[wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-12-05 Terurut Topik werkuwer
hehehe jaman gini masih ada yang percaya bahwa ada wanita penyelamat 
yang mau ditidurin kapten kapal? kecian deh... tapi ndak papa. semua 
orang mempunyai kapasitas berpikir yang berbeda-beda.

barusan ini dapat sms dari simbah yang sudah tinggal di surga sana. 
konon yang namanya di surga sana itu ndak ada lho kewajiban pakai 
jilbab. para bidadari ndak berjilbab. hooh po begitu? jangan-jangan 
gaya jilbab ini cuma akal-akalane wong arab aja? 

hehehe... cuma nanya lho ni...jangan marah-marah kayak mau datang 
bulan aja. 





Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-12-05 Terurut Topik sriwening herpribadi
Memang aneh..klau hari gini masih ada aja orang yang menganggap berjilbab itu 
suatu ancaman atau berjilbab itu ngga bisa nylametin orangtapi yang pasti 
ada perbedaan cara melakukan penyelamatan antara orang berjilbab dengan yang 
ngga berjilbabkataku sh.

--- On Tue, 11/25/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, November 25, 2008, 3:03 AM






Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali ya? Kenapa 
harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? Sepertinya terlalu 
menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita harus mengajak 
saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan menulis cerita tsb 
apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato malah sebaliknya malah seakan 
akan mengecam. 
Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy khawatir malah 
teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah mengurungkan niat jika 
melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah memamerkan keimanan 
nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk bersahabat thd kaum 
muslimah lain yg baru mau berjilbab. 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
! 

-Original Message- 
From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED] com> 

Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 
To:  
Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik 


Wanita penyelamat* 

Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal 
pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku 
harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil 
mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat 
gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten 
mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku. .. 
Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang 
kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan 
menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual 
mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam 
akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: 
Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang. 

(*tidak pakai jilbab) 

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, sriwening herpribadi 
 wrote: 
> 
>   
> Dear mbak Herni yang cantiiq... 
>   
> Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara 
menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, 
pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar 
lainnya. 
>   
> Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga mbak 
Herni memperjuangkan  hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar 
lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka 
juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh hak- 
hak dasar mereka???... seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang 
menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir 
dari perkawinan siri. 
>   
> Soal undangan diskusi...insyaAlla h saya bisa datang sekalian 
pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah 
pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni 
pakai jilbab - ...hehehe... tapi mungkin agak telat karena dah ada 
janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak. 
>   
> Salam Her 
> 
> 
> --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti  wrote: 
> 
> From: Herni Sri Nurbayanti  
> Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan 
Publik 
> To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Temans, 
> 
> Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis 
> ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya 
akan 
> upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat Peduli 
> Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca belum 
> dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang 
Corruption 
> Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari 
> penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku 
itu, 
> nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau 
kebetulan 
> nemu bukunya, tolong dibeli ya, karena gak mahal dan bagus buat 
> amal :-) 
> 
> Sebelum ada yg komentar, nama saya ada di pembicara. Itu 
> kecelakaan :) Last minute call. Belum nyiapin makalah juga hehe. 
> Plus, semboyan milis ini kayanya udah ganti jadi: pendapat boleh 
> beda, yg penting makan-makan :-) Jadi, siapa tau aja ada yg mau 
makan- 
> makan (gratis) :-) Kalau mau datang, ada baiknya konfirmasi 
kehadiran 
> dulu ke Ar

Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-12-05 Terurut Topik sriwening herpribadi
Ah..itu sich bukan wanita penyelamat...wanita dungu ya iya...ya iyalah emangnya 
kapten kapal sudah melakukan tindakan apa yang bisa membahayakan kapal beserta 
penumpangnya? lah wong ancaman kapten kapal itu baru sebatas kata2 dan bukan 
tindakan nyata...kalau wanita itu cerdas alias ngga dungu..mestinya dia mikir 
bhw ancaman kapten kapal itu cuma bagian dari rayu merayu sang kapal...atau 
barangkali memang wanitanya itu yang sudah kegatelan sejak tanggal 13.dunia 
memang sudah dekat kiamat...selalu ada alasan & pembenaran atas perbuatan 
maksiat...dan tanpa malu2 menyebutkannya sebagai suatu tindakan 
"penyelamatan"..bahkan pakai dibanggakan lagi!!!
 
* Tidak pakai jilbab atau pakai jilbab memang ngga penting buat wanita 
dungu...yang penting e pikir sdiri!!!

 

--- On Tue, 11/25/08, werkuwer <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: werkuwer <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, November 25, 2008, 2:52 AM






Wanita penyelamat*

Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal 
pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku 
harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil 
mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat 
gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten 
mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku. .. 
Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang 
kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan 
menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual 
mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam 
akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: 
Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang.

(*tidak pakai jilbab)

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, sriwening herpribadi 
 wrote:
>
>  
> Dear mbak Herni yang cantiiq...
>  
> Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara 
menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, 
pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar 
lainnya.
>  
> Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga mbak 
Herni memperjuangkan  hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar 
lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka 
juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh hak-
hak dasar mereka???... seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang 
menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir 
dari perkawinan siri.
>  
> Soal undangan diskusi...insyaAlla h saya bisa datang sekalian 
pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah 
pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni 
pakai jilbab - ...hehehe... tapi mungkin agak telat karena dah ada 
janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak.
>  
> Salam Her
> 
> 
> --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti  wrote:
> 
> From: Herni Sri Nurbayanti 
> Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan 
Publik
> To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
> Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Temans,
> 
> Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis 
> ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya 
akan 
> upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat Peduli 
> Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca belum 
> dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang 
Corruption 
> Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari 
> penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku 
itu, 
> nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau 
kebetulan 
> nemu bukunya, tolong dibeli ya, karena gak mahal dan bagus buat 
> amal :-) 
> 
> Sebelum ada yg komentar, nama saya ada di pembicara. Itu 
> kecelakaan :) Last minute call. Belum nyiapin makalah juga hehe. 
> Plus, semboyan milis ini kayanya udah ganti jadi: pendapat boleh 
> beda, yg penting makan-makan :-) Jadi, siapa tau aja ada yg mau 
makan-
> makan (gratis) :-) Kalau mau datang, ada baiknya konfirmasi 
kehadiran 
> dulu ke Arif Rahmadi (0818802665) . Untuk pencatatan jumlah piring 
yg 
> perlu disiapkan aja hehehe..
> 
> wassalam,
> Herni
> 
> Salam Demokrasi,
> 
> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara menjamin hak 
masyarakat 
> untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, administrasi 
> kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar lainnya. Namun dalam 
> implementasinya persoalan akses serta kualitas pelayanan terhadap 
hak-
> hak tersebut menjadi permasalahan tersendiri yang cukup pelik.
> 
> Untuk itu sangat dibutuh

Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-26 Terurut Topik Ari Condro
Herni,

Masih ttg hape dan casingnya.

Maksudnya yg lebih bagus tuh,  casing originalnya atau casing mika tambahan yg 
malah bikin tebel dan kalo udah lama jadi burem itu ?


salam,



-Original Message-
From: "h.s nurbayanti" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Wed, 26 Nov 2008 13:14:44 
To: 
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik


Tapi tetap aja, kalau chasingnya lebih bagus, kenapa tidak?
Kalau ada dua hp dan keduanya berfungsi baik..
Yg chasingnya lebih bagus, itu yg dianggap lebih baik..
Umumnya sih berpikir gitu...
Bahkan orang yg pendekatannya ramah dan berpikiran terbuka sekalipun..
gak bisa lepas dari pemikiran ini..

Tapi ya itu, ada yg simply gak peduli ma chasing.
Jilbab masih ibadah yg tidak bisa ditaro di ruang privat.
Dan mereka yg berpikiran spt ini, meskipun bukan tipe yg "liberal"
tetap aja... dianggap atau diharapkan untuk bisa lebih baik lagi...
kalau chasingnya dibagusin, kenapa gak? jadi makin bagus kan?
gitu pemikirannya...

jadi memang... sebaik apapun, selama belum berjilbab
masih dianggap "kurang"... atau "sayang"...
maksudnya... sayang, kok gak berjilbab aja sih?
entah sayang dalam arti "agak menyesal"
atau sayang sbg kata yg berkonotasi intim, hehehe..
banyak juga kan, yg emang sengaja mencari perempuan yg berjilbab..?

bener kok.. "pasaran"nya jadi beda banget, antara kalau berjilbab dan tidak
berjilbab... hehehe...
walaupun ada juga, yg gak suka perempuan yang berjilbab..
kalaupun punya istri berjilbab, jangan jilbab yg panjang2... jilbab "biasa2"
aja.
so yes, perempuan memang selalu dituntut untuk pake chasing tertentu..
beda model, beda gaya, tapi tetap, chasing itu penting!
karena chasing bukan sekedar chasing, tapi soal identitas!

kadang gak beda ma barang.. jadi harus ngomong gini:
mau barang yg gimana, mas? coba sini saya liat daftar pesanannya :-)


2008/11/26 werkuwer <[EMAIL PROTECTED]>

>   betul. casing handphone boleh ciamik tapi kalau ndak punya pulsa ya
> ndak bisa nelpon atau ditelpon. merek boleh nokia tapi kalau ndak
> punya pulsa ya ndak bisa nelpon atau ditelpon. jadi, forget about
> casing and brand. they don't mean a thing... hehehe...
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> "h.s nurbayanti"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Bukannya itu "biasa" ya?
> > Buat mayoritas muslim, ritual dan "penampilan luar" masih penting.
> > Ya gak heran banyak yg terpukau ma hal2 yg luar.. tapi ujung2nya
> kecele
> > hehe..
> > Tapi itu di "majelis" lain. Di "majelis" WM sih, aturannya beda..
> > Kita punya aturan "moral" yg beda.
> > Salah satunya, ya itu yg disebut mbak (?) tadi..
> > Gak boleh sembarangan nuduh orang tidak bermoral...
> > apalagi merasa lebih bermoral dibanding yg lain.
> > Berjilbab tidak berjilbab, ya wanita-muslimah... yg penting
> makan2 :-)
> > Kalaupun tidak diaku, ya gpp. Saya sih tetap baik aja.
> > Toh Tuhannya bukan dia..:-)
> >
> > Gitu aja sih.
> > Gak mau mikir yg repot2 soalnya, heheh...
> >
> >
> >
> > 2008/11/25 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> > > Lha, iku jenenge jeru, mbak ...
> > >
> > >
> > > salam,
> > >
> > >
> > >
> > > -Original Message-
> > > From: [EMAIL PROTECTED] 
> > >
> > > Date: Tue, 25 Nov 2008 08:03:32
>  > > To: 
>  40yahoogroups.com>>
> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU
> Pelayanan
> > > Publik
> > >
> > >
> > > Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali
> ya? Kenapa
> > > harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan?
> Sepertinya terlalu
> > > menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita
> harus
> > > mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan
> menulis
> > > cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato
> malah
> > > sebaliknya malah seakan akan mengecam.
> > > Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy
> khawatir
> > > malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah
> mengurungkan niat
> > > jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah
> memamerkan
> > > keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk
> bersahabat
> > > thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab.
> > > Sent from my BlackBerry(R) smartphone from Sinyal Bagus XL,
> Nyambung
> > > Teruuusss...!
> > >
> > > -Original Message-
> > > From: "werk

Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-25 Terurut Topik h.s nurbayanti
maap salah ketik, coy.. maksudte casing...
mungkin karena tadi lagi dengerin lagu judulnya:
I must not chase the boys :P
lupa penyanyinya siapa..

iya, pernah nemu perempuan pekerja seks dng baju Islami, gaun panjang...
ceritanya, lagi training di satu kota yg terkenal sbg kota pesantren..
trainingnya baru kelar jam 10 malam
karena ada salah satu yg mau pulang besoknya, kami jalan tengah malam
benar-benar jalan kaki menyusuri kota...

ketemulah dengan perempuan itu di balik pohon-pohon di pinggir jalan di
kegelapan malam
aku hampir kaget dan mau pingsan karena badan langsung beku gak mampu
kabur...
untung otak masih jalan.. otomatis liat ke bawah.. eh... dia masih nginjek
tanah..
berarti bukan sundel bolong hehehehe
(kenapa juga, setan2 itu kebanyakan cewe cantik yg berubah menyeramkan ya?)



