Re: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi
Nah, mulai deh keluar ayat-ayat yang dipandang Suryawan ahmadiyah ini intelek, terhormat, komprehensif dan islami serta pasti dikira mendukung klaim klisenya ini -- sekaligus golden statement: *hanya Allahlah yang boleh menentukan siapa yang sesat dan siapa yang tidak! * dan seolah dengan klaim ini maka gugurlah kenyataan konkrit dan faktual bahwa yang namanya SESAT ya SESAT, apapun dalih dan argumennya! Sekarang coba kita lihat apa yang digadangnya dengan menjual murah ayat-ayat Allah yang dikiranya bisa menjadi tamengnya ini: Suryawan menyatakan ... Ini dalil dari al-Qur'an Karim bahwa hanya Allah Ta'ala saja yang berhak menentukan/menetapkan sesat atau tidak sesatnya orang/golongan lalu setelah itu menyodorkan sejumlah ayat, tepatnya terjemahan ayat yang benang merahnya adalah: ...Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang- orang yang mendapat petunjuk ... ayat terakhir malah menurut saya tidak ada relevansinya dengan golden statementnya itu, jadi tak perlu saya paksakan lagi di sini. Sekarang coba lihat, apakah dua ayat dimaksud memang bicara soal -- saya kutip lagi word by word -- ... Allah Ta'ala saja yang berhak menentukan/menetapkan sesat atau tidak sesatnya orang/golongan ... atau lebih tepatnya bicara soal ...Dia-lah yang lebih mengetahui ...? Jelas terlihat inkonsistensi logika berpikir khas Suryawan yang memang senang menuduh orang ini itu tapi dirinya yang sebenarnya dia tunjuk. Apakah ayat2 yang disodorkan bicara soal HAK ALLAH MENENTUKAN/MENETAPKAN SESAT atau tidaknya orang/golongan atau bicara ALLAH-lah YANG LEBIH TAHU siapa yang SESAT...? Ada yang mau ikut komentar soal ini? Silakan tunjukkan kesalahan saya melihat inkonsistensi antara logika Suryawan dan isi ayat2 yang digadangnya ...! Setelah ini kita lihat deh ayat atau hadis mana lagi yang mau diutak-atik, atau malah akan lebih kebakaran jenggot. Soal SYIAH, atau aliran SESAT lainnya, ko LOGIKA yang digunakan bengkok sekali sih?! Kenapa harus yang BENAR membuktikan KESESATAN yang SESAT?! Jelas SESAT ya sudah, SESAT. Yang intelek, terhormat, komprehensif dan islami justru berusaha lah untuk membuktikan dirinya TIDAK SESAT...! Kalo ahmadiyah mau, tuh contoh Syiah, biar sesat tapi pede, ga cengeng dan ngetek ke sana kemari. Karena pede ini Syiah bisa lah agak sedikit memberi 'kontribusi', spt mendirikan Al-Azhar di Kairo atau malah bisa menjalankan sebuah negeri muslim. Mana kontribusi Ahmadiyah bin sesat buat ummat? Yang ada malah mengajak tidak JIHAD melawan penjajah kafir Kerajaan Inggris Raya...! hue hehehe ... hueks ...! Buktikan saja dengan amal, dan jangan hiraukan manusia mau apa atau mau bilang apa, toh kalo anda BENAR, Allah -- bukan JIL, pendekar HAM atau Ulama sepilis -- yang akan melindungi anda dan menunjukkan KEBENARAN anda ... atau Ahmadiyah lainnya ... Mau...? salam, satriyo On 11/2/07, ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] wrote: . Seperti yang sering saya katakan di milis ini (dan juga di berbagai milis), bahwa bagi tipikal mainstream seperti Satriyo ini, adalah semudah membalik tangan untuk menetapkan suatu kaum/golongan sebagai sesat, dan masih saja ia tidak mengerti bahwa yang berhak menetapkan/menentukan suatu kaum/golongan sebagai sesat hanyalah Allah Ta'ala saja. Kita lihat contohnya apa yang dikatakannya: Untuk kalangan sesat SYIAH misalnya (lepas dari aliran sesat SYIAH yang mana), tidak ada yang bertahan lama... Namun, adalah hampir mustahil bagi tipikal mainstream seperti Satriyo ini untuk menampilkan, menunjukkan atau menjelaskan dengan baik apa dan bagaimana kalangan yang tidak sesat, apa dan bagaimana ajaran Islam yang tidak sesat dengan cara intelek, terhormat, komprehensif dan Islami. Salam, MAS Ini dalil dari al-Qur'an Karim bahwa hanya Allah Ta'ala saja yang berhak menentukan/menetapkan sesat atau tidak sesatnya orang/golongan: Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang- orang yang mendapat petunjuk. (6:117) ...Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk. (16:125) Dan katakanlah (Muhammad): Kebenaran itu datang dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir...(18:29). --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear ukhti Lina, Saya salut dengan ketegasan sikap dan pendekatan yang simple tapi to the point tidak bertele-tele ...! Keep up the good work ...! Kadang sulit buat mereka yang merasa dicap SESAT untuk bisa bersikap DEWASA dan BIJAK sehingga yang terlontar dari opininya adalah sumpa serapah, minimal julukan yang menghina atau merendahkan 'sesama' saudara muslim (kumpulan ULAMA terhormat ko dituduh
Re: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi
