[zamanku] LOWONGAN untuk GURU TK

2009-12-03 Terurut Topik Sekolah Mandala
 
DICARI GURU TK:
 
- Bisa berbahasa Inggris atau Mandarin
 
- Sabar dan mempunyai pengalaman mengajar anak-anak
 
- Mengerti psikologi dan pendidikan anak
 
- Kreatif dalam mengajar dan membimbing anak
 
Lamaran bisa dikirim melalui pos atau perorangan ke: 
Sekolah Mandala, Jl. Putro Agung II no. 6 Surabaya 
(Telp. 3765926). 


  Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! 
memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[zamanku] Lomba Menulis & Membaca Puisi untuk anak

2009-11-11 Terurut Topik Sekolah Mandala
 Lomba Menulis & Membaca Puisi 
untuk SD kelas V & VI se-Surabaya


- Pendaftaran dibuka tanggal 16 November sampai 5 Desember 2009, dengan membawa 
surat persetujuan dari Kepala Sekolah dan membawa uang pendaftaran Rp 10.000 

- Pendaftaran di SD & SMP Mandala, Jl. Putro Agung II no.6 Surabaya, Telp 
3765926 (Bu Henny) 

- Tema puisi akan diumumkan pada waktu pelaksanaan lomba, untuk menghindari 
kecurangan. Anak akan diberi bimbingan dan petunjuk untuk menulis puisi 
sehingga mempermudah mereka dan siapa saja bisa ikut serta. Anak kemudian 
diberi waktu 30 menit untuk menulis puisi

- Pemenang akan mendapat hadiah uang tunai & trophy

- Pelaksanaan Lomba diadakan di Sekolah Mandala Jl. Putro Agung II no.6 tanggal 
12 Desember jam 16.00




  Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com


[zamanku] Seminar AGAMA & ILMU PENGETAHUAN oleh Dr. Soe Tjen Marching

2009-09-12 Terurut Topik Sekolah Mandala
Tolong disebarkan kepada siapa saja yang tertarik dengan seminar ini:

--

 AGAMA & ILMU PENGETAHUAN 
oleh DR SOE TJEN MARCHING
 

  * Pembicara : Soe Tjen Marching

  * Tempat:  SD & SMP Mandala - Putro Agung II no.6 Surabaya
(Telpon: 376 5926)

  * Waktu : 17 September 2009, jam 07.00

SOE TJEN MARCHING: Mendapatkan gelar Doktor (PhD) di Monash University di 
Australia. Beliau juga seorang komponis dan penulis, yang telah memenangkan 
beberapa penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Profilnya dapat disimak di: 
http://id.wikipedia.org/wiki/Soe_Tjen_Marching
---
SEKOLAH MANDALA (TK, SD, SMP) 
PUTRO AGUNG II no. 6 Surabaya
TELPON: 031 - 3765926




  Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com


[zamanku] Majalah Bhineka

2009-07-19 Terurut Topik Sekolah Mandala


Majalah Bhineka yang didirikan oleh Soe Tjen Marching bekerja sama dengan Gaya 
Nusantara telah terbit, dan bisa diakses di:

http://gaya-nusantara.blogspot.com/search?q=majalah+Bhinneka


Profil Majalah Bhineka: 
Majalah non-profit dengan wacana keberagaman. Majalah ini dibuat untuk 
mengingatkan bangsa Indonesia bahwa budaya kita tidak hanya "tunggal Ika". 

