[zamanku] Candi Kuno di Kampus UII Yogyakarta Mulai Terungkap
Candi Kuno di Kampus UII Mulai Terungkap Selasa, 22 Desember 2009 | 04:14 WIB SLEMAN, KOMPAS - Wujud candi kuno yang terkubur di kompleks Universitas Islam Indonesia, Sleman, DI Yogyakarta, mulai terungkap. Peneliti dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta berhasil memetakan denah bangunan. Dari hasil ekskavasi dua hari terakhir, diketahui struktur candi berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 6 x 6 meter. Terdapat satu pintu selebar 60 cm di sisi timur bangunan. Selain itu, ditemukan pagar batu berjarak 2 meter dari candi sepanjang 7 meter. Koordinator ekskavasi dari BP3 Yogyakarta Budi Sancoyo mengatakan, meski sudah terungkap sebagian, pihaknya belum bisa menyimpulkan asal agama candi dan raja yang memerintahkan pembangunan candi itu. "Kami masih mencari arca atau prasasti yang bisa menjelaskan riwayat candi ini," katanya di lokasi penggalian, Senin (21/12). Budi mengatakan, sangat dimungkinkan struktur yang terkubur berukuran sangat besar. Melihat denah yang bisa dipetakan saat ini, dimungkinkan terdapat bangunan lebih luas yang berada di sebelah timur dan selatan penemuan candi. 20 tenaga BP3 Yogyakarta menurunkan empat arkeolog bersama beberapa juru ukur, juru gambar, dan 20 tenaga lokal. Ekskavasi menggunakan teknik test pit (lubang uji) di areal seluas sekitar 600 meter persegi. Hingga dua hari pelaksanaan ekskavasi, BP3 telah menggali di 15 test pit (satu test pit berukuran 2 x 2 meter) dari puluhan yang direncanakan. Peneliti geologi dari Universitas Gadjah Mada, Andre Prasetyo, mengatakan, candi diduga terkubur oleh banjir lahar dingin dari aktivitas Gunung Merapi.(ENG) http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/22/04145884/candi.kuno.di.kampus.uii.mulai.terungkap Facebook: Radityo Djadjoeri
[zamanku] Re: [mediacare] OOT-Aliran-Aliran Dalam Islam
Facebook: Radityo Djadjoeri - Original Message - From: Ahsa To: daarut-tauhiid milis ; Taman2Syurga Milis Cc: parapemikir milis ; mediacare Sent: Sunday, December 20, 2009 7:49 PM Subject: [mediacare] OOT-Aliran-Aliran Dalam Islam Judul : Aliran-Aliran Dalam Islam Penulis : Ahmad Sahidin Penerbit : Salamadani Tahun: 2009 Munculnya aliran-aliran sesat dan klaim adanya nabi setelah Muhammad saw merupakan persoalan yang tidak bisa dianggap angin lalu. Apalagi keberadaannya itu cenderung mengganggu ketenteraman umat beragama. Sudah pasti, aliran dan ajaran-ajarannya jauh dari nilai-nilai kebenaran. Jika tidak sesat, pasti menyimpang. Kita melihat bagaimana pemerintah dan umat Islam segera bertindak untuk "mengamankan" dan meminta pertanggungjawabannya. Memang, sudah jadi tugas pemerintah untuk menciptakan suasana yang aman, tenteram, dan damai bagi rakyatnya, termasuk menghentikan aktivitas mereka. Harus diakui bahwa persoalan keyakinan seorang manusia bersifat individu. Namun, hal yang bersifat "pribadi" pun bisa menjadi masalah ketika individu tersebut mengajak orang lain bergabung dengan cara yang tidak wajar dan bersifat menodai agama, apalagi dengan menyebutkan dirinya sebagai Nabi Allah terakhir yang jelas membuat marah umat Islam. Karena itu, untuk mengatahui aliran-aliran mana saja yang masih termasuk dalam lingkup Islam dan bagaimana ajaran dan pemikirannya, tampaknya harus mengenalinya dengan membaca buku ALIRAN-ALIRAN DALAM ISLAM. Pembahasan buku ini terbagi atas empat bagian. Pertama, asal-usul munculnya aliran teologi Islam, definisi, dan tema-tema yang dibahasnya. Kedua, berkaitan dengan aliran-aliran teologi (akidah) Islam sejak masa klasik hingga awal modern. Ketiga, mengulas aliran-aliran sempalan yang dikategorikan sesat. Keempat, menguraikan pentingnya ukhuwah Islamiyah dan langkah-langkah yang harus ditempuh umat Islam. Meskipun bukan satu-satunya buku yang membahas aliran-aliran Islam, karya ini memiliki keunggulan dibandingkan buku sejenisnya. Terutama dari penyusunan materinya yang mengacu pada kronologi sejarah Islam dengan tambahan analisis sosial dan politik dalam setiap bahasannya. Insya Allah, buku ini sangat membantu dalam menelusuri jejak-jejak pemikiran dan perkembangan pemahaman keagamaan, khususnya bidang akidah (teologi) Islam sejak masa klasik hingga awal abad modern. Karena itu, kehadirannya dapat menjadi pembuka kekayaan ilmu-ilmu Islam dalam khazanah peradaban dunia sehingga mencerahkan pemikiran umat Islam. Buku ini dapat diperoleh di TB GRAMEDIA atau pesan ke Salamadani: 021-3926774, 022-5222052 >>>www.ahmadsahidin.wordpress.com<<< -- Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
Re: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran?
