Dear ukhti Lina,

Saya salut dengan ketegasan sikap dan pendekatan yang simple tapi to the
point tidak bertele-tele ...! Keep up the good work ...!

Kadang sulit buat mereka yang merasa dicap SESAT untuk bisa bersikap DEWASA
dan BIJAK sehingga yang terlontar dari opininya adalah sumpa serapah,
minimal julukan yang menghina atau merendahkan 'sesama' saudara muslim
(kumpulan ULAMA terhormat ko dituduh membual dan memfitnah..?!), seolah
dirinya yang paling benar, paling bisa mendudukkan persoalan pada tempatnya,
dan paling ILMIAH serta ISLAMI dalam bersikap. Padahal kalo kita lihat dari
cara beropini dalam diskusi ya kebalikan dari itu semua. Ibaratnya maling
menuntut orang lain untuk membuktikan bahwa diri mereka bukan maling!
Singkatnya, maling teriak maling!

Sejauh ini, saya lihat penjabaran atau penjelasan ukthi Lina sudah sangat
memadai, terutama jika dilihat dari segi objektifitas dan tepat sasaran,
tidak bertele-tele ... apalagi main klaim dan tuduh. Sekali lagi saya salut.
Buat orang awam seperti saya sangat jelas dan pas ...! :-)

Saya tidak membayangkan bagaimana jadinya negeri ini jika mereka yang jelas
sesat itu memegang kuasa, pasti disesatkannya negeri ini, atau setidaknya
akan dicap sesat semua selain kelompok mereka! Maha besar Allah yang tidak
pernah memberikan jalan kepada aliran sesat yang mengaku ISLAM untuk
berkuasa dan berjaya.

Untuk kalangan sesat SYIAH misalnya (lepas dari aliran sesat SYIAH yang
mana), tidak ada yang bertahan lama. Kekuasaan Alawiyah/Alawiyin (864-928)
di Tabaristan, Iran, tidak bertahan lama. Tidak sedikit pengikutnya yang
lalu beralih ke Dinasti sunni persia Samaniyah. Setelah itu ada daulah
FATTIMIYAH di Mesir yang berlangsung dari 910 hingga 1171. Terakhir adalah
dinasti syiah Persia yang berasal dari suku Azerbaijan dan Kurdi, berkuasa
dari 1501/1502 hingga 1722. Bandingkan dengan rentang sejarah gemilang
khilafah sunni dari masa Khulafaaur-Rasyidin hingga hilangnya khilafah oleh
konspirasi musuh2-nya.

Kembali ke ... kitabullah, "...telah datang al-Haq/Kebenaran/Islam, hilang
kebathilan/kesesatan, sesungguhnya kesesatan akan kalah." Kalo Allah sudah
berkata begini, masak ada yang masih juga nekad tidak mau melihat bahwa
KESESATAN itu tidak akan pernah bisa berjaya dan langgeng? Kecuali tentu
kitab selain al-Quran yang dijadikan acuan, yang isinya jelas tidak
menggunakan bahasa 'langit' ...!

Nah, jika sudah tidak ada argumen lagi, maka meluncurlah berbagai pernyataan
bodoh yang lucu dan menggelikan, yang intinya main hantam semua pihak yang
jelas berada pada sisi kebenaran! Dan ketika sikapnya ini terlihat bak
kebakaran jenggot (tell me i'm wrong) eh ga mau ngaku ... malah makin sewot
...! Duh, ILMIAH bangets ...!

Saya terus terang menyayangkan sikap sebagian masyarakat awam yang terlanjur
emosi karena provokasi pihak2 yang SESAT untuk dibuat seolah masyarakat awam
ini menggunakan legitimasi FATWA untuk melakukan tindak anarki! Saya juga
menyayangkan aparat yang tidak menegakkan HUKUM yang jelas harus dijunjung
tinggi demi kepentingan bersama dalam konteks aliran sesat dan menyesatkan
ini ...!

Semoga Allah membukakan pintu hidayah buat mereka yang SESAT, dan memberikan
kesabaran kepada ummat untuk tidak semena-mena menyikapi anggota masyarakat
yang TERSESAT dan MENYESATKAN ... AMIN ...

salam,
satriyo

PS: punten ya, saya japri juga agar jelas diterima oleh member peserta
diskusi ...


On 11/1/07, ma_suryawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  .
>
> Lina,
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> "Lina Dahlan"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Kalo soal MUI, ya CUEX aja kalo emang MUI punya kewenangan
> > mengeluarkan fatwa.
>
> Apakah anda bisa cuek dihadapan fatwa yang dibuat oleh MUI
> berdasarkan bualan dan fitnah?
>
> Sama aja cuexnya sikap kita sama orang2 blenger
> > yang ngaku dgn alasannya jadi rasulullah. Kecuali kalo MUI nyuruh
> > orang tuk melabrak dan membumihanguskan aliran sesat...ato aliran
> > sesat itu melakukan or bersikap merugikan orang lain, baru deh GAK
> > CUEX
>
> Fatwa MUI yang menghakimi keyakinan/keimanan suatu kaum adalah
> berdasarkan bulan dan fitnah.
>
> Buah dari bualan dan fitnah atas suatu keyakinan adalah persekusi
> atas nama agamanya MUI.
>
> > Soale banyak orang Indonesia yang awam and bodoh soal agama kayak
> > saya, yang gak pinter pengetauannya ttg agama kayak mbak Mia, yang
> > masih bergantung kepada fatwa2 MUI. Kalopun misalnya fatwa MUI itu
> > salah, ya biarin aja itu salahnya MUI, biar mereka yang tanggung.
>
> Orang yang awam dan bodoh, dengan menurutkan omongan Anda, harus
> mengerti bahwa MUI mengeluarkan fatwanya atas keyakinan/keimanan
> suatu kaum BUKANLAH berdasarkan al-Qur'an dan Hadits, tetapi
> berdasarkan bualan dan fitnah.
>
> Salam,
> MAS
>
>
>
-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke