[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-07 Terurut Topik Chae
Inilah Pak Wikan, salah satu keprihatinan bagi saya sendiri...bahwa
ada keyakinan dalam umat Islam bahwa surga hanya monopoli umat Islam.
Bahwa Tuhan hanya mau dipanggil Allah dan hanya mau disembah dengan
cara sholat.

Bagi saya pribadi, berpendapat bahwa agama hanyalah suatu media untuk
manusia agar bisa lebih dekat dan berhubungan dengan Tuhannya dan
mencapai kedudukan penghambaan. tentu saja kualitas hubungan tsb hanya
bisa di nilai oleh manusia yang bersangkutan dgn Tuhannya. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> pernah Umar bin Al Khathtab menangis setelah menerima kedatangan
> seorang pendeta Nasrani, setelah ditanya beliau menjawab bahwa si
> pendeta Nasrani itu begitu luhur budinya, sayang dia nantinya bakal
> masuk neraka, kalau tidak Islam ...
> ada juga Kyai yang berkomentar tentang Romo Mangun, Romo Mangun itu
> sudah Islam, cuma kurang sholatnya ...
> 
> soal shaolin masuk Islam, ada tuh yang bilang Wong Fei Hung (yang
> biasa diperanin sama Jet Lee) juga masuk Islam. Banyak kok kader PKS
> yang ikutan Thifan Po Khan (katanya salah satu aliran kungfu shaolin
> juga).
> Kalau di pesantren, rata-rata sih mengembangkan pencak silat.
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 2/7/07, Ari Condrowahono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > sambil nunggu nunggu, kapan yah, mbah marx dan mao zedong diberitakan
> >  masuk islam juga.  kalau putri diana dan pangeran charles kemarin kan
> >  diclaim udah masuk islam juga tuh.  sambil heran, mereka pakai
taqiyah
> >  ya, kok ndak ada yg tahu sebelumnya ...  jgn jgn fidel castro, evo
> >  morales juga sudah masuk islam, makanya ahmadinejad bisa bangga
gitu ama
> >  perjuangan mereka.
> >
> >  yg paling asik sih kalau dalai lama dan para pendekar shaolin
udah masuk
> >  islam juga.  ntar belajar wushu jadi pemandangan umum di pesantren :D
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-07 Terurut Topik jano ko
Mas Wikan berkata :

Banyak kok kader PKS
 yang ikutan Thifan Po Khan (katanya salah satu aliran kungfu shaolin
 juga).



Jano-ko

Masmas...di SD IT puteriku itu juga ada beladiri Thifan Po Khan, saya ingin 
sekali puteri saya ikut beladiri tersebut, mas wikan bisa engga kasih informasi 
tentang Thifan Po Khan tersebut ?, simbok / mamanya puteriku itu mimpi ingin 
sekali puteriku itu nanti kuliah di Jerman, jadi supaya ada bekal beladiri 
gitu

Salam.



Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
 pernah Umar bin Al Khathtab menangis setelah menerima kedatangan
 seorang pendeta Nasrani, setelah ditanya beliau menjawab bahwa si
 pendeta Nasrani itu begitu luhur budinya, sayang dia nantinya bakal
 masuk neraka, kalau tidak Islam ...
 ada juga Kyai yang berkomentar tentang Romo Mangun, Romo Mangun itu
 sudah Islam, cuma kurang sholatnya ...
 
 soal shaolin masuk Islam, ada tuh yang bilang Wong Fei Hung (yang
 biasa diperanin sama Jet Lee) juga masuk Islam. Banyak kok kader PKS
 yang ikutan Thifan Po Khan (katanya salah satu aliran kungfu shaolin
 juga).
 Kalau di pesantren, rata-rata sih mengembangkan pencak silat.
 
 salam,
 --
 wikan
 http://wikan.multiply.com
 
 On 2/7/07, Ari Condrowahono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > sambil nunggu nunggu, kapan yah, mbah marx dan mao zedong diberitakan
 >  masuk islam juga.  kalau putri diana dan pangeran charles kemarin kan
 >  diclaim udah masuk islam juga tuh.  sambil heran, mereka pakai taqiyah
 >  ya, kok ndak ada yg tahu sebelumnya ...  jgn jgn fidel castro, evo
 >  morales juga sudah masuk islam, makanya ahmadinejad bisa bangga gitu ama
 >  perjuangan mereka.
 >
 >  yg paling asik sih kalau dalai lama dan para pendekar shaolin udah masuk
 >  islam juga.  ntar belajar wushu jadi pemandangan umum di pesantren :D
 
 
   

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-07 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
pernah Umar bin Al Khathtab menangis setelah menerima kedatangan
seorang pendeta Nasrani, setelah ditanya beliau menjawab bahwa si
pendeta Nasrani itu begitu luhur budinya, sayang dia nantinya bakal
masuk neraka, kalau tidak Islam ...
ada juga Kyai yang berkomentar tentang Romo Mangun, Romo Mangun itu
sudah Islam, cuma kurang sholatnya ...

soal shaolin masuk Islam, ada tuh yang bilang Wong Fei Hung (yang
biasa diperanin sama Jet Lee) juga masuk Islam. Banyak kok kader PKS
yang ikutan Thifan Po Khan (katanya salah satu aliran kungfu shaolin
juga).
Kalau di pesantren, rata-rata sih mengembangkan pencak silat.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/7/07, Ari Condrowahono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> sambil nunggu nunggu, kapan yah, mbah marx dan mao zedong diberitakan
>  masuk islam juga.  kalau putri diana dan pangeran charles kemarin kan
>  diclaim udah masuk islam juga tuh.  sambil heran, mereka pakai taqiyah
>  ya, kok ndak ada yg tahu sebelumnya ...  jgn jgn fidel castro, evo
>  morales juga sudah masuk islam, makanya ahmadinejad bisa bangga gitu ama
>  perjuangan mereka.
>
>  yg paling asik sih kalau dalai lama dan para pendekar shaolin udah masuk
>  islam juga.  ntar belajar wushu jadi pemandangan umum di pesantren :D


Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-06 Terurut Topik Ari Condrowahono
sambil nunggu nunggu, kapan yah, mbah marx dan mao zedong diberitakan 
masuk islam juga.  kalau putri diana dan pangeran charles kemarin kan 
diclaim udah masuk islam juga tuh.  sambil heran, mereka pakai taqiyah 
ya, kok ndak ada yg tahu sebelumnya ...  jgn jgn fidel castro, evo 
morales juga sudah masuk islam, makanya ahmadinejad bisa bangga gitu ama 
perjuangan mereka.

yg paling asik sih kalau dalai lama dan para pendekar shaolin udah masuk 
islam juga.  ntar belajar wushu jadi pemandangan umum di pesantren :D



Wikan Danar Sunindyo wrote:
>
>
>
> wah, Jano-ko
> kalau benar Hegel itu masuk Islam
> boleh dong kita2 yang Islam ini menerima dan melaksanakan metode
> dialektik Hegel (Tesis-Antitesis- Sintesis) dalam kehidupan sehari2,
> agar selalu terbuka pada kebenaran yang ujungnya berasal dari Allah
> SWT juga.
> bukan begitu?
>
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan. multiply. com 
>



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
On 2/7/07, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> Insan manusia berkata :
>
>lima: kenal nggak ya sama hegel
>  enam: siapa sih hegel?
>  ketuju: yang mengutip tulisan ini apa berniat mensejajarkan kanjeng
>  nabi dengan hegel ya??
>  opo tumon..
>
>  
>
>
>Jano-ko
>
>--
>
>Proses hidup manusia
>
>
>Al Qur'an
>
>Surat ke 40
>
>67] Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes, air 
> mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai 
> seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa 
> (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada 
> yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai 
> kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya).
>
>---
>
>Kita tahu bahwa Hegel membuat jembatan antara pendapat Fichte dan 
> Schelling dengan idealisme absolutnya, sehingga lahirlah metode dialektik 
> hegel yaitu Tesis - Antitesis - Sintesis.
>Siapa tahu metode itu dibuat hegel untuk dirinya sendiri agar selalu 
> terbuka kepada kebenaran yang akhirnya pasti akan menemukan kebenaran Allah 
> SWT, karena Allah SWT adalah pemilik kebenaran.
>
>Kalau di KTP-nya mungkin hegel itu kristen tapi bisa saja dia itu terbuka 
> terhadap Islam atau bisa saja dia menerima kebenaran Islam atau bisa saja 
> tanpa sepengetahuan kita dia itu telah syahadat seperti halnya bang Napoleon.

wah, Jano-ko
kalau benar Hegel itu masuk Islam
boleh dong kita2 yang Islam ini menerima dan melaksanakan metode
dialektik Hegel (Tesis-Antitesis-Sintesis) dalam kehidupan sehari2,
agar selalu terbuka pada kebenaran yang ujungnya berasal dari Allah
SWT juga.
bukan begitu?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com


Re: Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-06 Terurut Topik jano ko
Insan manusia berkata :
   
  lima: kenal nggak ya sama hegel
enam: siapa sih hegel?
ketuju: yang mengutip tulisan ini apa berniat mensejajarkan kanjeng
nabi dengan hegel ya??
opo tumon..

   
  
   
   
  Jano-ko
   
  --
   
  Proses hidup manusia
   
   
  Al Qur'an
   
  Surat ke 40
   
  67] Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes, air mani, 
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang 
anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), 
kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang 
diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal 
yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya). 
   
  ---
   
  Kita tahu bahwa Hegel membuat jembatan antara pendapat Fichte dan Schelling 
dengan idealisme absolutnya, sehingga lahirlah metode dialektik hegel yaitu 
Tesis - Antitesis - Sintesis.
  Siapa tahu metode itu dibuat hegel untuk dirinya sendiri agar selalu terbuka 
kepada kebenaran yang akhirnya pasti akan menemukan kebenaran Allah SWT, karena 
Allah SWT adalah pemilik kebenaran.
   
  Kalau di KTP-nya mungkin hegel itu kristen tapi bisa saja dia itu terbuka 
terhadap Islam atau bisa saja dia menerima kebenaran Islam atau bisa saja tanpa 
sepengetahuan kita dia itu telah syahadat seperti halnya bang Napoleon.
   
   
  Selamat pagi.
   
  

donnie ahmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pertanyaannya yang lain adalah: kalo kanjeng nabi dibilang "hegelian
agent of reform" artinya apa ya??
satu: pecintanya hegel
dua: pendukungnya hegel
tiga: muridnya hegel
empat: agen nya hegel (loper koran kalee..)
lima: kenal nggak ya sama hegel
enam: siapa sih hegel?
ketuju: yang mengutip tulisan ini apa berniat mensejajarkan kanjeng
nabi dengan hegel ya??
opo tumon..

ojo nesu juga lhoo... :D

Donnie

On 03 Feb 07, at 21:50, jano ko wrote:

Ada insan berkata :

Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

==

Jano-ko

Punten,

---

Al Qur'an :

Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik
bagi kamu (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kebahagiaan) hari akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).

---

Pertanyaan sederhana saja, bagaimana anda tahu bahwa Nabi Muhammad SAW
mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut ?

Menilai Nabi Muhammad SAW mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut
berarti "sipenilai" tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi
Muhammad SAW.

Nah sekarang jano-ko tunjukkan apa kata tokoh pintar tentang kanjeng
Nabi Muhammad SAW.

Thomas Carlyle, dalam On Heroes and Hero Worship mengatakan, "Dia
datang seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang
tandus, kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang
membakar angkasa dari Delhi hingga Granada".

Thomas Carlyle :

These ideas were influential on the development of Socialism, but
aspects of Carlyle's thinking in his later years also helped to form
Fascism. Carlyle moved towards his later thinking during the 1840s,
leading to a break with many old friends and allies such as Mill and,
to a lesser extent, Emerson. His belief in the importance of heroic
leadership found form in his book "Heroes and Hero Worship", in which
he compared different types of heroes. As one of the very few
philosophers who witnessed the industrial revolution but still kept a
transcendental non-materialistic view of the world, Thomas Carlyle
made an attempt to draw a picture of the development of human
intellect by using historical people as coordinates and devoted
Prophet Muhammad a special place in the book under the chapter title
"Hero as a Prophet". In his work, Carlyle declares his admiration with
a passionate championship of Prophet Muhammad as a Hegelian agent of
reform, insisting on his sincerety and
commenting 'how one man single-handedly, could weld warring tribes and
wandering Bedouins into a most powerful and civilized nation in less
than two decades.' Observing Carlyle having such an open mind to the
"other" puts him in a category of his own for trying to build bridges
between the peoples of the West and the East as an early historical
western representative of that dialogue.