Pendiri Majalah: Dr. Soe Tjen Marching
Pemimpin Redaksi: Dr. Soe Tjen Marching.
Lay Out: Davi Daud
Bendahara: Sardjono Sigit, S.T.
Penasehat: Dr. Dede Oetomo & Prof.Dr. Dieter Mack


  Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/



[zamanku] Tanggapan untuk Sirikit Syah oleh Soe Tjen Marching

2008-11-01 Terurut Topik Sekolah Mandala
Kekeliruan Memahami RUU Pornografi: Tanggapan untuk Sirikit Syah

Oleh: Soe Tjen Marching.
--

Ketika perbudakan di benua Amerika dan Eropa mengalami protes bertubi-tubi, 
lagu Amazing Grace dan novel Uncle Tom's Cabin karya Harriet Beecher Stowe 
berkumandang dimana-mana. Para pedagang budakpun mengeluh: tidak ada keadilan 
bagi kita - suara publik telah tercemar oleh kepopuleran para anti perbudakan. 
Bahkan mereka sempat menuduh pemerintah tidak adil dan rasis karena telah 
membela orang kulit hitam. Rasa ketidak adilan inilah yang akhirnya menjadi 
salah satu pelopor terbentuknya Ku Klux Klan di Pulaski - Teneessee pada bulan 
Mei 1866.

Tentu saja pendukung RUU-APP tidak sama dengan pedagang budak atau Ku Klux 
Klan. Namun, yang saya ingin utarakan adalah betapa bahayanya terkadang tuduhan 
ketidak-adilan, tanpa disertai keberpihakan pada minoritas.

Inilah kesalahan artikel Sirikit Syah ketika bertanya: "Di mana suara mereka 
yang pro-RUU? Apakah memang tak ada yang pro; atau ada tapi kurang pandai 
mengekspresikan pendapat; atau media dengan sengaja tidak memberi mereka 
kesempatan?" (dimuat di Gagasan Hukum pada tanggal 30 Oktober). Karena bukan 
kekalahan suaralah yang seharusnya menjadi perhatiannya, namun bagaimana 
peraturan itu sendiri telah menjadi bentuk represi yang patut ditentang. Karena 
Undang-undang yang baru disyahkan ini semakin mengkambing hitamkan para gay, 
lesbian dan transeksual yang sudah terkucil.

Lalu, ia menulis bahwa argumen anti-RUU ini "tidak valid lagi dengan perubahan 
draf RUU 2008 dibanding draf 2006", karena telah ada perlindungan pada 
masyarakat dan kesenian tradisional dan penghargaan terhadap multikulturalisme. 
Namun, Sirikit, inti dari UU APP ini sudah begitu membatasi gerakan kita 
sebagai manusia. Karena dalam UU ini, pornografi didefinisikan sebagai materi 
yang dibuat oleh manusia yang "dapat membangkitkan hasrat seksual".

Sungguh, Sirikit, saya bersyukur bahwa orang tua saya mempunyai gairah seks.. 
Jika tidak, saya tidak akan nongol. Kedua manusia ini (bapak dan ibu saya) 
berhasil membangkitkan hasrat seksual masing-masing. Dan inilah kekacauan UU 
APP ini – dalam satu pihak ia menyatakan akan melindungi, namun isi UU APP itu 
sendiri malah penuh dengan penindasan.

Gairah seksual ada dimana-mana, Sirikit. Saat saya menulis dan memandang 
komputerpun, imajinasi saya dapat melayang kemana-mana. Bahkan ke tubuh suami 
saya, kepada hasrat saya untuk bersetubuh dengannya. Saya tidak butuh 
gambar-gambar porno ataupun video merangsang. Imajinasi saya sudah cukup kuat 
untuk hal ini.

Bila suami saya ada di samping saya dan ia juga menginginkannya, betapa 
indahnya hal ini. Kalau dia tak ada di samping saya, tentu saja saya tidak lalu 
memperkosa ayam tetangga. Lalu apa salahnya imajinasi ini? Sama sekali tidak 
ada salahnya, yang menjadi masalah adalah bila seseorang lalu memaksa orang 
lain untuk meladeni
hasratnya. Bukan gairah seks itu yang salah, namun pemaksaan dan pelecehanlah 
yang harus ditanggulangi. Rasa penghargaan pada manusia dan mahluk lainlah yang 
diperlukan.