wah sdr lasykar5 Maha-Tahu ya.. hebat.. seperti MUI ;-} pada kutipan ayat2 dibawah Allah banyak menyatakan 'LEBIH MENGETAHUI'; tanya: 'lebih mengetahui' dari apa/siapa? terkait dengan konteks ayat2 terkutip dibawah, makna sederhananya: 'Allah LEBIH MENGETAHUI (tentang kesesatan) dari orang2 yang (MERASA/SOK) TAHU (tentang kesesatan)'. narasi ayat2 terjemahan terkutip dibawah cukup jelas dan lugas tanpa perlu di-plintar-plintir. tapi mengapa ada orang2/kelompok2 yang lancang terus meng-hujat2 lantang kesesatan pihak-lain TANPA MENGINDAHKAN ayat2 tersebut? mudah jawabnya: MEREKA SESAT (karena mengabaikan ayat2 yang jelas-lugas tersebut). ada adagium bahwa hati manusia yang tenang dan bening mengetahui bahwa: kata2/tindakan2 yang BAIK BERSUMBER dari hati-dan-pikiran yang BAIK; kata2/tindakan2 yang BURUK BERSUMBER dari hati-dan-pikiran yang BURUK. nah dalam konteks qiyadah-PLUS-minor-gangs vs MUI-PLUS-the-violent-gangs pada kedua-belah pihak TAK-TERLIHAT sumber kebaikan yang jelas, tapi JELAS-TERLIHAT sumber keburukan (kejahatan/violence) berasal dari mana. tuhan mengajarkan perlindungan bagi minoritas, tapi tampaknya hantu (baca: setan) menghasut pemusnahan minoritas. cermatilah prilaku quraisy 1400+ tahun lalu di arab-sono; atau prilaku MUI (Majelis Ulama Israel) 2007+ tahun lalu di yerusalem.. terulang terus sepanjang sejarah; juga di nusantara kan? hmm mungkin perlu juga ya menggali agama2/kearifan lokal nusantara yang boleh jadi lebih damai (karena pas-pisan) bagi masyarakat nusantara. capeek deehh.. dengan agama2 impor yang cuma bikin kacau-balau melulu..! there's nothing new under the sun.. xinaif - Original Message - From: lasykar5 [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; L. Meilany [EMAIL PROTECTED]; Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Fri, November 02, 2007 10:04 Subject: Re: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi Nah, mulai deh keluar ayat-ayat yang dipandang Suryawan ahmadiyah ini intelek, terhormat, komprehensif dan islami serta pasti dikira mendukung klaim klisenya ini -- sekaligus golden statement: *hanya Allahlah yang boleh menentukan siapa yang sesat dan siapa yang tidak! * dan seolah dengan klaim ini maka gugurlah kenyataan konkrit dan faktual bahwa yang namanya SESAT ya SESAT, apapun dalih dan argumennya! Sekarang coba kita lihat apa yang digadangnya dengan menjual murah ayat-ayat Allah yang dikiranya bisa menjadi tamengnya ini: Suryawan menyatakan ... Ini dalil dari al-Qur'an Karim bahwa hanya Allah Ta'ala saja yang berhak menentukan/menetapkan sesat atau tidak sesatnya orang/golongan lalu setelah itu menyodorkan sejumlah ayat, tepatnya terjemahan ayat yang benang merahnya adalah: ...Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang- orang yang mendapat petunjuk ... ayat terakhir malah menurut saya tidak ada relevansinya dengan golden statementnya itu, jadi tak perlu saya paksakan lagi di sini. Sekarang coba lihat, apakah dua ayat dimaksud memang bicara soal -- saya kutip lagi word by word -- ... Allah Ta'ala saja yang berhak menentukan/menetapkan sesat atau tidak sesatnya orang/golongan ... atau lebih tepatnya bicara soal ...Dia-lah yang lebih mengetahui ...? Jelas terlihat inkonsistensi logika berpikir khas Suryawan yang memang senang menuduh orang ini itu tapi dirinya yang sebenarnya dia tunjuk. Apakah ayat2 yang disodorkan bicara soal HAK ALLAH MENENTUKAN/MENETAPKAN SESAT atau tidaknya orang/golongan atau bicara ALLAH-lah YANG LEBIH TAHU siapa yang SESAT...? Ada yang mau ikut komentar soal ini? Silakan tunjukkan kesalahan saya melihat inkonsistensi antara logika Suryawan dan isi ayat2 yang digadangnya ...! Setelah ini kita lihat deh ayat atau hadis mana lagi yang mau diutak-atik, atau malah akan lebih kebakaran jenggot. Soal SYIAH, atau aliran SESAT lainnya, ko LOGIKA yang digunakan bengkok sekali sih?! Kenapa harus yang BENAR membuktikan KESESATAN yang SESAT?! Jelas SESAT ya sudah, SESAT. Yang intelek, terhormat, komprehensif dan islami justru berusaha lah untuk membuktikan dirinya TIDAK SESAT...! Kalo ahmadiyah mau, tuh contoh Syiah, biar sesat tapi pede, ga cengeng dan ngetek ke sana kemari. Karena pede ini Syiah bisa lah agak sedikit memberi 'kontribusi', spt mendirikan Al-Azhar di Kairo atau malah bisa menjalankan sebuah negeri muslim. Mana kontribusi Ahmadiyah bin sesat buat ummat? Yang ada malah mengajak tidak JIHAD melawan penjajah kafir Kerajaan Inggris Raya...! hue hehehe ... hueks ...! Buktikan saja dengan amal, dan jangan hiraukan manusia mau apa atau mau bilang apa, toh kalo anda BENAR, Allah -- bukan JIL, pendekar HAM atau Ulama sepilis -- yang akan melindungi anda dan menunjukkan KEBENARAN anda ... atau Ahmadiyah lainnya ... Mau...? salam, satriyo On 11/2/07, ma_suryawan [EMAIL
