Re: [wanita-muslimah] Re: Mari ucapkan Selamat Natal!
Someone has written this: * > Saya ulangi dalam huruf kapital kalimat terakhir: > MEMBERI UCAPAN SELAMAT NATAL, ADALAH MEMBERI UCAPAN > SELAMAT KEPADA HARI LAHIRNYA DEWA-MATAHARI, MAKA ITU > SECARA AQIDAH SUDAH KELUAR DARI JALUR LAA ILA-HA > ILLALLA-H. Kalau anda sudah melepaskan identitas > anda sebagai ORANG ISLAM, karena secara aqidah sudah > keluar dari jalur Laa Ila-ha IllaLla-h, * and My comment is: Tuhan yang baik tahu apa yang ada dalam hati umatnya. Jika ada Tuhan yang sampai tidak bisa membedakan siapa yang disembah umatNya, hanya karena ia mengucapkan selamat hari raya agama lain, saya pikir Dia pasti Tuhan-Tuhanan :) Atau ada kemungkinan lain, orang yang berbicara di atas, merasa tahu apa yang dipikirkan orang lain :p salam pluralisme, NAthanael This is my simple religion. There is no need for temples; no need for complicated philosophy. Our own brain, our own heart is our temple; the philosophy is kindness. Dalai Lama Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Mari ucapkan Selamat Natal!
Hehehehehhe, Yang membuat jurang pemisah siapa hayo ? Mas DP, aku netral aja, hanya mau urun rembuk biar engga gontok-gontok an antara sesama muslim / muslimah. Gontok-gontok-an antara sesama muslim/muslimah ini yang justru sangat dilarang oleh Allah dan harus dihindari. Setiap orang Islam yang syahadat otomatis dia harus Iman kepada Nabi Isa as dan Iman kepada kitab suci yang dibawa oleh para Nabi terdahulu. Jadi sudah jelas kalau umat Islam itu sangat , sangat toleran, coba sekarang Mas Dana tanya kepada saudara kita yang Non Islam apakah mereka mengimani Nabi Muhammad saw atau tidak ? monggo ditanya saja Katanya "adil" itu perbuatan mulia ya ? Jadi come on, santai saja, kita yang tua-tua ini belajar memberi pencerahan, jangan malah ngompori,...ini saya tujukan kepada "tetangga" dekat rumah saya lho, bukan untuk Mas DP :) Senyum dong Mas DP. Semoga Mas DP selalu bahagia. wassalam. "H. M. Nur Andurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Tuan Professor Dana, tidak ada gunanya tuan menjawab lagi sebab: 1. Pada hari ini juga Ana akan segera ke pedalaman bersosialisasi. 2. Ana bisa pakai fasilitas PC-nya Abah dengah persyaratan tidak boleh bersoal jawab. Sayonara, arigato gozaimashta Muammar Qaddhafi - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, December 23, 2005 9:35 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Mari ucapkan Selamat Natal! Tetap saja kita perlu, malah wajib, menghargai apapun yg diyakini orang lain selama tidak mengganggu kita dan tidak melanggar HAM. Masa mengucapkan selamat itu berarti kita ikut mengakui kepercayaan orang lain? Kita menghargai tidak berarti ikut mengakui. Ini terlalu mengada-ada dan jelas tujuannya utk membuat jurang pemisah. Jurang pemisah itu perlu bagi yg lemah, bukan bagi yg kuat apalagi mayoritas. Seharusnya malah terbalik, sebagai mayoritas harus mengayomi yg minoritas. MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ SALINAN DARI BAWAH: Mengucapkan selamat