Pada saat ini hukum harus bertindak: melindungi yang lemah. Karena dalam 
kebebasan gerak, yang kuat dapat lebih bebas dan mempunyai kesempatan untuk 
meraja lela. Hukum dibuat tidak untuk membatasi atau menekan, namun untuk 
melindungi. Bila hukum dibuat hanya untuk menindas dan membatasi, ia menjadi 
sama dengan kekuatan yang ingin meraja lela. Dan inilah yang terjadi pada 
beberapa daerah yang telah menerapkan hukum pornografi yang membabi buta: 
penangkapan Lilies Lindawati di Tangerang yang akhirnya terbukti tidak bersalah 
atau penggerebekan pasangan-pasangan yang tak melakukan kejahatan apapun.. 
Lilies akhirnya dibebaskan tanpa kompensasi, dan pasangan yang berdomisili di 
Malang (yang namanya tak akan saya sebutkan) diharuskan membayar denda hanya 
karena mereka duduk berdua di luar pada malam hari. Peraturan seperti inilah 
yang harus dihapus. Dan hukum tidak dapat mengontrol imajinasi. Karena, 
Sirikit, sesuatu
yang ditutupi itu justru dapat membangkitkan rasa ingin-tahu yang berlebih. 
Karena itulah, para penari striptease itu biasanya tidak langsung membuka blak 
baju mereka. Tapi, permainan membuka tutuplah yang membuat imajinasi penonton 
begitu subur. Pernahkan anda mendengar beberapa komentar yang menyatakan bahwa 
tubuh yang terbuka tak lagi mengandung misteri.

Islam sebagai sasaran bulan-bulanan dalam hal ini, Sirikit? Mengapa anda harus 
merasa demikian? Justru beberapa teman saya yang menentang UU APP ini adalah 
orang Islam. Nama-nama seperti Dewi Candraningrum, Guntur Mohamad Romli dan 
Musdah Mulia hanyalah sebagian yang mampu menganalisa adanya pertentangan 
antara UU-APP dan Islam. Bahkan, salah satu feminis yang saya kagumi adalah 
Irshad Manji, seorang Islam yang taat beribadah. Jadi, tidak ada pertentangan 
antara Islam dengan gerakan anti UU-APP ini, Sirikit, bila anda mau menganalisa 
Islam dengan l

[zamanku] Dede Oetomo di sekolah

2008-08-14 Terurut Topik Sekolah Mandala
Berita tentang Dede Oetomo di Sekolah Mandala, jl. Putro Agung II no.6 
Surabaya. 

Ketika Dede Oetomo masuk sekolah.


Saat homoseksual kembali diributkan karena seorang pembunuh
bernama Ryan, Dede Oetomo berangkat ke sekolah. Bukan untuk belajar
membaca, tapi untuk berdiskusi dengan para guru dan orang tua murid
di Mandala. Tempat yang mencakup TK, SD dan SMP ini adalah sebuah
sekolah kecil di Surabaya. Letaknya-pun tidak di jalan besar seperti
kebanyakan sekolah-sekolah lainnya. Tapi, di kampung, dengan
beberapa perempuan tua yang suka leyeh-leyeh di pelataran.

Sekolah ini memang tidak mencoba untuk menjadi sekolah mewah.
Sebagai penasehat sekolah, saya sendiri sudah bosan dengan
penampilan dan jubah mahal, tapi isi melompong.

Dengan isi manusia seperti Dede Oetomo inilah, saya dapat berbangga.
Walau niat ini tadinya ditentang. Salah satu orang tua sempat
protes: "Bukankah Dede itu gay?". Tanpa ingin tahu apa yang akan
Dede utarakan, tanpa pernah bertemu dengan Dede, orang ini sudah
menolak. Alasannya, kekuatiran bahwa ke-gay-an Dede dapat
ditularkan. Dia memutuskan untuk tidak hadir ketika Dede mampir di
sekolah ini pada hari Minggu, 27 Juli untuk berdiskusi
tentang "Pengasuhan Anak dan Kenyataan Sosial Mengenai Seksualitas".

