[wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
hehehe jaman gini masih ada yang percaya bahwa ada wanita penyelamat yang mau ditidurin kapten kapal? kecian deh... tapi ndak papa. semua orang mempunyai kapasitas berpikir yang berbeda-beda. barusan ini dapat sms dari simbah yang sudah tinggal di surga sana. konon yang namanya di surga sana itu ndak ada lho kewajiban pakai jilbab. para bidadari ndak berjilbab. hooh po begitu? jangan-jangan gaya jilbab ini cuma akal-akalane wong arab aja? hehehe... cuma nanya lho ni...jangan marah-marah kayak mau datang bulan aja.
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
Memang aneh..klau hari gini masih ada aja orang yang menganggap berjilbab itu suatu ancaman atau berjilbab itu ngga bisa nylametin orangtapi yang pasti ada perbedaan cara melakukan penyelamatan antara orang berjilbab dengan yang ngga berjilbabkataku sh. --- On Tue, 11/25/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Tuesday, November 25, 2008, 3:03 AM Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali ya? Kenapa harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? Sepertinya terlalu menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita harus mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan menulis cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato malah sebaliknya malah seakan akan mengecam. Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy khawatir malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah mengurungkan niat jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah memamerkan keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk bersahabat thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! -Original Message- From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED] com> Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik Wanita penyelamat* Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku. .. Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang. (*tidak pakai jilbab) --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, sriwening herpribadi wrote: > > > Dear mbak Herni yang cantiiq... > > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar lainnya. > > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga mbak Herni memperjuangkan hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh hak- hak dasar mereka???... seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir dari perkawinan siri. > > Soal undangan diskusi...insyaAlla h saya bisa datang sekalian pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni pakai jilbab - ...hehehe... tapi mungkin agak telat karena dah ada janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak. > > Salam Her > > > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti wrote: > > From: Herni Sri Nurbayanti > Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com > Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM > > > > > > > Temans, > > Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis > ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya akan > upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat Peduli > Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca belum > dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang Corruption > Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari > penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku itu, > nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau kebetulan > nemu bukunya, tolong dibeli ya, karena gak mahal dan bagus buat > amal :-) > > Sebelum ada yg komentar, nama saya ada di pembicara. Itu > kecelakaan :) Last minute call. Belum nyiapin makalah juga hehe. > Plus, semboyan milis ini kayanya udah ganti jadi: pendapat boleh > beda, yg penting makan-makan :-) Jadi, siapa tau aja ada yg mau makan- > makan (gratis) :-) Kalau mau datang, ada baiknya konfirmasi kehadiran > dulu ke Ar
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
Ah..itu sich bukan wanita penyelamat...wanita dungu ya iya...ya iyalah emangnya kapten kapal sudah melakukan tindakan apa yang bisa membahayakan kapal beserta penumpangnya? lah wong ancaman kapten kapal itu baru sebatas kata2 dan bukan tindakan nyata...kalau wanita itu cerdas alias ngga dungu..mestinya dia mikir bhw ancaman kapten kapal itu cuma bagian dari rayu merayu sang kapal...atau barangkali memang wanitanya itu yang sudah kegatelan sejak tanggal 13.dunia memang sudah dekat kiamat...selalu ada alasan & pembenaran atas perbuatan maksiat...dan tanpa malu2 menyebutkannya sebagai suatu tindakan "penyelamatan"..bahkan pakai dibanggakan lagi!!! * Tidak pakai jilbab atau pakai jilbab memang ngga penting buat wanita dungu...yang penting e pikir sdiri!!! --- On Tue, 11/25/08, werkuwer <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: werkuwer <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Tuesday, November 25, 2008, 2:52 AM Wanita penyelamat* Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku. .. Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang. (*tidak pakai jilbab) --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, sriwening herpribadi wrote: > > > Dear mbak Herni yang cantiiq... > > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar lainnya. > > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga mbak Herni memperjuangkan hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh hak- hak dasar mereka???... seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir dari perkawinan siri. > > Soal undangan diskusi...insyaAlla h saya bisa datang sekalian pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni pakai jilbab - ...hehehe... tapi mungkin agak telat karena dah ada janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak. > > Salam Her > > > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti wrote: > > From: Herni Sri Nurbayanti > Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com > Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM > > > > > > > Temans, > > Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis > ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya akan > upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat Peduli > Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca belum > dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang Corruption > Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari > penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku itu, > nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau kebetulan > nemu bukunya, tolong dibeli ya, karena gak mahal dan bagus buat > amal :-) > > Sebelum ada yg komentar, nama saya ada di pembicara. Itu > kecelakaan :) Last minute call. Belum nyiapin makalah juga hehe. > Plus, semboyan milis ini kayanya udah ganti jadi: pendapat boleh > beda, yg penting makan-makan :-) Jadi, siapa tau aja ada yg mau makan- > makan (gratis) :-) Kalau mau datang, ada baiknya konfirmasi kehadiran > dulu ke Arif Rahmadi (0818802665) . Untuk pencatatan jumlah piring yg > perlu disiapkan aja hehehe.. > > wassalam, > Herni > > Salam Demokrasi, > > Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara menjamin hak masyarakat > untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, administrasi > kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar lainnya. Namun dalam > implementasinya persoalan akses serta kualitas pelayanan terhadap hak- > hak tersebut menjadi permasalahan tersendiri yang cukup pelik. > > Untuk itu sangat dibutuh