---

Pertanyaannya adalah apakah "sipenilai" tersebut levelnya sama atau
sejajar dengan Thomas Carlyle ?, malu dech aku..

Dilarang nesu.

Malam.

st sabri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Abah,
>
> Terima kasih atas informasinya;

Re: Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-05 Terurut Topik donnie ahmad
Pertanyaannya yang lain adalah: kalo kanjeng nabi dibilang "hegelian
agent of reform" artinya apa ya??
satu: pecintanya hegel
dua: pendukungnya hegel
tiga: muridnya hegel
empat: agen nya hegel (loper koran kalee..)
lima: kenal nggak ya sama hegel
enam: siapa sih hegel?
ketuju: yang mengutip tulisan ini apa berniat mensejajarkan kanjeng
nabi dengan hegel ya??
opo tumon..

ojo nesu juga lhoo... :D


Donnie

On 03 Feb 07, at 21:50, jano ko wrote:

Ada insan berkata :

Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

==

Jano-ko

Punten,

---

Al Qur'an :

Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik
bagi kamu (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kebahagiaan) hari akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).

---

Pertanyaan sederhana saja, bagaimana anda tahu bahwa Nabi Muhammad SAW
mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut ?

Menilai Nabi Muhammad SAW mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut
berarti "sipenilai" tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi
Muhammad SAW.

Nah sekarang jano-ko tunjukkan apa kata tokoh pintar tentang kanjeng
Nabi Muhammad SAW.

Thomas Carlyle, dalam On Heroes and Hero Worship mengatakan, "Dia
datang seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang
tandus, kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang
membakar angkasa dari Delhi hingga Granada".


Thomas Carlyle :

These ideas were influential on the development of Socialism, but
aspects of Carlyle's thinking in his later years also helped to form
Fascism. Carlyle moved towards his later thinking during the 1840s,
leading to a break with many old friends and allies such as Mill and,
to a lesser extent, Emerson. His belief in the importance of heroic
leadership found form in his book "Heroes and Hero Worship", in which
he compared different types of heroes. As one of the very few
philosophers who witnessed the industrial revolution but still kept a
transcendental non-materialistic view of the world, Thomas Carlyle
made an attempt to draw a picture of the development of human
intellect by using historical people as coordinates and devoted
Prophet Muhammad a special place in the book under the chapter title
"Hero as a Prophet". In his work, Carlyle declares his admiration with
a passionate championship of Prophet Muhammad as a Hegelian agent of
reform, insisting on his sincerety and
commenting 'how one man single-handedly, could weld warring tribes and
wandering Bedouins into a most powerful and civilized nation in less
than two decades.' Observing Carlyle having such an open mind to the
"other" puts him in a category of his own for trying to build bridges
between the peoples of the West and the East as an early historical
western representative of that dialogue.

---

Pertanyaannya adalah apakah "sipenilai" tersebut levelnya sama atau
sejajar dengan Thomas Carlyle ?, malu dech aku..

Dilarang nesu.

Malam.





st sabri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Abah,
>
> Terima kasih atas informasinya;)
>
> Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
> keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
> penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
> manusia??

Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi
bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga
tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut yg
bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses kehidupan
berjalan dan selalu berjalan.

salam

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an - Joe Leigh Simpson

2007-02-04 Terurut Topik jano ko
Mia berkata :

Kalau Pak Sabri bilang Nabi nggak tau menau soal genetika, kloning, 
  teknologi seperti sekarang, emangnya kenapa?  Nabi kan bilang bahwa 
  dalam urusan dunia kita lebih tahu? Dalam pilem the Messenger yang 
  dikutip dari hadis, Nabi bilang bahwa dia nggak tau masa depannya 
  gimana, boro2 tentang orang lain di masa nant.
  
===

Jano-ko :

Mia, yukk kita baca bersama pendapat dari Joe Leigh Simpson, semoga Mia, Sabri 
dan Jano-ko makin tebal rasa cintanya kepada Nabi Muhammad SAW

Joe Leigh Simpson, Professor of Obstetrics and  Gynecology at the North  
Western University in Chicago in the United States of America.Professor  
Simpson said: It follows, I think, that not only is there no conflict between  
genetics and religion, but in fact religion can guide science by adding  
revelation to some traditional scientific approaches. That there exists  
statements in the Qur’aan shown by science to be valid, which supports 
knowledge  in the Qur’aan having been derived from Allah.   



Al Qur'an

Surat Al Qiyaamah

[38] kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya,  dan 
menyempurnakannya,  [39] lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki laki 
dan  perempuan.  [40] Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula)  
menghidupkan orang mati? 

-

Silahkan dihayati firman Allah SWT tersebut diatas, semoga kita semua 
tercerahkan.

Pertanyaannya adalah, darimana atau dengan ilmu apa sehingga seseorang bisa 
menilai Nabi Muhammad SAW tidak tahu tentang ilmu genetika, kloning dan 
teknologi ? 

Kalau kita membaca, menghayati Surat Al Qiyaamah tersebut diatas, maka kita 
akan mendapatkan jawaban tersebut.

Dalam bahasa Jowo ada pepatah yang berbunyi begini, " Kacang ora ninggal 
lanjarane", teknologi yang sekarang yang kita nikmati manfaatnya sekarang ini 
tidak lepas dari jasa Umat Islam dimasa lalu, dan itu merupakan warisan kita 
bersama baik untuk orang barat dan timur untuk kesejahteraan kita bersama. 
Titik.



Salam




jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Mia berkata 
:
 
 Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita 
  dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu 
  pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. 
 