2008/11/26 werkuwer <[EMAIL PROTECTED]>

>   lesson-1:
> 'casing' tidak sama dengan 'chasing'.
>
> lesson-2:
> casing bagus, signal kuat, pulsa penuh, battery full = sip, ciamik.
>
> lesson-3:
> casing ciamik, dikit-dikit low-bat, dikit-dikit missed-calls, dikit-
> dikit minta ditelpon, dikit-dikit ndak punya pulsa, dikit-dikit signal
> lemah = 'mbo-hwat' (ini bahasa arab yang artinya pokay, payah).
>
> lesson-4:
> merek tidak penting, yang penting nilai, manfaat dan kemampuan
> kinerjanya.
>
> intermezzo:
>
> saya pernah kluyuran di gang dolly surabaya (lokasi pelacuran) dan
> menemukan etalase-etalase yang berisi perempuan-perempuan pekerja
> komersial seksual (psk) yang sedang mejeng di sana. saya masuk di
> salah satu etalase dan melakukan wawancara dengan salah satu germo
> yang mengelola rumah bordil itu. saat saya tanya apakah pakaian yang
> mereka kenakan itu merupakan pilihan mereka sendiri ataukah diatur
> oleh germo. dia mengatakan begini, "kami bisa menyuruh mereka
> berpakaian apa saja: seragam sekolah, seragam pramugari, seragam
> polisi, seragam suster, jilbab atau apapun yang dikehendaki oleh
> pasar. tapi, kami tidak dapat menjamin bahwa pakaian itu bebas dari
> penyakit kelamin."
>
> "akhir-akhir ini," kata germo, "jilbab sedang in, populer di antara
> para lelaki hidung belang yang 'sok islami'. bahkan di antara para
> pelanggan ada yang secara khusus menghendaki pesanannya mengenakan
> mukena sebelum melayaninya. tujuannya semata-mata hanyalah untuk
> meningkatkan gairah."
>
> batin saya, "uedan! jangan-jangan pelanggan itu juga ingin menghina
> atribut yang dipakainya itu.dasar laki-laki 'pervert', maunya aneh-
> aneh... aya-aya wae..."
>
> kesimpulan:
>
> 'casing' hanyalah bungkus...
>
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-25 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Setan itu katanya bersembunyi di detil.
Makanya kalo kampanye politik agak susah nyari setan, 
habis semuanya jadi malaikatsecara makro...
Hitler juga waktu kampanye kan slogannya "kemajuan, kemakmuran bagi bangsa 
Jerman",
tapi detilnya;-)

Mungkin baiknya, taksonominya harus dibuat jelas dulu. ;-)
Supaya masing-masing bisa pin-point, mana yang dimaksud.

Misalnya, taksonomi manusia disepakati
{
1. Mental
1.1 Intelektualitas
1.2 Emosional
1.3 Komunikasi
1.4 Kerja Tim 
1.5 Empati
1.6 Wawasan dll.

2. Fisik
2.1 Kekuatan
2.2 Kebersihan
2.3 Kesehatan
2.4 Pakaian
2.4.1 Jenis bahan
2.4.2 Luas daerah yang tertutup
2.4.3 Motivasi
2.4.4 Model/Fashion
2.5 Makanan & Minuman
2.6 Etiquet dll.
}

Nah masing-masing silahkan pin-point mana yang dianggap "manusia baik".
Lalu buat urutan prioritas, dari yang terpenting hingga yang kurang penting.

Setelah itu, kita bisa lihat posisi "jilbab" itu termasuk 
melingkupi/mempengaruhi yang mana.

Kalo cuman bilang "lahir sama batin IDEALNYA harus baik", 
saya kira nggak ada yang membantah.


Salam
Ary




  - Original Message - 
  From: h.s nurbayanti 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, November 26, 2008 1:14 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan 
Publik


  Tapi tetap aja, kalau chasingnya lebih bagus, kenapa tidak?
  Kalau ada dua hp dan keduanya berfungsi baik..
  Yg chasingnya lebih bagus, itu yg dianggap lebih baik..
  Umumnya sih berpikir gitu...
  Bahkan orang yg pendekatannya ramah dan berpikiran terbuka sekalipun..
  gak bisa lepas dari pemikiran ini..

  Tapi ya itu, ada yg simply gak peduli ma chasing.
  Jilbab masih ibadah yg tidak bisa ditaro di ruang privat.
  Dan mereka yg berpikiran spt ini, meskipun bukan tipe yg "liberal"
  tetap aja... dianggap atau diharapkan untuk bisa lebih baik lagi...
  kalau chasingnya dibagusin, kenapa gak? jadi makin bagus kan?
  gitu pemikirannya...

  jadi memang... sebaik apapun, selama belum berjilbab
  masih dianggap "kurang"... atau "sayang"...
  maksudnya... sayang, kok gak berjilbab aja sih?
  entah sayang dalam arti "agak menyesal"
  atau sayang sbg kata yg berkonotasi intim, hehehe..
  banyak juga kan, yg emang sengaja mencari perempuan yg berjilbab..?

  bener kok.. "pasaran"nya jadi beda banget, antara kalau berjilbab dan tidak
  berjilbab... hehehe...
  walaupun ada juga, yg gak suka perempuan yang berjilbab..
  kalaupun punya istri berjilbab, jangan jilbab yg panjang2... jilbab "biasa2"
  aja.
  so yes, perempuan memang selalu dituntut untuk pake chasing tertentu..
  beda model, beda gaya, tapi tetap, chasing itu penting!
  karena chasing bukan sekedar chasing, tapi soal identitas!

  kadang gak beda ma barang.. jadi harus ngomong gini:
  mau barang yg gimana, mas? coba sini saya liat daftar pesanannya :-)