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
Herni, Masih ttg hape dan casingnya. Maksudnya yg lebih bagus tuh, casing originalnya atau casing mika tambahan yg malah bikin tebel dan kalo udah lama jadi burem itu ? salam, -Original Message- From: "h.s nurbayanti" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed, 26 Nov 2008 13:14:44 To: Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik Tapi tetap aja, kalau chasingnya lebih bagus, kenapa tidak? Kalau ada dua hp dan keduanya berfungsi baik.. Yg chasingnya lebih bagus, itu yg dianggap lebih baik.. Umumnya sih berpikir gitu... Bahkan orang yg pendekatannya ramah dan berpikiran terbuka sekalipun.. gak bisa lepas dari pemikiran ini.. Tapi ya itu, ada yg simply gak peduli ma chasing. Jilbab masih ibadah yg tidak bisa ditaro di ruang privat. Dan mereka yg berpikiran spt ini, meskipun bukan tipe yg "liberal" tetap aja... dianggap atau diharapkan untuk bisa lebih baik lagi... kalau chasingnya dibagusin, kenapa gak? jadi makin bagus kan? gitu pemikirannya... jadi memang... sebaik apapun, selama belum berjilbab masih dianggap "kurang"... atau "sayang"... maksudnya... sayang, kok gak berjilbab aja sih? entah sayang dalam arti "agak menyesal" atau sayang sbg kata yg berkonotasi intim, hehehe.. banyak juga kan, yg emang sengaja mencari perempuan yg berjilbab..? bener kok.. "pasaran"nya jadi beda banget, antara kalau berjilbab dan tidak berjilbab... hehehe... walaupun ada juga, yg gak suka perempuan yang berjilbab.. kalaupun punya istri berjilbab, jangan jilbab yg panjang2... jilbab "biasa2" aja. so yes, perempuan memang selalu dituntut untuk pake chasing tertentu.. beda model, beda gaya, tapi tetap, chasing itu penting! karena chasing bukan sekedar chasing, tapi soal identitas! kadang gak beda ma barang.. jadi harus ngomong gini: mau barang yg gimana, mas? coba sini saya liat daftar pesanannya :-) 2008/11/26 werkuwer <[EMAIL PROTECTED]> > betul. casing handphone boleh ciamik tapi kalau ndak punya pulsa ya > ndak bisa nelpon atau ditelpon. merek boleh nokia tapi kalau ndak > punya pulsa ya ndak bisa nelpon atau ditelpon. jadi, forget about > casing and brand. they don't mean a thing... hehehe... > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > "h.s nurbayanti" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Bukannya itu "biasa" ya? > > Buat mayoritas muslim, ritual dan "penampilan luar" masih penting. > > Ya gak heran banyak yg terpukau ma hal2 yg luar.. tapi ujung2nya > kecele > > hehe.. > > Tapi itu di "majelis" lain. Di "majelis" WM sih, aturannya beda.. > > Kita punya aturan "moral" yg beda. > > Salah satunya, ya itu yg disebut mbak (?) tadi.. > > Gak boleh sembarangan nuduh orang tidak bermoral... > > apalagi merasa lebih bermoral dibanding yg lain. > > Berjilbab tidak berjilbab, ya wanita-muslimah... yg penting > makan2 :-) > > Kalaupun tidak diaku, ya gpp. Saya sih tetap baik aja. > > Toh Tuhannya bukan dia..:-) > > > > Gitu aja sih. > > Gak mau mikir yg repot2 soalnya, heheh... > > > > > > > > 2008/11/25 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> > > > > > Lha, iku jenenge jeru, mbak ... > > > > > > > > > salam, > > > > > > > > > > > > -Original Message- > > > From: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > Date: Tue, 25 Nov 2008 08:03:32 > > > To: > 40yahoogroups.com>> > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU > Pelayanan > > > Publik > > > > > > > > > Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali > ya? Kenapa > > > harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? > Sepertinya terlalu > > > menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita > harus > > > mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan > menulis > > > cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato > malah > > > sebaliknya malah seakan akan mengecam. > > > Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy > khawatir > > > malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah > mengurungkan niat > > > jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah > memamerkan > > > keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk > bersahabat > > > thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab. > > > Sent from my BlackBerry(R) smartphone from Sinyal Bagus XL, > Nyambung > > > Teruuusss...! > > > > > > -Original Message- > > > From: "werk
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
maap salah ketik, coy.. maksudte casing... mungkin karena tadi lagi dengerin lagu judulnya: I must not chase the boys :P lupa penyanyinya siapa.. iya, pernah nemu perempuan pekerja seks dng baju Islami, gaun panjang... ceritanya, lagi training di satu kota yg terkenal sbg kota pesantren.. trainingnya baru kelar jam 10 malam karena ada salah satu yg mau pulang besoknya, kami jalan tengah malam benar-benar jalan kaki menyusuri kota... ketemulah dengan perempuan itu di balik pohon-pohon di pinggir jalan di kegelapan malam aku hampir kaget dan mau pingsan karena badan langsung beku gak mampu kabur... untung otak masih jalan.. otomatis liat ke bawah.. eh... dia masih nginjek tanah.. berarti bukan sundel bolong hehehehe (kenapa juga, setan2 itu kebanyakan cewe cantik yg berubah menyeramkan ya?) 2008/11/26 werkuwer <[EMAIL PROTECTED]> > lesson-1: > 'casing' tidak sama dengan 'chasing'. > > lesson-2: > casing bagus, signal kuat, pulsa penuh, battery full = sip, ciamik. > > lesson-3: > casing ciamik, dikit-dikit low-bat, dikit-dikit missed-calls, dikit- > dikit minta ditelpon, dikit-dikit ndak punya pulsa, dikit-dikit signal > lemah = 'mbo-hwat' (ini bahasa arab yang artinya pokay, payah). > > lesson-4: > merek tidak penting, yang penting nilai, manfaat dan kemampuan > kinerjanya. > > intermezzo: > > saya pernah kluyuran di gang dolly surabaya (lokasi pelacuran) dan > menemukan etalase-etalase yang berisi perempuan-perempuan pekerja > komersial seksual (psk) yang sedang mejeng di sana. saya masuk di > salah satu etalase dan melakukan wawancara dengan salah satu germo > yang mengelola rumah bordil itu. saat saya tanya apakah pakaian yang > mereka kenakan itu merupakan pilihan mereka sendiri ataukah diatur > oleh germo. dia mengatakan begini, "kami bisa menyuruh mereka > berpakaian apa saja: seragam sekolah, seragam pramugari, seragam > polisi, seragam suster, jilbab atau apapun yang dikehendaki oleh > pasar. tapi, kami tidak dapat menjamin bahwa pakaian itu bebas dari > penyakit kelamin." > > "akhir-akhir ini," kata germo, "jilbab sedang in, populer di antara > para lelaki hidung belang yang 'sok islami'. bahkan di antara para > pelanggan ada yang secara khusus menghendaki pesanannya mengenakan > mukena sebelum melayaninya. tujuannya semata-mata hanyalah untuk > meningkatkan gairah." > > batin saya, "uedan! jangan-jangan pelanggan itu juga ingin menghina > atribut yang dipakainya itu.dasar laki-laki 'pervert', maunya aneh- > aneh... aya-aya wae..." > > kesimpulan: > > 'casing' hanyalah bungkus... > > > > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
