Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik?
Jeng Ning coba lihat mail saya yg pertama tentang ini, skrol saja. BBM bersubsidi seharusnya untuk usaha, angkot, nelayan. Orang2 yg punya kendaraan pribadi harus pake pertamax [ non subsidi]. Di SPBU perkotaan harus lebih banyak jual pertamax. Premium, solar harusnya dijual di SPBU yg khusus untuk kendaraan usaha. Baru saja saya lihat di tv, di SPBU Jateng ada nelayan yg ngantri solar cuma mau beli 5 liter, tapi sudah habis padahal sebelumnya ada beberapa mobil mewah yg bersolar isi full. Bukan masalahnya pemerintah tidak harus menjual BBM. Lha wong BBM itu sebagian besar impor. Jeng Ning kan kerja di chevron tahu dong. Sebenernya pemerintah dah bermurah hati, kasih subsidi. Tapi kan pengaturannya gak bener, banyak diselewengkan. Masa orang2 berpunya di subsidi juga. Masalah subsidilah yg bikin gara2 sejak zaman orba. Dulu duit untuk subsidi segala macam berhutang, sebagian untuk menyenangkan hati rakyat sebagian dikorup. Masa pemerintahan reformasi kan ogah berhutang lagi. Ada yg bilang untuk mempertahankan subsidi mintalah, mohonlah jadwal ulang pembayaran hutang. Tapi kata Deddy Mizwar di tv, apa kita ini gak malu, mohon2 melulu. Jadi kayak buah simalakama. Salam, l.meilany - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 21, 2008 12:22 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? Mbak, Terlalu naif kalau kita katakan bahwa BBM hanya dikonsumsi orang kaya, yang punya mobil. Tentu mbak kan tau juga bahwa nelayan juga perlu BBM untuk melaut. Petani juga perlu transportasi untuk membawa hasil pertanian ke pasar. Begitu juga yang lain-lainnya. Efek kenaikan harga BBM ini paling besar dirasakan rakyat biasa. Efek dominonya kan jelas, harga barang-barang jadi mahal. Jadi yang ngga punya mobil juga ikut kena dampaknya. Untuk orang yang bermobil, naik harga barang di pasar mungkin ngga terlalu terasa. Tapi bagi rakyat yang miskin? Besar sekali dampaknya, mbak. Pemerintah seharusnya tidak menjual BBM kepada rakyat. BBM itu milik rakyat. Harusnya rakyat cukup membayar biaya lifting cost dan produksi-nya saja. Lifting cost minyak itu + biaya produksi - setahu saya - ngga akan mencapai $20 per barel (Saya rasa rata-rata sekitar $12/barel). Harusnya harga itu yang menjadi acuan pemerintah untuk harga BBM dalam negeri. Bukan yang harga minyak dunia ($120+). Karena mengacu ke harga minya dunia itu lah, makanya pemerintah merasa memberi subsidi. Padahal, tidak. Dengan mengacu pada harga BBM dunia, pemerintah sebenarnya telah melanggar UUD 45 pasal xx (Sori, ga hapal), yang kira-kira isinya : Minyak bumi dan barang tambang dikuasai oleh negara dan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. Memang benar bahwa produksi dalam negeri kemungkinan kurang. Produksi dalam negeri sekitar 900 ribu, dan kebutuhannya sekitar 1,2 juta barel per hari-nya. Jadi memang ada kekurangan sekitar 300 ribu barel per hari yang kita musti import. Yang itu mungkin bisa diperhitungkan juga. Tapi yang pasti, seharusnya tidak sampai harus menaikkan harga BBM yang sekarang. Yang saya tahu, pemerintah punya kewajiban bayar bunga obligasi ke orang-orang kaya. Cari uang dari mana ? Menaikkan harga BBM itu salah satunya yang dipilih. Kalau begini, sebenarnya pemerintah memihak pada siapa ? Wassalaam, -Ning PS : Harga Cabe, Bawang Merah dan sayuran lainnya di Balikpapan sudah naik sejak 2 minggu lalu. Elpiji susah..., sudah 1 minggu saya nyari ngga dapet. Ngantri BBM di mana-mana, SPBU melakukan sistem buka tutup.. Antrian BBM ini bikin macet... From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of L.Meilany Sent: Wednesday, May 21, 2008 8:15 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? Itulah dia, harus ada tanggungjawab moral. Kalo sanggup beli mobil, beli pula BBM yg gak disubsidi. Pertamax setahu saya adalah premium yg tanpa subsidi. Risikonya begitu. Kalo harga BBM mahal kan otomatis bisa belajar berhemat. Saya baca, di indonesia polusi akibat pemilikan kendaraan sudah paling tinggi di dunia. Harga premium subsidi di Indonesia sangat murah dibandingkan Timor Leste, Vietnam Kamboja. Akibatnya kan banyak premium itu diselundupkan. Yg punya duit untuk beli banyak BBM subsisi untuk diselundupkan itu kan orang2 kaya. Indonesia dah mending harga BBMnya diatur pemerintah, murah pula. Di Singapura, Thailand harga mengikuti pasar. Pula pemakaian BBM di Indonesia kata pemerintah dan bank Dunia, yg menikmati BBM subsidi justru paling banyak adalah golongan menengah keatas [ yg punya kendaraan], orang miskin hanya 1% saja. Teman saya yg kerja di perakitan mobil, justru juga bilang pemasaran mobil2 di Indonesia itu cepat. Mobil baru diiklankan, sudah banyak yg kasih DP meski mobilnya baru
Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik?
