Re: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi

2007-11-03 Terurut Topik lasykar5
Nah, mulai deh keluar ayat-ayat yang dipandang Suryawan ahmadiyah ini
intelek, terhormat, komprehensif  dan islami serta pasti dikira mendukung
klaim klisenya ini -- sekaligus golden statement:

*hanya Allahlah yang boleh menentukan siapa yang sesat dan siapa yang tidak!
*

dan seolah dengan klaim ini maka gugurlah kenyataan konkrit dan faktual
bahwa yang namanya SESAT ya SESAT, apapun dalih dan argumennya!

Sekarang coba kita lihat apa yang digadangnya dengan menjual murah ayat-ayat
Allah yang dikiranya bisa menjadi tamengnya ini:

Suryawan menyatakan ... Ini dalil dari al-Qur'an Karim bahwa hanya Allah
Ta'ala saja yang
berhak menentukan/menetapkan sesat atau tidak sesatnya orang/golongan lalu
setelah itu menyodorkan sejumlah ayat, tepatnya terjemahan ayat yang benang
merahnya adalah:

 ...Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-
orang yang mendapat petunjuk ...

ayat terakhir malah menurut saya tidak ada relevansinya dengan golden
statementnya itu, jadi tak perlu saya paksakan lagi di sini.

Sekarang coba lihat, apakah dua ayat dimaksud memang bicara soal -- saya
kutip lagi word by word --  ... Allah Ta'ala saja yang
berhak menentukan/menetapkan sesat atau tidak sesatnya orang/golongan ... 
atau lebih tepatnya bicara soal  ...Dia-lah yang lebih mengetahui ...?

Jelas terlihat inkonsistensi logika berpikir khas Suryawan yang memang
senang menuduh orang ini itu tapi dirinya yang sebenarnya dia tunjuk. Apakah
ayat2 yang disodorkan bicara soal HAK ALLAH MENENTUKAN/MENETAPKAN SESAT atau
tidaknya orang/golongan atau bicara ALLAH-lah YANG LEBIH TAHU siapa yang
SESAT...?

Ada yang mau ikut komentar soal ini? Silakan tunjukkan kesalahan saya
melihat inkonsistensi antara logika Suryawan dan isi ayat2 yang digadangnya
...!

Setelah ini kita lihat deh ayat atau hadis mana lagi yang mau diutak-atik,
atau malah akan lebih kebakaran jenggot.

Soal SYIAH, atau aliran SESAT lainnya, ko LOGIKA yang digunakan bengkok
sekali sih?! Kenapa harus yang BENAR membuktikan KESESATAN yang SESAT?!
Jelas SESAT ya sudah, SESAT. Yang intelek, terhormat, komprehensif  dan
islami justru berusaha lah untuk membuktikan dirinya TIDAK SESAT...!

Kalo ahmadiyah mau, tuh contoh Syiah, biar sesat tapi pede, ga cengeng dan
ngetek ke sana kemari. Karena pede ini Syiah bisa lah agak sedikit memberi
'kontribusi', spt mendirikan Al-Azhar di Kairo atau malah bisa menjalankan
sebuah negeri muslim. Mana kontribusi Ahmadiyah bin sesat buat ummat? Yang
ada malah mengajak tidak JIHAD melawan penjajah kafir Kerajaan Inggris
Raya...! hue hehehe ... hueks ...!

Buktikan saja dengan amal, dan jangan hiraukan manusia mau apa atau mau
bilang apa, toh kalo anda BENAR, Allah -- bukan JIL, pendekar HAM atau Ulama
sepilis -- yang akan melindungi anda dan menunjukkan KEBENARAN anda ... atau
Ahmadiyah lainnya ...

Mau...?

salam,
satriyo

On 11/2/07, ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

  .

 Seperti yang sering saya katakan di milis ini (dan juga di berbagai
 milis), bahwa bagi tipikal mainstream seperti Satriyo ini, adalah
 semudah membalik tangan untuk menetapkan suatu kaum/golongan sebagai
 sesat, dan masih saja ia tidak mengerti bahwa yang berhak
 menetapkan/menentukan suatu kaum/golongan sebagai sesat hanyalah
 Allah Ta'ala saja.

 Kita lihat contohnya apa yang dikatakannya:

 Untuk kalangan sesat SYIAH misalnya (lepas dari aliran sesat SYIAH
 yang mana), tidak ada yang bertahan lama...

 Namun, adalah hampir mustahil bagi tipikal mainstream seperti Satriyo
 ini untuk menampilkan, menunjukkan atau menjelaskan dengan baik apa
 dan bagaimana kalangan yang tidak sesat, apa dan bagaimana ajaran
 Islam yang tidak sesat dengan cara intelek, terhormat, komprehensif
 dan Islami.

 Salam,
 MAS

 

 Ini dalil dari al-Qur'an Karim bahwa hanya Allah Ta'ala saja yang
 berhak menentukan/menetapkan sesat atau tidak sesatnya orang/golongan:

 Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang
 yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-
 orang yang mendapat petunjuk. (6:117)

 ...Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
 yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
 orang yang mendapat petunjuk. (16:125)

 Dan katakanlah (Muhammad): Kebenaran itu datang dari Tuhanmu; maka
 barangsiapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa
 yang ingin (kafir) biarlah ia kafir...(18:29).

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Dear ukhti Lina,
 
  Saya salut dengan ketegasan sikap dan pendekatan yang simple tapi
 to the
  point tidak bertele-tele ...! Keep up the good work ...!
 
  Kadang sulit buat mereka yang merasa dicap SESAT untuk bisa
 bersikap DEWASA
  dan BIJAK sehingga yang terlontar dari opininya adalah sumpa
 serapah,
  minimal julukan yang menghina atau merendahkan 'sesama' saudara
 muslim
  (kumpulan ULAMA terhormat ko dituduh 

Re: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi

2007-11-03 Terurut Topik xiNaif
wah sdr lasykar5 Maha-Tahu ya.. hebat.. seperti MUI ;-}

pada kutipan ayat2 dibawah Allah banyak menyatakan 'LEBIH MENGETAHUI';
tanya: 'lebih mengetahui' dari apa/siapa?

terkait dengan konteks ayat2 terkutip dibawah, makna sederhananya:
'Allah LEBIH MENGETAHUI (tentang kesesatan) dari orang2 yang
(MERASA/SOK) TAHU (tentang kesesatan)'. narasi ayat2 terjemahan terkutip
dibawah cukup jelas dan lugas tanpa perlu di-plintar-plintir.

tapi mengapa ada orang2/kelompok2 yang lancang terus meng-hujat2 lantang
kesesatan pihak-lain TANPA MENGINDAHKAN ayat2 tersebut? mudah jawabnya:
MEREKA SESAT (karena mengabaikan ayat2 yang jelas-lugas tersebut).