RE: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi
Pak Mas, Berikut yang saya fahami. MUI mengeluarkan fatwa sesat untuk Ahmadiyah itu, karena (salah satunya) Ahmadiyah menganggap ada nabi setelah Muhammad SAW, yaitu Mirza Gulam Ahmad. Bukan hanya MUI. Liga Muslim Dunia pun menyatakan sesat bagi aliran yang menyatakan ada Nabi setelah Muhammad SAW. Jadi, bila ada aliran lain yang juga menyatakan adanya Nabi setelah Muhammad SAW, insya Allah akan dikatakan sebagai aliran sesat. Nah, apakah faktanya memang demikian?.. maksudnya, apakah benar bahwa Ahmadiyah itu meyakini adanya nabi setelah Muhammad SAW? Bila YA, maka fatwa MUI dan juga fatwa Liga Muslim Dunia itu memang beralasan, bukan ? MUI (mungkin) memang mengetahui fakta tersebut dari ke-9 buku yang pak MAS katakan di bawah. Bila kemudian ke-9 buku itu tidak bisa dihadirkan, apakah faktanya tidak demikian? Maksudnya, apakah kemudian faktanya itu : ternyata Ahmadiyah TIDAK PERNAH memiliki ajaran bahwa ada nabi setelah Rasulullah SAW ? Atau ternyata Ahmadiyah pun percaya bahwa Muhammad SAW adalah Rasul terakhir? Kalau memang ternyata demikian, saya setuju, bahwa MUI dan Liga Muslim Dunia harus merevisi fatwa mereka. TETAPI, bila faktanya TETAP demikian (Ahmadiyah percaya ada Rasul setelah Muhammad SAW), berarti fatwa MUI dan Liga Muslim Dunia itu masih valid. Mengenai bahaya bagi ketertiban dan keamanan negara, menurut saya ini bukan fitnah. Ini adalah risk assessment dari MUI. Adanya aliran-aliran tak lazim berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama masyarakat kita yang secara umum memiliki keterbatasan ilmu, waktu, dsb untuk mengguide dan melindungi keluarga mereka masing-masing. Saya tidak setuju dengan usulan pak Dan untuk melarang masyarakat untuk resah. Masyarakat tidak akan resah, bila tidak ada yang meresahkan mereka. Jadi, don't blaim the victim. Cari sumber dari keresahan itu, dan atasi. Pemerintah, yang bertanggungjawab terhadap kehidupan masyarakat, harus melakukan sesuatu. Keresahan di masyarakat inilah yang (dinyatakan MUI) bisa menimbulkan bahaya bagi ketertiban dan keamanan negeri. Contohnya, tindakan main hakim sendiri, anarkis, dsb. (Kalau tidak salah, di fatwa tentang Al QIyadah MUI menambahkan statement, bahwa masyarakat tidak boleh bertindak anarkis, CMIIW) Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ma_suryawan Sent: Friday, November 02, 2007 2:45 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi Mia, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang berlebihan kalau bilang fatwa MUI itu bual dan fitnah, sebaiknya Pak MAS jangan lagi menggunakan kata2 yang nggak produktif seperti itu. Saya katakan fatwa itu adalah bualan dan fitnah, karena saya datng dengan bukti dan argumen yang dapat saya pertanggung-jawabkan. Fatwa itu adalah bualan karena MUI sudah 27 tahun tidak pernah bisa menghadirkan bukti 9 buah buku tentang Ahmadiyah yang dijadikan dasar fatwanya itu. MUI memang sudah 27 tahun memfitnah dengan fatwanya itu karena menyatakan Jemaat Ahmadiyah (JA) menimbulkan bahaya bagi ketertiban dan keamanan negara. Tidak pernah ada buktinya atas apa yang dituduhkan oleh MUI itu. Dan yang paling penting, all-in-all, MUI mengeluarkan fatwanya TIDAK BERDASARKAN al-Qur'an dan Hadits. Salam, MAS MUI seperti yang mba Lina bilang punya hak mengeluarkan fatwa. Kita bisa cuek 'no comment' dan bisa juga nggak cuek dan berkomentar. Misalnya saja kita bisa mengusulkan sebaiknya MUI jangan bilang 'sesat', karena itu menghakimi namanya dan playing god. MUI bisa bilang bahwa AlQiyadah nggak sesuai dengan doktrin atau kesepakatan ummat Islam bahwa nggak ada lagi nabi. Ini bukan menghakimi, tapi mengeluarkan opini (fatwa) sesuai dengan pemahaman konvensional. Dan sebaliknya kalo mba Lina konsisten cuex, ya AlQiyadah dicuekin juga. Tapi sebaliknya mba Ning ternyata nggak bisa cuek, dia kuatir anak2 akan terpengaruh aliran AlQiyadah, Ahmadiyyah, JIL dll. Ini semua reaksi wajar dan bisa kita diskusikan di sini. Saya pikir kita semua termasuk mba Lina dan mba Ning setuju bahwa kita bisa cuek dengan fatwa MUI dan AlQiyadah ngaku nabi, tapi jelas nggak bisa cuek dengan sikap polisi yang menggugat nabi lantaran fatwa MUI. FPI yang menjarah kampung orang, dan ancaman2 halal darah. Dengan kata lain kita mengajukan protes, kalo total cuek berarti ada yang nggak beres. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , ma_suryawan ma_suryawan@ wrote: Mbak Ning, Apakah anda sudah pernah baca fatwa tentang Ahmadiyah yang dikeluarkan oleh MUI dan ditanda-tangani oleh Buya Hamka 27 tahun yang lalu, dan masih dipertahankan dan berlaku hingga sekarang? Cobalah anda baca, maka anda akan