Natal itu sebenarnya punya makna yang mendalam dari sekedar basa-basi antar agama. Karena tiap upacara dan perayaan tiap agama memiliki nilai sakral dan berkaitan dengan kepercayaan dan aqidah masing-masing. Karena itu masalah mengucapkan selamat kepada penganut agama lain tidak sesedarhana yang dibayangkan. Pengucapan tahni'ah (ucapan selamat) Natal kepada Nashrani juga memiliki implikasi hukum yang tidak sederhana. Benar bahwa muslimin menghormati dan menghargai kepercayaan agama lain bahkan melindungi mereka. Namun perlu diberi garis tengah yang jelas. Manakah batasan hormat dan ridha di sini. Hormat adalah suatu hal dan ridha adalah yang lain. Kita hormati Nasrani karena memang itu kewajiban. Hak-hak mereka kita penuhi karena itu kewajiban. Tapi memberi ucapan selamat, ini mempunyai makna ridha, artinya kita rela dan mengakui apa yang mereka yakini. Ini sudah jelas masuk masalah aqidah. Dan inilah yang menjadi batas tegas di sini. Jangan sampai ada perasaan takut di hati para tokoh agama kita bila belum mengucapkan selamat Natal, maka kita kurang toleran, kurang ramah dan kurang menghargai agama lain. Ini penyakit kejiwaan yang hinggap dalam lubuk sanubari kebanyakan kita, tidak terkecuali Ade Armando. Sehingga terkadang menjelma menjadi sikap yang nyeleneh. Bila kita tidak mengucapkan selamat Natal bukan berarti kita tidak ingin adanya persaudaraan dan perdamaian antar penganut agama. "Ade Armando, sudah faham makna Laa Ila-ha IllaLla-h? Apa makna Ila-h dalam syahadat awwal itu? Ila-h itu adalah sesembahan hasil ciptaan manusia dalam benaknya. Termasuklah itu berhala dan dewa-dewa. Lalu siapa itu yang lahir pada 25 Desember? Itulah Dewa Matahari, Sun-God, yang khusus disembah pada Hari-Matahari, Sun-day, Zondag, Sontag. Memeberi Selamat Natal, adalah memberi selamat kepada hari lahirnya Dewa-Matahari, maka itu secara aqidah sudah keluar dari jalur Laa Ila-ha IllaLla-h." Saya ulangi dalam huruf kapital kalimat terakhir: MEMBERI UCAPAN SELAMAT NATAL, ADALAH MEMBERI UCAPAN SELAMAT KEPADA HARI LAHIRNYA DEWA-MATAHARI, MAKA ITU SECARA AQIDAH SUDAH KELUAR DARI JALUR LAA ILA-HA ILLALLA-H. Kalau anda sudah melepaskan identitas anda sebagai ORANG ISLAM, karena secara aqidah sudah keluar dari jalur Laa Ila-ha IllaLla-h, artinya sudah MURTAD memuliakan Dewa-Matahari, itu urusan pribadi anda sendiri, orang Sunda bilang SABODOH TEUING, orang Bugis bilang, wat kan mij dat schelen, itu mah saya tidak perduli. Tetapi yang saya perduli anda mengajak ummat Islam untuk menghormati Dewa-Matahari, mengajak ummat Islam untuk mencederai Rukun Islam yang pertama LAA ILA-HA ILLALLA-H. Tambahan dari MQ: Masya-Allah, Tuan Professor Dana belajarlah membaca. Kalau Tuan Professor Dana pintar dan jel
Re: [wanita-muslimah] Re: Mari ucapkan Selamat Natal!
arigato gozaimasu ? atau losta mastha ? salam, Ari Condro - Original Message - From: "H. M. Nur Andurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> Sayonara, arigato gozaimashta Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Mari ucapkan Selamat Natal!