ada adagium bahwa hati manusia yang tenang dan bening mengetahui bahwa:
kata2/tindakan2 yang BAIK  BERSUMBER dari hati-dan-pikiran yang BAIK;
kata2/tindakan2 yang BURUK BERSUMBER dari hati-dan-pikiran yang BURUK.

nah dalam konteks qiyadah-PLUS-minor-gangs vs MUI-PLUS-the-violent-gangs
pada kedua-belah pihak TAK-TERLIHAT sumber kebaikan yang jelas, tapi
JELAS-TERLIHAT sumber keburukan (kejahatan/violence) berasal dari mana.

tuhan mengajarkan perlindungan bagi minoritas, tapi tampaknya hantu
(baca: setan) menghasut pemusnahan minoritas. cermatilah prilaku quraisy
1400+ tahun lalu di arab-sono; atau prilaku MUI (Majelis Ulama Israel)
2007+ tahun lalu di yerusalem.. terulang terus sepanjang sejarah;
juga di nusantara kan?

hmm mungkin perlu juga ya menggali agama2/kearifan lokal nusantara yang
boleh jadi lebih damai (karena pas-pisan) bagi masyarakat nusantara.
capeek deehh.. dengan agama2 impor yang cuma bikin kacau-balau melulu..!

there's nothing new under the sun..


xinaif


- Original Message - 
From: lasykar5 [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; L. Meilany
[EMAIL PROTECTED]; Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Fri, November 02, 2007 10:04
Subject: Re: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran
Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi


Nah, mulai deh keluar ayat-ayat yang dipandang Suryawan ahmadiyah ini
intelek, terhormat, komprehensif  dan islami serta pasti dikira
mendukung
klaim klisenya ini -- sekaligus golden statement:

*hanya Allahlah yang boleh menentukan siapa yang sesat dan siapa yang
tidak!
*

dan seolah dengan klaim ini maka gugurlah kenyataan konkrit dan faktual
bahwa yang namanya SESAT ya SESAT, apapun dalih dan argumennya!

Sekarang coba kita lihat apa yang digadangnya dengan menjual murah
ayat-ayat
Allah yang dikiranya bisa menjadi tamengnya ini:

Suryawan menyatakan ... Ini dalil dari al-Qur'an Karim bahwa hanya
Allah
Ta'ala saja yang
berhak menentukan/menetapkan sesat atau tidak sesatnya orang/golongan
lalu
setelah itu menyodorkan sejumlah ayat, tepatnya terjemahan ayat yang
benang
merahnya adalah:

 ...Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-
orang yang mendapat petunjuk ...

ayat terakhir malah menurut saya tidak ada relevansinya dengan golden
statementnya itu, jadi tak perlu saya paksakan lagi di sini.

Sekarang coba lihat, apakah dua ayat dimaksud memang bicara soal -- saya
kutip lagi word by word --  ... Allah Ta'ala saja yang
berhak menentukan/menetapkan sesat atau tidak sesatnya orang/golongan
... 
atau lebih tepatnya bicara soal  ...Dia-lah yang lebih mengetahui ...?

Jelas terlihat inkonsistensi logika berpikir khas Suryawan yang memang
senang menuduh orang ini itu tapi dirinya yang sebenarnya dia tunjuk.
Apakah
ayat2 yang disodorkan bicara soal HAK ALLAH MENENTUKAN/MENETAPKAN SESAT
atau
tidaknya orang/golongan atau bicara ALLAH-lah YANG LEBIH TAHU siapa yang
SESAT...?

Ada yang mau ikut komentar soal ini? Silakan tunjukkan kesalahan saya
melihat inkonsistensi antara logika Suryawan dan isi ayat2 yang
digadangnya
...!

Setelah ini kita lihat deh ayat atau hadis mana lagi yang mau
diutak-atik,
atau malah akan lebih kebakaran jenggot.

Soal SYIAH, atau aliran SESAT lainnya, ko LOGIKA yang digunakan bengkok
sekali sih?! Kenapa harus yang BENAR membuktikan KESESATAN yang SESAT?!
Jelas SESAT ya sudah, SESAT. Yang intelek, terhormat, komprehensif  dan
islami justru berusaha lah untuk membuktikan dirinya TIDAK SESAT...!

Kalo ahmadiyah mau, tuh contoh Syiah, biar sesat tapi pede, ga cengeng
dan
ngetek ke sana kemari. Karena pede ini Syiah bisa lah agak sedikit
memberi
'kontribusi', spt mendirikan Al-Azhar di Kairo atau malah bisa
menjalankan
sebuah negeri muslim. Mana kontribusi Ahmadiyah bin sesat buat ummat?
Yang
ada malah mengajak tidak JIHAD melawan penjajah kafir Kerajaan Inggris
Raya...! hue hehehe ... hueks ...!

Buktikan saja dengan amal, dan jangan hiraukan manusia mau apa atau mau
bilang apa, toh kalo anda BENAR, Allah -- bukan JIL, pendekar HAM atau
Ulama
sepilis -- yang akan melindungi anda dan menunjukkan KEBENARAN anda ...
atau
Ahmadiyah lainnya ...

Mau...?

salam,
satriyo

On 11/2/07, ma_suryawan [EMAIL

RE: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi

2007-11-02 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
 
Pak Mas,
 
Berikut yang saya fahami.
 
MUI mengeluarkan fatwa sesat untuk Ahmadiyah itu, karena (salah satunya)
Ahmadiyah menganggap ada nabi setelah Muhammad SAW, yaitu Mirza Gulam
Ahmad. Bukan hanya MUI. Liga Muslim Dunia pun menyatakan sesat bagi
aliran yang menyatakan ada Nabi setelah Muhammad SAW. Jadi, bila ada
aliran lain yang juga menyatakan adanya Nabi setelah Muhammad SAW, insya
Allah akan dikatakan sebagai aliran sesat.
 
Nah, apakah faktanya memang demikian?.. maksudnya, apakah benar bahwa
Ahmadiyah itu meyakini adanya nabi setelah Muhammad SAW?  Bila YA, maka
fatwa MUI dan juga fatwa Liga Muslim Dunia itu memang beralasan, bukan ?
 