 ==
 
 Jano-ko memberi info :
 
 Mia, kita baca bersama-sama ya firman-firman Allah SWT dibawah ini supaya you 
dan jano-ko mendapatkan pahala dari-Nya
 
 ---
 
 Al Qur'an
 
 [2.255] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup 
 kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak 
tidur.  Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan dibumi. Tiada yang dapat memberi 
syafaat di  sisi Allahtanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan 
mereka dan di  belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu 
Allah  melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan 
bumi. Dan  Allah tidak merasa berat memeliharakeduanya, dan Allah Maha Tinggi 
lagi Maha  Besar.
 
 ---
 
 [20.114] Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu 
 tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, 
dan  katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."
 
 [21.7] Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu(Muhammad), melainkan  
beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka  tanyakanlah 
olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada  mengetahui
 
 [21.74] dan kepada Lut, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami  
selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang  mengerjakan 
perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik
 
 [21.79] maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum 
(yang  lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah  
dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung danburung-burung, semua  
bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya
 
 
 
 Jano-ko tambahkan kontribusi Umat Islam yang pinter-pinter di Amerika
 
 "Islam is the fastest-growing religion  in the United States..." NEW YORK 
TIMES, Feb 21, 1989, p.1 
 
 ---
 
 Moslems are the world's fastest-growing  group..." USA TODAY, The population 
referance bureau, Feb. 17, 1989,  p.4A 
 
 ---
 
 "Muhammed is the most successful of all  Prophets and religious personalities. 
"  Encyclopedia Britannica 
 
 ---
 
 "There are more Muslims in North  America then Jews Now." Dan Rathers, ABCNEWS 
 
 ---
 
 "Islam is the fastest growing religion  in North America." TIMES MAGAZINE  
 
 ---
 
 "Five to 6 million strong, Muslims in  America already outnumber 
Presbyterians, Episcopalians, and Mormons, and they  are more numerous than 
Quakers, Unitarians, Seventh-day Adventists, Mennonites,  Jehovah's Witnesses, 
and Christian Scientists, combined. Many demographers say  Islam has overtaken 
Judais

Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle

2007-02-04 Terurut Topik Ari Condrowahono
bukannya udah ?

dengan bayar 20 juta dollar, seorang perempuan asal Iran, warga US, 
muslimah, dan pebisnis di bidang IT, sudahmerasakan jalan jalan ke luar 
angkasa.buat pertama kali, orang awam jalan jalan secara komersil ke 
luar negeri.

jano ko wrote:
>
> Ada insan berkata :
>
> Anakku,
> Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
> menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
> berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
> kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
> manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
> terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
> dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
> seluruh penjuru dunia :=))
>
>  ==
>
> Jano-ko
>
> Punten,
>
> ---
>
> Al Qur'an :
>
> Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik 
> bagi kamu (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan 
> (kebahagiaan) hari akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).
>
> ---
>
> Pertanyaan sederhana saja, bagaimana anda tahu bahwa Nabi Muhammad SAW 
> mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut ?
>
> Menilai Nabi Muhammad SAW mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut 
> berarti "sipenilai" tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi 
> Muhammad SAW.
>
> Nah sekarang jano-ko tunjukkan apa kata tokoh pintar tentang kanjeng 
> Nabi Muhammad SAW.
>
> Thomas Carlyle, dalam On Heroes and Hero Worship mengatakan, "Dia 
> datang seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang 
> tandus, kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang 
> membakar angkasa dari Delhi hingga Granada".
>
>
> Thomas Carlyle :
>
> These ideas were influential on the development of Socialism, but 
> aspects of Carlyle's thinking in his later years also helped to form 
> Fascism. Carlyle moved towards his later thinking during the 1840s, 
> leading to a break with many old friends and allies such as Mill and, 
> to a lesser extent, Emerson. His belief in the importance of heroic 
> leadership found form in his book "Heroes and Hero Worship", in which 
> he compared different types of heroes. As one of the very few 
> philosophers who witnessed the industrial revolution but still kept a 
> transcendental non-materialistic view of the world, Thomas Carlyle 
> made an attempt to draw a picture of the development of human 
> intellect by using historical people as coordinates and devoted 
> Prophet Muhammad a special place in the book under the chapter title 
> "Hero as a Prophet". In his work, Carlyle declares his admiration with 
> a passionate championship of Prophet Muhammad as a Hegelian agent of 
> reform, insisting on his sincerety and
> commenting 'how one man single-handedly, could weld warring tribes and 
> wandering Bedouins into a most powerful and civilized nation in less 
> than two decades.' Observing Carlyle having such an open mind to the 
> "other" puts him in a category of his own for trying to build bridges 
> between the peoples of the West and the East as an early historical 
> western representative of that dialogue.
>
> ---
>
> Pertanyaannya adalah apakah "sipenilai" tersebut levelnya sama atau 
> sejajar dengan Thomas Carlyle ?, malu dech aku..
>
> Dilarang nesu.
>
> Malam.
>
>
>
>
>
> st sabri <[EMAIL PROTECTED] com > wrote:
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> , "Chae"
>  wrote:
> >
> > Abah,
> >
> > Terima kasih atas informasinya; )
> >
> > Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
> > keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
> > penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
> > manusia??
>
> Anakku,
> Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
> menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
> berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
> kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
> manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
> terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
> dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
> seluruh penjuru dunia :=))
>
> Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi
> bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga
> tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut yg
> bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses kehidupan
> berjalan dan selalu berjalan.
>
> salam
>
> Send instant messages to your online friends http://uk.messenger 
> .yahoo.com 
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle - Al Qur'an

2007-02-04 Terurut Topik jano ko
Mia berkata :

Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita 
 dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu 
 pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. 

==

Jano-ko memberi info :

Mia, kita baca bersama-sama ya firman-firman Allah SWT dibawah ini supaya you 
dan jano-ko mendapatkan pahala dari-Nya

---

Al Qur'an


[2.255] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup  
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak 
tidur.  Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan dibumi. Tiada yang dapat memberi 
syafaat di  sisi Allahtanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan 
mereka dan di  belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu 
Allah  melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan 
bumi. Dan  Allah tidak merasa berat memeliharakeduanya, dan Allah Maha Tinggi 
lagi Maha  Besar.