Dari mana dasarnya anda mengatakan kalau wanita tidak bisa minta cerai? Ya ampun, makin nyata saja kebodohan anda. Dalam sejarah Islam, bahkan sahabat nabi pernah dicerai oleh istrinya. Salam, Stephanus Iqbal From: item abu To: zamanku@yahoogroups.com Sent: Mon, December 21, 2009 12:43:04 PM Subject: Re: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran? Nurut Islam, isteri itu ga bisa minta cerai dan jg ga bisa nyeraiin suaminya. Yg bisa cuma suaminya nyeraiin isterinya, cukup pake 3 kata doang. Bayangin deh, mahar dr si suami itu bisa aja cuma kemampuan si suami ngapalin beberapa ayat Quran, lalu kalo udah puas, langsung si suami ngomong talak, talak, talak, maka resmi deh perceraiannya. Itulah seberapa besar Islam ngehargain cewek, cewek itu ga ada nilai sepeser jg. Gw rasa, yg diapalin oleh si suami yg cuma beberapa ayat itu tentunya ayat yg bilang hrs mukulin isteri yg ga patuh. Atau ayat yg bilang kalo pengen ngeganti bini, auloh tentu akan ngasih bini yg lebih baik. Hihihi bisa ganti bini kayak ganti baju atau sepatu. --- On Sun, 12/20/09, muskitawati wrote: >From: muskitawati >Subject: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran? >To: zama...@yahoogroups .com >Date: Sunday, December 20, 2009, 6:44 PM > > >> > > > > > > > >> > > >>> item abu wrote: >>> Mahar itu cuma sekali aja koq, >>> kalo udah dikasih isteri itu >>> ga dpt apa2 lagi. Cuma suami >>> itu mesti ngasih makan isterinya >>> SELAMA isterinya patuh. Kalo >>> isterinya ga patuh, ga wajib >>> dikasih makan. Ya maklum aja >>> kalo isteri mesti dikasih makan, >>> kan harus terus ngelayani suaminya >>> tiap kali suaminya horny. >>> Kalo udah cerai, kan si isteri cuma >>> dpt maharnya doang. Ga ada beda dgn >>> pelacur, kalo udah dipake ya jelas >>> hrs bayar. >>> > >>Tergantung juga sih, kalo isterinya yang minta cerai, maka maharnya harus >>dibayar balik berikut bunganya. Contohnya Manohara karena melarikan diri >>dari suaminya dia dituntut pengadilan Syariah untuk mengembalikan mahar >>suaminya sebanyak sekian milyard. Padahal darimana Manohara bisa dapat duit >>sebanyak itu, sedangkan waktu menikah sekalipun maharnya cuma Quran saja. >>Namun nilai Quran itu menjadi milyard rupiah setelah dia menceraikan suaminya. > >>Jadi masalah poligamy jangan pusing2, tanpa perlu didebat sama sekali sudah >>otomatis diseluruh dunia dianggap sebagai bentuk variasi praktek pelacuran. > >>Poligamy berlangsung karena suka sama suka, tidak berbeda dengan pelacuran >>pun juga berlangsung karena suka sama suka. > >>Jadi hingga kini tidak ditemukan dalam ayat Quran atau Hadisnya yang bisa >>digunakan untuk menyanggah argument dari HAM yang menyatakan pelarangan >>poligamy karena merupakan bentuk variasi pelacuran. > >>Ny. Muslim binti Muskitawati. > >
Re: [zamanku] Agama yg benar unt paedophile
Bisakah anda jelaskan standar dari pedophilia? Salam, Stephanus Iqbal From: item abu To: gerejabethanyindone...@yahoogroups.com; zamanku@yahoogroups.com Sent: Mon, December 21, 2009 1:54:53 PM Subject: [zamanku] Agama yg benar unt paedophile Barusan gua liat di website gimana Hamas ngadain kawin masal buat 450 pasangan. Hebatnya adalah yg laki itu kebanyakan udah gede berusia 20an ke atas, yg ceweknya adalah anak2 ingusan di bawah 10 thn. Islam itu emang betul2 agama yg benar buat paedophile, tukang perkosa, sex maniak, tukang mukulin cewek dll. Nabinya kan jg emang paedophile, tukang perkosa, sex maniak , tukang mukulin cewek. http://islammonitor .org/index. php?option= com_content&view=article&id=3158:gala- in-gaza-or- lock-up-your- daughters-&catid=193&Itemid=68