RE: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi
Pak MAS, Jangan memfitnah ah Saya tidak percaya bahwa MUI mengeluarkan fatwa berdasarkan bualan dan fitnah. Bualan siapa dan fitnah siapa yang mereka gunakan sebagai dasar ? Bila yang dijadikan dasar itu adalah pendapat jumhur ulama, yang bersumber dari AlQur'an dan Al Hadits, atau dari AlQuran dan Al Hadits itu sendiri, apakah pantas dikatakan bualan dan fitnah ? Sebenarnya, fatwa itu kan artinya pendapat. Fatwa itu tidak bersifat mengikat secara hukum. Orang boleh percaya atau tidak, mengikuti atau tidak. Namun, bila fatwa ini sudah dijadikan hukum oleh penguasa, ya sifatnya jadi mengikat. Maksud saya, produk hukum-nya itu yang bersifat mengikat. Hukum apa pun, begitu dinyatakan positif, ya harus dijalankan. Ya kan ? Apa akibatnya kalau hukum tidak dijalankan oleh aparat negara ? Biasanya kemudian akan muncul aparat-aparat swasta yang membantu aparat negara tersebut untuk menjalankan hukum tersebut. Kalau sudah seperti ini, biasanya jadi tidak terkontrol. Hal ini tentu yang tidak kita inginkan. Bila kemudian sekelompok aliran tertentu dibredel oleh aparat, jangan cuma dilihat kelompok tersebut saja. Lihatlah masyarakat, keluarga-keluarga di luar kelmpok itu, yang memiliki berbagai keterbatasan, keterbatasan ilmu, keterbatasan waktu, dll, namun tetap ingin melindungi anak-anaknya agar jangan terikut dengan kelompok tersebut. Mereka perlu dibantu dan dilindungi agar tidak menjadi resah, bingung dan terganggu aktivitasnya. Kita tidak bisa hanya memikirkan anak-anak kita sendiri. Bagaimana dengan anak-anak orang lain ? Apa kita akan cuex aja ? Atau kita cuma berdo'a saja ? Tentu tidak. Tindakan yang sifatnya fisik, tentu harus disikapi dengan tindakan fisik juga, tidak cukup dengan tindakan hati (berdo'a). Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ma_suryawan Sent: Thursday, November 01, 2007 1:59 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi Lina, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo soal MUI, ya CUEX aja kalo emang MUI punya kewenangan mengeluarkan fatwa. Apakah anda bisa cuek dihadapan fatwa yang dibuat oleh MUI berdasarkan bualan dan fitnah? Sama aja cuexnya sikap kita sama orang2 blenger yang ngaku dgn alasannya jadi rasulullah. Kecuali kalo MUI nyuruh orang tuk melabrak dan membumihanguskan aliran sesat...ato aliran sesat itu melakukan or bersikap merugikan orang lain, baru deh GAK CUEX Fatwa MUI yang menghakimi keyakinan/keimanan suatu kaum adalah berdasarkan bulan dan fitnah. Buah dari bualan dan fitnah atas suatu keyakinan adalah persekusi atas nama agamanya MUI. Soale banyak orang Indonesia yang awam and bodoh soal agama kayak saya, yang gak pinter pengetauannya ttg agama kayak mbak Mia, yang masih bergantung kepada fatwa2 MUI. Kalopun misalnya fatwa MUI itu salah, ya biarin aja itu salahnya MUI, biar mereka yang tanggung. Orang yang awam dan bodoh, dengan menurutkan omongan Anda, harus mengerti bahwa MUI mengeluarkan fatwanya atas keyakinan/keimanan suatu kaum BUKANLAH berdasarkan al-Qur'an dan Hadits, tetapi berdasarkan bualan dan fitnah. Salam, MAS CUEX toh? Wong hidup orang spt saya ini kan sibuk dengan nyangkul tuk makan aja, gak sempet belajar banyak agama...:-) FPI MELABRAK-- ini sudah masalah lain. Gak termasuk daftar CUEX karena dah termasuk dalam BERSIKAP Polisi menangkap Lia Aminudin. Tanya ama polisi kenapa ?. Tentunya ada laporan dari warga yang merasa terganggu...?? Lia Aminuddin aja CUEX . Darah JIL dihalalkan -- gak ngikutin tuntas apa yg dimaksud dgn 'darah halal'. Buat mbak Lena, masa seh darah orang halal? Darah binatang (marus) aja haram :-)) Minta aja kpd MUI tuk mengeluarkan fatwa soal ledakan bom atas nama agama, kalo itu memang hal yang mendesak or kalo banyak orang awam yang bingung dan meresahkan ini ledakan atas nama agama haram/halal, sesat/gak..:-) cuex and piiiss... Wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Mia aldiy@ wrote: LINA: Jadi biasakanlah cuek dikatakan sesat, dan biasakanlah cuek menilai sesat asal punya alasan MIA: Oke mba Lina, coba kita terapkan dengan bagaimana kita MENYIKAPI MUI. MUI mengatakan JIL, Ahmadiyyah sesat, Al-Qiyadah sesat, FPI pun melabrak Ahmadiyyah, polisi menangkap AM, Lia Aminuddin masuk penjara, dan darah JIL dihalalkan sebagian orang. Apakah MUI mengeluarkan fatwa ketika FPI dan bom diledakkan atas nama agama? Mba Lena di WM sini pun menghalalkan darah orang. Mba Lina, apa artinya kecuekan kita di sini, apa alasan kita ketika menilai sesat, dan ketika menerima perlakuan agressif seperti ini? Mohon analisa dan penjelasannya.