Setan itu katanya bersembunyi di detil. Makanya kalo kampanye politik agak susah nyari setan, habis semuanya jadi malaikatsecara makro... Hitler juga waktu kampanye kan slogannya "kemajuan, kemakmuran bagi bangsa Jerman", tapi detilnya;-) Mungkin baiknya, taksonominya harus dibuat jelas dulu. ;-) Supaya masing-masing bisa pin-point, mana yang dimaksud. Misalnya, taksonomi manusia disepakati { 1. Mental 1.1 Intelektualitas 1.2 Emosional 1.3 Komunikasi 1.4 Kerja Tim 1.5 Empati 1.6 Wawasan dll. 2. Fisik 2.1 Kekuatan 2.2 Kebersihan 2.3 Kesehatan 2.4 Pakaian 2.4.1 Jenis bahan 2.4.2 Luas daerah yang tertutup 2.4.3 Motivasi 2.4.4 Model/Fashion 2.5 Makanan & Minuman 2.6 Etiquet dll. } Nah masing-masing silahkan pin-point mana yang dianggap "manusia baik". Lalu buat urutan prioritas, dari yang terpenting hingga yang kurang penting. Setelah itu, kita bisa lihat posisi "jilbab" itu termasuk melingkupi/mempengaruhi yang mana. Kalo cuman bilang "lahir sama batin IDEALNYA harus baik", saya kira nggak ada yang membantah. Salam Ary - Original Message - From: h.s nurbayanti To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, November 26, 2008 1:14 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik Tapi tetap aja, kalau chasingnya lebih bagus, kenapa tidak? Kalau ada dua hp dan keduanya berfungsi baik.. Yg chasingnya lebih bagus, itu yg dianggap lebih baik.. Umumnya sih berpikir gitu... Bahkan orang yg pendekatannya ramah dan berpikiran terbuka sekalipun.. gak bisa lepas dari pemikiran ini.. Tapi ya itu, ada yg simply gak peduli ma chasing. Jilbab masih ibadah yg tidak bisa ditaro di ruang privat. Dan mereka yg berpikiran spt ini, meskipun bukan tipe yg "liberal" tetap aja... dianggap atau diharapkan untuk bisa lebih baik lagi... kalau chasingnya dibagusin, kenapa gak? jadi makin bagus kan? gitu pemikirannya... jadi memang... sebaik apapun, selama belum berjilbab masih dianggap "kurang"... atau "sayang"... maksudnya... sayang, kok gak berjilbab aja sih? entah sayang dalam arti "agak menyesal" atau sayang sbg kata yg berkonotasi intim, hehehe.. banyak juga kan, yg emang sengaja mencari perempuan yg berjilbab..? bener kok.. "pasaran"nya jadi beda banget, antara kalau berjilbab dan tidak berjilbab... hehehe... walaupun ada juga, yg gak suka perempuan yang berjilbab.. kalaupun punya istri berjilbab, jangan jilbab yg panjang2... jilbab "biasa2" aja. so yes, perempuan memang selalu dituntut untuk pake chasing tertentu.. beda model, beda gaya, tapi tetap, chasing itu penting! karena chasing bukan sekedar chasing, tapi soal identitas! kadang gak beda ma barang.. jadi harus ngomong gini: mau barang yg gimana, mas? coba sini saya liat daftar pesanannya :-) 2008/11/26 werkuwer <[EMAIL PROTECTED]> > betul. casing handphone boleh ciamik tapi kalau ndak punya pulsa ya > ndak bisa nelpon atau ditelpon. merek boleh nokia tapi kalau ndak > punya pulsa ya ndak bisa nelpon atau ditelpon. jadi, forget about > casing and brand. they don't mean a thing... hehehe... > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > "h.s nurbayanti" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Bukannya itu "biasa" ya? > > Buat mayoritas muslim, ritual dan "penampilan luar" masih penting. > > Ya gak heran banyak yg terpukau ma hal2 yg luar.. tapi ujung2nya > kecele > > hehe.. > > Tapi itu di "majelis" lain. Di "majelis" WM sih, aturannya beda.. > > Kita punya aturan "moral" yg beda. > > Salah satunya, ya itu yg disebut mbak (?) tadi.. > > Gak boleh sembarangan nuduh orang tidak bermoral... > > apalagi merasa lebih bermoral dibanding yg lain. > > Berjilbab tidak berjilbab, ya wanita-muslimah... yg penting > makan2 :-) > > Kalaupun tidak diaku, ya gpp. Saya sih tetap baik aja. > > Toh Tuhannya bukan dia..:-) > > > > Gitu aja sih. > > Gak mau mikir yg repot2 soalnya, heheh... > > > > > > > > 2008/11/25 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> > > > > > Lha, iku jenenge jeru, mbak ... > > > > > > > > > salam, > > > > > > > > > > > > -Original Message- > > > From: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > Date: Tue, 25 Nov 2008 08:03:32 > > > To: 40yahoogroups.com>> > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU > Pelayanan > > > Publik > > > > >
[wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
lesson-1: 'casing' tidak sama dengan 'chasing'. lesson-2: casing bagus, signal kuat, pulsa penuh, battery full = sip, ciamik. lesson-3: casing ciamik, dikit-dikit low-bat, dikit-dikit missed-calls, dikit- dikit minta ditelpon, dikit-dikit ndak punya pulsa, dikit-dikit signal lemah = 'mbo-hwat' (ini bahasa arab yang artinya pokay, payah). lesson-4: merek tidak penting, yang penting nilai, manfaat dan kemampuan kinerjanya. intermezzo: saya pernah kluyuran di gang dolly surabaya (lokasi pelacuran) dan menemukan etalase-etalase yang berisi perempuan-perempuan pekerja komersial seksual (psk) yang sedang mejeng di sana. saya masuk di salah satu etalase dan melakukan wawancara dengan salah satu germo yang mengelola rumah bordil itu. saat saya tanya apakah pakaian yang mereka kenakan itu merupakan pilihan mereka sendiri ataukah diatur oleh germo. dia mengatakan begini, "kami bisa menyuruh mereka berpakaian apa saja: seragam sekolah, seragam pramugari, seragam polisi, seragam suster, jilbab atau apapun yang dikehendaki oleh pasar. tapi, kami tidak dapat menjamin bahwa pakaian itu bebas dari penyakit kelamin." "akhir-akhir ini," kata germo, "jilbab sedang in, populer di antara para lelaki hidung belang yang 'sok islami'. bahkan di antara para pelanggan ada yang secara khusus menghendaki pesanannya mengenakan mukena sebelum melayaninya. tujuannya semata-mata hanyalah untuk meningkatkan gairah." batin saya, "uedan! jangan-jangan pelanggan itu juga ingin menghina atribut yang dipakainya itu.dasar laki-laki 'pervert', maunya aneh- aneh... aya-aya wae..." kesimpulan: 'casing' hanyalah bungkus...
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
Tapi tetap aja, kalau chasingnya lebih bagus, kenapa tidak? Kalau ada dua hp dan keduanya berfungsi baik.. Yg chasingnya lebih bagus, itu yg dianggap lebih baik.. Umumnya sih berpikir gitu... Bahkan orang yg pendekatannya ramah dan berpikiran terbuka sekalipun.. gak bisa lepas dari pemikiran ini.. Tapi ya itu, ada yg simply gak peduli ma chasing. Jilbab masih ibadah yg tidak bisa ditaro di ruang privat. Dan mereka yg berpikiran spt ini, meskipun bukan tipe yg "liberal" tetap aja... dianggap atau diharapkan untuk bisa lebih baik lagi... kalau chasingnya dibagusin, kenapa gak? jadi makin bagus kan? gitu pemikirannya... jadi memang... sebaik apapun, selama belum berjilbab masih dianggap "kurang"... atau "sayang"... maksudnya... sayang, kok gak berjilbab aja sih? entah sayang dalam arti "agak menyesal" atau sayang sbg kata yg berkonotasi intim, hehehe.. banyak juga kan, yg emang sengaja mencari perempuan yg berjilbab..? bener kok.. "pasaran"nya jadi beda banget, antara kalau berjilbab dan tidak berjilbab... hehehe... walaupun ada juga, yg gak suka perempuan yang berjilbab.. kalaupun punya istri berjilbab, jangan jilbab yg panjang2... jilbab "biasa2" aja. so yes, perempuan memang selalu dituntut untuk pake chasing tertentu.. beda model, beda gaya, tapi tetap, chasing itu penting! karena chasing bukan sekedar chasing, tapi soal identitas! kadang gak beda ma barang.. jadi harus ngomong gini: mau barang yg gimana, mas? coba sini saya liat daftar pesanannya :-) 2008/11/26 werkuwer <[EMAIL PROTECTED]> > betul. casing handphone boleh ciamik tapi kalau ndak punya pulsa ya > ndak bisa nelpon atau ditelpon. merek boleh nokia tapi kalau ndak > punya pulsa ya ndak bisa nelpon atau ditelpon. jadi, forget about > casing and brand. they don't mean a thing... hehehe... > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > "h.s nurbayanti" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Bukannya itu "biasa" ya? > > Buat mayoritas muslim, ritual dan "penampilan luar" masih penting. > > Ya gak heran banyak yg