Re: [zamanku] Memaksa Kembalikan Mahar Penghinaan Terhadap Wanita
MAU BERSETUBUH..MAU NGAK...MALU ACH..JIKA PEMBERIAN DI MINTA KEMBALI...BAGAI LUDAH YG SUDAH JATUH KE TANAH DI JILAT KEMBALI RADA GENTLEMENT DIKIT NAPA SEHKALAU MEMBERI YAH BERIKAN DG IKHLASKALAU DI MINTA KEMBALI ITU NAMANYA NGAK IKHLAS DAN NGAK PERNAH CINTA AMA ISTRINYA...LAKI2 SEPERTI INI NGAK PANTAS UNTUK DI JADIKAN SUAMI..JADI BUANG AJAH KE LAUT..CARI YG BENER2 CINTA. From: muskitawati To: zamanku@yahoogroups.com Sent: Mon, December 21, 2009 10:22:20 AM Subject: [zamanku] Memaksa Kembalikan Mahar Penghinaan Terhadap Wanita Memaksa Kembalikan Mahar Penghinaan Terhadap Wanita Pelacur itu tidak sama dengan isteri, karena dalam dunia pelacuran sekalipun kalo transaksi sudah berlangsung sama2 setuju maka sang hidung belang harus bayar terlepas nantinya diranjang si lelaki hidung belang tidak sanggup membuktikan kejantanannya karena impotent misalnya atau karena nafsu besar tenaga kurang. Kasus Manohara adalah contoh yang baik untuk mengenal kebiadaban Syariah Islam. Sang isteri digebuki suaminya tanpa bisa meminta perlindungan Syariah, akhirnya lari pulang ke Indonesia. Sang suami meminta keadilan pengadilan Syariah dan pengadilan Syariah memutuskan Manohara dan ibunya wajib mengembalikan mahar yang bermilyard rupiah yang tentunya tidak mungkin mampu dikembalikan karena memang belum pernah terima uang dan mahar yang diberikan dulunya hanya sajadah dan Quran saja yang kemudian dinilai milyardan rupiah karena isterinya lari setelah disetubuhi dan digebuki. Kepada para pembaca apapun agamanya saya persilahkan untuk menganalisa kedua pernyataan dari 2 orang yang sama2 umat Islam dan sama2 membela agama Islam dibawah ini. Ternyata pernyataannya saling berlawanan, yang satu bilang tidak ada isteri cerai maharnya diminta balik, tapi dari umat yang sama lainnya malah menyatakan bahwa maharnya dapat diminta kembali sebelum terjadi persetubuhan. > "Greg Le Mond" wrote: > mana ada istri cerai maharnya diminta > sama suaminya, sarap lu ngarang aja > kerjanya. > stephanus iqbal wrote: > Seandainya belum terjadi persetubuhan > antara suami istri, maka mahar tersebut > dapat diminta kembali. Naaah susahnya untuk menentukan persetubuhan atau tidak memang tidak diajarkan cara2nya baik dalam Quran maupun dalam Hadist-nya, jadi cuma terserah di-karang2 sendiri oleh bekas suaminya. Lhaaa kalo sudah dinyatakan sebagai suami, maka tak mungkinlah untuk dianggap belum terjadi persetubuhan apalagi pernikahan bukan dasarnya atas persetubuhan melainkan atas dasar saling mencintai. Laki2 yang sudah bersetubuh dengan wanita tidak bisa dinamakan suami karena bersetubuh dengan pelacur atau dengan budak pun bukan dinamakan pernikahan. Lalu apa alasannya bahwa pernikahan yang belum terjadi persetubuhan sudah boleh meminta maharnya kembali ? Demikianlah yang telah terjadi dalam kasus Manohara, dia menikah secara Islam dan kemudian melarikan diri karena ditolak waktu minta cerai, ternyata pengadilan Syariah memutuskan bahwa mahar yang diberikan sang suami HARUS dikembalikan bukan boleh diminta kembali melainkan keharusan dikembalikan atas dasar keputusan pengadilan Syariah. BIADAB BUKAN Jumlahnya terhitung milyardan rupiah dan sang bekas isteri mana mungkin punya uang sebanyak itu padahal waktu dia melarikan diri tidak bawa uang dan cuma memikirkan keselamatan badannya saja yang telah digebuki sang suami. Seharusnya Suami Manohara itu membayar ganti rugi kepada Manohara karena telah menodainya dan juga telah memukulinya hingga luka2. Inilah contohnya bagaimana biadabnya Syariah Islam ini. Sebagai wanita saya juga muslimah, sama dengan Manohara yang muslimah, tetapi bukan berarti harus membenarkan kebiadaban ajaran2 Islam itu sendiri karena tugas kita sebagai muslim dan muslimah adalah mengubah ajaran biadab menjadi ajaran yang tunduk kepada HAM. Ny. Muslim binti Muskitawati.
Re: [zamanku] Isteri Minta Cerai Maka Mahar Harus Dikembalikan
Salah tuh, yg benar adalah kalo belum diembat, maka si isteri hrs ngembaliin maharnya. Itu kan kayak kita beli barang, tp langsung dikembalikan, maka ada refundnya. Paling dipotong biaya administrasi. Krn belum nikmatin isterinya, maka bisa refund. --- On Sun, 12/20/09, muskitawati wrote: From: muskitawati Subject: [zamanku] Isteri Minta Cerai Maka Mahar Harus Dikembalikan To: zamanku@yahoogroups.com Date: Sunday, December 20, 2009, 6:48 PM Isteri Minta Cerai Maka Mahar Harus Dikembalikan Hingga kini perkawinan dalam Islam merupakan satu2nya perkawinan agama yang melanggar persamaan hak2 wanita. > item abu wrote: > Mahar itu cuma sekali aja koq, > kalo udah dikasih isteri itu > ga dpt apa2 lagi. Cuma suami > itu mesti ngasih makan isterinya > SELAMA isterinya patuh. Kalo > isterinya ga patuh, ga wajib > dikasih makan. Ya maklum aja > kalo isteri mesti dikasih makan, > kan harus terus ngelayani suaminya > tiap kali suaminya horny. > Kalo udah cerai, kan si isteri cuma > dpt maharnya doang. Ga ada beda dgn > pelacur, kalo udah dipake ya jelas > hrs bayar. > Tergantung juga sih, kalo isterinya yang minta cerai, maka maharnya harus dibayar balik berikut bunganya. Contohnya Manohara karena melarikan diri dari suaminya dia dituntut pengadilan Syariah untuk mengembalikan mahar suaminya sebanyak sekian milyard. Padahal darimana Manohara bisa dapat duit sebanyak itu, sedangkan waktu menikah sekalipun maharnya cuma Quran saja. Namun nilai Quran itu menjadi milyard rupiah setelah dia menceraikan suaminya. Jadi masalah poligamy jangan pusing2, tanpa perlu didebat sama sekali sudah otomatis diseluruh dunia dianggap sebagai bentuk variasi praktek pelacuran. Poligamy berlangsung karena suka sama suka, tidak berbeda dengan pelacuran pun juga berlangsung karena suka sama suka. Jadi hingga kini tidak ditemukan dalam ayat Quran atau Hadisnya yang bisa digunakan untuk menyanggah argument dari HAM yang menyatakan pelarangan poligamy karena merupakan bentuk variasi pelacuran. Ny. Muslim binti Muskitawati.
Re: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran?