---


[20.114] Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu  
tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, 
dan  katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."


[21.7] Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu(Muhammad), melainkan  
beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka  tanyakanlah 
olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada  mengetahui

[21.74] dan kepada Lut, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami  
selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang  mengerjakan 
perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik


[21.79] maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum 
(yang  lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah  
dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung danburung-burung, semua  
bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya



Jano-ko tambahkan kontribusi Umat Islam yang pinter-pinter di Amerika

"Islam is the fastest-growing religion  in the United States..." NEW YORK 
TIMES, Feb 21, 1989, p.1 

---

Moslems are the world's fastest-growing  group..." USA TODAY, The population 
referance bureau, Feb. 17, 1989,  p.4A 

---

"Muhammed is the most successful of all  Prophets and religious personalities. 
"  Encyclopedia Britannica 

---


"There are more Muslims in North  America then Jews Now." Dan Rathers, ABCNEWS 


---

"Islam is the fastest growing religion  in North America." TIMES MAGAZINE  


---

"Five to 6 million strong, Muslims in  America already outnumber Presbyterians, 
Episcopalians, and Mormons, and they  are more numerous than Quakers, 
Unitarians, Seventh-day Adventists, Mennonites,  Jehovah's Witnesses, and 
Christian Scientists, combined. Many demographers say  Islam has overtaken 
Judaism as the country's second-most commonly practiced  religion; others say 
it is in the passing lane."  JOHAN BLANK,  USNEWS  (7/20/98) 

---

Semoga nanti jano-ko bisa menambahkan lagi.

Salam.














Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Pisaunya Pak 
Janoko tajam karena lagi-lagi dia melecehkan temen2 
 diskusinya di WM. Lihat kalimatnya: ".."sipenilai" tersebut 
 merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi Muhammad SAW"
 
 Emangnya ada clue di postingan Pak Sabri, bahwa dia merasa mempunyai 
 kemampuan melebihi Nabi?  
 
 Apabila kita merasa bahwa wahyu Nabi berdampak jauh ke depan dan 
 bahkan abadi, ya itu karena Nabi emang jenius kalo soal ruhaniah 
 kebatinan yang tertuang dalam ajaran agama seperti dalam Quran dan 
 Sunnahnya. Namanya juga Nabi. Inti ajarannya abadi dan pasti relevan 
 di masa sekarang, ditambah lagi nanti dengan merambahnya perempuan ke 
 wilayah publik.
 
 Dan Pak Oman pantas sekali merasa optimis dengan aspek batiniah agama 
 ini, seperti juga kebanyakan orang Indonesia lainnya. Percayalah, 
 kultur Barat yang cenderung fatalis dalam kehidupan batin memerlukan 
 optimisme kita yang seperti ini. 
 
 Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita 
 dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu 
 pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. Memandang rendah seperti 
 itu karena emang orang Indonesia fatalis kalo berkenaan dengan soal 
 keduniaan, teknologi, budaya, bahkan etika. Makanya ngurus air minum, 
 sampah, listrik, nggak beres2 soalnya sikap fatalis itu juga berarti 
 sikap menggampangkan urusan (dunia) - yang kalo dipulangkan ke sikap 
 beragama, jadinya seperti ummat yang nggak bersyukur, bahkan sering 
 munafik dan artifisial.
 
 Kalau Pak Sabri bilang Nabi nggak tau menau soal genetika, kloning, 
 teknologi seperti sekarang, emangnya kenapa?  Nabi kan bilang bahwa 
 dalam urusan dunia kita lebih tahu? Dalam pilem the Messenger yang 
 dikutip dari hadis, Nabi bilang bahwa dia nggak tau masa depannya 
 gimana, boro2 tentang orang lain di masa nant.
 
 Salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "oman abdurahman" 

Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle

2007-02-04 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
tu kepada RasuluLlah.
Maka keluarlah sabda RasuluLlah: Wa Antum A'lamu biAmri Dunya-kum, kamu
sekalian lebih mengetahui urusan duniamu.

Latar belakang sabda RasuluLlah tersebut diperhadapkan Allahu Yarham
S.Majidi terhadap S.Yasin, (36:36):
-- Subhana Lladziy Khalaqa lAzwaaja Kullahaa Mimmaa Tunbitu lArdhu, wa Min
Anfusihim wa Mimmaa Laa Ya'lamuwna.
-- Maha Suci Yang menciptakan tiap-tiap sesuatu berjodohan yaitu dari apa
yang ditumbuhkan di bumi, dari dalam diri mereka dan dari apa-apa yang
mereka tidak ketahui. .
"Mimmaa Tunbitu lArdhu, paham? AlAzwa-ja, paham? Tumbuh-tumbuhan itu
berjodoh-jodohan, ada jantan ada betina, paham? S. Yasin itu Makkiyah,
paham? S. Yasin diterima Nabi di Makkah, peristiwa mengawinkan kurma di
Madinah, jadi Nabi melarang mengawinkan kurma setelah Nabi mendapatkan Ilmu
dari Allah,  bahwa tumbuh-tumbuhan itu ada jantan ada betina. Ini tidak
masuk akal, paham? Nabi mustahil melupakan ayat, paham? Karena Nabi mustahil
melupakan ayat, tidak mungkin Nabi melarang mengawinkan kurma. Kalaupun
memang panen kurma pernah berkurang, itu tidak ada hubungannya dengan Nabi.
Lalu bagaimana mungkin lahir pernyataan Nabi: Wa Antum A'lamu biAmri
Dunya-kum, paham?

Itulah bagaimana Allahu Yarham S.Majidi yang terkenal tinggi manthiqnya
menyeleksi Hadits dengan memperhadapkannya pada Al Quran. Bukan hanya
menyeleksi isi Hadits, melainkan latar belakang lahirnya Haditspun
diperhadapkannya pada Al Quran. Almarhum sering sekali menutup kalimatnya
dengan paham. Itu tidak berarti bahwa almarhum marah-marah, melainkan memang
begitulah gayanya kalau sedang asyik menerangkan. WaLlahu A'lamu bi
shShawab.