terpukau ma hal2 yg luar.. tapi ujung2nya > kecele > > hehe.. > > Tapi itu di "majelis" lain. Di "majelis" WM sih, aturannya beda.. > > Kita punya aturan "moral" yg beda. > > Salah satunya, ya itu yg disebut mbak (?) tadi.. > > Gak boleh sembarangan nuduh orang tidak bermoral... > > apalagi merasa lebih bermoral dibanding yg lain. > > Berjilbab tidak berjilbab, ya wanita-muslimah... yg penting > makan2 :-) > > Kalaupun tidak diaku, ya gpp. Saya sih tetap baik aja. > > Toh Tuhannya bukan dia..:-) > > > > Gitu aja sih. > > Gak mau mikir yg repot2 soalnya, heheh... > > > > > > > > 2008/11/25 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> > > > > > Lha, iku jenenge jeru, mbak ... > > > > > > > > > salam, > > > > > > > > > > > > -Original Message- > > > From: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > Date: Tue, 25 Nov 2008 08:03:32 > > > To: > 40yahoogroups.com>> > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU > Pelayanan > > > Publik > > > > > > > > > Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali > ya? Kenapa > > > harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? > Sepertinya terlalu > > > menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita > harus > > > mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan > menulis > > > cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato > malah > > > sebaliknya malah seakan akan mengecam. > > > Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy > khawatir > > > malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah > mengurungkan niat > > > jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah > memamerkan > > > keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk > bersahabat > > > thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab. > > > Sent from my BlackBerry(R) smartphone from Sinyal Bagus XL, > Nyambung > > > Teruuusss...! > > > > > > -Original Message- > > > From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED] > > > > > > > Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 > > > To: > 40yahoogroups.com>> > > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU > Pelayanan Publik > > > > > > > > > > > > Wanita penyelamat* > > > > > > Seorang wanita cantik tengah menikmati pe
[wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
betul. casing handphone boleh ciamik tapi kalau ndak punya pulsa ya ndak bisa nelpon atau ditelpon. merek boleh nokia tapi kalau ndak punya pulsa ya ndak bisa nelpon atau ditelpon. jadi, forget about casing and brand. they don't mean a thing... hehehe... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "h.s nurbayanti" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bukannya itu "biasa" ya? > Buat mayoritas muslim, ritual dan "penampilan luar" masih penting. > Ya gak heran banyak yg terpukau ma hal2 yg luar.. tapi ujung2nya kecele > hehe.. > Tapi itu di "majelis" lain. Di "majelis" WM sih, aturannya beda.. > Kita punya aturan "moral" yg beda. > Salah satunya, ya itu yg disebut mbak (?) tadi.. > Gak boleh sembarangan nuduh orang tidak bermoral... > apalagi merasa lebih bermoral dibanding yg lain. > Berjilbab tidak berjilbab, ya wanita-muslimah... yg penting makan2 :-) > Kalaupun tidak diaku, ya gpp. Saya sih tetap baik aja. > Toh Tuhannya bukan dia..:-) > > Gitu aja sih. > Gak mau mikir yg repot2 soalnya, heheh... > > > > 2008/11/25 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> > > > Lha, iku jenenge jeru, mbak ... > > > > > > salam, > > > > > > > > -Original Message- > > From: [EMAIL PROTECTED] > > > > Date: Tue, 25 Nov 2008 08:03:32 > > To: > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan > > Publik > > > > > > Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali ya? Kenapa > > harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? Sepertinya terlalu > > menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita harus > > mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan menulis > > cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato malah > > sebaliknya malah seakan akan mengecam. > > Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy khawatir > > malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah mengurungkan niat > > jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah memamerkan > > keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk bersahabat > > thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab. > > Sent from my BlackBerry(R) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > > Teruuusss...! > > > > -Original Message- > > From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED] > > > > > Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 > > To: > > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik > > > > > > > > Wanita penyelamat* > > > > Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal > > pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku > > harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil > > mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat > > gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten > > mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku... > > Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang > > kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan > > menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual > > mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam > > akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: > > Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang. > > > > (*tidak pakai jilbab) > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > > sriwening herpribadi > > wrote: > > > > > > > > > Dear mbak Herni yang cantiiq... > > > > > > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara > > menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, > > pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar > > lainnya. > > > > > > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga mbak > > Herni memperjuangkan hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar > > lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka > > juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh hak- > > hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang > > menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir > > dari perkawinan siri. > > > > > > Soal undangan diskusi...insyaAllah saya bisa datang sekalian > > pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an s
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