Nurut Islam, isteri itu ga bisa minta cerai dan jg ga bisa nyeraiin suaminya. Yg bisa cuma suaminya nyeraiin isterinya, cukup pake 3 kata doang. Bayangin deh, mahar dr si suami itu bisa aja cuma kemampuan si suami ngapalin beberapa ayat Quran, lalu kalo udah puas, langsung si suami ngomong talak, talak, talak, maka resmi deh perceraiannya. Itulah seberapa besar Islam ngehargain cewek, cewek itu ga ada nilai sepeser jg. Gw rasa, yg diapalin oleh si suami yg cuma beberapa ayat itu tentunya ayat yg bilang hrs mukulin isteri yg ga patuh. Atau ayat yg bilang kalo pengen ngeganti bini, auloh tentu akan ngasih bini yg lebih baik. Hihihi bisa ganti bini kayak ganti baju atau sepatu. --- On Sun, 12/20/09, muskitawati wrote: From: muskitawati Subject: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran? To: zamanku@yahoogroups.com Date: Sunday, December 20, 2009, 6:44 PM > item abu wrote: > Mahar itu cuma sekali aja koq, > kalo udah dikasih isteri itu > ga dpt apa2 lagi. Cuma suami > itu mesti ngasih makan isterinya > SELAMA isterinya patuh. Kalo > isterinya ga patuh, ga wajib > dikasih makan. Ya maklum aja > kalo isteri mesti dikasih makan, > kan harus terus ngelayani suaminya > tiap kali suaminya horny. > Kalo udah cerai, kan si isteri cuma > dpt maharnya doang. Ga ada beda dgn > pelacur, kalo udah dipake ya jelas > hrs bayar. > Tergantung juga sih, kalo isterinya yang minta cerai, maka maharnya harus dibayar balik berikut bunganya. Contohnya Manohara karena melarikan diri dari suaminya dia dituntut pengadilan Syariah untuk mengembalikan mahar suaminya sebanyak sekian milyard. Padahal darimana Manohara bisa dapat duit sebanyak itu, sedangkan waktu menikah sekalipun maharnya cuma Quran saja. Namun nilai Quran itu menjadi milyard rupiah setelah dia menceraikan suaminya. Jadi masalah poligamy jangan pusing2, tanpa perlu didebat sama sekali sudah otomatis diseluruh dunia dianggap sebagai bentuk variasi praktek pelacuran. Poligamy berlangsung karena suka sama suka, tidak berbeda dengan pelacuran pun juga berlangsung karena suka sama suka. Jadi hingga kini tidak ditemukan dalam ayat Quran atau Hadisnya yang bisa digunakan untuk menyanggah argument dari HAM yang menyatakan pelarangan poligamy karena merupakan bentuk variasi pelacuran. Ny. Muslim binti Muskitawati.
[zamanku] Agama yg benar unt paedophile
Barusan gua liat di website gimana Hamas ngadain kawin masal buat 450 pasangan. Hebatnya adalah yg laki itu kebanyakan udah gede berusia 20an ke atas, yg ceweknya adalah anak2 ingusan di bawah 10 thn. Islam itu emang betul2 agama yg benar buat paedophile, tukang perkosa, sex maniak, tukang mukulin cewek dll. Nabinya kan jg emang paedophile, tukang perkosa, sex maniak , tukang mukulin cewek. http://islammonitor.org/index.php?option=com_content&view=article&id=3158:gala-in-gaza-or-lock-up-your-daughters-&catid=193&Itemid=68
Re: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran?
Yang dituntut sama suaminya Manohara itu bukan mahar, tapi uangnya yang digunakan Manohara untuk belanja-belanja. Kok pembahasannya jadi semakin bodoh begini? Korban acara gosip.. Salam, Stephanus Iqbal From: muskitawati To: zamanku@yahoogroups.com Sent: Mon, December 21, 2009 9:44:47 AM Subject: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran? > item abu wrote: > Mahar itu cuma sekali aja koq, > kalo udah dikasih isteri itu > ga dpt apa2 lagi. Cuma suami > itu mesti ngasih makan isterinya > SELAMA isterinya patuh. Kalo > isterinya ga patuh, ga wajib > dikasih makan. Ya maklum aja > kalo isteri mesti dikasih makan, > kan harus terus ngelayani suaminya > tiap kali suaminya horny. > Kalo udah cerai, kan si isteri cuma > dpt maharnya doang. Ga ada beda dgn > pelacur, kalo udah dipake ya jelas > hrs bayar. > Tergantung juga sih, kalo isterinya yang minta cerai, maka maharnya harus dibayar balik berikut bunganya. Contohnya Manohara karena melarikan diri dari suaminya dia dituntut pengadilan Syariah untuk mengembalikan mahar suaminya sebanyak sekian milyard. Padahal darimana Manohara bisa dapat duit sebanyak itu, sedangkan waktu menikah sekalipun maharnya cuma Quran saja. Namun nilai Quran itu menjadi milyard rupiah setelah dia menceraikan suaminya. Jadi masalah poligamy jangan pusing2, tanpa perlu didebat sama sekali sudah otomatis diseluruh dunia dianggap sebagai bentuk variasi praktek pelacuran. Poligamy berlangsung karena suka sama suka, tidak berbeda dengan pelacuran pun juga berlangsung karena suka sama suka. Jadi hingga kini tidak ditemukan dalam ayat Quran atau Hadisnya yang bisa digunakan untuk menyanggah argument dari HAM yang menyatakan pelarangan poligamy karena merupakan bentuk variasi pelacuran. Ny. Muslim binti Muskitawati.