Mengapa Dede menghubungkan pengasuhan anak dengan kenyataan
seksualitas? Karena seksualitas adalah aspek inti dari manusia,
yang mencakup hal-hal yang luas, antara lain identitas, orientasi
seksual, kemesraan, dan reproduksi. Hal-hal yang menyangkut
seksualitas tak mungkin ditutupi.

Namun, kata Dede, yang sering terjadi adalah penabuan diskusi
seksualitas sehingga mayoritas anak-anak dan remaja mendapat
informasi tentang seksualitas dari teman, film erotik, buku atau
pacar. Dari orang tua tidak ada, alias nol persen.
Padahal studi tentang kawula muda di 4 kota besar di Indonesia
mengungkap bahwa hubungan seksual pertama dilakukan cukup dini -16%
dari responden melakukan hubungan seksual pertama pada usia 13–15
tahun, 44% pada usia 16–18 tahun, 32% pada usia 19–21 tahun, dan 8%
pada usia 22–24 tahun. Dari para remaja ini, 66% mengatakan bahwa
teman mereka pernah hamil.

Anehnya, mereka yang telah aktif secara seksual terkadang tidak
punya pengetahuan yang memadai tentang seks. Hanya 52% mempunyai
gambaran yang benar tentang bagaimana kehamilan terjadi. Bahkan
beberapa remaja yang hamil di luar nikah sempat heran mengapa mereka
dapat hamil padahal belum nikah. Di benak mereka, hanya pernikahan
resmi saja yang dapat menyebabkan kehamilan. Jadi, mereka kawin
berkali-kali tanpa takut hamil.

Menurut Dede, orang tua seharusnya terbuka tentang seksualitas,
termasuk keanekaragaman seks, sehingga bila anak bertanya mereka
tidak merasa diremehkan atau dibohongi. Sambung Dede: "Ide-ide orang
muda tentang seksualitas dipengaruhi tidak saja oleh apa yang
dikatakan, melainkan juga oleh apa yang tidak dikatakan, bagaimana
mengatakannya, dan sikap tak terucap yang diungkapkan dengan sadar
atau tidak". Bila orang tua terburu-buru membungkam dan bahkan
menyemprot anak yang bertanya, seksualitas menjadi hal yang harus
disembunyikan bagi si anak. Akhirnya, mereka lebih suka main petak
umpet, dan kecelakaan lebih mudah terjadi.

Tentu saja ide "keterbukaan" ini menjadi bahan perbincangan antara
Dede dan beberapa orang tua murid. Salah satunya menanyakan tentang
bocah lelaki yang suka merias diri, dan kemudian menjadi waria. Bagi
Dede, semua anak mempunyai keistimewaan, siapapun anak tersebut. Apa
salahnya menjadi waria yang sukses? Boy George adalah salah satu
contoh dari sekian banyak.

Memang masih ada kecenderungan untuk memojokkan golongan minoritas.
Karena itulah, orientasi seksual Ryan, pembunuh yang memutilasi
korbannya, menjadi pembahasan seru. Bahkan, beberapa orientasi
seksual terkadang dianggap seperti penyakit yang bisa menular.

Hari itu, tentu saja tidak ada yang tertular ke-gay-an Dede.
Keponakan saya yang masih duduk di bangku SMP dan telah saya ajak
beberapa kali untuk bertemu Dede dan ke kantor GAYa Nusantara-pun
tidak pernah ditulari para LGBT yang amat ramah dengannya.

Yang didapat oleh keponakan saya dari perkenalan dengan Dede Oetomo
dan para LGBT ini justru pelajaran yang sangat berharga: bagaimana
mereka yang masih sering dipojokkan oleh masyarakat dapat menerima
diri mereka. Bagaimana orang-orang ini dapat bangga akan diri mereka
yang sempat ditolak.