embeeerrr... yg kaya gitu sih "biasa" saya dah biasa juga dikirimin email yg memaki2.. ada yg menarik sebenarnya.. jilbab sekarang udah jadi alat advokasi bukan cuma buat mereka yg menganggap jilbab itu wajib dsb dsb tapi juga buat mereka yg mau mengkritisi hegemoni interpretasi ajaran agama... waktu protes ruu pornografi maren juga gitu.. wartawan lebih tertarik ke mereka yg pake jilbab.. buat saya sih, ibadah yg lain bisa disembunyikan di ruang privat.. tapi tidak jilbab.. padahal nikmatnya ibadah itu ya ketika di ruang privat.. macam nikmatnya berdua2an dng pasangan gitu, hehe.. yg harusnya jadi fokus persoalan kan... apakah orangnya baik, punya integritas tinggi atau tidak? soal yang lainnya... kasih privacy dikit, nape? hehe btw, tapi saya gak suka ma ceritanya.. 2008/11/26 werkuwer <[EMAIL PROTECTED]> > dalam cerita itu wanita penyelamat tidak pakai jilbab. artinya, > meskipun tidak pakai jilbab dia bisa menyelamatkan 1200 jiwa... > atau karena dia tidak pakai jilbab 1200 orang bisa selamat. > > kalau dia pakai jilbab, bisa jadi, 1200 orang itu akan dibiarkan > tenggelam, hehehe...serius amir. > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > > Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali > ya? Kenapa harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? > Sepertinya terlalu menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara > sesama muslimah kita harus mengajak saudara kita yg blm berjilbab > dng cara yg baik. Dengan menulis cerita tsb apakah menggamnbarkan > akhlak wanita berjilbab ato malah sebaliknya malah seakan akan > mengecam. > > Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy > khawatir malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah > mengurungkan niat jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab > seolah olah malah memamerkan keimanan nya dan mengurai permusuhan > atau sikap sinis atau tdk bersahabat thd kaum muslimah lain yg baru > mau berjilbab. > > Sent from my BlackBerry(R) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss...! > > > > -Original Message- > > From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 > > To: > > > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU > Pelayanan Publik > > > > > > Wanita penyelamat* > > > > Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal > > pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku > > harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil > > mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat > > gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang > kapten > > mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji > kecantikanku... > > Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. > Sang > > kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta > dan > > menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan > jual > > mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah > mengancam > > akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: > > Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 > penumpang. > > > > (*tidak pakai jilbab) > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, > sriwening herpribadi > > wrote: > > > > > > > > > Dear mbak Herni yang cantiiq... > > > > > > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara > > menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, > > pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak > dasar > > lainnya. > > > > > > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani > ngga mbak > > Herni memperjuangkan hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar > > lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka > > juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh > hak- > > hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang > > menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir > > dari perkawinan siri. > > > > > > Soal undangan diskusi...insyaAllah saya bisa datang sekalian > > pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an > sudah > > pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni > > pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada > > janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak. > > > > > > Salam Her > > > > > > > > > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti wrote
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
Kira kira agamanya apa ya ? salam, -Original Message- From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed, 26 Nov 2008 01:01:43 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik dalam cerita itu wanita penyelamat tidak pakai jilbab. artinya, meskipun tidak pakai jilbab dia bisa menyelamatkan 1200 jiwa... atau karena dia tidak pakai jilbab 1200 orang bisa selamat. kalau dia pakai jilbab, bisa jadi, 1200 orang itu akan dibiarkan tenggelam, hehehe...serius amir. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali ya? Kenapa harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? Sepertinya terlalu menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita harus mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan menulis cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato malah sebaliknya malah seakan akan mengecam. > Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy khawatir malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah mengurungkan niat jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah memamerkan keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk bersahabat thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab. > Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! > > -Original Message- > From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]> > > Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 > To: > Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik > > > Wanita penyelamat* > > Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal > pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku > harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil > mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat > gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten > mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku... > Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang > kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan > menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual > mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam > akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: > Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang. > > (*tidak pakai jilbab) > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi > wrote: > > > > � > > Dear mbak Herni yang cantiiq... > > � > > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara > menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, > pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar > lainnya. > > � > > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga�mbak > Herni memperjuangkan�hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar > lainnya untuk�anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka > juga WNI yang�seharusnya negara juga menjamin�mereka memeperoleh hak- > hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang > menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir > dari�perkawinan siri. > > � > > Soal undangan diskusi...insyaAllah�saya bisa datang sekalian > pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah > pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni > pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada > janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak. > > � > > Salam Her > > > > > > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti wrote: > > > > From: Herni Sri Nurbayanti > > Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan > Publik > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM > > > > > > > > > > > > > > Temans, > > > > Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis > > ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya > akan > > upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat Peduli > > Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca belum > > dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang > Corruption > > Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari > > penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku > itu, > > nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau > kebetulan > > nemu bukunya, t
[wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
dalam cerita itu wanita penyelamat tidak pakai jilbab. artinya, meskipun tidak pakai jilbab dia bisa menyelamatkan 1200 jiwa... atau karena dia tidak pakai jilbab 1200 orang bisa selamat. kalau dia pakai jilbab, bisa jadi, 1200 orang itu akan dibiarkan tenggelam, hehehe...serius amir. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali ya? Kenapa harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? Sepertinya terlalu menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita harus mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan menulis cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato malah sebaliknya malah seakan akan mengecam. > Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy khawatir malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah mengurungkan niat jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah memamerkan keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk bersahabat thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab. > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! > > -Original Message- > From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]> > > Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 > To: > Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik > > > Wanita penyelamat* > > Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal > pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku > harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil > mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat > gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten > mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku... > Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang > kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan > menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual > mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam > akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: > Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang. > > (*tidak pakai jilbab) > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi > wrote: > > > > > > Dear mbak Herni yang cantiiq... > > > > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara > menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, > pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar > lainnya. > > > > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga mbak > Herni memperjuangkan hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar > lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka > juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh hak- > hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang > menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir > dari perkawinan siri. > > > > Soal undangan diskusi...insyaAllah saya bisa datang sekalian > pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah > pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni > pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada > janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak. > > > > Salam Her > > > > > > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti wrote: > > > > From: Herni Sri Nurbayanti > > Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan > Publik > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM > > > > > > > > > > > > > > Temans, > > > > Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis > > ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya > akan > > upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat Peduli > > Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca belum > > dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang > Corruption > > Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari > > penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku > itu, > > nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau > kebetulan > > nemu bukunya, tolong dibeli ya, karena gak mahal dan bagus buat > > amal :-) > > > > Sebelum ada yg komentar, nama saya ada di pembicara. Itu > > kecelakaan :) Last minute call. Belum nyiapin makalah juga hehe. > >
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
Bukannya itu "biasa" ya? Buat mayoritas muslim, ritual dan "penampilan luar" masih penting. Ya gak heran banyak yg terpukau ma hal2 yg luar.. tapi ujung2nya kecele hehe.. Tapi itu di "majelis" lain. Di "majelis" WM sih, aturannya beda.. Kita punya aturan "moral" yg beda. Salah satunya, ya itu yg disebut mbak (?) tadi.. Gak boleh sembarangan nuduh orang tidak bermoral... apalagi merasa lebih bermoral dibanding yg lain. Berjilbab tidak berjilbab, ya wanita-muslimah... yg penting makan2 :-) Kalaupun tidak diaku, ya gpp. Saya sih tetap baik aja. Toh Tuhannya bukan dia..:-) Gitu aja sih. Gak mau mikir yg repot2 soalnya, heheh... 2008/11/25 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> > Lha, iku jenenge jeru, mbak ... > > > salam, > > > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] > > Date: Tue, 25 Nov 2008 08:03:32 > To: > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan > Publik > > > Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali ya? Kenapa > harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? Sepertinya terlalu > menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita harus > mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan menulis > cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato malah > sebaliknya malah seakan akan mengecam. > Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy khawatir > malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah mengurungkan niat > jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah memamerkan > keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk bersahabat > thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab. > Sent from my BlackBerry(R) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss...! > > -Original Message- > From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED] > > > Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 > To: > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik > > > > Wanita penyelamat* > > Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal > pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku > harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil > mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat > gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten > mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku... > Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang > kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan > menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual > mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam > akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: > Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang. > > (*tidak pakai jilbab) > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > sriwening herpribadi > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Dear mbak Herni yang cantiiq... > > > > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara > menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, > pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar > lainnya. > > > > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga mbak > Herni memperjuangkan hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar > lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka > juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh hak- > hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang > menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir > dari perkawinan siri. > > > > Soal undangan diskusi...insyaAllah saya bisa datang sekalian > pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah > pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni > pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada > janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak. > > > > Salam Her > > > > > > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > From: Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> > > Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan > Publik > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM > > > > > > > > > > > > > > Temans, > > > > Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis > > ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya > akan > &g
