Yang dituntut sama suaminya Manohara itu bukan mahar, tapi uangnya yang 
digunakan Manohara untuk belanja-belanja. Kok pembahasannya jadi semakin bodoh 
begini? Korban acara gosip..

Salam,

Stephanus Iqbal




________________________________
From: muskitawati <muskitaw...@yahoo.com>
To: zamanku@yahoogroups.com
Sent: Mon, December 21, 2009 9:44:47 AM
Subject: Mahar - Re: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran?

  

> item abu <item...@... > wrote:
> Mahar itu cuma sekali aja koq,
> kalo udah dikasih isteri itu
> ga dpt apa2 lagi. Cuma suami
> itu mesti ngasih makan isterinya
> SELAMA isterinya patuh. Kalo
> isterinya ga patuh, ga wajib
> dikasih makan. Ya maklum aja
> kalo isteri mesti dikasih makan,
> kan harus terus ngelayani suaminya
> tiap kali suaminya horny.
> Kalo udah cerai, kan si isteri cuma
> dpt maharnya doang. Ga ada beda dgn
> pelacur, kalo udah dipake ya jelas
> hrs bayar.
> 

Tergantung juga sih, kalo isterinya yang minta cerai, maka maharnya harus 
dibayar balik berikut bunganya.  Contohnya Manohara karena melarikan diri dari 
suaminya dia dituntut pengadilan Syariah untuk mengembalikan mahar suaminya 
sebanyak sekian milyard.  Padahal darimana Manohara bisa dapat duit sebanyak 
itu, sedangkan waktu menikah sekalipun maharnya cuma Quran saja.  Namun nilai 
Quran itu menjadi milyard rupiah setelah dia menceraikan suaminya.

Jadi masalah poligamy jangan pusing2, tanpa perlu didebat sama sekali sudah 
otomatis diseluruh dunia dianggap sebagai bentuk variasi praktek pelacuran.

Poligamy berlangsung karena suka sama suka, tidak berbeda dengan pelacuran pun 
juga berlangsung karena suka sama suka.

Jadi hingga kini tidak ditemukan dalam ayat Quran atau Hadisnya yang bisa 
digunakan untuk menyanggah argument dari HAM yang menyatakan pelarangan 
poligamy karena merupakan bentuk variasi pelacuran.

Ny. Muslim binti Muskitawati.


 


      

Kirim email ke