Dari sini, keponakan saya dapat lebih percaya diri, dan tidak
memandang perbedaan dirinya dengan teman sebayanya sebagai kelainan,
kekurangan, ataupun kecacatan. Karena menolak golongan minoritas
adalah ketidak mampuan untuk menerima sesuatu yang dianggap lain
dari kebanyakan, termasuk menghargai perbedaan diri kita sendiri.
Padahal setiap orang selalu mempunyai rasa berbeda bahkan kurang
dari yang lain dalam suatu masa. Membuka diri akan perbedaan
seseorang adalah salah satu hal yang dapat dipelajari dari bi

[zamanku] Dede Oetomo - Orang Tua Diimbau Beri Informasi Seksual pada Anak

2008-07-27 Terurut Topik Sekolah Mandala
Berita tentang seminar DR Dede Oetomo di Sekolah TK, SD & SMP Mandala di 
Surabaya.  

Pengurus Sekolah Mandala.


http://surabaya.detik.com/read/2008/07/27/183105/978588/466/orang-tua-diimbau-beri-informasi-seksual-pada-anak

Orang Tua Diimbau Beri Informasi Seksual pada Anak

Surabaya - Perkembangan seksualitas pada anak harus lebih diperhatikan orang 
tua. Karena hingga saat ini pendidikan seksual pada anak masih sedikit yang 
diberikan oleh orang tua.

Padahal dengan memberikan pendidikan seksual, maka anak tidak akan mencari lagi 
informasi mengenai seksualitas dari luar. Misalnya saja dari blue film atau 
dari teman sebayanya.

Pendidikan seksual itu juga akan memberikan tanggungjawab pada anak karena anak 
merasa diberikan tanggungjawab. "Apabila anak dibiarkan dan tidak diberikan 
tanggungjawab maka dirinya tidak akan bertanggungjawab," kata Pimpinan GAYa 
Nusantara Dede Oetomo dalam seminar 'Pembinaan Perkembangan Anak' di Yayasan 
Nasional Mandala, Jalan Putro Agung, Minggu (27/7/2008).

Dede yang juga dosen di Universitas Airlangga (Unair) melanjutkan bahwa saat 
ini, berdasarkan penelitian informasi seksual yang didapatkan anak-anak bukan 
dari orang tua. Ironis memang karena orang tua seharusnya menjadi pusat 
informasi yang benar.

"Diharapkan anak akan berkembang dengan pengetahuan seksual yang benar dan baik 
sehingga ia bisa tumbuh dengan baik pula," tambah pria berkacamata ini..

Dia juga menyayangkan bila ada orang tua yang menolak memberikan informasi 
seksual bila sang anak menanyakan hal tersebut. Hal ini akan membuat anak akan 
mencari informasi dari luar rumah yang terkadang bersifat negatif.

Nah informasi yang didapatkan itu akan dibawa hingga besar dan menjadi patokan 
tersendiri bagi anak.(stv/fat) 


  
___
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/



[zamanku] Reminder: Seminar DR Dede Oetomo

2008-07-21 Terurut Topik Sekolah Mandala
Karena banyaknya peminat, mohon reservasi terlebih dahulu bila ingin hadir:

-

SEMINAR - PENGASUHAN ANAK & KENYATAAN SOSIAL MENGENAI SEKSUALITAS

 * Pembicara : DR Dede Oetomo

 * Moderator : DR Soe Tjen Marching - penasehat sekolah Mandala

 * Tempat: Sekolah TK, SD & SMP Mandala, Putro Agung II/6 Surabaya

 * Waktu : MINGGU, 27 JULI 2008 jam 14.00 tepat

 * Reservasi : (031) 3765926 - sampai tanggal 24 Juli kecuali penuh.

