Re: [wanita-muslimah] Gerakan Perempuan Tolak Poligami

2006-12-12 Terurut Topik Donnie

Mas Azizi,

Sampeyan kalo mau ngomong ngawur jangan bawa-bawa nama Allah.
Siapa bilang perempuan di Indonesia 2 kali lebih besar dari laki2.
Itu namanya kebohongan publik apa malah fitnah publik ya?? :D
Kalau sampeyan punya rujukan yang kuat tentang rasio laki2 dan  
perempuan di Indonesia seperti yang anda sebutkan baru bisa ngomong.   
Bukankah sampeyan sendiri bilang kalau ngomong harus ada ilmunya??

regards,
Donnie

===
On 11 Des 06, at 18:32, azizi waruhii wrote:

> hahahhaha
> menolak poligami sama dengan menolak kebijaksanaan allah..nau'zubillah
> nah kalo sampe gini gawat deh?
> bila sudah masuk dlm katagori:"fad'u ma siwa"
> berdoakanlah kpd tuhan selain aku..dan cari tuhan lainnya,...
> apakah kalian(Gerakan Perempuan Tolak Poligami) sudah bosan dengan  
> keadilan
> tuhan?
> apakah belum cukupkah allah berikan nikmatnya kepada kalian?
> apakah keputusan tuhan tidak dapat diterima?
> maha adil lah allah atas segala makhluknya...allah juga punya
> nama..al-adil...
> man arafa nafsahu arafa rabbahu..
> belum cukupkah nikmat allah berikan kepada kalian?
> nikmat tubuh yg molek,cantik,mulus, lembut,kuliat halus...kalo  
> kawin kami
> laki2 yg keluarin duit bukan kalian,, yg bayar mahar kamilah laki2..yg
> berikan nafkah kamilah laki2, nah belum cukupkah nikmat allah  
> berikan? apa
> masih tamak lagi?
>
> nah kalo ga mengakui poligami dlm islam ...maka banyak perempuan yg  
> tidak
> mendapatkan suami,,bukti cukuplaki2 dengan perempuan siapa  
> paling banyak
> di muka bumi?
> tentu perempuan, nah atasilah masalah ini tanpa poligami..di
> indonesia aja perempuan dua kalilipat dr laki2..nah biarlah kalian  
> menjadi
> janda2 tua, perempuan tua2.
> dari kelas SD sampe Aliyah dilokal paling banyak perempuan semua...nah
> kalian kawinlah sesama...
>
> Islam datang Gharib(aneh) dan diakhir jaman menjadi Gharib  
> pula...inilah
> tanda kiamat.na'uzubillah
>
> On 11/12/06, Henny Irawati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-735%7CX
> >
> > Senin, 11 Desember 2006
> > Gerakan Perempuan Tolak Poligami
> > Jurnalis: Henny Irawati
> > Tuhan, Tuhan, Tuhan, haruskah keadaan ini terus berlangsung  
> berabad-abad.
> > Haruskah berabad-abad perempuan dihina dan diinjak-injak. Tidak.  
> Tidak.
> > Keadaan ini harus berakhir. Permulaan dari akhir itu harus diadakan.
> >
> > Jurnalperempuan.com-Jakarta. Isi surat yang ditulis Kartini pada  
> tanggal
> > 17 Oktober 1900 tersebut dikutip Gadis Arivia dalam konferensi  
> pers yang
> > diselenggarakan Yayasan Jurnal Perempuan, Sabtu (9/11) kemarin, di
> > kantornya. Gadis mengingatkan, sudah sebegitu lama gerakan perempuan
> > menentang poligami. Kartini, lanjut Gadis, pada akhirnya memang  
> kalah. "Ia
> > termakan oleh poligami itu sendiri." Sebagaimana tercatat dalam  
> sejarah,
> > Kartini dinikahkan dengan Raden Adipati Joyodiningrat, Bupati  
> Rembang yang
> > sudah mempunyai 3 istri dan 6 orang anak. Meskipun Kartini  
> "kalah", dalam
> > suratnya dia mengatakan, "poligami adalah kejahatan raksasa, egoisme
> > laki-laki."
> >
> > Pada 1912, seorang pejuang perempuan lain juga mengacungkan  
> bendera perang
> > terhadap poligami. Dialah Roehana Koeddoes, yang menerbitkan  
> Soenting
> > Melajoe. Dalam Soenting Melajoe Roehana Koeddoes mengatakan  
> poligami harus
> > dilarang. Poligami itu merugikan perempuan. Daftar penentang  
> poligami
> > semakin panjang dengan nama Raden Ayu Siti Sundari. Pada tahun  
> 1914, Raden
> > Ayu Siti Sundari mengatakan praktik-praktik poligami yang terjadi  
> dalam
> > masyarakat kita sangat merugikan perempuan, menimbulkan korban,  
> termasuk
> > korban anak-anak.
> >
> > Terkait soal kerugian dalam poligami, Sekjen ICRP (Indonesian  
> Conference
> > on Religion and Peace) Prof. Dr. Siti Musdah Mulia menjelaskan  
> beberapa
> > dampaknya. Pertama, meningkatkan angka kekerasan domestik. "Tidak  
> saja
> > terjadi "pelukaan hati" tetapi juga kekerasan fisik," ungkapnya.  
> Kedua,
> > kekerasan yang dialami anak juga terjadi peningkatan dalam  
> keluarga yang
> > melakukan praktik poligami. Dampak ketiga, meningkatkan konflik  
> keluarga.
> > "Kalau antara kedua istri bisa akur, bagaimana dengan anaknya,  
> keluarganya,
> > masyarakatnya? Apakah mereka bisa harmonis?" Ketiga dampak ini  
> merupakan
> > hasil penelitian yang dilakukan Lely Nurrohmah dari Rahima Pusat  
> Pendidikan
> > dan Informasi Islam & Hak-Hak Perempuan yang siang itu hadir  
> menjawab
> > pertanyaan-pertanyaan wartawan.
> >
> > Dampak terakhir, yang menurut Musdah paling jarang diangkat,  
> bahwa suami
> > yang berpoligami berpotensi empat atau lima kali lebih besar  
> menularkan
> > penyakit kanker mulut rahim. Oleh sebab itu, Musdah sendiri lebih  
> mendukung
> > pandangan yang mengharamkan poligami. "Perlu disosialisasikan ke  
> masyarakat,
> > interpretasi poligami itu tidak hanya seperti yang selama ini banyak
> > disa