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
Lha, iku jenenge jeru, mbak ... salam, -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 25 Nov 2008 08:03:32 To: Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali ya? Kenapa harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? Sepertinya terlalu menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita harus mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan menulis cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato malah sebaliknya malah seakan akan mengecam. Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy khawatir malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah mengurungkan niat jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah memamerkan keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk bersahabat thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab. Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik Wanita penyelamat* Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku... Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang. (*tidak pakai jilbab) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > � > Dear mbak Herni yang cantiiq... > � > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar lainnya. > � > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga�mbak Herni memperjuangkan�hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar lainnya untuk�anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka juga WNI yang�seharusnya negara juga menjamin�mereka memeperoleh hak- hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir dari�perkawinan siri. > � > Soal undangan diskusi...insyaAllah�saya bisa datang sekalian pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak. > � > Salam Her > > > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > From: Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM > > > > > > > Temans, > > Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis > ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya akan > upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat Peduli > Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca belum > dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang Corruption > Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari > penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku itu, > nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau kebetulan > nemu bukunya, tolong dibeli ya, karena gak mahal dan bagus buat > amal :-) > > Sebelum ada yg komentar, nama saya ada di pembicara. Itu > kecelakaan :) Last minute call. Belum nyiapin makalah juga hehe. > Plus, semboyan milis ini kayanya udah ganti jadi: pendapat boleh > beda, yg penting makan-makan :-) Jadi, siapa tau aja ada yg mau makan- > makan (gratis) :-) Kalau mau datang, ada baiknya konfirmasi kehadiran > dulu ke Arif Rahmadi (0818802665) . Untuk pencatatan jumlah piring yg > perlu disiapkan aja hehehe.. > > wassalam, > Herni > > Salam Demokrasi, > > Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara m
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
Wahhh sy ga ngerti maksud e mail ini becanda kok sarkasme sekali ya? Kenapa harus pakai kalimat tidak pakai jilbab? Bisa dijelaskan? Sepertinya terlalu menediskreditkan. Bukan nya sebagai saudara sesama muslimah kita harus mengajak saudara kita yg blm berjilbab dng cara yg baik. Dengan menulis cerita tsb apakah menggamnbarkan akhlak wanita berjilbab ato malah sebaliknya malah seakan akan mengecam. Maaf yah kalo tersinggingm sy hanya menyampaikan opini saja. Sy khawatir malah teman teman muslimah yg sudah ingin berjilbab malah mengurungkan niat jika melihat muslimah lain yg telah berjillbab seolah olah malah memamerkan keimanan nya dan mengurai permusuhan atau sikap sinis atau tdk bersahabat thd kaum muslimah lain yg baru mau berjilbab. Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "werkuwer" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue, 25 Nov 2008 07:52:50 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik Wanita penyelamat* Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku... Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang. (*tidak pakai jilbab) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > � > Dear mbak Herni yang cantiiq... > � > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar lainnya. > � > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga�mbak Herni memperjuangkan�hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar lainnya untuk�anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka juga WNI yang�seharusnya negara juga menjamin�mereka memeperoleh hak- hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir dari�perkawinan siri. > � > Soal undangan diskusi...insyaAllah�saya bisa datang sekalian pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak. > � > Salam Her > > > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > From: Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM > > > > > > > Temans, > > Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis > ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya akan > upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat Peduli > Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca belum > dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang Corruption > Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari > penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku itu, > nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau kebetulan > nemu bukunya, tolong dibeli ya, karena gak mahal dan bagus buat > amal :-) > > Sebelum ada yg komentar, nama saya ada di pembicara. Itu > kecelakaan :) Last minute call. Belum nyiapin makalah juga hehe. > Plus, semboyan milis ini kayanya udah ganti jadi: pendapat boleh > beda, yg penting makan-makan :-) Jadi, siapa tau aja ada yg mau makan- > makan (gratis) :-) Kalau mau datang, ada baiknya konfirmasi kehadiran > dulu ke Arif Rahmadi (0818802665) . Untuk pencatatan jumlah piring yg > perlu disiapkan aja hehehe.. > > wassalam, > Herni > > Salam Demokrasi, > > Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara menjamin hak masyarakat > untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, administrasi > kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar lainnya. Namun dalam > implementasinya persoalan akses serta kualitas pelayanan terhadap hak- > hak tersebut menjadi permasalahan tersendiri yang cukup pelik.
[wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik
Wanita penyelamat* Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dengan kapal pesiar. Untuk mengenang perjalanannya, dia menulis dalam buku harian. Tanggal 13: Sebuah keberuntungan buatku. Aku berhasil mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar. Dia sangat gagah... Aaah beruntungnya aku. Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten mengajakku makan malam dan... Alamak dia juga memuji kecantikanku... Aku jadi tersanjung. Tanggal 15: Dia mengajak makan malam lagi. Sang kapten ternyata nakal juga. Dia mulai berani mengajakku bercinta dan menunggu jawabanku besok. Tanggal 16: Dia menagih janji. Dengan jual mahal kutolak dia. (emangnya gua apaan...) eh...dia malah mengancam akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya. Tanggal 17: Pagi yang cerah. Aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang. (*tidak pakai jilbab) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Dear mbak Herni yang cantiiq... > > Herni wrote ==> Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, administrasi kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar lainnya. > > Sebelum bicara ke soal kualitas pelayan publik...berani ngga mbak Herni memperjuangkan hak administrasi kependudukan dan hak2 dasar lainnya untuk anak-anak hasil perkawinan siri???...bukankah mereka juga WNI yang seharusnya negara juga menjamin mereka memeperoleh hak- hak dasar mereka???...seharusnya tidak boleh ada UU/peraturan yang menghilangkan hak-hak dasar mereka hanya karena mereka terlahir dari perkawinan siri. > > Soal undangan diskusi...insyaAllah saya bisa datang sekalian pengen tahu mbak Herni itu seperti apa sih orangnya...mudah2an sudah pakai jilbab lagi seperti dulu - kata orang sih dulu mbak Herni pakai jilbab - ...hehehe...tapi mungkin agak telat karena dah ada janji ketemuan dengan orang lain...gpp kan mbak. > > Salam Her > > > --- On Tue, 11/25/08, Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > From: Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [wanita-muslimah] Undangan Diskusi Publik RUU Pelayanan Publik > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Date: Tuesday, November 25, 2008, 1:37 AM > > > > > > > Temans, > > Ada undangan diskusi publik RUU Pelayanan Publik untuk hari kamis > ini. Dulu sempat sharing sedikit soal RUU ini di WM. Nanti saya akan > upload Naskah Akademiknya yg digagas teman2 MP3 (Masyarakat Peduli > Pelayanan Publik), kalau ada yg mau baca2... mumpung membaca belum > dilarang (paling di-sinis-in dikit :P). Teman2 di Malang Corruption > Watch (kalo gak salah), menerbitkan NAnya sbg bagian dari > penggalangan dana utk organisasi mereka. Jadi, kalau beli buku itu, > nyumbang ke organisasinya mereka, bukan penulisnya. Kalau kebetulan > nemu bukunya, tolong dibeli ya, karena gak mahal dan bagus buat > amal :-) > > Sebelum ada yg komentar, nama saya ada di pembicara. Itu > kecelakaan :) Last minute call. Belum nyiapin makalah juga hehe. > Plus, semboyan milis ini kayanya udah ganti jadi: pendapat boleh > beda, yg penting makan-makan :-) Jadi, siapa tau aja ada yg mau makan- > makan (gratis) :-) Kalau mau datang, ada baiknya konfirmasi kehadiran > dulu ke Arif Rahmadi (0818802665) . Untuk pencatatan jumlah piring yg > perlu disiapkan aja hehehe.. > > wassalam, > Herni > > Salam Demokrasi, > > Konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara menjamin hak masyarakat > untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, administrasi > kependudukan, perumahan, serta hak-hak dasar lainnya. Namun dalam > implementasinya persoalan akses serta kualitas pelayanan terhadap hak- > hak tersebut menjadi permasalahan tersendiri yang cukup pelik. > > Untuk itu sangat dibutuhkan terobosan-terobosan dari perumus > kebijakan untuk menjamin hak-hak dasar masyarakat tersebut dapat > terpenuhi. Parpol sebagai pranata politik dalam sistem demokrasi di > Indonesia dalam hal ini dituntut untuk memiliki komitmen yang jelas > dalam menyelesaikan permasalahan pelayanan publik dan hak dasar > rakyat ketika nantinya merumuskan kebijakan di DPR. > > Merespon permasalahan tersebut, maka kami Masyarakat Peduli Pelayanan > Publik (MP3) didukung oleh TIFA Foundation bermaksud mengundang > ibu/bapak agar berkenan hadir sebagai peserta dalam diskusi publik > dengan tema: "Mempertanyakan Komitmen Partai Terhadap Legislasi yang > pro Hak Dasar" (Studi kasus UU Keterbukaan Informasi dan RUU > Pelayanan Publik)" yang akan diselenggarakan pada: > > Hari/Tanggal: Kamis/27 November 2008 > Jam : 09.30-13.00 WIB > Tempat : Hotel Harris Tebet, Unique Room Lt.2 > Jalan Dr. Sahardjo no. 191 Jakarta 12960 > Narasumber : > 1. Herni Sri Nurbayanti (PSHK) : "Refleksi atas Agenda Legislasi > dan Tingkat Pencapaiannya" > 2. Sulastio (MP3/IPC) : "Kondisi Berbagai Kebijakan yang Pro > Publik di Parlemen" (merujuk pada kasus pembahasan UU KIP dan RUU > Pelayanan Publik) > 3.