Pak Hardi,
Itulah mulianya hati guru. Asal semua terima beneran yg Rp1,8juta, yang sdh mau
pensiunpun tidak marah atau iri (mungkin ya ada, tapi hanya jadi obrolan
santai, gak keras2 ngomongnya). Yg penting, pada bisa nyicil motor dulu, biar
bisa kasih les kesana kemari.
Di kota saya
Pak Wahyu,
Sekali lagi terima kasih telah diberi pencerahan soal guru-guru kita ini.
Berikut tanggapan saya..
Pada 1 April 2009 12:30, Wing Wahyu Winarno masw...@gmail.com menulis:
Mengenai kinerja, mengapa Pak Hardi tega sih, orang gaji di bawah UMR,
masih harus dinilai prestasinya
pak Wahyu,
Bila seorang guru agama mungkin hanya mengajar 6 jam seminggu, apakah dapat
dikatakan dia bekerja hanya 6 jam seminggu?
Bila iya, bukankah ini ironis? Sementara profesi lain normalnya bekerja 40
jam seminggu? Seandainya saya punya sekolah sendiri, apa saya mau bayar guru
yang kerja
Pak Hardi dan kawan-kawan di milis AKI,
Bila seorang guru mengajar di kelas 3 kali @ 2 jam pelajaran, dia
tidak hanya bekerja pas mengajar itu. Sebelumnya dia harus menyiapkan
silabus dan rencana pembelajaran. Hari pertama diisi apa, kedua diisi
apa, hingga akhir semester. Bahkan 10 menit hari