  2008/11/26 werkuwer <[EMAIL PROTECTED]>

  > betul. casing handphone boleh ciamik tapi kalau ndak punya pulsa ya
  > ndak bisa nelpon atau ditelpon. merek boleh nokia tapi kalau ndak
  > punya pulsa ya ndak bisa nelpon atau ditelpon. jadi, forget about
  > casing and brand. they don't mean a thing... hehehe...
  >
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
  > "h.s nurbayanti"
  > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > >
  > > Bukannya itu "biasa" ya?
  > > Buat mayoritas muslim, ritual dan "penampilan luar" masih penting.
  > > Ya gak heran banyak yg terpukau ma hal2 yg luar.. tapi ujung2nya
  > kecele
  > > hehe..
  > > Tapi itu di "majelis" lain. Di "majelis" WM sih, aturannya beda..
  > > Kita punya aturan "moral" yg beda.
  > > Salah satunya, ya itu yg disebut mbak (?) tadi..
  > > Gak boleh sembarangan nuduh orang tidak bermoral...
  > > apalagi merasa lebih bermoral dibanding yg lain.
  > > Berjilbab tidak berjilbab, ya wanita-muslimah... yg penting
  > makan2 :-)
  > > Kalaupun tidak diaku, ya gpp. Saya sih tetap baik aja.
  > > Toh Tuhannya bukan dia..:-)
  > >
  > > Gitu aja sih.
  > > Gak mau mikir yg repot2 soalnya, heheh...
  > >
  > >
  > >
  > > 2008/11/25 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]>
  > >
  > > > Lha, iku jenenge jeru, mbak ...
  > > >
  > > >
  > > > salam,
  > > >
  > > >
  > > >
  > > > -Original Message-
  > > > From: [EMAIL PROTECTED] 
  > > >
  > > > Date: Tue, 25 Nov 2008 08:03:32
  > > > To: 
 40yahoogroups.com>>
  > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU
  > Pelayanan
  > > > Publik
  > > >
  > >

[wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-25 Terurut Topik werkuwer
lesson-1: 
'casing' tidak sama dengan 'chasing'. 

lesson-2: 
casing bagus, signal kuat, pulsa penuh, battery full = sip, ciamik.

lesson-3: 
casing ciamik, dikit-dikit low-bat, dikit-dikit missed-calls, dikit-
dikit minta ditelpon, dikit-dikit ndak punya pulsa, dikit-dikit signal 
lemah = 'mbo-hwat' (ini bahasa arab yang artinya pokay, payah).  

lesson-4:
merek tidak penting, yang penting nilai, manfaat dan kemampuan 
kinerjanya.

intermezzo:

saya pernah kluyuran di gang dolly surabaya (lokasi pelacuran) dan 
menemukan etalase-etalase yang berisi perempuan-perempuan pekerja 
komersial seksual (psk) yang sedang mejeng di sana. saya masuk di 
salah satu etalase dan melakukan wawancara dengan salah satu germo 
yang mengelola rumah bordil itu. saat saya tanya apakah pakaian yang 
mereka kenakan itu merupakan pilihan mereka sendiri ataukah diatur 
oleh germo. dia mengatakan begini, "kami bisa menyuruh mereka 
berpakaian apa saja: seragam sekolah, seragam pramugari, seragam 
polisi, seragam suster, jilbab atau apapun yang dikehendaki oleh 
pasar. tapi, kami tidak dapat menjamin bahwa pakaian itu bebas dari 
penyakit kelamin." 

"akhir-akhir ini," kata germo, "jilbab sedang in, populer di antara 
para lelaki hidung belang yang 'sok islami'. bahkan di antara para 
pelanggan ada yang secara khusus menghendaki pesanannya mengenakan 
mukena sebelum melayaninya. tujuannya semata-mata hanyalah untuk 
meningkatkan gairah." 

batin saya, "uedan! jangan-jangan pelanggan itu juga ingin menghina 
atribut yang dipakainya itu.dasar laki-laki 'pervert', maunya aneh-
aneh... aya-aya wae..."

kesimpulan:

'casing' hanyalah bungkus...
 







Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-25 Terurut Topik h.s nurbayanti
Tapi tetap aja, kalau chasingnya lebih bagus, kenapa tidak?
Kalau ada dua hp dan keduanya berfungsi baik..
Yg chasingnya lebih bagus, itu yg dianggap lebih baik..
Umumnya sih berpikir gitu...
Bahkan orang yg pendekatannya ramah dan berpikiran terbuka sekalipun..
gak bisa lepas dari pemikiran ini..

Tapi ya itu, ada yg simply gak peduli ma chasing.
Jilbab masih ibadah yg tidak bisa ditaro di ruang privat.
Dan mereka yg berpikiran spt ini, meskipun bukan tipe yg "liberal"
tetap aja... dianggap atau diharapkan untuk bisa lebih baik lagi...
kalau chasingnya dibagusin, kenapa gak? jadi makin bagus kan?
gitu pemikirannya...

jadi memang... sebaik apapun, selama belum berjilbab
masih dianggap "kurang"... atau "sayang"...
maksudnya... sayang, kok gak berjilbab aja sih?
entah sayang dalam arti "agak menyesal"
atau sayang sbg kata yg berkonotasi intim, hehehe..
banyak juga kan, yg emang sengaja mencari perempuan yg berjilbab..?

bener kok.. "pasaran"nya jadi beda banget, antara kalau berjilbab dan tidak
berjilbab... hehehe...
walaupun ada juga, yg gak suka perempuan yang berjilbab..
kalaupun punya istri berjilbab, jangan jilbab yg panjang2... jilbab "biasa2"
aja.
so yes, perempuan memang selalu dituntut untuk pake chasing tertentu..
beda model, beda gaya, tapi tetap, chasing itu penting!
karena chasing bukan sekedar chasing, tapi soal identitas!

kadang gak beda ma barang.. jadi harus ngomong gini:
mau barang yg gimana, mas? coba sini saya liat daftar pesanannya :-)