Re: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi
Dear ukhti Lina, Saya salut dengan ketegasan sikap dan pendekatan yang simple tapi to the point tidak bertele-tele ...! Keep up the good work ...! Kadang sulit buat mereka yang merasa dicap SESAT untuk bisa bersikap DEWASA dan BIJAK sehingga yang terlontar dari opininya adalah sumpa serapah, minimal julukan yang menghina atau merendahkan 'sesama' saudara muslim (kumpulan ULAMA terhormat ko dituduh membual dan memfitnah..?!), seolah dirinya yang paling benar, paling bisa mendudukkan persoalan pada tempatnya, dan paling ILMIAH serta ISLAMI dalam bersikap. Padahal kalo kita lihat dari cara beropini dalam diskusi ya kebalikan dari itu semua. Ibaratnya maling menuntut orang lain untuk membuktikan bahwa diri mereka bukan maling! Singkatnya, maling teriak maling! Sejauh ini, saya lihat penjabaran atau penjelasan ukthi Lina sudah sangat memadai, terutama jika dilihat dari segi objektifitas dan tepat sasaran, tidak bertele-tele ... apalagi main klaim dan tuduh. Sekali lagi saya salut. Buat orang awam seperti saya sangat jelas dan pas ...! :-) Saya tidak membayangkan bagaimana jadinya negeri ini jika mereka yang jelas sesat itu memegang kuasa, pasti disesatkannya negeri ini, atau setidaknya akan dicap sesat semua selain kelompok mereka! Maha besar Allah yang tidak pernah memberikan jalan kepada aliran sesat yang mengaku ISLAM untuk berkuasa dan berjaya. Untuk kalangan sesat SYIAH misalnya (lepas dari aliran sesat SYIAH yang mana), tidak ada yang bertahan lama. Kekuasaan Alawiyah/Alawiyin (864-928) di Tabaristan, Iran, tidak bertahan lama. Tidak sedikit pengikutnya yang lalu beralih ke Dinasti sunni persia Samaniyah. Setelah itu ada daulah FATTIMIYAH di Mesir yang berlangsung dari 910 hingga 1171. Terakhir adalah dinasti syiah Persia yang berasal dari suku Azerbaijan dan Kurdi, berkuasa dari 1501/1502 hingga 1722. Bandingkan dengan rentang sejarah gemilang khilafah sunni dari masa Khulafaaur-Rasyidin hingga hilangnya khilafah oleh konspirasi musuh2-nya. Kembali ke ... kitabullah, ...telah datang al-Haq/Kebenaran/Islam, hilang kebathilan/kesesatan, sesungguhnya kesesatan akan kalah. Kalo Allah sudah berkata begini, masak ada yang masih juga nekad tidak mau melihat bahwa KESESATAN itu tidak akan pernah bisa berjaya dan langgeng? Kecuali tentu kitab selain al-Quran yang dijadikan acuan, yang isinya jelas tidak menggunakan bahasa 'langit' ...! Nah, jika sudah tidak ada argumen lagi, maka meluncurlah berbagai pernyataan bodoh yang lucu dan menggelikan, yang intinya main hantam semua pihak yang jelas berada pada sisi kebenaran! Dan ketika sikapnya ini terlihat bak kebakaran jenggot (tell me i'm wrong) eh ga mau ngaku ... malah makin sewot ...! Duh, ILMIAH bangets ...! Saya terus terang menyayangkan sikap sebagian masyarakat awam yang terlanjur emosi karena provokasi pihak2 yang SESAT untuk dibuat seolah masyarakat awam ini menggunakan legitimasi FATWA untuk melakukan tindak anarki! Saya juga menyayangkan aparat yang tidak menegakkan HUKUM yang jelas harus dijunjung tinggi demi kepentingan bersama dalam konteks aliran sesat dan menyesatkan ini ...! Semoga Allah membukakan pintu hidayah buat mereka yang SESAT, dan memberikan kesabaran kepada ummat untuk tidak semena-mena menyikapi anggota masyarakat yang TERSESAT dan MENYESATKAN ... AMIN ... salam, satriyo PS: punten ya, saya japri juga agar jelas diterima oleh member peserta diskusi ... On 11/1/07, ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] wrote: . Lina, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo soal MUI, ya CUEX aja kalo emang MUI punya kewenangan mengeluarkan fatwa. Apakah anda bisa cuek dihadapan fatwa yang dibuat oleh MUI berdasarkan bualan dan fitnah? Sama aja cuexnya sikap kita sama orang2 blenger yang ngaku dgn alasannya jadi rasulullah. Kecuali kalo MUI nyuruh orang tuk melabrak dan membumihanguskan aliran sesat...ato aliran sesat itu melakukan or bersikap merugikan orang lain, baru deh GAK CUEX Fatwa MUI yang menghakimi keyakinan/keimanan suatu kaum adalah berdasarkan bulan dan fitnah. Buah dari bualan dan fitnah atas suatu keyakinan adalah persekusi atas nama agamanya MUI. Soale banyak orang Indonesia yang awam and bodoh soal agama kayak saya, yang gak pinter pengetauannya ttg agama kayak mbak Mia, yang masih bergantung kepada fatwa2 MUI. Kalopun misalnya fatwa MUI itu salah, ya biarin aja itu salahnya MUI, biar mereka yang tanggung. Orang yang awam dan bodoh, dengan menurutkan omongan Anda, harus mengerti bahwa MUI mengeluarkan fatwanya atas keyakinan/keimanan suatu kaum BUKANLAH berdasarkan al-Qur'an dan Hadits, tetapi berdasarkan bualan dan fitnah. Salam, MAS -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed]
Re: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi
Nampaknya masih tidak jelas kriteria moderasi dari moderator ... sehingga nampaknya sejauh ini email saya kepada (m ahmadiyah) suryawan ini belum juga tampak meski dari member lain sudah simpang siur di thread ini. (m ahmadiyah) suryawan, saya tertarik dengan kalimat anda ini: hak untuk menentukan/menetapkan seseorang atau suatu kaum sebagai sesat atau tidak sesat - adalah hak Allah Ta'ala saja, bukan hak manusia. Nah, pertanyaan saya dari kutipan di atas adlah bagaimana cara Allah SWT menentukan SESAT tidaknya suatu kaum sehingga kita, hamba-NYA tahu mana yang SESAT mana tidak [1], apa perlunya SESAT tidaknya suatu kaum bagi Allah SWT [2], siapa yang berkepentingan soal SESAT ini, hamba Allah atau Allah SWT [3]? Tolong dijawab ...! Lalu apakah Rasul dan para shahabat itu bukan manusia -- mereka juga memerangi golongan sesat saat itu? Nah, buat (m