MUI (mungkin) memang mengetahui fakta tersebut dari ke-9 buku yang pak
MAS katakan di bawah. Bila kemudian ke-9 buku itu tidak bisa dihadirkan,
apakah faktanya tidak demikian? Maksudnya, apakah kemudian faktanya itu
: ternyata Ahmadiyah TIDAK PERNAH memiliki ajaran bahwa ada nabi setelah
Rasulullah SAW ? Atau ternyata Ahmadiyah pun percaya bahwa Muhammad SAW
adalah Rasul terakhir? Kalau memang ternyata demikian, saya setuju,
bahwa MUI dan Liga Muslim Dunia harus merevisi fatwa mereka. TETAPI,
bila faktanya TETAP demikian (Ahmadiyah percaya ada Rasul setelah
Muhammad SAW), berarti fatwa MUI dan Liga Muslim Dunia itu masih valid.
 
Mengenai bahaya bagi ketertiban dan keamanan negara, menurut saya ini
bukan fitnah. Ini adalah risk assessment dari MUI. Adanya aliran-aliran
tak lazim berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama
masyarakat kita yang secara umum memiliki keterbatasan ilmu, waktu, dsb
untuk mengguide dan melindungi keluarga mereka masing-masing. Saya tidak
setuju dengan usulan pak Dan untuk melarang masyarakat untuk resah.
Masyarakat tidak akan resah, bila tidak ada yang meresahkan mereka.
Jadi, don't blaim the victim. Cari sumber dari keresahan itu, dan atasi.
Pemerintah, yang bertanggungjawab terhadap kehidupan masyarakat, harus
melakukan sesuatu. Keresahan di masyarakat inilah yang (dinyatakan MUI)
bisa menimbulkan bahaya bagi ketertiban dan keamanan negeri. Contohnya,
tindakan main hakim sendiri, anarkis, dsb. (Kalau tidak salah, di fatwa
tentang Al QIyadah MUI menambahkan statement, bahwa masyarakat tidak
boleh bertindak anarkis, CMIIW)
 
Wallahua'lam bishowab.
Wassalaam,
-Ning



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ma_suryawan
Sent: Friday, November 02, 2007 2:45 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak
Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi



Mia,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Memang berlebihan kalau bilang fatwa MUI itu bual dan fitnah, 
 sebaiknya Pak MAS jangan lagi menggunakan kata2 yang nggak 
produktif 
 seperti itu. 

Saya katakan fatwa itu adalah bualan dan fitnah, karena saya datng 
dengan bukti dan argumen yang dapat saya pertanggung-jawabkan.

Fatwa itu adalah bualan karena MUI sudah 27 tahun tidak pernah bisa 
menghadirkan bukti 9 buah buku tentang Ahmadiyah yang dijadikan 
dasar fatwanya itu.

MUI memang sudah 27 tahun memfitnah dengan fatwanya itu karena 
menyatakan Jemaat Ahmadiyah (JA) menimbulkan bahaya bagi ketertiban 
dan keamanan negara. Tidak pernah ada buktinya atas apa yang 
dituduhkan oleh MUI itu.

Dan yang paling penting, all-in-all, MUI mengeluarkan fatwanya TIDAK 
BERDASARKAN al-Qur'an dan Hadits.

Salam,
MAS

 
 MUI seperti yang mba Lina bilang punya hak mengeluarkan fatwa. 
Kita 
 bisa cuek 'no comment' dan bisa juga nggak cuek dan berkomentar. 
 Misalnya saja kita bisa mengusulkan sebaiknya MUI jangan 
 bilang 'sesat', karena itu menghakimi namanya dan playing god. MUI 
 bisa bilang bahwa AlQiyadah nggak sesuai dengan doktrin atau 
 kesepakatan ummat Islam bahwa nggak ada lagi nabi. Ini bukan 
 menghakimi, tapi mengeluarkan opini (fatwa) sesuai dengan pemahaman 
 konvensional.
 
 Dan sebaliknya kalo mba Lina konsisten cuex, ya AlQiyadah dicuekin 
 juga. Tapi sebaliknya mba Ning ternyata nggak bisa cuek, dia 
kuatir 
 anak2 akan terpengaruh aliran AlQiyadah, Ahmadiyyah, JIL dll. Ini 
 semua reaksi wajar dan bisa kita diskusikan di sini.
 
 Saya pikir kita semua termasuk mba Lina dan mba Ning setuju bahwa 
 kita bisa cuek dengan fatwa MUI dan AlQiyadah ngaku nabi, tapi 
jelas 
 nggak bisa cuek dengan sikap polisi yang menggugat nabi lantaran 
 fatwa MUI. FPI yang menjarah kampung orang, dan ancaman2 halal 
 darah. Dengan kata lain kita mengajukan protes, kalo total cuek 
 berarti ada yang nggak beres.
 
 salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , ma_suryawan 
 ma_suryawan@ wrote:
 
  Mbak Ning,
  
  Apakah anda sudah pernah baca fatwa tentang Ahmadiyah yang 
  dikeluarkan oleh MUI dan ditanda-tangani oleh Buya Hamka 27 tahun 
  yang lalu, dan masih dipertahankan dan berlaku hingga sekarang?
  
  Cobalah anda baca, maka anda akan 

RE: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi

2007-11-01 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
 
Pak MAS,
Jangan memfitnah ah 
 
Saya tidak percaya bahwa MUI mengeluarkan fatwa berdasarkan bualan dan fitnah. 
Bualan siapa dan fitnah siapa yang mereka gunakan sebagai dasar ? Bila yang 
dijadikan dasar itu adalah pendapat jumhur ulama, yang bersumber dari AlQur'an 
dan Al Hadits, atau dari AlQuran dan Al Hadits itu sendiri, apakah pantas 
dikatakan bualan dan fitnah ?
 
Sebenarnya, fatwa itu kan artinya pendapat. Fatwa itu tidak bersifat mengikat 
secara hukum. Orang boleh percaya atau tidak, mengikuti atau tidak. 
 
Namun, bila fatwa ini sudah dijadikan hukum oleh penguasa, ya sifatnya jadi 
mengikat. Maksud saya, produk hukum-nya itu yang bersifat mengikat. Hukum apa 
pun, begitu dinyatakan positif, ya harus dijalankan. Ya kan ? Apa akibatnya 
kalau hukum tidak dijalankan oleh aparat negara ? Biasanya kemudian akan muncul 
aparat-aparat swasta yang membantu aparat negara tersebut untuk menjalankan 
hukum tersebut. Kalau sudah seperti ini, biasanya jadi tidak terkontrol. Hal 
ini tentu yang tidak kita inginkan.
 