[zamanku] Freedom from Dogma
Friends, Percakapan pertama dilakukan dengan seorang teman yg ternyata sudah terkena virus agnotik juga. Yg kedua dengan seorang teman dari Bali yg sangat antusias menghaturkan salam freedom from dogma. Seperti apa? Baca aja. + PERCAKAPAN 1: TERNYATA SAYA AGNOSTIK JUGA T = Halo Mas Leo, Salam kenal. Saya suka membaca catatan-catatan Mas Leo. Tapi baru di catatan terakhir saya menemukan arti yg berbeda dari agnosticism. Entah versi Mas Leo itu yg paling benar atau bukan, tapi rasanya klop dengan yg saya alami. J = Good, then? T = Dari semasa kuliah saya enggan memakai konsep ketuhanan dan konsep beragama ala orang awam. Karena buat saya sedikit susah masuk di nalar. Dari situlah saya cenderung tidak memegang konsep kemutlakan dalam memaknai Tuhan, agama & hidup. J = That's very good, then? T = Saya cenderung memegang nilai-nilai kekinian yg mudah diterima akal sehat dan dipraktekkannya pun tidak mengundang interpretasi beda-beda, misalnya nilai kepastian hukum, menghargai keberagaman, dan toleransi. Buat saya itu cukup untuk bekal hidup di dunia ini. Sedangkan setelah mati who knows, itu tadi saya bilang tidak ada penjelasan yg benar-benar saya bisa terima. Jadi daripada menjadi budak buta dari belief system yg tidak jelas, saya memilih memerdekakan nalar saya untuk menerima bahwa hal-hal setelah kematian masih tidak pasti. J = Iyalah, ngapain beriman kepada spekulasi yg dbuat oleh manusia masa lalu yg tidak mengenal internet. Tidak punya surat kabar dan majalah. Tidak tahu pakai HP. Masyarakatnya masih marak buta huruf, tidak tahu sanitasi, kerjanya menggembala kambing domba, dan suka teriak-teriak mengganggu orang. Itu masyarkat yg berspekulasi tentang Tuhan, dan kita diharapkan untuk mengikuti mereka? I beg your pardon, kata manusia paska modern yg biasa-biasa saja. In my opinion those nomadens lah yg harus mengikuti kita. Kita sudah bisa kirim manusia ke bulan, sudah pakai facebook. Sedangkan mereka semuanya masih hidup di abad kegelapan. Tidak ada listrik, dan kalau malam harus menyalakan obor. Masak pakai kayu bakar. Masa kita harus mengikuti iman manusia seperti itu? Orang-orang masa lalu yg sekarang di-nabikan itulah yg harus mengikuti pengertian kita karena kita sudah jauh lebih maju. Kita sudah jauh lebih beradab, sudah mengenal HAM universal, sudah menghormati kesetaraan gender, etc... T = Well, thanks atas sharingnya tentang agnostik. Lalu bagaimana feedback terhadap pandangan orang bahwa agnostik berarti malas menggunakan akalnya untuk memahami tanda-tanda kebesaran Tuhan (hehe.. ungkapan yg umum kita dengar dari kaum beragama) ? Agnostik dipandang sebagai cara simple memahami hidup dan terkesan tidak mau repot, mau enak saja, alias hedonis. J = Menurut saya yg malas menggunakan akalnya itu adalah orang beragama. Mereka tidak mau mempertanyakan agama mereka. Mereka tidak mau belajar dan membandingkan. Kalau mereka mau menggunakan otaknya, akan mudah saja untuk menemukan bahwa semua manusia bisa saja mengaku sebagai nabi. Caranya mudah, yaitu tinggal mengaku saja. Lalu ada orang lain yg menjadi pengikut si manusia yg mengaku sebagai nabi. Lalu ucapannya dikumpulkan dan disebut kitab suci. Lalu ada orang-orang yg diangkat sebagai imam dalam ibadah. Dan jadilah agama. Caranya mudah sekali membuat agama. Dan itu hal yg normal saja. Merupakan HAM yg ada di diri setiap manusia untuk membuat dan menyebarkan agamanya sendiri. Di negara-negara maju, hal ini sudah dipraktekkan dengan konsekwen. Kita tinggal mengaku menjadi nabi dan mendaftarkan organisasi