Ini bukan masalah mendukung atau tak setuju. Tapi realistis sajalah sambil terus introspeksi.. Jadi pemerintah juga susah, coba kalo kita dihadapkan pada putusan seperti ini Apa yg harus diperbuat. SBY sebagai pribadi, bukannya gak mikir apalagi keputusan ini diambil jelang 2009. Negara ini kan sudah hampir bangkrut. Yg jadi soal pula komunikasi antara pemerintah dan rakyat kurang baik. Kenaikan BBM melulu disikapi sebagai upaya makin bikin sengsara rakyat, begitulah para pendemo bilang. Mbok ya demonya itu teriak2 : BBM murah [subsidi] untuk rakyat, nelayan, dunia usaha. Kendaraan pribadi pake pertamax, jelas gituloh salam, l.meilany - Original Message - From: Rye Woo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 21, 2008 11:12 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? Masalahnya, ketika pemerintah mengambil opsi menaikan harga BBM, itu akan berdampak secara luas, spt terjadinya inflasi, harga2 semua kebutuhan hidup pasti naik. Disisi lain Kemiskinan itu terus membengkak, pengangguran belum teratasi, upah buuh segitu2 aje.. Apa hal ini blm kepikiran?? BLT mah jauh dari cukup, dan ga mungkin menyelesaikan masalah.. Pemerintah cuma memberi sebiji ikan teri aja sebagai solusi kenaikan BBM untuk rakyak miskin.. Padahal masih ada solusi lain yg bisa diambil selain menaikan BBM dan sepertinya bisa meminimalisir kondisi keterpurukan rakyat. Masih mendukung kenaikan BBM? vTr L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Itulah dia, harus ada tanggungjawab moral. Kalo sanggup beli mobil, beli pula BBM yg gak disubsidi. Pertamax setahu saya adalah premium yg tanpa subsidi. Risikonya begitu. Kalo harga BBM mahal kan otomatis bisa belajar berhemat. Saya baca, di indonesia polusi akibat pemilikan kendaraan sudah paling tinggi di dunia. Harga premium subsidi di Indonesia sangat murah dibandingkan Timor Leste, Vietnam Kamboja. Akibatnya kan banyak premium itu diselundupkan. Yg punya duit untuk beli banyak BBM subsisi untuk diselundupkan itu kan orang2 kaya. Indonesia dah mending harga BBMnya diatur pemerintah, murah pula. Di Singapura, Thailand harga mengikuti pasar. Pula pemakaian BBM di Indonesia kata pemerintah dan bank Dunia, yg menikmati BBM subsidi justru paling banyak adalah golongan menengah keatas [ yg punya kendaraan], orang miskin hanya 1% saja. Teman saya yg kerja di perakitan mobil, justru juga bilang pemasaran mobil2 di Indonesia itu cepat. Mobil baru diiklankan, sudah banyak yg kasih DP meski mobilnya baru masuk beberapa bulan kemudian. Gonta ganti mobil seperti ganti seprei, sering. Banyak mobil2 eksklusif- limited edition- yg masih senang pakai BBM subsidi. Di Singapura saja mobil2 masih banyak yg model dan tahun lama. Jadi kalo ada demo2 anti kenaikan harga BBM subsidi, demo itu untuk membela sapa? Lha wong yg paling banyak pake BBM subsidi itu justru bukan orang miskin. :-( Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 15, 2008 4:51 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? justru pengalaman selama ini, mobil2 pribadi yang harusnya (berdasar spesifikasi mesin dari pabriknya) menggunakan pertamax, malah beralih ke premium karena harga pertamax mahal. di indonesia gini, mana bisa maksa orang buat pakai sesuatu barang, apalagi mahal. penginnya kan cari versi murahnya. tambahan lagi, angkutan umum juga belum bagus layanannya, makanya orang lebih milih buat punya kendaraan sendiri ketimbang pake angkutan umum. salam, -- wikan On 5/15/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo dah itung2-an nanti bisa curang. Mendingan untuk mobil pribadi, termasuk motor wajib musti ganti pertamax [ ini kan gak disubsidi] Mobil umum, bus, taksi, truk sembako,boleh pake BBM yg disubsidi [ premium] Mobil pribadi yg pake solar [disubsidi ] baru deh pajaknya yg dibedakan. Barangkali begitu lebih cocok. lama2 kalo pake pertamax terasa berat kan beralih ke angkutan umum, berhemat juga. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik?
. AS) DATA DAN ASUMSI Produksi : 1 juta barrel per hari 70 % dari produksi menjadi BBM hak bangsa Indonesia Konsumsi 60 juta kiloliter per tahun Biaya lifting, pengilangan dan pengangkutan US $ 10 per barrel, 1 US $ = Rp. 10.000 Harga Minyak Mentah di pasar internasional Rp. US $ 100 per barrel, 1 barrel = 159 liter Dasar perhitungan : Bensin Premium dengan harga jual Rp. 4.500 per liter PERHITUNGAN - Produksi dalam liter per tahun : 70 % x (1,000.000 x 159 ) x 365 = 40,624,500,000 - Konsumsi dalam liter per tahun 60,000,000,000 - Kekurangan yang harus diimpor dalam liter per tahun 19,375,500,000 - Rupiah yang harus dikeluarkan untuk impor ini : (19,375,500, 000 : 159) x 100 x 10.000 = 121,900,000, 000,000 Walaupun harus impor dengan harga US$ 100 per barrel Pemerintah masih kelebihan uang tunai sebesar 35,316,815,000, 000 Perhitungan kelebihan penerimaan uang untuk setiap liter bensin premium yang dijual : - Harga Bensin Premium per liter (dalam rupiah) 4,500 - Biaya lifting, pengilangan dan transportasi US $ 10 per barrel atau per liter : (10 x 10.000) : 159 = Rp. 630 (dibulatkan) 630 - Kelebihan uang per liter Rp 3,870 - Kelebihan uang dalam rupiah dari produksi dalam negeri : 40,624,500,000 x Rp. 3.870 = 157,216,815, 000,000 Oleh Kwik Kian Gie --- L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini bukan masalah mendukung atau tak setuju. Tapi realistis sajalah sambil terus introspeksi.. Jadi pemerintah juga susah, coba kalo kita dihadapkan pada putusan seperti ini Apa yg harus diperbuat. SBY sebagai pribadi, bukannya gak mikir apalagi keputusan ini diambil jelang 2009. Negara ini kan sudah hampir bangkrut. Yg jadi soal pula komunikasi antara pemerintah dan rakyat kurang baik. Kenaikan BBM melulu disikapi sebagai upaya makin bikin sengsara rakyat, begitulah para pendemo bilang. Mbok ya demonya itu teriak2 : BBM murah [subsidi] untuk rakyat, nelayan, dunia usaha. Kendaraan pribadi pake pertamax, jelas gituloh salam, l.meilany - Original Message - From: Rye Woo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 21, 2008 11:12 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? Masalahnya, ketika pemerintah mengambil opsi menaikan harga BBM, itu akan berdampak secara luas, spt terjadinya inflasi, harga2 semua kebutuhan hidup pasti naik. Disisi lain Kemiskinan itu terus membengkak, pengangguran belum teratasi, upah buuh segitu2 aje.. Apa hal ini blm kepikiran?? BLT mah jauh dari cukup, dan ga mungkin menyelesaikan masalah.. Pemerintah cuma memberi sebiji ikan teri aja sebagai solusi kenaikan BBM untuk rakyak miskin.. Padahal masih ada solusi lain yg bisa diambil selain menaikan BBM dan sepertinya bisa meminimalisir kondisi keterpurukan rakyat. Masih mendukung kenaikan BBM? vTr L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Itulah dia, harus ada tanggungjawab moral. Kalo sanggup beli mobil, beli pula BBM yg gak disubsidi. Pertamax setahu saya adalah premium yg tanpa subsidi. Risikonya begitu. Kalo harga BBM mahal kan otomatis bisa belajar berhemat. Saya baca, di indonesia polusi akibat pemilikan kendaraan sudah paling tinggi di dunia. Harga premium subsidi di Indonesia sangat murah dibandingkan Timor Leste, Vietnam Kamboja. Akibatnya kan banyak premium itu diselundupkan. Yg punya duit untuk beli banyak BBM subsisi untuk diselundupkan itu kan orang2 kaya. Indonesia dah mending harga BBMnya diatur pemerintah, murah pula. Di Singapura, Thailand harga mengikuti pasar. Pula pemakaian BBM di Indonesia kata pemerintah dan bank Dunia, yg menikmati BBM subsidi justru paling banyak adalah golongan menengah keatas [ yg punya kendaraan], orang miskin hanya 1% saja. Teman saya yg kerja di perakitan mobil, justru juga bilang pemasaran mobil2 di Indonesia itu cepat. Mobil baru diiklankan, sudah banyak yg kasih DP meski mobilnya baru masuk beberapa bulan kemudian. Gonta ganti mobil seperti ganti seprei, sering. Banyak mobil2 eksklusif- limited edition- yg masih senang pakai BBM subsidi. Di Singapura saja mobil2 masih banyak yg model dan tahun lama. Jadi kalo ada demo2 anti kenaikan harga BBM subsidi, demo itu untuk membela sapa? Lha wong yg paling banyak pake BBM subsidi itu justru bukan orang miskin. :-( Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 15, 2008 4:51 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? justru pengalaman selama ini, mobil2 pribadi yang harusnya (berdasar spesifikasi mesin dari pabriknya) menggunakan pertamax, malah beralih ke premium karena harga pertamax mahal. di indonesia gini, mana bisa maksa orang buat pakai sesuatu barang, apalagi mahal. penginnya kan cari versi murahnya. tambahan lagi, angkutan umum juga belum bagus layanannya, makanya orang lebih milih
RE: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik?
Kelik bilang BBM itu artinya Babak belur melulu Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak, Terlalu naif kalau kita katakan bahwa BBM hanya dikonsumsi orang kaya, yang punya mobil. Tentu mbak kan tau juga bahwa nelayan juga perlu BBM untuk melaut. Petani juga perlu transportasi untuk membawa hasil pertanian ke pasar. Begitu juga yang lain-lainnya. Efek kenaikan harga BBM ini paling besar dirasakan rakyat biasa. Efek dominonya kan jelas, harga barang-barang jadi mahal. Jadi yang ngga punya mobil juga ikut kena dampaknya. Untuk orang yang bermobil, naik harga barang di pasar mungkin ngga terlalu terasa. Tapi bagi rakyat yang miskin? Besar sekali dampaknya, mbak. Pemerintah seharusnya tidak menjual BBM kepada rakyat. BBM itu milik rakyat. Harusnya rakyat cukup membayar biaya lifting cost dan produksi-nya saja. Lifting cost minyak itu + biaya produksi - setahu saya - ngga akan mencapai $20 per barel (Saya rasa rata-rata sekitar $12/barel). Harusnya harga itu yang menjadi acuan pemerintah untuk harga BBM dalam negeri. Bukan yang harga minyak dunia ($120+). Karena mengacu ke harga minya dunia itu lah, makanya pemerintah merasa memberi subsidi. Padahal, tidak. Dengan mengacu pada harga BBM dunia, pemerintah sebenarnya telah melanggar UUD 45 pasal xx (Sori, ga hapal), yang kira-kira isinya : Minyak bumi dan barang tambang dikuasai oleh negara dan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. Memang benar bahwa produksi dalam negeri kemungkinan kurang. Produksi dalam negeri sekitar 900 ribu, dan kebutuhannya sekitar 1,2 juta barel per hari-nya. Jadi memang ada kekurangan sekitar 300 ribu barel per hari yang kita musti import. Yang itu mungkin bisa diperhitungkan juga. Tapi yang pasti, seharusnya tidak sampai harus menaikkan harga BBM yang sekarang. Yang saya tahu, pemerintah punya kewajiban bayar bunga obligasi ke orang-orang kaya. Cari uang dari mana ? Menaikkan harga BBM itu salah satunya yang dipilih. Kalau begini, sebenarnya pemerintah memihak pada siapa ? Wassalaam, -Ning PS : Harga Cabe, Bawang Merah dan sayuran lainnya di Balikpapan sudah naik sejak 2 minggu lalu. Elpiji susah..., sudah 1 minggu saya nyari ngga dapet. Ngantri BBM di mana-mana, SPBU melakukan sistem buka tutup.. Antrian BBM ini bikin macet... From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of L.Meilany Sent: Wednesday, May 21, 2008 8:15 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? Itulah dia, harus ada tanggungjawab moral. Kalo sanggup beli mobil, beli pula BBM yg gak disubsidi. Pertamax setahu saya adalah premium yg tanpa subsidi. Risikonya begitu. Kalo harga BBM mahal kan otomatis bisa belajar berhemat. Saya baca, di indonesia polusi akibat pemilikan kendaraan sudah paling tinggi di dunia. Harga premium subsidi di Indonesia sangat murah dibandingkan Timor Leste, Vietnam Kamboja. Akibatnya kan banyak premium itu diselundupkan. Yg punya duit untuk beli banyak BBM subsisi untuk diselundupkan itu kan orang2 kaya. Indonesia dah mending harga BBMnya diatur pemerintah, murah pula. Di Singapura, Thailand harga mengikuti pasar. Pula pemakaian BBM di Indonesia kata pemerintah dan bank Dunia, yg menikmati BBM subsidi justru paling banyak adalah golongan menengah keatas [ yg punya kendaraan], orang miskin hanya 1% saja. Teman saya yg kerja di perakitan mobil, justru juga bilang pemasaran mobil2 di Indonesia itu cepat. Mobil baru diiklankan, sudah banyak yg kasih DP meski mobilnya baru masuk beberapa bulan kemudian. Gonta ganti mobil seperti ganti seprei, sering. Banyak mobil2 eksklusif- limited edition- yg masih senang pakai BBM subsidi. Di Singapura saja mobil2 masih banyak yg model dan tahun