*** Makassar, 17 Desember 1995
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
--
(*)
Pada zaman Jepang, hanya ada dua orang Ulama yaitu DR H.Abdul Karim Amrullah
(ayahnya HAMKA) dan DR S.Majidi yang menolak dengan keras untuk Saikerei
menghadap Jepang, dengan sikap ruku' untuk menghormat Tenno Heika Kaisar Dai
Nippon Teikoku.


- Original Message - 
From: "Mia" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Sunday, February 04, 2007 16:13
Subject: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya
arab - Thomas Carlyle


> Pisaunya Pak Janoko tajam karena lagi-lagi dia melecehkan temen2
> diskusinya di WM. Lihat kalimatnya: ".."sipenilai" tersebut
> merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi Muhammad SAW"
>
> Emangnya ada clue di postingan Pak Sabri, bahwa dia merasa mempunyai
> kemampuan melebihi Nabi?
>
> Apabila kita merasa bahwa wahyu Nabi berdampak jauh ke depan dan
> bahkan abadi, ya itu karena Nabi emang jenius kalo soal ruhaniah
> kebatinan yang tertuang dalam ajaran agama seperti dalam Quran dan
> Sunnahnya. Namanya juga Nabi. Inti ajarannya abadi dan pasti relevan
> di masa sekarang, ditambah lagi nanti dengan merambahnya perempuan ke
> wilayah publik.
>
> Dan Pak Oman pantas sekali merasa optimis dengan aspek batiniah agama
> ini, seperti juga kebanyakan orang Indonesia lainnya. Percayalah,
> kultur Barat yang cenderung fatalis dalam kehidupan batin memerlukan
> optimisme kita yang seperti ini.
>
> Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita
> dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu
> pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. Memandang rendah seperti
> itu karena emang orang Indonesia fatalis kalo berkenaan dengan soal
> keduniaan, teknologi, budaya, bahkan etika. Makanya ngurus air minum,
> sampah, listrik, nggak beres2 soalnya sikap fatalis itu juga berarti
> sikap menggampangkan urusan (dunia) - yang kalo dipulangkan ke sikap
> beragama, jadinya seperti ummat yang nggak bersyukur, bahkan sering
> munafik dan artifisial.
>
> Kalau Pak Sabri bilang Nabi nggak tau menau soal genetika, kloning,
> teknologi seperti sekarang, emangnya kenapa?  Nabi kan bilang bahwa
> dalam urusan dunia kita lebih tahu? Dalam pilem the Messenger yang
> dikutip dari hadis, Nabi bilang bahwa dia nggak tau masa depannya
> gimana, boro2 tentang orang lain di masa nant.
>
> Salam
> Mia
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "oman abdurahman"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Pisaunya tajam Pak Janoko.
> >
> > Nabi Muhammad saaw bahkan akhir dunia pun sudah tahu. Dan karena
> itu beliau
> > lebih sering menangis.
> > Basariyah memang biasa, berjalan di pasar, dst, namun insaniahnya
> di atas
> > manusia lainnya. "Sesungguhnya engkau di atas akhlaq yang agung",
> demikian
> > pujianNya kepada khoirul anam tsb.
> >
> > La ilmu pengetahuan - yang karena aplicable saat ini - dibandingkan
> dengan
> > hikmah dan pengetahuan dari keimanan yang tinggi? Kemanakah hidup
> ini
> > sesudah mati? Tak ada setitik pun ilmu pengetahuan yang mampu
> me

[wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle

2007-02-04 Terurut Topik Mia
Pisaunya Pak Janoko tajam karena lagi-lagi dia melecehkan temen2 
diskusinya di WM. Lihat kalimatnya: ".."sipenilai" tersebut 
merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi Muhammad SAW"

Emangnya ada clue di postingan Pak Sabri, bahwa dia merasa mempunyai 
kemampuan melebihi Nabi?  

Apabila kita merasa bahwa wahyu Nabi berdampak jauh ke depan dan 
bahkan abadi, ya itu karena Nabi emang jenius kalo soal ruhaniah 
kebatinan yang tertuang dalam ajaran agama seperti dalam Quran dan 
Sunnahnya. Namanya juga Nabi. Inti ajarannya abadi dan pasti relevan 
di masa sekarang, ditambah lagi nanti dengan merambahnya perempuan ke 
wilayah publik.

Dan Pak Oman pantas sekali merasa optimis dengan aspek batiniah agama 
ini, seperti juga kebanyakan orang Indonesia lainnya. Percayalah, 
kultur Barat yang cenderung fatalis dalam kehidupan batin memerlukan 
optimisme kita yang seperti ini. 

Namun keberuntungan kita ini jangan serta merta menjadikan kita 
dikotomis dengan memandang rendah sisi lain kehidupan, yaitu 
pengetahuan, rasionalism, fisik, budaya dll. Memandang rendah seperti 
itu karena emang orang Indonesia fatalis kalo berkenaan dengan soal 
keduniaan, teknologi, budaya, bahkan etika. Makanya ngurus air minum, 
sampah, listrik, nggak beres2 soalnya sikap fatalis itu juga berarti 
sikap menggampangkan urusan (dunia) - yang kalo dipulangkan ke sikap 
beragama, jadinya seperti ummat yang nggak bersyukur, bahkan sering 
munafik dan artifisial.