ahmadiyah) suryawan, yang nampaknya hanya membaca awal saja dari postingan yang saya kirim, sehingga hanya merujuk ke bagian umat yang malang ini ini... dan tidak lebih -- takut mengakui kesesatan sebuah kelompok sesat yang anda perjuangkan; kalo memang kelompok yang anda perjuangkan mati-matian ini tidak sesat buat apa kebakaran jenggot seolah ada yang menuduh anda sesat; atau anda memang hanya over sensitif dan over empati buat segala kelompok yang diklaim sesat oleh mainstream umat di negeri ini, kec jika kelompok anda yang menyatakan sesat baru anda terima? -- akan saya tambahkan lagi amunisi untuk menjadi litmust-test kesesatan dalam Islam, sebuah tulisan dari umat yang malang ini... -- meminjam terma dari (m ahmadiyah) suryawan yang tidak suka label sesat buat aliran alternatif dalam Islam ... [selamat menikmati ... dan make sure (m ahmadiyah) suryawan baca sampe tuntas ya, jangan awalnya saja ...] PS: maaf buat member WM yang saya japri ..., just to make sure saja yang terlibat diskusi ini menerima tanggapan saya tanpa menunggu moderasi tak jelas dari moderator ... === http://syiarislam.wordpress.com Saat ini banyak muncul aliran sesat. Di antara ciri-ciri aliran sesat adalah pimpinannya mengaku sebagai Nabi atau Rasul (biasanya mengaku sebagai Nabi Isa) agar pengikutnya lebih setia dan membawa ajaran baru yang bertentangan dengan Al Qurâan dan Hadits. Misalnya ada yang menyatakan tidak perlu sholat dan puasa atau sholat cukup hanya 1 kali saja. Ada pula yang berhaji tidak ke Mekkah, tapi di tempat lain. Jika kita mempelajari Al Qurâan dan Hadits niscaya kita akan tahu mereka sesat. Sebagai contoh dalam satu hadits disebut mengenai rukun Iman dan rukun Islam. Pada rukun Iman disebut iman kepada Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk. Iman pada Rasul berarti meyakini Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir sebagaimana disebut dalam surat Al Ahzab:40. *Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu*. [Al Ahzab:40] Jadi kalau ada yang mengaku Nabi sesudah Nabi Muhammad dan membawa ajaran baru jelas dia pembohong karena ajaran Islam pada zaman Nabi Muhammad sudah disempurnakan Allah: *Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu* [Al Maa-idah:3] Karena itu jika ada yang bilang bahwa tak perlu sholat dan puasa karena perintahnya belum turun, itu adalah sesat karena bertentangan dengan Al Qurâan dan Hadits. *Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat.* ... [Al âAnkabuut:45] Bahkan Nabi Isa yang nanti turun ke dunia (baca hadits Bukhari dan Muslim) tidak membawa ajaran baru. Ketika sholat dia menjadi makmum Imam Mahdi yang merupakan keturunan Nabi Muhammad. Dari hadits disebut bahwa Imam Mahdi dan Nabi Isa bahu-membahu perang melawan Dajjal hingga Dajjal tewas. Nabi Isa mematahkan salib dan semua ummat beriman ke dalam Islam. Ada pun Dajjal disebut berjalan keliling dunia menyebarkan kesesatan dan dapat menghidupkan orang yang mati. Kira-kira apa kondisi kita saat ini seperti itu? Jika tidak, berarti Nabi Isa belum kembali. Agar tidak sesat, kita harus mempelajari Al Qurâan dan Hadits dan tidak membeo/taqlid kepada guru. *Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan sunnahku, kamu tidak akan sesat selama berpegang padanya*. (Riwayat Tirmidzi) *Aku tinggalkan kepadamu dua perkara. Selama kalian tetap berpegang pada keduanya sepeninggalku, maka kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabulloh dan Sunnahku*. [Muwatta Imam Malik, hlm. 899 Hadits no.1395] *Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
RE: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi
Mbak Rani, Saya ngga maksa pak MAS. Dan saya juga bertanya bukan dalam rangka menge-tes atau semacamnya. Justru saya ingin memahami sikap dan pemikiran pak MAS dan teman-teman yang lain yang menyatakan bahwa kita tidak boleh mengatakan suatu aliran yang tak lazim itu SESAT. Saya ingin tahu sikapnya bagaimana, bila anaknya sendiri kemudian ingin mengikuti aliran tersebut. Saya senang, bahwa at the minimum, beliau akan menchallenge dan meminta anaknya untuk istikharah dulu. Setidaknya ini upaya untuk tidak langsung mempersilakan anaknya mengikuti aliran tersebut. Saya memandang ini sebagai usaha beliau untuk mencegah anaknya masuk ke dalam aliran tersebut. Saya bertanya lagi pada beliau untuk mengetahui sejauh mana upaya beliau mencegah anaknya mengikuti aliran tersebut. Apakah cukup dengan upaya minimum di atas? Atau ada upaya lain ? Saya setuju sekali bahwa masalah ini tidaklah mudah saat terjadi di antara salah satu keluarga kita. Dan kita tahu, banyak keluarga yang mengalami hal ini. Bukan hanya satu keluarga. Karenanya, perlu usaha kolektif, bukan individual atau per keluarga, untuk mengurangi kesulitan-kesulitan seperti ini. Bagaimana caranya ? Tentu bukan dengan sekedar berdoa masing-masing, bukan ? Di sisi lain, bila pada anak kita ada upaya untuk mencegahnya masuk aliran tak lazim, apakah tidak ada upaya sama sekali dari kita, bila anak orang lain yang ingin masuk aliran tersebut ? Apa kita bersikap tidak peduli dengan hal ini ? Saya bertanya lagi pada pak MAS untuk mengetahui sejauh mana upaya beliau mencegah anaknya tersebut untuk mengetahui sejauh mana concern beliau terhadap permasalahan ini. Dan juga concern teman-teman lain (yang berpendapat sama dengan beliau) terhadap permasalahan ini. Karena bisa jadi perbedaan pendapat kita disebabkan concern level kita berbeda, mbak. Pak MAS, maafkan kalau pertanyaan saya menyinggung atau mengganggu Bapak. Pada perbedaan pendapat, saya sering ingin mengetahui dasar pemikiran perbedaan tersebut. Dan itu sebetulnya yang sedang saya lakukan. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Rani Kirana Sent: Wednesday, October 31, 2007 7:08 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi Maaf mbak Ning, ikutan nimbrung.. Nampaknya mbak Ning agak maksa untuk mendapatkan jawaban yg tegas dari MAS, padahal sudah dijawab oleh MAS apa yg beliau akan lakukan.. Tidaklah mudah untuk menghadapi masalah ini pada saat terjadi diantara salah satu keluarga kita.. Jadi jawaban MAS adalah cukup, saya pikir.. tapi kalau mbak Ning tetep mau maksa agar MAS menjawab dengan tegas..; saya mungkin dapat menduga bahwa apapun jawaban MAS mengenai hal tsb tidak ada hubungannya dengan mbak Ning.. jadi mengapa maksa.. Salam, Rani --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf, Pak. Maksud saya bila case di bawah menimpa anak Bapak, bukan anak saya. Apa Bapak hanya akan menyuruhnya berdoa terus menerus dan salat istikharah, dan bila at the end dia tetap memutuskan akan mengikuti aliran tersebut, Bapak akan let him go? Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ma_suryawan Sent: Tuesday, October 30, 2007 9:49 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi Nasehatilah anak Anda yang sudah dewasa itu untuk berdoa terus menerus dan shalat Istikharah. Jadilah sebagai hamba (pengemis) dihadapan Allah Ta'ala meminta-minta kepada-Nya untuk ditunjukkan seterang-terangnya jika pilihannya adalah benar, maka dekatkanlah sedekat-dekatnya. Jika itu kepalsuan, maka jauhkanlah sejauh- jauhnya. Dan, let God be the judge. Salam, MAS --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Tri Budi Lestyaningsih (Ning) ninghdw@ wrote: Maaf, pak, saya mau tanya lagi. Kalau ternyata setelah dichallenge, anak Bapak yakin bahwa aliran tersebut memang membawa kedamaian dibanding aliran yang dianutnya sekarang (yang Bapak ajarkan). Apa Bapak akan bilang silakan pada anak Bapak? Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com ] On Behalf Of ma_suryawan Sent: Tuesday, October 30, 2007 9:10 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi Assalamu'alaikum, Sejak kecil saya sudah ajarkan Islam untuk anak saya, bahwa menurut ajaran Islam, yang berhak
RE: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi
Pak MAS, Saya bertanya, kalau misalkan anak Bapak ingin ikut aliran ini, apa yang akan Bapak lakukan ? Apakah membiarkan saja ? Wass, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ma_suryawan Sent: Monday, October 29, 2007 5:21 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi Dengan menurutkan tulisan yang dipostingnya sendiri, Satriyo adalah bagian dari umat yang malang ini... Umat yang tidak mengerti bahwa: hak untuk menentukan/menetapkan seseorang atau suatu kaum sebagai sesat atau tidak sesat - adalah hak Allah Ta'ala saja, bukan hak manusia. Lalu, mau dibawa ke mana umat yang malang ini yang berisi para kyai/mullah/ulama/ustadz yang kerjanya suka menghambur-hamburkan fatwa untuk menetapkan seseorang/kaum sebagai sesat, apakah para pembuat fatwa itu sudah mendapatkan kabar dari Allah bahwa dirinya telah berada di jalan yang lurus alias tidak sesat? Salam, MAS --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote: assalaamu alaikum, berikut ada tulisan teman yang merefleksi soal fenomena NABI PALSU yang SESAT dan MENYESATKAN ini, ... semoga berkenan. salam, satriyo PS: maaf buat yang saya japri ... PPS: knapa ya disebut dengan ALIRAN TIDAK LAZIM, padahal jelas SESAT??? *Karena Standar Kita Rendah, Saudaraku ...* assalaamu'alaikum wr. wb. Umat yang malang ini kini diuji dengan berbagai nabi palsu yang muncul nyaris berbarengan. Seperti mengikuti komando yang tak terlihat, mereka berdatangan dari segala arah. Virus megalomania berjangkitan dimana-mana. Ada yang mengaku mendapat wahyu setelah bertapa di Gunung Bunder, ada pula yang mengaku-ngaku sebagia titisan Maryam atau Jibril (klaimnya memang selalu berubah seiring waktu). Ada yang mengaku menjalankan syariat yang sebenarnya dengan mengecat rambutnya pirang dan berpakaian hitam, sehingga mereka - seperti pengakuan imamnya sendiri - berwajah seram dan bagaikan singa. Tidak perlu menyesali kedatangan para nabi palsu yang hidup dengan membohongi diri sendiri. Sejak dulu manusia jenis ini sudah ada. Matanya tertutup, pergaulannya sangat sempit, sehingga ia merasa dirinya hebat sendirian, sementara yang lain tidak. Mereka tidak tahu kenyataan, karena mereka ciptakan dunia independen dalam dirinya sendiri. Ketika Rasulullah saw. masih hidup pun ada orang yang berusaha menandingi surah Al- 'Ashr dengan sebuah syair bodoh tentang Gajah. Sepeninggal Rasulullah saw., tepatnya pada era pemerintahan Khalifah Abu Bakar ra., muncul pula nabi palsu yang membawa sebuah syair tentang kodok. Agaknya tantangan Al-Qur'an untuk menciptakan ayat-ayat yang mampu menandinginya memang terlalu berat bagi manusia. Semuanya bermuara pada pendidikan. Secara formal maupun non-formal, pendidikan agama di negeri ini memang masih sangat menyedihkan. Kita nyaris tidak mendapatkan apa-apa dari pengajaran di sekolah. Waktu SD dulu, saya pernah mendebat guru agama yang mendefinisikan Islam sebagai singkatan dari 'Isya, Subuh, Lohor, 'Ashar dan Maghrib. Ketika itu saya protes karena nama Islam berasal dari bahasa Arab, dan setahu saya, dalam bahasa Arab tidak ada kata *Lohor*, yang ada hanyalah *Zhuhur*. Kalau memang nama agama ini berasal dari singkatan nama shalat lima waktu, maka namanya tidak akan menjadi *Islam*, melainkan *Iszam*. Kalau mau argumen yang lebih cerdas lagi, silakan merujuk pada salah satu hadits* arba'in* dari An- Nawawi yang penjabarannya sudah dikenal oleh setiap anak SD yang beragama Islam yang paling bodoh sekalipun. Hadits itu menjelaskan rukun Islam