lama. Jadi kalo ada demo2 anti kenaikan harga BBM subsidi, demo itu untuk membela sapa? Lha wong yg paling banyak pake BBM subsidi itu justru bukan orang miskin. :-( Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Thursday, May 15, 2008 4:51 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? justru pengalaman selama ini, mobil2 pribadi yang harusnya (berdasar spesifikasi mesin dari pabriknya) menggunakan pertamax, malah beralih ke premium karena harga pertamax mahal. di indonesia gini, mana bisa maksa orang buat pakai sesuatu barang, apalagi mahal. penginnya kan cari versi murahnya. tambahan lagi, angkutan umum juga belum bagus layanannya, makanya orang lebih milih buat punya kendaraan sendiri ketimbang pake angkutan umum. salam, -- wikan On 5/15/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] mailto:wpamungk%40centrin.net.id wrote: Kalo dah itung2-an nanti bisa curang. Mendingan untuk mobil pribadi, termasuk motor wajib musti ganti pertamax [ ini kan gak disubsidi] Mobil umum, bus, taksi, truk sembako,boleh pake BBM yg disubsidi [ premium] Mobil pribadi yg pake solar [disubsidi ] baru deh
Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik?
Itulah dia, harus ada tanggungjawab moral. Kalo sanggup beli mobil, beli pula BBM yg gak disubsidi. Pertamax setahu saya adalah premium yg tanpa subsidi. Risikonya begitu. Kalo harga BBM mahal kan otomatis bisa belajar berhemat. Saya baca, di indonesia polusi akibat pemilikan kendaraan sudah paling tinggi di dunia. Harga premium subsidi di Indonesia sangat murah dibandingkan Timor Leste, Vietnam Kamboja. Akibatnya kan banyak premium itu diselundupkan. Yg punya duit untuk beli banyak BBM subsisi untuk diselundupkan itu kan orang2 kaya. Indonesia dah mending harga BBMnya diatur pemerintah, murah pula. Di Singapura, Thailand harga mengikuti pasar. Pula pemakaian BBM di Indonesia kata pemerintah dan bank Dunia, yg menikmati BBM subsidi justru paling banyak adalah golongan menengah keatas [ yg punya kendaraan], orang miskin hanya 1% saja. Teman saya yg kerja di perakitan mobil, justru juga bilang pemasaran mobil2 di Indonesia itu cepat. Mobil baru diiklankan, sudah banyak yg kasih DP meski mobilnya baru masuk beberapa bulan kemudian. Gonta ganti mobil seperti ganti seprei, sering. Banyak mobil2 eksklusif- limited edition- yg masih senang pakai BBM subsidi. Di Singapura saja mobil2 masih banyak yg model dan tahun lama. Jadi kalo ada demo2 anti kenaikan harga BBM subsidi, demo itu untuk membela sapa? Lha wong yg paling banyak pake BBM subsidi itu justru bukan orang miskin. :-( Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 15, 2008 4:51 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? justru pengalaman selama ini, mobil2 pribadi yang harusnya (berdasar spesifikasi mesin dari pabriknya) menggunakan pertamax, malah beralih ke premium karena harga pertamax mahal. di indonesia gini, mana bisa maksa orang buat pakai sesuatu barang, apalagi mahal. penginnya kan cari versi murahnya. tambahan lagi, angkutan umum juga belum bagus layanannya, makanya orang lebih milih buat punya kendaraan sendiri ketimbang pake angkutan umum. salam, -- wikan On 5/15/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo dah itung2-an nanti bisa curang. Mendingan untuk mobil pribadi, termasuk motor wajib musti ganti pertamax [ ini kan gak disubsidi] Mobil umum, bus, taksi, truk sembako,boleh pake BBM yg disubsidi [ premium] Mobil pribadi yg pake solar [disubsidi ] baru deh pajaknya yg dibedakan. Barangkali begitu lebih cocok. lama2 kalo pake pertamax terasa berat kan beralih ke angkutan umum, berhemat juga. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik?