kita. Kita bisa beriklan, bisa berpakaian aneh-aneh. Bisa wanita yg memimpin agama itu, dan para pria diharuskan berjilbab atau at least berkerudung dengan alasan bahwa Allah suka kepada pria yg taat kepada wanita. Bisa seperti itu dan sah saja. Itu namanya HAM. Dan agama baru itu bisa bikin aturan bahwa harus jiarah keliling Monas dengan alasan Allah tempat tinggalnya di pucuk Monas. Asal jiarahnya dilakukan dengan tertib, itu seharusnya diperbolehkan karena merupakan HAM kebebasan beragama. Tetapi yg namanya HAM kebebasan beragama belum sempurna dipraktekkan di Indonesia. Masih ada kelompok agama yg merasa agamanya benar, dan agama lain salah. Pedahal agama yg ziarah ke Mekkah dan agama yg ziarah ke Monas memiliki HAM yg sama. Statusnya sama di depan hukum. Harusnya begitu. Tentang hedonisme, bukankah kita semua orang hedonis? Kita semua mau hidup enak bukan? Dan semua orang yg mau hidup enak bisa disebut sebagai hedonis. Kalau tidak mau disebut hedonis bisa saja, kita tinggal pergi ke tengah padang pasir dan menternakkan kambing domba. Tetapi, menurut pengalaman, mereka yg nomadens itu juga hedonis. Suka kawin sampai istrinya empat orang gitu lho. Walaupun malam hari tidak ada listrik, mereka tetap saja hedonis. Mereka main bola bersama istri-istrinya dan perbuatan itu, konon, direstui oleh dewa padang pasir. Apa bedanya dengan kita yg ke luar masuk mall setiap akhir pekan dan cuma beristri satu,
[zamanku] Memaksa Kembalikan Mahar Penghinaan Terhadap Wanita
Memaksa Kembalikan Mahar Penghinaan Terhadap Wanita Pelacur itu tidak sama dengan isteri, karena dalam dunia pelacuran sekalipun kalo transaksi sudah berlangsung sama2 setuju maka sang hidung belang harus bayar terlepas nantinya diranjang si lelaki hidung belang tidak sanggup membuktikan kejantanannya karena impotent misalnya atau karena nafsu besar tenaga kurang. Kasus Manohara adalah contoh yang baik untuk mengenal kebiadaban Syariah Islam. Sang isteri digebuki suaminya tanpa bisa meminta perlindungan Syariah, akhirnya lari pulang ke Indonesia. Sang suami meminta keadilan pengadilan Syariah dan pengadilan Syariah memutuskan Manohara dan ibunya wajib mengembalikan mahar yang bermilyard rupiah yang tentunya tidak mungkin mampu dikembalikan karena memang belum pernah terima uang dan mahar yang diberikan dulunya hanya sajadah dan Quran saja yang kemudian dinilai milyardan rupiah karena isterinya lari setelah disetubuhi dan digebuki. Kepada para pembaca apapun agamanya saya persilahkan untuk menganalisa kedua pernyataan dari 2 orang yang sama2 umat Islam dan sama2 membela agama Islam dibawah ini. Ternyata pernyataannya saling berlawanan, yang satu bilang tidak ada isteri cerai maharnya diminta balik, tapi dari umat yang sama lainnya malah menyatakan bahwa maharnya dapat diminta kembali sebelum terjadi persetubuhan. > "Greg Le Mond" wrote: > mana ada istri cerai maharnya diminta > sama suaminya, sarap lu ngarang aja > kerjanya. > stephanus iqbal wrote: > Seandainya belum terjadi persetubuhan > antara suami istri, maka mahar tersebut > dapat diminta kembali. Naaah susahnya untuk menentukan persetubuhan atau tidak memang tidak diajarkan cara2nya baik dalam Quran maupun dalam Hadist-nya, jadi cuma terserah di-karang2 sendiri oleh bekas suaminya. Lhaaa kalo sudah dinyatakan sebagai suami, maka tak mungkinlah untuk dianggap belum terjadi persetubuhan apalagi pernikahan bukan dasarnya atas persetubuhan melainkan atas dasar saling mencintai. Laki2 yang sudah bersetubuh dengan wanita tidak bisa dinamakan suami karena bersetubuh dengan