Kalau Pak Sabri bilang Nabi nggak tau menau soal genetika, kloning, 
teknologi seperti sekarang, emangnya kenapa?  Nabi kan bilang bahwa 
dalam urusan dunia kita lebih tahu? Dalam pilem the Messenger yang 
dikutip dari hadis, Nabi bilang bahwa dia nggak tau masa depannya 
gimana, boro2 tentang orang lain di masa nant.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "oman abdurahman" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pisaunya tajam Pak Janoko.
> 
> Nabi Muhammad saaw bahkan akhir dunia pun sudah tahu. Dan karena 
itu beliau
> lebih sering menangis.
> Basariyah memang biasa, berjalan di pasar, dst, namun insaniahnya 
di atas
> manusia lainnya. "Sesungguhnya engkau di atas akhlaq yang agung", 
demikian
> pujianNya kepada khoirul anam tsb.
> 
> La ilmu pengetahuan - yang karena aplicable saat ini - dibandingkan 
dengan
> hikmah dan pengetahuan dari keimanan yang tinggi? Kemanakah hidup 
ini
> sesudah mati? Tak ada setitik pun ilmu pengetahuan yang mampu 
menjawabnya.
> Lalu, ya hilang begitu saja jawabannya? Akal sehat siapapun akan 
mengatakan:
> itu suatu absurditas eksistensi.
> 
> Untuk berusaha beriman dengan benar, ya asumsi-asusmi yang benar di 
atas
> mana keimanan itu ditegakkan pun harus benar pula. Dari mulai 
menanam kurma
> hingga ujung dunia, beliau mengetahuinya. Untuk keimanan seperti
> itu, seseorang tidak perlu menjadi liar, gampang menuding orang,
> "fundamentalis", tak bersahabat, merasa jadi jawara di seluruh 
dunia,
> paranoid, atau teroris. Apalagi jika tidak ada upaya untuk beriman.
> Heuheuheu.
> 
> salam,
> manAR
> 
> 
> On 2/3/07, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Ada insan berkata :
> >
> > Anakku,
> > Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
> > menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
> > berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman 
dahulu
> > kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
> > manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga 
tidak
> > terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa 
bisa
> > dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
> > seluruh penjuru dunia :=))
> >
> > ==
> >
> > Jano-ko
> >
>



Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle

2007-02-03 Terurut Topik sir bats
On Sat, 2007-02-03 at 22:21 +0700, oman abdurahman wrote:
> Pisaunya tajam Pak Janoko.
> 
> Nabi Muhammad saaw bahkan akhir dunia pun sudah tahu. Dan karena itu
> beliau
> lebih sering menangis.
> Basariyah memang biasa, berjalan di pasar, dst, namun insaniahnya di
> atas
> manusia lainnya. "Sesungguhnya engkau di atas akhlaq yang agung",
> demikian
> pujianNya kepada khoirul anam tsb.
> 
> La ilmu pengetahuan - yang karena aplicable saat ini - dibandingkan
> dengan
> hikmah dan pengetahuan dari keimanan yang tinggi? Kemanakah hidup ini
> sesudah mati? Tak ada setitik pun ilmu pengetahuan yang mampu
> menjawabnya.
> Lalu, ya hilang begitu saja jawabannya? Akal sehat siapapun akan
> mengatakan:
> itu suatu absurditas eksistensi.
> 
> Untuk berusaha beriman dengan benar, ya asumsi-asusmi yang benar di
> atas
> mana keimanan itu ditegakkan pun harus benar pula. Dari mulai menanam
> kurma
> hingga ujung dunia, beliau mengetahuinya. Untuk keimanan seperti
> itu, seseorang tidak perlu menjadi liar, gampang menuding orang,
> "fundamentalis", tak bersahabat, merasa jadi jawara di seluruh dunia,
> paranoid, atau teroris. Apalagi jika tidak ada upaya untuk beriman.
> Heuheuheu.
> 
> salam,
> manAR
> 
Kang oman,
setiap kita memiliki sudut pandang berbeda dalam banyak hal; asosiasi
pemikiran saya demikian, Muhammad ditegaskan dalam Al-qur'an, bahwa
beliau manusia biasa; semua manusia memiliki keterbatasan. Secara
terbuka saya kemukakan, saya tidak bisa mengimani bahwa Muhammad
"mengetahui" akhir dunia ini; soal beliau lebih dari manusia lain, masih
sangat bisa diterima. Tapi tetap memiliki keterbatasan. Saya juga kurang
suka mempersepsikan Kanjeng Nabi sebagai "tukang ramal"; yang secara
persis tahu apa yang akan terjadi hari esok. Hari esok bagi saya tetap
masalah keghaiban dan hanya Gusti Allah pemegang kunci keghaiban.

Persepsi Kanjeng Nabi sering menangis dan dihubungkan dengan visinya
tentang akhir jaman, menurut saya cukup sembrono. apakah ada konfirmasi
tentang penyebab tangis kanjeng Nabi? meskipun bisa dipastikan beliau
menangis bukan karena harga beras makin mahal :=))

sebagai manusia dan Rosul, tugas beliau selesai ketika wafat, tugas
selanjutnya dipikul oleh generasi penerus (bukan cuma kaum ulama);
begitu seterusnya.
> 
Saya sungguh terkejut membaca tulisan ini datang dari kang oman :
"Kemanakah hidup ini sesudah mati? Tak ada setitik pun ilmu pengetahuan
yang mampu menjawabnya." kalau yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan
adalah sains; maka sains memang tidak mengurus dan tidak akan mengurus
manusia setelah mati; ini bagian Agama dan keimanan. Sains tidak akan
membahas dan menjawab sebelum kehidupan dan setelah kehidupan. Sains
berkutat dengan fakta-fakta empiris yg bisa diamati.

Kang Chodjim sudah menyajikan uraian secara populer, makna kembali
kepada Allah dan Rosulnya dan bukan semata kembali kepada Al-qur'an dan
catatan-catatan hadits. Saya justru kuatir, pemujaan terhadap figur
Muhammad secara berlebihan akan membuat kita lupa pada Gusti Allah.

salam




Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle

2007-02-03 Terurut Topik oman abdurahman
Pisaunya tajam Pak Janoko.

Nabi Muhammad saaw bahkan akhir dunia pun sudah tahu. Dan karena itu beliau
lebih sering menangis.
Basariyah memang biasa, berjalan di pasar, dst, namun insaniahnya di atas
manusia lainnya. "Sesungguhnya engkau di atas akhlaq yang agung", demikian
pujianNya kepada khoirul anam tsb.

La ilmu pengetahuan - yang karena aplicable saat ini - dibandingkan dengan
hikmah dan pengetahuan dari keimanan yang tinggi? Kemanakah hidup ini
sesudah mati? Tak ada setitik pun ilmu pengetahuan yang mampu menjawabnya.
Lalu, ya hilang begitu saja jawabannya? Akal sehat siapapun akan mengatakan:
itu suatu absurditas eksistensi.