Tuan Professor Dana, tidak ada gunanya tuan menjawab lagi sebab: 1. Pada hari ini juga Ana akan segera ke pedalaman bersosialisasi. 2. Ana bisa pakai fasilitas PC-nya Abah dengah persyaratan tidak boleh bersoal jawab. Sayonara, arigato gozaimashta Muammar Qaddhafi - Original Message - From: Dana Pamilih To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, December 23, 2005 9:35 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Mari ucapkan Selamat Natal! Tetap saja kita perlu, malah wajib, menghargai apapun yg diyakini orang lain selama tidak mengganggu kita dan tidak melanggar HAM. Masa mengucapkan selamat itu berarti kita ikut mengakui kepercayaan orang lain? Kita menghargai tidak berarti ikut mengakui. Ini terlalu mengada-ada dan jelas tujuannya utk membuat jurang pemisah. Jurang pemisah itu perlu bagi yg lemah, bukan bagi yg kuat apalagi mayoritas. Seharusnya malah terbalik, sebagai mayoritas harus mengayomi yg minoritas. MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ SALINAN DARI BAWAH: Mengucapkan selamat Natal itu sebenarnya punya makna yang mendalam dari sekedar basa-basi antar agama. Karena tiap upacara dan perayaan tiap agama memiliki nilai sakral dan berkaitan dengan kepercayaan dan aqidah masing-masing. Karena itu masalah mengucapkan selamat kepada penganut agama lain tidak sesedarhana yang dibayangkan. Pengucapan tahni'ah (ucapan selamat) Natal kepada Nashrani juga memiliki implikasi hukum yang tidak sederhana. Benar bahwa muslimin menghormati dan menghargai kepercayaan agama lain bahkan melindungi mereka. Namun perlu diberi garis tengah yang jelas. Manakah batasan hormat dan ridha di sini. Hormat adalah suatu hal dan ridha adalah yang lain. Kita hormati Nasrani karena memang itu kewajiban. Hak-hak mereka kita penuhi karena itu kewajiban. Tapi memberi ucapan selamat, ini mempunyai makna ridha, artinya kita rela dan mengakui apa yang mereka yakini. Ini sudah jelas masuk masalah aqidah. Dan inilah yang menjadi batas tegas di sini. Jangan sampai ada perasaan takut di hati para tokoh agama kita bila belum mengucapkan selamat Natal, maka kita kurang toleran, kurang ramah dan kurang menghargai agama lain. Ini penyakit kejiwaan yang hinggap dalam lubuk sanubari kebanyakan kita, tidak terkecuali Ade Armando. Sehingga terkadang menjelma menjadi sikap yang nyeleneh. Bila kita tidak mengucapkan selamat Natal bukan berarti kita tidak ingin adanya persaudaraan dan perdamaian antar penganut agama. "Ade Armando, sudah faham makna Laa Ila-ha IllaLla-h? Apa makna Ila-h dalam syahadat awwal itu? Ila-h itu adalah sesembahan hasil ciptaan manusia dalam benaknya. Termasuklah itu berhala dan dewa-dewa. Lalu siapa itu yang lahir pada 25 Desember? Itulah Dewa Matahari, Sun-God, yang khusus disembah pada Hari-Matahari, Sun-day, Zondag, Sontag. Memeberi Selamat Natal, adalah memberi selamat kepada hari lahirnya Dewa-Matahari, maka itu secara aqidah sudah keluar dari jalur Laa Ila-ha IllaLla-h." Saya ulangi dalam huruf kapital kalimat terakhir: MEMBERI UCAPAN SELAMAT NATAL, ADALAH MEMBERI UCAPAN SELAMAT KEPADA HARI LAHIRNYA DEWA-MATAHARI, MAKA ITU SECARA AQIDAH SUDAH KELUAR DARI JALUR LAA ILA-HA ILLALLA-H. Kalau anda sudah melepaskan identitas anda sebagai ORANG ISLAM, karena secara aqidah sudah keluar dari jalur Laa Ila-ha IllaLla-h, artinya sudah MURTAD memuliakan Dewa-Matahari, itu urusan pribadi anda sendiri, orang Sunda bilang SABODOH TEUING, orang Bugis bilang, wat kan mij dat schelen, itu mah saya tidak perduli. Tetapi yang saya perduli anda mengajak ummat Islam untuk menghormati Dewa-Matahari, mengajak ummat Islam untuk mencederai Rukun Islam yang pertama LAA ILA-HA ILLALLA-H. Tambahan dari MQ: Masya-Allah, Tuan Professor Dana belajarlah membaca. Kalau Tuan Professor Dana pintar dan jeli membaca serta punya sedikit logika, niscaya Tuan Professor Dana tidak akan kebingungan, sampai-sampai menulis seperti ini: Masa mengucapkan selamat itu berarti kita ikut mengakui kepercayaan orang lain? Masya-Allah, Tuan Professor Dana janganlah emosi. MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ Saya mengerti kalau dilihat dari perspektif sejarah: dalam fasa dimana Islam baru berdiri tentu perlu memperkuat benteng pertahanan diantaranya dg sikap spt ini. Ekslusivitas itu perlu utk memperkuat diri spt yg dilakukan para Yahudi dg ghetto dsb. Upaya ghetto (memisahkan diri dari lingkungan lain), kosher (makanan tidak sama dg yg lain), pelarangan perkawinan antar agama, dsb lazim dilakukan dalam masyarakat yg eksklusif. Banyak prinsip2 Yahudi ini diadopsi ke dalam Islam. Anda bilang, "Bahkan sebenarnya tidak perlu lagi umat Islam ini diajari tentang toleransi dan kerukunan. Adanya orang Nasrani di Republik ini dan bisa beribadah dengan tenang selama ratusan tahun adalah bukti kongkrit bahwa umat Islam menghormati mereka. Toh mereka bisa hidup ten
Selamat Natal buat sahabat-sahabat Kristiani - Re: [wanita-muslimah] re: Mari ucapkan Selamat Natal!