Masalahnya, ketika pemerintah mengambil opsi menaikan harga BBM, itu akan berdampak secara luas, spt terjadinya inflasi, harga2 semua kebutuhan hidup pasti naik. Disisi lain Kemiskinan itu terus membengkak, pengangguran belum teratasi, upah buuh segitu2 aje.. Apa hal ini blm kepikiran?? BLT mah jauh dari cukup, dan ga mungkin menyelesaikan masalah.. Pemerintah cuma memberi sebiji ikan teri aja sebagai solusi kenaikan BBM untuk rakyak miskin.. Padahal masih ada solusi lain yg bisa diambil selain menaikan BBM dan sepertinya bisa meminimalisir kondisi keterpurukan rakyat. Masih mendukung kenaikan BBM? vTr L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Itulah dia, harus ada tanggungjawab moral. Kalo sanggup beli mobil, beli pula BBM yg gak disubsidi. Pertamax setahu saya adalah premium yg tanpa subsidi. Risikonya begitu. Kalo harga BBM mahal kan otomatis bisa belajar berhemat. Saya baca, di indonesia polusi akibat pemilikan kendaraan sudah paling tinggi di dunia. Harga premium subsidi di Indonesia sangat murah dibandingkan Timor Leste, Vietnam Kamboja. Akibatnya kan banyak premium itu diselundupkan. Yg punya duit untuk beli banyak BBM subsisi untuk diselundupkan itu kan orang2 kaya. Indonesia dah mending harga BBMnya diatur pemerintah, murah pula. Di Singapura, Thailand harga mengikuti pasar. Pula pemakaian BBM di Indonesia kata pemerintah dan bank Dunia, yg menikmati BBM subsidi justru paling banyak adalah golongan menengah keatas [ yg punya kendaraan], orang miskin hanya 1% saja. Teman saya yg kerja di perakitan mobil, justru juga bilang pemasaran mobil2 di Indonesia itu cepat. Mobil baru diiklankan, sudah banyak yg kasih DP meski mobilnya baru masuk beberapa bulan kemudian. Gonta ganti mobil seperti ganti seprei, sering. Banyak mobil2 eksklusif- limited edition- yg masih senang pakai BBM subsidi. Di Singapura saja mobil2 masih banyak yg model dan tahun lama. Jadi kalo ada demo2 anti kenaikan harga BBM subsidi, demo itu untuk membela sapa? Lha wong yg paling banyak pake BBM subsidi itu justru bukan orang miskin. :-( Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 15, 2008 4:51 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? justru pengalaman selama ini, mobil2 pribadi yang harusnya (berdasar spesifikasi mesin dari pabriknya) menggunakan pertamax, malah beralih ke premium karena harga pertamax mahal. di indonesia gini, mana bisa maksa orang buat pakai sesuatu barang, apalagi mahal. penginnya kan cari versi murahnya. tambahan lagi, angkutan umum juga belum bagus layanannya, makanya orang lebih milih buat punya kendaraan sendiri ketimbang pake angkutan umum. salam, -- wikan On 5/15/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo dah itung2-an nanti bisa curang. Mendingan untuk mobil pribadi, termasuk motor wajib musti ganti pertamax [ ini kan gak disubsidi] Mobil umum, bus, taksi, truk sembako,boleh pake BBM yg disubsidi [ premium] Mobil pribadi yg pake solar [disubsidi ] baru deh pajaknya yg dibedakan. Barangkali begitu lebih cocok. lama2 kalo pake pertamax terasa berat kan beralih ke angkutan umum, berhemat juga. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik?
Mbak, Terlalu naif kalau kita katakan bahwa BBM hanya dikonsumsi orang kaya, yang punya mobil. Tentu mbak kan tau juga bahwa nelayan juga perlu BBM untuk melaut. Petani juga perlu transportasi untuk membawa hasil pertanian ke pasar. Begitu juga yang lain-lainnya. Efek kenaikan harga BBM ini paling besar dirasakan rakyat biasa. Efek dominonya kan jelas, harga barang-barang jadi mahal. Jadi yang ngga punya mobil juga ikut kena dampaknya. Untuk orang yang bermobil, naik harga barang di pasar mungkin ngga terlalu terasa. Tapi bagi rakyat yang miskin? Besar sekali dampaknya, mbak. Pemerintah seharusnya tidak menjual BBM kepada rakyat. BBM itu milik rakyat. Harusnya rakyat cukup membayar biaya lifting cost dan produksi-nya saja. Lifting cost minyak itu + biaya produksi - setahu saya - ngga akan mencapai $20 per barel (Saya rasa rata-rata