DR DEDE OETOMO: Mendapatkan gelar Doktor (PhD) di Cornell University.  Sekarang 
dosen tetap khusus pada Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya dan lektor pada 
Program Pascasarjana Universitas Katolik Widya Mandala. Salah satu pendiri dan 
aktivis Lambda Indonesia (1982), organisasi gay pertama di Indonesia, pendiri 
dan kini anggota Dewan Pembina Yayasan GAYa NUSANTARA.  Mendapat anugerah 
Felipa de Souza Award dari International Gay and Lesbian Human Rights Commision 
(IGLHRC), pada tahun 1998, dan Utopia Award for Pioneering Gay Work in Asia 
(2001).

----
SEKOLAH MANDALA (TK, SD, SMP) 
PUTRO AGUNG II no. 6 Surabaya
TELPON: 031 - 3765926


  
___
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/



[zamanku] Tiga minggu lagi : Seminar DR Dede Oetomo

2008-07-03 Terurut Topik Sekolah Mandala

Tolong disebar luaskan kepada siapa saja yang tertarik dengan seminar ini:
-

SEMINAR - PENGASUHAN ANAK & KENYATAAN SOSIAL MENGENAI SEKSUALITAS

 * Pembicara : DR Dede Oetomo

 * Moderator : DR Soe Tjen Marching - penasehat sekolah Mandala

 * Tempat: Sekolah TK, SD & SMP Mandala, Putro Agung II/6 Surabaya

 * Waktu : MINGGU, 27 JULI 2008 jam 14.00 tepat

 * Reservasi : (031) 3765926 - sampai tanggal 24 Juli.

DR DEDE OETOMO: Mendapatkan gelar Doktor (PhD) di Cornell University.  Sekarang 
dosen tetap khusus pada Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya dan lektor pada 
Program Pascasarjana Universitas Katolik Widya Mandala. Salah satu pendiri dan 
aktivis Lambda Indonesia (1982), organisasi gay pertama di Indonesia, pendiri 
dan kini anggota Dewan Pembina Yayasan GAYa NUSANTARA.  Mendapat anugerah 
Felipa de Souza Award dari International Gay and Lesbian Human Rights Commision 
(IGLHRC), pada tahun 1998, dan Utopia Award for Pioneering Gay Work in Asia 
(2001).

----
SEKOLAH MANDALA (TK, SD, SMP) 
PUTRO AGUNG II no. 6 Surabaya
TELPON: 031 - 3765926


  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions..yahoo.com/newdomains/id/



[zamanku] UNDANGAN: Seminar oleh DR Dede Oetomo

2008-06-23 Terurut Topik Sekolah Mandala

Tolong disebarkan kepada siapa saja yang tertarik dengan seminar ini:

--

  PENGASUHAN ANAK & KENYATAAN SOSIAL MENGENAI SEKSUALITAS
  
 oleh DR DEDE OETOMO 


  * Pembicara : Dede Oetomo

  * Moderator : Soe Tjen Marching

  * Tempat: TK, SD & SMP Mandala - Putro Agung II no.6 Surabaya
(Telpon: 376 5926)

  * Waktu : MINGGU, 27 JULI 2008, jam 14.00

DEDE OETOMO: Mendapatkan gelar Doktor (PhD) di Cornell University.  Sekarang 
dosen tetap khusus pada Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya dan lektor pada 
Program Pascasarjana Universitas Katolik Widya Mandala. Salah satu pendiri dan 
aktivis Lambda Indonesia (1982), organisasi gay pertama di Indonesia, pendiri 
dan kini anggota Dewan Pembina Yayasan GAYa NUSANTARA.  Mendapat anugerah 
Felipa de Souza Award dari International Gay and Lesbian Human Rights Commision 
(IGLHRC), pada tahun 1998, dan Utopia Award for Pioneering Gay Work in Asia 
(2001).

------
SEKOLAH MANDALA (TK, SD, SMP) 
PUTRO AGUNG II no. 6 Surabaya
TELPON: 031 - 3765926


  Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/