2008/11/26 werkuwer <[EMAIL PROTECTED]>

>   betul. casing handphone boleh ciamik tapi kalau ndak punya pulsa ya
> ndak bisa nelpon atau ditelpon. merek boleh nokia tapi kalau ndak
> punya pulsa ya ndak bisa nelpon atau ditelpon. jadi, forget about
> casing and brand. they don't mean a thing... hehehe...
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> "h.s nurbayanti"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Bukannya itu "biasa" ya?
> > Buat mayoritas muslim, ritual dan "penampilan luar" masih penting.
> > Ya gak heran banyak yg terpukau ma hal2 yg luar.. tapi ujung2nya
> kecele
> > hehe..
> > Tapi itu di "majelis" lain. Di "majelis" WM sih, aturannya beda..
> > Kita punya aturan "moral" yg beda.
> > Salah satunya, ya itu yg disebut mbak (?) tadi..
> > Gak boleh sembarangan nuduh orang tidak bermoral...
> > apalagi merasa lebih bermoral dibanding yg lain.
> > Berjilbab tidak berjilbab, ya wanita-muslimah... yg penting
> makan2 :-)
> > Kalaupun tidak diaku, ya gpp. Saya sih tetap baik aja.
> > Toh Tuhannya bukan dia..:-)
> >
> > Gitu aja sih.
> > Gak mau mikir yg repot2 soalnya, heheh...
> >
> >
> >
> > 2008/11/25 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> > > Lha, iku jenenge jeru, mbak ...
> > >
> > >
> > > salam,
> > >
> > >
> > >
> > > -Original Message-
> > > From: [EMAIL PROTECTED] 
> > >
> > > Date: Tue, 25 Nov 2008 08:03:32
>  > > To: 
>  40yahoogroups.com>>
> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU
> Pelayanan
> > > Publik
> > >
> > >
> > > Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali
> ya? Kenapa
> > > harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan?
> Sepertinya terlalu
> > > menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita
> harus
> > > mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan
> menulis
> > > cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato
> malah
> > > sebaliknya malah seakan akan mengecam.
> > > Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy
> khawatir
> > > malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah
> mengurungkan niat
> > > jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah
> memamerkan
> > > keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk
> bersahabat
> > > thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab.
> > > Sent from my BlackBerry(R) smartphone from Sinyal Bagus XL,
> Nyambung
> > > Teruuusss...!
> > >
> > > -Original Message-
> > > From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED] >
> > >
> > > Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50
>  > > To: 
>  40yahoogroups.com>>
> > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU
> Pelayanan Publik
> > >
> > >
> > >
> > > Wanita penyelamat*
> > >
> > > Seorang wanita cantik tengah menikmati pe

[wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-25 Terurut Topik werkuwer
betul. casing handphone boleh ciamik tapi kalau ndak punya pulsa ya 
ndak bisa nelpon atau ditelpon. merek boleh nokia tapi kalau ndak 
punya pulsa ya ndak bisa nelpon atau ditelpon. jadi, forget about 
casing and brand. they don't mean a thing... hehehe...

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "h.s nurbayanti" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bukannya itu "biasa" ya?
> Buat mayoritas muslim, ritual dan "penampilan luar" masih penting.
> Ya gak heran banyak yg terpukau ma hal2 yg luar.. tapi ujung2nya 
kecele
> hehe..
> Tapi itu di "majelis" lain. Di "majelis" WM sih, aturannya beda..
> Kita punya aturan "moral" yg beda.
> Salah satunya, ya itu yg disebut mbak (?) tadi..
> Gak boleh sembarangan nuduh orang tidak bermoral...
> apalagi merasa lebih bermoral dibanding yg lain.
> Berjilbab tidak berjilbab, ya wanita-muslimah... yg penting 
makan2 :-)
> Kalaupun tidak diaku, ya gpp. Saya sih tetap baik aja.
> Toh Tuhannya bukan dia..:-)
> 
> Gitu aja sih.
> Gak mau mikir yg repot2 soalnya, heheh...
> 
> 
> 
> 2008/11/25 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> >   Lha, iku jenenge jeru, mbak ...
> >
> >
> > salam,
> >
> >
> >
> > -Original Message-
> > From: [EMAIL PROTECTED] 
> >
> > Date: Tue, 25 Nov 2008 08:03:32
> > To: >
> >  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU 
Pelayanan
> > Publik
> >
> >
> > Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali 
ya? Kenapa
> > harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? 
Sepertinya terlalu
> > menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita 
harus
> > mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan 
menulis
> > cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato 
malah
> > sebaliknya malah seakan akan mengecam.
> > Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy 
khawatir
> > malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah 
mengurungkan niat
> > jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah 
memamerkan
> > keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk 
bersahabat
> > thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab.
> > Sent from my BlackBerry(R) smartphone from Sinyal Bagus XL, 
Nyambung
> > Teruuusss...!
> >
> > -Original Message-
> > From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED] >
> >
> > Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50
> > To: >
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU 
Pelayanan Publik
> >
> >
> >
> > Wanita penyelamat*
> >
> > Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal
> > pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku
> > harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil
> > mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat
> > gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang 
kapten
> > mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji 
kecantikanku...
> > Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. 
Sang
> > kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta 
dan
> > menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan 
jual
> > mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah 
mengancam
> > akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17:
> > Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 
penumpang.
> >
> > (*tidak pakai jilbab)
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> > sriwening herpribadi
> >  wrote:
> > >
> > >
> > > Dear mbak Herni yang cantiiq...
> > >
> > > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara
> > menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan,
> > pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak 
dasar
> > lainnya.
> > >
> > > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga 
mbak
> > Herni memperjuangkan hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar
> > lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah 
mereka
> > juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh 
hak-
> > hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan 
yang
> > menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir
> > dari perkawinan siri.
> > >
> > > Soal undangan diskusi...insyaAllah saya bisa datang sekalian
> > pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an 
s

Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-25 Terurut Topik h.s nurbayanti
embeeerrr... yg kaya gitu sih "biasa"
saya dah biasa juga dikirimin email yg memaki2..

ada yg menarik sebenarnya..
jilbab sekarang udah jadi alat advokasi
bukan cuma buat mereka yg menganggap jilbab itu wajib dsb dsb
tapi juga buat mereka yg mau mengkritisi hegemoni interpretasi ajaran
agama...

waktu protes ruu pornografi maren juga gitu..
wartawan lebih tertarik ke mereka yg pake jilbab..

buat saya sih,
ibadah yg lain bisa disembunyikan di ruang privat..
tapi tidak jilbab..
padahal nikmatnya ibadah itu ya ketika di ruang privat..
macam nikmatnya berdua2an dng pasangan gitu, hehe..

yg harusnya jadi fokus persoalan kan...
apakah orangnya baik, punya integritas tinggi atau tidak?
soal yang lainnya... kasih privacy dikit, nape?
hehe

btw, tapi saya gak suka ma ceritanya..