Bila kemudian sekelompok aliran tertentu dibredel oleh aparat, jangan cuma 
dilihat kelompok tersebut saja. Lihatlah masyarakat, keluarga-keluarga di luar 
kelmpok itu, yang memiliki berbagai keterbatasan, keterbatasan ilmu, 
keterbatasan waktu, dll, namun tetap ingin melindungi anak-anaknya agar jangan 
terikut dengan kelompok tersebut. Mereka perlu dibantu dan dilindungi agar 
tidak menjadi resah, bingung dan terganggu aktivitasnya. Kita tidak bisa hanya 
memikirkan anak-anak kita sendiri. Bagaimana dengan anak-anak orang lain ? Apa 
kita akan cuex aja ? Atau kita cuma berdo'a saja ? Tentu tidak. Tindakan yang 
sifatnya fisik, tentu harus disikapi dengan tindakan fisik juga, tidak cukup 
dengan tindakan hati (berdo'a).
 
Wallahua'lam bishowab.
Wassalaam,
-Ning
 
 



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
ma_suryawan
Sent: Thursday, November 01, 2007 1:59 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim 
(1), Semua Mengaku Sebagai Nabi



Lina,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com 
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Lina Dahlan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalo soal MUI, ya CUEX aja kalo emang MUI punya kewenangan 
 mengeluarkan fatwa. 

Apakah anda bisa cuek dihadapan fatwa yang dibuat oleh MUI 
berdasarkan bualan dan fitnah?

Sama aja cuexnya sikap kita sama orang2 blenger 
 yang ngaku dgn alasannya jadi rasulullah. Kecuali kalo MUI nyuruh 
 orang tuk melabrak dan membumihanguskan aliran sesat...ato aliran 
 sesat itu melakukan or bersikap merugikan orang lain, baru deh GAK 
 CUEX

Fatwa MUI yang menghakimi keyakinan/keimanan suatu kaum adalah 
berdasarkan bulan dan fitnah.

Buah dari bualan dan fitnah atas suatu keyakinan adalah persekusi 
atas nama agamanya MUI.

 Soale banyak orang Indonesia yang awam and bodoh soal agama kayak 
 saya, yang gak pinter pengetauannya ttg agama kayak mbak Mia, yang 
 masih bergantung kepada fatwa2 MUI. Kalopun misalnya fatwa MUI itu 
 salah, ya biarin aja itu salahnya MUI, biar mereka yang tanggung.

Orang yang awam dan bodoh, dengan menurutkan omongan Anda, harus 
mengerti bahwa MUI mengeluarkan fatwanya atas keyakinan/keimanan 
suatu kaum BUKANLAH berdasarkan al-Qur'an dan Hadits, tetapi 
berdasarkan bualan dan fitnah.

Salam,
MAS

 CUEX toh? Wong hidup orang spt saya ini kan sibuk dengan nyangkul 
 tuk makan aja, gak sempet belajar banyak agama...:-)
 
 FPI MELABRAK-- ini sudah masalah lain. Gak termasuk daftar CUEX 
 karena dah termasuk dalam BERSIKAP
 
 Polisi menangkap Lia Aminudin. Tanya ama polisi kenapa ?. Tentunya 
 ada laporan dari warga yang merasa terganggu...?? Lia Aminuddin aja 
 CUEX .
 
 Darah JIL dihalalkan -- gak ngikutin tuntas apa yg dimaksud 
 dgn 'darah halal'.
 Buat mbak Lena, masa seh darah orang halal? Darah binatang (marus) 
 aja haram…:-)) 
 
 Minta aja kpd MUI tuk mengeluarkan fatwa soal ledakan bom atas nama 
 agama, kalo itu memang hal yang mendesak…or kalo banyak orang awam 
 yang bingung dan meresahkan ini ledakan atas nama agama 
haram/halal, 
 sesat/gak..:-)
 
 cuex and piiiss...
 Wassalam,
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Mia aldiy@ wrote:
 
  LINA: Jadi biasakanlah cuek dikatakan sesat, dan biasakanlah 
cuek 
  menilai sesat asal punya alasan
  
  MIA: Oke mba Lina, coba kita terapkan dengan bagaimana kita 
  MENYIKAPI MUI. MUI mengatakan JIL, Ahmadiyyah sesat, Al-Qiyadah 
  sesat, FPI pun melabrak Ahmadiyyah, polisi menangkap AM, Lia 
  Aminuddin masuk penjara, dan darah JIL dihalalkan sebagian orang.
  Apakah MUI mengeluarkan fatwa ketika FPI dan bom diledakkan atas 
  nama agama? Mba Lena di WM sini pun menghalalkan darah orang. 
  
  Mba Lina, apa artinya kecuekan kita di sini, apa alasan kita 
 ketika 
  menilai sesat, dan ketika menerima perlakuan agressif seperti 
 ini? 
  Mohon analisa dan penjelasannya.
  

Re: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi

2007-11-01 Terurut Topik lasykar5
Dear ukhti Lina,

Saya salut dengan ketegasan sikap dan pendekatan yang simple tapi to the
point tidak bertele-tele ...! Keep up the good work ...!

Kadang sulit buat mereka yang merasa dicap SESAT untuk bisa bersikap DEWASA
dan BIJAK sehingga yang terlontar dari opininya adalah sumpa serapah,
minimal julukan yang menghina atau merendahkan 'sesama' saudara muslim
(kumpulan ULAMA terhormat ko dituduh membual dan memfitnah..?!), seolah
dirinya yang paling benar, paling bisa mendudukkan persoalan pada tempatnya,
dan paling ILMIAH serta ISLAMI dalam bersikap. Padahal kalo kita lihat dari
cara beropini dalam diskusi ya kebalikan dari itu semua. Ibaratnya maling
menuntut orang lain untuk membuktikan bahwa diri mereka bukan maling!
Singkatnya, maling teriak maling!

Sejauh ini, saya lihat penjabaran atau penjelasan ukthi Lina sudah sangat
memadai, terutama jika dilihat dari segi objektifitas dan tepat sasaran,
tidak bertele-tele ... apalagi main klaim dan tuduh. Sekali lagi saya salut.
Buat orang awam seperti saya sangat jelas dan pas ...! :-)

Saya tidak membayangkan bagaimana jadinya negeri ini jika mereka yang jelas
sesat itu memegang kuasa, pasti disesatkannya negeri ini, atau setidaknya
akan dicap sesat semua selain kelompok mereka! Maha besar Allah yang tidak
pernah memberikan jalan kepada aliran sesat yang mengaku ISLAM untuk
berkuasa dan berjaya.

Untuk kalangan sesat SYIAH misalnya (lepas dari aliran sesat SYIAH yang
mana), tidak ada yang bertahan lama. Kekuasaan Alawiyah/Alawiyin (864-928)
di Tabaristan, Iran, tidak bertahan lama. Tidak sedikit pengikutnya yang
lalu beralih ke Dinasti sunni persia Samaniyah. Setelah itu ada daulah
FATTIMIYAH di Mesir yang berlangsung dari 910 hingga 1171. Terakhir adalah
dinasti syiah Persia yang berasal dari suku Azerbaijan dan Kurdi, berkuasa
dari 1501/1502 hingga 1722. Bandingkan dengan rentang sejarah gemilang
khilafah sunni dari masa Khulafaaur-Rasyidin hingga hilangnya khilafah oleh
konspirasi musuh2-nya.

Kembali ke ... kitabullah, ...telah datang al-Haq/Kebenaran/Islam, hilang
kebathilan/kesesatan, sesungguhnya kesesatan akan kalah. Kalo Allah sudah
berkata begini, masak ada yang masih juga nekad tidak mau melihat bahwa
KESESATAN itu tidak akan pernah bisa berjaya dan langgeng? Kecuali tentu
kitab selain al-Quran yang dijadikan acuan, yang isinya jelas tidak
menggunakan bahasa 'langit' ...!

Nah, jika sudah tidak ada argumen lagi, maka meluncurlah berbagai pernyataan
bodoh yang lucu dan menggelikan, yang intinya main hantam semua pihak yang
jelas berada pada sisi kebenaran! Dan ketika sikapnya ini terlihat bak
kebakaran jenggot (tell me i'm wrong) eh ga mau ngaku ... malah makin sewot
...! Duh, ILMIAH bangets ...!

Saya terus terang menyayangkan sikap sebagian masyarakat awam yang terlanjur
emosi karena provokasi pihak2 yang SESAT untuk dibuat seolah masyarakat awam
ini menggunakan legitimasi FATWA untuk melakukan tindak anarki! Saya juga
menyayangkan aparat yang tidak menegakkan HUKUM yang jelas harus dijunjung
tinggi demi kepentingan bersama dalam konteks aliran sesat dan menyesatkan
ini ...!

Semoga Allah membukakan pintu hidayah buat mereka yang SESAT, dan memberikan
kesabaran kepada ummat untuk tidak semena-mena menyikapi anggota masyarakat
yang TERSESAT dan MENYESATKAN ... AMIN ...

salam,
satriyo

PS: punten ya, saya japri juga agar jelas diterima oleh member peserta
diskusi ...


On 11/1/07, ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

  .

 Lina,

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Lina Dahlan
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Kalo soal MUI, ya CUEX aja kalo emang MUI punya kewenangan
  mengeluarkan fatwa.

 Apakah anda bisa cuek dihadapan fatwa yang dibuat oleh MUI
 berdasarkan bualan dan fitnah?

 Sama aja cuexnya sikap kita sama orang2 blenger
  yang ngaku dgn alasannya jadi rasulullah. Kecuali kalo MUI nyuruh
  orang tuk melabrak dan membumihanguskan aliran sesat...ato aliran
  sesat itu melakukan or bersikap merugikan orang lain, baru deh GAK
  CUEX

 Fatwa MUI yang menghakimi keyakinan/keimanan suatu kaum adalah
 berdasarkan bulan dan fitnah.

 Buah dari bualan dan fitnah atas suatu keyakinan adalah persekusi
 atas nama agamanya MUI.

  Soale banyak orang Indonesia yang awam and bodoh soal agama kayak
  saya, yang gak pinter pengetauannya ttg agama kayak mbak Mia, yang
  masih bergantung kepada fatwa2 MUI. Kalopun misalnya fatwa MUI itu
  salah, ya biarin aja itu salahnya MUI, biar mereka yang tanggung.

 Orang yang awam dan bodoh, dengan menurutkan omongan Anda, harus
 mengerti bahwa MUI mengeluarkan fatwanya atas keyakinan/keimanan
 suatu kaum BUKANLAH berdasarkan al-Qur'an dan Hadits, tetapi
 berdasarkan bualan dan fitnah.

 Salam,
 MAS



-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi

2007-10-30 Terurut Topik lasykar5
Nampaknya masih tidak jelas kriteria moderasi dari moderator ... sehingga
nampaknya sejauh ini email saya kepada (m ahmadiyah) suryawan ini belum juga
tampak meski dari member lain sudah simpang siur di thread ini.

(m ahmadiyah) suryawan, saya tertarik dengan kalimat anda ini:

hak untuk menentukan/menetapkan
seseorang atau suatu kaum sebagai sesat atau tidak sesat - adalah hak
Allah Ta'ala saja, bukan hak manusia.

Nah, pertanyaan saya dari kutipan di atas adlah bagaimana cara Allah SWT
menentukan SESAT tidaknya suatu kaum sehingga kita, hamba-NYA tahu mana yang
SESAT mana tidak [1], apa perlunya SESAT tidaknya suatu kaum bagi Allah SWT
[2], siapa yang berkepentingan soal SESAT ini, hamba Allah atau Allah SWT
[3]? Tolong dijawab ...! Lalu apakah Rasul dan para shahabat itu bukan
manusia -- mereka juga memerangi golongan sesat saat itu?

 Nah, buat (m ahmadiyah) suryawan, yang nampaknya hanya membaca awal saja
dari postingan yang saya kirim, sehingga hanya merujuk ke bagian umat yang
malang ini ini... dan tidak lebih -- takut mengakui kesesatan sebuah
kelompok sesat yang anda perjuangkan; kalo memang kelompok yang anda
perjuangkan mati-matian ini tidak sesat buat apa kebakaran jenggot seolah
ada yang menuduh anda sesat; atau anda memang hanya over sensitif dan over
empati buat segala kelompok yang diklaim sesat oleh mainstream umat di
negeri ini, kec jika kelompok anda yang menyatakan sesat baru anda terima?
-- akan saya tambahkan lagi amunisi untuk menjadi litmust-test kesesatan
dalam Islam, sebuah tulisan dari umat yang malang ini... -- meminjam terma
dari (m ahmadiyah) suryawan yang tidak suka label sesat buat aliran
alternatif dalam Islam ...

[selamat menikmati ... dan make sure (m ahmadiyah) suryawan baca sampe
tuntas ya, jangan awalnya saja ...]

PS: maaf buat member WM yang saya japri ..., just to make sure saja yang
terlibat diskusi ini menerima tanggapan saya tanpa menunggu moderasi tak
jelas dari moderator ...

===

http://syiarislam.wordpress.com

Saat ini banyak muncul aliran sesat. Di antara ciri-ciri aliran sesat adalah
pimpinannya mengaku sebagai Nabi atau Rasul (biasanya mengaku sebagai Nabi
Isa) agar pengikutnya lebih setia dan membawa ajaran baru yang bertentangan
dengan Al Qurâan dan Hadits. Misalnya ada yang menyatakan tidak perlu sholat
dan puasa atau sholat cukup hanya 1 kali saja. Ada pula yang berhaji tidak
ke Mekkah, tapi di tempat lain.

