pada
 suatu masa di antara beberapa bangsa, sekalipun mereka dipisahkan
 lautan dan benua.

 Salam
 Mia

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
 
  Kemajuan Islam dalam pengetahuan pada dasarnya bukan karena
  kitab suci tapi karena direbutnya kunci ilmu pengetahuan yaitu
  perpustakaan terbesar di dunia yang terletak di kota Alexandria
  sementara di saat yang bersamaan kristen memasuki abad
  kegelapan setelah menutup Akademi Plato.Itulah sebabnya ilmu
  ilmu keislaman seperti ushul fiqh , mantiq dll mirip dengan
 filsafat/
  logika Aristoteles.
 
  - Original Message -
  From: [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]; wanita-
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Sunday, September 03, 2006 2:47 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Teori evolusi dan agama
 
 
   Ass.w.w.
   Di New York Times tanggal 2/9/06 ada berita bahwa Paus
 Benedictus (d/h
   Prof. Ratzinger dari Jerman) akan menyelenggarakan Seminar
 tentang
   Evolusi di Vatikan dalam waktu dekat ini. Ini agaknya akan
 menjadi
   tradisi baru di Vatikan sejak Paus Benedictus. Tahun lalu dia
   selenggarakan Seminar tentang Islam.
   Pembicara dalam Seminar ttg Evolusi ini ada empat orang, yaitu
 Peter
   Schuster dari Austria yang mendukung toeri evolusi, dan tiga
 pembicara
   lain yang