Re: [wanita-muslimah] Gerakan Perempuan Tolak Poligami - ajaran

2006-12-11 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Tanggapan untuk Pak HMNA atas tulisan seri 742
tentang demo menuntut dekriminalisasi poligami di Amerika.

Poligami di Amerika adalah ilegal dan merupakan tindak kriminal.
Namun demikian adalah rahasia umum bahwa di wilayah Utah, Arizona, Colorado
dan sekitarnya
ada sekitar 40 ribu perkawinan poligini, di wilayah basis sekte Mormon ini.

Meskipun pada awalnya sekte Mormon (Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang
Suci Zaman Akhir, http://en.wikipedia.org/wiki/Mormon) mengajarkan poligami,
belakangan mereka meninggalkannya. Akan tetapi ada sub-sekte sempalannya
yang masih terus mengajarkan poligami yaitu Gereja Fundamentalis Orang-orang
Suci Zaman Akhir (Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter Day
Saints).

Kelompok ini termasuk meresahkan masyarakat, karena praktek poligami yang
mereka lakukan. Tentu saja mereka tidak mungkin mencatatkan perkawinannya ke
Catatan Sipil. Pembatasan jumlah istri juga tidak ada. Masalah paling besar
adalah kekerasan domestik. Mereka menikahpaksakan anak-anak perempuan di
bawah umur.

Paling gres kasusnya adalah nabi mereka Warren Jeffs yang baru tertangkap
setelah tahunan buron dengan tuduhan menikahpaksakan anak di bawah umur.
Kasus ini cukup pelik, karena jaksa penuntut umum berusaha menghindari
tuduhan poligami yang mungkin akan melebar ke soal kebebasan beragama,
tetapi jaksa memfokuskan tuntutan pada delik perkosaan (menikahi anak di
bawah umur).

Terus terang rada ngga klop, kalo ada yang bersemangat membandingkan gerakan
pro-poligami yang "seucrit" di Amerika dengan gerakan anti-poligami di
Indonesia. Tetapi di Amerika, di Indonesia, poligami banyak persamaannya:
yaitu kekerasan terhadap perempuan dan anak (tanya saja datanya ke LBH-APIK,
atau Meneg Pemberdayaan Perempuan). Hal yang sama secara umum bisa dikatakan
terhadap praktek poligami di mana-mana (
http://en.wikipedia.org/wiki/Polygamy).