Jika kita mempelajari Al Qurâan dan Hadits niscaya kita akan tahu mereka
sesat. Sebagai contoh dalam satu hadits disebut mengenai rukun Iman dan
rukun Islam. Pada rukun Iman disebut iman kepada Allah, MalaikatNya,
kitab-kitabNya, para RasulNya, hari akhir dan beriman kepada takdir Allah
yang baik dan yang buruk. Iman pada Rasul berarti meyakini Nabi Muhammad
sebagai Nabi terakhir sebagaimana disebut dalam surat Al Ahzab:40.

*Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara
kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu*. [Al Ahzab:40]

Jadi kalau ada yang mengaku Nabi sesudah Nabi Muhammad dan membawa ajaran
baru jelas dia pembohong karena ajaran Islam pada zaman Nabi Muhammad sudah
disempurnakan Allah:

*Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu* [Al
Maa-idah:3]

Karena itu jika ada yang bilang bahwa tak perlu sholat dan puasa karena
perintahnya belum turun, itu adalah sesat karena bertentangan dengan Al
Qurâan dan Hadits.

*Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat.* ... [Al âAnkabuut:45]

Bahkan Nabi Isa yang nanti turun ke dunia (baca hadits Bukhari dan Muslim)
tidak membawa ajaran baru. Ketika sholat dia menjadi makmum Imam Mahdi yang
merupakan keturunan Nabi Muhammad. Dari hadits disebut bahwa Imam Mahdi dan
Nabi Isa bahu-membahu perang melawan Dajjal hingga Dajjal tewas. Nabi Isa
mematahkan salib dan semua ummat beriman ke dalam Islam. Ada pun Dajjal
disebut berjalan keliling dunia menyebarkan kesesatan dan dapat menghidupkan
orang yang mati. Kira-kira apa kondisi kita saat ini seperti itu? Jika
tidak, berarti Nabi Isa belum kembali.

Agar tidak sesat, kita harus mempelajari Al Qurâan dan Hadits dan tidak
membeo/taqlid kepada guru.

*Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan sunnahku, kamu
tidak  akan sesat selama berpegang padanya*. (Riwayat Tirmidzi)

*Aku tinggalkan kepadamu dua perkara. Selama kalian tetap berpegang pada
keduanya sepeninggalku, maka kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabulloh
dan Sunnahku*. [Muwatta Imam Malik, hlm. 899 Hadits no.1395]

*Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih 

RE: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi

2007-10-30 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

Mbak Rani,
Saya ngga maksa pak MAS. Dan saya juga bertanya bukan dalam rangka
menge-tes atau semacamnya. Justru saya ingin memahami sikap dan
pemikiran pak MAS dan teman-teman yang lain yang menyatakan bahwa kita
tidak boleh mengatakan suatu aliran yang tak lazim itu SESAT. Saya
ingin tahu sikapnya bagaimana, bila anaknya sendiri kemudian ingin
mengikuti aliran tersebut. 

Saya senang, bahwa at the minimum, beliau akan menchallenge dan meminta
anaknya untuk istikharah dulu. Setidaknya ini upaya untuk tidak langsung
mempersilakan anaknya mengikuti aliran tersebut. Saya memandang ini
sebagai usaha beliau untuk mencegah anaknya masuk ke dalam aliran
tersebut.

Saya bertanya lagi pada beliau untuk mengetahui sejauh mana upaya beliau
mencegah anaknya mengikuti aliran tersebut. Apakah cukup dengan upaya
minimum di atas? Atau ada upaya lain ?

Saya setuju sekali bahwa masalah ini tidaklah mudah saat terjadi di
antara salah satu keluarga kita. Dan kita tahu, banyak keluarga yang
mengalami hal ini. Bukan hanya satu keluarga. Karenanya, perlu usaha
kolektif, bukan individual atau per keluarga, untuk mengurangi
kesulitan-kesulitan seperti ini. Bagaimana caranya ? Tentu bukan dengan
sekedar berdoa masing-masing, bukan ?  

Di sisi lain, bila pada anak kita ada upaya untuk mencegahnya masuk
aliran tak lazim, apakah tidak ada upaya sama sekali dari kita, bila
anak orang lain yang ingin masuk aliran tersebut ? Apa kita bersikap
tidak peduli dengan hal ini ? 

Saya bertanya lagi pada pak MAS untuk mengetahui sejauh mana upaya
beliau mencegah anaknya tersebut untuk mengetahui sejauh mana concern
beliau terhadap permasalahan ini. Dan juga concern teman-teman lain
(yang berpendapat sama dengan beliau) terhadap permasalahan ini. Karena
bisa jadi perbedaan pendapat kita disebabkan concern level kita berbeda,
mbak. 

Pak MAS, maafkan kalau pertanyaan saya menyinggung atau mengganggu
Bapak. Pada perbedaan pendapat, saya sering ingin mengetahui dasar
pemikiran perbedaan tersebut. Dan itu sebetulnya yang sedang saya
lakukan.

Wassalaam,
-Ning


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Rani Kirana
Sent: Wednesday, October 31, 2007 7:08 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak
Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi


Maaf mbak Ning, ikutan nimbrung..
Nampaknya mbak Ning agak maksa untuk mendapatkan jawaban yg tegas dari
MAS, padahal sudah dijawab oleh MAS apa yg beliau akan lakukan..

Tidaklah mudah untuk menghadapi masalah ini pada saat terjadi diantara
salah satu keluarga kita..
Jadi jawaban MAS adalah cukup, saya pikir..

tapi kalau mbak Ning tetep mau maksa agar MAS menjawab dengan tegas..;
saya mungkin dapat menduga bahwa apapun jawaban MAS mengenai hal tsb
tidak ada hubungannya dengan mbak Ning.. 

jadi mengapa maksa..

Salam,

Rani

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
[EMAIL PROTECTED] wrote:

  
 Maaf, Pak. Maksud saya bila case di bawah menimpa anak Bapak,
bukan anak
 saya. 
 Apa Bapak hanya akan menyuruhnya berdoa terus menerus dan salat 
 istikharah, dan bila at the end dia tetap memutuskan akan mengikuti 
 aliran tersebut, Bapak akan let him go?
  
 Wassalaam,
 -Ning
  
 
 
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ma_suryawan
 Sent: Tuesday, October 30, 2007 9:49 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran
Tidak
 Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi
 
 
 
 Nasehatilah anak Anda yang sudah dewasa itu untuk berdoa terus menerus

 dan shalat Istikharah. Jadilah sebagai hamba (pengemis) dihadapan 
 Allah Ta'ala meminta-minta kepada-Nya untuk ditunjukkan 
 seterang-terangnya jika pilihannya adalah benar, maka dekatkanlah 
 sedekat-dekatnya. Jika itu kepalsuan, maka jauhkanlah sejauh-
jauhnya.
 