pelacur atau dengan budak pun bukan dinamakan pernikahan. Lalu apa alasannya bahwa pernikahan yang belum terjadi persetubuhan sudah boleh meminta maharnya kembali ? Demikianlah yang telah terjadi dalam kasus Manohara, dia menikah secara Islam dan kemudian melarikan diri karena ditolak waktu minta cerai, ternyata pengadilan Syariah memutuskan bahwa mahar yang diberikan sang suami HARUS dikembalikan bukan boleh diminta kembali melainkan keharusan dikembalikan atas dasar keputusan pengadilan Syariah. BIADAB BUKAN Jumlahnya terhitung milyardan rupiah dan sang bekas isteri mana mungkin punya uang sebanyak itu padahal waktu dia melarikan diri tidak bawa uang dan cuma memikirkan keselamatan badannya saja yang telah digebuki sang suami. Seharusnya Suami Manohara itu membayar ganti rugi kepada Manohara karena telah menodainya dan juga telah memukulinya hingga luka2. Inilah contohnya bagaimana biadabnya Syariah Islam ini. Sebagai wanita saya juga muslimah, sama dengan Manohara yang muslimah, tetapi bukan berarti harus membenarkan kebiadaban ajaran2 Islam itu sendiri karena tugas kita sebagai muslim dan muslimah adalah mengubah ajaran biadab menjadi ajaran yang tunduk kepada HAM. Ny. Muslim binti Muskitawati.
Bls: [zamanku] Hormati Hindu Sama Seperti Menghormati Islam
hormati semua agama... termasuk mereka yang tidak termasuk dalam 5 agama yang dianggap paling sahih di Indonesia ini hormati semua agama semakin beragam semakin menarik dan semakin mulia hormati semua agama termasuk menghilangkan kolom agama di KTP CP --- Pada Ming, 20/12/09, muskitawati menulis: Dari: muskitawati Judul: [zamanku] Hormati Hindu Sama Seperti Menghormati Islam Kepada: zamanku@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 20 Desember, 2009, 6:23 PM Hormati Hindu Sama Seperti Menghormati Islam Saling menghormati bukan berarti saling menghujat, juga bukan berarti muslim boleh menghujat tapi Hindu dimusuhi apabila menghujat Islam. > "Abbas" wrote: > Ka_bah untuk arah shalat. > Kalau ada umat Islam yang menyembahnya, > maka ia keluar dari Islam. > Orang luar apalagi PEMBENCI ISLAM > selalu akan menyiratkan yang negativenya > saja ! Dan bukan nanya ke UNAT ISLAM; > mereka kaum Anti Islam HANYA INGIN > menghujat orang Islam; tanpa argumen > yang jelas. Itulah yang terjadi Sama, patung brahmana juga cuman patokan arah saat umatnya berdoa, yang jelas yang disembah adalah Tuhan Eyang Widi. Apakah agama Hindu termasuk agama berhala padahal sama2 punya patokan arah menghadap saat berdoa??? Kalo umat Hindu berkiblat ke patung brahmananya, maka umat Islam berkiblat kepada batu Kabahnya. Sama2 menghadap patokan arahnya. Kalo umat Islam mencium batu aswat, maka umat Hindu mencium patung brahma. Keduanya itu bukan berarti menyembah tetapi menghormatinya. Saya meskipun beragama Islam tapi sama sekali bukan pembenci agama Hindu, dan sama sekali tidak anti agama Hindu. Dan saya bahkan memperlakukan agama Hindu sama sebangun dengan agama saya yang Islam yang dalam hal ini tentunya tidak boleh menghujat agama Islam maupun agama Hindu. Menghujat agama Hindu itu sebagai agama berhala, sama artinya menghujat agama Islam itu sebagai agama berhala. Saya menghargai agama Hindu sama seperti saya menghargai agama Islam, tak akan saya menghujat agama Hindu karena berarti juga menghujat agama Islam. Setuju bukan ? Adil bukan Ajaran Buddha bilang, jangan cubit kalo tak mau dicubit !!! Jangan menghujat kalo tak mau dihujat. Jangan menjarah kalo tak mau dijarah. Ny. Muslim binti Muskitawati. Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com