sekitar $12/barel). Harusnya harga itu yang menjadi acuan pemerintah untuk harga BBM dalam negeri. Bukan yang harga minyak dunia ($120+). Karena mengacu ke harga minya dunia itu lah, makanya pemerintah merasa memberi subsidi. Padahal, tidak. Dengan mengacu pada harga BBM dunia, pemerintah sebenarnya telah melanggar UUD 45 pasal xx (Sori, ga hapal), yang kira-kira isinya : Minyak bumi dan barang tambang dikuasai oleh negara dan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. Memang benar bahwa produksi dalam negeri kemungkinan kurang. Produksi dalam negeri sekitar 900 ribu, dan kebutuhannya sekitar 1,2 juta barel per hari-nya. Jadi memang ada kekurangan sekitar 300 ribu barel per hari yang kita musti import. Yang itu mungkin bisa diperhitungkan juga. Tapi yang pasti, seharusnya tidak sampai harus menaikkan harga BBM yang sekarang. Yang saya tahu, pemerintah punya kewajiban bayar bunga obligasi ke orang-orang kaya. Cari uang dari mana ? Menaikkan harga BBM itu salah satunya yang dipilih. Kalau begini, sebenarnya pemerintah memihak pada siapa ? Wassalaam, -Ning PS : Harga Cabe, Bawang Merah dan sayuran lainnya di Balikpapan sudah naik sejak 2 minggu lalu. Elpiji susah..., sudah 1 minggu saya nyari ngga dapet. Ngantri BBM di mana-mana, SPBU melakukan sistem buka tutup.. Antrian BBM ini bikin macet... From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of L.Meilany Sent: Wednesday, May 21, 2008 8:15 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? Itulah dia, harus ada tanggungjawab moral. Kalo sanggup beli mobil, beli pula BBM yg gak disubsidi. Pertamax setahu saya adalah premium yg tanpa subsidi. Risikonya begitu. Kalo harga BBM mahal kan otomatis bisa belajar berhemat. Saya baca, di indonesia polusi akibat pemilikan kendaraan sudah paling tinggi di dunia. Harga premium subsidi di Indonesia sangat murah dibandingkan Timor Leste, Vietnam Kamboja. Akibatnya kan banyak premium itu diselundupkan. Yg punya duit untuk beli banyak BBM subsisi untuk diselundupkan itu kan orang2 kaya. Indonesia dah mending harga BBMnya diatur pemerintah, murah pula. Di Singapura, Thailand harga mengikuti pasar. Pula pemakaian BBM di Indonesia kata pemerintah dan bank Dunia, yg menikmati BBM subsidi justru paling banyak adalah golongan menengah keatas [ yg punya kendaraan], orang miskin hanya 1% saja. Teman saya yg kerja di perakitan mobil, justru juga bilang pemasaran mobil2 di Indonesia itu cepat. Mobil baru diiklankan, sudah banyak yg kasih DP meski mobilnya baru masuk beberapa bulan kemudian. Gonta ganti mobil seperti ganti seprei, sering. Banyak mobil2 eksklusif- limited edition- yg masih senang pakai BBM subsidi. Di Singapura saja mobil2 masih banyak yg model dan tahun lama. Jadi kalo ada demo2 anti kenaikan harga BBM subsidi, demo itu untuk membela sapa? Lha wong yg paling banyak pake BBM subsidi itu justru bukan orang miskin. :-( Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Thursday, May 15, 2008 4:51 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? justru pengalaman selama ini, mobil2 pribadi yang harusnya (berdasar spesifikasi mesin dari pabriknya) menggunakan pertamax, malah beralih ke premium karena harga pertamax mahal. di indonesia gini, mana bisa maksa orang buat pakai sesuatu barang, apalagi mahal. penginnya kan cari versi murahnya. tambahan lagi, angkutan umum juga belum bagus layanannya, makanya orang lebih milih buat punya kendaraan sendiri ketimbang pake angkutan umum. salam, -- wikan On 5/15/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] mailto:wpamungk%40centrin.net.id wrote: Kalo dah itung2-an nanti bisa curang. Mendingan untuk mobil pribadi, termasuk motor wajib musti ganti pertamax [ ini kan gak disubsidi] Mobil umum, bus, taksi, truk sembako,boleh pake BBM yg disubsidi [ premium] Mobil pribadi yg pake solar [disubsidi ] baru deh pajaknya yg dibedakan. Barangkali begitu lebih cocok. lama2 kalo pake pertamax terasa berat kan
Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik?
Kalo dah itung2-an nanti bisa curang. Mendingan untuk mobil pribadi, termasuk motor wajib musti ganti pertamax [ ini kan gak disubsidi] Mobil umum, bus, taksi, truk sembako,boleh pake BBM yg disubsidi [ premium] Mobil pribadi yg pake solar [disubsidi ] baru deh pajaknya yg dibedakan. Barangkali begitu lebih cocok. lama2 kalo pake pertamax terasa berat kan beralih ke angkutan umum, berhemat juga. salam, l.meilany - Original Message - From: Rye Woo To: W.M Sent: Thursday, May 15, 2008 8:30 AM Subject: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik? Salah satu usulan yg cukup Baik. dari milist sebelah.. --- Pak SBY yang saya hormati. Mengenai rencana kenaikan harga BBM, saya mengusulkan hal berikut: Harga BBM jangan bapak naikkan (apa lagi sampai 30%). Jika alasannya adalah Subsidi, maka dana subsidi itu dapat ditarik oleh negara melalui Pajak kendaraan Bermotor. Baik itu pajak saat pembelian maupun Pajak Tahunan (Pembayaran STNK). Selain tingkat ke mewahan kendaraan, besarnya pajak bisa ditinjau dari CC (Kapasitas mesin dan Konsumsi BBM) dari masing-masing kendaraan. Misalnya mobil dengan kapasitas 2000 CC, Asumsi konsumsi BBM perhari diperkirakan rata-rata 6 liter atau pertahun 2190 liter. Jika Subsidi perliter adalah Rp.2000, maka nilai kompensasi BBM yang ditambahkan pada pajak kendaraan tersebut per tahun adalah Rp.4.380.000, -. Sehingga misalnya jika seseorang memiliki Kijang Inova dengan pajak Rp.1.700.000, -/tahun, Maka harus bayar pajak sebesar Rp.6.080.000/ tahun. Terlebih mereka-mereka yang memiliki mobil hingga 4000 CC. Bapak bisa hitung pendapatan Negara jika ini dijalankan. Bahkan Dana bisa diperoleh di awal (masyarakat mampu mengembalikan subsidi sebelum memakai BBM). Dengan kebijakan ini juga akan menahan laju pertumbuhan mobil-mobil pribadi. Sarana transfortasi umum lebih menjadi pilihan (tentu diperbaiki juga dong). Dan tentu saja ini akan menimbulkan rasa keadilan masyarakat. Artinya kalau merasa mampu silahkan pakai mobil mewah (dengan pajak yang tiingggii..) . Demikian usul saya pak SBY. Terima kasih [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik?
justru pengalaman selama ini, mobil2 pribadi yang harusnya (berdasar spesifikasi mesin dari pabriknya) menggunakan pertamax, malah beralih ke premium karena harga pertamax mahal. di indonesia gini, mana bisa maksa orang buat pakai sesuatu barang, apalagi mahal. penginnya kan cari versi murahnya. tambahan lagi, angkutan umum juga belum bagus layanannya, makanya orang lebih milih buat punya kendaraan sendiri ketimbang pake angkutan umum. salam, -- wikan On 5/15/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo dah itung2-an nanti bisa curang. Mendingan untuk mobil pribadi, termasuk motor wajib musti ganti pertamax [ ini kan gak disubsidi] Mobil umum, bus, taksi, truk sembako,boleh pake BBM yg disubsidi [ premium] Mobil pribadi yg pake solar [disubsidi ] baru deh pajaknya yg dibedakan. Barangkali begitu lebih cocok. lama2 kalo pake pertamax terasa berat kan beralih ke angkutan umum, berhemat juga.
Re: [wanita-muslimah] Usulan unt SBY.. BBM naik?
Sebenernya memang banyak pilihan solusi-solusi yg bisa di ambil... Tapi ga tau kenapa pemerintah lebih memilih untuk mengambil solusi menaikan BBM. Belum mendalami solusi lain yg mungkin bisa menyelesaikan akar masalahnya. Apa ngambil praktisnya aja yaa? ato adapula hubungan dg pemilu yg sudah deket?? Kalo kata si Om Amien Rais sihh ada hubungannya dg pemilu, karea katanya alih2 memberikan bantuan BLT padahal ada maksud terselubung Pemerintah sekarang dg pemilu yg akan datang.. bener ga?? mudah2an aja salah yaa.. Padahal kao dipikir2 solusi yg diambil ini akan terasa sekali dampaknya bagi masyarakat lapisan bawah.. kayaknya BLT ga cukup deh ga bakalan menyelesaikan masalah kemiskinan dan pengaruh dari kenaikan harga2 bahan kebutuhan yg diakibatkan oleh naiknya BBM. Sebenarnya bisa aja solusi mpo mei, asal pemerintah bener2 mau melaksanakan secara tegas.. tapi apa mampu?? kmaren2 yg katanya jatah premium mau di batasi unt kendaraan pribadi aja, skarang blum tau kejelasannya.. vTr Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: justru pengalaman selama ini, mobil2 pribadi yang harusnya (berdasar spesifikasi mesin dari pabriknya) menggunakan pertamax, malah beralih ke premium karena harga pertamax mahal. di indonesia gini, mana bisa maksa orang buat pakai sesuatu barang, apalagi mahal. penginnya kan cari versi murahnya. tambahan lagi, angkutan umum juga belum bagus layanannya, makanya orang lebih milih buat punya kendaraan sendiri ketimbang pake angkutan umum. salam, -- wikan On 5/15/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo dah itung2-an nanti bisa curang. Mendingan untuk mobil pribadi, termasuk motor wajib musti ganti pertamax [ ini kan gak disubsidi] Mobil umum, bus, taksi, truk sembako,boleh pake BBM yg disubsidi [ premium] Mobil pribadi yg pake solar [disubsidi ] baru deh pajaknya yg dibedakan. Barangkali begitu lebih cocok. lama2 kalo pake pertamax terasa berat kan beralih ke angkutan umum, berhemat juga. [Non-text portions of this message have been removed]