Kalo sekte pro-poligami di Amerika dengan terang-terangan mengaku
"fundamentalis" mestinya di Indonesia juga tidak boleh ketinggalan kan? :-)

salam,
DWS


On 12/11/06, H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Dikutip dari Seri 742, berjudul Tim Pengarus-utamaan Gender Mendapat
> Tantangan di Salt Lake City, bertanggal 30 Agustus 2006:
>
> A pro-polygamy rally at the Salt Lake City-County Building attracted
> around
> 250 young people. Sebanyak 250 orang ABG dari keluarga yang orang tuanya
> berpoligami melakukan unjuk rasa di Salt Lake City, AS. Mereka membantah
> kehidupan mereka tidak bahagia.
>
> Biasanya warga Amerika, khususnya pengagum gender, paling sinis mendengar
> kata 'poligami'. Tapi kali ini, belasan anak-anak dari keluarga dengan
> orang
> tua berpoligami menggelar aksi unjuk rasa mendukung poligami. Aksi mereka
> dilakukan di Salt Lake City, Negara Bagian Utah, Amerika Serikat baru-baru
> ini. Mereka melakukan aksi karena merasa sering dipandang sebelah mata.
>
> Mereka membantah sinyalemen selama ini, bahwa kehidupan mereka tidak
> bahagia. Mereka mengaku kalau kehidupan mereka dengan ibu lebih dari satu
> justru menjadi berkah dan membawa kebahagiaan. Setiap orang yang turut
> ambil
> bagian dalam aksi itu itu, hanya menyebutkan nama depan mereka. Itu mereka
> lakukan sebagai upaya menjaga privacy para orang tua mereka, jangan sampai
> ditangkap oleh yang berwajib, berhubung mereka melanggar hukum dengan
> berpoligami. Aksi itu mereka lakukan juga untuk menuntut perubahan
> udang-undang, di mana dalam perundang-undangan Utah dan di Amerika
> umumnya,
> poligami terlarang dan dianggap sebagai suatu bentuk kejahatan.
>
> Dalam aksi yang juga didukung Principle Voices of Polygamy, anak-anak itu
> mendoakan para orang tua dan keluarga mereka. Mereka berharap, mempunyai
> kehidupan yang tenang dan jauh dari kisah-kisah menyedihkan yang kerap
> kali
> dialami pelaku poligami.
>
> "Kami sama sekali tidak dicuci otak. Kami juga tidak mengalami salah
> asuhan,
> kurang gizi, dan tidak berpendidikan," kata Jessica. "I don't come here
> today to ask for your permission to live my beliefs. I shouldn't have to,"
> said a 19 year old identified only as Tyler.
>
> ***
>
> Betul-betul lucu, Tim PUG yang didanai Amerika, hasil "ijtihadnya" yang
> membalelo, ternyata mendapat protes keras dari para AGB Amerika sendiri.
> Mereka para ABG itu membantah kehidupan mereka tidak bahagia. Ya, ya, ya,
> mereka mengaku kalau kehidupan mereka dengan ibu lebih dari satu justru
> menjadi berkah dan membawa kebahagiaan. Dengarlah itu hai Siti Jenar, eh
> Siti Musdah Mulia. WaLlahu a'lamu bisshawab.
>
> *** Makassar, 30 Agustus 2006
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
>
>
> 
>
> .
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Gerakan Perempuan Tolak Poligami

2006-12-11 Terurut Topik jano ko
Dek he-man berkata :
   
  

  ===
   
  Jano-ko berkata :
   
  Kita ini kan hidup bermasyarakat, hidup dengan insan-insan manusia lain yang 
dikaruniai otak oleh Allah SWT untuk berfikir.
   
  Ada seorang filsuf Eksistensialisme berkata bahwa kebebasan adalah tidak 
mutlak, seseorang bebas sejauh orang lainpun juga bebas, nah dek he-man sudah 
pernah belum membaca nasehat yang indah ini ?
   
  Allah SWT akan mengazab manusia atau umat manusia yang menerima Al Qur' an 
sebagian-sebagian apalagi kalau sampai menghapus firman-firman Allah SWT yang 
ada pada Al Qur' an pasti hukumannya lebih berat lagi.
   
  Azab Allah SWT yang diturunkan kepada sekelompok umat manusia tidak hanya 
menimpa manusia yang melakukan kesalahan ( penghapus firman-firman Allah SWT ) 
tapi juga menimpa umat manusia yang tidak berdosa yang terdiri dari anak-anak, 
ibu-ibu, lansia dst.
   
  Bagi kelompok-kelompok manusia yang bermaksud untuk menghapus firman-firman 
Allah SWT sebaiknya menyadari hal tersebut diatas. Perbuatan dengan niat 
sengaja untuk menghapus firman-firman Allah SWT akan mendatangkan 'azab' dari 
Allah SWT yang menimpa umat manusia anak-anak dan wanita.
  Janganlah mengorbankan manusia yang lain hanya karena menuruti ambisi dan 
nafsu, cukup kita belajar dari kasus Tzunami di Aceh dan Gempa Bumi di 
Yogyakarta, semoga kita semua menyadari hal tersebut.
   
  -
   
  Semoga ini jadi pelajaran bagi kita semua.
   
   
  Wassalam
   
   
  

He-Man <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Lha pengadilan agama aja sering nolak orang yang mau poligami.Itu hakim
pengadilan agama kan ustadz semua.

Pemahaman ente ini koq aneh banget , pasti ngajinya ama murrabi yang
gak hapal juz amma yah..

- Original Message - 
From: "azizi waruhii" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, December 11, 2006 6:32 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Gerakan Perempuan Tolak Poligami

> menolak poligami sama dengan menolak kebijaksanaan allah..nau'zubillah
> nah kalo sampe gini gawat deh?
> bila sudah masuk dlm katagori:"fad'u ma siwa"



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Gerakan Perempuan Tolak Poligami

2006-12-11 Terurut Topik He-Man

Lha pengadilan agama aja sering nolak orang yang mau poligami.Itu hakim
pengadilan agama kan ustadz semua.

Pemahaman ente ini koq aneh banget , pasti ngajinya ama murrabi yang
gak hapal juz amma yah..

- Original Message - 
From: "azizi waruhii" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, December 11, 2006 6:32 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Gerakan Perempuan Tolak Poligami

> menolak poligami sama dengan menolak kebijaksanaan allah..nau'zubillah
> nah kalo sampe gini gawat deh?
> bila sudah masuk dlm katagori:"fad'u ma siwa"



Re: [wanita-muslimah] Gerakan Perempuan Tolak Poligami - ajaran

2006-12-11 Terurut Topik jano ko
Ada insan berkata :
   
  Yang patut diingat, pembatasan poligami
> yang sangat ketat dalam ajaran Islam seharusnya dibaca sebagai suatu
> cita-cita luhur dan ideal Islam untuk menghapuskan poligami secara gradual.
> Pandangan inilah, yang dipercayai Musdah sebagai pandangan Islam yang
> humanis, yang mengakomodir nilai-nilai kemanusiaan.


   
  Jano-ko bertanya :.
   
  Apakah betul ajaran poligami yang ada didalam Al Qur' an mau dihapus, setelah 
ajaran poligami dihapus lalu ajaran Islam yang mana lagi yang mau dihapus ?
   
  -
   
  Al Qur' an
   
  Allah SWT sendiri yang berhak menentukan segala sesuatu.
   
  Surat Al Qashash ayat 68
   
  [68] Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. 
Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari 
apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). 
   
  ---
   
  Berpedoman kepada Al Qur' an dan Hadis
   
  Surat An Nisaa' 59
   
  [59] Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), 
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang 
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunahnya), 
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu 
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. 
   
  ---
   
  Allah SWT memelihara wahyu
   
  Surat Al Jin 26
   
  [26] (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak 
memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu. 
  
  [27] Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan 
penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. 
  
  [28] Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah 
menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi 
apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.
   
  ---
   
  Islam sempurna
   
  Al Qur'an 
   
   
  [5.3] Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,daging babi, (daging hewan) 
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang 
jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu 
menyembelihnya, dan(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.Dan 
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak 
panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telahputus asa 
untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan 
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untukkamu agamamu, dan 
telah Ku-cukupkan kepadamunikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama 
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, 
sesungguhnya Allah MahaPengampun lagi Maha Penyayang
   
  ---
   
  Azab Allah SWT menimpa orang yang percaya Al Qur'an sebagian
   
  Surat Al Hijr ayat 90
   
  [90] Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), Kami telah menurunkan 
(azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah), 
  
  [91] (yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al Qur'an itu terbagi-bagi. 
  
  [92] Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, 
  
  [93] tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu. 
  
  [94] Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang 
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. 
  
  [95] Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang 
memperolok-olokkan (kamu), 
  
  [96] (yaitu orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping 
Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). 
  
  [97] Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit 
disebabkan apa yang mereka ucapkan, 
   
  
   
  Pertanyaannya adalah siapa yang akan bertanggung jawab jatuhnya korban 
manusia karena azab dari Allah SWT akibat perbuatan orang-orang yang diduga 
menghilangkan ayat-ayat Al Qur'an ?
   
  Wassalam
   
   
   
  
azizi waruhii <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  hahahhaha
menolak poligami sama dengan menolak kebijaksanaan allah..nau'zubillah
nah kalo sampe gini gawat deh?
bila sudah masuk dlm katagori:"fad'u ma siwa"
berdoakanlah kpd tuhan selain aku..dan cari tuhan lainnya,...
apakah kalian(Gerakan Perempuan Tolak Poligami) sudah bosan dengan keadilan
tuhan?
apakah belum cukupkah allah berikan nikmatnya kepada kalian?
apakah keputusan tuhan tidak dapat diterima?
maha adil lah allah atas segala makhluknya...allah juga punya
nama..al-adil...
man arafa nafsahu arafa rabbahu..
belum cukupkah nikmat allah berikan kepada kalian?
nikmat tubuh yg molek,cantik,mulus, lembut,kuliat halus...kalo kawin kami
laki2 yg keluarin duit bukan kalian,, yg bayar mahar kamilah laki2..yg
berikan nafkah kamilah laki2, nah belum cukupkah nikmat allah berikan? apa
masih tamak lagi?

nah kalo ga mengakui poligami dlm islam ...maka banyak perempuan yg tidak
mendapatkan suami,,bukti cukuplaki2 den

Re: [wanita-muslimah] Gerakan Perempuan Tolak Poligami

2006-12-11 Terurut Topik azizi waruhii
hahahhaha
menolak poligami sama dengan menolak kebijaksanaan allah..nau'zubillah
nah kalo sampe gini gawat deh?
bila sudah masuk dlm katagori:"fad'u ma siwa"
berdoakanlah kpd tuhan selain aku..dan cari tuhan lainnya,...
apakah kalian(Gerakan Perempuan Tolak Poligami) sudah bosan dengan keadilan
tuhan?
apakah belum cukupkah allah berikan nikmatnya kepada kalian?
apakah keputusan tuhan tidak dapat diterima?
maha adil lah allah atas segala makhluknya...allah juga punya
nama..al-adil...
man arafa nafsahu arafa rabbahu..
belum cukupkah nikmat allah berikan kepada kalian?
nikmat tubuh yg molek,cantik,mulus, lembut,kuliat halus...kalo kawin kami
laki2 yg keluarin duit bukan kalian,, yg bayar mahar kamilah laki2..yg
berikan nafkah kamilah laki2, nah belum cukupkah nikmat allah berikan? apa
masih tamak lagi?

nah kalo ga mengakui poligami dlm islam ...maka banyak perempuan yg tidak
mendapatkan suami,,bukti cukuplaki2 dengan perempuan siapa paling banyak
di muka bumi?
tentu perempuan, nah atasilah masalah ini tanpa poligami..di
indonesia aja perempuan dua kalilipat dr laki2..nah biarlah kalian menjadi
janda2 tua, perempuan tua2.
dari kelas SD sampe Aliyah dilokal paling banyak perempuan semua...nah
kalian kawinlah sesama...