Untuk berusaha beriman dengan benar, ya asumsi-asusmi yang benar di atas
mana keimanan itu ditegakkan pun harus benar pula. Dari mulai menanam kurma
hingga ujung dunia, beliau mengetahuinya. Untuk keimanan seperti
itu, seseorang tidak perlu menjadi liar, gampang menuding orang,
"fundamentalis", tak bersahabat, merasa jadi jawara di seluruh dunia,
paranoid, atau teroris. Apalagi jika tidak ada upaya untuk beriman.
Heuheuheu.

salam,
manAR


On 2/3/07, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Ada insan berkata :
>
> Anakku,
> Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
> menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
> berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
> kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
> manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
> terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
> dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
> seluruh penjuru dunia :=))
>
> ==
>
> Jano-ko
>
> Punten,
>
> ---
>
> Al Qur'an :
>
> Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik
> bagi kamu (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan (kebahagiaan)
> hari akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).
>
> ---
>
> Pertanyaan sederhana saja, bagaimana anda tahu bahwa Nabi Muhammad SAW
> mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut ?
>
> Menilai Nabi Muhammad SAW mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut
> berarti "sipenilai" tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi
> Muhammad SAW.
>
> Nah sekarang jano-ko tunjukkan apa kata tokoh pintar tentang kanjeng Nabi
> Muhammad SAW.
>
> Thomas Carlyle, dalam On Heroes and Hero Worship mengatakan, "Dia datang
> seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang tandus,
> kemudian meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang membakar angkasa
> dari Delhi hingga Granada".
>
>
> Thomas Carlyle :
>
> These ideas were influential on the development of Socialism, but aspects
> of Carlyle's thinking in his later years also helped to form Fascism.
> Carlyle moved towards his later thinking during the 1840s, leading to a
> break with many old friends and allies such as Mill and, to a lesser extent,
> Emerson. His belief in the importance of heroic leadership found form in his
> book "Heroes and Hero Worship", in which he compared different types of
> heroes. As one of the very few philosophers who witnessed the industrial
> revolution but still kept a transcendental non-materialistic view of the
> world, Thomas Carlyle made an attempt to draw a picture of the development
> of human intellect by using historical people as coordinates and devoted
> Prophet Muhammad a special place in the book under the chapter title "Hero
> as a Prophet". In his work, Carlyle declares his admiration with a
> passionate championship of Prophet Muhammad as a Hegelian agent of reform,
> insisting on his sincerety and
> commenting 'how one man single-handedly, could weld warring tribes and
> wandering Bedouins into a most powerful and civilized nation in less than
> two decades.' Observing Carlyle having such an open mind to the "other" puts
> him in a category of his own for trying to build bridges between the peoples
> of the West and the East as an early historical western representative of
> that dialogue.
>
> ---
>
> Pertanyaannya adalah apakah "sipenilai" tersebut levelnya sama atau
> sejajar dengan Thomas Carlyle ?, malu dech aku..
>
> Dilarang nesu.
>
> Malam.
>
>
>
>
>
> st sabri <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> "Chae"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Abah,
> >
> > Terima kasih atas informasinya;)
> >
> > Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
> > keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
> > penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
> > manusia??
>
> Anakku,
> Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
> menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
> berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
> kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
> manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
> terpikirkan bahwa suatu hari 

Re: [wanita-muslimah] Re: Tuhan yangTransenden was Pengaruh budaya arab - Thomas Carlyle

2007-02-03 Terurut Topik jano ko
Ada insan berkata :
   
  Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

==
   
  Jano-ko
   
  Punten, 
   
  ---
   
  Al Qur'an :
   
  Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik bagi 
kamu (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan (kebahagiaan) hari 
akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).
   
  ---
   
  Pertanyaan sederhana saja, bagaimana anda tahu bahwa Nabi Muhammad SAW 
mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut ?
   
  Menilai Nabi Muhammad SAW mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut berarti 
"sipenilai" tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi Muhammad SAW.
   
  Nah sekarang jano-ko tunjukkan apa kata tokoh pintar tentang kanjeng Nabi 
Muhammad SAW.
   
  Thomas Carlyle, dalam On Heroes and Hero Worship mengatakan, “Dia datang 
seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang tandus, kemudian 
meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang membakar angkasa dari Delhi 
hingga Granada”.
   
   
  Thomas Carlyle :
   
  These ideas were influential on the development of Socialism, but aspects of 
Carlyle's thinking in his later years also helped to form Fascism. Carlyle 
moved towards his later thinking during the 1840s, leading to a break with many 
old friends and allies such as Mill and, to a lesser extent, Emerson. His 
belief in the importance of heroic leadership found form in his book "Heroes 
and Hero Worship", in which he compared different types of heroes. As one of 
the very few philosophers who witnessed the industrial revolution but still 
kept a transcendental non-materialistic view of the world, Thomas Carlyle made 
an attempt to draw a picture of the development of human intellect by using 
historical people as coordinates and devoted Prophet Muhammad a special place 
in the book under the chapter title "Hero as a Prophet". In his work, Carlyle 
declares his admiration with a passionate championship of Prophet Muhammad as a 
Hegelian agent of reform, insisting on his sincerety and
 commenting ‘how one man single-handedly, could weld warring tribes and 
wandering Bedouins into a most powerful and civilized nation in less than two 
decades.’ Observing Carlyle having such an open mind to the "other" puts him in 
a category of his own for trying to build bridges between the peoples of the 
West and the East as an early historical western representative of that 
dialogue.
   
  ---
   
  Pertanyaannya adalah apakah "sipenilai" tersebut levelnya sama atau sejajar 
dengan Thomas Carlyle ?, malu dech aku..
   
  Dilarang nesu.
   
  Malam.
   
  
 
   
   
  st sabri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Abah,
> 
> Terima kasih atas informasinya;)
> 
> Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
> keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
> penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
> manusia??

Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi
bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga
tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut yg
bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses kehidupan
berjalan dan selalu berjalan.

salam



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]