 Dan, let God be the judge.
 
 Salam,
 MAS
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , Tri Budi
Lestyaningsih 
 (Ning) ninghdw@ wrote:
 
  
  Maaf, pak, saya mau tanya lagi.
  Kalau ternyata setelah dichallenge, anak Bapak yakin bahwa aliran 
  tersebut memang membawa kedamaian dibanding aliran yang dianutnya 
  sekarang (yang Bapak ajarkan). Apa Bapak akan bilang silakan
pada 
 anak
  Bapak? 
  
  Wassalaam,
  -Ning
  
  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com
  [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com ] On Behalf Of
ma_suryawan
  Sent: Tuesday, October 30, 2007 9:10 AM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com
  Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran
 Tidak
  Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi
  
  Assalamu'alaikum,
  
  Sejak kecil saya sudah ajarkan Islam untuk anak saya, bahwa
menurut
  ajaran Islam, yang berhak 

RE: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi

2007-10-29 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
 
Pak MAS, 
Saya bertanya, kalau misalkan anak Bapak ingin ikut aliran ini, apa yang akan 
Bapak lakukan ? Apakah membiarkan saja ?
Wass,
-Ning



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
ma_suryawan
Sent: Monday, October 29, 2007 5:21 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim 
(1), Semua Mengaku Sebagai Nabi



Dengan menurutkan tulisan yang dipostingnya sendiri, Satriyo adalah 
bagian dari umat yang malang ini...

Umat yang tidak mengerti bahwa: hak untuk menentukan/menetapkan 
seseorang atau suatu kaum sebagai sesat atau tidak sesat - adalah hak 
Allah Ta'ala saja, bukan hak manusia.

Lalu, mau dibawa ke mana umat yang malang ini yang berisi para 
kyai/mullah/ulama/ustadz yang kerjanya suka menghambur-hamburkan 
fatwa untuk menetapkan seseorang/kaum sebagai sesat, apakah para 
pembuat fatwa itu sudah mendapatkan kabar dari Allah bahwa dirinya 
telah berada di jalan yang lurus alias tidak sesat?

Salam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com 
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com , lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 assalaamu alaikum,
 
 berikut ada tulisan teman yang merefleksi soal fenomena NABI PALSU 
yang
 SESAT dan MENYESATKAN ini, ... semoga berkenan.
 
 salam,
 satriyo
 
 PS: maaf buat yang saya japri ...
 PPS: knapa ya disebut dengan ALIRAN TIDAK LAZIM, padahal jelas 
SESAT???
 
 
 *Karena Standar Kita Rendah, Saudaraku ...*
 
 
 
 
 
 assalaamu'alaikum wr. wb.
 
 
 
 Umat yang malang ini kini diuji dengan berbagai nabi palsu yang 
muncul
 nyaris berbarengan. Seperti mengikuti komando yang tak terlihat, 
mereka
 berdatangan dari segala arah. Virus megalomania berjangkitan 
dimana-mana. Ada
 yang mengaku mendapat wahyu setelah bertapa di Gunung Bunder, ada 
pula yang
 mengaku-ngaku sebagia titisan Maryam atau Jibril (klaimnya memang 
selalu
 berubah seiring waktu). Ada yang mengaku menjalankan syariat yang
 sebenarnya dengan mengecat rambutnya pirang dan berpakaian hitam, 
sehingga
 mereka - seperti pengakuan imamnya sendiri - berwajah seram dan 
bagaikan
 singa.
 
 
 
 Tidak perlu menyesali kedatangan para nabi palsu yang hidup dengan
 membohongi diri sendiri. Sejak dulu manusia jenis ini sudah ada. 
Matanya
 tertutup, pergaulannya sangat sempit, sehingga ia merasa dirinya 
hebat
 sendirian, sementara yang lain tidak. Mereka tidak tahu kenyataan, 
karena
 mereka ciptakan dunia independen dalam dirinya sendiri. Ketika 
Rasulullah
 saw. masih hidup pun ada orang yang berusaha menandingi surah Al-
'Ashr
 dengan sebuah syair bodoh tentang Gajah. Sepeninggal Rasulullah 
saw.,
 tepatnya pada era pemerintahan Khalifah Abu Bakar ra., muncul pula 
nabi
 palsu yang membawa sebuah syair tentang kodok. Agaknya tantangan 
Al-Qur'an
 untuk menciptakan ayat-ayat yang mampu menandinginya memang terlalu 
berat
 bagi manusia.
 
 
 
 Semuanya bermuara pada pendidikan. Secara formal maupun non-formal,
 pendidikan agama di negeri ini memang masih sangat menyedihkan. 
Kita nyaris
 tidak mendapatkan apa-apa dari pengajaran di sekolah. Waktu SD 
dulu, saya
 pernah mendebat guru agama yang mendefinisikan Islam sebagai 
singkatan dari
 'Isya, Subuh, Lohor, 'Ashar dan Maghrib. Ketika itu saya protes 
karena nama
 Islam berasal dari bahasa Arab, dan setahu saya, dalam bahasa Arab 
tidak ada
 kata *Lohor*, yang ada hanyalah *Zhuhur*. Kalau memang nama 
agama ini
 berasal dari singkatan nama shalat lima waktu, maka namanya tidak 
akan
 menjadi *Islam*, melainkan *Iszam*. Kalau mau argumen yang 
lebih cerdas
 lagi, silakan merujuk pada salah satu hadits* arba'in* dari An-
Nawawi yang
 penjabarannya sudah dikenal oleh setiap anak SD yang beragama Islam 
yang
 paling bodoh sekalipun. Hadits itu menjelaskan rukun Islam yang 
terdiri
 dari lima hal yang sudah amat kita kenal. Yang namanya rukun tentu 
tak
 boleh ditinggalkan sama sekali. Karena itu, shalat lima waktu yang 
wajib
 itu hanya satu dari lima rukun Islam. Kebodohan guru agama saya 
dulu itu
 'dikompensasi' dengan nilai tujuh di dalam rapor, dan saya belum 
pernah
 menerima nilai di bawah sembilan untuk pelajaran yang sama di waktu
 lain. Bahkan
 guru agama pun tak mampu mengendalikan egonya dengan baik. Ilmu 
macam apa
 yang akan diwariskan kepada murid-muridnya?
 
 
 
 Standar kita memang terlalu rendah. Terlalu sedikit kita 
mempelajari
 Al-Qur'an, Al-Hadits dan Sirah Nabawiyah, sehingga kita justru 
merasa asing
 dengan agama ini. Fakta bahwa para nabi palsu akhir-akhir ini 
sedang 'naik
 daun' adalah suatu petunjuk bahwa begitu banyak orang yang tidak 
memahami
 agamanya sendiri.
 