yang terdiri dari lima hal yang sudah amat kita kenal. Yang namanya rukun tentu tak boleh ditinggalkan sama sekali. Karena itu, shalat lima waktu yang wajib itu hanya satu dari lima rukun Islam. Kebodohan guru agama saya dulu itu 'dikompensasi' dengan nilai tujuh di dalam rapor, dan saya belum pernah menerima nilai di bawah sembilan untuk pelajaran yang sama di waktu lain. Bahkan guru agama pun tak mampu mengendalikan egonya dengan baik. Ilmu macam apa yang akan diwariskan kepada murid-muridnya? Standar kita memang terlalu rendah. Terlalu sedikit kita mempelajari Al-Qur'an, Al-Hadits dan Sirah Nabawiyah, sehingga kita justru merasa asing dengan agama ini. Fakta bahwa para nabi palsu akhir-akhir ini sedang 'naik daun' adalah suatu petunjuk bahwa begitu banyak orang yang tidak memahami agamanya sendiri. Dalam Islam, kita mengenal banyak tingkatan manusia. Ada kafir, *munafiq*, *fasiq*, Muslim, dan sebagainya. Diantara umat Islam pun ada berbagai tingkatannya. Ada yang ahli *bid'ah*, ada yang rajin maksiat, ada yang pembohong, ada yang malas ibadah, ada pula orang-orang saleh. Di atas orang-orang saleh itu adalah para utusan
RE: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi
Maaf, pak, saya mau tanya lagi. Kalau ternyata setelah dichallenge, anak Bapak yakin bahwa aliran tersebut memang membawa kedamaian dibanding aliran yang dianutnya sekarang (yang Bapak ajarkan). Apa Bapak akan bilang silakan pada anak Bapak? Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ma_suryawan Sent: Tuesday, October 30, 2007 9:10 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi Assalamu'alaikum, Sejak kecil saya sudah ajarkan Islam untuk anak saya, bahwa menurut ajaran Islam, yang berhak menetapkan/menentukan sesat atau tidak sesatnya seseorang/kaum hanyalah Allah Ta'ala saja, bukan manusia. Jadi, jika anak saya ingin ikut aliran ini, maka saya akan challenge dia, misalnya, untuk menguraikan keindahan aliran ini dan menjelaskan kedamaian apa yang diperolehnya dibandingkan dengan aliran yang dianutnya. Fitrah manusia itu cenderung kepada kedamaian dan kepada sesuatu yang lebih indah. Jika mbak Ning sebagai orang tua tidak bisa menghadirkan atau memberi contoh atau mengajarkan kedamaian dan keindahan dalam beragama, maka sangat dimungkinkan anak Anda akan melirik kepada aliran lain, yang mungkin menurut anak Anda, lebih indah dan lebih damai. Salam, MAS --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak MAS, Saya bertanya, kalau misalkan anak Bapak ingin ikut aliran ini, apa yang akan Bapak lakukan ? Apakah membiarkan saja ? Wass, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita- [EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ma_suryawan Sent: Monday, October 29, 2007 5:21 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi Dengan menurutkan tulisan yang dipostingnya sendiri, Satriyo adalah bagian dari umat yang malang ini... Umat yang tidak mengerti bahwa: hak untuk menentukan/menetapkan seseorang atau suatu kaum sebagai sesat atau tidak sesat - adalah hak Allah Ta'ala saja, bukan hak manusia. Lalu, mau dibawa ke mana umat yang malang ini yang berisi para kyai/mullah/ulama/ustadz yang kerjanya suka menghambur-hamburkan fatwa untuk menetapkan seseorang/kaum sebagai sesat, apakah para pembuat fatwa itu sudah mendapatkan kabar dari Allah bahwa dirinya telah berada di jalan yang lurus alias tidak sesat? Salam, MAS --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah% 40yahoogroups.com , lasykar5 efikoe@ wrote: assalaamu alaikum, berikut ada tulisan teman yang merefleksi soal fenomena NABI PALSU yang SESAT dan MENYESATKAN ini, ... semoga berkenan. salam, satriyo PS: maaf buat yang saya japri ... PPS: knapa ya disebut dengan ALIRAN TIDAK LAZIM, padahal jelas SESAT??? *Karena Standar Kita Rendah, Saudaraku ...* assalaamu'alaikum wr. wb. Umat yang malang ini kini diuji dengan berbagai nabi palsu yang muncul nyaris berbarengan. Seperti mengikuti komando yang tak terlihat, mereka berdatangan dari segala arah. Virus megalomania berjangkitan dimana-mana. Ada yang mengaku mendapat wahyu setelah bertapa di Gunung Bunder, ada pula yang mengaku-ngaku sebagia titisan Maryam atau Jibril (klaimnya memang selalu berubah seiring waktu). Ada yang mengaku menjalankan syariat yang sebenarnya dengan mengecat rambutnya pirang dan berpakaian hitam, sehingga mereka - seperti pengakuan imamnya sendiri - berwajah seram dan bagaikan singa. Tidak perlu menyesali kedatangan para nabi palsu yang hidup dengan membohongi diri sendiri. Sejak dulu manusia jenis ini sudah ada. Matanya tertutup, pergaulannya sangat sempit, sehingga ia merasa dirinya hebat sendirian, sementara yang lain tidak. Mereka tidak tahu kenyataan, karena mereka ciptakan dunia independen dalam dirinya sendiri. Ketika Rasulullah saw. masih hidup pun ada orang yang berusaha menandingi surah Al- 'Ashr dengan sebuah syair bodoh tentang Gajah. Sepeninggal Rasulullah saw., tepatnya pada era pemerintahan Khalifah Abu Bakar ra., muncul pula nabi palsu yang membawa sebuah syair tentang kodok. Agaknya tantangan Al-Qur'an untuk menciptakan ayat-ayat yang mampu menandinginya memang terlalu berat bagi manusia. Semuanya bermuara pada pendidikan. Secara formal maupun non- formal, pendidikan agama di negeri ini memang masih sangat menyedihkan. Kita nyaris tidak mendapatkan apa-apa dari pengajaran di sekolah. Waktu SD dulu, saya pernah mendebat guru agama yang mendefinisikan Islam sebagai singkatan dari 'Isya, Subuh, Lohor, 'Ashar dan Maghrib. Ketika itu saya protes karena nama Islam berasal dari bahasa Arab, dan setahu saya, dalam bahasa Arab tidak ada kata *Lohor*, yang ada hanyalah *Zhuhur*. Kalau memang nama