Islam datang Gharib(aneh) dan diakhir jaman menjadi Gharib pula...inilah
tanda kiamat.na'uzubillah



On 11/12/06, Henny Irawati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-735%7CX
>
> Senin, 11 Desember 2006
> Gerakan Perempuan Tolak Poligami
> Jurnalis: Henny Irawati
> Tuhan, Tuhan, Tuhan, haruskah keadaan ini terus berlangsung berabad-abad.
> Haruskah berabad-abad perempuan dihina dan diinjak-injak. Tidak. Tidak.
> Keadaan ini harus berakhir. Permulaan dari akhir itu harus diadakan.
>
> Jurnalperempuan.com-Jakarta. Isi surat yang ditulis Kartini pada tanggal
> 17 Oktober 1900 tersebut dikutip Gadis Arivia dalam konferensi pers yang
> diselenggarakan Yayasan Jurnal Perempuan, Sabtu (9/11) kemarin, di
> kantornya. Gadis mengingatkan, sudah sebegitu lama gerakan perempuan
> menentang poligami. Kartini, lanjut Gadis, pada akhirnya memang kalah. "Ia
> termakan oleh poligami itu sendiri." Sebagaimana tercatat dalam sejarah,
> Kartini dinikahkan dengan Raden Adipati Joyodiningrat, Bupati Rembang yang
> sudah mempunyai 3 istri dan 6 orang anak. Meskipun Kartini "kalah", dalam
> suratnya dia mengatakan, "poligami adalah kejahatan raksasa, egoisme
> laki-laki."
>
> Pada 1912, seorang pejuang perempuan lain juga mengacungkan bendera perang
> terhadap poligami. Dialah Roehana Koeddoes, yang menerbitkan Soenting
> Melajoe. Dalam Soenting Melajoe Roehana Koeddoes mengatakan poligami harus
> dilarang. Poligami itu merugikan perempuan. Daftar penentang poligami
> semakin panjang dengan nama Raden Ayu Siti Sundari. Pada tahun 1914, Raden
> Ayu Siti Sundari mengatakan praktik-praktik poligami yang terjadi dalam
> masyarakat kita sangat merugikan perempuan, menimbulkan korban, termasuk
> korban anak-anak.
>
> Terkait soal kerugian dalam poligami, Sekjen ICRP (Indonesian Conference
> on Religion and Peace) Prof. Dr. Siti Musdah Mulia menjelaskan beberapa
> dampaknya. Pertama, meningkatkan angka kekerasan domestik. "Tidak saja
> terjadi "pelukaan hati" tetapi juga kekerasan fisik," ungkapnya. Kedua,
> kekerasan yang dialami anak juga terjadi peningkatan dalam keluarga yang
> melakukan praktik poligami. Dampak ketiga, meningkatkan konflik keluarga.
> "Kalau antara kedua istri bisa akur, bagaimana dengan anaknya, keluarganya,
> masyarakatnya? Apakah mereka bisa harmonis?" Ketiga dampak ini merupakan
> hasil penelitian yang dilakukan Lely Nurrohmah dari Rahima Pusat Pendidikan
> dan Informasi Islam & Hak-Hak Perempuan yang siang itu hadir menjawab
> pertanyaan-pertanyaan wartawan.
>
> Dampak terakhir, yang menurut Musdah paling jarang diangkat, bahwa suami
> yang berpoligami berpotensi empat atau lima kali lebih besar menularkan
> penyakit kanker mulut rahim. Oleh sebab itu, Musdah sendiri lebih mendukung
> pandangan yang mengharamkan poligami. "Perlu disosialisasikan ke masyarakat,
> interpretasi poligami itu tidak hanya seperti yang selama ini banyak
> disampaikan, bahwa ia boleh. Menurut kajian-kajian yang dilakukan oleh
> ulama-ulama kontemporer, poligami itu haram berdasarkan ekses-ekses yang
> ditimbulkan."
>
> Musdah mengakui, ada berbagai pendapat dalam memandang poligami. Ada yang
> membolehkan, bahkan mewajibkan. Ada pula yang membolehkan tapi dengan
> syarat-syarat yang sangat ketat. Sehingga sampai pada kesimpulan bahwa
> poligami hanya boleh terjadi dalam keadaan darurat. "Kalau bicara darurat,
> itu menjadi pasal karet," sesalnya. Yang patut diingat, pembatasan poligami
> yang sangat ketat dalam ajaran Islam seharusnya dibaca sebagai suatu
> cita-cita luhur dan ideal Islam untuk menghapuskan poligami secara gradual.
> Pandangan inilah, yang dipercayai Musdah sebagai pandangan Islam yang
> humanis, yang mengakomodir