Buat semua teman, sahabat, dan handai taulan, umat Kristiani yang tercinta: Selamat Merayakan Natal yang Damai pada 25 Desember 2005 ini. Saya bersama keluarga ikut berbahagia bersama Anda semua. Damai di bumi, damai di hati... Salam penuh kedamaian, W. Purnomo dan keluarga === - Original Message - From: "H. M. Nur Andurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, December 23, 2005 7:39 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] re: Mari ucapkan Selamat Natal! > Ana Muammar Qaddhafi, cucu Abah HMNA, keluar pesantren bersosialisasi > lagi. Sempat pula duduk di depan PC-nya Abah. Dan masih dengan ketentuan > dilarang Abah bersoal jawab. Ini ana kirimkan mujadalah Abah dengan yang > bernama Ade Armando dalam milis Islam_Liberal. > > Muammar Qaddhafi > > MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQQQMQMQMQM > > > 1. > ade armando: > Saya cuma mengatakan marilah kita menghargai umat agama lain untuk hidup > bahagia dengan keyakinan mereka. Marilah kita bersahabat, saling > mengharagi, saling menyayangi. > > HMNA: > Lho, anda keluar konteks, bukan yang saling menghargai itu yang saya > tanggapi. Jangan anda berlindung di balik lalang sehelai, jangan > berkura-kura dalam perahu. Yang saya tanggapi lihat no.2. > Namun saya tanggapi juga yang no.1 ini: > Mengucapkan selamat Natal itu sebenarnya punya makna yang mendalam dari > sekedar basa-basi antar agama. Karena tiap upacara dan perayaan tiap agama > memiliki nilai sakral dan berkaitan dengan kepercayaan dan aqidah > masing-masing. Karena itu masalah mengucapkan selamat kepada penganut > agama lain tidak sesedarhana yang dibayangkan. [ HAPUS! ] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] re: Mari ucapkan Selamat Natal!
Ana Muammar Qaddhafi, cucu Abah HMNA, keluar pesantren bersosialisasi lagi. Sempat pula duduk di depan PC-nya Abah. Dan masih dengan ketentuan dilarang Abah bersoal jawab. Ini ana kirimkan mujadalah Abah dengan yang bernama Ade Armando dalam milis Islam_Liberal. Muammar Qaddhafi MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQQQMQMQMQM 1. ade armando: Saya cuma mengatakan marilah kita menghargai umat agama lain untuk hidup bahagia dengan keyakinan mereka. Marilah kita bersahabat, saling mengharagi, saling menyayangi. HMNA: Lho, anda keluar konteks, bukan yang saling menghargai itu yang saya tanggapi. Jangan anda berlindung di balik lalang sehelai, jangan berkura-kura dalam perahu. Yang saya tanggapi lihat no.2. Namun saya tanggapi juga yang no.1 ini: Mengucapkan selamat Natal itu sebenarnya punya makna yang mendalam dari sekedar basa-basi antar agama. Karena tiap upacara dan perayaan tiap agama memiliki nilai sakral dan berkaitan dengan kepercayaan dan aqidah masing-masing. Karena itu masalah mengucapkan selamat kepada penganut agama lain tidak sesedarhana yang dibayangkan. Sama tidak sederhananya bila seorang mengucapkan dua kalimat syahadat. Syahadatain itu punya makna yang sangat mendalam dan konsekuensi hukum yang tidak sederhana. Termasuk hingga masalah warisan, hubungan suami istri, status anak dan seterusnya. Padahal cuma dua penggal kalimat yang siapa pun mudah mengucapkannya. Pengucapan tahni'ah (ucapan selamat) Natal kepada