 
 
 Dalam Islam, kita mengenal banyak tingkatan manusia. Ada kafir, 
*munafiq*,
 *fasiq*, Muslim, dan sebagainya. Diantara umat Islam pun ada 
berbagai
 tingkatannya. Ada yang ahli *bid'ah*, ada yang rajin maksiat, ada 
yang
 pembohong, ada yang malas ibadah, ada pula orang-orang saleh. Di 
atas
 orang-orang saleh itu adalah para utusan 

RE: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi

2007-10-29 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

Maaf, pak, saya mau tanya lagi.
Kalau ternyata setelah dichallenge, anak Bapak yakin bahwa aliran
tersebut memang membawa kedamaian dibanding aliran yang dianutnya
sekarang (yang Bapak ajarkan). Apa Bapak akan bilang silakan pada anak
Bapak? 

Wassalaam,
-Ning 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ma_suryawan
Sent: Tuesday, October 30, 2007 9:10 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran Tidak
Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi

Assalamu'alaikum,

Sejak kecil saya sudah ajarkan Islam untuk anak saya, bahwa menurut
ajaran Islam, yang berhak menetapkan/menentukan sesat atau tidak
sesatnya seseorang/kaum hanyalah Allah Ta'ala saja, bukan manusia.

Jadi, jika anak saya ingin ikut aliran ini, maka saya akan challenge
dia, misalnya, untuk menguraikan keindahan aliran ini dan menjelaskan
kedamaian apa yang diperolehnya dibandingkan dengan aliran yang
dianutnya. 

Fitrah manusia itu cenderung kepada kedamaian dan kepada sesuatu yang
lebih indah. 

Jika mbak Ning sebagai orang tua tidak bisa menghadirkan atau memberi
contoh atau mengajarkan kedamaian dan keindahan dalam beragama, maka
sangat dimungkinkan anak Anda akan melirik kepada aliran lain, yang
mungkin menurut anak Anda, lebih indah dan lebih damai.

Salam,
MAS


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
[EMAIL PROTECTED] wrote:

  
 Pak MAS,
 Saya bertanya, kalau misalkan anak Bapak ingin ikut aliran ini, apa
yang akan Bapak lakukan ? Apakah membiarkan saja ?
 Wass,
 -Ning
 
 
 
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-
[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ma_suryawan
 Sent: Monday, October 29, 2007 5:21 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: SESAT ...! Re: [wanita-muslimah] Maraknya Aliran-aliran
Tidak Lazim (1), Semua Mengaku Sebagai Nabi
 
 
 
 Dengan menurutkan tulisan yang dipostingnya sendiri, Satriyo adalah 
 bagian dari umat yang malang ini...
 
 Umat yang tidak mengerti bahwa: hak untuk menentukan/menetapkan 
 seseorang atau suatu kaum sebagai sesat atau tidak sesat - adalah
hak 
 Allah Ta'ala saja, bukan hak manusia.
 
 Lalu, mau dibawa ke mana umat yang malang ini yang berisi para 
 kyai/mullah/ulama/ustadz yang kerjanya suka menghambur-hamburkan fatwa

 untuk menetapkan seseorang/kaum sebagai sesat, apakah para pembuat 
 fatwa itu sudah mendapatkan kabar dari Allah bahwa dirinya telah 
 berada di jalan yang lurus alias tidak sesat?
 
 Salam,
 MAS
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%
40yahoogroups.com , lasykar5 efikoe@ wrote:
 
  assalaamu alaikum,
  
  berikut ada tulisan teman yang merefleksi soal fenomena NABI
PALSU 
 yang
  SESAT dan MENYESATKAN ini, ... semoga berkenan.
  
  salam,
  satriyo
  
  PS: maaf buat yang saya japri ...
  PPS: knapa ya disebut dengan ALIRAN TIDAK LAZIM, padahal jelas
 SESAT???
  
  
  *Karena Standar Kita Rendah, Saudaraku ...*
  
  
  
  
  
  assalaamu'alaikum wr. wb.
  
  
  
  Umat yang malang ini kini diuji dengan berbagai nabi palsu yang
 muncul
  nyaris berbarengan. Seperti mengikuti komando yang tak terlihat,
 mereka
  berdatangan dari segala arah. Virus megalomania berjangkitan
 dimana-mana. Ada
  yang mengaku mendapat wahyu setelah bertapa di Gunung Bunder, ada
 pula yang
  mengaku-ngaku sebagia titisan Maryam atau Jibril (klaimnya memang
 selalu
  berubah seiring waktu). Ada yang mengaku menjalankan syariat yang 
  sebenarnya dengan mengecat rambutnya pirang dan berpakaian hitam,
 sehingga
  mereka - seperti pengakuan imamnya sendiri - berwajah seram dan
 bagaikan
  singa.
  
  
  
  Tidak perlu menyesali kedatangan para nabi palsu yang hidup dengan 
  membohongi diri sendiri. Sejak dulu manusia jenis ini sudah ada.
 Matanya
  tertutup, pergaulannya sangat sempit, sehingga ia merasa dirinya
 hebat
  sendirian, sementara yang lain tidak. Mereka tidak tahu
kenyataan, 
 karena
  mereka ciptakan dunia independen dalam dirinya sendiri. Ketika
 Rasulullah
  saw. masih hidup pun ada orang yang berusaha menandingi surah Al-
 'Ashr
  dengan sebuah syair bodoh tentang Gajah. Sepeninggal Rasulullah
 saw.,
  tepatnya pada era pemerintahan Khalifah Abu Bakar ra., muncul
pula 
 nabi
  palsu yang membawa sebuah syair tentang kodok. Agaknya tantangan
 Al-Qur'an
  untuk menciptakan ayat-ayat yang mampu menandinginya memang
terlalu 
 berat
  bagi manusia.
  
  
  
  Semuanya bermuara pada pendidikan. Secara formal maupun non-
formal,
  pendidikan agama di negeri ini memang masih sangat menyedihkan. 
 Kita nyaris
  tidak mendapatkan apa-apa dari pengajaran di sekolah. Waktu SD
 dulu, saya
  pernah mendebat guru agama yang mendefinisikan Islam sebagai
 singkatan dari
  'Isya, Subuh, Lohor, 'Ashar dan Maghrib. Ketika itu saya protes
 karena nama
  Islam berasal dari bahasa Arab, dan setahu saya, dalam bahasa
Arab 
 tidak ada
  kata *Lohor*, yang ada hanyalah *Zhuhur*. Kalau memang nama