2008/11/26 werkuwer <[EMAIL PROTECTED]>

>   dalam cerita itu wanita penyelamat tidak pakai jilbab. artinya,
> meskipun tidak pakai jilbab dia bisa menyelamatkan 1200 jiwa...
> atau karena dia tidak pakai jilbab 1200 orang bisa selamat.
>
> kalau dia pakai jilbab, bisa jadi, 1200 orang itu akan dibiarkan
> tenggelam, hehehe...serius amir.
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >
> > Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali
> ya? Kenapa harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan?
> Sepertinya terlalu menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara
> sesama muslimah kita harus mengajak saudara kita yg blm berjilbab
> dng cara yg baik. Dengan menulis cerita tsb apakah menggamnbarkan
> akhlak wanita berjilbab ato malah sebaliknya malah seakan akan
> mengecam.
> > Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy
> khawatir malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah
> mengurungkan niat jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab
> seolah olah malah memamerkan keimanan nya dan mengurai permusuhan
> atau sikap sinis atau tdk bersahabat thd kaum muslimah lain yg baru
> mau berjilbab.
> > Sent from my BlackBerry(R) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> >
> > -Original Message-
>  > From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> > Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50
> > To: 
> >
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU
> Pelayanan Publik
> >
> >
> > Wanita penyelamat*
> >
> > Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal
> > pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku
> > harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil
> > mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat
> > gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang
> kapten
> > mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji
> kecantikanku...
> > Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi.
> Sang
> > kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta
> dan
> > menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan
> jual
> > mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah
> mengancam
> > akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17:
> > Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200
> penumpang.
> >
> > (*tidak pakai jilbab)
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> sriwening herpribadi
> >  wrote:
> > >
> > >
> > > Dear mbak Herni yang cantiiq...
> > >
> > > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara
> > menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan,
> > pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak
> dasar
> > lainnya.
> > >
> > > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani
> ngga mbak
> > Herni memperjuangkan hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar
> > lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka
> > juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh
> hak-
> > hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang
> > menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir
> > dari perkawinan siri.
> > >
> > > Soal undangan diskusi...insyaAllah saya bisa datang sekalian
> > pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an
> sudah
> > pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni
> > pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada
> > janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak.
> > >
> > > Salam Her
> > >
> > >
> > > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti  wrote

Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-25 Terurut Topik Ari Condro
Kira kira agamanya apa ya ?


salam,



-Original Message-
From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Wed, 26 Nov 2008 01:01:43 
To: 
Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik


dalam cerita itu wanita penyelamat tidak pakai jilbab. artinya, 
meskipun tidak pakai jilbab dia bisa menyelamatkan 1200 jiwa...
atau karena dia tidak pakai jilbab 1200 orang bisa selamat. 

kalau dia pakai jilbab, bisa jadi, 1200 orang itu akan dibiarkan 
tenggelam, hehehe...serius amir. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali 
ya? Kenapa harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? 
Sepertinya terlalu menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara 
sesama muslimah kita harus mengajak saudara kita yg blm berjilbab 
dng cara yg baik. Dengan menulis cerita tsb apakah menggamnbarkan 
akhlak wanita berjilbab ato malah sebaliknya malah seakan akan 
mengecam. 
> Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy 
khawatir malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah 
mengurungkan niat jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab 
seolah olah malah memamerkan keimanan nya dan mengurai permusuhan 
atau sikap sinis atau tdk bersahabat thd kaum muslimah lain yg baru 
mau berjilbab.
> Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!
> 
> -Original Message-
> From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 
> To: 
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU 
Pelayanan Publik
> 
> 
> Wanita penyelamat*
>  
> Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal 
> pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku 
> harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil 
> mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat 
> gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang 
kapten 
> mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji 
kecantikanku... 
> Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. 
Sang 
> kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta 
dan 
> menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan 
jual 
> mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah 
mengancam 
> akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: 
> Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 
penumpang.
> 
> (*tidak pakai jilbab)
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
>  wrote:
> >
> > �
> > Dear mbak Herni yang cantiiq...
> > �
> > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara 
> menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, 
> pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak 
dasar 
> lainnya.
> > �
> > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani 
ngga�mbak 
> Herni memperjuangkan�hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar 
> lainnya untuk�anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka 
> juga WNI yang�seharusnya negara juga menjamin�mereka memeperoleh 
hak-
> hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang 
> menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir 
> dari�perkawinan siri.
> > �
> > Soal undangan diskusi...insyaAllah�saya bisa datang sekalian 
> pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an 
sudah 
> pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni 
> pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada 
> janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak.
> > �
> > Salam Her
> > 
> > 
> > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti  wrote:
> > 
> > From: Herni Sri Nurbayanti 
> > Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan 
> Publik
> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Temans,
> > 
> > Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari 
kamis 
> > ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya 
> akan 
> > upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat 
Peduli 
> > Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca 
belum 
> > dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang 
> Corruption 
> > Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari 
> > penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku 
> itu, 
> > nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau 
> kebetulan 
> > nemu bukunya, t

[wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-25 Terurut Topik werkuwer
dalam cerita itu wanita penyelamat tidak pakai jilbab. artinya, 
meskipun tidak pakai jilbab dia bisa menyelamatkan 1200 jiwa...
atau karena dia tidak pakai jilbab 1200 orang bisa selamat. 

kalau dia pakai jilbab, bisa jadi, 1200 orang itu akan dibiarkan 
tenggelam, hehehe...serius amir. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali 
ya? Kenapa harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? 
Sepertinya terlalu menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara 
sesama muslimah kita harus mengajak saudara kita yg blm berjilbab 
dng cara yg baik. Dengan menulis cerita tsb apakah menggamnbarkan 
akhlak wanita berjilbab ato malah sebaliknya malah seakan akan 
mengecam. 
> Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy 
khawatir malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah 
mengurungkan niat jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab 
seolah olah malah memamerkan keimanan nya dan mengurai permusuhan 
atau sikap sinis atau tdk bersahabat thd kaum muslimah lain yg baru 
mau berjilbab.
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!
> 
> -Original Message-
> From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 
> To: 
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU 
Pelayanan Publik
> 
> 
> Wanita penyelamat*
>  
> Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal 
> pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku 
> harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil 
> mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat 
> gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang 
kapten 
> mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji 
kecantikanku... 
> Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. 
Sang 
> kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta 
dan 
> menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan 
jual 
> mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah 
mengancam 
> akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: 
> Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 
penumpang.
> 
> (*tidak pakai jilbab)
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
>  wrote:
> >
> >  
> > Dear mbak Herni yang cantiiq...
> >  
> > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara 
> menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, 
> pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak 
dasar 
> lainnya.
> >  
> > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani 
ngga mbak 
> Herni memperjuangkan hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar 
> lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka 
> juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh 
hak-
> hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang 
> menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir 
> dari perkawinan siri.
> >  
> > Soal undangan diskusi...insyaAllah saya bisa datang sekalian 
> pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an 
sudah 
> pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni 
> pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada 
> janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak.
> >  
> > Salam Her
> > 
> > 
> > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti  wrote:
> > 
> > From: Herni Sri Nurbayanti 
> > Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan 
> Publik
> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Temans,
> > 
> > Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari 
kamis 
> > ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya 
> akan 
> > upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat 
Peduli 
> > Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca 
belum 
> > dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang 
> Corruption 
> > Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari 
> > penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku 
> itu, 
> > nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau 
> kebetulan 
> > nemu bukunya, tolong dibeli ya, karena gak mahal dan bagus buat 
> > amal :-) 
> > 
> > Sebelum ada yg komentar, nama saya ada di pembicara. Itu 
> > kecelakaan :) Last minute call. Belum nyiapin makalah juga hehe. 
> >

Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-25 Terurut Topik h.s nurbayanti
Bukannya itu "biasa" ya?
Buat mayoritas muslim, ritual dan "penampilan luar" masih penting.
Ya gak heran banyak yg terpukau ma hal2 yg luar.. tapi ujung2nya kecele
hehe..
Tapi itu di "majelis" lain. Di "majelis" WM sih, aturannya beda..
Kita punya aturan "moral" yg beda.
Salah satunya, ya itu yg disebut mbak (?) tadi..
Gak boleh sembarangan nuduh orang tidak bermoral...
apalagi merasa lebih bermoral dibanding yg lain.
Berjilbab tidak berjilbab, ya wanita-muslimah... yg penting makan2 :-)
Kalaupun tidak diaku, ya gpp. Saya sih tetap baik aja.
Toh Tuhannya bukan dia..:-)

Gitu aja sih.
Gak mau mikir yg repot2 soalnya, heheh...



2008/11/25 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]>

>   Lha, iku jenenge jeru, mbak ...
>
>
> salam,
>
>
>
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED] 
>
> Date: Tue, 25 Nov 2008 08:03:32
> To: >
>  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan
> Publik
>
>
> Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali ya? Kenapa
> harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? Sepertinya terlalu
> menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita harus
> mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan menulis
> cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato malah
> sebaliknya malah seakan akan mengecam.
> Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy khawatir
> malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah mengurungkan niat
> jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah memamerkan
> keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk bersahabat
> thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab.
> Sent from my BlackBerry(R) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> -Original Message-
> From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED] >
>
> Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50
> To: >
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
>
>
>
> Wanita penyelamat*
>
> Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal
> pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku
> harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil
> mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat
> gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten
> mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku...
> Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang
> kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan
> menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual
> mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam
> akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17:
> Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang.
>
> (*tidak pakai jilbab)
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> sriwening herpribadi
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > Dear mbak Herni yang cantiiq...
> >
> > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara
> menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan,
> pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar
> lainnya.
> >
> > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga mbak
> Herni memperjuangkan hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar
> lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka
> juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh hak-
> hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang
> menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir
> dari perkawinan siri.
> >
> > Soal undangan diskusi...insyaAllah saya bisa datang sekalian
> pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah
> pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni
> pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada
> janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak.
> >
> > Salam Her
> >
> >
> > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > From: Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]>
> > Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan
> Publik
> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> > Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Temans,
> >
> > Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis
> > ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya
> akan
> &g

Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-25 Terurut Topik Ari Condro
Lha, iku jenenge jeru, mbak ...


salam,



-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 25 Nov 2008 08:03:32 
To: 
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik


Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali ya? Kenapa 
harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? Sepertinya terlalu 
menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita harus mengajak 
saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan menulis cerita tsb 
apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato malah sebaliknya malah seakan 
akan mengecam. 

Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy khawatir malah 
teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah mengurungkan niat jika 
melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah memamerkan keimanan 
nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk bersahabat thd kaum 
muslimah lain yg baru mau berjilbab.

Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!



-Original Message-

From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]>



Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 

To: 

Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik





Wanita penyelamat*

 

Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal 

pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku 

harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil 

mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat 

gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten 

mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku... 

Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang 

kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan 

menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual 

mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam 

akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: 

Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang.



(*tidak pakai jilbab)



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 

<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>

> �

> Dear mbak Herni yang cantiiq...

> �

> Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara 

menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, 

pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar 

lainnya.

> �

> Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga�mbak 

Herni memperjuangkan�hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar 

lainnya untuk�anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka 

juga WNI yang�seharusnya negara juga menjamin�mereka memeperoleh hak-

hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang 

menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir 

dari�perkawinan siri.

> �

> Soal undangan diskusi...insyaAllah�saya bisa datang sekalian 

pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah 

pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni 

pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada 

janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak.

> �

> Salam Her

> 

> 

> --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 

> From: Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]>

> Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan 

Publik

> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com

> Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> Temans,

> 

> Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis 

> ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya 

akan 

> upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat Peduli 

> Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca belum 

> dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang 

Corruption 

> Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari 

> penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku 

itu, 

> nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau 

kebetulan 

> nemu bukunya, tolong dibeli ya, karena gak mahal dan bagus buat 

> amal :-) 

> 

> Sebelum ada yg komentar, nama saya ada di pembicara. Itu 

> kecelakaan :) Last minute call. Belum nyiapin makalah juga hehe. 

> Plus, semboyan milis ini kayanya udah ganti jadi: pendapat boleh 

> beda, yg penting makan-makan :-) Jadi, siapa tau aja ada yg mau 

makan-

> makan (gratis) :-) Kalau mau datang, ada baiknya konfirmasi 

kehadiran 

> dulu ke Arif Rahmadi (0818802665) . Untuk pencatatan jumlah piring 

yg 

> perlu disiapkan aja hehehe..

> 

> wassalam,

> Herni

> 

> Salam Demokrasi,

> 

> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara m

Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-25 Terurut Topik ayesharyzka_echa
Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali ya? Kenapa 
harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? Sepertinya terlalu 
menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita harus mengajak 
saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan menulis cerita tsb 
apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato malah sebaliknya malah seakan 
akan mengecam. 
Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy khawatir malah 
teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah mengurungkan niat jika 
melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah memamerkan keimanan 
nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk bersahabat thd kaum 
muslimah lain yg baru mau berjilbab.
Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 
To: 
Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik


Wanita penyelamat*
 
Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal 
pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku 
harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil 
mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat 
gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten 
mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku... 
Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang 
kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan 
menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual 
mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam 
akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: 
Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang.

(*tidak pakai jilbab)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> �
> Dear mbak Herni yang cantiiq...
> �
> Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara 
menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, 
pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar 
lainnya.
> �
> Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga�mbak 
Herni memperjuangkan�hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar 
lainnya untuk�anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka 
juga WNI yang�seharusnya negara juga menjamin�mereka memeperoleh hak-
hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang 
menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir 
dari�perkawinan siri.
> �
> Soal undangan diskusi...insyaAllah�saya bisa datang sekalian 
pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah 
pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni 
pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada 
janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak.
> �
> Salam Her
> 
> 
> --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan 
Publik
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Temans,
> 
> Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis 
> ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya 
akan 
> upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat Peduli 
> Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca belum 
> dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang 
Corruption 
> Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari 
> penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku 
itu, 
> nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau 
kebetulan 
> nemu bukunya, tolong dibeli ya, karena gak mahal dan bagus buat 
> amal :-) 
> 
> Sebelum ada yg komentar, nama saya ada di pembicara. Itu 
> kecelakaan :) Last minute call. Belum nyiapin makalah juga hehe. 
> Plus, semboyan milis ini kayanya udah ganti jadi: pendapat boleh 
> beda, yg penting makan-makan :-) Jadi, siapa tau aja ada yg mau 
makan-
> makan (gratis) :-) Kalau mau datang, ada baiknya konfirmasi 
kehadiran 
> dulu ke Arif Rahmadi (0818802665) . Untuk pencatatan jumlah piring 
yg 
> perlu disiapkan aja hehehe..
> 
> wassalam,
> Herni
> 
> Salam Demokrasi,
> 
> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara menjamin hak 
masyarakat 
> untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, administrasi 
> kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar lainnya. Namun dalam 
> implementasinya persoalan akses serta kualitas pelayanan terhadap 
hak-
> hak tersebut menjadi permasalahan tersendiri yang cukup pelik.

[wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik

2008-11-24 Terurut Topik werkuwer
Wanita penyelamat*
 
Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal 
pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku 
harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil 
mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat 
gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten 
mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku... 
Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang 
kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan 
menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual 
mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam 
akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: 
Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang.

(*tidak pakai jilbab)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  
> Dear mbak Herni yang cantiiq...
>  
> Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara 
menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, 
pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar 
lainnya.
>  
> Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga mbak 
Herni memperjuangkan hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar 
lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka 
juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh hak-
hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang 
menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir 
dari perkawinan siri.
>  
> Soal undangan diskusi...insyaAllah saya bisa datang sekalian 
pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah 
pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni 
pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada 
janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak.
>  
> Salam Her
> 
> 
> --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan 
Publik
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Temans,
> 
> Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis 
> ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya 
akan 
> upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat Peduli 
> Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca belum 
> dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang 
Corruption 
> Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari 
> penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku 
itu, 
> nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau 
kebetulan 
> nemu bukunya, tolong dibeli ya, karena gak mahal dan bagus buat 
> amal :-) 
> 
> Sebelum ada yg komentar, nama saya ada di pembicara. Itu 
> kecelakaan :) Last minute call. Belum nyiapin makalah juga hehe. 
> Plus, semboyan milis ini kayanya udah ganti jadi: pendapat boleh 
> beda, yg penting makan-makan :-) Jadi, siapa tau aja ada yg mau 
makan-
> makan (gratis) :-) Kalau mau datang, ada baiknya konfirmasi 
kehadiran 
> dulu ke Arif Rahmadi (0818802665) . Untuk pencatatan jumlah piring 
yg 
> perlu disiapkan aja hehehe..
> 
> wassalam,
> Herni
> 
> Salam Demokrasi,
> 
> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara menjamin hak 
masyarakat 
> untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, administrasi 
> kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar lainnya. Namun dalam 
> implementasinya persoalan akses serta kualitas pelayanan terhadap 
hak-
> hak tersebut menjadi permasalahan tersendiri yang cukup pelik.
> 
> Untuk itu sangat dibutuhkan terobosan-terobosan dari perumus 
> kebijakan untuk menjamin hak-hak dasar masyarakat tersebut dapat 
> terpenuhi. Parpol sebagai pranata politik dalam sistem demokrasi 
di 
> Indonesia dalam hal ini dituntut untuk memiliki komitmen yang 
jelas 
> dalam menyelesaikan permasalahan pelayanan publik dan hak dasar 
> rakyat ketika nantinya merumuskan kebijakan di DPR.
> 
> Merespon permasalahan tersebut, maka kami Masyarakat Peduli 
Pelayanan 
> Publik (MP3) didukung oleh TIFA Foundation bermaksud mengundang 
> ibu/bapak agar berkenan hadir sebagai peserta dalam diskusi publik 
> dengan tema: "Mempertanyakan Komitmen Partai Terhadap Legislasi 
yang 
> pro Hak Dasar" (Studi kasus UU Keterbukaan Informasi dan RUU 
> Pelayanan Publik)" yang akan diselenggarakan pada:
> 
> Hari/Tanggal: Kamis/27 November 2008
> Jam : 09.30-13.00 WIB
> Tempat : Hotel Harris Tebet, Unique Room Lt.2
> Jalan Dr. Sahardjo no. 191 Jakarta 12960
> Narasumber :
> 1. Herni Sri Nurbayanti (PSHK) : "Refleksi atas Agenda Legislasi 
> dan Tingkat Pencapaiannya"
> 2. Sulastio (MP3/IPC) : "Kondisi Berbagai Kebijakan yang Pro 
> Publik di Parlemen" (merujuk pada kasus pembahasan UU KIP dan RUU 
> Pelayanan Publik)
> 3.