Nashrani juga memiliki implikasi hukum yang tidak sederhana. Benar bahwa muslimin menghormati dan menghargai kepercayaan agama lain bahkan melindungi mereka. Namun perlu diberi garis tengah yang jelas. Manakah batasan hormat dan ridha di sini. Hormat adalah suatu hal dan ridha adalah yang lain. Kita hormati Nasrani karena memang itu kewajiban. Hak-hak mereka kita penuhi karena itu kewajiban. Tapi memberi ucapan selamat, ini mempunyai makna ridha, artinya kita rela dan mengakui apa yang mereka yakini. Ini sudah jelas masuk masalah aqidah. Dan inilah yang menjadi batas tegas di sini. Jangan sampai ada perasaan takut di hati para tokoh agama kita bila belum mengucapkan selamat Natal, maka kita kurang toleran, kurang ramah dan kurang menghargai agama lain. Ini penyakit kejiwaan yang hinggap dalam lubuk sanubari kebanyakan kita, tidak terkecuali Ade Armando. Sehingga terkadang menjelma menjadi sikap yang nyeleneh. Bila kita tidak mengucapkan selamat Natal bukan berarti kita tidak ingin adanya persaudaraan dan perdamaian antar penganut agama. Bahkan sebenarnya tidak perlu lagi umat Islam ini diajari tentang toleransi dan kerukunan. Adanya orang Nasrani di Republik ini dan bisa beribadah dengan tenang selama ratusan tahun adalah bukti kongkrit bahwa umat Islam menghormati mereka. Toh mereka bisa hidup tenang tanpa kesulitan. Bandingkan dengan negeri di mana umat Islam minoritas, bagaimana mereka diteror, dipaksa, dipersulit, dibuat tidak betah, diganggu dan dianiyaya. Dan fakta-fakta itu bukan isapan jempol. Hal itu terjadi di mana pun di mana ada umat Islam yang minoritas. Jadi tidak mengucapkan selamat natal itu justru toleransi dan saling menghormati aqidah masing-masing. Dan sebaliknya, saling memberi ucapan selamat justru menginjak-injak akidah masing-masing karena secara sadar kita melecehkan akidah yang kita anut ** 2. ade armando: Saya beragama Islam dan saya ingin mengajak teman-teman yang beragama Islam untuk pada 25 Desember nanti memberikan dan mengucapkan Selamat Natal pada rekan-rekan Kristen/Katolik. - HMNA: Anda mengaku beragama Islam, jadi saya bilang, ini saya copy paste sanggahan saya sebelumnya: "Ade Armando, sudah faham makna Laa Ila-ha IllaLla-h? Apa makna Ila-h dalam syahadat awwal itu? Ila-h itu adalah sesembahan hasil ciptaan manusia dalam benaknya. Termasuklah itu berhala dan dewa-dewa. Lalu siapa itu yang lahir pada 25 Desember? Itulah Dewa Matahari, Sun-God, yang khusus disembah pada Hari-Matahari, Sun-day, Zondag, Sontag. Memeberi Selamat Natal, adalah memberi selamat kepada hari lahirnya Dewa-Matahari, maka itu secara aqidah sudah keluar dari jalur Laa Ila-ha IllaLla-h." Saya ulangi dalam huruf kapital kalimat terakhir: MEMBERI UCAPAN SELAMAT NATAL, ADALAH MEMBERI UCAPAN SELAMAT KEPADA HARI LAHIRNYA DEWA-MATAHARI, mAKA ITU SECARA AQIDAH SUDAH KELUAR DARI JALUR LAA ILA-HA ILLALLA-H. Kalau anda sudah melepaskan identitas anda sebagai ORANG ISLAM, karena secara aqidah sudah keluar dari jalur Laa Ila-ha IllaLla-h, artinya sudah MURTAD memuliakan Dewa-Matahari, itu urusan pribadi anda sendiri, orang Sunda bilang SABODOH TEUING, orang Bugis bilang, wat kan mij dat schelen, itu mah saya tidak perduli. Tetapi yang saya p